Visi dan Misi VISI Menjadi perusahaan agribisnis yang tangguh dengan tata kelola yang baik. MISI Menjalankan usaha perkebunan karet, kelapa sawit, teh, dan tebu dengan menggunakan teknologi budi daya dan proses pengolahan yang efektif serta ramah lingkungan. Menghasilkan produksi bahan baku dan bahan jadi untuk industri yang bermutu tinggi untuk pasar domestik dan pasar ekspor. Mewujudkan daya saing produk yang dihasilkan melalui tata kelola usaha yang efektif guna menumbuhkembangkan perusahaan. Mengembangkan usaha insdustri yang terintegrasi dengan bisnis inti (karet, kelapa sawit, teh, dan tebu) dengan menggunakan teknologi terbarukan. Melakukan pengembangan bisnis berdasarakan potensi sumber daya yang dimiliki perusahaan.
TABLOID BULANAN
Memelihara keseimbangan kepentingan stakeholders untuk menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif.
No. 123/DESEMBER 2016
V II
Membangun Relasi
Menguatkan Eksistensi
3
Warta Utama
Pagar Terkuat itu Kerja Sama!
sebelum menuju lokasi acara. Suasana humor renyah mengundang seloroh dari para pejabat itu. Mereka saling menyapa seolah tanpa jarak. Ustaz Mumuy terlihat hanya melempar senyum yang merekatkan pertemuan informal antarpejabat itu. Di atas panggung acara memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw. itu, Dirut Andi Wibisono yang bertindak sebagai tuan rumah merasa tersanjung dengan kehadiran Gubernur dan Bupati. Ia menyatakan siap mendukung setiap kebijakan pemerintah dalam membangun daerah. “PTPN VII sebagai perusahaan milik negara berkomitmen untuk menjadi bagian dari solusi bangsa,” kata Andi. Menyambut statement itu, Gubernur Ridho Ficardo menyampaikan apresiasinya kepada
WARTA UTAMA
MEDIA AGRO 7
3
Pagar Terkuat itu Kerja Sama! Begitu ada kemitraan dengan PTPN VII, ekonomi kami membaik. Bahkan, setelah ada dukungan dana pembiayaan dari BNI, kesejahteraan itu nyata.
P
aduan warna oranye dan biru toska mendominasi suasana Ballroom Hotel Novotel, Bandar Lampung, Rabu (14/12/2016). Satu backdrop ukuran 12 x 4 meter warna kelapa sawit masak membentang di panggung utama. Hari itu, BNI 45 dan PT Perkebunan Nusantara VII sedang menjamu 60 petani tebu mitra dari Bungamayang, Lampung Utara. Dengan tajuk Seremoni Penanda Tanganan Kerja Sama Penyaluran Kredit Usaha Rakyat, PKBL, dan Payroll antara PTPN VII dan BNI 46, acara itu penuh rasa optimistis. Dipandu sepasang presenter yang membawakan dengan informal, agenda utamanya adalah membangun sinergi tiga pihak. Yakni, lembaga pembiayaan (BNI), operator usaha (PTPN VII), dan masyarakat petani tebu. “Ini adalah kerja sama yang strategis dan fundamental. Kita menjalankan kebijakan presiden tentang swasembada gula na sional. M uara u t amanya adalah kesejahteraan masyarakat dan kemajuan dunia usaha,” kata Direktur Bisnis Menengah BNI Putrama Wahju Styawan. M engapresiasi kerja sama ini, Direktur Utama PTPN VII Andi Wibisono menyatakan petani peserta kemitraan tebu di Unit Bunga Mayang telah membuktikan komitmennya. Dia menyebut bermitra dengan petani sekitar adalah mengemban
PTPN VII dan pihak perbankan sebagai penyelamat ekonomi keluarganya. “Saya datang di Bunga Mayang ikut orang tua transmigrasi lokal dari Wonosobo tahun 1977. Kami hidup susah karena tanaman pangan kurang subur. Begitu ada kemitraan dengan PTPN VII, ekonomi kami membaik. Bahkan, setelah ada dukungan dana pembiayaan dari BNI, kesejahteraan itu nyata,” kata Kasidi, salah satu petani mitra yang hadir menjadi peserta pelatihan teknis budi daya tebu. Urgensi Kerja Sama Di salah satu sudut rumah makan di bilangan Way Halim, Bandar Lampung, Direktur Utama PTPN III Holding Elia Massa Manik menjamu Media Agro 7. Jam menunjuk pukul 22.00, karyawan rumah makan itu sudah mulai berkemas. Namun, tema perubahan strategi bisnis PT Perkebunan Grup yang ingin dia sampaikan seolah ingin menunda jam kerja rumah makan. Namun, satu tema pokok yang dia sampaikan adalah kerja sama saling mendukung agar semua human capital menjalankan prinsip kerja jujur, tulus, dan ikhlas. Konsep kerja sama, kata dia, harus disinergikan secara simultan. Yakni, kerja sama internal dengan jajaran sebagai satu sistem dalam tim, kerja sama dengan stakeholder, kerja sama dengan pemerintah, dan kerja sama dengan
Suasana penandatanganan MoU antara PTPN VII dan BNI.
Untuk menjaga itu, lanjut dia, sinergi secara simultan adalah jawaban utama. Ke dalam, kata dia, semua insan PTPN VII harus memacu diri bekerja lebih baik, sesama pekerja harus saling mengingatkan, dan memberi solusi atas semua masalah. Ke luar, semua insan PTPN VII harus menjadi juru bicara yang memberi citra baik kepada siapa pun. “Kami tadi diskusi dengan komisaris dan direksi tentang strategi bisnis dan rencana kerja ke depan. Dibutuhkan sinergi lebih simultan untuk mewujudkan itu,” kata dia. Mengamalkan instruksi Dirut Holding, manajemen PTPN VII terus menjalin dan menerima tawaran kerja sama. Rabu (13/12/2016), ruang kerja Dirut PTPN VII kedatangan tamu jauh. Hari itu, Wali Kota Pagar Alam, Sumsel, dr. Ida Fitriati hadir bersama stafnya. Mereka datang untuk membahas potensi alam luar biasa milik PTPN VII yang berada di lereng Gunung Dempo, dalam wilayah Kota Pagar Alam. Kerja sama itu disambut Dirut Andi Wibisono dengan hangat. Ia menyebut perusahaan terbuka untuk bekerja sama dengan para pihak untuk mengembangkan bisnis dan kemasyarakatan. “Intinya, kita ingin semua potensi yang ada bisa bermanfaat secara luas dan bisa dinikmati masyarakat. Kita jalin komunikasi baik
Gubernur Lampung Ridho Ficardo mengunjungi acara Maulid Nabi yang digelar PTPN VII di Pesawaran.
Jadi, tidak mungkin kita memagari dengan kawat berduri atau dengan tembok. Pagar yang paling kuat dalam konteks kami adalah pagar sosial. Yakni, kita harus membangun hubungan harmonis dengan masyarakat,” kata dia. Di semua jajaran, relasi dengan masyarakat terus digelar. Sebagai pimpinan tinggi yang mengurusi operasional, Direktur Operasional
10
Warta
Teladani Akhlak Mulia Rasul
PT PN V II. Ia mengatakan membantu pemerintah bukan harus memberi sumbangan. “Memfasilitasi warga dengan acara seperti ini adalah bagian dari peran serta. Saya sampaikan terima kasih,” kata dia. Senada, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona juga mengajak PTPN VII berperan aktif memberdayakan warga. Ia menyebut PTPN VII sebagai bagian penting dalam struktur masyarakat Pesawaran. “Kami sangat terbantu dengan keberadaan PTPN VII,” kata putra mantan Bupati Lamsel Zulkifli Anwar itu. Andi Wibisono memang concern membangun relasi dengan stakeholder, terutama pemerintah daerah. Dalam menegakkan good corporate governance, pihaknya juga berperan aktif dalam setiap event yang diadakan pemerintah. Pada pertengahan Desember 2016, PTPN VII juga mendapat penilaian dengan skor
10
WARTA
MEDIA AGRO 7
MAULID NABI WAY BERULU
Teladani Akhlak Mulia Rasul
“A
da tiga wasiat Nabi Muhammad Saw. yang harus kita jalani. Pertama, bertakwa kepada Allah Swt. di mana saja berada dan tanda bertakwa yakni percaya kepada yang gaib, selalu beristigfar kepeda Allah, dan tidak meninggalkan salat. Kedua, berbuatlah kebaikan kepada Allah. Ketiga, perbaiki akhlak yang jelek menjadi baik, terutama akhlak anak-anak kita yang kelak menjadi penerus.” Gema tausiah dari Ustaz Mumuy Abdul Mukti itu membahana di lapangan TK IKI Unit Way Berulu PTPN VII. Ustaz jebolan Aksi Indosiar itu benar-benar menyita perhatian para jemaah yang sejak pagi berbondongbondong menyemut di lokasi peringatan Maulid yang juga dirangkai dengan Tablig Akbar itu. Ya, pagi itu, Kamis (15/12/2016), lapangan yang biasanya lengang menghampar itu bersolek. Deretan umbul-umbul berwarna-warni, tarup yang bernuansa putih, stan-stan yang berderet rapi, serta panggung-panggung yang ditata apik menyulap tanah kosong itu menjadi sebuah arena dekoratif. Di salah satu sisi lapangan, meja-kursi jati ukir tersusun apik. Makin tampak manis dengan rangkaian bunga yang bercokol di atas meja; disediakan bagi para pejabat teras yang hadir dalam momen itu. Waktu berjalan, ribuan jemaah pengajian se-Kecamatan Gedungtataan, Kabupaten Pesawaran, berangsur memenuhi lokasi acara. Para jemaah yang terdiri dari ibuibu pengajian dan anak-anak itu tampak antusias melihat langsung kehadiran Ustaz Mumuy. Di meja utama persis di depan panggung, para pejabat teras dan jajaranya sudah mengisi tempat duduk. Terlihat si empunya Lampung Gubernur M. Ridho Ficardo, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona, Direktur Utama PTPN VII Andi Wibisono, dan Direktur Operasional PTPN VII Sukarnoto, asyik bercengkerama; larut dalam suasana keakraban.
Direksi PTPN VII, Gubernur Lampung Ridho Ficardo, dan para pejabat pemerintah foto bersama.
Acara dimulai. Pembacaan kalam Ilahi dan selawat Nabi membahana melalui pelantang suara, membuka peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad Saw. di pagi yang hangat itu. Sahibul hajat, PTPN VII, melalui Direktur Utama PTPN VII Andi Wibisono, memberikan satu-dua patah kata sambutan. Dia mengungkapkan kekagumannya melihat jemaah yang hadir. “Baru kali ini saya melihat jemaah pengajian mengikuti acara Maulid Nabi begitu ramai, apalagi ini tempatnya di tengah perkebunan,” ujar Andi. Menurutnya, keberhasilan PTPN VII tidak
yang telah memfasilitasi acara peringatan Maulid Nabi Muhamad Saw. “Jarang ada BUMN di Pesawaran ini yang mau memfasilitasi acara keislaman seperti ini. Saya atas nama Pemerintah Daerah mengucapkan terima kasih kepada manajemen PTPN VII “ katanya. Menurut Dendi, ini merupakan bentuk kepedulian PTPN VII kepada umat muslim. “Mari kita jalin terus silaturahmi ini antara Pemkab, masyarakat, dan PTPN VII.” Sementara itu, Gubernur Lampung Ridho Ficardo dalam sambutannya meminta kepada masyarakat untuk menjaga lingkungan di sekitar PTPN VII, karena banyak keluarga yang bergantung hidup di perumahaan ini. Untuk itu, harus dijaga lingkungan kondusif agar PTPN VII tetap bisa menjalankan bisnis perusahaannya. Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan masyarakat yang telah mendukung program pembangunan khususnya di Kabupaten Pesawaran. Acara yang ditunggu tiba, yakni siraman rohani dari Ustaz Mumuy. Materi-materi yang dibawakan Ustaz Mumuy dibungkus rapi dengan bahasa yang jelas, renyah, dan tak jarang mengundang tawa jemaah. Tema yang dia angkat tentang tentang hikmah Maulid Nabi Muhamad Saw. “Memperingati hari kelahiran Nabi tidak hanya menjadi acara seremoni, tetapi juga harus mentadaburinya dan juga mengambil hikmah dari peringatan momen mulia. Kita harus mengambil ibrah akhlak mulia dari Nabi Muhammad,” ujarnya. Dalam tausiahnya, Ustaz Mumuy berpesan kepada para jemaah agar dapat mencontoh akhlak karimah dari Nabi Muhammad Saw. yang selalu berkata jujur dan selalu
16
Foto
Lembah Ciarum di Way Lima
16
FOTO
MEDIA AGRO 7
Lembah Ciarum
di Way Lima
D
ari akar pohon hutan di Gunung Pesawaran, setetes demi setetes air terakumulasi dan mengalir membentuk sungai Ciarum. Melewati area kebun PT Perkebunan Nusantara VII Unit Way Lima, sungai itu membesar dan mendapat tambahan pasokan air dari tanaman karet yang tumbuh subur. Bebatuan alami yang berserak itu dibasuh terus oleh air yang tak pernah berhenti mengalir.
Melewati tanaman karet milik PTPN VII, debit tirta bening itu bertambah. Bentang sungai yang melebar membuat setiap mata yang memandang tertarik ingin menikmati kesegarannya. Tak heran, ketika akses jalan bertemu ke lokasi lapang, keramaian orang-orang hadir bersama keceriaan dan kegembiraan. Tak kurang, pekerja dan keluarga PTPN VII selalu menikmati lokasi eksotik yang kerap menjadi tempat kemah itu.
Foto: Sasmika Dwi Suryanto
T
ubuh mungil Usta z Mumuy Abdul Mukti itu menjadi sentral ber temunya senyum sebegitu banyaknya orang. Dengan gamis hitam berlis putih, ikat kepala hitam, dan sorban hitam minimalis, dai juara Aksi Indosiar 2015 itu menjadi perekat. Penceramah mini berumur 21 tahun asal Tanggamus itu juga menjadi oasis bagi para pejabat yang hadir pada Tablig Akbar di Kompleks PTPN VII Unit Way Berulu, 15 Desember lalu. Tak kurang, Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona, Dirut PTPN VII Andi Wibisono, Direktur Operasional Sukarnoto, dan pejabat lain memberi perhatian khusus. “Apa kabar, Ustaz?” sapa Gubernur dengan senyum saat transit di rumah dinas manajer
yang baik dalam keterbukaan yang dilakukan oleh Komisi Informasi Lampung. Peng hargaan diterima sebagai perusahaan yang telah menerapkan manajemen keterbukaan informasi dan memenuhi kaidah hak untuk tahu (right to know) dari publik. Keterbukaan PTPN VII juga dapat dilihat dari sikap welcome perusahaan kepada para pihak. Selama dua hari mulai 19 Desember lalu, Tim Komisi VI DPR RI juga mengunjungi proses produksi dan manajemen PTPN VII di Bengkulu. Dengan semangat keterbukaan, Andi Wibisono yang menerima kunjungan bersama beberapa BUMN lain menyampaikan terima kasih atas kontrol yang dilaksanakan oleh para wakil rakyat. “Keberadaan PTPN VII di tengah masyarakat adalah aset yang harus dijaga. Namun, tidak ada pagar terbaik untuk menjaga aset itu kecuali pagar sosial. Yakni, menjalin kerja sama saling menguntungkan dengan masyarakat, dengan pemerintah daerah, dengan aparat, dan stakeholder lainnya,” kata Andi. (TIM/LB)
CEGAH PELANGGARAN KODE ETIK, CIPTAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN BERSIH WHISTLE BLOWING SYSTEM (SISTEM PELAPORAN DUGAAN PELANGGARAN)
2
JENDELA
MEDIA AGRO 7
Sambutan Awal Tahun
dari redaksi
A
Energi 2017
mplitudo perjalanan PTPN VII sewindu terakhir menggambar grafik turun yang mencengangkan. Ada banyak faktor yang menyebabkan laju perusahaan mengalami perlambatan. Faktor eksternal yang untouchable seperti pengaruh kondisi alam dan harga komoditas yang terjun bebas membuat rencana strategi pengembangan mengalami koreksi dramatis. Revolusi mental sebagaimana jargon kerja Presiden Joko Widodo menjadikan momen perusahaan ini melakukan hal sama. Dibutuhkan energi baru dengan spirit baru dan mindset baru untuk menggerakkan kembali yang memberi harapan masa depan. Setelah berbagai formula diujicobakan, baru pada 2016 resep bangkit itu menemukan polanya. Tidak mudah menemukan opsi terbaik pada posisi krusial jika tidak punya keberanian mengambil risiko. Dan, opsi itu diambil oleh unsur pimpinan baru yang mendapat tugas dari Holding untuk membalikkan keadaan. Pada kuartal ketiga 2016, jajaran Direksi dan Komisaris baru mulai bekerja. Dengan bekal kata turnaround strategy, mereka melancung berbagai kebijakan mendasar untuk menggerakkan manajemen. Ada poin cetak tebal dari sejumlah kebijakan yang diambil Direksi. Yakni, untuk pertama kalinya manajemen mengambil kebijakan krusial menyangkut hajat hidup karyawan. Ini adalah langkah sensitif yang selama ini selalu dihindari karena bisa berdampak luas. Namun, pilihan itu jauh lebih menguntungkan ketimbang membiarkan kondisi makin akut. Perusahaan akan makin goyang dan kemungkinan buruk bisa terjadi jika berkukuh kepada sikap awal. Maka, efisiensi bahkan sampai pemotongan berbagai insentif untuk karyawan, terutama di level atas dengan terpaksa dilakukan. Dengan keterbukaan manajemen dan sosialisasi program, kebijakan tidak populis itu ternyata mendapat sambutan yang semula tak dibayangkan. Atas nama kemaslahatan bersama titik awal itu ditempuh. Seluruh karyawan berbesar hati seraya mengubah sikap menjadi lebih giat bekerja dengan dilandasi sikap jujur, tulus, ikhlas. Kebijakan ini telah mencatatkan 2016 sebagai tahun dimulainya kebangkitan PTPN VII. Turnaround sebagai titik balik telah membuktikan pada triwulan ketiga dan keempat 2016 mampu mandiri membayar gaji dan bunga bank dari produksi. Untuk pertama kalinya dalam lima tahun terakhir, cash flow mencatatkan laba. Tren ini terus meningkat hingga kita menutup 2016 ini dengan sangat optimistis. Berbarengan, faktor eksternal juga memberi harapan baru yang baik. Alam bersahabat, atmosfer pasar dunia juga mengalami perubahan positif, dan situasi keamanan dan stabilitas lingkungan juga kondusif. Tak berlebihan jika manajemen memasang target optimistis pada 2018 PTPN VII akan berjaya kembali. Selamat tahun baru 2017. Yakin, dengan spirit memperbaiki diri, memperbaiki relasi internal dan ekternal, memperbaiki visi dan misi, PTPN VII akan menjadi bagian dari solusi bangsa. n
Foto sampul: (Dari kiri) Direktur Utama PTPN VII Andi Wibisono, Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo, dan Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona asyik bercengkerama saat menghadiri perayaan Maulid Nabi di Unit Way Berulu, Kabupaten Pesawaran.
Ayo Terus Bekerja dengan Jujur, Tulus, dan Ikhlas
S
AL AM sejahtera dan selamat menyambut Ta h u n B a r u 2 0 17 kepada seluruh direksi, dewan komisaris dan karyawan-karyawati Perkebunan Nusantara Group, baik yang berada di Kantor Direksi maupun yang berada di kebun-kebun yang jauh dari ingar-bingar perkotaan. P e r t a m a -t a m a , m a r i k i t a mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Mahakuasa, karena atas rahmat-Nyalah kita telah berhasil melewati tahun 2016 dengan menorehkan beberapa progres transformasi yang semakin meyakinkan kita semua, bahwa kita sudah berada di jalur yang benar untuk membawa Perkebunan Nusantara Group menjadi grup usaha yang membanggakan bagi seluruh stakeholders dan bangsa Indonesia. Pada kurun waktu tujuh bulan terakhir di tahun 2016 kita telah berhasil memetakan permasalahan, menyusun program transformasi, serta mengimplementasikan program transformasi kita. Program transformasi yang meliputi peningkatan produktivitas, efisiensi biaya, restrukturisasi keuangan, talent pool, dan pencanangan implementasi Enterprise Resources Planning-SAP (ERPSAP) telah kita mulai dan jalankan. Selain itu pula, yang tidak kalah pentingnya adalah dimulainya budaya kerja baru yang berbasis jujur, tulus, dan ikhlas sebagai nilai-nilai yang menyatukan hati kita semua untuk berkomitmen menumbuhkembangkan budaya kerja yang lebih bermartabat dan berorientasi pada kepentingan perusahaan. Tahun 2016 adalah tahun yang tidak mudah untuk kita semua di tengah wajah laporan keuangan kita yang tidak menjanjikan prospek usaha bagi lembaga perbankan, di mana rugi berjalan tahun 2015 mencapai Rp613,27 miliar dan total utang kepada perbankan Rp33 triliun. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Holding perkebunan untuk kembali meyakinkan lembaga perbankan bahwa kita semua telah berubah dan siap untuk duduk bernegosiasi dengan lembaga perbankan. Namun, saya berkeyakinan seiring dengan terlihatnya indikasi-indikasi perubahan yang lebih baik dari aspek operasional dan produksi di beberapa komoditas, khususnya komoditas kelapa sawit. Perubahan-perubahan inilah yang telah kami sampaikan kepada publik dan stakeholders Perkebunan Nusantara Group serta lembaga perbankan untuk terus mendukung kelanjutan restrukturisasi
keuangan yang akan dilakukan di tahun 2017. Kita semua patut berbangga, hasil kerja nyata kita juga terlihat dari performa karet. Bisnis karet yang dalam empat tahun terakhir di PTPN III tidak pernah untung, kini sudah mulai mencatatkan keuntungan sejak September 2016. Dengan perbaikan performa komoditas karet di PTPN III tersebut, kita harapkan di tahun 2017 semua bisnis karet di Perkebunan Nusantara Group bisa mulai mencatatkan keuntungan juga. Secara konsolidasi, setelah pada 2015 total rugi Rp613,27 miliar, tahun ini telah berhasil menurunkan tingkat kerugian yang diestimasikan menjadi Rp226 miliar, serta net operating cashflow sebesar Rp2,1 triliun di akhir 2016. Ini semua tentunya merupakan prestasi kita bersama, yang saya yakini karena hati dan komitmen kita telah disatukan nilai-nilai jujur, tulus, dan ikhlas. Semua prestasi tersebut kiranya dapat menjadi bukti bahwa hasil pemetaan masalah dan program yang kita susun di bulan April 2016 telah menunjukkan kita berada di trek yang benar. Tahun 2017 adalah tahun yang juga penuh tantangan bagi kita semua untuk terus konsisten melanjutkan kerja keras yang berbasis jujur, tulus, ikhlas, dan meneruskan program transformasi yang sudah kita canangkan di tahun 2016. Di tahun 2017, kita akan terus melakukan penguatan pada beberapa aspek yakni restrukturisasi keuangan, implementasi e-procurement, meneruskan program ERP-SAP, strategi pemasaran dan sumber daya manusia. Sebagai penutup, saya mengajak seluruh Direksi, Dewan Komisaris, dan karyawan-karyawati Perkebunan Nusantara Group untuk terus fokus melanjutkan perubahan budaya kerja dan produktivitas secara konsisten. Kita akan bekerja bersama menyatukan hati kita dan membangun legacy bagi kemajuan Perkebunan Nusantara yang akan menjadi kebanggan kita semua dan bangsa Indonesia. Semoga Tuhan meridai niat baik kita untuk bekerja secara amanah di tahun 2017. Godbless Perkebunan Nusantara Group. Salam hangat, Elia Massa Manik Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Holding Perkebunan
Distribusi Ja’far Penerbit PT Perkebunan Nusantara VII Pembina Direksi PT Perkebunan Nusantara VII Pemimpin Redaksi Yarnis Alisyahbana Wakil Pemimpin Redaksi Sofian Machmud Sekretaris Redaksi Andi Firmansyah
Staf Redaksi Sultan Mr. Sasmika D.S. Willy Mulyawan Bambang Sutedjo Andrie Noviar Edi Agustar Risang Pradana R. Uliati Sidabutar Nurjanah Ratna Septiawati Yuki Susanti
Biro-Biro Kantor Direksi Wilayah Lampung Distrik Bungamayang Distrik Sumatera Selatan Distrik Cinta Manis Distrik Bengkulu
: Marhaidi Effendi : Agus Tobationo : Jhon Iwan Kurniawan : Muhammad Akhiruddin : Abdul Hamid H.R. : Risky K. Mahfud
Alamat Redaksi Kantor Direksi PTPN VII: Jalan Teuku Umar No. 300, Kedaton, Bandar Lampung, Telepon: (0721) 702233, Faksimile: (0721) 702775, E-mail:
[email protected] dan
[email protected], Twitter: @ptpn, Facebook: tabloid karyawan
3
WARTA UTAMA
MEDIA AGRO 7
Pagar Terkuat itu Kerja Sama! Begitu ada kemitraan dengan PTPN VII, ekonomi kami membaik. Bahkan, setelah ada dukungan dana pembiayaan dari BNI, kesejahteraan itu nyata.
P
aduan warna oranye dan biru toska mendominasi suasana Ballroom Hotel Novotel, Bandar Lampung, Rabu (14/12/2016). Satu backdrop ukuran 12 x 4 meter warna kelapa sawit masak membentang di panggung utama. Hari itu, BNI 45 dan PT Perkebunan Nusantara VII sedang menjamu 60 petani tebu mitra dari Bungamayang, Lampung Utara. Dengan tajuk Seremoni Penanda Tanganan Kerja Sama Penyaluran Kredit Usaha Rakyat, PKBL, dan Payroll antara PTPN VII dan BNI 46, acara itu penuh rasa optimistis. Dipandu sepasang presenter yang membawakan dengan informal, agenda utamanya adalah membangun sinergi tiga pihak. Yakni, lembaga pembiayaan (BNI), operator usaha (PTPN VII), dan masyarakat petani tebu. “Ini adalah kerja sama yang strategis dan fundamental. Kita menjalankan kebijakan presiden tentang swasembada gula na sional. M uara u t amanya adalah kesejahteraan masyarakat dan kemajuan dunia usaha,” kata Direktur Bisnis Menengah BNI Putrama Wahju Styawan. M engapresiasi kerja sama ini, Direktur Utama PTPN VII Andi Wibisono menyatakan petani peserta kemitraan tebu di Unit Bunga Mayang telah membuktikan komitmennya. Dia menyebut bermitra dengan petani sekitar adalah mengemban amanah kemaslahatan bersama. “PTPN VII dan BNI sebagai BUMN adalah aset negara yang memiliki misi untuk membantu negara menciptakan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu, petani mitra adalah salah satu unsur penting. Bahkan, idealnya bahan baku perusahaan semuanya dari petani mitra,” kata dia. Merasakan manfaat dari kemitraan ini, beberapa petani yang hadir memberikan testimoni luar biasa. Mereka menyebut
Dirut PTPN VII Andi Wibisono (tiga kanan) usai menerima penghargaan Komisi Informasi (KI) foto bersama Gubernur Lampung, Kapolda Lampung, Danrem 043 Gatam, Kajati Lampung, Kepala KI Lampung, dan para penerima award lainnya.
PTPN VII dan pihak perbankan sebagai penyelamat ekonomi keluarganya. “Saya datang di Bunga Mayang ikut orang tua transmigrasi lokal dari Wonosobo tahun 1977. Kami hidup susah karena tanaman pangan kurang subur. Begitu ada kemitraan dengan PTPN VII, ekonomi kami membaik. Bahkan, setelah ada dukungan dana pembiayaan dari BNI, kesejahteraan itu nyata,” kata Kasidi, salah satu petani mitra yang hadir menjadi peserta pelatihan teknis budi daya tebu. Urgensi Kerja Sama Di salah satu sudut rumah makan di bilangan Way Halim, Bandar Lampung, Direktur Utama PTPN III Holding Elia Massa Manik menjamu Media Agro 7. Jam menunjuk pukul 22.00, karyawan rumah makan itu sudah mulai berkemas. Namun, tema perubahan strategi bisnis PT Perkebunan Grup yang ingin dia sampaikan seolah ingin menunda jam kerja rumah makan. Namun, satu tema pokok yang dia sampaikan adalah kerja sama saling mendukung agar semua human capital menjalankan prinsip kerja jujur, tulus, dan ikhlas. Konsep kerja sama, kata dia, harus disinergikan secara simultan. Yakni, kerja sama internal dengan jajaran sebagai satu sistem dalam tim, kerja sama dengan stakeholder, kerja sama dengan pemerintah, dan kerja sama dengan masyarakat. Ia mengapresiasi langkah-langkah PTPN VII yang telah menjalankan garis besar kebijakan itu dengan baik. Ia menilai, manajemen telah mengembalikan langkah kepada relnya dan menjaga dengan sangat elegan. “Saya yakin, PTPN VII telah berada pada track yang kita inginkan dan dengan performa yang baik. Tugas kita berikutnya adalah menjaga konsistensi dan persistensi,” kata dia.
Untuk menjaga itu, lanjut dia, sinergi secara simultan adalah jawaban utama. Ke dalam, kata dia, semua insan PTPN VII harus memacu diri bekerja lebih baik, sesama pekerja harus saling mengingatkan, dan memberi solusi atas semua masalah. Ke luar, semua insan PTPN VII harus menjadi juru bicara yang memberi citra baik kepada siapa pun. “Kami tadi diskusi dengan komisaris dan direksi tentang strategi bisnis dan rencana kerja ke depan. Dibutuhkan sinergi lebih simultan untuk mewujudkan itu,” kata dia. Mengamalkan instruksi Dirut Holding, manajemen PTPN VII terus menjalin dan menerima tawaran kerja sama. Rabu (13/12/2016), ruang kerja Dirut PTPN VII kedatangan tamu jauh. Hari itu, Wali Kota Pagar Alam, Sumsel, dr. Ida Fitriati hadir bersama stafnya. Mereka datang untuk membahas potensi alam luar biasa milik PTPN VII yang berada di lereng Gunung Dempo, dalam wilayah Kota Pagar Alam. Kerja sama itu disambut Dirut Andi Wibisono dengan hangat. Ia menyebut perusahaan terbuka untuk bekerja sama dengan para pihak untuk mengembangkan bisnis dan kemasyarakatan. “Intinya, kita ingin semua potensi yang ada bisa bermanfaat secara luas dan bisa dinikmati masyarakat. Kita jalin komunikasi baik dengan pemda, kepolisian, kejaksaan, dan semua instansi,” kata dia. Pada beberapa kesempatan, Andi Wibisono juga mengutus jajaran pejabat utama untuk terus menjalin hubungan kerja dengan para pihak. Dengan kepolisian, kata Andi, pihaknya juga terus mengintensifkan sinergi untuk menciptakan suasana kondusif di tengah masyarakat. “PTPN VII ini perusahaan perkebunan yang asetnya berada di tengah masyarakat.
Gubernur Lampung Ridho Ficardo mengunjungi acara Maulid Nabi yang digelar PTPN VII di Pesawaran.
Jadi, tidak mungkin kita memagari dengan kawat berduri atau dengan tembok. Pagar yang paling kuat dalam konteks kami adalah pagar sosial. Yakni, kita harus membangun hubungan harmonis dengan masyarakat,” kata dia. Di semua jajaran, relasi dengan masyarakat terus digelar. Sebagai pimpinan tinggi yang mengurusi operasional, Direktur Operasional Sukarnoto selalu tampil elegan di masyarakat. Ia selalu hadir di forum formal dan lebih sering menyelinap di tengah suasana informal, baik di tengah karyawan maupun kegiatan di masyarakat sekitar. “Ya, saya kan orang lapangan. Jadi, kerja saya ya memastikan kondisi di lapangan berjalan dengan baik. Nah, untuk bisa melihat normal atau tidak, kita harus bergaul luas,” kata pria berambut perak ini. (TIM/LB)
No. 123/Desember 2016
4
WARTA
MEDIA AGRO 7
KEMITRAAN
M
BNI, PTPN VII, dan Petani Tebu
ENERJEMAHKAN kebijakan pemerintah untuk swasembada gula, Bank Nasional Indonesia (BNI) menyalurkan Program Kepedulian dan Bina Lingkungan (PKBL) dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada petani tebu mitra binaan PTPN VII di Distrik Bunga Mayang. Komitmen itu dituangkan dalam acara penandatanganan naskah kerja sama. Sejak pagi, Rabu (14/12/2016), Ballroom Hotel Novotel sudah dipenuhi 60 petani tebu mitra binaan PTPN VIII yang mengenakan seragam biruoranye. Mereka tampak berbaur dan terlihat asyik bercengkerama dalam ruangan megah itu. Di muka aula, sebuah spanduk besar bertuliskan “Seremonial Penandatanganan Kredit Usaha Rakyat, PKBL, dan Payroll antara PTPTN VII dan BNI” terbentang. Di depan panggung, meja utama yang diisi pejabat teras dan pemangku kepentingan lainnya mulai terisi. Direktur Utama PTPN VII Andi Wibisono yang mengenakan batik tampak sudah duduk di kursi empuk. Di sampingnya, Direktur Komersil Ganefi pun sudah duduk manis; siap mengikuti acara. Dari BNI, Direktur Bisnis Menengah Putrama Wahju Styawan, didampingi CEO BNI Wilayah Palembang Ryanto Wisnuardy dan Kepala Cabang BNI Lampung, juga turut duduk berjejer besama Direksi PTPN VII itu di kursi depan. Perangkat seremoni sudah lengkap, kegiatan pun dimulai. Acara yang digelar dalam suasana akrab itu didahului dengan penayangan profil kebun petani yang bermitra dengan PTPN VII Pabrik Gula Distrik Bunga Mayang, Lampung Utara. Beberapa testimoni dari petani yang direkam mengapresiasi dukungan B N I yang membantu pendanaan operasional petani tebu hingga mereka bisa bangkit dan sejahtera. “Saya mulai menanam tebu bermitra dengan PTPN VII sejak 2004 dengan lahan hanya setengah hektare. Awalnya kami sulit berkembang karena kesulitan untuk membiayai budi daya seperti untuk membeli pupuk, pestisida, dan biaya lainnya. Tetapi, setelah bermitra dengan PTPN VII dan ditambah lagi mendapat dukungan BNI, sekarang alhamdulillah lancar. Sekarang saya mengolah 30 hektare,” kata Suryadi Hifni, salah satu petani dalam testimoninya. Suryadi melanjutkan, “Sekarang kami sudah merasakan hasil manisnya bertani tebu bermitra dengan PTPN VII. Sebagai informasi, pada 2017 mendatang ada 38 petani mitra PTPN VII naik haji. Artinya, alhamdulillah kami sekarang sudah cukup
No. 123/Desember 2016
Direktur Utama PTPN VII Andi Wibisono dan perwakilan BNI menunjukkan plakat kemitraan kedua NBUMN tersebut.
sejahtera,” kata dia disambut tepuk tangan hadirin. Usai penayangan testimoni. Dirut PTPN maju ke atas podium untuk memberikan sambutan. Andi Wibisono menyatakan apresiasi yang tinggi kepada BNI. Ia menyebut kerja sama ini sangat strategis untuk mendukung program pemerintah dalam swasembada gula nasional. Sinergi tiga pihak, yakni perbankan sebagai institusi pembiayaan, PTPN VII sebagai operator pabrik gula sekaligus pemilik kompetensi budi daya tebu, dan rakyat sebagai pemilik lahan, kata dia, sangat ideal. “Masingmasing pihak punya kapasitas dan kompetensi. Ini adalah cara simultan untuk bergerak dan maju bersama. Saya yakin kita akan saling menguatkan dan bermuara kepada kesejahteraan bersama,” kata dia. Soal kompetensi PTPN VII, Andi menyebut pabrik gula (PG) Bunga Mayang memiliki kapasitas giling 7.500 TCD (ton per day). Sementara hasil panen dari lahan milik sendiri yang kurang dari 10 ribu hektare hanya mampu memasok bahan baku 50%. “Artinya, kami masih kekurangan bahan baku separuh dari kapasitas pabrik. Nah, tebu petani ini menjadi solusi atas idle capacity ini,” kata dia. Kepada petani mitra, Andi mengajak menguatkan sinergi dengan meningkatkan kualitas kinerja agar produktivitasnya meningkat. Dengan pembiayaan dari BNI yang tidak ada kendala dan asistensi budi daya dari PTPN VII, petani seharusnya sukses. “Produksi 90 —95 ton per hektare dengan rendemen 8% itu sebetulnya angka yang realistis.
Di Thailand, misalnya, produksinya bisa 150 ton per hektare dengan rendemen lebih dari 10%. Seharusnya kita bisa,” tambah Andi. Sementara itu, Direktur Bisnis Menengah BNI Putrama Wahju Styawan mengatakan pihaknya berkomitmen mendukung program swasembada gula. Saat ini, kata dia, banyak beredar gula impor berbentuk rafinasi yang sesungguhnya bisa dipenuhi industri gula lokal. “Kami mengamankan kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk segera berswasembada gula dengan membantu petani dan industri gula dalam negeri,” kata dia. Dalam prosesnya, lanjut Putrama, dalam skala pemula BNI menyalurkan CSR untuk membantu petani kecil menjalankan budi dayanya supaya lebih berkualitas. Jika dengan PKBL berhasil dan dapat dipercaya, BNI akan memberikan kredit usaha rakyat (KUR) sebagai insentif agar jiwa bisnis petani tumbuh. Jika lulus, akan diberikan kredit wirausaha agar petani bisa menjadi enterpreneur. “Meskipun kami memberi bantuan, prinsip-prinsip perbankan tetap harus dijalankan. Sebab, tujuan dari dukungan perbankan ini bukan sekadar membantu sesaat, tetapi juga mendidik kemandirian,” kata dia. Usai saling melontarkan pidatonya. Para stakeholders itu naik ke atas panggung. Di sana, panitia sudah menyediakan meja bertaplak warna emas. Agendanya, penandatangan nota kesepahamana antara pihak BNI dan PTPN VIII. Andi Wibisono, Ganefi, dan Putrama Wahju Styawan secara bergantian mengguratkan bolpoin di atas lembaran-lembaran MoU. Usai penekenan MoU berlangsung, mereka menunjukkan plakat kerja sama ke pada para peserta. Momen itu pun menjadi buruan tukang potret untuk mengabadikan gambar. Di akhir acara, secara simbolis jajaran Direksi PTPN VII dan BNI menyerahkan papan dengan tulisan nominal tertentu kepada perwakilan petani binaan. Dengan menenteng bantuan puluhan juta itu, raut wajah para petani tampak semringah; mengguratkan harapan cerah yang menanti mereka. (HUMAS PTPN VII/LB)
D
5
WARTA
MEDIA AGRO 7
Publik Berhak Tahu
i dalam mobil, Ketua Komisi Informasi (KI) Lampung Dery Hendryan sibuk dengan ponsel Androidnya. Kendaraan yang ia tumpangi sudah memasuki Jalan Teuku Umar dan mendekati kantor tujuan: PTPN VII. Ia ditemani Wakil Ketua As’ad Muzzammil, Kepala Divisi Budi Jaya Idris, dan Kepala Divisi PSI Khalida. Nawaitu rombongan pada Jumat, 2 Desember 2016, itu adalah visitasi untuk keperluan penilaian Anugerah Pemeringkatan KI Tahun 2016. Pada September lalu telah dilaksanakan evaluasi tahap I oleh KI Lampung melalui self assessment questionnaire (SAQ) yang selanjutnya diisi PTPN VII. SAQ memuat antara lain ketaatan badan publik terhadap keterbukaan informasi, ketersediaan informasi, pelayanan informasi, serta pengelolaan dan pendokumentasian. Kedatangan rombongan KI disambut Direktur Utama PTPN VII Andi Wibisono. Direktur Operasional Sukarnoto dan jajaran karyawan PTPN VII lain menyambut ketua KOmisi Informasi Lampung Dery Hendrian dkk. di Ruang Rapat Direktur Utama. U s a i b e r a m a h t a m a h s e b e n t a r, D e r y mengungkapkan maksud dan tujuan kedatangannya. Dery mengatakan semangat keterbukaan informasi yang tercantum dalam UU No. 14 Tahun 2008 dijadikan dasar mewujudkan good corporate government (GCG) dan clean governance. “Selanjutnya hasil visitasi akan menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan tiga besar peraih
Anugerah Pemeringkatan KI Tahun 2016,” jelas Dery. Menurut Dery, Anugerah Pemeringkatan KI bisa menjadi stimulus bagi badan publik, khususnya BUMN/BUMD, dalam memberikan informasi kepada publik secara transparan dengan tetap memperhatikan kaidah UU No. 14 Tahun 2008. Andi Wibisono mengatakan dengan perilaku GCG, insya Allah perusahaan akan bangkit. Dampaknya, dukungan karyawan terhadap perusahaan akan tinggi didukung dengan whistleblowing system yang berjalan dengan baik. Agenda dilanjutkan dengan diskusi dan pemaparan bentuk-bentuk keterbukaan informasi yang dilaksanakan PTPN VII. Dalam era keterbukaan informasi saat ini, kata Dery, publik memiliki hak untuk mengetahui (right
to know) yang dilindungi oleh undang-undang. Keterbukaan informasi sebagai bentuk ketaatan salah satu prinsip GCG yaitu transparansi. Direktur Utama PTPN VII Andi Wibisono berharap BUMN Perkebunan tidak dianggap inklusif dan menunjukkan sisi baru PTPN VII yang lebih terbuka dan berusaha membaur terhadap lingkungan. Komisi Informasi Provinsi Lampung adalah lembaga negara nonstruktural di daerah yang memiliki tugas pokok serta fungsi (tupoksi) yaitu menyelesaikan sengketa informasi dan menerapkan UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, serta mengawasi keterbukaan informasi Institusi/BUMN/BUMD di wilayah Lampung. (HUMAS PTPN VII)
PTPN VII Korporasi Ramah Informasi Publik
S
Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo menyerahkan trofi kepada Dirut PTPN VII Andi Wibisono.
EBUAH trofi diserahkan Gubernur Lampung kepada Direktur Utama PTPN VII Andi Wibisono. Air muka Andi segar. Senyum tersungging tak lepas-lepas ia pamerkan. Trofi yang diserahkan Sang Gubernur cukup prestise. Itu adalah penghargaan perihal keterbukaan informasi yang diadakan Komisi Informasi (KI) Lampung. PTPN VII dinilai sebagai BUMN/BUMD yang ramah dalam dengan ranah keterbukaan publik. Ketua KI Lampung Dery Hendryan memang sengaja
mengatur acara penyerahan trofi itu oleh Gubernur Lampung. Saban tahun KI memang punya gelaran semacam ini. Selain kategori BUMN/BUMD, KI juga melakukan pemeringkatan terkait keterbukaan informasi kepada publik SKPD se-Lampung dan pemerintah kabupaten/kota. Acara sendiri digelar di Ruang Abung Balai Keratun, Pemprov Lampung, Rabu, 14 Desember 2016. Untuk BUMN/BUMKD, PTPN VII memang tidak sendirian. Beberapa korporasi milik negara juga diganjar penghargaan yang sama. Mereka adalah
PLN Lampung, BPJS Kesehatan, Bank Lampung, dan BRI. Untuk SKPD, intitusi yang paling transparan diraih Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), disusul Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek, Dinas Komunikasi dan Informatika, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, dan Dinas Pendidikan Provinsi Lampung. Untuk kategori pemerintah derah, Lampung Barat tercatat sebagai pemda dengan keterbukaan informasi terbaik, disusul Pesawaran, Tulangbawang Barat, Lampung Utara, dan Lampung Timur. “Diharapkan, adanya anugerah keterbukaan informasi ini akan memacu seluruh badan publik di Provinsi Lampung untuk bersungguh-sungguh dalam menerapkan prinsip keterbukaan informasi publik sesuai amanah UU Nomor 14 Tahun 2008,” kata Dery Hendryan. Pada kesempat an yang sama, G ubernur Lampung Ridho Ficardo mengharapkan masyarakat berpartisipasi berkontribusi positif dalam keterbukaan publik. Ia juga berharap Komisi Informasi agar dapat memberikan penyuluhan kepada instansi dan badan publik agar tidak elergi dengan keterbukaan informasi. “Dalam era keterbukaan ini kita harus mampu berubah dan beradaptasi. Badan publik dituntut dalam pengelolaan informasi,” katanya. Usai menerima penghargaan, semua berfoto bersama. Kapolda Lampung Irjen Sudjarno yang ikut hadir juga berfoto bersama. (HUMAS PTPN VII)
No. 123/Desember 2016
6
WARTA
MEDIA AGRO 7
BUMN UNTUK NEGERI
Kementerian BUMN Hadir di Gempa Aceh
A
zan berkumandang di Masjid Jami Nur Abdullah di Gampong Paru Keude, Kecamatan Bandarbaru, Kabupaten Pidie Jaya. Belum selesai muazin melagukan “ hayya ‘alas-shalaah ” tiba-tiba tanah beguncang hebat. Lampu-lampu gantung mengayun kuat, sementara bangunan masjid satu per satu mulai miring yang kemudian menghempas ke tanah. Ya, tepat pukul 05.03 WIB, gempa 6,5 skala Richter itu seakan “membangunkan” masyarakat seantero Aceh. Belum hilang trauma 12 tahun lalu saat Aceh porak-poranda dilanda gempa-tsunami, tanah Serambi Mekah kembali berguncang hebat subuh itu, 7 Desember 2016. Luka Aceh juga duka Indonesia. Bencana mereka menjadi tangis Nusantara. Rasa solidaritas yang begitu lekat menggerakkan nurani seluruh lapisan masyarakat untuk mengulurkan tangan. Tidak terkecuali Kementerian BUMN melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang selalu berkomitmen untuk senantiasa hadir untuk negeri. Dengan tagline “BUMN Hadir untuk Negeri”, BUMN membantu dan berpartisipasi dalam tanggap darurat terkait bencana gempa di Aceh yang saat ini terjadi maupun rehabilitasi pascagempa di kemudian hari. Kementerian BUMN telah menunjuk enam BUMN sebagai koordinator posko bencana, yakni Perum Bulog, PT Pertamina, PT Semen Indonesia, BRI, PT Telkom, dan PT Pelabuhan Indonesia I. Keenam BUMN tersebut langsung mendirikan Posko Kesehatan dan Tanggap Darurat di berbagai lokasi yang tersebar di Pidie Jaya, Aceh. Menteri di Lokasi Bencana Sebuah tenda darurat berterpal hijau tua berdiri tegap di lapangan Desa Rawasari, Kecamatan Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya, Sabtu (10 Desember 2016). Di depannya, sebuah spanduk bertuliskan “BUMN Hadir
No. 123/Desember 2016
Menteri BUMN Rini Sumarno mengunjungi tenda pengungsian korban gempa Aceh.
untuk Negeri, Bantuan Gempa Pidie Jaya Aceh” terbentang di depan tenda. Dalam tenda pengungisan itu penuh dengan logistik bantuan bagi para korban, berupa obatobatan, makanan cepat saji, selimut, pakaian, dan kebutuhan pokok lainnya. Jajaran tim BUMN hadir untuk Negeri yang bejaket biru-putihmerah dibantu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat tampak mengatur agar warga memperoleh bantuan secara merata. Didampingi 15 direktur utama BUMN, Menteri BUMN Rini Soemarno tiba di lokasi gempa yang terletak di Desa Rawasari, Kecamatan Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya. Menteri BUMN mengatakan, “Bantuan BUMN ini kami harapkan dapat meringankan beban saudara-saudara kita yang tengah ditimpa bencana di Aceh.” Bantuan yang diberikan, ujarnya, merupakan aksi solidaritas dari wujud nyata kepedulian BUMN
melalui kegiatan BUMN Hadir untuk Negeri. Sosok wanita paruh baya itu menghampiri ibu-ibu yang duduk lesehan. Dia tampak antusias memberi motivasi di tengah mereka. Kepada ratusan ibu korban gempa yang tergabung dalam Program PNM Mekaar ini, Rini melakukan perbincangan hangat dengan para pengungsi gempa. Melalui momen humanis ini, para korban merasakan kepedulian yang begitu besar dari pemerintah. Iktikad baik dari jajaran Kementerian BUMN begitu menyentuh hati para korban yang sangat membutuhkan uluran tangan ini. “Dengan bantuan ini, kami merasa diperhatikan. Ternyata pemerintah ada di saat kami susah. Semoga ini bisa membantu kami yang tertimpa musibah,” kata salah satu korban gempa yang ditemui di tenda pengungsian. Hingga saat ini, evakuasi korban terus dilakukan dengan melibatkan tim gabungan dari Badan SAR Nasional, BPBD, TNI, Polri, PMI, Tagana, dinas-dinas terkait, sukarelawan, dan masyarakat. (HUMAS PTPN VII/LB)
WARTA
MEDIA AGRO 7
7
Optimalkan Sinergi untuk Dongkrak Kinerja
B
EBERAPA meja bertaplak biru-hijau disusun melingkar. Di salah satu sisinya, sambil memegang mikrofon, gestur tubuh Vedy tak berhenti bergerak. Suaranya jelas dan lantang. General Manager Distrik Lampung itu begitu berapi-api memberikan arahan kepada para peserta workshop yang tampak concern melahap pemaparan Vedy. Hari itu, 28 Desember 2016, ditaja Workshop Peningkatan Kinerja Pengolahan Pabrik RSS. Vedy didapuk membuka lokakarya yang dihelat di Unit Way Berulu itu. Dalam arahannya, Vedy mengatakan permasalahan utama yang sedang dihadapi adalah tentang mutu produksi RSS. “Maka, untuk me-review kembali ingatan kita, perlu diadakan pelatihan seperti ini,” kata dia. Vedy berharap seluruh peserta pelatihan memanfaatkan kesempatan yang baik ini. “Secara praktik, saya yakin semua yang ada di ruangan ini ahli di bidangnya masing-masing. Namun, saya melihat ada hal lain yang perlu ditingkatkan lagi. Semoga sinergi yang ada saat ini dapat dioptimalkan untuk kemajuan kita semua,” ujar dia. Vedy menekankan kepada seluruh karyawan untuk terus meningkatkan kinerjanya. Jangan ada lagi
Rangkaian kegiatan Workshop Peningkatan Kinerja Pengelolaan Pabrik RSS.
karyawan yang bekerja dengan setengah hati atau tidak serius. Seperti yang diketahui bersama, lanjut Vedy, manajemen tidak segan-segan untuk menerapkan sanksi kepada karyawan yang melakukan indisipliner. “Disiplin dan kerja cerdas dengan berlandaskan jujur, tulus, dan ikhlas sangat saya harapkan setelah mengikuti workshop ini,” kata Vedy. Acara pembukaan workshop ini dihadiri pula oleh Manajer Unit Way Berulu Agus Faroni sebagai tuan rumah beserta unsur pimpinan lainnya, Manajer Unit Kedaton M Isron, dan Asisten Pengolahan Heri Priyantini serta beberapa karyawan pabrik RSS, kabid SDM dan Umum, serta beberapa staf dari DLPG. Pelatihan diikuti 24 peserta, terdiri dari 19 orang karyawan pabrik pengolahan RSS Unit Way Berulu dan 5 karyawan pabrik pengolahan RSS Unit Kedaton. Mikrofon berpindah tangan, kali ini Manajer Unit Way Berulu Agus Faroni yang berbicara. Dia mengatakan pelaksanaan Workshop Peningkatan Kinerja Pabrik RSS ini menjawab tantangan mutu produksi. “Apalagi, sudah ada gambaran harga karet akan membaik, maka perlu adanya peningkatan kinerja khususnya di pabrik RSS. Secara kebetulan pabrik RSS Unit Way Berulu tidak mengolah karena bahan bakunya diprioritaskan untuk memenuhi kekurangan produk SIR,” katanya. Menurut Agus Faroni, sementara pabrik RSS tidak mengolah, karyawan pabrik RSS ditingkatkan pengetahuannya dengan diadakannya workshop selama dua hari. Workshop ini merupakan kegiatan sebagai penutup akhir 2016. Pelaksanaan workshop menggunakan metode ceramah, diskusi, dan kegiatan lapangan. Hari pertama merupakan pemberian materi yang berkaitan dengan tugas keseharian di pabrik RSS yaitu tentang proses pengolahan dari bahan baku sampai menjadi RSS dan dilanjutkan dengan pelaksanaan perawatan mesinmesin serta teamwork. Yang menarik dari kegiatan ini adalah karyawan pengolahan diberikan pengetahuan tentang bagaimana tata cara menginventarisasi dan melaksanakan perawatan mesin-mesin secara berkala serta dilakukan dengan cara yang sistematis. Staf Teknik Distrik Lampung, Edo, yang memberikan
materi tentang perawatan mesin memberi apresiasi tinggi kepada karyawan pengolahan RSS yang antusias memperhatikan materi perawatan mesin karena rasa keingintahuannya yang tinggi. Bahkan, Edo akan memberikan reward kepada karyawan pengolahan RSS apabila ada yang bisa memahami dan melaksanakan perawatan mesin sehingga tidak terjadi stagnasi. Hadiah yang akan diberikan dapat memilih baju, kaus, atau sepatu. Hari kedua workshop melakukan studi banding (millday) ke pabrik RSS Kedaton. Manajer Unit Kedaton M. Isron menyambut para peserta workshop dengan sukacita. Seperti di Way Berulu, untuk menjamu peserta workshop, Unit Kedaton menyiapkan menu utama roti sumbu (singkong) ditambah kacang rebus dan kopi yang menemaninya. Dalam sambutannya, M. Isron mempersilakan para peserta workshop untuk melihat dan mempelajari proses bisnis yang ada di Unit Kedaton. Kemudian, kalaupun menemukan hal yang baik, dapat diterapkan di Unit Way Berulu. Sambil berseloroh, M. Isron mengatakan, “Kalau baik sampaikan kepada orang lain, tetapi apabila ada yang kurang baik sampaikan kepada kami.” Di ruang sortasi, Staf TNP Kantor Direksi Pitutur yang mendampingi peserta workshop antusias menerangkan proses mulai dari bahan baku lateks hingga menjadi RSS. “Sangat diperlukan ketelitian dalam sortasi. Karena akhir dari semua proses yang dimulai dari penyadapan karet sampai proses pengolahan, pengawasan terakhir adalah sortasi. Sortasi merupakan kunci akhir yang harus mendapatkan perhatian secara berlebih untuk menghindari komplain dari pembeli,” katanya. Ketika disinggung mengenai bale cutting yang miringmiring, jawabannya adalah perlu adanya kreativitas kawan-kawan pengolahan dengan bagian teknik. Sementara itu, Asisten Pengolahan Pabrik RSS Way Berulu Suhartono, didampingi dua mandor yaitu Warsiati dan Gunawan, mengatakan hasil produksi RSS di Unit Way Berulu harus lebih baik dari Kedaton. Komitmen tersebut disambut tepuk tangan gemuruh karyawan yang sedang melaksanakan millday. (HUMAS PTPN VII/LB)
No. 123/Desember 2016
8
WARTA
MEDIA AGRO 7
Manuver Pagaralam Kembangkan Pariwisata
Wali Kota Pagar Alam Ida Fitriati saat beraudiensi dengan Direksi PTPN VII.
K
EBUN teh membentang luas di lereng gunung setinggi 3.173 meter itu; Gunung Dempo namanya. Sejauh mata memandang, yang tampak hanya hamparan hijau yang mengalasi kontur lembah yang melandai itu. Pemandangan di tapal batas Sumatera Selatan dan Bengkulu itu terdeskripsi dari satu sudut perkebunan PTPN VII. Dari sisi lainnya, titik-titik eksotis lainnya siap memanjakan mata. Tak mengherankan kalau spot itu dijadikan sebagai objek wisata unggulan daerah tersebut. Selain view-nya yang memesona, Gunung Dempo juga menyimpan tantangan bagi para penyuka olahraga pemicu adrenalin, baik untuk pendakian maupun untuk adventure.
Menangkap peluang itu, pemerintah daerah setempat bermanuver. S alah satunya, pihak Pemerintah Kota Pagaralam melakukan sinergi dengan PTPN VII agar ikon kota itu semakin berkilau. Terobosan ciamik itu menjadi topik agenda utama Wali Kota Pagaralam dr. Hj. Ida Fitriati saat menyambangi Kantor Direksi PTPN VII di Bandar Lampung, Jumat (9/12/16). Wali Kota bersama tim dari dinas terkait diterima trio Direksi PTPN VII, yakni Direktur Utama Andi Wibisono, Direktur Operasional Sukarnoto, dan Direktur Komersial Ganefi, di ruang rapat Dirut. Poin terpenting dalam pertemuan ini, Pemkot Pagaralam menginginkan legalitas status tanah dalam wilayah kebun teh milik PTPN VII yang selama ini dikelola Pemkot Pagaralam. Menurut
Ida Fitriati, pihaknya selama ini menjalin kerja sama dengan PTPN VII dengan membangun infrastruktur dan sarana wisata di lokasi itu. “Namun, investasi yang cukup besar itu belum memiliki status tanah yang jelas,” kata Wali Kota berhijab itu. M enur u t nya, piha k nya tidak ingin lahan yang selama ini digunakan untuk kepentingan Pemerintah Kota Pagaralam dapat menimbulkan permasalahan di kemudian hari. Selain itu, tambah Ida, kedatangannya memenemui jajaran Direksi PTPN VII juga untuk kerja sama dengan PTPN VII menjadikan Pabrik Teh Pagaralam menjadi salah satu objek wisata, sehingga para wisatawan yang datang ke kawasan Gunung Dempo bisa melihat langsung
ak tivitas pembuatan teh dan sejarah berdirinya pabrik tersebut. Menurut wanita berkaca mata itu, potensi kawasan ini sangat banyak. Selain aktivitas pendakian ke puncak Dempo, juga bisa dijadikan sarana wisata adventure, sehingga akan banyak diminati dan juga menyampaikan ada lahan PTPN VII yang dipergunakan Pemerintah Kota Pagaralam. Direktur Utama PTPN VII Andi Wibisono menyambut baik kedatangan Wali Kota Pagaralam yang ingin melakukan kerja sama dengan PTPN VII. “Kami sudah memahami keinginan dengan hadirnya Ibu Wali Kota,” kata Andi. Ada tiga alternatif yang bisa dilakukan dalam menyelesaikan permasalahan lahan tersebut, yakni dengan hibah, pinjam pakai, atau pembelian lahan. Ke depan, ucap Andi, pihaknya harus mengetahui bagaimana cara kerja sama dengan Pemerintah Kota Pagaralam. “Program kami berikutnya kunjungan wisata tidak lengkap jika tidak kunjungan ke pabrik. Sambil menikmati secangkir teh dan menampilkan sejarah berdirinya pabrik,” katanya. Obrolan serius itu terasa cair dengan keakraban di antara mereka. Diselingi dengan sesi menyeruput kopi bareng, suasana intim membuncah di ruangan itu. (HUMAS PTPN VII)
BUMN MENGAJAR
S
Bangkitkan Motivasi di SMK Negeri 1 Gedongtataan
ABTU, 12 November 2016, SMKN 1 Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran, bersolek menyambut tamu istimewa dari PTPN VII. Sejak pagi, para siswa dipandu dewan guru menata apik musala sekolah yang menjadi tempat penyambutan. Tepat pukul 09.00 konvoi mobil jajaran PTPN menepi di pelataran parkir SMKN 1 Gedongtatatan. Usai turun dari roda empatnya, seorang sosok pria paruh baya tampak royal menebar senyum. Lelaki bertubuh tegap itu langsung menghampiri jajaran dewan guru dan kepala sekolah. Dialah General Manager Distrik Lampung Ir. Vedy Pudiansyah. Usai ramah tamah sebentar, jajaran sekolah menyilakan rombongan PTPN VII menuju tempat pembukaan acara BUMN Mengajar ini. Di lokasi, puluhan siswa-siswi berseragam pramuka hangat menyambut. Usai pewara membuka acara, masuk ke sesi sambutan. Sambutan sebelum proses mengajar disampaikan oleh Kepala SMKN 1 Gedongtataan. “Kami bersyukur atas kepedulian perusahaan PTPN VII untuk melakukan program BUMN
No. 123/Desember 2016
Mengajar di sekolah kami. Kami tidak menyangka akan dikunjungi pihak perusahaan,” kata Kepala SMK 1 Gedongtataan. Pihak sekolah, lanjut dia, menghendaki hubungan baik ini tidak putus dalam program mengajar ini saja. “Apabila perusahaan berkenan, pihak sekolah siap menitipkan siswanya untuk melakukan praktik kerja lapang di PTPN VII,” ucap Kepsek. Pemandu acara mengambil alih, dia lalu
memberikan kesempatan kepada General Manager Distrik Lampung Vedy Pudiansyah untuk menyampaikan sambutan. Vedy maju dan meraih mikrofon. Dalam sambutannya, dia berharap apa yang sudah dilakukan PTPN VII berdampak positif untuk kemajuan siswa di SMKN 1 Gedongtataan. “Siswa dapat belajar dengan sungguhsungguh untuk mencapai cita-citanya demi memajukan bangsa. Bila berkenan melamar
pekerjaan nantinya sebagai mandor di PTPN VII, dapat direkomendasikan untuk siswa yang benar-benar siap pakai agar bisa menggantikan para karyawan perusahaan yang nantinya memasuki usia pensiun,” wajah semringah para murid mengiringi sambutan Vedy. Kegiatan corporate social responsibility (CSR) sesuai UU No. 40 Tahun 2007 ini menuju acara inti, yakni proses belajar–mengajar. Hanya saja, yang kali menjadi guru adalah pegawai PTPN VII. General Manager Distrik Lampung Vedy Pudiansyah didapuk menjadi guru dadakan hari itu. Pria berkumis tipis ini tampil di muka kelas. Dalam sesi ini dia memberikan materi pengenalan terhadap PTPN VII dan pengenalan terhadap profesi-profesi yang terdapat di PTPN VII. Dengan didampingi Kepala Bidang SDM dan Umum Distrik Lampung Moehammad Baasith, Vedy tampak piawai mentransfer ilmunya kepada para ujung tombak bangsa ini. Di sela mengajar, Vedy kerap memberikan motivasi kepada para siswa. (HUMAS PTPN VII/LB)
N7 Ballers, Wadah Pencinta Basket PTPN VII
P
RIA berkostum biru itu mendribble bola. Sesaat akan mendekati ring, ia meletakkan bola di tangan kanannya, lalu melompat, dan mengarahkan bola masuk ke dalam ring. Lay-up manis dari pemain bernomor punggung 15 itu mengundang aplaus dari penonton. Rekan-rekannya ikut selebrasi, menyodorkan tangan dan melakukan tos. Tim bersergam kuning tak mau kalah, pemain dengan nomor punggung 23 mencetak three point. Akurasi lemparannya nyaris sempurna. Walau bertajuk latihan, laga ini cukup sengit. Saling berbalas angka mewarnai pertandingan di pagi yang hangat itu. Pemandangan menariknya, meski
9
WARTA
MEDIA AGRO 7
ini muncul saat terjadi obrolan waktu istirahat antara Rendy Reza dan Halomoan Manullang. Karena memang memiliki hobi yang sama yang dilakukan dari sejak sekolah dulu, akhirnya mereka mencari teman-teman lain yang memiliki minat di bidang basket. Klub basket ini berencana mendaftar pada Bapor PTPN VII pada tahun 2017. Pada awal latihan, hanya terdiri dari empat orang. Namun, hingga saat ini N7 Ballers memiliki anggota klub basket aktif sekitar 18 orang. Mereka pun masih terus melakukan sosialisasi kepada kawankawan di unit maupun distrik PTPN VII. Walau baru seumur jagung, mereka sudah memiliki jam terbang di luar. Agenda latih tanding alias sparing menjadi agenda rutin mereka. Di antaranya, Tim Basket N7 Ballers telah melakukan latih tanding dengan UKM Olahraga Basket Unila dan klub basket dari perusahaan atau klub lain. (HUMAS PTPN VII/LB)
mereka saling berjibaku di lapangan membela bendera tim masing-masing, ketika waktu rehat tiba, mereka berbaur dalam suasana keakraban. Warna kostum hanya pembeda di lapangan. Di luar laga, kerap terdengar obrolan hangat, candaan, bahkan lelucon yang mengundang tawa. Kesolidan mereka begitu terasa dalam momen ini. Walau panas pagi menyengat, semangat mereka tak surut untuk giat berlatih. Demikian sekelumit tentang kegiatan Tim Basket PTPN VII bernama N7 Ballers di lapangan basket Way Halim. Ya, ini merupakan cara PTPN VII menyalurkan hobi dalam bidang olahraga, salah satunya basket. N7 Ballers terbentuk pada 20 Agustus 2016. Awalnya, kegiatan olahraga basket Suasana N7 Ballers saat berlatih.
Profil N7 Ballers olahraga perusahaan dengan mengedepankan etika, moral, dan taat hukum serta sportivitas melalui pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia secara terencana dan berkesinambungan.
Berdiri: 20 Agustus 2016 Anggota aktif: 18 orang Anggota tidak aktif: 10 orang
Misi: Memberikan dukungan kepada insan PTPN VII dalam rangka membentuk jasmani yang sehat, menjalin persaudaraan, dan menanamkan nilai-nilai keolahragaan agar menjadi sumber inspirasi bagi seluruh insan PTPN VII. Penciptaan kerja sama dan optimalisasi hubungan internal dan eksternal dengan stakeholder untuk mendukung eksistensi olahraga basket di PTPN VII. Penciptaan suasana kerja yang harmonis dan penuh persaudaraan untuk mendukung serta menciptakan sinergi, kekompakan, dan sportivitas dalam berkarya di PTPN VII.
Visi: M enjadi c a b ang ke olahr aga an p e r u s a h a a n yang modern, profesional, dan mandiri yang senantiasa menumbuhkembangkan dan meningkatkan prestasi
Latar Belakang: Mewadahi kegiatan karyawan PTPN VII dalam bidang olahraga, khususnya yang memiliki minat dan hobi basket, agar dapat tersalurkan dengan baik dan
mencegah timbulnya kegiatan-kegiatan negatif yang dapat menimbulkan kerugian baik secara pribadi maupun korporasi. Program Klub Olahraga Basket: Mengadakan kegiatan latihan olahraga basket minimal satu kali seminggu. Mengadakan kegiatan latih tanding dengan pihak eksternal. Mengadakan atau mengikuti kegiatan turnamen olahraga basket pada ruang lingkup internal perusahaan maupun eksternal perusahaan. Melakukan sosialisasi olahraga basket di seluruh lingkungan kerja PTPN VII. Tempat Latihan: Lapangan basket Way Halim Lampung Walk Narahubung: Rendy Reza : 0813 1742 7795 Ricky : 0812 7251 987
No. 123/Desember 2016
10
WARTA
MEDIA AGRO 7
MAULID NABI WAY BERULU
Teladani Akhlak Mulia Rasul
“A
da tiga wasiat Nabi Muhammad Saw. yang harus kita jalani. Pertama, bertakwa kepada Allah Swt. di mana saja berada dan tanda bertakwa yakni percaya kepada yang gaib, selalu beristigfar kepeda Allah, dan tidak meninggalkan salat. Kedua, berbuatlah kebaikan kepada Allah. Ketiga, perbaiki akhlak yang jelek menjadi baik, terutama akhlak anak-anak kita yang kelak menjadi penerus.” Gema tausiah dari Ustaz Mumuy Abdul Mukti itu membahana di lapangan TK IKI Unit Way Berulu PTPN VII. Ustaz jebolan Aksi Indosiar itu benarbenar menyita perhatian para jemaah yang sejak pagi berbondong-bondong menyemut di lokasi peringatan Maulid yang juga dirangkai dengan Tablig Akbar itu. Ya, pagi itu, Kamis (15/12/2016), lapangan yang biasanya lengang menghampar itu bersolek. Deretan umbul-umbul berwarna-warni, tarup yang bernuansa putih, stan-stan yang berderet rapi, serta panggung-panggung yang ditata apik menyulap tanah kosong itu menjadi sebuah arena dekoratif. Di salah satu sisi lapangan, meja-kursi jati ukir tersusun apik. Makin tampak manis dengan rangkaian bunga yang bercokol di atas meja; disediakan bagi para pejabat teras yang hadir dalam momen itu. Waktu berjalan, ribuan jemaah pengajian se-Kecamatan Gedungtataan, Kabupaten Pesawaran, berangsur memenuhi lokasi acara. Para jemaah yang terdiri dari ibuibu pengajian dan anak-anak itu tampak antusias melihat langsung kehadiran Ustaz Mumuy. Di meja utama persis di depan panggung, para pejabat teras dan jajaranya sudah mengisi tempat duduk. Terlihat si empunya Lampung Gubernur M. Ridho Ficardo, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona, Direktur Utama PTPN VII Andi Wibisono, dan Direktur Operasional PTPN VII
Ustaz Mumuy saat memberi siraman rohani di Pesawaran.
No. 123/Desember 2016
Direksi PTPN VII, Gubernur Lampung Ridho Ficardo, dan para pejabat pemerintah foto bersama.
Sukarnoto, asyik bercengkerama; larut dalam suasana keakraban. Acara dimulai. Pembacaan kalam Ilahi dan selawat Nabi membahana melalui pelantang suara, membuka peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad Saw. di pagi yang hangat itu. Sahibul hajat, PTPN VII, melalui Direktur Utama PTPN VII Andi Wibisono, memberikan s a t u - d u a p a t a h k a t a s a m b u t a n. D i a mengungkapkan kekagumannya melihat jemaah yang hadir. “Baru kali ini saya melihat jemaah pengajian mengikuti acara Maulid Nabi begitu ramai, apalagi ini tempatnya di tengah perkebunan,” ujar Andi. Menurutnya, keberhasilan PTPN VII tidak terlepas dari dukungan masyarakat sekitar dan kegiatan seperti ini merupakan bentuk program tanggung jawab perusahaan terhadap masyarakat yaitu program peduli keagamaan. “Dengan lingkungan yang kondusif, perusahaan dapat berjalan dan meningkatkan produktivitas. Selain itu, dengan silaturahmi, kita dapat sama-sama membangun Kabupaten Pesawaran,” kata Dirut PTPN VII. Usai Dirut PTPN, giliran Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona naik ke atas mimbar menyapa warganya. Dalam sambutannya, Dendi mengapresiasi PTPN VII yang telah memfasilitasi acara peringatan Maulid Nabi Muhamad Saw. “Jarang ada BUMN di Pesawaran ini yang mau memfasilitasi acara keislaman seperti ini.
Saya atas nama Pemerintah Daerah mengucapkan terima kasih kepada manajemen PTPN VII,“ katanya. Menurut Dendi, ini merupakan bentuk kepedulian PTPN VII kepada umat muslim. “Mari kita jalin terus silaturahmi ini antara Pemkab, masyarakat, dan PTPN VII.” Sementara itu, Gubernur Lampung Ridho Ficardo dalam sambutannya meminta kepada masyarakat untuk menjaga lingkungan di sekitar PTPN VII, karena banyak keluarga yang bergantung hidup di perumahaan ini. U ntuk itu, harus dijaga lingkungan kondusif agar P T P N V I I tet ap bis a menjalank an bisnis perusahaannya. Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan masyarakat yang telah mendukung program pembangunan khususnya di Kabupaten Pesawaran. Acara yang ditunggu tiba, yakni siraman rohani dari Ustaz Mumuy. Materi-materi yang dibawakan Ustaz Mumuy dibungkus rapi dengan bahasa yang jelas, renyah, dan tak jarang mengundang tawa jemaah. Tema yang dia angkat tentang tentang hikmah Maulid Nabi Muhamad Saw. “Memperingati hari kelahiran Nabi tidak hanya menjadi acara seremoni, tetapi juga harus mentadaburinya dan juga mengambil hikmah dari peringatan momen mulia. Kita harus mengambil ibrah akhlak mulia dari Nabi Muhammad,” ujarnya. Dalam tausiahnya, Ustaz Mumuy berpesan kepada para jemaah agar dapat mencontoh akhlak karimah dari Nabi Muhammad Saw. yang selalu berkata jujur dan selalu menjaga pandangannya. Di akhir acara, tampak beberapa anak berjejer di depan panggung. Sejurus kemudian, Gubernur yang tampak gagah mengenakan batik berlurik kuning–hitam menghampiri mereka. Sebuah amplop putih diberikan Gubernur kepada salah satu anak. Sepenggal momen simbolis tersebut merupakan bagian dari rangkaian pemberian santunan kepada anak yatim piatu. Jika ditotal, santunan itu sebanyak 65 paket bingkisan dan 70 paket sembako. Dengan perincian, dari Bupati Pesawaran 45 bingkisan, Gubernur Lampung 40 paket sembako, dan PTPN VII 20 paket bingkisan serta 25 paket sembako. Acara ditutup dengan prosesi ramah tamah warga dengan para pemimpinnya. Beberapa jemaah memanfaatkan momen itu untuk berfoto bersama. Acara yang terasa meriah nan khidmat itu pun berlangsung sukses! (HUMAS PTPN VII)
11
WARTA
MEDIA AGRO 7
Belajar Berkebun di Rejosari
U
NIT Kebun Kelapa Sawit (UKKS) Rejosari PT Perkebunan Nusantara VII, Natar, Lampung Selatan, pada 28—29 November 2016, tampak ramai. Tiga puluhan pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pertanian Se-Lampung tumplak di tempat itu. Mereka mencatat pemaparan General Manager Distrik Lampung PT Perkebunan Nusantara VII Vedy Pudiansyah. Beberapa di antaranya mengambil gambar dengan ponsel cerdasnya. Para pelajar itu tak datang dari satu daerah saja. Mereka berasal dari beberapa kabupaten di Lampung. Ada yang Lampung Selatan, Lampung Barat, Pesawaran, Tulangbawang Barat, Way Kanan, dan Mesuji. Para pelajar itu tampak senang saat diajak berkeliling ke Afdeling I dan III. Mereka diberikan materi mengenai budi daya tanaman kelapa sawit, mulai dari pemeliharaan hingga panen dan angkut. Mereka memperhatikan dengan saksama dan bertanya jika ada yang tidak jelas. Vedy mengatakan kegiatan praktik ini bertujuan berbagi ilmu terkait budi daya kelapa sawit. Sebelumnya,
para pelajar itu telah memperoleh penjelasan tentang perkebunan. Pada hari pertama, para siswa juga diberikan kesempatan untuk tanya jawab hingga melaksanakan prak tik langsung, mulai dari memanen tandan buah segar ( TBS), menyusun, sampai dengan perhitungan sensus. Para pelajar dengan asyik dan seru memanen tandan buah segar. Terutama siswa yang laki-laki sangat menikmatinya. Mereka mendapat pengalaman baru mengunduh tandan buah segar dari pohonnya. Beberapa di antaranya menyemangati rekan yang lain saat sedang memanen. Pada hari kedua, para siswa diminta praktik langsung kegiatan semprot piringan, selektif weeding , hingga bokor manual. Kegiatan ini diprakarsai Instiper dan Vedy Pudiansyah. Pada sesi ini juga para pelajar sangat menikmatinya. Mereka tampak serius mendengarkan instruk tur untuk kemudian mempraktikkannya. Praktik lapang ini juga diselingi dengan sharing dan tanya jawab di gedung L2P Rejosari setelah istirahat, salat, dan makan. Selain berbagi
ilmu tentang hard c o m p e t e n c y, acara ini juga diisi dengan bimbingan kompetensi oleh Kabid SDM dan Umum Distrik Lampung Muhammad Baasith. Manajer UKKS Rejosari senang karena unit yang ia pimpin dipilih sebagai tempat praktik. Dia berharap para siswa bisa mengambil ilmu dari
Para siswa antusias menyimak penjelasan tentang kelapa sawit.
kunjungan dua hari itu. Ia bahkan berharap para siswa menjadi insan yang unggul dalam bidang perkebunan. (HUMAS PTPN7/LB)
Proper KLH 2016 untuk PTPN VII
P
TPN VII menerima apresiasi dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (Proper). Kali ini, Distrik Bungamayang (kebun tebu dan pabrik gula, Lampung Utara) dan Unit Tebenan (karet, Sumsel) menyandang Proper Hijau. Sedangkan Unit Kedaton, Pematang Kiwah, Bekri, Tulungbuyut, Way Berulu, dan Betung meraih penghargaan Proper Biru. Dua trofi dengan reputasi terbaik kedua itu menjadi objek utama foto usai diterima dari Wakil Presiden M. Jusuf Kalla.Piala dengan desain unik itu menjadi buk ti otentik komitmen perusahaan ini berproduksi dengan m e n e r a p k a n p r in s ip - p r in s ip d a s a r kelestarian lingkungan. Distrik Bungamayang yang mengelola tanaman tebu dan mengoperasikan pabrik gula sangat membanggakan mendapat award ini. Ini menunjukkan pola budi daya di lahan kering ini sudah memenuhi kaidah keseimbangan alam. Pembangunan embung-embung sebagai pencadangan air menjadi salah satu konsep keseimbangan lingkungan.
Dua Trofi Proper dari Kementerian Lingkungan Hidup yang diraih PTPN VII dipajang untuk foto bersama oleh Manager Tebenan dan staf.
Seirama, pabrik gula yang dikelola juga mendapat proper hijau karena menjalankan prosedur sangat baik. Limbah sebagai residu dari setiap proses dikelola dengan sangat baik dan memenuhi standar baku mutu. Penghargaan ini diberikan kepada perusahaan yang baik dalam pengelolaan lingkungan hidup. Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam amanatnya mengatakan pentingnya pengelolaan
lingkungan hidup karena menyangkut kualitas hidup semua orang dan anak cucu ke depan. Karena itu, pemerintah mengharapkan pelaku usaha dan perusahaan-perusahaan untuk mematuhi segala aturan pemerintah terkait lingkungan hidup. Wakil Presiden mengatakan lingkungan hidup sekarang setara dan sama pentingnya dengan demokrasi dan HAM. Karena itu, industri tidak boleh main-
main dengan lingkungan. Wakil Presiden mencontohkan negara Tiongkok yang industrinya sangat maju tetapi kotanya penuh asap. Menurut Jusuf Kalla, apa yang diperoleh tidak sebanding dengan biaya kesehatan dan lainnya. Proper 2016 dilakukan melalui berbagai kegiatan yang diarahkan untuk mendorong perusahaan supaya menaati peraturan perundang-undangan melalui insentif dan disinsentif reputasi, dan mendorong perusahaan yang sudah baik kinerja lingkungannya untuk menerapkan produksi yang lebih ramah. Tahun 2016, peserta Proper mencapai 1.930 perusahaan dari 111 jenis industri. Tingkat ketaatan Proper tahun ini mencapai 84% atau meningkat 11% dari ketaatan peserta Proper tahun lalu. Peraih peringkat Proper secara berurutan dari yang terbaik adalah Emas sebanyak 12 perusahaan, Hijau (172), Biru (1.422), Merah (284), dan Hitam (5). Sebanyak 13 perusahaan dalam proses hukum dan 22 perusahaan tutup atau tidak beroperasi. Usai berfoto bersama, setiap kepala unit dan distrik m e n g u n g g a h n y a k e m e d i a s o s i a l. (HUMAS PTPN VII/LB) No. 123/Desember 2016
12
WARTA
MEDIA AGRO 7
Cantik-Cantik Berhijab Batik
B
ELASAN remaja putri duduk manis di kursi masing-masing. Semua memperhatikan riasan wajah yang dilakukan seorang penata rias yang hadir sebagai instruktur. Pulasan pupur pada pipi hingga gincu di bibir yang dilakukan perias itu diperhatikan saksama oleh belasan gadis. Termasuk juga saat penata rias
melentikkan bulu mata seorang gadis yang sedang menjadi model. Nazlia, yang didapuk menjadi instruktur, kemudian memberikan tips bagaimana memadupadankan busana dengan tata rias wajah. Ia juga memberikan tips mengenakan hijab batik yang enak dipandang. Semua gadis yang ikut dalam kelas kecantikan atau Beauty Class ini menyimak penjelasan Nazlia. Sesekali mereka bertanya. Beauty Class yang disponsori ibu-ibu yang tergabung dalam Ikatan Kekeluargaan Istri (IKI) PT Perkebunan Nusantara VII Wilayah Distrik Sumatera Selatan (DSSL) itu diikuti para gadis yang putus sekolah. Ini adalah ikhtiar IKI untuk memberikan keterampilan teknis kepada para gadis yang putus sekolah. Gedung Serbaguna DSSL pada Sabtu, 3 Desember 2016, itu juga menjadi tempat silaturahmi pengurus IKI Wilayah DSSL. Para ibu yang tergabung dalam IKI ini mengenakan batik dengan beragam corak. Warna batik diselaraskan dengan hijab yang mereka kenakan. Ketua IKI PTPN VII Wilayah DSSL Ny. Ella Budi Firman mengatakan acara ini
Peserta Beauty Class berfoto bersama.
rutin diadakan saban dua bulan. Selain bersilaturahmi, mereka juga mengadakan kelas kecantikan yang manfaatnya dirasakan oleh para gadis yang putus sekolah. Apalagi, kata Ny. Budi Firman, ia terbilang baru di wilayah ini. Program ini sendiri, ujarnya, diturunkan dari IKI Pusat. Ia menambahkan pelatihan Beauty Class ini bekerja sama dengan sebuah perusahaan kecantikan nasional yang produknya ternama di seluruh Idonesia, ”Pelatihan ini diikuti 24 remaja putri di lingkungan kami. Di Wilayah IKI DSSL ini
ada 12 unit. Setiap unit mengirim dua remaja putri putus sekolah untuk mengikuti pelatihan ini. Kegiatan ini berlanjut secara bertahap,” katanya. Para peserta diajarkan teknik dasar berhias wajah dan hijab. Para peserta itu rata-rata sudah bisa dandan, tapi mesti diperkuat dengan konsep dan teknik yang baik. “Di kelas ini mereka kami pandu agar lebih pandai. Untuk mempermudah dan mempercepat mereka bisa, kami datangkan model juga,” kata Nazlia. (TIM HUMAS PTPN VII/LB)
Way Berulu Patut Digugu dan Ditiru
U
nit III Way Berulu memang pantas digugu alias ditiru. Unit ini dinilai pantas mendapatkan penghargaan yang setimpal atas prestasi yang ditunjukkan. Ini bisa menjadi bahan perbandingan untuk unit lainnya dalam lingkup PTPN VII. Direktur Operasional PTPN VII Sukarnoto hari itu senang. Ia tak sungkan memuji langkah Unit Way Berulu yang mampu memberikan penghargaan kepada karyawan yang punya produktivitas tinggi. Sukarnoto meminta unit lain mencontoh langkah ini. Kata Sukarnoto, pemberian penghargaan atau reward ini bisa menaikkan gairah karyawan dalam bekerja. Semangat karyawan, ujar dia, bisa makin luar biasa jika ada perhatian dari unit di mana ia bekerja. Sukarnoto memberikan sejumlah paket bahan pokok kepada karyawan Unit Way Berulu yang dinilai memiliki produktivitas tinggi. Ia menyalami mereka dengan genggaman erat. Usai menyerahkan, ia No. 123/Desember 2016
berfoto bersama. Secara berseloroh, Sukarnoto mengatakan di lain waktu, bentuk penghargaan bisa dalam bentuk lain, tidak melulu bahan pokok. Para karyawan yang hadir tertawa renyah. “Ya, kalau Unit Way Berulu mampu, enggak apa-apa kasih kulkas atau handphone buat karyawan. Jadi manfaatnya bisa lama, enggak sekali makan habis,” ujarnya. Sukarnoto melirik setengah bercanda kepada Manajer Unit Way Berulu Agus Faroni. Yang dilirik tersenyum kecil seraya mengangguk. Sukarnoto mengatakan acara seperti ini sangat penting untuk meningkatkan silaturahmi dan keakraban. Adanya pemberian reward, kata dia, menumbuhkan iklim kompetisi di antara karyawan. Ia menuturkan hidup tanpa kompetisi tidak akan menarik karena tidak ada persaingan. Persaingan yang dimaksud, ujarnya, sangat positif karena memacu karyawan lebih giat dalam bekerja dan berkontribusi positif untuk perusahaan. Khusus kepada
penyadap dengan produktivitas tertinggi, Sukarnoto juga mengacungi jempol. “Kalau setiap penyadap mampu maksimal dalam bekerja, insya Allah kita bisa maju bersamasama. Inilah yang diharapkan. Maka, penyadap lain mesti mau meningkatkan kinerjanya. Berkompetisilah karena itu akan memacu kita bekerja lebih giat,” ujarnya. Sukarnoto juga menginginkan agar acara semacam ini menjadi sarana komunikasi yang baik antara pimpinan dan karyawan. Kuwadi, asisten tanaman Afdeling III, mengatakan sangat beruntung karena saat pelaksanaan pemberian reward, bertepatan dengan kunjungan Direktur Operasional. “Kami senang bisa bertatap muka langsung dengan Direksi, berjabat tangan, dan bahkan foto bersama. Kesempatan seperti ini sangat diharapkan seluruh karyawan, khususnya penyadap,” ujarnya. Selama ini, kata dia, reward hanya untuk penyadap dengan produktivitas tertinggi, namun di Afdeling III Kuwadi memodifikasi dengan menambahkan hadiah untuk pembuatan anjang-anjang terbaik dan STL terbaik. “Kami juga merancang pialanya unik supaya khas dan menarik,” ujarnya. Menurut Kuwadi, pembuatan anjanganjang untuk setiap penyadap bertujuan menghindari kontaminasi lump. Kata dia, jika lump dibiarkan menumpuk di atas tanah, tentu akan terkontaminasi. “Bentuk kontaminasi bisa saja tercampur tanah, batu, kayu atau apa saja yang ada di atas tanah. Dengan adanya anjang-anjang, mutu
lump akan terjaga dengan baik,” urainya. Karyawan yang mendapat reward sebagai penyadap dengan produktivitas tertinggi untuk Oktober–November 2016 adalah Margimin (39) dengan produktvitas 887 kg kering, Suparno (47) dengan produktivitas 761 kg, dan Yunus (35) dengan produktivitas 546 kg. Anjang-anjang individu terbaik diberikan kepada Margimin, Jamari, dan Widarto. Untuk STL terbaik diberikan kepada Agus Waluyo. Doorprize dari asisten kepala didapat Wahyu, Margimin, dan Suprastio. Yoga, asisten TUK, menyampaikan reward yang diberikan ini didapat secara swadaya dari setiap afdeling sehingga biaya tidak menjadi beban perusahaan. Hal ini diamini Asisten Kepala Heru Purwito. (HUMAS PTPN VII/LB)
Direktur Operasional PTPN VII Sukarnoto memberi hadiah kepada pekerja Unit Way Berulu.
WARTA
MEDIA AGRO 7
13
KUNJUNGAN KERJA DPR-RI DAN BUMN
P
Menyambangi Bumi Raflesia
AGI itu, Senin (19 Desember 2016), pelataran Gudang I-Bulog Divre Bengkulu yang biasanya lengang menghampar tampak bersolek. Sebuah tenda tarup berwarna oranye-biru tampak apik berdiri di lahan kosong itu. Di dalamnya, deretan kursi bernuansa putih bersih sudah tertata rapi. Sebagai background, sebuah spanduk bertulis “Kunjungan Kerja Komisi VI DPR-RI di Bumi Raflesia” membentang di bagian depan atas tenda yang disulap menjadi arena dekoratif itu. Rangkaian agenda BUMN bersama Komisi VI DPR-RI hari itu diisi dengan diskusi. Kemudian, esok harinya, Selasa (20 Desember 2016), dilakukan kunjungan kerja ke Unit Ketahun. Arena diskusi berangsur penuh. Direksi BUMN yakni Andi Wibisono (Direktur Utama PTPN VII), Karyawan Gunarso (Direktur Komersil Bulog), Koes Hartono (Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Holding Company), dan Bob Indarto (Direktur Umum PT Pupuk Sriwijaya) sudah mengisi kursi empuk di bagian depan. Tak berselang lama, rombongan tamu tiba. Jajaran anggota Dewan yang dipimpin Ir. Inas Nasrullah Zubir, B.E., S.E. itu beranggotakan Vanda Sarundajang, Darmadi Durianto, Endang Srikarti Handayani, Fadhullah, Melani Leimena Suharli, Gede Sumarjaya Linggih, Kholilurrahman, Adang Darajatun, dan Syahrani Mataja. Selain mereka, staf Kementerian BUMN pun ikut serta dalam rombongan, yak1ni Dilza Vierson dan Umar Fauzi. Suasana tiba-tiba “pecah”. Keriuhan dari lontaran salam, saling tanya kabar, dan obrolan ramah tamah lainnya menggema di tempat itu; merefleksikan begitu membuncahnya keakraban di antara mereka. Momen penuh kehangatan benar-benar menyeruak di tempat itu. Usai beramah tamah, Dirut PTPN VII Andi Wibisono mengajak salah satu anggota DPR, Vanda Sarundajang, ke stan produk PTPN VII. Andi tampak memberikan penjelasan seputar tandan buah sawit hasil PTPN 7, sementara Vanda terlihat begitu antusias mencerna pemaparan dari Dirut. Acara diskusi dimulai. Usai moderator mempersilakan, Dirut PTPN VII Andi Wibisono tampil di muka dengan membawa secarik kertas. Menggunakan pelantang suara, Andi memaparkan detail tentang kondisi perusahaannya. Bak gayung bersambut, uraian Dirut direspons positif oleh tim DRI-RI terkait kebutuhan pendanaan untuk operasional serta investasi demi kesinambungan perusahaan. Sesi itu lalu diikuti dengan pemaparan dari Direksi BUMN lainnya yang diakhiri dengan tanya-jawab oleh anggota DPR. Diskusi dengan Pekerja Distrik Bengkulu Malam harinya (19/12), Andi Wibisono menyempatkan untuk bersilaturhami dan diskusi dengan staf-staf
Dirut Andi Wibisono memaparkan kondisi perusahaan kepada jajaran DPR-RI.
dari Distrik Bengkulu serta Unit Padang Pelawi. Dia didampingi Ganif Hidayoko (GM Distrik Bengkulu) bersama Kusnadi (Manajer Unit Talopino), Enda A.Z. Siregar (Kabid Tanaman), Gede N. Astawa (Kabid AKU), Bambang Iswahyudi (Kabid TNP), dan Suratno (Askep Pawi). Pada kesempatan itu, Andi memberikan arahan kinerja tahun 2017. “Tahun depan ditetapkan sebagai kondisi titik balik menuju keunggulan dan profit berdasarkan potensi serta komitmen menjaga perusahan secara jujur, tulus, dan ikhlas,” kata Andi di hadapan ratusan para pekerja.
kepuasan atas penjelasan yang diuraikan. “Saya puas dan saya berharap sekali agar tertib administrasi Afdeling I dapat dipertahankan serta diterapkan di seluruh Kantor Afdeling di PTPN VII,” pungkas Andi dengan tegas. Momen bertemu Dirut tak disia-siakan oleh para karyawan. Usai acara berakhir, mereka meminta Dirut untuk foto bersama. Tak ada jarak di antara karyawan dan Dirut yang terkenal egaliter itu. Sambil mengacungkan jempol, blitz kamera pun menjepret kebersamaan hangat mereka.
Kunjungan ke Unit Ketahun Esok harinya, tanggal 20 Desember, Dirut Andi Wibisono mengagendakan melakukan kunjungan ke Unit Ketahun. Dalam momen itu, Andi langsung turun lapangan ke kebun Afdeling I. Terbukti, kepiawaian Andi tak hanya di belakangan meja. Saat berkunjung ke Unit Ketahun, Andi begitu cakap berdiskusi dengan H. Suyadi (Asisten Tanaman Afdeling I) terkait aktivitas sadap di Kemandoran Ujang Sukardi. Andi begitu komprehensif memaparkan teknik menyadap yang efektif dan efisien, bahkan dia tak sungkan mempraktikkannya. Usai memberi arahan di kebun, sejurus kemudian dia meninjau kondisi Kantor Afdeling I dan melihat tertib administrasi. Di sini Andi lebih banyak menjadi pendengar. Hanya sesekali dia meluruskan penjelas H. Suyadi terkait banner dan panduan sadap. Dalam sesi itu, juga dijelaskan kinerja Unit Ketahun periode Januari—Oktober 2016 oleh Ilfendri. Di akhir penjelasan, Andi mengangguk. Menyatakan
Menyambangi Pabrik Pengolahan RSS Andi meneruskan pemantauan ke pabrik pengolahan ribbed smoked sheet ( RS S). Usai turun dari roda empatnya, Dirut sudah disambut puluhan karyawan berbaju biru terang yang antusias menunggunya. Usai sedikit beramah tamah serta memberi pengarahan kepada Sultan Mare (Kabag Umum), Syaiful Rasyid (Manajer Unit Keta), Enda A.Z. Siregar (Kabid Tanaman), Bambang (Kabid TNP), Heria Kusworo (Askep Unit Keta), dan staf tanaman serta suluruh asisten Unit Keta, Andi beserta jajaran Unit Ketahun menuju pabrik pengolahan RSS. Andi bergegas keliling meninjau kondisi pabrik. Diskusi berjalan itu diikuti seluruh karyawan yang tampak begitu antusias mendampingi Dirut. Andi pun begitu saksama mendengarkan keinginan dan kesiapan seluruh pekerja untuk segera mengoperasikan kembali pabrik pengolahan seriring membaiknya harga komoditas RSS. (HUMAS PTPN VII/LB) No. 123/Desember 2016
14
wacana
MEDIA AGRO 7
Upaya Menekan Losses Potensi Produksi Kelapa Sawit di Sungai Berau
M
elihat komposisi areal tanaman, Afdeling Sungai Berau-Unit Senabing (Sena) memiliki tujuh tahun tanam dengan varietas Tenera ( D x F ). S edangk an menurut kelompok umur terdiri dari tanaman muda (3—8 tahun) seluas 368 ha (31%), tanaman remaja (9—13 tahun) seluas 151 ha (13%), dan tanaman dewasa (14—20 tahun) seluas 663 ha (56%). Selanjutnya, potensi atau prognosa produktivitas tanaman kelapa sawit Unit Sena dalam penggalian produksi tahun 2016 yaitu 15.150 kg/ha. Evaluasi dilakukan terhadap pencapaian produksi Afdeling Sungai Berau periode September—November 2016. Tujuannya, melihat potensi losses (kehilangan), kendalakendala yang menyebabkan losses potensi, dan upaya pencapaian produksi di sisa hari panen bulan Desember 2016. Kendala-kendala Afdeling Sungai Berau yang akan dievaluasi antara lain (1) Jalan produksi yang rusak berat. Sebagian besar areal badan jalan tergenang sehingga sangat sulit dilalui kendaraan langsir dan angkutan TBS. (2) Upaya perbaikan jalan dalam rangka meminimalisasi losses potensi produksi, dengan menggunakan alat berat (road greader, vibrating roller, dan excavator) juga akan dievaluasi melalui metode benefit cost analysis (BCR). (3) Pelaksanaan panen perlu pengawasan lebih baik lagi, karena masih dijumpai buah matang tidak terpanen, pengutipan brondolan yang kurang bersih, TBS diletakkan di gawangan (tidak diangkut ke TPH) dan kondisi jalan buah yang tidak terpelihara. Hasil evaluasi terhadap pencapaian produktivitas diharapkan memberikan gambaran terhadap permasalahan yang terjadi, sehingga dapat diambil langkahlangkah antisipatif sebagai strategi untuk penggalan produksi tahun 2017. Disadari bahwa evaluasi ini dilakukan dengan pendekatan-pendekatan sederhana yang perlu perbaikan dan analisis lebih lanjut untuk mendapatkan hasil perhitungan serta perumusan masalah yang lebih baik atau akurat lagi. Evaluasi produksi dilakukan untuk mengetahui losses potensi produksi kelapa sawit. Hal ini dapat dilihat dari laporan produksi faktual (harian dan bulanan), kemudian dibandingkan dengan potensi produksi yang seharusnya dapat tergali secara optimal. Dasar perhitungan evaluasi antara lain (1) Potensi produksi diperhitungkan dari jumlah tandan dan RBT. Jumlah tandan diperoleh dari hasil sensus buah harian yang dilakukan oleh mandor panen. RBT yang digunakan adalah tren RBT berdasarkan kelas kesesuaian lahan S1—S2 (PPKS Medan). (2) Realisasi produksi Afdeling Sungai Berau (jumlah tandan dan
No. 123/Desember 2016
RBT) Dari hasil evaluasi diperoleh keragaman produksi Afdeling Sungai Berau bulan
September— November 2016 sebagai berikut. Pada grafik di atas, dapat dilihat realisasi RBT bulan September, Oktober, dan November 2016 lebih rendah dari pada potensinya. Ratarata berat tandan (RBT) bulan September yaitu 13,08 kg (potensi 13,31 kg), Oktober yaitu 13,03 kg (potensi 13,97 kg), dan November yaitu 12,71 kg (potensi 14,25 kg). Realisasi RBT di bawah potensinya disebabkan pelaksanaan angkutan panen terkendala jalan produksi yang rusak berat, sehingga TBS menginap dan brondolan tidak terkutip secara tuntas. Sementara itu, bila kita lihat pencapaian produksi bulan September dan Oktober 2016, deviasinya ≤ 5% dari potensi seharusnya. Hal ini menunjukkan losses potensi pada bulan tersebut dapat ditekan. TBS yang dipanen dapat terangkut keluar atau TBS menginap dapat diminimalisasi. Losses produksi bulan September diestimasikan sebanyak 80,7 ton TBS dan losses bulan Oktober turun menjadi 4,7 ton TBS. Potensi produksi yang dapat diselamatkan, yaitu sebanyak 417 ton TBS (selisih produksi antara September dan Oktober) Namun, estimasi losses bulan November sangat tinggi yaitu sebanyak 949 ton TBS. Hasil evaluasi produksi pada September dan Oktober 2016 menunjukkan pencapaian yang positif. Upaya yang telah dilakukan oleh Afdeling Sungai Berau untuk menekan losses adalah perbaikan jalan produksi. Perbaikan jalan dilakukan secara mekanis atau dengan menggunakan alat berat. Alat berat yang digunakan adalah road grader, vibrating roller, dan excavator. Road grader digunakan untuk mengupas parit/saluran air yang sudah hilang atau
rusak serta membentuk badan jalan. Vibrating roller digunakan untuk memadatkan badan jalan, sedangkan excavator digunakan untuk memperdalam saluran air dan membuat sodetan pembuangan air ke rendahan, sehingga tidak ada genangan di badan jalan. Perbaikan jalan mulai dikerjakan pada minggu ke-2 September 2016. Hasil pekerjaan mekanis per baik an jalan pada periode bulan September— Oktober 2016, yaitu jalan produksi sepanjang 6.300 meter dan saluran air sepanjang 12.600 meter. S edangkan estimasi losses yang sangat tinggi pada N ovember 2016 disebabkan perbaikan jalan produksi secara mekanis terkendala karena hari hujan dan curah hujan yang cukup tinggi serta perbaikan jalan lebih banyak mengulang. Evaluasi juga dilakukan dari aspek benefit cost analysis (BCR). Evaluasi ini untuk melihat perbandingan nilai manfaat yang didapat terhadap nilai biaya yang dikeluarkan. Batasan perhitungan dan asumsi yang digunakan untuk analisis ini antara lain (1) Biaya pekerjaan mekanis perbaikan jalan berdasarkan realisasi JKT (road grader, vibro, dan excavator) bulan Oktober 2016. (2) Tarif JKT alat berat, yaitu road grader Rp346.731/ JKT, vibro Rp256.592/JKT, berdasarkan SK Nomor SKR/Kpts/04/2016, sedangkan excavator Rp531.700/JKT berdasarkan realisasi di lapangan. (3) Potensi produksi yang mampu diselamatkan periode Oktober 2016 yaitu 417 ton TBS (selisih produksi antara September dan Oktober 2016). (3) Penerimaan (R) dihitung dari harga jual TBS. Harga jual TBS Oktober 2016 yang digunakan berdasarkan Dinas Perkebunan Provinsi Bengkulu yaitu Rp1.432/kg TBS. (4) Tingkat bunga pinjaman bank yang digunakan sebesar 10,5% per tahun atau 0,87% per bulan berdasarkan RKAP 2016. Dari hasil perhitungan, estimasi penerimaan (R) dari potensi produksi yang mampu diselamatkan sebesar Rp597 juta, dengan nilai biaya (C) pekerjaan mekanis perbaikan jalan sebesar Rp118 juta. Maka, nilai manfaat (B) atau keuntungan sebesar Rp478 juta. Setelah memperhitungkan faktor diskonto atau tingkat suku bunga yang sedang terjadi, diperoleh nilai benefit cost analysis (BCR) sebesar 4,04. Hal ini menunjukkan setiap biaya yang dikeluarkan sebesar Rp1 akan mendapatkan keuntungan atau manfaat sebesar 4,04.
Hendrik Sastrawan
Staf Tanaman PTPN VII Distrik Bengkulu
Dengan nilai BCR >1, dapat simpulkan pekerjaan mekanis perbaikan jalan di Afdeling Sungai Berau adalah menguntungkan bagi kinerja Unit Senabing pada bulan Oktober 2016. Pekerjaan mekanis tersebut layak (feasible) untuk dilanjutkan dengan tetap memperhatikan kaidah ekonomis, efisien, dan efektif. Upaya-upaya lain yang dapat dilakukan oleh Afdeling Sungai Berau dalam menekan losses potensi dan mengoptimalkan penggalian produksi di bulan Desember 2016, antara lain (1) Mengoptimalkan operasional Road Grader dan Vibrating Roller untuk perbaikan jalan produksi. (2) Melaksanakan panen secara tertib (giring murni) dan tembus hanca sesuai rotasi dan dipastikan tidak ada buah matang tidak terpanen. (3) Mengangkut semua produksi yang telah dipanen. Untuk produksi yang berada di jalan rusak agar dilansir ke jalan utama secara manual, menggunakan sepeda motor atau mobil double gardan (berpenggerak ganda, 4WD). (4) Tidak diperkenankan menempatkan TBS di dalam gawangan. (5) Agar diberdayakan semua SDM yang tersedia untuk penggalian produksi. (6) Semua pengurus (mabes, mandor, dan PMA) berperan aktif dalam penggalian produksi dan dilarang meninggalkan tempat kerja sebelum seluruh produksi terangkut semua. Proyeksi 2017 Untuk dapat menggali potensi produksi secara optimal di tahun 2017, perlu dilakukan langkahlangkah strategis seperti (1) Adanya pemetaan (assessment) oleh bagian terkait terhadap kondisi jalan rusak di Afdeling Sungai Berau, sehingga didapatkan solusi untuk mencegah terjadinya losses potensi atau kendala yang sama di tahun 2017. (2) Jalan buah terpelihara dengan baik, untuk memudahkan pemanen angkut TBS ke TPH atau pinggir jalan produksi/ koleksi. (3) Pemeliharaan jalan produksi agar dapat dilakukan secara rutin, konsisten dalam disiplin panen, khususnya meletakkan hasil panen (TBS) di TPH atau di pinggir jalan produksi/koleksi dan mobil double gardan (4 WD) tidak diperkenankan untuk melangsir TBS di jalan produksi yang kondisinya sudah baik. n
SINTESA
MEDIA AGRO 7
15
New Mindset
S
aat berbincang ringan dengan saudara kita, salah seorang karyawan PTPN VII yang bertugas sebagai penyadap karet, saya bertanya tentang kabar keluarga, sekolah anak-anaknya, bagaimana kesehatannya, dan lain-lain. Masuk ke materi tugasnya, saya tanya tentang berapa hasil sadapannya setiap hari, berapa anak yang menjadi tanggung jawabnya, dan berapa penghasilannya. Obrolan berjalan santai, bahkan “pahlawan perusahaan” (begitu saya menyebut saudara kita itu), banyak juga menjawab dengan humor. Namun, saya mencatat sesuatu yang saya nilai cukup serius dalam salah satu selorohnya. Yakni, ketika saya tanya tentang hasil getah sadapannya yang masih di bawah rata-rata. “Kenapa hasilnya cuma segitu, Pak?” tanya saya. Dia menjawab pertanyaan itu dengan berseloroh dan tertawa, “Ya, segitulah, Pak. Kalau mau banyak, pohonnya banyakin. Hehehe…” Meskipun demikian, saya menangkapnya sebagai suatu jawaban yang asal-asalan. Apa pun, yang keluar menjadi ucapan seseorang itu mencerminkan isi pikiran dan kebatinannya. Jawaban ini mengingatkan kita kepada pola pikir petani tradisional: kalau mau panen banyak, ya harus punya tanaman yang lebar! Padahal, era sudah berganti dan teknologi sudah membuktikan betapa slogan lama itu sudah runtuh. Dengan teknologi, dunia pertanian dan perkebunan berkembang sedemikian rupa melampaui zaman dan ekspektasi pada umumnya. Betapa dengan teknologi di negara-negara maju bisa panen buah kelengkeng sepanjang tahun, tanpa musim. Betapa di Brasil atau Thailand, rendemen tebu bisa dua digit dan produktivitasnya hampir dua kali lipat tebu Indonesia. Ini adalah fakta tak terbantahkan. Lalu, mengapa kita masih berkutat di posisi ini?
Mungkin karena pikiran konvensional itu masih punya tempat di hati dan pikiran banyak orang, termasuk pekerja di perusahaan kita ini, bahkan di level seorang karyawan pimpinan sekali pun. Padahal, itu harus kita buang jauh-jauh. Indikator tentang masih bersemayamnya pikiran ini bisa kita deteksi dari banyaknya aksi mengambil keuntungan sesaat, dengan cara panen yang berlebihan dengan mengabaikan norma-norma standard operating procedure (SOP) setiap pekerja secara individu. Visi-misi dan grand design sebagai pemandu gerak secara kolektif masih diwarnai oleh bias-bias ego pribadi, sehingga terlihat kurang kompaknya kerja tim. Pola ini masih tumbuh karena ada “kompor negatif” ideologis yang hadir di tengah upaya untuk bangkit bersama. Ujaran, “Walah, paling juga begitu-begitu aja!” atau “Percuma elu jujur dan kerja keras, yang nikmatin juga orang lain,” atau ujaran lainnya adalah ideologi yang mematahkan semangat dan mengerdilkan pikiran bagi yang siap berkembang dan maju. Sejarah entitas usaha yang tumbuh dan menjadi besar memang telah melampaui fase itu. Tetapi, perubahan mindset dari pikiran negatif menjadi laku positif telah menolong mereka dan menjadikannya besar. Dan, kita sering berkomentar soal kesuksesan korporasi besar dengan statement ringan tentang kerja kerasnya, “Wajar mereka kerja keras dan serius karena penghasilannya juga sesuai. Lha, kita?” Padahal, korporasi tersebut untuk sampai pada posisi seperti sekarang bisa jadi melalui proses pembangunan dari bawah. Kita semua tahu bahwa perusahaan-perusahaan swasta besar seperti Wilmar, Musim Mas, Sinar Mas seluruhnya pernah berguru di PTPN. Sekarang sang murid sudah sangat jauh meninggalkan gurunya. Pernyataan yang diakhiri dengan tanda tanya itu adalah syair kematian untuk menuju ambruknya seluruh sendi
Andi Wibisono Direktur Utama PTPN VII dalam korporasi. Adalah kita yang harus mengganti isi untuk meluruskan niat bahwa kerja keras, kerja cerdas, kerja serius dengan dilandasi sikap jujur, tulus, dan ikhlas itu adalah tahaptahap hakiki untuk menuju korporasi yang sehat. Perusahaan besar, produktivitas tinggi, karyawan sejahtera, dan reputasi tinggi, saya pastikan bukan dibangun dari etos kerja yang biasa-biasa saja. Mereka bekerja secara luar biasa, sehingga hasil yang diraih pun mencengangkan. Memang tidak mudah mengubah mindset dari konvensi-konvensi tradisional menuju kepada kinerja tersistem yang dinamis. Instrumen hardware yang kaku dan tegas memang kadang terasa sadis untuk diterapkan. Namun, ibarat satu tim sepak bola, tak akan pernah menjadi kuat jika selama pelatihannya tidak tegas dan keras. Jangan sampai “bisikan alasan kemanusiaan” dijadikan dalih dan modus untuk berlindung di bawah ketiak hak asasi. Genderang perang untuk kebangkitan telah ditabuh dan silakan menyingkir oknum-oknum yang masih mau mengail di air keruh atau paradigma/budaya baru PTPN VII yang luhur yang akan membersihkan itu semua. Tiada kata terlambat untuk memulai hal-hal yang baik dan luhur. “Better late than never”.
No. 123/Desember 2016
16
FOTO
MEDIA AGRO 7
Lembah Ciarum
di Way Lima
D
Melewati tanaman karet milik PTPN VII, debit tirta bening itu bertambah. Bentang sungai yang melebar membuat setiap mata yang memandang tertarik ingin menikmati kesegarannya. Tak heran, ketika akses jalan bertemu ke lokasi lapang, keramaian orang-orang hadir bersama keceriaan dan kegembiraan. Tak kurang, pekerja dan keluarga PTPN VII selalu menikmati lokasi eksotik yang kerap menjadi tempat kemah itu.
Foto: Sasmika Dwi Suryanto
ari akar pohon hutan di Gunung Pesawaran, setetes demi setetes air terakumulasi dan mengalir membentuk sungai Ciarum. Melewati area kebun PT Perkebunan Nusantara VII Unit Way Lima, sungai itu membesar dan mendapat tambahan pasokan air dari tanaman karet yang tumbuh subur. Bebatuan alami yang berserak itu dibasuh terus oleh air yang tak pernah berhenti mengalir.
CEGAH PELANGGARAN KODE ETIK, CIPTAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN BERSIH WHISTLE BLOWING SYSTEM (SISTEM PELAPORAN DUGAAN PELANGGARAN) Jalan Teuku Umar, No. 300, Bandar Lampung c.q. Tim Pengelola laporan dan perlindungan pelapor
[email protected]
http://wbs.ptpn7.com
SMS: 081271801687 081271801907 081271801957
Faks: (0721) 774433