BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian Menjelang berlangsungnya AEC (Asean Economic Community), terdapat banyak peluang dan tantangan yang dihadapi oleh keseluruhan perusahaan di Indonesia. Tindakan yang harus dilakukan adalah mengoptimalisasi sumber daya, kinerja, sistem manajemen, dan teknologi informasi.Didalam mengoptimalisasi kinerja perusahaan, terutama kinerja keuangannya, laporan keuangan merupakan salah satu alat yang dipakai untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan yang disusun dalam setiap akhir periode yang berisi tentang pertanggungjawaban keuangan secara keseluruhan dan merupakan sarana pengomunikasian informasi keuangan utama kepada pihak-pihak diluar perusahaan.Laporan keuangan perusahaan yang lengkap meliputi laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan, dan informasi komparatif (PSAK No.1, 2013) Bapepam sebagai badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan yang ada di Indonesia, mengeluarkan Peraturan Nomor X.K.2 lampiran keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep346/BL/2011 tentang Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten atau Perusahaan Publik. Peraturan tersebut mewajibkan semua perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek di Indonesia untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan yang memuat opini dari akuntan.
Universitas Sumatera Utara
Peraturan Bapepam membuat auditor dituntut untuk lebih professional dalam bekerja sesuai dengan tiga kelompok standar auditing yang disusun oleh Dewan Standar Profesional Akuntan Publik, Ikatan Akuntan Indonesia. Ketiga kelompok standar tersebut adalah Standar Umum, Standar Pekerjaan Lapangan, dan Standar Pelaporan (Mulyadi, 2002). Pada kelompok standar kedua yaitu Standar Pekerjaan Lapangan disebutkan bahwa seorang auditor dalam melaksanakan proses audit harus merencanakan sebaik-baiknya, memiliki pemahaman yang cukup, serta mendapatkan bukti audit yang kompeten, sehingga auditor tidak salah memberikan opininya yang dapat merugikan pihak entitas yang diaudit. Menurut Harahap (2011: 80), Standar Akuntansi Keuangan Indonesia memberikan dua asumsi dasar akuntansi yaitu dasar akrual dan keberlangsungan usaha. Pada prinsip dasar akuntansi kelangsungan usaha, laporan keuangan disusun berdasarkan asumsi bahwa perusahaan (entity) yang dilaporkan akan terus beroperasi di masa-masa yang akan datang, tidak ada sama sekali asumsi bahwa perusahaan atau usaha ini akan bubar, tetapi yang menjadi fokus bukan terus menerusnya tetapi prinsip ini menjadi dasar bagi kewajaran nilai yang dicantumkan dalam informasi keuangan. Nilai kekayaan dari suatu perusahaan yang dianggap hidup terus atau going concern tidak sama dengan nilai atau harga kekayaan atau kewajiban dari suatu perusahaan atau lembaga yang akan dilikuidasi.Para pemakai laporan keuangan merasa bahwa pengeluaran opini audit going concern ini sebagai prediksi kebangkrutan suatu perusahaan. Auditor harus bertanggungjawab terhadap opini audit going concern yang dikeluarkannya, karena akan mempengaruhi keputusan para pemakai laporan keuangan. Opini
Universitas Sumatera Utara
yang diberikan oleh auditor mempunyai kandungan informasi, oleh sebab itu informasi yang ada harus mencerminkan keadaan yang sesungguhnya.Informasi yang berkualitas hanya dapat diberikan oleh auditor yang berkualitas juga (Januarti, 2009). Hal ini membuat auditor mempunyai tanggung jawab yang besar untuk mengeluarkan opini audit going concern yang konsisten dengan keadaan sesungguhnya.Menurut SPAP (Standar Profesional Akuntan Publik) Per 1 Januari 2001, SA Seksi 341 yang menyatakan Going Concern berkaitan dengan kemampuan suatu entitas dalam mempertahankan kelangsungan usaha ialah ”Auditor harus mengevaluasi apakah terdapat kesangsian besar mengenai kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka waktu tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal laporan keuangan yang sedang diaudit (waktu pantas).” Penelitian mengenai penerimaan opini audit going concern telah banyak dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulubaik di Indonesia maupun di luar negeri.Seperti hasil penelitian Doris (2010) yang menyatakan bahwa going concern yang diproksikan dengan Return On Assets (ROA)tidak berpengaruh signifikan terhadap pemberian opini audit going concern, sedangkan kualitas audit memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pemberian opini audit going concern. Hal ini bertentangan dengan hasil penelitian Robert dan Ann (2007) yang menyatakan bahwa kualitas audit tidak berpengaruh terhadap pemberian opini audit going concern. Selain faktor kualitas audit, penelitian mengenai profitabilitas terhadap opini audit going concern juga memiliki hasil yang berbeda-beda. Seperti hasil
Universitas Sumatera Utara
penelitian Panjaitan (2014) dan Grace (2014) yang menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pemberian opini audit going concern. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian Siregar (2015) yang menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif tidak signifikan terhadap pemberian opini audit going concern.Selanjutnya Puspitasari dan Cahyono (2012) dalam penelitiannya menyatakan bahwa opini audit tahun sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap pemberian opini audit going concern. Hal ini bertentangan dengan penelitian Siregar (2015)yang menyatakan bahwa opini audit tahun sebelumnya berpengaruh positif tidak signifikan terhadap pemberian opini audit going concern. Opini audit yang diberikan oleh auditor menjadi penting untuk bahan pertimbangan. Kesalahan di dalam memberikan opini akan sangat fatal akibatnya. Adanya berbagai kasus manipulasi yang menyebabkan berbagai perusahaan besar bangkrut dan banyaknya hasil penelitian yang masih beragam seperti disebutkan di atas, maka dalam penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti analisis mengenai faktor-faktor seperti profitabilitas dan opini audit tahun sebelumnya di prediksi akan mempengaruhi pemberian opini audit going concern. Penelitian ini merupakan replikasi dari hasil penelitian Widyantari (2011) yang meneliti opini audit going concern dan faktor-faktor yang mempengaruhi (likuiditas, leverage, profitabilitas, arus kas, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, kualitas audit, audit lag, opini audit tahun sebelumnya, auditor client tenure): studi pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Sebagai pembeda dengan penelitian sebelumnya, peneliti menambah variabel pemoderasi berupa kualitas audit yang bertujuan untuk dapat mengidentifikasi masalah going concern
Universitas Sumatera Utara
perusahaan berkaitan dengan kompetensi seorang auditor yang dapat dinilai dari pengalaman audit, pengetahuan, dan pemahaman spesifik tentang industri yang ditangani oleh auditor, sehinnga menghasilkan laporan audit yang berkualitas bagi perusahaan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 – 2014. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk mengangkat penelitian yang berjudul “Pengaruh Profitabilitasdan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern dengan Kualitas Audit sebagai Variabel Pemoderasi pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2011 – 2014.
1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah profitabilitas berpengaruh secara parsial terhadap opini audit going concern? 2. Apakah opini audit tahun sebelumnya berpengaruh secara parsial terhadap opini audit going concern? 3. Apakah profitabilitas dan opini audit tahun sebelumnya berpengaruh secara simultan terhadap opini audit going concern? 4. Apakah kualitas audit berpengaruh terhadap hubungan profitabilitas dan opini audit going concern?
Universitas Sumatera Utara
5. Apakah kualitas audit berpengaruh terhadap hubungan opni audit tahun sebelumnya dan opini audit going concern?
1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah dipaparkan, maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap opini audit going concern. 2. Untuk mengetahui pengaruh opini audit tahun sebelumnya terhadap opini audit going concern. 3. Untuk mengetahui pengaruh antara profitabilitas dan opini audit tahun sebelumnya terhadap opini audit going concern. 4. Untuk
mengetahui
pengaruh
kualitas
audit
terhadap
hubungan
profitabilitas dan opini audit going concern. 5. Untuk mengetahui pengaruh kualitas audit terhadap hubungan opini audit tahun sebelumnya dan opini audit going concern.
1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang didapatkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Bagi peneliti Untuk menambah pengetahuan dan pemahaman peneliti mengenai pengaruh profitabilitas dan opini audit tahun sebelumnya terhadap opini audit going concern dengan kualitas audit sebagai variabel pemoderasi. 2. Bagi investor dan calon investor. Diharapkan mendapat informasi yang relevan sebagai bahan pertimbangan mengenai going concern (keberlangsungan usaha suatu perusahaan) sehinnga investor dapat mengambil keputusan yang tepat dalam melakukan investasi. 3. Bagi manajemen perusahaan Untuk lebih teliti memilih auditor yang akan digunakan dalam mengaudit laporan keuangan perusahaan agar laporan audit yang dihasilkan merupakan laporan audit yang berkualitas serta dapat dipercaya oleh masyarakat dan para investor. 4. Bagi auditor independen Diharapkan dapat memberikan bahan pertimbangan dan bahan referensi dalam melakukan audit, khususnya ketika melakukan audit yang berhubungan dengan going concern (keberlangsungan hidup perusahaan).
Universitas Sumatera Utara