METODE PENELITIAN Air
contoh
yang akan dijadikan bahan
penelitian
diambil dari daerah aliran sungai Ciliwung sebagai keseluruhan sistem. Dengan berpegang pada asumsi bahwa kualitas air DAS Ciliwung menurun dari hulu ke hilir, pengambilan
contoh
air
dibagi menjadi tiga
lokasi
wilayah hulu, wilayah tengah dan wilayah hilir.
yaitu
Wilayah
hulu meliputi hulu Sungai Ciliwung sampai Gadog, wilayah tengah dari Bogor sampai Depok, dan wilayah hilir adalah dataran rendah DKI Jakarta. Diperkirakan di wilayah hulu belum terjadi penurunan
kualitas air, di wilayah tengah telah mulai terjadi
penurunan layah
kualitas air tetapi belum serius, dan di wi-
hilir
telah terjadi penurunan kualitas air
yang
serius. Untuk mengetahui adanya hubungan penyaringan terhadap
sifat fisik-kimia air di berbagai lokasi DAS Cili-
wung dilakukan pengambilan contoh air di ketiga wilayah itu.
Wilayah hulu diwakili oleh lokasi Gadog, wilayah
tengah
diwakili
oleh lokasi Jembatan Satuduit
(Bogor)
*
dan wilayah hilir diwakili oleb lokasi Pintu Air Manggarai
(Jakarta).
Peta ketinggian DAS Ciliwung dari hulu
sungai sampai ke Bogor terdapat pada Gambar 11. Pengambilan --A*.
L - - 2
contoh air dari hulu ke hilir serentak
n--~-1-
-
2
--
2
L
3 1
3
I
.
L
7
a,
b
dengan
cara horisontal memotong sungai, yang
kemudian
dikumpulkan dalam jerigen polivinyl putih 20 liter. , d a saat pengambilan contoh air ditentukan pula
Pa-
beberapa
sifat fisik-kimia air yang penting untuk air minum.
Pe-
ngambilan contoh air dilakukan dua belas kali dengan selang waktu sebulan. Mengingat penelitian ini
diarahkan
untuk air minum, maka sifat-sifat air yang diteliti adalah
sifat-sifat fisik dan kimia yang paling penting un-
tuk penentuan kualitas air minum baku. Terhadap
contoh-contoh air dari ketiga lokasi
dilakukan perlakuan penyaringan. lam
Metode penyaringan da-
penelitian ini dibagi menjadi dua
dengan
bahan
ini
kelompok, yaitu
penyaring tunggal dan penyaringan
dengan
bahan penyaring campuran. Penyaringan mempergunakan sistern penyaringan lambat, dengan tekanan tetap yaitu dengan mengusahakan agar tinggi air rang disaring tetap. Bahan
penyaring yang digunakan dipilih bahan
yang
sederhana, murah, mudah didapat, mudah dibuat, dan proses
penyaringannya mudah
tunggal
dilakukan. Bahan
penyaring
berupa pasir kuarsa dari Sungai Cisadane, ijuk a
dari pohon aren, dan arang dari kayu jinjing
(Albizzia
falcata). -----
-
Pasir yang digunakan berukuran 0.5
0.6 mm,
dan arang berukuran 1 cm. Bahan penyaring campuran merupakan gabungan dari ketiga bahan penyaring itu.
-
-
A------1
I---,&:
L-l,.....
--.'...-...4.-.-
a)..
sebanyak
20 liter, ditempatkan dalam bejana kaca.
De-
ngan pipa plastik air dialirkan ke tabung penyaring. Tabung
penyaring
dibuat dari bahan pralon yang
tengah 7cm, dan tinggi bahan
200 cm.
Tabung penyaring diisi
penyaring tunggal dengan perbandingan isi
air dan bahan penyaring 4 penyaring
:
1.
lg/cm 2.
antara
Mengingat tinggi bahan
30 cm dari dasar tabung penyaring, maka
bahan penyaring 1 154.54 cm 3 .
cm
bergaris
isi
Berat jenis air dianggap
Tinggi air yang disaring diusahakan tetap
dari dasar tabung penyaring atau .dengan
150
tekanan
2
'117 600 dyne/cm dan suhu air yang disaring berkisar 25
-
28 OC. Di bagian atas bahan penyaring diberi lapisan batu kerikil yang bergaris tengah lebih kurang 1 cm setebal 2 cm.
Hasil saringan (filtrat) ditampung dalam
penampung
amba bar
Urutan
12).
be jana
penyaringan dengan bahan
penyaring tunggal: nomor 1 adalah pasir (1 800 g), nomor 2 adalah ijuk (225
g),
dan nomor 3 adalah arang (450 g).
Bahan penyaring campuran yang digunakan adalah sir, ijuk, dan arang. bahan
pa-
Perbandingan isi antara air dan
penyaring, ukuran dan tebal lapisan
kerikil
di
atas
bahan penyaring sama dekgan pada penyaringan tung-
gal.
Variasi dan susunan penyaringan campuran: nomor 4
adalah pasir (900 g) - ijuk (112.5g), nomor 5 adalah pasir (900 g)-arang (225 g), nomor 6 adalah ijuk (112.5 g) -arang (225 a ) ,
dan nomor 7 adalah pasir (600 a)- iiuk
P
pengaduk
A = t i n g g i a i r yang di s a r i n g B = t i n g a i bahan penyaring C = lapisan kerikil
1-.-..,. s...,.
a s i r penyaring = p bahan -
Gambar 13.
= bahan penyaring i juk = bahan penyaring arang
V a r i a s i dan s u s u n a n bahan p e n y a r i n g
Analisis -----Laboratorium -----Sebelum dan sesuij.ah penyaringan dilakukan analisis terhadap sifat-sifat: (a) Fisik
:
(b) Kimia
:
Kekeruhan dan padatan tersuspensi pH, daya hantar listrik
(DHL),
ammonia,
nitrit, orto-fosfat, bahan organik total (BOT), kesadahan, besi, dan padatan terlarut total (TDS). Metode
*)
analisis fisik-kimia
6
yang digunakan bersumber
dari "Standard Method" edisi 14 (APHA, 1976). Tingkat keefektifan bahan penyaring dinyatakan dengan cara membandingkan antara selisih nilai zat fisik/
*
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.Ol/ /BIRHAKMAS/1/75, sifat-sifat fisik dan kimia air yang di syaratkan untuk air minum meliputi: warna, bau, rasa dan kekeruhan (sifat-sifat fisik), pH, daya hantar listrik, zat padat, bahan organik, C 0 2 , kesadahan, kalsium, magnesium, besi, mangan, seng, klorida, tembaga, sulfat, flourida, sulfida, ammonia, nitrat, nitrit, senyawa fenol, arsen, timbal, selenium, krom (VI), sianida, kadmium, dan air raksa (sifat-sifat kimia), di samping unsur-unsur radioaktif dan mikrobiologik. Dari sifat-sifat tersebut di atas, sifat-sifat fisik diwakili oleh padatan tersuspensi dan kekeruhan. Padatan tersuspensi dan kekeruhan menunjukkan zat-zat padat dan koloid yang terdapat dalam air. Daya hantar listrik menunjukkan jumlah ion-ion yang ada, sehingga dengan pengukuran DHL dapat digambarkan keadaan kation dan anion dalam air. Nilai pH menunjukkan kernasaman atau kebasaan air; ammonia dan nitrit dapat menggambarkan tingkah laku nitrat. BOT dapat mewakili BOD; orto-fosfat mewakili tingkah laku fosfat total. Kesadahan dapat mewakili penyaringan terhadap kalsium dan magnesium; besi mewakili mangan dan logam-logam berat, dan padatan r - - 7
--..A
+-+-I
1- k 4 k
m a n a e m c l r r r n
+i nub-h
7 n k i ~ iirml sh
k i r i a aebelura dan semudah disaring dongan besarnya
ai-
la1 sebelum disaring, dinyatakan de-
31-
-
persen ( X ) .
.la dinyatakan dengan rumus, malsa: Persen keefektifan =
B)
(A
x
100%
A
A = nilai sebelum disaring, dengan sparat A f
0
B = nilai sesudah d i s a r i ~ Mengingat bila
nilai B dapat lebih besar dari A
(yaitu
bahan panyaring menarbah cat pang disaring),
maka
persen keefektifan dapat bernilai negatif.
TemPatPenelitian Penelltian dilalruhan di lapanoan dan
laboratorium.
Di lapangan lokasi pengambilan contoh air, paitu Qadog, Jembatan Satuduit (Jakarta).
(Bogor), dan
Pintu Air
knggarai
Peta lokasi pengambilan contoh air terdapat
pada Gambar 14. Proses penparingan dan analisis sifat-siiat iisikkimia air dilakukan dl laboratorium Kiria IPB, Bogor.
Analisism Data
.
panu diperoleh dari analisis fisik-kiria
air
sebelun dan sesuda. penyaringan diolah untuk nndapatkan keefektifannya. Keefektifan masing-easing jenis saringan diperbandingkan satu dengan lainnpa dengan wng-
Gambar 14.
Peta l o k a s i pengambilan contoh a i r d i DAS Ciliwung ( S k a l a 1 : 1 000 000)
Dari berbagai konsentrasi awal karakteristik fisikkiria rang diteliti dengan berbagai keefektifan dan konsentrasi awal.
Dari plot data keefektifan sebagai surbu
' Y dan konsentrasi awal sebagai sumbu
X diperoleh hubung-
an persamaan matematikanya. Kualitas air sebelum dan sesudah penyaringan dibandinqhan dengan kriteria penagolongan yang terdapat pada Tabel 33.
Pengaolongan didasarkan pada Rencana Perrtur-
an Pewrintah (RPP) 1979 yam direduksi.
Jwrlah aontoh
sebelum dan sesudah disaring dikelorpokkan dalam golongan A (lanasung dapat dirinum),
B (sebagai air minwr ba-
ha), dan E (sebagai golongan sisa). Kenaikan dalam golongan A yang berasal dari golongan B,
dan kenaikan golongan B dari golongan
,
atau
penurunan jwrlah golongan E uetelah disaring berarti kenaikan kualitas air akibat penyaringan. nurunan golongan A,
Sebalilmya pe-
penurunan jurlah golongan B berarti
penuupan haalitas air hasil saringan. Nyata atau tidaknya perubahan haalitas air akibat penparingan dites dengan "P tes". Analisis peruba4an kualitas air oleh penyaringan di lakukan menurut denis sarinqannya. W
u Penelitian
Waktu penelitian keseluruhan selama 15
----
-,,a,,*,-
--L-,-l
---*.---A-
bulan,
de-
88
Februari 1982 Maret 1982
-
Februari 1983
:
Persiapan
:
Pengambilan contoh air diikuti ringan
Maret 1983 April
-
Juli
1983
Juni 1983
-
Maret 1986
oleh proses
penya-
dan analisis kimia
:
Penyelesaian analisis kimia
:
Pengolahan data
:
Konsultasi dan I
tesis
perbaikan