i
MENINGKATKAN PENGENALAN IBADAH SHALAT MELALUI MEDIA GAMBAR GERAKAN SHALAT DI KELOMPOK B1 TK WULELE SANGGULA II KAMPUS BARU UHO KOTA KENDARI
SKRIPSI
OLEH
SARTINA A1B6 12 026
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2016
MENINGKATKAN PENGENALAN IBADAH SHALAT MELALUI MEDIA GAMBAR GERAKAN SHALAT DI KELOMPOK B1 TK WULELE SANGGULA II KAMPUS BARU UHO KOTA KENDARI
SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kependidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Oleh
SARTINA A1B6 12 026
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2016
ii
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Judul
Nama NIM
: Meningkatkan Pengenalan Ibadah Shalat melalui Media Gambar Gerakan Shalat di Kelompok B1 TK Wulele Sanggula II Kampus Baru UHO Kota Kendari : Sartina : A1B6 12 026
Telah disetujui dan dipertahankan di hadapan Panitia Ujian Skripsi pada Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Halu Oleo.
Kendari,
Juni 2016
Menyetujui:
Pembimbing I
Pembimbing II
Prof. Dr. H. Bambang Sugianto, M.Pd.I. NIP. 19611222 198306 1 001
Muamal Gadafi, S.Ag., M.Pd. NIP. 19741231 200212 1 004
Mengetahui, Ketua Jurusan PG-PAUD
Sitti Rahmaniar Abubakar, S.Pd., M.Pd. NIP. 19731106 200312 2 002
ii
HALAMAN PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan panitia Ujian Skripsi pada Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo, pada hari Jumat tanggal 03 Juni 2016 sesuai Surat Keputusan Dekan Nomor 1683/UN29.5.1/PP/2016, tanggal 27 bulan Mei tahun 2016, dan telah dinyatakan Lulus. Panitia Ujian:
Ketua
: Dra. Dorce Banne Pabunga, M.Pd.
……………………
Sekertaris
: Drs. Ratulangi, M.Pd.
……………………
Anggota
: 1. Dr. Salwiah, M.Pd.
……………………
2. Sitti Rahmaniar Abubakar, S.Pd., M.Pd. ……………………
3. Muamal Gadafi, S.Ag., M.Pd.
……………………
4. Prof. Dr. H. Bambang Sugianto, M.Pd.I. ……………………
5. Mansyur M, S.Pd., M.Pd .
……………………
Kendari, Juni 2016 Disahkan oleh Dekan FKIP Universitas Halu Oleo,
Dr. H. Jamiludin, M.Hum. NIP. 19641030 198902 1 001
iii
PERYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Sartina
NIM
: A1B6 12 026
Jurusan
: Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Fakultas
: Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Tanggal Ujian Skripsi
: 03 Juni 2016
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis benarbenar merupakan hasil karya sendiri dan bukan merupakan jiplakan/plagiat dari karya orang lain yang belum pernah maupun sudah dipublikasikan. Demikian peryataan ini saya buat dengan sadar dan penuh tanggung jawab. Apabila di kemudian hari ditemukan adanya kecurangan akademik dalam tulisan
saya,
maka
saya
bersedia
mempertanggungjawabkan
segala
konsekuensinya.
Kendari, Juni 2016
Sartina NIM. A1B6 12 026
iv
ABSTRAK Sartina. (2016). “Meningkatkan Pengenalan Ibadah Shalat melalui Media Gambar Gerakan Shalat di Kelompok B1 TK Wulele Sanggula II Kampus Baru UHO Kota Kendari”. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo. Pembimbing I Bapak Bambang Sugianto dan pembimbing II Bapak Muamal Gadafi. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan pengenalan ibadah shalat malalui media Gambar Gerakan Shalat di Kelompok B1 TK Wulele Sanggula II Kampus Baru UHO Kota Kendari?. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengenalan ibadah shalat melalui media gambar gerakan shalat di Kelompok B1 TK Wulele Sanggula II Kampus Baru UHO Kota Kendari. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan dalan dua siklus. Tahap-tahap dalam penelitian ini mengikuti prosedur Penelitian Tindakan Kelas, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan atau observasi, dan (4) refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan anak di Kelompok B1 TK Wulele Sanggula II Kampus Baru UHO Kota Kendari yang berjumlah 15 orang anak didik yang terdiri atas 6 orang anak perempuan dan 9 orang anak laki-laki. Berdasarkan analisis data hasil observasi aktivitas mengajar guru dalam meningkatkan pengenalan ibadah shalat melalui media gambar gerakan shalat pada siklus I diperoleh persentase 81.8%, sedangkan aktivitas belajar anak pada siklus I diperoleh persentase 75%. Pada siklus II persentase aktivitas mengajar guru mengalami peningkatan menjadi 91%, sedangkan persentase aktivitas belajar anak siklus II juga mengalami peningkatan menjadi 91.6%. Berdasarkan hasil observasi belajar tentang meningkatkan pengenalan ibadah shalat melalui media gambar gerakan shalat menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar. Hal ini dapat dibuktikan pada siklus I diperoleh persentase 60% atau 9 orang anak didik dengan kategori BSB (****) yaitu 2 orang anak didik dan BSH (***) yaitu 7 orang anak didik. Pada siklus II diperoleh persentase 87% atau 13 orang anak didik dengan kategori BSB (****) yaitu 5 orang anak didik dan BSH (***) yaitu 8 orang anak didik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengenalan ibadah shalat di Kelompok B1 TK Wulele Sanggula II Kampus Baru UHO Kota Kendari dapat ditingkatkan melalui media gambar gerakan shalat. Kata Kunci: Pengenalan Ibadah Shalat, Media Gambar Gerakan Shalat
v
ABSTRACT Sartina. (2016). "The Increased Introduction to Worship Prayer through Prayer Movement Picture Medium at Group B1 Wulele Sanggula II Kindegarten Kampus Baru UHO Kendari”. Thesis. Teaching Education Early Childhood Education Department, the Faculty of Education Halu Oleo University. The first adviser by Mr. Bambang Sugianto and the second adviser by Mr. Muamal Gadafi. The problem of this research was how to increase introduction to worship prayer through prayer movement picture medium at Group B1 Wulele Sanggula II Kindegarten Kampus Baru UHO Kendari?. This research aims to increasingly introduction to worship prayer through prayer movement picture medium at Group B1 Wulele Sanggula II Kindegarten Kampus Baru UHO Kendari. This type of research is the Classroom Action Research. This research was conducted in two cycles. The stages in this research followed the action research procedure, that’s: (1) planning, (2) action, (3) observation and evaluation, and (4) reflection.The subject of the research are teachers and children at Group B1 Wulele Sanggula II Kindegarten Kampus Baru UHO Kendari totaling fifteen students consisting of six girls and nine sons. Based on data analysis of the results of observations of teachers to teach in increased introduction to worship prayer through prayer movement picture medium in the first cycle obtained by percentage of 81.8%, while the results of activity learning children obtained percentage of 75%. In the second cycle, the percentage of teachers teaching activities increased to 91%, while the percentage of activity learning students also increased to 91.6%. Based on the results of observations increased introduction to worship prayer through prayer movement picture medium at Group B1 Wulele Sanggula II Kindegarten Kampus Baru UHO Kendari there is an increased of result learn. This is evident in the first cycle was obtained percentage of 60% or nine students with category BSB (****) that is two students and category BSH (***) that is seven students . In the second cycle was obtained percentage of 87% or thirteen students with category BSB (****) that is five students and category BSH (***) that is eight students. The research could be concluded that introduction to worship prayer at Group B1 Wulele Sanggula II Kindegarten Kampus Baru UHO Kendari could be increase through prayer movement picture medium. Keywords: Introduction to Worship Prayer, Prayer Movement Picture Medium
vi
KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT, berkat rahmat dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Meningkatkan Pengenalan Ibadah Shalat melalui Media Gambar Gerakan Shalat di Kelompok B1 TK Wulele Sanggula II Kampus Baru UHO Kota Kendari”. Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta para keluarga, sahabat, dan semua pengikutnya yang tetap istiqomah dijalannya hingga akhir zaman, Amin. Teriring doa beribu syukur kepada ibunda tercinta Sitti Umria dan ayahanda La Nisa yang telah mendidik dan membesarkan penulis dibawah naungan kasih sayang yang tulus. Penulis juga mengucapkan terima kasih dan penghormatan kepada Prof. Dr. H. Bambang Sugianto, M.Pd. I., sebagai Pembimbing I dan Muamal Gadafi, S.Ag., M.Pd., sebagai Pembimbing II yang telah banyak memberikan perbaikan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih pula kepada berbagai pihak yang langsung maupun yang tidak langsung membantu penulis terutama kepada: 1. Prof. Dr. Ir. H. Usman Rianse, M.S., selaku Rektor Universitas Halu Oleo. 2. Dr. H. Jamiludin, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo. 3. Sitti Rahmaniar Abubakar, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Halu Oleo. 4. Para dosen khususnya pada Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini yang telah banyak membekali penulis dengan segenap ilmu pengetahuan.
vii
5. Seluruh staf dan karyawan Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini yang selalu meluangkan waktu untuk melayani kelengkapan administrasi. 6. Asiah, S.Pd. AUD., selaku Kepala Taman Kanak-kanak Wulele Sanggula II Kampus Baru UHO Kota Kendari. 7. Sartika, S.Pd., selaku observer peneliti/guru dalam melakukan penelitian pada Kelompok B1 Taman Kanak-kanak Wulele Sanggula II Kampus Baru UHO Kota Kendari. 8. Adik-adikku yang tercinta Sarina, Ridwan, Ali Imran, Salmiati, Ali Sabarno, Winti Sari dan Muh. Arbil serta paman, bibi dan sepupu-sepupuku yang namanya tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuan, doa dan dukungannya. 9. Sahabat-sahabatku La ode Gholu, S.H. Wa Ode Sariani dan mahasiswa Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Angkatan 2012. Demikian penulis sampaikan semoga bantuan yang diberikan mendapat pahala dari Allah SWT. Akhir kata, penulis menyadari bahwa sepenuhnya dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun dari berbagai pihak penulis sangat harapkan.
Kendari,
Penulis
viii
Juni 2016
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iii PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI....................................................... iv ABSTRAK ..................................................................................................... v ABSTRACT .................................................................................................... vi KATA PENGANTAR ................................................................................... vii DAFTAR ISI .................................................................................................. ix DAFTAR TABEL ......................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii BAB I PENDAHULUAN A. B. C. D.
Latar Belakang ............................................................................ Rumusan Masalah ....................................................................... Tujuan Penelitian......................................................................... Manfaat Penelitian.......................................................................
1 8 8 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Ibadah Shalat................................................................... 1. Pengertian Ibadah Shalat ...................................................... 2. Perkembangan Sikap Beragama Anak Usia Dini ................. 3. Shalat Fardlu dan Waktunya................................................. 4. Syarat Wajib dan Syarat Sah Shalat ..................................... 5. Rukun, Sunah, dan Batalnya Shalat...................................... 6. Makna Gerakan, Tata Cara, dan Tujuan Shalat .................... 7. Hikmah dan Manfaat Shalat ................................................. B. Media Gambar............................................................................. 1. Pengertian Media Gambar .................................................... 2. Kelebihan dan Kelemahan Media Gambar ........................... 3. Kriteria Gambar yang dijadikan Bahan Pengajaran ............. 4. Macam-Macam Penggunaan Media Gambar ....................... 5. Pentingnya Media dalam Pembelajaran................................ C. Keterkaitan antara Ibadah Shalat dengan Media Gambar Gerakan Shalat .............................................................. D. Penelitian yang Relevan..............................................................
ix
10 10 15 18 19 20 23 26 28 29 30 31 32 33 36 38
BAB III METODE PENELITIAN A. B. C. D. E. F. G. H.
Jenis Penelitian............................................................................ Setting Penelitian......................................................................... Subyek dan Partisipan yang Terlibat dalam Penelitian ............... Faktor yang diteliti ...................................................................... Prosedur Pelaksanaan Penelitian ................................................. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... Teknik Analisis Data.................................................................... Indikator Kinerja ..........................................................................
39 39 40 40 41 45 47 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ........................................................................... 1. Deskripsi Kegiatan sebelum Tindakan ................................. 2. Deskripsi Tindakan Siklus I.................................................. 3. Deskripsi Tindakan Sikllus II ............................................... B. Pembahasan.................................................................................
49 49 52 61 70
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................. 77 B. Saran............................................................................................ 78 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 80 LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 83
x
DAFTAR TABEL Tabel
Halaman
3.1 Kategori Keberhasilan secara Individual ............................................ 47 3.2 Kategori Keberhasilan secara Klasikal ............................................... 48 4.1 Perhitungan Nilai Individual tentang Ibadah pada Observasi Awal ... 50 4.2 Perhitungan Nilai Klasikal pada tentang Ibadah Observasi Awal ...... 51 4.3 Perhitungan Nilai Individual tentang Ibadah pada Siklus I ................ 58 4.4 Perhitungan Nilai Klasikal tentang Ibadah pada Siklus I ................... 58 4.5 Perhitungan Nilai Individual tentang Ibadah pada Siklus II............... 67 4.6 Perhitungan Nilai Klasikal tentang Ibadah pada Siklus II .................. 68
xi
DAFTAR GAMBAR Gambar
Halaman
2.1 Piramida Terbalik Pengalaman Belajar............................................... 35 3.1 Bagan Alur Penelitian Tindakan Kelas ............................................... 44 4.1 Histogram Hasil Mengajar Guru Siklus I ........................................... 55 4.2 Histogram Hasil Analisis Belajar Anak Didik Siklus I....................... 57 4.3 Histogram Hasil Analisis Mengajar Guru Siklus II............................ 65 4.4.Histogram Hasil Analisis Belajar Anak Siklus II ............................... 66 4.5 Histogram Rekapitulasi Hasil Analisis Meningkatkan Pengenalan Ibadah Shalat melalui Media Gambar Gerakan Shalat ....................... 76
xii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
Halaman
1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas .............................. 84 2. Rencana Kegiatan Mingguan Siklus I .............................................. 85 3. Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan I ............................... 86 4. Rubrik Penilaian Anak Didik Siklus I Pertemuan I ......................... 90 5. Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan II ............................. 92 6. Rubrik Penilaian Anak Didik Siklus I Pertemuan II ....................... 96 7. Rencana Kegiatan Harian Siklus I Pertemuan III ............................ 98 8. Rubrik Penilaian Anak Didik Siklus I Pertemuan III ...................... 102 9. Rencana Kegiatan Mingguan Siklus II ............................................ 104 10. Rencana Kegiatan Harian Siklus II Pertemuan I ............................. 105 11. Rubrik Penilaian Anak Didik Siklus II Pertemuan I ....................... 109 12. Rencana Kegiatan Harian Siklus II Pertemuan II ............................ 111 13. Rubrik Penilaian Anak Didik Siklus II Pertemuan II ...................... 115 14. Rencana Kegiatan Harian Siklus II Pertemuan III .......................... 117 15. Rubrik Penilaian Anak Didik Siklus II Pertemuan III ..................... 121 16. Lembar Hasil Mengajar Guru Siklus I ............................................. 123 17. Lembar Hasil Mengajar Guru Siklus II ........................................... 125 18. Rekapan Hasil Mengajar Guru ........................................................ 127 19. Lembar Hasil Belajar Anak Didik Siklus I ...................................... 129 20. Lembar Hasil Belajar Anak Didik Siklus II .................................... 131 21. Rekapan Hasil Belajar Anak Didik .................................................. 133 22. Daftar Nilai Anak Didik tentang Ibadah pada Observasi Awal ....... 135 23. Rekapan Nilai Konversi Anak Didik tentang Ibadah pada Observasi Awal................................................................................. 136 24. Daftar Nilai Anak Didik tentang Ibadah pada Siklus I .................... 137 25. Rekapan Nilai Anak tentang Ibadah pada Siklus I .......................... 138 26. Daftar Nilai Anak Didik tentang Ibadah pada Siklus II .................. 139
xiii
27. Rekapan Nilai Anak Didik tentang Ibadah pada Siklus II................ 140 28. Biodata Anak Didik ......................................................................... 141 29. Surat Izin Penelitian ......................................................................... 142 30. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian .......................... 143 31. Media Gambar Gerakan Shalat......................................................... 144 32. Dokumentasi Penelitian .................................................................... 146
xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu proses dalam pembelajaran yang dalam proses tersebut anak akan mengalami perubahan dan perkembangan. Anak yang tadinya tidak tahu menjadi tahu, tidak mengerti jadi mengerti, tidak bisa jadi bisa. Berkembangnya seorang anak akan ditandai seperti yang tadinya penakut jadi berani, cengeng menjadi mandiri, peragu jadi percaya diri. Perubahan dan perkembangan anak-anak itu tidak bisa disamaratakan karena setiap anak berbeda keadaan jasmani-rohaninya dan berbeda pula tingkat perkembangannya. Karena itu seorang guru TK dalam memberikan materi pembelajaran kepada anak didiknya dituntut untuk mampu memahami karakter serta perkembangan anak sesuai dengan tahap kemampuannya yang mana hal itu bertujuan untuk mencapai keberhasilan pembelajaran secara optimal. Menurut Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 (1) (Depdiknas, 2006: 5) dinyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan
proses
mengembangkan
pembelajaran
potensi
dirinya
agar untuk
peserta memiliki
didik
secara
kekuatan
aktif
spritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
1
2
Selanjutnya pendidikan nasional diarahkan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 146 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini bahwa Struktur kurikulum PAUD memuat program-program pengembangan yaitu nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional dan seni. Program pengembangan nilai agama dan moral mencakup perwujudan suasana belajar untuk berkembangnya perilaku baik yang bersumber dari nilai agama dan moral serta bersumber dari kehidupan bermasyarakat dalam konteks bermain (Permendikbud Nomor 146 Tahun 2014: 4). Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 137 Tahun 2014 tetang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini bahwa nilai agama dan moral meliputi kemampuan mengenal nilai agama yang dianut, mengerjakan ibadah, berperilaku jujur, penolong, sopan, hormat, sportif, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mengetahui hari besar agama, menghormati, toleran terhadap agama orang lain (Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014: 5). Tindakan, sikap dan tingkah laku anak dan setiap individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya tidak terlepas dari perilaku moral yang
3
dimiliki. Melalui perilaku moral tersebut setiap individu akan mampu menempatkan diri dan diterima oleh lingkungan yang sesuai dengan standar norma-norma yang berlaku. Pendidikan moral akan berhasil apabila pendidikan itu dilakukan sesuai dengan tahapan perkembangan moral anak. Perilaku moral tidak diperoleh begitu saja, melainkan harus ditanamkan. Hal ini dikarenakan pada saat lahir anak belum memiliki konsep tentang perilaku anak yang baik dan tidak baik. Selain itu, pemahaman anak tentang mana yang benar, bertindak untuk kebaikan bersama, dan menghindari hal yang salah belum dikembangkan dalam diri anak. Awalnya anak berperilaku hanya karena dorongan naluriah saja yang seolah tak terkendali. Atas dasar tersebut maka pada diri anak harus ditanamkan perilaku moral yang sesuai dengan standar yang berlaku dalam kelompok masyarakat dimana ia tinggal. Pada usia 4-6 tahun anak mulai menyadari dan mengartikan bahwa suatu tingkah laku ada yang baik dan tidak baik. Anak memperlihatkan sesuatu perbuatan baik tanpa mengetahui mengapa ia harus berbuat demikian. Ia melakukan hal ini untuk menghidari hukuman yang mungkin akan dialami dari lingkungan sosial atau memperoleh pujian. Anak pada usia 4 tahun, umumnya mereka mulai memasuki dunia barunya, yaitu dunia sekolah. Di sekolah anak dituntut untuk berinteraksi dengan teman-teman di sekolah dan juga guru-guru mereka. Jadi dalam hal ini interaksi anak lebih luas dari yang awalnya hanya berinteraksi dalam lingkungan keluarga dan sekarang bertambah menjadi lingkungan sekolah. Pada usia 4 tahun perkembangan
4
moral anak semakin luas di usia ini pengetahuan anak tentang nilai dan norma sebagai dasar perilaku moral berkembang luas. Anak belajar mengetahui tentang apa yang seharusnya ia lakukan dalam berinteraksi dengan temanteman dan guru mereka di sekolah. Selain itu anak membedakan apa yang berlaku di rumah dan di sekolah, hal ini membuat anak agar dapat berlaku sopan dimanapun ia berada (Anonim, 2014: 398-399). Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (Direktorat PAUD, 2004: 1). Taman Kanak-kanak (TK) merupakan lembaga pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal. Keberadaan lembaga ini sangat penting dalam penyediaan pendidikan bagi anak usia TK yaitu 4-6 tahun, karena TK merupakan tempat yang sangat strategis dalam upaya pendidikan karakter bangsa dan pengembangan sumber daya manusia Indonesia pada masa mendatang. Melalui pendidikan TK para peserta didik dapat mningkatkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial-emosional, kemandirian, kognitif, bahasa, fisik-motorik, dan seni serta anak dipersiapkan untuk memasuki pendidikan selanjutnya di sekolah dasar (SD) (Depdiknas, 2008: 3).
5
Kesiapan memasuki sekolah (dasar) bukanlah tujuan satu-satunya atau tujuan utama dari PAUD. Tujuan utama PAUD adalah memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak sedini mungkin yang meliputi aspekaspek fisik, psikis dan sosial secara menyeluruh yang merupakan hak anak. Dengan perkembangan itu, maka anak diharapkan lebih siap untuk belajar lebih lanjut, bukan hanya belajar (akademik di sekolah), melainkan belajar sosial, emosional, moral dan lain-lain pada lingkungan sosial, itulah tujuan utamanya (primary goal). Sedangkan kesiapan belajar (akedemik) di sekolah adalah tujuan penyerta (nurturing goal) dari PAUD (Supriadi, 2003) dalam Yufiarti (2008: 1.7). Menurut Robert Coles dalam bukunya yang berjudul The Moral Intelligence of Children bahwa disamping IQ (Intelligence Quotient) ada suatu jenis kecerdasan yang disebut sebagai kecerdasan moral yang juga memegang peranan amat penting bagi kesuksesan seseorang dalam hidupnya. Hal ini ditandai dengan kemampuan seorang anak untuk dapat menghargai dirinya sendiri dan orang lain, memahami perasaan terhadap orang disekelilingnya dan mengikuti aturan yang berlaku, yang semuanya ini merupakan kunci keberhasilan bagi seorang anak di masa depan (Santoso, 2011: 6). Makin maraknya perkembangan teknologi dan komunikasi sekarang ini, memberikan peluang kepada anak untuk lebih menuju ke arah perkembangan pengetahuan dengan cepat. Namun, tidak sedikit pula anak yang merasa tidak mampu untuk bersaing dengan kawan-kawannya
6
mengingat keterbatasan fasilitas yang mereka punya. Disinilah peranan guru dalam memberikan motivasi kepada anak untuk tetap belajar dengan segala keterbatasan yang ada. Untuk mencapai keinginan di atas tidaklah mudah, seorang pendidik harus bisa menguasai pelajaran dan juga harus mengetahui metodologi pengajaran dengan baik, termasuk didalamnya memilih media yang pas untuk digunakan dalam proses pembelajaran ibadah. Karena yang menjadi kendala sampai saat ini adalah siswa sering tidak memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru karena guru mengalami kesulitan dalam menentukan media apa yang cocok untuk dipakai dalam mengajarkan mata pelajaran keagamaan khususnya dalam materi ibadah shalat. Komponen pengajaran yang membantu guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan komunikatif adalah model pembelajaran. Masalah-masalah dalam pembelajaran seperti kejenuhan dan kurang semangatnya siswa, gangguan dalam kelas, serta perhatian siswa yang rendah karena mengantuk perlu diatasi. Salah satu solusi pemecahannya adalah dengan penggunaan media pembelajaran. Media pembelajaran dapat menarik siswa untuk semangat belajar. Media banyak macamnya, salah satunya adalah media gambar. Yang merupakan salah satu pemanfaatan media cetak dalam menunjang proses pendidikan. Taman Kanak-kanak (TK) di Kelompok B1 TK Wulele Sanggula II Kampus Baru UHO Kota Kendari berjumlah 18 anak didik yang terdiri dari 12 anak laki-laki dan 6 anak perempuan. Berdasarkan hasil observasi awal
7
pada saat berlangsungnya proses pembelajaran menunjukkan bahwa kemampuan mengenal ibadah shalat anak masih rendah dengan persentase 35%, dimana anak yang memperoleh bintang *** atau Berkembang Sesuai Harapan (BSH) yaitu 5 orang anak dan yang memperoleh bintang **** atau Berkembang Sangat Baik (BSB) yaitu 3 orang anak, sedangkan anak yang lainnya memperoleh bintang ** atau Mulai Berkembang (BB) yaitu sekitar 10 orang anak dengan persentase 65% dalam kegiatan praktek ibadah shalat yang merupakan hasil wawancara dengan guru di Kelompok B1 TK Wulele Sanggula II Kampus Baru UHO Kota Kendari (Sartika, S.Pd: 22 Mei 2015). Rendahnya kemampuan ibadah shalat anak disebabkan oleh anak di sekolah ini belum mampu mengembangkan kemampuan ibadah shalatnya dengan baik karena pembelajaran yang dilakukan tanpa menggunakan media dimana anak hanyalah mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi ibadah shalat. Sehingga timbul sifat pasif dan anak merasa bosan dengan pembalajaran yang diberikan. Jika hal tersebut berkelanjutan tanpa ada penanganan khusus maka anak akan bertambah semakin tidak dapat memahami materi yang disampaikan guru, sehingga proses pembelajaran menjadi kurang efektif dan tujuan pembelajaran tidak tercapai sesuai dengan apa yang diharapkan. Atas dasar tersebut peneliti akan melakukan penelitian dengan judul: Meningkatkan Pengenalan Ibadah Shalat melalui Media Gambar Gerakan shalat di Kelompok B1 TK Wulele Sanggula II Kampus Baru UHO Kota Kendari.
8
B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana meningkatkan pengenalan ibadah shalat malalui media gambar gerakan shalat di kelompok B1 TK Wulele Sanggula II Kampus Baru UHO Kota Kendari?” C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pengenalan ibadah shalat melalui media gambar gerakan shalat di kelompok B1 TK Wulele Sanggula II Kampus Baru UHO Kota Kendari. D. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Anak Didik di Kelompok B1 TK Wulele Sanggula II Kampus Baru UHO Kota Kendari; hasil penelitian ini diharapkan dapat menstimulasi ata u merangsang otak anak sehingga memiliki pola berpikir, daya nalar, motivasi, dan kreativitas serta kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Anak mendapatkan stimulasi melalui kegiatan belajar yang tepat dan menyenangkan sehingga dapat meningkatkan pengenalan anak untuk beribadah khususnya ibadah shalat. 2. Bagi Guru TK Wulele Sanggula II Kampus baru UHO Kota Kendari; dapat dijadikan sebagai tambahan pengetahuan keprofesian yang selalu di tuntut untuk melakukan upaya inovasi sebagai implementasi atas teori dan
9
media pembelajaran bagi anak usia dini di Taman Kanak-kanak sehingga memudahkan guru dalam menyanjikan materi. Selain itu, sebagai bahan ajaran yang dapat dikembangkan dan dipakai dalam kegiatan belajar sambil bermain bagi anak didik, terutama dalam meningkatkan pengenalan anak untuk beribadah khususnya ibadah shalat. 3. Bagi Peneliti; sebagai bahan untuk menambah ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan, khususnya yang berkaitan dengan model pembelajaran yang dianggap tepat dalam pembelajaran di pendidikan anak usia dini.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Konsep Ibadah Shalat 1. Pengertian Ibadah Shalat Ibadah menurut ajaran Islam bersendi pada dua pengertian pokok yang saling berkait, yaitu: a. Pengenalan akan Allah Swt dengan setepat-tepatnya berdasarkan atas kepercayaan (iman) dan keyakinan yang mantap (akidah) sedemikian rupa sehingga mampu mendorong manusia untuk menjadikan hidup dan kehidupannya hanya untuk beribadah semata karena Allah Swt. b. Pengertian tentang pola, bentuk dan jalan hidup serta kehidupan beribadah sebagaimana dikehendaki oleh Allah Swt (Fatkiyah, 2010: 2). Ibadah kepada Allah Swt merupakan suatu hal yang penting, karena itulah Allah Swt berkehendak menciptakan manusia dan Dia pulalah merupakan pokok misi di dalam kehidupan. Allah mewajibkan kepada manusia bukan untuk kepentingan-Nya, akan tetapi justru untuk kebaikan manusia sendiri, agar manusia mencapai derajat takwa yang dapat mensucikan manusia dari kesalahan dan kemaksiatan, sehingga manusia dapat keberuntungan dengan keridoan Allah dan surga-Nya, serta dijauhkan dari api neraka dan azab-Nya.
10
11
Berdasarkan
penjelasan
diatas
maka
ibadah
adalah
suatu
kepercayaan yang diyakini oleh setiap manusia sebagai pedoman hidup di duania maupun di akhirat. Menurut Kharis dalam (http://hes.ums.ac.id/kultum-makna-danhakikat-ibadah-dalam-islam/akses: 9/11/2015) Ibadah adalah mendekatkan diri kepada Allah Swt dengan cara menunaikan perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya
dan
mengamalkan
apa
yang
diizinkan-Nya.
Pada
hakikatnya, jika manusia isi seluruh kehidupannya untuk beribadah dan beramal dalam rangka taat kepada Allah Swt, belum seimbang untuk mensyukuri semua nikmat yang Allah berikan kepadanya. Salah satunya nikmat penglihatan yang merupakan bagian dari nikmat-nikmat Allah yang tak terbatas dan tak terbilang jumlahnya. Sesunggguhnya pengabdian manusia hanya kepada Allah semata dan ibadah manusia yang hanyalah untuk Allah, merupakan kemuliaan yang agung dan mempunyai kedudukan yang tinggi. Sehingga Allah mensifatinya sebagai makhluk termulia di sisi-Nya. Salah satu ibadah wajib yang dilakukan setiap muslim mukallaf (orang muslim yang dikenai kewajiban atau perintah dan menjauhi larangan agama, sebab sudah dewasa dan berakal baligh dan sudah mendengar seruan agama) yang dikerjakan setiap hari dan setiap waktu adalah ibadah shalat. Shalat mempunyai kedudukan yang sangat penting dari agama Islam. Shalat merupakan tiang, penyangga yang sekaligus menjadi ciri Islam dan juga pembeda antara si kafir dan si muslim. Shalat merupakan syarat mencapai
12
keselamatan dan penyangga iman seseorang, ia juga sebagai penghubung antara hamba dan Tuhannya, ia adalah penyejuk mata dan pelipur hati. Begitu mulia dan luhur nilainya, sehingga shalat itu pertama kali diwajibkan pada malam Isra’ dan Mi’raj seolah-olah hal ini menunjukkan pada hakikat shalat dan seakan roh manusia naik ketika shalat menghadap Sang Maha Pencipta untuk memperoleh tambahan iman dan takwa Masyhur dalam (Fatkiyah, 2010: 2-3). Menurut bahasa, shalat berarti doa. Menurut istilah syarak, shalat berarti perbuatan yang dimulai dari takbir dan diakhiri dengan salam sesuai dengan syarat dan rukunnya (Robingan, 2009: 67). Berdasarkan pengertian di atas maka ibadah shalat adalah kegiatan mendekatkan diri, berdoa dan berserah diri kepada Allah Swt dalam melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. Anak adalah amanah Allah yang sangat berharga. Karena anak pula, orang tua dituntut untuk mendidiknya sejak ia masih dalam kandungan ibunya sampai ia dewasa. Sebab “Setiap anak yang baru lahir selalu dalam keadaan suci (fitrah)”. Maka, saat kembali nanti kepada Sang Pemiliknya Allah Swt harus suci pula, tanpa noda dan dosa. Karena itulah pendidikan terhadap anak dalam pandangan Islam adalah wajib hukumnya”. Salah satu bentuk pendidikan itu adalah shalat ( Musthafa, 2007: 15). Shalat menurut syara’ yaitu menyembah Allah Ta’ala dengan beberapa perkataan dan perbuatan yang diawali dengan takbiratul ihram
13
dan diakhiri dengan salam dan wajib melakukannya pada waktu-waktu yang telah ditentukan (Abidin, 2001: 47). Karena shalat itu merupakan pokok Agama Islam. Sebagaimana sabda junjungan kita Nabi Muhammad Saw: “Ash-shalaatu imaadud-diin, faman aqaamaha faqad aqaa-mad-diin. Wa man tarakahaa faqad hadamad-diin”. Artinya: “Shalat itu tiang agama, barang siapa yang mendirikannya (mengerjakan shalat) maka sesungguhnya ia telah menegakkan agama, dan barang siapa yang meninggalkan (tidak bershalat) maka sesungguhnya ia telah meruntuhkan agama (Abidin, 2001: 47). Shalat menurut lughat (bahasa) adalah do’a. Sedang menurut syara’ (istilah) shalat itu adalah suatu bentuk amal ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang diawali dengan dengan takbiratul ihrom dan diakhiri dengan salam, berdasarkan syarat dan rukun telah ditentukan oleh syara’ (Labib, 2002: 9). Menurut Khairunnas (2011: 22) “Mengajarkan anak-anak shalat tidak dengan cara indoktrinasi, kita perlu menuntut mereka dengan penuh kesabaran dan ketekunan, yakni dengan cara pembiasaan”. Khairunnas (2011: 35) menyatakan, bahwa “Shalat adalah salah satu pilar aqidah dan akhlaq Islam yang sangat mendasar. Perintahkanlah anak-anakmu mengerjakan shalat dikala mereka berusia tujuh tahun dan pukullah mereka karena tidak mengerjakannya
14
dikala mereka berusia 10 tahun dan pisahkan tempat tidurnya (HR Ahmad dan Abu Dawud dengan sanad hasan shahih) dalam (Sa‟ad, 2007: 121). Menurut syari‟at Islam yang mulia, “Anak-anak tidak dikenai beban syari‟at selagi dia belum baligh. Namun mereka harus di didik dan di latih sejak masa anak-anak agar menjadi terbiasa melakukan syari‟at ketika telah dewasa” (Mushthafa, 2007: 20). Harus diakui juga bahwa masa kanak-kanak bukan masa pembebanan atau penanggung kewajiban, tetapi masa persiapan, latihan dan pembiasaan (Sa‟ad, 2007: 112). Adapun yang dimaksud dengan shalat sunnat itu adalah ibadah shalat di luar shalat fardlu yang pernah dikerjakan oleh Rasulullah Saw dengan sangat dianjurkan bagi setiap muslim untuk mengerjakannya (Labib, 2002: 9). Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Rasulullah Saw, di dalam sabdanya yang artinya: “Wahai Rasulullah beritahukannlah kepadaku shalat apakah yang diwajibkan Allah atasku”. Maka beliau menjawab: “Shalat fardlu lima waktu, kecuali engkau mau menambah yang sunnah” (HR. Imam Bukhari & Muslim) dalam (Labib, 2002: 9). Sedangkan mengenai tata cara dan bacaanya itu pada dasarnya sama dengan shalat fardlu, hanya saja niatnya yang berbeda. Karena shalat sunnat itu ada yang dikerjakan dengan maksud tertentu, atau dengan kata lain karena adanya suatu kebutuhan yang sangat mendesak, misalnya shalat istisqa’, dikerjakan dengan maksud untuk memohon hujan kepada Allah Swt, shalat istikharah dikerjakan dengan maksud untuk memohon
15
petunjuk atas dua permasalahan, mana yang lebih baik dan lain sebagainya. Jadi shalat sunnat itu adalah ibadah tambahan atau ibadah penyempurnah atas ibadah-ibadah (shalat) yang wajib, karena tidak mungkin kita dapat melakukan shalat fardlu dengan sempurna, karena kesempurnaan itu hanyalah milik Allah Swt. 2. Perkembangan Sikap Beragama Anak Usia Dini Makna sikap beragama memiliki arti yang sangat luas dan bermuara ke arah hal-hal yang mulia sebagai perwujudan manusia sebagai mahluk ciptaan-Nya. Sikap beragama merupakan kemampuan untuk memberi makna ibadah terhadap setiap perilaku anak dan kegiatan melalui langkah-langkah dan pemikiran yang bersifat fitrah menuju manusia yang seutuhnya. Sikap beragama merupakan suatu hal yang sangat penting yang diperlukan, karena spiritual adalah dasar bagi tumbuhnya harga diri, moral dan rasa memiliki, memberi arah dan arti pada kehidupan. Sikap beragama merupakan suatu kepercayaan akan adanya kekuatan nonfisik yang lebih besar daripada kekuatan diri manusia dan suatu kesadaran yang menghubungkan manusia langsung kepada sang maha pencipta Allah Swt dan gejala alam yang dapat dirasakan dan dialaminya, seperti adanya angin, hujan, matahari yang selalu terbit dan terbenam (Anonim, 2014: 404). Pendidikan agama mempunyai suatu landasan pokok, yaitu penanaman iman pada diri anak sebagai bekal kehidupannya di masa yang
16
akan datang. Tugas utama dari orang tua/guru terhadap anak dalam menanamkan keimanan kepada anak perlu berhati-hati baik dalam contoh hiasan, tulisan maupun perbuatan. Penanaman kemampuan pada anakanak bertujuan agar dalam jiwa anak berangsur-angsur tertanam perasaan cinta kepada Tuhan dan agama. Agama merupakan pondasi awal untuk menanamkan rasa keimanan pada diri anak. Dalam agama terdapat dua unsur yang sangat penting yaitu keyakinan dan tata cara yang mana kedua unsur ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Pada usia 0-2 tahun, merupakan masa ketergantungan terhadap orang tua, anak-anak kecil memperoleh tingkah lakunya hampir seluruhnya melalui pola peniruan. Konsepsi anak kecil tentang Allah sebagian besar ditentukan oleh konsep dan sikap orang tua terhadap Allah Swt. Anak yang berumur 2-3 tahun dapat mengerti bahwa Al-Kitab datangnya dari Allah Swt dan Allah Swt mencintai dan memelihara dia. Pada usia 4-6 tahun, anak dapat belajar mencintai Allah Swt sebagaimana ia belajar mencintai orang-orang dalam rumahnya. Mungkin ia tidak mengerti sepenuhnya tentang Allah Swt sebagai Pencipta atau Yang Maha Tinggi, tetapi ia dapat merasakan rasa terima kasih, cinta, dan penghormatan serta mengungkapkan perasaa-perasaan itu. Pujian dan do’a anak usia ini harus diutarakan dalam bentuk kata-kata yang dapat dimengerti dan hendaknya mengungkapkan perasaannya sendiri. Hidup do’anya itu hendaknya menuntun ia untuk menaikkan ucapan syukur maupun permintaan do’a kepada Allah Swt. Dengan mudah guru dapat
17
mempengaruhi anak pada usia ini. Ia percaya segala sesuatu yang diucapkan kepadanya. Ia pun perlu menyadari pengetahuan orang tua dan guru terbatas juga walaupun mereka telah hidup lebih lama dari dia (Anonim, 2014: 404-405). Berdasarkan uraian-uraian di atas maka perkembangan agama anak usia dini sangat dipengaruhi oleh orang tua dan guru. Semua hal yang dilakukan oleh anak sesuai dengan apa yang dilakukan oleh anak karena anak usia dini adalah masa atau usia meniru, dimana stimulus berupa pendidikan agama (seperti pengenalan ibadah shalat) yang diberikan kepada anak saat usia dini sangatlah baik sehingga aspek perkembangan moral dan nilai agama anak dapat tercapai sesuai dengan apa yang diharapkan. Adapun tingkat pencapaian perkembangan aspek nilai-nilai agama dan moral anak usia 5-6 tahun yaitu: a. Mengenal agama yang dianut b. Membiasakan diri beribadah c. Memahami perilaku mulia (jujur, penolong, sopan, hormat dan sebagainya) d. Membedakan perilaku baik dan buruk e. Mengenal ritual dan hari besar f. Menghormati agama orang lain (Permendiknas No. 58 Tahun 2009: 8)
18
3. Shalat Fardhu dan Waktunyan Shalat fardhu itu ada lima, dan masing-masing mempunyai waktu yang ditentukan. Kita diperintahkan menunaikan shalat-shalat itu dalam waktunya masing-masing. a. Zhuhur Awal waktunya setelah condong matahari dari pertengahan langit. Akhir waktunya apabila bayang-bayang sesuatu telah sama panjangnya dengan itu. b. Ashar Waktunya mulai dari habisnya waktu zhuhur, sampai terbenamnya matahari. c. Magrib Waktunya dari terbenamnya matahari sampai hilangnya syafaq (awan senja) merah. d. Isya’ Waktunya dari terbenamnya syafaq (awan senja), hingga terbit fajar. e. Subuh Waktunya dari terbitnya fajar shidiq, hingga terbit matahari (Muhaiminurrochman, 2011: 11).
19
4. Syarat Wajib dan Syarat Sah Shalat a. Syarat Wajib Shalat Syarat wajib shalat adalah hal-hal yang menyebabkan seseorang menjadi wajib mengerjakan shalat. Syarat-syarat wajib shalat adalah sebagai berikut: 1) Beragama Islam 2) Balig (dewasa) 3) Suci dari haid dan nifas (bagi wanita) 4) Berakal sehat 5) Telah sampai dakwah kepadanya 6) Jaga (tidak sedang tidur) (Robingan, 2009: 67) Adapun syarat shalat lainnya yaitu: 1) Islam 2) Tamyiz 3) Suci dari dua hadast yaitu hadast kecil dan hadast besar 4) Suci anggota badan, pakaian dan tempat shalat dari najis 5) Menutup aurat 6) Menghadap qiblat 7) Masuk waktu shalat 8) Mengetahui shalat fardhu dan shalat sunnat 9) Jangan meyakini bahwa yang fardhu itu sunnat 10) Menjauhi semua yang membatalkan wudhu dan yang membatalkan shalat (Abidin, 2001: 48).
20
Keterangan: Aurat laki-laki yaitu dari pusat sampai lutut. Aurat perempuan yaitu seluruh bdan kecuali wajah dan ke dua telapak tangan (Abidin, 2001: 48). b. Syarat Sah Shalat Syarat sah shalat adalah sesuatu yang harus dipenuhi sebelum melaksanakan shalat. Adapun syarat sahnya salat adalah sebagai berikut: 1) Suci dari hadas kecil dan hadas besar 2) Suci badan, pakaian, dan tempat dari najis 3) Menutup aurat 4) Mengetahui masuknya waktu 5) Menghadap kiblat (Robingan, 2009: 67) 5. Rukun, Sunah, dan Batalnya Shalat a. Rukun Shalat Rukun shalat adalah sesuatu yang harus dikerjakan pada saat melakukan shalat. Jika salah satunya ditinggalkan, shalatnya tidak sah. Adapun rukun shalat adalah sebagai berikut: 1) Niat 2) Berdiri (bagi yang mampu berdiri) 3) Takbiratulihram 4) Membaca Al-Fatihah 5) Rukuk dengan tumakninah
21
6) Iktidal dengan tumakninah 7) Sujud dengan tumakninah 8) Duduk di antara dua sujud dengan tumakninah 9) Duduk akhir 10) Membaca tahiyat (tasyahud) akhir 11) Membaca salawat atas nabi 12) Salam yang pertama dengan menoleh ke kanan 13) Tertib (secara urut dari rukun yang pertama sampai akhir) (Robingan, 2009: 67-68). b. Sunah Shalat Sunah shalat adalah hal-hal yang lebih utama dikerjakan di dalam shalat. Apabila tertinggal salah satunya, shalat tetap sah meskipun kurang afdal. Perbuatan yang termasuk sunah shalat adalah sebagai berikut: 1) Mengangkat ke dua tangan ketika takbiratul ihram, iktidal, dan berdiri dari tahiyat awal. 2) Bersedekap, meletakkan tangan kanan 3) Melihat ke tempat sujud 4) Membaca doa iftitah 5) Membaca taawuz dan basmalah 6) Membaca amin setelah al-Fatihah 7) Membaca surah atau ayat Al-Qur’an
22
8) Membaca keras pada rakaat pertama dan ke dua dalam shalat subuh, maghrib, isya, untuk bacaan surah al-Fatihah dan surah ayat Al-Qur’an. 9) Membaca takbir pada setiap pergantian gerakan 10) Meletakkan ke dua tangan di atas lutut ketika rukuk 11) Membaca tasbih ketika rukuk 12) Membaca tasbih ketika sujud 13) Membaca doa ketika duduk diantara dua sujud 14) Duduk iftirasy 15) Duduk tawaruk pada rakaat akhir 16) Tangan menekan ke tempat shalat ketika akan berdiri dari duduk 17) Memberi salam yang ke dua (menoleh ke kiri) (Robingan, 2009: 68) c. Batalnya Shalat Beberapa hal yang membatalkan shalat adalah sebagai berikut: 1) Meninggalkan salah satu rukun shalat 2) Meninggalkan salah satu syarat shalat 3) Sengaja berkata-kata/berbicara 4) Bergerak (di luar gerakan shalat) sampai tiga kali 5) Makan dan minum 6) Berubah niat (Robingan, 2009: 68)
23
6. Makna Gerakan, Tata Cara, dan Tujuan Shalat a. Makna Gerakan Shalat Adapun pengertian shalat menurut syara’ adalah ucapan-ucapan dan perbuatan-perbuatan tertentu yang dimulai dengan Takbiratul Ihram dan diakhiri dengan salam. Ucapan yang dimaksud di sini adalah bacaan-bacaan al-qur’an, takbir, tasbih dan do’a. Sedangkan yang dimaksud perbuatan adalah gerakan-gerakan dalam shalat, misalnya berdiri, ruku’, sujud, duduk dan gerakan-gerakan lain yang dilakukan dalam shalat (Musbikin, 2007: 264). Dari sudut lahiriyah dikemukakan oleh para ahli fiqih, shalat ialah ibadah yang terdiri dari perbuatan atau gerakan dan perkataan atau ucapan tertentu, yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam (Musbikin, 2007 : 264). Ada sebagian yang menggabung arti shalat secara lahiriyah dan batiniyah, shalat yaitu suatu ibadah yang dilakukan dengan anggota lahir dan batin dalam bentuk gerakan dan ucapan tertentu sesuai dengan arti shalat yaitu melahirkan niat atau keinginan dan keperluan kita kepada Allah yang kita sembah, dengan perbuatan atau gerakan dan perkataan, keduanya bersamaan. Berdasarkan dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa shalat adalah ibadah yang dilakukan dengan anggota lahir dan batin dalam bentuk gerakan dan bacaan tertentu. Agar gerakan-gerakan dalam shalat seseorang dapat sempurna atau mendekati sempurna maka seseorang dituntut untuk berlatih dan belajar memperbaiki dan
24
meningkatkan mutu/kualitas shalat, dengan cara mempelajari tata cara shalat yang telah diajarkan oleh Rasulullah Saw. b. Tata Cara Shalat Tata cara atau kaifiyah dalam mengerjakan shalat yaitu : 1) Berdiri tegak menghadap kiblat dan diikuti niat mengerjakan shalat. Niat shalat sesuai dengan shalat yang sedang dikerjakan, misalnya shalat maghrib dan sebagainya. Niat shalat dibaca dalam hati. 2) Takbiratul ihram, atau mengangkat kedua tangan sambil membaca “Allahu Akbar”. 3) Tangan bersedekap, ketika tangan bersedekap membaca doa iftitah, surat Al-Fatihah, dan surat-surat pendek yang sudah dihafal. 4) Rukuk, yaitu mengangkat kedua tangan setinggi telinga sambil membaca ‘’Allahu Akbar’’ dan membungkukkan badannya dan kedua telapak tangannya diletakkan di atas kedua lutut, sehingga antara punggung dan kepala rata. 5) I’tidal, yaitu mengangkat kepala dengan kedua tangan diangkat setinggi telinga, seraya membaca “Allahu Akbar”, dan setelah sujud dengan sempurna membaca tasbih. 6) Sujud, yaitu meletakkan dahi di atas tempat sujud sambil membaca “Allahu Akbar”, dan setelah sujud dengan sempurna membaca tasbih.
25
7) Duduk antara dua sujud, yaitu duduk serta membaca baca’an duduk antara dua sujud. 8) Sujud kedua, yaitu sujud kedua, ketiga, dan keempat dikerjakan seperti sujud yang pertama, baik caranya maupun bacaannya. 9) Duduk tasyahud/tahiyat awal, pada rakaat kedua, kalau shalat tiga rakaat, duduk untuk membaca tasyahud atau tahiyat awal dengan kaki kanan tegak dan kaki kiri diduduki, sambil membaca tasyahud/tahiyat awal. 10) Tasyahud/tahiyat akhir, bacaan tasyahud/tahiyat akhir ialah seperti pada tahiyat awal yang ditambah dengan shalawat atas Nabi Muhammad. 11) Salam, pada waktu membaca salam yang pertama, wajah menengok ke kanan dan waktu membaca salam kedua, muka kita menegok ke kiri. Dengan membaca salam, berarti shalat kita telah selesai (Robingan, 2009: 68-69). c. Tujuan Shalat Adapun tujuan dari shalat yaitu: 1) Supaya manusia menyembah hanya kepada Allah Swt semata, tunduk dan susjud kepada-Nya. 2) Supaya manusia selalu ingat kepada Allah Swt yang memberikan hidup dan kehidupan. 3) Supaya manusia terhindar dari perbuatan keji dan mungkar, yang akan mendatngkan kehancuran.
26
4) Supaya agama Allah Swt tetap tegak dan kalimat Allah Swt tetap berkumandang di muka bumi. 5) Untuk menjadi barometer antara orang Islam dan orang kafir. 6) Mensucikan jiwa manusia agar dapat berkomunikasi dengan Allah Swt. 7) Untuk membentuk akhlak yang mulia (Arif Rahman Hakim, 2008: 37-38). 7. Hikmah dan Manfaat Shalat Allah Swt mewajibkan setiap ibadah sudah pasti ada hikmah dan manfaat dari amalan ibadah tersebut. Begitu juga dengan diwajibkannya ibadah shalat oleh Allah Swt pasti mengandung hikmah dan manfaat untuk orang yang melaksanakannya. Hikmah dan manfaat ibadah shalat, baik yang dihasilkan melalui bacaan-bacaan shalat maupun gerakan anggota badan dalam shalat, baik untuk kesehatan jasmani (fisik) maupun rohani (psikis). Adapun hikmah dan manfaat ibadah shalat yang banyak terkandung dalam Al-Qur’an, Hadist dan penelitian ilmiah, diantaranya: a. Shalat memiliki pengaruh yang besar baik terhadap individu maupun sosial. 1) Secara individu, shalat menjadikan seseorang dekat dengan Tuhannya, karena shalat bukan sekedar ibadah fisik yang setata dengan hinpunan dzikir dan tata disiplin, namun didalamnya terkandung hubungan batin antara seorang hamba dan Khalik-nya.
27
2) Secara sosial, shalat dapat menjadikan seseorang memiliki rasa tanggung jawab terhadap masyarakat, karena shalat mendidik pelakunya untuk selalu berdisiplin, teliti, dan kebersihan. b. Shalat dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar, dan membimbing pelakunya ke jalan yang lurus. c. Shalat akan mendatangkan rahmat Allah Swt d. Shalat dapat menyelesaikan segala kesulitan duniawi yang dihadapi manusia, karena shalat tempat seseorang hamba mengadukan kenyataan hidupnya secara alami kepada Allah Swt, untuk memohon pertolongan dan petunjuk-Nya. e. Shalat dapat menghapus berbagai dosa kecil yang ada pada diri manusia dan menjadikan mereka mendapatkan ampunan dari Allah Swt serta dapat menyingkirkan kegelapan yang ada dalam hati manusiadan menggantinya dengan cahaya yang terang benderang. f.
Memupuk rasa solidaritas, persatuan dan kesatuan. Dalam ajaran Islam ibadah shalat lebih utama dikerjakan dengan berjamaah di mesjid, dengan bertemunya banyak jamaah di mesjid akan membuat orang bersolidaritas dalam bermasyarakat.
g. Melatih konsentrasi, shalat yang dilakukan dengan khusyu akan melatih kosentrasi
pikiran,
perasaan
kemauan
dan
hatinya
dipusatkan
(dikosentrasikan) hanya kepada Allah Swt (Arif Rahman Hakim, 2008: 38-39).
28
B. Media Gambar Kata media berasal dari Bahasa Latin, yakni medius, yang secara harfiahnya berarti “tengah”, “pengantar” atau “perantara”. Dalam bahasa Arab, media disebut “wasail” bentuk “ jama” dari “wasilah” yakni sinonim al-wasth yang artinya juga “tengah” (Munadi, 2013: 6). Kata “tengah” itu sendiri berarti berada di antara dua sisi, maka disebut juga sebagai “perantara” (wasilah) atau yang mengantarai kedua sisi tersebut. Karena posisinya berada di tengah ia bisa juga disebut sebagai pengantar atau penghubung,
yakni
yang
mengantarkan
atau
menghubungkan
atau
menyalurkan sesuatu hal dari satu sisi ke sisi lainnya. Suatu proses belajar mengajar memerlukan berbagai sarana dan prasarana yang dibutuhkan, termasuk didalamnya media pembelajaran. Media pembelajaran dapat dipahami sebagai “Segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif” (Munadi, 2013: 7-8). Komponen pengajaran yang membantu guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan komunikatif adalah metodologi pengajaran. Masalah-masalah dalam pembelajaran seperti kejenuhan dan kurang semangatnya siswa, gangguan dalam kelas, serta perhatian siswa yang rendah karena mengantuk perlu diatasi. Salah satu solusi pemecahannya adalah dengan penggunaan media pembelajaran. Media pembelajaran dapat menarik siswa untuk semangat belajar. Media banyak macamnya, salah
29
stunya adalah media gambar. Yang merupakan salah satu pemanfaatan media cetak dalam menunjang proses pendidikan. Media pembelajaran bisa diartikan sebagai wahana yang dimuati pesan yang akan disampaikan oleh guru dan dipelajari oleh siswa. Media pembelajaran menunjuk pada pengertian yang lebih umum, yaitu dilihat dari sisi guru dan sisi siswa. Hal ini sejalan dengan konsep pembelajaran itu sendiri yaitu serangkaian usaha yang dilakukan oleh seseorang (guru) dengan tujuan agar terjadi proses belajar pada orang lain (siswa). Tujuan penggunaan media pembelajaran yaitu penyaluran pesan-pesan pembelajaran sehingga pesan atau meteri pembelajaran tersebut mampu merangsang pikiran, perhatian, perasaan, dan minat siswa sehingga terjadi proses belajar pada siswa secara lebih afektif (Kurniawan, 2014: 176-177). Untuk kali ini peneliti menggunakan media gambar sebagai upaya dalam mengembangkan motivasi ibadah shalat anak. 1. Pengertian Media Gambar Menurut Sadiman, dkk (1996: 28) media gambar adalah sarana pengajaran yang berbentuk visual, sebagai pengganti dari benda atau keadaan sebenarnya yang berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan dalam simbol-simbol komunikasi visual. Gambar adalah salah satu alat yang penting bagi pengajaran dan pendidikan. Oleh karen itu, gambar yang akan dipergunakan hendaknya memenuhi kriteria-kriteria tertentu. Gambar sebagai media pendidikan
30
akan berhasil dengan efektif apabila disesuaikan dengan faktor kematangan anak, tujuan yang akan dicapai dan teknik penggunaan dalam situasi belajar (Hamalik, 1997: 87). 2. Kelebihan dan Kelemahan Media Gambar Menurut Sadiman, dkk (1996: 29-31) di antara kelebihan-kelebihan media gambar adalah sebagai berikut: a. Sifatnya kongkrit Gambar lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata. b. Gambar mengatasi batasan ruang dan waktu Tidak semua obyek atau peristiwa dapat dibawa ke dalam kelas, dan tidak selalu bisa anak-anak dibawa ke obyek/peristiwa tersebut. Untuk itu gambar dapat mengatasinya. c. Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita Sel atau penampang daun ataupun benda-benda kecil lainnya yang tidak mungkin dilihat dengan mata telanjang, akan tetapi melalui gambar akan terlihat dengan jelas. d. Dapat memperjelas suatu masalah Dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman. e. Murah harganya dan gampang didapat serta digunakan Gambar adalah media yang paling murah dan paling mudah didapat, bahkan para guru/pendidik dengan mudah dapat membuatnya sendiri.
31
Selain kelebihan-kelebihan media gambar di atas, media gambar juga mempunyai beberapa kelemahan, kelemahan-kelemahan tersebut antara lain sebagai berikut : a.
Gambar hanya menekankan persepsi indera mata
b.
Gambar benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan Pembelajaran
c.
Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar (Sadiman, dkk, 1996: 31)
3. Kriteria Gambar yang Dijadikan Bahan Pengajaran Setelah diketahui kelebihan-kelebihan dan kelemahan-kelemahan gambar sebagai media pengajaran, untuk selanjutnya juga akan diketahui kriteria-kriteria gambar yang baik untuk dijadikan media pembelajaran, yaitu: a. Harus autentik Gambar tersebut haruslah secara jujur melukiskan situasi seperti kalau orang melihat benda sebenarnya b. Sederhana Komposisinya hendaklah cukup jelas menunjukkan poin-poin pokok dalam gambar. Gambar itu sederhana dalam warna, menimbulkan kesan tertentu dan mengandung nilai praktis c. Ukuran relatif Gambar
dapat
membesarkan
atau
memperkecil
obyek/benda
sebenarnya. Apabila gambar tersebut tentang benda yang belum dikenal
32
atau pernah dilihat anak maka sulitlah membayangkan berapa besar benda atau obyek tersebut. d. Gambar sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan Gambar yang baik tidaklah menunjukkan obyek dalam keadaan diam tetapi memperlihatkan aktivitas tertentu. e. Gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran Walaupun dari segi mutu kurang bagus, namun gambar karya siswa sendiri sering kali lebih bagus (Hamalik, 1997: 85-86). 4. Macam-Macam Penggunaan Media Gambar Penggunaan secara efektif, apabila gambar disesuaiakan dengan tingkatan anak, baik dalam hal besarnya gambar, detail, warna dan latar belakang yang perlu untuk penafsiran. Dijadikan alat untuk pengalaman kreatif untuk memperkaya fakta dan memperbaiki kekurang jelasan (Hamalik, 1997 : 84). Gambar-gambar dapat digunakan untuk sesuatu maksud dalam hubungan dengan sesuatu pelajaran, memberikan pengalaman dasar dalam bahasa, ilustrasi dan menjelaskan konsep-konsep dan sebagainya. Selain itu gambar juga berguna untuk belajar di rumah. Macam-macam penggunaan media gambar yaitu:
33
a. Belajar sendiri Mempelajari gambar sendiri, dalam kegiatan-kegiatan belajar, misalnya menulis pertanyaan tentang gambar, menulis sebuah cerita, menggunakan gambar untuk cerita dan sebagainya. b. Belajar dalam kelompok kecil Dipergunakan
dalam
pekerjaan
kelompok,
misalnya
mengumpulkan gambar-gambar tentang danau dan disusun dalam sebuah laporan untuk kelas. c. Belajar dalam kelas Gambar-gambar yang dipergunakan untuk belajar dalam kelas, selain cara penyajiannya yang efektif, tetapi gambar-gambar itu harus terpilih, besar dan dapat dilihat oleh semua siswa. d. Display Gambar-gambar dapat ditempel pada buletin board, berguna untuk mengajar, menjadikan ruangan menarik, mendorong motivasi, minat, perhatian dan menambah pengertian anak (Hamalik, 1997 : 85). 5. Pentingnya Media dalam Pembelajaran Tujuan dari aktivitas pembelajaran adalah terjadinya proses belajar pada diri siswa. Belajar itu sendiri adalah perubahan perilaku sebagai akibat dari adanya interaksi dengan lingkungan atau pengalaman. Pengalaman belajar manusia itu sendiri, bias dibedakan atas dua jenis yaitu pengalaman langsung dan pengalaman tidak langsung (Sudjana, 2000) dalam (Kurniawan, 2014: 177).
34
Pengalaman belajar langsung yaitu siswa berbuat langsung atau berinteraksi langsung dengan objek yang dipelajarinya. Misalnya belajar menari dan belajar menggambar. Sedangkan pengalaman belajar tidak langsung adalah peristiwa belajar dimana siswa tidak kontak atau berbuat langsung dengan objek yang dipelajarinya. Pengalaman belajar tidak langsung ini bias terjadi melalui pengamatan atas objek yang dipelajari (non participant observation), pengalaman dalam situasi tiruan, dan mempelajari data dan informasi tentang objek yang dipelajari. Data dan informasi yang dipelajari ini bias berupa gambar, simbol-simbol termasuk didalamnya berupa angka-angka dan rumus-rumus, tulisan, dan lisan. Makin langsung (konkrit) proses pengalam belajar maka kualitas belajar makin baik (Kurniawan, 2014: 177-178). Ketika materi pembelajaran berupa pengalaman langsung, maka guru tinggal menentukan prosedur dan perlengkapan (sarana) apa yang diperlukan untuk kegiatan belajar siswanya. Namun demikian, tidak semua hal yang di pelajari di sekolah, biasanya berupa mata pelajaran, itu bukan berarti pengalaman langsung. Bahkan, ada pula materi pelajaran yang tidak mungkin dilakukan secara pengalaman langsung, misalnya pembahasan tentang kedalaman laut. Tidak mungkin siswa SD harus membawa alat ukur sambil menyelam ke laut. Atau pembahasan tentang struktur gunung api, tidak mungkin siswa harus menggali dan masuk ke dalam gunung api. Dalam kondisi pengalaman dan materi pembelajaran
35
bukan berupa pengalaman langsung seperti inilah maka diperlukan media pembelajaran (Kurniawan, 2014: 178). Media
pembelajaran
diperlukan
disamping
untuk
wahana
penyampaian materi pembelajaran juga untuk meningkatkan kejelasan pembahasan materi. Selain itu, juga untuk memotivasi belajar siswa. Makin abstrak materi pembelajaran (berupa data dan informasi dalam bentuk simbol, angka, tulisan dan lisan) maka makin penting kehadiran media pembelajaran. Dengan bantuan media, materi yang abstrak menjadi bias teramati atau tertangkap oleh pancaindra. Sehingga kualitas belajar siswa akan semakin berkualitas (Kurniawan, 2014: 178). Di bawah ini gambar piramida terbalik pengalaman belajar siswa dalam proses pembelajaran di sekolah. PENGALAMAN LANGSUNG (Siswa terlibat langsung dengan objek yang dipelajari/pengalaman nyata)
Konkrit PENAGALAMAN TIDAK LANGSUNG : Pengamatan tas Objek yang dipelajari
Pengalaman Tiruan
Sifat Materi
Gambar
Materi berupa data
Visual Simbol
dan informasi Tulisan Lisan
Audio
Gambar 2.1 Piramida Terbalik Pengalaman Belajar (Kurniwan, 2014: 179)
Abstrak
36
Piramida terbalik belajar di atas, juga memiliki kesesuaian dengan tahapan perkembangan kemampuan berpikir individu. Yaitu dari berpikir konkret menuju berpikir abstrak, dari berpikir sederhana menuju ke berpikir kompleks. Melalui bantuan bantuan media maka materi yang sifatnya abstrak bisa dikonkretkan (teramati pancaindera), dan materi yang sifatnya kompleks bias disederhanakan dengan bantuan media. Dengan media materi pembelajaran bias divisualisasikan menyerupai keadaan yang sebenarnya, meskipun media ini tidak benar-benar merupakan benda atau objek asli, tetap akan sangat membantu untuk meningkatkan pemahaman siswa atas materi yang dipelajari dibandingkan apabila materi tersebut abstrak sama sekali (Kurniawan, 2014: 179). Jadi,
media
pembelajaran
sangat
bermanfaat
dalam
proses
pembelajaran dimana anak akan lebih memahami materi/informasi yang diberikan dan media pembelajaran tidak ditentukan oleh derajat realistik atau tidaknya tapi tergantung pada tujuan dan sifat pesan yang harus dipelajari. C. Keterkaitan antara Ibadah Shalat Anak dengan Media Gambar Gerakan Shalat Ibadah shalat adalah kegiatan mendekatkan diri, berdoa dan berserah diri kepada Allah Swt dalam melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. Penggunaan media atau alat bantu disadari oleh banyak praktisi pendidikan sangat membantu aktivitas proses pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas, terutama membantu peningkatan prestasi belajar siswa
37
seperti pembelajaran di bidang keagamaan sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dimana anak akan lebih memahami pelajaran yang diberikan oleh guru. Komponen pengajaran yang membantu guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan komunikatif adalah metodologi pengajaran. Masalah-masalah dalam pembelajaran seperti kejenuhan dan kurang semangatnya siswa, gangguan dalam kelas, serta perhatian siswa yang rendah karena mengantuk perlu diatasi. Salah satu solusi pemecahannya adalah dengan penggunaan media pembelajaran. Media pembelajaran dapat menarik siswa untuk semangat belajar. Media banyak macamnya, salah stunya adalah media gambar. Yang merupakan salah satu pemanfaatan media cetak dalam menunjang proses pendidikan. Media
pembelajaran
diperlukan
disamping
untuk
wahana
penyampaian materi pembelajaran juga untuk meningkatkan kejelasan pembahasan materi. Selain itu, juga untuk memotivasi belajar siswa. Makin abstrak materi pembelajaran (berupa data dan informasi dalam bentuk simbol, angka, tulisan dan lisan) maka makin penting kehadiran media pembelajaran. Dengan bantuan media, materi yang abstrak menjadi bisa teramati atau tertangkap oleh pancaindra. Sehingga kualitas belajar siswa akan semakin berkualitas. Dengan menggunakan media gambar dapat membantu anak untuk mengetahui dan memahami pembelajaran tentang ibadah shalat.
38
D. Penelitian yang Relevan Sebelum melakukan tindakan penelitian, peneliti menelusuri beberapa hasil penelitian yang memiliki keterkaitan dengan penelitian mengembangkan motivasi ibadah shalat anak usia dini. Adapun penelitian tersebut yaitu: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Umi Fatkiyah (2010) yang berjudul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Fiqih dalam Gerakan Shalat melalui Penggunaan Media Gambar pada Siswa Kelas II di MI Ma’Arif Candirejo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010” dapat disimpulkan bahwa peningkatan prestasi belajar fiqih dalam ketepatan gerakan shalat dari pra siklus sampai siklus III yaitu siklus I presentase ketuntasan belajar 54%, siklus II 68%, siklus III 90% (Fatkiyah, 2010: viii). 2. Penelitian yang dilakukan oleh Sudarmiyah (2014) yang berjudul “Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Shalat melalui Penerapan Metode Demonstrasi pada Siswa Kelompok B RAM NU Ngadiharjo 2 Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang” dapat disimpulkan bahwa peningkatan motivasi belajar shalat anak dengan penerapan metode demonstrasi terkait pada hasil belajar yang selalu meningkat. Siklus I menunjukkan prosentase partisipasi siswa sebesar 54% dengan kategori rendah, pada siklus II sebesar 67% dengan kategori sedang, dan pada siklus III motivasi belajar mengalami peningkatan yang signifikan yaitu sebesar 80% dengan kategori tinggi (Sudarmiyah, 2014: vii).
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang mempunyai karakteristik yang khas, yaitu adanya tindakan (aksi) tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas. Igak Wardhani dan Kuswaya Wihardit (2010: 1.4) bahwa penelitian tindakan kelas merupakan satu penelitian pula, yang dengan sendirinya mempunyai berbagai aturan dan langkah yang harus diikuti. Penelitian tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom Action Research, yaitu Action Research yang dilakukan di kelas. Peneltian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. B. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Kelompok B1 TK Wulele Sanggula II Kampus Baru UHO Kota Kendari. 2. Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian ini akan dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016 yaitu terhitung mulai pada bulan Februari sampai April 2016.
39
40
C. Subyek dan Partisipan yang Terlibat dalam Penelitian 1.
Subyek Penelitian Subjek penelitian ini adalah anak Kelompok B1 TK Wulele Sanggula II Kampus Baru UHO Kota Kendari tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 15 orang yang terdiri dari 9 anak laki-laki dan 6 anak perempuan.
2. Partisipan yang Terlibat Partisipan yang terlibat dalam kegiatan penelitian ini adalah guru Kelompok B1 (Sartika, S.Pd) TK Wulele Sanggula II Kampus Baru UHO Kota Kendari. Selama pelaksanaan tindakan penelitian guru Kelompok B1 berperan sebagai observer. 3. Peran Peneliti Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini, peneliti berperan sebagai guru dalam mengajarkan pengenalan ibadah shalat anak melalui media gambar gerakan shalat di Kelompok B1 TK Wulele Sanggula II Kampus Baru UHO Kota Kendari. D. Faktor yang diteliti Adapun faktor yang diteliti dan diamati dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Faktor anak didik, mengamati anak dalam mengikuti kegiatan pembelajaran ibadah shalat melalui media gambar gerakan shalat di Kelompok B1 TK Wulele Sanggula II Kampus Baru UHO Kota Kendari. Mengenalkan ibadah shalat adalah anak dapat menyebutkan 5 shalat
41
fardhu dan waktunya, menyebutkan jumlah rakaat shalat zhuhur, melakukan gerakan takbiratul ihram dan melakukan gerakan duduk diantara dua sujud. 2. Faktor guru, mengamati guru dalam penggunaan media gambar gerakan shalat untuk meningkatkan pengenalan ibadah shalat di Kelompok B1 TK Wulele Sanggula II Kampus Baru UHO Kota Kendari. Media gambar gerakan shalat adalah media visual yang berisi bahan ajar berupa gambar gerakan shalat yang di cetak pada lembaran kertas HVS. 3. Hasil belajar anak tentang pengenalan ibadah shalat anak dengan menggunakan media gambar gerakan shalat. E. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Prosedur pelaksanaan dalam penelitian ini terdiri dari dua siklus dan masing-masing siklus terdiri atas tiga kali pertemuan yang dilaksanakan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai pada setiap faktor yang akan diamati. Adapun rincian tahapan penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut: 1. Siklus 1 a. Perencanaan Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan dengan menggunakan media gambar gerakan shalat pada siklus I: 1) Membuat skenario pembelajaran berupa Rencana Kegiatan Harian (RKH) untuk siklus I pada pertemuan I, pertemuan II dan
42
pertemuan III, yang mengacu pada pembelajaran mengenalkan ibadah shalat melalui media gambar gerkan shalat. 2) Menyiapkan media pembelajaran berupa gambar gerakan shalat. 3) Membuat lembar observasi aktivitas guru dan anak sebagai acuan untuk melihat tentang keterlaksanaan proses pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan. b. Pelaksanaan Tindakan Pada tahap ini meliputi pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh peneliti/guru. Sedangkan guru Kelompok B (kolaborator) bertindak sebagai pengamat (observer). Adapun pelaksanaan tindakan: 1) Guru memperlihatkan dan menjelaskan media gambar gerakan shalat kepada anak didik. 2) Implikasi penjelasan dari guru ditindaklanjuti oleh anak didik dengan melakukan kegiatan pembelajaran ibadah shalat dengan praktek langsung. 3) Posisi anak didik diatur dengan rapi di dalam mesjid agar bisa diamati dan kegiatan pembelajaran ibadah shalat dapat terlaksana dengan baik. 4) Setelah posisi anak diatur sesuai dengan yang diharapkan, peneliti memulai kegiatan pembelajaran ibadah shalat dengan praktek langsung.
43
c. Pengamatan/Observasi Kegiatan
observasi
pelaksanaan
dilakukan
tindakan
dalam
setiap proses
kali
pertemuan
pembelajaran
selama dengan
menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Pada tahap ini dilaksanakan pengamatan secara seksama mengenai aktivitas anak didik selama mengikuti proses pembelajaran ibadah shalat dengan menggunakan media gambar gerakan shalat. Observasi dilakukan juga terhadap peneliti/guru untuk melihat tentang keterlaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan media gambar gerakn shalat. Pada pelaksanaan observasi, peneliti berkolaborasi dengan guru Kelompok B1 TK Wulele Sanggula II Kmpus Baru UHO Kota Kendari yang bertindak sebagai observer. Evaluasi dilakukan setiap akhir tindakan. Alat evaluasi yang digunakan berupa lembar instrument/penilaian anak dengan memberi tanda checklist yang sesuai dengan indikator kinerja yang dicapai anak didik. d. Refleksi Pada tahap ini, peneliti/guru melaksanakan refleksi berdasarkan hasil yang didapatkan dalam tahap observasi dan evaluasi untuk melihat apakah kegiatan yang dilakukan telah memenuhi target sesuai dengan kriteria indikator kinerja. Dalam tahap ini, keunggulan-keunggulan dipertahankan dan kelemahan-kelemahan yang terjadi dapat diperbaiki pada siklus berikutnya. Hasil refleksi digunakan untuk menetapkan langkah-langkah lebih lanjut pada siklus berikutnya.
44
2. Siklus II Siklus II akan dilaksanakan jika pengenalan ibadah shalat anak masih kurang dan tidak sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Prosedur penelitian pada siklus II sama dengan sikus I. Desain rancangan penelitian tindakan kelas (PTK) dapat digambarkan sebagai berikut:
Siklus I
Siklus II
Merencanakan
Malaksanakan Tindakan
Mengamati
Merencanakan
Refleksi
Malaksanakan Tindakan
Mengamati
Refleksi
Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian Penelitian Tindakan Kelas Igak Wardhani (2010: 2.5)
45
F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan beberapa cara, agar data yang diperoleh merupakan gambaran sebenarnya dari kondisi yang ada. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: 1. Pengamatan/Observasi Pengamatan (observasi) adalah suatu teknik yang dapat dilakukan guru
untuk
mendapatkan
berbagai
informasi
atau
data
tentang
perkembangan dan permasalahan anak. Melalui pengamatan, guru dapat mengetahui bagaimana perubahan yang terjadi pada anak dalam satu waktu tertentu (Wahyudin, 2011: 59). Observasi dilakukan dengan cara mengamati berbagai perilaku atau perubahan yang terjadi yang ditunjukkan anak selama kurun waktu tertentu. Teknik ini dilakukan hanya dengan cara mengamati dan tidak melakukan percakapan (wawancara) dengan anak yang sedang diamati. Teknik observasi memberikan kesempatan kepada guru untuk mengetahui berbagai masalah yang dihadapi anak berdasarkan tingkah laku yang ditunjukkan anak. Namun agar proses pengamatan yang dilakukan guru lebih terarah, maka guru dapat membuat dan menggunakan pedoman observasi (Wahyudin, 2011: 60). Pedoman observasi adalah suatu format pernyataan yang dijadikan pegangan oleh guru selama proses pengamatan berlangsung. Dengan pedoman ini, apa yang diobservasi dapat terfokus dan tidak berpindah pada aspek-aspek yang lain.
46
2. Wawancara Wawancara adalah suatu teknik pengumpulan data yang dapat dilakukan guru untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan dan permasalahan anak dengan cara melakukan percakapan langsung, baik dengan anak maupun orang tua. Dengan wawancara, guru dapat menggali lebih jauh kondisi objektif anak (Wahyudin, 2011: 60). Teknik wawancara terbagi atas dua bentuk, yaitu wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Wawancara terstruktur adalah wawancara dengan menggunakan daftar pertanyaan tertulis (kuesioner) dan jawabannya dan jawabannya sudah disediakan dalam bentuk skala. Guru membacakan pernyataan
yang ada dalam
pedoman tersebut
dan
menanyakan kepada anak/orang yang diwawancara tentang jawabannya sesuai dengan pernyataan dalam skala yang telah disiapkan. Jawaban cukup dilakukan dengan cara memberikan tanda cek pada kolom yang sesuai dengan jawaban responden. Wawancara tidak terstruktur yaitu menggunakan pedoman wawncara yang memuat pokok-pokok pertanyaan. Guru dapat lebih mengembangkan pertanyaan secara lebih jelas/detail sesuai dengan pokok pertanyaan sehingga dapat diperoleh jawaban yang lebih luas dan mendalam. Di akhir pelaksanaan wawancara, guru menarik kesimpulan berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh.
47
3. Dokumentasi Dokumentasi digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengambil data anak di sekolah berupa hasil karya anak pada saat anak melakukan proses pembelajaran. Selain itu, foto-foto yang diperoleh ketika anak beraktifitas dapat menjadi pelengkap data guna menyempurnakan penelitian yang dilakukan. F. Teknik Analisis Data Pengelolaan data dalam penelitian ini disesuaikan dengan teknik penilaian di TK yaitu dengan menggunakan tanda sebagai berikut: * = Belum Berkembang (BB), ** = Mulai Berkembang (MB), *** = Berkembang Sesuai Harapan (BSH), **** = Berkembang Sangat Baik (BSB) (Depdiknas, 2004: 26). Adapun rumus yang digunakan yaitu, sebagai berikut: 1. Keberhasilan anak didik secara individual, dengan rumus: ( jumlah nilai BSB ) + ( jumlah nilai BSH ) + ( jumlah nilai MB ) + ( jumlah nilai BB ) Persentase keberhasilan individual =
x100% Jumlah seluruh indikator penilaian
Berdasarkan rumus tersebut, maka keberhasilan secara individual dapat dikelompokkan sebagai berikut: Tabel 3.1 Kategori Keberhasilan secara Individual Interval
Kategori
Simbol Bintang
3,50 – 4,00 2,50 – 3,49 1,50 – 2,49 0,01 – 1,49
Berkembang Sangat Baik (BSB) Berkembang Sesuai Harapan (BSH) Mulai Berkembang (MB) Belum Berkembang (BB)
**** *** ** *
(Depdiknas: 2004: 26)
48
2. Untuk mengetahui persentase keberhasilan anak didik secara klasikal, dengan rumus: Jumlah anak yang memperoleh nilai ”BSB dan BSH” Persentase Keberhasilan Klasikal =
x 100 % Jumlah anak
Berdasarkan rumus di atas, maka keberhasilan secara klasikal dapat dikelompokkan sebagai berikut: Tabel 3.2 Kategori Keberhasilan secara Klasikal Persentase 95% - 100% 85% - 94% 75 % - 84% < 75%
Kategori Berkembang Sangat Baik (BSB) Berkembang Sesuai Harapan (BSH) Mulai Berkembang (MB) Belum berkembang (BB)
Simbol Bintang
**** *** ** *
( Depdiknas, 2004: 26) G. Indikator Kinerja Indikator kinerja dalam penelitian ini apabila rencana kegiatan pembelajaran terlaksana minimal 75% dari jumlah anak Kelompok B1 TK Wulele Sanggula II Kampus Baru UHO Kota Kendari mencapai nilai Berkembang Sesuai Harapan (BSH) dan Berkembang Sangat Baik (BSB) maka pelaksanaan pembelajaran berhasil.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Kegiatan Sebelum Tindakan Sebelum kegiatan penelitian ini dilaksanakan, peneliti terlebih dahulu melakukan pertemuan awal dengan kepala TK Wulele Sanggula II Kampus Baru UHO Kota Kendari, yaitu pada tanggal 19 Februari 2016, pertemuan ini bermaksud untuk menyampaikan tujuan dari peneliti, yaitu mengadakan penelitian di TK Wulele Sanggula II Kampus Baru UHO Kota Kendari. Selanjutnya, kepala TK Wulele Sanggula II Kampus Baru UHO Kota Kendari mengarahkan peneliti untuk berdiskusi dengan guru kelompok B1 sekaligus sebagai observer/teman sejawat peneliti dalam pelaksanaan penelitian. Berdasarkan hasil observasi awal sebelum pelaksanaan tindakan penelitian, meningkatkan pengenalan ibadah shalat di kelompok B1 TK Wulele Sanggula II Kampus Baru UHO Kota Kendari dapat ditampilkan pada tabel berikut:
49
50
Tabel 4.1 Perhitungan Nilai Individual Meningkatkan Pengenalan Ibadah Shalat melalui Media Gambar Gerakan Shalat pada Observasi Awal Kategori Hasil No. Nama Anak Hitungan BSB BSH MB BB 1. JL 2.2 √ 2. HRL 1.7 √ 3. WL 3.5 √ 4. FKR 1.5 √ √ 5. ADM 2.0 √ 6. ALF 3.5 √ 7. KVN 1.7 √ 8. THR 2.0 √ 9. FDY 2.0 √ 10. ZHR 2.0 √ 11. TSY 3.0 √ 12. AGN 2.5 √ 13. RZK 2.7 √ 14. FRZH 1.7 √ 15. ALHF 2.2 √ Jumlah 34.2 2 3 10 0 (Sumber: diolah dari data penelitian, 2016) Berdasarkan data yang ditampilkan pada tabel 4.1 tersebut, menunjukkan bahwa rata-rata perolehan nilai anak didik mencapai konversi 1,50 – 2,49 atau berada pada taraf kategori nilai bintang (**) atau Mulai Berkembang (MB). Berdasarkan hasil pengolahan data tersebut, selanjutnya dilakukan analisis keberhasilan secara klasikal untuk penilaian awal kegiatan pembelajaran sebelum dilaksanakan kegiatan meningkatkan pengenalan ibadah shalat melalui media gambar gerakan shalat di kelompok B1 TK Wulele Sanggula II Kampus Baru UHO Kota Kendari dan diperoleh hasil seperti yang ditampilkan pada tabel 4.2, yaitu sebagai berikut:
51
Tabel 4.2 Perhitungan Nilai Klasikal Meningkatkan Pengenalan Ibadah Shalat melalui Media Gambar Gerakan Shalat pada Observasi Awal Kategori Jumlah Anak Persentase Berkembang Sangat Baik (BSB) 2 13% Berkembang Sesuai Harapan (BSH) 3 20% Mulai Berkembang (MB) 10 67% Belum Berkembang (BB) 0 0% Jumlah 15 100% (Sumber: diolah dari data perolehan, 2016) Data hasil perhitungan pada tabel 4.2 tersebut, dapat diasumsikan bahwa secara klasikal meningkatkan pengenalan ibadah shalat melalui media gambar gerakan shalat di kelompok B1 TK Wulele Sanggula II Kampus Baru UHO Kota Kendari saat terakhir penilaian, rata-rata anak memiliki perolehan nilai bintang dua (**) atau Mulai Berkembang (MB) yang diperoleh oleh 10 orang anak didik atau sebesar 67%, dengan kata lain sebagian besar anak didik belum mampu memenuhi target ketercapaian dalam indikator kinerja dalam kegiatan penilaian sehingga hal ini perlu diberikan bantuan secara langsung dan bimbingan secara menyeluruh pada kegiatan tersebut. Tampak dalam penelitian ada 3 orang anak didik memperoleh nilai bintang tiga (***) atau Berkembang Sesuai Harapan (BSH) atau sebesar 20% dan 2 orang anak didik yang memperoleh nilai bintang empat (****) atau Berkembang Sangat Baik (BSB) atau sebesar 13%. Dengan demikian, peneliti akan merumuskan kembali dengan guru kelompok B1 untuk menerapkan kegiatan pembelajaran dalam rangka meningkatkan pengenalan ibadah shalat melalui media gambar gerakan shalat pada tindakan Siklus I.
52
2. Deskripsi Tindakan Siklus I a. Perencanaan Setelah ditetapkan dan disepakati untuk menggunakan media gambar gerakan shalat pada kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan pengenalan ibadah shalat, maka kegiatan
selanjutnya peneliti
menyiapkan beberapa hal yang diperlukan selama pelaksanaan tindakan. Dalam persiapan ini, peneliti berkolaborasi dengan guru kelompok B1 TK Wulele Sanggula II Kampus Baru UHO Kota Kendari sebagai observer dalam penelitian ini. Selanjutnya peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut: 1) Membuat skenario pembelajaran berupa rencana kegiatan mingguan (RKM) dan rencana kegiatan harian (RKH) untuk siklus I pada pertemuan I, pertemuan II dan pertemuan III, yang mengacu pada pembelajaran meningkatkan pengenalan ibadah shalat melalui media gambar gerakan shalat. 2) Menyiapkan media pembelajaran berupa gambar gerakan shalat. 3) Membuat lembar observasi aktivitas guru dan anak selama proses pembelajaran. b. Pelaksanaan Tindakan Pada tahap ini, tindakan penelitian dilaksanakan di mesjid TK Wulele Sanggula II Kampus Baru UHO Kota Kendari, anak didik telah siap belajar dengan guru yaitu belajar mengenal ibadah shalat melalui media gambar gerakan shalat yang telah dipersiapkan sebelumnya.
53
Setelah perencanaan awal, selanjutnya peneliti yang bekerjasama dengan guru Kelompok B1 untuk melaksanakn tindakan yang sudah direncanakan. Pada pelaksanaan tindakan, guru melaksanakan skenario pembelajaran
sesuai
RKH.
Pada
kegiatan
inti
dalam
proses
pembelajaran dimulai dengan penjelasan guru terlebih dahulu tentang kegiatan yang akan dikerjakan pada hari ini. Adapun kegiatan yang akan dilakukan oleh anak adalah memperhatikan penjelasan guru tentang ibadah shalat yaitu menyebutkan 5 shalat fardhu dan waktunya, menyebutkan jumlah rakaat shalat zhuhur, melakukan gerakan takbiratul ihram dan melakukan gerakan duduk diantara dua sujud. Pada kegiatan akhir, guru melakukan tanya jawab tentang kegiatan yang telah dilaksanakan yaitu guru bertanya kepada anak tentang salah satu shalat fardhu dan waktunya yang telah dilakukan, jumlah rakaat shalat, guru meminta anak melakukan gerakan duduk diantara dua sujud dan meminta anak untuk melakukan gerakan takbiratul ihram serta guru memberi kesimpulan tentang pelajaran yang telah dilakukan hari ini, setelah itu menyanyikan shalawat nabi dan mengucapkan doa pulang. Guru mengadakan refleksi kembali pada pembelajaran ibadah shalat.
54
c. Pengamatan/Observasi Observasi dilakukan untuk melihat pelaksanaan pembelajaran dengan meningkatkan pengenalan ibadah shalat anak melalui media gambar gerakan shalat sesuai dengan rencana kegiatan harian yang telah dibuat. Observasi dilakukan oleh guru kelompok B1 TK Wulele Sanggula Kampus Baru yang bertindak sebagai kolaborator terhadap aktivitas guru sesuai dengan lembar observasi kegiatan mengajar guru yang telah dipersiapkan dengan menuliskan “ya” jika indikator yang diamati terlaksana dan “tidak” jika indikator yang diamati tidak terlaksana dan memberi catatan komentar atau keterangan. Demikian pula untuk aktivitas belajar anak didik selama proses belajar mengajar berlangsung. 1) Hasil Observasi Mengajar Guru pada Siklus I Hasil analisis observasi guru sesuai dengan lembar observasi sebanyak 11 aspek yang diamati yang harus tercapai oleh guru. Pada siklus I skor yang tercapai oleh guru dari 11 aspek hanya 9 aspek (81.8%) diantaranya: (1) guru meminta anak untuk menyebutkan 5 shalat fardhu dan waktunya; (2) guru meminta anak untuk menyebutkan jumlah rakaat shalat zhuhur; (3) guru memperlihatkan dan menjelaskan menggunakan media gambar gerakan shalat; (4) guru meminta anak untuk melakukan gerakan takbiratul ihram; (5) guru menyiapkan anak untuk melakukan praktek shalat bersama; (6) guru bertanya kepada anak tentang salah satu shalat fardhu dan waktunya yang telah
55
dilakukan; (7) guru bertanya kepada anak tentang jumlah rakaat shalat zhuhur; (8) guru meminta anak untuk melakukan gerakan takbiratul ihram; dan (9) guru memberi kesimpulan tentang pelajaran yang telah dilakukan hari ini. Sedangkan yang tidak tercapai sebanyak 2 aspek (18.1%) diantaranya: (1) guru meminta anak melakukan gerakan duduk diantara dua sujud; dan (2) guru meminta anak menyebutkan gerakan shalat sesuai gambar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada histogram berikut: 90
81,8%
Tercapai
80
Tidak Tercapai
70 60 50 40 30 20
18,1%
10 0 Siklus I
Gambar 4.1 Histogram Hasil Mengajar Guru Siklus I 2) Hasil Observasi Belajar Anak Siklus I Proses pembelajaran siklus I pada anak meliputi mendengarkan guru menyampaikan tujuan pembelajaran, menyebutkan jumlah rakaat shalat zhuhur, menyebutkan 5 shalat fardhu dan waktunya, melakukan gerakan takbiratul ihram, dan melakukan gerakan duduk diantara dua sujud.
56
Analisis hasil observasi anak sesuai dengan lembar observasi pada siklus I sebanyak 12 aspek yang diamati diharapkan tercapai, namun yang tercapai sebanyak 9 aspek (75.%) diantaranya: (1) mendengarkan penjelasan guru mengenai tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan, berkaitan dengan gerakan-gerakan dalam shalat; (2) anak menyebutkan jumlah rakaat shalat zhuhur; (3) anak dapat menyebutkan 5 shalat fardhu dan waktunya; (4) anak dapat melakukan gerakan takbiratul ihram; (5) anak mendapatkan bimbingan dari guru dalam pelaksanaan praktek shalat; (6) anak menjawab pertanyaan guru tentang salah satu shalat fardhu dan waktunya yang telah dilakukan; (7) anak menjawab pertanyaan guru tentang jumlah rakaat shalat zhuhur; (8) anak melakukan gerakan takbiratul ihram; dan (9) anak mendengarkan kesimpulan dari guru tentang pembelajaran yang telah dilakukan hari ini. Sedangkan yang tidak tercapai sebanyak 3 aspek (25%) diantaranya: (1) anak dapat melakukan gerakan duduk diantara dua sujud; (2) anak dapat melakukan praktek shalat dengan tertib; dan (3) anak menyebutkan gerakan shalat sesuai gambar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada histogram berikut:
57
80
75%
Tercapai
Tidak Tercapai
70 60 50 40 30
25%
20 10 0 Siklus I
Gambar 4.2 Histogram Hasil Analisis Belajar Anak Didik Siklus I Peneliti yang berkolaborasi dengan guru kelompok B1 melakukan evaluasi atau penilaian dari pertemuan pertama sampai terakhir. Langkahlangkah kegiatan pembelajaran setiap pertemuan disusun dengan materi yang disajikan. Setelah kegiatan evaluasi semua perolehan nilai pada setiap pertemuan dikumpulkan dan dirangkum dalam format rangkuman penilaian untuk kegiatan tindakan siklus I. Peneliti melakukan analisis data dengan melakukan perhitungan konversi nilai tersebut, sebagai hasil meningkatkan pengenalan ibadah shalat anak melalui media gambar gerakan shalat diakhir tindakan siklus I. Berdasarkan hasil perhitungan konversi nilai tersebut diperoleh data hasil temuan pada tabel 4.3 berikut ini:
58
Tabel 4.3 Perhitungan Nilai Individual Meningkatkan Pengenalan Ibadah Shalat melalui Media Gambar Gerakan Shalat pada Siklus I Kategori Hasil No. Nama Anak Hitungan BSB BSH MB BB 1. JL 2.7 √ 2. HRL 2.0 √ 3. WL 3.7 √ 4. FKR 2.0 √ √ 5. ADM 2.2 √ 6. ALF 3.7 √ 7. KVN 2.2 √ 8. THR 2.5 √ 9. FDY 2.5 √ 10. ZHR 2.2 √ 11. TSY 3.2 √ 12. AGN 3.0 √ 13. RZK 3.0 √ 14. FRZH 2.2 √ 15. ALHF 2.5 √ Jumlah 34.2 2 7 6 0 (Sumber: diolah dari data penelitian, 2016) Berdasarkan
data
yang
diperoleh
pada
tabel
4.3
tersebut,
menunjukkan bahwa rata-rata perolehan nilai anak didik berada pada taraf nilai bintang tiga (***) atau Berkembang Sesuai Harapan (BSH). Data hasil evaluasi seperti yang ditampilkan pada tabel 4.3, maka dilakukan analisis keberhasilan tindakan secara klasikal dan diperoleh hasil seperti tampak pada tabel 4.4 berikut ini: Tabel 4.4 Perhitungan Nilai Klasikal Meningkatkan Pengenalan Ibadah Shalat melalui Media Gambar Gerakan Shalat pada Siklus I Kategori Jumlah Anak Persentase Berkembang Sangat Baik (BSB) 2 13% Berkembang Sesuai Harapan (BSH) 7 47% Mulai Berkembang (MB) 6 40% Belum Berkembang (BB) 0 0% Jumlah 15 100% (Sumber: diolah dari data perolehan, 2016)
59
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada tabel 4.4 terlihat bahwa secara klasikal kegiatan meningkatkan pengenalan ibadah shalat melalui media gambar gerakan di kelompok B1 TK Wulele Sanggula II Kampus Baru UHO Kota Kendari pada tahap evaluasi siklus I, rata-rata anak didik memperoleh nilai bintang tiga (***) atau Berkembang Sesuai Harapan (BSH) dengan persentase 47% yaitu 7 orang anak didik dari 15 orang anak secara keseluruhan. Nilai bintang empat (****) atau berkembang Sangat Baik (BSB) dengan persentase 13% yaitu diperoleh 2 orang anak didik, untuk nilai bintang dua (**) atau mulai berkembang (MB) dengan persentase 40% yaitu diperoleh 6 orang anak didik. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, sebagian besar anak sudah dapat melaksanakan kegiatan dengan baik. Berdasarkan perolehan nilai anak didik yang ditampilkan pada tabel 4.3 dan tabel 4.4, dapat dinyatakan bahwa program kegiatan dalam meningkatkan pengenalan ibadah shalat melalui media gambar gerakan shalat di kelompok B1 TK Wulele Sanggula II Kampus Baru UHO Kota Kendari secara klasikal pada siklus I mencapai tingkat keberhasilan sebesar 60% yang tercapai dari 15 orang anak didik, dimana 2 orang anak memperoleh nilai bintang empat (****) atau Berkembang Sangat Baik (BSB) dengan persentase 13% dan 7 orang anak memperoleh nilai bintang tiga (***) atau Berkembang Sesuai Harapan (BSH) dengan persentase 47%. Hal ini tentu saja akan dihubungkan dengan indikator kinerja yang ditetapkan yaitu jika anak didik mencapai tingkat perolehan nilai keberhasilan sebesar 75%. Tindakan siklus I yang dilaksanakan hanya mencapai perolehan nilai sebesar
60
60%, maka dapat dikatakan bahwa penelitian tindakan ini belum terselesaikan dan hal ini akan dilanjutkan pada tahapan siklus selanjutnya yaitu siklus II. d. Refleksi Berdasarkan hasil yang telah diperoleh pada pelaksanaan kegiatan untuk siklus I, maka terlihat bahwa kegiatan penelitian yang dilaksanakan belum terselesaikan terutama dalam meningkatkan pengenalan ibadah shalat melalui media gambar gerakan shalat di kelompok B1 yang secara klasikal diperoleh nilai keberhasilan mencapai 60%, sedangkan indikator kinerja yang ditetapkan minimal 75% anak memperoleh nilai berkembang sesuai harapan (BSH) dan berkembang sangat baik (BSB). Dari hasil yang diperoleh pada tahap kegiatan penelitian tindakan siklus I dan hasil temuan-temuan yang diperoleh, maka peneliti yang bekerjasama dengan guru Kelompok B1 menilai dan mendiskusikan kelemahan dan kekurangan-kekurangan yang terdapat pada pelaksanaan tindakan siklus I, serta harus segera melaksanakan persiapan dan membuat perencanaan dengan matang, segala yang dilakukan pada tindakan siklus I harus dicermati dan diperbaiki kembali. Dari hasil observasi, maka beberapa hal yang harus diperbaiki untuk pelaksanaan pada siklus II sebagai berikut: 1) Faktor Guru a) Guru masih kurang dalam menyampaikan tujuan pembelajaran yang dilakukan.
61
b) Guru tidak mengorganisir waktu belajar sesuai dengan apa yang telah direncanakan pada skenario pembelajaran. c) Guru masih canggung dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, sehingga anak belum mampu menerapkan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media gambar gerakan shalat. 2) Faktor Anak didik a) Saat proses pembelajaran akan dimulai, anak kurang kesiapannya, hal ini terlihat anak masih berebut tempat duduk, mengganggu teman yang lain, ribut dalam kelas, serta ada anak yang sibuk dengan kegiatan yang lain. b) Selain itu anak masih belum mengerti dengan kegiatan yang dilakukan, tetapi guru senantiasa memberikan motivasi. Setelah mengetahui kekurangan yang terjadi pada siklus I baik itu yang dilakukan oleh guru maupun anak, maka pada pembelajaran siklus II guru akan mencoba meminimalisir kesalahan-kesalahan yang dilakukan sebelumnya, sehingga hasil belajar pengenalan ibadah shalat anakmelalui media gambar gerakan shalat sesuai dengan yang diharapkan yaitu mencapai indikator kinerja 75%. 3. Deskripsi Tindakan Siklus II Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus II sama dengan tindakan yang dilakukan pada siklus I meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan atau observasi, dan refleksi. Masing-masing tahapan ini diuraikan sebagai berikut:
62
a. Perencanaan Mengacu pada data hasil temuan observasi, evaluasi dan refleksi pada tahap kegiatan siklus I, maka peneliti bersama guru Kelompok B1 sepakat untuk melaksanakan kegiatan untuk tindakan siklus II dengan lebih optimal dan persiapan yang lebih baik lagi, agar kekurangankekurangan yang terdapat pada tindakan siklus I dapat diminimalisir. Dalam perencanaan tindakan ini peneliti kembali menyiapkan hal-hal yang akan dilakukan dalam pembelajaran, seperti: 1) Membuat skenario pembelajaran berupa rencana kegiatan mingguan (RKM) dan rencana kegiatan harian (RKH) untuk siklus II pada pertemuan I, pertemuan II dan pertemuan III, yang mengacu pada pembelajaran meningkatkan pengenalan ibadah shalat melalui media gambar gerakan shalat. 2) Menyiapkan media pembelajaran berupa gambar gerakan shalat. 3) Membuat lembar observasi aktivitas guru dan anak selama proses pembelajaran. b. Pelaksanaan Tindakan Pada tahap ini, tindakan penelitian dilaksanakan di mesjid TK Wulele Sanggula II Kampus Baru UHO Kota Kendari, anak didik telah siap belajar dengan guru yaitu belajar mengenal ibadah shalat melalui media gambar gerakan shalat yang telah dipersiapkan sebelumnya. Setelah perencanaan awal, selanjutnya peneliti yang bekerjasama
63
dengan guru Kelompok B1 untuk melaksanakn tindakan yang sudah direncanakan. Pada pelaksanaan tindakan, guru melaksanakan skenario pembelajaran
sesuai
RKH.
Pada
kegiatan
inti
dalam
proses
pembelajaran dimulai dengan penjelasan guru terlebih dahulu tentang kegiatan yang akan dikerjakan pada hari ini. Adapun kegiatan yang akan dilakukan oleh anak adalah memperhatikan penjelasan guru tentang ibadah shalat yaitu menyebutkan 5 shalat fardhu dan waktunya, menyebutkan jumlah rakaat shalat subuh, melakukan gerakan takbiratul ihram dan melakukan gerakan duduk diantara dua sujud. Pada kegiatan akhir, guru melakukan tanya jawab tentang kegiatan yang telah dilaksanakan yaitu guru bertanya kepada anak tentang salah satu shalat fardhu dan waktunya yang telah dilakukan, jumlah rakaat shalat subuh, guru meminta anak melakukan gerakan duduk diantara dua sujud dan meminta anak untuk melakukan gerakan takbiratul ihram serta guru memberi kesimpulan tentang pelajaran yang telah dilakukan hari ini, setelah itu menyanyikan shalawat nabi dan mengucapkan doa pulang. c. Pengamatan/Observasi Observasi dilakukan untuk melihat pelaksanaan pembelajaran dengan meningkatkan kemampuan ibadah anak melalui media gerakan shalat sesuai dengan rencana kegiatan harian yang telah dibuat. Observasi dilakukan oleh guru kelompok B TK Wulele Sanggula
64
Kampus Baru yang bertindak sebagai kolaborator terhadap aktivitas guru sesuai dengan lembar observasi kegiatan mengajar guru yang telah dipersiapkan dengan menuliskan “ya” jika indikator yang diamati terlaksana dan “tidak” jika indikator yang diamati tidak terlaksana dan memberi catatan komentar atau keterangan. Demikian pula untuk aktivitas
belajar
anak
didik
selama
proses
belajar
mengajar
berlangsung. 1) Hasil Observasi Mengajar Guru Siklus II Pada awal pembelajaran guru menyiapkan anak untuk memulai belajar, menyampaikan tujuan pembelajaran, menyiapkan media, memotivasi anak, dan mengawasi anak selama proses pembelajaran. Hasil analisis observasi guru sesuai dengan lembar observasi sebanyak 11 aspek yang diamati yang harus tercapai oleh guru. Pada siklus II skor yang tercapai oleh guru dari 11 aspek hanya 10 aspek (91%) diantaranya: (1) guru meminta anak untuk menyebutkan 5 shalat fardhu dan waktunya; (2) guru meminta anak untuk menyebutkan jumlah rakaat shalat subuh; (3) guru memperlihatkan dan menjelaskan menggunakan media gambar gerakan shalat; (4) guru meminta anak untuk melakukan gerakan takbiratul ihram; (5) guru menyiapkan anak untuk melakukan praktek shalat bersama; (6) guru bertanya kepada anak tentang salah satu shalat fardlu dan waktunya yang telah dilakukan; (7) guru bertanya kepada anak tentang jumlah rakaat shalat subuh; (8) guru meminta anak untuk melakukan gerakan takbiratul
65
ihram; (9) guru meminta anak melakukan gerakan duduk diantara dua sujud; dan (10) guru memberi kesimpulan tentang pelajaran yang telah dilakukan hari ini. Sedangkan yang tidak tercapai hanya 1 aspek (9%) yaitu: guru meminta anak menyebutkan gerakan shalat sesuai gambar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada histogram berikut: 100 90
91%
Tercapai
Tidak Tercapai
80 70 60 50 40 30 20 10
9%
0 Siklus II
Gambar 4.3. Histogram Hasil Analisis Mengajar Guru Siklus II 2) Hasil Observasi Belajar Anak Siklus II Hasil observasi terhadap anak meliputi mendengarkan guru menyampaikan tujuan pembelajaran, menyebutkan 5 shalat fardhu dan waktunya, menyebutkan jumlah rakaat shalat subuh, melakukan gerakan takbiratul ihram, dan melakukan gerakan duduk diantara dua sujud. Analisis hasil observasi anak sesuai dengan lembar observasi pada siklus II sebanyak 12 aspek yang diamati diharapkan tercapai, namun yang tercapai sebanyak 11 aspek (91.6%) diantaranya: (1) mendengarkan penjelasan guru mengenai tujuan pembelajaran yang
66
akan dilaksanakan, berkaitan dengan gerakan-gerakan dalam shalat; (2) anak dapat menyebutkan 5 shalat fardhu dan waktunya; (3) anak menyebutkan jumlah rakaat shalat subuh; (4) anak dapat melakukan gerakan takbiratul ihram; (5) anak mendapatkan bimbingan dari guru dalam pelaksanaan praktek shalat; (6) anak menjawab pertanyaan guru tentang salah satu shalat fardlu dan waktunya yang telah dilakukan; (7) anak menjawab pertanyaan guru tentang jumlah rakaat shalat subuh; (8) anak melakukan gerakan takbiratul ihram; (9) anak dapat melakukan gerakan duduk diantara dua sujud; (10) anak dapat melakukan praktek shalat dengan tertib; dan (11) anak mendengarkan kesimpulan dari guru tentang pembelajaran yang telah dilakukan hari ini. Sedangkan yang tidak tercapai hanya 1 aspek (8.3%) yaitu: anak menyebutkan gerakan shalat sesuai gambar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada histogram berikut: 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
91,6%
Tercapai
Tidak Tercapai
8.3% Siklus II
Gambar 4.4. Histogram Hasil Analisis Belajar Anak Siklus II
67
Pelaksanaan kegiatan observasi dan evaluasi, peneliti bersama guru kelompok B1 tetap berkolaborasi untuk menilai kemampuan anak didik yang akan mereka capai dalam kegiatan tersebut. Pada tahap observasi dan evaluasi, peneliti senantiasa mencatat segala apa yang diperoleh pada pelaksanaan tindakan siklus II, nilai tersebut diperoleh berdasarkan kemampuan anak didik pada kegiatan penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan pengenalan ibadah shalat melalui media gambar gerakan shalat di kelompok B1 TK Wulele Sanggula II Kampus Baru UHO Kota Kendari. Adapun hasil perolehan nilai pada tindakan siklus II dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini: Tabel 4.5 Perhitungan Nilai Individual Meningkatkan Pengenalan Ibadah Shalat melalui Media Gambar Gerakan Shalat pada Siklus II Kategori Hasil No. Nama Anak Hitungan BSB BSH MB BB 1. JL 3.2 √ 2. HRL 2.2 √ 3. WL 4 √ 4. FKR 2.2 √ 5. ADM 3 √ 6. ALF 4 √ 7. KVN 3 √ 8. THR 2.7 √ 9. FDY 3 √ 10. ZHR 3 √ 11. TSY 3.7 √ 12. AGN 3.5 √ 13. RZK 3.7 √ 14. FRZH 2.7 √ 15. ALHF 3 √ Jumlah 34.2 5 8 2 0 (Sumber: diolah dari data penelitian, 2016)
√
68
Berdasarkan data hasil perolehan nilai anak didik pada tabel 4.5 di atas, menunjukkan bahwa rata-rata perolehan nilai anak didik mencapai nilai bintang tiga (***) atau Berkembang Sesuai Harapan (BSH). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa rata-rata anak didik dapat meningkatkan pengenalan ibadah shalat melalui media gambar gerakan shalat. Setelah diperoleh data nilai evaluasi akhir untuk tahap siklus II yang ditampilkan pada tabel 4.5, maka selanjutnya peneliti bersama guru melanjutkan kegiatan yaitu menganalisis data untuk menilai tingkat keberhasilan anak didik secara klasikal untuk siklus II, maka dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini: Tabel 4.6 Perhitungan Nilai Klasikal Meningkatkan Pengenalan Ibadah Shalat melalui Media Gambar Gerakan Shalat pada Siklus II Kategori Jumlah Anak Persentase Berkembang Sangat Baik (BSB) 5 33.3% Berkembang Sesuai Harapan (BSH) 8 53.3% Mulai Berkembang (MB) 2 13.3% Belum Berkembang (BB) 0 0% Jumlah 15 100% (Sumber: diolah dari data perolehan, 2016) Berdasarkan data hasil perolehan nilai anak didik yang ditampilkan pada tabel 4.6 di atas, maka dapat disimpulkan bahwa secara klasikal perolehan nilai anak didik dalam kegiatan meningkatkan pengenalan ibadah shalat melalui media gambar gerakan shalat di kelompok B1 TK Wulele Sanggula II Kampus Baru UHO Kota Kendari mengalami peningkatan, karena tingkat keberhasilan anak didik yaitu sebesar 87%. Anak didik yang memperoleh nilai bintang empat (****) atau Berkembang
69
Sangat Baik (BSB) yaitu sebanyak 5 orang anak didik dengan persentase 33.3%, nilai bintang tiga (***) atau Berkembang Sesuai Harapan (BSH) yaitu sebanyak 8 orang anak didik dengan persentase 53.3%, untuk yang memperoleh nilai bintang dua (**) atau Mulai Berkembang (MB) yaitu sebanyak 2 orang anak didik dengan persentase 13.3%. Walaupun masih terdapat anak didik yang memperoleh nilai bintang dua (**) atau Mulai Berkembang (MB) tetapi dapat dikatakan bahwa sebagian besar anak didik dipandang telah mampu menyelesaikan tugas-tugas yang telah ditetapkan sesuai dengan indikator penilaian dalam penelitian ini khususnya dalam pelaksanaan tindakan siklus II. Selain itu dengan perolehan nilai sebesar 87% tersebut telah dicapai oleh 15 orang anak didik, sehingga secara umum dapat dikatakan bahwa program kegiatan atau rangkaian pelaksanaan pembelajaran dalam meningkatkan pengenalan ibadah shalat melalui media gambar gerakan shalat. Pada kelompok B1 TK Wulele Sanggula II Kampus Baru UHO Kota Kendari dipandang telah terselesaikan dan mencapai tingkat keberhasilan dan sesuai dengan indikator kinerja dan keberhasilan yang telah ditetapkan dalam penelitian ini yaitu jika secara kalsikal perolehan nilai keberhasilan anak didik minimal mencapai 75% atau anak berada pada rentang nilai 1.50 – 3.49. d.
Refleksi Refleksi merupakan proses atau tahap dalam penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi pada setiap akhir pembelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi
70
pada pelaksanaan tindakan siklus II sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Hal ini berdasarkan hasil diskusi antara peneliti dengan guru Kelompok B1 dimana terlihat bahwa kegiatan pengenalan ibadah shalat anak melalui media gambar gerakan shalat sudah mendapatkan hasil yang lebih baik, meskipun ada dua orang anak yang mendapat nilai bintang dua (**) atau mulai berkembang (MB). Jika dilihat dari hasil perhitungan nilai secara klasikal pada siklus II yaitu 87% anak telah mencapai indikator kinerja yaitu minimal 75% anak memperoleh nilai Berkembang Sangan Baik (BSB) dan Berkembang Sesuai Harapan (BSH). Dengan demikian penelitian ini telah berhasil dilaksanakan, maka peneliti dan guru Kelompok B1 sepakat untuk tidak melanjutkan pada tahap siklus selanjutnya, dengan kata lain tindakan penelitian ini dihentikan. B. Pembahasan Pelaksanaan penelitian ini terdiri dari dua siklus, dimana setiap siklus terdiri atas tiga kali pertemuan sesuai prosedur penelitian yang sudah dirancang sebelumnya. Pada pelaksanaan pembelajaran yang terkhusus pengembangan PAI pada hari jumat (pelaksanaan shalat). Kegiatan inti, yaitu guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang berhubungan dengan ibadah shalat, guru memperlihatkan dan menjelaskan menggunakan media gambar gerakan shalat, guru meminta anak untuk menyebutkan 5 shalat fardhu dan waktunya, guru meminta anak untuk menyebutkan jumlah rakaat shalat zhuhur, anak ditugaskan untuk melakukan
71
gerakan takbiratul ihram, anak dapat melakukan gerakan duduk diantara dua sujud, dan anak ditugaskan untuk melakukan praktek shalat bersama. Pada kegiatan akhir, guru melakukan tanya jawab tentang kegiatan yang telah dilaksanakan yaitu guru bertanya kepada anak tentang salah satu shalat fardhu dan waktunya yang telah dilakukan, jumlah rakaat shalat, guru meminta anak melakukan gerakan duduk diantara dua sujud dan meminta anak untuk melakukan gerakan takbiratul ihram serta guru memberi kesimpulan tentang pelajaran yang telah dilakukan hari ini, setelah itu menyanyikan shalawat nabi dan mengucapkan doa pulang. Guru mengadakan refleksi kembali pada pembelajaran ibadah shalat. Hasil yang diperoleh terhadap kegiatan meningkatkan pengenalan ibadah shalat melalui media gambar gerakan shalat pada observasi awal jika dibandingkan dengan pelaksanaan siklus I terlihat adanya peningkatan, namun belum mencapai indikator kinerja yang diharapkan, sehingga perlu dilaksanakan siklus II. Hal ini disebabkan pada pelaksanaan siklus I terdapat beberapa kelemahan guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media gambar gerakan shalat, sehingga perlu dilakukan suatu perbaikan pada siklus II agar indikator kinerja yang diharapkan dapat tercapai. Kelemahan yang terdapat pada siklus I antara lain: 1) Guru masih kurang dalam menyampaikan tujuan pembelajaran yang dilakukan; 2) Guru tidak mengorganisir waktu belajar sesuai dengan apa yang telah direncanakan pada skenario pembelajaran;
72
3) Guru masih canggung dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, sehingga anak belum mampu menggunakan media gambar gerakan shalat. Berdasarkan hasil refleksi tersebut kemudian dilakukan langkahlangkah perbaikan pada Siklus II sebagai berikut: 1) Guru sudah menyampaikan tujuan pembelajaran yang dilakukan; 2) Selama
kegiatan
pembelajaran
berlangsung,
guru
sudah
dapat
mengorganisir waktu belajar sesuai dengan apa yang telah direncanakan pada skenario pembelajaran; 3) Guru
sudah
tidak
canggung
lagi
dalam
pelaksanaan
kegiatan
pembelajaran, sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik. Hasil analisis observasi guru sesuai dengan lembar observasi sebanyak 11 aspek yang diamati yang harus tercapai oleh guru. Pada siklus I skor yang tercapai oleh guru dari 11 aspek hanya 9 aspek (81.8%) diantaranya: (1) guru meminta anak untuk menyebutkan 5 shalat fardlu dan waktunya; (2) guru meminta anak untuk menyebutkan jumlah rakaat shalat zhuhur; (3) guru memperlihatkan dan menjelaskan menggunakan media gambar gerakan shalat; (4) guru meminta anak untuk melakukan gerakan takbiratul ihram; (5) guru menyiapkan anak untuk melakukan praktek shalat bersama; (6) guru bertanya kepada anak tentang salah satu shalat fardlu dan waktunya yang telah dilakukan; (7) guru bertanya kepada anak tentang jumlah rakaat shalat zhuhur; (8) guru meminta anak untuk melakukan gerakan takbiratul ihram; dan (9) guru memberi kesimpulan tentang pelajaran
73
yang telah dilakukan hari ini. Sedangkan yang tidak tercapai sebanyak 2 aspek (18.1%) diantaranya: (1) guru meminta anak melakukan gerakan duduk diantara dua sujud; dan (2) guru meminta anak menyebutkan gerakan shalat sesuai gambar. Analisis hasil observasi anak sesuai dengan lembar observasi pada siklus I sebanyak 12 aspek yang diamati diharapkan tercapai, namun yang tercapai sebanyak 9 aspek (75.%) diantaranya: (1) mendengarkan penjelasan guru mengenai tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan, berkaitan dengan gerakan-gerakan dalam shalat; (2) anak dapat menyebutkan 5 shalat fardhu dan waktunya ;(3) anak menyebutkan jumlah rakaat shalat zhuhur; (4) anak dapat melakukan gerakan takbiratul ihram; (5) anak mendapatkan bimbingan dari guru dalam pelaksanaan praktek shalat; (6) anak menjawab pertanyaan guru tentang salah satu shalat fardhu dan waktunya yang telah dilakukan; (7) anak menjawab pertanyaan guru tentang jumlah rakaat shalat zhuhur; (8) anak melakukan gerakan takbiratul ihram; dan (9) anak mendengarkan kesimpulan dari guru tentang pembelajaran yang telah dilakukan hari ini. Sedangkan yang tidak tercapai sebanyak 3 aspek (25%) diantaranya: (1) anak dapat melakukan gerakan duduk diantara dua sujud; (2) anak dapat melakukan praktek shalat dengan tertib; dan (3) anak menyebutkan gerakan shalat sesuai gambar. Hasil analisis observasi guru sesuai dengan lembar observasi sebanyak 11 aspek yang diamati yang harus tercapai oleh guru. Pada siklus II skor yang dicapai oleh guru dari 11 aspek hanya 10 aspek (91%) diantaranya:
74
(1) guru meminta anak untuk menyebutkan 5 shalat fardhu dan waktunya; (2) guru meminta anak untuk menyebutkan jumlah rakaat shalat subuh; (3) guru memperlihatkan dan menjelaskan menggunakan media gambar gerakan shalat; (4) guru meminta anak untuk melakukan gerakan takbiratul ihram; (5) guru menyiapkan anak untuk melakukan praktek shalat bersama; (6) guru bertanya kepada anak tentang salah satu shalat fardhu dan waktunya yang telah dilakukan; (7) guru bertanya kepada anak tentang jumlah rakaat shalat subuh; (8) guru meminta anak untuk melakukan gerakan takbiratul ihram; (9) guru meminta anak melakukan gerakan duduk diantara dua sujud; dan (10) guru memberi kesimpulan tentang pelajaran yang telah dilakukan hari ini. Sedangkan yang tidak tercapai hanya 1 aspek (9%) yaitu: guru meminta anak menyebutkan gerakan shalat sesuai gambar. Analisis hasil observasi anak sesuai dengan lembar observasi pada siklus II sebanyak 12 aspek yang diamati diharapkan tercapai, namun yang tercapai sebanyak 11 aspek (91.6%) diantaranya: (1) mendengarkan penjelasan guru mengenai tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan, berkaitan dengan gerakan-gerakan dalam shalat; (2) anak menyebutkan jumlah rakaat shalat subuh; (3) anak dapat menyebutkan 5 shalat fardlu dan waktunya; (4) anak dapat melakukan gerakan takbiratul ihram; (5) anak mendapatkan bimbingan dari guru dalam pelaksanaan praktek shalat; (6) anak menjawab pertanyaan guru tentang salah satu shalat fardhu dan waktunya yang telah dilakukan; (7) anak menjawab pertanyaan guru tentang jumlah rakaat shalat subuh; (8) anak melakukan gerakan takbiratul ihram; (9) anak
75
dapat melakukan gerakan duduk diantara dua sujud; (10) anak dapat melakukan praktek shalat dengan tertib; dan (11) anak mendengarkan kesimpulan dari guru tentang pembelajaran yang telah dilakukan hari ini. Sedangkan yang tidak tercapai hanya 1 aspek (8.3%) yaitu: anak menyebutkan gerakan shalat sesuai gambar. Setelah dilakukan perbaikan-perbaikan dalam siklus II, ternyata hasil yang diperoleh mengalami peningkatan yang cukup signifikan terhadap kegiatan meningkatkan pengenalan ibadah shalat anak melalui media gambar gerakan shalat. Berdasarkan data yang diperoleh pada siklus I dan siklus II, dapat diketahui perbandingan jumlah anak yang telah mengetaui dan melaksanakan gerakan shalat dengan baik dengan kriteria berkembang sangat baik (BSB) dan berkembang sesuai harapan (BSH), sebelum tindakan atau observasi awal sebanyak 5 anak yang mendapat nilai BSH (Berkembang Sesuai Harapan) dan BSB (Berkembang Sangat Baik), setelah pelaksanaan siklus I mengalami peningkatan menjadi 9 anak yang mendapat nilai BSH (Berkembang Sesuai Harapan) dan BSB (Berkembang Sangat Baik) dan siklus II meningkat lagi menjadi 13 anak yang mendapat nilai BSH (Berkembang Sesuai Harapan) dan BSB (Berkembang Sangat Baik), maka dapat dilakukan analisis keberhasilan tindakan secara klasikal dan diperoleh hasil seperti tampak pada histogram berikut ini:
76
100
87%
90 80
67%
70 60
60%
50 40
Tercapai
40%
33.3%
Tidak Tercapai
30 20
13.3%
10 0 Observasi Awal
Gambar 4.5
Histogram Pengenalan
Siklus I
Siklus II
Rekapitulasi Ibadah
Hasil
Shalat
Analisis
melalui
Meningkatkan
Media
Gambar
Gerakan Shalat Selama kegiatan penelitian berlangsung, data hasil temuan yang diperoleh sebagaimana dideskripsikan pada halaman sebelumnya, dapat diasumsikan bahwa kegiatan pembelajaran dalam meningkatkan pengenalan ibadah shalat anak melalui media gambar gerakan shalat yang dirancang, disusun dan dilaksanakan secara baik dan optimal oleh peneliti yang bekerjasama dengan guru Kelompok B1 pada setiap pertemuan siklus I dan siklus II sangat memberikan manfaat pada anak dengan pengalaman langsung, serta kemampuan pengenalan ibadah shalat anak menunjukkan peningkatan. Jika dilihat dari pemahaman anak mulai dari pelaksanaan siklus I diperoleh persentase 60% dan pada tindakan siklus II diperoleh persentase 87%, menunjukkan hasil yang lebih baik karena indikator kinerja yang ditetapkan telah tercapai yaitu minimal 75% maka penelitian ini dapat dihentikan.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan selama dua siklus dapat disimpulkan: 1. Berdasarkan analisis data dari hasil observasi aktivitas mengajar guru pada siklus I yaitu 81.8% atau 9 aspek yang tercapai dan siklus II meningkat menjadi 91% atau 10 aspek yang tercapai dari 11 aspek yang diamati. 2. Berdasarkan analisis data dari hasil observasi aktivitas belajar anak didik pada siklus I diperoleh persentase 75% atau 9 aspek yang tercapai dan siklus II meningkat menjadi 91.6% atau 11 aspek yang tercapai dari 12 aspek yang diamati. 3. Berdasarkan hasil observasi belajar yang telah dilakukan pada anak di Kelompok B1 TK Wulele Sanggula II Kampus Baru UHO Kota Kendari pada semester genap tahun ajaran 2015/2016, menunjukkan bahwa meningkatkan pengenalan ibadah shalat melalui media gambar gerakan shalat pada siklus I diperoleh persentase 60% atau 9 orang anak didik, dimana ada 2 orang anak didik yang memperoleh nilai bintang (****) atau Berkembang Sangat Baik (BSB) dan 7 orang anak didik yang mempeoleh nilai bintang (***) atau Berkembang Sesuai Harapan (BSH). Pada siklus II diperoleh persentase 87% atau 13 orang anak didik, dimana
77
78
ada 5 orang anak didik yang memperoleh nilai bintang (****) atau Berkembang Sangat Baik (BSB) dan 8 orang anak didik yang memperoleh nilai bintang (***) atau Berkembang Sesuai Harapan (BSH). Berdasarkan hasil analisis tersebut, meningkatkan pengenalan ibadah shalat di kelompok B1 TK Wulele Sanggula II Kampus Baru UHO Kota Kendari dengan jumlah anak didik 15 orang yang terdiri dari 9 orang anak laki-laki dan 6 orang anak perempuan dapat ditingkatkan melalui media gambar gerakan shalat karena telah mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan yaitu minimal 75% sehingga penelitian ini berhasil. B. Saran Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian di atas, peneliti memberi saran sebagai berikut: 4. Bagi Anak Didik di Kelompok B1 TK Wulele Sanggula II Kampus Baru UHO Kota Kendari Hasil penelitian ini diharapkan dapat menstimulasi atau merangsang otak anak sehingga memiliki pola berpikir, daya nalar, motivasi, dan kreativitas serta kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Anak mendapatkan stimulasi melalui kegiatan belajar yang tepat dan menyenangkan sehingga dapat meningkatkan pengenalan anak untuk beribadah khususnya ibadah shalat. 5. Bagi Guru TK Wulele Sanggula II Kampus baru UHO Kota Kendari Dapat dijadikan sebagai tambahan pengetahuan keprofesian yang selalu di tuntut untuk melakukan upaya inovasi sebagai implementasi atas teori dan
79
media pembelajaran bagi anak usia dini di Taman Kanak-kanak sehingga memudahkan guru dalam menyanjikan materi. Selain itu, sebagai bahan ajaran yang dapat dikembangkan dan dipakai dalam kegiatan belajar sambil bermain bagi anak didik, terutama dalam meningkatkan pengenalan anak untuk beribadah khususnya ibadah shalat. 6. Bagi Peneliti Sebagai bahan untuk menambah ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan, khususnya yang berkaitan dengan model pembelajaran yang dianggap tepat dalam pembelajaran di pendidikan anak usia dini.
80
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Zainal. 2001. Kunci Ibadah. Semarang: PT Karya Toha Putra. Anonim. 2014. Modul PLPG 2014 Pendalaman Materi Guru Kelas PAUD/TK. Kendari: Univeritas Halu Oleo. Depdiknas. 2004. Pedoman Penilaian di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Depdiknas. . 2006. Undang-Undan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas. . 2008. Pedoman Penerapan Pendekatan dalam Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas. Direktorat PAUD. 2004. Apa, Mengapa, dan Siapa yang Bertanggung Jawab terhadap Program Pendidikan Anak Usia Dini?. Jakarta: Depdiknas. Fatkiyah, Umi. 2010. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Fiqih dalam Gerakan Shalat melalui Penggunaan Media Gambar. Skripsi Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Program Studi Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga Tersedia: http://perpus.iainsala tiga.ac.id/ docfiles/fulltext/eb06e7e3726c9186.pdf. (akses: 29/11/2015). Hakim, Arif Rahman. 2008. Pengaruh Pelaksanaan Ibadah Shalat terhadap Akhlak Siswa di SMPN 3 Ciputat-Tangerang. Skripsi Mahasiswa Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tersedia: http://repository.uinjkt.ac.id/dspac e/bitstream/123456789/8971/1/ARIF%20RAHMAN%20HAKIM-FITK. (akses: 18 Januari 2016). Hamalik, Oemar. 1997. Media Pendidikan, alumni. Bandung: Alfabeta. Kharis, Fahrudhy. 2015. Kultum Makna dan Hakikat Ibadah dalam Islam. Tersedia: http://hes.ums.ac.id/kultum-makna-dan-hakikat-ibadah-dalamislam/ (akses: 9/11/2015). Khairunnas, Rajab. 2011. Psikologi Ibadah. Jakarta: Amzah. Kurniawan, Deni. 2014. Pembelajaran Terpadu Tematik (Teori, Praktik, dan Penilaian). Bandung: Alfabeta. Labib. 2002. Pedoman & Bimbingan Shalat Sunnat (Lengkap Beserta Do’a Dzikir & Tata Cara Shalat dan Fadlilah Shalat Sunnat). Surabaya: Terbit Terang.
81
Muhaiminurrochman. 2011. Upaya Meningkatkan Keterampilan Pengamalan Ibadah Shalat dengan Strategi Demonstrasi Pada Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII MTs Negeri Loano Kabupaten Purworejo. Skripsi Mahasiswa Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang. Tersedia: http://library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/107/jtptiain-gdlmuhaiminur-5307-1-fileskr-n.pdf. (akses: 18 Januari 2016). Munadi, Yudhi. 2013. Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Referensi. Musbikin, Imam, 2007. Rahasia Shalat Khusyu’ Menciptakan Prestasi Gemilang Dunia Kerja. Yogyakarta: Mitra Pustaka. Musthafa, Abdul Mu’athi. 2007. Mengajari Anak Shalat. Bandung: Irsyad Baitus Salam. Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014. Jakarta: Depdikbud. , Nomor 146 Tahun 2014. Jakarta: Depdikbud. , Nomor 58 Tahun 2009. Jakarta: Depdiknas. Robingan, 2009. Teladan Utama Pendidikan Agama Islam untuk Kelas VII SMP. Ngawi: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Sa’ad, Karim Alfiqy. 2007. Agar tidak Salah dalam Mendidik Anak. Solo: Media Insani Publishing. Sadiman, Arief, dkk. 1996. Media Pendidikan Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Raja Grafindo. Santoso, Soegeng. 2011. Konsep Pendidikan Anak Usia Dini menurut Pendirinya 2. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta. Sudarmiyah. 2014. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Shalat melalui Penerapan Metode Demonstrasi pada Siswa Kelompok B RAM NU Ngadiharjo 2 Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang. Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Tersedia: http://digilib.uinsuka.ac.id/14137/1/BAB%20I,%20I V,%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf (akses: 18 Januari 2016). Wahyudin, Uyu & Gustin, Mubiar. 20011. Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini: Panduan untuk Guru, Tutor, Fasilitator dan Pengelola Pendidikan Anak Usia Dini. Bandung: PT Refika Aditama.
82
Wardhani, Igak & Wihardit, Kusmaya. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka. Yufiarti. 2008. Materi Pokok Profesionalitas Guru PAUD. Jakarta: Universitas Terbuka.
83
84
Lampiran 1 JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS DI KELOMPOK B1 TK WULELE SANGGULA II KAMPUS BARU UHO KOTA KENDARI TAHUN AJARAN 2015/2016
No.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Kegiatan
2015 5
1
2
2016 3
4
Kegiatan Pendahuluan a. Observasi Awal b. Penyusunan RKH c. Evaluasi Observasi Awal Seminar Proposal Penelitian Izin Penelitian Pertemuan dengan Kepala TK dan Guru Kelompok B1 Penyusunan RKH Pelaksanaan Tindakan Siklus I a. Pertemuan I b. Pertemuan II c. Pertemuan III Evaluasi Tindakan Siklus I Pelaksanaan Tindakan Siklus II a. Pertemuan I b. Pertemuan II c. Pertemuan III Evaluasi Tindakan Siklus II Pengurusan Surat Keterangan Penelitian dari TK Wulele Sanggula II Kampus Baru UHO Kota Kendari Penyusunan Hasil Penelitian Penyusunan Skripsi
Kendari, Peneliti
April 2016
Sartina NIM: A1B6 12 026
5
85
Lampiran 2 Rencana Kegiatan Mingguan Siklus I TK Wulele Sanggula II Kampus Baru Unhalu Kota Kendari Kelompok / Semester: B1 / II Tema / Minggu: Binatang / 6
Moral dan Nilai Agama - Mengucapkan salam - Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan - Membaca “surat-surat pendek“ - Masuk dan duduk dengan rapi di dalam mesjid - Praktek shalat - Dzkir
Kognitif - Menyebutkan ciri-ciri mahluk hidup - Menyebutkan tempathidup mahluk hidup - Menyebutkan nama gerakan mahluk hidup
Seni - Menyanyi lagu anak (kucing, burung, dan sapi pulang ke kandang) - Menyanyi lagu religi/agama - Mewarnai pola gambar binatang
Tema: Binatang Sub Tema: Kucing, Burung Bahasa - Tanya jawab tentang macammacam binatang - Mengulang kata nama binatang - Menirukan suara binatang
Merpati, Sapi Fisik-Motorik Sosial Emosional dan Kemandirian - Senang menyelesaikan tugas bersama teman - Sabar menunggu giliran - Senang membantu teman yang kesusahan - Menyelesaikan tugas hingga selesai - Menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan
- Mewarnai gambar pola ’’kucing” - Mewarnai gambar “sapi” - Menempel pola gambar “sapi” - Kerja bakti membersihkan halaman sekolah/di TK - Menempel pola gambar kucing - Menirukan gerakan mahluk hidup - Senam mengikuti irama musik
Lampiran 3 SIKLUS I PERTEMUAN I RENCANA KEGIATAN HARIAN (RKH) TK WULELE SANGGULA II KAMPUS BARU UHO KOTA KENDARI Semester / Minggu Ke Kelompok / Usia Tema / Sub Tema Hari / Tanggal
: II / 6 (enam) : B1 / 5 – 6 Tahun : Binatang / Kucing : Jumat / 19 Februari 2016
Pembukaan (07.00 - 07.45) - Salam pagi hari - Ikrar dan berdoa - Jurnal pagi
: : Menyambut kedatangan setiap anak dan apel pagi : Anak bersama guru, dipimpin oleh salah satu anak yang bersedia : Menanyakan situasi dan kondisi anak pada pagi ini, membicarakan kegiatan kemarin dan kegiatan yang akan dilakukan hari ini (appersepsi), absensi anak. - Kegiatan fisik motorik: Anak bermain bebas menggunakan fasilitas alat permainan yang ada di halaman sekolah. Masa transisi toiletting (07.45 – 08.00)
Aspek Pengembangan dan Indikator (Moral dan Nilai agama) Pembiasaan
Kegiatan Inti (08.00-09.00) Strategi Pengembangan Materi
Metode
Media
Membaca doa sebelum masuk Praktek langsung mesjid Masuk dan duduk
-
86
Pengalaman Belajar dan Urutan Belajar
Anak dapat membaca doa sebelum masuk mesjid Anak dapat
Assesmen Perkembanga nAnak Lisan Perbuatan
86
87
dengan rapi di dalam mesjid
dudukdengan rapi di dalam mesjid
Berdoa sebelum belajar (Seni) Menyanyikan lagu Anak menyanyikan lagu mari-marilah shalat” (Kognitif) Menyebutkan 5 shalat fardhu dan waktunya
Menyebutkan jumlah rakaat shalat fardhu (shalat subuh) (Bahasa) Dzikir
Praktek langsung -
Shalat fardhu dan waktunya (subuh, maghrib, isha, zhuhur, ashar)
Bercakap-cakap
-
Jumlah rakaat shalat subuh
Bercakap-cakap
-
Dzikir
Bercakap-cakap
-
Membaca
Shalawat nabi
Bercakap-cakap
Anak dapat berdoa sebelum belajar
Lisan Perbuatan
Anak dapat bernyanyi bersama yang di bimbing oleh guru
Lisan Perbuatan
Anak menyebutkan Lisan macam-macam shalat Anecdotal fardhu (subuh, record maghrib, isha, zhuhur, ashar) yang dibimbing oleh guru Lisan Anak menyebutkan Anecdotal jumlah rakaat shalat record subuh Anak dapat berdzikir dengan bimbingan guru Anak dapat membaca
Lisan Lisan
87
88
shalawat nabi
Membaca suratsurat pendek
shalawat nabi yang di bimbing oleh guru Anak dapat menbaca surat-surat pendek (trikul)
Trikul (al-ihlas, al-falak, an-nas)
Bercakap-cakap
Gerakan takbiratul ihram
Demonstrasi
Gambar gerakan takbiratul ihram
Dapat melakukan gerakan duduk diantara dua sujud
Gerakan duduk diantara dua sujud
Demonstrasi
Gambar gerakan duduk diantara dua sujud
Praktek shalat
Gerakan shalat
Praktek langsung
Perlengkapan shalat
(Motorik) Dapat melakukan gerakan takbiratul ihram
Perbuatan
Lisan
Guru memperlihatkan dan mendemonstrasikan gambar takbiratul ihram dan duduk diantara dua sujud Anak memperhatikan dan mengikuti gerakan berdiri bersedekap dan duduk diantara dua sujud
Perbuatan Anecdotal record
Seluruh anak shalat berjamaah yang dibimbing oleh guru
Perbuatan Anecdotal record
88
Istirahat (09.00-09.45) : -
Mmencuci tangan, berdo’a, dan makan bersama Merapikan tempat makan
Penutup ( 09.45 – 10.15) : -
Jurnal siang: mereview kegiatan hari ini, memberi umpan balik dan informasi tentang kegiatan esok hari sebagai motivasi bagi anak. Doa pulang dan salam perpisahan Kendari,
Guru Kelompok B1, Peneliti Sartika, S.Pd. NIP. 19750302 200502 2 033
Sartina NIM. A1B6 12 026 S a Mengetahui: Kepala TK Wulele r Sanggula II UHO Kendari t i Asiah, S.Pd., AUD k NIP. 19611231 198612 2 020 a ,
S . P
89
April 2016
90
Lampiran 4 RUBRIK PENILAIAN ANAK DIDIK SIKLUS I PERTEMUAN I Meningkatkan Pengenalan Ibadah Shalat melalui Media Gambar Gerakan Shalat di Kelompok B1 TK Wulele Sanggula II Kampus Baru UHO Kota Kendari No. 1.
Indikator Kinerja Anak dapat menyebutkan 5 shalat fardhu dan waktunya
Kriteria Penilaian BSB **** BSH *** MB ** BB *
2.
Anak dapat menyebutkan jumlah rakaat shalat subuh
BSB **** BSH *** MB ** BB *
3.
Anak dapat melakukan gerakan takbiratul ihram
BSB **** BSH *** MB ** BB *
4.
Anak dapat melakukan gerakan
BSB ****
Deskripsi
Apabila anak dapat menyebutkan 5 shalat fardhu dan waktunya dengan baik Apabila anak dapat menyebutkan 5 shalat fardhu dan waktunya akan tetapi ragu-ragu untuk menyebutkan Apabila anak dapat menyebutkan 5 shalat fardhu dan waktunya tidak semuanya Apabila anak sama sekali belum bisa menyebutkan 5 shalat fardhu dan waktunya Apabila anak dapat menyebutkan jumlah rakaat shalat subuh dengan benar Apabila anak kurang mampu menyebutkan dengan benar jumlah rakaat shalat subuh Apabila anak kurang mampu dalam menyebutkan jumlah rakaat shalat subuh sehingga terjadi kesalahan dalam menyebutkan angka Apabila anak tidak mau menyebutkan jumlah rakaat shalat subuh Apabila anak dapat melakukan gerakan takbiratul ihram dengan tepat tanpa raguragu Apabila anak dapat melakukan gerakan takbiratul ihram dengan tepat tapi masih ragu-ragu Apabila anak dapat melakukan gerakan takbiratul ihram tetapi kurang tepat dan masih butuh bimbingan guru Apabila anak belum dapat melakukan gerakan takbiratul ihram sehingga masih perlu bimbingan dari guru Apabila anak dapat melakukan gerakan duduk diantara dua sujud dengan tepat
91
duduk diantara dua sujud
BSH *** MB ** BB *
tanpa ragu-ragu Apabila anak dapat melakukan gerakan duduk diantara dua sujud dengan tepat tapi masih ragu-ragu Apabila anak dapat melakukan gerakan duduk diantara dua sujud tetapi kurang tepat dan masih butuh bimbingan guru Apabila anak belum dapat melakukan gerakan duduk diantara dua sujud sehingga masih perlu bimbingan dari guru
Keterangan:
**** = Berkembang Sangat Baik (BSB) ***
= Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
**
= Mulai Berkembang (MB)
*
= Belum Berkembang (BB)
ℎ
=
ℎ 4 + ( ℎ 2 + ( ℎ ℎ
ℎ ℎ
3) + 1)
100 %
Sedangkan untuk mengetahui keberhasilan kinerja secara klasikal pada setiap siklus tindakan menggunakan acuan patokan 75% secara klasikal sebagai berikut:
ℎ
=
ℎ "BSB" ℎ
ℎ "BSH" yaitu 2,50 − 4,00
100 %
Lampiran 5 SIKLUS I PERTEMUAN II RENCANA KEGIATAN HARIAN (RKH) TK WULELE SANGGULA II KAMPUS BARU UHO KOTA KENDARI Semester / Minggu Ke Kelompok / Usia Tema / Sub Tema Hari / Tanggal
: II / 7 (tujuh) : B1 / 5 – 6 Tahun : Binatang/ Burung Merpati : Jumat / 26 Februari 2016
Pembukaan ( 07.00 - 07.45) - Salam pagi hari - Ikrar dan berdoa - Jurnal pagi
: : Menyambut kedatangan setiap anak dan apel pagi : Anak bersama guru, dipimpin oleh salah satu anak yang bersedia : Menanyakan situasi dan kondisi anak pada pagi ini, membicarakan kegiatan kemarin dan kegiatan yang akan dilakukan hari ini (appersepsi), absensi anak. - Kegiatan fisik motorik: Anak bermain bebas menggunakan fasilitas alat permainan yang ada di halaman sekolah. Masa transisi toiletting (07.45 – 08.00)
Aspek Pengembangan dan Indikator (Moral dan Nilai agama) Pembiasaan
Kegiatan Inti (08.00-09.00) Strategi Pengembangan Materi
Membaca doa sebelum masuk mesjid
Metode
Media
Praktek langsung
-
92
Pengalaman Belajar dan Urutan Belajar
Anak dapat membaca doa sebelum masuk mesjid
Assesmen PerkembanganAnak
Lisan
92
93
Masuk dan duduk dengan rapi di dalam mesjid Berdoa sebelum belajar (Seni) Menyanyikan lagu Anak menyanyikan lagu mari-marilah shalat” (Kognitif) Menyebutkan 5 Shalat fardhu dan shalat fardhu dan waktunya waktunya (Zhuhur, ashar, maghrib,isha, subuh) Menyebutkan jumlah rakaat shalat fardhu (zhuhur) (Bahasa) Membaca doa ampun ke dua orang tua dan doa keselamatan dunia
Praktek langsung
-
Bercakap-cakap
-
Jumlah rakaat shalat zhuhur
Bercakap-cakap
-
Doa ampun ke dua orang tua dan doa keselamatan dunia akhirat
Bercakap-cakap
Anak dapat dudukdengan rapi di dalam mesjid
Perbuatan
Anak dapat berdoa sebelum belajar
Lisan Perbuatan
Anak dapat bernyanyi bersama yang di bimbing oleh guru
Lisan Perbuatan
Anak menyebutkan macam-macam shalat fardlu (zhuhur, ashar, maghrib, isha, subuh) yang dibimbing oleh guru Anak menyebutkan jumlah rakaat shalat zhuhur
Lisan Anecdotal record
Anak dapat membaca doa ampun ke dua orang tua dan doa keselamatan dunia
Lisan Perbuatan
Lisan Anecdotal record
93
94
akhirat
akhirat Lisan Perbuatan
Membaca shalawat nabi
Shalawat nabi
Bercakap-cakap
Anak dapat membaca shalawat nabi yang di bimbing oleh guru
Membaca suratsurat pendek
Trikul (al-ihlas, al-falak, an-nas)
Bercakap-cakap
Anak dapat menbaca surat-surat pendek (trikul)
Lisan Perbuatan
Gerakan takbiratul ihram
Demonstrasi
Gambar gerakan takbiratul ihram
Perbuatan Anecdotal record
Gerakan duduk diantara dua sujud
Demonstrasi
Gambar gerakan duduk diantara dua sujud
Guru memperlihatkan dan mendemonstrasikan gambar takbiratul ihram dan duduk diantara dua sujud Anak memperhatikan dan mengikuti gerakan berdiri bersedekap dan duduk diantara dua sujud Seluruh anak shalat berjamaah yang dibimbing oleh guru
(Motorik) Dapat melakukan gerakan takbiratul ihram Dapat melakukan gerakan duduk diantara dua sujud
Praktek shalat
Gerakan shalat
Praktek langsung
Perlengkapan shalat
Perbuatan Anecdotal record
94
Istirahat ( 09.00 – 09.45 ) : -
Mmencuci tangan, berdo’a, dan makan bersama Merapikan tempat makan
Penutup ( 09.45 – 10.15) : -
Jurnal siang: mereview kegiatan hari ini, memberi umpan balik dan informasi tentang kegiatan esok hari sebagai motivasi bagi anak. Doa pulang dan salam perpisahan Kendari,
Guru Kelompok B1,
Peneliti
Sartika, S.Pd. NIP. 19750302 200502 2 033
Sartina NIM. A1B6 12 026
April 2016
Mengetahui: Kepala TK Wulele Sanggula II UHO Kendari
Asiah, S.Pd., AUD NIP. 19611231 198612 2 020
95
95
96
Lampiran 6 RUBRIK PENILAIAN ANAK DIDIK SIKLUS I PERTEMUAN II Meningkatkan Pengenalkan Ibadah Shalat melalui Media Gambar Gerakan Shalat di Kelompok B1 TK Wulele Sanggula II Kampus Baru UHO Kota Kendari No. 1.
Indikator Kinerja Anak dapat menyebutkan 5 shalat fardhu dan waktunya
Kriteria Penilaian BSB **** BSH *** MB ** BB *
2.
Anak dapat menyebutkan jumlah rakaat shalat zhuhur
BSB **** BSH *** MB ** BB *
3.
Anak dapat melakukan gerakan takbiratul ihram
BSB **** BSH *** MB ** BB *
4.
Anak dapat melakukan gerakan
BSB ****
Deskripsi
Apabila anak dapat menyebutkan 5 shalat fardhu dan waktunya dengan baik Apabila anak dapat menyebutkan 5 shalat fardhu dan waktunya akan tetapi ragu-ragu untuk menyebutkan Apabila anak dapat menyebutkan 5 shalat fardhu dan waktunya tidak semuanya Apabila anak sama sekali belum bisa menyebutkan 5 shalat fardhu dan waktunya Apabila anak dapat menyebutkan jumlah rakaat shalat zhuhur dengan benar Apabila anak kurang mampu menyebutkan dengan benar jumlah rakaat shalat zhuhur Apabila anak kurang mampu dalam menyebutkan jumlah rakaat shalat zhuhur sehingga terjadi kesalahan dalam menyebutkan angka Apabila anak tidak mau menyebutkan jumlah rakaat shalat zhuhur Apabila anak dapat melakukan gerakan takbiratul ihram dengan tepat tanpa raguragu Apabila anak dapat melakukan gerakan takbiratul ihram dengan tepat tapi masih ragu-ragu Apabila anak dapat melakukan gerakan takbiratul ihram tetapi kurang tepat dan masih butuh bimbingan guru Apabila anak belum dapat melakukan gerakan takbiratul ihram sehingga masih perlu bimbingan dari guru Apabila anak dapat melakukan gerakan duduk diantara dua sujud dengan tepat
96
97
duduk diantara dua sujud
BSH *** MB ** BB *
tanpa ragu-ragu Apabila anak dapat melakukan gerakan duduk diantara dua sujud dengan tepat tapi masih ragu-ragu Apabila anak dapat melakukan gerakan duduk diantara dua sujud tetapi kurang tepat dan masih butuh bimbingan guru Apabila anak belum dapat melakukan gerakan duduk diantara dua sujud sehingga masih perlu bimbingan dari guru
Keterangan:
**** = Berkembang Sangat Baik (BSB) ***
= Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
**
= Mulai Berkembang (MB)
*
= Belum Berkembang (BB)
ℎ
=
ℎ 4 + ( ℎ 2 + ( ℎ ℎ
ℎ ℎ
3) + 1)
100 %
Sedangkan untuk mengetahui keberhasilan kinerja secara klasikal pada setiap siklus tindakan menggunakan acuan patokan 75% secara klasikal sebagai berikut:
ℎ
=
ℎ "BSB" ℎ
ℎ "BSH" yaitu 2,50 − 4,00
100 %
97
Lampiran 7 SIKLUS I PERTEMUAN III RENCANA KEGIATAN HARIAN (RKH) TK WULELE SANGGULA II KAMPUS BARU UHO KOTA KENDARI Semester / Minggu Ke Kelompok / Usia Tema / Sub Tema Hari / Tanggal
: II / 8 (delapan) : B1 / 5 – 6 Tahun : Binatang / Sapi : Jumat / 4 Maret 2016
Pembukaan ( 07.00 - 07.45) - Salam pagi hari - Ikrar dan berdoa - Jurnal pagi
: : Menyambut kedatangan setiap anak dan apel pagi : Anak bersama guru, dipimpin oleh salah satu anak yang bersedia : Menanyakan situasi dan kondisi anak pada pagi ini, membicarakan kegiatan kemarin dan kegiatan yang akan dilakukan hari ini (appersepsi), absensi anak. - Kegiatan fisik motorik: Anak bermain bebas menggunakan fasilitas alat permainan yang ada di halaman sekolah. Masa transisi toiletting (07.45 – 08.00)
Aspek Pengembangan dan Indikator (Moral dan Nilai agama) Pembiasaan
Kegiatan Inti (08.00-09.00) Strategi Pengembangan Materi
Membaca doa sebelum masuk mesjid
Metode
Media
Praktek langsung
-
98
Pengalaman Belajar dan Urutan Belajar
Anak dapat membaca doa sebelum masuk mesjid
Assesmen Perkembangan Anak Lisan
98
Masuk dan duduk dengan rapi di dalam mesjid Berdoa sebelum belajar (Seni) Menyanyikan lagu Anak menyanyikan lagu mari-marilah shalat” (Kognitif) Menyebutkan 5 shalat fardhu dan waktunya
Menyebutkan jumlah rakaat shalat fardhu (shalat ashar)
Praktek langsung
-
Shalat fardhu dan waktunya (ashar, maghrib, isha, zhuhur, subuh)
Bercakap-cakap
-
Jumlah rakaat shalat ashar
Bercakap-cakap
Anak dapat dudukdengan rapi di dalam mesjid
Perbuatan
Anak dapat berdoa sebelum belajar
Lisan Perbuatan
Anak dapat bernyanyi bersama yang di bimbing oleh guru
Lisan Perbuatan
Anak menyebutkan macam-macam shalat fardhu (ashar, maghrib, isha, zhuhur, subuh) yang dibimbing oleh guru
Lisan Anecdotal record
Anak menyebutkan jumlah rakaat shalat ashar
Lisan Anecdotal record
99
(Bahasa) Dzikir
Dzikir
Membaca shalawat nabi
Shalawat nabi
Membaca suratsurat pendek
Trikul (al-ihlas, al-falak, an-nas)
Bercakap-cakap
Gerakan takbiratul ihram
Demonstrasi
Gerakan duduk diantara dua sujud
Demonstrasi
(Motorik) Dapat melakukan gerakan takbiratul ihram Dapat melakukan gerakan duduk diantara dua sujud
Praktek shalat
Gerakan shalat
Anak dapat Lisan berdzikir dengan bimbingan guru Anak dapat Lisan membaca shalawat Perbuatan nabi yang di bimbing oleh guru Anak dapat menbaca Lisan surat-surat pendek (trikul)
Bercakap-cakap
Praktek langsung
Guru memperlihatkan dan mendemonstrasikan gambar takbiratul Gambar gerakan ihram dan duduk duduk diantara diantara dua sujud dua sujud Anak memperhatikan dan mengikuti gerakan berdiri bersedekap dan duduk diantara dua sujud Perlengkapan Seluruh anak shalat shalat Gambar gerakan takbiratul ihram
Perbuatan Anecdotal record
Perbuatan Anecdotal record
100
Istirahat ( 09.00 – 09.45 ) : -
Mmencuci tangan, berdo’a, dan makan bersama Merapikan tempat makan
Penutup ( 09.45 – 10.15) : -
Jurnal siang: mereview kegiatan hari ini, memberi umpan balik dan informasi tentang kegiatan esok hari sebagai motivasi bagi anak. Doa pulang dan salam perpisahan Kendari,
Guru Kelompok B1,
Peneliti
Sartika, S.Pd. NIP. 19750302 200502 2 033
Sartina NIM. A1B6 12 026 Mengetahui: Kepala TK Wulele Sanggula II UHO Kendari
Asiah, S.Pd., AUD NIP. 19611231 198612 2 020
101
April 2016
102
Lampiran 8 RUBRIK PENILAIAN ANAK DIDIK SIKLUS I PERTEMUAN III Meningkatkan Pengenalan Ibadah Shalat melalui Media Gambar Gerakan Shalat di Kelompok B1 TK Wulele Sanggula II Kampus Baru UHO Kota Kendari No. 1.
Indikator Kinerja Anak dapat menyebutkan 5 shalat fardhu dan waktunya
Kriteria Penilaian BSB **** BSH *** MB ** BB *
2.
Anak dapat menyebutkan jumlah rakaat shalat ashar
BSB **** BSH *** MB ** BB *
3.
Anak dapat melakukan gerakan takbiratul ihram
BSB **** BSH *** MB ** BB *
4.
Anak dapat melakukan gerakan
BSB ****
Deskripsi
Apabila anak dapat menyebutkan 5 shalat fardhu dan waktunya dengan baik Apabila anak dapat menyebutkan 5 shalat fardhu dan waktunya akan tetapi ragu-ragu untuk menyebutkan Apabila anak dapat menyebutkan 5 shalat fardhu dan waktunya tidak semuanya Apabila anak sama sekali belum bisa menyebutkan 5 shalat fardhu dan waktunya Apabila anak dapat menyebutkan jumlah rakaat shalat ashar dengan benar Apabila anak kurang mampu menyebutkan dengan benar jumlah rakaat shalat ashar Apabila anak kurang mampu dalam menyebutkan jumlah rakaat shalat ashar sehingga terjadi kesalahan dalam menyebutkan angka Apabila anak tidak mau menyebutkan jumlah rakaat shalat ashar Apabila anak dapat melakukan gerakan takbiratul ihram dengan tepat tanpa raguragu Apabila anak dapat melakukan gerakan takbiratul ihram dengan tepat tapi masih ragu-ragu Apabila anak dapat melakukan gerakan takbiratul ihram tetapi kurang tepat dan masih butuh bimbingan guru Apabila anak belum dapat melakukan gerakan takbiratul ihram sehingga masih perlu bimbingan dari guru Apabila anak dapat melakukan gerakan duduk diantara dua sujud dengan tepat
102
103
duduk diantara dua sujud
BSH *** MB ** BB *
tanpa ragu-ragu Apabila anak dapat melakukan gerakan duduk diantara dua sujud dengan tepat tapi masih ragu-ragu Apabila anak dapat melakukan gerakan duduk diantara dua sujud tetapi kurang tepat dan masih butuh bimbingan guru Apabila anak belum dapat melakukan gerakan duduk diantara dua sujud sehingga masih perlu bimbingan dari guru
Keterangan:
**** = Berkembang Sangat Baik (BSB) ***
= Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
**
= Mulai Berkembang (MB)
*
= Belum Berkembang (BB)
ℎ
=
ℎ 4 + ( ℎ 2 + ( ℎ ℎ
ℎ ℎ
3) + 1)
100 %
Sedangkan untuk mengetahui keberhasilan kinerja secara klasikal pada setiap siklus tindakan menggunakan acuan patokan 75% secara klasikal sebagai berikut:
ℎ
=
ℎ "BSB" ℎ
ℎ "BSH" yaitu 2,50 − 4,00
100 %
103
104
Lampiran 9 Rencana Kegiatan Mingguan Siklus II TK Wulele Sanggula II Kampus Baru UHO Kota Kendari Kelompok / Semester: B1 / II Tema / Minggu: Pekerjaan / 9
Moral dan Nilai Agama - Saling membantu sesama teman - Mengucapkan salam - Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan - Membaca “surat-surat pendek“ - Masuk dan duduk rapi di dalam mesjid - Datang ke sekolah tepat waktu - Praktek shalat - Dzikir
Kognitif - Menyebutkan alat-alat yang dibutuhkan dokter - Menyebutkan tempat pekerjaan dokter - Menyebutkan macammacam pekerjaan - Menyebutkan ciri-ciri polisi
Seni - Menyanyi lagu: Mari-marilah shalat Shalawat nabi Lihat pak polisi - Mewarnai pola gambar ramburambu lalu lintas
Tema: Pekerjaan Sub Tema: Guru Mengaji, Dokter, Polisi
Bahasa
Fisik-Motorik Sosial Emosional dan
- Tanya jawab tugas pak polisi - Mengulang kata nama pekerjaan - Membaca huruf hijaiya
Kemandirian - Senang menyelesaikan tugas bersama teman - Sabar menunggu giliran - Senang membantu teman yang kesusahan - Menyelesaikan tugas hingga selesai - Menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan
- Mewarnai gambar pak polisi - Melukis menggunakan kuas - Menggambar bebas menggunakan pinsil warna - Kerja bakti membersihkan halaman ekolah/di TK - Mencocok gambar dokter - Menirukan peran sebagai dokter - Senam mengikuti irama musik 104
105
Lampiran 10 SIKLUS II PERTEMUAN I RENCANA KEGIATAN HARIAN (RKH) TK WULELE SANGGULA II KAMPUS BARU UHO KOTA KENDARI Semester / Minggu Ke Kelompok / Usia Tema / Sub Tema Hari / Tanggal
: II / 9 (sembilan) : B1 / 5 – 6 Tahun : Pekerjaan/ Guru Mengaji : Jumat / 11 Maret 2016
Pembukaan ( 07.00 - 07.45) - Salam pagi hari - Ikrar dan berdoa - Jurnal pagi
: : Menyambut kedatangan setiap anak dan apel pagi : Anak bersama guru, dipimpin oleh salah satu anak yang bersedia : Menanyakan situasi dan kondisi anak pada pagi ini, membicarakan kegiatan kemarin dan kegiatan yang akan dilakukan hari ini (appersepsi), absensi anak. - Kegiatan fisik motorik: Anak bermain bebas menggunakan fasilitas alat permainan yang ada di halaman sekolah. Masa transisi toiletting (07.45 – 08.00)
Aspek Pengembangan dan Indikator (Moral dan Nilai agama) Pembiasaan
Kegiatan Inti (08.00-09.00) Strategi Pengembangan Materi
Membaca doa sebelum masuk mesjid Masuk dan
Metode
Praktek langsung
Media
-
Pengalaman Belajar dan Urutan Belajar
Anak dapat membaca doa sebelum masuk mesjid Anak dapat
Assesmen Perkembangan Anak Lisan Perbuatan
105
106
duduk dengan rapi di dalam mesjid Berdoa sebelum belajar (Seni) Menyanyikan lagu Anak menyanyikan lagu mari-marilah shalat” (Kognitif) Menyebutkan 5 shalat fardhu dan waktunya
Menyebutkan jumlah rakaat shalat fardhu (shalat maghrib) (Bahasa) Membaca doa mohon ampun ke dua orang tua dan
dudukdengan rapi di dalam mesjid
Praktek langsung
-
Macam-macam shalat fardhu (maghrib, zhuhur, ashar, isha, subuh)
Bercakap-cakap
-
Jumlah rakaat shalat maghrib
Bercakap-cakap
Doa mohon ampun Bercakap-cakap ke dua orang tua dan doa
Anak dapat berdoa sebelum belajar
Lisan Perbuatan
Anak dapat bernyanyi bersama yang di bimbing oleh guru
Lisan Perbuatan
Anak menyebutkan macam-macam shalat fardhu (maghrib, zhuhur, ashar, isha, subuh) yang dibimbing oleh guru
Lisan Anecdotal record
Anak menyebutkan jumlah rakaat shalat maghrib Anak dapat membaca doa mohon ampun ke
Lisan Anecdotal record
Lisan
106
107
doa keselamatan dunia akhirat
keselamatn dunia khirat
Membaca shalawat nabi
Shalawat nabi
Bercakap-cakap
Anak dapat membaca shalawat nabi yang di bimbing oleg guru
Membaca suratsurat pendek (Motorik) Dapat melakukan gerakan takbiratul ihram
Surat-surat pendek
Bercakap-cakap
Anak dapat menbaca surat-surat pendek
Gerakan takbiratul ihram
Demonstrasi
Gambar gerakan takbiratul ihram
Dapat melakukan gerakan duduk diantara dua sujud
Gerakan duduk diantara dua sujud
Demonstrasi
Gambar gerakan duduk diantara dua sujud
Praktek shalat
Gerakan shalat
dua orang tua dan doa keselamatan dunia akhirat
Praktek langsung
Perlengkapan shalat
Guru memperlihatkan dan mendemonstrasikan gambar gerakan takbiratul ihram dan duduk diantara dua sujud Anak memperhatikan dan mengikuti gerakan takbiratul ihram dan duduk diantara dua sujud Seluruh anak shalat berjamaah
Lisan Anecdotal record
Perbuatan Anecdotal record
107
108
Istirahat ( 09.00 – 09.45 ) : -
Mmencuci tangan, berdo’a, dan makan bersama Merapikan tempat makan
Penutup ( 09.45 – 10.15) : -
Jurnal siang: mereview kegiatan hari ini, memberi umpan balik dan informasi tentang kegiatan esok hari sebagai motivasi bagi anak. Doa pulang dan salam perpisahan Kendari,
Guru Kelompok B1,
Peneliti
Sartika, S.Pd. NIP. 19750302 200502 2 033
Sartina NIM. A1B6 12 026 Mengetahui: Kepala TK Wulele Sanggula II UHO Kendari
Asiah, S.Pd., AUD NIP. 19611231 198612 2 020
April 2016
109
Lampiran 11 RUBRIK PENILAIAN ANAK DIDIK SIKLUS II PERTEMUAN I Meningkatkan Pengenalan Ibadah Shalat melalui Media Gambar Gerakan Shalat di Kelompok B1 TK Wulele Sanggula II Kampus Baru UHO Kota Kendari No. 1.
Indikator Kinerja Anak dapat menyebutkan 5 shalat fardhu dan waktunya
Kriteria Penilaian BSB **** BSH *** MB ** BB *
2.
Anak dapat menyebutkan jumlah rakaat shalat maghrib
BSB **** BSH *** MB ** BB *
3.
Anak dapat melakukan gerakan takbiratul ihram
BSB **** BSH *** MB ** BB *
4.
Anak dapat melakukan gerakan
BSB ****
Deskripsi
Apabila anak dapat menyebutkan 5 shalat fardhu dan waktunya dengan baik Apabila anak dapat menyebutkan 5 shalat fardhu dan waktunya akan tetapi ragu-ragu untuk menyebutkan Apabila anak dapat menyebutkan 5 shalat fardhu dan waktunya tidak semuanya Apabila anak sama sekali belum bisa menyebutkan 5 shalat fardhu dan waktunya Apabila anak dapat menyebutkan jumlah rakaat shalat maghrib dengan benar Apabila anak kurang mampu menyebutkan dengan benar jumlah rakaat shalat maghrib Apabila anak kurang mampu dalam menyebutkan jumlah rakaat shalat maghrib sehingga terjadi kesalahan dalam menyebutkan angka Apabila anak tidak mau menyebutkan jumlah rakaat shalat maghrib Apabila anak dapat melakukan gerakan takbiratul ihram dengan tepat tanpa raguragu Apabila anak dapat melakukan gerakan takbiratul ihram dengan tepat tapi masih ragu-ragu Apabila anak dapat melakukan gerakan takbiratul ihram tetapi kurang tepat dan masih butuh bimbingan guru Apabila anak belum dapat melakukan gerakan takbiratul ihram sehingga masih perlu bimbingan dari guru Apabila anak dapat melakukan gerakan duduk diantara dua sujud dengan tepat
110
duduk diantara dua sujud
BSH *** MB ** BB *
tanpa ragu-ragu Apabila anak dapat melakukan gerakan duduk diantara dua sujud dengan tepat tapi masih ragu-ragu Apabila anak dapat melakukan gerakan duduk diantara dua sujud tetapi kurang tepat dan masih butuh bimbingan guru Apabila anak belum dapat melakukan gerakan duduk diantara dua sujud sehingga masih perlu bimbingan dari guru
Keterangan:
**** = Berkembang Sangat Baik (BSB) ***
= Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
**
= Mulai Berkembang (MB)
*
= Belum Berkembang (BB)
ℎ
=
ℎ 4 + ( ℎ 2 + ( ℎ ℎ
ℎ ℎ
3) + 1)
100 %
Sedangkan untuk mengetahui keberhasilan kinerja secara klasikal pada setiap siklus tindakan menggunakan acuan patokan 75% secara klasikal sebagai berikut:
ℎ
=
ℎ "BSB" ℎ
ℎ "BSH" yaitu 2,50 − 4,00
100 %
111
Lampiran 12 SIKLUS II PERTEMUAN II RENCANA KEGIATAN HARIAN (RKH) TK WULELE SANGGULA II KAMPUS BARU UHO KOTA KENDARI Semester / Minggu Ke Kelompok / Usia Tema / Sub Tema Hari / Tanggal
: II / 10 (sepuluh) : B1 / 5 – 6 Tahun : Pekerjaan/ Dokter : Jumat / 18 Maret 2016
Pembukaan ( 07.00 - 07.45) - Salam pagi hari - Ikrar dan berdoa - Jurnal pagi
: : Menyambut kedatangan setiap anak dan apel pagi : Anak bersama guru, dipimpin oleh salah satu anak yang bersedia : Menanyakan situasi dan kondisi anak pada pagi ini, membicarakan kegiatan kemarin dan kegiatan yang akan dilakukan hari ini (appersepsi), absensi anak. - Kegiatan fisik motorik: Anak bermain bebas menggunakan fasilitas alat permainan yang ada di halaman sekolah. Masa transisi toiletting (07.45 – 08.00)
Aspek Pengembangan dan Indikator (Moral dan Nilai agama) Pembiasaan
Kegiatan Inti (08.00-09.00) Strategi Pengembangan Materi
Membaca doa sebelum masuk mesjid
Metode
Praktek langsung
Media
-
Pengalaman Belajar dan Urutan Belajar
Anak dapat membaca doa sebelum masuk mesjid
Assesmen Perkembangan Anak Lisan
111
112
Masuk dan duduk dengan rapi di dalam mesjid Berdoa sebelum belajar (Seni) Menyanyikan lagu Anak menyanyikan lagu mari-marilah shalat” (Kognitif) Menyebutkan 5 shalat fardhu dan waktunya
Menyebutkan jumlah rakaat shalat fardhu (shalat isha) (Bahasa) Dzikir
Praktek langsung
-
Macam-macam shalat fardhu (isha, ashar, maghrib, zhuhur, subuh)
Bercakap-cakap
-
Jumlah rakaat shalat isha
Bercakap-cakap
Dzikir
Bercakap-cakap
Anak dapat dudukdengan rapi di dalam mesjid
Perbuatan
Anak dapat berdoa sebelum belajar
Lisan Perbuatan
Anak dapat bernyanyi bersama yang di bimbing oleh guru
Lisan Perbuatan
Anak menyebutkan macam-macam shalat fardhu (isha, ashar, maghrib, zhuhur, subuh) yang dibimbing oleh guru Anak menyebutkan jumlah rakaat shalat isha
Lisan Anecdotal record
Lisan Anecdotal record
Anak dapat berdzikir Lisan dengan bimbingan Anecdotal guru record
112
113
Membaca shalawat nabi
Shalawat nabi
Bercakap-cakap
Trikul (al-ihlas, al-falak, an-nas)
Bercakap-cakap
Gerakan takbiratul ihram
Demonstrasi
Gambar gerakan gerakan takbiratul ihram
Dapat melakukan gerakan duduk diantara dua sujud
Gerakan duduk diantara dua sujud
Demonstrasi
Gambar gerakan duduk diantara dua sujud
Praktek shalat
Gerakan shalat
Praktek langsung
Perlengkapan shalat
Membaca suratsurat pendek
(Motorik) Dapat melakukan gerakan takbiratul ihram
Anak dapat membaca shalawat nabi yang di bimbing oleg guru
Lisan Perbuatan
Anak dapat menbaca surat-surat pendek (trikul)
Lisan
Guru memperlihatkan dan mendemonstrasikan gambar gerakan takbiratul ihram dan duduk diantara dua sujud Anak memperhatikan dan mengikuti gerakan takbiratul ihram dan duduk diantara dua sujud Seluruh anak shalat berjamaah
Lisan Anecdotal record
Lisan Anecdotal record
113
114
Istirahat ( 09.00 – 09.45 ) : -
Mmencuci tangan, berdo’a, dan makan bersama Merapikan tempat makan
Penutup ( 09.45 – 10.15) : -
Jurnal siang: mereview kegiatan hari ini, memberi umpan balik dan informasi tentang kegiatan esok hari sebagai motivasi bagi anak. Doa pulang dan salam perpisahan Kendari,
Guru Kelompok B1,
Peneliti
Sartika, S.Pd. NIP. 19750302 200502 2 033
Sartina NIM. A1B6 12 026
April 2016
Mengetahui: Kepala TK Wulele Sanggula II UHO Kendari
Asiah, S.Pd., AUD NIP. 19611231 198612 2 020
114
115
Lampiran 13 RUBRIK PENILAIAN ANAK DIDIK SIKLUS II PERTEMUAN II Meningkatkan Pengenalan Ibadah Shalat melalui Media Gambar Gerakan Shalat di Kelompok B1 TK Wulele Sanggula II Kampus Baru UHO Kota Kendari No. 1.
Indikator Kinerja Anak dapat menyebutkan 5 shalat fardhu dan waktunya
Kriteria Penilaian BSB **** BSH *** MB ** BB *
2.
Anak dapat menyebutkan jumlah rakaat shalat isha
BSB **** BSH *** MB ** BB *
3.
Anak dapat melakukan gerakan takbiratul ihram
BSB **** BSH *** MB ** BB *
4.
Anak dapat melakukan gerakan
BSB ****
Deskripsi
Apabila anak dapat menyebutkan 5 shalat fardhu dan waktunya dengan baik Apabila anak dapat menyebutkan 5 shalat fardhu dan waktunya akan tetapi ragu-ragu untuk menyebutkan Apabila anak dapat menyebutkan 5 shalat fardhu dan waktunya tidak semuanya Apabila anak sama sekali belum bisa menyebutkan 5 shalat fardhu dan waktunya Apabila anak dapat menyebutkan jumlah rakaat shalat isha dengan benar Apabila anak kurang mampu menyebutkan dengan benar jumlah rakaat shalat isha Apabila anak kurang mampu dalam menyebutkan jumlah rakaat shalat isha sehingga terjadi kesalahan dalam menyebutkan angka Apabila anak tidak mau menyebutkan jumlah rakaat shalat isha Apabila anak dapat melakukan gerakan takbiratul ihram dengan tepat tanpa raguragu Apabila anak dapat melakukan gerakan takbiratul ihram dengan tepat tapi masih ragu-ragu Apabila anak dapat melakukan gerakan takbiratul ihram tetapi kurang tepat dan masih butuh bimbingan guru Apabila anak belum dapat melakukan gerakan takbiratul ihram sehingga masih perlu bimbingan dari guru Apabila anak dapat melakukan gerakan duduk diantara dua sujud dengan tepat
115
116
duduk diantara dua sujud
BSH *** MB ** BB *
tanpa ragu-ragu Apabila anak dapat melakukan gerakan duduk diantara dua sujud dengan tepat tapi masih ragu-ragu Apabila anak dapat melakukan gerakan duduk diantara dua sujud tetapi kurang tepat dan masih butuh bimbingan guru Apabila anak belum dapat melakukan gerakan duduk diantara dua sujud sehingga masih perlu bimbingan dari guru
Keterangan:
**** = Berkembang Sangat Baik (BSB) ***
= Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
**
= Mulai Berkembang (MB)
*
= Belum Berkembang (BB)
ℎ
=
ℎ 4 + ( ℎ 2 + ( ℎ ℎ
ℎ ℎ
3) + 1)
100 %
Sedangkan untuk mengetahui keberhasilan kinerja secara klasikal pada setiap siklus tindakan menggunakan acuan patokan 75% secara klasikal sebagai berikut:
ℎ
=
ℎ "BSB" ℎ
ℎ "BSH" yaitu 2,50 − 4,00
100 %
116
117
Lampiran 14 SIKLUS II PERTEMUAN III RENCANA KEGIATAN HARIAN (RKH) TK WULELE SANGGULA II KAMPUS BARU UNHALU KOTA KENDARI Semester / Minggu Ke Kelompok / Usia Tema / Sub Tema Hari / Tanggal
: II / 12 (dua belas) : B1 / 5 – 6 Tahun : Pekerjaan/ Polisi : Jumat / 1 April 2016
Pembukaan ( 07.00 - 07.45) - Salam pagi hari - Ikrar dan berdoa - Jurnal pagi
: : Menyambut kedatangan setiap anak dan apel pagi : Anak bersama guru, dipimpin oleh salah satu anak yang bersedia : Menanyakan situasi dan kondisi anak pada pagi ini, membicarakan kegiatan kemarin dan kegiatan yang akan dilakukan hari ini (appersepsi), absensi anak. - Kegiatan fisik motorik: Anak bermain bebas menggunakan fasilitas alat permainan yang ada di halaman sekolah. Masa transisi toiletting (07.45 – 08.00)
Aspek Pengembangan dan Indikator (Moral dan Nilai agama) Pembiasaan
Kegiatan Inti (08.00-09.00) Strategi Pengembangan Materi
Membaca doa sebelum masuk
Metode
Praktek langsung
Media
-
Pengalaman Belajar dan Urutan Belajar
Anak dapat membaca doa sebelum masuk
Assesmen Perkembangan Anak Lisan
117
118
mesjid Masuk dan duduk dengan rapi di dalam mesjid Berdoa sebelum belajar (Seni) Menyanyikan lagu Anak menyanyikan lagu mari-marilah shalat” (Kognitif) Menyebutkan 5 Macam-macam shalat fardhu dan shalat fardhu waktunya (subuh, maghrib, isha, zhuhur, ashar)
Menyebutkan jumlah rakaat shalat fardlu (shalat subuh) (Bahasa) Membaca doa mohon ampun ke
Jumlah rakaat shalat subuh
mesjid Anak dapat dudukdengan rapi di dalam mesjid
Praktek langsung
-
Bercakap-cakap
-
Bercakap-cakap
Doa mohon ampun Bercakap-cakap ke dua orang tua
Perbuatan
Anak dapat berdoa sebelum belajar
Lisan Perbuatan
Anak dapat bernyanyi bersama yang di bimbing oleh guru
Lisan Perbuatan
Anak menyebutkan macam-macam shalat fardhu (subuh, maghrib, isha, zhuhur, ashar) yang dibimbing oleh guru Anak menyebutkan jumlah rakaat shalat subuh
Lisan Anecdotal record
Anak dapat
Lisan
Lisan Anecdotal record
118
119
dua orang tua dan doa keselamatn dunia akhirat
dan doa keselamatan dunia akhirat
Membaca shalawat nabi
Shalawat nabi
Membaca suratsurat pendek (Motorik) Dapat melakukan gerakan takbiratul ihram
Surat-surat pendek
Bercakap-cakap
Gerakan takbiratul ihram
Demonstrasi
Gambar gerakan takbiratul ihram
Gerakan duduk diantara dua sujud
Demonstrasi
Gambar gerakan duduk diantara dua sujud
Dapat melakukan gerakan duduk diantara dua sujud
Praktek shalat
Bercakap-cakap
Gerakan shalat
Praktek langsung
Perlengkapan shalat
membaca doa mohon ampun ke dua orang tua dan doa keselamatan dunia akhirat Anak dapat membaca shalawat nabi yang di bimbing oleg guru Anak dapat menbaca surat-surat pendek Guru Lisan memperlihatkan dan Anecdotal mendemonstrasikan record gambar gerakan takbiratul ihram dan duduk diantara dua sujud Anak memperhatikan dan Lisan mengikuti gerakan takbiratul ihram Anecdotal record dan duduk diantara dua sujud Seluruh anak shalat berjamaah yang dibimbing oleh guru
119
120
Istirahat ( 09.00 – 09.45 ) : -
Mmencuci tangan, berdo’a, dan makan bersama Merapikan tempat makan
Penutup ( 09.45 – 10.15) : -
Jurnal siang: mereview kegiatan hari ini, memberi umpan balik dan informasi tentang kegiatan esok hari sebagai motivasi bagi anak. Doa pulang dan salam perpisahan Kendari,
Guru Kelompok B1,
Peneliti
Sartika, S.Pd. NIP. 19750302 200502 2 033
Sartina NIM. A1B6 12 026
April 2016
Mengetahui: Kepala TK Wulele Sanggula II UHO Kendari
Asiah, S.Pd., AUD NIP. 19611231 198612 2 020
120
121
Lampiran 15 RUBRIK PENILAIAN ANAK DIDIK SIKLUS II PERTEMUAN III Meningkatkan Pengenalan Ibadah Shalat Anak melalui Media Gambar Gerakan Shalat di Kelompok B1 TK Wulele Sanggula II Kampus Baru UHO Kota Kendari No. 1.
Indikator Kinerja Anak dapat menyebutkan 5 shalat fardhu dan waktunya
Kriteria Penilaian BSB **** BSH *** MB ** BB *
2.
Anak dapat menyebutkan jumlah rakaat shalat subuh
BSB **** BSH *** MB ** BB *
3.
Anak dapat melakukan gerakan takbiratul ihram
BSB **** BSH *** MB ** BB *
4.
Anak dapat melakukan gerakan
BSB ****
Deskripsi
Apabila anak dapat menyebutkan 5 shalat fardhu dan waktunya dengan baik Apabila anak dapat menyebutkan 5 shalat fardhu dan waktunya akan tetapi ragu-ragu untuk menyebutkan Apabila anak dapat menyebutkan 5 shalat fardhu dan waktunya tidak semuanya Apabila anak sama sekali belum bisa menyebutkan 5 shalat fardhu dan waktunya Apabila anak dapat menyebutkan jumlah rakaat shalat subuh dengan benar Apabila anak kurang mampu menyebutkan dengan benar jumlah rakaat shalat subuh Apabila anak kurang mampu dalam menyebutkan jumlah rakaat shalat subuh sehingga terjadi kesalahan dalam menyebutkan angka Apabila anak tidak mau menyebutkan jumlah rakaat shalat subuh Apabila anak dapat melakukan gerakan takbiratul ihram dengan tepat tanpa raguragu Apabila anak dapat melakukan gerakan takbiratul ihram dengan tepat tapi masih ragu-ragu Apabila anak dapat melakukan gerakan takbiratul ihram tetapi kurang tepat dan masih butuh bimbingan guru Apabila anak belum dapat melakukan gerakan takbiratul ihram sehingga masih perlu bimbingan dari guru Apabila anak dapat melakukan gerakan duduk diantara dua sujud dengan tepat
121
122
duduk diantara dua sujud
BSH *** MB ** BB *
tanpa ragu-ragu Apabila anak dapat melakukan gerakan duduk diantara dua sujud dengan tepat tapi masih ragu-ragu Apabila anak dapat melakukan gerakan duduk diantara dua sujud tetapi kurang tepat dan masih butuh bimbingan guru Apabila anak belum dapat melakukan gerakan duduk diantara dua sujud sehingga masih perlu bimbingan dari guru
Keterangan:
**** = Berkembang Sangat Baik (BSB) ***
= Berkembang Sesuai Harapan (BSH)
**
= Mulai Berkembang (MB)
*
= Belum Berkembang (BB)
ℎ
=
ℎ 4 + ( ℎ 2 + ( ℎ ℎ
ℎ ℎ
3) + 1)
100 %
Sedangkan untuk mengetahui keberhasilan kinerja secara klasikal pada setiap siklus tindakan menggunakan acuan patokan 75% secara klasikal sebagai berikut:
ℎ
=
ℎ "BSB" ℎ
ℎ "BSH" yaitu 2,50 − 4,00
100 %
122
123
Lampiran 16 Lembar Hasil Mengajar Guru Siklus I Hari/tanggal : Jumat, 26 Februari 2016 Nama guru/peneliti : Sartina NIM : A1B612026 Tempat penelitian : TK Wulele Sanggula II Kampus Baru UHO Kendari Kelompok : BI
No.
Aspek yang diamati
Kegiatan Inti 1. Guru meminta anak untuk menyebutkan 5 shalat fardhu dan waktunya 2. Guru meminta anak untuk menyebutkan jumlah rakaat shalat zhuhur 3. Guru memperlihatkan dan menjelaskan menggunakan media gambar gerakan shalat 4. Guru meminta anak untuk melakukan gerakan takbiratul ihram 5. Guru meminta anak melakukan gerakan duduk diantara dua sujud 6. Guru menyiapkan anak untuk melakukan praktek shalat bersama 7. Guru bertanya kepada anak tentang salah satu shalat fardhu dan waktunya yang telah dilakukan 8. Guru bertanya kepada anak tentang jumlah rakaat shalat zhuhur 9. Guru meminta anak menyebutkan gerakan shalat
Hasil Pengamatan Ya Tidak
Keterangan
√
-
Terlaksana
√
-
Terlaksana
√
-
Terlaksana
√
-
Terlaksana
-
√
Tidak terlaksana
√
-
Terlaksana
√
-
Terlaksana
√
-
Terlaksana
-
√
Tidak terlaksana
123
124
10.
11.
sesuai gambar Guru meminta anak untuk melakukan gerakan takbiratul ihram Guru memberi kesimpulan tentang pelajaran yang telah dilakukan hari ini Jumlah Persentase
√
-
Terlaksana
√
-
Terlaksana
9 2 81.8% 18.1%
Kendari,
April 2016
Observer
Sartika, S.Pd NIP. 19750302 200502 2 033
124
125
Lampiran 17 Lembar Hasil Mengajar Guru Siklus II Hari/tanggal : Jumat, 1 April 2016 Nama guru/peneliti : Sartina NIM : A1B612026 Tempat penelitian : TK Wulele Sanggula II Kampus Baru UHO Kendari Kelompok : BI
No.
Aspek yang diamati
Kegiatan Inti 1. Guru meminta anak untuk menyebutkan 5 shalat fardhu dan waktunya 2. Guru meminta anak untuk menyebutkan jumlah rakaat shalat subuh 3. Guru memperlihatkan dan menjelaskan menggunakan media gambar gerakan shalat 4. Guru meminta anak untuk melakukan gerakan takbiratul ihram 5. Guru meminta anak melakukan gerakan duduk diantara dua sujud 6. Guru menyiapkan anak untuk melakukan praktek shalat bersama 7. Guru bertanya kepada anak tentang salah satu shalat fardhu dan waktunya yang telah dilakukan 8. Guru bertanya kepada anak tentang jumlah rakaat shalat subuh 9. Guru meminta anak menyebutkan gerakan shalat
Hasil Pengamatan Ya Tidak
Keterangan
√
-
Terlaksana
√
-
Terlaksana
√
-
Terlaksana
√
-
Terlaksana
√
-
Terlaksana
√
-
Terlaksana
√
-
Terlaksana
√
-
Terlaksana
-
√
Tidak terlaksana
125
126
10.
11.
sesuai gambar Guru meminta anak untuk melakukan gerakan takbiratul ihram Guru memberi kesimpulan tentang pelajaran yang telah dilakukan hari ini Jumlah Persentase
√
-
Terlaksana
√
-
Terlaksana
10 91%
1 9%
Kendari,
April 2016
Observer
Sartika, S.Pd NIP. 19750302 200502 2 033
126
127
Lampiran 18 Rekapan Hasil Mengajar Guru Nama guru/peneliti NIM Tempat penelitian Kelompok
No.
: Sartina : A1B612026 : TK Wulele Sanggula II Kampus Baru UHO Kendari : BI
Aspek yang diamati
Kegiatan awal 1. Guru meminta anak untuk menyebutkan 5 shalat fardhu dan waktunya 2. Guru meminta anak untuk menyebutkan jumlah rakaat shalat zhuhur/subuh 3. Guru memperlihatkan dan menjelaskan menggunakan media gambar gerakan shalat 4. Guru meminta anak untuk melakukan gerakan takbiratul ihram 5. Guru meminta anak melakukan gerakan duduk diantara dua sujud 6. Guru menyiapkan anak untuk melakukan praktek shalat bersama 7. Guru bertanya kepada anak tentang salah satu shalat fardhu dan waktunya yang telah dilakukan 8. Guru bertanya kepada anak tentang jumlah rakaat shalat zhuhur/subuh 9. Guru meminta anak menyebutkan gerakan shalat sesuai gambar 10. Guru meminta anak untuk melakukan gerakan takbiratul ihram 11. Guru memberi kesimpulan tentang pelajaran yang telah dilakukan hari ini Jumlah
Skor Siklus I
Siklus II
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
9
10
127
128
Persentase yang tercapai Persentase yang tidak tercapai
81.8% 18.1%
91% 9%
Keterangan: 1 = tercapai 0 = tidak tercapai
Persentase yang tercapai =
=
Jumlah aspek yang dicapai x 100% jumlah aspek yang diamati
9 x 100% 11
= 81.8%
Kendari,
April 2016
Observer
Sartika, S.Pd NIP. 19750302 200502 2 033
128
129
Lampiran 19
Lembar Hasil Belajar Anak Didik Siklus I Hari/tanggal : Jumat, 26 Februari 2016 Nama guru/peneliti : Sartina NIM : A1B612026 Tempat penelitian : TK Wulele Sanggula II Kampus Baru UHO Kendari Kelompok : BI
No.
Aspek yang diamati
Kegiatan Inti 1. Mendengarkan penjelasan guru mengenai tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan, berkaitan dengan gerakangerakan dalam shalat 2. Anak dapat menyebutkan 5 shalat fardhu dan waktunya 3. Anak dapat menyebutkan jumlah rakaat shalat zhuhur 4. Anak dapat melakukan gerakan takbiratul ihram 5. Anak dapat melakukan gerakan duduk diantara dua sujud 6. Anak dapat melakukan praktek shalat dengan tertib 7. Anak mendapatkan bimbingan dari guru dalam pelaksanaan praktek shalat 8. Anak menjawab pertanyaan guru tentang salah satu shalat fardhu dan waktunya yang telah dilakukan 9 Anak menjawab pertanyaan guru tentang jumlah rakaat shalat zhuhur 10 Anak menyebutkan gerakan shalat sesuai gambar 11 Anak melakukan gerakan takbiratul ihram
Hasil Pengamatan Ya Tidak
√
-
√
-
√
-
√
-
-
√
-
√
√
-
Keterangan
Semua anak pandangannya kepada guru
Terlaksana Terlaksana Terlaksana Tidak terlaksana Tidak terlaksana Terlaksana
Terlaksana √
Terlaksana
√
-
-
√
√
-
Tidak terlaksana Terlaksana
129
130
12.
Anak mendengarkan kesimpulan dari guru tentang pembelajaran yang telah dilakukan hari ini Jumlah Persentase
√
-
9 75%
3 25%
Semua anak mendengarkan dan pandangannya kepada guru
Kendari,
April 2016
Observer
Sartika, S.Pd NIP. 19750302 200502 2 033
130
131
Lampiran 20 Lembar Hasil Belajar Anak Didik Siklus II Hari/tanggal : Jumat, 1 April 2016 Nama guru/peneliti : Sartina NIM : A1B612026 Tempat penelitian : TK Wulele Sanggula II Kampus Baru UHO Kendari Kelompok : BI
No.
Aspek yang diamati
Kegiatan Inti 1. Mendengarkan penjelasan guru mengenai tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan, berkaitan dengan gerakan-gerakan dalam shalat 2. Anak dapat menyebutkan 5 shalat fardhu dan waktunya 3. Anak dapat menyebutkan jumlah rakaat shalat subuh 4. Anak dapat melakukan gerakan takbiratul ihram 5. Anak dapat melakukan gerakan duduk diantara dua sujud 6. Anak dapat melakukan praktek shalat dengan tertib 7. Anak mendapatkan bimbingan dari guru dalam pelaksanaan praktek shalat 8. Anak menjawab pertanyaan guru tentang salah satu shalat fardhu dan waktunya yang telah dilakukan 9 Anak menjawab pertanyaan guru tentang jumlah rakaat shalat subuh 10 Anak menyebutkan gerakan shalat sesuai gambar 11 Anak melakukan gerakan takbiratul ihram
Hasil Pengamatan Ya Tidak
√
-
√
-
√
-
√
-
√
-
√
-
Keterangan
Semua anak pandangannya kepada guru
Terlaksana Terlaksana Terlaksana Terlaksana
Terlaksana Terlaksana
√
Terlaksana
√
-
√
-
-
√
√
-
Terlaksana
Tidak erlaksana Terlaksana
131
132
12.
Anak mendengarkan kesimpulan dari guru tentang pembelajaran yang telah dilakukan hari ini Jumlah Persentase
√
-
11 91.6%
1 8.3%
Semua anak mendengarkan dan pandangannya kepada guru
Kendari,
April 2016
Observer
Sartika, S.Pd NIP. 19750302 200502 2 033
132
133
Lampiran 21 Rekapan Hasil Belajar Anak Didik Nama guru/peneliti
: Sartina
NIM
: A1B612026
Tempat penelitian
: TK Wulele Sanggula II Kampus Baru UHO Kendari
Kelompok
: BI
No.
Aspek yang diamati
Kegiatan Inti 1. Mendengarkan penjelasan guru mengenai tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan, berkaitan dengan gerakan-gerakan dalam shalat 2. Anak dapat menyebutkan 5 shalat fardhu dan waktunya 3. Anak dapat menyebutkan jumlah rakaat shalat zhuhur/subuh 4. Anak dapat melakukan gerakan takbiratul ihram 5. Anak dapat melakukan gerakan duduk diantara dua sujud 6. Anak dapat melakukan praktek shalat dengan tertib 7. Anak mendapatkan bimbingan dari guru dalam pelaksanaan praktek shalat 8. Anak menjawab pertanyaan guru tentang salah satu shalat fardhu dan waktunya yang telah dilakukan 9. Anak menjawab pertanyaan guru tentang jumlah rakaat shalat zhuhur/subuh 10. Anak menyebutkan gerakan shalat sesuai gambar 11. anak melakukan gerakan takbiratul ihram 12. Anak mendengarkan kesimpulan dari guru tentang pembelajaran yang telah dilakukan hari ini Jumlah Persentase yang tercapai Persentase yang tidak tercapai
Hasil Pengamatan Siklus I Siklus II
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
9 75% 25%
11 91.6% 8.3%
133
134
Keterangan: 1 = tercapai 0 = tidak tercapai
Persentase yang tercapai siklus I =
=
Jumlah aspek yang dicapai x 100% jumlah aspek yang diamati
9 x 100% 12
= 75%
Persentase yang tercapai siklus II =
=
Jumlah aspek yang dicapai x 100% jumlah aspek yang diamati
11 x 100% 12
= 91.6%
Kendari,
April 2016
Observer
Sartika, S.Pd NIP. 19750302 200502 2 033
134
135
Lampiran 22 Daftar Nilai Anak Didik Meningkatkan Ibadah Shalat melalui Media Gambar Gerakan Shalat pada Observasi Awal
No.
Nama Anak
Indikator I Menyebutkan 5 shalat Fardhu dan waktunya BSB ****
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
JL HRL WL FKR ADM ALF KVN THR FDY ZHR TSY AGN RZK FRZH ALHF
BSH ***
MB **
BB *
Indikator II Menyebutkan jumlah rakaat shalat zhuhur BSB ****
√
BSH ***
MB **
BB *
Indikator III Melakukan gerakan takbiratul ihram BSB ****
BSH ***
√ √
√
√ √
√
√
√ √ √
√ √ √
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√ √
√ √
√
√
√ √ √ √
√ √
√ √
√ √
BB *
√ √
√ √ √
MB **
Indikator IV Melakukan gerakan duduk diantara dua sujud BSB BSH MB BB **** *** ** *
√ √ √
√ √
√ √
√ √
Jumlah
9
7 14 6 8 14 7 8 8 8 12 10 11 7 9
135
136
Lampiran 23 Rekapan Nilai Konversi Anak Didik Meningkatkan Ibadah Shalat melalui Media Gambar Gerakan Shalat pada Observasi Awal Nilai Konversi No
Nama Anak
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
JL HRL WL FKR ADM ALF KVN THR FDY ZHR TSY AGN RZK FRZH ALHF
BSB × 4
BSH × 3
MB × 2
BB × 1
0 0 8 0 0 8 0 0 0 0 4 4 0 0 0
6 0 6 0 3 6 0 0 0 0 6 3 9 0 3
2 6 0 4 4 0 6 8 8 8 2 2 2 6 6
1 1 0 2 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0
Nilai Rata-rata
Jumlah
9 7 14 6 8 14 7 8 8 8 12 10 11 7 9 33,3%
Hasil Anak Didik = Jumlah Nilai Konversi/Indikator
Kategori
2.2 1.7 3.5 1.5 2.0 3.5 1.7 2.0 2.0 2.0 3.0 2.5 2.7 1.7 2.2
MB MB BSB MB MB BSB MB MB MB MB BSH BSH BSH MB MB
Persentase Keberhasilan Secara Klasikal:
ℎ
=
=
ℎ "BSB" ℎ
100%
ℎ "BSH" yaitu 2,50 − 4,00
100 %
= 33.3%
136
137
Lampiran 24 Daftar Nilai Anak Didik Meningkatkan Ibadah Shalat melalui Media Gambar Gerakan Shalat pada Siklus I
No.
Nama Anak
Indikator I Menyebutkan 5 shalat Fardhu dan waktunya BSB ****
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
JL HRL WL FKR ADM ALF KVN THR FDY ZHR TSY AGN RZK FRZH ALHF
BSH ***
MB **
BB *
Indikator II Menyebutkan jumlah rakaat shalat zhuhur BSB ****
√
BSH ***
MB **
√
MB **
BB *
Indikator IV Melakukan gerakan duduk diantara dua sujud BSB BSH MB BB **** *** ** *
√
√ √
√ √
√
√
√ √
√
√
√ √ √
√
√ √ √
√
√ √
√
√ √ √
√ √
√ √ √ √ √
√ √
√ √ √ √ √ √
Jumlah
11
√
√
√ √ √
BSH ***
√ √
√
BSB ****
√ √
√ √ √ √ √ √ √ √
BB *
Indikator III Melakukan gerakan takbiratul ihram
8 15 8 9 15 9 10 10 9 13 12 12 9 10
137
138
Lampiran 25 Rekapan Nilai Anak Meningkatkan Ibadah Shalat melalui Media Gambar Gerakan Shalat pada Siklus I No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Nama Anak
JL HRL WL FKR ADM ALF KVN THR FDY ZHR TSY AGN RZK FRZH ALHF
Nilai konversi BSB × 4
BSH × 3
MB × 2
BB × 1
0 0 12 0 0 12 0 0 0 0 4 4 4 0 0
9 0 3 0 6 3 6 6 6 6 9 6 6 3 6
2 8 0 8 2 0 2 4 4 2 0 2 2 6 4
0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0
Nilai Rata-rata
Jumlah
11 8 15 8 9 15 9 10 10 9 13 12 12 9 10 60%
Hasil Anak Didik = Jumlah Nilai Konversi/Indikator
Kategori
2.7 2.0 3.7 2.0 2.2 3.7 2.2 2.5 2.5 2.2 3.2 3.0 3.0 2.2 2.5
BSH MB BSB MB MB BSB MB BSH BSH MB BSH BSH BSH MB BSH
Persentase Keberhasilan Kemampuan Anak Didik
ℎ
=
=
ℎ "BSB" ℎ
100%
ℎ "BSH" yaitu 2,50 − 4,00
100 %
= 60%
138
139
Lampiran 26 Daftar Nilai Anak Didik Meningkatkan Ibadah Shalat melalui Media Gambar Gerakan Shalat pada Siklus II
No.
Nama Anak
Indikator I Menyebutkan 3 macam shalat fardhu BSB ****
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
JL HRL WL FKR ADM ALF KVN THR FDY ZHR TSY AGN RZK FRZH ALHF
BSH ***
MB **
BB *
Indikator II Menyebutkan jumlah rakaat shalat subuh BSB ****
√
BSH ***
MB **
√ √
√
MB **
BB *
Indikator IV Melakukan gerakan duduk diantara dua sujud BSB BSH MB BB **** *** ** *
√
√ √
√ √
√
√ √ √ √ √
√ √ √
√ √ √ √
√ √
√ √ √ √ √
√
√ √ √ √
√
√ √ √
√ √
Jumlah
13
√
√ √
√
√ √ √
BSH ***
√
√
√
BSB ****
√ √
√ √ √ √ √ √ √ √
BB *
Indikator III Melakukan gerakan takbiratul ihram
9 16 9 12 16 12 11 12 12 15 14 15 11 12
139
140
Lampiran 27 Rekapan Nilai Anak Didik Meningkatkan Ibadah Shalat melalui Media Gambar Gerakan Shalat pada Siklus II No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Nama Anak
JL HRL WL FKR ADM ALF KVN THR FDY ZHR TSY AGN RZK FRZH ALHF
Nilai konversi BSB × 4
BSH × 3
MB × 2
BB × 1
4 0 16 0 4 16 0 0 0 0 12 8 12 0 4
9 3 0 3 6 0 12 9 12 12 3 6 3 9 6
0 6 0 6 2 0 0 2 0 0 0 0 0 2 2
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Nilai Rata-rata
Jumlah
13 9 16 9 12 16 12 11 12 12 15 14 15 11 12 87%
Hasil Anak Didik = Jumlah Nilai Konversi/Indikator
Kategori
3.2 2.2 4.0 2.2 3.0 4.0 3.0 2.7 3.0 3.0 3.7 3.5 3.7 2.7 3.0
BSH MB BSH MB BSH BSB BSH BSH BSH BSH BSB BSB BSB BSH BSH
Persentase Keberhasilan Kemampuan Anak Didik:
ℎ
=
=
ℎ "BSB" ℎ
100%
ℎ "BSH" yaitu 2,50 − 4,00
100 %
= 87%
140
141
Lampiran 28 Biodata Anak Didik No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15
Nama Anak Maulid Dzaljalaali Irnawan Muh. Khairul Ummah Wali Maulana Putra Zulfikar Ahmad. S Adsyim Mahardika Alif Muzakar Kalam Kevin Adrias. D Thara Noerandy Fauziah Selviana Fadya Zahra Nur Tasya Aliya Anggun Kayyisah Rezky Aditya Pranata Farizah Musfinah Althaf Tadris Erwin Shafa
Tempat & Tanggal Lahir Kendari, 28 Februari 2010 Kendari, 26 Desember 2009 Kendari, 16 Mei 2010 Kendari, 19 September 2010 Kendari, 4 Februari 2010 Kendari, 30 April 2009 Kampung Baru, 7 Juli 2010 Brebes, 4 Juli 2010 Nohu-nohu, 30 Oktober 2010 Kendari, 10 Oktober 2010 Kendari, 27 Maret 2010 Kendari, 3 Maret 2010 Kendari, 16 Oktober 2010 Kendari, 28 Januari 2011 Kendari, 20 Juli 2008
Jenis Kelamin L L L L L L L P P P P P L P L
141
142
142
143
PEMERINTAH KOTA KENDARI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAMAN KANAK-KANAK WULELE SANGGULA II KENDARI JL.HEA MOKODOMPIT KEL. KAMBU KEC.KAMBU
SURAT KETERANGAN PENELITIAN Nomor : / / 2016
Yang bertanda tangan di bawah ini, kepala TK (Taman Kanak-Kanak) Wulele Sanggula II Kampus Baru UHO Kendari Kelurahan Kambu Kecamatan Kambu Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara, menerangkan bahwa:
Nama
: Saartina
Nim
: A1B612026
Jurusan
: PG-PAUD
Benar-benar telah melaksananakan penelitian di TK (Taman Kanak-Kanak) Wulele Sanggula II Kampus Baru UHO Kendari dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul “MENGENALKAN IBADAH SHALAT MELALUI MEDIA GAMBAR GERAKAN SHALAT DI KELOMPOK B1 TK WULELE SANGGULA II KAMPUS BARU UHO KENDARI”. Mulai tanggal 19 Februari 2015 sampai dengan 1 April 2016. Demikian surat keterangan ini diberikan, untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Kendari,
April 2016
Kepala TK Wulele Sanggula II
Asiah, S.Pd. AUD NIP.19611231 198612 2 020
143
144
Lampiran 31 Media Gambar Gerakan Shalat
Berdiri Menghadap Kiblat
Takbiratul Ihram
Berdiri Bersedekap
Rukuk
I’tidal
144
145
Sujud
Duduk Diantara Dua Sujud
Dudu k Diantara Dua Sujud
Duduk Tasyahud awal/ Akhir
Salam
145
146
Lampiran 32 Dokumentasi Penelitian
Anak mengambil perlengkapan shalat dalam kelas
Anak masuk dalam mesjid dengan tertib
Anak siap untuk mengikuti proses pembelajaran
Anak memperhatikan penjelasan guru yang menggunakan media gambar gerakan shalat
146
147
Guru memperlihatkan dan menjelaskan dengan media gambar gerakan shalat
Guru membimbing anak melakukan praktek shalat
Gerakan berdiri bersedekap saat praktek shalat siklus I
147
148
Gerakan berdiri bersedekap saat praktek shalat siklus II
Gerakan rukuk saat shalat siklus I
Gerakan rukuk saat shalat siklus II
148
149
Gerakan sujud saat shalat siklus I
Gerakan sujud saat shalat siklus II
Gerakan tasyahud akhir saat shalat
Gerakan duduk diantara dua sujud
Gerakan memberi salam
149
150
RIWAYAT HIDUP Sartina, lahir di Kinabalu pada tanggal 14 Juli 1993, anak pertama dari delapan bersaudara dari pasangan La Nisa dan Sitti Umria. Penulis memasuki jenjang pendidikan formal di SD Negeri 9 Napabalano pada tahun 2000 dan tamat pada tahun 2006. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan studi di SMP Negeri 5 Napabalano dan tamat pada tahun 2009. Selanjutnya pada tahun 2009, penulis meneruskan studi di SMA Negeri 1 Raha dan tamat pada tahun 2012. Setelah itu, penulis melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara pada program S1 Reguler Pendidikan Guru-Pendidikan Anak Usia Dini pada tahun 2012.
150