METODE EFEKTIF PENGELOLAAN KONFLIK INTERPERSONAL Siti Nurhidayah Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Magelang Email:
[email protected] Abstract
Conflict is the interaction of interdependent people who perceive incompatible goals and interference from each other in achieving those goals. Conflic that are often happened within an organization have both positive and negative impacts for effectiveness of organization performance. Because of that reason conflict that emerged need to be manage effectively by managers. One of effective management process is through using methodology that consist of: observe the symptoms and difficulties, diagnose causes of dispute, prescribe general approaches and strategies, and take action. Keywords: conflict intergroup, functional conflict, effective conflict management process
sangat
LATAR BELAKANG Dalam kehidupan keseharian
bergantung
mencari
baik yang bersifat internal maupun
penyelesaian
interpersonal. Konflik merupakan salah
membuat
satu
bahagia.
dari
perkembangan
kehidupan
tipe
kepribadian dan kadar motivasi kita
kita tidak pernah luput dari konflik,
esensi
pada
dan
solusi
sehat
konflik
perasaan
sehingga pun
akan
nyaman
dan
manusia
yang
Konflik yang terjadi dalam
karakteristik
yang
sebuah organisasi dapat terjadi antar
beragam. Manusia memiliki perbedaan
individu atau antar pribadi. Konflik
jenis
dan
antar pribadi (interpersonal conflict)
ekonomi, system hukum, bangsa, suku,
merupakan bentuk konflik yang sering
agama, kepercayaan, aliran politik,
muncul
serta budaya dan tujuan hidupnya.
dibanding
Perbedaan
Mengapa demikian? Ada beberapa
mempunyai
kelamin,
strata
inilah
social
yang
selalu
dalam bentuk
organisasi
konflik
mendasari
lainnya.
menimbulkan konflik. Bagaimana kita
faktor
menyiasati konflik yang kita hadapi
konflik antar pribadi dalam organisasi
1
yang
suatu
munculnya
misalnya
adanya
dalam
dengan kata ikhtilaf yang terdapat
persepsi
(misperception),
kesalahan
dalam Al Qur’an Surat Al Baqarah (2):
(misopinion),
64, 176, 213, 253; QS. Ali Imran (3):
memahami
105; QS. An Nisa’ (4): 157; QS. Al
kesalahan
Anfaal (8): 42; QS. Yunus (10): 6; QS.
(miscommunication),
An Nahl (16): 39, 64, 124; QS. Al
perbedaan tujuan (goal different), nilai-
Mukminun (23): 80; QS. Ar Rum (30):
nilai
22.
dalam
kesalahan
pendapat
kesalahan
dalam
(misunderstanding), komunikasi
(values),
kebudayaan
latar
(culture
sosial-ekonomi,
belakang background) pribadi
Baqarah (2): 213 sebagai berikut:
(personality traits) antar karyawan
”Manusia itu adalah umat yang satu.
dengan
(Setelah timbul perselisihan), maka
atasan
sifat-sifat
Arti konflik sesuai QS. Al
karyawan, dengan
atasan-bawahan, antar
Allah mengutus para nabi sebagai
kelompok. Konflik antar pribadi dapat
pemberi kabar gembira dan pemberi
menjadi kekuatan positif dan negatif
peringatan, dan Allah menurunkan
bagi organisasi, sehingga memerlukan
bersama mereka kitab dengan benar,
adanya kerangka kerja secara khusus
untuk memberi keputusan diantara
yang bisa dipergunakan menganalisis
manusia tentang perkara yang mereka
adanya dinamika perilaku terjadinya
perselisihkan.
konflik antar pribadi atau antar diri
tentang kitab itu melainkan orang yang
sendiri
telah
dengan
atasan
orang
atau
lain
dalam
Tidaklah
didatangkan
kepada
berselisih
mereka
organisasi untuk dapat mengambil
kitab, yaitu setelah datang kepada
manfaat
mereka keterengan-keterangan yang
digunakan sebagai
sarana
perubahan dan inovasi.
nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk
DEFINISI KONFLIK DAN PANDANGAN TERHADAP KONFLIK Menurut bahasa, konflik dapat diartikan
dengan
orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkan itu dengan kehendakNya.
perbedaan;
Dan Allah selalu memberi petunjuk
pertentangan dan perselisihan. Dalam
orang yang dikehendakiNya kepada
istilah Al Qur’an, konflik itu sinonim
2
jalan yang lurus (QS. Al Baqarah (2):
lebih yang saling tergantung mengenai
213).”
objek Konflik dalam terminologi Al
konflik,
menggunakan
pola
perilaku dan interaksi konflik yang
Qur’an dengan kata ikhtilaf yang dapat
menghasilkan keluaran konflik.
berarti berlainan (to be at variance);
Dilihat
dari
dampak
yang
menemukan sebab perbedaan (to find
diakibatkannya, konflik dibagi menjadi
cause of disagrement); berbeda (to
dua kategori yaitu konflik fungsional
differ); mencari sebab perselisihan (to
dan disfungsional. Konflik fungsional
seek cause of dispute), dan sebagainya.
adalah pertentangan antara kelompok
Konflik juga dapat dikatakan sebagai
yang
suasana batin yang berisi kegelisahan
menguntungkan
karena pertentangan dua motif atau
karena dapat menimbulkan dampak
lebih,
yang positif antara lain yaitu: akan
yang
mendorong
seseorang
dapat
mempertinggi kinerja
atau
organisasi
berbuat dua atau lebih kegiatan yang
meningkatkan
kreativitas,
akan
saling bertentangan pada waktu yang
meningkatkan
semangat
kerja,
bersamaan.
pengambilan keputusan akan lebih
Konflik pada hakekatnya adalah
baik,
berusaha
untuk
mencari
segala sesuatu interaksi pertentangan
pendekatan baru, dan dapat emperjelas
atau antagonistik antara dua pihak atau
pandangan masing-masing individu.
lebih.
Robins (1996) mendefinisikan
Tanpa jenis konflik ini, organisasi akan
konflik sebagai proses yang mulai bila
kurang termotivasi untuk melakukan
satu pihak merasakan bahwa suatu
perubahan
pihak lain telah mempengaruhi secara
organisasi tidak berkembang. Jenis
negatif,
segera
konflik yang kedua adalah konflik
mempengaruhi secara negatif, sesuatu
disfungsional yaitu setiap pertentangan
yang diperhatikan pihak pertama. Dari
atau interaksi antara kelompok yang
perspektif konflik interpersonal atau
mengganggu
konflik
merintangi upaya pencapaian tujuan.
atau
yang terjadi
organisasi, sebagai
akan
konflik
proses
dalam suatu didefinisikan
petentangan
atau
Konflik
inovasi
organisasi
yang
akibatnya
atau
menimbulkan
yang
akibat negative, antara lain yaitu:
diekspresikan di antara dua pihak atau
menimbulkan kecemasan pada diri
3
individu,
meningkatkan
ketegangan
karena perbedaan status, persepsi dan
dalam berhubungan dengan individu
orientasi
lain, akan timbul rasa tidak percaya dan
conflict merupakan konflik yang terjadi
curiga,
antar
individu
cenderung
hanya
seseorang.
kelompok
Group
dalam
level
organisasi.
memperhatikan kebutuhan pribadi, dan
Konflik pada level ini sering muncul
adanya penolakan dalam bekerjasama.
karena persaingan tujuan, persaingan
Karena konflik disfungsional akan
dalam perolehan sumberdaya yang
menimbulkan dampak negatif atas
terbatas atau karena perbedaan budaya.
kinerja
Organization
individu,
kelompok,
dan
level
conflict
terjadi
organisasi maka manajemen harus
ketika konflik meluas dalam unit-unit
berupaya untuk menghilangkannya.
organisasi.
Suatu konflik akan menjadi konflik
yang
fungsional
Konflik yang terjadi dalam
atau
organisasi
merupakan
sebuah
disfungsional tergantung pada beberapa
rangkaian konflik sebelumnya. Tanpa
faktor yaitu: konteks sosio kultural;
memperhatikan
tingkat kesulitan dan kompleksitas
sebuah pandangan lama tetapi masih
permasalahan;
bermanfaat dapat digunakan untuk
kerangka
karakteristik
dari
mengalami
konflik;
kognitif;
anggota
yang
tingkatan
konflik,
menggambarkan proses konflik. Proses
kesalahan
konflik terdiri dari 5 tahap yaitu:
kebijakan dan kesalahan persepsi.
1. Latent conflict Kondisi-kondisi seperti perbedaan
BENTUK
DAN
kekuasaan,
TAHAP-TAHAP
persaingan
dalam
perolehan sumberdaya yang langka,
KONFLIK Terdapat tiga bentuk konflik
perbedaan tujuan, atau bermacam-
dalam organisasi yaitu interpersonal
macam tekanan peran, menjadi
conflict, group level conflict, dan
dasar
organizational
akhirnya menimbulkan konflik.
Interpersonal
level conflict,
conflict. digambarkan
pertentangan
dan
pada
2. Perceived conflict
sebagai situasi dimana dua individu
Ketika
bertentangan terhadap isu, aksi atau
disuarakan, ketika tujuan atau nilai
tujuan. Konflik ini seringkali muncul
yang bertentangan semakin jelas
4
perbedaan
pendapat
kelihatan,
ketika
seseorang
proses,
dan
keluaran
konflik.
merendahkan yang lainnya atau
Sebagaimana tertuang dalam tabel 1
berusaha melakukan aksi yang
sebagai berikut: Tabel 1 Konflik sebagai Sistem Interaksi Sosial
bertentangan, konflik beralih ke tahap ini. 3. Felt conflict Ketika seseorang atau beberapa kelompok mulai merasa tegang atau cemas
sebagai
akibat
dari
ketidaksesuaian
atau
kesalahpahaman, konflik beralih ke tahap ini. 4. Manifest conflict Perilaku
yang
dapat
diamati
didesain untuk mencegah usaha untuk mengikuti tujuannya, yang terbanyak Pada
membentuk
tahap
ini
konflik.
konflik
harus
digunakan secara konstruktif atau dipecahkan agar kinerja organisasi menjadi efektif. 5. Conflict aftermath Episode konflik berakhir ketika konflik
telah
dikelola
dan
menghasilkan energi yang lebih kuat, dipecahkan atau ditekan.
KONFLIK
SEBAGAI
SISTEM
INTERAKSI SOSIAL Proses
terjadinya
konflik
berbeda-beda dan terdiri dari masukan,
5
Masukan
Proses
Keluaran
Pihakpihak yang terlibat konflik (pemimp in, pengikut, pihak luar, dan sistem sosial) berbeda: - ideologi dan pola pikir - tujuan dan cara mencap ai tujuan - sifat pribadi - latar belakan g: pendidi kan, agama, pengala man, dll. - Pola perilaku - Visi, misi, dan strategi sistem sosial Interdepe ndensi pihakpihak yang terlibat konflik
Interaksi sosial konflik dalam fase-fase konflik Memperbe sar dan mengguna kan kekuasaan Manajeme n konflik - Strategi konflik - Taktik konflik - Gaya manaje men konflik Agresi Manajeme n konflik - Mengatur sendiri - Intervens i pihak ketiga: Proses pengadila Proses administra si Arbitras Mediasi Ombudsm an
Frustasi Marah dan dendam Kecewa Sumber tidak dipakai untuk produktivitas Konflik berlangsung terus-menerus tanpa solusi Terciptanya sinergi negatif atau sinergi positif Produktivitas menurun Resolusi konflik - Menang >< menang - Menang >< kalah - Kalah >< kalah Terciptanya norma dan nilai-nilai baru Perubahan sistem sosial
Kekuasa an Gaya manajem en konflik Asumsi mengena i konflik Sumbersumber yang terbatas Budaya sistem sosial
PENGELOLAAN KONFLIK YANG EFEKTIF Konflik
berkonflik
mampu
menemukan,
menyaring dan mengimplementasikan prosedur
yang
penyelesaian
tepat
konflik.
Ertel
dalam (1999)
menawarkan sebuah metodologi untuk
DALAM
mempertimbangkan secara sistematis setiap konflik dengan beberapa langkah
PROSES
sebagai berikut:
PENANGGULANGAN KONFLIK Ada beberapa langkah untuk
Mengobservasi gejala-gejala dan kesulitan
menanggulangi konflik, yaitu: 1. Menciptakan
atmosphere
yang
efektif 2. Menjernihkan
persepsi
Proses penyelesaian konflik yang efektif
individu
yang terlibat konflik 3. Berpusat
terselesaikan
dengan baik apabila tiap individu yang
(Sumber: Wirawan, 2010) LANGKAH
akan
pada
pembagian
kebutuhan 4. Membangun kekuatan positif 5. Melihat kedepan dan belajar pada
Mendiagnosa penyebab perselisihan
Menentukan pendekatanpendekatan berdasarkan diagnosa masalah dan strategi penyelesaian Ambil tindakan
masa lalu Gambar 1 Overview of Methodology (Sumber: Ertel (1999), How to design a conflict, Management Procedure That fits your dispute, Sloan Management Review).
6. Membuat alternatif pilihan pada penyelesaian konflik 7. Mengembangkan tindakan dengan membentuk rencana cadangan 8. Membuat persetujuan yang saling
Ertel (1999) memaparkan tujuh
menguntungkan.
elemen/atribut
6
mengenai
proses
pengelolaan konflik yang efektif yaitu
a. Memacu
kelompok
meliputi:
melakukan
1. Minat Penyelidikan.
(curah
a. Mendorong kelompok
brainstorming
pendapat)
untuk
beberapa
menyelidiki kepentingan yang
sebelum
mendasari
kemudian dipilih.
menawar
posisi
tawar-
mereka
masing-
eksplorasi
kepentingan yang umum dan
dievaluasi
ada dan
untuk
merencanakan
cara
untuk
menciptakan
value
bagi
4. Memiliki Pandangan yang Logis
c. Mengkomunikasikan kepentingan
tanpa
yang
kepentingan bersama.
tanpa konflik
kelompok
pilihan
terhadap
b. Mendorong kelompok
masing b. Memfasilitasi
untuk
ke
terlalu
a. Tidak
memandang
sebagai
masing-masing
alasan
kelompok
untuk
yang
mengorbankan hak orang lain
lainnya
mengekspos
secara sah.
seseorang sebagai pemerasan
b. Tidak
(exortion) dari minat dasarnya.
dirasakan
sebagai
pertentangan untuk perhatian
2. Membangun Hubungan Kerja yang
publik
Baik.
c. Menanamkan sebuah pengertian
a. Memungkinkan
kelompok
di
dalam
kelompok
bahwa
untuk deal secara efektif dengan
solusi yang akan dihasilkan
perbedaan
pantas dan wajar.
mereka
pada
perselisihan yang ada
5. Mengetahui
b. Membantu pertimbangan tipe hubungan
kelompok
kemudahan
kelompok-kelompok
Prosedur
Penilaian pada Pihak Lain
yang
a. Membiarkan kedua belah pihak
mereka inginkan untuk dimiliki. c. Membuat
Alternatif
untuk
bagi
yang
untuk
melakukan realistis
penilaian
terhadap
diri
mereka, prosedur pihak lain dan
sepakat pada waktu yang akan
alternatif yang sesungguhnya.
datang. 3. Menumbuhkan Opini yang Baik
7
b. Menjadi lebih menarik untuk
(perselisihan yang sedang berlangsung
kelompok selama itu penting
atau perselisihan yang diantisipasi)
bagi mereka.
kemudian menciptakan prosedur untuk
6. Meningkatkan
Kemampuan
mengatasinya.
Komunikasi
pengelolaan
a. Mendorong pengujian
pertanyaan asumsi
dan
Desain konflik
dan
yang
tahap, yaitu: 1. Mengobservasi gejala dan kesulitan
b. Memudahkan pemahaman dan
(what is the problem?):
pembicaraan tentang persepsi
a. Apakah penyebab alami dari
partisan
perselisihan.
c. Membuat komunikasi dua arah
b. Dapatkah
yang efektif diantara pengambil
mencapai
keputusan.
memecahkan Komitmen
yang
peradilan
tujuan
2. Mendiagnosa
a. Memungkinkan
kelompok
dalam
perselisihan
penyebab-penyebab
perselisihan (why has it not been
untuk merencanakan komitmen
settled?):
yang realistis, operational, dan
a. Apa
mudah dipenuhi. b. Menempatkan
proses
(tingkatan, biaya dan manfaat).
Bijaksana
yang
menjadi
minat
kelompok? kelompok
b. Apakah
masalah
dengan jalan lain yang efektif
dalam
ke proses pengadilan pada saat
perselisihan?
mereka gagal untuk meraih
c. Bagaimana
kesepakatan yang ada tidak
dihasilkan? d. Apakah
mengidentifikasi
memicu
pilihan
dipertimbangkan
dipenuhi.
hubungan
kelompok
kesepakatan atau pada saat
Setelah
tersusun
secara sistematis dan terdiri beberapa
mendasarinya.
7. Memiliki
prosedur
proses
harus dan
pemecahan
perselisihan itu sah?
atribut-atribut tersebut, manajer konflik
e. Bagaimana komunikasi yang
dapat memulai menguji permasalahan,
ada dalam kelompok?
menggolongkan perselisihan yang ada
8
f. Persetujuan apa saja yang akan diraih
oleh
komitmen
kelompok
apa
yang
Metode yang dijelaskan ini dapat
/
akan
dihasilkan? 3. Menentukan
pendekatan-
diaplikasikan
oleh
organisasi
professional
untuk
membuat
bagan/prosedur
pemecahan
konflik
tingkatan
konflik.
pada
berbagai
pendekatan berdasarkan diagnosa
Analisis
masalah
membantu manajer dalam menghadapi
di
atas
untuk
yang
digambarkan
mengembangkan proses pemecahan
meningkatnya
masalah rintangan yang efektif.
melakukan beberapa hal; pertama,
a. Bagaimana
manajer seharusnya dapat memutuskan
kita
dapat
mengatasi rintangan yang ada?
apakah
b. Dapatkah perbedaan kelompok
kelompok
struktur
sebuah
untuk mendiskusikan pilihan secara dapat
jelas dan sistematis dengan konsul
bekerjasama?
legal; kedua, bahkan jika manajer
4. Mengambil tindakan: apa yang seharusnya
perbaikan
dalam
bentuk penyelesaian perselisihan dan
dieksploitasi / ditekan? c. Bagaimana
konflik
akan
dilakukan
konflik tidak menegosiasikan masalah
manajer
proses, dengan mendiagnosis problem
konflik selanjutnya.
yang ada konflik organisasi yang
a. Bagaimana seharusnya proses
semakin meningkat.
pemecahan konflik berinteraksi SIMPULAN
dengan peradilan?
Konflik
b. Berapa outcomes yang harus
antar kelompok dalam organisasi tidak
c. Akankah partisipasi organisasi
dapat
yang netral dapat membantu
dikelola
memecahkan konflik? yang
proses
dihilangkan. secara
meningkatkan
seharusnya
Manajer
menanggung biaya kegagalan untuk
bersifat
fungsional dan disfungsional. Konflik
dihasilkan?
d. Siapa
dapat
Namun efektif
kinerja
konflik
dapat untuk
organisasi.
memiliki
tugas
menganalisa sifat konflik yang ada dan
pemecahan
sebaiknya mengeliminir konflik yang
konflik yang ada?
sifatnya disfungsional dan menjaga
9
Wirawan, (2010), Konflik dan Manajemen Konflik, Teori, Aplikasi, dan Penelitian. Salemba Humanika.
konflik yang terjadi agar berada pada level yang sedang sehingga kinerja organisasi tidak terganggu. Dalam mengelola konflik, manajer konflik perlu mengidentifikasi atribut-atribut proses
resolusi
mendisain
konflik
proses
kemudian
pengelolaannya.
Proses pengelolaan konflik yang efektif terdiri dari: Mengobservasi gejalagejala dan kesulitan, mendiagnosa penyebab
perselisihan,
pendekatan-pendekatan diagnosa
menentukan berdasarkan
masalah
dan
strategi
penyelesaian, dan mengambil tindakan. Metodologi
tersebut
dapat
diaplikasikan
oleh
organisasi
professional
untuk
membuat
bagan/prosedur
pemecahan
konflik
pada berbagai tingkatan konflik dan membantu manajer dalam menghadapi konflik
organisasi
yang
semakin
meningkat.
DAFTAR PUSTAKA Ertel, D., (1999), How to Design a Conflict, Management Procedure That fits your dispute, Sloan Management Review. Robbins, S.P., (1998), Organization Behavior: Concepts, Controversies, Applications, Prentice Hall Inc.
10