Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Menjaga Kestabilan Pertumbuhan, Meraih Peluang Bisnis Masa Depan Stabilizing Growth, Achieve Future Business Opportunities
Ditengah terjadinya penurunan harga-harga komoditas
In the middle of comodities price declining and
dan
yang
decreasing trend of areal productivity which are
disebabkan anomali cuaca serta dipengaruhi oleh
affected by weather anomalies and increasing of new-
meningkatnya komposisi tanaman muda, PTPN III tetap
planted quantities, PTPN III is still consistenly doing
melakukan upaya efisiensi melalui strategi cost effective
eficiency efforts through the cost effective strategy
tanpa mengurangi kultur teknis tanaman demi menjaga
without reducing plant technical culture quality, in
kestabilan pertumbuhan perusahaan.
order to stabilize the company growth
Selain memantapkan operasional pada core bisnis-nya,
Besides improving and stabilizing our core-business
PTPN III yang telah ditetapkan sebagai Badan Pengelola
operational, PTPN III which has been appointed as Sei
Kawasan Ekonomi Khusus di Sei Mangkei, juga tengah
Mangkei SEZ Management Institution, we are also
mempersiapkan diri dalam meraih peluang bisnis di masa
preparing for gaining future business opportunities
depan melalui pengembangan industri hilir.
through the downstream industries development.
trend
penurunan
produktivitas
areal
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
1
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Daftar Isi Content’s
5 Performa Penting 2013
Key Performance 2013
13
6
Ikhtisar Kinerja
Performance Highlights
8
Ikhtisar Kinerja Keuangan
Financial Overview
14 Laporan Dewan Komisaris
Report of the Board of
Directors
Commissioners
27 Profil Direksi
18 Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Laporan Manajemen
Management Report
19 Profil Dewan Komisaris
Profile of Board of Commissioners
26 Direksi
Profile of Board of Directors
29 Tanggung jawab atas Laporan Tahunan
Responsibility on the Annual
22 Laporan Dewan Direksi
31
32 Data Perusahaan
Company's Information
34 Riwayat Singkat PTPN III 36 Rekam Jejak 38 Bidang Usaha & Lini Bisnis
Business Line
45 Visi dan Misi
PT Perkebunan Nusantara III
52 Lembaga dan Profesi Penunjang Perusahaan
Supporting Agencies and
Profession 62 Peristiwa Penting 2013
Key Events 2013
62 Penghargaan & Sertifikasi 2013
Vision dan Mission
(PTPN III) Profile
Organization Structure
Milestone
III (PTPN III)
50 Struktur Organisasi
PTPN III Brief History
Profil PT Perkebunan Nuasantara
Report
Report of Board of Directors
Awards & Certifications 2013
46 Tata Nilai Perusahaan
Corporate Value
48 Anak Perusahaan & Perusahaan Afiliasi
Subsidiaries and Affiliated
Company
65
66 Ringkasan Pengelolaan
Tinjauan Operasional
Operational Review
Management of The Company
108 Dukungan Teknologi
72 Manajemen Sumber Daya Manusia
Human Resource Management
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Industrial Relation
Review
2
107 Hubungan Industrial
Perusahaan
Informasi
Information Technology Support
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
117
Data Tambahan Additional Information
118 Tinjauan Makro dan Industri
Macro and Industry Overview
Analisa dan Pembahasan
122 Tinjauan Kinerja Per Segmen
Manajemen
Management Discussion and Analysis
179
140 Tinjauan Kinerja Keuangan
Financial Performance Review
Performance Per Business
191 Pemasaran
Sector Overview
Marketing
225 Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
228 Audit Internal
RUPS
232 Manajemen Risiko
Agenda
Board of Commissioners
205 Direksi
Internal Audit
GMS Implementation and
190 Dewan Komisaris
Good Corporate Governance
Business Strategy
189 Pelaksanaan dan Agenda Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Board of Directors
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
136 Kebijakan Strategis
Usaha
180 Tata Kelola Perusahaan
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Risk Management
240 Akses Informasi
Information Access
245 Etika Perusahaan
Code Of Conduct
219 Komite di Bawah
Dewan Komisaris
Committees Under The Board of Commissioners
255 Tanggung Jawab Sosial
260 Perlindungan Konsumen
Perusahaan
Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Informasi Tambahan
256 Tanggung Jawab Sosial
Corporate Social Responsibility
(CSR)
Customers Protection
262 Program Bina Lingkungan
Community Development
Program
269
Additional Information
270 Profil Kepala Bagian
Head of Division Profile
279 Laporan Keuangan Audit
Audited Financial Report
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
3
Performa Penting Key Performance
4
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
Laporan Manajemen Management Report’s
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Performa Penting 2013
Key Performance 2013
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
5
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Ikhtisar Kinerja
Performance Highlight’s
Pendapatan Usaha
Jumlah Aset
Penjualan bersih Perusahaan pada
Jumlah
tahun 2013 mencapai Rp5,73
pada tahun 2013 mengalami
pada tahun 2013 mengalami
triliun,
peningkatan
peningkatan
sebesar
mengalami 0,96%
penurunan
dibandingkan
tahun sebelumnya.
Aset
Perusahaan
sebesar
1,07%
Jumlah
Ekuitas
Perusahaan
sebesar
1,06%
dibandingkan tahun sebelumnya,
dibandingkan tahun sebelumnya,
yaitu dari Rp10,20 triliun pada
yaitu dari Rp4,72 triliun pada
tahun 2012 menjadi Rp11,01
tahun
triliun pada tahun 2013.
triliun pada tahun 2013.
2012
menjadi
Rp4,80
Revenue
Total Assets
Total Equities
Total Net sales in 2013 reached
Total Assets in 2013 experienced
Total Equities in 2013 experienced
to Rp5.73 trillion, experienced
1,07% increase compared with
1,06% growth compared with
0,96% decrease compared with
previous year, that was from
previous year, that was from
previous year.
Rp10.20
trillion
in
Rp11.01 trillion in 2013.
6
Jumlah Ekuitas
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2012
to
Rp4.72 trillion in 2012 to Rp4.80 trillion in 2013.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laba Bersih
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Tanaman Perkebunan
Laba bersih Perusahaan pada tahun 2013
Tanaman perkebunan Perusahaan pada tahun
mengalami
2013
penurunan
sebesar
44.59%
mengalami
peningkatan
sebesar
0,99%
dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari
dibandingkan tahun sebelumnya, yang terdiri dari
Rp823,69 miliar pada tahun 2012 menjadi
tanaman menghasilkan yang meningkat 10,51%
Rp367.30 miliar pada tahun 2013.
dan tanaman belum menghasilkan yang meningkat 9,59% dibandingkan tahun sebelumnya.
Net Income
Plantations
Net income in 2013 was 44.59% decrease
Plantations was 0,99% higher in 2013 compared with
compared with previous year, that was Rp823.69
previous year, consisted of 10,51% higher mature
billion in 2012 to Rp367.30 billion in 2013.
plantation higher and immature plantations that experienced 9,59% growth compared with previous year.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
7
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Ikhtisar Kinerja Keuangan Financial Overview
Laporan Laba Rugi (dalam juta Rupiah) Statements of Income (in million Rupiah)
Uraian
2013
2012
2011
2010
Description
2009
Penjualan Bersih
5.732.518
5.963.806
6,538.893
5.623.839
4.410.908
Net Sales
Beban Pokok Penjualan
3.860.175
(3.555.083)
(3.714.247)
(3.279.906
(2.860.844)
Cost of Goods Sold
Laba Kotor
1.872.343
2.408.723
2.824.646
2.343.933
1.550.064
Gross Profit
Beban Usaha
1.200.074
(1.264.011)
(1.154.005)
(969.040)
(834.046)
Operating Expense
(71.083)
(14.414)
(8.059)
(29.722)
(23.745)
Other Incomes (Expenses) net
4.889
5.464
23.442
21.656
11.590
Equity in Net Income of Associates
601.188
1.164.590
1.686.025
1.366.828
703.863
Income before income tax
Manfaat (Beban) Pajak
233.884
(340.899)
(425.752)
(352.925)
(184.049)
Income tax expense
Laba Bersih
367.304
823.691
1.260.273
1.013.903
519.814
Net Income for the year
Penghasilan (Beban) Lainlain-Bersih Bagian Laba Bersih Perusahaan Asosiasi Laba (Rugi) Sebelum Pajak
-2.361
(805)
(141)
(447)
-
non-controlling interests
Laba Bersih yang Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
369,665
824.497
1.260.414
1.014.349
519.814
Total Comprehensive Income attributable to owners of the parent entity
Laba Komprehensif
367.304
820.946
1.260.273
1.013.903
519.814
Comprehensive income
2011
2010
Kepentingan non Pengendali
Laporan Posisi Keuangan (dalam juta Rupiah) Statements of Financial Position (in million Rupiah)
Uraian
2012
2009
Description
Jumlah Aset Lancar
2.126.848
2.318.056
2.421.826
1.736.665
1.075.296
Total Current Assets
Jumlah Aset Tidak Lancar
8.889.720
7.890.871
6.664.478
5.504.750
4.579.173
Total Non-Current Assets
11.016.569
10.208.927
9.086.304
7.241.415
5.654.469
Total Assets
Jumlah Liabilitas Lancar
1.787.947
1.724.099
2.141.028
1.407.889
1.167.659
Total Current Liabilities
Jumlah Liabilitas Tidak Lancar
4.423.514
3.758.393
2.437.003
2.251.023
1.741.472
Total Non-current liabilities
Jumlah Liabilitas
6.211.461
5.482.492
4.578.031
3.658.912
2.909.131
Total liabilities
Utang Bank
3.125.480
2.666.245
1.441.022
1.643.456
1.199.250
Bank Loan
Jumlah Aset
-2.238
123
6.250
6.392
6.838
Minority Rights
Modal Dasar
13.100.000
13.100.000
1.200.000
1.200.000
1.200.000
Authorized Capital
Modal Sebelum Ditempatkan
11.016.569
(9.801.890)
(885.000)
(885.000)
(885.000)
Unsubscribed Capital
Modal Ditempatkan dan Disetor
3,321,298
3.298.110
315.000
315.000
315.000
Subscribed and paid-in capital
Jumlah Ekuitas
4.805.108
4.726.435
4.508.273
3.582.503
2.738.499
Total Equities
11.016.569
10.208.927
9.086.304
7.241.415
5.654.469
Total Euqities and Liabilities
Hak Minoritas
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas
8
2013
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Laporan Arus Kas (dalam juta Rupiah) Statements of Cash Flow (in million Rupiah)
Uraian
2013
2012
2011
2010
2009
Description
Arus Kas Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
(81.350)
419.499
1.248.194
1.074.006
536.382
Cash Flows Provided by (Used in) Operating Activities
Arus Kas Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi
(765.045)
(854.147)
(803.194)
(823.311)
(706.578)
Cash Flows rovided by (Used in) Investing Activities
Arus Kas Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
524.333
224.892
230.866
286,166
160.168
Cash Flows rovided by (Used in) Financing Activities
2012
2011
2010
2009
Rasio Kinerja Perusahaan (dalam persen) Company Performance Ratio (in percent)
Uraian
2013
Description
Marjin Laba Kotor
32,66%
40,39%
43,20%
41,68%
35,14%
Gross Profit Margin
Marjin Laba Usaha
11,73%
19,53%
25,55%
24,45%
16,23%
Operating Profit Margin
Marjin Laba Bersih
6,45%
13,83%
19,27%
18,03%
11,78%
Net Profit Margin
Tingkat Pengembalian Aktiva (ROA)
4,29%
8,71%
14,76%
14,83%
9,19%
Return on Assets
Tingkat Pengembalian Ekuitas (ROE)
7,69%
17,44%
27,96%
28,30%
18,98%
Return on Equity
Rasio Lancar
118,95%
134,45%
113,12%
123,35%
92,09%
Current Ratio
Rasio Kewajiban terhadap Ekuitas (DER)
129,27%
116,00%
101,55%
102,13%
106,29%
Debt to Equity Ratio
Rasio Kewajiban terhadap Aset (DAR)
56,38%
53,70%
50,38%
50,53%
51,45%
Debt to Assets Ratio
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
9
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
1.400.000
6.538.893
6.000.000
5.963.806
5.623.839
5.000.000
5.732.518
4.000.000
800.000
3.000.000
600.000
2.000.000
400.000
1.000.000
200.000 2009
2010
2011
2012
0
2013
1.014.349 824.497 519.814 369.665
2009
2010
12.000.000 8.889.720
8.000.000
4.579.173
5.504.750
2.251.023
3.000 2.308.056
2.471.826 1.075.296
4.423.514 3.758.393
4.000
5.664.478
4.000.000
2.126.848
1.736.665
2.000 1.000
0
1.741.472 1.167.659
2.437.003 2.141.028 1.724.099
1.407.889
1.787.947
0 2009
2010
2011
2012
2013
2009
2010
2011
2012
Jumlah Aset Tidak Lancarr | Total Non-Current Assets
Jumlah Liabilitas Tidak Lancarr | Total Non-Current Liability
Jumlah Aset Lancar | Total Current Assets
Jumlah Liabilitas Lancarr | Total Current Liability
Ekuitas (dalam juta Rupiah) Equity (in million Rupiah) 6.000 5.000
4.508.273
4.000 3.000
4.726.435
4.805.108
3.582.503 2.738.499
2.000 1.000 0 2009
Annual Report
2013
6.000 5.000
7.890.871
6.000.000
LAPORAN TAHUNAN
2012
7.000
10.000.000
10
2011
Liabilitas (dalam juta Rupiah) Liability (in million Rupiah)
Aset (dalam juta Rupiah) Assets (in million Rupiah)
2.000.000
1.260.414
1.200.000 1.000.000
4.410.908
0
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Laba Bersih (dalam juta Rupiah) Net Income (in million Rupiah)
Penjualan Bersih (dalam juta Rupiah) Net Sales (in million Rupiah) 7.000.000
Tinjauan Operasional Operational Review
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2010
2011
2012
2013
2013
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Return on Asset (dalam persen) Return on Assets (in percentage)
Marjin Laba Bersih Net Profit Margin
16
14,83
14,76
14 25
12 18,03
20
19,27
15 10
10 13,83
11,78
9,19
8.71
8 6 6,45
5
4,29
4 2
0
0 2009
2010
2011
2012
2013
Return on Equity (dalam persen) Return on Equity (in percentage)
2009
2010
2011
2012
2013
Rasio Lancar (dalam persen) Current Ratio (in percentage)
160 28,30
30
140
27,96
20
18,98
100
17,43
134,45
123,35
120
25
113,12
92,09
118,95
80
15
60
10
7,69
5
40 20
0
0 2009
2010
2011
2012
2013
2009
2010
2011
2012
2013
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
11
Performa Penting Key Performance
12
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
Laporan Manajemen Management Report’s
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Laporan Manajemen
Management Report
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
13
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Laporan Dewan Komisaris Report of Board of Commissioner’s
14
Pertama, marilah kita semua bersama-sama memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat kuasa-Nya lah, kita semua dapat menyelesaikan segala aktivitas sepanjang tahun 2013 dengan baik. Dalam kesempatan ini, perkenankanlah kami selaku Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan kepada jajaran Direksi dan seluruh karyawan PTPN III yang telah bekerja keras untuk mencapai kinerja yang terbaik. Kami sangat menghargai prestasi jajaran Direksi pada tahun 2013 yang berhasil membukukan laba sebelum PPh sebesar Rp 600 Miliar dan laba bersih setelah PPh sebesar Rp 300 Miliar di tengah krisis keuangan global.
Firstly, let’s praise a lot of thanks to the almighty God who is the most merciful and gracious and because of His mercy, we could’ve finished all of our activities in year of 2013. In this opportunity, please let me us as the Commisioners Board to give an appreciation to the Board of Director and all Employees of PTPN III who have worked hardly to achieve the best effort in working. We are highly appreciating what the Board of Directors achievement in 2013 that succeded in booking Income before Income Tax amounted to Rp 600 Billions and the Net Profit ammounted to Rp 300 billions in the midst of existing global financial crisis
Penilaian Kinerja Direksi dan Perusahaan Produksi karet pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 6.08 % dibandingkan tahun 2012 dan produksi kelapa sawit mengalami penurunan sebesar 4.59% dibandingkan tahun 2012. Selain itu produktivitas untuk kedua komoditas ini juga mengalami penurunan. Produktivitas karet dan kelapa sawit pada tahun 2013 mengalami penurunan masing-masing 4.54 % dan 7.04 %
Board of Directors and Company’s Performance Assesment Rubber production in 2013 experienced 6.08% growth compared with year of 2012 and palm production experienced 4.59% reduction compared with year of 2012. Moreover, productivity of those 2 commodities experienced reduction. Productivity of rubber and palm in 2013 experienced reduction which each of it reached 4.54% and 7.04%.
Adapun realisasi produksi karet tahun 2013 dibandingkan dengan RKAP-P tahun 2013 berada dibawah sebesar 1,68 ton
The realization of rubber production in 2013 year of compared with the 2013 RKAP-P is under 1.68 tons or 6.08%. Those were
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
atau 6,08%. Hal ini disebabkan oleh produktivitas tanaman di beberapa tahun tanam (TM karet 1991 s.d 2006) tidak optimal, adanya perubahan fenomena anomali iklim (curah hujan ekstrim, temperatur tidak normal) yang berdampak pada perubahan pola gugur daun dan berkepanjangan sehingga mempengaruhi pemberian aplikasi stimulansia, serta adanya pelaksanaan topping pada tanaman menghasilkan karet di beberapa tahun tanam untuk mengantisipasi serangan angin.
affected by the productivity of crops in several years of plantation (Mature Plants CY 1991until 2006) which is not optimal enough, the existence of climatology anomalies phenomenons (extreme rainfall ratio, unnormal temperature) which affecting to the alteration of leave falls pattern continuously and also affecting the distribution of application stimulant, and the presence of topping to the rubber mature plants in several plantation years in order to anticipate wind attack.
Realisasi Produksi Minyak Sawit dan Inti Sawit (MS+IS) tahun 2013 sebesar 485.256 ton, dibanding realisasi tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 29.063 ton atau 5,65% dan dibanding RKAP-P tahun 2013 berada dibawah sebesar 42.371 ton atau 8,03%. Hal ini disebabkan oleh adanya dampak perubahan fenomena iklim yang ekstrim pada semester I tahun 2013, sehingga pembentukan buah terganggu. Tegakan pohon/hektar rendah (89-95 pohon/ ha) pada areal TM sawit seluas 1.532,15 ha akibat tingginya serangan penyakit Ganoderma.
The realization of palm oil and palm kernel products in 2013 ammounted to 485.256 tons. If we compare to the year of 2012, the products are reducted 29.063 tons or 5.65% and if those are compared with 2013 RKAP-P, it’s 42.371 tons or 8,03% under the 2013 RKAP-P. Those were affected by the existence of the extreme climate changing in the first semester of 2013, so the fruit forming process was disturbed. Trees per hectar is booked in a low number (89-95 trees/ha) in mature plant area of 1.532,15 ha that is caused by the rate of Ganoderma disease attacks.
Realisasi harga jual rata-rata karet tahun 2013 sebesar Rp.27.631,86/kg, dibanding realisasi tahun 2012 mengalami penurunan sebesar Rp.2.074,80/kg atau 6,98% dan dibanding RKAP-P tahun 2013 berada diatas sebesar Rp.662,96/kg atau 2,46%, hal ini disebabkan oleh pasokan yang ketat di musim produksi rendah di negara-negara penghasil utama, yen melemah terhadap dolar AS dan pergerakan harga bahan bakar minyak bumi di pasar dunia yang berfluktuatif.
The realization of average rubbers commodity selling price in 2013 is Rp 27.631,86/ kg. If it’s compared with the realization in 2012, the realization in 2013 has been reducted Rp 2.074,80/ kg or 6,98%. According to the 2013 RKAP-P, it’s Rp.662,96/kg or 2,46% above the RKAP-P. Those were affected by the highly tighted supplies in the low-production in several primary producer countries, the run down of yen toward US Dollars, and also caused by the fluctuation.
Realisasi harga jual rata-rata Kelapa Sawit tahun 2013 sebesar Rp.6.700,32/kg, dibanding realisasi tahun 2012 mengalami penurunan sebesar Rp.143,59/kg atau 2,10% dan dibanding RKAP-P tahun 2013 berada diatas sebesar Rp.434,11/kg atau 6,93%, hal ini disebabkan : Melemahnya mata uang ringgit terus memberikan dukungan ke pasar sawit dan memicu pertumbuhan ekspor CPO, spekulasi bahwa ekspor minyak kelapa sawit dari Malaysia meningkat setelah mata uang lokal merosot ke level terendah dalam tiga bulan dan pergerakan harga bahan bakar minyak bumi di pasaran dunia yang berfluktuatif.
The realization of palm average selling price in 2013 is Rp. 6.700,32/kg. If it’s compared with the realization of the previous year, it has been reduced Rp 143, 59/kg or 2,10%. According to the 2013 RKAP-P, it’s Rp.434,11/kg or 6,93% above. Factors that were affecting: The run down of Ringgit that has given contributions to the palm market and in igniting the growth of CPO’s export rate, the speculation of the palm oil export rate from Malaysia has been increased after the reducing of local currency into the lowest level in 3 months and the fluctuation of oil price.
Kwantum penjualan kelapa sawit tahun 2013 sebesar 698.362 ton, dibanding realisasi tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 3.347 ton atau 0,48% dan dibanding RKAP-P tahun 2013 berada dibawah sebesar 83.903 ton atau 10,73%, hal ini disebabkan produksi kebun sendiri (MS+IS) dan pembelian produksi kelapa sawit (MS+IS) pihak III dibawah RKAP-P masing-masing sebesar 42.371 ton atau 8,03% dan 29.392 ton atau 11,96%.Kwantum penjualan karet tahun 2013 sebesar 36.671 ton, dibanding realisasi tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 2.808 ton atau 7,11% dan dibanding RKAP-P tahun 2013 berada dibawah sebesar 4.440 ton atau 10,80%, hal ini disebabkan produksi kebun sendiri dan pembelian produksi karet pihak III berada dibawah RKAP-P masing-masing sebesar 1.678 ton atau 4,56% dan 1.503 ton atau 34,55%.
The quantum of palm oil selling values in 2013 is 698.362 tons. If it’s compared with the realization in previous year, it has been increased 3.347 tons or 0.48% and if those are compared with the 2013 RKAP-P it’s 83.903 tons or 10.73% lower. Those were affected by the products of Palm Oil and Palm Kernel in our plantations and the purchase of Palm Oil and Palm Kernel products of the third parties are under the RKAP-P which each are 42.371 tons or 8,03% and 29.392 tons or 11,96% under. The quantum of rubber selling values in 2013 is 36.671 tons. As the comparison of the previous year number, it has been reducted 2.808 tons or 7,11%. According to the 2013 RKAP-P, it’s 4.440 tons or 10,80% lower. Those were affected by production of our plantations and the purchase from the purchase of third parties are lower the RKAP-P, which are 1.678 tons or 4,56% and 1.503 tons or 34,55% each.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
15
Performa Penting Key Performance
16
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Untuk ke depannya, Dewan Komisaris meminta kepada Direksi agar terus membuat perencanaan dan pengembangan kegiatan-kegiatan Perusahaan secara komprehensif, sehingga segala sumber daya yang ada dapat digunakan secara efektif dan efisien. Hal ini sangat penting untuk mencapai keberlanjutan usaha PTPN III dalam mengelola industri perkebunan dengan tujuan akhir pengembangan usaha di industri hilir.
Further, Commissioners Board appealed to the Board of Directors to continue to make the company planning and developing activities in comprehensive manner, so that all available resources could be used effectively and efficiently. It was very important to achieve the business sustainability of PTPN III in managing the plantation industry with the final goal of business development in the downstream industry.
Pengawasan dan Penerapan Tata Kelola Perusahaan Pada tahun 2013 ini, kami selaku Dewan Komisaris merasakan perkembangan yang berarti dalam hal pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) dengan semakin tertatanya sistem dan prosedur kerja serta semakin efektifnya fungsi pengawasan internal dan dan pengelolaan risiko yang lebih terpadu. Dengan semakin membaiknya pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik, diharapkan hal ini dapat memberikan keyakinan kepada seluruh pemangku kepentingan bahwa PTPN III dapat menjaga dan bahkan meningkatkan kepercayaan yang sudah diberikan kepada kami.
Supervision and Implementation of Corporate Governance In 2013, we as the Board of Commissioners felt the substantial progress in the implementation of good corporate governance with the increasingly well-organized systems and procedures and internal control functions for more effective and integrated risk management. With the improvement in the implementation of good corporate governance, it was expected to provide conviction to all stakeholders that PTPN III could maintain and even increased the trust that has been given to us.
Dalam menjalankan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris dibantu oleh dua komite, yaitu Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko. Komite audit berfungsi membantu Dewan Komisaris untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, menilai pelaksanaan kegiatan hasil audit yang dilakukan oleh Satuan Pengawasan Intern maupun Auditor Eksternal, dan melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris. Adapun Komite Pemantau Risiko bertugas membantu pelaksanaan fungsi pengawasan dan pembinaan oleh Dewan Komisaris terhadap jajaran Direksi dalam area penerapan manajemen risiko agar dapat terlaksana secara efektif, baik mengenai isu-isu manajemen risiko dan sistem pengawasan internal serta langkah-langkah antisipatif yang diambil Direksi dalam pengelolaan risiko dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dalam mengkaji sistem manajemen risiko dan perbaikan kebijakan manajemen risiko.
In oversight, the Board is assisted by two committees, namely the Audit Committee and the Risk Monitoring Committee. Audit Committee functions are to help the Commissioners to carry out its duties and functions, assess the implementation of the results of audits conducted by the internal audit unit and the external auditor, and to identify the things that require the attention of the Commissioners. As for the risk monitoring committee is responsible for assisting the implementation of the supervision and guidance functions by the board of commissioners to the Board of Directors in the area of application of risk management to be able to be implemented effectively, both on issues of risk management and internal control systems as well as anticipatory steps taken by directors in risk management and provide recommendations to the board of commissioners in reviewing the risk management system and the improvement of risk management policies.
Perubahan Struktur Dewan Komisaris Pada tahun 2013, telah terjadi perubahan susunan dan struktur Dewan Komisaris berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN Selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Perkebunan Nusantara III No. SK-383/MBU/2013 tanggal 21 November 2013 dan Akta No.02 tanggal 02 Desember 2013 dari Nanda Fauz Iwan, S.H.,M.Kn., notaris di Jakarta, sebagai berikut : 1. Joefly J. Bahroeny sebagai Komisaris Utama 2. S. Marbun sebagai Komisaris 3. Dahlan Harahap sebagai Komisaris
Changes in Board of Commissioners Structure In 2013, there has been a change in the composition and structure of the Board of Commissioners referring to Minister of SOE decree as a general meeting of Shareholders of Liability Company (Persero) PT. Perkebunan Nusantara III No.SK-383/MBU/2013 dated November 21, 2013 and No.02 Certificate dated December 2 2013 from Nanda Fauz Iwan, SH, M.Kn.,notary in Jakarta, as follows: 1. Joefly J. Bahroeny as President Commissioner 2. S. Marbun as Commissioner 3. Dahlan harahap as Commissioner
Selain itu pada tahun 2013 perusahaan melakukan pemberhentian dan pengangkatan ketua dan anggotaanggota Komite Audit dan Komite Pemantau Resiko
Moreover, in 2013 the company also performed acquittal and dismissal of the chairman and members of the Audit Committee and the Risk Monitoring Committee. according
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. KEP-06/ DK/XII/2013 tanggal 11 Desember 2013 dan KEP-07/DK/ XII/2013 tanggal 30 Desember 2013.
to the Commisioners Board’s Decree No. KEP-06/DK/ XII/2013 on 11 December 2013 and KEP-07/XII/2013 at 30 December 2013
Penutup Akhir kata, kami mengucapkan selamat kepada seluruh jajaran Direksi dan seluruh karyawan karena atas kesungguhan dan kerja keras dalam melaksanakan tugaslah, maka PTPN III dapat tetap memiliki performa yang baik. Kepada Direksi dan seluruh keluarga besar PTPN III, marilah kita bersama-sama mewujudkan PTPN III yang semakin berkembang.
Epilogue Lastly, we express appreciation to all Board of Directors and employees for their commitment and hard work in performing every duty, so PTPN III can continuously delivers excellent performance. To the Board of Directors and all of PTPN III big family, let’s show our spirit in achieving more developing PTPN III.
Tidak lupa kami juga menghaturkan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan yang telah menjalin kerjasama yang harmonis untuk mendukung pencapaian kinerja Perusahaan selama ini. Selanjutnya, kami juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Pemegang Saham atas arahan dan bimbingan yang diberikan kepada seluruh manajemen PTPN III.
The last but not least, we also appreciate to the all of Stakeholders that established harmonius partnership to support recent corporate performance achievement. Afterwards, we also express highest appreciation and reward to the all Shareholders for their directions and guidance provided to all PTPN III management
Medan, Juli 2014 Medan, July 2014
Joefli J.Bahroeny Komisaris Utama President Commissioner
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
17
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Dewan Komisaris Board of Commissioners
1
Joefli J. Bahroeny
Komisaris Utama President Commissioner
Komisaris Commissioner
2 Heri Sebayang
2
4
3 1
5
3 Sardan Marbun
4 Dahlan Harahap
5 S. Budhisantoso
18
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Komisaris Commissioner Komisaris Commissioner Komisaris Commissioner
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Profil Dewan Komisaris Profile of Board of Commissioners
Bapak Joefly Joesoef Bahroeny Sejak tahun 2013 menjabat komisaris PTPN III, sebelumnya menjabat sebagai Direktur Lonsum sejak 2007, sebagai Komisaris Lonsum dari tahun 2004 sampai tahun 2007. Saat ini Beliau juga menjabat sebagai Ketua Umum GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) sejak tahun 2009. Saat ini Beliau juga menjabat sebagai Direktur PT Bahruny (Perkebunan Karet), Direktur PT Sisirau (Palm Oil Plantation & Mill), Presiden Direktur PT Joefly J. Bahroeny (Kontraktor), Presiden Direktur PT Bahrun and Sons (Perkebunan Karet), Presiden Direktur PT Mitra Keramika Cemerlang (Distributor Urea, Ekspor Urea), Komisaris Minamas Plantation Group dan Komisaris PT Abhimata Mediatama. Beliau adalah lulusan Universitas New South Wales, Sydney, dan meraih gelar Magister Management in Agrobusiness dari Universitas Sumatera Utara, Medan.
Joefli J. Bahroeny Komisaris Utama President Commissioner
Mr. Joesoef Joefly Bahroeny since 2013 served as commissioner of PTPN III, previously served as Director of the London Sumatra since 2007, as Commissioner of London Sumatra from 2004 to 2007. He also serves as Chairman of GAPKI (Gabungan pengusaha kelapa sawit Indonesia) since 2009. He also served as Director of PT. Bahruny (Rubber Plantation), Director of PT. Sisirau (palm oil plantation and mill), President Director of PT. Joesoef Joefly Bahroeny (contractor), President Director of PT. Bahrun and Sons (rubber plantations), President Director of PT. Mitra Keramika Cemerlang (urea distributor, urea exporter), The Commissioner of Minamas Plantation Group and PT Abhimata Mediatama. He was graduated from University of New South Wales, Sydney, and mastered Management in Agrobusiness of Sumatra Utara University, Medan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
19
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Warga Negara Indonesia. Lahir di, Pematang Siantar, 06 Juni 1953. Lulusan Perguruan S1Sarjana Pertanian USU Medan tahun 1978 dan lulus Magister S2-Program Study Magister Manajemen Agribisnis MMA – UGM Yogyakarta tahun 2008’ Mengawali karier sebagai Asisten Tanaman, bidang pengelola Afdeling komoditi kakao tahun 1981. Dan jabatan terakhir adalah Direktur Utama PTP Nusantara-IV (Persero) tahun 2012 Sejak tahun 2013 menjabat komisaris PTPN III
Dahlan Harahap Komisaris Commissioner
Indonesian Citizen. Born in Pematang Siantar, 06 June 1953. Graduated from USU Agriculture Undergraduation Programme in 1978 and got his Master Degree from UGM Agrobusiness Management MMA in 2008. He started his career as the Agronomy Assistant, in Cocoa Afdeling Management division in year of 1981. His last position was as the President Director of PTP Nusantara-IV (Persero) in 2012. Since 2013, he has become the commissioner of PTPN III
Warga Negara Indonesia, 66 tahun, Lahir di Pangururan, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, tanggal 23 September 1948. Lulusan AKABRI, SESKOAD, SUSSOSPOL dan Lemhanas. Pernah menjabat sebagai Atase Pertahanan RI di Vietnam, PABAN E 2 BAIS ABRI, Komandan Pusat Intelejen Angkatan Darat RI, Widya Iswara Lemhanas, hingga sekarang sebagai Staf Khusus Presiden RI Bidang KOMSOS dan sejak September 2008 hingga saat ini menjabat sebagai Komisaris PTPN III (Persero).
Sardan Marbun Komisaris Commissioner
20
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Indonesian Citizen, 66 years old, Born in Pangururan, North Tapanuli, North Sumatra on September 23, 1948. Graduated from AKABRI, SESKOAD, SUSSOSPOL and Lemhanas. Served as Indonesia Defense Attache in Vietnam, PABAN E 2 BAIS ABRI, Central Inteligent Agency of Indonesian Army's Commander, Widya Iswara Lemhanas, and he has occupied as the Special Staff of the President of Indonesia in Social Communication Division. Since September 2008 until present, he served as Commisioner of PTPN III (Persero)
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Warga Negara Indonesia, 77 tahun, Lahir di Garut, Jawa Barat, tanggal 27 Agustus 1937. Lulusan Sarjana Antropologi Budaya, Universitas Indonesia tahun 1962, Post Graduate Study in Anthropology. Monash University – Australia tahun 1970 dan Lulus Doktor dalam bidang Antropolog - UI tahun 1977. Mengawali karir sebagai Ketua Jurusan Antropologi FISIP UI, Senior Fellow Communication and Population Institute East West Center, Direktur Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Ditjenbud, Guru Besar UI dan Universitas Pancasila, Anggota Tim Pakar di berbagai Lembaga Pemerintahan Pusat Nasional, Ketua dan Komisi Kebudayaan dan Informasi ASEAN, Staf Ahli Menteri Negara Lingkungan Hidup, Anggota Dewan Penasehat PT. Freeport McMoran Indonesia, Kapuslit Pranata Pembangunan LP-UI, Anggota Kelompok Kerja Sosial Budaya WANTANAS, Anggota Dewan Kelompok Pakar LEMHANAS, Ketua Umum Partai Demokrat, anggota WANTIMPRES bidang sosbud dan sejak Januari 2013 menjabat sebagai Komisaris PTPN III (Persero), dan hingga kini masih bertindak sebagai Ketua Forum Pakar Komuniti Adat Terpencil KEMSOS, Anggota Dewan Kalpataru dan Lingkungan Hidup.
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
S. Budhisantoso Komisaris Commissioner
Indonesian Citizen, 77 years old, born in Garut, West Java, on August 27, 1937.Graduated from Cultural Anthropology, Indonesia University in 1962, a post graduate study in anthropology, Monash University - Australia in 1970 and Doctor of Anthropology – UI in 1977. Started his career as head of the Department of Anthropology FISIP UI, a Senior Fellow of Communication and Population Institute East West Center, Director of Directorate of History and Traditional Values Ditjenbud, and Professor of UI and Pancasila University, a Member of the Team of Experts in many national central government agencies, and the Chairman and Commission of ASEAN Culture and Information, Expert Staff of State Environment Minister, Member of the Advisory Board of PT. Freeport McMoran Indonesia, kapuslit institutions LP-UI development, socio-cultural working group members WANTANAS, LEMHANAS Expert Group Board Member, Chairman of the Democratic Party, Sosbud WANTIMPRES member since January 2013 and served as Commissioner of PTPN III (Persero), and until now still act as Chairman of the Expert Forum of Indigenous Community Ministary of Social, Kalpataru and the Evironment Council Member.
Warga Negara Indonesia, 44 tahun, Lahir di Medan, tanggal 17 Mei 1970. Lulusan Sarjana Hukum dari Universitas Janabrada Yogyakarta. Pernah bekerja di beberapa firma hukum serta mendirikan Kantor Konsultan Hukum H3I dan Rekan, dan sejak September 2003 hingga saat ini menjabat sebagai Komisaris PTPN III (Persero).
Indonesian citizen, 44 years old, born in Medan, on May 17, 1970. He was graduated from Faculty of Law, Janabadra University Yogyakarta . He has previously worked in several law firms before establishing his own law firm named H3I & Partners and since September 2013 until present appointed as Commissioner of PTPN III.
Heri Sebayang Komisaris Commissioner
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
21
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Laporan Dewan Direksi Report of Board of Director’s
22
Para Pemegang Saham yang terhormat, Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya, kinerja PTPN III pada tahun 2013 masih menunjukkan performa yang baik, meskipun mengalami penurunan dibandingkan tahun 2012. Di tengah perubahan iklim dan harga yang jauh dibawah RKAP, tim kerja Perusahaan telah bekerja keras dan bertanggung jawab hingga mencapai kinerja yang sekarang.
Dear all Honorable Shareholders, By addressing praise and gratitude to Allah SWT, that continuously renders His grace and bless, PTPN III performance in 2013 still indicated favorable performance, even though experienced reduction compared with 2012. In the middle of global economic crisis, working units in the Company had delivered hard work anf responsibility that succeded in achieving current performance.
Kinerja Perusahaan Tahun 2013 Realisasi laba rugi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) dan Entitas Anak (Konsolidasi) sebelum PPh tahun 2013 mencapai Rp.601,19 milyar, dibanding realisasi tahun 2012 mengalami penurunan sebesar Rp.563,40 milyar atau 48,38%, dan dibanding RKAP-P tahun 2013 berada dibawah sebesar Rp. 352,53 milyar atau 36,96%, hal ini disebabkan antara lain Hasil penjualan kelapa sawit dan Karet tahun 2013 dibawah RKAP-P sebesar Rp.222,59 milyar atau 4,54% sehingga laba usaha berkurang Rp.172,96 milyar dan Hasil penjualan karet tahun 2013 dibawah RKAP-P tahun 2013 sebesar Rp.95,43 milyar atau 8,61% sehingga laba usaha berkurang Rp.44,05 milyar.
Company's Performance The realization of profit and loss of PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) and its subsidiary before the Income Tax Expense in 2013 reached Rp 601,19 Billions. If it's compared with the realization in 2012, it has experienced the reduction trend which ammounted to Rp. 563,40 Billions or 48,38% decreasing trend. As a comparison to the 2013 RKAP-P, it's still Rp. 352,53 Billions or 36,96% under the RKAP-P. Those were affected by palm and rubber sales volume in 2013 is Rp.222,59 Billions or 4,54% under the RKAP-P and it affected to the reduction of Rp. 172,96 billions of company's profit. Rubber's sales volume is also 95,43 Billions or 8,61% under the RKAP-P so it has also affected to the reduction of Rp. 44,05 Billions of company's
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Unit Kerja Sama Operasional (KSO) Distrik Aceh Timur dianggarkan rugi Rp.7,20 milyar sedangkan realisasi Rugi Rp.16,83 milyar sehingga Laba berkurang Rp.9,63 milyar. Anak Perusahaan tahun 2013 dianggarkan Laba sebesar Rp.2,36 milyar sedangkan realisasi Rugi Rp.32,00 milyar sehingga Laba berkurang Rp.34,36 milyar.
Operational Corporation Unit of East Aceh District experienced loss of Rp. 7,20 Billions whereas the realization of loss Rp. 16,83 Billions, those both affected to the company's profit which experienced Rp. 9,63 Billions reduction. The Subsidiaries earned Rp. 2,36 Billions profit in 2013 where the realization of loss is booked Rp.32,00 Billions so the profit has reducted into Rp. 34,36 Billions
Proyeksi dan Proses Bisnis PTPN III PTPN III telah berkontribusi positif bagi negara melalui devisa yang dihasilkan, penyediaan lapangan kerja, agen pembangunan bagi masyarakat sekitar, kelestarian lingkungan, kesejahteraan karyawan, dan citra positif BUMN perkebunan. Dalam lima tahun terakhir, PTPN III menunjukkan pertumbuhan kinerja yang menggembirakan. Pada tahun 2013 PTPN III mampu mencetak laba bersih sebesar Rp 440,17milyar dengan total asset sebesar Rp 11,06 trilyun.
Corporate Projection and Business Process PTPN III has contributed positively for our nation trough the foreign exchange gain, vocation supplying, development agency for surrounding society, environmental conservation, employees welfare, and positive image in state-owned company in plantation division. In last 5 years, PTPN III has shown significant increasing in performance. In 2013, PTPN III was able to book profit that's ammounted into Rp 440,17 Billions with the total assets of Rp 11,06 Trillions.
Saat ini PTPN III mengelola 33 unit kebun inti dan 5 (lima) unit kebun plasma dengan total luas 159.755,75 ha yang terdiri atas komoditi kelapa sawit (76%) dan karet (24%); didukung dengan 11 pabrik kelapa sawit (dengan total kapasitas 555 ton) dan 2 (dua) pabrik lateks pekat (60 ton), 6 (enam) pabrik RSS (65,8 ton), 2 (dua) pabrik SIR (48 ton). PTPN III memiliki 3 (tiga) anak perusahaan dan penyertaan modal dan afiliasi di 8 (delapan) perusahaan.
Nowadays, PTPN III is managing 33 units of core plantation and 5 units of plasmic plantation with the total area of 159.755,75 ha which consists of palm commodity (76%) and rubber commodity (24%); supported by 11 palm plants (with total capacity of 555 tons) and 2 (two) centrifuge latex factories, 6 (six) RSS factories (65,8 tons) and 2 (two) SIR factories (48 tons). PTPN III has three subsidiaries and investments in 8 (eight) companies.
Untuk dapat mewujudkan peningkatan kinerja yang berkelanjutan diperlukan langkah-langkah strategik yang harus dirancang, dirumuskan, dan diimplementasikan secara sungguh-sungguh, cermat, dan komprehensif. Perencanaan perusahaan dalam bentuk Rencana Jangka Panjang (RJP) perusahaan merupakan perwujudan langkah strategik tersebut sebagai arah dan pedoman dalam menjalankan misi dan mewujudkan visi perusahaan lima tahun ke depan. Selain itu RJP juga berfungsi sebagai upaya meminimalisasi ketidakpastian yang dihadapi oleh perusahaan, dan melakukan optimalisasi sumber daya perusahaan
To be able to create a continuous increasing in perfomance, a several strategic steps that have to be planned, formulated, and seriously, carefuly, and comprehensively implemented is needed. Company's planning in form of a long term planning (LTP) is a representative of the strategic steps and it's represented as a guideline in applicating missions and in achieving the company's visions in next 5 years. Moreover, LTP is also beneficial for minimilizing uncertainity which will be faced by our company, and it's also useful for optimilizing of company's resources.
Hasil analisis terhadap perusahaan memberikan nilai skor IFE (Internal Factors Evaluation) sebesar 2,26 dan skor EFE (External Factors Evaluation) sebesar 1,68. Dalam Diagram, berdasarkan nilai skor tersebut, PTPN III berada dalam Kuadran I atau dalam posisi Growth Posisi ini menggambarkan bahwa kekuatan yang dimiliki perusahaan lebih besar dibandingkan dengan kelemahannya, sedangkan peluang bisnis yang ada melampaui ancamannya.
The result of company analysis has shown that the Internal Factors Evaluation of this company is marked as 2,26 and the External Factors Evaluation is marked as 1,68. In the diagram, according to the scores shown, PTPN III is in Quadrant I or in a Growth Position. This position figured that our strengthness is bigger than our weakness, as well as our business potencial is higher than the obstacle that will be faced.
Dengan posisi tersebut perusahaan memiliki peluang untuk melakukan strategi ekspansi atau pertumbuhan baik melalui penambahan/perluasan skala usaha, produk, pasar, dan peningkatan fungsi-fungsi dalam perusahaan sehingga aktivitas perusahaan berkembang. Dengan mempertimbangkan perkembangan perusahaan selama lima tahun terakhir dan dari hasil analisis yang
In this position, our company has a potencial to do an expansion strategy or growth either through the expansion in business scale, products, markets, or through the excalation in company's function which will bring to a company activity growth. And position of our businesses in the GE matrix, the strength and potential of the company, the business prospects of palm and rubber, shareholders
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
23
Performa Penting Key Performance
24
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
dilakukan , posisi perusahaan dalam diagram, portofolio dan posisi bisnis dalam matriks GE, kekuatan dan potensi perusahaan, prospek bisnis kelapa sawit dan karet, kebijakan pemegang saham, serta komitmen manajemen, maka strategi utama perusahaan adalah pertumbuhan (growth). Mempertimbangkan peluang dan kekuatan perusahaan, strategi pertumbuhan tersebut dilaksanakan dengan akselerasi.
policies, as well as management commitment, so the company's main strategy is growth (growth). Considering the company's opportunities and strengths, The growth strategy was implemented by Acceleration. The strategy is to make the company has Global competitiveness, especially in the aspect of business scale and managed business integration.
Strategi ini untuk menjadikan perusahaan memiliki daya saing global khususnya dalam aspek skala usaha dan integrasi usaha yang dikelola. Strategi pertumbuhan tersebut ditempuh melalui integrasi horizontal maupun integrasi vertikal.
The growth strategy was pursued through horizontal integration or vertical integration. In the next five years, palm and rubber remain to becomes a major commodity occupied. The direction of development of this business for next five years is to improve competitiveness and profitability by increasing productivity and efficiency.
Dalam lima tahun ke depan, Kelapa Sawit dan Karet tetap menjadi komoditi utama yang ditekuni. Arah pengembangan bisnis ini lima tahun ke depan adalah peningkatan daya saing dan profitabilitas melalui peningkatan produktivitas dan efisiensi.
In the next five years, palm and rubber remain to becomes a major commodity occupied. The direction of development of this business for next five years is to improve competitiveness and profitability by increasing productivity and efficiency.
Dalam lima tahun ke depan, total konsensi areal perusahaan dirancang tidak mengalami perubahan, yaitu seluas 159.755,75 ha. Pada tahun 2014 direncanakan untuk dilakukan peralihan penggunaan areal kelapa sawit seluas kurang lebih 1.400 ha untuk pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei (KEKSM).
In the next five years, a total concession area of the company is designed to be unchanged, that is 159,755.75 ha. In 2014, we planned to make transition from palm estates which covering approximately 1,400 ha for developing Special Economic Zones of Sei Mangkei (KEKSM).
Nilai asset meningkat secara signifikan dan setiap satuan asset perusahaan telah memberikan kontribusi nilai tambah yang optimal terhadap kinerja perusahaan. Pengembangan usaha yang dilakukan melalui berbagai bentuk telah memberikan kontribusi nyata bagi perusahaan.
Asset value increased significantly and each unit assets of the company have contributed positive trend for the company performance. The development effort which has done through various forms has contributed significantly to the company.
Kebijakan perusahaan yang akan menjadi pedoman dalam lima tahun ke depan dirumuskan dalam 5 (lima) fokus utama (main focus) perusahaan, yaitu Asset Empowerment, Bussiness Develoment, Marketing Tranformation, dan Organization Retsructuring. Perusahaan berpandangan bahwa setiap satuan aset perusahaan harus memberikan nilai tambah dalam pencapaian sasaran, tujuan, dan visi perusahaan.
The Company policies that will be a guidance for the next five years is encapsulated in 5 (five) primary focus (main focus) of company, namely Asset Empowerment, Bussiness Development, Marketing transformation, and Retsructuring organization. The Company believes that each unit of the company's assets should provide the added value in achieving the goals, objectives, and vision of company.
Pelatihan dan Pengembangan SDM Program pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia dilakukan secara konsisten untuk mendapatkan SDM yang unggul, memiliki kompetensi yang dipersyaratkan dan profesional sejalan dengan tuntutan dan perkembangan bisnis. Sebagai dasar program pengembangan kompetensi, PTPN III telah menyusun database dalam bentuk klasifikasi yang berisi gambaran tentang kondisi masing-masing karyawan yang dibuat berdasarkan kombinasi kapasitas potensial dan unjuk kerja. Program pengembangan sumber daya manusia dilaksanakan secara internal di Pusdiklat PTPN III atau eksternal dengan menggunakan metode : In House Training (IHT), On the Job Training (OJT), External Training
Training and Human Resources Development Training program and human resource development was being done consistently to obtain the excellent human resources,requiring competencies and professional, in line with the demands and business development. As the basis of competence development programs, PTPN III has compiled a database in the form of classification which contains an overview of the condition of each employees which are made based on a combination of potential capacity and performance. Human resource development programs was implemented at Pusdiklat of PTPN III internally or externally using the method: In House Training (IHT), On the Job Training (OJT), External
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
(Seminar, Workshop, Kursus), benchmarking/magang, pendidikan formal (program D3 untuk karyawan pelaksana dan S2 untuk karyawan pimpinan), penugasan dan belajar mandiri. Program pelatihan dan pengembangan ditujukan kepada semua tingkatan jabatan dan jenis pekerjaan, mulai dari level karyawan pelaksana, karyawan pimpinan hingga level tertinggi, yaitu Direksi dan Komisaris. Setiap karyawan memiliki kesempatan yang sama untuk mengikuti program pengembangan sumber daya manusia. Pelaksanaan peningkatan kompetensi disesuaikan dengan kebutuhan pada masing-masing level jabatan.
Training (Seminars, Workshops, Courses), benchmarking / internships, formal education (Diploma programme for managing employees and Master programme for leaders), assignments and self study. Training and development programs was aimed to all levels ofpositions and types of work, ranging from executive-level employees, leaders up to the highest level those are the Board of Directors and Commissioners. every employee has an equal opportunity to participate in the program of Human Resource Development. The implementation of competence increasing was tailored to the needs at each job level.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan Dalam pengelolaan perusahaan perseroan dibutuhkan kemampuan berkompetisi dalam memenangkan pasar global. Salah satu perangkat untuk memenangkan persaingan adalah dengan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).
Implementation of good Corporate Governance In managing the company, it was required to have ability to compete in winning the global market. One of the devices to win the competition is to apply the principles of Good Corporate Governance (GCG).
Penerapan praktik-praktik GCG merupakan salah satu langkah penting bagi PT Perkebunan Nusantara III (Persero) untuk meningkatkan dan memaksimalkan nilai perusahaan (corporate value), mendorong pengelolaan perusahaan yang profesional, transparan dan efisien dengan cara meningkatkan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggung jawab dan adil sehingga dapat memenuhi kewajiban secara baik kepada Pemegang Saham, Dewan Komisaris, mitra bisnis, serta pemangku kepentingan lainnya.
The implementation of GCG practices was one of the important steps for PTPN III PT (Persero) to enhance and maximize the value of the company (Corporate Value), to encourage the management of the company professionally, transparent and efficient by increasing principles of transparency, accountability, trustworthy, responsible and fair so as to meet obligation perfectfully either to Shareholders, the Board of Commissioner, business partners, and other stakeholders.
Penerapan GCG di PT Perkebunan Nusantara III sejak tahun 2004 cenderung mengalami peningkatan yang signifikan, pada tahun 2013 hasil pengukuran penerapan GCG di PT Perkebunan Nusantara III secara umum berpredikat Sangat Baik. Peningkatan tersebut sejalan dengan meningkatnya kinerja perusahaan (kategori Sehat-AA) dan citra perusahaan yang semakin baik.
GCG implementation at PT PTPN III since 2004 was tended to have increased significantly, whereas in 2013 the measurement results of GCG implementation of PT PTPN III predicated Very Good in general. This increasing trend was in line with good company performance (category Health-AA) and a better corporate image.
Penutup Terakhir Direksi mengucapkan terima kasih kepada Pemegang saham, Dewan komisaris, Serikat Pekerja, Seluruh karyawan dan Para pemangku kepentingan lainya atas dukungan dan kerjasama dalam mencapai tujuan perusahaan. Kami berharap ikatan ini dapat terus diwujudkan kedepannya.
Epilouge Lastly, the board of Directors appreciates the Shareholders, the Board of Commissioners, Workers Union, all employees and other stakeholders for their support and cooperation in achieving corporate objectives. We expect that this commitment will be continuously established in the future.
Medan, Juli 2014 Medan, July 2014
Bagas Angkasa Direktur Utama President Director PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
25
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Direksi Director’s
1 Bagas Angkasa
Direktur Utama President Director
2 Harianto
Direktur Sumber Daya Manusia & Umum HR & General Affairs Director
3 Nurhidayat
Direktur Pemasaran dan Perencanaan Pengembangan Marketing & Development Planning Director
4 Tengku Syahmi Johan
Direktur Produksi Production Director
5 Erwan Pelawi
Direktur Keuangan Finance Director
2
3
1
4
5
26
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Profil Direksi
Board of Directors Profile
Warga Negara Indonesia. Lahir di Yogyakarta, tanggal 20 Februari 1959. Meraih gelar Sarjana Pertanian dari Universitas Gadjah Mada Program Study Ilmu Tanah. Mengawali kariernya sebagai calon karyawan masa percobaan di Perkebunan Bojong Datar PTP XI (1985), staf Perkebunan Bojong Datar (1985), staf Bagian Tanaman PTP XI (1988–1989), kepala Urusan Bagian SPI–KPB Jakarta(1996–1997), pernah menjabat di beberapa Kepala Bagian (1999–2001), Wakil Direktur Pelaksana KPB PTPN I s/d XIV (2002-2003), Direktur Pemasaran PTPN V (2003-2004), Direktur Pelaksana KPB PTPN I sampai dengan XIV (2004–2007), Direktur Utama PTPN XII (2007–2009), Direktur Utama PTPN VIII (2009–2012), sejak Maret 2012 sampai dengan akhir Januari 2013 beliau menjabat sebagai Direktur Pemasaran PTPN III. Dan terhitung Februari 2013 sampai dengan sekarang menjabat Direktur Utama PTPN III.
Indonesian Citizen. Born in Yogyakarta, February 20th, 1959. He has graduated from Faculty of Agriculture,majoring Soil Science Study, Gadjah Mada University. He started his career as a trainee in Bojong Datar PTP XI plantation (1985), Bojong Datar Plantation Staff (1985), Staff of Crops Division PTP XI (1988-1989), Chief of SPI-KPB division in Jakarta (1996-1997), He has served as chief in a several divisions (1999-2001), Vice Acting DIrector of KPB PTPN I until XIV (2002-2003), Marketing Director of PTPN V (2003-2004), Vice Acting Director of KPB Division of, Vi PTPN I - PTPN XIV (2004-2007), President Director of PTPN XII (2007-2009), President Director of PTPN VIII (20092012), Marketing Director of PTPN III (March 2012, February 2013), and has served as President Director of PTPN III since February 2013.
Bagas Angkasa Direktur Utama
President Director
Warga Negara Indonesia. Lahir di Lahat, tanggal 28 Pebruari 1961. Meraih Sarjana pertanian di Institut Pertanian Bogor (1984), meraih gelarMagister Manajemen di Institut Pertanian Bogor (1995). Mengawali karier sebagai Asisten Tanaman PTP XXIII (1985), dan pernah menjabat Manajer dibeberapa kebun serta Kepala Bagian SPI (1985–2007), Direktur Produksi PTPN XII (2007–2009), Direktur Utama PTPN XII (2009–2012), dan sejak Maret 2012 sampai dengan saat ini beliau menjabat sebagai Direktur Perencanaan & Pengembangan PTPN III. Selain menjabat sebagai Direktur Perencanaan & Pengembangan PTPN III juga menjabat sebagai Komisaris Utama Anak Perusahaan di PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara.
Indonesian Citizen. Born in Lahat, February 28th, 1961. Gained his Agriculture Degree in Bogor Agriculture Institute (1984), achieved his master in Management from Bogor Agriculture Institute (1995). He began his career as Field Assistant in PTP XXIII (1985), served as manager in a several plantations and Head of SPI Division (1985-2007), Production Direction PTPN XII (2007-2009), President Director of PTPN XII (2009-2012), and has occupied as Development Planning and Marketing Director of PTPN III and also being President Commissioner of PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara's subsidiary
Nurhidayat Direktur Pemasaran dan
Perencanaan Pengembangan Marketing & Development Planning Director
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
27
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Warga Negara Indonesia. Lahir di Medan, tanggal 29 Mei 1960.Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Padjajaran, meraih MBA–Graduate School of Business Adminstration di University of Bridgeport, USA. Mengawali kariernya di berbagai perusahaan Perbankan (1985-2006), Direktur Keuangan PTPN V (2006–2012) dan sejak Maret 2012 sampai dengan saat ini beliau menjabat sebagai Direktur Keuangan PTPN III.
Indonesian Citizen. Born in Medan (May 29th, 1960). Achieved his Bachelors of Economy from Padjajaran University and he achieved his master degree in Business Administration from Business Administration University of Bridgeport, USA. He began his career in a several banking corporations (1985-2006), Financial Director of PTPN V (2006-2012), and he has served as Financial Director of PTPN III since March 2012. Erwan Pelawi Direktur Keuangan Finance Director
Warga Negara Indonesia. Lahir di Medan, Sumatera Utara, tanggal 11 Desember 1960. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Hukum tahun 1987 Mengawali karier sebagai karyawan umum di PTP III dan jabatan terakhir sebagai Kepala Bagian Sekretariat Perusahaan (1-Pebruari-2013 s.d 27 November 2013. Sejak November tahun 2013 sampai dengan saat ini memangku jabatan Direktur SDM & Umum PTPN III.
Indonesian Citizen. Born in Medan, North Sumatra (December 11st, 1960). He got his under graduation degree as a Bachelor of Law in 1987. He started his career as a general employee in PTP III and previously served as Chief of Secretariat DIvision (February 1, 2013 until November 26, 2013). He has served as Human Resource Director (HRD) & Public of PTPN III since November 27th, 2013 Harianto Direktur SDM / Umum HR & General Affairs Director
Warga Negara Indonesia. Lahir di Medan, Sumatera Utara, tanggal 28 Desember 1957, Menyelesaikan Magister of Science tahun 2012 mulai berkarier di lingkungan perkebunan sejak tahun 1987 dan sebelum jabatan terakhir adalah sebagai Kepala Bagian Tanaman (1 Januari 2012 s.d 26 November 2013) . Menjabat Direktur Produksi PTPN III sejak 27 November 2013 sampai sekarang.
Tengku Syahmi Johan Direktur Produksi
Production Director
28
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Indonesian Citizen. Born in Medan, North Sumatra (December 28th, 1957). He finished his Master of Science education in 2012 and started his career in plantation environment since 1987 and previously served as the Chief of Agronomy Division (January 1, 2012 - November 26, 2013). He has served as Production Director of PTPN III since November 27th, 2013.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan Responsibility on the Annual Report Laporan Tahunan ini berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait merupakan tanggung jawab manajemen PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) dan dijamin kebenarannya oleh seluruh anggota direksi dan Dewan Komisaris
This Annual Report which consists of financial report and another related information is a responsibility of PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Management Board and is validated by all of Directors and Commisioners Board members
Dewan Komisaris | Board of Commissioners
Joefli J. Bahroeny
Komisaris Utama President Commissioner
Dahlan Harahap
Sardan Marbun
S. Budhisantoso
Heri Sebayang
Komisaris Commissioner
Komisaris Commissioner
Komisaris Commissioner
Komisaris Commissioner
Direksi | Board of Directors
Bagas Angkasa Direktur Utama President Director
Nurhidayat
Direktur Pemasaran & Perencanaan Pengembangan Marketing & Development Planning Director
Erwan Pelawi Direktur Keuangan Finance Director
Harianto
Direktur Sumber Daya Manusia & Umum HR & General Affairs Director
Tengku Syahmi Johan Direktur Produksi Production Director
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
29
30
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Profil PT Perkebunan Nusantara III (PTPN III) PT Perkebunan Nusantara III (PTPN III) Profile
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
31
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Data Perusahaan
Company’s Information
32
Nama :
Name :
PT Perkebunan Nusantara III (Persero)
PT Perkebunan Nusantara III (Persero)
Bidang Usaha :
Business Line :
Agro Bisnis dan Agro Industri Kelapa Sawit dan
Agribusiness and Agroindustry of Palms and
Karet
Rubber
Kepemilikan :
Ownership :
Pemerintah Republik Indonesia 100 %
Republic of Indonesia Government 100 %
Tanggal Pendirian :
Establishment Date :
11 Maret 1996
11 March 1996
Hukum Pendirian :
Establishment Legal Basis :
Peraturan Pemerintah (PP) No. 8 Tahun 1996
Government Regulation (PP) No. 8 of 1996
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Modal Dasar :
Authorized Capital :
Rp13.100.000.000.000 (tiga belas triliyun seratus
Rp13.100.000.000.000 (thirteen trillion and one
milyar rupiah), terbagi atas 13.100.000 (tiga
hundred billion rupiahs), divided into 13,100,000
belas juta seratus ribu) lembar saham, masing
(thirteen million one hundred thousand) of
– masing saham dengan nilai nominal sebesar
shares, each with a nominal value of Rp1,000,000
Rp1.000.000 (satu juta rupiah)
(one million rupiahs)
Modal Ditempatkan dan Disetor penuh :
Subscribed and Fully Paid-in Capital :
3.298.110 (tiga juta dua ratus sembilan puluh
3.298.110 (three million two hundred and ninety-
delapan ribu seratus sepuluh) lembar saham
eight thousand one hundred and ten) of shares or
atau seluruhnya sebesar Rp3.298.110.000.000
amounting to Rp3.298.110.000.000 (three trillion
(tiga triliun dua ratus sembilan puluh delapan
two hundred and ninety-eight billion one hundred
miliar seratus sepuluh juta rupiah)
and ten million rupiahs)
Kantor Pusat :
Head Office :
Jl. Sei Batanghari No. 2 Medan.
Jl. Sei Batanghari No. 2 Medan.
No. Telepon : 061 – 8452244, 8453100
Phone Number : 061 – 8452244, 8453100
No. Faksimile : 061 – 8455177, 8454728
Facsimile Number : 061 – 8455177, 8454728
Website : www.ptpn3.co.id, www.ptpn3.com
Website : www.ptpn3.co.id, www.ptpn3.com
Kantor Perwakilan :
Representative Office :
Jl. Proklamasi No. 25, Jakarta.
Jl. Proklamasi No. 25, Jakarta.
No. Telepon : 021 – 3926578
Phone Number : 021 – 3926578
N0. Faksimile : 021 -3926740, 3922940
Facsimile Number : 021 -3926740, 3922940
Website : www.ptpn3.co.id, www.ptpn3.com
Website : www.ptpn3.co.id, www.ptpn3.com
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
33
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Riwayat Singkat PTPN III PTPN III Brief History
34
PT Perkebunan Nusantara III (Persero), selanjutnya disebut PTPN III atau Perusahaan, merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang usaha Agro Bisnis dan Agro Industri Kelapa Sawit dan Karet. PTPN III merupakan hasil peleburan dari PT Perkebunan III, IV dan V sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 8 tahun 1996 tanggal 14 Pebruari 1996.
PTPN III PT (Persero), that later will state as PTPN III or the Company, is state owned Enterprises (SOE), that operates in Oil Palm and Rubber Agroindustries and Agrobusiness. PTPN III is the merged form of PT Perkebunan III, IV and V referring to the republic of Indonesian Government Regulation No. 8 of 1996 dated February 14,1996. The Company was established on March 11, 1996 by establishment of legal basis refers to Government Regulation
Perusahaan didirikan pada tanggal 11 Maret 1996 dengan dasar hukum pendirian merujuk pada Peraturan Pemerintah (PP) No. 8 Tahun 1996. Hingga saat ini, Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 2 tanggal 2 Desember 2013 dari Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, mengenai perubahan susunan pengurus Perusahaan. Akta perubahan ini telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-52437 tanggal 4 Desember 2013
The Company was established on March 11, 1996 by establishment of legal basis refers to Government Regulation (PP). 8 of 1996. The Articles of Association of The company has been revised several times with the latest amandment under Act no.2 dated on December 2, 2013 from Nanda Fauz Iwan, SH, M.Kn., notary public in Jakarta, regarding changes in the composition of the Company's management. This amanded act has been received and registered in legal entity Administration system of Legal and Human Rights Department of Republic of Indonesia no.AHU-AH. 01.10-52437 dated December 4,2013.
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Selain kegiatan usaha Agro Industri dan Agro Bisnis Kelapa Sawit serta Karet, PTPN III juga mengupayakan kegiatan – kegiatan lain seperti pengusahaan budidaya tanaman meliputi pembukaan dan pengelolaan lahan, pembibitan, penanaman dan pemeliharaan dan pemungutan hasil tanaman serta melakukan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan pengusahaan budidaya tanaman tersebut produksi meliputi pengolahan hasil tanaman sendiri maupun dari pihak lain menjadi barang setengah jadi dan atau barang jadi serta produk turunannya.
Besides of the business activities on palms and rubber Agroindustries and Agrobusiness , PTPN III is also seeking other activities - such as agronomy including the land clearing nursery, planting, and upkeep and cultivation and harversting and perform other activities relating to agronomy. The production are covering product self-manufacturing or by other external parties to become work-in-progress product and or become finished goods and its derivative products.
Hingga saat ini, Perusahaan memiliki 11 pabrik kelapa sawit dengan kapasitas olah sebesar 555 ton tandan buah segar per jam dan delapan pabrik karet dengan kapasitas olah sebesar 200 ton karet kering per hari. Produk utama PTPN III antara lain adalah Minyak Kelapa Sawit (Crude Palm Oil – CPO), Inti Kelapa Sawit (Kernel) dan karet, serta produk turunan kedua komoditas tersebut seperti Cultivated Palm, Centifuge Latex, Crumb Rubber dan Ribbed Smoke Sheet.
The Company has 11 oil palm plants with the capacity of 555 tons of fresh fruit bunches per hours and eight rubber mills with a capacity of 200 tons of crumb rubber per day. The main products of PTPN III are such as Crude Palm Oil - CPO, Palm Kernel, and rubber, as well as the second derivatives of the commodities such as Cultivated Palm, Centrifuge latex, Crumb Rubber and ribbed Smoke Sheet.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
35
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Rekam Jejak Milestone
1996
2003
2004
Penggabungan BUMN perkebunan
Mendapatkan pendanaan obligasi I
Penerapan awal Program Transformasi
berdasarkan wilayah kerja meliputi
dan II dari pasar modal
Bisnis (PTB) secara korporat
Acquiring Bonds I and II Proceeds
Corporate Business Transformation
from stock exchange
Program Implementation
2010
2011
PTP III, PTP IV, dan PTP V menjadi PTPN III (Persero)
Plantation SOE Merger referring to operational area covering PTP III, PTP IV, and PTP V into PTPN III (Persero)
2009 • Pembangunan
PKS kapasitas 45
ton/jam
• Pembangunan PLTBS kapasitas 2 x
Kerjasama
Operasional
(KSO)
pengelolaan perkebunan sawit dan karet antara PTPN I dengan PTPN III
3.5 MW
• Pembangunan PKO kapasitas 400 ton/hari
• PKS
hour capacity
• PLTBS development with 2 x 3.5 MW capacity
• PKO development with 400 ton/ day capacity
36
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
KISMK menjadiseluas 104 ha
• Groundbreaking KISMK sebagai bagian dari program MP3EI,
Palms
and
Rubber
plantation
management Joint Venture between PTPN I and PTPN III
development with 45 ton/
• Pembangunan tahap II infrastruktur
yang mewakili Koridor I Ekonomi Sumatera
• KISMK second phase development into 104 ha
• KISMK Ground breaking as part of MP3EI program, that represents Corridor I Sumatera Economy
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
2005
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
2008
2007
Pelaksanaan replanting perkebunan
Ground breaking penetapan Kawasan
Pembangunan tahap I infrastruktur
kelapa sawit dan karet pada skala
Industri Sei Mangkei (KISMK) sebagai
KISMK seluas 46 ha
besar (lebih besar dari 50.000 ha)
kawasan industry berbasis sawit
Peningkatan efisiensi dan efektivitas pabrik pengolahan sawit dan karet secara menyeluruh
• Major
Sei Mangkei Industrial Park (KISMK)
KISMK first Phase Development
Ground Breaking as Palms-based
covering 46 ha
Industrial Park
Scale Palms and Rubber
replanting implementation (more than 50,000 ha)
• Comprehensive Palms and Rubbers manufacturing plants efficiency and effectiveness enhancement
2012 • Penetapan
2013 menjadi
Penetapan PTPN III sebagai Badan
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
Usaha Pembangunan dan Pengelola
Sei Mangkei berdasarkan PP No.
KEK
29/2012
Keputusan
KISMK
• Pengusulan PTPN III sebagai induk Holding BUMN perkebunan
• KSO pembangunan industry gula antara PTPN III, PTPN XI, dan PTPN XII
• KISMK
implementation
Sei
Mangkei as Specific Economy Area (KEK) referring to PP No. 29/2012
• PTPN III as Plantation Holding SOE
Sei
Mangkei
berdasarkan
Bupati
Simalungun
No.188.45/193/BPPD/2013.
Simalungun Major Bill of Decision No: 188 .45 /193 /BPPD/2013 which was about the appointment to the PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) as Development And Management Institution of Special Economic Zone of Sei Mangkei
proposal
• Sugar industry development KSO between PTPN III, PTPN XI, and PTPN XII
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
37
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Bidang Usaha & Lini Bisnis Business Line
PTPN III adalah salah satu dari 14 BUMN Perkebunan yang bergerak dalam bidang perkebunan, pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan. Perusahaan memiliki 11 (sebelas) pabrik kelapa sawit dengan kapasitas olah sebesar 555 ton tandan buah segar per jam dan 8 (delapan) pabrik karet dengan kapasitas olah sebesar 200 ton karet kering per hari. Produk utamanya antara lain Minyak Kelapa Sawit (CPO), Inti Kelapa Sawit (Kernel) dan karet. Kegiatan Perusahaan antara lain mencakup budi daya dan pengolahan tanaman kelapa sawit dan karet.
PTPN III is one of 14 Plantations SOE that is operated on plantation, manufacturing and plantation product marketing sectors. The Company owned eleven (11) palms plants with manufacturing capacity reached to 555 ton fresh fruit bunch per hour and eight (8) rubber plants with manufacturing capacity reached to 200 ton dried rubber per day. Its primary products are namely Crude Palm Oil (CPO), Palms Kernel and Rubeer. The Company's activities are including Palms and Rubber Cultivation and Manufacturing
Bidang Usaha | Business Line
Komoditi | Commodity Kelapa Sawit | Palms Karet | Rubber
38
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Produk | Product Crude Palm Oil dan Cultivated Palm Centrifuge Latex, Crumb Rubber dan Ribbed Smoke Sheet
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Lini Bisnis PTPN III Distrik, Kebun / Unit Usaha PTPN III dan Kerjasama Operasional (KSO)
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
PTPN III Business Line PTPN III Districts, Plantations/Business Units and Joint Operation
Kebun | Plantation
Nama Kebun Plantation Name
Luas Area Tanaman Plantation Total Area
Kabupaten Regency
Jenis Tanaman Type of Plants
Distrik Labuhan Batu I | Labuhan Batu I Distrik Kebun Bukit Tujuh Bukit Tujuh Plantation
3.847,06
Labuhan Batu Selatan
Kelapa sawit Palms
Kebun Meranti Meranti Plantation
7.147,98
Labuhan Batu Selatan
Kelapa sawit Palms
Kebun Sei Daun Sei Daun Plantation
7.117,67
Labuhan Batu Selatan
Kelapa sawit Palms
Kebun Torgamba Torgamba Plantation
6.081,62
Labuhan Batu Selatan
Kelapa sawit Palms
Jumlah | Total
Kelapa sawit Palms
24.194,33 Distrik Labuhan Batu II | Labuhan Batu II District
Kebun Sei Baruhur Sei Baruhur Plantation
5.823,10
Labuhan Batu Selatan
Kelapa sawit Palms
Kebun Sei Kebara Sei Kebara Plantation
5.791,19
Labuhan Batu Selatan
Kelapa sawit Palms
Kebun Aek Torop Aek Torop Plantation
5.564,34
Labuhan Batu Selatan
Kelapa sawit Palms
Kebun Aek Raso Aek Raso Plantation
3.045,29
Labuhan Batu Selatan
Kelapa sawit Palms
Jumlah |Total
Kelapa sawit Palms
20.223,92 Distrik Labuhan Batu III | Labuhan Batu III District
Kebun Sisumut | Sisumut Plantation
5.598,03
Labuhan Batu Selatan
Kebun Aek Nabara Utara | Aek Nabara Utara Plantation
3.547,70
Labuhan Batu Induk
Kelapa sawit dan karet Palms and rubber
Kebun Aek Nabara Selatan | Aek Nabana Selatan Plantation
7.201,88
Labuhan Batu Induk
Kelapa sawit Palms
Kebun Rantau Prapat | Rantau Prapat Plantation
3.563,39
Labuhan Batu Induk
Kelapa sawit dan karet Palms and rubber
Kebun Membang Muda | Membang Muda Plantation
2.704,15
Labuhan Batu Utara
Kelapa sawit dan karet Palms and rubber
Kebun Labuhan Haji | Labuhan Haji Plantation
3.094,34
Labuhan Batu Utara
Kelapa sawit dan karet Palms and rubber
Kebun Merbau Selatan | Merbau Selatan Plantation
3.234,35
Labuhan Batu Utara
Kelapa sawit dan karet Palms and rubber
Jumlah | Total
28.943,84
Kelapa sawit Palms
Kelapa sawit dan karet Palms and rubber
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
39
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Nama Kebun Plantation Name
Profil Perusahaan Company Profile
Luas Area Tanaman Plantation Total Area
Tinjauan Operasional Operational Review
Kabupaten Regency
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Jenis Tanaman Type of Plants
Distrik Asahan | Asahan District Kebun Sei Dadap Sei Dadap Plantation
4.548,18
Asahan
Kelapa sawit dan karet Palms and rubber
Kebun Pulau Mandi Pulau Mandi Plantation
3.607,45
Asahan
Kelapa sawit dan karet Palms and rubber
Kebun Ambalatu Ambalatu Plantation
3.014,04
Asahan
Kelapa sawit dan karet Palms and rubber
Kebun Bandar Selamat Bandar Selamat Plantation
3.570,34
Asahan
Kelapa sawit Palms
Kebun Huta Padang Huta Padang Plantation
4.289,93
Asahan
Kelapa sawit Palms
Kebun Sei Silau Sei Silau Plantation
5.513,68
Asahan
Kelapa sawit dan karet Palms and rubber
Jumlah Total
Kelapa sawit dan karet Palms and rubber
24.543,62 Distrik Simalungun | Simalungun District
Kebun Dusun Hulu Dusun Hulu Plantation
4.409,78
Simalungun
Kelapa sawit dan karet Palms and rubber
Kebun Bangun Bangun Plantation
2.863,00
Simalungun
Kelapa sawit dan karet Palms and rubber
Kebun Bandar Betsy Bandar Betsy Plantation
4.710,60
Simalungun
Karet Rubber
Jumlah Total
Kelapa sawit dan karet Palms and rubber
11.983,38 Distrik Deli Serdang I | Deli Serdang I District
Kebun Gunung Para Gunung Para Plantation
3.490,27
Serdang Bedagai
Kelapa sawit dan karet Palms and rubber
Kebun Gunung Pamela Gunung Pamela Plantation
3.940,93
Serdang Bedagai
Kelapa sawit dan karet Palms and rubber
Kebun Gunung Monako Gunung Monako Plantation
1.975,62
Serdang Bedagai
Kelapa sawit Palms
Kebun Silau Dunia Silau Dunia Plantation
4.096,73
Serdang Bedagai
Kelapa sawit dan karet Palms and rubber
Jumlah Total
40
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
13.503,55
Kelapa sawit dan karet Palms and rubber
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Nama Kebun Plantation Name
Data Tambahan Additional Information
Luas Area Tanaman Plantation Total Area
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Kabupaten Regency
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Jenis Tanaman Type of Plants
Distrik Deli Serdang II | Deli Serdang II District Kebun Sarang Giting Sarang Giting Plantation
2.723,25
Serdang Bedagai
Kelapa sawit dan karet Palms and rubber
Kebun Rambutan Rambutan Plantation
6.399,46
Serdang Bedagai
Kelapa sawit dan karet Palms and rubber
Kebun Tanah Raja Tanah Raja Plantation
3.229,41
Serdang Bedagai
Kelapa sawit dan karet Palms and rubber
Kebun Sei Putih Sei Putih Plantation
2.623 ,16
Deli Serdang
Kelapa sawit dan karet Palms and rubber
Jumlah Total
Kelapa sawit dan karet Palms and rubber
14.975,28 Distrik Tapanuli Selatan | South Tapanuli District
Kebun Hapesong Hapesong Plantation
2.985,77
Tapanuli Selatan
Kelapa sawit dan karet Palms and rubber
Kebun Batang Toru Batang Toru Plantation
3.238,57
Tapanuli Selatan
Kelapa sawit dan karet Palms and rubber
Jumlah Total
6.224,34
Kelapa sawit dan karet Palms and rubber
Distrik Aceh Timur | East Aceh District Kebun Karang Inong/ KSO Karang Inong/ KSO Plantation
4.526,75
Aceh Timur
Kelapa sawit dan karet Palms and rubber
Kebun Julok Rayeuk Selatan / KSO Julok Rayeuk Selatan/ KSO Plantation
3.812,35
Aceh Timur
Kelapa sawit dan karet Palms and rubber
Jumlah Total
8.339,10
Kelapa sawit dan karet Palms and rubber
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
41
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Pabrik Kelapa Sawit Palm Oil Plantation
Nama Pabrik Factory Name
Kapasitas Capacity
Kabupaten Regency
Keterangan Descripton
Distrik Labuhan Batu I | Labuhan Batu I Distrik PKS Torgamba
60 Ton TBS / Jam
Labuhan Batu Selatan
Pabrik Minyak Sawit Palm Oil Plants
PKS Meranti
60 Ton TBS / Jam
Labuhan Batu Selatan
Pabrik Minyak Sawit Palm Oil Plants
PKS Sei Daun
60 Ton TBS / Jam
Labuhan Batu Selatan
Pabrik Minyak Sawit Palm Oil Plants
Distrik Labuhan Batu II | Labuhan Batu II District PKS Sei Baruhur
30 Ton TBS / Jam
Labuhan Batu Selatan
Pabrik Minyak Sawit Palm Oil Plants
PKS Aek Raso
30 Ton TBS / Jam
Labuhan Batu Selatan
Pabrik Minyak Sawit Palm Oil Plants
PKS Aek Torop
60 Ton TBS / Jam
Labuhan Batu Selatan
Pabrik Minyak Sawit Palm Oil Plants
Distrik Labuhan Batu III | Labuhan Batu III District PKS Sisumut
30 Ton TBS / Jam
Labuhan Batu Selatan
Pabrik Minyak Sawit Palm Oil Plants
PKS Aek Nabara Selatan
60 Ton TBS / Jam
Labuhan Batu Induk
Pabrik Minyak Sawit Palm Oil Plants
Distrik Asahan | Asahan District PKS Sei Silau
60 Ton TBS / Jam
Asahan
Pabrik Minyak Sawit Palm Oil Plants
Distrik Simalungun | Simalungun District PKS Sei Mangkei
75 Ton TBS / Jam
Simalungun
Pabrik Minyak Sawit Palm Oil Plants
Distrik Deli Serdang | Deli Serdang District PKS Rambutan
42
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
30 Ton TBS / Jam
Serdang Bedagai
Pabrik Minyak Sawit Palm Oil Plants
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Pabrik Pengolahan Karet Rubber Plantation
Nama Pabrik Factory Name
Kapasitas Capacity
Kabupaten Regency
Keterangan Descripton
Distrik Labuhan Batu III | Labuhan Batu III District PPK Rantau Prapat PPK Membang Muda
12 Ton KK / Hari 60 Ton KK / Hari
Labuhan Batu Induk
Sheet
Labuhan Batu Utara
Lateks Pekat (Centrifuge Latex) & Crumb Rubber
Distrik Asahan | Asahan District PPK Sei Silau
8 Ton KK / Hari
Asahan
Sheet
Distrik Simalungun | Simalungun District PPK Bandar Betsy
16 Ton KK / Hari
Simalungun
Sheet
Distrik Deli Serdang I | Deli Serdang I District PPK Gunung Para
46,8 Ton KK / Hari
Serdang Bedagai
Crumb Rubber & Sheet
Distrik Deli Serdang II | Deli Serdang II District PPK Sarang Giting
11 Ton KK / Hari
Serdang Bedagai
Sheet
PPK Rambutan
30 Ton KK / Hari
Serdang Bedagai
Lateks Pekat (Centrifuge Latex)
Distrik Tapanuli Selatan | South Tapanuli District PPK Hapesong
12 Ton KK / Hari
Tapanuli Selatan
Sheet
Kapasitas Capacity
Kabupaten Regency
Keterangan Descripton
Rumah Sakit | Hospital
Nama Pabrik Factory Name
Distrik Labuhan Batu II | Labuhan Batu II District RS. Torgamba
85 Tempat Tidur 85 beds
Labuhan Batu Selatan
Rumah Sakit Tipe D Type D Hospital
Distrik Labuhan Batu III | Labuhan Batu III District RS. Aek Nabara Selatan
50 Tempat Tidur 50 beds
Labuhan Batu Induk
Rumah Sakit Tipe D Type D Hospital
RS. Membang Muda
50 Tempat Tidur 50 beds
Labuhan Batu Utara
Rumah Sakit Tipe D Type D Hospital
Distrik Asahan | Asahan District RS. Sei Dadap
60 Tempat Tidur 60 beds
Asahan
Rumah Sakit Tipe D Type D Hospital
Distrik Deli Serdang I | Deli Serdang I District RS. Sri Pamela
162 Tempat Tidur 162 beds
Serdang Bedagai
Rumah Sakit Tipe C Type C Hospital
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
43
Performa Penting Key Performance
44
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
Laporan Manajemen Management Report’s
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Visi dan Misi Vision and Mission
PT Perkebunan Nusantara III telah menetapkan Visi dan Misi sebagai dasar untuk mencapai tujuan perusahaan.
PTPN III has set the vision and Mission as a basic to achieve corporate destination
Visi | Vision Menjadi perusahaan agri bisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan melaksanakan tata-kelola bisnis terbaik.
To become a world-class agribusiness company through excellent performance and the best corporate governance practices.
Misi | Mission 1. Mengembangkan industri hilir berbasis perkebunan secara berkesinambungan, 2. Menghasilkan produk berkualitas untuk pelanggan, 3. Memperlakukan karyawan sebagai aset strategis dan mengembangkannya secara optimal, 4. Menjadikan perusahaan terpilih yang memberikan ‘imbal-hasil’ terbaik bagi para investor, 5. Menjadikan perusahaan yang paling menarik untuk bermitra bisnis, 6. Memotivasi karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan komunitas, 7. Melaksanakan seluruh aktivitas perusahaan yang berwawasan lingkungan.
1. 2. 3. 4. 5. 6.
To constantly broaden downstream plantation-based industry. To produce top quality products for customers. To treat employees as strategic assets and optimally develop their skills. To become highly selected company providing optimum return for investors. To become the most attractive business partner. To motivate employees to actively participate in community development programs. 7. To conduct environmental-friendly activities in all aspects.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
45
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Nilai Perusahaan Corporate Values
To achieve the goals listed in Visions and Missions optimally, then the PT Perkebunan Nusantara III implementing Corporate Values, as follows :
Untuk mencapai sasaran Visi dan Misi secara optimal, maka PT Perkebunan Nusantara III melaksanakan Tata Nilai sebagai berikut :
46
1. Proactive Consistently proactive, fully initiative and aware of any future potential risks.
1. Proactivity Selalu bersikap proaktif, dengan penuh inisiatif dan mengevaluasi risiko yang mungkin terjadi, dan.
2. Excellence Selalu memperlihatkan gairah keunggulan dan berusaha bekerja keras untuk hasil maksimal sesuai dengan kompetensi kita,
2. Excellence Consistently presents business excellence and hard working towards maximum performance in line with company competency.
3. Team Work Selalu mengutamakan kerjasama tim, agar mampu menghasilkan sinerji optimal bagi perusahaan.
3. Teamwork Consistently relies on teamwork to create optimal synergy in the company. .
4. Innovation Selalu menghargai kreativitas dan menghasilkan inovasi dalam metoda baru dan produk baru,
4. Innovation Consistently appreciates creativity and innovation on methodologies and new products
5. Responsibility Selalu bertanggung jawab atas akibat keputusan yang diambil dan tindakan yang dilakukan.
5. Responsibility Consistently responsible for any decisions or actions taken
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Komposisi Pemegang Saham Shareholder Composition
Berdasarkan
anggaran
Dasar
Perusahaan,
saham
Perusahaan sebanyak 100% sepenuhnya dimiliki oleh
Referring to Article of Association, Company’s shares are 100% owned by Republic of Indonesia Government
Pemerintah Indonesia
Struktur Grup Perusahaan Corporate Group Structure
Pemerintah Indonesia Indonesian Government
PTPN III
Anak Perusahaan Subsidiaries
Asosiasi Association
Afiliasi Affiliate
PT Industri Karet Nusantara
PT Sarana Agro Nusantara
PT Riset Perkebunan Nusantara
99,9%
45%
12,95%
PT ESW Nusantara Tiga
PT Tiga Mutiara Nusantara
74,11%
30%
PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara
JIC Wood Company Limited
PT Perkebunan Mitra Ogan
60%
26,42%
7,14% Hamburg Indonesische Import (Indoham)
5,60%
PT Bio Industri Nusantara
PT Bursa Berjangka Jakarta
25%
3,45%
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
47
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Anak Perusahaan & Perusahaan Afiliasi Subsidiaries & Affiliated Company
Daftar Anak Perusahaan dan perusahaan Afiliasi | Subsidiaries and Affiliated Company List
Nama Perusahaan Company Name
PT Industri Karet Nusantara
Jl. Medan-Tanjung Morawa Km 9,5 Medan - 20148, Telp. 061-7867357, 7867566, Fax. 061- 7867356, Website : www.ikn.co.id
PT ESW Nusantara Tiga
Jl. Sei Batanghari No. 2 Medan – 20122
PT Sarana Agro Nusantara
Bidang usaha Line of Business
Rubber Article, Rubber Thread & Resiprene
Rubber Article, Rubber Thread & Resiprene
Pembuatan serbuk kayu dari batang kelapa sawit
Jasa Pompa dan Pergudangan
Pumps and Warehouse Business
JIC Wood Company Limited
Usaha di bidang pengolahan panel board dan kayu sintetis
PT Tiga Mutiara Nusantara
Jl. Iskandar Muda No.115 Medan - 20112 Sumatera UtaraIndonesia, Telp. 061-4524833, 4524834, Fax. 061-4521668
99,99%
Rubber wood manufacturing industry
48
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Industri dan Perdagangan
Agriculture, plantation, industry and trading
114.774 shares (Rp114.774.000.000)
195.707 shares (Rp19.570.700.000) 9,541 lembar saham (Rp. 9,541,000,000) 45%
40%
30%
PT Perkebunan Mitra Ogan Pertanian, Perkebunan, Jl. Kolonel H. Barlian Km. 9 Palembang -30152, Telp.0711415351, 417911, Fax. 0711415521, 415379
114.774 lembar saham (Rp.114.774.000.000)
74,11%
Panel board and synthetic woods business Industri pengolahan kayu karet
Besarnya Investasi Amount of Investment
195.707 lembar saham Rp.19.570.700.000
Palm sawdust production
Jl. R. A. Kartini No. 23 Medan - 20152, Telp. 061-4524432, 4576213, Fax. 061-4518654, Website : www.pt-san.co.id
5/f Pico Tower, 66 Gloucentre Road Wan Chai, Hongkong
Besarnya Penyertaan Shares Participation
26.42%
9,541 shares (Rp9,541,000,000) 1.200.000 lembar saham (USD 1,200,000)
1.200.000 shares (USD 1,200,000) 394.800 lembar saham (Rp3,653,874,000)
394.800 shares (Rp3,653,874,000)
3.513 lembar saham (Rp35,130,000,000)
3.513 shares (Rp35,130,000,000)
Keterangan Description
Aktif Beroperasi Active Operation
Tahap Penyelesaian Completion Process
Aktif Beroperasi Active Operation
Aktif Beroperasi Active Operation
Aktif Beroperasi Active Operation
Aktif Beroperasi Active Operation
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Nama Perusahaan Company Name
PT Bio Industri Nusantara Jl. Ir. H. Juanda No. 107 Bandung - 40132, Telp.022-2530580, Fax. 022-2530591, E-mail :
[email protected]. net.id, Website : www.bionusa.com
PT. Riset Perkebunan Nusantara Jl. Salak No. 1A Bogor 16151, Telp. 0251 – 333382, 333088, 333089, Fax. 0251 - 315985
PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Jl. Taman Cut Mutiah No.11 Jakarta 10330 Telp. 021 – 3106685, 3907554, Fax. 021 – 31935091, Website : www.kpbptpn.co.id
Hamburg-Indonesische Import (Indoham) Ferdinandstrasse 28-30 Hamburg 20095 Menara Kartika Chandra OT. Lantai 2 Room 205, Jl. Gatot Subroto, Jakarta 129930.
Bidang usaha Line of Business
Industri pupuk dan Perdagangan
Fertilizer industry and trading
Jasa Penelitian & Konsultan Pertanian dan Perdagangan Agriculture and Trading Research & Consultancy Center
Bidang perdagangan, pemasaran dan pengolahan komoditas Agro Industri.
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Besarnya Penyertaan Shares Participation
Besarnya Investasi Amount of Investment
25%
Marketing, commodity market information center, promotion
1.925 shares (Rp1,925,000,000)
50 lembar Saham (Rp.50.000.000)
50 shares (Rp.50.000.000)
6,66%
5,60%
6.884 lembar Saham (Rp.6.884.000.000)
6.884 share (Rp.6.884.000.000)
14.350 Euro
Keterangan Description
Aktif Beroperasi Active Operation
Aktif Beroperasi Active Operation
6,66%
Trading, marketing, agroindustry commodity manufacturing
Pemasaran, pusat informasi pasar komoditi, promosi
1.925 lembar saham (Rp. 1,925,000,000)
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Aktif Beroperasi Active Operation
Aktif Beroperasi Active Operation
PT Bursa Berjangka Jakarta Annex Gedung Bank Dagang Negara Lantai 2, Jl. M. H. Thamrin No. 5 Jakarta, Telp. 021-39832735, Fax. 021-39832730, Website : www.bbj-jfx.com
Bursa komoditi berjangka
Futures Exchange
3.45%
1 lembar saham (Rp400,000,000)
1 share (Rp. 400,000,000)
Aktif Beroperasi Active Operation
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
49
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Struktur Organisasi Organization Structure
RUPS GMS
KOMITE AUDIT Audit Committee
DIREKTUR UTAMA President Director
DIREKTUR PRODUKSI Production Director
BAGIAN TANAMAN Plantation Department
BAGIAN SPI Internal Audit Department
BAGIAN SDM HR Department
BAGIAN TEKNIK Technic Department BAGIAN PKBL PKBL Department
BAGIAN TEKNOLOGI Technology Department
BAGIAN HUKUM Legal Department
DISTRIK MANAJER District Manager LABUHAN BATU I
MANAJER Manager SAWIT SAPI
MANAJER Manager
DISTRIK MANAJER District Manager LABUHAN BATU II
MANAJER Manager
DISTRIK MANAJER District Manager LABUHAN BATU III
MANAJER Manager
Garis Komando Operasional | Operational Command Line Garis Komando Fungsional | Functional Command Line Garis Koordinasi | Coordination Line
50
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
DISTRIK MANAJER District Manager ASAHAN
MANAJER Manager
DISTRIK MANAJER District Manager SIMALUNGUN
MANAJER Manager
DISTRIK MANAJER District Manager DELI SERDANG I
MANAJER Manager
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners
KOMITE PEMANTAU RISIKO Risk Monitoring Committee
DIREKTUR KEUANGAN Finance Director
DIREKTUR PEMASARAN & PERENCANAAN PENGEMBANGAN Marketing & Planning Research Director
BAGIAN KEUANGAN Finance Department
BAGIAN KOMERSIL Commercial Department
BAGIAN AKUNTANSI Accounting Department
BAGIAN TI/TB & MANAJEMEN RISIKO (CMR) IT / TB & MR ( CMR )
BAGIAN PELELANGAN Auction Department
DISTRIK MANAJER District Manager DELI SERDANG II
MANAjER Manager
DISTRIK MANAJER District Manager TAPANULI SELATAN
MANAJER Manager
BAGIAN SEKRETARIAT PERUSAHAAN Corporate Secretary Dept.
BAGIAN PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN Planning & Research Department
DISTRIK MANAJER District Manager ACEH TIMUR
MANAJER Manager
KEPALA PERWAKILAN Head of Representative JAKARTA
MANAJER KAWASAN INDUSTRI SEI MANGKEI Manager of Sei Mangkei SEZ
MANAJER Manager PLTBS
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
51
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Lembaga dan Profesi Penunjang Perusahaan Supporting Agencies and Profession
52
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
Kantor Akuntan Publik
Public Accountant Office
KOSASIH, NURDIYAMAN, TJAHYO & REKAN
KOSASIH, NURDIYAMAN, TJAHYO & ASSOCIATES
(No. Izin 630 / KM.1 / 2009)
(No. Izin 630 / KM.1 / 2009)
Cyber 2 Tower 21 st floor Unit F
Cyber 2 Tower 21 st floor Unit F
Jl.H.Rasuna Said Blok X -5, Jakarta 12950. Indonesia.
Jl.H.Rasuna Said Blok X -5, Jakarta 12950. Indonesia.
Wali Amanat
Underwriter
PT BANK CIMB Niaga Tbk
PT BANK CIMB Niaga Tbk
Graha Niaga lantai 20 Jl. Jendral Sudirman Kav 58
Graha Niaga lantai 20 Jl. Jendral Sudirman Kav 58
Jakarta -12190
Jakarta -12190
Telp. (62-21)2505151, 2505252, 2505353
Telp. (62-21)2505151, 2505252, 2505353
Agen Pembayaran
Custody
Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)
Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)
Gedung BEI Tower I, Lantai V, Jl. Jendral Sudirman
Gedung BEI Tower I, Lantai V, Jl. Jendral Sudirman
Kav 52- 53 Jakarta – 12190
Kav 52- 53 Jakarta – 12190
Telp.(62-61) 52991099, Fax (62-61) 52991199
Telp.(62-61) 52991099, Fax (62-61) 52991199
Pemeringkat Efek
Securities Rating
PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO)
PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO)
Setiabudi Atrium, Lantai 8 (809-810)
Setiabudi Atrium, Lantai 8 (809-810)
Jl.H. Rasuna Said Kav 62, Kuningan, Jakarta – 12190
Jl.H. Rasuna Said Kav 62, Kuningan, Jakarta – 12190
Telp.(62-61) 5210077, Fax. (62-61) 5210078
Telp.(62-61) 5210077, Fax. (62-61) 5210078
Notaris
Notary
Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta
Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn., notary in Jakarta
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
53
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Wilayah Operasional Area Operational Area
54
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
55
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Peristiwa Penting 2013 Key Event 2013
14
Januari January
2013
Rayakan tahun baru 2013 PTPN III berikan penghargaan Kepada Karyawan yang Berprestasi Celebrating 2013 New Year, PTPN III rewarded appreciation award to the well-performed employees
1
Pebruari February
2013
JR Saragih Bupati Simalungun Menyerahkan Surat Keputusan Pengelolaan Kawasan ke PTPN III. JR Saragih, Simalungun Major, handed over the Bill of Decision of Areal Management to PTPN III
5
Maret March
2013
PTPN III Menandatangani Perikatan Jual Beli dengan PT. Unilever Oleochimical Indonesia (PT UOI) Seluas 18 Ha di KEK Sei Mangkei PTPN III signed the purchasing contract of 18 Ha land lots, between PT. Unilever Oleochemical Indonesia (PT UOI) and PTPN III
8 Maret March
2013
Dukung Program Ketahanan Pangan PTPN III Melakukan Panen Kedelai Pertama 1.5 Ton/ha di Kebun Gunung Para Supporting Food Resilience Program, PTPN III harvested 1.5 ton/ha of soya in Kebun Gunung Para for the first time
56
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Peristiwa Penting 2013 | Key Event 2013
1
Mei May
2013
Serah Terima Dirut PTPN III dari Bp Megananda Daryono kepada Bp Bagas Angkasa Position hand over from President Director Mr. Megananda Daryono to his successor Mr. Bagas Angkasa
20
Mei May
2013
Gerakan Direksi Mengajar, Bp Erwan Pelawi Direktur Keuangan PTPN III di SMU Negri I Medan BOD Teaching Movement, Finance Director of PTPN III Mr. Erwan Pelawi was teaching at SMU Negri I Medan
24
Mei May
2013
Diskusi Pengamanan Objek Vital Nasional, sinergitas TNI/ Polri dengan PTPN III Dalam Rangka Pengamanan Objek Vital BUMN Perkebunan Guna Mewujudkan Kambtibmas Yang Kondusif Vital Object Security Discussion, TNI/Polri and PTPN III synergy in order to secure Vital Object of State-Owned Plantation and in order to bring a condusive Kambtibmas condition to be amreality
14
Juni June
2013
Pisah sambut Direktur Utama PTPN III Dismissal and Investiture of PTPN President Director
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
57
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Peristiwa Penting 2013 | Key Event 2013
17
Juni June
2013
PTPN III Salurkan Rp.9.6 Milyar Kepada 287 Pengusaha UKM 287 smallholders earned rolling allowance IDR 9.6 Billion from PT. Perkebunan Nusantara III
8
Juli July
2013
PTPN III melaksanakan program BUMN berbagi Sembako PTPN III held a SOE food-sharing program
10
Juli July
2013
Menko Perekonomian Hatta Rajasa Ground Breaking KEK Sei Mangkei Coordinators Minister of Economic Affairs did the Groundbreaking of Sei Mangkei SEZ
26
Juli July
2013
Pelatihan character building dan ESQ (Emotional Spiritual Quotient) bagi karyawan Pimpinan sebanyak 7 angkatan Character Building and ESQ (Emotional Spiritual Quotient) training to the Executive Officers which was divided in 7 generations
58
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Peristiwa Penting 2013 | Key Event 2013
3
Oktober October
2014
Program membangun desa tertinggal Sukseskan Pembangunan PTPN III Bantu 8 Kabupaten di Sumut Under developed Area Development Program, in order to support PTPN III Development program in 8 districts of North Sumatra
20
Nopember November
2014
Penandatangan kontrak kerjasama antara PTPN III, RSPO, Unilever dan IBH dalam rangka program pembinaan petani swadaya di PKS Sei Mangkei Contract signing of Partnership Agreement between PTPN III, RSPO, Unilever, and IBH in order to do a supporting building to self-production farmers in Sei Mangkei SEZ
5
Desember December
2014
PTPN III Serahkan Bantuan Sinabung sebesar Rp. 530 Juta PTPN III delivered Rp. 530 Millions of aids to Sinabung victims
6
Desember December
2014
Serah Terima Jabatan dan Pisah Sambut Komisaris dan Direksi PTPN III Dismissal and Investiture Ceremony of the Boards of Directors and Commissioners of PTPN III
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
59
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
9 Desember December 2013 Anggota SPBUN PTPN III serahkan bantuan untuk 4.716 pengungsi gunung sinabung SPBUN PTPN III members delivered aids to 4.716 Sinabung evacuees
19
Desember December
2013
PTPN III Bantu UKM dan UKK sebesar Rp. 7.9 Miliar PTPN III helped Smallholders which was Rp.7.9 Billion
26 Desember December 2014 5 BUMN di Sumatera Utara sosialisi ROAD Map BUMN Bersih 5 State-Owned Companies in North Sumatra were socializing BUMN Clean Policy Road Map
60
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
61
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Penghargaan & Sertifikasi 2013 Awards & Certifications 2013
No.
62
Nama Kebun/unit
Tahun
Tahun Pelaksanaan
Masa Berlaku Perolehan
Nilai
Penghargaan
No. Reg. Sertifikat
1
Kebun Huta Padang
2013
14 Mei 2014
2014 s/d 2017
96%
Bendera Emas
Reg. SMK3.2014.SK-357
2
Kebun Ambalutu
2013
14 Mei 2014
2014 s/d 2017
96%
Bendera Emas
Reg. SMK3.2014.SK-358
3
Kebun Bandar Selamat
2013
14 Mei 2014
2014 s/d 2017
93%
Bendera Emas
Reg. SMK3.2014.SK-359
4
RS Sei Dadap
2013
14 Mei 2014
2014 s/d 2017
94%
Bendera Emas
Reg. SMK3.2014.SK-366
5
PTPN-III Medan
2013
14 Mei 2014
2014 s/d 2017
85%
Bendera Emas
Reg. SMK3.2014.SK-367
6
RS Aek Nabara Selatan
2013
14 Mei 2014
2014 s/d 2017
95%
Bendera Emas
Reg. SMK3.2014.SK-373
7
RS Sri Torgamba
2013
4 Mei 2014
2014 s/d 2017
93%
Bendera Emas
Reg. SMK3.2014.SK-374
8
Kebun Aek Nabara Selatan
2013
14 Mei 2014
2014 s/d 2017
95%
Bendera Emas
Reg. SMK3.2014.SK-375
9
PKS Torgamba
2013
14 Mei 2014
2014 s/d 2017
95%
Bendera Emas
Reg. SMK3.2014.SK-376
10
Kebun Bukit Tujuh
2013
14 Mei 2014
2014 s/d 2017
95%
Bendera Emas
Reg. SMK3.2014.SK-377
11
PKS Aek Torop
2013
14 Mei 2014
2014 s/d 2017
94%
Bendera Emas
Reg. SMK3.2014.SK-378
12
Kebun Aek Torop
2013
4 Mei 2014
2014 s/d 2017
90%
Bendera Emas
Reg. SMK3.2014.SK-379
13
Kebun Merbau Selatan
2013
14 Mei 2014
2014 s/d 2017
97%
Bendera Emas
Reg. SMK3.2014.SK-382
14
Kebun Labuhan Haji
2013
14 Mei 2014
2014 s/d 2017
95%
Bendera Emas
Reg. SMK3.2014.SK-383
15
Kebun Gunung Para
2013
14 Mei 2014
2014 s/d 2017
95%
Bendera Emas
Reg. SMK3.2014.SK-388
16
Kebun Gunung Monako
2013
14 Mei 2014
2014 s/d 2017
93%
Bendera Emas
Reg. SMK3.2014.SK-389
17
Kebun Dusun Hulu
2013
14 Mei 2014
2014 s/d 2017
95%
Bendera Emas
Reg. SMK3.2014.SK-391
18
Kebun Bangun
2013
14 Mei 2014
2014 s/d 2017
95%
Bendera Emas
Reg. SMK3.2014.SK-392
19
Kebun Batang Toru
2013
14 Mei 2014
2014 s/d 2017
94%
Bendera Emas
Reg. SMK3.2014.SK-398
20
Kebun Hapesong
2013
14 Mei 2014
2014 s/d 2017
96%
Bendera Emas
Reg. SMK3.2014.SK-399
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
No.
Nama Kebun/unit
Periode Penilaian
Tahun
Jam Kerja Perolehan
Penghargaan Orang (JKO
No. Reg. Sertifikat
1
Instalasi Belawan
01 Januari 2011 s/d 31Desember 2013
14 Mei 2014
414.492
Zero Accident Award
Reg. ZA.2014.SK-1118
2
Kebun Labuhan Haji
01 Januari 2011 s/d 31Desember 2013
14 Mei 2014
3.889.548
Zero Accident Award
Reg. ZA.2014.SK-1118
3
Kebun Marbau Selatan
01 Januari 2011 s/d 31Desember 2013
14 Mei 2014
5.761.548
Zero Accident Award
Reg. ZA.2014.SK-1118
4
Kebun Membang Muda
01 Januari 2011 s/d 31Desember 2013
14 Mei 2014
4.469.868
Zero Accident Award
Reg. ZA.2014.SK-1118
5
RS Indrya Husada
01 Januari 2011 s/d 31Desember 2013
14 Mei 2014
709.228
Zero Accident Award
Reg. ZA.2014.SK-1118
6
PMKS Aek Nabara Selatan
01 Januari 2011 s/d 31Desember 2013
14 Mei 2014
1.291.044
Zero Accident Award
Reg. ZA.2014.SK-1118
7
Kebun Gunung Manako
01 Januari 2011 s/d 31Desember 2013
14 Mei 2014
1.893.840
Zero Accident Award
Reg. ZA.2014.SK-1118
8
Kebun Gunung Pamela
01 Januari 2011 s/d 31Desember 2013
14 Mei 2014
5.551.520
Zero Accident Award
Reg. ZA.2014.SK-1118
9
Kebun Gunung Para
01 Januari 2011 s/d 31Desember 2013
14 Mei 2014
363.962
Zero Accident Award
Reg. ZA.2014.SK-1118
10
Kebun Rambutan
01 Januari 2011 s/d 31Desember 2013
14 Mei 2014
7.275.580
Zero Accident Award
Reg. ZA.2014.SK-1118
11
Kebun Sarang Giting
01 Januari 2011 s/d 31Desember 2013
14 Mei 2014
4.703.400
Zero Accident Award
Reg. ZA.2014.SK-1118
12
Kebun Tanah Raja
01 Januari 2011 s/d 31Desember 2013
14 Mei 2014
3.578.640
Zero Accident Award
Reg. ZA.2014.SK-1118
13
PKS Rambutan
01 Januari 2011 s/d 31Desember 2013
14 Mei 2014
114.160
Zero Accident Award
Reg. ZA.2014.SK-1118
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
63
64
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tinjauan Operasional
Operational Review
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
65
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Ringkasan Pengelolaan Perusahaan Management of the Company Review
Tahun 2013, PTPN III berhasil mencatat beberapa capaian signifikan terkait aspek pengelolaan bisnis dan operasional perusahaan, yaitu:
In 2013, PTPN III recorded several siginificant achievement in business management and business operational achievements :
1. Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei dengan luas areal 2.002,77 Ha melalui Peraturan pemerintah Nomor: 29/2012.Sebelumnya pada lokasi yang sama, 27 Februari 2011, Kawasan Industri Sei Mangkei telah ditetapkan menjadi program nasional melalui MP3EI, yang mewakili Koridor I Ekonomi Sumatera sebagai pusat produksi dan pengolahan hasil bumi dan lumbung energi nasional. KEK Sei Mangkei terletak dalam wilayah kecamatan Bosar Maligas, kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara, yang meliputi: a. Zona industri b. Zona logistik c. Zona pariwisata
1. Zoned Sei Mangkei as Special Economy Zone (SEZ) with total area of 2.002,77 Ha, according to Government Regulation No: 29/2012. Previously on the same area, 27 February 2011, Sei Mangkei Industrial area had been zoned to become National Priority Progam through the MP3EI, which delegating Corridor I Sumatra Economy as the central of natural resources production and manufacturing and as a national energy center. Sei Mangkei SEZ is located in Bosar Subdistrict, Maligas, Simalungun, North Sumatra which is covering: A. Industrial Zone B. Logistic Depot Zone C. Tourism Zone PTPN III has been appointed as the Developer and Manager of Sei Mangkei SEZ which according to PP No: 2/2011 that states, "All institution that contributing in initiating Special Economy Zone will be the Developer and Manager of SEZ.
Sebagai Badan Pembangun dan Pengelola KEK Sei Mangkei telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Simalungan adalah PTPN III. Hal ini sejalan dengan persyaratan yang telah ditetapkan dalam PP Nomor: 2/2011, yang menyatakan bahwa Badan Usaha yang mengusulkan KEK akan menjadi Badan Pembangun dan Pengelola KEK pada tahap selanjutnya. 2. Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bio Mass (PLTBS) yang diaplikasikan di Kawasan Sei Mangkei
66
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2. Bio Mass Energy Generator that is applicated in Sei Mangkei and PKS (Oil Palm Mill) Rambutan. PLTBS PKS
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
dan PKS Rambutan. PLTBS PKS Rambutan dibangun dalam satu sistem yang terintegrasi dengan stasiun pengolahan/pengepresan tandan kosong sawit untuk menghasilkan minyak tambahan sebesar 0,2% dari total TBS olah, minyak hasil dari pengepresan tankos tersebut dialirkan langsung ke PKS Rambutan, sedangkan ampas tandan kosong sawit selanjutnya dicincang dan dikeringkan untuk dijadikan bahan bakar boiler PLTBS.
Rambutan is setted in an system which is integrated with Empty Fruit Bunch manufacturing station to produce 0,2% addition of CPO from the total of Fresh Fruit Bunches, the product of Empty Fruit Bunches will be distributed directly to the PKS Rambutan, while the residue of the Empty Bunches will be choped and dessicated to produce fuel for PLTBS boiler.
Jumlah tandan buah segar (TBS) yang mampu diolah setiap jam oleh PKS Rambutan rata-ratanya adalah 30 ton per jam. Ketersediaan limbah biomassa yang dihasilkan PKS Rambutan dapat dihitung sejumlah 42,3 juta ton/tahun, dengan rincian 39,9 juta ton/tahun tandan kosong (LHV 9.200 kJ/kg) 100% digunakan untuk PLTBS, dan 2,4 juta ton cangkang (LHV 16.290 kJ/ Kg) 22% digunakan untuk PLTBS. Pembangkit ini dapat dioperasikan selama sekitar 300 hari per tahun atau 6.000 jam per tahun disebabkan PLTBS membutuhkan waktu untuk pelaksanaan maintenance. Dengan asumsi tersebut, maka pembangkit listrik dapat menghasilkan energi listrik sebesar 10.800 MWh/ tahun. Berdasarkan Harga Jual yang telah di perjanjikan Pada Power Purchase Agreement harga jual Listrik per Kwh adalah sebesar Rp. 975,- Dengan asumsi per hari rata-rata 20 Jam Kerja untuk menyuplai listrik maka Pendapatan yang diperoleh per Tahun adalah 10.800.000 x 975 = Rp10.530.000.000,-
Average Fresh Fruit Bunch that can be processed by PKS Rambutan is 30 tons/ hour. Availablity of biomass waste that's produced by PKS Rambutan is 42,3 Millions Tons/ Year (39,9 Millions Tons of Empty Fruit Bunch/ year (LHV 9.200 kJ/kg) which 100% is used for PLTBS's fuel resource, and 2,4 millions Tons of palm shell (LHV 16.290 kJ/kg) which 22% is used for PLTBS's fuel resource. This generator can only be operated for 300 days/ year or 6000 hours/ year, because PLTBS needs time for several maintenances. According to this assumption, a generator can generate 10.800 MWh/ Year. Based on the selling rate that has been agreed on Power Purchase Agreement, selling rate per KWh is Rp. 975,-. Assume the average of daily usage is 20 hours, so money that can be earned per year is 10.800.000 x 975 = Rp.10. 530.0000.000,-
3. Penggunaan Vertical Sterilizer di PKS Aek Nabara selatan. Untuk mengoptimalkan kapasitas menuju kapasitas terpasangnya, dilakukan rehabilitasi stasiun perebusan berupa mengganti sistem perebusan yang ada saat ini (sterilizer horizontal) dan melakukan pemasangan perebusan baru menggunakan sistem prebusan Vertical (sterilizer vertical). Dengan perubahan tersebut, kapasitas PKS Aek Nabara Selatan sampai dengan Mei 2014 sudah sesuai Kapasitas RKAP dan terus mengalami peningkatan menuju kapasitas terpasang yaitu 60 Ton TBS/Jam.
3. The Usage of Vertical Sterlizer in PKS South Aek Nabara For optimizing capacity of process, rehabilitation is done in some boiler stations by changing the old boiling system (horizontal sterilizer) into vertical boiling system (vertical sterilizer). Proportional to this improvement, the capacity of PKS South Aek Nabara until May 2014 has appropriated to what's planned in RKAP and continuously improved to reach instalation target capacity (60 Tons FFB/ Hour)
4. Dalam rangka mendukung pemerintah dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup yang bertujuan mendorong perusahaan untuk taat terhadap peraturan lingkungan hidup dan mencapai keunggulan lingkungan (environmental excellency) melalui integrasi prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dalam proses produksi dan jasa, dengan jalan penerapan sistem manajemen lingkungan, 3R, efisiensi energi, konservasi sumberdaya dan pelaksanaan bisnis yang beretika serta bertanggung jawab terhadap masyarakat melalui program pengembangan masyarakat, PTPN III telah meraih piagam penghargaan PROPER Lingkungan Hidup
4. In order to support the government's programme in Company Performance Scoring Programme especially in Environmental Management sector which will push our company to obey environmental regulations and also push us to achieve environmental excellency through the integrity in continuous development principal on service and production process, and through the implementation in environment management system, 3R, Energy efficiency, natural resources conservation, and be a good busines subject by showing responsibility to the society through the society develop programme. PTPN III was awarded the PROPER Ecology Award with Blue Pre and several mills was also awarded including PKS Aek Torop, PKS Sei
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
67
Performa Penting Key Performance
68
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
dengan Predikat Warna Hijau di PKS Rambutan dan PROPER Lingkungan Hidup dengan Predikat Warna Biru pada beberapa pabrik antara lain PKS Aek Torop, PKS Sei Baruhur, PKS Sei Silau, PKS Torgamba, PPK Membang Muda dan PPK Gunung Para. Proper sendiri dibagi dalam tingkatan yang ditandai dengan warna dari mulai Proper Hitam sampai Proper Emas. Urutan selengkapnya adalah sebagai berikut: a. Proper Hitam b. Proper Merah c. Proper Biru d. Proper Hijau e. Proper Emas
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Baruhur Sei Silau, PKS Torgamba, PPK Membang Muda, and PPK Gunung Para. PROP Ecology Award is divided into some levels which are marked by Black PROP the worst level to Golden PROPER as the best level. Proper is categorized with grade indicated by color starting from Black to Gold Proper. Detail sequence as follows: a. Black Proper b. Red Proper c. Blue Proper d. Green Proper e. Golden Proper
Proper Hitam kemungkinan besar tidak mempunyai Amdal atau UKL UPL dan tidak mempunyai pengolah limbah. Proper Merah mungkin sudah mempunyai kedua hal tersebut tetapi belum memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Proper Biru berarti sudah memenuhi persyaratan yang ditentukan dan setiap pembuangan limbah selalu taat dengan aturan dan konsisten dijalankan. Proper Hijau memenuhi di bawah baku mutu paling tidak 50% di bawah limit dan sudah menjalankan CDM dan CSR. Proper Emas sudah menjalankan program seperti Proper Hijau dan sudah berhasil membangun perusahaan yang Zero Waste.
Produksi 1. Karet Pencapaian produksi karet kebun sendiri tahun 2013 dibandingkan tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 2.275 ton atau 6,08% yaitu dari 37.395 ton pada tahun 2012 menjadi 35.120 ton di tahun 2013 dan jika dibandingkan dengan RKAP-P tahun 2013 berada dibawah sebesar 1.678 ton atau 4,56% hal ini disebabkan antara lain : l Pada umumnya percabangan tanaman pendek, sehingga panel bidang sadap sebagian besar sudah berada dipercabangan. l Produktivitas tanaman dewasa di beberapa tahun tanam tidak optimal yang disebabkan berkurangnya tegakan pohon/hektar akibat serangan angin. l Adanya topping yang dilaksanakan pada beberapa tahun tanam untuk mengantisipasi serangan angin. l Adanya perubahan sistem sadap pada TBM promosi dan TM 1 dari sistem sadap ½S D3 menjadi ½S D4 dan adanya perubahan sistem sadap pada klon quick starter pada tahun sadap ke 6 dari H0-1.1 ke B0-2 hal ini dimaksudkan untuk meminimalisir efek over eksploitasi pada tanaman muda.
Production 1. Rubber Achievement that was achieved by our plantations in 2013 was 2.275 tons or 6,08% lower than 2012, or had been decreased from 37.395 tons (2012) into 35.120 tons (2013). According to the 2013 RKAP-P, our production didn't achieved target in 2013 or could be stated 1.678 tons or 4,56% lower than our plan, those where affected by: l In general, tapping of the plants produced short branch, so the tapping panel field had been in its tapping. l Wind pressure attacks was affecting the mature plants productivity which become unoptimal in several years before and reduced the number of trees/ha l The presence of plant topping to preven wind pressure threat l The changing of TBM promoted and CY 1 taping system, in which the changing was from ½S D3 taping system into ½S D4 system quick clonning taping system was also demanded to be changed Starter implementation in 6th tapping year of H0-1.1 to B0-2, is done to minimilize over-exploitation effect on new plants.
2. Kelapa Sawit Pencapaian produksi TBS kebun sendiri tahun 2013 dibandingkan tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 81.657 ton atau 4,59% dan dibanding RKAP-P tahun 2013 berada dibawah sebesar 129.641. ton atau
2. Oil Palms Achievement that was achieved by our plantations of FFB production in 2013 was 81.657 tons or 4,59% fewer than 2012. According to the 2013 RKAP-P, our production didn't achieved target in 2013 or could
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Black PROPER is given to the mills which do not have Environment Impact Analysis Institution (AMDAL) or UKL UPL and also do not have waste management system. Red PROPER is given to the mills which have both AMDAL or UKL UPL and waste management system but do not fullfill the standard guidance of waste management. Blue PROPER is given to the mills which have severals elements in Red PROPER and also fullfill the standard guidance and always consitently obey the environmental regulation. Green PROPER is given to the mills which served to the society with their CDM and CSR and fullfill the 50% of quality standard. Golden PROPER is awarded to the mills, which fulfilled all elements in Green PROPER and have become a Zero Waste Company.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
7,10% (realisasi tahun 2013 = 1.695.987 ton, RKAP-P tahun 2013 = 1.825.628 ton, realisasi tahun 2012 = 1.777.644 ton). Pencapaian produksi Minyak Sawit + Inti Sawit tahun 2013 dibandingkan tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 29.063 ton atau 5,65% dan dibanding RKAP-P tahun 2013 berada dibawah sebesar 42.371 ton atau 8,03%, hal ini disebabkan : l Adanya dampak perubahan fenomena iklim yang ekstrim pada semester I tahun 2013, sehingga pembentukan buah terganggu. l Tegakan pohon/Ha rendah (89 – 95 pohon/Ha) pada areal TM Sawit seluas 1.532,15 Ha akibat tingginya serangan penyakit Ganoderma. Luas per kebun tanaman tersebut sebagai berikut : KRBTN = 236,83 Ha (TT. 1995, 1996 dan 2011) KSSIL = 176,16 Ha (TT. 1988, 1995 dan 2002) KSDDP = 399,94 Ha (TT. 1998) KDSHU = 719,22 Ha (TT. 1993 dan 2003) Jumlah = 1.532,15 Ha
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
be stated 129.641 tons or 7,10% lower th our plan (Realization in 2013 = 1.695.987 tons, 2013 RKAP-P = 1.825.628 tons, realization in 2012 = 1.777.644 tons) Production achievement that was reached by our plantations o Oil + Palm Kernel in 2013 was 29.063 tons or 5,65% lower than According to the RKAP-P, our production didn't achieved tar 2013 or could be stated 42.371 ton or 8,03% lower than ou those affected by: l Impact of extreme climate change which occured in Semester I the fruit formation was disrupted. l Trees/ha number was only 89-95 trees/ha with total area of 1.53 which could be categorized as lower than normal. This was cause Ganoderma Disease attacks. Plantation Area: KRBTN = 236,83 Ha (CY. 1995, 1996, and 2011) KSSIL = 176,16 Ha (CY. 1998,1995, and 2002) KSDDP = 399,94 Ha (CY. 1998) KDSHU = 719,22 Ha (CY. 1993 and 2003) Total = 1.532, 15 Ha
KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN (KBL) PT. Perkebunan Nusantara III melaksanakan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Sampai dengan tahun 2013 jumlah mitra binaan yang memperoleh dana pinjaman Kemitraan dari PT. Perkebunan Nusantara III sebanyak 5.904 mitra binaan dengan jumlah pinjaman sebesar Rp.184.429 juta, sedangkan dana Bina Lingkungan yang disalurkan sampai dengan tahun 2013 berjumlah Rp.135.422 juta.
CORPORATION SOCIAL RESPONSIBILITY AND PARTNERSHIP PT. Perkebunan Nusantara III implemented the CSR and Partnership Programme. Until 2013, total of partners who received partnerships loan from PT. Perkebunan Nusantara III was 5.904 partners with total loan of Rp.184.429 Millions and CSR fund that had been distributed was Rp. 135.422 Millions
SUMBER DAYA MANUSIA Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai aset strategis perusahaan perlu diberdayakan secara optimal sesuai dengan kompetensi masing-masing karyawan. Dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkwalitas dan tenaga kerja yang berilmu pengetahuan (knowledgeable worker) serta memiliki kompetensi yang memadai, Direksi PTPN-III telah melakukan pengembangan sumber daya manusia yang berkesinambungan dan konsisten.
HUMAN RESOURCES Human Resources is a vital asset which a corporation has, and needed to be optimilized based on the capability of each employee. In order to create highquality, qualified, and knownledgeable workers, The Directors Board of PTPN III has performed a human resources development continuously and consistently.
Peningkatan kompetensi karyawan dilakukan sejalan dengan program karier planning karyawan yang berbasis kompetensi dan unjuk kerja melalui pemberlakuan Sistem Manajemen Kinerja Berbasis Kompetensi (SMK-BK) untuk merangsang para karyawan agar dapat berprestasi lebih baik.
Employees competency improvement is done in line with the employees career planning which is based on competency and working performance through the enactment of Competency-based Performance Management System to stimulant the employees to have better prestations
TEKNOLOGI INFORMASI Pengembangan Teknologi Informasi dilakukan untuk menunjang kelancaran informasi sejalan dengan program transformasi bisnis yang diterapkan di PT Perkebunan Nusantara III.
INFORMATION TECHNOLOGY Information Technology development is conducted to support information fluency in line with business transformation program which is applied at PT Perkebunan Nusantara III.
Teknologi Informasi sangat diperlukan untuk melakukan monitoring kegiatan di lapangan serta informasi untuk
Information Technology is needed to perform monitoring activities in the field as well as to give information
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
69
Performa Penting Key Performance
70
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
pengambilan keputusan di tingkat Manajemen. Dengan pengembangan teknologi informasi di PTPN-III diharapkan dapat meningkatkan pelayanan yang pada gilirannya turut memacu peningkatan kinerja perusahaan.
for Management-Level Decision Maker. With the development of information technology in PTPN III, it is expected to improve the services on turn supported company performance improvement.
KEUANGAN Kinerja keuangan tahun 2013 dibanding dengan tahun 2012 dan RKAP-P tahun 2013 dapat dilihat dari indikator sebagai berikut : 1. Penjualan Hasil penjualan PT. Perkebunan Nusantara III tahun 2013 sebesar Rp 5.692.543 juta, dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 5.929.418 juta, mengalami penurunan sebesar Rp.236.875 juta atau 3,99% dan jika dibanding RKAP-P tahun 2013 sebesar Rp.6.010.558 juta berada dibawah sebesar Rp.318.015 juta atau 5,29% hal ini disebabkan : l Realisasi volume penjualan komoditi karet tahun 2013 berada dibawah RKAP-P tahun 2013 sebesar 4.440 ton atau 10,80%. l Realisasi volume penjualan komoditi kelapa sawit tahun 2013 berada dibawah RKAP-P tahun 2013 sebesar 83.903 ton atau 10,73%.
FINANCE Financial performance in 2013 compared with the year of 2012 and RKAP-P 2013 could be seen from the indicators below : 1. Sales Sales value of PT. PTPN III in 2013 was Rp. 5,692,543 million comparing to 2012 that was Rp .5,929,418 million, experienced Rp.236.875 million or 3,99% decreased, and it was Rp.318.015 million or 5,29% below the RKAP-P 2013 of Rp.6.010.558 million, this due to :
2. Laba Pada tahun 2013 PT. Perkebunan Nusantara III dan Entitas Anak (Konsolidasi) menghasilkan laba sebelum PPh sebesar Rp.601,19 milyar berada dibawah RKAP-P sebesar Rp.352,53 milyar atau 36,96%.
2. Profits In 2013, PTPN III and its subsidiaries (consolidation) earned Rp.601,19 billion before income tax (PPh) lower than the RKAP-P that was Rp.352.53 billion or 36,96%.
Komoditi Karet tahun 2013 memberikan kontribusi laba sebesar 6,45% sedangkan komoditi Kelapa Sawit memberikan kontribusi laba sebesar 93,55%. Realisasi laba sebelum PPh tahun 2013 mengalami penurunan dibanding tahun 2012 sebesar Rp.563.402 juta atau 48,38%.
3. Laporan Posisi Keuangan Laporan posisi keuangan PT. Perkebunan Nusantara III dan Entitas Anak (Konsolidasi) per 31 Desember 2013 ditutup dengan total Aset dan Liabilitas/Ekuitas sebesar Rp.11.016,57 milyar, dibanding RKAP-P per 31 Desember 2013 sebesar Rp.12.093,48 milyar berada dibawah Rp.1.076,91 milyar atau 8,90% dan dibanding per 31 Desember 2012 sebesar Rp.10.208,93 milyar mengalami peningkatan sebesar Rp.807,64 milyar atau 7,91%.
3. Statements of Financial Position PTPN III and its subsidiaries (consolidation) statements of financial position were closed per December 31, 2013 with Rp.11.016,57 billion of Assets and Liability/ Equity Totals, and experienced Rp.1.076,91 billion or 8,90% lower than RKAP-P per December 31,2013 that was Rp.11.016,57 billion, and Rp.807,64 billion or 7,91% increased comparing to 2012,December 31 that was Rp.10.208,93 billion.
4. Kinerja Perusahaan Penilaian kinerja perusahaan tahun 2013 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : KEP-100/MBU/2002 tanggal 04 Juni 2002 dan Keputusan RUPS PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) tentang Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun Buku 2013, tanggal 17 Januari 2013 dan Surat Persetujuan Revisi RKAP Nomor : S-634/MBU/2013 tanggal 09 Oktober 2013 adalah
4. Company Performance Scoring in 2013 based on the State-Owned Company Minister's Decree No: KEP-100/MBU/2002 on 4 June 2002 and Shareholders General Meeting's Bill of Decision which was about the Ratification of 2013 Budget Planning (RKAP), on 17 January 2013 and Bill of Revision No: S-634/MBU/2013 on 9 October 2013 stated that this company as a AAHealthy company, with details:
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
l
l
Rubber commodity sales volume realization in 2013 was below the RKAP-P 2013 that was 4.440 tons or 10.80% Oil palms commodity sales volume in 2013 was lower than the RKAP- P 2013 of 83.903 tons or 10,73%
Rubber commodity in 2013 contributed profit of 6,45% while oil palms commodity had given 93,55% profit contribution. Income realization before PPh (income tax) in 2013 experienced Rp.563.402 million or 48,38% decrease compared to 2012.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Sehat – AA (Double A) dengan rincian : l Nilai Skor Aspek Keuangan = 61,50 l Nilai Skor Aspek Operasional = 13,00 l Nilai Skor Aspek Administrasi = 15,00 Total Nilai Skor = 89,50
Data Tambahan Additional Information
l l l
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Financial Score Operational Score Administration Score Total Score
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
= 6 1,50 = 13,00 = 8 9,50 = 89,50
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
71
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Manajemen Sumber daya Manusia Human Resource Management
Pengelolaan Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai aset strategis perusahaan perlu diberdayakan secara optimal sesuai dengan kompetensi masing-masing karyawan. Dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkwalitas dan tenaga kerja yang berilmu pengetahuan (knowledgeable worker) serta memiliki kompetensi yang memadai, Direksi PTPN-III telah melakukan pengembangan sumber daya manusia yang berkesinambungan dan konsisten. PTPN III mengembangkan Competency Based Human Resources Management (CBHRM) dalam mengelola tenaga kerjanya, yang dilatarbelakagi pemikiran bahwa kompetensi merupakan human capital yang menggerakkan capital-capital yang lain untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu menjadi World Class Company untuk perusahaan sejenis. Di samping itu, kompetensi diperlukan untuk mempersiapkan tenaga kerja menghadapi persaingan global, pergeseran paradigma pengelolaan manusia dalam organisasi serta tuntutan peraturan perundang-undangan pemerintah. Oleh karena itu, peningkatan kompetensi tenaga kerja yang sesuai
72
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Human Resources Management Human Resources is a vital asset which a corporation needed to be optimilized, based on the capability of each employee. In order to create high-quality, qualified, and knownledgeable workers, The Directors Board of PTPN III has performed a human resources development continuously and consistently.
PTPN III is now developing a Competency Based Human Resources Management (CBHRM) in managing our labors/employees, which is coming from a thougt that explain that competency is a human capital which can raise another capitals for achieving a mission to make our company becomes a World Class Company. Moreover, competency is needed for preparing the employees themselves for facing the global competition, changing of global paradigm in human resoursces managment in an organization, and goverment demands in their regulation implementation. Therefore, improvement in human resources competency which proportional to the
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
dengan tuntutan jabatan merupakan sasaran utama yang harus dicapai oleh Direktorat Sumber Daya Manusia, yang didukung dengan keterlibatan aktif dari seluruh tenaga kerja. Arsitektur Model Kompetensi di PTPN III yang menggambarkan upaya sistematis yang dibutuhkan dalam mengembangkan implementasi CBHRM yang terpadu dapat dilihat dalam gambar berikut :
positional demand is the main achievement which has to be achieved by Human Resources Directorat, which will be supported by active participation of all labor. Competency Model Architect of PTPN III which figure a systematical effort needed in developing the implementation of CBHRM can be seen at the picture below:
The implementation of CBHRM system is integratedly done by following this roadmap:
Implementasi sistem-sistem SDM berbasis kompetensi dilakukan secara terintegrasi dengan mengikuti road map berikut :
1A CBRS
2
CLI
(RECRUITMENT 7 SELECTION )
3 CBTNA
PENGUKURAN ASPEK PSIKOLOGIS & SOFT COMPENTENCY & HARD COMPETENCY
4 CBDP (IDP)
(TRAINING NEED ANALYSIS)
(DEVELOPMENT PURPOSE)
KNOWLEDGE CENTRE
5
1B
CBCSP (ICP)
CBACT
(CAREER & SUCCESSION PLANNING )
(ASSESSMENT CENTRE)
CBPM
6
(PERFORMANCE MANAGEMENT) Inc.CBO
7 CBR
(REMUNARATION) Inc.CBO
DATA PERSONALIA DATA PERSONNEL
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
73
Performa Penting Key Performance
74
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Berikut adalah Program SDM sepanjang tahun 2013 :
Here are all the HR Program in 2013 :
Pelaksanaan program pengembangan berdasarkan pengukuran kompetensi yang dituangkan dalam Individual Development Plan (IDP) dengan bentuk program belajar mandiri, pelatihan, benchmark, magang, coaching dan counseling, program belajar pasca sarjana (S2) dan program doktor (S3).
Implementation of competency based human resources development which is listed in Individual Development Plan and in form of self-learning progamme, training, benchmark, internship, coaching and counseling, and Master and Doctor Study Programme
Pelaksanaan penilaian kinerja yang objektif berdasarkan kompetensi, kinerja dan risiko.
Application of objective performance scoring which is based on competency, performance, and risk scoring.
Implementation of justiceable remuneration which is appropriated to positional constribution, performance, and risk. The formatting of Competency Comittee as an institution for helping the Board of Director to evaluate Human Resources systems implementation
Pelaksanaan remunerasi yang adil sesuai dengan kontribusi jabatan, kinerja, kompetensi dan risiko. Pembentukan Komite Kompetensi sebagai pembantu Direksi untuk mengevaluasi implementasi sistem-sistem SDM Pelaksanaan Knowledge Management sebagai asset knowledge yang digunakan untuk pembelajaran bagi seluruh Karyawan PTPN III dengan pemanfaatan sistem Teknologi Informasi. Pelaksanaan sistem karir dengan program talent management yang bertujuan untuk menciptakan pemimpin masa depan sesuai jumlah dan waktunya. Mendesain aplikasi sistem SDM sesuai kebutuhan dan terintegrasi Pengkajian kebutuhan organisasi sesuai perkembangan perusahaan. Pemberdayaan distrik/unit usaha sebagai Strategic Business Unit (SBU). Melaksanakan audit budaya dan audit SDM serta program change management untuk menjamin keberlangsungan dan internalisasi perubahan budaya di Perseroan
Implementing cultural audit and human resources audit and management change programme, in order to assure the presence and internalization of cultural change in company.
Penyelenggaraan award yang terkait dengan produksi, prestasi kerja dan inovasi baik untuk individu maupun unit.
Award rewarding which is related to production, achievement, and inovation activity whether to the individus or units
Peningkatan kompetensi karyawan dilakukan sejalan dengan program karier planning karyawan yang berbasis kompetensi dan unjuk kerja melalui pemberlakuan Sistem Manajemen Kinerja Berbasis Kompetensi (SMK-BK) untuk merangsang para karyawan agar dapat berprestasi lebih baik PTPN-III didalam meningkatkan kompetensi karyawan serta guna mewujudkan sumber daya manusia yang berwawasan edukatif serta mendukung tercapainya sasaran dan tugas Bagian SDM, maka telah disusun program pelatihan yang meliputi Kursus, seminar, workshop, dan studi banding/magang.
Improvement of employees' competency is made in line with employee career planning programme which is based on competency capability and performance through the implementation of Competency Based Performance Management to stimulant the employees for achieving better achievements PTPN II in order to enhance the competency of employees and in order to create educated human resources and also for supporting of target achievement and Human Resources division duties, has arranged a training programme which includes course, seminar, workshop, study tour/ internship.
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Implementation of Knowledge Management as a knowledge asset which is used for learning process to all the employee of PTPN III through the utilization in Information Technology systems. Implementation of career system with talent management programme is aimed to create future leaders who can fulfill the quantity and quality demand. Human Resources application designing which is integrated and can fulfill the quantity demand. Analysis of organization needs based on the development of company. Utilization of unit/districal enterprises as a Strategic Business Unit (SBU)
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Data Tambahan Additional Information
Profil SDM Dalam administrasi kepersonaliaan PTPN III, tenaga kerja dibagi dalam dua kelompok dan 7 (tujuh) strata, yaitu Karyawan Pimpinan (IV-VII) dan Karyawan Pelaksana (strata I-III) dengan uraian sebagai berikut :
STRATA | STRATUM
GOLONGAN | GROUP
VII
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Human Resources Profile In the administration of Human Resources Department in PTPN III, employment is divided into 7 (seven stratums): Executive Officer (IV-VII) and Staff Employees (I-III) with the further details below:
PANGKAT | POSITION
JABATAN STRUKTURAL | STRUCTURAL POSITION
IVD IVC
PEMBINA UTAMA | MAIN BUILDER
DISTRIK MANAJER, KEPALA BAGIAN | DISTRICT MANAGER, HEAD OF DIVISION
VI
IVD IVC
PEMBINA MADYA | INTERMEDIATE BUILDER
IVB V
IVA
PENATA UTAMA | MAIN STYLIST PENATA MADYA | ASSOCIATE STYLIST
IV
IIID IIIC IIIB IIIA
PENGATUR UTAMA | MEN REGULATOR PENGATUR MADYA | INTERMEDIATE REGULATOR PENGATUR MUDA | NEW REGULATOR PENGATUR PRATAMA | NEW REGULATOR
ASISTEN, STAF BIDANG, STAF URUSAN | ASSISTANT, DEPARTMENT STAFF, BEREAU STAFF
III
IID IIC
PENYELIA UTAMA | MEN SUPERVISOR PENYELIA MADYA | ASSOCIATE SEPERVISOR
MANDOR-I, KRANI-I | FOREMAN-I, CLERK I
II
IIB IIA ID IC
PENYELIA MUDA | NEW SUPERVISOR PENYELIA PRATAMA | NEW SUPERVISOR JURU MUDA | NEW INTERPRETERS JURU PRATAMA | NEW INTERPRETERS
MANDOR, KRANI | FOREMAN, CLERK
I
IB IA
PELAKSANA MUDA | NEW EXECUTIVE PELAKSANA PRATAMA | NEW EXECUTIVE
KARYAWAN OPERASIONAL | OPERASIONAL EMPLOYEE
Pemenuhan SDM yang sesuai dengan kebutuhan untuk mendukung pengembangan perusahaan dan persyaratan jabatan merupakan fungsi penting di Direktorat SDM. Sebagai upaya pemenuhan kebutuhan SDM, perusahaan menyusun rencana kebutuhan karyawan untuk lima tahun ke depan dan rencana ketenagakerjaan setiap tahun agar dapat memberikan informasi yang lebih akurat untuk mendukung kemajuan usaha Perusahaan. Rencana kebutuhan karyawan berisi berbagai informasi, di antaranya : jumlah posisi yang dibutuhkan, jumlah posisi yang dibutuhkan terkait dengan pengembangan perusahaan dan jumlah tenaga kerja yang tersedia dan yang sedang dipersiapkan. Perusahaan menyusun program untuk pemenuhan Karyawan Pelaksana dilaksanakan setiap tahun dan untuk Karyawan Pimpinan dilaksanakan 2 tahun sekali guna memenuhi kebutuhan 2 tahun berikutnya.
MANAJER UNIT KERJA | WORK UNIT MANAGER ASISTEN KEPALA, MASINIS KEPALA, KEPALA BIDANG, KEPALA URUSAN | HEAD ASSISTANT, HEAD OF MACHINIST HEAD OF DEPARTMENT HEAD OF BEREAU
Fullfillment in Human Resources which is adjusted to the company needs and in order to support company development and position requirement is an important role of Human Resources Department. As an effort in fulfilling Human Resources needs, our company arranges Human Resources needs planning for the next 5 years and Labor Planning each year, in order to gain informatioin which more accurate for supporting the development of company. Employee Needs Planning is consisting of: numbers of job position required,number of jobs required which is related to the company development, and the number of recruited employees and the one which is being prepared. Our company also has arranged a program for fullfilling all the Staff Employees was quoted every year and a program for fulfilling Executive Officers was implemented every 2 single year for fulfilling the next 2 years demand.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
75
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
PTPN III memiliki 27.945 orang karyawan per tanggal 31 Desember 2013, yang terdiri dari 26.775 orang Karyawan Pelaksana dan 1.021 orang Karyawan Pimpinan. Jumlah ini turun 2,56% dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2012 sebanyak 28.525 karyawan.
Komposisi Karyawan berdasarkan Jenjang Jabatan Berdasarkan jenjang jabatan, jumlah karyawan didominasi oleh Karyawan Pelaksana strata I sebanyak 21.408 orang mengingat core business perusahaan adalah produksi perkebunan yang menitikberatkan kepada penggalian produksi.
NO 1 2 3 4 5 6 7
URAIAN | DESCRIPTION
Dewan Komisaris | Commisioners Board Direksi | Directors Strata VII | Stratum VII Strata VI | Stratum VI Strata V | Stratum V Strata IV | Stratum IV Strata III | Stratum III
PTPN III had had 27.945 employees in our database which lastly updated on 31 Desember 2013, which consisted of 26.775 Staff Employees and 1.021 Executive Officers. The number of employee was increasing for 2.56% from 31 December 2012 (28.525 employees), this was one of many cause of development of company to the downstream industry.
Position-Based Employees Composition According to the employment rank range, the number of employees was dominated by Staff Employees (Rank I) which was 21.408 in total, it was because the core of this company was plantation production which focused on the productivity of plantation
2012 7 7 35 59 162 752 768
PERSENTASE | PERCENTAGE
0.02 0.02 0.12 0.21 0.57 2.65 2.71
2013 5 5 27 68 169 757 1.283
PERSENTASE | PERCENTAGE
0.02 0.02 0.10 0.24 0.61 2.72 4.62
8
Strata II | Stratum II
6,968
24.56
4.084
14.69
Strata I | Stratum I
19,618
69.14
21.408
77.02
Jumlah 1 s/d 6 Karyawan Tetap | Number 1 - 6 Permanent Employee
28,376
100
27.796
100
149
-
149
-
28,525
-
27.945
-
Tenaga Honorer | Honorary Employee
Jumlah 1 s/d 6 | Honorary Employee Total 1 - 6
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
9
10
76
Tinjauan Operasional Operational Review
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Employee Composition by Educational Background Based on the level of education, in 2013, there were 86 persons (0,31%) of Master Degree permanent employees, and 1137 persons (4,09%) of Bachelor Degree, 290 persons (1,02%) of Diploma Degree, 11.697 persons (41,24%) of Senior High School graduates, and 14.175 persons (51,00%) below Senior High School. Overall the number of employees graduated from High School and below was more dominant, in fact that the positions of harvesters and tappers did not require higher education.
Komposisi Karyawan berdasarkan pendidikan Berdasarkan jenjang pendidikan tahun 2013, sebanyak 86 orang (0,31%) karyawan tetap adalah lulusan Sarjana Strata-2, 1.137 orang (4,09%) lulusan Strata-1, 318 orang (1,14%) lulusan Diploma, 12.080 orang (43,46%) lulusan SMU, dan 14.175 orang (51,00%) dibawah SMU. Secara keseluruhan jumlah karyawan lulusan SMU dan dibawahnya lebih dominan, mengingat jabatan pemanen dan penderes tidak mempersyaratkan pendidikan tinggi.
2012
2013
NO
URAIAN | DESCRIPTION
1
S2/S3 | Master/Doctoral Degree
2
S1 | Bachelor
3
Diploma | Diploma
290
1,02
318
1,14
4
SMU | Senior High School
11.697
41,24
12.080
43,46
5
Dibawah SMU | Below Senior High School
15.226
53,68
14.175
51,00
100,00
27.796
100,00
Jumlah | Total
JUMLAH KARYAWAN | NUMBER OF EMPLOYEE
PERSENTASE | PERCENTAGE
JUMLAH KARYAWAN | NUMBER OF EMPLOYEE
PERSENTASE | PERCENTAGE
84
0,30
86
0,31
1.065
3,76
1.137
4,09
28.362
Komposisi Karyawan berdasarkan usia Berdasarkan tingkat usia, kelompok karyawan berusia 41-50 tahun per 31 Desember 2013 masih mendominasi dengan persentase sebesar 37%, yang diikuti kelompok karyawan berusia 21-30 tahun sebesar 25% dan kelompok karyawan berusia 31-40 tahun sebesar 22% serta kelompok karyawan berusia > 51 tahun sebesar 16%.
Employee Composition by Age Employee Composition by age based on the age level, a group of employees of 41-50 years old by December 31, 2013 still dominated with a percentage of 37%, then followed by 25% of employees groups aged 2130 years and 22% of employee groups aged 31-40 years and the employees group aged > 51 years by 16%.
PERSENTASE | PERCENTAGE
PERSENTASE | PERCENTAGE
NO
URAIAN | DESCRIPTION
2012
1
21 - 30 Tahun | Years
6,698
24
6.165
22
2
31 - 40 Tahun | Years
6,284
22
6.957
25
3
41 - 50 Tahun | Years
10,820
38
10.257
37
4
> 51 Tahun | Years
4,560
16
4.417
16
28,362
100.00
27.796
100
Jumlah | Total
2013
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
77
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Komposisi Karyawan berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan jenis kelamin, kelompok karyawan wanita 2.323 orang dengan persentase sebesar 8%, dan karyawan pria 25.473 orang dengan persentase sebesar 92%
NO 1
2
URAIAN DESCRIPTION Pria | Male
Wanita | Female Jumlah | Total
78
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2012
25.802 2.560 28.362
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Employees Composition by Gender Based on sex, number of female employees was 2.323 or 8% of all employee and the rest was (25.473;92%) male
PERSENTASE PERCENTAGE
91 9 100
2013
PERSENTASE PERCENTAGE
25.473
92
2.323
8
28.796
100
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Rekrutmen dan Seleksi Rekrutmen dan seleksi adalah awal dari serangkaian system SDM PTPN III yang berbasis pada kompetensi. Proses ini sangat mempengaruhi keberhasilan system SDM lainnya karena merupakan penyedia tenaga kerja untuk menggerakkan jalannya perusahaan. Sistem Rekrutmen PTPN III dikenal dengan sistem CBRS (Competency Based Recruitment and Selection). Dalam CBRS standard penerimaan karyawan yang digunakan adalah Job Competency Profile, level kompetensi yang dipersyaratkan dan kamus kompetensi. Rekrutmen dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan Karyawan Pelaksana dan Karyawan Pimpinan yang mempunyai mekanisme penerimaan yang berbeda.
Selection and Recruitment Selection and recruitment is the beginning step of the HR PTPN III system which is based on competency system. This process is very affecting HR system in gaining success for keeping company on its foot. PTPN III recruitment system is well known as Competency Based Recruitment and Selection (CBRS). In CBRS, the recruitment requirements is Job Competency Profile, competency level which is listed in competency dictionary. The recruitment is done for fulfilling Staff Employees and Executive Officers vacancy which has several different mechanisms in recruiting.
1. Rekrutmen Karyawan Pelaksana Dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga pemanen dan penderes, dengan persyaratan antara lain berusia minimal 18-30 tahun, berpendidikan minimal Sekolah Dasar dan bersedia ditempatkan di seluruh wilayah kerja PTPN III serta lulus seleksi yang terdiri dari tahapan seleksi administrasi, tes lapangan, tes bidang tugas tertulis, wawancara dan tes kesehatan. Keseluruhan tahapan menggunakan sistem gugur. Pelaksana rekrutmen Karyawan Pelaksana ditunjuk oleh Distrik yang melibatkan antar bidang, yaitu bidang tanaman dan umum. Untuk tahun 2013, PTPN III telah merekrut 1.005 orang yang ditempatkan di 39 unit kerja.
1. Staff Employees Recruitment This was done to fulfill lack availibility of rubber and oil palm harvesters and tappers, the requirement were: minimal age (18-30 years old), at least has graduated from primary school, and ready to be placed in all working area of PTPN III, and has passed the selection, which covers: administration selection, field capability selection, paper based test, interview, and health test. All of these steps used a knock-out system. The one who arrange this selection was appointed for each district by Field Division and General Division. In 2013, PTPN III had recruited 1.005 employees which were placed in 39 work units.
2. Rekrutmen Karyawan Pimpinan Sumber rekrutmen Karyawan Pimpinan berasal dari internal (Karyawan Pelaksana PTPN III) dan eksternal guna menjaga keseimbangan komposisi ideal jabatan setiap stratanya. Karyawan Pelaksana PTPN III dapat mengikuti rekrutmen Karyawan Pimpinan dengan persyaratan berpendidikan minimal Sarjana S1, berusia tidak lebih dari 40 tahun, sedangkan pelamar dari eksternal harus memenuhi persyaratan berpendidikan minimal Sarjana S1, berusia maksimal 28 tahun dan belum menikah. Baik internal maupun eksternal mengikuti tahapan seleksi dengan sistem gugur, yaitu : seleksi administrasi, tes psikologi, tes bidang tugas, tes bahasa inggris, tes kesehatan dan wawancara Direksi. Untuk menjaga objektivitas dan independensi, seleksi internal dilaksanakan oleh Assessment Centre PTPN III yang bekerjasama dengan Associate Assessor, sedangkan untuk eksternal dilaksanakan oleh lembaga eksternal. Disamping itu, PTPN III memastikan bahwa tenaga kerja yang direkrut sudah merepresentasikan perbedaan ide,
2. Executive Officer Recruitment Executive Officers were recruited from the External and Internal Employee (PTPN III Staff Employee), it’s done to keep the stability and ideal composition in recruitment of each level. Staff Employees of PTPN III who can follow Executive Officer recruitment has to be: graduated as bachelor and max. 40 years old, and the external applicant requirements were: graduated as Bachelor, max. 28 years old, and single. Either internal or external applicants has to follow the selections as follow: Administration Selection, Phsycology Test, Positioning Test, English Test, Medical Test, Interview test which will be interviewed by the Board of Directors. In order to keep objectivity and indepency sense in testing, Internal Selection will be brought by PTPN III Assessment Centre which associated with Assessor Association, while the external candidates would be tested by an external institution. Moreover, PTPN III ensured that recruited employee had representated ideas, culture and thoughts differentiation throughout the open recruitement process by advertising
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
79
Performa Penting Key Performance
80
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
budaya dan pemikiran melalui proses penerimaan calon tenaga kerja secara terbuka dengan memasang iklan pada media massa maupun surat ke lembaga pendidikan sehingga tidak ada intervensi calon tenaga kerja yang mempunyai latar belakang berbeda baik pendidikan, budaya, ide dan daerah. Untuk tahun 2013, PTPN III melaksanakan rekrutmen Karyawan Pimpinan sebanyak 51 orang. Dimana masa 2 tahun merupakan masa persiapan Calon Karyawan Pimpinan sebelum ditetapkan menjadi Karyawan Pimpinan.
on the mass media and letters to educational institutions so that no prospective intervention to the candidates who have different background education, culture, ideas and areas. For 2013, PTPN III has implement recruitment for 51 executive officers, this due to PTPN III had a recruitment mechanism for every two (2) years in the needs of the next two years. 2 years period was a time of preparation for the prospective employee before being passed into Executive Officer
Pengembangan SDM Sistem pengembangan SDM PTPN III disusun berdasarkan kepada pengukuran kompetensi atau dikenal dengan pengukuran Competency Level Index (CLI) yang dilaksanakan dengan metode 360°. Pengukuran CLI dilakukan kepada seluruh Karyawan, dimana untuk Karyawan Strata III s/d VII dilaksanakan 1 (satu) tahun sekali, Strata II dilaksanakan 3 (tiga) tahun sekali dan strata I dilaksanakan 5 (lima) tahun sekali. Perbedaan waktu pengukuran ini didasarkan kepada persyaratan kompetensi di setiap jabatan. Pengukuran CLI untuk strata III-VII dilaksanakan secara on-line dengan memanfaatkan jaringan intranet. CLI bertujuan untuk mengetahui sejauh mana Kompetensi Individual atau Current Competency Level (CCL) sesuai dengan Kompetensi Jabatan atau Required Competency Level (RCL), untuk menyusun Program-program Pengembangan atau Purposed Competency Level (PCL). Setelah dilakukan pengukuran CLI, tahapan selanjutnya adalah analisa kebutuhan pelatihan atau Competency Based Training Need Analysis (CBTNA). Dalam CBTNA dilakukan analisa kesenjangan antara kompetensi yang dipersyaratkan dengan kompetensi individu karyawan. Berikut adalah proses CBTNA yang dilakukan PTPN III :
Human Resource Development PTPN III Human Resource Development System is compossed based on the measurement of competence, or known as Competency Level Index (CLI) carrying out with method of 360 °. CLI Measurements is representated towards all employees, in which, for Strata III - VII Employees held on by every one (1) year , for Strata II held on by every three (3) years, Strata I held on by every 5 years.
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
The diversity of measurements time is based on the competency requirements at each position level. CLI Measurement for strata III-VII is implemented on-line by utilizing the network intranet. CLI is aimed to find out the extent of Individual Competency or Current Competency Level (CCL) in accordance with Position Competency or Required Competency Level (RCL), to devise Development Programs or Purposed Competency Level (PCL).
After measuring the CLI, the next steps are training needs analysis or Competency Based Training Need Analysis (CBTNA). In CBTNA, the gap analysis between required competencies and employee individual competencies is being performed. Here is the process of CBTNA performed in PTPN III:
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Pengukuran CLI CLI Measurement
Analisa Data Data Analisist
Data Tambahan Additional Information
Tentukan Metode Decide Methode
Susun Program Compose Program
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Implementasi Implementation
Input Data(DSS) Data Input DSS
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Evakuasi Evaluation
RCL
IDP
Self Learning
Peserta Participant
CCL
Daftar Karyawan Employee list
On The Job
Judul Title
Learning
Gap
Skala Prioritas Priorities
Of The Job
Sasaran Target
Application
Tujuan Goal
Business Impact
Satisfaction
Biaya Cost Narasumber Source
Kemudian dilakukan penyusunan program pengembangan individu atau dikenal dengan Individual Development Program (IDP) dengan mempertimbangkan prioritas persyaratan jabatan (bobot) dan perkembangan bisnis perusahaan. Proses penyusunan IDP dapat digambarkan sebagai berikut :
CLI
IDP
Then, what we has to do is to arrange the Individual Development Program, well known as IDP with considering what’s to be priored in position requirement and Company Business Development. IDP arrangement process can be figured out as follow:
Self Learning: - Bobot kompetensi 1 point | Weight Competency 1 point - Gab kompetensi | Competency gaps - Prioritas: Low | Priority : Low
- Reading Assignment - Vicarious Learning (belajar dari mengamati)
Self Learning: - Bobot kompetensi 1 point | Weight Competency 1 point - Gab kompetensi 2 | Competency gaps 2 - Prioritas: Medium | Priority : Medium
- Structured OJT - Coaching & Mentoring - Delegation - Project Assignment - Rotation
Self Learning: - Bobot kompetensi 2 s/d 3 point | Weight Competency 2 s/d point - Gab kompetensi >1 | Competency gaps >1 - Prioritas: High | Priority : High
- Classroom Training (IHT) - Seminar/Workshop - Benchmark - Magang
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
81
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Program pengembangan SDM yang dilaksanakan di PTPN III untuk seluruh karyawannya dapat digambarkan sebagai berikut :
Strata Stratum
82
Jabatan Position
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Human Resources development program which was held by PTPN III to all of its employees can be figured as follow:
Kursus Jabatan Position Course
IDP**
LD***
VII
DM, Kabag | Head Of Divison
KMPL
Strategic Level
Organization Leadership
VI
Manajer | Manager
KMP
Managerial Level
Managerial Leadership
V
Kaur, Kabid, Askep, Maskep | Head of bereau, department, Assistant, and Machanist
KMPM
IV
Asisten, Staf | Assistant, Bereau Staff, Department Staff.
KMPD
III
Urs, Staf Bid, Mandor I, Krani I | Foreman – I, Clerk - I
I-II
Mandor, Krani, Permanen | Area Coordinator, Permanent Clerk
Interpersonal Leadership
Mandor berjenjang | Foreman
Operasional Level
Personal Leadership
Pelatihan dan Pengembangan SDM Program pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia dilakukan secara konsisten untuk mendapatkan SDM yang unggul, memiliki kompetensi yang dipersyaratkan dan profesional sejalan dengan tuntutan dan perkembangan bisnis. Sebagai dasar program pengembangan kompetensi, PTPN III telah menyusun database dalam bentuk klasifikasi yang berisi gambaran tentang kondisi masing-masing karyawan yang dibuat berdasarkan kombinasi kapasitas potensial dan unjuk kerja. Program pengembangan sumber daya manusia dilaksanakan secara internal di Pusdiklat PTPN III atau eksternal dengan menggunakan metode : In House Training (IHT), On the Job Training (OJT), External Training (Seminar, Workshop, Kursus), benchmarking/ magang, pendidikan formal (program D3 untuk karyawan pelaksana dan S2 untuk karyawan pimpinan), penugasan dan belajar mandiri.
HR Training and Development HR training and development program is done consistently for gaining prime HRs, having required competency and professionalism in line with the business demand and development. As the base of competency development program, PTPN III had arranged the database in form of classification which filled with the illustration of each employee condition which created based on the combination of potency capacity and performance. HR development program was held internally at Pusdiklat PTPN III or externally with methods of: In House Training (IHT), On the Job Training (OJT), External Training (Seminar, Workshop, Course), benchmarking/internship, formal education (Diploma program for the staff employees and Master program for Executive Officers), assignment, and self-learning
Program pelatihan dan pengembangan ditujukan kepada semua tingkatan jabatan dan jenis pekerjaan, mulai dari level karyawan pelaksana, karyawan pimpinan hingga level tertinggi, yaitu Direksi dan Komisaris. Setiap karyawan memiliki kesempatan yang sama untuk mengikuti program pengembangan sumber daya manusia. Pelaksanaan peningkatan kompetensi disesuaikan dengan kebutuhan pada masing-masing level jabatan.
Training and Development Program is to everyone in every level and working types, started from staff employees, executive officers until the highest one, which are Commissioners and Directors. Each employee has an equal chance to follow HR development program. Competency improvement implementation is adjusted with the level and its necessary.
Pada tahun 2013, PTPN III telah melaksanakan program pengembangan bagi 3,783 orang karyawan. 1,632 orang diantaranya adalah karyawan pelaksana dan 2,151 orang karyawan pimpinan, Direksi dan Komisaris. Dana yang telah dikeluarkan untuk itu sebesar Rp 10,147 miliar, lebih rendah 55,44% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 22,771 miliar. Hal ini disebabkan menurunnya
In 2013, PTPN III had held development program for 3,783 employees, 1.632 were staff employees and 2.151 were executive officers, directors, and commissioners The cost was Rp. 10,147 Billion, which was 55,44% lower than 2012 which was Rp. 22,771 Billion. This was affected by competency demand providing in line with the employees competency achievement, maximizing speakers for
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
tuntutan pemenuhan kompetensi seiring dengan pencapaian kompetensi karyawan, memaksimalkan penggunaan narasumber dari kalangan internal karyawan dan meminimalisir program pengembangan ke luar negeri. Adapun rata-rata alokasi biaya pelatihan per karyawan adalah sebesar Rp 2.862.324,- per orang.
internal employee and minimizing development program to the foreign country.
Berikut gambaran data perkembangan pelaksanaan program pengembangan SDM sejak tahun 2009 – 2013 :
This is the illustration of development data of HR development implementation program in 2009-2013:
URAIAN | DESCRIPTION Jumlah Peserta (orang) | Total Participants (People) Rasio | Mandays (Day) Biaya (Rp. Miliar) | Cost (IDR billion)
Program pengembangan SDM yang dilaksanakan tahun 2013 antara lain : a. In House Training PTPN III memiliki Pusat Pendidikan & Pelatihan yang mengelola pelaksanaan program pengembangan SDM dalam bentuk In House Training (IHT) di bawah pengawasan Bagian SDM. Pusdiklat PTPN III yang berada di Sei. Karang, dilengkapi sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan proses belajar mengajar, seperti ruang kelas, laboratorium bahasa, laboratorium komputer, perpustakaan, penginapan, outbound dan cafetaria.
Narasumber untuk pelaksanaan IHT berasal dari kalangan internal PTPN III maupun eksternal. Narasumber internal tidak hanya diberdayakan untuk peningkatan kompetensi karyawan, tetapi juga mengajar di instansi luar yang membutuhkan, seperti : Lembaga Pendidikan Perkebunan, antar BUMN maupun instansi pemerintahan.
The allocation of training cost per employee is Rp. 2.862.324 per persons.
2009
2010
2011
2012
2013
10.759
8.957
7.860
7.952
3.783
1.69
1.29
1.02
0.94
0.14
14.532
22.910
26.308
22.771
10.147
HR Development Program in 2013 were: a. In house training PTPN III have a Education and Training Center which managing the implementation of HR Development Program in form of In House Training (IHT) under the HRD control. Pusdiklat PTPN III which is located in Sei Karang, facilitated with facility and infrastructure which support the learning process, such as classes, language laboratory, computer laboratory, library, motel, outbound, and café.
The speaker for IHT are whether from the internal of PTPN III or the external. Internal speakers are not only for improving the competency of employees, but also teaching in needed external institution, such as: Plantation Education Center, inter BUMN or government institution.
IHT yang dilaksanakan PTPN III untuk peningkatan Soft Competency maupun Hard Competency pada tahun 2013, diantaranya : Managing Self, Managing Task, Perjanjian Kerja Bersama & Ketenagakerjaan, Cognitive Behavior Approach, Kultur Teknis Tanaman, Sistim Manajemen PTPN III, Pengetahuan Produk & Pasar, Manajemen Keamanan, Production & Operation Management, Manajemen Keuangan & Akuntansi untuk Non Keuangan, Manajemen Pengelolaan Limbah, Teknologi Informasi untuk Manajer.
b. Seminar & Magang Pada tahun 2013, PTPN III telah mengirimkan 2,262 orang karyawannya untuk mengikuti berbagai seminar/workshop/kursus/magang secara eksternal.
b. Internship and Seminar In 2013, PTPN III sent 2,262 employees to follow a kind of Seminar/Workshop, Course, and Internship externally.
IHT which was held by PTPN III was for Soft Competency and Hard Competency improvement in 2013, including: Managing Self, Managing Task, Partnership Agreement, Employment, Cognitive Behavior Approach, Plant Technical Culture, PTPN iII Management System, Product & Market Knowledge, Security Management, Production & Operation Management, Financial Management & Accounting for Non Finance, Waste Management, IT for Manager
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
83
Performa Penting Key Performance
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tujuannya adalah untuk mengembangkan kapasitas karyawan di berbagai bidang lainnya sesuai perkembangan eksternal terkini dan pengembangan talent pool. Beberapa seminar yang diikuti karyawan PTPN III adalah : Evaluator Kinerja KPKU, Sertifikasi ISPO, Strategi Bisnis, Peningkatan Konsumsi Energi, Perubahan Iklim, Machinery Breakdown, SIO Boiler/ Turbin/Forklift Genset, Studi banding ke pabrik gula Thailand (untuk pengembangan KISMK), Pemanfaatan AWS untuk Monitoring & Antisipasi Dampak Perubahan Iklim, Pengendalian Ganoderma Sp, Penilaian Karet Konvensional, Seminar Agro Pengembangan Industri Karet, Proyeksi Jangka Pendek Harga Komoditas CPO, Agroindustry Outlook 2014, Konferensi IPOC and 2014 Price Outlook, Seminar In Oil Palm Practical, Konferensi Global Rubber Conference, Kursus Manajemen Produksi Tanaman Kelapa Sawit, Pertemuan Teknis Kelapa Sawit, Produksi Pupuk Organik, Kursus Peremajaan Kelapa Sawit, Ventilasi Mekanik, Proyeksi Jangka Panjang Harga Komoditas CPO, Arbitrase, Bimbingan Teknis Syarat-Syarat Kerja, Pengelolaan Ternak Sapi, Magang Chemotherapy, Hyperkes Rumah Sakit, ICCTF, Implementasi Governance & Managerial IT, Panduan Implementing Manajemen TI, IT Project Management, How to Manage Training Department, Internal audit, Training of Trainer LHKPN, Permenakertrans No. 19, It Security, Auditing Risk Management, Corporate University, Studi Banding ke PT. Telkomsel Bandung, PT. United Tractors & PT. PLN, Analisa Beban Kerja, Strategi Penegakan Hukum, Character Building & ESQ, dll.
This was to develop the capacity of employees in a several other divisions which appropriated to the current external development and talent pool development. Some seminars were followed the employee of PTPN III were: KPKU Performance Evaluator, ISPO Certification, Business Strategy, Energy Consumption Improvement, Climate Change, Machinery Breakdown, SIO/Boiler/ Turbine/ Forklift, Generator, Study Tour to Sugar factory in Thailand (for KISMK development), AWS utilization for Monitoring and Climate Change Impact Anticipation, Ganoderma controlling, Conventional Rubber assessment, Agro development of rubber industry, Short term projection CPO commodity price, Agro industry Outlook 2014, IPOC conference and 2014 Price Outlook, In Oil Palm Practical Seminar, Global Rubber Conference, Course of Oil Palm Production, Mechanic ventilation, Long term projection of CPO price, Arbitration, Medical Guidance, ICCTF, Implementation of Governance and IT Managerial, Implementing Guidance of IT Management, IT Project Management, How to Manage Training Department, Internal Audit, Training of LHKPN Trainer, Permenakertrans No.19, IT Security, Auditing Risk Management, Corporate University, Study Tour to PT. Telkomsel Bandung, PT. United Tractors & PT. PLN, analysis of working cost, Law Enforcement, Character Building & ESQ, etc.
Disamping seminar, workshop dan studi banding, PTPN III juga mengirimkan 35 orang karyawannya untuk mengikuti pendidikan formal bidang teknologi dan produksi kelapa sawit di IPB (Institut Pertanian Bogor), serta 11 orang karyawan pimpinan untuk program S2 di bidang ekonomi, bisnis, pertanian dan teknik di berbagai Perguruan Tinggi Negeri dalam negeri.
Besides seminar, workshop, and study tour, PTPN III also sent 35 employees to follow formal education in technology and oil palm production in IPB (Agriculture Institution Bogor), also 11 executive officers in Economy, Business, Agriculture, and Engineering in some domestic universities.
c. Program Pengembangan Talent Pool Untuk memastikan bahwa bisnis PTPN III dikembangkan dengan keunggulan kompetitifnya maka PTPN III menerapkan Talent Management. Hasil asesmen kompetensi dan pengukuran kinerja karyawan digunakan untuk membangun talent pool sebagai landasan pengembangan karyawan sehingga karyawan tidak saja dapat memenuhi kebutuhan jabatan saat ini tetapi juga menjadi leader di masa depan sesuai dengan jalur karir perusahaan dan rencana suksesi masing-masing individu. Karyawan yang dipetakan dalam talent pool mengikuti proses pengembangan karyawan sesuai kebutuhan organisasi dan aspirasi karyawan sehingga yang bersangkutan lebih siap ketika diberi beban dan tanggung jawab yang lebih tinggi. Adapun program
c. Talent Pool Development Program In order to assure that the business in PTPN III was developed by its competitive superiority, PTPN III applied the Talent Management. Competency Assessment and performance measurement results were used for improving the capability of talent pool as the base of employees development, so the employees would not only be able to afford the position requirement but also be able to be future leadear and succession planning of every single individu. Employees were mapped in talent pool which according to employees development and the aspiration of employees so they were ready when the employees were burdened by the higher responsibility. Talent Pool Program was applied by PTPN III since 2009 in which the methode had been implemented through classical training, study-
84
Laporan Manajemen Management Report’s
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
pengembangan talent pool telah dilaksanakan PTPN III sejak tahun 2009 yang metodenya dilaksanakan melalui pelatihan secara klasikal, studi banding dan pemagangan ke perusahaan kompetitor dalam skala internasional dengan jumlah peserta sebagai berikut:
Rekapitulasi Peserta Program Talent Pool Karyawan PTPN III
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
tour, and internship to competitor which had been categorized as International scaled company. Data of participants:
Talent Pool Program Participant PTPN III Employees Recapitulation
No
Uraian Description
Jumlah Peserta | Number of Participants
1
Magang ke Akedemi Felda Holding BHD, KL | Internships to Felda Holding BHD,KL Academic
9
04 Mei - 11 Juli 2009 | 04 May - 11 July 2009
2
Magang ke EMC Centre Sdn. BHD Malaysia | Internships to EMC Centre Sdn. BHD Malaysia
20
01 Juli - Agustus 2010 | 01 July - 11 August 2009
3
Magang ke EMC Centre Sdn. BHD Malaysia | Internships to EMC Centre Sdn. BHD Malaysia
22
09 Mei - 23 Juli 2011 | 09 May - 23 July 2011
4
Magang ke EMC Centre Sdn. BHD Malaysia | Internships to EMC Centre Sdn. BHD Malaysia
21
25 Sept. - Nop. 2011 | 25 Sept - 11 Nov. 2011
5
Magang ke EMC Centre Sdn. BHD Malaysia | Internships to EMC Centre Sdn. BHD Malaysia
23
07 Nop. - Des. 2012 | 07 Nov. - Dec. 2012
Jumlah | Total
d. Kursus Jabatan Sebagai upaya mempersiapkan manager terkait tugas manajerial perkebunan dan kepemimpinan, PTPN III mengirimkan para Karyawan Pimpinan untuk mengikuti Kursus jabatan secara berjenjang yang dilaksanakan bekerjasama dengan Lembaga Pendidikan Perkebunan Yogyakarta dan Medan terdiri dari: - Kursus Managemen Perkebunan - Kursus Managemen Perkebunan Madya - Kursus Managemen Perkebunan Dasar
Periode Period
95
d. Occupation Study As an effort to prepare manager for plantation management and leadership manner, PTPN III sent its employees to follow a study by levelled training which was held by binding a partnership with Plantation Education of Yogyakarta and Medan as follow: • Plantation Management Study • Advance Plantation Management Study • Primary Platntation Management Study
Para istri Karyawan Pimpinan yang mengikuti kursus, diikutsertakan dalam Pekan Ceramah Istri Manager dan Ladies Program dengan tujuan agar mereka mampu berperan aktif dalam mendukung tugas dan tanggung jawab suami sebagai Karyawan Pimpinan.
Wives of executive officer who followed this course were brought to hold Pekan Ceramah Istri Manager (Managers’ Wives Lecture Week) and Ladies Program in order to make them be able to participate actively in supporting their husbands responsibility as executive officers.
e. Program Pengembangan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan terkini bagi Direksi dan Dewan Komisaris. Sepanjang tahun 2013, sebanyak 13 orang anggota Komisaris dan Direksi telah mengikuti Program Pengembangan, diantaranya Studi Banding ke Pabrik Gula di Thailand, Studi Banding BVS di RS Gleneagles, Diskusi Menyikapi Permentan No.98/Permentan/OT.140/9/2013 tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan Bagi Pengembangan Sawit Nasional, Studi Banding ke PT United Tractors & PLN, Seminar Agroindusri Outlook 2014, Konferensi IPOC and 2014 Price Outlook
e. The Board of Commissioners and The Board of Directors Development Program This program is made to improve the actual knowledge of Commissioner and Director Boards. Along 2013, 15 Commissioner and Director Board Members had followed a several Development Programs, including a Study Tour in a Sugar Factory in Thailand, a BVS Study Tour in Gleneagle Hospital, a Discussion which discussed about Permentan No. 98/ Permentan /OT. 140/9/2013 about Plantation Business Lisence Guidele for Oil Palm Development, study tour to United Tractors anf PLN, Agroindustry Outlook Seminar in 2014, and IPOC Conference and 2014 Price Outlook
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
85
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
f. Pengembangan Sistem Program ini meliputi pelaksanaan kegiatan Baldrige Assessment, Assessment Centre, Survey Kepuasan & Engagement Karyawan, Survey Knowledge Management Index, Survey Kepuasan Pelanggan, Rekrutmen & On the Job Training, program beasiswa S2 serta program PTPN III Quality Award untuk menilai kinerja unit kerja terbaik.
f. System Development The program included the implementation of the Baldrige Assessment, Assessment Centre, Satisfaction Survey & Employee Engagement, Knowledge Survey Management Index, Customer Satisfaction Survey, Recruitment and On the Job Training, S2 Scholarship Program and PTPN III Quality Award program assessing the best work units performance.
Untuk akselerasi peningkatan kompetensi seluruh karyawan secara merata, karyawan yang telah mengikuti pendidikan & pelatihan diwajibkan untuk melaksanakan sharing (berbagi) hasil pelatihan kepada karyawan lainnya, minimal di bagian dimana yang bersangkutan bekerja. Untuk mendukung hal ini, PTPN III mengadakan media knowledge sharing berbasis TI dengan alamat http://forum.ptpn3.co.id. Media ini memungkinkan karyawan dari berbagai unit kerja yang berjauhan untuk berbagi best practices, inovasi, materi pelatihan dan knowledge lainnya. Melalui fasilitas media ini, seluruh karyawan PTPN III memiliki peluang untuk menjadi knowledgeable worker tanpa hambatan jarak ataupun waktu.
To accelerate the increase in competency of all employees evenly, employees who had participated in study and training were required to implement sharing the results of the training to other employees, at least in part where he/she worked. To support this, PTPN III held a media knowledge IT-based sharing with http:// forum.ptpn3.co.id. This media allows employees of various work units with long distance apart to share best practices, innovation, training materials and other knowledge. Through the facilities of the media, All of PTPN III employees had the opportunity to be knowledgeable worker without a hitch distance or time.
Realisasi jumlah karyawan yang telah mengikuti pelatihan baik secara internal maupun eksternal sampai Bulan Desember 2013 adalah sebagai berikut :
Realization of the number of employees who had attended training both internally and externally on December 2013/ annual as follows:
No. 1
Description
Uraian
KMPD
-
b. KMPM
KMPM
-
c. KMP
KMP
-
d. KMPL
KMPL
-
e. PCIM KMPD
PCIM KMPD
-
f. PCIM KMPM
PCIM KMPM
-
g. PCIM KMP
PCIM KMP
-
PCIM KMPL
-
Total 1
Jumlah 1 2
Pemenuhan Individual Development Plan (IDP)
Fulfillment Individual Development Plan (IDP)
2.1. Soft Competency
Soft Competency
a. Karyawan Pelaksana
a. Staff Employee
Annual Report
-
b. Executive Officer
65
Jumlah (2.1)
Total (2.1)
65
2.2. Hard Competency
Hard Competency
a. Karyawan Pelaksana
a. Staff Employee
b. Karyawan Pimpinan
b. Executive Officer
131 352
Total (2.2)
483
Jumlah (2)
Total (2)
548
Pelatihan Penunjang Pengembangan Knowledge Karyawan (AD-Hoc)
Supporting Training Employee Development science (AD-Hoc)
3.1. External
LAPORAN TAHUNAN
-
b. Karyawan Pimpinan
Jumlah (2.2) 3.
Realisasi s/d Desember 2013 | Realization Until December 2013
a. KMPD
h. PCIM KMPL
86
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
External
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
No.
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
a. Karyawan Pelaksana
a. Staff Employee
b. Karyawan P impinan
b. Executive Officer
18
- Bidang Tanaman
- Field Crops
46
- Bidang Teknik Teknologi
- Field of engineering technology
16
- Bidang Keuangan
- Field of Finance
- Bidang SDM/Umum
- Field of HR/General
Jumlah (a+b)
3 117
Total b
182
Total (a+b)
200
3.2. Internal
Internal
a. Karyawan Pelaksana
a. Staff Employee
- Bidang Tanaman
- Field Crops
- Bidang Teknik/Teknologi
- Field of engineering technology
- Bidang Keuangan
- Field of Finance
- Bidang SDM/Umum
- Field of HR/General
38
b. Karyawan Pimpinan
37 247 454
b. Executive Officer
- Bidang Tanaman
- Field Crops
402
- Bidang Teknik/Teknologi
- Field of engineering technology
286
- Bidang Keuangan
- Field of Finance
226
- Bidang SDM/Umum
- Field Off HR/General
381
Jumlah b
Total b
1.295
Jumlah (a+b)
Total (a+b)
1.749
Jumlah 3
Total 3
1.949
Pelatihan Sertifikasi
Certification Training
a. Eksternal
a. Eksternal
b. Internal
b. Internal
Manajemen Risiko berbasis ISO 31000
51 66
Total 4
Jumlah 4
117
Based Risk Management ISO 31000
6.
Karyawan Pimpinan
Executive Officer
7.
Talent Pool
Talent Pool
8.
Program Pengembangan Direksi
Development Program Directors
Pengembangan Kompetensi untuk KISMK
Competence Development for KISMK
- Dalam Negeri
- Domestic
- Luar Negeri
- Foreign
170 13
10 3
Total 8
Jumlah 8 9.
132
Total a
Jumlah a
5.
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Realisasi s/d Desember 2013 | Realization Until December 2013
Description
Uraian
Jumlah b
4.
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Orientasi Karyawan Baru
New Employee Orientation
a. Karyawan Pelaksana
a. Staff Employee
b. Karyawan Pimpinan
b. Executive Officer
13 779 148
Total 9
Jumlah 9
927
10.
Program Sarjana
Program Sarjana
11
11.
Program D3
Program D3
35
JUMLAH KESELURUHAN
GRAND TOTAL
3.783
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
87
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Penilaian Kinerja Performance Management System merupakan suatu kegiatan perencanaan, monitoring, penilaian dan penghargaan terhadap kinerja yang berkaitan dengan tanggung jawab jabatan serta sasaran yang diharapkan untuk kurun waktu tertentu. PTPN III mempunyai dua sistem penilaian dalam Performance Management System yaitu penilaian Kinerja yang dikenal dengan Sistem Manajemen Kinerja Berbasis Kompetensi dan Penilaian Kompetensi.
Performance Assessment Performance Management system is a planning activity, monitoring, assessment, and reward for the performance which is related to the occupation responsibility and target in a special range of time. PTPN III had 2 assessment systems of Performance Management System which are Performance Management System assessment or well known as Performance assessment and Competency assessment
1. Sistem Manajemen Kinerja Berbasis Kompetensi (SMK-BK) Dalam proses penilaian kinerja, maka tidak terlepas dari indikator penilaian yang dapat membedakan performance seseorang. PTPN III mendasarkan kepada indikator kinerja, dengan proses sebagai berikut : l Strategi perusahaan diturunkan menjadi kriteria yang disusun dalam proses Sistem Manajemen Kinerja Berbasis Kompetensi melalui tahapan : – Strategi perusahaan diterjemahkan dalam bentuk indikator-indikator kinerja perusahaan yang harus dicapai oleh perusahaan yang terbagi berdasarkan fungsi ukuran kinerja yaitu : 1. Key Result Indicator 2. Performance Indicator 3. Key Performance Indicator – Target individu dijabarkan pada indikator kinerja yang terdiri dari dua fungsi yaitu Utama dan Pendukung. Fungsi Utama berkaitan langsung dengan ukuran kinerja dari masing-masing pemegang jabatan, sedangkan fungsi pendukung berhubungan dengan besaran kontribusi pemegang jabatan kepada pencapaian ukuran kinerja fungsi utama pemegang jabatan lainnya. – Target- target nilai capaian indikator kinerja disusun berdasarkan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP), Rencana Kerja Operasional (RKO), SOP (Standart Operational Procedure) dalam proses bisnis perusahaan. – Langkah-langkah pencapaian target dijabarkan dalam uraian tugas yang juga menjadi dasar dalam penyusunan profil kompetensi
1. Competency Based Performance Management System (SMK-BK) In the performance appraisal process, it can not be separated assessment of indicators that can differentiate one’s performance. PTPN III base to performance indicators, with the following process: • The company’s strategy is revealed to be the criteria are arranged in the System Management Competency-Based Performance through stages: - The company’s strategy is translated in the form of indicators of company performance should be achieved by the company, divided function based performance measures, namely: 1. Key Result Indicator 2. Performance Indicators 3. Key Performance Indicators - Targeted individuals described in performance indicators which consists of two functions, namely the Main and Supporters. Main functions are directly related to measure the performance of each of incumbent, while support functions related to the amount of contributions incumbent to measure achievement The main function of the performance of other executive positions. - Value targets achievement of performance indicators Work Plan prepared by the Budget Company (CBP), Operational Work Plan (RKO), SOP (Standard Operational Procedure) the company’s business processes. - Step-by-step achievement of targets set out in the job description that is also the basis in the preparation of the competence profile • Process stages activities that take place on CompetencyBased Performance Management System provides the opportunity for employees actively participate in each phase activities.
• Proses tahapan-tahapan kegiatan yang berlangsung pada Sistem Manajemen Kinerja Berbasis Kompetensi memberikan kesempatan kepada karyawan berpartisipasi secara aktif dalam setiap tahapan kegiatan. Tahapan yang dilalui terdiri dari : – Tahap Kesepakatan Sasaran Kinerja (KSK), merupakan performance agreement antara atasan dan bawahan langsung untuk menetapkan target kerja dan performance kepersonaliaan. – Tahap Riview & Bimbingan Konseling (RBK), merupakan tahap evaluasi dan pembinaan yang memberikan umpan balik dan masukan terhadap pencapaian target yang telah disepakati.
88
Tinjauan Operasional Operational Review
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Phase that consists of: - Stage Performance Target Agreement (KSK), a performance agreement between superiors and direct reports to set personalia performance and targets. - Phase Riview & Counseling (RBK), an evaluation stage and coaching provide feedback and input to the achievement of agreed targets.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
– Tahap penilaian Evaluasi & Rencana Pengembangan (ERP), merupakan evaluasi akhir dari atasan terhadap kinerja karyawannya dan hasil penilaian dikomunikasikan kepada karyawan yang bersangkutan. • Dari uraian tahapan tersebut, tampak bahwa dalam setiap tahapan terjadi komunikasi dua arah antara atasan dan bawahan yang merupakan wujud partisipasi aktif dari karyawan.
- Phase assessment Evaluation & Planning Development (ERP), an evaluation the end of the boss on the performance of employees and assessment results are communicated to the employee concerned. • From the description of these stages, it appears that in each phase of two-way communication occurs between superiors and subordinates that is a form of active participation of employees
2. Pengukuran Kompetensi Seperti diuraikan sebelumnya dalam Competency Based Development Program, bahwa kepada setiap karyawan juga dinilai kompetensinya yang dibandingkan dengan persyaratan jabatannya. Pengukuran kompetensi dilaksanakan setiap tahun pada semester 1 (satu) dengan metode 360° secara on line. Kompetensi yang dinilai adalah : • Soft Competency : Inti dan Perilaku Manajerial • Hard Competency : Bisnis Perkebunan, Produksi Perkebunan dan Fungsional Perkebunan.
2. Competency Measurement As what’ve explained before in Competency Based Development Programme is that all of employees are assessed more in competency than their position requirements. Competency Assessment was held every 1st semester of the year with 360° online method, Competency which would be assessed are: - Soft Competency: Core and Managerial Behaviour - Hard Competency: Plantation Business, Plantation Production, and Plantation Functional
Karir dan Suksesi Sistem karir dan suksesi di PTPN III telah mengacu kepada konsep Talent Management. Sistem karir dan suksesi yang dikenal di PTPN III adalah Competency Based Talent Management (CBTM). CBTM merupakan proses dalam mempersiapkan promosi seorang karyawan. Karir seorang Karyawan Pimpinan PTPN III dimulai dari setelah menjalani masa On The Job Training dan Orientasi Jabatan selama 18 (delapan belas) bulan. CBTM PTPN III bertujuan untuk menjamin ketersediaan karyawan yang mempunyai performance dan kompetensi yang sesuai dengan persyaratan jabatan melalui proses identifikasi dan pengelolaan karir individu tersebut untuk membuat perbedaan nyata kinerja perusahaan saat ini dan masa yang akan datang. Proses CBTM PTPN III dapat digambarkan sebagai berikut :
Career and Succession Career and succession system in PTPN III is reffered to the Talent Management concept. Career and Succession System was well known in PTPN III as Competency Based Talent Management (CBTM). CBTM was an employee promotion preparation process. Career of an executive officer in PTPN III was started after finishing On The Job Training and Position Orientation for 18 (eighteen) months. PTPN III’s CBTM had a spirit of assuring the availability of employees who had competency and performance appropriated to the position requirements through the career identification and management to create a real diversity between today’s company’s performance and the time that will be coming. PTPN III CBTM can be illustrated as follow :
Talent Identification
Talent Retention
CBTM
Talent Selection
Talent Development
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
89
Performa Penting Key Performance
90
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Proses CBTM PTPN III : 1. Talent Identification : a. Mapping Potensi dan Kompetensi b. Integrasi hasil dibandingkan dengan kinerja c. Menyusun “peta” per golongan dan bidang
PTPN III CBTM Process : 1. Talent Identification : a. Competency and Potencial Mapping b. Integration result compared with performance c. Arranging “map per group and division”
2. Talent Selection : a. Menetapkan kebutuhan sesuai jabatan yang lowong minimal 1 tahun sebelumnya. b. Menetapkan calon-calon yang akan masuk dalam talent pool dengan mempertimbangkan : hasil assessment (klasifikasi : superkeeper), kinerja, track record, kesehatan dan keluarga serta rekomendasi dari pemegang jabatan puncak.
2. Talent Selection: a. Determining the needs based on the unfilled position, a year before (minimal) b. Deciding the candidates who will be in to the talent pool with considering: assessment result (clasification : superkeeper), performance, track record, health, and family, and also recommendation from an Executive Officer
3. Talent Development : a. Calon-calon yang masuk dalam talent pool akan mengikuti program pengembangan sebagai berikut : - Training di lembaga eksternal di negara lain yang dinilai sukses dalam usaha komoditi karet dan kelapa sawit - Benchmarking ke perusahaan-perusahaan yang dinilai sukses dalam usaha komoditi karet dan kelapa sawit - Penugasan khusus yang berkaitan dengan jabatan yang akan dituju - Belajar mandiri yang berkaitan dengan perkembangan usaha karet dan kelapa sawit - On the job training di jabatan yang akan dituju b. Evaluasi dilakukan oleh Komite Kompetensi yang terdiri dari pemegang jabatan di strata V, VI dan VII yang dinilai terbaik dalam hal kinerja dan kompetensi sesuai bidang masing-masing. c. Evaluasi dilakukan secara berkala (6 bulan sekali) dan dalam setiap evaluasi akan diberikan penugasan berikutnya. d. Bentuk evaluasi dapat berupa : - Presentasi terhadap penugasan yang diberikan - Tes tertulis maupun wawancara - Pertemuan untuk sharing antara para calon secara reguler e. Apabila berdasarkan hasil evaluasi dua kali berturut-turut, yang bersangkutan tidak perform, calon talent dapat digugurkan dan dapat dipilih kembali melalui proses yang sama 4. Talent Retention : a. Diberikan Competency Development berupa program magang dan benchmark baik di dalam maupun di luar negeri. b. Diberikan kepastian Karir untuk promosi ke jabatan kunci.
3. Talent Development: a. The candidates who has been listed in talent pool will follow a several development program:
e. If in 2 concecutive tests, the candidates didn’t show such a good performance, the candidates will be knocked out and can be reselected through the same process. 4. Talent Retention: a. Competency Development is given in form of internship and benchmarking whether in a domestic or foreign/abroad b. There will be a career assurance to be promoted to an key position
Metode yang digunakan dalam proses identifikasi adalah Competency Based Assessment Centre (CBACT)
Identification process method implemented was a Competency Based assessment Centre (CBACT)
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
- Training in a foreign external institution which succeed in Rubber and Oil Palm Enterprises - Benchmarking in successful Rubber and Oil Palm companies - Special mandatoring which is related to the determined position - Self-learning in Rubber and Oil Palm development - On the job training in the determined position b. Evaluation done by Competency Comittee which consists of high assessed in performance officers in groups of V, VI, and VII c. This evaluation is held once in 6 months and in every evaluation, the candidates would be given test as follow. d. The evaluations were: - Presentation of given job - Interview and written test - Sharing meeting held regularly
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
yang mengukur sejauhmana potensi, kompetensi dan kesesuaian jabatan dari individu karyawan.
method which measured the potency and position appropriatement reached by every candidate.
PTPN III membagi tiga pool yang ditetapkan berdasarkan jangka waktu kebutuhan sebagaimana gambar berikut.
PTPN III divided the three pool is determined by the needs of the time period as the following figure.
Talent Pool I
l
Peserta : Karyawan Pelaksana Strata III di Kantor Direksi
l
Participant: Directors Office Strata III staff employee
l
Tujuan : Mempersiapkan Karyawan Pimpinan strata IV
l
Goals : preparing the next Strata IV
l
l
l
Talent Pool II l
l
l
Talent Pool II l
Mengikuti program pengembangan berupa on the job training pada jabatan strata III di unit sebelum mengikuti proses promosi ke strata IV. Karyawan Pimpinan Golongan IIIA – IIIB
l
Tujuan : Mempersiapkan Karyawan Pimpinan strata V-VII ( jalur ideal untuk persiapan Talented People Jangka Panjang) Mengikuti program pengembangan dan evaluasi seperti tercantum dalam Road Map CBTM
l
Tujuan : Mempersiapkan Karyawan Pimpinan Strata V-VII ( jalur cepat untuk persiapan Talented People Jangka Pendek dan Menengah ) Mengikuti program pengembangan dan evaluasi seperti tercantum dalam Road Map CBTM
CBR/ Bulanan | CBR/ Monthly
l
l
Karyawan Pimpinan Golongan IIID-IIID, IVA-IVB
Sistem remunerasi PTPN III dikenal dengan Competency Based Remuneration. Filosofi remunerasi PTPN III adalah perusahaan memberikan remunerasi berdasarkan kontribusi karyawan terhadap hasil yang telah ditunjukkan yaitu kinerja dan hasil yang akan ditunjukkan kemudian yaitu kompetensi. Berdasarkan hal tersebut, maka remunerasi PTPN III tidak terlepas dari penilaian kinerja dan penilaian kompetensi yang tergambar dalam struktur remunerasi sebagai berikut :
l
l
l
Employee Participate on development program such as On The Job Training for Strata III level Position at their unit before promoting to next level Strata IV Participant: IIIA-IIIB groups executive officer Goals : preparing the next Strata V-VII executive officer (ideal pathway for preparation for Long Term Talented People) Participate on development program and evaluation as shown on Road Map CBTM Participant : IIIC-IIID, IVA-IVB group executive officer Goals :preparing the next Strata V-VII executive officer (fast track for preparation for short and medium term Talented People) Participate on development program and evaluation as shown on Road Map CBTM
PTPN III remuneration system was known as the Competency Based Remuneration. PTPN III remuneration philosophy was that company provides remuneration based on employee contributions to the results that had been performed namely performance and the results to be shown later namely competence. Based on this, the remuneration of PTPN III was inseparable from the performance appraisal and assessment of competence which was reflected in the remuneration structure as follows:
Komponen Tetap | Fixed Component Komponen Variabel | Variable Component
Gaji | Salary
Gaji Pokok | Salary
Sansos | Social Benefits
Tunj. Tetap | Fixed Allowances
Tunj. Jabatan | Allowance Kompensasi Prestasi | Compensation Achievement
Kinerja Kompetensi | Performance Competence
Cuti | Leave Remunerasi PTPN III Remunerasi PTPN III
Tahunan | Yearly
THR | Holiday allowance Bonus | Bonus Insentif | Incentives Fasilitas Kesehatan | Health Facilities Rumah Dinas | Home Office
Benefit | Benefit
Dana Pensiun | Pension Fund PMK | Gratuity Perjalanan Ibadah | Journey of Worship Penghargaan lainnya | Other awards
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
91
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Sistem remunerasi PTPN III terkait dengan 3P yaitu Pay for Person, Position and Performance dengan uraian sebagai berikut :
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Remuneration system in PTPN III was related to 3P (Pay for Person, Position, and Performance) which the illustration can be figured as follow:
Kompensasi | Compensation
Performance
Tunjangan Jabatan
92
Position
- Kinerja | Performance - Risiko | Risk
Person
Kompensasi
Sebagai Aset Perusahaan, maka kesejahteraan Karyawan merupakan hal penting yang harus dipenuhi. Selain pendapatan bulanan (gaji) dan tunjangan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) memberikan Perawatan kesehatan di Rumah Sakit Perusahaan dan Rumah Sakit Rujukan Perusahaan dan menyertakan Karyawan dalam Program Kesejahteraan sebagai berikut :
As the Asset of our company, employees welfare is an important thing to be fulfilled. Besides fulfilling a monthly salary and allowance for all employees, PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) also gives a medical care incentive in Company’s Hospitals or another appointed Hospitals, and also gives another Welfare Program to the Employees, as below:
1. Program Pensiun - Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) - Dana pensiun Lembaga Keuangan (DPLK BNI) Posisi per 31 Desember 2013 Perseroan mengikutkan seluruh Karyawan Golongan I – IV sebanyak 21.605 orang sebagai peserta aktif Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) pada Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun) dan 5.875 orang peserta aktif Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) pada Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BNI. 2. Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) - Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) - Jaminan Kematian (JKM) - Jaminan Hari Tua (JHT) 3. Asuransi Jiwa yang dikelola melalui broker Asuransi 4. Kepemilikan rumah tinggal yang dibantu pengurusannya oleh Koperasi Karyawan
1. Retirement Program - Plantation Retirement Package - Financial Institution Retirement Package On 31 December 2012, our company enlisted all of Group I-IV Employees (21.605 employees) as active participants in Retirement Benefit Insurance Program and in Plantation Retirement Package, and 4.897 employees was enrolled as active participants in Retirement Contribution Insurance Program and in Financial Institution Retirement Package. 2. Labors Welfare Insurance Program - Accident Insurance - Life Insurance - Retirement Benefits 3. Life Insurance through the Insurance Brokers 4. House purchasement which is assisted by Employees Corporation
Sementara itu Karyawan juga diberikan sebagai berikut : 1. Cuti Tahunan Cuti tahunan selama dua belas (12) hari kerja diberikan kepada Karyawan yang telah bekerja selama satu tahun dan diberikan tunjangan tunjangan cuti tahunan sebesar 125% dari Gaji. 2. Cuti Panjang Cuti panjang selama tiga puluh (30) hari kerja diberkan kepada Karyawan yang telah bekerja selama enam (6)
The other program that were given to the employee 1. Annual Leaves Annual Leaves for 12 days to every employee who has worked for a year and Leaves Allowance (125% of Salary) given by also
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2. Long Leaves Sabbatical for 30 days would only be given to the employees that has worked for six (6) years
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
tahun dan diberikan tunjangan cuti panjang sebesar 175% dari Gaji. 3. Santunan Hari Tua. Santunan hari tua diberikan kepada Karyawan menjelang Pensiun dalam bentuk uang tunai yang besarnya didasarkan pada lamanya masa efektif di Perusahaan yang diatur dengan ketentuan sebagai berikut : • Bagi Karyawan golongan 1A – IID, dengan masa kerja sampai dengan 20 (dua puluh) tahun mendapat santunan hari tua sebesar 1(satu) bulan gaji pokok untuk tiap tahun masa kerja. • Bagi Karyawan golongan IA – IID, dengan masa kerja sampai lebih dari 20 (dua puluh) tahun mendapat santunan hari tua sebesar 1,5 ( satu setengah ) bulan gaji pokok untuk tiap tahun masa kerja. • Bagi Karyawan golongan IIIA – IV D, dengan masa kerja sampai denga 20 (dua puluh) tahun mendapat santunan hari tua sebesar 2 (dua) bulan gaji pokok untuk tiap tahun masa kerja. • Bagi Karyawan IIIA – IVD, dengan masa kerja lebih dari 20 (dua puluh) tahun mendapat santunan Hari Tua sebesar 3 (tiga) bulan gaji pokok untuk tiap tahun masa kerja. 4. Sewa Rumah Kepada Karyawan yang tidak disediakan rumah Dinas, diberikan bantuan Sewa rumah setiap bulan sesuai dengan peraturan Perusahaan. 5. Biaya Pindah Dalam hal Karyawan dimutasikan untuk kepentingan Perusahaan baik dalam wilayah maupun luar wilayah diberikan biaya pindah sesuai peraturan Perusahaan. 6. Pakaian Dinas Kerja Perusahaan Karyawan diberikan Pakaian Dinas sebanyak 2 (dua) stel per tahun. 7. Bantuan Anak Sekolah (BAS) Kepada Anak Karyawan (batih) yang masih sekolah diberikan Bantuan anak sekolah (BAS) yang besarnya perbulan sebagai berikut : • Tingkat SLTP : Rp150.000,• Tingkat SLTA : Rp200.000,• Tingkat PT/Akademi dan Sekolah Luar Biasa : Rp300.000,8. Penghargaan Masa Pengabdian • 25 tahun diberikan kepada 968 orang karyawan dalam bentuk Piagam Penghargaan, Uang Penghargaan sebesar 5 x Gaji Netto All In (Gaji Pokok + T. Tetap + Sansos) dan Medali Emas 22 karat seberat 10 gram. • 30 tahun diberikan kepada 503 orang karyawan dalam bentuk Piagam Penghargaan, Uang Penghargaan sebesar 5 x Gaji bulan terakhir (Gaji Pokok + T. Tetap) dan Cincin Emas 22 karat seberat 10 gram. • 35 tahun diberikan kepada 145 orang karyawan dalam bentuk Piagam Penghargaan, Uang Penghargaan sebesar 5 x Gaji bulan terakhir (Gaji Pokok + T. Tetap) dan Cincin Emas 22 karat seberat 10 gram.
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
and sabbatical allowance (150% of salary) was given 3. Retirement Benefit Retirement Benefit was given to the employees that’s going to retire, in form of cash, depending on how long the effective period in working in company which has regulated as follow: IA-IID Employees, who has been in PTPN III for less than 20 (twenty) years earned a month of salary compensation for each working year
l
IA-II D Employees who has been working for more than 20 years earned 1,5 times of monthly salary compensation for each working year
l
IIIA- IVD, who has been working for less than 20 years earns 2 times of monthly salary compensation fot each working year
l
IIIA-IVD employees, who has been working for more than 20 years earned 3 times of monthly salary for each working year
l
4. House Renting To the employees who didn’t get a official house yet, monthly House Renting compensation were given as ruled by company 5. Moving Compensation If an employee was mutated for a corporation need whether to the inner service area or the outter earned a moving compensation from company 6. Company Service Uniform Every single employee got 2 sets of uniform yearly. 7. Students Donation Every employees’ child who were still at school earned Student Donation as follows: • Junior High School : Rp150.000,• High School : Rp200.000,• University/Academy and Special Schools : Rp300.000,8. Work Service Reward • 25 years service period reward has been awarded to 968 employees in form of an appreciation certificate, an appreciation bonus five times of All in Netto Salary (Basic Salary + Bonus + Social Compensation)), and a 10 grams of 22 carats golden medal for each employee awarded. • 30 years service period reward has been awarded to 503 employees in form of an appreciation certificate, an appreciation bonus five times of last month salary) and a 10 grams of 22 carats golden ring for each employee awarded. • 35 years service period reward) has been awarded to 145 employees in form of an appreciation certificate, an appreciation bonus five times of last month salary), and a 10 gram of 22 carats ring for each employee awarded. PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
93
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
9. Penghargaan Kinerja PTPN III memberikan penghargaan kepada karyawannya yang berprestasi pada tahun 2013 dalam acara PTPN III Award yang dilaksanakan bersamaan dengan acara Tahun Baru 2014. Adapun kriteria penghargaan yang diberikan antara lain : kinerja dan performa estetika untuk kebun dan pabrik terbaik, PROPER untuk Pabrik, lomba panen dan sadap untuk Karyawan Pemanen dan Penderes terbaik, Inovasi dan Kreativitas, serta Serikat Pekerja Perkebunan tingkat Basis terbaik.
9. Performance Reward PTPN III gave a several rewards to the employees who showed such a good performance in 2013, the reward was ceremonally given in PTPN III Award which was held coincide with the 2014 New Year event. The criteria of award were: best aesthetics perfomance and best mills/factory, PROPER Mfoirl ls/Factory, Harvesting competition for permanent employee and Best Hasversters, Creativity and Inovation, best Plantation Worker
Admi Sumber Daya Manusia a. Kenaikan Golongan Pengabdian Tahun 2013 Sesuai SKPTS yang diterbitkan pada tahun 2013 kepada karyawan yang akan memasuki masa pensiun telah diberikan kenaikan Golongan Pengabdian berupa Kenaikan Golongan atau Kenaikan Berkala Istimewa kepada 25 (dua puluh lima) orang Karyawan Pimpinan dan 1100 (seribu seratus) orang Karyawan Pelaksana.
Human Resources Administration a. In passing new grade level awards in 2013 According to the 2013 SKPTS, to the all employees who entered their retirement period got a service promotion in form of Rank Promotion or a Periodic Promotion to 25 Executive Officers and 1100 Staff Employees
b. Kenaikan Golongan Penghargaan Tahun 2013 Sesuai SKPTS yang diterbitkan pada tahun 2013 kepada karyawan yang meninggal dunia diberikan kenaikan Golongan Penghargaan berupa Kenaikan Golongan atau Kenaikan Berkala Istimewa kepada 2 (dua) orang Karyawan Pimpinan dan 110 (seratus sepuluh) orang Karyawan Pelaksana.
b. Appreciation Promotion in 2013 According to the 2013 SKPTS which was published in 2013, to the all employees who was passed away got an appreciation promotion in form of Rank Promotion or Periodic Promotion to 2 Executive Officers and 110 Staff Employees
c. Mutasi/Alih Tugas/Promosi Tahun 2013 Dalam rangka penyegaran dan mengisi formasi jabatan yang lowong dalam tahun 2013 dilakukan mutasi/alih dan promosi :
c. Mutation/ Duty Transfer/ Promotion in 2013 In order to refresh and reformating the unfulfilled positions in 2013, mutation/ duty transfer and promotion were done:
Karyawan Pimpinan | Executive Officer : l
Mutasi/Alih Tugas sebanyak | Mutation/Duty Transfer as
l
Mutasi Antar Bagian dan Kebun/Unit | mutation between of division and plantation / unit
l
Promosi | Promotion
l
Penetapan CKP Bid. Keuangan & Umum untuk menjalani Masa Orientasi Jabatan | Determination of Finance & General CKP to undergo job orientation period
l
Pengangkatan CKP. Bid Tanaman, Teknik, Keuangan dan umum menjadi Karpim Orang | Appointment of Field Crops, Engineering, Finance and general CKP to be an executive Officers
l
Penempatan CKP Bidang Teknik untuk Orientasi Tahap II | placement of field Techniques for the second phase orientation CKP
l
Penempatan nama-nama Karpel/Pelamar Umum yang lulus untuk mengikuti OJT | The placement of the names of Staff Employee / General Applicants who pass to follow OJT
l
Penempatan Dokter Honorer Full Timer untuk mengikuti OJT | Honorary Physician Placement Full Timer to follow OJT
l
Penempatan calon Karpim (CKP) untuk OJT Lapangan | Placement of the Executive Officers candidates (CKP) for field of OJT
66 Orang | Person 230 Orang | Person 31 Orang | Person 7 Orang | Person 86 Orang | Person 3 Orang | Person 48 Orang | Person 3 Orang | Person 51 Orang | Person
Karyawan Pelaksana | Staff Employee :
94
l
Mutasi/Alih Tugas sebanyak | Mutation/Duty Transfer as
l
Mutasi Antar Bagian dan Kebun/unit | Mutation between of division and plantation / station
197 Orang | Person
l
Promosi | Promotion
226 Orang | Person
l
Pengangkatan Karyawan Outsourcing menjadi Karyawan Tetap | Appointment of employees salary become permanent employees
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
1.486 Orang | Person
90 Orang | Person
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
U r a i a n | Description
1
2
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
d. Manpower strength in 2013
d. Kekuatan Tenaga Kerja Tahun 2013
No
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Realisasi Per | Realization Per 31 Des. 2012
RKAP-P | Budget Plan 2013
Realisasi Per | Realization Per 31 Des. 2013
3
4
5
911
916
Perbandingan Selisih (Orang) | Difference Comparison 6=5-3
7=5-4
49
44
1.
Kary. Strata IV - VII | Stratum IV - VII employee
2.
CKP
97
55
61
(36)
6
3.
Kary. Strata I - III | Stratum I - III employee
27.354
28.937
26.775
(579)
(2.162)
Jumlah | Total
28.362
29.908
27.796
(566)
(2.112)
960
Kesejahteraan Karyawan • Cuti Tahunan Bagi Karyawan telah bekerja terus menerus selama 1 (satu) tahun berhak atas Cuti Tahunan selama 12 (dua belas) hari kerja yang harus dijalani secara fisik dan tidak dibenarkan diganti dengan uang. Disamping itu juga diberikan tunjangan Cuti Tahunan sebesar 125% (seratus dua puluh lima persen) dari Gaji. Rincian jumlah Tunjangan Hak Cuti Tahunan Tahun 2013 : - Karyawan Pimpinan = Rp.4.343.722.482,- Karyawan pelaksana = Rp.45.664.169.819, Jumlah = Rp.50.007.892.301,-
Employees Welfare • Annual Leaves Every employees who has been working continuously for a year reserved the right to get an annual leave for 12 days of working day which had to be implemented physically and couldn’t be replaceable with cash payment. Moreover, employees earned an Annual Leaves bonus which was125% of salary. Details of 2013 Annual Leaves Bonus Payment : - Executive Officers = Rp4.343.722.482 - Staff Employees = Rp45.664.169.819 Total = Rp50.007.892.301
• Cuti Panjang Bagi Karyawan yang telah bekerja terus menerus selama 6 (enam) tahun berhak atas Cuti Panjang selama 30 (tiga puluh) hari kalender yang harus dijalani secara fisik dan tidak dibenarkan diganti dengan uang. Disamping itu juga diberikan tunjangan Cuti Panjang sebesar 175% (seratus tujuh puluh lima persen) dari Gaji.
• Long Leaves The employees who have been working for a continuous 6 years was deserved a right to get sabbatical for 30 calendary days which had to be implemented physically and couldn’t be replaceable with cash. Moreover, the employees earned a sabbatical bonus ammounted as 175% of salary
Rincian jumlah Tunjangan Hak Cuti Panjang Tahun 2013 : - Karyawan Pimpinan = Rp.643.151.320,- Karyawan pelaksana = Rp.26.377.032,Jumlah = Rp.669.528.352,-
Biaya Pindah Jumlah biaya pindah Karyawan Gol. IA s/d IVD Kantor Direksi ke Kebun dan dari Kebun/Unit ke Kebun/Unit lainnya selama tahun 2013 : l Karyawan Pimpinan sebesar = Rp. 263.320.575,l Karyawan Pelaksana sebesar = Rp. 6.644.000,- Jumlah = Rp. 269.964.575,- l Pakaian Dinas Kerja Karyawan Sesuai ketentuan dalam PKB periode 2012 - 2013 kepada semua Karyawan PT. Perkebunan Nusantara III diberikan pakaian dinas kerja sebanyak 2 (dua) stel pertahun, dan pada tahun 2013 realisasi pemberian pakaian dinas sebanyak 2 (dua) stel.
Details of 2013 Sabatical Bonus Payment : - Executive Officers = Rp. 634.151.320 - Staff Employees = Rp. 26.377.032 Total = Rp.669.528.352
Moving Expense Total of IA - IVD employees, Director Offices to Plantation, and from a plantation to another plantation moving Expense paid was: l Executive Officers = Rp. 263.320.575, Staff Employees = Rp. 6.644.000,- Total = Rp. 269.964.575,- l Employees Service Uniforms According to 2012-2013 PKB regulation, all of the employees of PT. Perkebunan Nusantara III got 2 stels of service uniforms each year, and in 2013 the realization of this program was 2 stels of service uniform per employee.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
95
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Bantuan Anak Sekolah (BAS) Bantuan Anak Sekolah yang diberikan Tahun 2013 sebagai berikut :
l
Tinjauan Operasional Operational Review
l
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Student Donation (BAS) Students Donation given in 2013 was as follows:
Triwulan | Quarter No
Uraian | Description
Trw. I/2013 (Rp)
Trw. II/2013 (Rp)
Trw. III/2013 (Rp)
Trw. IV/2013 (Rp)
Jumlah BAS | Bas Number Tahun 2013 (Rp)
1.
SLTP | junior high school
2.481.907.342
2.481.907.342
2.481.907.342
2.481.907.342
9.927.629.368
2.
SLTA | senior high school
3.082.012.942
3.082.012.942
3.082.012.942
3.082.012.942
12.328.051.768
3.
PT/Akademi | university/academy
2.927.142.881
2.927.142.881
Jumlah | Total
8.491.063.165 8.491.063.165
2.927.142.881
2.927.142.881
11.708.571.524
8.491.063.165
8.491.063.165
33.964.252.660
Pensiun l Iuran Normal Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : KEP-372/NB.1/2013 tanggal 03 Juli 2013 dan Valuasi Aktuaria per 31 Desember 2012 bahwa Iuran Normal bagi Karyawan Golongan IA - IVD PT. Perkebunan Nusantara III berubah dari 11,58% menjadi 11,68% terhitung mulai bulan Juli 2013 .
Retired l Normal Contribution Based on the Decree of the Minister of Finance of Republic of Indonesia Number: KEP 372/NB.1/2013 dated on July 3, 2013 and the Actuarial Valuation per December 31, 2012 that the Normal Contribution for Employees Group IA - IVD of PT. PTPN III were changed from 11.58% to 11.68% effectively from month of July 2013 .
Total Iuran Normal beban Perusahaan bagi Karyawan Golongan IA s/d IVD PT. Perkebunan Nusantara III yang dibayarkan ke DAPENBUN selama tahun 2013 sebagai berikut :
Uraian | Description
RKAP Tahun 2013 | Budget Plan 2013 Rp.
Selisih | Difference Rp.
155.036.762
493.094.895
338.058.133
Golongan IIIA s/d IVD Beban Perusahaan | Group IIIA s/d IVD Company Load
814.880.720
1.540.374.405
725.493.685
969.917.482
2.033.469.300
1.063.551.818
Iuran Tambahan Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor : KEP-842/KM-10/2011 tanggal 22 Nopember 2011 dan didasarkan pada Valuasi Aktuaria per 31 Desember 2011 bahwa kualitas Pendanaan PT. Perkebunan Nusantara III berada pada tingkat II, maka untuk menutupi defisit tersebut PT. Perkebunan Nusantara III harus melakukan pembayaran iuran tambahan, sejak 01 Januari 2012
l
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
Realisasi Tahun 2013 | Realization 2013 Rp.
Golongan IA s/d IID Kandir Beban Perusahaan | bod office group IA-IID Company Load
Jumlah | Total
96
Total Company Normal Contribution loaded for PTPN III Employees Group IA - IVD paid into DAPENBUN during 2013 as below:
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
l
Additional contribution Based on the Decree of the Minister of Finance Republic of Indonesia Number: KEP-842/KM-10/2011 dated on November 22, 2011 and based on Actuarial Valuation as of December 31, 2011 that PTPN III Funding Quality was on the second level, then to cover the deficit, PTPN III should pay additional fees, since 1 January 2012 until 1 June 2012 which was Rp.123,785,087,- / month, and according to the Actuary Valuation on 30 June 2012, we
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Data Tambahan Additional Information
Santunan Hari Tua (SHT) Sesuai PKB Periode 2012 - 2013 kepada Karyawan yang diberhentikan dengan hormat dari Perusahaan dan berhak atas Pensiun Normal, Pensiun Dipercepat, Pensiun Cacat dan Pensiun Meninggal Dunia/Tewas serta belum pernah mendapat fasilitas membeli rumah dinas dari Perusahaan/Negara memperoleh Santunan Hari Tua (SHT) dalam bentuk uang tunai yang besarnya didasarkan dengan lamanya masa kerja Efektif pada perusahaan dengan ketentuan sebagai berikut :. a. Golongan IA s/d IID - Masa Kerja sampai dengan 20 Tahun sebesar 1 (satu) bulan Gaji Pokok. - Masa Kerja lebih dari 20 Tahun sebesar 1,5 (satu setengah) bulan Gaji Pokok. b. Golongan IIIA s/d IVD - Masa Kerja sampai dengan 20 Tahun sebesar 2 (dua) bulan Gaji Pokok. - Masa Kerja lebih dari 20 Tahun sebesar 3 (tiga) bulan Gaji Pokok. Santunan Hari Tua (SHT) bagi Karyawan Golongan IA s/d IVD yang telah dibayarkan kepada Karyawan selama tahun 2013 sebagai berikut :
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
were on the level III, because of this we were compulsed to cover the Defisit up which was Rp. 8,637,351,581 on 1 July 2012, and cover Normal Contribution to become 11,53% from the Basic Salary in 2011 (6% was charged from participants and another 5,53% was paid by company) from 1 January 2012.
s/d 01 Juni 2012 sebesar Rp.123,785,087,-/bulan, dan berdasarkan Valuasi Aktuaria per 30 Juni 2012 berada pada tingkat III, sehingga diwajibkan melakukan pembayaran Iuran Tambahan untuk menutupi Defisit sebesar Rp.8,637,351,587/bulan 01 Juli 2012, serta Iuran Normal menjadi 11,53% dari Gaji Pokok tahun 2011 (6% beban peserta dan 5,53% beban perusahaan) terhitung 01 Januari 2012. l
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Retirement Benefit According to the 2012-2013 PKB, all of employee who had been honorably sacked by company had a right to earn Normal Pension, Handicap and Died Pension, and had never earned house purchasement facility got a fund in form of cash which would be adjusted according to Effective working period with a several terms as follow:
l
a. IA - IID - Employee who has worked for 20 years or less earned a month of monthly basic salary. - Employee who has worked for more than 20 years earned 1,5 times of monthly basic salary. b. IIIA - IVD - Employee who has worked for 20 years or less earned 2 times of basic monthly salary - Employee who has worked for more than 2 years earned 3 times of monthly salary Pos Retirement Compensation which had been paid to the IA –IVD employees in 2013 is as the table figure below:
RKAP Tahun 2013 | Budget Plan 2013 Rp.
Realisasi Tahun 2013 | Realization 2013 Rp.
Selisih | Difference Rp.
Golongan | Group IA s/d IID
57.364.208.340
51.690.597.337
(5.673.611.003)
Golongan | Group IIIA s/d IVD
11.027.293.638
8.980.014.371
(2.047.279.267)
68.391.501.978
60.670.611.708
(7.720.890.270)
Uraian | Description Karyawan | Employee
Jumlah | Total
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
97
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Realisasi Santunan Hari Tua (SHT) dibawah dari RKAP tahun 2013.
Realization of Retirement Benefit was below the 2013 RKAP
Jumlah Karyawan yang Pensiun Jumlah Karyawan yang Pensiun/Meninggal Dunia/ Pensiun Dipercepat/ Pensiun Cacat tahun 2013.
l Retired Employees Number The number of Retired/Passed Away/ Retired Early/ Handicap employees is:
l
Uraian | Description
RKAP | Budget Plan 2013 0rang | Person
Realisasi | Realization 2013 0rang | Person
Selisih | Difference 0rang | Person
Karyawan | Employee Golongan | Group IA s/d IID Golongan | Group IIIA s/d IVD Jumlah | Total
376
1.584
1.208
37
34
(3)
413
1.618
1205
Jumlah realisasi karyawan yang pensiun tahun 2013 lebih besar dari RKAP tahun 2013, karena karyawan yang Pensiun Meninggal Dunia dan Pensiun Dipercepat lebih besar dari yang diperkirakan.
The realization of retired employees in 2013 was more than its RKAP, becaue the employees who were passed away and taking early retirement was bigger than what we’ve expected
Santunan Sosial Berdasarkan PKB Periode 2012 - 2013 kepada Karyawan yang akan menjalani Pensiun diberikan Santunan Sosial yakni biaya pengosongan rumah dan pengepakan barang. Pemberian Santunan Sosial yang diberikan Tahun 2013 sebagai berikut : - Karyawan Pimpinan sebesar 27 orang = Rp1.050.202.150,- Karyawan pelaksana sebesar 43 orang = Rp211.166.426,Jumlah = Rp. 1.261.368.576,-
l Social Benefit Based on PKB period 2012 – 2013, Employees who would undergo Retirement Compensation had been awarded social Benefit for the cost of emptying house and packing stuffs. Provision of Social Benefits granted in 2013 as follows:
Asuransi Personal Accident Plus Sesuai kebijaksanaan Direksi semua Karyawan PT. Perkebunan Nusantara III diikutsertakan dalam program Asuransi personal Accident Plus yang dikelola melalui Brokers dengan nilai pertanggungan berdasarkan jabatan. Jumlah premi yang dibayarkan pada perusahaan Asuransi melalui Brokers tahun 2013 untuk Dewan Komisaris, Direksi, Karyawan Pimpinan dan Pelaksana sebesar :
l Plus Accident Personal Insurance In accordance with the discretion of Directors Board, all employees of PTPN III were being included in Plus Accident Personal Insurance program managed through Insurance Brokers with position level based coverage. Total insurance premium paid to the company Insurance Brokers in 2013 for all Board Commissioners, Directors, and Executive Officers and Staff Employees were as below:
l
l
Uraian | Difference Karyawan Pimpinan | Executive Officer Karyawan Pelaksana | Staff Employee Jumlah | Total
98
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
- 27 executive officers = Rp1.050.202.150, - 43 staff employees = Rp211. 166 .426, Total = Rp.1.261.368.576, -
RKAP | Budget Plan 2013
Realisasi | Realization 2013
Selisih | Difference
Rp.
Rp.
Rp.
320.101.300
341.476.000
21.374.700
6.355.685.880
5.437.831.000
(917.854.880)
6.675.787.180
5.779.307.000
(896.480.180)
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Asuransi Purna Jabatan Direksi, Dewan Komisaris dan Sekretaris Komisaris. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : S-326/S.MBU/2002 tanggal 3 Mei 2002, tentang Remunerasi Direksi, Dewan Komisaris dan Sekretaris Dewan Komisaris sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari gaji Setahun. Premi Asuransi Purna Jabatan Anggota Direksi, Dewan Komisaris dan Sekretaris Dewan Komisaris Periode 2013 sebagai berikut :
No
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
The Board of Directors, Commisioners, and Commissioner Secretary Post-Retirement Insurance. According to the Decree of the Minister of State-Owned Company no: S-326/S.MBU/2002 , remuneration of Director, Commisioners Board, and Commissioner Board Secretary was 25% from annual salary
The Board of Directors, Commisioners, and Commissioner Secretary Post-Retirement Insurance Premium in 2013 can be figured as the table below :
RKAP | Budget Plan 2013
Nama | Name
Rp.
Realisasi | Realization 2013 Rp.
1.
Megananda Daryono
233.550.000
233.550.000
2. 3. 4. 5.
Ir. Kusumandaru Ir. H. Bagas Angkasa Ir. Nurhidayat Erwan Pelawi
233.550.000 210.195.000 210.195.000 210.195.000
233.550.000 233.550.000 210.195.000 210.195.000
6. 7.
Ir. Balaman Tarigan, MM H. M. Rachmad Prawirakesumah, SE, MM Jumlah | Total Ir. Achmad Mangga Barani Drs. Deddy Suwardy Sardan Marbun S. Herry Sucipto Heri Sebayang Prof. Subur Budhi Santoso Achiran Pandu Djajanto Sabar Wicaksono, SE, Akt
210.195.000 210.195.000 1.518.075.000 93.068.400 83.761.560 83.761.560 83.761.560 83.761.560 105.087.240 105.087.240 45.000.000
210.195.000 210.195.000 1.518.075.000 93.068.400 83.761.560 83.761.560 83.761.560 83.761.560 105.087.240 105.087.240 45.000.000
Jumlah | Total
683.289.120
683.289.120
2.201.364.120
2.201.364.120
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Jumlah seluruh | Grand Total
Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) Sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja semua Karyawan PT. Perkebunan Nusantara III diikutsertakan dalam program Jaminan Sosial tenaga Kerja, dengan perhitungan sebagai berikut :
l
No
Program Asuransi | Insurance Program
Labors Social Insurance According to the Regulation No 3 year 1992 which was about Labors Social Insurance, all of PT. Perkebunan Nusantara III was participated to this programme, which the explanation as follow:
l
Beban Perusahaan | Company Load
Beban Karyawan | Employee Load
Karyawan Pimpinan | Executive Officer 1.
- Jaminan Kecelakaan Kerja | Accident Benefit
0,24% x Gaji Pokok | Basic Salary
2.
- Jaminan Kematian | Death Benefit
0,30% x Gaji Pokok | Basic Salary
3.
- Jaminan Hari Tua | Old-age Benefit
3,70% x Gaji Pokok | Basic Salary
Jumlah | Total
4,24% x Gaji Pokok | Basic Salary
2% x Gaji Pokok | Basic Salary 2% x Gaji Pokok | Basic Salary
Karyawan Pelaksana | Staff Employee 1.
- Jaminan Kecelakaan Kerja | Accident Benefit
0,54% x gaji Pokok | Basic Salary
2.
- Jaminan Kematian | Death Benefit
0,30% x gaji Pokok | Basic Salary
3.
- Jaminan Hari Tua | Old-age Benefit Jumlah | Total
2% x Gaji Pokok | Basic Salary
3,70% x gaji Pokok | Basic Salary 4,54% x Gaji Pokok | Basic Salary
2% x Gaji Pokok | Basic Salary
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
99
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Karyawan Pimpinan - Beban Perusahaan Karyawan Pelaksana Kandir - Beban Perusahaan Jumlah
RKAP | Budget Plan 2013
Realisasi | Realization 2013
Selisih | Difference
Rp.
Rp.
Rp.
1.756.475.660
1.662.495.535
(93.980.125)
400.383.432
463.910.933
63.527.501
2.156.859.092
2.126.406.468
(30.452.624)
Realiasi iuran Jamsostek Beban Perusahaan tahun 2013 masih dibawah RKAP tahun 2013. l Asuransi Jiwasraya Asuransi Jiwasraya di PT. Perkebunan Nusantara III adalah atas beban pribadi Karyawan yang proses administrasinya (Iuran dan Klaim) dibantu oleh perusahaan. Iuran Asuransi Jiwasraya Tahun 2013 sebesar Rp.57.293.000,-. Asuransi Bumi Putra Asuransi Bumi Putra di PT. Perkebunan Nusantara III adalah atas beban pribadi Karyawan yang proses administrasinya (Iuran dan Klaim) dibantu oleh perusahaan.
l
- Iuran Asuransi Bumi Putra Kary. Pimpinan tahun 2013 = Rp. 25.466.106,- Iuran Asuransi Bumi Putra Kary. Pelaksana tahun 2013 = Rp. 135.197.180, Jumlah = Rp. 160.663.286,-
100
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
PT Perkebunan Nusantara III Jamsostek premium illustration:
Iuran Jamsostek Karyawan PT. Perkebunan Nusantara III tahun 2013 sebagai berikut
Uraian
Tinjauan Operasional Operational Review
Description Executive Officer - Load Company Bod office staff employee - Load Company Total
Jamsostek premium realization which was paid by company in 2013 was still under the RKAP l Jiwasrawa Insurance Jiwasraya Insurance premium in PT. Perkebunan Nusantara III was charged by every employees and not become a company responsibility which the administration process (premium payment and claim) was held by our company Total of premium paid in Jiwasraya Insurance in 2013 was Rp.57.293.000, Bumi Putra Insurance Bumi Putra Insurance premium in PT. Perkebunan Nusantara III was charged by every employees and not become a company responsibility which the administation process (premium payment and claim) was held by our company. - Executive Officers Bumi Putra Insurance premium in 2013 = Rp. 25.466.106,- Staff Employees Bumi Putra Insurance premium in 2013 = Rp.135.197.180, Total = Rp.160.663.286,-
l
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
DPLK BNI Retirement Insurance Premium Program According to the BoD’s Public Letter No: 3.08/ SE/263/2009 on 13 October 2009 and Memorandum of Understanding between PT. Perkebunan Nusantara III and Financial Retirement Institution PT. BNI no: 3.08/ SPJ/10/2010 on 1 February 2010 which was about the Application of Retirement Service Program, Employees who’re recruited in 2009-Now and also the one who recruited before were actively participated in DPLK BNI Retirement Insurance Program. The premium was paid based on the capability of employees and would be charged from the employees.
l Program Pensiun Iuran Pasti DPLK BNI Sesuai Surat Edaran Direksi Nomor : 3.08/ SE/263/2009 tanggal 13 Oktober 2009 dan Surat Perjanjian antara PT. Perkebunan Nusantara III dengan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) PT. BNI Nomor : 3.08/SPJ/10/2010 tanggal 1 Pebruari 2010 tentang Pemanfaatan Layanan Program Pensiun, Karyawan yang diterima terhitung mulai tahun 2009 dan seterusnya diikutsertakan dalam Program Pensiun Iuran Pasti pada DPLK BNI, serta Karyawan lama yang besaran iurannya sesuai dengan kemampuan Karyawan yang bersangkutan dan menjadi beban Karyawan
Jumlah Peserta PPIP DPLK BNI PT. Perkebunan Nusantara III Tahun 2013
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
l
Number of Participants PPIP DPLK BNI PTPN III in 2013
RKAP | Budget Plan 2013
Realisasi | Realization 2013
Selisih | Difference
Orang | Person
Orang | Person
Orang | Person
Karyawan Pelaksana Kandir - Beban Perusahaan
47
29
(18)
Staff Employee - Load Company
Karyawan Pimpinan - Beban Perusahaan
55
12
(43)
Executive Officer - Load Company
Jumlah
102
41
(61)
Uraian
Description
Total
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
101
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
RKAP | Budget Plan 2013
Realisasi | Realization 2013
Selisih | Difference
Rp.
Rp.
Rp.
Karyawan Pelaksana Kandir - Beban Perusahaan
38.846.040
1.219.658
(37.626.382)
Staff Employee - Load Company
Karyawan Pimpinan - Beban Perusahaan
142.049.638
1.268.765
(140.780.873)
Executive Officer - Load Company
180.895.678
2.488.423
(178.407.255)
Uraian
Jumlah
Punishment Pelanggaran disiplin kerja perusahaan/PKB pada tahun 2013 akibat dari penyalahgunaan wewenang jabatan, melalaikan pelaksanaan tugas sehingga menimbulkan kerugian bagi perusahaan maupun lingkungan kerja, sanksi/hukuman telah diberlakukan berupa surat tegoran, peringatan, skorsing, degradasi dan PHK terhadap Karyawan di Kantor Direksi dan Kebun/Unit kerja, dengan rincian sebagai berikut : a. Surat Tegoran - Karyawan Pelaksana = 863 orang - Karyawan Pimpinan = 11 orang Jumlah 874 orang b. Surat Peringatan - Karyawan Pelaksana = 597 orang - Karyawan Pimpinan = 19 orang Jumlah 616 orang c. Surat Sekorsing - Karyawan Pelaksana = 42 orang - Karyawan Pimpinan = 0 orang Jumlah 42 orang d. Surat Degradasi - Karyawan Pelaksana = 4 orang - Karyawan Pimpinan = 1 orang Jumlah 7 orang e. Surat Pemutusan Hubungan Kerja - Karyawan Pelaksana = 138 orang - Karyawan Pimpinan = 1 orang Jumlah 139 orang f. Demosi - Karyawan Pelaksana = 8 orang - Karyawan Pimpinan = 1 orang Jumlah = 9 orang Jumlah keseluruhan = 1.685 orang
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Total Contribution Fund of PPIP DPLK BNI PTPN III In 2013
Jumlah Iuran PPIP DPLK BNI PT. Perkebunan Nusantara III Tahun 2013
102
Tinjauan Operasional Operational Review
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Description
Total
Punishment Company working discipline disobedient/PKB in 2013 was mostly because the autority abusement and working error which caused harm to either company or working environment. Punishment which had been given are exhartory letter, warning, suspension, degragation, and combing out to the Executive Officers in BoD and Plantation who did the disobedient, the details of the disobedient are shown below: a. Exhartory Letter -Staff Employees = 863 employees -Excecutive Officers = 11 officers Total 874 persons b. Warning Letter -Staff Employees = 597 employees -Executive Officers = 19 officers Total 597 persons c. Suspension Letter -Staff Employees = 42 employees -Executive Officers = 0 Total 42 employees d. Degradation Letter -Staff Employees = 4 employees -Executive Officers = 1 officers Total 7 persons e. Combing Out Letter -Staff Employees = 138 employees -Executive Officers = 1 officers Total 139 persons f. Demotion -Staff Employees = 8 employees -Executive Officers = 1 officers Total 9 persons Sub Total = 1.685 cases
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Data Tambahan Additional Information
Integrasi Data SDM dengan Sistem Teknologi Informasi Dalam menunjang ketersediaan data yang akurat, cepat dan efisien serta mengurangi habisnya waktu karena mengurus administrasi SDM dengan manual, PTPN III secara berkelanjutan mengembangkan system informasi SDM yang berbasis teknologi informasi dan berupaya untuk mengintegrasikan keseluruhan data SDM. Integrasi data SDM dapat digambarkan sesuai alur berikut.
1A CBRS
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Integrated HR Data with Information Technology System In order to get an accurate, quick, efficient, database and In order to minilmalize the time wasted because a dull manual HR system. PTPN III continuously developes HR Information System with IT based and make a serious effort to intefrating all of HR data. The Integration process of HR data can be shown as follow:
2
CLI
3 CBTNA
PENGUKURAN ASPEK PSIKOLOGIS & SOFT COMPENTENCY & HARD COMPETENCY
(RECRUITMENT 7 SELECTION )
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
4 CBDP (IDP)
(TRAINING NEED ANALYSIS)
(DEVELOPMENT PURPOSE)
KNOWLEDGE CENTRE
5
1B
CBCSP (ICP)
CBACT
(CAREER & SUCCESSION PLANNING )
(ASSESSMENT CENTRE)
CBPM
6
(PERFORMANCE MANAGEMENT) Inc.CBO
7 CBR
(REMUNARATION) Inc.CBO
DATA PERSONALIA DATA PERSONNEL
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
103
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Sampai dengan saat ini, PTPN III terus melengkapi informasi yang dibutuhkan ke dalam Portal Sistem Informasi. Adapun informasi yang sudah tersedia dan dapat diakses oleh seluruh Karyawan Pimpinan sesuai dengan hak level aksesnya dapat dilihat pada tabel berikut.
PTPN III is still keeping on updating the information needed into the Information System Portal. In the table below, information list that can be accessed by Executive Officers with their authorization right in each level Human Resources
Kemudahan memperoleh informasi kepersonaliaan dan menjadi sumber data untuk keseluruhan aplikasi | Ease of getting information to personaliaan and a source of data for the entire application
1
Personalia | Personnel
2
Cuti | Leave
Pencatatan hak cuti, izin untuk menjalani dan sisa cuti | Recording of leave entitlements, permits to live and leave the rest
Pengawasan terhadap realisasi cuti karyawan | Supervision of the realization of employee leave
3
Pengukuran kompetensi | Measurement of Competence
Pencatatan pengukuran kompetensi, fasilitas monitoring index kompetensi, pemasok data index kompetensi kepada remunerasi | Recording competency measurement, monitoring facilities competence index, the index data suppliers competence to remuneration
Kecepatan dalam memperoleh hasil pengukuran kompetensi yang terkait dengan program pengembangan karyawan dan remunerasi | Speed c ompetence in obtaining measurement results related to employee development programs and remuneration
4
Program Pengembangan | Program Development
Pencatatan hasil analisa kebutuhan pengembangan berdasarkan hasil pengukuran kompetensi | Recording the results of a needs assessment based on the results of the measurement of competence development
Menyediakan informasi program pengembangan kompetensi karyawan | Provides information employee competence development programs.
5
Performance Management
Pencatatan proses setiap tahapan dalam Sistem Manajemen Kinerja Berbasis Kompetensi | Recording every stage in the process of Performance Management System CompetencyBased
Menyediakan informasi tentang pencapaian kinerja dari seluruh Bagian/Distrik/Unit Kerja PTPN III | Provide information regarding the performance of the entire Section / District / Unit of Work PTPN III
6
Knowledge Management
Pencatatan knowledge hasil pengembangan, tulisan, sharing karyawan | Recording the results of the development of knowledge, writing, sharing employees
Menyediakan informasi tentang pengetahuan yang dapat diakses oleh seluruh karyawan | Provides information about the knowledge that is accessible to all employees
7
Hasil Assessment | Assessment results
Pencatatan hasil assessment karyawan | Recording the results of the assessment employee
Menyediakan informasi hasil assessment yang menjadi bahan penyusunan talent management | Provides information on assessment results are a matter of drafting talent management
Talent Management
Pencatatan karyawan yang masuk talent pool, program pengembangan dan evaluasi | Recording of incoming talent pool of employees, programsdevelopment and evaluation
Menyediakan informasi para talent sebagai bahan pengambilan keputusan dalam penetapan jabatan | Provide the information as a talentdecision making in the determination of positions
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Pencatatan data karyawan dan monitoring komposisi karyawan | Employee data recording and monitoring the composition of employees
8
104
Tinjauan Operasional Operational Review
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
9
Penilaian Kinerja | Performance Assessment
Pencatatan hasil penilaian kinerja | Recording the results of performance appraisal
Menyediakan informasi hasil penilaian kinerja yang menjadi bahan dan remunerasi | Provide information on the results of performance appraisalbe material and remuneration
10
Point Jabatan/ Kompetensi/ Kinerja | Point Position /Competence / Performance
Pencatatan point jabatan, kompetensi dan kinerja | Recording points positions, competencies and performance
Menyediakan informasi point komponen variable untuk perhitungan remunerasi | Provides information for the variable component pointcalculation of remuneration
11
Struk Gaji | Salary structure
Pencatatan hasil proses perhitungan gaji karyawan | Recording the results of the calculation of employee salaries
Menyediakan struk gaji yang dapat diprint oleh karyawan | Provide salary structure which can be printed byemployee
12
Medical Check up | Medical Check up
Pencatatan riwayat kesehatan karyawan | Recording health history of employees
Menyediakan informasi tentang kesehatan karyawan sebagai bahan pertimbangan karir karyawan | Provide information about the health of employeesinto consideration the employee’s career
13
Biaya perobatan per karyawan | The cost of the medicineper employee
Pencatatan biaya perobatan per karyawan | Recording of the medicine cost per employee
Menyediakan informasi tentang biaya perobatan untuk monitoring biaya perobatan baik tingkat unit maupun perusahaan | Provide information about the cost of the medicine formonitoring either the level of the unit cost of the medicine andcompany
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
105
Performa Penting Key Performance
106
Profil Perusahaan Company Profile
Kebijakan Strategis SDM tahun 2013 • Implementasi Sistem-sistem SDM berbasis kompetensi (CBHRM) • Implementasi Talent Management yang didukung Aplikasi Competency Expert System (CES) • Implementasi Human Resources Information system • Revitalisasi Organisasi • Pengembangan Budaya Perusahaan (Corporate Culture)
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
Laporan Manajemen Management Report’s
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Strategic Policy in 2013 • Implementation of Competence Based Human Resource Systems (CBHRM) • Implementation of Talent Management supported by Competency Expert System (CES) Application • Implementation of Human Resources Information System • Revitalization of Organization • Corporate Culture Development
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Hubungan Industrial Industrial Relation
PTPN III menyediakan mekanisme pengelolaan industrial melalui pembentukan Serikat Pekerja berdasarkan Surat Keputusan : Federasi Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara (FSPBUN) Nomor : FSPBUN/SKEP/12/V/2012 tentang ; Pengukuhan Susunan Pengurus Serikat Pekerja Perkebunan (SP-BUN) Tingkat Perusahaan PTPN III Medan periode 2012 – 2013.
PTPN III provides indusrial management mechanism throughout Workers Union establishment referring to Decree : Perkebunan Nusantara Workers Union Federation (FSPBUN) No. FSPBUN/SKEP/12/V/2012 regarding PTPN III Medan Level Perkebunan Nusantara Workers Union Federation (FSPBUN) Committee Inauguration 2012 -2013 period.
Serikat Pekerja PTPN III memiliki peran sebagai : 1. Bisnis Perusahaan (hubungan saling membutuhkan dan menguntungkan) 2. Pengawalan/Pengawasan terhadap Produksi (Aset Perusahaan) 3. Motivator Sumber Daya Manusia atau Karyawan/ti untuk peningkatan kinerja.
PTPN III Workers Union takes role as: 1. Company’s Business Partners (mutual need and beneficiary) 2. Assistance/supervision towards the production Corporate assets) 3. Human Resources or Employees Motivator to enhance performance.
Hingga akhir tahun periode (2013), Serikat Pekerja PTPN III melakukan beberapa aktivitas terkait pengelolaan hubungan industrial, misalnya : 1. Sosialisasi berkaitan dengan Perjanjian Kerja Bersama ( PKB ) 2. Rapat kerja dan sosialisasi berkaitan dengan peningkatan produktivitas hasil produksi. 3. Pelaksanaan zikir akbar yang dilaksanakan di berbagai kabupaten 4. Penilaian kinerja basis SP BUN setiap tahunnya. 5. Perjanjian Fakta integritas terkait upaya penggalian produksi
As end of period (2013), PTPN III Workers Union performed several activities related with industrial relation management, such as: 1. Socialization program related with Collective Labor Agreement ( PKB ) 2. Working meeting and socialization related with production output productivity improvement 3. Zikir Akbar event implementation at several Regents 4. Annual SP BUN based performance assessment 5. Integrity Pact related with production excavation Initiatives
Selain pembentukan Serikat Pekerja , Perusahaan juga memberikan penghargaan kepada Karyawan dalam bentuk : 1. Perjalanan rohani keJerusalem untuk karyawan/ ti umat Nasrani 2. Pelaksanaan ibadah umroh untuk karyawan/ti umat Muslim. 3. Perlombaan untuk mendapatkan penghargaan bagi penderes/pemanen terbaik 4. Perlombaan untuk penghargaan Penilaian SP BUN Basis terbaik untuk Kebun/Unit. 5. Perlombaan Kreativitas/Inovasi untuk penghargaan Karyawan yang berkarya.
Besides Workers Union establishment, the Company also provided rewards to the employees in form of: 1. Holy pilgrimage to Jerussalem for Christian employees 2. Umrah pilgrimage for Moslem employees 3. Rewarding competition for best taper/kaper 4. Rewarding competiton for Excellent employees 5. Creativity/Innovation Competition to award employees achievement.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
107
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Dukungan Teknologi Informasi Information Technology Support
108
Untuk mendukung pencapaian visi Perusahaan dan memenuhi kebutuhan bisnis, maka implementasi dan pemanfaatan TI di PT Perkebunan Nusantara III memiliki misi utama yang mencakup aspek pemenuhan informasi, bisnis proses, keunggulan produk, keunggulan SDM dan layanan yang memuaskan stakeholder, sebagai berikut:
To support company vision realization as well as to fulfill business requirement, IT implementation and utilization at PT Perkebunan Nusantara III has primary mission including information fulfillment, business process, product excellence, excellent HR and service that satisfying the stakeholders, as follows:
• Mengelola kebutuhan informasi untuk bisnis dan mengelola kebijakan untuk memastikan kriteria dan mutu informasi yang dihasilkan oleh proses TI sesuai kebutuhan bisnis, menyusun pola manajemen sehingga menghasilkan layanan TI yang berkualitas dan handal, mengelola penyelarasan proses bisnis enterprise yang enabled-by-IT. • Merancang, mengembangkan dan memelihara sumber daya TI yang dibutuhkan. • Menjalankan fungsi administrasi baik dalam pengelolaan data/informasi, pemanfaatan aplikasi bisnis dan pengelolaan infrastruktur. • Memberikan layanan bantuan dan solusi berbasis teknologi informasi.
• Managing information needed for business and also the regulation to make sure quality and criteria which are provided by IT process is approriate to the business needs, arranging management pattern to produce a good and high quality IT service, and managing stabilization in enabled-by-it enterprises business process. • Planning, developing, and controlling IT resources which is needed • Implementing a good function of administration in data management, applicating business application, infrastructure management • Providing a help-desk and solution with based on IT
Kebutuhan bisnis terhadap teknologi informasi (TI) di PTPN III secara umum bisa dikategorikan menjadi tiga, yakni: aspek peningkatan kinerja proses bisnis yang efektif dan efisien, aspek monitoring dan pengelolaan aset, dan aspek peningkatan kedekatan (intimacy) dengan stakeholder dan shareholder (pelanggan, pemasok, Kementrian BUMN, pemegang saham). Pemanfaatan TI dilakukan melalui perencanaan yang matang, dimana perencanaan diawali dengan tinjauan bisnis, pemetaan antara kebutuhan bisnis dengan TI, perumusan kebutuhan TI, penetapan strategi TI yang didukung dengan kajian trend TI dalam industri perkebunan, pendefinisan arsitektur TI yang selaras dengan arsitektur bisnis PT Perkebunan Nusantara III, yang meliputi arsitektur data/informasi, arsitektur aplikasi, arsitektur infrastruktur dan keamanan informasi, arsitektur tatakelola dan organisasi. Rencana realisasi ditetapkan dalam roadmap implementasi di wilayah Kantor Direksi, kebun, pabrik kelapa sawit, pabrik produk hilir di kawasan industri Sei Mangkei dan rumah sakit yang direncanakan akan berlangsung sampai tahun 2014 dimana akan mencakup proses transaksional (ERP), monitoring aset (GIS), relasi dengan suplier (SCM), Performance Management dan executive information dashboard.
The needs of business regarding information technology at PTPN III is generally categorized into three aspects, namely effective and efficient business process performance improvement aspect, assets monitoring and management aspect, intimacy with stakeholders and shareholders (customers, suppliers, Ministry of StateOwned Company, shareholders) aspect IT application is performed through mature planning, that is the planning started with business review, mapping between business and its requirement, IT strategy implementation supported with IT trend plantations industry, IT architecture definition is in line with PT. Perkebunan Nusantara III business architecture building, application architecture, governance, and organizational architecture. Realization plan is implemented on implementation roadmap at BoD Office, plantations, oil palms, plants, downstream product plans at Sei Mangkei industrial zone and hospital implemented will be performed until 2014 where respective process will also include a transactional process (ERP), asset monitoring (GIS), relationship with supplier (SCM), Performance Management and Executive Information Dashboard.
Penyusunan Master Plan TI mencerminkan best practice dalam COBIT (IT Services), Val IT (IT Value) dan TOGAF (IT architectural aspects). Master Plan TI PTPN III digambarkan sebagai berikut. Roadmap pengembangan TI PTPN III digambarkan sebagai berikut:
IT Master Plan preparation that reflects COBIT (IT Services), VAL IT (IT Value), and TOGAF (IT architectural aspects) best practises was pictured as below:
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Roadmap Tahapan Pengembangan TI PTPN III PTPN III IT Development Roadmap
2011
2012
2013
2014
2015
Persiapan Preparation 2. BPR & Master Data BPR & Master Data 3. Awal Implementasi Implementation
4.1 SM Logistik SM Logistic 4.2 SM Gudang SM Warehouse 4.3 Perkebunan Plantation 4.4 Pengolahan Processing 4.5 SM Akuntansi/ Keuangan SM Finance 4.6 SM Pemasaran SM Marketing 4.7 EIS Dashboard EIS Dashboard 4.8 SM SDM SM HRD 4.9 SM Perencanaan Strategis Strategic Planning 4.10 SM RS SM RS 4.11 SM Aset SM Assets 4.12 Aplikasi Group Ware Group Ware Application 4.13 Aplikasi Service Desk Service Desk Application 4.14 Aplikasi Tata Naskah Text layout Application 4.15 Aplikasi Web Portal Web Portal Application
5. Optimalisasi infrastruktur Infrastructure Optimization 6. Penguatan Organisasi dan Jumlah Organizational Strengthening and Total
4.16 SC M SCM 4.17 Kawasan Industri Industrial Area 7. Security & DRC Security & DRC
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
109
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Struktur Organisasi Organization Structure
Kepala Bagian Head Of Division
Kepala Urusan Manajemen Risiko
Kepala urusan Sistem Manajemen & Sustainability
Kepala Urusan Evaluasi & Pengembangan TB
Head of Risk Management Division
Head of Management & Sustainability Division
Head of Evaluation & TB Management
Staf urusan Identifikasi dan penilaian Identification and Assessment Bureau Staff
Manajemen Representative (MR) Management Representative (MR)
Staf Urusan Sistem Manajemen Manajemen System Bureau Staff
Staf urusan Perumusan dan Evaluasi
Staf urusan Pengukuran & Review Kinerja
Formulation and Evaluation Bureau Staff
Performance Assessment & Measurement Bureau Staff
Staf Urusan SMK3 Occupational Health and Safety Bureau Staff
Staf Urusan Sustainability Sustainability Bureau Staff
Kepala Urusan Sistem Informasi Head of Information System Division
Kepala Urusan Piranti Keras Head of Hardware Division
Staf Urusan Perencanaan Program Aplikasi
Staf Urusan Inv. Jaringan Layanan dan Help Desk
OPEX & OCO Bureau Staff
Application Program Planning Bureau Staff
Help Desk and Sevices Network Inventory Bureau Staff
Staf Urusan CBHRM, GFI & CRM
Staf Urusan Implementasi Program
Staf Urusan OPEX & OCO
CBHRM, GFI & CRM Bureau Staff
Program Implementation Bureau Staff
Staf Urusan Evaluasi dan website & Perencanaan Basis Data Website Evaluation & Database Planning Bureau Staff
Staf Urusan Inv. Jaringan Manajemen dan Kebijakan TI IT Policy and Manajement Network Inventory Bureau Staff
Staf Urusan Pemeliharaan Piranti Keras & Pengembangan Sumber Daya TI IT Resources Development and Hard Device Maintenance Bureau Staff
Staf Urusan Inv. Jaringan Administrasi Sumber Daya TI IT Resources Administration Network Inventory Bureau Staff
110
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Program Teknologi Informasi Salah satu penerapan Teknologi Informasi di Perusahaan selama tahun 2013 yaitu melalui aplikasi balanced scorecard, yaitu pengukuran kinerja suatu dari 4 (empat) perspektif, Perspektif keuangan (financial), Perspektif pelanggan (customer), Perspektif proses internal (internal process), Perspektif pembelajaran & pertumbuhan (learning and growth).
Information Technology Program One of application of Information Technology in the Company during 2013, was namely the balanced scorecard application which measured the performance one of the 4 (four) perspectives, the financial perspective (financial), customers perspectives internal process perspective, and the learning and growth perspective
Dalam melakukan pemetaan tujuan terhadap balanced scorecard ini, mengacu ke kerangka COBIT 4.1. Dimana kerangka COBIT 4.1 tersebut telah divalidasi pada berbagai macam perusahaan baik dari sisi sektor usaha, geografi dan skala perusahaan untuk membantu menyelaraskan antara tujuan bisnis (business goals) dengan tujuan TI (IT goals) yang akan dilakukan kemudian.
In mapping the goal towards this balanced scorecard, it was referred to the COBIT 4.1 framework. COBIT 4.1 framework had been validated on various kinds of companies both in the business sector, geography and in company scale, to help align between business purposes (business goals) with the purpose of IT (IT goals) that would be done later.
Sesuai dengan perkembangan bisnis dan kebutuhan dari masing-masing aplikasi yang telah digunakan, maka arsitektur infrastruktur juga turut mengalami perubahan. Saat ini arsitektur infrastruktur yang digunakan yaitu centralized architectures (arsitektur terpusat). Dimana system aplikasi dan basis data ada pada kantor pusat, yang selanjutnya didistribusikan melalui jaringan berbasis web.
In accordance with the development business and needs of each of the applications that had been used, the infrastructure architecture also had changed significantly. Currently infrastructure architecture used was centralized architectures, in which the application systems and database existed in the central office, which then distributed through a web-based networking.
Sesuai arsitektur tersebut maka telah dipasang ruang data (data center) yang berfungsi sebagai system yang mengelola data perusahaan. Dalam implementasinya, data diakses melalui jaringan, dimana jaringan tersebut dibagi kedalam dua kelompok utama yaitu jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network). Pengakses jaringan LAN berada pada lokasi unit Kantor Direksi di Medan, sedangkan jaringan WAN adalah seluruh unit yang dikoneksikan melalui MPLS (Multiprotocol Label Switching) secara VPN (Virtual Private Network).
In appropriate of that architecture, a data center had been fitted serving and managing company data. In its implementation, data was accessed over a network, in which the network divided into two main groups, namely the LAN network (Local Area Network) and WAN (Wide Area Network). LAN network was accsessed at directors office unit in Medan, while the WAN network was at the entire units connected via MPLS (Multiprotocol Label Switching) in the way of VPN (Virtual Private Network).
Dengan mengandalkan interkoneksi system tersebut, aplikasi-aplikasi didistribusi melalui protocol web, sehingga memudahkan dalam operasionalnya terutama sudah tersedianya aplikasi bawaan seperti Internet Explorer ataupun Mozilla Firefox untuk mengakses aplikasi yang berbasis web tersebut.
By relying on the interconnection system, applications were distributed through a web protocol, to facilitate all operation easily, moreover there has been congenital applications such as Internet Explorer or Mozilla Firefox to access the the web-based application.
Selain ketersediaan jaringan untuk akses aplikasi yang sudah diimplementasikan, maka untuk mendukung keberlangsungan proses tersebut maka keberadaan server menjadi sangat penting. Saat ini server yang tersedia sebanyak 19 unit untuk melayani 36 Aplikasi. PTPN III telah menerapkan berbagai aplikasi Teknologi Informasi guna menunjang aspek usaha dan operasional Perusahaan, sebagai berikut:
In addition to the availability of the network to access implemented applications, to support sustainability of the process, the existency of server became very important. Currently the server was 19 units available to serve 36 applications. PTPN III had implemented various information technology applications to support the business aspects and company operational, as follows :
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
111
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
• Situs Perusahaan (www.ptpn3.co.id) Menyajikan informasi perusahaan kepada publik mengenai profil perusahaan, program/kegiatan, dan interaksi dengan pihak eksternal • eProcurement (www.ptpn3.co.id/eproc) Sistem plikasi pelelangan secara elektronik yang merupakan implementasi dari IT Governance sebagai upaya mendukung penerapan prinsipprinsip Good Corporate Governance (Transparency, Accountability, Responsibility, Independency dan Fairness) • Executive Information System(www.ptpn3.co.id/eis) Aplikasi yang menyediakan informasi dalam membantu eksekutif menganalisa dan mengambil keputusan • Portal BUMN Menyajikan informasi perusahaan kepada publik mengenai profil perusahaan, program/kegiatan, dan interaksi dengan pihak eksternal yang dikelola oleh Kementerian BUMN dengan seluruh BUMN . 1. Keterdukungan Sistem Aplikasi dengan Proses Bisnis per Bidang 1.1. • • • • • • •
Tanaman/Teknik/Teknologi Produksi Lapangan Harian (Karet/K.Sawit) Produksi Olah Harian (PKS/PPK) Computerized Maintenance Management System (CMMS) Kelas Afdeling Pemupukan dan Hama Penyakit Tanaman Statistik Panen (Karet/K.Sawit) Inventaris Bangunan Sipil
1.2. SDM/Umum • SDM • Competency Level Index (CLI) • Competency Based Development Plan • Competency Based Performance Management (CBPM-SMKBK) • Knowledge Management Index • Leadership Index • Corporate Culture Index • Pusdiklat Database • Rubrik Hukum • Risk Management • Pengarsipan Surat • Daftar Rekanan • Remunerasi (Strata IV s/d VII) • Penggajian (Strata I s/d III) • Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) • Knowledge Management • Assessment Database • Prosedur dan Instruksi Kerja/Pedoman Umum/ Nomenklatur/Job Description/PKB/Peraturan dan Perundangan/Struktur Organisasi/K3 1.3. Keuangan/Pemasaran
112
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
• Company Website (www.ptpn3.co.id) Providing company’s information for public use which is related to company’s profile, program/ activity, and interaction with external parties • eProcurement (www.ptpn3.co.id/eproc) It’s an online auction application which is implemented from IT Governance. This is an effort to support Good Coorporate Governance principal (Transparency, Accoutibiliity, Responsibility, Independency, and Fairness) • Executive Information System (www.ptpn3.co.id/ eis) Application that provides information in order to help the executives in analysing and in desicion considering • State-Owned Company Portal Providing information for public use which is related company’s profile, program/activity, and interaction with external parties, which is managed by Ministary of State-Owned Company in associated with all State-Owned Company. 1. Application System Business Support with Business Process of Each Division 1.1. Plantation/Technic/Technology • Daily Production (Oil Palm/Rubber) • Daily Manufactured Production (PKS/PPK) • Computerized Maintenance Management System (CMMS) • Afdelling Class • Fertilization and Plant Disease Harvested Plant • Statistic (Rubber/Oil Palm) • Civil Building Inventory 1.2 Human Resources/ General Affair • Human Resources • Competency Level Index (CLI) • Competency Based Development Plan • Competency Based Performance Management (CBPM-SMKBK) • Knowledge Management Index Leadership Index • Corporate Culture Index • Pusdiklat Database • Legal/Law Rubric • Risk Management • Letter Archieving • Partner Listing • Remuneration (IV-VII) • Remuneration (I-III) • Hospital Information System Knowledge Management • Assessment Databasse • Standart Operational procedule / Guideline / Nomenclature / Job Description / PKB / Regulation / Organization Structure/K3
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
• Sistem Informasi Akuntansi Perkebunan (SIMAP-N3) • Finansil (Persediaan) • Aktiva • Kas dan Bank • Daftar Harga Barang dan Bahan • PKBL • RKAP • Penjualan Komoditi (Ekspor/Lokal) • Penerimaan Uang Penjualan Komoditi
TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI Dalam menerapkan Tata Kelola TI, diperlukan sebuah model standar tata kelola yang representatif dan menyeluruh, yang mencakup masalah perencanaan, implementasi, operasional dan pengawasan terhadap seluruh proses TI. Penggunaan standar Tata Kelola TI akan memberikan manfaat sebagai berikut : • The Wheel Exists - Penggunaan standar yang sudah ada dan mapan (mature) akan sangat efisien, sehingga perusahaan tidak perlu mengembangkan sendiri suatu kerangka kerja dengan mengandalkan pengalamannya sendiri yang tentunya sangat terbatas. • Structured - Standar menyediakan suatu kerangka kerja yang terstruktur yang mudah dipahami dan diikuti manajemen. Kerangka kerja yang terstruktur dengan baik akan memberikan setiap orang pandangan yang relatif sama. • Best Practices - Standar telah dikembangkan dalam jangka waktu yang relatif lama dan melibatkan ratusan orang dan organisasi diseluruh dunia. Pengalaman yang direfleksikan dalam model-model tata kelola yang ada tidak dapat dibandingkan dengan suatu usaha dari satu perusahaan tertentu. • Knowledge Sharing - Dengan mengikuti standar yang umum, manajemen akan dapat berbagi ide dan pengalaman antar organisasi melalui user groups, website, majalah, buku dan media informasi lainnya. • Auditable - Tanpa standar baku, akan sulit bagi auditor, terutama auditor dari pihak ketiga untuk melakukan kontrol secara efektif. Dengan adanya standar, maka baik manajemen maupun auditor memiliki dasar yang sama dalam melakukan pengelolaan TI dan pengukurannya.
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
1.3. Finance/Marketing • Plantation Accounting Information on System • Financial (supply) • Activa • Bank and Cash • Material and Goods Pricing List • PKBL • RKAP (Budget Plan) • Commodity Sales (Export/Demostic) • Commodity Sales Revenue
IT MANAGEMENT In order to implement IT Management, a universal and representative standard management model is needed, which can cover all planning matters, implementation, operation, and monitoring of the IT process. Benefits of IT Management: • The Wheel Exists - Using a mature standard would be very efficient, which will make the company don’t need to develop a new working system with a trial-error principal. • Structured - standard which provides a structured working system which will be easily to be understood and to be followed by management. A structured working system will provide an equal paradigm. • Best Practices - standard which has been developed in a long time period and involving hundreds people and organization around the world. An experience which is reflected in existing management models can’t be compared with an effort from a Company • Knowledge Sharing - By following a general standard, a management will be able to do an idea sharing and an interorganization experience through user groups, website, magazine, book, and another information media • Auditable - Without a quality standard, auditor will find a difficulty in auditing, especially the auditor that comes from the third parties for controlling effectively. The existence of standard, so whether management and auditor can get an equal fondation in IT Management and measurement.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
113
Performa Penting Key Performance
114
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Saat ini telah banyak dikembangkan model standar Tata kelola TI. Setiap standarmemiliki fokus penekanan yang berbeda-beda serta kelebihan dan kekurangan masingmasing. Beberapa model standar Tata Kelola TI yang banyak digunakan pada saat ini, antara lain: • Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commission (COSO) • The International Organization for Standardization/ The International Electrotechnical Commission (ISO/IEC 17799) • The Information Technology Infrastructure Library (ITIL) • Control Objectives for Information and Related Technology (Cobit)
Nowadays, many IT Management standard models have been developed. Every standard has difference concerns. Some IT Management standard models that is widely used are:
Cobit merupakan standar yang paling baik dalam hal teknis dan operasional serta kelengkapan proses-proses TI di dalamnya dibandingkan standar-standar lainnya.
Cobit is the best technical , IT process, and operational standard compared to another standard
Rancangan IT Governance Tata Kelola TI sebagai praktik/seni mengarahkan dan mengendalikan jalannya organisasi TI melalui sistem, struktur, proses dan mekanisme yang berjalan dalam rangka menciptakan nilai dan output sesuai dengan tujuan dan kepentingan para pihak dengan memperhatikan prinsip umum dan kepatuhan terhadap norma dan aturan yang berlaku. Melalui pekerjaan implementasi IT Governance di lingkungan PTPN III ini telah disusun pula kebijakan-kebijakan dan prosedurprosedur tata kelola TI sebagai keluaran/output yang penting dalam pelaksanaan IT Governance di PTPN III.
IT Governance Planning IT Management is a practice/art in guiding and controlling an IT Organization through systems, structures, process, and mechanism which run in order to create output and value which appropriate to the goal and the stakeholders need by paying attention to the general principal and norm and obedient regulation. Through the implementation of IT Governance in PTPN III, nowadays there are procedures and regulations of IT Management as an important output in the IT Governance implementation in PTPN III
Rencana Jangka Pendek • Monitoring Pabrik (remote sensing dan tracking system) - Dapat memonitor posisi level storage di PKS dan produksi secara online. - Dapat memonitor pergerakan truck pengangkut CPO dari pabrik menuju pelabuhan secara online. - Mencegah terjadinya pencurian dan kehilangan produksi. • GIS (Geographical Information System) - Monitoring areal perkebunan secara online - Sistem informasi perkebunan berbasis teknologi informasi - Meningkatkan akurasi dalam penggunaan pupuk, jumlah tegakan pokok serta produksi.
Short Term Planning • Mills/Factory Monitoring (remote sensing and tracking system) - Able to monitor storage level position at PKS and production online - Able to monitor CPO carrier truck movement from factory to the harbour online - Stealing and production loss preventing online
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
• Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commission (COSO) • The International Organization for Standardization/ The Internation Electrotechnical Commission (ISO/IEC 17799) • The Information Technology Infrastructure Library (ITIL) • Control Objectives for Information and Related Technology (Cobit)
• GIS (Geographical Information System) - Online plantation areal monitoring - IT based plantation information system - Improving the accuracy of fertilizator usage, trees quantity, and production
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
115
116
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
117
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tinjauan Makro dan Industri Macro and Industry Overview
118
Gambaran Umum Makro Ekonomi Indonesia Tahun 2013 Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2013 berada dalam tren melambat dipengaruhi oleh kondisi global yang tidak sesuai harapan dan topangan struktur ekonomi domestik yang tidak mendukung. Ekonomi global yang melambat dan dibarengi oleh harga komoditas global yang menurun mendorong perbaikan kinerja ekspor riil menjadi tidak terlalu kuat. Ekspor yang belum kuat dan ketidakpastian yang masih tinggi pada gilirannya menurunkan investasi, khususnya investasi nonbangunan. Namun, pada sisi lain konsumsi rumah tangga masih cukup besar didorong kelompok kelas menengah yang membesar. Di tengah topangan kapasitas industri domestik yang belum memadai, kondisi ini pada gilirannya mendorong impor masih tercatat cukup besar. Berbagai kondisi tersebut kemudian berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi yang berada dalam tren menurun sehingga tumbuh 5,8% pada tahun 2013 dan dibarengi oleh sumber pertumbuhan yang kurang berimbang.
General Macro-Economy Overview of Indonesia in 2013 Indonesia economic growth in 2013 has been in a slowing trend which was affected by unexpected global conditions and unsupported domestic economic structure. A slowing trend in global economy and decreasing trend of global commodities had become an enervating factor in real export performance rehabilitation. A weak export and uncertainty also became a factor which reducing investment interests, especially in non-constructing investment. But, in the other side home consumptions has increased which was pushed by the increasing of middleclass society. In the middle of insufficient capacity of domestic industries, this condition pushed the increasing of import rate. Those several conditions were affecting to the economic growth which was in decreasing trend, only 5.8% of growth was made and it was also followed by unequal growth resources.
Dinamika perekonomian global juga berpengaruh pada kinerja perekonomian berupa tren pertumbuhan ekonomi yang melambat sejak triwulan awal, sehingga untuk keseluruhan tahun tercatat 5,8%, melambat dari pertumbuhan tahun 2012 sebesar 6,2%. Pelemahan pertumbuhan ekonomi tersebut bersumber dari investasi yang melambat sejak awal tahun akibat menurunnya persepsi keyakinan pelaku bisnis terhadap perlambatan ekonomi. Sementara ekspor masih tumbuh terbatas sejalan dengan masih lemahnya pertumbuhan ekonomi dunia dan penurunan harga komoditas global. Sebaliknya, konsumsi masih tumbuh stabil dan tidak banyak terpengaruh oleh kondisi global, serta masih menjadi mesin utama pertumbuhan ekonomiTekanan inflasi 2013 meningkat cukup tinggi dipicu kenaikan harga pangan dan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi serta beberapa permasalahan struktural yang masih mengemuka. Bank Indonesia memperkuat bauran kebijakan guna memastikan inflasi dapat segera kembali ke lintasan sasaran 4,5±1% dan 4,0±1% pada 2014 dan 2015, serta meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah. Respons kebijakan tersebut dapat segera mengendalikan inflasi ke pola normal sejak September 2013 dan mendorong inflasi keseluruhan tahun 2013 tidak melebihi angka dua digit seperti yang terjadi pada periode-periode saat terjadi kenaikan harga BBM bersubsidi di 2005 dan 2008.
Global economy dynamic was also affected to a slowingincreasing trend in economic performance, which slowed down since the first quarter and only made 5,8% in 2013. This number is still under the growth in 2012 which was 6,2%. The decreasing trend of economic growth was sourced from a slowing shifting in investations which had occured since the beginning of the year because of the reduction of perception in business subjects. While export was still limitedly developed, which proportional with the economic growth and the decreasing of global commodities price. Oppositely, consumption interest was still growing stable and not much affecting on global condition, and still become the primary machine of economic development. Inflation in 2013 had increased significantly; this was affected by the increasing of foods and subsidized gasoline price, and also affected by some unsolved structural problems. Bank of Indonesia had strengthened their regulation to assure the inflation is going to back its target 4,5± 1% and 4,0 ±1% in 2014 and 2015, and also strengthened the coordination with government. The responsive regulation which had been done can control the inflation sooner as it's regulated to its normal pattern since September 2013 and not pushing 2013 inflation beyond 2 digits which was like what did happen in 2005 and 2008 where the subsidized gasoline price was increased
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Kepada harga kelompok barang-barang lain seperti tarif transportasi. Pada saat bersamaan, inflasi volatile food pada bulan Juni-Agustus 2013 juga meningkat akibat dampak lanjutan kenaikan harga BBM bersubsidi dan gangguan produksi dalam negeri akibat masa panen yang mundur. Kenaikan harga di kedua kelompok tersebut pada gilirannya memberikan dampak lanjutan kepada inflasi inti yang kemudian secara keseluruhan mendorong inflasi pada Agustus 2013 naik menjadi 8,8%.
to the other commodities price like transportation. In the similar period volatile food inflation in Juni-August 2013 had also been increased as the continuous impact of the increment of subsidized gasoline price and domestic production disruption that were affected by the decreasing of harvesting productivity. The increased price in 2 group of commodities gave a several continuous impact to the core of inflation which later generally pushed the core of inflation to be increased to the level of 8,8% in August 2013.
Rupiah pada 2013 berada dalam tren melemah akibat kinerja Neraca Pembayaran Indonesia yang menurun. Tekanan pelemahan rupiah terutama meningkat sejak Mei 2013 dipicu dari sisi eksternal oleh rencana pengurangan stimulus moneter di AS dan dari sisi domestik oleh ekspektasi inflasi yang meningkat, serta persepsi negatif investor terhadap defisit transaksi berjalan. Tekanan pelemahan rupiah mulai mereda pada triwulan IV 2013 ditopang respons bauran kebijakan Bank Indonesia, termasuk kebijakan nilai tukar, yang diarahkan untuk menurunkan tekanan inflasi dan defisit transaksi berjalan. Respons kebijakan pemerintah untuk mengendalikan defisit transaksi berjalan juga berkontribusi pada meredanya tekanan terhadap rupiah.
In 2013, Rupiah was also found in a decreasing trend which was caused by the bad performance in Indonesia Payment Scale. The pressure of weakened Rupiah especially the one which had increased since 2013 were affected by the external side effect of monetary stimulus in the US and from the domestic sides by the expectation of inflation which increased, and also negative perception of investor toward current transaction deficit. Rupiah weakened trend since the quadrant IV 2013, was supported by joint respond of Bank of Indonesia, including currency exchange regulation, which appointed to reduce inflation stress and current transaction deficit. Government regulation responds in controlling the deficit of current transaction which contributed to the reduction of Rupiah stress .
Kondisi Industri Perkebunan Indonesia Sektor pertanian tumbuh melambat pada tahun 2013 akibat melambatnya permintaan ekspor komoditas berbasis perkebunan kelapa sawit dan rendahnya produksi padi pada tahun 2013. Pertumbuhan sektor pertanian 2013 mencapai 3,5%, sedikit lebih rendah dari pola historis 2003-2012 sebesar 3,6%. Terbatasnya pertumbuhan negara tujuan utama ekspor CPO yaitu China dan India menjadi faktor utama melambatnya kinerja subsektor perkebunan kelapa sawit.
Plantation Industry Condition in Indonesia
Agriculture sector had slowed in 2013 which caused by the slowing trend of commodities export demand which based on the oil palm plantation and the low trend of paddy production in 2013. Economy development in agricultural sector in 2013 reached 3,5%, a little bit lower than historical pattern of 2003-2012 which were 3,6%. The limited growth of CPO primary destination countries which were China and India has become the main factor of subsector performance of Oil Palm Plantation.
Tahun 2013 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi industri kelapa sawit baik di dalam negeri maupun luar negeri. Tekanan harga minyak sawit mentah/crude palm oil (CPO) di pasar global berlangsung sepanjang tahun. Harga CPO hanya berada di harga rata-rata US$ 841,71 per metrik ton. Volume ekspor CPO dan PKO beserta produk turunannya pada 2013 ini mencapai 21,2 juta ton, atau naik 16% dibandingkan dengan tahun lalu 18,2 juta ton. Adapun produksi CPO dan turunannya 2013 diprediksi mencapai 26 juta ton atau turun 1,9% dibandingkan dengan produksi tahun lalu sebesar 26,5 juta ton.
In 2013 was a year with a full of challenge for Oil Palm Industries either in domestic or abroad. Fuel price stress of CPO in global run along the year. CPO was only stand still in USS 841,71 per metric ton, Export volume of CPO and PKO and its derivative was 21,2 Million tons in 2013, or increased 16% compared with the previous year which 18,2 million tons. The production of CPO and its derivative in 2013 had predicted to reach 26 million or decreased 1,9% compared with the previous year production which was 26,5 million ton.
Ekspor CPO dan turunannya pada Desember 2013 mencapai 2,02 juta ton atau naik 0,5% dibandingkan
CPO and its derivative export in December 2013 reached 2,02 million ton or increased 0,5% compared with the
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
119
Performa Penting Key Performance
120
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
dengan bulan lalu sebesar 2,01 juta ton. Sementara jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu meningkat 6,5% atau sebanyak 123,75 ribu ton dari 1,89 juta ton Desember 2013. Negara tujuan ekspor terbesar masih diduduki India, negara Uni Eropa dan China. Ekspor ke India tercatat meningkat 7,3% menjadi 568,31 ribu ton dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Kenaikan ekspor yang cukup siginifikan juga dibukukan oleh negara Uni Eropa yaitu sebesar 14,2% dari 349,52 ribu ton bulan lalu menjadi 398,89 ribu ton pada Desember lalu. Sebaliknya ekspor ke China mengalami penurunan 5,9% dari 306,73 ribu ton bulan lalu menjadi 288,67 ribu ton.
previous year which was 2,01 million ton. When it's compared with the same period in the previous year it was increased 6,5% or 123,75 thousand ton from 1,89 millions tons in December 2013. The biggest export destinations were still positioned by India, European Union countries, and China. Export to India had increased 7,3% to become 568,31 tons if it compared with the previous month. A significant increment of export rate had also been booked by European Union countries which was 14,2% of increment from 349,52 thousand tons which occurred in previous month into 398,98 thousand tons in the last December. Meanwhile, export rate to China had decreased 5,9% from 306,73 thousand tons which occurred in the previous month into 288,67 thousand tons.
Sementara itu, sepanjang tahun 2013, harga rata-rata CPO USS 841,71 per metrik ton (Cif Rotterdam). Jika dibandingkan dengan harga rata-rata tahun lalu US$ 1.028,40 per metrik ton, kita bisa melihat bahwa harga mengalami tekanan yang cukup berat dengan penurunan sekitar 18%. Tekanan penurunan harga disebabkan krisis ekonomi yang berkepanjangan di negara Uni Eropa. Dampak dari krisis ini adalah lemahnya daya beli sehingga permintaan melemah. Selain itu, pembeli utama CPO Indonesia yaitu India mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi disertai pelemahan mata uangnya dan Cina mengalami perlambatan ekonominya. Hal ini ditambah dengan akumulasi pasokan yang berasal dari stok dan produksi yang dimiliki Indonesia menambah tekanan pada harga.
Moreover, in 2013, the average price of CPO per metric tons was booked as US$ 841,71 per metric tons (Cif Rotterdam). If it’s compared with previous year price which was US$ 1.028,40 per metric tons, we can see the price was decreased significantly with 18% of decrement. The decreasing trend was affected by the continuous impact of European Countries crisis. The impact was the decrement in demands. Moreover, Indonesian CPO main buyer namely India had occurred a slowing trend in economic growth and the weakened in their currency and in China,it had also occurred a slowing trend in economic growth. This was worsened by supply accumulation which from production and stock which owned by Indonesia added a several tensions in price.
Pelemahan harga juga diperkirakan sebagai akibat dari penurunan hingga pembebasan pajak ekspor dan dihilangkannya quota ekspor CPO oleh Malaysia, inkonsistensi mandatori penggunaan biodiesel berbahan baku minyak sawit di Uni Eropa, dan kampanye negatif terhadap minyak kelapa sawit.
Price weakened was observed as the impact of decrement and exemption of export tax and the removal of CPO quota by Malaysian Government, mandatory inconsistency of usage of Palm Oil based Biodiesel in European Union, and negative campaigns toward the palm oil.
Dampak dari tekanan harga dan perlambatan permintaan global adalah turunnya nilai ekspor CPO. Nilai ekspor CPO dan turunannya pada tahun 2013 per November sebesar 17,563 miliar dollar AS, dan per Desember diperkirakan 19,113 miliar dollar AS. Angka sebelumnya, di tahun 2012 tercatat 21,299 miliar dollar AS. Artinya nilai ekspor CPO dan turunannya pada tahun 2013 turun sekitar 10% dibanding tahun 2012
An impact of stressing and slowing trends of global demands is the decrement of CPO export rate. The CPO export rate in 2012 booked as 21,229 Billion US Dollar. It means the CPO and its derivative product in 2013 had decreased 10% as the comparison of 2012.
Di tahun 2013 sejumlah masalah dalam negeri yang dihadapi industri sawit nasional adalah sebagai berikut: 1. Kepastian Hukum menyangkut lahan/tata ruang dan masih terdapat kebun-kebun lama yang sudah HGU banyak mengalami masalah tumpang tindih dengan kawasan hutan.
In 2013, a several domestic problems which were faced by national palm oil industry are as follow: 1. Legal Certainty which was about lots/layout and there were some plantations were having a dispute with forestry area.
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
2. Infrastruktur belum mengalami kemajuan yang menyebabkan naiknya biaya transportasi. 3. Perpanjangan Moratorium ijin baru melalui Inpres No. 6 Tahun 2013 pada Hutan Alam Primer dan Lahan Gambut, yang pastinya telah menghambat ekspansi perkebunan sawit di Indonesia melambat hingga 50 %. 4. Terbitnya beberapa regulasi baru yang menghambat perkembangan industri sawit seperti permentan 98/2013 yang membatasi luasan lahan perkebunan per grup perusahaan, dll. 5. Kampanye negatif dari dalam dan luar negeri dimana di beberapa negara Eropa akan melaksanakan food labeling dan pemberlakuan biodiesel anti dumping duty.
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
2. Infrastructure didn’t have a lot of developing progress which affecting increment in transportation expense. 3. Moratorium of new permission through Inpres No. 6 Year 2013 which was about Primary Natural and Peat Forests, which slowing the expansion of Oil Palm Plantation in Indonesia up to 50%. 4. The ratification of some new regulations which resisted Oil Palm Industry, for example: Permentan 98/2013 which limited the area of plantation per company groups, etc. 5. Negative campaign either from domestic or foreign countries where some European countries had done a food labelling and Biodiesel Anti-Dumping duty enforcement.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
121
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tinjauan Kinerja per Segmen Usaha Performance per Business Sector Overview
122
Gambaran Singkat Rencana Kinerja Operasional Perusahaan
Performance Operational Plan Illustration
Kondisi Umum Harga jual rata-rata komoditi karet tahun 2013 sebesar Rp.27.631,86/kg berada diatas RKAP-P tahun 2013 sebesar Rp.662,96/kg atau 2,46%, demikian juga halnya dengan harga jual rata-rata komoditi kelapa sawit yaitu sebesar Rp.6.700,32/kg berada diatas RKAP-P tahun 2013 sebesar Rp.434,11/kg atau 6,93%, namun kontribusi total hasil penjualan mencapai Rp.5.692.543 juta atau berada dibawah RKAP-P tahun 2013 sebesar Rp.318.015 juta atau 5,29%.
General Condition The average price of rubber commodity in 2013 was Rp.27.631,86/kg which was Rp.662,96/kg or 2,46% above the 2013 RKAP-P, likewise the rubber, the average price of oil palm commodity had also increased which was Rp.6.700,32/kg and Rp.434,11/kg or 6,93% above the RKAP-P, but the total contribution of selling product achieved Rp.5.692.543 Million or was Rp.318.015 million or 5,29% under the RKAP-P.
Upaya efisiensi tetap dilakukan tanpa mengurangi kultur teknis tanaman sehingga memberikan dampak terhadap penurunan biaya produksi. Disisi lain tingkat kehilangan produksi di lapangan berangsur menurun, namun penggarapan lahan oleh rakyat masih merupakan ancaman yang senantiasa harus diwaspadai.
Efficiency improvement effort was still done without reducing the plant technical culture which give an impact in decreasing of production cost. In the other side, the production losing rate was slowly disappeared, but the land larceny still became a serious treat which have to be aware of.
Gambaran Singkat Kinerja Perusahaan Pada tahun 2013 PT. Perkebunan Nusantara III dan Entitas Anak (Konsolidasi) menghasilkan laba sebelum PPh tahun 2013 sebesar Rp.601,19 milyar, bila dibanding realisasi tahun 2012 mengalami penurunan sebesar Rp.563,40 milyar atau 48,38% dan dibanding RKAP-P berada dibawah sebesar Rp.352,53 milyar atau 36,96%.
Business Performance Review In 2013, PT. Perkebunan Nusantara III and its subsidiaries (consolidation) had obtained profits which was Rp. 601,19 Billion before the Income Tax , if it’s compared with the 2012 realization, it has decreased Rp. 563,40 Billion or 48,38% and according to 2013 RKAP-P the income didn’t achieve the target which was Rp. 352,53 Billion or 36,69% lower.
Hasil penjualan sebesar 13,39% berasal dari penjualan ekspor dan sisanya sebesar 86,61% merupakan hasil penjualan lokal.
13,39% of our profit was from the export sales, and the rest or 86,61% of it was from domestic sales.
Total aktiva per 31 Desember 2013 (Konsolidasi) sebesar Rp.11.016,57 milyar, bila dibandingkan dengan per 31 Desember 2012 sebesar Rp.10.208,93 milyar mengalami kenaikan sebesar Rp.807,64 milyar atau 7,91%.
Total of activa on 31 December 2013 (Consolidation) was Rp. 11.016,57 Billions, and if it’s compared with activa on 31 December 2012 it had increased for Rp. 807,64 Billion or 7,91%
Penilaian kinerja perusahaan tahun 2013 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : KEP-100/MBU/2002 tanggal 04 Juni 2002 dan Keputusan RUPS PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) tentang Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun Buku 2013, tanggal 17 Januari 2013 dan Surat Persetujuan Revisi RKAP Nomor : S-634/MBU/2013 tanggal 09 Oktober 2013 adalah sebagai berikut : l Nilai Skor Aspek Keuangan = 61,50 l Nilai Skor Aspek Operasional = 13,00 l Nilai Skor Aspek Administrasi = 15,00 Total Nilai Skor = 89,50
Company performance assessment in 2013 which according to the State-Owned Company Bill of Decision No: KEP-100/MBU/2002 on 4 June 2002 and RUPS PT. Perkebunan Nusantara III (persero) decision which is about the Ratification of 2013 Company Working and Budgeting plan, on 17 January 2013 and RKAP Revision Bill No: S-634/ MBU/2013 on 9 October 2013 are as follow:
Berdasarkan hasil penilaian diatas, tingkat kesehatan perusahaan untuk tahun 2013 dikategorikan Sehat AA (Double A) dengan total nilai skor 89,50.
According to the result, our company healthiness level is categorized as AA Healthy (Double A) with the score of 89,50.
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
l l l
Financial Aspect Score = 61,50 Operational Aspect Score = 13,00 Administration Aspect Score = 13,00 Total Score = 89,50
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Acreage The commodity that was cultivated by PT. Perkebunan Nusantara III in 2013 consisted of rubber and oil palm cultivation which total area of 160.317,44 ha, which 38.439,28 ha of Rubber plantation, 106.295,13 ha of Oil Palm plantation and 15.583 ha for another usage, as follow:
Luas Areal Komoditi yang diusahakan oleh PT. Perkebunan Nusantara III tahun 2013 terdiri dari budidaya karet dan kelapa sawit dengan luas keseluruhannya 160.317,44 ha, yang terdiri dari Karet seluas 38.439,28 ha, Kelapa Sawit seluas 106.295,13 ha dan areal lain-lain seluas 15.583,03 ha dengan perincian sebagai berikut :
Uraian
Realisasi | Realization 2012
Budget Plan
2013
Realisasi | Realization 2013
1
2
3
4
RKAP-P |
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Perbandingan | Comparation (%) 5 = 4/2
Description
6 = 4/3
Luas Areal (Ha) Tanaman Menghasilkan
Mature Plantations
- Karet
23,908.83
23,202.19
23,197.74
97.03
99.98
- Rubber
- Kelapa Sawit
75,775.84
81,642.16
81,592.62
107.68
99.94
- Palms
99,684.67
104,844.35
104,790.36
105.12
99.95
Jumlah Tanaman Belum Menghasilkan
Total Immature Plantations
- Karet
11,619.20
12,602.48
12,517.76
107.73
99.33
- Rubber
- Kelapa Sawit
24,116.17
21,793.16
21,755.75
90.21
99.83
- Palms
35,735.37
34,395.64
34,273.51
95.91
99.64
Jumlah
Total Replanting/Conversion/ New Plantations
Tanaman Ulang/TK/TB - Karet
2,844.42
2,685.25
2,688.03
94.50
100.10
- Kelapa Sawit
4,603.66
2,947.49
2,840.36
61.70
96.37
- Palms
Jumlah
7,448.08
5,632.74
5,528.39
74.23
98.15
Total
1,802.00
-
-
-
-
1,802.00
-
-
-
-
Non-productive Area
Areal Tidak Produktif (ATP) - Kelapa Sawit Jumlah
- Rubber
Jumlah Areal Kebun Sendiri
- Palms Total Own Plantations Total Area
38,372.45
38,489.92
38,403.53
100.08
99.78
- Rubber
- Kelapa Sawit
106,297.67
106,382.81
106,188.73
99.90
99.82
- Palms
Jumlah
144,670.12
144,872.73
144,592.26
99.95
99.81
Total
29.46
29.46
35.75
121.35
121.35
- Karet
Seedings
Bibitan : - Karet - Kelapa Sawit Jumlah
133.90
133.90
106.40
79.46
79.46
163.36
163.36
142.15
87.02
87.02
- Kelapa Sawit Jumlah Areal Lain-lain Jumlah Luas Areal PTPN III
- Palms Total Total Own Plantations Area
Jumlah Kebun Sendiri - Karet
- Rubber
38,401.91
38,519.38
38,439.28
100.10
99.79
- Rubber
106,431.57
106,516.71
106,295.13
99.87
99.79
- Palms
144,833.48
145,036.09
144,734.41
99.93
99.79
16,246.58
16,043.97
15,583.03
95.92
97.13
Other Area
161,080.06
161,080.06
160,317.44
99.53
99.53
Total PTPN III Area
Luas areal tanaman PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) tahun 2013 berada dibawah RKAP-P tahun 2013 seluas 301,68 Ha akibat mutasi areal,
Total
The total area of PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) in 2013 was 301,68 Ha under the 2013 RKAP-P, that was affected by areal mutation,
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
123
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Segmen Karet
Rubber Segment
Produksi Kebun Sendiri Produksi Kebun Sendiri terdiri dari komoditi Karet tahun 2013 dan tahun 2012 disajikan sebagai berikut :
Company-Owned Plantation Production Our plantation production of Rubber commodity in 2013 and 2012 is shown on table below
Uraian
Realisasi | Realization 2012
RKAP-P | Budget Plan 2013
Realisasi | Realization 2013
1
2
3
4
5 = 4/2
6 = 4/3
37,395
36,798
35,120
93.92
95.44
Production (ton) Dry Rubber
1,564.07
1,585.97
1,513.95
96.80
95.46
Production per ha (kg/ ha) Dry Rubber
Produksi (ton) Karet Kering Produksi per ha (kg/ha) Karet kering
124
Profil Perusahaan Company Profile
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Perbandingan | Comparation (%)
Description
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Realisasi produksi tahun 2013 dibanding realisasi tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 2.275 ton atau 6,08% dan dibanding RKAP-P tahun 2013 berada dibawah sebesar 1.678 ton atau 4,56%. Hal ini disebabkan : • Pada umumnya percabangan tanaman pendek, sehingga panel bidang sadap sebagian besar sudah berada dipercabangan. • Produktivitas tanaman dewasa di beberapa tahun tanam tidak optimal yang disebabkan berkurangnya tegakan pohon/hektar akibat serangan angin. • Adanya topping yang dilaksanakan pada beberapa tahun tanam untuk mengantisipasi serangan angin. • Adanya perubahan sistem sadap pada TBM promosi dan TM 1 dari sistem sadap ½S D3 menjadi ½S D4 dan adanya perubahan sistem sadap pada klon quick starter pada tahun sadap ke 6 dari H0-1.1 ke B0-2 hal ini dimaksudkan untuk meminimalisir efek over eksploitasi pada tanaman muda.
Production realization in 2013 had decreased 2.275 tons or 6,08% from 2012, and if the realization was compared with the RKAP-P it did not achieved the target which 1.678 tons or 4,56% under the RKAP-P, this was affected by: • Generally, short plant branching occurred, and made the harvesting panel field was on the branching conjunction • Productivity of mature plant was not optimal in a several cultivation years which were affected by decreasing in the quantity of trees and by the wind attack. • The existence of topping in a several cultivation years to anticipate the unfriendly wind. • The existence of change in taping system especially in promotion plant and CY 1 which changed from ½S D3 to ½S D4 and also the presence of change in cloned quick starter taping system in the 6th harvesting year from H0-1.1 to B0-2, this was as a prevention method for minimalism of over exploitation impact in new planted plant.
Produktivitas tanaman karet (Kg/ha) tahun 2013 dibanding tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 50,12 kg/ha atau 3,20% dan dibanding RKAP-P tahun 2013 dan berada dibawah sebesar 72,02 kg/ha atau 4.54%.
Rubber productivity (Kg/ha) in 2013 if it’s compared with 2012 had occurred a decreasing trend of 50,12 kg/ha or 3,20% and if it’s compared with the RKAP it has also not achieved target which 72,02 kg/ha or 4,54% under the RKAP-P.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
125
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
PRODUKTIVITAS KARET KEBUN SENDIRI COMPANY-OWNED RUBBER PLANTATION PRODUCTIVITY
1,750.00 1,700.00
1,690.25
1,650.00
1,610.90
1,600.00
1,523.99
1,564.07
2011
2012
1,550.00
1,513.95
1,500.00 1,450.00 1,400.00
2009
2010
Produksi Pihak Ke III Disamping produksi kebun sendiri, perusahaan juga membeli produksi dari Pihak III. Pembelian produksi karet Pihak III tahun 2013 dan tahun 2012 dapat diuraikan sebagai berikut :
2013
Third Parties Production Besides the company-owned plantation, our company also bought the rubber from the third parties. Rubber production purchasing from the third parties in 2013 and 2012 can be figured as follow:
(ton)
Uraian 1
Realisasi | Realization 2012
RKAP-P | Budget Plan 2013
2
3
Realisasi | Realization 2013
Perbandingan | Comparation (%)
4
5 = 4/2
6 = 4/3
2,847
91.90
65.45
Production Purchasing from the Third Parties
Pembelian Produksi Pihak III Karet Kering
3,098
4,350
Realisasi pembelian produksi karet Pihak III tahun 2013 dibanding realisasi tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 251 ton atau 8,10%, dan dibanding RKAP-P tahun 2013 berada dibawah sebesar 1.503 ton atau 34,55%.
4,000 3,140 3,000
3,098
2,847
2,311
2,000 1,000 -
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
961
2009
2010
Dry Rubber
The realization of rubber procurement from the third parties in 2013 compared to 2012 had decreased 251 tons or 8,10% and if it’s compared with the RKAP-P it was 1.503 tons or 34,55% lower.
PRODUKSI KARET PIHAK - III THIRD PARTIES RUBBER PRODUCTION
126
Description
2011
2012
2013
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Harga Pokok Produksi Harga pokok produksi per kg excl. penyusutan kebun sendiri tahun 2013 dibanding tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar Rp.1.756.63/kg atau 11,60%, sedangkan dibanding RKAP-P tahun 2013 berada diatas sebesar Rp.977,84/kg atau 6,14
Production Basic Price The production cost per kg excl. had reduced Rp.1.756.63/ kg or 11,60% in company-owned plantations in 2013 if it’s compared with the 2012 cost. Meanwhile, this price was beyond target of RKAP-P in 2013 that was Rp.977,84/kg or 6,14%
Pemasaran PT Perkebunan Nusantara III memasarkan hasil komoditi kelapa sawit (CPO dan Inti Sawit), PKO/PKM dan karet ke pasar lokal dan luar negeri melalui PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT. KPBN) yang berkedudukan di Jakarta.
Marketing PT. Perkebunan Nusantara III marketed oil palm commodity products including CPO and palm kernel, PKO/PKM through PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT. KPBN) which is in Jakarta locally or abroad
Sejak bulan Juni 2009 PT. Perkebunan Nusantara-III telah berperan aktif dalam pemasaran CPO melalui Bursa Berjangka Jakarta (BBJ).
Since June 2009 PT. Perkebunan Nusantara III had actively participated in CPO marketing through Jakarta Periodic Charge (BBJ)
Kuantum Penjualan Perkembangan penjualan komoditi karet untuk periode tahun 2013 dan tahun 2012 diuraikan sebagai berikut :
Sales Quantum Rubber commodity sales development for the 2012-2013 periods can be illustrated as follow (ton)
Uraian 1
Realisasi | Realization 2012 2
RKAP-P | Budget Plan 2013
Realisasi | Realization 2013
3
4
565
1,766
16,115 16,680
Perbandingan | Comparation (%) 5 = 4/2
6 = 4/3
38
6.73
2.15
14,155
24,027
149.10
169.74
15,921
24,065
144.27
151.15
Export:
Ekspor : Lateks Karet Kering Jumlah Ekspor
Description
Latex Dry Rubber Total Export Local:
Lokal : Lateks Karet Kering Serum
1,531
2,648
2,005
130.96
75.72
Latex
20,699
22,094
10,371
50.10
46.94
Dry Rubber Serum
569
448
230
40.42
51.34
Jumlah Lokal
22,799
25,190
12,606
55.29
50.04
Total Local
Jumlah Ekspor + Lokal
39,479
41,111
36,671
92.89
89.2
Total Export + Local
Realisasi kuantum penjualan komoditi karet tahun 2013 dibanding tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 2.808 ton atau 7,11%, dan dibanding RKAP-P tahun 2013 berada dibawah sebesar 4.440 ton atau 10,80%. Hal ini disebabkan realisasi produksi karet kebun sendiri dan pembelian produksi karet Pihak III berada dibawah RKAP-P masing-masing sebesar 1.678 ton atau 4,56% dan 1.503 ton atau 34,55%.
The quantum realization of rubber commodity sales in 2013 compared to 2012 experienced decrease 2.808 tons or 7,11% and it was under the 2013 RKAP-P that was still 4.440 or 10,80%. This was affected by the realization of company-owned plantation production and third parties procurement were under the RKAP-P in which the company-owned plantation was 1.687 tons or 4,56% under and the third parties procurement was 1.503 tons or 34,55% lower.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
127
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
KUANTUM PENJUALAN KARET RUBBER SALES QUANTUM 46,000 44,000
43,740
42,000
40,544
40,000
39,396
39,419
38,000
36,671
36,000 34,000 32,000
2009
2010
Nilai Penjualan Karet Perkembangan Nilai Penjualan komoditi karet untuk periode tahun 2013 dan tahun 2012 diuraikan sebagai berikut :
2011
2012
2013
Rubber Sales Value Rubber commodity sales value 2012-2013 periods is as follow:
development
in
(ton)
Uraian
1 Ekspor (Net) : Karet Lokal : Karet Jumlah Ekspor + Lokal
128
Realisasi | Realization 2012
RKAP-P | Budget Plan 2013
Realisasi | Realization 2013
2
3
4
5 = 4/2
6 = 4/3
496,663
443,157
664,955
133.88
150.05
676,135
665,563
348,337
51.52
52.34
Export (Net) : Rubber Local : Rubber
1,172,798
1,108,720
1,013,292
86.40
91.39
Total Export + Lokal
Perbandingan | Comparation (%)
Description
Realisasi total nilai penjualan ekspor dan lokal karet dan kelapa sawit pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar Rp.236.875 juta atau 3,99% dibanding realisasi tahun 2012 dan berada dibawah RKAP-P tahun 2013 sebesar Rp.318.015 juta atau 5,29% hal ini disebabkan : • Realisasi volume penjualan komoditi karet tahun 2013 berada dibawah RKAP-P tahun 2013 sebesar Rp.4.440 ton atau 10,80%. • Realisasi volume penjualan komoditi kelapa sawit tahun 2013 berada dibawah RKAP-P tahun 2013 sebesar Rp.83.903 ton atau 10,73%.
Realization of export and domestic sales of rubber commodity had been reduced Rp.236.875 Million or 3,90% if it’s compared with the 2012 realization. This realization were under target of RKAP-P in 2013 that was Rp.318.015 million or 5,29%, factor which impacting: • Realization of sales volume of rubber was under target of RKAP-P in 2013 that was Rp.4.440 tons or 5,29% • Realization of sales volume of oil palm commodity were below target of RKAP-P in 2013 that was Rp.83.903 tons or 10,73%
Harga Jual Perkembangan harga jual rata-rata komoditi karet dan kelapa sawit untuk periode tahun 2013 dan tahun 2012 diuraikan sebagai berikut :
Selling Price The average selling price development of rubber commodity and palm commodity is as follow:
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
(ton)
Uraian 1
Realisasi | Realization 2012 2
RKAP-P | Budget Plan 2013
Realisasi | Realization 2013
3
4
Perbandingan | Comparation (%) 5 = 4/2
6 = 4/3
92.80
99.27
Export
Rubber :
Karet : Ekspor Lokal Rata-rata
Description
29,775.95
27,834.28
27,631.18
29,655.96
26,421.94
27,633.17
93.18
104.58
Local
29,706.66
26,968.90
27,631.86
93.02
102.46
Average
Harga jual rata-rata komoditi karet dan kelapa sawit tahun 2013 dan tahun 2012 diuraikan sebagai berikut :
The average selling price of rubber and oil palm in 20122013 is as follow:
Karet • Realisasi harga jual rata-rata komoditi karet tahun 2013 mengalami penurunan dibanding realisasi harga jual tahun 2012 sebesar Rp.2.074,80/kg atau 6,98%. • Realisasi harga jual rata-rata komoditi karet tahun 2013 berada diatas RKAP-P 2013 sebesar Rp.662,96/kg atau 2,46%.
Rubber • The realization of average selling price of rubber commodity had been Rp.2.074,80/kg or 6,98% below if it’s compared with the 2012 realization • The realization of rubber average selling price achieved the target of RKAP-P in 2013 that was Rp.662,96/kg or 2,46% above.
Naiknya harga karet alam pada tahun 2013 disebabkan: • Didukung oleh pasokan yang ketat di musim produksi rendah di negara-negara penghasil utama dan yen melemah terhadap dolar AS. • Pergerakan harga bahan bakar minyak bumi di pasar dunia yang berfluktuatif.
The increment of natural rubber price in 2013 was affected by: • Supported by tight supplying in the low production season in the primary producer countries and yen weakened towards US Dollar. • Fluctuated gasoline price in global market
Prospek pasar komoditi Karet • Produksi karet alam dari India dan Vietnam kemungkinan akan melebihi dari Malaysia tahun ini, menurut Asosiasi Negara-Negara Penghasil Karet Alam, sedangkan Thailand dan Indonesia masih diperkirakan akan tetap sebagai 2 produsen utama karet alam. • Adanya sebuah laporan bahwa pemerintah China akan menunda paket pengiriman impor karet dari Thailand. Hal tersebut disebabkan oleh adanya orientasi pemerintah China yang saat ini menantikan hasil produksi karet di beberapa provinsi seperti Yunan dan Hainan yang merupakan dua daerah utama penghasil karet di China yang merupakan pemasok karet dalam negeri selain dari impor karet dari beberapa negara seperti Thailand, Vietnam dan Indonesia. • Adanya spekulasi kenaikan permintaan karet di beberapa negara Asia, seperti China dan Thailand untuk saat ini, gelombang kenaikan permintaan terutama di China disebabkan oleh adanya potensi kenaikan penjualan otomotif spekulasi tersebut diambil berdasarkan tren kepemilikan mobil yang terus naik dalam beberapa tahun terakhir di China. • Adanya kekhawatiran pasar akan terjadinya surplus persediaan karet di Amerika Serikat akibat dampak “shutdown” pemerintahan AS yang diprediksi akan menurunkan performa sektor industri, dimana AS merupakan salah satu konsumen terbesar karet.
Rubber Commodity Market Prospect • Natural rubber production of India and Vietnam possibly will be beyond Malaysia in this year, according to the Association of Rubber Producers Countries, meanwhile in Thailand and Indonesia will still become 2 primary producer of rubber •
The presence of report which stated China will delay rubber import package from Thailand. This was affected by an orientation held by China government which now waiting for the production from some provinces like Yunan and Hainan which is the domestic rubber suppliers besides imported from Thailand, Vietnam, and Indonesia
•
The presence of speculation increment of rubber demand in some countries in Asia, such as China and Thailand, the increasing trend in China was affected by the increment of automotive sales; this speculation is based on ownership trend of motorcars which continuously increased in a several years in China
•
The presence of market concern of rubber supply surplus occurrence in the United States which is affected by “shut down” impact. The US government that was predicted to decrease the industrial performance, in which the US is the one of primary consumer of rubber
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
129
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Oil Palm Segment Company-Owned Plantation Production
Segmen Kelapa Sawit Produksi Kebun Sendiri
(ton)
Uraian
Realisasi | Realization 2012
1 - T.B.S
2
RKAP-P | Budget Plan 2013 3
6 = 4/3
1,825,628
1,695,987
95.41
92.90
- FFB
441,823
405,601
94.23
91.80
- Palm Oil
Jumlah Minyak + Inti
83,904
85,804
79,655
94.94
92.83
- Palm Kernel
514,319
527,627
485,256
94.35
91.97
Total Oil + Kernel
Pencapaian produksi TBS kebun sendiri tahun 2013 dibandingkan tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 81.657 ton atau 4,59% dan dibanding RKAP-P tahun 2013 berada dibawah sebesar 129.641. ton atau 7,10% (realisasi tahun 2013 = 1.695.987 ton, RKAP-P tahun 2013 = 1.825.628 ton, realisasi tahun 2012 = 1.777.644 ton). Pencapaian produksi Minyak Sawit + Inti Sawit tahun 2013 dibandingkan tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 29.063 ton atau 5,65% dan dibanding RKAP-P tahun 2013 berada dibawah sebesar 42.371 ton atau 8,03%, hal ini disebabkan :
Annual Report
5 = 4/2
Description
430,415
- Inti Sawit
LAPORAN TAHUNAN
4
Perbandingan | Comparation (%)
1,777,644
- Minyak Sawit
130
Realisasi | Realization 2013
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
The production achievement of FFB in Company-Owned plantation had decreased Rp.81.657 Tons or 4,59% if it’s compared to the 2012 realization. This realization were below target of RKAP-P in 2013 that was129.641 or 7,1% (Realization in 2013 was 1.695.987 tons, RKAP in 2013 was 1.825.628 tons, realization in 2012 was 1.777.644 tons). The production achievement of palm oil and palm kernel in 2013 had decreased Rp.29.063 Tons or 5,65% if it’s compared with the 2012 realization. This realization were below target of RKAP-P in 2013 that was 42.371 tons or 8,03% ) this was affected by:
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
•
•
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
•
Adanya dampak perubahan fenomena iklim yang ekstrim pada semester I tahun 2013, sehingga pembentukan buah terganggu. Tegakan pohon/Ha rendah (89 – 95 pohon/Ha) pada areal TM Sawit seluas 1.532,15 Ha akibat tingginya serangan penyakit Ganoderma. Luas per kebun tanaman tersebut sebagai berikut : KRBTN = 236,83 Ha (TT. 1995, 1996 dan 2011) KSSIL = 176,16 Ha (TT. 1988, 1995 dan 2002) KSDDP = 399,94 Ha (TT. 1998) KDSHU = 719,22 Ha (TT. 1993 dan 2003) Jumlah = 1.532,15 Ha
•
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
The presence extreme climate change in semester I in 2013, so the formation of fruit was disrupted The quantity of trees per ha was low (89-95 trees/ha) in 1.532,15ha oil palm TM area which was decreased by the Ganoderma disease . Total Area per plantations is as follow KRBTN = 236,83 Ha (CY. 1995,1996, and 2011) KSSIL = 176,16 Ha(CY. 1998 , 1995, and 2002) KSDDP = 399,94 Ha (CY.1998) KDSHU = 719, 22 Ha(CY. 1993 and 2003) Total = 1.532,15 Ha
The productivity of FFB in 2013 had decreased 2.673,20 kg/ha or 11,40% if it’s compared with the 2012 realization. This realization were not achieving target of RKAP-P in 2013 that was 1.575,30 kg/ha or 7,04% (Realization in 2013 was 20.786,64 kg/ha, RKAP in 2013 was 22.361,34 kg/ ha, realization in 2012 was 23,459,24 kg/ha).
Produktivitas TBS/ha tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 2.673,20 kg/ha atau 11,40% dibanding tahun tahun 2012, dan berada dibawah RKAP-P tahun 2013 sebesar 1.575,30 kg/ha atau 7,04%, (realisasi tahun 2013 = 20.786,04 kg/ha, RKAP-P tahun 2013 = 22.361,34 kg/ha, realisasi tahun 2012 = 23,459,24 kg/ha).
PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT KEBUN SENDIRI Company-Owned Oil Palm Plantation Productivity 1,750.00 1,700.00
1,690.25
1,650.00
1,610.00
1,600.00
1,564.07 1,523.99
1,550.00
1,513.95
1,500.00 1,450.00 1,400.00
2009
2010
2011
2012
2013
Besides, The productivity of Palm Oil and Palm Kernel had decreased 840,06 kg/ha or 12,38% if it’s compared with the 2012 realization. This realization were not achieving target of RKAP-P in 2013 that was 515,36 kg/ha or 7,97% (Realization in 2013 was 5.947,31 kg/ha, RKAP-P in 2013 was 6.462,67 kg/ha, realization in 2012 was 6.787,27 kg/ha).
Disamping itu produktivitas Minyak Sawit + Inti Sawit tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 840,06 kg/ha atau 12,38% dibanding tahun 2012 dan berada dibawah RKAP-P tahun 2013 sebesar 515,36 kg/ha atau 7,97% (realisasi tahun 2013 = 5.947,31 kg/ha, RKAP-P tahun 2013 = 6.462,67 kg/ha, realisasi tahun 2012 = 6.787,37 kg/ha).
PRODUKTIVITAS MINYAK + INTI Palm Oil + Palm Kernel Productivity 7,000.00 6,800.00 6,600.00 6,400.00 6,200.00 6,000.00 5,800.00 5,600.00 5,400.00
6,641.50
6,575.21
6,702.31
6,787.37
5,947.31
2009
2010
2011
2012
2013
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
131
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Third Parties Production Beside the Company-Owned Plantation production, our company also bought rubber and oil palm commodity from the third parties, which can be illustrated as:
Produksi Pihak III Disamping produksi kebun sendiri, perusahaan juga membeli produksi dari Pihak III. Pembelian produksi karet dan kelapa sawit Pihak III tahun 2013 dan tahun 2012 dapat diuraikan sebagai berikut :
(ton)
Uraian 1
2
Realisasi | Realization 2013
3
4
Perbandingan | Comparation (%) 5 = 4/2
Description
6 = 4/3
- T.B.S
778,994
944,851
900,978
115.66
95.36
- FFB
158,383
203,143
179,153
113.11
88.19
- Palm Oil
32,261
42,518
37,116
115.05
87.29
- Palm Kernel
190,644
245,661
216,269
113.44
88.04
Total Oil + Kernel
Jumlah Minyak + Inti
•
RKAP-P | Budget Plan 2013
- Minyak Sawit - Inti Sawit
•
Realisasi | Realization 2012
Realisasi pembelian produksi TBS Pihak III tahun 2013 dibanding realisasi tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 121.984 ton atau 15,66%, dan dibanding RKAP-P tahun 2013 berada dibawah sebesar 43.873 ton atau 4,64%. Realisasi produksi Minyak Sawit + Inti Sawit Pihak III tahun 2013 dibanding realisasi tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 25.625 ton atau 13,44% dan dibanding RKAP-P tahun 2013 berada dibawah sebesar 29.392 ton atau 11,96%.
•
•
The realization of FFB purchase from the third parties had increased 121.986 Tons or 15,66% if it’s compared with the 2012 realization. This realization were not achieving target of RKAP-P in 2013 that was 43.873 tons or 4,64%. The realization of Palm Oil and Palm Kernel purchase from the third parties had increased 25.625 Tons or 13,44% if it’s compared with the 2012 realization. This realization was under RKAP-P in 2013 that was 29.392 tons or 11,96%
PRODUKSI KELAPA SAWIT PIHAK - III Oil Palm Production from the Third Parties 1,000,000
813,079
800,000 600,000
900,973 778,994
686,135 579,856
400,000 200,000 -
2009
2010
Harga Pokok Produksi Harga pokok per kg excl. penyusutan kebun sendiri tahun 2013 dibanding tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar Rp.436,65/kg atau 16,43%, dan dibanding RKAP-P tahun 2013 berada diatas sebesar Rp.225,18/kg atau 7,85%,
132
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2011
2012
2013
Basic Production Price The basic production price from Company-Owned Plantation had increased Rp.436,65/kg or 16,43% if it’s compared with the 2012 realization. This realization was under RKAP-P 2013 that was Rp.225,18/kg or 7,85%
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Kuantum Penjualan Perkembangan kuantum penjualan komoditi kelapa sawit untuk periode tahun 2013 dan tahun 2012 diuraikan sebagai berikut :
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Sales Quantum The development of sales quantum of oil palm for the 2012-2013 periods can be illustrated on the table below:
(ton)
Uraian 1
Realisasi | Realization 2012
RKAP-P | Budget Plan 2013
2
3
Realisasi | Realization 2013 4
Perbandingan | Comparation (%) 5 = 4/2
6 = 4/3
Export:
Ekspor : Minyak Sawit (CPO) Jumlah Ekspor
12,499
193,490
9,999
80.00
5.17
12,499
193,490
9,999
80.00
5.17
Lokal : Minyak Sawit
Description
Crude Palm Oil (CPO) Total Export Local Palm Oil
569,565
451,476
576,575
101.23
127.71
6,140
10,260
29,060
-
-
Palm Kernel Oil (PKO)
46,620
55,179
29,872
64.08
54.14
Palm Kernel Oil (CPO)
Palm Kernel Meal (PKM)
60,191
71,860
52,856
87.81
73.55
Palm Kernel Meal (PKM)
Inti Sawit
Jumlah Lokal
682,516
588,775
688,363
100.86
116.91
Jumlah Ekspor + Lokal
695,015
782,265
698,362
100.48
89.2
Realisasi kuantum penjualan kelapa sawit tahun 2013 dibanding tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 3.347 ton atau 0,48%, dan dibanding RKAP-P tahun 2013 berada dibawah sebesar 83.903 ton atau 10.73%. Hal ini disebabkan produksi kebun sendiri (MS + IS) dan pembelian produksi kelapa sawit (MS + IS) pihak III berada dibawah RKAP-P masing-masing sebesar 42.371 ton atau 8,03% dan 29.392 ton atau 11,96%.
Palm Kernel
Total Local Total Export + Local
The realization of sales quantum of oil palm in had increased 3.347 Tons or 0,48% if it’s compared with the 2012 realization. This realization was under the RKAP-P 2013 that was 83.903 or 10,73%. This was caused by the company-owned plantation production (PO+PK) and Oil Palm Products purchase (PO+PK) was under the RKAP-P which was 42.371 tons or 8,03% and 29.392 tons or 11,96% each)
KUANTUM PENJUALAN KELAPA SAWIT Oil Palm Sales Quantum 720,000 700,000
681,335
680,000
620,000
698,362
2012
2013
659,611
660,000 640,000
695,015
623,388
600.000 580,000
2009
2010
2011
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
133
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Nilai Penjualan Perkembangan Nilai Penjualan komoditi kelapa sawit untuk periode tahun 2013 dan tahun 2012 diuraikan sebagai berikut :
Uraian 1
Realisasi | Realization 2012 2
RKAP-P | Budget Plan 2013
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Sales Value Oil Palm sales value development in 2012-2013 periods can be illustrated as follow: (ton)
Realisasi | Realization 2013
Perbandingan | Comparation (%)
3
4
5 = 4/2
6 = 4/3
1,375,595
70,918
81.91
5.16
Export (Net) :
Ekspor (Net) : Kelapa Sawit
86,585
Palm Local :
Lokal : Kelapa Sawit Jumlah Ekspor + Lokal
4,670,035
3,526,243
4,608,333
98.68
130.69
Palm
4,756,620
4,901,838
4,679,251
98.37
95.46
Total Export + Lokal
Realisasi nilai penjualan komoditi kelapa sawit tahun 2013 berada dibawah RKAP-P tahun 2013 sebesar Rp.225.587,000.000,- atau 4.54%.
The realization of oil palm sales value was Rp.225.587.000.000,- or 4,54% under the RKAP-P 2013
Harga Jual Perkembangan harga jual rata-rata komoditi karet dan kelapa sawit untuk periode tahun 2013 dan tahun 2012 diuraikan sebagai berikut :
Selling Price The development of average selling price of rubber and oil palm commodity in 2012-2013 can be illustrated as follow:
Uraian 1
Realisasi | Realization 2012 2
RKAP-P | Budget Plan 2013 3
(ton)
Realisasi | Realization 2013 4
Perbandingan | Comparation (%) 5 = 4/2
Description
6 = 4/3
Palm Oil:
CPO :
134
Description
- Ekspor
6,927.43
7,109.40
7,092.25
102.38
99.76
- Export
- Lokal
7,445.43
6,802.98
7,331.94
98.48
107.78
- Local
- Rata-rata
7,434.31
6,894.91
7,327.85
98.57
106.28
- Average
- Inti Sawit
2,786.04
3,150.55
3,854.26
138.34
122.34
- Palm Kernel
PKO (Palm Kernel Oil)
8,034.72
6,707.61
7,485.13
93.16
111.59
Palm Kernel Oil
PKM (Palm Kernel Meal)
626.22
729.45
857.40
136.92
117.54
Palm Kernel Meal
- Rata-rata (Kelapa Sawit)
6,843.91
6,266.21
6,700.32
97.90
106.93
Average (Palm Oil)
Harga jual rata-rata komoditi kelapa sawit tahun 2013 dan tahun 2012 diuraikan sebagai berikut : • Realisasi harga jual rata-rata komoditi kelapa sawit tahun 2013 mengalami penurunan dibanding realisasi harga jual tahun 2012 sebesar Rp.143,59/kg atau 2,10%. • Realisasi harga jual rata-rata komoditi kelapa sawit tahun 2013 berada diatas RKAP-P tahun 2013 sebesar Rp.434,11/kg atau 6,93%.
The average selling price of palm oil commodity in 2013 and In 2012 described as follows: • Realization of average selling price of palm oil commodityin 2013 decreased compared toselling prices realization in 2012 amounted to Rp.143, 59/kg or 2.10%. • Realization average selling price of palm oil commodity in 2013 was above the RKAP-P in 2013 amounted to Rp.434, 11/kg or 6.93%.
Naiknya harga minyak kelapa sawit pada tahun 2013 disebabkan antara lain : • Melemahnya mata uang ringgit terus memberikan dukungan ke pasar sawit, dan memicu pertumbuhan ekspor CPO.
Rising oil palm prices in 2013due to, among others: • The awakening of the ringgit currency continues to providesupport to the palm oil market, and fuelled the growth of CPO exports.
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Spekulasi bahwa ekspor Minyak Kelapa Sawit dari Malaysia meningkat setelah mata uang lokal merosot ke level terendah dalam tiga bulan Pergerakan harga bahan bakar minyak bumi di pasaran dunia yang berfluktuatif
• Speculation that the export of palm oil from Malaysia increased after the local currency slump into its lowest level in three months • The movement of the price of petroleum fuels influctuating world market
Prospek pasar Kelapa Sawit Saat Konferensi Minyak Sawit Indonesia ke-9 di Bandung Dorab E. Mistry memperkirakan harga sawit Desember’13 hingga Maret’14 sekitar RM 2.600 hingga RM 2.700 per ton dan kemungkinan bisa menyentuh RM 3.000 per ton, seiring dengan pengetatan pasokan di pasar global akibat kewajiban penggunaan biodiesel di sejumlah negara produsen. • Pasar ekspor masih didominasi oleh China dan India, kekhawatiran tahun depan ekspor CPO ke India akan turun karena menurut pridiksi India lebih senang impor minyak nabati lainnya (selain CPO). • Produksi minyak kelapa sawit Indonesia tahun 2013 sebesar 24,4 juta ton dan dapat meningkat lebih lanjut pada tahun 2014 menjadi 13% atau sebesar 29,5 juta ton, karena lebih banyak lahan perkebunan yang jatuh tempo dipanen dan harga rata-rata lebih rendah sementara produksi minyak kelapa sawit Malaysia pada tahun 2013 sebesar 19,4 juta ton dan pada tahun 2014 dapat meningkat sebesar 19,5 juta ton. • Para analis mengatakan pajak ekspor minyak sawit mentah Malaysia, yang tetap tidak berubah pada 5% di Januari 2014, akan membuat persediaan bersaing dengan produsen dan saingan Indonesia, hal ini akan membantu meningkatkan prospek ekspor kelapa sawit Malaysia dan mengangkat harga komoditas. • Pembeli biasanya mengurangi impor minyak sawit akhir tahun karena cenderung membeku dalam suhu dingin. Pasar berharap pembeli China re-stock untuk minyak nabati menjelang perayaan Tahun Baru Imlek di China tahun depan. • Berikut ini merupakan perbandingan jumlah TBS kelapa sawit kebun sendiri dan pihak III serta produksi minyak dan inti kelapa sawit perusahaan selama 5 tahun terakhir.
Palms Market Prospect At the time of the Indonesian Palm Oil Conference 9th in Bandung Dorab E. Mistry estimated palm oil price per December 13th till March 14threached RM 2,600 to RM 2,700 per ton and the possibility could touch RM 3,000 per ton, in line with tightening of supply on the global market due to liability of biodieselusing in all producers countries.
•
•
• The export market is still dominated by China and India,concerns that next year's CPO exports to India will be going down because India in prediction more pleasedother vegetable oil imports rather than CPO. • Indonesian palm oil production by 2013 wasof 24.4 million tons and can be increased by more further in 2014 to 13% or 29.5 million ton, as more land for plantationsmaturing harvested and the average price meanwhile is lower, Malaysia oil palm production in 2013 amounted to 19.4 million tons and in 2014 can reach to 19.5 million • Analysts said the Malaysian crude palm oil export tax which remained unchanged at 5 % in January 2014, will make the inventory competing with the other manufacturers and Indonesia rivals. This will help improving the prospects of Malaysia palm oil exports and raisingcommodities price. • Buyers usually reduce imports palm oil at the end of the year because it tends to freeze in cold temperatures. Markets expect China buyers to re-stock vegetable oil ahead of the Lunar New Year celebration in China next year. • Here is a comparison of the number of TBS (Fresh Fruit Bunch)
PRODUKSI TBS, MINYAK DAN INTI | PRODUCTION OF FFB, OIL PALM AND PALM KERNEL 2,000,000 1,500,000
PRODUKTIVITAS TBS KEBUN SENDIRI | COMPANY-OWNED PLANTATION FFB PRODUCTIVITY
1,000,000
PEMBELIAN P-III | PURCHASE FROM THE THIRD PARTIES
500,000
PRODUKSI MINYAK | PRODUCTION OF PALM OIL
2009
2010
2011
2012
2013
PRODUKSI INTI | PRODUCTION OF PALM KERNEL
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
135
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Kebijakan Strategis
Business Strategy
136
Dalam rangka mencapai kinerja perusahaan secara optimal pada tahun 2013 telah dilaksanakan beberapa kebijakan strategis sebagai berikut :
In the way to achieve company performance optimally in 2013, it had been done some strategic policy as details:
1. Tanaman/Produksi • Melaksanakan peremajaan tanaman (TU/TK/OPT. Lahan) kelapa sawit dan karet untuk mencapai komposisi umur tanaman yang ideal, dengan rincian sebagai berikut : • Kelapa sawit seluas 2.840,36 ha (± 2,67%) dari luas tanaman • Karet seluas 2.688,03 ha (± 6,99%) dari luas tanaman • Melaksanakan pengolahan tanah secara full mekanis • Menanam bibit unggul yang berasal dari sumber bibit resmi dan mempunyai produktivitas tinggi dan sifat sekunder yang baik • Melaksanakan penyisipan dengan sistem lobang besar dan pemberian fungsida di areal TM muda kelapa sawit yang terserang penyakit ganoderma • Memanfaatkan areal rendahan seluas ± 96,54 ha menjadi areal optimalisasi lahan kelapa sawit dengan cara penataan drainase untuk mendapatkan media tanam sesuai standar kultur teknis • Melaksanakan Topping pada TM muda karet (TM.2) untuk menghindari tanaman tumbang akibat serangan angin. • Pemberian stimulansia latene gas pada tanaman tua untuk meningkatkan produktivitas karet. • Melaksanakan kerjasama dengan Pusat Penelitian Karet Sei Putih dan PPKS Medan untuk pengawalan penggalian produksi. • Melaksanakan penggalian produksi pada areal Pra Promosi karet (TBM-V) yang telah memenuhi kriteria matang sadap dan pada areal Pra Promosi kelapa sawit (TBM-3) yang telah memenuhi kriteria matang panen. • Memanfaatkan secara optimal hari-hari libur untuk penggalian produksi dengan pemberian premi sesuai ketentuan yang berlaku. • Pemasangan jaring pengaman yang dilengkapi dengan smooth lock/locis pada setiap truck pengangkutan TBS untuk menghindari kehilangan produksi di perjalanan menuju PKS, terutama yang melintasi jalan raya
1. Plants/ Production Implemented nursery (TU/TK/OPT LAND) oil palm and rubber to achieve ideal plant age composition, as details below:
2. Teknik • Optimalisasi Kapasitas Pabrik • Penggantian dan perbaikan peralatan utama Pabrik Kelapa Sawit (PKS) seperti Vertical Sterilizer, Boiler, Turbin, Screw Press dan peralatan utama Pabrik Pengolahan Karet (PPK) seperti crapper finisher, mesin cutter di Pabrik Crumb Rubber Gunung Para.
2. Technic • Optimization factory capacity Changing and repairing main equipment of oil palm mill ( PKS) such as Vertical Sterilizer, Boiler,Turbine, Screw Press and main equipment of rubber manufacturing factory such as rapper,finisher,cuttermachine at crumb rubber factory Gunung Para.
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
l
Oil palm with 2.840,36 ha (± 2,6%) wide from plant width Rubber with 2.688,03 ha (± 6,99%) wide from plant width Implemented fully mechanical land clearing Planted hybrid seed which was from formal supplier and having high productivity and secondary good characteristic Implemented insertion with the system of big hole and giving fungicide to oil palm young mature plant which were attacked by ganoderma disease Utilized low-lying areas of ± 96,54 ha becoming land optimization areas of oil palm with the way of drainage management to get cultivation media appropriate with technical culture standard Implemented Topping towards rubber young mature plant (TM2) to prevent plant uprooted because of the wind attack Giving lathene gas stimulant to old plant to improve rubber productivity Implemented cooperation with Sei Putih Rubber Research Centre to guard production quarrying Implemented production quarrying on rubber prepromotion areas (TBM-V/Immature plant-V) which fulfilled mature tapping criteria and oil palm prepromotion areas (TBM-3/ Immature plant-3) which fulfilled mature harvesting criteria Utilized optimally holidays for quarrying production with regulation appropriate premium applicable l
l
l
l
l
l
l
l
l
l
l
l
Installed safety net completed by smooth lock on every truck carrying TBS (fresh fruit bunch) to prevent the loss of production on traveling to PKS (oil palm mill), especially crossing highway
l
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
•
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Peningkatan nilai tambah perusahaan dan pengelolaan sumber energy terbarukan. • Pembangunan baru PKS Hapesong • Pembangunan PLTBS di PKS Rambutan dan instalasi biogas di PKS Hapesong • Penerapan teknologi yang bertujuan untuk efisiensi biaya dan pengurangan tenaga kerja dalam proses pengolahan pabrik kelapa sawit dan karet • Penggunaan teknologi outomatisasi Programmable Logic Controller (PLC) • Penggantian horizontal sterilizer menjadi vertical sterilizer di PKS Aek Nabara Selatan. • Penggantian gilingan sheet landeves/horizon menjadi gilingan sheet Guthrie di Pabrik Sheet Gunung Para. • Menunjang kelancaran distribusi produksi tanaman • Pembangunan dan peningkatan infrastruktur (jalan, jembatan dan saluran air) yang berkelanjutan • Pemenuhan kebutuhan karyawan dalam mendukung peningkatan pencapaian produktivitas • Pembangunan jaringan listrik dan sumur bor untuk memenuhi kebutuhan listrik dan air bersih di lingkungan perusahaan. • Pembangunan sarana dan prasarana (perumahan dan sarana sosial) berdasarkan skala prioritas.
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Improving Company added value and managing renewable energy resources • Developing new PKS (oil palm mill) Hapesong • Developing PLTBS at PKS Rambutan aSnd installed bio gas at PKS Hapesong l Implementation technology aimed for cost efficiency and reducing employee in the process of manufacturing of rubber and oil palm mill l
• The usage of outomatization technology Programmable Logic Controller(PLC) • Substituting horizontal sterilizer to be vertical sterilizer at PKS South Aek Nabara • Substituting Landaves / horizon sheet mill become Guthrie sheet mill at Gunung Para Sheet Mill • Supporting plant production distribution fluency • development and maintaining infrastructure (road,bridge, water drainage) sustainably
• Fulfilment the employee needs in supporting productivity achievement improvement. • Developing electric network and wellbore to fulfil electric need and water at company scope • Developing facility and infrastructure (housing and social facilities) based on priority scale
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
137
Performa Penting Key Performance
138
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
3. Teknologi • Optimalisasi pembelian TBS dan Karet dari Pihak III untuk memenuhi idle capacity. • Pemenuhan kebijakan lingkungan melalui pencapaian PROPER peringkat Hijau yakni PKS Rambutan, serta peringkat Biru yakni PKS Sei Silau, PKS Aek Torop, PKS Sei Baruhur, PKS Torgamba, Pabrik Karet Membang Muda dan Pabrik Karet Gunung Para. • Efektivitas penggunaan tenaga kerja karyawan PKS dan PPK dengan penerapan standarisasi tenaga kerja. • Pemenuhan ketaatan perundang-undangan terhadap upaya pengelolaan lingkungan seperti dokumen AMDAL, UKL/UPL, Pengujian Kualitas Udara, dan Analisa Tanah di areal land application. • Pemenuhan standar mutu produksi pengolahan kelapa sawit dan pengolahan karet • Penggunaan biaya secara efisien dan efektif di Pabrik Kelapa Sawit dan Pabrik Pengolahan Karet.
3. Technology l Optimization purchasing TBS and rubber from third (III) parties to fulfill idle capacity l Fulfillment environment policy through achieving Green PROPER for PKS Rambutan, and blue proper for PKS Sei Silau, PKS Aek Torop, PKS Sei Baruhur, PKS Torgamba, Membang Muda and Gunung Para Rubber Factory. l Effectiveness of labour for PKS and PPK employee with labourstandardization implementation l Fulfilment regulations obedient towards the effort of managing environment such as document of AMDAL,UKL/UPL,testing air quality, and land analysis at land application areas l Fulfilment production quality standard of manufacturing rubber and oil palm l The usage of cost effectively and efficiently oil palm mill (PKS) and rubber manufacturing factory (PPK)
4. Keuangan • Mengoptimalkan penggunaan dana sendiri (internal fund) untuk kegiatan operasional dan penggunaan dana eksternal (external fund) untuk kegiatan investasi perusahaan • Menarik dana dari eksternal dengan kombinasi antara Kredit Investasi (KI) dan refinancing tanpa kollateral dengan bunga yang kompetitif. • Penggunaan dana se-efisien mungkin, mengacu kepada Rencana Kerja Operasional (RKO).
4. Finance l Implement the usage of internal fund for operational activities and the usage of external fund for company investment
5. Pemasaran • Penjualan kelapa sawit dan karet dengan sistem tender dan bid offer maupun LTC yang mengacu pada formulasi harga sesuai TOR Tata Cara dan Ketentuan Penjualan Komoditi Perkebunan di PT. KPBN. • Memperkuat analisa pasar dengan mencari informasi harga dari berbagai sumber tentang hal-hal yang dapat mempengaruhi kondisi pasar kelapa sawit dan karet.
5. Marketing l The selling of rubber and oil palm in the way of tenders system and bid offer or LTC referring to the price formulation appropriate with TOR procedures and regulation of Plantation Commodity Selling at PT. KPBN l Strengthening market analysis by seeking information of the price from every other sourcesabout issues that can influence rubber and oil palm market condition.
6. Sumber Daya Manusia (SDM) • Implementasi dan Review sistem – sistem SDM berbasis kompetensi (CBHRM). • Implementasi Talent Management yang didukung Aplikasi Competency Expert System (CES). • Implementasi Human Resources Information System (HRIS). • Revitalisasi Organisasi. • Pengembangan Budaya Perusahaan (Corporate Culture).
6. Human Resources l Implementation and Review systems of Competency Based Human Resource Management (CBHRM) l Implementation of Talent Management with the support of Competency Expert System (CES) l Implementation of Human Resources Information System (HRIS) l Organization Revitalization l Development Company Development
7. Hukum • Penyelesaian sengketa tanah melalui : • Pendekatan persuasif dengan memberikan sugu hati. • Jalur hukum.
7. LAW l The settlement of disputes through: • Giving Persuasive Heart Approach • Legal Settlement
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Taking fund from external party with the combination of Investment Credit (KI) and refinancing without coliteraling with interest competitive l The usage of fund as efficient as possible referring to Operational Work Plan (RKO) l
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
•
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Pengelolaan keamanan bekerjasama dengan pihak ketiga.
8. Perencanaan dan Pengembangan • Melakukan Prakajian Perencanaan Strategis terhadap pengembangan usaha perusahaan berbasis sawit dan karet sebagai input data dalam penyusunan: • Up-dating dan Penyusunan RJP Perusahaan 5 (lima) tahunan. • Prakajian dan Penyusunan Business Plan Perusahaan. • Prakajian dan Penyusunan FS Pengembangan Usaha Berbasis Agrobisnis yang Prospektif. • Up-dating dan Penyusunan Master Plan Perusahaan 2009-2030. • Up-dating dan Penyusunan Roadmap Perusahaan 2009-2030. • Melakukan pembangunan infrastruktur pendukung di KISMK. • Melakukan kerjasama dengan mitra strategis untuk pengembangan industri hilir. • Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap percobaan tanaman microcutting seluas 1 Ha di Afd. II Kebun Gunung Pamela, Distrik Deliserdang I (DSER-I). • Melaksanakan percobaan-percobaan tanaman karet di labotarium microcutting. • Melaksanakan kerjasama teknologi microcutting dengan BPBPI tahun IV. • Melaksanakan Due Diligence dan Appraisal terhadap rencana pembelian lahan PTPN XIII di PT. Kalianusa Kaltim dengan melibatkan KJPP Rengganis, Hamid dan Rekan. • Melaksanakan Kajian Kelayakan terhadap rencana peremajaan perkebunan rakyat eks PIR Lokal Asahan dengan melibatkan PPKS Medan. • Melaksanakan penyusunan dan penandatanganan perjanjian kerjasama dengan KUD Pelita dalam rangka rencana pelaksanaan peremajaan eks perkebunan rakyat PIR Lokal Asahan. • Melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap pengelolahan kebun-kebun KSO di bawah Koordinasi DATIM. • Melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan pemeliharaan TBM karet dan kelapa sawit Perkebunan Rakyat Program Peumakmu Gampong seluas 520,70 Ha di Kab. Aceh Utara. • Persiapan rencana serahterima pengelolahan PPG dari PTPN III kepada PTPN I.
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Managing security cooperated with third parties Effectiveness of labour for PKS and PPK employee with labourstandardization implementation 8. Planning and Development l Implementing Strategic Planning pre-Analysis towards rubber and oil palm-based company business development as data input in arranging: l Up-dating and arranging Company RUP for every five years l Pre-Analysis and arranging Company Business Plan l Pre-Analysis and arranging prospective agribusiness –based business Development F5 l Up-dating and arranging Company Master Plan 2009-2030 l Up-dating and arranging Company Roadmap 20092030 l
Development of supporting infrastructures at KISMK
l
Making partnership with strategic parties for developing the downstream industry l Monitoring and evaluation towards trial of micro cutting plant at 1 ha area at Afd II Gunung Pamela plantation, Deli Serdang District I (DSER I) l Doing Trials of rubber plants at micro cutting laboratory l
Implementing partnership micro cutting technology with BPBPI for year IV l Implementing Due Diligence and Appraisal towards purchasing lands program of PTPN XIII at PT Kalianusa Kaltim with involving KJPP Rengganis Hamid and Partners l Implementing feasibility study towards nursery program of traditional plantation ex local PIR .Asahan with involving PPKS Medan l Implementing the arrangement and assignment Joint Venture Agreement with KUD Pelita in the planning of nursery implementation of ex traditional plantation at PIR Local Asahan l Implementation of monitoring and evaluation towards managing KSO plantations under DATIM coordination l
Implementation of monitoring and evaluation towards the activity of rubber and oil palm TBM maintenance at Traditional Plantation Program Peumakmu Gampong with 520,70 ha at North Aceh District. l Preparation of handling over PPG management plan from PTPN III to PTPN I l
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
139
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tinjauan Kinerja Keuangan Financial Performance Review
140
Pembahasan dan analisis tinjauan kinerja keuangan mengacu pada Laporan Keuangan Konsolidasi PTPN III dan Entitas Anak untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dan 2012. Oleh karena itu, pembahasan dan analisis ini harus dibaca bersamaan dengan Laporan Keuangan yang dimaksud. Laporan Keuangan Perusahaan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara serta diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Kosasih, Nurdiyaman, Tjahyo & Rekan. Kinerja keuangan Perusahaan sepanjang tahun 2013 dapat dipaparkan secara rinci pada pembahasan berikut ini, dengan disertai pula beberapa catatan mengenai kejadian-kejadian material yang berpengaruh pada kinerja keuangan Perusahaan.
Analysis and consideration of financial performance review referred to the Consolidation Financial Report of PTPN III and its Subsidiaries for the years which ended on 31 December 2013 and 31 December 2012. Therefore, this consideration and analysis have to be read altogether with the Financial Report. The Company Financial Report had served according to the Standard of Financial Accounting in Indonesia and the Standard of National Financial Inspection which also was audited by Public Accountant Office of Kosasih, Nurdyaman, Tjahyo& Partners. Company Financial Performance in 2013 can be specifically illustrated in this consideration, which was also provided by some notes of material occurrences which affecting the Company financial performance.
LAPORAN LABA RUGI Sampai dengan 31 Desember 2013, Perusahaan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp.367,30 Miliar, menurun 55,41% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp.823,69 Miliar. Penurunan ini terutama disebabkan oleh menurunnya penjualan bersih sepanjang tahun 2013 sebesar 3,88%, meningkatnya beban pokok penjualan sebesar 8,58%, meningkatnya kerugian penurunan aset sebesar 62,01%, menurunya keuntungan (kerugian) lainlain bersih sebesar 123,09% dan meningkatnya beban keuangan sebesar 58,71%. Berikut ini merupakan uraian laporan laba rugi Perusahaan pada tahun 2012 dan 2013 :
PROFIT AND LOSS REPORT Until 31 December 2013, Company successfully booked a net profit which was Rp.367,30 Billions, which decreased 55,41% if it’s compared with 2012 which was Rp.823,69 Billions. This decrement was mainly affected by the decreasing of net profit along 2013 which was 3,88%, the increment of basic expense which was 8,58%, the increment of assets loss which was 62,01%, the decrement of the other net profits (loss) which was 123,09% and the increment of financial burden which was 58,71%. This is the profit and loss description of company in 2012 and 2013
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
(dalam jutaan Rupiah | in billion Rupiah)
Uraian
Realisasi | Realization 2012
RKAP-P | Budget Plan 2013
Realisasi | Realization 2013
Pencapaian | Achievment
Perubahan | Changes
Description
PENJUALAN BERSIH
5.963.806
6.030.007
5.732.518
-4,93%
-3,88%
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
3.555.083
3.895.358
3.860.175
-0,90%
8,58%
COST OF GOODS SOLD GROSS PROFIT
LABA KOTOR
2.408.723
2.134.649
1.872.343
-12,29%
-22,27%
Beban umum dan administrasi
(1.136.619)
(1.061.257)
(1.054.345)
-0,65%
-7,24%
General and Administration Charge
(127.392)
(170.711)
(145.727)
-14,64%
14,39%
Marketing and Sales Charge
5.464
21.542
4.889
-77,31%
-10,53%
Net Profits of Associated Subsidiaries
37.445
45.205
42.050
-6,98%
12,30%
Net Currency Profit
(24.745)
-
(40.090)
-
62,01%
Assets Loss
34.733
6.568
(8.020)
-222,11%
-123,09%
The other profits and loss
1.197.608
975.997
671.099
-31,24%
-43,96%
OPERATIONAL PROFIT
Beban pemasaran dan penjualan Bagian laba bersih entitas asosiasi Keuntungan kurs mata uang asing - bersih Kerugian penurunan nilai aset Keuntungan dan kerugian lain-lain bersih LABA OPERASI Pendapatan keuangan Beban keuangan LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
32.003
54.859
33.286
-39,32%
4,01%
(65.022)
(77.139)
(103.198)
33,78%
58,71%
Financial Profit Financial Charge PROFIT BEFORE INCOME TAX
1.164.590
953.716
601.188
-36,96%
-48,38%
BEBAN PAJAK PENGHASILAN Pajak kini Pajak tangguhan
266.015 74.883
238.429 -
134.265 99.619
-43,69% -
INCOME TAX CHARGE -49,53% Tax 33,03% Suspended Tax
JUMLAH BEBAN PAJAK PENGHASILAN
340.898
238.429
233.884
-1,91%
-31,39%
INCOME TAX CHARGE TOTAL
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
823.691
715.287
367.304
-48,65%
-55,41%
NET INCOME THIS YEAR
KERUGIAN KOMPREHENSIF LAIN Selisih kurs penjabaran
(2.745)
-
-
-
-
THE OTHER COMPREHENSIVE LOSS Currency Difference Description
820.946
715.287
367.304
-48,65%
-55,26%
COMPREHENSIVE PROFIT TOTAL
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF LABA BERSIH TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
824.497 (805)
715.287 -
369.665 (2.361)
-48,32% -
NET PROFIT THIS YEAR WHICH CAN BE ATRIBUTTED TO: -55,16% Company Owner 193,24% Non-controller stakes
Jumlah
823.691
715.287
367.304
-48,65%
-55,41%
Total
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
(805) 821.751
715.287 -
369.665 (2.361)
-48,32% -
COMPREHENSIVE PROFIT TOTAL WHICH CAN BE ATRIBUTTED TO: 55,01% Company Owner 193,24% Non-controller stakes
Jumlah
820.946
715.287
367.304
-48,65%
-55,26%
-48,54%
NET INCOME PER BASIC STOCK WHICH CAN BE ATRIBUTTED TO: -55,36% COMPANY OWNER
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK
0,25
0,22
0,11
Total
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
141
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Net Sales In 2013, net sales of Company had decreased 3,88% if it’s compared with the previous year, which Rp. 5,96 Trillion in 2012 in Rp.5,73 Trillion in 2013. This decrement was mainly affected by the selling price of oil palm and rubber and also was affected by the decrement of sales volume in 2013 if it’s compared with 2012. This can be specifically illustrated from net sales of company in 2012 and 2013
Penjualan Bersih Pada tahun 2013, penjualan bersih Perusahaan mengalami penurunan sebesar 3,88% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp. 5,96 Triliun pada tahun 2012 menjadi Rp.5,73 Triliun pada tahun 2013. Penurunan ini terutama disebabkan oleh menurunnya harga jual kelapa sawit dan karet serta menurunnya volume penjualan karet pada tahun 2013 dibandingkan tahun 2012. Berikut ini merupakan rincian dari penjualan bersih Perusahaan pada tahun 2012 dan 2013 :
(dalam jutaan Rupiah | in billion Rupiah)
Uraian
2013
Naik (Turun) Increase (decrease)
2012
Description
Minyak sawit
4.310.070
4.340.264
-0,70%
Palm Oil
Karet
1.039.135
1.193.693
-12,95%
Rubber
383.313
429.850
-10,83%
Palm Kernel
5.732.518
5.963.806
-3,88%
Inti sawit dan turunannya Jumlah
Adapun rincian pelanggan yang melebihi 10% dari jumlah pembelian Grup adalah sebagai berikut ini.
Total
As for the details of customers who exceed 10% of the total purchases of the Group are as follows. (dalam jutaan Rupiah | in billion Rupiah)
Uraian
2013
2012
2012
660.120
561.418
10,90%
14,16%
PT Nagamas Palm Oil Lestari
PT Multimas Nabati Asahan
520.260
812.825
11,51%
9,47%
PT Multimas Nabati Asahan
PT Wilmar Nabati Indonesia
500.510
688.568
9,14%
13,71%
PT Wilmar Nabati Indonesia
2.305.866
2.902.711
8,79%
11,61%
Total
626.22
729.45
40,34%
48,95%
PKM (Palm Kernel Meal)
6,843.91
6,266.21
6,700.32
97.90
PKM (Palm Kernel Meal) - Rata-rata (Kelapa Sawit)
Beban Pokok Penjualan Pada tahun 2013, beban pokok penjualan Perusahaan mengalami peningkatan sebesar 8,58% dibandingkan tahun sebelumnya, hingga mencapai Rp.3,86 Triliun. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan jumlah bahan langsung, penyusutan dan amortisasi dan biaya tidak langsung masing-masing sebesar 10,84%, 12,97% dan 7,96% dibandingkan tahun 2012. Berikut ini merupakan rincian dari beban pokok penjualan Perusahaan pada tahun 2012 dan 2013
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013
Description
PT Nagamas Palm Oil Lestari
Jumlah
142
Persentase dari Jumlah Penjualan | Precentage of Total Sales
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
- Average (Palm)
Net Sales Expense In 2013, the expense of net sales of the Company haf increased 8,58% if it’s compared with the previous year, which reached Rp. 3,86 Trillion. This increment was mainly affected by the direct goods total increment, shrinkage and amortization and indirect cost which were 10,84%, 12,97%, and 7,96% each if it’s compared in 2012. This is a specific detail of Company net sales expense in 2012 and 2013.
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
(dalam jutaan Rupiah | in billion Rupiah)
Uraian
Naik (Turun) Increase (decrease)
Description
2013
2012
1.385.675
1.239.208
Panen
684.485
641.326
6,73%
Pemupukan
512.741
423.259
21,14%
Pengangkutan
215.199
210.592
2,19%
Transport
Pemeliharaan
167.416
161.604
3,60%
Maintenance
Direct Goods
Bahan Langsung Pembelian bahan baku
11,82%
Purchase of Raw Materials Harvest Fertilization
Salaries and Allowance
Gaji dan tunjangan
44.618
39.691
12,41%
Jumlah
3.010.134
2.715.680
10,84%
Pengolahan
345.992
355.531
-2,68%
Processing
Penyusutan dan Amortisasi
300.632
266.115
12,97%
Depreciation and Amortization
Biaya tidak langsung Jumlah Biaya Produksi
244.998
226.935
7,96%
Non-direct Expense
3.901.755
3.564.260
9,47%
Total Cost of Production
153.677
144.500
6,35%
(195.257)
(153.677)
27,06%
At end of year
3.860.175
3.555.083
8,58%
Cost of Goods Sold
Finished Goods Inventory
Persediaan barang Jadi Awal tahun Akhir tahun Beban Pokok Penjualan
Total
Adapun rincian pemasok yang melebihi 10% dari jumlah pembelian Grup adalah sebagai berikut ini.
At the beginning of year
This is a specific detail which exceeding 10% from total of Group Purchase as follow (dalam jutaan Rupiah | in billion Rupiah)
Uraian
2013
2012
Persentase dari Jumlah Penjualan (Percentage of Total Sales)
Description
2013
2012
PT Galatta Lestarindo
103.971
146.958
29,18%
37,61%
PT Galatta Lestarindo
PT Saraswati Anugrah Makmur
142.595
121.080
21,27%
30,99%
PT Saraswati Anugrah Makmur
PT Pijar Nusa Pasifik
50.240
66.874
10,28%
17,11%
PT Pijar Nusa Pasifik
CV Nusa Abadi Jaya
-
39.466
-
10,10%
CV Nusa Abadi Jaya
Jumlah
296.806
374.378
60,73%
95,81%
Beban Umum dan Administrasi Beban umum dan administrasi pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 7,24% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp.1,14 Triliun pada tahun 2012 menjadi Rp.1,05 Triliun pada tahun 2013. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan beban jasa produksi; beban penyusutan dan amortisasi; beban pendidikan dan pelatihan; beban tantiem; beban iuran dan sumbangan; dan beban penelitian dan pengembangan,
Total
Administration and General Expense Administration and General Expense in 2013 had decreased 7,24% if it’s compared, which was from Rp. 1,14 Trillion in 2012 into Rp. 1,05 Trillion in 2013. This decrement was affected by the decreasing trend of production service; shrinkage and amortization, training and education expense; and research and development expense,
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
143
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
which were 29,03%, 28,91%, 59,20%, 48,55%, 56,66%, and 26,52% each. The table below serves the detail compassion of General and Administration expense in 2012 and 2013.
masing-masing sebesar 29,03%, 28,91%, 59,20%, 48,55%, 56,66%, dan 26,52%. Berikut ini disajikan perbandingan rincian beban umum dan administrasI Perusahaan sepanjang tahun 2012 dan 2013
(dalam jutaan Rupiah | in billion Rupiah)
Uraian
Naik (Turun) | Increase (Decrease)
2013
2012
Jasa produksi
298.460
420.568
-29,03%
Imbalan kerja
248.012
195.544
26,83%
Gaji, upah, honorarium & tunjangan lainnya
Description
Bonus Salary, Honorarium and Allowance Employment Benefits
225.808
210.023
7,52%
Perjalanan
76.566
55.534
37,87%
Pemakaian alat kantor dan inventaris
45.950
44.829
2,50%
Penyusutan dan amortisasi
23.957
33.701
-28,91%
Amdal, SMK3 dan mutu produksi
19.836
21.145
-6,19%
Amdal, Occupational Health & Safety and Production Quality
Keamanan
15.247
12.170
25,28%
Security
Pendidikan dan pelatihan
11.271
27.627
-59,20%
Education and Training
Tantiem
Travelling Office Supplies and Inventory Consumption Depreciation and Amortization
10.729
20.855
-48,55%
Management's Reward
Iuran, sumbangan dan TJSL
7.731
17.838
-56,66%
Contribution, donation, TJSL
Beban listrik dan penerangan
7.210
6.190
16,48%
Penelitian dan pengembangan
7.156
9.738
-26,52%
Lain-lain Jumlah
56.413
60.860
-7,31%
1.054.345
1.136.619
-7,24%
Lighting and Electricity Expense Research and Development Others Total
Marketing and Sales Expense Marketing and Sales Expense in 2013 had increased 14,39% if it’s compared with 2012, which reached upto Rp. 145,73 Billions. This increment was affected by the increasing expense of transportation and pump installation expense, which were 21,57% and 9,61% compared with the previous year. The specific detail of marketing and Sales Expense is as follow:
Beban Pemasaran dan Penjualan Beban pemasaran dan penjualan pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 14,39% dibandingkan tahun 2012, hingga mencapai Rp.145,73 Miliar. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan beban pengangkutan dan beban instalasi pompa, masingmasing sebesar 21,57% dan 9,61% dibandingkan tahun sebelumnya. Rincian beban pemasaran dan penjualan sepanjang tahun 2012 dan 2013 dapat dilihat pada tabel berikut ini.
(dalam jutaan Rupiah | in billion Rupiah)
Uraian Pengangkutan
102.778
84.540
Instalasi pompa
26.602
24.270
9,61%
Pump Installation
Jasa keagenan
14.431
16.020
-9,92%
Agency Services
Jumlah
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
Description
2012
Lain-lain
144
Naik (Turun) | Increase (Decrease)
2013
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
21,57%
1.916
2.563
-25,24%
145.727
127.392
14,39%
Transport
Others Total
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Beban instalasi pompa tahun 2013 dan 2012 sebesar masing-masing sebesar Rp.23.259 juta dan Rp.19.040 juta berasal dari PT. SAN.
Pump Instalation expense in 2013 and 2012 were Rp. 23.259 million and Rp. 19.040 million each from PT. SAN
Pada tanggal 1 Maret 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian keagenan dengan PT. KPBN, pihak berelasi dengan pemerintah - BUMN perkebunan, berdasarkan perjanjian ini Perusahaan dikenakan imbalan jasa atas penjualan komoditas yang dilakukan melalui PT. KPBN sebesar 0,25% dari nilai kontrak penjualan. Perjanjian ini telah diperbarui melalui perjanjian kerjasama No. 01/ KPBN/PK/VI/2012 tanggal 28 Juni 2012.
On 1 March 2010, our Company signed an agency agreement with PT. KPBN, a government – State-Owned Plantation Company related party, and according to its agreement, our company is charged the service cost to the commodity sales which through PT. KPBN which was 0,25% from contract value. This agreement had amended through a partnership agreement No. 01/KPBN/PK/VI 2012 on 28 June 2012.
Beban imbalan jasa tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp.14.390 juta dan Rp.16.020 juta.
The service cost expense in 2013 and 2012 were Rp. 14.390 million and Rp. 16.020 million each
Beban Keuangan Beban keuangan Perusahaan pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 58,71% dibandingkan tahun 2012, hingga mencapai Rp.103,20 Miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh beban bunga yang berasal dari pinjaman (kredit investasi) perbankan dan beban bunga dari sewa pembiayaan alat pengangkutan, masing-masing sebesar 66,57% dan 239,35%. Berikut ini merupakan tabel perbandingan beban keuangan pada tahun 2012 dan 2013
Financial Expense Financial Expense in 2013 had increased 58,71% if it’s compared with 2012, which reached Rp. 103,20 Billions. This increment was affected by interest expense which came from bank loan (investment credit) and interest expense from transportation equipment renting, which were 66,57% and 239,35%. This is the table of financial expense in 2012 and 2013.
(dalam jutaan Rupiah | in billion Rupiah)
Uraian
2012
Beban Bunga Bank MTN Sewa pembiayaan
253.300 29.525 25.152
152.067 61.702 7.412
66,57% -52,15% 239,35%
Sub Jumlah
307.978
221.180
39,24%
Sub-total
(204.780)
(156.158)
31,14%
Capitalitation to TBM and Inner Assets
103.198
65.022
58,71%
Kapitalisasi ke TBM & Aset Dalam Penyelesaian Jumlah
Naik (Turun) Increase (decrease)
Description
2013
Interest Expense Bank MTN Financing Lease
Total
Keuntungan dan Kerugian lain-lain – bersih Keuntungan (kerugian) lain-lain – bersih pada tahun 2013 mengalami penurunan hingga 123,09% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp.34,73 Miliar pada tahun 2012 menjadi Rp.-8,02 Miliar pada tahun 2013. Penurunan ini disebabkan oleh peningkatan kerugian penjualan ternak sapi, denda pajak dan kerugian lain-lain-bersih, masing-masing sebesar 12.641%, 905,50% dan 189,51%. Berikut ini merupakan tabel keuntungan dan kerugian lain-lain – bersih Perusahaan pada tahun 2012 dan 2013.
The other net profits and loss The other net profits (loss) in 2013 had decreased 123,09% if it’s compared with the previous year, which were Rp.34,73 Billion in 2012 into Rp. -8,02 Billion in 2013. This decrement was affected by the increasing trend of livestock sales loss, tax fine, and the other net loss which were 12.641%, 905,50% and 189,51% each. The table below the other net profits and loss in 2012 and 2013
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
145
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
(dalam jutaan Rupiah | in billion Rupiah)
Uraian
2013
Naik (Turun) | Increase (decrease)
2012
Description Non productive assets sales profit
Keuntungan penjualan aset non produktif
6.595
-
-
Keuntungan penjualan kayu karet
6.528
9.967
-34,50%
Rubber wood sales profit
Keuntungan penjualan cangkang dan fibre
4.330
5.148
-15,90%
Fibric and shell sales profit
Denda pembatalan dan keterlambatan kontrak
4.126
7.555
-45,39%
Canceled and delayed contract fine
Kerugian penjualan ternak sapi
(8.234)
(65)
12641%
Livestocks sales loss
Denda pajak
(8.503)
(846)
905,50%
Tax Fine
Imbalan jasa penjualan
-
11.532
-100,00%
Sales service cost
Keuntungan atas peningkatan investasi melalui inbreng aset tetap pada PT KPBN
-
5.883
-100,00%
Profit of investment increment through inbreng permanent assets of PT. KPBN
Lain-lain - bersih Jumlah
(12.861)
(4.442)
189,51%
(8.020)
34.733
-123,09%
etc - netto Total
Keuntungan penjualan kayu karet kepada PT. Tiga Mutiara Nusantara (TMN) tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp.5.427 juta dan Rp. 6.574 juta.
Profit of rubber woods sales to PT. Tiga Mutiara Nusantara (TMN) in 2013 and 2012 which Rp. 5.427 million and Rp. 6.574 million each.
Berdasarkan perjanjian No. 01/KPBN/PK/VI/2012 tanggal 28 Juni 2012, Perusahaan berhak menerima bagian imbal jasa sebesar 33% dari realisasi imbal jasa yang telah dibayarkan oleh PT Perkebunan Nusantara I (Persero) sampai dengan PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) dan PT RNI (Persero) kepada PT. KPBN atas penjualan komoditasnya melalui PT. KPBN. Pada tanggal 28 Desember 2012, telah ditandatangani kesepakatan pengakhiran perjanjian kerjasama ini.
According to the agreement No. 01/KPBN/PK/VI/2012 on 28 June 2012, Company is having a right to receive service income of 33% from the realization of service income which had been paid by PT Perkebunan Nusantara I (Persero) with PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) and PT RNI (Persero) to PT. KPBN over the commodity sales through PT. KPBN. On 28 December 2012, PTPN III signed the canceling agreement of this agreement.
Pajak Penghasilan Pajak penghasilan yang ditanggung Perusahaan pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 31,39% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp.340,90 Miliar pada tahun 2012 menjadi Rp.233,88 Miliar pada tahun 2013. Berikut ini merupakan tabel perbandingan beban pajak penghasilan yang ditanggung Perusahaan pada tahun 2012 dan 2013.
Comprehensive Profit Income tax which charged to Company in 2013 had decreased 31,39% if it’s compared with the previous year, which from Rp.340,90 Billion in 2012 to Rp.233,88 Billion in 2013 . Here is the table of income tax expense comparison which charged to Company in 2012 and 2013
(dalam jutaan Rupiah | in billion Rupiah)
Uraian Pajak kini - Perusahaan Beban pajak tahun berjalan Pembetulan dan Surat Ketetapan Pajak tahun fiskal lalu Sub-jumlah Pajak tangguhan Perusahaan Entitas anak Sub-jumlah Beban pajak - bersih
146
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Naik (Turun) Increase (decrease)
2013
2012
55.925
266.015
78.341
-
134.265
266.015
-49,53%
99.619 -
70.270 4.613
41,76% -100%
-78,98% -
99.619
74.883
33,03%
233.884
340.898
-31,39%
Description Current Tax - Company Tax expense in this year Fixing and Tax Bill of Decision last year fiscal Sub - Total Suspended Tax Company Subsidaries Sub - Total Tax expense - net to
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Laba Komprehensif Pada tahun 2013 Perseroan memperoleh Laba Bersih Komprehensif sebesar Rp.367.304 juta atau menurun sebesar Rp.453.642 juta dibanding tahun 2012 yang mencapai sebesar Rp.820.946 juta. Penurunan laba komprehensif ini terutama karena harga jual komoditas yang menurun selama tahun 2013.
Comprehensive Profit In 2013, our company earned Net Comprehensive Profit which was Rp. 367.304 million or had decreased Rp.453.642 if it’s compared with 2012 which achieved Rp. 820.946 million. This comprehensive profit decrement was mainly caused by the decreasing of commodities price which decreased in 2013.
Laba bersih per saham Laba bersih per saham pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 55,36% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp.0,25 juta pada tahun 2012 menjadi Rp.0,11 juta pada tahun 2013. Penurunan laba bersih per saham ini disebabkan penurunan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 55,16% dibandingkan tahun sebelumnya, sedangkan untuk rata-rata tertimbang jumlah saham beredar-dasar Perusahaan mengalami peningkatan sebesar 0,43%. Penurunan laba bersih bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada tahun 2013 terutama disebabkan oleh penurunan penjualan bersih sepanjang tahun 2013. Berikut ini merupakan tabel perbandingan perhitungan laba bersih per saham dasar pada tahun 2012 dan 2013
Net Profit per Stock Net Profit per Stock in 2013 had decreased 55,36% if it’s compared with the previous year, which was Rp. 0,25 million in 2012 to Rp. 0,11 million in 2013. This net profit per stock decrement was mainly affected by the decreasing trend of net profits of following year which can be atributed to the company owner which was 55,16% compared with the previous year, meanwhile the average weighted total of published-basic stock of Company had increased 0,43%. The increment of net profit in the following year which can be atributed to the company owner in 2013 was caused by the decrement of net profit along 2013. Here is the comparison table of Net Profit per basic stock in 2012 and 2013.
(dalam jutaan Rupiah | in billion Rupiah)
Uraian
Naik (Turun) Increase (decrease)
2013
2012
369.665
824.497
-55,16%
Rata-rata tertimbang jumlah saham beredar-dasar
3,31
3,30
0,43%
Laba bersih per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
0,11
0,25
-55,36%
Laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Description Current year net profit which can be atributed to parent entity Weighted Average of Basic-Circulated Stock Profit per Basick Stock which can be atributed to the parent entity
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
147
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
LAPORAN POSISI KEUANGAN ASET (dalam jutaan Rupiah | in billion Rupiah)
Uraian
Naik (Turun)
2012
1.476.285
1.793.333
-17,68%
Cash and Cash Equivalents
5.819
25.135
-76,85%
Trade Receivables - Third parties
CURRENT ASSETS
ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha - pihak ketiga
Other receivables
Piutang lain-lain
Related parties
Pihak berelasi
24.114
20.899
15,38%
Pihak ketiga
10.921
12.145
-10,08%
Third Parties
Persediaan
274.218
335.574
-18,28%
Inventories
Pajak dibayar dimuka
309.283
109.085
183,53%
Prepaid taxes
Aset lancar lainnya Jumlah Aset Lancar
26.208
21.885
19,76%
2.126.848
2.318.056
-8,25%
Piutang usaha - bagian jangka panjang
7.635
-
-
Aset pajak tangguhan
4.845
4.845
-
Piutang pihak berelasi
2.598
5.286
-50,86%
Investasi dalam saham
146.085
141.839
2,99%
Tanaman perkebunan
Other current assets Total current assets NON CURRENT ASSET
ASET TIDAK LANCAR
Long Term Business Credit Referred tax assets Due from a related party Investments in shares of stock Plantations
-
-
-
Tanaman menghasilkan
3.177.351
2.838.160
11,95%
Mature plantations
Tanaman belum menghasilkan
2.445.358
2.146.598
13,92%
Immature plantations
Aset tetap
Fixed assets - net
2.988.502
2.641.902
13,12%
Pembibitan sapi
14.848
-
-
Biaya tangguhan hak atas tanah
73.624
78.810
-6,58%
Aset lain-lain - bersih
28.875
33.431
-13,63%
Other assets - net
8.889.720
7.890.871
12,66%
Total non-current assets
11.016.569
10.208.927
7,91%
Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
Total Aset Aset Perusahaan dapat diklasifikasikan menjadi 2 macam, yaitu aset lancar dan aset tidak lancar. Secara keseluruhan, jumlah aset Perusahaan mengalami peningkatan sebesar 7,91% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp.10,21 Triliun pada tahun 2012 menjadi Rp.11,02 Triliun pada tahun 2013.
148
Description
2013
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Livestocks Deferred charges for landrights
TOTAL ASSETS
Assets Total The assets of company can be classified as 2, which divided into current assets and non-current assets. In overall, the total assets of Company had increased 7,91% if it’s compared with the previous year, which was from Rp.10,21 Trillion in 2012 to Rp. 11,02 Trillion in 2013
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Aset lancar Pada tahun 2013, aset lancar perusahaan mengalami penurunan sebesar 8,25% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp.2,32 Triliun pada tahun 2012 menjadi Rp.2,13 Triliun pada tahun 2013. Penurunan aset lancar ini terutama disebabkan oleh penurunan kas dan setara kas, piutang usaha-pihak ketiga, serta piutang lainlain-pihak ketiga dan persediaan masing-masing sebesar 17,68%, 76,85%, 10,08% dan 18,28% dibandingkan tahun sebelumnya.
Current Assets In 2013, current assets of company had decreased 8,25% if it’s compared with the previous year, which was Rp. 2,32 Trillion in 2012 to Rp. 2,13 Trillion in 2013. The decrement of current assets was mainly affected by cash and its equivalent decrement, third parties-enterprises credit, and the other third parties credit and supply which were 17,68%, 76,85%, 10,08%, and 18,29% if it’s compared with the previous year.
Kas dan setara Kas Pada tahun 2013, kas dan setara kas Perusahaan mengalami penurunan sebesar 17,68% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp.1,79 Triliun pada tahun 2012 menjadi Rp.1,48 Triliun pada tahun 2013. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi sebesar 119,39% dan penurunan kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi sebesar 10,43% dibandingkan tahun 2012. Pada tanggal 31 Desember 2013, kas diasuransikan terhadap risiko pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 557.540 juta. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas kas yang dipertanggungkan.
Cash and its equivalent In 2013, Company cash and its equivalent had decreased 17,68% if it’s compared with the previous year, which was Rp. 1,79 Trillion in 2012 to Rp. 1,48 Trillion in 2013. The decrement was mainly affected by the decreasing trend of net cash which from operational activity which was 119,39% and the decrement of net cash which from the investment activity which was 10,43% if it’s compared with 2012. On 31 December 2013, the cash was insuranced for stealing risk and for other risks which total premium of Rp. 557.540 million. Management stated that the premium value is enough for covering the loss possibility to the insured cash.
Piutang usaha-Pihak Ketiga Piutang usaha pihak ketiga mengalami penurunan sebesar 76,85% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp.25,14 Miliar pada tahun 2012 menjadi Rp.5,82 Miliar pada tahun 2013. Penurunan piutang usaha ini terutama disebabkan sudah dilunasinya piutang yang diberikan Perusahaan kepada pihak ketiga. Perusahaan juga melakukan klasifikasi atas piutang usahanya berdasarkan pelanggan, umur, dan mata uang.
Third Parties-Enterprises Credit The third parties-enterprises had decreased 76,85% if it’s compared with the previous year, which was Rp. 25, 14 Billion in 2012 to Rp. 5,82 Billions in 2013. The decrement of credit in our company was mainly caused by settled credit which was given by the company to the third parties. The company also classified our credit based on costumer, age, and currency.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
149
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Other Credits The other credits in 2013 had increased 6,02% if it’s compared with 2012, which reached Rp. 35,04 Billion. The increment of the other credits was mainly caused by the increasing of the related entity with Government – StateOwned Plantation Company which was 66,02%. Here is the table of specific detail of the other credits in 2012 and 2013
Piutang lain-lain Piutang lain-lain pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 6,02% dibandingkan ahun 2012, hingga mencapai Rp.35,04 Miliar. Peningkatan piutang lain-lain ini terutama disebabkan oleh peningkatan piutang entitas berelasi dengan Pemerintah-BUMN Perkebunan sebesar 66,02%. Berikut ini merupakan tabel perbandingan rincian piutang lain-lain pada tahun 2012 dan 2013
(dalam jutaan Rupiah | in billion Rupiah)
Uraian
2012
10.270 3.880 3.335 5.569 1.060
10.270 3.880 3.335 5.569 1.060
0,79% -6,06% -2,70% -100% 66,02%
24.114
24.114
15,38%
4.975 10.703
4.975 10.703
-22,51% 2,11%
15.678
15.678
-7,24%
Cadangan kerugian penurunan nilai
(4.757)
(4.757)
-
Bersih
10.921
10.921
-10,08%
35.035
35.035
6,02%
Pihak berelasi PT Perkebunan Mitra Ogan Koperasi Karyawan Nusa Tiga PT Tiga Mutiara Nusantara Entitas berelasi dengan Pemerintah BUMN perkebunan PT Asuransi Jasa Tania PT Kharisma Pemasaran Bersama Lain-lain Sub-jumlah Pihak ketiga Pinjaman pegawai Lain-lain Sub-jumlah
Jumlah
150
Naik (Turun) | Increase (Decrease)
2013
Description Related parties PT Perkebunan Mitra Ogan Koperasi Karyawan Nusa Tiga PT Tiga Mutiara Nusantara Government related entities BUMN perkebunan PT Asuransi Jasa Tania PT Kharisma Pemasaran Bersama Lain-lain Sub-total Third parties Loan to employees Others Sub-total Allowance for impairment loss Net Total
Debitur piutang lain-lain – pihak berelasi terdiri dari PT Perkebunan Mitra Organ, Koperasi Karyawan Nusa Tiga, dan PT Tiga Mutiara Nusantara. Piutang kepada PT Perkebunan Mitra Organ terutama merupakan piutang atas dividen tahun buku 2012 (2012: dividen tahun buku 2010), sedangkan piutang pihak berelasi lainnya terutama timbul dari biaya pihak berelasi yang dibayarkan terlebih dahulu oleh Grup.
The other debitors – related parties consisted of PT Perkebunan Mitra Organ, Nusa Tiga Employee Coorporatives, and PT Tiga Mutiara Nusantara. The credit for PT Perkebunan Mitra Organ was the primary debitor toward the dividen of 2012 year book, meanwhile the related parties credit was mainly caused by the related parties cost which were pre-paid by Company.
Persediaan Pada tahun 2013, persediaan Perusahaan adalah sebesar Rp 335,57 Miliar, mengalami peningkatan sebesar 39,77% dibandingkan tahun 2012. Peningkatan persediaan ini terutama disebabkan oleh peningkatan barang jadi – bersih sebesar 6,35% dan bahan pembantu sebesar 75,85%. Di samping itu, timbulnya persediaan sapi ternak
Supply In 2013, Company supply was Rp. 274.217 Billions, had decreased 18.28% compared with 2012. This supply decrement was mainly caused by th increasing of finished goods which was 6,35% net and assistant goods which was 75,8%. Moreover, the presence of livestocks in 2013
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
was also affecting to the supply increment in 2013. Here is the detail of Company supply in 2012 and 2013
pada tahun 2013 juga turut menyebabkan peningkatan persediaan pada tahun 2013. Berikut ini merupakan rincian persediaan Perusahaan pada tahun 2012 dan 2013
(dalam jutaan Rupiah | in billion Rupiah)
Uraian
Naik (Turun) | Increase (Decrease)
Description
2013
2012
Minyak sawit
58.524
67.657
-13,5
Palm oil
Karet
96.125
68.401
40,53
Rubber
40.606
17.617
130,48
Palm kernel and its derivatives
195.257
153.676
27,05
Sub-total
Sapi Ternak
1.824
13.802
-86,78
Bahan Dasar Karet
9.084
9.659
-5,94
Inti sawit dan turunannya Sub-jumlah
Bahan kimia
28.532
28.301
0,81
Pupuk
17.398
102.746
-83,06
Obat-obatan rumah sakit
Cattle Rubber base material Chemicals Fertilizer Drugs
11.867
9.197
29,03
Suku cadang
4.267
6.946
-38,56
Bahan bakar
4.065
3.827
6,22
Fuel
Lain-lain
7.616
7.414
2,72
Others
Sub-jumlah
73.749
158.435
-53,45
Jumlah
279.915
335.573
-16,58
Penyisihan Penurunan Nilai Jumlah Keseluruhan
Spare parts
Sub-total Total
Allowance for Diclaine in value
-5.697 274.217
335.573
Grand Total
-18,28
Pada tanggal 31 Desember 2013, seluruh persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian, dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp261.783 juta. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan yang ditanggungkan.
On 31 December 2013, all supplies had insured from fire, thefting, and another risks with the premium of Rp261.783 million. The management stated that the premium value is enough to cover all insured supplies.
Pajak Dibayar Dimuka Pajak dibayar dimuka pada tahun 2013 adalah sebesar Rp309.28 Miliar, mengalami peningkatan sebesar 183.53% dibandingkan tahun 2012. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya Pajak Penghasilan pasal 28A sebesar Rp165.80 Miliar pada tahun 2013. Rincian pajak dibayar dimuka yang dimiliki Perusahaan pada tahun 2012 dan 2013 dapat disajikan pada tabel berikut ini Piutang Pihak berelasi
Prepaid tax Prepaid tax in 2013 was Rp. 309.28 Billions, had increased 183.53% if it’s compared with 2012. This increment was mainly caused by the increasing trend of Income tax article 28A which was Rp. 165,80 Billions in 2013. The specific detail of prepared tax which was owned by company in 2012 and 2013 can be illustrated on the table as shown below: (dalam jutaan Rupiah | in billion Rupiah)
Uraian Pajak pertambahan nilai
Naik (Turun) Increase (Decrease)
2013
2012
61.955
27.556
124,83%
Description Addition Value Tax Articles 28A Income Tax
Pajak penghasilan pasal 28A Tahun 2013
165.799
-
100%
2013
Tahun 2012
81.528
81.528
-
2012
309.282
109.084
184%
Sub-jumlah
Sub-total
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
151
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Akun ini terutama merupakan piutang atas penjualan kayu karet, keuntungan atas penjualan ini dicatat sebagai keuntungan lain-lain. Berdasarkan perjanjian tanggal 17 Maret 2012, piutang ini dikenakan bunga sebesar 8% per tahun dengan jangka waktu 5 tahun sampai dengan tahun 2015.
This account represents receivables from sales rubber wood, gains on the sale is recorded as Other advantages. Under an agreement dated March 17, 2012, accounts receivable bears interest at 8% per year with a 5-year period up to year 2015.
Pada tahun 2013, piutang pihak berelasi adalah sebesar Rp5,29 Miliar, mengalami penurunan sebesar 50.86% dibandingkan tahun 2012. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan piutang oleh PT Tiga Mutiara Nusantara sebesar Rp3.34 Miliar. Berikut ini merupakan tabel perbandingan piutang pihak berelasi pada tahun 2012 dan 2013.
In 2013, receivables from related parties amounted to Rp 5, 29 billion, a decrease of 50.86% than in 2012. decrease was primarily caused by a decrease in accounts receivable by PT Three Pearls Archipelago of Rp3.34 billion. Here is an comparison table in receivables from related parties 2012 and 2013. (dalam Rupiah | in Rupiah)
Uraian
2013
Naik (Turun) | Increase (Decrease)
2012
PT Tiga Mutiara Nusantara
5.932.667.147
8.713.811.132
-31,92%
Bagian jatuh tempo satu tahun (Catatan 6)
-3.335.104.820
-3.427.572.803
-2,70%
Bagian jangka panjang
2.597.562.327
5.286.238.329
-50,86%
Tanaman Perkebunan a. Tanaman menghasilkan Tanaman menghasilkan pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 15% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp3.47 Triliun pada tahun 2012 menjadi Rp 3.96Triliun pada tahun 2013. Peningkatan ini disebabkan peningkatan tanaman kelapa sawit sebesar 15% dan tanaman karet sebesar 12% dibandingkan tahun 2012. Berikut ini merupakan rincian tanaman menghasilkan yang dimiliki Perusahaan pada tahun 2012 dan 2013
Description PT Tiga Mutiara Nusantara Current Maturity (Notes 6) Long-term portion
Plantation Crops a. Mature Plants Mature plant in 2013 had increased 15 % from the previous year, which Rp. 3.47 Trillion in 2012 to Rp, 3.96 Trillion in 2013. This increment was affected by the increasing trend of Oil Palm which was 15% and Rubber which was 12% compared with 2012. Here is the detailed table of mature plant which was owned by the Company in 2012 and 2013
(dalam jutaan Rupiah | in billion Rupiah)
Biaya perolehan
2012
Kelapa sawit
2.938.999
2.564.573
15
Palms
Karet
1.024.418
912.715
12
Rubber
3.963.417
3.477.288
14
Jumlah
b. Tanaman belum menghasilkan Tanaman belum menghasilkan pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 14% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp2.14Triliun pada tahun 2012 menjadi Rp2,44 Triliun pada tahun 2013. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan tanaman kelapa sawit, tanaman karet, dan tanaman lain-lain masingmasing sebesar 7%, 25%, dan 9.28%. Berikut merupakan rincian tanaman belum menghasilkan berdasarkan jenis tanamanan yang dimiliki Perusahaan.
152
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
Naik/ (Turun) | Increase (Decrease)
2013
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Earn Cost
Total
b. Immature Plant Immature plant in 2013 had increased 14 % from the previous year, which Rp. 2.14 Trillion in 2012 to Rp, 2.44 Trillion in 2013. This increment was affected by the increasing trend of Oil Palm which was 7% and Rubber which was 25% and the other crops which was 9.28% compared with 2012. Here is the detailed table of immature plant which is sorted based on the plants kind which was owned by the Company
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
(dalam jutaan Rupiah | in billion Rupiah)
Uraian
2013
2012
Kelapa Sawit
1.385.873
1.299.091
Karet
Naik/ (Turun) | Increase (Decrease)
Description
7
Palms
1.046.036
835.201
25
Rubber
Tanaman Lain-lain
13.448
12.306
14
Other Plant
Jumlah
2.445.357
2.146.598
14
Total
Aset tidak lancar Aset tidak lancar Perusahaan mengalami kenaikan sebesar 18,40% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp6,66 Triliun pada tahun 2012 menjadi Rp7.89 Triliun pada tahun 2013. Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan aset pajak tangguhan, investasi dalam saham, tanaman perkebunan, serta aset tetap-bersih masing-masing sebesar 5,03%, 14,61%, 14,78%, dan 27,80%.
Non-Current Assets Non-Current Assets of company had decreased 18,40% if it’s compared with the previous year, which from Rp. 6,66 Trillion in 2012 to Rp.7.89 Trillion in 2013. This increment was affected by the deferred tax assets increment, share investment, plantation crops, and current-unmoving assets which were 5,03%, 14,61%, 14,78%, and 27,80%
Aset Tetap Aset tetap Perusahaan pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 8 % dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp2,31 Triliun pada tahun 2012 menjadi Rp2,12 Triliun pada tahun 2013. Penurunan aset tetap ini terutama disebabkan oleh penurunan Piutang usaha - pihak ketiga 77%, Persediaan pemilikan langsung-jalan, jembatan, dan saluran air sebesar 18%, Pihak berelasi pihak ketiga setelah dikurangi cadangan kerugian cadangan 10%.
Unmoving Assets Unmoving Assets of company had decreased 8% if it’s compared with the previous year, which from Rp. 2,31 Trillion in 2012 to Rp.2,12 Trillion in 2013. This increment was affected by the decrement of third parties credit which was 77%, direct useable ownership, bridge, and water drains which were 18%. Related parties to the third parties after were reduced by loss backup which were 10%.
Berikut ini merupakan rincian nilai buku aset tetap yang dimiliki Perusahaan pada tahun 2012 dan 2013. Pada tanggal 31 Desember 2013, aset tetap telah
Here is the detail of assets book which is owned by Company in 2012 and 2013 (dalam Rupiah | in Rupiah)
Uraian
2013
2012
Naik/ (Turun) | Increase (Decrease)
ASSETS CURRENT ASSETS
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha - pihak ketiga bagian jatuh tempo satu tahun setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 5.414.473.162 (2012: Rp 2.964.932.597)
Description
1.476.285.474.034
1.793.333.369.398
(18)
Cash and Its Equivalent Business Credit – Third Parties A year dated After reduced by value decrement which was Rp 5.414.473.162 (2012: Rp 2.964.932.597)
5.819.150.326
25.135.345.865
(77)
Piutang lain-lain Pihak berelasi
24.114.022.801
20.899.035.515
15
Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 4.756.853.769
10.920.902.078
12.145.053.649
(10)
Third Parties – After reduced Value decrement back up Rp 4.756.853.769
274.217.700.726 309.282.962.607 26.208.251.961
335.573.693.725 109.084.762.169 21.884.793.030
(18) 184 20
Supply- After Reduced Without value decrement sebesar Rp 5.697.845.718 (2012: Rp zero ) Prepaid tax Other Current Assets
2.126.848.464.533
2.318.056.053.351
(8)
Persediaan - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 5.697.845.718 (2012: Rp Nihil ) Pajak dibayar dimuka Aset lancar lainnya Jumlah Aset Lancar
Other Debts Related Parties
Total of Current Assets
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
153
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp2.537.913 juta. Selain itu, dari sisi anggaran biaya konstruksi, pada tanggal 31 Desember 2013, aset dalam penyelesaian ratarata telah mencapai persentase penyelesaian berkisar antara 9,10% sampai dengan 25% dan diperkirakan akan selesai antara tahun 2013 sampai dengan 2014.
On 31 December 2013, current assets had insured to fire and another risks with total premium of Rp. 2.537.913 Million. Moreover, from the constructing cost budget, On 31 December 2013, in finishing stage assets reached the percentage of 9,10% until 25% and will be finished in 2013 to 2014.
Biaya tangguhan hak atas tanah Pada tahun 2013, biaya tangguhan hak atas tanah adalah sebesar Rp.73,62 Miliar, mengalami penurunan sebesar 6,58% dibandingkan tahun 2012. Berikut ini merupakan rincian biaya tangguhan hak atas tanah pada tahun 2012 dan 2013
Deferred Cost Right of Land In 2013, the Deferred Cost Right of Land was Rp. 73,62 Billion which had decreased 6,58% if it’s compared with 2012. Here is the illustration to the Deferred Cost Right of Land in 2012 and 2013
(dalam jutaan Rupiah | in billion Rupiah)
Uraian
2013
2012
Naik/ (Turun) | Increase (Decrease)
Earned Cost
Biaya perolehan HGU
120.077
119.541
0,45%
HGU
HGB
5.694
6.028
-5,54%
HGB
125.771
125.569
0,16%
(52.147)
(46.760)
11,52%
73.624
78.810
-6,58%
Jumlah Akumulasi amortisasi Nilai Tercatat
154
Description
Total Amortization accumulation Noted Value
Aset lain-lain Aset lain-lain pada tahun 2013 adalah sebesar Rp.28,88 Miliar, menurun sebesar 13,63% dibandingkan tahun 2012. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan aset lain-lain-lain-lain dan bibitan, masing-masing sebesar 46,58% dan 18,36% serta adanya kenaikan penyisihan kerugian penurunan nilai dan akumulasi amortisasi sebesar 109,47%.
The other assets The other assets in 2013 were Rp. 28,88 Billionhad increased 13.63% from 2012. This increment was affected by decreasing trend of the other assets and nursery plants, which were 46,58% and 18,36% each and the presence of loss elimination, value decrement, and amortization accumulation which were 109,47%
Aset non-produktif merupakan reklasifikasi nilai tercatat dari tanaman menghasilkan yang beralih fungsi dan nilai tercatat aset tetap yang tidak digunakan untuk kegiatan usaha Perusahaan. Berikut ini merupakan rincian aset lainlain yang dimiliki Perusahaan pada tahun 2012 dan 2013.
Non-productive assets is reclassified noted value from productive plants which devolved and the noted constant assets which is not used for Company enterprises. Here is the detail of the other assets which was owned by the Company in 2012 and 2013.
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
(dalam jutaan Rupiah | in billion Rupiah)
Uraian
Naik/ (Turun) | Increase (Decrease)
Description
2013
2012
Aset non-produktif
91.015
41.047
121,73%
Non-productive assets
Bibitan
22.175
27.162
-18,36%
Nursery
Biaya tangguhan lainnya
11.184
9.450
18,34%
Lain-lain Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai dan akumulasi amortisasi Bersih
977
1.829
-46,58%
125.351
79.489
57,70%
(96.476)
(46.058)
109,47%
28.875
33.431
-13,63%
Other Deffered Cost Others Total Derivation Loss Elimination Total
Liabilitas Liabilitas Perusahaan terbagi menjadi 2, yaitu liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang. Jumlah liabilitas jangka pendek pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 3,70% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp.1,72 Triliun pada tahun 2012 menjadi Rp.1,79 Triliun pada tahun 2013. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan utang bank, wesel bayar dan sewa pembiayaan yang merupakan utang jangka panjang jatuh tempo, masing-masing sebesar 61,44%, 344,44% dan 69,44%.
Liability Company liability is classified as 2, which are short term and long term liability. Short term liability value in 2013 had increased 3,70% from the previous year, which Rp. 1,72 Trillion in 2012 to Rp, 1,79 Trillion in 2013. This increment was affected by the increasing trend of bank debts, note payable, and renting expense which were matured long term debts, which were 61,44%, 344,44% and 69,44% each.
Sedangkan liabilitas jangka panjang pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 17,70% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp.4.42 Triliun pada tahun 2012 menjadi Rp3,76 Triliun pada tahun 2013. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan utang bank dan liabilitas pajak tangguhan masing-masing sebesar 17.22% dan 36.13%. Selain itu, adanya utang jangka panjang-sewa pembiayaan sebesar Rp105.13 miliar juga menyebabkan meningkatnya liabilitas jangka panjang pada tahun 2013.
Long term liability value in 2013 had increased 17,70% from the previous year, which Rp. 4,42 Trillion in 2012 to Rp, 3,76 Trillion in 2013. This increment was affected bynamk debts and liability of pended tax which were 17.22% and 36.13% each. Moreover, the existence of the increment of long term debts of renting expense which was Rp. 105.13 billions was also affecting the long term liability in 2013
Secara keseluruhan, jumlah liabilitas pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 13.30% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp5.48 Triliun pada tahun 2012 menjadi Rp6.21Triliun pada tahun 2013. Berikut ini merupakan tabel perbandingan liabilitas pada tahun 2012 dan 2013.
In overall, the liability value in 2013 had increased 13,30% from the previous year, which Rp. 5.48 Trillion in 2012 to Rp, 6.21 Trillion in 2013. Here is the comparison table of liability in 2012 and 2013.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
155
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
(dalam Rupiah | in Rupiah)
Biaya Perolehan
2013
2012
Naik/ (Turun) | Increase (Decrease)
SHORT TERM LIABILITY
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Business debt
Utang usaha 2.371.418.706
4.623.640.171
-48,71%
Related parties
Pihak ketiga
182.432.997.088
220.132.476.548
-17,13%
Third parties
Utang kontraktor
386.760.776.952
472.306.610.858
-18,11%
Constructor debts
9.279.660.423
42.090.299.047
-77,95%
Pihak berelasi
Utang pajak
Tax debt The other debt
Utang lain-lain Pihak berelasi
24.213.704.822
39.401.025.566
-38,55%
Related parties
Pihak ketiga
42.683.889.552
38.555.385.587
10,71%
Third parties
Biaya masih harus dibayar
345.839.631.040
464.815.858.564
-25,60%
Unpaid Tax
Uang muka penjualan
116.474.849.934
102.335.940.747
13,82%
Sales down payment
Utang jangka panjang
Long term debt
jatuh tempo satu tahun
a year matured Bank debts
Utang bank
437.500.000.000
270.999.849.083
61,44%
Wesel bayar
200.000.000.000
45.000.000.000
344,44%
Note payable
40.389.663.137
23.837.851.045
69,44%
Renting cost
1.787.946.591.654
1.724.098.937.216
3,70%
15.316.754.015
12.571.419.249
21,84%
Sewa pembiayaan Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
Total of Short Term Liability LONG TERM LIABILITY
LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang lain-lain pihak ketiga
Third parties debt
Utang jangka panjang -
Long term debt
setelah dikurangi bagian jatuh
after reduced by matured part a year period
tempo satu tahun Utang bank
3.125.480.267.876
2.666.245.348.210
17,22%
Bank debt
Wesel bayar
354.265.000.000
254.617.756.483
39,14%
Note payable
Sewa pembiayaan
105.138.431.592
78.986.778.255
33,11%
Renting cost
-
23.187.540.323
-100%
Shareholders debt
447.961.838.461
447.050.541.238
0,20%
Wages liability
Utang pemegang saham Liabilitas imbalan kerja
156
Acquisition Cost
Liabilitas pajak tangguhan
375.352.014.102
275.733.487.383
36,13%
Deffered tax liability
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
4.423.514.306.046
3.758.392.871.141
17,70%
Total of Long Term Liability
Jumah Liabilitas
6.211.460.897.700
5.482.491.808.357
13,30%
Total Liability
Utang usaha Utang usaha Perusahaan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp 1847.804Miliar, mengalami penurunan sebesar 17.78% dibandingkan tahun 2012. Seluruh utang usaha dalam mata uang Rupiah yang timbul berasal dari pembelian pupuk, bahan kimia bahan bakar minyak, dan bahan pembantu lainnya.
Business Debt Business debt of the company in 2013 which was Rp. 1847.804 Billion, had decreased 17.78% if it’s compared with 2012. All of business debt in Rupiah was from fertilizer, chemical and fuel, and another assistant substances procurement)
Utang Kontraktor Utang kontraktor pada tahun 2013 adalah sebesar Rp387.760Miliar, mengalami penurunan sebesar 18.11% dibandingkan tahun 2012. Seluruh utang kontraktor dalam mata uang Rupiah yang timbul terutama berasal dari kegiatan pengelolaan kebun dan pabrik, serta pekerjaan konstruksi.
Constructor Debt Constructor debt in 2013 was Rp.387.760 Billion had decreased 18.11% if it’s compared with 2012. All of constructor debt in Rupiah was from plantation and factory management, and construction.
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Utang Pajak Utang pajak pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 71.95% hingga mencapai Rp42,09 Miliar. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan Pajak Penghasilan Pasal 23 sebesar 13.18%, tidak adanya utang pajak kini, utang pajak pertambahan nilai, dan utang pajak bumi dan bangunan pada tahun 2013. Berikut ini merupakan rincian utang pajak yang ditanggung Perusahaan pada tahun 2012 dan 2013.
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Tax Debt Tax debt in 2013 had decreased 71.95% which reached Rp. 42,09 Billion. This decrement was mainly affected by the decreasing trend of Income Tax – Article 23 which was 13.18%, inexistence of current tax, value-added tax, and building and land tax in 2013. Here is the detail of Tax Debt in 2012 and 2013
(dalam jutaan Rupiah | in billion Rupiah)
Uraian
2013
Naik/ (Turun) | Increase (Decrease)
2012
Description Income Tax
Pajak penghasilan Pasal 4 (2)
1.202
2.408
-50,09%
Clause 4 (2)
Pasal 21
7.153
9.321
-23,26%
Clause 21
Pasal 22
617
1.079
-42,84%
Clause 22
Pasal 23
282
325
-13,18%
Clause 23 Clause 25
Pasal 25 Pajak bumi dan bangunan Jumlah
-
28.956
-100%
26
-
-
9.280
42.090
-77,95%
Building and land tax Total
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
157
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Unpaid Cost Unpaid cost had decreased 18,40% if it’s compared with the previous year, which from Rp. 468.81 Billion in 2012 to Rp.345.84 Billion in 2013. This decrement was affected by the decreasing trend of cost which have to be paid component, which were production service cost, tantiem, hospital and medicine, interest, and the others which were 24.95%, 54.85%, 24.74%, 29.29%, and 105% each.
Biaya Masih Harus Dibayar Biaya masih harus dibayar pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 25.60% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp468.81 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp345.84 miliar pada tahun 2013. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan seluruh komponen biaya masih harus dibayar, yaitu biaya jasa produksi, tantiem, rumah sakit dan pengobatan, beban bunga, serta biaya masih harus dibayar lain-lain masing-masing sebesar 24.95%, 54.85%, 24.74%, 29.29%, dan 105%. Berikut merupakan rincian biaya masih harus dibayar Perusahaan pada tahun 2012 dan 2013.
(dalam jutaan Rupiah | in billion Rupiah)
Uraian
Naik/ (Turun) | Increase (Decrease)
Description
2013
2012
313.780
418.093
-24,95%
Service cost
10.729
23.766
-54,85%
Tantiem
Rumah sakit dan pengobatan
9.567
12.711
-24,74%
Medicine and Hospital
Beban bunga
7.541
6.067
24,29%
Interest Others
Jasa produksi Tantiem
Lain-lain Jumlah
4.222
4.178
1,05%
345.840
464.816
-25,60%
Total
Note Payable Note Payable of company in 2013 was Rp. 354.265 Billion, which increased 39.19% if it’s compared with 2012. This decrement was affected by the decreasing of conventional – note payable which was 45,54% and the inexistence of sharia - note payable in 2013. Here is the detail of note payable in 2012 and 2013
Wesel bayar Wesel bayar Perusahaan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp354.265 miliar, mengalami peningkatan sebesar 39.19% dibandingkan tahun 2012. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan wesel bayar - konvensional sebesar 45,45% dan tidak adanya wesel bayar – syariah ijarah pada tahun 2013. Berikut ini merupakan tabel perbandingan rincian wesel bayar pada tahun 2012 dan 2013
(dalam jutaan | in billion Rupiah)
Uraian
2013
Naik/ (Turun) | Increase (Decrease)
2012
Conventional Note Payable PTPN III
Wesel bayar - konvensional MTN PTPN III Tahun 2013
300.000
-
-
2013
Tahun 2011
200.000
200.000
-
2011
55.000
100.000
-45,00%
2010
555.000
300.000
85,00%
Total Unamortized transaction cost
Tahun 2010 Jumlah Biaya transaksi belum diamortisasi Jumlah
158
Description
(735)
(382)
92,29%
554.265
299.618
84,99%
Total
Bagian jatuh tempo satu tahun
(200.000)
(45.000)
344,44%
A year dated part
Bagian jangka panjang
354.265
254.618
39,14%
Long Term part
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Renting Cost Debt In 2013, Company had long term debts – renting cost which was Rp. 105.138 Billions. This was caused by Company Management ratified a regulation for transportation tools through the renting cost. Renting period was for 4-6 years which interest effective rate of 6,27% until 24,84% per year.
Utang sewa Pembiayaan Pada tahun 2013, Perusahaan memiliki utang jangka panjang – sewa pembiayaan sebesar Rp 105.138Miliar. Hal ini disebabkan manajemen Perusahaan menetapkan kebijakan untuk membeli alat pengangkutan melalui sewa pembiayaan. Jangka waktu sewa adalah 4-6 tahun dengan tingkat bunga efektif 6,27% sampai dengan 24,84% per tahun.
(dalam jutaan Rupiah | in billion Rupiah)
Uraian
2013
2012
Naik/ (Turun) | Increase (Decrease)
Description Minimum Renting Payment
Pembayaran minimum sewa tahun 2013
-
43.274
-100%
2013
2014
67.338
36.281
85,60%
2014
2015
61.348
35.941
70,69%
2015
2016
49.239
23.558
109,01%
2016
2017
20.177
11.376
77,36%
2017
2018 dan seterusnya
10.865
6.489
67,45%
2018 and so on Total
Jumlah
208.967
156.918
33,17%
Bunga dan pemeliharaan
(63.439)
(54.094)
17,28%
Nilai kini pembayaran minimum sewa
145.528
102.825
41,53%
Bagian jatuh tempo satu tahun
(40.390)
(23.838)
69,44%
A year dated part
Bagian jangka panjang
105.138
78.987
33,11%
Long term part
Maintenace and Interest Current minimum renting payment
Utang Pemegang saham Pada tahun 2013, utang pemegang saham sebesar Rp.23,19 Miliar telah dikonversi menjadi penambahan modal Perusahaan, sesuai dengan PP No. 12 Tahun 2013 tentang penambahan penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam modal saham Perusahaan dan kapitalisasi cadangan umum Perusahaan dan Surat Menteri BUMN selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan No. S-227/MBU/2013 tanggal 9 April 2013
Stockholders Debt In 2013, stockholders debt was Rp. 23, 19 Billion which converted to company capitol addition, which according to PP No. 12 Year 2013 which is about National Capitol addition to the Company stock and recapitalization of Company backup and BUMN Ministry Letter as Stockholders General Meeting No. S-227/MBU/2013 on 9 April 2013.
Ekuitas Jumlah ekuitas pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 1,66% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp4.72Triliun pada tahun 2012 menjadi Rp4,80 Triliun pada tahun 2013. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp3.32Triliun pada tahun 2013. Berikut ini merupakan rincian komponen ekuitas Perusahaan pada tahun 2012 dan 2013.
Equities Total equities in 2013 had increased 1,66% if it’s compared with the previous year, which from Rp. 4.72 Trillion in 2012 to Rp. 4.80 Trillion in 2013. This increment was affected by the increasing trend of capital placement and had paid for Rp. 3.32 Trillion in 2013. Here is the equity description of Company in 2012 and 2013
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
159
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
(dalam jutaan Rupiah | in billion Rupiah)
Uraian Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham - nilai nominal Rp 1.000.000 per saham Modal dasar - 13.100.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 3.321.298 saham (2012: 3.298.110 saham ) Komponen ekuitas lainnya Saldo laba Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali Jumlah Ekuitas
2013
2012
3.321.298
3.298.110
0,70%
(25.917)
(25.917)
-
1.142.299 369.665
629.622 824.497
81,43% -55,16%
4.807.346
4.726.312
1,71%
(2.238)
123
-1914,03%
4.805.108
4.726.435
1,66%
Modal saham Berdasarkan Surat Menteri BUMN selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan No. S-227/MBU/2013 tanggal 9 April 2013, dinyatakan antara lain: • Menetapkan pengeluaran/penempatan saham yang masih dalam simpanan (portepel) sejumlah 23.188 saham atau sebesar Rp 23.188 juta yang seluruhnya diambil oleh Pemerintah Republik Indonesia yang berasal dari konversi pinjaman Perusahaan menjadi penambahan modal sesuai dengan PP No. 12 Tahun 2013 tentang penambahan penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam modal saham Perusahaan dan kapitalisasi cadangan umum Perusahaan; • Menetapkan perubahan pasal 4 ayat 2 dan 3 anggaran dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan penambahan penyertaan modal tersebut di atas sehingga modal yang dimiliki Pemerintah Republik Indonesia menjadi sebanyak 3.321.298 saham atau sebesar Rp 3.321.298 juta. Perubahan tersebut telah diaktakan dalam akta No. 05 tanggal 8 Mei 2013 oleh Nanda Fauz Iwan, SH, M.Kn, notaris di Jakarta dan diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHUAH.01.10-19206 tanggal 20 Mei 2013.
160
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Naik/ (Turun) | Increase (Decrease)
Description The equity that can be attributed to the owner of the parent entity Capital stock Rp 1.000.000 per share Authorized capital-13.100.000 shares Capital paid in full and placed 3.321.298 shares (2012: 3.298.110 shares ) Other equity components Profit balance Specified users Unspecified users The amount of equity that can be attributed to the owner of the parent entity Non-controlling interest Total equities
Capital Stocks According to the letter of BUMN in the Company Stockholders General Meeting No. S-227/MBU/2013 on 9 April 2013, stated that: • Determined the release/placement of stocks which still be settled (portepel) which was 23.188 stocks or Rp. 23.188 million which all of them was taken by Indonesia Government which from the conversion of Company loans to become the capital addition referred to the PP No. 12 Tahun 2013which was about National Capital placement to the Company capital and recapitalization of Company general backups; • Determined the amendment of article 4 verse 2 and 3 which was about basic Company budgeting and addition of capital placement which was mentioned above, so the capital of Indonesia Government became 3.321.298 stocks or Rp.3.321.298 million This amendment had been acted in act No. 05 on 8 May 2013 by Nanda Fauz Iwan, SH, M.Kn. notary in Jakarta and had been received and noted in Administration System of Legal Institution database, Ministry of Law and Human Right of Indonesia No. AHU-AH.01.10-19206 on 20 May 2013
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Uraian
Data Tambahan Additional Information
2013
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Naik/ (Turun) | Increase (Decrease)
2012
Pemegang saham
Pemerintah Republik Indonesia
Persentase pemilikan
100%
100%
Modal dasar (lembar)
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Description Shareholder
-
Percentage of ownership
13.100.000
13.100.000
-
Authorized capital (share)
Nominal (Rp)
1.000.000
1.000.000
-
Nominal (Rp)
Modal ditempatkan dan disetor (lembar)
3.321.298
3.298.110
0,70%
3.321.298.000.000
3.298.110.000.000
0,70%
Modal ditempatkan dan disetor (Rp.)
Komponen ekuitas lainnya Pada tahun 2013, komponen ekuitas lainnya tidak mengalami perubahan jika dibandingkan tahun 2012 yaitu sebesar Rp.25,92 Miliar. Berikut ini merupakan rincian komponen ekuitas lainnya pada tahun 2012 dan 2013.
Uraian
2013
Subscribed and fully paid capital (share) Subscribed and paid up capital (Rp)
Other equities In 2013, the other equities hadn’t changed if it’s compared with 2012 which was Rp. 25,92 Billion. Here is the detail of other equities in 2012 and 2013.
Naik/ (Turun) | Increase (Decrease)
2012
Description
(23.158)
-
-
Additional paid-in capital
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
-
(23.158)
-100%
Difference in value of restructuring transactions
Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak
(13)
(13)
-
Difference due to change in equity of subsidiaries
(2.745)
(2.745)
-
Difference Exchange
(25.917)
(25.917)
-
Tambahan modal disetor
Selisih kurs penjabaran Jumlah
Kepentingan non-Pengendali (hak minoritas) Hak minoritas pada tahun 2013 adalah sebesar Rp.-2.238 juta, mengalami penurunan sebesar Rp.2.361 juta atau 1.914,03%. dibandingkan tahun 2012
Total
Non-Controller Interest (Minority Right) Minority right in 2013 was Rp. -2.238 Million, decreased Rp. 2.361 million or 1.914,03 % if it’s compared with 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
161
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
LAPORAN ARUS KAS Posisi saldo Kas dan Setara kas pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 17.68% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp1,79 Triliun pada tahun 2012 menjadi Rp1,47 Triliun pada tahun 2013. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi.
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
CASH FLOW REPORT The position of cash and its equivalent in 2013 had decreased 17.68% if it’s compared with the previous year, where from Rp. 1,79 trillion in 2012 to Rp. 1,47 Trillion in 2013. This decrement was mainly caused by the decreasing of net cash flow which earned from operation activity (dalam jutaan Rupiah | in billion Rupiah)
Uraian
Description
2012
(81.350)
419.499
-119,39%
(765.045)
(854 .147)
-10,43%
Net cash used in investing activities
524.333
224.892
133,15%
Net cash provided by financing activities
5.014
12.305
-59,26%
Net effects of foreign exchange rate changes
PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(317.048)
(197.450)
60,57%
INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
1.793.333
1.990.784
-9,92%
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
1.476.285
1.793.333
-17,68%
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan Dampak Perubahan Kurs - Bersih
162
Naik/ (Turun) | Increase (Decrease)
2013
Net cash provided by operating activities
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
a. Arus Kas dari Aktivitas operasi Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 119.39% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp419.499 Milyar pada tahun 2012 menjadi Rp81.350 Miliar pada tahun 2013. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan penerimaan kas dari aktivitas investasi Rp89.102Milyar, dampak perubahan kurs bersih 7.29 Juta dibandingkan tahun 2012
a. Cash Flow from Operational Activity Net cash earned from operational activities in 2013 had decreased 119.39% if it’s compared with the previous year, which from Rp. 419.499 Billion in 2012 to Rp. 81.350 Billion in 2013. This decrement was mainly caused by the decreasing trend of investment activities which was Rp. 89.102 Billion, the currency net change impact of 7.29 Million in 2012.
b. Arus Kas dari Aktivitas investasi Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi mengalami peningkatan sebesar 6,34% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp803,19 Miliar pada tahun 2012 menjadi Rp854,15 Miliar pada tahun 2013. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh penambahan tanaman belum menghasilkan sebesar Rp31,06 Miliar dan penambahan investasi dalam saham sebesar Rp13,56 Miliar dibandingkan tahun 2012. Selain itu, tidak terdapatnya pos-pos penerimaan pada tahun 2013 yang berasal dari pelepasan tanah perkebunan dan penerimaan investasi jangka pendek juga menyebabkan peningkatan kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi.
b. Cash Flow and Investment Activities Net cash which used for investment activities in 2013 had increased 6,34% if it’s compared with the previous year, which from Rp. 803,19 Billion in 2012 to Rp. 8854,15 Billion in 2013. This increment was mainly caused by the addition of immature plants which was Rp. 31,06 Billion and investment addition in stocks which was Rp. 13,56 Billion if it’s compared with 2012. Moreover, the inexistence of receiving posts in 2013 came from plantation lots release and the short term investment acceptance which also increased the net cash which used for investment activities.
c. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan mengalami penurunan sebesar 2,59% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp230,87 Miliar pada tahun 2012 menjadi Rp224,89 Miliar pada tahun 2013. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan penerimaan dari pihak berelasi sebesar Rp10,80 Miliar dan peningkatan penerimaan utang bank sebesar Rp898,91 Miliar dibandingkan tahun 2012
c. Cash Flow from Capitalization Activities Net cash earned from Capitalization Activities in 2013 had decreased 2,59% if it’s compared with the previous year, which from Rp. 230,87 Billion in 2012 to Rp. 224,89 Billion in 2013. This increment was mainly caused by the increasing of related parties which was Rp.10,80 Billion and the increment of bank debt which was Rp. 898,91 Billion compared with 2012
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
RASIO KEUANGAN | Financial Ratio
Uraian
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
(dalam jutaan Rupiah | in billion Rupiah)
2013
2012
Naik/ (Turun) | Increase (Decrease)
Description Profitability
Profitabilitas Marjin Laba Kotor
32,66
40,39
-19,14%
Gross profit margin
Marjin Laba Usaha
11,71
19,53
-40,04%
Net profit margin
Marjin Laba Bersih
6,45
13,83
-53,36%
Net income margin Rentability
Rentabilitas Tingkat Pengembalian Aktiva (ROA)
4,29
8,71
-50,75%
Return on Assets (ROA)
Tingkat Pengembalian Ekuitas (ROE)
7,69
17,44
-55,91%
Return on Equity (ROE)
118,95
134,45
-11,53%
Rasio Kewajiban Terhadap Ekuitas (DER)
129,27
116,00
11,44%
Debt to equity ratio (DER)
Rasio Kewajiban Terhadap Ekuitas (DAR)
56,38
53,70
4,99%
Debt to assets ratio (DAR)
Liquidity
Likuiditas Rasio Lancar
Current ratio Solvability
Solvabilitas
Profitabilitas Profitabilitas Perusahaan pada tahun 2013 lebih rendah dibandingkan tahun 2012. Hal ini ditunjukkan dengan semakin menurunnya rasio marjin laba kotor, marjin laba usaha, serta marjin laba bersih Perusahaan pada tahun 2013 dibandingkan tahun sebelumnya. Rasio marjin laba kotor, marjin laba usaha, serta marjin laba bersih Perusahaan pada tahun 2013 masing-masing sebesar 32,66%, 11,71%, dan 6,45%. Penurunan profitabilitas pada tahun 2013 ini terutama disebabkan oleh penurunan harga komoditi dibanding tahun sebelumnya
Profitability Company profitability in 2013 was lower than 2012. This shown with the decreasing gross profit margin rate, business profit margin, and net profit margin of Company in 2013 if it’s compared with the previous year. Gross profit margin rate, business profit margin, and net profit margin of Company in 2013 were 32,66%, 11,71%. And 6,45% each. Profitability decrement in 2013 was mainly caused by the decreasing trend of commodities prices compared with the previous year.
Rentabilitas Rasio rentabilitas menunjukkan kemampuan Perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dengan menggunakan sumber daya yang tersedia. Oleh karena itu, rasio rentabilitas dapat memberikan gambaran tentang tingkat efektivitas pengelolaan Perusahaan. Sejalan dengan profitabilitas Perusahaan pada tahun 2013, rentabilitas Perusahaan pada tahun 2013 juga mengalami penurunan dibandingkan tahun 2012. Rentabilitas Perusahaan yang ditunjukkan oleh tingkat pengembalian aktiva (ROA) dan tingkat pengembalian ekuitas (ROE) pada tahun 2013 masing-masing adalah sebesar 4,29% dan 7,69%. Penurunan ini terutama disebabkan oleh menurunnya laba bersih pada tahun 2013 sebesar 55,41%, meningkatnya jumlah aset dan jumlah ekuitas masing-masing sebesar 7,91% dan 1,66% dibandingkan tahun sebelumnya.
Remunerativeness The Remunerativeness shows the capability of Company in producing net profit with using available resources. Therefore, the Remunerativeness ratio can give a figure of Company management effectiveness level. In line with the Company profitability in 2013, the Remunerativeness of Company in 2013 had also decreased from 2012. The Company Remunerativeness which was shown by the returning ratio of active (ROA) and ratio of equity returning (ROE) in 2013 were 4,29% and 7,69% each. This decrement was mainly caused by the decreasing of net profit in 2013 which was 55,41%, the increasing of total of assets and total of equities which were 7,91% and 1,66% if it’s compared with the previous year.
Likuiditas Kemampuan Perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek pada tahun 2013 relatif masih baik, yaitu sebesar 118,95%. Namun, dibandingkan tahun 2012,
Liquidities Company capability in fulfilling short term obligations in 2013 can be said as good, which was 118,95%. But if it’s compared with 2012, it had decreased 11,53%. This
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
163
Performa Penting Key Performance
164
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
mengalami penurunan sebesar 11,53%. Penurunan ini terutama disebabkan oleh menurunnya aset lancar sebesar 8,25% dan meningkatnya liabilitas jangka pendek sebesar 3,70% dibandingkan tahun sebelumnya.
decrement was also affected by current assets decrement which were 8,25% and the increment of short term liability which was 3,70% compared with the previous year
Solvabilitas Solvabilitas merupakan kemampuan Perusahaan untuk memenuhi liabilitasnya, yang diukur dengan membandingkan total liabillitas dengan total ekuitas dan aset. Pada tahun 2013, rasio kewajiban terhadap ekuitas (DER) Perusahaan adalah sebesar 129,27%, mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2012 sebesar 11,44%. Di samping itu, rasio kewajiban terhadap aset (DAR) Perusahaan pada tahun 2013 juga mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2012, yaitu sebesar 56,38%. Peningkatan kedua rasio ini terutama disebabkan oleh meningkatnya jumlah kewajiban Perusahaan pada tahun 2013 sebesar 13,30% dibandingkan tahun 2012.
Solvability Solvability is a Company capability to fulfill their liability, which is measured by comparing between total of liability and assets equities. In 2013, the ratio of obligation towards equity (DER) of Company was 129,27% had increased from 2012 which was 11,44%. Moreover, the ratio of obligation towards assets of Company had also increased from 2012, which was 56,38%. The increment of the both of ratio was mainly caused by the total of Company compulsory in 2013 which was 13,30 if it’s compared to 2012.
ANALISIS KEMAMPUAN UTANG DAN TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG PERUSAHAAN Kemampuan membayar utang Kinerja operasional Perusahaan juga dapat dilihat dari kemampuan Perusahaan untuk membayar liabilitas yang memiliki beban bunga. Hal ini dapat ditunjukkan oleh rasio Net Debt to EBITDA, yaitu sebesar 3,84 kali. Rasio ini menunjukkan secara rata-rata, Perusahaan dapat melunasi utang yang memiliki beban bunga selama 4 tahun
ANALYSIS OF DEBT CAPABILITY AND CREDIT COLLECTIBILITY OF COMPANY Debt Settling Capability Operational capability of Company can be seen in Company capability to pay liability which has interest charge. This can be illustrated by Net Credit ratio to EBITDA, which was 3,84 times. This ratio shows averagely Company can settle the debt which have interest charge for 4 years.
Kolektibilitas Piutang Tingkat kolektibilitas piutang Perusahaan dapat ditunjukkan oleh rasio kolektibilitas piutang yang memiliki satuan hari. Rasio kolektibilitas piutang tahun 2013 adalah sebesar 2,60. Rasio ini menunjukkan bahwa Perusahaan dapat mengumpulkan piutangnya selama 3 hari. Rasio kolektibilitas piutang Perusahaan pada tahun 2013 ini lebih rendah dibandingkan tahun 2012, yaitu sebesar 4 hari. Hal ini menunjukkan kemampuan kolektibilitas piutang Perusahaan yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
CREDIT COLLECTABILITY Credit collectability ratio of Company can be shown by their credit collectability which has daily units. Credit collectability ratio In 2012 was 2,60. This ratio can show that Company can collect their credit in 3 days. Credit collectability ratio of Company in 2013 was lower than 2012, which was 4 days. This shows the ability of credit collectability of company is better than the previous year.
KEBIJAKAN MANAJEMEN ATAS STRUKTUR MODAL DAN TINGKAT SOLVABILITAS PERUSAHAAN Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan terpeliharanya rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham. Kebijakan pengelolaan modal Perusahaan adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar. Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara atau menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan jumlah besaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman.
MANAGEMENT REGULATION TOWARDS CAPITAL STRUCTURE AND COMPANY SOLVABILITY RATIO The main achievement of Company capital management is to assure the stability of capital ratio healthiness to support the business and maximizing the benefits for stockholders. The Company capital management regulation is to defense the healthy capital structure to secure the access of financing with standard cost. Company was managing the capitalizing structure and doing adjustment, according to the change in economic condition. To stabilize or adjust the capitalizing structure, Company can adjust the total of dividend to the stockholders, releasing new stocks or make a capitalizing effort through lending.
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Tingkat solvabilitas Perusahaan dapat diukur dengan rasio kewajiban terhadap ekuitas (DER) dan rasio kewajiban terhadap aset (DAR). Rasio kewajiban terhadap ekuitas Perusahaan pada tahun 2013 adalah sebesar 129,27%, mengalami peningkatan dibandingkan rasio kewajiban terhadap ekuitas tahun 2012 sebesar 11,44%. Adapun rasio kewajiban terhadap aset (DAR) pada tahun 2013 adalah sebesar 56,38%, mengalami peningkatan dibandingkan rasio kewajiban terhadap aset pada tahun 2012, yaitu sebesar 4,99%. Kenaikan kedua rasio ini terutama disebabkan oleh peningkatan jumlah liabilitas tahun 2013 dibandingkan tahun 2012
Solvability ratio of Company can be measured by compulsory ratio of equities and compulsory ratio of assets. The compulsory ratio of equities of Company in 2013 was 129,27%, had increased 11,44% from 2012. The DAR in 2013 was 56,38% had increased compared with the DAR in 2012 which was 4,99%. These both increments was mainly affected by the increasing of liability total in 2013 from 2012
BELANJA BARANG MODAL DAN KOMITMEN MATERIAL YANG TERKAIT DENGAN BELANJA MODAL Belanja barang modal aktivitas investasi digunakan untuk membiayai investasi rutin dan investasi pengembangan. Investasi rutin dilaksanakan dalam rangka optimalisasi aset produksi, sedangkan investasi pengembangan dilaksanakan dalam rangka ekspansi. Berikut ini merupakan perbandingan belanja modal Perusahaan pada tahun 2012 dan 2013
CAPITAL GOODS PURCHASE AND MATERIAL COMMITMENT WHICH REGARDING TO CAPITAL GOODS PURCHASE Capital goods purchase in investment activities used for capitalizing routine investment and developing investment. Routine investment was implemented for optimizing production assets, meanwhile the investment development was implement for market expansion. Here is the comparison of Capital purchase of Company in 2012 and 2013.
Realisasi pengeluaran modal tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 9,55% dibanding tahun 2012. Penurunan pengeluaran modal tersebut terutama disebabkan adanya penurunan pengeluaran modal untuk non tanaman dan aset lain-lain masing-masing sebesar 23,28% dan 9,55%.
Realized capital expenditures in 2013 experienced a decrease of 9.55% compared to the year 2012. The decrease in capital expenditures was primarily due to a decrease in capital expenditures for Non plants and other assets amounted to 23.28% and 9.55%.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
165
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
(dalam jutaan Rupiah | in billion Rupiah)
Naik/ (Turun) | Increase (Decrease) Uraian
2013
2012
Description
A. Plant A. Tanaman 1. Nursery 1. Bibitan - Rubber - Karet 27.600 23.664 16,63% - Palm - Kelapa Sawit 12.968 15.290 -15,19% Total Jumlah 40.568 38.954 4,14% 2. Replanting/Conversion 2. Tanaman Ulang/Konversi - Rubber - Karet 57.016 58.533 -2,59% - Palm - Kelapa Sawit 46.211 73.959 -37,52% Total Jumlah 103.227 132.492 -22,09% 3. Immature Plants 3. Tanaman Belum Menghasilkan - Rubber - Karet 198.009 152.843 29,55% - Palm - Kelapa Sawit 375.087 367.669 2,02% Total Jumlah 573.096 520.512 10,10% 4. Industrial Plantation Forest 4. Hutan Tanaman Industri Jabon Jabon - New Plants - Tanaman Baru (TB) - 382 -100,00% - Immature Plants - Tanaman Belum Menghasilkan 1.150 2.582 -55,46% Total Jumlah 1.150 2.964 -61,20% Total of Plants Jumlah Tanaman 718.041 694.922 3,33% B. Non Tanaman B. Non Tanaman - Land - Tanah - - - Cattle Breeding Pattern - Sapi Pola Pembiakan 14.848 - - House Building - Bangunan Rumah 101.184 160.110 -36,80% - Building Company - Bangunan Perusahaan 51.700 96.844 -46,62% - Engine and Installation (Plantations/ - Mesin dan Instalasi (Kebun/ - Unit/Compost/Kinra/IT) Unit/Kompos/Kinra/TI) 135.435 103.743 - Roads, Bridges and Waterways - Jalan, Jembatan & Saluran Air 90.132 120.413 -25,15% - Transportation and Equipment - Alat-alat Pengangkutan 37 - - Agricultural Equipment and Small Inventory - Alat Pertanian & Inventaris Kecil 7.916 14.173 -44,15% Total 401.252 Jumlah 401.252 495.283 -18,99% The Work in Progress Pekerjaan Dalam Penyelesaian - House Building - Bangunan Rumah 6.261 16.241 -61,45% - Building Company - Bangunan Perusahaan 14.352 13.096 9,59% - Engine and Installations - Mesin dan Instalasi 73.221 119.597 -38,78% - Roads, Bridges and Waterways - Jalan, Jembatan & Saluran Air 1.954 3.671 -46,77% - Other - Lain-lain 336 452 -25,66% Total of Work in Progress Jumlah Pekerjaan Dalam Penyelesaian 96.124 153.057 -37,20% Total of Non Plants Jumlah Non Tanaman 497.376 648.340 -23,28% C. Other Assets C. Aset Lain-lain 1. Deferred Expenses 1. Biaya Yang Ditangguhkan - Plantation development - Pengembangan Perkebunan - - Total Jumlah - - 2. Certificate 2. Sertifikat - HGU/HGB/Certificate - HGU/HGB/Sertifikat 2.203 1.244 77,09% Total of Certificate Jumlah Sertifikat 2.203 1.244 77,09% 3. Investment 3. Penyertaan - PT. Kalimantan Agro Industri - PT. Kalimantan Agro Industri - - - ESW Nusantara Tiga - ESW Nusantara Tiga - - - Oleokimia - Oleokimia - - Industrial Zone Management Board - Badan Pengelola Kawasan Industri - - Medan - Binjai Highways - Jalan Tol Medan - Binjai - - JIC Wood Company Limited - JIC Wood Company Limited - 4.351 -100,00% - PT. Riset Perkebunan - PT. Riset Perkebunan - 13.556 -100,00% Totsl of Investment Jumlah Penyertaan - 17.907 -100,00% - KSO Antara PTPN III dengan PTPN I 111.832 116.529 -4,03% - Operational Coorporation Between PTPN III to PTPN I - Prefinancing Peumakmu Gampong (PPG) 8.250 - - Prefinancing Peumakmu Gampong (PPG) Jumlah Aset Lain-lain 122.285 135.680 -9,87% Total of Other Assets Total A + B + C 1.337.703 1.478.942 -9,55% Total A + B + C
166
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
KEWAJIBAN KONTIJENSI a. Pada tahun 2013, Perusahaan belum dapat menyediakan areal pengganti kawasan hutan seperti yang telah dipersyaratkan dalam surat Menteri Kehutanan Republik Indonesia No. 238/MenhutVII/1984 tanggal 21 Juni 1984, sehingga Perusahaan belum memperoleh Surat Keputusan izin pelepasan areal hutan dari Menteri Kehutanan Republik Indonesia yang merupakan salah satu persyaratan untuk mendapatkan SHGU atas bidang tanah seluas ± 8.635 hektar yang terletak di Desa Aek Batu, Kecamatan Kota Pinang, Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara (Kebun Sei Meranti SK HGUNo. 53/HGU/DA/88), dan atas bidang tanah seluas ± 1.329 hektar terletak di Desa Ujung Gading, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara (Kebun Bukit Tujuh SK HGU No. 54/ HGU/DA/88). Untuk mencegah potensi hilangnya hak atas pengelolaan kedua areal tersebut di atas, Perusahaan telah mengajukan surat kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia mengenai penyelesaian areal pengganti kawasan hutan. Saat ini Departemen Kehutanan Republik Indonesia sedang menunggu Fatwa dari Mahkamah Agung Republik Indonesia atas penyelesaian areal pengganti Kawasan Hutan sebagai kompensasi kawasan hutan yang telah dimanfaatkan/ digunakan sebagai usaha perkebunan. Perusahaan juga telah mengajukan surat permohonan pelepasan kawasan hutan kepada Menteri Kehutanan Republik Indonesia sesuai Surat Direksi No. 3.09/X/1126/2009 tanggal 13 Nopember 2009. Sampai dengan tanggal persetujuan penerbitan laporan keuangan, Perusahaan belum memperoleh izin pelepasan kawasan hutan dari Menteri Kehutanan Republik Indonesia. b. Pada tanggal 16 Oktober 2009, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerja Sama Operasi (KSO) dengan PT Perkebunan Nusantara I (Persero) selanjutnya disebut PTPN I untuk pengelolaan kebun karet dan kelapa sawit serta pabrik karet yang terdapat di Kebun Karang Inong dan Kebun Julok Rayeuk Selatan, Kabupaten Aceh Timur, milik PTPN I dengan luas areal masing-masing sebesar 4.470 hektar dan 4.633 hektar untuk jangka waktu 25 tahun mulai 1 Januari 2010. Berdasarkan perjanjian ini, PTPN I menyerahkan pengelolaan atas aset KSO kepada Perusahaan untuk dibangun dan dikembangkan dalam rangka kerja sama operasi, bangun, kelola dan alih (B.O.T). Perusahaan menyetujui untuk mendanai seluruh biaya yang diperlukan untuk pengelolaan kebun tersebut. Selanjutnya KSO beroperasi dibawah manajemen, pengawasan, pengendalian dan tanggung jawab Perusahaan.
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
COMMITMENT & CONTINGENCY a. In 2013, the Company had not been able to provide forest replacement are as mandated under Ministry of Forestry of Republic of Indonesia No. 238/MenhutVII/1984 dated June 21st, 1984, that the Company has not acquired Forest Area Disposal License Decree from Ministry of Forestry of Republic of Indonesia that being one of requirements to acquire the right to use the property for business (SHGU) in land covering 8,635 ha area located at Aek Batu Village, Kota Pinang District, Labuhan Batu Regency, North Sumatera (Sei Meranti Plantation SK HGU No. 53/HGU/DA/88), and land area covering ± 1,329 ha located at Ujung Gading Village, Tapanuli Selatan Regent, North Sumatera (Bukit Tujuh Plantation No. 54/HGU/DA/88). To prevent the loss of right on management of those 2 areas above, our Company had proposed a letter to Mahkamah Agung Republik Indonesia which was about the solution forest substitution area. Department of Forestry of Indonesia Republic is waiting for a decision from Indonesia Supreme Court on the solution on forest substitution area as a compensation of forest area which had been utilized for plantation Our company also had proposed a forest zone extrication proposal to the Minister of Forestry of Indonesia Republic which referring to letter of the BoD No. 3.09/X/1126/2009 on 13 November 2009. Until the date of financial report publishing approval, Our company hadn’t got a permission of forest zone extrication from the Minister of Forestry of Indonesia Republic b. On October 16th, 2009, the Company entered into a Joint Operation (KSO) with PT Perkebunan Nusantara I (Persero) hereinafter referred to the PTPN I for the management of rubber and palm oil plantations, and rubber factories located in Karang Inong Plantation and South Julok Rayeuk Plantation, East Aceh District, which are owned by PTPN I with area of 4,470 hectares and 4,633 hectares, respectively, for a period of 25 years beginning on January 1st, 2010. Under this agreement, PTPN I handed over the management of KSO assets to the Company to be built and developed within the framework of joint operation - build, operate and transfer (B.O.T). The Company agreed to fund the entire cost necessary to manage the plantation Furthermore, KSO operates under the management, supervision, control and responsibility of the Company.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
167
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Bagi hasil atas KSO ini akan dilaksanakan dengan pembagian sebagai berikut: a. Sepuluh (10) tahun pertama setelah Realisasi Payback Period tercapai, Perusahaan memperoleh sebesar 75% sedangkan PTPN I sebesar 25%. b. Selanjutnya untuk masa sisa KSO, Perusahaan memperoleh sebesar 60% dan PTPN I sebesar 40%. Kerja sama operasi tersebut di atas telah mendapat persetujuan dari Menteri Negara BUMN dalam Suratnya No. S-706/MBU/2009 tanggal 30 September 2009. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tanaman belum menghasilkan dan aset tetap yang berhubungan dengan kerja sama operasi disajikan pada masing-masing akun terkait. c. Pada tanggal 22 Juni 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan WIKA-WIP, KSO (Kerja Sama Operasi/Joint Operation antara PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT Wijaya Karya Insan Pertiwi), untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Biomasa Sawit (PLBTS) berkekuatan 2 x 3,5 MW dengan sarana pendukung di Kawasan Industri Nusantara Sei Mangkei sebesar Rp 91.405 juta (termasuk pajak pertambahan nilai). Jangka waktu pelaksanaan proyek selama 14 bulan sampai dengan 21 Agustus 2011. Pada tanggal 20 Agustus 2011, perjanjian ini telah diperpanjang sampai 30 September 2011.
Sampai dengan tanggal pelaporan, Perusahaan dan WIKA-WIP belum melakukan serah terima proyek ini.
d. Pada tanggal 23 Desember 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Ferostal Indonesia (FI) untuk mendirikan usaha patungan dengan nama PT Sinergi Oleo Nusantara (SON) untuk mengembangkan kawasan industry hilir minyak kelapa sawit dan oleo-chemical terintegrasi yang akan dibangun dengan kapasitas kelayakan maksimum di Kawasan Industri Sei Mangkei, Kecamatan Bosar Malingas, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara Indonesia. Selanjutnya, pada tanggal tersebut Perusahaan, FI dan Oleovest Pte. Ltd. (Oleovest) menandatangani Akta Aksesi Terhadap Perjanjian Usaha Patungan, sehingga hak dan kewajiban FI berdasarkan Perjanjian Usaha Patungan beralih kepada Oleovest. SON didirikan berdasarkan akta No. 60 tanggal 25 Januari 2012 dari H. Warman, S.H., notaris di Jakarta dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-06126.AH.01.01.Tahun 2012, dengan modal dasar sebesar Rp 70.000 juta atau setara dengan AS$ 8 juta, modal ditempatkan dan disetor oleh Oleovest Pte Ltd sebesar AS$ 2,8 juta (Rp 25.200 juta) dan Perusahaan sebesar AS$ 1,2 juta (Rp 10.800 juta).
168
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Production sharing on the KSO will be held with the sharing as follow a. The first 10 years after the achieving of Payback Period Realization, our Company will get 75% of payment and PTPN I will get 25% b. Later, after the rest period of KSO, our company will get 60% and PTPN I will get 40% Operational partnership above had been approved by Minister of SOC in his letter No. S-706/MBU/2009 on 30 September 2009
On 31 December 2013 and 2012, immature plant and permanent assets which was related to the operational partnership is served in each related account.
c. On June 22nd, 2010 the Company entered Joint Operation between PT Wijaya Karya (Persero) Tbk and PT Wijaya Karya Insan Pertiwi (WIKA – WIP KSO) to develop Palms Biomass Electricity Power Plant (PLBTS) with capacity 2 x 3.5 MW as supporting infrastructures at Nusantara Sei Mangkei Industrial Zone amounted to Rp91,405 million including Value Added Tax). Project implementation maturity period within 14 months until August 21st, 2011.
As of the reporting date, WIKA-WIP and the Company not done this project handover
d. On December 23rd, 2011, the Company has made and entered the agreement with PT Ferrostal Indonesia (FI) to establish a joint venture under the name of PT Sinergi Oleo Nusantara (PT SON) for integrated palm oil downstream industrial zone and oleochemical industrial complex to be constructed in phases up to the maximum feasible capacity at Sei Mangkei Industrial Zone, Bosar Malingas Sub - district, Simalungun Regency, North Sumatera Indonesia. On the date, FI and Oleovest Pte Ltd has made and entered the deed of accession of Joint Venture Agreement, so the FI as the rights and obligations arising under the Joint Venture Agreement to switch to Oleovest Pte Ltd. SON was established by deed. 60 dated January 25th, 2012 from H. Warman, SH, notary in Jakarta and has been approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decree No.. AHU-06126.AH.01.01. In 2012, with an authorized capital of Rp 70,000 million, equivalent to U.S. $ 8 million, the issued and paid up by Oleovest Pte Ltd for U.S. $ 2.8 million (USD 25,200 million) and the Company amounted to U.S. $ 1.2 million (USD 10,800 million).
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Sampai dengan tanggal persetujuan penerbitan laporan keuangan, Perusahaan belum melakukan setoran modal pada SON. Pada tanggal 26 Maret 2013, Oleovest melakukan tuntutan kepada Perusahaan di Badan Abitrase Nasional Indonesia (BANI) dengan register kasus No. 512/III/ARB-BANI/2013. Dalam tuntutannya, Oleovest menuntut Perusahaan untuk: • Mengembalikan modal disetor Oleovest pada PT SON sebesar AS$ 2.800.000; • Mengganti biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh Oleovest sebesar AS$ 1.005.000; • Mengganti potensi kehilangan keuntungan Oleovest sebesar AS$ 80.633.870; • Membayar semua kerugian yang timbul sejak tanggal penghentian perjanjian joint venture; • Membayar biaya arbitrase.
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
As of the date of approval of the financial statements, the Company has not stored a capital in the SON.
On 26 March 2013, Oleovest indicted our Company in National Arbitration Institution with a case register No. 512/III/ARB-BANI/2013. In their indictment, Oleovest indicted our company for: • Returning the capital which was stored by Oleovest to PT SON which was for US% 2.800.000; • Amending the expenditure which had been paid by Oleovest which was for US$ 1.005.000; • Amending the potency of loss of Oleovest which was for US$ 80.633.870; • Amending all of loss which is affected since joint venture contract abandonment • Pay for the arbitration cost
Sampai dengan tanggal persetujuan penerbitan laporan keuangan, proses persidangan di BANI telah memasuki tahap pemanggilan sidang ke 7.
e. Pada tanggal 22 Juli 2011, Perusahaan telah menandatangani perjanjian dengan PT Krakatau Engineering untuk pembangunan pabrik kelapa sawit dengan kapasitas 30 Ton TBS/Jam di Hapesong, Tapanuli Selatan dengan nilai investasi sebesar Rp 78.680 juta (termasuk pajak pertambahan nilai). Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 18 bulan atau sampai dengan tanggal 11 Januari 2013. Perjanjian ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 28 Pebruari 2014.
e. On July 22nd, 2011, the Company entered into an agreement with PT Krakatau Engineering (KE) for establishing of Palm Oil Industry with the capacity of 30 Tons TBS/hour in Hapesong, South Tapanuli amounting to Rp78,680 million (including value added tax). The term of work is for 18 months or until January 11th, 2013. On January 10th, 2013, the agreement had been extended until Februaru 28th, 2013
f. Pada tanggal 18 Mei 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Amerta Karya (Persero) dan PT Tahete Putratunggal untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga biomasa sawit berkekuatan 2,5 MW berikut sarana pendukung di PKS Rambutan sebesar Rp 46.076 juta (termasuk pajak pertambahan nilai). Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 14 bulan atau sampai dengan tanggal 26 Juni 2012.
f. On May 18th, 2011, the Company entered into an agreement with PT Amerta Karya (Persero) and PT Tahete Putratunggal for electricity development of biomass energy and its facility support at Rambutan Palm Oil factory amounting to Rp46,076 million (including value added tax). The term of work is 14 months or until June 26th, 2012.
Pada tanggal 21 Maret 2013, perjanjian ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 7 Juni 2013.
On November 21st, 2013, the agreement had been extended until June 7th, 2013.
Until the date of report , our Company and PT Tahete Putra Tunggal hadn’t done a project hand over
Sampai dengan tanggal pelaporan, Perusahaan dan PT Tahete Putratunggal belum melakukan serah terima proyek ini. g. Pada tanggal 5 Maret 2013, Perusahaan dan PT Unilever Oleochemical Indonesia (Unilever) melakukan perjanjian pengikatan penyerahan tanah HGU yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei, tanah tersebut sedang dalam proses perubahan hak dari HGU menjadi Hak Pengelolaan (HPL). Perjanjian pengikatan ini dibuat sebelum pendatanganan
Until the financial report publishing approval, court process in INAI had entered the court summons 7th session
g. On 5 March 2013, Our company and PT Unilever Oleochemical Indonesia ( Unilever) had done a treaty contract HGU lots status which was located in Sei Mangkei Special Economy Zone, the lots are in a process of status which from HGU to HPL (Managing Right). This treaty contract was made before the signature of agreement of HPL several lots usage. Our
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
169
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
perjanjian penyerahan penggunaan sebagian tanah HPL. Perusahaan menyerahkan penggunaan sebagian tanah atau seluas 27 hektar kepada Unilever untuk pembangunan pabrik dan Unilever berhak memohonkan HGB di atas tanah HPL tersebut.
170
Imbalan pemanfaatan tanah sebesar Rp 550.000 per meter persegi. Untuk tahap I, Unilever mengambil 4 bidang dari sebagian tanah HPL atau seluas 19 hektar dengan imbalan seluruhnya sebesar Rp 98.571 juta, Unilever telah membayar sebesar Rp 14.786 juta dan sisanya sebesar Rp 83.785 juta akan dibayar setelah penandatanganan perjanjian penyerahan penggunaan sebagian tanah HPL dengan jangka waktu penggunaan selama 70 tahun terhitung sejak tanggal perjanjian.
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
company gave the permission on lots usage which was for 27 ha to Unilever which will be constructed as a factory and Unilever also has a right to propose HGB on the HPL lots
The financial return of lots usage was for Rp. 550.000 per meter square, In the Step I, Univeler took 4 lots of HPL or 19 hectare with financial return of Rp. 98.751 million, Unilever had paid Rp. 14.786 million and the rest or the other Rp. 83.785 million will be paid after the signature of agreement of several HPL lots usage in a period of usage of 70 years which was counted from the agreement approval date.
h. Pada tanggal 3 Desember 2013, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) dan PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) untuk bersama-sama mendirikan suatu perseroan terbatas dengan nama PT Industri Gula Glenmore (IGG) yang menjalankan usaha dalam industri gula, pengolahan gula ke dalam bentuk lain, industri hilir, dan menjalankan usaha-usaha bidang perdagangan impor dan ekspor. Modal dasar IGG berjumlah Rp90.000 juta terbagi atas 90.000 saham, dengan nilai nominal sebesar Rp1 juta per saham. Modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar 22.500 saham dengan nilai sebesar Rp22.500 juta yang telah disetor oleh Perusahaan sebesar 13.500 saham, PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) sebesar 6.750 saham, PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) sebesar 2.250 saham
h. On December 3rd, 2012, the Company entered into an agreement with PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) and PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) to jointly establish limited company under the name PT Industri Gula Glenmore (IGG) that operates business on sugar industry, sugar manufacturing to various products, downstream industry and operates import and export trading businesses. IGG authorized capital amounted to Rp90,000 million divided on 90,000 shares with nominal value Rp1 million per shaers. Subscribed and paid up capital amounted to 22,500 shares with value amounted to Rp22,500 million that had been paid by the Company amounted to 13,500 shares, PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) amounted to 6,750 shares, PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) amounted to 2,250 shares.
INFORMASI MATERIAL MENGENAI INVESTASI, EKSPANSI, INVESTASI, AKUISISI ATAU RESTRUKTURISASI HUTANG/ MODAL Pada tanggal 3 Desember 2012, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) dan PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) untuk bersama-sama mendirikan suatu perseroan terbatas dengan nama PT Industri Gula Glenmore (IGG) yang menjalankan usaha dalam industri gula, pengolahan gula ke dalam bentuk lain, industri hilir, dan menjalankan usaha-usaha bidang perdagangan impor dan ekspor. Modal dasar IGG berjumlah Rp 90.000 juta terbagi atas 90.000 saham, dengan nilai nominal sebesar Rp 1 juta per saham. Modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar 22.500 saham dengan nilai sebesar Rp 22.500 juta dengan komposisi sebagai berikut: Perusahaan sebesar 13.500 saham, PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) sebesar 6.750 saham dan PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) sebesar 2.250 saham. Pada tahun 2013, Perusahaan telah menyetor ke IGG sebesar Rp 13.500 juta dan kemudian melepas saham tersebut kepada PT Perkebunan Nusantara XII (Persero)
MATERIAL INFORMATION OF INVESTMENT, EXPANSION, INVESTMENT, ACQUISITION, AND DEBT/ CAPITAL RESTRUCTURIZING On December 3rd, 2012, the Company entered into an agreement with PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) and PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) to jointly establish limited company under the name PT Industri Gula Glenmore (IGG) that operates business on sugar industry, sugar manufacturing to various products, downstream industry and operates import and export trading businesses. IGG authorized capital amounted to Rp90,000 million divided on 90,000 shares with nominal value Rp1 million per shaers. Subscribed and paid up capital amounted to 22,500 shares with value amounted to Rp22,500 million that had been paid by the Company amounted to 13,500 shares, PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) amounted to 6,750 shares, PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) amounted to 2,250 shares. In 2013, our Company had stored Rp. 13. 500 Million to IGG and later released Rp. 13.702 of the stock to PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero). This release had been approved by Minister of SOC in General Meeting of
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
sebesar Rp 13.702 juta. Pelepasan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri BUMN selaku Rapat Umum Pemegang Saham.
Stockholders
DAMPAK PERUBAHAN HARGA TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN Harga jual seluruh komoditas Perusahaan lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Harga jual rata-rata karet pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar Rp.2.074,80/kg atau 6,98% dibandingkan tahun 2012. Adapun harga jual rata-rata kelapa sawit pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar Rp.143,59/kg atau 2,10% dibandingkan tahun 2012.
IMPACT ON PRICE CHANGES TO WARDS COMPANY ’S PERFORMANCE Selling price of commodities was lower compared with previous year. Average rubber selling price in 2013 experienced Rp2,074.80/kg or 6.98% decrease compared with 2012. Average palms selling price in 2013 experienced Rp143,59/kg or 2.10% decrease compared with 2012
Penurunan harga ini selanjutnya menyebabkan penurunan hasil penjualan Perusahaan pada tahun 2013 dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2013, hasil penjualan ekspor dan lokal Perusahaan mengalami penurunan sebesar Rp.236.875 juta atau 3,99%.
This decrement on price was also affecting to sales volume of Company in 2013 if it’s compared with the previous year. In 2013, export and domestic sales volume of Company had been decreased Rp. 236.875 million or 3,99%
KEBIJAKAN DEVIDEN Berdasarkan keputusan RUPS tanggal 23 April 2013 dan 31 Mei 2012, telah ditetapkan penggunaan laba bersih tahun buku 2012 dan 2011 sebagai berikut :
DIVIDEND POLICY Referring to GMS Decision on April 23th, 2013 and May 31st, 2012 net income distribution had been determined for fiscal years 2012 and 2011, as follows:
(dalam jutaan Rupiah | in billion Rupiah)
Laba | Profit 2012
Laba | Profit 2011
Dividen
296.819
504.166
Dividend
Cadangan umum
527.678
693.228
Reserves
-
63.021
Uraian
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
Berdasarkan Surat Menteri BUMN No.S-756/MBU/2013 tanggal 20 Desember 2013, Menteri BUMN mengubah keputusan RUPS mengenai dividen tahun buku 2012 menjadi Rp 311.818 juta atau senilai 37,32% dari laba tahun buku 2012. Berdasarkan surat tersebut, Perusahaan telah melakukan pembayaran tambahan setoran dividen sebesar Rp 15.000 juta.
Description
Partnership and Environment Development Program
According to the Letter of Minister of SOC No. S-756/ MBU/2013 on 20 December 2013, Minister of SOC changed the decision of RUPS which was about dividend in fiscal year of 2012 to Rp.311.818 million or 37,32% from 2012 fiscal year profit. According to the letter, our Company had done the additional payment of dividend which was Rp.15.000 Million
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
171
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG TERJADI SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN Tidak terdapat informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan
SUBSEQUENT INFORMATION AFTER ACCOUNTANT REPORTING DATE There was no information and material fact occurred after accountant reporting date.
INFORMASI MATERIAL YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN Sepanjang tahun 2013, Perusahaan tidak memiliki transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa baik langsung maupun tidak langsung yang berhubungan dengan kegiatan usaha PTPN III, yang mengandung benturan kepentingan
MATERIAL INFORMATION CONT AINING CONFLICT OF INTEREST Throughout 2013, the Company did not have any special relation with related party both directly or non-directly that related with PTPN III business activity, that may encourage conflict of interest.
INFORMASI TRANSAKSI MATERIAL YANG DENGAN PAJAK AFILIASI Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang material dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut :
MATERIAL INFORMATION WITH AFFILIATED PARTY
Pihak berelasi | Related Parties
Details of the nature and type of material transactions with related parties as follows:
Sifat hubungan istimewa | Character of Special Relation
Transaksi | Transactions
PT. Perkebunan Mitra Ogan
Entitas asosiasi | Associate company
Investasi dan piutang dividen | Investment and Dividend Receivable
PT. Sarana Agro Nusantara
Entitas asosiasi | Associate company
Investasi dan instalasi pompa | Investment and pump installation
PT. Tiga Mutiara Nusantara
Entitas asosiasi | Associate company
Investasi dan penjualan kayu karet | Investment and sale of rubber wood
PT. Bio Industri Nusantara
Entitas asosiasi | Associate company
Investasi | Investment
Koperasi Karyawan Nusa Tiga
Karyawan kunci | Key employee
Sewa peralatan pengangkutan dan pengadaan beras karyawan | Rental transportation vehicles and procurement of rice
Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN)
PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara
Pusat Penelitian Kelapa Sawit
Pusat Penelitian Karet
172
Profil Perusahaan Company Profile
Lembaga dibawah BUMN perkebunan |
Institution under SOE plantation Perusahaan dibawah BUMN perkebunan |
Company under SOE plantation Lembaga dibawah BUMN perkebunan |
Institution under SOE plantation Lembaga dibawah BUMN perkebunan |
Institution under SOE plantation
Pengelola program pensiun imbalan pasti | Management of defined benefit pension plan Investasi dan jasa keagenan | Investment and other agency services Penelitian kelapa sawit | Palm oil research
Penelitian karet | Rubber research
Pemerintah Republik Indonesia
Pemegang saham | Shareholder
Utang pemegang saham | Shareholder loan
PT. Bank Mandiri
Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia | Controlled by the Central Government of the Republic of Indonesia
Penempatan giro, deposito berjangka dan fasilitas kredit investasi | Placement of current accounts, time deposit and investment credit facility
PT. Bank Negara Indonesia
Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia | Controlled by the Central Government of the Republic of Indonesia
Penempatan giro, deposito berjangka dan fasilitas kredit investasi | Placement of current accounts, time deposit and investment credit facility
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia | Controlled by the Central Government of the Republic of Indonesia
Penempatan deposito berjangka | Placement of time deposit
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pihak berelasi | Related Parties
Data Tambahan Additional Information
Sifat hubungan istimewa | Character of Special Relation
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Transaksi | Transactions
PT. Bank Agroniaga Tbk
Dikendalikan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk | Controlled by the PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Penempatan giro dan deposito berjangka | Placement of current accounts and time deposit
PT. Bank Jabar Banten Tbk
Dikendalikan oleh Pemerintah Daerah | Controlled by the Local Government
Penempatan deposito berjangka | Placement of time deposit
PT. Mega Eltra
Dikendalikan oleh PT Pupuk Pusri (Persero) | Controlled by the PT Pupuk Pusri (Persero)
Pembelian pupuk | Fertilizer Purchase
PT. Sang Hyang Seri (Persero)
Lembaga dibawah BUMN Pertanian | Institution under SOE Agriculture
Pembelian benih padi | Purchase of paddy seeds
PT. Karakatau Enginering
Dikendalikan oleh PT Krakatau Steel (Persero) Tbk | Controlled by the PT Krakatau Steel (Persero) Tbk
Pembangunan pabrik kelapa sawit | Palm oil industry plant establishment
PT. Amarta Karya (Persero)
Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia | Controlled by the Central Government of the Republic of Indonesia
Pembangunan pembangkit listrik tenaga biomasa sawit | Biomass energy power plant development
WIKA-WIP KSO
Dikendalikan oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk | Controlled by the PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Pembangunan pembangkit listrik tenaga biomasa sawit | Biomass energy power plant development
PT. Kereta Api Indonesia (Persero)
Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia | Controlled by the Central Government of the Republic of Indonesia
Pengangkutan minyak kelapa sawit | Transportation of crude palm oil
PT. Berdikari (Persero)
Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia | Controlled by the Central Government of the Republic of Indonesia
Pengadaan bibit sapi | procurement calf
PT. Asuransi Jasa Tania
Perusahaan dibawah BUMN perkebunan | Company under SOE Agriculture
Klaim asuransi | insurance claims
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
173
Performa Penting Key Performance
174
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
CHANGES IN REGULATIONS THAT SIGNIFICANTLY AFFECT THE COMPANY
PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERPENGARUIH SIGNIFIKAN TERHADAP PERUSAHAAN 1. Peraturan Pemerintah Nomor: 29/2013 telah menetapkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei dengan luas areal 2002,77 Ha. Sebelumnya pada lokasi yang sama, 27 Februari 2011, Kawasan Industri Sei Mangkei telah ditetapkan menjadi program nasional melalui MP3EI, yang mewakili Koridor I Ekonomi Sumatera sebagai pusat produksi dan pengolahan hasil bumi dan lumbung energi nasional. KEK Sei Mangkei terletak dalam wilayah kecamatan Bosar Maligas, kabupaten Simalungun, provinsi Sumatera Utara, yang meliputi : a. Zona industri b. Zona logistik c. Zona pariwisata
1. Government Regulation No. 29/2013 implemented that Sei Mangkei Special Economic Zone (SEZ) with total area 2002.77 ha. Previously, at the same location, February 27th, 2011, Sei Mangkei Industrial Zone had been implemented as National Program through MP3EI, representing Sumatera Economic 1st Corridor as natural resources production and manufacturing center and national energy barn. Sei Mangkei SEZ is locared at Bosar Malgias District, Simalungun Regent, North Sumatera Province area, including: a. Industrial Zone b. Logistic Zone c. Tourism Zone.
2. Sebagai Badan Pembangun dan Pengelola KEK Sei Mangkei telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Simalungun adalah PTPN III. Hal ini sejalan dengan persyaratan yang telah ditetapkan dalam PP Nomor: 2/2012, yang menyatakan bahwa Badan Usaha yang mengusulkan KEK akan memjadi Badan Pembangun dan Pengelola KEK pada tahap selanjutnya.
2. As Sei Mangkei SEZ Developer and Management entity as implemented by Simalungun Regency Government is PTPN III. This is in line with requirements implemented under Government Regulation No. 2/2012, stated that Business Entity that proposed SEZ will become respective SEZ Developer and Management on further phases.
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Pemasaran Marketing
PT. Perkebunan Nusantara III memasarkan hasil komoditi kelapa sawit (CPO dan Inti Sawit), PKO/PKM dan karet ke pasar lokal dan luar negeri melalui PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPBN) yang berkedudukan di Jakarta. Sejak bulan Juni 2009 PT Perkebunan Nusantara III telah berperan aktif dalam pemasaran CPO melalui Bursa Berjangka Jakarta (BBJ)
PT Perkebunan Nusantara III markets Palms commodity products (CPO and Palms Kernel), PKO/PKM and Rubber to local and international market through PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPBN) located in Jakarta. Since 2009, PT Perkebunan Nusantara III has actively participated in marketing CPO through Jakarta Future Exchange (JFE)
Dari sisi pemasaran Perseroan menetapkan kebijakan sebagai berikut : • Mempertahankan pasar yang ada baik didalam maupun diluar negeri. Memperluas jaringan pemasaran lokal dan internasional dengan segmentasi pada pembeli perusahaan besar yang reputasinya baik dan memposisikan produk dengan delivery on time serta tepat mutu. • Pemberdayaan analisa pasar untuk mendapat harga terbaik.
To support marketing strategy: • Retaining the domestic or foreign available market • Expanding local and international market network, which segmented on buyers of big company which has a good reputation and positioned product of delivery on time and right quality.
Prospek Pasar Komoditi Karet • Produksi karet alam dari India dan Vietnam kemungkinan akan melebihi dari Malaysia tahun ini, menurut Asosiasi Negara-Negara Penghasil Karet Alam, sedangkan Thailand dan Indonesia masih diperkirakan akan tetap sebagai 2 produsen utama karet alam. • Adanya sebuah laporan bahwa pemerintah China akan menunda paket pengiriman impor karet dari Thailand. Hal tersebut disebabkan oleh adanya orientasi pemerintah China yang saat ini menantikan hasil produksi karet di beberapa provinsi seperti Yunan dan Hainan yang merupakan dua daerah utama penghasil karet di China yang merupakan pemasok karet dalam negeri selain dari impor karet dari beberapa negara seperti Thailand, Vietnam dan Indonesia. • Adanya spekulasi kenaikan permintaan karet di beberapa negara Asia, seperti China dan Thailand untuk saat ini, gelombang kenaikan permintaan terutama di China disebabkan oleh adanya potensi kenaikan penjualan otomotif spekulasi tersebut diambil berdasarkan tren kepemilikan mobil yang terus naik dalam beberapa tahun terakhir di China. • Adanya kekhawatiran pasar akan terjadinya surplus persediaan karet di Amerika Serikat akibat dampak “shutdown” pemerintahan AS yang diprediksi akan menurunkan performa sektor industri, dimana AS merupakan salah satu konsumen terbesar karet.
Rubber Commodity Market Prospect • Production of natural rubber from India and Vietnam may reach over from Malaysia this year, according to Association of Countries producing Natural Rubber, meanwhile Thailand and Indonesia were estimated still to be two main producers of natural rubber. • A report stating that China Government will delay the package delivery of rubber import from Thailand. This’s caused by China Government Orientation which is still waiting for rubber production from their several provinces such as Yunan and Hainan as rubber local supplier and rubber importer from several countries like as Thailand, Vietnam, and Indonesia.
• Empowerment of market analysis to get the best price
• A speculation that rubber demand improvement in several Asian countries such China and Thailand this time. The wave rising demand especially in China was caused by the potency of automotive selling improvement. This speculation was stated basing on the increasing of car ownership trend these several years in China • Market concern towards surplus supply of rubber in United States because of the United States Government ‘shutdown’ which predicted reducing industrial sector performance, in which that US as one of the biggest consumer of rubber
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
175
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Prospek Pasar Kelapa Sawit • Saat Konferensi Minyak Sawit Indonesia ke-9 di Bandung Dorab E. Mistry memperkirakan harga sawit Desember’13 hingga Maret’14 sekitar RM 2.600 hingga RM 2.700 per ton dan kemungkinan bisa menyentuh RM 3.000 per ton, seiring dengan pengetatan pasokan di pasar global akibat kewajiban penggunaan biodiesel di sejumlah negara produsen. • Pasar ekspor masih didominasi oleh China dan India, kekhawatiran tahun depan ekspor CPO ke India akan turun karena menurut pridiksi India lebih senang impor minyak nabati lainnya (selain CPO). • Produksi minyak kelapa sawit Indonesia tahun 2013 sebesar 24,4 juta ton dan dapat meningkat lebih lanjut pada tahun 2014 menjadi 13% atau sebesar 29,5 juta ton, karena lebih banyak lahan perkebunan yang jatuh tempo dipanen dan harga rata-rata lebih rendah sementara produksi minyak kelapa sawit Malaysia pada tahun 2013 sebesar 19,4 juta ton dan pada tahun 2014 dapat meningkat sebesar 19,5 juta ton. • Para analis mengatakan pajak ekspor minyak sawit mentah Malaysia, yang tetap tidak berubah pada 5 persen di Januari 2014, akan membuat persediaan
176
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Oil Palm Market Prospect • At the 9th Conference of Indonesia Palm Oil in Bandung, Dorab E Mistry estimated that oil palm price from December 13 till March 14 about RM 2.600 to RM 2.700 per ton, and probably could reach RM 3000 per ton, along with tightening supply in global market because of the commitment on using biodiesel in several producer countries • Export market is still dominated by China and India; concerning that next year CPO export to India will decrease, because India prefers to import other vegetable oil than CPO • Indonesia palm oil production in 2013 was 24,4 million and could increase further in 2014 become 13% or 29,5 million ton, because there will be more plantation land mature to be harvested and lower average price, while Malaysia palm oil production in 2013 amounted to 19,4 million ton and could increase to 19,5 million ton in 2014.
•
Analysts said that Malaysia crude palm oil export tax which still unchanged at 5% in January 2014 will make inventory competed with producer and rival of Indonesia,
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
bersaing dengan produsen dan saingan Indonesia, hal ini akan membantu meningkatkan prospek ekspor kelapa sawit Malaysia dan mengangkat harga komoditas. • Pembeli biasanya mengurangi impor minyak sawit akhir tahun karena cenderung membeku dalam suhu dingin. Pasar berharap pembeli China re-stock untuk minyak nabati menjelang perayaan Tahun Baru Imlek di China tahun depan.
this will help improving Malaysia palm oil export prospect and rising commodity price.
Prospek Usaha Perseroan Berdasarkan hasil Analisa SWOT dapat disimpulkan bahwa posisi Perseroan dalam peta posisi perusahaan berada di kuadran pertama (1) yang menunjukkan posisi perusahaan berada dalam masa pertumbuhan (rapid growth strategy). Berdasarkan data dari posisi persaingan perusahaan, maka Perseroan memiliki peluang usaha yang cukup besar dengan kondisi internal Perseroan yang mampu memanfaatkan peluang bisnis yang ada untuk pertumbuhan usaha. Perseroan berada pada posisi strategi pertumbuhan yang cepat (Rapid Growth Strategy), kekuatan (Strengths) yang dimiliki jauh lebih besar dibandingkan kelemahannya (Weaknesses). Disamping itu unsur-unsur peluang (Opportunities) yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan lebih besar dibandingkan ancamannya (Threats).
Long Term Plan Evaluation Based on SWOT Analysis result could be inferred that Perseroan position on company position map was on 1st Quadrant or in rapid growth strategy.
•
uyers usually reduce palm oil import at the end of year because it tends to be frozen in cold temperatures. Market expected that China buyers re-stocking vegetable oil in the eve of next year lunar new year.
Based on data of company competition position, Perseroan has big enough business opportunity with condition that Internal Perseroan must be able to use that available business opportunity for business development. Perseroan is on Rapid Growth Strategy, strengths which are owned are bigger than the weaknesses. Moreover, Opportunities elements which can affect the Perseroan is also bigger than the threats
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
177
178
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
179
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Dalam pengelolaan perusahaan perseroan dibutuhkan kemampuan berkompetisi dalam memenangkan pasar global. Salah satu perangkat untuk memenangkan persaingan adalah dengan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).
In managing perseroan, it is needed the ability to compete and gain global market. One of way to win the competition is to implement good governance corporate principles.
Sebagai wujud implementasi dari Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-01/ MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance), Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, dan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, maka menjadi kewajiban bagi BUMN untuk menerapkan good corporate governance secara konsisten dalam kegiatan operasional perusahaan.
As the form of implementation and the regulation of Minister of State Owned Company (BUMN) Number PER-01/MBU/2011 about the implementation Good Governance Corporate (GCG),UU No.19 2013 about State Owned Company, and UU No.40 2007 about Limited Company it is the commitment of BUMN to implement good corporate company consistently in the company operational activities.
Penerapan praktik-praktik GCG merupakan salah satu langkah penting bagi PT Perkebunan Nusantara III (Persero) untuk meningkatkan dan memaksimalkan nilai perusahaan (corporate value), mendorong pengelolaan perusahaan yang profesional, transparan dan efisien dengan cara meningkatkan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggung jawab dan adil sehingga dapat memenuhi kewajiban secara baik kepada Pemegang Saham, Dewan Komisaris, mitra bisnis, serta pemangku kepentingan lainnya.
Implementation of GCG practices is one of important steps of PTPN III (Persero) to improve and maximize corporate value, to support corporate governance professionally,transparently, and efficiently in the way of improving transparency principle,accountability,trustable ,responsible and fair so that it can fulfill the commitment properly towards Commissioners Board,business party, and the other stakeholders.
Pedoman/kebijakan penerapan GCG di PTPN III, meliputi:
GCG implementation manual/policy at PTPN III, including:
• • • • • • •
• • • • • •
• •
Code of Corporate Governance, edisi III tahun 2012 Board Manual, edisi III tahun 2012 Code of Conduct, edisi III tahun 2012 Piagam Komite Audit, edisi III tahun 2012 Piagam Internal Audit, edisi III tahun 2012 Piagam Sekretaris Perusahaan, edisi III tahun 2012 Pedoman Sistem Pengendalian Intern berbasis Committee of Sponsoring Organization (COSO), tahun 2012 Pedoman Manajemen Risiko Terintegrasi berbasis ISO 31000 Implementasi IT Governance berbasis Cobit Framework, tahun 2012
Penerapan GCG di PT Perkebunan Nusantara III sejak tahun 2004 cenderung mengalami peningkatan yang signifikan, dimana pada tahun 2013 hasil pengukuran penerapan GCG di PT Perkebunan Nusantara III secara umum berpredikat Sangat Baik. Peningkatan tersebut sejalan dengan meningkatnya kinerja perusahaan (kategori Sehat-AA) dan citra perusahaan yang semakin baik.
180
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Good Corporate Governance, 3rd Edition of 2012. Board Manual, 3rd Edition of 2012. Code of Conduct, 3rd Edition of 2012. Internal Audit Charter, 3rd Edition of 2012. Corporate Secretary Charter, 3rd Edition of 2012. Committee of Sponsoring Organization (COSO) based Internal Audit Manual 2012. • ISO 31000 based Integrated Risk Management Manual • Cobit Framework - based IT Governance Implementation, 2012.
GCG implementation at PT Perkebunan Nusantara III since 2004 tends to experience significant improvement, where in and 2013, PT Perkebunan Nusantara III GCG implementation assessment achieved “Very Good” predicate. The improvement is in line with improving Company’s performance (AA – Sound category) and better corporate image.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Tujuan dan Manfaat Penerapan GCG serta Upaya dalam penerapan dan penegakannya Pelaksanaan Code of Conduct diawasi oleh Dewan Kehormatan yang bertugas mengawasi pelaksanaan pedoman ini. Pembentukan Dewan Kehormatan (terdiri dari unsur Dewan Komisaris, Direksi, Karyawan yang ditunjuk, dan Serikat Pekerja) dan mekanisme kerjanya diatur dalam Surat Keputusan Direksi.
Benefits and Purposes in Implementing GCG and effort of its implementation Application of Code of Conduct are controlled by Honorary Council which have a duty to control the implementation of this guideline. Honorary Council formatting (consists of BoC, BoD, appointed Employees, and Workers Union) and the working mechanism is regulated in Bill of Decision of BoD
Pelaporan pelanggaran Code of Conduct : - Setiap individu berkewajiban melaporkan setiap pelanggaran atas Code of Conduct yang dilakukan individu lain dengan bukti yang cukup kepada Dewan Kehormatan. Laporan dari pihak luar wajib diterima sepanjang didukung bukti dan identitas yang jelas dari pelapor; - Dewan Kehormatan wajib mencatat setiap laporan pelanggaran pedoman perilaku perusahaan dan melaporkannya kepada Direksi dengandidukung oleh bukti yang cukup dan dapat dipertanggungjawabkan; - Dewan Kehormatan wajib memberikan perlindungan terhadap pelapor.
Code of Conduct Violation Report: - Every individu has obligation to report every Code of Conduct violation which was done by another individu with enough evidence to the Honorary Council. The report which is from external parties has to be accepted, as long as they have an enough evidence and clear identity from the reporter. - Honorary Council must list every violation report of Company Code of Conduct and report it to the BoD and have to be supported by enough evidence and responsible - Honorary Council is compulsed to give a protection to the reporter.
Sanksi atas pelanggaran code of conduct : - Pemberian sanksi atas pelanggaran Code of Conduct yang dilakukan oleh karyawan diberikan oleh Direksi atau pejabat yang berwenang sesuai ketentuan yang berlaku; - Pemberian sanksi atas pelanggaran yang dilakukan oleh Direksi dan Dewan Komisaris mengacu sepenuhnya pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Perusahaan serta ketentuan yang berlaku; - Pemberian sanksi dilakukan setelah ditemukan bukti nyata terhadap terjadinya pelanggaran pedoman ini.
Punishment to the violation Code of Conduct: - Punishment of the violation of Code of Conduct which had done by an employee will be given by BoD or authorized executives with the term and regulation as follow; - Punishment to the violation which was done is given by BoD and BoC will fully refer to the Basic Budgeting and Company Household Budgeting and the current regulations - This punishment is given after the real evidence of violation had been invented.
Sebagai wujud kepatuhan dan integritas setiap individu dalam perusahaan sekaligus sebagai implementasi dari komitmen terhadap pelaksanaan Pedoman Code of Conduct ini, maka menjadi kewajiban individu tersebut untuk menandatangani pernyataan kepatuhan dan integritas atas pedoman ini saat terjadinya hubungan perikatan kerja individu perusahaan dengan perusahaan serta saat terjadinya revisi terhadap pedoman ini di masa yang akan datang.
As the obedient and integrity representation of every indivudi in the Company and as the implementation of commitmnent in applicating this Code of Conduct, it will be a compulsory of the individu to sign the declaration of obedient and integrity towards the guideline when there is a contract of employment between a company individu to the company and when there is revision on the guideline in the future
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
181
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Model Penerapan GCG PTPN III Model penerapan GCG di PTPN III dapat digambarkan sebagai berikut:
Hukum & Peraturan Berlaku Applicable Law & Regulation
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
PTPN III GCG Implementation Model Good Corporate Governance implementation at PTPN III as illustrated as follows:
Visi, Misi & Sasaran Perusahaan Corporate Vision, Mission & Objectives
Pedoman Tata kelola Perusahaan Good Corporate Governance Manual
Peraturan Teknis & Pelaksanaan • Penyempurnaan SOP Proses Bisnis • Penyempurnaan Pedoman GCG Technical and Operational Regulation • Business Process SOP Refinement • GCG Manual Refinement
Intemalisasi & Sosialisasi Internalization & Socialization
Implementasi Implementation
Budaya Perusahaan Corporate Culture
Best Practices
182
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tindaklanjut/ Perbaikan Follow-up/ Improvement
Evaluasi Assessment
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Roadmap Program Penerapan GCG Keberhasilan perusahaan sangat didukung oleh terbentuknya nilai-nilai inti dan budaya perusahaan serta mampu menerapkan GCG dengan baik, untuk itu perlu dibangun roadmap program untuk memastikan bahwa penerapan GCG dapat berjalan baik, meliputi :
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
GCG implementation Roadmap Program The company success is muchly supported by performing primary value and company culture and the ability to implement GCG properly, therefore it is important to build program roadmap to ensure that implementing GCG runned properly
Roadmap Program Penerapan GCG | GCG Implementation Roadmap
Program Pedoman/ Kebijakan GCG
GCG Manual/Policy
Kompetensi manajemen sumber daya manusia
Human Resources Management Competency
Manajemen Kualitas
Quest Innovation
Action Plan 2011-2012
2013-2014
2015
• Revisi pedoman GCG (Code of Corporate Gonernance, Board Manual, Code of Conduct, Piagam Komite Audit, Piagam Internal Audit, Piagam Sekretaris Perusahaan). • pengelolaan budget MR secara aktif di semua level • Manajemen Risiko Terintegrasi berbasis ISO 31000 • GCG Manual revision (Code of Corporate Governance, Board Manual, Code of Conduct, Audit Committee Charter, Internal Audit Charter, Corporate Secretary Charter). • ISO 31000 based integrated risk management
• Peninjauan dan penyempurnaan pengelolaan LHKPN • Penyusunan pedoman pengendalian gratifikasi. • Penyusunan pedoman Whistle Blowing System • Penyusunan Pedoman Komite Pemantau Risiko • Peninjauan dan penyempurnaan pedoman GCG • LHKPN management review and refinement • Gratification manual preparation. • Whistle Blowing System manual preparation. • Risk Monitoring Committee Manual preparation • GCG Manual review and refinement
Peninjauan dan penyempurnaan secara berkala terhadap pedoman GCG
• Pengukuran CLI metode 3600 • Implementasi competency based talent management • Evaluasi system HR data based
• Pengukuran CLI metode 3600 • Implementasi competency based talent management • Evaluasi sistem HR data base
• Pengukuran CLI metode 3600 • Implementasi competency based talent management • Evaluasi sistem HR data base • CLI 3600 method assessment. • Competency based talent management implementation • HR data based system evaluation
• CLI 3600 method assessment. • Competency based talent management implementation • HR data based system evaluation
• Implementasi SMM ISO 9000, SML ISO 14000, SMK3, OHSAS, RSPO, dan ISPO • Malcom Baldrige Assessment (Emerging Industry Leader) • SMM ISO 9000, SML ISO 14000, SMK3, OHSAS, RSPO, and ISPO Implementation • Malcom Baldrige Assessment (Emerging Industry Leader)
• CLI 3600 method assessment. • Competency based talent management implementation • HR data based system evaluation
• Implementasi SMM ISO 9000, SML ISO 14000, SMK3, OHSAS, RSPO, dan ISPO • Malcom Baldrige Assessment (Emerging Industry Leader)
• SMM ISO 9000, SML ISO 14000, SMK3, OHSAS, RSPO, and ISPO Implementation • Malcom Baldrige Assessment (Emerging Industry Leader)
GCG manual periodic review and refinement
• Implementasi SMM ISO 9000, SML ISO 14000, SMK3, OHSAS, RSPO, dan ISPO • Malcom Baldrige Assessment (Emerging Industry Leader) • SMM ISO 9000, SML ISO 14000, SMK3, OHSAS, RSPO, and ISPO Implementation • Malcom Baldrige Assessment (Emerging Industry Leader)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
183
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Action Plan
Program
2011-2012
2013-2014
2015
Quest for Innovation Quest for Innovation
Implementasi organisasi R & D
Implementasi organisasi R & D
R & D Organization Implementation
R & D Organization Implementation
Tata kelola Teknologi Informasi
Implementasi IT Governance berbasis Cobit framework
Implementasi IT Governance berbasis Cobit framework
Information Technology Governance
Cobit framework based IT Governance implementation
Cobit framework based IT Governance implementation
Sistem Pengendalian Internal
• Diagnostic assessment SPI berbasis COSO • Penyusunan pedoman Sistem Pengendalian Internal berbasis COSO
Implementasi Sistem Pengendalian Internal berbasis COSO
Implementasi Sistem Pengendalian Internal berbasis COSO
COSO based Internal Audit implementation
COSO based Internal Audit implementation
• Top-down komitmen terhadap MR • Risk-based business process • Total Risk Management System • Penggunaan metric dengan feedback perbaikan berkelanjutan • Top-down Risk management commitment • Risk-based business process • Total Risk Management System • Metric utilization within sustainable feedback
Internal Audit System
• COSO based Internal Audit assessment diagnostic • COSO based internal audit system manual preparation
Manajemen Risiko
• Menerima, menyadari kebijakan MR • Standar sudah terintegrasi dengan sistem mutu • Alokasi & pengelolaan budget MR secara aktif di semua level
• Top-down komitmen terhadap MR • Risk-based business process • Total Risk Management Sistem • Penggunaan metric dengan feedback perbaikan berkelanjutan
Risk Management
• MR policy acceptance and awareness • The standard had been integrated with quality system • Risk Management budget active allocation and management in all levels
• Top-down Risk management commitment • Risk-based business process • Total Risk Management System • Metric utilization within sustainable feedback
Hubungan pelanggan/ pemasok
• Menciptakan nilai pelanggan • Mutu dan kualitas layanan terbaik
• Menciptakan nilai pelanggan • Mutu dan kualitas layanan terbaik
Relationship with suppliers/vendors
• Creating customers value • Best quality and services kualitas layanan terbaik
• Creating customers value • Best quality and services
Kategori Capaian GCG Achievement Score
Sangat Baik Very Good
Evaluasi Penerapan GCG Berdasarkan Surat Keputusan Direksi nomor: 3.08/ SKPTS/17/2013 tanggal 15 Maret 2013, evaluasi penerapan GCG PT Perkebunan Nusantara III (Persero) tahun 2013 dilakukan sendiri oleh Tim self assessment PT Perkebunan Nusantara III (Persero). Hasil evaluasi GCG tahun 2013 dapat disimpulkan secara keseluruhan kondisi penerapan GCG di PT Perkebunan Nusantara III(Persero) mencapai skor 92,82 dari skor maksimal 100 atau 92,82% dengan kategori ‘Sangat Baik’.
184
Tinjauan Operasional Operational Review
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Sangat Baik Very Good
Implementasi organisasi R&D R & D Organization Implementation Implementasi IT Governance berbasis Cobit frame work Implementasi IT Governance berbasis Cobit frame work
• Menciptakan nilai pelanggan • Mutu dan kualitas layanan terbaik • Creating customers value • Best quality and services
Sangat Baik Very Good
GCG Assessment Referring to Board of Directors Decree No. 3.08/ SKPTS/17/2013 dated March 15th, 2013, GCG implementation evaluation at PT Perkebunan Nusantara III (Persero) in 2013 held independently by PT Perkebunan Nusantara III (Persero) self-assessment team. GCG evaluation result for 2013 could be summorized that generally GCG implementation condition at PT Perkebunan Nusantara III (Persero) reached 92.82 score from maximum score of 100 or 92.82% with 'Very Good' category.
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Data Tambahan Additional Information
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
GCG implementation evaluation result at PT Perkebunan Nusantara III (Persero) in 2013 was not to be compared with other GCG evaluation achievements in 2012, due to changing in assessment indicators as well as GCG implementation evaluation referring to Ministry of SOE of Republic of Indonesia Decree No. PER-16/S.MBU/2012. The actual score achievement becomes merger of actual scores achievement from six governance aspects, as follows:
Hasil capaian evaluasi penerapan GCG PTPN III tahun 2013 tidak untuk dibandingkan dengan hasil capaian evaluasi GCG tahun 2012, hal ini disebabkan adanya perubahan indikator/parameter penilaian dan evaluasi penerapan GCG sesuai Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN RI Nomor PER-16/S.MBU/2012. Capaian skor aktual tersebut merupakan gabungan dari capaian-capaian skor aktual dari keenam aspek governance, adalah sebagai berikut :
Aspek Governance Governance Aspects
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Capaian Tahun 2013 2013 Achievement
Bobot Indikator Indicator Weight
Skor Score
Capaian Achivement
Penjelasan Remarks
Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Secara Berkelanjutan Good Corporate Governance sustainable commitment
7.00
6.78
97
Sangat Baik Very Good
Pemegang Saham dan RUPS Shareholders and GMS
9.00
8.14
90
Sangat Baik Very Good
Dewan Komisaris Board of Commissioners
35.00
31.55
90
Sangat Baik Very Good
Direksi Board of Directors
35.00
33.64
96
Sangat Baik Very Good
Pengungkapan Informasi dan Transparansi Information Disclosure and Transparency
9.00
7.71
86
Sangat Baik Very Good
Aspek Lainnya Other Aspects
5.00
5
100
Sangat Baik Very Good
100.00
92.82
92.82
Skor Keseluruhan Total Score Klasifikasi Kualitas Penerapan Good Corporate Governance Good Corporate Governance implementation quality classification
Hasil evaluasi penerapan GCG selama lima tahun terakhir periode 2009 sampai dengan 2013 mengalami peningkatan yang signifikan, capaian skor tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
SANGAT BAIK Very Good
GCG implementation evaluation score for the last five years 2009 to 2013 period experienced significant increase, the score achievement is illustrated as follows:
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
185
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Capaian Skor GCG PTPN III | GCG PTPN III Score Achivement 100 90
86.72
85
89.84
89
93.08
90
91.72
91
92
92.82
80 70 60 50 40 30 20 10 0
2009
KPI | KPI
2010
2011
2012
Realisasi | Realization
Capaian skor KPKU dan GCG Perjalanan PTPN III menuju kelas dunia dari pencapaian skor KPKU tahun 2013 mengalami peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2013 PTPN III memperoleh skor 593 dengan predikat “Emerging Industry Leader”dari Indonesian Quality Award (IQA), serta penerapan GCG memperoleh predikat “Sangat Baik”.
KPKU Score Vs GCG Score Achievement PTPN III records towards world class company as illustrated on graphic below indicated that KPKU score in 2013 period experience significant improvement. In 2013, PTPN III succeeded in achieving 593 KPKU Score with Emerging Industry Leader predicate from Indonesian Quality Award (IQA) and GCG implementation reached to Very Good predicate.
HASIL IMPLEMENTASI KPKU DI BUMN
World Leader 876 - 1000
Effort
Benchmark Leader 776 - 875
Good Perfomance 475-575 Early Result 276-375
nt
Early Developmen 9 - 275
: Improving Perfomance Significantly
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
e ovem Impr Early 76 - 475 3
Em er gi ng 57 Ind 6 us - 6 tr 75 y L e
ad
er
Industry Leader 676 -775
186
2013
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Struktur Tata Kelola Perusahaan Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan GCG, perusahaan senantiasa memperbaiki struktur maupun prosedur pelaksanaannya dan memastikan penerapan prinsip-prinsip di setiap lini Perusahaan. Hal ini bertujuan untuk menghindari potensi risiko benturan kepentingan dalam pelaksanaan tugas, fungsi serta tanggung jawab baik di level Dewan Komisaris, Direksi, manajemen maupun karyawan.
Corporate Governance Structure In order to GCG implementation enhancement, the Company continuously refines GCG principles structure as well as procedure improvement as well as ensuring its implementation in every line of the Company. This is aimed to prevent conflict of interest potential in performing every Company’s Organ duties, functions as well as responsibility both in Board of Commissioners, Board of Directors, management or employees level.
Struktur GCG meliputi organ utama dan organ pendukung. Organ utama meliputi RUPS, Dewan Komisaris, dan Direksi, sedangkan organ pendukung meliputi Komite Komisaris, Sekretaris Perusahaan, dan SPI. Fungsi utama organ pendukung adalah membantu Dewan Komisaris dan Direksi.
GCG Structure consists of Primary and Supporting Organs. PTPN III GCG Primary Organs includes GMS, Board of Commissioners and Board of Directors, while supporting organ refers to Commissioners Committee, Corporate Secretary and Internal Audit Division. Supporting Organs’ main duty is to assist the Board of Commissioners and Board of Directors.
Rapat Umum Pemegang Saham Rapat Umum Pemegang Saham (selanjutnya disebut sebagai RUPS) adalah adalah Organ Perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan/atau Anggaran Dasar PTPN III.
General Meetings of Shareholders The General Meetings of Shareholders (GMS) is Company’s Organ that holds certain authority that is not delegated both to the Board of Directors or Board of Commissioners under respective limitation as regulated under Law No. 40 of 2007 regarding Limited Company and/or PTPN III Article of Association.
Hak Pemegang Saham Hak Pemegang Saham pada dasarnya adalah: 1. Menghadiri dan memberikan suara dalam RUPS; 2. Memperoleh informasi material mengenai perusahaan secara tepat waktu terukur dan teratur; 3. Menerima pembagian dari keuntungan perusahaan yang diperuntukan bagi Pemegang Saham dalam bentuk dividen dan pembagian keuntungan lainnya; 4. Pemberian kuasa dengan hak subsitusi kepada perorangan atau badan hukum untuk mewakilinya dalam RUPS; 5. Memperoleh penjelasan lengkap dan informasi yang akurat berkenaan dengan penyelenggaraan RUPS, diantaranya: a. Panggilan untuk RUPS, yang mencakup informasi mengenai setiap mata acara dalam agenda RUPS, termasuk usul yang direncanakan oleh Direksi untuk diajukan dalam RUPS, dengan ketentuan apabila informasi tersebut belum tersedia saat dilakukannya panggilan untuk RUPS, maka informasi dan/atau usul-usul itu harus disediakan di Kantor Perusahaan sebelum RUPS diselenggarakan; b. Metode perhitungan dan penentuan gaji/ honorarium, fasilitas dan/atau tunjangan lain yang diterima oleh anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat, khusus dalam RUPS mengenai Laporan Tahunan;
Shareholders Rights and Obligations Referring to PTPN III Article of Association as well as applicable regulations, the Shareholders hold several rights, 1. Namely attending and voting on GMS, 2. Acquiring material information regarding the Company in timely, measured and periodic manners, 3. Receiving Company’s income distribution allocated for the shareholders in form of dividend and other income distribution, 4. Providing authority with substitutive right to individual or legal entity to represent respective shareholder on GMS 5. Receiving accurate and comprehensive information regarding GMS implementation, diantaranya : a. The call for GMS (general meeting of shareholders),which include information about every segment of the GMS agenda,involving suggestion which was planned by directors to be stated into GMS, with the provisions that if the information is not available yet at the time of call for GMS,so information and/or suggestions must be supplied at Company Office before GMS held b. Calculation and determination method of salary/ honorarium,facility and/or other allowance accepted by Commissioners and Directors incumbent,special GMS agenda for annual report;
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
187
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
c. Informasi mengenai rincian rencana kerja dan anggaran perusahaan dan hal-hal lain yang direncanakan untuk dilaksanakan oleh perusahaan, khusus untuk RUPS Rencana Jangka Panjang (RJP) dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP); d. Informasi keuangan maupun hal-hal lainnya yang menyangkut perusahaan yang dimuat dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan; e. Penjelasan lengkap dan informasi yang akurat mengenai hal-hal yang berkaitan dengan agenda RUPS yang diberikan sebelum dan/atau pada saat RUPS berlangsung.
188
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
c. Information about details of work planning and company budget and other things planned to be implemented by company, especially for GMS Long Term Planning (RJP)and Company Budget and Work Planning (RKAP); d. Information of finance or other things deal with the company stated in Annual Report and Financial Report e. complete explanation and accurate information deal with GMS agenda given before and/or at the time GMS was being held.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Pelaksanaan dan Agenda RUPS GMS Implementation and Agenda
PTPN III menyelenggarakan RUPS pada tanggal 19 Maret 2014 dengan agenda sebagai berikut : 1. Usulan Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan serta Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Tahun Buku 2013 2. Usulan Pelunasan dan Pembebasan Tanggung Jawab Direksi dan Dewan Komisaris 3. Usulan Pembagian Laba (Laba Konsolidasi Tahun 2013) 4. Usulan Pembagian Tantiem kepada Komisaris dan Direksi Tahun 2013 5. Penetapan Faktor Penyesuaian Industri Untuk Penghasilan Direksi dan Komisaris 6. Usulan Penetapan Independen Auditor (KAP)
PTPN III (Persero) implemented GMS on March19th, 2014 with agenda as follows : 1. Annual Report Approval and Financial Statement as well as Partnership and Environment Development Program (PKBL) including Board of Commissioner Supervisory Report Fiscal Year 2013 Authorization. 2. Board of Directors and Board of Commissioners acquittal and dismissal proposal. 3. Profit distribution (Consolidated income 2013) proposal. 4. Tantiem distribution to Board of Commissioners and Board of Directors 2013 proposal. 5. Industry Alignment Factor determination for Board of Directors and Board of Commissioners remuneration 6. Independent Auditor (Public Accountant Office) Appointment proposal.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
189
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Dewan Komisaris Board of Commisisioners
190
Dewan Komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan serta memberi nasehat kepada Direksi atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai perseroan maupun usaha perseroan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar PTPN III.
The Board of Commissioners is Company’s Organ that holds supervisory and advisory duties to the Board of Directors related with general management of the Company, both regarding the Company or its business referring to PTPN III Article of Association.
Tugas dan Kewajiban Dewan Komisaris 1. Melaksanakan semua ketentuan peraturan perundang-undangan Perseroan Terbatas yang berlaku saat ini. 2. Melaksanakan semua ketentuan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-01/M-MBU/2012, diantaranya: 2.1. Memantau dan memastikan bahwa GCG telah diterapkan secara efektif dan berkelanjutan; 2.2. Membuat pembagian tugas Dewan Komisaris yang diatur oleh Dewan Komisaris; 2.3. Menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan Dewan Komisaris yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari RKAP; 2.4. Menyampaikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada RUPS; 2.5. Mengusulkan Key Performance Indicators untuk ditetapkan RUPS; 2.6. Menyampaikan laporan triwulan perkembangan realisasi Indikator Pencapaian Kinerja kepada para Pemegang Saham; 2.7. Menyampaikan laporan harta kekayaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan; 2.8. Memastikan Laporan Tahunan perusahaan telah memuat informasi mengenai identitas Dewan Komisaris, pekerjaan utamanya, jabatan Dewan Komisaris di perusahaan lain, termasuk rapatrapat yang dilaksanakan dalam satu tahun buku (rapat internal maupun rapat gabungan dengan Direksi), serta honorarium, fasilitas dan/atau tunjangan lain yang diterima dari perusahaan yang bersangkutan; 2.9. Melaporkan kepada perusahaan mengenai kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya pada perusahaan yang bersangkutan dan perusahaan lain, termasuk setiap perubahannya; 2.10. Memastikan bahwa auditor eksternal maupun auditor internal memiliki akses informasi mengenai perusahaan untuk melaksanakan tugas audit. 3. Melaksanakan semua ketentuan Anggaran Dasar PTPN III yang berlaku, diantaranya: 3.1 Melakukan pengawasan terhadap kebijakan Direksi dalam melaksanakan pengurusan perusahaan serta memberi nasihat kepada Direksi dalam hal:
Board of Commissioners Duties and Responsibilities 1. Implementing all regulation laws commitment of Limited Company being applied this time 2. Implementing all provisions of minister regulation of State Owned Company (BUMN) Number PER-01/MMBU/2012, such as :
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2.1 Monitoring and Ensuring that GCG has been implemented effectively and sustainably 2.2 Making division of Commissioners Board tasks which is regulated by commissioners board 2.3 Composing work planning and annual budget 2.4. Submitting report about supervisory duties that had been done during one year book before in front of the GMS 2.5. Suggesting Key Performance Indicators to be setted in GMS 2.6. Submitting three monthly report about realization development of Performance Achivement Indicator towards the shareholders 2.7. Submitting wealth report based on laws regulation provision 2.8. Ensuring that Company Annual Report has loaded information about Commissioners board identities, their main job,commissioners board position at other company,including meetings held on during one year book (internal meeting or meeting with directors),and honorarium,facilities and/or another allowance accepted from the deal comppany 2.9. Reporting to company about their shareholding and/or their family towards the deal company or other company, including its every change. 2.10 Ensuring that internal or external auditor had information access about company to implement auditor task 3. Implementing all provision of applicable PTPN III Article of Association, such as: 3.1. Doing supervision towards Directors policy in implementing company management and giving advices towards directos in such things below:
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
a. b. c. d.
4.
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Penetapan Visi dan Misi; Pelaksanaan strategi korporasi; Penyusunan RJPP dan RKAP; Pengawasan implementasi rencana yang telah dirumuskan dalam RJPP/RKAP penilaian efektivitas dan kinerja teknologi informasi. 3.2 Memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai RJPP dan RKAP yang diusulkan oleh Direksi serta masalah material lainnya; 3.3 Mengikuti perkembangan kegiatan perusahaan serta memberikan pendapat dan saran kepada Pemegang Saham atas setiap masalah yang dianggap penting bagi kepengurusan perusahaan, termasuk mencegah dan mengelola krisis perusahaan; 3.4 Memberikan tanggapan atas laporan berkala Direksi (triwulan, semesteran, dan tahunan); 3.5 Meneliti dan menelaah laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani laporan tahunan; 3.6 Melaporkan dengan segera kepada Pemegang Saham apabila terjadi gejala penurunan kinerja perusahaan; 3.7 Menetapkan uraian tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris, komite dan sekretaris komite serta sistem pertanggung jawabannya. Melaksanakan kewajiban lainnya, diantaranya: 4.1 Membangun kerja sama tim yang efektif dan terpadu (kolegial) dengan meluangkan waktu yang cukup dalam menjalankan tugas; 4.2 Menetapkan rencana kerja setiap tahun dan melakukan evaluasi terhadap pencapaian nya secara self assessment; 4.3 Menetapkan anggaran Dewan Komisaris termasuk komite-komite dan sekretariat Dewan Komisaris; 4.4 Mengevaluasi kebijakan manajemen risiko dan melakukan pemantauan pelaksanaan kebijakan pengelolaan risiko serta memberi saran mengenai penanganan risiko kepada Direksi; 4.5 Mengevaluasi kinerja Direksi dan mengusulkan kompensasi Direksi, berdasarkan wewenang yang diberikan oleh RUPS; 4.6 Melaksanakan tugas-tugas lain dari Pemegang Saham yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial; 4.7 Melakukan tugas-tugas pengawasan lainnya yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar PTPN III, ketetapan RUPS dan ketentuan perundang-undangan lainnya;
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
a. b. c. d.
Miision and vision decision corporate strategy implementation RJPP and RKAP Arrangement Supervision towards implementation of plans which had been formulated in RJPP and RKAP, effectivity judgement and information technology performance 3.2. Giving opinion and suggestion to GMS about RJPP and RKAP proposed by directors and other material problems 3.3. Following company activities development and giving opinion and suggestion to shareholders about considered important problem for company management, including to prevent and manage company crisis 3.4. Giving response towards directors periodic report (three monthly,semester,and annual report) 3.5. Analizing and reviewing annual report prepared by directors and signing that annual report 3.6. Reporting directly to shareholders if there was signs of decreasing company performance 3.7. Determining description of task and responsibilities of Commissioners Board, committee and committee secretary
4. Implementing other liabilities, such as: 4.1. Establishing an effective and intergrated (kolegial) team work with sharing enough time to run their duties 4.2. Determining annual work plan and evaluating towards the achievement as self assessment 4.3. Determining Commissioners Board budget including committees and Commissioners Board Secretariat 4.4. Evaluating risk management policy and establishing supervision towards risk management policy implementation and giving suggestion to directors about the solution 4.5. Evaluating Directors Performancce and suggesting directors compensation,based authority given by GMS 4.6. Implementing other duties from the shareholders dealing with social responsibilities 4.7. Implementing another supervision duties decided on PTPN III Article of Association GMS Statutes and laws provisions
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
191
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
4.8 Memastikan bahwa perusahaan telah mematuhi semua undang-undang dan peraturan yang berlaku serta standar transparansi; 4.9 Menyusun program pengembangan (Knowledge and Skill) untuk Dewan Komisaris; 4.10 Berperan untuk meningkatkan citra perusahaan; 4.11 Menetapkan kriteria informasi yang relevan serta kriteria yang dapat atau yang tidak dapat diberikan kepada stakeholders; 4.12 Dalam batas kewenangannya, merespon saran, harapan, permasalahan dan keluhan dari stakeholders (pelanggan, pemasok, kreditur, dan karyawan) yang disampaikan langsung kepada Dewan Komisaris maupun penyampaian oleh Direksi; 4.13 Memberikan arahan tentang penguatan sistem pengendalian intern perusahaan; 4.14 Melaksanakan pengawasan dan pemberian nasihat terhadap kebijakan dan pelaksanaan manajemen risiko perusahaan; 4.15 Memberikan arahan tentang sistem teknologi informasi yang digunakan perusahaan; 4.16 Memberikan arahan tentang kebijakan dan pelaksanaan pengembangan karir; 4.17 Memberikan arahan terhadap kebijakan rencana promosi dan mutasi pejabat kunci yang akan dilakukan Direksi; 4.18 Memberikan arahan tentang kebijakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi yang berlaku Umum di Indonesia (SAK); 4.19 Memberikan arahan tentang kebijakan pengadaan dan pelaksanaannya; 4.20 Memberikan arahan tentang kebijakan mutu dan pelayanan serta pelaksanaan kebijakan tersebut; 4.21 Melakukan pengawasan dan memantau kepatuhan Direksi dalam menjalankan peraturan perundangan yang berlaku dan perjanjian dengan pihak ketiga; 4.22 Memberikan persetujuan atas transaksi atau tindakan dalam lingkup kewenangannya atau RUPS; 4.23 Melakukan proses penunjukan calon auditor eksternal melalui Komite Audit sesuai ketentuan pengadaan barang dan jasa, dan apabila diperlukan dapat meminta bantuan Direksi dalam proses penunjukannya 4.24 Mengajukan calon Auditor Eksternal kepada RUPS berdasarkan usul dari Komite Audit; 4.25 Memastikan audit eksternal dan audit internal dilaksanakan secara efektif serta melaksanakan telaah atas pengaduan
192
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
4.8. Ensuring that company has complied all applicable laws and regulations and transparency standards 4.9. Arranging development program (knowledge and skill) for BoC 4.10. Being roled to improved company image 4.11. Determining relevant information criteria which can or can not be able to be shared to stakeholders 4,12. In their limited authority,responding sugge stion,expectation,issue,and complaint from stakeholders (customers,supplier,creditor and employees) submitted directly to the commissioners board or via directors 4.13. Providing directions about strengthening controlling system of company intern 4.14. Implementing supervision and giving advices towards policy and implementation of company risk management 4.15. Providing directions about information technology used by company 4.16. Providing directions about policy and implementation career development 4.17. Providing directions about policy of mutation and promotion plan of key positions that will be done by directors 4.18. Providing directions about policy of accounting and preparation of financial statement appropriate with generally applicable Accounting Standard in Indonesia 4.19. Providing directions about policy of procurement and its implementation 4.20. Providing directions about policy of service and quality and its implementation policy 4.21. Establishing supervision and monitoring Directors compliance in implementing applicable law regulation and agreement with third parties 4.22. Providing approval on transaction or action in the scope of their autorithy or GMS 4.23. Establishing the appointment process of external auditor candidates through Audit Committee appropriate with service and goods procurement provision,and asking Directors if required 4.24. Suggesting external auditor candidates to GMS based on suggestion from Audit Committee 4.25. Ensuring external and internal audit, implemented effectively and establishing
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
yang berkaitan dengan perusahaan yang diterima oleh Dewan Komisaris; 4.26 Melaporkan dengan segera kepada RUPS jika terjadi gejala menurunnya kinerja perusahaan serta saran-saran yang telah disampaikan kepada Direksi untuk memperbaiki permasalahan yang dihadapi; 4.27 Melakukan pengawasan terhadap kebijakan dan pelaksanaan pengelolaan anak perusahaan/perusahaan patungan termasuk dalam pemilihan calon anggota Direksi dan Dewan Komisaris anak perusahaan/ perusahaan patungan; 4.28 Mengusulkan calon anggota Direksi kepada Pemegang Saham sesuai kebijakan dan kriteria seleksi yang ditetapkan; 4.29 Mengusulkan remunerasi Direksi berdasarkan ketentuan yang berlaku dan penilaian kinerja Direksi; 4.30 Menetapkan setiap tahun indikator pencapaian kinerja beserta target-targetnya untuk disetujui RUPS; 4.31 Dewan Komisaris melakukan pengukuran dan penilaian terhadap kinerja Dewan Komisaris.
study of the complaint dealing with company accepted by Commissioners Board 4.26. Reporting immediately to GMS if signs of company performance decreasing happened and suggestions given to directors to repair problems prevailing 4.27. Establishing supervision towards policy and implementation subsidiaries/jointventure management including electing candidates of Directors and Commissioners Board members of subsidiaries and jointventure 4.28. Suggesting candidates Director members to the shareholders appropriate with policy and decided selection criteria 4.29. Suggesting Directors remuneration based on prevailing provision and assessment Directors performance 4.30. Determining in every year performance achievement indicator along with its targets to be approved by GMS 4.31. Commissioners Board establish measurement and assessment towards Commissioners Board performance
Tanggung Jawab Dewan Komisaris 1. Bertanggung jawab penuh menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha perusahaan dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Selama dan setelah menjabat bertanggung jawab kepada perusahaan untuk menjaga kerahasiaan informasi perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3. Mampu melaksanakan perbuatan hukum dan tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang dinyatakan bersalah yang menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit. 4. Setiap anggota Dewan Komisaris ikut bertanggung jawab secara pribadi atas kerugian perseroan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai dalam menjalankan tugasnya. 5. Dalam hal Dewan Komisaris terdiri atas 2 (dua) anggota Dewan Komisaris atau lebih, bertanggung jawab sebagaimana dimaksud pada poin 4 berlaku secara tanggung renteng bagi setiap anggota Dewan Komisaris. 6. Angota Dewan Komisaris tidak dapat dipertanggung jawabkan atas kerugian sebagaimana dimaksud pada poin 4 apabila dapat membuktikan: 6.1. Telah melakukan pengawasan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan; 6.2. Tidak mempunyai kepentingan pribadi baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan Direksi yang mengakibatkan kerugian; dan
Board Commissioners Responsibilities: 1. Fully responsible to implement duties to company interest and business without waiving applicable law regulation 2. During and after serving,responsible to the company to keep secrecy of company information appropriate with law regulation prevailing 3. Being able to implement legalacts and not being bankrupt 4. Each Commissioners Board members takes apart in responsibility personally of the loss of perseroaan if the one concerned was guilty or negligent in implementing his/her job 5. In this case Commissioners Board consist of 2 (two) or more Commiissioners Board members,responsible as stated on 4th poin prevailing in the way of joint liability for every Commissioners Board members 6. Commissioners Board members can not be ask their responsibility on the loss as stated on 4th poin if being able To prove: 6.1. Had established supervision in good faith and prudent for perseroaan interest and appropriate with intent and purpose 6.2. Having no personal interest direct or indirect towards Directors actions which caused the loss:and
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
193
Performa Penting Key Performance
194
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
6.3. Telah memberikan nasihat kepada Direksi untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut.
6.3. Had providing advices to the directors to prevent the appearance and sustaining loss
Hak dan Wewenang Dewan Komisaris 1. Memperoleh honorarium, fasilitas, dan tunjangan lain termasuk santunan purna jabatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang ditetapkan oleh RUPS; 2. Meminta penjelasan tentang hal-hal yang terkait dengan kepengurusan perusahaan kepada Direksi, dan Direksi wajib memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh anggota Dewan Komisaris secara lengkap, akurat, dan tepat waktu sesuai ketentuan yang berlaku; 3. Meminta bantuan tenaga ahli dalam melaksanakan tugasnya untuk jangka waktu terbatas atas beban perusahaan jika dianggap perlu; 4. Mendapatkan laporan Direksi secara berkala menyangkut kinerja perusahaan; 5. Mendapatkan laporan Direksi mengenai program tahunan pengembangan sumber daya manusia (termasuk didalamnya suksesi manajer kunci, pertanggung jawaban manajemen risiko, dan laporan kinerja teknologi informasi serta bidang-bidang lainnya yang dipandang penting bagi keberhasilan perusahaan; 6. Melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumendokumen lainnya, memeriksa kas untuk keperluan verifikasi dan lain-lain surat berharga dan memeriksa kekayaan perseroan; 7. Memasuki perkarangan gedung dan kantor yang dipergunakan oleh perseroan; 8. Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan Perseroan; 9. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah dan akan dijalankan oleh Direksi; 10. Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapat Dewan Komisaris; 11. Mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Dewan Komisaris jika dianggap perlu; 12. Menyetujui pengangkatan dan pemberhentian Kepala Satuan Pengawasan Intern dan Kepala Sekretaris Perusahaan berdasarkan usulan dari Direktur Utama setelah dilakukan penelahaan oleh Komite Komisaris; 13. Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar PTPN III; 14. Membentuk komite-komite lain selain Komite Audit, jika dianggap perlu dengan memperhatikan kemampuan perusahaan; 15. Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan dalam jangka waktu tertentu atas beban perseroan, jika dianggap perlu; 16. Melakukan tindakan pengurusan perseroan dalam
Right And Authority Commissioners 1. Obtaining honorarium,facility,and other allowance including post position benefit appropriate with prevailing provision determined by GMS 2. Asking explanation about things dealing with company management to Directors, and directors should give the explanation about all cases required by Commissioners Board completely,accurately and on time as prevailing provisions 3. Requiring expert assisstancy in implementing their duties in limited time period for company expense if needed 4. Receiving Director report periodicly dealing with company performance 5. Receiving Director report about annual program of HR development (including key manager succession,risk management responsibility,and information technology and other part considered for company success 6. Observing books,letters and other documentations, examining perseroan wealth 7. Entering building yard and office used by perseroan 8. Asking explanation from Directors and/or other executives about all issues dealing with perseroan management 9. Finding out all policies and implementations that has or has’nt been implemented by Directors 10. 10.Requiring Directors and/or other officials below Directors knowledged by Directors to attend Commissioners Board meeting 11. Appointing and Dismissing Commissioners Board Secretary if needed 12. Approving appointment and dismissal of internal Supervision Head Unit and Company Secretarial Head based on suggestion from President Director after being reviewed by Commissioners Committee 13. Dismissing unpermanently Director members appropriate with Article of Association provision of PTPN III 14. Formulating other committees beside Audit Committee,if needed by considering company capability 15. Hiring expert for some cases in certain period of time on company expense,if needed 16. Establishing action towards perseroan management in certain condition
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar PTPN III; 17. Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandangan-pandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan; 18. Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar PTPN III, dan/ atau keputusan RUPS; 19. Memberikan persetujuan atau penolakan terhadap rencana Direksi yang harus mendapat persetujuan Dewan Komisaris; 20. Memberikan persetujuan atau bantuan kepada Direksi dalam melakukan perbuatan hukum tertentu.
17. Attending Directors meeting and providing overviews towards discussed cases 18. Implementing authority on other supervision as far as not contradicted with law regulation, PTPN III Article of Association,and/or GMS provision 19. Providing approval or rejection towards Directors plans which must be through Commissioners Board approving 20. Providing approval or assistance to the directors in establishing certain legal action
Komposisi dan Independensi Sesuai dengan Surat Keputusan Kementerian BUMN Republik Indonesia Nomor SK- 383/MBU/2013 tanggal 21 November 2013 komposisi dewan komiaris tahun 2013 adalah sebagai berikut :
Composition and Independency Referring to Minister of SOE Republic of Indonesia Decree No. SK- 383/MBU/2013 dated November 21st, 2013 and Board of Commissioners composition 2013, as follows:
Joefli J. Bahroeny Dahlan Harahap Sardan Marbun Heri Sebayang Subur Budhisantoso
President Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner
: : : : :
Komisaris Utama Komisaris Komisari Komisaris Komisaris
: Joefli J. Bahroeny : Dahlan Harahap : Sardan Marbun : Heri Sebayang : Subur Budhisantoso
Untuk memastikan independensi Dewan Komisaris, seluruh Dewan Komisaris telah menyampaikan informasi mengenai identitas, pekerjaan utama dan jabatan diperusahaan lain, termasuk kepemilikan sahamnya dan/ atau keluarganya pada perusahaan bersangkutan dan perusahaan lain termasuk setiap perubahannya.
To ensure Board of Commissioners independency, all of Board of Commissioners members has disclosed information regarding identity, primary job, position in other companies, including his/her or his/her families shareownership in the Company and other companies, including every amendment.
Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Anggota keluarganya
Board of Commissioners and Families Shareowner ship
Nama | Name
Keterangan | Description
Joefly. J Bahroeny
Tidak ada | none
Sardan Marbun
Tidak ada | none
Subur Budishantoso
Tidak ada | none
Dahlan Harahap
Tidak ada | none
Heri Sebayang
Tidak ada | none
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
195
Performa Penting Key Performance
196
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Prosedur Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris
Board of Commissioners Remuneration Policy
Remunerasi bagi Dewan Komisaris ditetapkan oleh RUPS mengacu pada Keputusan Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Perkebunan Nusantara III Di Luar Rapat Umum Pemegang Saham Nomor : KEP.07/ D1.MBU/2011 tanggal 28 Juli 2011 tentang Penetapan Penghasilan Tahun 2011 Dan Tantiem Tahun Buku 2010 Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan Perseroaan (Persero) PT. Perkebunan Nusantara III. Sesuai ketentuan dimaksud, Penghasilan Dewan Komisaris meliputi Honorarium, Tunjangan, Fasilitas danTantiem/Insentif Kinerja.
Board of Commissioners members remuneration is determined by the GMS referring to Shareholders of Perusahaan Perseroan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara III Circular Decision No.KEP.07/ D1.MBU/2011 dated July 28th, 2011 regarding Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara III Board of Directors and Board of Commissioners Remuneration Policy. Referring to respective regulation, Board of Directors and Board of Commissioners remuneration is including Salary/Honorarium, Allowance, Benefits and Management Reward/Bonus.
Pada tahun 2013, Penetapan remunerasi bagi Dewan Komisaris adalah sebagai berikut :
In 2013, Board of Directors Remuneration policy, as follows:
a. Direksi membuat kajian perhitungan penghasilan diterima (take home pay) yang terdiri atas Honorarium, Tunjangan, Fasilitas dan Tantiem/ Insentif Kinerja yang formulasinya mengacu kepada KEP. 07/D1.MBU/2011. b. Usulan penghasilan ini dibahas bersama Dewan Komisaris yang selanjutnya dibawa ke RUPS untuk diputuskan lebih lanjut. c. RUPS melakukan penilaian atas usulan penghasilan Dewan Komisaris sesuai peraturan yang berlaku untuk mengambil keputusan. d. Direksi menerbitkan Surat Keputusan Nomor : 3.08/SKPTS/R/131/2013 tanggal 27 Mei 2013 tentang Penghasilan Direksi dan Dewan Komisaris PT. Perkebunan Nusantara III. e. Dewan Komisatis melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan remunerasi dimaksud. Komponen Perhitungan Penghasilan/Remunerasi Bagi Dewan Komisaris
a. The Board of Directors formulated take home pay formula included of Salary, Allowance, Benefits and Management Reward/Bonus that is referring to KEP07/D1.MBU/2011. b. The remuneration proposal is collectively discussed with the Board of Commissioners to be later proposed to the GMS to be further decided. c. The GMS performed assessment on Board of,Directors remuneration proposal referring to applicable regulations to take decision. d. The Board of Directors issued Decree No.3.08/ SKPTS/R/131/2013 dated May 27th, 2013 regarding PT Perkebunan Nusantara III Board of Directors and Board of Commissioners Remuneration. e. The Board of Commissioners performs supervision regarding respective remuneration implementation.
Remunerasi bagi Dewan Komisaris mengacu pada KEP.07/ D1.MBU/2011 tanggal 28 Juli 2011 dan Hasil Keputusan RUPS tanggal 23 April 2013. Komponen penghasilan bagi Dewan Komisaris untuk tahun 2013, adalah sebagai berikut :
Board of Commissioners remuneration is referring to KEP07/D1.MBU/2011 dated July 28th, 2011 and GMS Decision dated April 23th, 2013. Board of Comsioners salary component for 2013, as follows:
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Board of Commissioners Mechanism
Remuneration
Policy
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Penghasilan Dewan Komisaris Seuai Keputusan RUPS Tanggal 23 April 2013
Jenis Penghasilan Remuneration Type Honorarium
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Board of Commissioners Remuneration referring to GMS Decision dated April 23th, 2013:
Keputusan Pemegang Saham Shareholders Decision a. Rp38.921.200,b. Rp35.029.080,-
Keterangan Description a. Komisaris Utama 40% dari gaji Dirut b. Komisaris 36% dari gaji Dirut a. President Commissioner 40% from President Director Salary b. Commissioner is 36% from President Director Salary
Tunjangan / Allowance Tunjangan Hari Raya Keagamaan Religious Holiday Allowance
Paling banyak 1 (satu) bulan honorarium. At most 1 (one) month honorarium.
Tunjangan Komunikasi Communication allowance
Paling banyak 5 % (lima persen) dari Honorarium. At most 5% (five percent) from Honorarium.
Santunan Purna Jabatan Post employment benefits
Premi Asuransi paling banyak 25 % (dua puluh lima persen) dari Honorarium. Insurance premium at most 25% (twenty five percent) from Honorarium
Termasuk di dalamnya premi utk asuransi kecelakaan dan kematian Including accident and life insurance premium
Tunjangan Pakaian Clothing Allowance
Kebijakan Iternal Perusahaan. Corporate Internal Policy.
Sesuai Anggaran dalam RKAP Budget according to Budget Plan
Tunjangan Transport Transportation Allowance
Paling banyak 20 % (dua puluh persen) dari Honorarium At most 20 % (twenty percent) from Honorarium
Jika tidak disediakan kenderaan dinas. Referring to budget on RKAP if official vehicle was not provided
Fasilitas / BENEFIT Fasilitas Kenderaan Transportation Benefit
Kendaraan dinas tidak disediakan Official vehicle is not provided
Fasilitas kesehatan
Untuk yang bersangkutan dan 1 orang istri/suami dan maksimum 3 org anak For respective party and 1 wife/husband and max. 3 children
Fasilitas Perkumpulan profesi Professional Association Benefit
Paling banyak 1 (satu) perkumpulan At most one (1) association
Fasilitas bantuan Hukum Legal Support Benefit
Sebesar kebutuhan At cost
Tantiem/Insentif Kinerja.
a. Rp488.194.967,b. Rp439.372.230,-
Remunerasi Dewan Komisaris Sesuai Keputusan RUPS atas persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan tahun buku 2012 Nomor : 3.00/RUPS/02/2013 tanggal 23 April 2013, bahwa Komisaris Utama dan Anggota Komisaris masing-masing mendapat honorarium sebesar 40% atau Rp. 38.921.200,dan 36% atau Rp. 35.029.080,- dari gaji Direktur Utama perbulan. Gaji Direktur Utama PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Tahun 2013 ditetapkan sebesar Rp 97.303.000,(sembilan puluh tujuh juta tiga ratus tiga ribu rupiah) per bulan.
a. Komisaris Utama 40% dari gaji Dirut b. Komisaris 36% dari gaji Dirut a. President Commissioner is 40% from President Director Salary b. Commissioner is 36% from President Director Salary
Board of Commissioners Remuneration Referring to GMS Decision on Annual Report and Financial Statement Authorization Fiscal Year 2012 No. 3.00/ RUPS/02/2013 dated April 23th, 2013, that the President Commissioner and Board of Commissioners members received honorarium 40% or amounted to Rp38,921,200 and 36% or amounted to Rp35,029,080 from President Director monthly salary. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) in 2013 was determined amounting to Rp97,303,000 (ninety seven million three hundred and three thousand rupiah).
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
197
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
1. Imbalan Jangka Pendek Imbalan jangka pendek yang diberikan Perseroan kepada Dewan Komisaris meliputi tantiem yang terpisah dari ketentuan bonus karyawan. Besarnya tantiem ditetapkan oleh RUPS. Selain itu. Dewan Komisaris menerima Tunjangan Hari Raya (THR) keagamaan, tunjangan komunikasi, tunjangan pakaian dinas dan tunjangan transport.
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
1. Short Term Benefit Short term benefit provided by the Company to the Board of Commissioners is including separated management reward from employees bonus provision. Amount of management reward is determined by GMS. Moreover, the Board of Commissioners received Religious Holiday Bonuses (THR), communication allowance, official clothing allowance and transportation allowance.
2. Imbalan Jangka Panjang Imbalan jangka panjang diberikan dalam bentuk santuan purna jabatan berupa uang asuransi yang dikelola oleh PT. Asuransi Bumi Putera. Imbalan ini akan diberikan pada saat Dewan Komisaris mengakhiri masa jabatannya, dengan jumlah manfaat Asuransi (uang Asuransi) untuk Komisaris Utama sebesar Rp. 461.966.468-, sedangkan masingmasing komisaris menerima manfaat asuransi (uang asuransi) sebesar Rp. 415.769.221,-
2. L ong Term Benefit Long Term Benefit is distributed in form of post employment benefits managed by PT Asuransi Bumi Putra, maximum premium reached to 25% from Honorarium. The benefit will be disbursed when the Board of Commissioners ended its position, with total Insurance amounted to Rp461,972,468 for President Commissioner and other Commissioners each received Insurance benefit amounted to Rp415,775,221.
3. Fasilitas Dewan Komisaris juga mendapatkan fasilitas berupa fasilitas kesehatan, fasilitas bantuan hukum, dan fasilitas perkumpulan profesi.
3. Benefits Board of Commissioners also received benefits in form of health benefit, legal support benefit and professional association benefit.
Remunerasi Dewan Komisaris
Board of Commissioners Remuneration
Tabel remunerasi Dewan Komisaris
Board of Commissioners Remuneration Table : (dalam Rupiah | in billion Rupiah)
Nama Name
198
Gaji/tahun Salary/year
Tunjangan Tahunan Allowance/year
Gaji Bersih/tahun Net Salary/ year
Tantiem+Thr Reward + Religious Holiday
Jumlah Setahun Total per Annum
Joefli J. Bahroeny
51.894.933
12.973.734
64.868.667
54.567.297
119.435.964
Dahlan Harahap
46.705.440
11.676.360
58.381.800
49.110.567
107.492.367
Sardan Marbun
398.879.524
126.556.676
525.436.200
477.474.186
1.002.910.386
Heri Sebayang
420.348.960
105.087.240
525.436.200
477.474.186
1.002.910.386
Subur Budhisantoso
401.139.465
100.284.866
501.424.331
457.829.959
959.254.290
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Pelaksanaan Tugas Salah satu pelaksanaan tugas Dewan Komisaris yang utama direalisasikan melalui penyelenggaraan rapat Dewan komisaris, baik rapat internal maupun rapat gabungan dengan Direksi ataupun Komite dan unit kerja lain yang dianggap perlu.
Duties Implementation One of Board of Commissioners duties implementation was mostly implemented through Board of Commissioners meeting implementation, either internal or joint meeting with the Board of Directors or the Committees and other working units considered necessary.
Tingkat Kehadiran Dewan Komisaris Rapat Dewan Komisaris Terkait dengan efektifitas dan orientasi kerja, pada tahun 2013 Dewan Komisaris melakukan rapat intern sebanyak 12 kali dan rapat bersama Direksi sebanyak 10 kali. Frekuensi kehadiran Dewan Komisaris dalam rapat adalah sebagai berikut :
Board of Commissioners Meeting Attendance Board of Commissioners Meeting Related with working effectiveness and orientation, in 2013, the Board of Commissioners held 12 internal meetings and 10 joint meetings with the Board of Directors. Board of Commissioners attendance frequency on the meetings are as follows:
Rapat intern Dewan Komisaris :
Board Of Commissioners Internal Meetings :
No 1
Nama | Name
Jumlah | Total
Jabatan | Position
Achmad Mangga Barani
Komisaris Utama | President Commissioner
Rapat | Meeting
Hadir | Attandance
Persentase | Percentage
11
10
90
2
A. Pandu Djajanto
Wk. Komisaris Utama | Vice President Commissioner
4
4
100
3
Deddy Suardy
Komisaris | Commissioner
11
9
80
4
Sardan Marbun
Komisaris | Commissioner
11
7
60
5
S. Herry Sucipto
Komisaris | Commissioner
11
9
80
6
Heri Sebayang
Komisaris | Commissioner
12
12
100
7
S. Budhisantoso
Komisaris | Commissioner
11
9
80
8
Herman Hidayat
Komisaris | Commissioner
1
1
100
9
Joefly J. Bahroeny
Komisaris Utama | President Commissioner
1
1
100
10
Dahlan Harahap
Komisaris | Commissioner
1
1
100
Rapat bersama Dewan Komisaris dengan Direksi :
Board of Commissioners Joint Meeting with Board of Directors:
No
Nama | Name
Jabatan | Position
Jumlah | Total Rapat | Meeting
Hadir | Attandance
Persentase | Percentage
1
Achmad Mangga Barani
Komisaris Utama | President Commissioner
8
8
100
2
A. Pandu Djajanto
Wk. Komisaris Utama | Vice President Commissioner
2
2
100
3
Deddy Suardy
Komisaris | Commissioner
8
8
100
4
Sardan Marbun
Komisaris | Commissioner
8
6
75
5
S. Herry Sucipto
Komisaris | Commissioner
8
8
100
6
Heri Sebayang
Komisaris | Commissioner
10
10
100
7
S. Budhisantoso
Komisaris | Commissioner
9
8
90
8
Herman Hidayat
Komisaris | Commissioner
1
1
100
9
Joefly J. Bahroeny
Komisaris Utama | President Commissioner
2
2
100
10
Dahlan Harahap
Komisaris | Commissioner
2
1
50
Keterangan : 1
SK Menteri BUMN No : SK-21/MBU/2013 Tgl. 17 Januari 2013 ttg Pemberhentian Herman Hidayat dan Pengangkatan S. Budhisantoso
2
SK Menteri BUMN No : SK-232/MBU/2013 Tgl. 26 April 2013 ttg Pemberhentian A. Pandu Djajanto
3
SK Menteri BUMN No : SK-383/MBU/2013 Tgl. 21 November 2013 ttg Pemberhentian A. Mangga Barani, Deddy Suardy, S. Marbun dan
S. Herry Sucipto dan Pengangkatan Joefly. J. Bahroeny, Dahlan Harahap dan Sardan Marbun.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
199
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Pelatihan Dewan Komisaris Untuk meningkatkan kompetensi berkaitan dengantugas dan tanggung jawabnya, PT Perkebunan NusantaraIII (Persero) memfasilitasi berbagai program pelatihan,seminar, workshop, konferensi kepada anggota DewanKomisaris. Realisasi program pengembangan Dewan Komisaris selama tahun 2013 adalah sebagai berikut :
No. 1
Uraian | Description Diskusi Menyikapi Permentan No. 98/
Tanggal | Date 23 Okt. 2013
200
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Board of Commissioners Training To enhance competency related with its duties and responsibilities, PT Perkebunan Nusantara III (Persero) facilitated several training, seminar, workshop and conference programs for Board of Commissioners members. Board of Commissioners development program realization throughout 2013, as follows:
Tempat | Location
Peserta | Member
Jabatan | Position
Golden Ballroom BBI,
Subur Budhisantoso
Komisaris
Permentan/OT.140/9/2013 tentang
The Sultan Hotel,
Herry Sebayang
Komisaris
Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan
Jl. Gatot Subroto, Jakarta
Dedy Suardy
Komisaris
S. Herry Sucipto
Komisaris
Sardan Marbun
Komisaris
Bagi Pengembangan Sawit Nasional
2
Tinjauan Operasional Operational Review
Konferensi IPOC and 2014 Price Outlook
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
28-29 Nov. 2013
The Trans Luxury Hotel Joefly j. Bachroeny Bandung
Komisaris Utama
Dahlan Harahap
Komisaris
Herry Sebayang
Komisaris
Subur Budhisantoso
Komisaris
Sardan Marbun
Komisaris
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Pengungkapan mengenai Board Manual Dewan Komisaris Terbitnya Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor : PER – 01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance). yang menggantikan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-117/M-MBU/2002 menjadi dasar dilakukannya revisi Board Manual (Pedoman Direksi dan Dewan Komisaris) PT Perkebunan Nusantara III (Persero).
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Board of Commissioners Board Manual Disclosure Minister of State Owned Enterprise Regulation No. PER – 01/MBU/2011 issuance regarding Good Corporate Governance implementation replacing Minister of State Owned Enterprise Regulation No. KEP-117/M-MBU/2002 that becomes the foundation of PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Board Manual (Board of Directors and Board of Commissioners Manual) revision.
PTPN III telah melakukan revisi ketiga Board Manual sebagai tindak lanjut komitmen Direksi dan Dewan Komisaris dalam rangka menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (Tata Kelola Perusahaan yang Baik), sehingga seluruh tindakan dari Organ Perseroan dilakukan dengan tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip tersebut sesuai dengan ketentuan dan hukum yang berlaku.
PTPN III has revised entire third Board Manual as the follow-up of Board of Directors and Board of Commissioners commitment in implementing Good Corporate Governance principle that every Corporate Organ’s actions are performed by promoting respective principles referring to applicable regulations
Tujuan dari disusunnya Board Manual tersebut adalah untuk menjadi panduan bagi Direksi dan Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi, tugas, dantanggung jawabnya dalam melakukan pengelolaan perusahaan secara profesional melalui pelaksanaan prinsip transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban dan kewajaran. Adapun isi dari Board Manual tersebut adalah
Objectives of Board Manual preparation is to become reference for the Board of Directors and Board of Commissioners in performing its functions, duties and responsibilities in managing the Company professionally through the implementation of transparency, independency, accountability, responsibility and fairness principles.
Adapun isi dari Board Manual tersebut adalah • Pedoman kerja Dewan Komisaris • Pedoman kerja Direksi • Visi, Misi, dan Rencana Strategis Perusahaan • Pengembangan Usaha • Pendelegasian Wewenang • Pengelolaan Sumber Daya Manusia • Penilaian Kinerja dan Remunerasi • Suksesi Manajemen • Manajemen Risiko • Pengendalian Intern • Teknologi Informasi • Pengelolaan Operasional Bisnis • Pengadaan Barang dan Jasa • Pengelolaan Aset • Media Komunikasi • Pelaporan • Seleksi Auditor Eksternal • Benturan Kepentingan • Suksesi di Anak Perusahaan
The contents of the Board Manual are as follows: • Board of Commissioners Board Manual • Board of Directors Board Manual • Corporate Vision, Mission and Strategic Plan • Business Development • Authority Delegation • Human Resources Management • Performance Assessment and Remuneration • Management Succession • Risk Management • Internal Audit • Information Technology • Business Operational Management • Goods and Services Procurement • Assets Management • Communication Media • Reporting • External Auditor Selection • Conflict of Interest • Subsidiaries Succession
Sekretaris Dewan Komisaris Fungsi Sekretaris Dewan Komisaris ialah membantu pengelolaan administratif Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas pengawasan perusahaan
Board of Commissioners Secretary The Secretary of the Board of Commissioners is to assist management in implementing the BOC administrative oversight duties
Terbitnya Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor : PER – 01/MBU/2011 tentang Penerapan
The issuance of Minister of State-Owned Enterprises State Number: PER - 01/MBU/2011 about Implementation of
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
201
Performa Penting Key Performance
202
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) yang menggantikan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : KEP-117/M-MBU/2002 menjadi dasar dilakukannya revisi Board Manual (Pedoman Direksi dan Dewan Komisaris) PT Perkebunan Nusantara III (Persero).
Good Corporate Governance which replaces Decree of the Minister of State Owned Enterprises No. KEP-117/MMBU/2002 the basis for revision Board Manual (Guidelines for Directors and Commissioners) PTPN III (Persero).
Revisi ketiga Board Manual ini adalah tindak lanjut komitmen Direksi dan Dewan Komisaris dalam rangka menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (Tata Kelola Perusahaan yang Baik), sehingga seluruh tindakan dari Organ Perseroan dilakukan dengan tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip tersebut sesuai dengan ketentuan dan hukum yang berlaku.
The third revision of this Manual Board is a followup commitment of the Board of Directors and Board of Commissioners to apply the principles of Good Corporate Governance, so that the entire actions of Organ Company performed with fixed uphold these principles in accordance with provisions and applicable law.
Revisi pedoman ini berlaku sejak tanggal ditandatangani dan dapat ditinjau atau direvisi kembali sesuai dengan perubahan kondisi perusahaan, ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Revised guidance is valid from the date signed and can be reviewed or revised in accordance with changes in business conditions, rules and regulations applicable legislation.
Sebagai penghubung antara Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham, Sekretaris Komisaris memiliki kewajiban sebagai berikut: • Penyiapan undangan rapat dan penyiapan rapat Komisaris. • Pendokumentasian surat-surat • Penyusunan notulen rapat. • Pengumpulan data atau informasi
As liaison officer among the Board of Commissioners, Board of Directors and Shareholders, the Board of Commissioners Secretary holds several obligations, as follows: • Board of Commissioners meeting invitation and implementation preparation. • Letters documentation • Minutes of Meeting preparation • Information or data collection
Tugas Sekretaris Dewan Komisaris adalah :
The duties of the Board of Commissioners Secretary are:
1. Melakukan segala sesuatu pekerjaan dinas yang diminta oleh Dewan Komisaris. 2. Mempersiapkan rapat termasuk bahan rapat Dewan Komisaris, Dewan Komisaris dengan Direksi, maupun dengan pihak lainnya. 3. Membuat risalah rapat yang mencatat segala sesuatu yang dibicarakan dan diputuskan dalam rapat Dewan Komisaris, dan ditandatangani oleh Ketua Rapat dan seluruh anggota Dewan Komisaris yang hadir dalam rapat. 4. Dalam hal rapat Dewan Komisaris dilakukan melalui media komunikasi elektronik, sekretaris membuat risalah rapat berdasarkan catatan yang dibuat oleh Dewan Komisaris, yang punya insiatif mengadakan rapat, kemudian mengirimkan risalah tersebut secara bergiliran ke semua Dewan Komisaris untuk ditandatangani. 5. Mencatat/membuat agenda surat masuk dan surat keluar Dewan Komisaris. 6. Mendokumentasi surat - surat dan risalah rapat Dewan Komisaris maupun dokumen lainnya. 7. Menyusun Rancangan Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris. 8. Menyusun Rancangan Laporan-laporan Dewan Komisaris.
1. Doing every duties which is asked by the Board of Commissioners 2. Preparing meeting including the elements of meeting of the Board of Commissioners, or the meeting between BoD and BoC, or also with the other parties 3. Making a summarization of meeting and noting everything which are discussed and decided in the meeting of the Board of Commissioners and will be signed by Head of Meeting and every member of Commissioners Board which attends the meeting 4. Commissioners Board meeting is held through e-communication media, the Secretary will summarize the meeting according to the notes which is done by the BoC, which have an inisiative to hold th meeting, then the secretary will send the summarization to all Commissioners Board for a signature need. 5. Noting/creating an agenda of received messages and sent messages of BoC 6. Documenting all letters and meeting summarization of BoC and also the other documents 7. Arranging the Working Plan and Estimated Budget of BoC 8. Organizing the Reporting Plan of the Board of Commissioner
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
9. Memastikan bahwa Dewan Komisaris mematuhi peraturan perundang-undangan serta menerapkan prinsip-prinsip GCG. 10. Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Dewan Komisaris secara berkala dan/atau sewaktu-waktu apabila diminta. 11. Mengkoordinasikan anggota Komite, jika diperlukan dalam rangka memperlancar tugas Dewan Komisaris. 12. Sebagai penghubung (liaison officer) Dewan Komisaris dengan pihak lain. 13. Sekretaris Dewan Komisaris wajib memastikan dokumen sebagaimana dimaksud pada poin 6 tersimpan dengan baik diperusahaan. Asli dokumendokumen tersebut diserahkan kepada Sekretaris Perusahaan. 14. Sekretaris Dewan Komisaris dapat mengakses catatan atau informasi tentang karyawan, dana, aset, serta sumber daya lainnya milik perusahaan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya dengan surat penugasan dari Dewan Komisaris. 15. Sekretaris Dewan Komisaris wajib melaporkan secara tertulis hasil penugasan.
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
9. Assuring all the BoC obey the law regulations and implementing GCG principle 10. Delivering information which is needed by BoC periodicly and/or spontaneously 11. Coordinating committee members, if necessary In order to smoothen the duties of BoC 12. As the connector (liaison officer) between the BoC and the other parties 13. The BoC secretary must assure the document which in point 6 to be stored well by Company. All aunthetic documents is kept by Secretary 14. The BoC secretary can access the notes and informations about employees, funds, assets, and the other resources which are owned by Company which related to their duties implementation with a Bill of Duty from the BoC 15. The BoC Secretary must report all duties in written
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
203
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Remunerasi Sekretaris Dewan Komisaris Remunerasi Sekretaris Dewan Komisaris telah ditetapkan sesuai Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor: KEP-06/DK/XII/2012 tanggal 26 Desember 2012 dengan perincian sebagaimana tertera di bawah ini:
Jenis Penghasilan Remuneration Type Honorarium
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Board of Commissioners Secretary Remuneration The remuneration of BoC Secretary had determined regarding to the Bill of Decision of BoC No: KEP-06/DK/ XII/2012 on 26th December 2012 with details as follow:
Keputusan Pemegang Saham Referring To No: KEP-06/DK/XII/2012 Rp14.595.000,-
Keterangan Description 15% dari gaji Dirut 15% of President Director Salary
Tunjangan / Allowance Tunjangan Hari Raya Keagamaan. Religious Holiday Allowance
Paling banyak 1 (satu) kali honorarium. At most 1 (one) time honorarium
Tunjangan Komunikasi Communication allowance
Paling banyak 5 % (lima persen) dari Honorarium. At most 5% (five percent) from Honorarium
Santunan Purna Jabatan Post employment benefits
Premi Asuransi paling banyak 25 % (dua puluhlima persen) dari Honorarium. Insurance Premium on most 25% (twenty five percent) from Honorarium
Tunjangan Pakaian Clothing Allowance
Kebijakan Iternal Perusahaan. Corporate Internal Policy
Tunjangan Transport Transportation Allowance
Paling banyak 20 % (dua puluh persen) dari Honorarium Rp. 2.919.090,At most 20 % (twenty percent) from Honorarium
Rp729.773,-
Sesuai Anggaran dalam RKAP Referring to RKAP budget
Fasilitas / Benefit
204
Fasilitas Kesehatan Health Benefit
Dalam bentuk asuransi atau biaya penggantianpengobatan In form of Insurance or Medical TreatmentReimbursement
Tantiem/Insentif Kinerja Management Reward/Bonuses
Rp. 434.617.647,-
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
20% dari gaji Direktur Utama 20% from President Director Salary
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Direksi
Board of Directors
Tugas dan Tanggungjawab per Direktorat Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan perseroan untuk kepentingan perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan baik di dalam maupun di luar Pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dan/ atau Keputusan RUPS. Sesuai Surat Keputusan Direksi PT Perkebunan NusantaraIII (Persero) Nomor: 3.08/ SKPTS/28/2012 tanggal 31 Juli 2012 tentang Pedoman Uraian Tugas (Job Description) Direksi PT Perkebunan Nusantara III (Persero), Masing– masing Direksi memiliki Tugas Pokok dan Pendukung sebagai berikut:
Duties and Responsibilities As Directorate The Board of Directors holds duties to implement every actions related with management of the Company on behalf of Company’s interest as well as eferring to corporate vision and mission both inside or outside the Court regarding any events and limitations as regulated on applicable regulations, PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Article of Association and /or GMS Decision. Referring to PT Perkebunan Nusantara III (Persero) No. 3.08/SKPTS/28/2012 dated July 31st, 2012 regarding PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Board of Directors Job Description Manual, each of the Board of Directors member holds primary and supporting duties, as follows:
Direktur Utama Tugas Pokok 1. Menyetujui rancangan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) yang merupakan rencana strategis 2. Menyetujui rancangan RKAP setiap tahun dan rencana lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan. 3. Merumuskan strategi-strategi yang memuat rencana aksi guna mencapai tujuan dan sasaran perusahaan, baik di tingkat korporasi, fungsi maupun unit bisnis strategis (Strategic BusinessUnit/Distrik) 4. Menyampaikan RJPP dan RKAP kepada RUPS untuk dievaluasi dan disetujui, selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari sebelum tahun anggaran baru. 5. Mengevaluasi RKAP tahun berjalan secara berkala serta melakukan analisa dan kajian untuk melakukan perubahan apabila terjadi penyimpangan pencapaian RKAP. 6. Menerima laporan-laporan kegiatan (produksi, penjualan, suksesi manajemen SDM, pengembangan, dll) dari Direktur Teknis, untuk selanjutnya disampaikan kepada Dewan Komisaris. 7. Menyampaikan laporan tahunan paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku ditutup kepada RUPS yang sekurang-kurangnya memuat : a. Laporan laba rugi dari tahun buku yang bersangkutan, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, serta catatan atas laporan keuangan tersebut. b. Laporan mengenai kegiatan Perseroan c. Laporan pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan d. Rincian masalah yang timbul selama tahun buku yang mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan e. Nama anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris f. Gaji dan tunjangan bagi anggota Direksi dan gaji atau honorarium dan tunjangan bagi anggota Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun yang baru lampau
President Director Primary Duties 1. Approving Corporate Long Term Plan that is also strategic plan. 2. Approving Budget Plan annually as well as other plans related with Company’s activities. 3. Formulating several strategies disclosing action plan to achieve corporate objectives and purposes, both on corporate, function or strategic business Strategic Business Unit/District) level. 4. Disclosing Corporate Long Term Plan and Budget Plan to be evaluated and approved, the latest sixty (60) days before new budget year. 5. Evaluating current year Budget Plan periodically as well as evaluating and reviewing to perform revision if there is any violation towards Budget Plan achievement. 6. Receiving activity reports (production, sales, HR management sucession, development, etc) from Technical Director to be later proposed to the Board of Commissioners. 7. Disclosing annual report the latest six (6) months after closed fiscal year to the GMS, at least containing: a. Statement of Income from respective current year, cash flows report and equity changing report as well as notes of the financial statement. b. Corporate activity report. c. Corporate social and environment responsibility implementation. d. Detail of several issues occured during the fiscal year that affected Company’s business activity. e. Boar dof Directors and Board of Commissioners members name list. f. Board of Directors salary and allowance and salary or honorarium for Board of Commissioners members in last fiscal year.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
205
Performa Penting Key Performance
206
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
8. Menetapkan sistem Pengendalian Internal yang efektif untuk mengamankan invenstasi dan asset perusahaan. 9. Menjamin bahwa sistem Pengendalian Internal tetap memadai dan mutakhir dengan melakukan pemantauan secara berkelanjutan terhadap efektivitasnya dan mengakomodasi setiap perubahan kondisi internal maupun eksternal. 10. Membangun perusahaan kelas dunia yang berbasis Agribisnis 11. Melaksanakan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang (GCG) di semua jajaran 12. Meningkatkan nilai perusahaan melalui pelaksanaan The Business Succes Model seperti tercermin dalam Key Performance Indicator (KPI) 13. Mewujudkan portofolio bisnis perusahaan yang memberikan keuntungan dan nilai 14. Mensukseskan pelaksanaan Sistem Manajemen ISO 9000, ISO 14000, SMK3, ISO 30001 Manajemen Risiko serta RSPO 15. Menetapkan sistem sarana dan prasarana informasi melalui Teknologi Informasi (TI) yang terintegrasi dan berbasis data base, serta memberdayagunakan secara maksimal.
8. Determining effective internal Audit System to secure corproate investment and assets. 9. Ensuring that Internal Audit System is adequate and update by performing continuous supervision g. towards its effectiveness and accomodating every internal or external conditon changes. 10. Establishing Agribusiness based world class company. 11. Implementing Good Corporate Governance (GCG) principle in all management. 12. Enhancing corporate value through the implementation of Business Success Model as stated on Key Performance Indicator (KPI) 13. Realizing corporate busienss portfolio that provides benefit and added value 14. Succeeding ISO 9000, ISO 14000, SMK3, ISO 30001 Risk Management and RSPO Management System Implementation 15. Determining Information system facilities and infrastructures through intgrated and database basde Informatin Technology as well as optimally applied respective system.
Tugas pendukung 1. Bekerjasama dan saling berkoordinasi dengan seluruh Kepala Bagian, Distrik Manajer dan Manajer tentang implementasi Sistem Manajemen dilingkup PTPN III. 2. Melaksanakan dan mematuhi peraturan perundangan yang berlaku. 3. Menciptakan hubungan yang harmonis dengan seluruh stakeholders. 4. Mendukung kegiatan sosial, olah raga, moral & spiritual serta hubungan keagamaan. 5. Mengadakan rapat-rapat internal
Supporting Duties 1. Cooperate and coordinate with all Head of Divisions, District Manager and Manager regarding Management System in PTPN III circumstances. 2. Implementing and complying with applicable regulations. 3. Establishing harmonious relationship with all stakeholders. 4. Supporting social, sports, moral & spiritual as well as religious relationsip activities. 5. Implementing internal meetings.
Direktur Produksi Tugas Pokok 1. Mengevaluasi rancangan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) di bidang Produksi yang merupakan rencana strategis berdasarkan asumsiasumsi perubahan lingkungan eksternal dan internal. 2. Mengevaluasi rancangan RKAP setiap tahun dan kegiatan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan sebelum disetujui Direktur Utama. 3. Merumuskan strategi-strategi di bidang produksi yang memuat rencana aksi guna mencapai tujuan dan sasaran perusahaan, baik pada tingkat korporasi, fungsi maupun unit bisnis strategis (Strategic Business Unit/Distrik). 4. Mengkoordinir persiapan RJPP dan RKAP kepada RUPS untuk dievaluasi dan disetujui selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari sebelum tahun anggaran baru.
Production Director Primary Duties 1. Evaluating Corporate Long-Term Plan on Production Directorate that is also strategic plan referring to external and internal circumstances shifting assumption. 2. Evaluating Budget Plan annually as well as other plans related with Company’s activities before approved by President Director. 3. Formulating Production strategies disclosing action plan to achieve corporate objectives and purposes, both on corporate, function or strategic business (Strategic Business Unit/District) level. 4. Coordinating Corporate Long Term Plan and Budget Plan preparation to be evaluated and approved, the latest sixty (60) days before new budget year.
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
5. Mensosialisasikan, melaksanakan dan mengevaluasi RKAP bidang produksi tahun berjalan secara berkala, serta melakukan analisadan kajian untuk melakukan perubahan apabila terjadi penyimpangan pencapaian RKAP. 6. Menetapkan Instruksi Kerja (IK) di bidang Produksi agar pengelolaan operasional perusahaan berjalan secara konsisten, transparan dan terkendali sehingga tercapai efisiensi dan efektivitas usaha. 7. Menetapkan kebijakan proses produksi dan memantau kegiatan produksi dan melaporkannya kepada Direktur Utama. 8. Menetapkan dan mewujudkan sasaran strategis dibidang produksi. 9. Menetapkan upaya strategic di bidang produksi. 10. Menetapkan sistem kerja (work system) bidang produksi untuk mewujudkan operational excellence. 11. Menterjemahkan kebutuhan pasar menjadi pelaksanaan operasional bidang produksi. 12. Melaksanakan program sertifikasi dan mensukseskan pelaksanaan sistem Manajemen ISO 9000, ISO 14000, SMK3, ISO 30001 ManajemenRisiko serta RSPO. 13. Mengendalikan biaya produksi pada tingkat yang lebih efisien. 14. Menerapkan sistem sarana dan prasarana informasi melalui Teknologi Informasi (TI) yang terintegrasi dan berbasis database, serta memberdayakan secara maksimal.
5. Socializing, implementing and evaluating current year Production Directorate Budget Plan periodically as well as evaluating and reviewing to perform revision if there is any violation towards Budget Plan achievement. 6. Determining Working Instruction on Production Directorate that the company’s operational management can be implemented consistently, transparently and well-controlled that will achieve business efficiency and effectiveness. 7. Determining Production Directorate policy process and supervising Production Directorate activity as well as reporting respective activity to the President Director. 8. Determing and establishing strategic objectives on Production Directorate. 9. Determining strategic initiative on Production Directorate. 10. Implementing production unit working system to create operational excellence. 11. Interpreting market demand into Production Directorate operational implementation. 12. Succeeding ISO 9000, ISO 14000, SMK3, ISO 30001 Risk Management and RSPO Management System Implementation 13. Controlling Production cost to more efficient level. 14. Implementing Information system facilities and infrastructures through intgrated and database basde Informatin Technology as well as optimally applied respective system.
Tugas Pendukung 1. Bekerjasama dan saling berkoordinasi dengan seluruh Kepala Bagian, Distrik Manajer dan Manajer tentang implementasi Sistem Manajemen dilingkup PTPN III. 2. Melaksanakan dan mematuhi peraturan perundangan yang berlaku. 3. Menciptakan hubungan yang harmonis dengan seluruh stakeholders. 4. Mendukung dan berperan aktif dalam kegiatan sosial, olah raga, moral & spiritual serta hubungan keagamaan. 5. Mengadakan rapat-rapat internal. 6. Memberikan data/informasi mengenai pekerjaan yang dibutuhkan oleh Direktur Utama sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
Supporting Duties 1. Cooperate and coordinate with all Head of Divisions, District Manager and Manager regarding Management System in PTPN III circumstances. 2. Implementing and complying with applicable regulations. 3. Establishing harmonious relationship with all stakeholders. 4. Supporting social, sports, moral & spiritual as well as religious relationsip activities. 5. Implementing internal meetings. 6. Providing information/data regarding his/her duties required by the President Director as consideration on decision making process.
Direktur SDM & Umum Tugas Pokok 1. Mengevaluasi rancangan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) di bidang SDM & UMUM yang merupakan rencana strategis berdasarkan asumsi asumsi perubahan lingkungan eksternal dan internal. 2. Mengevaluasi rancangan RKAP setiap tahun dan kegiatan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan sebelum disetujui Direktur Utama Merumuskan strategistrategi di bidang SDM & UMUM yang memuat rencana aksi guna mencapai tujuan dan sasaran perusahaan, baik pada tingkat korporasi, fungsi maupun unit bisnis strategis (Strategic Business Unit/Distrik).
HR & General Affairs Director Primary Duties 1. Evaluating Corporate Long-Term Plan on HR & General Affairs Directorate that is also strategic plan referring to external and internal circumstances shifting assumption. 2. Evaluating Budget Plan annually as well as other plans related with Company’s activities before approved by President Director
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
207
Performa Penting Key Performance
208
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
3. Mengkoordinir persiapan RJPP dan RKAP kepada RUPS untuk dievaluasi dan disetujui selambat lambatnya 60 (enam puluh) hari sebelum tahun anggaran baru. 4. Mensosialisasikan, melaksanakan dan mengevaluasi RKAP bidang SDM & UMUM tahun 5. Berjalan secara berkala, serta melakukan analisa dan kajian untuk melakukan perubahan apabila terjadi penyimpangan pencapaian RKAP. 6. Menetapkan Instruksi Kerja (IK) di bidang SDM & UMUM agar pengelolaan operasional perusahaan berjalan secara konsisten, transparan dan terkendali sehingga tercapai efisiensi dan efektivitas usaha. 7. Menetapkan sistem kerja (work system) bidang SDM untuk mewujudkan operational excellence. 8. Menetapkan sistem-sistem SDM dengan berbasis kepada kompetensi (Competency Based Human Resources Management System) yang dilaksanakan secara terintegrasi. 9. Menetapkan kebijakan untuk memenuhi aspek legal perusahaan. 10. Menjalin hubungan yang harmonis dengan stakeholder. 11. Menetapkan kebijakan dan mengevaluasi pelaksanaan Bina Lingkungan. 12. Mengendalikan biaya pembinaan SDM dan Umum secara efisien. 13. Mensukseskan pelaksanaan sistem Manajemen ISO 9000, ISO 14000, ISO 31000 Manajemen Risiko dan SMK3 serta RSPO. 14. Menerapkan sistem sarana dan prasarana informasi melalui Teknologi Informasi (TI) yang terintegrasi dan berbasis database, serta memberdayakan secara maksimal. 15. Mengusulkan formulasi dan jumlah remunerasi Direksi kepada Dewan Komisaris yang dikaitkan dengan hasil penilaian kinerja masing-masing Direktur. 16. Membuat rencana suksesi manajemen dan menyampaikannya kepada Direktur Utama serta menyampaikan keputusan atas pelaksanaan suksesi manajemen kepada Dewan Komisaris
3. Formulating HR & General Affairs Directorate strategies disclosing action plan to achieve corporate objectives and purposes, both on corporate, function or strategic business (Strategic Business Unit/District) level. 4. Coordinating Corporate Long Term Plan and Budget Plan preparation to be evaluated and approved, the latest sixty (60) days before new budget year. 5. Socializing, implementing and evaluating current year HR & General Affairs Directorate Budget Plan periodically as well as evaluating and reviewing to perform revision if there is any violation towards Budget Plan achievement. 6. Determining Working Instruction on HR & General Affairs Directorate that the company’s operational management can be implemented consistently, transparently and well-controlled that will achieve business efficiency and effectiveness. 7. Implementing HR Directorate working system to create operational excellence. 8. Implementing Competency Based Human Resources Management HR system that is integratedly implemented. 9. Implementing policy to comply with corporate legal aspect. 10. Establishing harmonious relationship with the stakeholders. 11. Implementing policy and evaluating Environment Development implementation. 12. Controlling HR & General Directorate budget efficiently. 13. Succeeding ISO 9000, ISO 14000, SMK3, ISO 30001 Risk Management and RSPO Management System Implementation. 14. Implementing Information system facilities and infrastructures through intgrated and database basde Informatin Technology as well as optimally applied respective system. 15. Proposing Board of Directors formulation and amount of remuneration to the Board of Commissioners related with each Director perforamnce assessment result. 16. Preparing management succession plan and disclosing respective plan to the President Director as well as disclosing decision on management succession program to the Board of Commissioners.
Tugas Pendukung 1. Bekerjasama dan saling berkoordinasi dengan seluruh Kepala Bagian, Distrik Manajer dan Manajer tentang implementasi Sistem Manajemen di lingkup PTPN III. 2. Melaksanakan dan mematuhi peraturan perundangan yang berlaku. 3. Mendukung dan berperan aktif dalam kegiatan sosial, olah raga, moral & spiritual serta hubungan keagamaan. 4. Mengadakan rapat-rapat internal. 5. Memberikan data/informasi mengenai pekerjaan yang dibutuhkan oleh Direktur Utama sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
Supporting Duties 1. Cooperate and coordinate with all Head of Divisions, District Manager and Manager regarding Management System in PTPN III circumstances. 2. Implementing and complying with applicable regulations. 3. Supporting social, sports, moral & spiritual as well as religious relationsip activities. 4. Implementing internal meetings. 5. Providing information/data regarding his/her duties required by the President Director as consideration on decision making process.
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Direktur Keuangan Tugas Pokok 1. Mengevaluasi rancangan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) di bidang Keuangan yang merupakan rencana strategis berdasarkan asumsiasumsi perubahan lingkungan eksternal dan internal sebelum disetujui Direktur Utama. 2. Mengevaluasi rancangan RKAP setiap tahun dan kegiatan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan sebelum disetujui Direktur Utama. 3. Merumuskan strategi-strategi di bidang keuangan yang memuat rencana aksi guna mencapai tujuan dan sasaran perusahaan, baik pada tingkat korporasi, fungsi maupun unit bisnis strategis (Strategic Business Unit/Distrik). 4. Mengkoordinir persiapan RJPP dan RKAP kepada RUPS untuk dievaluasi dan disetujui selambatlambatnya 60 (enam puluh) hari sebelum tahun anggaran baru. 5. Mensosialisasikan, melaksanakan dan mengevaluasi RKAP tahun berjalan secara berkala, serta melakukan analisa dan kajian untuk melakukan perubahan apabila terjadi penyimpangan pencapaian RKAP. 6. Menetapkan Instruksi Kerja ( IK ) di bidang Keuangan agar pengelolaan operasional perusahaan berjalan secara konsisten, transparan dan terkendali sehingga tercapai efisiensi dan efektivitas usaha Menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan. 7. Mengkoordinir pelaksanaan Assets Assessment secara berkesinambungan untuk memberdayakan asset potensial. 8. Memonitor dan mengevaluasi biaya produksi (harga pokok FOB). 9. Memelihara Cash Reserve Requirement minimum 2 (bulan) kebutuhan dana operasional. 10. Mencari sumber dana bagi pertumbuhan perusahaan. 11. Mengevaluasi Laporan Manajemen intern dan Laporan Keuangan Konsolidasian. 12. Menyampaikan laporan tahunan keuangan yang terdiri atas neraca akhir tahun buku, laporan laba rugi, laporan arus kas dan laporan perubahan ekuitas paling lambat 6 bulan setelah tahun buku ditutup kepada RUPS. 13. Mensukseskan pelaksanaan Sistem Manajemen ISO 9000, ISO 14000, SMK3, ISO 30001 Manajemen Risiko serta RSPO. 14. Memonitor perkembangan anak perusahaan.
Finance Director Primary Duties 1. Evaluating Corporate Long-Term Plan on Finance Directorate that is also strategic plan referring to external and internal circumstances shifting assumption. 2. Evaluating Budget Plan annually as well as other plans related with Company’s activities before approved by President Director. 3. Formulating Finance Directorate strategies disclosing action plan to achieve corporate objectives and purposes, both on corporate, function or strategic business (Strategic Business Unit/District) level. 4. Coordinating Corporate Long Term Plan and Budget Plan preparation to be evaluated and approved, the latest sixty (60) days before new budget year. 5. Socializing, implementing and evaluating current year Budget Plan periodically as well as evaluating and reviewing to perform revision if there is any violation towards Budget Plan achievement. 6. Determining Working Instruction on Finance Directorate that the company’s operational management can be implemented consistently, transparently and well-controlled that will achieve business efficiency and effectiveness Preserving balance between growth and profitability of the Company. 7. Coordinating Assets Assessment in sustainable manner to potentially empower assets. 8. Monitoring and evaluating production cost (FOB Cost of Goods Sold). 9. Maintaining Minimum two (2) months Cash Reserve Requirement for operational data necessity. 10. Observing fund source for company’s growth. 11. Evaluating Internal Management Reprot and mConsolidated Financial Statement. 12. Disclosing annual financial statement consists of end year balance sheet, statements of income, cash flow sreport and equity changing report the latest six (6) months after current fiscal year was closed by GMS. 13. Succeeding ISO 9000, ISO 14000, SMK3, ISO 30001 Risk Management and RSPO Management System Implementation. 14. Controlling Subsidiaries Growth
Tugas Pendukung 1. Bekerjasama dan saling berkoordinasi dengan seluruh Kepala Bagian, Distrik Manajer dan Manajer tentang implementasi Sistem Manajemen di lingkup PTPN III. 2. Melaksanakan dan mematuhi peraturan perundangan yang berlaku.
Supporting Duties 1. Cooperate and coordinate with all Head of Divisions, District Manager and Manager regarding Management System in PTPN III circumstances. 2. Implementing and complying with applicable regulations.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
209
Performa Penting Key Performance
210
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
3. Menciptakan hubungan yang harmonis dengan seluruh stakeholders. 4. Mendukung dan berperan aktif dalam kegiatan sosial, olah raga, moral & spiritual serta hubungan keagamaan. 5. Mengadakan rapat-rapat internal. 6. Memberikan data/informasi mengenai pekerjaan yang dibutuhkan oleh Direktur Utama sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
3. Establishing harmonious relationship with the stakeholders 4. Supporting social, sports, moral & spiritual as well as religious relationsip activities. 5. Implementing internal meetings. 6. Providing information/data regarding his/her duties required by the President Director as consideration on decision making process.
Direktur Pemasaran dan Perencanaan Pengembangan Tugas Pokok 1. Mengevaluasi rancangan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) di bidang Pemasaran yang merupakan rencana strategis berdasarkan asumsiasumsi perubahan lingkungan eksternal dan internal. 2. Mengevaluasi rancangan RKAP setiap tahun dan kegiatan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan sebelum disetujui Direktur Utama. 3. Merumuskan strategi-strategi di bidang Pemasaran yang memuat rencana aksi guna mencapai tujuan dan sasaran perusahaan, baik pada tingkat korporasi, fungsi maupun unit bisnis strategis (Strategic Business Unit/Distrik). 4. Mengkoordinir persiapan RJPP dan RKAP kepada RUPS untuk dievaluasi dan disetujui selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari sebelum tahun anggaran baru. 5. Mensosialisasikan, melaksanakan dan mengevaluasi RKAP bidang Pemasaran tahun berjalan secara berkala, serta melakukan analisa dan kajian untuk melakukan perubahan apabila terjadi penyimpangan pencapaian RKAP. 6. Menetapkan Instruksi Kerja (IK) di bidang pemasaran agar pengelolaan operasional perusahaan berjalan secara konsisten, transparan dan terkendali sehingga tercapai efisiensi dan efektivitas usaha. 7. Menetapkan dan mengevaluasi upaya strategik dan kebijakan pemasaran serta pengadaan barang dan jasa. 8. Memantau setiap kerjasama kontrak penjualan yang dilakukan dengan pihak lain. 9. Mencari dan membina hubungan dengan mitra bisnis (pemasok dan pelanggan) serta mitra aliansi. 10. Menetapkan pedoman harga barang dan jasa. 11. Menetapkan kebijakan dalam menyiasati perkembangan pasar dan perilaku pesaing (market intelligence). 12. Menginformasikan kebutuhan pasar secara berkesinambungan kepada Direktur Produksi. 13. Merancang bisnis dan work system bidang pemasaran dan bidang pengadaan barang dan jasa untuk mewujudkan operational excellence. 14. Memasarkan produk dengan biaya penjualan yang efisien, nilai penjualan optimal tercapainya kepuasan pelanggan. 15. Menyiapkan dan mengevaluasi rancangan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP).
Marketing and Development Planning Director Primary Duties 1. Evaluating Corporate Long-Term Plan Marketing Directorate that is also strategic plan referring to external and internal circumstances shifting assumption. 2. Evaluating Budget Plan annually as well as other plans related with Company’s activities before approved by President Director. 3. Formulating Marketing Directorate strategies disclosing action plan to achieve corporate objectives and purposes, both on corporate, function or strategic business (Strategic Business Unit/District) level. 4. Coordinating Corporate Long Term Plan and Budget Plan preparation to be evaluated and approved, the latest sixty (60) days before new budget year. 5. Socializing, implementing and evaluating current year Marketing Directorate Budget Plan periodically as well as evaluating and reviewing to perform revision if there is any violation towards Budget Plan achievement. 6. Determining Working Instruction on Marketing Directorate that the company’s operational management can be implemented consistently, transparently and well-controlled that will achieve business efficiency and effectiveness. 7. Implementing and evaluating Marketing strategic action and policy as well as goods and services procurement. 8. Supervising every sales agreement performed with third party. 9. Observing and establishing partnership withbusiness partners (suppliers and customers) as well as allianced partners. 10. Determining goods and services price reference. 11. Implementing Policty in overcoming market shifting and competitors behavior (market intelligence). 12. Informing market demand in sustainable manner to Production Director. 13. Formulating Marketing Directorate business and work system as well as goods and services procurement to establish operational excellence. 14. Marketing the products with efficient and optimum selling price to achieve customers’ satisfaction. 15. Preparing and evaluating Corporate Long-Term Plan.
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
16. Menjabarkan RJPP bidang Perencanaan Pengembangan dalam bentuk RKAP setiap tahundan rencana lainnya yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan. 17. Merumuskan strategi-strategi di bidang Perencanaan Pengembangan yang memuat rencana aksi guna mencapai tujuan dan sasaran perusahaan, baik di tingkat korporasi, fungsi maupun unit bisnis strategis (Strategic BusinessUnit/Distrik) 18. Menyampaikan RJPP dan RKAP bidang Perencanaan Pengembangan bersama dengan 19. bidang- bidang lain kepada RUPS untuk dievaluasidan disetujui, selambat-lambatnya 60 (enampuluh) hari sebelum tahun anggaran baru. 20. Mensosialisasikan, melaksanakan, dan mengevaluasi RKAP bidang Perencanaan Pengembangan tahun berjalan secara berkala serta melakukan analisa dan kajian untuk melakukan perubahan apabila terjadi penyimpangan pencapaian RKAP. 21. Menetapkan Instruksi Kerja (IK) di bidang Perencanaan Pengembangan agar pengelolaan operasional transparan dan terkendali sehingga tercapaiefisiensi dan efektivitas usaha. 22. Menetapkan kajian terhadap inovasi baru yang dapat diaplikasikan dalam upaya pengembangan bisnis serta pengembangan perusahaan. 23. Menetapkan proses pengembangan areal serta pengembangan industri yang telah disetujui oleh pemegang saham. 24. Merumuskan, menetapkan strategi Pengembangan Usaha, sekaligus memonitor perkembangan Pengembangan Usaha, yang pelaksanaannya dilakukan oleh Bagian TI Transformasi Bisnis & Manajemen Risiko, Bagian Perencanaan & Pengkajian, Bagian Pengembangan. 25. Melaporkan setiap rencana, strategi dan Direktur Utama, untuk selanjutnya disampaikan pelaksanaan Pengembangan Usaha kepada kepada Dewan Komisaris dan RUPS. 26. Mensukseskan pelaksanaan sistem Manajemen ISO 9000, ISO 14000, ISO 30001 Manajemen Risiko dan SMK3. 27. Menetapkan sistem sarana dan prasarana informasi melalui Teknologi Informasi yang terintegrasi dan berbasis database, serta memberdayakannya secara maksimal.
16. Describing Planning and Development Directorate Long Term Plan in form of Budget Plan annually as well as other plans related with Company’s activities before approved by President Director. 17. Formulating Planning and Development Directorate strategies disclosing action plan to achieve corporate objectives and purposes, both on corporate, function or strategic business (Strategic Business Unit/District) level. 18. Disclosing Corporate Long Term Plan and Budget Plan altogether with 19. other Directorates to the GMS to be evaluated and approved, the latest sixty (60) days before new budget year. 20. Socializing, implementing and evaluating current year Planning and Development Directorate Budget Plan periodically as well as evaluating and reviewing to perform revision if there is any violation towards Budget Plan achievement. 21. Determining Working Instruction on Planning and Development Directorate that the company’s operational management can be implemented consistently, transparently and well-controlled that will achieve business efficiency and effectiveness 22. Implementing review on new innovation to be aplied on business and corporate development inititiatives. 23. Determining area and industry expansion process as approved by the Shareholders. 24. Formulating, determining Business Development Strategy, as well as monitoring Business Development, that the implementation is performed by Business Transformation IT & Risk Management Division, Planning & Reviewing Division and Development Division. 25. Structurally reporting every Business Development plan, strategy and implementation to the President Director to be disclosed to the Board of Commissioners and GMS. 26. Succeeding ISO 9000, ISO 14000, SMK3, ISO 30001 Risk Management and RSPO Management System Implementation. 27. Implementing Information system facilities and infrastructures through integrated and database based Information Technology as regulations.
Tugas Pendukung 1. Bekerjasama dan saling berkoordinasi dengan seluruh Kepala Bagian, Distrik Manajer dan Manajer tentang implementasi Sistem Manajemen di lingkup PTPN III. 2. Melaksanakan dan mematuhi peraturan perundangan yang berlaku. Menciptakan hubungan yang harmonis dengan seluruh stakeholders. 3. Mendukung dan berperan aktif dalam kegiatan sosial, olahraga, moral & spiritual serta hubungan keagamaan.
Supporting Duties 1. Cooperate and coordinate with all Head of Divisions, District Manager and Manager regarding Management System in PTPN III circumstances. 2. Implementing and complying with applicable regulations. Establishing harmonious relationship with the stakeholders 3. Supporting social, sports, moral & spiritual as well as religious relationsip activities. 4. Implementing internal meetings.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
211
Performa Penting Key Performance
212
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
4. Mengadakan rapat-rapat internal. 5. Memberikan data/informasi mengenai pekerjaan yang dibutuhkan
5. Providing information/data regarding his/her duties required by the President Director as consideration on decision making process.
Pemilihan Direksi Pengangkatan Direksi dilakukan dengan memperhatikan keahlian, pengalaman serta persyaratan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan dan telah melewati tahap fit and proper test. Anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Anggota Direksi diangkat dari calon yang diusulkan oleh Para Pemegang Saham dan pencalonan tersebut mengikat bagi RUPS. Masa jabatan Direksi ditetapkan 5 (lima) tahun dan diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan.
Board of Directors Appointment Board of Directors appointment is performed by considering expertise, experience and other requirements referring to applicable regulations, and has passed fit and proper test. Board of Directors members are appointed and acquitted by the General Meetings of Shareholders. The Board of Directors members are appointed from several candidates proposed by the Shareholders that the nomination are eligible for the GMS. Board of Directors tenure of office is implemented for five (5) years and may be reappointed for one (1) more period.
Komposisi Direksi Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) SK 233/MBU/2013 tanggal 29 April 2013 dan SK 402/MBU 2013 tanggal 27 Nopember 2013 tentang Penetapan Jabatan Direktur PT. Perkebunan Nusantara III, dengan ini menetapkan jabatan masingmasing Direktur PTP. Nusantara III sebagai berikut : a. Bagas Angkasa : Direktur Utama b. Nurhidayat : Direktur c. Erwan Pelawi : Direktur d. Harianto : Direktur e. T. Syahmi Johan : Direktur
Board of Directors Composition Number of Board of Directors members refers to Minsiter of State Owned Enterprise Decree No. SK-233/MBU/2013 dated April 29th, 2013 and SK-402/MBU/2013 dated November 27th, 2013 was five person. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Board of Directors composition is as follows: a. Bagas Angkasa : President Director b. Nurhidayat : Director c. Erwan Pelawi : Director d. Harianto : Director e. T. Syahmi Johan : Director
Independensi Direksi Antar anggota Direksi tidak memiliki hubungan keluarga sedarah sampai derajat ketiga baik menurut garis lurus maupun garis ke samping atau hubungan semenda (menantu/ipar) antara anggota Direksi dan antara anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris sehingga dapat menjamin independensi anggota Direksi dalam menjalankan tugasnya, serta menghindari kemungkinan terjadinya kolusi dan nepotisme. Demikian pula, anggota Direksi tidak mewakili kepentingan partai politik tertentu, jabatan rangkap sebagai anggota Direksi pada Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Badan Usaha Milik Swasta dan atau jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, serta jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan.
Board of Directors Independency Among Board of Directors members are not allowed to have family relationship until third heir both vertically or horizontally or in law relationship among Board of Directors members and/or with Board of Commissioners members that will ensure Board of Directors independency in implementing its duties as well as preventing collusion and nepotism potential. Similarly, the Board of Directors also do not represent particular political party’s interest, dual position as Board of Directors members on State Owned Enterprise, Regional Owned Enterprise, Private Enterprise or other positions referring to applicable regulations, or any
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Kepemilikan Saham Direksi dan Anggota Keluarga
Nama | Name
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Board of Directors and Families Shareownership
Keterangan | Description
Bagas Angkasa
Tidak ada | None
Nurhidayat
Tidak ada | None
Erwan Pelawi
Tidak ada | None
Tengku Syahmi Johan
Tidak ada | None
Harianto
Tidak ada | None
Rangkap Jabatan Direksi Sesuai dengan Anggaran Dasar PT Perkebunan NusantaraIII (Persero), Anggota Direksi dilarang memangku jabatan rangkap pada Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Badan Usaha Milik Swasta, memangku jabatan rangkap sebagai Dewan Komisaris/Dewan Pengawas pada Badan Usaha Milik Negara, Jabatan Struktural dan Fungsional lainnya pada instansi/lembaga pemerintah pusat dan atau daerah, Jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundangundangan, pengurus partai politik dan/atau calon anggota legislatif dan/atau calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, dan/atau Jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan.
Board of Directors Dual Position Board of Directors does not hold dual position as Board of Directors members on State Owned Enterprise, Regional Owned Enterprise, Private Enterprise or serving in dual positions as Board of Commissioners/Supervisory Board on State Owned Enterprise, other Structural/Functional positions on Central and/or Regional Government Institutions, or other positions referring to applicable regulations, political party committee and/or legislative council candidate, and/or Head/Vice of Regional Government Candidate, and/or other positions that may encourage conflict of interest.
Pelaksanaan Tugas Salah satu pelaksanaan tugas Direksi yang utama direalisasikan melalui penyelenggaraan rapat Direksi, baik rapat internal maupun rapat gabungan dengan Dewan Komisaris ataupun Komite dan unit kerja lain yang dianggap perlu.
Duties Implementation One of Board of Directors duties implementation was mostly implemented through Board of Directors meeting implementation, either internal or joint meeting with the Board of Commissioners or the Committees and other working units considered necessary.
Rapat Direksi Terkait dengan efektifitas dan orientasi kerja, pada tahun 2013 Direksi melakukan rapat intern sebanyak 23 kali. Frekuensi kehadiran Direksi dalam rapat adalah sebagai berikut :
Board of Directors Meeting Related with working effectiveness and orientation, in 2013, the Board of Directors held 23 internal meetings. Board of Directors attendance frequency on the meetings are as follows:
Jumlah | Total No
Nama | Name
Jabatan | Position
Rapat | Meeting
Hadir | Attandance
Persentase | Percentage
Bagas Angkasa
Direktur utama | President Director
23
22
95,65
Nurhidayat
Direktur Pemasaran dan Perencanaan Pengembangan | Marketing & Development Planning Director
23
21
91,30
3
Erwan Pelawi
Direktur Keuangan | Finance Director
23
21
91,30
4
Tengku Syahmi Johan
Direktur Produksi | Production Director
3
2
66,67
5
Harianto
Direktur SDM/Umum | HR & General Affairs Director
3
2
66,67
1 2
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
213
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Pelatihan Direksi Untuk meningkatkan kompetensi berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya, PTPN III memfasilitasi berbagai program pelatihan, seminar, workshop, studi banding dan konferensi kepada anggota Direksi.
No.
214
Uraian | Description
Tanggal | Date
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Board of Directors Training To enhance competency related with its duties and responsibilities, PT Perkebunan Nusantara III (Persero) facilitated several training, seminar, workshop and conference programs for Board of Directors members.
Tempat | Location
Peserta | Member
Jabatan | Position
1
Studi Banding ke Pabrik Gula di Thailand
23-27 Jan. 2013
Mitr Phol Sugar Corp Thailand Cane and Sugar Board Sutech Engineering
Megandanda Daryono Kusumandaru, NS Nurhidayat
Dirut Wkl. Dirut Dirrenbang
2
Studi Banding BVS di RS Gleneagles
16-18 Mei 2013
Penang Malaysia
H.M. Rachmat PK
Dir. SDM dan Umum
4
Studi Banding ke PT United Tractors & PLN
31 Okt. 2013
PT United Tractors & PLN H.M. Rachmat PK Jakarta
Dir. SDM dan Umum
5
Seminar Agroindusri Outlook 2014
4 Nov. 2013
LPP Kampus Yogyakarta
Dirrenbang
6
Konferensi IPOC and 2014 Price Outlook
28-29 Nov. 2013
The Trans Luxury Hotel Bagas Angkasa Bandung Nurhidayat Balaman Tarigan
Nurhidayat
Dirut Dirrenbang Dirprod
Pengungkapan mengenai Board Manual Direksi Dalam Board Manual Direksi di atur mengenai Kewenangan Direksi sebagai Organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam Peraturan Perundang-Undangan, Anggaran Dasar dan/atau Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.
Board of Directors Board Manual Disclosure Board of Directors Board Manual regulated Board of Directors authority as Company’s Organ that is authorized and responsible on Company’s management on behalf of Company’s interest, referring to corporate vision and mission as well as represents the Company both inside or outside the Court regarding every aspects and events with several limitations regulated under applicable regulations, Article of Association and/or General Meetings of Shareholders.
Dalam Board Manual tersebut diatur beberapa hal sebagai berikut : - Komposisi Direksi - Rapat Direksi - Program Pengenalan - Pakta Integritas Direksi - Kewajiban Anggota Direksi menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara
On the Board Manual, several aspects regulated as follows: - Board of Directors Composition - Board of Directors Meeting - Orientation Program - Board of Directors Integrity Pact - Board of Directors Obligation in disclosing public official's full asset statement (LHKPN)
Assessment terhadap anggota Dewan Komisaris dan Direksi 1. Evaluasi Pelaksanaan Tugas (Assessment) Dewan Komisaris • Efektifitas pelaksanaan tugas Dewan Komisaris PTPN III dievaluasi melalui mekanisme yang ditentukan sesuai dengan Key Performance Indicators (KPI) Dewan Komisaris. • Penilaian kinerja Dewan Komisaris secara keseluruhan dan masing-masing anggota Dewan
Board of Commissioners and Board of Dierctors Members Assessment 1. Board of Commisioners Duties Implementation Assessment • PTPN III Board of Commissioners duties implementation assessment is evaluated through certain mechanism determined referring to Board of Directors Key Performance Indicators (KPI). • Board of Commissioners assessment generally and for individually are performed by Shareholders
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Komisaris dilakukan oleh Pemegang Saham melalui mekanisme RUPS. Pemegang Saham berhak memperoleh penjelasan lengkap dan informasi yang akurat mengenai sistem untuk menentukan gaji, tunjangan dan fasilitas bagi setiap anggota Dewan Komisaris
through GMS mechanism. The Shareholders reserve the rights to acquire comprehensive expalantion and accurate information regarding mechanism to determine salary, allowance and facility for each Board of Commissioners member.
2. Evaluasi Pelaksanaan Tugas (Assessment) Direksi • Pemegang Saham menilai kinerja Direksi secara keseluruhan dan masing-masing anggota Direksi melalui mekanisme RUPS dengan mengacu pada Key Performance Indicators (KPI) dalam Kontrak Manajemen. • Penilaian individual untuk tiap anggota Direksi dilakukan oleh Direktur Utama dan dilaporkan kepada RUPS untuk ditelaah dan dipertimbangkan. • Hasil penilaian kinerja Direksi menjadi dasar perhitungan remunerasi Direksi. • Remunerasi Direksi harus dapat memotivasi Direksi untuk mencapai pertumbuhan jangka panjang dan kesuksesan perusahaan dalam kerangka kerja yang terkontrol.
2. Board of Directors Duties Impelementation Directors • The shareholders assess Board of Directors performance generally and individually through GMS mechanism by referring to Key Performance Indicators (KPI) and Management Contract. • Individual assessment for each Board of Director member is performed by President Director and reported to the GMS to be reviewed and considered. • Board of Directors performance assessment result is placed as Board of Directors remuneration determination. • Board of Directors remuneration has to be able to motivate the Board of Directors to achieve long term growth and company’s achievement objectives in controlled framework.
Uraian Mengenai Kebijakan dan Prosedur Penetapan dan Remunerasi Direksi
Board of Directors Mechanism
Remunerasi bagi Direksi ditetapkan oleh RUPS mengacu pada Keputusan Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Perkebunan Nusantara III Di Luar Rapat Umum Pemegang Saham Nomor : KEP.07/D1.MBU/2011 tanggal 28 Juli 2011 tentang Penetapan Penghasilan Tahun 2011 Dan Tantiem Tahun Buku 2010 Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan Perseroaan (Persero) PT. Perkebunan Nusantara III. Sesuai ketentuan dimaksud, Penghasilan Dewan Komisaris meliputi Gaji , Tunjangan, Fasilitas dan Tantiem/Insentif Kinerja.
Board of Directors members remuneration is determined by the GMS referring to Shareholders of Perusahaan Perseroan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara III Circular Decision No. KEP.07/D1.MBU/2011 dated July 28th, 2011 regarding Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara III Board of Directors and Board of Commissioners Remuneration Policy. Referring to respective regulation, Board of Directors and Board of Commissioners remuneration is including Salary/Honorarium, Allowance, Benefits and Management Reward/Bonus.
Pada tahun 2013, Penetapan remunerasi bagi Direksi adalah sebagai berikut :
In 2013, Board of Directors Remuneration policy, as follows:
a. Direksi membuat kajian perhitungan penghasilan diterima (take home pay) yang terdiri atas Honorarium, Tunjangan, Fasilitas dan Tantiem/ Insentif Kinerja yang formulasinya mengacu kepada KEP. 07/D1.MBU/2011. b. Usulan penghasilan ini dibahas bersama Dewan Komisaris yang selanjutnya dibawa ke RUPS untuk diputuskan lebih lanjut. c. RUPS melakukan penilaian atas usulan penghasilan Direksi sesuai peraturan yang berlaku untuk mengambil keputusan. d. Direksi menerbitkan Surat Keputusan Nomor : 3.08/SKPTS/R/131/2013 tanggal 27 Mei 2013 tentang Penghasilan Direksi dan Dewan Komisaris PT. Perkebunan Nusantara III. e. Dewan Komisaris melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan remunerasi dimaksud.
a. The Board of Directors formulated take home pay formula included of Salary, Allowance, Benefits and Management's Reward/Bonus that is referring to KEP07/D1.MBU/2011. b. The remuneration proposal is collectively discussed with the Board of Commissioners to be later proposed to the GMS to be further decided. c. The GMS performed assessment on Board of Directors remuneration proposal referring to applicable regulations to take decision. d. The Board of Directors issued Decree No. 3.08/ SKPTS/R/132/2013 dated May 27th, 2013 regarding PT Perkebunan Nusantara III Board of Directors and Board of Commissioners Remuneration. e. The Board of Commissioners performs supervision regarding respective remuneration implementation.
Remuneration
Policy
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
and
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
215
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Penghasilan/Remunerasi
Salary/Remuneration Policy for the Board of Directors
Remunerasi bagi Direksi mengacu pada KEP.07/D1.MBU/2011 tanggal 28 Juli 2011 dan Hasil Keputusan RUPS tanggal 23 April 2013. Komponen penghasilan bagi Direksi untuk tahun 2013, adalah sebagai berikut :
Board of Directors remuneration is referring to KEP-07/ D1.MBU/2011 dated July 28th, 2011 and GMS Decision dated April 23th, 2013. Board of Directors salary policy for 2013, as follows:
Komponen
Perhitungan
Bagi Dewan Direksi
Jenis Penghasilan
Keputusan Pemegang Saham
Keterangan
Remuneration Type
Shareholders Decision
Description
Gaji / Salary
a. Rp97.303.000,b. Rp87.572.700,-
a. Direktur utama: 100 % b. Direktur: 90 % dari Dirut
a. President Director: 100% b. Directors: 90% from President Director TUNJANGAN / ALLOWANCE Tunjangan Hari Raya Keagamaan
Dibayarkan sebesar 1 (satu) bulan gaji.
Religious Holiday Allowance
Paid amounted to one (1) month salary
Tunjangan Komunikasi
Sebesar pemakaian (at cost) maks. 5% dari gaji
Untuk 1 nomor yg digunakan bagi keperluan Perusahaan.
Communication allowance
At cost maximum 5% from salary
For 1 phone number used for Company’s duties
Santunan Purna Jabatan
Premi asuransi paling banyak 25% (dua
Termasuk Premi utk asuransi kecelakaan dan kematian.
Post employment benefits
puluh lima persen) dari gaji
Including accident and life insurance premium
Insurance premium at most 25% (twenty five percent) from Salary Tunjangan Pakaian
Kebijakan Internal Perusahaan
Sesuai Anggaran dalam RKAP
Clothing Allowance
Corporate Internal Policy
Referring to budget on Budget Plan
Tunjangan Cuti Tahunan
Paling banyak 1 (satu) kali gaji
Setelah bekerja 6 bln berturut-turut
Annual Leave Allowance
At most 1 (one) time honorarium
After working for 6 consecutive years
Tunjangan Cuti Besar
Paling banyak 1 (satu) bulan gaji
Dalam tahun dimana santunan cuti besar diberikan, maka santunan cuti
Great Leave Allowance
At most 1 (one) time honorarium
tahunan tidak diberikan.
In current year where great leave allowance is provided, the annual allowance is not provided. Tunjangan Perumahan
Dibayarkan 30 % (tiga puluh persen) dari gaji dengan ketentuan paling Diberikan apabila tidak disediakan rumah jabatan oleh Perusahaan.
Housing Allowance
banyak Rp.19.000.000,-/bulan
Provided if the Company does not provide official house facility
Paid 30 % (thirty percent) from Salary with maximum limit amounted to Rp19,000,000/month Tunjangan Biaya Utilitas
Sebesar pemakaian, paling banyak 30 % (tiga puluh persen) dari
Utility Cost Allowance
tunjangan perumahan.
At cost, maximum 30% (thirty percent) from housing allowance FASILITAS/BENEFITS Fasilitas Kenderaan Dinas
1 (satu) unit mobil
Official Vehicle Benefit
One (1) unit car
Fasilitas Kesehatan
Asuransi kesehatan
Health Benefit
Health Insurance
Fasilitas Perkumpulan Profesi
Paling banyak 1 (satu) perkumpulan.
Professional Association Benefit
At most one (1) association
Fasilitas Bantuan Hukum
Dibayarkan Sesuai pengeluaran
Legal Support Benefit
At Cost
Fasilitas Rumah Jabatan
1 (satu) unit beserta biaya pemeliharaan dan utilitas
Official Housing Benefit
One (1) unit altogether with maintenance and utility benefits
Fasilitas Club Membership
Paling banyak 1 (satu) keanggotaan
Diberikan hanya uang pangkal
Club Membership Benefit
At most one (1) membership
Only supported by entrance fee
Fasilitas Biaya Representasi
Dibayar sesuai pengeluaran, paling banyak Rp3.000.000,-
Batas Maksimum ditetapkan RUPS/ Menteri
Representative Benefit
At cost, at most Rp. 3.000.000,-
Maximum limit determined by GMS/Miniser
Tantiem/Insentif Kinerja
a. Rp2,1220,478,419,52,-
a. Direktur Utama 100%
Management Reward/Bonus
b. Rp1,098,430,577,10,-
b. Direktur 90% dari gaji Direktur Utama
a. President Director 100% b. Directors 90% from President Director Salary
216
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Remunerasi Direksi
Board of Directors Remuneration
Sesuai Keputusan RUPS atas persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan tahun buku 2012 Nomor : 3.00/RUPS/02/2013 tanggal 23 April 2013, remunerasi gaji Direktur Utama untuk tahun 2013 sebesar Rp. 97.303.000,- (sembilan puluh tujuh juta tiga ratus tiga ribu rupiah). Gaji anggota Direksi ditetapkan sebesar 90% dari gaji Direktur Utama.
Referring to GMS Decision on Annual Report and Financial Statement Authorization Fiscal Year 2012 No. 3.00/ RUPS/02/2013 dated April 23th, 2013, that the President Director remuneration in 2013 amounted to Rp97,303,000 (ninety seven million three thousand hundred and three thousand rupiah). Board of Directors members salary is determined 90% of President Director salary.
1. Imbalan Jangka Pendek Imbalan jangka pendek yang diberikan Perseroan kepada Direksi meliputi tantiem yang terpisah dari ketentuan bonus karyawan dan besarnya tantiem ditetapkan oleh RUPS. Selain itu, Direksi menerima Tunjangan Hari Raya (THR) keagamaan, tunjangan komunikasi yang diberikan at coat maksimal sebesar 5% dari gaji, tunjangan pakaian dinas, tunjangan cuti tahunan, tunjangan cuti besar, tunjangan perumahan apabila perumahan tidak menyediakan rumah jabatan, dan tunjangan utilitas. 2. Imbalan Jangka Panjang Imbalan jangka panjang diberikan dalam bentuk santunan purna jabatan berupa uang asuransi yang dikelola oleh PT. Asuransi Jiwasraya, maksimal premi sebesar 25% dari gaji . Imbalan ini akan diberikan pada saat Direksi mengakhiri masa jabatannya, dengan jumlah manfaat Asuransi (uang Asuransi) untuk Direktur Utama sebesar Rp. 1.291.419.265-, sedangkan masing-masing Direktur menerima manfaat asuransi (uang asuransi) sebesar Rp. 1.162.277.338,3. Fasilitas Direksi juga mendapatkan fasilitas berupa fasilitas kenderaan dinas, fasilitas kesehatan, fasilitas bantuan hukum, fasilitas rumah jabatan, fasilitas club membership, fasilitas perkumpulan profesi, dan fasilitas biaya representasi (batas maksimum ditetapkan RUPS).
1. Short Term Benefit Short term benefit provided by the Company to the Board of Directors is including separated management reward from employees bonus provision. Amount of tantiem is determined by GMS. Moreover, the Board of Directors received Religious Holiday Bonuses (THR), communication allowance provided at cost maximum 5% from salary (Rp4,865,150) official clothing allowance, annual leaves benefit, great leaves benefit, housing benefit if the Company does not provide official housing and utility benefits. 2. L ong Term Benefit Long Term Benefit is distributed in form of post employment benefits managed by PT Asuransi Bumi Putra, maximum premium reached to 25% from Honorarium. The benefit will be disbursed when the Board of Directors retired from its position, with total Insurance amounted to Rp1,291,419 for President Director and other Vice President Director, while other Directors each received Insurance benefit amounted to Rp1,162,277,338. 3. Benefits Board of Directors also received benefits in form of official vehicle benefit, health benefit, legal support benefit, official housing benefit, club membership , professional association benefit and representatives facility benefit (maximum limit is determined by GMS).
Remunerasi Direksi
Board of Directors Remuneration
Nama Name
Gaji/tahun Salary/year
Tunjangan Tahunan Allowance/year
Gaji Bersih/tahun Net Salary/ year
Tantiem+Thr Reward + Religious Holiday
Jumlah Setahun Total per Annum
Bagas Angkasa
1.128.714.800
413.600.000
1.542.317.200
1.284.591.710
2.826.908.910
Nurhidayat
1.050.872.400
408.000.000
1.458.872.400
1.193.010.464
2.651.882.864
Erwan Pelawi
1.050.872.400
408.000.000
1.458.872.400
1.193.010.464
2.651.882.864
Tengku Syahmi Johan
99.249.060
38.533.333
137.782.393
269.138.510
406.920.903
Harianto
99.249.060
38.533.333
137.782.393
266.405.764
404.188.157
Informasi mengenai Pemegang Saham Utama dan Pengendali Perseroan Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, saham Perusahaan sebanyak 100% sepenuhnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia.
Information Regarding Majority and Controlling Shareholders Referring to Article of Association, the Company’s shares is 100% owned by Government of Republic of Indonesia
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
217
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Pengungkapan hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali.
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Affiliation Relationship between Board of Directors and Board of Commissioners members and Majority and/or Controlling Shareholders Disclosure.
Joefli. J Bahroeny
Dahlan Harahap
Sardan Marbun
Heri Sebayang
Subur Budhisantoso
Dewan Komisaris | Board of Commissioners
tidak ada | none
tidak ada | none
tidak ada | none
tidak ada | none
tidak ada | none
Direksi | Board of Directors
tidak ada | none
tidak ada | none
tidak ada | none
tidak ada | none
tidak ada | none
Hubungan Kepengurusan Dengan | Management Relationship With
tidak ada | none
tidak ada | none
tidak ada | none
tidak ada | none
tidak ada | none
Dewan Komisaris | Board of Commissioners
tidak ada | none
tidak ada | none
tidak ada | none
tidak ada | none
tidak ada | none
Direksi | Board of Directors
tidak ada | none
tidak ada | none
tidak ada | none
tidak ada | none
tidak ada | none
Pemegang Saham Pengendali | Controlling Shareholders
tidak ada | none
tidak ada | none
tidak ada | none
tidak ada | none
Kepemilikan Saham | Shareownership
tidak ada | none
tidak ada | none
tidak ada | none
tidak ada | none
tidak ada | none
Keterangan bila ada hubungan / keluarga/ hubungan keuangan | Remarks if any family/financial relationship
tidak ada | none
tidak ada | none
tidak ada | none
tidak ada | none
tidak ada | none
Dewan Komisaris Hubungan Keuangan Dengan | Financial Relationship With
Pemegang Saham Pengendali | Controlling Shareholders
Direksi
Bagas Angkasa
Nurhidayat
Erwan
Tengku Syahmi
Pelawi
Johan
tidak ada | none
Harianto
Hubungan Keuangan Dengan | Financial Relationship With Dewan Komisaris | Board of Commissioners
tidak ada | none
tidak ada | none
tidak ada | none
tidak ada | none
tidak ada | none
Direksi | Board of Directors
tidak ada | none
tidak ada | none
tidak ada | none
tidak ada | none
tidak ada | none
Hubungan Kepengurusan Dengan | Management Relationship With
tidak ada | none
tidak ada | none
tidak ada | none
tidak ada | none
tidak ada | none
Dewan Komisaris | Board of Commissioners
tidak ada | none
tidak ada | none
tidak ada | none
tidak ada | none
tidak ada | none
Direksi | Board of Directors
tidak ada | none
tidak ada | none
tidak ada | none
tidak ada | none
tidak ada | none
Pemegang Saham Pengendali | Controlling Shareholders
tidak ada | none
tidak ada | none
tidak ada | none
tidak ada | none
tidak ada | none
Kepemilikan Saham | Shareownership
tidak ada | none
tidak ada | none
tidak ada | none
tidak ada | none
tidak ada | none
Keterangan bila ada hubungan / keluarga/ hubungan keuangan | Remarks if any family/financial relationship
tidak ada | none
tidak ada | none
tidak ada | none
tidak ada | none
tidak ada | none
Pemegang Saham Pengendali | Controlling Shareholders
218
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Komite Dibawah Dewan Komisaris Commitee Under the Board of Commissioners Pelaksanaan tugas, tanggung jawab dan fungsi didukung oleh beberapa Komite yang dibentuk,berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Komite-komite tersebut bekerja secara kolektif dan Dewan Komisaris dapat mempertimbangkan untuk membentuk komite lain, selain Komite Audit, sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku antara lain: Komite Remunerasi, Komite Nominasi serta Komite Asuransi dan Risiko Usaha guna menunjang pelaksanaan tugas Dewan Komisaris.
The duties, responsibilities and functions implementation is supported by several Committees that are established, under and responsible to the Board of Commissioners. The Committees are working collectively and the Board of Commissioners may consider to establish other committees beside Audit Committee, referring to applicable regulations namely Remuneration Committee, Nomination Committee, Insurance and Business Risk Committee to support Board of Commissioners duties implementation
Komite audit Komite Audit merupakan komite yang bertugas membantu Dewan Komisaris untuk melaksanakan tugas pengawasan serta memastikan efektivitas struktur pengendalian intern dan efektivitas pelaksanaan tugas auditor eksternal dan Satuan Pengawasan Internal. Keberadaan dan pelaksanaan tugas Komite Audit di PTPNIII merujuk pada Piagam Komite Audit yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris.
Audit Committee The Audit Committee is the committee that holds duties to assist Board of Commissioners to perform supervisory duty as well as ensure internal audit structure and external auditor as well as Internal Audit Division duties implementation effectiveness. The existence and implementation of Audit Committee duties in PTPN III is referring to Audit Committee Charter as implemented by Board of Commissioners.
Nama dan Jabatan Anggota Komite Audit Sesuai Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara III No. KEP-DK/III/2009 tanggal 1 April 2009 komposisi keanggotan Komite Audit, sebagai berikut:
Audit Committee Member Name and Position Referring to PT Perkebunan Nusantara III Board of Commissioners Decree No. KEP-DK/III/2009 dated April 1st, 2009, Audit Committee membership composition is as follows:
1. Dahlan Harahap Warga Negara Indonesia. Lahir di, Pematang Siantar, 06 Juni 1953. Lulusan Perguruan S1-Sarjana Pertanian USU Medan tahun 1978 dan lulus Magister S2-Program Study Magister Manajemen Agribisnis MMA – UGM Yogyakarta tahun 2008’ Mengawali karier sebagai Asisten Tanaman PTPN III, bidang pengelola Afdeling komoditi kakao tahun 1981. Dan jabatan terakhir adalah Direktur Utama PTP Nusantara-IV (Persero) tahun 2012. Sejak tahun 2013 menjabat sebagai Komisaris PTPN III merangkap sebagai ketua Komite Audit.
1. Dahlan Harahap Indonesian Citizen. Born in Pematang Siantar, 06 June 1953. Graduated from USU Agriculture Undergraduation Programme in 1978 and got his Master Degree from UGM Agrobusiness Management MMA in 2008. He started his career as the Agronomy Assistant, in Cocoa Afdeling Management division in year of 1981. His last position was as the President Director of PTP Nusantara-IV (Persero) in 2012. Since 2013 served as Commissioners of PTPN III and Chairman of Audit Committee .
2. M. T. Manalu Lahir di Silaban, Humbahas (dahulu Tapanuli Utara), Sumatera Utara, tanggal 31 Mei 1944, Sarjana Akuntansi dari Universitas Nommensen tahun 1980, menjabat sebagai Kepala Biro Proyek Pengembangan PTP IV (1989-1996), Kepala Bagian Akutansi PTPN V (1996-2000). Sejak 01 November 2003 s.d. Tahun 2008 menjabat sebagai Sekretaris Komisaris PTPN III, dan tahun 2008 s.d. saat ini menjabat sebagai anggota Komite Audit PTPN III.
2. M. T. Manalu (Member) born in Silaban, Humbahas (former known as Tapanuli Utara), North Sumatera on May 31st, 1944. Bachelor Degree of Accounting from Universitas Nommensen in 1980, served as Head of PTP IV Project Development Bureau (1989 – 1996), Head of PTPN V Accounting Division (1996 – 2000). Since November 1st, 2003 to 2008 served as PTPN III Board of Commissioners Secretary and since 2008 to present served as PTPN III Audit Committee member.
3. Zainal Arifin Lahir di Bandung, tanggal 4 Juni 1941. Sarjana Akuntansi dari Institut Ilmu Keuangan tahun 1972, Jakarta. Pengalaman kerja sebagai Kepala Perwakilan
3. Zainal Arifin (Member) born in Bandung on June 4th, 1941. Bachelor Degree of Accounting from Institut Ilmu Keuangan in 1972, Jakarta. Career history are namely served as Chairman of BPKP for South Sulawesi
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
219
Performa Penting Key Performance
220
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
BPKP Propinsi Sulawesi Selatan (1997-1998), Direktur Pengawasan Usaha Perminyakan di Deputi V BPKP (1998-2001) dan Pelaksana Tugas Direktur Pengawasan Badan Usaha Perminyakan dan Gas Bumi (2001), menjabat sebagai Anggota Komite Audit PTPN XIII. Saat ini menjabat sebagai anggota Komite Audit PTPN III.
Province Representative (1997 – 1998), Director of Oil Business Supervision at BPKP Deputy V (1998 – 2001) and Acting as Director of Oil and Natural Gas Business Supervisory Board (2001), and served as PTPN XIII Audit Committee Member. Currently also served as PTPN III Audit Committee.
Independensi Komite Audit Anggota komite audit PTPN III (Persero) bukan pegawai PTPN III/berasal dari luar PTPN III dan tidak mempunyai benturan kepentingan (tidak memiliki saham), bukan pelanggan, dan bukan supplier PTPN III. Komisaris mengangkat dan memberhentikan ketua/anggota Komite melalui Surat Keputusan Komisaris yang disampaikan kepada Kementerian Negara BUMN selaku pemegang saham.
Audit Committee Independency PTPN III (Pesero) Audit Committee members are not served as PTPN III employees/from PTPN III external party and not having any conflict of interest (nor having shareownership), not being customers and bot being PTPN III suppliers. The Board of Commissioners appointed and acquitted Committee Chairman/Members throughout Board of Commissioners Decree delivered to Ministry of State Owned Enterprise as Shareholders.
Tugas Komite Audit 1. Membantu Dewan Komisaris untuk memastikan efektivitas sistem pengendalian intern dan efektivitas pelaksanaan tugas eksternal auditor dan internal auditor. 2. Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilaksanakan oleh satuan pengawasan intern maupun auditor eksternal. 3. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian manajemen serta pelaksanaannya. 4. Memastikan telah terdapat prosedur review yang memuaskan terhadap segala informasi yang dikeluarkan perusahaan . 5. Melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris serta tugas-tugas Dewan Komisaris. 6. Melakukan dan meninjau proses seleksi dan penilaian atas kriteria auditor eksternal (KAP) sebagaimana tertuang dalam Board Manual.
Audit Committee Duties 1. Assisting Board of Commissioners to ensure internal audit structure and external auditor as well as Internal Audit Division duties implementation effectiveness. 2. Assessing audit acitivty as well as its result performed by internal audit division or external audit. 3. Providing recommendation regarding management audit system refinement as well as its implementation. 4. Ensuring satisfying review procedure has been existed regarding any information issued by the Company. 5. Identifying several aspects that require Board of Commissioners concern as well as Board of Commissioners duties. 6. Performing and reviewing Public Accountant Office selection and assessment process as stated on Board Manual.
Rapat Komite Audit Terkait dengan efektifitas dan orientasi kerja, pada tahun 2013 Komite Audit melakukan rapat sebanyak 14 kali. Frekuensi kehadiran Komite Audit dalam rapat adalah sebagai berikut.
Audit Committee Meeting Related with duties effectiveness and orientation, in 2013, the Audit Committee held 14 meetings. Audit Committee attendance level in the meetings are as follows:
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
Jumlah Kehadiran | Total Attandance
Persentase | Pescentage
Nama | Name
Jabatan | Position
Jumlah Rapat | Total Meeting
Dahlan Harahap
Ketua Komite Audit | Chairman of Audit Committee
-
-
-
MT. Manalu
Anggota Komite Audit | Member
14
14
100
Zainal Ariffin
Anggota Komite Audit | Member of Audit Committee
14
12
86
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Pelaksanaan Tugas 2013 Kegiatan komite audit PTPN III (persero besar) sampai dengan triwulan IV/2013 yang dilaksanakan berdasarkan RKKA tahun 2013 adalah sebagai berikut: 1. Mereview informasi atau data yang disampaikan manajemen a. Mengevaluasi LM bulanan (Januari s/d Nopember 2013). b. Mengevaluasi LM Triwulanan (Triwulanan I, II dan III / 2013). c. Mengevaluasi LM tahunan tahun buku 2012 d. Mengevaluasi Laporan Keuangan Tahunan, Tahun Buku 2012. 2. Mereview hasil pelaksanaan tugas Satuan Pengawasan Intern : a. Klarifikasi atas Hasil Audit yang diterima Dewan Komisaris s/d Juli 2013. b. Rekonsiliasi hasil pelaksanaan audit PKPT Tahun 2012 dengan LHA yang sudah diterima Dewan Komisaris (LHA yang diterima Dewan Komisaris berjumalah 82 LHA). c. Mereview PKPT Tahun 2013. d. Rekonsilasi Hasil Pelaksanaan Audit PKPT tahun 2013 dengan LHA yang sudah diterima Dewan Komisaris sampai dengan Triwulan IV tahun 2013 sebanyak 82 LHA. e. Monitoring tindak lanjut Hasil Audit 2012 dan hasil audit 2013 Triwulan III tahun 2013. f. Diskusi Hasil Evaluasi atas Sistem Pengendalian Intern “COSO”. 3. Komunikasi dengan SPI mengenai temuan SPI. 4. Membuat laporan Final Meeting dengan KAP Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan yang direncanakan pada bulan Pebruari 2014. 5. Membuat tanggapan dan rekomendasi Dewan Komisaris atas Laporan Keuangan Tahunan, Tahun Buku 2013 (persiapan RUPS Tahun Buku 2013). 6. Membuat tanggapan dan pendapat Komite Audit dan Komite Pemantau Resiko atas evaluasi RKAP – Perubahan Tahun 2013. 7. Mengikuti Rapat Intern Dewan Komisaris bulan Januari s/d Desember 2013 sebanyak 13 (tiga belas) kali. 8. Mengadakan Rapat Intern Komite Audit dan KPR sebanyak 14 (empat belas) kali. 9. Mengadakan rapat dengan SPI sebanyak 3 (iga) kali. 10. Mengadakan rapat dengan Eksternal Audit sebanyak 3 (tiga) kali. 11. Mengadakan rapat dengan Bagian Akuntansi PTPN III (Persero) mengenai : evaluasi kinerja KAP Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan atas General Audit PTPN III (Persero) tahun buku 2012, membahas Biaya Jasa Audit tahun buku 2013 dan Kick of Meeting untuk General Audit Tahun Buku 2013 serta Progress Report Audit Tahun Buku 2013, sebanyak 5 (lima) kali.
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Duties Implementation Report 2013 The activities of audit committee of PTPN III (big persero) until the quarter IV/2013 which had held according to 2013 RKKA are as follow: 1. Reviewing information or data which had been delivered by management a. Evaluating monthly LM (January till November 2013) b. Evaluating quadrantly TM (quarter I, II, and III /2013) c. Evaluating annual LM in 2012 books year) d. Evaluating annual financial report, fiscal year 2012 2. Reviewing the result of realization of Internal Control Unit : a. Clarifying audit result which was accepted by BoC until July 2013 b. Reconsilidating the result of PKPT realization in 2012 with LHA which was received by the BoC (LHA which was received by the BoC was 82 LHAs) c. Reviewing PKPT in 2013. d. Reconsilidating the result of realization of PKPT Audit in 2013 with the total of received LHA which was received by BoC until the Quarter IV in 2013 was 82 LHAs e. Monitoring the follow up of Auditting result in 2012 and 2013 in Quarter III in 2013 f. Evaluation Result Discussion toward Internal Control Systme “COSO” 3. Communicating with SPI regarding to the SPI meeting 4. Creating Final Meeting report with KAP Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Partner which had been planned in February 2014 5. Creating opinions and recommendation of BoC toward Annual Financial Report, fiscal year 2013 (2013 GMS preparation ) 6. Creating feedbacks and opinions of Audit Committee and Risk Observer Committee towards evaluation of RKAP-revised in 2013 7. Attending Internal Meeting of BoC in January to December 2013 which were 13 times 8. Organizing Internal Audit Committee Meeting and KPR which held 14 times 9. Organizing meetings with SPI for 3 times 10. Organizing meetings with External Audit for 3 times 11. Organizing meetings with Accounting Division of PTPN III (Persero) which regarding to: performance evaluation of KAP Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Partners toward General Audit of PTPN III (Persero) fiscal year 2012, which discuss about Audit Service Cost fiscal year 2013 and Kick of Meeting for General Audit fiscal year 2013 and Audit Progress Report fiscal year 2013, which for 5 times
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
221
Performa Penting Key Performance
222
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
12. Mendampingi Dewan Komisaris melakukan kunjungan kerja ke unit-unit usaha : - Distrik Tapanuli Selatan - Distrik Aceh Timur (KSO & PPG) - Distrik Labuhan Batu I - Distrik Labuhan Batu II - Distrik Labuhan Batu III - Distrik Asahan - Distrik Simalungun - Distrik Deli Serdang I - Kantor Direksi (Bagian TI) - Distrik Deli Serdang II - PT. TMN - Distrik Aceh Timur (KSO & PPG) - Distrik Tapanuli Selatan - Anak perusahaan (KEK Sei Mangkei, PLTBS Rambutan, dan PT.IKN) 13. Mendampingi Komisaris melakukan kunjungan kerja ke Kantor Direksi untuk evaluasi atas pelaksanaan TI (Teknologi Informasi). 14. Membuat Laporan Hasil Kunjungan Dewan Komisaris ke Unit-unit Usaha / Kebun setelah selesainya setiap kunjungan kerja, selama tahun 2013. 15. Membuat Laporan Komite Audit periode s/d Triwulan IV/2012, Triwulan : I, II, III, dan IV/2013. 16. Membuat memori Kegiatan Dewan Komisaris PTPN III (Persero) Tahun 2008 s/d 2013 (vide Surat Penugasan Nomor : DK/02/ST/VII/2013 tanggal 24 Juli 2013). 17. Mengikuti Rapat Kerja Dewan Komisaris bersama Direksi PTPN III (Persero) tanggal 17 Desember 2013. 18. Evaluasi RKAP PTPN III ( Persero) Tahun Buku 2014. 19. Mengikuti Diskusi Forum Pengembangan Perkebunan Strategis Berkelanjutan (FP2SB), dalam menyikapi Permentan No.98/Permentan/OT.140/9/2013 tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan bagi Pengembangan Kelapa Sawit Nasional Oktober 2013 di Jakarta. 20. Membuat Rencana Kerja Komite Audit (RKKA) Tahun Buku 2014.
12. Chaperoning the BoC in working visit to enterprises units - South Tapanuli District - East Aceh District (KSO & PPG - Labuhan Batu I District - Labuhan Batu II District - Labuhan Batu III District - Asahan District - Simalungun District - Deli Serdang I District - Director Office (IT Division) - Deli Serdang II District - PT. TMN - East Aceh District (KSO & PPG - South Tapanuli District - Subsidiaries (Sei Mangkei SEZ, PLTBS Rambutan, and PT. IKN) 13. (Chaperoning Commissioners in working visit to Office Director to evaluate IT implementation) 14. Creating the working visit report of BoC to Entreprise Units/Plantation after working visits, along 2013 15. Creating Audit Committee Report in period of Quarter I-IV/2012, Quarter: I, II, III, and IV/2013 16. Creating the Memo of PTPN III BoC Activities in 2008 until 2013 (vide Bill of Placement No: DK/02/ST/VII/2013 on July 24th, 2013) 17. (Attending the working meeting of BoC together with BoD of PTPN III (Persero) on December 17th, 2013) 18. RKAP PTPN III (Persero) Evaluation in fiscal year 2014 19. Attending Discussion Forum of Continuous Strategic Plantation Development in order to feed Permentan No.98/Permentan/OT.140/9/2013 back about Business License Guideline for Development of National oil palm on October 2013 in Jakarta 20. Creating the Audit Committee Working Plan (RKKA) in fiscal year 2014
Komite Pemantau Risiko Komite Pemantau Manajemen risiko di PT Perkebunan Nusantara III ( Persero), meskipun saat ini belum mendapat tempat yang strategis bagi perusahaan, namun sesungguhnya Komite Pemantau manajemen risiko adalah bagian penting yang telah ditetapkan oleh Dewan Komisaris PTPN III dengan ditetapkannya Komite Pemantau Manajemen Risiko dengan menunjuk salah satu anggota Dewan Komisaris menjadi Ketua Komite Pemantau Manajemen Risiko. Sebagai organ pendukung dalam perusahaan, Komite Pemantau Manajemen risiko dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris melaksanakan fungsi pengawasan khususnya dalam mendorong ketaatan akan adanya risiko pada setiap kegiatan yang akan dilakukan perusahaan dan menciptakan alat pengamanan bagi setiap risiko yang terjadi di PTPN III.
Risk Monitoring Committee Risk Management Monitoring Committee in PT. Perkebunan Nusantara III (Persero), even though today hasn’t got a strategic role in Company, but actually Risk Management Monitoring Committee is an important part of Company which is determined by BoC of PTPN III by determining Risk Management Monitoring Committee and by appointing one of BoC member as the Head of Risk Management Monitoring Committee. As a supporting organ of Company, Risk Management Monitoring Committee was formed to support BoC to implement monitoring function especially in pushing the obedient in presence of risk in every activity which will be done by Company and to create a security organ to every possible risk in PTPN III
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Sejak Januari 2012 Dewan Komisaris mengangkat anggota – anggota Komite Pemantau Risiko untuk membantu fungsi pengawasan di bidang pengendalian risiko Perusahaan. Sesuai Surat Keputusan Dewan Komisaris PT. Perkebunan Nusantara III No. Kep-01 dan 02/ DK/I/2012 tanggal 31Januari 2012 komposisi keanggotan Komite Pemantau Risiko, sebagai berikut :
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Since January 2012, the Board of Commissioners appointed Risk Monitoring Committee members to assist supervisory function in managing corporate risks. Referring to PT Perkebunan Nusantara III Board of Commissioners Decree No. Kep-01 dan 02/DK/I/2012, January 31st, 2012 Risk Monitoring Committee membership composition, as follows:
Nama | Name
Jabatan | Position
Sardan Marbun
Ketua | Chairman
H. Afrah Yusren
Anggota | Member
Legia Irmawati
Anggota | Member
Independensi Komite Pemantau Risiko Anggota komite pemantau risiko PTPN III (Persero) bukan pegawai PTPN III/berasal dari luar PTPN III dan tidak mempunyai benturan kepentingan (tidak memiliki saham), bukan pelanggan, dan bukan supplier PTPN III. Komisaris mengangkat dan memberhentikan ketua/ anggota Komite melalui Surat Keputusan Komisaris yang disampaikan kepada Kementerian Negara BUMN selaku pemegang saham.
Risk Monitoring Committee Independency Risk Monitoring Committee members are not served as PTPN III employees/from PTPN III external party and not having any conflict of interest (not having shareownership), not being customers and bot being PTPN III suppliers. The Board of Commissioners appointed and acquitted Committee Chairman/Members throughout Board of Commissioners Decree delivered to Ministry of State Owned Enterprise as Shareholders.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko.
Risk Monitoring Committee Duties
1. Mempersiapkan materi dan membantu Dewan Komisaris dalam menyusun, melaksanakan dan menganalisa risiko; 2. Mempersiapkan dan menganalisis setiap kebijakan pemilik modal dan Direksi untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris sebagai bahan pertimbangan didalam mengambil keputusan oleh Dewan Komisaris; 3. Membantu Dewan Komisaris dalam setiap memberikan persetujuan dan atau rekomendasi setiap kebijakan Perusahaan yang terkait dengan kerja sama investasi dengan Pihak Ketiga yang diminta oleh Direksi; 4. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris terhadap aspek risiko Perusahaan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan yang terkait dengan aspek legal; 5. Membantu Dewan Komisaris dalam memberikan pendapat atau advis yang dapat berupa persetujuan atau dissenting coment kepada Direksi dalam pengambilan keputusan Direksi yang memerlukan rekomendasi dan atau persetujuan Dewan Komisaris mengambil kebijakan yang strategis bagi perusahaan; 6. Membantu Dewan Komisaris melaksanakan fungsi pengawasan untuk memastikan bahwa Direksi telah melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan perusahaan sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku terkait investasi PT Perkebunan Nusantara III ( Persero);
1. Preparing material and helping BoC in risk arranging, implementing, and analysing 2. Preparing and analyzing every regulation of capital holders and BoD which will be delivered to the BoC as a consideration facility in decision making which will be made by BoC 3. Helping BoC in every approvral making and/or recommendation to every Company regulation which related to Investment partnership with the third parties which was asked by BoD 4. Delivering advise to BoC toward Company risk aspect as a consideration in decision making which related to legal aspect 5. Helping BoC in advising which can be represented as approval or dissenting comment to BoD decision which need recommendation or approval of BoC in company strategic policy making 6. Helping BoC to implement monitoring function to assure that BoD had applied company plan, implementation, and report which related to investmen in PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
223
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
7. Melakukan tugas khusus atau perjalanan dinas ke lokasi-lokasi yang telah ditetapkan dalam program kerja dan penugasan khusus dalam rangka evaluasi dan penilaian kinerja serta pengumpulan data; 8. Menyusun dan melaporkan hasil kunjungan kepada Dewan Komisaris terhadap setiap pekerjaan yang ditugaskan dan memberikan pertimbanganpertimbangan bagi Dewan Komisaris untuk perbaikan perusahaan; 9. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditugaskan Dewan Komisaris.
7. Performing special duties or working visit to the locations which had been determined in working program and special duties in order to evaluate, assess the performance,and data collecting 8. Organizing and reporting the visit result to BoC in every working duties and giving considerations to BoC for company reparation 9. Implementing the other duties which is commanded by BoC
Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran Komite Pemantau Risiko
Risk Monitoring Committee Meeting Frequency and Attendance Level
Selama tahun 2013, Komite Pemantau Risiko menyelenggarakan rapat dengan rincian kehadiran, sebagai berikut:
Throughout 2013, the Risk Monitoring Committee held several meetings with details of attendance, as follows
Nama | Name
Jabatan | Position
Jumlah Rapat | Total Meeting
Jumlah Kehadiran | Total Attandance
Persentase | Percentage
Sardan Marbun
Ketua
8
0
0
H. Afrah Yusren
Anggota
14
14
100
Legia Irmawati
Anggota
14
5
36
Komite Remunerasi Remunerasi yang diberikan kepada Direksi sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No.PER-02/MBU/2009 tanggal 27 April 2009 Tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara. Untuk remunerasi karyawan, diberikan berdasarkan perjanjian Kerja Bersama antara Direksi PTPN III dan Serikat Pekerja Perkebunan PTPN III tahun 2010, disaksikan oleh KepalaDinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara. Adapun besarannya ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi No. 3.08/ SKPTS/R/52/2010 tanggal 22 Mei 2010. Oleh sebab itu, hingga akhir tahun 2013, Dewan Komisaris belum membentuk Komite Remunerasi
224
Tinjauan Operasional Operational Review
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Remuneration Commitee Remuneration distributed to the Board of Directors is referring to Minister of State Owned Enterprise Regulation No. PER-02/MBU/2009 dated April 27th, 2009 regarding Board of Directors, Board of Commissioners and Supervisory Board Remuneration Policy Manual. Regarding remuneration for employee is provided referring to collective labor agreement between PTPN III Board of Directors and PTPN III Plantations Labor Union 2010, witnessed by Head of Manpower and Transmigration Agency, North Sumatera Province. Amount of the remuneration is implemented under Board of Directors Decree No. 3.08/SKPTS/R/52/2010 dated May 22nd, 2010. Therefore, as end of 2013, the Board of Commissioners had not established Remuneration Committee.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Sekretariat Perusahaan Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan merupakan unit pendukung kerja Direksi yang berfungsi sebagai investor relations, compliance officer, dan liaison officer. Sekretaris Perusahaan organ yang independe dan bertanggung jawab langsung kepada Direksi serta independen terhadap unit usaha lainnya. Hal ini memungkinkan Sekretaris Perusahaan untuk bertindak mewakili Perusahaan dalam berhubungan dengan pihakluar dan bertugas untuk mengelola informasi yang berkaitan dengan kebijakan dan aktivitas Perusahaan. Perusahaan telah mempunyai Pedoman Sekretaris Perusahaan yang berisi tentang fungsi, tugas, tanggungjawab, wewenang dan hubungan sekretaris perusahaan dengan beberapa pihak.
Business development improvement, compulsed PT Perkebunan Nusantara III (Persero) to improve a relation management to the stakeholders to the better direction with paying attention to the stability importance of stakeholders through information providing which is on time, accurate, and objective related to the regulation and company activities. Coorporate Secretary is a part of company which responsible to the company rekation management with stakeholders by using information properly. In order to implement Management duties and information well done by Corporate Secretary, a guideline is needed Hopefully this guideline can be continuously perfectened in line with the information demand complexity increment from the stakeholders
Profil Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary Profile
Sesuai dengan Surat keputusan Direksi No.3.08/ SKPTS/R/11/2013 tanggal 28 Januari 2013H. Harianto diangkat sebagai Sekretaris Perusahaan menggantikan Ir.H. Sofyan Gani Ritonga, MM, sesuai dengan Surat keputusan DireksiNo.3.08/SKPTS/R/11/2013 tanggal 28 Januari 2013. Berdasarkan Surat Edaran Direksi No. 3.08/SE/474/2013 tanggal 29 Nopember 2013, dengan ini ditunjuk H. Irawadi Lubis merangkap tugas Kepala Bagian Sekretariat Perusahaan disamping tugasnya sebagai Kepala Urusan Hubungan Masyarakat Bagian Sekretariat Perusahaan. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 3.08/ SKPTS/R/01/2014 tanggal 06 Januari 2014, diangkat Alexander Maha sebagai Kepala Bagian Sekretariat Perusahaan.
Reffering to the Bill of Decision of BoD No. 3.08/ SKPTS/R/11/2013 on 28 January 2013 H. Harianto inaugurated as Coorporate Secretary succeeding Ir. H. Sofyan Gani Ritonga, MM, reffering to the Bill of Decision of BoD No. 3.08/SKPTS/R/11/2013 on 28 January 2013 . Reffering to BoD published letter No.08/SE/474/2013 on 29 November 2013 Irawadi Lubis appointed as Head of Coorporate Secretariat besides his original duty as Head of Public Relation Affair in Coorporate Secretariat Division. According to the Bill of Decision of BoD No. 3.08/ SKPTS/R/01/2014 on 6 January 2014, Alexander Maha was appointed as Head of Secretariat Division.
Alexander Maha
Alexander Maha
Riwayat Hidup N a m a : Ir. Alexander Maha, MM Tempat/Tgl.Lahir : Medan, 31 Desember 1962 Jabatan sekarang : Kepala Bagian Sekretariat Perusahaan PT.Perkebunan Nusantara III P e n d i d i k a n : Magister Agribisnis IPB Bogor Sarjana Pertanian USU Riwayat Pekerjaan : Kepala Bagian Sekretariat Perusahaan : Distrik Manajer Asahan Distrik Manajer Tapanuli Selatan
Curicullum Vitae Name : Ir. Alexander Maha, MM Place/Birth of Date : Medan, December 31st ,1962 Current Position : Head of Company Secretariat Division of PT. Perkebunan Nusantara III Education : Master of Agrobusiness in IPB Bogor Bachelor of Agriculture USU Working Experience : Head of Company Secretariat Division : District Manager of Asahan District Manager of South Tapanuli
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
225
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tugas Sekretaris Perusahaan 1. Membina hubungan baik dengan pemangku kepentingan. 2. Mengelola informasi dan dampak hukumnya sebelum dikomunikasikan kepada pihak lain serta mencari dan mengumpulkan informasi yang dibutuhkan oleh pemangku kepentingan dan menyampaikannya secara akurat dan obyektif serta tepat kepada pemangku kepentingan. 3. Mempersiapkan agenda rapat Direksi serta Risalah Rapat Komisaris atau Direksi. 4. Mempersiapkan daftar kepemilikan saham, hubungan bisnis dan peran lainnya dari Direksi dan Komisaris beserta keluarganya untuk menghindari benturan kepentingan. 5. Mempersiapkan prosedur klarifikasi dan pengungkapan informasi yang terkait dengan pengelolaan informasi Perusahaan dan kerahasiaannya. 6. Menyimpan dokumen administrasi seperti Risalah Rapat, keluhan atau tuntutan dari pihak luar beserta tanggapan Perusahaan, Laporan Tahunan, Curriculum Vitae Direksi dan Komisaris, korespondensi Perusahaan serta surat perjanjian atau MOU (Memorandum of Understanding) yang ditandatangani Direksi. 7. Mempersiapkan rencana dan anggaran tahunan yang memerlukan persetujuan Komisaris berkaitan dengan program pelatihan bagi Direksi dan Komisaris. 8. Menyelenggarakan RUPS, Rapat Direksi dan RapatKomisaris serta menyiapkan pidato dan presentasiDireksi sesuai dengan protokol yang berlaku. 9. Melakukan seleksi terhadap rekanan untuk dimasukkan dalam daftar aktif maupun daftar hitam (black list) Perusahaan.
Corporate Secretary Duties 1. Establishing harmonious relationship with stakeholders. 2. Managing information and every legal impact before communicated to other parties as well as observe and collect any information required by stakeholders and accurately as well as objectively disclosed it to the stakeholders. 3. Preparing Board of Directors meeting agenda as well as Board of Commissioners or Board of Directors Minutes of Meeting. 4. Preparing share ownership, business relation and other roles of Board of Directors and Board of Commissioners as well as their family list to prevent conflict of interest. 5. Preparing verification and information disclosure procedure related with corporate information management and its confidentiality. 6. Recording administrative documents namely Minutes of Meeting, complaints or litigation from external party attached with respond from the Customers, Annual Report, Board of Directors and Board of Commissioners Curriculum Vitae, Corporate Correspondence as well as partnership agreement or Memorandum of Understanding signed by the Board of Directors. 7. Preparing annual plan and budget that requires Board of Commissioners approval that related with training program for Board of Directors and Board of Commissioners. 8. Implementing GMS, Board of Directors and Board of Commissioners Meetings as well as preparing Board of Directors Speech and Presentation referring to applicable protocol. 9. Performing selection on vendors to be included on corporate active or black lists.
Laporan Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan 2013 Selama tahun 2013 Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan berbagai kegiatan sebagai berikut :
Corporate Secretary Duties Implementation Report 2013 Throughout 2013, Corporate Secretary has performed several activities, as follows:
A. Menangani Administrasi Perusahaan dengan melakukan pengelolaan surat masuk dan surat keluar ke Pemegang Saham, Dewan Komisaris, instansi Pemerintah dan Stakeholders lainnya.
A. Handling Corporate Administration by performing ingoing and outgoing letter management to the Shareholders, Board of Commissioners, Government Institution and other Stakeholders
Jumlah Surat Masuk Total Ingoing Letter
Jumlah Surat Keluar Total Outgoing Letter
Pemegang Saham
217
90
Shareholders
Surat Dewan Komisaris
101
103
Board of Commissioners
Instansi Pemerintah
763
396
Government Institution
Stakeholders lainnya
5780
265
Other Stakeholders
Uraian
226
Profil Perusahaan Company Profile
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Description
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
B. Melaksanakan RUPS PTPN III Tentang Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku 2013 telah dilaksanakan pada tanggal 19 Maret 2014di Ruang Rapat Kementerian BUMN Lt. 12 A, Jakarta Pusat.
B. Implementing PTPN III GMS regarding Annual Report Approval and Financial Statement Fiscal Year 2013 Authorization had been implemented on March 19th, 2014 at Ministry of SOE Meeting Room, 12th A Floor, Central Jakarta.
C. Menangani Administrasi Perusahaan dengan melakukan pengelolaan surat masuk dan surat keluar ke Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Instansi Pemerintah dan Stakeholders lainnya.
C. Handling Corporate Administration by performing ingoing and outgoing letter management to the Shareholders, Board of Commissioners, Goverment Institution and other Stakeholders
D. Memastikan Penerapan Good Corporate Governance di Bagian Sekretariat Perusahaan sudah berjalan dengan baik, dengan pelaksanaan asessment baik yang dilakukan oleh BPKP maupun pihak independen lainnya. E. Melaksanakan kegiatan Sekretariat Perusahaan yang terkait dengan Stakeholders telah dilaksanakan sesuai dengan Laporan Manajemen bulanan Bagian Sekretariat Perusahaan
D. Ensuring Good Corporate Governance implementation at Corporate Secretary Divisionhas opriately implemented supported by appropriate assessment by BPKP or other independent parties.
E. Performing Corporate Secretary activities related with Stakeholders that had been implemented referring to monthly Management Report for Corporate Secretary Division
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
227
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Audit Internal Internal Auudit
228
Direksi harus menetapkan sistem Pengendalian internal yang efektif untuk mengamankan investasi dan aset perusahaan, menjamin keandalan laporan keuangan serta menjamin ketaatan terhadap peraturan perundangan yang berlaku
The BoD must determine the Internal Audit system which is effective to secure the investment and company assets, assure the validity of Financial Report and also assure the obedient to all regulations
Tugas dan Tanggung Jawab 1. Memastikan bahwa sistem pengendalian intern perusahaan telah memadai dan berjalan sesuai dengan ketentuan. 2. Merupakan Mitra dalam penyempurnaan kegiatan pengelolaan perusahaan, memberikan nilai tambah melalui rekomendasi atas hasil audit yang dilakukan. 3. Merupakan konsultan dan penerapan Manajemen Risiko dan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik. 4. SPI bertanggung jawab memberikan analisa, penilaian, rekomendasi, konsultasi dan informasi mengenai aktivitas yang diaudit sesuai dengan yang disyaratkan oleh Kode Etik dan Standar Profesi Audit Internal (SPAI). 5. Tanggung jawab SPI antara lain menyusun rencana kerja audit tahunan.
Duties and Responsibilities 1. Ensuring that internal audit system in the Company has been appropriate and operated referring to applicable regulations. 2. Being partner in refining Company’s management activity, providing added value throughout audit result recommendation. 3. Being Risk Management and Good Corporate Governance consultant and implementation. 4. Internal Audit Unit is responsible in providing analysis, assessment, recommendation, consultancy and information regarding audited activity referring to requirement on Code of Conduct and Internal Audit Professional Standard (SPAI). 5. Internal Audit Unit Responsibility such as preparing annual audit working plan.
Kedudukan dan Struktur Satuan Pengawas Intern (SPI) Kepala SPI diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama serta bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. Struktur Organisasi SPI di PTPN III terdiri dari: Kepala Bagian, Pengawas Wilayah, Ketua Tim, Staf Pengawas dan Staf Urusan Administrasi. Tiap bagian dari SPI tersebut memiliki kedudukan dan kewenangan masing-masing yang digambarkan melalui struktur organisasi sebagai berikut:
Internal Audit Unit Position and Structure Head of Internal Audit Division is appointed and acquitted by President Director and responsible to the President Director. Internal Audit Organization Structure at PTPN III consists of: Head of Division, Regional Supervisor, Team Leader, Supervisor Staff and Administration Staff Every part of Internal Audit Unit holds respective duties and responsibilities that are illustrated in organization structure, as follows:
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Finance & General Division Supervisor Staff
Technical & Manufacturing Division Supervisor Staff
Technical & Manufacturing Division Supervisor Staff
Finance & General Division Supervisor Staff
Staf Pengawas Bidang Teknik & Pengelolahan
Staf Pengawas Bidang Teknik & Pengelolahan
Staf Pengawas Bidang Keuangan & Umum
Staf Pengawas Bidang Tanaman Karet/ K. Sawit Plantation of Rubber/ Palm Oil Division Supervisor Staff
Staf Pengawas Bidang Tanaman Karet/ K. Sawit Plantation of Rubber/ Palm Oil Division Supervisor Staff
Administration Staff
Staf Urusan Administrasi
Finance & General Division Supervisor Staff
Staf Pengawas Bidang Keuangan & Umum
Technical & Manufacturing Division Supervisor Staff
Staf Pengawas Bidang Teknik & Pengelolahan
Staf Pengawas Bidang Tanaman Karet/ K .Sawit Plantation of Rubber/ Palm Oil Division Supervisor Staff
KETUA TIM D TEAM D LEADER
Finance & General Division Supervisor Staff
Staf Pengawas Bidang Keuangan & Umum
Technical & Manufacturing Division Supervisor Staff
Staf Pengawas Bidang Teknik & Pengelolahan
Staf Pengawas Bidang Tanaman Karet/ K .Sawit Plantation of Rubber/ Palm Oil Division Supervisor Staff
KETUA TIM E TEAM E LEADER
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Finance & General Division Supervisor Staff
Staf Pengawas Bidang Keuangan & Umum
Technical & Manufacturing Division Supervisor Staff
Staf Pengawas Bidang Teknik & Pengelolahan
Staf Pengawas Bidang Tanaman Karet/ K. Sawit Plantation of Rubber/ Palm Oil Division Supervisor Staff
KETUA TIM C TEAM C LEADER
Data Tambahan Additional Information
Staf Pengawas Bidang Keuangan & Umum
KETUA TIM B TEAM B LEADER
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
KETUA TIM A TEAM A LEADER
PENGAWAS WILAYAH II
REGION II SUPERVISOR
PENGAWAS WILAYAH I
REGION I SUPERVISOR
KEPALA BAGIAN HEAD OF DIVISION
Struktur Organisasi Bagian Satuan Pengawas Intern
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
229
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Nama | Name
No.
230
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Jabatan | Position
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Golongan | Group
1
H. Jaya Bakti SE, QIA.
Kepala Bagian
IV D
2
H. Tengku Zulhans, SE, MM, QIA
Pengawas Wil – I
IV C
3
M.Malemta Sebayang, ST, QIA
Pengawas Wil – II
IV C
4
Drs. Abdul Wahid Nasution
Ketua TIM – A
IVA – IVB
5
H. Hasanul Arifin Nasution,ST,QIA
Ketua TIM – B
IVA – IVB
6
Chairul Rizal,SP, QIA
Ketua TIM – C
IVA – IVB
7
Nikman Rambe, SE, QIA
Ketua TIM – D
IVA – IVB
8
Hardjito, QIA
Ketua TIM – E
IVA – IVB
9
Ari Cahya Nugroho,SP
Anggota Tim A
IIIA – IIID
10
Zuhdan Nasution, ST
Anggota Tim A
IIIA – IIID
11
Ruston Surbakti, SE, QIA
Anggota Tim A
IIIA – IIID
12
Doly Erfian, SP
Anggota Tim B
IIIA – IIID
13
Darwin Simbolon, QIA
Anggota Tim B
IIIA – IIID
14
NN
Anggota Tim B
IIIA – IIID
15
NN
Anggota Tim C
IIIA – IIID
16
Muhammad Husni, ST
Anggota Tim C
IIIA – IIID
17
H. Elzusmar, SE, QIA
Anggota Tim C
IIIA – IIID
18
Dharminder Singh, SP,MM
Anggota Tim D
IIIA – IIID
19
Endriyani Caturwulandari, SE, QIA
Anggota Tim D
IIIA – IIID
20
T. Khairul Bahri, ST
Anggota Tim D
IIIA – IIID
21
Syahrudi Alfalah Sinaga, SP
Anggota Tim E
IIIA – IIID
22
Obet Mula Tua Sipayung, ST, QIA
Anggota Tim E
IIIA – IIID
23
Azizatul Mukarromah, SE, QIA
Anggota Tim E
IIIA – IIID
Profil Satuan Pengawas Intern Sesuai SKPTS Direksi Nomor: 3.08/SKPTS/R/44/2012 tanggal 14 Maret 2012 mulai 19 Maret 2012 Jabatan Kepala Bagian Satuan Pengawasan Intern:
Internal Audit Unit Profile Referring to Board of Directors Decree No. 3.08/SKPTS/R/ 44 / 2012 dated March 14th, 2012 starting from March 19th, 2012 Head of Internal Audit Division is served by:
Jaya Bakti, lahir di Gunung Pamela, Sumatera Utara, tanggal 09 September 1959. Meraih gelar Sarjana Ekonomi Akutansi di Universitas Panca Budi. Mengawali karirnya di PTP IV sebagai Kepala Tata Usaha, Kepala Urusan Verifikasi, Pengawas Wilayah I Bagian Satuan Pengawasan Intern, sejak April 2012 diangkat sebagai Kepala Bagian Satuan Pengawasan Intern.
Jaya Bakti, born in Gunung Pamela, North Sumatera on September 9th, 1959. Awarded Bachelor Degree of Economy in Accounting study from Universitas Panca Budi. Started his career at PTP IV as Head of Administration Bureau, Head of Verification Bureau, Regional I Supervisor in Internal Audit Division, Since 2012 was appointed as Head of Internal Audit Division.
Realisasi Program kerja pengawas tahunan (PKPT) tahun 2013 Pengawasan tahunan dilakukan dengan terencana, yakni dengan cara membuat PKPT tahun 2013 dan disusun dengan mempertimbangkan kemampuan tenaga pemeriksa yang tersedia dengan mendahulukan sasaran pemeriksaan yang lebih penting (Skala Prioritas). Untuk mendapatkan hasil audit yang berimbang, objektif, dan terbebas dari benturan kepentingan maka Tim Auditor dirotasi/dipertukarkan antar wilayah/unit kerja pada semester berikutnya.
Annual supervisory working plan Program Realization 2013 Annual audit is performed in well-planned manner by preparing PKPT 2013 and prepared by considering existing auditor capability that is available by promoting more important audit objectives (Priority Scale). To acquire balance, objective and free from conflict of interest audit result, the Auditor Team is authorized/ rotated interregion/working unit on next semester
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Realisasi program kerja pengawasan tahunan (PKPT) tahun 2013 meliputi: Audit rutin sebanyak 91 LHA dan Audit Khusus sebanyak 9 LHA
Annual audit working program realization 2013 is including periodic audit amounted to 91 LHA and specific audit amounted to 9 LHA.
Sistem Pengendalian Internal dan Evaluasi Pedoman SPI PTPN III berbasis COSO Berdasarkan Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-01/ MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara, bahwa Direksi harus menetapkan suatu sistem pengendalian intern yang efektif untuk mengamankan investasi dan aset perusahaan.
COSO Based PTPN III Internal Audit Division System Manual and Evaluation According to Regulation of SOC Minister No PER-01/ MBU/2011 which was about the Implementation of Good Corporate Governance in State-Owned Company, stated that the BoD have to determine an effective internal controlling system to secure the company assets and investments
Implementasi terhadap Pasal 26 ayat 1 Peraturan Menteri BUMN No. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara sehingga perlu menetapkan suatu Sistem Pengendalian Intern yang meliputi lima komponen : Lingkungan Pengendalian, Penilaian Risiko, Kegiatan Pengendalian, Informasi dan Komunikasi, dan Pemantauan yang secara implisit mengadopsi sistem pengendalian intern berbasis Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO)
The implementation of Article 26 Verse 1 of Minister of SOC Regulation No. PER-01/MBU/2011 which about Good Corporate Governance in State-Owned Company so the company have to determine an Internal Controlling System which including 5 components: Environment Controlling,Risk Assessment,Controlling Activitiy Information and Communication, and Monitoring implicitly which adopt an Internal Monitoring System which is based on Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission (COSO)
Direksi melalui Surat Keputusan No. 3.12/SKPTS/04/2011 tanggal 03 Maret 2011 telah membentuk Tim Penyusunan Pedoman Pengendalian Internal berbasis COSO (Committee of Sponsoring Organizations of the Threadway Commission) dan selanjutnya pedoman Sistem Pengendalian berbasis COSO di PTPN III yang terdiri dari 5 komponen : Lingkungan Pengendalian, Penilaian Risiko, Aktivitas Pengendalian, Informasi dan Komunikasi serta Perantara telah diterbitkan pada Bulan Desember 2012.
The Board of Directors through the Bill of Decision No. 3.12/SKPTS/04/2011 on 3 March 2011 had formed a team of arranging Internal Controlling Guideline baesd on COSO ( Committee of Sponsoring Organizations of the Threadway Commission) and then will be stated as guideline. A controlling system which is based on COSO in PTPN III which is divided into 5 components which are : Controlling System, Risk Assessment, Controlling Activity, Information and Communication, and also mediator had published in December 2012.
AKUNTAN PERUSAHAAN Pemeriksaan atas Laporan Keuangan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) setiap tahun dilakukan oleh Auditor Independen dan memberikan pendapat atas kewajiban Laporan Keuangan yang disajikan oleh Manajemen.
CORPORATE ACCOUNTING PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Financial Audit is annually performed by Independent Auditor and provides recommendation on Financial Statement obligation presented by the Management.
Tahun Buku Fiscal Year
Akuntan Accountant
Biaya Audit Audit Fee
Tahun Buku 2010
Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan
975.500.000
Tahun Buku 2011
Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan
1.042.442.500
Tahun Buku 2012
Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan
1.042.442.500
Tahun Buku 2013
Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan
1.042.442.500
Pada tahun buku 2013, Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Rekan tidak memberikan jasa lain selain audit laporan keuangan kepada PT Perkebunan Nusantara III (Persero).
In Fiscal Year 2013, Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo & Associates Public Accountant Office did not provide other services beside Financial Statement report audit to PT Perkebunan Nusantara III (Persero).
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
231
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Manajemen Risiko Risk Management
232
Sistem Manajemen Risiko
Risk Management System
Pada awal tahun 2011 PTPN III merubah standar sistem manajemen risiko dari COSO menjadi standar ISO 31000:2009 yang sekarang juga telah diadop Indonesia menjadi SNI ISO 31000:2011.
At the beginning of 2011, PTPN III revised risk management system standard from COSO to ISO 31000:2009 that is currently also adopted by Indonesia into SNI ISO 31000:2011.
Alasan dari perubahan standar ini antara lain:
The reasons of this standard revision are as follows:
1. ISO 31000 dikembangkan oleh suatu working group yang terdiri dari para ahli dari lebih 30 negara maju, yang telah memadukan berbagai macam standar manajemen risiko dari berbagai macam negara seperti COSO 2004, AS/NZS 4360:2004, JIS Q 2001, BS 6079-3:2000, dll. 2. ISO 31000 mempunyai struktur yang lebih lengkap dan lebih sistematis serta lebih mudah diterapkan karena merupakan “blending” dari berbagai standar manajemen risiko terbaik seperti misalnya COSO, AS/ NZS 4360, dll. 3. Elemen kerangka kerja ISO 31000 memberikan kejelasan tugas dan tanggung jawab manajemen dan para risk owner (aspek Mandat dan komitmen) dalam bentuk penyusunan Risk Governance; 4. ISO 31000 dilengkapi dengan ISO Guide 73:2009 Risk management – Vocabulary, sehingga memudahkan komunikasi dan konsultasi, suatu barier utama dalam penerapan manajemen risiko.
1. ISO 31000 was developed by working group consisted of number of experts from more than 30 developed countries and has integrated several risk management standards from several countries namely COSO 2004, AS/NXS 4360:2004, JIS Q 2011, BS 6079 – 3:2000, etc. 2. ISO 31000 holds more comprehensive and systematic as well as easier to be implemented structure because being the blending from several best risk management standards namely COSO, AS/NZS 4360, etc. 3. ISO 31000 framework element provides risk owner and management duties and responsibilit (Mandate and Commitment) clarity in form of Risk Governance preparation. 4. ISO 31000 is equipped with ISO Guide 73:2009 Risk Management – Vocabulary that simplifie communication and consultancy, primary barrier on risk management implementation.
Struktur Pengelolaan Risiko PT. Perkebunan Nusantara III menerapkan pengelolaan Sistem Manajemen Risiko secara Kaskade dan Agregasi. Secara Kaskade berarti dari atas ke bawah menguraikan kewenangan dan tanggung jawab pengelolaan sampai pada organisasi terendah, sedangkan agregasi berarti pengelolaan itu memperlihatkan bahwa organisasi terendah menemu kenali risiko yang ada dan dikelompokkan terus sampai organisasi tertinggi.
Risk Management Structure PT Perkebunan Nusantara III implements Cascade and Aggregation Risk Management system means that from top to down describing management authority and responsibility until the lowest organization, while, aggregation means that respective management indicates that the lowest organization assessed existing risk and continuously categorized until the highest organization.
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Pengelola Risiko di Tingkat Korporat Risk Mitigation in Corporate Level Kaskade (Penguraian ke bawah ) Cascade (down level description)
Kaskade (Penguraian ke bawah ) Cascade (down level description)
Korporat Corporate
Agregasi (Pengelompokan ke atas ) Agregation (up level description)
Pengelola Risiko di Tingkat Bagian/Distrik Risk Mitigation in Unit/District Level
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Distrik District
Bagian Division
Agregasi (Pengelompokan ke atas ) Agregation (up level description)
Pengelola Risiko di Tingkat Kebun/Unit Risk Mitigation in Plantations/Unit Level
Unit Unit
Kebun Plantation
Urusan Bureau
Tanggung jawab pengelolaan berada pada masingmasing risk owner, berikut adalah jabatan-jabatan yang terkait dalam pengelolaan risiko.
Management responsibility is located on each risk owner, following are several positions related with risk management.
1. Dewan Komisaris a) Dewan Komisaris adalah pemegang mandat RUPS untuk mengawasi pengelolaan operasional perusahaan oleh Direksi. Termasuk di dalamnya memastikan bahwa penerapan manajemen risiko berjalan dengan baik. b) Tanggungjawab dan Wewenangnya meliputi: i. Mengevaluasi kebijakan manajemen risiko korporat sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun atau dalam frekwensi yang lebih, dalam hal terdapat perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan usaha PTPN III secara signifikan. ii. Mengevaluasi pertanggung jawaban Direksi atas pelaksanaan kebijakan pengelolaan risiko yang dilaksanakan minimal 4 (empat) bulan sekali. iii. Mengevaluasi setiap risiko yang melekat pada permohonan atau usulan Direksi yang berkaitan dengan aktifitas usaha perusahaan yang melampaui kewenangan Direksi guna tindaklanjut yang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. iv. Membentuk Komite Pemantau Risiko untuk membantu Dewan Komisaris dalam mengawasi penerapan manajemen risiko oleh Direksi.
1. Board of Commissioners a) Board of Commissioners is GMS mandate holder to supervise corporate operational management performed by Board of Directors. Including to ensure that risk management implementation has been appropriate. b) Responsibility and Authority are including i. Evaluating corporate risk management policy at least once a year or more frequency, related with factors changes that significantly affected PTPN III business activity. ii. Evaluating Board of Directors accountability on risk management policy implementation performed at least in every four (4) months. iii. Evaluating every ineherent risk in Board of Directors proposal or recommendation related with corporate business activity that not exceeding Board of Directors authority regarding appropriate follow-up compliance with applicable regulations. iv. Establishing Risk Monitoring Committee to support Board of Commissioners in supervising risk management implementa condition to the Board of Commissioners.
2. Komite Pemantau Risiko: a) Dewan Komisaris dapat membentuk Komite Pemantau Risiko guna membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan terhadap pengelolaan risiko oleh Direksi.
2. Risk Monitoring Committee a. The Board of Commissioners will establish RiskMonitoring Committee to support Board of Commissioners in implementing supervisory function towards risk management performed by the Board of Directors.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
233
Performa Penting Key Performance
234
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
b) Tanggung jawab dan Wewenangnya meliputi: i. Melakukan evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut, dan memberikan rekomendasi terkait hal tersebut kepada Dewan Komisaris. ii. Mengevaluasi berbagai risiko audit (audit risks) yang melekat pada setiap program audit perusahaan, baik oleh SPI maupun auditor eksternal, dan memberi rekomendasinya kepada Dewan Komisaris. iii. Mengkaji risiko-risiko yang melekat pada setiap tugas Dewan Komisaris guna memberi rekomendasi yang tepat bagi pengambilan keputusan maupun setiap tindakan korporasi yang diambil oleh Dewan Komisaris.
b). Responsibility and Authority are including: i. Performing evaluation regarding risk management policy and its implementation conformity, as well as providing recommendation related with respective condition to the Board of Commissioners. ii. Evaluating several inherent audit risk on every corporate audit program,both performed by Internal Audit Unit or External Auditor as well as providing its recommendation to the Board of Commissioners. iii. Assessing inherent risk on Board of Commissioners duty to provide accurate recommendation on decision making or corporate action taken by the Board of Commissioners.
3. Direksi a) Direksi merupakan pemegang mandat RUPS dalam hal pengelolaan risiko perusahaan sehingga menjadi penanggungjawab akhir pengelolaan risiko perusahaan. b) Tanggungjawab dan wewenangnya meliputi: i. Menetapkan kebijakan dan strategi pengelolaan risiko secara tertulis, termasuk penetapan persetujuan Kriteria Risiko. ii. Bertanggung jawab atas implementasi kebijakan pengelolaan risiko PTPN III. iii. Memastikan kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur sistem pengelolaan risiko. iv. Membentuk struktur tatakelola risiko yang proporsional bagi penerapan manajemen risiko yang efektif dan efisien. v. Menjamin alokasi sumberdaya perusahaan termasuk peningkatan kompetensi SDM sesuai kebutuhan penerapan manajemen risiko. vi. Menjamin terlaksananya mekanisme kaji ulang secara berkala terhadap keandalan sistem pengelolaan risiko.
3. Board of Directors a) The Board of Directors is GMS mandate holder regarding corporate risk management that being final supervisor of corporate risk management. b) Responsibility and Authority are including: i. Implementing written risk management policy and strategy, including Risk Criteria approval. ii. Responsible on PTPN III risk management policy implementation. iii. Ensuring compliance with risk management policy and procedure. iv. Establishing proportional risk governance structure for effective and efficient risk management implementation. v. Ensuring corporate resource allocation including HR competency enhancement referring to risk management implementation requirement. vi. Ensuring periodic assessment mechanism towards risk management system reliability.
4. Unit Manajemen Risiko a) Unit Manajemen Risiko secara struktural berada di dalam Bagian TI/TB dan Manajemen Risiko dan di bawah Direktorat Perencanaan dan Pengembangan. Unit Manajemen Risiko berperan menjalankan fungsi pengembangan, pemeliharaan, dan evaluasi sistem manajemen risiko. Dalam konteks ini, Unit Manajemen Risikotidak dapat mengambil alih tanggungjawab para Risk Owner. b) Tanggungjawab dan wewenangnya meliputi: i. Mengembangkan, memelihara, dan mengevaluasi validitas dan kapasitas sistem manajemen risiko PTPN III. ii. Merumuskan format dan formula Kriteria
4. Risk Management Unit a) Risk Management Unit is structurally placed on TI/TB and Risk Management Division as well as under Planning and Development Directorate. The Risk Management Unit holds duties in implementing risk management system development, maintenance and evaluation. On this context, the Risk Management Unit may take responsibility from the Risk Owner. b) Responsibility and Authority are including: i. Developing, maintaining and evaluating PTPN III risk management validity and capacity. ii. Formulating Corporate Risk and Each Division/ District/Plantation/Unit Risk Indicators formula aswwell as proposing to the Board of Directors
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Risiko Korporat dan Kriteria Risiko masingmasing Bagian/Distrik/Kebun/Unit dan mengusulkan kepada Direksi bersama dengan Komite Manajemen Risiko untuk disahkan dan digunakan sebagai acuan bagi pengukuran nilai risiko oleh para Risk Owner. iii. Menjadi fasilitator dan katalisator bagi penerapan sistem manajemen risiko yang terintegrasi oleh para Risk Owner dan bawahannya (atau dapat disebut Risk Controller), dan memastikan bahwa para Risk Owner dan Risk Controller memiliki kompetensi yang memadai untuk mengelola risiko sesuai ketentuan dalam Pedoman Manajemen Risiko. iv. Menyusun, memelihara, memantau dan mengkaji perkembangan status risiko korporat sesuai dinamika perubahan database risiko yang dilaporkan para Risk Owner dan melaporkannya kepada Direksi dalam bentuk Profil/Portofolio Risiko, termasuk memberikan opini terhadap kebijakan perusahaan, tindakan korporat (corporate action), dan investasi dari sudut pandang manajemen risiko, untuk keperluan pengambilan keputusan strategis oleh Direksi maupun keputusan lainnya oleh para Risk Owner. v. Mengevaluasi aplikasi sistem manajemen risiko melalui pemantauan dan pengkajian (reviu) terhadap laporan pengelolaan risiko oleh para Risk Owner serta merekomendasikan langkah-langkah perbaikan sistem kepada Direksi, sedangkan untuk hal khusus disampaikan melalui Komite Manajemen Risiko. vi. Memberikan opini terhadap semua kebijakan perusahaan, tindakan korporat (corporate action), dan investasi dari sudut pandang manajemen risiko guna mendukung pengambilan keputusan strategis
altogeter with Risk Management Committe to be authorized and applied as reference on risk value assessment by Risk Owner. iii. Becoming facilitator and catalyst on integrated risk management system by Risk Owner and its subordinate (also acknowledged as Risk Controller), and ensuring that Risk Owner and Risk Controller hold apporpriate competencies referring to Risk Management Manual provision. iv. Formulating, preserving, supervising and reviewing corporate risk status refering risk database shifting dynamics reported by Risk Owner as well as reporting several factors to the Board of Directors in form of Risk Porfile/Portfolio including providing opinion on corporate policy, corporate action and investment from risk management perspective regarding strategic policy decision making requirement performed by Board of Directors or other decisions by Risk Owner. v. Evaluating risk management system application through supervision and review towards risk management report preparaed by Risk Owner,as well as recommending system improvement actions to the Board of Directors, while regarding specific aspect will be disclosed through Risk Management Committee. vi. Providing opinion on every co corporate action and investment from risk management perspective regarding strategic policy decision making.
5. Kepala Bagian/Distrik/Kebun/Unit a) Kepala Bagian/Distrik/Kebun/Unit merupakan Risk Owner di tingkat Bagian/Distrik/ Kebun/Unit. b) Tanggungjawab dan wewenangnya meliputi: i. Menentukan konteks bisnis pada Bagian/ Distrik / Kebun / Unit masing-masing sebagai dasar bagi proses assesmen risiko di tingkat Bagian / Distrik / Kebun / Unit-nya masingmasing. ii. Memahami karakteristik setiap risiko yang yang melekat pada rangkaian proses bisnis di Bagian/Distrik/Kebun/Unit yang dipimpinnya agar proses manajemen risiko dapat berjalan efektif guna lebih memastikan pencapaian sasaran dan target Bagian/Distrik/Kebun/Unit yang dipimpinnya.
5. Head of Division/District/Plantation/Unit a) Head of Division/District/Plantation/Unit is Risk Owner in Division/District/Plantation/ Unit. b) Responsibility and Authority are including: i. Determining business context on each Division/ District/Plantation/Unit as principal on risk assessment processm in its respective Division/ District/ Plantation/Unit. ii. Understanding characteristic of every business process inherent risk at Division/District/ Plantation/Unit supervised that risk management risk process will be effectively implemented to ensure Division/ District/Plantation/Unit objectives and target achievement.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
235
Performa Penting Key Performance
236
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
iii. Memastikan bahwa risiko terkelola secara tepat-biaya (cost-effective). iv. Memastikan bahwa pemantauan terhadap dinamika status risiko yang dikendalikan terlaksana secara reguler melalui rapat koordinasi (mingguan/bulanan) pada Bagian/ Distrik/Kebun/Unit yang dipimpinnya. v. Memastikan bahwa para Risk Controller pada Bagian/Distrik/Kebun/Unit mendapat bantuan teknisdari Risk Champion dalam efektifitas pengelolaan risiko padaunit kerja masingmasing. vi. Memastikan bahwa proses manajemen risiko menjadi bagian (sub proses) dari setiap sistem manajemen atau proses bisnis yang dijalankan pada Bagian/Distrik/Kebun/Unit yang dipimpinnya. vii. Melaporkan secara sistematis (jelas, wajar, dan tepat waktu) setiap perubahan konteks (lingkungan) bisnis yang dapat memicu perubahan profil/portofolio risiko pada Bagian/Distrik/Kebun/Unit yang dipimpinnya. viii. Menyediakan pengaturan yang memadai untuk perubahan informasi tentang pengelolaan risiko yang relevan melalui komunikasi dan konsultasi yang efektif.
iii. Ensuring that the risk has been cost effective. iv. Ensuring that risk status dynamic supervision that is being mitigated has been periodically performed through coordination meeting (weekly/ monthly) on supervised Division/ District/Plantation/Unit. v. Ensuring that Risk Controller in every Division/ District/Plantation/Unit has received technical support from Risk Champion regarding risk management effectiveness on respective working unit. vi. Ensuring that risk management process becomes part (sub-process) of every management system or business process implemented on suprvised Division/District/Plantation/Unit. vii. Systematically reporting (clear, fair and timely manner) every business (circumstances) context changing that may trigger risk profile/portfolio changes on suprvised Division/ District/Plantation/ Unit. viii. Providing appropriate regulation regarding information changes regarding relevant risk management through communication and consultancy.
6. Peran Individu Perusahaan membudayakan proses manajemen risiko dengan cara memasukkan aspek-aspek relevan dari proses manajemen risiko ke dalam uraian pekerjaan individu (job description), penyusunan rencana kerja, dan Key Performance Indikator (KPI) individu mulai dari Dewan Komisaris, Direksi, Karyawan Pimpinan hingga Karyawan Pelaksana, sehingga setiap individu dalam perusahaan dapat memahami: a) Berbagai risiko yang berhubungan dengan peran dan aktifitas mereka. b) Bagaimana pengelolaan risiko terkait dengan keberhasilan perusahaan. c) Bagaimana pengelolaan risiko membantu tiap individu mencapai sasaran dan target KPI individu. d) Akuntabilitas individu terkait dengan risiko tertentu dan bagaimana tiap individu mengelola hal itu. e) Bagaimana tiap individu dapat berkontribusi kepada perbaikan sinambung dari proses pengelolaan risiko. f ) Bahwa manajemen risiko adalah bagian kunci dari budaya perusahaan. g) Kebutuhan untuk secara sistematis melaporkan kepada atasan langsung dan/atau pihak lain, timbulnya risiko baru atau gagalnya suatu metode mitigasi yang digunakan.
6. Individual Contribution The Company developed risk management process by including relevant aspects from risk management process into individual job description, working plan preparation and Key Performance Indicator (KP) starting from Board of Commissioners, Board of Directors, Executive Officers to Staff Officers that every individual in the Company will be able to understand: a) Several risks related with their roles and activities. b) How the risk management related with Company’s achievement. c) How the risk management supports every individual in achieving individual KPI objectives and target. d) Individual accountability related with certain risk and how respective individual manages respective condition. e) How every individual contributes towards risk management sustainable improvement. f ) That risk managment is key element of corporate culture. g) Necessary to systematically report to direct supervisor or other parties regarding new risk appearance or mitigation method implemented failure. In its management, staffs composition on Risk
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Data Tambahan Additional Information
Didalam pengelolaannya petugas dalam Struktur Pengelolaan Risiko tergambar pada bagan di bawah ini:
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Management structure as illustrated on following chart:
Keterangan : RO + RA = Risk Owner + Risk Assurance = Kepala Bagian/ Distrik Manajer/ Manajer
RO + RA
RO + RCh = Risk Owner + Risk Champion = Kepala Urusan/ Kepala Bidang/ Askep/ Maskep
RO + Rch
RO + RC = Risk Owner = Risk Controller = Staf Urusan/ Staf Bidang/ Asisten
RO + RC
RO + RC
RO + RC
Struktur MR di bagian & Distrik RM Structure in Division & District
RC
= Risk Controller = Mandor dan Krani
Description : RO + RA = Risk Owner + Risk Assurance = Head of Division/ District Manager/ Manager RO + RCh = Risk Owner + Risk Champion = Head of Bureau/ Head of Division/ Assistant RO + RC = Risk Owner = Risk Controller = Staff of Bureau/ Staff of Divison/ Assistant
RO + RA
RC
RO + Rch
RO + RC
RO + RC
= Risk Controller = Supervisor & Administration Staff
RO + RC
Struktur MR di Kebun/Unit/sederajat RM Structure in Plantation/Unit/same level RO + RC
RC
RC
RC
Struktur MR di Afdeling/sederajat RM Structure in Afdeling/same level
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
237
Performa Penting Key Performance
238
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Sertifikasi dan Pelatihan Manajemen Risiko Sepanjang tahun 2013 personil di urusan Manajemen Risiko telah mengikuti pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan eksternal dalam rangka memenuhi kompetensi. Pelatihan tersebut antara lain seperti Business Continuity Management dan Legal Risk Pelaksanakan pelatihan manajemen risiko yang dilakukan secara berjenjang berbentuk in-house training yang dipusatkan di Pusat Pelatihan Sei Karang diikuti oleh seluruh karyawan pimpinan dari level staf sampai dengan kepala bagian terus dilakukan. Nara sumber pelatihan adalah dari internal unit manajemen risiko. Tujuan pelatihan adalah memberikan pemahaman tentang peran, wewenang, dan tanggung jawab berdasarkan struktur pengelolaan risiko serta penerapannya di dalam sistem Manajemen Risiko PTPN III.
Training and Certification of Risk Management Training and Certification of Risk Management In 2013, personeel of Risk Management Affair was following training which was held by external partied in order to fulfill competency. The training is including Business Contuinity Management and Legal Risk. Risk Management training is held step by step in form of in house training which is centralized in Sei Karang training center and be followed by all executive officers from the level of staff until head of division, and the training is continuously held. The speakers of training are from internal unit of risk management. The goal of this training is to give a concept which is about role, authority, and responsibility which based on risk management structure and its implementation in Risk Management of PTPN III.
Asesmen Risiko Tahun 2013 Pelaksanaan identifikasi di PTPN III sendiri dilaksanakan pada bulan Nopember dan Desember, dimana jangka waktu implementasi risiko adalah setahun. Pada periode 2012 – 2013 terdiri dari lebih 200 database risiko (risk event), dimana setelah dilakukan asesmen menghasilkan 5600 identifikasi risiko dari seluruh Bagian/Distrik/Kebun/ Unit.
Risk Assessment in 2013 The implementation of identification in PTPN III is done in November and December, which the period of risk implementation is for a year. In period of 2012-2013 there were more than 200 risk events, where after the assessment was done, it was resulting 5600 risk identifications from all Division/District/Plantation/Unit.
Profil dan Peta Risiko Korporat Tahun 2013
PTPN III Corporate Risk Profile 2013
Dari hasil proses manajemen risiko yang telah dilakukan maka berikut ini disampaikan profil dan peta risiko korporat PT Perkebunan Nusantara III tahun 2013. Kriteria yang digunakan sebagai indikator pengelompokan risiko apakah masuk kedalam kategori risiko korporat atau tidak adalah :
From the result of risk management process which has been done, here are the profil and map of corporate risk PT. Perkebunan Nusantara III in 2013 Criterias which were used as risk grouping indicators of which one is categorized as corporate risk or not are:
1. Risiko tersebut ada di seluruh unit kerja dan memiliki indikator secara korporat yang tertuang dalam RKAP ataupun KPI. 2. Risiko tersebut berkaitan dengan nilai investasi dengan jumlah signifikan. 3. Risiko tersebut berkaitan dengan eksternal yang sulit dalam pengelolaannya. 4. Risiko tersebut berkaitan dengan aspek legal yang sangat memungkinkan menjadi permasalahan hukum bila gagal dikendalikan. 5. Risiko tersebut dapat memberikan dampak signifikan bagi perusahaan secara korporat (baik dampak finansial, non finansial, operasional dan reputasi perusahaan).
1. The risk is in every working unit and has incorporately indicator which is poured in RKAP or KPI 2. The risk is related to investment value with a significant number 3. The risk is related to external parties which is hard in managing 4. The risk is related to legal aspects which is very likely to become a legal problem if it was failed to be controlled 5. The risk can give a significant impact for the company incorporately (wheter in financial, non-financial, operational, and company reputation
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Data Tambahan Additional Information
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Corporate Risk Profile 2013
Profil Risiko Korporat tahun 2013
Risiko Korporat Corporate Risk
No
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Probabilitas Probability
Dampak Impact
Tingkat Risiko Risk Level
1
Target Produksi tidak tercapai | Under budget of production
ST (5)
ST (5)
Ekstrim | Extreme (25)
2
Pengadaan dan Distribusi pupuk terhambat | Lag on procurement and distribution of fertilizer
T (4)
T (4)
Tinggi | High (16)
3
Hama dan Penyakit Tanaman | Pests and plant diseases
S (3)
S (3)
Tinggi | High (12)
4
Harga Pokok Produksi dan Pengolahan diatas RKAP | Over value on cost of production and processing
T (4)
T (4)
Tinggi | High (16)
5
Harga Jual Produk Turun| Sells product of under value
ST (5)
ST (5)
Ekstrim | Extreme (25)
6
Pelaksanaan Proyek Terhambat (Keterlambatan, Penambahan Biaya, dll) | Lag on project implementation (delays, additional costs, etc.)
ST (5)
ST (5)
Ekstrim | Extreme (25)
7
Mutu Produksi | Quality of pruduction under value
T (4)
T (4)
8
Komplain Pelanggan | Customer complaints
S (3)
S (3)
Tinggi | High
(16)
Sedang | Medium (9)
9
Kecelakaan Kerja | Occupational
T (4)
T (4)
10
Perikatan (Kontrak Terhambat) | Lag on process of contract
ST (5)
ST (5)
Ekstrim | Extreme (25)
11
Pengembangan dan Pelaksanaan Kawasan Industri Sei Mangkei | Development and implementation of Sei Mangkei SEZ
ST (5)
ST (5)
Ekstrim | Extreme (25)
12
Kontribusi Kerugian Anak Perusahaan | Loss contributions of subsidiaries
ST (5)
ST (5)
Ekstrim | Extreme (25)
Catatan : ST
Sangat Tinggi | Very High ; T
Tinggi | High; S
Tinggi | High
(16)
Sedang | Medium
Dari profil risiko korporat yang diperlihatkan, profil risiko ekstrim dan tinggi berarti harus menjadi prioritas utama bagi manajemen untuk melakukan mitigasi atau memutuskan pilihan pengelolaan risiko bentuk lainnya dan mengambil keputusan agar risiko tersebut tidak menjadi risiko yang berkelanjutan, hingga berkembang menjadi permasalahan hukum.
From the corporate risk profile which was shown, an extreme and hi-risk profile have to be main priority by management to establish mitigation or decide choices of other risk management and make decision in order that the risk is not going to be sustain risk, becoming law issue.
Peta Risiko Korporat Tahun 2013
Corporate Risk Map 2013
1
Probabilitas
ST: 5
10
T: 4
3
S: 3
8
2
4
7
9
5
6
11 12
Keterangan Tingkat risiko ekstrim (Extreme Risk E) Tingkat risiko tinggi (High Risk ; H) Tingkat risiko sedang (Medium Risk ; M) Tingkat risiko rendah (Low Risk ; L)
R: 2
SR: 1
SR: 1
R: 2
S: 3
T: 4
ST: 5
Dampak
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
239
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Pemantauan dan Kaji ulang Pemantauan dan kaji ulang atas risiko korporat tersebut juga telah dilaksanakan dalam tahun 2013 dalam bentuk : 1. Rapat koordinasi dengan bagian teknis terkait selaku risk owner atas risiko tersebut. 2. Evaluasi atas asessmen risiko secara regular yang telah diatur sesuai Surat Edaran No. 3.12/SE/02/2013 tanggal 30 Januari 2013. 3. Komunikasi tertulis, melalui memorandum sebagai sarana untuk mengingatkan risk owner akan potensi risiko yang dihadapinya. 4. Dengan memanfaatkan teknologi informasi (TI) yang ada di perusahaan, maka kepada seluruh risk owner (karyawan pimpinan) wajib membuat laporan triwulan atas pengelolaan risiko yang telah dilakukannya. Hal ini juga telah diatur dalam Surat Edaran No. 3.12/ SE/02/2013 tanggal 30 Januari 2013. 5. Demikian juga untuk pengelolaan terhadap risiko investasi yang akan dilaksanakan, pemilik risiko (risk owner) wajib membuat Rencana Perlakuan Risiko (RPR) sebelum pekerjaan dilaksanakan, sesuai dengan SE no. 3.12/SE/10/2012 tanggal 19 Desember 2012. Tujuan dibuatnya RPR adalah agar sejak awal investasi akan dilaksanakan, risiko telah diidentifikasi dan dimitigasi, sehingga sasaran dan target pelaksanaan investasi tercapai.
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Monitoring and Re-analysing: 1. Coordination meeting with the technical division which is related to the risk owner on that risk 2. Regular evaluation on risk assessment which was regulalized in Published Letter No. 3.12/SE/02/2013 on 30 January 2013 3. Written communication via memorandum as a facility to warn the risk owners on the risk potencies that will be faced 4. By utilizing Information Technology which was presence in Company, all of risk owners (Executive Officer) were obligated to make a quarterly report on risk management that had done. This had already ruled in Published Letter No. 3.12/SE/02/2013 on 30 January 2013. 5. Likewise, the risk management had also done to the investment risk, risk owner were obligated to make a Risk Management Plan before a duty being done, reffering to SE no. 3.12/SE/10/2012 on 19 December 2012. The goal of RRP is to able to indentify and imitaging risk from the very first start of investation, so the goal and target of investment will be achieved
Akses Informasi Access of Information
Untuk memudahkan akses informasi dan data tentang perusahaan bagi publik, perusahaan selalu berusaha menyediakan informasi melalui Informasi umum perusahaan dapat dilihat di website PTPN III dengan alamat: http://www.ptpn3.co.id. Informasi yang dapat diakses di alamat tersebut berupa : - Sejarah perusahaan - Susunan komisaris dan direksi - Annual report - Laporan keuangan konsolidasi - Berita-berita seputar PTPN III - Program-program PTPN III, seperti GCG, RSPO, PTPN Peduli, Code of Conduct, Whistleblowing System, dan Piagam Internal Audit - Informasi komoditi dan pemasaran - E-procurement Selama tahun 2013, PTPN III telah menerbitkan siaran pers yang diterbitkan dalam media nasional dengan rincian sebagai berikut:
240
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
To make information and company data access easier for public, Company always provide those information through Company public information can be seen in PTPN III website: http://www/.ptpn3.co.id. The informations which can be accessed on the sites are: - - - - - -
Company History The BoC and BoD arrangement Annual Report Financial consolidation report News of PTPN III PTPN III programs, such as: GCG, RSPO, PTPN Care, Code of Conduct, Whistleblowing System, and Internal Audit Charter - Marketing and Information Commodity - E-procurement Throughout 2013, PTPN III had published press release published on national mass media with detail as follows:
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Bulan Month
Judul Title
No 1
Peduli Bangsa, Peduli Sepak Bola, Djohar Arifin, Ketua PSSI . Ini sekolah Sepak Bola Milik BUMN Nation Care, Football Care, Djohar Arifin Head Chief of PSSI. This is a SOC owned soccer school
7 Januari 7 January
2
Rayakan tahun baru 2013 : PTPN III Berikan Penghargaan Kepada Karyawan yang Berprestasi Celebrating 2013 New Year: PTPN III rewarded appreciations to the stunning employees
14 Januari 14 January
3
JR Saragih Bupati Simalungun Menyerahkan Surat Keputusan Pengelolaan Kawasan Sei Mangkei JR Saragih, Major of Simalungun handed over the Bill of Decision of SEI Mangkei SEZ management
1 Pebruari 1 February
4
PTPN III tanda tangani MOU dengan USU PTPN III signed a MOU with USU
6 Pebruari 6 February
Megananda Daryono tutup turnamen Sepak Bola PTPN III pertandingan antara PS PTPN III (5) VS PS Mabar Putra (2) Megananda Daryono closed PTPN III soccer competition Soccer match between PS PTPN III (5) VS PS Mabar Putra (2)
13 Pebruari
5
6
PTPN III menandatangani perikatan jual beli dengan PT. Unilever Oleochimical Indonesia seluas 18 Ha di KEK Sei Mangkei. PTPN III signed a purchasing contract of 18 ha Sei Mangkei SEZ with PT. Unilever OI
7
Dukung Program Ketahanan Pangan PTPN III melakukan panen kedelai perdana 1,5 Ton/Ha Kebun Gunung Pamela Supporting food resillience program, PTPN III harvested 1,5 Ton/Ha of soyabean for the first time
25 April
8
Peringatan hari Kartini Ke- 134 Ikatan Istri Pimpinan (IIP) BUMN Sumatera Utara melaksanakan donor darah, menyerahkan bantuan ke Panti Sosial, Bazar , malam ramah tamah dan pengukuhan IPP BUMN Sumut Celebrating 134th Kartini Days, Executives' Wives Union, North Sumatra SOC held a blood donor, delivering aids to social house, garage sales, table talk and consilidation night Serah terima Dirut PTPN III dari Bp Megananda Daryono ke Bp Bagas Angkasa "Kinera PTPN 3 masih yang terbaik PTPN III hand over from Mr. Megananda Daryono to Mr. Bagas Angkasa "Performance of PTPN 3 is still the best"
1 Mei
9
1 May
10
Ikatan alumni Unpad Lantik KOMISARIAT Daerah Sumut Priode 2013-2017 Unpad almunus union investitured Commisioners of North Sumatra, period of 2013-2017
3 Mei 3 May
Gerakan Direksi mengajar secara serentak ke Sekolah-sekolah. Balaman Tarigan, Direktur Produksi PTPN III melaksanakan ceramah umum ke SMA Alwasliyah jalan Sisingamangaraja Medan The BoD school teaching movement . Balaman Tarigan, Production Director of PTPN III was giving a lecture in SMA Alwasliyah jalan Sisingamangaraja Medan
20 Mei
11
12
Gerakan Direksi mengajar, Erwan Pelawai Direktur Keuangan ceramah di SMU Negeri I Medan The BoD school teaching movement, Erwan Pelawi (Finance Director) was giving a lecture in SMU Negeri I Medan
13
Diskusi Pengamanan Objek Vital Nasional, sinergitas TNI/ Polri dengan PTPN III dalam rangka pengamanan objek Vital BUMN Perkebunan guna mewujudkan Kamtibmas yang kondusif Vital Object Security Discussion, TNI/Polri and PTPN III synergy in order to secure Vital Object of StateOwned Plantation and in order to bring a condusive Kamtibmas condition to be amreality
14
Direktur SDM PTPN III : Olahraga hasilkan tubuh dan pikiran yang sehat sarana komunikasi dan silahturahmi HR Director of PTPN III: Sport will create healthy mind and body, Communication and good relationship facilities
13 February 5 Maret
5 March 28 Maret
28 March
25 April
20 May 21 Mei
21 May 24 Mei
24 May 27 Mei
27 May
15
PTPN III tahun 2013 berangkatkan Umroh 60 Orang In 2013, PTPN III departured Umroh pilgrimage which was for 60 persons
3 juni 3 June
16
Serah terima jabatan Ketua Umum IKBI Pia Feriasti "Kita akan tetap menjadi keluarga besar" Position hand over of Headchief of IKBI Pia Feriasti "We will always be a big family"
17 Juni 17 June
Temu Pisah Komisaris Dan Direksi PTPN III, Achmad Manggabarani Jabatan itu sementara. Investiture and Dismissal Ceremony of PTPN III BoC and BoD, Achmad Manggabarani: position is temporary
19 Juni
17
19 June
PTPN III kuliahkan 35 mandor ke IPB PTPN III send 35 foremen to IPB
21 Juni 21 June
19
PTPN III salurkan Rp. 9,6 milyar Kepada 287 pengusaha UKM PTPN III delivered Rp. 9,6 billion to 287 smallholders
24 Juni 24 June
20
Peringatan Isara' Mi'raj nabi Muhammad SAW dan sambut bulan r amadhan 1434 H, PTPN III santuni 200 anak yatim Celebrating Isra' Mi'raj of Nabi Muhammad SAW and Ramadhan 1434 H, PTPN III gave aids to 200 orphans
18
5 Juli 5 July
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
241
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Bulan Month
BUMN berbagi Sembako. PTPN III serahkan 25,000 paket sembako SOC foodsharing. PTPN III delivered 25,000 packages of food
8 Juli 8 July
22
Menko Perekonomian Hatta Rajasa Grounbreaking KEK Sei Mangkei dan resmikan MP3EI di Medan Coordinator Minister of Economic Affair Hatta Rajasa groundbrake Sei Mangkei SEZ and legitimating MP3EI in Medan
10 July 10 July 16 Juli
23
Sebanyak 108 karyawan tingkat pimpinan dipilih mengikuti pelatihan character building dan ,angkatan ESQ (Emotional Spiritual Quotient) selama 3 hari di pusat pelatihan P2WAS Sei Karang, Galang Deli Serdang yang dimulai pada 11-31 Juli 2013 yang dibagi menjadi 7 angkatan 108 executive employees were chosen to follow character building and ESQ training for 3 days in P2WAS Training Centre Sei Karang, Galang, Deli Serdang which was started on 11-31 July 2013 which divided into 7 generations
24
Kegiatan Safari Ramadhan PTPN III yang dipimpin langsung oleh Bagas Angkasa ke unit dan kebunkebun wilayah kerja PTPN III yang bertepatan di malam ketujuh belas Ramadhan yang sekaligus memperingati Nuzulul Qur’an pada tanggal 25 Juli 2013 di depan halaman masjid Nurul Hikmah jalan Sei Batanghari No.2 Safari Ramadhan of PTPN III activity was directly led by Bagas Angkasa, units, and plantations in PTPN III working area which was coincided with the 17th night of Ramadhan and also celebrating Nuzulul Quran on 25 July 2013
18 Agustus
25
PTPN III Peringati HUT RI -68, Gelar Halal Bilhalal dan serahkan Penghargaan Masa Pengabdian 25,30,35 Tahun, Bagas Angkasa , Direktur Utama : Bila Kita Satu Persepsi , Perusahaan akan Maju. PTPN III in Indonesia 68th Independence Day Celebration was held a Halal Bihalal and rewarded 25,30,35 years dedication award, Bagas Angkasa, President Director: If we have a same perception, this company will get forward PTPN III berangkatkan 92 Jemaah Haji, Rachmad PK, Direktur SDM : Orang bertakwa akan semakin tinggi ilmunya. PTPN III departure 92 of Hajj pilgrims, Rachamd PK, HR Director: the pious persons will get a lot more of knowledge
6 September
26
3 Oktober
27
Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan swasta yang didirikan sebagai wadah bagi para santri untuk menuntut ilmu agama dan pengetahuan umum serta teknologi Boarding school is a private education institute which was found as an umbrella for students to learn religion, general, and technology knowledges Program membangun desa tertinggal sukseskan pembangunan PTPN III bantu 8 Kabupaten di Sumut Underdeveloped Area Development Program, in order to support PTPN III Development program in 8 districts of North Sumatra
3 Oktober 3 October
28
242
Tinjauan Operasional Operational Review
Judul Title
No 21
Profil Perusahaan Company Profile
16 July
26 Juli
26 July
18 August
6 September
3 October
29
PTPN III serahkan bantuan Sinabung sebesar Rp. 530 juta. PTPN III delivered aids of Rp.530 million to Sinabung victims
5 Desember 5 December
30
Serah terima jabatan dan Pisah sambut Komisaris dan Direksi PTPN II Joefli J. Bahroeni akan pangkas birokrasi Position hand over and dismissal and investiture ceremony of BoC and BoD of PTPN III, Joefli J. Bahroeni will make bureaucracy become easier
6 Desember
6 December
31
Anggota SPBUN PTPN III serahkan Bantuan untuk 4716 pengungsi Gunung Sinabung. SPBUN PTPN III members delivered aids foe 4716 Mt. Sinabung evacuees
9 Desember 9 December
32
PTPN III bantu UKM dan UKK sebesar Rp. 7.9 M Direktur SDM : Pinjaman bergulir akan mendorong perkembangan UKM PTPN III helped smallholder in form of Rp. 7.9 Billion of allowance
19 Desember
19 December
33
Mendorong BUMN bersih PTPN III menandatangani MOU dengan BPKP Provinsi Sumatera Utara Supporting clean policy in SOC, PTPN III signed a MOU with BPKP of North Sumatra
26 Desember 23 December
34
5 BUMN di Sumatera Utara sosialisi ROAD Map BUMN bvvversih 5 State-Owned Companies in North Sumatra were socializing BUMN Clean Policy Road Map
26 Desember 26 December
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Selain penerbitan siaran pers, Perusahaan juga menyampaikan keterbukaan informasi melalui penyampaian laporan kepada pemangku kepentingan terkait, dengan rincian sebagai berikut:
Date
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Besides publishing press release, the Company also disclosed information transparency throughout report delivery to related stakeholders, with details as follows:
Jenis Informasi Kind of Information
Tanggal
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Institusi Institution
8 Pebruari 2013. 8 Februari 2013.
Data Usaha Operational Data
Kementerian BUMN Ministry of SOE
28 Pebruari 2013 28 Februari 2013
Data Market Share Market Share Data
Kementerian BUMN Ministry of SOE
18 Maret 2013
Data Statistik
18 March13
Statistic Data
Dinas Perkebunan Propinsi Sumatera Utara Plantation Department of North Sumatra
12 April 2013 12 April 2013
Data Penyusunan Publikasi Sumatera Utara North Sumatra Publication Organizing Data
Badan Pusat Statistik Statistic Centre Institution
12 April 2013 12 April 2013
Pemakaian Energi Listrik Electricity Usage
Kementerian BUMN Ministry of SOE
19 April 2013 19 April 2013
Data Penanggulangan Kemiskinan PTPN III (Persero) Pemerintah Provinsi Sumatera Utara PTPN III (Persero) Poverty Eradication Data North Sumatra Government
24 April 2013 24 April 2013
Data Sinergi BUMN BUMN Synergy Data
Kementerian BUMN Ministry of SOE
1 Mei 2013 1 May13
Permintaan data hutang dan CSR Demand of Debts and CSR data
Kementerian BUMN Ministry of SOE
16 Mei 2013 16 May 13
Penghematan Energi Energy Saving
Kementerian BUMN Ministry of SOE
29 Mei 2013 29 May 13
Hasil Pengukuran atas Penerapan GCG pada BUMN GCG Measurement Result to SOE
Kementerian BUMN Ministry of SOE
28 Mei 2013 28 May 2013
Data Kinerja Perusahaan Company Performance Data
Badan Intelejen Negara (BIN) National Central Intelligence Agency
25 Juni 2013 25-Jun-13
Pemakaian Energi Listrik Electricity Usage
Kementerian BUMN Ministry of SOE
22 Juli 2013 22 July13
Pemakaian Energi Listrik Electricity Usage
Kementerian BUMN Ministry of SOE
31 Juli 2013 31 July13
Laporan Semester I Tahun Buku 2013 Pada Portal Kementerian BUMN Financial Information System (FIS) Ministry of SOE
30 Agustus 2013 30 August13
Data Mengenai Lahan Kelapa Sawit Oil Palm Lots regarding Data
Kementerian BUMN Ministry of SOE
6 September 2013. 6 September 2013.
Pemakaian Energi Listrik Electricity Usage
Kementerian BUMN Ministry of SOE
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
243
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Jenis Informasi Kind of Information
Tanggal Date
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Institusi Institution
11 September 2013.
Pembaharuan Data Tahun 2013
11 September 2013.
Data Update in 2013
8 Oktober 2013 8 October 2013
Data Usaha Enterprises Data
10 Oktober 2013 10 October 2013
Konsultasi Publik Implementasi FSC Controled Wood Perum Perhutani FSC Controled Wood Public Implementation Forestry General Company Consulltation
22 Oktober 2013 22 October 2013
Pemasukan Dokumen Perusahaan Perkebunan Badan Pusat Statistik Tahun 2012 2012 Plantation Company Income Document Statistic Centre Institution
11 Nopember 2013 11 November 2013
Pemakaian Energi Listrik Electricity Usage
18 Nopember 2013 18 November 2013
Data Pelaksanaan Investasi Tahun 2012 dan 2013 Kementerian BUMN serta Rencana Investasi Tahun 2014 Investment Data in 2012 and 2013 and Investment Ministry of SOE Plan in 2014
18 Nopember 2013. 18 November 2013.
Pemakaian Energi Listrik Electricity Usage
Kementerian BUMN Ministry of SOE
30 Desember 2013 30 December 2013
Pemakaian Energi Listrik Electricity Usage
Kementerian BUMN Ministry of SOE
Perkara Penting Selama tahun 2013, PTPN III (Persero) beserta anak perusahaan dan pengurus tidak memiliki perkara penting yang berdampak pada operasional dan keuangan perusahaan.
244
Tinjauan Operasional Operational Review
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Badan Penanaman Modal dan Promosi Provinsi Sumatera Utara (Promotion and Investment Institution of North Sumatra Pemerintah Provinsi Sumatera Utara North Sumatra Government
Kementerian BUMN Ministry of SOE
Litigation Through out 2013, PTPN III (Persero) and subsidiaries as well as management did not face any litigation that affected corporate operational and financial activities
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Etika Perusahaan Code of Conduct Keberadaan kode etik
Code of Conduct Existence
Seiring perkembangan aturan–aturan hukum yang menyangkut perusahaan diantaranya UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang menggantikan UU No 1 Tahun 1995, maka dipandang perlu untuk melakukan penyesuaian terhadap seluruh pedomanpedoman internal perusahaan yang berhubungan dengan pelaksanaan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG). Code of Conduct PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan salah satu pedoman internal perusahaan yang wajib untuk disempurnakan mengingat dinamika dan perkembangan menuntut agar seluruh individu yang menyangkut perusahaan dapat melaksanakan aktivitas dengan tetap berpedoman kepada prinsip-prinsip GCG sesuai Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 dan Keputusan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara Nomor SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012.
In line with the development of the regulations of law which are related to our Company including UU No. 40 Year 2007 which was about Limited Company which substituted UU No. 1 Year 1995, so the adjustments in all Company internal guidelines are needed by implementing Good Corporate Governance pricipals. Code of Conduct of PT Perkebunan Nusantara III (Persero) is one of company internal guideline which is compulsed to be perfected by remembering the dynamics and development is demanding all individus which are related to the company to implement all activities based on GCG principals which is appropriate to Minister of SOC Regulation No PER-01/MBU/2011 on 1 August 2011 and Decision of Secretary of Ministry of State-Owned Company No SK-16/S.MBU/2012 on 6 June 2012
Isi kode etik
Code of Conduct Contain
Code of Conduct adalah pedoman internal perusahaan yang berisikan Sistem Nilai, Etika Bisnis, Etika Kerja, Komitmen, serta penegakan terhadap peraturanperaturan perusahaan.
Code of Coduct is a company internal guideline which contains Value System, Business Ethics, Working Ethics, Commitment, and also company regulation implementation
Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi seluruh level organisasi
Code of Conduct establishment is obtained to all level of organization
Code of Conduct merupakan standar perilaku bagi seluruh individu dalam beraktivitas baik di dalam maupun di luar lingkungan perusahaan, serta penegakan terhadap peraturan-peraturan perusahaan bagi individu yang meliputi Dewan Komisaris, Direksi, Karyawan, dan pelaku bisnis lainnya yang berhubungan dengan bisnis perusahaan dalam menjalankan bisnis, dan aktivitas lainnya serta berinteraksi dengan stakeholders.
Code of Conduct is a behavior standard to all individu in their activities wheter inside or outside the company, and also company regulation implementation to all individus including the Board of Commissioners, the Board of Directors, Employees, and other business subjects which related to company business in doing business and other activities, and also in interacting with stakeholders
Sistim Nilai
Value System
Penilaian kinerja merupakan kegiatan untuk menilai tingkat keberhasilan atau kegagalan individu dalam melaksanakan tugas dan fungsi yang dibebankan kepadanya serta mengidentifikasi area-area yang memerlukan perbaikan.
Performance assessment is an activity to assess the success or the failure level of individe in doing their duties and function which is burdened and also to identify the areas which need treatment.
Etika Kerja Dalam etika kerja diatur hal-hal sebagai berikut: • Ruang lingkup etika kerja • Sikap dasar individu • Perilaku individu di dalam dan di luar perusahaan • Perilaku sebagai atasan
Working Etos Working etos is ruled as follow: • Working etos coverance • Basic behavior of an individu • Behavior inside and outside of Company • Behavior as manager
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
245
Performa Penting Key Performance
246
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
• Perilaku sebagai bawahan • Perilaku terhadap sesama rekan kerja
• Behavior as sub ordinates • Behavior towards peers
Komitmen atas hal-hal khusus Komitmen atas hal-hal khusus mengatur hal-hal sebagai berikut : • Pengelolaan catatan, dokumen, dan informasi • Kewajiban pengamanan harta perusahaan • Transaksi perdagangan akibat informasi orang dalam (insider trading) • Benturan kepentingan • Donasi, komisi, dan suap • Penanganan whistleblowing • Pengelolaan dan administrasi laporanharta kekayaan penyelenggara Negara Code of Conduct ini berlaku untuk seluruh jajaran manajemen perusahaan dan seluruh pemangku kepentingan yang melakukan hubungan dengan perusahaan.
Commitment on special cases Commitment on special cases is organizing the things as follow : • Notes, Documents, and Informations Management • Compulsory of assets securing • insider trading • Clashed Interest • Donations, Commissions, and Bribes • Whistleblowing Handling • Management and administration of State Executives assets report The code of conduct is obtained to all management boards of company and all stakeholders who related to the Company
Sanksi atas pelanggaran code of conduct : - Pemberian sanksi atas pelanggaran Code of Conduct yang dilakukan oleh karyawan diberikan oleh Direksi atau pejabat yang berwenang sesuai ketentuan yang berlaku; - Pemberian sanksi atas pelanggaran yang dilakukan oleh Direksi dan Dewan Komisaris mengacu sepenuhnya pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Perusahaan serta ketentuan yang berlaku; - Pemberian sanksi dilakukan setelah ditemukan bukti nyata terhadap terjadinya pelanggaran pedoman ini.
Punishment on Code of Conduct violation - Punishment of Code of Conduct Violation which was done by employees is given by the Board of Directors or authorized executive which reffering to the terms and condition obtained - Punishment of Code Conduct violation which were done by BoC and BoD is fully reffered to Article of Association and Company Household Article of Association and also to the term and condition obtained - Punishment deliverance is done after the detecting of evidence on the Code of Conduct violation.
Sebagai wujud kepatuhan dan integritas setiap individu dalam perusahaan sekaligus sebagai implementasi dari komitmen terhadap pelaksanaan Pedoman Code of Conductini, maka menjadi kewajiban individu tersebut untuk menandatangani pernyataan kepatuhan dan integritas atas pedoman ini saat terjadinya hubungan perikatan kerja individu perusahaan dengan perusahaan serta saat terjadinya revisi terhadap pedoman ini di masa yang akan datang.
As the representation and integrity of obedient of every individu in the company and also as the implementation of commitment of Code of Conduct Guidelines implementation, it’s the compulsory of the all individus to sign an obedient and integrity statement on the guideline when there is a job contract of each company individu to the company and when there is a future revision on the guideline.
Mekanisme Penyebaran dan Sosialisasi Code of Conduct
Code of Conduct Dissemination and Socialization
Dalam menjalankan segenap aktivitas bisnis, PT Perkebunan Nusantara III (Persero) senantiasa mendorong agar seluruh jajarannya mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku baik secara internal maupun eksternal, sebaliknya PT Perkebunan Nusantara III (Persero) melarang seluruh jajarannya melakukan pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku dalam menjalankan fungsinya.
In implementing every business activity, PT Perkebunan Nusantara III (Persero) continuously encourages that all management to comply with applicable regulations both internally or externally, on the other hand, PT Perkebunan Nusantara III (Persero) prohibited the management to violate applicable regulations in carrying their duties.
Secara internal PT Perkebunan Nusantara III (Persero) telah memiliki aturan atau etika dalam melaksanakan
Internally, PT Perkebunan Nusantara III (Persero) has already hold regulation or ethics in implementing
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
aktivitas bisnis yang ditetapkan sesuai dengan visi dan misi perusahaan yang terangkum dalam Code of Conduct Perusahaan. Perusahaan mengembangkan Etika Bisnis dengan standar yang tinggi dengan memperhatikan kepentingan Stakeholders. Komitmen dalam berinteraksi dengan Stakeholders menjadi perhatian utama perusahaan, sehingga komitmen tersebut menjadi bagian dari etika bisnis perusahaan dan menciptakan nilai tambah (value creation) tidak saja bagi perusahaan tetapi juga bagi Stakeholders. Sesuai dengan Code of Conduct, PT Perkebunan Nusantara III (Persero) memiliki 7 (tujuh) Sikap Dasar Individu yang harus dipertanggungjawabkan oleh setiap pemangku jabatan dan karyawan perusahaan, yang terdiri dari : 1. Ketaatan terhadap peraturan-peraturan perusahaan (Taat Azas). 2. Malu untuk berbuat hal-hal diluar kepatutan. 3. Jujur dan Disiplin dalam bekerja. 4. Terbuka dan mau meningkatkan diri. 5. Saling menghargai dan sopan santun terhadap sesama. 6. Egaliter (kebersamaan, kesetaraan). 7. Bersedia ditempatkan dimana saja sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan ketentuan yang berlaku.
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
business activity implemented referring to corporate vision and mission as summarized on Code of Conduct of the Company. The Company develops Business Ethics within highest standards by considering Stakeholders’ interest. The commitment in establishing interaction with the stakeholders being Company’s main interest, that the commitment also becomes part of corporate business ethics and value creation not only for the Company but also for the Stakeholders. Referring to Code of Conduct, PT Perkebunan Nusantara III (Persero) holds seven (7) Individual Principal Attitudes that has to be accounted by executive officers and employees, consisted of: 1. Compliance towards corporate regulations (Principle obedience). 2. Shame to perform inappropriate activities. 3. Honest and disciplinary working. 4. Transparent and willing to perform selfdevelopment. 5. Mutual respect and polite to others. 6. Egalitarian (unity, equality). 7. Willing to be located anywhere referring to
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) telah melakukan sosialisasi pedoman pelaksanaan Code of Conduct baik secara langsung maupun secara tertulis melalui penyebaran Buku Code of Conduct keseluruh individu dan karyawan perusahaan. Sebagai bentuk penyebaran dan penegakan etika perusahaan, PT Perkebunan Nusantara III (Persero) telah mewajibkan seluruh pemangku jabatan dan karyawan perusahaan untuk menandatangani pernyataan kepatuhan dan integritas atas pedoman Code of Conduct ini saat terjadinya hubungan perikatan kerja individu perusahaan dengan perusahaan serta saat terjadinya revisi terhadap pedoman Code of Conduct dimasa yang akan datang.
Company’s requirement and applicable regulations. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) has performed Code of Conduct dissemination both directly or written media through Code of Conduct Book distribution to individual and employees of the Company , as form of PT Perkebunan Nusantara III (Persero) businessethics dissemination and enforcement, the Company has obligated all executive officers and employees to sign integrity pact of Code of Conduct simultaneously with individual working commitment with the Company as well as during the Code of Conduct Manual revision in the future.
Penerapan dan Penegakan Code of Conduct. Tujuan yang ingin dicapai terhadap penerapan Code of Conduct adalah : - Sebagai komitmen bersama untuk mewujudkan Visi dan melaksanakan Misi perusahaan secara profesional dan beretika dengan memperhatikan seluruh stakeholders, sehingga pada akhirnya akan terwujud standar kerja yang maksimal bagi seluruh individu dan dengan tetap berpedoman kepada aturan yang berlaku bagi perusahaan. - Meminimalisir segala risiko yang mengakibatkan terjadinya konflik kepentingan maupun litigasi akibat kelalaian yang dilakukan oleh individu di dalam perusahaan. - Dalam jangka panjang mendorong perbaikan layanan mutu produk, pengelolaan perusahaan, pengembangan.
Code of Conduct Implementation and Enforcement. Objectives that are aimed to be achieved through Code of Conduct implementation are as follows: - As collective commitment to realize Vision and implement corporate Mission professionally and ethic by considering entire stakeholders, that finally will establish optimum working standard for all individual and always complying with applicable regulations for the Company. - Minimizing every risks that may encourage conflict of interest or litigation due to default event performed by internal party of the Company. - On long-term period, supporting products quality service improvement, Company’s management, corporate value development that later will lead to corporate reputation and image improvement.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
247
Performa Penting Key Performance
248
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Pelaksanaan Code of Conduct diawasi oleh Dewan Kehormatan yang bertugas mengawasi pelaksanaan pedoman ini. Pembentukan Dewan Kehormatan (terdiri dari unsur Dewan Komisaris, Direksi, Karyawan yang ditunjuk, dan Serikat Pekerja) dan mekanisme kerjanya diatur dalam Surat Keputusan Direksi.
Code of Conduct implementation is supervised by Honorary Council that holds duty in supervising respective Code implementation. Honorary Council establishment (consists of Board of Commissioners, Board of Directors, appointed employees and Workers Union) as well as its working mechanism are regulated under Board of Directors Decree.
Evaluasi Implementasi Code Of Conduct.
Code of Conduct Implementation Evaluation
Perusahaan melakukan implementasi dan evaluasi terhadap Code of Conduct dengan melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan Code of Conduct yang diawasi oleh Dewan Kehormatan yang bertugas mengawasi pelaksanaan pedoman ini. Dalam melaksanakan praktek-praktek tata kelola perusahaan yang baik, wajib dilakukan pengukuran terhadap penerapan Good Corporate Governance PT Perkebunan Nusantara III. Beberapa Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (GCG) antara lain penerapan manajemen risiko, pengendalian intern (audit internal), pelaksanaan mekanisme pelaporan atas dugaan penyimpangan.
The Company performed Code of Conduct implementation and evaluation by monitoring Code of Conduct implementation supervised by Honorary Council that holds duty in supervising respective Code implementation. In implementing Good Corporate Governance practice, PT Perkebunan Nusantara III Good Corporate Governance implementation assessment is necessary. Several Good Corporate Governance Implementation assessment and evaluation indicators namely risk management implementation, internal audit, whistleblowing system mechanism,
Selama tahun 2013 tidak terdapat Pengaduan Pelanggaran Etika
Throughout 2013, there was no Ethics Violation Report
Penanganan Whistleblowing System, Pengendalian Gratifikasi, dan Pengelolaan & Administrasi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN)
Whistleblowing System, Anti-Gratification and Public official's full asset statement (LHKPN) Handling
Sebagai wujud kepatuhan dan integritas setiap individu dalam perusahaan sekaligus sebagai implementasi dari komitmen terhadap pelaksanaan Pedoman Code of Conduct ini, maka menjadi kewajiban individu tersebut untuk menandatangani pernyataan kepatuhan dan integritas atas pedoman ini saat terjadinya hubungan perikatan kerja individu perusahaan dengan perusahaan serta saat terjadinya revisi terhadap pedoman ini di masa yang akan datang.
As the representation and integrity of obedient of every individu in the company and also as the implementation of commitment of Code of Conduct Guidelines implementation, it’s the compulsory of all individus to sign an obedient and integrity statement on the guideline when there is a job contract of each company individu to the company and when there is a revision on the guideline in the future
Pengungkapan mengenai Whistleblowing system
Investigating about Whistleblowing System
Pelanggaran terhadap prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik, nilai-nilai etika, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku di Perusahaan adalah hal yang harus dihindari oleh seluruh Insan PT Perkebunan Nusantara III (Persero). Oleh karena itu, Perusahaan komit terhadap hal tersebut dengan cara menyediakan sistem bagi penegakan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik, sehingga menciptakan situasi kerja yang bersih dan bertanggung jawab. Penyelenggaraan Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System) merupakan upaya perusahaan dalam rangka memberikan kesempatan kepada segenap Insan PT Perkebunan
Violation of Good Corporate Governance pricipals, ethics value, and also national regulation which is applicated in Company is a thing that have to be avoid by all persons in PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Therefore, our Company has commitment on it by providing a system of Good Corporate Governance implementation, so it will make a clean and responsible working situation. Implementation of Whistleblowing System is an effort of Company to give a chance to all persons in PT Perkebunan Nusantara III (Persero) and stakeholders in whistleblowing
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Nusantara III (Persero) dan stakeholders lainnya untuk dapat menyampaikan laporan mengenai dugaan adanya pelanggaran terhadap prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik, serta nilai-nilai etika yang berlaku kepada Perusahaan, berdasarkan bukti-bukti yang dapat dipertanggung-jawabkan serta dengan niat baik untuk kepentingan Perusahaan.
of violation assumption of Good Corporate Governance principal, and also ethics value in the Company, based on responsible evidences and also with a keenness for Company importance
Bagan Mekanisme Whistleblowing System
Whistleblowing System mechanism chart
Reward/Punishment
MANAJEMEN PTPN III PTPN III MANAGEMENT
Unit Pengelolaan WBS (SATGAS) Evaluasi WBS Management Unit (SATGAS) Evaluation/Process
Infrastruktur: Email, SMS, Kotak Pos Infrastructure: Email, SMS, Po Box
Pelopor: Informasi, Bukti-bukti Pioneer Information Evidence
Penyampaian laporan pelanggaran Perusahaan menyediakan media komunikasi bagi Insan PTPN III dan stakeholder lainnya untuk menyampaikan Laporan kepada Unit Pengelola WBS, melalui: - Komunikasi secara tertulis dengan alamat Jl. Sei Batanghari No. 2 - Telepon : (061) 8452244 Ext. 99 - SMS ke : 9600 - Tatap muka langsung kepada Unit Pengelola WBS - E-mail :
[email protected] - Kotak pos : PO. Box 91 Medan 20122 Jl. Sei Batanghari No. 2
Submission of report violations Company is providing a communication media for every person in PTPN III and the other stakeholders in whistleblowing to the WBS Management units through: - Written communication via Jl. Sei Batanghari No.2 - Telephone : (061) 8452244 Ext. 99 - SMS : 9600 - Direct communication with WBS Management Unit - E-mail :
[email protected] - Post Box: PO. Box 91 Medan 20122 Jl. Sei Batanghari No. 2
Prosedur pelaporan pelanggaran, antara lain : 1. Setiap Insan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dan atau Pihak Ketiga yang melihat atau mengetahui adanya pelanggaran terhadap: - Peraturan perundang-undangan; - Pedoman etika perusahaan atau melanggar norma-norma kesopanan; - Prinsip akuntansi yang berlaku umum;
Whistleblowing procedure: 1. Every persons in PT Perkebunan Nusantara III (Persero) and or the third parties who see or know the violation of: - Law Regulations - Company ethics guidelines or violating politeness norms - Generally Accounting principle
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
249
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Kebijakan dan prosedur operasional perusahaan, ataupun kebijakan, prosedur, dan peraturan lain yang dianggap perlu oleh perusahaan; - Menyalahgunakan wewenang atau jabatan untuk kepentingan pribadi dan atau golongan/ kelompok; - Melakukan iregularitas; - Gratifikasi; - Tindakan yang membahayakan keselamatan kerja; - Tindakan kecurangan lainnya yang dapat menimbulkan kerugian finansial ataupun nonfinansial.
- Company operational procedures and policies, or the other procedures and policies and regulations which is assumpted as a necessary by Company - Abusing the authority or position for a private importance and/or group - Establish an irregularity - Gratification - An action which endanger safety of workers - The other jobberies which can make a financial loss or non-financial harm
2. Laporan pengaduan yang diterima oleh Unit Pengelola WBS diadministrasikan oleh Petugas Pengelola WBS dengan mencatat alamat, nama pengirim, e-mail, dan nomor telepon agar bisa dihubungi oleh petugas Pengelola WBS. 3. Pengelola WBS yang menerima pelaporan pelanggaran, menyeleksi laporan pelanggaran dan melaksanakan investigasi awal terhadap pengaduan. Hasil investigasi awal tersebut dilaporkan kepada Direksi. 4. Dari laporan Unit Pengelola WBS, Direksi menetapkan rekomendasi apakah akan dilakukan investigasi lanjutan oleh Tim Investigasi (Bagian Satuan Pengawasan Intern dan/atau Eksternal Investigator), serta melaporkan hasil keputusan tersebut kepada Dewan Komisaris. 5. Tim Investigasi (Bagian Satuan Pengawasan Intern dan/atau Eksternal Investigator) melakukan investigasi lanjutan terhadap pengaduan/pengungkapan dan melaporkan hasilnya kepada Direksi. 6. Dari laporan investigasi lanjutan oleh Tim Investigasi, Direksi menetapkan rekomendasi tindakan selanjutnya. Bila tidak terbukti atau selesai, maka laporan Pengaduan/Pengungkapan akan ditutup. Apabila pengaduan/pengungkapan tersebut terbukti atau memerlukan tindak lanjut, maka akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku, atau diteruskan kepada pihak penyidik untuk diproses lebih lanjut sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku. 7. Seluruh proses Sistem Pelaporan Pelanggaran harus terdokumentasi dengan baik dan reliable (dapat dipertanggungjawabkan).
2. Accusation report which is received by WBS Management Unit will be administrated by WBS Management Officers by recording address, whistleblower, e-mail, and telephone number which can be contacted by WBS Management officers 3. WBS Manager who received the accusiation information, selecting the accusiation information, and doing an initial investigation on whistleblowing. The result of initial investigation will be reported to the BoD 4. From the WBS Management Unit report, the BoD determined the recommendiation whether further investigation is to be continued by investigator team (A part of Internal Monitoring Unit and/or External Investigator), and report the decision result to the BoC 5. Investigator Team (A part of Internal Monitoring Unit and/or External Investigators) does a further investigation on accusation/whistleblowing and report the result to the BoD 6. From the further investigation result which was done by Investigator Team, the BoD determined a further action recommendation. If the accusation/ whistleblowing is proven or need a further action, a punishment will be given according to the term and condition obtained, or will be delivered to the investigators to be processed according to the term and condition obtained. 7. All the process of Whistleblowing System has to be reliably and well documented
Penanganan pengaduan - Pelanggaran yang berkaitan dan atau yang dilakukan oleh anggota Direksi, atau orang yang mempunyai hubungan khusus dengan anggota Direksi, maka laporan pelanggaran disampaikan oleh pelapor kepada Unit Pengelola WBS untuk selanjutnya diserahkan kepada Komisaris Utama. Penanganan lebih lanjut diserahkan kepada Dewan Komisaris dan bila diperlukan investigasi, disarankan untuk menggunakan investigator/auditor luar yang independen;
Whistleblowing Handling - Violation which is related to and/ore done by the BoD members, or persons who have a special relationship with the BoD member, the violation report will be delivered to WBS Management unit by whistleblower and then will be delivered to President Commissioner Further actions will be given to the BoC and if investigation is needed, it’s better to use external/ independent investigators
-
250
Tinjauan Operasional Operational Review
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
- Pelanggaran yang berkaitan dan atau yang dilakukan oleh anggota Dewan Komisaris maka pelanggaran disampaikan oleh pelapor kepada Unit Pengelola WBS untuk selanjutnya diserahkan kepada Direktur Utama. Penanganan lebih lanjut atas laporan pelanggaran tersebut dilakukan oleh pihak yang ditunjuk oleh Direksi, dan bila diperlukan investigasi disarankan untuk menggunakan investigator/auditor eksternal yang independen; - Pelanggaran yang dilakukan oleh Insan PTPN III diluar yang diatur di atas, maka laporan pelanggaran disampaikan oleh pelapor kepada Unit Pengelola WBS untuk diproses lebih lanjut. Hasil dari penanganan dari Unit Pengelola WBS disampaikan kepada Direksi. Penanganan terhadap laporan dari Unit Pengelola WBS ditetapkan oleh Direksi, bila diperlukan investigasi maka Direksi dapat menunjuk Bagian SPI dan/atau eksternal investigator, serta melaporkan hasil keputusan tersebut kepada Dewan Komisaris. - Dalam hal pelanggaran yang berkaitan dan atau yang dilakukan bersama-sama anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi dan anggota Unit Pengelola WBS, maka laporan pelanggaran tersebut diserahkan kepada penegak hukum yang berwenang.
- Violation which is related to and/or done by the BoC members, the violation by whistleblower will be delivered to WBS Management Unit and then will be delivered to the President Director. Further actions towards violation report will be given by the parties who were appointed by BoD and if investigation is needed, it’s better to use external/ independent investigators/auditor - Violation which was done by persons of PTPN III besides the ones who are regulated above, the whistleblowing will be delivered to WBS Management Unit to be processed. The result of handling from WBS Management Unit will be delivered to the BoD Further action of report from WBS Management unit will be deterimined by the BoD, and if the investigation is needed then BoD can appoint SPI department and/ or external investigator, and also report that decision result to the Commissioners Board - In case of violation deal with and or being done together with BoC members, Bod member and member of WBS development Unit, the report of violation will be given to the authorized law enforcement .
Pihak yang mengelola pengaduan Perusahaan menunjuk Tim Khusus yang bertanggung jawab untuk penanganan laporan terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh Insan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) yang disebut Unit Pengelola WBS.
The party which manage company whistleblowing Company appoints a special team that’s responsible in handling the report of violation being done by persons of PTPN III namely WBS Management Unit
Unit Pengelola WBS terdiri dari beberapa Kepala Bagian yang ditetapkan oleh Direksi, bertugas sebagai berikut : - Menerima pelaporan dugaan pelanggaran; - Menilai dan menyeleksi laporan dugaan pelanggaran untuk diproses lebih lanjut; - Menjaga kerahasiaan identitas pelapor; - Melakukan komunikasi dengan pelapor. Dalam komunikasi ini pelapor juga akan memperoleh informasi mengenai penanganan kasus yang dilaporkannya, apakah dapat ditindaklanjuti atau tidak; - Menyampaikan laporan yang berindikasi pelanggaran kepada Direksi dan/atau Dewan Komisaris; - Menyampaikan laporan kegiatan secara berkala kepada Direksi dan/atau Dewan Komisaris atas penanganan laporan pelanggaran yang diterima; - Mendokumentasikan setiap laporan dugaan pelanggaran yang diterima.
WBS Management Unit consists of a several Heads of Division which has been determined by the BoD, which have a duty as follow - Accept the report of violation accusation - Assessing and selecting the violation accusation report to be processed later - Keep secrecy of whistleblower identity - Communicating with the whistleblower, in this case the whistleblower will also get the information which is about reported case handling, to be processed or not; - Delivering report which show a violation indication to the BoD/ BoC - Delivering activity reports periodically to the BoD and/ or the BoC on received violation report handling - Documenting every violation notion report which is received
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
251
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Pengelolaan dan Administrasi Laporan Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
Harta
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Public official's full asset statement Management and Administration
(LHKPN)
Untuk kelancaran pengelolaan LHKPN, Direksi menerbitkan Surat Keputusan Nomor: 3.08/ SKPTS/06/ 2009 tanggal 11 Juni 2009 tentang Penghunjukan koordinator pengelolaan dan user aplikasi LHKPN.
To achieve LHKPN Management continuity, the Board of Directors issued Decree No. 3.08/SKPTS/06/2009 dated Juni 11th, 2009 regarding LHKPN application management and user coordinator.
Menghunjuk pejabat pengelola LHKPN PTPN III : - Koordinator : Kepala Bagian SDM - User aplikasi : Kepala Urusan SDM - Pembantu user aplikasi : Staf Urusan SDM
Appointment of PTPN III LHKPN management officer: - Coordinator : Head of HR Division - Application User : Head of HR Bureau - Supporting user application: HR Bureau Staff
Ruang lingkup tugas koordinator pengelola LHKPN, antara lain: - Berkoordinasi dengan KPK dalam distribusi formulir LHKPN, pemantauan pengisian dan penyampaian formulir LHKPN serta sosialisasi kewajiban LHKPN. - Berkoordinasi dengan Kementerian BUMN dan KPK mengenai pengelolaan dan adminsitrasi aplikasi wajib LHKPN, - Menyusun daftar penyelenggara Negara yang wajib menyampaikan LHKPN.
LHKPN management coordinator duty scope, as follows: - Coordinating with KPK in distributing LHKPN forms, supervising LHKPN form filling and delivery as well as LHKPN obligation socialization. - Coordinating with Ministry of SOE and KPK regarding LHKPN application management and administration. - Preparing Public official list that is obligated to disclose Public official's full asset statement (LHKPN).
Ruang lingkup tugas user aplikasi LHKPN, antara lain : - Melakukan pemutakhiran data wajib LHKPN di lingkup PTPN III pada aplikasi wajib LHKPN. - Menyampaikan data mengenai perubahan jabatan di lingkungan PTPN III kepada KPK dengan sepengetahuan koordinator pengelolaan LHKPN.
LHKPN application user duty scope, as follows: - Performing LHKPN data update in PTPN III Scope on LHKPN mandatory application. - Disclosing several data regarding position shifting in PTPN III circumstances to KPK notified by LHKPN management coordinator.
Dalam rangka meningkatkan kepatuhan terhadap LHKPN, melalui SKPTS Nomor : 3.08/SKPTS/97/2013 tanggal 27 Desember 2013 LHKPN, maka penyelenggaran Negara berkewajiban untuk melaporkan harta kekayaannya dengan mengisi formulir LHKPN yang terdiri dari : a. Formulir LHKPN model KPK-A, diisi oleh penyelenggara Negara yang pertama kali mengisi LHKPN dan diisi selambat-lambatnya 2 bulan setelah resmi menduduki jabatannya, b. Formulir LHKPN model KPK-B, diisi oleh penyelenggara Negara yang telah mengisi formulir LHKPN sebelumnya, dan apabila : - Telah menduduki jabatannya 2 tahun; - Mengalami mutasi dan/atau promosi jabatan, mengakhiri jabatan dan/atau pensiun, dilaksanakan selambat lambatnya 2 bulan setelah serahterima jabatan; - Diminta KPK untuk kepentingan pemeriksaan LHKPN.
To enhance compliance with LHKPN, throughout Board of Directors Decree No. 3.08/SE/440/2011 dated October 24th, 2011, State Administration is obligated to report their assets by submitting LHKPN form, consists of:
Dalam meningkatkan disiplin dan ketaatan terhadap LHKP, melalui Email Nomor: 3.08/E-mail/288/2012 tanggal 7 Juli 2012 bagi penyelenggara Negara yang tidak menyampaikan LHKPN dengan berat hati akan diberikan sanksi/hukuman sesuai ketentuan yang berlaku. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, diharapkan
252
Tinjauan Operasional Operational Review
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
a. KPK – A model LHKPN form, filled by public officials that fills the LHKPN for the first time and filled the latest 2 months after officially appointed. b. KPK – B LHKPN form, filled by public officials that has filled LHKPN form previously and if: - Has served in his/her position within 2 years. - Experiencing mutation and/or promotion, ending his/her position and/or retired, performed the latest 2 months after inauguration. - Proposed by KPK on behalf of LHKPN audit interest
To enhance disciplinary and compliance with LHKP, throughout Email No. 308/E-mail/288/2012 dated July 7th, 2012 for Public Officials that do not submit LHKPN will be imposed by punishment/penalty referring to applicable regulations. To prevent undesirable condition,
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
segera bagi Kepala Bagian, Distrik Manajer, dan Manajer Kebun/Unit diharapkan segera menindaklanjuti dan mengirimkan ke Bagian SDM untuk diteruskan ke KPK di Jakarta
every Head of Bureau, District Manager, and Plantations/ Unit Manager are expected to immediately follow-up and send to HR Division to be delivered to KPK in Jakarta
Untuk kelancaran pengelolaan LHKPN, Direksi menerbitkan : Surat Keputusan Nomor: 3.08/ SKPTS/97/2013 tanggal 27 Desember 2013 tentang Penetapan Struktural dan Non Struktural yang Wajib Melaporkan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Ruang Lingkup PTPN III (Persero) yaitu : • Disamping Komisaris dan Direksi kepada penyelenggara negara (Pejabat) 1 (satu) dan 2 (dua) tingkat dibawah Direksi yang memangku Jabatan Struktural sesuai dengan struktur organisasi maupun jabatan non struktural dan Anak Perusahaan dalam lingkup PTPN III (persero) wajib menyampaikan LHKPN. • Pejabat wajib menyampaikan LHKPN dalam lingkungan PTPN III (Persero) adalah sebagai berikut : I. Pejabat 1 (satu) tingkat dibawah Direksi : - Kepala Bagian - Distrik Manajer - Komisaris dan Direktur anak Perusahaan II. Pejabat 2 (dua) tingkat dibawah Direksi - Manajer Kebun/ Unit
For the SEAR management fluency, the Board of Directors announced Bill of Decision No : 3.08/SKPTS/97/2013 on 27 December 2013 which was about policy of structural and non-structural subjects who are obligated to report their State-Executive Assets which covering executives in PTPN III, including: • Besides the Board of Commissioner and the Board of Director, state-executive who 1 or 2 level structurally or non-structurally under the Board of Director of PTPN III and its subsidiaries are obligated to report their State-Executive Assets Report • The state-executives in PTPN III who are obligated to inform their SEAR are as follow I. A level behind the Board of Director - Head of Division - District Manager - Commissioners and Directors of subsidiaries II. 2 levels behind the Board of Director - Plantation/Unit Manager
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
253
254
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
255
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility (CSR)
256
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) telah merealisasikan program Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) untuk masyarakat dilingkungan kerja PTPN III sesuai yang telah digariskan oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tanggal 16 Agustus Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Bab V TJSL pasal 74 ayat 1 – 4.
PT Perkebunan Nusantara III has realizedCorporate Social Responsibility (CSR) or Social Environment Responsibility (TJSL) Program for community surrounding PTPN III operational as mandated by Republic of Indonesia Government through Law No. 40 of 2007 dated August 16th, 2007 regarding Limited Company Chapter V TJSL article 74 point 1 – 4.
Wujud nyata dari program tersebut telah direalisir oleh PTPN III dalam berbagai sektor yang telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar yang notabene adalah stakeholder yang nantinya diharapkan akan membangun image positif dari masyarakat terhadap PTPN III yang pada gilirannya dapat meminimalisir potensi konflik dengan masyarakat sekitar.
The real form of the program which was realized by PTPN III in a several sectors which the benefits had been felt by surrounding society which was the stakeholder and later will build a positive image from the society to PTPN III which in its turn can minimize the conflict potency with surrounding society
Sebagai perusahaan BUMN bidang perkebunan yang peduli pada masyarakat lingkungan, PTPN III telah menggelontorkan dana CSR Tahun 2013 dengan total dana sebesar Rp 4.291.501.174 ,- (Empat milyar dua ratus sembilan puluh satu juta lima ratus satu ribu seratus tujuh puluh empat rupiah) yang terbagi dalam lima sektor yaitu olahraga, peringatan hari besar/perayaan, pelestarian alam, ketahanan pangan/ hortikultura dan sarana/prasarana umum dan lain lain.
As state-owned plantation company which is care to the environment society, PTPN III had spent CSR fund in 2013 which the total was Rp 4.291.501.174,- (Four billion two hundred ninety-one million five hundred and one thousand one hundred and seventy-four rupiahs ) which was divided into 5 sectors which were sport, holiday celebration, natural conservation, food/horticulture resilience, and the other faciity and infrastructure
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Data Tambahan Additional Information
Angka tersebut diatas dapat dilihat pada table dibawah ini :
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
The figure above can be seen in this table below: dalam rupiah | in Rupiahs
No.
Sektor | Sector
1
Olah Raga | Sports
2
Peringatan Hari Besar/Perayaan | Religious Feast Celebration
3
Pelestarian Alam | Natural Conservation
4
Pangan/Hortikultura | Food/Horticulture
5
Sarana/Prasarana Umum | Public Facilities & Infrastructure
6
Lain-lain | Others Jumlah | Total
2011
2012
Jumlah | Total
2013
166,000,000
396,433,014
-
562,433,014
3,027,420,000
2,855,209,000
2,659,450,000
8,542,079,000
174,251,297
390,388,822
59,655,000
624,295,119
5,812,986,975
3,846,233,768
211,136,485
9,870,357,228
13,646,323,637
6,097,163,957
250,281,424
19,993,769,018
6,160,168,885
1,930,368,091
1,110,978,265
9,201,515,241
28,987,150,794
15.515.796.652
4.291.501.174
48.794.448.620
1. Tanggung Jawab Sosial di bidang Lingkungan Hidup
1. Corporate Social Responsibility on Environment Sector
•
Pada sektor pelestarian alam PTPN III juga turut berkontribusi dalam rangka penghijauan di kawasan Danau Toba yaitu penanaman bibit pohon seluas 200 ha di Kabupaten Simalungun bekerjasama dengan Kodam I/Bukit Barisan. Penamanan perdana dilakukan oleh Pangdam I/Bukit Barisan Mayjend TNI Lodewijk F. Paulus didampingi oleh Direksi PTPN III yang diwakili oleh Ir. Aja Ibrafan, MM.
•
PTPN III also contributes on reforestation activity at Toba Lake area through tree seeds planting covering 200 ha at Simalungun Regent in Corporation with Kodam I/Bukit Barisan. Initial planting was performed by Pangdam I/Bukit Barisan, Mayjend TNI. Lodewijk F. Paulus accopmpanied by PTPN III Board of Directors represented by Ir. Aja Ibrafan, MM.
•
Kontribusi tersebut merupakan kepedulian PTPN III terhadap kelestarian lingkungan untuk menghijaukan kembali hutan-hutan gundul dikawasan perbukitan Danau Toba pada program Toba Go Green dalam mengantisipasi global warming dan sejalan dengan program pemerintah menanam 1 milyar pohon.
•
The contribution becomes PTPN III concern towards environment presevation to rehabilitate damaged forestat Toba Lake hills on Toba Go Green program to anticipate global warming as well as in line with 1 billion trees
2. Tanggung Jawab Sosial di bidang Ketahanan Pangan
•
Untuk sektor ketahanan pangan PTPN III juga telah menyalurkan bantuan saprodi berupa benih padi, pupuk dan pestisida kepada 36 Kelompok Tani di 20 Desa, 16 Kecamatan yang tersebar di 6 kabupaten propinsi Sumatera Utara yaitu Kabupaten Deli Serdang, Serdang Bedagai, Batubara, Simalungun, Asahan dan Labuhan Batu Utara dengan luasan 999 ha lahan masyarakat petani. Sebagai sinergi antar BUMN, PTPN III bekerjasama dengan PT. Sang Hyang Seri (Persero) sebagai pemasok benih padi dan bahan kimia tanaman. Bantuan saprodi kepada kelompok tani tersebut dalam rangka mendukung program pemerintah guna mewujudkan swasembada beras nasional yang telah dicanangkan oleh Presiden RI.
2. Corporate Social Responsibility in the Field of Food Security •
Moreover, Production Facilities (Saprodi) donation in form of rice seed, fertilizer and pesticide to 36farming clusters at 20 villages, 16 districts spread in 6 Regent at North Sumatera Province namely DeliSerdang, Serdang Bedagai, Batubara, Simalungun, Asahan and Labuhan Batu Utara Regents withtotal community farming area covering 999 ha. As inter-SOE synergy, PTPN III in cooperationwith PT Sang Hyang Seri (Persero) as rice seedsand plantations chemicals supplier. ProductionFacilities (Saprodi) donation disbursed is aimed tosupport Government program to establish nationalrice self-fulfillmen (swasembada) as implemented by Republic of Indonesia President.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
257
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
3. Tanggung Jawab Sosial di bidang Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan
3. Corporate Social Responsibility on Social and Community Development Sector a. Sport In the year 2011-2013 PTPN III has disbursed amounting to Rp562, 433.014 includes support means and sports infrastructures.
b. Peringatan Hari Besar/Perayaan, PTPN III telah menyalurkan dana sebesar Rp8,542,079,000,- meliputi bantuan pelaksanaan perayaan hari besar keagamaan, hari besar nasional, peringatan ulang tahun institusi dan kegiatan keagamaan dari berbagai institusi dan stakeholder di berbagai daerah di Propinsi Sumatera Utara.
b. Religious Feast/Holiday Celebration PTPN III disbursed budget amounted to Rp.8,542,079,000 including religious feast, national holiday, institution anniversary and other religious commemoration from various institutions and stakeholders in several region at North Sumatera Province.
c. Pelestarian Alam, PTPN III pada tahun 2011 - 2013 telah menyalurkan dana sebesar Rp624,295,119,- untuk pelestarian alam.
c. Natural Conservation PTPN III in the year 2011 - 2013 has been channeled funds amounting to Rp624, 295.119, - for preservation nature.
d. Pangan dan Hortikultura, PTPN III telah menyalurkan dana sebesar Rp9,870,357,228,- untuk program ketahanan pangan meliputi bantuan saprodi/saprotan yaitu berupa benih padi unggul dan benih jagung non hibrida, pupuk dan bahan kimia tanaman kepada kelompok tani dan pelaksanaan gelar pasar murah bagi masyarakat kurang mampu dilingkungan unit usaha PTPN III yang tersebar di 9 Kabupaten/ Kota di Sumatera Utara selama tiga tahun terakhir.
d. Food / Horticulture PTPN III had delivered Rp9,870,357,228 for food resilience program which covering aids of rice production facility which formed as Supreme Paddy Seeds and non - Hybrids Corn seed, fertilizer and plant chemicals to farmer groups and cheap market realization to the poor society in working area of PTPN which spread in 9 Districts/Cities of North Sumatra for last 3 years
e. Sarana/Prasarana Umum, PTPN III telah menyalurkan dana sebesar Rp19,993,769,018,- meliputi pengaspalan jalan, pengerasan jalan, pembangunan jembatan, parit pembuangan air, pembangunan sarana ibadah yang telah direalisasikan di Kabupaten Labuhanbatu, Asahan, Serdang Bedagai, Tapanuli Selatan dan Propinsi Aceh (KSO PTPN I – III).
e. Public Facilities/Infrastructures PTPN III disbursed budget amounted to Rp19,993,769,018 including road asphalting, roadpaving, bridge construction, water sewer, religious facilities construction that had been realized atLabuhanbatu, Asahan, Serdang Bedagai, Tapanuli Selatan Regents and Aceh Province (KSO PTPN I –III).
f. Lain-lain Selain 5 sektor diatas PTPN III juga telah menindaklanjuti permohonan / proposal masyarakat baik kelompok maupun perorangan dengan nilai sebesar Rp9,201,515,241. Khusus pada
f. Others Besides above mentioned 5 sectors, PTPN III also had been following-up proposal/request from the society both collectively or individually with value amounted to Rp9,201,515,241. Special for 2012, we can describe from those 5 sectors above that PTPN III contribution was significantly felt. Those were reflected from society opinions which felt the real impacts and directly touched society real needs, with the presence of aids of facility and publiv infrastructure which was roads hardening in 2 villages road which were in DesaKerapuh (8,5 kilos and 4 meter wide) and in DesaPanombean (11,4 kilos and 4 meter wide) in Serdang Bedagai regency which is the artery of society
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
a. Olahraga, Pada Tahun 2011-2013 PTPN III telah menyalurkan dana sebesar Rp562,433,014 meliputi bantuan sarana dan prasaran olahraga.
tahun 2012 dapat kami uraikan kelima sektor diatas bahwa kontribusi PTPN III dirasakan cukup signifikan. Hal tersebut tercermin dari opini masyarakat yang merasakan manfaat nyata dan menyentuh langsung kebutuhan riil masyarakat. dengan adanya bantuan sarana dan prasarana umum yaitu berupa pengerasan jalan di 2 desa yaitu Desa Kerapuh sepanjang 8,5 kilometer dengan lebar 4 meter dan di Desa Panombean sepanjang 11,4 kilometer dan
258
Tinjauan Operasional Operational Review
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
lebar 4 meter di Kabupaten Serdang Bedagai yang merupakan urat nadi perekonomian masyarakat dilingkungan unit kerja PTPN III Kebun Silau Dunia.
economy activity which in PTPN III Kebun SIlau Dunia working area.
Selain itu PTPN III juga telah menyalurkan bantuan beasiswa kepada 4.660 siswa/i SD, SLTP, SLTA, mahasiswa/i dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se Sumatera Utara yang berprestasi 1 – 10 besar dan dari keluarga kurang mampu dengan nilai nominal sebesar ± 2,5 milyar rupiah. Bantuan beasiswa tersebut diserahkan secara simbolis oleh Direktur Utama PTPN III Megananda Daryono dan Direktur SDM dan Umum Rachmat Prawirakusumah kepada perwakilan siswa/i, mahasiswa/I dari berbagai sekolah dan universitas yang tersebar di Kabupaten Propinsi Sumatera Utara pada acara Zikir Akbar dan Apel Akbar Serikat Pekerja Perkebunan (SP-BUN) PT. Perkebunan Nusantara III pada tanggal 10 Juli 2012 di Lapangan Benteng Medan.
Moreover, PTPN III also delivered scholarship to 4.660 students in range of SD, SLTP, SLTA, college students, and Executive Institution of Collefe Student which achieved rank of 1-10 and from a poor family with the total of 2,5 Billion Rupiah. This scholarship was symbolically given by President Director of PTPN III MeganandaDaryono and HR and General Affair Director RachmatPrawirakusumah to the delegation of students, college students from schools and universities which spread out in some Regencies in North Sumatra which was given at Zikir Akbar events and Apel Akbar of Plantation Labour Association of PT. Perkebunan Nusantara III on 10 July 2012 at LapanganBenteng Medan.
Bersamaan dengan acara apel tersebut PTPN III juga menyerahkan secara simbolis 24 unit Sepeda Motor Honda Mega Pro untuk institusi Kepolisian Daerah Sumatera Utara. Bantuan sepeda motor tersebut untuk sarana transportasi petugas Bhabinkamtibmas desa dalam menjaga kondusifitas diwilayah hukum 3 Polres yaitu Polres Samosir, Polres Humbahas dan Polres Tobasa.
Coincided with the apelakbar event in PTPN III also delivered symbolically of 24 units of Honda Mega Pro to the Districal Police Force of North Sumatra. This motorbike aids were for a transportation facility for Village Bhabinkamtibmas in order to keep the security in 3 Resort Police legal areas which were PolresSamosir, Polres Humbahas, and PolresTobasa.
Komitment PTPN III terhadap kemajuan olahraga nasional terutama sepakbola juga terlihat dengan telah didirikannya sekolah sepakbola milik BUMN pertama di Indonesia yang peresmiannya dihadiri oleh Ketua umum PSSI Djohar Arifin dan Direktur Utama PTPN III Megananda Daryono beserta jajarannya di Kebun Gunung Pamela Kabupaten Serdang Bedagai.
PTPN III commitments in developing national sporting world especially in Football, also can be seen in the founding of first Football School which owned by SOC in Indonesia which was attended by Head Chied of PSSI DjoharArifin and President Director PTPN III MeganandaDaryono and with their staffs in Gunung Pamela Plantation in Serdang Bedagai
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
259
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Dalam melaksanakan setiap kegiatan CSR PTPN III tetap bekerjasama dan berkoordinasi dengan instansi terkait maupun para pemangku kepentingan dilingkungan unit kerja PTPN III guna menjaga hubungan yang harmonis.
In implementing the activity of PTPN III CSR, we had still coorporated and coordinated with the related institution or stakeholders in working unit of PTPN III to keep an harmonic relationship
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa PTPN III sebagai Perusahaan BUMN tetap memiliki komitment kuat untuk menjalankan program CSR yang telah diwajibkan pemerintah untuk dilaksanakan sebagai eksistensi perusahaan dimata pemerintah daerah, pusat, maupun stake holder dalam membangun Good Corporate Governance (GCG).
From those explanations, we can conclude that PTPN III as a SOC is still having a strong commitment in implementing CSR program which is compulsed by government to be implemented as the company existence in the eyes of district governments, central, or stakeholders in developing Good Corporate Governance (GCG)
Perlindungan Konsumen Consumer Protection
Keluhan Pelanggan Perusahaan menempatkan pelanggan sebagai elemen penting dalam berkelanjutan usaha dan Operasional perusahaan. Dengan demikian kepuasan dan kenyamanan pelanggan merupakan tujuan yang ditetapkan perusahaan.
Consumer Complaints The Company places customers as important element on corporate busuiness and operational sustainability. Therefore, customers satisfaction becomes prioritized objectives in every activity and service provided by the Company..
Hingga akhir tahun 2013 tercatat beberapa keluhan pelanggan yang diterima sebagai berikut :
As end of 2013, several customers complaints received, as follows:
Tanggal Date
Pembeli Buyer
Media Media
Penerima Receiver
Keluhan Complaint
2 januari 2013
New Continent Enterprises Pte. Ltd
Melalui Surat New Continent Enterprises Pte. Ltd
Bagian Penjualan
Kaki kayu pallet SIR 20 SBM patah
2 january 2013
New Continent Enterprises Pte. Ltd
Through a letter of New Continent Pte Ltd
Sales Division
Pallet Wood feet SIR 20 SBM is broken
Penyelesaian Completion PTPN III telah membalas dan melakukan konfirmasi masalah kaki kayu pallet SIR 20 SBM yang patah kepada New Continent Enterprises Pte. Ltd sesuai dengan surat PTPN III Nomor : 3.07/X/04a/2013 tanggal 7 Januari 2013
PTPN III had replied and confirmed the problem of broken SIR 20 SBM pallet wood feet to New Continent Enterprises Pte. Ltd according to the letter of PTPN III No: 3.07/X/04a/2013 on 7 January 2013 SIR 20 SBM tersebut dikirim melalui Instalasi Belawan dalam kondisi yang baik dan cukup ke depo yang ditunjuk oleh New Continent Enterprises Pte. Ltd.
Those SIR 20 SBT were sent through Belawan Installation in a good condition and in exact number to the New Continent Enterprise Pte. Ltd. appointed depot
260
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggal Date
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pembeli Buyer
Media Media
Data Tambahan Additional Information
Penerima Receiver
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Keluhan Complaint
Penyelesaian Completion PTPN III telah menjawab dan melakukan klarifikasi terhadap kaki kayu pallet RSS1SB/SW yang berjamur kepada Jaya Tropical Pte. Ltd sesuai dengan surat PTPN III Nomor :3.07/X/11/2013 tanggal 14 Januari 2013
14 Januari 2013
Jaya Tropical Pte. Ltd
Melalui Surat Jaya Tropical Pte. Ltd
Bagian Penjualan
Kaki kayu pallet RSS1 SB/ SW berjamur
14 january 2013
Jaya Tropical Pte. Ltd
Through a letter of Jaya Tropical Pte. Ltd
Sales Division
Pallet wood feet RSS1 SB/ SW is covered by mold
PTPN had replied and clarified on moldy RSS1/SB/SW pallet wood feet to Tropical Pte. Ltd through letter of PTPN III No: 3.07/X/11/2013 on 14 January 2013 Pallet RSS1 SB/SW yang berjamur dikirimkan dalam kondisi yang baik dan telah dilakukan fumigasi.
Moldy RSS1 SB/SW pallet was sent in a good condition and had been fumigated. 1-Oct-13
PT Bitung Guna Sejahtera
Melalui Surat PT Bitung Guna Sejahtera
Bagian Penjualan
Kadar Abu/Ash Content SIR 10 SCS diatas normal
PTPN III telah menjawab dan melakukan klarifikas terhadap kadar abu/ash content sesuai dengan surat PTPN III Nomor : 3.07/X/388/2013 tanggal 9 Oktober 2013
1-Oct-13
PT Bitung Guna Sejahtera
Through a letter of PT Bitung Guna Sejahtera
Sales Division
Ash content of SIR 10 SCS is above normal
PTPN III had replied and clarified on the ash content according to letter of PTPN III No: 3..07/X/388/2013 on 9 October 2013 Telah dilakukan pemeriksaan ulang terhadap 15 contoh pallet yang sama dan didapatkan hasil rata-rata 0,65
Re-checking had been held on 15 same pallet samples and the average content is 0,65 3-Oct-13
PT Ciluar Jaya
Melalui Surat PT Ciluar Jaya
Bagian Penjualan
SIR 20 SBM lengket dengan plastik separator
PTPN III telah membuat Laporan Kejadian Tindakan Koreksi dan Pencegahan yang disampaikan kepada CV Ciluar Jaya sesuai dengan urat PTPN III Nomor : 3.07/X/387/2013 tanggal 9 Oktober 2013
3-Oct-13
PT Ciluar Jaya
Through a letter of Surat PT Ciluar Jaya
Sales Division
SIR 20 SBM is stuck with the separator plastics
PTPN III had made a Correction and Prevention Action Report which was delivered to CV Ciluar Jaya referring to the letter of PTPN No: 3.07/X/387/2013 on 9 October 2013 Telah dilakukan pemeriksaan ulang terhadap 15 contoh pallet yang sama dan didapatkan hasil rata-rata 0,65
Re-checking had been held on 15 same pallet samples and the average content is 0,65
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
261
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Program Bina Lingkungan Community Development Program
Kegiatan Program Bina Lingkungan yang dilaksanakan oleh PTPN III selama tahun 2013 antara lain direalisasikan melalui pemberian dana bantuan untuk bantuan bencana alam, bantuan pendidikan dan/atau pelatihan, bantuan peningkatan kesehatan, bantuan pengembangan prasarana dan/atau sarana umum, bantuan sarana ibadah, bantuan pelestarian alam, dan kegiatan BUMN Peduli.
Community Development Program activities which were held by PTPN III had realized by aids delivering to disasters victim, scholarship/training, medical improvement aids, and public infrastructure and facility development, religious facility donation, natural conservation, and SOC care program
Hingga akhir tahun 2013 PTPN III menyalurkan realisasi dana Program Bina Lingkungan mencapai Rp.29.331.101.668 yang disalurkan melalui berbagai kegiatan sebagai berikut:
Until the end of 2013, PTPN III delivered fund realization and Community Service Program which reached Rp.29.331.101.668 which delivered in a several activities:
A. Program Kemitraan Pada tahun 2013 Perusahaan memberikan penyaluran dana kepada 579 Mitra Binaan dengan nilai sebesar Rp.19.933.318.000,- dimana dana tersebut dimanfaatkan untuk meningkatkan kemandirian usaha kecil.
A. Partnership Program In 2013, our company delivered fund to 579 partners with total of Rp.19.933.318.000,- where the fund was used for improving the smallholders self-supporting ability.
1. Area Sectors
1. Sektor Wilayah
262
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
No.
Pemko./Pemkab. | City/Regent
1
Medan
2 3 4
M.B
Jumlah | Total (Rp)
159
5,870,000,000
Karo
19
913,025,000
Dairi
4
175,000,000
TebingTinggi
13
430,000,000
5
Deli Serdang
86
3,041,000,000
6
Serdang Bedagai
48
1,715,000,000
7
Simalungun
19
585,000,000
8
Asahan
38
1,274,100,000
9
Labuhan Batu Utara
82
2,787,688,000
10
Labuhan Batu Induk
26
740,000,000
11
Labuhan Batu Selatan
35
983,820,000
12
Tap. Selatan
16
400,000,000
13
Mandailing Natal
14
Tap. Tengah
15 16 17
Batu Bara
14
322,800,000
18
Humbahas
7
303,145,000
19
Cluster Industri
-
-
Jumlah | Total
579
19,933,318,000
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
-
-
10
305,000,000
Tap. Utara
3
87,740,000
Toba Samosir
-
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
2. Business Sector
2. Sektor Usaha
No.
Sektor Usaha
M.B
Jumlah | Total (Rp)
1
Perdagangan
327
11,435,000,000
2
Jasa
134
4,830,000,000
3
Pertanian
4
Business Sector Trade Services Agriculture
6
166,775,000
Industri
31
1,093,000,000
Industry
5
Perikanan
33
564,160,000
Fisheries
6
Peternakan
45
1,779,383,000
7
Perkebunan
3
65,000,000
Jumlah
579
B. Bina Lingkungan Tahun 2013, PTPN III telah menyalurkan dana program Bina Lingkungan sebesar Rp.9.397.783.668,- yang diberikan untuk Korban Bencana Alam, Pendidikan dan/atau Pelatihan, Pembangunan Sarana dan Prasarana Umum, Sarana Ibadah serta Bantuan Sosial Kemasyarakatan dalam rangka Pengentasan Kemiskinan. Rincian penyaluran Bina Lingkungan berdasarkan sektor wilayah dan bentuk adalah sebagai berikut :
Farm Plantation Total
19,933,318,000
B. Community Development In 2013, PTPN III delivered community development fund which was Rp. 9.397.783.668,- which was given to disasters victim, education and/or training, Religious Facility, and also Poverty Erradication Program. The detail of Community Development delivered aids is as follow which based on the area an form:
1. Area Sector
1. Sektor Wilayah
No.
Wilayah | Area
Jumlah | Total (Rp)
1
Medan
5,196,647,368
2
Deli Serdang
727,398,500
3
Sergei
115,610,000
4
T.Tinggi
5
Simalungun
242,360,000
6
Asahan
651,422,200
7
L.Batu Induk
74,874,200
8
L. Batu Utara
76,785,000
9
30,000,000
L. Batu Selatan
349,840,000
10
Batu bara
393,573,500
11
Tapsel
187,080,000
12
Taput
80,790,000
13
Tobasa
14
Karo
868,542,500
15
Binjai
85,629,500
16
Langkat
17
Humbahas Jumlah
18
BUMN Peduli Total
59,927,000
75,174,500 182,129,400 9,397,783,668 9,397,783,668
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
263
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Uraian
1
Bencana Alam
2
Pendidikan dan/atau Pelatihan
3
Peningkatan Kesehatan
4
Pengembangan Prasarana dan/atau Sarana Umum
5
Sarana Ibadah
6
Pelestarian Alam
7
Bantuan Sosial Kemasyarakatan dalam rangka Pengentasan Kemiskinan Jumlah
Description
Rp.
501,800,000 Natural Disasters 2,426,178,068 Education and / or Training - Health Improvement 490,129,900 Infrastructure development and / or Public Facilities 1,972,100,300 Religous Facilities - Conservation of Nature 4,007,575,400 Social Community in order to help alleviate poverty 9,397,783,668 Total
Program Bina Lingkungan Tahun 2013 telah direalisir untuk : • Bantuan terhadap Korban Bencana Alam erupsi Gunung Sinabung berupa beras, minyak goreng, gula, susu, selimut, dll. • Bantuan Pendidikan dan Pelatihan antara lain untuk Pelatihan Komputer bagi anak-anak Panti Asuhan, Pesantren Kilat, meubelair dan perbaikan/ renovasi gedung Sekolah. • Bantuan pengembangan dan prasarana umum berupa sarana olahraga, perbaikan jalan, dan sarana umum lainnya. • Bantuan Sarana Ibadah berupa perbaikan/ pembangunan rumah ibadah (Masjid dan Gereja), bantuan buku-buku Agama, meubelair, mimbar/ podium dll. • Bantuan Sosial Kemasyarakatan dalam rangka Pengentasan Kemiskinan berupa Bantuan untuk 15 Desa Binaan PTPN III.
Community Development Program in 2013 had been realized for: • Aids for Mount Sinabung disaster victims in form of rice, cooking oil, sugar, milk, blankets, etc. • Training and educational help which had given to run a computer training for orphan children, Pesantren Kilat, and school renovation - Development help and infrastructure constructions in form of sport facility, road fixing, and another general facilities • Religious facility aids in form of renovation and construction of religious houses (Masjid and Church), religious books aid, furniture, podium, etc • Social Community aids in order to fight againts poverty in form of 15 Village Developments of PTPN III.
Bantuan Bina Lingkungan wujud kepedulian PTPN III untuk 15 Desa Binaan (Desa Tertinggal) : Dasar pelaksanaan pembinaan terhadap 15 desa tertinggal tersebut adalah Keputusan Menteri BUMN No. : SK-213/MBU/2013 tgl. 1 Juni 2013 dan Surat Perjanjian dengan Universitas Sumatera Utara (USU) No. : SPK/3.10/01/2012 sebagai pelaksana survey dan pendampingan desa binaan.
Community Development helps to represent the care of PTPN III for developing 15 villages (underdeveloped villages) : The foundation of this 15 under developing villages was according to the Bill of Desicion of State-Owned Company Minister No. : SK-213/MBU/2013 on 1 June 2013 and Memorandum of Understanding with University of North Sumatra (USU) No. : SPK/3.10/01/2012 as a surveyor and partner of village development. The implementation activities of village development program in order to fight against poverty in under developing village were for: 1. Improving the infrastructure and facility which are owned by thevillage to support social welfare improvement to become an independent and selfsupporting village. 2. Improving the independency of village society in decidingdevelopment activities in their village. 3. Improving the independency in supporting material supplying whichis developed by the society, including
Melalui pelaksanaan kegiatan dalam program membangun desa dalam rangka pengentasan kemiskinan di desa tertinggal, yang bertujuan untuk : 1. Meningkatkan sarana dan prasarana yang dimiliki desa untuk medukung peningkatan kesejahteraan masyarakat, menuju desa mandiri dan swadaya. 2. Meningkatkan kemandirian masyarakat desa dalam menentukan kegiatan pembangunan di desanya. 3. Meningkatkan kemandirian dalam hal perolehan bahan pendukung bagi penyelenggaraan kegiatan usaha yang dikembangkan masyarakat, termasuk
264
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
2. Aids Sector
2. Bentuk Bantuan No.
Tinjauan Operasional Operational Review
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
dalam hal mengakses permodalan ke lembaga keuangan. Adapun Desa yang dibantu adalah : - Desa Panungkiren terletak di Kec. STM Hilir Kab. Deli Serdang - Desa Marombun Barat terletak di Kec. Bangun Purba Kab. Deli Serdang - Desa Sumber Rejo terletak di Kec. Lima Puluh Kab. Batu Bara - Desa Guntung terletak di Kec. Tanjung Tiram Kab. Batu Bara - Desa Suka Makmur terletak di Kec. Pasir Mandoge Kab. Asahan - Desa Aek Nagali terletak di Kec. Bandar Pulo Kec. Asahan - Desa Bandar Selamat terletak di Kec. Bandar Selamat Kab. Lab. Batu Utara - Desa Pasir Tuntung terletak Kec. Kota Pinang Kab. Labuhan Batu Selatan - Desa Purba dolok terletak di Kec. Purba Dolok Kab. Tapanuli Utara - Desa Aek Godang terletak di Kec. Onan Ganjang Kab. Humbang Hasundutan - Desa Sijarango I terletak di Kec. Pakkat Kab. Humbang Hasundutan - Desa Batu Rongkam terletak di Kec. Ule Baleng Kab. Karo - Desa Suka Julu terletak di Kec. Tiga Binanga Kab. Karo
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
in financing access to the financial institution.
The villages which were helped are: - Desa Panungkiren which is located in Kec. STM Hilir Kab. DeliSerdang - Desa Marombun Barat which is located in Kec. Bangun PurbaKab. Deli Serdang - Desa Sumber Rejo which is located in Kec. Lima Puluh Kab.Batu Bara - Desa Guntung which is located in Kec. Tanjung Tiram Kab. BatuBara - Desa Suka Makmur which is located in Kec. Pasir Mandoge Kab.Asahan - Desa Aek Nagali which is located in Kec. Bandar Pulo Kec.Asahan - Desa Bandar Selamat which is located in Kec. Bandar Selamat Kab. Lab. Batu Utara - Desa Pasir Tuntung which is located in Kec. Kota Pinang Kab.Labuhan Batu Selatan - Desa Purba dolok which is located in Kec. Purba Dolok Kab.Tapanuli Utara - Desa Aek Godang which is located in Kec. Onan Ganjang Kab.Humbang Hasundutan - Desa Sijarango I which is located in Kec. Pakkat Kab. HumbangHasundutan - Desa Batu Rongkam which is located in Kec. Ule Baleng Kab.Karo - Desa Suka Julu which is located in Kec. Tiga Binanga Kab. Karo
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
265
Performa Penting Key Performance
266
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Hasil evaluasi kegiatan selama 1 tahun di Desa Binaan menunjukkan bahwa : 1) Aspek Kelembagaan Aspek kelembagaan dilakukan dengan menumbuh kembangkan lembaga penggerak pembangunan dan keuangan yang diberi nama Manajemen Operasional Kelembagaan Usaha Desa (MOKUDES). Dimana Mokudes ini sangat membantu masyarakat dalam menjalankan usahanya. 2) Aspek Sarana dan Prasarana Aspek sarana dan prasarana desa dilakukan dengan pendanaan melalui bina lingkungan dan hasilnya memberikan dampak yang sangat berarti bagi masyarakat desa karena pemberian bantuan sarana dan prasarana kegiatan tersebut berdasarkan hasil survey langsung ke masyarakat desa.
The result evaluation of an activity which was occured in a year in the development villages are: 1) Institutional Aspects Institutional aspects were done by growing the developing movement and finance institution which is named as Operational Management of Institutional Village Enterprises (MOKUDES). Where the MOKUDES was very helpful in helping the society to run their business 2) Infrastructure and Facility Aspects Village infrastructure and facility aspect was done by the funding through the community development and which the result was giving a very significant impact to the village society because of the aids delivering through Infrastructure and Facility, this was according to the survey to the village society.
Dampak Program Bina Lingkungan Terhadap Eksternal Stakeholder : • Sebagian besar masyarakat di lingkungan sekitar PTPN III mengakui telah mengalami peningkatan kehidupan sosial. Hanya sebagian kecil masyarakat yang belum merasakan perubahan karena menganggap bahwa bantuan yang diberikan belum optimal. • Masyarakat disekitar wilayah Kebun/Unit diharapkan dapat menciptakan suasana yang kondusif, sehingga tercipta hubungan yang harmonis antara PTPN III dengan masyarakat.
The impacts of the Community Development Program to the External Stakeholders are: • The majority of societies which surround PTPN III had acknowledged that they have felt an increment in their social life. Only the minority of the society which had not felt the aids given were not optimal • The society surrounds the plantation/unit was expected to create a harmonic relationship between PTPN III and society
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
267
Performa Penting Key Performance
268
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
Laporan Manajemen Management Report’s
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Informasi Tambahan
Additional Information
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
269
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Profil Kepala Bagian Head of Division Profile
Nama : Ir. Alexander Maha, MM Tempat/ Tgl Lahir : Medan, 31 Desember 1962 Jabatan Sekarang : Kepala Bagian Sekretariat Perusahaan Pendidikan : Sarjana Pertanian USU Magister Management Agribisnis IPB Bogor Riwayat Pekerjaan • Kepala Bagian Sekretariat Perusahaan • Distrik Manajer Asahan • Distrik Manajer Tapanuli Selatan
Name : Ir. Alexander Maha, MM Date/Place of Birth : Medan, 31 December 1962 Position : Head of Company Secretariat Division Education : Bachelor of Agriculture, Graduated from USU Master of Agrobusiness, Graduated from IPB Bogor Working Experience • Head of Company Secretariat Division • District Manager of Asahan • District Manager of South Tapanuli
Nama : Tempat/ Tgl Lahir : Jabatan Sekarang : Pendidikan : Riwayat Pekerjaan • • •
H. Sugiono Asmar, SP, QIA Air Joman, 10 Agustus 1960 Kepala Bagian Tanaman Sarjana Pertanian, Jurusan agronomi, Universitas Pembinaan Masyarakat Indonesia Kepala Bagian Tanaman Manajer Kebun Bandar Betsy Manajer Kebun Hapesong
Name : H. Sugiono Asmar, SP, QIA Date/Place of Birth : Air Joman, 10 August 1960 Position : Head of Plant Division Education : Bachelor of Agriculture Majoring Agronomy, Pembinaan Masyarakat Indonesia University Working Experience • Head of Plant Division • Manager of Bandar Betsy Plantation • Manager of Hapesong Plantation
270
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Nama : Tempat/ Tgl Lahir : Jabatan Sekarang : Pendidikan : Riwayat Pekerjaan
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Ir. H. Adi Fitria, M.Si Medan, 20 Maret 1962 Kepala Bagian Teknik Sarjana Teknik Jurusan Teknik Mesin di USU Pendidikan Program Magister PPs-UI Bidang Study Ilmu Lingkungan
• Kepala Bagian Teknologi • Kepala Bagian Teknik • Manajer PKS Sei Meranti
Name : Date/Place of Birth : Position : Education :
Ir. H. Adi Fitria, M.Si Medan, 20 March 1962 Head of Technics Division Bachelor of Engineering, Majoring Machine Engineering, Graduated from USU Master of Science, Majoring PPS-UI Environment Science, graduated
Working Experience • Manager of PKS Sei Meranti • Head of Technology Division • Head of Technics Division
Nama : Tempat/ Tgl Lahir : Jabatan Sekarang : Pendidikan : Riwayat Pekerjaan
Rediman Silalahi, ST, MSi Seribu Dolok, 18 Mei 1965 Kepala Bagian Teknologi Sarjana Teknik Jur. Teknik Mesin Univ. Pembinaan Masyarakat Indonesia Magister Science Program Studi Agrobisnis Univ Medan Area
• Kepala Bagian Teknologi • Manajer PKS Aek Nabara Selatan • PJ. Manajer PKS Rambutan
Name : Rediman Silalahi, ST, MSi Date/Place of Birth : Seribu Dolok, 18 Mei 1965 Position : Head of Technology Division Education : Bachelor of Engineering, Majoring Machine Engineering Pembinaan Masyarakat Indonesia University Master of Science /Agrobusiness Study, Graduated from Univ Medan Area Working Experience • Head of Technology Division • Manager of PKS Aek Nabara Selatan • Ct. Manager of PKS Rambutan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
271
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Nama : H. Hartono, BSc Tempat/ Tgl Lahir : Rantau Prapat, 18 Oktober 1958 Jabatan Sekarang : Kepala Bagian Keuangan Pendidikan : Sarjana Muda Akademi Akuntansi YKPN di Yogyakarta Riwayat Pekerjaan • Kepala Bagian Keuangan • Kepala Bagian Satuan Pengawas Intern • Kepala Bagian Teknologi Informasi / Transformasi Bisnis
Name Place/Date of Birth Position Education
: : : :
H. Hartono BSc Rantau Prapat, 18 October 1958 Head of Finance Division Graduated from YKPN Accounting Acedemy in Yogyakarta as a Bachelor
Working Experience • Head of Finance Division • Head of Internal Control Unit Division • Head of IT/Business Transformation Division
272
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Nama Tempat/ TglLahir Jabatan Sekarang Pendidikan
: : : :
Drs. H. Arih Muli Bangun Batu Karang, 01 Maret1960 Kepala Bagian Akuntansi Sarjana Ekonomi UMA Medan
Riwayat Pekerjaan
• Kepala Bagian Akuntansi • PJ. Kepala Bagian Akuntansi • Kepala Urusan Verifikasi Bagian akuntansi
Name Place/Date of Birth Position Education
: : : :
Working Experience
• Head of Accounting Division • Ct. Head of Accounting Division • Head of Verification Affair of Accounting dept
Drs. H. Arih Muli Bangun Batu Karang, 01 March1960 Head of Accounting Division Bachelor of Economy, Graduated from UMA
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Riwayat Hidup Nama Tempat/ Tgl Lahir Jabatan Sekarang Pendidikan
: : : :
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Ir. Uri Mulyari Sei Dadap, 08 Nopember 1961 Kepala Bagian Pelelangan Sarjana Teknik Jurusan Teknik Sipil UDA Medan
Riwayat Pekerjaan • • •
Kepala Bagian Pelelangan Ketua Merangkap Anggota Bagian Panitia Pengadaan Barang & Jasa Wakil Ketua Merangkap anggota Bagian Panitia Pengadaan Barang & Jasa
Name : Place/Date of Birth : Position : Education :
Ir. Uri Mulyari Sei Dadap, 08 November 1961 Head of Auction Division Bachelor of Civil Engineering, Graduated from UDA Medan
Working Experience • Head of Auction Division • Head and Member of Procurement Committee • Vice Head and Member of Procurement Committee
Nama Tempat/ Tgl Lahir Jabatan Sekarang Pendidikan Riwayat Pekerjaan
: : : :
Drs. H. Mailanta Bangun Banjarmasin, 1 Mei 1964 Kepala Bagian Komersil Sarjana Ilmu Administrasi Jurusan Administrasi Niaga Universitas 17 Agustus Jakarta
• Kepala Bagian Komersil • Kepala Bagian Umum • Kepala Bagian Kemitraan & Bina Lingkungan
Name : Place/Date of Birth : Position : Education : Working Experience
DRS. H. Mailanta Bangun Banjarmasin, 1 May 1964 Head of Commercial Division Bachelor of Administrative Science, majoring in Business Administration, Graduated from 17th August University Jakarta
• Head of Commercial Division • Head of General Affair Division • Head of Public Relation and Partnership DIvision
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
273
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Nama : Ir. H. Ahmad Gusmar Harahap, MM, PIA, QIA Tempat/ Tgl Lahir : Sei Karang, 26 Agustus 1965 Jabatan Sekarang : Kepala Bagian Sumber Daya Manusia Pendidikan : Sarjana Pertanian Jur. Agronomi, UNSYIAH Banda Aceh Magister Manajemen Agribisnis, IPB Bogor Riwayat Pekerjaan • Kepala Bagian Sumber Daya Manusia • Kepala Bagian Satuan Pengawas Intern • Kepala Bagian Sekretariat Perusahaan
Name : Place/Date of Birth : Position : Education : Working Experience
Ir. H. Ahmad Gusmar Harahap, MM, PIA, QIA Sei Karang, 26 August 1965 Head of HRD Bachelor of Agriculture majoring in Agronomy, Graduated from UNSYIAH Banda Aceh Master of Agrobusiness, IPB Bogor
• Head of Human Resources Department • Head of Internal Controlling Unit • Head of Secretariat Division
Nama : Ir. H. Aja Ibrafan, MM Tempat/ Tgl Lahir : TebingTinggi, 26 November 1959 Jabatan Sekarang : Kepala Bagian Umum Pendidikan : Sarjana Teknik Geodesi, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan ITB Magister Manajemen Agribisnis, Fakultas Paska Sarjana IPB Riwayat Pekerjaan • Kepala Bagian Umum • Kepala Bagian Sekretariat Perusahaan • Kepala Bagian Perencanaan & Teknologi Informasi
Name : Place/Date of Birth : Position : Education : Working Experience
274
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Ir. H. Aja Ibrafan, MM TebingTinggi, 26 November 1959 Head of General Affair Division Bachelor of Geodesy ,Civil engineering and Planning Faculty - ITB, Master Of Agribisnis Management Faculty IPB
• Head of General Affair Division • Head of Company Secretariat DIvision • Head of IT & Planning Division
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
Nama : Tempat/ Tgl Lahir : Jabatan Sekarang : Pendidikan :
H. Irwadi Lubis, SH Lubuk Pakam, 3 Januari 1960 Kepala Bagian Kemitraan & Bina Lingkungan Sarjana Hukum, Jur. Hukum Perdata Universitas Sumatera Utara
Riwayat Pekerjaan • • •
Kepala Bagian Kemitraan & Bina Lingkungan Kepala Urusan Humas PJ. Kepala Urusan Pengembangan SDM Bagian Sumber Daya Manusia
Name : Place/Date of Birth : Position : Education :
H. Irwadi Lubis, SH Lubuk Pakam, 3 Januari 1960 Head of Public Relation and Partnership Bachelor of Law, majoring on Civil Law University of Sumatera Utara
Working Experience • • •
Head of Community Development and Partnership Division Head of Public Relation Affair Ct. Head of HR Development Affair (Human Resource Department)
Nama : Tempat/ Tgl Lahir : Jabatan Sekarang : Pendidikan : Riwayat Pekerjaan • • •
Fauzi Chairul F, SH, M Hum Medan, 08 Oktober 1975 Kepala Bagian Hukum Sarjana Hukum Jur. Hukum Keperdataan UISU Medan Magister Humaniora Program Studi Ilmu Hukum USU Medan
Kepala Bagian Hukum Kepala Urusan Hukum PJ. Kepala Urusan Hukum & Manajemen Resiko
Name : Fauzi Chairul F, SH, M Hum Place/Date of Birth : Medan, 08 Oktober 1975 Position : Head of Legal Division Education : Bachelor of Law, majoring in Civil Law UISU Medan Master of Humanity of Law Study Program, USU Medan Working Experience • Head of Legal Division • Head of Legal Affair • Ct. Head of Legal and Risk Management Affair
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
275
Performa Penting Key Performance
Laporan Manajemen Management Report’s
Profil Perusahaan Company Profile
Nama : Tempat/ Tgl Lahir : Jabatan Sekarang : Pendidikan :
Tinjauan Operasional Operational Review
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Ir. Marisi Butar-Butar, SH, MH, MM, ERMCP, CRMP Medan, 14 Juni 1963 Kepala Bagian TI/TB & MR Sarjana Pertanian Jurusan Budidaya Pertanian, Univ Kristen Satya Wacana Magister Manajemen Agribisnis USU Sarjana Hukum Univ Dharmawangsa Magister Hukum Jurusan Hukum Ekonomi
Riwayat Pekerjaan • Kepala Bagian TI/TB & MR • Kepala Bagian Teknologi Informasi • PJ. Kepala Bagian Kepatuhan & Manajemen Resiko
Name : Place/Date of Birth : Position : Education : Working Experience
Ir. Marisi Butar-Butar, SH, MH, MM, ERMCP, CRMP Medan, 14 Juni 1963 Head of IT/TB & MR Bachelor of Agriculture Cultivation, Christian University of Satya Wacana Master of Agribusiness Management, USU Bachelor of Law, University of Darmawangsa Master of Law majoring in Economic Law
• Head of IT/TB & MR • Head of IT Division • Ct. Head of Risk Management and Obedient Division
Nama : Tempat/ Tgl Lahir : Jabatan Sekarang : Pendidikan :
Ir. H. Rinaldi, MT Medan, 4 Januari 1962 Kepala Bagian Perencanaan Pengembangan Sarjana Teknik Mesin USU Magister Teknik Mesin USU
Riwayat Pekerjaan • Kepala Bagian Perencanaan & Pengembangan • Kepala Bagian Perencanaan & Pengkajian • Manajer PKS Rambutan
Name : Place/Date of Birth : Position : Education : Working Experience
276
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Ir. H. Rinaldi, MT Medan, 4 Januari 1962 Head of Development Planning Division Bachelor of Machine Engineering, USU Master of Machine Engineering, USU
• Head of Development Planning Division • Head of Analysis and Planning Division • PKS Rambutan Manager
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility
Data Tambahan Additional Information
Nama Tempat / Tgl Lahir Jabatan Sekarang Pendidikan
: : : :
Riwayat Pekerjaan • • •
Laporan Keuangan Audit Audited Financial Report
Refrensi Bapepam - LK bapepam - LK Refrence
H. Jaya Bakti, SE, QIA Gunung Pamela, 9 September 1959 Kepala Bagian SPI Sarjana Ekonomi Universitas Panca Budi Kepala Bagian Satuan Pengawasan Intern Pengawas Wilayah Satuan Pengawasan Intern Kepala Bidang Pembiayaan Distrik Manajer Labuhan Batu
Name : H. Jaya Bakti, SE, QIA Place/Date of Birth : Gunung Pamela, 9 September 1959 Position : Head of Internal Controlling Unit Education : Bachelor of Economy, Graduated from Panca Budi University Working Experience • Head of Internal Controlling Unit • Areal Supervisor of Internal Controling Unit • Head of Labuhan Batu Distric Manager Finance Division
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
277
278
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Laporan Keuangan Audit
Audited Financial Report
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN Annual Report
279
280
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DENGAN INFORMASI TAMBAHAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (MATA UANG RUPIAH)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS WITH SUPPLEMENTARY INFORMATION AND REPORT OF INDEPENDENT AUDITORS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2013
(INDONESIAN CURRENCY)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
281
282
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
283
284
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
285
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2013
2012
ASET
ASSETS
ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha - pihak ketiga bagian jatuh tempo satu tahun setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 5.414.473.162 (2012: Rp 2.964.932.597) Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 4.756.853.769 Persediaan - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 5.697.845.718 (2012: Rp Nihil ) Pajak dibayar dimuka Aset lancar lainnya
1.476.285.474.034
1.793.333.369.398
5,37,38
5.819.150.326
25.135.345.865
6,8,36,37,38
24.114.022.801
20.899.035.515
6,37,38
10.920.902.078
12.145.053.649
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade receivables - third parties current maturity net of allowance for impairment loss of Rp 5,414,473,162 (2012: Rp 2,964,932,597) Other receivables Related parties Third parties - net of allowance for impairment loss of Rp 4,756,853,769
274.217.700.726 309.282.962.607 26.208.251.961
335.573.693.725 109.084.762.169 21.884.793.030
Inventories - net of allowance for decline in value of Rp 5,697,845,718 (2012: Rp Nil ) Prepaid taxes Other current assets
2.126.848.464.533
2.318.056.053.351
Total Current Assets
5,38 32 8,36,37,38
7.634.712.786 4.845.395.275 2.597.562.327
4.845.395.275 5.286.238.329
9,36,37,38
146.084.615.593
141.839.103.426
4,36,37,38
7 32
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang usaha - bagian jangka panjang Aset pajak tangguhan Piutang pihak berelasi Investasi dalam saham - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 643.278.276 (2012: Rp Nihil) Tanaman perkebunan Tanaman menghasilkan setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 786.067.697.191 (2012: Rp 639.127.137.836) Tanaman belum menghasilkan Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 1.152.818.338.534 (2012: Rp 951.016.835.960) Pembibitan sapi Biaya tangguhan hak atas tanah setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 52.146.987.013 (2012: Rp 46.759.647.545) Aset lain-lain - bersih
10,19 10,19
3.177.350.764.884 2.445.357.978.883
2.838.159.983.772 2.146.598.407.162
11,19
2.988.502.401.450 14.847.606.343
2.641.901.572.626 -
73.623.919.335 28.875.492.636
78.809.805.503 33.430.693.457
Mature plantations net of accumulated depreciation of Rp 786,067,697,191 (2012: Rp 639,127,137,836) Immature plantations Fixed assets - net of accumulated depreciation and impairment losses of Rp 1,152,818,338,534 (2012: Rp 951,016,835,960) Cow breeding Deferred charges for landrights net of accumulated amortization of Rp 52,146,987,013 (2012: Rp 46,759,647,545) Other assets - net
8.889.720.449.512
7.890.871.199.550
Total Noncurrent Assets
11.016.568.914.045
10.208.927.252.901
TOTAL ASSETS
12 13
Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian
The accompanying Notes form
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
an integral part of these consolidated financial statements.
186
286
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
NONCURRENT ASSETS Trade receivables - long-term portion Deferred tax assets Due from a related party Investments in shares of stock - net of allowance for decline in value of Rp 643,278,276 (2012: Rp Nil) Plantations
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2013
2012
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang kontraktor Utang pajak Utang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Biaya masih harus dibayar Uang muka penjualan Utang jangka panjang jatuh tempo satu tahun Utang bank Wesel bayar Sewa pembiayaan
LIABILITIES AND EQUITY
14,36,37,38 14,37,38 15,37,38 32
2.371.418.706 182.432.997.088 386.760.776.952 9.279.660.423
4.623.640.171 220.132.476.548 472.306.610.858 42.090.299.047
16,36,37,38 16,37,38 17,37,38 18
24.213.704.822 42.683.889.552 345.839.631.040 116.474.849.934
39.401.025.566 38.555.385.587 464.815.858.564 102.335.940.747
19,37,38 20,37,38 21
437.500.000.000 200.000.000.000 40.389.663.137
270.999.849.083 45.000.000.000 23.837.851.045
CURRENT LIABILITIES Trade payables Related parties Third parties Contractor payables Taxes payable Other payables Related parties Third parties Accrued expenses Sales advance Current maturities of long-term liabilities Bank loans Medium term notes Finance lease liabilities
1.787.946.591.654
1.724.098.937.216
Total Current Liabilities
15.316.754.015
12.571.419.249
NONCURRENT LIABILITIES Others payable third parties
3.125.480.267.876 354.265.000.000 105.138.431.592 447.961.838.461 375.352.014.102
2.666.245.348.210 254.617.756.483 78.986.778.255 23.187.540.323 447.050.541.238 275.733.487.383
Long-term liabilities - net of current maturities Bank loans Medium term notes Finance lease liabilities Shareholder loans Employees benefits liabilities Deferred tax liabilities
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
4.423.514.306.046
3.758.392.871.141
Total Noncurrent Liabilities
Jumah Liabilitas
6.211.460.897.700
5.482.491.808.357
Total Liabilities
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang lain-lain pihak ketiga Utang jangka panjang setelah dikurangi bagian jatuh tempo satu tahun Utang bank Wesel bayar Sewa pembiayaan Utang pemegang saham Liabilitas imbalan kerja Liabilitas pajak tangguhan
EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham - nilai nominal Rp 1.000.000 per saham Modal dasar - 13.100.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 3.321.298 saham (2012: 3.298.110 saham ) Komponen ekuitas lainnya Saldo laba Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
37,38
19,37,38 20,37,38 21 22 23 32
24 25
3.321.298.000.000 (25.916.679.561)
3.298.110.000.000 (25.916.679.561)
34
1.142.299.461.447 369.665.244.527
629.622.000.081 824.496.751.630
EQUITY Equity attributable to owners of the parent entity Capital stock Rp 1,000,000 par value Authorized - 13,100,000 shares Issued and fully paid 3,321,298 shares (2012: 3,298,110 shares) Other components of equity Retained earnings Appropriated Unappropriated
4.726.312.072.150 123.372.394
Total equity attributable to owners of the parent company Non-controlling interests
35
Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
4.807.346.026.413 (2.238.010.068) 4.805.108.016.345
4.726.435.444.544
Total Equity
11.016.568.914.045
10.208.927.252.901
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian
The accompanying Notes form
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
an integral part of these consolidated financial statements.
187
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
287
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2013
2012
PENJUALAN BERSIH
26
5.732.517.940.181
5.963.806.274.338
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
27
3.860.175.140.457
3.555.083.255.074
COST OF GOODS SOLD
1.872.342.799.724
2.408.723.019.264
GROSS PROFIT
LABA KOTOR Beban umum dan administrasi Beban pemasaran dan penjualan Bagian laba bersih entitas asosiasi Keuntungan kurs mata uang asing - bersih Kerugian penurunan nilai aset Keuntungan dan kerugian lain-lain - bersih
28 29 9
31
(1.054.345.386.044) (145.726.684.404) 4.888.790.443 42.050.163.564 (40.090.476.743) (8.019.897.080)
LABA OPERASI Pendapatan keuangan Beban keuangan
671.099.309.460 4,8 19,20,21,30
33.286.482.232 (103.198.070.930)
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
1.197.608.232.574 32.003.085.879 (65.021.613.376)
INCOME FROM OPERATIONS Finance income Financial costs
601.187.720.762
1.164.589.705.077
INCOME BEFORE INCOME TAX
134.265.331.978 99.618.526.719
266.014.857.250 74.883.378.881
INCOME TAX EXPENSE Current Deferred
Jumlah Beban Pajak Penghasilan
233.883.858.697
340.898.236.131
Total Income Tax Expense
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
367.303.862.065
823.691.468.946
NET INCOME FOR THE YEAR
KERUGIAN KOMPREHENSIF LAIN Selisih kurs penjabaran
-
BEBAN PAJAK PENGHASILAN Pajak kini Pajak tangguhan
32 32
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF LABA BERSIH TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
367.303.862.065
35
Jumlah JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
35
Jumlah LABA BERSIH PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK
33
367.303.862.065
823.691.468.946
369.665.244.527 (2.361.382.462)
821.751.416.862 (805.282.684)
367.303.862.065
820.946.134.178
111.600
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
249.991
OTHER COMPREHENSIVE LOSS Translation adjustment TOTAL COMPREHENSIVE INCOME NET INCOME FOR THE YEAR ATTRIBUTABLE TO: Owners of the parent entity Non-controlling interests Total TOTAL COMPREHENSIVE INCOME ATTRIBUTABLE TO: Owners of the parent entity Non-controlling interest Total BASIC EARNINGS PER SHARE ATTRIBUTABLE TO OWNERS OF THE PARENT ENTITY
The accompanying Notes form an integral part of these consolidated financial statements.
188
Annual Report
820.946.134.178
824.496.751.630 (805.282.684)
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
LAPORAN TAHUNAN
(2.745.334.768)
369.665.244.527 (2.361.382.462)
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian
288
(1.136.618.824.904) General and administrative expenses (127.392.074.293) Marketing and selling expenses 5.464.129.492 Equity in net income of associated companies 37.444.561.768 Gain on foreign exchange - net (24.745.371.163) Impairment loss on assets 34.732.792.410 Others gain and loss - net
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
289
2.983.110.000.000
24
24 34 34
22,24
-
34 34
3.321.298.000.000
459.677 -
23.187.540.323
3.298.110.000.000
-
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
(25.916.679.561)
-
-
(25.916.679.561)
-
-
-
(276.365.112) -
-
35 34
(2.745.334.768)
(22.894.979.681)
-
315.000.000.000
Modal saham/ Capital stock
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian
Saldo per 31 Desember 2013
Laba bersih tahun berjalan Penambahan modal saham melalui kapitalisasi pinjaman Pemerintah Penambahan modal saham melalui kapitalisasi cadangan umum Dividen Cadangan umum
Saldo per 31 Desember 2012
Selisih kurs penjabaran Selisih transaksi perubahan ekuitas anak Laba bersih tahun berjalan Kepentingan non-pengendali atas entitas anak baru Dividen Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Cadangan umum Penambahan modal saham melalui kapitalisasi cadangan umum
Saldo per 1 Januari 2012
Catatan/ Notes
1.142.299.461.447
(459.677) 512.677.921.043
-
629.622.000.081
(2.983.110.000.000)
663.227.919.625
-
-
-
2.949.504.080.456
189
369.665.244.527
(311.818.830.587) (512.677.921.043)
-
369.665.244.527
824.496.751.630
-
(63.020.719.966) (663.227.919.625)
(534.165.759.728)
824.496.751.630
-
1.260.414.399.319
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk/ Equity attributable to owners of the parent entity Saldo laba/Retained earnings Komponen ekuitas lainnya/ Ditentukan Belum ditentukan Other components penggunaannya/ penggunaannya/ of equity Appropriated Unappropriated
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.807.346.026.413
(311.818.830.587) -
23.187.540.323
369.665.244.527
4.726.312.072.150
-
(63.020.719.966) -
(534.165.759.728)
(276.365.112) 824.496.751.630
(2.745.334.768)
4.502.023.500.094
Jumlah/Total
(2.238.010.068)
-
-
(2.361.382.462)
123.372.394
-
-
(5.597.496.938) -
276.365.112 (805.282.684)
-
6.249.786.904
Kepentingan non-pengendali/ Non-controlling interest
The accompanying Notes form
Balance as of December 31, 2013
Net Income for the year Addition capital stock through capitalization of government loan Addition capital stock through capitalization of general reserve Dividend General reserve
Balance as of December 31, 2012
Translation adjustment Difference due to changes in of subsidiary equity Net Income for the year Non-controlling interest of new subsidiaries Dividend Partnership and Community Development Program General reserve Addition capital stock through capitalization of general reserve
Balance as of January 1, 2012
an integral part of these consolidated financial statements.
4.805.108.016.345
(311.818.830.587) -
23.187.540.323
367.303.862.065
4.726.435.444.544
-
(63.020.719.966) -
(5.597.496.938) (534.165.759.728)
823.691.468.946
(2.745.334.768)
4.508.273.286.998
Jumlah ekuitas/ Total equity
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok, direksi dan karyawan Kas yang dihasilkan dari operasi Pembayaran beban keuangan Pembayaran pajak penghasilan Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan bunga Penambahan tanaman belum menghasilkan Penambahan aset tetap Penambahan pembibitan sapi Penambahan aset lain-lain Penambahan biaya tangguhan hak atas tanah Penerimaan dividen dari entitas asosiasi Akuisisi entitas asosiasi Penambahan investasi dalam saham
10 11 13 12 9
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari (pembayaran kepada) pihak berelasi Penerimaan utang bank Pembayaran sewa pembiayaan Pembayaran utang bank Pembayaran wesel bayar Penerimaan wesel bayar Pembayaran dividen Pembayaran Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
2013
2012
5.828.881.778.205
6.128.623.217.883
(5.274.706.598.838)
(5.073.207.085.060)
CASH FLOW FROM OPERATING ACTIVITIES Cash received from customers Cash paid to suppliers, directors and employees
554.175.179.367 (306.504.001.681) (329.020.706.703)
1.055.416.132.823 (220.256.031.974) (415.660.957.874)
Cash generated from operations Finance charges paid Income tax paid
(81.349.529.017)
419.499.142.975
33.286.482.232 (489.711.056.311) (243.570.038.901) (14.847.606.343) (50.000.895.543) (201.453.300) -
32.909.285.601 (501.107.995.973) (316.009.073.111) (52.809.759.187) (230.284.181) 1.008.925.380 (4.351.320.000) (13.556.702.487)
CASH FLOW FROM INVESTING ACTIVITIES Interests received Additions in immature plantations Acquisition of fixed assets Addition of cow breeding Increase in other assets Increase in deferred charges for landrights Dividends received from associated companies Acquisition of associated company Investment in shares of stock
(765.044.568.166)
(854.146.923.958)
Net Cash Used in Investing Activities
19 21 19 20 20 34
(9.352.929.861) 897.750.000.000 (34.510.556.166) (272.000.000.000) (45.000.000.000) 299.265.000.000 (311.818.830.587)
34
Dampak Perubahan Kurs - Bersih PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
-
4
Payments of Partnership and Community
5.013.518.433
12.305.282.136
Net Effects of Foreign Exchange Rate Changes
1.793.333.369.398
1.990.783.857.881
NET DECREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
1.476.285.474.034
1.793.333.369.398
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
(197.450.488.483)
The accompanying Notes form an integral part of these consolidated financial statements.
190 2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
(63.020.719.966)
Net Cash Provided by Financing Activities
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Annual Report
Receipts from (payment to) related parties Proceeds from bank loans Payments of finance lease obligation Payments of bank loans Payment medium term notes Proceeds from medium term notes Dividends paid
224.892.010.364
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian
LAPORAN TAHUNAN
32.093.960.787 1.496.250.000.000 (5.952.885.200) (300.312.585.529) (400.000.000.000) (534.165.759.728)
524.332.683.386
(317.047.895.364)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
290
Net Cash Provided by (Used in) Operating Activities
CASH FLOW FROM FINANCING ACTIVITIES
Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM a.
1.
Pendirian dan Informasi Umum
GENERAL a.
Establishment and General Information
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) selanjutnya disebut Perusahaan merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hasil peleburan PT Perkebunan III, IV dan V sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 8 tahun 1996 tanggal 14 Pebruari 1996. Peleburan tersebut dilakukan dalam rangka restrukturisasi BUMN dibidang perkebunan. Selanjutnya perusahaan-perusahaan yang dilebur dinyatakan bubar, walaupun substansinya masih meneruskan usaha sebelumnya, dengan perubahan dalam struktur ekuitas (jumlah laba dan saldo laba) dan penambahan serta pengurangan beberapa aset dan liabilitas. Perusahaan didirikan berdasarkan Akta No. 36 tanggal 11 Maret 1996 dari Harun Kamil, S.H., notaris di Jakarta dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C2-8331 HT.01.01.Th. 96 tanggal 8 Agustus 1996 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 8 Oktober 1996, Tambahan No. 8674.
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) here in after referred to the Company is a StateOwned Enterprises (BUMN) the result of the merger of PT Perkebunan III, IV and V based on Government Regulation No. 8 Year 1996, dated February 14, 1996. The merger was done in the effort of restructuring BUMN in the plantation sector. There after the merged companies were declared to be liquidated, although, in substance, it retained the former operations, through a modification of the equity structure (total of income and retained earnings) and increase or decrease of assets and liabilities. The Company was established based on Notarial Deed No. 36 dated March 11, 1996 of Harun Kamil, S.H., notary in Jakarta, and was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C2-8331 HT.01.01.Th. 96 dated August 8, 1996, and was published in State Gazette of the Republic Indonesia No. 81 dated October 8, 1996, Supplement No. 8674.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 2 tanggal 2 Desember 2013 dari Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, mengenai perubahan susunan pengurus Perusahaan. Akta perubahan ini telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-52437 tanggal 4 Desember 2013.
The Company’s Articles of Association has been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 2 dated December 2, 2013 of Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn., notary in Jakarta, concerning the changes of management of the Company. This amendment has been received and recorded in database System of Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.10-52437 dated December 4, 2013.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan adalah melakukan usaha dibidang agro bisnis dan agro industri, serta optimalisasi pemanfaatan sumberdaya Perusahaan untuk menghasilkan barang dan/ atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perusahaan melaksanakan kegiatan utama sebagai berikut:
In accordance with Article 3 of the Company’s Articles of Association, the objectives and purpose of the Company is to engage in conducting business in the fields of agrobusiness and agroindustry, and optimizing the Company’s resources in order to produce high-quality and highly-competitive products and services. To achieve such objectives and purpose, the Company conducts the following principal activities:
a) pengusahaan budidaya tanaman meliputi pembukaan dan pengelolaan lahan, pembibitan, penanaman dan pemeliharaan dan pemungutan hasil tanaman serta melakukan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan pengusahaan budidaya tanaman tersebut; b) produksi meliputi pengolahan hasil tanaman sendiri maupun dari pihak lain menjadi barang setengah jadi dan atau barang jadi serta produk turunannya;
a)
cultivation of plantation, including land clearance, nursing, planting and maintenance, harvesting and other plantation related activities;
b)
production, including processing of own or other parties’ harvest into semi-finished and finished products, and also by-products derivatives;
191 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
291
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) a.
1.
Pendirian dan Informasi Umum (lanjutan)
a.
c)
trading, including marketing of plantation products and other commodities related to the Company’s line of business;
d)
e) lain-lain dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki Perusahaan.
e)
development of plantation business, agrotourism, agrobusiness, and agroindustry; other activities in order to optimize the Company’s resources.
Perusahaan berkedudukan di Kota Medan, Sumatera Utara dengan kantor pusat beralamat di Jl. Sei Batanghari No. 2 - Sei Sikambing, Medan, Sumatera Utara. Pabrik dan perkebunan kelapa sawit dan karet Perusahaan tersebar di beberapa lokasi di Sumatera Utara dan Aceh (Kerja sama operasi).
The Company is located in Medan, North Sumatera, with its head office located at Jl. Sei Batanghari No. 2 - Sei Sikambing, Medan, North Sumatera. The Company’s factory and oil palm and rubber plantation areas are spread out over several locations in North Sumatera and Aceh (Joint operation).
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 11 Maret 1996.
The Company started commercial operations on March 11, 1996.
Perusahaan mengelola perkebunan seluas 160.317 hektar (2012: 161.080 hektar), meliputi perkebunan kelapa sawit dan karet yang menghasilkan produk utama minyak sawit, inti sawit dan turunannya serta karet. Luas areal perkebunan Perusahaan yang telah mendapat Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU) seluas 140.007 hektar, Surat Keterangan Hak Guna Usaha (SK HGU) seluas 16.044 hektar dan lainnya seluas 4.266 hektar (2012: 5.030 hektar), dengan luas areal tertanam seluas 144.593 hektar (2012: 142.868 hektar) (Catatan 10), dan areal tidak produktif Nihil (2012: 1.802 hektar) dan luas areal lainnya seluas 15.724 hektar (2012: 16.410 hektar). Perusahaan juga mengelola kebun Kerja sama operasi di Distrik Aceh Timur seluas 9.103 hektar dengan areal tertanam seluas 7.369 hektar (2012: 6.415 hektar) dan lainnya seluas 1.734 hektar (2012: 2.688 hektar).
Currently, the Company is operating a plantation area of 160,317 hectares (2012: 161,080 hectares), covering palm oil and rubber plantations, producing main products of crude palm oil, palm kernel and its derivatives and rubber. The Company’s plantation area has Land Use Rights Certificate (SHGU) with totaling area of 140,007 hectares, area with Land Use Rights Notification Letter (SK HGU) covering of 16,044 hectares, and others totaling area of 4,266 hectares (2012: 5,030 hectares), with a total plantation area of 144,593 hectares (2012: 142,868 hectares), (Note 10), and nonproductive area of Nil (2012: 1,802 hectares) and others area of 15,724 hectares (2012: 16,410 hectares).The Company manages a plantation under Joint operations at East Aceh District of 9,103 hectares with total plantation area of 7,369 hectares (2012: 6,415 hectares) and other area of 1,734 hectares (2012: 2,688 hectares).
Perusahaan memiliki 11 pabrik minyak sawit, 8 pabrik karet dan 1 pabrik pengolahan inti sawit dengan kapasitas produksi efektif sesuai anggaran sebesar 500 ton tandan buah segar (TBS) per jam, dan 141 ton karet kering, 1.949 ton minyak sawit serta 389 ton inti sawit per hari. Perusahaan juga mengelola 5 Unit Rumah Sakit dan 1 unit Peternakan Sapi.
The Company operates 11 oil palm processing plants, 8 rubber plants and 1 palm kernel with production capacity effectively within the budget of 500 tons of fresh fruit bunches (TBS) per hour, 141 tons of dry rubber, 1,949 tons of palm oil, and also 389 tons of palm kernel per day. The Company also operate 5 business units of hospitals and a Cow Husbandry unit.
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
Establishment and General Information (continued)
c) perdagangan meliputi penyelenggaraan kegiatan pemasaran berbagai macam hasil produksi serta melakukan kegiatan perdagangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perusahaan; d) pengembangan usaha bidang perkebunan, agrowisata, agrobisnis, dan agro industri;
192 292
GENERAL (continued)
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1. UMUM (lanjutan)
1.
a. Pendirian dan Informasi Umum (lanjutan)
GENERAL (continued) a.
Establishment and General Information (continued)
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 29 Tahun 2012 tanggal 27 Pebruari 2012, Kawasan Sei Mangkei, Simalungun, Sumatera Utara seluas 2.003 hektar ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus, yang terdiri atas zona industri, logistik dan pariwisata.
Based on the Indonesian Government Regulation No. 29 Year 2012 dated February 27, 2012, Sei Mangkei Region, Simalungun, North Sumatera area of 2,003 has been set as Special Economic Zone which consists of industrial zones, logistics and tourism.
Perusahaan memiliki karyawan tetap sebanyak 27.796 karyawan (2012: 28.362 karyawan), (tidak diaudit).
The Company employees of (unaudited).
b. Susunan Pengurus dan Informasi Lain
Wakil Direktur Direktur Pemasaran Direktur Pemasaran dan Perencanaan Pengembangan Direktur Keuangan Direktur Produksi Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum
The Company’s management based on the Decree of the Minister of BUMN as the General Meeting of Shareholder are as follow:
2013
2012
Bagas Angkasa
Megananda Daryono
-
Kusumandaru NS Bagas Angkasa
Nurhidayat Erwan Pelawi
Nurhidayat Erwan Pelawi
Tengku Syahmi Johan
Balaman Tarigan
Harianto
Rachmat Prawirakusumah
Dewan Komisaris Komisaris Utama Wakil Komisaris Utama Komisaris
Komite Audit Ketua Anggota Komite Risiko Ketua Anggota
Pemantau
Sekretaris Perusahaan
total number of (2012: 28,362),
b. Management and Other Information
Susunan pengurus Perusahaan sesuai Surat Keputusan Menteri BUMN selaku Rapat Umum Pemegang saham Perusahaan sebagai berikut:
Dewan Direksi Direktur Utama
had a 27,796
Joefly J. Bahroeny
Achmad Mangga Barani
Dahlan Harahap Sardan Marbun Heri Sebayang Subur Budhisantoso
Achiran Pandu Djajanto Deddy Suardy Sardan Marbun Heri Sebayang S. Herry Sucipto Herman Hidayat
Dahlan Harahap M.T. Manalu Zainal Ariffin
Deddy Suardy M.T. Manalu Zainal Ariffin
Sardan Marbun H. Afrah Yusren Legia Irmawati
Herman Hidayat H. Afrah Yusren Legia Irmawati
H. Irwadi Lubis
H. Harianto
Board of Directors President Director Vice President Directorrr Director of Marketing Director of Marketing and Development of Planning .. Director of Finance Director of Production Director of Human Resources and.. General Affair.. Board of Commissioners:: President Commissionerrr Vice President Commissionerrr Commissioners
Audit Committee Chairman Members Risk Monitors Committee:: Chairman Members Corporate Secretary
193 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
293
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) b.
Susunan Pengurus (lanjutan)
1. dan
Informasi
Lain
GENERAL (continued) b.
Pemberhentian dan pengangkatan Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko Perusahaan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris. c.
Entitas Anak yang Dikonsolidasi Perusahaan memiliki sebagai berikut:
Entitas Anak/ Subsidiaries
saham
Domisili/ Domicile
anak
Jenis Usaha/ Nature of Business
Information
Consolidated Subsidiaries The Company owns shares of subsidiaries as follows:
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership 2013 dan/and 2012 %
Tahun Operasi Komersial/ Start of Commercial Operation
Jumlah Aset dalam Jutaan rupiah (sebelum eliminasi)/ Total Assets in Million rupiah (before elimination) 2013 2012
Medan
Industri hilir karet/ Downstream rubber industry
99,99
2006
129.911
158.848
PT ESW Nusantara Tiga
Medan
Industri pengolahan kayu dan triplek serta kelapa sawit (dalam tahap pengembangan)/ Wood processing industry and plywood and palm oil (under development stage)
74,11
-
16.564
26.177
JIC Wood Company Ltd (JIC)
Hong Kong
Industri panel board/ kayu sintesis (tidak aktif)/ Industrial panel boards/timber synthesis (not active)
60,00
-
8.573
8.573
PT Industri Karet Nusantara (IKN) merupakan hasil pemisahan unit industri hilir karet Perusahaan. Pendirian IKN telah mendapat persetujuan dari Menteri Negara BUMN dengan surat No. S 436/MBU/2005 tanggal 26 Oktober 2005. PT IKN didirikan berdasarkan Akta No. 4 tanggal 4 April 2006 dari Syafnil Gani S.H., M.Hum, notaris di Medan dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C-12809 HT.01.01.TH.2006 tanggal 4 Mei 2006.
PT Industri Karet Nusantara (IKN) is the result of a spin-off (separation) of the Company’s downstream rubber industry. The establishment of IKN was approved by the Minister of BUMN in his Letter No. S 436/MBU/2005 dated October 26, 2005. PT IKN was established based on Deed No. 4 dated April 4, 2006, of Syafnil Gani, S.H., M.Hum., notary in Medan, and was approved by the Minister of Law and Human Rights in his Decree No. C-12809 HT.01.01.TH.2006 dated May 4, 2006.
PT ESW Nusantara Tiga (ESW) didirikan berdasarkan surat Menteri Negara BUMN No. S-189/MBU/2005 tanggal 20 Mei 2005 dan izin perubahan investasi saham No. S-351/MBU/2006 tanggal 22 Agustus 2006. ESW didirikan dengan Akta No. 2 tanggal 2 Juli 2005 dari Syafnil Gani S.H., M.Hum, notaris di Medan dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C-25849 HT.01.01.TH.2005 tanggal 19 September 2005.
PT ESW Nusantara Tiga (ESW) was established based on the Letter of the Minister of BUMN No. S-189/MBU/2005 dated May 20, 2005, and with the permit letter for the change in stock investment No. S-351/MBU/2006 dated August 22, 2006. The establishment of ESW was based on Deed No. 2 dated July 2, 2005 of Syafnil Gani, S.H., M.Hum, notary in Medan, and was approved by the Minister ofLaw and Human Rights in his Decree No. C-25849 HT.01.01.TH.2005 dated September 19, 2005.
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
Other
PT Industri Karet Nusantara
194 294
and
The termination and the appointment of the Audit Committee and Risk Monitoring Company in accordance with Decree of Board of Commisioners. c.
entitas
Management (continued)
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) c.
1.
Entitas Anak yang Dikonsolidasi (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
Berdasarkan surat persetujuan Dewan Komisaris No. DK/3.00/R-60/XI/2011 tanggal 29 Nopember 2011, Perusahaan mendapat persetujuan untuk meningkatkan kepemilikan saham di JIC. Pada tanggal 11 Juli 2012, Perusahaan meningkatkan kepemilikannya di JIC sebesar 20% melalui pembelian saham milik Eastern Supply Industrial Ltd dengan harga perolehan sebesar HK$ 3.697.200 atau ekuivalen Rp 4.351 juta. Rincian perhitungan atas pembelian tersebut sebagai berikut: Nilai tercatat/ Net carrying value Nilai wajar imbalan dialihkan - kas Nilai wajar kepentingan non-pengendali Nilai wajar kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya Dikurangi nilai wajar neto aset dan liabilitas JIC Aset tetap Aset pajak tangguhan Liabilitas
Consolidated Subsidiaries (continued) Based on approval letter of Board of Commisioners No DK/3.00/R-60/XI/2011 dated November 29, 2011, the Company is approved to increase its ownership in JIC. On July 11, 2012, the Company increase its ownership in JIC by 20% through purchase of JIC shares own by Eastern Supply Industrial Ltd amounted to HK$ 3,697,200 or equivalent of Rp 4,351 million. The calculation details from the purchasing are as follows:
Nilai wajar/ At fair value 4.351.320.000 (5.597.496.938)
Fair value of consideration given - cash Fair value of non-controlling interest
(5.597.496.938)
Fair value of previously held interest Less fair value of net assets and liabilities of JIC Fixed assets Deferred tax assets Liabilities
8.573.000.000 4.845.395.275 (27.412.137.620) (13.993.742.345)
Goodwill yang timbul dari akuisisi
d.
7.150.068.469
Goodwill arising from acquisition
Pada tanggal 31 Desember 2012, goodwill yang diperoleh pada tanggal akuisisi telah diturunkan nilainya dan menghasilkan rugi penurunan nilai sebesar Rp 7.150 juta.
On December 31, 2012, goodwill result from the acquisition has been fully write off and resulting an impairment loss amounting to Rp 7,150 million.
JIC berkedudukan di Hong Kong yang patuh pada undang-undang Perseroan Terbatas yang berlaku di Hong Kong. JIC didirikan berdasarkan perjanjian kerjasama (Joint Venture Agreement) tanggal 21 Maret 2005 dengan Beijing ES Wood Enviromental Protection Science, Eastern Supply Industrial Ltd, dan Guangchai Energy Resourcing. Aktivititas utama JIC adalah investasi pada entitas anak Shenzhen E.S. Wood Environmental Protection Science and Technology Co. Ltd (Shenzen) dan kerjasama operasi dengan ESW. Pada tanggal laporan keuangan Shenzen sedang dalam tahap penghentian/penutupan.
JIC is incorporated in Hong Kong under Hong Kong Companies Ordinance with limited liability. JIC was established based on Joint Venture Agreement dated March 21, 2005 with Beijing ES Wood Enviromental Protection Science, Eastern Supply Industrial Ltd, dan Guangchai Energy Resourcing. Its principal activity consists of investment in a subsidiary Shenzhen E.S. Wood Environmental Protection Science and Technology Co. Ltd (Shenzen) and joint operation with ESW. As of the financial statement date Shenzen is under winding-up process.
Tanggung Jawab Manajemen dan Persetujuan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Penyusunan dan penyajian secara wajar laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anak (secara bersama-sama disebut sebagai “Grup”) merupakan tanggung jawab manajemen dan telah diotorisasi untuk terbit oleh Dewan Direksi pada tanggal 20 Pebruari 2014.
d.
Management Responsibility and Approval of Consolidated Financial Statements The preparation and fair presentation of the consolidated financial statements of the Company and its subsidiaries (collectively referred to as the “Group”) were the responsibilities of the management, and were authorized for issue by the Board of Directors on February 20, 2014.
195 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
295
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a.
2.
Pernyataan Kepatuhan
SUMMARY POLICIES a.
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”) dan Pedoman Akuntansi BUMN Perkebunan. b.
Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian
ACCOUNTING
Statement of Compliance The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”) and Accounting Guidelines for BUMN Plantation Industry.
b.
Basis of Measurement and Preparation of the Consolidated Financial Statements The consolidated financial statements have been prepared using the historical cost basis, except for certain accounts which are prepared on the basis of other measurements, as described in accounting policy for each account. The consolidated financial statements are prepared using the accrual method, except for the consolidated statements of cash flows.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dan menyajikan sumber dan penggunaan kas dan setara kas dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
Consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities. Cash and cash equivalents consist of cash on hand, cash in banks and time deposits with maturities of three months or lesswhich are not pledged nor restricted.
Kebijakan akuntansi telah diterapkan secara konsisten pada laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
The accounting policies applied are consistent for the consolidated financial statements for the years ended December 31, 2013 and 2012.
Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan SAK, dibutuhkan pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi:
The preparation of consolidated financial statements in conformity with SAK requires the use of judgements, estimates and assumptions that affect:
penerapan kebijakan akuntansi; jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian; jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selama tahun pelaporan.
• the application of accounting policies; • the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements; • the reported amounts of income and expenses during the reporting year.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil aktual mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates.
Estimasi dan asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas estimasi akuntansi diakui pada periode dimana estimasi tersebut direvisi dan periode yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut.
Estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period which the estimate is revised and in any future period affected.
•
196 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
SIGNIFICANT
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan metode akrual, kecuali laporan arus kas.
• •
296
OF
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b.
c.
2.
Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
ACCOUNTING
Basis of Measurement and Preparation of the Consolidated Financial Statements (continued)
Secara khusus, informasi mengenai hal-hal penting yang terkait dengan ketidakpastian estimasi dan pertimbangan penting dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian dijelaskan dalam Catatan 3.
In particular, information about significant areas of estimation uncertainty and critical judgements in applying accounting policies that have significant effect on the amount recognized in the consolidated financial statements are described in Note 3.
Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam mata uang Rupiah (Rp).
The consolidated financial statements are presented in Indonesian Rupiah (Rp).
Prinsip Konsolidasian
c.
Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Perusahaan dan entitasentitas yang dikendalikan secara langsung ataupun tidak langsung oleh Perusahaan. Pengendalian dianggap ada ketika Entitas Induk memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas, kecuali dalam keadaan yang jarang, dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Dalam kondisi tertentu, pengendalian juga ada ketika terdapat: • •
•
•
kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi dan dewan komisaris atau organ tersebut.
Principles of Consolidation The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities in which the Company has ability to directly or indirectly exercise control. Control is presumed to exist when the Company owns, directly or indirectly through subsidiaries, more than half of the voting power of an entity, except in the circumstances, it can be clearly demonstrated that such ownership does not constitute control. Under certain conditions, the control also exists when there is: • •
•
•
the power that exceeds half of voting on an agreement with other investors; the power to govern the financial and operating policies the entity under a statute or an agreement; the power to designate or remove the majority of the board of directors or board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or organization; or the power to vote at meetings of directors and the majority of the board of directors or equivalent governing organization and control of the entity by that board and the board of commissioners or organization.
Perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan pada entitas anak yang tidak menyebabkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas.
Changes in ownership of the parent entity in the subsidiaries which is not resulting loss of control is recognized as equity transaction.
Entitas dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak mempunyai pengendalian efektif. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa.
The entities are consolidated from the date on which effective control was transferred to the Company and are no longer consolidated when the Company ceases to have effective control. The consolidated financial statements have been prepared using uniform accounting policies for like transactions and other events in similar circumstances.
197 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
297
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
d.
2.
Prinsip Konsolidasian (lanjutan)
c.
Principles of Consolidation (continued) The effects of all significant transactions and balances between companies within the Group has been eliminated in the consolidated financial statements.
Kepentingan non-pengendali (KNP) pada entitas anak diidentifikasi secara terpisah dan disajikan dalam ekuitas. KNP pemegang saham pada awalnya boleh diukur pada nilai wajar atau pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan pengukuran dibuat pada saat akuisisi dengan dasar akuisisi. Setelah akuisisi, nilai tercatat KNP adalah jumlah KNP pada pengakuan awal ditambah dengan proporsi kepentingan nonpengendali atas perubahan selanjutnya dalam ekuitas. Jumlah laba komprehensif diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Non-controlling interests (NCI) in subsidiaries are identified separately and presented within equity. The NCI shareholders maybe initially measured either at fair value or at the NCI proportionate share of the fair value of the acquiree’s identifiable net asset. The choice of measurement is made on acquisition by acquisition basis. Subsequent to acquisition, the carrying amount of NCI is the amount of those interests at initial recognition plus NCI share of subsequent changes in equity. Total comprehensive income is attributed to NCI having a deficit balance.
Penjabaran Mata Uang Asing
d.
Foreign Currency Translation
Mata uang fungsional dan pelaporan
Functional and reporting currency
Akun-akun yang tercakup dalam laporan keuangan setiap entitas dalam Grup diukur menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (mata uang fungsional). Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Grup.
Items included in the financial statements of each of entities within Group’s are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (the functional currency). The consolidated financial statements are presented in Rupiah, which is the Group’s functional currency.
Transaksi dan saldo
Transaction and balances
Transaksi dalam mata uang selain mata uang Rupiah (mata uang asing) dijabarkan kedalam Rupiah menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap tanggal pelaporan, asset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah menggunakan kurs penutup. Kurs yang digunakan sebagai acuan adalah kurs yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran asset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui di dalam laporan laba-rugikomprehensif konsolidasian, kecuali jika ditangguhkan di dalam ekuitas sebagai lindung nilai arus kas dan lindung nilai investasi bersih yang memenuhi syarat.
Transactions denominated in currencies other than Rupiah (foreign currency) are converted into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transaction. At each reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currency are translated into Rupiah using the closing exchange rate. The exchange rate used as a benchmark is the rate which is issued by Bank Indonesia. Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of such transactions and from the translation at period-end exchange rates of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are recognized in the consolidated statements of comprehensif income, except when deferred in equity as qualifying cash flow hedges and qualifying net investment hedges.
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
ACCOUNTING
Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antar entitas di dalam Grup yang material telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian.
198 298
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d.
2.
Penjabaran Mata Uang Asing (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) d.
Kurs yang digunakan pada tanggal 31 Desember, berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia, sebagai berikut:
e.
Foreign Currency Translation (continued) As at December 31, the exchange rates used, based on the middle rates published by Bank Indonesia (the central Bank of Indonesia), were as follows:
2013 Dolar AS (AS$) Hong Kong Dolar (HK$)
ACCOUNTING
2012
12.189 1.572
9.670 1.167
US Dollar (US$) Hong Kong Dollar (HK$)
Penjabaran kegiatan usaha luar negeri
Translation of a foreign operation
Hasil usaha operasi dan posisi keuangan dari seluruh entitas anak Grup (tidak ada yang mata uang fungsionalnya mata uang dari suatu ekonomi hiperinflasi) yang memiliki mata uang fungsional selain Rupiah, dijabarkan ke dalam Rupiah sebagai berikut:
The results of the operations and financial position of all the Group subsidiaries (none of which has the currency of a hyperinflationary economy) that have a functional currency other Rupiah are translated into Rupiah as follows:
a. aset dan liabilitas dari setiap laporan posisi keuangan yang disajikan, dijabarkan pada kurs penutup pada tanggal laporan posisi keuangan;
a)
assets and liabilities for each statement of financial position presented are translated at the closing rate at the date of that statement of financial position;
b. penghasilan dan beban untuk setiap laporan laba-rugi dijabarkan menggunakan kurs rata rata (kecuali jika rata-rata tersebut bukan perkiraan wajar efek kumulatif dari kurs yangberlaku pada tanggal transaksi, maka penghasilan dan beban dijabarkan menggunakan kurs tanggal transaksi); dan
b)
income and expenses for each the statements of income are translated at average exchange rates (unless this average is not a reasonable approximation of the cumulative effect of the rates prevailing on the transaction dates,in which case income and expenses are translated at the rate on thedates of the transactions); and
c. seluruh selisih kurs yang timbul diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya.
c)
All resulting exchange differences are recognised in othercomprehensive income.
Kombinasi Bisnis
e.
Business Combinations
Akuisisi entitas anak dan bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya akuisisi adalah nilai agregat nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, liabilitas yang terjadi atau ditanggung dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai pertukaran atas pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Biayabiaya terkait akuisisi diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Acquisitions of subsidiaries and businesses are accounted for using the acquisition method. The cost of the business combination is the aggregate of the fair values (at the date of exchange) of assets given, liabilities incurred or assumed, and equity instruments issued in exchange for control of the acquiree. Acquisition-related costs are recognized in the consolidated statements of comprehensive income.
Jika kombinasi bisnis diperoleh secara bertahap, nilai wajar pada tanggal akuisisi dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi dari pihak yang diakuisisi diukur kembali ke nilai wajar pada tanggal akuisisi melalui laporan laba rugi.
If the business combination is archieved in stages the equity interest of the acquirer in the acquire is remeasured to fair value of the acquisition date trough profit and loss.
199 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
299
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) e.
2.
Kombinasi Bisnis(lanjutan)
e.
Business Combinations(continued) The acquiree's identifiable assets and liabilities that meet the conditions for recognition under PSAK 22 (Revised 2010), Business Combination, are recognized at fair value, except for certain assets and liabilities that are measured using the relevant standards.
Kombinasi bisnis entitas sepengendali
Business Control
Kombinasi bisnis transaksi entitas sepengendali, berupa pengalihan bisnis yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas yang berada dalam kelompok yang sama, bukan perubahan pemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi tidak mengakibatkan keuntungan atau kerugian untuk Grup secara keseluruhan untuk entitas individu dalam kelompok.
Business combination of entities under common control transactions, such as transfers of business conducted within the framework of the reorganization of the entities that are in the same group, is not change of ownership in terms of economic substance, so that the transaction does not result in a gain or loss for the Group as a whole for individual entities within the Group.
Karena transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi dipertukarkan kepemilikan bisnis, transaksi tersebut diakui dalam jumlah tercatat berdasarkan metode penyatuan kepemilikan.
Since the business combination transaction of entities under common control does not result to change in the economic substance are exchanged ownership of the business, the transaction is recognized in the carrying amount based on the pooling of interest method.
Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, komponen laporan keuangan untuk periode dimana terjadi restrukturisasi dan untuk periode lain yang disajikan untuk tujuan perbandingan disajikan sedemikian rupa seolaholah restrukturisasi telah terjadi sejak awal entitas ada di bawah sepengendali. Nilai tercatat unsur-unsur laporan keuangan tersebut adalah nilai tercatat entitas yang bergabung dalam kombinasi bisnis sepengendali. Perbedaan antara jumlah yang diterima dan jumlah tercatat transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali diakui dalam ekuitas dan disajikan dalam pos tambahan modal disetor.
In applying pooling of interest method, the components of the financial statements for the period during which the restructuring occurred and for other periods presented for comparison purposes are presented in such a manner as if the restructuring has already happened since the beginning of the entity as under common control. The carrying values of the elements of those statements are the carrying amount of the joining entity in a business combination under common control. The difference between the consideration transferred and the carrying amount of any business combination under common control transactions is recoqnized in equity and presented as additional paid in capital.
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
ACCOUNTING
Aset teridentifikasi dan liabilitas pihak yang diakuisisi yang memenuhi kondisi - kondisi pengakuan berdasarkan PSAK 22 (Revisi 2010), Kombinasi Bisnis, diakui pada nilai wajar, kecuali untuk aset dan liabilitas tertentu diukur dengan menggunakan standar yang relevan.
200 300
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Combination
Under
Common
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f.
g.
2.
Goodwill
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f.
ACCOUNTING
Goodwill
Goodwill merupakan selisih lebih biaya perolehan atas kepemilikan Grup terhadap nilai wajar aset neto teridentifikasi entitas anak, entitas asosiasi atau pengendalian bersama entitas pada tanggal akuisisi. Kepentingan nonpengendali diukur pada proporsi kepemilikan kepentingan nonpengendali atas aset neto teridentifikasi pada tanggal akuisisi. Jika biaya perolehan lebih rendah dari nilai wajar aset neto yang diperoleh, perbedaan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Goodwill atas akuisisi entitas asosiasi disajikan di dalam investasi pada entitas asosiasi. Goodwill dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Goodwill represents the excess of the cost of an acquisition over the fair value of the Group’s share of the net identifiable assets of the acquired subsidiary, associate or jointly controlled entity at the effective date of acquisition. Non-controlling interests are measured at their proportionate share of the net identifiable assets at the acquisition date. If the cost of acquisition is less than the fair value of the net assets acquired, the difference is recognised directly in the consolidated statements of comprehensif income. Goodwill on acquisitions of associates is included in investment in associates. Goodwill is carried at cost less accumulated impairment loss.
Goodwill atas akuisisi entitas anak diuji penurunan nilainya setiap tahun. Goodwill dialokasikan pada setiap unit penghasil kas atau kelompok unit penghasil kas untuk tujuan uji penurunan nilai.
Goodwill on acquisition of subsidiaries is tested for impairment annually. Goodwill is allocated to cash-generating units or groups of cashgenerating units for the purpose of impairment testing.
Keuntungan atau kerugian atas pelepasan entitas anak dan entitas asosiasi termasuk nilai tercatat dari goodwill yang terkait dengan entitas yang dijual.
The profit or loss on disposal of subsidiariesand associates includes the carrying amount of goodwill relating to the entity sold.
Transaksi Pihak-Pihak Berelasi
g.
Transactions with Related Parties
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Grup jika:
A party is considered to be related to the Group if:
1. langsung atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama dengan Grup; (ii) memiliki kepentingan dalam Grup yang memberikan pengaruh signifikan atas Grup; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Grup;
1. directly or indirectly through one or more intermediaries, the party (i) controls, or is controlled by, or is under common control with the Group; (ii) has an interest in the Group that gives it significant influence over the Group; or (iii) has joint control over the Group;
2. Suatu pihak merupakan asosiasi dari grup;
2. the party is an associate of the Group;
3. suatu pihak adalah ventura bersama dimana Grup sebagai venturer;
3. the party is a joint venture in which the Group is a venturer;
4. suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Grup atau induk;
4. the party is a member of the key management personnel of the Group or its parent;
5. suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (1) atau (4);
5. the party is a close member of the family of any individual referred to (1) or (4);
201 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
301
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) g.
h.
2.
Transaksi Pihak-Pihak Berelasi (lanjutan)
g.
with
Related
Parties
6. the party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to (4) or (5); or
7. suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Grup atau entitas yang berelasi dengan Grup.
7. the party is a post employment benefit plan for the benefit of employees of the Group, or any entity that is a related party of the Group.
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana kondisinya mungkin tidak sama jika transaksi tersebut dilakukan dengan pihak ketiga.
The transactions to related parties are made based on agreed terms, whereas such terms may not be the same as those with the transactions to third parties.
Saldo dan transaksi yang material antara Grup dengan pihak berelasi, Pemerintah Negara Republik Indonesia dan entitas lain yang berelasi dengan pemerintah diungkapkan pada catatan atas akun-akun terkait.
Significant transactions and balances of the Group with related parties, the Government of the Republic of Indonesia and other government related entities are disclosed in the relevant notes of the respective account.
Aset dan Liabilitas Keuangan
h.
Financial Assets and Liabilities
Aset keuangan Grup terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha - pihak ketiga, piutang lainlain, piutang pihak berelasi dan investasi dalam saham.
The Group financial assets consist of cash and cash equivalents, trade receivables third - parties, other receivables, due from a related party, and investment in shares of stock.
Liabilitas keuangan Grup terdiri dari utang usaha, utang kontraktor, utang lain-lain, biaya masih harus dibayar, utang bank dan wesel bayar.
The Group financial liabilities consist of trade payables, contractor payables, other payables, accrued expenses, bank loans, and medium term notes.
Klasifikasi
Classification
(1)
aset keuangannya berikut pada saat
Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual dari aset keuangan non-derivatif ditetapkan sebagai tersedia untuk atau tidak diklasifikasikan ke dalam satu kategori aset keuangan lainnya.
LAPORAN TAHUNAN
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
The Group classifies its financial assets in the following categories at initial recognition: (1) Available-for-Sale (AFS) Financial Assets
terdiri yang dijual salah
202 Annual Report
Transactions (continued)
ACCOUNTING
6. suatu pihak adalah entitas dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi secara signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (4) atau (5); atau
Grup mengklasifikasikan dalam kategori sebagai pengakuan awal:
302
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
AFS financial assets consist of nonderivative financial assets that are designated as available for sale or are not classified in one of other categories of financial assets.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) h.
2.
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
Financial Assets and Liabilities (continued)
Klasifikasi(lanjutan)
Classification(continued)
(2)
(2) Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang
ACCOUNTING
Pinjaman yang diberikan dan piutang yaitu aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Grup tidak berniat untuk menjual segera atau dalam waktu dekat.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market and that the Group does not intend to sell immediately or in the near term.
Grup mengklasifikasikan liabilitas keuangannya dalam kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal:
The Group classifies its financial liabilities in the following categories at initial recognition:
(1)
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang memiliki dua sub-klasifikasi, yaitu liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang diklasifikasi dalam kelompok diperdagangkan.
(1) Fair value through profit or loss, which has two sub-classifications, i.e. those designated as such upon initial recognition and those classified as held for trading.
(2)
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
(2) Financial liabilities measured at amortized cost.
Klasifikasi ini tergantung pada tujuan perolehan aset dan liabilitas keuangan.
The classification depends on the purpose for which the financial assets or liabilities were acquired.
Aset dan liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai lancar jika diharapkan akan diselesaikan dalam waktu 12 bulan, jika tidak, aset tersebut diklasifikasikan sebagai tidak lancar.
Financial assets and liabilities are classified as current if they are expected to be settled within 12 months other wise, they are classified as noncurrent.
Pengakuan dan pengukuran
Recognition and measurement
Grup pada awalnya mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, Grup menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontraktual instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang lazim diakui pada tanggal perdagangan dimana Grup memiliki komitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.
The Group recognizes a financial asset or a financial liability in the consolidated statement of financial position if, and only if, the Group becomes a party to the contractual provisions of the instrument. Regular way purchases and sales of financial assets are recognized on the trade date at which the Group commits to purchase or sell the asset.
203 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
303
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) h.
2.
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
h.
Recognition and measurement (continued)
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan atau liabilitas keuangan diukur pada nilai wajarnya (untuk item yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi setelah pengakuan awal) ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan.
A financial asset or financial liability is initially measured at fair value plus (for an item not subsequently measured at fair value through profit or loss) transaction costs that are directly attributable to its acquisition or issue.
Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak tercatat di bursa yang tidak mempunyai kuotasi harga pasar di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal diklasifikasikan sebagai AFS, diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai. Pendapatan dividen diakui pada saat dividen diumumkan.
Investments in unlisted equity instruments that are not quoted in an active market and whose fair value cannot be reliably measured are also classified as AFS, measured at cost less impairment. Dividend income is recognized when the devidends are declared.
Piutang pelanggan dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi (Catatan 2j).
Receivable from customers and other receivables that have fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as “loans and receivables”. Loans and receivables are measured at amortised cost using the effective interest method less impairment (Note 2j).
Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal pengakuan aset, sedangkan untuk liabilitas keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari jumlah utang yang diakui pada pengakuan awal liabilitas. Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif (SBE) dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset keuangan atau sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan liabilitas keuangan.
Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issue of financial liability and are incremental costs that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. In the case of financial assets, transaction costs are added to the amount recognized initially, while for financial liabilities, transaction costs are deducted from the amount of debt recognized initially. Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest rate (EIR) method and were recorded as part of interest income for transaction costs related to financial assets or interest expense for transaction costs related to financial liabilities.
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
Financial Assets and Liabilities (continued)
Pengakuan dan pengukuran (lanjutan)
204 304
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) h.
2.
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
h. Financial Assets and Liabilities (continued)
Penghentian pengakuan
Derecognition
Aset keuangan (atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika:
Financial asset (or, where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when:
i.
hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;
i.
the rights to receive cash flows from the asset have expired;
ii.
Grup tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau
ii.
the Group retains the right to receive cash flows from the asset, but have assumed an obligation to pay them in full without material delay to athird party under a “pass-through”arrangement; or
iii.
Grup telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risikodan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
iii.
the Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset and either (i) have transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (ii) have neither transferred or retained substantially all the risks and rewards of the asset, but have transferred control of the asset.
Ketika Grup telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Grup.
When the Group has transferred its rights to receive cash flows from a financial asset or have entered into a pass-through arrangement, and have neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the financial asset is recognized to the extent of the Group continuing involvement in the asset. Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Group could be required to repay.
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan atau telah kadaluarsa.
A financial liability is derecognized when the contractual obligation under the liability is discharged, cancelled or has expired.
205 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
305
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
h. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
h.
Financial Assets and Liabilities (continued) Offsetting
Aset dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan.
Financial assets and liabilities are offseted and the net amount reported in the consolidated statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable right to offset the recognized amounts and there is intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
Pengukuran biaya perolehan diamortisasi
Amortized cost measurement
Biaya perolehan diamortisasi dari aset dan liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai.
The amortized cost of a financial asset or liability is the amount at which the financial asset or liability is measured at initial recognition, minus principal repayment, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, minus allowance for impairment losses.
Pengukuran nilai wajar
Fair value measurement
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan posisi keuangan adalah berdasarkan harga kuotasi pasar atau harga kuotasi penjual/ dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga kuotasi, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini, dan perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi.
The fair value of financial instruments traded in active markets at the statement of financial position date is based on their quoted market price or dealer price quotations (bid price for long positions and ask price for short positions), without any deduction for transaction costs. When current bid and ask prices are not available, the price of the most recent transaction is used since it provides evidence of the current fair value as long as there has not been a significant change in economic circumstances since the time of the transaction. For all other financial instruments not listed in an active market, except investment in unquoted equity securities, the fair value is determined by using appropriate valuation techniques. Valuation techniques include net present value techniques, and comparison to similar instruments for which market observable prices exist.
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
ACCOUNTING
Saling hapus
206 306
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) h.
2.
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
ACCOUNTING
Financial Assets and Liabilities (continued)
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Grup menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai.
The Group assess, at each statement of financial position date, whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.
Suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai jika dan hanya jika, terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih kejadian yang timbul setelah pengukuran awal dari suatu aset (suatu kejadian yang merugikan) dan kejadian kerugian tersebut telah mempengaruhi estimasi arus kas masa depan dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi dengan andal. Bukti mengenai penurunan nilai meliputi indikasi bahwa peminjam atau kelompok peminjam mengalami kesulitan keuangan secara signifikan, gagal dalam melakukan pembayaran bunga atau pokok, kemungkinan akan mengalami kebangkrutan atau reorganisasi keuangan lainnya dan terdapat hasil observasi data yang mengindikasikan terdapat penurunan nilai pada estimasi arus kas masa depan, seperti perubahan kondisi ekonomi yang berhubungan dengan gagal bayar.
A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (an “incurred loss event”) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated. Evidence of impairment may include indications that the borrower or a group of borrowers is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization and where observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Grup pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
For loans and receivables carried at amortized cost, the Group first assess whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, and individually or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assess them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is or continues to be recognized are not included in a collective assessment for impairment.
207 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
307
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) h.
i.
2.
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
h.
Financial Assets and Liabilities (continued) Impairment of financial assets (continued)
Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi atas aset dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya diamortisasi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan SBE awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
If there is objective evidence that an impairment loss on loans and receivables that carried at amortized cost for individually assessed has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the financial asset’s original EIR (i.e., the effective interest rate computed at initial recognition). The carrying amount of the asset shall be reduced either directly or through the use of an allowance account. The amount of loss is charged to the consolidated statement of comprehensive income.
Dalam hal instrumen ekuitas dalam kelompok tersedia untuk dijual, penelaahan penurunan nilai ditandai dengan penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehannya yang signifikan dan berkelanjutan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai kumulatif yang dihitung dari selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kerugian penurunan nilai yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (harus diakui melalui ekuitas). Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya penurunan nilai diakui di ekuitas.
In case of equity investments classified as AFS, assessment of any impairment would include a significant or prolonged decline in the fair value of the investments below its cost. Where there is evidence of impairment, the cumulative loss measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognized in the consolidated statements of comprehensive income is removed from equity and recognized in the consolidated statements of comprehensive income. Impairment losses on equity investments are not reversed through the consolidated statements of comprehensive income. Increases in fair value after impairment are recognized directly in equity.
Kas dan Setara Kas
i.
208 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
ACCOUNTING
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
Pada laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas mencakup kas, simpanan yang sewaktu-waktu bisa dicairkan dan investasi likuid jangka pendek lainnya yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dan cerukan. Pada laporan posisi keuangan konsolidasian, cerukan disajikan bersama sebagai pinjaman dalam liabilitas jangka pendek.
308
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Cash and cash equivalents In the consolidated statement of cash flows, cash and cash equivalents include cash in hand, deposits held at call with banks, other short-term highly liquid investments with original maturities of three months or less, and bank overdrafts. In the consolidated statement of financial position, bank overdrafts are shown within borrowings in current liabilities.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) j.
2.
Piutang Usaha dan Piutang Non-usaha
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
ACCOUNTING
Trade and Non-trade Receivables
Piutang usaha merupakan jumlah yang terutang dari pelanggan atas penjualan barang dagangan atau jasa dalam kegiatan usaha normal. Jika piutang diperkirakan dapat ditagilh dalam waktu satu tahun atau kurang (atau dalam sikius operasi normal jika lebih panjang), piutang diklasifikasikan sebagai aset lancar. Jika tidak, piutang disajikan sebagai aset tidak lancar.
Trade receivables are amounts due from customers for merchandise sold or services performed in the ordinary course of business. If collection is expected in one year or less (or in the normal operating cycle of the business if longer), they are classified as current assets. If not, they are presented as non-current assets.
Piutang usaha dan piutang non-usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif, apabila dampak pendiskontoan signifikan, dikurangi provisi atas penurunan nilai.
Trade and non-trade receivables recognised initially at fair value subsequently measured at amortised using the effective interest method. if impact of discounting is significant, less provision for impairment.
Kolektibilitas piutang usaha dan piutang non-usaha ditinjau secara berkala. Piutang yang diketahui tidak tertagih. dihapuskan dengan secara langsung mengurangi nilai tercatatnya. Akun penyisihan digunakan ketika terdapat bukti yang objektif bahwa Grup tidak dapat menagih seluruh nilai terutang sesuai dengan persyaratan awal piutang. Kesulitan keuangan signifikan yang dialami debitur, kemungkinan debitur dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan dan gagal bayar atau menunggak pembayaran merupakan indikator yang dianggap dapat menunjukkan adanya penurunan nilai piutang. Jumlah penurunan nilai adalah sebesar selisih antara nilaitercatat aset dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan pada tingkat SBE awal. Arus kas terkait dengan piutang jangka pendek tidak didiskontokan apabila efek diskonto tidak material.
Collectability of trade and non-trade receivables is reviewed on an ongoing basis. Debts which are known to be uncollectible are written off by reducing the carrying amount directly. An allowance account is used when there is objective evidence that the Group will not be able to collect all amounts dueaccording to the original terms of the receivables. Significant financial difficulties of the debtor, probability that the debtor will enter bankruptcy or financial reorganisation, and default or delinquency in payments are considered indicators that the trade receivable is impaired. The amount of the impairment allowance is the difference between the asset's carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the original EIR. Cash flows relating to short term receivables are not discounted if the effect of discounting is immaterial.
Jumlah kerugian penurunan nilai diakui pada laba rugi dan disajikan dalam beban “beban penurunan nilai”. Ketika piutang usaha dan piutang non-usaha. yang rugi penurunan nilainya telah diakui, tidak dapat ditagilh pada periode selanjutnya, maka piutang tersebut dihapus bukukan dengan mengurangi akun penyisihan. Jumlah yang selanjutnya dapat ditagih kembali atas piutang yang sebelumnya telah dihapus bukukan, dikreditkan terhadap 'beban penurunan nilai" pada laporan laba rugi.
The amount of the impairment loss is recognised in profit or loss within "impairment charges". When a trade and non-trade receivable for which an impairment allowance had been recognised becomes uncollectible in a subsequent period, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against "impairment charges" in profit or loss.
are and cost the any
209 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
309
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) k.
2.
Persediaan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k. Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang dari setiap kelompok persediaan. l.
Hewan Ternak Sapi
Cow Husbandry
Persediaan sapi
Livestock cow
Hewan ternak sapi disajikan sebagai persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehanatau nilai realisasi bersih, ditambah biaya-biaya yang terjadi sampai dengan umur siap untuk dijual.
Livestock cow is presented as inventory which carried at cost or net realizable value, which ever is lower, plus expenses incurred up to optimum production age for sale.
Sapi pembibit
Cow breeding
Sapi pembibit dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan, cadangan kematian dan sapi afkir. Biaya-biaya yang terjadi selama pertumbuhan diakumulasikan dan disusutkan sejak dimulainya masa produksi. Penyusutan dihitung dengan menggunakan garis lurus berdasarkan taksiran umur produktif sapi telah menghasilkan sejak awal produksi dengan memperhitungkan nilai sisa sapi. Umur produktif sapi diestimasikan kurang lebih 8 tahun. Penentuan awal produksi didasarkan pada pertimbangan manajemen. Sapi Pembibit dapat dianggap mulai berproduksi setelah berumur kurang lebih 2 tahun. Cadangan kematian di estimasikan berdasarkan data kematian sebelumnya dan usia sapi.
Cow Breeding is stated at cost less accumulated depreciation, reserves and cows culled death. Costs incurred during growing period are accumulated and depreciated since the start of the production period. Depreciation is computed using the straight line method based on the estimated productive life of the cow from the start of production period by considering the residual value of the cow. Production period of the cows estimated approximately 8 years. The start of production period is based on management considerations. Cattle breeders normally start producing at oproximately 2 years. Mortality reserve is estimated based on historical data and the age of cow. m. Investment in Associates
Entitas asosiasi adalah entitas dimana Grup memiliki pengaruh signifikan namun tidak memiliki pengendalian, biasanya melalui kepemilikan hak suara antara 20% dan 50%.
Associates are all entities ower which the Group has significant influence but not control, generally accompanying a shareholding of between 20% and 50% of voting rights.
Investasi Grup pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas. Sesuai dengan metode ekuitas, biaya perolehan investasi ditambah atau dikurang dengan bagian Grup atas laba atau rugi neto, dan penerimaan dividen dari investee sejak tanggal perolehan. Nilai tersebut termasuk goodwill yang diidentifikasikan ketika akuisisi.
The Group’s investment in its associated company is accounted for using the equity method. An associated company is an entity in which the Group has significant influence. Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Group’s share in net earnings or losses of, and dividends received from the investee since the date of acquisition. Such amount includes goodwill identified on acquisition.
210 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower. Cost is determined using the weighted-average method from each group of inventories. l.
m. Investasi pada Entitas Asosiasi
310
ACCOUNTING
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
m. Investasi pada Entitas Asosiasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
m. Investment in Associates (continued)
Grup menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Grup dalam entitas asosiasi. Grup menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Grup menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan jumlah tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. n.
ACCOUNTING
The Group determines whether it is necessary to recognize an additional impairment loss on the Group’s investment in its associate. The Group determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associate is impaired. If this is the case, the Group calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the investment in associate and its carrying value, and recognizes the amount in the consolidated statements of comprehensive income.
Tanaman Perkebunan
n.
Plantations
Tanaman belum menghasilkan
Immature plantations
Tanaman belum menghasilkan dinyatakan sebesar biaya perolehan yang meliputi biaya persiapan lahan, pembibitan, penanaman, pemupukan dan pemeliharaan termasuk kapitalisasi biaya pinjaman yang digunakan untuk membiayai pengembangan tanaman belum menghasilkan. Pada saat tanaman sudah menghasilkan, akumulasi biaya perolehan tersebut akan direklasifikasi ke tanaman menghasilkan.
Immature plantations are stated at acquisition cost which includes costs incurred for land clearing, seedling, planting, fertilizing and maintenance, including capitalization of borrowing costs incurred on loans used to finance the development of immature plantations. When the plantations are mature, the accumulated costs are reclassified to mature plantations.
Tanaman menghasilkan
Mature plantations
Jangka waktu suatu tanaman dinyatakan mulai menghasilkan ditentukan oleh pertumbuhan vegetatif dan penilaian manajemen, dengan ketentuan sebagai berikut:
The actual time for a plantation to be deemed productive is dependent upon vegetative growth and is assessed by management, as follows:
1)
Tanaman kelapa sawit dinyatakan sebagai tanaman menghasilkan apabila telah berumur tiga tahun dan 60% dari jumlah seluruh pohon per blok telah menghasilkan tandan buah atau dua lingkaran tandan telah matang atau berat rata-rata buah per tandan telah mencapai tiga kilogram atau lebih;
1)
An oil palm plantation is declared to be mature when it reaches the age of three years, and 60% of the trees at each block produce clusters of fruit, or two of the clusters are ripe, or the average weight of the fruit of each cluster weight three kilograms or more;
2)
Tanaman karet dinyatakan sebagai tanaman menghasilkan apabila telah berumur lima tahun dan 60% dari jumlah seluruh pohon per blok sudah dapat dideres dan mempunyai ukuran lilit batang 45 cm yang diukur pada ketinggian satu meter dari pertautan okulasi.
2)
A rubber plantation is declared to be mature when it reaches the age of five years and 60% of the entire trees of each block can be tapped and the diameter of the trees is 45 centimeters which is measured at the height of one meter above grafting joint.
Tanaman menghasilkan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa menghasilkan masing-masing tanaman sebagai berikut:
Mature plantations are depreciated using the straight-line method based on the estimated useful life of each plantation are as follows: Tahun/Years
Kelapa sawit Karet
25 20
Palm oil Rubber
211 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
311
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) o.
‘
2.
Aset Tetap
o.
ACCOUNTING
Fixed Assets
Aset tetap, kecuali tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam nilai tercatat (“carrying value”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya.
Fixed assets, except land, are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Such cost includes the cost of replacing part of fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying value of fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in the consolidated statements of comprehensive income as incurred.
Biaya pinjaman yang secara langsung dapat diatribusikan dengan kegiatan pekerjaan konstruksi dikapitalisasi ke aset dalam penyelesaian.
Borrowing costs that are directly attributable to the activities of the construction progress is capitalized to the construction in progress.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut:
Depreciation is computed using the straightline method over the estimated useful lives of the assets as follows: Tahun/Years
Bangunan dan prasarana Mesin dan instalasi pabrik Jalan, jembatan dan saluran air Peralatan pengangkutan Alat pertanian dan peralatan kantor
.
5 - 20 5 - 20 6 - 15 5 - 20 5 - 10
Land is stated at cost and is not depreciated.
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direviu setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated residual values, useful lives and depreciation method are reviewed at each financial year end and the effect of any changes in estimates is accounted for prospectively.
Nilai tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included the consolidated statements of comprehensive income in the year the asset is derecognized.
Nilai tercatat aset tetap dikaji ulang untuk penurunan nilai apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat kemungkinan tidak dapat dipulihkan. Penurunan nilai aset, jika ada, diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The carrying amount of fixed assets are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. Impairment in asset value, if any, is recognized as loss in the consolidated statements of comprehensive income.
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
Buildings and improvements Machinery and plant installations Roads, bridges and water canals Transportation vehicles Farming and office equipment
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
212 312
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) o.
p.
q.
2.
Aset Tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
o. FixedAssets(continued)
Aset tetap yang tidak digunakan lagi dalam kegiatan usaha dan disimpan untuk dijual dihentikan penyusutannya dan disajikan pada nilai terendah antara nilai tercatat dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dan disajikan sebagai aset dimiliki untuk dijual dalam akun “Aset lain-lain” pada laporan posisi keuangan konsolidasian
Fixed assets not used in operations and held for sale are stated at the lower of cost or their recoverable amount and presented asset held forsale as a part of “Other assets” account in the consolidated statements of financial position.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan yang meliputi seluruh biaya (termasuk biaya pinjaman) untuk membuat aset dalam penyelesaian dapat berfungsi dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masingmasing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
Construction in progress is stated at cost that consist of all costs (including borrowing cost) attributable to bringing the constructed asset to working condition and getting it ready for its intended use. Construction in progress is transferred to the respective fixed assets account when completed and ready for use.
Aset Kerja Sama Operasi
p.
Joint Operation Assets
Aset berupa tanaman perkebunan dalam rangka kerja sama operasi, bangun, kelola dan alih (Built, Operate and Transfer - B.O.T) beserta aset tetap yang melekat pada areal perkebunan tersebut dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat yang sama dengan tanaman perkebunan dan aset tetap yang dimiliki langsung oleh Perusahaan (Catatan 2n dan 2o) dengan batas maksimum sesuai dengan jangka waktu perjanjian kerja sama operasi.
Assets in the form of plantations within the framework of joint operation - build, operate and transfer (B.O.T) and its fixed assets which are attached to the plantation area are stated at cost, less accumulated depreciation and impairment loss, if any. Depreciation is computed using the straight-line method over their estimated useful lives of the same plantations and fixed assets owned directly by the Group (Notes 2n and 2o) with a maximum limit until the term of the joint operation agreement.
Tanaman belum menghasilkan dalam rangka kerja sama operasi dinyatakan sebesar biaya perolehan yang meliputi biaya persiapan lahan, pembibitan, penanaman, pemupukan dan pemeliharaan, pada saat tanaman sudah menghasilkan, akumulasi biaya perolehan tersebut akan direklasifikasi ke tanaman menghasilkan kerja sama operasi.
Immature plantations in the framework of the joint operation are stated at cost which includes cost of land clearing, seeding, planting, fertilizing and maintenance, when plants are mature, the accumulated cost of these will be reclassified to the mature plantation of the joint operation.
Perkebunan Inti Rakyat dan Plasma
q.
Perkebunan Inti Rakyat (PIR) merupakan bentuk kebijakan pemerintah Indonesia yang berkaitan dengan kerjasama pengembangan perkebunan. Perusahaan memperoleh hak guna usaha kebun inti apabila bersedia membangun areal perkebunan rakyat di atas tanah milik Pemerintah. Sebagai pihak inti, Perusahaan berkewajiban untuk melatih dan mengawasi petani dan membeli hasil produksi perkebunan milik petani dengan harga yang telah ditetapkan Pemerintah. Perkebunan rakyat akan diserahkan kepada petani pada saat perkebunan mulai menghasilkan dengan harga konversi yang ditetapkan oleh Pemerintah.
Nucleus Estate Smallholders and Plasma The Nucleus Estate Smallholders (NES) is a government policy related to cooperation in plantation development. A company is provided with a nucleus plantation business right on the condition that it is willing to develop community plantation area on Stateowned lands. As a party of NES, the Company is responsible for training and supervising the farmers on the area and for buying the farmers’ plantation production at governmentdetermined prices. The plantation is to be handed over to the farmer concerned at the time the plantation produces. The conversion price of the farmer’s plantation is determined by the government.
213 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
313
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) q.
r.
s.
2.
Perkebunan Inti Rakyat dan Plasma(lanjutan)
q.
Smallholders
and
Expenses for managing the farmers’ plantations and for the training of farmers are funded by the government and when, in this case, temporary advances are given by the Company to the farmers which are recognized as NES Receivables. The farmers are required to sell their harvest to the nucleus company and at the same time cover advances previously received with funds received from such sale.
Perkebunan Plasma sama halnya dengan PIR, tetapi sumber pendanaan dari pinjaman bank dan atas tanah milik petani setempat (petani plasma).
Plasma estate is similar with NES, but it is funded from the bank loans and uses the land areas owned by the local farmers (plasma farmers).
Biaya Tangguhan
r.
Deferred Costs
Biaya tangguhan hak atas tanah
Deferred charges for landrights
Biaya yang terjadi sehubungan dengan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah ditangguhkan dan disajikan sebagai akun “Biaya tangguhan hak atas tanah” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Biaya tangguhan tersebut diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomik tanah, mana yang lebih pendek.
Costs related to the extention or renewal of landrights title are deferred and presented as "Deferred charges for landrights" account in the consolidated statemets of financial position. These deferred charges are amortized using the straight-line method over the legal term or economic life of the related landrights which ever shorter.
Biaya tangguhan lainnya
Other deferred costs
Biaya tangguhan lainnya terutama merupakan biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan pengurusan sertifikasi lingkungan dan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) ditangguhkan dan diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus.
Other deferred costs primarily represent costs incurred in connection with obtaining environmental certification and the Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) is deferred and amortized over their useful lives using the straight-line method.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
s.
214 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
Nucleus Estate Plasma(continued)
ACCOUNTING
Pengeluaran untuk pengelolaan perkebunan dan pelatihan petani didanai oleh Pemerintah, dan apabila sementara ditalangi Perusahaan, diakui sebagai Piutang PIR. Petani berkewajiban menjual hasil panenannya kepada Perusahaan inti sekaligus untuk mencicil piutang tersebut.
Pada tanggal pelaporan, Grup menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Grup mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
314
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Impairment of Non-Financial Asset At reporting dates, the Group review the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Groupestimate the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) s.
Penurunan (lanjutan)
Nilai
Aset
2.
Non-Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset nonkeuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi. t.
u.
Utang Usaha
Impairment (continued)
of
ACCOUNTING
Non-Financial
Asset
Estimated recoverable amount is the higher of fair value less cost to sell and value in use. If the recoverable amount of the non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against earnings. t.
Trade Payable
Utang usaha adalah kewajiban membayar atas barang atau jasa yang telah diterima dalam kegiatan usaha normal dari pemasok.
Trade payables are obligations to pay for goods or services that have been acquired in the ordinary course of business from suppliers.
Utang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif.
Trade payables are recognized initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method.
Pinjaman
u.
Borrowings
Pada saat pengakuan awal, pinjaman diakui sebesar nilai wajar, dikurangi dengan biaya-biaya transaksi yang terjadi. Selanjutnya, pinjaman diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi; selisih antara penerimaan (dikurangi biaya transaksi) dan nilai pelunasan dicatat pada laba rugi selama periode pinjaman dengan menggunakan metode bunga efektif.
Borrowing are recognized initially at fair value, net of transaction costs incurred. Borrowing are subsequently carried at amortized cost; any difference between the proceeds (net of transaction costs) and the redemption value is recognized in the profit or loss over the period of the borrowings using the effective interest method.
Biaya yang dibayar untuk memperoleh fasilitas pinjaman diakui sebagai biaya transaksi pinjaman sepanjang besar kemungkinan sebagian atau seluruh fasilitas akan ditarik. Dalam hal ini, biaya memperoleh pinjaman ditangguhkan sampai penarikan pinjaman terjadi. Sepanjang tidak terdapat bukti bahwa besar kemungkinan sebagian atau seluruh fasilitas akan ditarik, biaya memperoleh pinjaman dikapitalisasi sebagai pembayaran dimuka untuk jasa likuiditas dan diamortisasi selama periode fasilitas yang terkait.
Fees paid on the establishment of loanfacilities are recognised as transaction costs of the loan to the extent that it is probable that some or all of the facility will be drawn down. In this case, the fee is deferred until the draw-down occurs. To the extent that there is no evidence that it is probable that some or all of the facility will be drawn down. the fee is capitalised as a prepayment for liquidity services and amortised over the period of the facility to which it relates
215 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
315
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) v.
2.
Transaksi Sewa
v.
Lease Transactions Financial lease - as lessee
Penentuan apakah suatu kontrak merupakan atau mengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansi kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk menggunakan aset tersebut.
The determination of whether an arrangement is or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date of whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset or assets and the arrangement conveys a right to use the asset.
Evaluasi ulang atas perjanjian sewa dilakukan setelah tanggal awal sewa hanya jika salah satu kondisi berikut terpenuhi:
A reassesment is made after inception of the lease only if one of the following applies:
a)
Terdapat perubahan dalam persyaratan perjanjian kontraktual, kecuali jika perubahan tersebut hanya memperbaharui atau memperpanjang perjanjian yang ada;
a)
There is a change in contractual terms, other than a renewal or extension of the arrangement;
b)
Opsi pembaruan dilakukan atau perpanjangan disetujui oleh pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian, kecuali ketentuan pembaruan atau perpanjangan pada awalnya telah termasuk dalam masa sewa;
b)
A renewal option is exercised or extension granted, unless the term of the renewal or extension was initially included in the lease term;
c)
Terdapat perubahan dalam penentuan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada suatu aset tertentu; atau
c)
There is a change in the determination of whether the fulfillment is dependent on a specified asset; or
d)
Terdapat perubahan substansial atas aset yang disewa.
d)
There is a substantial asset.
change to the
Apabila evaluasi ulang telah dilakukan, maka akuntansi sewa harus diterapkan atau dihentikan penerapannya pada tanggal dimana terjadi perubahan kondisi pada skenario a, c, atau d dan pada tanggal pembaruan atau perpanjangan sewa pada skenario b.
Where a reassesment is made, lease accounting shall commence or cease from the date when the change in circumstances gave rise to the reassesment for scenarios a, c or d and the date of renewal or extension period for scenario b.
Sewa pembiayaan yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset kepada Grup, dikapitalisasi pada awal sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sehingga menghasilkan suatu suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
Leases which transfer to the Group substantially all the risk and benefits incidental to ownership of the leased item, are capitalized at the inception of the lease at the fair value of the leased property or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. Lease payments are apportioned between the finance charge and reduction of the lease liability so as to achieve s constant rate of interest in the remaining balance of the liability. Finance charges are charged directly against consolidated statements of comprehensive income.
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
ACCOUNTING
Sewa pembiayaan-sebagai lesse
216 316
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) v.
2.
Transaksi Sewa (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) v.
ACCOUNTING
Lease Transactions (continued)
Sewa pembiayaan-sebagai lesse (lanjutan)
Financial lease - as lessee (continued)
Aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaatnya. Apabila tidak terdapat keyakinan memadai bahwa Grup akan memperoleh hak kepemilikan atas aset tersebut pada akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan sepanjang estimasi umur manfaat atau masa sewa, mana yang lebih pendek.
Capitalized leased assets are depreciated over the estimared useful life of the assets except if there is no reasonable certainty that the Group will obtain ownership by the end of lease term, in which case the lease assets are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the assets and the lease term
Sewa operasi - sebagai lesse
Operationlease - as lessee
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Dengan demikian, pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
Leases are classified as operating leases if the lease does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership. Thus, the operating lease payments are recognized as an expense in the consolidated statements of the comprehensive income on a straight-line basis over the lease term.
w. Pengakuan Pendapatan dan Beban
w. Revenue and Expense Recognition
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Grup dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat, pajak ekspor dan pajak pertambahan nilai. Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui:
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliable measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebated, export tax and value added taxes. The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized:
Penjualan barang
Sale of goods
Pendapatan dari penjualan barang jadi diakui pada saat risiko dan manfaat barang secara signifikan telah berpindah kepada pelanggan.
Revenue from the sales of finished goods is recognized when the significant risks and rewards of ownership of the goods have been transferred to the customers.
Pengakuan Pendapatan dari Kavling Tanah Tanpa Bangunan
Recognition of Revenue from Land Plot Without Buildings
Pendapatan penjualan kavling tanah tanpa bangunan, diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) pada saat pengikatan jual beli apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi:
Sales revenue of land plot without buildings, are recognized using full accrual method upon binding sale and purchase when all the following criteria are met:
•
• •
jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; harga jual akan tertagih; tagihan penjual tidak subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli dimasa depan;
•
total payment of the buyer equals or exceeds 20% of the agreed sales price and no refund could be made by the buyer;
• •
the selling price is collectible; the seller bill is not subordinated to other loans which will be obtained by buyer in the future;
217 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
317
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
w. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) w. Revenue and (continued)
Pengakuan Pendapatan dari Kavling Tanah Tanpa Bangunan (lanjutan) •
•
x.
•
•
the land development process is completed so that the seller is not obligated anymore to complete the land plot which is sold, such as the obligation to finalize the land plot sold or obligation to build the basic facilities promised or anything that could be the seller’s obligation, in accordance with sale and purchase agreement or provisions of regulation; Only land plot are sold, without the obligation of the seller in the establishment of building on the land plot sold.
Pendapatan/beban bunga
Interest income/expense
Untuk semua instrument keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau biaya bunga dicatat dengan menggunakan metode SBE, yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas dimasa datang selama perkiraan umur dan instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat, untuk nilai tercatat dari aset atau liabilitas keuangan.
For all financial instruments measured at amortized cost, interest income or expense is recording using EIR method, which is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments or receipts throught the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate to the net carrying value of the financial assets or liabilities.
Beban diakui pada saat terjadinya (dasar akrual).
Expenses are (accrual basis).
Provisi
x.
recognized
when
incurred
Provisions
Provisi diakui ketika Grup memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Grup diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that the Group will be required to settle the obligation, and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas.
The amount recognized as a provision is the best estimate of the consideration required to settle the present obligation at the end of the reporting period, taking into account the risks and uncertainties surrounding the obligation. Where a provision is measured using the cash flows estimated to settle the present obligation, its carrying amount is the present value of those cash flows.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan.
Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
Recognition
Recognition of Revenue from Land Plot Without Buildings (continued)
proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi untuk menyelesaikan kavling tanah yang dijual, seperti kewajiban untuk mematangkan kavling tanah atau kewajiban untuk membangun fasilitas-fasilitas pokok yang dijanjikan oleh atau yang menjadi kewajiban penjual, sesuai dengan pengikatan jual beli atau ketentuan peraturan perundangundangan; hanya kavling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan diatas kavling tanah tersebut.
218 318
Expense
ACCOUNTING
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) y.
z.
2.
Biaya Pinjaman
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) y.
ACCOUNTING
Borrowing Costs
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi atau pembuatan aset kualifikasian, merupakan aset yang membutuhkan waktu yang cukup lama agar siap untuk digunakan atau dijual, dikapitalisasi pada biaya perolehan aset tersebut, sampai dengan saat selesainya aset secara substansial siap untuk digunakan atau dijual.
Borrowing costs directly attributable to the acquisition, construction or production of qualifying assets, which are assets that necessarily take a substantial period of time to get ready for their intended use or sale, are capitalized to the cost of those assets, until such time as the assets are substantially ready for their intended use or sale.
Penghasilan investasi diperoleh atas investasi sementara dari pinjaman yang secara spesifik belum digunakan untuk pengeluaran aset kualifikasian dikurangi dari biaya pinjaman yang dikapitalisasi.
Investment income earned on the temporary investment of specific borrowings pending their expenditure on qualifying assets is deducted from the borrowing costs eligible for capitalization.
Pajak Penghasilan
z.
Income Tax
Beban pajak penghasilan terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Beban pajak penghasilan diakui dalam laba rugi, kecuali untuk item yang langsung diakui di komponen ekuitas lainnya, dimana beban pajak yang terkait dengan item tersebut diakui di pendapatan komprehensif lain.
Income tax expense comprises of current and deferred tax. Income tax expense is recognized in profit or loss except to the extent it relates to items recognized directly in other equity components, in which case it is recognized in other comprehensive income.
Beban pajak kini adalah utang pajak yang ditentukan berdasarkan laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku atau yang secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan.
Current tax is the expected tax payable on the taxable income for the year, using tax rates enacted or substantively enacted at the reporting date.
Grup menerapkan metode aset dan liabilitas dalam menghitung pajak tangguhannya. Dengan metode ini, aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui pada setiap tanggal pelaporan sebesar perbedaan temporer aset dan liabilitas untuk tujuan akuntansi dan tujuan pajak. Metode ini juga mengharuskan pengakuan manfaat pajak di masa akan datang, jika kemungkinan realisasi manfaat tersebut dimasa mendatang cukup besar. Tarif pajak yang berlaku atau yang secara substansial telah berlaku digunakan dalam menentukan pajak penghasilan tangguhan.
The Group adopts the asset and liability method in determining its deferred tax. Under this method, deferred tax assets and liabilities are recognized at each reporting date for temporary differences between the financial and tax bases of assets and liabilities. This method also requires the recognition of future tax benefits, to the extent that realization of such benefits is probable. Currently enacted or substantially enacted tax rates are used in the determination of deferred income tax.
Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal pada masa datang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut.
Deferred tax assets are recognised to the extent that it is probable that future taxable profit will be available to compensate the temporary differences which result in such deferred tax assets.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau jika Grup mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Group, when the results of the appeal are determined.
219 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
319
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
aa. Imbalan Kerja Imbalan pasca kerja
Post-employment benefits
Program pensiun
Pension plan
Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun. Dana pensiun tersebut dikelola oleh Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN).
Defined benefit pension plan program is apension plan that defines an amount of pension benefit that an employee will receive on retirement. The pension fund is managed by Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN).
Program pensiun iuran pasti adalah program pensiun dimana Perusahaan akan membayar iuran tetap kepada Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Defined contribution pension plan is a pension plan under which the Company pays fixed contributions to the Financial Institution Pension Fund of PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Perhitungan program pensiun imbalan pasti menggunakan metode Projected Unit Credit. Grup telah memilih metode koridor 10% untuk pengakuan keuntungan dan kerugian aktuarial dalam pencadangan imbalan kerja sesuai undang-undang tenaga kerja. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti dan 10% dari nilai wajar aset program diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
The cost of providing defined benefit pension plan is determined using the Projected Unit Credit Method. The Group has chosen the 10% corridor method for the recognition of actuarial gains and losses on provision for employee benefits in accordance with labor law. The accumulated unrecognized actuarial gains or losses that exceed 10% of the present value of the Company’s and its subsidiaries’ defined benefit liabilities and 10% of the fair value of plan assets are recognized on straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
Jumlah liabilitas program pensiun imbalan pasti yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian dikurangi nilai wajar aset program, serta disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
The benefit liabilities recognized in the consolidated statement of financial position represents the present value of the defined benefit liabilities, as adjusted for unrecognized actuarial gains or losses and unrecognized past service cost.
Program jaminan pensiunan
Medical care program for retirees
pemeliharaan
kesehatan
220 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
ACCOUNTING
aa. Employee Benefits
Perusahaan memberikan imbalan jaminan pemeliharaan kesehatan pensiunan untuk para karyawan yang telah pensiun dan pasangannya. Hak atas imbalan ini pada umumnya diberikan apabila karyawan bekerja hingga mencapai usia pensiun dan memenuhi masa kerja tertentu. Prakiraan biaya imbalan ini diakru sepanjang masa kerja karyawan, dengan menggunakan metodologi akuntansi yang sama dengan metodologi yang digunakan dalam perhitungan program pensiun imbalan pasti.
320
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
The Company provides medical care program for its retirees and their spouses. The rights over this benefit generally are given to employees who have worked until the retirement age and have reached certain working period. The estimation of the benefit cost is determined over the employees’ working period, using an accounting methodology similar with the one used in the calculation of the defined benefit pension plan.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
aa. Imbalan Kerja (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
aa. Employee Benefits (continued)
Imbalan pasca kerja (lanjutan)
Post-employment benefits (continued)
Santunan hari tua
Old-age benefits
Perusahaan memberikan imbalan santunan hari tua untuk para karyawan yang telah mencapai usia pensiun. Hak atas imbalan ini pada umumya diberikan apabila karyawan bekerja hingga mencapai usia pensiun dan memenuhi masa kerja tertentu. Prakiraan biaya imbalan ini diakru sepanjang masa kerja karyawan, dengan menggunakan metodologi akuntansi yang sama dengan metodologi yang digunakan dalam perhitungan program pensiun imbalan pasti.
The Company provides old age retirement benefits for employees who have reached the retirement age. The rights over these benefits is usually based on employees that have reached retirement age and those who have reached certain working period. The expected costs of these benefits are accrued over the employees’ working period, using an accounting methodology similar to the methodology used in the calculation of defined benefit pension plans.
Imbalan kerja jangka panjang lainnya
Other long-term service benefits
Perusahaan memberikan program imbalan kerja jangka panjang lainnya dalam bentuk penghargaan masa kerja yang meliputi program cuti besar, bantuan kematian dan penghargaan masa pengabdian untuk karyawan yang telah mencapai masa kerja tertentu. Prakiraan biaya imbalan ini diakru sepanjang masa kerja karyawan, dengan menggunakan metode akuntansi yang sama dengan metode yang digunakan dalam perhitungan program pensiun imbalan pasti.
The Company provides other long-term service benefits in the form of working period appreciation, which covers long leave program, donation to dead employee, and service period appreciation for employees who have reached certain working period. The estimation of the benefit cost is determined over the employees’ working period, using an accounting methodology similar to the one used in the calculation of the defined benefit pension plan.
ab. Laba Bersih Per Saham
ab. Earnings Per Share
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun yang bersangkutan.
Basic earnings per share is computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding during the year.
Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggaltanggal 31 Desember 2013 dan 2012, dan oleh karenanya, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The Company has no outstanding dilutive potential ordinary shares as of December 31, 2013 and 2012, and accordingly, no diluted earnings per share is calculated and presented in the consolidated statements of comprehensive income.
ac. Dividen
ac. Dividend
Pembagian dividen diakui sebagai liabilitas ketika dividen tersebut disetujui Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan.
Dividend is recognized as liability at time of approval by the Annual General Meeting of Stockholder.
221 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
321
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
ad. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
ACCOUNTING
ad. Events After the Reporting Date
Peristiwa setelah periode pelaporan yang memberikan informasi tambahan tentang posisi Grup pada tanggal pelaporan (peristiwa penyesuai) disajikan dalam laporan keuangan. Peristiwa setelah periode pelaporan yang bukan merupakan peristiwa penyesuaian, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian apabila material. ae. Segmen Pelaporan
Post year-end events that provide additional information about the Group position at the reporting date (adjusting events) are reflected in the financial statements. Post year-end events that are not adjusting events are disclosed in the notes to consolidated financial statements if its material. ae. Reporting Segment
Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada pengambil keputusan operasi utama. Pengambilan keputusan operasi utama, yang bertanggung jawab mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi, telah diidentifikasi sebagai komite pengarah yang mengambil keputusan strategis.
Operating segments are reported in a manner consistent with the internal reporting provided to the chief operating decision maker. The chief operating decision maker, who is responsible for allocating resources and assessing performance of the operating segments, has been identified as the steering committee that makes strategic decisions.
af. Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Revisi
af. Adoption of Revised Statements of Financial Accounting Standards (PSAK)
Pada tanggal 19 Oktober 2012, DSAK-IAI mengeluarkan penyesuaian atas PSAK 60 (Revisi 2010) yang efektif pada tanggal 1 Januari 2013. Penyesuaian tersebut terutama terkait dengan pengungkapan atas aset keuangan, termasuk pencabutan atas ketentuan penyajian untuk:
On October 19, 2012, DSAK-IAI revised PSAK 60 (Revised 2010) which will be effective January 1, 2013. The revised mainly relate to the disclosures of financial assets; including the withdrawal of the requirement to disclose:
• •
nilai wajar atas agunan yang digunakan sebagai jaminan; dan nilai tercatat atas aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai yang telah dinegosiasi ulang.
fair value of collateral held as security; and
•
carrying amount of financial assets that are neither past due nor impaired whose terms have been renegotiated.
Business Combination of Entities Under Common Control
Efektif tanggal 1 Januari 2013, Grup menerapkan PSAK 38 "Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali ". PSAK ini terutama menetapkan kombinasi bisnis yang melibatkan entitas sepengendali.
Effective January 1, 2013, the Group adopted PSAK 38 “Common Control Business Combination”. This PSAK principally establishes business combination involving entities under common control.
Karena penerapan PSAK 38, saldo selisih nilai restrukturisasi entitas sepengendali disajikan sebagai tambahan modal disetor pada tanggal 1 Januari 2013 dan tidak akan diakui sebagai pendapatan atau rugi atau direklasifikasi ke saldo laba.
Due to adoption of PSAK. 38 balance of difference in value of restructuring entities under common control is presented additional paid in capital on January 1, 2013 and will not be recognized as income or loss or reclassified to retained earning.
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
•
Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali
222 322
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN a.
b.
3.
Pertimbangan
USE OF JUDGMENTS AND ASSUMPTIONS a.
Judgements
Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Grup meliputi:
Critical accounting judgments made in applying the Group accounting policies include:
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
Classification liabilities
Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK 55 (Revisi 2006) dipenuhi. Dengan demikian, aset dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2h dan 37.
The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK 55 (Revised 2006). Accordingly, the financial assets and liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Notes 2h and 37.
Provisi dan kontinjensi
Provisions and contingencies
Pertimbangan dilakukan oleh manajemen untuk membedakan antara provisi dan kontinjensi. Kebijakan atas pengakuan dan pengungkapan provisi dan pengungkapan kontinjensi diungkapkan pada Catatan 2x dan 40.
Judgment is exercised by management to distinguish between provisions and contingencies. Policies on recognition and disclosure of provision and disclosure of contingencies are disclosed in Notes 2x and 40.
Pajak penghasilan
Income taxes
Pertimbangan signifikan diperlukan dalam menentukan provisi pajak penghasilan. Terdapat banyak transaksi dan perhitungan yang hasil pajak akhirnya tidak pasti. Grup mengakui liabilitas untuk area audit pajak yang diantisipasi berdasarkan estimasi apakah tambahan pajak akan terutang. Jika hasil pajak final berbeda dengan jumlah yang sudah dicatat, selisihnya akan mempengaruhi aset dan liabilitas pajak kini dan tangguhan pada periode ditentukannya hasil pajak tersebut.
Significant judgement is required in determining the provision for income taxes. There are many transactions and calculations for which the ultimate tax determination is uncertain. The Group recognizes liabilities for anticipated tax audit issues based on estimates of whether additional taxes will be due. Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recorded, such differences will have an impact on the current and deferred income tax assets and liabilities in the period in which such determination is made.
Estimasi dan Asumsi
b.
of
financial
assets
and
Estimation and Assumptions
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam tahun pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini:
The key assumptions concerning future and other key sources of estimation at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below:
Rugi penurunan nilai diberikan dan piutang
Impairment loss on loans and receivables
pinjaman
yang
Grup menilai penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi. Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang direviu secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya. Nilai tercatat pinjaman yang diberikan dan piutang telah diungkapkan dalam Catatan 37.
The Group assess their loans and receivables for impairment at each reporting date. In determining whether an impairment loss should be recorded in profit or loss, management makes judgment as to whether there is an objective evidence that loss event has occurred. Management also makes judgment as to the methodology and assumptions for estimating the amount and timing of future cash flows which are reviewed regularly to reduce any difference between loss estimate and actual loss. The carrying amount of loans and receivables are disclosed in Note 37.
223 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
323
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN (lanjutan) b. Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
USE JUDGMENTS (continued)
AND
ASSUMPTIONS
b. Estimation and Assumptions (continued)
Penyisihan penurunan nilai persediaan
Allowance for decline in value of inventory
Grup membuat penyisihan penurunan nilai persediaan berdasarkan estimasi persediaan yang digunakan pada masa mendatang. Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi penyisihan penurunan nilai persediaan telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap penyisihan penurunan nilai persediaan, yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil usaha Grup. Nilai tercatat persediaan diungkapkan dalam Catatan 7.
The Group provides allowance for decline in value of inventories based on estimated future usage of such inventories. While it is believed that the assumptions used in the estimation of the allowance for decline in value of inventories are appropriate and reasonable, significant changes in these assumptions may materially affect the assessment of the allowance for decline in value of inventories, which ultimately will impact the result of the Group’s operations. The carrying amount of inventories is disclosed in Note 7.
Taksiran masa manfaat ekonomis tanaman, aset tetap dan hewan ternak
Estimated useful lives of plantations, fixed assets and husbandry
Masa manfaat setiap tanaman, aset tetap dan hewan ternak Grup ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direviu secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor tersebut di atas.
The useful life of each item of the Group’s plantations, fixed assets and husbandry are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.
Perubahan masa manfaat tanaman, aset tetap dan hewan ternak dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat tanaman dan aset tetap.
A change in the estimated useful life of any item of plantations, fixed assets and husbandry would affect the recorded depreciation expense and decrease in the carrying values of plantations and fixed assets
Nilai tercatat tanaman dan aset tetap diungkapkan dalam Catatan 10 dan 11.
The carrying value of plantations and fixed assets is a disclosed in Notes 10 and 11.
Imbalan kerja
Employees benefits
Penentuan liabilitas dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian.
The determination of the Group’s obligations and cost for pension and employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate.
224 324
3.
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN (lanjutan) b. Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
3.
USE JUDGMENTS (continued)
AND
ASSUMPTIONS
b. Estimation and Assumptions (continued)
Imbalan kerja (lanjutan)
Employees benefits (continued)
Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Grup langsung diakui dalam laba rugi pada saat terjadinya. Sementara Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Nilai tercatat atas liabilitas diestimasi atas imbalan kerja Grup sebesar Rp 447.962 juta (2012: Rp 447.051 juta). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 23.
Actual results that differ from the Group’s assumptions are recognized immediately in the profit or loss as and when they occurred. While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual experiences or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its estimated liabilities for pension and employees’ benefits and net employee benefits expense. The carrying amount of the Group’s estimated liabilities for employee benefits amounted to Rp 447,962 million (2012: Rp 447,051 million). Further details are disclosed in Note 23.
Goodwill
Goodwill
Dalam menentukan apakah suatu goodwill turun nilainya memerlukan estimasi nilai pakai unit penghasil kas dimana goodwill dialokasikan. Perhitungan nilai pakai mengharuskan manajemen untuk mengestimasi aliran kas masa depan yang diharapkan yang timbul dari unit penghasil kas yang menggunakan tingkat pertumbuhan yang sesuai dan tingkat diskonto yang sesuai untuk perhitungan nilai kini.
In determining whether goodwill is impaired requires an estimation of the value in use of the cash-generating units to which goodwill has been allocated. The value in use calculation requires the management to estimate the future cash flows expected to arise from the cashgenerating unit using an appropriate growth rate and a suitable discount rate in order to calculate present value.
Berdasarkan estimasi terbaik yang dibuat oleh manajemen atas aliran kas masa depan yang diharapkan melalui akuisisi JIC, pada tahun 2012, manajemen menentukan dan mencatat penurunan nilai goodwill sebesar Rp 7.150 juta.
Based on best estimates made by management regarding expected future cash flows arise from the acquisition of JIC, in 2012, management has determined and recorded an impairment on goodwill at the amount of Rp 7,150 million.
Pajak penghasilan
Income tax
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due.
Aset pajak tangguhan yang dapat direalisasi
Recoverability of deferred tax assets
Nilai tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan diturunkan apabila terdapat kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang kemungkinan tidak memadai untuk mengkompensasi seluruh bagian dari aset pajak tangguhan. Namun, jika tidak terdapat keyakinan bahwa Perusahaan dan entitas anak akan menghasilkan laba fiskal yang memadai untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan, aset tersebut tidak diakui di laporan posisi keuangan.
The carrying amount of deferred tax assets is reviewed at each reporting date and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient future taxable profit will be available to allow all of part of the deferred income tax assets to be utilized. However, if there is no assurance that the Company and its subsidiaries will generate sufficient future taxable profit to allow all or part of deferred tax assets to be utilized, the assets are not recognized in the statement of financial position.
Catatan 32 menyajikan nilai tercatat aset pajak tangguhan Perusahaan dan entitas anak.
Note 32 disclosed the carrying amount of deferred tax assets of the Company and its subsidiaries.
225 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
325
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS
Kas Bank Rupiah Entitas berelasi dengan Pemerintah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Agroniaga Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Bank lainnya Pihak ketiga PT Bank Permata Tbk The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd PT Bank CIMB Niaga Tbk Dolar AS Entitas berelasi dengan Pemerintah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Pihak ketiga PT Bank Permata Tbk Sub-jumlah Setara kas - deposito berjangka Rupiah Entitas berelasi dengan Pemerintah PT Bank Agroniaga Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Jabar Banten Tbk Pihak ketiga PT Bank Mega Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Permata Tbk Dolar AS Pihak ketiga PT Bank Permata Tbk Sub-jumlah
4. 2013
2012
853.654.480
755.134.629
665.605.473.396 106.854.968.831 36.009.548.212 11.100.605
651.678.991.974 60.192.317.625 261.780.635.852 11.115.942
8.440.711.185 3.385.226.334 865.244.912
23.543.874.183 99.999.975.000 2.210.067.050
24.252.330.557
58.105.759.072
7.215.522
42.855.498.071
845.431.819.554
1.200.378.234.769
150.000.000.000 150.000.000.000 100.000.000.000 100.000.000.000 15.000.000.000
255.500.000.000 50.000.000.000 20.000.000.000
100.000.000.000 15.000.000.000 -
100.000.000.000 20.000.000.000 50.000.000.000
-
96.700.000.000
630.000.000.000
592.200.000.000
Jumlah
1.476.285.474.034
1.793.333.369.398
Tingkat bunga deposito berjangka per tahun Rupiah Dolar Amerika Serikat
9,00% - 11,50% -
6,00% - 9,25% 3,25%
Cash on hand Cash in Banks Rupiah Government related entities PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Agroniaga Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Other banks Third parties PT Bank Permata Tbk The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd PT Bank CIMB Niaga Tbk US Dollar Government related entity PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Third party PT Bank Permata Tbk Subtotal Cash equivalents - time deposits Rupiah Government related entities PT Bank Agroniaga Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Jabar Banten Tbk Third parties PT Bank Mega Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Permata Tbk US Dollar Third party PT Bank Permata Tbk Subtotal Total Interest rates on time deposits per annum Rupiah U.S. Dollar
Saldo kas dan setara kas dalam mata uang asing sebesar AS$ 1.990.282 (2012: AS$ 20.440.667).
The balance of cash and cash equivalents in foreign currency was US$ 1,990,282 (2012: US$ 20,440,667).
Pada tanggal 31 Desember 2013, kas diasuransikan terhadap risiko pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 557.540 juta. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas kas yang dipertanggungkan.
As of December 31, 2013, cash was insured against risk of loss due to theft and other risks for Rp 557,540 million. Management believes that the coverage amount is sufficient to cover the possible losses on the insured cash.
Dalam kegiatan usaha normal, Grup melakukan transaksi penempatan dana dengan entitas bank yang berelasi dengan Pemerintah.
In the normal course of business, the Group place deposit in banks with Government related entities.
226 326
CASH AND CASH EQUIVALENTS
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA- PIHAK KETIGA
5. 2013
TRADE RECEIVABLES - THIRD PARTIES 2012
a. Berdasarkan pelanggan Dalam negeri PT Brent Securities CV Ariesha PT Reka Sukses Adipratama Lain-lain Luar negeri Megachem Pte, Ltd, Singapura
a. By customers 9.089.436.517 7.838.875.817 1.080.699.440
14.370.368.443 7.943.547.627 4.026.629.206 1.759.733.186
859.324.500
-
Sub-jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
18.868.336.274 (5.414.473.162)
28.100.278.462 (2.964.932.597)
Bersih Bagian jatuh tempo satu tahun
13.453.863.112 (5.819.150.326)
25.135.345.865 (25.135.345.865)
Bagian jangka panjang
7.634.712.786
-
Local PT Brent Securities CV Ariesha PT Reka Sukses Adipratama Others Foreign Megachem Pte, Ltd, Singapura Subtotal Allowance for impairment loss Net Current Maturity Long-term portion
b. Berdasarkan umur
b. By age
Sampai dengan 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan Diatas 1 tahun
1.608.539.250 8.843.762 26.901.600 23.786.000 17.200.265.662
3.001.290.283 2.452.955.761 85.231.828 246.884.520 22.313.916.070
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
18.868.336.274 (5.414.473.162)
28.100.278.462 (2.964.932.597)
Bersih
13.453.863.112
25.135.345.865
Up to 1 month 1 - 3 months 3 - 6 months 6 - 12 months More than 1 year Total Allowance for impairment loss Net
c. Berdasarkan mata uang
c. By currency
Rupiah Dolar AS
18.009.011.774 859.324.500
28.100.278.462 -
Sub-jumlah Cadangan penurunan nilai
18.868.336.274 (5.414.473.162)
28.100.278.462 (2.964.932.597)
Bersih
13.453.863.112
25.135.345.865
Rupiah US Dollar Subtotal Allowance for impairment Net
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang pihak ketiga.
Management believes that the allowance for impairment loss is adequate to cover any possible losses on uncollectible receivables from third parties.
Piutang usaha dari CV Ariesha dijamin dengan tanah dan bangunan yang terletak di Desa Bangun Sari, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang dengan sertifikat SK Camat No. 593.83/899/2007 tanggal 28 Juni 2007 dan sertifikat tanah SK Camat No. 593.83/522/2010 tanggal 26 Maret 2010 dengan nilai jaminan berdasarkan estimasi manajemen sebesar Rp 1.000 juta.
Accounts receivable from CV Ariesha is secured by land and buildings located in Bangun Sari Village, Tanjung Morawa Sub-district, Deli Serdang Regency with certificate SK Sub-district No. 593.83/899/2007 dated June 28, 2007 and a land certificate SK Sub-district No. 593.83/522/2010 dated March 26, 2010 with value based on management estimation of Rp 1,000 million.
227 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
327
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG LAIN-LAIN
6. 2013
OTHER RECEIVABLES 2012
Pihak berelasi PT Perkebunan Mitra Ogan Koperasi Karyawan Nusa Tiga
Related parties 10.269.655.822
10.189.119.574
PT Perkebunan Mitra Ogan
3.880.335.583
4.130.463.689
Koperasi Karyawan Nusa Tiga
3.335.104.820
3.427.572.803
PT Tiga Mutiara Nusantara (Catatan 8)
PT Tiga Mutiara Nusantara
Entitas berelasi dengan Pemerintah BUMN perkebunan PT Asuransi Jasa Tania
(Note 8) Government related entities BUMN plantations
5.568.829.633
-
PT Asuransi Jasa Tania
-
2.513.345.883
PT Kharisma Pemasaran Bersama
1.060.096.943
638.533.566
Others (below Rp 1 billion each)
24.114.022.801
20.899.035.515
Subtotal
Pihak ketiga Pinjaman pegawai Lain-lain (masing-masing
4.974.854.342
6.419.710.870
dibawah Rp 5 miliar)
10.702.901.505
10.482.196.548
Others (each below Rp 5 billion)
15.677.755.847
16.901.907.418
Subtotal
(4.756.853.769)
(4.756.853.769)
Bersih
10.920.902.078
12.145.053.649
Net
Jumlah
35.034.924.879
33.044.089.164
Total
PT Kharisma Pemasaran Bersama Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) Sub-jumlah
Sub-jumlah
Third parties Loan to employees
Cadangan kerugian penurunan nilai
Piutang kepada PT Asuransi Jasa Tania merupakan piutang atas klaim asuransi.
Receivables from PT Asuransi Jasa Tania represent receivable from insurance claims.
Piutang kepada PT Perkebunan Mitra Ogan terutama merupakan piutang atas dividen tahun buku 2011, sedangkan piutang pihak berelasi lainnya terutama timbul dari biaya pihak berelasi yang dibayarkan terlebih dahulu oleh Grup.
Receivables from PT Perkebunan Mitra Ogan mainly arise from dividend for the year 2011, while others receivables to related parties arise from the expense of related entities paid by the Group.
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang pihak ketiga.
Management believes that the allowance for impairment loss is adequate to cover any possible losses on uncollectible receivables from third parties.
228 328
Allowance for impairment loss
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PERSEDIAAN
7.
2013 Barang jadi Minyak sawit Karet Inti sawit dan turunannya
2012 Finished goods Palm oil Rubber Palm kernel and its derivatives
58.524.684.477 96.125.324.846 40.606.996.337
67.657.403.094 68.401.427.986 17.617.856.989
195.257.005.660
153.676.688.069
Sapi ternak
1.824.515.505
13.802.320.040
Livestock (Cow)
Bahan dasar karet Bahan pembantu Bahan kimia Pupuk Obat-obatan rumah sakit Suku cadang Bahan bakar Lain-lain
9.084.798.823
9.659.425.227
28.532.539.710 17.398.765.329 11.867.743.524 4.267.418.599 4.065.918.210 7.616.841.084
28.301.954.577 102.746.668.422 9.197.616.955 6.946.656.548 3.827.776.932 7.414.586.955
Base substance for rubber Indirect materials Chemicals Fertilizer Drugs Spare parts Fuel Others
73.749.226.456
158.435.260.389
Subtotal
Jumlah Penyisihan penurunan nilai
279.915.546.444 (5.697.845.718)
335.573.693.725 -
Allowance for decline in value
Jumlah
274.217.700.726
335.573.693.725
Sub-jumlah
Sub-jumlah
8.
INVENTORIES
Total
Total
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas timbulnya persediaan usang.
Management believes that the allowance for decline in value is adequate to cover possible losses on inventory obsolescence.
Pada tanggal 31 Desember 2013, seluruh persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 113.553 juta. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan.
As of December 31, 2013, all of the inventories were insured against fire, theft and other possible risks with a coverage value of Rp 113,553 million. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover all the possible losses on insured inventories.
PIUTANG PIHAK BERELASI
8.
2013 PT Tiga Mutiara Nusantara Bagian jatuh tempo satu tahun (Catatan 6) Bagian jangka panjang
DUE FROM A RELATED PARTY
2012
5.932.667.147
8.713.811.132
(3.335.104.820)
(3.427.572.803)
2.597.562.327
5.286.238.329
PT Tiga Mutiara Nusantara Current maturity (Note 6) Long-term portion
Akun ini berasal dari akumulasi piutang atas penjualan kayu karet sampai dengan tahun 2010.
This account comes from the accumulation of accounts receivable on sale of rubber wood until 2010.
Berdasarkan perjanjian tanggal 17 Maret 2011, piutang ini dikenakan bunga sebesar 8% per tahun dengan jangka waktu 5 tahun sampai dengan tahun 2015.
Based on agreement dated March 17, 2011, this account bears interest at 8% per annum for a period of 5 years until 2015.
229 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
329
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
INVESTASI DALAM SAHAM
9.
INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK
2013
Metode Ekuitas PT Perkebunan Mitra Ogan PT Sarana Agro Nusantara PT Tiga Mutiara Nusantara PT Bio Industri Nusantara
Persentase kepemilikan/
Saldo awal/
Penambahan (pengurangan)/
Bagian laba (rugi) bersih/
Percentage
Beginning
Addition
Share of net
Dividen/
Ending
of ownership
balance
(deduction)
income (loss)
Dividend
balance
95.514.508.511 13.819.285.371 3.771.532.564 7.200.498.704
-
(1.686.140.829) 4.114.827.503 1.877.949.346 582.154.423
-
93.828.367.682 17.934.112.874 5.649.481.910 7.782.653.127
Equity Method PT Perkebunan Mitra Ogan PT Sarana Agro Nusantara PT Tiga Mutiara Nusantara PT Bio Industri Nusantara
120.305.825.150
-
4.888.790.443
-
125.194.615.593
Total equity method
13.606.000.000
-
-
-
13.606.000.000
6.884.000.000 643.278.276 400.000.000
-
-
-
6.884.000.000 643.278.276 400.000.000
Cost Method PT Riset Perkebunan Nusantara PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Indoham Hamburg PT Bursa Berjangka Jakarta
21.533.278.276 -
643.278.276
-
-
21.533.278.276 643.278.276
Total cost method Allowance of impairment loss
21.533.278.276
643.278.276
-
-
20.890.000.000
Total cost method - net
141.839.103.426
643.278.276
4.888.790.443
-
146.084.615.593
Total
26,42% 45,00% 30,00% 25,00%
Jumlah metode ekuitas Metode Biaya Perolehan PT Riset Perkebunan Nusantara PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Indoham Hamburg PT Bursa Berjangka Jakarta Jumlah metode biaya perolehan Penyisihan penurunan nilai Jumlah metode biaya perolehan - bersih Jumlah
Saldo akhir/
2012
Metode Ekuitas PT Perkebunan Mitra Ogan JIC Wood Company Ltd *) PT Sarana Agro Nusantara PT Tiga Mutiara Nusantara PT Bio Industri Nusantara
Persentase kepemilikan/
Saldo awal/
Penambahan (pengurangan)/
Bagian laba (rugi) bersih/
Percentage
Beginning
Additions
Share of net
Dividen/
Ending
of ownership
balance
(deductions)
income (loss)
Dividend
balance
94.891.582.732 11.681.604.350 14.219.768.014 3.361.318.719 7.175.433.282
(6.585.508.818) -
9.516.503.020 (5.096.095.532) (400.482.643) 410.213.845 1.033.990.802
(8.893.577.241) (1.008.925.380)
95.514.508.511 13.819.285.371 3.771.532.564 7.200.498.704
Equity Method PT Perkebunan Mitra Ogan JIC Wood Company Ltd *) PT Sarana Agro Nusantara PT Tiga Mutiara Nusantara PT Bio Industri Nusantara
Jumlah metode ekuitas Penyisihan penurunan nilai
131.329.707.097 9.663.797.392
(6.585.508.818) (9.663.797.392)
5.464.129.492 -
(9.902.502.621) -
120.305.825.150 -
Total equity method Allowance for decline in value
Jumlah metode ekuitas - bersih
121.665.909.705
3.078.288.574
5.464.129.492
(9.902.502.621)
120.305.825.150
Total equity method - net
50.000.000
13.556.000.000
-
-
13.606.000.000
1.000.000.000 643.278.276 400.000.000
5.884.000.000 -
-
-
6.884.000.000 643.278.276 400.000.000
Cost Method PT Riset Perkebunan Nusantara PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Indoham Hamburg PT Bursa Berjangka Jakarta
21.533.278.276
Total cost method
141.839.103.426
Net
26,42% 60,00% 45,00% 30,00% 25,00%
Metode Biaya Perolehan PT Riset Perkebunan Nusantara PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Indoham Hamburg PT Bursa Berjangka Jakarta Jumlah metode biaya perolehan Bersih
2.093.278.276
19.440.000.000
-
123.759.187.981
22.518.288.574
5.464.129.492
Rincian investasi dalam saham yang diukur dengan menggunakan metode ekuitas terdiri dari:
Entitas asosiasi/ Associated companies
Domisili/ Domicile
PT Perkebunan Mitra Ogan PT Sarana Agro Nusantara
Palembang Medan
PT Tiga Mutiara Nusantara PT Bio Industri Nusantara
Medan Bandung
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
The detail of investment in shares of stock are measured by equity method consist of:
Aktivitas utama/ Main activity Pertanian dan perkebunan/Agricultural and plantation Jasa pompa, gudang dan ekspedisi/ Service pumps, storage and expedition Pengolahan kayu karet/Rubber wood processing Pupuk hayati/Biofertilizer
230 LAPORAN TAHUNAN
(9.902.502.621)
*) JIC Wood Company is consolidated in 2012 (Note 1c )
*) JIC Wood Company Ltd dikonsolidasi pada tahun 2012 (Catatan 1c)
330
Saldo akhir/
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
INVESTASI DALAM SAHAM (lanjutan)
9.
INVESTMENTS (continued)
IN
SHARES
OF
STOCK
Pada tanggal 24 Desember 2013, PT Sarana Agro Nusantara (SAN) meningkatkan modal saham disetor dari 21.203 saham atau Rp 21.203 juta menjadi 23.900 saham atau Rp 23.900 juta. Atas perubahan tersebut Perusahaan tidak melakukan tambahan setoran modal sehingga kepemilikan Perusahaan terdilusi menjadi sebesar 39,92%. Pada 31 Desember 2013 perubahan tersebut masih dalam proses pembuatan akta notaris dan pengurusan administrasi sehingga kepemilikan Perusahaaan masih dicatat sebesar 45%.
On December 24, 2013, PT Sarana Agro Nusantara (SAN) increase paid-up capital from 21,203 shares or Rp 21,203 million to 23,900 shares or Rp 23,900 million. The Company does not undertake the additional capital thus the Company's ownership diluted becoming 39.92%. As of December 31, 2013, such changes is still in the process of notarial deed and administrative thus the Company's ownership still recorded of 45%.
Penambahan investasi saham tahun 2012 pada PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) berasal dari inbreng aset tetap Kantor Pemasaran Bersama yang dimiliki secara bersama oleh PT Perkebunan Nusantara I (Persero) sampai dengan PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (PT RNI) (Persero) sebesar Rp 5.883 juta sehingga kepemilikan Perusahaan menjadi 7,14%. Keuntungan atas peningkatan investasi saham yang berasal dari inbreng tersebut dicatat pada akun keuntungan dan kerugian lain-lain bersih (Catatan 31).
In 2012, the addition of investments share of stock in PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) derives from inbreng on fixed assets of Marketing Joint Operation Office jointly owned by PT Perkebunan Nusantara I (Persero) to PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) and PT Rajawali Nusantara Indonesia (PT RNI) (Persero) amounted to Rp 5,883 million thus the Company's ownership becoming 7.14%. Gain on the increase in investment in share of stock from the inbreng is recorded as other gains and loss – net (Note 31).
Penambahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri BUMN sesuai dengan Surat No. S-500/MBU/2011 tanggal 28 September 2011 dan telah dituangkan dalam akta No. 24 tanggal 24 Desember 2011 oleh N.M. Dipo Nusantara Pua Upa, S.H, notaris di Jakarta.
The addition has gained approval from the Minister of State Owned Enterprises in accordance with Letter No. S-500/MBU/2011 dated September 28, 2011 and has been stated in the deed No 24, dated December 24, 2011 by N.M. Dipo Nusantara Pua Upa, S.H, notary in Jakarta.
Penambahan investasi saham pada PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) sesuai dengan akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan RPN No. 7 tanggal 12 Juli 2012 oleh N.M. Dipo Nusantara Pua Upa, S.H, notaris di Jakarta yang salah satu keputusannya adalah meningkatkan modal disetor RPN menjadi sebesar Rp 104.276 juta sehingga kepemilikan Perusahaan menjadi sebesar 12,95%.
The addition of investment in PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) in accordance with the Deed of Statement of General Meeting of Shareholders RPN No. 7 dated July 12, 2012 by N.M. Dipo Nusantara Pua Upa, SH, notary in Jakarta, the one of decision is to increase of RPN’s paid-up capital amounted to Rp 104,276 million so that the Company's ownership becoming 12.95%.
10. TANAMAN PERKEBUNAN a.
10. PLANTATIONS
Tanaman Menghasilkan
a.
Mature Plantations
2013 Saldo awal/
Penambahan/
Pengurangan/
Saldo akhir/
Beginning balance
Additions
Deductions
Ending balance
Biaya perolehan 2.564.572.088.412
382.403.386.622
7.975.594.268
2.938.999.880.766
Cost Palm oil
Karet
912.715.033.196
128.816.129.145
17.112.581.032
1.024.418.581.309
Rubber
Jumlah
3.477.287.121.608
511.219.515.767
25.088.175.300
3.963.418.462.075
Kelapa sawit
Akumulasi
Total Accumulated
penyusutan
depreciation
Kelapa sawit
473.850.715.661
117.778.554.206
5.407.317.917
586.221.951.950
Palm oil
Karet
165.276.422.175
44.993.107.829
10.423.784.763
199.845.745.241
Rubber
Jumlah
639.127.137.836
162.771.662.035
15.831.102.680
786.067.697.191
Total
3.177.350.764.884
Net Carrying Value
Nilai Tercatat
2.838.159.983.772
.
231 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
331
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. TANAMAN PERKEBUNAN (lanjutan) a.
10. PLANTATIONS (continued)
Tanaman Menghasilkan (lanjutan)
a.
Mature Plantations (continued)
2012 Saldo awal/
Penambahan/
Pengurangan/
Saldo akhir/
Beginning balance
Additions
Deductions
Ending balance
Biaya perolehan Kelapa sawit
Cost 2.288.823.511.813
304.432.425.174
28.683.848.575
2.564.572.088.412
Palm oil
Karet
801.762.481.913
135.689.230.009
24.736.678.726
912.715.033.196
Rubber
Jumlah
3.090.585.993.726
440.121.655.183
53.420.527.301
3.477.287.121.608
Akumulasi
Accumulated
penyusutan Kelapa sawit
395.160.156.873
107.157.260.952
28.466.702.164
473.850.715.661
depreciation Palm oil
Karet
144.705.963.321
40.355.223.765
19.784.764.911
165.276.422.175
Rubber
539.866.120.194
147.512.484.717
48.251.467.075
Jumlah Nilai Tercatat
b.
2.550.719.873.532
Total Net Carrying Value
Depreciation charged to cost of goods sold amounted to Rp 162,772 million (2012: Rp 147,512 million).
Penambahan tanaman menghasilkan seluruhnya merupakan reklasifikasi dari TBM yang sudah masuk tahap menghasilkan pada awal tahun.
Addition of mature plantation represent reclassification from immature plantations that become matured in the beginning of the year.
Pengurangan tanaman menghasilkan merupakan alih fungsi lahan tanaman menghasilkan menjadi lahan tanam ulang dan mereklasifikasi nilai tercatat tanaman tersebut ke aset non-produktif sebesar Rp 9.257 juta (2012: Rp 5.169 juta).
The reduction in mature plantation account is represent reclassification of mature plantation area to non-productive assets due to replanting with carrying value amounted to Rp 9,257million (2012: Rp 5,169 million).
Tanaman Belum Menghasilkan
Pemilikan langsung Kelapa sawit Karet Lain-lain Kerja sama operasi Kelapa sawit Karet Jumlah
b.
LAPORAN TAHUNAN
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Immature Plantations
2012
1.230.984.674.849 887.873.837.447 13.448.343.173
1.186.098.196.234 748.871.502.406 12.306.057.424
154.888.923.412 158.162.200.002
112.993.036.202 86.329.614.896
Direct ownership Palm oil Rubber Others Joint operation Palm oil Rubber
2.445.357.978.883
2.146.598.407.162
Total
232 Annual Report
639.127.137.836 2.838.159.983.772
Penyusutan dibebankan pada beban pokok penjualan sebesar Rp 162.772 juta (2012: Rp 147.512 juta).
2013
332
Total
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. TANAMAN PERKEBUNAN (lanjutan) b.
10. PLANTATIONS (continued)
Tanaman Belum Menghasilkan (lanjutan)
b.
Rincian tanaman belum menghasilkan berdasarkan jenis tanaman sebagai berikut:
2013 Tanaman kelapa sawit Pemilikan langsung Saldo awal Penambahan biaya Reklasifikasi dari bibitan Reklasifikasi ke tanaman menghasilkan Saldo akhir Kerja sama operasi Saldo awal Penambahan biaya Reklasifikasi dari bibitan Pengurangan Saldo akhir Jumlah saldo akhir tanaman kelapa sawit Tanaman karet Pemilikan langsung Saldo awal Penambahan biaya Reklasifikasi dari bibitan Reklasifikasi ke tanaman menghasilkan Saldo akhir Kerja sama operasi Saldo awal Penambahan biaya Reklasifikasi dari bibitan Saldo akhir Jumlah saldo akhir tanaman karet Tanaman lain-lain Saldo awal Penambahan biaya Saldo akhir Jumlah
Immature Plantations (continued) Details of immature plantation by type of plantation are as follows:
2012
1.186.098.196.234 418.680.422.602 8.609.442.635 (382.403.386.622) 1.230.984.674.849
1.030.623.655.697 441.485.151.143 18.421.814.568 (304.432.425.174) 1.186.098.196.234
112.993.036.202 38.190.415.425 6.604.726.443 (2.899.254.658)
59.889.489.668 49.368.695.819 3.734.850.715 -
154.888.923.412
112.993.036.202
1.385.873.598.261
1.299.091.232.436
Palm oil plantations Direct ownership Beginning balance Costs addition Reclassification from seedlings Reclassification to mature plantations Ending balance Joint operation Beginning balance Costs addition Reclassification from seedlings Deduction Ending balance Total ending balance of palm oil plantations Rubber plantations Direct ownership Beginning balance Costs addition Reclassification from seedlings Reclassification to mature plantations
748.871.502.406 251.533.214.393 16.285.249.793
655.391.546.326 210.351.602.621 18.817.583.468
(128.816.129.145)
(135.689.230.009)
887.873.837.447
748.871.502.406
86.329.614.896 59.823.129.460 12.009.455.646
37.198.627.732 40.904.059.458 8.226.927.706
158.162.200.002
86.329.614.896
1.046.036.037.449
835.201.117.302
Total ending balance of rubber plantations
12.306.057.424 1.142.285.749
9.245.251.126 3.060.806.298
Other plantations Beginning balance Costs addition
13.448.343.173
12.306.057.424
Ending balance
2.445.357.978.883
2.146.598.407.162
Ending balance Joint operation Beginning balance Costs addition Reclassification from seedlings Ending balance
Total
233 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
333
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. TANAMAN PERKEBUNAN (lanjutan) c.
10. PLANTATIONS (continued)
Luas Areal Tertanam
c.
Rincian luas areal tertanam pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 sebagai berikut:
Jumlah 6.329
Pemilikan langsung Sumatera Utara Labuhan Batu Asahan Deli Serdang dan Serdang Bedagei Simalungun Tapanuli Selatan Kerja sama operasi Aceh Jumlah
50.455 21.194
22.907 3.349
73.362 24.543
21.780 7.986 3.375
6.699 3.998 2.850
28.479 11.984 6.225
-
7.369
7.369
104.790
47.172
151.962
Total
2012 Tanaman belum menghasilkan/ Immature plantations Hektar/Hectares
Tanaman menghasilkan/ Mature plantations Hektar/Hectares
Jumlah areal tertanam/ Total planted area Hektar/Hectares
43.631 21.768
27.893 2.806
71.524 24.574
22.358 7.987 3.941
6.119 4.069 2.296
28.477 12.056 6.237
-
6.415
6.415
Direct ownership North Sumatera Labuhan Batu Asahan Deli Serdang and Serdang Bedagei Simalungun South Tapanuli Joint operation Aceh
99.685
49.598
149.283
Total
Biaya pinjaman yang dikapitalisasi pada tanaman belum menghasilkan sebesar Rp 189.636 juta (2012: Rp 156.158 juta), (Catatan 30).
The capitalized borrowing cost which were included as part of the cost of immature plantation is Rp 189,636 million (2012: Rp 156,158 million), (Note 30).
Tanaman perkebunan dan aset tetap tertentu (Catatan 11) dengan jumlah nilai penjaminan sebesar Rp 4.367.355 juta dijadikan jaminan atas utang bank (Catatan 19).
Plantations and certain fixed assets (Note 11) with total collateral value of Rp 4,367,355 million were pledged for bank loans (Note 19).
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari tanaman perkebunan tidak melebihi nilai pengganti atau nilai pemulihan yang diharapkan atas aset pada tanggal 31 Desember 2013, sehingga tidak dilakukan pencadangan kerugian penurunan nilai.
Management believes that the carrying value of plantation does not exceed the expected replacement cost or the recoverable amount as of December 31, 2013, thus, no impairment loss was recognized.
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
Jumlah areal tertanam/ Total planted area Hektar/Hectares Direct ownership North Sumatera Labuhan Batu Asahan Deli Serdang and Serdang Bedagei Simalungun South Tapanuli Joint operation Aceh
234 334
Details of the total planted area as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:
2013 Tanaman belum menghasilkan/ Immature plantations Hektar/Hectares
Tanaman menghasilkan/ Mature plantations Hektar/Hectares Pemilikan langsung Sumatera Utara Labuhan Batu Asahan Deli Serdang dan Serdang Bedagei Simalungun Tapanuli Selatan Kerja sama operasi Aceh
Planted Area
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. ASET TETAP
11. FIXED ASSETS 2013 Saldo awal/
Penambahan/
Pengurangan/
Reklasifikasi/
Saldo akhir/
Beginning balance
Additions
Deductions
Reclassifications
Ending balance
Biaya perolehan Pemilikan langsung Tanah
Cost Direct ownership Land
45.251.823.192
-
-
-
45.251.823.192
1.059.685.849.168 1.581.375.405.938
152.878.585.771 136.391.847.214
1.705.141.867
19.282.170.835 32.172.447.378
1.231.846.605.774 1.748.234.558.663
Buildings and improvements Machinery and plant installations
Jalan, jembatan dan saluran air
450.985.471.392
91.304.636.910
-
(108.834.654)
542.181.273.648
Roads, bridges and water canals
Peralatan pengangkutan Alat pertanian dan peralatan kantor
4.993.136.529 150.198.800.314
28.122.940 7.254.037.561
-
(260.729.737) (16.738.030.294)
4.760.529.732 140.714.807.581
Transportation vehicles Farming and office equipment
Aset dalam penyelesaian Bangunan dan prasarana
37.333.296.659
8.775.084.249
-
(20.373.339.022)
25.735.041.886
Construction in progress Buildings and improvements
Mesin dan instalasi pabrik
130.467.803.423
89.432.621.921
-
(34.065.069.204)
185.835.356.140
Machinery and plant installations
3.864.055.148
3.172.696.462
-
(5.082.242.683)
1.954.508.927
Roads, bridges and water canals
451.850.000
335.795.000
-
-
787.645.000
19.533.402.323
8.755.679.816
-
-
28.289.082.139
Buildings and improvements
108.777.514.500
77.941.992.802
990.000.000
-
185.729.507.302
Transportation vehicles
3.592.918.408.586
576.271.100.646
2.695.141.867
Bangunan dan prasarana Mesin dan instalasi pabrik
Jalan, jembatan dan saluran air Lain- lain Kerja sama operasi Bangunan dan prasarana
Others Joint operation
Pemilikan tidak langsung Aset sewa pembiayaan Peralatan pengangkutan Jumlah
Indirect ownership Leased assets (25.173.627.381)
4.141.320.739.984
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan instalasi pabrik Jalan, jembatan dan saluran air Peralatan pengangkutan Alat pertanian dan peralatan kantor Kerja sama operasi Bangunan dan prasarana Pemilikan tidak langsung Aset sewa pembiayaan Peralatan pengangkutan Jumlah Akumulasi kerugian penurunan nilai
275.874.675.304 431.941.486.060
51.776.051.504 81.361.073.207
899.150.633
(1.640.218.590) (3.381.864.410)
326.010.508.218 509.021.544.224
Buildings and improvements Machinery and plant installations
97.243.668.936
29.893.440.589
-
(2.187.105.878)
124.950.003.647
Roads, bridges and water canals
3.633.282.318 100.712.588.973
398.420.148 13.191.993.046
-
(260.729.736) (16.738.027.772)
3.770.972.730 97.166.554.247
Transportation vehicles Farming and office equipment
944.000.227
1.303.433.337
-
-
2.247.433.564
Joint operation Buildings and improvements
12.503.385.790
31.612.859.870
309.375.000
-
43.806.870.660
Indirect ownership Leased assets Transportation vehicles
922.853.087.608
209.537.271.701
1.208.525.633
28.163.748.352
17.680.702.892
-
951.016.835.960
227.217.974.593
1.208.525.633
(24.207.946.386) -
1.106.973.887.290
Total accumulated depreciation
45.844.451.244
Accumulated impairment losses
Jumlah akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai Nilai Tercatat
Total Accumulated depreciation Direct ownership
Total accumulated depreciation (24.207.946.386)
2.641.901.572.626
1.152.818.338.534
and impairment losses
2.988.502.401.450
Carrying Value
2012 Saldo awal/
Penambahan/
Pengurangan/
Reklasifikasi/
Saldo akhir/
Beginning balance
Additions *)
Deductions
Reclassifications
Ending balance
Biaya perolehan
Cost
Pemilikan langsung Tanah
Direct ownership 45.251.823.192
-
-
Bangunan dan prasarana
771.130.863.341
244.095.215.931
-
44.459.769.896
1.059.685.849.168
Buildings and improvements
Mesin dan instalasi pabrik
1.537.525.207.984
118.663.787.698
-
(74.813.589.744)
1.581.375.405.938
Machinery and plant installations
284.726.684.893
50.862.206.397
450.985.471.392
Roads, bridges and water canals
Jalan, jembatan dan saluran air
-
45.251.823.192
Land
115.396.580.102
-
4.532.301.951
696.339.069
-
(235.504.491)
4.993.136.529
Transportation vehicles
142.484.792.816
14.090.701.871
-
(6.376.694.373)
150.198.800.314
Farming and office equipment
Bangunan dan prasarana
19.498.570.455
31.155.949.139
-
(13.321.222.935)
37.333.296.659
Mesin dan instalasi pabrik
39.385.559.157
124.778.943.599
-
(33.696.699.333)
130.467.803.423
Machinery and plant installations
8.581.011.705
3.855.516.679
-
(8.572.473.236)
3.864.055.148
Roads, bridges and water canals
-
451.850.000
-
Peralatan pengangkutan Alat pertanian dan peralatan kantor Aset dalam penyelesaian
Jalan, jembatan dan saluran air Lain- lain
Construction in progress
-
Buildings and improvements
451.850.000
Others
Kerja sama operasi Bangunan dan prasarana
Joint operation 10.167.340.780
9.366.061.543
-
-
19.533.402.323
Buildings and improvements
-
108.777.514.500
-
-
108.777.514.500
Transportation vehicles
2.863.284.156.274
771.328.460.131
-
Pemilikan tidak langsung
Indirect ownership
Aset sewa pembiayaan Peralatan pengangkutan Jumlah
Leased assets (41.694.207.819)
3.592.918.408.586
Akumulasi penyusutan
Total Accumulated depreciation
Pemilikan langsung
Direct ownership
Bangunan dan prasarana
243.026.260.074
Mesin dan instalasi pabrik
378.608.866.165 77.296.853.194
Jalan, jembatan dan saluran air Peralatan pengangkutan Alat pertanian dan peralatan kantor
37.832.063.652
-
(4.983.648.422)
275.874.675.304
78.543.047.141
-
(25.210.427.246)
431.941.486.060
Machinery and plant installations
23.692.293.915
-
(3.745.478.173)
97.243.668.936
Roads, bridges and water canals
Buildings and improvements
3.658.657.757
210.129.046
-
(235.504.485)
3.633.282.318
Transportation vehicles
93.316.229.136
14.890.828.844
-
(7.494.469.007)
100.712.588.973
Farming and office equipment
159.107.490
784.892.737
-
-
944.000.227
Buildings and improvements
-
12.503.385.790
-
-
12.503.385.790
Leased assets Transportation vehicles
796.065.973.816
168.456.641.125
-
-
28.163.748.352
-
796.065.973.816
196.620.389.477
-
Kerja sama operasi Bangunan dan prasarana
Joint operation
Pemilikan tidak langsung Aset sewa pembiayaan Peralatan pengangkutan Jumlah Akumulasi kerugian penurunan nilai
Indirect ownership
(41.669.527.333) -
922.853.087.608
Total accumulated depreciation
28.163.748.352
Accumulated impairment losses
Jumlah akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai Nilai Tercatat
Total accumulated depreciation 2.067.218.182.458
(41.669.527.333)
951.016.835.960 2.641.901.572.626
and impairment losses Carrying Value
*) Additions includes JIC assets consolidated in 2012 (Note 1c)
*) Penambahan termasuk aset JIC yang dikonsolidasi tahun 2012 (Catatan 1c)
235 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
335
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. ASET TETAP (lanjutan)
11. FIXED ASSETS (continued)
Biaya pinjaman yang dikapitalisasi pada aset dalam penyelesaian sebesar Rp 15.144 juta (2012: Rp Nihil) (Catatan 30).
Borrowing costs are capitalized in construction in progress amounting to Rp 15,144 million (2012: Rp Nil) (Note 30).
Reklasifikasi nilai tercatat aset tetap yang tidak digunakan untuk kegiatan usaha Perusahaan ke aset non-produktif sebesar Rp 966 juta (2012: Rp 25 juta).
fixed assets to The reclassification of non-productive assets which are no longer used for operations by the Company amounting to Rp 966 million (2012: Rp 25 million).
Perusahaan memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Sumatera Utara dan Jakarta dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan (HGB) dan Hak Guna Usaha (HGU) yang jatuh tempo antara tahun 2005 - 2043. Perusahaan sedang melaksanakan proses perpanjangan HGU yang jatuh tempo pada tahun 2005 dan 2010 dengan luas masing-masing sebesar 19.923 hektar dan 35.847 hektar.
The Company owns several land area at North Sumatera and Jakarta with Building Use Rights Certificate (HGB) and Land Use Rights Certificate (HGU), with expiry date ranging from 2005 - 2043. The Company is currently processing the renewal of HGU which were due in 2005 and 2010 with the total area of 19,923 hectares and 35,847 hectares, respectively.
Manajemen berkeyakinan bahwa HGB dan HGU tersebut dapat diperbaharui dan diperpanjang.
The Group believes that the HGB and HGU can be renewed and extended.
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
Depreciation charges are allocated as follows:
2013
2012
Beban pokok penjualan Beban umum dan administrasi Keuntungan dan kerugian lain-lain - bersih
158.502.977.195 33.506.488.295
121.029.449.942 31.891.477.927
Cost of goods sold General and administrative expenses
17.527.806.211
15.535.713.256
Others gain and loss - net
Jumlah
209.537.271.701
168.456.641.125
Total
Pada tanggal 31 Desember 2013, aset tetap telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 2.864 juta. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
As of December 31, 2013, fixed assets were insured against fire, theft, and other risks with total coverage of Rp 2,864 million. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses from the insured assets.
Aset tetap dan tanaman perkebunan (Catatan 10) yang berada dilokasi perkebunan dengan jumlah nilai penjaminan sebesar Rp 4.367.355 juta dijadikan jaminan atas utang bank (Catatan 19).
Fixed assets and plantations (Note 10) located at the plantation area with total collateral value of Rp 4,367,355 million were pledged for bank loans (Note 19).
Dari sisi anggaran biaya konstruksi, pada tanggal 31 Desember 2013, aset dalam penyelesaian ratarata telah mencapai persentase penyelesaian berkisar antara 20% sampai dengan 95% dan diperkirakan akan selesai tahun 2014.
Based on the construction budget, as of December 31, 2013, the percentage of completion of the construction in progress is approximately 20% to 95% which is estimated to be completed in 2014.
236 336
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. BIAYA TANGGUHAN HAK ATAS TANAH
12. DEFERRED CHARGES FOR LANDRIGHTS
Rincian biaya tangguhan hak atas tanah sebagai berikut:
2013
Details of deferred charges for landrights are as follows:
2012
Biaya perolehan HGU HGB
120.077.023.467 5.693.882.881
119.541.476.484 6.027.976.564
Jumlah Akumulasi amortisasi
125.770.906.348 (52.146.987.013)
125.569.453.048 (46.759.647.545)
73.623.919.335
78.809.805.503
Nilai Tercatat
Beban amortisasi dialokasikan sebagai berikut:
Cost HGU HGB Total Accumulated amortization Net Carrying Value
Amortization expenses were allocated as follows:
2013
2012
Beban pokok penjualan Beban umum dan administrasi Keuntungan dan kerugian lain-lain - bersih
5.123.298.046
2.569.870.987
237.311.824
1.349.722.865
Cost of goods sold General and administrative expenses
26.729.598
1.459.370.291
Others gain and loss - net
Jumlah
5.387.339.468
5.378.964.143
Total
13. ASET LAIN-LAIN
13. OTHER ASSETS
2013 Aset non-produktif Bibitan Biaya tangguhan lainnya Lain-lain Jumlah Penyisihan kerugian penurunan nilai dan akumulasi amortisasi Bersih
2012
91.014.822.755 22.175.342.979 11.183.939.356 977.008.535
41.047.000.022 27.162.361.687 9.450.499.956 1.828.872.318
Non-productive assets Seedlings Other deferred charges Others
125.351.113.625
79.488.733.983
(96.475.620.989)
(46.058.040.526)
Total Allowance for impairment loss and accumulated amortization
28.875.492.636
33.430.693.457
Net
Pada tahun 2013 dan 2012, Perusahaan menghapus aset non-produktif berdasarkan Surat Dewan Komisaris No. DK/3.05/27/VI/2012 tanggal 6 Juni 2012.
In 2013 and 2012, the Company write-off non-productive assets based on Commissioners Board Letter No. DK/3.05/27/VI/2012 dated June 6, 2012.
Aset non-produktif merupakan reklasifikasi nilai tercatat dari tanaman menghasilkan yang beralih fungsi dan nilai tercatat aset tetap yang tidak digunakan untuk kegiatan usaha Perusahaan (Catatan 10 dan 11).
assets represents the Non-productive reclassification of the carrying amount of mature plantations which has changed in function, and the carrying value of fixed assets which are no longer used for operations of the Company (Notes 10 and 11).
Bibitan sebesar 97,53% (2012: 52,37%) dari jumlah bibitan digunakan sebagai jaminan atas utang bank (Catatan 19).
Seedlings represent to 97.53% (2012: 52.37%) of the total seedlings are pledged as collateral for bank loans (Note 19).
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai aset memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari penurunan nilai aset.
Management believes that the allowance for impairment loss is adequate to cover possible losses arising from the impairment of asset.
237 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
337
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG USAHA
14. TRADE PAYABLES 2013
2012
a. Berdasarkan pemasok Pihak berelasi Koperasi Karyawan Nusa Tiga Lain-lain
a. By supplier 4.583.235.831 40.404.340
2.371.418.706
4.623.640.171
8.170.407.836 -
5.559.345.000 1.549.960.759 1.360.788.835
-
72.012.836
48.847.230.486 30.666.849.478 12.832.327.961 12.488.502.734 6.515.567.457 6.402.213.944 79.865.781 -
45.386.716.809 45.733.126.561 1.058.802.307 22.562.374.809 20.508.023.418 16.323.661.819
Others Third parties PT Galatta Lestarindo PT Saraswati Anugrah Makmur PT Bukit Permai Niaga PT Sri Rejeki Fertilizer PT Meroke Tetap Jaya Indonesia CV Bersama Jaya PT Pijar Nusa Pasifik PT Dupan Anugrah Lestari CV Jadi Mas
56.430.031.411
60.017.663.395
Others (below Rp 5 billion each)
Sub-jumlah
182.432.997.088
220.132.476.548
Subtotal
Jumlah
184.804.415.794
224.756.116.719
Total
43.999.277.224 59.367.418.048 49.875.541.261 31.431.325.879 130.853.382
167.179.260.028 46.690.966.346 8.347.188.513 2.303.895.336 234.806.496
Due in 1 month 1 - 3 months 3 - 6 months 6 months - 1 year More than 1 year
184.804.415.794
224.756.116.719
Total
Sub-jumlah Pihak berelasi dengan Pemerintah PT Mega Eltra PT Berdikari (Persero) PT Pertani (Persero) PT Sang Hyang Seri (Persero)
Lain-lain Pihak ketiga PT Galatta Lestarindo PT Saraswati Anugrah Makmur PT Bukit Permai Niaga PT Sri Rejeki Fertilizer PT Meroke Tetap Jaya Indonesia CV Bersama Jaya PT Pijar Nusa Pasifik PT Dupan Anugrah Lestari CV Jadi Mas Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 5 miliar)
b. Berdasarkan umur Sampai dengan 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 bulan - 1 tahun Lebih dari 1 tahun Jumlah
238 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Subtotal Government related entities PT Mega Eltra PT Berdikari (Persero) PT Pertani (Persero) PT Sang Hyang Seri (Persero)
b. By age category
Seluruh utang usaha dalam mata uang Rupiah timbul dari pembelian pupuk, bahan kimia, bahan bakar minyak dan bahan pembantu lainnya.
338
Related parties Koperasi Karyawan Nusa Tiga Others
2.149.163.700 222.255.006
All of the trade payables are denominated in Rupiah from the purchase of fertilizer, chemical substances, fuel and other materials.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. UTANG KONTRAKTOR
15. CONTRACTOR PAYABLES
Pihak ketiga CV Citra Karya Pratama CV Tiga Sidoli Jaya PT Sarana Internusa Mandiri CV Sejahtera Mandiri PT Mechmar Jaya Industries CV Tugan Mandiri Gemilang CV Putra Utama PT Sinar Mestika Dunia PT Ariko Pratama Jaya CV Serasi CV Reza Putra Pratama CV Karya Andalan Sejahtera PT Audi Prima Jaya CV Syarika Tama CV Karya Bersama Makmur Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 5 miliar)
18.646.331.067 16.031.785.092 10.486.368.601 9.194.992.831 8.109.871.000 8.049.587.258 8.012.233.518 6.979.500.000 6.264.118.957 6.078.424.685 5.991.379.169 3.740.030.690 1.627.483.432 484.196.113 -
7.670.895.211 2.457.746.536 13.682.162.020 3.791.611.277 7.614.000.000 6.003.371.108 3.777.845.275 5.210.843.138 6.124.288.818 5.300.362.891 7.081.385.499
240.951.279.652
332.792.103.724
Jumlah
386.760.776.952
472.306.610.858
Third parties CV Citra Karya Pratama CV Tiga Sidoli Jaya PT Sarana Internusa Mandiri CV Sejahtera Mandiri PT Mechmar Jaya Industries CV Tugan Mandiri Gemilang CV Putra Utama PT Sinar Mestika Dunia PT Ariko Pratama Jaya CV Serasi CV Reza Putra Pratama CV Karya Andalan Sejahtera PT Audi Prima Jaya CV Syarika Tama CV Karya Bersama Makmur Others (below Rp 5 billion each) Total
b. Berdasarkan umur
b. By age category
Sampai dengan 1 bulan 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 bulan - 1 tahun Lebih dari 1 tahun
255.760.884.624 68.022.634.171 27.384.697.109 17.792.307.042 17.800.254.006
295.616.386.777 88.084.385.100 54.734.002.168 16.216.063.759 17.655.773.054
1 month 1 - 3 months 3 - 6 months 6 months - 1 year More than 1 year
Jumlah
386.760.776.952
472.306.610.858
Total
Seluruh utang kontraktor dalam mata uang Rupiah dan terutama berasal dari kegiatan pengelolaan kebun dan pabrik, dan pekerjaan konstruksi.
16. UTANG LAIN-LAIN
All of the contractor payables are denominated in Rupiah and mainly derived from the activities of plantation and mills, and construction work.
16. OTHER PAYABLES
239 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
339
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2013 Pihak berelasi Koperasi Karyawan Nusa Tiga Entitas berelasi dengan Pemerintah - BUMN perkebunan KPBN (Catatan 29) SAN (Catatan 29) Pusat Penelitian Kelapa Sawit Pusat Penelitian Karet Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) Sub-jumlah Pihak ketiga Petani Plasma dan Rakyat Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 5 miliar) Sub-jumlah Jumlah
2012
7.838.585.321
16.460.947.353
5.184.397.541 4.327.139.879 1.957.189.741 1.912.891.650
52.332.855 5.451.833.555 11.653.840.402 2.845.929.788
2.993.500.690
2.936.141.613
24.213.704.822
39.401.025.566
17.188.192.714
11.661.323.699
25.495.696.838
26.894.061.888
42.683.889.552
38.555.385.587
66.897.594.374
77.956.411.153
17. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
Subtotal Third parties Plasma and Community Farmers Others (below Rp 5 billion each) Subtotal Total
17. ACCRUED EXPENSES 2013
2012
Jasa produksi Tantiem (Catatan 36) Rumah sakit dan pengobatan Beban bunga Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 5 miliar)
313.779.960.585 10.729.300.000 9.567.121.438 7.541.062.620
418.093.015.367 23.765.754.000 12.711.375.647 6.067.362.588
4.222.186.397
4.178.350.962
Bonus Management's reward (Note 36) Hospital and medical treatment Interest expense Others (below Rp 5 billion each)
Jumlah
345.839.631.040
464.815.858.564
Total
18. UANG MUKA PENJUALAN
18. SALES ADVANCE
240 340
Related parties Koperasi Karyawan Nusa Tiga Government related entities BUMN plantations KPBN (Note 29) SAN (Note 29) Pusat Penelitian Kelapa Sawit Pusat Penelitian Karet Others (below Rp 1 billion each)
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2013
2012
a. Berdasarkan pelanggan Dalam negeri PT Musim Mas PT Inti Benua Perkasatama PT Unilever Oleochemical Indonesia PT Multi Nabati Asahan PT Victorindo Alam Lestari PT Palm Mas Asri Lain-lain Luar Negeri Jaya Tropical Pte. Ltd Tong Teik Pte. Ltd New Continent Enterprises Lain-lain Jumlah
a. By customers 47.686.310.217 18.081.820.000
47.032.634.062 -
14.785.650.000 1.540.203.963 -
6.677.606.577 20.044.764.272 11.153.960.734 12.176.543.782
10.244.126.317 10.175.743.318 5.408.175.858 8.552.820.261
1.437.555.284 3.812.876.036 -
Local PT Musim Mas PT Inti Benua Perkasatama PT Unilever Oleochemical Indonesia PT Multi Nabati Asahan PT Victorindo Alam Lestari PT Palm Mas Asri Others Foreign Jaya Tropical Pte. Ltd Tong Teik Pte. Ltd New Continent Enterprises Others
116.474.849.934
102.335.940.747
Total
b. Berdasarkan produk Minyak sawit Karet Kavling tanah tanpa bangunan Lain-lain Jumlah
b. By product 57.590.089.728 44.053.110.206 14.785.650.000 46.000.000
88.999.512.610 13.316.428.137 20.000.000
Palm oil Rubber Land plot without buildings Others
116.474.849.934
102.335.940.747
Total
19. UTANG BANK
19. BANK LOANS 2013
2012
Entitas berelasi dengan Pemerintah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Government related entities 2.330.500.000.000
1.562.500.000.000
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia
842.000.000.000
982.000.000.000
400.000.000.000
400.000.000.000
3.572.500.000.000
2.944.500.000.000
(Persero) Tbk
Pihak ketiga The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Jumlah Biaya transaksi belum diamortisasi Bersih Bagian jatuh tempo satu tahun
Third party
(9.519.732.124) 3.562.980.267.876 (437.500.000.000)
Total Unamortized
(7.254.802.707)
transaction costs
2.937.245.197.293
Net
(270.999.849.083)
Bagian jangka panjang
3.125.480.267.876
2.666.245.348.210
Tingkat bunga per tahun
9,25% - 9,75%
7,75% - 10,25%
19. UTANG BANK (lanjutan)
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ
Current maturity Long-term portion Interest rate per annum
19. BANK LOANS (continued)
241 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
341
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari Bank Mandiri sebagai berikut:
The Company obtained the following credit facilities from Bank Mandiri :
a. Tahun 2009, fasilitas kredit investasi (KI), maksimum sebesar Rp 433.000 juta dan diangsur setiap triwulan mulai tahun 2009 sampai dengan tahun 2016. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan investasi tanaman dan non-tanaman.
a. In 2009, investment credit facility (KI), with maximum facility of Rp 433,000 million and payable in quarterly installment start from 2009 until 2016. The facility is used to finance investment on plantation and non-plantation.
b. Tahun 2010, tambahan fasilitas KI, maksimum sebesar Rp 300.000 juta dan diangsur setiap triwulan mulai tahun 2010 sampai dengan tahun 2015. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan tanaman dan non-tanaman.
b. In 2010, additional KI facility, with maximum of Rp 300,000 million and payable in quarterly installment start from 2010 until 2015. The facility is used to finance plantation and nonplantation.
c.
c.
Tahun 2011, tambahan fasilitas KI dan treasury line yang terdiri dari KI Tranche A dan B, masing-masing dengan maksimum sebesar Rp 300.000 juta dan diangsur setiap triwulan mulai tahun 2011 sampai dengan tahun 2017. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan investasi tanaman dan non-tanaman.
d. Tahun 2012, tambahan fasilitas KI, maksimum sebesar Rp 900.000 juta dan diangsur setiap triwulan mulai tahun 2012 sampai dengan tahun 2019. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan investasi tanaman dan non-tanaman tahun 2012.
d. In 2012, additional KI facility with maximum of Rp 900,000 million and payable in quarterly installment start from 2012 until 2019. The facility is used to finance plantation and non-plantation in 2012
e. Tahun 2013, tambahan fasilitas KI, maksimum sebesar Rp 900.000 juta dan diangsur setiap triwulan mulai tahun 2014 sampai dengan tahun 2021. Fasilitasi ini digunakan untuk pembiayaan investasi tanaman dan non-tanaman tahun 2013.
e. In 2013, additional KI facility with maximum of Rp 900,000 million and payable in quarterly installment start from 2014 until 2021. The facility is used to finance plantation and non-plantation in 2013.
Fasilitas kredit ini dijamin secara cross collateral dan cross default dengan jaminan sebagai berikut (Catatan 10, 11 dan 13):
These credit facilities are secured by cross collateral and cross default with the following guarantees (Notes 10, 11 and 13):
a.
Tanaman belum menghasilkan, bangunan, jalan dan jembatan.
bibitan,
19. UTANG BANK (lanjutan)
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
a.
Immature plantation, seedling, buildings, roads and bridges.
19. BANK LOANS (continued)
242 342
In 2011, additional KI and treasury line facilities which consist of KI Tranche A and B each maximum of Rp 300,000 million, and payable in quarterly installment start from 2011 until 2017. The facility is used to finance investment on plantation and non-plantation.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) (lanjutan)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) (continued)
b.
b.
SHGU berikut tanaman kelapa sawit, bangunan dan pabrik kelapa sawit serta aset tetap yang berada di atas kebun-kebun berikut ini: Kebun/ Plantations Sei Mangkei Gunung Monako Bangun Bandar Selamat Silau Dunia Dusun Hulu Tanah Raja Gunung Pamela Membang Muda Pulau Mandi Batang Toru Silau Dunia Bangun Rambutan Ambalutu
SHGU No.
The SHGU of palm oil plantations, buildings and palm oil mills as well as fixed assets that are located on the following plantations: Luas/Size (Hektar/ Hectares )
Lokasi / Location
1, 9 dan/and 10 Desa Sei Mangkei/Sei Mangkei Village, Desa Dusun Hulu/Dusun Ulu, Village dan Desa Dusun Hulu, Simalungun/Dusun Hulu Village, Simalungun 160 Desa Siberau, Deli Serdang/Siberau Village, Deli Serdang 1 Desa Bangun, Simalungun/Bangun Village, Simalungun 17 Desa Bandar Selamat, Asahan/Bandar Selamat Village, Asahan 161 Desa Ujung Negeri Hulu/Ujung Negeri Hulu Village Deli Serdang 1 Desa Limau Manis, Asahan/Limau Manis Village, Asahan 10 Desa Tanah Raja, Serdang Bedagai/ Tanah Raja Village, Serdang Bedagai 162 Desa Jambu, Deli Serdang/Jamb u Village, Deli Serdang 12 Desa Membang Muda, Labuhan Batu/ Memb ang Muda Village. Lab uhan Batu 4 Desa Buntu Pane/Buntu Pane Village 00001,2,3,1 Batang Toru, Tapanuli Selatan/South Tapanuli 2,3,4,5,6,7,8,9 Deli Serdang 02 Desa Bangun, Simalungun/Bangun Village , Simalungun 1 Serdang Bedagai 22,23,24,25,26,27,28 Asahan
Jumlah
Nilai Penjaminan/ Collateral value (dalam jutaan/in million )
4.017 2.323 2.358 3.651
278.256 164.728 186.024 310.041
2.087 836 3.320 2.100 2.624 3.766 4.799 2.875 895 1.349 3.179
61.073 58.248 203.551 87.674 157.761 287.999 270.000 170.000 90.000 94.000 236.000
40.179
2.655.355
Perjanjian tersebut di atas mencakup persyaratan yang membatasi hak Perusahaaan antara lain untuk memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman lain dari pihak ketiga tanpa persetujuan tertulis dari Bank Mandiri, memenuhi rasio-rasio tertentu, memindah tangankan barang jaminan, mengikatkan diri sebagai penjamin utang atau menjaminkan harta kekayaan Perusahaan yang telah dijaminkan kepada Bank Mandiri.
The above agreement contain covenants which among others restrict the right of the Company, to obtain credit or other borrowing facilities from a third party without the prior written consent of Bank Mandiri, to meet certain ratios, transfer the collateral goods, act as a guarantor of debt or use as a collateral the Company’s assets that have been pledged to Bank Mandiri.
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan dapat memenuhi batasan-batasan yang ditetapkan oleh Bank Mandiri.
As of December 31, 2013, the Company is in compliance with the aforementioned restrictions of Bank Mandiri.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari BNI sebagai berikut:
The Company obtained the following credit facilities from BNI:
a.
Tahun 2009, fasilitas KI, maksimum sebesar Rp 490.000 juta dan diangsur setiap triwulan mulai tahun 2009 sampai dengan tahun 2014. Fasilitas ini digunakan untuk reimbursement biaya investasi rutin (tanaman dan non-tanaman) yang telah dilakukan pada tahun 2008.
a. In 2009, KI facility, with maximum of Rp 490,000 million and payable in quarterly installment start from 2008 until 2014. The facility is used for reimbursement costs of routine investment (plantation and nonplantation) that have been carried out in 2008.
b.
Tahun 2011, fasilitas KI dalam bentuk tambahan modal kerja, maksimum sebesar Rp 300.000 juta dan diangsur setiap triwulan mulai tahun 2011 sampai dengan tahun 2016. Fasilitas ini digunakan untuk pengantian pengeluaran rutin (tanaman dan non-tanaman) tahun 2011.
b. In 2011, KI facility in the form of additional working capital with maximum of Rp 300,000 million and payable in quarterly installment start from 2011 until 2016. The facility is used for reimbursement costs of routine investment (plantation and non-plantation) in 2011.
Tahun 2012, fasilitas KI dalam bentuk tambahan modal kerja, maksimum sebesar Rp 400.000 juta dan diangsur setiap triwulan mulai tahun 2013 sampai dengan tahun 2022. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan belanja rutin tanaman dan non tanaman tahun 2012. 19. UTANG BANK (lanjutan)
c. In 2012, KI facility in the form of additional working capital with maximum of Rp 400,000 million and payable in quarterly installment start from 2013 until 2022. The facility is used for costs of routine expenditure for plantation and non plantation in 2012. 19. BANK LOANS (continued)
c.
243 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
343
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) (lanjutan)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) (continued)
Fasilitas ini dijamin dengan SHGU berikut tanaman kelapa sawit, infrastruktur, sarana dan prasarana, mesin-mesin dan peralatan serta bangunan yang berdiri diatasnya sebagai berikut (Catatan 10 dan 11):
The facility is secured by the SHGU of palm oil plantations, buildings and palm oil mills as well as fixed assets that are located on the following plantations (Notes 10 and 11):
a.
SHGU No. 2, Desa Aek Batu, Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara seluas 25.594 hektar, dengan nilai penjaminan minimal sebesar Rp 722.000 juta.
a.
SHGU No. 2, Aek Batu Village, Labuhan Batu Regency, North Sumatera, an area of 25,594 hectares, with a minimum collateral value amounting to Rp 722,000 million.
b.
SHGU No. 13/N.3 Aek Nabara, terletak di Kebun Aek Nabara Selatan dan Aek Nabara Utara, Desa N.3 Aek Nabara, Kecamatan Bilah Huli, Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara seluas 11.027 hektar, dengan nilai penjaminan minimal sebesar Rp 990.000 juta.
b.
SHGU No. 13/N.3 Aek Nabara, located on South Aek Nabara and North Aek Nabara estate, N.3 Aek Nabara Village, Bilah Huli Sub-district, Labuhan Batu Regency, North Sumatera, an areal of 11,027 hectares with a minimum collateral value amounting to Rp 990,000 million.
Perjanjian pinjaman tersebut di atas mencakup persyaratan yang membatasi hak Perusahaan antara lain untuk mengajukan fasilitas/pinjaman dan/atau menerima pinjaman, merger, melakukan investasi, penyertaan modal atau pengambil alihan saham perusahaan lain, mengikatkan diri sebagai penjamin menjaminkan harta kekayaan, memberikan pinjaman, memenuhi rasio-rasio tertentu, menggunakan dana Perusahaan untuk tujuan diluar usaha yang dibiayai dengan kredit berdasarkan perjanjian ini.
The above loan agreement contains covenant which among other restrict the rights of the Company, to obtain facilities or loans, mergers, investment, capital investments or acquisition of shares of another company, act as a guarantor with assets as collateral, provide loans, meet certain ratios, use the Company’s funds for purposes outside of the business financed by the loans under this agreement.
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan dapat memenuhi batasan-batasan yang ditetapkan oleh BNI.
As of December 31, 2013, the Company is in compliance with the aforementioned restrictions of BNI.
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ (BoTM)
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ (BoTM)
Pada tanggal 9 Oktober 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas tanpa jaminan dari BoTM dalam bentuk Commited 3 Years Revolving Loan sebesar Rp 400.000 juta yang jatuh tempo dalam 3 tahun dengan tingkat bunga berdasarkan biaya pendanaan ditambah marjin yang berlaku untuk pinjaman dalam Rupiah.
On October 9, 2012, the Company obtained loan facility from BoTM without collateral in the form of Committed 3 Years Revolving loan at principal amount of Rp 400,000 million and have a term of 3 years with applicable interest rate at cost of fund for relevan interest period plus applicable margin for loan in Indonesian Rupiah.
Fasilitas ini digunakan untuk memperkuat kebutuhan likuiditas dan pendanaan Perusahaan termasuk tetapi tidak terbatas untuk pembiayaan kembali Wesel Bayar yang jatuh tempo pada bulan September dan Nopember 2012.
The purpose of this facility is to strengthen the liquidity and funding of the Company including but not limited to refinance Medium Term Note which was mature in September and November 2012.
19. UTANG BANK (lanjutan)
19. BANK LOANS (continued)
244 344
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
The Bank (lanjutan)
of
Tokyo-Mitsubishi
UFJ
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
(BoTM)
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ (BoTM) (continued)
Perjanjian ini mencakup persyaratan yang membatasi hak Perusahaan antara lain untuk mengajukan fasilitas/pinjaman dan/atau menerima pinjaman, merger, melakukan investasi, penyertaan modal atau pengambil alihan saham perusahaan lain, mengikatkan diri sebagai penjamin menjaminkan harta kekayaan, memberikan pinjaman, memenuhi rasio-rasio tertentu, menggunakan dana Perusahaan untuk tujuan diluar usaha yang dibiayai dengan kredit berdasarkan perjanjian ini.
This loan agreement contains covenant which among other restrict the rights of the Company, to obtain facilities or loans, mergers, investment, capital investments or acquisition of shares of another company, act as a guarantor with assets as collateral, provide loans, meet certain ratios, use Company funds for purposes outside of the business financed by the loans under this agreement.
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan dapat memenuhi batasan-batasan yang ditetapkan oleh BoTM.
As of December 31, 2013, the Company is in compliance with the aforementioned restrictions of BoTM.
20. WESEL BAYAR
20. MEDIUM TERM NOTES
2013
Wesel bayar - konvensional MTN PTPN III Tahun 2013 Tahun 2011 Tahun 2010 Jumlah
2012
300.000.000.000 200.000.000.000
200.000.000.000
55.000.000.000
100.000.000.000
555.000.000.000
300.000.000.000
Medium Term Notes - (MTN) conventional MTN PTPN III Year 2013 Year 2011 Year 2010 Total
Biaya transaksi belum diamortisasi Jumlah Bagian jatuh tempo satu tahun Bagian jangka panjang
(735.000.000)
(382.243.517)
Unamortized transaction costs
554.265.000.000 (200.000.000.000)
299.617.756.483 (45.000.000.000)
Total Current marturity
354.265.000.000
254.617.756.483
Long-term portion
MTN PTPN III Penerbitan 2013
MTN PTPN III Issued in 2013
Pada tahun 2013, Perusahaan melakukan penawaran terbatas MTN PTPN III Tahun 2013 dengan Arranger dan/atau pembeli pertama PT Mandiri Sekuritas dan Bank Mandiri sebagai Agen Pemantau dan Agen Pembayaran.
In 2013, the Company made a private placement of MTN PTPN III in 2013 with the Arranger and/or the first purchaser as PT Mandiri Securities and Bank Mandiri as the Monitoring Agent and the Paying Agent.
MTN PTPN III Tahun 2013 ditawarkan pada bulan Desember 2013 dengan jumlah pokok sebesar Rp 300.000 juta, jangka waktu 2 tahun sampai dengan 23 Desember 2015, dengan tingkat bunga sebesar 9,75% per tahun yang dibayar secara triwulanan. MTN ini merupakan satu paket dan satu kesatuan dengan fasilitas pinjaman KI yang diperoleh dari Bank Mandiri sejumlah Rp 1.200.000 juta yang terdiri dari fasilitas kredit sebesar Rp 900.000 juta (Catatan 19) dan MTN sebesar Rp 300.000 juta.
MTN PTPN III Year 2013 was offered in December 2013 with a principal amount of Rp 300,000 million, a term of 2 years to which will be due by December 23, 2015, with an interest rate of 9.75 % per annum payable quarterly. MTN is an integral part of the KI facility obtained from Bank Mandiri amounted to Rp 1,200,000 million, consists of credit facility amounting Rp 900,000 million (Note 19) and MTN amounting Rp 300,000 million.
20. WESEL BAYAR (lanjutan)
20. MEDIUM TERM NOTES (continued)
245 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
345
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
MTN PTPN III Penerbitan 2013 (lanjutan)
MTN PTPN III Issued in 2013 (continued)
Penerbitan MTN PTPN III Tahun 2013 telah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris dan Menteri BUMN.
MTN PTPN III issuance in 2013 was approved by the Board of Commissioners and the Minister of BUMN.
Dana yang diperoleh dari penerbitan MTN PTPN III tahun 2013 digunakan untuk investasi rutin dan pengembangan tanaman dan non tanaman.
The proceeds from the issuance of MTN PTPN III in 2013 is used for routine investment and development of plantation and non-plantation
Berdasarkan perjanjian Agen Pembayaran, selambatlambatnya satu hari kerja sebelum tanggal pembayaran bunga dan dua hari kerja sebelum tanggal pelunasan pokok, Perusahaan wajib menyetorkan dana untuk pembayaran bunga MTN dan pelunasan pokok MTN, serta pajak atas pembayaran bunga dan pokok tersebut.
Under the agreement with Payment Agent, no later than one business day prior to the date of payment of interest and two working days before the settlement date, the Company shall deposit funds for interest payments and principal repayment MTN, as well as tax on the interest and principal payments.
MTN PTPN III Penerbitan 2011 dan 2010
MTN PTPN III Issued in 2011 and 2010
Perusahaan melakukan penawaran terbatas MTN Konvensional yang didaftarkan di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan telah dinyatakan efektif terdaftar sebagai berikut:
The Company made a private placement (restricted offering) of MTN Conventional, registered at PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) and which was declared effectively registered as follows:
a.
Efektif tanggal 26 Desember 2011, dengan jumlah pokok sebesar Rp 200.000 juta, jangka waktu 3 tahun sampai dengan 27 Desember 2014, tingkat bunga 9,10% per tahun. Pembayaran bunga dilakukan setiap triwulan.
a.
Effective on December 26, 2011, at a principal amount of Rp 200,000 million, and have a term of 3 years due on December 27, 2014, with a fixed interest rate at 9.10% per annum. Interest will be paid quarterly.
b.
Efektif tanggal 22 Nopember 2010, dengan rincian sebagai berikut:
b.
Effective on November 22, 2010, details are as follows:
Jumlah pokok sebesar Rp 45.000 juta, dengan jangka waktu 3 tahun sampai dengan 22 Nopember 2013, tingkat bunga sebesar 9,1% per tahun. Pembayaran bunga dilakukan setiap triwulan. Pada tanggal 22 Nopember 2013 Perusahaan telah melunasi MTN ini.
Seri/Series A
The principal amount is Rp 45,000 million, with a term of 3 years which will be due on November 22, 2013, interest rate of 9.1% per annum. Interest will be paid quarterly. On 22 November 2013, the Company has paid this MTN.
Jumlah pokok sebesar Rp 55.000 juta, dengan jangka waktu 5 tahun sampai dengan 22 Nopember 2015, tingkat bunga sebesar 9,75% per tahun. Pembayaran bunga dilakukan setiap triwulan.
Seri/Series B
The principal amount is Rp 55,000 million, with a term of 5 years which will be due on November 22, 2015, interest rate of 9.75% per annum. Interest will be paid quarterly.
Atas penerbitan MTN PTPN III tahun 2011 dan 2010, PT Bank CIMB Niaga Tbk sebagai Wali Amanat atau Agen Pemantau, PT Mandiri Sekuritas bertindak sebagai Arranger, dan KSEI sebagai Agen Pembayar.
PT Bank CIMB Niaga Tbk act as trustee or monitoring agent, PT Mandiri Sekuritas as arranger and KSEI as payment agent on issueance of MTN PTPN III in 2011 and 2010.
Berdasarkan hasil pemeringkatan yang dikeluarkan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) pada tanggal 15 Pebruari 2014, MTN tersebut diatas mendapat peringkat “idAA-” Stable Outlook (double A minus; stable outlook). 20. WESEL BAYAR (lanjutan)
Based on the ratings issued by PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) on February 15, 2014, the MTN are rated “idAA-” Stable Outlook (double A minus; stable outlook).
246 346
with the
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
20. MEDIUM TERM NOTES (continued)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
MTN PTPN III Penerbitan 2011 dan 2010 (lanjutan)
MTN PTPN III Issued in 2011 and (continued)
MTN tersebut di atas tidak dijamin secara khusus, tetapi dijamin dengan seluruh kekayaan Perusahaan baik barang bergerak maupun tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari menjadi jaminan bagi pemegang MTN ini sesuai dengan ketentuan pasal 1131 dan 1132 Kitab Undang-undang Hukum Perdata.
MTN mentioned above is not specifically guaranteed, but secured by all assets of the Company either movable or immovable goods, both existing and in the future there will be, is guarantee for the MTN holders in accordance with the provisions of Articles 1131 and 1132 Book of the Civil Law.
Perjanjian tersebut di atas mencakup persyaratan yang membatasi hak Perusahaan tanpa persetujuan tertulis dari Agen Pemantau, antara lain: • menjamin atau membebani dengan cara apapun aset Perusahaan secara khusus; • memberikan jaminan perusahaan (corporate quarantee) kecuali untuk kegiatan usaha Perusahaan dan entitas anak, • melakukan penggabungan, konsolidasi, dengan perusahaan lain yang menyebabkan bubarnya Perusahaan atau Perusahaan diakuisisi pihak lain yang mempunyai akibat negatif terhadap kelangsungan utama Perusahaan dan kemampuan Perusahaan untuk melaksanakan kewajibannya berdasarkan dokumen transaksi, kecuali hal-hal tersebut dilakukan dalam program privatisasi Pemerintah Republik Indonesia dan/atau berdasarkan keputusan pemegang saham Perusahaan; • menjual atau mengalihkan atau memindahtangankan dengan cara apapun aset tetap Perusahaan sebanyak lebih dari 10% dari revenue Perusahaan;
Above agreements include requirements that limit the rights of the Company without the written consent of the Monitoring Agent, among others: • warrant or in any way encumber the assets of the Company in particular; • provide corporate quarantee except within the business activities of the Company and its subsidiaries, • merge, consolidate, with other companies that lead to the dissolution of the Company or the Company being acquired by others having a negative result on the continuity of the Company's principal and the Company's ability to fulfill its obligations under the transaction documents, except those things done in the privatization program by Government of the Republic of Indonesia/or by shareholders of the Company;
Perusahaan juga harus memenuhi kewajibankewajiban antara lain: • menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Agen Pemantau dalam hal Perusahaan menerima pinjaman baru dari pihak lain dengan nilai diatas Rp 100.000 juta kecuali sehubungan dengan kegiatan sehari-hari Perusahaan; • segera memberitahukan Agen Pemantau setiap terjadi kejadian atau keadaan penting yang dapat dikategorikan sebagai peristiwa/kejadian material terhadap Perusahaan; • memenuhi rasio-rasio keuangan tertentu antara lain:
The Company also must fulfill obligations include:
•
•
•
•
2010
sell or otherwise dispose of or transfer in any way the Company's fixed assets by more than 10 % of the Company 's revenue;
submit written notification to the Monitoring Agent in the event the Company receives a new loan from another party with a value of over Rp 100,000 million except relates to the Company's daily activities; promptly notify monitoring agent any significant events or circumstances occur which can be categorized as events/events material to the Company; meet certain financial ratios among others:
a.
Utang berbunga dengan modal tidak lebih dari 2:1.
a.
Interest-bearing debt to capital ratio of not more than 2:1.
b.
Rasio laba sebelum bunga, pajak dan penyusutan/amortisasi dengan beban bunga tidak kurang dari 2,5:1.
b.
The ratio of earnings before interest, taxes and depreciation/amortization and interest expense of not less than 2.5:1.
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan dapat memenuhi batasan-batasan yang ditetapkan. 21. UTANG SEWA PEMBIAYAAN
As of December 31, 2013, the Company is in compliance with the aforementioned restrictions. 21. FINANCE LEASE LIABILITIES
247 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
347
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Akun ini merupakan utang sewa pembiayaan dalam rangka pengadaan alat pengangkutan sebagai berikut:
This account represent finance lease liabilities relate to procurement of transportation vehicles as follows:
a.
a. By Due date
Berdasarkan jatuh tempo 2013 Pembayaran minimum sewa tahun 2013 2014 2015 2016 2017 2018 dan seterusnya
b.
2012
67.338.100.989 61.348.038.887 49.239.277.182 20.176.709.136 10.864.944.945
43.273.894.387 36.281.260.512 35.940.693.387 23.558.069.182 11.375.847.136 6.488.635.946
Minimum lease payments 2013 2014 2015 2016 2017 2018 and next payment
Jumlah Bunga dan pemeliharaan
208.967.071.139 (63.438.976.410)
156.918.400.550 (54.093.771.250)
Total Interest and maintenance
Nilai kini pembayaran minimum sewa Bagian jatuh tempo satu tahun
145.528.094.729 (40.389.663.137)
102.824.629.300 (23.837.851.045)
Present value minimum payments Current marturity
Bagian jangka panjang
105.138.431.592
78.986.778.255
Berdasarkan lessor
b. 2013
Pihak berelasi Koperasi Karyawan Nusa Tiga Pihak ketiga CV Sempana Karya CV Mutiara Abadi
16.523.864.456 1.352.427.238
15.264.667.042 1.421.815.000
Jumlah Bagian jatuh tempo satu tahun
145.528.094.729 (40.389.663.137)
102.824.629.300 (23.837.851.045)
Bagian jangka panjang
105.138.431.592
78.986.778.255
22. UTANG PEMEGANG SAHAM (lanjutan)
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Total Current maturity Long-term portion
The management of the Company establish a policy to purchase transportation vehicles through finance lease of 4 to 6 years with effective interest rate per annum at 6.27% to 24.48%. All the liabilities are denominated in Rupiah.
This pertains to a government loan for the program Tree Crops Processing Project (TCPP) which was from the IBRD Loan No. 3000 IND dated December 2, 1988. The sub-loan is made through Bank Bumi Daya (Agreement No. SLA 449/DDI/1989 dated February 23, 1989) and through a financing agreement between the Government of the Republic of Indonesia and PTP III (Agreement No. FA 452/DDI/1989 dated February 23, 1989) and PTP IV (Agreement No. FA 460/DDI/1989 dated February 23, 1989). 22. SHAREHOLDER LOANS (continued)
248 LAPORAN TAHUNAN
Related party Koperasi Karyawan Nusa Tiga Third parties CV Sempana Karya CV Mutiara Abadi
22. SHAREHOLDER LOANS
Utang pemegang saham merupakan utang kepada Pemerintah Republik Indonesia atas program Tree Crops Processing Project (TCPP) yang berasal dari penerusan pinjaman IBRD Loan No. 3000 IND tanggal 2 Desember 1988. Penerusan pinjaman tersebut dilakukan melalui Bank Bumi Daya (Perjanjian No. SLA 449/DDI/1989 tanggal 23 Pebruari 1989), serta melalui Perjanjian Pembiayaan antara Pemerintah Republik Indonesia dengan PTP III (Perjanjian No. FA 452/DDI/1989 tanggal 23 Pebruari 1989) dan PTP IV (Perjanjian No. FA 460/DDI/1989 tanggal 23 Pebruari 1989).
Annual Report
2012 86.138.147.258
22. UTANG PEMEGANG SAHAM
348
By lessor
127.651.803.035
Manajemen Perusahaan menetapkan kebijakan untuk membeli alat pengangkutan melalui sewa pembiayaan. Jangka waktu sewa adalah 4-6 tahun dengan tingkat bunga efektif sebesar 6,27% sampai dengan 24,48% per tahun. Semua utang sewa pembiayaan didenominasi dalam Rupiah.
Long-term portion
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 12 Tahun 2013 tanggal 13 Pebruari 2013 tentang penambahan penyertaan modal Negara Republik Indonesia kedalam modal saham Perusahaan dan akta No.05 tanggal 8 Mei 2013 oleh Nanda Fauz Iwan, SH, M.Kn, notaris di Jakarta pinjaman ini telah dikonversi menjadi penambahan penyertaan modal Pemerintah Republik Indonesia (Catatan 24). 23. IMBALAN KERJA
Based on the Indonesian Government Regulation No.12 Year 2013 dated February 13, 2013 concerning the increase in the capital of the Republic of Indonesia into the share capital of the Company, and notarial deed No. 05 dated May 8, 2013 by Nanda Fauz Iwan, SH, M.Kn, notary in Jakarta this loan was converted as an increase in paid in capital of the Government of Republic of Indonesia (Note 24). 23. EMPLOYEE BENEFITS
Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja dalam bentuk program pensiun imbalan pasti, jaminan pemeliharaan kesehatan pensiunan kepada karyawan serta pasangannya dan santunan hari tua, dan imbalan jangka panjang lainnya. Program pensiun imbalan pasti diberikan kepada karyawan Perusahaan yang telah bekerja sebelum tahun 2009.
The Company provides post-employment benefits in the form of defined benefit pension plans, retirees’ medical care benefits to employees and spouses, old-age benefits, and other long-term benefits. Defined benefit pension plans are granted to employees of the Company who have worked before 2009.
Perusahaan menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk seluruh karyawan tetap yang dihitung berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa kerja karyawan. Program pensiun imbalan pasti ini dikelola oleh DAPENBUN berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. Kep 344/KMK/17/1999 tanggal 23 September 1999 yang terakhir diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. Kep-670/KM.10/2012 tanggal 10 Desember 2012.
The Company established a defined benefit pension plan for all permanent employees and is calculated based on basic pension income and the period of employment. Defined benefit pension plan is administered by DAPENBUN based on the Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. Kep 344/KMK/17/1999 dated September 23, 1999, which was last amended by Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. Kep-670/KM.10/2012 dated December 10, 2012.
Iuran dana pensiun berjumlah 11,53% dari PhDP (Gaji Pokok) tahun 2012 dimana sebesar 6% ditanggung karyawan dan sisanya ditanggung Perusahaan.
The total pension contribution is 11.53% of PhDP (basic salary) in 2012, 6% of which is the contribution of the employees and the remaining balance is borne by the Company.
Selain program pensiun imbalan pasti tersebut di atas, pada tanggal 1 Pebruari 2010, Perusahaan menandatangani Perjanjian Pemanfaatan Layanan Program Pensiun dengan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) BNI untuk mempersiapkan kesejahteraan karyawan setelah pensiun dengan memanfaatkan layanan program pensiun iuran pasti yang dikelola oleh DPLK BNI. Karyawan yang diikutkan pada program pensiun iuran pasti tersebut adalah karyawan yang bekerja di Perusahaan sejak tahun 2009. Berdasarkan program pensiun iuran pasti tersebut, kontribusi karyawan sebesar 6% dari gaji pokoknya, sedangkan kontribusi Perusahaan sebesar 4%. Jumlah kontribusi karyawan yang telah dibayarkan oleh Perusahaan sebesar Rp 2.719 juta (2012: Rp1.807 juta). Aset dana pensiun dikelola oleh DPLK BNI berdasarkan paket investasi yang telah ditetapkan sesuai pilihan karyawan. Perjanjian ini berlaku selama tiga tahun dan sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan keuangan masih dalam proses perpanjangan.
In addition to the defined benefit pension plans mentioned above, on February 1, 2010, the Company signed the Pension Benefit Service Program Agreement with the Financial Institution Pension Fund (DPLK) of BNI to prepare the wellbeing of employees after retirement by making use of the pension plan managed by DPLK of BNI. The employees who are enrolled in this pension plan are the employees who work in the Company since 2009. Under the defined contribution pension plan, the employees will contribute 6% of their basic salaries, while the Company’s share is 4%. Total employees' contributions which had been paid by the Company amounted to Rp 2.719 million (2012: Rp 1,807 million). Pension fund assets managed by DPLK of BNI is based on the investment package that were voted of by the employees. The agreement is valid for three years and until the authorization date of the issuance of the financial statement agreement is still under extention process.
23. IMBALAN KERJA (lanjutan)
23. EMPLOYEE BENEFITS (continued)
249 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
349
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Manajemen berkeyakinan bahwa imbalan yang diberikan kepada karyawan yang memenuhi persyaratan telah sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Undang-Undang No. 13/2003 tentang ketenagakerjaan.
Manajemen believes that the benefits granted to eligible employees in accordance with the provisions stipulated in law No.13/2003
Tabel berikut ini merupakan ringkasan dari liabilitas, beban dan mutasi saldo liabilitas untuk program pensiun imbalan pasti, jaminan pemeliharaan kesehatan pensiunan dan santunan hari tua serta imbalan kerja jangka panjang lainnya.
The following table summarizes the liabilities, expenses and movement in liabilities for defined benefit pension plans, retirees’ medical care benefits and retirement benefits, and other longterm employee benefits.
Program pensiun imbalan pasti/ Defined benefit pension plan Rekonsiliasi Saldo Awal dan Akhir dari Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti Nilai kini kewajiban imbalan pasti awal tahun Biaya bunga Biaya jasa kini Penyesuaian penurunan biaya kesehatan Pembayaran imbalan kerja
2013 Jaminan pemeliharaan kesehatan pensiun/ retiree medical benefits
Santunan hari tua/ Old age benefits
1.059.350.322.587 94.176.243.678 20.731.165.276 (66.258.000.000)
Imbalan kerja jangka panjang lainnya/ Other long-term benefits
Jumlah/ Total
(114.281.188.098)
(137.667.853.243) (28.155.613.012)
(48.025.645.898)
(137.667.853.243) (256.720.447.008)
Reconciliation of Beginning and Ending Balance of Present Value of Defined Benefit Obligation (PVDBO) Present value of obligation beginning balance Interest cost Current service cost Adjusment from decrease in Medical cost Payment of benefits Present value of obligation ending balance expectations Acrtuarial (gain)/loss
744.375.129.583 44.662.507.775 36.264.168.801
1.214.243.158.545 72.854.589.513 36.659.672.020
102.419.166.363 6.145.149.982 18.508.084.471
3.120.387.777.078 217.838.490.948 112.163.090.568
Nilai kini kewajiban imbalan pasti akhir tahun - ekspektasi (Keuntungan)/kerugian aktuaria
1.107.999.731.541 (88.874.729.175)
711.020.618.061 96.607.026.520
1.157.933.953.823 (360.320.975.484)
79.046.754.918 11.570.994.494
3.056.001.058.343 (341.017.683.645)
Nilai kini kewajiban imbalan pasti akhir tahun - aktual
1.019.125.002.366
807.627.644.581
797.612.978.339
90.617.749.412
2.714.983.374.698
Rekonsiliasi Saldo Awal dan Akhir dari Nilai Wajar Aset Program Nilai wajar aset program awal tahun Imbal hasil ekspektasian dari aset program Pembayaran iuran Pembayaran imbalan kerja
645.502.710.440 68.458.071.159 78.156.002.297 (66.258.000.000)
-
-
-
645.502.710.440 68.458.071.159 78.156.002.297 (66.258.000.000)
Aset program akhir tahun - Ekspektasi Keuntungan/(kerugian) aktuaria pada aset program
725.858.783.896
-
-
-
725.858.783.896
111.106.575.303
-
-
-
111.106.575.303
Nilai wajar aset program akhir periode - Aktual
836.965.359.199
-
-
-
836.965.359.199
Rekonsiliasi Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti dan Nilai Wajar Aset Program Atas Aset dan Liabilitas Yang Diakui Dalam Laporan Posisi Keuangan Nilai kini kewajiban imbalan pasti - Aktual Nilai wajar aset program
807.627.644.581 -
797.612.978.339 -
90.617.749.412 -
2.714.983.374.698 836.965.359.199
807.627.644.581
797.612.978.339
90.617.749.412
1.878.018.015.499
Funding status - Deficit
(327.756.004.531)
(591.821.626.835)
(511.656.395.384)
-
(1.431.234.026.750)
145.596.361.364
(144.418.511.652) -
-
-
(144.418.511.652) 145.596.361.364
71.387.506.094
285.956.582.955
90.617.749.412
447.961.838.461
36.264.168.801 44.662.507.775 31.629.601.531
36.659.672.020 72.854.589.513 56.432.560.527
18.508.084.471 6.145.149.982 11.570.994.494
-
(137.667.853.243)
-
112.163.090.568 217.838.490.948 (68.458.071.159) 131.339.821.054 (137.667.853.243)
Jumlah
-
Unrecognized actuarial (gain)/loss Unrecognized past service cost non vested benefit Unrecognized assets Liability recognized in statement of financial position
-
14.314.268.360
-
-
14.314.268.360
Total Expense Recognize in Profit and Loss Current service cost (net of employee contribution) Interest cost Expected return of plan assets Amortization of actuarial (gain) loss - net Adjusment from decrease in Medical cost Amortization of Past service cost non vested benefit
78.156.002.297
126.870.546.467
28.278.968.817
36.224.228.947
269.529.746.528
Total
20.731.165.276 94.176.243.678 (68.458.071.159) 31.706.664.502 -
23. IMBALAN KERJA (lanjutan)
23. EMPLOYEE BENEFITS (continued)
250 2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Fair Value of Plan Asset - Ending balance
182.159.643.167
Jumlah Beban Yang Diakui di Laba Rugi Biaya jasa kini (dikurangi iuran peserta) Biaya bunga Imbal hasil ekspektasian dari aset program (Keuntungan)/kerugian bersih aktuaria yang diakui Rincian penyesuaian penurunan biaya kesehatan Amortisasi biaya jasa lalu yang diakui non vested benefit
Annual Report
Ending balance of Plan Assets Expectations Actuarial (gain)/loss on plan asset
1.019.125.002.366 836.965.359.199
Liabilitas yang diakui pada laporan posisi keuangan
LAPORAN TAHUNAN
Reconciliation of Beginning and Ending Balance of Fair Value of Plan Asset Present value of obligation beginning balance Expected return on plan asset Payment of contributions Payment of benefits
Reconciliation of PVDBO and Fair Value of plan Assets on Assets or Liabilities Recognized in Statement of Financial Position Present value of obligation beginning balance Fair value of plan assets
Status pendanaan - Defisit Keuntungan/(kerugian) aktuaria yang tidak diakui Biaya jasa lalu yang tidak diakui non vested benefit Aset tidak diakui
350
Present value of defined benefit obligation - ending balance
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Program pensiun imbalan pasti/ Defined benefit pension plan Rekonsiliasi Saldo Awal dan Akhir dari Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti Nilai kini kewajiban imbalan pasti awal tahun Biaya bunga Biaya jasa kini Biaya jasa lalu vested Penyesuaian penurunan biaya kesehatan Pembayaran imbalan kerja
2012 Jaminan pemeliharaan kesehatan pensiun/ retiree medical benefits
Santunan hari tua/ Old age benefits
1.070.583.510.695 70.658.511.706 30.825.649.605 -
Imbalan kerja jangka panjang lainnya/ Other long-term benefits
(56.110.000.000)
(113.395.401.850)
609.276.959.320 450.073.363.267
579.559.720.646 164.815.408.937
1.032.406.819.366 181.836.339.179
81.968.991.383 20.450.174.980
2.303.212.490.715 817.175.286.363
Present value of obligation ending balance expectations Actuarial (gain)/loss
1.059.350.322.587
744.375.129.583
1.214.243.158.545
102.419.166.363
3.120.387.777.078
Present value of defined benefit obligation - ending balance
(73.256.275.001)
2.438.345.537.352 157.338.692.687 87.446.952.708 2.503.837.459 (110.122.827.801) (272.299.701.690)
Rekonsiliasi Saldo Awal dan Akhir dari Nilai Wajar Aset Program Nilai wajar aset program awal tahun Imbal hasil ekspektasian dari aset program Pembayaran iuran Pembayaran imbalan kerja
610.992.203.139 62.130.375.385 17.227.998.946 (56.110.000.000)
-
-
-
610.992.203.139 62.130.375.385 17.227.998.946 (56.110.000.000)
Aset program akhir tahun - Ekspektasi Keuntungan/(kerugian) aktuaria pada aset program
634.240.577.470
-
-
-
634.240.577.470
11.262.132.970
-
-
-
11.262.132.970
Nilai wajar aset program akhir periode - Aktual
645.502.710.440
-
-
-
645.502.710.440
Rekonsiliasi Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti dan Nilai Wajar Aset Program Atas Aset dan Liabilitas Yang Diakui Dalam Laporan Posisi Keuangan Nilai kini kewajiban imbalan pasti - Aktual Nilai wajar aset program
Reconciliation of Beginning and Ending Balance of Present Value of Defined Benefit Obligation (PVDBO) Present value of obligation beginning balance Interest cost Current service cost Past service cost vested Adjusment from decrease in medical cost Payment of benefits
628.181.708.097 41.459.992.734 23.313.421.665 -
(110.122.827.801) (29.538.024.839)
124.030.476.323 8.186.011.437 20.504.941.165 2.503.837.459
Jumlah/ Total
615.549.842.237 37.034.176.810 12.802.940.273 -
Nilai kini kewajiban imbalan pasti akhir tahun - ekspektasi (Keuntungan)/kerugian aktuaria Nilai kini kewajiban imbalan pasti akhir tahun - aktual
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Reconciliation of Beginning and Ending Balance of Fair Value of Plan Asset Present value of obligation beginning balance Expected return on plan asset Payment of contributions Payment of benefits Ending balance of Plan Assets Expectations Actuarial (gain)/loss on plan asset Fair Value of Plan Asset - Ending balance
1.059.350.322.587 645.502.710.440
744.375.129.583 -
1.214.243.158.545 -
102.419.166.363 -
3.120.387.777.078 645.502.710.440
Reconciliation of PVDBO and Fair Value of plan Assets on Assets or Liabilities Recognized in Statement of Financial Position Present value of defined benefit obligation Fair value of plan assets
413.847.612.147
744.375.129.583
1.214.243.158.545
102.419.166.363
2.474.885.066.638
Funding status - Deficit
Status pendanaan - Defisit Keuntungan/(kerugian) aktuaria yang tidak diakui Biaya jasa lalu yang tidak diakui non vested benefit Aset tidak diakui Liabilitas yang diakui pada laporan posisi keuangan Jumlah Beban Yang Diakui di Laba Rugi Biaya jasa kini (dikurangi iuran peserta) Biaya bunga Imbal hasil ekspektasian dari aset program (Keuntungan)/kerugian bersih aktuaria yang diakui Rincian penyesuaian penurunan biaya kesehatan Biaya jasa lalu - vested Amortisasi biaya jasa lalu yang diakui non vested benefit Pengaruh batasan aset Jumlah
(559.443.973.511)
(526.844.201.846)
(928.409.931.395)
-
(2.014.698.106.752)
145.596.361.364
(158.732.780.012) -
-
-
(158.732.780.012) 145.596.361.364
58.798.147.725
285.833.227.150
102.419.166.363
447.050.541.238
23.313.421.665 41.459.992.734 23.364.665.053
30.825.649.605 70.658.511.706
87.446.952.708 157.338.692.687 (62.130.375.385) 98.363.437.186 (110.122.827.801) 2.503.837.459
-
Unrecognized actuarial (gain)/loss Unrecognized past service cost non vested benefit Unrecognized assets Liability recognized in statement of financial position
49.923.125.773
20.504.941.165 8.186.011.437 20.450.174.980
-
-
(110.122.827.801) -
2.503.837.459
24.895.785.868
14.314.268.360 -
-
-
14.314.268.360 24.895.785.868
Total Expense Recognize in Profit and Loss Current service cost (net of employee contribution) Interest cost Expected return of plan assets Amortization of actuarial (gain) loss - net Adjusment from decrease in medical cost Past service cost - vested Amortization of past service cost non vested benefit Aset limitation
17.227.998.946
102.452.347.812
41.284.459.283
51.644.965.041
212.609.771.082
Total
12.802.940.273 37.034.176.810 (62.130.375.385) 4.625.471.380
23. IMBALAN KERJA (lanjutan)
23. EMPLOYEE BENEFITS (continued)
251 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
351
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Dana pensiun mengelola kekayaan untuk seluruh perusahaan selaku pendiri dan mitra pendiri. Setiap dana yang dimiliki oleh pemberi kerja untuk diinvestasikan dilakukan pada porsi investasi yang sama. Berikut jumlah kategori investasi:
Pension funds manage wealth of all companies includes founders and founding partner. All funds held by the employer for investmentare made on the same portion of investment. Here’s the category of investment:
2013
2012
Nilai wajar Instrumen ekuitas Deposito berjangka Instrumen utang Kombinasi (reksadana) Properti
274.356.776.533 190.995.653.919 187.229.306.668 135.421.107.818 48.962.514.261
211.596.238.067 147.303.718.422 144.398.956.227 104.442.338.478 37.761.459.246
Fair value equity instruments Time deposit Payable instruments Combination (mutual fund) Property
Jumlah
836.965.359.199
645.502.710.440
Total
Informasi historis dari nilai kini kewajiban imbalan pasti, nilai wajar aset program dan penyesuaian sebagai berikut: 2013
Historical information of present value of defined obligation, fair value of plan assets and experience adjustments are as follows:
2012
2011
2009
Nilai kini kewajiban imbalan pasti Nilai wajar dari aset program
2.714.983.374.698 836.965.359.199
3.120.387.777.078 645.502.710.440
2.438.345.537.352 610.992.203.139
2.172.356.192.684 480.783.854.536
1.809.706.081.391 463.800.750.184
Presented value of defined benefit obligation Fair value of plan assets
Defisit
3.551.948.733.897
3.765.890.487.518
3.049.337.740.491
2.653.140.047.220
2.273.506.831.575
Deficit
(341.017.683.645)
817.175.286.363
328.631.079.518
222.381.389.477
446.313.398.339
111.106.575.303
11.262.132.970
112.661.424.556
(1.914.675.169)
1.965.588.829
Penyesuaian pada kewajiban program Penyesuaian pada aset program
Experience adjustments on plan liabilities Experience adjustments on plan assets
Manajemen menyimpulkan bahwa aset program pensiun imbalan pasti belum memenuhi kriteria untuk diakui sebagai aset dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.
Management believes that the defined benefit pension program assets did not meet the criteria for recognition as an asset in the consolidated statements of financial positions as of December 31, 2013 and 2012.
Perhitungan imbalan kerja dihitung oleh PT Bina Putera Jaga Hikmah, aktuaris independen. Asumsi yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuaris sebagai berikut:
The calculation of employee benefits was done by PT Bina Putera Jaga Hikmah, an independent actuary. The assumptions used in determining the actuarial valuation are as follows:
Tingkat diskonto per tahun Hasil yang diharapkan dari aset program Kenaikan gaji rata-rata per tahun Usia pensiun normal
Tingkat mortalita Tingkat pengunduran diri Tingkat kenaikan biaya kesehatan Biaya kesehatan rata-rata per orang
8,89% (2012: 6,00%) 10% 10% (2012: 2,5%) 55 tahun/years (karyawan pelaksana/staffs) 56 tahun/years (karyawan pimpinan/officers) CSO 58 modified 1% 7,5% per tahun/per annum Rp 1.683.847 (2012:Rp 1.675.153)
24. MODAL SAHAM
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Annual discount rate Expected return on plan assets Increase in average salary per annum Normal pension age
Mortality rate Resignation rate Increase in health care costs Average health care cost per person
24. CAPITAL STOCK
252 352
2010
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2013 Pemegang saham Persentase pemilikan Modal dasar (lembar) Nominal (Rp) Modal ditempatkan dan disetor (lembar) Modal ditempatkan dan disetor (Rp)
2012
Pemerintah Republik Indonesia/ The Government of the Republic of Indonesia 100% 100% 13.100.000 13.100.000 1.000.000 1.000.000
Shareholder
3.321.298
3.298.110
Percentage of ownership Authorized shares (share) Nominal (Rp) Issued and fully paid shares (share)
3.321.298.000.000
3.298.110.000.000
Issued and paid up capital (Rp)
Berdasarkan Surat Menteri BUMN selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan No. S-227/MBU/2013 tanggal 9 April 2013, dinyatakan antara lain:
Based on the letter of the Minister of BUMN as the Company's General Meeting of Shareholders No. S-227/MBU/2013 April 9, 2013, stated the following among others:
•
menetapkan pengeluaran/penempatan saham yang masih dalam simpanan (portepel) sejumlah 23.188 saham atau sebesar Rp 23.188 juta yang seluruhnya diambil oleh Pemerintah Republik Indonesia yang berasal dari konversi pinjaman Perusahaan menjadi penambahan modal sesuai dengan PP No. 12 Tahun 2013 tentang penambahan penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam modal saham Perusahaan dan kapitalisasi cadangan umum Perusahaan;
•
stipulate the issuance/placement of shares which are still in the deposits (treasury) totaling number of 23,188 shares or Rp 23,188 million all taken by the Government of the Republic of Indonesia, which is derived from the Company's loand converted as an additional paid-in capital in accordance with the PP No. 12 Year 2013 concerning the increase in capital of the Government of the Republic of Indonesia to the share capital of the Company and capitalization of the Company general reserve;
•
menetapkan perubahan pasal 4 ayat 2 dan 3 anggaran dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan penambahan penyertaan modal tersebut di atas sehinga modal yang dimiliki Pemerintah Republik Indonesia menjadi sebanyak 3.321.298 saham atau sebesar Rp 3.321.298 juta.
•
stipulate changes in article 4, paragraph 2 and 3 of the Company's articles of association to conform with the above increase in paid in capital so that the capital owned by the Government of the Republic of Indonesia is becoming to 3,321,298 shares or Rp 3,321,298 million.
Perubahan tersebut telah diaktakan dalam akta No. 05 tanggal 8 Mei 2013 oleh Nanda Fauz Iwan, SH, M.Kn, notaris di Jakarta dan diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-19206 tanggal 20 Mei 2013.
24. MODAL SAHAM (lanjutan)
These amendments were covered by notarial deed No. 05 dated May 8, 2013 by Nanda Fauz Iwan, SH, M.Kn, notary in Jakarta and received and recorded in the database of the Ministry of Legal Administration of the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU-AH.01.10 19206 dated May 20, 2013.
24. CAPITAL STOCK (continued)
253 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
353
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Berdasarkan Pernyataan Keputusan Menteri BUMN selaku Rapat Umum Pemegang Saham No. SK-348/MBU/2012 tanggal 19 September 2012 sebagaimana ditetapkan dalam salinan akta No. 7 tanggal 15 Oktober 2012 dari Nanda Fauz Iwan, SH, M.Kn., notaris di Jakarta, disetujui sebagai berikut: •
•
•
peningkatkan modal dasar Perusahaan dari Rp 1.200.000 juta yang terbagi atas 1.200.000 saham menjadi Rp 13.100.000 juta yang terbagi atas 13.100.000 saham; penambahan penyertaan modal Pemerintah Republik Indonesia ke dalam modal Perusahaan sebesar Rp 2.983.110 juta yang berasal dari cadangan umum Perusahaan;
•
peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan dari Rp 315.000 juta menjadi Rp 3.298.110 juta.
•
•
the increase in authorized capital stock from Rp 1,200,000 million divided into 1,200,000 shares to Rp 13,100,000 million, divided into 13,100,000 shares; additional investments of the Goverment of the Republic of Indonesia to the share of the Company amounted to Rp 2,983,110 million sourced from general reserves of the Company; the increase in issued and paid up capital stock from Rp 315,000 million to Rp 3,298,110 million.
Perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-54923.AH.01.02 Tahun 2012 tanggal 24 Oktober 2012.
These amendments have been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. AHU-54923.AH.01.02.Year 2012, dated October 24, 2012.
Pengelolaan Modal
Capital Management
Tujuan utama pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan terpeliharanya rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
The primary objective of the Group capital management is to ensure that healthy capital ratios are maintained in order to support its business and maximize shareholder value.
Kebijakan pengelolaan modal Grup adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.
The Group capital management policy is to maintain a healthy capital structure in order to secure access to finance at a reasonable cost.
Grup mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian, berdasarkan perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara atau menyesuaikan struktur permodalan, Grup dapat menyesuaikan jumlah besaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses selama periode penyajian.
The Group manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Group may adjust the amount of dividend to shareholders, issue new shares or raise debt financing. No changes were made in the objectives, policies or processes during the periods presented.
25. KOMPONEN EKUITAS LAINNYA
25. OTHER COMPONENTS OF EQUITY
254 354
Based on the Statement of the Minister of BUMN as the General Meeting of Shareholders No. SK-348/MBU/2012 dated September 19, 2012 as set out in the copy of the deed No. 7 dated October 15, 2012 of Nanda Fauz Iwan, SH, MKn., notary in Jakarta, agreed as follow:
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2013 Tambahan modal disetor
(23.158.388.652)
-
(12.956.141) (2.745.334.768)
(12.956.141) (2.745.334.768)
Additional paid in capital Difference in value of restructuring transactions between entities under common control Difference due to change in equity of subsidiaries Translation adjustment
(25.916.679.561)
(25.916.679.561)
Total
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak Selisih kurs penjabaran Jumlah
2012
-
(23.158.388.652)
Tambahan modal disetor tahun 2013, merupakan reklasifikasi saldo selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali sebagai dampak penerapan prospektif PSAK 38 (Catatan 2af).
Additional paid in capital in 2013, represent reclassification on balance of difference in value of restructuring transactions between entities under common control due to prospective adoption of PSAK 38 (Note 2af).
26. PENJUALAN BERSIH
26. NET SALES
2013
2012
Minyak sawit Karet Inti sawit dan turunannya
4.310.069.966.613 1.039.134.587.874 383.313.385.694
4.340.263.528.667 1.193.692.760.236 429.849.985.435
Palm oil Rubber Palm kernel and its derivatives
Jumlah
5.732.517.940.181
5.963.806.274.338
Total
Rincian pelanggan dengan nilai penjualan bersih melebihi 10% dari jumlah penjualan Grup sebagai berikut:
Details of the customers with the total net sales of more than 10% of the total sales of the Group are as follows:
2013 PT Musim Mas PT Nagamas Palmoil Lestari PT Multimas Nabati Asahan PT Wilmar Nabati Indonesia Jumlah
2012
Persentase dari jumlah penjualan/ Percentage of total sales 2013 2012 % %
624.975.909.783 660.119.975.001 520.260.186.577 500.510.285.000
839.899.065.730 561.418.060.000 812.825.362.938 688.568.045.000
10,90 11,51 9,14 8,79
14,16 9,47 13,71 11,61
PT Musim Mas PT Nagamas Palmoil Lestari PT Multimas Nabati Asahan PT Wilmar Nabati Indonesia
2.305.866.356.361
2.902.710.533.668
40,34
48,95
Total
27. BEBAN POKOK PENJUALAN
27. COST OF GOODS SOLD
255 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
355
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2013
2012
Bahan langsung Pembelian bahan baku Panen Pemupukan Pengangkutan Pemeliharaan Gaji dan tunjangan
1.385.675.015.646 684.485.363.340 512.741.033.321 215.198.637.730 167.416.171.855 44.617.836.372
1.239.207.855.719 641.325.787.687 423.259.408.815 210.591.901.393 161.603.717.232 39.691.063.152
Direct materials Purchase of raw material Harvest Fertilizer Transportation Maintenance Salary and allowance
Jumlah Pengolahan Penyusutan dan amortisasi Biaya tidak langsung
3.010.134.058.264 345.991.507.609 300.631.592.863 244.998.299.312
2.715.679.733.998 355.530.591.662 266.115.031.411 226.934.565.118
Total Production Depreciation and amortization Indirect cost
Jumlah biaya produksi Persediaan barang jadi Awal tahun Akhir tahun
3.901.755.458.048
3.564.259.922.189
Total costs of production Finished goods Beginning of year End of year
Beban pokok penjualan
3.860.175.140.457
153.676.688.069 (195.257.005.660)
Rincian pemasok yang melebihi 10% dari jumlah pembelian Grup sebagai berikut:
2013
3.555.083.255.074
Persentase dari jumlah pembelian/ Percentage of total purchases 2013 2012 % %
2012
PT Galatta Lestarindo PT Saraswati Anugrah Makmur PT Pijar Nusa Pasifik CV Nusa Abadi Jaya
103.970.859.969 142.595.184.139 50.240.138.532 -
146.958.147.938 121.079.879.064 66.873.837.507 39.465.713.284
29,18 21,27 10,28 -
Jumlah
296.806.182.640
374.377.577.793
60,73
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
37,61 30,99 17,11 10,10 95,81
PT Galatta Lestarindo PT Saraswati Anugrah Makmur PT Pijar Nusa Pasifik CV Nusa Abadi Jaya Total
28. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
256 LAPORAN TAHUNAN
Cost of goods sold
Details of suppliers with the purchases of more than 10% of total purchases of the Group are as follows:
28. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
356
144.500.020.954 (153.676.688.069)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2013
2012
Jasa produksi
298.459.887.999
420.568.015.345
Bonus
Imbalan kerja
248.011.653.560
195.543.753.061
Employee benefits
Gaji, upah, honorarium dan tunjangan lainnya Perjalanan
Wages, salary, remuneration and 225.808.333.111 76.566.368.730
210.022.861.838 55.533.745.086
other benefits Travel
45.949.648.032
44.828.739.649
Office supplies and equipment
23.957.158.018
33.700.574.380
Depreciation and amortization
Pemakaian alat kantor dan inventaris Penyusutan dan amortisasi Amdal, sistem keselamatan dan
Environment, occupational
kesehatan kerja dan mutu produksi
safety and health system and 19.835.580.265
21.144.990.851
Keamanan
15.246.631.835
12.169.942.239
Security
Pendidikan dan pelatihan
11.271.256.980
27.626.760.436
Education and training
Tantiem
10.729.300.000
20.854.654.406
production quality
Management's reward
Tanggung jawab sosial dan
Social and environmental
lingkungan, iuran dan sumbangan
responsibilities, dues and 7.731.003.982
17.837.832.677
Beban listrik dan penerangan
7.209.684.147
6.189.601.527
Electricity
Penelitian dan pengembangan
7.155.579.547
9.737.621.299
Research and development
56.413.299.838
60.859.732.110
Others (below Rp 5 billion each)
1.054.345.386.044
1.136.618.824.904
Total
donations
Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 5 miliar) Jumlah
29. BEBAN PEMASARAN DAN PENJUALAN
29. MARKETING AND SELLING EXPENSES 2013
2012
Pengangkutan Instalasi pompa Jasa keagenan Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 5 miliar)
102.777.994.095 26.602.041.949 14.430.605.794
84.539.509.385 24.270.087.233 16.019.580.854
Transportation Pump installation Agency services
1.916.042.566
2.562.896.821
Others (below Rp 5 billion each)
Jumlah
145.726.684.404
127.392.074.293
Total
Beban instalasi pompa sebesar Rp 23.259 juta (2012: Rp 19.040 juta) berasal dari SAN, pihak berelasi (Catatan 36).
Pump installation costs amounted to Rp 23,259 million (2012: Rp 19,040 million) derived from SAN, related parties (Note 36).
Pada tanggal 1 Maret 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian keagenan dengan KPBN, pihak berelasi dengan pemerintah - BUMN perkebunan, berdasarkan perjanjian ini Perusahaan dikenakan imbalan jasa atas penjualan komoditas yang dilakukan melalui KPBN sebesar 0,25% dari nilai kontrak penjualan. Perjanjian ini telah diperbarui melalui perjanjian kerjasama No. 01/KPBN/PK/VI/2012 tanggal 28 Juni 2012. Beban imbalan jasa sebesar Rp 14.390 juta (2012: Rp 16.020 juta).
On March 1, 2010, the Company signed an agency agreement with KPBN, a government related entity - BUMN plantation, based on this agreement, the Company is charged a service fee on the sale of commodities which is done through KPBN amounting to 0.25% of the total contract sales. The agreement has been updated through agreement No. 01/KPBN/PK/VI/2012 dated June 28, 2012. Charges for services rendered amounted to Rp 14,390 million (2012: Rp 16,020 million).
30. BEBAN KEUANGAN
30. FINANCIAL COST
257 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
357
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Beban bunga Bank MTN Sewa pembiayaan Sub-jumlah Kapitalisasi ke tanaman belum menghasilkan dan aset dalam penyelesaian (Catatan 10 dan 11) Jumlah
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2013
2012
Interest expense Bank MTN Finance lease
253.300.066.091 29.525.416.667 25.152.218.655
152.066.654.362 61.701.527.776 7.411.820.839
307.977.701.413
221.180.002.977
(204.779.630.483)
(156.158.389.601)
Subtotal Portion capitalized to immature plantations and construction in progress (Notes 10 and 11)
103.198.070.930
65.021.613.376
Total
31. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN LAIN-LAIN BERSIH
31. OTHER GAINS AND LOSS - NET
2013
2012
Keuntungan penjualan aset nonproduktif
6.595.295.200
-
Gain on sale of nonproductive assets
Keuntungan penjualan kayu karet
6.527.992.167
9.966.822.951
Income from sale of rubber wood
Keuntungan penjualan cangkang dan fibre
4.329.680.000
5.148.339.614
Gain on sales of fibre and shell
4.125.902.191
7.555.379.130
Denda pembatalan dan keterlambatan kontrak Kerugian penjualan ternak sapi
(8.234.474.583)
Denda pajak
(8.503.199.697)
Imbalan jasa penjualan
-
(64.632.044) (845.666.042) 11.531.640.603
Keuntungan atas peningkatan
investment through inbreng
aset tetap pada KPBN (Catatan 10)
-
5.883.297.513
Lain-lain - bersih (masing-masing Bersih
fixed assets to KPBN (Note 10) Others (below
(12.861.092.358)
(4.442.389.315)
(8.019.897.080)
34.732.792.410
Rp 5 billion each) Net
Keuntungan penjualan kayu karet kepada PT Tiga Mutiara Nusantara (TMN), pihak berelasi sebesar Rp 5.427 juta (2012: Rp 6.574 juta).
Income from sale of rubber wood to PT Tiga Mutiara Nusantara (TMN), a related party was Rp 5,427 million (2012: Rp 6,574 million).
Berdasarkan perjanjian No. 01/KPBN/PK/VI/2012 tanggal 28 Juni 2012, Perusahaan berhak menerima bagian imbal jasa sebesar 33% dari realisasi imbal jasa yang telah dibayarkan oleh PT Perkebunan Nusantara I (Persero) sampai dengan PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) dan PT RNI (Persero) kepada KPBN atas penjualan komoditasnya melalui KPBN. Pada tanggal 28 Desember 2012, telah ditandatangani kesepakatan pengakhiran perjanjian kerjasama ini.
Based on the agreement No. 01/KPBN/PK/VI/2012 dated June 28, 2012, the Company is entitled of 33% service fee on sale of commodities which is paid by PT Perkebunan Nusantara I (Persero) to PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) and PT RNI (Persero) to KPBN on sale of their commodities through KPBN. On December 28, 2012, the termination this agreement was signed.
32. PERPAJAKAN
32. TAXATION
258 358
Tax penalty Marketing fee Income Gain on the increase in
investasi melalui inbreng
dibawah Rp 5 miliar)
Contract penalty Loss on sales of livestock cow
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
a.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Pajak Dibayar Dimuka
a.
2013 Pajak pertambahan nilai
Prepaid Tax
2012
61.955.331.836
27.556.168.003
Pajak penghasilan pasal 28A Tahun 2013
165.799.036.605
-
Year 2013
Tahun 2012
81.528.594.166
81.528.594.166
Year 2012
309.282.962.607
109.084.762.169
Jumlah b.
Utang Pajak
b.
2013
c.
Value-added tax Income tax article 28A
Total
Taxes Payable
2012
Pajak penghasilan Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Pajak bumi dan bangunan
1.201.976.481 7.152.677.479 616.867.208 282.380.660 25.758.595
2.408.477.869 9.321.141.105 1.079.100.954 325.241.001 28.956.338.118 -
Income tax Article 4 (2) Article 21 Article 22 Article 23 Article 25 Tax on land and building
Jumlah
9.279.660.423
42.090.299.047
Total
Pajak Penghasilan
c.
Beban (manfaat) pajak Grup terdiri dari:
Tax expense (benefit) of the Group consists of:
2013 Pajak kini - Perusahaan Beban pajak tahun berjalan Pembetulan dan Surat Ketetapan Pajak tahun fiskal lalu Sub-jumlah Pajak tangguhan Perusahaan Entitas anak Sub-jumlah Beban pajak - bersih
Income Tax
2012
55.924.530.000
266.014.857.250
78.340.801.978
-
134.265.331.978
266.014.857.250
99.618.526.719 -
70.270.251.566 4.613.127.315
99.618.526.719
74.883.378.881
233.883.858.697
340.898.236.131
32. PERPAJAKAN (lanjutan)
Current tax - the Company Current tax expense Submitted revision and Tax Assesment Letter of prior fiscal year Subtotal Deferred tax The Company Subsidiaries Subtotal Tax expense - net
32. TAXATION (continued)
259 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
359
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
c.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Pajak Penghasilan (lanjutan)
c.
Pajak kini
Current tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan laba kena pajak Perusahaan sebagai berikut:
The following is the reconciliation between income before tax per consolidated statements of comprehensive income and taxable income of the Company are as follows:
2013 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Rugi entitas anak Laba Perusahaan sebelum pajak Perbedaan temporer Cadangan imbalan kerja Sewa pembiayaan Kerugian penurunan nilai investasi saham Beban penyusutan dan biaya tenaga kerja Amortisasi beban tangguhan Bersih Perbedaan tetap Kesejahteraan karyawan Penyusutan aset tetap Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final Bagian laba bersih entitas asosiasi Beban pajak Beban pemeliharaan bangunan karyawan Kerugian penurunan nilai goodwill Beban kesehatan Beban pendidikan Iuran dan sumbangan Lain-lain Bersih Estimasi laba kena pajak Perusahaan tahun berjalan
2012
601.187.720.762 34.361.983.761
1.164.589.705.077 28.135.274.345
Income before income tax per consolidated statements of comprehensive income Loss of subsidiaries
635.549.704.523
1.192.724.979.422
The Company's income before income tax
665.575.921
(2.945.042.501) 643.278.276
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
(251.237.806.336) 720.961.282
(395.201.725.424)
(264.838.406.377)
(117.525.791.745) 26.885.990.642
23.679.118.732 18.443.503.349
(32.400.424.128)
(30.570.235.414)
(4.888.790.443) 8.503.199.697
(5.464.129.492) -
5.211.806.130
7.175.480.819 7.150.068.469 68.504.874.884 12.461.481.600 13.816.580.920 20.976.112.261
-
61.550.916.674 5.267.180.756 7.645.508.982 23.100.545.188
(16.649.858.247) 223.698.120.852
Temporary differences Employee benefits Finance lease Impairment loss of investments in share of stock Depreciation expense and labour cost Amortization of deferred charges Net Permanent differences Employees welfare Depreciation of fixed assets Interest income subject to final tax Equity in net income of associated companies Tax expenses Employees buildings maintenance Impairment loss on goodwill Health expense Education expense Dues and donations Others
136.172.856.128 1.064.059.429.173
Net Estimated taxable income for the year of the Company
32. TAXATION (continued)
260 LAPORAN TAHUNAN
(20.872.061.914) 6.550.500.591
(390.325.008.885) (3.240.528.235)
32. PERPAJAKAN (lanjutan)
360
Income Tax (continued)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
c. Pajak Penghasilan (lanjutan)
c. IncomeTtax (continued)
Pajak kini (lanjutan)
Current tax (continued)
Perhitungan beban dan lebih bayar pajak kini sebagai berikut:
Calculation of current tax expense and over payment are as follows:
2013 Beban pajak kini Perusahaan dengan tarif pajak yang berlaku Dikurangi pembayaran pajak dimuka Pajak penghasilan Pasal 22 Pasal 25 Jumlah Estimasi lebih bayar pajak kini Perusahaan
2012
266.014.857.250
Current tax expense of the Company based on prevailing tax rates
74.115.355 221.649.451.250
67.394.000 347.476.057.416
Less prepaid income tax Income tax Article 22 Article 25
221.723.566.605
347.543.451.416
55.924.530.000
(165.799.036.605)
Total Estimated current tax over payment of the Company
(81.528.594.166)
Beban pajak kini dan utang pajak kini entitas anak adalah nihil pada tahun 2013 dan 2012.
Current tax expense and current taxpayable of subsidiaries are nil in 2013 and 2012
Pajak tangguhan
Deferred tax
Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan Grup sebagai berikut:
Details of deferred tax assets and liabilities of the Group are as follows:
2013 Perusahaan Piutang Aset tetap Beban tangguhan Investasi dalam saham Sewa pembiayaan Liabilitas imbalan kerja Jumlah Entitas Anak Aset tetap Liabilitas pajak tangguhan bersih
2012
1.189.213.442 (483.681.228.215) (5.711.837.264) 160.819.569 901.364.522 111.789.653.844
1.189.213.442 (385.281.880.632) (4.901.705.206) 1.637.625.148 111.623.259.865
(375.352.014.102)
(275.733.487.383)
4.845.395.275 (370.506.618.827)
Pada tanggal 31 Desember 2013, entitas anak memiliki akumulasi rugi fiskal sebesar Rp 49.790 juta yang dapat dikompensasi dengan laba kena pajak periode mendatang. Berdasarkan proyeksi manajemen entitas anak, laba kena pajak periode mendatang tidak akan tersedia untuk mengkompensasi rugi fiskal tersebut.
32. PERPAJAKAN (lanjutan)
The Company Receivables Fixed assets Deferred charges Investments in shares of stock Finance lease Employees benefits liabilities Total Subsidiaries Fixed assets
4.845.395.275 (270.888.092.108)
Deferred tax liabilities - net
As of December 31, 2013, the subsidiaries had accumulated fiscal loss amounted to Rp 49,790 million that can be utilized against the taxable income for the next period. Based on the projection conducted by the management of subsidiaries, the taxable income may not available in the next period to compensate such fiscal losses.
32. TAXATION (continued)
261 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
361
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
c. Pajak Penghasilan (lanjutan)
c. IncomeTtax (continued)
Pajak tangguhan (lanjutan)
Deferred tax (continued)
Rekonsiliasi antara beban (manfaat) pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak per laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan tarif pajak yang berlaku sebagai berikut:
A reconciliation between the total tax expenses (benefits) and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax per consolidated statements of comprehensive income is as follow:
2013 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Rugi sebelum pajak entitas anak Laba sebelum pajak Perusahaan Beban pajak dengan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak Perbedaan tetap Aset pajak tangguhan yang dihapuskan dan penyesuaian
d.
2012
601.187.720.762
1.164.589.705.077
34.361.983.761
28.135.274.345
Income before income tax per consolidated statements of comprehensive income Loss before tax of subsidiaries
635.549.704.523
1.192.724.979.422
The Company's income before income tax
158.887.426.000
298.181.244.750
(4.162.464.562)
4.060.650.034
Jumlah beban pajak Perusahaan Pembetulan dan Surat Ketetapan Pajak tahun fiskal lalu Beban pajak entitas anak
155.543.056.719
336.285.108.816
78.340.801.978 -
4.613.127.315
Total tax expense of the Company's Submitted revision and Tax Assesment Letter from prior fiscal year Tax expense of the subsidiaries
Beban pajak - bersih
233.883.858.697
340.898.236.131
Tax expense - net
Administrasi Pajak di Indonesia
d. Taxes Administration in Indonesia
32. PERPAJAKAN (lanjutan)
LAPORAN TAHUNAN
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
The Company’s taxable income of 2012 is in conformity with the amount reported in its Annual Corporate Tax Return (SPT) for 2012. While the Company’s total taxable income in 2013 is on the basis of temporary calculation, because the Company has not yet submitted its Corporate Income Tax Return.
32. TAXATION (continued)
262 Annual Report
34.043.214.032
818.095.281
Jumlah taksiran laba kena pajak Perusahaan tahun 2012 telah sesuai dengan jumlah yang dilaporkan pada Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajak penghasilan badan tahun 2012, sedangkan jumlah penghasilan kena pajak Perusahaan tahun 2013 didasarkan atas perhitungan sementara, karena Perusahaan belum menyampaikan SPT pajak penghasilan badan.
362
Current tax expense based on prevailing tax rate Tax effects Permanent differences Deferred tax assets write off and adjusment
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
d.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Administrasi Pajak di Indonesia (lanjutan)
d. Taxes Administration (continued)
Berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku di Indonesia mengatur bahwa masing-masing entitas dalam Grup menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang secara individu. Berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Direktur Jenderal Pajak (“DJP”) dapat menetapkan atau mengubah jumlah pajak terutang dalam jangka waktu tertentu. Untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya, jangka waktu tersebut adalah sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak tetapi tidak lebih dari tahun 2013, sedangkan untuk tahun pajak 2008 dan seterusnya, jangka waktunya adalah lima tahun sejak saat terutangnya pajak. e.
Surat Ketetapan Pajak
in
Indonesia
The taxation laws of Indonesia require that each company in the Group submits individual tax returns on the basis of self asessment. Under prevailing regulations the Director General of Tax (“DGT”) may assess or amend taxes within a certain period. For the fiscal years of 2007 and before, this period is within ten years of the time the tax become due, but not later than 2013, while for the fiscal years of 2008 and onwards, the period is within five years of the time the tax becomes due.
e. Tax Assesment Letter
Pada tanggal 29 Oktober 2013, Perusahaan memperoleh Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) pajak pertambahan nilai (PPN), Surat Tagihan Pajak (STP) PPN dan SKPKB pajak penghasilan (PPh) badan untuk tahun pajak 2007 masing-masing sebesar Rp 102.462 juta, Rp 12.151 juta dan Rp 31.510 juta. Pada Desember 2013, Perusahaan telah menyetujui sebagian dari SKPKB dan STP tersebut dan melakukan pembayaran sebesar Rp 16.000 juta dan membebankannya dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai beban pajak kini. Pada tanggal 24 Januari 2014, Perusahaan telah mengajukan surat keberatan atas SKPKB dan STP tersebut ke Kantor Pajak. Sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan keuangan, kantor pajak belum memberikan putusan atas permohonan keberatan yang diajukan Perusahaan tersebut.
On October 29, 2013, the Company received underpayment Tax Assement Letter (SKPKB) on value added tax (VAT), Tax Collection Letter (STP) on VAT and SKPKB for corporate income tax for 2007 fiscal year amounting to Rp 102,462 million, Rp 12,151 million and Rp 31,510 million, respectively. On December 2013, the Company has agreed on certain SKPKB and STP and paid an amount of Rp 16,000 million and charged in the consolidated statement of comprehensive income as current tax expense. On January 24,2014, the Company has submitted objection letter on the SKPKB and STP to the Tax Office. Up to the date of the issuance of the financial statements, the tax office has not responded to all of the objection letters submitted by the Company.
Pada tanggal 11 Oktober 2013, Perusahaan memperoleh (SKPKB PPh pasal 21, pasal 23, PPh badan dan PPN untuk tahun pajak 2008 masing-masing sebesar Rp 10.110 juta, Rp 6.670 juta, Rp 88.094 juta dan Rp 69.011 juta. Pada tanggal 28 Oktober 2013, Perusahaan telah menyetujui sebagian dari SKPKB tersebut dan melakukan pembayaran sebesar Rp 16.959 juta dan dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai beban pajak kini dan keuntungan dan kerugian lain-lain bersih masing-masing sebesar Rp 16.538 juta dan Rp 421 juta. Pada tanggal 19 Desember 2013, Perusahaan telah mengajukan surat keberatan atas SKPKB tersebut ke Kantor Pajak. Sampai dengan tanggal diterbitkannya laporan keuangani, kantor pajak belum memberikan putusan atas permohonan keberatan yang diajukan Perusahaan tersebut.
On October 11, 2013, the Company received underpayment Tax Assesment Letter (SKPKB) for income tax article 21, article 23, corporate income tax and VAT for 2008 fiscal year amounting to Rp 10,110 million, Rp 6,670 million, Rp 88,094 million and Rp 69,011 million, respectively. On October 28, 2013, the Company has agreed on certain SKPKB and paid an amount of Rp 16,959 million and charge to the consolidated statement of comprehensive income as current tax expense and other gains and loss - net amounted to Rp 16,538 million and Rp 421 million, respectively. On December 19, 2013, the Company has submitted objection letter for SKPKB and STP to the Tax Office. Up to the date of the issuance of the financial statements, the tax office has not responded to all the objection letters submitted by the Company. 32. TAXATION (continued)
32. PERPAJAKAN (lanjutan)
263 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
363
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
e.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Surat Ketetapan Pajak(lanjutan)
e. Tax Assesment Letter (continued)
Pada tanggal 24 April 2013, Perusahaan memperoleh Surat Himbauan dari Kantor Pajak mengenai kurang bayar PPh pasal 21 dan badan tahun pajak 2011 masing-masing sebesar Rp 6.493 juta dan Rp 57.554 juta. Perusahaan telah melakukan pembayaran atas Surat Himbauan tersebut sebesar Rp 52.810 juta dan dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai beban pajak kini dan keuntungan dan kerugian lain-lain bersih masing-masing sebesar Rp 45.803 juta dan Rp 7.007 juta. Pada tanggal 23 Desember 2013, Perusahaan telah menyampaikan pembetulan SPT tahun pajak 2011.
On April 24, 2013, the Company received Letter from tax office regarding income under payment of income tax article 21 and corporate income tax for its 2011 fiscal year amounting to Rp 6,493 million and Rp 57,554 million, respectively.The Company has made payment at the amount of Rp 52,810 million and charge to the consolidated statement of comprehensive income as current tax expense and other gains and loss - net amounted to Rp 45,803 million and Rp 7,007 million, respectively. On December 23, 2013, the Company has submitted revision SPT for the year 2011.
Pada tanggal 25 Maret 2013, Perusahaan memperoleh STP atas perpajakan tahun pajak 2011 sebesar Rp 1.076 juta yang telah dibayar seluruhnya dan dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai keuntungan dan kerugian lain-lain - bersih.
On March 25, 2013, the Company received STP for the fiscal year 2011 tax amounting to Rp 1,076 million which has been fully paid and charged to the consolidated statement of comprehensive incomea as other gains and loss - net.
Pada tanggal 19 Desember 2013, Perusahaan menyampaikan surat pernyataan komitmen pembayaran kepada Kantor Pelayanan Pajak agar dilakukan penjadwalan pembayaran atas SKPKB PPh pasal 25/29 tahun 2007, SKPKB PPN Tahun 2007, STP PPN Tahun 2007, STP PPh pasal 25/29 tahun 2011 masing-masing sebesar Rp 15.510 juta, Rp 102.462 juta, Rp 12.150 juta dan Rp 10.177 juta. Perusahaan akan melakukan angsuran pembayaran mulai Januari 2014 sampai dengan Desember 2014 dan akan diperhitungkan setelah menerima surat keputusan atas pengajuan keberatan atau banding.
On December 19, 2013, the Company sent a payment commitment letter to Tax Office in order to payment scheduling on SKPKKBfor income tax article 25/29 in 2007, SKPKB on VAT in 2007, STP on VAT in 2007, STP for income tax article 25/29 in 2011, amounting to Rp 15,510 million, Rp 102 462 million, Rp 12,150 million and Rp 10,177 million, respectively. The Company will pay an installment from January 2014 until December 2014 and will be calculated after receiving the decision letter on the objection or appeal.
33. LABA BERSIH PER SAHAM
33. EARNINGS PER SHARE 2013
Laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rata-rata tertimbang jumlah saham beredar - dasar Laba bersih per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
2012
369.665.244.527
824.496.751.630
3.312.404
3.298.110
Net income for the year attributable to owners of the parent entity Weighted-average number of shares outstanding - basic
249.991
Basic earnings per share attributable to owners of the parent entity
111.600
34. PENGGUNAAN LABA
34. APPROPRIATED RETAINED EARNINGS
264 364
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Berdasarkan keputusan RUPS tanggal 26 April 2013 dan 31 Mei 2012, telah ditetapkan penggunaan laba bersih tahun buku 2012 dan 2011 sebagai berikut:
Laba tahun/ Income in 2012 Dividen Cadangan umum Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
Based on the resolution of RUPS on April 26, 2013 and May 31, 2012, has been determined the use of net income in 2012 and 2011 are as follows:
Laba tahun/ Income in 2011
296.818.830.587 527.677.921.043
504.165.759.728 693.227.919.625
-
63.020.719.966
Dividend General reserve Partnership and Community Development Program
Berdasarkan Surat Menteri BUMN No.S-756/MBU/2013 tanggal 20 Desember 2013, Menteri BUMN mengubah keputusan RUPS mengenai dividen tahun buku 2012 menjadi Rp 311.818 juta atau senilai 37,32% dari laba tahun buku 2012. Berdasarkan surat tersebut, Perusahaan telah melakukan pembayaran tambahan setoran dividen sebesar Rp 15.000 juta.
Based on the Letter No. S-756/MBU/2013 dated December 20, 2013 from the Minister of BUMN, that they changed the resolution of RUPS about the dividend for the year 2012 to Rp 311,818 milion or 37.32% of net income in 2012. Based on that letter, the Company paid the additional dividend amounted to Rp 15,000 million.
Berdasarkan Surat Menteri BUMN No.S-749/MBU/2012 tanggal 26 Desember 2012, Menteri BUMN mengubah keputusan RUPS mengenai dividen tahun buku 2011 menjadi Rp 534.166 juta atau senilai 42,38% dari laba tahun buku 2011. Berdasarkan surat tersebut, Perusahaan melakukan pembayaran tambahan setoran dividen sebesar Rp 30.000 juta.
Based on the Letter No.S-749/MBU/2012 dated December 26, 2012 from the Minister of BUMN, that they changed the resolution of RUPS about the dividend for the year 2011 to Rp 534,166 milion or 42.38% of net income in 2011. Based on that letter, the Company paid the additional dividend amounted to Rp 30,000 million.
35. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI
35. NON-CONTROLLING INTERESTS
2013
2012
Saldo awal KNP atas aset bersih entitas anak Perubahan ekuitas ESW KNP atas rugi komprehensif entitas anak: IKN ESW Akuisisi bagian KNP JIC
(219.929) (2.361.162.533) -
Jumlah
(2.238.010.068)
36. SALDO
DAN
TRANSAKSI
123.372.394 -
PIHAK-PIHAK
6.249.786.904 276.365.112
(258.237) (805.024.447) (5.597.496.938)
Beginning balance of NCI in net assets of subsidiaries Changes in ESW equity NCI on total comprehensif loss of subsidiaries: IKN ESW NCI acquisition in JIC
123.372.394
36. RELATED
Total
ENTITIES
TRANSACTIONS
AND
265 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
365
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
BERELASI
BALANCES
Saldo aset dan liabilitas serta transaksi Grup dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut:
Below are the balances of assets and liabilities, and transactions between the Group with the related parties:
2013 Aset Kas dan setara kas Piutang lain-lain Piutang pihak berelasi Investasi dalam saham Jumlah Persentase jumlah aset pihak berelasi terhadap jumlah aset konsolidasian Liabilitas Utang usaha Pihak berelasi Pihak berelasi dengan pemerintah Utang kontraktor Utang lain-lain Tantiem kepada dewan komisaris dan direksi (Catatan 17) Utang bank (Catatan 19) Utang sewa pembiayaan (Catatan 21) Utang pemegang saham Jumlah
2012
1.347.733.421.601 24.114.022.801 2.597.562.327 145.684.615.593
1.357.268.820.465 20.889.035.515 5.286.238.329 140.795.825.150
1.520.129.622.322
1.524.239.919.459
13,80%
10.729.300.000 3.163.742.989.713 127.651.803.035 -
23.765.754.000 2.538.245.197.293 86.138.147.258 23.187.540.323
Management's reward (Note 17) Bank loans (Note 19) Financial lease liabilities (Note 21) Shareholder loans
3.372.992.818.999
2.794.703.407.402
Total
27.430.811.693
Beban sewa
3.977.455.049
Persentase jumlah pembelian pupuk pihak berelasi terhadap pembelian pupuk
5,61%
36. SALDO
DAN
TRANSAKSI
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
-
Fertilizer purchase
53.931.301.456
Rent expenses
-
0,08%
1,15%
25,86%
0,08%
PIHAK-PIHAK
266 366
Percentage of related parties liabilities to total consolidated liabilities
50,98%
37.689.830.407
Persentase jumlah beban pokok penjualan dan beban umum dan administrasi
Liabilities Trade payables Related parties Government related entities Contractor payables Other payables
4.623.640.171 8.542.107.430 70.799.995.361 39.401.025.566
Pembelian pupuk
Persentase beban pemasaran dan penjualan pihak berelasi terhadap jumlah beban pemasaran dan penjualan
Percentage of the related parties assets to the total consolidated assets
2.371.418.706 8.170.407.836 36.113.194.887 24.213.704.822
54,30%
Beban pemasaran dan penjualan (Catatan 29)
Total
14,93%
Persentase jumlah liabilitas pihak berelasi terhadap jumlah liabilitas konsolidasian
Persentase jumlah beban sewa pihak berelasi terhadap beban pokok penjualan dan beban umum dan administrasi
Assets Cas and cash equivalents Other receivables Due from a related parties Investments in shares of stock
Percentage of fertilizer purchase from related party to total purchases Percentage of related parties rent expense to total cost of good sold and general and administrative expense Marketing and selling expenses (Note 29)
33.829.306.574
26,56%
Percentage of related parties marketing and selling expenses to total marketing and selling expenses
1,15%
Percentage of related parties to total cost of good sold and general and administrative expenses
36. RELATED
ENTITIES
TRANSACTIONS
AND
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
BERELASI (lanjutan)
BALANCES (continued)
Program imbalan kerja
Employee benefit plan
Grup menyelenggarakan pendanaan untuk program pensiun imbalan pasti pada karyawannya yang dikelola oleh DAPENBUN. Jumlah pembayaran iuran tahun berjalan yang dilakukan Grup sejumlah Rp 66.870 juta (2012: Rp 9.687 juta), nilai wajar aset program yang dikelola oleh DAPENBUN diungkap di Catatan 23.
The Group funding its defined pension benefit program for its employees, the plan asset is managed by DAPENBUN. Total current year contribution made by the Group amounting to Rp 66,870 million (2012: Rp 9,687 million), fair value of the plan asset managed by DAPENBUN is disclosed in Note 23.
Perusahaan memberikan remunerasi kepada dewan komisaris dan direksi Perusahaan dalam bentuk gaji, tunjangan dan tantiem sejumlah Rp 30.969 juta (2012: Rp 39.248 juta).
The Company provided remuneration to the Board of Commissioners and Directors in the form of salaries, allowances and bonuses amounting to Rp 30,969 million (2012: Rp 39,248 million).
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang material dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut:
Details of the nature of relationship and type of significant transactions with related parties are as follows:
Pihak berelasi/ Related parties PT Perkebunan Mitra Ogan SAN TMN PT Bio Industri Nusantara Koperasi Karyawan Nusa Tiga
DAPENBUN KPBN Pusat Penelitian Kelapa Sawit Pusat Penelitian Karet Pemerintah Republik Indonesia/ The Government of the Republic of Indonesia Bank Mandiri
BNI
36. SALDO DAN TRANSAKSI BERELASI (lanjutan)
Sifat hubungan istimewa/ Nature of relationship Entitas asosiasi/ Associate company Entitas asosiasi/ Associate company Entitas asosiasi/ Associate company Entitas asosiasi/ Associate company Karyawan kunci/ Key employee Lembaga dibawah perkebunan/Institution BUMN plantation Perusahaan dibawah perkebunan/Company BUMN plantation Lembaga dibawah perkebunan/Institution BUMN plantation Lembaga dibawah perkebunan/Institution BUMN plantation Pemegang saham/ Shareholder
Transaksi/Transactions Investasi/Investment Piutang dividen/Dividend receivable Investasi dan instalasi pompa/ Investment and pump installation Investasi dan penjualan kayu karet/ Investment and sale of rubber wood Investasi/Investment
BUMN under
Sewa peralatan pengangkutan dan pengadaan beras karyawan/ Rental transportation vehicles and procurement of rice for employee Pengelola program pensiun imbalan pasti/Management of defined benefit pension plan Investasi dan jasa keagenan/ Investment and other agency services
BUMN under
Penelitian kelapa sawit/ Palm oil research
BUMN under
Penelitian karet/ Rubber research
BUMN under
Utang pemegang saham/ Shareholder loan
Penempatan giro, deposito Dikendalikan oleh Pemerintah berjangka dan fasilitas kredit Pusat Republik investasi/Placement of current Indonesia/Controlled by the accounts, time deposit and investment Central Government of the credit facility Republic of Indonesia Penempatan giro, deposito Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik berjangka dan fasilitas kredit Indonesia/Controlled by the investasi/Placement of current Central Government of the accounts, time deposits and Republic of Indonesia investment credit facility PIHAK-PIHAK 36. RELATED ENTITIES TRANSACTIONS AND BALANCES (continued)
267 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
367
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pihak berelasi/ Related parties PT Bank Rakyat (Persero) Tbk
Indonesia
PT Bank Agroniaga Tbk
PT Bank Jabar Banten Tbk PT Mega Eltra PT Sang Hyang Seri (Persero) PT Karakatau Enginering PT Amarta Karya (Persero)
WIKA-WIP KSO
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
PT Kereta (Persero)
Api
Indonesia
PT Berdikari (Persero)
PT Asuransi Jasa Tania
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Sifat hubungan istimewa/ Nature of relationship Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/Controlled by the Central Government of the Republic of Indonesia Dikendalikan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk/Controlled by the PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Dikendalikan oleh Pemerintah Daerah/Controlled by the Local Government Dikendalikan oleh PT Pupuk Pusri (Persero)/Controlled by the PT Pupuk Pusri (Persero) Lembaga dibawah BUMN Pertanian /Institution under BUMN Agriculture Dikendalikan oleh PT Krakatau Steel (Persero) Tbk/Controlled by the PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/Controlled by the Central Government of the Republic of Indonesia Dikendalikan oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk/Controlled by the PT Wijaya Karya(Persero) Tbk Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/Controlled by the Central Government of the Republic of Indonesia Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/Controlled by the Central Government of the Republic of Indonesia Dikendalikan oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia/Controlled by the Central Government of the Republic of Indonesia Perusahaan dibawah BUMN perkebunan /Company under BUMN plantation
37. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Penempatan deposito berjangka/ Placement of time deposit Penempatan giro dan deposito berjangka/Placement of current account and time deposit Penempatan deposito berjangka/ placement of time deposit Pembelian pupuk/ Purchase fertilizer Pembelian benih padi// Purchase of paddy seeds Pembangunan pabrik kelapa sawit/ Construction ofpalm oil factory Pembangunan pembangkit listrik tenaga biomasa sawit/ Construction of biomass energypower plant Pembangunan pembangkit listrik tenaga biomasa sawit//Construction of biomass energypower plant Pembangunan titi (jalan) panen kebun/ Development of road harvest Pengangkutan minyak kelapa sawit/ Transportation of crude palm oil Pengadaan bibit sapi/ Procurement of cows Klaim asuransi/ insurance claim
37. FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES
268 368
Transaksi/Transactions
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Tabel dibawah ini adalah nilai tercatat dan nilai wajar atas aset dan liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2013:
Aset Keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang: Kas dan setara kas Piutang usaha pihak ketiga Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Piutang pihak berelasi Tersedia untuk dijual: Investasi dalam saham Jumlah
Nilai Tercatat/ Carrying Value
Table below sets out the carrying values and fair values of financial assets and liabilities as of December 31, 2013 in the consolidated statements of financial position: 2013
Nilai Wajar/ Fair Value
Financial Assets
20.890.000.000
20.890.000.000
Loans and receivables: Cash and cash equivalents Trade receivables - third parties Other receivables Related parties Third parties Due from a related party Available for sale: Investments in shares of stock
1.548.261.824.351
1.548.261.824.351
Total
1.476.285.474.034 13.453.863.112
1.476.285.474.034 13.453.863.112
24.114.022.801 10.920.902.078 2.597.562.326
24.114.022.801 10.920.902.078 2.597.562.326
Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan lain-lain: Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang kontraktor Utang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Biaya masih harus dibayar Utang sewa pembiayaan Utang bank Wesel bayar Utang lain-lain pihak ketiga jangka panjang Jumlah
Financial Liabilities
2.371.418.706 182.432.997.088 386.760.776.952
2.371.418.706 182.432.997.088 386.760.776.952
24.213.704.822 42.683.889.552 345.839.631.040 145.528.094.729 3.562.980.267.876 554.265.000.000
24.213.704.822 42.683.889.552 345.839.631.040 145.528.094.729 3.562.980.267.876 554.265.000.000
15.316.754.015
15.316.754.015
Other financial liabilities: Trade payables Related parties Third parties Contractor payables Other payables Related parties Third parties Accrued expenses Finance lease obligation Bank loans Medium term notes Other payables third parties noncurrent
5.262.392.534.780
5.262.392.534.780
Total
37. ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan)
37. FINANCIAL (continued)
ASSETS
AND
LIABILITIES
269 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
369
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan diukur dengan dasar sebagai berikut:
The fair values of the above financial assets and liabilities are determined based on the following:
Aset keuangan
Financial assets
Nilai wajar atas aset keuangan jangka pendek (umumnya kurang dari satu tahun) seperti kas dan setara kas, piutang usaha pihak ketiga dan piutang lain-lain adalah sebesar nilai tercatat karena telah mendekati estimasi nilai wajarnya.
The fair values of financial assets that are shortterm in nature (generally less than one year) such as cash and cash equivalents, trade receivables third parties and other receivables represent their carrying amounts as these approximate their fair values.
Nilai wajar dari aset keuangan yang memiliki kuotasi harga di pasar aktif ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar terakhir yang dipublikasikan pada tanggal 31 Desember 2013.
The fair value of financial assets that have quoted market prices are determined by reference to current quoted market prices last published on December 31, 2013.
Nilai tercatat piutang pihak berelasi mendekati nilai wajarnya karena tidak terjadi perubahan tingkat bunga signifikan sejak timbulnya piutang tersebut.
The carrying amounts of due from a related party approximate its carrying value because there is no significant changes in prevailing interest rates since the initial recognition of these receivables.
Aset keuangan tersedia untuk dijual seperti investasi dalam saham yang tidak memiliki harga kuotasi dipasar aktif nilai wajarnya tidak dapat ditentukan.
Financial assets a vailable-for-sale such as investments in shares of stock that have no active quoted market price the fair value can not be readily determined.
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Nilai wajar liabilitas keuangan seperti utang usaha, utang kontraktor, utang lain-lain dan biaya masih harus dibayar adalah sebesar nilai tercatat karena telah mendekati estimasi nilai wajarnya.
The fair values of financial liabilities such as trade payables, contractor payables, other payables, and accrued expenses represent their carrying amounts as these approximates their fair values largely due to their short-term nature.
Nilai wajar utang bank diperkirakan mendekati nilai tercatat karena perubahan tingkat suku bunga dinilai secara berkala.
The fair values of bank loans approximate their carrying amount due to their interest rates are frequently repriced.
Nilai wajar dari wesel bayar ditentukan dengan menggunakan tingkat suku bunga yang berlaku dari transaksi pasar yang dapat diobservasi untuk instrumen yang mempunyai jangka waktu, risiko kredit dan jatuh tempo yang sejenis.
The fair values of medium term notes are determined by discounting future cash flows using applicable rates from observable current market transactions for instruments with similar terms, credit risk and remaining maturities.
38. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES
Sesuai tujuan implementasi manajemen risiko di Grup yakni meminimalkan pengaruh atau dampak yang merugikan dari suatu kemungkinan risiko bagi Grup melalui identifikasi, pengukuran, pemantauan, evaluasi dan pengendalian risiko dengan metode mitigasi yang efektif, dan guna menciptakan tata kelola Perusahaan yang baik. Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Grup adalah risiko suku bunga, risiko harga komoditas, risiko nilai tukar, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kegiatan operasional Grup dikelola secara kehati-hatian dengan mengelola risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan potensi kerugian bagi Grup. 38. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
Align with the objectives of implementing risk management in the Group which is to minimizing any adverse effect or impact of a possible risk for the Group through the identification, measurement, monitoring, evaluation and risk management with an effective mitigation method, and also in order to create a good corporate governance. The main risks arising from the Group’s financial instruments are interest rate risk, commodity price risk, foreign exchange risk, credit risk and liquidity risk. The operational activities of the Group are managed in a prudential manner by managing those risks to minimize potential losses. 38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
270 370
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Risiko Pasar
Market Risk
a.
a.
Risiko Suku Bunga
Interest Rate Risk
Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Grup yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan utang bank dan wesel bayar.
Interest rate risk is the risk that the fair value or contractual future cash flows of a financial instrument will be affected due to changes in market interest rates. The Group’s exposures to the interest rate risk relate primarily to bank loans, and medium-term notes.
Untuk meminimalkan risiko suku bunga, Grup mengelola beban bunga melalui kombinasi utang dengan suku bunga tetap dan variabel, dengan mengevaluasi kecenderungan suku bunga pasar. Manajemen juga melakukan penelaahan berbagai suku bunga yang ditawarkan oleh kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang paling menguntungkan sebelum mengambil keputusan untuk mengambil pinjaman baru.
To minimize interest rate risk, the Group manage interest cost through a mix of fixedrate and variable-rate debts, by evaluating market rate trends. Management also conducts assessment among interest rate offered by creditors to obtain the most favorable interest rate before taking any decision to enter a new loan management.
Tabel dibawah ini merangkum eksposur risiko suku bunga pada tanggal 31 Desember 2013:
The table below summarizes the exposure to interest rate risks as of December 31, 2013
2013 Periode Jatuh Tempo/Maturity Period Rata-rata Suku Bunga/ Average Interest Rate Aset Bunga tetap: Piutang pihak berelasi Bunga mengambang: Kas dan setara kas Rupiah Dolar AS Tanpa bunga Kas Piutang usaha pihak ketiga Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 2/ Due In The 2nd Year
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 3/ Due In The 3rd Year
Jatuh Tempo Pada Tahun ke - 4/ Due In The 4th Year
Jatuh Tempo Pada tahun lke 5 dan selanjutnya/ Due In The 5th and next Year The 5th and 6th Year
Jumlah/ Total
853.654.480
-
-
-
-
853.654.480
5.819.150.326
7.634.712.786
-
-
-
13.453.863.112
20.778.917.981 10.920.902.078
-
-
-
-
20.778.917.981 10.920.902.078
Assets Fixed interest rate: Due from a related party Floating interest rate: Cash and cash equivalents Rupiah US Dollar No interest Cash Trade receivable third parties Other receivables related parties Third parties
1.517.139.549.239
10.232.275.112
-
-
-
1.527.371.824.351
Total assets
9,1 - 9,8%
200.000.000.000
354.265.000.000
554.265.000.000
Liabilities Fixed interest rate: Medium term notes
40.389.663.137
44.245.372.665
38.009.089.388
14.559.177.235
8.324.792.304
145.528.094.729
7,75 - 10,25%
437.500.000.000
514.974.826.072
907.361.620.644
381.770.149.524
1.321.373.671.636
3.562.980.267.876
8%
4,5%-11,5% 0,1%
Jumlah Aset Liabilitas Bunga tetap: Wesel bayar Utang sewa pembiayaan Bunga mengambang: Utang bank Tanpa bunga Utang lain-lain pihak ketiga
Jatuh Tempo dalam Satu Tahun/ Due In One Year
3.335.104.820
2.597.562.326
1.451.172.273.475 24.259.546.079
-
-
-
-
5.932.667.146
-
-
1.451.172.273.475 24.259.546.079
-
15.316.754.015
-
-
-
15.316.754.015
Jumlah Liabilitas
677.889.663.137
928.801.952.752
945.370.710.032
396.329.326.759
1.329.698.463.940
4.278.090.116.620
Jumlah Aset (Liabilitas)
839.249.886.102
(918.569.677.640)
(945.370.710.032)
(396.329.326.759)
(1.329.698.463.940)
(2.750.718.292.269)
38. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
Finance lease liabilities Floating interest rate: Bank loans No interest Other payables third party Total Liabilities Total Assets (Liabilities)
38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
271 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
371
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
a.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Risiko Suku Bunga (lanjutan)
a.
Tabel berikut menunjukkan analisis sensitivitas untuk suku bunga, dengan semua variabel lainnya dianggap tetap, dimana grup terekspos pada akhir periode pelaporan yang mungkin dapat mempengaruhi laba rugi dan ekuitas (melalui dampak atas utang dengan suku bunga mengambang yang didasarkan pada suku bunga JIBOR untuk utang dalam Rupiah). Kenaikan/penurunan basis poin: Rupiah Kenaikan/penurunan pada laba _komprehensif konsolidasian: Rupiah b.
c.
Increase/decrease in basis points: Rupiah
13.396.875.000 b.
Increase/decrease the consolidated comprehensive income:: Rupiah Commodity Price Risk
Grup terkena dampak risiko harga komoditas yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain cuaca, kebijakan pemerintah, tingkat permintaan dan penawaran pasar dan lingkungan ekonomi global. Dampak tersebut terutama timbul dari penjualan produk minyak sawit dan karet, dimana marjin laba atas penjualan produk minyak sawit dan karet tersebut terpengaruh fluktuasi harga pasar internasional.
The Group are affected by commodity price risk which is influenced by several factors, including weather, government policies, the level of demand and market supply and global economic environment. The impact mainly arise from the sale of palm oil and rubber products, where the profit margin on sales of pam oil and rubber products are affected by fluctuations in the international market price.
Pada saat ini, Grup tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko harga komoditas.
At present, the Group does not have a formal hedging policy for commodity price exposures.
Risiko Nilai Tukar
c.
Foreign Exchange Risk
Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa depan kontraktual dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan kurs pertukaran mata uang asing. Eksposur Grup terhadap risiko nilai tukar terutama berkaitan dengan kas dan setara kas.
Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future contractual cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchanges rates. The Group’ s exposures to the foreign exchange risk relate primarily to cash and cash equivalents.
Selain kas dan setara kas, Grup memiliki eksposur dalam mata uang asing yang timbul dari transaksi penjualan. Eksposur tersebut timbul karena transaksi yang bersangkutan dilakukan dalam mata uang asing selain mata uang fungsional.
In addition to cash and cash equivalents, the Group has foreign currency exposure arising from sales transactions. The exposure arises from transactions conducted in foreign currencies other than in the functional currency.
38. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
272 372
The following table shows the sensitivity analisys to the possibility of changes in interest rates, with all of the other variables are deemed constant in which the Company and subsidiaries are exposed at the end of the reporting period that would affect profit and loss and equity (through the impact on liabilities at a floating rate based on the rate of JIBOR for liabilities denominated in Rupiah). 50
Risiko Harga Komoditas
Interest Rate Risk (continued)
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
c.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Risiko Nilai Tukar(lanjutan)
c.
Foreign Exchange Risk(continued)
Posisi aset dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2013 sebagai berikut:
The financial assets of the Group which are denominated in foreign currency as of December 31, 2013 are as follows: 2013
Mata Uang Asing/ Foreign Currency Aset Kas dan setara kas Piutang usaha pihak ketiga
AS/US $ AS/US $
1.990.282 70.500
Jumlah
24.259.546.079 859.324.500
Assets Cash and cash equivalents Trade receivables - third parties
25.118.870.579
Total
Pada Tanggal 31 Desember 2013, jika rupiah melemah 5,5% terhadap AS$ dengan seluruh variabel tetap, maka jumlah kas dan setara kas untuk tahun berjalan lebih rendah masingmasing sebesar Rp 1.036 juta. Sebaliknya, jika rupiah menguat 5,5% terhadap AS$ dengan seluruh variabel tetap, maka jumlah kas dan setara kas untuk tahun berjalan lebih tinggi masing-masing sebesar Rp 1.036 juta.
As of December 31, 2013, if the rupiah is weakened 5.5% against the US$ with all variables deemed fixed, the amount of cash and cash equivalents for the year will be lower by Rp 1,036 million. Conversely, if the rupiahs strengthened 5.5% against the US$ with all variables deemed fixed, the amount of cash and cash equivalents for the year will be higher by Rp 1,036 million.
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas terhadap perubahan yang mungkin terjadi dalam nilai tukar mata uang AS$, dengan semua variabel lainnya dianggap tetap, terhadap laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Grup:
The following table demonstrates the sensitivity reflecting possible changes in the exchange rate of the US$ with all other variables deemed fixed, to the consolidated statements of comprehensive income of the Group:
Perubahan dalam nilai tukar AS$: Dampak terhadap laba komprehensif _konsolidasian: Rupiah d.
Setara Rupiah/ Equivalent in Rupiah
5,5%
Changes in US$ exchange rate: Impact to the consolidated comprehensive income:_ RupiahHH
1.036.153.411
Risiko Kredit
d.
Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko bahwa Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan yang gagal memenuhi liabilitas kontraktualnya. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat konsentrasi risiko kredit yang signifikan. Grup melakukan kajian berdasarkan analisa kualitatif dengan menggunakan pedoman yang telah ditetapkan dengan memperhatikan rating pelanggan untuk menghindari terjadinya risiko kredit. Selain itu, Grup mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan hanya berurusan dengan pihak yang diakui dan layak kredit, menetapkan kebijakan internal atas verifikasi dan otorisasi kredit, dan secara teratur memonitor kolektibilitas piutang untuk mengurangi risiko kredit macet.
Credit risk is the risk that the Group will incur a loss arising from the customers or counter parties which fail to fulfill their contractual obligations. Management believes that there are no significant concentrations of credit risk. The Group conduct a research based on qualitative analysis using the determined guidelines by taking into account the customers’ ratings to a void credit risk. Furthermore, the Group manage and control the credit risk by dealing only with recognized and credit worthy parties, setting internal policies on verifications and authorizations of credit, and regularly monitoring the collectibility of receivables to reduce the exposure of bad debts.
38. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
273 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
373
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
d.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Risiko Kredit (lanjutan)
d.
Berikut adalah eksposur laporan posisi keuangan konsolidasian yang terkait risiko kredit pada tanggal 31 Desember 2013 sebagai berikut: Jumlah Bruto/ Gross Amount Pinjaman yang diberikan dan piutang: Kas dan setara kas Piutang usaha pihak ketiga Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Piutang pihak berelasi Tersedia untuk dijual: Investasi dalam saham Jumlah
e.
The exposures of the consolidated statements of financial position related to credit risk as of December 31, 2013 are as follows: 2013
Jumlah Neto/ Net Amount
1.476.285.474.034 18.868.336.274
1.476.285.474.034 13.453.863.112
24.114.022.801 15.677.755.847 2.597.562.327
24.114.022.801 10.920.902.078 2.597.562.327
21.533.278.276
20.890.000.000
Loans and receivables: Cash and cash equivalents Trade receivables - third parties Other receivables Related parties Third parties Due from a related party Available-for-sale: Investments in shares of stock
1.559.076.429.559
1.548.261.824.352
Total
Risiko Likuiditas
e.
Liquidity Risk
Risiko likuiditas adalah risiko yang timbul ketika posisi arus kas Grup tidak cukup untuk menutup liabilitas yang jatuh tempo.
Liquidity risk is a risk arising when the cash flow position of the Group is not enough to cover the liabilities which become due.
Kebutuhan likuiditas Grup terutama timbul dari kebutuhan untuk membiayai investasi tanaman dan non tanaman.
Liquidity needs of the Group primarily arise from the need to finance investment in plantation and non-plantation.
Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga tingkat kas dan setarakas yang dianggap cukup untuk membiayai operasional Grup dan untuk mengurangi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga secara berkala mengevaluasi proyeksi dan aktual arus kas, termasuk profil pinjaman yang akan jatuh tempo dan terus melakukan penelaahan kondisi dipasar keuangan untuk mendapatkan kesempatan memperoleh sumber pendanaan yang optimal.
In the management of liquidity risk, management monitor and maintain a level of cash and cash equivalents deemed adequate to finance the Group operations and to mitigate the effects of fluctiation in cash flows. Management also regularly evaluate the projected and actual cash flows, including loan maturity profiles, and continuously assess conditions in the financial markets for opportunities to obtain optimal funding resources.
Grup memantau likuiditasnya dengan menganalisis liabilitas yang akan jatuh tempo dan sumber pendanaan.
The Group monitor their liquidity by analyzing the maturity profile of their liabilities funding resources.
38. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
38. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
274 374
Credit Risk (continued)
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
e.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Risiko Likuiditas (lanjutan)
e.
Tabel di bawah ini menganalisis liabilitas keuangan Grup pada tanggal 31 Desember 2013 yang di kelompokan berdasarkan periode yang tersisa pada tanggal laporan posisi keuangan sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual. Nilai Tercatat/ Carrying Values
Sampai 1 Tahun/ Due in 1 Year
Liquidity Risk (continued) The table below analyzes Group financial liabilities at December 31, 2013 grouped based on the remaining period at the date to the contractual maturity date.
2013 Periode Jatuh Tempo/Maturity Period 1-2 Tahun/ 2-3 Tahun/ 3-5 Tahun/ 1-2 Years 2-3 Years 3-5 Years
Diatas 5 tahun/ More Than 5 Years
Liabilitas keuangan lain-lain: Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang kontraktor Utang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Biaya masih harus dibayar Utang sewa pembiayaan Utang bank Wesel bayar
2.371.418.706 182.432.997.088 386.760.776.952
2.371.418.706 182.432.997.088 386.760.776.952
-
-
-
-
24.213.704.822 58.000.643.567 345.839.631.040 145.528.094.729 3.562.980.267.876 554.265.000.000
24.213.704.822 42.683.889.552 345.839.631.040 40.389.663.137 437.500.000.000 200.000.000.000
15.316.754.015 44.245.372.665 514.974.826.072 354.265.000.000
38.009.089.388 907.361.620.644 -
22.883.969.539 381.770.149.524 -
1.321.373.671.636 -
Other financial liabilities: Trade payables Related parties Third parties Contractor payables Other payables Related parties Third parties Accrued expenses Finance lease obligation Bank loans Medium-term notes
Jumlah Liabilitas Keuangan
5.262.392.534.780
1.662.192.081.297
928.801.952.752
945.370.710.032
404.654.119.063
1.321.373.671.636
Total Financial Liabilities
39. INFORMASI SEGMEN
39. SEGMENT INFORMATION
Grup mengklasifikasikan aktivitas usahanya menjadi dua segmen usaha yang terdiri atas produk kelapa sawit dan karet.
The Group classifies its business activities into two business segments, consisting of oil palm products and rubber.
Manajemen memantau hasil operasi dari unit usahanya secara terpisah guna keperluan pengambilan keputusan mengenai alokasi sumber daya dan penilaian kinerja. Kinerja segmen dievaluasi berdasarkan laba atau rugi operasi dan diukur secara konsisten dengan laba atau rugi operasi pada laporan keuangan konsolidasian. Namun, pendanaan (termasuk biaya pendanaan dan pendapatan pendanaan) dan pajak penghasilan Grup dikelola secara grup dan tidak dialokasikan kepada segmen operasi.
Management monitors the operating results of its business units separately for the purpose of making decisions about resource allocation and performance assessment. Segment performance is evaluated based on operating profit or loss and is measured consistently with operating profit or loss in the consolidated financial statements. However, Group financing (including finance costs and finance income) and income taxes are managed on a group basis and are not allocated to operating segments.
39. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
39. SEGMENT INFORMATION (continued)
275 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
375
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Karet/ Rubber
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2013 Kelapa sawit/ Palm oil
Jumlah/ Total
a. Laba Usaha Segmen Pendapatan Usaha Penjualan eksternal Hasil segmen
a. Segment Results 1.039.134.587.874
4.693.383.352.307
5.732.517.940.181
Revenues External sales
68.750.540.273
603.520.189.903
672.270.730.176
Segment results
Lain-lain bersih
(75.971.799.857)
Bagian laba bersih entitas asosiasi tidak dapat dialokasikan
4.888.790.443
Laba sebelum pajak Beban pajak penghasilan
601.187.720.762 (233.883.858.697)
Laba bersih tahun berjalan
367.303.862.065
Informasi segmen lainnya Pengeluaran modal Pengeluaran modal tidak dapat dialokasikan
348.108.450.308
757.337.190.657
346.045.954.275
Jumlah Penyusutan dan amortisasi Penyusutan dan amortisasi yang tidak dapat dialokasikan
66.455.867.978
212.329.606.930
Jumlah b.
1.929.337.748.709
5.250.722.820.898
5.346.357.896
295.279.088.184
Jumlah liabilitas
Jumlah penjualan sesuai laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
Total
116.591.501.188
Depreciation and amortization Depreciation and amortization which cannot allocated
395.376.976.096
Total
7.180.060.569.607 3.836.508.344.438
Segment assets Assets which cannot be allocated
11.016.568.914.045
Total assets
300.625.446.080
Segment liabilities
5.910.835.451.620
Liabilities which cannot be allocated
6.211.460.897.700
Total liabilities
352.165.265.564 686.969.322.310
4.622.465.671.032 70.917.681.275
4.974.630.936.596 757.887.003.585
Net sales Indonesia Foreign countries
1.039.134.587.874
4.693.383.352.307
5.732.517.940.181
Total sales per consolidated statements of comprehensive income
39. SEGMENT INFORMATION (continued)
276 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Other segment information Capital expenditures Capital expenditures which cannot allocated
c. Geographical Information
39. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
376
Net income for the year
278.785.474.908
Informasi Geografis Penjualan bersih Indonesia Negara-negara asing
Income before tax Income tax expense
b. Segment Assets and Liabilities
Jumlah aset Liabilitas segmen Liabilitas segmen tidak dapat dialokasikan
Equity in net income of associated companies unallocated
1.451.491.595.240
Aset dan Liabilitas Segmen Aset segmen Aset tidak dapat dialokasikan
c.
1.105.445.640.965
Others - net
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 2012 Kelapa sawit/ Palm oil
Karet/ Rubber
Jumlah/ Total
a. Laba Usaha Segmen Pendapatan Usaha Penjualan eksternal
a. Segment Results 1.193.692.760.236
4.770.113.514.102
5.963.806.274.338
Revenues External sales
158.450.873.045
986.261.247.022
1.144.712.120.067
Segment results
14.413.455.518
Others - net
Bagian laba bersih entitas asosiasi tidak dapat dialokasikan
5.464.129.492
Equity in net income of associated companies unallocated
Laba sebelum pajak Beban pajak penghasilan
1.164.589.705.077 (340.898.236.131)
Income before tax Income tax expense
823.691.468.946
Net income for the year
Hasil segmen Lain-lain bersih
Laba bersih tahun berjalan Informasi segmen lainnya Pengeluaran modal Pengeluaran modal tidak dapat dialokasikan
418.100.898.764
919.259.247.571
Jumlah Penyusutan dan amortisasi Penyusutan dan amortisasi yang tidak dapat dialokasikan
64.027.764.870
219.381.516.927
Jumlah b.
1.596.790.367.859
Total
283.409.281.797 34.261.471.409
Depreciation and amortization Depreciation and amortization which cannot allocated
317.670.753.206
Total
Aset dan Liabilitas Segmen Aset segmen Aset tidak dapat dialokasikan
b. Segment Assets and Liabilities 2.388.713.469.854
4.686.065.002.735
Jumlah aset Liabilitas segmen Liabilitas segmen tidak dapat dialokasikan
13.870.145.868
96.663.904.778
Jumlah liabilitas c.
259.430.221.524
Other segment information Capital expenditures Capital expenditures which cannot allocated
1.337.360.146.335
7.074.778.472.589 3.134.148.780.312
Segment assets Assest which cannot be allocated
10.208.927.252.901
Total assets
110.534.050.646
Segment liabilities
5.371.957.757.711
Liabilities which cannot be allocated
5.482.491.808.357
Total liabilities
Informasi Geografis Penjualan bersih Indonesia Negara-negara asing Jumlah penjualan sesuai laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
c. Geographical Information 676.523.304.320 517.169.455.916
4.683.528.693.811 86.584.820.291
5.360.051.998.131 603.754.276.207
Net sales Indonesia Foreign countries
1.193.692.760.236
4.770.113.514.102
5.963.806.274.338
Total sales per consolidated statements of comprehensive income
Seluruh aset produktif dan aset berwujud Grup berada di Indonesia.
40. IKATAN DAN KONTINJENSI
All of the productive assets and tangible assets Group’s are located in Indonesia.
40. COMMITMENT AND CONTINGENCIES
277 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
377
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) a.
Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan mempunyai komitmen penjualan dan pengiriman sebagai berikut:
Karet Ekspor Lokal Minyak sawit Lokal
1.551 65 7.324
AS/US $ Rp Rp
Pengiriman/ Delivery
2.564 22.818.201
2014 2014
8.979.810
2014
Rubber Export Local Palm oil Local
b. In 2013, the Company has not been able yet to provide substitute for the related forest area as required in the letter of the Minister of Forestry No. 238/Menhut-VII/1984 dated June 21, 1984.The Company has not been able to obtain SHGU (occupational right for business use) certificates for the two plots of land, approximately 8,635 hectares, located at Aek Batu Village, Labuhan Batu Regency, North Sumatera (Sei Meranti plantation SK HGU No. 53/HGU/DA/88) and approximately 1,329 hectares located at Ujung Gading Village, South Tapanuli Regency, North Sumatera (Bukit Tujuh plantation SK HGU No. 54/HGU/DA/88).
Untuk mencegah potensi hilangnya hak atas pengelolaan kedua areal tersebut di atas, Perusahaan telah mengajukan surat kepada Mahkamah Agung Republik Indonesia mengenai penyelesaian areal pengganti kawasan hutan. Saat ini Departemen Kehutanan Republik Indonesia sedang menunggu Fatwa dari Mahkamah Agung Republik Indonesia atas penyelesaian areal pengganti Kawasan Hutan sebagai kompensasi kawasan hutan yang telah dimanfaatkan/digunakan sebagai usaha perkebunan.
To prevent the possibility of losing the cultivating rights in the two plots of land mentioned above, the Company has submitted a letter to the Supreme Court of the Republic of Indonesia on the solution of substituting the forest area. At present, the Minister of Forestry of the Republic of Indonesia is waiting for the instruction from Supreme Court of the Republic of Indonesia about the resolution of plotted area as substitute for the forest area to give compensation for the forest area that has been cultivated for plantation.
Perusahaan juga telah mengajukan surat permohonan pelepasan kawasan hutan kepada Menteri Kehutanan Republik Indonesia sesuai Surat Direksi No. 3.09/X/1126/2009 tanggal 13 Nopember 2009. Sampai dengan tanggal persetujuan penerbitan laporan keuangan, Perusahaan belum memperoleh izin pelepasan kawasan hutan dari Menteri Kehutanan Republik Indonesia.
The Company also filed a letter of request for the release of forest area to the Minister of Forestry of the Republic of Indonesia in its Letter No. 3.09/X/1126/2009 dated November 13, 2009. As of the date of approval of the issuance of its financial statements, the Company has not yet obtained a discharge permit of the forest area from the Minister of Forestry of the Republic of Indonesia.
40. COMMITMENT (continued)
278 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
As of December 31, 2013, the Company had sales and delivery commitments as follows:
Pada tahun 2013, Perusahaan belum dapat menyediakan areal pengganti kawasan hutan seperti yang telah dipersyaratkan dalam surat Menteri Kehutanan Republik Indonesia No. 238/Menhut-VII/1984 tanggal 21 Juni 1984, sehingga Perusahaan belum memperoleh Surat Keputusan izin pelepasan areal hutan dari Menteri Kehutanan Republik Indonesia yang merupakan salah satu persyaratan untuk mendapatkan SHGU atas bidang tanah seluas ± 8.635 hektar yang terletak di Desa Aek Batu, Kecamatan Kota Pinang, Kabupaten Labuhan Batu, Sumatera Utara (Kebun Sei Meranti SK HGUNo. 53/HGU/DA/88), dan atas bidang tanah seluas ± 1.329 hektar terletak di Desa Ujung Gading, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara (Kebun Bukit Tujuh SK HGU No. 54/HGU/DA/88).
40. IKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
378
a.
2013 Harga rata-rata/ton/ Average price/ton
Ton/ Tons
b.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
AND
CONTINGENCIES
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
c.
Pada tanggal 16 Oktober 2009, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kerja Sama Operasi (KSO) dengan PT Perkebunan Nusantara I (Persero) selanjutnya disebut PTPN I untuk pengelolaan kebun karet dan kelapa sawit serta pabrik karet yang terdapat di Kebun Karang Inong dan Kebun Julok Rayeuk Selatan, Kabupaten Aceh Timur, milik PTPN I dengan luas areal masing-masing sebesar 4.470 hektar dan 4.633 hektar untuk jangka waktu 25 tahun mulai 1 Januari 2010. Berdasarkan perjanjian ini, PTPN I menyerahkan pengelolaan atas aset KSO kepada Perusahaan untuk dibangun dan dikembangkan dalam rangka kerja sama operasi, bangun, kelola dan alih (B.O.T). Perusahaan menyetujui untuk mendanai seluruh biaya yang diperlukan untuk pengelolaan kebun tersebut. Selanjutnya KSO beroperasi dibawah manajemen, pengawasan, pengendalian dan tanggung jawab Perusahaan.
c.
On October 16, 2009, the Company entered into a Joint Operation (KSO) with PT Perkebunan Nusantara I (Persero) here in after referred to the PTPN I for the management of rubber and palm oil plantations, and rubber factories located in Karang Inong Plantation and South Julok Rayeuk Plantation, East Aceh District, which are owned by PTPN I with area of 4,470 hectares and 4,633 hectares, respectively, for a period of 25 years beginning on January 1, 2010. Under this agreement, PTPN I handed over the management of KSO assets to the Company to be built and developed within the framework of joint operation - build, operate and transfer (B.O.T). The Company agreed to fund the entire cost necessary to manage the plantation. Furthermore, KSO operates under the management, supervision, control and responsibility of the Company.
Bagi hasil atas KSO ini akan dilaksanakan dengan pembagian sebagai berikut:
The distribution of the joint operation result will be implemented as follows:
a.
c.
b.
d.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Sepuluh (10) tahun pertama setelah Realisasi Payback Period tercapai, Perusahaan memperoleh sebesar 75% sedangkan PTPN I sebesar 25%. Selanjutnya untuk masa sisa KSO, Perusahaan memperoleh sebesar 60% dan PTPN I sebesar 40%.
d.
For the first ten (10) years after Payback Period Realization is achieved, the Company’s share is 75% while the PTPN I share is 25%. Furthermore, for the remaining period of the KSO, the Company’s share will be 60% and PTPN I will be 40%.
Kerja sama operasi tersebut di atas telah mendapat persetujuan dari Menteri Negara BUMN dalam Suratnya No. S-706/MBU/2009 tanggal 30 September 2009.
The above Joint Operation was approved by the Minister of BUMN, in his Letter No. S-706/MBU/2009 dated September 30, 2009.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tanaman belum menghasilkan dan aset tetap yang berhubungan dengan kerja sama operasi disajikan pada masing-masing akun terkait.
As of December 31, 2013 and 2012, immature plantation and fixed assets related to joint operation are present in related account.
Pada tanggal 22 Juni 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan WIKA-WIP, KSO (Kerja Sama Operasi/Joint Operation antara PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT Wijaya Karya Insan Pertiwi), untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Biomasa Sawit (PLBTS) berkekuatan 2 x 3,5 MW dengan sarana pendukung di Kawasan Industri Nusantara Sei Mangkei sebesar Rp 91.405 juta (termasuk pajak pertambahan nilai). Jangka waktu pelaksanaan proyek selama 14 bulan sampai dengan 21 Agustus 2011. Pada tanggal 20 Agustus 2011, perjanjian ini telah diperpanjang sampai 30 September 2011.
Sampai dengan tanggal pelaporan, Perusahaan dan WIKA-WIP belum melakukan serah terima proyek ini. 40. IKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
d.
On June 22, 2010, the Company entered into an agreement with WIKA-WIP, a joint operation (KSO between PT Wijaya Karya (Persero) Tbk and PT Wijaya Karya Insan Pertiwi) for the construction of Palm Biomass Power Plant (PLBTS) measuring 2 x 3.5 MW with supporting facilities in the Sei Mangkei Industrial Area amounting to Rp 91,405 million (including value added tax). The duration of the project is for 14 months to August 21, 2011.On August 20, 2011, the agreement was extended until 30 September 2011.
As of the reporting date, the Company and WIKA-WIP has not been handed over this project. 40. COMMITMENT AND CONTINGENCIES (continued)
279 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
379
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
e.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Pada tanggal 23 Desember 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Ferostal Indonesia (FI) untuk mendirikan usaha patungan dengan nama PT Sinergi Oleo Nusantara (SON) untuk mengembangkan kawasan industry hilir minyak kelapa sawit dan oleo-chemical terintegrasi yang akan dibangun dengan kapasitas kelayakan maksimum di Kawasan Industri Sei Mangkei, Kecamatan Bosar Malingas, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara Indonesia. Selanjutnya, pada tanggal tersebut Perusahaan, FI dan Oleovest Pte. Ltd. (Oleovest) menandatangani Akta Aksesi Terhadap Perjanjian Usaha Patungan, sehingga hak dan kewajiban FI berdasarkan Perjanjian Usaha Patungan beralih kepada Oleovest.
SON was established based on notarial deed No. 60 dated January 25, 2012 of H. Warman, S.H., notary in Jakarta, and was approved by the Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia in his Decission Letter No. AHU-016126.AH.01.01.Year 2012, the authorized capital of Rp 70,000 million or equivalent of US$ 8 million, subscribed and paid up by Oleovest Pte Ltd amounting to US$ 2.8 million (Rp 25,200 million) and the Company amounting to US$ 1.2 million (Rp 10,800 million).
Sampai dengan tanggal persetujuan penerbitan laporan keuangan, Perusahaan belum melakukan setoran modal pada SON.
As of the date of approval of the issuance of its financial statement, the Company has not paid up the subscribed investment in SON.
Pada tanggal 26 Maret 2013, Oleovest melakukan tuntutan kepada Perusahaan di Badan Abitrase Nasional Indonesia (BANI) dengan register kasus No. 512/III/ARB-BANI/2013. Dalam tuntutannya, Oleovest menuntut Perusahaan untuk:
On March 26, 2013, Oleovest made claims to the Company at Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) under the case register No. 512/III/ARB-BANI/2013. In its claims, Oleovest claims the Company:
• • • •
mengembalikan modal disetor Oleovest pada PT SON sebesar AS$ 2.800.000; mengganti biaya-biaya yang telah dikeluarkan oleh Oleovest sebesar AS$ 1.005.000; mengganti potensi kehilangan keuntungan Oleovest sebesar AS$ 80.633.870; membayar semua kerugian yang timbul sejak tanggal penghentian perjanjian joint venture; membayar biaya arbitrase.
Sampai dengan tanggal persetujuan penerbitan laporan keuangan, proses persidangan di BANI telah memasuki tahap pemanggilan sidang ke 7.
40. IKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
LAPORAN TAHUNAN
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
• • • • •
to refund Oleovest paid in capital at PT SON amounted to US$ 2,800,000; to compensate Oleovest’s expenses amounting to US$ 1,005,000; to compensate Oleovest’s opportunity loss amounted to US$ 80,633,877; to pay all the losses incurred as of the date of termination of the joint venture agreement; to pay the arbitration cost.
As of the date of approval for the issuance of this financial statement, the conference proces in the BANI has entered the 7th of conference call.
40. COMMITMENT (continued)
280 Annual Report
On December 23, 2011, the Company has made and entered the agreement with PT Ferostal Indonesia (FI) to establish a joint venture under the name of PT Sinergi Oleo Nusantara (SON) for integrated palm oil downstream industrial zone and oleo-chemical industrial complex to be constructed in phases up to the maximum feasible capacity at Sei Mangkei Industrial Zone, Bosar Malingas Sub district, Simalungun Regency, North Sumatera Indonesia. On the date, FI and Oleovest Pte. Ltd. (Oleovest) has made and entered the deed of accession of Joint Venture Agreement, so the FI as the rights and obligations arising under the Joint Venture Agreement to switch to Oleovest.
SON didirikan berdasarkan akta No. 60 tanggal 25 Januari 2012 dari H. Warman, S.H., notaris di Jakarta dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-06126.AH.01.01.Tahun 2012, dengan modal dasar sebesar Rp 70.000 juta atau setara dengan AS$ 8 juta, modal ditempatkan dan disetor oleh Oleovest Pte Ltd sebesar AS$ 2,8 juta (Rp 25.200 juta) dan Perusahaan sebesar AS$ 1,2 juta (Rp 10.800 juta).
•
380
e.
AND
CONTINGENCIES
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
f.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Pada tanggal 22 Juli 2011, Perusahaan telah menandatangani perjanjian dengan PT Krakatau Engineering untuk pembangunan pabrik kelapa sawit dengan kapasitas 30 Ton TBS/Jam di Hapesong, Tapanuli Selatan dengan nilai investasi sebesar Rp 78.680 juta (termasuk pajak pertambahan nilai). Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 18 bulan atau sampai dengan tanggal 11 Januari 2013.
f.
Perjanjian ini telah beberapa kali diamandemen terakhir pada tanggal 16 Oktober 2013, Perjanjian ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 28 Pebruari 2014. g.
h.
Pada tanggal 18 Mei 2011, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Amerta Karya (Persero) dan PT Tahete Putratunggal untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga biomasa sawit berkekuatan 2,5 MW berikut sarana pendukung di PKS Rambutan sebesar Rp 46.076 juta (termasuk pajak pertambahan nilai). Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 14 bulan atau sampai dengan tanggal 26 Juni 2012.
On July 22, 2011, the Company entered into an agreement with PT Krakatau Engineering (KE) to establish of Palm Oil Industry with the capacity of 30 Tons TBS/ hour in Hapesong, South Tapanuli with investment amount of Rp 78,680 million (including value added tax). The term of work is for 18 months or until January 11, 2013. This agreement has been amended several times, most recently at October16, 2013. This agreement has been extended until February 28, 2014
g.
On May 18, 2011, the Company entered into an agreement with PT Amerta Karya (Persero) and PT Tahete Putratunggal for the construction of biomass energy power plan it with capacity of 2.5 MW and its facility support at Rambutan Palm Oil factory amounting to Rp 46,076 million (including value added tax). The term of work is 14 months or until June 26, 2012.
Pada tanggal 21 Maret 2013, perjanjian ini telah diperpanjang sampai dengan tanggal 7 Juni 2013.
On March 21, 2013, this Agreement has been extended until June 7, 2013.
Sampai dengan tanggal pelaporan, Perusahaan dan PT Tahete Putratunggal belum melakukan serah terima proyek ini.
As of the reporting date, the Company and PT Tahete Putratunggal has not been handed over this project.
Pada tanggal 3 Desember 2012, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) dan PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) untuk bersama-sama mendirikan suatu perseroan terbatas dengan nama PT Industri Gula Glenmore (IGG) yang menjalankan usaha dalam industri gula, pengolahan gula ke dalam bentuk lain, industri hilir, dan menjalankan usaha-usaha bidang perdagangan impor dan ekspor. Modal dasar IGG berjumlah Rp 90.000 juta terbagi atas 90.000 saham, dengan nilai nominal sebesar Rp 1 juta per saham. Modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar 22.500 saham dengan nilai sebesar Rp 22.500 juta dengan komposisi sebagai berikut: Perusahaan sebesar 13.500 saham, PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) sebesar 6.750 saham dan PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) sebesar 2.250 saham.
40. IKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
h.
On December 3, 2012, the Company signed an agreement with PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) and PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) together to establish a corporation named PT Industri Gula Glenmore (IGG) to carry business in the sugar industry, processing sugar into another form, downstream industries, and running import and export trading. Authorized capital IGG amounted to Rp 90,000 million consists of 90,000 shares, with par value per share of Rp 1 million, issued and fully paid capital of 22,500 shares with a value of Rp 22,500 million, which consist of: the Company of 13,500 shares, PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) of 6,750 shares and PT PerkebunanNusantara XI (Persero) of 2,250 shares.
40. COMMITMENT (continued)
AND
CONTINGENCIES
281 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
381
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Pada tahun 2013, Perusahaan telah menyetor ke IGG sebesar Rp 13.500 juta dan kemudian melepas saham tersebut kepada PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) sebesar Rp 13.702 juta. Pelepasan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri BUMN selaku Rapat Umum Pemegang Saham. i.
Pada tanggal 5 Maret 2013, Perusahaan dan PT Unilever Oleochemical Indonesia (Unilever) melakukan perjanjian pengikatan penyerahan tanah HGU yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei, tanah tersebut sedang dalam proses perubahan hak dari HGU menjadi Hak Pengelolaan (HPL). Perjanjian pengikatan ini dibuat sebelum pendatanganan perjanjian penyerahan penggunaan sebagian tanah HPL. Perusahaan menyerahkan penggunaan sebagian tanah atau seluas 27 hektar kepada Unilever untuk pembangunan pabrik dan Unilever berhak memohonkan HGB di atas tanah HPL tersebut. Imbalan pemanfaatan tanah sebesar Rp 550.000 per meter persegi. Untuk tahap I, Unilever mengambil 4 bidang dari sebagian tanah HPL atau seluas 19 hektar dengan imbalan seluruhnya sebesar Rp 98.571 juta, Unilever telah membayar sebesar Rp 14.786 juta dan sisanya sebesar Rp 83.785 juta akan dibayar setelah penandatanganan perjanjian penyerahan penggunaan sebagian tanah HPL dengan jangka waktu penggunaan selama 70 tahun terhitung sejak tanggal perjanjian.
41. AKTIVITAS NON-KAS
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
i.
On March 5, 2013, the Company and PT Unilever Indonesia Oleochemical (Unilever) enter into binding treaty to handover land with status of rights to cultivate (HGU) located in Special Economic Zone Sei Mangkei, the land is in the process rights alteration from HGU to land management rights (HPL). This binding treaty is made before the signing of the handover agreement of the land use of a portion of HPL. The Company handed the use of part of land or an area of 27 hectars to Unilever for the construction of its plant and Unilever is entitled invoking for right to use of building (HGB) a the land of HPL. Exchange for land utilization amounted to Rp 550,000 per square meter. For Phase I, Unilever took 4 fields of some of the land area of HPL or 19 hectares with exchange totaling Rp 98,571 million, Unilever has paid Rp 14,786 million and the remaining amounted Rp 83,785 million will be paid after signing the handover agreement of the land use portion of HPL with the usage period 70 years from the date of the agreement.
41. NON-CASH ACTIIVITIES
282 382
In 2013, the Company has paid to the IGG amounting to Rp13,500 million and then sell the shares to PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) amounting to Rp 13,702 million. This disposal was approved by the Minister of BUMN as General Meeting of Shareholders.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Aktivitas investasi dan pendanaan yang mempengeruhi arus kas sebagai berikut:
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
tidak
Non-cash investing and financing activities are as follows:
2013 Penambahan modal disetor melalui kapitalisasi pinjaman Pemerintah Penambahan modal disetor melalui kapitalisasi cadangan umum Reklasifikasi tanaman belum menghasilkan ke tanaman menghasilkan Penambahan tanaman belum menghasilkan melalui: Kapitalisasi beban bunga Aset lain-lain Utang kontraktor Penambahan aset tetap melalui: Kapitalisasi beban bunga Utang kontraktor Sewa pembiayaan Penambahan aset lain-lain melalui reklasifikasi: Tanaman menghasilkan Aset tetap Penambahan investasi melalui inbreng
2012
23.187.540.323
-
459.677
2.983.110.000.000
511.219.515.767
440.540.416.735
189.635.574.224 43.508.874.517 90.022.837.094
156.158.369.603 49.201.176.457 88.322.691.316
15.144.056.559 237.890.686.362 77.941.992.802
317.174.347.434 108.777.514.500
9.257.072.620 965.680.995
5.169.060.226 24.680.486
-
5.883.297.513
42. INFORMASI TAMBAHAN
Additions of paid in capital through capitalization of Government loan Additions of paid in capital through capitalization of general reserve Reclassification of immature plantations to mature plantations Additions of immature plantations through: Capitalization of interest expense Other assets Contractor payables Additions of fixed assets through: Capitalization of interest expense Contractor payables Leased obligation Additions of other assets through reclassification of: Mature plantations Fixed assets Addition of investment in share of stock trough inbreng
42. SUPPLEMENTARY INFORMATION
Informasi tambahan pada halaman 99 sampai dengan 103, adalah informasi keuangan Perusahaan (entitas induk saja) pada dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 yang menyajikan investasi Perusahaan pada entitas anak berdasarkan metode biaya dan bukan dengan metode konsolidasian serta investasi Perusahaan pada entitas asosiasi berdasarkan metode biaya dan bukan dengan metode ekuitas.
The supplementary information on pages 99 to 103 represents financial information of the Company (parent entity only) as of and for the years ended 31 December 2013 and 2012, which presents the Company’s investments in subsidiaries under the cost method, as opposed to the consolidation method and investments in associates under the cost method, as opposed to equity method.
283 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
383
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN INDUK ENTITAS SAJA Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION PARENT ENTITY ONLY For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2013
2012 ASSETS
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Piutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 4.756.853.769 Persediaan Pajak dibayar dimuka Aset lancar lainnya Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang pihak berelasi Investasi dalam saham setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 643.278.276 (2012: Rp Nihil) Tanaman perkebunan Tanaman menghasilkan - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 786.067.697.191 (2012: Rp 639.127.137.836) Tanaman belum menghasilkan Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar iRp 1.059.125.040.504 (2012: Rp 882.722.690.891) Biaya tangguhan hak atas tanah setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 52.021.616.613 (2012: Rp 46.696.962.345) Pembibitan sapi Aset lain-lain - bersih Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
1.454.138.126.456
1.773.611.449.243
736.814.762
70.564.368.072 1.187.351.965
62.841.168.809
39.609.709.811
10.920.902.078 251.038.368.482 307.103.363.092 26.208.251.963
12.140.351.269 303.695.415.580 108.328.845.720 17.628.239.230
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade receivab les Related parties Third parties Other receivab les Related parties Third parties net of allowance for impairment loss of Rp 4,756,853,769 Inventories Prepaid taxes Other current assets
2.112.986.995.642
2.326.765.730.890
Total Current Assets
77.792.509.426
36.262.977.389
NONCURRENT ASSETS Due from a related party
72.182.159.735
77.305.360.703
Investments in shares of stock - net of allowance for decline in value of Rp 643,278,276 (2012: Rp Nil) Plantations Mature plantations net of accumulated depreciation of Rp 786,067,697,191 (2012: Rp 639,127,137.836) Immature plantations Fixed assets - net of accumulated depreciation of Rp 1,059,125,040,504 (2012: Rp 882,722,690,891) Deferred charges for landrights net of accumulated amortization of Rp 52,021,616,613 (2012: Rp 46,696,962,345)
14.847.606.343 28.625.492.636
32.724.411.873
Cow b reeding Other assets - net
8.923.483.899.710
7.874.627.667.401
Total Noncurrent Assets
11.036.470.895.352
10.201.393.398.291
TOTAL ASSETS
211.853.700.959
212.496.979.234
3.177.350.764.884 2.445.357.978.883
2.838.159.983.772 2.146.598.407.162
2.895.473.686.844
2.531.079.547.268
284 384
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN ENTITAS INDUK SAJA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION PARENT ENTITY ONLY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2013
2012 LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS DAN EKUITAS
CURRENT LIABILITIES Trade payab les
LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Utang kontraktor Pihak berelasi
2.149.163.700
4.583.235.831
182.093.776.688
218.693.646.332
Related party Third parties Contractor payab les
84.713.731
-
386.419.374.129 9.201.646.683
472.151.474.523 42.056.221.539
24.317.883.622
39.401.025.566
Related parties
Pihak ketiga Biaya masih harus dibayar
36.378.531.958 344.873.374.997
32.271.515.105 463.775.019.801
Third parties Accrued expenses
Uang muka penjualan
116.474.849.934
102.335.940.747
Pihak ketiga Utang pajak
Related party Third parties Taxes payab le
Utang lain-lain Pihak berelasi
Other payab les
Utang jangka panjang jatuh tempo satu tahun Utang bank Sewa pembiayaan Wesel bayar Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
437.500.000.000
270.999.849.083
40.389.663.137
23.837.851.045
Finance lease
45.000.000.000
Medium term notes
1.779.882.978.579
1.715.105.779.572
Total Current Liab ilities NONCURRENT LIABILITIES Long-term liab ilities - net of
bagian jatuh tempo satu tahun sewa pembiayaan Wesel bayar
current maturities of Bank loans
200.000.000.000
LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang jangka panjang - setelah dikurangi Utang bank
Sales advance Long-term liab ilities - net of
current maturities 3.125.480.267.876
2.666.245.348.210
Bank loans
105.138.431.592 354.265.000.000
78.986.778.255 254.617.756.483
Finance lease Medium term notes
Utang pemegang saham
-
23.187.540.323
Shareholder loans
Liabilitas imbalan kerja
447.158.615.376
446.468.885.357
Employees b enefits liab ilities
Liabilitas pajak tangguhan
375.352.014.102
275.733.487.383
Deferred tax liab ilities
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
4.407.394.328.946
3.745.239.796.011
Total Noncurrent Liab ilities
Jumlah Liabilitas
6.187.277.307.525
5.460.345.575.583
Total Liab ilities EQUITY Capital stock -
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 1.000.000 per saham Modal dasar - 13.100.000 saham
Rp 1,000,000 par value Authorized - 13,100,00 shares
Modal ditempatkan
Issued and fully paid -
dan disetor penuh - 3.321.298 saham (2012: 3.298.110 saham) Komponen ekuitas lainnya
3,321,298 shares 3.321.298.000.000 (22.894.979.681)
3.298.110.000.000 (22.894.979.681)
1.142.299.461.447
629.622.000.081
Appropriated
408.491.106.061
836.210.802.308
Unappropriated
4.849.193.587.827
4.741.047.822.708
Total Equity
11.036.470.895.352
10.201.393.398.291
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Saldo laba Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
(2012: 3,298,110 shares) Other components of equity Retained earnings
285 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
385
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF ENTITAS INDUK SAJA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME PARENT ENTITY ONLY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2013
2012
PENJUALAN BERSIH
5.708.476.623.601
5.946.518.723.390
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
3.847.034.773.042
3.542.073.732.508
COST OF GOODS SOLD
LABA KOTOR
1.861.441.850.559
2.404.444.990.882
GROSS PROFIT
(1.037.388.536.338) (145.148.490.303) (13.755.559.017) 38.362.543.725 (5.559.899.210)
(1.117.632.986.778) (126.546.938.683) (5.603.733.174) 36.907.529.696 9.902.502.621 34.986.204.917
Beban umum dan administrasi Beban pemasaran dan penjualan Kerugian penurunan nilai aset Keuntungan kurs mata uang asing - bersih Pendapatan dividen Keuntungan dan kerugian lain-lain - bersih LABA OPERASI Pendapatan keuangan Beban keuangan
697.951.909.416 35.907.075.594 (103.198.070.930)
32.651.338.512 (65.021.613.377)
INCOME FROM OPERATIONS Financial income Financial cost
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
630.660.914.080
1.204.087.294.616
INCOME BEFORE INCOME TAX
BEBAN PAJAK PENGHASILAN Pajak kini Pajak tangguhan
134.265.331.978 99.618.526.719
266.014.857.250 70.270.251.566
INCOME TAX EXPENSE Current Deferred
Jumlah Beban Pajak Penghasilan
233.883.858.697
336.285.108.816
Total Income Tax Expense
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
396.777.055.383
867.802.185.800
NET INCOME FOR THE YEAR
-
-
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
396.777.055.383
867.802.185.800
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
119.785
263.121
BASIC EARNINGS PER SHARE
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN JUMLAH LABA KOMPREHENSIF LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
286 386
1.236.457.569.481
General and administrative expenses Marketing and sales expenses Impairment loss on assets Gain on foreign exchange - net Dividend income Others gain and loss - net
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
387
Saldo per 31 Desember 2013
cadangan umum
Penambahan modal saham melalui kapitalisasi
Penambahan modal saham melalui kapitalisasi pinjaman Pemerintah
Dividen Cadangan umum
3.321.298.000.000
459.677
23.187.540.323
-
-
3.298.110.000.000
Saldo per 31 Desember 2012
Jumlah laba komprehensif tahun berjalan
-
2.983.110.000.000
(22.894.979.681)
-
-
-
-
(22.894.979.681)
-
-
-
-
Program Kemitraan dan Bina lingkungan
-
(22.894.979.681)
Komponen ekuitas lainnya/ Other components of equity
Cadangan umum Penambahan modal saham melalui kapitalisasi cadangan umum
-
315.000.000.000
Jumlah laba komprehensif tahun berjalan Dividen
Saldo per 1 Januari 2012
Modal saham/ Capital stock
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS ENTITAS INDUK SAJA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.142.299.461.447
(459.677)
-
512.677.921.043
-
629.622.000.081
(2.983.110.000.000)
663.227.919.625
-
-
2.949.504.080.456
penggunaannya/ Appropriated
4.849.193.587.827
408.491.106.061
23.187.540.323
(311.818.830.587) -
396.777.055.383
4.741.047.822.708
-
-
(63.020.719.966)
867.802.185.800 (534.165.759.728)
4.470.432.116.602
Jumlah/Total
-
-
(311.818.830.587) (512.677.921.043)
396.777.055.383
836.210.802.308
-
(663.227.919.625)
(63.020.719.966)
867.802.185.800 (534.165.759.728)
1.228.823.015.827
penggunaannya/ Unappropriated
Saldo laba/Retained earnings Ditentukan Belum ditentukan
Balance as of December 31, 2013
reserve
Addition capital stock through capitalization of general
Addition capital stock through capitalization of government loan
Dividend General reserve
Total comprehensive income for the year
Balance as of December 31, 2012
General reserve Addition capital stock through capitalization of general reserve
Partnership and Community Development Program
Total comprehensive income for the year Dividend
Balance as of January 1, 2012
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY PARENT ENTITY ONLY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS ENTITAS INDUK SAJA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) AND ITS SUBSIDIARIES STATEMENTS OF CASH FLOWS PARENT ENTITY ONLY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2013 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok, direksi dan karyawan Kas yang dihasilkan dari operasi
2012
5.758.671.919.882
6.086.256.041.505
(5.220.344.178.981)
(5.027.015.548.128)
538.327.740.901
1.059.240.493.377
and employees Cash generated from operations
Pembayaran bunga
(306.504.001.681)
(220.256.031.975)
Finance charges paid
Pembayaran pajak penghasilan
(329.020.706.703)
(415.660.957.874)
Income tax paid
423.323.503.528
Net Cash Provided by (Used in) Operating Activities
33.056.528.130
33.557.538.234
CASH FLOW FROM INVESTING ACTIVITIES Interests received
Penambahan tanaman belum menghasilkan
(489.711.056.311)
(501.107.995.973)
Additions in immature plantations
Perolehan aset tetap Penambahan pembibitan sapi
(235.964.196.691) (14.847.606.343)
(307.572.830.246) -
Acquisition of fixed assets Addition of cow b reeding
(50.000.895.543) (201.453.300)
(52.809.759.187) (292.969.354)
Increase in other assets Increase in deferred charges for landrights
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan bunga
Penambahan aset lain-lain Penambahan biaya tangguhan hak atas tanah
(97.196.967.483)
Penambahan investasi dalam saham
-
(17.908.022.487)
Penerimaan dividen entitas asosiasi
-
1.008.925.380
Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan (pembayaran kepada) dari pihak berelasi
(757.668.680.058)
(68.515.276)
Penerimaan utang bank
897.750.000.000
Pembayaran utang bank Penerimaan wesel bayar
(272.000.000.000) 299.265.000.000
Pembayaran wesel bayar Pembayaran dividen Pembayaran Program Kemitraan dan
(845.125.113.633)
addition investments in shares of stock Dividends received from associated companies Net Cash Used in Investing Activities
28.189.018.085
CASH FLOW FROM FINANCING ACTIVITIES Receipts from (payment to) related parties
1.496.250.000.000
Proceeds from b ank loans
(300.312.585.529) -
Payments of b ank loans Proceeds from medium term notes
(45.000.000.000)
(400.000.000.000)
Payment medium term notes
(311.818.830.587)
(534.165.759.728)
Dividends paid
(63.020.719.966)
Payments of Partnership and Community
(5.952.885.200)
Payment of finance lease ob ligations
Bina Lingkungan Pembayaran utang sewa pembiayaan
(34.510.556.166)
Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Pendanaan
533.617.097.971
220.987.067.662
Net Cash Provided by Financing Activities
1.775.226.783
11.852.876.933
Net Effects of Foreign Exchange Rate Changes
Dampak Perubahan Kurs
NET DECREASE IN CASH AND
PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(319.473.322.787)
(188.961.665.510)
CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
1.773.611.449.243
1.962.573.114.753
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
1.454.138.126.456
1.773.611.449.243
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
288 388
CASH FLOW FROM OPERATING ACTIVITIES Cash received from customers Cash paid to suppliers, directors
LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
2013 PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
Halaman ini Kosong
PT PERKEBUNAN NUSANTARA III
2013 LAPORAN TAHUNAN
Annual Report
389