Metode ilmiah dan Teori ilmiah Oleh :
Benny Ridwan
Metode • Metode berasal dari Bahasa Yunani methodos yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka, metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan, atau bagaimana cara melakukan atau membuat sesuatu.
Metode ilmiah • Metode ilmiah atau proses ilmiah (bahasa Inggris: scientific method) merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam/masyarakat. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
Pengertian Teori • Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah/masyarakat. • Variabel : adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi fokus di dalam suatu penelitian.
Syarat Teori Teori merupakan pengetahuan ilmiah mencakup penjelasan mengenai suatu sektor tertentu dari suatu disiplin ilmu, dan dianggap benar Teori biasanya terdiri dari hukum-hukum, yaitu : pernyataan (statement) yang menjelaskan hubungan kausal antara dua variabel atau lebih Teori memerlukan tingkat keumuman yang tinggi, yaitu bersifat universal supaya lebih berfungsi sebagai teori ilmiah
Tiga syarat utama teori ilmiah : 1. Harus konsisten dengan teori sebelumnya 2. Harus cocok dengan fakta-fakta empiris 3. Dapat mengganti teori lama yang tidak cocok dengan pengujian empiris dan fakta
Dapat diuji secara empiris
• • • •
Di samping itu teori dianggap juga sebagai seperangkat hubungan antara proposisi yang bersifat logis dan dapat diuji secara empiris. Teori tersebut berupa menyimpulkan generalisasi fakta-fakta, meramalkan gejala-gejala baru dan mengisi kekosongan pengetahuan tentang gejala-gejala yang telah ada. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa teori itu terdiri dari beberapa hal yaitu antara lain : Ada gejala yang diamati Pada gejala tersebut terjalin hubungan keterkaitan, logis dan sistematis Ada generalisasi, analisis deduktif Bersesuaian dengan realitas, dapat dibuktikan.
Beberapa istilah yang biasa digunakan dalam komunikasi ilmu pengetahuan : Axioma pernyataan yang diterima tanpa pembuktian karena telah terlihat kebenarannya Postulat suatu pernyataan yang diterima “benar” semata-mata untuk keperluan berkomunikasi Presumsi suatu pernyataan yang disokong oleh bukti atau percobaan-percobaan, meskipun tidak konklusif dianggap sebagai benar walaupun kemungkinannya tinggi bahwa pernyataan itu benar
Asumsi suatu pernyataan yang tidak terlihat kebenarannya maupun kemungkinan benar tidak tinggi
Unsur metode ilmiah
• •
• •
Unsur utama metode ilmiah adalah pengulangan empat langkah berikut: Karakterisasi (pengamatan dan pengukuran) Hipotesis (penjelasan teoretis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan pengukuran) Prediksi (deduksi logis dari hipotesis) Eksperimen (pengujian atas semua hal di atas)
Tujuan Tujuan dasarnya : menemukan kebenaran atas fakta “yang ada” atau sedapat mungkin ada kepastian kebenaran ilmiah
CONTOH : PRAKTIK PEMBAGIAN WARIS PADA MASYARAKAT ISLAM PEDESAAN TIDAK MENGGUNAKAN HUKUM ISLAM, SEMENTARA DI PERKOTAAN SELALU MENGGUNAKAN HUKUM ISLAM [PERNYATAAN INI BENAR/SALAH?]
Metode • • • • • • • • • • •
Menentukan wilayah penelitian Desa wonosari gunung kidul Kota semarang DW – mayorits masyarakat muslim KS – mayoritas masyarakat muslim DW 3 tahun terakhir 17 keluarga muslim yang ortunya meninggal KS [1 kecamatan] 3 tahun terakhir 20 KK muslim yang ortunya meninggal DW 17: 5 ya, 7 tidak, 5 belum / tidak harus membagi KS : 4 ya, 10 tidak, 6 belum / tidak harus membagi DW : 30 %, 40, 30 b KS : 20 %, 50 30