MENUJU ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) 2015 Seminar Nasional, Malang 10 Juni 2014
1
(1) ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015
(2) PELUANG & TANTANGAN
(3) KESIAPAN INDONESIA MENGHADAPI AEC 2015
PERLUASAN 1984: BRU
1967: INA, MAL PHI, SIN, THA
1995:VN 1997: LAO, MYM
1977: PTA
PENDALAMAN
2004: ASN-China 2006: ASN-KOR
1999: CAM
1992: CEPT AFTA
2008: ASN-JAP
EAFTA Study CEPEA Study
2009: ASN-ANZ; ASN-India; ASN-China Investment; ASN Korea Investment
1995: AFAS 1997: ASEAN Vision 2020 1998: AIA 2003: 3 Pillars of ASEAN Community 2020; 11 Priority Integration Sectors (PIS)
2010: ASEAN Plus Working Groups on ROO, Tariff Nomenclature, Customs, Ec Cooperation
2005: Logistics as PIS 2007: AEC 2015; ASEAN Charter; AEC Blueprint 2008: first year of AEC Blueprint; ASEAN Charter entered into force 2009: ATIGA, ACIA, AEC Scorecard
2011: ASEAN Framework for Regional Comprehensive Economic Partnership 2012: Launching of Regional Comprehensive Economic Partnership
2009: Roadmap for an ASEAN Community 2009-2015 2010: Connectivity Master Plan 2011: ASEAN Framework for Equitable Economic Development
ASEAN Economic Community 2015 3
4 Pilar untuk Mewujudkan AEC 2015
Notes: 1. Implementasi diukur dengan AEC Scorecard: AEC Scorecard 2. Capaian AEC Blueprint
4
Dunia yang sudah berubah: Bergesernya pusat gravitasi ekonomi dunia • Studi McKinsey: Pusat pertumbuhan ekonomi bergeser ke Timur dengan kecepatan 140 km/tahun • Asia tidak hanya basis produksi, namun juga pasar yang luas yang didukung dengan pesatnya pertumbuhan kelas menengah dengan daya beli tinggi
Dunia yang sudah berubah: Jaringan Produksi Global • Dalam JPG tidak ada lagi mobil nasional • Berbagai sub komponen diproduksi di berbagai negara digabung menjadi komponen di negara lain, digabung lagi menjadi produk jadi di negara lain • Perhatikan Thailand sebagai hub JPG • Sektor jasa khususnya Logistik menjadi faktor penting dalam JPG
OPPORTUNITY VS CHALLENGE PELUANG • •
• • •
•
AEC akan mendorong arus investasi masuk ke dalam negeri yang menciptakan multiplier effect. Pasar tunggal memudahkan pembentukan joint venture dengan perusahaan di kawasan ASEAN sehingga lebih memudahkan akses bahan baku yang belum dapat dipasok dari dalam negeri Pasar tunggal menciptakan pasar yang mencakup wilayah seluas 4,47 juta km persegi dengan potensi pasar lebih kurang sebesar 601 juta jiwa. Meningkatkan kecepatan perpindahan manusia dan modal. Meningkatkan bargaining power yang dimliki oleh masyarakat dalam menentukan pilihannya di tengah banyaknya produk dan kemudahan yang ditawarkan. Meningkatkan transfer teknologi dari negara maju ke negara berkembang.
OPPORTUNITY VS CHALLENGE TANTANGAN • • • • • • • • • • •
Proaktif menempatkan ASEAN sebagai tujuan ekspor Menjadikan ASEAN sebagai production network Menjadikan ASEAN sebagai investment destinations Memanfaatkan peluang pasar sektor jasa di ASEAN Memanfaatkan permodalan dari ASEAN Daya saing suplai domestik relatif rendah Konektifitas yang rendah Kompetensi SDM belum maksimal Tingkat persaingan semakin ketat Tuntutan investor asing dan domestik makin tinggi Konsumen semakin kritis dan memiliki preferensi
KONSENTRASI INDUSTRI DAN KEGIATAN EKONOMI TERPUSAT DI PULAU JAWA DAYA SAING SUPLAI DOMESTIK RELATIF RENDAH KONEKTIFITAS YANG RENDAH KOMPENTENSI SDM (PASAR TENAGA TERAMPIL) BELUM MAKSIMAL
INFRASTRUKTUR YANG BELUM MEMADAI AKSES PERMODALAN YANG MASIH SULIT DIJANGKAU REGULASI PUSAT DAN DAERAH BELUM SINKRON BELUM OPTIMALNYA PERAN LEMBAGA-LEMBAGA PEMBIAYAAN
ENTRY BARRIER UNTUK DUNIA USAHA SEMAKIN RENDAH TINGKAT PERSAINGAN SEMAKIN KETAT TUNTUTAN INVESTOR ASING DAN DOMESTIK MAKIN TINGGI
KONSUMEN SEMAKIN KRITIS DAN MEMILIKI PREFERENSI
Peningkatan efisiensi usaha dan kualitas produk (packaging). Pengembangan usaha dan networking dengan mitra lokal di negara ASEAN promosi produk dan mengikuti pameran di negara ASEAN Membangun komunikasi dan hubungan kerjasama yang erat dengan instansi/lembaga/institusi yang menyediakan akses informasi peluang untuk masuk ke pasar ASEAN Mampu beradaptasi & sensitif terhadap kebutuhan, gaya hidup, dan tren negara tujuan ekspor di ASEAN Inovasi dalam mengembangkan jaringan kerja, mengembangkan produk serta pemasarannya di negara ASEAN
Indonesia Competitiveness Index (WEF)
Source: WEF, The Global Competitiveness Index, 2013-2014.
ASEAN’’s Competitiveness Landscape ASEAN
Source: WEF, The Global Competitiveness Index, 2013-2014.