Hendra Saputra, Meningkatkan Hasil Belajar... MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GERAK DASAR MELALUI PENDEKATAN BERMAIN Hendra Saputra1
Abstrak
Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatan hasil belajar gerak dasar siswa melalui model pendekatan bermain ditinjau dari gerak dasar (jalan lari dan lompat) bagi siswa kelas III SD Negeri Neuheun Kabupaten Aceh Besar. Selain itu, penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang penerapan model pembelajaran dengan pendekatan bermain pada pendidikan jasmani. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan (action research). Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SD Neuheun Kapubaten Aceh Besar, yang berjumlah 22 orang. Penelitian ini dilakukan dengan enam kali pertemuan terdiri dari dua siklus, setiap siklus 3 kali pertemuan, siklus pertama yang direalisasikan melalui tindakan memberikan hasil kepada siswa, hasilnya nilai rata-rata siswa dalam pembelajaran gerak dasar (jalan,lari dan lompat) 61,59 atau 61%. Siklus ke dua yang direalisasikan melalui tindakan hasil refleksi dari siklus 1 memberikan hasil kepada siswa sesuai rencana dan model pembelajaran, hasilnya rata-rata 75.09 atau 75% siswa tuntas karena sudah mencapai bahkan sudah melebihi standar Ketuntasan belajar yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) dengan model pendekatan bermain untuk gerak dasar (jalan, lari dan lompat) hasil belajar siswa meningkat (2) dengan model pendekatan bermain siswa termotivasi serta aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Kata Kunci: Belajar , Gerak Dasar, Bermain
1
Hendra Saputra, Dosen Prodi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi, Univeritas Jabal Ghafur, Sigli, Aceh, Email:
[email protected] ISSN 2355-0058
Volume I Nomor 2. Juli – Desember 2014 | 43
Hendra Saputra, Meningkatkan Hasil Belajar... jasmani serta perkembangan keterampilan
Pendahuluan Pendidikan jasmani dapat dijadikan
gerak dasar yang masih sangat rendah pada
wahana yang mampu mendidik manusia untuk
anak
mendekati kesempurnaan hidup yang secara
Syarifuddin dan muhadi (1995:5) menjelaskan
alamiah dapat memberikan konstribusi nyata
bahwa: tujuan umum pendidikan jasmani
terhadap kehidupan sehari-hari.
disekolah
Pendidikan
dasar
adalah
memacu
pada
jasmani dan kesehatan sebagai salah satu sub
perkembangan jasmani, mental, emosional,
sistem
dan
pendidikan yang wajib diajarkan di
sosial,
yang
selaras
upaya
sekolah, memiliki peranan yang penting dan
membentuk
sangat sentral dalam pembentukan manusia
kemampuangerak dasar, menanamkan nilai,
indonesia seutuhnya.
sikap dan membiasakan hidup sehat.
Pendidikan jasmani juga merupakan
dan
dalam
mengembangkan
Pendidikan jasmani merupakan bagian
bagian yang terpenting dari proses secara
terpenting
keseluruhan yang pola pencapaain tujuannya
pendidikan.melalui pendidikan jasmani yang
menggunakan aktivitas jasmani. Sedangkan
diarahkan
sasaran tujuan jasmani yang ingin dicapai
mengembangkan keterampilan yang berguna
meliputi
bagi pengisian waktu senggang, terlibat dalam
segi
kognitif,
afektif
dan
dari
sebuah
denganbaik,
siswa
aktivitas
aspek yang meliputi fungsi intelektual seperti
mengembangkan hidup sehat, berkembang
pemahaman, pengetahuan dan kemampuan
secara
berpikir afektif dapat diartikan sebagai aspek
kesehatan
yang menyangkut perasaan, moral, dan emosi.
Pangrazii(2002:317)menyebutkan
Psikomotor dapat diartikan sebagai aspek yang
keterampilan dasar adalah keterampilan yang
menyangkut keterampilan motorik seperti
bermanfaat
gerak tubuh.
sebagai bekal hidup dan bersikap. Kelompok
sosial,
dan
fisik
yang
keterampilan
kondusif
akan
psikomotorik kognitif dapat diartikan sebagai
Pendidikan jasmani dapat memberikan
yang
proses
untuk
menyumbang serta
mentalnya.
dibutuhkan
ini
disebut
pada
bahwa
anak-anak
juga
dengan
kesempatan bagi siswa untuk mempelajari
keterampilan fungsional, artinya keterampilan
beberapa
hal-hal
yang
Namun
ini menjadi pondasi bagi aktivitas anak-anak di
demikian,
tidak
semua
pendidikan
lingkungan dan membentuk dasar gerakan
jasmani
menyadari
hal
penting. guru
tersebut
banyak
yang
kompetendi
anak
pembelajaran
anggapan bahwa pendidikan jasmani boleh
pendidikan
dilaksanakan secara serampangan. Hal ini
mengembangkan kemampuan gerak dasar
tercermin dari berbagai hal negatif tentang
lokomotor, non lokomotor serta manipulatif.
pelajaran pendidikan jasmani, mulai dari
jasmani
dalam
dilatih
untuk
Dari ketiga jenis kemampuan gerak
kelemahan dari proses penetap, misalnya
dasar
membiarkan siswa bermain sendiri hingga
dikembangkan sesuai bakat yang ada pada
rendahnya mutu hasil belajar dan kebugaran
anak. Oleh karena itu, seorang guru harus bisa
ISSN 2355-0058
inilah
nantinya
akan
dapat
Volume I Nomor 2. Juli – Desember 2014 | 44
Hendra Saputra, Meningkatkan Hasil Belajar... mengembangkan berbagai macam materi yang
bermain adalah hidup dan hidup adalah
bisa membuat siswa lebih aktif bergerak dan
permainan.
meningkatkan kemampuan gerak dasarnya
Menurut mayke (2001:2) bermain
tersebut, karena memang dalam masa usia
memiliki banyak manfaat guna meningkatkan
sekolah dasar, sebaiknya anak diberikan
berbagai aspek pengembangan anak yaitu
gerakan
dapat
aspek fisik, motorik, sosial, emosi dan
mengembangkan semua unsur gerak dasar
kepribadian dengan adanya permasalahan
yang ada pada anak, bukan hanya memberikan
seperti yang telah dipaparkan di atas, penulis
latihan khusus kepada anak yang hanya
mengambil kesimpulan bahwa diperlukan
mengembangkan
kemampuan
penerapan tindakan pembelajaran yang dapat
motoriknya saja. Menurut Vernon S.Gerlach
memberikan manfaat, menarik dan efektif
dkk (2002: 55) yang dikutip dalam sinopsis
pada
disertasi
memberikan
multilateral
yang
sebagian
yusmawati
mengatakan
bahwa
pembelajaran
gerak
kemudahan
dasar
serta
kepada
guru
pendekatan dapat diartikan sebagai proses,
pendidikan jasmani dalam menyampaikan
metode
materi. Gagne
atau
cara
untuk
mencapai
(1995:49) mengemukakan
sesuatu.pendekatan sama dengan metode yang
bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang
artinya cara atau alat yang digunakan untuk
dimiliki siswa setelah dia menerima proses,
mengatur aktivitas siswa dalam mencapai
indikator yang menunjukan kemampuan itu
tujuan.
bermacam-macam dari yang paling sederhana Selama
ini
pembelajaran
sampai yang paling kompleks. Hasil belajar
pendidikan jasmani yang diterapkan di sekolah
dari seseorang bisa dilihat melalui seperangkat
dasar masih jauh seperti yang kita harapkan,
tes yang diberikan dan dengan hasilnya akan
proses pendidikan jasmani di sekolah dasar
memberikan informasi tentang sejauh mana
belum mengarah bagaimana caranya untuk
hasil yang sudah dicapai oleh seseorang itu
meningkatkan keterampilangerak dengan tidak
dalam menyerap ilmu yang diberikan. Jadi
menghilangkan unsur bermain pada anak,
dengan itu penelitian ini bertujuan untuk
disinilah terletak peran guru pendidikan
meningkatkan
jasmani
dan
ditinjau dari gerak dasar (jalan,lari dan
meningkatkan
lompat) melalui pendekatan bermain bagi
perkembangan gerak pada anak dengan cara
siswa kelas III SD Neuheun Kabupaten Aceh
menerapkan model-model permainan yang
Besar
dapat menumbuh kembangkan
memperoleh
harus
dimanfaatkan
proses
lebih
untuk
difungsikan
bisa
gerak dasar,
hasil
Provinsi
belajar
Aceh
informasi
tahun
2013
secara
baik permainan yang dilakukan secara beregu,
tentang
berpasangan, ataupun perorangan.mengutip
gerak dasar (jalan lari dan lompat)
pernyataan mayesty (1990:196) bagi seorang
Metode
anak bermain adalah kegiatan yang mereka lakukan sepanjang hari karena bagi anak ISSN 2355-0058
proses
gerak
pelaksanaan
dasar
dan
mendalam
pembelajaran
Metode penelitian yang digunakan adalah
metode
penelitian
tindakan
Volume I Nomor 2. Juli – Desember 2014 | 45
Hendra Saputra, Meningkatkan Hasil Belajar... (actionresearch) yang menggunakan siklus
langkah yang sistematis yang terdiri seperti
dimana setiap siklus mempunyai langkah-
gambar
Desain penelitian
melakukantes ketrampilan kemampuan gerak
Data dalam penelitian tindakan ini
dasar
yang
ada
dianalisis
dibawah
dimulai dari
ini:
memeriksa
terdiri dari dua sumber utama yaitu: pertama
lembar jawaban memberi skor, menghitung
kualitatif
proses
skor total yang diperoleh setiap siswa,
pembelajaran yang berlangsung baik akitifitas
memberikan nilai dengan cara mencari jumlah
yang dilakukan oleh guru maupun akitfitas
skor yang diperoleh dibagi skor ideal dikalikan
yang
100 %.
yang
bersumber
dilakukan
oleh
pada
siswaselama
pembelajaran. Dan data kuantitatif hasil tes belajar
kemampuan
melakukan
Hasil
gerak
Setelah
melakukan
kemampuan
setiap akhir siklus. Teknik pengumpulan
tindakan yang terdiri dari siklus I dan II
dengan
cara
dan
proses
tes
dasaryang bersumber pada hasil tes siswa pada
Data dalam penelitian ini dilakukan
awal
proses
penelitian
tentang pembelajaran gerak dasar pada siswa
pengamatan,wawancara,dan
kelas III Sekolah Dasar Neuheun Kabupaten
pelaksanaan test keterampilan. Sedangkan
Aceh Besar Provinsi Aceh diperoleh informasi
teknik analisis datadalam penelitian ini ada
secara
dua cara yang pertama analisis data kualitatif
berikutberdasarkan
digunakan untuk menganalisis data yang
dikemukakan hal-hal sebagai berikut: siswa
terjadi dalam proses belajar mengajar, analisis
yang mempunyai nilai yang sudah mencapai
ini mencakup: deskripsi, interpretasi, dan
ketuntasan
keseluruhan
dengan data
di
data atas
sebagai dapat
refleksi terhadap hal-hal yang terjadi dalam
Belajar yang menjadi patokan dalam
proses belajar mengajar. Sedangkan analisis
meningkatkan hasil belajar gerak dasar jalan
data kuantitatif berupa data kemampuan
lompat dan lari baru 1 orang siswa karena
ISSN 2355-0058
Volume I Nomor 2. Juli – Desember 2014 | 46
Hendra Saputra, Meningkatkan Hasil Belajar... ketuntasan yang ditentukan adalah sebesar
gambaran yang telah dipaparkan di atas
71%, sedangkan sebagian besar siswa
terdapat
rata-
beberapa
kelemahan
yakni
rata baru mencapai nilai 60 - 62 dan yang
pembelajaran didominasi oleh guru, karena
terendah pada tes hasil belajar ini adalah ada
tidak
dua orang yaitu sebesar 55-57.
mendukung materi pelajaran, sehingga kurang
diberikannya
permainan
yang
Berdasarkan data tersebut di atas dapat
terjadi komunikasi antar siswa dengan guru
dikemukakan hal-hal sebagai berikut: dari 22
maupun siswa dengan siswa, sehingga hal ini
siswa yang ada dikelas III sudah mencapai
dapat menimbulkan kebosanan pada siswa
rata-rata
standar
akibatnya sebagian besar siswa bersikap pasif
ketuntasan 71 yang ditentukan, 4 orang siswa
dalam mengikuti pelajaransehinggaakhirnya
mendapat nilai 71 sesuai dengan ketuntasan
menyebabkan hasil belajar siswa rendah dan
dan 4 orang lainya sudah sangat dikatakan
juga dibuktikan dari hasil tes kemampuan awal
baik karna nilai yang diperoleh 80-82 dan
siswa tentang gerak dasar (jalan,lari dan
selebihnya 14 orang lainya dikatakan telah
lompat) masih sangat rendah dengan demikian
melebihi dari standar ketuntasan belajar yang
pembelajaran
telah ditentukan. Maka dengan ini hasil belajar
dikatakan belum efektif.
75%
keberhasilan
dari
telah meninggkat daripada siklus sebelumya.
Dari
yang
hasil
dilaksanakan
observasi
dapat
terhadap
implementasi tindakan pada siklus
Pembahasan Hasil tes kemampuaan awal
satu
siswa
selama kegiatan pembelajaran berlangsung,
serta pengamatan yang dilaksanakan pada saat
peneliti dan kolabolator mengamati jalannya
proses
kegiatan melalui observasi untuk melihat
pemebelajaran
berlangsung
dan
wawancara dengan guru penjasorkes diperoleh
apakah
informasi bahwa, pelaksanaan pembelajaran
dengan rencana, bagaimanakah hasil belajar
gerak dasar khususnya (lari, jalan dan lompat)
gerak dasar lari- jalan dan lompat setelah
melalui kegiatan belajar menggunakan metode
tindakan juga data mengenai minat dan
bermain sebelumnya telah dilaksanakan oleh
keaktifan siswa dalam tahapan ini peneliti
guru, namun belum efekif.
bersama
Metode pembelajaran yang diterapkan masih
bersifat
satu
guru
tersebut
pelaksana
sesuai
melaksanakan
pembelajaran dengan menerapkan metode
Metode
bermain dengan mencoba permainan yang
pembelajaran yang diterapkan guru pada setiap
telah dirancang sesuai dengan pokok bahasan
pertemuan
gerak dasar lari , jalan dan lompat yang dalam
adalah
arah.
tindakan-tindakan
menjelaskan
materi,
pemanasan, peregangan dan, jarang diberikan
pelaksanaannya
game atau permainan yang mendukung materi
bentuk permainan, yaitu permainan yang
pelajaran, kemudian memberikan contoh dan
dilakukan baik secara individual, bepasangan
terkadang kurang memberikan kontrol dan
atau beregu.
evaluasi yang cukup dengan alasan alokasi waktu
kurang
ISSN 2355-0058
mencukupi.
Berdasarkan
dikonversikan
ke
dalam
Pada siklus satu jumlah pertemuan adalah sebanyak 3 kali pertemuan. Peneliti Volume I Nomor 2. Juli – Desember 2014 | 47
Hendra Saputra, Meningkatkan Hasil Belajar... mengadakan pembelajaran tentang gerak dasar
menyenangkan dan lebih menyentuh lagi
(jalan lari dan lompat)
melalui model
kepada unsur-unsur gerak dasar (jalan lari dan
permainan yang telah di siapkan dengan model
lompat) dengan model pendekatan bermain
permainan baik secara berpasngan, beregu
agar siswa lebih termotivasi untuk mengikuti
maupun individual sebanyak 3 kali pertemuan,
pembelajaran, 2) media yang akan digunakan
dimana terus melakukan pengamatan dengan
harus disesuaikan dengan karakteristik anak-
kolaborator tentang minat siswa serta proses
anak yang berada dikelas III dengan
pembelajaran yang dilakukan dan mengamati
melihat standar keamanan dan juga minat anak
semua perilaku siswa di lapangan khususnya
terhadap
tentang
diperhatiakan supaya agar memudahkan dalam
minat
siswa
terhadap.model
pembelajaran gerak dasar (lari lompat dan
siklus
digunakan
harus
Pada
siklus
kedua
peneliti
dan
mampu
kolaborator memulai proses pembelajaran
membangkitkan semangat dan minat siswa
gerak dasar (lari jalan dan lompat) pada siklus
untuk mengikuti pembelajaran. Secara garis
kedua ini dengan lebih menekankan penyajian
besar
pada
peneliti
satu
yang
proses pembelajaran.
jalan)dengan model pendekatan bermain. Pada
media
harus
pengamatan dan
berlangsungnya
yang
dilakukan
permainan dengan menekankan seluruh aspek
kolaborator
selama
gerak yang diharapkan ada pada model
memberikan
permainan yang telah dirancang baru pada
pembelajaran
hasil sebagai berikut:
siklus kedua ini
1. Siswa masih belum terlalu terampil dalam
permainan dari gerak dasar (lari jalan dan
melakukan gerak dasar (jalan lari dan
lompat) . Pada siklus kedua jumlah pertemuan
lompat).
adalah 3x pertemuan, uraian kegiatan sebagai
2. Minat siswa dalam melakukan model
berikut:
pendekatan muncul
bermain
semuanya
belum karena
kelihatan masih
ada
sebagian siswa yang tidak terlalu aktif .
yakni sebanyak 12 model
peneliti
mengamati
jalanya
pembelajaran gerak dasar (jalan lompat dan lari) melalui 3 x pertemuan dimana terus melakukan diskusi dengan kolaborator tentang
Berdasarkan hasil belajar siswa pada
kemajuan siswa dan mencatat semua perilaku
siklus i nilai rata-rata kelas pada pembelajaran
siswa dalam meningkatkan kemampuan dalam
gerak dasar (lari jalan dan lompat)
baru
belajar gerak dasar (jalan lari dan lompat).
mencapai 60% jadi perlu dilanjutkan ke siklus
Keberhasilan melakukan gerak dasar (jalan
II karena belum mencapai target pembelajaran
lari
yang telah ditentukan. Hasil diskusi peneliti
meningkatnya minat siswa dalam mengikuti
dengan
permainan
kolaborator, maka
dilanjutkan
pada
siklus
penelitian ini kedua
dan
lompat)
serta
dapat
peningkatan
terlihat
dari
kemampuan
dengan
siswa dalam melakukan gerak dasar (jalan lari
memperhatikan beberapa hal seperti: 1) lebih
dan lompat) dengan baik dan ditambahkan
memfokuskan pada model pembelajaran yang
dengan hasil wawancara dengan guru terhadap
baru untuk didesaian supaya lebih menarik, ISSN 2355-0058
Volume I Nomor 2. Juli – Desember 2014 | 48
Hendra Saputra, Meningkatkan Hasil Belajar... model pendekatan bermain untuk gerak dasar
mereka selalu diberikan permainan sepak bola
yang diajarkan.
dan
Menurut model
pengakuan
pembelajaran
guru
dengan
bermain sangat cocok dan
lari-lari
biasa
setiap
pembelajaran
bahwa
pendidikan jasmani maka dengan ini peneliti
pendekatan
dan koloborator menyepakati pembelajaran
untuk
dengan model pendekatan bermain untuk
pada
siswa kelas tiga. Juga
gerak dasar (jalan lari dan lompat) pada siswa
ditambah dengan
hasil wawancara terbuka
kelas III SD Neuheun Kabupaten Aceh Besar
dengan beberapa siswa mereka sangat senang
tahun 2013 dihentikan pada siklus dua ini
terhadap model pembelajaran yang diajarkan
karna
karena menurut pengakuan siswa selama ini
pembelajaran.
digunakan
tepat
sudah
tercapainya
target
dari
Grafik data tes awal, siklus I dan siklus II
Simpulan Berdasarkan
hasil
dipaparkan
penelitian
secara
disimpulkanbahwa:
yang
umum pertama,
telah dapat
penerapan
pembelajaran dengan pendekatan bermain untuk belajar
gerak dasar (lari jalandan
lompat) ternyata efektif untuk meningkatkan hasil belajar gerak dasar. Kedua, model pendekatan bermain dapat menarik minat belajar siswa dalam melaksanakan pembelajaran gerak dasar sehingga membuat suasana belajar lebih menyenangkan.
ISSN 2355-0058
Volume I Nomor 2. Juli – Desember 2014 | 49
Hendra Saputra, Meningkatkan Hasil Belajar...
Daftar Pustaka Arikunto, “Prosedur Penelitian Suatu Yusmawati, Sinopsis Disertasi Pendekatan Pembelajaran Dan Koordinasi Mata Tangan Terhadap Hasil Belajar lempar tangkap bola jakarta; pps unj: 2012 Pendekatan Praktik”.Jakarta: Rineka Cipta, 2006 Aip Syarifuddin dan Muhadi, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Direktoral
Jenderal
Pendidikan
Tinggi
Proyek
Pembinaan
Tenaga
Kependidikan.1992 Gagne Robert M. Et al, Principle Of Instructural Design, Chicago: Rinehart and Winston Inc.1995. Pangrazi Robert P., Dynamic Physical Education For Elementary School Children. USA, Macmillan Publising Company: 2002. Mayke s. Tedjasaputra. Bermain, Mainan, & Permainan.Jakarta: PT. Grasindo, 2001 Mayesty Mary, Creative Activities For Young Children 4th ed: Play, Development, And creativity. New york: Delmar Publishers Inc, 1990.
ISSN 2355-0058
Volume I Nomor 2. Juli – Desember 2014 | 50