METODE JACKING BOX TUNNEL UNDERPASS CIBUBUR
PT DELTA SYSTECH INDONESIA
PT DELTA SYSTECH INDONESIA Metode Jacking Tunnel Underpass Cibubur 1. Persiapan Jacking Hal‐hal yang perlu diperhatikan sebelum pelaksanaan Jacking Box adalah sebagai berikut : 1.1 Persiapan sistem Jacking Alat‐alat yang digunakan untuk Sistem Jacking Box antara lain : 1) Jack kapasitas 1000 ton (8 buah) 2) Hidraulik Pump (1 buah) 3) Hose Jack (8 set) 4) Bracket Jack (8 set) Adapun tahapan dan hal‐hal yang perlu diperhatikan dalam proses instalasi alat jacking adalah sebagai berikut : 1) Bracket dipasang dengan baik pada Bottom Box Segmen yang akan di Jacking. Harus dipastikan bahwa tidak ada celah yang cukup besar antara plat baja dan permukaan concrete box. Apabila ada celah yang cukup besar perlu dilakukan perbaikan dengan cara mengisi celah tersebut dengan bahan pengisi structural. 2) Jack dipasang dengan baik pada Bracket Jack. Jack harus terpasang rata dengan pelat Bracket. Bracket Jack tidak boleh menyentuh Platform saat Jack telah terpasang. Apabila Bracket menyentuh Platform maka posisi Bracket perlu dinaikan. Adapun posisi pemasangan Jack harus sesuai dengan tahapan jumlah segmen didorong. Berikut merupakan matriks posisi jack terhadap jumlah segmen. 8 7 6 5 4 3 2 1 Posisi/Segmen x
X
x
x Segmen 1‐4
x x
x x
x x Segmen 5‐7
X x x x x x x x Segmen 8‐10 3) Pemasangan Hose pada Jack dan hidraulik pump. Hose harus terpasang sempurna pada masing‐masing nipple Jack dan Hidraulik. Harus dipastikan bahwa hose ditempatkan pada tempat yang bebas dan tidak mengganggu proses pengeluaran material tanah. 4) Hidraulik pump terhubung dengan sumber listrik yang memadai dan aman. Hidraulik telah dilindungi oleh tenda sehingga terhindar dari gangguan cuaca.
1
Metode Jacking Box Tunnel Underpass ‐ Cibubur
PT DELTA SYSTECH INDONESIA 5) Seluruh system Jacking dicek dan dipastikan berfungsi dengan baik. 1.2 Persiapan lahan dan aksesoris Jacking Selain dari peralatan Jacking, lahan dan aksesoris Jacking juga perlu dipersiapkan. Aksesoris itu diantara : 1) Guide rail 2) Concrete Spacer tebal 60 cm 3) Steel Spacer tebal 30 cm 4) Plywood tebal 12 mm 5) Steel Shimming tebal 4 mm, 5 mm, 10 mm 6) Beam pengunci spacer Adapun poin‐poin persiapan itu antara lain : 1) Guide rail harus terpasang dengan baik di masing‐masing sisi box. Hook pengunci guide rail juga harus terpasang dengan baik. 2) Spacer disusun di depan jack dan menumpu ke reaction wall. Spacer baja diletakan di antara jack dan spacer beton. Diantara spacer beton dan antara spacer baja dan beton harus disisipi plywood tebal 12 mm. 3) Steel Shimming (apabila diperlukan) dipasang diantara piston Jack 1000 ton dan steel spacer. 4) Beam pengunci spacer dipasang pada hook yang telah disediakan di atas spacer. 5) Box yang akan masuk ke dalam tanah di lapisi super grease terlebih dahulu. 1.3 Persiapan Sistem Nose Blade & ADS Pada bagian depan box dipasang sistem Nose Blade & ADS, item‐item dari sistem tersebut antara lain : 1) Nose Blade 2) Roll ADS (24 buah) 3) Pipa grease (24 buah) 4) Grease pump (6 buah) 5) Grease 6) Compressor
2
Metode Jacking Box Tunnel Underpass ‐ Cibubur
PT DELTA SYSTECH INDONESIA Untuk memastikan sistem ini bekerja dengan baik maka perlu langkah pengecekan awal, antara lain : 1) Nose Blade terpasang dengan baik pada box segmen. Semua baut dan stress bar telah terinstal dan telah dikencangkan sesuai dengan desain perhitungan. 2) Sistem pelumasan ADS bekerja dengan baik. Grease pump bekerja dengan baik sehingga dapat menyalurkan grease menuju ke pipa‐pipa penyaluran dengan merata. 3) Roll ADS dapat berputar dengan baik tanpa ada halangan. 4) Lempengan ADS telah terikat sempurna pada portal. 1.4 Persiapan sistem pengeluaran tanah Untuk mengeluarkan tanah dari dalam box diperlukan sistem pengeluaran tanah yang memadai. Peralatan yang terkait dengan sistem ini antara lain : 1) Mini Excavator (PC‐75) 2) Trolli Bucket (4 Set @ 1 m3) 3) Rel Trolli (2 Set) 4) Dump Truck 5) Crane 6) Pelat pengaman Jack Persiapan yang perlu dilakukan adalah : 1) Rel trolli dipasang pada bagian dalam kiri dan kanan box. 2) Trolli bucket diinstal pada rel yang telah tersedia. Harus dipastikan bahwa trolli dapat berjalan dengan baik tanpa ada material yang menghalangi proses pengeluaran tanah 3) Crane telah diposisikan di tempat yang tersedia sehingga dapat digunakan untuk mengangkat bucket dari bawah ke atas pada saat yang dibutuhkan dengan aman. 4) Dump truck telah siap untuk menerima tanah yang dikeluarkan. 5) Pelat pengaman diperlukan untuk melindungi jack dari kerusakan yang diakibatkan oleh aktifitas pengeluaran tanah. 1.5 Persiapan Box Peralatan yang diperlukan untuk persiapan box antara lain : 1) Jack kapasitas 150 ton (2 buah) 2) Hidraulik Pump (2 buah) 3
Metode Jacking Box Tunnel Underpass ‐ Cibubur
PT DELTA SYSTECH INDONESIA 3) Hose Jack (2 set) 4) Angkur dan aksessorisnya 5) Lem epoxy Kontrol yang perlu dilakukan untuk persiapan box antara lain : 1) Sebelum pengecoran box, tendon harus dipastikan sudah sesuai dengan desain. Hal yang terkait dengan tendon yang perlu dicek adalah : jumlah, layout, ukuran dan konfigurasi penempatan tendon yang menerus dan tidak. 2) Coakan untuk angkur harus sudah sesuai dengan rencana. 3) Dimensi box, yaitu : ‐
Lebar
= 9.7m
‐
Tinggi
= 7.4m
‐
Panjang
= 9.3m
‐
Tebal web
= 0.6m
‐
Tebal pelat atas
= 0.6m
‐
Tebal pelat bawah = 0.8m
4) Mutu beton pada saat jacking harus sudah mencapai minimal K‐350 5) Sisi luar box harus rata, tidak boleh ada tonjolan atau bagian yang menggelembung. Jika dari kontrol‐kontrol tersebut ada yang tidak terpenuhi, hal tersebut harus silaporkan kepada konsultan perancana untuk dianalisa dan ditentukan langkah perbaikannya. 1.6 Persiapan sistem kontrol geometri posisi box Untuk menjamin posisi box berada pada posisi yang direncakan diperlukan sistem untuk mengetahui posisi box secara aktual. Pekerjaan ini diperlukan alat‐alat survey yang memadai untuk mengetahui koordinat (x , y, z) box secara cepat dan akurat dan guiding instrument spt laser beam yang dapat dimonitor setiap saat untuk mengetahui kelurusan arah jacking secara horizontal dan vertical. 1.7 Persiapan sistem sliding box Sliding box dilakukan dari area 4 (casting area) ke area 3 (transit area) dan dari area 3 ke area 2 (jacking area). Alat‐alat yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah : 1) Jack 250 ton (4 buah) 4
Metode Jacking Box Tunnel Underpass ‐ Cibubur
PT DELTA SYSTECH INDONESIA 2) Bracket Sliding Jack (4 set) 3) Hidraulik Pump (2 buah) 4) Strand 0.6” 15s (4 set) 5) Anchor Block Sliding dan aksessorisnya (2 set) 6) Stopper beton (2 buah di jacking area (area 2) dan 2 buah di transit area (area 3)) 7) Stopper beam lebar 40 cm Persiapan‐persiapan yang perlu dilakukan antara lain : 1) Strand‐strand telah install ke dalam box yang akan di‐sliding. 2) Pasang Anchor Block Sliding dan kencangkan blok pengunci. 3) Cek sistem Jack Sliding dari mulai Jack, hidraulik pump, hingga sambungan hose. 4) Pasang stopper beam menempel pada stopper beton. 1.8 Persiapan manajemen traffic di area jalan tol jagorawi pada saat jacking Sebelum dilakukan pekerjaan jacking harus dikoordinasikan terlebih dahulu dengan pihak Jasa Marga selaku pengelola jalan tol untuk mengantisipasi masalah yang akan timbul selama pekerjaan jacking berlangsung seperti: 1) Monitoring perkerasan aspal pada badan jalan tol 2) Antisipasi yang dilakukan apabila ada sliding/penurunan perkerasan pada badan jalan tol (pengaturan traffic, overlay perkerasan jalan dsb) 2. Jacking Box 2.1 Tahapan Jacking Box Setelah semua persiapan dilakukan dengan baik maka pekerjaan jacking box dapat dilaksanakan. Tahapan pekerjaan Jacking Box adalah sebagai berikut : 1. Cek posisi box sebelum jacking dimulai. Apabila posisi belum sesuai maka perlu dilakukan penyesuaian posisi terlebih dahulu. Record koordinat awal box (X,Y,Z) yang akan digunakan sebagai data acuan. 2. Setiap piston Jack dikeluarkan hingga menyentuh spacer baja dan pembacaan pressure pada masing‐masing gauge jack hidraulik harus pada satu acuan yang sama (biasanya pressure awal diambil 50 bar).
5
Metode Jacking Box Tunnel Underpass ‐ Cibubur
PT DELTA SYSTECH INDONESIA 3. Masing‐masing piston Jack yang keluar diukur panjangnya dan dicatat sebagai acuan awal. 4. Box segmen didorong dengan gaya yang sama pada setiap Jack hingga salah satu piston Jack mencapai panjang maksimum (30 cm). 5. Catat pressure terakhir yang tercapai dan ukur perpanjangan piston dibandingkan dengan panjang acuan awal. 6. Buat grafik gaya jacking terhadap pergerakan box segmen. 7. Release piston. 8. Pasang spacer block baru lalu ulangi tahapan 1 hingga box terdorong sampai area Jacking 1. 9. Pastikan bahwa material zincalum terkunci dengan baik pada portal. 10. Angkat semua spacer block. 11. Sliding Box selanjutnya ke area Jacking 2. 12. Sistem ADS harus selalu dimonitor selama pekerjaan jack berjalan untuk memastikan bahwa pelumas dan ADS bekerja dengan baik 2.2 Pembuangan Tanah 1. Pekerjaan pembuangan tanah dilakukan bersamaan) dengan pekerjaan penggalian tanah dan jacking box. 2. Yang perlu diperhatikan pada saat pekerjaan excavasi tanah adalah excavasi tanah tidak boleh melebihi garis batas area yang sudah ditentukan sebelumnya oleh konsultan. 3. Pekerjaan excavasi tanah harus selalu dimonitor karena ini berkaitan dengan pergerakan relative box terhadap kelurusan baik arah vertical dan horizontal terhadap acuan yang sudah ditentukan. Apabila box cenderung bergerak ke atas maka posisi tanah bagian bawah harus sedikit ‘diganggu’ untuk adjust posisi box agar kembali ke posisi awal dan sebaliknya apabila box cenderung bergerak ke bawah maka posisi tanah bagian atas harus sedikit ‘diganggu’ 4. Siklus pembuangan tanah dari dalam box keluar merupakan salah satu factor kritis yang mempengaruhi kecepatan jacking box. 2.3 Monitoring control geometry box
6
Metode Jacking Box Tunnel Underpass ‐ Cibubur
PT DELTA SYSTECH INDONESIA 1. Selama pekerjaan jacking berlangsung pergerakan box pada arah X, Y dan Z harus selalu dimonitor baik dengan alat survey dan instrument laser beam. 2. Apabila terjadi penyimpangan harus segera dilaporkan kepada konsultan pengawas untuk segera diambil tindakan perbaikannya. 2.4 Manajemen traffic 1. Selama pekerjaan jacking berlangsung perkerasan jalan pada badan jalan tol harus dimonitor terhadap adanya sliding. 2. Apabila terjadi sliding harus segera diambil tindakan perbaikannnya dan juga pengaturan trafficnya. 3. Koordinasi dengan pihak Jasa Marga harus dilakukan secara intensif 3. Penyambungan Segmen 3.1 Penyambungan Segmen 2 dan Segmen 3 Sliding box segmen dilakukan dari area 4 (casting area) ke area 3 (transit area) dan dari area 3 ke area 2 (jacking area). Tahapan pekerjaan sliding box adalah sebagai berikut : Sliding dari area 4 ke area 3 1) Instal strand‐strand penarik pada segmen yang akan ditarik. 2) Pasang anchor block beserta aksesoris sliding pada segmen. 3) Tarik segmen dengan menggunakan dua buah Jack 250 ton. Segmen di tarik hingga merapat ke stopper beam pada posisi yang sudah ditentukan terlebih dahulu. 4) Tutup block out sliding tendon beserta dengan aksesorisnya dengan busa. Sliding dari area 3 ke area 2 5) Instal strand‐strand penarik pada segmen yang akan ditarik. 6) Pasang anchor block beserta aksesoris sliding pada segmen. 7) Tarik segmen dengan menggunakan dua buah Jack 250 ton. Segmen di tarik hingga merapat ke stopper beam pada posisi yang sudah ditentukan terlebih dahulu.
7
Metode Jacking Box Tunnel Underpass ‐ Cibubur
PT DELTA SYSTECH INDONESIA 8) Rapatkan segmen 3 dengan segmen 2 dengan menggunakan jack 400 ton hingga jarak 10 cm dari segmen 2. 9) Pasang tendon 7s beserta aksessorisnya. 10) Pengecoran wet joint antara segmen 2 dan segmen 3. 11) Setelah wet join mencapai kekuatan 28 Mpa, stressing tendon dengan menggunakan 2 Jack 150 ton. 12) Pekerjaan Jacking siap dilaksanakan. 3.2 Penyambungan Segmen 3 dan Segmen selanjutnya. Proses penyambungan segmen 3 dan segmen berikutnya hampir sama dengan proses penyambungan segmen 2 dan segmen 3, namun pada pekerjaan tidak ada pengecoran wet joint karena segmen dibuat dengan metoda match cast. Sliding box segmen dilakukan dari area 4 (casting area) ke area 3 (transit area) dan dari area 3 ke area 2 (jacking area). Tahapan pekerjaan sliding box adalah sebagai berikut : Sliding dari area 4 ke area 3 1) Instal strand‐strand penarik pada segmen yang akan ditarik. 2) Pasang anchor block beserta aksesoris sliding pada segmen. 3) Tarik segmen dengan menggunakan dua buah Jack 250 ton. Segmen di tarik hingga merapat ke stopper beam pada posisi yang sudah ditentukan terlebih dahulu. 4) Tutup block out sliding tendon beserta dengan aksesorisnya dengan busa. Sliding dari area 3 ke area 2 13) Instal strand‐strand penarik pada segmen yang akan ditarik. 14) Pasang anchor block beserta aksesoris sliding pada segmen. 15) Tarik segmen dengan menggunakan dua buah Jack 250 ton. Segmen di tarik hingga merapat ke guide rail pada posisi yang sudah ditentukan terlebih dahulu. 16) Rapatkan segmen 4 dengan segmen 3 dengan menggunakan jack 400 ton hingga jarak 10 cm dari segmen 3. 17) Pada setiap sisi segmen yang akan disambung diberi lem epoxy terlebih dahulu.
8
Metode Jacking Box Tunnel Underpass ‐ Cibubur
PT DELTA SYSTECH INDONESIA 18) Instal tendon penyambung segmen lalu stressing tendon dengan menggunakan 2 Jack 150 ton. Pada setiap sisi segmen yang akan disambung diberi lem epoxy terlebih dahulu sebelum dilakukan pekerjaan stressing. 19) Pekerjaan Jacking siap dilaksanakan. 4. Safety Procedure Untuk menjaga keselamatan dan kesehatan dari pekerja selama pekerjaan dilaksanakan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain : 1) Selama proses peletakan dan penyusunan spacer dilarang ada orang yang berada di area penempatan spacer. 2) Setiap orang yang tidak berkepentinan dilarang berada di dekat hidraulik pump. 3) Pada saat pendorongan dilarang ada orang yang berada di atas block spacer.
9
Metode Jacking Box Tunnel Underpass ‐ Cibubur