Merkuri dalam Lampu Fluorescent
Volume XL VIL No.2, Agustus 2011, pp 37-44
MERKURI DALAM LAMPU FLUORESCENT
(Mercury in The Fluorescent Lamps) Oleh : Handaru B. Cahyono
ABSTRAK Dilakukan penelitian terhadap massa merkuri dalam lampu pendar (fluorescent) berbagai merek, jenis dan daya. Dalam proses pembuatan lampu pendar, merkuri diinjeksikan ke dalam tabung baik tipe tabung lurus maupun tipe complet (LHE) untuk mendapatkan spektrum sinar ultraviolet yang kemudian dipendarkan oleh serbuk phospor untuk menghasilkan cahaya tampak. Pada penelitian ini lampu pendar dihancurkan dan uap merkuri yang terlepas tertangkap oleh Asam nitrat (HN03) 10 % dalam wadah tertutup. Pada lampu pendar merkuri, peningkatan daya lampu diikuti dengan peningkatan massa merkuri yang diinjeksikan. Untuk lampu pendar bertabung lurus massa merkuri pada lampu berdaya 10 watt sekitar 1,7321 mg, daya 15 watt sekitar 2,550 mg dan pada 18 watt sekitar 4.9991 mg, sedangkan untuk tipe kompak / LHE massa merkuri pada lampu berdaya 9 watt sekitar 0,5010 mg, sedaogkan pada lampu berdaya 18 watt sekitar 1,9919 mg. Massa merkuri (Hg) pada lampu ~endar tipe tabung lurus 2,5 kali lebih tinggi jika dibanding tipe complet pada daya yang sama. Akan tetapi kerapatan merkuri Jampu pendar tipe CFL 2,5 hingga 5 kali Jebih banyak jika dibanding denqan lampu pendar bertabung lurus, sedangkan volume tabung lampu pendar tipe tabung lurus 7 hingga 13 kali lebih besar dari pada tipe CFL. Karakteristik lampu pendar merkuri yang sangat variatif tersebut bertujuan sama yaitu untuk memaksimalkan jumlah sinar yang tampak pada lampu (efficacy). Biaya pembelian Asam nitrat untuk pemusnahan 100 unit lampu sekitar Rp.59,- dengan asumsi massa merkuri 4 mg tiap unit.
ABSTRACT A research on mercury mass in fluorescence lamps of various brand, type, and power has been done. In the making process of fluorescent lamp mercury is injected into the fluorescence lamp tube, either straight tube type or complete (complete fluorescent lampCFL), to obtain ultraviolet light spectrum that will be fluoresced by the phosphorus powder to produce visible light. In this research fluorescent lamp is destroyed and the mercury is captured using 10% nitric acid in a closed cOntainer. In mercury fluorescent lamp the increase of lamp power is followed by the increase of mercury mass injected. Mercury mass in stright tube, 10 watts power was 1.7321 mg, in 15 watts power was around 2.550 mg and in 18 watts power was around 4.9991 mg. Mercury mass in compact or CFL lamps, in 9 watt power was around 0.5010 mg, and in 18 watts power was 1.9919 mg. The mercury mass in the straight tube lamps was 2.5 times higher than that in the complete type of the same power. However, the density of mercury in the complete type lamp was 2.5 to 5 times higher compared to the stright tube fluorescent lamp. The volume of stright lamp is 7 to 13 times bigger than that of eFL type. The variation in mercury fluorescent lamp characteristics has a common objective, i.e to maximize the amount of light emitted from the lamp (efficacy). The nitric acid purchasing cost for destruction of 100 lamps with 4 mg mercury in each lamp was Rp. 59,-.
Berita Litbang Industri
37
Volwne XL Vll, No.2, Agustus 2011, pp 37-44
PENDAHULUAN Industri lampu indonesia telah berkembang pesat dalam upaya memenuhi kebutuhan nasional akan lampu. Asosiasi Perlampuan Listrik Indonesia (Aperlindo) dalam (www.aperfindo.com) membenarkan konsumsi THE (salah satu tipe lampu pendar yang kompak) di tanah air terus menunjukkan trend peningkatan, jika pada tahun 2009 konsumsi lampu pendar THE mencapai 160 juta uniUtahun, pada .tahun 2010 akan meningkat menjadi 200 juta unit, dan pada tahun 2020 diprediksi bisa meningkat sekitar 350 juta unit. Hal ini seiring dorongan pemerintah untuk memanfaatkan THE ataupun fluorescent lamp dan meninggalkan pola penggunaan lampu pijar karena konsumsi listriknya jauh lebih tinggi. Masyarakat luas memanfaatkan lampu ini baik untuk penerangan indoor maupun outdoor, walaupun saat ini telah dikembangkan pula lampu khusus untuk outdoor. Di Jawa Timur industri lampu pendar maupun perakitan lampu pendar tersebar dibeberapa kota antara lain Surabaya, Kab. Sidoarjo, Kab. Pasuruan dan Kab. Malang dengan kapasitas produksi antara 5 juta hingga 10 juta unit per tahun. Selain itu banyak pula berkembang IKM perakitan lampu pendar yang merakit komponen-komponen LHE dengan kisaran kapasitas' produksi 10.000 uniUhari. Merek-merek lokal seperti Chiyoda, Panasonic, Sinar, Luxram, Focus, Maspion telah lama mendapat tempat dihati konsumen karena keunggulannya masing masing. Dikenal dua model / bentuk lampu pendar dipasaran. Pertama berbentuk tabung panjang lurus atau yang umum dikenal dengan lampu TL (tubular lamp) atau lebih umum disebut lampu neon (walaupun sebetulnya tidak didominasi oleh gas neon) dan yang kedua berukuran lebih kecil dengan tabung ditekuk menyerupai huruf "U" atau dibentuk spiral, umum disebut dengan lampu hemat energi / LHE atau Complete Fluorescent Lamp / CFL. Berita Litbang Industri
Merkuri dalam Lampu Fluorescent
Lampu pendar (uap) merkuri adalah salah satu jenis lampu lucutan gas yang menggunakan daya listrik untuk mengeksitasi uap raksa (Hg) yang diinjeksikan dalam jumlah yang tertentu dalam tabung lampu. Uap raksa yang tereksitasi itu menghasilkan gelombang cahaya ultraungu yang pada gilirannya menyebabkan lapisan fosfor berpendar dan menghasilkan cahaya kasat mata. (http://id. wikipedia. orglwikilLampu det).
pen
Industri lampu pendar memanfaatkan merkuri atau raksa ini sebagai salah satu unsur pengisi tabungnya. Dalam tabung lampu pendar berukuran 4 - 12 feet diisikan sekitar 7 mg hingga 40 mg merkuri (http://www.dep.state.pa.us). Aryo Wisanggeni dalam Harian Kompas 8 Agustus 2010, mengatakansekitar 4 % dari sekitar 3.800 ton uap merkuri dunia digunakan untuk penerangan setiap tahunnya dan akan terus mengalami peningkatan pada tahun tahun mendatang. Suatu industri lampu / perakitan lampu pendar memiliki beragam masalah dalam proses produksinya sehingga lampu pendar tak dapat dimanfaatkan. Ketika lampu pendar merkuri tak dapat lagi dimanfaatkan maka lampu akan ditimbun pada suatu tempat yang "dianggap aman" sehingga tidak mengalami kerusakan lebih parah. tndustn Kecil (IKM) perakitan lampu dengan kapasitas kecil sekitar 8.000 hingga 10.000 unit perhari yang memilikitingkat kerusakan sekitar 5% dengan berbagai penyebab dan 3,5 hingga 4% diantaranya mengakibatkan tube tak dapat lagi dimanfaatkan sehingga harus dimusnahkan dan atau dialihfungsikan demi memaksimalkan ruang kegiatan. Sementara itu untuk industri dengan kapasitas besar mencapai 30.000 40.000 unit perhari dengan teknologi yang lebih baik dapat menekan tingkat kerusakankurang dari 3,5 % saja. Pada lingkungan masyarakat, lampu pendar baik tipe Tube Lamp (TL) atau Lampu Hemat Energi (LHE /CFL) tak dapat dimanfaatkan lagi umumnya segera diganti dengan yang baru 38
Merkuri dalam Lampu Fluorescent
Volume XL VII, No.2, Agustus 2011, pp 37-44
sementara TL atau THE yang lama di buang begitu saja. Pemusnahan lampu fluorescent I lampu tabung (TL) I LHE yang seringkali diikuti dengan kehancuran lampu pada umumnya dilakukan secara bebas di TPS ataupun TPA bahkan kadang-kadang masih dalam lingkungan rumah tangga. Unsur merkuri (Hg) yang termasuk golongan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) digunakan sebagai gas pengisi tabung lampu akan terlepas dan masuk dalam tatanan lingkungan sesaat setelah tabung kaca pecah. Dalam siklusnya paparan merkuri pada makhluk hidup dapat terakumulasi pada manusia dan akan mengakibatkan dampak yang sangat buruk. Sehingga diperlukan pemahaman yang baik terhadap penanganan lampu pendar yang telah rusak sehingga hal tersebut dapat dihindari. Tujuan dari penelitian lni adalah untuk menyebarluaskan informasi terkait kandungan bahan pengisi tabung lampu pendar dan bahaya paparan unsur merkuri (Hg) yang terlepas dari dalam lampu pendar, sehingga diharapkan industri dapat menentukan dan mengarnbil langkah-Iangkah preventip dan proaktip turut serta bertanggungjawab dalam upaya mempertahankan kelestarian lingkungan. Merkuri dalam bentuk apapun adalah racun yang sangat berbahaya bagi manusia atau mahluk hidup lainnya. Roger et al.,1984 mengemukakan bahwa semua kornponen merkuri baik dalam bentuk rnetil ataupun alkyl yang masuk ke dalam tubuh manusia secara terus menerus akan mengakibatkan kerusakan permanen pada otak, hati dan ginjal. Zul Alfian (1987, 1998, 2000) Effek toksisitas merkuri pada manusia bergantung pada bentuk komposisi merkuri, jalan masuknya ke dalam tubuh serta lamanya unsur tersebut berkembang. misalnya adalah HgCIz, hal ini disebabkan karena bentuk divalent lebih mudah larut dari pada bentuk monovalent. Selain itu bentuk HgCI2 juga cepat dan mudah diabsorbsi sehingga daya toksisitasnya lebih tinggi.
Bentuk organik seperti rnetil merkuri, sekitar 90% diabsorbsi oleh dinding usus, hal ini jauh lebih besar dari pada bentuk organik (HgCIz) yang hanya 10%. Akan tetapi bentuk merkuri anorganik kurang bersifat korosif dari pada bentuk organik. Bentuk organik tersebut juga dapat menembus barrier darah dan plasenta sehingga menimbulkan pengaruh gangguan syaraf (Darmono, 2001). Toksisitas uap merkuri melalui saluran pernapasan (inhalasi), umumnya menyerang sistem saraf pusat, sedangkan toksisitas kronik yang ditimbulkan dapat menyerang ginjal. Waktu paruh uap merkuri antara 35 hingga 90 hari, sernentara garam merkuri memiliki waktu paruh sekitar 40 hari. (http://www.ead.anl.govlpubldoclm ercurv.pdf) Lampu listrik
Secara umum dikenal beberapa jenis lampu listrik antara lain: 1. Lampu pijar, 2. Lampu pendar, 3. Lampu elektroluminescent, Lampu pendar pertama dipatenkan dengan dokumen paten U.S. Patent No. 889,692 pada tahun 1901 oleh Peter Cooper Hewitt (1861-1921), dan berkembang pesat hingga saat ini. Lampu pendar/lampu tabung adalah lampu listrik yang menghasilkan cahaya akibat adanya peristiwa pele.p.asanelektron. -, Ada 2 (dua) macam lampu tabung yaitu: 1. Lampu pendar merkuri. Lampu tabung yang memanfaatkan merkuri dalam ruang tabung kacanya. 2. Lampu gas sodium. Sama halnya dengan lampu pendar gas merkuri, lampu pendar gas sodium adalah lampu dengan gas pengisi adalah uap sodium dalam tabung kacanya. 3. Lampu Elektroluminescent. Adalah lampu yang menghasilkan cahaya karena adanya emisi cahaya dari eksitasi suatu padatan. Jenis ini antara lain Light Emiting Diode (LED) dan panel elektroluminescent.
Berita Litbang Industri
39
Merkuri dalam Lampu Fluorescent
Volume XL VII, No.2, Agustus 2011, pp 37-44
Proses produksi lampu pendar merkuri seperti tergambar dalam diagram alir
berikut ini.
Gambar 1 Flow diagram proses pembuatan lampu pendar
~
'-'=J
Sumber : (http://turnkey.taiwantrade.com.twlenIContent.aspx?ID=24) Proses di atas adalah proses produksi lampu yang terpadu sejak bahan mentah hingga produk jadi lampu. Pada IKM perakitan lampu, tabung kaca yang telah berisi uap merkuri disatukan dengan kepala lampu dengan cara merekatkannya dengan lem dan dilanjutkan dengan perakitan komponen yang lain. Secara garis besar proses perakitan lampu LHE adalah sebagai berikut : Perekatan tabung kaca lampu dengan kepala lampu
•
Penyatuan komponen elektronik, pemasangan ulir, cap lampu dan tabung kaca
• •
Pengujian tegangan
BAHAN DAN METODA Bahan ....... 1. Lampu fluorescent berbagai jenis / model, merek dan daya. 2. Asam nitrat teknis. 3. Aquadest. 4. Merkuri test kit. Metoda Metoda yang digunakan untuk pengu-jian massa merkuri dalam lampu tabung adalah penghancuran lampu tabung dalam berbagai model, merek dan daya dalam larutan asam nitrat (HN03) teknis dengan konsentrasi 10 %. Daya lampu yang dihancurkan kisaran 10 watt, 15 watt dan 18 watt.
Pengepakan
HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 2 Gambar diagram alir proses perakitan lampu LHE
Berita Litbang Industri
Dari hasil pengujian berbagai jenis / model, merek dan daya lampu
40
Merkun dalam Lampu Fluorescent
Volume Xl VII No 2. Agustus 2011. pp 37-44
pendar diperoleh informasi seperti tercantum dalam Tabel 1. Tabel massa merkuri (Hg) dalam lampu pendar.
I
Tabel 1 Tabel massa merkuri (Hg) dalam lampu pendar
I Vol.
Oaya
Jmlh
Massa Merkuri
tabung
(watt)
(unit)
(mgltab.)
cc
No.
Lampu pendar tabung lurus 1.
10
1
1,2980
138,361
2.
10
1
1,9023
138,421
3.
10
1
1,9023
138,813
4.
10
1
1,7001
139,00
5.
10
1
1,862
138,4
1
15
1
2,5441
185,385
2
15
1
2,5440
185,301
3
15
1
2,3221
185,838
4
15
1
2,5441
185,386
5
15
1
2,5409
185,292
1
18
1
4,9660
256,47
2
18
1
5,0103
256,375
3
18
1
4,987
256,375
4
18
1
4,919
256,375
5
18
1
5,102
256,46
Lampu Hemat Energi (LHE) 1
9
1
0,603
22,796
2
9
1
0,524
22,796
3
9
1
0,521
22,796
4
9
1
0,562
22,8
1
18
1
1,9022
18,997
2
18
1
1,789
18,997
3
18
1
1,9
18,997
4
18
1
1,989
18,789
Dari Tabel 1 di atas tampak bahwa ke dalam tabung lampu pendar diinjeksikan unsur merkuri. Jumlah yang diinjeksikan beragam untuk masing-masing model lampu. Pembubuhan merkuri dalam tabung lampu pendar erat kaitannya dengan mekanisme kerja lampu tabung.
Berita Litbang Industri
Gambar 3 Bagian - bagian lampu .." pendar merkuri Sumber: (http://home.howstuffworks.comlfluore scent-/amp4.htm)
Ketika saklar mulai terhubung dengan arus listrik, maka starter akan menerima tegangan listrik secara penuh. Panas yang terjadi dalam tabung starter membuat plat bimetal starter saling terhubung dan selanjutnya arus listrik segera mengalir menuju balast. Ketika arus listrik mengalir melalui elektroda maka elektroda segera akan memijar sehingga gas argon yang juga diinjeksikan dalam jumlah yang sangat kecil akan mulai terionisasi. Gas argon yang terionisasi akibat panas yang dibangkitkan dalam tabung meng-akibatkan pula merkuri (Hg) berubah menjadi uap dan merangsang pelepasan elektron elektronya yang segera memenuhi ruang tabung. Uap raksa yang tereksitasi oleh energi listrik kemudian -. akan melepaskan energi radiasi ultraviolet / UV, dan radiasi UV ini pada panjang gelombang sinar kisaran 253,7 pm dan 185 pm serta sedikit memancarkan radiasi biru atau hijau yang kemudian diubah menjadi cahaya nampak oleh lapisan tipis fluorescent yang terdapat dalam kaca lampu (www.enemyefficiensyasia.om) . Warna kaca yang netral / jernih akan memperkuat sinar yang tampak berwarna putih oleh mata. Ketika arus listrik telah dihentikan maka kondisi akan kembali seperti semula. Batasan cahaya nampak, seperti yang dapat dilihat pada spektrum elektromagnetik, diberikan dalam Gambar 4 di bawah ini.
41
Merkuri dalam Lampu Fluorescent
Volume XLVII, No.2, Agustus 2011, pp 37-44
Gelombang yang sempit diantara cahaya ultraviolet (UV) dan energi inframerah (panas). Gelombang cahaya tersebut mampu merangsang retina mata, dan meng-hasilkan sensasi penglihatan yang disebut pandangan, sehingga penglihatan memerlukan mata yang berfungsi baik dan cahaya yang nampak Lampu Fluorescent digolongkan dalam lampu tabung merkuri bertekanan rendah yaitu sekitar 0,4 Pa. l (l.~
[W/nm]
~~~-----+----~A
nr
I"flared
Inml
Gambar 4 Radiasi yang Tampak Sumber: (www.energyefficiensyasia.org/).
Selain itu pada tabel 1 terlihat pula bahwa pada kenyataannya, kerapatan merkuri akan semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya daya lampu yang digunakan. Ruang I volume lampu juga meningkat seiring peningkatan daya lampu, mengakibatkan kerapatan merkuri pada setiap daya lampu bervariasi. Pada lampu TL 10 watt rnemitiki kerapatan merkuri sebesar 0.013282 mg/cc tabung, sedang untuk TL 15 watt dan 18 watt kerapatan merkuri per satuan volume berturut - turut adalah 0.013476 mglcc tabung dan 0.019488 mg/cc tabung, Demikian halnya untuk model CFL 9 watt memiliki kerapatan merkuri dalam tabung sebesar 0.024236 mg/cc tabung serta untuk 18 watt sebesar 0.100029 mg/cc tabung. Walaupun memiliki jumlah merkuri yang lebih sedikit jika dibanding dengan tipe tabung lurus (TL lurus) pada daya yang sama, tetapi ternyata CFL memiliki ruang lampu / volume ataupun luas area dinding lampu juga lebih sedikit. Jika diperbandingkan dengan TL tabung lurus dengan parameter massa merkuri yang
8erita Litbang Industri
menempati ruang lampu, type CFL memiliki massa mekuri yang lebih besar sehingga memiliki kerapatan uap merkuri yang tinggi dalam ruang lampu. CFL pada merek dan daya yang sama memiliki kerapatan sekitar 5 kali lebih besar jika dibanding tipe lampu pendar tabung lurus. Tampaknya hal tersebut selain bertujuan komersial ekonomis yaitu penghematan bahan baku yang memaksimalkan dimensi ruang pada lampu jenis ini dicapai dengan membentuk tabung dalam berbagai model antara lain model HU" ataupun model "spiral", juga bertujuan untuk memaksimalkan jumlah sinar yang tampak pada lampu atau dikenal dengan effikasi larnpu.' Effikasi lampu dapat diartikan sebagai jumlah lumen per satuan watt (Im I watt). Sementara luminasi adalah jumlah cahaya yang dipantulkan atau diteruskan oleh suatu obyek. Hal ini yang mengakibatkan konsumsi listrik lampu pendar jauh lebih rendah daripada konsumsi listrik lampu pijar pada minimum light output yang sama. Tabel 2 Tabel Perbandingan Ught output CFL dan Lampu Pijar CFLI L. pendar
ryv)
(W)
Min. light output (lumen)
Lampu pijar
9 -13
40
450
13 -15
60-,
800
18 - 25
75
1.100
23 -30
100
1.600
30 -52
150
2.600
Sumber: (http://en. wikipedia. orglwiki/Ffuorescent lamp)
Merkuri atau raksa adalah salah satu logam diantara Iima logam berwujud cair pada suhu kamar. Merkuri dihasilkan dari bijih sinabar (HgS) yang dalam proses pemurniannya memanfaatkan larutan Asam nitrat (HN03). Sehingga fluida inilah yang baik digunakan untuk menjebak merkuri yang terlepas dari dalam lampu tabung yang pecah agar tidak terlepas ke lingkungan. Asam nitrat digunakan dalam mengisolasi merkuri yang pada
42
Merkuri dalam Lampu Fluorescent
Volume XLVIL No.2, Agustus 2011, pp 37-44
akmrnya dapat mengefisienkan tempat penyimpanan I penampungan tampu. Dalam perhitungan ekonomi untuk 100 buah lampu dengan kandungan merkuri diassumsi 4 mg Hg / unit lampu diperlukan 233.000 mg atau 233 gram HN03. Jika 1 liter Asam nitrat teknis 37 % dihargai dengan Rp. 80.000,- maka untuk 100 buah lampu hanya membutuhkan Asam nitrat seharga Rp. 59,-. Solvent asam nitrat (HN03) yang digunakan cukup dengan asam nitrat dengan konsentrasi 10%. Penempatan larutan asam nitrat harus pada tempat / wadah yang tahan asam, tertutup dan tekanan uap. Merkuri yang terabsorb oleh asam nitrat ini dapat dipisahkan kembali dengan menangkap dan mengendapkan merkuri. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan : 1. Merkuri diinjeksikan ke dalam tabung lampu pendar baik tipe tabung lurus maupun tipe komplit (lH E) untuk mendapatkan spektrum sinar ultraviolet yang kemudian dipendarkan oleh serbuk phospor untuk menghasilkan cahaya tampak. 2. Pada lampu pendar merkuri peningkatan daya lampu diikuti dengan peningkatan massa merkuri yang diinjeksikan. Untuk lampu pendar bertabung lurus' massa merkuri pada lampu beroaya 10 watt sekitar 1,7321 mg, 15 watt sekitar 2,550 mg dan pada 18 watt sekitar 4.9991 mg, sedangkan untuk type compact / lHE massa merkuri pada lampu berdaya 9 watt sekitar 0,5010 mg, sedangkan pada lampu berdaya 18 watt sekitar 1,9919 mg. 3. Massa merkuri (Hg) pada lampu pendar tipe tabung lurus 2,5 kali lebih tinggi jika dibanding tipe complet pada daya yang sama. Akan tetapi kerapatan merkuri lampu pendar tipe CFl 2,5 hingga 5 kali lebih banyak jika dibanding dengan lampu pendar bertabung lurus, sedangkan volume tabung
Berita Litbang Industri
lampu pendar tipe tabung lurus 7 hingga 13 kali lebih besar dari pada tipe CFl. Karakteristik lampu pendar merkuri yang sangat variatif tersebut bertujuan sama yaitu untuk memaksimalkan jumlah sinar yang tampak pada lampu (efficacy). 4. Biaya pembelian Asam nitrat (teknis) untuk pemusnahan 100 unit lampu dengan massa merkuri 4 mg tiap unit sekitar Rp.59,SARAN
1. Merkuri tergolong B3 sehingga diperlukan pengelolaan yang benar dan tepat untuk menghindari lepasnya merkuri ke lingkungan utamanya pada' industri yang memanfaatkannya sesuai peraturan yang ada. 2. Diperlukan koordinasi dan regulasi untuk mengatur penanganan pemusnahan lampu pendar merkuri yang tidak dapat lagi dimanfaatkan oleh masyarakat. 3. Untuk penerapan skala industri, proses penghancuran masal tak dapat dilakukan secara manual sehingga diperlukan peralatan yang lebih memadai untuk mencegah merkuri yang terlepas kelingkungan sehingga diperlukan disain peralatan pemusnah lampu pendar merkuri yang dapat dimanfaatkan oleh indusri lampu / perakitan -.... lampu sehingga produk reject tak lagi hanya ditimbun tanpa pengelolaan. DAFT AR PUSTAKA
1. American Public Health Association (APHA), American Water Works Association (AWWA), Water Environment Federation (WEF). 1992. Standard Method For Examination of Water and Wastewater", 18th ed. Washington, American Public Health Association. 2. Argonne National laboratory. 2005. Mercury. Argonne National laboratory,EVS - Human Health Fact Sheet. http://www.ead.anl.gov/pub/doc/mer
43
Volume XI VlI
3.
4.
5,
6.
7.
B.
Merkun dalam l.ampu Fluorescent
N(12 Agustus 2011. pp 37-44
cury pdf diakses tanggal 11 Agustus 2011 Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (BAPEDAL) Provinsi Jawa Timur, 2002, Kep.Gub.Jatim No.4512002, tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Industri atau Kegiatan Usaha Lainnya di Jawa Timur. Surabaya, BAPEDAL. Ban Mercury Working group-United Nations Environment Programme (UNEP). 2001. Mercury Exposure: The Word's Toxic Time Bomb. Nairobi-Kenya. UNEP. www.ban.orglban-hgwglMercury. ToxicTimeBomb.FinaJ. PDF., diakses Agustus 2010. Eckenfelder, W. Wesley. 19B9. Industrial Water Pollution Control 2nd edition. New York, Mc Graw Hi" Book Company. Hyman, Mark, MD. 2004. The Impact of Mercury on Human Health and the Environtment. New Orleans-USA. Mallinckrodt Baker, Inc. Mercury Material Safety Data Sheet. http://www.jtbaker.comlmsdslenglis hhtmIIM1599.htm., diakses tanggal 22 Februari 2010. Noy/S-3, Harian Media Indonesia, edisi Senin,15 desember 200B,"Memangkas Biaya Lewat Penghematan Listrik" http://www.mediaindonesia.comldat alpdflpagiI200B-121200B-12-. 15_05.pdf., diakses tanggal ...
Berita Litbang Industri
9
Patar Heryando 2004 Pencemaran dan Tokslkologl logam Berat. Jakarta, Rineka Cipta. 10. Tchobanoglous, G., Franklin L. Burton dan H. David Stelnsel. 2003. Wastewater Engineering Treatment and Reuse': 4th ed. New York, Mc Graw Hill. 11. UNEP. Pedoman Effisiensi Energi untuk Industri di Asia. www.energyefficiencyasia.org., diakses tanggal ... 12. U.S. Environmental Protection Agency. 200B. Recycling Houshold CFLs. http://www.energystar.gov., diakses tanggal ... 13. Wikipedia. Compact Fluorescent Lamp http://en.wikipedia.orgAviki/Compacf _f1uorescen(Jamp., diakses tanggal 25 Juni 2010. 14. Wikipedia. Mercury (element) http:/Avikipedia.orgAvikipedia. orgAvi kiIMercury_(element)., diakses tanggal B November 2010. 15. Wikipedia. Fluorescent Lamp. http://en. wikipedia. orgAviki/Fluoresc enL/amp., diakses tanggal 7 Mei 2011. 16. Wisanggeni G, Aryo. 2010. Merkuri Ada di Seantero Bumi. Harian Umum Kompas, edisi Rabu 25 Agustus 2010: 14. 17. Zul Alfian. 2006. Merkuri : Antara Manfaat dan Effek Penggunaannya Bagi Keseneten Manusia dan '-... Lingkungan. USU, Medan.
44