MENYANJUNG MEREKA YANG TERLAKNAT Kemajuan peradaban, dan ekonomi yang telah dicapai negeri-negeri barat atau kafir,anyak membuat takjub kaum muslimin. Apalagi ditengah lemahnya, terpuruknya kondisi kaum muslimin dalam berbagai bidang. Kemajuan kehidupan orang kafir dalam berbagai bidang, dalam sistem ekonomi, politik, juga kemajuan teknologi yang telah mereka capai. Keadaan seperti itu membuat kaum muslimin yang lemah inan takjub kepada mereka, sehingga menyanjung dan memuji orang kafir, sembari mengikuti mereka. Padahal kemajuan yang dicapai orang kafir tersebut hanyalah gambaran secara parsial semata. Dibalik itu semua, peringai mereka bagaikan srigala yang lapar, memendam dendam kepada kaum muslimin. Belum kekufuran mereka yang nyata terhadab Rabbul ‘Aalamin. Selayaknya kita merenung, layakah kita menyanjung kaum yang telah ingkar terhadap Allah ? Layakah kita takjub dan mengekor kaum yang telah dilaknat Allah ? Masih membekas dalam ingatan kita, kebengisan mereka, kaum imperialis kolonialis ketika menjajah tanah kaum Muslimin. Mereka merampok hak dan kehormatan kaum muslimin. Adapun pada masa sekarang, dengan semangat kapitalis, mereka pun tetap menjajah negeri-negeri kaum muslimin. Lalu, pantaskah mereka kita puji dan kita sanjung?
! "# $ &%' ( $) * + , $% .- 0/ 12 4 3 5, ()
(7) '6 “Janganlah sekali-kali kamu terpedaya oleh kebebasan orang-orang kafir bergerak di dalam negeri. Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah Jahannam; dan Jahannam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya” (Ali Imran : 196-197)
PENJELASAN AYAT Ayat diatas merupakan pesan berharga, untuk menjadi peringatan kepada kaum muslimin agar tidak terperdaya kemewahan kaum kuffar Ibnu Katsir berkata; “Janganlah kalian melihat berbagai kenikmatan, kebahagiaan dan kemudahan orang-orang kafir. Tak berapa lama lagi semua itu akan lenyap dari mereka. Nantinya mereka akan terjerat oleh amalan-amalan buruk mereka. Kami memberikan kemudahan, sebagai istidraj semata. Semua yang mereka miliki hanyalah sementara. Kemudian tempat tinggal mereka adalah jahannam, dan jahannam adalah tempat yang seburuk-buruknya” (Tafzir Qur’anul Adzim 1/431) 1 | Menyanjung mereka yang terlaknat
Ayat-ayat yang senada dengan ayat diatas sangat banyak. Orang—orang yang lemah iman dan cinta dunia, akan terpesona dengan kemewahan dan kemajuan orang-orang kafir. Hingga berangan-angan bisa meraihnya bersama mereka. Hal ini telah diberitakan Allah tentang pengikut Qarun yang melihatnya dalam kemegahan. Allah berfirman:
0 8, & 9 1) 1:)<; = 1> ? < @ 2 A 5&B A , C) 2 D E F G $H 1IE K J L - A :%M ?- N 2 -O , “Maka keluarlah Karun kepada kaumnya dalam kemegahannya. Berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia: "Mogamoga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada Karun; sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar"(Al Qashash : 79) Adapun orang yang kuat imannya mereka tidak akan terpana dengannya. Sebab ia membaca pesan-pesan dan peringatan Allah dalam kitabNya. Allah berfirman:
$) ' &5 & 1:)<; = 1> = *) B $) ' )&, P(B) O A # &Q) 5%, , D M R 1)&1)E ? <% 6 D #)O 3 1)S R #TN U B) N A 1 “Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia untuk Kami cobai mereka dengannya. Dan karunia Tuhan kamu adalah lebih baik dan lebih kekal” (Thaaha : 131) Orang-orang yang beriman mengetahui dan menyadari bahwa kenikmatan dan kemewahan yang telah dinikmati orang-orang kafir tersebut tidaklah menjadi kebaikan bagi mereka. Allah berfirman:
= V1> '# $) ' #W Q 1 A < 6:%M $) * ) O $) ' -C,) O R )X Q) ? $) * $) ' Y - :)O Z * [) 1:)<; “Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki dengan (memberi) harta benda dan anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia dan kelak akan melayang nyawa mereka, sedang mereka dalam keadaan kafir”(At Taubah:55) Apalah artinya sebuah kemewahan dunia jika akhirnya akan berubah menjadi siksaan. Rasulullah J bersabda:
2 | Menyanjung mereka yang terlaknat
V6:% ; V> V, A 1)_ Q, D E 1:);< ) ,` < )Q ) a ] \9 ) N ^M $) ' 1)V E &> ) 5 A # W ^- , CY: %6 : ] @- C) b N c $% .- F 3 N<) 5b) C* $) V* ^iV kj V5l) # $) * : S O C-O 6# CL ^M D%5L fe ) g 0W - h C#)O ? CY), “Apabila engkau menyaksikan Allah mencurahkan (nikmat) dunia kepada orang yang Dia inginkan lantaran maksiat (yang ia kerjakan), itu hanyalah sebagai istidraj, Kemudian beliau membaca ayat (yang artinya): Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa (Al An’am : 44)” (Riwayat Ahmad 4/145, dengan sanad shahih) Ibnu Mas’ud pernah berkata; “Sesungguhnya Allah memberi dunia kepada orang yang disenangi dan orang yang tidak disenangi. Allah tidak memberi karunia iman kecuali kepada orang yang dicintai-Nya. Apabila Allah mencintai seorang hamba, niscaya Allah memberi karunia iman” (Riwayat Ibnu Abi Sayaibah, dengan sanad shahih) Sebab tiada lain, karena dunia itu murah, sedangkan seorang mukmin adalah insan yang bernilai dan berharga. Allah memberinya anugerah yang paling bernilai; yaitu kebahagiaan di akhirat:
D -+ , R 3 1)S =- S m “dan sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu dari permulaan (kehidupan dunia)” (Adh Dhuha : 4)
LARANGAN MEMUJI ORANG KAFIR Allah telah memuliakan ummat islam dan telah menghinakan orang kafir. Maka tidak sepatutnya mengekor dan takjub terhadap orang-orang kafir. Nabi J telah menyebutkan keutamaan ummat Islam dengan sabda beliau:
0 V)2 $) ' ; n 6 k , 1 o C) ? C) -% p\ 1:)<; 0 *) O ) , ? ) S q > ) : Z rc G “Kita adalah ummat terakhir dari penduduk dunia dan akan menjadi ummat pertama di hari kiamat. Yang pertama ditetapkan keputusannya sebelum makhluk-makhluk lainnya” (Riwayat Muslim) 3 | Menyanjung mereka yang terlaknat
Bila seorang muslim telah mengetahui kemuliaan yang Allah telah berikan kepada ummat ini, maka wajib atasnya untuk memuliakannya dan menjauhi berbagai sikap yang merendahkannya. Terutama harus menjauhi sikap yang justru akan mendukung sepak terjang orang kafir. Selain itu sudah menjadi prinsip dalam islam yaitu mencintai sesama kaum mukminin, serta membenci kekafiran beserta para pelakunya, serta berlepas diri dari mereka. Pujian terhadap orang kafir yang muncul dari sebagian kaum muslimin, tidak lain karena lemahnya iman dan kepribadian mereka, serta kaum muslimin lalai dari prinsip diatas. Pada umumnya faktor pemicunya adalah terkesan dengan apa yang dimiliki mereka, yang didorong oleh cinta dunia. Bagaimanapun juga, meskipun kehidupan orang kafir sangat maju dan modern, akan tetapi mereka tidak lepas dari firman Allah :
? C- s $) * = S m E $) * 1:)<; = 1> , P* t ? C6 Q) “Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai” (Ar Rum : 7) Allah telah membuat permisalan, mereka (orang-orang kafir) bagaikan keledai (Al Jumu’ah : %), bagaikan anjing (Al A’raf : 175-177), mereka lebih buruk dari binatang ternak (Al Furqon : 44), atau mereka tuli, bisu dan buta (Al Baqarah : 171). Lantas apakah masih pantas kita memuji mereka???. Padahal permisalan dari Allah sedemikian buruknya. Rasulullah J juga melakukan hal ini. Begitu beliau J mendengar ada pujian yang terlontar kepada kaum kuffar, maka beliau J langsung menepisnya. Dari ‘Aisyah , ia bercerita tentang keindahan sebuah gereja Mariyah di Habasyah, Maka Nabi J bersabda:
] u < &)E Z G N b R " O“Mereka itu makhluk yang paling buruk di sisi Allah” (Mutafaqun ‘Alaihi) Larangan untuk memuji orang kafir akan mebawa beberapa manfaat: 1. Kaum muslimin akan selamat dari mengekor hal-hal yang terlarang yang ada pada mereka. Sehingga kepribadian kaum muslimin akan terjaga. 2. Pujian yang ditujukan kepada mereka tidaklah cocok. Sebab tindaktanduk lahiriah mereka bertentangan dengan jatidiri mereka yang asli. Sebagai bukti; ditengah kemajuan peradaban mereka justru akhlak mereka telah hancur dengan pergaulan bebas , homo lesbian 4 | Menyanjung mereka yang terlaknat
dan lain-lainnya.Mereka pura-pura membantu Negara-negara miskin, namun kenyataannya justru menjerat dan menjerumuskannya untuk semakin miskin. Namun, apakah hal ini berarti kita dilarang untuk mengambil manfaat hasil teknologi yang telah mereka capai???
v
Jawabannya adalah: te tu tidak, selama tidak terjadi pelanggaran syari’at, dan hal itu benar-benar berguna demi kemashlahatan ummat. Karena bagaimanapun juga orang-orang kafir tetap memiliki rasa dendam dan ingin menguasai kaum muslimin. Renungkanlah firman Allah berikut:
V V f\ CV)*O w) V5% ')Q% ,) + , k` Q g D E x & Q ( $% .$) ' VnQ) # z 6 VI ? M j"1)g A , R &)E C&l) ) $) ' :%M(y)? C6 Q) ()z 5%6 ; A { H Q) # f| 1) O “Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama) itu, maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui. Sesungguhnya mereka sekali-kali tidak akan dapat menolak dari kamu sedikitpun dari (siksaan) Allah. Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain, dan Allah adalah pelindung orang-orang yang bertakwa” (Al Jatsiyah : 18-19) Akan tetapi, walaupun kita dilarang memuji orang kafir, bukan berarti kita bersikap buruk kepada mereka. Akan tetapi semua harus kita tempatkan secara proporsional sesuai dengan porsinya masin-masing.
}M ?VYLi# $'Q , A>_ AO DE ] @CbN DE ] D_ < oC -------------------------------------------------Kontribusi: Mas Heru Yulias Wibowo – Redaktur Buletin Da’wah An Nashihah Cikarang Baru Bekasi, untuk berlangganan hubungi bag. Sirkulasi: Mas Arifin 08156094080 (A bu Laili)
5 | Menyanjung mereka yang terlaknat