Menjelaskan makna penting sebuah SNP Menjelaskan produk hukum dan peraturan tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP); Menjelaskan Lingkup SNP; Menguraikan Standar Isi Menguraikan SKL PAI; dan Menguraikan Standar Proses.
Bila kebijakan pem tdk tepat, maka tidak perlu diikuti. Contoh: peserta didik tertekan karena harus memenuhi standar/target pembelajaran/ujian. Apa dampak positif SNP? Membatasi kreativitas guru; memaksa siswa belajar tentang materi yang tidak selalu dibutuhkan siswa. Padahal yang dibutuhkan adalah apa yang dibutuhkan siswa, bukan apa yang diimpikan pemerintah. Juga memperlebar kesenjangan antara yang tidak punya akses belajar dan yang tidak. Apakah pemerintah memikirkan ‘nasib’ pendidikan di pedalaman?
Tujuan SNP adalah patokan minimal. Bukan berarti masy mempelajari hanya dalam satu bidang. Ini dalam rangka meningkatkan kualitas manusia Indonesia secara keseluruhan. Untuk mencapai itu semua tentu memerlukan waktu. Oki, kita membutuhkan peran serta masyarakat. Sabda Nabi Muhammad/Ali: perlu kebaikan yang diorganisir!
SNP MERUPAKAN KRITERIA MINIMAL TENTANG SISTEM PENDIDIKAN DI SELURUH WILAYAH HUKUM KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
SNP BERFUNGSI SEBAGAI DASAR DALAM PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN PENDIDIKAN DALAM RANGKA MEWUJUDKAN PENDIDIKAN NASIONAL YANG BERMUTU
SNP BERTUJUAN MENJAMIN PENDIDIKAN NASIONAL DALAM RANGKA MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA DAN MEMBENTUK WATAK SERTA PERADABAN BANGSA YANG BERMARTABAT.
(PP No 19 Th. 2005)
Standardisasi mengurangi aspek kuantitas dan kualitas atas apa yang diajarkan dan dipelajari di sekolah. Efek negatifnya adalah kontrol yang ‘dipaksakan’ berkaitan dengan ruang lingkup dan kualitas isi pelajaran, mengurangi peran utama guru dan menjauhkan siswa dari sistem belajar aktif; Efek jangka panjangnya adalah bahwa standardisasi menciptakan kesenjangan yang semakin kuat antara kualitas pendidikan bagi kaum miskin/kelompok minoritas/kelompok dengan akses terbatas dengan kualitas pendidikan anak yang mampu (sehingga dengan leluasa mengakses bahan ajar dan kesiapan mengikuti seperti tes/ujian nasional yang distandarkan secara nasional) Baca: Linda M. McNeil. 2000. Contradictions of School Reform. New York: Routledge.
UU No 20 Th. 2003 tentang SPN Pasal 35, 36, 37, 42, 43, 59, 60 dan 61; Permendiknas No 22 Th 2006 tentang Standar Isi; Permendiknas No 23 Th 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL); Permendiknas No 24 Th 2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas mengenai Standar Isi dan SKL; Edaran Dirjen Pendidikan Islam Departemen Agama RI No DJ.II.1/PP.00/ED/681/2006 tentang Pelaksanaan Standar Isi.
Standar Standar Standar Standar Standar Standar Standar Standar
Isi Proses Kompetensi Lulusan (SKL) Pendidik Sarana dan Prasarana Pengelolaan Pembiayaan Penilaian
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas: a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; d. kelompok mata pelajaran estetika; e. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.
1. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan perkembangan remaja 2. Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri serta memperbaiki kekurangannya 3. Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan, dan pekerjaannya 4. Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial 5. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global
6. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis, kritis, kreatif, dan inovatif 7. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan keputusan 8. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk pemberdayaan diri 9. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik 10. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah kompleks
11. Menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan sosial 12. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab 13. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia 14. Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya 15. Mengapresiasi karya seni dan budaya 16. Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok 17. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta kebersihan lingkungan 18. Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun
19. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat 20. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain 21. Menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis dan estetis 22. Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara dalam bahasa Indonesia dan Inggris 23. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan tinggi
1. Berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan perkembangan remaja 2. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, golongan sosial ekonomi, dan budaya dalam tatanan global 3. Berpartisipasi dalam penegakan aturanaturan sosial 4. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di Masyarakat
5. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain 6. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun melalui berbagai cara termasuk pemanfaatan teknologi informasi yang mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan 7. Menjaga kebersihan, kesehatan, ketahanan dan kebugaran jasmani dalam kehidupan sesuai dengan tuntunan agama 8. Memanfaatkan lingkungan sebagai makhluk ciptaan Tuhan secara bertanggung jawab
1. Memahami ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan fungsi manusia sebagai khalifah, demokrasi serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi 2. Meningkatkan keimanan kepada Allah sampai Qadha dan Qadar melalui pemahaman terhadap sifat dan Asmaul Husna 3. Berperilaku terpuji seperti hasnuzzhan, taubat dan raja dan meninggalkan perilaku tercela seperti isyrof, tabzir dan fitnah 4. Memahami sumber hukum Islam dan hukum taklifi serta menjelaskan hukum muamalah dan hukum keluarga dalam Islam 5. Memahami sejarah Nabi Muhammad pada periode Mekkah dan periode Madinah serta perkembangan Islam di Indonsia dan di dunia
Proses Pembelajaran dilaksanakan secara interaktif, aktif dan menyenangkan; Keteladanan pendidik; Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan perencanaan, dievaluasi dan diawasi secara berkesinambungan; Disusun dan dikembangkan silabus dan RPP; Pembelajaran diselenggarakan dengan memperhatikan jumlah maksimal peserta didik, beban mengajar maksimal pendidik, dsb; Mengembangkan budaya membaca & menulis; Dikembangkan ragam teknik penilaian; Penilaian dilaksanakan minimal sekali dalam satu semester; Dilakukan pengawasan/supervisi untuk tindak lanjut pembelajaran.
Website Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas di www.puskurbuk.net McNeil, M.L. 2000. Contradictions of School Reform. New York: Routledge.