Prosiding Seminar Pengembangan Kompetensi Pedagogik Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE PLAYING CARD PENGENALAN TOKOH WAYANG DI KELAS VIIIA SMP N 2 PONJONG Amin Suprihatin SMP N 2 Ponjong ABSTRAK Penelitian Tindakan Kelas “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Metode Playing Card untuk Mengenalkan Gambar Tokoh Wayang di Kelas VIIIC SMP N 2 Ponjong”, pada Kurikulum KTSP SMP DIY tahun 2010 ini menyebutkan bahwa materi wayang masuk menjadi salah satu materi yang diajarkan di kelas VIII. Materi wayang dianggap sulit bagi siswa apalagi mengenai gambar wayang yang harus mampu mengenal tokoh satu dengan yang lainnya, terlebih pada tokoh wayang purwa. Penelitian ini bertujuan mengetahui kemampuan siswa dan cara meningkatkan hasil belajar dengan Metode Playing Card untuk memperkenalkan gambar tokoh wayang di kelas VIIIC SMP Negeri 2 Ponjong supaya lebih berhasil. Pada penelitian ini dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas menggunakan Metode Playing Card dengan media Kartu gambar tokoh wayang. Ada 3 siklus yang harus dilalu yaitu Siklus I, II, dan III. Dari masing-masing siklus melalui tahapan: perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan metode playing card mempunyai dampak positif bagi terlaksananya kegiatan belajar mengajar di kelas. Siswa lebih senang dan semangat dalam belajar, pemahaman siswa tentang tokoh wayang yang disampaikan lebih mudah dipahami. Hasil yang dicapai dalam kegiatan tindakan ini sangat baik, sehingga dihasilkan nilai yang memuaskan karena 90% siswa dapat meningkatkan belajar tentang tokoh wayang dengan ditunjukkan nilai yang memuaskan. Kata Kunci : Playing Card, Tokoh Wayang
PENDAHULUAN Latar Belakang SMP Negeri 2 Ponjong adalah salah satu sekolah di wilayah pinggiran tepatnya di Bedoyo, Ponjong, Gunungkidul, daerah yang berbatasan dengan Pracimantoro Wonogiri propinsi Jawa Tengah. Sekalipun bertempat dipinggiran, tetapi wilayah ini mudah dijangkau dengan letak yang strategis berada dipinggir jalan utama Wonosari- Pracimantoro, sehingga untuk mencari dan mendapatkan informasi sangatlah mudah. Keadaan dan proses pembelajaran di sekolah ini menggunakan dengan berbagai macam metode antara lain ceramah, diskusi, CTL, performant, tanya jawab, dan sebagainya. Semua metode, sarana dan prasarana pendukung kegiatan pembelajaran cukup memadai. Kurikulum yang digunakan yaitu KTSP SMP DIY tahun 2010. Pada pelajaran bahasa Jawa dengan kurikulum KTSP tercantum materi yang berkaitan dengan wayang. Pada materi wayang metode atau cara yang digunakan akan lebih menarik bagi siswa, memudahkan pemahaman yang akan diterima siswa yaitu dengan belajar sambil bermain dengan menggunakan kartu atau disebut playing card. Metode ini dapat memberikan
73
Prosiding Seminar Pengembangan Kompetensi Pedagogik Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas motovasi belajar siswa dan dapat mengurangi sifat malas pada proses pembelajaran pada materi bahasa Jawa. Rumusan Masalah Dari dasar penelitian yang sudah disampaikan di atas dapat diuraikan beberapa rumusan masalah yaitu perlunya menyampaikan media apa saja yang digunakan pada proses belajar mengajar di SMP N 2 Ponjong terutama pada materi yang dianggap sulit oleh siswa. Batasan Masalah Setelah mengetahui uraian tentang alasan pembelajaran menggunakan kartu atau playying card dan aplikasi metode Playing Card di Kelas VIIIC SMP Negeri 2 Ponjong. Kemudian bagaimana caranya meningkatkan hasil belajar dengan Metode Playing Card untuk memperkenalkan gambar tokoh wayang di kelas VIIIC SMP Negeri 2 Ponjong supaya lebih berhasil. Tujuan Penelitian Dapat digunakan sebagai referensi ketika membuat penelitian ada kaitannya dengan media kartu. Menambah rasa cinta dengan budaya daerah khususnya wayang purwa. Dapat digunakan untuk alat meningkatkan kemampuan siswa tentang materi tokoh wayang. KAJIAN PUSTAKA Pengertian Metode Pembelajaran Kata metode berasal dari bahasa Yunani methodos. Kata methodos berasal dari 2 kata meta yang artinya menuju, melalui, mengikuti, sesudah dan kata benda hodos mempunyai arti jalan, perjalanan, cara, arah (Bakker, 1986:10). Menurutt Sumitro (1997:76), metode adalah cara yang teratur untuk mencapau tujuan. Metode pendidikan adalah cara-cara yang dipakai oleh orang atau sekelompok orang untuk membimbing anak/ peserta didik sesuai dengan perkembangannya kearah tujuan yang hendak dicapai. Tujuan dari metode adalah untuk mencapai target yang sudah ditentukan baik perorangan ataupun kelompok. Metode dilakukan supaya proses pembelajaran berjalan optimal. Metode Playing Card Metode Playing Card yaitu salah satu metode pembelajaran yang menggunakan media kartu. Pada proses pembelajaran ini kartu yang digunakan adalah nama-nama tokoh wayang purwa. Penggunaan metode playing card yaitu mengajak siswa untuk bermain kartu bergambar tokoh wayang purwa. Guru memberikan contoh-contoh gambar wayang kepada siswa, kemudian siswa diberikan waktu untuk mengamati, mencermati dan memahami kartu gambar wayang yang ada. Selanjutnya sesuai waktu yang ditentukan maka guru akan memberikan evaluasi kepada siswa secara individu. Pengertian Wayang Prof Kern ing (Merosedono, 1994:28) wayang berasal dari kata “wod” dan “yang” yang artinya diulang atau tidak tetap. Wayang berarti juga ayang-ayang atau bayangan. Menurut Baoesasta Djawa (1939:365) wayang adalah “benda yang terbuat dari kulit dan menceritakan peranan orang Jawa jaman dahulu. Disebut wayang karena dapat dilihat bayangannya pada kelir”. 74
Prosiding Seminar Pengembangan Kompetensi Pedagogik Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas Wayang ditampilkan menggunakan media kelir, mempunyai cerita tertentu dengan amanat yang akan disampaikan kepada penonton. Menurut Widyawati (2008:1-2) seni pertunjukan wayang merupakan cermin bagi kehidupan manusia. Perwatakan yang berbedabeda digambarkan oleh wayang. Maka wayang berperan penting dalam pembentukan moral dan karakter manusia Jawa. Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan penelitian ini adalah kemampuan siswa kelas VIIIC SMP N 2 Ponjong dalam memahami tokoh wayang dapat ditingkatkan dengan menggunakan metode
playing card. METODE Jenis Penelitian, Waktu, dan Tempat penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan penelitian tindakan kelas (PTK). Pada hakikatnya PTK merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau sekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktis penibelajaran. Suwandi (2004:119) mengungkapkan bahwa PTK merupakan penelitian yang bersifat reflektif. Kegiatan penelitian berangkat dari permasalahan riil yang dihadapi oleh guru dalam proses belajar-mengajar, kemudian dire-fleksikan alternative pemecahan masalah dan ditindaklanjuti dengan tindakan- tindakan nyata yang terencana dan terukur. Dapat ditarik kesimpulan bahwa PTK yaitu penelitian tindakan yang mengharuskan kegiyatan tidakan dengan menguji cobakan salah satu ide atau gagasan yang dipraktikkan atau pada keadaan nyata diskala mikro, dan diinginkan dalam kegiyatan ini dapat memperbaikai kualitas proses pembelajaran. Waktu penelitian dilakukan sejak bulan Februari sampai dengan Oktober 2014, populasi penelitian ada di kelas VIIIC SMP N 2 Ponjong. Kelas sejumlah 24 siswa ini menjadi sampel. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut” (Sugiyono,2010:118). Maksudnya adalah bahwa populasi menunjuk pada angka atau jumlah dan ciri-ciri sebuah populasi. Pada penelitian ini yang diambil menjadi sampel adalah ramdom sampling. Teknik Pengumpulan yaitu dengan: 1. Observasi Observasi dilakukan untuk mengetahui data dari subyek penelitian yang berupa kualitatif. Untuk mengamati siswa sebagai pelaku, sikap atau perilaku, dan tanggapan siswa dengan adanya media dalam pembelajaran yang diadakan. 2. Catatan lapangan Digunakan untuk mencatat semua kegiatan atau langkah-langkah yang dilakukan selama proses pembelajaran, yang berupa hambatan, halangan ataupun kelebihannya. Semua dilakukan dengan pretest dan angket untuk mengetahui tingkat kesulitan siswa. 3. Tes (pretest dan posttest) Pretest dilakukan diawal sebagai tindakan awal mengetahui kemampuan siswa sebelum mengadakan penelitian dengan belajar melalui bermain menggunakan kartu atau metode Playing Card. Posttest dilakukan pada penelitian siklus I, II, dan III. 4. Dokumentasi Dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan gambar sebagai bukti diadakannya pembelajaran dengan menggunakan metode playying card. Dokumentasi yang dilakukan yaitu berupa foto. Dokumen diambil ketika guru dan siswa berinteraksi di dalam kelas ketika pembelajaran tentang materi wayang diberikan. 75
Prosiding Seminar Pengembangan Kompetensi Pedagogik Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas Alat atau Instrumen Penelitian Pada setiap penelitian instrumen penelitian sangat diperlukan sebagai penjawab pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian. Menurut Margono (2002:155) Instrumen sebagai alat pengumpul data harus betul-betul dirancang dan dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan data empiris sebagian adanya. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini: 1. Menggunakan pretest yang dilakukan diawal kegiatan. Menggunakan posttest untuk mengetahui kemampuan siswa sesudah proses belajar. 2. Menggunakan lembar pengamatan, untuk mencatat aktivitas siswa selama KBM berlangsung. 3. Catatan Lapangan, digunakan untuk mencatat hal-hal yang penting di lapangan misalnya berupa pesan, nasihat atau penafsiran. 4. Dokumentasi, berwujud gambar yang diambil sebagai bukti penelitian. Analisis Data Pada PTK analisis data sudah dilakukan ketika pertama kali melakukan kegiatan. Pencatatan di lapangan Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif, teknis analisis deskriptif yaitu cara pangolahan data dengan menyampaikan naiknya kegiatan belajar siswa. Apa yang sudah disampaikan menggambarkan peningkatan aktivitas pembelajaran, penerapan, motivasi, dan meningkatan penguasaan tentang gambar tokoh wayang dari hasil observasi, tulisan lapangan. Hasilnya dari pengamatan dan juga catatan dilapangan, yang menggambarkan peningkatan proses belajar materi tokoh wayang. Adapun tes yang dilakukan untuk menghasilkan nilai dapat menggambarkan keberhasilan siswa dalam belajar dan sebagai bukti kemajuan pembelajaran bahasa Jawa dengan materi tokoh wayang. Pembahasan 1. Tahap Pra Tindakan a. Observasi awal Obsevasi ini dilakukan di awal atau sebelum adanya tindakan. Ini dilakukan ketika pengamatan lapangan terhadap siswa yang dijadikan subyek penelitian. Observasi dilakukan pada Juni sampai dengan Januari 2013. Tahapan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut: 1) Pengamatan jalannya pembelajaran di kelas. Peneliti mengamati guru ketika menyampaikan materi tentang wayang sebelum dilakukan tindakan. 2) Mencatat masalah selama berjalan proses pembelajaran tentang materi wayang. Ketika di dalam kelas ditemukan ada banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam menerima dan memahami tokoh wayang, ini menjadi catatan utama peneliti. 3) Mengadakan pretest tentang tokoh wayang purwa, sebelum mengadakan tindakan. Di kelas sebelum materi disampaikan siswa mendapatkan lembar soal yang berupa gambar tokoh wayang. b. Menentukan Kolaborator Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) itu sesungguhnya tidak bisa lepas dari kolaborator. Kolaborator sebagai pihak yang dapat membantu penelitian tindakan kelas tersebut. 76
Prosiding Seminar Pengembangan Kompetensi Pedagogik Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas 2. Tahapan Tindakan Tahap tindakan sebagai tindakan untuk melaksanakan tindakan. Pada tahap ini peneliti sudah terjun langsung untuk mengadakan pemecahan masalah yang sesuai dengan rancangan, rancangan yang dilakukan melalui 3 siklus. Keabsahan Data Untuk mengetahui data tersebut valid atau tidak peneliti menggunakan validitas data. Di sini validitas yang berkaitan adalah validitas isi (content validity). Menurut Nurgiyantoro, dkk (2009:339) validitas isi (content validity) adalah validitas yang mempertanyakan bagaimana kesesuaian antara instrumen dengan tujuan dan deskripsi bahan yang diajarkan atau deskripsi masalah yang akan diteliti.Kemudian untuk mengetahui kesesuaian data tersebut peneliti menggunakan triangulasi. Menurut Syamsudin (2006:242), triangulasi yaitu memeriksa kebenaran hipotesis, konstruk, atau analisis anda dengan membandingkannya dengan orang lain. Maksudnya adalah triangulasi untuk mengetahui kebenaran hipotesis, konstruk, dan analisis data untuk membandingkan data yang lain. Jadi penelitian ini membandingkan hasil pembelajaran di kelas yang diberikan tindakan dan yang tidak diberikan tindakan. Itu yang diharapkan untuk data yang valid. Kriteria Hasil Peneliti dikatakan berhasil apabila menunjukkan beberapa hal di bawah ini: 1. Adanya peningkatan kemampuan siswa menguasai tentang gambar tokoh wayang. Siswa dapat membedakan antara gambar satu dengan gambar wayang yang lainnya dan mengetahui watak dari tokoh wayang tersebut. 2. Ada peningkatan hasil pembelajaran yang berwujud nilai yang baik. HASIL PENELITIAN Siklus I Merencanakan Pembelajaran Penelitian yang dilakukan di kelas VIIIC SMP N 2 Ponjong, sudah melalui beberapa proses dan pengamatan. Materi kelas VIII mencakup budaya Jawa yaitu wayang. Ini dipersiapkan dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yaitu melalu rencana proses pembelajaran (RPP) terlampir. Langkah-langkah dalam rencana pelaksanaan pembelajaran di lakukan sesuai dengan yang direncanakan. 1) Perencanaan tindakan 1 Tahap ini diawali dengan tahap pengajaran atau PBM. Perlu dipersiapkan prosedur pengamatan yang akan dilakukan untuk mengetahui data yang berwujud dampak upaya pelaksanaan tindakan siswa mengerti dan menguasai tentang gambar tokoh wayang melalui metode Playing Card. Peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan disampaikan dikelas, mulai dari materi, metode yang akan digunakan di kelas sampai dengan alat pembelajaran. Peneliti menyiapkan kartu gambar wayang, instrumen penilaian, RPP, materi wayang. 2) Pelaksanaan Tindakan Pelaksnaan tindakan dilakukan pada bulan November dengan 2x pertemuan. Siklus 1 dengan menerapkan metode Playing Card yang sudah direncanakan. Pada pertemuan pertama ini menguraikan tentang materi wayang terlebih dahulu, beserta sarasilah kekerabatan pada tokoh Mahabarata, dan gambar tokoh wayang, kemudian pertemuan kedua menerapkan tindakan dengan metode Playing Card untuk mengenalkan gambar tokoh 77
Prosiding Seminar Pengembangan Kompetensi Pedagogik Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas wayang. Kemudian nanti dapat memperhatikan respon siswa, kemudian siswa dilanjutkan evaluasi untuk mengetahui kemampuan siswa. 3) Pengamatan Pengamatan dilakukan ketika guru melakukan tindakan yang berkaitan dengan proses pembelajaran yang berkaitan dengan materi wayang. Pada penelitian ini pengamatan dilakukan secara kolaboratif yaitu antara peneliti dengan guru yang bersangkutan. Pengamatan yang dilakukan antara lain implementasi pemantauan yang membicarakan tentang: Pengamatan kegiatan proses pembelajaran secara langsung dengan menggunakan metode Playing Card. Dari hasil pengamatan yang juga dilakukan oleh kolaborator, siswa lebih senang dan semangat selama kegiatan tindakan dilakukan menggunakan media kartu. Siswa lebih memahami dan mencermati gambar yang disajikan Pengamatan hasil dari proses pembelajaran di kelas. Hasil kegiatan tindakan yang dilakukan ternyata berdampak positif bagi kemampuan siswa dalam memahami gambar tokoh wayang. Sehingga sesudah melewati siklus II, perkembangan pemahaman siswa pada materi gambar tokoh wayang dapat lebih baik. 4) Refleksi Refleksi dilakukan sebagai upaya penilai jalannya PBM yang sudah dilakukan pada siklus 1. Refleksi diadakan dengan diskusi bersama pihak yang berkaiatan dengan proses pembelajaran yaitu guru sebagai kolaborator. Karena adanya refleksi dapat ditentukan sesudah pada implementasi tindakan dan hasil dari evaluasi. Pada tahap ini dapat diketahui kendala dan perbaikan dari tindakan yang akan dilakukan pada siklus II. Kolaborator menyampaikan bahwa pada siklus II terjadi siswa mencontek gambar tokoh wayang, sehingga ada saran seyogyanya buku yang berkaitan dengan materi untuk diletakkan jauh dari siswa. Maka ketika pada siklus III siswa lebih tertib dan mampu memahami gambar tokoh wayang yang disajikan sebagai evaluasi. Siklus II Identifikasi Masalah dan Penetapan Alternatif Pemecahan Masalah 1) Perencanaan Berdasarkan hasil dari refleksi dapat diketahui jika refleksi pada siklus I, dapat dimengerti bahwa siklus II tersebut merupakan siklus yang harus dilakukan untuk men ingkatkan kualitas proses pembelajaran dan kemampuan siswa belajar tentang materi wayang dengan metode playing card. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini sebagai berikut: menyiapkan materi wayang menyiapkan media kartu menyiapkan soal-soal untuk test 2) Pelaksanaan tindakan Siswa melakukan pembelajaran Bahasa Jawa dengan materi wayang menggunakan metode playing card. Sesudah semua disampaikan siswa diberikan posttest. 3) Refleksi Refleksi ada pada siklus II penilaian terhadap pelaksana tidakan di siklus tersebut. Setiap tindajkan yang ada di dalam kelas akan direfleksikan. Dari tahap itu dapat dimengerti langkah-langkah yang dapat digunakan untuk memperbaiki tindakan selanjutnya.
78
Prosiding Seminar Pengembangan Kompetensi Pedagogik Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas Siklus III 1) Pelaksanaan Tindakan. Kegiatan tindakan masih menggunakan kartu gambar tokoh wayang dengan kelompok siswa. Siswa mengamati dan memahami gambar yang disodorkan. 2) Evaluasi Evaluasi diadakan sebagai penilaian akhir dari kegiatan yang sudah dilalui pada siklus sebelumnya. Sehingga didapatkan hasil yang memuaskan dari nilai-nilai siswa tersebut. Ini menjadi tujuan hasil penelitian tindakan kelas dengan metode playing card. 3) Refleksi Semua kegiatan tindakan telah dilalui, sehingga ditarik kesimpulan bahwa, kegiatan yang dilakuakan pada siklus I dan Iimenyenangkan bagi siswa, sehingga ketika pada siklus III siswa dapat menjawab evaluasi yang diadakan. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini berupa adanya peningkatan nilai siswa kelas VIII C yang berkaitan dengan mengenal tokoh wayang. Pada siklus I materi wayang diperkenalkan pada siswa dan kelas menjadi senang karena ada hal baru yang berwujud card atau kartu bergambar tokoh wayang. Pada pretest yang dilakukan baru 47% yang lulus atau berhasil meraih nilai baik 53% belum berhasil. Pada siklus II hasil belajar siswa ada peningkatan signifikan yaitu 88% dinyatakan lulus dan 12% dinyatakan tidak lulus. Kemudian pada siklus III didapati hasil 90 % lulus dan 10% tidak lulus. Pembelajaran dengan meenggunakan permainan kartu ternyata menjadikan siswa menjadi senang, termotivasi dan pemahaman lebih baik.sehingga nilai yang dihasilkan juga membanggakan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Pada penelitian yang dilakukan adalah mencari teknik supaya siswa ada peningkatan tentang materi tokoh wayang. Pembelajaran tentang wayang terdapat pada KTSP 2010, tepatnya pada semester gasal. Ini menjadi salah satu kendala siswa dalam mengikuti pembelajaran, sehingga guru harus memiliki cara supaya siswa lebih tertarik dan memahami materi wayang. Keefektifan metode ini ada beberapa yaitu: a) Mudah dimainkan atau digunakan. b) Menyenangkan bagi siswa c) Mudah dipahami siswa Hasil yang di dapat dari melakukan proses pembelajaran dengan metode playing card adalah siswa lebih mudah memahami tentang gambar tokoh wayang, dan hasil nilai yang dicapai setelah 3 siklus yang dilalui, hasilnya sangat baik yaitu 90% siswa dapat melebihi nilai KKM yang ditentukan. Saran Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi guru dalam mengembangkan metode dan media pembelajaran yang digunakan di dalam kelas. Setiap pembelajaaran yang dilakukan guru tentu tidak lepas dari sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah. Setidaknya dengan salah satu referensi ini dapat menjadi acuan dalam memperbanyak atau melengkapi media pembelajaran di sekolah. 79
Prosiding Seminar Pengembangan Kompetensi Pedagogik Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas DAFTAR PUSTAKA Aryad, Azhar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Endraswara, Suwardi. 2009. Metode Pembelajaran Bahasa dan Sastra Jawa . Yogyakarta: Kuntul Press. Jati
Kesumo, Mastoyo. Carasvatibook.nhj
2007.
Pengantar
Metode
Penelitian
Bahasa.
Yogyakarta:
Margono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Mertosedono. 1994. Mengenal Wayang Purwa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press. Nurgiyantoro, Burhan, dkk. 2009. Statistik Terapan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Pardjono, dkk. 2007. Paduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Lembaga Penelitian Universitas Negeri Yogyakarta. Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D . Bandung: Alfabeta. Sumitro, dkk. 1997. Pengantar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: FBS UNY. Suwandi, S. 2004. Penelitian Tindakan Kelas sebagai Strategi Peningkatan Profesionalsme Guru. Jurnal Pendidikan, Volume 10, Nomor 2, Desember 2004. Syamsudidin, dkk. 2006. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: Remaja Rosdakarya. Wahyu, Manik. 2009. Peningkatan Kemampuan Menulis Aksara Jawa Dengan Menggunakan Media Flash Card Pada Siswa Kelas VB SDN Bangunsari Pacitan . Skripsi S1. Yogyakarta: FBS UN Zuriah, Nurul. 2006. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
80