JURNAL
MENINGKATKAN KETERAMPILAN JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLABASKET MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS XG SMA NEGERI 1 SUWAWA Yomin Diange1), Meyke Parengkuan2), Mirdayani Pauweni3) 1
FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Yomin Diange)
[email protected] 2 FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Meyke Parengkuan)
[email protected] 3 FIKK, Universitas Negeri Gorontalo (Mirdayani Pauweni)
[email protected]
Abstrak Penilitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Suwawa Kabupaten Bone Bolango. Kelas yang dilaksanakan tindakan adalah kelas XG dengan jumlah siswa 23 orang yang terdiri dari siswa laki-laki 15 orang dan 8 orang siswa perempuan dengan kemampuan yang berbeda-beda. Adapun tujuan penilitian ini adalah meningkatkan keterampilan jump shoot dalam permainan bolabasket melalui model pembelajaran teams games tournamants siswa kelas XG SMA Negeri 1 Suwawa. Kata Kunci :
jump shoot, model pembelajaran Teams games tournaments
Abstract This classroom action research conducted at SMAN 1 Suwawa Bone Bolango District. Classes are held XG class action is the number of students 23 people consisting of male students 15 people and 8 female students with different abilities. The purpose of this research is to improve the skills in the game of basketball jump shoot through the games teams tournamants learning model XG-grade students of SMA Negeri 1 Suwawa. Keywords : jump shoot, games Teams learning model tournaments 1. PENDAHULUAN Pendidikan jasmani adalah suatu upaya membina manusia baik fisik maupun mental melalui suatu aktifitas gerak (motorik). Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan nasional untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dan menghasilkan manusia yang sehat, cerdas, aktif, kreatif, berdisiplin serta memiliki sportifitas dan kemandirian yang tinggi. Salah satu upaya untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dilakukan melalui jalur pendidikan formal, non formal maupun
informal. Melalui jalur pendidikan tersebut kualitas sumber daya manusia dapat dipersiapkan untuk menghadapi tantangan zaman yang semakin maju dan berkembang baik dari bidang ilmu pengetahuan maupun teknologi. Oleh karena itu, dalam menghadapi tantangan tersebut sebagai guru sepatutnya mampu mempersiapkan sedini mungkin dan berupaya meningkatkan proses pembelajaran melalui program-program pendidikan jasmani yang disesuaikan dengan kemampuan serta perkembangan peserta didik. Salah satu contoh pada mata pelajaran pendidikan jasmani di sekolah adalah
membuat program pembelajaran yang efektif dan efisien sehingga peserta didik tidak merasa jenuh dan membosankan, sehingga guru harus mencoba menggunakan modelmodel pembelajaran yang menyenangkan, mudah dicerna, serta mudah dipraktekkan oleh peserta didik sehingga mampu meningkatkan kualitas pembelajaran tersebut. Dari penjelasan di atas kita dapat menyimpulkan bahwa proses pembelajaran tanpa metode dan model pembelajaran sangatlah tidak efektif dan efisien. Oleh karena itu, setiap cabang olahraga seperti permainan bolabasket sudah sepatutnya dapat kita siasati melalui berbagai macam metode dan model pembelajaran yang efektif dan efisien. Dan telah kita ketahui bersama bahwa permainan bolabasket merupakan permainan yang didominasi dengan menggunakan tangan. Permainan bolabasket merupakan salah satu cabang olahraga yang perkembangannya sangat pesat. Olahraga ini banyak digemari dikalangan mahasiswa, pelajar dan masyarakat umum. Perkumpulanperkumpulan bolabasket sekarang juga banyak bermunculan diberbagai daerah berbagai kejuaraan dan tournament-tournament yang bersifat daerah atau nasional bahkan tingkat internasional sering diselenggarakan. Bolabasket masuk ke Indonesia berawal dari pedagang Cina dan mulai berkembang atau mendapat tempat di masyarakat mulai dari Yogyakarta, Solo, dan sekitarnya sesudah kemerdekaan. Di sekolah-sekolah permainan bolabasket mendapat tanggapan yang positif dan dimasukkan ke dalam mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. Bolabasket merupakan olahraga permainan yang menggunakan bola besar, dimainkan dengan tangan. Bola boleh dioper (dilempar ke kanan dan ke kiri) boleh dipantulkan ke lantai (di tempat atau sambil berjalan) dan tujuannya adalah memasukkan bola ke basket atau keranjang lawan. Bolabasket dimainkan oleh 2 regu yang masing-masing terdiri dari 5 orang. Setiap regu berusaha mencetak angka ke keranjang lawan dan mencegah regu lain mencetak angka. Gerakan-gerakan yang kompleks dalam permainan bolabasket yaitu terdiri dari
gabungan unsur-unsur gerakan yang terkoordinasi dengan baik memerlukan waktu yang cukup lama untuk menguasainya, agar lebih mudah mempelajari keterampilan bolabasket perlu memperhatikan beberapa aspek dalam prosesnya antara lain dengan cara menganalisis gerakan-gerakan tersebut. Gerakan-gerakan yang dimasukkan ke dalam bagian dimulai dengan gerakan yang sederhana menuju gerakan yang sulit akhirnya akan memudahkan dalam proses pembelajaran tersebut. Pembinaan bolabasket mengalami suatu peningkatan disemua tingkatan mulai dari tingkat nasional, daerah maupun ditingkat sekolah. Upaya yang dirintis dalam beberapa tahun terakhir membuahkan hasil yang cukup menggembirakan antara lain makin banyaknya kompetisi yang digulirkan baik pada kelompok umur, pelajar, mahasiswa, maupun klub-klub umum. Kenyataan ini diharapkan nantinya akan muncul pemain-pemain yang handal dalam membela bangsa dan negara dikancah regional maupun internasional. Dengan adanya berbagai macam kejuaraan ini, diharapkan akan terjadi persaingan dalam meraih prestasi. Sehingga perkumpulan bolabasket baik dari sekolah maupun klubklub yang mengikutinya akan lebih meningkatkan metode dan model materi latihan permainan bolabasket. Pembinaan olahraga bolabasket di sekolah jika hanya menggantungkan pada alokasi jam pelajaran terasa sulit rasanya untuk meningkatkan prestasi siswa. Cara lain yang harus ditempuh agar prestasi siswa di cabang olahraga bolabasket meningkat adalah dengan menambah jam latihan diluar jam pelajaran yaitu dengan kegiatan ekstrakurikuler atau siswa bergabung dengan klub-klub bolabasket yang ada di daerahnya. dan mengusai teknik dasar dalam permainan bolabasket itu terdiri dari teknik dasar drible, passing, pipot dan shooting. Dari keempat teknik dasar tersebut shooting merupakan salah satu teknik dasar yang menjadi kunci keberhasilan untuk menentukan kemenangan. Shooting dalam permainan bolabasket adalah salah satu teknik menembakkan bola ke jaring lawan. Dalam bolabasket teknik ini paling banyak untuk mencetak angka dan menentukan kemenangan dalam pertandingan,
sebab kemenangan ditentukan oleh banyaknya bola yang masuk ke ring basket. Setiap regu yang menguasai bola selalu mencari kesempatan untuk dapat melakukan shooting, oleh karena itu unsur shooting ini merupakan teknik dasar yang harus dipelajari dengan baik dan benar serta meningkatkan keterampilan dengan latihan. Seorang pemain yang baik harus mengetahui kapan waktu dan posisi yang tepat untuk melakukan shooting dalam permainan, sehingga shooting yang dilakukan akan mendapat angka. Oleh karena itu pemain harus mengetahui apakah dalam posisi yang menguntungkan untuk melakukan shooting atau mengoperkan bola kepada teman yang posisinya menguntungkan. Keputusan itu harus diambil dengan segera bila regu ingin menjadi pemenang. Karena pada dasarnya tujuan dari permainan bolabasket adalah memasukkan bola kedalam ring basket lawan sebanyak mungkin, dengan memperhatikan teknik dasar dalam permainan bolabasket. Jump Shoot adalah tembakan yang sangat penting penggunaannya dalam bolabasket. Apabila seorang pemain melakukan tembakan jump shoot dengan baik maka ia merupakan ancaman yang berbahaya bagi lawanlawannya untuk memasukkan bola ke dalam ring setiap saat, apabila ia menguasai bola, sebab pemain itu dapat melakukan tembakan jump shoot dari situasi apapun, misalnya selagi ia melakukan dribble, dan menerima umpan dalam keadaan diam dan bergerak Peningkatan keterampilan jump shoot pada permainan bolabasket seperti yang diharapkan harus memerlukan penggunaan metode pembelajaran yang teratur, terarah, sistematis, serta ditunjang oleh sarana dan prasarana yang memadai sehingga dapat berpengaruh langsung atau tidak langsung terhadap pencapaian pembelajaran sesuai dengan perkembangan peserta didik. Untuk mencapai tujuan tersebut peran guru sangat dibutuhkan, dari membuat rancangan pembelajaran sampai pada pemberian model pembelajaran teams games tournaments. Pemberian model pembelajaran teams games tournaments ini dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan jump shoot pada peserta didik karena sesuai dengan
karakteristik siswa khususnya pada siswa kelas XG di SMA Negeri 1 Suwawa. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di SMA Negeri 1 Suwawa, terlihat masih banyaknya siswa yang mengalami kesulitan saat melakukan jump shoot, hal ini karena harus di cari terobosan membuat pola, model dan metode pendekatan yang lebih tepat. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah tersebut dibutuhkan metode dan model pembelajaran yang cocok seperti model pembelajaran teams games tournaments. Tujuan utama dari pemberian model pembelajaran ini ialah untuk meningkatkan keterampilan jump shoot siswa yang masih rendah. Berdasarkan latar belakang diatas tersebut maka perlu adanya suatu penelitian tindakan kelas (PTK) yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan jump shoot melalui model pembelajaran teams games tournaments. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah dalam penilitian ini adalah rendahnya keterampilan siswa dalam melakukan jump shoot, rendahnya pengetahuan siswa terhadap jump shoot dan pemberian model pembelajaran yang masih kurang tepat. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: ”Apakah melalui model pembelajaran teams games tournaments dapat meningkatkan keterampilan jump shoot dalam permainan bolabasket siswa Kelas XG SMA Negeri 1 Suwawa? Cara Pemecahan Masalah Dalam meningkatkan keterampilan jump shoot dalam permainan bolabasket melalui model pembelajaran teams games tournaments siswa kelas XG SMA Negeri 1 Suwawa, dapat dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran teams games tournaments. Dengan penggunaan model pembelajaran tersebut maka masalahmasalah dalam keterampilan jump shoot dapat dipecahkan. Untuk memecahkan masalah tersebut maka digunakan model pembelajaran
teams games tournaments dengan langkahlangkah sebagai berikut: 1) Guru memberikan penjelasan tentang materi
pembelajaran
mencakup
permainan bolabasket yang terfokus pada salah satu keterampilan melakukan jump shoot. 2)
Guru menyiapkan sarana dan prasarana serta alat bantu lainnya yang akan digunakan
sekaligus
memberikan
pemanasan. 3)
Guru
memberikan
contoh
rangkaian
keterampilan jump shoot yang merupakan indikator penilaian yaitu: a) Sikap awal b) Gerakan c) Sikap akhir 4)
Masing-masing siswa melakukan jump shoot sesuai dengan pentunjuk cara melakukan jump shoot yang baik dan benar.
Dengan demikian melalui penggunaan model pembelajaran teams games tournaments diharapkan dapat meningkatkan keterampilan jump shoot dalam permainan bolabasket melalui model pembelajaran teams games tournaments siswa kelas XG SMA Negeri 1 Suwawa. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan jump shoot dalam permainan bola basket melalui model pembelajaran teams games tournaments siswa kelas XG SMA Negeri 1 Suwawa. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dalam penelitian ini yaitu: Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam berpikir ilmiah bagi
guru pendidikan kesehatan (PJOK) Manfaat Praktis
jasmani
olahraga
dan
a. Bagi siswa Meningkatkan keterampilan jump shoot dalam permainan bolabasket melalui model pembelajaran teams games tournaments. b. Bagi guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dan informasi dalam meningkatkan keterampilan jump shoot dalam permainan bolabasket pada siswa. c. Bagi sekolah Sebagai bahan informasi tentang peningkatan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga kesehatan khususnya materi tentang jump shoot. Selain itu, sebagai bahan masukkan bagi SMA Negeri 1 Suwawa untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. d. Bagi peneliti Menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman berharga khususnya tentang permainan bolabasket pada jump shoot agar nantinya bisa mengimplementasikan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
2. METODE PENELITIAN Latar Dan Karakteristik Subyek Penilitian Latar Penelitian Adapun yang menjadi lokasi dalam penelitian ini yaitu pada siswa kelas XG SMA Negeri 1 Suwawa. Karakteristik Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian adalah siswa kelas XG SMA Negeri 1 Suwawa dengan jumlah siswa 23 orang terdiri Putra 15 dan 8 orang putri dengan karakteristik yang berbeda. Variabel Penilitian
Variabel yang diteliti dalam penilitian ini adalah Variabel Input Meliputi kegiatan guru dalam merencakan pembelajaran, dan kesiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran serta sarana dan prasarana guna meningkatkan siswa dalam melakukan jump shoot. Selanjutnya indikator yang dinilai dalam variabel ini selama proses pembelajaran meliputi tiga indikator (a) Sikap awal (b) Gerakan dan (c) Sikap akhir Variabel Proses Meliputi kegiatan guru dalam melaksanakan pembelajaran yang telah direncanakan dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran dalam melakukan gerakan jump shoot dalam permainan bolabasket dengan melalui model pembelajaran teams games tournaments Variabel Output Yaitu tingkat daya serap siswa pada materi pembelajaran yang diwujudkan dalam bentuk perolehan skor melalui praktek keterampilan dalam melakukan gerakan jump shoot dalam permainan bolabasket Tahapan Penilitian Tahapan Per\siapan Membuat lembar obsevasi Dalam lembar observasi tersebut peneliti mengambil data keterampilan tentang cara siswa dalam dalam melakukan jump shoot Mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan
Peneliti dan guru mitra dalam hal ini guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan yang ada di sekolah tempat peneliti mempersiapkan sarana dan prasarana olahraga yang akan digunakan selama proses tindakan. 3.3.1.1 Menyusun langkah-langkah tindakan dan jadwal kegiatan Peneliti dan guru mitra mendiskusikan metode, strategi dan media pembelajaran yang tepat bagi siswa serta hari dan waktu pelaksanaan tindakan. 3.3.1 Tahap Pelaksanaan Tindakan Tindakan dilaksanakan dengan unsur kerja sama antara peneliti dan guru mitra dalam hal ini guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, dimana pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dimaksud harus sesuai dengan skenario tindakan. Prosedur penelitian tindakan kelas ini untuk masing-masing siklus dilaksanakan berdasarkan hasil tindakan dalam setiap siklus. 3.3.2 Tahap Pemantauan dan Evaluasi Dilaksanakan pada proses penelitian berlangsung. Pada proses pelaksanaan tindakan tersebut peneliti mengadakan penilaian serta mengambil data terhadap perkembangan siswa yang ada dilapangan. Apabila pelaksanaan tindakan tersebut telah selesai, peneliti beserta guru mitra akan memberikan umpan balik untuk mengevaluasi hasil tindakan. 3.3.3 Tahap Analisis dan Refleksi Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah menganalisis hasil yang diperoleh pada tahap observasi, kemudian hasilnya digunakan untuk merefleksi diri, apakah siswa sudah dapat meningkatkan keterampilan jump shoot. Hasil analisis ini akan digunakan untuk merencanakan tindakan pada siklus berikutnya. Selanjutnya apabila pada siklus berikutnya keterampilan siswa telah mencapai sasaran pada indikator kinerja (80%), maka refleksi terus digunakan guna mencari kekurangan-kekurangan dan
kesalahan selama tindakan pada siklus sebelumnya. Tehnik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitiian terdiri dari yaitu : Observasi Observasi akan dilakukan pada siswa kelas XG SMA Negeri 1 Suwawa dengan aspek yang akan diobservasi adalah keterampilan siswa melakukan jump shoot dalam permainan bolabasket yang terdiri dari beberapa sub aspek antara lain: a. Gerakan awal b. Gerakan c. Gerakan akhir Dokumentasi Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti pada saat penelitian berdasarkan dokumentasi visual sebagai bukti fisik pelaksanaan kegiatan proses belajar mengajar yang sedang berlangsung di sekolah tersebut dimulai dari observasi sampai dengan pelaksanaan tindakan kelas.
Tehnik Analisis Data analisis data yang digunakan yaitu tentang tehnik melakukan gerakan jump shoot dalam permainan bolabasket untuk mendapatkan data agar bisa melihat tingkat capaian dari para siswa tersebut. Tabel 3.1Rentang Skor Nilai menurut Husdarta dan Yudha M. Saputra (2013 : 110) No 1 2 3 4 5
Nilai 80-100 70-79 60-69 45-59 <44
Kategori Baik Sekali Baik Cukup Kurang Kurang Sekali
Keterangan BS B C K KS
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penilitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Suwawa yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan jump shoot dalam permaianan bolabasket melalui model pembelajaran Teams Games Tournaments. Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa yang ada di kelas XG SMA Negeri 1 Suwawa dengan jumlah keseluruhan siswa mencapai 23 orang yang terdiri dari 15 orang putra dan 8 orang putri. Adapun hasil penelitian ditinjau dari 3 domain yaitu: a) Kognitif, berkaitan dengan intelektual seseorang, dimana pada permainan bolabasket untuk meningkatkan keterampilan jump shoot siswa harus mempunyai pengetahuan serta pemahaman mengenai cara melakukan jump shoot kemudian pengetahuan dan pemahaman diterapkan dalam permainan bolabasket terutama jump shoot. b) Afektif, berkaitan dengan sikap dan nilai. yaitu pada saat seorang guru menjelaskan cara melakukan jump shoot siswa mampu menerima dan memperhatikan serta menanggapi kembali atau berpartisipasi aktif dalam melakukan jump shoot. c) Psikomotor, berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah menerima pengalaman belajar tertentu. Psikomotor merupakan kelajutan dari kognitif dan afektif, psikomotor berhubungan dengan aktivitas fisik yaitu dimana pada saat siswa memahami cara melakukan jump shoot kemudian siswa tersebut berpartisipasi aktif dalam dan melakukan tindakan atau keterampilan jump shoot. Sebelum melakukan tindakan berupa siklus, penelitian ini didahului dengan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam melakukan keterampilan jump shoot dalam permainan bolabasket sebelum diberikan tindakan, selain itu tujuan dari observasi ini adalah untuk memperoleh data-data yang akurat mengenai rata-rata keseluruhan yang telah dicapai siswa. Penelitian ini berlangsung dalam II siklus yang masing-masing siklusnya
diberikan tindakan sebanyak tiga kali tindakan dan satu kali evaluasi untuk menganalisis ketuntasan belajar siswa di kelas XG SMA Negeri 1 Suwawa mengenai pelaksanaan keterampilan jump shoot dalam permainan bolabasket. Observasi Awal Observasi awal dilaksanakan pada bulan Mei 2014, tepatnya tanggal 19 Mei 2015. Dalam pelaksanaannya observasi dilakukan untuk memperoleh data dalam mengukur ketuntasan belajar siswa di kelas XG SMA Negeri 1 Suwawa mengenai pelaksanaan keterampilan jump shoot dalam permainan bolabasket. Adapun untuk mengukur ketuntasan belajar siswa diukur melalui dua kategori yakni hasil pengamatan kegiatan guru dan hasil pengamatan kegiatan siswa. Untuk lebih jelasnya hasil pengamatan kegiatan siswa dapat dijelaskan sebagai berikut Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Berawal pada data awal siswa yang diperoleh melalui observasi maka untuk menganalisis setiap hasil yang di capai siswa kelas XG SMA Negeri 1 Suwawa dalam melakukan keterampilan jump shoot dalam permainan bolabasket mengacu pada rata-rata setiap aspek dan hasil rata-rata keseluruhan aspek yang telah dianalisis sehingga dapat diketahui dengan jelas besar capaian rata-rata yang diperoleh siswa sebelum dikenai tindakan. Adapun aspek yang dinilai dalam pelaksanaan keterampilan jump shoot dalam permainan bolabasket terdiri dari (1) Sikap awal, (2) gerakan, (3) sikap akhir. Berikut akan dijelaskan rata-rata setiap aspek dan hasil rata-rata keseluruhan aspek. Hasil rata-rata setiap aspek Berdasarkan hasil rata-rata setiap aspek yang telah dianalisis, diketahui besar ketuntasan belajar siswa kelas XG SMA Negeri 1 Suwawa dalam melakukan keterampilan jump shoot dalam permainan bolabasket. Dari hasil analisis tersebut diketahui aspek (1) sikap awal capaian siswa sebesar 59.51%, (2) gerakan capaian siswa sebesar 52.17%, (3) sikap akhir capaian
siswa sebesar 58.69%. Untuk lebih jelasnya dapat disajikan pada table dan diagram berikut Table 4.1 Hasil Observasi Awal Rata-Rata Setiap Aspek Keterampilan Jump Shoot Dalam Permainan Bolabasket Nilai rataketeranga No Aspek yang rata diamati n ketuntasan 1 Sikap awal 59.51% Kurang 2 Gerakan 52.17% Kurang 3 Sikap akhir 58.69% Kurang 56.79% Kurang Total Mengacu pada tabel diatas dapat dinyatakan bahwa hasil yang dicapai siswa dari ketiga aspek yang diamati masuk pada kategori kurang, karena tolak ukur capaian siswa dinyatakan tuntas apabila mencapai 80% melihat hasil tersebut maka dari masingmasing aspek yakni (1) sikap awal capaian siswa sebesar 59.51% perlu ditingkatkan sebesar 20.49% hingga mencapai 80%, (2) gerakan capaian siswa sebesar 52.17% perlu ditingkatkan 27.83% hingga mencapai 80% (3) sikap akhir capaian siswa sebesar 58.69% perlu ditingkatkan 21.31% hingga mencapai 80%. Dari hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa penguasaan siswa dalam melakukan keterampilan jump shoot dalam permainan bolabasket perlu untuk ditingkatkan hingga mencapai indikator. Hasil rata-rata keseluruhan Berdasarkan hasil analisis rata-rata setiap aspek diketahui dari jumlah keseluruhan siswa yang memperoleh kriteria kurang sekali (KS) dengan rentang nilai <44 terdapat 3 orang, selain itu siswa memperoleh kriteria kurang (K) dengan rentang nilai 45-59 terdapat 11 orang, siswa memperoleh kriteria cukup (C) dengan rentang nilai 60-69 terdapat 5 orang, siswa yang memperoleh kriteria baik (B) dengan rentang nilai 70-79 terdapat 4 orang, dan siswa yang memperoleh kriteria baik sekali (BS) dengan rentang nilai 80-100 tidak ada. Dari pengklasifikasian tersebut diperoleh rata-rata keseluruhan siswa kelas XG
SMA Negeri 1 Suwawa dalam melakukan Negeri 1 Suwawa. Dari hasil refleksi yang keterampilan jump shoot dalam permainan dilakukan menunjukkan bahwa ketuntasan bolabasket sebesar 56.79%. Untuk belajar siswa dalam pembelajaran kerampilan mempermudah dalam menganalisisnya maka jump shoot dalam permainan bolabasket yakni diuraikan dalam bentuk lampiran, dan hasil siswa yang ada di kelas XG SMA Negeri 1 persentase banyaknya siswa dapat dilihat Suwawa masih perlu dibenahi baik dari segi sesuai pada tabel kategori baik sekali, baik, pembelajarannya maupun penerapan model cukup, kurang, dan kurang sekali, di bawah pembelajaran. Adapun tujuan dari refleksi ini. tersebut adalah untuk memperoleh gambaran apakah hasil tindakan pada siklus observasi ini Table 4.2 Hasil Observasi Awal Persentase masih perlu ditingkatkan atau tidak. Oleh Capaian Siswa Keterampilan karena itu untuk mencapai indikator ketentuan Jump Shoot dalam Permainan dalam penelitian ini dilanjutkan kesiklus Bolabasket berikutmya, yakni masuk pada pelaksanaan Jumla N Kriteri Rentan Persenta siklus I. h o a g Nilai se 4.1.2 Siklus I Siswa Berdasarkan hasil analisis pada data 1 Baik 80-100 awal siswa maka pelaksanaan tindakan siklus Sekali I pada bulan mei, tepatnya pertemuan pertama 2 Baik 70-79 4 17.39% pada tanggal 20 mei 2015 untuk pemberian 3 Cukup 60-69 5 21.74% tindakan kesatu, pertemuan kedua 21 mei 4 Kurang 45-59 11 47.83% 2015 untuk pemberian tindakan kedua, dan 5 Kurang < 44 3 13.04% pertemuan ketiga dilakukan pada tanggal 22 sekali mei 2015 untuk pemberian tindakan ketiga, Jumlah 23 100 % sedangkan evaluasi dilakukan pada tanggal 23 mei 2015, evaluasi tersebut bertujuan untuk Berdasarkan tabel diatas dan uraian mengetahui letak keberhasilan siswa setelah rata-rata keseluruhan yang diperoleh siswa dikenai tindakan. Adapun mekanisme dalam kelas XG SMA Negeri 1 Suwawa dalam menganilisis hasil pada siklus I ini dilakukan melakukan keterampilan jump shoot dalam dengan mengukur hasil pengamatan kegiatan permainan bolabasket masih perlu untuk guru dan hasil pengamatan kegiatan siswa ditingkatkan minimal mencapai indikator dalam melakukan pembelajaran kerampilan yakni 80% baik dari tiga aspek yang diamati jump shoot dalam permainan bolabasket, pada (1) sikap awal, (2) gerakan, dan (3) sikap hasil pengamatan guru terdapat aspek-aspek akhir. Merujuk pada data yang telah dianalisis yang menyangkut pelaksanaan proses tersebut maka dalam meningkatkan pembelajaran, untuk lebih jelasnya dapat keterampilan jump shoot dalam permainan dilihat pada lampiran. Sedangkan hasil bolabasket melalui model pembelajaran pengamatan kegiatan siswa dilakukan dengan Teams Games Tournamaents siswa kelas XG menganalisis hasil rata-rata setiap aspek yang SMA Negeri 1 suwawa dengan menjadikan diperoleh siswa selama proses pembelajaran indikator sebagai tolak ukur keberhasilan belangsung maupun hasil rata-rata pembelajaran yang dibelajarkan. keseluruhan dianalisis melalui instrument Refleksi Hasil Kegiatan penelitian. Hasil pengamatan kegiatan siswa Berdasarkan hasil dari analisis pada pengambilan data awal ini, maka peneliti Bertolak hasil pemberian tindakan maupun guru mata pelajaran penjas selaku pada siklus 1 ini maka untuk menganalisi mitra dalam penelitian ini, merefleksi kembali setiap hasil yang dicapai siswa mengacu pada setiap hasil pemberian tindakan menyangkut hasil rata-rata setiap aspek dan hasil rata-rata pembelajaran keterampilan jump shoot dalam keseluruhan aspek yang telah dianalisis permainan bolabasket siswa kelas XG SMA
sehingga dapat diketahui dengan jelas besar capaian rata-rata yang diperoleh siswa sebelum dikenai tindakan. Adapun aspek yang dinilai dalam pelaksanaan keterampilan jump shoot dalam permaianan bola basket terdiri dari (1) sikap awal, (2) gerakan dan (3) sikap akhir. Berikut ini akan dijelaskan hasil ratarata setiap aspek dan hasil rata-rata keseluruhan aspek. Hasil rata-rata setiap aspek Berdasarkan hasil rata-rata setiap aspek yang telah dianalisis, diketahui besar ketuntasan belajar siswa di kelas XG SMA Negeri 1 Suwawa dalam meningkatkan keterampilan jump shoot dalam permaianan bolabasket yakni dari keseluruhan siswa yang dikenai tindakan pada siklus I ini diketahui besar peningkatan pada masing-masing aspek (1) sikap awal capaian siswa sebesar 70.65%, (2) gerakan capaian siswa sebesar 70.38%, dan (3) sikap akhir capaian siswa sebesar 70.38%. Untuk lebih mempermudah dalam memahami besar peningkatan yang diperoleh siswa kelas XG SMA Negeri 1 Suwawa dalam meningkatkan keterampilan jump shoot dalam permaianan bolabasket dapat disajikan pada tabel berikut. Tabel 4.3 Hasil Siklus I Rata-rata Setiap Aspek Keterampilan Jump Shoot dalam Permainan Bolabasket Aspek Nilai rataNo yang rata Keterangan diamati ketuntasan 1 Sikap 70,65 % Baik awal 2 Gerakan 70.38 % Baik 3 Sikap 70.38 % Baik akhir Baik TOTAL 70.47% Mengacu pada tabel diatas dapat dinyatakan bahwa hasil yang dicapai siswa dari ketiga aspek yang diamati masuk pada kategori baik, karena tolak ukur capaian siswa dinyatakan tuntas apabila mencapai 80% melihat hasil tersebut maka dari masingmasing aspek yang diamati diketahui besar capaian siswa setelah dikenai tindakan pada
silkus I ini yakni (1) sikap awal capaian siswa 70,65% perlu ditingkatkan sebesar 9.35% hingga mencapai 80%, (2) tahap gerakan capaian siswa sebesar 70.38% perlu ditingkatkan sebesar 9.62% hingga mencapai 80% dan (3) sikap akhir capaian siswa sebesar 70.38% perlu ditingkatkan sebesar 9.62% hingga mencapai 80% permainan bolabasket. Dari hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa penguasaan siswa dalam melakukan keterampilan jump shoot perlu untuk ditingkatkan dalam permainan bolabasket sehingga mencapai indikator.
Hasil rata-rata keseluruhan Berdasarkan hasil analisis rata-rata setiap aspek diketahui dari jumlah keseluruhan siswa kelas XG SMA Negeri 1 Suwawa dalam melakukan keterampilan jump shoot dalam permaianan bolabasket melalui model pembelajaran teams games tournaments yang dikenai tindakan pada siklus 1 ini apabila diklasifikasikan dalam bentuk presentase diketahui yang masuk pada kategori kriteria kurang sekali (KS) dengan rentang nilai <44 tidak ada, selain itu siswa memperoleh kriteria kurang (K) dengan rentang nilai 45-59 terdapat 2 orang, siswa memperoleh kriteria cukup (C) dengan rentang nilai 60-69 terdapat 8 orang, siswa yang memperoleh kriteria baik (B) dengan rentang nilai 70-79 terdapat 9 orang, dan siswa yang memperoleh kriteria baik sekali (BS) dengan rentang nilai 80-100 terdapat 4 0rang. Mengacu pada pengklasifikasian tersebut diperoleh rata-rata keseluruhan siswa kelas XG SMA Negeri 1 Suwawa dalam melakukan keterampilan jump shoot melalui model pembelajaran teams games tournaments yang dikenai tindakan siklus 1 pada permainan bolabasket sebesar 70.47%. Untuk mempermudah dalam menganalisisnya maka dapat diuraikan dalam bentuk lampiran. PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas XG SMA Negeri 1 Suwawa. Penelitian ini bertujuan
untuk meningkatkan keterampilan jump shoot dalam permainan bolabasket melalui model pembelajaran teams games tournaments sedangkan untuk mengukur hasil capaian yang diperoleh masing-masing siswa diukur dengan menggunakan skala penilaian 0-100 dari sumber husdarta dan saputra, dari skala penilaian tersebut dapat diketahui rata-rata setiap aspek dan rata-rata keseluruhan siswa yang dapat melakukan keterampilan jump shoot dalam permainan bolabasket Dalam pelaksanaannya penelitian ini berlangsung dalam dua siklus, namun sebelum pelaksanaan masing-masing siklus tahap pertama yang dilakukan adalah observasi. Tujuannya adalah untuk memperoleh data awal yakni besar hasil rata-rata setiap aspek dan besar hasil rata-rata keseluruhan yang diperoleh siswa kelas XG SMA Negeri 1 Suwawa dalam mengikuti pembelajaran keterampilan jump shoot sebelum d ikenai tindakan. Bertolak pada data tersebut diperoleh gambaran dalam merancang setiap pemberian tindakan pada masing-masing siklus. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan proses pelaksanaan penelitian dimulai dari observasi sampai pada pelaksanaan tindakan di masing-masing siklusnya. Hasil observasi Berdasarkan data yang diperoleh melalui kegiatan observasi menunjukkan bahwa dari tiga aspek yang diamati besar capaian siswa yang terdiri dari tahap (1) sikap awal capaian siswa sebesar 59.51%, (2) gerakan capaian siswa sebesar 52.17%, dan (3) sikap akhir capaian siswa sebesar 58.69%. Dari hasil analisis aspek tersebut diperoleh hasil keseluruhan siswa kelas XG SMA Negeri 1 Suwawa dalam mengikuti pembelajaran keterampilan jump shoot dalam permainan bolabasket sebesar 56.79%. Bertolak dari hasil tersebut dapat diklasifikasikan banyaknya siswa yang dapat melakukan komponen keterampilan jump shoot dalam permainan bolabasket dapat dijelaskan sebagai berikut. Siswa yang memperoleh kriteria kurang sekali (KS) dengan rentang nilai <44 terdapat 3 orang, selain itu siswa yang memperoleh kriteria kurang (K) dengan rentang nilai 45-59 terdapat 11 orang , 5 orang memperoleh kriteria cukup (C) dengan rentang nilai 60-69,
sedangkan yang memeperoleh kriteria baik (B) dengan rentang nilai 70-79 terdapat 4 orang, dan yang memperoleh kriteria baik sekali (BS) dengan rentang nilai 80-100 tidak ada. Hasil siklus I Berdasarkan evaluasi tindakan pada silus I diketahui besar peningkatan masingmasing aspek yang diamati yakni tahap (1) sikap awal capaian siswa sebesar 70.65%, (2) gerakan capaian siswa sebesar 70.38%, dan (3) sikap akhir capaian siswa sebesar 70.38%. Dari hasil analisis aspek tersebut diperoleh hasil keseluruhan siswa kelas XG SMA Negeri 1 Suwawa dalam mengikuti permbelajaran keterampilan jump shoot dalam permainan bolabasket sebesar 70.47%, dapat dijelaskan seperti berikut ini. Siswa yang memperoleh kriteria kurang sekali (KS) dengan rentang nilai <44 tidak ada, selain itu siswa yang memperoleh kriteria kurang (K) dengan rentang nilai 45-59 terdapat 2 orang, 8 orang memperoleh kriteria cukup (C) dengan rentang nilai 60-69, sedangkan yang memeperoleh kriteria baik (B) dengan rentang nilai 70-79 terdapat 9 orang ,dan yang memperoleh kriteria baik sekali (BS) dengan rentang nilai 80-100 terdapat 4 orang. Mengacu pada hasil yang telah dianalisis melalui evaluasi tindakan siklus I ini dapat dikatakan bahwa capaian rata-rata setiap aspek maupun rata-rata keseluruhan pada siklus ini belum mencapai indikator ketentuan yang ditetapkan dalam penelitian, sehingga penelitian ini berlanjut ke siklus II. Hasil siklus II Berdasarkan evaluasi tindakan pada siklus II diketahu besar peningkatan pada masing-masing aspek yang diamati yakni (1) sikap awal capaian siswa sebesar 82.88%, (2) gerakan capaian siswa sebesar 81,25%, dan (3) sikap akhir capaian siswa sebesar 83.42%. Dari hasil analisis aspek tersebut diperoleh hasil keseluruhan siswa kelas XG SMA Negeri 1 Suwawa dalam mengikuti pembelajaran keterampilan jump shoot dalam permainan bolabasket sebesar 82,52%. Bertolak dari hasil tersebut dapat diklasifikasikan banyaknya Siswa yang dapat melakukan komponen keterampilan jump shoot dapat dijelaskan
seperti berikut ini. yang memperoleh kriteria kurang sekali (KS) dengan rentang nilai <44 tidak ada, selain itu siswa yang memperoleh kriteria kurang (K) dengan rentang nilai 45-59 tidak ada, siswa yang memperoleh kriteria cukup (C) dengan rentang nilai 60-69 tidak ada, sedangkan yang memeperoleh kriteria baik (B) dengan rentang nilai 70-79 terdapat 12 orang, dan yang memperoleh kriteria baik sekali (BS) dengan rentang nilai 80-100 terdapat 11 orang. Untuk lebih jelasnya , dapat diuraikan pada tabel berikut ini. Tabel 4.6 Selisih Hasil Observasi Awal, Siklus I dan Siklus II Keterampilan Jump Shoot dalam Permainan Bolabasket Indikato Observ Siklu Siklu N r Yang asi s1 s2 o Diamati Awal 1 Sikpa 59.51% 70,65 82.88 Awal % % 52.17% 70.38 81.25 2 Gerakan % % 58.69% 70.38 83.42 3 Sikap Akhir % % Rata – 56.79% 70.47 82.52 Rata % % Keseluru han Berdasarkan uraian tabel diatas bahwa besar peningkatan dari tiga aspek yang diamati yakni (1) sikap awal diperoleh hasil sebesar 59.51%, pada data awal siswa meningkat sebesar 11.14% sehingga mencapai 70.65 % setelah evaluasi siklus I dilakukan, (2) tahap gerakan diperoleh hasil sebesar 52.17%, pada data awal siswa meningkat sebesar 18,21% sehingga mencapai 70.38% setelah evaluasi siklus I dilakukan (3) sikap akhir gerakan diperoleh hasil sebesar 58.69%, pada data awal siswa meningkat sebesar 11.69% sehingga mencapai 70.47%. Dari hasil analisis tersebut diketahui besar peningkatan hasil rata-rata keseluruhan yang diperoleh siswa kelas XG SMA Negeri 1 Suwawa pada awal observasi diperoleh hasil sebesar 56.79% meningkat sebesar 13.68% sehingga mencapai sebesar 70.47%, setelah evaluasi tindakan siklus I dilakukan. Mengacu pada
hasil tersebut dapat dikatakan bahwa hasil yang dicapai siswa baik dari hasil observasi maupun setelah tindakan evaluasi siklus I dilakukan masih belum mencapai indikator ketentuan yakni 80%. Oleh karena itu penelitian dilanjutkan ke siklus berikutnya yakni pemberian tindakan pada siklus II. Pemberian tindakan pada pelaksanaan siklus II yang sudah dievaluasi menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan baik dari hasil rata-rata setiap aspek maupun hasil ratarata keseluruhan. Berikut penjelasannya besar peningkatan dari tiga aspek yang diamati yakni (1) sikap awal diperoleh hasil sebesar 70,65% pada siklus I, meningkat sebesar 12.23% sehingga mencapai 82.88% setelah evaluasi siklus II dilakukan, (2) gerakan diperoleh hasil sebesar 70.38% pada siklus I, meningkat sebesar 10.87% sehingga mencapai 81.25% setelah evaluasi siklus II dilakukan, (3) sikap akhir diperoleh hasil sebesar 70.38% pada siklus I, meningkat sebesar 13.04% sehingga mencapai 83.42% setelah evaluasi siklus II dilakukan. Dari hasil analisis tersebut diketahui besar peningkatan hasil rata-rata keseluruhan yang diperoleh siswa kelas XG SMA Negeri 1 Suwawa pada siklus I diperoleh hasil sebesar 70.47% meningkat sebesar 12.05% sehingga mencapai sebesar 82.52%. Dari uraian diatas bahwa peningkatan hasil ketuntasan belajar siswa kelas XG SMA Negeri 1 Suwawa dalam melakukan keterampilan jump shoot dalam permainan bolabasket telah mencapai indikator kinerja pada siklus II yakni dari 80% indikator ketentuan dalam penelitian ini siswa mampu mencapai 82.52% setelah dikenai tindakan pada siklus II sehingga dapat disimpulkan bahwa besar capaian pada siklus II ini telah mencapai keberhasilan yang sangat signifikan. Faktor yang mendorong meningkatnya keterampilan jump shoot pada siklus I dan II hal ini dikarenakan banyaknya siswa yang senang bermain bolabasket namun belum mengetahui teknik dasar dalam permainan bolabasket sehingga pada siklus I Saat peneliti memberikan cara melakukan jump shoot siswa merasa senang, setiap siswa belajar dengan baik cara melakukan jump shoot dan ingin lebih
menguasai cara untuk meningkatkan keterampilan jump shoot. Sedangkan pada siklus II rata-rata siswa sudah menguasai cara melakukan jump shoot, hal ini membuat siswa senang dan saat diberikan kesempatan untuk melakukan jump shoot setiap siswa melakukannya dengan baik. Dengan demikian maka hipotesis penelitian tindakan kelas yang menyatakan bahwa : melalui model pembelajaran teams games tournaments keterampilan jump shoot dalam permainan bolabasket siswa kelas XG SMA Negeri 1 Suwawa dapat ditingkatkan dan dapat diterima. 4. KESIMPULAN Berdasarkan deskripsi hasil penilitian dan pembahasan maka dapat disimpulakan bahwa melalui model pembelajaran teams games tournaments keterampilan jump shoot dalam permainan bolabasket siswa kelas XG SMA Negeri 1 Suwawa dapat meningkat. Ini dapat dilihat dari kegiatan observasi awal ratarata 56.79% setelah dilaksanakan 3 kali tindakan dan 1 kali evaluasi pada siklus I terdapat peningkatan dengan nilai rata-rata 70.47%. Karena belum memenuhi indikator kinerja yakni 80% maka peneliti melanjutkan ke siklus II yang dilaksanakan dengan 3 kali tindakan dan 1 kali evaluasi, dan pemantauan yaitu hasil analisis diperoleh peningkatan terhadap keterampilan jump shoot dalam permainan bolabasket dengan rata-rata nilai 82.52%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hasil pada siklus II telah sesuai dengan target capaian yang diharapkan, maka hipotesis yang telah diajukan dapat diterima, berdasarkan pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan yakni 80% 5. REFERENSI Ali, Mohammad Masher dan Dwinarhay. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan. Jakarta: Pusat Pembukuan..
Budi, Atmaja Sarjana Dan Bambang Trijono Joko Sunarto. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan.Jakarta: Pusat Pembukuan. Chandra, Sodikin Dan Achmad Esnoe Sanoesi. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan. Jakarta: Pusat Pembukuan. Huda,Miftahul. 2014. Cooperative learning. Yogyakarta: pustaka pelajar Huda,Miftahul. 2014. Model model pengajaran dan pembelajaran. Yogyakarta: pustaka pelajar Hadziq, khairul dan milka Nurfitri. 2010. Gelanggang pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. Jakarta: pusat pembukuan Husdarta dan Yudha m. Saputra. 2013. Belajar Dan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dan Olahraga. Bandung: Alfabeta. Isnaini, Faridha Dan Sri Santoso Sabarini.2010.Pendidikan,Jasmani,Da n Kesehatan.Jakarta: Pusat Pembukuan Isnaini,faridha dan Suranto.2010. Pendidikan jasmani,olahraga dan kesehatan.jakarta: pusat Pembukuan. Komalasari, kokom. 2013. Pembelajaran kontekstual konsep dan aplikasi. Bandung: PT Refika Aditama Sarjono dan Sumarjo. 2010. Pendidikan Jasmani, Olahraga Dan Kesehatan. Jakarta: Pusat Pembukuan. Suharja, Jaja Husdarta Dan Eli Maryani. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan. Jakarta: Pusat Pembukuan. Sumpeno, Joko dan dedy joko budi santoso. 2010. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. Jakarta: pusat pembukuan
Sunjanta, Aan Wisahati. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan. Jakarta: Pusat Pembukuan. Sutrisno, budi dan Muhammad bazin khafadi. 2010. Pendidikan jasmani keolahragaan dan kesehatan 2 . Jakarta: pusat pembukuan Tarmudi B. Hafid dan ahmad Rithuadin. 2011. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.jakarta: pusat kurikulum dan pembukuan. Trianto. 2011. Mendesain model pembelajaran inovatif progresif.jakarta: Karisma Putra Utama Rusman. 2013. Model model pembelajaran mengembangkan profesionalsme guru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada Wahyuni, sri. Dkk. 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: Pusat Pembukuan.