METODOLOGI
3.1. Latar Belakang PT. Sumigita Inwha Consortium PT. Sumigita Inwha Consortium atau disingkat dengan PT. SIC merupakan gabungan dari dua perusahaan yaitu, PT. Sumigita Jaya dan PT. Inhwa Indonesisa. PT. Sumigita Jaya berkantor di perkantoran Grand Sudirman, Jalan Setia Maharaja, Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekan Baru, Propinsi Riau sedangkan PT. Inhwa Indonesisa berkantor di Jalan Raya Jakarta Serang. Km 68 Kaw. Modern Industry Kav. 8 Cikande, Serang Indonesia.
PT. Sumigita Inwha Consortium mulai beroperasi pada tanggal 1 Juni 2010. Area operasi PT. SIC ada dua Area yaitu Area Minas dan Area Kopet atau Patapahan. Untuk area Minas lokasi kerja terdiri dari GS 1, GS2, GS3, GS4, GS5, dan GS6, sedangkan untuk Area Kopet lokasi kerja terdiri dari Kota Batak (KB) GS, PATAPAHAN GS, dan LINDAI GS.
PT. SIC dipimpin oleh bapak Herland (Sumigita) dan Ibrahim Hwang (Inhwa). Office Manajer SLS (Solution Light Sumatra) Area bapak Nala Indrasena. Jumlah kariawan sekitar ± 1200 orang yang terbagi atas dua lokasi yaitu Minas dan Kopet. 3.2. Tujuan Didirikannya PT. Sumigita Inwha Consortium Tujuan didirikannya PT. Sumigita Inwha Consortium adalah ; Membarikan kesempatan untuk putra daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Mengelola sumber daya alam yang ada di wilayah SLS (solution ligh sumatera). Meningkatkan pendapatan daerah kususnya di Propinsi Riau. Manguranggi pengangguran. Mendapatkan keuntungan yang maksimal bagi perusahaan.
Support production PT. Chevron Pasifik Indonesia, yaitu untuk meningkatkan produksi minyak PT. CPI. Meningkatkan keselamatan kerja dan kesejahteraan kariawan. 3.3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa (PKPM) ini dilaksanakan di PT. Sumigita Inwha Consortium yang berlokasi di Kecamatan Minas, Kab. Siak, Provinsi Riau, selama satu bulan, tepatnya dimulai pada tanggal 5 April 2011 dan berakhir pada tanggal 5 Mei 2011. Pembuatan mesin pemeras kelapa type screw dilaksanakan di bengkel milik Riki di Jl. Raya Negara Km. 7 Tanjung Pati, selama 3 minggu tepatnya dimulai pada tanggal 11 April 2011 dan berakhir pada tanggal 5 Maret 2011. Sedangkan Praktek Mahasiswa Wirausaha (PMW) dilaksanakan di Pasar Ibuh, Blok Timur, petakan No. 9 Payakumbuh, selama 3 bulan, tepatnya dimulai pada tanggal 6 Mei 2011 dan berakhir pada tanggal 5 Juli 2011.
3.4. Alat dan Bahan Alat-alat yang digunakan untuk pembuatan Mesin Pemeras Kelapa Type Screw dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini. Tabel 1. Alat-Alat Yang Diperlukan Untuk Pembuatan Mesin Pemeras Kelapa Type Screw No Jenis Alat Jumlah 1 Welding Machine 1 unit 2 Mesin Bubut 1 unit 3 Mesin Pres 1 unit 4 Welding Cable 1 unit 5 Las Asetilen 1 unit 6 Gerinda Potong 1 unit 7 Mesin gerinda tangan 2 unit 8 Gerinda Statis 1 unit 9 Rol siku 2 buah 10 Palu 2 buah 11 Meteran 1 buah 12 Kapur Penggaris 1 batang 13 Alat bantu menggaris 1 buah 14 Water pass 1 buah Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan Mesin Pemeras Kelapa Type Screw dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah ini. Tabel 2. Bahan-Bahan Yang Diperlukan Untuk Pembuatan Mesin Screw No Bahan Jumlah 1 Besi Siku 5 cm 2 2 Besi Plat (stainless Steel) 3 mm 2 3 Besi Poros 1/2" (stainless Steel) 1 3 Enjin 3,5 hp 1 4 Besi Plat (stainless Steel) 5 mm 0.5 5 Pipa Reducer 2 6 Pipa (Stainless Steel) 1 7 Besi segi empat 1 8 Transmisi 1 9 Transportasi barang 1 10 Upah Kerja 3 11 Kawat las Stainlees steel 3
Pemeras Kelapa Type Satuan Btg Lbr Btg Unit Lbr Pcs Mtr Batang Unit Unit Orang Kotak
3.5. Proses Pembuatan dan Perakitan Komponen-Komponen Mesin Pemeras Kelapa Type Screw
Tahapan pembuatan Mesin Pemeras Kelapa Type adalah sebagai berikut ; a. Pembuatan Screw Press Screw press terbuat dari plat stainless steel dengan ketebalan 3 mm, plat ini dipotong bulat kemudian pada satu sisi dipotong kemudian disambung dengan plat yang lain sehingga membentuk seperti spiral. Bahan yang lain adalah pipa 1,5 inchi dan pipa reducer. Bentuk pembuatan screw press dapat dilihat pada Gambar 13 di bawah ini. Ukuran gambar dengan satuan cm.
Gambar 13. Disain Screw Press b. Pembuatan Tabung Press Tabung press adalah bagian yang penting untuk kebersihan santan hasil press. Tabung press terbuat dari besi segi empat, plat dengan ketebalan 5 mm, besi pros ½ inchi dan pipa dengan diameter 3 inchi. Desain tabung press dapat dilihat pada Gambar 14 di bawah ini. Ukuran gambar dengan satuan cm.
Gambar 14. Tabung Press c. Pembuatan Unit Pembuang Ampas Unit pembuangan ampas adalah bagian dari mesin pemeras kelapa yang berfungsi sebagai saluran pembuangan ampas setelah proses pemerasan. Unit ini terbuat dari plat stainless dengan ketebalan 3 inchi. Bentuk unit ini dapat dilihat pada Gambar 15 berikut ini. Ukuran gambar dengan satuan cm.
Gambar 15. Saluran Pembuangan Ampas d. Pembuatan Saluran Santan dan Tutup Body Atas Saluran santan dan tutup body pada bagian atas terbuat dari plat stainless dengan ketebalan 1 mm. Bentuk rancangan saluran santan dan tutup body bagian atas dapat dilihat pada Gambar 16 berikut ini. Ukuran gambar dengan satuan cm.
Gambar 16. Saluran Santan Dan Tutup Body Atas e. Pembuatan Hopper
Hopper adalah tempat pemasukan bahan atau kelapa yang akan press atau dipisahkan minyak atau santannya. Hopper terbuat dari plat stainless dengan ketebalan 1 mm. Bentuk rancangan hopper dapat dilihat pada Gambar 17 di bawah ini. Ukuran gambar dengan satuan cm.
Gambar 17. Hopper f. Pembuatan Rangka Rangka adalah bagian pada mesin pemeras kelapa yang berfungsi sebagai kedudukan bagi komponen-komponen lain. Rangka terbuat besi siku dengan ukuran 5 x 5 cm. bentuk rancangan rangka pada mesin pemeras kelapa dapat dilihat pada Gambar 18 berikut ini. Ukuran gambar dengan satuan cm.
Gambar 18. Rangka g. Penyambungan Transmisi dan Enjin
Transmisi terdiri dari gear box, pulley, dan v-belt. Didalam boxs transmisi terdapat gear-gear transmisi yang dapat memperlambat putaran. Perbandingan kecepatan pada gear box adalah 1:20. Sedangkan pully yang digunakan untuk transmisi adalah pully dengan ukuran 3 dan 4 inchi atau dalam satuan lain 7,6 dan 10,16 cm. Bentuk disain transmisi dapat dilihat pada Gambar 19 di bawah ini. Ukuran gambar dengan satuan cm.
Gambar 19. Disain Transmisi Dan Enjin h. Perhitungan Kecepatan Putaran Perhitungan kecepatan putaran screw sangat penting dilakukan untuk mengetahui kenerja mesin pemeras kelapa type screw yang akan dibuat. Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menentukan putaran screw adalah sebagai berikut : Menentukan Kecepatan Putaran Enjin Yang Tersedia Kecepatan putaran enjin maksimal berdasarkan label pada enjin adalah 4000 rpm. Menghitung Kecepatan Putaran Pully Rumus yang digunakan untuk menghitung kecepatan putaran pully adalah, N1 d1 N2 d2
N1
N1 d1 d2
N1 adalah kecepatan putaran pully terdekat dengan enjin (4000 rpm) N2 adalah kecepatan putaran pully terdekat dengan gear box (rpm) d1 adalah diameter pully terdekat dengan enjin (3 inchi) d2 adalah diameter pully terdekat dengan gear box (4 inchi) N2 =
4000 Rpm x 3 inchi 4 inchi
= 3000 Rpm
Menghitung Kecepatan Putaran Screw Rumus yang digunakan untuk menghitung kecepatan putaran screw adalah ; N3 =
1 3000Rpm 20
= 150 Rpm
i. Perakitan Mesin Pemeras Kelapa Type Scew Proses perakitan dilakukan setelah semua komponen mesin dibuat. Bentuk disain mesin pemeras kelapa dapat dilihat pada Gambar 20 berikut ini.
Gambar 20. Desain Mesin Pemeras Kelapa Type Screw 3.6. Analisa Kinerja Mesin Pemeras Kelapa Type Screw a. Kapasitas Lapang Efektif Kapasitas Lapang Efektif adalah kemampuan mesin memeras kelapa dalam batas waktu yang ditentukan.
b. Kapasitas Lapang Teoritis Kapasitas lapang teoritis adalah kemampuan alat/mesin untuk memeras kelapa berdasarkan kecepatan screw pembawa kelapa parutan tersebut. Rumus yang dipergunakan adalah ;
Kapasitas tabung press dan waktu ditentukan dengan cara memasukkan kelapa ke dalam tabung press sampai terisi penuh, selain kelapa yang berada di dalam tabung dibersihkan. Kemudian mesin dihidupkan sampai semua kelapa yang berada di dalam tabung keluar. Waktu dan berat kelapa dicatat. c. Efisiensi Alat Berdasarkan kapasitas efektif dan teoritis, dapat dihitug Efisiensi mesin dengan menggunakan rumus:
d. Persentase Kerusakan/Kehilangan Hasil (kh)s Persentase kerusakan/kehilangan hasil pengoperasian mesin pemeras kelapa type screw dapat dihitung dengan menggunakan rumus ;
kh =
Jumlah kelapa parutan yang tidak terbawa screw 100% Jumlah bahan
3.7. Analisa Ekonomi Mesin Pemeras Kelapa Type Screw a. Biaya Produksi Komponen-komponen biaya produksi terdiri dari ; Biaya Penyewaan Alat Untuk menghitung biaya penyewaan alat dipergunakan rumus ; Total Biaya Penyewaan Alat = Penyewaan seperangkat alat bengkel pekerjaan x Jumlah jam kerja
x
Lama
Biaya Tenaga Kerja Untuk menghitung biaya tenaga kerja dipergunakan rumus ; Total Biaya Tenaga Kerja = hari kerja x upah tenaga kerja x jumlah tenaga kerja Resiko Kerusakan Resiko kerusakan merupakan komponen biaya yang dikeluarkan untuk mengantisipasi bila terjadi kerusakan bahan pada saat memproduksi alat. Rumus yang digunakan untuk menghitung biaya resiko kerusakan adalah ; Biaya resiko kerusakan = 5 % dari total harga bahan Total Biaya Kerusakan Total biaya produksi merupakan jumlah dari semua komponen biaya produksi. Rumus yang dipergunakan untuk menghitung total biaya produksi adalah ; Total biaya = Biaya bahan + Biaya resiko kerusakan + Biaya sewa alat + tenaga kerja
Biaya
b. Harga Jual Harga jual mesin pemeras kelapa adalah jumlah biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan mesin pemeras kelapa ditambah dengan laba yang diinginkan. rumus yang digunakan untuk menghitung laba yang diinginkan adalah ; Laba yang diinginkan = 20 % dari harga pokok produksi Harga jual = Harga pokok produksi + Laba yang diinginkan c. Biaya Tetap (Fixed Cost) Komponen-komponen biaya tetap terdiri dari ; Biaya Penyusutan (d) Biaya penyusutan dapat dihitung dengan mempergunakan rumus : P -S N S = 10%*P D
Dimana :
D P S N
= Biaya penyusutan (Rp/tahun) = Harga beli alat (Rp) = Harga akhir alat (S) = Umur ekonomis (tahun)
Bunga Modal (i) Rumus yang digunakan untuk menghitung bunga modal pengoperasian mesin pemeras kelapa type screw adalah :
I
i( P)(n 1) 2n Dimana :
I i P n
= Bunga modal (Rp/tahun) = Persentase bunga modal (12%) = Harga beli alat (Rp) = Umur ekonomis (tahun)
Biaya Gudang (G) Biaya gudang merupakan biaya yang dikeluarkan untuk penyimpanan mesin pemeras kelapa. Biaya gudang harus dikeluarkan untuk menjaga kondisi mesin tetap baik untuk pengoperasian selanjutnya. G = 0,5%*P/tahun Dimana :
G = Biaya gudang (Rp/tahun) P = Harga beli alat (Rp)
Total Biaya Tetap Merupakan jumlah dari semua komponen biaya tetap. Rumus yang digunakan untuk menghitung total biaya tetap adalah : Total biaya tetap = D + I + G Dimana
D = biaya gudang (Rp/tahun) I = Bunga modal (Rp/tahun) G = Biaya gudang (Rp/tahun)
d. Biaya Tidak Tetap (Variable Cost) Komponen-komponen biaya tidak tetap terdiri dari ; Upah Operator
Rumus yang digunakan untuk menghitung upah operator adalah ;
Upah Operator
upah (Rp) / hari x jumlah operator Jam kerja / hari
Biaya Perawatan Alat/Mesin Rumus yang digunakan untuk menghitung biaya perawatan alat/mesin adalah : Biaya Perawatan =
1,2% * (P - S) 100 jam
Dimana : P = Harga beli alat (Rp) S = Harga akhir alat (10%P) Biaya Bahan Bakar Untuk menghitung biaya bahan bakar dipergunakan rumus ;
Biaya bahan bakar = Jumlah bahan bakar/jam x harga bahan bakar
Total Biaya Tidak Tetap Total biaya tidak tetap adalah jumlah dari semua komponen-komponen biaya tidak tetap. Rumusnya adalah ;
Biaya tidak tetap = Upah Operator + Biaya Perawatan + Biaya bahan bakar e. Analisa Biaya Pokok (BP) Biaya pokok merupakan biaya yang dikeluarkan untuk memeras kelapa per kilogram kelapa. Rumus yang digunakan adalah ; BT BTT BP = X C
Dimana : BP BT BTT C
= Biaya pokok (Rp/Kg) = Biaya tetap (Rp/tahun) = Biaya tidak tetap (Rp/jam) = Kapasitas kerja alat (Kg/Jam)
f. Analisa Break Even Point (BEP) Break Even Point merupakan titik pulang modal pengoperasian mesin pemeras kelapa. Untuk menghitung Break Even Point dipergunakan rumus ; BEP
CV
BT R CV BTT = C =
Dimana :
BEP BT BTT R CV C
= = = = = =
Break even point (Kg/tahun) Biaya tetap (Rp/tahun) Biaya tidak tetap (Rp/jam) Upah Regional (Rp/Kg) Biaya Variabel per kg atau liter (Rp/Kg atau Rp/liter) Kapasitas kerja alat (Kg/jam)