MENGUAK SEJARAH MENCARI ‘IBRAH
MENGUAK SEJARAH MENCARI ‘IBRAH Risalah Sejarah Sosial-Intelektual Muslim Klasik
MENGUAK SEJARAH MENCARI ‘IBRAH
MENGUAK SEJARAH MENCARI ‘IBRAH
MENGUAK SEJARAH MENCARI ‘IBRAH Risalah Sejarah Sosial-Intelektual Muslim Klasik
Oleh:
Prof. Dr. Hasan Asari, MA
Edisi Revisi
citapustaka MEDIA PERINTIS
MENGUAK SEJARAH MENCARI ‘IBRAH
MENGUAK SEJARAH MENCARI ‘IBRAH Risalah Sejarah Sosial-Intelektual Muslim Klasik Penulis: Prof. Dr. Hasan Asari, MA. Copyright © 2013, pada Penulis Hak cipta dilindungi undang-undang All rights reserved Penata letak: Muhammad Yunus Nasution Perancang sampul: Aulia Grafika Diterbitkan oleh:
Citapustaka Media Perintis
Jl. Cijotang Indah II No. 18-A Bandung Telp. (022) 82523903 E-mail:
[email protected] Contact person: 08126516306-08562102089 Cetakan Perdana: Desember 2006 Edisi revisi: April 2013 ISBN 979-3216-42-5
Didistribusikan oleh:
Perdana Mulya Sarana
Anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Jl. Sosro No. 16-A Medan 20224 Telp. 061-7347756, 77151020 Faks. 061-7347756 E-mail:
[email protected] Contact person: 08126516306
MENGUAK SEJARAH MENCARI ‘IBRAH
ooooooooooooooooooooooooo
Untuk anak-anakku, Ichad, Salwa, Niswa yang menambahkan kekayaan makna bagi hidupku.
ooooooooooooooooooooooooo
v
vi
MENGUAK SEJARAH MENCARI ‘IBRAH
KATA PENGANTAR
A
l-Qur’±n memiliki visi dan ajaran yang cukup jelas berkaitan dengan waktu. Kesadaran akan dimensi dulu, kini dan nanti cukup jelas terlihat dalam pesan-pesan yang dibawa oleh kitab suci ini. Beberapa surat dalam kitab suci ini malah secara eksplisit diberi judul yang merujuk pada waktu, seperti Surat al-Fajr/89 (fajar), Surat alLayl/92 (malam), Surat al-¬u¥±’/93 (pagi), Surat al-‘A¡r/103 (masa), atau Surat al-Falaq/113 (subuh). Al-Qur’±n diturunkan ke dalam masyarakat abad ke-7 di Semenanjung Arabia untuk menjadi sebuah dasar bagi pembangunan peradaban masa depan manusia secara keseluruhan. Muhammad saw. yang diberi amanah menerima wahyu terakhir ini diutus dengan sebuah misi yang luar biasa besar. Dalam bahasa agama misi ini dirumuskan dalam frasa ra¥matan li al-‘±lam³n (rahmat bagi seluruh alam). Dalam pada itu al-Qur’±n juga menunjukkan sebuah apresiasi yang proporsional terhadap masa lalu. Dalam beberapa bagian dari kitab suci ini kita dapat melihat fragmen sejarah bangsa-bangsa dan peradaban-peradaban terdahulu dipaparkan kembali, terkadang secara detail, namun lebih sering dengan hanya memberikan garis besarnya. Al-Qur’±n juga memberitahu dengan jelas tujuan dari pemaparan kembali peristiwa masa lalu tersebut, yaitu untuk menjadi bahan pelajaran, menjadi ‘ibrah, bagi generasi yang datang belakangan. Dalam sejarah masa lalu telah terjadi banyak hal yang baik dan yang buruk. Al-Qur’±n kelihatannya ingin mengatakan bahwa generasi yang cerdas adalah generasi yang dapat mengambil pelajaran dari sejarah tersebut dengan menghindari hal-hal buruk dan mencontoh vi
MENGUAK SEJARAH MENCARI ‘IBRAH
vii
serta mengembangkan hal-hal yang baik. Sebab hanya dengan demikian maka perjalanan waktu menjadi benar-benar bermanfaat bagi peradaban manusia. Buku yang ada di tangan pembaca ini ditulis di atas filosofi seperti itu: bahwa plus-minus masa lalu perlu diketahui, bukan hanya untuk mengetahui an sich, tetapi justru untuk mengail ‘ibrah, mendulang pelajaran, merenungkan signifikansi, dan merumuskan relevansi dari peristiwa-peristiwa yang mewarnai masa lalu tersebut. Dalam kondisi keterbelakangan intelektual Muslim saat sekarang ini, saya termasuk yang berpendapat bahwa kita sangat perlu merenungkan masa lalu—merenungkan secara objektif dan bijaksana, tanpa harus terjebak menjadi bernostalgia secara romantis, tanpa harus terjebak mengira masa lalu menyediakan jimat serba guna. Jika peradaban Islam diibaratkan sebuah pohon, maka tak tertutup kemungkinan bahwa daunnya yang layu dan rantingnya yang meranggas adalah karena akarnya yang kurang terurus. Dalam definisi yang agak longgar, buku ini memfokuskan perhatian pada berbagai aspek praktik pendidikan Muslim klasik: pendekatan dan metodologi, upaya mengapresiasi secara pantas khazanah yang ditinggalkan masa jaya tersebut, unsur-unsur dinamisme dan keunikan praktik pendidikan, serta kontak intelektual dengan peradaban lain. Pada awalnya, bagianbagian dari buku ini ditulis sebagai makalah-makalah yang disampaikan pada berbagai forum ilmiah lepas; Kebanyakan malah sudah pernah dimuat dalam jurnal-jurnal ilmiah: Miqot, Jurnal Tarbiyah, ‘Ulumul Qur’an, Islamica, atau Analytica Islamica. Dalam buku ini makalah-makalah tersebut dihimpun dan diterbitkan kembali; sebagian dengan modifikasi serius, sebagian lain hanya dengan modifikasi minimal. Beberapa bagian kemudian ditulis secara khusus untuk mengupayakan satu struktur buku yang lebih padu. Dalam penulisan buku ini saya telah mencoba sedapat mungkin mencatatkan sumber/rujukan yang dipergunakan dengan harapan agar pembaca yang berminat dapat melakukan penelusuran ulang ke sumber yang lebih otoritatif. Penulisan istilah Arab mengikuti sistem transliterasi yang lazim. Keterangan waktu yang penting ditulis dalam dua sistem penanggalan, Hijriyah dan Masehi, dengan diselingi garis miring. Kecuali diindikasikan
viii
MENGUAK SEJARAH MENCARI ‘IBRAH
secara khusus (dengan H) tahun yang ditulis tunggal merujuk kepada penanggalan Masehi. Kesempatan ini harus saya pergunakan untuk mengucapkan terima kasih yang paling tulus kepada para guru yang terus menerus memberi petuah dan nasehat, serta memompakan semangat produktivitas ilmiah; kepada sejumlah teman yang dengan mata kritisnya telah mengingatkan beberapa kekeliruan dan menawarkan perbaikan, menunjukkan kekurangan dan menyarankan penyempurnaan; begitu pula kepada beberapa mahasiswa saya yang memberi kontribusi bagi peyempurnaan karya ini melalui pertanyaanpertanyaan cerdas dan konstruktif dalam beberapa sesi diskusi. Para guru, teman sejawat, dan mahasiswa saya memberikan kontribusi signifikan dalam penerbitan edisi revisi buku ini sebagai perbaikan dan pengembangan dari edisi perdananya yang diterbitkan pada tahun 2006 silam. Dalam edisi revisi ini sejumlah kekeliruan telah diperbaiki dan sebuah pasal ditambahkan. Perbaikan dan pengembangan tersebut saya harapkan menambah akurasi dan kemanfaatan buku ini. Seluruh kontribusi para guru, teman sejawat, dan mahasiswa saya, dengan ini diakui dan diapresiasi sepenuhnya, tanpa sedikit pun keinginan membebani mereka dengan tanggungjawab akademis dari isi karya ini. Terakhir, namun sangat penting, kepada isteri dan anak-anak saya yang menjadi oase penyedia kesegaran, kebahagiaan, ketenangan, dan keceriaan, sehingga penulisan dan revisi buku ini mungkin terselesaikan. Dengan disertai kelapangan dada untuk menerima saran dan koreksi, edisi revisi ini saya hantarkan ke hadapan para pembaca sekalian.
Wa-ma tawfiq³ ill± bi-All±h.
Medan, Februari 2013 H.A.
MENGUAK SEJARAH MENCARI ‘IBRAH
vii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................
vi
Daftar Isi .................................................................................
ix
BAB I: CATATAN TENTANG PENDEKATAN DAN METODOLOGI
Ø Pendekatan dan Metodologi dalam Pengkajian Pendidikan Islam: Sebuah Catatan Pembuka ...................... Ø Sejarah Sosial Pendidikan Islam: Alternatif Pengayaan Materi Sejarah Pendidikan Islam ........................................ Ø Kamus Biografi Sebagai Sumber Sejarah Pendidikan Islam .
1 3 19 35
BAB II: MEMBANGUN APRESIASI TERHADAP KHAZANAH ....
55
Ø Warisan Islam Tentang Pendidikan: Sebuah Survei Bibliografis 57 Ø Khazanah Islam Klasik Tentang Etika Akademis .................. Ø Membangun Apresiasi yang Berimbang Terhadap Khazanah Islam Klasik ....................................................................... Ø Nukilan dari Khazanah Islam Klasik: Pemikiran Pendidikan Al-Ghaz±l³ .........................................................................
ix
79 98 109
x
MENGUAK SEJARAH MENCARI ‘IBRAH
BAB III: DINAMIKA INTELEKTUAL MUSLIM KLASIK ................
143
Ø Intelektualisme dan Modernisme Muslim Klasik .................... 145 Ø Nilai-Nilai Demokrasi dalam Pendidikan Islam Klasik .......... 153 Ø Kebebasan Akademis dalam Islam: Antara Basis Doktrinal dan Ekspresi Historis ......................................................... 163 Ø Mun±§arah: yang Hilang dari Pendidikan Islam ................... 178 Ø Ri¥lah ‘Ilm³yah: Dinamisme dan Kosmopolitanisme Intelektual Muslim Klasik .................................................... 194 Ø Kebenaran Sebagai Sebuah Perjalanan: Biografi Intelektual Ab- ¦±mid al-Ghaz±l³ dan Ziauddin Sardar ....................... 211 Ø Signifikansi Filsafat dalam Perkembangan Peradaban Islam. 229 Ø Humanisme dan Pendidikan Islam ..................................... 238 BAB IV: MUSLIM DALAM KONTAK PERADABAN .......................
247
Ø Dari Yunani Hingga Renaisans: Melacak Peranan Peradaban Islam dalam Tradisi Intelektual Barat .................................. 249 Ø Kontak Timur-Barat dan Visi Historis Umat Islam ............... 268 BIBLIOGRAFI .........................................................................
287
INDEKS ...................................................................................
301
MENGUAK SEJARAH MENCARI ‘IBRAH
287
BIBLIOGRAFI
Abdullah, Taufik. “Menteri Agama Republik Indonesia: Sebuah Pengantar Profil Biografis,” dalam Azyumardi Azra dan Saiful Umam (ed.) MenteriMenteri Agama RI: Biografi Sosial Politik. Jakarta: INIS, 1998. Ab- D±wud Sulaym±n al-Sijist±n³. Sunan Ab³ D±wud. Beirut: D±r al-Fikr, 1994. Ab- Nu‘aym al-I¡bah±n³. ¦ilyat al-Awliy±’ wa-°abaq±t al-A¡fiy±’. Diedit oleh Mu¡¯af± ‘Abd al-Q±dir ‘A¯±’. Beirut: D±r al-Kutub al-‘Ilm³yah, 1997. Abul Quasem, Muhammad. The Ethics of al-Ghaz±l³: A Composite Ethics in Islam. Selangor: Published by the Author, 1975. . “Psychology in Islamic Ethics,” dalam The Muslim World, no. 3-4 (Juli-Oktober 1981). Ahmad, Aziz. A History of Islamic Sicily. Edinburgh: Edinburgh University Press, 1975. Ahmed, Akbar S. Postmodrenisme: Bahaya dan Harapan bagi Islam. Terjemahan M. Sirozi. Bandung: Mizan, 1993. Ahmed, Munir-ud-Din. Muslim Education and the Scholars’ Social Status up to the 5th Century Muslim Era (11th Century Christian Era) in the Light of Tarikh Baghdad. Zurich: Verlag Der Islam, 1968. al-‘Almaw³, ‘Abd al-B±si¯. al-Mu‘³d f³ Adab al-Muf³d wa al-Mustaf³d. Diedit oleh Syaf³q Mu¥ammad Zay‘ - r. Beirut: D±r Iqra’, 1986. Altwaijri, Ahmed Othman. Kebebasan Akademis Menurut Konsep Islam. Terjemahan F.R. Dalimunthe dan N.A. Fadhil Lubis. Medan: Lembaga Ilmiah IAIN-SU, 1987. al-Ahw±n³, A¥mad Fu’±d. al-Tarbiyah f³ al-Isl±m. Mesir: D±r al-Ma‘±rif, 1968. Arberry, A.J. Revelation and Reason in Islam. London: Allen & Unwin, 1957. Asari, Hasan. “Yang Hilang dari Pendidikan Islam: Seni Munadharah,” dalam Ulumul Qur’an, vol. V, no. 1 (1994). 287
288 MENGUAK SEJARAH MENCARI ‘IBRAH . “Etika Akademis Dalam Islam: Studi Tentang Ta©kirah al-S±mi` wa al-Mutakallim Karya Ibn Jam±`ah (w. 733/1333)”. Disertasi, IAIN Jakarta, 2000. . “Ilmu Pendidikan Islam: Sebuah Renungan” dalam Amanah, no. 176 (April 1993). . Modernisasi Islam: Tokoh, Pemikiran dan Gerakan. Bandung: Ciptapustaka Media, 2002. . “Rihlah dan Signifikansinya dalam Masyarakat Muslim Klasik,” dalam Harian Pelita, 13 Januari 1995. .“Warisan Islam tentang Pendidikan: Sebuah Survei Bibliografis,” dalam Miqot, vol. XIX, no. 78 (September 1993). . Menyingkap Zaman Keemasan Islam: Studi Atas LembagaLembaga Pendidikan. Bandung: Mizan, 1994. . Nukilan Pemikiran Islam Klasik: Gagasan Pendidikan Al-Ghazali. Yogyakarta: Tiara Wacana, 1999. al-Asnaw³, Jam±l al-D³n. °abaq±t al-Sy±fi‘³yah, diedit oleh ‘Abd All±h al-Jibur³. Bahgdad: Ma¯ba‘ah al-Irsy±d, 1971. Asy‘ar³, H±syim. Adab al-‘²lim wa al-Muta‘allim f³-m± Ya¥t±j Ilay-hi alMuta‘allim fi A¥w±l Ta‘allumihi wa-m± Yatawaqqafu ‘Alay-hi alMu‘allim f³ Maq±m±t Ta‘l³mihi. Jombang: Maktabat al-Tur±£ alIsl±m³, Pesantren Tebuireng, 1415H. al-Attas, Mu¥ammad al-Naquib. Islam dan Sekularisme. Terjemahan K. Djoyosuwarno. Bandung: Pustaka, 1981. Audy, Robert (ed.) The Cambridge Dictionary of Philosophy. Cambridge: Cambridge University Press, 1999. Azra, Azyumardi. Islam Nusantara: Jaringan Global dan Lokal. Bandung: Mizan, 2004. .“The Transmission of Islamic Reformism to Indonesia: Networks of Middle Eastern Malay-Indonesian `Ulam±’ in the Seventeenth and Eighteenth Centuries” Disertasi, Columbia University, 1992. . Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVIII: Melacak Akar-Akar Pembaruan Pemikiran Islam di Indonesia. Bandung: Mizan, 1994.
MENGUAK SEJARAH MENCARI ‘IBRAH
289
. Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru. Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999. .“Pendidikan Tinggi Islam dan Kemajuan Sains,” Kata Pengantar untuk Michael Stanton, Pendidikan Tinggi Dalam Islam: Sejarah dan Peranannya Dalam Kemajuan Ilmu Pengetahuan. Terjemahan Afandi dan Hasan Asari. Jakarta: Logos Publishing House, 1994. Badaw³, ‘Abd al-Ra¥m±n. Mu’allaf±t Al-Ghaz±l³. Al-Jumh-r³yah al-’Arab³yah al-Mutta¥idah: Al-Majelis al-A’l± li-Ri’±yat al-Fun-n wa al-Adab wa al-`Ul-m al-Ijtim±`³yah, t.t. al-Bala©ur³, Ab- al-¦asan. Fut-¥ al-Buld±n. Beirut: D±r al-Kutub al-‘Ilm³yah, 1991. Benn, Stanley I. “Democracy,”. dalam Paul Edwards (ed. in chief) The Encyclopedia of Philosophy. New York: Macmillan Publishing Co., 1967. Berkes, Niyazi. The Development of Secularism in Turkey. Montreal: McGill University Press, 1964. Berkey, Jonathan. The Transmission of Knowledge in Medieval Cairo: A Social History of Islamic Education. Princeton: Princeton University Press, 1992. Bloom, Jonathan M. Paper before Print: The History and Impact of Paper in the Islamic World. New Haven: Yale University Press, 2001. Brockelmann, C. Geschichte Der Arabischen Litteratur. Leiden: E.J. Brill, 1937. Buchner, V.F. “Samanids,” dalam The Encyclopaedia of Islam. Leiden: E.J. Brill, 1913-1936. Bulliet, Richard W. The Patricians of Nishapur. Cambridge, Mass.: Harvard University Press, 1972.
Cambridge International Dictionary of English. Cambridge: Cambridge University Press, 1997. Capps, Walter H. Religious Studies: The Making of a Discipline. Minneapolis: Fortress Press, 1995. de Boer, Tjitze J. The History of Philosophy in Islam. Terjemahan E.R. Jones. London: Luzac, 1961. Dewey, John. Democracy and Education. New York: The Free Press, 1966.
290 MENGUAK SEJARAH MENCARI ‘IBRAH Doren, Charles van. A History of Knowledge: Past, Present, and Future. New York: Ballantine Books, 1991. Edwards Paul (ed.) The Encyclopedia of Philosophy. New York: Macmillan Publishing Co., 1967. Eickelman D.F. dan James Piscatori (ed.) Muslim Travellers: Pilgrimage, Migration, and Religious Imagination. Berkeley:Universityof California Press, 1999. Ess, Josef van. “Early Development of Kalam,” dalam G.H.A. Juynboll (ed.) Studies on the First Century of Islamic Society. Carbondale: Southern Illinois University Press, 1982. Fakhri, Majid. A History of Islamic Philosophy. New York: Columbia University Press, 1983. al-F±r±b³, Ab- Na¡r. I¥¡±’ al-‘Ul-m. Mesir: Ma¯ba‘ah al-Sa‘±dah, 1931. Farah, Caesar E. Islam: Beliefs and Observances (New York: Barron‘s Educational Series, 1987. Gabrielli, Francesco. “Adab,” dalam H.A.R. Gibb, et al. (ed.) The Encyclopaedia of Islam. Second Edition. Leiden: E.J. Brill, 1986. Gairdner, W.H.T. “al-Ghaz±l³’s Mishk±t al-Anw±r and the Ghaz±l³ Problem,” Der Islam, vol. V (1914). Gellens, Sam I. “The Search for Knowledge in Medieval Muslim Societies: A Comparative Approach,” dalam D.F. Eickelman dan James Piscatori (ed.) Muslim Travellers: Pilgrimage, Migration, and Religious Imagination. Berkeley: University of California Press, 1990. al-Ghaz±l³, Ab- ¦±mid. M³z±n al-‘Amal. Mesir: Ma¯ba‘ah Kurdist±n al‘Ilmiyyah, 1328H. . Al-Munqi© min al-¬al±l wa al-M-¡il il± ©³ al-‘Izzat wa alJal±l, edisi Farid Jabre [dengan terjemahan Prancis]. Beirut: alLajnat al-Lubn±n³yah li-Tarjumat al-Raw±’i‘, 1986. . Al-Qis¯±s al-Mustaq³m. Beirut: D±r al-Masyriq, 1986. . Maq±¡id al-Fal±sifah, diedit oleh Sulaym±n Duny±. Kairo: D±r al-Ma’±rif, 1961. . Tah±fut al-Fal±sifah, diedit oleh Sulaym±n Duny±. Kairo: D±r al-Ma’±rif, 1958.
MENGUAK SEJARAH MENCARI ‘IBRAH
291
. Al-Musta¡f± min ‘Ilm al-U¡ul. Baghd±d: Maktabat alMu£ann±, 1970. . Ma‘±rij al-Quds f³ Mad±rij Ma‘rifat al-Nafs. Mesir: Ma¯ba‘ah al-Sa‘±dah, 1927. . Misyk±t al-Anw±r, diedit oleh. A.A. ‘Af³f³. Kairo: D±r alQawmiyyah li al-°ib±‘ah wa al-Nasyr, 1964. . Raw«ah al-°±lib³n wa-‘Umdat al-S±lik³n diedit oleh Mu¥ammad al-Bakh³t. Beirut: D±r al-Nah«ah al-Had³£ah, t.t. . Al-Risalah al-Laduniyyah, diterjemahkan oleh Margaret Smith, dalam Journal of the Royal Asiatic Society (1938). . F±ti¥at al-‘Ul-m. Mesir: Ma¯ba‘ah al-¦usayn³yah al-Mi¡r³yah, 1322H. . I¥y±’ ‘Ul-m al-D³n. Kairo: Mu¡¯af± al-B±b³ al-¦alab³, 1939. . Ris±lah al-Adab f³ al-D³n, dalam Majm-‘ah al-Ras±’il. Diedit oleh Mu¥y al-D³n al-Kurd³. Mesir: Ma¯ba‘ah Kurdist±n al-‘Ilm³yah, t.t. Giladi, Avner. “Islamic Educational Theories in the Middle Ages: Some Methodological Notes with Special Reference to al-Ghaz±l³,” dalam British Society for Middle Eastern Studies Bulletin,vol. XIV (1977-1978). Gilbert, Joan E. “The Ulama of Medieval Damascus and the International World of Islamic Scholarship.” Disertasi, University of California, Berkeley, 1977. Goodman, L.E. “The Translation of Greek Materials into Arabic,” dalam M.J.L. Young, et al. (ed.) Religion, Learning and Science in the `Abbasid Period. Cambridge: Cambridge University Press, 1990. Gordon, Stewart. When Asia was the World: Traveling Merchants, Scholars, Warriors, and Monks who Created the “Riches of the East”. Philadelphia: Da Capo Press, 2009.
Grolier Academic Encyclopedia. United States of America: Grolier International, 1983. Grunebaum, G.E. von. Medieval Islam: A Study in Cultural Orientation. Chicago: The University of Chicago Press, 1953. Gwarzo, Hasan Ibrahim. “The Life and Teachings of al-Ghaz±l³,” dalam Kano Studies, vol. 1 (1965).
292 MENGUAK SEJARAH MENCARI ‘IBRAH Hodgson, Marshall G.S. The Venture of Islam. Chicago: The University of Chicago Press, 1977. Hopkins, J. F. P. “Geographical and Navigational Literature,” dalam M.J.L. Young, et al. (ed.) Religion, Learning and Science in the `Abbasid Period. Cambridge: Cambridge University Press, 1990. Hourani, G.F. “A Revised Chronology of Ghazali’s Writings,” Journal of the American Oriental Society, vol. LIV (1984). Houtsma, M. Th. et al. (ed.) First Encyclopaedia of Islam. Leiden: E.J. Brill, 1987. Humprey, R. S. Islamic History: A Framework for Inquiry. Princeton: Princeton University Press, 1991. Ibn ‘Abd al-Barr, Ab- ‘Umar Y-suf. J±mi‘ Bay±n al-‘Ilm wa-Fa«lih wam± Yanbagh³ f³ Riw±yatih wa-¦amlihi. Beirut: D±r al-Kutub al‘Ilm³yah, t.t. Ibn Ab³ U¡aybi‘ah, ‘Uy-n al-Anb±’ f³ °abaq±t al-A¯ibb±’, diedit oleh Niz±r Ri«±. Beirut: D±r Maktabah al-¦ay±h, 1965. Ibn ‘As±kir, Taby³n Ka©ib al-Muftar³ f³-m± Nu¡iba il± al-Im±m Ab³ al¦asan al-Asy‘ar³. Damaskus: Ma¯ba‘ah al-Tawf³q, 1347H. Ibn ¦ajar al-‘Asqal±n³. Al-Durar al-K±minah f³ A‘y±n al-Mi’ah al-¤ ±minah, diedit oleh M. Sayyid J±d al-¦aqq. Kairo: D±r al-Kutub al-¦ad³£ah, 1966. Ibn al-‘Im±d al-¦anbal³, Ab- al-Fal±¥. Sya©ar±t al-ªahab f³ Akhb±r man ªahab. Kairo: Maktabat al-Quds³, 1931. Ibn al-Jawz³, Ab- al-Faraj. Al-Munta§am f³ T±r³kh al-Mul-k wal-Umam. Hyderabad: D±’irah al-Ma‘±rif al-U£m±n³yah, 1359H. Ibn Khallik±n, Syams al-D³n A¥mad. Wafay±t al-A‘y±n wa-Anb±’ Abn±’ al-Zam±n, diedit oleh I¥s±n ‘Abb±s. Beirut: D±r ¢±dir, t.t. Ibn al-Nad³m. Al-Fihrist. Kairo: al-Maktabah al-Ra¥m±n³yah, 1929. Ibn Jam±‘ah, Badr al-D³n. Ta©kirah al-S±mi‘ wa al-Mutakallim f³ Adab al-‘²lim wa al-Muta‘allim, diedit oleh Mu¥ammad H±syim alNadaw³. Hyderabad: D±’irah al-Ma‘±rif al-‘U£m±n³yah, 1354H. . Ta©kirah al-S±mi‘ wa al-Mutakallim f³ Adab al-‘²lim wa alMuta‘allim, diedit oleh ‘Abd al-Am³r Syams al-D³n. Beirut: D±r Iqra’, 1986.
MENGUAK SEJARAH MENCARI ‘IBRAH
293
Ibn Khald-n, ‘Abd al-Ra¥m±n. Muqaddimah. Beirut: D±r al-Jayl, t.t. Ibn Rajab. ªayl ‘al± °abaq±t al-¦an±bilah. Kairo, 1952. Ibn Sa¥n-n, Ab- ‘Abd All±h Mu¥ammad. Ris±lah Adab al-Mu‘allim³n, diedit oleh ‘Abd al-Am³r Syams al-D³n dalam al-Fikr al-Tarbaw³ ‘ind ibn Sa¥n-n wa al-Q±bis³. Beirut: D±r al-Kit±b al-‘²lam³, 1990. al-I¡bah±n³, Ab- Nu‘aym. ¦ilyat al-Awliy±’ wa-°abaq±t al-A¡fiy±’, diedit oleh Mu¡¯af± ‘Abd al-Q±dir ‘A¯±’. Beirut: D±r al-Kutub al-‘Ilm³yah, 1997. al-Jurj±n³, ‘Al³ ibn Mu¥ammad. Kit±b al-Ta‘r³f±t. Beirut: D±r al-Kutub al‘Ilm³yah, 1988. Kartanegara, Mulyadhi. Nalar Religius: Memahami Hakikat Tuhan, Alam, dan Manusia. Jakarta: Erlangga, 2007. Kamali, Mohammad Hashim. Freedom of Expression in Islam. Kuala Lumpur: Ilmiah Publishers, 1998. Kennedy, Hugh. The Prophet and the Age of the Caliphates. New York: Longman, 1986. Khal³fah, Hajj³. Kasyf al-¨un-n ‘an As±m³ al-Kutub wa al-Fun-n. Istanbul: al-Ma‘±rif, 1943. al-Kha¯³b al-Baghd±d³, Ab- Bakr. T±r³kh Baghd±d aw Mad³nat al-Sal±m. Kairo: Maktabat al-Khanj³, 1931. . Al-Ri¥lah f³ °alab al-¦ad³£. Beirut: D±r al-Kutub al-‘Ilm³yah, 1975. Koprulu, M. Fuad. The Origins of the Ottoman Empire. Terjemahan Gary Leiser. Albany: State University of New York Prees, 1992. Kraemer, Joel L. Humanism in the Renaissance of Islam. Leiden: E.J. Brill, 1986. . Philosophy in the Renaissance of Islam. Leiden: E.J. Brill, 1986. Kuntowijoyo, Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana, 2003. Laoust, Henry. “Ibn Taymiyya,” dalam Bernard Lewis et al. (ed.) The Encyclopaedia of Islam. Leiden: E.J. Brill, 1971. Lapidus, Ira M. “Knowledge, Virtue, and Action: The Classical Muslim Conception of Adab and the Nature of Religious Fulfillment in
294 MENGUAK SEJARAH MENCARI ‘IBRAH Islam,” dalam Barbara Daly Metcalf (ed.) Moral Conduct and Authority: The Place of Adab in South Asian Islam. Berkeley: University of California Press, 1984. Lewis, Bernard. The Muslim Discovery of Europe. New York: W.W. Norton & Co., 1982. Ma’arif, Ahmad Syafi’i. Al-Qur’±n, Realitas Sosial dan Limbo Sejarah (Sebuah Refleksi). Bandung: Pustaka, 1985. Macdonald, D.B. “The Life of al-Ghaz±l³, with Especial Reference to his Religious Experiences and Opinions,” dalam JAOS, vol. XX (1899). .“Al-Ghazalî,” dalam Bernard Lewis et al. (ed.) The Encyclopaedia of Islam. Leiden: E.J. Brill, 1971. . Development of Muslim Theology, Jurisprudence and Constitutional Theory. New York: Charles Scribner’s Sons, 1903. Madjid, Nurcholis. Kaki Langit Peradaban Islam. Jakarta: Paramadina, 1997. . “Masalah Tradisi Dan Inovasi Keislaman dalam Bidang Pemikiran Serta Tantangan dan Harapannya di Indonesia,” dalam Yustiono, et al. (ed.) Islam dan Kebudayaan Indonesia: Dulu, Kini dan Esok. Jakarta: Yayasan Pestival Istiqlal, 1993. . “Tradisi Syar¥ dan ¦±syiyah dalam Fiqh dan Masalah Stagnasi Pemikiran Hukum Islam,” dalam Budhy Munawar-Rahman (ed.) Kontekstualisasi Doktrin Islam Dalam Sejarah. Jakarta: Paramadina, 1994. Makdisi, George. “Magisterium and Academic Freedom in Classical Islam and Medieval Christianity.” dalam Nicholas Heer (ed.) Islamic Law and Jurisprudence. Seattle: University of Washington Press, 1990. . “The Scholastic Method in Medieval Education,” Speculum, vol. ILIX (1974). . “On the Origin and Development of College in Islam and Medieval West,” dalam Khalil E. Semaan (ed.) Islam and the Medieval West. Albany: SUNY Press, 1981. . The Rise of Colleges: Institutions of Learning in Islam and the West. Edinburgh: Edinburgh University Press, 1981.
MENGUAK SEJARAH MENCARI ‘IBRAH
295
. The Rise of Humanism in Classical Islam and the Christian West with Special Reference to Scholasticism. Edinburgh: Edinburgh University Press, 1990. Martin, Richard C. (ed.) Approaches to Islam in Religious Studies. Tucson: The University of Arizona Press, 1985. Massignon, Luis. “Al-Hall±dj,” dalam Bernard Lewis et al. (ed.) The Encyclopaedia of Islam. Leiden: E.J. Brill, 1971. Mastuhu dan M. Didin Ridwan (ed.) Tradisi Baru Penelitian Agama Islam: Tinjauan Antardisiplin Ilmu. Jakarta: Penerbit Nuansa, 1998. Mez, Adam. The Renaissance of Islam, diterjemahkan oleh S. Khuda Bukhsh dan D.S. Margoliouth. London: Luzac, 1937. Miller, Larry B. “Islamic Disputation Theory: A Study of the Development of Dialectic in Islam from the Tenth through the Fourteenth Centuries.” Disertasi, Princeton University, 1984. Monroe, Paul (ed.) Encyclopesia of Philosophy of Education (New Delhi: Cosmo Publications, 2001. Morris, William (ed.) The American Heritage Dictionary of the English Language. New York: American Heritage Publishing Co. & Houghton Mifflin Co., 1973. Moulder, D.C. “The First Crisis in the Life of Al-Ghaz±l³,” dalam Islamic Studies, vol. 11 (1972). Nadjib, Emha Ainun. Dari Pojok Sejarah. Bandung: Mizan,1985. Nakosteen, Mehdi. History of Islamic Origins of Western Education A.D. 800-1350 With an Introduction to Medieval Muslim Education. Boulder: University of Colorado Press, 1964. Nashabe, Hisham. Muslim Educational Institutions. Beirut: Librairie du Liban, 1989. Nasr, Seyyed Hossein. Knowledge and the Sacred. New York: Crossroads, 1981. . Islamic Life and Thought. London: George Allen & Unwin, 1981. . Science and Civilization in Islam. Cambridge: The Islamic Texts Society, 1987.
296 MENGUAK SEJARAH MENCARI ‘IBRAH . The Islamic Intellectual Tradition in Persia. Richmond: Curzon Press, 1996.
.Three Muslim Scholars. Cambridge, Mass.: Harvard University Press, 1964. . Traditional Islam in the Modern World. London: Routledge, 1987. Nasution, Harun. Akal dan Wahyu dalam Islam. Jakarta: UI Press, 1982. Nicholson, R.A. Studies in Islamic Poetry. Cambridge: Cambridge University Press, 1921. al-Nu‘aym³, ‘Abd al-Q±dir ibn Mu¥ammad. al-D±ris f³ T±r³kh al-Mad±ris. Beirut: D±r al-Kutub al-‘Ilm³yah, 1990. Ormsby, Erick L. “The Taste of Truth: The Structure of Experience in AlGhaz±l³’s Al-Munqi© min al-¬al±l,” dalam W.B. Hallaq dan Donald P. Little (ed.) Islamic Studies Presented to Charles J. Adams. Leiden: E.J. Brill, 1991. Patton, W. M. Ahmad ibn Hanbal and the Mihna. Leiden: E.J. Brill, 1897. Petry, Carl Forbes. “Geographic Origin and Residence Patterns of the `Ulama’ of Cairo in the Fifteenth Century.” Disertasi, The University of Michigan, 1974. al-Q±bis³, Ab- al-¦asan. Al-Ris±lah al-Mufa¡¡ilah li-A¥w±l al-Muta‘allim³n wa-A¥k±m al-Mu‘allim³n wa al-Muta‘allim³n, diedit oleh ‘Abd alAm³r Syams al-D³n dalam al-Fikr al-Tarbaw³ ‘ind ibn Sa¥n-n wa al-Q±bis³. Beirut: D±r al-Kit±b al-‘²lam³, 1990. al-Qif¯³, Jam±l al-D³n. Inb±h al-Ruw±h ‘al± Anb±h al-Nu¥±h. Kairo: D±r al-Kutub, 1950. Rahman, Fazlur. Islam and Modernity: Transformation of an Intellectual Tradition. Chicago: The University of Chicago Press, 1982. . Islam. Chicago: The University of Chicago Press, 1979. Robinson, Francis, Atlas of the Islamic World Since 1500. New York: Facts on File, 1989. Romiszowski, A.J. Designing Instructional Systems. London: Kogan Page, 1981.
MENGUAK SEJARAH MENCARI ‘IBRAH
297
Rosenthal, Franz. Knowledge Triumphant: The Concept of Knowledge in Medieval Islam. Leiden: E.J. Brill, 1970. . The Classical Heritage in Islam, diterjemahkan oleh Emily dan Jenny Marmorstein. London: Routledge, 1975. Rozi, Abdulghafour Ismail, “The Social Role of Scholars (Ulama’) in Spain: A Study of Medieval Biographical Dictionaries (Trajim).” Disertasi, Boston University, 1983. al-¢afad³, Ibn Aybak. al-W±f³ bi al-Wafay±t. Istanbul: Ma¯ba‘ah al-Dawlah, 1931. Safi, Omid. The Politics of Knowledge in Premodern Islam: Negotiating Ideology and Religious Inquiry. Chapel Hill: The University of North Carolina Press, 2006. Said, Edward W. Culture and Imperialism. New York: Alfred A. Knoff, 1993. Saliba, George. “Al-B³r-n³ and the Sciences of his Time,” dalam M.J.L. Young, et al. (ed.) Religion, Learning and Science in the ‘Abbasid Period. Cambridge: Cambridge University Press, 1990. . Islamic Science and the Making of European Renaissance. Cambridge: The MIT Press, 2007.. al-Sam‘±n³, ‘Abd al-Kar³m ibn Mu¥ammad. Adab al-Iml±’ wa al-Istiml±’, diedit oleh ‘Abd al-Am³r Syams al-D³n, dalam al-Fikr al-Tarbaw³ ‘ind ‘Abd al-Kar³m al-Sam‘±n³ f³ Kit±bih Adab al-Iml±’ wa alIstiml±’. Beirut: D±r al-Kit±b al-‘²lam³, t.t. . Al-Ans±b. Beirut: D±r al-Jin±n, 1988. Sardar, Ziauddin. Islamic Futures: The Shape of Ideas to Come. London: Mansell, 1985. . Desperately Seeking Paradise: Journeys of a Sceptical Muslim. London: Granta Books, 2004. Shaban, M.A. Islamic History: A New Interpretation. Cambridge: Cambridge University Press, 1971. Shalabi, Ahmad. History of Muslim Education. Beirut: D±r al-Kasysy±f, 1954. Sharif, M.M. A History of Muslim Philosophy. Wiesbaden: Otto Harrassowitz, 1963.
298 MENGUAK SEJARAH MENCARI ‘IBRAH Sharma, Arvind. “The Spiritual Biography of al-Ghaz±l³,” Studies in Islam, vo. IX (1972). Sherif, M. A¥mad. Ghaz±l³’s Theory of Virtue. Albany: SUNY Press, 1975. Shihab, M. Quraysh. “Membumikan” Al-Qur’±n. Bandung: Mizan, 1992. Shils, Edward. Etika Akademis. Terjemahan A. Agus Nugroho. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1993. Sirriyeh, Elizabeth. Sufis and Anti-Sufis. London: Curzon Press, 1999. Stanton, Charles Michael. Higher Learning in Islam: The Classical Period, A.D. 700-1300. Maryland: Rowman & Littlefield, 1990. . Pendidikan Tinggi Dalam Islam: Sejarah dan Peranannya Dalam Kemajuan Ilmu Pengetahuan, diterjemahkan oleh Afandi dan Hasan Asari. Jakarta: Logos Publishing House, 1994. Starr, Chester G. Civilization and the Caesars: The Intellectual Revolution in the Roman Empire. New York: W.W. Norton & Co., 1965. al-Subk³, T±j al-D³n ‘Abd al-Wahh±b. Mu‘³d al-Ni‘am wa Mub³d al-Niqam: al-I¡l±¥ al-Siy±s³ wa al-Id±r³ f³ al-Dawlah al-‘Arab³yah al-Isl±m³yah. Beirut: D±r al-¦ad±£ah, 1983. . °abaq±t al-Sy±fi‘³yah al-Kubr±. Kairo: al-Ma¯ba‘ah al¦usayn³yah, 1905. . °abaq±t al-Sy±fi‘³yah al-Kubr±, diedit oleh ‘Abd al-Fatt±¥ Mu¥ammad al-¦ilw dan Ma¥m-d Mu¥ammad al-°ana¥³. Kairo: Ma¯ba‘ah Mu¡¯af± al-B±b al-¦alab³, 1964-1976. Suparlan, Parsudi.“KataPengantar”untukEdwardShils,EtikaAkademis,diterjemahkan oleh A. Agus Nugroho. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1993. Syams al-D³n, ‘Abd al-Am³r. Al-Fikr al-Tarbaw³ ‘ind ibn Sa¥n-n wa alQ±bis³. Beirut: D±r al-Kit±b al-‘²lam³, 1990. al-Syawk±n³, Mu¥ammd ibn ‘Al³, Adab al-°alab, ¢ana‘±: Markaz al-Dir±s±t wa al-Ab¥±£ al-Yaman³yah, al-Jumh-r³yah al-‘Arab³yah al-Yaman³yah, 1979.
The American Heritage Dictionary of the English Language. Boston: Houghton Mifflin Co., 1985. The Oxford English Reference Dictionary. Oxford: Oxford University Press, 1996.
MENGUAK SEJARAH MENCARI ‘IBRAH
299
Tibawi, A. L. Islamic Education: Its Traditions and Modernisation into the Arab National Systems. London: Luzac, 1972. . “Origin and Character of al-Madrasah,” dalam Bulletin of the School of Oriental and African Studies, vol. XXV (1962).
Topik Inti Kurikulum Nasional Perguruan Tinggi Agama Islam Fakultas Tarbiyah. Jakarta: Dirjen Binbaga Islam Depag RI, 1998. Totah, Khalil A. The Contribution of the Arabs to Education. New York: AMS Press, 1972. al-°-si, Na¡³r al-D³n. “Kit±b Adab al-Muta`allim³n,” diedit oleh Ya¥y± al-Khass±b, dalam Majallat Ma`had al-Makh¯-¯±t al-`Arab³yah, vol. III, no. 2 (Nopember 1957). Vida, G.L. Della. “S³ra”, dalam M.Th. Houtsma et al. (eds.) First Encyclopaedia of Islam. Leiden: E.J. Brill, 1987. Wagner, E. “Munazara”, dalam The Encylopaedia of Islam. Leiden: E.J. Brill, 1960. Wallace-Murphy, Tim. What Islam Did for Us: Understanding Islam’s Contribution to Western Civilization. London: Watkins Publishing, 2006. Walzer, R. Greek Into Arabic: Essays on Islamic Philosophy. Cambridge: Harvard University Press, 1962. Watt, W. Montgomery. The Influence of Islam on Medieval Europe. Edinburgh: Edinburgh University Press,1972. . Muslim Intellectual: A Study of al-Ghaz±l³. Edinburgh: Edinburgh University Press, 1963. Watt, William Montgomery dan Pierre Cachia. A History of Islamic Spain. Edinburgh: Edinburgh University Press, 1977. Y±q-t al-R-m³ al-Hamaw³, Irsy±d al-Ar³b il± Ma‘rifah al-Ad³b [Mu‘jam al-Udab±’], diedit oleh D.S. Margoliouth. London: Luzac & Co., 1970. al-Zab³di, Murta«±. Ith±f al-S±dat al-Muttaq³n bi-Syar¥ Asr±r I¥y±’ ‘Ul-m al-D³n. Mesir: Ma¯ba‘ah al-Maymaniyah, 1893. al-ªahab³, Syams al-D³n, Siyar A‘l±m al-Nubal±’, diedit oleh Syu‘ayb alArna’-¯. Beirut: Mu’assasat al-Ris±lah, 1993.
300 MENGUAK SEJARAH MENCARI ‘IBRAH Zar³nk-b, ‘Abd al-Husayn. Al-Far±r min al-Madrasah: Dir±sat f³ ¦ay±t wa-Fikr Ab³ ¦±mid al-Ghaz±l³. Beirut: D±r al-Raw«ah, 1992. al-Zarn-j³, Burh±n al-D³n.Ta‘l³m al-Muta‘allim °ar³q al-Ta‘allum, diedit oleh Marw±n al-Qabb±n³. Beirut: al-Maktab al-Isl±m³, 1981. . Ta‘l³m al-Muta‘allim °ar³q al-Ta‘alum, diterjemahkan oleh G. E. von Grunebaum dan Theodora M. Abel. New York: King’s Crown Press, 1947. al-Zirikl³, Khayr al-D³n. Al-A‘l±m: Q±m-s Tar±jim li-Asyh±r al-Rij±l wa al-Nis±’ min al-‘Arab wa al-Musta‘rib³n wa al-Mustasyriq³n. Beirut: D±r al-‘Ilm li al-Mal±y³n, 1992.
MENGUAK SEJARAH MENCARI ‘IBRAH
301
INDEKS
A Abbasiyah, 81, 146, 156, 174, 261, 273, 284 Abraham ibn Samuel, 263 Ab- Bakr (khalifah), 269 Ab- Bis¯±m, 186 Ab- ¦an³fah, 171, 183 Ab- Ja‘far, 183 Ab- Y-suf, 183 Aceh, 30, 175 adab, 58, 59, 69, 80, 81, 82, 83, 85, 90, 97, 183; adab al-‘±lim, 81; adab al-ba¥£, 184; adab al-k±tib, 81, 96; adab al-muft³, 81; adab al-muta‘allim, 81; adab al-q±«³, 81; adab al-sul¯±n, 81; adab al-waz³r, 81; adab ¯±lib al-‘ilm, 81 Adab al-‘²lim wa al-Muta‘allim f³-m± Ya¥t±j al-Muta‘allim f³ A¥w±l Ta‘l³mihi (Muhammad Hasyim Asy‘ari), 14 Adab al-Ba¥£ (al-Sy³r±z³), 92 Adab al-D±ris wa al-Mudarris (al-Nawaw³), 92 Adab al-Iml±’ wa al-Istiml±’ (al-Sam‘±n³), 92 Adab al-Jadal (al-Rumm±n³), 92 Adab al-Mun±§arah (al-Astar±b±©³), 92 Adab al-Mur³d³n (al-Suhraward³), 71 Adab al-Mur³d³n (Ibn Zakar³y±), 93 Adab al-Muta‘allim³n wa al-Mu¥a¡¡il³n (al-°-s³), 92 Adab al-°alab (al-Sam‘±n³), 91, 92 al-Adab f³ al-D³n (al-Ghaz±l³), 70, 88 Adelard of Bath, 263 Afghanistan, 204, 220 Afrika Utara, 48, 162, 173, 200, 201, 204, 271, 275, 276
Aghlabi (dinasti), 271 A¥mad ibn ¦anbal, 158 A¥san al-Ti¯l±b f³-m± Yalzam al-Syaikh wa al-Mudarris min al-²d±b (alMar¡if³), 92 akal, 62, 68, 84, 113, 121, 128, 149, 164, 166, 167, 220, 226, 230, 233, 237 al-Akf±n³, 73 al-Akhl±q wa al-Siyar f³ Mud±wat alNuf-s (Ibn ¦azm), 65 al-Ba¡r³ (¦usayn ibn ‘Al³), 186 Aksaray, 48, 200 Aleksandria, 52, 115, 231, 252, 253, 255 Aleppo, 38, 48, 52, 200 Alfonso I, 271 Alfonso X, 263 ‘Al³ ibn Ab³ °±lib, 270 al-‘Almaw³ (‘Abd al-B±si¯), 77, 90, 94, 95, 192 Almeria, 48, 200 Al¯±f al-Quds f³ Ma‘rifat La¯±’if al-Nafs (al-Dihl±w³), 77 Amerika, 187, 281, 285 Anatolia, 48, 200, 204, 261 Anaximander, 250 Anaximenes, 250 al-Andalus, 37, 38, 39, 91 al-Andalus³ (Ibn ¦ass±n), 39 al-Andalus³ (Ibn ¦azm), 65 al-Andalus³ (Ibn Sayyid), 91 Andalusia, 48, 75, 157, 162, 173, 186, 200, 201, 204, 271 al-Ans±b (al-Sam‘±n³), 41, 71 al-An¡±r³ (Ab- Ya¥y± Zakar³y±), 92 Antiok, 52, 273
301
302 MENGUAK SEJARAH MENCARI ‘IBRAH Apollonius, 263 ‘aql, 68, 84, 116, 117 Arabia, 182, 204, 220, 231, 240, 255, 278 Arezzo, 266 Aristoteles, 64, 165, 180, 181, 250, 263 aritmatika, 128, 132, 263, 264 Armenia, 269, 270 A¡¥±b al-Kahfi, 279 Asia Tengah, 261, 275 al-Astar±b±©³, 93 astrologi, 128, 258, 263 astronomi, 889, 236, 252, 253, 263, 264, 266 Asturias, 271 al-Asyb³l³, 186 Athena, 250, 251, 252, 253, 255 Athenius, 251 Augustus (Kaisar), 250 Australia, 285 Autolycus, 263 Ayyuh± al-Walad (al-Ghaz±l³), 69, 109 Azarbayjan, 269 al-Azhar, 30 B Bacon (Roger), 266 Baghdad, 33, 37, 40, 41, 48, 49, 52, 110, 112, 113, 114, 115, 119, 186, 198, 200, 218, 261 bahasa Arab, 5, 19, 35, 80, 82, 83, 258, 259, 260, 262, 264, 265 Bahrayn, 269 ba¥£, 92, 184, 193 Balkh, 52 al-Balkh³ (Ab- Zayd Ibn Sahl), 91 Ban- al-A¥mar, 272 Barat, 11, 14, 30, 148, 180, 201, 205, 212, 224, 244, 249, 249, 265, 267, 268, 269, 270, 271, 273, 274, 275, 276, 277, 278, 280 Bari, 271 Basrah, 52, 186, 198
al-Batt±n³, 263 al-Bay±n wa al-Taby³n (al-J±¥i§), 60 Belanda, 30, 276 Berber, 156 Bid±yat al-Hid±yah (al-Ghaz±l³), 70 biografi, 28, 35, 36, 37, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 49, 5o, 50, 51, 52, 53, 55, 59, 85, 128, 150, 156, 161, 172, 176, 182, 198, 199, 203, 212, 213, 220, 225, 226 al-B³r-n³ (Ab- Ray¥±n), 208, 260 Bizantium, 262, 270 Bologna, 265 Bosnia, 275 al-B-bak±n³ (Ja‘far), 75 Budha, 79 Bukhara, 52 al-Bukh±r³ (Im±m), 172, 283 buku, 8, 19, 21, 29, 32, 42, 50, 51, 52, 57, 61, 62, 64, 65, 66, 67, 68, 69, 70, 71, 72, 73, 74, 75, 76, 77, 78, 89, 90, 97, 100, 103, 109, 116, 119, 139, 150, 151, 162, 173, 175, 184, 196, 201, 206, 207, 208, 211, 212, 215, 217, 223, 224, 259, 263 Bursa, 52 al-Bus¯i (Ab- ¦±tim), 91 C Cambridge, 266 Cina, 159, 195, 196, 252, 285 Copernicus (Nicolas), 165, 266 Cordova, 270, 272 D Damascius, 251 Damaskus, 37, 38, 40, 41, 48, 52, 114, 198, 200, 201, 204, 231 D±r al-¦ikmah, 257 al-D±ris f³ T±r³kh al-Mad±ris (al-Nu‘aym³), 76 Dark Ages, 249
MENGUAK SEJARAH MENCARI ‘IBRAH
debat, 77, 172, 178, 181 Delhi, 52 demokrasi, 152, 153, 155 Desperately Seeking Paradise (Sardar), 211, 215, 223, 227 dialog, 153, 161, 167, 179, 180, 181, 182, 197 al-Dihl±w³ (Sy±h Wal³ All±h), 77 Diocles, 263 Diogenes, 251 disputatio, 180, 182 al-Durr al-Na«³d f³ Adab al-Muf³d wa al-Mustaf³d (al-Ghazz³), 90, 92 E Edessa, 252, 253, 273, 274 Eropa, 31, 148, 157, 170, 219, 222, 260, 262, 264, 265, 266, 267, 273, 275, 276, 285 ethics, 79, 80 Ethics (Plato), 259 etika, 56, 63, 79, 80, 81, 82, 84, 85, 89, 91, 95, 96, 97, 130, 140, 216, 259; etika akademis, 79, 84, 85, 86, 87, 88, 89, 90, 91, 93, 94, 95, 96, 97; etika guru, 81, 88, 94, 95, 96; etika murid, 94, 95 Euclid, 252, 263 Eulamius, 251 F fal±sifah, 83, 169, 172, 217, 235 faq³h, fuqah±’, 41, 45, 66, 83, 86, 87, 90, 171, 183, 186, 190, 191, 235, 242 al-Faq³h wa al-Mutafaqqih (al-Baghd±d³), 66, 87 al-F±r±b³ (Ab- Na¡r), 61, 62, 63, 64, 73, 243, 263 F±ti¥at al-‘Ul-m (al-Ghaz±l³), 88, 110, 129 Fez, 48, 52, 200, 201, 219 al-Fihrist (Ibn al-Nad³m), 100 fikih, 6, 7, 15, 61, 67, 71, 76, 86, 111,
303
113, 127, 132, 133, 158, 171, 175, 186, 216, 217, 222, 226, 241 filsafat, 8, 13, 15, 46, 58, 63, 64, 69, 80, 107, 112, 116, 121, 128, 133, 158, 159, 169, 170, 180, 216, 217, 229, 230, 231, 232, 233, 234, 235, 236, 237, 241, 242, 250, 252, 253, 258, 259, 260, 263, 264, 265; filsafat alam, 252; filsafat Islam, 169, 233; filsafat moral, 79, 83; filsafat pendidikan Islam, 13, 58, 62; filsafat sejarah, 74; filsafat Yunani, 169, 233, 235 al-Firdaws³, 260 Fity±n, 190 Frankfurt, 266 G Galen, 259, 263 Galilei (Galileo), 165 Garda Revolusi Iran, 225 Gaza, 273 Geminos, 263 geografi, 25, 263 Georgia, 269, 270 Gerard of Cremona, 263 al-Ghaz±l³ (Ab- ¦±mid), 62, 63, 66, 67, 68, 69, 70, 71, 72, 76, 82, 88, 89, 90, 93, 94, 95, 96, 109, 110, 111, 112, 113, 114, 115, 116, 117, 118, 119, 120, 121, 122, 123, 124, 125, 126, 127, 128, 129, 130, 131, 132, 133, 134, 135, 136, 137, 138, 139, 140, 141, 143, 150, 169, 180, 185, 186, 188, 190, 191, 192, 196, 199, 200, 204, 211, 212, 214, 215, 216, 217, 218, 219, 223, 224, 225, 226, 227, 228, 235, 242, 243, 260, 263 Ghazna, 52 al-Ghazz³ (Badr al-D³n), 90, 92 al-Ghazz³ (Najm al-D³n), 38 grammar, 83, 264 Granada, 52, 201, 270, 272 Gundisalvo (Domigo), 263
304 MENGUAK SEJARAH MENCARI ‘IBRAH H hadis, 4, 5, 7, 8, 48, 61, 66, 70, 76, 84, 85, 88, 89, 94, 96, 115, 129, 132, 155, 156, 159, 161, 165, 166, 167, 168, 172, 187, 195, 196, 198, 199, 238, 283, 284, 285 ¦ajj³ Khal³fah, 100 ¥alaqah, 32, 190 al-Hall±j (Ab- al-Mugh³£), 165, 170 Hamadan, 52 al-Hamm±m³, 186 Hamzah Fansuri, 175 Harran, 231, 252, 253 H±r-n al-Rasy³d, 32, 183 al-¦asan al-Lu’lu’³, 186 ¦±¡il al-Nahj (al-B-bak±n³), 75 al-¦±zin, 266 helenisasi, 30 Helenisme/Helenistik, 146, 180, 249, 251, 256, 257, 258, 260, 265, 266, 267 Herat, 52, 201 Hijaz, 48, 162, 173, 175, 200, 201, 202, 204, 230, 269 Hindu, 265, 285 Hippocrates, 263 historiografi, 19, 20, 21, 152 Hongaria, 275 Hongkong, 285 Hulagu Khan, 261 humanisme, 82, 83, 238, 239, 241, 245 ¦unayn ibn Is¥±q, 263 I IAIN, 31 Ibn ‘Abd al-Barr (Ab- ‘Umar Y-suf), 66, 88, 196 Ibn ‘Abd Rabbih, 84 Ibn al-Akfan³ (Syams al-D³n), 73 Ibn al-A£³r, 21, 38 Ibn al-Hai«am (Mu¥ammad), 186 Ibn al-¦ay£am, 263 Ibn al-Jawz³ (Ab- al-Farj), 22, 38, 72, 192 Ibn al-K±jj, 186
Ibn al-Muqaddas³, 186 Ibn al-Nad³m, 100 Ibn al-Qayyim, 73 Ibn ‘Arab³ (Mu¥y al-D³n), 48, 72, 200, 204 Ibn Ba¯-¯ah (Mu¥ammad ibn ‘Abd All±h), 208 Ibn Daraj, 187 Ibn ¦ab³b al-N³sab-r³, 187 Ibn ¦ajar al-‘Asqal±n³, 139 Ibn ¦azm al-Andalus³, 65, 66 Ibn Is¥±q, 22 Ibn J±n³, 187 Ibn Jam±‘ah (Badr al-D³n), 49, 74, 84, 89, 90, 94, 95, 97 Ibn Ka£³r (‘Im±d al-D³n Ab- al-Fid±‘), 21 Ibn Khald-n (‘Abd al-Ra¥m±n), 75, 130, 193, 196, 199, 201, 261 Ibn Kin±nah, 183 Ibn M±sawayh, 263 Ibn Miskawayh (A¥mad), 63, 68 Ibn Nabatah, 187 Ibn Rusyd, 170, 263 Ibn Sa¥n-n (Ab- ‘Abd All±h), 60, 63, 86, 87, 94, 95 Ibn Sa‘³d, 186 Ibn S³n± (Ab- ‘Al³ al-¦usayn), 62, 64, 235, 241, 260, 263, 266 Ibn Taym³yah, 176, 177 ‘ibrah, 13, 27, 108, 138, 148, 282 Ibrahim (Anwar), 223 I¥¡±’ al-‘Ul-m (al-F±r±b³), 61 I¥ya’ al-Nuf-s f³ ¢in±‘at Ilq±’ al-Dur-s (al-Subk³), 92 I¥y±’ ‘Ul-m al-D³n (al-Ghaz±l³), 63, 67, 71, 88, 109, 115, 118, 129 ijtihad, 108, 127, 138, 149, 150, 161, 167, 168, 171, 197, 234 Ikhw±n al-¢af±, 62 ilmu kedokteran, 132, 235, 266 Im±m M±lik, 158, 207 imperialisme, 275, 276, 277 India, 38, 63, 146, 202, 204, 208, 252, 255, 261, 276, 285
MENGUAK SEJARAH MENCARI ‘IBRAH
Indonesia, 4, 14, 16, 29, 31, 34, 49, 53, 89, 91, 99, 210, 215, 276, 281 Inggris, 79, 211, 222, 266, 272, 276 intelektualisme, 32, 48, 83, 145, 149, 150, 151, 215, 232, 240, 241, 242, 259 Irak, 48, 162, 173, 200, 220, 251, 269 Iran, 110, 221, 222, 225, 281 Irsy±d al-Q±¡id il± Asn± al-Maq±¡id (Ibn al-Akfan³), 73 al-Isb±h±n³ (al-K±tib), 190 Isfahan, 50 al-Isfar±’in³, 186 Isidorus, 251 Islam, passim. Istanbul, 41, 52 Italia, 262, 263, 265, 270, 271, 276 Itm±m al-Dir±yah li-Qurr±’ al-Nuq±yah (al-Suy-¯³), 75 J J±bir ibn ¦ayy±n, 266 Jacob ibn Mahir, 263 Jacobits, 258 jadal, 91, 133, 178, 184, 193 al-J±¥i§ (Ab- U£m±n), 60 Jamaah Tabligh, 219, 225, 226 J±mi‘ Bay±n al-‘Ilm wa-Fa«lih wa-m± Yanbagh³ f³ Riw±yatih wa-¦amlih (Ibn ‘Abd al-Barr), 66, 88, 196 Jepang, 285 Jerussalem, 48, 52, 114, 198, 200, 273, 274 John of Seville, 263 Jundi Syapur, 252, 255 Justinianos, 251 al-Juwayn³ (Imam al-¦aramayn), 111, 175, 177, 185 K Kairo, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 48, 49, 52, 200, 201, 204 kajian keislaman, 4, 5, 7, 8, 11 kalam, 8, 61, 67, 106, 158, 171, 183, 216, 217, 226, 227
305
Kalkutta, 276 kamus biografi, 28, 35, 36, 37, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 49, 49, 51, 52, 53, 55, 156, 199 Kasyf al-¨un-n ‘an As±m³ al-Kutub wa al-Fun-n (¦ajj³ Khal³fah), 100 Katalan, 263 kebebasan: akademis, 31, 149, 163, 164, 165, 166, 168, 169, 171, 173, 174, 175, 177; berbicara, 164; berekspresi, 164; berpikir, 97, 160, 161, 164, 168; bergerak, 160, 161, 172, 205; berpendapat, 150, 164; menjelaskan, 164 kebenaran, 113, 114, 123, 163, 164, 166, 169, 170, 176, 183, 185, 189, 190, 191, 192, 211, 212, 214, 215, 216, 217, 218, 219, 220, 221, 223, 224, 225, 226, 227, 228, 230, 232, 234, 258 kebudayaan Islam, 61, 146 kha¯³b, 49 al-Kha¯³b al-Baghd±d³, 66, 87, 196 al-Khaw±rizm³, 62, 63 al-khulaf±’ al-r±syid-n, 269, 284 al-Kind³, 169, 228, 232, 235, 263 kh±nq±h, 32, 49, 59, 76, 147 khazanah, 8, 10, 14, 20, 35, 43, 58, 60, 78, 79, 93, 98, 99, 100, 101, 102, 103, 104, 105, 107, 108, 109, 113, 216, 218, 232, 235, 242, 262 Khiva, 52 khul±¡ah, 148 Khurasan, 52, 175, 200, 269 kimia, 258 Kimiy±’ Sa‘±dah (al-Ghaz±l³), 70 Kit±b Adab al-Muta‘allim³n (al-°-s³), 73, 89 Kit±b al-‘²lim wa al-Muta‘allim (al-Andalus³), 91 Kit±b al-‘²lim wa al-Muta‘allim (al-Bus¯i), 91 Kit±b al-‘Ilm wa al-Ta‘l³m (Ibn Sahl), 91
306 MENGUAK SEJARAH MENCARI ‘IBRAH Kit±b al-Mu‘allim³n (al-J±hi§), 91 Kit±b al-Naj±h f³ ¦ikmat al-Man¯iq³yah wa al-°±bi‘³yah wa al-Il±h³yah (Ibn S³n±), 64 Kit±b al-Nuq±yah (al-Suy-¯³), 75 kitab kuning, 30, 99 kiyai, 30 klasifikasi (ilmu) pengetahuan, 60, 61, 62, 63, 64, 67, 72, 73, 74, 75, 76, 77, 78, 103, 125, 128, 131, 133, 136, 139, 140, 243 kolonialisme, 148, 276 Konstantinopel, 201, 252 Konya, 48, 52, 200, 219 Korea Selatan, 285 Kristen, 79, 179, 180, 182, 253, 258, 261, 264, 268, 271, 272, 273, 274, 275, 276 Kufah, 52, 183, 198 kurikulum, 12, 18, 30, 65, 66, 76, 102, 128, 236, 264, 266 L Laftat al-Kabad il± Na¡³¥at al-Walad (Ibn al-Jawz³), 72 Lahore, 52 Latin, 79, 262, 263, 264, 265, 267 Laut Tengah, 251, 252, 269, 270, 271, 273 Libanon, 251 Lis±n al-‘Arab (Ibn Man§-r), 194 logika, 112, 164, 264, 265 London, 211, 219 al-Lu’lu’ al-N±§im f³ Ra’-m al-Ta‘allum wa al-Ta‘l³m (al-An¡±r³), 92 Lybia, 251 M Ma‘±rij al-Quds f³ Mad±rij Ma‘rifat alNafs (al-Ghaz±l³), 68, 118 al-Ma‘arr³, 192 Madinah, 52, 115, 155, 162, 173, 176, 179, 198, 200, 230
madrasah, 29, 30, 31, 32, 49, 51, 59, 71, 74, 76, 90, 97, 111, 112, 113, 115, 147, 183, 185, 200, 242, 260 Maf±t³¥ al-‘Ul-m (al-Khaw±rizm³), 62 Magnus (Albertus), 266 al-Mah±mil³, 183 Maimonides, 263 majelis, 32, 51, 65, 70,, 71, 185, 242, 257 Majusi, 179 Makdisi (George), 29, 171, 173, 187 Makkah, 48, 52, 115, 157, 175, 176, 198, 200 Malatya, 48, 200, 201 Malaysia, 202, 223 Mamluk (dinasti), 49, 74, 90, 176, 261, 274 al-Ma’m-n (khalifah), 146, 174 al-Manhaj al-Muf³d f³-m± Yalzam al-Syaykh wa al-Mur³d (al-Sy±¯ib³), 92 Maq±¡id al-Fal±sifah (al-Ghaz±l³), 217 al-Maqdis³ (‘Abd al-La¯³f), 92 al-Mar±‘asy³ (Ab- Bakr), 77 Maragha, 52 Mar±tib al-‘Ul-m (al-Mara‘asy³), 77 Maroko, 219 al-Mar¡if³ (‘Al³ ibn Khal³l), 92 Marw, 52 masjid, 30, 32, 59, 70, 76, 147, 175, 183 matematika, 89, 101, 235, 236, 253, 255, 263 al-Maw¡il³ (Syaraf al-D³n), 186 Maws-‘at I¡¯il±¥±t al-‘Ul-m al-Isl±m³yah (al-Ta¥±naw³), 778 mazhab, 44, 86, 87, 149, 158, 160, 171, 175, 183, 186 McGill University, 211 mekanika, 263 Mesir, 48, 115, 186, 190, 200, 204, 231, 251, 252, 255, 261, 269, 270, 274, 276 Mesopotamia, 253, 255 meta-sejarah, 282, 285 metodologi, 3, 4, 6, 8, 13, 16, 18, 113, 155, 218, 226, 227
MENGUAK SEJARAH MENCARI ‘IBRAH
Mift±¥ al-‘Ul-m (al-Sakk±k³), 72 Mift±¥ al-Sa‘±dah wa-Misb±¥ al-Siy±dah (Tasykubr³z±d±h), 76 mi¥n±, 174 militer, 204, 222, 270, 277 Minangkabau, 30 Misyk±t al-Anw±r (al-Ghaz±l³), 69, 118 M³z±n al-‘Amal (al-Ghaz±l³), 67, 110, 118, 119, 129 mobilitas intelektual, 17, 150 Moldovia, 275 Montpellier, 265 Moses ibn Tibbon, 263 Mosul, 48, 200 mu’addib, 81, 92 mu‘allim, 14, 60, 63, 81, 86, 90, 94; mu‘allim al-¡iby±n, 81 mu’arrikh-n, 83 Mu‘a© ibn Jabal, 161, 167, 197 mudarris, 92, 112, 185 mufassir-n, 83 Mughal (dinasti), 261, 276 mu¥addi£-n, 83 Muhammad saw., 155, 157, 168, 181, 182, 197, 230, 269, 283, 284 al-Mu‘³d f³ Adab al-Muf³d wa al-Mustaf³d (al-‘Almaw³), 77, 90 muj±dalah, 149, 181 mullah, 221, 222 Multan, 52 multikulturalisme, 223 Mul-k al-°aw±’if, 271, 272 mun±§arah,77, 93, 96, 149, 150, 172, 178, 179, 180, 181, 182, 183, 184, 185, 187, 188, 189, 190, 191, 192, 193 al-Munqi© min al-¬al±l (al-Ghaz±l³), 69, 90, 110, 124, 212, 215, 216, 218, 223, 224, 227 al-Muqaddimah (Ibn Khald-n), 74, 201 al-Mur±bi¯-n (dinasti), 272 Murcia, 48, 52, 200 Museum Aleksandria, 252 musik, 236, 255, 263, 264
307
al-Mustansir (khalifah), 32 al-Musta¡f± min ‘Ilm al-U¡ul (al-Ghaz±l³), 217 mutakallim-n, 83 Mu’tazilah, 38, 45, 106, 171, 186, 233 al-Muwa¥¥id-n (dinasti), 272 al-Muwa¯¯a’ (Im±m M±lik), 207 N al-Na¥w³ (Ibn Is¥±q al-¦a«ram³), 183 Nakosteen (Mehdi), 258, 260, 261, 263, 265 Naples, 266, 271 Narbonne, 271 Na¡³r-i Khusraw, 260 Nasr (Seyyed Hossein), 75, 89, 128, 241 al-Nawaw³ (Mu¥y al-D³n), 91 Neo-Platonis, 259 Nestoris, 253, 258 Nigeria, 281 Nisibis, 231, 252, 253, 255 Ni§±m al-Mulk, 112, 185, 260 novel, 211 al-Nu‘aym³ (‘Abd al-Q±dir), 76, 183 al-Nu‘m±n, 186 O observatorium, 51, 147, 253 Oman, 269 optik, 263 orisinalitas, 102, 103, 105, 148, 182, 260 ortodoksi, 260 otobiografi, 211, 212, 213, 214, 216, 218, 220, 223, 224, 226, 227, 228 Oxford, 266 P Padua, 266 Pakistan, 75, 220, 226, 244, 281 Paris, 39, 41, 265, 266 Pasya (Mustafa Kamal), 222 pembaharuan, 11, 30, 50, 148, 224,
308 MENGUAK SEJARAH MENCARI ‘IBRAH 234, 244, 278; pembaharuan pendidikan Islam, 11, 30 pendidikan Islam, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 46, 49, 51, 52, 57, 58, 59, 60, 61, 62, 63, 66, 67, 70, 71, 73, 76, 85, 87, 89, 91, 97, 101, 102, 109, 125, 130, 131, 140, 141, 152, 153, 155, 156, 158, 160, 161, 162, 172, 178, 193, 195, 206, 238, 240, 242, 260, 261, 262 penelitian, 3, 4, 7, 11, 12, 13, 15, 16, 18, 26, 32, 33, 52, 59, 78, 79, 91, 96, 97, 148, 159, 160, 163, 164, 165, 171, 177, 180, 181, 201, 204, 211, 234, 241, 260, 265 penerjemahan, 146, 253, 257, 258, 259, 260, 262, 263, 264, 267 peradaban Islam, 5, 6, 7, 8, 9, 20, 21, 22, 23, 24, 27, 28, 33, 35, 36, 43, 47, 55, 59, 74, 81, 89, 93, 98, 99, 100, 104, 105, 106, 108, 146, 147, 148, 149, 156, 157, 159, 160, 165, 168, 169, 173, 174, 177, 195, 196, 198, 202, 203, 204, 205, 207, 209, 229, 232, 233, 235, 236, 237, 243, 249, 249, 256, 259, 260, 262, 263, 266, 267, 269, 270, 278, 279, 282, 284 Perang Dunia II, 276 Perang Salib, 271, 273, 274, 275 Perguruan Tinggi Islam, 31 perpustakaan, 9, 12, 13, 14, 31, 37, 42, 43, 51, 100, 139, 147, 253, 260 Persia, 5, 63, 146, 155, 156, 157, 159, 204, 216, 231, 232, 234, 236, 249, 251, 253, 255, 256, 258, 262, 269, 275, 276 pesantren, 30, 31, 71, 89, 91 Plato, 250 Plotinus, 250, 259 Politics (Plato), 259 politik, 5, 11, 22, 25, 26, 27, 31, 33,
36, 49, 107, 113, 128, 152, 153, 164, 165, 174, 175, 176, 203, 204, 223, 226, 231, 240, 261, 270, 272, 273, 276, 277 Portugis, 274, 276 Pracelsus, 266 Prancis, 265, 270, 276 Priscianus, 251 Proclus, 251, 259 produktivitas (ilmiah), 148, 150, 160, 250 Protestan, 285 Protogoras, 250 psikologi, 58, 67, 68, 69, 70, 77, 88, 95, 116, 117, 118, 119, 137, 190, 218, 226, 252, 273, 274; psikologi Islam, 58 Ptolemy, 252, 263 Punjab, 211 Pythagoras, 250 Q al-Q±bis³ (Ab- al-¦asan), 63, 87, 94, 95, 96 q±«³, 49, 66, 81, 87, 183, 186 Q±«³ ‘Abd al-Jabb±r, 186 al-Q±n-n f³ al-°ibb (Ibn S³n±), 150, 235 Qayrawan, 52, 86, 87 al-Qayraw±n³, 186 Qazwin, 52 quadrivium, 264 al-Qur’±n, 4, 5, 6,7, 8, 94, 96, 127, 132, 145, 149, 165, 166, 167, 181, 182, 195, 196, 230, 231, 233, 238, 239, 263, 284 Qus¯± ibn Luq±, 263 R Rahman (Fazlur), 11, 65, 244, 282 ra’³s, 51, 186, 187, 188, 235 al-R±nir³ (N-r al-D³n), 175 Ras±’il Ikhw±n al-¢af± wa-Khill±n alWaf± (Ikhw±n al-¢af±), 62 Raw«at al-°±lib³n wa-‘Umdat al-S±lik³n (al-Ghaz±l³), 69
MENGUAK SEJARAH MENCARI ‘IBRAH
Ray, 52 al-R±z³, 252, 263 reconquista, 261, 271, 272, 275 Reggio, 266 renaisans, 31, 249, 249, 259, 262, 264, 265, 266, 267; renaisans Islam, 259 retorika, 83, 187, 258, 264 Revolusi Iran, 221, 225 rib±¯, 32, 49, 59, 76, 147 ri¥lah ‘ilm³yah, 47, 150, 194, 195, 196, 197, 198, 199, 201, 202, 203, 205, 206, 207, 208, 209, 210 Ris±lah Adab al-Mu‘allim³n (Ibn Sa¥n-n), 60, 86 al-Ris±lah al-Mufa¡¡ilah li-A¥w±l alMuta‘allim³n wa-A¥k±m al-Mu‘allim³n wa al-Muta‘allim³n (al-Q±bis³ ), 63, 96 Ris±lah Aqs±m al-‘Ul-m al-‘Aql³yah (Ibn S³n±), 64 Ris±lah f³ al-‘Aql (al-F±r±b³), 64 Ris±lah f³ al-‘Aql (Ibn S³n±), 64 Ris±lah fi al-‘Ul-m (al-Taw¥³d³), 63 Ris±lah Mar±tib al-‘Ul-m (Ibn ¦azm), 65 riy±sah, 186, 187, 188 Romawi, 231, 249, 249, 250, 251, 252, 253, 255, 256, 264, 267, 271, 285 rumah sakit, 51, 147 al-Rumm±n³, 91 Rusia, 276 S £±bit ibn Qurr±, 263 Safawi (dinasti), 275 sains, 73, 89, 159, 231, 235, 236, 237, 241, 260, 263, 265, 266, 285 al-Sakk±k³ (Ab- Ya‘q-b), 72 Saladin (Sal±¥ al-D³n al-Ayy-b³), 274 Salerno, 265 al-Sam‘±n³ (‘Abd al-Kar³m), 41, 70, 71, 89, 92, 95, 96 Samarkand, 53
309
al-Samatr±n³ (Syams al-D³n), 175 Saragosa, 270, 271 Sardar (Ziauddin), 211, 212, 214, 215, 218, 219, 220, 221, 222, 223, 224, 225, 226, 227, 228 Sasaniyah (dinasti), 231, 254, 255, 256 sastra, 5, 8, 46, 72, 89, 94, 128, 132, 158, 242, 260, 263 Saudi Arabia, 220, 281 Science and Civilization in Islam Nasr (Nasr), 75 Sejarah Pendidikan Islam, 10, 11, 17, 20, 27, 28, 29, 33, 34, 35, 36, 46, 57, 59, 66, 87, 97, 128, 153, 158, 160, 161, 162 sejarah, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 16, 17, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 46, 47, 49, 51, 52, 53, 55, 57, 59, 60, 66, 69, 74, 75, 78, 79, 83, 86, 86, 89, 91, 93, 97, 98, 99, 107, 108, 128, 132, 140, 141, 145, 149, 150, 151, 153, 154, 156, 157, 158, 159, 160, 161, 162, 163, 164, 165, 168, 169, 170, 171, 172, 173, 174, 175, 176, 177, 179, 182, 183, 184, 195, 197, 198, 199, 203, 212, 213, 214, 215, 222, 225, 226, 229, 231, 233, 234, 235, 241, 242, 243, 249, 250, 251, 253, 256, 258, 259, 263, 269, 270, 272, 274, 275, 278, 279, 280, 281, 282, 283, 284, 285; sejarah dunia, 249, 269, 275; sejarah intelektual, 52, 83, 149, 158, 169, 170, 177, 182, 199, 215, 226, 241; sejarah peradaban Islam, 6, 9, 20, 21, 22, 23, 24, 27, 28, 43, 47, 55, 59, 93, 150, 168, 174, 177, 203, 259, 282; sejarah sosial, 10, 16, 17, 19, 20, 24, 25, 26, 27, 29, 30, 31, 32, 33, 49, 53; sejarah struktural (structural history), 26; sejarah total (total history), 26 sekularisme, 222, 226
310 MENGUAK SEJARAH MENCARI ‘IBRAH Selandia Baru, 285 Semenanjung Iberia, 204, 270, 276 seni, 150, 179, 180, 184, 191, 193, 260, 263, 265 sense of decline, 283, 284 Seven Liberal Arts, 264 Sevilla, 48, 52, 200, 270, 272 Sijistan, 51, 268 Simplicius, 251 Sind, 51, 203 Singapura, 284 al-Siraf³, 185 s³rah, 167, 196 Sisilia, 261, 269, 270, 273 Sivas, 48, 199 Socrates, 250 Spanyol, 260, 261, 262, 269, 270, 271, 273, 275 studi kawasan (area studies), 23, 24 al-Subk³ (T±j al-D³n), 41, 45, 114 al-Subk³ (Taq³ al-D³n), 91 sufisme, 221 al-Suhraward³ (Ab- Naj³b), 70 al-Sulam³ (Ab- ‘Abd al-Ra¥m±n), 41, 45, 186 sunnah, 126, 144, 148, 166, 229, 230 surau, 30 al-Suy-¯³ (Jal±l al-D³n), 22, 41, 45, 74 al-Sy±fi‘³ (A¥mad ibn Idr³s), 157, 182, 189, 205 Syapur II (Raja), 254 syar¥, 147 al-Sy±¯ib³ (Mu¥ammad ibn Sulaym±n), 91 al-Syawk±n³ (Mu¥ammad ibn ‘Al³), 89, 94 Syaykh al-Muqtadir, 185 Syaykh al-Ra’³s, 234 Syif±’ al-Muta‘allim³n f³ Adab alMuta‘allim³n (al-Maqdis³), 91 Syprus, 274 Sy³r±z, 51, 200
al-Sy³r±z³ (Ab- Is¥±q), 41, 51, 182, 200, 242 al-Sy³r±z³ (Ab- Mu¥ammad), 112 al-Sy³r±z³ (A«-d al-D³n), 91 Syria, 260 T ¯abaq±t, 35, 58, 150, 155, 198 al-°abar³ (Ibn Jar³r), 21, 22 Tabriz, 51 tafsir, 157, 186, 215 Tah±fut al-Fal±sifah (al-Ghaz±l³), 168, 171, 216 Tah±fut al-Tah±fut (Ibn Rusyd), 169, 171 al-Ta¥±naw³ (Mu¥ammad ibn ‘Al³), 77 Ta¥r³r al-Maq±l f³ ²d±b wa-A¥k±m waFaw±’id Ya¥t±j ilayh± Mu’addib alA¯f±l (Ibn ¦ajar), 91 Tah©³b al-Akhl±q (Ibn ‘Arab³), 71 Tah©³b al-Akhl±q (Ibn Miskawayh), 62, 67 Taiwan, 284 Ta‘l³m al-Muta‘allim °ar³q al-Ta‘allum (alZarn-ji), 70, 88, 90 taqlid, 122, 125 tar±jim, 35, 37, 38, 40, 42, 44, 45, 58, 150, 155, 198 tarekat, 30 T±r³kh Baghd±d (al-Baghd±d³), 65, 86 tasawuf, 5, 8, 13, 15, 48, 57, 68, 87, 106, 112, 113, 114, 118, 122, 139, 157, 169, 174, 175, 176, 186, 215, 217, 218, 219, 224, 225, 240, 282 Tasykubr³z±d±h (A¥mad ibn Mu¡¯af±), 75 al-Taw¥³d³ (Ab- ¦ayy±n), 62 Ta©kirah al-S±mi‘ wa al-Mutakallim f³ Adab al-‘²lim wa al-Muta‘allim (Ibn Jam±‘ah), 73, 83, 88 teologi, 5, 11, 46, 67, 105, 106, 132, 168, 173, 175, 178, 179, 185, 262, 264 Thailand, 284 Thales, 250 Theodosius, 262
MENGUAK SEJARAH MENCARI ‘IBRAH
Timur Tengah, 14, 29, 50, 274, 275 Toledo, 52, 269 trivium, 263 Tu¥fat al-Mawd-d bi-A¥k±m al-Mawl-d (Ibn al-Qayyim), 72 Tunis, 48, 52, 199, 200, 270 tur±£, 98 Turki Usmani (dinasti), 221, 260, 273, 274, 275 Turki, 55, 155,218, 221, 260, 273, 280 °-s, 109, 110, 114 al-°-s³ (Na¡³r al-D³n), 72, 84, 88, 91, 94 U udab±’, 37, 38, 39, 42, 45, 82 ulama, 15, 17, 30, 32, 33, 45, 47, 48, 49, 50, 57, 60, 62, 65, 67, 68, 70, 71, 72, 73, 75, 76, 77, 83, 87, 90, 93, 95, 107, 111, 112, 129, 137, 146, 148, 157, 159, 161, 168, 172, 173, 174, 175, 182, 184, 186, 195, 196, 197, 198, 203, 204, 206, 207, 216 al-‘ul-m al-‘aqliyyah, 63, 71, 81 al-‘ul-m al-adabiyyah, 71, 81 al-‘ul-m al-syar‘iyyah, 71, 81 ‘Umar al-Khayy±m, 259 ‘Umar ibn al-Kha¯¯±b, 32, 268, 272 Umayyah (dinasti), 145, 270, 271, 283 Urdu, 5 usul fikih, 5, 6, 183, 216, 217 al-‘U£m±n³ (T±j al-D³n ibn Zakar³y±), 93 V Valensia, 269 Vasco da Gama, 275 Vesalius, 265 Vicenza, 265 Visigoth, 270
311
W waqfiyah, 29 Wina, 265 Y Yahudi, 154, 178, 181, 253, 257, 263, 271, 284 Yaman, 42, 160, 166, 196, 197, 268 Yunani, 62, 81, 127, 145, 158, 168, 179, 181, 230, 232, 233, 234, 235, 248, 249, 250, 251, 252, 253, 255, 256, 257, 259, 261, 262, 263, 264, 266 Z zaman keemasan (peradaban Islam), 66, 87, 98, 145, 146, 147, 260, 261, 279, 282 al-Zarn-j³ (Burh±n al-D³n), 71, 73, 89, 91, 94, 95, 109 z±wiyah, 32, 59, 147 Zoroaster, 265
312 MENGUAK SEJARAH MENCARI ‘IBRAH
MENGUAK SEJARAH MENCARI ‘IBRAH
313
314 MENGUAK SEJARAH MENCARI ‘IBRAH