sumber:www.oseanografi.lipi.go.id
Oseana, Volume XXII, Nomor 4, 1997 : 13 - 20
ISSN 0216-1877
MENGENAL Dendronephtya spp. (OCTOCORALLIA, ALCYONACEA), SI CANTIK DARI LAUT Oleh Anna E. W. Manuputty 1)
ABSTRACT NOTES ON THE BEAUTIFUL Dendronephtya spp. (OCTOCORALLIA, ALCYONACEA). Dendronephtya 5pp. belong to the family Nephthyidae, are the beautiful Alcyonacea in which the colony is divisible into a sterile stem and a polyp-bearing disc or capitulum. The outer surface of capitulum may appear branched, treelike and bushy or otherwise provided with long or short processes. Of all the families of Alcyonacea, the Nephthyidae is probably the hardest to classify. This is mainly due to the enormous number of species under it, and the very little differences existing between the various genera. Especially in Dendronephtya spp., several authors have already pointed out how difficult it is to identify his genera, owing to the unsatisfactory description by some previous authors and because of the great number of variations within the same species. It is for this reason I have described Dendronephtya in general, the type and main divisions, morph, external and internal spiculations as well as the colour of colony. Biota utama pembentuk dan penghuni tetap perairan terumbu karang ialah karang yang termasuk golongan Anthozoa yaitu bentuk tubuh menyerupai bunga, terdiri dari karang batu, karang lunak, anemon dan berbagai bentuk gorgonia. Pada kesempatan ini yang akan penulis uraikan secara singkat ialah salah satu anggota karang lunak yang memiliki keindahan tersendiri yaitu Dendronephtya spp. Dendronephtya spp. foto maupun gambarnya telah lama ditampilkan sebagai penghias iklan, brosur-brosur biro perjalanan atau wisata terutama wisata bahari, maupun
PENDAHULUAN Keindahan aneka ragam fauna dan flora di dasar laut perairan terumbu karang sudah tak asing lagi. Mengapa dikatakan demikian, tak lain karena di daerah perairan ini hidup bermacam jenis hewan dari tingkat yang paling rendah seperti cacing, moluska, dan sebagainya sampai ke tingkat yang tinggi seperti kelompok ikan. Demikian pula dengan tumbuhan baik tingkat tinggi seperti lamun sampai dengan alga yang tingkat rendah. Flora dan fauna tersebiit mempunyai bentuk dan warna yang indah dan menarik.
13
Oseana, Volume XXII no. 4, 1997
sumber:www.oseanografi.lipi.go.id
gambar pada kalender yang menampilkan fauna bawah laut. Hewan ini unik, bentuknya seperti pohon kecil, mempunyai warna yang indah dari merah muda, kuning, oranye cerah, ungu muda sampai ungu kehitaman. Lain warna lain pula jenis dan nama ilmiahnya. Yang berwarna oranye cerah dan sering ditampilkan dalam iklan wisata bahari maupun kalender ialah Dendronephtya halterosclera. Keindahan warna ini adalah hasil kerjasama yang baik dengan sejenis ganggang bersel tunggal (zooxanthellae) yang hidup bersimbiosis di dalam jaringan karang dan menghasilkan bermacam zat warna. Dendronephtya spp. hidup di per air an terumbu karang yang agak dalam, pada kedalaman di bawah 10 meter, tumbuh melekat di dasar yang keras, terlindung di bawah bongkahan karang hidup atau karang mati. Kadang-kadang ditemukan di dalam gua kecil atau di celah lereng terumbu yang curam dan membentuk koloni seperti pohon kecil. Ukuran maksimum pohon dengan cabangnya secara keseluruhan tidak lebih dari 30 cm. Hal yang unik, hewan ini memiliki batang berwarna putih transparan dan mudah sobek. Karena itu sepanjang tubuhnya disokong oleh deretan duri-duri kecil yang disebut spikula, dan jelas kelihatan dengan mata. Bagian atas batang terdapat kumpulan polip yang bergerombol dan identik dengan mahkota pohon atau dahan dengan daun yang berwarna-warni baik jaringan tubuh maupun spikulanya. Bagian mahkota inilah yang bila dipegang terasa tajam karena mengandung sejumlah spikula kecil dan besar yang menonjol keluar. Selain menambah keindahan bentuk karang lunak ini, spikula juga berfungsi sebagai alat penangkal, terhadap serangan musuh yang akan memangsanya. Pada kesempatan ini penulis mencoba menguraikan sedikit tentang klasifikasi dan sistematika Dendronephtya spp., beberapa
cara untuk dapat membedakan jenis ini dengan jenis karang lunak lainnya. Juga penggolongan berdasarkan bentuk pertumbuhan, formula untuk memudahkan identifikasi dan kendalakendala yang dihadapi dalam mempelajari jenis ini.
AWAL PENGENALAN Dendronephtya spp. Marga dan jenis Dendronephtya spp. baru diperkenalkan pada tahun 1905. Hal ini masih terhitung baru, jika dibandingkan dengan sub-kelas Octocorallia yang telah dikenal sejak tahun 1866 dan bangsa Alcyonacea sejak tahun 1816. Yang pertama kali memper-kenalkan jenis karang lunak ini ialah KUKENTHAL (1905) dalam bukunya yang berjudul "Versuch einer Revision der Alcyonarien : II, die Familie der Nephtyiden, 2 Teil" dalam THOMSON & DEAN (1931). Kemudian HENDERSON dalam THOMSON & DEAN (1931) menguraikan jenis ini secara rinci, terutama jenis-jenis yang dikumpulkan dari Lautan Hindia (Alcyonarians of the Indian Ocean : Part II). Para pakar tersebut merupakan pelopor pada periode awal pengenalan Dendronephtya spp. Periode selanjutnya para pakar cenderung kearah revisi, baik penggolongannya dari tingkat kelas, bangsa sampai ke jenis. Materi berupa spesimen yang dikerjakan berasal dari hasil Ekspedisi Snellius (VERSEVELDT 1966), di perairan Malaya dan dari hasil Ekspedisi Siboga yang belum teridentifikasi atau ditinjau lagi ketelitian identifikasinya. Mengingat sangat spesifik dan sangat sulit untuk diidentifikasi, para pakar memutuskan untuk saling bertukar spesimen, untuk menghindarkan kekeliruan sehingga diperoleh satu kesepakatan dalam pemberian nama jenis.
14
Oseana, Volume XXII no. 4, 1997
sumber:www.oseanografi.lipi.go.id
PENGGOLONGAN DAN KLASIFIKASI
-
Umbellata : yaitu bentuk pertumbuhan seperti pohon tetapi cabang primer dan sekunder tersusun menyerupai payung. Ciri khas : bentuk koloni seperti payung yang bertumpu pada batang utama, pada permukaan atas payung tersusun kelompokan polip (Gambar lc). Untuk beberapa istilah yang digunakan di dalam tulisan ini, penulis tidak akan mengulangnya karena telah diuraikan panjang lebar dalam tulisan sebelumnya tentang pengenalan karang lunak di lapangan (MANUPUTTY, 1996). Urut-urutan sistematika Dendronephtya spp. adalah sebagai berikut : Filum : Coelenterata Kelas : Anthozoa Sub-kelas : Octocorallia Bangsa : Alcyonacea Suku : Nephthyidae Marga : Dendronephthya Jenis: Dendronephthya spp.
Begitu sulitnya mengidentifikasikan Dendronephtya spp., spesimen yang dibutuhkan harus cukup banyak. Persediaan spesimen sejenis yang cukup banyak dibutuhkan dengan maksud bila dalam identifikasi terjadi kekeliruan atau keraguraguan, maka cadangannya dapat dikirimkan ke pakar lainnya. Untuk memperoleh spesimen sejenis dalam jumlah banyak sangat tidak mungkin mengingat jenis ini di alam hidupnya tidak berkelompok seperti anggota Alcyonacea lainnya. Demikian pula kadang-kadang dari jenis diperkirakan sama muncul perbedaan kecil misalnya susunan spikula yang sedikit menyimpang atau tidak seperti biasanya, sudah menunjukkan ciri-ciri jenis yang lain. Dalam menggolong-golongkan Dendronephtya spp., diperlukan pengalaman yang lebih dari cukup. Para pakar sepakat untuk menggolongkan Dendronephtya spp. secara mudah berdasarkan bentuk pertum-buhan dan percabangannya ke dalam 3 (tiga) golongan besar yaitu : glomerata, divarikata, dan umbellata (THOMSON & DEAN, 1931, BAYER 1956, BAYER et al 1983). - Glomerata : yaitu bentuk pertumbuhan seperti pohon dengan cabang primer bergerombol pendek dan rapat, dan melekat langsung pada batang utama. Ciri khas : pembagian percabangan, demikian pula kelompokan polip dengan tangkai pendek yang melekat langsung ke batang utama nampak jelas (Gambar la). - Divarikata : yaitu bentuk pertumbuhan seperti pohon, dari cabang primer bercabang lagi menjadi cabang sekunder namun tidak tersusun rapat. Ciri khas : percabangan agak jarang, cabang panjang dan runcing, kelompokan polip bentuk dan ukuran hampir sama (Gambar 1 b).
Sebelum menjelaskan ciri-ciri spesifik dari beberapa contoh karang lunak ini, lebih dulu akan diuraikan spikulasi internalnya seperti tampak dalam gambar 2 sebagai berikut : 1. Spikula penyokong (supporting bundle) Spikula ini terdiri dari : a. spikula tipe pembungkus yang merupakan kumpulan beberapa spikula dengan ukuran yang kurang lebih sama. b. spikula tipe penunjang dengan bentuk yang lebih panjang dan ukuran antara satu dengan lainnya berbeda, spikula ini berukuran panjang 3-4 mm, dan dapat mencuat keluar dari antokodia kira-kira 0,5 - 1,5 mm panjangnya, dapat bergabung dengan spikula yang terdapat pada tangkai polip.
15
Oseana, Volume XXII no. 4, 1997
sumber:www.oseanografi.lipi.go.id
2. Spikula pada antokodia. Fungsinya sebagai pelindung antokodia yang tersusun berderet sedemikian rupa membentuk susunan seperti sirip ekor ikan (chevron). Bila antokodia terjulur utuh ke luar susunan spikula ini nampak jelas, sebaliknya bila tertarik masuk, satu atau beberapa spikula yang terletak di bagian basal akan menyusun secara horizontal dan memperlihatkan bentuk seperti mahkota (pseudo crown). Di antara beberapa spikula yang mencuat tadi terdapat spikula kecil-kecil yang disebut spikula perantara (intermediate spicules)
masuk, akan menyusun diri secara horizontal seperti halnya spikula pada antokodia. Bentuk pertumbuhan glomerata, divarikata, dan umbellata merupakan bentuk perwakilan dari bentuk pertumbuhan yang ada dalam garis evolusi. Problema utama dalam mengidentifikasikan Dendronephtya spp. ialah dalam menentukan apakah dari bentuk morfologi yang sama terdapat suatu perbedaan yang pokok antar masing-masing bentuk pertumbuhan tersebut atau tidak. Pertanyaan yang muncul ialah karakter-karakter apa yang dipakai untuk menentukan perbedaan secara morfologi. Kendala yang dihadapi ialah sedikit perbedaan yang ditemukan pada ukuran koloni, kepadatan percabangan, demikian pula jumlah tangkai steril dan warna koloni. Kriteria positif yang dapat membantu keluar dari kendala tersebut di atas, yang dapat dipakai untuk membedakan antara jenis satu dengan lainnya ialah :
3. Tentakel Ke arah permukaan atas atau ke arah bagian mulut terdapat spikula kecil-kecil yang tersusun rapat, yang berfungsi sebagai penyokong tentakel. Bila tentakel terjular ke luar spikula-spikula ini nampak tersusun seperti "chevron", sebaliknya bila tertarik
16
Oseana, Volume XXII no. 4, 1997
sumber:www.oseanografi.lipi.go.id
1. Susunan arsitektur spikula pelindung pada antokodia, misalnya jumlah dan posisi spikula pada masing-masing ujung antokodia baik pada waktu polip terjulur ataupun pada waktu tertarik masuk 2. Perbedaan pada bentuk maupun susunan berkas spikula penyokong 3. Karakteristik spikulasi, misalnya keadaan spikula pada bagian tertentu dari jaringan tubuh atau dari koloni seperti pada tangkai steril atau pada dinding saluran mulut.
a. bahwa keberadaan sejumlah spikulasi berukuran kecil pada ujung antokkodia itu lebih primitif dari sejumlah kecil spikulasi yang berukuran besar b. bahwa berkas penyokong dengan jumlah besar yang cenderung membentuk / berfungsi sebagai lapisan pembungkus (tipe pembungkus), lebih primitif dari beberapa spikula berukuran besar yang berada di luar berkas spikula penyokong c. bahwa ciri-ciri bentuk primitif adalah : - kurangnya variasi dai spikula - kurang menyebarnya bentuk tertentu pada suatu lokasi misalnya pada tangkai steril - Keberadaan beberapa spikula pada saluran mulut
Sejak diketahui adanya perbedaan panjang antara tangkai polip satu dengan lainnya di dalam satu koloni, kriteria ini juga dapat membantu dalam identifikasi.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa perbedaan pada spikula antokodia merupakan kriteria utama dalam membedakan jenis satu dengan yang lainnya, dan dibedakan berdasarkan tingkat keberadaan, susunan dan bentuk dari primitif sampai ke bentuk yang sudah berkembang, selanjutnya disebut sebagai tingkat 1 (paling primitif) sampai dengan tingkat VI (berkembang) dan ditunjukkan
BEBERAPA FORMULA (RUMUS) UNTUK MEMBANTU PROSES IDENTIFIKASI Dalam mempelajari kemungkinan adanya hubungan timbal balik antara masingmasing jenis dibuat beberapa asumsi sebagai berikut :
17
Oseana, Volume XXII no. 4, 1997
sumber:www.oseanografi.lipi.go.id
dalam gambar 3. Penjelasan selanjutnya dimulai dari tingkat yang berkembang (tingkat VI), (THOMPSON & DEAN, 1931). Tmgakat VI (grade VI) : Hanya 1 (satu) pasang spikula, bahkan satu spikula tunggal menggantikan spikula lain pada masing-masing ujung antokodia diatas mahkota palsu (pseudo crown) Tingkat V (grade) Spikula pada ujung antokodia mengalami reduksi sehingga satu pasang atau juga satu pasang spikula teratas mendominasi spikula yang lainnya yang akan membentuk "pseudo crown"
Oseana, Volume XXII no. 4, 1997
Tingkat IV (grade IV) Satu pasang spikula atau satu spikula yang dominan di antara 3 - 4 spikula lainnya Tingkat III (grade III) Jumlah spikula kira-kira 4 - 6 pasang dan khususnya spikula dibagian atas runcing Tingkat II (grade II) Jumlah spikula kira-kira 6 - 8 pasang, kokoh dan seragam Tingkat I (grade I) Jumlah spikula kira-kira 8 - 1 2 pasang pada masing-masing ujung antokodia, jumlah banyak dan ukurannya kecilkecil.
sumber:www.oseanografi.lipi.go.id
Beberapa catatan telah dibuat dan menyatakan bahwa perbedaan-perbedaan yang terjadi pada bentuk pertumbuhan glomerata, divarikata dan umbellata itu bukan secara taksonomik tetapi tergantung pada kondisi pertumbuhannya (VERSEVELDT 1977). Dalam hal ini jika satu jenis dengan spikula pelindung antokodia yang sama yang ada pada masing-masing grup di atas tidak berarti bahwa mereka berasal dari garis evolusi yang sama. Hal ini berarti bahwa salah satu jenis yang sama terjadi berasal salah satu dari tiga bentuk pertumbuhan tersebut dan sepenuhnya tergantung pada kondisi pertumbuhan. Umumnya pada koloni yang baru tumbuh (tinggi 1 - 3 cm) perbedaan bentuk tersebut dapat terlihat jelas. Bila bertambah (Jewasa perbedaan harus dilihat pada spikulasi pada antokodia
0 mahkota palsu (pseudo crown) berkas spikula penyokong (support ing bundle) sangat lemah Selanjutnya untuk masing-masing bentuk pertumbuhan dari contoh spesimen yang diperoleh dari perairan Maluku, akan diberikan contoh tingkat dan formulasi antokodia dan diskripsi koloni secara singkat, sebagai berikut : Glomerata : Dendronephtya gigantea (Verrill) dari perairan Banda, Tual, Keplauan Kei Besar : m. = (1-6) P + 0 Cr + S.B. sangat kokoh Diskripsi : Bentuk pertumbuhan glomerata; percabangan paling bawah bentuknya seperti daun (foliosa); sususann polip rapat dan tangkai polip pendek (
FORMULA SPIKULASI PADA ANTOKODIA DAN BEBERAPA CONTOH Untuk mempermudah pengenalan spikulasi pada antokodia dan kondisi spikula penunjang antokodia, dibuatlah suatu formula atau rumus yang ringkas. Dalam formula tersebut pasangan spikula ditandai dengan "P" bila ukuran spikula besar dan teksturnya kokoh, sebaliknya bila kecil dan yang lemah ditandainya dengan "p". Mahkota palsu (pseudo crown) ditandai dengan "Cr" dan berkas penyokong (supporting bundle) ditandai dengan "S.B" dengan menambahkan kondisi spikula seperti lemah, medium, sangat kokoh dan sebagainya. Sebagai contoh formula untuk jenis Dendronephthya annectens dapat ditulis sebagai berikut : II. = 8 p + 0 Cr + S.B sangat lemah artinya : tingkat (grade) II 8 Pasang spikula kecil dan lemah
Divaricata : Dendronephtya cervicornis (Weight & Stunder) dari perairan Kur, dan Kei (Maluku Tenggara) : VI - 2P + 4-5 Cr + S.B. kokoh Diskripsi : Bentuk pertumbuhan divarikata, panjang tangkai steril 4.5 cm;diameter tangkai
19
Oseana, Volume XXII no. 4, 1997
sumber:www.oseanografi.lipi.go.id
pada bagian basal 1 cm. Pada ujung atas tangkai terdapat kapitulum yang berbentuk daun (foliosa) dan tersusun melingkar ujung tangkai. Tangkai keputih-putihan. Warna koloni (kapitulum) coklat kemerahan; polip berwarna kuning; spikul antokodia pada bagian yang berbentuk daun tadi kuning. Ditemukan pada kedalaman 20-45 meter pada karang mati atu melekat pada Lithothamnion.
Langkah selanjutnya dilakukan di laboratorium yaitu dengan mengamati bentuk spikula pada tangkai dengan bantuan mikroskop dan dicocokkan dengan kunci identifikasi. Dengan mengetahui garis besar koloni Dendrophtya spp., itu sudah merupakan kemajuan bagi pemula untuk mau mengenal lebih lanjut jenis karang lunak ini. DAFTAR PUSTAKA
Umbellate : Dendronephtya reticulatan. sp. dari perairan Kei
BAYER,F.M., 1956. Octocorallia. In: Treastise on invertebrata palaeontology, Part F Coelenterata. (R.C. MOORE ed.), Univ Kansas Press. Lawrence 166-231. BAYER, F.M., M. GRASSHOFF and J. VERSEVELDT 1983. Illustrated trililingual glossary of morphological and anatomical terms applied to Octocorallia, E.J. Brill, Leiden : 75 pp. MANUPUTTY, A.E.W., 1996. Pengenalan beberapa karang lunak (Octocorallia, Alcyonacea), di lapangan. Oseana 21 (4) : 1 - 11. THOMSON, A.J. and L.M.I, DEAN, 1931. Alcyonacea of the Siboga Expedition, with an addendum to the Gorgonacea. EJ. Brill, Leiden. 227 pp, 28 pis & 1 text fig. VERSEVELDT, J., 1966. Biological Results of the Snellius Expedition XXII. Octocorallia from the Malay Archipelago (Part II). Zool Verhand. 80 : 1 - 109, 16 pis. VERSEVELDT, J., 1977. Australian Octocorallia (Coelenterata). Aust. Jour Mar Freshwater Res. 28 : 171 - 240.
Vi = 3-5p + 0 Cr -S.B. kokoh Bentuk pertumbuhan umbellata; percabangan sangat padat, lunak dan halus. Polip terdapat pada kapitulum yang berbentuk payung pada ujung dari cabang-cabang kecil; tangkai polip panjang dan polos; spikula antokodia 3 - 5 pasang; satu atau dua pasang letaknya tegak lurus; berkas spikula penunjang kokoh, spikula pada bagian tangkai panjang dengan bentuk lurus atau melengkung; sejumlah spikula kecil berbentuk kumparan dan berwarna putih buram menyusun diri sedemikian rupa sehingga tampak seperti jaring atau anyaman. Tangkai steril panjang, agak lunak dan mudah sobek, bila dilihat dari atas diameter payungnya kurang lebih 5 cm. Warna koloni abu-abu tua, warna spikula antokodia merah tua. Ditemukan pada kedalaman 41-45 meter, melekat pada karang dan pasir. Secara ringkas awal untuk dapat membedakan jenis Dendronephtya spp di alam dari jenis karang lunak terutama angota Nephthidae lainnya ialah dengan melihat bentuk pertumbuhannya. Kemudian diamati susunan spikulasi pada antokodia dan dikategorikan dalam tingkat mana (I-VI).
20
Oseana, Volume XXII no. 4, 1997