p-ISSN 2355-5343 http://ejournal.upi.edu/index.php/mimbar
Article Received: 10/01/2015; Accepted: 27/03/2015 Mimbar Sekolah Dasar, Vol 2(1) 2015, 36-45 DOI: 10.17509/mimbar-sd.v2i1.1320
MENEMUKAN KEMBALI RUMUS LUAS PERSEGIPANJANG DENGAN KONSTRUKTIVISME Isrok’atun PGSD UPI Kampus Sumedang Jalan Mayor Abdurrahman No. 211 Sumedang 45322 Email:
[email protected] ABSTRACT Knowledge is the result from students' self construction idea which makes more meaningfull of learning process. Sometimes, teachers forget to elicit students’ life experience as their prior knowledge. If these prior knowledge exposed, student will be easily received the new idea, because the students indirectly build their own knowledge. The constructivism point of learning is a teaching and learning process in such a way that will makes students are mentally active to construct their own knowledge, based on their cognitive structure. It must be considered how the children forming their concept in cognitive structure as the acquisition in geometry concepts. Knowing of the geometry formulas is not a guarantee that the student has thoroughly learning to the geometry concept. In the other hand, the formula of rectangles’ area is not come instantly, but it can be reformulated by the construction of students’ prior knowledge. Brought them in a specific activity that makes them enjoy and vigorously, students are directed to find a rectangles’ formula. Keywords: constructivism, build knowledge, discovery, and rectangular formula.
ABSTRAK Suatu pengetahuan merupakan hasil konstruksi siswa sendiri yang menyebabkan belajar akan lebih bermakna. Terkadang seorang pendidik lupa bahwa seorang siswa mempunyai pengalaman hidup dalam dirinya sebagai konsep awal siswa. Apabila diungkap konsep awal mereka, maka dengan mudah siswa tersebut dapat menerima pengetahuan/materi baru, karena siswa tersebut secara tidak langsung membangun pengetahuannya sendiri. Pandangan konstruktivisme dalam pembelajaran merupakan proses belajar-mengajar sedemikian rupa sehingga siswa sendiri yang aktif secara mental membangun pengetahuannya, dilandasi oleh struktur kognitif yang telah dimiliki. Dalam hubungannya dengan penguasaan konsep geometri oleh siswa, yang harus diperhatikan adalah bagaimana anak membentuk konsep tersebut dalam struktur kognitifnya. Hafalnya siswa terhadap rumusan konsep belum menjadi jaminan bahwa ia telah belajar geometri dalam arti yang sebenarnya. Seperti halnya, rumus luas persegipanjang tidaklah instan, akan tetapi dapat ditemukan kembali, dengan cara mengkonstruksi melalui pengetahuan awal yang siswa miliki. Siswa diarahkan pada suatu kegiatan, sehingga siswa terlihat menyenangi dan tidak bosan, sampai menemukan rumus persegipanjang. Kata kunci: konstruktivisme, membangun pengetahuan, penemuan kembali, dan rumus persegipanjang.
How to Cite: Isrok’atun, I. (2015). MENEMUKAN KEMBALI RUMUS LUAS PERSEGIPANJANG DENGAN KONSTRUKTIVISME (STUDI KASUS PADA MAHASISWA PGSD). Mimbar Sekolah Dasar, 2(1), 36-45. doi:http://dx.doi.org/10.17509/mimbarsd.v2i1.1320.
PENDAHULUAN
~
Sekolah
dasar
(SD)
dalam pembentukan sikap, kecerdasan,
merupakan titik tolak yang tepat untuk
dan
sebuah usaha pembangunan pendidikan,
mendasar inilah yang menuntut adanya
khususnya bidang studi matematika. SD
perhatian
menjadi basis yang sangat menentukan
matematika [36]
kepribadian khusus di
anak dalam SD.
didik.
Sifat
pengajaran
Proses
belajar-
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 2 Nomor 1 April 2015
mengajar di SD membutuhkan suatu objek
untuk dapat menerima atau memahami
dan subjek belajar, selain guru sebagai
sesuatu
fasilitator. Subjek belajar di sini adalah
geometri yang bersifat abstrak. Menurut
siswa, sedangkan objek belajarnya adalah
Piaget, (Ruseffendi, 1991) anak umur 7
materi pelajaran matematika, khususnya
sampai 12 tahun berada pada tahap
materi geometri sekolah dasar.
operasi
yang
abstrak,
konkret,
atau
sebagaimana
bahkan
masih
berada pada tahap pre-operasi. Pada Pengenalan geometri di SD mempunyai
tahap pre-operasi, anak belum memiliki
beberapa tujuan dasar. Marks (dalam
konsep kekekalan materi (zat). Air dengan
Gunawan,
volume
2004)
menyatakan
bahwa
yang
sama,
hanya
karena
pengenalan geometri di SD mempunyai
ditempatkan pada wadah yang berbeda,
tujuan dasar untuk menganalisis lebih jauh
mereka akan mengatakan bahwa volume
dunia
air
tempat
memberikan beberapa
hidupnya,
sejak
dini
konsep-konsep
serta landasan
berbeda.
memiliki
konsep
Anak
juga
kekekalan
belum
panjang.
dan
Seutas tali hanya karena di buat lekak-
peristilahan yang diperlukan untuk studi
lekuk, mereka akan mengatakan lebih
lebih
mempelajari
pendek dari pada yang direntangkan,
geometri juga dapat membangkitkan dan
meski panjang keduanya sama. Mereka
mengembangkan kesenangan intelektual
juga belum memiliki konsep kekekalan
yang sesungguhnya bagi siswa. SD adalah
luas, serta belum berpikir induktif maupun
tempat
menanamkan
deduktif, hanya berpikir secara transitif
konsep dasar tentang geometri. Dalam
(dari khusus ke khusus). Anak pada tahap
hubungannya
penguasaan
operasi konkret, mulai dapat memahami
konsep geometri oleh siswa, yang harus
konsep kekekalan materi (zat), konsep
diperhatikan adalah bagaimana anak
kekekalan panjang, dan juga konsep
membentuk
kekekalan
lanjut.
Selain
pertama
itu,
untuk
dengan
konsep
dasar
juga
tersebut
dalam
struktur kognitifnya. Di sini guru mempunyai
memberi
tugas untuk menciptakan sebuah kondisi
induktif.
belajar
yang
terbentuknya
dapat
luas,
serta
alasan
secara
mulai
dapat
deduktif dan
menunjang
konsep-konsep
dalam
Di sinilah peran guru dalam memberikan
struktur kognitif siswa secara benar.
sebuah dapat
sentuhan
pembelajaran
membelajarkan
siswa.
yang
Sebuah
Hafalnya siswa terhadap rumusan konsep
konsep abstrak yang harus dikenalkan
belum menjadi jaminan bahwa ia telah
kepada anak secara benar, sedemikian
belajar
yang
hingga anak dapat memahami, baik
sebenarnya. Siswa SD pada umumnya
secara konsep maupun teoritis. Untuk
berkisar umur 6 tahun sampai 12 tahun.
tujuan
Pada umur tersebut, anak masih kesulitan
pendekatan
geometri
dalam
arti
[37]
ini
dibutuhkan
penguasaan
pembelajaran
yang
Isrok’atun, Menemukan Kembali Rumus Luas Persegi Panjang…
sekiranya
dapat
mengantarkan
PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME
pemahaman anak SD terhadap geometri
Suatu pengetahuan adalah hasil konstruksi
oleh
guru,
siswa sendiri yang menyebabkan belajar
khususnya guru-guru SD pada umumnya
akan lebih bermakna. Dengan adanya
masih banyak yang belum memahami
diskusi dan interaksi dengan siswa lain
konsep-konsep geometri secara benar
(tutor
(hasil survei kepada guru-guru SD). Jika
mengembangkan
para guru ditanya, jelaskan mengapa luas
teknik baru dalam memecahkan setiap
persegipanjang
permasalahan yang muncul. Teori belajar
guru.
Sementara
itu
dari
adalah
sisi
panjang
sebaya)
maka strategi
akan
dan
teknik-
dikalikan lebarnya, mereka sendiri masih
konstruktivisme
bingung untuk menjelaskannya, bahkan
dalam proses belajar-mengajar, perolehan
ada yang berujar, ‘Pokoknya dari sananya
pengetahuan diawali dengan terjadinya
ya begitu, panjang dikali lebar’. Oleh
konflik kognitif (Karli & Yuliariatiningsih,
karena
diberikan
2000). Konflik kognitif ini hanya bisa diatasi
sebuah pemahaman dan praktik langsung
melalui pengetahuan diri (self-regulation).
kepada para calon guru SD (mahasiswa
Pada akhir proses belajar, pengetahuan
PGSD),
akan dibangun sendiri oleh anak melalui
itu,
perlu
seperti
sekiranya
apa
pembelajaran
memandang
geometri dengan desain pembelajaran
pengalamannya
konstruktivisme untuk mencapai tujuan di
dengan lingkungannya (Bell, Driver, &
atas. Pada kesempatan kali ini, akan
Leach, dalam Karli & Yuliariatiningsih, 2000,
digambarkan
pembelajaran
pp. 2-3). Pada saat seorang pendidik
geometri kepada mahasiswa PGSD UPI
menjelaskan suatu materi pada siswa-
Kampus
siswanya, sebagai pendidik tidak perlu
proses
Serang
konstruktivisme, menemukan
melalui
pendekatan
khususnya kembali
rumus
untuk
men-drill
luas
menjejali
persegipanjang.
atau
dari
bahwa
hasil
bersusah
interaksi
payah
pengetahuan/materi
untuk baru.
Terkadang seorang pendidik lupa bahwa seorang
anak
(siswa)
mempunyai
Adapun dua permasalahan yang disajikan
pengalaman hidup dalam dirinya sebagai
dalam tulisan ini, adalah sebagai berikut.
konsep awal siswa. Apabila diungkap
1. Bagaimana cara menemukan kembali
konsep
rumus
persegipanjang
melalui
mahasiswa
tanggapan terhadap
mereka,
maka
dengan
mudah siswa tersebut dapat menerima
pembelajaran konstruktivisme? 2. Bagaimana
awal
pengetahuan/materi baru, karena siswa para
tersebut
pembelajaran
secara
membangun
konstruktivisme ini?
Pendekatan dikenal
tidak
langsung
pengetahuannya pembelajaran dengan
sendiri. tersebut
pendekatan
konstruktivisme. Perolehan pengetahuan siswa diawali dengan diadopsinya hal [38]
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 2 Nomor 1 April 2015
baru
sebagai
hasil
lingkungannya.
interaksi
Para
dengan
2. Menekankan
konstruktivis
pada
minds-on dan hands-on.
merekomendasikan supaya para pendidik
3. Mengakui
bahwa
(guru) menyediakan lingkungan belajar
pembelajaran
sedemikian rupa sehingga siswa dapat
konseptual.
mencapai konsep dasar, keterampilan
5. Mengutamakan
hal baru tersebut dibandingkan dengan yang
perubahan
terjadinya
interaksi
sosial.
dimiliki
Guru lebih berperan sebagai fasilitator
sebelumnya. Jika hal baru tersebut tidak
dan mediator pembelajaran. Penekanan
sesuai dengan konsepsi awal siswa, maka
tentang
akan
berfokus
terjadi
telah
terjadi
proses
dapat diperoleh secara pasif.
bekerja sama serta berefleksi. Kemudian awal
dalam
4. Mengakui bahwa pengetahuan tidak
algoritma, proses heuristik, dan kebiasaan
konsep
kemampuan
konflik
mengakibatkan
kognitif
yang
adanya
ketidak-
belajar
dan
pada
mengorganisasi
seimbangan dalam struktur kognitifnya.
bukan
pada
Melalui proses akomodasi dalam kegiatan
melakukan
pembelajaran, siswa dapat memodifikasi
dilakukan guru.
mengajar
lebih
suksesnya
siswa
pengalaman ketepatan
replikasi
mereka,
siswa
atas
dalam
apa
yang
struktur kognitifnya menuju keseimbangan sehingga
terjadi
asimilasi
(Kusdwiratri-
GEOMETRI SEKOLAH DASAR
Setiono, 1983; Suparno, 1997; Oakley, 2004;
Geometri adalah salah satu materi ajar
Suryadi,
uraian
yang ada pada sekolah dasar. Secara
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
umum materi geometri meliputi titik, garis
pandangan
dalam
dan bidang, atau yang lebih dikenal
suatu
proses
sebagai
sedemikian
rupa
geometri. Ketiga unsur tersebut, dapat
sehingga siswa sendiri aktif secara mental
juga disebut sebagai tiga unsur yang tak
membangun
didefinisikan.
2005).
Berdasarkan
konstruktivisme
pembelajaran
adalah
belajar-mengajar
pengetahuannya
dan
tiga
unsur
pangkal
Mempelajari
dalam
geometri
dilandasi oleh struktur kognitif yang telah
adalah mempelajari sesuatu yang abstrak,
dimilikinya. Menurut konstruktivis, belajar
seperti halnya titik, garis, dan bidang juga
matematika adalah proses pemecahan
sesuatu yang abstrak.
masalah (Suherman, dkk., 2003, p. 77). Menurut Karli & Yuliariatiningsih (2000, p. 4),
Materi geometri di SD secara umum
dalam pembelajaran konstruktivisme, guru
berkisar mulai dari apa itu titik, garis, dan
harus
bidang
memperhatikan
hal-hal
sebagai
sampai
pada
Mengenal
1. Mengakui adanya konsepsi awal yang
bidang-bidang datar dan bangun ruang,
siswa
melalui
pengalaman
yang
ruang.
berikut: dimiliki
sifat-sifat
bangun
dimiliki
oleh
serta penghitungan keliling, luas, serta
sebelumnya.
volume/isi (Sukahar & Amin, 1995). [39]
Isrok’atun, Menemukan Kembali Rumus Luas Persegi Panjang…
Di
sini
guru
mempunyai
tugas
untuk
melibatkan 40 orang mahasiswa yang
menciptakan sebuah kondisi belajar yang
merupakan
dapat menunjang terbentuknya konsep-
mahasiswa menyiapkan alat dan bahan
konsep dalam struktur kognitif siswa secara
yang
benar, di mana kebanyakan siswa berada
menerima sebuah lembar kerja. Pada
pada
mental
kegiatan ini, peneliti membuat sebuah
1991).
lembar kerja guru yang akan digunakan
Hafalnya siswa terhadap rumusan konsep
pada pembelajaran ini. Dari lembar kerja
belum menjadi jaminan bahwa ia telah
ini, jelas tergambar bahwa aktivitas belajar
belajar
yang
didominasi oleh subjek belajar, dalam hal
sebenarnya. Oleh karena itu, dibutuhkan
ini adalah mahasiswa. Mahasiswa dapat
suatu pendekatan tertentu yang sekiranya
membaca
dapat menghantarkan pemahaman siswa
kegiatan yang ada pada lembar kerja,
SD
tentunya dengan arahan dan bimbingan
tahap
operasi
perkembangan
konkret
(Ruseffendi,
geometri
terhadap
dalam
geometri
arti
yang
bersifat
abstrak. MENEMUKAN
KEMBALI
RUMUS
LUAS
calon
diperlukan
dan
dan
peneliti
(dosen).
tugas,
setiap
guru
SD.
Setiap
masing-masing
melakukan
Ketika
instruksi
melaksanakan
mahasiswa
dapat
berkolaborasi dengan rekan mahasiswa
PERSEGIPANJANG MELALUI PEMBELAJARAN
yang
KONSTRUKTIVISME
berkelompok.
Pembelajaran konstruktivisme merupakan
lembar kegiatan mahasiswanya, adalah
salah
sebagai berikut.
satu
alternatif
yang
dapat
lain
dengan Adapun
duduk
secara
contoh
bentuk
diterapkan untuk pembelajaran geometri. Geometri sebagai materi yang dapat
LKS
dikatakan
PERSEGIPANJANG
sebagai
membutuhkan pembelajaran
materi
suatu yang
sulit,
pendekatan dapat
UNTUK
MENEMUKAN
RUMUS
LUAS
Tentunya Anda hafal bahwa rumus luas
lebih
persegipanjang adalah panjang dikalikan
memahamkan materi kepada siswa.
lebarnya. Tetapi pernahkah Anda berpikir dari
mana
rumus
tersebut
diperoleh?
Berikut gambaran dan lembar kerja yang
Berikut ini adalah panduan lembar kerja
harus dilakukan oleh mahasiswa PGSD
yang
pada kegiatan studi kasus ini. Penelitian
dalam
studi kasus ini dilaksanakan pada hari
(memahami) rumus luas persegipanjang.
Kamis,
3
April
2014,
dengan
dapat
diberikan
rangka
kepada
menemukan
Langkah-langkah kegiatan:
yang mengambil mata kuliah Pendidikan
1. Perhatikan
II.
Kegiatan
kembali
subjek
penelitian adalah mahasiswa semester 4 Matematika
siswa,
menemukan
berikut ini.
kembali rumus luas trapesium ini dilakukan dalam waktu sekitar dua jam. Kegiatan ini [40]
persegipanjang
ABCD
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 2 Nomor 1 April 2015
persegipanjang ABCD di atas tadi? ……..………………………………………… ……..………………………………………… ……..………………………………………… ……..………………………………………… Jika, 1 petak berukuran 1 satuan,
2. Apa yang Anda ketahui (pahami) ABCD?
maka ada berapa satuan seluruh
…………………………………………………
petak satuan yang menutupi daerah
…………………………………………………
ABCD? ………………………………………
Bisakah Anda menghitung luas daerah
1 petak = 1 satuan, maka yang
ABCD tanpa menggunakan rumus,
menutupi
(anggaplah Anda belum tahu rumus
adalah: 1 satuan x ……petak = ……..
luas persegipanjang)? ………………….
petak satuan Jika, 1 petak satuan =
Bagaimana caranya?
1cm x1cm = 1 cm2, maka ada berapa
………….……………………………………..
cm2
………….…………………………………….
seluruh daerah ABCD? Jawab: 1 cm2 x
……..…………………………………………
banyaknya
……..…………………………………………
menutupi daerah ABCD, yaitu 1 cm2 x
………….…………………………………….
……….. = ……….. cm2 = luas daerah
tentang
luas
daerah
seluruh
petak-petak
satuan ukur yaitu berupa petak satuan
6. Jika
dengan ukuran 1cm x 1cm (persegi
dan
dengan sisi 1 cm). Buat sebanyak 12
seluruh
AB
AD
adalah sebagai lebar (l).
AB
|CD|
=
=
……… satuan = …….. cm
ABCD
AD
=
|BC|
= ………
satuan = …….. cm.
petak
Akibatnya, panjang x lebar =
satuanpetak satuan tadi sampai tepat persegipanjang
yang
adalah sebagai panjang (p),
Ukuran panjang
menutupi
menutupi
petak
Maka, Ukuran panjang
(minimal) buah petak satuan.
tempatkan
yang
ABCD
persegipanjang ABCD *)
3. Jika Anda kesulitan, maka buatlah
4. Kemudian
daerah
|AD|
di
|AB|
x
= ……. cm x ……. cm = ……….
cm2 **)
atas (tanpa saling menutupi).
7. Perhatikan! Apakah hasil *) dan **) sama? ………………… Kalau iya, itu artinya Luas daerah ABCD = L. persegipanjang = panjang x lebar = p x l. 5. Hitunglah, ada berapa banyak petak satuan yang tepat dapat menutupi [41]
Isrok’atun, Menemukan Kembali Rumus Luas Persegi Panjang…
Apa yang dapat Anda simpulkan dari
petak satuan yang akan dipotong dan
kegiatan ini?
ditempel oleh mahasiswa.
……..………………………………………… ……..………………………………………… ……..…………………………………………
Persegipanjang ABCD
……..………………………………………… ……..………………………………………… ……..………………………………………… ……..………………………………………… Sementara itu, disediakan juga media gambar persegipanjang ABCD dan petakGambar petak satuan yang akan dipotong! Tempelkan petak-petak satuan pada gambar persegipanjang ABCD di atas!
Melihat kembali lembar kerja di atas,
diperhatikan oleh mahasiswa pada saat
sebenarnya materi ini adalah materi untuk
melakukan kegiatan ini adalah ketika
anak SD, yang bisa saja guru berikan
proses
kepada siswanya. Adanya konsep awal,
menempelkannya
ke
gambar
yaitu pemahaman tentang kemampuan
persegipanjang
sudah
tersedia,
berhitung telah dimiliki siswa (dalam hal ini
sehingga petak-petak satuan tadi benar-
adalah mahasiswa), dapat memudahkan
benar menutupi daerah persegipanjang
proses penemuan kembali rumus luas
secara sempurna.
memotong
petak
yang
satuan
dan
persegipanjang ini. Meski awalnya para mahasiswa kebingungan,
sedikit dengan
mengalami arahan
Berikut
dari
dengan
baik.
Yang
beberapa
foto
kegiatan
pembelajaran di kelas pada saat kegiatan
peneliti, proses pembelajaran ini dapat berjalan
ini,
ini berlangsung.
harus
[42]
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 2 Nomor 1 April 2015
Gambar 1. Kegiatan Menggunting Petak-petak Satuan
Gambar 2. Kegiatan Menempel Petak-petak Satuan ke Bangun Persegipanjang pada LKS
Gambar 3. Peran Tutor Sebaya Sudah Berjalan dengan Baik
[43]
Isrok’atun, Menemukan Kembali Rumus Luas Persegi Panjang…
TEMUAN
bangun geometri, khususnya geometri
Dari kegiatan ini, didapatkan beberapa
bidang tidaklah instan, tetapi dapat
temuan-temuan penting sebagai berikut:
ditemukan
1. Mahasiswa
kegiatan-kegiatan
PGSD
mengungkapkan
dengan
melakukan
semacam
ini.
bahwa kegiatan semacam ini adalah
keyakinan ini dapat membunuh asumsi
baru
mereka
pertama
mereka
temui
dan
merupakan hal baru. 2. Mereka
bukanlah
menyenangi
pembelajaran
seperti
kegiatan ini,
sebuah
karena
bahwa
konsep
sebuah
geometri
hafalan,
pemahaman
tetapi
yang
harus
disampaikan kepada siswa nantinya
mereka dapat lebih fokus dan tidak
secara benar.
membosankan. Kegiatan lebih pada
6. Mahasiswa dapat meyakini, bahwa
kegiatan memotong, menempel, dan
meskipun rumus matematika bersifat
berkreasi
untuk
abstrak, akan tetapi munculnya rumus-
menjawab pertanyaan yang tersedia
rumus tersebut tidak lain adalah dalam
pada lembar kerja.
rangka
memenuhi
manusia.
Dalam
3. Dapat calon
serta
berpikir
membuka guru
pemikiran
SD,
bahwa
para
hal
kebutuhan ini
adalah
kegiatan
kebutuhan untuk dapat menghitung
semacam ini dapat pula untuk materi
suatu luasan daerah tertentu (daerah
yang lain, misal menemukan rumus
berbentuk persegipanjang).
luas bangun segi tiga, jajargenjang, ataupun yang lainnya, yang dapat
SIMPULAN
mereka
Berdasar pada hasil-hasil temuan pada
terapkan
kembali
kepada
siswanya nanti.
kegiatan ini, maka dapat disimpulkan
4. Mahasiswa
mendapatkan
pemahaman
dari
pembelajaran
praktik
geometri
bahwa:
langsung
pembelajaran
konstruktivisme dapat dijadikan sebagai
yang
alternatif cara menemukan kembali rumus
dapat memberikan pemahaman lebih
luas persegpanjang. Dalam hal ini yang
kepada
terpenting adalah bagaimana mendesain
siswa
SD
pertama,
tentang
ditemukannya
proses
rumus
luas
bahkan
dengan
sebagai pusat pemberi informasi kepada
Hal
ini
anak, tetapi lebih berperan para fasilitator,
merupakan sesuatu yang baru bagi
motivator, dan pembimbing dalam proses
mereka,
belajar-mengajar.
persegipanjang kegiatan
yang karena
sederhana. sering
kali
proses
guru
belajarnya.
Guru
Jika
bukan
lagi
memang
menginformasikan saja tentang rumus
diperlukan bantuan semacam panduan
persegipanjang, tanpa ada tambahan
belajar atau lembar kerja siswa (LKS),
penjelasan yang bersifat pemahaman.
maka guru harus membuat desain LKS
5. Mahasiswa
dapat
menyimpulkan,
sedemikian rupa sehingga sesuai dengan
bahwa ternyata rumus-rumus pada
kebutuhan pembelajaran konstruktivisme [44]
Mimbar Sekolah Dasar, Volume 2 Nomor 1 April 2015
ini.
Kedua,
mahasiswa
menanggapi
rangka meningkatkan kemampuan berpikir matematik tingkat tinggi siswa SLTP. (Disertasi). Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak dipublikasikan.
kegiatan pembelajaran konstruktivisme ini secara
positif
dan
antusias.
Bahkan
mereka merasa, seperti bukan belajar, tetapi
hanya
kegiatan
seperti
halnya
bermain, akan tetapi pemahaman konsep yang sebagai tujuannya dapat tercapai dengan baik.
REFERENSI Gunawan, A. (2004). Penguasaan konsep geometri oleh murid SD Negeri 38 Kota Bengkulu. Jurnal Penelitian UNIB. X(1). Karli, H & Yuliariatiningsih, M. S. (2000). Implementasi KBK 1. Jakarta: Bina Media Informasi. Kusdwiratri-Setiono. (1983). Teori perkembangan kognitif. Bandung: Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran. Oakley, L. (2004). Cognitive development. London: Routledge. Ruseffendi, E. T. (1991). Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito. Suherman, E.; Turmudi; Suryadi, D.; Herman, T.; Suhendra; Prabawanto, S.; Nurjanah; & Rohayati, A. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: UPI. Sukahar & Amin, S. M. (1995). Matematika 6 mari berhitung untuk SD kelas 6. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Suparno, P. (1997). Filsafat konstruktivisme dalam pendidikan. Yogyakarta: Kanisius. Suryadi, D. pendekatan langsung serta langsung dan
(2005). Penggunaan pembelajaran tidak pendekatan gabungan tidak langsung dalam [45]