PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS X .1 MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI DI SMA NEGERI I AMPEK NAGARI KABUPATEN AGAM Reni Asnianti(1), Syofiani(2), Gusnetti(2) (1) Mahasiswa Program StudiPendidikanBahasadanSastra Indonesia (2) Dosen Program studiPendidikanBahasadanSastra Indonesia JurusanPendidikanBahasadanSeni, FakultasKeguruandanIlmuPendidikan Universitas Bung Hatta E-mail :
[email protected] ABSTRACT The background of this research is based on the tought that most of the students have difficulty in speaking especially when they are asked to perform in front of the class. The purpose of this research is to describe the use of artikulasimethode as one way to increase the students’ speaking ability at X.1 of SMAN 1 AmpekNagariKabupatenAgam in the aspect of pronoun and intonation, vocabulary, grammar, the relationship of content an topic, face expressing and the voice volume. The theory used are: (1) the definition of speaking (2) the purpose of speaking (3) increasing factor in speaking (4) the definition of articulasimethode. This research categorized in action research, which served in two siclus. The result of the research showed that the students’ score increase after followed the speaking class at X.1 SMAN 1 AmpekNagariKabupatenAgam. SMAN I AmpekNagariincrease the minimum standart score to 78. The increasing standar showed of siclus 1 research with students’ mean 68,93 and at siclus II with the mean 84, this is mean that the school standard has increase for about 42%. So, it can be concludet that the articulasi method can increase the students’ speaking ability at X.1 SMAN 1 AmpekNagariKabupatenAgam. Keyword :Speaking Ability, Design, Articulasi Learning Methode
I.
Selainitu,
Pendahuluan Keterampilanberbicaramerupakankun
cisukses
Atmazaki
menyatakanbahwa
yang
(2006:
orang-orang
6) yang
termasukkelompokmanusiaberperadabanadal
harusdimilikiolehsiswadalamberinteraksisosi
ah
al.Merekadapatbergauldengantemansebaya,
menyelesaikanmasalahdenganberbicaradanm
berdiskusi,
enulis,
danmengikuti
kegiatan
lain
orang-orang
yang
dalamkehidupan. Menurut Tarigan (2008:1)
bukandenganbomatausenjata.Keterampilan
setiap keterampilan berhubungan erat dengan
berbicara dibelajarkan pada siswa mulai dari
prose
Sekolah Dasar hingga SMA. Olehkarenaitu,
berpikir
yang
mendasari
bahasa.
Bahasa seseorang menceminkan pikirannya.
pembelajaranketerampilanberbicaraperlumen 1
dapatperhatiandarikalanganpendidik,sehingga
(2) Fetriani (2008), denganjudul
siswamampumenyampaikanisihatinyakepada
“PeningkatanKeterampilanBerbicarade
orang lain denganbaik.Arief dan Munaf,
nganMetodePermainanBerceritasiswak
(2003:206-207)
keterampilan
elas X3 SMA N 3 Payakumbuh”.
berbicara bermanfaat untuk membimbing
Penelitiantersebutmenyimpulkanbahwa
siswa mampu berdialog dengan orang lain
pembelajaranberbicaradenganmenggun
dengan mempertimbangkan siapa yang diajak
akanmetodepermainanberceritadapatme
bicara.
ningkatkanhasilbelajardankemampuanb
pengajaran
Sehingga
berlangsung
pembicaraan
menyenangkan
dan
akan sopan.
erbicarasiswa.
Untuk itu, proses pembelajaran keterampilan
Penelitian ini berbeda dengan penelitian
berbicara ini harus memberi kesempatan
sebelumnya. Penelitian ini menggunakan
berlatih berdialog kepada siswa sebagai
model pembelajaran artikulasi sebagai upaya
wujud
meningkatkan kemampuan berbicara siswa.
pengajaran
yang
menggunakan
keterampilan proses dan komunikatif.
Selain itu, subjek penelitiannya juga berbeda
Berdasarkan hal tersebut, penulis
yaitu siswa kelas X di SMAN 1 Ampek
tertarik untuk melakukan penelitian tindakan
Nagari Kabupaten Agam.
kelas
II.
dengan
judul
“Peningkatan
Metodologi Penelitian
Keterampilan Berbicara Siswa Kelas X.1
Jenis penelitian ini adalah penelitian
dengan Menggunakan Model Pembelajaran
tindakan kelas (PTK). Arikunto, (2006:3)
Artikulasi di SMAN 1 Ampek Nagari
menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas
Kabupaten Agam”. Dari latar belakang
(PTK)
masalah tersebut, peneliti berusaha mencari
terhadap kegiatan belajar berupa sebuah
referensi terkait yang berhubungan dengan
tindakan yang sengaja dimunculkan dan
keterampilan berbicara, diantaranya :
terjadi dalam sebuah kelas yang terjadi secara
(1)
bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh
Sri
Husnihayati
(2008),dengan
suatu
pencermatan
“PeningkatanKeterampilanBerbicaraPe
guru atau dengan arahan guru yang dilakukan
sertaDidikKelas
oleh siswa. Peneliti berusaha mengkaji secara
VII
di
SMP
5
BukittinggidenganMenggunakan Media
kritis
Audio
danKasetrekaman”
pembelajaran
dapatmeningkatkanketerampilanberbica
keterampilan
Tape
rasiswa. 2
merupakan
dan
objektif terhadap berbicara
suatu
rencana
peningkatan siswa
dengan
menggunakan
metode
diskusi
mengeceknamadankelengkapanidentitassiswa
dengan
.
menggunakan jenis penelitian tindakan kelas. Pada prinsipnya penelitian tindakan kelas
terdiri
empat
unsur
yaitu
Kedua,
pemberianskorterhadapketerampilanberbicara
(1)
denganmodel artikulasi, hasilberbicarasiswa
perencanaan, (2) tindakan, (3) pengamatan,
yang
(4) refleksi yang merupakan dasar untuk
telahdirekamdianalisissesuaidenganpedoman
suatu rancangan pemecahan masalah. Empat
penilaian
unsur tersebut harus ada dalam satu siklus,
pemberianskoruntukjawaban
karena setiap unsur mempunyai hubungan
benardiberiskor
dengan
terendahdiberiskor 1.Keempat, skor yang
unsur
yang
telahditentukan.Ketiga,
5
yang
paling
danuntuk
yang
lain.Penelitiantindakankelasinidilaksanakan
diperolehdiubahmenjadinilai.Kelima,
di SMAN 1 Ampek Nagari yang terletak di
mengelompokkan
jalanlintasPasaman
kuantitatifberdasarkanskala
Barat.
Sekolah
ini
data
letaknya cukup strategis, sehingga sangat
10.Keenam,menentukankemampuan rata-rata
mudah
berbicarasiswa
dalam
menurut
Abdurrahman
perhubungan.Subjekpenelitianiniadalahsiswa
danElya Ratna (2003:270) untukmencari
kelasX.1padatahunpelajaran
rata-rata.Ketujuh, menganalisis data yang
2013/2014denganjumlahsiswa32
sudahdidapatkan,
orang.Sumber data pada penelitian ini terdiri
penganalisisandilaksanakanmelaluiperbandin
dari beberapa sumber, yakni siswa, guru, dan
ganberbicarasiswadengan
teman sejawat , serta kolaborator, yakni (1)
pembelajaran artikulasipadaprasiklus, siklus
siswa untuk mendapatkan data tentang
1
keterampilan
menyimpulkanhasilpembahasan
berbicara
dalam
proses
pembelajaran (2) guru untuk melihat tingkat keberhasilan
implementasi
III.
pembelajaran
implementasi
PTK
analisis
data
2.Kedelapan,
Hasil dan PembahasanSiklus I dan
Sebagian besar kemampuan
secara
dalam
komprehensif, baik siswa maupun guru. Teknik
dansiklus
II
artikulasi(3) teman sejawat dan kolaborator sebagai
model
berbicara
masih
sangat
siswa rendah.
Pernyataan tersebut dikuatkan dengan hasil yang
wawancara dengan guru bahasa Indonesia
telahterkumpuldianalisismelaluitahapberikuti
dengan
ni:
64,5. Jauh di bawa KKM dan berada dalam
Pertama, 3
nilai rata – rata bahasa Indonesia
kualifikasi cukup. Melihat keadaan tersebut,
30 Jumlah Rata – rata Peningkatan
penulis mencoba mengatasi dengan model pembelajaran
artikulasi.
Dengan
model
63 1999 68,93
89 2449 84,44 15,51
pembelajaran artikulasi, suasana belajar pada siklus
I
dan
siklus
II
terlihat
Tabel tersebut menunjukkan bahwa
lebih
bersemangat dan hasil belajar siswa pun
dalam
semakin meningkat. Peningkatan hasil belajar
peningkatan
siswa dapat dilihat pada tabel 4.19 berikut:
keterampilan
Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I dan Siklus II
masalah yang terdapat dalam berita atau
Kode Siswa 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 29
nilai
pembelajaran
terjadi
belajar
dalam
berbicara
siswa
mengungkapkan
artikel. Pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,93 dan pada siklus II nilai rata – rata siswa
Nilai Siswa Siklus I Siklus II 63 80 57 77 60 80 74 100 60 80 57 77 66 86 51 80 77 100 54 74 60 80 74 80 74 80 54 77 63 83 57 80 60 80 57 77 54 80 69 86 66 74 86 100 80 86 80 100 63 89 80 94 60 80 80 100
meningkat 84,44. Berdasarkan hasil
belajar
siswa
keterangan dalam
tersebut,
kemampuan
berbicara menyampaikan masalah dalam berita telah meningkat pada kualifikasi Baik. Demikian, model pembelajaran artikulasi dapat dikatakan mampu meningkatkan hasil belajar siswa dalam berbicara menyampaikan masalah yang terdapat dalam berita dan telah mencapai KKM yaitu pada aspek : lafal dan intonasi,
pilihan
kata/diksi,
struktur
gramatika, hubungan isi dan topik, mimik, volume suara. IV.
Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan dalam rumusanmasalahdapat disimpulkan : Hasil pembelajaran berbicara pada siswa kelas X.1 SMA Negeri 1 Ampek Nagari
Kabupaten
Agam,
dengan
menggunakan mode pembelajaran artikulasi 4
setiap
terjadi peningkatan pencapaian hasil belajar
Berkat motivasi dan bimbingan dari
yang didapat oleh siswa pada tiap siklus. Hal
berbagai pihak, akhirnya skripsi ini dapat
ini terbukti pada siklus I dengan nilai rata –
diselesaikan
rata 68,93. Pada siklus II nilai rata – rata
Dalammenyelesaikanskripsiini,
siswa lebih baik lagi yaitu 84,44. Dengan
penulisbanyakmendapatmasukan,
kata lain, rata – rata siswa mengalami
dukungan,
peningkatan sebesar 15,51 bila dibandingkan
danarahandariberbagaipihak.Untukitu,
dengan
dengansegalakerendahanhatidanpenuhpengha
hasil
keterampilan
sebelumnya. berbicara
Peningkatan
melalui
model
dengan
baik.
bantuan,
rgaanpenulismengucapkanterimakasih
yang
pembelajaran artikulasi siswa kelas X.1 SMA
takterhinggakepada : (1)
Negeri 1 Ampek Nagari Kabupaten Agam ini
Syofiani,
terlihat dari tabel perbandingan siklus I dan
danIbuDra.Gusnetti,
siklus II pada aspek : (a) lafal dan intonasi
Pdselakupembimbing
dari 62 menjadi 83, (b) pilihan kata atau diksi
telahmemberikanbimbingan,
63 menjadi 84, (c) struktur gramatika 60
danmotivasi
menjadi 83, (d) hubungan isi dan topik 67
sangatmembantupenulisdalammenyelesaikan
menjadi 87, (e) mimik 66 menjadi 86, (f)
skripsiini, (2) KetuadanSekretaris Program
volume suara 69 menjadi 89, (g) jalannya
StudiPendidikanBahasadanSastra Indonesia,
pembicaraan 68 menjadi 86.
(3) BapakDekandanWakilDekan FKIP yang
Hasil nontes melalui pengamatan,
M.
IbuDra. Hj.
Pdselakupembimbing
M. II
yang saran, yang
telahmemberikankesempatankepadapenulisun
catatan lapangan, lembar observasi dan
tukmelaksanakanpenelitianini,
angket juga menunjukkan peningkatan yang
BapakdanIbuDosen
positif, siswa lebih tertarik dan antusias
StudiPendidikanBahasadanSeni,
dalam
FakultasKeguruandanIlmuPendidikan,
pembelajaran
berbicara
I
dengan
(4) Program
menggunakan model pembelajaran artikulasi.
Universitas
Hal ini terbukti adanya permintaan beberapa
telahmemberibekalilmukepadapenulisselama
siswa agar mengulangi model pembelajaran
perkuliahan, (5) BapakKepalaSekolah SMA
yang
Negeri
sudah
dilaksanakan
yaitu
model
Bung
I
Hatta
yang
AmpekNagariAgam
yang
pembelajaran artikulasi.
memberiizinkepadapenulisuntukmelakukanpe
V.
nelitian,
Ucapan Terima Kasih
Indonesia 5
(6)
Guru
Kelas
X
Bidangstudibahasa SMA
Negeri
I
AmpekNagari, (7) Orang tuadanAdiktercinta yang
tidakpernahbosan-
Arikunto,
Suharsimi.
bosannyamemberikanbantuanbaikmorilmaup
Tindakan
unmateril,
Aksara.
2006.
Kelas.
Penelitian
Jakarta:
Bumi
sehinggapenulistetapsemangatdalammenyeles aikanskripsiini.
Arsjad, Maidar G. dkk. 1991. Pembinaan
Semogabimbingandanbantuan
yang
Kemampuan
telahpenulisterimamendapatimbalandari
Berbicara
Bahasa
Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Allah Swt. Amin. Skripsiinipenulisselesaikandenganusa
Atmazaki. 2006. Kiat-kiat Mengarang dan
hasemaksimalmungkin,
Menyuting. Padang: Yayasan Citra
untukitupenulismengharapkankritikdan saran
Budaya Indonesia.
demi kesempurnaanskripsiini.Harapanpenulis,
Bono, Shane Ringo. 2010. Teknik Mahir
semogaskripsiinibermanfaatbagiperkembanga
Berbicara. Klaten: Cable Book
nilmupengetahuan,
Fetriany.
2008.
terutamauntukperkembanganilmubahasa,
“PeningkatanKeterampilanBerbicarad
khususnyauntuk
enganMetodePermainanBerceritaSisw
guru
bahasa
Indonesia
danmahasiswaUniversitas Bung Hatta.
akelas
Daftar Pustaka
Payakumbuh”.Skripsi.
Abdurrahman dan Elya Ratna. 2003. Evaluasi
Fakultas Bahasa Sastra dan Seni
Pembelajaran Bahasa Indonesia
Universitas Negeri Padang.
(Buku
Husnihayati,
Ajar). Padang: Fakultas Bahasa Sastra dan
SMA
Negeri
3
Padang:
Sri.
2008.
“PeningkatanKeterampilanBerbicarap
Seni Universitas Negeri
esertadidikkelas
Padang.
VII
di
SMP
5
Bukittinggidenganmenggunakan
Arief, Ermawati dan Yarni Munaf. 2003. Pengajaran Keterampilan Berbicara.
media audio, tape dan kasetrekaman”.
(Buku Ajar). Padang: Jurusan Bahasa
Skripsi. Padang: Fakultas Bahasa
dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa
Sastra dan Seni Universitas Negeri
Sastra dan Seni Universitas Negeri
Padang.
Padang. 6
X3
Lana, Agusli. 1991. Keterampilan Berbicara. FakultasPendidikanBahasadanSastra: IKIP Padang.
St.
Y,
Slamet.
2008.
Dasar-
dasarKeterampilanBerbahasa Indonesia. Surakarta: UNS Press. Suhendar dan Supinah. 1997. Pengajaran dan Ujian Keterampilan Menyimak dan Berbicara. Bandung: Pionir Jaya Tarigan,
Hendri
Guntur.
2008.
BerbicaraSebagaisuatuketerampilanb erbahasa. Bandung: Angkasa. Taufik, Taufina dan Muhammadi. 20011. Mozaik
Pembelajaran
Inovatif.
Padang. Suka Bina Press Tim KBBI. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Uno, Hamzah B. dan Nurdin Mohamad. 2012. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta: Bumi Aksara
7