MENENTUKAN NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN MATRIKS INTERVAL
TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains pada Jurusan Matematika
oleh DEVI SAFITRI 10654004470
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU P E KA N B A R U 2011
MENENTUKAN NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN MATRIKS INTERVAL
DEVI SAFITRI NIM: 10654004470
Tanggal Sidang : 05 Juli 2011 Periode Wisuda: November 2011
Jurusan Matematika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Jl. HR. Soebrantas No.155 Pekanbaru
ABSTRAK Matriks interval adalah matriks yang elemen-elemen di dalamnya berupa interval tertutup dengan satu matriks batas bawah dan satu matriks batas atas sebagai penyusunnya. Salah satu kegunaan matriks interval yaitu seperti dalam pemodelan suatu sistem jaringan graf untuk jaringan dinyatakan dengan menggunakan matriks, sedangkan sifat periodik sistem dianalisis melalui nilai eigen dan vektor eigen matriks interval. Tugas akhir ini membahas cara untuk menentukan nilai ร๐ eigen dan vektor eigen matriks interval ๐ด โ ๐ผ ๐
๐๐๐๐ฅ dengan pendekatan aljabar max-plus. Nilai eigen dari matriks interval dapat dibentuk dengan menggunakan persamaan: ๐max ๐จ =โ๐๐=1
1 ๐ โ ๐จโ๐ ๐ ๐=1
๐๐
Sedangkan vektor eigennya dapat dicari dengan melihat kolom ke-i pada matriks ๐โ, dimana jika ๐๐๐ = 0, maka kolom ke-i matriks ๐โ merupakan vektor eigen yang bersesuaian dengan ๐๐๐๐ฅ ๐ด , ร๐ Jika matriks ๐ด โ ๐ผ ๐
๐๐๐๐ฅ irredusibel, maka nilai eigen matriks ๐ด tunggal. Kata kunci : aljabar max-plus, matriks interval, nilai eigen dan vektor eigen.
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ...............................................................
Halaman ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................
iii
LEMBAR HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL ....................
iv
LEMBAR PERNYATAAN ...............................................................
v
LEMBAR PERSEMBAHAN .............................................................
vi
ABSTRAK ........................................................................................
vii
ABSTRACT ........................................................................................
viii
KATA PENGANTAR .......................................................................
ix
DAFTAR ISI .....................................................................................
xi
DAFTAR SIMBOL ...........................................................................
xiii
DAFTAR GAMBAR .........................................................................
xiv
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ................................................
I-1
1.2 Rumusan Masalah .........................................................
I-1
1.3 Batasan Masalah ...........................................................
I-2
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................
I-2
1 Tujuan Penelitian ........................................................
I-2
2 Manfaat Penelitian ......................................................
I-2
1.5 Sistematika Penulisan ....................................................
I-2
LANDASAN TEORI 2.1 Matriks .........................................................................
II-1
2.2 Aljabar Max-plus ..........................................................
II-1
2.3 Graf Berarah Berbobot ..................................................
II-9
2.4 Aljabar Max-plus Interval dan Matriks Interval ..............
II-10
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
xi
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Hubungan Graf Berarah Berbobot dengan Nilai Eigen Max-plus Matriks Interval ............................................
IV-1
4.2 Nilai Eigen dan Vektor Eigen Max-plus untuk Matriks Interval .........................................................................
IV-2
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ...................................................................
V-1
5.2 Saran .............................................................................
V-1
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah nilai eigen adalah masalah yang sering dibahas dalam aljabar linear, khususnya mengenai matriks. Mempelajari nilai eigen tidak akan terlepas dari mempelajari matriks. Biasanya matriks yang akan diselesaikan elemenelemen penyusunnya berupa bilangan riil atau bilangan kompleks. Menariknya, dalam tugas akhir ini akan dibahas matriks yang elemenelemen didalamnya berupa interval tertutup dengan satu matriks batas bawah dan satu matriks batas atas sebagai penyusunnya yang disebut matriks interval. Seperti matriks biasa matriks interval juga mempunyai nilai dan vektor eigen untuk mendapatkan penyelesaiannya dan mengetahui kestabilan sistem. Untuk menentukan nilai dan vektor eigen suatu matriks interval dapat ditentukan dengan pendekatan aljabar max-plus. Aljabar max-plus adalah aljabar atas bilangan riil yang dilengkapi dengan operasi maksimum dan penjumlahan. Operasi-operasi yang berlaku dalam aljabar max-plus bersifat assosiatif, komutatif, dan distributif seperti pada aljabar biasa. Aljabar max-plus juga sering digunakan untuk memodelkan suatu permasalahan seperti pada penjadwalan, transportasi, sistem antrian dan lalu lintas. Beberapa penelitian sebelumnya telah membahas tentang matriks interval dalam berbagai permasalahan, seperti K. Ganesan (2007) membahas tentang beberapa sifat matriks interval dengan menggunakan operasi aritmatik untuk memecahkan sistem persamaan linear interval. Katarina Cechlarova (2005) membahas tentang vektor eigen matriks interval, Jiri Rohn (2003) membahas determinan dan invers matriks interval dan sebagainya. Berdasarkan jurnal karangan M. Andi rudhito, dkk yang berjudul โNilai eigen dan vektor eigen matriks atas aljabar max-plus intervalโ, maka penulis berminat mengulasnya kembali yaitu membahas tentang menentukan nilai eigen dan vektor eigen matriks interval.
I-1
1.2 Rumusan Masalah Permasalahan yang akan dibahas pada tugas akhir ini adalah โBagaimana menentukan nilai eigen dan vektor eigen pada matriks intervalโ. 1.3 Batasan Masalah Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik maka penulis membatasi ulasan ini hanya menentukan nilai eigen pada matriks interval yang berukuran 3 ร 3 dengan menggunakan operasi pada aljabar max-plus, dengan syarat kolom pada matriks tersebut elemennya tidak semua bernilai ๐.
1.4 Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai eigen dan vektor eigen matriks interval. 2. Manfaat Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka manfaat yang dapat diambil adalah sebagai berikut : a. Penulis mengharapkan dapat mengembangkan wawasan keilmuan dalam matematika mengenai matriks interval. b. Penulis dapat mengetahui lebih banyak tentang materi matriks interval yang tentunya akan sangat memberikan konstribusi untuk mempermudah dalam menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan matriks interval.
1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan tugas akhir ini, adalah sebagai berikut: BAB I
Pendahuluan Berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.
I-2
BAB II
Landasan Teori Berisi teori-teori yang mendukung tentang Nilai dan vektor eigen Matriks interval yaitu : matriks, aljabar max-plus, graf berarah berbobot, aljabar max-plus interval dan matriks interval.
BAB III
Metodologi Penelitian Berisi mengenai Studi pustaka atau literatur, yaitu dengan membaca buku-buku dan sumber-sumber lain yang berhubungan dengan matriks interval.
BAB IV
Pembahasan Bab ini berisikan pemaparan cara-cara dengan teoritis dalam mendapatkan hasil penelitian tersebut.
BAB V
Penutup Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan dan saran.
I-3
BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisi teori pendukung yang berkaitan dengan pembahasan pada Bab VI, diantaranya adalah matriks, aljabar max-plus, graf berarah berbobot, aljabar max-plus interval dan matriks interval. 2.1
Matriks Seperti yang telah diketahui, bahwa matriks adalah susunan segi empat
siku-siku dari bilangan-bilangan yang dinamakan entri dari matriks tersebut. Ukuran sebuah matriks dinyatakan dalam bentuk jumlah baris dan jumlah kolom yang dimuatnya. 2.2
Aljabar Max- plus Aljabar Max-plus yaitu himpunan ๐ โช {โโ}, dengan ๐ adalah himpunan
semua bilangan real, yang dilengkapi dengan operasi maksimum dan penjumlahan. Definisi 2.2.1 (Rudhito. dkk. 2008) Diberikan ๐ ๐บ = ๐ โช {๐บ} dengan ๐ adalah himpunan semua bilangan real dan ๐ = โโ. Pada ๐ ๐ didefinisikan operasi sebagai berikut: โ๐, ๐ โ ๐ ๐ , ๐ โ ๐ = maxโก (๐, ๐) dan ๐ โ ๐ = ๐ + ๐
(2.1)
Contoh 2.2.1 Misalkan ๐ = 2 dan ๐ = 1 , maka tentukan ๐ โ ๐ dan ๐ โ ๐. Berdasarkan persamaan (2.1) diperoleh: i. ๐ โ ๐ = 2 โ 1 = max 2,1 = 2 ii. ๐ โ ๐ = 2 โ 1 = 2 + 1 = 3 Operator โ dan โ pada ๐ max dapat diperluas untuk operasi-operasi ร๐ matriks dalam ๐๐ max seperti berikut:
II-1
ร๐ Diberikan ๐๐ max = ๐จ = (๐ด๐๐ ) ๐จ๐๐ โ ๐ max , , untuk setiap ๐ = 1,2, โฏ . ๐, ๐ =
1,2, โฏ , ๐ dengan ๐จ adalah sebuah matriks. Kemudian matriks tersebut akan digunakan dalam operasi aljabar max-plus. Adapun operasi aljabar max-plus ร๐ untuk ๐๐ max adalah sebagai berikut:
Definisi 2.2.2 (Rudhito. dkk. 2008) i).
ร๐ ๐ ร๐ Diketahui ๐ผ โ ๐๐ max , dan ๐จ, ๐ฉ โ ๐ max didefinisikan
๐ผโ๐จ
adalah
matriks yang unsur ke-ij nya: ๐ผโ๐จ
๐๐
= ๐ผ โ ๐จ๐๐ , untuk ๐ = 1,2, โฏ . ๐, ๐ = 1,2, โฏ , ๐.
๐11 ๐21 Misalkan ๐ด = โฎ ๐๐ 1 Maka ๐ผ โ ๐จ
๐ผโ๐จ
๐๐
๐๐
๐12 ๐22 โฎ ๐๐ 2
(2.2)
โฏ ๐1๐ โฏ ๐2๐ โฑ โฎ โฏ ๐๐๐
dapat dicari dengan melakukan proses seperti berikut:
๐11 ๐21 =๐ผโ โฎ ๐๐ 1
๐12 ๐22 โฎ ๐๐ 2
โฏ ๐1๐ โฏ ๐2๐ โฑ โฎ โฏ ๐๐๐
Selanjutnya akan diperoleh:
๐ผโ๐จ
๐๐
๐ผ โ ๐11 ๐ผ โ ๐21 = โฎ ๐ผ โ ๐๐ 1
๐ผ โ ๐12 ๐ผ โ ๐22 โฎ ๐ผ โ ๐๐ 2
โฏ ๐ผ โ ๐1๐ โฏ ๐ผ โ ๐2๐ โฑ โฎ โฏ ๐ผ โ ๐๐๐
Maka berdasasarkan persamaan (2.1) dapat diperoleh:
๐ผโ๐จ
๐๐
๐ผ + ๐11 ๐ผ + ๐21 = โฎ ๐ผ + ๐๐ 1
๐ผ + ๐12 ๐ผ + ๐22 โฎ ๐ผ + ๐๐ 2
โฏ ๐ผ + ๐1๐ โฏ ๐ผ + ๐2๐ , โฑ โฎ โฏ ๐ผ + ๐๐๐
Selanjutnya akan ditentukan operasi aljabar max-plus ๐จ โ ๐ฉ , dengan unsur ke-ij nya yaitu: ๐จโ๐ฉ
๐๐
= ๐จ๐๐ โ ๐ฉ๐๐ , untuk ๐ = 1,2, โฏ . ๐, ๐ = 1,2, โฏ , ๐.
(2.3)
II-2
๐11 ๐21 Misalkan ๐ด = โฎ ๐๐ 1
๐12 ๐22 โฎ ๐๐ 2
โฏ ๐1๐ โฏ ๐2๐ โฑ โฎ โฏ ๐๐๐
dan ๐11 ๐ ๐ต = 21 โฎ ๐๐ 1
๐12 ๐22 โฎ ๐๐ 2
Maka ๐จ โ ๐ฉ
๐จโ๐ฉ
๐๐
๐๐
โฏ ๐1๐ โฏ ๐2๐ โฑ โฎ โฏ ๐๐๐ dapat dicari dengan melakukan proses berikut:
๐11 ๐21 = โฎ ๐๐ 1
๐12 ๐22 โฎ ๐๐ 2
โฏ ๐1๐ ๐11 โฏ ๐2๐ ๐21 โฑ โฎ โ โฎ โฏ ๐๐๐ ๐๐ 1
๐12 ๐22 โฎ ๐๐ 2
โฏ ๐1๐ โฏ ๐2๐ โฑ โฎ โฏ ๐๐๐
Selanjutnya akan diperoleh:
๐จโ๐ฉ
๐๐
๐11 โ ๐11 ๐21 โ ๐21 = โฎ ๐๐ 1 โ ๐๐ 1
๐12 โ ๐12 ๐22 โ ๐22 โฎ ๐๐ 2 โ ๐๐ 2
โฏ ๐1๐ โฏ ๐2๐ โฑ โฏ ๐๐๐
โ ๐1๐ โ ๐2๐ โฎ โ ๐๐๐
Berdasarkan persamaan (2.1), diperoleh:
๐จโ๐ฉ
ii).
๐๐
maxโก (๐11 , ๐11 ) maxโก (๐21 , ๐21 ) = โฎ maxโก (๐๐ 1 , ๐๐ 1 )
๐ ร๐
maxโก (๐12 , ๐12 ) โฏ maxโก (๐1๐ , ๐1๐ ) maxโก (๐22 , ๐22 ) โฏ maxโก (๐2๐ , ๐2๐ ) โฎ โฑ โฎ maxโก (๐๐ 2 , ๐๐ 2 ) โฏ maxโก (๐๐๐ , ๐๐๐ )
๐ร๐
Diketahui ๐จ โ ๐ max , ๐ฉ โ ๐ max didefinisikan ๐จ โ ๐ฉ adalah matriks yang unsur ke-ij nya: ๐จโ๐ฉ
๐
๐๐
=โ๐=1 ๐จ๐๐ โ ๐ฉ๐๐ , untuk i =1,2,โฏ,m, j=1,2, โฏ,n.
๐11 ๐21 Misalkan ๐ด = โฎ ๐๐ 1
๐12 ๐22 โฎ ๐๐ 2
โฏ ๐1๐ ๐11 โฏ ๐2๐ ๐21 โฑ โฎ , dan ๐ต = โฎ โฏ ๐๐๐ ๐๐1
๐12 ๐22 โฎ ๐๐2
(2.4) โฏ ๐1๐ โฏ ๐2๐ โฑ โฎ โฏ ๐๐๐
II-3
Maka ๐จ โ ๐ฉ
๐จโ๐ฉ
๐๐
dapat dicari dengan melakukan proses sebagai berikut:
๐11 ๐21 = โฎ ๐๐ 1
๐๐
๐12 ๐22 โฎ ๐๐ 2
๐ถ11 ๐ถ Misalkan ๐จ โ ๐ฉ = 21 โฎ ๐ถ๐ 1
โฏ ๐1๐ ๐11 โฏ ๐2๐ ๐21 โฑ โฎ โ โฎ โฏ ๐๐๐ ๐๐1 ๐ถ12 ๐ถ22 โฎ ๐ถ๐ 2
๐12 ๐22 โฎ ๐๐2
โฏ ๐1๐ โฏ ๐2๐ โฑ โฎ โฏ ๐๐๐
โฏ ๐ถ1๐ โฏ ๐ถ2๐ โฑ โฎ โฏ ๐ถ๐๐
dengan ๐ถ11 = max ๐11 โ ๐11 , ๐12 โ ๐21 , โฏ , ๐1๐ โ ๐๐1 ๐ถ12 = max ๐11 โ ๐12 , ๐12 โ ๐22 , โฏ , ๐1๐ โ ๐๐2 โฎ ๐ถ1๐ = max ๐11 โ ๐1๐ , ๐12 โ ๐2๐ , โฏ , ๐1๐ โ ๐๐๐ โฎ ๐ถ๐๐ = max ๐๐ 1 โ ๐1๐ , ๐๐ 2 โ ๐2๐ , โฏ , ๐๐๐ โ ๐๐๐
Definisi ๐๐ร๐ max , ๐ฌ
2.2.3 ๐๐
=
(Farlow,
kasie.
2009)
Didefinisikan
0 , jika ๐ = ๐ dan matriks ๐ โ ๐๐ร๐ max , ฮต ๐ , jika ๐ โ ๐
๐๐
matriks
๐ฌโ
= ๐ untuk setiap
i dan j. Matriks ๐ฌ disebut juga dengan matriks identitas, adapun bentuk umum matriks ๐ฌ yaitu: 0 ๐ฌ= ๐ โฎ ๐
๐ โฏ ๐ 0 โฏ ๐ . โฎ โฑ โฎ ๐ โฏ 0
Pangkat ๐ โ ๐ โช 0 dengan ๐ adalah himpunan semua bilangan asli. Dari ร๐ elemen ๐จ โ ๐๐max dalam aljabar max-plus didefinisikan dengan:
๐จโ0 = ๐ฌ dan ๐จโ๐ = ๐จ โ ๐จโ๐ โ1 , untuk ๐ = 1,2, โฏ , ๐
(2.5)
II-4
Sedangkan untuk menentukan vektor eigen dalam aljabar max-plus dapat ๐๐max = ๐ฑ = ๐ฅ1 , ๐ฅ2 , โฏ , ๐ฅ๐
didefinisikan
๐
๐ฑ ๐ โ ๐๐max , ๐ = 1,2, โฏ , ๐ .
ร1 Perhatikan bahwa ๐๐max dapat dipandang sebagai ๐๐max , unsur-unsur dalam
๐๐max disebut vektor atas ๐ max . Untuk lebih memahami proses perhitungan aljabar max-plus dapat diperhatikan pada contoh berikut: Contoh 2.2.2 0 a) Misalkan ๐ผ = 3 dan ๐จ = 1 3 Penyelesaian:
2 ๐ , tentukan ๐ผ โ ๐จ. โ2
Berdasarkan persamaan (2.2) serta langkah-langkah operasi yang diberikan maka diperoleh: 0 2 ๐ผโ ๐จ = 3โ 1 ๐ 3 โ2 3โ0 ๐ผโ ๐จ= 3โ1 3โ3 3+0 = 3+1 3+3
3โ2 3โ๐ 3 โ โ2 3+2 3+๐ 3 + โ2
3 = 4 6
5 ๐ 1
Maka berdasarkan penghitungan di atas didapat 3 ๐ผโ ๐จ= 4 6 b) Diketahui ๐จ =
5 ๐ . 1 2 โ1
ฮต 1 dan ๐ฉ = 1 3
2 , tentukan ๐จ โ ๐ฉ. 4
Berdasarkan persamaan (2.3) maka diperoleh: ฮต 1 โ 1 3
๐จโ๐ฉ=
2 โ1
2 4
๐จโ๐ฉ=
2โ1 ฮตโ2 = โ1 โ 3 1 โ 4
max(2,1) max(ฮต, 2) 2 2 = max(โ1,3) max(1,4) 3 4
II-5
Maka berdasarkan penghitungan di atas diperoleh: ๐จโ๐ฉ=
2 3
2 . 4
ฮต 5 c) Misalkan ๐จ = โ2 0 dan ๐ฉ = 3 ฮต 3 2 5
2 4 , tentukan ๐จ โ ๐ฉ 6
Berdasarkan persamaan (2.4) didapat ๐จ โ ๐ฉ = โ2 0 ๐ 3
๐จโ๐ฉ=
๐ 5 โ 3 2 5
2 4 6
โ2 โ ๐ โ 0 โ 3 โ 5 โ 5 ๐โ๐โ3โ3โ2โ5
โ2 โ 2 โ 0 โ 4 โ 5 โ 6 ๐โ2โ3โ4โ2โ6
maxโก (ฮต, 3,10) maxโก (0,4,11) 10 11 = maxโก (ฮต, 6,7) maxโก (ฮต, 7,8) 7 8
๐จโ๐ฉ=
Jadi berdasarkan penghitungan di atas diperoleh: ๐จโ๐ฉ=
10 11 . 7 8
d) Diberikan ๐จ =
โ1 1 ๐
2 1 3
1 ๐ , tentukan ๐จโ2 dan ๐จโ3 dari matriks ๐จ โ1
tersebut. Berdasarkan persamaan (2.5) diperoleh: ๐จโ2 = ๐จ โ ๐จ ๐จโ2 =
โ1 1 ๐
Dengan
2 1 โ1 1 ๐ โ 1 3 โ1 ๐
2 1 3
1 ๐ โ1
menggunakan persamaan
(2.4),
dimisalkan
hasil dari
penghitungan ๐จโ2 yaitu: ๐ถ11 ๐ช = ๐ถ21 ๐ถ31
๐ถ12 ๐ถ22 ๐ถ32
๐ถ13 ๐ถ23 , kemudian akan ditentukan ๐ถ11 , ๐ถ12 ,โฏ, ๐ถ33 pada ๐ถ33
matriks ๐จโ2 yaitu sebagai berikut:
II-6
๐ถ11 = max(โ1 โ โ1, 2 โ 1, 1 โ ๐) ๐ถ12 = max(โ1 โ 2, 2 โ 1, 1 โ 3) ๐ถ13 = max(โ1 โ 1, 2 โ ๐, 1 โ โ1) ๐ถ21 = maxโก (1 โ โ1, 1 โ 1, ๐ โ ๐) ๐ถ22 = maxโก (1 โ 2, 1 โ 1, ๐ โ 3) ๐ถ23 = maxโก (1 โ 1, 1 โ ๐, ๐ โ โ1) ๐ถ31 = maxโก (๐ โ โ1, 3 โ 1, โ1 โ ๐) ๐ถ32 = maxโก (๐ โ 2, 3 โ 1, โ1 โ 3) ๐ถ33 = maxโก (๐ โ 1, 3 โ ๐, โ1 โ โ1) Kemudian berdasarkan persamaan (2.1) maka diperoleh:
โ2
๐จ
=
maxโก (โ2,3, ๐) maxโก (0,2, ๐) maxโก (๐, 4, ๐)
maxโก (1,3,4) maxโก (3,2, ๐) maxโก (๐, 4,2)
maxโก (0, ๐, 0) maxโก (1, ๐, ๐) maxโก (๐, ๐, โ2)
Sehingga diperoleh: โ2
๐จ
3 = 2 4
4 3 4
0 1 โ2
Kemudian akan dicari ๐จโ3 , dari penghitungan sebelumnya telah diperoleh: โ1 ๐จ= 1 ๐
2 1 1 ๐ 3 โ1
dan 3 ๐จโ2 = 2 4
4 3 4
0 1 โ2
II-7
dan berdasarkan persamaan (2.5) diperoleh: ๐จโ3 = ๐จ โ ๐จโ2 ๐จโ3 =
โ1 1 ๐
2 1 3 1 ๐ โ 2 3 โ1 4
4 0 3 1 4 โ2
Dengan cara yang sama pada penghitungan ๐จโ2 , misalkan ๐ช = ๐จโ3 dengan ๐ถ11 = max(โ1 โ 3, 2 โ 2, 1 โ 4) ๐ถ12 = max(โ1 โ 4, 2 โ 3, 1 โ 4) ๐ถ13 = max(โ1 โ 0, 2 โ 1, 1 โ โ2) ๐ถ21 = max(1 โ 3, 1 โ 2, ๐ โ 4) ๐ถ22 = max(1 โ 4, 1 โ 3, ๐ โ 4) ๐ถ23 = max(1 โ 0, 1 โ 1, ๐ โ โ2) ๐ถ31 = max(๐ โ โ1, 3 โ 2, โ1 โ 4) ๐ถ32 = max(๐ โ 4, 3 โ 3, โ1 โ 4) ๐ถ33 = max(๐ โ 0, 3 โ 1, โ1 โ โ2) Dan berdasarkan persamaan (2.1) maka diperoleh:
โ3
๐จ
maxโก (2,4,5) maxโก (3,5,5) (4,3, ๐) maxโก (5,4, ๐) = maxโก maxโก (๐, 5,3) maxโก (๐, 6,3)
maxโก (โ1,3, โ1) maxโก (1,2, ๐) maxโก (๐, 4, โ2)
Sehingga diperoleh: 5 ๐จโ3 = 4 5
5 5 6
2 2 . 4
II-8
2.3
Graf Berarah Berbobot(Rudhito, dkk.2008) Suatu graf berarah ๐ฎ didefinisikan sebagai suatu pasangan ๐, ๐ธ dengan
๐adalah suatu himpunan tak kosong yang anggotanya disebut titik dan ๐ธ adalah suatu himpunan pasangan terurut titik-titik. Anggota ๐ธ disebut busur. Untuk busur (๐, ๐) โ ๐ธ. ๐ disebut titik awal busur dan ๐ disebut titik akhir busur. Jika suatu graf disajikan dalam gambar, titik digambarkan sebagai noktah yang diberi label dengan nama titik yang diwakilinya. Rusuk digambarkan sebagai kurva atau ruas garis yang menghubungkan noktah-noktah yang bersesuaian pada rusuk. Busur digambarkan sebagai kurva atau ruas garis berarah yang menghubungkan noktah-noktah yang bersesuaian dengan titik awal dan titik akhir busur, dengan tanda panah pada ujungnya yang menandakan arah busur. Suatu lintasan disebut sirkuit jika titik awal dan titik akhirnya sama. Sirkuit elementer adalah sirkuit yang titik-titiknya muncul tidak lebih dari sekali, kecuali titik awal yang muncul tepat dua kali. Diberikan graf berarah ๐ฎ ๐จ = ๐, ๐ธ dengan ๐ = 1,2, โฏ , ๐ , graf berarah ๐ฎ dikatakan berbobot jika setiap busur (๐, ๐) โ ๐ธ, dikawankan dengan suatu bilangan real ๐จ๐๐ . Bilangan real ๐จ๐๐ disebut bobot busur (๐, ๐), dinotasikan dengan ๐ค(๐, ๐). Dalam penyajiannya dengan gambar untuk graf berarah berbobot, busur diberi label dengan bobotnya. ร๐ Dari pengertian graf berbobot ini, untuk setiap matriks ๐จ โ ๐๐max akan
bersesuaian dengan suatu graf berarah berbobot seperti diberikan dalam definisi berikut: Definisi 2.3.1 (Rudhito. dkk. 2008) Diberikan ๐จ โ ๐๐ร๐ max . Graf preseden dari ๐จ adalah graf berarah berbobot ๐ฎ ๐จ = ๐, ๐ธ
dengan ๐ = 1,2, โฏ , ๐
dan
๐ธ = (๐, ๐) ๐ค ๐, ๐ = ๐ด๐๐ โ ๐ . Bobot suatu lintasan didefinisikan sebagai jumlah bobot busur-busur yang menyusunnya(lintasan).
Berikut
didefinisikan
suatu
matriks
yang
graf
presedennya terhubung kuat: Definisi 2.3.2 (Rudhito. dkk. 2008) Diberikan ๐จ โ ๐๐ร๐ max dikatakan irredusibel jika graf presedennya terhubung kuat.
II-9
Suatu graf berarah ๐ฎ ๐จ = ๐, ๐ธ dengan ๐ = 1,2, โฏ , ๐
dikatakan
terhubung kuat jika untuk setiap ๐, ๐ โ ๐, ๐ โ ๐, terdapat suatu lintasan dari i ke j. Teorema berikut memberikan syarat perlu dan cukup matriks irredusibel Teorema 2.3.1 (Rudhito, dkk. 2008) Diberikan matriks ๐จ โ ๐๐ร๐ max irredusibel jika dan hanya jika ๐ด โ ๐ดโ2 โ โฏ โ ๐ดโ๐ โ1
๐๐
โ ๐ untuk setiap ๐, ๐ dengan
๐ โ ๐. Bukti: โ โถ jika ๐จ irredusibel maka ๐ฎ ๐จ = ๐, ๐ธ dengan ๐ = 1,2, โฏ , ๐ terhubung kuat, yaitu untuk setiap ๐, ๐ โ ๐, dengan ๐ โ ๐, terdapat suatu lintasan dari ๐ ke ๐. Hal ini berarti untuk setiap ๐, ๐ โ ๐, ๐ โ ๐ terdapat ๐ dengan 1 โค ๐ โค ๐ โ 1 sehingga ๐จโ๐
๐๐
โ ๐. Akibatnya ๐จ โ ๐จโ2 โ โฏ โ ๐จโ๐ โ1
๐๐
โ ๐ untuk setiap
๐, ๐ dengan ๐ โ ๐. โ โถ jika ๐จ โ ๐จโ2 โ โฏ โ ๐จโ๐โ1
๐๐
โ ๐ untuk setiap ๐, ๐ dengan ๐ โ ๐, maka
terdapat ๐ dengan 1 โค ๐ โค ๐ โ 1 sehingga ๐จโ๐ graf preseden ๐ฎ ๐จ = ๐, ๐ธ
๐๐
โ ๐. Hal ini berarti dalam
dengan ๐ = 1,2, โฏ , ๐ , untuk setiap ๐, ๐ โ ๐
dengan ๐ โ ๐ terdapat suatu lintasan ๐ ke ๐. Akibatnya ๐ฎ ๐จ terhubung kuat, yang berarti bahwa ๐จ irredusibel. Untuk lebih memahami pembahasan mengenai graf berarah berbobot akan diberikan pada contoh berikut: Contoh 2.3.1 1 Diberikan ๐ด = ๐ ๐
3 2 0
โ2 4 . ๐
Graf preseden dari ๐ด adalah graf berarah berbobot ๐ฎ ๐จ = ๐, ๐ธ ๐ = 1,2, โฏ , ๐ dan ๐ธ =
1,1 , 2,1 , 3,1 , 2,2 , 3,2 , 2,3
dengan
yang disajikan
dalam gambar berikut:
II-10
1
3
๏ท1 2
๏ท 2 -2 4
0
๏ท 3 Gambar 2.1 Graf Berarah Berbobot ๐ฎ ๐จ = ๐ฝ, ๐ฌ Perhatikan sebaliknya bahwa untuk setiap graf berarah berbobot ๐ฎ = ๐, ๐ธ selalu ร๐ dapat didefinisikan suatu matriks ๐จ โ ๐๐max dengan
๐จ๐๐ =
๐ค ๐, ๐ , jika (๐, ๐) โ ๐จ ๐, jika ๐, ๐ โ ๐จ.
Jelas bahwa graf berarah berbobot tersebut merupakan graf preseden dari ๐จ. Terlihat jelas bahwa graf berarah berbobot dalam Gambar 2.1 di atas bersesuaian dengan matriks ๐จ yang diberikan dalam contoh 2.3.
2.4
Aljabar Max-plus Interval dan Matriks Interval Aljabar max-plus interval merupakan perluasan aljabar max-plus dari
pembahasan sebelumnya. Interval tertutup dalam ๐ max adalah suatu himpunan bagian dari ๐ max yang berbentuk ๐ฑ = ๐ฅ, ๐ฅ = ๐ฅ โ ๐ max ๐ฅ < ๐ฅ < ๐ฅ .
II-11
Definisi 2.4.1 (Rudhito. dkk. 2008) Didefinisikan ๐ ๐
ฮต
= ๐ฑ = ๐ฅ, ๐ฅ ๐ฅ, ๐ฅ โ ๐ max , ฮต < ๐ฅ < ๐ฅ โช ฮต . pada ๐ ๐
ฮต
terdapat operasi โ dan โ yaitu: ๐ฑ โ ๐ฒ = ๐ฑ โ ๐ฒ, ๐ฑ โ ๐ฒ , โ ๐ฑ, ๐ฒ โ ๐ ๐
ฮต
(2.6)
dan ๐ฑ โ ๐ฒ = ๐ฑ โ ๐ฒ, ๐ฑ โ ๐ฒ , โ ๐ฑ, ๐ฒ โ ๐ ๐
ฮต
(2.7)
dengan ๐ = ๐, ๐ ๐ = ๐, ๐ ๐, ๐ = batas bawah dan batas atas vektor interval ๐ฑ ๐, ๐ = batas bawah dan batas atas vektor interval ๐ฒ Selanjutnya ๐ ๐ ฮต ,โ,โ disebut dengan aljabar max-plus yang cukup dituliskan
๐ ๐
max
. Operasi โ dan โ pada di atas dapat diperluas untuk operasi-operasi
matriks dalam ๐ ๐
๐ร๐ max
seperti berikut:
Definisi 2.4.2 (Rudhito. dkk. 2008) ๐ ๐
๐ร๐ max
= ๐จ= ๐จ
matriks anggota ๐ ๐
๐ร๐ max
disebut matriks interval.
Didefinisikan
๐๐
๐จ๐๐ untuk ๐ = 1,2, โฏ , ๐, ๐ = 1,2, โฏ , ๐,
Adapun bentuk umum matriks interval ๐จ dapat ditulis sebagai berikut:
๐จ=
๐ผ11 , ๐ผ11
๐ผ12 , ๐ผ12
โฏ
๐ผ1๐ , ๐ผ1๐
๐ผ21 , ๐ผ21 โฎ ๐ผ๐1 , ๐ผ๐1
๐ผ22 , ๐ผ22 โฎ ๐ผ๐2 , ๐ผ๐2
โฏ โฑ โฏ
๐ผ2๐ , ๐ผ2๐ . โฎ ๐ผ๐๐ , ๐ผ๐๐
II-12
Definisi 2.4.3 (Rudhito. dkk. 2008) 1) Diketahui ๐ผ โ ๐ ๐
max
, ๐จ, ๐ โ ๐ ๐
๐ร๐ max .
Didefinisikan operasi perkalian
skalar โ dengan ๐ผ โ ๐จ adalah matriks yang unsur ke-ij nya yaitu: ๐ผโ๐จ
๐๐
= ๐ผ โ ๐จ๐๐
(2.8)
Dan operasi โ dengan ๐จ โ ๐ฉ adalah adalah matriks yang unsur ke-ij nya yaitu: ๐จโ๐ฉ
๐๐
= ๐จ๐๐ โ ๐ฉ๐๐ untuk ๐ = 1,2, โฏ , ๐, ๐ = 1,2, โฏ , ๐ m รp
(2.9)
๐ร๐
2) Diketahui ๐จ โ ๐(๐)max dan ๐ฉ โ ๐(๐)๐๐๐ฅ . Didefinisikan operasi โ dengan ๐จ โ ๐ฉ adalah matriks yang unsur ke-ij nya yaitu: ๐จโ๐ฉ
๐
๐๐
=โ๐=1 ๐จ๐๐ โ ๐ฉ๐๐ untuk ๐ = 1,2, โฏ , ๐, ๐ = 1,2, โฏ , ๐
(2.10)
Operasi pada definisi di atas prosesnya dapat dilakukan sebagai berikut: 1) Operasi pada ๐ผ โ ๐จ
๐๐
prosesnya dapat dilakukan seperti berikut:
Dengan ๐ผ = ๐, ๐ dan ๐จ =
Maka ๐ผ โ ๐จ ๐ผโ๐จ
๐ผโ๐จ
๐๐
๐๐
๐๐
๐ผ12 , ๐ผ12
โฏ
๐ผ1๐ , ๐ผ1๐
๐ผ21 , ๐ผ21 โฎ ๐ผ๐1 , ๐ผ๐1
๐ผ22 , ๐ผ22 โฎ ๐ผ๐2 , ๐ผ๐2
โฏ โฑ โฏ
๐ผ2๐ , ๐ผ2๐ . โฎ ๐ผ๐๐ , ๐ผ๐๐
dapat dicari dengan melakukan proses sebagai berikut: ๐ผ11 , ๐ผ11 โฎ ๐ผ๐1 , ๐ผ๐1
โฏ โฑ โฏ
๐ผ1๐ , ๐ผ1๐ โฎ ๐ผ๐๐ , ๐ผ๐๐
๐, ๐ โ ๐ผ11 , ๐ผ11 โฎ ๐, ๐ โ ๐ผ๐1 , ๐ผ๐1
โฏ โฑ โฏ
๐, ๐ โ ๐ผ1๐ , ๐ผ1๐ โฎ ๐, ๐ โ ๐ผ๐๐ , ๐ผ๐๐
= ๐, ๐ โ
=
๐ผ11 , ๐ผ11
Berdasarkan persamaan (2.7) maka diperoleh:
II-13
๐ผโ๐จ
๐๐
=
๐ โ ๐ผ11 , ๐ โ ๐ผ11 โฎ ๐ โ ๐ผ๐1 ๐ โ, ๐ผn1
โฏ โฑ โฏ
๐ โ ๐ผ1๐ , ๐ โ ๐ผ1n โฎ ๐ โ ๐ผ๐๐ , ๐ โ ๐ผnn
Maka untuk menyelesaikan penghitungan di atas dapat diselesaikan berdasarkan persamaan (2.1), sehingga diperoleh: ๐ + ๐ผ11 , ๐ + ๐ผ11 ๐ผโ๐จ
๐๐
โฎ
=
๐ + ๐ผ๐1 , ๐ + ๐ผn1
โฏ โฑ โฏ
๐ + ๐ผ1๐ , ๐ + ๐ผ1n
โฎ
.
๐ + ๐ผ๐๐ , ๐ + ๐ผnn
Kemudian untuk operasi pada ๐จ โ ๐ฉ prosesnya dapat dilakukan sebagai berikut:
Misalkan ๐จ =
Maka ๐จ โ ๐ฉ
๐ผ11 , ๐ผ11 โฎ ๐ผ๐1 , ๐ผ๐1
๐๐
โฏ โฑ โฏ
๐๐
=
dan ๐ฉ =
๐11 , ๐11 โฎ ๐๐1 , ๐๐1
โฏ โฑ โฏ
๐1๐ , ๐1๐ โฎ ๐๐๐ , ๐๐๐
dapat dicari dengan melakukan proses berikut: โฏ โฑ โฏ
๐ผ11 , ๐ผ11 ๐จโ๐ฉ
๐ผ1๐ , ๐ผ1๐ โฎ ๐ผ๐๐ , ๐ผ๐๐
โฎ ๐ผ๐1 , ๐ผ๐1
๐ผ1๐ , ๐ผ1๐
โฏ โฑ โฏ
๐11 , ๐11
โ
โฎ ๐ผ๐๐ , ๐ผ๐๐
โฎ ๐๐1 , ๐๐1
๐1๐ , ๐1๐
โฎ ๐๐๐ , ๐๐๐
Berdasarkan persamaan (2.7) diperoleh: ๐ผ11 โ ๐11 , ๐ผ11 โ ๐11 ๐จโ๐ฉ
๐๐
=
โฎ ๐ผ๐1 โ ๐๐1 , ๐ผ๐1 โ ๐๐1
โฏ โฑ โฏ
๐ผ1๐ โ ๐1๐ , ๐ผ1๐ โ ๐1๐
โฎ ๐ผ๐๐ โ ๐๐๐ , ๐ผ๐๐ โ ๐๐๐
Kemudian untuk menyelesaikan penghitungan dapat diselesaikan dengan persamaan (2.1), dan diperoleh: ๐ผ11 + ๐11 , ๐ผ11 + ๐11 ๐จโ๐ฉ
๐๐
=
โฎ ๐ผ๐1 + ๐๐1 , ๐ผ๐1 + ๐๐1
โฏ โฑ โฏ
๐ผ1๐ + ๐1๐ , ๐ผ1๐ + ๐1๐
โฎ
.
๐ผ๐๐ + ๐๐๐ , ๐ผ๐๐ + ๐๐๐
II-14
2) Operasi pada ๐ โ ๐
๐ผ11 , ๐ผ11 โฎ ๐ผ๐1 , ๐ผ๐1
Misalkan ๐จ =
Maka ๐จ โ ๐ฉ ๐จโ๐ฉ
๐๐
=
๐๐
๐๐
prosesnya dapat dilakukan sebagai berikut: โฏ โฑ โฏ
๐ผ1๐ , ๐ผ1๐ โฎ ๐ผ๐๐ , ๐ผ๐๐
dan ๐ฉ =
๐11 , ๐11 โฎ ๐๐1 , ๐๐1
โฏ โฑ โฏ
๐1๐ , ๐1๐ โฎ ๐๐๐ , ๐๐๐
dapat dicari dengan proses berikut:
๐ผ11 , ๐ผ11 โฎ ๐ผ๐ 1 , ๐ผm 1
Misalkan ๐จ โ ๐ฉ =
โฏ โฑ โฏ
๐ถ11 โฎ ๐ถ๐ 1
๐ผ1๐ , ๐ผ1p โฎ ๐ผ๐๐ , ๐ผmp
โฏ โฑ โฏ
๐11 , ๐11 โ โฎ ๐๐1 , ๐p1
โฏ โฑ โฏ
๐1๐ , ๐1n โฎ ๐๐๐ , ๐pn
๐ถ1๐ โฎ ๐ถ๐๐
Maka masing-masing entri pada matriks
๐จโ๐ฉ
dapat ditentukan
sebagai berikut: ๐ถ11 = max ๐ผ11 , ๐ผ11 โ ๐11 , ๐11 , โฏ , ๐ผ1๐ , ๐ผ1๐ โ ๐๐1 , ๐๐1 โฎ ๐ถ1๐ = max ๐ผ11 , ๐ผ11 โ ๐1๐ , ๐1๐ , โฏ , ๐ผ1๐ , ๐ผ1๐ โ ๐๐๐ , ๐๐๐ โฎ ๐ถ๐ 1 = max ๐ผ๐ 1 , ๐ผ๐ 1 โ ๐11 , ๐11 , โฏ , ๐ผ๐๐ , ๐ผ๐๐ โ ๐๐1 , ๐๐1 โฎ ๐ถ๐๐ = max ๐ผ๐ 1 , ๐ผ๐ 1 โ ๐1๐ , ๐1๐ , โฏ , ๐ผ๐๐ , ๐ผ๐๐ โ ๐๐๐ , ๐๐๐
Maka untuk menyelesaikannya gunakan persamaan (2.7) diperoleh: ๐ถ11 = max ๐ผ11 โ ๐11 , ๐ผ11 โ, ๐11 , โฏ , ๐ผ1๐ โ ๐๐1 , ๐ผ1p โ ๐p1 โฎ ๐ถ1๐ = max ๐ผ11 โ ๐1๐ , ๐ผ11 โ, ๐1๐ , โฏ , ๐ผ1๐ โ ๐๐๐ , ๐ผ1๐ โ ๐๐๐ โฎ ๐ถ๐ 1 = max ๐ผ๐ 1 โ ๐11 , ๐ผ๐ 1 โ, ๐11 , โฏ , ๐ผ๐๐ โ ๐๐1 , ๐ผ๐๐ โ ๐๐1 โฎ ๐ถ๐๐ = max ๐ผ๐ 1 โ ๐1๐ , ๐ผ๐ 1 โ, ๐1๐ , โฏ , ๐ผ๐๐ โ ๐๐๐ , ๐ผ๐๐ โ ๐๐๐ .
II-15
Untuk lebih memahami operasi-operasi aljabar max-plus interval , akan diberikan contoh sebagai berikut: Contoh 2.4.1 Diberikan ๐ฑ = โ1,1 dan ๐ฒ = 1,3 , maka tentukan ๐ฑ โ ๐ฒ dan ๐ฑ โ ๐ฒ. Berdasarkan persamaan (2.6) diperoleh: ๐ฑ โ ๐ฒ = โ1,1 โ 1,3 = โ1 โ 1,1 โ 3 Kemudian untuk menyelesaikannya dapat dilihat pada persamaan (2.1) yaitu ๐ฑ โ ๐ฒ = max โ1,1 , max(1,3) = 1,3 Maka diperoleh: ๐ฑ โ ๐ฒ = 1,3 . Selanjutnya untuk menyelesaikan ๐ฑ โ ๐ฒ digunakan persamaan (2.7), diperoleh: ๐ฑ โ ๐ฒ = โ1,1 โ 1,3 = โ1 โ 1,1 โ 3 Kemudian untuk menyelesaikannya dapat dilihat pada persamaan (2.1) yaitu: ๐ฑ โ ๐ฒ = โ1 + 1,1 + 3 = 0,4 Sehingga diperoleh: ๐ฑ โ ๐ฒ = 0,4
Contoh di atas menggunakan operasi-operasi aljabar max-plus interval, sedangkan operasi aljabar max-plus dapat dikembangkan menjadi operasi aljabar max-plus suatu matriks interval. Untuk lebih memahaminya akan diberikan pada contoh berikut:
II-16
Contoh 2.4.2 a) Diberikan ๐ผ = 3,4 dan ๐จ =
0,0 โ1,1 0,1
4,6 ๐, ๐ , maka tentukan ๐ผ โ ๐จ. โ3, โ2
Dengan menggunakan persamaan (2.8), diperoleh: 0,0 โ1,1 0,1
๐ผ โ ๐จ = 3,4 โ
4,6 ๐, ๐ โ3, โ2
Dan berdasarkan persamaan (2.7) diperoleh: 3,4 โ 0,0
3,4 โ 4,6
3,4 โ โ1,1 3,4 โ 0,1
3,4 โ ๐, ๐ 3,4 โ โ3, โ2
๐ผโ ๐จ=
3 + 0,4 + 0 3 + โ1,4 + 1 3 + 0,4 + 1
3 + 4,4 + 6 3 + ๐, 4 + ๐ 3 + โ3,4 + โ2
๐ผโ ๐จ=
3,4 2,5 3,5
๐ผโ ๐จ=
b) Diberikan ๐จ =
7,10 ๐, ๐ 0,2
1,3 ๐, ๐
2,3 dan ๐ฉ = โ3,1
2,2 1,4
โ5, โ2 , tentukan ๐จ โ ๐ฉ. โ1,0
Dengan menggunakan persamaan (2.9) diperoleh: ๐จโ๐ฉ=
1,3 ๐, ๐
2,3 2,2 โ โ3,1 1,4
โ5, โ2 โ1,0
Kemudian dengan memperhatikan persamaan (2.6), maka ๐จโ๐ฉ=
1,3 โ 2,2 ๐, ๐ โ 1,4
2,3 โ โ5, โ2 โ3,1 โ โ1,0
II-17
๐จโ๐ฉ=
1 โ 2,3 โ 2 ๐ โ 1, ๐ โ 4
2 โ โ5,3 โ โ2 โ3 โ โ1,1 โ 0
Dan berdasarkan persamaan (2.1) diperoleh: ๐จโ๐ฉ=
maxโก (1,2), maxโก (3,2) maxโก (๐, 1), maxโก (๐, 4)
max 2, โ5 , maxโก (3, โ2) maxโก (โ3, โ1), maxโก (1,0)
Sehingga didapat ๐จโ๐ฉ=
2,3 1,4
2,3 . โ1,1
II-18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian yang penulis gunakan adalah studi literatur dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Diberikan suatu matriks interval
๐จ=
๐ผ11 , ๐ผ11
๐ผ12 , ๐ผ12
โฏ
๐ผ1๐ , ๐ผ1๐
๐ผ21 , ๐ผ21 โฎ ๐ผ๐1 , ๐ผ๐1
๐ผ22 , ๐ผ22 โฎ ๐ผ๐2 , ๐ผ๐2
โฏ โฑ โฏ
๐ผ2๐ , ๐ผ2๐ โฎ ๐ผ๐๐ , ๐ผ๐๐
2. Setelah mengetahui bentuk matriks interval maka akan ditentukan matriks batas bawah dan matriks batas atas matriks interval ๐จ, yaitu ๐จ, dan ๐จ . 3. Kemudian melakukan proses aljabar max-plus interval โ dan โ , yaitu โ๐
menentukan ๐จโ๐ dan ๐จ ๐จโ๐ โ1
๐๐
โ ๐บ dan
untuk ๐ = 1,2, โฏ , ๐. Jika โ2
๐จโ๐จ
โ๐โ1
โ โฏโ ๐จ
๐๐
โ ๐บ
๐จ โ ๐จโ2 โ โฏ โ maka ๐จ dan ๐จ
irredusibel. 4. Selanjutnya diteruskan dengan mencari nilai eigen matriks batas bawah dan batas atas matriks interval. 5. Kemudian menentukan vektor eigen yang bersesuaian dengan nilai eigen matriks batas bawah dan nilai eigen matriks batas atas matriks interval, yaitu dengan cara membentuk matriks baru ๐ด = โ๐ ๐จ โ ๐จ. 6. Menunjukkan ketunggalan vektor eigen berdasarkan definisi 4.2.2
III-1
Langkah-langkah metodologi penelitian di atas dapat digambarkan dalam flow chart sebagai berikut:
MULAI
MATRIKS INTERVAL
TENTUKAN MATRIKS BATAS BAWAH DAN BATAS ATAS DARI MATRIKS INTERVAL
TENTUKAN NILAI EIGEN MATRIKS BATAS BAWAH DAN BATAS ATAS MATRIKS INTERVAL
MENENTUKAN VEKTOR EIGEN YANG BERSESUAIAN DENGAN NILAI EIGEN MATRIKS INTERVAL
HASIL
SELESAI
Gambar 3.1 Flow chart Metodologi Penelitian
III-2
BAB IV PEMBAHASAN Definisi graf berarah berbobot telah dijelaskan pada bab II, dimana bobot rata-rata maksimum sirkuit elementer dalam graf berarah memiliki hubungan yang erat dengan nilai eigen suatu matriks dalam aljabar max-plus. Hubungan tersebut akan dibahas dalam bab ini, hasil pembahasan menunjukan bahwa setiap matriks interval mempunyai nilai eigen, yaitu nilai eigen max-plus matriks interval dan vektor eigen yang bersesuaian dengan nilai eigen matriks tersebut. 4.1 Hubungan Graf berarah berbobot dengan Nilai eigen Max-plus matriks interval Suatu graf berarah ๐ฎ didefinisikan sebagai suatu pasangan ๐, ๐ธ dengan ๐ adalah suatu himpunan tak kosong yang anggotanya disebut titik dan ๐ธ adalah suatu himpunan pasangan terurut titik-titik. Anggota ๐ธ disebut busur. Untuk busur (๐, ๐) โ ๐ธ. ๐ disebut titik awal busur dan ๐ disebut titik akhir busur. Graf berarah ๐ฎ dikatakan berbobot jika setiap busur (๐, ๐) โ ๐ธ, dikawankan dengan suatu bilangan real ๐จ๐๐ . Bilangan real ๐จ๐๐ disebut bobot busur (๐, ๐), dinotasikan dengan ๐ค(๐, ๐). Graf preseden dari matriks ๐จ โ ๐น๐ร๐ ๐๐๐ฅ adalah graf berarah ๐ฎ ๐จ = ๐, ๐ธ dengan
๐ = 1,2, โฏ , ๐ ,
dan
berbobot
๐ธ = (๐, ๐) ๐ค ๐, ๐ = ๐ด๐๐ โ ๐ .
Bobot maksimum dari semua sirkuit dengan panjang ๐ dengan titik i sebagai titik awal dan titik akhir dalam ๐ฎ ๐จ
dituliskan sebagai ๐จโ๐
๐๐
. Maksimum dari
bobot maksimum semua sirkuit dengan panjang ๐ dengan titik i sebagai titik awal dan titik akhir adalah โ๐๐=1 ๐จโ๐ ๐จโ๐
๐๐
dengan rata-ratanya adalah
, dan dapat juga dituliskan sebagai trace 1 ๐
trace
๐จโ๐ . Selanjutnya diambil
maksimum atas sirkuit dengan panjang ๐ โค ๐, yaitu atas semua sirkuit elementer, diperoleh suatu rumus untuk bobot rata-rata maksimum sirkuit elementer dalam ๐ฎ ๐จ ( dinotasikan dengan ๐max ๐จ ) sebagai berikut (Rudhito. 2008):
IV-1
๐max ๐จ =โ๐๐=1
1 ๐ โ ๐จโ๐ ๐ ๐=1
(4.1)
๐๐
Persamaan diatas dapat diselesaikan dengan proses berikut: ๐max ๐จ =โ๐๐=1
1 โ๐ โ๐ max ๐ด11 , ๐ด22 , โฏ , ๐ด๐๐ , โฏ , max ๐ด11 , ๐ดโ๐ 22 , โฏ , ๐ด๐๐ ๐
๐max ๐จ = max
1 max ๐ด11 , ๐ด22 , โฏ , ๐ด๐๐ 1
,โฏ,
1 โ๐ โ๐ max ๐ด11 , ๐ดโ๐ 22 , โฏ , ๐ด๐๐ ๐
.
4.2 Nilai Eigen dan Vektor Eigen Max-plus untuk Matriks Interval Definisi 4.2.1 (Rudhito. dkk. 2008) Diberikan ๐จ โ ๐ ๐
max
. Skalar interval ๐
disebut nilai eigen max-plus interval matriks interval ๐จ jika terdapat suatu vektor interval ๐ฏ โ ๐(๐)๐max dengan ๐ฏ โ ๐บ๐ ร1 sehingga ๐จ โ ๐ฏ = ๐ โ ๐ฏ. Vektor ๐ฏ disebut vektor eigen max-plus matriks interval ๐จ yang bersesuaian dengan ๐. Berikut diberikan suatu teorema yang memberikan eksistensi nilai eigen interval max-plus suatu matriks interval.
Teorema 4.2.1 (Rudhito. dkk. 2008)
Diberikan ๐จ โ ๐(๐)๐ร๐ max dengan ๐จ =
๐จ, ๐จ . Skalar interval ๐ ๐จ = ๐ ๐จ , ๐ ๐จ , merupakan suatu nilai eigen maxplus interval matriks interval ๐จ. Vektor interval ๐ฏ = ๐ฏ, ๐ฏ , dimana ๐ฏ dan ๐ฏ berturut-turut adalah vektor eigen yang bersesuaian dengan ๐ ๐จ
dan ๐ ๐จ ,
sedemikian hingga ๐ฏ < ๐ฏ, merupakan vektor eigen max-plus matriks interval ๐จ yang bersesuaian dengan ๐ ๐จ . Bukti: Untuk setiap matriks ๐จ โ ๐จ, ๐จ , berlaku ๐จ โค ๐จ๐๐ โค ๐จ. Karena sifat kekonsistenan operasi โ dan โ pada matriks terhadap urutan โ โค๐ โ, maka berlaku ๐จโ๐ โค โ๐
๐จโ๐ โค ๐จ
, untuk ๐ = 1,2, โฏ , ๐ , sehingga berlaku
IV-2
โ๐๐=1
1 ๐ โ ๐จโ๐ ๐ ๐=1
๐๐
โคโ๐๐=1
1 ๐ โ ๐จโ๐ ๐ ๐=1
๐๐
โคโ๐๐=1
1 ๐ โ๐ โ๐=1 ๐จ ๐
๐๐
dan berdasarkan persamaan (4.1) dapat juga ditulis ๐ ๐จ โค๐ ๐จ โค๐ ๐จ . Jadi ๐ ๐จ , ๐ ๐จ
merupakan suatu interval.
Selanjutnya ambil ๐ ๐จ = ๐ ๐จ , ๐ ๐จ , untuk ๐ด = โ ๐ ๐จ โ ๐จ, jika โ ๐ด+ ๐๐ = ๐, maka kolom ke i matriks ๐ด merupakan vektor eigen yang bersesuaian
dengan nilai eigen ๐max ๐จ , demikian juga analog untuk ๐ด. Ambil ๐ฏ dan ๐ฏ, dimana berturut-turut adalah vektor eigen yang bersesuaian dengan nilai eigen ๐ ๐จ
dan ๐ ๐จ , sedemikian hingga ๐ฏ โค ๐ฏ, jika diperlukan dapat dibentuk
kombinasi linear vektor-vektor eigen fundamental yang terkait, sehingga diperoleh ๐ฏ โค ๐ฏ. Ambil vektor interval ๐ฏ = ๐ฏ, ๐ฏ , maka ๐จ, ๐จ โ ๐ฏ, ๐ฏ = ๐ ๐จ , ๐ ๐จ
โ ๐ฏ, ๐ฏ
yang berarti juga bahwa ๐จโ๐ฏ = ๐โ๐ฏ Jadi skalar interval ๐ ๐จ = ๐ ๐จ , ๐ ๐จ , merupakan suatu nilai eigen max-plus interval matriks ๐จ.
โ
Berdasarkan teorema 4.1, akan dibahas mengenai matriks ๐ด. Matriks ๐ด adalah matriks yang digunakan dalam menentukan vektor eigen suatu matriks. Berikut akan dibahas proses untuk menentukan matriks ๐ด yaitu: ๐ด =โ๐ ๐จ โ๐จ
(4.2)
IV-3
Dimana ๐ ๐11 ๐21 ๐จ= โฎ ๐๐ 1
๐จ diperoleh dengan menggunakan persamaan (4.1) dan matriks ๐12 โฏ ๐1๐ ๐22 โฏ ๐2๐ โฎ โฑ โฎ , ๐๐ 2 โฏ ๐๐๐
Maka proses menentukannya adalah sebagai berikut: ๐11 ๐21 ๐ด =โ๐ ๐จ โ โฎ ๐๐ 1
๐12 ๐22 โฎ ๐๐ 2
โฏ ๐1๐ โฏ ๐2๐ โฑ โฎ โฏ ๐๐๐
Dengan memperhatikan persamaan (2.2) diperoleh โ ๐ ๐จ โ ๐11 โ ๐ ๐จ โ ๐21 ๐ด= โฎ โ ๐ ๐จ โ ๐๐ 1
โ ๐ ๐จ โ ๐12 โ ๐ ๐จ โ ๐22 โฎ โ ๐ ๐จ โ ๐๐ 2
โฏ โ ๐ ๐จ โ ๐1๐ โฏ โ ๐ ๐จ โ ๐2๐ . โฑ โฎ โฏ โ ๐ ๐จ โ ๐๐๐
Atau dapat juga ditulis โ ๐ ๐จ + ๐11 โ ๐ ๐จ + ๐21 ๐ด= โฎ โ ๐ ๐จ + ๐๐ 1
โ ๐ ๐จ + ๐12 โ ๐ ๐จ + ๐22 โฎ โ ๐ ๐จ + ๐๐ 2
โฏ โ ๐ ๐จ + ๐1๐ โฏ โ ๐ ๐จ + ๐2๐ โฑ โฎ โฏ โ ๐ ๐จ + ๐๐๐
Selanjutnya setelah didapat matriks ๐ด, kemudian akan ditentukan matriks ๐ดโ , yaitu: ๐ดโ = ๐ฌ โ ๐ด โ ๐ดโ๐ โ โฏ โ ๐ดโ๐โ๐
(4.3)
0 ๐ โฏ ๐ โฏ ๐ Dengan ๐ฌ = ๐ 0 , dan ๐ด, ๐ดโ๐ , โฏ , ๐ดโ๐โ๐ dapat ditentukan dengan โฎ โฎ โฑ โฎ ๐ ๐ โฏ 0 cara seperti pada contoh 2.2(d), sehingga diperoleh 0 ๐ โ ๐ด = ๐ 0 โฎ โฎ ๐ ๐
๐11 โฏ ๐ ๐21 โฏ ๐ โ โฎ โฑ โฎ ๐๐1 โฏ 0
๐12 ๐22 โฎ ๐๐2
โ2 ๐11 โฏ ๐1๐ โ2 โฏ ๐2๐ ๐21 โฑ โฎ โ โฎ โฏ ๐๐๐ โ2 ๐๐1
โ2 ๐12
โ2 โฏ ๐1๐
โ2 ๐22 โฎ โ2 ๐2๐
โ2 โฏ ๐2๐ โฑ โฎ โ2 โฏ ๐๐๐
IV-4
โ๐โ1 ๐11
โ๐โ1 ๐12
โ๐โ1 โฏ ๐1๐
โ๐โ1 โ โฏ โ ๐21 โฎ โ๐โ1 ๐๐1
โ๐โ1 ๐22 โฎ โ๐โ1 ๐2๐
โ๐โ1 โฏ ๐2๐ . โฑ โฎ โ๐โ1 โฏ ๐๐๐
Dengan memperhatikan persamaan (2.3), maka diperoleh matriks ๐ดโ sebagai berikut: โ2 โ๐โ1 โ2 โ๐โ1 maxโก (0, ๐11 , ๐11 , โฏ , ๐11 ) maxโก (ฮต, ๐12 , ๐12 , โฏ , ๐12 )
โ2 โ๐ โ1 โฏ maxโก (ฮต, ๐1๐ , ๐1๐ , โฏ , ๐1๐ )
โ2 โ๐โ1 โ2 โ๐โ1 โ2 โ๐โ1 maxโก (ฮต, ๐21 , ๐21 , โฏ , ๐21 ) max(0, ๐22 , ๐22 , โฏ , ๐22 ) โฏ maxโก (ฮต, ๐2๐ , ๐2๐ , โฏ , ๐2๐ ) โฎ โฎ โฑ โฎ โ2 โ๐โ1 โ2 โ๐ โ1 โ2 โ๐โ1 maxโก (ฮต, ๐๐1 , ๐๐1 , โฏ , ๐๐1 ) maxโก (ฮต, ๐๐2 , ๐๐2 , โฏ , ๐๐2 ) โฏ maxโก (0, ๐๐๐ , ๐๐๐ , โฏ , ๐๐๐ )
Kemudian seperti yang dibahas pada teorema 4.1, jika ๐ด+ ๐๐ = ๐, maka kolom ke i matriks ๐ดโ merupakan vektor eigen yang bersesuaian dengan nilai eigen ๐ ๐จ , maka untuk menentukan matriks ๐ด+ ๐๐ yaitu: โ ๐ด+ ๐๐ = ๐ด โ ๐ด
(4.4)
Dimana ๐ด dan ๐ดโ telah diketahui dari persamaan (4.2) dan (4.3), sehingga matriks ๐ด+ ๐๐ , dapat ditentukan berdasarkan proses sebagai berikut: ๐11 ๐21 ๐ด+ ๐๐ = โฎ ๐๐1
๐12 ๐22 โฎ ๐๐2
โฏ โฏ โฑ โฏ
๐1๐ ๐โ11 ๐2๐ ๐โ21 โ โฎ โฎ ๐๐๐ ๐โ๐1
๐โ12 ๐โ22 โฎ ๐โ2๐
โฏ โฏ โฑ โฏ
๐โ1๐ ๐โ2๐ โฎ ๐โ๐๐
Dan seperti pada persamaan (2.4), akan diperoleh matriks ๐ด+ ๐๐ yaitu: ๐+ 11 ๐+ 21 ๐ด+ ๐๐ = โฎ ๐+ ๐1
๐+ 12 ๐+ 22 โฎ ๐+ 2๐
โฏ โฏ โฑ โฏ
๐+ 1๐ ๐+ 2๐ . โฎ ๐+ ๐๐
โ Jika diperoleh entri-entri ke โ๐ pada ๐ด+ ๐๐ = 0, maka kolom ke-i matriks ๐ด
merupakan vektor eigen yang bersesuaian dengan nilai eigen ๐ ๐จ .
IV-5
Untuk mendapat ketunggalan vektor eigen , akan digunakan definisi di bawah ini Definisi 4.2.2 (Kasie G. Farlow 2009) Untuk ๐จ โ ๐น๐ร๐ ๐๐๐ vektor eigen dari ๐จ adalah tunggal jika untuk sebarang dua vektor eigen ๐ฏ๐ , ๐ฏ๐ โ ๐น๐๐๐๐ ๐ฏ๐ = ๐ถ โ ๐ฏ๐ untuk suatu ๐ถ โ ๐น. Berikut akan diberikan suatu teorema yang memberikan ketunggalan nilai eigen max-plus interval suatu matriks interval. Sebelumnya akan diberikan definisi dan syarat cukup dan perlu irredusibelitas suatu matriks interval.
ร๐ Definisi 4.2.3 (Rudhito. dkk. 2008) Suatu matriks interval ๐จ โ ๐(๐)๐max , dengan
๐จ = ๐จ, ๐จ dikatakan irredusibel jika setiap matriks ๐จ โ ๐จ, ๐จ irredusibel. Teorema berikut memberikan syarat perlu dan cukup suatu matriks irredusibel. Teorema 4.2.2(Rudhito, dkk. 2008) Suatu matriks interval ๐จ โ ๐(๐)๐ร๐ max , dengan ร๐ ๐จ = ๐จ, ๐จ , jika dan hanya jika ๐จ โ ๐น๐max irredusibel.
Bukti: โ โถ jelas berlaku bersarkan definisi 4.2.3 di atas. โ โถ Untuk setiap matriks ๐จ โ ๐จ, ๐จ , berlaku ๐จ โค ๐จ โค ๐จ. Karena sifat kekonsistenan operasi โ dan โ pada matriks terhadap urutan โ โค๐ โ, maka berlaku ๐จ โ ๐จโ2 โ โฏ โ ๐จโ๐โ1 โค ๐จ โ ๐จโ2 โ โฏ โ ๐จโ๐ โ1 โ2
โค ๐จโ๐จ
โ๐ โ1
โ โฏโ ๐จ
,
Yang berarti berlaku juga ๐จ โ ๐จโ2 โ โฏ โ ๐จโ๐โ1
๐๐
โค ๐จ โ ๐จโ2 โ โฏ โ ๐จโ๐ โ1
๐๐
IV-6
โ2
โค ๐จโ๐จ
โ๐ โ1
โ โฏโ ๐จ
๐๐
Untuk setiap i dan j. Karena ๐จ irredusibel, maka ๐จ โ ๐จโ2 โ โฏ โ ๐จโ๐โ1
๐๐
โ ๐บ untuk setiap i dan j dengan ๐ โ ๐.
Dengan demikian untuk setiap matriks ๐จ โ ๐จ, ๐จ juga berlaku bahwa ๐จ โ ๐จโ2 โ โฏ โ ๐จโ๐โ1
๐๐
โ ๐บ untuk setiap i dan j dengan ๐ โ ๐, sehingga
menurut hasil pada bagian 2 di atas ๐จ irredusibel. Jadi terbukti bahwa matriks ร๐ interval ๐จ โ ๐(๐)๐max irredusibel.
โ
Keirredusibelan suatu matriks interval ๐จ โ ๐(๐)๐ร๐ max diperlukan dalam membuktikan bahwa ๐ ๐จ = ๐ ๐จ , ๐ ๐จ
merupakan nilai eigen max-plus
tunggal pada matriks interval. Adapun pembahasannya akan diberikan pada akibat berikut : Akibat 4.2.2(Rudhito, dkk. 2008) Diberikan ๐จ โ ๐(๐)๐ร๐ max , dengan ๐จ = ๐จ, ๐จ . jika matriks interval ๐จ irredusibel, maka ๐ ๐จ = ๐ ๐จ , ๐ ๐จ
merupakan nilai
eigen max-plus tunggal matriks interval ๐จ. Bukti Jika matriks interval ๐จ irredusibel, maka โ ๐จ โ ๐จ, ๐จ irredusibel, sehingga ๐ ๐จ merupakan nilai eigen max-plus tunggal matriks ๐จ, dengan cara yang analog dengan pembuktian teorema 4.2.2 di atas dapat disimpulkan bahwa ๐ ๐จ = ๐ ๐จ , ๐ ๐จ , merupakan nilai eigen max-plus tunggal matriks interval ๐จ.
โ
Berdasarkan definisi dan teorema-teorema di atas, dapat kita tentukan langkah-langkah dalam menentukan nilai eigen dan vektor eigen max-plus matriks interval ๐จ yaitu:
IV-7
Langkah ke-1 : Tentukan matriks bawah dan matriks atas matriks interval ๐จ, yaitu ๐จ dan ๐จ. โ๐
Langkah ke-2 : Tentukan ๐จโ๐ dan ๐จ
untuk ๐ = 1,2, โฏ , ๐.
Langkah ke-3 : tentukan nilai eigen max-plus dari masing-masing matriks, yaitu nilai eigen max-plus matriks batas bawah dan nilai eigen max-plus matriks batas atas, yaitu sebagai berikut: ๐ ๐จ =โ๐๐=1
1 ๐ โ๐=1 ๐จโ๐ ๐
๐๐
1 ๐ โ๐ โ๐=1 ๐จ ๐
๐๐
Dan ๐ ๐จ =โ๐๐=1
Langkah ke-4 : Bentuk suatu matriks ๐ดโ = ๐ฌ โ ๐ด โ ๐ดโ๐ โ โฏ โ ๐ดโ๐โ๐ 0 ๐ dengan ๐ฌ = ๐ 0 โฎ โฎ ๐ ๐
โฏ ๐ โฏ ๐ dan ๐ด = โ ๐ ๐จ โ ๐จ โฑ โฎ โฏ 0
Langkah ke-5 : Tentukan matriks ๐ด+, dapat dilihat pada persamaan (4.4) yaitu + โ โ ๐ด+ ๐๐ = ๐ด โ ๐ด . Jika ๐ด๐๐ = ๐, maka kolom ke-i matriks ๐ด merupakan vektor
eigen yang bersesuaian dengan nilai eigen ๐ ๐จ . โ
Langkah ke-6 : Analog dengan langkah ke-4, yaitu untuk menentukan ๐ด = ๐ฌ โ ๐ดโ๐ด
โ๐
โ โฏโ ๐ด
โ๐โ๐
+
, sehingga ๐ด๐๐ = ๐, maka kolom ke-i matriks ๐ด
โ
merupakan vektor eigen yang bersesuaian dengan nilai eigen ๐ ๐จ . +
Langkah ke-7 : Analog dengan langkah ke-5, yaitu untuk menentukan ๐ด . Jika +
๐ด๐๐ = ๐, maka kolom ke-i matriks ๐ดโ merupakan vektor eigen yang bersesuaian dengan nilai eigen ๐ ๐จ . Langkah ke -8 : menunjukkan ketunggalan vektor eigen berdasarkan definisi 4.2.2
IV-8
Contoh 4.2.1 Tentukan nilai eigen dan vektor eigen max-plus interval dari matriks
๐จ=
โ2, โ1 1,2 ๐, ๐
3,4 1,1 2,4
1,2 ๐, ๐ . โ1,1
Penyelesaian : Perhatikan bahwa ๐จ = ๐จ, ๐จ , maka tentukan batas bawah dan batas atas dari matriks interval ๐จ, yaitu:
๐จ=
โ2 3 1 1 ๐ 2
1 ๐ โ1
โ1 4 2 1 ๐ 4
2 ๐ 1
Dan
๐จ=
Selanjutnya akan dicari nilai eigen max-plus dari ๐จ dan ๐จ, yaitu: ๐ ๐จ =โ๐๐=1
1 ๐
โ๐๐=1 ๐จโ๐
๐๐
dengan ๐ = 1,2,3.
Dengan โ2 3 ๐จ= 1 1 ๐ 2
1 ๐ โ1
Dan berdasarkan persamaan (2.5) dapat diperoleh ๐จโ๐ dan ๐จโ๐ yaitu: ๐จโ๐ = ๐จ โ ๐จ
IV-9
โ๐
๐จ
โ2 = 1 ๐
3 1 โ2 3 1 ๐ โ 1 1 2 โ1 ๐ 2
1 ๐ โ1
Dengan menggunakan persamaan (2.4) dan dimisalkan hasil dari ๐จโ๐ yaitu: ๐ถ11 ๐ช = ๐ถ21 ๐ถ31
๐ถ12 ๐ถ22 ๐ถ32
๐ถ13 ๐ถ23 , ๐ถ33
Kemudian akan ditentukan ๐ถ11 , ๐ถ12 , โฏ , ๐ถ33 pada matriks ๐จโ๐ yaitu seperti berikut: ๐ถ11 = max(โ2 โ โ2, 3 โ 1, 1 โ ๐) ๐ถ12 = max(โ2 โ 3, 3 โ 1, 1 โ 2) ๐ถ13 = max(โ2 โ 1, 3 โ ๐, 1 โ โ1) ๐ถ21 = maxโก (1 โ โ2, 1 โ 1, ๐ โ ๐) ๐ถ22 = maxโก (1 โ 3, 1 โ 1, ๐ โ 2) ๐ถ23 = maxโก (1 โ 1, 1 โ ๐, ๐ โ โ1) ๐ถ31 = maxโก (๐ โ โ2, 2 โ 1, โ1 โ ๐) ๐ถ32 = maxโก (๐ โ 3, 2 โ 1, โ1 โ 2) ๐ถ33 = maxโก (๐ โ 1, 2 โ ๐, โ1 โ โ1) Kemudian berdasarkan persamaan (2.1) maka diperoleh
โ2
๐จ
=
maxโก (โ4,4, ๐) maxโก (โ1,2, ๐) maxโก (๐, 3, ๐)
maxโก (1,4,3) maxโก (4,2, ๐) maxโก (๐, 3,1)
maxโก (โ1, ๐, 0) maxโก (2, ๐, ๐) maxโก (๐, ๐, โ2)
Sehingga diperoleh โ2
๐จ
4 = 2 3
4 0 4 2 3 โ2
IV-10
Kemudian akan dicari ๐จโ3 ๐จโ3 = ๐จ โ ๐จโ2
๐จโ3 =
โ2 1 ๐
3 1 2
1 4 4 ๐ โ 2 4 โ1 3 3
0 2 โ2
Dan dengan cara yang sama pada ๐จโ2 , misalkan ๐ช = ๐จโ3 dengan ๐ถ11 = max(โ2 โ 4, 3 โ 2, 1 โ 3) ๐ถ12 = max(โ2 โ 4, 3 โ 4, 1 โ 0) ๐ถ13 = max(โ2 โ 0, 3 โ 2, 1 โ โ2) ๐ถ21 = maxโก (1 โ 4, 1 โ 2, ๐ โ 3) ๐ถ22 = maxโก (1 โ 4, 1 โ 4, ๐ โ 3) ๐ถ23 = maxโก (1 โ 0, 1 โ 2, ๐ โ โ2) ๐ถ31 = maxโก (๐ โ 4, 2 โ 2, โ1 โ 3) ๐ถ32 = maxโก (๐ โ 4, 2 โ 4, โ1 โ 3) ๐ถ33 = maxโก (๐ โ 0, 2 โ 2, โ1 โ โ2)
Kemudian berdasarkan persamaan (2.1) maka diperoleh
๐จโ3 =
maxโก (2,5, ๐) maxโก (5,3, ๐) maxโก (๐, 4,2)
maxโก (2,7,4) maxโก(โ2,5, โ1) maxโก (5,5, ๐) maxโก (1,3, ๐) maxโก (๐, 6,2) maxโก (๐, 4, โ3)
Sehingga diperoleh 5 ๐จโ3 = 5 4
7 5 6
5 3 . 4
IV-11
Selanjutnya tentukan ๐ ๐จ yaitu: ๐ ๐จ =โ3๐=1
1 1 โ2 โ2 1 โ3 โ3 โ3 max ๐ด11 , ๐ด22 , ๐ด33 , max ๐ดโ2 11 , ๐ด22 , ๐ด33 , max ๐ด11 , ๐ด22 , ๐ด33 ๐ ๐ ๐
๐ ๐จ = max
1 1 1 max โ2,1, โ1 , max 4,4, โ2 , max 5,5,4 1 2 3
๐ ๐จ = max
1 1 1 1 , 4 , 5 1 2 3
๐ ๐จ =
1 4 2
๐ ๐จ = 2.
Kemudian akan dibentuk suatu matriks ๐ด seperti berikut: ๐ด = โ๐ ๐จ โ ๐จ ๐ด = โ2 โ
โ2 3 1 1 1 ๐ ๐ 2 โ1
โ2 โ โ2 ๐ด = โ2 โ 1 โ2 โ ๐
โ2 โ 3 โ2 โ 1 โ2 โ 1 โ2 โ ๐ โ2 โ 2 โ2 โ โ1
โ4 1 โ1 ๐ด = โ1 โ1 ๐ . ๐ 0 โ3 Kemudian hitung ๐ดโ2 , yaitu: ๐ดโ2 = ๐ด โ ๐ด โ4 ๐ดโ2 = โ1 ๐
1 โ1 โ4 1 โ1 โ1 ๐ โ โ1 โ1 ๐ 0 โ3 ๐ 0 โ3
Berdasarkan persamaan (2.5) diperoleh
IV-12
maxโก (โ8,0, ๐) maxโก (โ3,0, โ1) (โ5, โ2, ๐) maxโก (0, โ2, ๐) ๐ดโ2 = maxโก maxโก (๐, โ1, ๐) maxโก (๐, โ1, โ3)
maxโก (โ5, ๐, โ4) maxโก (โ2, ๐, ๐) maxโก (๐, ๐, โ6)
Sehingga diperoleh 0 ๐ดโ2 = โ2 โ1
0 0 โ1
โ4 โ2 . โ6
Selanjutnya tentukan matriks ๐ดโ yaitu: ๐ดโ = ๐ฌ โ ๐ด โ ๐ดโ2 0 ๐ดโ = ๐ ๐
โ4 1 โ1 ๐ ๐ 0 0 ๐ โ โ1 โ1 ๐ โ โ2 ๐ 0 โ3 ๐ 0 โ1
maxโก (0, โ4,0) (๐, โ1, โ2) ๐ด = maxโก maxโก (๐, ๐, โ1) โ
0 ๐ดโ = โ1 โ1
1 0 0
maxโก (๐, 1,0) maxโก (0, โ1,0) maxโก (๐, 0, โ1)
0 0 โ1
โ4 โ2 โ6
maxโก (๐, โ1, โ4) maxโก (๐, ๐, โ2) maxโก (0, โ3, โ6)
โ1 โ2 . 0
Untuk menentukan vektor eigen yang bersesuaian dengan ๐ ๐จ = 2, maka tentukan dahulu matriks ๐ด+ ๐๐ , yaitu: โ ๐ด+ ๐๐ = ๐ด โ ๐ด
โ4
1
๐ด+ ๐๐ = โ1 โ1 ๐
0 = โ1 โ1
0
1 0 0
โ1 0 ๐ โ โ1 โ3 โ1
1 โ1 0 โ2 0 0
โ1 โ1 . โ2
+ Dengan demikian dapat dilihat bahwa ๐ด11 = ๐ด+ 22 = 0. Sehingga kolom
ke-1 dan ke-2 pada ๐ดโ merupakan vektor-vektor eigen fudamental yang
IV-13
bersesuaian dengan ๐ ๐จ = 2, yaitu ๐ฏ1 = 0, โ1, โ1
๐
dan ๐ฏ2 = 1,0,0
๐
. dan
berdasarkan definisi 4.2.2 untuk ketunggalan vektor eigen didapat ๐ฏ๐ = ๐ถ โ ๐ฏ๐ 0, โ1, โ1
๐
= ๐ถ โ 1,0,0 ๐ , ๐ถ = โ๐
๐
= 0, โ1, โ1
Sehingga 0, โ1, โ1
๐
Dan ๐ฏ๐ merupakan vektor eigen yang bersesuaian dengan ๐ ๐จ = 2. Kemudian untuk menentukan nilai eigen dan vektor eigen pada ๐จ dilakukan dengan cara yang sama dengan ๐จ , sehingga diperoleh โ1 4 ๐จ= 2 1 ๐ 4 โ2
๐จ
โ2
๐จ
โ2
๐จ
=
โ1 2 ๐
2 ๐ 1 4 1 4
2 โ1 4 โ ๐ 2 1 1 ๐ 4
maxโก (โ2,6, ๐) maxโก (1,3, ๐) maxโก (๐, 6, ๐)
=
6 = 3 6
2 ๐ 1
maxโก (3,5,6) maxโก (6,2, ๐) maxโก (๐, 5,5)
maxโก (1, ๐, 3) maxโก (4, ๐, ๐) maxโก (๐, ๐, 2)
6 3 6 4 5 2
Dan โ3
๐จ
โ3
๐จ
=
โ1 2 ๐
4 1 4
2 6 ๐ โ 3 1 6
6 6 5
3 4 2
maxโก (5,7,8) maxโก (5,10,7) (8,4, ๐) maxโก (8,7, ๐) = maxโก maxโก (๐, 7,7) maxโก (๐, 10,6)
maxโก (2,8,4) maxโก (5,5, ๐) maxโก (๐, 8, ๐)
IV-14
โ3
๐จ
8 = 8 7
10 8 8 5 . 10 8
Selanjutnya akan ditentukan nilai ๐ ๐จ , yaitu 1 1 โ2 โ2 โ2 1 โ3 โ3 โ3 max ๐ด11 , ๐ด22 , ๐ด33 , max ๐ด11 , ๐ด22 , ๐ด33 , max ๐ด11 , ๐ด22 , ๐ด33 ๐ ๐ ๐
๐ ๐จ = โ๐๐=๐
1 1 1 max โ1,1,1 , max 6,6,2 , maxโก (8,8,8) 1 2 3
๐ ๐จ = max 1 ๐ ๐จ = (6) 2 ๐ ๐จ = 3.
Kemudian akan dibentuk suatu matriks ๐ด seperti berikut ๐ด =โ๐ ๐จ โ๐จ
๐ด = โ๐ โ โ4 ๐ด = โ1 ๐
โ1 2 ๐ 1 โ2 1
4 1 4
2 ๐ 1
โ1 ๐ , โ2
Selanjutnya diperoleh
๐ด
โ๐
0 0 โ3 = โ3 0 โ2 0 โ1 โ4
0 โ ๐ด = โ1 0
1 0 1
โ1 โ2 0
0 + ๐ด๐๐ = โ1 0
1 0 1
โ1 โ2 โ1
IV-15
+
+
Dengan demikian dapat dilihat bahwa ๐ด11 = ๐ด22 = 0, sehingga kolom ke-1 dan ke-2 matriks ๐ด
โ
adalah vektor-vektor eigen fundamental yang
bersesuaian dengan ๐ ๐จ = 3, yaitu v1 = 0, โ1,0
๐
dan v2 = 1,0,1 ๐ . Dan
untuk ketunggalan vektor eigen ๐จ diperoleh ๐ฏ๐ = ๐ถ โ ๐ฏ๐ 0, โ1,0
๐
= ๐ผ โ 1,0,1 ๐ , ๐ผ = โ1
Sehingga didapat 0, โ1,0
๐
= 0, โ1,0 ๐ .
Jadi, vektor interval yang diperoleh yaitu: v1 = 0, โ1, โ1
๐
Dan v1 = 0, โ1,0
๐
Sehingga v = v1 , v1 v = 0,0 , โ1, โ1 , โ1,0
T
Yang merupakan vektor-vektor eigen max-plus interval matriks ๐จ yang bersesuaian dengan ๐ ๐จ = 2,3 .
Contoh 4.2.2 Tentukan nilai eigen dan vektor eigen dari matriks
๐ต=
โ2, โ1 3,4 1,2
1,2 1,1 ๐, ๐
๐, ๐ 2,4 1,1
IV-16
Penyelesaian: Pertama tentukan matriks batas bawah dan batas atas matriks interval ๐ต, yaitu: โ2 1 ๐ต= 3 1 1 ๐
๐ 2 1
Selanjutnya dari matriks ๐ต ,didapat ๐ต
โ2
4 = 4 2
2 3 4 3 2 2
4 = 4 2
2 3 4 3 2 2
Dan ๐ต
โ3
Kemudian akan dicari nilai eigen dari matriks ๐ต ๐ ๐ฉ =โ3๐=1
1 1 โ2 โ2 1 โ3 โ3 โ3 max ๐ด11 , ๐ด22 , ๐ด33 , max ๐ดโ2 11 , ๐ด22 , ๐ด33 , max ๐ด11 , ๐ด22 , ๐ด33 ๐ ๐ ๐
๐ ๐ฉ = max
1 1 1 max โ2,1,1 , max 4,4,2 , max 5,5,4 1 2 3
๐ ๐ฉ = max
1 1 1 1 , 4 , 5 1 2 3
๐ ๐ฉ =๐ Kemudian
akan
ditentukan
vektor-vektor
eigen
yang
bersesuaian
dengan
๐ ๐ต =2 ๐ = โ๐ ๐ต โ๐ต โ2 1 ๐ โ4 โ1 ๐ ๐ = โ2 โ 3 1 2 = 1 โ1 0 1 ๐ 1 โ1 ๐ โ1 ๐โ2 =
โ4 โ1 ๐ โ4 โ1 ๐ 1 โ1 0 โ 1 โ1 0 โ1 ๐ โ1 โ1 ๐ โ1
IV-17
0 โ2 โ1 0 0 โ1 โ2 โ2 โ2
๐โ2 =
๐โ = ๐ธ โ ๐ โ ๐โ2
โ4 โ1 ๐ 0 ๐ ๐ 0 โ2 โ1 0 ๐ โ 1 โ1 0 โ 0 0 โ1 โ1 ๐ โ1 ๐ ๐ 0 โ2 โ2 โ2
๐โ = ๐
0 โ1 โ1 1 0 0 โ1 โ2 0
๐โ =
๐+ = ๐ โ ๐โ
๐๐๐+ =
0 โ1 โ1 1 0 0 โ1 โ2 โ1
+ + Dengan demikian dapat dilihat bahwa ๐11 = ๐22 = 0 sehingga kolom ke-1 dan ke-2
pada ๐โ merupakan vektor eigen fundamental pada yang bersesuaian dengan ๐ ๐ฉ = ๐. Kemudian akan diuji ketunggalannya dengan v1 = ๐ผ โ v2 , ๐ผ = 1
v1 = 1 โ
โ1 0 0 = 1 โ2 โ1
Jadi v1 merupakan vektor eigen yang bersesuaian dengan ๐ ๐ต = 2 . Selanjutnya akan ditentukan nilai eigen dan vektor eigen pada matriks ๐ต dengan cara yang sama pada ๐ต diperoleh:
๐ต=
โ1 2 ๐ 4 1 4 2 ๐ 1
IV-18
๐ต
๐ต
โ2
โ3
6 3 6 = 6 6 5 3 4 2 8 8 7 = 10 8 10 8 5 8
๐ ๐ต =3 โ1 4 2
๐=
๐
โ2
0 โ3 0 = โ1 0 โ1 โ3 โ2 โ4
โ
๐ =
+
2 ๐ 1 4 ๐ 1
๐๐๐ =
0 1 โ1
โ1 0 0 1 โ2 0
0 โ1 0 1 0 1 โ1 โ2 โ1 โ
Sehingga didapat vektor eigen fundamental pada kolom ke-1 dan ke-2 pada matriks ๐ , untuk ketunggalan vektor eigen diperoleh dengan cara yang sama pada matriks ๐ฉ dan diperoleh v1 = 0 1 โ1 ๐ . Jadi, dari matriks ๐ฉ diperoleh nilai eigen ๐ = 2,3 dengan v = 0,0 , 1,1 , โ1, โ1
๐
merupakan vektor eigen yang bersesuaian dengan ๐ ๐ต .
IV-19
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada Bab IV dapat ditarik kesimpulan bahwa: a) Nilai dan vektor eigen matriks interval yang diperoleh hasilnya berbentuk interval, yaitu interval dari nilai eigen dan vektor eigen dari ๐จ dan ๐จ. Nilai eigen matriks interval dapat ditulis : ๐ ๐จ = ๐ ๐จ ,๐ ๐จ Dan vektor eigen matriks interval dapat ditulis : ๐ฏ = ๐ฏ, ๐ฏ . b) Jika matriks irredusibel maka nilai eigen matriks interval tersebut tunggal.
5.2 Saran Tugas akhir ini membahas cara menentukan nilai eigen matriks interval dengan pendekatan aljabar max-plus. Bagi yang berminat untuk membahas lebih lanjut tentang matriks interval ini, dapat dicari permasalahan lain terkait matriks tersebut.
V-1
DAFTAR PUSTAKA
Anton, Howard. Aljabar Linier Elementer. Edisi kelima. Erlangga, Jakarta. 1995 Cechlarova, K. Eigenvectors Of Interval Matrices Over Max-Plus Algebra. Discrete Applied Mathematics. Vol.150, pp.2-15. 2005 Farlow, Kasie. Max-Plus Algebra. Masterโs Thesis submitted to the faculty of the Virginia Polytechnic and State University. Blacksburg, Virginia. 2009 Butkovic, peter max-linear systems: Theory and Algorithms, Spinger Monographs in Mathematics, Spinger-Verlag, doi:10. 1007/978-1-84996-299-5.2010 [online] Avaliable Http://dx.doi.org/10.1007%F978-1-84996-299-5. 28 Desember 2010. Rudhito, M. Andy, Sri Wahyuni, Ari Suparwanto dan F. Susilo โAljabar Max-plus Intervalโ, Prosiding Seminar Nasional Mahasiswa S3 Matematika, UGM. 2008 Rudhito, M. Andy, Sri Wahyuni, Ari Suparwanto dan F. Susilo โMatriks Aljabar Max-plus intervalโ, Prosiding Seminar Nasional Mahasiswa S3 Matematika, pp. 23-32, UGM. 2008 Rudhito, M. Andy, Sri Wahyuni, Ari Suparwanto dan F. Susilo โAljabar Max-plus dan Teori Grafโ, Prosiding Seminar Nasional Mahasiswa S3 Matematika, UGM. 2008 Rudhito, M. Andy, Sri Wahyuni, Ari Suparwanto dan F. Susilo โNilai Eigen dan Vektor Eigen Matriks atas Aljabar Max-plus Intervalโ, Prosiding Seminar Nasional Mahasiswa S3 Matematika, UGM. 2008