MENYONTEK SPIRITUALITAS GOOGLE Oleh: Rio Benny Arya Copyright © 2015 by Rio Benny Arya
Penerbit Debuterbang printing Website: www.debuterbang.com Email:
[email protected]
Desain Sampul: Potongan gambar ilustrasi dari freepik.com
Diterbitkan melalui www.nulisbuku.com
2 | Menyontek Spiritualitas Google
MENYONTEK SPIRITUALITAS GOOGLE
J
adi…kenapa
sebenarnya
Google
tidak
membuat sebuah teknologi PC (Personnal Computer) atau membuat sebuah Operating
System untuk sebuah PC atau Laptop? Saya bertanya tentang itu kepada seorang rekan saya yang kebetulan dulu pernah bekerja di NOKIA. Saat dia masih di negara asalnya, China. Mengetahui fakta bahwa rekan saya ini dulunya pernah bekerja di NOKIA, pembicaraan kami sepanjang jalanan dari Balikpapan menuju Kutai Kartanegara pagi itu diwarnai dengan diskusi ngalor ngidul, dimulai dari kenapa NOKIA tidak memasang Android pada Operating Systemnya, kenapa malah Windows Mobile? Lalu cerita tentang kebangkrutan
26 | Menyontek Spiritualitas Google
NOKIA, lalu menyambar pada cerita tentang raksasa teknologi Google. Banyak hal menarik yang dia ceritakan mengenai Google, tetapi satu hal mengenai pertanyaan saya di atas tadilah yang kemudian menjadi tema menarik kami sepanjang perjalanan. Kenapa Google tidak membuat Operating System sendiri untuk sebuah PC atau LAPTOP, atau kenapa malah Google tidak merambah bisnis PC? Lalu rekan saya ini menjelaskan dalam bahasa inggris yang pekat dengan logat China-nya. Ini saya baru tahu sekarang. Menurut dia, ada dua pendekatan besar dalam dunia teknologi komputer. Pendekatan pertama, adalah golongan yang percaya bahwa trend di masa depan adalah Personnal Computer. Maksudnya, di masa depan, sebuah komputer
haruslah
menjadi
semakin
canggih,
semakin complicated, dan mempunyai resource atau kemampuan perangkat yang semakin hebat. Menyontek Spiritualitas Google | 27
Apa sebab? Sebabnya adalah sebuah aplikasi atau program
akan
semakin
canggih
dan
untuk
menjalankannya butuh resource dan kemampuan dahsyat. Pada sisi yang berseberangan, adalah golongan yang berpendapat bahwa bukan sebuah PC yang harus menjadi semakin kompleks, melainkan sebuah server. Server, haruslah sangat digdaya, sedangkan sebuah PC atau LAPTOP hanya menjadi corong input dan display dari data yang diolah server. Tetapi, sebuah PC itu bisa tersambung ke server. Sambungan inilah yang dikenal dengan internet. Pendekatan bahwa bukan
komputer
yang
diperhebat;
melainkan
kesambungan pada server; disebut Personnal Cloud. Tak ingin berpanjang lebar menceritakan tentang teknologi yang saya sendiri tak paham benar, tetapi ide itulah yang ternyata kemudian dipakai oleh Google.
28 | Menyontek Spiritualitas Google
Google tak membuat PC, juga tak terlalu getol membuat operating system, karena Google percaya, bahwa trend masa mendatang adalah CLOUD COMPUTING, dimana orang-orang akan semakin tergantung kepada server. Sederhananya, seseorang hanya butuh komputer atau perangkat dengan kemampuan kelas medium, asalkan bisa input data, dan bisa display, dan ini yang paling penting “Terhubung dengan internet”. Maka kita cobalah lihat semua produk Google. Ada Google maps. Google satelite. Google sky. Street view. Dan segala macam produk Google lainnya kesemuanya bisa dijalankan pada komputer kelas menengah, atau rendah, asalkan punya network yang kencang. Dan Google membuat browser hebat untuk menjadi corong display dan inputnya, yaitu Chrome. Coba kita bayangkan, seandainya, semua kemampuan Google Maps, semua bank data Google Maps, semua kecanggihan grafik Google Maps itu harus disimpan Menyontek Spiritualitas Google | 29
pada sebuah PC, kita butuh PC seberapa dahsyat? PC kelas rendah sampai menengah tak akan sanggup menjalankan aplikasi itu. Tetapi, karena segala perhitungan dan algoritma Google Maps dijalankan oleh server, dan PC hanya menjadi display saja lewat browser, maka aplikasi yang sejatinya begitu kompleks itu terasa sangat ringan. Bahkan handphone bisa membukanya. Sekali lagi, hanya jika kita punya koneksi internet yang cepat dan stabil. Wah, ini hal yang sangat menarik dan membuka mata saya. Saya mengucapkan terimakasih kepada rekan saya itu. Lalu tiba-tiba saya terfikir tentang sesuatu. “You know what,” Saya sampaikan padanya, bahwa saya teringat tentang sebuah wejangan yang hampir analog dengan cerita dia barusan. Sepertinya, saya tahu bagaimana mengaplikasikan strategi Google dalam kehidupan sehari-hari. Rekan saya itu tertarik dan bertanya, bagaimana caranya? 30 | Menyontek Spiritualitas Google
Saya
katakan
padanya.
Kita
ini,
setiap
hari
berhadapan dengan berbagai macam masalah dan perhitungan
yang
sangat
kompleks.
Masalah
pekerjaan. Masalah rumah tangga. Masalah ekonomi. Dan segala macam masalah. Dan pendekatan kita dalam mengatasi masalah itu selama ini adalah seperti golongan pertama yang merasa harus mengatasi segala masalahnya sendiri. Akibatnya, kita harus memiliki PC yang demikian kompleks.
Kita
membebani
diri
kita
sendiri.
Sedangkan, hampir kita bisa katakan bahwa mungkin lebih dari sembilan puluh sembilan persen kejadian di dalam hidup ini tak bisa kita kontrol sama sekali, dan setiap kejadian akan berkelindan dengan kejadian lainnya yang saling mempengaruhi dalam hidup ini. Jika kita ingin menghadapi semua masalah dengan perhitungan kita sendiri, maka kita bisa gila dan depresi. Apa pasal? Perhitungannya luar biasa kompleks. Menyontek Spiritualitas Google | 31
Maka sebaiknya, kita tiru Google. Sebenarnya kita hanya perlu kemampuan input data, dan kemampuan untuk display saja. Selebihnya, biarkan kalkulasinya dijalankan oleh server. Yang Maha Kuasa. Maka hidup kita akan menjadi lebih ringan. Saya jadi teringat kembali dengan salah satu kutipan bijak dari aforisma Al-Hikam. “istirahatkan dirimu dari tadbir” kata Sang Bijak Ibnu Athoillah*. Apa itu tadbir? Tadbir adalah memastikan hasil usaha.
Menghitung-hitung
seandainya
saya
melakukan aksi begini, maka hasilnya PASTI begini. Just do your part. Input datanya. Dan selebihnya biarkan Sang Maha Server –meski kita tahu tak ada umpama bisa menjelaskannya– yang mengaturnya. Satu hal saja yang harus kita benar-benar jaga, yaitu “network”, koneksi yang sangat kencang dan stabil pada Sang Maha Server. Dzikrullah. --32 | Menyontek Spiritualitas Google
*) “Istirahatkan dirimu dari at-tadbir (kerisauan mengatur kebutuhan), sebab apa yang sudah dijaminkan/diselesaikan oleh selainmu (pengaturan Allah), tidak perlu engkau sibuk memikirkannya.” (Ibnu Athoillah dalam Al-Hikam)
Menyontek Spiritualitas Google | 33