MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI ENERGI DAN MANFAATNYA MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS I SDN 1 WAKAT KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA Yulandasari Goma, Sarson W,Dj Pomalato, Meylan Saleh 1
Abstrak Inovasi guru dalam proses pembelajaran sangatlah penting untuk mengatasi kesulitan belajar IPA materi energi dan manfaatnya. Masalah yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini yaitu tentang Apakah hasil belajar siswa materi energi dan manfaatnya di kelas I SDN 1 Wakat Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dapat ditingkatkan. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dua siklus. Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan tehnik observasi dan tehni kdokumentasi. Dari hasil analisis baik nilai rata-rata maupun aktivitas siswa pada setiap siklus menunjukkan adanya peningkatan. data hasil analisis pada evaluasi siklus I menunjukkan bahwa dari 12 siswa yang telah mencapai ketuntasan dalam belajar sebanyak 8 siswa atau 66.67%, sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 4 siswa atau 33.33%. Hasil analisis belajar siswa pada evaluasi akhir siklus II menunjukkan bahwa siswa yang telah mencapai ketuntasan sebanyak 11 siswa atau 91.67% sedangkan yang belum tuntas dalam belajar sebanyak 1 siswa atau 8.33%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi energi dan manfaatnya di Kelas I SDN 1 Wakat Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Kata Kunci: Hasil Belajar, Metode Demonstrasi.
1
Yulandasari Goma Guru di SDN 1 Wakat Kabupaten Bolaang Mongondow Utara; Prof. Dr. H. Sarson W,Dj Pomalato, M.Pd Selaku Dosen Tetap Universitas Negeri Gorontalo; Meylan Saleh, S,Pd, M.Pd. Selaku Dosen Tetap Universitas Negeri Gorontalo.
Berdasarkan latar belakang di atas maka identifikasi masalah materi energi dan manfaatnya di kelas I SDN 1 Wakat Kabupaten Bolaang Mongondow Utara diantaranya adalah : a. Kurangnya kreativitas guru untuk menciptakan metode pembelajaran yang tepat. b. Sebagian besar siswa tidak dapat menyelesaikan soal-soal tentang energi dan manfaatnya. c. Siswa tidak terlibat langsung dalam proses pembelajaran. d. Rendahnya hasil belajar siswa terhadap materi energi dan manfaatnya. Hipotesis tindakan sebagai berikut: Jika guru menggunakan metode demonstrasi, maka hasil belajar siswa materi energi dan manfaatnya di kelas I SDN 1 Wakat Kabupaten Bolaang Mongondow Utara akan meningkat”. Indikator kinerja dalam penelitian adalah apabila 80% dari jumlah siswa sudah menunjukkan hasil belajar yang baik energi dan manfaatnya melalui metode demonstrasi dengan KKM 70 keatas. maka penelitian ini dianggap berhasil.
Metode Penelitian Karakteristik subyek penelitian yang akan digunakan dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas I SDN 1 Wakat Kabupaten Bolaang Mongondow Utara yang berjumlah 12 orang, laki-laki 7 orang dan perempuan 5 orang. Subyek dalam penelitian ini memiliki karakteristik dan latar belakang keluarga yang berbeda-beda. Adapun langkah-langkah penelitian sesuai prosedur di atas adalah sebagai berikut : Tahap Persiapan Tindakan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah : a. Membawa rekomendasi dari fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo ke Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Kaidipang Kabupaten Bolaang Mongondow Utara untuk
mengadakan penelitian di Kelas I SDN 1 Wakat
Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. b. Menghubungi kepala sekolah dalam rangka meminta izin untuk mengadakan penelitian. c. Menganalisis pokok masalah yang menjadi sasaran penelitian. d. Menetapkan waktu pelaksanaan tindakan penelitian. e. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan menyiapkan alat bantu dalam pembelajaran. f. Menyusun instrumen pemantauan aktivitas guru dan siswa serta alat evaluasi berupa tes praktek.
Tahap Pelaksanaan Tindakan Kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut : 1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. 2) Menjelaskan materi tentang energi dan manfaatnya secara singkat. 3) Menyiapkan bahan atau alat yang diperlukan. 4) Menunjuk salah seorang siswa untuk mendemonstrasikan sesuai skenario. 5) Seluruh siswa memperhatikan demonstrasi dan menganalisisnya. 6) Tiap siswa mengemukakan hasil analisisnya dan juga pengalaman siswa yang didemonstrasikan. 7) Membuat kesimpulan. Tahap Pemantauan dan Evaluasi Untuk kepentingan pengumpulan data, maka instrumen yang digunakan dengan penelitian tindakan kelas ini meliputi : a) Lembar observasi kegiatan guru, digunakan untuk mengamati aktivitas guru dalam proses pembelajaran menggunakan metode demonstrasi b) Lembaran observasi kegiatan siswa, digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dalam proses pembelajaran materi tentang energi dan manfaatnya menggunakan metode demonstrasi c) Lembar hasil belajar siswa berupa hasil tes praktek. Tahap Analisis dan Refleksi Pada tahap ini, peneliti melakukan evaluasi terhadap hasil belajar siswa untuk mengetahui apakah metode demonstrasi yang telah dilakukan dapat meningkatkan hasil belajar siswa atau tidak. Dan ini akan menjadi bagian perencanaan siklus berikut. Di samping itu, pada tahap ini pula akan diketahui masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa maupun guru dalam proses pembelajaran. Sehingga guru dapat melakukan langkah-langkah perbaikan dalam proses pembelajaran berikutnya. Teknik pengolahan data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik kualitatif deskriptif yakni dengan cara mengelola data yang diperoleh pada hasil pengamatan dan hasil pada proses pembelajaran dengan didasarkan pada hasil belajar siswa. Untuk maksud tersebut peneliti menetapkan tolak ukur yang dijadikan acuan penelitian siswa sebagai berikut. Nilai individu siswa, dibawah 70 dinyatakan tidak tuntas, nilai 70 dinyatakan mencapai ketuntasan dan diatas 70 dinyatakan melampaui. Berdasarkan tolak ukur penilaian yang ditetapkan maka indikator keberhasilan ini ialah dari setiap akhir siklus minimal 80% siswa mencapai kriteria ketuntasan dan atau melampaui.
Apabila pada akhir siklus ternyata secara rata-rata keseluruhan siswa tidak mencapai 80% maka perlu dilanjutkan siklus berikutnya. Tetapi jika hasil siswa telah mencapai standar minimum yang ditetapkan atau lebih maka penelitian dapat dinyatakan selesai. Kriteria nilai hasil pengamatan guru dan aktivitas siswa ditetapkan dengan mengacu pada kriteria sebagai berikut: 90-100 = Sangat baik 75-89
= Baik
60-74
= Cukup
40-59
= Kurang
0-39
= Sangat kurang
Untuk penentuan daya serap seperti berikut: X =
∑
X 100%
Keterangan : X = Nilai daya serap ∑
= Jumlah nilai
N = Jumlah siswa
Hasil Penelitian Tindakan Kelas Hasil Evaluasi Belajar Siswa Pada Tindakan Siklus I Adapun hasil evaluasi belajar siswa pada materi energi dan manfaatnya melalui metode demonstrasi belum menampakkan hasil yang diharapkan dan belum mencapai indikator kinerja yang ditetapkan. Data hasil evaluasi akhir siswa pada pelaksanaan tindakan siklus I dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini. Tabel 4.3. Hasil Evaluasi belajar Siswa Pada Siklus I No
Nama Siswa
Alfajri Lahimade 1 Wikbal Nani 2 Alfarezel Kohongia 3 Eksal Goma 4 Nawar Mamonto 5 Ragit Alfriansah Kohoki 6 Virad Vahrezy M. Montu 7 Wiranda Tangkudung 8 Febri Wanda Tongka 9 10 Safia Lahengko 11 Siti Annisa F. Nani 12 Keysa F. Nani Jumlah Nilai
Nilai 80 90 80 80 60 70 60 80 60 80 60 80 850
Tuntas √ √ √ √ √ √ √ √ 8
Ketuntasan Belum Tuntas √ √ √ √ 4
73.33 Rata-Rata Persentase Ketuntasan Sumber: Data Primer, 2014
-
66.67%
33.33%
Data pada tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa secara klasikal mencapai nilai rata-rata 73.33 dengan kategori baik. Skor rata-rata tersebut dapat dikatakan sudah mengalami peningkatan dari hasil observasi awal. Namun demikian, hasil siklus I belum mencapai target yang ditetapkan. Adapun rincian hasil penilaian pada siklus I diuraikan sebagai berikut: Dari 12 siswa yang diberi tindakan hanya 8 atau 66.67% siswa yang sudah tuntas dalam belajarnya. Sementara 4 siswa atau 33.33% memperoleh nilai rendah sehingga belum tuntas dalam belajar. Dari hasil observasi dan evaluasi yang dilakukan oleh peneliti dan guru pengamat tentang hasil belajar siswa materi energi dan manfaatnya melalui metode demonstrasi sedikit meningkat dari sebelumnya. Namun demikian masih ada 4 siswa belum mencapai nilai ketuntasan yang sudah ditetapkan. Sehingga hal akan ditingkatkan lagi pada kegiatan siklus berikutnya sampai mencapai standar yang ditetapkan. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus I Analisis dan refleksi dilakukan untuk mengkaji tindakan yang telah dilakukan sebelumnya dan kendala-kendala yang ditemui selama melakukan penelitian. Di samping itu untuk melakukan revisi terhadap kegiatan belajar mengajar untuk meningkatkan kemampuan siswa menjadi lebih baik dari yang sebelumnya. Refleksi juga merupakan langkah untuk mengatasi permasalahan dengan merevisi sebelumnya sesuai apa yang ditemui dilapangan. Berdasarkan kemampuan siswa pada aspek kemampuan mengidentifikasi karakter baik dan yang tidak baik tindakan siklus I dari 2 aspek yang dinilai sejumlah 12 orang atau 73.33%, sedangkan yang kurang mampu sejumlah 4 orang atau sebesar 33.33%. dan tidak mampu 4 orang atau 66.67%. Selain itu, masih ada siswa yang kurang aktif dalam proses pembelajaran, menganggu teman dan ada yang tidak bersemangat dalam mengerjakan tugas. Sedangkan kendala yang di hadapi peneliti saat pelaksanaan proses pembelajaran yaitu terbatasnya waktu. Berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan peneliti dan guru pengamat, maka dapat di simpulkan bahwa ada beberapa permasalahan yang muncul pada saat proses pelaksanaan tindakan siklus I. Maka perlu dilakukan perbaikan pada pelaksanaan tindakan siklus II dengan melakukan hal-hal sebagai berikut: 1. Rancangan penetuan alokasi waktu pada setiap proses pembelajaran terlalu minim, sehingga guru mengubah untuk mengalokasikan waktu lebih dari yang sebelumnya agar mencapai hasil atau target KKM untuk mencapai hasil yang lebih sempurna.
2. Hal-hal yang berhubungan dengan pembelajaran materi energi dan manfaatnya melalui metode demonstrasi dirasakan oleh peneliti belum sempurna karena keberhasilan siswa masih di bawah KKM, Sehingga akan diperbaiki pada siklus II. 3. Lebih memotivasi siswa kurang aktif agar lebih konsentrasi dalam pembelajaran. Tindakan Siklus II Hasil Evaluasi Belajar Siswa pada Tindakan Siklus II Hasil evaluasi hasil belajar siswa pada materi energi dan manfaatnya melalui metode demonstrasi di Kelas I SDN 1 Wakat Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dapat dilihat pada tabel 4.6 dibawah ini: Tabel 4.6. Hasil Evaluasi Belajar Siswa Pada Siklus II No
Nama Siswa
1 Alfajri Lahimade 2 Wikbal Nani 3 Alfarezel Kohongia 4 Eksal Goma 5 Nawar Mamonto 6 Ragit Alfriansah Kohoki 7 Virad Vahrezy M. Montu 8 Wiranda Tangkudung 9 Febri Wanda Tongka 10 Safia Lahengko 11 Siti Annisa F. Nani 12 Keysa F. Nani Jumlah Nilai Rata-rata Persentase Ketuntasan
Nilai 80 80 80 100 80 80 80 80 80 80 60 100 980 81.67
Ketuntasan
Tuntas Belum Tuntas √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 11
√ 1
91.67%
8.33%
Sumber: Data Primer, 2014 Dari tabel 4.6 di atas dapat dijelaskan bahwa pada pelaksanaan tindakan siklus II meningkat mencapai: 1. 11 orang siswa yang tuntas belajar atau persentase 91.67% dengan perolehan nilai 70 keatas dan telah melebihi target yang telah ditetapkan. 2. 1 orang siswa atau persentase 8.33% yang belum tuntas dengan perolehan nilai 65%. Tindakan siklus II ini mengalami peningkatan yang cukup tinggi, siswa lebih bisa antusias dalam mengikuti pembelajaran. Hasil observasi peneliti terhadap keaktifan belajar siswa materi energi dan manfaatnya melalui metode demonstrasi dapat meningkat. Kemampuan siswa jauh lebih baik dari pertemuan pada saat tindakan observasi awal dan siklus I ini membuktikan bahwa kemampuan siswa meningkat dan melebihi persentase ketuntasan.
Hasil Analisis dan Refleksi Hasil analisis dan refleksi tindakan siklus II dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa materi energi dan manfaatnya di Kelas I SDN 1 Wakat Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Adapun Indikator peningkatan hasil belajar siswa materi energi dan manfaatnya melalui metode demonstrasi antara lain : 1) Pada saat pembelajaran berlangsung, siswa terlihat lebih bersemangat, lebih aktif dan tidak bosan. 2) Dengan metode demonstrasi siswa dapat lebih mudah dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan materi materi tentang energi dan manfaatnya. 3) Dengan penerapan metode tersebut pada materi energi dan manfaatnya melalui metode demonstrasi siswa lebih aktif dan berani mengungkapkan pendapatnya dan tidak ragu-ragu lagi dalam bertanya atau mengungkapkan ide. 4) Adanya peningkatan keaktifan aktivitas dan hasil belajar siswa pada setiap siklusnya. Hasil musyawarah antara peneliti dengan guru pengamat menayatakan bahwa penelitian ini sudah cukup dan tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya, hal ini atas pertimbangan bahwa pada siklus II sudah mengalami peningkatan yang cukup besar. Pembahasan Sebelum peneliti melaksanakan tindakan siklus I dan siklus II terlebih dahulu peneliti mengadakan observasi awal. Dari hasil observasi awal yang telah dilakukan bahwa hasil belajar siswa materi energi dan manfaatnya melalui metode demonstrasi hanya mencapai ketuntasan sejumlah 4 orang atau persentase sebesar 33.33%. Untuk mengatasi hal tersebut peneliti menempuh langkah-langkah sebagai berikut: 1. Peneliti melakukan pemantapan pembelajaran materi energi dan manfaatnya melalui metode demonstrasi. 2. Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, peneliti berusaha menciptakan kondisi belajar yang kondusif dengan mengajak siswa untuk memperhatikan materi yang diajarkan. 3. Mengoptimalkan proses belajar mengajar dengan memperhatikan komponen-komponen kegiatan belajar mengajar yang masih memerlukan perbaikan. Pada siklus I hasil dari penelitian tindakan kelas ini menunjukkan adanya perubahan, baik informasi balikan yang dipantau oleh teman sejawat dalam pembelajaran serta hasil kemampuan siswa yang diuji melalui tes evaluasi. Hal ini terlihat pada data berikut ini. a. Hasil pemantauan aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran mencapai kriteria baik dengan persentase 96.87%
b. Hasil pemantauan teman sejawat dalam kegiatan aktivitas belajar siswa mencapai kriteria baik dengan persentase 58.33% c. Hasil belajar siswa sejumlah 8 orang siswa yang tuntas belajar atau 66.67% dengan perolehan nilai 70 ke atas, dan 4 orang siswa atau 33.33% belum tuntas dengan perolehan nilai di bawah 70. Setelah diadakan tindakan melalui siklus I ternyata belum mencapai standar indikator kinerja. Maka peneliti kemudian melanjutkan tindakan ke siklus II. Perbaikan pada siklus II dan hasil dari penelitian tindakan siklus ini menunjukkan adanya peningkatan, baik informasi balikan tentang aktivitas belajar siswa yang dipantau oleh teman sejawat dalam pembelajaran serta kemampuan siswa yang diuji melalui tes evaluasi. Hal ini dapat dilihat pada penjelasan dibawah ini : 1. Hasil pemantauan aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran mencapai kriteria baik dengan persentase 96.87%. 2. Hasil pemantauan teman sejawat dalam kegiatan aktivitas belajar siswa mencapai kriteria baik dengan persentase 91.67% 3. Hasil belajar siswa, sejumlah 12 orang siswa yang tuntas belajar atau 91.67% dengan perolehan nilai 70 ke atas, dan 1 orang siswa atau 8.33% yang belum tuntas dengan perolehan nilai 65. Dengan demikian, maka hipotesis tindakan yang berbunyi jika menggunakan metode demonstrasi maka hasil belajar siswa materi energi dan manfaatnya di Kelas I SDN 1 Wakat Kabupaten Bolaang Mongondow Utara meningkat, terbukti dan dapat diterima sesuai dengan indikator yang ditetapkan.
Simpulan Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan tentang hasil belajar siswa materi energi dan manfaatnya melalui metode demonstrasi di Kelas I SDN 1 Wakat Kabupaten Bolaang Mongondow Utara maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Dengan diterapkannya metode demonstrasi materi energi dan manfaatnya, maka hasil belajar siswa dapat meningkat. Dari hasil belajar yang diperoleh pada siklus I dengan ketuntasan sebesar 66.67%. Pada siklus II meningkat dengan ketuntasan 91.67%. Dengan demikian pembelajaran melalui metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa di Kelas I SDN1 Wakat Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Saran Dari hasil penelitian tindakan kelas ini, dapat disarankan hal-hal sebagai berikut:
1. Diharapkan hasil belajar siswa materi energi dan manfaatnya melalui metode demonstrasi di Kelas I SDN 1 Wakat Kabupaten Bolaang Mongondow Utara ditingkatkan lagi. 2. Dalam proses pembelajaran guru harus lebih aktif dan pandai menggunakan berbagai cara dan metode yang tepat untuk peningkatan mutu pendidikan yang profesional sebagai tenaga pendidik. 3. Sebagai penghasil lulusan siswa yang berkualitas, harus memperhatikan perkembangan mutu yang dihasilkan oleh siswa sehingga sekolah dapat bersaing menyongsong era globalisasi. 4. Bagi peneliti harus dapat menambah wawasan pengetahuan sehingga secara mutlak profesi seorang guru dapat meningkat dan dapat bersaing serta menghasilkan siswa yang berkualitas yang mampu bersaing diera globalisasi.
DAFTAR PUSTAKA Basuki Wibawa. 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Depdiknas Dirjend Pendidikan Dasar Menengah Direktorat Tenaga Kependidikan. Dimyati dan Mudjiono. 1984. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah Bahri Syaiful, 2007. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional. Efendi Frey dan Nursalam. 2010. Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Gora Winastawan dan Sunarto. 2010. Pakematik Strategi Pembelajaran Inovatif Berbasis TK. Jakarta: Flex Media Komputindo. Hakim, Thursan. 2010. Belajar Secara Efektif. Jakarta: Pustaka Pengembangan Swadaya Nusantara. Hardini, Isriani dan Puspitasari Dewi. 2012. Strategi Pembelajaran Terpadu. Yogyakarta: Familia. Hariyanto. 2004. IPA 2. Untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta : Erlangga. , 2013. Sains Untuk SD/ MI Kelas IV. Jakarta : Gelora Aksara Pratama. Ibrahim, S. dan Syaodih Nana. 2012. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Muda, Ahmad. 2007. Kamus Lengkap bahasa Indoensia. Reality Publisher. Olivia, Femi. 2011. Ujian Teknik Efektif. Bogor: Flex Media Komputindo. Purwanto. 2013. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. , 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Satiadarma P Monty. 2002. Pura-pura Sakit untuk Mencari Simpati. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Sudjana, Nana. 2012. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakrya. Sudjana. 2004. Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Sunaryo. 2002. Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC. Suparno Paul. 2010. Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Jakarta.
Surya Mohamad. Bunga Rampai Guru dan Pendidikan. Jakarta: Balai Pustaka. Sutrisno Leo. 2008. Hasil belajar. (diunduh:http://smpnbilshhuls.wordpress.com). Suyono dan Hariyanto. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Suyono. 2009. Bentuk Tes dan Tingkah Laku Belajar. (diunduh:http://suyono8.com). Uno, Hamzah B dan Mohamad Nurdin. 2012. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta: Bumi Aksara.