PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR OPERASI HITUNG DALAM SOAL CERITA DENGAN METODE INKUIRI KELAS IV SD NEGERI BANYUDONO 1 DUKUN MAGELANG
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh : Fabiana Rina Dwi Astuti NIM : 121134054
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN JUDUL MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR OPERASI HITUNG DALAM SOAL CERITA DENGAN METODE INKUIRI KELAS IV SD NEGERI BANYUDONO 1 DUKUN MAGELANG
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh : Fabiana Rina Dwi Astuti NIM : 121134054
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Karya ini dengan sepenuh hati kupersembahkan untuk : 1. Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus yang melimpahkan berkat, membimbing, memberkati serta menuntunku. 2. Kedua orang tua ku tercinta, Bapak Stephanus Sutarko dan Ibu Sulikah Yuliana. 3. Kakakku, Yulianus Febriarko. 4. Keluarga Besar Thomas Karto Susiswo. 5. Almamaterku, Universitas Sanata Dharma.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“Hari kemarin telah berlalu. Hari esok belum tiba. Yang ada pada kita hanyalah hari ini. Mari kita memulainya”. (Mother Teresa)
“Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau. Janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan”. (Yesaya 41: 40)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar referensi, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 21 Oktober 2016
Fabiana Rina Dwi Astuti
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama
: Fabiana Rina Dwi Astuti
Nomor Mahasiswa
: 121134054
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul : “MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR OPERASI HITUNG DALAM SOAL CERITA DENGAN METODE INKUIRI KELAS IV SD NEGERI BANYUDONO 1 DUKUN MAGELANG” . Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma hak untuk menyimpan, untuk mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam
bentuk
pengkalan
data,
mendistribusikan
secara
terbatas,
dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 21 Oktober 2016 Yang menyatakan,
Fabiana Rina Dwi Astuti
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Astuti, F. R. D. (2016). Meningkatkan Minat dan Prestasi Belajar Operasi Hitung dalam Soal Cerita dengan Metode Inkuiri Kelas IV SD Negeri Banyudono 1 Dukun Magelang. Skripsi S.1. Yogyakarta :PGSD, FKIP, USD. Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya minat dan prestasi belajar siswa berdasarkan data pengamatan terhadap siswa dan wawancara dengan guru dan siswa. Penelitian ini bertujuan meningkatkan minat dan prestasi belajar operasi hitung soal cerita pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Banyudono Dukun Magelang melalui metode inkuiri. Metode inkuiri merupakan metode yang membuat siswa bersikap kritis dalam mencari dan menemukan solusi atas permasalahan secara mandiri dan bebas. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Banyudono 1 Dukun Magelang yang berjumlah 15 siswa pada tahun ajaran 2015/2016. Objek penelitian adalah minat dan prestasi belajar operasi hitung soal cerita melalui metode inkuiri. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar keterlaksanaan pembelajaran matematika, pedoman pengamatan minat belajar siswa, lembar wawancara guru dan siswa serta soal tes. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif dan analisis kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode inkuiri dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa dalam operasi hitung soal cerita dari siklus I sampai siklus II dengan ditunjukkannya peningkatan minat belajar dengan ratarata 54 pada kondisi awal dengan kriteria cukup, kemudian mengalami peningkatan menjadi 82 pada akhir siklus dengan kriteria sangat baik. Sementara itu, melalui metode inkuiri juga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dari kondisi awal dengan nilai rata-rata 66 dengan presentase 53,3% siswa yang mencapai KKM kemudian meningkat menjadi 87 dengan presentase 93,3% siswa yang mencapai KKM pada akhir siklus
Kata kunci: minat belajar, prestasi belajar metode inkuiri, operasi hitung soal cerita.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Astuti, F. R. D. (2016). Increasing IV Grade of Banyudono Elementary School Students’ Learning Interest and Achievement on Arithmetic Operation in Question Text Through Inquiry Method. Skripsi S.1. Yogyakarta: PGSD, FKIP, USD. The background of this study was the students’ low of learning interest and achievement based on the observation and interview conducted by the writer to the students and teacher.. The aim of this study is to increase the IV grade of Banyudono 1 Elementary school students’ learning interest and achievement on arithmetic operation in question text through inquiry method. Inquiry method is a method which can make make the students critical in finding and solving solutions on the problems independently and freely. This study was Classroom Action Research or Penelitian Tindakan Kelas (PTK). The subjects of this study are 15 students of IV grade of Banyudono 1 State Elementary School in the 2015/2016 year of education. The objects of this study are the learning interest and achievement on arithmetic operation in question text through inquiry method. Instruments used in this study are mathematic learning sheet, students’ learning interest observation sheet, teacher and students interview guidance, and test question conducted to the students. To analyze the data, the writer used qualitative analysis and qualitative descriptive analysis. This results of this study showed that inquiry method can increase the learning interest on arithmetic operation in question text from first to the second cycle.with the increase of average score. In the early condition, the average score of the students was 54 which is included in the enough criteria. Then, in the end of cycle, the average score of the students was 83 which is very good criteria. The result also shows that the inquiry method can increase the learning achievement on arithmetic operation in question text. In the aerly condition, the average score of the students was 66 and 53% of the students pass the KKM. Then, the number increased to 87 in average score which means 93,3% of the students pass the KKM in the end of the cycle.
Keywords: interest learn, learning achievement, inquiry method, arithmetic Operation in question text.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur pemulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, berkat, kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Meningkatkan Minat dan Prestasi Belajar Operasi Hitung dalam Soal Cerita dengan Metode Inkuiri Kelas IV SD Negeri Banyudono 1 Dukun Magelang” ditulis sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Penulis menyadari adanya bimbingan, bantuan, dukungan, semangat serta kerjasama dalam keberhasilan skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsing dari orang-orang terdekat dalam membantu penulis. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma, 2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si.,M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma, 3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S.,M.Pd., selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma dan sebagai Dosen Pembimbing Akademik pada semester 7 kelas E, 4. Wahyu Wido Sari, M. Biotech, selaku Dosen Pembimbing Akademik pada semester satu sampai dengan semester enam kelas B, 5. Brigitta Erlita Tri Anggadewi, M.Psi, selaku Dosen Pembimbing Akademik pada semester 8 kelas E, 6. Dra. Haniek Sri Pratini, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing I yang telah membimbing, mendampingi, memberi semangat, kritik, saran, pikiran, tenaga dan waktu untuk penulisan skripsi sampai selesai, x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Andri Anugrahana, S.Pd.,M.Pd, selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan semangat, kritik, saran, pikiran, tenaga, waktu serta membimbing dan mendampingi dalam penulisan skripsi sampai selesai, 8. Riyanti S.Pd SD, selaku Kepala Sekolah SD Negeri Banyudono 1 yang telah memberikan izin penelitian di kelas IV, 9. Isti Fauzah, selaku guru Kelas IV yang telah mendampingi dalam penelitian ini, 10. Siswa-siswa Kelas IV SD Negeri Banyudono 1 yang bersedia menjadi subjek penelitian ini dan Segenap keluarga besar SD Negeri Banyudono. 11. Kedua orang tua ku tercinta, Bapak Stephanus Sutarko dan Ibu Sulikah Yuliana yang dengan sabar tanpa lelah membesarkan, mendidik, membimbing serta memberikan kasih sayang yang melimpah padaku. 12. Kakakku, Yulianus Febriarko yang selalu memberikan semangat dan dukungan padaku. 13. Keluarga Besar Thomas Karto Susiswo yang selalu memberikan pengertian, dukungan dan mencurahkan kasih sayang padaku. 14. Kakak sepupuku Kristofora Ratna Raras dan keponakanku Galatha Galih Inpriani yang selalu dengan setia memberi dukungan semangat dan mengantar kemanapun penulis pergi. 15. Sahabat-sahabat tersayang Vincentia Orisa Ratih Prastiwi, Kingkin Prabandari, Theresia Tri Wulandari, Elisabeth Riris, Monica Putri, Susanna Nur, Katarina Tiara, Eusebia Jesse yang sering menanyakan kapan selesai mengerjakan skripsi dan ujian dan yang selalu mendukung, memberikan semangat, nasehat dan pengalaman hidup bersama. xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16. Sahabat ku tercinta Maria Magdalena Damar Isti Nugraheni dan Epifani Dwi Adhi Tyaningtyas yang selalu setia memberikan dukungan, semangat serta pengalaman hidup bersama yang sangat luar biasa. 17. Teman-teman Prodi PGSD angkatan 2012 khususnya kelas B (Krik..Krik) yang selalu memberikan semangat, pengertian dan rasa nyaman ketika bersama menjadi satu keluarga. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, kesalahan dan jauh dari sempurna namun penulis berharap, semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi teman-teman mahasiswa Universitas Sanata Dharma khususnya Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar (PGSD) yang akan melakukan penelitian dan menghasilkan skripsi yang lebih baik.
Penulis
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL………………………………………………………….
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………...
ii
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………...
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………
iv
HALAMAN MOTTO…………………………………………………………
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………………
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS…………………………...
vii
ABSTRAK…………………………………………………………………….
viii
ABSTRACT ………………………………………………………………….
ix
KATA PENGANTAR………………………………………………………..
x
DAFTAR ISI………………………………………………………………….
xiii
DAFTAR TABEL…………………………………………………………….
xvi
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………….
xvii
DAFTAR BAGAN……………………………………………………………
xviii
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………….
xix
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………….
1
A. Latar Belakang Masalah……………………………………………...
xiii
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Identifikasi Masalah………………………………………………….
8
C.Pembatasan Masalah……………………………………………….
9
D. Rumusan Masalah………………………………………………...
9
E. Tujuan ………………………………………………………………
9
F. Manfaat …………………………………………………………….
10
G. Definisi Operasional……………………………………………...
12
BAB II LANDASAN TEORI………………………………………………
13
A. Kajian Teori………………………………………………………
13
1. Minat Belajar…………………………………………………..
13
2. Belajar……………………………………………………….....
15
3. Prestasi…………………………………………………………
18
4. Prestasi Belajar…………………………………………………
19
5. Soal Cerita………………………………………………………
20
6. Keterampilan Operasi Hitung Soal Cerita…………………….
22
7. Metode Inkuiri………………………………………………….
25
8. Hubungan Metode Inkuiri terhadap Kemampuan Menyelesaikan Soal………………………………………………………………
31
9. Materi…………………………………………………………...
32
B. Penelitian yang Relevan…………………………………………….
35
C.Kerangka Berpikir…………………………………………………..
37
D. Hipotesis Tindakan……………………………………………….
39
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN…………………………………..
40
A. Jenis Penelitian……………………………………………………….
40
B. Setting Penelitian…………………………………………………….
42
C. Rencana Tindakan……………………………………………………
43
D. Teknik Pengumpulan Data…………………………………………..
57
E. Instrumen Pengumpulan……………………………………………..
59
F. Validasi dan Reliabilitas Instrumen Penelitian……………………..
66
G. Analisis Data………………………………………………………….
76
H. Kriteria Keberhasilan…………………………………………………
79
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…………………….
80
A. Pelaksanaan………………………………………………………….
80
B. Hasil Penelitian………………………………………………………..
94
C. Pembahasan Hasil Penelitian………………………………………..
98
BAB V PENUTUP……………………………………………………………
103
A. Kesimpulan…………………………………………………………..
103
B. Keterbatasan Penelitian ……………………………………………...
104
C. Saran…………………………………………………………………...
105
DAFTAR REFERENSI………………………………………………………...
106
LAMPIRAN…………………………………………………………………….
108
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ....................................
25
Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Pengamatan Minat Belajar Siswa .....................
60
Tabel 3.2 Kisi-kisi Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika ........................
61
Tabel 3.3 Ketentuan Skor Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika.............
62
Tabel 3.4 Kisi-kisi Pertanyaan Wawancara kepada Guru Kelas IV .................
65
Tabel 3.5 Kisi-kisi Pertanyaan Wawancara kepada Siswa Kelas IV ...............
66
Tabel 3.6 Kriteria Kelayakan Perangkat Pembelajaran ....................................
67
Tabel 3.7 Hasil Perhitungan Validaasi Pembelajaran ......................................
68
Tabel 3.8 Hasil Perhitungan Validasi RPP .......................................................
68
Tabel 3.9 Hasil Perhitungan Validasi LKS ......................................................
69
Tabel 3.10 Hasil Perhitungan Validasi Materi Ajar .........................................
70
Tabel 3.11 Hasil Perhitungan Validasi Soal Evaluasi ......................................
70
Tabel 3.12 Kualifikasi Validasi ........................................................................
71
Tabel 3.13 Hasil Validitas Soal Evaluasi .........................................................
72
Tabel 3.14 Hasil Validasi Lembar Pengamatan Minat Belajar Siswa ..............
72
Tabel 3.15 Hasil Validasi Instrumen Wawancara Guru ...................................
73
Tabel 3.16 Hasil Validasi Instrumen Wawancara Siswa ..................................
73
Tabel 3.17 Hasil Validasi Lembar Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika .......................................................................................................
74
Tabel 3.18 Kualifikasi Reliabilitas ...................................................................
75
Tabel 3.19 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes .............................................. xvi
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3.20 Kriteria Keberhasilan Minat dan Prestasi Belajar ..........................
79
Tabel 4.1 Hasil Kondisi Awal Minat Belajar Siswa .........................................
95
Tabel 4.2 Hasil Perbandingan Minat Belajar Siswa Kondisi Awal dengan Siklus I ..............................................................................................................
96
Tabel 4.3 Perbandingan Minat Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II ................
96
Tabel 4.4 Capaian Prestasi Belajar Siswa pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II ............................................................................................................
97
Tabel 4.5 Keberhasilan Siswa……………………………………………… .. 102
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Minat Belajar ................................................ 100 Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa……………………….
xviii
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Mind Map Penelitian yang Relevan ................................................
35
Bagan 2.2 Kerangka Berpikir ...........................................................................
38
Bagan 3.1 Desain Penelitian Tindakan Kelas ...................................................
41
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Silabus………………………………………………………….. 108 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I dan II……..
111
a. RPP Siklus I Pertemuan I………………………………..
112
b. RPP Siklus I Pertemuan II……………………………….
126
c. RPP Siklus II Pertemuan I……………………………….
141
d. RPP Siklus II Pertemuan II……………………………… 156 Lampiran 3 Lembar Pengamatan Minat Belajar Siswa……………………...
171
Lampiran 4 Lembar Wawancara Guru dan Siswa kelas IV…………………
177
Lampiran 5 Soal dan Kunci Jawab Soal Evaluasi Siklus I dan II…………..
179
a. Soal Evaluasi Siklus I……………………………………
180
b. Kunci Jawaban Soal Evaluasi siklus I…………………..
181
c. Soal Evaluasi Siklus II…………………………………..
186
d. Kunci Jawaban Soal Evaluasi siklus I…………………..
187
Lampiran 6 Hasil Validasi oleh Ahli………………………………………..
192
a. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran…………………
202
b. Hasil Validasi Lembar Pengamatan Minat Belajar……...
212
c. Hasil Validasi Pedoman Wawancara……………………
217
d. Hasil Validasi Lembar Keterlaksanaan Pembelajaran…..
223
Lampiran 7 Data Validitas dan Reliabilitas Siklus I dan Siklus II………….
228
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 8 Sampel Uji Empirirs Soal Evaluasi ……………………………
229
Lampiran 9 Sampel Soal Evaluasi Siklus I dan II…………………………
238
a. Soal Evaluasi Siklus I……………………………………
239
b. Soal Evaluasi Siklus II…………………………………... 243 Lampiran 10Perhitungan Skor Pengamatan Minat Belajar Kondisi Awal….. 248 Lampiran 11 Nilai Matematika Kelas IV Materi Operasi Hitung …………
249
a. Nilai Matematika Tahun Ajaran 2013/2014…………….
249
b. Nilai Matematika Tahun Ajaran 2014/2015…………….
250
Lampiran 12 Perhitungan Skor Pengamatan Minat Belajar ……………….
256
a. Pengamatan Minat Belajar Siklus I……………………..
257
b. Pengamatan Minat Belajar Siklus II…………………….
267
Lampiran 13 Perhitungan Nilai Evaluasi……………………………………
277
a. Nilai Evaluasi Siklus I…………………………………...
277
b. Nilai Evaluasi Siklus II………………………………….
278
Lampiran 14 Sampel Hasil Kerja Siswa Siklus I dan II…………………….
279
a. Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus I…………………….
280
b. Lembar Kerja Siswa (LKS) Siklus II……………………
284
Lampiran 15 Sampel Keterlaksanaan Pembelajaran Siklus I dan II………..
289
a. Keterlaksanaan Pembelajaran Siklus I………………….
290
b. Keterlaksanaan Pembelajaran Siklus II………………….
298
xxi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 16 Hasil Wawancara Guru dan Siswa……………………………. 306 Lampiran 17 Surat Izin Penelitian…………………………………………...
310
Lampiran 18 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian……………….. 311 Lampiran 19 Foto Kegiatan Penelitian……………………………………… 312 Lampiran 20 Profil Peneliti………………………………………………….
xxii
314
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab I, peneliti membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan definisi operasional.
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif demi mengembangkan potensi yang mereka miliki. Berbagai usaha pembaharuan kurikulum, perbaikan sistem pengajaran, peningkatan kualitas kemampuan guru merupakan suatu upaya dalam peningkatan mutu pembelajaran seperti halnya yang terjadi pada pembelajaran saat ini yang menekankan bahwa pembelajaran lebih memusatkan pada keikutsertaan siswa dalam proses belajarnya salah satu contohnya yaitu menemukan masalah serta dapat mengatasi dan mencari solusinya sendiri dengan caranya sendiri. Hal tersebut juga disebutkan dalam Undang-Undang No.20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 bahwa pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian dirinya, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara. Salah satu hal yang dapat ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut adalah bagaimana 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
cara menciptakan suasana belajar yang baik, mengetahui kebiasaan dan kesenangan belajar siswa agar siswa bergairah dan berkembang sepenuhnya selama proses belajar berlangsung. Untuk itu seharusnya guru mencari informasi tentang berbagai kondisi yang dapat meningkatkan pembelajaran di sekolah dasar. Proses pendidikan mengandung serangkaian kegiatan yang secara sistematis diarahkan pada suatu tujuan. Proses pendidikan berlangsung di tiga tempat yaitu keluarga, masyarakat, dan sekolah. Menurut Titahardja (2005: 54) menjelaskan bahwa lembaga pendidikan adalah tempat berlangsungnya proses pendidikan terkhusus pada lingkungan utamanya yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Ketiga tempat tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain, karena saling berpengaruh dan merupakan kesatuan yang integral. Proses pendidikan seringkali hanya bergantung pada tanggung jawab pemerintah. Pemerintah seringkali disalahkan jika mutu pendidikannya mengalami kemerosotan. Mutu pendidikan akan meningkat jika pendidikan itu didukung dari keluarga, masyarakat dan sekolah, sehingga tanggung jawab pendidikan tidak hanya terletak di tangan pemerintah, melainkan juga menjadi tanggung jawab bersama dari keluarga, masyarakat dan sekolah. Pendidikan yang diselenggarakan di keluarga, masyarakat dan sekolah harus mampu meningkatkan kualitas manusia Indonesia. Sebagai manusia dituntut untuk menyikapi kemajuan zaman, khususnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut manusia untuk berprestasi di berbagai bidang, salah satunya adalah bidang pendidikan. Pendidikan pada jenjang Sekolah Dasar (SD) merupakan dasar dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
memberikan pengetahuan kepada siswa. Pada jenjang ini siswa belajar membaca, menulis, dan berhitung. Kurangnya penguasaan dalam membaca, menulis, dan berhitung sangat berpengaruh pada jenjang pendidikan selanjutnya. Peningkatan kualitas pendidikan merupakan masalah yang harus dipikirkan dan direncanakan secara berkesinambungan. Hal itu dapat dipahami dalam pembelajaran disekolah, Menurut Arikunto (1997: 4) menyebutkan bahwa terdapat lima faktor yang berpengaruh yaitu (1) guru dan personil lainnya, (2) bahan pelajaran, (3) metode mengajar dan sistem evaluasi, (4) sarana penunjang dan (5) sistem administrasi. Proses pembelajaran di sekolah memerlukan suatu strategi, pendekatan, metode, serta teknik pembelajaran yang menarik dan tepat untuk mengubah
pandangan suatu pelajaran matematika yang menakutkan
menjadi pelajaran yang menyenangkan. Semua ini terangkum dalam metode pembelajaran yang merupakan konsepsi untuk mengajarkan materi dalam mencapai tujuan itu. Pada umumnya masyarakat menilai mutu pendidikan dari prestasi belajar siswa sebagai upaya pencapaian hasil belajar yang baik, para pakar di bidang pendidikan mengidentifikasikan hal-hal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar tersebut. Keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah dipengaruhi oleh banyak faktor, namun pada dasarnya faktor-faktor tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Pasaribu dan Simanjuntak (2000: 73-75), salah satu faktor intern yang ikut menentukan keberhasilan proses belajar mengajar adalah penguasaan konsep matematika,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
prestasi dan minat belajar operasi hitung dan kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika. Belajar matematika adalah bagian penalaran yang membangun konsep yang sifatnya dinamis dengan penalaran. Oleh Karena itu, untuk memahami matematika,
siswa
perlu
mengkonstruksi
konsep
metematika
menurut
konstruksinya sendiri (Hudoyo 2002: 427). Pelajaran matematika di SD itu sering dianggap bahwa pelajaran matematika menakutkan, membosankan, sulit dan tidak menyenangkan. Matematika yang diajarkan di SD terdiri atas beberapa bagian, yaitu aritmatika (berhitung), pengantar aljabar, geometri, pengukuran, kajian data (pengantar statistika) (Sudaryati,1998:5-6). Pada penelitian ini materi matematika termasuk dalam aritmatika (berhitung) pada soal cerita. Pentingnya kemampuan berhitung
pada siswa, terutama soal cerita perlu ditingkatkan,
dengan tujuan agar siswa dapat memperoleh hasil penyelesaian soal dengan baik dan memperoleh hasil yang benar, karena dengan ketidaktelitian siswa dalam memecahkan soal terlebih soal cerita dapat memperoleh hasil yang berbeda, karena jawaban sebuah soal cerita dalam matapelajaran matematika itu hanya ada satu jawaban, hanya penyelesaiannya dapat dilakukan dalam beberapa cara untuk memecahkan soal tersebut. Metode inkuiri adalah metode yang mampu mengarahkan dan memotivasi siswa untuk menyadari apa yang telah didapatkan selama kegiatan belajar. Metode inkuiri ini juga dapat dikatakan sebagai sebuah strategi dalam penerapan yang membutuhkan siswa menemukan sesuatu dan mengetahui bagaimana cara memecahkan masalah dalam
suatu pembelajaran tersebut. Tujuan utamanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
adalah mengembangkan sikap dan keterampilan siswa yang memungkinkan mereka menjadi pemecah masalah yang mandiri. Ada 4 macam Inkuiri salah satunya adalah metode Inkuiri Bebas. Menurut Anam (2015: 19) menyebutkan bahwa metode inkuiri bebas adalah siswa diberi kebebasan untuk menentukan masalah lalu dengan seluruh daya upayanya memecahkan masalah tersebut. Hasil pengamatan dan wawancara dengan guru yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 22 Januari 2016. Peneliti mendapatkan hasil ulangan harian kelas IV SD Negeri Banyudono 1 Dukun Magelang pada semester 1 yang menunjukkan rendahnya pemahaman siswa terhadap materi pelajaran tersebut. Siswa yang mengalami ketuntasan kriteria standar minimal (KKM) tercatat 53,3% dari 15 siswa, sedangkan siswa yang belum tuntas adalah 46,7% dari 15 siswa. Rata-rata nilai kelas mata pelajaran Matematika adalah 62,8, angka ini dibawah nilai standar ketuntasan minimal yaitu 65 sedangkan berdasarkan dari hasil wawancara dengan siswa kelas IV SD Negeri Banyudono 1 Dukun Magelang siswa mengatakan bahwa guru saat mengajar banyak dengan teknik ceramah kemudian memberikan tugas dan jarang menggunakan teknik berdiskusi dengan teman sehingga teman yang dirasa pandai atau sudah memahami materi tidak dapat membantu teman yang belum menguasai pembelajaran. Pembelajaran berlangsung monoton hanya mendengarkan ceramah guru kemudian mengerjakan tugas begitu seterusnya. Berdasarkan data kondisi awal yang diperoleh dari pengamatan siswa pada saat pembelajaran dikelas pada hari jumat 22 Januari 2016 diperoleh tingkat minat belajar dengan
skor rata-rata 54 dari 15 siswa. Oleh karena itu, untuk
meningkatkan penguasaan dan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
peneliti melakukan perbaikan pembelajaran dengan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dengan beberapa siklus sampai minat dan prestasi belajar siswa yang diharapkan telah tercapai. Pelaksanaan setiap siklus dari siklus 1 pertemuan 1 ke
siklus 1
pertemuan 2. Siklus 2 pertemuan 1 dan selanjutnya merupakan perbaikan dari pembelajaran siklus sebelumnya. Masalah yang terjadi di SD Negeri Banyudono 1 Dukun Magelang dapat dilihat dari hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti pada tanggal 22 Januari 2016 terhadap proses pembelajaran matematika yaitu upaya guru untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar operasi hitung dalam soal cerita yang belum maksimal seperti belum dijelaskannya materi secara maksimal, dalam menjelaskannya guru hanya dengan teknik ceramah, guru menjelaskan dengan duduk dikursi dan berceramah, siswa terlihat kurang bersemangat hanya bermalas-malasan dalam mengikuti proses pembelajaran, tidak ada teguran dari guru untuk siswa yang tidak memperhatikan, guru hanya berfokus dengan materi pembelajaran yang sedang diajarkan. Masalah lain yang berpengaruh adalah suasana
kelas dalam belajar kurang nyaman dan penggunaan waktu belajar
kurang efektif. Metode inkuiri tepat digunakan pada permasalahan kesulitan operasi hitung dalam soal cerita di SD Negeri Banyudono 1 Dukun Magelang ini untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa karena metode inkuiri melibatkan siswa untuk menemukan secara langsung dengan sendirinya, mengembangkan kemampuannya dalam
memecahkan masalahnya yaitu berupa soal. Mata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
pelajaran matematika jika menggunakan metode tentang penemuan dan penyelesaian masalah secara bebas maka dengan penemuan siswa tersebut pelajaran matematika atau materi matematika dapat mereka terima dengan mudah karena sesuatu yang ditemukan dengan sendirinya atau dengan adanya penemuan solusi siswa tentang materi akan tersimpan di dalam otak lebih lama, siswa akan selalu mengingat apa yang telah mereka temukan. Inkuiri atau mencari tahu jawaban tentang sesuatu berarti mencari informasi, memiliki rasa untuk ingin tahu, menanyakan pertanyan, menyelidiki dan mengetahui keterampilan yang akan membantunya memecahkan masalah. Metode inkuiri dapat membantu mengatasi kesulitan siswa dalam belajar khususnya dalam pembelajaran matematika. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian yang diakukan oleh Khamidah (2013) menunjukkan bahwa metode inkuiri yang digunakan dapat mengatasi kesulitan belajar dalam materi pecahan. Rerata hasil dari skor 2,34 menjadi 3,38 pada akhir siklus. Penelitian lain yang dilakukan oleh Ambarwanto (2014) menunjukkan bahwa metode inkuiri dalam pembelajaran matematika tentang pecahan dapat meningkat. Rerata hasil prasiklus 61,00 menjadi 76,67 pada akhir siklus. Untuk itu sebagai tindak lanjut, peneliti tertarik melakukan penelitian dengan mengangkat judul “MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR OPERASI HITUNG DALAM SOAL CERITA
DENGAN
METODE
INKUIRI
KELAS
IV
SD
NEGERI
BANYUDONO 1 DUKUN MAGELANG”. Harapannya melalui penelitian ini dapat memperbaiki minat dan prestasi belajar siswa dapat meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, masalah dapat di identifikasi sebagai berikut: 1. Guru belum menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan, ini terlihat dari: a. Siswa kurang memperhatikan dalam pembelajaran yang sedang berlangsung. b. Penggunaan teknik ceramah yang dilakukan oleh guru secara monoton mengakibatkan timbulnya kebosanan siswa terlihat dari beberapa siswa yang bermalas-malasan dalam mendengarkan, siswa terlihat meletakkan posisi kepala dimeja saat guru memberi penjelasan. c. Materi pembelajaran tidak optimal dipelajari oleh siswa, hal ini terlihat bahwa tidak ada siswa yang menanyakan materi yang belum dipahami tetapi saat mengerjakan siswa belum dapat menyelesaikan soal tersebut dengan optimal. d. Tidak adanya minat siswa dalam pembelajaran matematika terlihat dari sikap siswa yang bermalas-malasan dalam mengikuti pembelajaran serta kurangnya semangat siswa sehingga pembelajaran hanya berlangsung seperti biasa dan kurang efektif. Hal lain juga terlihat dari prestasi belajar siswa yang belum maksimal. 2. Tidak adanya media yang digunakan dalam pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
C. Pembatasan Masalah Penelitian ini agar dapat terarah dan tidak terlalu luas jangkauannya, untuk itu perlu pembatasan masalah. Dari beberapa masalah yang disebutkan pada identifikasi masalah di atas, peneliti hanya membatasi pada satu masalah, yaitu Minat dan prestasi belajar dalam operasi hitung dalam soal cerita matematika pada materi operasi hitung campuran kelas IV.
D. Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan di atas, maka perumusan masalah yang akan dikemukakan adalah: 1. Bagaimana upaya peningkatan minat dan prestasi belajar siswa menggunakan metode inkuiri siswa kelas IV SD Negeri Banyudono 1 pada mata pelajaran matematika dalam soal cerita? 2. Apakah dengan menerapkan metode inkuiri dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas IV di SD Negeri Banyudono 1 dalam matapelajaran matematika ? 3. Apakah dengan menerapkan metode
inkuiri dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa kelas IV di SD Negeri Banyudono 1 dalam mata pelajaran matematika ?
E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan masalah penelitian yang dirumuskan di atas, tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
1. Untuk mengetahui upaya peningkatan minat dan prestasi belajar siswa menggunakan metode inkuiri kelas IV SD Negeri Banyudono 1 pada mata pelajaran matematika dalam soal cerita. 2. Untuk mengetahui penerapan
metode inkuiri dapat meningkatkan minat
belajar siswa kelas IV di SD Negeri Banyudono 1 dalam mata pelajaran matematika. 3. Untuk mengetahui penerapan metode inkuiri dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV di SD Negeri Banyudono 1 dalam mata pelajaran matematika.
F. Manfaat Penelitian Penulisan ini khususnya ditujukan untuk pembaca agar dapat mengambil nilainilai pengetahuan dan pembelajaran dari hasil penelitian. Manfaat lain penelitian ini jelaskan sebagai berikut: 1. Manfaat Praktis a. Bagi guru Metode pembelajaran ini dapat menjadi metode pembelajaran yang dapat diterapkan di mata pelajaran lainnya. Hasil penelitian ini juga dapat memberi masukan kepada guru tentang pentingnya faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. b.
Bagi siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
Hasil belajar siswa meningkat dan siswa dapat mengekspresikan diri dengan leluasa. Sebagai bahan pengetahuan bagi siswa untuk meningkatkan prestasi belajar dengan sumber belajar yang tersedia di rumah dan di sekolah. c. Bagi sekolah Penelitian pelaksanaan
ini proses
dapat
menjadi
pembelajaran
pertimbangan dalam
penetapan
upaya
kebijakan
peningkatan
mutu
pembelajaran. Hasil penelitian ini juga akan memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah dalam rangka perbaikan pembelajaran. d.
Bagi Mahasiswa Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi mahasiswa
lain yang akan melakukan penelitian dengan menggunakan metode inkuiri dengan lebih baik dan lebih memaksimalkan dalam menggunakan metode inkuiri ini khususnya dalam pembelajaran matematika di Sekolah Dasar.
2. Manfaat Teoritis a. Dengan temuan-temuan penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif terhadap dunia pendidikan pada umumnya dan pendidikan matematika pada khususnya. b. Untuk mengembangkan pengetahuan wawasan dan kemampuan penulisan dalam dunia pendidikan, khususnya bidang matematika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
G. Definisi Operasional Dalam penelitian ini terdapat beberapa istilah yang dibatasi agar tidak terjadi perbedaan penafsiran bagi peneliti maupun bagi pembaca. 1. Minat belajar adalah suatu ketertarikan, keinginan seseorang yang kuat terhadap suatu hal yang mereka sukai tanpa ada yang menyuruh. 2. Prestasi belajar adalah suatu faktor yang menentukan akan penguasaan siswa terhadap apa yang disampaikan kepada siswa dalam kegiatan pembelajaran dimana penguasaan itu berupa pengetahuan, sikap maupun keterampilan. 3. Soal cerita adalah soal yang disajikan dengan kalimat-kalimat yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, serta memuat masalah yang menuntut pemecahan. 4. Metode inkuiri adalah metode yang mampu mengarahkan dan memotivasi peserta didik untuk menyadari apa yang telah didapatkan selama kegiatan belajar. 5. Metode inkuiri bebas adalah metode yang memberikan kebebasan siswa melakukan penelitian sendiri yaitu merumuskan masalah sendiri, eksperimen dilakukan sendiri dan kesimpulan konsep diperoleh sendiri. 6. Operasi hitung campuran adalah operasi hitung bilangan yang terdiri lebih dari satu operasi hitung bilangan. Operasi hitung bilangan dapat berupa penjumlahan,
pengurangan,
perkalian
dan
pembagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai kajian teori, penelitian yang relevan, kerangka berpikir dan hipotesis tindakan.
A.
Kajian Teori Dalam kajian teori, peneliti akan memaparkan teori–teori yang mendukung
penelitian ini. 1.
Minat Belajar Dalam minat belajar, peneliti memaparkan pengertian minat belajar,
indikator minat belajar dan faktor - faktor yang mempengaruhi minat belajar sebagai berikut: a.
Pengertian Minat Belajar Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 450) minat adalah keinginan yang
kuat, gairah, kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyeluruh (Slameto, 2010: 180). Hamalik (2010: 158) berpendapat bahwa minat adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Minat tidak dibawa dari lahir, melainkan dapat dipengaruhi oleh bakat. Minat diciptakan atau dibina agar tumbuh dan terasa sehingga menjadi kebiasaan (Dwi, 2013:14).
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14
Minat sangat berpengaruh terhadap belajar, belajar tanpa adanya minat yang kuat akan membosankan karena dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu yang telah diminatinya tersebut dengan sungguh–sungguh. Sebaliknya tanpa suatu minat seseorang tidak dapat melakukan belajar. Hal ini telah diungkapkan oleh Slameto (2010: 57) bahwa minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya karena tidak ada daya tarik baginya. Berdasarkan dari beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa minat adalah suatu ketertaarikan, keinginan seseorang yang kuat terhadap suatu hal yang mereka sukai tanpa ada yang menyuruh.
b.
Indikator Minat Belajar Slameto (2003: 58) mengemukakan bahwa siswa yang berminat didalam
belajar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: (1) mempunyai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang sesuatu yang dipelajarinya secara terus menerus, (2) ada rasa senang dan suka terhadap apa yang diminatinya, (3) memperoleh suatu kebanggaan dan kepuasan pada sesuatu yang diminatinya, (4) ada rasa ketertarikan pada sesuatu yang diminati, (5) lebih menyukai sesuatu hal yang menjadi minatnya. Winkel (2004: 213) mengemukakan ciri-ciri minat adalah cenderung merasa tertarik dan senang pada materi atau topik yang sedang dipelajarinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
Berdasarkan paparan diatas, dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri minat belajar terdiri dari adanya rasa suka, adanya perhatian dan ada rasa ketertarikan terhadap sesuatu yang diminatinya.
c.
Ciri-ciri minat Hurlock (1990: 155) dalam buku Susanto (2013: 62) mengemukakan ciri-
ciri minat sebagai berikut: (1)minat tumbuh bersamaan dengan perkembangan fisik dan mental. Minat di semua bidang berubah selama terjadi perubahan fisik dan mental, (2) minat bergaantung pada kegiatan belajar. (3) minat tergantung pada kesempatan belajar. Kesempatan belajar merupakan faktor yang sangat berharga, sebab tidak semua orang dapat menikmatinya. (4) perkembangan minat mungkin terbatas. Keterbatasan ini mungkin dikarenakan keadaan fisik yang tidak memungkinkan. (5) minat dipengaruhi budaya. Sebab jika kebudayaan mulai luntur mungkin minat juga ikut luntur. (6) minat berbobot emosional. Minat berhubungan dengan perasaaan, maksudnya bila suatu objek dihayati sebagai sesuatu yang sangat berharga, maka akan timbul perasaan senang yang akhirnya dapat diminatinya. (7) minat berbobot egosentris, artinya jika seseorang senang terhadap sesuatu, maka akan timbul hasrat untuk memilikinya.
2.
Belajar
a.
Pengertian Belajar Slameto (2010: 2) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses usaha
yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Hal tersebut sama dengan pendapat
Moh Surya
(Haryanto, 2010) menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru keseluruh, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan. Berdasarkan pemaparan kedua ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar adalah Suatu proses di mana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman.
b.
Bentuk-bentuk belajar 1.
Belajar responden Semua hal dalam lingkungan dapat menjadi berpasangan dengan suatu stimulus yang menimbulkan respon – respon emosional.
2.
Belajar kontiguitas Belajar yang dapat mengubah manusia dari hasil pengalaman peristiwa –peristiwa.
3.
Belajar operant Perilaku yang diinginkan timbul secara spontan, tanpa dikeluarkan secara naluriah oleh stimulus apapun, saat organisme beroperasi terhadap lingkungan.
4.
Belajar observasional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
Konsep belajar observasional memperlihatkan bahwa orang dapat belajar dengan mengamati orang lain melakukan hal yang akan dipelajari. 5.
Belajar kognitif Belajar yang berhubungan dengan berfikir menggunakan logika deduktif dan induktif.
c.
Prinsip-prinsip belajar 1.
Perhatian dan motivasi Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya, akan membangkitkan motivasi untuk mempelajarinya.
2.
Keaktifan Anak adalah makhluk yang aktif. Anak mempunyai dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemauan dan aspirasinya sendiri.
3.
Keterlibatan langsung Belajar dilakukan sendiri
oleh siswa, belajar tidak bisa
dilimpahkan kepada orang lain. 4.
Pengulangan Melatih daya – daya yang ada pada manusia yang terdiri atas daya mengamat, menanggap, mengingat, mengkhayal, merasakan, berfikir dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
5.
Tantangan Dalam situasi belajar siswa menghadapi suatu tujan yang ingin dicapai, tetapi selalu mendapat hambayan.
6.
Balikan dan penguatan Siswa akan belajar lebih bersemangat apabila megetahui an mendapatkan hasil yang baik. Hasil apabila hasil yang baik akan merupakan balikan yang menyenangkan dan berpengaruh baik.
7.
Perbedaan individu Siswa merupakan individu yang unik artinya tidak ada dua orang siswa yang sama persis, tiap siswa memiliki perbedaan satu dengan yang lain.
3.
Prestasi Prestasi adalah penguasaan pengetahuan/keterampilan yang dikembangkan
melalui mata pelajaran, ditunjukkan denan nilai tes (KBBI, 2008: 895). Prestasi adalah kemampuan nyata yang merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar dalam belajar (Sadirman,2001: 46). Pendapat yang sama juga diungkapkan oleh Widodo (2000: 594) bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai, hasil tersebut merupakan hasil dari suatu kegiatan atau aktivitas yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Prestasi tidak akan dihasilkan tanpa suatu usaha baik berupa pengetahuan maupun berupa keterampilan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
Syah(2010: 141) mengemukakan bahwa prestasi adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan yang telah diterapkan dalam sebuah program. Prestasi
digunakan untuk
menunjukkan suatu
pencapain
tingkat
suatu
keberhasilan tentang suatu tujuan atau bukti suatu keberhasilan. Dari beberapa pendapat dari berbagai ahli dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa prestasi merupakan suatu hasil yang telah dicapai sebagai bukti usaha yang telah dilakukan berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan.
4.
Prestasi Belajar Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 895) prestasi berarti hasil yang telah
telah dicapai (dari yang telah dilakukan atau dikerjakan). Sadirman (2010: 46), mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah kemampuan nyata yang merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhu baik dari dalam maupun dari luar individu dalam belajar. Keberhasilan suatu kegiatan belajar dapat dilihat dari hasil belajar setelah mengikuti usaha belajar, hasil belajar merupakan dasar yang digunakan untuk menemukan tingkat keberhasilan siswa menguasai materi pelajaran. Surya (2004:75) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar atau perubahan tingkah laku yang menyangkut ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap setelah melalui proses tertentu, sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Dengan demikian prestasi belajar merupakan perubahan tingkah laku seseorang.
Hal lain diungkapkan oleh
Purwadarminto (1987:767) menjelaskan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
telah dicapai sebaik-baiknya menurut kemampuan anak pada waktu tertentu terhadap hal-hal yang dikerjakan atau dilakukan. Berdasarkan dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah suatu faktor yang menentukan akan penguasaan siswa terhadap apa yang disampaikan kepada siswa dalam kegiatan pembelajaran dimana penguasaan itu berupa pengetahuan, sikap maupun keterampilan.
5.
Soal Cerita a. Pengertian Soal cerita Soal cerita merupakan permasalahan yang dinyatakan dalam bentuk kalimat
bermakna dan mudah dipahami Wijaya (2008:14), sedangkan menurut Raharjo dan Astuti (2011:8) mengatakan bahwa soal cerita yang terdapat dalam matematika merupakan persoalan-persoalan yang terkait dengan permasalahanpermasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang dapat dicari penyelesaiannya dengan menggunakan kalimat matematika. Kalimat matematika yang dimaksud dalam pernyataan tersebut adalah kalimat yang memuat operasi-operasi hitung bilangan. Soal cerita merupakan soal yang dapat disajikan dalam bentuk lisan maupun tulisan, soal cerita yang berbentuk tulisan berupa sebuah kalimat yang mengilustrasikan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari (Ashlock, 2003:80). Penyelesaian soal cerita merupakan kegiatan pemecahan masalah. Pemecahan masalah dalam suatu soal cerita matematika merupakan suatu proses yang berisi langkah-langkah yang benar dan logis untuk memdapatkan penyelesaiannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
(Jonassen, 2004:8). Dalam menyelesaikan soal cerita bukan hanya sekedar memperoleh hasil yang berupa jawaban dari yang ditanyakan, tetapi yang lebih prnting siswa harus mengetahui dan memahami proses berpikir atau langkahlangkah untuk mendapatkan jawaban tersebut. Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas peneliti menyimpulkan bahwa soal cerita adalah soal yang disajikan dengan kalimat-kalimat yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, serta memuat masalah yang menuntut pemecahan masalahnya tersebut.
b.
Soal cerita dalam pembelajaran matematika Berdasarkan pengertian soal cerita yang telah dikemukakan sebelumnya
terkandung maksud bahwa dalam pembelajaran matematika di Sekolah Dasar adalah untuk memperkenalkan kepada siswa tentang kegunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut juga dijelaskan oleh Ashlock (dalam Sutiyawati 2011:18) yang menyatakan bahwa soal cerita merupakan soal yang dapat disajikan dalam bentuk lisan maupun tulisan yang mengilustrasikan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pandangan tersebut, terkandung arti bahwa dalam pembelajaran soal cerita di sekolah dasar disamping untuk memberikan kesadaran kepada siswa akan pentingnya belajar matematika juga dapat berguna bagi siswa untuk melatih kemampuannya dalam menerapkan pengetahuan yang telah dia miliki dalam kegiatan praktis yang sehubungan dengan pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari melalui suatu proses yang berisikan langkah-langkah pemecahan masalah secara logis dan benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
c.
Langkah-langkah penyelesaian soal cerita Polya (dalam Sutiyawati, 2011:19) menekankan penyelesaian soal cerita
dalam amtematika perlu heuristic. Dalam hal ini yang dimaksud dengan heuristic adalah pada penyelesaian soal cerita siswa perlu diarahkan untuk mempelajari langkah-langkah atau cara-cara maupun aturan-aturan yang seharusnya dilakukan dalam menemukan suatu jawaban sebagai hasil temuan terhadap pemecahan masalah yang terkandung pada suatu soal. Selain Polya, menurut pandangan haji (dalam Rohana 2010:15) bahwa ada lima penyelesaian soal cerita yang didasarkan pada lima kemampuan siswa yaitu (1) membaca soal dengan teliti untuk dapat menentukan makna kata dari kunci dalam soal, (2) memisahkan dan menentukan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan (3) menentukan metode yang akan digunakan untuk menyelesaikan soal cerita (4) menyelesaikan soal cerita menurut aturan-aturan matematika sehingga mendapatkan jawaban dari maslah yang dipecahkan (5) menuliskan jawaban dengan tepat.
6.
Keterampilan Operasi Hitung dalam menyelesaikan Soal Cerita Menurut Muhammad Azhar (2003:17), keterampilan adalah keterampilan
siswa untuk mengolah hasil dalam (perolehan) yang didapat dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Keterampilan ini memberi kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk mengamati, menggolongkan, menafsirkan, meramalkan, menerapkan,
merencanakan
penelitian,
perolehannya dalam kegiatan pembelajaran.
dan
mengkomunikasikan
hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
Usman Samatoa (2006:142) menyatakan bahwa dalam membelajarkan keterampilan proses lebih memuat besarnya pemberian kesempatan kepada siswa dalam penemuan fakta, membangun konsep dan nilai-nilai baru melalui proses peniruan terhadap apa yang bisa dilakukan oleh para ilmiah. Pembelajaran dengan keterampilan proses ini dimaksudkan agar siswa dapat secara aktif memperoleh dan menguasai seperangkat keterampilan kompleks untuk menemukan suatu konsep dalam belajar matematika. Muhammad Azhar (2003:23), keterampilan operasi hitung siswa dalam kegiatan pembelajaran meliputi kegiatan bertanya, mendengarkan, mencatat, mengerjakan soal, memperhatikan dan mempelajari kembali pelajaran matematika pada sub pokok bahasan operasi hitung yang telah dipelajari. Jadi, dapat disimpulkan bahwa keterampilan operasi hitung akan memperlancar siswa dalam mempelajari unit-unit lain dan bidang lainnya yang menggunakan matematika sebagai sarana pemecahannya. Untuk itu perlu upaya untuk meningkatkan kemampuan operasi hitung terutama pada pecahan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui dan mengukur sejauh mana tingkat keterampilan siswa dalam berhitung karena keterampilan melakukan perhitungan sangat diperlukan dalam pemecahan masalah, baik masalah matematika atau masalah sehari-hari. Keterampilan operasi hitung soal cerita untuk siswa Sekolah Dasar (SD) seringkali dipersiapkan dalam bentuk cerita pendek yang menyangkut kehidupan sehari–hari. Panjang pendek kalimat yang digunakan untuk mengungkapkan soal cerita sangat berpengaruh. Dalam penelitian ini yang dimaksud soal cerita adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
soal cerita yang disajikan dengan kalimat-kalimat yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, serta memuat masalah yang menuntut pemecahan. Soejadi dalam Muklis (1999:6) menyatakan bahwa bahan ajar yang dapat menunjukkan suatu penalaran matematika adalah (1) proses penyelesaian, (2) ditanyakan atau yang dicari, (3) operasi dan simbul apa saja yang terlibat dalam soal itu, dan (4) apa yang telah dikuasai yang perlu digunakan. Muklis (1999:9) menyatakan bahwa setiap soal cerita diselesaikan dengan rencana sebagai berikut: (1) membaca soal itu dan memikirkan hubungan antara bilangan-bilangan yang ada dalam soal tersebut, (2) menuliskan apa yang diketahui dari soal tersebut, (3) menuliskan apa yang ditanyakan, (4) menuliskan kalimat matematika selanjutnya menyelesaikan sesuai dengan ketentuan, dan (5) menuliskan kalimat jawabannya. Berdasarkan pendapat di atas maka untuk menyelesaikan soal cerita diperlukan keterampilan dan kemampuan berfikir, sehingga bagai para siswa perlu ada bimbingan dari guru baik secara lisan maupun tertulis dalam menyelesaikan soal cerita. Apabila tanpa bimbingan atau siswa harus menyelesaikan sendiri maka akan menjadi masalah bagi siswa. Pemecahan masalah didefinisikan oleh Polya (Muklis, 1999:150) sebagai usaha untuk mencari jalan keluar dari kesulitan, mencapai suatu tujuan yang tidak dengan segera dapat dicapai agar siswa tidak mengalami kesulitan dan mampu menangkap pengetahuan baru untuk menyeleesaikan masalah. Jika siswa benarbenar mengetahui prinsip-prinsip yang dipelajari sebelumnya, siswa mampu memilih pengalamn-pengalaman yang lalu, dan relevan dengan masalah yang dihadapi. Misalnya siswa akan menyelesaikan soal cerita yang memuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
pengerjaan hitung campuran, maka siswa harus faham betul dengan operasi hitung yang telah dipelajari sebelumnya dan dapat menyelesaikan sesuai dengan ketentuan. Sebagai konsekuensinya, agar siswa tidak mengalami kesulitan maka pengajaran yang efektif harus mengubah bentuk permasalahan ke dalam situasi yang telah dikenal siswa dengan bimbingan guru Pada Sekolah Dasar, pembelajaran keterampilan operasi hitung soal cerita memiliki Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD).
Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Standar Kompetensi Bilangan 1. Memahami dan menggunakan sifatsifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah.
7.
Metode Inkuiri
a.
Metode Inkuiri
Kompetensi Dasar 1.1 1.2 1.3 1.4
Mengidentifikasi sifat-sifat operasi hitung. Mengurutkan bilangan. Melakukan operasi perkalian dan pembagian. Melakukan operasi hitung campuran.
Metode inkuiri adalah metode yang mampu mengarahkan dan memotivasi peserta didik untuk menyadari apa yang telah didapatkan selama kegiatan belajar. Inkuiri menempatkan peserta didik sebagai subyek belajar yang aktif (Mulyasa, 2003:234). Adapun metode ini berpusat pada kegiatan peserta didik, namun guru tetap memegang peranan penting sebagai pembuat desain pengalaman belajar. Guru berkewajiban menggiring peserta didik untuk melakukan kegiatan. Kadang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
kala guru perlu memberikan penjelasan, melontarkan pertanyaan, memberikan komentar, dan saran kepada peserta didik. Metode inkuiri menurut Roestiyah (2001: 75) merupakan suatu teknik atau cara yang dipergunakan guru untuk mengajar di depan kelas, dimana guru membagi tugas meneliti suatu masalah ke kelas. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, dan masing-masing kelompok mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan, kemudian mereka mempelajari, meneliti, atau membahas tugasnya di dalam kelompok. Setelah hasil kerja mereka di dalam kelompok didiskusikan, kemudian dibuat laporan yang tersusun dengan baik. Akhirnya hasil laporan kemudian dipresentasikan, dan terjadilah diskusi secara luas. Dari hasil presentasi kemudian dirumuskan kesimpulan sebagai kelanjutan hasil kerja kelompok. Menurut Mulyani Sumantri (1999: 78), metode inkuiri (penemuan) adalah metode pelajaran yang memberi kesempatan pada peserta didik untuk menemukan informasi dengan dan tanpa bantuan guru. Menurut Sumantri M dan Johar Permana (2000: 142), metode inkuiri adalah metode pelajaran dengan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan informasi dengan atau tanpa bantuan guru. Metode inkuiri memungkinkan para peserta didik menemukan sendiri informasi-informasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan belajarnya, karena Metode inkuiri melibatkan peserta didik dalam proses-proses mental untuk penemuan suatu konsep berdasarkan informasi-informasi yang diberikan guru. Menurut Ibrahim dan Nur (2006:67), langkah-langkah metode inkuiri adalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
a. Orientasi siswa pada masalah. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan dan memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah. b. Mengorganisasikan siswa dalam belajar. Guru membantu siswa dalam mengidentifikasi dan mengorganisasikan tugas-tugas yang berkaitan dengan masalah serta menyediakan alat. c. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen yang berkaitan dengan pemecahan masalah. d. Menyajikan atau mempresentasikan hasil kegiatan. Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan model yang membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya. e. Mengevaluasi kegiatan. Guru membantu siswa untuk merefleksi pada penyelidikan dan proses penemuan yang digunakan. Menurut Bruner (2007: 78), tahapan kegiatan pembelajarannya soal cerita dengan menggunakan metode inkuiri dalam pembelajaran di kelas harus dimulai dari (1) konkret (enactive), (2) semi konkret (econic), dan (3) abstrak (symbolic). Untuk soal cerita tahapan-tahapan pembelajaran yang dimaksud selengkapnya adalah seperti berikut. 1. Tahapan Konkret (Enactive) Pada kegiatan pembelajaran konkret ini guru bertindak sebagai fasilitator. Peranannya adalah sebagai pemandu siswa dalam kegiatan bermain peran dan menyatakan masing-masing fakta yang dihasilkan pada setiap peragaan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
bentuk kalimat matematika. Kalimat matematika yang dimaksud adalah kalimat yang ditulis dalam bentuk angka-angka (1, 2, 3, … dan seterusnya hingga 9), tanda-tanda relasi (+, -, x, dan : ) dan tanda-tanda operasi saja (=, <, >, ≤, atau ≥). Beberapa siswa diminta maju ke depan secara bergiliran (hanya beberapa hingga sekitar 8 siswa saja meskipun semua siswa tertarik untuk maju ke depan) untuk melakukan kegiatan bermain peran. Dalam setiap kali bermain peran guru selalu menuliskan di papan tulis angka-angka yang bersesuaian dengan fakta yang diperagakan. 2. Tahapan Semi Konkret (Econic) Setelah pengalaman konkret melalui kegiatan bermain peran dilakukan dan dirasa siswa sudah tampak mendapatkan gambaran tentang arti matematika dari soal cerita yang baru saja dimain perankan. Pada tahap ini tiap siswa diberi satu LKS. Isi LKS nya adalah soal-soal cerita yang semuanya ditulis di atas gambargambar yang memperagakan soal-soal cerita tersebut. Tujuannya untuk memantapkan pemahaman siswa yang baru saja diperoleh dari kegiatan bermain peran. 3. Tahapan Abstrak (Symbolic) Setelah siswa menjalani tahapan pembelajaran konkret (melalui kegiatan bermain peran) dan semi konkret (melalui kegiatan mengisi LKS) maka tahapan berikutnya (terakhir) adalah abstrak. Pada tahap ini soal-soal cerita yang diberikan kepada siswa murni soal cerita yang hanya berupa kalimat yang ditulis dalam bentuk huruf-huruf dan angka-angka saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
Menurut Trowbridge & Bybee (dalam Sudriman, 1992: 212), metode inquiry dibedakan menjadi penemuan terbimbing (guided inquiry) dan penemuan bebas (free inquiry) dengan penjelasan sebagai berikut. a) Penemuan Terbimbing (guided inquiry) Menurut Martin (2006: 223), penemuan terbimbing menggabungkan guru yang fokus dalam metodologi ekpositori dengananak fokus pada metodologi freediscovery. Pada penemuan terbimbing,guru memilih topik dan menetapkan arah. Siswa-siswa bertanya yang nantinya akan menentukan arah yang baru. Guru menyarankan kegiatan open-ended bahwa siswa mengejar untuk menemukannya, menyelidiki apa yang belum mereka pahami, dan membangun kesimpulan mereka sendiri seperti konsep yang mereka bangun. Siswa memeriksa kesimpulan mereka untuk melihat apakah mereka memiliki kemampuan prediksi. Jika demikian, mereka berdiskusi satu sama lain dan dengan guru untuk mengkonfirmasi kevalidasiannya. Jika validitas tidak dapat di konfirmasi, mereka memulai investigasi untuk mengembangkan merevisi kesimpulan dan merekonstruksi konsep. Penemuan terbimbing adalah metode di mana guru sebagai fasilitator dan pengarah sedangkan siswa aktif melakukan kegiatan sesuai prosedur atau langkah kerja untuk mengembangkan rasa ingin tahunya.
b) Penemuan Bebas (Free Inquiry) Pada metode penemuan bebas, peserta didik melakukan penelitian sendiri bagaikan seorang ilmuwan. Siswa diberikan kebebasan dalam menemukan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
menyelesaikan masalah secara mandiri, serta merancang prosedur atau langkahlangkah yang diperlukan. Selama proses itu, bimbingan dari guru sangat sedikit diberikan, bahkan tidak diberikan sama sekali. Salah satu keuntungan belajar dengan metode ini adalah adanya kemungkinan siswa dalam memecahkan masalah open ended, serta mempunyai alternatif pemecahan masalah lebih dari satu cara, karena tergantung caranya dalam mengkonstruksi jawabannya sendiri. Selain itu ada kemungkinan siswa bias menemukan cara dan solusi yang baru atau belum pernah ditemukan oleh orang lain dari masalah yang diselidiki ( Putra,2013: 98).
b. Metode inkuiri bebas Pada inkuiri bebas siswa melakukan penelitian sendiri bagaikan seorang ilmuan. Masalah dirumuskan sendiri, eksperimen dilakukan sendiri dan kesimpulan konsep diperoleh sendiri. Pada inkuiri ini guru memberikan permasalahan dan kemudian siswa diminta memecahkan permasalahan tersebut melalui pengamatan, eksplorasi, dan prosedur penelitian. Inkuiri dapat dilaksanakan apabila dipenuhi syarat-syarat berikut : (1) guru harus terampil memilih persoalan yang relevan untuk diajukan kepada kelas (persoalan bersumber dari bahan pelajaran yang menantang siswa/problemik) dan sesuai dengan daya nalar siswa; (2) guru harus terampil menumbuhkan motivasi belajar siswa dan menciptakan situasi belajar yang menyenangkan; (3) adanya fasilitas dan sumber belajar yang cukup; (4) adanya kebebasan siswa untuk berpendapat,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
berdiskusi; (5) partisipasi setiap siswa dalam setiap kegiatan belajar, dan (6) tidak banyak campur tangan dan intervensi terhadap kegiatan siswa.
7.
Hubungan Metode Inquiri terhadap kemampuan menyelesaikan soal Dalam metode inkuiri, keterlibatan aktif siswa merupakan suatu keharusan
sedangkan peran guru adalah sebagai fasilitator, yaitu memfasilitasi siswa dalam pembelajaran soal cerita, sehingga kegiatan belajar berjalan lancar. Menurut Sumantri dan Permana (2000: 143), pengaruh metode inquiri terhadap kemampuan menyelesaikan soal cerita adalah sebagai berikut. a.
Metode ini memungkinkan sikap ilmiah dan menimbulkan semangat ingintahu para siswa untuk menyelesaikan soal cerita.
b.
Dengan menemukan sendiri siswa merasa sangat puas dengan demikian kepuasan mental sebagai nilai instrinsik siswa terpenuhi.
c.
Guru tetap memiliki kontak pribadi.
d.
Penemuan yang diperoleh peserta didik dapat menjadi kepemilikan yang sangat sulit dilupakan.
e.
Memberi kesempatan pada siswa untuk maju berkelanjutan sesuai dengan kemampuan sendiri.
f.
Memungkinkan bagi siswa untuk memperbaiki dan memperluas kemampuan intelektual secara mandiri.
Berdasarkan pengertian di atas, keterlibatan siswa dalam menggunakan metode inquiri merupakan keharusan sedangkan peran guru hanya memfasilitasi siswa dalam pembelajaran soal cerita, sehingga kegiatan belajar berjalan lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
Pada pembelajaran ini siswa ikut berperan aktif di dalam kegiatan pembelajaran, sebab metode inquiri menekankan pada proses pengolahan informasi pada siswa. Siswa benar–benar dapat memahami suatu konsep dan rumus, siswa mengalami sendiri proses untuk mendapatkan konsep atau rumus tersebut. 8.
Materi a.
Kompetensi Dasar 1.4 Melakukan operasi hitung campuran. Pengerjaan hitungan campuran Dalam mengerjakan soal-soal berikut, hendaknya kamu ingat bahwa: a. Operasi penjumlahan dan pengurangan sama kuat, artinya operasi yang ditulis lebih dulu ( di sebelah kiri) dikerjakan lebih dulu. b. Operasi perkalian dan pembagian sama kuat. c. Operasi perkalian dan pembagian lebih kuat dari pada operasi penjumlahan dan pengurangan artinya operasi perkalian dan pembagian harus dikerjakan lebih dulu walaupun ditulis di belakang operasi penjumlahan dan pengurangan. d. Operasi yang terdapat di dalam kurung harus dikerjakan lebih dulu.
Contohnya
:
3.000 + 600 x 500 – 20.000 : 40 = 3.000 + (600 x 500 ) – (20.000 : 40 ) = 3.000 + 300.000 – 500
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
= 303.000 – 500 = 302.500 Menyelesaikan soal cerita yang mengandung pengerjaan campuran Dalam soal cerita, kita harus melakukan beberapa hal berikut. 1. Membacakan soal dan memikirkan hubungan antara bilangan bilangan yang ada pada soal. 2. Menuliskan yang diketahui dari soal tersebut. 3. Menuliskan yang ditanya. 4. Menuliskan
kalimat
matematika
nya
yang
selanjutnya
menyelesaikan sesuai dengan ketentuan. 5. Menuliskan kalimat jawabannya.
Peneliti menggunakan contoh dari buku mata pelajaran matematika kelas IV. (Burhan, 2008). Contoh : Ibu desi membeli 18 dus peniti yang isinya 720 peniti perdus. Jika dijual 2 dus, berapa buah peniti yang dimiliki ibu desi sekarang ? Jawab : Diketahui
:
Ibu Desi memiliki 18 dus peniti
Isi setiap dus adalah 720 peniti
Terjual sebanyak 2 dus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
Ditanya
: jumlah peniti sekarang.
Jawab : Operasi yang digunakan : perkalian dan pengurangan. Jumlah peniti sekarang = jumlah peniti mula-mula – jumlah terjual 18 x 720 – 2 x 720 = (18 x 720) – (2 x 720 ) = 12.960 – 1.440 = 11.520 Jadi, jumlah peniti sekarang adalah 11.520 buah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
B. Penelitian yang relevan Untuk mendukung penelitian ini, peneliti mengambil beberapa penelitian yang relevan untuk memberikan gambaran tentang informasi dan hasil penelitian yang sama. Penerapan Metode Inkuiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Pecahan Siswa Kelas IV Semester 2 SDN 2 Mayong Lor. Nor Khamidah 2013
Penerapan Metode Inkuiri dalam Peningkatan Pembelajaran Matematika Tentang Bangun Ruang Pada Siswa kelas V SDN Purwodadi Edi Sarwono, Imam Suyanto, Harum, Budi 2012
MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR OPERASI HITUNG DALAM SOAL CERITA DENGAN METODE INKUIRI KELAS IV SD NEGERI BANYUDONO 1 DUKUN MAGELANG Fabiana Rina Dwi Astuti 2016
Pengaruh Metode Inkuiri terhadap Minat Pembelajaran Matematika di Kelas III SD SDN 14 Mempawah Hilir. Suyanti 2013
Peningkatan Prestasi Belajar Matematika tentang Pecahan Biasa melalui Metode Inquiri Bagi Siswa Kelas VA SDN Ngadirojo Kabupaten Wonogiri Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014 Yuyun Ambarwanto 2014
Bagan 2.1 Mind Map Penelitian yang Relevan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
Penelitian yang dilakukan oleh Khamidah (2013) ini bertujuan untuk menemukan peningkatan hasil belajar matematika siswa semester 2 melalui penerapan metode inkuiri pada materi penjumlahan dan pengurangan pecahan. Dari hasil analisis data diperoleh adanya peningkatan ketuntasan hasil belajar matematika siswa dari kondisi awal sebesar 66,67% meningkat menjadi 76,67%, hasil belajar siswa dari kondisi awal sebesar 66,83 meningkat menjadi 76 pada akhir siklus dan rata-rata aktivitas belajar matematika dari skor 2,34 menjadi 2,96 pada akhir siklus serta pengelolaan pembelajaran guru mendapatkan rata-rata 2,63 menjadi 3,38. Penelitian lain yang ditulis dalam jurnal oleh Sarwono, Harum dan Budi (2012) ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penggunaan metode inkuiri dalam pembelajaran matematika khususnya pada materi bangun ruang kelas V sekolah dasar. Dari hasil analisi data diperoleh adanya peningkatan hasil belajar siswa dari nilai rata-rata 62,14 menjadi 80,32 pada akhir siklus. Penelitian yang ditulis dalam jurnal oleh Ambarwanto (2014) ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja guru secara optimal dalam pembelajaran matematika tentang pecahan biasa melalui metode inkuiri dan meningkatkan prestasi belajar matematika tentang pecahan biasa agar terpenuhi target KKM. Dari hasil analisis data diperoleh adanya peningkatan prestasi belajar siswa dari nilai rata-rata 61.00 menjadi 76,67 pada akhir siklus. Penelitian yang ditulis dalam jurnal oleh Suyati (2013) ini bertujuan untuk meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran khususnya dalam hal perhatian, ketertarikan dan kemauan siswa dalam pembelajaran matematika dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
menggunakan metode inkuiri pada siswa kelas III SD negeri 14 Mempawah Hilir. Dari hasil analisis data diperoleh adanya peningkatan minat belajar dari indikator 41,6% menjadi 79% pada akhir siklus.
C.
Kerangka berpikir Mata pelajaran matematika merupakan mata pelajaran yang sulit dikuasai
siswa jika dibandingkan dengan mata pelajaran lain. Pentingnya matematika dalam kehidupan sehingga mata pelajaran matematika merupakan kebutuhan dan menjadikan
matematika
sebagai
kegiatan
yang
menyenangkan.
Pada
kenyataannya, siswa juga kurang menyenangi dan takut apabila mengikuti mata pelajaran tersebut selain itu adapun guru menyajikan pembelajaran matematika masih monoton dan mendominasi pembelajaran sehingga siswa menjadi pasif. Akibatnya hasil belajar siswa rendah, khususnya dalam hal pemahaman menghitung soal cerita. Matapelajaran matematika mengajarkan siswa untuk berpikir logis, kritis, sistematis serta kreatif didalam menganalisis dalam suatu masalah. Akan tetapi pada kenyataannya matematika dianggap matapelajaran yang membosankan dan menakutkan. Kondisi diatas terjadi pada siswa kelas IV salah satu sekolah dasar di kabupaten Magelang, yaitu SD Negeri Banyudono 1 Dukun Magelang tentang operasi hitung dalam soal cerita. Guru mengajarkan materi tersebut monoton dengan menjelaskan secara lisan sehingga siswa terlihat bosan dan tidak tertarik akan pembelajaran matematika tersebut dan mengakibatkan rendahnya minat serta prestasi belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
Dengan
melihat
permasalahan
yang
telah
dipaparkan,
peneliti
meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa pada materi operasi hitung dalam soal cerita pada siswa kelas IV SD Negeri Banyudono 1 Dukun Magelang melalui metode inquiri. Metode inkuiri mengutamakan pada keaktifan siswa dalam menemukan masalah serta menyelesaikan masalah tesebut berupa solusi untuk mengatasi
soal
tersebut.
Dengan
demikian,
peneliti
mengambil
judul
“Meningkatkan Minat dan Prestasi Belajar Operasi Hitung dalam Soal Cerita dengan Metode Inkuiri Kelas IV SD Negeri Banyudono 1 Dukun Magelang”. Di bawah ini, peneliti menggambarkan bagan kerangka berpikir dalam penelitian ini sebagai berikut: Input
Proses
Output
(Keadaan Awal)
(Tindakan)
(Hasil setelah Tindakan
Minat dan Prestasi belajar operasi hitung dalam soal cerita rendah.
Perbaikan minat dan prestasi belajar operasi hitung dalam soal cerita pada siswa kelas IV SD Negeri Banyudono 1 Dukun Magelang melalui metode inkuiri.
Minat dan Prestasi belajar operasi hitung dalam soal cerita meningkat.
Bagan 2.2 Kerangka Berpikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
D. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas, maka hipotesisyang diajukan dalam penelitian ini adalah: 1. Upaya peningkatan minat dan prestasi belajar siswa menggunakan metode inkuiri siswa kelas IV SD Negeri Banyudono 1 pada mata pelajaran matematika dalam soal cerita. 2. Metode inkuiri dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas IV di SD Negeri Banyudono 1 dalam mata pelajaran matematika. 3. Metode inkuiri dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV di SD Negeri Banyudono 1 dalam mata pelajaran matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Cakupan mengenai metodologi penelitian ini yang terdiri dari jenis penelitian, setting penelitian, rencana tindakan, teknik pengumpulan data, instrumen pengumpulan data, analisi data dan kriteria keberhasilan penelitian yang akan dipaparkan pada bab ini. A.
Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (action research).
Menurut Wardani (2002: 1.4), penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan guru dalam kelasnya dan berkolaboratif antara peneliti. Prosedur penelitian ini dilaksanakan dalam beberapa siklus dengan setiap siklusnya meliputi identifikasi masalah, pembuatan perencanaan, tindakan dan observasi, serta refleksi dan perubahan perencanaan. Penelitian ini dilaksanakan di kelas saat pembelajaran berlangsung bersama atas bimbingan guru kelasnya. Setelah diadakan observasi, peneliti membuat perencanaan yang akan digunakan untuk melakukan penelitian. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan rancangan yang telah disediakan sebelum penelitian terlaksana. Penelitian dilaksanakan diawali dengan observasi dalam kegiatan yang dilaksanakan di kelas yang kemudian direfleksikan apa yang terjadi pada kegiatan yang telah dilakukan. Siklus II dilaksanakan jika pada siklus I belum tercapai sesuai dengan target. Pada siklus II peneliti melaksanakan penelitian berdasarkan 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
refleksi yang ada di siklus I, siklus II peneliti membuat perencanaan yang dilakukan. Bagan siklus PTK adalah sebagai berikut:
Bagan 3.1 Alur Pelaksanaan Tindakan Kelas (Suharsimi Arikunto ( 2009:16))
Keterangan: a. Tahap Perencanaan (planning) Dalam tahap ini dijelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. PTK dilakukan secara berpasangan atau berkolaborasi. Pihak pertama melakukan tindakan dan pihak kedua yang mengamati proses jalannya tindakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
b. Tahap Pelaksanaan (acting) Tahap pelaksanaan merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan. Selama melaksanakan tindakan, guru sebagai pelaksana tindakan harus mengacu pada program yang telah dipersiapkan. c. Tahap Pengamatan (observing) Tahap pengamatan berjalan bersamaan dengan saat pelaksanaan tindakan. Kegiatan pengamatan dilakukan oleh observer atau pengamat. d. Refleksi (reflecting) Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Kegiatan refleksi dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan
tindakan,
kemudian
berhadapan
dengan
peneliti
untuk
mendiskusikan implementasika rancangan tindakan.
B. Setting Penelitian Cakupan di dalam setting penelitian berisi tentang tempat penelitian, waktu penelitian serta subjek dan objek penelitian yang dipaparkan sebagai berikut: 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Banyudono 1, Jalan Veteran KM 01 Talun. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan dilaksanakan observasi pada tanggal 22 anuari 2016 kemudian siklus I pertemuan I dilaksanakan pada tanggal 27 Januari 2016, pertemuan II pada tanggal 29 Januari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
2016, kemudian siklus II pertemuan I dilaksanakan pada tanggal 4 Februari 2016 dan pertemuan II pada tanggal 5 Februari 2016 tahun pelajaran 2015/2016. 3. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Banyudono 1 yang berjumlah 15 siswa yang terdiri dari 6 siswa putri dan 9 siswa putra, sedangkan objek dalam penelitiam ini adalah seluruh proses dan hasil pembelajaran
matematika khusunya pada materi operasi hitung
campuran dalam soal cerita di kelas IV SD Negeri Banyudono 1 . C. Rencana Tindakan Cakupan kegiatan yang akan peneliti lakukan pada rencana tindakan meliputi persiapan dan rencana tindakan setiap siklus yang dipaparkan sebagai berikut: 1. Persiapan Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada proses pembelajaran di kelas dengan menggunakan metode inquiry bebas. Peneliti juga mengkaji kompetensi inti, kompetensi dasar, materi yang termuat dalam RPP, menyusun
silabus,
menyusun
instrumen
penelitian.
Peneliti
menjalankan beberapa langkah-langkah untuk melakukan penelitian ini sebagai berikut: a. Meminta izin kepada kepala sekolah SD Negeri Banyudono 1 untuk melaksanakan penelitian di SD tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
b. Peneliti membuat surat izin di sekertariat kampus untuk diberikan ke SD Negeri Banyudono 1. c. Peneliti melakukan observasi di kelas untuk mengetahui situasi awal pembelajaran yang terjadi di kelas antara guru dan siswa, selain itu untuk mendukung data yang telah ada peneliti juga melakukan wawancara dengan guru kelas dan salah satu siswa di kelas IV tersebut. d. Peneliti menganalisis masalah yang ada di kelas tersebut yang kemudian dicari solusinya. Solusinnya melalui penyusunnan rencana penelitian serta siklus-siklus dan instrumen penelitian. e. Merancang ide-ide pembelajaran yang menarik sesuai dengan metode inquiry bebas.
2. Rencana Tindakan setiap siklus Setelah melakukan persiapan, peneliti melaksanakan penelitian dalam dua siklus. Rencana a. Siklus 1 Peneliti merencanakan melaksanakan dua siklus dalam penelitian ini. Masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan, setiap pertemuan alokasi waktunya 2 x 35 menit ( 2 jam pelajaran). 1) Perencanaan a) Menyiapkan silabus. b) Menyediakan perangkat penelitian meliputi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
(1) Rencana pembelajaran yang berisikan tentang : (a). Pokok Bahasan, Sub Pokok Bahasan (b). Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) (c). Sumber / Alat / Metode (d). Penilaian. (2) Lembar Observasi siswa. (3) Lembar Kerja Siswa. 2) Pelaksanaan tindakan Pertemuan 1 a.
Kegiatan awal 1.
Guru menyiapkan kelas untuk proses belajar mengajar.
2.
Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam sert menanyakan kabar siswa.
3.
Guru melakukan absensi siswa serta meminta salah satu siswa untuk memimpin doa.
4.
Guru
memberikan
menyanyikan
lagu
motivasi “belajar
dengan bersama”,
melakukan tepuk semangat serta mengucapkan jargon “mana semangatmu”. 5.
Guru
melakukan
apersepsi
sebelum
melaksanakan kegiatan inti dengan menggali lagu yang dihubungkan dengan materi yang akan dipelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46
6.
Guru menjelaskan kegiatan serta materi yang akan dipelajri hari ini serta menyampaikan tujuan yang akan dicapai pada pertemuan ini.
b.
Kegiatan Inti 1. Siswa diberikan soal cerita tentang penjumlahan dan pengurangan. 2. Siswa membentuk kelompok. 3. Siswa mengamati contoh soal tersebut secara berkelompok. 4. Siswa merumuskan masalah dari soal yang diamati. 5. Siswa berdiskusi dalam mennyelesaikan soal tersebut. 6. Siswa
menyelesaikan
masalah
dengan
menemukan solusi untuk mengerjakan soal tersebut. 7. Siswa menuliskan semua hasil mengerjakan soal cerita secara kelompok berupa kesimpulan pada lembar kerja siswa (LKS) yang telah disediakan oleh guru. 8. Siswa melaporkan hasil diskusi menemukan solusi secara kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
9. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan segala sesuatu yang belum dipahami tentang pelajaran yang telah di lalui. 10. Guru membantu siswa dengan memberikan tanggapan serta penguatan terhadap materi pembelajaran yang telah dilaksanakan.
c.
Kegiatan Penutup 1. Siswa menjawab pertanyaan dari guru tentang ringkasan atau rangkuman keseluruhan kegiatan yang telah dilaksanakan bersama. 2. Siswa menyelesaikan atau menemukan solusi untuk beberapa soal cerita yang diberikan oleh guru secara individu atau mandiri. 3. Siswa menuliskan reflesi dengan menjawab pertanyaan dari guru. 4. Siswa diberikan tugas yang harus dikerjakan di rumah sebagai pekerjaan rumah. 5. Siswa menjawab salam dari guru.
Pertemuan 2 a.
Kegiatan awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
1. Guru menyiapkan kelas untuk proses belajar mengajar. 2.
Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam serta menanyakan kabar siswa.
3.
Guru melakukan absensi siswa serta meminta salah satu siswa untuk memimpin doa.
4.
Guru
memberikan
menyanyikan
lagu
motivasi “belajar
dengan bersama”,
melakukan tepuk fokus, mengucapkan jargon “mana semangatmu”, serta bermain. 5.
Guru
melakukan
apersepsi
sebelum
melaksanakan kegiatan inti dengan menggali lagu yang dihubungkan dengan materi yang akan dipelajari. 6.
Guru menjelaskan kegiatan serta materi yang akan dipelajri hari ini serta menyampaikan tujuan yang akan dicapai pada pertemuan ini.
b.
Kegiatan Inti 1. Siswa diberi contoh soal cerita tentang perkalian dan pembagian. 2. Siswa membentuk kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
3. Siswa mengamati contoh soal tersebut kemudian siswa
secara
berkelompok
menyelesaikan
masalah dengan menemukan solusi untuk mengerjakannya. 4. Siswa menuliskan semua hasil mengerjakan soal cerita secara kelompok pada lembar kerja siswa (LKS) yang telah disediakan oleh guru. 5. Perwakilan
kelompok
salah
satu
siswa
melaporkan hasil diskusi menemukan solusi secara kelompok. 6. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan segala sesuatu yang belum dipahami tentang pelajaran yang telah di lalui. 7. Guru membantu siswa dengan memberikan tanggapan serta penguatan terhadap materi pembelajaran yang telah dilaksanakan.
c.
Kegiatan Penutup 1. Siswa menjawab pertanyaan dari guru tentang ringkasan atau rangkuman keseluruhan kegiatan yang telah dilaksanakan bersama. 2. Siswa menyelesaikan atau menemukan solusi untuk beberapa soal cerita perkalian dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
pembagian yang diberikan oleh guru secara individu atau mandiri. 3. Siswa menuliskan reflesi dengan menjawab pertanyaan dari guru. 4. Siswa diberikan tugas yang harus dikerjakan di rumah sebagai pekerjaan rumah. 5. Siswa menjawab salam dari guru.
3.
Observasi Saat kegiatan pembelajaran berlangsung, peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa di dalam kelas. Pengamatan yang dilakukan peneliti ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan minat, hasil belajar dan kendala maupun kondisi yang terjadi selama pembelajaran berlangsung dengan di terapkannya metode inquiry bebas.
4.
Refleksi Peneliti melakukan refleksi dari proses kegiatan pembelajaran yang telah diakukan dan proses pemahaman operasi hitung dalam soal cerita pada kelas IV. Jika papa pelaksanaan siklus I untuk minat dan prestasi belajar belum mencapai target akhir siklus maka penelitian dilanjutkan ke siklus II. Pelaksanaan siklus II, peneliti memperbaiki perangkat pembelajaran yang bertujuan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
memperbaiki kekurangan yang ada pada pelaksanaan pembelajaran siklus I.
Siklus 2 1.
Perencanaan a. Menyiapkan silabus. b. Menyediakan perangkat penelitian meliputi: 1) Rencana pembelajaran yang berisikan tentang : (a). Pokok Bahasan, Sub Pokok Bahasan (b). Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) (c). Sumber / Alat / Metode (d). Penilaian. 2)
Lembar Observasi siswa.
3) Lembar Kerja Siswa. 2.
Pelaksanaan tindakan Pertemuan 3 a. Kegiatan awal 1.
Guru menyiapkan kelas untuk proses belajar mengajar.
2.
Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam serta menanyakan kabar siswa.
3.
Guru melakukan absensi siswa serta meminta salah satu siswa untuk memimpin doa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
4.
Guru memberikan motivasi dengan menyanyikan lagu “belajar bersama”, melakukan tepuk semangat, tepuk fokus serta mengucapkan jargon “mana semangatmu”.
5.
Guru melakukan apersepsi sebelum melaksanakan kegiatan
inti
dengan
menggali
lagu
yang
dihubungkan dengan materi yang akan dipelajari. 6.
Guru menjelaskan kegiatan serta materi yang akan dipelajri hari ini serta menyampaikan tujuan yang akan dicapai pada pertemuan ini.
b.
Kegiatan Inti 1.
Siswa diberi contoh soal cerita operasi hitung campuran.
2.
Siswa membentuk kelompok.
3.
Siswa mengamati contoh soal tersebut dalam kelompok serta merumuskan masalah yang terdapat pada soal tersebut.
4.
Siswa menemukan jawaban sementara dari masalah yang ada pada soal yang telah diamati bersama kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
5.
Siswa menyelesaikan masalah dengan menemukan solusi untuk mengerjakan soal tersebut dengan berdiskusi.
6.
Siswa memastikan jawaban atas soal tersebut dan menuliskan semua hasil mengerjakan soal cerita secara kelompok berupa kesimpulan pada lembar kerja siswa (LKS) yang telah disediakan oleh guru.
7.
Siswa melaporkan hasil diskusi menemukan solusi secara kelompok.
8.
Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan segala sesuatu yang belum dipahami tentang pelajaran yang telah di lalui.
9.
Guru
membantu
tanggapan
serta
siswa
dengan
penguatan
memberikan
terhadap
materi
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
c. Kegiatan Penutup 1. Siswa menjawab pertanyaan dari guru tentang ringkasan atau rangkuman keseluruhan kegiatan yang telah dilaksanakan bersama. 2. Siswa menyelesaikan atau menemukan solusi untuk beberapa soal cerita yang diberikan oleh guru secara individu atau mandiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
3. Siswa
menuliskan
reflesi
dengan
menjawab
pertanyaan dari guru. 4. Siswa diberikan tugas yang harus dikerjakan di rumah sebagai pekerjaan rumah. 5. Siswa menjawab salam dari guru.
Pertemuan 4 a.
Kegiatan awal 1. Guru menyiapkan kelas untuk proses belajar mengajar. 2. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam serta menanyakan kabar siswa. 3. Guru melakukan absensi siswa serta meminta salah satu siswa untuk memimpin doa. 4. Guru memberikan motivasi dengan menyanyikan lagu “belajar bersama”, melakukan tepuk fokus, mengucapkan jargon “mana semangatmu”, serta bermain “kelipatan”. 5. Guru melakukan apersepsi sebelum melaksanakan kegiatan inti dengan menanyakan pelajaran minggu lalu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
6. Guru menjelaskan kegiatan serta materi yang akan dipelajri hari ini serta menyampaikan tujuan yang akan dicapai pada pertemuan ini.
b.
Kegiatan Inti 1. Siswa diberikan contoh soal cerita operasi hitung campuran. 2. Siswa membentuk kelompok. 3. Siswa mengamati contoh soal tersebut secara berkelompok serta merumuskan masalah yang ada pada soal tersebut. 4. Siswa secara berkelompok menemukan masalah serta menemukan jawaban sementara untuk soal yang telah diamati bersama. 5. Siswa
memastikan
kebenaran
jawaban
dan
menuliskan semua hasil mengerjakan soal cerita secara kelompok berupa kesimpulaan pada lembar kerja siswa (LKS) yang telah disediakan oleh guru. 6. Salah
satu
siswa
perwaklian
kelompok
mempresentasikan hasil diskusi dalam menemukan masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
7. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan segala sesuatu yang belum dipahami tentang pelajaran yang telah di lalui. 8. Guru
membantu
tanggapan
serta
siswa
dengan
penguatan
memberikan
terhadap
materi
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
c.
Kegiatan Penutup 1. Siswa menjawab pertanyaan dari guru tentang ringkasan atau rangkuman keseluruhan kegiatan yang telah dilaksanakan bersama. 2. Siswa menyelesaikan atau menemukan solusi untuk beberapa soal cerita perkalian dan pembagian yang diberikan oleh guru secara individu atau mandiri. 3. Siswa
menuliskan
reflesi
dengan
menjawab
pertanyaan dari guru. 4. siswa diberikan tugas yang harus dikerjakan di rumah sebagai pekerjaan rumah. 5. Siswa menjawab salam dari guru. 3.
Observasi Saat
kegiatan
pembelajaran
berlangsung,
peneliti
melakukan pengamatan terhadap siswa di dalam kelas. Pengamatan yang dilakukan peneliti ini bertujuan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
mengetahui peningkatan minat, hasil belajar dan kendala maupun kondisi yang terjadi selama pembelajaran berlangsung dengan di terapkannya metode inkuiri bebas.
4.
Refleksi Peneliti melakukan refleksi dari proses pembelajaran yang perrnah dilakukan. Jika siswa mampu memahami operasi hitung dalam soal cerita, maka peneliti percaya bahwa siswa telah berhasil dalam menguasau materi pembelajaran. Jika manat dan prestasi belajar selama pelaksanaan siklus II mencapai target akhir siklus, maka penelitian ini dinyatakan berhasil dan penelitian berakhir pada siklus II.
D. Teknik Pengumpulan Data Beberapa teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah teknik observasi(pengamatan), tes dan wawancara. 1. Pengamatan (Observasi) Menurut Suharto(2003: 118), salah satu karakteristik yang menonjol dari teknik observasi adalah sifat langsung. Dalam melakukan observasi, peneliti menggunakan lembar observasi. Lembar observasi yang digunakan yaitu lembar observasi kegiatan pembelajaran. Kegiatan pengamatan untuk minat belajar dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
oleh peneliti dan guru kelas IV sebanyak lima (5) kali, yaitu pada tahap persiapan, dua pertemuan pada siklus I dan dua pertemuan pada siklus II.
2. Tes Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Suharsimi Arikunto, 2006: 150). Tes juga merupakan sebuah ujian untuk mengetahui dan mengukur kemampuan dan pengetahuan seseorang. Di dalam penelitian ini peneliti menggunakan tes berupa soal uraian pada siklus I pertemuan 1 dan 2 serta silkus 2 pertemuan 1, untuk siklus II pertemuan 2 peneliti menggunakan soal uraian berupa soal cerita serta soal angka.
3. Wawancara Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian seperti kualitatif dan kuantitatif (Sukmadinata, 2007: 216). Di dalam penelitian ini menggunakan wawancara bebas terpimpin. Wawancara bebas terpimpin adalah perpaduan antara wawancara bebas dan wawancara terpimpin. Dalam pelaksanaannya, pewawancara membawa pedoman yang hanya merupakan garis besar tentang hal-hal yang akan ditanyakan. Peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
melakukan wawancara dengan guru kelas IV serta beberapa siswa kelas IV.
E. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan peneliti dalam penelitian ini berupa lembar pengamatan (observasi), lembar wawancara serta soal evaluasi (tes). 1. Lembar pengamatan (observasi) Lembar pengamatan disusun berdasarkan aspek-aspek minat belajar dengan diterapkannya pembelajaran berbasis inkuiri. Peneliti melakukan pengisian lembar pengamatan dengan cara memberi tanda centang (√) pada kolom sesuai dengan kondisi siswa di dalam kelas. Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti ini bertujuan untuk membandingkan dan mengetahui minat belajar siswa sebelum pelaksanaan dan saat proses pembelajaran berlangsung pada siklus I dan siklus II. Kisi-kisi instrumen pengamatan minat belajar siswa dapat disajikan pada table 3.1 berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Pengamatan Minat Belajar Siswa No. 1.
2.
3.
4.
Aspek-aspek Suatu rasa lebih (kesukaan) pada suatu hal atau aktivitas.
Pernyataan a. Siswa senang (dilihat dari ekspresi muka / raut muka misalnya semangat atau lesu) saat mengikuti pelajaran matematika. b. Siswa senang (dilihat dari ekspresi muka / raut muka misalnya semangat atau lesu) setelah mengikuti pelajaran matematika. c. Ketika kesulitan saat mengerjakan soal, siswa senang (dilihat dari ekspresi muka / raut muka misalnya semangat atau lesu) mendiskusikan dengan teman kelompok untuk memecahkan persoalan. Partisipasi aktif dalam suatu a. Siswa terlibat dalam kegiatan selama pembelajaran aktivitas (pelajaran matematika berlangsung. matematika) b. Siswa menjawab pertanyaan yang disampaikan/diajukan oleh guru saat mengikuti pelajaran matematika. c. Siswa berperan serta untuk mempelajari persoalan dalam memecahkan masalah khususnya dalam mata pelajaran matematika. d. Siswa berperan serta mengikuti pembelajaran jika guru mengajar dengan menarik. Ketertarikan terhadap suatu hal a. Siswa tertarik (menaruh perhatian/terpikat) pada atau aktivitas (mata pelajaran mata pelajaran matematika dengan cara mengajar matematika). guru yang menarik. b. Siswa tertarik (menaruh perhatian) dengan materi matematika dengan menjawab apabila ada pertanyaan yang diajukan guru maupun teman. c. Apabila berdiskusi dengan teman saat pembelajaran matematika, siswa mengemukakan pendapatnya. Memusatkan perhatian a. Siswa mendengarkan penjelasan yang disampaikan terhadap seseorang, suatu oleh guru. benda atau kegiatan tertentu b. Siswa mencatat setiap penjelasan yang disampaikan terutama pada mata pelajaran oleh guru saat mengajar di kelas. matematika. c. Siswa mendengarkan penjelasan atau pendapat yang disampaikan oleh teman. d. Apabila ada teman yang sedang mempresentasikan hasil diskusinya, siswa mengoreksi jika ada kekurangan.
Selain menggunakan lembar pengamatan minat belajar siswa, peneliti juga menggunakan lembar keterlaksanaan pembelajaran matematika oleh guru di waktu yang bersamaan. Adapun kisi-kisi keterlaksanaan pembelajaran matematika terdapat pada tabel 3.2 dan ketentuan skor pada tabel 3.3 berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
Tabel 3.2 Kisi-kisi Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika Aspek yang Diamati Pra Pembelajaran
Membuka Pembelajaran
Kegiatan Inti
Pernyataan Memeriksa kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran. Memeriksa kesiapan siswa. Melakukan kegiatan apersepsi dengan menyajikan soal cerita secara lisan atau tertulis. Membangkitkan motivasi belajar siswa dengan kegiatan yang menarik. Menyampaikan kompetensi dasar (tujuan pembelajaran) yang akan dicapai dan rencana kegiatan. A. Penguasaan Materi Pembelajaran Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran. (penggunaan model). Mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan. Menyampaikan materi sesuai dengan hirarki belajar. Mengkaitkan materi dengan realitas hidup. B. Pendekatan/Strategi Pembelajaran Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi dasar (tujuan pembelajaran) yang akan dicapai. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa. Melaksanakan pembelajaran secara runtut. Menguasai pengelolaan kelas. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasi. C. Pemanfaatan Media Pembelajaran/Sumber Belajar Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media. Menghasilkan pesan yang menarik. Menggunakan media secara efektif dan efisien. Melibatkan siswa dalam pemanfaatkan media. D. Pembelajaran yang Memicu dan Memelihara Keterlibatan Siswa Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran. Merespons positif partisipasi siswa. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa, dan sumber belajar. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa. Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar. E. Kemampuan Khusus Pembelajaran di SD 1. Matematika Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika dan menerapkannya dalam kejadian sehari-hari. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi atau menyampaikan informasi (lisan atau tertulis).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
Penutup
F. Penilaian Proses dan Hasil Belajar Memantau kemajuan belajar. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompotensi dasar (tujuan pembelajaran). G. Penggunaan Bahasa Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa. (pemanfaatan hasil konstruksi siswa). Memberikan tindak lanjut.
Berdasarkan tabel 3.2 terdapat 35 pernyataan yang digunakan dalam mengamati keterlaksaan pembelajaran matematika oleh guru. Ketentuan skor keterlaksanaan pembelajaran matematika mengacu pada panduan Progra Pengalaman Lapangan (PPL) Universitas Sanata Dharma tahun 2015. Berikut ini ketentuan skor keterlaksanaan pembelajaran matematika tersaji dalam tabel 3.3
Tabel 3.3 Ketentuan Skor Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika Skor 4 3 2 1
Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Kurang Baik
Berdasarkan tabel 3.3 dapat diketahui bahwa memilih skor empat jika keterlaksanaan pembelajaran matematika dikelas untuk setiap pernyataannya sangat baik, jika keterlaksanaan pembelajaran matematika pada kriteria baik maka memilih skor tiga. Jika keterlaksanaan pembelajaran matematika untuk setiap pernyataan pada kriteria cukup, maka memilih skor dua dan jika memilih skor satu maka keterlaksanaan pembelajaran matematika pada kriteria kurang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
2.
Lembar Tes Peneliti menggunakan instrumen tes dalam penelitian yang bertujuan
untuk mengukur hasil belajar siswa dengan memberikan soal evaluasi pada setiap siklus yaitu siklus I dan siklus II. Bentuk soal yang digunakan peneliti berupa soal cerita dan soal angka. Siklus 1 Materi Pokok Indikator Soal Operasi hitung 1.4.1 Menyebutkan bilangan aturan pengerjaan (penjumlahan dan hitung campuran pengurangan). mengenai penjumlahan dan pengurangan. 1.4.2 Memahami operasi hitung bilangan meliputi penjumlahan dan pengurangan di dalam soal cerita. 2. Operasi hitung 1.4.3 Menerapkan operasi campuran (soal hitung bilangan cerita tentang meliputi penjumlahan dan penjumlahan dan pengurangan) pengurangan di dalam soal cerita sesuai dengan aturan hitung campuran. 3. Operasi hitung 1.4.1 Menyebutkan bilangan ( aturan-aturan perkalian dan dalam pengerjaan pembagian ) hitung campuran mengenai perkalian dan pembagian. 1.4.2 Memahami operasi hitung bilangan meliputi perkalian dan pembagian di dalam soal cerita. 4. Operasi hitung 1.4.3 Menerapkan campuran (soal operasi hitung cerita tentang bilangan meliputi perkalian dan perkalian dan pembagian) pembagian di
No. Soal
1.
1,2,3,4,5
1,2,3,4,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
1.4.4
dalam soal cerita sesuai dengan aturan hitung campuran Menemukan solusi dalam menyelesaikan soal operasi hitung campuran dalam soal cerita.
Siklus 2 1.
2.
Materi Pokok Operasi hitung bilangan ( penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian )
Operasi hitung campuran (soal cerita)
Indikator Soal 1.4.1 Menyebutkan 4 aturan pengerjaan hitung campuran pada soal cerita. 1.4.2 Menjelaskan tingkatan operasi hitung dalam urutan pengerjaannya di dalam soal cerita. 1.4.3 Menerapkan operasi hitung bilangan meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian di dalam soal cerita sesuai dengan aturan hitung campuran sesuai dengan urutan pengerjaannya. 1.4.4 Menemukan solusi dalam menyelesaikan soal operasi hitung campuran dalam soal cerita.
No.Soal
1,2,3,4,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
3. Lembar Wawancara Lembar wawancara atau pedoman yang digunakan dalam wawancara merupakan pokok aturan yang digunakan pewawancara untuk melakukan kegiatan wawancara. Pedoman wawancara harus dapat menjamin data yang dikumpulkan bersifat menyeluruh dan tepat serta objek yang diamati relevan dengan tujuan pengumpulan data (Darmadi, 2011: 88). Lembar wawancara yang digunakan sebagai acuan ketika melakukan wawancara sebagai berikut:
a.
Wawancara Guru kelas IV Wawancara dengan guru kelas IV dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi siswa di dalam kelas jika pembelajaran matematika sedang berlangsung, selain itu kegiatan wawancara di lakukan untuk memperkuat penelitian selain melakukan observasi. Berikut ini dipaparkan lembar atau pedoman wawancara kepada guru kelas IV SD Negeri Banyudono 1 dalam tabel 3.4
Tabel 3.4 Kisi-kisi Wawancara Kepada Guru Kelas IV No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Indikator Minat siswa terhadap pembelajaran matematika. Rata-rata nilai siswa dalam pembelajaran matematika. Proses pembelajaran matematika dalam kelas. Ketercapaian nilai siswa terhadap KKM. Penggunaan alat peraga dan metode pembelajaran. Kemampuan siswa dalam memahami materi. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
b.
Wawancara Siswa Kelas IV Wawancara juga dilakukan kepada siswa kelas IV. Peneliti melakukan kegiatan wawancara kepada 3 siswa kelas IV SD Negeri Banyudono 1 dengan tujuan untuk mendapatkan informasi tentang keadaan pembelajaran matematika dalam kelas. Peneliti menggunakan lembar atau pedoman wawancara sebagai acuan dalam melakukan kegiatan wawancara. Berikut ini kisi-kisi wawancara kepada siswa kelas IV yang dipaparkan dalam tabel 3.5
Tabel 3.5 Kisi-kisi Pertanyaan Wawancaea Kepada Siswa Kelas IV No. 1. 2. 3. 4.
Indikator Ketertarikan siswa pada matapelajaran matematika. Nilai siswa dalam pembelajaran matematika. Kesulitan yang dialami siswa pada saat belajar di kelas. Metode pembelajaran yang digunakan guru.
.
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian a. Validitas Instrumen Penelitian Validitas adalah taraf dimana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur (Masidjo 1995:242). Validitas menyatakan bahwa instrument penelitian dinyatakan valid apabila instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur sesuatu yang diukur. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan validitas konstruk (contruct validity) dan validitas isi (content validity). Selain itu, untuk menguji validitas konstruk maka dapat dilakukan dengan meminta pendapat dari ahli (expert judgment). Penelitian meminta pendapat para ahli mengenai perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian yang telah disusun. Para ahli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
dapat
memberikan
keputusan
dengan
kemungkinan
jawaban
perangkat
pembelajaran dan instrumen penelitian dapat digunakan (Sugiyono, 2014:267). Data hasil pengujian secara empiris diolah dengan menggunakan program SPSS21.0 for Windows dengan teknik korelasi product moment dari carl Person. Soal evaluasi siklus I terdiri dari 10 soal cerita atau uraian dan siklus II terdiri dari 10 soal cerita atau uraian. Jika hasil perhitungannya menunjukkan r hitung lebih besar dari r tabel, maka butir soal dikatakan valid, sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel, maka butir soal dikatakan tidak valid. a.
Validasi Perangkat Pembelajaran Peneliti melakukan validasi perangkat pembelajaran sebelum digunakan
dalam pelaksanaan penelitian melalui expert judgment yang meliputi silabus, RPP, materi ajar, LKS dan soal evaluasi dalam setiap siklusnya. Peneliti melakukan validasi perangkat pembelajaran kepada Dosen PGSD Universitas Sanata Dharma dan kepada guru kelas IV SD Negeri Banyudono 1 dengan kriteria kelayakan perangkat pembelajaran sebagai berikut. Tabel 3.6 Kriteria Kelayakan Perangkat Pembelajaran Nilai
Keterangan
0 – 20 21 – 40 41 – 60 61 – 80 81 - 100
Sangat kurang layak Kurang layak Cukup layak Layak Sangat layak
Riduwan (2009: 9-15) Hasil perhitungan rata- rata skor validasi perangkat pembelajaran diberikan kriteria sesuai dengan tabel 3.6.. Hasil perhitungan validasi perangkat pembelajaran yang meliputi silabus, RPP, materi ajar, LKS dan soal evaluasi tersaji pada table 3.7 sampai dengan 3.11 sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
Tabel 3.7 Hasil Perhitungan Validasi Silabus Pembelajaran Ahli 1 5 5
Validator 1 Validator 2 Rata-Rata Skor
10
Nomor Item Pernyataan 2 3 4 5 4 4 5 4 5 1 8 9 0
5 4 5 9
Total Skor
Rata-rata Skor
22 24
88 96
46
92
Kategori Sangat Layak Sangat Layak Sangat Layak
Berdasarkan hasil perhitungan validasi silabus pembelajaran dapat diketahui bahwa total skor dari dosen PGSD sebesar 22 dengan rata-rata 88 masuk dalam kategori sangat layak (lihat tabel 3.6 halaman 67), sedangkan total skor dari guru SD kelas IV sebesar 24 dengan rata-rata 96 masuk dalam kategori sangat layak (lihat tabel 3.6 halaman 67). Kemudian rata-rata validasi skor dari silabus pembelajaran adalah 92 dengan rata-rata 92 termasuk dalam kategori sangat layak (lihat tabel 3.6 halaman 67). Oleh karena itu silabus ini sangat layak digunakan untuk mendukung kegiatan pembelajaran saat penelitian berlangsung.
Tabel 3.8 Hasil Perhitungan Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Ahli Validator 1 Validator 2 Rata-Rata Skor
I
Nomor Item Pernyataan II III IV V
VI
Total Skor
Rata-rata Skor
12
15
12
25
12
16
92
88
14
17
14
21
15
20
101
96,2
26
32
26
46
27
36
193
87.7
Kategori Sangat Layak Sangat Layak Sangat Layak
Berdasarkan hasil perhitungan validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dapat diketahui bahwa total skor dari dosen PGSD sebesar 92 dengan ratarata 88 masuk dalam kategori sangat layak (lihat tabel 3.6 halaman 67), sedangkan total skor dari guru SD kelas IV sebesar 101 dengan rata-rata 96,2 masuk dalam kategori sangat layak (lihat tabel 3.6 halaman 67). Kemudian rata-rata validasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
skor dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah 193 dengan rata-rata 87,7 dengan kategori sangat layak (lihat tabel 3.6 halaman 67), maka dari itu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sangat layak digunakan dalam mendukung kegiatan pembelajaran siswa kelas IV SD Negeri Banyudono 1 pada saat penelitian berlangsung.
Tabel 3.9 Hasil Perhitungan Validasi Lembar Kerja Siswa (LKS) Nomor Item Pernyataan Ahli Dosen PGSD Guru Kelas IV Rata-Rata Skor
1
2
3
4
5
5
5
5
5
5
5
4
4
5
5
10
9
9
10
10
6
7
4
4
5
5
9
9
Total Skor
Ratarata Skor
33
94
33
94
66
94
Kategori Sangat Layak Sangat Layak Sangat Layak
Berdasarkan hasil perhitungan validasi Lembar Kerja Siswa (LKS) dapat diketahui bahwa total skor dari dosen PGSD sebesar 33 dengan rata-rata 94 masuk dalam kategori sangat layak (lihat tabel 3.6 halaman 67), sedangkan total skor dari guru SD kelas IV sebesar 33 dengan rata-rata 94 masuk dalam kategori sangat layak (lihat tabel 3.6 halaman 67). Kemudian rata-rata validasi skor dari Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah 66 dengan rata-rata 94 dengan kategori sangat layak (lihat tabel 3.6 halaman 67), maka dari pada itu lembar kerja siswa (LKS) ini sangat layak digunakan untuk mendukung kegiatan pembelajaran siswa kelas IV SD Negeri Banyudono 1 pada saat penelitian berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
Tabel 3.10 Hasil Perhitungan Validasi Materi Ajar Nomor Item Pernyataan 1 2 3 4 5 4 4 4 4 4
Ahli Dosen PGSD Guru Kelas IV Rata-Rata Skor
Total Skor 20
Rata-rata Skor 80
4
4
5
5
4
22
88
8
8
9
9
8
42
84
Kategori Layak Sangat Layak Sangat Layak
Berdasarkan hasil perhitungan validasi Materi Ajar dapat diketahui bahwa total skor dari dosen PGSD sebesar 20 dengan rata-rata 80 masuk dalam kategori layak (lihat tabel 3.6 halaman 67), sedangkan total skor dari guru SD kelas IV sebesar 22 dengan rata-rata 88 masuk dalam kategori sangat layak (lihat tabel 3.6 halaman 67). Kemudian rata-rata validasi skor dari Materi Ajar adalah 42 dengan rata-rata 84 dengan kategori sangat layak (lihat tabel 3.6 halaman 67), maka dari pada itu materi ajar ini sangat layak digunakan untuk mendukung kegiatan pembelajaran siswa kelas IV SD Negeri Banyudono 1 pada saat penelitian berlangsung. Tabel 3.11 Hasil Perhitungan Validasi Soal Evaluasi Ahli Dosen PGSD Guru Kelas IV Rata-Rata Skor
1 5
Nomor Item Pernyataan 2 3 4 5 5 4 5 5
6 5
Total Skor 29
Rata-rata Skor 96
5
4
4
5
5
5
28
93
10
9
8
10
10
10
57
95
Kategori Sangat Layak Sangat Layak Sangat Layak
Berdasarkan hasil perhitungan validasi Soal Evaluasi dapat diketahui bahwa total skor dari dosen PGSD sebesar 29 dengan rata-rata 96 masuk dalam kategori sangat layak (lihat tabel 3.6 halaman 67), sedangkan total skor dari guru SD kelas IV sebesar 28 dengan rata-rata 93 masuk dalam kategori sangat layak (lihat tabel 3.6 halaman 67). Kemudian rata-rata validasi skor dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
Soal Evaluasi adalah 57 dengan rata-rata 95 dengan kategori sangat layak (lihat tabel 3.6 halaman67), maka dari pada itu soal evaluasi ini sangat layak digunakan untuk mendukung kegiatan pembelajaran siswa kelas IV SD Negeri Banyudono 1 pada saat penelitian berlangsung.
b.
Validasi Soal Evaluasi Validasi soal evaluasi dilakukan dengan cara mengujikan soal pada siswa
kelas VI di SD Negeri Banyudono 1 dengan jumlah responden sebanyak 22 siswa dan dengan jumlah soal evaluasi 5 soal cerita. Peneliti menggunakan program SPSS 20 dalam menganalisis korelasi soal evaluasi. Dalam melakukan perhitungan validitas soal evaluasi, peneliti menggunakan taraf signifikan 5% dengan rtabel menurut nilai koefisien korelasi “r” product moment Pearson (Sudijono, 2011: 480) sebesar 0,349. Peneliti menggunakan rumus validitas product moment Pearson sebagai berikut (Jihad, 2012: 180): rxy = Keterangan : rxy
= koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
N
= banyaknya peserta tes
x
= jumlah skor jawaban benar setiap nomor
y
= jumlah skor jawaban benar seluruh nomor Tabel 3.12 Kualifikasi Validitas Koefisien Korelasi 0,80 – 1,00 0,60 – 0,79 0,40 – 0,59 0,20 – 0,39 ≤0,20
Kualifikasi Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
Hasil validitas soal evaluasi dapat dilihat pada tabel 3.13 Dibawah ini: Tabel 3.13 Hasil validitas soal evaluasi No. item soal 1 2 3 4 5
rhitung
rtabel
0,714** 0,720** 0,797** 0,757** 0,571**
0,349 0,349 0,349 0,349 0,349
Soal dengan tanda besar.
**
Sig. (2tailed) 0,000 0,000 0,000 0,000 0,001
Hasil Valid Valid Valid Valid Valid
Kualifika si Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Cukup
menunjukkan valid karena item soal r hitungnya lebih
Berdasarkan tabel 3.13 dapat diketahui bahwa 5 soal uraian (soal cerita) dinyatakan valid dalam kualifikasi tinggi dalam 4 soal dan 1 soal termasuk dalam kualifikasi cukup. Item soal yang dikatakan valid adalah item soal yang r hitungnya lebih besar atau sama dengan r tabel. Tanda (**) menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara variabel. Setelah mengetahui item soal yang valid kemudian peneliti menggunakan soal tersebut yang valid dalam penelitian.
c.
Validasi Instrumen Minat Belajar Validasi lembar pengamatan minat siswa dan lembar keterlaksanaan
pembelajaran matematika peneliti lakukan dengan meminta bantuan kepada ahli yaitu kepada satu dosen PGSD Universitas Sanata Dharma. Hasil perhitungan validasi instrumen minat belajar siswa dipaparkan pada tabel 3.14 dibawah ini: Tabel 3.14Hasil Validasi Lembar Pengamatan Minat Belajar Siswa Ahli Dosen
1 12
Nomor Pernyataan 2 3 4 17 13 20
Total Skor 62
Rata-rata skor 88,5
Kategori Sangat Layak
Berdasarkan hasil perhitungan validasi lembar pengamatan minat belajar siswa pada tabel 3.14 maka dapat diketahui bahwa total skor sebesar 62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
dengan rata-rata 88,5 dalam kategori sangat layak (lihat tabel 3.6 halaman 67). maka dari pada itu lembar pengamatan minat ini sangat layak digunakan untuk mengamati minat belajar siswa kelas IV SD Negeri Banyudono 1 saat penelitian berlangsung.
Tabel 3.15 Hasil Validasi Instrumen Wawanvara Guru Ahli Dosen
1
2
3
5
Nomor Pernyataan 3 4 5 6 5
5
5
5
7
8
Total Skor
Rata-rata Skor
Kategori
5
5
38
95
Sangat Layak
Berdasarkan hasil perhitungan validasi instrumen wawancara guru pada tabel 3.15 maka dapat diketahui bahwa total skor 38 dengan rata-rata 95 masuk dalam kategori sangat layak (lihat tabel 3.6 halaman 67). maka dari pada itu instrumen wawancara guru ini sangat layak digunakan untuk mendukung kegiatan pembelajaran siswa kelas IV SD Negeri Banyudono 1 pada saat penelitian berlangsung.
Tabel 3.16 Hasil Validasi Instrumen wawancara Siswa Ahli Dosen
1
2
5
5
Nomor Pernyataan 3 4 5 6 5
5
5
5
7
Total Skor
Rata-rata Skor
Kategori
5
35
100
Sangat Layak
Berdasarkan hasil perhitungan validasi instrumen wawancara siswa pada tabel 3.16 Maka dapat diketahui bahwa total skor 35 dengan rata-rata 95 dan masuk dalam kategori sangat layak (lihat tabel 3.6 halaman 67), ). maka dari pada itu instrumen wawancara siswa ini sangat layak digunakan untuk mendukung kegiatan pembelajaran siswa kelas IV SD Negeri Banyudono 1 pada saat penelitian berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
Tabel 3.17 Hasil Validasi Lembar Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika Ahli Validator 1 Validator 2 Rata-Rata Skor
Nomor Item Pernyataan 1 2 3 4 5
Total Skor
Rata-rata Skor
5
4
4
5
4
22
88
5
4
5
5
5
24
96
10
8
9
10
9
46
92
Kategori Sangat Layak Sangat Layak Sangat Layak
Berdasarkan hasil perhitungan validasi lembar keterlaksanaan pembelajaran matematika pada tabel 3.17 Maka dapat diketahui bahwa total skor dari dosen PGSD 22 dengan rata-rata 88 masuk dalam kategori sangat layak dan total skor dari guru kelas IV 24 dengan rata-rata skor 96 dalam kategori sangat layak. Sehingga rata-rata skor dari dosen dan guru 92 dalam kategori sangat layak (lihat tabel 3.6 halaman 67). ). maka dari pada itu instrumen Lembar Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika ini sangat layak digunakan untuk mendukung kegiatan pembelajaran siswa kelas IV SD Negeri Banyudono 1 pada saat penelitian berlangsung.
2.
Reliabilitas Tes Jihad (2012: 180) menyatakan reliabilitas adalah ukuran yang menyatakan
tingkat keajegan atau kekonsistenan suatu soal tes. Peneliti menggunakan perhitungan Alpha Cronbach dalam mengukur tingkat keajegan soal. Peneliti menggunakan rumus reliabilitas Alpha Cronbach sebagai berikut (Sudijono, 2011: 280):
r11 =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
Keterangan
:
r11
= koefisien reliabilitas tes
n
= banyaknya butir soal
Si2
= jumlah varians skor tiap item
St2
= varians skor total
1
= bilangan konstan
Kualifikasi reliabilitas sebagai berikut: Tabel 3.18 Kualifikasi Reliabilitas Koefisien Korelasi 0,80 – 1,00 0,60 – 0,79 0,40 – 0,59 0,20 – 0,39 ≤20
Kualifikasi Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
(Jihad, 2012: 180-181) Tabel 3.19 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes Cronbach’s Alpha
N of items 0,760
5
Berdasarkan tabel 3.19 dapat diketahui bahwa skor Cronbach’s Alpha mencapai 0,779 dengan kualifikasi tinggi (lihat tabel 3.18 halaman 75). Menurut Linn dan Kaplan (dalam Widoyoko 2014: 201) berpendapat bahwa harga kritik atau indeks reliabilitas intrumen minimal adalah ≤ 0,7. Oleh karena itu, instrumen tes layak digunakan dengan tingkat reliabilitas yang reliable (dapat dipercaya).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
G.
Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah
analisis kualitatif dan analisis kualitatif deskriptif. Analisis kualitatif digunakan untuk menguraikan prestasi belajar siswa dalam siklus I dan siklus II sedangkan analisis kualitatif deskriptif digunakan untuk menguraikan minat belajar siswa yang diperoleh dari hasil pengamatan (observasi) dan wawancara yang dilakukan kepada guru kelas IV SD Negeri Banyudono 1 dan beberapa siswa kelas IV SD Negeri Banyudono 1. Dukun Magelang. Analisis Minat dan Prestasi Be;ajar Siswa 1.
Perhitungan Skor Minat dan Hasil Belajar Siswa a.
Skor Minat Belajar Siswa Analisis minat belajar siswa dilakukan dengan membandingkan
kondisi awal dengan kondisi dari siklus I dan siklus II. 1)
Pengamatan a) Melakukan perhitungan minat belajar siswa.
b) Membandingkan tingkat minat belajar siswa pada setiap pertemuan di siklus I dan siklus II dengan kondisi awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
siswa
dalam
pembelajaran
dengan
tujuan
untuk
mengetahui adanya peningkatan minat belajar atau tidak. Adapun kriteria penilaian untuk minat belajar siswa berdasarkan hasil pengamatan (modifikasi Sudjana, 2005: 47) sebagai berikut :
b.
1) 25 – 45
= minat belajar siswa kurang
2) 46 – 62
= minat belajar siswa cukup
3) 63 – 81
= minat belajar siswa baik
4) 82 – 100
= minat belajar siswa sangat baik
Skor Prestasi Belajar Siswa Analisis
hasil
belajar
siswa
dilakukan
dengan
cara
membandingkan hasil belajar pada kondisi awal dan kondisi setiap pertemuan pada setiap siklusnya. 1) Penilaian Evaluasi Siklus I (Pertemuan 1 dan Pertemuan II)
2) Penilaian Evaluasi Siklus II ( Pertemuan 1)
Penilaian Evaluasi Siklus II (Pertemuan II)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
3) Menghitung rata-rata prestasi belajar siswa secara keseluruhan Rumus untuk menghitung rata- rata prestasi siswa secara keseluruhan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut ini: 4) Menghitung presentase siswa yang mencapai KKM
Rumus untuk menghitung presentase siswa yang mencapai KKM dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
2.
Perhitungan Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika oleh Guru Data mengenai keterlaksanaan pembelajaran matematika oleh guru yang
diperoleh dari empat kali penilaian keterlaksanaan pembelajaran. Penilain keterlaksanaan pembelajaran oleh guru dapat dihitung dengan langkah-langkah sebagai berikut: a.
Melakukan perhitunngan keterlaksanaan pembelajaran matematika oleh guru setiap pertemuan dengan menggunakan rumus:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
b.
Melakukan perhitungan keterlaksanaan matematika oleh guru secara keseluruhan dengan menggunakan rumus:
H. Kriteria Keberhasilan Kriterian keberhasilan adalah target yang hendak dicapai ketika pelaksanaan penelitian. Kriteria keberhasilan dapat dinyatakan berhasil apabila hasil penelitian mencapai atau melampaui kriteria yang telah ditentukan peneliti. Kriteria keberhasilan minat dan prestasi belajar siswa yang peneliti tentukan bersama guru kelas IV SD Negeri 1 Banyudono 1 Dukun Magelang sebagai berikut: Tabel 3.20 Kriteria Keberhasilan Minat dan Prestasi Belajar
Objek Penelitian Minat Belajar Siswa Prestasi Belajar Siswa
Indikator Nilai rata-rata minat belajar siswa Nilai rata-rata prestasi belajar siswa
Kondisi Awal
Target Akhir Siklus
54
75
62,8
75
Berdasarkan tabel 3.20 dapat diketahuo bahwa target akhir siklus untuk minat belajar siswa sebesar 75 dari kondisi awal minat belajar sebesar 54, sedangkan untuk prestasi belajar siswa sebesar 75 dari kondisi awal prestasi belajar siswa sebesar62,8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini berisi uraian mengenai 3 hal, yaitu pelaksanaan, hasil penelitian dan pembahasan selama penelitian berlangsung. Pelaksanaan berisi prasiklus, pelaksanaan dari siklus I dan siklus II, hasil penelitian berisi tentang kondisi awal siswa di dalam kelas, hasil dari siklus I dan siklus II, serta pembahasan berisi tentang pembahasan minat siswa dan prestasi belajar siswa.
A. Pelaksanaan Pelaksanaan penelitian ini meliputi pra siklus, pelaksanaan siklus I dan pelaksanaan siklus II. a.
Pra Siklus Penelitian ini diawali terlebih dahulu dengan peneliti mengadakan observasi
di kelas yang dilaksanakan yakni pada hari jumat 22 Januari 2016. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilaksanakan, peneliti mendapatkan bahwa metode yang dilakukan di kelas adalah metode ceramah pada mata pelajaran matematika materi operasi hitung soal cerita. Metode ceramah tersebut digunakan guru dari awal pelajaran berlangsung hingga akhir pelajaran berakhir, dan siswa hanya sebagai penerima ilmu saja dengan mendengarkan guru menerangkan tanpa ada keikutsertaan siswa dalam proses belajar mengajar tersebut, sehingga terlihat siswa mengobrol dengan teman sebelahnya maupun teman di depan atau di belakangnya. Pelajaran matematika itu berlangsung selama 2 x 35 menit, tetapi 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
ketika memasuki pada menit-menit tengah pelajaran para siswa sudah terlihat mulai merasakan kebosanan. Observasi ini dilakukan di kelas dengan jumlah siswa sebanyak 15 orang. b. Pelaksanaan Siklus I Dalam pelaksanaan siklus I, peneliti membahas pelaksanaan pembelajaran di kelas pada saat penelitian berlangsung. 1. Perencanaan Peneliti melakukan perencanaan pada siklus I dengan mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan di dalam penelitian ini. Persiapan yang dilakukan oleh peneliti adalah mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan saat penelitian yaitu bahan ajar, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), silabus, Lembar Kerja Siswa (LKS), soal evaluasi. Selain itu peneliti juga menyiapkan instrumen minat (observasi) dan menyiapkan lembar wawancara guru dan siswa yang telebih dahulu diuji validitasnya. 2. Tindakan Pertemuan 1 Penelitian siklus 1 pertemuan 1 dilakukan pada hari rabu 27 Januari 2016 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit dengan mata pelajaran matematika materi operasi hitung campuran soal cerita. Pada pertemuan 1 ini dilaksanakan dengan jumlah 15 siswa. Posisi siswa dalam duduk dibuat dalam kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3 siswa, penelitian ini dibuat berkelompok dengan tujuan agar dalam memecahkan masalah yang ada dalam soal dapat diatasi dan dicari solusinya bersama-sama sehingga soal tersebut akan terselesaikan dengan mudah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
Proses pembelajaran ini menggunakan metode inkuiri dimana siswa diberi kebebasan untuk mencari solusi terhadap masalah dalam soal yang mereka hadapi. Pembelajaran ini di laksanakan dengan menggunakan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) KTSP yang sudah dibuat dan direncanakan sebelumnya. Pembelajaran pada siklus I pertemuan 1 ini berjalan dengan baik dan lancar. Pada kegiatan awal, setelah guru mempersiapkan kelas untuk memulai pembelajaran, salah satu siswa memimpin doa, kemudian guru mengabsen kehadiran siswa yang kemudian dilanjutkan dengan siswa dan guru menyanyikan sebuah lagu yang liriknya telah diubah oleh peneliti dengan materi pembelajaran yang terkait. Selain bernyanyi bersama, siswa juga melakukan tepuk semangat dan menyerukan sebuah jargon semangat yang telah dibuat oleh peneliti. Guru mengkondisikan siswa untuk mendengarkan tujuan dan indikator yang akan di capai pada pembelajaran pertemuan 1 ini.
Siswa merumuskan masalah Kegiatan pertama siswa mengerjakan satu soal yang diberikan guru untuk ditemukan
solusinya
bersama
teman
kelompoknya.
Siswa
mengamati,
mendiskusikan satu soal tersebut secara seksama. Siswa menuliskan hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
diskusinya pada Lembar Kerja Siswa (LKS). Siswa secara bebas mengerjakan satu soal tersebut bersama kelompoknya sesuai dengan hasil mereka diskusi bersama. Siswa merumuskan hipotesis
Guru meminta perwakilan setiap kelompok untuk menuliskan hasil diskusi di papan tulis sebagai rumusan masalah dari masing-masing kelompok. Guru mengkondisikan siswa untuk tetap memperhatikan saat perwakilan kelompok menuliskan hasil diskusinya di papan tulis. Setelah selesai menuliskan hasil diskusinya di papan tulis, guru mengomentari, menanggapi serta memberikan kesempatan siswa untuk bertanya tentang pembelajaran. Siswa bersama guru mengumpulkan data dari beberapa rumusan masalah masing-masing kelompok secara bersama-sama. Setelah itu secara bersama-sama siswa menguji hipotesis yaitu dengan menentukan jawaban yang sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Langkah terakhir yaitu merumuskan kesimpulan berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Sebagai tugas individu untuk mengetahui seberapa paham siswa atas pembelajaran hari ini dengan memberikan 5 soal cerita yang harus mereka kerjakan. Selanjutnya, siswa bersama guru membuat kesimpulan bersama-sama tentang materi pelajaran yang telah dipelajari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
pada pertemuan 1 ini. Kegiatan akhir pada pembelajaran ini, siswa melakukan refleksi atau menuliskan pengalaman, perasaan apa yang siswa rasakan maupun kesulitan yang masih dihadapi siswa tersebut. Sebagai tugas dirumah guru memberikan beberapa soal cerita yang berkaitan tentang pembelajaran hari ini untuk dikerjakan secara individu.
Siswa menguji hipotesis dan merumuskan kesimpulan Pertemuan 2 Penelitian siklus 1 pertemuan 2 dilakukan pada hari jumat, 29 januari 2016 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit dengan mata pelajaran matematika materi operasi hitung campuran soal cerita tentang perkalian dan pembagian. Pada pertemuan 2 ini dilaksanakan dengan jumlah 15 siswa. Posisi siswa dalam duduk dibuat dalam kelompok seperti pada pertemuan 1, setiap kelompok terdiri dari 3 siswa, penelitian ini dibuat berkelompok dengan tujuan agar dalam memecahkan masalah yang ada dalam soal dapat diatasi dan dicari solusinya bersama-sama sehingga soal tersebut akan terselesaikan dengan mudah. Proses pembelajaran ini menggunakan metode inkuiri dimana siswa diberi kebebasan untuk mencari solusi terhadap masalah dalam soal yang mereka hadapi. Pembelajaran ini di laksanakan dengan menggunakan rencana pelaksanaan pembelajara (RPP) KTSP yang sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
dibuat dan direncanakan sebelumnya. Pembelajaran pada siklus I pertemuan 2 ini berjalan dengan baik, lancar dan sesuai dengan rencana. Pada pembelajaran di pertemuan 2 ini, guru mengkondisikan siswa di dalam kelas agar siap untuk memulai pembelajaran, salah satu siswa memimpin doa, kemudian dilanjutkan dengan guru mengabsen kehadiran siswa kemudian siswa dan guru menyanyikan sebuah lagu yang liriknya telah diubah oleh peneliti dengan materi pembelajaran yang terkait. Selain bernyanyi bersama, siswa juga melakukan tepuk semangat serta melakukan permainan yang telah disiapkan oleh peneliti dengan tujuan agar siswa tidak bosan hanya belajar secara terus menerus tetapi ada permainan yang membuat mereka senang. Guru mengkondisikan siswa untuk mendengarkan tujuan dan indikator yang akan di capai pada pembelajaran pertemuan 2 ini.
Siswa merumuskan masalah bersama dengan kelompoknya Pada pertemuan ke 2 ini, siswa melakukan kegiatan yang sama dengan pertemuan pertama yaitu dengan mengerjakan satu soal atau mencari solusi untuk mengerjakan satu soal secara berkelompok. Setiap kelompok memiliki anggota 3 siswa secara heterogen dalam jenis kelamin, agama dan tingkat prestasinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
Guru meminta salah satu perwakilan dari kelompoknya untuk menuliskan hasil diskusi atau penemuan solusi sebagai perumusan masalah yang tepat atas soal yang telah di berikan di papan tulis. Setelah selesai guru bersama siswa mengomentari dan memberikan tanggapan atas jawaban atau penemuan dari kelompok yang lainnya serta mengumpulkan data. Kemudian guru dan siswa menguji hipotesis berdasarkan data yang telah dikumpulkan dari beberapa rumusan masalah dan yang terakhir membuat kesimpulan. Sebelum pembelajaran pada pertemuan ke 2 ini berakhir, siswa menuliskan refleksi tentang perasaan maupun materi yang belum dipahami dalam pembelajaran hari ini. Guru juga memberikan tugas kepada para siswa untuk mengerjakannya dirumah dengan tujuan agar pembelajaran hari ini dapat dipelajari kembali di rumah serta untuk mempersiapkan untuk pembelajaran pertemuan ke 3.
Siswa menguji hipotesis sevara bersama-sama serta membuat kesimpulan 3. Pengamatan Peneliti melakukan pengamatan proses pembelajaran siswa dikelas pada saat pelaksanaan pertemuan I dan pertemuan II selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung. Pada pertemuan I pembelajaran berlangsung dengan lancar, siswa aktif mengikuti langkah-langkah pembelajaran yang diberikan oleh guru seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
bertanya jawab, melakukan diskusi dengan teman dalam kelompok, dan mancatat. Tetapi dalam pertemuan I ini para siswa masih terlihat malu-malu dalam mengutarakan pendapatnya karena para siswa merasa belum akrab. Pada pertemuan ke II di siklus I ini peneliti melihat para siswa lebih aktif dibandingkan pada pertemuan 1 hal ini terlihat saat berdiskusi dalam kelompok untuk menyelesaikan satu soal cerita operasi hitung, para siswa terlihat rasa ingin tahu yang tinggi dan semangat yang tinggi saat mendiskusikan satu soal tersebut. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti tersebut, peneliti melakukan evaluasi dan refleksi untuk siklus II. 4. Refleksi Dalam refleksi ini peneliti melakukan evaluasi sebelum merefleksikannya. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan peneliti, nilai rata-rata minat belajar dan prestasi belajar siswa menunjukan peningkatan dibandingkan dengan kondisi awal. Siklus I menunjukkan peningkatan dari kondisi awal nilai rata-rata minat belajar siswa yakni dari 71 akan tetapi belum mencapai target 75 sedangkan prestasi belajar
nilai rata-rata kelas sudah mencapai target yang diharapkan
peneliti pada siklus I yakni 75 dari target 75. Dalam
proses
pembelajaran
menggunakan
metode
inkuiri,
peneliti
menemukan kendala yaitu metode pembelajaran yang digunakan berbeda dengan pembelajaran yang sering digunakan sehingga didalam pengelolaan kelas kurang maksimal, sebagian siswa kurang memperhatikan, kurangnya partisipasi dalam diskusi kelompok. Para siswa masih terlihat malu-malu dan kurang percaya diri. Adapun hasil prestasi siswa yang menunjukkan bahwa masih ada 7 siswa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 88
belum mencapai nilai ketuntasan pada prestasi belajar siswa yang berarti belum ada peningkatan untuk banyaknya siswa yang mencapai ketuntasan dari kondisi awal. Berdasarkan refleksi dan pertimbangan siklus I maka peneliti akan melakukan strategi demi perbaikan pembelajaran dan melanjutkan pada siklus II. c.
Pelaksanaan Siklus II Dalam pelaksanaan siklus II, peneliti membahas pelaksanaan pembelajaran
di kelas pada saat penelitian berlangsung. 1.
Perencanaan Peneliti melakukan perencanaan pada siklus II dengan mempersiapkan segala
sesuatu yang dibutuhkan di dalam penelitian ini berdasarkan hasil refleksi yang telah dilaksanakan pada siklus I. Persiapan yang dilakukan oleh peneliti adalah mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan saat penelitian yaitu bahan ajar, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), silabus, Lembar Kerja Siswa (LKS), soal evaluasi. Selain itu peneliti juga menyiapkan instrumen minat (observasi) dan menyiapkan lembar wawancara guru dan siswa yang telebih dahulu diuji validitasnya. Pada siklus II ini peneliti menyiapkan strategi yang baru untuk mengatasi siswa yang masih malu-malu pada penelitian I yaitu dengan membuat kelompok dengan anggota yang berbeda, siswa yang kurang memahami atau siswa yang masih terlihat malu-malu di jadikan satu dengan siswa yang lebih menonjol dengan maksud siswa yang masih malu-malu atau yang masih belum memahami pembelajaran akan ikut terpengaruh dengan siswa yang lebih menonjol dalam hal pembelajaran ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
2.
Tindakan
Pertemuan 1 Penelitian siklus 2 pertemuan 1 dilakukan pada hari kamis 4 Februari 2016 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit dengan mata pelajaran matematika materi operasi hitung campuran soal cerita. Pada pertemuan 1 ini dilaksanakan dengan jumlah 15 siswa. Pada pertemuan pada siklus 2 pertemuan 1 ini peneliti tidak mengubah anggota setiap kelompok tetap sama seperti pertemuan sebelumnya. Setiap kelompok terdiri dari 3 siswa. Proses pembelajaran berlangsung sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya oleh peneliti. Pembelajaran ini di laksanakan dengan menggunakan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) KTSP. Pembelajaran KTSP di siklus 2 pertemuan 1 berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan rencana. Kegiatan awal pembelajaran, guru mempersiapkan kelas untuk proses belajar mengajar yang dilanjutkan dengan pemberian salam guru kepada para siswa. Salah satu siswa memimpin doa, setelah berdoa guru mengabsen serta menanyakan kabar siswa. Setelah itu siswa dan guru bernyanyi bersama dengan lagu yang sudah dirubah liriknya oleh peneliti sesuai dengan materi pembelajaran. Selain bernyanyi guru juga mengajak siswa untuk melakukan tepuk semangat serta bermain. Guru mengkondisikan siswa agar mendengarkan tujuan yang akan dicapai pada pembelajaran hari ini. Siswa mendiskusikan 1 soal cerita dengan kelompoknya masing-masing, serta menemukan solusi untuk jawaban soal tersebut. Setiap kelompok terdiri dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
3 siswa. Siswa juga menuliskan hasil diskusinya pada lembar yang telah disiapkan oleh guru.
Siswa merumuskan masalah bersama dengan kelompok melalui diskusi Guru meminta salah satu siswa untuk menuliskan hasil diskusi atau penemuan solusi yang tepat atas soal pada papan tulis sebagai perumusan masalah dari masing-masing kelompok. Setelah selesai guru bersama siswa memberikan tanggapan atas jawaban atau penemuan dari kelompok yang lainnya. Selain itu guru juga memberikan kesempatan untuk bertanya kepada semua siswa terutama siswa yang belum memahami materi yang telah dipelajari. Kemudian guru dan siswa membuat kesimpulan atas pembelajaran hari ini yang telah dilalui bersama. Pada akhir pembelajaran siswa menuliskan refleksi tentang perasaan maupun materi yang belum dipahami dalam pembelajaran hari ini. Guru juga memberikan tugas kepada para siswa untuk mengerjakannya dirumah dengan tujuan agar pembelajaran hari ini dapat dipelajari kembali di rumah serta untuk mempersiapkan untuk pembelajaran pertemuan ke 4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
Siswa menuliskan rumusan masalah dari masing-masing kelompok yang telah didiskusikan. Pertemuan 2 Pada pembelajaran di siklus 2 pertemuan 2 ini dilakukan pada hari jumat 5 Februari 2016
dengan alokasi waktu 2 x 35 menit dengan mata pelajaran
matematika materi operasi hitung campuran soal cerita tentang penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Dalam pertemuan 2 siklus 2 ini tidak hanya soal cerita tetapi ada beberapa soal angka. Pada pertemuan 2 ini dilaksanakan dengan jumlah 15 siswa. Posisi siswa dalam duduk dibuat dalam kelompok yang sama seperti pada pertemuan 1, setiap kelompok terdiri dari 3 siswa, penelitian ini dibuat berkelompok dengan tujuan agar dalam memecahkan masalah yang ada dalam soal dapat diatasi dan dicari solusinya bersama-sama sehingga soal tersebut akan terselesaikan dengan mudah. Proses pembelajaran ini menggunakan metode inkuiri bebas dimana siswa diberi kebebasan untuk mencari solusi terhadap masalah dalam soal yang mereka hadapi. Pembelajaran ini di laksanakan dengan menggunakan rencana pelaksanaan pembelajara (RPP) KTSP yang sudah dibuat dan direncanakan sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
Pada awal pembelajaran Kegiatan awal pembelajaran, guru mempersiapkan keadaan kelas untuk proses belajar mengajar yang dilanjutkan dengan pemberian salam serta menanyakan kabar oleh guru kepada para siswa. Salah satu siswa memimpin doa, setelah berdoa guru mengabsen kehadiran siswa. Setelah itu siswa dan guru bernyanyi bersama dengan lagu yang sudah dirubah liriknya oleh peneliti sesuai dengan materi pembelajaran. Selain bernyanyi guru juga mengajak siswa untuk melakukan tepuk semangat, menyerukan jargon semangat dan bermain bersama. Guru mengkondisikan siswa agar mendengarkan tujuan yang akan dicapai pada pertemuan hari ini. Siswa mendiskusikan 5 soal, 3 soal angka serta 2 soal cerita dengan kelompoknya masing-masing, serta menemukan solusi untuk jawaban soal tersebut. Setiap kelompok terdiri dari 3 siswa. Siswa juga menuliskan hasil diskusinya pada lembar yang telah disiapkan oleh guru. Guru meminta salah satu siswa perwakilan dari kelompoknya untuk menuliskan hasil diskusi atau penemuan solusi yang tepat atas soal pada papan tulis. Setelah selesai guru bersama siswa memberikan tanggapan atas jawaban atau penemuan dari kelompok yang lainnya. Guru juga memberikan kesempatan untuk bertanya kepada semua siswa yang ingin bertanya tentang materi yang telah dibahas. Kemudian guru dan siswa membuat kesimpulan atas pembelajaran hari ini yang telah dilalui bersama. Pada akhir pembelajaran siswa menuliskan refleksi tentang perasaan maupun materi yang belum dipahami dalam pembelajaran hari ini serta menuliskan refleksi atas 4 pertemuan ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
3.
Pengamatan Pada siklus II peneliti melakukan pengamatan dengan berusaha secara
sungguh-sungguh mengamati setiap siswa. Peneliti melakukan pengamatan proses pembelajaran siswa dikelas pada saat pelaksanaan pertemuan I dan pertemuan II selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung dalam siklus II ini. Pada pertemuan I siklus ke II ini pembelajaran berlangsung dengan lancar, siswa aktif mengikuti langkah-langkah pembelajaran yang diberikan oleh guru seperti bertanya jawab, melakukan diskusi dengan teman dalam kelompok, dan mancatat. Dalam pertemuan I di siklus ke II ini para siswa sudah terlihat percaya diri dan lebih berani menngemukan apa yang mereka pikirkan tidak lagi terlihat malumalu dalam karena para siswa sudah merasa lebih akrab. Pada pertemuan ke II di siklus II ini peneliti melihat para siswa lebih aktif lagi dibandingkan pada pertemuan, dalam mengerjakan soal secara kelompokpun mereka berebutan dalam soal cerita operasi hitung, para siswa terlihat rasa ingin tahu yang tinggi dan semangat yang tinggi. Pada pertemuan terakhir ini para siswa memberikan kesan yang sangat baik kepada peneliti, para siswa menunjukkan rasa senang dalam belajar bersama dan juga dalam pembelajaran soal cerita para siswa lebih mengerti dan lebih memahami dengan sangat baik. 4.
Refleksi Pelaksanaan siklus II ini peneliti mengevaluasi pelaksanaan siklus II..
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan peneliti, nilai rata-rata minat belajar dan prestasi belajar siswa menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Siklus II menunjukkan peningkatan dari siklus I nilai rata-rata minat belajar siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
siklus II sudah mencapai target akhir yang ditentukan yakni 82 dari target 75. Prestasi belajar yakni nilai rata-rata kelas sudah mencapai target yang diharapkan peneliti pada siklus II yakni 87 dari target 75. Peningkatan minat serta prestasi belajar siswa terjadi karena adanya perbaikan dari siklus I. para siswa sudah mulai aktif dalam diskusi kelompok maupun dalam menyelesaikan solusi atas soal yang dikerjakan, rasa percaya diri siswa juga telah terlihat pada siklus II ini. Pengelolaan kelas sudah terlihat kondusif dibandingkan siklus I. Hal ini terjadi karena dengan tritmen yang dilakukan peneliti yaitu dengan mengubah kelompok dengan anggota yang baru dengan menggabungkan siswa yang masih malu-malu atau belum memahami materi dengan siswa yang lebih menonjol dalam memahami materi atau dalam keaktifan dikelas. Proses pembelajaran ini sangat diperlukan dengan penggunaan metode pembelajaran inkuiri yang memberikan kebebasan siswa dalam menyelesaikan masalah yang dalam penelitian ini yaitu soal cerita. Peneliti memutuskan untuk menghentikan penelitian pada siklus II pembelajaran pertemuan ke II ini karena target yang sudah ditentukan telah tercapai. Target yang ditentukan yaitu untuk minata belajar siswa 75 dan prestasi belajar siswa 75.
B. Hasil Penelitian Peneliti memaparkan hasil penelitian sebagai berikut: 1.
Minat belajar siswa kelas IV SD Negeri Banyudono 1 Data kondisi awal minat belajar siswa diperoleh melalui hasil pengamatan.
Dalam pengumpulan data tersebut, peneliti menggunakan lembar pengamatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
yang berfungsi sebagai pedoman ketika melakukan pengamatan, selain itu pengamatan juga dikuatkan dengan hasil wawancara dengan guru dan siswa. Data kondisi awal minat belajar siswa tersaji pada tabel 4.1 dibawah ini: Tabel 4.1 Data Kondisi Awal Minat Belajar Siswa No.
Kode Siswa
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
BAS RMN AKH DWR DAP JSZ MSN NAS SAH SBP VTP WRI VDP YNH NSP Jumlah Rata-rata
Kondisi awal Skor 58 43 50 54 50 71 58 50 58 43 43 58 43 64 64 807 54
Kategori Cukup Kurang Cukup Cukup Cukup Baik Cukup Cukup Cukup Kurang Kurang Cukup Kurang Baik Baik Cukup
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa skor rata-rata minat belajar siswa adalah 54 dengan kriteria cukup berminat dalam pembelajaran dapat dilihat dalam kriteria penilaian untuk minat belajar siswa pada halaman 77. Perhitungan rata-rata kondisi awal minat siswa diperoleh dari skor data pengamatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
Tabel 4.2. Hasil Perbandingan Minat Belajar Siswa kondisi awal dengan No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Kode Siswa BAS RMN AKH DWR DAP JSZ MSN NAS SAH SBP VTP WRI VDP YNH NSP Jumlah Rata-rata
Kondisi awal Skor Kategori 58 Cukup 43 Kurang 50 Cukup 54 Cukup 50 Cukup 71 Baik 58 Cukup 50 Cukup 58 Cukup 43 Kurang 43 Kurang 58 Cukup 43 Kurang 64 Baik 64 Baik 807 54 Cukup
Skor 79 64 71 58 71 86 71 64 71 58 58 71 58 86 86 1052 71
siklus I
Siklus I Kategori Baik Cukup Cukup Cukup Cukup Baik Baik Cukup Baik Cukup Cukup Baik Cukup Baik Baik Baik
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa skor rata-rata minat belajar siswa adalah 71 dengan kriteria baik (lihat halaman 77). Perhitungan rata-rata kondisi minat siswa siklus I diperoleh dari skor data pengamatan. Tabel 4.3 perbandingan minat belajar siswa siklus I dan siklus II No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
Kode Siswa BAS RMN AKH DWR DAP JSZ MSN NAS SAH SBP VTP WRI VDP YNH NSP Jumlah Rata-rata
Skor 79 64 71 58 71 86 71 64 71 58 58 71 58 86 86 1052 71
Siklus I Kategori Baik Cukup Cukup Cukup Cukup Baik Baik Cukup Baik Cukup Cukup Baik Cukup Baik Baik Baik
Skor 83 79 79 64 71 100 90 75 86 75 71 83 71 100 97 1224 82
Siklus II Kategori Baik Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Baik Baik Baik Baik Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa skor rata-rata minat belajar siswa adalah 82 dengan kriteria sangat baik (lihat halaman 77). Perhitungan ratarata kondisi minat siswa siklus II diperoleh dari skor data pengamatan. 2.
Prestasi Belajar Siswa kelas IV SD Negeri Banyudono 1 Hasil prestasi belajar adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4 Capaian Prestasi Belajar Siswa pada kondisi awal, siklus I dan siklusII Sebelum Tindakan No.
1 2 3
I
II
40 60 93
93 93 80
Siklus I Ratarata 66 76 86
27
67
47
40
60
50
80 71
100
93
96
53
67
60
68 78 48
87 80
100 100
93 90
53
60
56
50
73
61
40
73
56
40
47
43
93 100
100 100
96 100 1076
Kondisi Awal 52 70 52 50
4
48
5 6 7 8 9 10
50
11
66
12
56
13 14 15 Total Ratarata Kelas Tuntas Tidak tuntas Persent ase
Sesudah Tindakan
81 73 943
Ketuntasan
I
Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas
90 90 73
Siklus II RataII rata 65 77 78 84 86 79
67
75
71
Tuntas
100
89
94
Tuntas
100
100
100
Tuntas
100
100
100
Tuntas
80 100
93 100
86 100
Tuntas Tuntas
87
78
82
Tuntas
80
100
90
Tuntas
73
100
86
Tuntas
63
65
64
100 100
100 93
100 96 1309
62,8
75
87
8 Siswa
8 siswa
14 siswa
7 Siswa
7 siswa
1 siswa
53,3%
53,3%
93,3%
Ketunta san Tuntas Tuntas Tuntas
Tidak Tuntas Tuntas Tuntas
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa rata-rata nilai prestasi belajar siswa pada kondisi awal adalah 62,8 dengan presentase ketuntasan 53,3%. Pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
siklus II rata-rata nilai prestasi belajar adalah 75 dengan presentase ketuntasan 53,3% dan pada siklus II nilai rata-rata adalah 87 dengan presentase ketuntasan 93,3%. C. Pembahasan Hasil Penelitian Pada pembahasan hasil penelitian ini peneliti akan membahas peningkatan minat an prestasi belajar. 1. Pembahasan Hasil Minat Belajar Siswa Slameto (2010: 180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyeluruh. Peneliti menggunakan lembar observasi dan didukung dengan melakukan wawancara langsung dengan guru dan beberapa siswa. Penskoran minat belajar diklasifikasikan menjadi 4 kategori kurang jika skor 25 sampai dengan 43, tergolong cukup jika nialai 44-62, tergolong baik jika nilai diantara 63-81 dan tergolong sangat baik jika nilai 82100. Kondisi awal minat belajar yang dilaksanakan pada hari jumat tanggal 22 januari 2016 di kelas IV SD Negeri Banyudono 1 didapatkan data bahwa dalam kategori kurang berjumlah 4 siswa. Slameto (2010:54) menjelaskan bahwa salah satu faktor minat belajar siswa adalah faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari keluarga. Keluarga dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap aktivitas belajar apabila keadaan keluarga harmonis, adanya perhatian orang tua dan kondisi ekonomi berkecukupan. Pada siklus I dan siklus II tidak terdapat siswa yang berada dalam kategori rendah. Nursalam (2003) mengatakan bahwa minat rendah adalah seseorang tidak menginginkan obyek minat. Dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
disimpulkan bahwa seseorang yang memiliki minat rendah, seseorang tersebut tidak menginginkan atau tidak tertarik terhadap pelajaran atau matapelajaran tersebut, Siswa yang masuk ke dalam kategori minat belajar cukup adalah siswa yang mempunyai skor minat antara 44 sampai dengan 62. Berdasarkan kondisi awal minat belajar siswa dalam kategori cukup berjumlah 8 siswa. Pada siklus I siswa dalam kategori cukup berjumlah 8 siswa dan pada siklus II tidak ada siswa dalam kategori cukup. Siswa yang masuk kategori minat belajar baik adalah siswa yang mempunyai skor minat 63 sampai dengan 81. Berdasarkan kondisi awal minat belajar siswa dalam kategori baik berjumlah 3 siswa. Pada siklus I siswa dalam kategori baik berjumlah 7 siswa dan pada siklus II dalam kategori baik berjumlah 11 siswa. Siswa yang masuk kategori minat belajar sangat baik adalah siswa yang mempunyai skor minat 82 sampai dengan 100. Berdasarkan kondisi awal minat belajar tidak ada siswa dalam kategori sangat baik. Pada siklus I juga tidak ada siswa dalam kategori sanngat baik dan pada siklus II dalam kategori baik berjumlah 4 siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Minat Belajar Berdasarkan gambar 4.1 tampak bahwa terjadi peningkatan minat belajar siswa dari kondisi awal belajar diperoleh hasil skor rata-rata sebesar 54 dan skor rata-rata sebesar 82 pada akhir siklus.
2.
Pembahasan Hasil Prestasi Belajar Siswa Prestasi belajar menurut Sadirman (2010:46) adalah kemampuan nyata yang
merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhu baik dari dalam maupun dari luar individu dalam belajar. Keberhasilan suatu kegiatan belajar dapat dilihat dari hasil belajar setelah mengikuti usaha belajar, hasil belajar merupakan dasar yang digunakan untuk menemukan tingkat keberhasilan siswa menguasai materi pelajaran. Perhitungan prestasi siswa didapatkan dari hasil siswa mengerjakan soal evaluasi berupa soal uraian dan soal angka yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
dikerjakan setiap pertemuan dalam siklus tersebut. Prestasi belajar ini dibandingkan dari prestasi belajar kondisi awal, siklus I yang mencakup pertemuan I dan pertemuan II serta siklus II yang mencakup pertemuan I dan pertemuan II. Hasil prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh minat siswa. Menurut Hurluck (1978:118) minat belajar berperan dalam memotivasi tindakan siswa dalam pencapaian prestasi belajar siswa. Nilai siswa pada kondisi awal didapat dari data tahun sebelumnya yakni nilai ulangan. Nilai rata-rata prestasi belajar siswa tersebut adalah 66 dengan jumlah siswa tuntas atau mencapai KKM 8 siswa dari 15 siswa atau 53,3% sedangkan 7 siswa lainnya belum mencapai nilai KKM. Pada siklus I dengan rata-rata prestasi belajar siswa yang didapat yakni 72 dengan jumlah siswa yang tuntas atau yang telah mencapai KKM sebanyak 8 siswa dari 15 siswa atau 53,3 %, sedangkan 7 siswa masih berada di bawah nilai KKM yakni 65. Pada siklus II masih terdapat 1 siswa yang belum tuntas atau belum mencapai nilai KKM, kemudian guru melakukan pengamatan terhadap 1 siswa yang belum tuntas belajar tersebut, sebagai refleksi penelitian diketahui bahwa 1 siswa tersebut kurang cepat menangkap materi dan lambat sekali dalam mengerjakan atau menjawab soal yang telah diberikan baik dari guru maupun dari teman lainnya, siswa tersebut cenderung bermain saat pembelajaran berlangsung seperti membuat tulis-tulisan ataupun gambar yang dia kehendaki. Penelitian siklus II mencapai target akhir yakni 86% ketuntasan, dan berdasarkan data tersebut metode pembelajaran Inqiury bebas dapat meningkatkan prestasi belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
siswa kelas IV SD Negeri Banyudono 1 pada mata pelajaran matematika. Berikut ini rangkuman data prestasi belajar siswa.
Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Berdasarkan gambar 4.2 tampak bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar siswa dari kondisi awal belajar diperoleh rata-rata sebesar 67 dan rata-rata sebesar 87 pada akhir siklus. Pada penelitian ini, diketahui bahwa indikator keberhasilan telah disusun oleh peneliti. Tabel 4.5 keberhasilan siswa Peubah Minat belajar siswa Prestasi belajar siswa
Indikator Nilai ratarata minat
Kondisi awal
Siklus I Target Capaian
54 (cukup)
75 (baik)
75 (baik)
62,8
75
75
Nilai ratarata kelas
Siklus II Target Capaian 82 75 (sangat (baik) baik) 75
87
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa sudah memenuhi target akhir dari
penelitian
sehingga
penelitian
ini
dapat
dikatakan
berhasil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V PENUTUP
Cakupan mengenai penutup meliputi kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran dipaparkan sebagai berikut:
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang peningkatan antara minat belajar siswa dengan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Banyudono 1 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1.
Upaya peningkatan minat dan prestasi belajar siswa menggunakan metode inkuiri siswa kelas IV SD Negeri Banyudono 1 pada mata pelajaran matematika dalam soal cerita telah dapat dilaksanakan dengan langkahlangkah sebagai berikut: a). siswa mengerjakan soal kuis bersama dengan kelompok dengan menemukan jawabannnya secara mandiri tanpa bantuan guru b). siswa mengerjakan soal evaluasi secara mandiri c). siswa mengemukakan pendapat atau solusi atas soal secara mandiri d). guru memberikan kebebasan siswa menemukan solusinya atas soal yang diberikan.
2.
Penerapan metode inkuiri dapat meningkatkan minat belajar mata pelajaran matematika pada kelas IV di SD Negeri Banyudono 1 pada materi operasi hitung soal cerita. Hal ini ditunjukkan dengan kondisi awal skor rata-rata 54 dan rata-rata skor 82 di akhir siklus. 103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
3.
Penerapan metode inkuiri dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran matematika pada kelas IV di SD Negeri Banyudono 1 pada materi operasi hitung soal cerita. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata kelas untuk prestasi belajar dengan kriteria ketuntasan minimum (KKM) 65, kondisi awal 66 dengan presentase ketuntasan 53,3 %, pada siklus I rata-rata kelas 75 dengaan presentase ketuntasan 53,3% dan pada siklus II meningkat menjadi 87 dengan presentase ketuntasan 93,3%.
B. Keterbatasan Penelitian Pelaksanaan yang dilakukan di kelas IV SD Negeri Banyudono 1 memiliki keterbatasan sebagai berikut: 1.
Di dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti menemukan kendala dalam hal pengalokasian waktu kegiatan pembelajaran, hal itu disebabkan karena adanya beberapa siswa yang belum mengerti akan materi ataupun siswa yang
mengerjakan
sangat
lambat
sehingga
dalam
penelitian
ini
membutuhkan waktu tambahan.
C. Saran Berdasarkan keterbatasan di atas, maka peneliti berusaha mengajukan beberapa saran sebagai berikut: 1.
Bagi Sekolah Sekolah diharapkan untuk dapat bekerja sama dalam meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan dengan menggunakan metode inkuiri sebagai salah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
satu metode dalam pembelajaran matematika. Selain untuk meningkatkan prestasi siswa dengan metode inkuiri dapat mengajarkan siswa bersosial, saling menghargai pendapat dan menerima kritik dan saran dari orang lain. 2.
Bagi Guru Guru diharapkan berkenan untuk menggunakan metode inkuiri dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa di kelas.
3.
Bagi peneliti lain Peneliti lain diharapkan untuk mengembangkan penelitian dengan metode inkuiri pada mata pelajaran matematika agar lebih bervariasi sehingga pembelajaran matematika yang semula pelajaran yang membosankan menjadi
pelajaran
yang
menyenangkan
bagi
para
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR REFERENSI
Anam, Khoirul. 2015. Pembelajaran Berbasis Inkuiri Metode dan Aplikasinya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Anggoro, Toha. 2002. Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka. Arifin Zainal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Azwar, Saifuddin. 2014. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar offset. Cangelosi, James S. 1991. Evaluating Classroom Instruction. United State: Longman Publishing Group. Dahar, Ratna Wilis. 1989. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga. Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. 2006. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Hamdayana, Jumanta. 2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif Berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia. Hudoyo, Herman. 1980. Teori Dasar Belajar Mengajar Matematika. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Hurlock. 1980. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Penerbit Erlangga. Idris, Zahara dan Jamal, Lisma. 1992. Pengantar Pendidikan 2. Jakarta: Grasindo. Jihad, Asep dan Haris, Abdul. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo. Joesoef, Soelaiman. 1992. Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara. Kunandar.
2008.
Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas
sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Martha, I Nengah. 2014. Pengantar Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Masidjo. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Mertler, Craig A. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT.Indeks. Mustaqim, Burhan, dkk. 2008. Ayo Belajar Matematika 4: untuk SD dan MI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. 106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
Prayitno. 2009. Dasar Teori dan Praksis Pendidikan. Jakarta:Grasindo. Putra, Sitiatava Rizema. 2013. Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Jogjakarta: Diva Press. Ratnawulan, Elis dan Rusdiana. 2015. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: CV Pustaka Setia. Riduwan.
2013.
Skala
Pengukuran
Variabel-Variabel
Penelitian.
Bandung:Alfabeta. Roestiyah. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Sanjaya, Wina. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sudiarja. 2014. Pendidikan dalam Tantangan Zaman. Yogyakarta: PT. Kanisius. Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Sugiyono. 2010. Meode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta. Suharsimi, Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Slameto. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Sukardi. 2008. Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Sukmadinata, N. S. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar, Jakarta: Prenadamedia Group. Widoyoko Putro. 2014. Penilaian Hasil Pembelajaran di Sekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1 Silabus
SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah
: SD Negeri Banyudono 1
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: IV/1
Standar Kompetensi : 1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah. Kompetensi Materi Pembelajaran Indikator Dasar 1.4 Melakukan 1. Operasi hitung Kognitif operasi bilangan 1. Menyebutkan aturan pengerjaan hitung (penjumlahan, hitung campuran. campura pengurangan, n perkalian dan 2. Memahami operasi hitung pembagian ) bilangan meliputi penjumlahan dan 2. Operasi hitung pengurangan di dalam soal campuran (soal cerita. cerita)
3. Menjelaskan tingkatan operasi hitung dalam urutan
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian
Menjelaskan operasi hitung Teknik: dan aturannya ketika guru - Tes memberikan penguatan - Non-tes materi. Mengamati contoh-contoh Bentuk: soal penjumlahan, - Tes Soal uraian pengurangan, perkalian dan Non-tes pembagian untuk mengenal Observasi operasi hitung. Mendiskusikan soal cerita serta soal berupa angka dalam mengenal operasi hitung. Mempresentasikan hasil pengamatannya dengan
108
Alokasi Waktu 8 x 2 jp
Sumber / Media Belajar Sumber Belajar: Kusnandar, Achmad, dkk. 2009. Matematika untuk SD/MI Kelas 4. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Mustaqim, Burhan, dkk. 2008. Ayo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
pengerjaannya di dalam soal cerita.
4.
Menerapkan operasi hitung bilangan meliputi penjumlahan dan pengurangan di dalam soal cerita sesuai dengan aturan hitung campuran.
5.
Menjelaskan operasi hitung campuran secara keseluruhan.
kelompok. Bertanya tentang hal-hal yang belum mengerti setelah mengerjakan soal. Menyelesaikan soal cerita sesuai dengan urutan pengerjaannya. Menuliskan hasil berdiskusi dalam mengerjakan soal cerita. Mencari solusi dalam memecahkan soal cerita. Memberi penjelasan secara umum tentang operasi hitung campuran yang dilakukan oleh guru. Dengan memahami operasi hitung secara teliti, cermat dan tepat.
Afektif 6. Menunjukkan sikap teliti terhadap pemahaman operasi hitung bilangan meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Psikomotor Menemukan solusi 7. Menemukan solusi dalam memecahkan solusi menyelesaikan soal operasi mengerjakan soal. hitung campuran.
atau dalam
Belajar Matematika untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Kusdinar, Irwan, dkk. 2009. Pintar Bermatematika untuk SD/MI Kelas 4. Jakarta: Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Lembar Kerja Siswa (LKS) dari Zamrud SD/MI.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
Yogyakarta, 25 September 2015 Mengetahui, Guru Kelas IV
Isti Fauzah NIP. 19600403 198012 2 006
Praktikan
Fabiana Rina Dwi Astuti NIM.
12113405
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I dan I
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
a.
RPP Siklus I Pertemuan I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS 1 Pertemuan 1
Satuan Pendidikan
: SD Negeri Banyudono 1
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas / Semester
: IV / Ganjil (I)
Pertemuan ke
: Pertemuan 1
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Hari, tanggal
: Rabu, 27 Januari 2016
A. Standar Kompetensi 1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar 1.4 Melakukan operasi hitung campuran.
C. Indikator Kognitif 1.4.1
Menyebutkan
aturan
pengerjaan
hitung
campuran
mengenai
penjumlahan dan pengurangan. 1.4.2
Memahami operasi hitung bilangan meliputi penjumlahan dan pengurangan di dalam soal cerita.
1.4.3
Menerapkan operasi hitung bilangan meliputi penjumlahan dan pengurangan di dalam soal cerita sesuai dengan aturan hitung campuran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
Afektif 1.4.4
Menunjukkan sikap teliti terhadap pemahaman operasi hitung bilangan meliputi penjumlahan dan pengurangan.
Psikomotor 1.4.5
Menemukan solusi dalam menyelesaikan soal operasi hitung campuran dalam soal cerita.
D. Tujuan Kognitif 1.4.1.1.
Melalui diskusi kelompok, siswa mampu menyebutkan aturan pengerjaan
hitung
campuran
mengenai
penjumlahan
dan
pengurangan. 1.4.2.1.
Siswa mampu memahami operasi hitung meliputi penjumlahan dan pengurangan di dalam soal cerita melalui diskusi kelompok.
1.4.3.1.
Siswa mampu menerapkan operasi hitung bilangan meliputi penjumlahan dan pengurangan di dalam soal cerita sesuai dengan aturan hitung campuran melalui kerja kelompok.
Afektif 1.4.4.1
Siswa mampu menunjukkan sikap teliti terhadap pemahaman operasi hitung bilangan meliputi penjumlahan dan pengurangan melalui pengamatan.
Psikomotor 1.4.5.1
Siswa mampu menemukan solusi dalam menyelesaikan soal operasi hitung campuran dalam bentuk soal cerita secara pribadi.
E. Materi
Operasi hitung bilangan ( penjumlahan, pengurangan)
Operasi hitung campuran (soal cerita tentang penjumlahan dan pengurangan).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
F. Metode Pembelajaran 1. Pendekatan Pembelajaran Pendekatan Inkuiri 2. Metode Pembelajaran
Pengamatan
Ceramah
Tanya jawab
G. Kegiatan pembelajaran Kegiatan a. Pendahuluan
Pembelajaran
Alokasi Waktu 10 menit
Kegiatan Awal
Guru
menyiapkan
untuk
kelas
pembelajaran
(presensi, keadaan kelas,dll).
Guru mengucapkan “ selamat pagi”
(memberi
salam
pembukaan).
Salah satu siswa diminta memimpin doa.
Guru mengabsen kehadiran siswa. a. Motivasi
Siswa bersama guru bernyanyi
“Belajar
Bersama”.
Siswa untuk
diajak
guru
melakukan
tepuk semangat.
Siswa
mengucapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
jargon
“mana
semangatmu”. b. Apersepsi Guru
menanyakan
pelajaran minggu lalu serta menggali materi yang akan dipelajari dari
lagu
“belajar
bersama”. c. Orientasi Guru
menjelaskan
materi
yang
akan
dipelajari. Guru tujuan dan
menyampaikan pembelajaran langkah-langkah
pembelajaran
yang
akan dilakukan dalam pembelajaran ini. b. Kegiatan inti
45 menit
Eksplorasi :
Siswa
diberikan
penjumlahan
soal dan
pengurangan dalam bentuk soal
cerita
yang
harus
diselesaikan.
Siswa membentuk kelompok diskusi dengan bimbingan guru.
Siswa
mengamati
penjumlahan
soal dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
pengurangan.
Setelah
mengamati,
merumuskan masalah
siswa dari
soal tersebut.
Siswa membuat hipotesis dari soal tersebut bersama dengan kelompok.
Siswa mengumpulkan solusi serta menguji hipotesis atas soal tersebut .
Siswa
menuliskan
hasil
pekerjaan kelompoknya pada lembar kerja siswa (LKS). Elaborasi :
Dengan
bimbingan
perwakilan
dari
guru, setiap
kelompok melaporkan hasil diskusi kelompoknya.
Siswa bertanya tentang halhal yang belum diketahui tentang materi yang telah dipelajari.
Siswa
menyelesaikan
soal
berupa soal cerita sesuai dengan urutan pengerjaannya secara individu.
Konfirmasi:
Guru memberikan tanggapan tentang
kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
pembelajaran
yang
telah
dilalui bersama siswa.
Guru memberikan penguatan tentang materi operasi hitung bilangan
serta
urutan
penyelesaiannya.
c. Penutup
Siswa bersama dengan guru merangkum proses belajar mengajar
yang
sudah
dilakukan.
Siswa evaluasi
mengerjakan berupa
soal
soal-soal
cerita tentang materi operasi hitung
bilangan
(penjumlahan
dan
pengurangan).
Siswa menuliskan refleksi tentang pembelajaran yang sudah dilalui.
Guru
memberikan
penugasan/
PR,
dan
menjelaskan
materi
yang
akan
dipelajari
minggu
depan.
Salah satu siswa memimpin doa penutup.
Guru mengucapkan salam “selamat siang”.
15 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
H. Media pembelajaran dan Sumber Belajar 1. Media Pembelajaran Kertas karton yang diberi tulisan angka yang bisa dilepaskan. (papan penjumlahan dan pengurangan). 2. Sumber Belajar
Kusnandar, Achmad, dkk. 2009. Matematika untuk SD/MI Kelas 4. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Mustaqim, Burhan, dkk. 2008. Ayo Belajar Matematika untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Kusdinar, Irwan, dkk. 2009. Pintar Bermatematika untuk SD/MI Kelas 4. Jakarta: Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Lembar Kerja Siswa (LKS) dari Zamrud SD/MI.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
Instrument Penilaian I. Penilaian Pengetahuan Tes Lisan Indikator 1.4.1 Menyebutkan aturan pengerjaan hitung campuran.
Nilai Akhir
Rubrik Penilaian Pengetahuan Nilai Indikator 1.4.1 Menyebutkan aturan pengerjaa n hitung campuran .
4 (Sangat Baik) Siswa mampu menyebutkan 2 aturan pengerjaan hitung campuran tanpa bantuan guru.
3 (Baik)
2 (Cukup Baik)
1 (Kurang Baik)
Siswa mampu menyebutkan 1 aturan pengerjaan hitung campuran tanpa bantuan guru.
Siswa mampu menyebutkan 2 aturan pengerjaan hitung campuran dengan bantuan guru.
Siswa mampu menyebutkan 1 aturan pengerjaan hitung campuran dengan bantuan guru.
Tes Lisan Indikator 1.4.2 Memahami operasi hitung bilangan meliputi penjumlahan dan pengurangan di dalam soal cerita.
Nilai Akhir
Rubrik Penilaian Pengetahuan Nilai Indikator
4 (Sangat Baik) 1.4.2 Memahami Siswa mampu operasi hitung memahami 2 bilangan operasi hitung meliputi bilangan penjumlahan meliputi dan penjumlahan pengurangan dan
2 (Cukup Baik) Siswa mampu Siswa mampu memahami 1 memahami 2 operasi hitung operasi hitung bilangan bilangan meliputi meliputi penjumlahan penjumlahan dan dan 3 (Baik)
1 (Kurang Baik) Siswa mampu memahami 1 operasi hitung bilangan meliputi penjumlahan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
di dalam soal pengurangan cerita. di dalam soal cerita tanpa bantuan guru.
pengurangan di dalam soal cerita tanpa bantuan guru.
pengurangan di dalam soal cerita dengan bantuan guru.
pengurangan di dalam soal cerita dengan bantuan guru.
Tes Tulis Indikator 1.4.3 Menerapkan operasi hitung bilangan meliputi penjumlahan dan pengurangan di dalam soal cerita sesuai dengan aturan hitung campuran.
Nilai Akhir
Rubrik Penilaian Pengetahuan Indikator 1.4.3
Menerapkan operasi hitung bilangan meliputi penjumlahan dan pengurangan di dalam soal cerita sesuai dengan aturan hitung campuran.
4 (Sangat Baik) Siswa mampu menerapkan 2 operasi hitung bilangan meliputi penjumlahan dan pengurangan di dalam soal cerita sesuai dengan aturan hitung campuran tanpa bantuan guru.
3 (Baik)
Nilai 2 (Cukup Baik)
Siswa mampu menerapkan 1 operasi hitung bilangan meliputi penjumlahan dan pengurangan di dalam soal cerita sesuai dengan aturan hitung campuran tanpa bantuan guru.
Siswa mampu menerapkan 2 operasi hitung bilangan meliputi penjumlahan dan pengurangan di dalam soal cerita sesuai dengan aturan hitung campuran dengan bantuan guru.
1 (Kurang Baik) Siswa mampu menerapkan 1 operasi hitung bilangan meliputi penjumlahan dan pengurangan di dalam soal cerita sesuai dengan aturan hitung campuran dengan bantuan guru.
II. Penilaian Sikap 1.4.4 Menunjukkan sikap teliti terhadap pemahaman operasi hitung bilangan meliputi penjumlahan dan pengurangan. Observasi Nilai No. 1. 2. 3. 4. Dst..
Nama Siswa
Aspek
Teliti
4
3
2
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
Rubrik Penilaian Sikap Aspek
Teliti
4 (Sangat Baik)
3 (Baik)
2 (Cukup Baik)
Siswa mampu memahami 2 operasi hitung bilangan meliputi penjumlahan dan pengurangan dengan sangat teliti tanpa bantuan guru.
Siswa mampu memahami 1 operasi hitung bilangan meliputi penjumlahan dan pengurangan dengan teliti tanpa bantuan guru.
Siswa mampu memahami 2 operasi hitung bilangan meliputi penjumlahan dan pengurangan dengan cukup teliti tanpa bantuan guru.
1 (Kurang Baik) Siswa mampu 1 memahami operasi hitung bilangan meliputi penjumlahan dan pengurangan dengan kurang teliti dan dengan tbantuan guru.
III. Penilaian Keterampilan Unjuk Kerja Indikator 1.4.5 Menemukan solusi dalam menyelesaikan soal operasi hitung campuran dalam soal cerita.
Nilai Akhir
Rubrik Penilaian Unjuk kerja Indikator 1.4.5
Menemukan solusi dalam menyelesaikan soal operasi hitung campuran dalam soal cerita.
No. 1. 2. 3. 4. 5. Dsb..
Nilai 2 (Cukup Baik)
4 (Sangat Baik)
3 (Baik)
Siswa mampu menemukan solusi dalam menyelesaikan soal 2 operasi hitung dalam soal cerita tanpa bantuan guru.
Siswa mampu menemukan solusi dalam menyelesaikan soal 1 operasi hitung dalam soal cerita tanpa bantuan guru.
Nama
Siswa mampu menemukan solusi dalam menyelesaikan soal 2 operasi hitung dalam soal cerita dengan bantuan guru.
Nilai
1 (Kurang Baik) Siswa mampu menemukan solusi dalam menyelesaikan soal 1 operasi hitung dalam soal cerita dengan bantuan guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
Lembar Kerja Siswa (LKS) Nama Kelompok : 1. ........................ 2. ........................ 3. .......................
Kegiatan 1 Perhatikan soal berikut ini ! 1. Ibu belanja di pasar, ibu membeli sabun, shampo, dan sikat gigi seharga Rp. 10.500,00 di toko ali. Setelah itu ibu menuju toko ahmad untuk membeli beras, telur dan gula, di toko ahmad ibu menghabiskan uang sebanyak Rp 20.000,00. Berapakah jumlah uang yang digunakan untuk belanja oleh ibu di pasar ?
2. Salsa mendapatkan oleh-oleh dari ibunya 20 buah jeruk,kemudian salsa memberikan 5 jeruk kepada adik perempuan dan 5 jeruk lagi kepada adik laki-lakinya. Berapa buah jeruk yang masih dimiliki oleh salsa ?
Diskusikanlah dan temukan solusi dalam mengerjakannya bersama kelompok !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
Tuliskanlah hasil penemuan solusi dalam mengerjakan soal bersama kelompok !
Kegiatan 2
Kerjakanlah soal secara individu !
1. Sebuah restoran sederhana mempunyai persediaan telur 2.000 butir, hari ini restoran sederhana mendapatkan setoran telur sebanyak 1.500 butir. Berapa banyakkah telur yang dimiliki restoran sederhana saat ini ? 2. Bu Darmo memiliki 400 orang karyawan di perusahaannya, setiap tahunnya Bu Darmo menerima 20 orang
karyawan baru, Bu Darmo mengeluarkan 5 orang
karyawannya setiap tahunnya. Berapa karyawan yang dimiliki oleh perusahaan Bu Darmo setiap tahunnya ? 3. Sebuah perusahaan besar membutuhkan 1500 karyawan, akan tetepi saat ini perusahaan tersebut mempunyai 1875 karyawan. Berapakah karyawan yang harus dihentikan pekerjaannya ? 4. Aldi memiliki 25 kelereng, keesokkan harinya aldi mendapatkan 10 kelereng dari ibunya yang telah dibelinya dipasar. Berapa semua kelereng aldi saat ini ? 5. Laila sangat menyukai boneka, dialmarinya terdapat 30 boneka yang bermacammacam bentuknya, suatu ketika laila menemukan 5 bonekanya rusak dan sudah tidak bisa digunakan. Berapa sisa boneka Laila yang masih ada dialmari ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
b. RPP Siklus I Pertemuan II RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS 1 Pertemuan 2
Satuan Pendidikan
: SD Negeri Banyudono 01
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas / Semester
: IV/ Ganjil (I)
Pertemuan ke
: Pertemuan 2
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Hari, tanggal
: Jumat, 29 Januari 2016
A. Standar Kompetensi 1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar 1.4 Melakukan operasi hitung campuran.
C. Indikator Kognitif 1.4.1
Menyebutkan aturan-aturan dalam pengerjaan hitung campuran mengenai perkalian dan pembagian.
1.4.2
Memahami operasi hitung bilangan meliputi perkalian dan pembagian di dalam soal cerita.
1.4.3
Menerapkan operasi hitung bilangan meliputi perkalian dan pembagian di dalam soal cerita sesuai dengan aturan hitung campuran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
Afektif 1.4.5
Menunjukkan sikap teliti terhadap pemahaman operasi hitung bilangan meliputi perkalian dan pembagian.
Psikomotor 1.4.5
Menemukan solusi dalam menyelesaikan soal operasi hitung campuran dalam soal cerita.
D. Tujuan Kognitif 1.4.1.1.
Melalui diskusi kelompok, siswa mampu menyebutkan aturan pengerjaan hitung campuran mengenai perkalian dan pembagian.
1.4.2.1.
Siswa mampu memahami operasi hitung meliputi perkalian dan pembagian di dalam soal cerita melalui diskusi kelompok.
1.4.3.1.
Siswa mampu menerapkan operasi hitung bilangan meliputi perkalian dan pembagian di dalam soal cerita sesuai dengan aturan hitung campuran melalui kerja kelompok.
Afektif 1.4.5.1
Siswa mampu menunjukkan sikap teliti terhadap pemahaman operasi hitung bilangan meliputi perkalian dan pembagian melalui pengamatan.
Psikomotor 1.4.5.1
Siswa mampu menemukan solusi dalam menyelesaikan soal operasi hitung campuran dalam bentuk soal cerita secara pribadi.
E. Materi
Operasi hitung bilangan ( perkalian dan pembagian )
Operasi hitung campuran (soal cerita tentang perkalian dan pembagian)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
F. Metode Pembelajaran 1. Pendekatan Pembelajaran Pendekatan Inkuiri 2. Metode Pembelajaran
Pengamatan
Ceramah
Tanya jawab
G. Kegiatan pembelajaran Kegiatan c. Pendahuluan
Pembelajaran
Alokasi Waktu 10 menit
Kegiatan Awal
Guru
menyiapkan
untuk
kelas
pembelajaran
(presensi, keadaan kelas,dll).
Guru mengucapkan “ selamat pagi”
(memberi
salam
pembukaan).
Salah satu siswa diminta memimpin doa.
Guru mengabsen kehadiran siswa. a. Motivasi
Siswa bersama guru bernyanyi
“Belajar
Bersama”.
Siswa untuk
diajak
guru
melakukan
“tepuk fokus”.
Siswa
mengucapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
jargon
“mana
semangatmu”.
Guru mengajak siswa untuk bermain.
b. Apersepsi Guru
menanyakan
pelajaran minggu lalu serta menggali materi dari
lagu
“belajar
bersama”. c. Orientasi Guru
menjelaskan
materi
yang
akan
dipelajari. Guru
menyampaikan
tujuan dan
pembelajaran langkah-langkah
pembelajaran
yang
akan dilakukan dalam pembelajaran ini. b. Kegiatan inti
45 menit
Eksplorasi :
Siswa perkalian
diberikan dan
contoh
pembagian
dalam bentuk soal cerita.
Siswa membentuk kelompok diskusi dengan bimbingan guru.
Siswa mengamati soal cerita perkalian
dan
dengan seksama.
pembagian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
Setelah
mengamati,
siswa
merumuskan masalah
dari
soal tersebut.
Siswa membuat hipotesis dari soal
dengan
diskusi
kelompok.
Siswa mengumpulkan solusi dari
soal
serta
menguji
hipotesis tersebut.
Siswa
menuliskan
hasil
pekerjaan kelompoknya pada lembar kerja siswa (LKS). Elaborasi :
Dengan
bimbingan
perwakilan
dari
guru, setiap
kelompok melaporkan hasil diskusi kelompoknya.
Siswa bertanya tentang halhal yang belum diketahui tentang materi yang telah dipelajari.
Siswa
menyelesaikan
soal
berupa soal cerita tentang perkalian
dan
pembagian
secara individu.
Konfirmasi:
Guru memberikan tanggapan tentang pembelajaran
kegiatan yang
telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
dilalui siswa.
Guru memberikan penguatan tentang materi operasi hitung bilangan mengenai perkalian dan pembagian serta urutan penyelesaiannya.
c. Penutup
Siswa
bersama
guru
merangkum
kegiatan
pembelajaran yang sudah dilakukan.
Siswa evaluasi
mengerjakan berupa
soal
soal-soal
cerita tentang materi operasi hitung bilangan (perkalian dan pembagian).
Siswa menuliskan refleksi tentang pembelajaran yang sudah dilalui.
Guru
memberikan
penugasan/
PR,
dan
menjelaskan
materi
yang
akan
dipelajari
minggu
depan.
Salah satu siswa memimpin doa penutup.
Guru mengucapkan salam “selamat siang”.
15 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
H. Media pembelajaran dan Sumber Belajar 1. Media Pembelajaran Kertas karton yang diberi tulisan angka yang bisa dilepaskan. (papan perkalian dan pembagian). 2. Sumber Belajar
Kusnandar, Achmad, dkk. 2009. Matematika untuk SD/MI Kelas 4. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Mustaqim, Burhan, dkk. 2008. Ayo Belajar Matematika untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Kusdinar, Irwan, dkk. 2009. Pintar Bermatematika untuk SD/MI Kelas 4. Jakarta: Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Lembar Kerja Siswa (LKS) dari Zamrud SD/MI.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
Instrument Penilaian I. Penilaian Pengetahuan Tes Lisan Indikator 1.4.1 Menyebutkan aturan pengerjaan hitung campuran.
Nilai Akhir
Rubrik Penilaian Pengetahuan Nilai Indikator 1.4.1 Menyebutkan aturan pengerjaan hitung campuran.
4 (Sangat Baik)
Siswa mampu menyebutkan 2 aturan pengerjaan hitung campuran tanpa bantuan guru.
3 (Baik)
2 (Cukup Baik)
1 (Kurang Baik)
Siswa mampu menyebutkan 1 aturan pengerjaan hitung campuran tanpa bantuan guru.
Siswa mampu menyebutkan 2 aturan pengerjaan hitung campuran dengan bantuan guru.
Siswa mampu menyebutkan 1 aturan pengerjaan hitung campuran dengan bantuan guru.
Tes Lisan Indikator 1.4.2 Memahami operasi hitung bilangan meliputi perkalian dan pembagian di dalam soal cerita.
Nilai Akhir
Rubrik Penilaian Pengetahuan Indikator 1.4.2 Memahami operasi hitung bilangan meliputi perkalian dan pembagian di dalam soal cerita.
4 (Sangat Baik) Siswa mampu memahami 2 operasi hitung bilangan meliputi perkalian dan pembagian di
3 (Baik) Siswa mampu memahami 1 operasi hitung bilangan meliputi perkalian dan pembagian di
Nilai 2 (Cukup Baik) Siswa mampu memahami 2 operasi hitung bilangan meliputi perkalian dan pembagian di dalam soal cerita
1 (Kurang Baik) Siswa mampu memahami 1 operasi hitung bilangan meliputi perkalian dan pembagian di dalam soal cerita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
dalam soal dalam soal dengan cerita tanpa cerita tanpa guru. bantuan guru. bantuan guru.
bantuan dengan guru.
bantuan
Tes Tulis Indikator 1.4.3 Menerapkan operasi hitung bilangan meliputi perkalian dan pembagian di dalam soal cerita sesuai dengan aturan hitung campuran.
Nilai Akhir
Rubrik Penilaian Pengetahuan Indikator
4 ( Sangat Baik)
1.4.3Menerapkan operasi hitung bilangan meliputi perkalian dan pembagian di dalam soal cerita sesuai dengan aturan hitung campuran.
Siswa mampu menerapkan 2 operasi hitung bilangan meliputi perkalian dan pembagian di dalam soal cerita sesuai dengan aturan hitung campuran tanpa bantuan guru.
Nilai 2 (Cukup Baik) Siswa mampu Siswa mampu menerapkan 2 menerapkan 1 operasi hitung operasi hitung bilangan bilangan meliputi meliputi perkalian dan perkalian dan pembagian di pembagian di dalam soal cerita dalam soal sesuai dengan cerita sesuai aturan hitung dengan aturan campuran tanpa hitung campuran bantuan guru. dengan bantuan guru. 3 (Baik)
1 (Kurang Baik) Siswa mampu menerapkan 1 operasi hitung bilangan meliputi perkalian dan pembagian di dalam soal cerita sesuai dengan aturan hitung campuran dengan bantuan guru.
II. Penilaian Sikap 1.4.4 Menunjukkan sikap teliti terhadap pemahaman operasi hitung bilangan meliputi perkalian dan pembagian.
Observasi Nilai No. 1. 2. 3. 4. Dst..
Nama Siswa
Aspek
Teliti
4
3
2
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
Rubrik Penilaian Sikap Aspek
Teliti
4 (Sangat Baik)
3 (Baik)
2 (Cukup Baik)
Siswa mampu memahami 2 operasi hitung bilangan meliputi perkalian dan pembagian dengan sangat teliti tanpa bantuan guru.
Siswa mampu memahami 1 operasi hitung bilangan meliputi perkalian dan pembagian dengan teliti tanpa bantuan guru..
Siswa mampu memahami 2 operasi hitung bilangan meliputi perkalian dan pembagian dengan cukup teliti tanpa bantuan guru.
1 (Kurang Baik) Siswa mampu 1 memahami operasi hitung bilangan meliputi perkalian dan pembagian dengan kurang teliti dan dengan bantuan guru.
III. Penilaian Keterampilan Unjuk Kerja 1.4.5
Indikator Menemukan solusi dalam menyelesaikan soal operasi hitung campuran dalam soal cerita.
Nilai Akhir
Rubrik Penilaian Unjuk kerja Indikator 1.4.5
Menemukan solusi dalam menyelesaikan soal operasi hitung campuran dalam soal cerita.
No. 1. 2. 3. 4. 5. Dsb..
Nilai 2 (Cukup Baik)
4 (Sangat Baik)
3 (Baik)
Siswa mampu menemukan solusi dalam menyelesaikan soal 2 operasi hitung dalam soal cerita tanpa bantuan guru.
Siswa mampu menemukan solusi dalam menyelesaikan soal 1 operasi hitung dalam soal cerita tanpa bantuan guru.
Nama
Siswa mampu menemukan solusi dalam menyelesaikan soal 2 operasi hitung dalam soal cerita dengan bantuan guru.
Nilai
1 (Kurang Baik)
Siswa mampu menemukan solusi dalam menyelesaikan soal 1 operasi hitung dalam soal cerita dengan bantuan guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
Lembar Kerja Siswa (LKS) Nama Kelompok : 1. .......................... 2. ......................... 3. .........................
Kegiatan 1 Perhatikan soal berikut ini ! Di sebuah gudang terdapat 6 karung kentang. Setiap karung berisi 60 kg kentang. Jika kentangkentang tersebut akan dibagikan kepada 5 pedagang secara sama banyak, berapa kg kentang yang diterima setiap pedagang ?
Kerjakanlah soal dengan kelompok berdiskusi !
bersama dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139 Tuliskanlah hasil penemuan solusi dalam mengerjakan soal bersama kelompok !
Presentasikan hasil kerja kelompok !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
Kegiatan 2
Kerjakanlah soal secara individu !
1. Seorang pedagang membeli 13 keranjang jeruk. Tiap keranjang berisi 60 buah jeruk. Berapa banyak buah jeruk seluruhnya ? 2. Sebuah restoran sederhana membutuhkan 2.000 butir telur untuk memenuhi pesanan pelanggan untuk sebuah acara. Jika 1 keranjang telur berisi 125 butir telur berapa banyak keranjang telur yang harus dibeli ileh restoran sederhana tersebut ? 3. Mas Afri memiliki 16 kantong kelereng. Setiap kantong kelereng berisi 15 butir kelereng. Kelereng-kelereng tersebut dibagikan kepada 12 temannya. Jika semua kelereng dibagikan sama banyak, berapa banyak kelereng yang akan diterima ? 4. Kelvin membeli 15 keranjang apel. Tiap keranjang berisi 60 buah apel. Berapa jumlah buah apel seluruhnya ? 5. Rara memiliki 4 almari untuk meletakkan boneka kesayangannya. Setiap almarinya berisi 25 boneka. Karena Rara sudah besar ia ingin membagikan kepada 5 adiknya. Jika semua boneka dibagikan sama banyak, berapa banyak boneka yang diterima masing-masing adiknya ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
c. RPP Siklus II Pertemuan I (RPP) SIKLUS 2 Pertemuan 1
Satuan Pendidikan
: SD Negeri Banyudono 01
Mata Pelajaran
: Matematika
Pertemuan ke
: Pertemuan 3
Kelas / Semester
: II / Ganjil (I)
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Hari, tanggal
: Kamis, 4 Februari 2016
A. Standar Kompetensi 1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar 1.4 Melakukan operasi hitung campuran.
C. Indikator Kognitif 1.4.1
Menyebutkan 4 aturan pengerjaan hitung campuran pada soal cerita.
1.4.2
Menjelaskan tingkatan operasi hitung dalam urutan pengerjaannya di dalam soal cerita.
1.4.3
Menerapkan
operasi
hitung
bilangan
meliputi
penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian di dalam soal cerita sesuai dengan aturan hitung campuran sesuai dengan urutan pengerjaannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
Afektif 1.4.4
Menunjukkan sikap teliti terhadap pemahaman operasi hitung bilangan meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.
Psikomotor 1.4.5
Menemukan solusi dalam menyelesaikan soal operasi hitung campuran dalam soal cerita.
D. Tujuan Kognitif 1.4.1.1.
Melalui diskusi kelompok, siswa mampu menyebutkan 4 aturan pengerjaan hitung campuran.
1.4.2.1.
Siswa menjelaskan tingkatan operasi hitung dalam urutan pengerjaannya di dalam soal cerita melalui kegiatan tanya jawab.
1.4.3.1.
Siswa mampu menerapkan operasi hitung bilangan meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian di dalam soal cerita sesuai dengan aturan hitung campuran melalui kerja kelompok.
Afektif 1.4.4.1.
Siswa mampu menunjukkan sikap teliti terhadap pemahaman operasi hitung bilangan meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian melalui pengamatan.
Psikomotor 1.4.5.1
Siswa mampu menemukan solusi dalam menyelesaikan soal operasi hitung campuran dalam bentuk soal cerita secara pribadi.
E. Materi
Operasi hitung bilangan ( penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian )
Operasi hitung campuran (soal cerita)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143
F. Metode Pembelajaran 1. Pendekatan Pembelajaran Pendekatan inkuiri 2. Metode Pembelajaran
Pengamatan
Ceramah
Tanya jawab
G. Kegiatan pembelajaran Kegiatan a. Pendahuluan
Pembelajaran
Alokasi Waktu 10 menit
Kegiatan Awal
Guru menyiapkan kelas untuk pembelajaran
(presensi,
keadaan kelas,dll).
Guru mengucapkan “ selamat pagi”
(memberi
salam
pembukaan).
Salah
satu
siswa
diminta
memimpin doa.
Guru mengabsen kehadiran siswa. a. Motivasi
Siswa bersama guru bernyanyi
“Belajar
Bersama”.
Siswa untuk “tepuk
diajak
guru
melakukan fokus”
“tepuk semangat”.
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
Siswa
mengucapkan
jargon
“mana
semangatmu”.
Guru mengajak siswa untuk bermain.
b. Apersepsi
Guru
menanyakan
pelajaran minggu lalu serta menggali materi dari
lagu
“belajar
bersama”. c. Orientasi Guru
menjelaskan
materi
yang
akan
dipelajari. Guru tujuan dan
menyampaikan pembelajaran langkah-langkah
pembelajaran
yang
akan dilakukan dalam pembelajaran ini. b. Kegiatan inti
40 menit
Eksplorasi :
Siswa diberikan soal operasi hitung
campuran
dalam
bentuk soal cerita.
Siswa membentuk kelompok diskusi
dengan
bimbingan
guru.
Siswa mengamati soal cerita operasi
hitung
campuran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145
dengan seksama.
Setelah
mengamati,
siswa
diminta untuk merummuskan masalah atas soal tersebut.
Siswa
membuat
dengan
hipotesis
berdiskusi
dalam
kelompok.
Siswa mengumpulkan solusi serta menguji hipotesis atas soal
tersebut
secara
kelompok.
Siswa
menuliskan
hasil
pekerjaan kelompoknya pada lembar kerja siswa (LKS). Elaborasi :
Dengan
bimbingan
perwakilan
dari
guru, setiap
kelompok melaporkan hasil pekerjaan tentang
kelompoknya operasi
campuran
yang
diselesaikan
hitung telah dengan
kelompoknya.
Siswa bertanya tentang halhal yang belum diketahui tentang materi yang telah dipelajari.
Guru memberikan penjelasan secara umum tentang materi yang telah dipelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
Siswa
menyelesaikan
soal
berupa soal cerita operasi hitung
campuran
sesuai
dengan urutan pengerjaannya secara individu.
Konfirmasi:
Guru memberikan tanggapan tentang
kegiatan
pembelajaran
yang
telah
dilalui siswa.
Guru memberikan penguatan tentang materi operasi hitung bilangan
serta
urutan
penyelesaiannya.
c. Penutup
Siswa
bersama
merangkum pembelajaran
guru kegiatan
yang
sudah
dilakukan.
Siswa evaluasi
mengerjakan berupa
soal
soal-soal
cerita tentang materi operasi hitung campuran.
Siswa menuliskan refleksi tentang pembelajaran yang sudah dilalui.
Guru
memberikan
penugasan/
PR,
dan
menjelaskan
materi
yang
20 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147
akan
dipelajari
minggu
depan.
Salah satu siswa memimpin doa penutup.
Guru mengucapkan salam “selamat siang”.
H. Media pembelajaran dan Sumber Belajar 1. Media Pembelajaran Kertas karton yang diberi tulisan angka yang bisa dilepaskan. (papan penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian). 2. Sumber Belajar
Kusnandar, Achmad, dkk. 2009. Matematika untuk SD/MI Kelas 4. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Mustaqim, Burhan, dkk. 2008. Ayo Belajar Matematika untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Kusdinar, Irwan, dkk. 2009. Pintar Bermatematika untuk SD/MI Kelas 4. Jakarta: Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Lembar Kerja Siswa (LKS) dari Zamrud SD/MI.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150
Instrument Penilaian I. Penilaian Pengetahuan Tes Lisan Indikator 1.4.1 Menyebutkan aturan pengerjaan hitung campuran pada soal cerita.
Nilai Akhir
Rubrik Penilaian Pengetahuan Indikator 1.4.1
4 (Sangat Baik)
Menyebutkan aturan pengerjaan hitung campuran pada soal cerita.
Siswa mampu menyebutkan 4 aturan pengerjaan hitung campuran tanpa bantuan guru.
3 (Baik)
Nilai 2 (Cukup Baik)
1 (Kurang Baik)
Siswa mampu menyebutkan 2 aturan pengerjaan hitung campuran dengan bantuan guru.
Siswa mampu menyebutkan 1 aturan pengerjaan hitung campuran dengan bantuan guru.
Siswa mampu menyebutkan 3 aturan pengerjaan hitung campuran tanpa bantuan guru.
Tes Lisan Indikator 1.4.2 Menjelaskan tingkatan operasi hitung dalam urutan pengerjaannya di dalam soal cerita.
Nilai Akhir
Rubrik Penilaian Pengetahuan Nilai Indikator
4 (Sangat Baik)
3 (Baik)
2 (Cukup Baik)
1 (Kurang Baik)
Siswa menjelaskan 3 tingkatan operasi hitung dalam urutan pengerjaannya di dalam soal cerita tanpa bantuan guru
Siswa mampu menjelaskan 2 tingkatan operasi hitung dalam urutan pengerjaannya di dalam soal cerita dengan bantuan guru
Siswa mampu menjelaskan 1 tingkatan operasi hitung dalam urutan pengerjaannya di dalam soal cerita dengan bantuan guru
1.4.2 Menjelas kan tingkatan operasi hitung dalam urutan pengerja an-nya di dalam soal cerita.
Siswa mampu menjelaskan 4 tingkatan operasi hitung dalam urutan pengerjaannya di dalam soal cerita tanpa bantuan guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151
Tes Lisan Indikator 1.4.3 Menerapkan operasi hitung bilangan meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian di dalam soal cerita sesuai dengan aturan hitung campuran sesuai dengan urutan pengerjaannya.
Nilai Akhir
Rubrik Penilaian Pengetahuan Indikator 1.4.3
Menerapkan operasi hitung bilangan meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian di dalam soal cerita sesuai dengan aturan hitung campuran sesuai dengan urutan pengerjaannya.
4 (Sangat Baik) Siswa mampu menerapkan 4 operasi hitung bilangan meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian di dalam soal cerita sesuai dengan aturan hitung campuran tanpa bantuan guru.
3 (Baik)
Nilai 2 (Cukup Baik)
Siswa mampu menerapkan 3 operasi hitung bilangan meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian di dalam soal cerita sesuai dengan aturan hitung campuran
1 (Kurang Baik)
Siswa mampu menerapkan 2 operasi hitung bilangan meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian di dalam soal cerita sesuai dengan aturan hitung campuran
Siswa mampu menerapkan 1 operasi hitung bilangan meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian di dalam soal cerita sesuai dengan aturan hitung campuran
II. Penilaian Sikap 1.4.4
Menunjukkan sikap teliti terhadap pemahaman operasi hitung bilangan meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian.
1.4.5 Observasi Nilai No. 1. 2. 3. 4. Dst..
Nama Siswa
Aspek
Teliti
4
3
2
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152
Rubrik Penilaian Sikap Aspek
Teliti
4 Siswa mampu memahami 4 operasi hitung bilangan meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian dengan sangat teliti tanpa bantuan guru.
3 Siswa mampu memahami 3 operasi hitung bilangan meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian dengan sangat teliti tanpa bantuan guru.
2 Siswa mampu memahami 2 operasi hitung bilangan meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian dengan sangat teliti.
1 Siswa mampu memahami 1 operasi hitung bilangan meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian dengan sangat teliti.
III. Penilaian Keterampilan Unjuk Kerja Indikator 1.4.5 Menemukan solusi dalam menyelesaikan soal operasi hitung campuran dalam soal cerita. No. 1. 2. 3. 4. 5. Dsb..
Nama
Nilai Akhir
Nilai
Rublik Penilaian Unjuk Kerja Indikator 1.4.5
Menemukan solusi dalam menyelesaikan soal operasi hitung campuran dalam soal cerita.
Nilai 2 (Cukup Baik)
4 (Sangat Baik)
3 (Baik)
Siswa mampu menemukan solusi dalam menyelesaikan soal 4 operasi hitung dalam soal cerita tanpa bantuan guru.
Siswa mampu menemukan solusi dalam menyelesaikan soal 3 operasi hitung dalam soal cerita tanpa bantuan guru.
Siswa mampu menemukan solusi dalam menyelesaikan soal 2 operasi hitung dalam soal cerita dengan bantuan guru.
1 (Kurang Baik)
Siswa mampu menemukan solusi dalam menyelesaikan soal 1 operasi hitung dalam soal cerita dengan bantuan guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153
Lembar Kerja Siswa (LKS) Nama kelompok : 1. ............................ 2. ........................... 3. ...........................
Kegiatan 1 Perhatikan soal berikut ini !
Ibu berbelanja ke toko buku membawa 1 lembar uang bernilai Rp 20.000,00. Ibu membeli 5 buah buku tulis dengan harga setiap buku Rp 1.500,00. Ibu juga membeli 3 buah pensil dengan harga setiap pensil Rp 500,00. Kemudian ibu membeli 5 buah penghapus dengan harga setiap penghapus Rp.300,00. Berapakah sisa uang kembalian ibu setelah dibelanjakan ?
Kerjakanlah soal dengan kelompok berdiskusi !
bersama dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154 Tuliskanlah hasil penemuan solusi dalam mengerjakan soal bersama kelompok !
Presentasikan hasil kerja kelompok !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155
Kegiatan 2 Kerjakanlah soal secara individu !
1. Seorang pedagang membeli 20 keranjang apel Tiap keranjang berisi 55 buah apel. Berapa banyak buah apel seluruhnya ? 2. Bu Sekar mempunyai persediaan 20 kg gula di warungnya, kemudian Bu Sekar membeli lagi 20 kg gula. Pada hari ini ada 10 orang yang membeli gula masingmasing 2 kg gula. Berapa kg persediaan gula yang masih ada di warung Bu Sekar ? 3. Di toko maju abadi tersedia 17 karung beras yang masing-masing berisi 25 kg. Hari ini toko tersebut mendapatkan tambahan kiriman beras sebanyak 132 kg, maka berapa kg berat keseluruhan beras yang ada di toko tersebut ? 4. Mas deka memiliki 16 kotak permainan mobil-mobilan. Setiap kotak berisi 15 buah mobil-mobilan. Mobil-mobilan tersebut dibagikan kepada 12 temannya. Jika semua mobil-mobilan dibagikan sama banyak, berapa banyak mobil-mobilan yang akan diterima ? 5. Pak Ahmad memiliki peternakan sapi, saat ini sapi yang dimiliki Pak Ahmad mencapi 125 ekor, setiap tahun Pak Ahmad membeli sapi sebanyak 5 ekor. Berapa sapi yang dimiliki Pak Ahmad selama 4 tahun ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156
d. RPP Siklus II Pertemuan II RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS 2 Pertemuan 2
Satuan Pendidikan
: SD Negeri Banyudono 1
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas / Semester
: IV / Ganjil (I)
Pertemuan ke
: Pertemuan 4
Alokasi Waktu
: 2jp (2 x 35 menit)
Hari, tanggal
: Jumat, 5 Februari 2016
A. Standar Kompetensi Bilangan 1. Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah.
B. Kompetensi Dasar 1.4 Melakukan operasi hitung campuran.
C. Indikator Kognitif 1.4.1
Menjelaskan tingkatan operasi hitung dalam urutan pengerjaannya.
1.4.2 Menerapkan
operasi
hitung
campuran
meliputi
penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian di dalam soal cerita sesuai dengan aturan hitung campuran sesuai dengan urutan pengerjaannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 157
Afektif 1.4.3 Menunjukkan sikap teliti terhadap pemahaman operasi hitung bilangan meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Psikomotor 1.4.4 Menemukan solusi dalam menyelesaikan soal operasi hitung campuran.
D. Tujuan Kognitif 1.4.1.1 Siswa
menjelaskan
tingkatan
operasi
hitung
dalam
urutan
pengerjaannya melalui kegiatan tanya jawab. 1.4.2.1 Siswa mampu menerapkan operasi hitung bilangan meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian di dalam soal cerita sesuai dengan aturan hitung campuran melalui kerja kelompok.
Afektif 1.4.3.1 Siswa mampu menunjukkan sikap teliti terhadap pemahaman operasi hitung bilangan meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian melalui pengamatan. Psikomotor 1.4.4.1. Siswa mampu menemukan solusi dalam menyelesaikan soal operasi hitung campuran secara pribadi.
E. Materi
Operasi hitung bilangan ( penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian )
Operasi hitung campuran (soal cerita)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 158
F. Metode Pembelajaran 1. Pendekatan Pembelajaran Pendekatan Inkuiri 2. Metode Pembelajaran
Pengamatan
Ceramah
Tanya jawab
G. Kegiatan pembelajaran Kegiatan a. Pendahuluan
Pembelajaran
Alokasi Waktu 10 menit
Kegiatan Awal
Guru menyiapkan kelas untuk pembelajaran (presensi, keadaan kelas,dll).
Guru mengucapkan “selamat pagi”
(memberi
salam
pembukaan).
Salah
satu
siswa
diminta
memimpin doa.
Guru
melakukan
presensi
kehadiran siswa. a. Motivasi
Siswa diajak guru untuk melakukan
“tepuk
fokus”
“tepuk
dan
semangat”.
Siswa
mengucapkan
jargon
“mana
semangatmu”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159
Guru mengajak siswa untuk
bermain
“kelipatan” b. Apersepsi Guru
menanyakan
pelajaran minggu lalu. c. Orientasi Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari. Guru
menyampaikan
tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan
dalam
pembelajaran ini. Guru
membagikan
Lembar
Kerja
Siswa
(LKS)
untuk
setiap
siswa. b. Kegiatan inti
40 menit
Eksplorasi :
Siswa diberikan contoh soal operasi hitung campuran dalam bentuk soal cerita dan soal angka.
Siswa membentuk kelompok diskusi dengan bimbingan guru.
Siswa mengamati contoh soal cerita dan soal angka operasi hitung seksama.
campuran
dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160
Setelah
mengamati,
diminta
untuk
permasalahan
siswa
merumuskan yang
terdapat
pada soal tersebut.
Siswa membuat hipotesis dari soal tersebut bersama dengan kelompok.
Siswa
mengumpulkan
solusi
serta menguji hipotesis atas soal tersebut .
Siswa
menuliskan
pengamatannya
hasil
pada
lembar
bimbingan
guru,
kerja. Elaborasi :
Dengan perwakilan
dari
setiap
kelompok menjelaskan tentang operasi hitung berdasarkan hasil pengamatannya (mempresentasikan).
Siswa bertanya tentang hal-hal yang belum diketahui tentang materi yang telah dipelajari.
Dengan bimbingan guru siswa menyelesaikan
soal
sesuai
dengan urutan pengerjaannya secara individu.
Konfirmasi:
Guru memberikan tanggapan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 161
tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilalui siswa.
Guru memberikan penguatan tentang materi operasi hitung bilangan
serta
urutan
penyelesaiannya.
c. Penutup
Siswa
bersama
merangkum pembelajaran
guru kegiatan
yang
sudah
dilakukan.
Siswa
mengerjakan
soal
evaluasi berupa soal-soal cerita dan soal angka tentang materi operasi hitung campuran.
Siswa tentang
menuliskan pembelajaran
refleksi yang
sudah dilalui.
Guru memberikan penugasan/ PR, dan menjelaskan materi yang akan dipelajari minggu depan.
Salah satu siswa memimpin doa penutup.
Guru
mengucapkan
“selamat siang”.
salam
20 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162
H. Media pembelajaran dan Sumber Belajar 1. Media Pembelajaran Kertas karton yang diberi tulisan angka yang bisa dilepaskan. (papan penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian). 2. Sumber Belajar
Kusnandar, Achmad, dkk. 2009. Matematika untuk SD/MI Kelas 4. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Mustaqim, Burhan, dkk. 2008. Ayo Belajar Matematika untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta: Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Kusdinar, Irwan, dkk. 2009. Pintar Bermatematika untuk SD/MI Kelas 4. Jakarta: Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Lembar Kerja Siswa (LKS) dari Zamrud SD/MI.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 165
Instrument Penilaian Pertemuan I I. Penilaian Pengetahuan
Tes Tulis Indikator 1.4.1 Menjelaskan tingkatan operasi hitung dalam urutan pengerjaannya.
Nilai Akhir
Rubrik Penilaian Pengetahuan Nilai Indikator 1.4.1.Menjelaskan tingkatan operasi hitung dalam urutan pengerjaan nya.
4 (Sangat Baik) Siswa mampu menjelaskan 4 tingkatan operasi hitung dalam urutan pengerjaannya tanpa bantuan guru.
3 (Baik) Siswa mampu menjelaskan 3 tingkatan operasi hitung dalam urutan pengerjaannya tanpa bantuan guru.
2 (Cukup Baik) Siswa mampu menjelaskan 2 tingkatan operasi hitung dalam urutan pengerjaannya dengan bantuan guru.
1(Kurang Baik) Siswa mampu menjelaskan 1 tingkatan operasi hitung dalam urutan pengerjaannya dengan bantuan guru.
Tes Lisan Indikator 1.4.2 Menerapkan operasi hitung bilangan meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian di dalam soal cerita sesuai dengan aturan hitung campuran sesuai dengan urutan pengerjaannya.
Nilai Akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 166
Rubrik Penilaian Pengetahuan Indikator 1.4.2
Menerapkan operasi hitung bilangan meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian di dalam soal cerita sesuai dengan aturan hitung campuran sesuai dengan urutan pengerjaannya.
4 (Sangat Baik) Siswa mampu menerapkan 4 operasi hitung bilangan meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian di dalam soal cerita sesuai dengan aturan hitung campuran tanpa bantuan guru.
3 (Baik)
Nilai 2 (Cukup Baik)
Siswa mampu menerapkan 3 operasi hitung bilangan meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian di dalam soal cerita sesuai dengan aturan hitung campuran
1 (Kurang Baik)
Siswa mampu menerapkan 2 operasi hitung bilangan meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian di dalam soal cerita sesuai dengan aturan hitung campuran
Siswa mampu menerapkan 1 operasi hitung bilangan meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian di dalam soal cerita sesuai dengan aturan hitung campuran
II. Penilaian Sikap Afektif 1.4.3 Menunjukkan sikap teliti terhadap pemahaman operasi hitung bilangan meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Observasi Nilai No.
Nama Siswa
1. 2. 3. 4. Dst..
Nilai akhir = nilai sikap teliti
Aspek
Teliti
4
3
2
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 167
Rubrik Penilaian Sikap Aspek
4 Siswa mampu memahami 4 operasi hitung bilangan meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian dengan sangat teliti tanpa bantuan guru.
Teliti
3 Siswa mampu memahami 3 operasi hitung bilangan meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian dengan sangat teliti tanpa bantuan guru.
2 Siswa mampu memahami 2 operasi hitung bilangan meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian dengan sangat teliti.
1 Siswa mampu memahami 1 operasi hitung bilangan meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian dengan sangat teliti.
III. Penilaian Keterampilan Unjuk Kerja Indikator 1.4.4 Menemukan solusi dalam menyelesaikan soal operasi hitung campuran. No. 1. 2. 3. 4. Dsb..
Nama
Nilai Akhir
Nilai
Rublik Penilaian Unjuk Kerja Indikator 1.4.5
Menemukan solusi dalam menyelesaikan soal operasi hitung campuran dalam soal cerita.
Nilai 2 (Cukup Baik)
4 (Sangat Baik)
3 (Baik)
Siswa mampu menemukan solusi dalam menyelesaikan soal 4 operasi hitung dalam soal cerita tanpa bantuan guru.
Siswa mampu menemukan solusi dalam menyelesaikan soal 3 operasi hitung dalam soal cerita tanpa bantuan guru.
Siswa mampu menemukan solusi dalam menyelesaikan soal 2 operasi hitung dalam soal cerita dengan bantuan guru.
1 (Kurang Baik) Siswa mampu menemukan solusi dalam menyelesaikan soal 1 operasi hitung dalam soal cerita dengan bantuan guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 168
Lembar Kerja Siswa (LKS) Nama kelompok 1. ......................... 2. ........................ 3. .......................
Kegiatan 1 Perhatikan contoh berikut ini ! 1. 125 + 5 x 30 : 25 = .... 2. 730 – 360 : 60 + 9 x 20 = .... 3. (1650 - 362 ) : 23 = ....
4. Sebuah kereta api terdiri atas 7 gerbong. Setiap gerbong memuat 56 penumpang. Setiap penumpang mendapat potongan harga tiket sebesar Rp460,00. Berapa potongan harga tiket semua penumpang ? 5. Dalam sebuah peto terdapat 125 batang sabun. Sebuah truk memuat 1.268 peti sabun. Berapa batang sabun ada dalam truk ?
Diskusikanlah dan kerjakanlah bersama kelompok !
Tuliskanlah hasil kerja kelompok !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 169
1. 125 + 5 x 30 : 25 = ....
2. 730 – 360 : 60 + 9 x 20 = ....
4. (1650 - 362 ) : 23 = ....
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170
Presentasikan hasil kerja kelompok !
Kegiatan 2 Kerjakanlah soal secara individu !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 171
Lampiran 3 Lembar Pengamatan Minat Belajar Siswa Nama observer
:
Hari / tanggal
:
Tempat
:
Waktu
:
Petunjuk Pengisian Berilah tanda centang ( √ ) pada setiap pernyataan yang diamati pada kolom nomor absen siswa sesuai keadaan siswa yang diamati!
No 1.
Aspek-aspek
Nomor Presensi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Indikator
Pernyataan
1
Suatu rasa lebih Menunjukkan
Siswa senang (dilihat
(kesukaan) pada sikap senang
dari ekspresi muka / raut
suatu hal atau saat menerima
muka
aktivitas.
pelajaran
semangat atau lesu) saat
matematika.
mengikuti
misalnya
pelajaran
matematika. Siswa senang (dilihat dari ekspresi muka / raut muka
misalnya
semangat setelah
atau
lesu)
mengikuti
pelajaran matematika. Menunjukkan
Ketika
kesulitan
perilaku
mengerjakan soal, siswa
senang
senang
berdiskusi
ekspresi muka / raut
(dilihat
dengan teman muka
saat
dari
misalnya
dalam
semangat
atau
mempelajari
mendiskusikan
lesu) dengan
mata pelajaran teman kelompok untuk matematika materi operasi hitung campuran.
memecahkan persoalan
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
172
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 173
2.
Partisipasi aktif Menunjukkan
Siswa
dalam
kegiatan
suatu partisipasi
terlibat
dalam selama
aktivitas
aktif
saat pembelajaran
(pelajaran
pelajaran
matematika
matematika)
matematika.
berlangsung. Siswa
menjawab
pertanyaan
yang
disampaikan/diajukan oleh guru saat mengikuti pelajaran matematika. Menunjukkan peran
Siswa
berperan
serta untuk
serta
mempelajari
saat mengikuti persoalan
dalam
pembelajaran
memecahkan
masalah
matematika.
khususnya dalam mata pelajaran matematika. Siswa
berperan
serta
mengikuti pembelajaran jika
guru
mengajar
dengan menarik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 174
3.
Ketertarikan terhadap hal aktivitas
Menunjukkan
suatu ketertarikan
Siswa tertarik (menaruh perhatian/terpikat) pada
atau terhadap guru mata
pelajaran
(mata yang mengajar matematika dengan cara
pelajaran
secara menarik mengajar
matematika).
dalam
guru
yang
mata menarik.
pelajaran matematika. Menunjukkan ketertarikan terhadap materi
mata
pelajaran matematika.
Siswa tertarik (menaruh perhatian)
dengan
materi
matematika
dengan
menjawab
apabila ada pertanyaan yang
diajukan
guru
maupun teman.
Menunjukkan
Apabila
ketertarikan
dengan
berdiskusi teman
saat
saat berdiskusi pembelajaran pada pelajaran
mata matematika, mengemukakan
siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 175
4.
matematika.
pendapatnya.
Memusatkan
Menunjukkan
Siswa
perhatian
perhatian
penjelasan
terhadap
terhadap
disampaikan oleh guru.
mendengarkan yang
seseorang, suatu penjelasan
Siswa mencatat setiap
benda
penjelasan
atau guru
yang
kegiatan tertentu
disampaikan oleh guru
terutama
saat mengajar di kelas
mata
pada
pelajaran Menunjukkan
matematika.
Siswa
mendengarkan
perhatian
penjelasan
atau
terhadap
pendapat
yang
penjelasan
disampaikan oleh teman.
atau pendapat teman. Menunjukkan
Apabila ada teman yang
perhatian
sedang
terhadap
mempresentasikan hasil
penjelasan
diskusinya,
guru
dan mengoreksi
teman
saat kekurangan.
siswa jika
ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 176
berdiskusi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 177
Lampiran 4 Lembar Wawancara Guru dan Siswa kelas IV a. Wawancara Guru No
Bagaimana 1.
Skor
Pertanyaan minat
terhadap
1 siswa
pembelajaran
matematika ? 2.
Bagaimana
rata-rata
siswa di dalam kelas? Bagaimana
3.
nilai
siswa
proses
di
dalam
belajar kelas
khususnya pada matapelajaran matematika ?
4.
Berapa
ketercapaian
nilai
siswa terhadap KKM? Metode dan media apa yang
5.
digunakan pada matapelajaran matematika ? Bagaimana
6.
berpikir
kemampuan siswa
dalam
memahami materi ? Bagaimana keterlibatan siswa 7.
dalam memecahkan masalah pada soal ? Bagaimana
8.
siswa
partisipasi dalam
aktif proses
pembelajaran khususnya pada matapelajaran matematika ?
2
3
4
5
Saran / Komentar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 178
b. Wawancara Siswa No
1.
2.
Skor
Pertanyaan Apakah
kamu
1
menyukai
mata pelajaran matematika ? Bagaimana
nilai
matematikamu di kelas ? Apakah kamu mengalami
3.
kesulitan
saat
belajar
matematika ? Kesulitan apa yang kamu 4.
hadapi dalam memahami mata pelajaran matematika ? Bagaimana
5.
usaha
kamu
dalam menghadapi kesulitan memahami mata pelajaran matematika ? Apakah gurumu membantu
6.
saat
kamu
menghadapi
kesulitan ? Apakah
gurumu
pernah
mengajarkan dengan cara 7.
berdiskusi kelompok untuk mencari
solusi
dalam
menghadapi kesulitan ?
2
3
4
5
Saran / Komentar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 179
Soal Dan Kunci Jawaban Evaluasi Siklus I dan II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 180
a. Soal Evaluasi Siklus I Soal
Nama
: .....................
No. Absen
: ...................
Kerjakan soal di bawah ini dengan teliti !
1. Sebuah restoran sederhana mempunyai persediaan telur 2.000 butir, hari ini restoran sederhana mendapatkan setoran telur sebanyak 1.500 butir. Berapa banyakkah telur yang dimiliki restoran sederhana saat ini ? 2. Bu Darmo memiliki 400 orang karyawan di perusahaannya, setiap tahunnya Bu Darmo menerima 20 orang karyawan baru, Bu Darmo mengeluarkan 5 orang karyawannya setiap tahunnya. Berapa karyawan yang dimiliki oleh perusahaan Bu Darmo setiap tahunnya ? 3. Sebuah perusahaan besar membutuhkan 1500 karyawan, akan tetepi saat ini perusahaan tersebut mempunyai 1875 karyawan. Berapakah karyawan yang harus dihentikan pekerjaannya ? 4. Aldi memiliki 25 kelereng, keesokkan harinya aldi mendapatkan 10 kelereng dari ibunya yang telah dibelinya dipasar. Berapa semua kelereng aldi saat ini ? 5. Laila sangat menyukai boneka, dialmarinya terdapat 30 boneka yang bermacam-macam pbentuknya, suatu ketika laila menemukan 5 bonekanya rusak dan sudah tidak bisa digunakan. Berapa sisa boneka Laila yang masih ada dialmari ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 181
b. Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus 1 Pertemuan 1 Kunci Jawaban 1. Diketahui : Restoran mempunyai 2.000 butir telur. Mendapatkan setoran 1.500 butir telur. Ditanya
: banyaknya telur yang dimiliki restoran sederhana.
Jawab
: 2.000 + 1.500 = 3.500
Jadi restoran sederhana memiliki 3.500 butir telur.
2. Diketahui : Bu darmo memiliki 400 orang karyawan. Setiap tahun menerima 20 orang karyawan baru. Setiap tahun mengeluarkan 5 orang karyawan. Ditanya
: berapa karyawan yang dimiliki setiap tahunnya.
Jawab
: 400 + 20 – 5 = 420 – 5 = 415
Jadi karyawan yang dimiliki setiap tahunnya 415 orang,
3. Diketahui : Perusahaan membutuhkan 1.500 karyawan. Perusahaan saat ini mempunyai 1.875 karyawan. Ditanya
: karyawan yang harus dihentikan pekerjaannya.
Jawab
: 1.875 – 1.500 = 375
Jadi persahaan harus memperhentikan 375 orang karyawan.
4. Diketahui : Aldi memiliki 25 kelereng. Mendapatkan 10 kelereng dari ibunya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 182
Ditanya
: jumlah semua kelereng aldi
Jawab
: 25 + 10 = 35
Jadi semua kelereng aldi ada 35 kelereng.
5. Diketahui : Laila memiliki 30 boneka. 5 boneka Laila rusak. Ditanya
: Sisa boneka Laila.
Jawab
: 30 – 5 = 25
Jadi boneka Laila yang masih tersimpan di almari ada 25 boneka.
Penskoran : Setiap nomor yang benar diberi nilai 3.
Nilai 3 = jika lengkap dengan cara menjawab (diketahui, ditanya, jawab) yang tepat serta hasil perhitungannya benar.
Nilai 2 = jika disertai cara menjawabnya (diketahui, ditanya, jawab) dengan tepat tetapi hasil perhitungannya salah.
Nilai 1 = jika cara menjawabnya (diketahui, ditanya, jawab) salah dan hasil perhitungannya juga salah. 3 x 5 =15 : 1.5 = 10 x 10 = 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 183
c. Soal Evaluasi Siklus 1 Pertemuan 2 Soal Nama
: ...................
No. Absen
: ...................
Kerjakan soal di bawah ini dengan teliti ! 1. Seorang pedagang membeli 13 keranjang jeruk. Tiap keranjang berisi 60 buah jeruk. Berapa banyak buah jeruk seluruhnya ? 2. Sebuah restoran sederhana membutuhkan 2.000 butir telur untuk memenuhi pesanan pelanggan untuk sebuah acara. Jika 1 keranjang telur berisi 125 butir telur berapa banyak keranjang telur yang harus dibeli ileh restoran sederhana tersebut ? 3. Mas Afri memiliki 16 kantong kelereng. Setiap kantong kelereng berisi 15 butir kelereng. Kelereng-kelereng tersebut dibagikan kepada 12 temannya. Jika semua kelereng dibagikan sama banyak, berapa banyak kelereng yang akan diterima ? 4. Kelvin membeli 15 keranjang apel. Tiap keranjang berisi 60 buah apel. Berapa jumlah buah apel seluruhnya ? 5. Rara memiliki 4 almari untuk meletakkan boneka kesayangannya. Setiap almarinya berisi 25 boneka. Karena Rara sudah besar ia ingin membagikan kepada 5 adiknya. Jika semua boneka dibagikan sama banyak, berapa banyak boneka yang diterima masing-masing adiknya ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 184
d. Kunci Jawaban soal evaluasi siklus 1 pertemuan 2 Kunci Jawaban 1. Diketahui
:
Pedagang membeli 13 keranjang jeruk. Tiap keranjang berisi 60 buah jeruk. Ditanya
: banyak buah jeruk seluruhnya.
Jawab
: 13 x 60 = 780
Jadi banyak buah jeruk seluruhnya adalah 780 buah.
2. Diketahui
:
Restoran membutuhkan 2.000 butir telur. 1 keranjang telur berisi 125 butir telur. Ditanya
: banyaknya keranjang telur yang harus dibeli.
Jawab
: 2.000 : 125 = 16
Jadi restoran sederhana harus membeli 16 keranjang telur.
3. Diketahui
;
Mas Afri memiliki 16 kantong kelereng berisi 15 butir kelereng pada masing-masing kantong. Dibagikan secara sama besarnya pada 12 temannya. Ditanya
: banyak kelereng yang akan diterima.
Jawab
:
(16 x 15 ) : 12 = 240 : 12 = 20 Jadi banyak kelereng yang akan diterima 20 butir kelereng.
4. Diketahui
:
Kelvin membeli 15 keranjang apel. Tiap keranjang berisi 60 buah apel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 185
Ditanya
: jumlah buah apel seluruhnya.
Jawab
: 15 x 60 = 900
Jadi jumlah buah apel seluruhnya adalah 900 buah apel.
5. Diketahui
:
Rara memiliki 4 almari boneka.
Setiap almari berisi 25 boneka.
Rara ingin membagikan semua boneka kepada 5 adiknya.
Ditanya
: banyak boneka yang diterima masing-masing adiknya.
Jawab
: (4 x 25) : 5 = 100 : 5 = 20
Jadi banyak boneka yang diterima masing-masing adiknya adalah 20.
Penskoran : Setiap nomor yang benar diberi nilai 3.
Nilai 3`= jika lengkap dengan cara menjawab (diketahui, ditanya, jawab) yang tepat serta hasil perhitungannya benar.
Nilai 2 = jika disertai cara menjawabnya (diketahui, ditanya, jawab) dengan tepat tetapi hasil perhitungannya salah.
Nilai 1 = jika cara menjawabnya (diketahui, ditanya, jawab) salah dan hasil perhitungannya juga salah. 3 x 5 =15 : 1.5 = 10 x 10 = 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 186
e. Soal Evaluasi Siklus II Pertemuan 1 Soal Nama
: ...................
No. Absen
: ...................
Kerjakan soal di bawah ini dengan teliti ! 1. Seorang pedagang membeli 20 keranjang apel Tiap keranjang berisi 55 buah apel. Berapa banyak buah apel seluruhnya ? 2. Bu Sekar mempunyai persediaan 20 kg gula di warungnya, kemudian Bu Sekar membeli lagi 20 kg gula. Pada hari ini ada 10 orang yang membeli gula masing-masing 2 kg gula. Berapa kg persediaan gula yang masih ada di warung Bu Sekar ? 3. Di toko maju abadi tersedia 17 karung beras yang masing-masing berisi 25 kg. Hari ini toko tersebut mendapatkan tambahan kiriman beras sebanyak 132 kg, maka berapa kg berat keseluruhan beras yang ada di toko tersebut ? 4. Mas deka memiliki 16 kotak permainan mobil-mobilan. Setiap kotak berisi 15 buah mobil-mobilan. Mobil-mobilan tersebut dibagikan kepada 12 temannya. Jika semua mobil-mobilan dibagikan sama banyak, berapa banyak mobilmobilan yang akan diterima? 5. Pak Ahmad memiliki peternakan sapi, saat ini sapi yang dimiliki Pak Ahmad mencapi 125 ekor, setiap tahun Pak Ahmad membeli sapi sebanyak 5 ekor. Berapa sapi yang dimiliki Pak Ahmad selama 4 tahun ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 187
f. Kunci Jawaban soal evaluasi siklus II pertemuan 1 Kunci Jawaban 1. Diketahui
:
Pedagang membeli 20 keranjang apel. Tiap keranjang berisi 55 buah. Ditanya
: Banyaknya buah apel.
Jawab
: 20 x 55 = 1.100
Jadi banyaknya buah apel adalah 1.100 buah.
2. Diketahui
:
Bu sekar mempunyai 20 kg gula. Membeli lagi 20 kg. 10 orang masing-masing 2 kg. Ditanya
: sisa gula yang masih ada di warung.
Jawab
:
20 + 20 – (10 x 2) = 40 – 20 = 20. Jadi sisa gula yang masih ada di warung adalah 20 kg.
3. Diketahui
:
Ada 17 karung beras yang berisi 25 kg dimasing-masing karung. Mendapat tambahan kiriman beras 132 kg. Ditanya
: berat beras secara keseluruhan.
Jawab
: (17 x 25) + 132 = 425 + 132 = 557
Jadi berat beras secara keseluruhan 557 kg.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 188
4. Diketahui
:
Mas Deka memiliki 16 kotak mainan mobil-mobilan berisi 15 buah masing-masing kotak. Dibagikan secara sama besarnya pada 12 temannya. Ditanya
: banyak mobil-mobilan yang akan diterima.
Jawab
: ( 16 x 15 ) : 12 = 240 :12 = 20
Jadi banyak kelereng yang akan diterima 20 butir.
5. Diketahui
:
Pak ahmad memiliki 125 ekor sapi Setiap tahun membeli 5 ekor sapi. Ditanya Jawab
: sapi yang dimiliki pak ahmad selama 5 tahun. :
125 + (5 x 4) = 125 + 20 = 145 ekor sapi Jadi sapi yang dimiliki pak ahmad selama 5 tahun adalah 145 ekor.
Penskoran : Setiap nomor yang benar diberi nilai 3.
Nilai 3`= jika lengkap dengan cara menjawab (diketahui, ditanya, jawab) yang tepat serta hasil perhitungannya benar.
Nilai 2 = jika disertai cara menjawabnya (diketahui, ditanya, jawab) dengan tepat tetapi hasil perhitungannya salah.
Nilai 1 = jika cara menjawabnya (diketahui, ditanya, jawab) salah dan hasil perhitungannya juga salah. 3 x 5 =15 : 1.5 = 10 x 10 = 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 189
g. Soal Evaluasi Siklus II Pertemuan 2 Nama
: ...................
No.Absen
: ...................
Hitunglah hasil operasi hitung bilangan berikut ini. 1. 45 - ( - 12) x 9
=
2. ( - 120) : 24 +( - 13) x 5
=
3. 360 : (18+12)
=
4. 34 x 17 + 200
=
5. 6844 : 4 – 1235
=
1. Disebuah toko tersedia 15 karung jagung yang masing-masing berisi 20 kg. Kemarin toko tersebut mendapatkan tambahan jagung sebanyak 100kg, maka berapakah berat keseluruhan jagung yang ada di toko tersebut ? 2. Pak Indra membeli 20 keranjang salak yang setiap keranjang berisi 50 buah salak. Berapakah buah salak seluruhnya ? 3. Bu Darmo memiliki 400 orang karyawan di perusahaannya, setiap tahunnya Bu Darmo menerima karyawan baru 20 orang, akan tetapi setiap tahunnya pula 5 karyawan Bu Darmo dikeluarkan oleh perusahaan.. Berapa jumlah karyawan setiap tahun yang dimiliki oleh Bu Darmo ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 190
h. Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus II Pertemmuan 2 Kunci Jawaban 1. 153 2. -70 3. 12 4. 778 5. 476
1. Diketahui
:
Ada 15 karung jagung yang masing-masing berisi 20kg. Mendapat tambahan 100kg jagung. Ditanya
: berat keseluruhan jagung yang ada di toko.
Jawab
: ( 15 x 20 ) + 100 = 300 + 100 = 400
Jadi berat keseluruhan jagung yang ada di toko adalah 400 kg.
2. Diketahui
:
Pak indra membeli 20 keranjang salah. Tiap keranjang berisi 50 buah. Ditanya
: buah apel seluruhnya.
Jawab
: 20 x 50 = 1000
Jadi buah apel seluruhnya adalah 1000 buah.
3. Diketahui : Bu darmo memiliki 400 orang karyawan. Setiap tahun menerima 20 orang karyawan baru. Setiap tahun mengeluarkan 5 orang karyawan. Ditanya
: berapa karyawan yang dimiliki setiap tahunnya.
Jawab
:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 191
400 + 20 – 5 = 420 – 5 = 415 Jadi karyawan yang dimiliki setiap tahunnya 415 orang,
Penskoran : Setiap nomor yang benar diberi nilai 3.
Hasil Validasi Oleh Ahli 3 x 3 =9
Nilai 3`= jika lengkap dengan cara menjawab (diketahui, ditanya, jawab) yang tepat serta hasil perhitungannya benar.
Nilai 2 = jika disertai cara menjawabnya (diketahui, ditanya, jawab) dengan tepat tetapi hasil perhitungannya salah.
Nilai 1 = jika cara menjawabnya (diketahui, ditanya, jawab) salah dan hasil perhitungannya juga salah.
Soal angka : 5 Satu soal bernilai 1 5 + 9 = 14 : 1,4 = 10 x 10 = 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 192
a. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 203
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 204
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 205
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 206
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 208
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 210
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 211
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 212
b. Hasil Validasi Lembar Pengamatan Minat Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 213
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 214
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 216
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 217
c. Hasil Validasi Lembar Wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 218
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 219
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 220
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 221
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 222
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 223
d. Hasil Validasi Lembar Keterlaksanaan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 224
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 225
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 226
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 227
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 228
Data Validitas dan Reliabilitas Correlations Total_skor Pearson Correlation Total_skor
1
30
Pearson Correlation
.714
Sig. (2-tailed)
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
Pearson Correlation
Pearson Correlation
a5
.757
**
.571
**
.001
30
30
30
30
30
1
**
*
**
.104
**
.555
.555
.508
.029
.004
.584
30
30
30
30
1
**
.293
.099
.001
.116
.604
30
30
30
1
**
30
30
**
*
**
.399
.399
.001
30
.556
.556
.508
.403
*
.000
.029
.001
30
30
30
**
**
.293
.000
.004
.116
.004
30
30
30
30
30
30
*
*
1
.508
.004
.027
30
30
30
**
1
.451
.508
.104
.099
.403
.001
.584
.604
.027
.012
30
30
30
30
30
N
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.760
5
*
.012
**
.571
Sig. (2-tailed)
**
.000
.001
N Pearson Correlation
.797
a5
.000
30
.757
Sig. (2-tailed)
**
.000
N
a4
.720
a4
.000
**
.797
Sig. (2-tailed)
a3
.000
30 .720
N
a3
**
**
.000
N
a2
a2
.714
Sig. (2-tailed) N
a1
a1
.451
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SAMPEL UJI EMPIRIS SOAL EVALUASI
229
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 230
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 231
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 232
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 233
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 234
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 235
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 236
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 237
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 238
Sampel Soal Evaluasi Siklus 1 dan II
238
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 239
Siklus 1 Pertemuan 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 240
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 241
a. Siklus 1 Pertemuan 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 242
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 243
b. Siklus 2 Pertemuan 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 244
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 245
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 246
c. Siklus 2 Pertemuan 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 247
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 248
Lampiran 10 Perhitungan Skor Pengamatan Minat Belajar Kondisi Awal
No.
Kode Siswa
1.
Kondisi awal Skor
Kategori
BAS
58
Cukup
2.
RMN
43
Kurang
3.
AKH
50
Cukup
4.
DWR
54
Cukup
5.
DAP
50
Cukup
6.
JSZ
71
Baik
7.
MSN
58
Cukup
8.
NAS
50
Cukup
9.
SAH
58
Cukup
10.
SBP
43
Kurang
11.
VTP
43
Kurang
12.
WRI
58
Cukup
13.
VDP
43
Kurang
14.
YNH
64
Baik
15.
NSP
64
Baik
Jumlah
807
Rata-rata
54
Cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 249
Lampiran 11 Nilai Matematika kelas IV Nilai Matematika Tahun Ajaran 2013/2014
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Jumlah Rata-rata
Nilai I 40 30 80 80 40 80 60 40 60 50 60 50 50 40 80 60 50 55 60 40 1045 52
II 35 80 55 20 45 95 80 70 90 40 55 50 45 90 80 70 65 45 55 40 1205 60
Jumlah
Rata-rata
75 110 135 100 85 175 140 110 150 90 115 100 95 130 160 130 115 100 115 80 2304 58
37 55 67 50 42 87 70 55 75 45 57 50 47 65 80 65 57 50 57 40 1151 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 250
Nilai Matematika Tahun Ajaran 2014/2015 Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Jumlah Rata-rata
Nilai I 33 78 50 33 30 80 75 70 70 43 28 60 78 40 80 60 55 50 40 35 55 50 1193 60
II 50 85 45 40 55 90 85 80 90 40 60 50 40 90 75 70 60 50 55 40 70 75 1395 70
Jumlah
Rata-rata
85 163 95 75 85 160 160 150 160 83 88 110 118 130 155 130 115 100 95 75 125 125 2582 64
42 81 47 37 42 80 80 75 80 41 44 55 59 65 77 65 57 50 47 37 62 62 1341 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 251
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 252
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 253
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 254
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 255
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 256
Pertemuan 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 257
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 258
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 259
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 260
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 261
a. Pengamatan Minat Belajar Siklus II Pertemuan3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 262
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 263
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 264
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 265
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 266
Pertemuan 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 267
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 268
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 269
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 270
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 271
Perhitungan Nilai Evaluasi Nilai Evaluasi Siklus I
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Total Rata-rata Tuntas Tidak Tuntas Presentase
Pertemuan I 40 60 93 27 40 100 53 87 80 53 50 40 40 93 100
Pertemuan II 93 93 80 67 60 93 67 100 100 60 73 73 47 100 100
8 siswa 7 Siswa 53,3%
Rata-rata 66 76 86 47 50 96 60 93 90 56 61 56 43 96 100 1076 75
Ketuntasan Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 272
Nilai Evaluasi Siklus II
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Total Rata-rata Tuntas Tidak Tuntas Presentase
Pertemuan I 90 90 73 67 100 100 100 80 100 87 80 73 63 100 100
Pertemuan II 65 78 86 75 89 100 100 93 100 78 100 100 65 100 93
14 siswa 1 Siswa 93,3%
Rata-rata 77 84 79 71 94 100 100 86 100 82 90 86 64 100 96 1309 87
Ketuntasan Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sampel Hasil Kerja Siswa pada Siklus I dan II
273
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 274
Siklus 1 Pertemuan 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 275
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 276
Siklus 1 Pertemuan 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 277
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 278
Siklus 2 Pertemuan 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 279
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 280
Siklus 2 Pertemuan 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 281
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 282
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 283
Sampel Keterlaksanaan Pembelajaran Siklus I dan II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 284
Siklus 1 Pertemuan 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 285
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 286
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 287
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 288
Sikus 1 Pertemuan 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 289
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 290
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 291
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 292
Siklus 2 Pertemuan 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 293
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 294
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 295
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 296
Siklus 2 Pertemuan 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 297
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 298
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 299
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 300
Lampiran 16 Hasil Wawancara Guru dan Siswa Hasil Wawancara Guru
No
1.
Kelas / Semester
: IV/1
Hari, tanggal
: Jumat, 20 November 2015
Pertanyaan
Jawaban
Bagaimana
minat
siswa Bu Isti menjelaskan bahwa minat siswa terhadap
terhadap
pembelajaran matapelajaran matematika rendah.
matematika ? 2
Bagaimana rata-rata nilai Rata-rata siswa di dalam kelas juga masih rendah. siswa di dalam kelas? Bagaimana proses belajar Proses pembelajaran berjalan dengan baik, dikelas siswa
3
di
dalam
kelas
khususnya
pada
matapelajaran matematika ? Berapa ketercapaian nilai Siswa yang mengalami ketuntasan kriteria standar siswa terhadap KKM?
minimal adalah 65, tercatat 46,7% dari 15 siswa, sedangkan siswa yang belum tuntas adalah 53,3%
4
dari 15 siswa. Rata-rata nilai kelas mata pelajaran Matematika adalah 62,8, angka ini dibawah nilai standar ketuntasan minimal. Metode dan media apa Bu Isti menjelaskan bahwa dalam pembelajaran yang
5
digunakan
pada matematika
matapelajaran matematika menggunakan ?
di
kelas metode
IV
ini,
ceramah
beliau
masih
dan
belum
menggunakan media apapun dalam kegiatan belajar mengajar.
Bagaimana berpikir 6
kemampuan Menurut Bu Isti kemampuan setiap siswa berbedasiswa
memahami materi ?
dalam beda, jadi jika siswa yang mudah memahami materi dia akan cepat mengerti tetapi jika siswa yang kurang dalam memahami materi membutuhkan waktu yang lama untuk dapat mengerti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 301
Bagaimana
keterlibatan Keterlibatan siswa dalam memecahkan masalah
siswa dalam memecahkan pada soal, ada beberapa siswa yang aktif ikut 7
masalah pada soal ?
terlibat tetapi ada juga siswa yang hanya diam dan menerima
saja
walaupun
sebenarnya
belum
mengerti akan pembahasan tersebut.
8
Bagaimana partisipasi aktif
Bu Isti mengatakan ada beberapa siswa yang aktif
siswa dalam proses
ikut dalam proses pembelajaran dimana jika tidak
pembelajaran khususnya
memahami aktif bertanya, jika ia mempunyai
pada matapelajaran
pendapat mampu mengutarakan tetapi adajuga yang
matematika ?
pasif hanya duduk dan menerima semua materi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 302
Hasil Wawancara Siswa Hari, tanggal Nama
: Jumat, 20 November 2015
: Jihan Syariatuz Zahra.
No
Pertanyaan
Jawaban
Apakah kamu menyukai Jihan menyukai matapelajaran matematika. mata
pelajaran Dari 7 mata pelajaran yang ada di kelas IV,
matematika ?
Jihan menyukai matapelajaran salah satunya
1.
adalah
matapelajaran
matematika.
Jihan
menyukai matematika dengan alasan karena ia menyukai dengan hal-hal yang berhubungan dengan menghitung. Bagaimana 2
nilai Jihan menjelaskan bahwa ia mendapatkan nilai
matematikamu di kelas ?
bagus jika materi matematikanya mudah tetapi jika materi matematika dirasa sulit, jihan mendapatkan nilai jelek.
Apakah 3
kamu Ya, jihan kadang merasa kesulitan.
mengalami kesulitan saat belajar matematika ? Kesulitan apa yang kamu Jihan merasa mengalami kesulitan jika materi hadapi dalam memahami matematika tidak ada di buku paket maupun di
4
mata
pelajaran LKS atau materi yang ada dibuku hanya sedikit
matematika ?
jadi jihan kurang jelas akan materi yang sedang dibahas.
Bagaimana usaha kamu Usaha yang dilakukan Jihan adalah aktif dalam 5
menghadapi bertanya kepada teman maupun guru jika sudah
kesulitan mata matematika ?
memahami sangat tidak jelas. Usaha pertama yang ia pelajaran lakukan adalah bertanya kepada temannya jika teman yang ditanya tidak tahu baru bertanya kepada guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 303
Apakah membantu 6
gurumu Menurut hasil wawancara dengan jihan, ibu saat
kamu guru sangat membantu dalam menyelesaikan
menghadapi kesulitan ?
masalah yang dihadapinya misalnya dengan memberikan
contoh
bagaimana
cara
menyelesaikan tetapi dengan menggunakan contoh soal lainnya. Apakah gurumu pernah Menurut Jihan dengan adanya berdiskusi mengajarkan cara 7
dengan kelompok berdiskusi menghadapi
untuk
mencari
jarang
solusi
dalam
dilakukan
saat
kelompok untuk mencari pembelajaran di kelas oleh guru, kegiatan yang solusi
dalam sering dilakukan jika mengerjakan soal itu
menghadapi kesulitan ?
dikerjakan
secara
individu
dan
menggunakan metode ceramah saja.
guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 304
Lampiran 17 Surat Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 305
Lampiran 18 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 306
Lampiran 19 Foto Kegiatan Penelitian
Siswa berdiskusi dalam menyelesaikan soal mulai dari mencari masalah sampai dengan menemukan solusinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 307
Salah satu siswa menuliskan hasil solusi masalah atas soal
Siswa kelas IV SD Negeri Banyudono 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 20 Profil Peneliti
CURRICULUM VITAE Fabiana Rina Dwi Astuti merupakan anak kedua dari dua saudara yang lahir di Magelang, 20 Januari 1994. Pendidikan dasar diperoleh di SD Negeri Wates, lulus pada tahun 2006. Pendidikan menengah pertama di SMP Kanisius Muntilan, lulus pada tahun 2009. Pendidikan menengah lanjutan diperoleh di SMA Kristen Bentara Wacana Muntilan, lulus pada tahun 2012, peneliti tercatat sebagai mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Selama menempuh pendidikan di PGSD, peneliti mengikuti berbagai macam kegiatan di luar perkuliahan. Berikut ini daftar kegiatan yang pernah diikuti peneliti: 1. Peserta Workshop Una Seminar And Workshop On Anti Bias Curriculum And Teaching pada tahun 2012. 2. Cofasilitator Pelatihan Seminar Penggunaan Alat Peraga Montessori untuk guru Sekolah Dasar pada tahun 2015. 3. Anggota karawitan PGSD. Masa pendidikan di Universitas Sanata Dharma diakhiri dengan menulis skripsi sebagai tugas akhir dengan judul “Meningkatkan Minat dan Prestasi Belajar Operasi Hitung dalam Soal cerita dengan Metode Inquiri Kelas IV SD Negeri Banyudono 1 Dukun Magelang”.
308