MENGGENGGAM ASA NURANI Sebuah Novel
Kurnia Amirullah
Menggenggam Asa Nurani Oleh: Kurnia Amirullah Copyright © 2017 All rights reserved
Penerbit Qalam Media Jl. Tenggilis Tengah III Blok R 14, Kec. Tenggilis Mejoyo, Surabaya
Desain Sampul: Kurnia Amirullah Tata Letak: F20 Team Hak Cipta dilindungi oleh Undang-Undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.
Diterbitkan melalui: www.nulisbuku.com
2
UCAPAN TERIMAKASIH Puji syukur ku ucapkan kepada Allah SWT, yang atas karunia dan rahmat Nya, maka aku bisa menyelesaikan buku ini. Alhamdulillah, terimakasih atas segala rahmat, kasih sayang dan berkah yang telah Engkau berikan kepadaku. Shalawat, salam dan kesejahteraan semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat dan para umat beliau hingga akhir masa. Rasa terimakasih ku yang mendalam juga aku ucapkan kepada kedua orang tuaku, yang telah memberikan kasih sayang dan cintanya kepadaku. Terimakasih telah memberikan dukungan dan doanya kepadaku. Untuk kakak ku, terimakasih atas inspirasi yang kau berikan dalam kehidupan kami. Untuk seluruh keluarga besar ku di Situbondo, Jember, Surabaya, dan Madura. Untuk para saudara sepupu dan keponakan-keponakan ku. Dan untuk keluarga besar ku yang selalu memberikan doa. Terimakasih. Terimakasih juga kuucapkan kepada sahabatsahabat ku di FISIP jurusan Administrasi Negara (AN) UNEJ, ada Edo, Adven, Bayu, Sukron, Aries, Ulfa, Yunita, Vita, Amanda, Kamal, Karim, Riski, Suryo, Anas, Rinno, Arif, Nunik, Yani, dan seluruh teman-teman AN angkatan 2007 yang tak dapat disebutkan satu persatu.
3
Kepada sahabat-sahabatku, yang telah memberikan banyak inspirasi dan kebersamaan, kepada Edo, Adven, Sukron, mas Anta Samsara, mbak Nurul, mbak Lia Muslika, mas Abdillah Setiono, mas Abadi, mbak Ratna, mas Sigit, mas Figur dan mbak Nur Hayu Tri Insani, terimakasih banyak atas kebaikan kalian, Allah SWT pasti membalas dengan kebaikan. Aamiin. Terimakasih kepada penerbitku, Nulisbuku, yang telah memberikan kesempatan untuk berkarya. Semoga sukses selalu. Dan terakhir, terimakasih kepada para pembaca, yang telah mau meluangkan waktunya untuk membaca buku ini. Semoga buku ini dapat bermanfaat. Aamiin.
4
PENGANTAR PENULIS Alhamdulillah, segala puji syukur hanya untuk Allah SWT. Terimakasih Ya Allah atas segala nikmat kesehatan dan kesempatan yang diberikan, sehingga saya akhirnya bisa menyelesaikan buku ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada teladan kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat dan umat beliau hingga akhir masa. Rasanya adalah syukur, yang pertama kali terucap, ketika saya akhirnya mampu menyelesaikan buku ini. Ketika saya akhirnya mampu menulis kalimat penutup dalam buku ini, disanalah terletak kebahagiaan itu. Kata demi kata telah terangkai, jalinan cerita yang dirajut pun akhirnya sampai pada titik akhir. Selama saya menulis buku ini, berbagai tekad telah saya usung, dan juga harapan. Harapan itu pulalah yang akhirnya menjadi inti cerita dalam buku ini. Saya bercerita, untuk menjadi pengisi hati. Saya menulis cerita ini, juga adalah sebagai pelajaran, yang tertuang dalam setiap unsur kalimatnya. Setiap makna ceritanya adalah sebagai untaian hikmah, dan pengingat, dalam setiap makna kehidupan yang saya jalani. Menggenggam Asa Nurani adalah sebuah novel psikologi. Dengan maknanya, ia mampu menjadi hikmah dalam hidup ini. Buku ini juga diharapkan mampu menjadi penerang dan lentera, bagi siapa saja yang menghadapi masalah yang sama. 5
Menggenggam Asa Nurani juga mampu menerangi semangat dan harapan bagi setiap insan. Bagi mereka yang mendamba akan harapan, setelah mereka menjalani hidup penuh kesulitan dan penderitaan, novel ini juga mampu untuk menenangkan hati, membasuh nurani. Hingga terasa sejuk di hati. Jika kau ingin kebahagiaan, raihlah kebahagiaan yang hakiki. Banyaklah bersyukur kepada Tuhan, tingkatkan kadar ketakwaan mu kepada Tuhan. Salah satu cara untuk meraih kebahagiaan adalah dengan cara banyak bersyukur kepada Tuhan atas anugerah dan nikmat yang telah kita rasakan. Dan menikmati hidup ini dengan rasa penuh syukur di hati. Akhirnya, semoga kita semua dapat menggenggam asa nurani. Semoga kita dapat menjalani hidup dengan penuh makna, berkah dan diridhai Tuhan. Semoga hidup kita lebih bermanfaat bagi banyak orang. Semoga Allah SWT meridhai kita semua. Aamiin. Selamat membaca. Kurnia Amirullah
Surabaya, 11 Januari 2017
6
DAFTAR ISI Penerjemah Lepas –8 Migrain –13 Sebuah Diagnosa –19 Tentang Skizofrenia –33 Stigma Itu Masih Ada –38 Dinner di Kayu Manis –43 Menyingkap Makna –52 Garis Hidup – 61 Sahabat Baru –68 Atas Nama Hati –74 Inspirasi di Toko Buku –78 Pertemuan Mengesankan –86 Hapus Stigma –95 Jiwa-Jiwa Yang Gelisah –99 Ujian Menerpa –103 Kisah Tentang Penerbitan –106 Jalan Kesembuhan –116 Cara-Cara Pemulihan Untuk Skizofrenia –125 A Beautiful Life –129 Profil Penulis –134
7
PENERJEMAH LEPAS Jember, 23:00 WIB Dingin, malam itu hanya menyisakan dingin yang menerpa. Bulan menggantung di langit, memancarkan cahayanya yang muram. Bintang bintang di langit juga berkerlipan, menandakan malam yang tengah menghamparkan selimutnya. Lelaki itu duduk disana. Jari jarinya meliuk menari di depan keyboard komputer. Nampaknya ia tengah menulis untuk pekerjaannya. Beberapa perangkat dan software penerjemahan nampak juga di layar komputernya. Nampaknya ia sedang menyelesaikan pekerjaan terjemahannya. Hari telah beranjak malam, namun lelaki itu nampak giat menyelesaikan pekerjaan nya. Beberapa lembar kertas dan setumpuk buku serta kamus juga nampak bertumpuk di mejanya. Nampak jari jarinya menari di keyboard sambil sesekali melihat software penerjemahan. Haris, lelaki muda itu, bekerja sebagai penerjemah lepas. Ia hampir setiap hari berkutat dengan pekerjaannya sebagai freelance translator. Setiap hari ada saja pelanggan yang mempercayakan pekerjaan terjemahannya kepada nya. Kerja nya juga bagus hingga membuat banyak pelanggan senang. Bahkan akhirnya banyak orang yang menjadi pelanggan tetapnya untuk menerjemahkan dokumen dokumen penting semisal dokumen hukum dan pekerjaan pekerjaan lainnya yang terkait dengan terjemahan. Lelaki itu senang dapat membantu 8
banyak orang. Lelaki itu senang kemampuannya menerjemahkan bahasa Inggris mendapat banyak kepercayaan dari orang orang. Terdengar dari luar bunyi orang orang berbicara. Haris menengok dari jendelanya. Ternyata itu suara tetangganya yang sedang berbicara. Haris kembali mengetik. Nampaknya hari ini ia harus bekerja hingga larut malam untuk menyelesaikan tenggat waktu terjemahannya. Haris bergumam, kembali ia mengecek hasil terjemahannya di layar komputer, sambil melihat kamus. Nampaknya ia harus memutar otak untuk mencari padanan kata bahasa Inggris yang cukup sulit itu. Lama di tatapnya layar komputer itu, sambil pandangannya membuka kamus. Pekerjaannya memang membutuhkan ketekunan yang luar biasa. Sering ia harus mengerjakan terjemahannya itu hingga larut malam. Waktu menunjukkan jam sebelas tepat. Ia meletakkan kamusnya di meja. Pandangannya kembali menerawang ke luar jendela. Ditatapnya rumah tetangganya. Nampak suara gelak tawa mereka terdengar hingga rumahnya. Nampaknya ia kini harus jeda sejenak. Ia membutuhkan asupan untuk kembali menyegarkan pikirannya. Akhirnya lelaki itu pergi ke dapur. Ia hendak membuat kopi sebagai temannya menyelesaikan pekerjaan hariannya hari ini. “Baru seperempat jadi!” tukas nya. Ia memang baru sebentar mengerjakan tugas terjemahannya itu. Baru seperempat pekerjaannya selesai dikerjakan. Dan ia tak sabar untuk kembali 9