Bersama Telkom Menggenggam Dunia
LAPORAN PKBL 2012 PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk.
PROSEDUR MEKANISME PENGAJUAN BANTUAN PROGRAM KEMITRAAN
1. Pengajuan Proposal 2. Pencatatan Proposal & Evaluasi Proposal
Proposal diajukan oleh calon Mitra Binaan kepada unit CDC Telkom.
Proposal dicatat dan di evaluasi kelengkapannya.
3. Survei Calon 4. Evaluasi & Penilaian 5. Penetapan Mitra Binaan (CMB) Hasil Survei Persetujuan Calon Mitra Binaan Calon Mitra Binaan dan kesiapan mendapatkan bantuan pinjaman oleh unit CDC.
diajukan untuk mendapatkan persetujuan
Penetapan oleh Unit CDC.
6. Surat Perjanjian Pinjaman Mitra Binaan Calon Mitra Binaan menandatangani perjanjian pinjaman Mitra Binaan.
MEKANISME PENGAJUAN BANTUAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN
1. Pengajuan Proposal 2. Pencatatan Proposal 3. Survei Calon Penerima Objek dan Kelengkapan & Evaluasi Proposal Bantuan (OB) Administrasi Proposal diajukan oleh Calon Penerima Objek Bantuan (OB) kepada unit CDC Telkom.
2
Proposal dicatat dan di evaluasi kelengkapannya.
Calon Penerima Objek Bantuan untuk mendapatkan bantuan dari unit CDC.
Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
4. Evaluasi & Penilaian Hasil Survei
diajukan untuk mendapat persetujuan.
5. Penetapan Persetujuan Bantuan Hasil persetujuan diberitahukan oleh unit CDC.
6. Penyerahan Dana Bantuan kepada Objek Bantuan Dana Bantuan ditransfer kepada Objek Bantuan.
7. Penyerahan Dana Pinjaman Mitra Binaan Dana pinjaman ditransfer kepada Mitra Binaan.
CEO NOTES
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyadari pentingnya pengembangan lingkungan yang kondusif, sehingga secara konsisten dan berkelanjutan berpartisipasi dalam berbagai program pengembangan lingkungan dengan membentuk unit Community Development Program (CDC), yang salah satunya aktivitasnya menyelenggarakan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (PKBL) sesuai amanat Peraturan Menteri BUMN No. 05 Tahun 2007. Penyelenggaraan PKBL selama tiga tahun terakhir terus mengalami peningkatan baik dari segi besaran nominal bantuan maupun jumlah mitra binaan. Sejak 2001 sampai dengan 31 Desember 2012 Program Kemitraan Telkom berhasil menyalurkan bantuan pinjaman kepada 89.771 Mitra Binaan di seluruh Indonesia dengan total penyaluran sebesar Rp 1.885,25 miliar. Pada 2012, Telkom telah berhasil menyalurkan dana melalui Program Kemitraan sebesar Rp 343,87 miliar untuk 9.346 Mitra Binaan, Program Pembinaan sebesar Rp 10,00 miliar dengan tingkat kolektabilitas pengembalian pinjaman sebesar Rp 308,23 miliar. Realisasi pinjaman tersebut didistribusikan untuk berbagai sektor usaha, antara lain sektor industri, jasa, perdagangan, peternakan, perikanan, pertanian, perkebunan dan jasa lainnya. Selain memberikan bantuan pinjaman, Telkom juga memberikan pembinaan kepada para Mitra Binaan melalui berbagai program pelatihan, pemagangan, pendampingan, promosi serta pameran. Pada 2012 Telkom menyalurkan dana Program Bina Lingkungan sebesar Rp 43,52 miliar dalam bentuk bantuan terhadap korban bencana alam, pendidikan dan pelatihan, peningkatan kesehatan masyarakat, pengembangan prasarana dan sarana umum,
peningkatan sarana ibadah dan pelestarian alam. Jumlah tersebut belum termasuk bantuan Program BUMN Peduli sebesar Rp 48,62 miliar. Dalam rangka tata kelola dan akuntabilitas pengelolaan PKBL telah dilakukan audit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (anggota dari Ernst & Young Global Limited) terhadap laporan keuangan Pusat Pengelolaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (Community Development Center) Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Telekomunikasi Indonesia,Tbk, 31 Desember 2012 dengan angka perbandingan 31 Desember 2011 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Dengan laporannya No. RPC-3319/PSS/2013 tanggal 11 Maret 2013 menyatakan pendapat, bahwa laporan keuangan “Disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan Pusat Pengelolaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (Community Development Centre) Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk tanggal 31 Desember 2012, serta aktivitas dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik”. Demikian kami sampaikan, semoga Telkom dapat terus meningkatkan kontribusinya terhadap masyarakat dan lingkungan. To be The Best, Always The Best, Telkom Indonesia!
Wassalamu’alikum Wr. Wb
Arief Yahya Direktur Utama
Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
3
DAFTAR ISI
08 Sekilas Telkom OPERATOR TELEKOMUNIKASI, INFORMATION, MEDIA, EDUTAINMENT & SERVICES (TIMES)
13 SINERGI SALUR BUMN Sinergi BUMN Optimalkan Hasil KLASTER / KOMUNITAS Tanggung Jawab dalam Kebersamaan
26 Program Pembinaan BANGKIT UNTUK MANDIRI
PROGRAM PEMBINAAN Jembatan Menuju Kemandirian PEMBINAAN CO-OP Mahasiswa dan Mitra Binaan Kompak Kembangkan UMK MITRA BINAAN SUKSES Brosem Terus Mencetak Prestasi
4
Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
PKBL Telkom BANGKITKAN KEKUATAN EKONOMI MASYARAKAT
TELKOM
Bina Lingkungan PASAR MURAH BUMN 2012
TIM PENGAWAS Direktur Human Capital & General Affair
45
PENANGGUNG JAWAB SGM CDC NARASUMBER Para SM CDC TIM PENYUSUN
Aep Sunarya Moch Atang Suwanda Ainur Rofiq Nugroho BP Supriyono
48
Bina Lingkungan GO GREEN ACTION
DESAIN Gema Arif Eril Athalah Farisy FOTOGRAFER
I Ketut Pande Mulayasa
EDITOR
Yeddy Hendrawan
Untuk permintaan, pertanyaan, masukan dan komentar atas laporan ini dapat menguhubungi:
Rumah Singgah Anak Negeri
SANGGAR ALANG-ALANG
53
COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER
GKP TELKOM Lt. 6 JL. Japati No.1 Bandung 401333 Tel. (62-22) 4526137 Fax. (62-22) 4526130 email:
[email protected] http://cdc.telkom.co.id www.pkbl-telkom.com
59
Interview
TELKOM HARUS ALLOUT
PKBL
PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN B
adan Usaha Milik Negara atau BUMN memiliki peran yang sangat strategis baik sebagai pelaksana pelayanan publik maupun sebagai penyeimbang kekuatan-kekuatan swasta besar sekaligus turut membantu mengembangkan usaha kecil/koperasi. BUMN juga sering dipandang sebagai salah satu sumber penerimaan negara yang cukup berarti, baik dalam bentuk pajak, dividen dan hasil privatisasi.
P
eran tersebut yang secara eksplisit tercantum dalam Penjelasan Umum Undang-undang Republik Indonesia No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara menjadi pendorong bagi BUMN untuk berperilaku seperti perusahaan pada umumnya, yakni berorientasi kepada laba. Pengurusan dan pengawasan BUMN untuk berperilaku harus dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance. BUMN sebagai korporasi dituntut memberikan kontribusi nyata terhadap masyarakat pada umumnya. Pasal 88 Undang-undang No. 19 Tahun 2003 menyebutkan, BUMN dapat menyisihkan sebagian laba bersihnya untuk keperluan pembinaan usaha kecil dan koperasi serta pembinaan masyarakat di sekitar BUMN.
6
Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Kementrian Negara BUMN sebagai lembaga pemerintah yang menaungi dan mengayomi BUMN menindaklanjuti Pasal 88 UU No. 19 Tahun 2003. Kemudian berkembang menjadi program kemitraan dan program bina lingkungan berdasarkan UU No. 19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara, pasal 88 dan pasal 90 dan diikuti dengan keputusan meteri BUMN No. KEP-236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003 tentang program kemitraan dan bina lingkungan Badan Usaha MIlik Negara dengan usaha kecil tersebut diganti dengan Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan usaha kecil dan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (PKBL).
PKBL merupakan program pembinaan dan pemberdayaan kondisi lingkungan oleh BUMN melalui pemanfaatan dana dari sebagian laba BUMN. Sumber pendanaan program PKBL berasal dari penyisihan laba setelah pajak, maksimal 2 persen: Jasa administrasi pinjaman, bunga deposito dan atau jasa giro dari dan Program Kemitraan/Program Bina Lingkungan; Pelimpahan dana Program Kemitraan dan BUMN lain, jika ada. BUMN sebagai korporasi yang mengemban beberapa amanat dan peran sekaligus idealnya harus terlibat dalam pengembangan masyarakat, memiliki kepedulian dan berbagi dengan masyarakat. Jadi peran BUMN tidak hanya sebagai mesin penghasil uang bagi pemerintah. Persoalan yang dihadapi BUMN ketika hendak melaksanakan peran sosialnya untuk memajukan lingkungan antara lain belum adanya konvergensi perencanaan dan pelaksanaan program antara pemerintah dengan BUMN penyelenggaran PKBL. Tumpang tindih tersebut berpotensi mengakibatkan terjadinya pemborosan biaya pembangunan. Selain itu ada kemungkinan adanya oknum “mitra binaan nakal” dan “calo program bantuan” masih dapat ditemui dalam pelaksanaan PKBL. Melihat fenomena tersebut Telkom berinisiatif membuat Sistem Informasi Manajemen (SIM) PKBL yang diharapkan dapat menjadi role model bagi seluruh BUMN maupun Pembina dan Pelaksana PKBL. Sistem Informasi Manajemen ini diharapkan dapat menghindari tumpang-tindihnya penanganan PKBL antara penyelenggaran PKBL dengan perusahaan, maupun antara perusahaan dengan Pemerintah.
Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
7
SEKILAS TELKOM
OPERATOR TELEKOMUNIKASI, INFORMASI, MEDIA, EDUTAINMENT, & SERVICES (TIMES) P
erusahaan Perseroan (Persero) PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) merupakan Badan Usaha Milik Negara dan penyedia layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia.
Telkom menyediakan layanan Information & Communication (InfoCom), telepon kabel tidak bergerak (fixed wireline) dan telepon nirkabel tidak bergerak (fixed wireless), layanan telepon seluler, data dan internet serta jaringan interkoneksi, baik secara langsung maupun melalui anak perusahaan. Pemerintah Republik Indonesia merupakan pemegang saham mayoritas Telkom yang menguasai 53 persen saham biasa sedangkan sisanya dimiliki oleh publik. VISION To Become a Leading Telecommunications,Information, Media, Edutainment and Services (“TIMES”) Player in The Region. MISSION • To Provide TIMES with Excellent Quality & Competitive Price. • To be The Role Model as the Best Managed Indonesian Corporation. OBJECTIVES To achieve the leading position by strengthening our legacy business and growing new wave businesses to gain 60% of the industry revenue in 2015.
the world in your hand 8
Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
STRATEGIC INITIATIVES 1. Center of Excellence. 2. Align Business Structure and Portfolio Management. 3. Accelerate Broadband Through Converged Services. 4. Manage Wireless Portfolio. 5. Leverage Integrated Ecosystem Solutions. 6. Invest in IT Services. 7. Invest in Media & Edutainment Business. 8. Invest in Wholesale and Strategic International Opportunities. 9. Invest in Related Business that Leverage The Assets. 10. Integrate NGN & OBCE to Achieve Cost Transformation.
S
ejarah Telkom berawal pada 23 Oktober 1856, yaitu kali pertama pengoperasian telegrap elektromagnetik pertama di Hindia Belanda. Pada 1906 Pemerintah Kolonial Belanda mendirikan sebuah badan usaha penyedia layanan pos dan telegrap dengan nama “Jawatan”. Pada 1961 status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel), yang pada 1965 dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN. Pos & Giro) dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi). Pada 1974 PN. Telekomunikasi disesuaikan menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional. Pada 1991, Perumtel mengalami perubahan status, yaitu menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Telekomunikasi Indonesia atau Telkom. Menjawab tantangan yang terus berkembang di industri telekomunikasi di dalam negeri maupun di tingkat Global. Telkom bertekad melakukan transformasi secara fundamental dan menyeluruh di seluruh mencakup transformasi bisnis dan portofolio, transformasi infrastruktur dan sistem, transformasi organisasi dan sumberdaya manusia serta transformasi budaya secara berkesinambungan. Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporater Governenance) Kecenderungan ke arah masyarakat digital saat ini memberikan konsekuensi semakin cepatnya perubahan, mulai dari perubahan perilaku pelanggan, daur hidup teknologi, sampai aspek regulasi formal. Hal ini menuntut organisasi untuk mengembangkan kapabilitas yang diperlukan agar mampu mengelola risiko perubahan dengan baik yang berujung pada dimilikinya kemampuan ‘berpikir cepat dan bertindak cepat serta mengetahui apa yang tidak diketahui’ (managing the unknown). Sejak tahun 2004 hingga sekarang kami terus memberdayakan dan memperkuat manajemen pengetahuan sebagai sarana pembelajaran organisasi dan karyawan. Kami ingin Telkom menjadi pusat keunggulan (center of excellence) melalui fokus pengelolaan sumber daya manusia dan pengetahuan untuk dimilikinya kompetensi yang berkontribusi nyata pada sukses bisnis (from competence to commerce), tidak lain adalah sebagai wujud nyata pengelolaan GCG di Perusahaan untuk mengantarkan kelangsungan pertumbuhan usaha dan eksistensi Perusahaan ke masa mendatang. Konsep dan Landasan Komitmen untuk menciptakan Perusahaan yang dikelola secara profesional, transparan, efisien, dapat dipertanggungjawabkan (accountable), terpercaya, terhindar dari konflik kepentingan dan adil merupakan landasan bagi penerapan prinsip-prinsip TataKelola Perusahaan yang baik (“GCG”) dalam organisasi Telkom, selain untuk mematuhi peraturan yang berlaku di pasar modal,namun mencerminkan keyakinan bahwa GCG merupakan kunci sukses pencapaian kinerja usaha yang efektif, efisien dan berkelanjutan yang sangat diperlukan dalam memenangkan persaingan sehingga Perusahaan
dapat memenuhi kewajibannya secara baik kepada Pemegang Saham, pelanggan, karyawan, mitra bisnis, masyarakat serta pemangku kepentingan lainnya. Mengingat Telkom sahamnya tercatat dan diperdagangkan di BEI dan NYSE, maka penerapan GCG selain didasarkan atas ketentuan sebagaimana tertuang dalam undang-undang perseroan dan Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (“KNKG”) di Indonesia juga secara fundamental dituntut untuk mengelola praktik GCG yang efektif agar mematuhi ketentuan yang dimuat dalam Sarbanes Oxley Act Tahun 2002 (“SOA”) serta peraturan US SEC lainnya. Peraturan dan ketentuan dalam SOA yang relevan di antaranya adalah (i) SOA Seksi 404 yang mensyaratkan manajemen Telkom untuk bertanggung jawab atas dilakukannya dan dipeliharanya pengendalian internal terhadap pelaporan keuangan (Internal Control over Financial Reporting/“ICOFR”) yang memadai sehingga memastikan keandalan pelaporan keuangan Telkom dan persiapan penerbitan laporan keuangan yang selaras dengan PSAK dan/atau IFRS dan (ii) SOA Seksi 302 yang menghendaki tanggung jawab dari pihak manajemen Telkom terhadap pembuatan, pemeliharaan dan evaluasi terhadap efektivitas prosedur dan pengendalian pengungkapan untuk memastikan kesesuaian informasi yang diungkapkan dalam laporan dengan ketentuan Exchange Act dan telah dicatat, diproses, dirangkum dan dilaporkan dalam periode waktu yang tersedia untuk kemudian diakumulasikan dan dikomunikasikan kepada manajemen Perusahaan, termasuk Direktur Utama dan Direktur Keuangan, untuk kepentingan pengambilan keputusan terkait dengan pengungkapan yang diperlukan. Penjelasan lebih lanjut mengenai hasil kajian manajemen terhadap prosedur dan pengendalian pengungkapan ICOFR dan pengungkapan terkait dapat dilihat pada seksi “Prosedur dan Pengendalian”. Terkait dengan independensi audit, maka Telkom mematuhi dan tunduk terhadap ketentuan yang berlaku di OJK dan US SEC mengenai independensi anggota Komite Audit. Seiring dengan transformasi portfolio bisnis TIMES (Telecommunicatiom, Information, Media, edutainment dan Services) yang dikelola oleh Telkom dan Entitas Anak, maka penerapan GCG terus dikuatkan dan dikembangkan dalam sebuah kerangka tata kelola group usaha atau subsidiary governance yang mencakup seluruh entitas di bawah Telkom Group. Kesungguhan membangun subsidiary governance diawali dengan penguatan komitmen manajemen oleh seluruh Dewan Komisaris dan Direksi Telkom Group berupa pernyataan dan penandatanganan Pakta Integritas sebagai bukti kesungguhan penerapan GCG di Perusahaan. Tahun 2012 merupakan tahun penguatan GCG di seluruh group usaha (subsidiary governance). Penguatan ini dimaksudkan agar penerapan GCG Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
9
senantiasa melekat dan selaras dengan tuntutan bisnis dan perubahan industri saat ini yang tengah berlangsung yang disikapi Perusahaan berupa transformasi portfolio bisnis dan transformasi organisasi. Melalui Sub-Direktorat Business Effectiveness, penguatan GCG Telkom Group dibangun dan dikembangkan penerapannya di seluruh group usaha agar tercipta praktik bisnis yang beretika (GCG as ethics) dan terbukti prinsip GCG dilaksanakan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas sehari-hari bekerja (GCG as knowledge). Kerangka Kerja dan Kinerja GCG Telkom Komitmen Telkom untuk menerapkan GCG diwujudkan dalam suatu kerangka kerja kebijakan penerapan GCG yang diatur dalam Keputusan Direksi tentang Pedoman GCG No.29 Tahun 2007. Kerangka kerja tersebut memuat beberapa sistem yang terintegrasi sebagai prasyarat atau bagian yang tidak dapat dipisahkan dari penerapan GCG untuk tujuan menjamin dan memastikan penerapan GCG efektif sampai pada tingkat operasional yaitu memastikan bahwa setiap transaksi, baik transaksi internal maupun eksternal, dijalankan secara beretika dan sesuai dengan praktik tata kelola Perusahaan yang baik dan benar. Beberapa sistem yang dimaksud adalah: Etika Bisnis, Kebijakan dan Prosedur, Manajemen Risiko, Pengendalian dan Pengawasan Internal, Kepemimpinan, Pengelolaan Tugas dan Tanggungjawab, Pemberdayaan Manajemen dan Kompetensi Karyawan, Evaluasi Kinerja, serta Penghargaan dan Pengakuan. Road Map & Initiative Penguatan Tata Kelola Meskipun penerapan GCG Telkom telah diakui baik oleh penilai eksternal dan persepsi investor, Kami terus berupaya memperbaiki kebijakan dan infrastuktur sistem pendukung GCG melalui inisiatif–inisiatif baru penguatan tata kelola yang dikelompokkan menjadi tiga pilar utama meliputi: 1. Penguatan Struktur Tata Kelola Membangun inisiatif tata kelola untuk lebih menguatkan efektivitas komunikasi dan hubungan organ Perusahaan untuk menghindari potensi terjadinya agency problem dan untuk mencapai efektivitas chemistry antar elemen Perusahaan dengan tetap memperhatikan check and balances dan bercirikan kecepatan dan keakuratan pengambilan keputusan, melalui: evaluasi dan penguatan BoD/ BoC/Audit Charter, pemberdayaan komite, penerapan “six eyes principles” untuk menjamin akuntabilitas inisiatif bisnis, pelaksanaan kuasa notariil, dan lainlain. 2. Penguatan Proses Tata Kelola Membangun inisiatif tata kelola untuk lebih menguatkan tatalaksana pengelolaan perusahaan yang efektif dan efisien, melalui : penerapan Enterprise Risk Management, penerapan Pakta Integritas dalam ruang lingkup group usaha, penguatan tata kelola IT, remediasi pengendalian internal khususnya pengendalian internal untuk menjamin keandalan
10 Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
laporan keuangan, penguatan sistem kepemimpinan, dan lain lain. 3. Penguatan Budaya Menanamkan tata nilai luhur melalui penerapan budaya Perusahaan dan etika bisnis sebagai modal dipraktikkannya etika usaha yang bermartabat dan dimilikinya karyawan dengan integritas dan moral terpuji melalui : penerapan segregation of duties (SOD) dalam proses bisnis, role modeling kepemimpinan, memastikan dijalankannya etika bisnis dan praktik usaha yang amanah/menjalankan prinsip kehati-hatian (prudential), terus menguatkan tata nilai Perusahaan, dan lain-lain. Berikut road map penerapan dan penguatan GCG pada tahun 2012: • Penguatan tata kelola organ melalui pemberdayaan GCG Telkom Group, perancangan checklist penerapan GCG dan pedoman self assessment GCG bagi entitas anak, dan penetapan Direksi entitas anak sebagai members of executive board Telkom Group dan Vice President Telkom sesuai bidang tugas dan tanggungjawabnya sebagai Group Head Telkom Group sebagaimana diatur dalam Kebijakan Organisasi Kantor Perusahaan No.PD 202 Tahun 2012. • Penguatan tata kelola proses untuk memastikan proses bisnis selaras dengan transformasi bisnis dan transformasi organisasi. Struktur Tata Kelola Perusahaan Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan GCG, Telkom senantiasa memperbaiki struktur maupun prosedur pelaksanaannya dan memastikan penerapan prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi dan kewajaran di setiap lini Perusahaan. Hal ini bertujuan untuk memitigasi potensi risiko benturan kepentingan dalam pelaksanaan tugas, fungsi serta tanggung jawab baik di tingkat Dewan Komisaris, Direksi, manajemen maupun karyawan Telkom. Secara internal, struktur maupun prosedur pelaksanaannya diatur dalam Keputusan Direksi tentang Pedoman Pengelolaan GCG No.29 Tahun 2007 yang memuat kerangka kerja operasional terpadu untuk memastikan agar setiap transaksi yang dilakukan baik internal maupun eksternal, telah sesuai dengan etika maupun praktik tata kelola Perusahaan yang baik dan benar. Setiap tahun, Perusahaan mengevaluasi efektivitas dari setiap penerapan kebijakan. Pada saat yang sama, Perusahaan juga menjamin pengawasan terhadap pelaksanaannya akan dilakukan secara independen dan menyeluruh untuk mencapai target efesiensi di seluruh lini organisasi sekaligus menjaga integritas Perusahaan di mata otoritas dan publik secara luas. Rapat Umum Pemegang Saham (“RUPS”) Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, Rapat
Duduk dari kiri - kanan
Jusman Syafii Djamal, Johny Swandy Sjam Berdiri dari kiri - kanan
Parikesit Suprapto, Hadiyanto, Virano Nasution
Umum Pemegang Saham (“RUPS”) baik RUPS Tahunan (“RUPST”) maupun RUPS Luar Biasa (“RUPSLB”) bertindak sebagai lembaga yang memiliki wewenang tertinggi dalam organisasi tata kelola Perusahaan sekaligus merupakan forum utama bagi para pemegang saham untuk menggunakan hak dan wewenangnya terhadap manajemen Perusahaan. RUPST wajib diselenggarakan setahun sekali sedangkan RUPSLB dapat dilaksanakan setiap saat sesuai dengan kebutuhan. Dalam RUPST dan RUPSLB, pemegang saham berhak memperoleh perlakuan yang sama dan kedudukan yang seimbang, terutama dalam menyuarakan pendapatnya dan berkontribusi dalam proses pengambilan keputusan penting dan strategis terkait dengan: • Pengangkatan dan pemberhentian Dewan Komisaris dan Direksi Telkom; • Penetapan jumlah remunerasi dan tunjangan Dewan Komisaris serta Direksi Telkom; • Menilai kinerja Perusahaan untuk tahun buku yang ditelaah; • Penentuan dan persetujuan terhadap penggunaan laba Perusahaan termasuk dividen; dan • Perubahan Anggaran Dasar. RUPS juga berwenang untuk mengesahkan laporan tahunan Perusahaan. Pemerintah Republik Indonesia sebagai pemegang saham pengendali yang memiliki saham Seri A Dwiwarna berkewajiban untuk memperhatikan tanggung jawabnya saat menggunakan haknya untuk memengaruhi keputusan manajemen Perusahaan, baik saat menggunakan hak suara maupun dalam hal lainnya. Pemerintah memiliki hak khusus yang dapat digunakan ketika memberikan persetujuan terhadap rencana penggabungan usaha (merger), akuisisi, divestasi atau likuidasi melalui forum RUPST dan RUPSLB. Mekanisme penggunaan hak suara oleh para pemegang saham saat penyelenggaraan RUPST maupun RUPSLB telah diatur sedemikian rupa sehingga pemegang saham dapat menggunakan hak suaranya secara langsung maupun melalui kuasa hukumnya. Dewan Komisaris Dewan Komisaris merupakan organ Perusahaan yang melakukan pengawasan terhadap tindakan pengelolaan Perusahaan oleh Direksi serta memberikan nasehat kepada Direksi. Dewan Komisaris bertanggung jawab secara kolekif kepada Pemegang Saham. Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh Pemegang Saham melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang
Saham (“RUPS”). Setiap anggota Dewan Komisaris Telkom memiliki masa jabatan selama 5 (lima) tahun yang dimulai sejak tanggal pengangkatan, kecuali jika akhir masa jabatan jatuh bukan pada hari kerja. Jika hal itu terjadi, maka akhir masa jabatan jatuh pada hari berikutnya. Wewenang dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Melakukan pengawasan terhadap pengelolaan Perusahaan yang dijalankan oleh Direksi, termasuk perencanaan dan pengembangan, operasi dan anggaran, kepatuhan terhadap Anggaran Dasar Perusahaan dan pelaksanaan mandat dan keputusan RUPS. Dewan Komisaris tidak berwenang untuk menjalankan maupun mengelola Perusahaan, kecuali dalam situasi apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara karena suatu sebab; • Melakukan pengawasan terhadap pengelolaan Perusahaan yang dijalankan oleh Direksi, termasuk perencanaan dan pengembangan, operasi dan anggaran, kepatuhan terhadap Anggaran Dasar Perusahaan dan pelaksanaan mandat dan keputusan RUPS. Dewan Komisaris tidak berwenang untuk menjalankan maupun mengelola Perusahaan, kecuali dalam situasi apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara karena suatu sebab; • Memberikan saran dan pendapat kepada RUPST mengenai pelaporan keuangan tahunan, rencana pengembangan Perusahaan, penunjukan kantor akuntan publik sebagai auditor dan hal-hal penting serta strategis lainnya terkait dengan aksi korporasi Perusahaan; • Melakukan evaluasi atas rencana kerja dan anggaran Perusahaan, mengikuti perkembangan Perusahaan, dan melakukan koordinasi dengan Direksi jika ada gejala yang menunjukkan Perusahaan sedang dalam masalah sehingga Direksi dapat segera mengumumkannya kepada para pemegang saham serta memberikan rekomendasi untuk langkahlangkah perbaikan yang harus ditempuh; dan • Memastikan program pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan telah diterapkan dan terpelihara dengan baik sesuai peraturan yang berlaku.
Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
11
Duduk dari kiri - kanan
Arief Yahya, Indra Utoyo Berdiri dari kiri - kanan
Honesti Basyir, Sukardi Silalahi, Rizkan Chandra, Muhammad Awaluddin, Rikriek Ardiansyah, Priyantono Rudito
Independensi Dewan Komisaris dan Komisaris Independen Keanggotaan Dewan Komisaris Telkom telah memenuhi ketentuan perundang-undangan maupun peraturan di bidang Pasar Modal yang berlaku terkait independensi anggota Dewan Komisaris maupun jumlah Komisaris Independen, untuk menjaga independensi fungsi pengawasan Dewan Komisaris dan menjamin terlaksananya mekanisme check and balance. Antar anggota Dewan Komisaris dan antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Direksi tidak ada hubungan keluarga sedarah sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping atau hubungan semenda. Jumlah Komisaris Independen adalah 2 (dua) orang, atau 40% dari jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris. Jumlah ini juga telah melewati batas minimum jumlah komisaris independen yang ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia yaitu 30%. Tugas utama Komisaris Independen, selain melakukan pengawasan, juga memperjuangkan kepentingan pemegang saham minoritas. Assessment GCG Terhadap Dewan Komisaris Telkom juga melakukan Assessment atas kinerja implementasi GCG oleh Dewan Komisaris sebagai salah satu Organ GCG. Proses Assessment dilakukan oleh Indonesian Institute for Corporate Governance (“IICG”) sebagai pihak independen yang melakukan pemeringkatan Corporate Governance Perception Index (“CGPI”) atas Telkom. Terdapat 13 aspek penerapan GCG yang dinilai dalam rangka mewujudkan bisnis yang beretika, bermartabat dan bertanggung jawab secara berkeadilan, yaitu aspek komitmen, kesungguhan, transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, keadilan, kompetensi, kepemimpinan, kerja sama, visi dan misi, strategi dan kebijakan, serta etika bisnis dan budaya risiko. Atas Assessment GCG ini, Telkom meraih predikat “The Most Trusted Company”. Direksi Direksi diangkat dan diberhentikan berdasarkan keputusan dalam RUPS. Untuk dapat dipilih, calon Direktur harus diajukan oleh pemegang saham Seri A Dwiwarna. Setiap Direktur Telkom memiliki masa jabatan selama 5 (lima) tahun yang dimulai sejak
12 Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk 12
tanggal pengangkatan, kecuali jika masa jabatan akhir jatuh bukan pada hari kerja. Jika hal itu terjadi, maka masa akhir jabatan jatuh pada hari berikutnya. Pemegang saham dalam RUPST atau RUPSLB berhak untuk memberhentikan anggota Direksi pada setiap saat sebelum masa jabatannya berakhir. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit Audit Committee Charter secara garis besar memuat tujuan, fungsi dan tanggung jawab Komite Audit. Berdasarkan Charter ini Komite Audit bertanggung jawab untuk: • Mengawasi proses pelaporan keuangan Perusahaan atas nama Dewan Komisaris; • Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan auditor eksternal; • Mendiskusikan dengan auditor internal dan eksternal semua lingkup pekerjaan, baik pekerjaan audit dan nonaudit serta rencana audit mereka; • Menelaah laporan keuangan konsolidasian Telkom serta efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan (”ICOFR”); • Mengadakan rapat secara berkala dengan auditor internal dan eksternal, tanpa kehadiran manajemen, masing-masing untuk membahas hasil evaluasi dan hasil audit mereka atas pengendalian internal Telkom serta kualitas laporan keuangan Telkom secara keseluruhan; dan • Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris, khususnya dalam bidang yang terkait dengan akuntansi dan keuangan, serta kewajiban lain yang diharuskan oleh SOA. Selain itu, Komite Audit juga bertugas untuk menerima dan menangani pengaduan. Untuk membantu tugas-tugasnya, Komite Audit dapat menunjuk konsultan independen atau penasihat profesional. Evaluasi GCG Pencapaian kinerja GCG di Perusahaan dimonitor melalui evaluasi tahunan oleh The Indonesian Institutes for Corporate Governance (“IICG”), sebuah lembaga independen pemeringkat GCG di Indonesia. IICG secara rutin melakukan riset dan pemeringkatan Corporate Governance Perception Index (“CGPI”) terhadap Perusahaan publik (emiten), BUMN maupun Perusahaan lain diluar kategori emiten dan BUMN.
PKBL Telkom
Bangkitkan Kekuatan Ekonomi Masyarakat
P
rogram Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (PKBL) menjadi wadah bagi Telkom untuk berpartisipasi dan mendorong kegiatan dan pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat. Kontribusi PKBL dapat dilihat dari program-program dan penyaluran dana pembinaan yang telah dilaksanakan.
Community Development Program (CDP) atau Program Pengembangan Masyarakat merupakan progam yang bertujuan mempercepat penanggulangan kemiskinan berdasarkan pengembangan kemandirian masyarakat melalui peningkatan kapasitas masyarakat, partisipasi masyarakat dan kelembagaan dalam penyelenggaraan pembangunan. Pola pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui pola kebijakan bottom-up intervention yang berlawanan dengan pola kebijakan hirarki/top-down intervention. CDP menghargai dan mengakui bahwa masyarakat lapisan bawah memiliki potensi untuk memenuhi kebutuhannya, memecahkan permasalahannya, serta mampu melakukan usaha-usaha produktif dengan prinsip swadaya. Konsep Community Development telah banyak dirumuskan di dalam berbagai definisi. Perserikatan BangsaBangsa mendefinisikannya sebagai “as the process by which the efforts of the people themselves are united with those of governmental authorities to improve the economic, social and cultural conditions of communities, to integrade these communities into the life of the nations, and to enable them to contribute fully to national progress”. (Luz. A. Einsiedel 1968:7).
Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
13
Pembagian wilayah operasi PKBL Telkom
Definisi tersebut menekankan bahwa pembangunan masyarakat, merupakan suatu “proses” pencipta usaha-usaha atau potensi-potensi yang dimiliki masyarakat diintegrasikan dengan sumber daya yang dimiliki pemerintah, untuk memperbaiki kondisi ekonomi, sosial, dan kebudayaan, dan mengintegrasikan masyarakat di dalam konteks kehidupan berbangsa, serta memberdayakan mereka agar mampu memberikan kontribusi secara penuh untuk mencapai kemajuan pada level nasional. Peran BUMN Peran BUMN dalam program pengembangan masyarakat dimulai sejak terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1983 tentang Tata Cara Pembinaan dan Pengawasan Perusahaan Jawatan (Perjan), Perusahaan Umum (Perum) dan Perusahaan Perseroan (Persero). Pertimbangan yang mendasari pelaksanaan program tersebut, adanya posisi strategis BUMN dalam hubungannya dengan usaha kecil, yakni memiliki keunggulan pada bidang produksi/pengolahan, teknologi, jaringan distribusi dan SDM yang dapat
dimanfaatkan untuk membina dan mengembangkan usaha kecil sehingga menjadi usaha yang tangguh dan mandiri. Pelaksanaan pembinaan usaha kecil oleh BUMN mulai tertata setelah terbitnya Keputusan Menteri Keuang-an No.: 1232/KMK.013/1989, melalui Program Pegelkop (Pembinaan Peng-usaha Golongan Ekonomi Lemah dan Koperasi) yang kemudian diganti pada tahun 1994 dengan terbitnya Keputusan Menteri Keuangan No.: 316/ KMK.016/1994 nama program diganti menjadi program PUKK (Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi). Seiring dengan perkembangan kegiatan ekonomi masyarakat yang sangat pesat dan dinamis, peraturanperaturan tersebut beberapa kali mengalami perubahan, terakhir melalui Peraturan Menteri Negara BUMN No.: Per-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 nama program diganti menjadi Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (PKBL). Telkom CDC Undang-Undang Republik Indonesia Nomor: 19 Tahun 2003
14 Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
tanggal 19 Juni 2003 tentang BUMN terkait dengan Penyisihan laba untuk pembinaan Usaha Kecil/Koperasi serta pembinaan masyarakat, dan Peraturan Menteri Ne-gara BUMN Nomor: PER05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan, memberikan mandat kepada Telkom untuk melaksanakan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan. Merealisasikan mandat dari pemerintah dalam melaksanakan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan, Telkom membentuk unit organisasi Community Development Center (CDC), melalui Keputusan Direksi Nomor: 61/PS150/CTG10/2003 Tentang Organisasi CDC dan terakhir diperbaharui dengan KD. 12/ PS150/COP-B0030000/2008 tanggal 5 Februari 2007 tentang Organisasi Pusat Pengelolaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (CDC). Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan dikelola oleh unit Community Development Centre (CDC). Adapun PKBL merupakan pelaksanaan dari Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara
STRUK TUR ORGANISASI COMMUNIT Y DEVELOPMENT CENTER UNIT BISNIS
SGM CDC
KEMITRAAN
MANAGER
MANAGER
MANAGER
MANAGER
PENGELOLA PKBL DI AREA
Jalur Koordinasi
MANAGER AREA I
MANAGER
MANAGER
MANAGER
MANAGER
MANAGER AREA VI
MANAGER CD AREA VII
Jalur Komando
tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan, pada Bab II Pasal 2 ayat (2) yang berbunyi: “Perseroan Terbuka dapat melaksanakan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan dengan berpedoman pada peraturan ini yang ditetapkan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)”. Dalam pelaksanaannya, Telkom CDC memiliki visi menjadi perusahaan terbaik di dunia dalam membangun komunitas demi keberlanjutan bisnis dan reputasi perusahaan. Sedangkan misinya, membentuk atau memberdayakan komunitas yang berhubungan dengan telecommunication, information, media, edutainment dan services serta membentuk atau memberdayakan komunitas sosial, ekonomi dan lingkungan. Secara historis, Unit Community Development Center (CDC) berawal dari adanya Proyek Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PPUKK) pada tahun 2001. Seiring dengan per-ubahan regulasi pemerintah dan tuntutan bisnis yang terus berkembang kemudian mengalami perubahan menjadi CDC pada tahun 2003 melalui Keputusan Direksi tentang Organisasi CDC dan terakhir diperbaharui dengan KD. 12/PS150/COP-B0030000/2008 tanggal 5 Februari 2007 tentang Organisasi Pusat Pengelolaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (CDC). Perjalanan Unit CDC sejak 2003 hingga saat ini terus mengalami transformasi, baik dalam paradigma hingga
pengelolaan organisasi, ruang lingkup tugas, wewenang dan tanggung jawabnya. Lingkup Peran CDC hingga saat ini, telah berkembang menjadi lebih luas sesuai dengan pada Keputusan Direksi Nomor: KD. 18/PS180/COP-B0030000/2009 tanggal 12 Juni 2009 tentang Tambahan Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Organisasi Pusat Pengelolaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (CDC) terkait dengan Corporate Social Responsibility (CSR). CDC sebagai Unit Bisnis yang mendukung bisnis utama Telkom, memiliki posisi strategis terhadap unit bisnis lainnya dalam hal pemberdayaan komunitas. Pada posisi strategis tersebut CDC mengemban dua peran, yaitu sebagai pemegang mandat pelaksana PKBL dan sebagai pelaksanaan Telkom CSR. Berdasarkan visi dan misi CDC, maka tujuan strategis yang ingin dicapai dalam lima tahun ke depan antara lain Mengelola PKBL secara efektif dan efisien untuk mendukung keberhasilan bisnis TIMES; Mengelola PKBL dalam periode lima tahun ke depan dalam rangka membangun Komunitas Bisnis Telkom; Menjadikan CDC bagian penting dari Telkom CSR dalam mendukung tercapainya tujuan per-usahaan; Menjadikan CSR bagian strategi yang tertuang di dalam Corporate Strategy Scenario serta Menjadikan CDC sebagai bagian penting dalam membangun Corporate Reputation Telkom. Tujuan Strategis CDC Program Strategis Telkom CDC dalam 5 tahun ke depan (2013-2017) antara lain: 1. Efektif dan efisien dalam pemberdayaan sosial ekonomi
Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
15
2. 3. 4.
5.
6.
masyarakat secara berkelanjutan. Efektif dan efisien dalam pelestarian lingkugan secara berkelanjutan. Memberdayakan komunitas UMK (Usaha Mikro dan Kecil) menjadi pengusaha tangguh dan mandiri. Mengelola program Kemitraan dan program Bina Lingkungan dalam periode 5 tahun ke depan fokus untuk membangun Komunitas/Kluster. Memposisikan program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan menjadi bagian penting dari CSR Telkom Group dalam mendukung tercapainya tujuan perusahaan. Menjadikan CSR sebagai bagian penting dalam membangun Corporate Reputation Telkom Group.
Struktur organisasi CDC sebagai berikut: 1. Pimpinan CDC yaitu Senior General Manager CDC
2. Pengelola Fungsi Dukungan Managemen, yaitu Senior Manager Perencanaan & Pengendalian CDC dan Senior Manager Keuangan 3. Pengelola Operasional, yaitu Senior Manager Program Kemitraan, Senior Manager Program Bina Lingkungan dan Manager Community Development (CD) Area (Area I-VII). General Audit PKBL Sebelum melakukan General Audit PKBL, Kantor Akuntan Publik (KAP) wajib menyampaikan audit planing kepada Komite Audit sebagai pemberi kerja. Audit planing adalah dokumen-dokumen yang memuat jadwal, waktu, ruang lingkup, metodologi, lokasi dan personil dalam pelaksanaan audit di Community Development Centre (CDC) selaku obyek audit (Auditee).
JAJARAN MANAJEMEN PENGELOLA PKBL
ADE SULCHI SGM CDC
SUTEKI
Mgr. CD Area I SUMATERA
ASEP HERMAWAN
HARMON YERO
SM Bina Lingkungan
JAENUDIN
SM Kemitraan
Mgr. CD Area II JAKARTA-BANTEN
RUSDI P. IDRUS
Mgr. CD Area III JABAR
BUDIMAN
Mgr. CD Area VI KALIMANTAN
16 Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
AEP SUNARYA
PANUT SUGIANTO
EDDY MULYATNO
NUR ENDAH RINI
SM Perencanaan & Pengendalian
Mgr. CD Area IV JATENG & DIY
HARTATI MUCHLISI Mgr. CD Area VII KTI
SM Keuangan
Mgr. CD Area V JATIM
Ruang lingkup standar pemeriksaan oleh KAP harus dapat memberikan opini terhadap kewajaran pencatatan keuangan dan kepatuhan kepada hukum, peraturan, kontrak, dan bantuan yang berlaku bagi PKBL CDC Telkom. Laporan General Audit PKBL dimaksudkan untuk memberikan informasi bagi Komite Audit, Manajemen, dan Dewan Komisaris. Namun apabila laporan tersebut merupakan catatan publik, maka distribusinya tidak dibatasi. Blue Print CDC Blue Print CDC merupakan perencanaan program jangka panjang periode 5 (lima) tahunan. Penyusunan blue print mengacu kepada kebijakan perusahaan yang tercantum di dalam Corporate Strategic Scenario (CSS) di bidang Good Corporate Citizenship dan Keputusan Direksi Nomor: KD. 74/BL100/CA-20/2006 tanggal 18 Desember 2006 Tentang Sistem Perencanaan Perusahaan. RKA PKBL Sesuai dengan Keputusan Menteri BUMN Nomor: Per.05/ MBU/2007 tanggal 27 April 2007, sebagai perusahaan yang melaksanakan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) setiap akhir tahun Telkom wajib membuat Rencana Kerja dan Anggaran tahun berikutnya. Rencana Kerja dan Anggaran Program PKBL 2012 berisi tentang Rencana Kerja dan Anggaran PKBL selama tahun 2012. Pengelolaan Rencana Kerja dan Anggaran Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Telkom Community Development Center (CDC) diharapkan mampu secara efektif menjalankan peran dalam mewujudkan misi perusahaan sebagai Good Corporate Citizenship dengan cara yang memadai dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan regulasi. Risk Management Pengelolaan PKBL Keputusan Direksi Nomor KD. 16/PW000/PRO-IIC/2006 tanggal 3 Februari 2006 Tentang Manajemen Resiko Perusahaan, sebagai Pedoman Tata Kelola Perusahaan Secara Benar dan untuk menjamin manajemen perusahaan bertindak yang terbaik menurut kepentingan para pemangku kepentingan, terkait dengan pengelolaan PKBL, melalui Senior General Manager (SGM) CDC menerbitkan Surat Keputusan SGM CDC Nomor: SK. 718/PS160/A1010000/2012 tanggal 5 Juli 2012 tentang Bisnis Proses Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan. Sistem Informasi Manajemen (SIM) PKBL Telkom telah membangun dan mengembangkan Sistem Informasi Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (SIM PKBL), sebuah sistem yang dapat memberikan informasi
realtime mengenai pengelolaan PKBL di lingkungan Telkom, sehingga dapat meningkatkan kecepatan dan akurasi laporan manajemen, perencanaan dan pengendalian berdasarkan informasi yang akurat dan komprehensif. Saat ini SIM PKBL yang dimiliki Telkom merupakan sistem informasi terbaik yang dimiliki dari seluruh pelaksanan PKBL BUMN. Di masa mendatang SIM PKBL akan terus dikembangkan dan akan disesuaikan dengan kebutuhan percepat-an penyaluran dan akurasi data administrasi PKBL. Pengembangan aplikasi dibagi dalam modul-modul program yang disesuaikan dengan kebutuhan operasional PKBL. Terdapat tiga modul, yaitu modul PK, Modul BL dan yang masih dalam pengembangan adalah Modul Keuangan SAP. Aplikasi Di sisi aplikasi, CDC telah mengimplementasikan dua aplikasi yang akan menjami kepastian proses bisnis sesuai dengan yang telah dibuat. Kedua aplikasi tersebut adalah: 1. SIM PKBL yang meliputi proses bisnis dan transaksi detail. SIM PKBL merupakan alat (tools) Standard Pengoperasian Pengelolaan PKBL sesuai bisnis proses yang berlaku. Pemanfaatan aplikasi ini dapat memberikan informasi secara real-time bagi pengguna sehingga meningkatkan kecepatan informasi yang mengalir untuk pengambilan keputuasan. Selain itu SIM PKBL juga memiliki kontrol data untuk menjaga akurasi laporan manajemen, perencanaan dan pegendalian berdasarkan informasi yang akurat dan komprehensif. 2. SAP Keuangan, merupakan aplikasi yang memiliki best practices dalam pengelolaan bisnis. Untuk menjamin proses bisnis keuangan CDC sesuai dengan standar dunia, CDC menggunakan SAP sebagai aplikasi untuk me-ngelola keuangan. Integrasi data merupakan hal yang utama dalam penggunaan sistem informasi manajemen. Untuk itu dibuat sistem yang memastikan integrasi data SIM PKBL dengan SAP Keuangan. Survey PKBL Secara garis besar survey PKBL memiliki tujuan untuk mengetahui proses pinjaman program Kemitraan dan program Bina Lingkungan, Manfaat program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan baik bagi Telkom maupun Mitra Binaan, Efektifitas program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan dan kualitas layanan program yang dijalankan.
Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
17
Konsep Intregrasi SIM PKBL dan SAP Fi
Kerangka pemikiran dalam survey ini berlandaskan teori dan hasil penelitian dilapangan, maka dapat mengambarkan variabel Program Kemitraan, Manfaat Kemitraan, Efektivitas Kemitraan dan Kepuasan Mitra Binaan yang berpengaruh terhadap CSR serta berdampak pada Citra Perusahaan. Penyaluran PKBL Metode penyaluran PKBL dilakukan melalui CD Area dan mengacu pada struktur organisasi CDC beserta jenis programnya. Berdasarkan struktur orgnisasi dan program, penyaluran bantuan Program Kemitraan Telkom dilaksanakan melalui dua metode penyaluran, yaitu Penyaluran Aktif, yakni penyaluran bantuan dilakukan berdasarkan proposal yang disampaikan oleh calon Mitra Binaan; dan Penyaluran Proaktif, yakni penyaluran bantuan dilakukan berdasarkan aktivitas pencarian Calon Mitra Binaan oleh Telkom. Penyaluran program Bina Lingkungan dilaksanakan oleh Telkom, melalui CD Pusat dan CD Area, melalui penyaluran aktif dilakukan secara langsung berdasarkan proposal yang disampaikan oleh Calon Obyek Bantuan; Penyaluran proaktif dilakukan berdasarkan aktivitas pencarian Calon Obyek Bantuan oleh Telkom; dan Penyaluran melalui Program BUMN Peduli, yaitu penyaluran Program Bina Lingkungan
18 Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
yang dilakukan bersama-sama dengan BUMN lain. Kegiatan utama PKBL berkaitan dengan bentuk dan objek bantuan yang diberikan, yang terdiri dari dua hal, yaitu program kemitraan dan program bina lingkungan. Melalui program kemitraan, PKBL mencoba meningkatkan kemampuan usaha kecil menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN, dan melalui program bina lingkungan, pemberdayaan kondisi sosial masyarakat ditingkatkan dengan membiayai kegiatan pembinaan, yaitu pendidikan, pelatihan, pemagangan, pemasaran, promosi, pengkajian/penelitian. Untuk program bina lingkungan, pemberdayaan kondisi sosial masyarakat ditingkatkan untuk memberikan manfaat kepada masyarakat di wilayah usaha dalam bentuk bantuan korban bencana alam, bantuan sarana umum, bantuan kesehatan masyarakat, bantuan pelestarian alam, bantuan sarana ibadah, pendidikan dan pelatihan. Kinerja PKBL 2012 Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk penetapan besaran Dana Program Kemitraan untuk tahun 2012, adalah sebesar
0,75% dari laba bersih Perseroan tahun buku 2011 atau sebesar Rp 82,24 miliar. RUPS telah menetapkan besaran alokasi dana Program Bina Lingkungan untuk Tahun Buku 2012 sebesar 0,25% atau sebesar Rp 27,41 miliar. Realisasi penyaluran dana pinjaman pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 343,87 miliar atau sebesar 96,15 % dari target Rencana Kerja Anggaran (RKA) tahun 2012 sebesar Rp 357,65 miliar. Realisasi collection 2012 adalah sebesar Rp 308,23 miliar, atau sebesar 115,34% dari target RKA tahun 2012 sebesar Rp 267,23 miliar. Realisasi dana pembinaan tahun 2012 adalah sebesar Rp 10,00 miliar atau tercapai sebesar 48,02% dari target RKA tahun 2012 sebesar Rp 20,82 miliar. Sedangkan penyaluran dana bantuan Program Bina Lingkungan sampai dengan tahun 2012 termasuk BUMN Peduli, terealisasi sebesar Rp 92,14 miliar atau 77,67% dari target RKA 2012 sebesar Rp 118,63 miliar. Mengacu pada Blue Print CDC 2012, Untuk RKA PKBL tahun 2013, usulan jumlah alokasi dana Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan 2013 adalah sebesar 1% dari laba bersih perusahaan.
PENYALURAN PROGRAM KEMITRAAN TAHUN 2012 BERDASARKAN SEKTOR USAHA (Miliar Rupiah)
Peternakan :
PENCAPAIAN PROGRAM PKBL TAHUN 2012 (Miliar Rupiah)
Telkom dalam melaksanakan Program Kemitraan, tidak terbatas pada pemberian pinjaman tetapi juga pembinaan.”
PENYALURAN BANTUAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN 2012 BERDASARKAN ASNAF OBJEK BANTUAN
PENCAPAIAN PROGRAM PKBL TAHUN 2012 (Miliar Rupiah)
(Miliar Rupiah)
357,65 343,87
267,23 308,23
20,82 10,00 118,63 92,14
Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
19
REALISASI PENYALURAN DANA PROGRAM REALISASI PENYALURAN DANA PROGRAM KEMITRAAN KEMITRAAN 3 Tahun Terakhir (Miliar Rupiah)
283,77 283.77
302,70 302.70
COLLECTION PROGRAM KEMITRAAN (Miliar Rupiah)
308,23
343,87 343.87 233,83 179,94
2010
2011
2012
PEMBINAAN PROGRAM KEMITRAAN (Miliar Rupiah)
REALISASI PROGRAM BINA LINGKUNGAN (Miliar Rupiah)
17,77
43,52 34,14
14,00 10,00
25,43
REALISASI BUMN PEDULI (Miliar Rupiah)
48,62
10,85 2,00
20 Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Berdasarkan hasil RUPS 2012, Telkom menetapkan besaran Dana Program Kemitraan sebesar Rp 82,24 miliar dan menetapkan alokasi Program Bina Lingkungan Rp 27,41 miliar.”
R
ealisasi penyaluran dana pinjaman pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 343,87 miliar atau sebesar 96,15% dari target RKA tahun 2012 sebesar Rp 357,65 miliar. Realisasi collection 2012 adalah sebesar Rp 308,23 miliar, atau sebesar 115,34 % dari target RKA tahun 2012 sebesar Rp 267,23 miliar. Realisasi penyaluran tersebut menunjukkan peningkatan yang cukup berarti dimana pada 2012 mengalami peningkatan menjadi Rp 343,87 miliar. Peningkatan dana yang disalurkan tersebut menunjukan kinerja PKBL yang terus membaik pula. Membaiknya realisasi penyaluran dan program kemitraan diikut pula oleh peningkatan yang cukup berarti dalam collection atau pun pengembalian pinjaman. Jika pada 2011 realisasi collection baru sebesar Rp 233,83 miliar maka pada 2012 jumlahnya meningkat tajam menjadi Rp 308,23 miliar. Realisasi dana pembinaan program tahun 2012 adalah sebesar Rp 10,00 miliar atau tercapai sebesar 48,02% dari target RKA Tahun 2012 sebesar Rp 20,82 miliar. Sedangkan penyaluran dana bantuan Program Bina Lingkungan sampai dengan tahun 2012 termasuk BUMN Peduli, terealisasi sebesar Rp 92,14 miliar atau 77,67% dari target RKA 2012 sebesar Rp 118,63 miliar.
Financial Highlights Realisasi penyaluran program kemitraan terbesar diserap oleh sektor perdagangan, yakni sebesar Rp 148,85 miliar atau 43,29% dari keseluruhan penyaluran program, diikuti oleh sektor pertanian dengan Rp 58,41 miliar atau 16,98%, lalu sektor industri sebesar Rp 52,56 miliar atau 15,28%. Adapun sektor jasa lainnya merupakan sektor terkecil yang menerima penyaluran bantuan. Program Bina Lingkungan (tidak termasuk BUMN Peduli) juga mengalami peningkatan dari tahun 2011 yang hanya Rp 34,14 miliar menjadi Rp 43,52 miliar di tahun 2012. Meningkatnya realisasi program Bina Lingkungan tersebut antara lain disalurkan untuk bantuan pendidikan dan kesehatan masyarakat.
308,23 M
343,87 M
10,00 M
43,52 M
REALISASI COLLECTION
REALISASI PENYALURAN
REALIASI PEMBINAAN
REALIASI BINA LINGKUNGAN
Setiap tahun Telkom berpartisipasi dalam program BUMN Peduli. Program yang pelaksanaannya dikoordinir oleh Kementrian BUMN ini dan bertujuan mengurangi beban ekonomi warga miskin pada 2012 lalu dikelola lebih serius mengingat pada 2012 lalu terjadi lonjakan kenaikan bahan pokok yang cukup drastis. Melalui program BUMN Peduli Telkom menyalurkan bantuan senilai Rp 48,62 miliar. Jumlah tersebut merupakan lonjakan yang cukup berarti mengingat pada 2011 realisasi Program
BUMN Peduli tercatat baru Rp 10,85 miliar. Sejalan dengan visi Telkom untuk menciptakan Indonesia Cerdas, program Bina Lingkungan memang sebagian besar diarahkan untuk membantu programprogram pendidikan dan pelatihan. Tidak kurang dari 45,87% atau Rp 19,96 miliar telah disalurkan untuk membantu peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Bidang pendidikan diikuti oleh program peningkatan kesehatan masyarakat yang menyerap Rp 7,80
miliar atau sebesar 17,92%. Sementara itu, bantuan untuk sarana ibadah serta bantuan peningkatan Prasarana dan Sarana Ibadah mengambil porsi serapan bantuan yang cukup berarti. Peningkatan sarana ibadah menyerap dana Rp 7,21 miliar (16,56%) dan Prasarana dan Sarana Umum yang menyerap Rp 6,19 miliar atau 14,23% dari keseluruhan bantuan Program Bina Lingkungan 2012.
Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk 21
Hasil Survey Program Kemitraan Berdasarkan hasil survey Program Kemitraan diperoleh hasil sebagai berikut: • PROSES : Secara umum penilaian proses pemberian pinjaman program kemitraan dalam kategori sangat baik (90,8%) dengan tingkat kepentingan yaitu sangat penting (92,0%), dengan demikian kedepan proses pemberian pinjaman program kemitraan dapat dipertahankan. Dengan kontribusi yang dominan adalah kemudahan proses mengajukan pinjaman (89,5%), dan penilaian yang terendah adalah Lamanya Proses mendapatkan pinjam-an (79,1%). • MANFAAT : Secara umum penilaian manfaat program kemitraan dalam kategori sangat bermanfaat (90,8%) dengan tingkat kepentingan yaitu sangat penting (92,1%), dengan demikian kedepan manfaat program kemitraan dapat dipertahankan terhadap mitra binaan. Dengan kontribusi yang dominan manfaat program kemitraan adalah atribut Dapat meningkatkan keterampilan usaha (86,9%), dan penilaian yang terendah adalah atribut Peningkatan merk usaha sebagai manfaat pembinaan dalam promosi (78,7%). • EFEKTIFITAS : Secara umum penilaian efektifitas program kemitraan dalam kategori sangat efektif
•
•
(80,7%), dengan demikian kedepan efektifitas program kemitraan agar dapat dipertahankan. Dengan kontribusi yang dominan dalam efektivitas program kemitraan adalah peningkatan jumlah pendapatan (85,0%), dan penilaian yang terendah adalah peningkatan jumlah karyawan (70,5%). KUALITAS LAYANAN: Secara umum penilaian kualitas layanan program kemitraan dalam kategori sangat baik (89,7%) dengan tingkat kepentingan adalah sangat penting (92,8%), dengan demikian kedepan kualitas layanan program kemitraan dapat dipertahankan. Sedangkan secara umum penilaian kepuasan kualitas layanan program kemitraan adalah sangat memuaskan (96,7%), bila penilaian kualitas layanan (89,7%) dan harapan responden (92,8%). Dengan kontribusi yang dominan dalam kualitas layanan program kemitraan adalah Kemudahan proses pinjaman program Kemitraan (87,4%), dan penilaian yang terendah adalah ketersediaan tempat parkir (79.7%). CITRA: Secara umum penilaian Citra Telkom dalam kategori sangat baik (94,8%). Dengan kontribusi yang dominan dalam Citra Telkom adalah Telkom perusahaan kebanggaan rakyat Indonesia (96,9%), dan penilaian yang terendah adalah Telkom peduli pada kesejahtraan masyarakat (93,7%).
KERANGKA PEMIKIRAN PENELITIAN PROGRAM KEMITRAAN
22 Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Hasil Survey Program Bina Lingkungan Berdasarkan hasil survey Program Bina Lingkungan diperoleh hasil sebagai berikut: • PROSES : Secara umum penilaian Proses Bantuan Bina Lingkungan dalam kategori sangat penting (88,2%) dengan tingkat kepentingan yaitu sangat penting (91,7%), dengan demikian kedepan Proses Bantuan Bina Lingkungan dapat dipertahankan. Dengan kontribusi yang dominan adalah Kejelasan informasi mendapatkan bantuan bina lingkungan (82,8%), sedangkan penilaian yang terendah adalah Permohonan bantuan bina lingkungan cepat diproses (79,0%). • MANFAAT : Secara umum penilaian Manfaat Bantuan Bina Lingkungan dalam kategori sangat bermanfaat (91,7%) dengan tingkat kepentingan yaitu sangat penting (91,3%), dengan demikian kedepan manfaat bantuan bina lingkungan dapat diperta-hankan. Dengan kontribusi yang dominan manfaat bantuan bina lingkungan adalah atribut Pengelolaan limbah untuk pelestarian Alam (86,1%), sedangkan penilaian yang terendah adalah atribut Pendidikan dan pelatihan (82,8%). • EFEKTIFITAS : Secara umum penilaian efektivitas bantuan bina Lingkungan dalam kategori sangat efektif (89,5%), maka kedepan efektifitas program kemitraan agar dapat dipertahankan. Dengan
•
•
kontribusi yang dominan dalam efektivitas bantuan bina Lingkungan adalah Efektifitas untuk Sarana Ibadah (90,5%), sedangkan penilaian yang terendah adalah Efektifitas untuk Pelestarian Alam (88,0%). KUALITAS LAYANAN : Secara umum penilaian kualitas layanan bantuan bina lingkungan dalam kategori sangat baik (87,1%) dengan tingkat kepentingan adalah sangat penting (90,7%), dengan demikian kedepan kualitas layanan bina lingkungan dapat dipertahankan. Sedangkan secara umum penilaian kepuasan kualitas layanan bina lingkungan adalah sangat memuaskan (95,9%), dengan penilaian kualitas layanan (87,4%) dan harapan responden (91,1%). Dengan kontribusi yang dominan dalam kualitas layanan bina lingkungan adalah Kenyamanan ruang pelayanan unit CDC Telkom (81,2%), sedangkan penilaian yang terendah adalah Keter-sediaan tempat parkir (77,2%). CITRA : Secara umum penilaian Citra Telkom dalam kategori sangat baik (93,1%). Dengan kontribusi yang dominan dalam Citra Telkom adalah Telkom peduli terhadap bantuan pembinaan lingkung-an (94,7%), sedangkan penilaian yang terendah adalah Telkom peduli pada Kesejahteraan masyarakat (91,7%).
KERANGKA PEMIKIRAN PENELITIAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN
Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
23
SINERGI SALUR BUMN
Sinergi BUMN T Optimalkan Hasil
elkom dalam upaya meningkatkan kesejateraan petani melalui Program Ketahanan Pangan dan mengacu kepada Surat Menteri Negara BUMN Nomor : S-352/MBU/2011 tanggal 20 Juni 2011 perihal Alokasi Dana Kemitraan untuk Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K) , selama tahun 2012 telah melaksanakan Program Sinergi BUMN antara TELKOM – PT. SANG HYANG SERI (PERSERO) – PT. PERTANI (PERSERO) – PT. GARAM (PERSERO) total Rp 54 miliar dengan rincian. Dana tersebut disalurkan melalui PT. Garam Persero Indonesia Rp 5 miliar, PT. Pertani Persero Rp 25 miliar dan Sang Hyang Seri (SHS) Rp 24 miliar.
24 Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Telkom-PT. Garam Realisasi sinergi Telkom dan PT. Garam pada 2012 lalu, berhasil menyalurkan bantuan kepada petani garam di Desa Pinggir Papas, Marengan, Karang Anyar dan Nembakor, Pulau Madura. Para petani menerima bantuan tersebut untuk dimanfaatkan oleh petani garam untuk meningkatkan hasil dan mutu garam.
Telkom-PT. Sang Hyang Seri (Persero) Sinergi Telkom dengan PT . Sang Hyang Seri (Persero) berhasil menyalurkan bantuan pinjaman kepada kelompok tani untuk ditanami padi jenis hibrida.
Telkom-PT. Pertani (Persero) Sinergi Telkom - PT. Pertani (Persero) mampu memberikan pinjaman kepada para petani yang lahannya ditanami padi dan jagung hibrida.
Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
25
PROGRAM PEMBINAAN
Telkom dalam melaksanakan Program Kemitraan, tidak terbatas pada pemberian pinjaman tetapi juga melakukan pembinaan kepada para Mitra Binaan.”
26 Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
BANGKIT UNTUK MANDIRI BERSAMA TELKOM MENGGENGGAM DUNIA Belajar merupakan kata kunci untuk mengantar kita ke arah kesuksesan.
A
danya pembinaan kepada Mitra Binaan menunjukkan Telkom sangat peduli terhadap kelompok usaha mikro, kecil dan menengah. Pembinaan juga berfungsi sebagai alat monitoring Mitra Binaan. Besaran penyaluran dana pembinaan adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai kegiatan pembinan, yaitu pendidikan, pelatihan, pemagangan, pemasaran, promosi, pengkajian dan penelitian bagi Mitra Binaan. Jenis program pembinaan berupa pelatihan yang telah dilaksanakan pada 2012, antara lain: Pelatihan motivasi bisnis, pelatihan manajemen kewirausahaan, pelatihan manajemen keuangan dan analisis biaya, pelatih-an dasar untuk komunitas, pelatihan manajemen akses pasar dan ekspor, pelatihan Information & Communication Technology (ICT) dan pelatihan on air/talk show.
Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
27
KLASTER/KOMUNITAS
Tanggung Jawab dalam Kebersamaan PEMBINAAN SECARA KLASTER
S
alah satu cara penyaluran Program Kemitraan Telkom, adalah pembinaan secara klaster/komunitas, yakni pembinaan yang dilakukan terhadap kelompok dengan menerapkan tanggung jawab secara “tanggung renteng” di antara kelompok atas dana pinjaman Program Kemitraan yang diberikan sebagaimana diamanatkan oleh Kementrian BUMN melalui Permen No, 05/2007. Pembinaan secara klaster/komunitas memiliki banyak keuntungan, di antaranya: • Mendorong pengembangan produk/komoditas unggulan wilayah; • Mengoptimalkan dana PKBL melalui sinergi berbagai kegiatan dalam satu wilayah; • Menciptakan kerjasama dan jejaring antar Mitra Binaan; • Mendistribusikan sebagian tanggung jawab dalam pengembalian pinjaman kepada kelompok sekaligus melatih rasa kebersamaan; • Mempermudah pengawasan terhadap penggunaan pinjaman;
28 Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Pembentukan klaster/komunitas dengan anggota ideal 10 Mitra Binaan dapat dilakukan oleh calon Mitra Binaan yang pengajuan proposalnya telah disetujui dan akan menerima penyaluran Program Kemitraan pada triwulan tersebut, didasarkan pada: • Kesamaan jenis usaha; • Kesamaan lokasi usaha; • Klaster (usaha inti dan plasma); • Konglomerasi usaha dari hulu sampai ke hilir; • Kesamaan cara pemasaran; • Dan lain sebagainya.
Cluster Mitra Binaan per Area Area Sumatera Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur Kalimantan KTI Jumlah
Komunitas Mitra Binaan 1 Cluster Kampung Patin Desa Koto Masjid, Bangkinang 2 Cluster petani padi Deli Serdang 3 Cluster petani Desa Sekampung, Kec. Wonokerto, Lampung Timur 1 Cluster petani ikan jaring apung Jatiluhur, Kab. Purwakarta, Jawa Barat 2 Cluster fashion dan accesories busana muslim Cibentang 3 Cluster Kube Kampung Semplak, Bogor 4 Cluster Parigi (perkakas pertanian) 5 Cluster produsen tempe, Bekasi 1 Cluster perajin kulit Garut 2 Cluster produsen opak Sumedang 3 Cluster petani Cassava Desa Cihaur, Kec. Simpenan, Kab. Sukabumi 4 Cluster petani ikan jaring apung Cipeundeuy 5 Cluster produsen emping Sumedan 1 Cluster salak pondoh Merdirejo, Sleman 2 Cluster cabe dan Palawija, Merdirejo, Sleman 3 Cluster perajin kripik pisang, Pekalongan 4 Cluster padi Sidorejo, Kejoran, Klaten Selatan 5 Clurster jagung Rembun, Nogosaro, Boyolali 1 Cluster manik-‐manik Desa Gambang, Jombang 2 Cluster petani jagung Wonomulyo, Poncokusumo, Malang 3 Cluster petani kedelai, Glagah Agung, Purworejo, Banyuwangi 1 Cluster pengrajin batu bata Palangkaraya 2 Cluster minuman lidah buaya Pontianak 3 Cluster petani jeruk, Tarakan 1 Cluster perajin Mutiara, Mataram, NTB 2 Cluster perajin bambu, Denpasar 3 Cluster petani padi Kalabirang Bantimurung, Maros
Jumlah Mitra Binaan 135 64 115 67 30 65 30 35 17 20 20 10 15 60 30 30 56 63 14 73 196 45 25 30 20 30 43 1.338
Pembentukan klaster/ komunitas dengan anggota ideal 10 Mitra Binaan dapat dilakukan oleh calon Mitra Binaan.”
Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
29
PROGRAM PEMBINAAN
JEMBATAN MENUJU KEMANDIRIAN
B
esaran penyaluran dana pembinaan adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai kegiatan pembinaan, yaitu pendidikan, pelatihan, pemagangan, pemasaran, promosi, pengkajian dan penelitian bagi Mitra Binaan.
Program Pembinaan Telkom dalam melaksanakan Program Kemitraan, tidak terbatas pada pemberian pinjaman usaha tetapi juga melakukan pembinaan kepada para Mitra Binaan. Adanya pembinaan kepada Mitra Binaan menunjukkan Telkom sangat peduli terhadap kelompok usaha mikro, kecil dan menengah. Pembinaan juga berfungsi sebagai alat monitoring Mitra Binaan. Besaran penyaluran dana pembinaan adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai kegiatan pembinan, yaitu pendidikan, pelatihan, pemagangan, pemasaran, promosi, pengkajian dan penelitian bagi Mitra Binaan. Jenis program pembinaan berupa pelatihan yang telah dilaksanakan pada 2012, antara lain: Pelatihan motivasi bisnis, pelatihan manajemen kewirausahaan, pelatihan manajemen keuangan dan analisis biaya, pelatihan dasar untuk komunitas, pelatihan manajemen akses pasar dan ekspor, pelatihan Information & Communication Technology (ICT) dan pelatihan on air/talk show. Pelatihan On Air/Talk Show Telkom bekerjasma dengan Radio K-Lite 107,1 FM dan Zora FM Bandung mengadakan program talk show. Kegiatan ini dimaksudkan untuk membina kelompok UKM itu dilaksanakan
30
Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
setiap Selasa dan Jumat pukul 19.00 s.d 21.00. Acara ini mengundang pembicara baik dari unit Telkom maupun praktisi dan ahli yang kompeten dalam membina UKM. Melalui program ini, Telkom dapat mengetahui masalahmasalah yang seringkali dialami para Mitra Binaan, memberikan solusi yang berguna bagi para Mitra Binaan, menjadi jembatan menuju kemandirian bagi Mitra Binaan dalam menjalankan usahanya dan mengembangkan wawasan dan pengetahuan para Mitra Binaan. Pelatihan E-Commerce Telkom terus meningkatkan kualitas para Mitra Binaanya agar dapat bersaing di dunia bisnis Nasional maupun Internasional. Ini terbukti dengan keikutsertaan beberapa Mitra Binaan pada berbagai pameran Internasional. Di tengah maraknya transaksi online, Telkom juga berusaha memberikan pelatihan e-commerce bagi Mitra Binaan agar dapat bersaing di layanan online. Keseriusan Telkom dalam membina pelaku UKM telah banyak membuahkan hasil. Terciptanya komunitas yang berada di setiap area binaan Telkom di seluruh Indonesia pun menjadi bukti jika menjadi mitra binaan Telkom berarti anggota dapat memperluas
jaringan dan kerjasama dengan sesama Mitra Binaan. Bicara mengenal pelatihan e-commerce, tercatat dari November 2010 s.d Juli 2011 ada 226 mitra binaan yang mengikuti pelatihan e-commerce. Telkom juga menyediakan wadah agar para Mitra Binaan dapat mengembangkan usahanya melalui media online, yaitu melalui portal www. plasa.com. Melalui portal tersebut Mitra Binan dapat mudah melakukan proses bisnis. Kehadiran fasilitas e-commerce tersebut diharapkan dapat mengembangkan perekonomian daan memfasilitasi para Mitra Binaan untuk bertransaksi secara online.
Pameran Internasional Partisipasi mitra binaan di kancah Internasional sudah dimulai dalam tiga tahun terakhir, lalu pada 2010 Mitra Binaan Telkom hadir pada The 3rd Indonesian Product Expo di Brunei Darussalam dan The 2nd Inacraft Lifestyle 2010 di Kuala Lumpur, Malaysia. Pada 2012 dua Mitra Binaan Telkom masing-masing Tutur Sutikno dari Bogor dan Yati dari Jakarta diikutsertakan pada Indonesia Expo III di Amman, Yordania.
PAMERAN NASIONAL -‐ PRODUK MITRA BINAAN TAHUN 2012
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
NAMA PAMERAN ADIKRIYA DEKRANAS AGRINEX CLIMATE CHANGE INACRAFT HARI KARTINI FESTIVAL PEMERSATU NUSANTARA PESONA PRODUK NUSANTARA HARKOPNAS FASHION & Craft GKPM INDOCRAFT SULAM BORDIR ICC IPPKINDO Small Business Expo ICMI OWRIL Jabar ICMI SILAKNAS
TEMPAT PELAKSANAAN JCC JAKARTA JCC JAKARTA JCC JAKARTA JCC JAKARTA JCC JAKARTA BALI MANADO JCC JAKARTA KALIMANTAN JCC JAKARTA JCC JAKARTA JCC JAKARTA JCC JAKARTA JCC JAKARTA SMESCO JAWA TENGAH JCC JAKARTA
PELAKSANAAN 7-‐11 Maret 20-‐22 Maret 31 Maret -‐ 1 April 19-‐22 April 24-‐29 April April 23-‐26 Mei 18-‐24 Juni 12-‐15 Juli 8-‐12 agustus 28 Sept -‐ 01 Okt 3 -‐ 7 OKT 4-‐7 Oktober 10 agustus-‐10 nov 22-‐25 November 14-‐18 November 17-‐21 Desember
Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
31
PROGRAM PEMBINAAN
K-Lite & Zora Selalu Ditunggu UMK
B
erbagai cara dilakukan Telkom untuk memajukan mitra binaannya, salah satunya adalah dengan memanfaatkan Radio Siaran. Media ini dianggap efektif karena bisa menjangkau lokasi para mitra binaan yang berada di lokasi terpisah. Cara ini juga dianggap efektif karena mendengarkan radio telah menjadi kebiasaan banyak orang. Jadi informasi yang disampaikan bisa lebih diterima.
Telkom dalam usaha menjembatani kemandirian para pelaku UMK dilakukan dengan berbagai cara, antara lain melalui saresehan, pendampingan, pameran dan pelatihan. Pembinaan tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk melatih motivasi bisnis, manajemen kewirausahaan, manajemen keuangan dan analisa biaya, pelatihan dasar komunitas, pelatihan akses pasar dan ekspor, pelatihan teknologi informasi dan komunikasi dan pelatihan on air atau talk show. Pelatihan on air atau talk show rutin diselenggaran oleh Telkom melalui dua radio siaran di Bandung, yakni K-Lite 107, 1 FM dan Zora 90,1 FM. Latar belakang pelatihan secara on air ini adalah untuk mempermudah dan secara cepat para mitra binaan membuka wawasan dan meningkatkan pengetahuan. Nilai lebih dari pelatihan dalam bentuk penyiaran adalah efektivitas dan efisiensi penyelanggaraan pelatihan karena siaran ini dapat diikuti oleh para pelaku UMK dengan tidak meninggalkan pekerjaan rutin atau
32 Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
pun operasional sehari-hari serta agar dapat menjangkau pelaku UMK sebanyak-banyaknya. Pelatihan UMK on air sudah berjalan sejak 2011. Di K-Lite disiarkan setiap Selasa dan Jumat pukul 19.00 s.d 20.00 sedangkan di Zora, setiap akhir bulan dilakukan testimoni oleh mitra binaan yang berhasil maupun dalam proses menuju sukses. Mulai 2012, pelatihan on air dilengkapi juga dengan pelatihan off air yang dilaksanakan setiap satu bulan sekali. Tujuan pelatihan off air mengevaluasi efektivitas pelatihan on air, mendapatkan masukan dari para UMK tentang pelatihan on air dan untuk memenuhi target pelaksanaan pelatihan bagi para UMK.
PEMBINAAN CO-OP COOPERATIVE ACADEMIC EDUCATION (COOP)
MAHASISWA DAN MITRA BINAAN KOMPAK KEMBANGKAN UMK
C
o-op atau Cooperative Academic Education merupakan program Belajar Bekerja Terpadu yang dikembangkan untuk menjembatani kesenjangan antara dunia akademik dan dunia kerja (praktik). Program Co-op atau merupakan strategi pendidikan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mengintegrasikan mahasiswa dengan berbagai latar belakang ilmu dari bangku kuliah dengan pengalaman kerja yang produktif (work-based learning atau work-integrated learning).
P
rogram Co-Op merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) Telkom dalam ikut berperan aktif mengembangkan kualitas pendidikan nasional. Co-Op akan berlangsung selama tiga sampai enam bulan. Pada saat menjalani program tersebut mahasiswa peserta diperlakukan sebagai karyawan atau temporary employee (Internship). Program ini benar-benar sejalan dengan kebijaksanaan Kemdikbud tentang ‘Link and Match’ Perguruan Tinggi dan Dunia Industri. Banyak manfaat yang dapat dipetik dari pelaksanaan program Co-Op Bagi Telkom Co-Op membantu dalam melakukan identifikasi dini
(early identification) untuk program rektrutisasi; memudahkan perencanaan ekspansi SDM dan sebagai wujud membangun kemitraan. Kembangkan Hard Skill & Soft Skill Bagi Perguruan Tinggi, program Co-Op dapat dijadikan rujukan bagi penyesuaian kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja (industri); meningkatkan kemampuan staf pengajar; serta mengembangkan kemitraan. Sementara bagi para mahasiswa sendiri, program Co-Op membantu meningkatkan hard skill dan soft skill; membuka kesempatan untuk melihat relevansi antara bangku kuliah dan dunia kerja; mendapatkan kompensasi dari perusahaan serta mendapat kesempatan kerja di Telkom. Sejak 2008 Program Co-Op Telkom telah dikembangkan menjadi Program Co-Op Telkom Group sehingga peserta Co-Op ada yang ditempatkan di anak perusahaan, seperti Telkomsel dan di
Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
33
PT. Infomedia Nusantara. Jurusan pendidikan atau kompetensi untuk mengetahui peran Telkom dalam membina UKM Mitra peserta yang akan direkrut pun sudah diselaraskan dengan Binaan Telkom. Tahap awal peserta Co-op mendampingi 1 Program Rekrut Karyawan, sedangkan proses seleksinya Mitra Binaan Telkom untuk penjajagan dan mengkonsultasikan diarahkan selaras dengan seleksi rekrut (seleksi pengetahuan hasilnya kepada pegawai Telkom CD Area selama 2 minggu. tentang Bisnis Telekomunikasi, Test Bahasa Inggris dan Tahap selanjutnya Setiap Mahasiswa peserta Co-op Interview). Mendampingi 3 hingga 5 Mitra Binaan Telkom, selama 2 Dalam pengembangan lebih lanjut, peserta Co-Op bulan berturut-turut, dalam rangka mengenal, mengevaluasi tidak hanya bekerja di lingkungan Telkom Group tetapi juga dan memberikan solusi terhadap masalah-masalah bisnis bekerja bersama para Mitra Binaan. Pertimbangannya, adalah yang dihadapi oleh Mitra Binaan yang didampingi dan kehadiran mahasiswa yang merupakan masyarakat terdidik mendiskusikan dengan Petugas PKBL Telkom. mampu mendampingi Mitra Binaan mengelola usahanya. Adapun jurusan dan disiplin ilmu yang dimiliki para Pada 2012 terdapat 101 mahasiswa yang mahasiswa untuk mendampingi para Mitra terlibat dalam program Co-Op Mitra Binaan tersebut datang dari disiplin ilmu Binaan. Setiap tahun peser- yang beragam, seperti Manajemen Keuangan (dan Biaya), Akuntansi (dan aplikasi Bekerja bersama Mitra Binaan ta Co-Op Telkom komputer), Teknik Industri, Hukum (Perikatan Kecenderungan Mitra Binaan selama mengalami pedan Perjanjian) Manajemen Pemasaran, ini biasanya mereka belum memahami Persaingan dan Inovasi (portofolio bisnis) dan ningkatan sejalan cara mengelola keuangan yang efektif, Manajemen produksi dan persediaan. efisien dan beretika. Para Mitra Binaan dengan semakin juga sering tidak memahami masalah Kerjasama dengan 74 Perguruan Tinggi meningkatnya hukum seperti Hukum Perjanjian dan Peserta Co-Op direkrut dari Perguruan banyak juga yang belum menguasai Tinggi Negeri/Swasta yang sudah memeliki manfaat Co-Op baik komputer apalagi bisnis on line. Bukan itu kerjasama dengan Telkom. Pelaksanaan bagi Telkom, pergu- Rekrut diselenggarakan di PTN/PTS, dalam saja para Mitra Binaan yang kebanyakan ruan tinggi maupun hal ini Telkom bekerja sama dengan Dewan berada di pelosok belum mengetahui cara menghitung keuntungan dari usahanya Pengembangan Program Kemitraan (DPPK) mahasiswa peserta karena banyak yang belum paham Kemdikbud. Co-Op. memisahkan keuangan keluarga dengan Peserta Co-Op ditempatkan di seluruh unit keuangan usaha. bisnis/operasi Telkom di seluruh Indonesia Bersama para Mitra Binaan dan anak perusahaan. Peserta Co-Op diharapakan para mahasiswa tersebut antara lain dapat melaksanakan tugas rutin, operasional, proyek serta terlibat mensinergikan ilmu yang didapat di bangku kuliah dengan dalam pemecahan masalah operasional (trouble shooter). kondisi di lapangan, menstimulus proses peningkatan kualitas Bahkan, ada peserta Co-Op yang telah melakukan inovasi dan hasil, menciptakan inovasi dan alternatif solusi bagi pelaku bagi Telkom, seperti pembuatan Career Planning Work Book, UKM sekaligus pembelajaran bagi mahasiswa untuk menjadi Deteksi Gangguan Kabel, Visualiasasi data Spasial Sentral seorang wirausahawan. untuk mendukung Layanan Speedy, Sistem informasi Security Peserta Co-Op akan mendampingi MB Telkom selama and Safety, Sistem Infromasi Human Resource Care Center 3 bulan dengan harapan pada hasil akhirnya UKM Binaan (HRCC) dan rekayasa TEOS 2006. Telkom mampu menerapkan berbagai disiplin ilmu yang Melalui program Community Development Center, sejak terkait dengan usahanya sehingga MB Telkom menjadi Maju, 2008 Telkom mengembangkan Program Co-Op untuk segmen Kokoh, dan Sejahtera mitra UKM. Sasarannya, selain untuk meningkatkan kualitas Dalam pelaksanaanya, peserta Co-Op dimagangkan dulu dan daya saing UKM, juga sekaligus untuk memacu mahasiswa di kantor Telkom CD Area antara 1 sampai dengan 2 minggu peserta Co-Op menjadi enterpreneur.
34 Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
PROGRAM PEMBINAAN
Coaching Clinic Program Mitra Binaan Persiapan UMK Eksportir Tangguh Pola kerjasama pembinaan dan pengembangan UMK mitra binaan Telkom antara Telkom CDC dengan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (BBPPEI) Direktorat Jendral Pengembangan Ekspor Nasional (DJPEN) Kementrian Perdagangan, antara lain berupa pemberian program coaching/pendampingan bagi usaha usaha mikro kecil mitra binaan Telkom. Program pendampingan (Coaching Program) merupakan upaya pemberdayaan para UMK mitra binaan Telkom, khususnya mitra binaan yang potensial untuk dikembangkan menjadi ekportir melalui serangkaian kegiatan yang berlangsung selama satu tahun Tujuan Coaching Program adalah memberdayakan para UMK mitra binaan Telkom, khususnya mitra biaan agar para pelaku UMK mitra binaan mampu menjalankan
bisnis ekspor secara efektif, melakukan pembenahan dan penyempurnaan atas berbagai hal seperti manajemen, produksi hingga kepada pendampingan saat berlangsungnya proses ekspor. Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahun 2012 sebanyak 3 angkatan, di 3 kota, yakni Jakarta dengan peserta 15 mitra binaan; Bandung dengan peserta 15 mitra binaan; Semarang dengan peserta 15 mitra binaan. Materi Penyelenggaraan coaching UMK mitra binaan Telkom terdiri dari “Preaparing your bussiness” (0 bulan – 3 bulan). Tahap ini terdiri dari bagaimana mempersiapkan bisnis dari potensi produksi untuk ekspor, membuat analisa SWOT dan Membuat rencana bisnis Internasional.
Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk 35
Market Development (3-6 bulan), terdiri dari mengembangkan pasar ekspor, melakukan riset pasar, membuat startegi pemasaran dan pemasaran dan membuat bahan promosi. Market Entry (6-12 bulan) dengan materi memasuki pasar ekspor, melengkapi dokumen yang dipersyaratkan dan menentukan pilihan transportasi ekspor. Keuntungan mengikuti Export Coaching Program, antara lain :
1.
2.
3.
Jadwal pertemuan coach dengan pelaku bisnis dapat diatur sesuai kesepakata bersipat individual sesuai topik yang dibutuhkan. Pelaku bisnis UMK mitra binaan mendapatkan idea gagasan baru dalam mengembangkan produk dan pasar serta lebih percaya diri untuk mempersiapkan bisnis ekpor. Coach barang yang mempunyai pengetahuan tenang lingkup bisnis dan mempunyai kemampuan berkomunikasi serta dapat membantu mencarikan jalan keluar untuk pengembangan bisnis.
36 Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
4.
Para peserta difasilitasi diskusi kelompok dan individual konsultasi bisnis.
5.
Para peserta pun diberikan kesempatan mendalami materi yang terkait dengan persiapan ekspor.
Program pendampingan (Coaching Program) merupakan upaya pemberdayaan para UMK mitra binaan Telkom.”
MITRA BINAAN SUKSES
BROSEM TERUS MENCETAK PRESTASI
Bermula dari sebuah impian
B
rosem merupakan sebuah usaha kecil mandiri yang memproduksi minuman sari apel dalam kemasan secara home industry, berlokasi di jalan Bromo RW 10, kelurahan Sisir, Kecamatan Batu, kota Batu, Jawa Timur.
B
rosem yang merupakan singkatan dari Bromo-Semeru ini berdiri sejak tahun 2004. Usaha ini, awalnya tercetus oleh ide sebuah perkumpulan PKK yang terdiri dari sekitar 20 ibu rumah tangga. Berdasarkan keinginan untuk mengangkat derajat kehidupan masyarakat setempat, maka perkumpulan ini kemudian mendirikan sebuah usaha bersama yang dimiliki oleh masyarakat setempat. Dengan memiliki sebuah usaha mandiri bersama, mereka berharap dapat menjadi contoh bagi masyarakat pada daerah sekitar. Sejak 2005, Brosem resmi bergabung menjadi Mitra Binaan Telkom yang memperoleh bantuan pinjaman kredit dari Telkom. Dengan bantuan kredit berbunga rendah yang
diberikan Telkom, Brosem mampu berkembang dengan cukup pesat. Terlihat dari peningkatan omzet dan aset-aset yang dimiliki Brosem dari tahun ke tahun yang menunjukkan peningkatan. Brosem juga telah mendapat pengakuan dari pemerintah mengenai keberadaannya sebagai UKM. Brosem telah memiliki manajemen usaha yang cukup baik. Sistem manajemen yang diterapkan bersifat terbuka, dimana semua pemangku kepentingan memiliki akses untuk memperoleh informasi mengenai perkembangan usaha. Brosem telah memiliki manajemen modern dan memiliki sistem kontrol kualitas. Guna meningkatkan mutu, baik kualitas produk maupun kualitas sumberdaya manusia, Brosem selalu mengikuti program-program pelatihan dan pameran yang diadakan oleh Telkom yang bekerjasama dengan berbagai pihak guna membantu kemajuan usaha Mitra Binaan. Saat ini, Brosem mampu memproduksi lebih dari 200 dus per hari minuman sari apel, masing-masing bansi 24 gelas ukuran 200 ml. Market share Brosem mencapai 20% dari 40 perusahaan pesaing di Jatim. Meski masih sekadar menjadi usaha pedesaan, namun UKM ini tiap tahun juga rutin mengadakan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham). Kegiatan tersebut untuk menjaga agar usaha tetap sehat, dan untuk mengenalkan pada anggotanya bahwa meski usaha ini berbasis pedesaan, namuan pengelolaannya harus modern. Produksinya sudah dipasarkan di daerah Surabaya, Sidoarjo, Bali, Jakarta,
Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
37
Yogyakarta, Solo, dan Semarang. Dalam pendistribusian Brosem juga bekerjasama dengan agen travel, swalayan dan juga toko oleh-oleh. Kaya Manfaat Untuk Kesehatan Memiliki usaha yang baru berkembang, menjaga mutu barang adalah kunci utama untuk. lebih meningkalkan kapasitas jual Selain mamiliki kualitas tak Jauh berbeda dengan sari apel lain yang lebih awal terkenal, sari apel Brosem memiliki kekhasan. Pemilik Brosem, Mashudi menceritakan, kekhasannya karena masih dikerjakan oleh tenaga karja manual, sehingga sama sakali tidak menggunakan bahan campuran dan 100% masih berbahan baku apel tanpa campuran zat kimia. Manfaatnya antara lain mampu menurunkan kadar kolesterol karena apel dlkenal mengandung fitokimia, zat antioksidan yang efektif malawan kolesterol jahat (LDL. mencegah kanker dan menyehatkan paru-paru karena minuman ini memlliki zat flavonoid dalam apel terbukti dapal menurunkan risiko kanker paru-paru sampai 50 persen. Minuman ini juga mampu mencegah penyakit Jantung dan stroke. Menurunkan berat badan, menjaga kesehalan gigi karena minuman ini mengandung tannin, zat yang bermanfaat mencegah kerusakan gigi periodontal. Sabagian konsumen juga menggunakan minuman ini untuk merawat wajah dan kecantikan. Ini karena minuman ini memiliki kandungan boron dalam apel terbukti membantu wanita mempertahankan kadar hormone estrogen saat menopause. Mempertahankan estrogen berarti mengurangi gangguan yang disebabkan oleh katidak seimbang-an hormon di kala menopause, misalnya semburan panas, nyeri, depresi, penyakit jantung dan osteoporosis. Sebagian besar bahan baku apel yang digunakan untuk minuman ini adalah apel hijau yang asli berasal dari variates Kota Batu. Apel ini memitiki kadar keasaman yang sangat tinggi. karena kadar mineralnya sangat banyak. Bahan baku sebagian besar didapat dari usaha pengembangan anggotanya di lahan pekarangan. Selama penanamannya, pemilik lahan tidak banyak menggunakan bahan pestisida dan lebih mengoptimalkan pupuk kandang dan komposter. “Buah yang diolah untuk minuman, semuanya masih segar tanpa zat kimia,” ujar Mashudi.
38 Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
MITRA BINAAN SUKSES
Fauzi Salim:
Ratu Bawang Goreng dari Palu Ibu Fauzi Salim sosok pelaku UMK yang tangguh. Berawal dari dana bergulir Telkom Rp 40 juta Ia kini menjadi pengusaha bawang goreng yang sukses. Produksinya menyebar ke berbagai kota di Sulawesi. Kini Ia mengembangkan usaha pembuatan coklat.
D
i mana ada kemauan, di situ ada jalan. Itulah ungkapan paling tepat untuk menggambarkan kerja keras Bu Fauzi Salim. Sambil berdagang sarung Donggala Ia mencoba berjualan bawang goreng yang dikemasnya dalam plastik. Bawang goreng yang diambil dari perajin di kampungnya itu ternyata cukup diminati masyarakat. Melihat usaha berdagang bawang goreng cukup menjanjikan, Ia berpikir untuk memproduksi sendiri bawang gorengnya. Kampungnya yang terletak di Palu, Sulawesi Tengah, memang terkenal sebagai penghasil bawang di Sulawesi. Maka dengan modal seadanya, yang merupakan hasil berjualan sarung Donggala. Pada 2004 ia pun mencoba memproduksi dan memasarkan sendiri bawang goreng. Ternyata, bawang goreng buatannya banyak disukai konsumen. Sebagai penjual, Ia memang mendengarkan “suara konsumen” mengenai bawang goreng seperti apa yang disukai konsumen sehingga bawang goreng produksinya disukai. Ia mengaku sempat kewalahan menerima pesanan. Melihat besarnya minat konsumen, Ia berkeingin mengembangkan kapasitas produksi bawang gorengnya. Namun sebagaimana pelaku UMK lain, ia pun terkendala permodalan. “Modal memang menjadi kendala buat kami, padahal bisnis bawang goreng ini memiliki prospek yang baik. Terbukti dagangan selalu ludes terjual,” ujarnya. Hampir saja Ia pasrah kalau tidak ditawari pinjaman dari Telkom. Maka pada 2006 Ia pun resmi menjadi mitra binaan Telkom. Ia pun memperoleh pinjaman sebesar Rp 40 juta. Nah dengan uang Rp 40 juta ini saya coba buka outlet,” ujarnya gembira. Sebenarnya waktu itu Ia sudah memiliki outlet tapi berdampingan dengan bengkel. Berbekal bantuan itu, ia merenovasi kiosnya dan konsentrasi pada bawang goreng. “Sebelum saya dapat bantuan dari Telkom itu saya titiptitip di kios-kios, siapa yang punya kios saya titip,” kenang Bu Fauzi. “Begitu saya dapat pinjaman dari Telkom di situ berkembang-berkembang. Di tahun 2009 kapasitas produksi sudah sampai 3 ton,” tambahnya. Perkenalannya dengan Telkom, sebelumnya sudah cukup lama. Pada 2005 Ia pernah diajak Unit CDC Telkom Sulawesi Tengah pameran di Yogyakarta. Waktu itu Ia hanya sebagai pedagang, belum memproduksi sendiri bawang goreng. Berkat bantuan dari Telkom kapasitas produksi satu bulan yang tadinya cuma 100-300 kilogram melonjak 600 kg sampai dengan 1 ton. “Kemarin saya dapat pinjaman 100 juta lagi, saya kembangkan untuk buat ruko dan lahan saya sudah 5 hektar untuk perkebunan,” katanya bersemangat. Ia berterima kasih sudah diajarkan motivasi oleh Telkom.
Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
39
“TELKOM Sudah Seperti Saudara....” “Jadi Telkom itu jeleknya dimana? Makanya kita aset-aset Telkom kita biasa liat aset Telkom orang apain diapaian atau diganggu orang lain, kita merasa seperti kita punya itu diganggu orang lain. Karena kita merasa seperti saudara,” Fauzi Salim Industri Bawang Goreng Sal-Han Jalan Sis Al Jufri No. 48 Palu, Sulawesi Tengah Omset rata-rata per hari 5 - 8 juta rupiah Mitra Binaan Telkom sejak 2006
Kini omset bawang goreng Bu Fauzi yang diberi nama Sal-Han yang beralamat di Jalan Sis Al Jufri No.48 Palu itu rata per bulan sekitar Rp 5 juta sampai Rp 8 juta per hari. “Aduuuh malu saya sebelum jadi mitra binaan Telkom, paling 50 ribu.. sudah saya titip di kios-kios sudah habis barang nda dibayar kios,” ujar Bu Fauzi dengan gayanya yang jenaka. Bu Fauzi menuturkan, pertama kali Ia dibantu oleh Telkom tahun 2006, pendapatannya sudah mulai Rp 600 ribu per hari, naik-naik sampe Rp 5 juta. “Apabila ada event-event nasional kaya Lebaran satu hari bisa sampe Rp 15 sampe Rp 20 juta. Itu masih outlet tho, belum dari luar, dari Makasar, Menado, Gorontalo. Belum pesanan dari Surabaya dan Jakarta,” kisahnya bangga. Hasil jerih payahnya bisnis bawang goreng kini sudah menampakan hasil, Bu Fauzi kini sedang membangu ruko 2 petak dengan nilai lebih dari Rp 1 miliar. Menyinggung mengenai peran Telkom, Bu Fauzi mengucapkan terima kasih. Berkat bantuan permodalan dan pendampingan Ia kini sudah menjadi pengusaha yang sukses. “Kalau bicara masalah kekurangan kita ini yang pegang ini BUMN yaitu Telkom dan yang pegang kita juga pemerintahan saya lebih condong ke Telkom,” ujarnya. Menurutnya, bantuan dari Telkom itu tanpa pamrih sama sekali. Bahkan ketika Ia meminta penjadwalan pembayaran pinjaman, Telkom memahaminya. “Pernah saya dua bulan menunda pembayaran karena betul-betul waktu itu saya kepepet sekali tapi Telkom tetap memberi kesempatan,”
katanya. “Jadi Telkom itu jeleknya dimana? Makanya kita aset-aset Telkom kita biasa liat aset Telkom orang apain diapaian atau diganggu orang lain, kita merasa seperti kita punya itu diganggu orang lain. Karena kita merasa seperti saudara,” demikian Bu Fauzi Salim. Dikatakannya, mitra binaan dengan Telkom itu seperti saudara. Bermitra dengan Telkom bukan hanya Telkom memberi bantuan permodalan, Telkom juga memberikan pendampingan agar mitra binaannya tumbuh dan berkembang. Telkom selalu memonitor perkembangan usaha para mitra binaanya. Setelah sukses dengan bawang goreng, kini Bu Fauzi mencoba mengembangkan usahanya ke pembuatan dan penjualan abon ikan, abon sapi, kacang dan kini mengembangkan coklat. Untuk melicinkan niatnya itu, Ia sudah membeli peralatan yang diperlukan. “Palu ini penghasil coklat terbesar di Indonesia, nomer 3 dunia tapi tidak pernah buat yang sudah jadi dari coklat. Jadi kita minta ke Telkom untuk kasih studi banding di Tanggerang atau dimana? Jadi pengembang usaha itu lari ke sana,” ujar Bu Fauzi bersemangat. Rencananya Ia akan mengelola bisnis barunya itu dari hilir hingga hulu. Ia merencanakan dari perkebunan sampai di rumah lalu dikupas lalu diantar dari rumah sini ke rumah-rumah penduduk. Meski sudah sukses Ia tidak lupa kepada para tetangganya, Ia berkeinginan tidak
40 Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
hanya dirinya yang sukses tetapi juga para tetangganya bisa mengikuti jejaknya, paling tidak kesuksesannya bisa memberi manfaat buat orang lain. Menurutnya, bisnis bawang goreng masih terbuka lebar untuk digeluti orang lain. “Saya ada permintaan ekspor 5 ton bawang goreng ke Malaysia per bulan, tapi belum bisa dipenuhi karena kapasitas produksi sudah maksimal,” terangnya. Industri bawang gorengnya sendiri kini mampu memberi lapangan kerja setidaknya bagi 40 orang tenaga kerja yang sebagian besar adalah tetangga dan kerabatnya sendiri. Jumlah tersebut belum termasuk para pedagang yang memasarkan produksinya yang jumlahnya bisa mencapai ratusan. Berkat kepeloporan dan kegigihannya mengembangan industri bawang goreng di Palu sekaligus memberikan manfaat bagi lingkungannya, Industri Bawang Goreng SalHan menjadi salah satu pemenang Telkom CSR Award 2012.
MITRA BINAAN SUKSES
INDUSTRI SALAI IKAN
PATIN ASAP FIRMAN EDI DIGEMARI NEGERI JIRAN Firman Edi merupakan pengusaha yang sangat kreatif dan cerdas menangkap peluang yang sedang berkembang di pasar saat ini. Bermula dari usaha untuk mengolah dan memproduksi ikan patin, di sekitar daerah Kampung Patin, Pekanbaru, Provinsi Riau. Firman yang tadinya hanya mengolah ikan patin dan ikan asap sekitar 150 kg per hari kini berkembang menjadi 750 kg sampai 1 ton per hari!
B
ermula pada awal 2007, Firman merintis industri olahan ikan patin dan ikan asap segar di pasar sekitar Kampung Patin, Kabupaten Kampar, Propinsi Riau. Waktu itu, Ia melihat ada-nya peluang yang sangat besar akibat adanya over produksi budidaya ikan patin. Karena adanya over produksi yang sangat besar, Ia kewalahan dengan banyaknya banjiran permintaan pasar untuk olahan ikan patin dan ikan asap dari konsumen kepadanya. Banyak pesanan yang ditolak karena keterbatasan dana modal awal untuk melakukan produksi dan membeli bahan baku untuk memproduksi. Melihat permintaan yang sangat besar, Ia akhirnya mengikuti program mitra binaan Telkom pada tahun 2007, karena adanya dorongan dan informasi dari salah satu rekannya yang menjadi salah satu mitra binaan Telkom. Alhamdulillah, setelah mengikuti program mitra binaan Telkom usaha olahan ikan patin dan ikan asapnya berkembang sangat pesat, dari produksi pertama yang hanya sekitar 150 kg per hari sekarang melonjak menjadi sekitar 750 kg hingga 1 ton per hari.
Ditawari Modal Oleh Bank Sejak bergabung menjadi salah satu mitra binaan, banyak yang menawarkan kerja sama bantuan berupa pinjaman dana, namun Ia mengaku belum berminat meminjam modal ke bank. Alasannya, tawaran bank cenderung mementingkan bank dan bukan membantu pelaku usaha kecil seperti dirinya. Ia mengatakan, bank beda dengan Telkom, menurutnya bantuan yang diberikan oleh Telkom adalah pemberdayaan dan pembinaan sosial yang diberikan kepada mitra binaannya untuk mengembangkan usahanya menjadi lebih maju dan berkembang sedangkan bank lebih ke profit. Firman mengakui, dirinya telah mendapatkan bantuan dana dari program mitra binaan Telkom sebanyak dua kali. Pertama, Telkom memberikan dana sebesar Rp 30 juta rupiah dan dibantu langsung dengan pembinaan untuk peningkatan dari produksi. Dari situ, usahanya berkembang pesat dari yang tadinya hanya memiliki satu rumah olahan menjadi dua rumah olahan dan sisa dari modal tersebut digunakan untuk modal bahan baku pengolahan. Bantuan kedua, Ia mengaku mendapatkan dana sebesar
Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
41
Rp 50 juta. Pada kesempatannya yang kedua ini, Ia manfatkan dana tersebut untuk budidaya ikan patin dan pembuatan ikan asap. Dimana dalam satu tahun, dana sebesar Rp 50 juta tersebut dapat berkembang menjadi Rp 100 juta. Artinya dari Rp 50 juta, dia bisa mendapatkan Rp 150 juta termasuk keuntungan. ‘’Jadi, awalnya saya memiliki 7 karyawan yang terdiri dari keluarga sendiri. Tapi sekarang, sudah ada 20 karyawan karena di sini banyak processing. Ada 5 bagian di sini, pertama karyawan tetap, terus karyawan penyiang, karyawan penyalai, karyawan yang mengurus tatakan dan yang terakhir karyawan budidaya. Jadi semua sudah diatur dengan baik karena punya manajemen yang baik dan terkonsep,’’ demikian Firman. Ia menjelaskan pula, proses tahapan awal yang dilakukan dalam usaha ikan patin dan ikan asap ini sangat terencanakan. Pertama, setiap hari pukul 5 shubuh beberapa karyawan Firman menangkap ikan dan hanya mengantar sampai ke tempat pengolahan. Dari tempat pengolahan, selanjutnya diberikan kepada ibu-ibu yang bertugas untuk membersihkan ikan yang telah ditangkap di bagian pencucian ikan. Setelah itu, dilanjutkan lagi ke bagian penyalai atau penyaringan. Di sini, terdapat dua tempat penyaringan. Ada penyaringan yang memiliki jaringjaring yang rapat dan ada jaring jaring yang kurang rapat untuk menyaring minyak. Semua proses dari jaring-
jaring tersebut memakan waktu 4 jam dalam pengolahannya. Dan terakhir, dipaketkan di rumah olahan lain dan siap untuk dipasarkan. Omset bulanan mencapai Rp 55 juta Omset yang pasti ia raih per bulannya secara kasar sekitar Rp 55 jutaan. Itu sudah termasuk dari budidaya 50 ribu ekor ikan dengan harga Rp 10-15 juta per bulannya. Lalu gaji yang dikeluarkan sekitar Rp 20 jutaan per bulan dan pakan untuk ternak ikan asap dan ikan patin yang dikeluarkan sekitar Rp 20-25 jutaan. “Perkuat jaringan karena dengan jaringan kita bisa mengembangkan usaha kita dengan baik dibandingkan pesaing kita,” pesan Firman, Ia mengakui networking atau jaringan merupakan kunci sukses usahanya. Awalnya bergabung sebagai mitra binaan sejak bertemu dengan Bapak Jefri dari Telkom Awalnya Ia hanya memiliki keinginan untuk membuat bahan baku dedak ikan asin untuk dipasarkan di sekitar Sumatera Barat dan tidak berniat untuk membuat usaha budidaya ikan asap dan ikan patin karena keterbatasan dana yang dimiliki. Tetapi, Alhamdulillah setelah bergabung, secara estafet tiap tahunnya ada kemajuan yang signifikan yang dirasakan terhadap usaha yang digelutinya. Mulai dari tahun pertama yang hanya mengolah ikan saja, lalu tahun kedua mulai merintis usaha untuk mengembangkan bisnis ikan asap dan
42 Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
ikan patin. Beranjak ke tahun ketiga, Ia menyadari untuk mengembangkan usahanya di bidang pakan ternak ikan dan terakhir di tahun ke empat Ia memiliki program untuk menjemput bahan baku langsung ke daerah Bagan. “Jadi, kalo di Bagan, ikan asin hanya dijual Rp 1.800. Disini, ikan bisa dijual Rp 2.600. Jadi keuntungan antara Rp 1.800 sampai Rp 2.600 rupiah, itu kan lumayan, coba kita kalikan Rp 800 dengan 8 ton setiap bulannya. Saya bisa dapat 5 juta sekian. Lumayan kan?,” ujarnya bersemangat. Jadi, ia cukup mengeluarkan Rp 1,5 juta untuk ongkos bersih tiap mobilnya itu ngangkut Rp 6 juta sampai ke Bagan. Belum lagi ke Sumbar Rp 6 jutaan juga, jadi kalo mobil sudah bisa dapet Rp 10 jutaan. Terus dari situ kita bikin kredit dengan dp (down payment) di bawah Rp 7 jutaan jadi mobil hanya mandiri sendiri dengan catatan setiap mobil sudah punya pekerjaan sendiri. “Tiga tahun cicilan lunas, dan mobil jadi milik kita sendiri. Untung kan?” lanjut Firman dengan tawanya yang lebar menjelaskan sambil mencairkan suasana. Bapak Firman memberi beberapa kiat untuk para pengusaha mandiri yang ingin memulai usahanya. Kunci berhasil itu adalah dengan mendekatkan diri dengan karyawan secara kekeluargaan. Karena jika karyawannya sudah betah, pekerjaan apapun yang diberikan pasti dia mau karena dia sudah merasa menjadi keluarga sendiri di perusahaannya tersebut.
Kiat yang lain? Manajemen yang kuat. Buatlah usaha yang kita rintis seperti lingkaran nyamuk. Jadi, usaha tersebut dapat berkembang dengan pesat. Firman pun menambahkan, agar usaha dapat berkembang dengan baik, harus memiliki mmanajemen yang baik yang memiliki target dan cita cita yang harus di capai setiap tahunnya sehingga pinjaman modal awal yang kita terima benar benar berguna karena manajemen yang baik dan terorganisisr dengan baik. Firman berharap, program CSR Telkom lewat Mitra Binaan Telkom, lebih mengutamakan pembinaan yang memotivasi anggotanya untuk lebih memajukan usahanya dari sebelumnya. “Kita Cuma minta plafon pinjaman agak lebih kalau bisa. Juga di- tingkatkan sesuai kapasitas usaha masing masing,” kata-nya. Ya memang, sasaran Mitra Binaan Telkom ini memang untuk usaha ekonomi lemah. Jadi, nanti yang lebih maju bisa diberi link ke beberapa bank besar untuk memberikan pinjaman dana. Harus Konsisten Mengenai kiat suksesnya, Pak Firman mengatakan, “Jika kita mempunyai usaha, kita harus konsisten kepada rencana awal kita. Kita harus mempunyai target dan cita-cita dalam jangka waktu tertentu dan juga harus memiliki manajemen yang baik untuk mengelola usaha kita tersebut. Niscaya, usaha kita akan berkembang dengan pesat dan lebih berkembang,” ujar Pak Firman Edi. Mengenai kendala, ia mengkui sejauh ini tidak ada kendala yang berarti kalupun ada hanyalan permodalan untuk memproduksi. “Permintaan pasar banyak, namun modal untuk membeli alat produksi dan bahan baku sering kekurangan,” terangnya. Proses produksi ikan patin asap terdiri dari lima alur. Semua alur memiliki kepala bagian masing masing, sehingga
ia mengaku tidak perlu repot mengawasi setiap bagian yang ada di usahanya tersebut, cukup meminta laporan dan mengawasi lewat kepala bagian setiap alur yang ada di usaha ikan patin dan ikan asap tersebut. Pemasaran produksi ikan patin asap pun telah menyebar ke seantero Nusantara dan internasional. Dimulai dengan memasarkan di kota sendiri, Riau. Kemudian menyebar ke Batam, Jakarta Timur di Pasar Sunan Giri Rawa Mangun, Sumatera Barat dan Aceh. “Kalo ke negeri jiran, saya cuma memasarkan lewat ‘belakang’ saja. Jadi olahan saya di beli pengusaha lain, dan sama mereka di kemas dengan menarik dan dikirim langsung ke Malaysia,” ujarnya. Pengiriman olahan ikan patin dan ikan asap yang diterimanya sekali kirim bisa mencapai 300 kg. “Tapi sekarang ada yang order baru sekali udah langsung minta 500 kg,” ujarnya menambahkan. Ia mengucapkan banyak terima kasih kepada Telkom karena berkat program PKBL Telkom ia bisa mengembangkan usahanya lebih baik lagi. “Saya bangga, Telkom memiliki kepedulian untuk memajukan dan mengembangkan berbagai usaha kecil yang berada di Indonesia, khususnya di Kampung Patin, Propinsi Riau. Berkat kepedulian Telkom, kini industri yang terkait dengan ikan patin telah memberikan lapangan kerja kepada ratusan warga Kampung Patin dan menyelamatkan perekonomian setempat.
Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
43
BINA LINGKUNGAN
LESTARIKAN MANGROVE CEGAH ABRASI A
walnya mengajak Telkom untuk sama-sama menjaga kelestarian hutan mangrove, tapi kemudian Ia menjadi mitra binaan Telkom yang tergolong berprestasi. Itulah Ahmad Jafar, Ia dengan kesadaran sendiri menjaga hutan magrove (bakau) yang kemudia terbukti jerih payahnya tersebut amat bermanfaat bagi lingkungan. “Saya memang bertekad menjaga hutan bakau di sini, karena tanpa pohon bakau pantai ini akan terkena abrasi,” ujar Akhmad Jafar memulai obrolan. Menurutnya, bakau tidak hanya mencegah abrasi tetapi juga menumbukan ekosistem baru. Ia memberi contoh, banyak ikan bertelur di sela-sela akar pohon bakau. Ketika ditanya kendala memperjuangkan kelestarian pohon bakau, ia mengatakan tidak ada kendala yang berarti. Namun diakuinya, keinginnannya menjaga pohon bakau sempat tidak memperoleh dukungan dari mana pun. Ia masih ingat benar, pertama kali serius menjaga bakau pada 2009. “Menjaga bakau memang keinginan saya pribadi. Saya ingin berpartisasi menyelamatkan lingkungan hidup. Itu saja,” ujar Akhmad. Berbekal niat yang kuat itulah barangkali yang menyebabkan Ia tidak terlalu peduli apakah ada atau tidak ada perhatian dari pihak lain. Untulah, setelah beberapa lama berjuang sendiri, Ia mendapat bantuan dari Telkom Malang. Bersama BUMN itu, Akhmad tambah bersemangat dan bahkan menjadi mitra kerja. Apalagi kemudian Telkom membantunya melalui program penanaman pohon bakau pada 2012. Mengingat bakau yang harus ditanam juga banyak, Telkom kemudian mengajak Pondok Pesantren Assyafiiyah, di Logung, Malang. Keterlibatan pesantren bukan itu saja,
44 Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
bersama Akhmad pesantren ikut memelihara bakau yang baru ditanam tersebut. Sinergi Akhmad, Telkom dan Pesantren Assyafiyah tidak berhenti di situ. Sambil menjaga dan merawat bakau, para santri belajar membuat sirup dari buah pohon bakau dan membuat selai dari ketela pohon. Berkat kepeloporannya menjaga lingkungan Akhmad Jafar memperoleh Anugerah Adikarsa, yaitu penghargaan kepeloporan dunia usaha pada 2010 lalu. Ciptakan Ketahanan Pangan Kepedulian Telkom terhadap kelestarian lingkungan tidak sebatas pada penanaman pohon bakau, tetapi turut menjaga dan melestarikan sumberdaya air. Misalnya, di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Telkom bersama-sama masyarakat setempat melaksanakan penghijauan di sekitar sumber air. Masih di Pacitan, Telkom membantu menangani daur ulang sampah menjadi pupuk organik yang higienis. Bukan itu saja, bersama masyarakat di Desa Kenep, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, Telkom menyelenggarakan workshop pembuatan pupuk organik. Berkat penyuluhan dan workshop yang diselenggarakan, masyarakat di desa tersebut selalu mengelola sampahnya agar bisa dijadikan pupuk. Pupuk kemudian digunakan pada berbagai tanaman. Selanjutnya tanaman yang tumbuh subur dikonsumsi oleh warga. Jadi Telkom mengajak masyarakat agar memiliki ketahanan pangan. Program tersebut akan diteruskan, dengan target 100 RT dan 100 RW yang ada di Jawa Timur.
BINA LINGKUNGAN
H
ari itu, wajah Sukalimah sumringah. Perempuan berusia 57 tahun itu terlihat menjinjing satu paket sembako yang dibeli di pasar murah yang diselenggarakan Telkom.
Pasar Murah BUMN 2012 P
eresmian pasar murah dilakukan Menteri BUMN Dahlan Iskan pada 3 April 2012, bersamaan dengan 18 titik pasar murah yang melibatkan 25 BUMN. Pasar Murah BUMN Untuk Rakyat (PMBUR) melibatkan 25 BUMN lain, antara lain PT Pertamina, PT Pelindo, PT Aneka Tambang Tbk, PT Kereta Api Indonesia (KAI), PT Garuda Indonesia Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan PT Bank Mandiri Tbk. Tiap BUMN diberi jatah sejumlah titik untuk menggelar pasar murah. “Sekarang harga-harga sudah pada naik. Kalau ada pasar murah kan bisa beli sembako murah walau harus sedikit antri di antara ribuan orang,” kata Sukalimah, senang. Pasar murah yang digelar Telkom itu memang mendistribusikan sembako dengan harga sangat miring jika dibandingkan dengan harga normalnya. Warga cukup membayar Rp 30 ribu saja untuk paket senilai lebih dari Rp105 ribu itu. Telkom melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) memberi subsidi sekitar Rp 75 ribu untuk setiap paket. Kegiatan ini diharapkan bisa meringankan beban pengeluaran rumah tangga warga untuk memenuhi kebutuhan pokok. Selain di Kampung Makasar, Telkom juga menggelar pasar murah di Kelurahan Duren Sawit, Jakarta Timur. Kegiatan yang sama juga dilakukan oleh sekitar 25 BUMN secara serentak di 20 titik lokasi di lima wilayah DKI Jakarta pada 3 s.d 5 April 2012. Telkom menyediakan tidak kurang dari 15.555 paket sembako, masing-masing untuk Kelurahan Duren Sawit 7.778 paket dan Kelurahan Makasar sebanyak 7.777 paket.
Pasar murah BUMN merupakan tindak lanjut arahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam Sidang Kabinet pada 22 Februari 2012 yang meminta agar badan usaha milik negara (BUMN) menjadi ujung tombak penanganan kawasan miskin dan pengentasan warga dari kemiskinan di Tanah Air. Ringankan Beban Warga Guna menyukseskan pasar murah di dua kelurahan di DKI Jakarta tersebut, Telkom mengalokasikan dana sekitar Rp 2 miliar. Pasar murah Telkom tersebut dimaksudkan membantu masyarakat yang kurang mampu memenuhi kebutuhan seharihari sekaligus sebagai salah satu program corporate social responsibility (CSR) Telkom. Nilai paket secara keseluruhan jauh di atas Rp 30 ribu. Itu berarti nilai selisihnya adalah bentuk bakti Telkom kepada masyarakat. Lurah Kampung Makasar Makmun Ghozali menuturkan, dari sekitar 25 ribu warga yang bermukim di kelurahannya, ada sekitar 7.000 warga tidak mampu yang mendapat prioritas membeli paket sembako murah. Ia pun mengaku senang dengan adanya pasar murah lantaran sangat bermanfaat bagi masyarakat warganya. Selain mendukung kegiatan pasar murah di Jakarta, Telkom ditunjuk Kementerian BUMN menggelar perhelatan serupa di Jawa Tengah sepanjang April 2012. Terdapat 20 lokasi pasar murah di sana, yang khusus menyasar wilayah pesisir utara Jawa Tengah.
Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk 45
Sebarkan Paket Sembako Murah Guna membantu kemampuan daya beli masyarakat yang terhimpit oleh kondisi ekonomi, Telkom kembali mendukung Program Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Peduli dengan menggelar Pasar Murah bagi masyarakat yang kurang mampu di Jawa Tengah. Pelaksanaan kegiatan Pasar Murah BUMN tersebut berlangsung pada 19 dan 20 Juni 2012 di Kelurahan Mangkang Wetan Kota Semarang, Kelurahan Bandengan Kota Kendal dan Kelurahan Kalibagor Kabupaten Banyumas. Pasar murah merupakan bentuk tanggung jawab sosial BUMN sebagai salah satu motor penggerak ekonomi. “Melalui pasar murah ini Telkom ingin membantu masyarakat yang berpendapatan rendah,” kata Senior General Manager Telkom Community Development Center (SGM Telkom CDC) Ade Sulchi. Sebanyak total 60 ribu paket disediakan untuk tiga lokasi pasar murah. Setiap paket berisi 10 kg beras, 1 kg minyak goreng dan 1 kg gula pasir. Paket sembako senilai Rp 100.000 hanya dijual Rp 30.000. Jadi, pasarmurah ini diadakan untuk membantu masyarakat. Untuk mensukseskan kegiatan Pasar Murah BUMN di Jawa Tengah, Telkom telah mengalokasikan dana sebesar Rp 5 miliar. Pemilihan di tiga lokasi di Jawa Tengah tersebut berdasarkan usulan dari masyarakat yang kemudian dievaluasi dan dinilai pantas untuk dilakukan, sehingga terlaksanalah Pasar Murah. “Saat ini kondisi Telkom dan BUMN lain sedang bagus baik dari segi laba dan pendapatan. Jadi kegiatan ini
merupakan salah upaya berbagi kebahagiaan dengan masyarakat,” tambah Ade Sulchi. Ade Sulchi menambahkan, paket sembako murah ini sebagai stimulan bagi masyarakat kurang mampu dan langkah nyata yang dilakukan Telkom untuk meringankan beban masyarakat sehingga warga yang membutuhkan dapat menikmati bahan-bahan pokok dengan harga di bawah rata-rata harga pasar. “Namun, tujuan utama kegiatan ini adalah pemberdayaan masyarakat,” tegasnya. Pasar Murah BUMN diharapkan mampu menjadi sebuah kegiatan yang bermakna dan dapat membantu masyarakat yang kurang mampu, sehingga beban ekonomi yang ditanggung dapat dikurangi. Program Pasar Murah ini dilakukan oleh seluruh BUMN secara serentak di wilayah Jawa Tengah, sebelumnya kegiatan yang sama telah dilakukan April 2012 di wilayah DKI Jakarta. Pasar Murah BUMN dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini sebagai tindak lanjut arahan Presiden RI dalam rapat Sidang Kabinet 22 Februari 2012, bahwa BUMN harus menjadi ujung tombak penanganan kawasan miskin dan pengentasan kemiskin-an di Indonesia. Dalam pelaksanaannya Kementerian BUMN melibatkan 25 BUMN untuk menggelar pasar mudah di seluruh Indonesia. Setiap tahun BUMN Peduli menggelar program Pasar Murah BUMN di seluruh tanah air. Pasar tersebut selalu diserbu masyarakat yang membutuhkan sembako murah. Selain beras, juga dijual gula pasir, minyak goreng dan sembilan bahan pokok.
46 Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Penyerahan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan di Jateng
Telkom berdayakan masyarakat melalui Program Pasar Murah BUMN di tiga wilayah Jawa Tengah.”
BINA LINGKUNGAN
Telkom Peduli Bantu Korban Bencana Banjir Bandang Palu P
ada 25 Agustus 2012 terjadi banjir bandang di Kecamatan Parigi Selatan, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Tercatat 2 orang meninggal dunia, 7 orang luka-luka, 83 rumah rusak berat dan 242 rumah terendam banjir. Telkom melalui program Bina Lingkungan menyalurkan bantuan kepada korban bencana banjir bandang di kabupaten Parigi dan di Kulawi, Kabupaten Sigi Biromaru yang mengalami bencana gempa bumi dan tanah longsor pada 18 Aguatus 2012. Banjir bandang juga menerjang kota Palu pada 25 Agutus 2012, menewaskan 2 orang, menyebabkan lima rumah hanyut
serta 200 rumah lainnya rusak. Kamis, 6 September 2012, Telkom memberikan bantuan kepada korban banjir bandang di Palu. Bantuan dipusatkan di Kantor pelayanan Telkom, penyerahan bantuan tersebut diserahkan kepada Komandan Kodim 1306 DGL Letkol Inf. Andi Ismail. Program Bina Lingkungan CDC Telkom merupakan wujud kepedulian Telkom kepada masyarakat Indonesia, khususnya kepada mereka yang tertimpa musibah. Semoga bantuan yang diberikan dapat bermanfaat.
Program Bina Lingkungan Telkom merupakan wujud kepedulian Telkom kepada masyarakat.”
Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk 47
BINA LINGKUNGAN
Go Green Action K
eprihatinan Pemerintah Daerah (Pemda) Maros akibat minimnya areal hutan bakau di kawasan perairan Pantai Maros mendapat respon dari Community Development Area (CDA) 7 Kawasan Timur Indonesia (KTI) yang dikomandani Srikandi CSR KTI Hartati Muchlisi. Dengan menggandeng Yayasan Desa Sejahtera Indonesia (YDSI), CD Area-7 KTI mengalokasikan 50.000 bibit pohon bakau senilai Rp. 25 juta, melalui program Go
K
esungguhan Telkom dalam mewujudkan koneksi satu juta Wifi di Indonesia hingga 2013 mendapat dukungan penuh dari Unit CDC Telkom , berbalut program CSR pilar Education, lewat pengembangan ICT bagi Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan, CDC berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Banjarbaru dan Divisi Wireless Broadband Telkom Kalimantan, mengimplementasikan program “Banjarbaru Broadband City” (BBC) di kawasan taman air mancur kota Banjarbarubersama Walikota Banjarbaru Sabtu (20/10). Dalam peluncuran BBC, hadir Walikota Banjarbaru H. M. Ruzaidin Noor, GM. Commerce Divisi Wireless Broadband Telkom Kalimantan Dwi Kurniawati dan SGMCDC Telkom diwakili Manager Distribusi Bina Lingkungan Abuhari Suki, SE bersama komunitas pendidikan serta masyarakat luas.
Green Action untuk beberapa titik kritis di bentangan pantai Panaikang Maros, Sulawesi Selatan Kamis (13/9), disaksikan Camat Bontoa Andi David, S.STP, MSi, Kapolres Maros AKBP. Ferdinan Pasaribu, SIK, SH, MH, Dandim 1422 Maros Letkol. Arh. Kunto Ridarto, Kepala Dishutbun Maros dan Kepala Dinas Perikanan & Kelautan Maros Abdul Rachman, sedangkan dari Telkom hadir Officer CDSA Makassar Syarifudin, dan Purwanto.
BROADBAND CITY
48 Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
K
BEASISWA D
irektur Utama Telkom, Arief Yahya, didampingi Direktur HCGA, Priyantono Rudito, SGM-CDC Telkom M. Ade Sulchi dan Ketua Baitul Maal Muttaqin Telkom (BMMT), Abdul Mukti Soma, menyerahkan beasiswa pendidikan reguler dan Tahfidz Al-Qur’an BMMT kepada siswa dan mahasiswa kurang mampu secara sosial ekonomi, di Masjid Darul Ihksan, pada 5 Oktober 2012. Pendidikan merupakan aspek yang penting dalam kehidupan manusia, dimana wahyu yang pertama diterima Nabi Muhammad SAW adalah perintah
membaca (Iqra) yang merupakan substansi dari pendidikan kata Arief Yahya dalam sambutannya, menekankan bahwa di negara kita, pendidikan merupakan hak seluruh warga negara Indonesia tanpa terkecuali dan secara umum Telkom memiliki kepentingan di bidang pendidikan, sebut saja pendekatan pembelajaran seperti e-learning, yang sangat bersentuhan dengan Telkom, selebihnya Telkom juga sering mengadakan pelatihan dan bimbingan kepada para guru dan santri yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, jelasnya.
omitmen Telkom untuk berperan dalam pengurangan emisi karbon sebesar 26% pada 2020. merupakan perkembangan positif dari keinginan Indonesia untuk menjalankan program Go Green, beberapa perusahaan besar yang mulai melakukan program Go Green adalah Telkom, Pertamina, Panasonic, Toyota, Danamon, Telkom sendiri sudah aktif menanam pohon lebih dari 16.000 pohon hingga oktober 2012 ini. Menggandeng mitra internalnya RDC, pada 8 Oktober 2012 SGM RDC, Joddy Hernady, disaksikan SGM-CDC M. Ade Sulchi meresmikan percontohan modelling Telkom Go Green bertema “Creating Better Life for Better Future” untuk beberapa proyek di lokasi NGN Gombel, semarang.
MUDIK BERSAMA TELKOM PEDULI
H
-3 jelang Idil Fitri 1433-H, berbalut CSR Telkom memberangkatkan sebanyak 3.250 pemudik ke sejumlah kota di Pulau Jawa dalam program Mudik Asyik Telkom Group 2012, 16 Agustus 2012. Para pemudik terdiri dari frontliner outlet, sales force dan authorized dealer Telkomsel, Telkom Flexi, Speedy dan mitra kerja Telkom se-Jabodetabek. Mengerahkan tidak kurang dari 65 unit bus pariwisata AC, dilepas oleh Direktur Utama Arief Yahya langsung dari halaman parkir Arena Expo
PRJ Kemayoran, Jakarta. Program mudik bersama Telkom Group 2012 merupakan bagian dari bentuk Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSP) sebagai wujud terima kasih perusahaan kepada mitra kerja yang telah bekerja keras mempromosikan dan memasarkan produkproduk Telkom Group, seperti Telkomsel, Flexi, Speedy dan Telkom Vision. Tujuan mudik meliputi kota-kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur seperti, Semarang, Yogyakarta, Solo, Malang dan Surabaya.
G
Green Creating Better Life for Better Future
Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
49
BINA LINGKUNGAN
31 Maret 2012 M di Atambua Nusa Tenggara Timur
engenalkan dunia digital sejak usia dini, menjadi bagian dalam pembentukan dan pengembangan karakter intelektual anak, langkah ini merupakan implementasi dari Komitmen Telkom dalam turut mencerdaskan anak bangsa yang direalisasikannya melalui program Anak cerdas berinternet kepada 106 siswa serta guru dari Taman Kanak-Kanak (TK) Santa Angela Atambua NTT Sabtu (31/3). Plasa Telkom Atambua merangkul anakanak TK Santa Angela untuk tumbuh
I
e-Health e-Referral
CT-Expo Indonesia 2012 yang digelar Jakarta Convention Center (JCC) Jum’at (4/5) turut dimeriahkan kehadiran stand Telkom lewat produk rujukan kesehatan layanan elektronik untuk mendukung layanan kesehatan bagi pasien secara cepat dan akurat bertajuk e-Referral dengan cakupan data demografi, medical history, pengobatan dan informasi data akurat lainnya. Dihadapan Kepala Dinas Kesehatan, Kepala BAPPEDA, Kepala Puskesmas Masaran I, Kepala Puskesmas Sambung Macan II Kabupaten Sragen, Vice President (VP) IT Vista Judi Achmadi didampingi Project Leader Business e-Health Telkom Saiful Hidayat menjelaskan kepada pengunjung bahwa piloting implementasi e-Referral
50 Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
bersama anak-anak Indonesia lainnya dalam pemahaman teknologi informasi khususnya akses internet sehat, termasuk bagaimana berkomunikasi telepon yang baik dan penggunaan Faximile. Antusiasme dan keingin-tahuan yang tinggi tercermin dari keseriusan anak-anak dalam mengutak-atik menu internet yang ajarkan oleh para pengarah, bahkan sesekali mereka panik salah dalam meng-klik menu dan kebingunan untuk kembali kemenu semula.
adalah Kabupaten Sragen, yang akan diproyeksikan sebagai percontohan bagi Kabupaten/ Kota lainnya di Indonesia dalam hal layanan kesehatan, e-Refarral sambung dia dapat meningkatkan suatu collaborative care dari level layanan kesehatan primer (Puskesmas), Sekunder (RSUD), Tersier (RSUP) dan Dinas Kesehatan Daerah maupun Pusat, dimana system ini akan mendukung pelaksanaan tugas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), sedangkan Saiful Hidayat menambahkan implementasi eReferral sepenuhnya didanai dari anggaran Corporate Social Responsibility (CSR) Telkom melalui Unit CDC, dengan implementasi ini sambung dia Sragen akan menjadi acuan untuk implementasi e-Referral di tempat lain.
Mumpung Pak Dahlan Numpang Mandi B
ertepatan dengan kunjungan Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan ke Tasikmalaya untuk menghadiri HUT Harian Radar Tasikmalaya Sabtu (9/6) Telkom melalui CDC memanfaatkan event penting tersebut untuk implementasi CSR yang dikemas dalam Kado Ulang Tahun Radar Tasikmalaya untuk turut menghijaukan kota santri Tasikmalaya. Mumpung ada di Telkom Tasikmalaya untuk numpang mandi, Dahlan Iskan diprogramkan untuk menerima sumbangsih Telkom untuk penghijauan
kota Tasikmalaya, melalui Direktur HCGA Priyantono Rudito didampingi SGM-CDC M. Ade Sulchi, SM. Bina Lingkungan CDC Asep Hermawan, GM. UCS-3 Jawa Barat Binuri dan Manager CS Area Tasikmalaya Wahyudin menyerahkan 1.000 Bibit pohom jati Belanda dan mangga super secara simbolis kepada Meneg-BUMN Dahlan Iskan, dirangkai dengan penanaman langsung bibit pohon bantuan Telkom dilokasi bantaran sungai Cimulu tepat di depan Plasa Telkom Tasikmalaya.
LISTRIK MANDIRI C
SR Telkom kembali hadirkan nuansa terang bagi warga masyarakat Kampung Pojok Desa Tanjungsari Kecamatan Salopa Kabupaten Tasikmalaya lewat program “Listrik Mandiri Rakyat” bagi 151 Kepala Keluarga yang
Rakyat di Kampung Pojok, Tasikmalaya
mendapat penerangan listrik tenaga Accu bantuan Telkom. Sabtu (5/5) CDC Telkom yang diwakili SM. Bina Lingkungan H. Asep Hermawan didampingi Manager CD Area-3 Jawa Barat Rusdi. P. Idrus menyisir kawasan Tasikmalaya Selatan menuju Kampung Pojok yang berjarak 40 Km atau 3 jam tempuh dari Kota Tasikmalaya disambut seluruh warga Desa Tanjungsari bersama Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum didampingi Sekda serta Muspida Kabupaten Tasikmalaya. Kampung Pojok dengan posisi geografis yang cukup terpencil serta infrastruktur sarana jalan penghubung yang buruk, secara ekonomis menang tidak memungkinkan untuk dilayani jaringan listrik PLN sehingga puluhan tahun warga masyarakat Kampung Pojok tidak pernah menikmati hasilhasil pembangunan di Republiknya sendiri.
Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
51
BINA LINGKUNGAN
Khitanan 3.000 anak
Jakarta, Medan, Bandung, Semarang, Surabaya, Balikpapan, dan Makassar
Wi-Fi di
100.000 Sekolah
Bismillah, Telkom siap, Pak Djokowi!
S
ejalan dengan orientasi arah pendekatan CSR pilar pendidikan bertajuk “Membangun Indonesia Cerdas”, Telkom menggandeng Pemerintah Propinsi DKI Jakarta untuk menempatkan jaringan Wireless Fidelity (Wi-Fi) alias jaringan nirkabel di lebih dari 100.000 sekolah di Jakarta. Direktur Utama Telkom Arief Yahya mengungkapkan, pihaknya siap untuk memasang Wi-Fi di 100.000 sekolah mulai dari tingkat SMA hingga perguruan tinggi, tersebak di sekitaran kota-kota penyangga Jakarta. Dilkatakannya, “Pak Jokowi berencana untuk me-Wi-Fi-kan seluruh SMA di Jakarta dan Telkom akan melakukan itu, Pak Nuh (Mendikbud) dan Pak Jokowi berkenan, Telkom committed untuk memasang Wi-Fi di 100 ribu sekolah. Bismillah, Telkom siap,” tegas Arief Yahya saat ditemui di Ritz Carlton Pacific Place, Kamis (13/12/2012). Lebih jauh dia mengatakan, jika pembicaraan dan rencana ini sudah matang, Telkom membutuhkan waktu 3 bulan akan
52 Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
M
elihat bahwa realitas sebagian warga masyarakat Jakarta dan sekitarnya yang belum sepenuhnya mengenyam kesejahteraan ekonomi, CSR Telkom Group melakukan social action melalui penyelenggaraan khitanan massal bagi 1000 anak dari keluarga tidak mampu dan pra sejahtera se Jabodetabek Rabu (27/6) dipusatkan di Serambi Masjid At-Tin Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur, sekaligus menandai pelaksanaan pilar CSR bidang Kebudayaan dan Keadaban pelaksanaannya dibuka secara resmi oleh Direktur Human Capital & General Affair (HCGA) DR, Priyantono Rudito, PhD. Mengawali pelaksanaan khitanan missal Direktur HCGA Priyantono Rudito mengatakan, penyelenggaraan Khitanan Massal Telkom Group 2012 dilaksanakan serentak secara nasional hari Rabu 27 Juni 2012, dan berdasarkan data telah terhimpun sebanyak 3000 anak dari seluruh wilayah Indonesia, yang pelaksanaannya dilakukan di tujuh wilayah Indonesia, meliputi Jakarta, Medan, Bandung, Semarang, Surabaya, Balikpapan, dan Makassar yang pemusatannya di Masjid At-Tin Jakarta ini, sedangkan di lokasi Masjid At-Tin, terdaftar sebanyak 1000 anak dari keluarga tidak mampu yang berasal dari 14 korwil Jabodetabek ditambah Serang, Karawang, dan Purwakarta (Sekapur).
Saya mau semua sekolah di DKI di-Wi-Fi-kan. Bagaimana Telkom?
merampungkan proyek ini. Nantinya, proyek ini akan merambah di kota-kota lain selain Jakarta, “Tadi saya sudah bilang ke Pak Jokowi anytime beliau mau. Mungkin kita butuh 100 hari atau 3 bulan setelah Pak Jokowi mengatakan iya. Itu untuk SMA, perguruan tinggi, nanti kita turun sampai SMP,” setiap sekolah, lanjut Arief Yahya, akan dipasang sekitar 20 jaringan atau 20 akses poin, sehingga memudahkan para siswa untuk mengakses internet. “Kalau rata-rata jumlah siswa itu 200, jadi perlu sekitar 20 akses point setiap sekolah, saya inginkan setiap siswa itu connected biar pintar,” Imbuhnya.
BINA LINGKUNGAN
SANGGAR ALANG-ALANG
H. Didit Hari Purnomo
Rumah Singgah Anak Negeri
Di mata Didit Hari Purnomo (65), pendidikan harus bisa diakses oleh siapa pun, bahkan oleh anak-anak usia belasan tahun yang tak pernah mengenal arti ”rumah” dan kasih sayang. Kesadaran ini memantiknya untuk membentuk Sanggar Alang-Alang,”Rumah Singgah” tempat ratusan anak jalanan di Kota Surabaya belajar tentang kehidupan.
S
ejak berdiri 16 April 1999, Sanggar Alang-Alang (SAA) tetap setia pada tujuan awal, yakni menyediakan pendidikan gratis untuk anak-anak jalanan. Di SAA, anak jalanan disebut dengan anak negeri. SAA menjadi rumah tempat makanan, seragam, ruang belajar, dan ruang bermain cuma-cuma bagi mereka. Didit menyebut SAA sebagai pendidikan berbasis keluarga. Di sanggar, Didit menjadi bapak. Istrinya, Budha Ersa, sebagai Mama. Tidak kurang 100 anak usia 6-17 tahun di SAA adalah bagian dari keluarga besar. Untuk menggantikan biaya sumbangan pembinaan pendidikan (SPP), Didit hanya menuntut satu hal dari anak-anaknya, yakni bersikap sopan.
Setiap masuk sanggar, anak-anak selalu dalam kondisi bersih. Mereka menyalami dan memeluk satu sama lain dan menghindari kata-kata kasar dan jorok. Bagi Didit, ini bagian dari pendidikan perilaku. ”Jika setiap hari selama sebelas tahun, seorang anak jalanan bisa diajar berperilaku sopan, tentu perilakunya akan berubah,” ujar pensiunan pegawai TVRI ini. Pendidikan perilaku hanya satu dari pelajaran yang diajarkan di SAA. Meskipun Matematika diajarkan, SAA menitikberatkan pada ilmu-ilmu praktis yang dapat diterapkan dalam kehidupan anak jalanan. ”Belajar bukan hanya teori,
Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
53
melainkan soal implementasi. Ini yang dibutuhkan anak jalanan agar tidak kembali ke jalan,” katanya. Hingga kini, setidaknya empat program sudah dijalankan, yakni bimbingan belajar anak sekolah dan putus sekolah, bimbingan anak berbakat, bimbingan anak perempuan rawan, dan bimbingan ibu dan anak negeri. Bertahan 11 tahun, Didit menyebut satu kunci keberhasilannya. ”Kasih sayang,” kata kakek satu cucu ini. Kasih sayang adalah pendidikan hidup yang terenggut dari kehidupan anak jalanan. Mereka dialpakan dan dianggap sampah masyarakat. Penilaian ini bagi Didit salah besar. Dia membuktikannya 11 tahun lalu ketika menyambangi Terminal Joyoboyo, tempat berkumpul anak jalanan. Di balik penampilan anak-anak yang kumuh dan kotor, tersimpan jiwa anak-anak yang mendamba rumah dan perhatian. Jika didekati baik-baik, mereka akan membuka diri. Hati Didit tergugah melihat anak-anak yang menggelandang sejak kecil. Ada juga anak-anak dari tukang cuci, tukang becak, pencopet, dan kernet bus yang tak pernah diperhatikan. Di balik toilet Terminal Joyoboyo itulah perjumpaan pertamanya dengan dunia anak jalanan. Pelan tapi pasti, pertemanan mereka terajut, dan setiap malam Didit mulai mengajari banyak hal. Banyak orang menamai mereka ”komunitas sekolah malam”. Setahun lebih kegiatan itu berjalan hanya bermodalkan niat baik dan sebagian gaji Didit. Barulah tahun 1999, berkat derma dari orangtua murid Surabaya International School, Didit mendapat sumbangan Rp 5 juta. Uang itu dia gunakan untuk mengontrak rumah dua tahun di belakang Terminal Joyoboyo. Untuk menyokong kehidupan anak-anak, SAA memang bergantung pada donasi pengusaha. Salah satu donatur yang cukup membantu kegiatan SAA adalah Telkom. Melalui program Bina Lingkungan Telkom menjadikan SAA sebagai bagian dari kegiatan Program Bina Lingkungan. Selain mendapat donasi, kini SAA memiliki pendapatan sendiri dengan mengisi acara musik dan tari di sekolah. Hal yang paling membanggakan bagi Didit, beberapa alumni SAA berhasil berdikari. Adi Hartono, misalnya, diterima di Universitas Negeri Surabaya lewat jalur prestasi. Adi yang enam tahun tinggal di SAA hanya mengikuti kejar paket A dan B, kemudian mendaftar ke sekolah menengah kejuruan. ”Adi yang sebelumnya anak jalanan bisa diterima di pendidikan formal. Saya senang luar biasa,” kata Didit. Ada lagi, Mu’ad (20). Dia buta huruf hingga usia 16 tahun. Namun, kini Mu’ad menjelma menjadi pemuda percaya diri yang terampil menggunakan komputer. Pernah dengar Klan ting? Ya benar kelompok pengamen yang menjadi juara Indonesia Mencari Bakat di Trans 7 itu, dua anggotanya yakni Wawan dan Lui merupakan alumni SAA. Didit selalu mengibaratkan anak jalanan seperti alangalang, Dia kian optimistis, alang-alang binaannya memiliki tempat sendiri di masyarakat
54 Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
TESTIMONI
S
ungguh berbahagia para Mitra Binaan Telkom CDSA Pekalongan periode Triwulan II 2012 kali ini. Pasalnya saat acara pembekalan di ruangan Broadband Learning Centre Telkom Jl Merak No 2 Pekalongan Rabu 27/6 lalu, mereka mendapat kesempatan bertemu langsung dengan orang nomor 1 di Pekalongan, Walikota dr HM. Basyir Ahmad.
dr. HM. Basyir Ahmad, Walikota Pekalongan & Ust Arifin Ilham :
“Komitmen, Konsisten dan Amanah” Beliau yang juga seorang dokter pada hari yang sama secara kebetulan menghadiri sekaligus mengkhitan langsung anak-anak peserta Khitanan Massal Telkom Pekalongan.
P
ada Triwulan II tahun ini CDSA program Kemitraan menyalurkan sebesar Rp 1,3 miliar kepada 29 UMK dan Kope rasi. Hadir pada kesempatan itu Manajer CS Area Pekalongan, Iyun Kosasih, Idid Junaedi dari Telkom Flexi dan penceramah rohani Drs H. Imron Asmuni dari Depag Kota Pekalongan.
Kesempatan yang jarang sekali terjadi ini (kehadiran Walikota) dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh Siswanto Officer PKBL CDSA PK. Beliau dimohonkan waktunya untuk memberikan wejangan guna membekali para UMK binaan Telkom, dan pak Wali pun menyanggupi nya. Saat memberikan sambutan, Basyir Ahmad menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Telkom yang telah menyisihkan sebagian keuntungannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kota Pekalongan. Walikota menilai selama ini Telkom selalu komitmen dan konsisten melaksanakan CSR. “Bukan hanya komitmen tetapi juga konsisten secara terus menerus melakukan hal ini”.
Pihaknya berharap program CSR Telkom agar lebih ditingkatkan lagi dan bukan hanya meningkat tetapi juga diharapkan adanya pendampingan. “Sebab kalau hanya meningkat tetapi tidak didampingi itu kurang pas,” papar Walikota.
Kepada para pelaku UMK yang hadir, Ia berpesan agar menjaga amanah dari Allah lewat Telkom ini. “Bapak Ibu semua adalah pilihan dari sekian banyak yang mengantri di belakang. Jadi jaga amanah ini dengan sebaik-baiknya. Niatkan dengan bismillah kalau niatnya baik, pasti ada jalan. Agama Islam mengatakan ‘Man jadda wa jadda’. Siapa bersungguh-sungguh maka dia akan mendapatkan apa yang diinginkannya. Jikalau ada kesulitan komunikasikan dengan Telkom, pasti akan dibantu.” Kemudian kalau ingin usaha nya bertambah tinggi harus dimulai dari kecil semuanya dilakukan secara bertahap. Allah sudah mencontohkan dalam penciptaan alam ini dalam tujuh masa, walaupun Allah bisa
menciptakan segala sesuatu dengan cukup satu kata kun fayakun. Pelajaran yang bisa kita petik adalah dalam mengerjakan sesuatu, lakukan dengan step by step.
“Selain itu,“ lanjut Walikota, “Bapak Ibu harus punya kreasi dan inovasi yang baik, boleh meniru tapi harus dimodifikasi supaya lebih maju dan lebih bagus lagi, karena ini bisnis bukan hanya bisnis biasa tetapi bisnis yang luar biasa”, kata Walikota disambut dengan tepuk tangan hadirin. Penyerahan bantuan secara simbolis diserahkan langsung oleh Walikota kepada tiga orang MB perwakilan dari Kota Pekalongan yaitu Daudi pengusaha Tenun ATBM pinjaman ke-3 mendapatkan pinjaman maksimal yaitu
Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
55
Rp. 96 juta, Khikmawati pimpinan KSU Qurrota A’yun yang merupakan pinjaman baru sebesar Rp. 45 Juta dan Abdul Ghofur pengusaha “Batik Abdul” juga pinjaman baru sebesar 30 juta rupiah.
seluas sekitar 6 Ha, terdiri beberapa gedung pendidikan, perpustakaan, Laboratorium.
”Saya sudah banyak mendengar, namun baru sekali inilah terbukti, bahwa benar PT. Telkom bekerja untuk masyarakat, melalui Program CSR nya” demikian Camat, Drs. Sariguna Tanjung, MSi, saat hadir menyaksikan penyerahan bantuan bina lingkungan yang dilakukan oleh PT. Telkom, CDA I Sumatra, kepada Yayasan Perguruan Tekad Mulia. Manager CDA I Sumatra selain menyampaikan bantuan juga memberikan sosialisasi tentang Program Kemitraan yang diharapkan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang mempunyai usaha untuk mengembangkan usahanya. ”Program lain selain bantuan hibah ini diberi nama Program Kemitraan dan Program ini dilakukan untuk masyarakat yang sudah mempunyai usaha, bukan membuka usaha dan pinjaman ini harus dikembalikan dalam masa 24 bulan (2 Tahun) dan pinjaman ini sangat bermanfaat bagi pengembangan usaha masyarakat,” demikian Suteki mengulas kegiatan CDA I Sumatra, sembari berharap agar masyarakat dapat memperluas usahanya dan menambah permodalan. Yayasan Perguruan Tekad Mulia (dikenal dengan sebutan Perguruan YATELIA) adalah salah satu PerguruanSwasta terbesar di Desa Pujimulyo dan “Perguruan Swasta terbanyak nomor 4 di Kecamatan Sunggal Deli Serdang” kata Kepala Sekolah, Drs. Parno Kartawi kepada Kontributor. “Perguruan ini mengelola siswa TK, SD, SMP dan MTs. Dengan jumlah siswa mencapai 1.000 orang,” kata beliau melanjutkan. Yayasan Perguruan Tekad Mulia, adalah sekolah masyarakat yang diberikan secara hibah kepada Yayasan dan didirikan tahun 1970. Saat ini Sekolah berjalan sangat baik dan mempunyai lahan pendidikan
Ustad Arifin Ilham: “Telkom Memberi”
Lebih
Banyak
Di tengah suasana pondok pesantren yang sejuk, asri dan tertata apik, 40 anak Yatim di penghuni Pesantren Yatama Az Zikra, Perumahan Mampang Indah Dua Blok. B/9A, Kec. Pancoran Mas, Kota Depok, tampak asyik memegang solder. Hari itu Selasa (19/06), bertempat di Aula serbaguna Lantai II Pesantren Yatama Az Zikra, dilakukan pembukaan kegiatan Pelatihan Teknisi perbaikan lampu TL Elektrik kepada santri putra dan putri Yatim se-tingkat Aliyah atau SMA sebanyak 40 orang. Hadir pada kegiatan tersebut penasehat Pesantren Yatama Az Zikra Ustad Arifin Ilham beserta seluruh pengasuh dan pembina Pondok. Saat itu, Telkom memberikan tawaran pelatihan service lampu TL untuk anak dipesantren ini, karena jenis pelatihan ini belum menjadi perhatian banyak orang, tetapi mudah, murah dan memiliki prospek bisnis yang menjanjikan. Di antara kesibukan rutinnya Ustad Arifin di daulat ikut menyaksikan pembukaan kegiatan Pelatihan bagi anak asuhnya. Masih dengan T-Shirt dan sarung seusai berolahraga pagi, Ustad Arifin Ilham diboyong menuju tempat Pelatihan teknisi service lampu TL.
56 Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Hingga saat ini Telkom sudah melatih anggota TNI AD, warga binaan lapas, komunitas warga eks penderita Kusta Sitanala, Tangerang. Kegiatan ini diharapkan membantu menekan limbah berbahaya dari lampu TL yang biasanya terbuang serta menumbuhkan peluang usaha baru bagi masyarakat. Ustad mengatakan dalam tausiah singkatnya, semua orang dilimpahkan Allah berupa nikmat, “Ananda sekalian mendapatkan sedekah ilmu dari Telkom berupa pelatihan service lampu, sehingga ini merupakan modal keterampilan bagi kalian, Insya Alloh berkah dan bermanfaat. Maka nanti tidak ada lagi lampu yang mati di setiap ruang di Pondok ini, Amin,” selorohnya. Diakhir tausiahnya Ustad Arifin Ilham mengucapkan terima kasihnya kepada Telkom, atas kunjungan dan bantuan keterampilan bagi anak-anak di Pondok. Ia mendoakan, semoga menjadikan keberkahan bagi kemajuan Telkom di masa yang akan datang.
Smart City Banyuwangi Digital Society
K
erja bareng yang sinergi antara Unit CDC dengan UBIS Telkom di kawasan Jawa Timur, untuk bersama membangun dan mengembangkan proyek BDS (Banyuwangi Digital Society), giliran DBS bersama DCS Timur menggagas konsep BDS sesuai arahan Direktur Utama Telkom Arief Yahya dalam kaitannya dengan pembangunan smart city, yang disinkronisasikan dengan master plan Bupati Banyuwangi, sebagaimana diungkapkan GM BSR2, Firdaus Roeswandi, didampingi SM Commerce DCS Timur, Jatmiko, saat pembahasan perencanaan BDS di Ruang Commited 2U pada 10 Desember 2012. Konsep smart city yang diusung diharapkan bisa menjadikan kota tersebut terhubung dan mempunyai beberapa benefit dari sisi secure, sustainability, efisien, community, serta lifestyle, sedangkan dari sisi ICT untuk pemerintahan.
Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
57
INFO
3S
Solid, Speed, Smart 3
S atau Solid, Speed, Smart merupakan core values ataupun Great Spirit insan Telkom. Penjelasan dari Solid, Speed, Smart adalah sebagai berikut: Solid adalah terwujudnya 1 Hati (Rasa), 1 Pikiran (Rasio) dan 1 Tindakan (Raga). Adanya solidatas akan melahirkan sahabat sejati dan itu berarti saling menyayangi, saling melindungi, saling membela. Untuk meningkatkan soliditas, terdapat tiga hal yang diperlukan sehingga terbangun kohesivitas dan rasa saling percaya antar insan Telkom, yakni the shared vision (semua memiliki tujuan yang sama – 1 Rasa), the shared values (selalu mengacu pada nilai sebagai panduan dalam pengambilan keputusan – 1 Rasio) dan the culture of trust (empowering/mempercepat proses pengambilan keputusan dan kemudahan untuk segera beradaptasi terhadap perubahan -1 Raga). Speed merupakan sikap mental untuk bertindak sebagai pionir/pelopor (Awal), sesuai dengan (Arah) yang sudah ditentukan dalam bentuk tindakan (Aksi) untuk mewujudkan kecepatan dalam merespon peluang bisnis, ketepatan penyampaian produk dan kecepatan dalam memberikan pelayanan ke pelanggan atau disebut QCD (quality, cost, delivery). Smart merupakan sikap untuk berpikir dan bertindak secara cerdas dalam perkerjaan yang kita lakukan. Smart terwujud dalam Olah Rasa melalui Intuisi yang tajam. Olah Rasio melalui kreativitas dan Inovasi yang menghasilkan terobosan (breakthrough) dan Olah Raga melalui aksiaksi Impresif.
58
Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
INTERVIEW
Telkom Harus all out
“Banyak yang bisa dilakukan Telkom untuk memberdayakan masyarakat,” ujar Upik Rosalina Wasrin, Asdep Pembinaan Kemitraan dan Bina Lingkungan Kementrian Badan Usaha Milik Negara. Menurutnya, sebagai BUMN yang memiliki laba besar Telkom memiliki peran yang cukup signifikan dalam memberdayakan masyarakat melalui PKBL. Ia mengatakan hal tersebut setelah melihat langsung bagaimana Telkom membantu masyarakat Kampar mengembangkan peternakan ikan patin. Berikut perbincangan dengan Ibu Upik seputar PKBL dan kiprah Telkom dalam program tersebut. Bagaimana kesan Ibu mengenai PKBL yang dijalankan oleh Telkom? Barusan saya melihat bagaimana Telkom berhasil membantu masyarakat membudidayakan ikan patin di Kabupaten Kampar, Propinsi Riau. Menurut saya itu sangat bagus. Pembudidayaan ikan patin itu luar biasa karena perlu ketekunan. Saya tahu masih banyak kiprah Telkom dalam menjalankan program kemitraan dan telah banyak mitra binaan yang berhasil. Tapi saya yakin masih banyak yang bisa dilakukan oleh Telkom untuk memajukan para petani ataupun UMK, mengingat sumber daya Telkom sangat luar biasa. Idealnya bagaimana PKBL dijalankan? Filosofi PKBL itu adalah tanggung jawab sosial dari perusahaan untuk lingkungannya untuk sesuatu yang diluar dari yang harus dilakukan oleh perusahaan. Berarti harusnya adalah siapa saja kelompok mana saja, tetapi intinya adalah mereka yang tidak mampu, yang terpinggirkan yang miskin yang harus kita kita berdayakan terlepas dari apakah bidangnya, tidak Upik Rosalina Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
59
selalu harus terkait dengan core business BUMN tersebut. Jika harus terkait dengan core business, saat ini agak sulit saat kondisinya. Bagaimana mengaitkan teknologi tinggi yang digeluti Telkom dengan orang miskin? Artinya kita memang harus sangat kreatif menterjemahkannya, menyambungkannya, mengkaitkannya menghubungkan satu dengan yang lainnya. Intinya kita harus sangat kreatif! Namun saya meyakini teknologi tinggi seperti Internet sangat diperlukan bahkan oleh para petani di pedalaman. Para petani bisa terbantu memasarkan hasil bumi setelah melihat informasi pasar di Internet. Bantuan Telkom sebetulnya bisa disatukan antara penyediaan akses informasi dengan pemberdayaa masyarakat. Tadi saya ngobrol tadi saya katakan bahwa ada program di kementrian BUMN untuk pengentasan kemiskinan bagi 1.000 desa miskin, Masalah mereka yang utama adalah akses informasi. Jadi akses informasi ini yang pertama dilakukan oleh para siswa yang haus informasi. Jadi masuk saja ke kelompok siswa, sekolah, SMA dan sebagainya untuk berikan “akses informasi itu”, jadi mereka memberi tahu kepada orang tuanya tentang perkembangan harga komoditas pertanian.
majukanlah itu terus all out betul-betul di situ memberikan perhatian. Uangnya bisa jadi tidak terlalu banyak tapi perhatian, kepercayaan itu yang membuat semangat lebih tinggi. Karena di lapangan itu --masyarakat miskin khususnya-- mereka kesepian, mereka tidak punya teman, kalau kita mau jadi teman mereka, kita tidak perlu khawatir. Mereka itu orang-orang yang jujur dan mereka tidak akan morotin! Mereka sudah sangat secure kalau punya teman, ada teman untuk berbagi, ada teman untuk curhat. Tidak selalu harus berbentuk uang. Nyatanya kalau kita lihat yang besar itu PK di Kabupaten Kampar itu. Hal yang seperti itu Telkom bisa lakukan. Jangan khawatir core bisnisnya nanti ketinggalan, nanti akan otomatis. Tetapi kita juga harus cerdik juga mencari yang mana yang mau kita bantu, nanti masyarakat menjadi sangat lengket ke Telkom. Banyak sekali yang bisa dilakukan Telkom. Ini banyak sekali, termasuk di tahun 2013 ini kita berharap nanti kita membantu Kementrian BUMN dan pemerintah khususnya ini dalam program menciptakan sawah. Jangan katakan sawah jauh dengan Telkom, orang Telkom ya makan nasi juga kan? Itu salah satu tanggung jawab sosial lingkungannya. Jadi jangan hanya lihat kabel serat optik saja yang berkaitan sama Telkom. Ini yang kita bilang sebagai investasi Telkom sebetulnya. Setahun dua tahun cepet itu, setahun mereka tuh sudah perlu komunikasi udah bergerak seperti itu sudah terbentuk masyarakatmasyarakat petani karena cetak sawah baru nambahnya sudah 100.000 hektar. Nantinya akan terbentuk masyarakat yang bagaimana tuh gak mungkin mereka mobile secara fisik tapi secara informasi gitu. Jadi saya mau lapor ke Pak Dahlan ini Telkom nomer 2 nih kita minta konstribusi untuk cetak sawah tahun 2013 gitu, teruskan… untuk peningkatan produksi padi bahkan nanti mungkin ke sapi, perikanan. Perikanan juga seru juga itu karena berpotensi juga nah itu harapan ke Telkom, karena Telkom mampu dan bisa.
Artinya kita “memang harus
Apakah yang diusulkan dari Kementrian BUMN untuk meningkatkan PKBL Telkom? Jadi saya katakan Telkom bisa sekali PKBL-nya. Kami dari kementrian memang hanya sebatas memberikan arahan, memberikan peluang memberi ide-ide baru gagasan yang mungkin menurut Telkom semula dianggap tidak bisa padahal bisa! Ini masalah pemahaman, masalah persepsi. Boleh tidak boleh, karena sebenarnya PKBL itu sangat fleksibel, sangat luas. Memang ini yang menurut Pak Dahlan (Meneg BUMN, Dahlas Iskan) passion itu. Jadi yang bisa kita bantu, yaitu memberikan pemahaman, klarifikasi mana boleh mana yang tidak boleh. Sebenarnya (praktek PKBL) yang banyak itu yang bolehnya kok!.
sangat kreatif menterjemahkan program PKBL
60 Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
“
Mungkin ada pesan pesan Bu, terutama untuk perbaikan PKBL Telkom? Telkom ini saya berasumsi perusahaan yang memberikan kontribusi nomor 2 setelah Pertamina. Pertamina cukup signifikan. Dia punya program 100 desa mungkin sekarang naik menjadi 200 desa miskin. Telkom saya dengar kemarin ini berapa ya di Jawa Barat, desa miskin yang dibantu, dari 178 sekarang. Nah
KIPRAH
Telkom Membangun PKBL yang Lebih Baik S
epanjang tahun 2012 unit CDC Telkom telah mencatat berbagai prestasi, mulai dari semakin tingginya dana yang dapat disalurkan, semakin membaiknya pencapaian collection maupun jumlah mitra binaan yang memperoleh bantuan. Berikut beberapa prestasi lain yang diperoleh CDC Telkom pada 2012, yakni: 1. Turut aktif bersama Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam menyusun Pedoman Akuntansi PKBL (Revisi Tahun 2012) yang hasilnya selanjutnya ditetapkan oleh Wakil Menteri Negara BUMN dalam bentuk Surat Edaran Nomor SE-02/MBU/Wk/2012 tanggal 23 Februari 2012 tentang Penetapan Pedoman Akuntansi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. 2. Menjadi nara sumber dalam Lokakarya Akuntansi yang diselenggarakan oleh Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dengan topik Kajian Pedoman Akuntansi Program Keimtraan dan Bina
Lingkungan (PKBL) Revisi Tahun 2012 pada tanggal 19 September 2012 di Swiss Belhotel Jakarta. 3. Menjadi nara sumber dalam workshop yang diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Satuan Pengawasan Intern (FKSPI) Wilayah Jawa Barat yang bekerjasama dengan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Wilayah Jawa Barat dengan topik “Penyajian Laporan Keuangan Berbasis Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabiltas Publik (SAK-ETAP) bagi unit PKBL dan SPI BUMN”. Workshop ini diselenggarakan pada tanggal 21 Nopember 2012 bertempat di Amaris Hotel, Jl. Cihampelas Bandung. 4. Menjadi nara sumber atas benchmark yang dilakukan oleh PT. PLN bersama dengan Kantor Akuntan Publik Deloitte ke Unit PKBL Telkom pada tanggal 7 Februari 2012. Dalam benchmark ini, PT PLN ingin mengetahui dan mempelajari keberhasilan proses penyusunan laporan keuangan berbasis SAK-ETAP yang telah diterapkan secara dini oleh Telkom.
Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
61
NASIONAL ADIKRIYA INDONESIA 2012:
L
ewat ajang pamer produk kerajinan dan perhiasan bertajuk Adikriya Indonesia 2012, yang berlangsung di Jakarta Convention Center 7 hingga 11 Maret 2012, CDC Telkom menghadirkan 8 Mitra Binaan, yakni Suhesti Rajut & Bordir dari Jakarta, Yesi Dewati Embroider dan Handycraft Jakarta, Wiwin Lidaeni Viera Sutra Alam ATBM dan Agus Gutiman Arifa Leather keduanya dari Kota Garut, Budi Silver aneka perhiasan Mutiara dari Lombok NTB, Rudy Batik Craft Jogjakarta, Sugino lewat Batik Tulis Dewa-Dewi dan Ngadiyono Batik Tulis halusan Nderbolo keduanya dari Masaran Sragen, Jawa Tengah.
HUT DEKRANAS: D
i kancah Nasional gelaran Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) mengusung program HUT Dekranas ke-32 dan Seminar Nasional Dekranas 2012, digelar pula unjuk potensi program CSR dari setiap Dekranasda Propinsi, Kabupaten/Kota seluruh Indonesia serta BUMN berlangsung di Convention Hall Gedung SME Tower jalan Gatot Subroto Jakarta, 20 hingga 22 Maret 2012. Telkom menempatkan 2 Mitra Binaannya di posisi jalur utama akses memasuki pintu Gedung SMESCO masing-masing Iwan Herawan, perajin miniatur binatang dari Cikole Lembang Kabupaten Bandung Barat dan Sabar Raharjo empu pembuat kerajinan Wayang Kulit halusan dari Imogiri Bantul Yogyakarta. Ny. Herawati Boediono selaku Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional dalam sambutan pembukaannya meminta agar masyarakat perajin Indonesia terus menngembangkan terhadap kualitas produk yang dihasilkannya agar produk UMK Indonesia memiliki daya saing tinggi dan mampu memasuki pasar global. “Bagi UMK sambung dia tidak ada pilihan lain selain meningkatkan potensi daya saing didukung peningkatan kualitas Sumber daya manusia. Ini cukup beralasan karena sejumlah penelitian internasional mengidentifikasi bahwa potensi SDM sangat mempengaruhi prestasi dari satu Negara untuk jangka panjang, selebihnya penguasaan teknologi dan tingkat produktivitas turut menyumbang peningkatan prestasi Negara,” tegas Ny. Herawati Boediono.
Agrinex Expo 2012: P
ameran yang digelar di Hall A dan B Jakarta Convention Center ini berlangsung selama 3 hari dari 30 Maret hingga 1 April 2012 diikuti sedikitnya 257 peserta dari 10 departemen/keementerian, BUMN, Perbankan, LSM Pertanian, Perguruan Tinggi, Lembaga Islam, Badan Usaha Swasta dan Pemerintah Daerah, Telkom sebagai BUMN terdepan turut ambil bagian sebagai peserta menampilkan 6 stand masing-masing produk jamu tradisional alami “Nabatee” garapan Kurniasih Aryawati, Madu Mutiara Ibu alami dan organik olahan Ir. Sri Hidayat, keduanya dari Depok Jawa Barat, Toko Putra 99 menjajakan produk makanan khas Banten, Jawa Barat menampilkan Keripik Bayem Ibu Haji dari Garut olahan Urip Rifky Mutaham dan Rina Herawati pengelola Pondok Jamur Rixky Cianjur.
62 Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
GKPM Expo
2012 W
akil Presiden Boediono secara resmi membuka perhelatan Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat (GKPM) Expo dan Award 2012. Acara ini berlangsung di Jakarta Convention Center, 27 September hingga 30 September 2012, melibatkan tidak kurang dari 270 stand perusahaan, 197 diantaranya merupakan stand partisipasi BUMN. Usaha Mikro Kecil, GKPM 2012 mengambil tema “Membangun Kemitraan Usaha dan Kreativitas Masyarakat”. Kegiatan diproyeksikan untuk memperkuat
Sulam Indonesia
jejaring kemitraan sehingga perluasan dan penguatan pelaku usaha mikro kecil untuk mendukung program Millenium Development Goal’s (MDG’s).
UNGGULAN NUSANTARA:
P
Yayasan Sulam lndonesia dan Dewan Kerajinan Nasional menggelar festival sulam dan bordir skala internasional pada 4-7 Oktober 2012 di Jakarta Convention Centre. Festival bertajuk International Embroidery Festival (IEF) 2012 itu dibuka oleh Ketua Umum Dekranas, Herawati Boediono dan diresmikan oleh Pembina Nasional Dekranas Hj. Ani Bambang Yoedhoyono. Menurut Ketua Panitia Festival Triesnia Jero Wacik, pameran sulam dan bordir ini merupakan yang pertama kali digelar dengan skala internasional melibatkan sejumlah perajin dari beberapa negara yang berpartisipasi diantaranya dari Meksiko, Filipina, Korea Selatan, Vietnam, dan Malaysia.
ameran Kerajinan Produk Unggulan Nusantara Ke12/2012 yang diprakarsai Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) bersama Misty Connexion, menggelar kegiatan pameran ‘Interior & Craft’ (ICRA) 2012” berlangsung dari 18-22/7-2012) di Jakarta Convetion Center (JCC) Senayan Jakarta. Ajang pameran kerajinan unggulan Nusantara mengangkat tema “Membangun Ekonomi Kreatif Berbasis Budaya Inovasi Intelektual dan Tekonologi” tersebut, dibuka Direktur Jenderal Industri Kecil & Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian-RI Euis Saedah didampingi Ketua Umum HIPPI Suryani Sidik Motik.
Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk 63
NASIONAL
Fashion & Craft:
P
uluhan stand memeriahkan “Indonesia Fashion and Craft 2012” yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, dengen sederet produk mulai dari kerajinan tangan hingga peralatan rumah tangga yang akan berlangsung hingga tanggal 12 Juli 2012. Pembukaan Indonesia Fashion & Craft 2012 dilangsungkan Rabu (8/8) oleh Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Euis Saedah didampingi Presiden KOWANI DR, Dewi Motik Pramono, M.Si serta sejumlah undangan dari kalangan tokoh wanita dan pengusaha.
Indonesia merupakan rumah penciptaan beragam produk ekonomi kreatif potensial, guna memediasi kebutuhan promosi dan ajang pameran International Handicraft Trade Fair 2012 atau lebih dikenal dengan INACRAFT 2012 berlangsung di seluruh Hall Jakarta Convention Center (JCC) dari tanggal 25 hingga 29/4 merangkul seluruh pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) untuk menyemarakkan event berskala Internasional sebagai ajang kontak dagang dan pertemuan antara buyers dengan produsen langsung. Pameran yang diikuti 1230 UMK menempati tidak kurang dari 1222 stand
INDOCRAFT 2012:
P
otensi Indonesia untuk sektor informal bidang craft atau kerajinan sangat variatif didukung pula ketersediaan bahan baku yang berlimpah dan Pameran menjadi salah satu cara mempromosikannya, termasuk melalui perhelatan tahunan INDOCRAFT yang digelar pada 3 hingga
64 Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
memadati seluruh area hall, Lobby dan plenary yang ada di JCC dengan 7 segmen produk masing-masing Gift Item, Housewares. Home & Garden Decorative, Toys & Game, Jewelry, Batik dan Fashion Garment & Embroidery. Pembukaan INACRAFT 2012 dilaksanakan Rabu (25/4/2012) oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Ani Yudhoyono serta sejumlah Menteri di bawah Kementerian Koordinator Perekonomian KIB-2 dan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo.
7 Oktober 2012. Pameran yang digelar untuk kedelapan kalinya ini melibatkan sekitar 300 Usaha Mikro Kecil (UMK) dari seluruh Indonesia, mencakup berbagai Industri kerajinan skala kecil serta aneka produk buatan tangan (hand made) khas Indonesia. meliputi produk fashion seperti batik, perhiasan, tas-tas unik, mainan anak hingga pernak-pernik etnik dan unik lainnya.
Off Air Business UMK S
esuai Calender of Event Program Kemitraan CDC Telkom tahun 2012 serta untuk meminimalisasi kesenjangan jarak antara Telkom selaku Pembina UMK dengan Mitra Binaannya, CDC Telkom melalui Program Kemitraan pada 6 Maret 2012 di Kampus STISI-Telkom Soekarno-Hatta Bandung menggelar Off Air Business UMK melalui kegiatan Sarasehan yang diikuti 60 peserta Mitra Binaan Telkom CD Sub Area Bandung Raya, dihadiri SM. Kemitraan CDC Harmon Yero, Ketua STISI-Telkom Imelda Tirra Usnadibrata, para Kaprodi STISI serta Senior Leader Bidang Kemitraan CDC Telkom. Ketua STISI-Telkom Imelda Tirra
Usnadibrata dalam sambutannya mengenalkan keberadaan STISI sebagai institusi pendidikan tinggi seni rupa dan disain yang kini telah sepenuhnya menjadi bagian dari Telkom. Kepada peserta Imelda menyampaikan selamat memanfaatkan fasilitas dan ruangan yang ada semaksimal mungkin karena STISI juga rumah para Mitra Binaan dan juga rumah warga masyarakat yang ingin lebih maju dalam pemikiran maupun kreativitas. STISI juga mendidik anak-anak bangsa untuk mampu mandiri, menjadi wirausahawan muda yang kreatif, potensial dan inovatif.
Gebyar IPPKINDO
I
katan Pemberdayaan Pedagang Kecil Indonesia (IPPKINDO) menyelenggarakan Pameran Pemberdayaan UMKM Gebyar IPPKINDO Expo 2012, berlangsung di Exhibition Hall - Gedung SME TOWER Jakarta, pada l 22 hingga 25 Oktober 2012, diikuti tidak kurang dari 100 pelaku ekonomi mikro dan perwakilan Propinsi Indonesia serta BUMN.
Gelar “Pesona Produk Nusantara 2012”
D
ilangsungkan di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan Jakarta pada 18 Juni 2012 berbarengan dengan digelarnya pameran International World Stamp Championship and Exhibition (WSCE) diikuti tidak kurang dari 128 stand peserta UMK sektor hand made craft khas Indonesia, diarahkan sebagai cinderamata para pengunjung WSCE luar negeri untuk dibawa kenegeri masing-masing.
Acara pembukaan dihadiri Ketua Umum IPPKINDO Hj. Titi Cacuk Sudarijanto beserta jajaran Pengurus Pusat IPPKINDO, Menteri Koperasi dan UKM yang diwakili Sekretaris Kementerian Koperasi & UKM Ir, Agus Muharram, MSP, Gubernur Kalimantan Timur Dr, H. Awang Faroek Ishak, Bupati Bangka Yusroni Yasid, SE serta sejumlah Pimpinan BUMN.
Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk 65
CSR AWARD kali
P
T Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) memberikan penghargaan “Telkom Corporate Social Responsibity Award 2012” atau “ Telkom CSR Award 2012” kepada 16 mitra binaan dan 4 karyawan Telkom. Telkom CSR Award 2012 yang diselenggarakan di Bali, Kamis, 19 Desember 2012 itu mengambil tema “Menggapai Angan Melaju untuk Berkelanjutan”. Direktur Utama Telkom, Arief Yahya menyerahkan langsung penghargaan tersebut kepada keenam belas mitra binaan sedangkan Direktur Human Capital & General Affair Telkom, Priyantono Rudito menyerahkan penghargaan kepada empat karyawan Telkom penerima penghargaan. Ke-16 mitra binaan penerima penghargaan terdiri dari kelompok/individu mitra binaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan lembaga/ individu pendukung program CSR Telkom. Ada empat kategori penghargaan yang diberikan BUMN telekomunikasi tersebut, yakni penghargaan program sosial, kemitraan, bina lingkungan dan internal perusahaan. Penyerahan penghargaan Telkom CSR Award 2012 merupakan
66
keempat sejak 2009. Telkom CSR Award adalah ajang untuk memberikan apresiasi kepada para mitra binaan dan institusi yang telah menjadi partner strategis. Satu kategori penghargaan untuk karyawan dimaksudkan untuk memberikan apresiasi atas peran aktif dan kontribusi karyawan Telkom dalam mengimplementasikan program CSR secara individu di bidang sosial kemasyarakatan. Para pemenang Telkom CSR Award 2012 terbukti menjalankan perannya dalam mengharumkan nama Telkom dan turut mendukung pengembangan kualitas hidup masyarakat secara berkelanjutan sebagai bagian dari strategi bisnis Telkom. Program CSR Telkom terdiri dari tujuh pilar kegiatan, yakni yakni pendidikan, kesehatan, keadaban, kemitraan, layanan umum/USO (Universal Service Obligation), pelestarian lingkungan dan bantuan bencana alam. CSR adalah bagian dari etika bisnis Telkom dalam mendukung “Good Corporate Citizenship” dan pengembangan kualitas hidup masyarakat secara berkelanjutan. Ia menambahkan, fokus program CSR Telkom saat ini adalah sektor pendidikan dan kampanye membangun masyarakat Indonesia cerdas.
Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Telkom CSR Award 2012
Penerima Penghargaan Telkom Corporate Responsibility (CSR) Award 2012 Kategori Eksternal Telkom Bidang Ekonomi/Kemitraan No. 1 2 3 4
Nama Giyanti Sariyem Tan Siu Lan Mashudi
5
Fauzi Salim
Perusahaan Sanggar Peni Perorangan Batik Bulan Gemilang CV. Ramayana Agung Mandiri Salhan
6 7
Dawami Firman Edi
Perorangan Putra Agung
8 9 10 11 12 13
Airmanuzah Masnah Drs. Ethy Setiawati Yuni Rachmah Isa Wiwin Lidaeni Luthfi Nugraha
Ananda PT. Tunas Muda IE-‐OSH Batik Vinza Vigura Perorangan Cahaya Dluha
Jenis Usaha Kerajinan Batik Kayu Batik Kerajinan Batik Industri Kripik & Jenang Apel Industri Bawang Goreng Budidaya ikan lele Industri Salai Ikan Patin Asap Industri Kripik Tiram Industri Makanan Batik Tulis Tradisional Kerajinan pigura Industri Tenun Sutra Industri Pengolahan Susu lumer
Lokasi Bantul Bantul Pekalongan Malang Palu Boyolali Pekanbaru Aceh Makassar Jakarta Garut Cirebon
Penerima Penghargaan Telkom Corporate Responsibility (CSR) Award 2012 Kategori Eksternal Telkom Bidang Ekonomi/Kemitraan No. 1 2
Nama Robia Pantolemba Drs. Hery Bowo Poernomo, MM
Prestasi Pemberdayaan Pemulung
Lokasi Palu Pembina dan pengagas sekaligus pelaksana Bandung turnamen catur Telkom Open sehingga menjadi agenda Percasi Nasional selama lebih dari 10 tahun
Penerima Penghargaan Telkom Corporate Responsibility (CSR) Award 2012 Kategori Eksternal Telkom Bidang Lingkungan No. 1
Nama Achmad Dja’far
Perusahaan Pengelolaan Lingkungan “Mapalhi”
Lokasi Surabaya
Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
67
CSR AWARD
Penghargaan dan Apresiasi untuk Telkom
P
K
omitmen Telkom dalam menjalankan tata kelola
perusahaan dengan baik dan upaya untuk terus melakukan perbaikan mendapatkan pengakuan dari
pengamat dan regulator di industri ini.
Laporan PKBL PKBL 2012 2012 | PT | PT Telekomunikasi Telekomunikasi Indonesia, Indonesia, Tbk Tbk 68 Laporan
ada bulan September Telkom mendapat penghargaan Economic Challenge Award pada November 2012, kemudian di bulan Desember 2012 Telkom mendapat anugrah penghargaan Corporate Governance Perception Index sebagai The Most Trusted Company 2012, serta sejumlah penghargaan lain di antaranya penghargaan Anugerah Business Award untuk Best Corporation 2012, Indonesia Sustainability Reporting Awards (“ISRA”) 2012 dan Asia’s Best Managed Company dari Majalah Finance Asia. Penghargaan-penghargaan tersebut tentunya mencerminkan integritas Telkom dalam menerapkan standar tertinggi dalam menjalankan usaha. ISRA diberikan kepada perusahaan yang telah mempublikasikan laporan program keberlanjutan baik yang diterbitkan secara terpisah maupun terintegrasi dalam laporan tahunan (Annual Report). Sesuai dengan aturan, perusahaan publik harus mengungkapkan pelaksanaan kegiatan CSR dalam laporan tahunannya. ISRA selain dimaksudkan untuk mendukung pelaporan tanggung jawab sosial dan lingkungan juga diharapkan dapat meningkatkan akuntabilitas perusahaan dengan menekankan tanggung jawab terhadap para pemangku kepentingan utama (key stakeholders) serta meningkatkan kesadaran terhadap tarnspransi dan akuntabilitas. Penghargaan tahunan ini diselenggarakan oleh NCSR yang bekerjasama dengan IndonesianNetherlands Association (INA), Ikatan Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI) dan Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) dengandidukung oleh Kementerian Negara Lingkungan Hidup. Penetapan pemenang didasarkan pada pedomankeberlanjutan Global Reporting Initiative (GRI) dengan dewan juri yang mewakili sejumlah pemangku kepentingan, seperti IAMI, Bursa Efek Indonesia, berbagai Universitas, Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), Peserta Non-Govermental Organizations. Semua assessors adalah lulusan Certified Sustainability Reporting Specialist (CSRS).
DATA PEROLEHAN AWARD TELKOM TAHUN 2012 No.
NAMA AWARDs
TGL
1
The BEST in Telecommunication Industrial Sector Award 2012 Man of the Year 2012 (DIRUT Telkom Rinaldi Firmansyah) The BEST 20 most Admired Companies in Indonesia Award 2012 Pencapaian MDGs Bid. Kesehatan Ibu & Anak sektor Swasta SILVER Indonesia in house Magazine Award 2012 The BEST of State Own Enterprise Awards 2012 Top Brand Award 2012 (Flexi Pasca & PraBayar) Pimpinan Perusahaan Penggerak Kewirausahaan Call Center Service Excellence Award (CCSEA) 2012 "GOOD" Internet Service Provider Kategori "Excellence" Call Center Service Excellence "Good"
1/25/12
Majalah Fortune Indonesia
1/29/12
rakyatmerdekaonline.com
1/25/12
Majalah Fortune Indonesia
2/2/12
KUKPRI untuk MDGs
Runner-Up (i-CHAT)
2/7/12
Serikat Perusahaan Pers (SPS)
Majalah KILAU Telkom
2/7/12
Serikat Perusahaan Pers (SPS)
InMA 2012
2/7/12
Frontier Consulting Group
3/8/12
Kementerian Koperasi & UMKM
Sjarifudin Hasan / Jakarta
3/8/12
Majalah Service Excellence Jakarta Cere CCSL & Majalah SE
Kategori "Good" Telekomunikasi Telekomunikasi TelkomVision
3/8/12 31/3/2012
14
Call Center Service Excellence "Good" (Contact Center Telkomsel) BEST Environmental Responsibility Recognition Award 2012 The BEST Investor Relation Professional
Majalah Service Excellence Jakarta Majalah Service Excellence Jakarta Corporate Governance Asia
31/3/2012
Corporate Governance Asia
VP. Investor Relation
15
The Most Committed for CSR 2012
23/4/2012
The La Tofi School of CSR
16
The BEST CDMA Operator
25/4/2012
Selular Award 2012
CEO Telkom Rinaldi Firmansyah SM. Sales Telkom Flexi
17
The BEST GSM Operator
25/4/2012
Selular Award 2012
SM. Sales Telkom Flexi
18
The BEST Operator of the Year
25/4/2012
Selular Award 2012
SM. Sales Telkom Flexi
19
Indonesia Enterprise Risk Management Award 2012 The World's Biggest Public Companies
26/4/2012
Majalah Business Review
OVP. Risk Management
22/5/2012
Chairman & Editor in Chief Fobes
Dirut (Arief Yahya)
BUMN Marketing Award 2012 SILVER Ketegori Strategic BUMN Marketing Award 2012 SILVER Ketegori Tactical BUMN Marketing Award 2012 BRONZE Kategori Special Award WINNER 2012 Indonesia MAKE Study
20/6/2012
Markplus Inc.
Dirut (Arief Yahya)
20/6/2012
Markplus Inc.
Dirut (Arief Yahya)
20/6/2012
Markplus Inc.
Dirut (Arief Yahya)
Dunamis
Dirut (Arief Yahya)
Seles Management Champion & Markplus Insight Award 2012 Social Business Inovation Award
13/7/2012
Majalah Marketeers dan JIExpo
Manager Marketing Reg-2 Jkt.
31/07/201 2 31/07/201 2 28/08/201 2 6/9/12
Majalah Warta Ekonomi
HCCA / Hotel JW Marriott
Majalah Warta Ekonomi
HCCA / Hotel JW Marriott
Majalah Warta Ekonomi
Arief Yahya
Maj. Alpha Southeast Asia
VP Investor Relation
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
The BEST Green CEO Arief Yahya as Sector Telecommunication Green CEO 2012 Most Consistent Divided Policy & BEST Strategic Corporate Social Responsibility
3/8/12 3/8/12
10/7/12
PENYELENGGARA
KETERANGAN
TELKOMSEL Sustainability Reporting
30
The BEST for All Criteria
31
The BEST for employee net promoter score
11/10/12
Indonesia Human Capital
Dirut Telkom
32
The BEST for Human Capital Initiative employee self Service The BEST for CEO Commitment
11/10/12
Study 2012 (IHCS-2012)
Arief Yahya
11/10/12
Study 2012 (IHCS-2012)
Arief Yahya
Indonesia Broadband Service Provider of the Year 2012 The BEST Inovation 2012 (Marketing Award 2012) Economic Challenges Award 2012 (ndustri Bidang Telekomunikasi BEST Sustainability Report 2011 Sektor Jasa Runner Up BEST Website 2012
23/10/201 2 30/10/201 2 19/11/201 2 3/12/12
Frost & Sullivan Majalah Marketing
VP. Consumer Product Solution Mgr. Marketing Reg-2 Jakarta
METRO TV Jakarta
Dirut Arief Yahya
NCSR
Direktur HCGA SGM-CDC Telkom
33 34 35 36 37 38
11/10/12
3/12/12
NCSR
6/12/12
Majalah BUMN Track
Dirut Telkom Arief Yahya
40
The BEST CEO BUMN Inovatif Terbaik 2012 The BEST Inovasi SDM Terbaik
6/12/12
Majalah BUMN Track
Dir. HCGA Priyantono Rudito
41
Inovasi GCG BUMN Terbuka Terbaik
6/12/12
Majalah BUMN Track
42
Inovasi Aplikasi Teknologi BUMN Terbaik
6/12/12
Majalah BUMN Track
43
BEST e-Corp 2012
6/12/12
Majalah SWA
Direktur NWS Rizkan Chandra
44
BEST CIO 2012
6/12/12
Majalah SWA
Presdir Telkom SIGMA
45
Future IT Leader 2012
6/12/12
Majalah SWA
AVP IT Strategic Planning Telkom
39
Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk 69
70 Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
74 Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
75
76 Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
77
78 Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
79
80 Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
81
82 Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
83
84 Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
85
86 Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
87
88 Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
89
90 Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
91
92 Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
93
94 Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
95
96 Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
97
98 Laporan PKBL 2012 | PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER GKP TELKOM Lt. 6 JL. Japati No.1 Bandung 401333 Tel. (62-22) 4526137 Fax. (62-22) 4526130 email:
[email protected] http://cdc.telkom.co.id www.pkbl-telkom.com