Meraih Fadhilah 4 Kalimat Mulia
Prof. DR. Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-Badr
Judul Asli: Fadha`il al-Kalimat al-Arba’ Penulis: Prof. DR. Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-Badr Judul Bahasa Indonesia: Meraih Fadhilah 4 Kalimat Mulia َ ِ ﺤﺎ َن ْﱪ ﻛ أ ُﻪﱠﻠﻟا ، ﻻَ إِﻟٰ َﻪ إِ ﱠﻻ ُﻪﱠﻠﻟا،ﺤ ْﻤ ُﺪ ِﻪﱠﻠِﻟ َ اﻟ،ﷲ َ ُﺳ ْﺒ َُ Penerjemah: Ust. Mukti Ali Abdul Karim, Lc. (Dewan Penasehat al-Hujjah) Desain Cover & Layout: Abdullah A.R. Penerbit:
Pustaka alhujjah.com (Lombok – NTB) Tidak diperjualbelikan
Daftar Isi Daftar Isi ............................................................... v Naskah Asli Ijin Terjemah .................................. vii Naskah Ijin Terjemah .......................................... viii Mukaddimah........................................................ 1 Fadhilah Pertama: Kalimat-kalimat yang mulia ini merupakan ucapan yang paling dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala ......................... 4 Fadhilah Kedua: Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam mengabarkan bahwasanya kalimat atau ucapan mulia ini lebih beliau cintai dibandingkan dengan apa yang terbit di atasnya matahari, yaitu dunia dan isinya. ....................... 6 Fadhilah Ketiga: Diantara keutamaannya, apa yang terdapat dalam Musnad Imam Ahmad dan kitab Syu’abul Iman karya Imam al-Baihaqi ..... 7 Fadhilah Keempat: Kalimat-kalimat mulia ini sebagai penghapus dosa ...................................... 11 Fadhilah Kelima: Kalimat-kalimat mulia ini adalah tanaman surga ......................................... 14 Daftar Isi
v
Fadhilah Keenam: Tidak ada yang lebih utama dan mulia di sisi Allah melebihi seorang mukmin yang diberikan umur panjang di dalam Islam serta banyak bertakbir, bertasbih, bertahlil, dan bertahmid. ............................................... 17 Fadhilah Ketujuh: Allah telah memilih dan mengistimewakan kalimat-kalimat yang mulia ini bagi hamba-hambaNya serta memberikan ganjaran yang besar lagi banyak bagi orang yang membacanya. .............................................. 21 Fadhilah Kedelapan: Kalimat-kalimat ini akan menjadi benteng bagi orang yang mengucapkannya dari neraka .............................................. 24 Fadhilah Kesembilan: Keempat kalimat ini akan selalu mengitari dan mendekati ‘arsy Allah Subhanahu wa Ta’ala. ................................ 27 Fadhilah Kesepuluh: Nabi shallallahu alaihi wasallam mengabarkan bahwa keempat kalimat ini berat di mizan (timbangan amal) ......... 30 Fadhilah Kesebelas: Seorang hamba yang mengucapkan setiap kalimat dari keempat kalimat ini akan mendapatkan pahala sedekah.... 32 Fadhilah Kedua belas: Nabi menjadikan kalimat-kalimat ini sebagai pengganti bacaan alQur’anul Karim bagi orang yang tidak mampu membacanya ........................................................ 35 vi
Meraih Fadhilah 4 Kalimat Mulia
Naskah Asli Ijin Terjemah
Naskah Asli Ijin Terjemah
vii
Naskah Ijin Terjemah Dengan Menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Segala puji bagi Allah. Shalawat serta salam semoga tercurahkan bagi Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, bagi keluarga beliau, dan sahabat beliau. Wa ba’du. Saya telah memberikan izin kepada asySyaikh Mukti Ali bin Abdulkarim untuk menerjemahkan dua buah kitab saya yang berjudul: “Mafatihul Khair” dan “Fadha`ilul Kalimatil Arba” ke dalam bahasa Indonesia. Disertai wasiat saya kepada beliau untuk memperhatikan penerjemahannya secara teliti. Semoga Allah memberikan beliau taufik dan meluruskan langkah beliau. Ditulis oleh: Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-Badr 27 Muharram 1431 viii
Meraih Fadhilah 4 Kalimat Mulia
Mukaddimah
m Segala puji bagi Allah Ta’ala Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada pemimpin para Rasul; Nabi kita Muhammad shallallahu alaihi wasallam beserta keluarga dan segenap sahabat beliau. Amma ba’du: Sesungguhnya Allah Ta’ala mengkhususkan empat kalimat (ucapan dzikir) dengan beberapa keutamaan yang agung dan keistimewaan yang mulia sebagai bukti keagungan perkaranya, ketinggian derajat dan kedudukannya, serta keistimewaannya dibandingkan kalimat-kalimat atau ucapan-ucapan yang lain. Kalimat-kalimat tersebut ialah:
ِ َُﺳﺒ َﺤﺎن َ ،اﻟﺤ ْﻤ ُﺪ ِﻪﱠﻠِﻟ ﱪ ُ َ ُﻪﱠﻠﻟا َأ ْﻛ،ﻻ ِإ ٰﻟ َﻪ ِإ ﱠﻻ ُﻪﱠﻠﻟا َ ،ﷲ ْ Subhanallah, Alhamdulillah, La ilaha illallah, Allahu Akbar Mukaddimah
1
Banyak dalil (nash) yang menjelaskan keutamaan keempat kalimat ini, dimana keseluruhannya menunjukkan keagungan perkara dan kedudukannya serta semua ganjaran yang akan didapatkan ketika seseorang membacanya berupa pahala yang besar, keutamaan yang mulia dan kebaikan yang terus mengalir di dunia maupun akhirat. Saya melihat, bahwasanya termasuk hal yang sangat bermanfaat, mengumpulkan beberapa keutamaan tersebut di satu tempat. Dan tulisan ini pada asalnya adalah salah satu bagian dari pembahasan dalam kitab saya Fiqh al-Ad’iyah wa al-Adzkar (Fikih Doa dan Dzikir), kemudian sebagian saudara-saudara saya yang mulia mendorong saya untuk mengkhususkannya dalam tulisan tersendiri agar manfaatnya lebih luas dan faedahnya lebih banyak, tentunya atas izin Allah Subhanahu wa Ta’ala. Wahai saudaraku muslim, inilah paparan keutamaan-keutamaan tersebut, renungkanlah dengan seksama, semoga bisa menjadi penggugah semangat dan motivasi serta menjadi 2
Meraih Fadhilah 4 Kalimat Mulia
penolong kita untuk dapat memelihara kalimat-kalimat yang mulia ini. Allah-lah satu-satunya Pemberi taufik dan Penolong dalam segala perbuatan. Tidak ada daya dan upaya kecuali dengan izin Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.
Mukaddimah
3
Fadhilah Pertama Kalimat-kalimat yang mulia ini merupakan ucapan yang paling dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala
Telah diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Shahihnya dari hadits Samurah bin Jundub radhiyallahu anhu beliau berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
ِ َأ َﺣ ﱡﺐ ا ْﻟ َﻜ َﻼ ِم ِإﻰَﻟ َأ ْر َﺑ ٌﻊ َﻻ َﻳ ُ ﱡ- ﺗ ََﻌﺎﻰَﻟ- ﷲ :ﴬ َك ِﺑ َﺄ ِّﻳ ِﻬ ﱠﻦ َﺑ َﺪ ْأ َت ِ َُﺳﺒ َﺤﺎن ﱪ ُ َ َوُﻪﱠﻠﻟا َأ ْﻛ، َو َﻻ ِإ ٰﻟ َﻪ ِإ ﱠﻻ ُﻪﱠﻠﻟا، َوا ْﻟ َﺤ ْﻤ ُﺪ ِﻪﱠﻠِﻟ،ﷲ ْ “Ucapan yang paling dicintai oleh Allah ada empat, tidak memudharatkanmu dengan yang mana saja engkau memulainya, yaitu: Subhanallah, Alhamdulillah, La ilaha illallah dan Allahu Akbar.” (H.R. Imam Muslim, 2137) Dan diriwayatkan juga oleh Imam Abu Dawud ath-Thayalisi dalam Musnadnya dengan 4
Meraih Fadhilah 4 Kalimat Mulia
lafadz:
ِ ﺐ ا ْﻟ َﻜ َﻼ ِم َو ُﻫ َﻮ ِﻣ َﻦ ا ْﻟ ُﻘ ْﺮ ِ َأ ْر َﺑ ٌﻊ ُﻫ ﱠﻦ ِﻣ ْﻦ َأ ْﻃ َﻴ َو َﻻ َﻳ ُ ﱡ،آن ﴬ ُك ، َو َﻻ ِإ ٰﻟ َﻪ ِإ ﱠﻻ ُﻪﱠﻠﻟا، َوا ْﻟ َﺤ ْﻤ ُﺪ ِﻪﱠﻠِﻟ،ِ ُﺳ ْﺒ َﺤﺎنَ ﷲ:ِﺑ َﺄ ِّﻳ ِﻬ ﱠﻦ َﺑ َﺪ ْأ َت ﱪ ُ َ َوُﻪﱠﻠﻟا َأ ْﻛ
“Ada empat ucapan yang merupakan sebaik-baik ucapan dan ia terdapat di dalam al-Qur’an, tidak memudharatkanmu dengan yang mana saja engkau memulainya, yaitu: Subhanallah, Alhamdulillah, La ilaha illallah dan Allahu Akbar.” (Musnad ath-Thayalisi, hal. 122)
Fadhilah Pertama
5
Fadhilah Kedua Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam mengabarkan bahwasanya kalimat atau ucapan mulia ini lebih beliau cintai dibandingkan dengan apa yang terbit di atasnya matahari, yaitu dunia dan isinya.
Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahihnya dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, beliau berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
ََ ُﺳ ْﺒ َﺤﺎنَ ﷲِ َوا ْﻟ َﺤ ْﻤ ُﺪ ِﻪﱠﻠِﻟ َو َﻻ ِإ ٰﻟ َﻪ ِإ ﱠﻻ ُﻪﱠﻠﻟا َوُﻪﱠﻠﻟا:ﻷنْ َأ ُﻗ ْﻮ َل ﱪ َأ َﺣ ﱡﺐ ِإ َ ﱠ ﱄ ِﻣ ﱠﺎﻤ َﻃ َﻠ َﻌ ْﺖ َﻋ َﻠ ْﻴ ِﻪ اﻟﺸﱠ ْﻤ ُﺲ ُ َ َأ ْﻛ “Aku mengucapkan Subhanallah, Alhamdulillah, La ilaha illallah dan Allahu Akbar lebih aku cintai dari apa yang terbit di atasnya matahari (dunia dan isinya).” (H.R. Imam Muslim, no. 2695) 6
Meraih Fadhilah 4 Kalimat Mulia
Fadhilah Ketiga Diantara keutamaannya, apa yang terdapat dalam Musnad Imam Ahmad dan kitab Syu’abul Iman karya Imam al-Baihaqi dengan sanad Jayyid:
ﻲﺑ َﺻ ِﺎﻟ ٍﺢ َﻋ ْﻦ ُأ ِّم َﻫ ِﺎﻧ ٍﺊ ِﺑ ْﻨ ِ َﻋ ْﻦ َﻋ ِ ﺖ ﺎﺻ ِﻢ ْﺑﻦ َﺑ ْﻬ َﺪ َﻟ َﺔ َﻋ ْﻦ َأ ِ ْ ات َﻳ ْﻮ ٍم َر ُﺳ ْﻮ ُل ﷲِ َﺻ ﱠﲆ ُﻪﱠﻠﻟا َأ ِﻲﺑ َﻃ ِﺎﻟ ٍ ﻲﺑ َذ َ ﺐ َﻗﺎ َﻟ ْﺖَ :ﻣ ﱠﺮ ِ ْ ْﺖ ﱪ ُت َو َﺿ ُﻌﻔ ُ َﻋ َﻠ ْﻴ ِﻪ َو َﺳ ﱠﻠ َﻢ َﻓ ُﻘ ْﻠ ُﺖَ :ﻳﺎ َر ُﺳ ْﻮ َل ﷲِ ِإ ِّﻲﻧ َﻗ ْﺪ َﻛ ِ ْ َ −أ ْو َﻛ َﺎﻤ َﻗﺎ َﻟ ْﺖ َ −ﻓ ُﻤ ْﺮ ِﻲﻧ ِﺑ َﻌ َﻤﻞٍ َأ ْﻋ َﻤ ُﻠ ُﻪ َو َأﻧَﺎ َﺟ ِﺎﻟ َﺴ ٌﺔ،
َﻗ َ ﺳ ِّﺒ ِﺤﻲ َﻪﱠﻠﻟا ِﻣﺎﺋ ََﺔ ﺗ َْﺴ ِﺒ ْﻴ َﺤ ٍﺔ َﻓ ِﺈ ﱠﻧ َﻬﺎ ﺗ َْﻌ ِﺪ ُل َﻟ ِﻚ ِﻣﺎﺋ ََﺔ »ﺳ ﺎلَ : اﺣ َﻤ ِﺪي َﻪﱠﻠﻟا ِﻣﺎﺋ ََﺔ َر َﻗ َﺒ ٍﺔ ﺗ ُْﻌ ِﺘ ِﻘ ْﻴ َﻨ َﻬﺎ ِﻣ ْﻦ َو َﻟ ِﺪ ِإ ْﺳ َﺎﻤ ِﻋﻴﻞَ َ ،و ْ ﺗ َْﺤ ِﻤ ْﻴ َﺪ ٍة ﺗ َْﻌ ِﺪ ُل َﻟ ِﻚ ِﻣﺎﺋ ََﺔ َﻓ َﺮ ٍ ﻦﻴ ﴪ َﺟ ٍﺔ ُﻣ ْﻠ َﺠ َﻤ ٍﺔ ﺗ َْﺤ ِﻤ ِﻠ ْ َ س ُﻣ ْ َ َﻋ َﻠ ْﻴ َﻬﺎ ِﰲ َﺳ ِﺒ ِ ﺮﻴ ٍة َﻓ ِﺈ ﱠﻧ َﻬﺎ ﺗ َْﻌ ِﺪ ُل ﻴﻞ ﷲَِ ،و َﻛ ِّﱪِي َﻪﱠﻠﻟا ِﻣﺎﺋ ََﺔ ﺗ َْﻜ ِﺒ ْ َ 7
Fadhilah Ketiga
«.. َو َﻫ ِّﻠ ِﲇ َﻪﱠﻠﻟا ِﻣﺎﺋ ََﺔ َﺗ ْﻬ ِﻠ ْﻴ َﻠ ٍﺔ،َﻟ ِﻚ ِﻣﺎﺋ ََﺔ َﺑ َﺪ َﻧ ٍﺔ ُﻣ َﻘ ﱠﻠ َﺪ ٍة ُﻣ َﺘﻘ ﱠَﺒ َﻠ ٍﺔ ُ َ »ﻤﺗ ِ )اﻟﺮ ِاوي َﻋ ْﻦ َﻋ ٍ ﺎل ْاﺑ ُﻦ َﺧ َﻠ َ ﺎﺻ ٍﻢ( َأ ْﺣ ِﺴ ُﺒ ُﻪ َﻗ َ َﻗ ﻸ َ ْﻤﺗ:ﺎل ﻒ ﱠ َ ِ ض َو َﻻ ُﻳﺮ َﻓ ُﻊ َﻳ ْﻮ َﻣ ِﺌ ٍﺬ َ ْ ﻦﻴ اﻟﺴ َﺎﻤ ِء َو ِ اﻷ ْر ﻷ َﺣ ٍﺪ َﻋ َﻤ ٌﻞ ِإ ﱠﻻ َﻣﺎ َﺑ ْ َ ﱠ ْ ِ ﻲﺗ ِ ِﻤﺑﺜ ِْﻞ َﻣﺎ َأﺗَﻴ َ ِ َأنْ َﻳ ْﺄ «..ﺖ ِﺑ ِﻪ ْ “Dari ‘Ashim bin Bahdalah dari Abu Shalih dari Ummi Hani’ binti Abi Thalib ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah lewat di hadapanku, lalu aku berkata kepada beliau: Sesungguhnya aku telah tua dan lemah –atau sebagaimana yang ia katakan– maka perintahkanlah aku dengan satu amalan yang bisa aku kerjakan sambil duduk.” Rasulullah shallallahu alaihi wasallam kemudian bersabda: “Bertasbihlah kepada Allah (dengan mengucapkan Subhanallah) 100 kali maka sesungguhnya itu bernilai bagimu (seperti pahala) memerdekakan 100 orang budak dari keturunan Nabi Ismail. Pujilah Allah (dengan mengucapkan Alhamdulillah) 100 kali maka itu bernilai bagimu (seperti pahala menyiapkan) 100 ekor kuda yang berpelana dan 8
Meraih Fadhilah 4 Kalimat Mulia
dikekang sebagai tunggangan ketika jihad di jalan Allah. Bertakbirlah kepada Allah (dengan mengucapkan Allahu Akbar) 100 kali maka sesungguhnya ia bernilai bagimu (seperti pahala) berkurban dengan 100 ekor unta yang telah terikat dan diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bertahlillah (dengan mengucapkan La ilaha illallah) 100 kali.” Ibnu Khalaf (yang meriwayatkan dari Ashim) berkata: Menurut perkiraanku ia mengatakan: “(kalimat La ilaha illallah) memenuhi apa yang ada di antara langit dan bumi dan tidaklah diangkat pada hari itu bagi seseorang satu amalanpun seperti amalanmu kecuali apabila ia mengamalkan hal yang sama dengan apa yang engkau amalkan.” (Musnad Imam Ahmad VI/344 dan Syu’abul Iman, no. 612) Imam al-Mundziri berkata: “Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dengan sanad hasan”. Demikian pula sanad hadits ini dihukumi hasan oleh al-Allamah al-Albani rahimahullah. Renungkanlah ganjaran besar yang diperoleh dari kalimat-kalimat mulia ini. Barangsiapa Fadhilah Ketiga
9
bertasbih (mengucapkan Subhanallah) 100 kali, itu senilai dengan (pahala) membebaskan 100 orang budak keturunan Nabi Isma’il. Disini beliau hanya menyebutkan keturunan Nabi Isma’il karena mereka adalah bangsa Arab yang paling mulia nasabnya. Dan barangsiapa memuji Allah (mengucapkan Alhamdulillah) 100 kali, maka akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang bersedekah dengan 100 ekor kuda yang berpelana dan dikekang (keadaan kuda yang siap dan nyaman untuk dikendarai, pent.) untuk membawa orang-orang yang berjihad di jalan Allah. Barangsiapa bertakbir kepada Allah (mengucapkan Allahu Akbar) 100 kali, maka akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang menginfakkan 100 ekor unta yang terikat dan diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dan barangsiapa mengucapkan tahlil (La ilaha illallah) 100 kali, maka sesungguhnya pahalanya memenuhi apa yang ada antara langit dan bumi, dan tidaklah diangkat bagi seorangpun satu amalan seperti amalannya, kecuali apabila dia mengamalkan seperti apa yang ia amalkan. 10 Meraih Fadhilah 4 Kalimat Mulia
Fadhilah Keempat Kalimat-kalimat mulia ini sebagai penghapus dosa.
Telah tsabit (tetap/sah) di dalam kitab Musnad, Sunan Tirmidzi dan Mustadrak alHakim dari hadits Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu anhuma, dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
َ َﻣﺎ ﻰَﻠَﻋ َ :ض َر ُﺟ ٌﻞ َﻳ ُﻘ ْﻮ ُل ِ اﻷ ْر ،ﱪ ُ َ َوُﻪﱠﻠﻟا َأ ْﻛ،ﻻ ِإ ٰﻟ َﻪ ِإ ﱠﻻ ُﻪﱠﻠﻟا ِ ﻻ َﺣ ْﻮ َل َو َﻻ ُﻗ ﱠﻮ َة ِإ ﱠﻻ ِﺑ ِ ََو ُﺳﺒ َﺤﺎن َ َو، َوا ْﻟ َﺤ ْﻤ ُﺪ ِﻪﱠﻠِﻟ،ﷲ ،ﺎﻪَّﻠﻟ ْ ِ ِ َ َ َﺖ َأ ْﻛ اﻟﺒ ْﺤ ِﺮ ْ ِإ ﱠﻻ ُﻛ ِّﻔ َﺮ ْت َﻋ ْﻨ ُﻪ ُذﻧ ُْﻮ ُﺑ ُﻪ َو َﻟ ْﻮ َﻛﺎﻧ َ ﺮﺜ ﻣ ْﻦ زَ َﺑﺪ
“Tidaklah seorang laki-laki yang ada di atas bumi ini mengucapkan La ilaha illallah, Allahu Akbar, Subhanallah, Alhamdulillah dan laa haula walaa quwwata illah billah, melainkan kalimat-kalimat tersebut akan menghapus dosa-dosanya walaupun dosanya lebih banyak Fadhilah Keempat
11
dari buih di lautan.” Hadits ini dihasankan oleh Imam Tirmidzi, dishahihkan oleh al-Hakim dan disepakati oleh Imam adz-Dzahabi, serta dihasankan pula oleh Syaikh al-Albani. (Musnad Imam Ahmad, II/158, 210, Sunan at-Tirmidzi, no 34600, Mustadrak al-Hakim, I/503 dan Shahih al-Jami, no. 5636) Yang dimaksud dengan dosa-dosa yang dihapuskan di sini adalah dosa-dosa kecil, berdasarkan hadits yang tsabit dalam Shahih Imam Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
َو َر َﻣ َﻀﺎنُ إﻰَﻟ، َوا ْﻟ ُﺠ ُﻤ َﻌ ُﺔ إﻰَﻟ ا ْﻟ ُﺠ ُﻤ َﻌ ِﺔ،ات ا ْﻟﺨَ ْﻤ ُﺲ ُ ﻟﺼ َﻠ َﻮ َا ﱠ ِ اﺟ ُﺘ ِﻨ َﺒ ﺖ ا ْﻟ َﻜ َﺒ ِﺎﺋ ُﺮ ٌ ُﻣ َﻜ ِّﻔ َﺮ، ََر َﻣ َﻀﺎن ْ ات َﻣﺎ َﺑ ْﻴ َﻨ ُﻬ ﱠﻦ إ َذا “Shalat-shalat fardhu yang lima waktu, jum’at ke jum’at yang lainnya, dan ramadhan ke ramadhan yang lainnya adalah penghapus dosa-dosa yang terjadi antara diantara keduanya selama dia menjauhi perbuatan-perbuatan dosa besar.” (H.R. Imam Muslim, no. 233) 12 Meraih Fadhilah 4 Kalimat Mulia
Dalam hadits ini, penghapusan dosa dikaitkan dengan menjauhi perbuatan dosa besar, karena dosa besar tidak akan terhapus kecuali dengan taubat. Semakna dengan hadits ini, apa yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan yang lainnya dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah melewati sebatang pohon yang dedaunannya telah kering, lalu beliau memukulkan tongkatnya sehingga berguguranlah dedaunannya itu, kemudian Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
ﱪ ُ َ ِإنﱠ ا ْﻟ َﺤ ْﻤ َﺪ ِﻪﱠﻠِﻟ َو ُﺳ ْﺒ َﺤﺎنَ ﷲِ َو َﻻ ِإ ٰﻟ َﻪ ِإ ﱠﻻ ُﻪﱠﻠﻟا َوُﻪﱠﻠﻟا َأ ْﻛ َﻟ ُﺘ َﺴ ِﺎﻗ ُﻂ ِﻣ ْﻦ ُذﻧ ُْﻮ ِب ا ْﻟ َﻌ ْﺒ ِﺪ َﻛ َﺎﻤ ﺗ ََﺴﺎ َﻗ َﻂ َو َر ُق َﻫ ِﺬ ِﻩ اﻟﺸﱠ َﺠ َﺮ ِة
“Sesungguhnya ucapan Alhamdulillah, Subhanallah, La ilaha illallah, dan Allahu Akbar benar-benar akan menggugurkan dosa-dosa seorang hamba sebagaimana bergugurannya daun-daun pohon ini.” (Sunan atTirmidzi, no 3533 dan Shahih al-Jami’, no. 1602. Hadits ini dihasankan oleh Syaikh al-Albani). Fadhilah Keempat
13
Fadhilah Kelima Kalimat-kalimat mulia ini adalah tanaman surga
Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bahwasanya beliau shallallahu alaihi wasallam bersabda:
ِ َﻟ ِﻘﻴ ُﺖ ِإ ْﺑﺮ َ َﻓﻘ،ﻲﺑ ِ َ اﻫ ْﻴ َﻢ َﻟ ْﻴ َﻠ َﺔ ُأ َأ ْﻗ ِﺮ ْئ، َﻳﺎ ُﻣ َﺤ ﱠﻤ ُﺪ:َﺎل ْ ِ ﴎ َي َ ْ ُ ِِ ْ ﱪ ُﻫ ْﻢ َأنﱠ ا ْﻟ َﺠ ﱠﻨ َﺔ َﻃ ِّﻴ َﺒ ُﺔ ﱡ َﻋ ْﺬ َﺑ ُﺔ،اﻟﱰ َﺑ ِﺔ ْ ِ َو َأ ْﺧ،اﻟﺴ َﻼ َم أ ﱠﻣ َﺘ َﻚ ﻣ ّﻨﻲ ﱠ ، َوا ْﻟ َﺤ ْﻤ ُﺪ ِﻪﱠﻠِﻟ، ِاﺳ َﻬﺎ ُﺳ ْﺒ َﺤﺎنَ ﷲ ُ ِﻏ َﺮ، َو َأ ﱠﻧ َﻬﺎ ِﻗ ْﻴ َﻌ ٌﺎن،ا ْﻟ َﺎﻤ ِء ﱪ ُ َ َوُﻪﱠﻠﻟا َأ ْﻛ، َو َﻻ ِإ ٰﻟ َﻪ ِإ ﱠﻻ ُﻪﱠﻠﻟا
“Aku bertemu dengan Nabi Ibrahim di malam aku diisro`kan, kemudian dia berkata: Wahai Muhammad sampaikan salamku kepada ummatmu. Beritahukanlah kepada mereka bahwa surga itu tanahnya sangat baik, 14 Meraih Fadhilah 4 Kalimat Mulia
airnya tawar dan bahwasanya tempatnya luas dan rata, tanamannya adalah Subhanallah, Alhamdulillah, La ilaha illallah, dan Allahu Akbar.” (Sunan at-Tirmidzi, no. 3462, dihasankan oleh Imam al-Albani di dalam kitab asSilsilah ash-Shahihah, no. 105) Di dalam sanad hadits ini terdapat Abdurrahman bin Ishak, akan tetapi hadits ini memiliki dua syahid yang menguatkannya yaitu hadits Abu Ayyub al-Anshari dan hadits Abdullah bin Umar. Kata “ ”ﻗَ ْﻴ َﻌﺎنpada hadits tersebut adalah bentuk jamak dari “َ ”ﻗَﺎعyaitu dataran luas pada hamparan bumi yang tertimpa air hujan kemudian (dataran tersebut) menyerap airnya sehingga menumbuhkan tanam-tanaman. Demikian yang disebutkan di dalam kitab an-Nihayah karya Ibnul Atsir (IV/132). Maksud hadits ini, bahwasanya tanaman surga tumbuh cepat dengan sebab kalimatkalimat ini sebagaimana tumbuhnya tanamantanaman di dataran luas yang terdapat pada hamparan bumi. Maka, setiap kali seorang Fadhilah Kelima
15
hamba mengulang kalimat-kalimat ini akan tumbuh baginya pohon-pohon di dalam surga sejumlah kalimat-kalimat tersebut.
16 Meraih Fadhilah 4 Kalimat Mulia
Fadhilah Keenam Tidak ada yang lebih utama dan mulia di sisi Allah melebihi seorang mukmin yang diberikan umur panjang di dalam Islam serta banyak bertakbir, bertasbih, bertahlil, dan bertahmid.
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan an-Nasa’i di dalam kitab ‘Amalul Yaumi wal Lailah dengan sanad hasan:
َأنﱠ َﻧﻔ ًَﺮا ِﻣ ْﻦ َﺑ ِﻨ ْﻲ ُﻋ ْﺬ َر َة َﺛ َﻼ َﺛ ًﺔ َأﺗ َْﻮا: َﻋ ْﻦ َﻋ ْﺒ ِﺪ ﷲِ ْﺑﻦِ َﺷ ﱠﺪا ٍد َ َﻓﻘ:ﺎل َ َﻗ،اﻟ ﱠﻨ ِﺒ ﱠﻲ َﺻ ﱠﲆ ُﻪﱠﻠﻟا َﻋ َﻠ ْﻴ ِﻪ َو َﺳ ﱠﻠ َﻢ َﻓ َﺄ ْﺳ َﻠ ُﻤ ْﻮا َﺎل اﻟ ﱠﻨ ِﺒ ﱡﻲ َ » َﻣ ْﻦ َﻳ ْﻜ ِﻔ ْﻴ ِﻨ ْﻴ ِﻬ ْﻢ ؟؟« َﻗ:َﺻ ﱠﲆ ُﻪﱠﻠﻟا َﻋ َﻠ ْﻴ ِﻪ َو َﺳ ﱠﻠ َﻢ ، َأﻧَﺎ:ﺎل َﻃ ْﻠ َﺤ ُﺔ َ َﻓ َﻜﺎﻧ ُْﻮا ِﻋ ْﻨ َﺪ َﻃ ْﻠ َﺤ َﺔ َﻓ َﺒ َﻌ ﺚ اﻟ ﱠﻨ ِﺒ ﱡﻲ َﺻ ﱠﲆ ُﻪﱠﻠﻟا َﻋ َﻠ ْﻴ ِﻪ َو َﺳ ﱠﻠ َﻢ ،آﺧ َﺮ َ ُﺛ ﱠﻢ َﺑ َﻌ َﺚ َﺑ ْﻌﺜًﺎ،ﺎﺳ ُﺘﺸْ ِﻬ َﺪ ْ َﻓ، َﻓﺨَ َﺮ َج ِﻓ ْﻴ ِﻪ َأ َﺣ ُﺪ ُﻫ ْﻢ،َﺑ ْﻌﺜًﺎ ﺎت اﻟﺜ ِﱠﺎﻟ ُﺚ ﻰَﻠَﻋ َ َﻓﺨَ َﺮ َج ِﻓ ْﻴ ِﻬ ْﻢ َ ُﺛ ﱠﻢ َﻣ: ﻗ َﺎ َل،ﺎﺳ ُﺘﺸْ ِﻬ َﺪ ْ آﺧ ُﺮ َﻓ Fadhilah Keenam
17
ِ ِﻓﺮ َ َﻗ:ﺎل َ َﻗ، اﺷ ِﻪ َﻓ َﺮ َأ ْﻳ ُﺖ َﻫﺆُ َﻻ ِء اﻟﺜ َﱠﻼ َﺛ َﺔ ا ﱠﻟ ِﺬ ْﻳ َﻦ: ﺎل َﻃ ْﻠ َﺤ ُﺔ َ ِ َﻓﺮ َأ ْﻳ ُﺖ ا ْﻟ َﻤ ِﻴ َﺖ ﻰَﻠَﻋ ِﻓﺮ، ﻛ َﺎﻧ ُْﻮا ِﻋ ْﻨ ِﺪ ْي ِﰲ ا ْﻟ َﺠ ﱠﻨ ِﺔ اﺷ ِﻪ َ َ ّ ِ اﺳ ُﺘﺸْ ِﻬ َﺪ َأ ﱠو َﻟ ُﻬﻢ : ﻗ َﺎ َل،آﺧ َﺮ ُﻫ ْﻢ ْ َو َر َأ ْﻳ ُﺖ ا ﱠﻟ ِﺬي،َأ َﻣﺎ َﻣ ُﻬ ْﻢ ْ َ َﻗ،َﻓ َﺪ َﺧ َﻠ ِﻨ ْﻲ ِﻣ ْﻦ ٰذ ِﻟ َﻚ َﻓ َﺄﺗ َْﻴ ُﺖ اﻟ ﱠﻨ ِﺒ ﱠﻲ َﺻ ﱠﲆ ُﻪﱠﻠﻟا َﻋ َﻠ ْﻴ ِﻪ:ﺎل ِ َر ُﺳ ْﻮ ُل:َﺎل َ َﻓﻘ، َو َﺳ ﱠﻠ َﻢ َﻓ َﺬ َﻛ ْﺮ ُت ٰذ ِﻟ َﻚ َﻟ ُﻪ ﷲ َﺻ ﱠﲆ ُﻪﱠﻠﻟا َﻋ َﻠ ْﻴ ِﻪ َ َو:َو َﺳ ﱠﻠﻢ ِ ِ ﺲ َأ َﺣ ٌﺪ َأ ْﻓ َﻀﻞَ ِﻋ ْﻨ َﺪ َ َ َﻟ ْﻴ،»و َﻣﺎ أﻧ َْﻜ ْﺮ َت ﻣ ْﻦ ٰذﻟ َﻚ
ُ ُ ﷲِ ِﻣ ْﻦ ُﻣﺆْ ِﻣ ٍﻦ ُﻳ َﻌ ﱠﻤ ُﺮ ِﰲ ْاﻹ ِْﺳ َﻼ ِم َﻳ ْﻜ ،ﺮﻴ ُﻩ َوﺗ َْﺴ ِﺒ ْﻴ ُﺤ ُﻪ ُ ْ ﺮﺜ ﺗ َْﻜ ِﺒ «..َو َﺗ ْﻬ ِﻠ ْﻴ ُﻠ ُﻪ َوﺗ َْﺤ ِﻤ ْﻴ ُﺪ ُﻩ Dari Abdullah bin Syaddad bahwasanya ada tiga orang dari Bani ‘Udzrah datang kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam kemudian masuk Islam. Beliau (Abdullah bin Syaddad) berkata: Maka Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda kepada mereka: “Siapakah yang mencukupi aku dalam urusan (kebutuhan hidup) mereka? Thalhah menjawab: “Aku”. Kemudian Abdullah bin Syaddad berkata: Maka merekapun tinggal bersama Thalhah. Kemudian Nabi shallallahu 18 Meraih Fadhilah 4 Kalimat Mulia
alaihi wasallam mengirim utusan (pasukan perang) lalu salah seorang dari mereka ikut keluar dan gugur sebagai syahid. Dia melanjutkan: Kemudian beliau shallallahu alaihi wasallam mengirim kembali pasukan yang lain, lalu salah seorang dari mereka ikut keluar bersama pasukan tersebut dan gugur sebagai syahid. Dia kembali melanjutkan, kemudian meninggallah yang ketiga dari mereka di atas pembaringannya. Thalhah berkata: “Maka aku melihat dalam mimpiku ketiga orang yang tinggal bersamaku tersebut berada di surga. Kemudian aku melihat yang meninggal di atas pembaringan berada paling depan dan aku melihat yang terakhir gugur sebagai syahid setelahnya, lalu aku melihat yang pertama kali gugur sebagai syahid berada di bagian terakhir.” Kemudian beliau (Thalhah) berkata: “Maka aku terheran dengan hal ini”. Kemudian beliau berkata: “Lalu aku mendatangi Nabi dan menceritakan mimpiku tersebut”. Kemudian Thalhah berkata: “Maka Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: Apa yang engkau ingkari Fadhilah Keenam
19
dari hal tersebut, tidak ada orang yang paling utama dan paling mulia di sisi Allah dibandingkan seorang mukmin yang diberi umur panjang di dalam Islam serta banyak bertakbir, bertasbih, bertahlil dan bertahmid.’’ (Musnad Imam Ahmad, I/163, as- Sunan al-Kubra dan ‘Amalul Yaumi wal Lailah oleh Imam an-Nasa`i, no. 10674. Dihasankan oleh Imam al-Albani di dalam kitab Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah, no. 654) Hadits yang agung ini menunjukkan kemuliaan dan keutamaan orang yang berumur panjang dan baik amalannya serta lisannya senantiasa basah dengan berdzikir kepada Allah ‘Azza wa Jalla.
20 Meraih Fadhilah 4 Kalimat Mulia
Fadhilah Ketujuh Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memilih dan mengistimewakan kalimat-kalimat yang mulia ini bagi hamba-hambaNya serta memberikan ganjaran yang besar lagi banyak bagi orang yang membacanya.
Diriwayatkan dalam Musnad Imam Ahmad, dan Mustadrak al-Hakim dengan sanad yang shahih dari hadits Abu Hurairah dan Abu Sa’id radhiallahu anhuma, bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
ِ َ ُﺳﺒ َﺤﺎن:اﺻ َﻄﻔَﻰ ِﻣ َﻦ ا ْﻟ َﻜ َﻼ ِم َأ ْر َﺑ ًﻌﺎ َوا ْﻟ َﺤ ْﻤ ُﺪ،ﷲ ْ ِإنﱠ اﻟ ﱣﻠ َﻪ ْ ِ َ ُﺳﺒ َﺤﺎن:ﺎل ﷲ ُ َ َوُﻪﱠﻠﻟا َأ ْﻛ، َو َﻻ إ ٰﻟ َﻪ ﱠإﻻ ُﻪﱠﻠﻟا،ِﻪﱠﻠِﻟ ْ َ َﻓ َﻤ ْﻦ َﻗ،ﱪ ُ ْ َو ُﺣ ﱠﻄ ْﺖ َﻋ ْﻨ ُﻪ ِﻋ،ﴩ ْونَ َﺣ َﺴ َﻨ ًﺔ ُ ْ ُﻛ ِﺘ َﺐ َﻟ ُﻪ ِﻋ ،ﴩ ْونَ َﺳ ِّﻴ َﺌ ًﺔ َ َو َﻣ ْﻦ َﻗ، ﱪ َﻓ ِﻤﺜ ُْﻞ ٰذ ِﻟ َﻚ َ َو َﻣ ْﻦ َﻗ َﻻ إ ٰﻟ َﻪ ﱠإﻻ:ﺎل ُ َ ُﻪﱠﻠﻟا َأ ْﻛ:ﺎل
َ َو َﻣ ْﻦ َﻗ، ُﻪﱠﻠﻟا َﻓ ِﻤﺜ ُْﻞ ٰذ ِﻟ َﻚ ﻦﻴ ِﻣ ْﻦ َ ْ َا ْﻟ َﺤ ْﻤ ُﺪ ِﻪﱠﻠِﻟ َر ِّب ا ْﻟ َﻌﺎ َﻟ ِﻤ:ﺎل Fadhilah Ketujuh
21
َ َو ُﺣ ﱠﻂ َﻋ ْﻨ ُﻪ َﺛ َﻼ ُﺛ ْﻮن،ِﻗ َﺒ ِﻞ َﻧﻔ ِْﺴ ِﻪ ُﻛ ِﺘ َﺒ ْﺖ َﻟ ُﻪ َﺛ َﻼ ُﺛ ْﻮنَ َﺣ َﺴ َﻨ ًﺔ .َﺧ ِﻄ ْﻴ َﺌ ًﺔ “Sesungguhnya Allah telah mengistimewakan empat ucapan dari sekian banyak ucapan, yaitu: subhanallah, alhamdulillah, la ilaha illallah dan Allahu Akbar. Barangsiapa mengucapkan subhanallah akan dicatat baginya dua puluh kebaikan dan akan dihapuskan baginya dua puluh kejelekan (dosa). Barangsiapa mengucapkan Allahu Akbar, maka akan mendapatkan pahala seperti itu. Barangsiapa mengucapkan la ilaha illallah, maka akan mendapatkan pahala seperti itu juga. Dan barangsiapa mengucapkan alhamdulillahi rabbil `alamin dengan penuh keikhlasan dari dirinya sendiri maka akan dituliskan baginya tiga puluh kebaikan dan dihapuskan baginya tiga puluh dosa.’’ (Al-Musnad, II/302 dan alMustadrak, I/512. Syaikh al-Albani mengatakan di dalam kitab Shahih al-Jami`, no. 1718: “Hadits ini shahih”) Beliau melebihkan pahala tahmid (ucapan 22 Meraih Fadhilah 4 Kalimat Mulia
alhamdulillah) ketika diucapkan oleh seorang hamba dengan penuh keikhlasan dibandingkan empat kalimat lainnya, karena kalimat tahmid (pujian) pada umumnya diucapkan karena adanya sebab, seperti makan, minum atau ketika mendapatkan nikmat tertentu. Seakan-akan tahmid (alhamdulillah) diucapkan hanya sebagai imbalan terhadap apa yang ia peroleh saat itu. Jadi, jikalau seorang hamba mengucapkan alhamdulillah dengan penuh keikhlasan dari dirinya sendiri, bukan semata karena ia memperoleh tambahan nikmat baru, maka akan bertambah pahalanya.
Fadhilah Ketujuh
23
Fadhilah Kedelapan Kalimat-kalimat ini akan menjadi benteng bagi orang yang mengucapkannya dari neraka, ia akan datang pada hari kiamat untuk menyelamatkan orang-orang yang mengucapkannya dan menjadi pembuka baginya, dan ia juga merupakan al-baqiyat ash-shalihat yang terbesar.
Diriwayatkan oleh Imam al-Hakim dalam al-Mustadrak , Imam an-Nasa’i dalam ‘Amalul Yaumi wal Lailah dan lainnnya:
َ َﻗ:ﺎل َ ﴈ ُﻪﱠﻠﻟا َﻋ ْﻨ ُﻪ َﻗ َ ِ ﻲﺑ ُﻫ َﺮ ْﻳ َﺮ َة َر ﺎل َر ُﺳ ْﻮ ُل ﷲِ َﺻ ﱠﲆ ْ ِ َﻋ ْﻦ َأ ُ ُﻪﱠﻠﻟا َﻋ َﻠ ْﻴ ِﻪ َو َﺳ ﱠﻠ َﻢ : ِ»ﺧ ُﺬ ْوا ُﺟ ﱠﻨ َﺘ ُﻜ ْﻢ« ُﻗ ْﻠ َﻨﺎ َﻳﺎ َر ُﺳ ْﻮ َل ﷲ: َ :ﺎل َ ﴬ؟ َﻗ ِ َﺑﻞْ ُﺟ ﱠﻨ َﺘ ُﻜ ْﻢ ِﻣ َﻦ اﻟ ﱠﻨ،ﻻ ،ﺎر »ﻻ َ َ ِﻣ ْﻦ َﻋ ُﺪ ٍّو َﻗ ْﺪ َﺣ َوُﻪﱠﻠﻟا، َو َﻻ ِإ ٰﻟ َﻪ ِإ ﱠﻻ ُﻪﱠﻠﻟا، َوا ْﻟ َﺤ ْﻤ ُﺪ ِﻪﱠﻠِﻟ،ِ ُﺳ ْﺒ َﺤﺎنَ ﷲ: ُﻗ ْﻮ ُﻟ ْﻮا 24 Meraih Fadhilah 4 Kalimat Mulia
ٍ ﺎت َو ُﻣﻘ َِّﺪ َﻣ ٍ ﻦﻴ َﻳ ْﻮ َم ا ْﻟ ِﻘ َﻴﺎ َﻣ ِﺔ ُﻣ ْﻨ ِﺠ َﻴ ﺎت َو ُﻫ ﱠﻦ َ ْ َﻓ ِﺈﻧ ُﱠﻬ ﱠﻦ َﻳ ْﺄ ِﺗ،ﱪ ُ َ َأ ْﻛ .«ﺎت ُ اﻟﺼ ِﺎﻟ َﺤ ُ ا ْﻟ َﺒ ِﺎﻗ َﻴ ﺎت ﱠ “Dari sahabat Abu Hurairah beliau berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Ambillah perisai kalian’’ Kami berkata: Wahai Rasulullah , apakah karena ada musuh yang datang? Beliau berkata: “Tidak, akan tetapi perisai (tameng) kalian dari neraka. Ucapkanlah: subhanallah, alhamdulillah, la ilaha illallah dan Allahu Akbar, sesungguhnya kalimatkalimat tersebut akan datang pada hari kiamat sebagai penyelamat dan pembuka, dan dialah al-baqiyat ash-shalihat.’’ (Al-Mustadrak (1/541), dan Sunan Al-Kubra, Kitab: ‘Amalul Yaumi wal Lailah (6/212), dan Shahihul Jami’ 3214). Imam al-Hakim Berkata: Hadits ini shahih sesuai syarat Imam Muslim, akan tetapi keduanya (Imam Bukhari dan Muslim) tidak meriwayatkannya, dan hadits ini disepakati oleh Imam adz-Dzahabi serta dishahihkan oleh Imam al-Albani rahimahumullah. Fadhilah Kedelapan
25
Dalam hadits ini terdapat tambahan sifat bagi kalimat ini selain dari apa yang telah disebutkan sebelumnya, bahwasanya ia adalah al-baqiyat ash-shalihat, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam al-Qur’an, surat al-Kahfi ayat 46:
ﱶ/.-,+*)('ﱷ “Dan kalimat-kalimat yang baik yang tetap pahalanya jauh lebih baik di sisi tuhanmu dan jauh lebih baik pahalanya serta jauh lebih baik balasannya.” (Q.S. Al-Kahfi: 46) Dan yang dimaksudkan dengan al-baqiyat yaitu amal shalih yang pahalanya tetap dan berkelanjutan. Inilah cita-cita terbaik dan pahala paling utama yang diharapkan oleh seorang hamba.
26 Meraih Fadhilah 4 Kalimat Mulia
Fadhilah Kesembilan Keempat kalimat ini akan selalu mengitari dan mendekati ‘arsy Allah Subhanahu wa Ta’ala, dengan suara seperti suara lebah yang selalu menyebut-nyebut orang yang mengucapkannya.
Disebutkan dalam Musnad Imam Ahmad, Sunan Ibnu Majah dan Mustadrak al-Hakim:
ِﺎل َر ُﺳ ْﻮ ُل ﷲ َ َﻗ:ﺎل َ ﴈ ُﻪﱠﻠﻟا َﻋ ْﻨ ُﻪ َﻗ َ ِ ﺮﻴ َر ٍ ْ َﻋﻦِ اﻟ ﱡﻨ ْﻌ َﺎﻤ ِن ْﺑﻦِ َﺑ ِﺸ
ِ » ِإنﱠ ِﻣ ﱠﺎﻤ ﺗ َْﺬ ُﻛ ُﺮ ْونَ ِﻣ ْﻦ َﺟ َﻼ ِل ﷲ:َﺻ ﱠﲆ ُﻪﱠﻠﻟا َﻋ َﻠﻴ ِﻪ َو َﺳ ﱠﻠ َﻢ ْ َﻳ ْﻨ َﻌ ِﻄﻔ َْﻦ َﺣ ْﻮ َل ا ْﻟ َﻌ ْﺮ ِش َﻟ ُﻬ ﱠﻦ،اﻟ ﱠﺘ ْﺴ ِﺒ ْﻴ َﺢ َواﻟ ﱠﺘ ْﻬ ِﻠ ْﻴﻞَ َواﻟ ﱠﺘ ْﺤ ِﻤ ْﻴ َﺪ ِ َد ِو ﱞي َﻛ َﺪ ِو ِّي اﻟ ﱠﻨ ْﺤ ِﻞ ﺗ َُﺬ ِّﻛ ُﺮ ِﺑ َﺼ ْﺎﺣ ِﺒ َﻬﺎ َأ َﻣﺎ ُﻳ ِﺤ ﱡﺐ َأ َﺣ ُﺪ ُﻛ ْﻢ َأن َ َﻳ ُﻜ ْﻮنَ َﻟ ُﻪ َأ ْو َﻻ َﻳ َﺰ «..ال َﻟ ُﻪ َﻣ ْﻦ ُﻳ َﺬ ِّﻛ ُﺮ ِﺑ ِﻪ “Dari sahabat an-Nu’man bin Basyir radhiallahu anhu, beliau berkata: Bahwasanya Nabi Fadhilah Kesembilan
27
shallallahu alaihi wasallam bersabda: ‘‘Sesungguhnya diantara kalimat-kalimat dzikir yang kalian ucapkan untuk mengingat kemuliaan dan kebesaran Allah berupa tasbih, takbir, tahlil dan tahmid, (kalimat-kalimat tersebut) berkeliling di sekitar ‘arsy Allah dan memiliki suara seperti suara lebah yang menyebut orang-orang yang selalu mengucapkannya. Tidakkah salah seorang diantara kalian senang mendapatkan hal tersebut? Atau dia akan selalu disebut karena amalan tersebut.’’ Al-Bushiri berkata dalam kitab Zawaid Sunan Ibni Majah: Sanadnya shahih, para perawinya tsiqah, dan disahihkan oleh Imam al-Hakim. (Al-Musnad, IV/268, 271, Sunan Ibnu Majah, no. 3809 dan al- Mustadrak, I/503) Hadits ini menjelaskan adanya keutamaan yang agung ini, bahwasanya keempat kalimat tersebut akan mendekat di sekitar ‘arsy atau condong kepadanya dan dia memiliki suara seperti suara lebah. Maksudnya suara yang mirip dengan suara lebah yang selalu menyebut orang yang mengucapkannya. Dalam hadits ini juga 28 Meraih Fadhilah 4 Kalimat Mulia
terdapat dorongan kuat untuk selalu berdzikir dengan lafadz-lafadz ini. Oleh karena itu, beliau bersabda dalam hadits tersebut: “Tidakkah salah seorang diantara kalian suka mendapatkan keutamaan itu atau dia akan terus disebut di sisi Rabbnya?’’
Fadhilah Kesembilan
29
Fadhilah Kesepuluh Nabi shallallahu alaihi wasallam mengabarkan bahwa keempat kalimat ini berat di mizan (timbangan amal)
Diriwayatkan oleh Imam an-Nasa’i dalam kitab ‘Amalul Yaumi wal Lailah, Ibnu Hibban di dalam kitab Shahihnya, al-Hakim dan lainnya:
َ ﴈ ُﻪﱠﻠﻟا َﻋ ْﻨ ُﻪ َﻗ َ ِ َﻋ ْﻦ َأ ِﻲﺑ َﺳ ْﻠ َﻤﻰ َر َﺳ ِﻤ ْﻌ ُﺖ َر ُﺳ ْﻮ َل ﷲِ َﺻ ﱠﲆ: ﺎل –ﺲ ٍ ﺎر ِﺑ َﻴ ِﺪ ِﻩ ِﺑﺨَ ْﻤ َ » َﺑ ٍﺦ َﺑ ٍﺦ – َو َأ َﺷ:ُﻪﱠﻠﻟا َﻋ َﻠ ْﻴ ِﻪ َو َﺳ ﱠﻠ َﻢ َﻳ ُﻘ ْﻮ ُل ِ َﻣﺎ َأ ْﺛ َﻘ َﻠ ُﻬ ﱠﻦ ِﰲ ا ْﻟ ِﻤ ْﻴ َﺰ َو َﻻ ِإ ٰﻟ َﻪ،اﻟﺤ ْﻤ ُﺪ ِﻪﱠﻠِﻟ َ َو،ِ ُﺳ ْﺒ َﺤﺎنَ ﷲ:ان اﻟﺼ ِﺎﻟ ُﺢ ُﻳ َﺘ َﻮ ﱠﰱ ِﻟ ْﻠ َﻤ ْﺮ ِء ا ْﻟ ُﻤ ْﺴ ِﻠ ِﻢ ُ َ َوُﻪﱠﻠﻟا َأ ْﻛ، ِإ ﱠﻻ ُﻪﱠﻠﻟا َوا ْﻟ َﻮ َﻟ ُﺪ ﱠ،ﱪ «..َﻓ َﻴ ْﺤ َﺘ ِﺴ ُﺒ ُﻪ “Dari Abu Salma radhiallahu anhu berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Bagus, bagus –sambil beliau 30 Meraih Fadhilah 4 Kalimat Mulia
berisyarat dengan tangannya lima kali– betapa beratnya kalimat-kalimat ini di mizan (timbangan amal): subhanallah, alhamdulillah, la ilaha illallah, Allahu Akbar dan anak shalih yang meninggal kemudian ia (orang tua) menerima dengan penuh harapan pahala dari Allah karenanya.’’ Hadits ini dishahihkan oleh Imam alHakim dan disepakati oleh Imam adz-Dzahabi. Hadits ini juga dikuatkan dengan hadits Tsauban yang diriwayatkan oleh Imam al-Bazzar dalam Musnad- nya dan mengatakan: Sanadnya hasan. (Kasyful Astaar `an Zawaa`id al-Bazzaar, IV/9, no. 3072) Sabda beliau adalah kalimat yang diucapkan ketika seseorang takjub terhadap sesuatu dan ketika menjelaskan tentang keutamaannya.
Fadhilah Kesepuluh
31
Fadhilah Kesebelas Seorang hamba yang mengucapkan setiap kalimat dari keempat kalimat ini akan mendapatkan pahala sedekah.
Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahihnya:
َﺎﺳﺎ ِﻣ ْﻦ َأ ْﺻ َﺤ ِ َﻋ ْﻦ َأ ِﻲﺑ َذ ٍّر َر ِ َ ﺎب َر ُﺳ ْﻮ ِل ﴈ ُﻪﱠﻠﻟا َﻋ ْﻨ ُﻪَ :أنﱠ ﻧ ً ﷲِ َﺻ ﱠﲆ ُﻪﱠﻠﻟا َﻋ َﻠ ْﻴ ِﻪ َو َﺳ ﱠﻠ َﻢ َﻗﺎ ُﻟ ْﻮا ِﻟﻠ ﱠﻨ ِﺒ ِّﻲ َﺻ ﱠﲆ ُﻪﱠﻠﻟا َﻋ َﻠ ْﻴ ِﻪ َو َﺳ ﱠﻠ َﻢ: اﻟﺪ ُﺛﻮ ِر ِﺑ ْ ُ ﺎﻷ ُﺟ ْﻮ ِرُ ،ﻳ َﺼ ﱡﻠ ْﻮنَ َﻛ َﺎﻤ َﻳﺎ َر ُﺳ ْﻮ َل ﷲِ َذ َﻫ َﺐ َأ ْﻫ ُﻞ ﱡ ْ
ﻧ َُﺼ ِّﲇ َ ،و َﻳ ُﺼ ْﻮ ُﻣ ْﻮ نَ َﻛ َﺎﻤ ﻧ َُﺼ ْﻮ ُم َ ،و َﻳ َﺘ َﺼ ﱠﺪ ُﻗ ْﻮ نَ ِﺑ ُﻔ ُﻀ ْﻮ ِل َأ ْﻣ َﻮ ِاﻟ ِﻬﻢَ ،ﻗ َ َ ﺲ َﻗ ْﺪ َﺟ َﻌﻞَ ُﻪﱠﻠﻟا َﻟ ُﻜ ْﻢ َﻣﺎ ﺗ ﱠَﺼ ﱠﺪ ُﻗ ْﻮنَ ؟ ﺎل» :أأ َو َﻟ َﻴ َ ْ ﺮﻴ ٍة َﺻ َﺪ َﻗ ًﺔَ ،و ُﻛ ِّﻞ ِإنﱠ ِﺑ ُﻜ ِّﻞ ﺗ َْﺴ ِﺒ ْﻴ َﺤ ٍﺔ َﺻ َﺪ َﻗ ًﺔَ ،و ُﻛ ِّﻞ ﺗ َْﻜ ِﺒ ْ َ ﺗ َْﺤ ِﻤﻴ َﺪ ٍة َﺻ َﺪ َﻗ ًﺔَ ،و ُﻛ ِّﻞ َﺗ ْﻬ ِﻠﻴ َﻠ ٍﺔ َﺻ َﺪ َﻗ ًﺔَ ،و َأ ْﻣ ٌﺮ ِﺑﺎ ْﻟ َﻤ ْﻌ ُﺮ ْو ِ ف ْ ْ َﺻ َﺪ َﻗ ٌﺔ َ ،و َﻧ ْﻬ ٌﻲ َﻋ ْﻦ ُﻣ ْﻨ َﻜﺮٍ َﺻ َﺪ َﻗ ٌﺔ َ ،و ِﰲ ُﺑ ْﻀ ِﻊ َأ َﺣ ِﺪ ُﻛ ْﻢ 32 Meraih Fadhilah 4 Kalimat Mulia
ُ َﻳﺎ َر ُﺳ ْﻮ َل ﷲِ َأ َﻳ ْﺄ ِﻲﺗ َأ َﺣ ُﺪﻧَﺎ َﺷ ْﻬ َﻮﺗ َُﻪ َو َﻳ ُﻜ ْﻮن:َﺻ َﺪ َﻗ ٌﺔ« َﻗﺎ ُﻟ ْﻮا َ َﻟ ُﻪ ِﻓ ْﻴ َﻬﺎ َأ ْﺟ ٌﺮ؟ َﻗ َأ:ﺎل َ َأ َﻛﺎن،»أ َر َأ ْﻳ ُﺘ ْﻢ َﻟ ْﻮ َو َﺿ َﻌ َﻬﺎ ِﰲ َﺣ َﺮ ٍام «..َﻋ َﻠ ْﻴ ِﻪ ِوزْ ٌر؟ َﻓ َﻜ ٰﺬ ِﻟ َﻚ ِإ َذا َو َﺿ َﻌ َﻬﺎ ِﰲ ا ْﻟ َﺤ َﻼ ِل َﻛﺎنَ َﻟ ُﻪ َأ ْﺟ ٌﺮ “Dari Abu Dzar radhiallahu anhu bahwasanya ada beberapa sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengadu kepada beliau: “Wahai Rasulullah, orang-orang kaya telah pergi dengan membawa banyak pahala; mereka shalat sebagaimana kami shalat, berpuasa sebagaimana kami berpuasa dan bersedekah dengan kelebihan harta yang mereka miliki”. Kemudian Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Bukankah Allah telah menjadikan bagi kalian apa yang kalian dapat gunakan untuk bersedekah? Sesungguhnya setiap tasbih adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, amar ma’ruf (mengajak pada kebaikan) adalah sedekah, nahi mungkar (mencegah kemungkaran) adalah sedekah dan di setiap mani (yang disalurkan) salah seorang di antara kalian (pada tempatnya yang halal) adalah sedekah.’’ Fadhilah Kesebelas
33
Mereka bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah salah seorang diantara kami mendapatkan pahala apabila ia menyalurkan syahwatnya pada istrinya?” Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menjawab: ‘’Bukankah jikalau dia menyalurkannya pada tempat yang haram dia akan mendapatkan dosa? Maka begitu pula jikalau dia menyalurkannya pada tempat yang halal maka dia akan mendapatkan pahala.’’ (H.R. Muslim, no. 1006). Orang-orang fakir (dari kalangan sahabat) tersebut menyangka bahwa sedekah hanyalah dengan harta, sedangkan mereka tidak mampu melakukannya, maka Nabi memberitahukan bahwa semua jenis kebaikan adalah sedekah, dan beliau mengawali penyebutan kebaikankebaikan tersebut dengan keempat kalimat ini, yaitu: subhanallah, alhamdulillah, la ilaha illallah, Allahu Akbar.
34 Meraih Fadhilah 4 Kalimat Mulia
Fadhilah Kedua belas Nabi menjadikan kalimat-kalimat ini sebagai pengganti bacaan al-Qur’anul Karim bagi orang yang tidak mampu membacanya
Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud, an-Nasa’i, ad-Daruquthni dan lainnya:
ﴈ ُﻪﱠﻠﻟا َﻋ ْﻨ ُﻬ َﺎﻤ َﻗ َ َﻋ ْﻦ ْاﺑﻦِ َأ ِﻲﺑ َأ ْو َﰱ َر ِ َ ﺎلَ :ﺟ َﺎء َر ُﺟ ٌﻞ إﻰَﻟ اﻟ ﱠﻨ ِﺒ ِّﻲ َﺻ ﱠﲆ ُﻪﱠﻠﻟا َﻋ َﻠ ْﻴ ِﻪ َو َﺳ ﱠﻠ َﻢ َﻓﻘ َ ﻴﻊ َأنْ ُ آﺧ َﺬ ِﻣ َﻦ َﺎل ِّ :إﻲﻧ َﻻ َأ ْﺳ َﺘ ِﻄ ُ ا ْﻟ ُﻘ ْﺮ ِ آن َﺷ ْﻴ ًﺌﺎ َﻓ َﻌ ِّﻠ ْﻤ ِﻨﻲ َﻣﺎ ُﻳ ْﺠ ِﺰ ْﻳ ِﻨ ْﻲ ِﻣ ْﻨ ُﻪ َﻗ َ ﺎل » :ﺗ َُﻘ ْﻮ ُل ُﺳ ْﺒ َﺤﺎنَ ِ ﱪَ ،و َﻻ َﺣ ْﻮ َل ﷲَ ،وا ْﻟ َﺤ ْﻤ ُﺪ ِﻪﱠﻠِﻟَ ،و َﻻ إ ٰﻟ َﻪ ﱠإﻻ ُﻪﱠﻠﻟاَ ،وُﻪﱠﻠﻟا َأ ْﻛ َ ُ َﺎل َ َو َﻻ ُﻗ ﱠﻮ َة ِإ ﱠﻻ ِﺑ ِ ﺎﻪَّﻠﻟ«َ ،ﻓﻘ َ اﻲﺑ ٰﻫ َﻜ َﺬا – َو َﻗ َﺒ َ ﺾ َﻳ َﺪ ْﻳ ِﻪ – اﻷ ْﻋ َﺮ ِ ﱡ َﺎل ٰ :ﻫ َﺬا ِﻪﱠﻠِﻟ َﻓ َﺎﻤ ِﱄ؟ َﻗ َ َﻓﻘ َ ﺎل » :ﺗ َُﻘ ْﻮ ُلَ :اﻟ ﱣﻠ ُﻬ ﱠﻢ ْار َﺣ ْﻤ ِﻨ ْﻲ ﻲﻧْ«َ .ﻓ َﺄ َﺧ َﺬ َﻫﺎ َ اﻫ ِﺪ ِ ْ اﻲﺑ َو َﻗ َﺒ َ ﺾ اﻷ ْﻋ َﺮ ِ ﱡ َو ْارزُ ْﻗ ِﻨ ْﻲ َو َﻋ ِﺎﻓ ِﻨ ْﻲ َو ْ 35
Fadhilah Kedua Belas
َ :َﺎل اﻟ ﱠﻨ ِﺒﻲ َﺻ ﱠﲆ ُﻪﱠﻠﻟا َﻋ َﻠﻴ ِﻪ َو َﺳ ﱠﻠﻢ َ َﻓﻘ،َﻛﻔ ْﱠﻴ ِﻪ »أ ﱠﻣﺎ ٰﻫ َﺬا َﻓﻘ َْﺪ َ ْ ﱡ َ َ َﻣ «.ِﻸ َﻳ َﺪ ْﻳ ِﻪ ِﻣ َﻦ ا ْﻟﺨَ ْﺮﻴ “Dari Ibnu Abi Aufa radhiallahu anhu ia berkata: Ada seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam, dan berkata: Sesungguhnya aku tidak bisa membaca al-Qur’an, maka ajarilah aku ucapan yang bisa menggantikannya. Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
ِ َُﺳﺒ َﺤﺎن َو َﻻ،ﱪ ُ َ َوُﻪﱠﻠﻟا َأ ْﻛ، َو َﻻ إ َﻟ َﻪ ﱠإﻻ ُﻪﱠﻠﻟا، َوا ْﻟ َﺤ ْﻤ ُﺪ ِﻪﱠﻠِﻟ،ﷲ ْ ِ َﺣ ْﻮ َل َو َﻻ ُﻗ ﱠﻮ َة ِإ ﱠﻻ ِﺑ ﺎﻪَّﻠﻟ “Katakanlah subhanallah, alhamdulillah, la ilaha illallah, Allahu Akbar dan la haula wala quwwata illa billah.’’ Kemudian ia berkata: “Begini? –dia (berisyarat) memegang kedua tangannya–, kemudian dia bertanya: “Wahai Rasulullah, ini untuk Allah, lalu mana untukku?” Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Katakanlah: 36 Meraih Fadhilah 4 Kalimat Mulia
ْ ِ اﻫ ِﺪ ﻲﻧ ْ َاﻟ ﱣﻠ ُﻬ ﱠﻢ ْار َﺣ ْﻤ ِﻨ ْﻲ َو ْارزُ ْﻗ ِﻨ ْﻲ َو َﻋ ِﺎﻓ ِﻨ ْﻲ َو
“Ya Allah, rahmatilah aku, berilah aku rizki, berilah aku al-afiyah (keselamatan), dan tunjukilah aku.” Kemudian orang tersebut menghafalkannya, dan menghimpun dua tapak tangannya, lalu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: ‘’Adapun orang ini maka dia telah memenuhi kedua tangannya dengan kebaikan.’’ Al-Muhaddits Abu Thayyib al-Azhim Abadi mengatakan dalam ta’liq (catatan)nya terhadap Sunan ad-Daruquthni: Sanadnya shahih. AlAlbani rahimahullah berkata: Sanadnya hasan. Demikianlah sebagian fadhilah keempat kalimat tersebut yang terdapat dalam sunnah nabawiyah. Barangsiapa merenungkannya niscaya dia akan mengetahui keagungan kalimat-kalimat tersebut, kedudukannya yang sangat mulia, dan faidah serta manfaatnya yang banyak bagi seorang hamba yang beriman. Dan boleh jadi rahasia pada fadhilah yang Fadhilah Kedua Belas
37
agung ini –wallahu a’lam– apa yang disebutkan oleh sebagian ulama, bahwasanya nama-nama Allah Tabaraka wa Ta’ala semuanya masuk ke dalam keempat kalimat ini. Subhanallah, terkandung di dalamnya nama-nama Allah yang mensucikan seperti al-Quddus (Maha Suci) dan as-Salam (Maha Sejahtera). Alhamdulillah, mengandung penetapan semua bentuk kesempurnaan bagi Allah Tabaraka wa Ta`ala yang terkandung dalam nama-nama dan sifat-sifatNya. Allahu Akbar di dalamnya terdapat pengagungan dan pujian bagi Allah, dan bahwasanya tidak ada seorangpun yang dapat menghitung pujian atasnya. Tidaklah terdapat dzat yang memiliki sifat seperti itu kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Dia (Allah). Tasbih adalah penyucian bagi Allah dari segala hal yang tidak pantas bagiNya. Tahmid adalah penetapan segala bentuk 38 Meraih Fadhilah 4 Kalimat Mulia
kesempurnaan bagi Allah yang terdapat dalam semua nama, sifat dan perbuatanNya. Tahlil merupakan pemurnian dan pengesaan Allah serta berlepas diri dari perbuatan syirik. Takbir adalah penetapan bagi keagungan Allah dan bahwasanya tidak ada sesuatu yang lebih besar dariNya. Maka demi Allah, sungguh sangat agung kalimat-kalimat ini, sungguh sangat mulia perkaranya dan sangat besar kebaikan yang didapatkan darinya. Kita memohon kepada Allah agar diberikan taufik untuk bisa menjaga dan senantiasa mengucapkannya. Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang lidahnya senantiasa basah dengan menyebut kalimatkalimat mulia ini, sesungguhnya Dia Maha Penolong dan Maha Kuasa atas perkara tersebut. Semoga shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad beserta keluarga dan para sahabat beliau.
Fadhilah Kedua Belas
39
40 Meraih Fadhilah 4 Kalimat Mulia