Berkarya untuk dunia dengan nilai-nilai baru.
Informasi, Interaksi, Inspirasi SOSOK > HAL 6
WAWASAN > HAL 8
Suhaebah: “Manfaatkan Setiap Potensi, Sekecil Apapun Itu”
Mengemas Produk Makanan Rumahan
EDISI 15 I 2015 I 16 HALAMAN Dipublikasikan oleh Divisi Komunikasi PT Vale Indonesia Tbk
- Tidak Diperjualbelikan -
KOMUNITAS > HAL 13 PKBM Amanagappa
Pendidikan untuk Semua
PMDM Sektor Pertanian
Mendorong Swadaya, Meningkatkan Produktivitas
Wawasan > Hal 7
Laporan Utama > Hal 5
Memandirikan Pebisnis Rumahan
Berbagai Manfaat Tanaman Obat Dokter Menjawab > Hal 11
Waspada, Demam Berdarah masih Mengintai!
Petani Desa Tole, Kecamatan Towuti memanfaatkan traktor tangan yang berasal dari dukungan Program Mitra Desa Mandiri (PMDM) untuk membajak sawahnya.
2
EDITORIAL Verbeek edisi 15 | 2015
Pembaca yang budiman. Dengan berakhirnya siklus pertama Program Mitra Desa Mandiri (PMDM), dua sektor perlu diberi catatan khusus, yakni sektor pertanian dan kesehatan. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di dua sektor ini telah menumbuhkan partisipasi masyarakat, tujuan utama PMDM. Di Desa Langkea Raya, Towuti, masyarakat berswadaya membangun jalan tani sepanjang 1 kilometer dan lebar 4 meter. Mereka memberikan lahannya secara cuma-cuma karena sadar akan manfaat terbangunnya jalan tani tersebut. Masih di kecamatan yang sama, di Desa Lioka, pembangunan bendungan dan rehabilitasi saluran irigasi dikerjakan oleh 27 warga tanpa bayaran. “Karena mereka amat bersemangat, lima hari bisa selesai semua. Petani ingin proyek ini cepat selesai dan bagus kualitasnya,” ujar Aliasar, Kepala Dusun Molindowe, Desa Lioka. Di sektor kesehatan, partisipasi masyarakat dalam pengadaan jamban keluarga di Desa Tole, Kecamatan Towuti, patut dicontoh. Awalnya, musyawarah desa hanya memprioritaskan 40 KK, tapi masyarakat kemudian merasa jumlah penerima manfaat perlu ditambah. Maka dana yang diterima tiap kepala keluarga pun menyusut, namun warga bersedia mengeluarkan uang dari kantong sendiri. Partisipasi masyarakat tersebut adalah bukti telah terjadinya perubahan pola pikir. Patut disimak usaha pembuatan tas dari tali kur oleh ibu-ibu di Desa Wasuponda. Per bulan, tiap ibu mampu menjual 4-5 tas dengan harga Rp250 ribu per buah. Hasil yang lumayan bagi kaum ibu yang hendak mengembangkan keterampilan. Pembaca, paparan di atas hanya sekelumit dari laporan utama Verbeek kali ini. Dengan gembira Redaksi senantiasa mengabarkan setiap kemajuan PMDM untuk Anda. Semoga laporan-laporan tersebut bisa lebih meneguhkan tekad kita dalam mewujudkan cita-cita bersama: kemandirian masyarakat di 38 desa di 4 kecamatan terdampak operasi PT Vale. Seperti yang sudah-sudah, kami juga menyuguhkan tulisan-tulisan lain yang menarik di berbagai rubrik. Selamat membaca.
SURAT PEMBACA Halaman Kurang Tebal
Kehadiran tabloid Verbeek menurut saya cukup memenuhi kebutuhan informasi pembaca. Namun dengan ketebalan hanya 16 halaman, rasanya kurang lengkap sebagai tabloid. Usul saya, jumlah halaman ditambah sehingga informasi yang disajikan lebih banyak dan beragam. Ismail, Sorowako Terima kasih atas masukan Pak Ismail. Saat ini, kami baru bisa mengakomodasi 16 halaman per edisi dengan titik berat berita seputar Program Terpadu Pengembangan Masyarakat PT Vale. Namun kami juga menyajikan variasi tulisan ringan untuk memberi warna pada tabloid ini.
Distribusi ke Fasilitas Umum
Saya usul, Verbeek sebaiknya juga didistribusikan ke berbagai fasilitas umum di desa dan kecamatan, misalnya Puskesmas, pasar, dan tempat-tempat lain. Distribusi ke kantor-kantor desa tetap penting, tapi tidak semua masyarakat datang ke kantor desa, dan tidak setiap hari. Kalaupun ada warga yang datang ke kantor desa, mungkin mereka segan untuk mengambil Verbeek. Kalau tabloid ini diletakkan di fasilitas umum, pasti lebih banyak masyarakat yang membaca dan membawa pulang. Ideham, Fasilitator PMDM Kecamatan Nuha Terima kasih atas usul Pak Ideham. Selama ini kami sudah mendistribusikan tabloid Verbeek ke tempat-tempat umum, seperti Puskesmas dan rumah sakit, rumah makan dan kantin, bandara, dan sebagainya. Mungkin kami perlu mengubah persentase distribusi dengan memperbanyak porsi ke fasilitas umum dibandingkan fasilitas pemerintahan. Masukan Anda sangat bermanfaat.
Tulisan Seputar Pertanian
Saya tertarik ketika melihat tabloid Verbeek berserakan di atas meja salah satu Warnet di Malili. Lantas saya mengambil satu eksemplar dan mencoba membaca halaman demi halaman. Karena tertarik dengan beberapa tulisan, saya tergerak untuk ikut menulis. Sebagai seorang pemerhati pertanian, bisakah saya memberi ulasan singkat beberapa topik di sektor pertanian dan perkebunan yang ada di wilayah pemberdayaan PT Vale dan ditayangkan di Verbeek?
Menelusuri potensi sumber daya alam Luwu Timur berdasarkan peta agro ekologi zone (AEZ), sektor perkebunan akan menjadi tulang punggung perekonomian Luwu Timur, dengan catatan jika dikelola dengan baik. Peta tersebut menggambarkan kondisi lahan dan iklim Luwu Timur sangat sesuai untuk mengembangkan berbagai jenis komoditas perkebunan yang mempunyai pasar dan daya saing. Daya tarik sektor pertanian di sekitar wilayah PT Vale mungkin selama ini tertutupi oleh daya tarik sektor pertambangan. Tetapi saat ini telah terjadi perubahan. Masyarakat yang berprofesi sebagai karyawan atau pengusaha atau pegawai negeri sipil sekarang menggarap lahan-lahan pertanian. Terutama di hari libur. Topik yang dibahas oleh kebanyakan orang dalam berbagai pertemuan tidak lain adalah lada. Sampai-sampai ada anggapan jika tidak memiliki kebun lada gengsi sosial masyarakat akan turun. Begitu dahsyatkah pengaruh komoditas lada di wilayah ini? Jika demikian, sudah sewajarnya Pemerintah Daerah Luwu Timur bersama PT Vale merinci dan menetapkan kawasan pengembangan komoditas pertanian. Ini sebagai arahan bagi masyarakat untuk membudidayakaan komoditas perkebunan sesuai daya dukung lahan yang ada. Sebagai gambaran, kakao pernah menjadi primadona Sulawesi Selatan, termasuk Luwu Timur, melalui program perwilayahan komoditas yang dikenal dengan “Tri Konsep Pembangunan Sulsel”, yang tergabung dalam wilayah pengembangan Mandar-Luwu (Mandalu). Bahrun Abidin, pemerhati pertanian Luwu Timur Terima kasih atas inisiatif Pak Bahrun menulis untuk Verbeek. Silakan mengirimkan naskah melalui email tabloid.verbeek@gmail. com atau melalui surat ke Redaksi Verbeek, Kantor Departemen Communications & External Affairs, Jl. Ternate No. 44 Sorowako. Kami menunggu ulasan pertanian dari Anda. Tentu akan sangat berguna bagi pembaca Verbeek.
Tabloid ini diterbitkan sebagai upaya mengampanyekan transparansi dari pelaksanaan Program Terpadu Pengembangan Masyarakat (PTPM) PT Vale. Juga sebagai media alternatif masyarakat dalam memperoleh informasi dan wawasan. Kirimkan kritik dan saran Anda untuk tabloid Verbeek melalui email ke:
[email protected] atau kirimkan surat ke alamat redaksi. TabloidVerbeek @TabloidVerbeek Pelindung: Dewan Direksi PT Vale | Penasihat: Basrie Kamba (Direktur Komunikasi & Urusan Luar), Busman Dahlan Shirat (Senior Manajer Program Sosial) | Penanggungjawab: Teuku Mufizar Mahmud (Senior Manajer Komunikasi) | Redaktur Pelaksana: Sihanto B. Bela | Editor: La Ode M. Ichman, Sohra, Aswaddin, Iskandar Ismail, Andi Zulkarnain, Baso Haris, Misdar | Redaksi: Rohman Hidayat Yuliawan, Nala Dipa Alamsyah, Nuki Adiati, Maman Ashari, Wahyudi | Kontributor: Fitri Damayanti | Fotografer: Doni Setiadi | Desain & Tata Letak: Azwar Marzuki | Alamat Redaksi: Kantor Departemen Komunikasi & Urusan Luar, Jl. Ternate No. 44 Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan - 92984.
LAPORAN UTAMA Verbeek edisi 15 | 2015
3
Bendungan dan irigrasi di Dusun Molindowe, Desa Lioka, Kecamatan Towuti. Infrastruktur pertanian ini merupakan dukungan PMDM untuk kelompok tani di wilayah tersebut.
Mendorong Swadaya, Meningkatkan Produktivitas Kegiatan PMDM di sektor pertanian memberi manfaat bagi petani.
S
iklus pertama PMDM (Program Mitra Desa Mandiri) telah tuntas dengan diselenggarakannya Musyawarah Desa Serah Terima (MDST). Meskipun hingga kuartal pertama 2015, masih ada beberapa desa dan kecamatan yang belum melakukan MDST. Catatan di sektor pertanian, pembuatan jalan dan jembatan tani serta bantuan sarana pertanian menjadi kegiatan andalan. Di Desa Kawata, Kecamatan Wasuponda, para petani terbantu dengan pembangunan jalan tani sepanjang 450 meter. Hasil panen mereka kini bisa diangkut dengan menggunakan mobil atau truk. Pembuatan jalan tani dan plat duiker di Desa Kawata ini menelan anggaran Rp133 juta. Di Desa Lioka, Kecamatan Towuti, dana senilai Rp31 juta dimanfaatkan untuk membangun bendungan dan merehabilitasi saluran irigasi. Sebanyak 30 hektar sawah di Dusun Molindowe mendapatkan manfaat dari kegiatan tersebut. “Proyek ini dikerjakan sendiri oleh warga. Ada 27 orang yang kerja. Karena mereka semangat sekali, lima hari bisa selesai semua. Tenaga dan biaya makan tidak dibayar, sehingga bisa dibilang swadaya masyarakat di proyek ini besar. Petani ingin proyek ini cepat selesai dan bagus
kualitasnya,” tutur Aliasar, Kepala Dusun Molindowe, Desa Lioka. Swadaya masyarakat juga tampak pada kegiatan pembangunan jalan tani dan saluran irigasi di Desa Langkea Raya, Towuti. Jalan tani sepanjang 1 kilometer dan lebar 4 meter itu dibangun di atas lahan pribadi warga. “Mereka lepaskan lahannya untuk dijadikan jalan tani tanpa kompensasi. Mereka sadar betul kalau kegiatan ini manfaatnya besar,” ujar M. Tajarianto, Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa Langkea Raya. Sebelum ada jalan tani, petani harus memikul pupuk, hasil panen, dan berbagai perlengkapan bertani melalui jalur melingkar sejauh lebih dari tiga kilometer. Gerobak dorong tidak bisa melewati jalan setapak ini, karena terhalang pepohonan dan kondisi tanah yang jelek. Kini puluhan hektar lahan tidur perlahan terbuka dan tiang-tiang merica serta pohon cengkeh mulai berdiri.
Menghidupkan lahan tidur
Di Desa Wasuponda, pembuatan jalan tani sepanjang tiga kilometer di tiga dusun telah menghidupkan perkebunan cokelat, potensi terbesar daerah tersebut. “Setelah ada jalan tani, masyarakat juga bisa membuka usaha tambang batu gunung.
Semula tidak ada usaha itu,” ujar Marti- Tole subur sekali. Kalau bagus mengonus Tomana, Ketua Badan Permusyawa- lahnya, hasilnya juga bagus,” tambah Tahir. ratan Desa Wasuponda. Meskipun lima unit traktor dirasa masih Di Desa Tole, Kecamatan Towuti, sem- kurang, mereka bersyukur karena tidak bilan kelompok tani merasakan manfa- perlu lagi mengeluarkan uang sewa trakat bantuan lima unit traktor tangan dari tor sekitar Rp800 ribu untuk menggarap dana PMDM. Sebelum ada hand tractor, satu hektar lahan. “Idealnya satu traktor hanya 15 hektar sawah yang terbuka dan itu untuk 10 hektar. Sekarang masih unbisa digarap petani. “Sekarang kelompok tuk 29 hektar,” kata Sukka, anggota Kesaya saja sudah garap 42 hektar sawah. lompok Tani Mario. Lahan-lahan di sini sudah bukan lahan Karena keberadaan traktor sangat pentidur lagi. Kalau terbuka semua, totalnya ting, petani memiliki mekanisme pemeli500 hektar,” papar Tahir, Ketua Kelom- haraannya. Petani dikenakan biaya Rp.70 pok Tani Mario yang memiliki 29 anggota. ribu untuk tiap hektar lahan yang digarap. Jika dulu petani langsung menanam Pengelolaan dan pemeliharaan alat dilakupadi setelah sawah dibabat, kini mereka kan oleh pengurus kelompok tani.[] bisa menggemburkan lahannya sebelum musim tanam dimulai. Proses ini memberi pengaruh besar pada produktivitas pertanian. “Sekarang setiap panen bisa dapat lima ton gabah kering per hektar, dan bisa lebih sering panen. Dulu cuma tiga ton. Pada da- Jalan tani di Desa Wasuponda, Kecamatan Wasuponda membuka akses bagi warga sarnya, tanah di untuk mengelola lahan tidur.
4
LAPORAN UTAMA Verbeek edisi 15 | 2015
Posyandu Desa Tabarano, Kecamatan Wasuponda, memberikan pelayanan kesehatan kepada warga dan balita di daerah tersebut. Setiap bulannya, sedikitnya ada 100 balita yang mendapat layanan kesehatan dan makanan tambahan.
Membuka Akses dan Pola Pikir Hidup Sehat Bidang kesehatan PMDM terkait erat dengan kemandirian dan ekonomi masyarakat.
K
egiatan PMDM di bidang kesehatan bertujuan meningkatkan kesehatan kolektif dan menanamkan pola pikir serta perilaku hidup sehat di tengah masyarakat. Salah satunya pembangunan jamban keluarga sehat. Ambil misal kegiatan di Desa Masiku, Kecamatan Towuti. Desa ini, yang terletak di perbatasan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara, merupakan wilayah terjauh dari pusat Kecamatan Towuti. Tim Program Pengembangan Sosial PT Vale perlu menempuh empat jam perjalanan darat dari Sorowako ke Desa Masiku untuk menghadiri Musyawarah Desa Serah Terima awal Januari 2015. Ketua BPD Desa Masiku, Sunardin, menjelaskan, desa tersebut dikelilingi
Jalan beton Dusun Waru, Kecamatan Malili memberikan akses warga menuju posyandu setempat.
dan dibatasi Sungai Salu Bolu dan Sungai Tandalio. “Kedua sungai ini masih digunakan sebagai tempat MCK, dan masih ada sekitar 40 persen kepala keluarga di Desa Masiku yang belum punya jamban keluarga,” kata Sunardin. Melalui pembangunan jamban keluarga sehat dengan pendanaan Rp3 juta per unit, sebanyak 12 kepala keluarga kini memiliki jamban yang dilengkapi septic tank pribadi. “Saya akan mengajak masyarakat bekerja sama agar tahun ini bisa memaksimalkan anggaran PMDM untuk membangun jamban lebih banyak lagi. Kegiatan ini sangat membantu rumah tangga miskin agar tidak lagi buang air di sungai,” tambah Sunardin.
Mengubah pola pikir
Kegiatan pengadaan jamban keluarga yang juga patut dijadikan contoh ada di Desa Tole, Kecamatan Towuti. Hasil musyawarah desa awalnya memprioritaskan pengadaan jamban untuk 40 KK. Menjelang pencairan dana, masyarakat merasa jumlah penerima manfaat perlu ditambah. Konsekuensinya, dana yang diterima tiap kepala keluarga menyusut. Ternyata, penyusutan itu bukan masalah bagi warga Desa Tole. “Dana yang didapat per KK Rp670 ribu. Cuma cukup untuk beli semen 2 sak, pasir 1 kubik, sama 1 kloset. Tidak cukup untuk beli tegel, seng untuk atap, kayu-kayu untuk dinding. Jadi ada uang pribadi yang keluar,” kata H. Kartini, salah satu warga Desa Tole yang kini memiliki jamban di belakang rumahnya. Ramli Rauf, Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa Tole, melihat pembangunan jamban ini sebagai salah satu pendorong perubahan pola pikir. “Sebenarnya,
secara ekonomi, masyarakat di sini mampu untuk membangun jamban keluarga. Namun masyarakat menganggap buang air besar dengan cara menggali lubang di halaman belakang rumah adalah hal wajar. Sekarang mereka sadar ada cara yang lebih baik dan lebih sehat,” kata Ramli. Pembangunan jamban keluarga sehat juga dirasakan oleh warga di empat dusun di Desa Kawata, Kecamatan Wasuponda. “Masih banyak warga di sini yang mandi, mencuci, dan buang air di sungai. Saya harap semua masyarakat punya jamban agar kebersihan sungai terjaga,” ujar Herlina, warga Desa Kawata. Di desa tersebut, baru sekitar 200 KK dari total 476 KK yang memiliki jamban. Maka dana PMDM bidang kesehatan di Desa Kawata salah satunya dialokasikan untuk pengadaan 40 unit jamban keluarga dengan total anggaran Rp140 juta.
Layanan kesehatan dasar
Revitalisasi Puskesmas Pembantu (Pustu), Poskesdes, dan Posyandu juga menjadi fokus PMDM di bidang kesehatan. Di Desa Tabarano, Kecamatan Wasuponda, PMDM memberi dukungan dana untuk pembuatan tanggul, drainase, pengadaan pipa air bersih, mobiler, dan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi Balita dan ibu hamil di Posyandu Nusa Indah. “Tanggul itu penting sekali. Kalau tidak dibangun, Posyandu ini bisa runtuh kena longsor,” kata Syarifuddin, Ketua Komite Desa Wasuponda. Posyandu Nusa Indah melayani 130 Balita dan 77 ibu hamil. Di Desa Wasuponda, dana bantuan PMDM kepada Posyandu Mawar dimanfaatkan untuk pengadaan mobiler dan PMT setiap bulan. Hasilnya, kunjungan Balita di Posyandu tersebut meningkat.
“Dulu tidak sampai 50 Balita yang periksa ke sini. Sekarang lebih dari 80 setiap bulan. Dulu orangtua juga membayar Rp2.000 per bulan untuk PMT. Kalau yang datang sedikit, dua bulan sekali baru PMT, itu pun kalau bisa. Sekarang PMT sudah rutin tiap bulan,” kata Lispa, bidan di Posyandu Mawar. Di Kelurahan Magani, Kecamatan Nuha, PMDM mendukung pembangunan rumah bidan di Puskesdes Violet. Dengan rumah tersebut, warga tidak perlu lagi jauh-jauh ke Puskesmas untuk memeriksakan keluhan ringan atau mencari pertolongan dalam keadaan darurat. Bantuan kepada Pustu diberikan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat di Desa Masiku yang berjarak tujuh kilometer dari Puskesmas Bantilang. Dana PMDM sebesar Rp16,6 juta dimanfaatkan untuk pengadaan kelangkapan Pustu, yaitu panel surya, tangki air, dan mobiler. Pengadaan panel surya dirasa perlu untuk membantu penerangan Pustu yang sebelumnya mengandalkan tenaga diesel.
Akses hidup sehat
Air bersih menjadi syarat mutlak untuk hidup sehat. Di Desa Wasuponda, tepatnya di Dusun Lembo Timur, Lembo Barat, dan Lembo Tengah, masyarakat mengalami kesulitan untuk mengakses air bersih selama delapan tahun terakhir. Air bersih hanya bisa didapat dari sumur gali yang kualitas airnya kerap tidak layak konsumsi karena keruh, berlumpur, dan berbau, apalagi ketika musim hujan tiba. Melalui PMDM, masyarakat dan pemerintah desa memasukkan kegiatan pengadaan pipa air bersih sebagai usulan prioritas berdasarkan RPJMDes. Air bersih yang mengalir melalui pipa sepanjang tiga kilometer tersebut kini dinikmati masyarakat melalui keran-keran air di permukiman hingga ke fasilitas umum seperti Posyandu. Arnawati, warga Dusun Lembo Barat, bercerita, “Dulu saya pakai sumur, airnya sering merah warnanya. Tidak bisa diminum. Pernah dulu sumur benar-benar kering sampai saya harus ambil air dari air terjun Matabuntu. Sekarang air lancar, ada terus.” Di Kelurahan Malili, Kecamatan Malili, masyarakat menyepakati pembuatan rabat beton sepanjang 131 meter di Dusun Waru. Akses jalan tersebut memudahkan warga untuk mengunjungi Posyandu yang berada di ujung rabat beton. “Dulu ini jalan tanah, mau jalan kaki saja susah, apalagi kendaraan bermotor. Dengan masuknya dana PMDM, pemilik tanah bersedia bebaskan lahannya supaya akses terbuka,” kata Sutesman, Ketua Komite Desa Malili. Penggarapan rabat beton juga dilakukan oleh tujuh orang warga desa selama 21 hari. Selain akses ke Posyandu, rabat beton tersebut dimanfaatkan warga sebagai jalan pintas menuju pasar, kebun, dan rumah ibadah, serta memudahkan anakanak pergi ke sekolah. (Laporan: Aswaddin, Andi Narwis)[]
LAPORAN UTAMA Verbeek edisi 15 | 2015
5
Berawal dari resep pribadi yang disukai anggota keluarga, Rahma menjual keripik pisangnya empat tahun silam. Sekarang distribusinya sudah sampai Sorowako, Towuti, dan Malili, dengan angka penjualan 200 bungkus per hari. Tiap bungkus ukuran satu ons dihargai Rp4.000. Usaha rumahan Rahma Keripik sudah mendapat izin resmi dari Dinas Koperindag Luwu Timur. PMDM mendukung usaha Rahma melalui bantuan alat produksi.
Industri kreatif
Batu akik hasil kreasi kelompok usaha kerajinan A2D di Kecamatan Malili. Kelompok yang dimotori para pemuda ini mendapat bantuan PMDM berupa peralatan produksi.
Memandirikan Pebisnis Rumahan Usaha kecil dan menengah merupakan salah satu kekuatan pendorong ekonomi.
A
da tiga alasan untuk mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM. Pertama, UMKM menyerap banyak tenaga kerja sehingga bisa mengurangi jumlah kemiskinan. Kedua, UMKM memungkinkan pemerataan pembangunan, karena lokasi UMKM banyak di pedesaan dan menggunakan sumber daya alam lokal. Kesenjangan antara kota dan desa perlahan dapat dikikis. Ketiga, UMKM pada akhirnya akan meningkatkan taraf ekonomi masyarakat. Sektor ekonomi yang mendapat dukungan pendanaan dari PMDM adalah UMKM dan industri kreatif. Usaha rumahan seperti produk kayu dan olahan pangan menjadi andalan sektor UMKM. Sementara industri kreatif yang ditekuni masyarakat di empat wilayah terdampak operasi PT Vale umumnya berupa usaha kerajinan tangan. Usaha Mebel Mandiri di Desa Wasuponda, misalnya. Usaha ini menerima pesanan lemari, kusen, dan daun pintu dari warga setempat. Sakka Palulungan mendirikan usaha tersebut pada 2007 dan kerap bekerja sendirian. Karena itu dia menggagas pelatihan pembuatan mebel bagi pemuda yang belum memiliki pekerjaan. Delapan pemuda mengikuti pelatihan dan mendapat dukungan dana PMDM. Dari delapan peserta, empat di antaranya direkrut Sakka menjadi pegawai dengan upah borongan Rp150.000 untuk mengerjakan satu daun pintu dan Rp500.000 untuk satu lemari. “Permintaan banyak. Selain dari warga, ada juga pesanan dari kantor desa, Posyandu, dan lain-lain,” kata Sak-
ka. Dengan tambahan tenaga kerja, Sakka kini bisa memenuhi lebih banyak pesanan. Lapangan kerja bagi pemuda pun terbuka.
Kuliner rumahan
Sejak 2012, pemerintah Kecamatan Wasuponda berencana membangun pusat jajanan untuk warganya, namun terkendala dana. “Cuma Wasuponda yang enggak punya tempat nongkrong dan makan. Enggak seperti di kecamatan lain,” ujar Elvi Tomina, Sekretaris Komite Kecamatan Wasuponda. Sejak Program Terpadu Pengembangan Masyarakat bergulir pada 2013, rencana lama itu kembali diangkat. Pada Maret 2014, melalui musyawarah Kecamatan Wasuponda, diputuskan agar proyek tersebut dieksekusi dengan biaya sekitar Rp139,5 juta, yang dialokasikan dari dana PMDM Kecamatan. Maka berdirilah Pujasera Wasuponda di tepi jalan poros Sorowako-Malili, dekat Tugu Nanas Wasuponda. Pembangunan Pujasera melibatkan karang taruna pembuat mebel dari Desa Balambano, Kecamatan Wasuponda. Mereka yang membuat meja dan gerobak makanan para penjual tampak seragam dan rapi. Pada Januari 2014, Pujasera Wasuponda dibuka dan langsung diisi oleh 10 pedagang makanan. Kios-kiosnya dibangun dengan sistem non-permanen, berdinding tripleks, beratapkan seng. Di bawah seng, ada terpal biru yang menyerap panas matahari. “Terpal itu swadaya pemilik kios. Termasuk kabel dan lampu-lampu di kios me-
reka,” tambah Elvi. Tidak ada pungutan biaya untuk membuka kios, hanya sebatas iuran kebersihan Rp50.000 tiap bulan. Para pemilik kios merasa senang dengan hadirnya pusat jajan tersebut. “Sebelumnya saya jualan di pasar, tempatnya kurang bagus. Kalau di sini tempatnya cantik, yang beli juga banyak. Saya bersyukur sekali ada tempat seperti ini,” kata Eka Karlina, pedagang aneka makanan, mulai dari ayam goreng hingga rawon. Dalam sehari dia bisa menjual puluhan porsi. Usaha camilan seperti keripik dan tortilla juga punya pasar yang menjanjikan. Misalnya Yeni Rahmawati. Warga Dese Leduledu, Kecamatan Wasuponda, ini menjual keripik pisang dengan merek Rahma Keripik, diambil dari nama sapaannya.
Industri kreatif adalah industri dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan, serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan. Ada 15 subsektor industri kreatif yang dipetakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, salah satunya adalah industri kerajinan. Produk kerajinan pada umumnya hanya diproduksi dalam jumlah kecil. Usaha pembuatan tas berbahan tali kur di Desa Wasuponda, misalnya, bisa dikategorikan sebagai industri kreatif. Setiap penjual yang umumnya ibu rumah tangga itu bisa menjual 4-5 tas per bulan dengan harga Rp250 ribu per satu tas. Keterampilan membuat tas berbahan tali kur didapat dari pelatihan yang didukung PMDM. Selain mendapat penghasilan, kaum perempuan punya kesempatan mengembangkan keterampilan tanpa meninggalkan kewajiban mengurus rumah tangga. Di Kecamatan Malili, masyarakat menangkap tren batu cincin yang sedang marak. Mereka mengalokasikan bantuan PMDM bagi lima kelompok UMKM kerajinan batu akik untuk pengadaan mesin gerinda, pemoles, dan beberapa peralatan lain. “Alat yang kami usulkan ini serbaguna. Bukan hanya untuk batu cincin, tapi juga bisa untuk kerajinan besi dan kayu. Jadi misalnya nanti permintaan batu cincin redup, kami masih bisa fungsikan alat ini untuk membuat kerajinan yang lain,” kata M. Anis, perajin batu akik dari Kelompok A2D, Desa Baruga, Malili. Dalam sebulan, lebih dari 400 pesanan cincin mereka terima dengan harga Rp125.000 untuk tiap cincin berbahan batu lokal.[]
Pujasera Wasuponda yang mengakomodasi pedagang kuliner rumahan.
6
SOSOK Verbeek edisi 15 | 2015
Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) Parumpanai, Suhaebah:
“Manfaatkan Setiap Potensi, Sekecil Apa pun Itu”
B
eberapa waktu lalu Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Luwu Timur menggelar “Pemberdayaan Award” bagi para ketua TP PKK desa, kader Posyandu, kepala dusun, kepala lingkungan, ketua RT, anggota Linmas, dan Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD). Setelah melalui sejumlah seleksi, Suhaebah terpilih sebagai Juara I KPMD Teladan dalam ajang tersebut. Menjadi kader desa adalah panggilan hati ibu dua anak itu. Wilayah kerjanya di Desa Parumpanai, Kecamatan Wasuponda, terbilang “keras”. Untuk menjangkau dusun tertentu, tak jarang dia harus melewati rawa dan menyusuri sungai yang terkenal sebagai sarang buaya. “Kalau kita tidak mengganggu, buaya-buaya itu juga tidak menganggu kita,” kata Suhaebah santai, saat menemani Verbeek mengunjungi warga. Tubuh Suhaebah mungil tapi gesit. Begitu sampai di tempat tujuan, perempuan yang kerap disapa Ebah ini melompat dengan cekatan ke dermaga kayu, membantu rekan-rekannya turun dari perahu, dan langsung berbaur dengan penduduk. Bertemu Ebah, kita seperti menatap semangat, kecintaan, dan hati yang tulus.
Bagaimana ceritanya Anda bisa menjadi seorang kader desa?
PTPM, model itu bisa diterapkan. Jika masyarakat hanya diundang ke kantor desa atau kantar camat, mereka kadang malas datang. Atau jangan-jangan kita lupa mengundang mereka. Bagi masyarakat yang kontra, sosialisasi massal kurang menyentuh. Kalau pelaku program yang mendatangi masyarakat, kita bisa diskusi dengan mereka, kita dengar mereka, dan kemungkinan besar mereka juga mau mendengar kita.
Menurut Anda, apa definisi pemberdayaan masyarakat? Suhaebah bersama Tim Social Development Program PT Vale ketika memonitor pelaksanaan aktivitas PMDM di Dusun Dandawasu, Desa Parumpanai, Kecamatan Wasuponda.
ka tarik iuran dan bikin panitia kecil yang diberi tanggung jawab. Itu artinya mereka sadar betul kalau mereka butuh prasarana itu untuk jangka panjang, sehingga benar-benar dijaga. Meskipun kecil, saya merasa punya peran menanamkan konsep keberlanjutan. Kalau sudah begitu senang rasanya menjadi kader.
Bagaimana Anda bisa terpilih sebagai penerima Pemberdayaan Award?
Menjadi kader desa bukan hal baru bagi saya. Meskipun saya masih aktif sebagai guru sampai sekarang, pemberdayaan masyarakat selalu menjadi ketertarikan terbesar saya. Sejak dulu saya sudah akrab dengan program CSR PT Vale. Saya pernah jadi pendamping saat program PT Vale masih Comdev namanya. Ketika PTPM diluncurkan, saya mendaftarkan diri menjadi KPMD dan lolos seleksi.
Awalnya kami, para KPMD dari 38 desa yang mendapat bantuan PTPM, mengikuti seleksi tertulis. Dari situlah penyaringannya. Yang lolos tes tertulis maju ke tes wawancara, dan terakhir tes presentasi inovasi. Dari tes-tes itu, saya dapat nilai tertinggi dan akhirnya menerima Pemberdayaan Award. Kami dites sejauh mana menguasai alur dan mekanisme PTPM, tugas dan fungsi para pelaku program, dan sebagainya.
Saya suka mengajar, saya mencintai dunia pendidikan. Dengan menjadi seorang kader desa, saya tetap bisa membagikan ilmu kepada masyarakat, membimbing mereka, sekaligus belajar banyak dari mereka. Di bidang pemberdayaan, saya bisa mengajar dan mendapat kepuasan yang lebih besar. Ternyata memang ini minat dan panggilan hati saya yang sebenarnya.
Jadi kami diberi soal seputar pemberdayaan dan kami diminta mencari solusi atas masalah tersebut. Waktu itu saya diminta memecahkan masalah di tengah masyarakat yang mayoritas menginginkan dana pemberdayaan digunakan untuk pembangunan fisik dan tidak mau dikasih pelatihan. Para penguji dari BPMPD mau dengar solusi dari saya bagaimana caranya mengubah pola pikir masyarakat itu.
Saya itu akan terharu kalau ada masyarakat sudah sadar pentingnya keberlanjutan. Misalnya, ada satu dusun diberi bantuan infrastruktur, lalu warga dusun itu membentuk tim sendiri untuk pemeliharaan dan pengelolaan prasarana. Mere-
Solusi saya adalah sosialisasi dampak. Jadi para pelaku program, pemerintah, fasilitator, KPMD, dan pemberi dana, datang ke kelompok-kelompok masyarakat, seperti kelompok petani, kelompok nelayan, kelompok perempuan, dan lainlain. Kelompok itu perlu didatangi satu
Jadi minat Anda lebih ke pemberdayaan atau pengajaran di kelas formal?
Apa yang paling berkesan dari tugas Anda sebagai kader desa?
Presentasi inovasi, maksudnya?
per satu. Kita berdialog di rumah sawah, misalnya. Di situ kita bisa jelaskan kepada mereka bahwa sebenarnya tanaman cokelat atau tanaman padi mereka bisa panen sekian ton, tapi sekarang hasil panen baru berapa ton. Kita ceritakan contoh-contoh sukses petani sawah atau kebun di daerah lain yang menggunakan teknologi pertanian dan cara bertani yang baik. Nah, dari situ pelan-pelan kita buka wawasan petani bahwa pelatihan itu sangat penting untuk meningkatkan produktivitas sawah atau kebun. Kita kupas semua dampak positif dari pelatihan, kita sosialisasikan manfaatnya kepada kelompok-kelompok itu. Menurut saya, model sosialisasi dampak begini perlu dikembangkan.
Membangun diri dan kelompok masyarakat dengan seluruh potensi yang dimiliki sampai benar-benar bisa mandiri. Masyarakat punya peran aktif memperbaiki tingkat kesehatan, pendidikan, dan ekonominya sendiri.
Dari mana sebaiknya kita mulai?
Mulai dari diri saya sendiri, yaitu berbuat hal positif dan mengajak orang untuk melakukan hal yang sama. Misalnya sekarang saya membiasakan diri menanam sayur dan buah-buahan di rumah untuk dikonsumsi sendiri. Tetangga yang melihat lalu mulai tanya-tanya soal cara menanam tanaman konsumsi dan tertarik untuk ikut berkebun juga. Hal seperti itu kelihatannya kecil dan sangat sederhana, tapi coba kalau semua orang mau manfaatkan setiap potensi, sekecil apapun itu, pasti hasilnya besar.[]
Jadi sebaiknya pelaku PTPM perlu melakukan sosialisasi dampak?
Jika memang ditemukan kasus di masyarakat yang sulit menerima kehadiran Nama
::Suhaebah, S.Pd.I
Tempat, tanggal lahir
::Rewang, 13 April 1978
Alamat
::Desa Parumpanai, KecamatanWasuponda
Email
::
[email protected]
Anak
::Hilal Mauliyah Rusmadi (14 tahun), Nurul Qalbi Rusmadi (6 tahun)
Pendidikan
::Fakultas Tarbiyah, Jurusan PAI STAIN Palopo
Pengalaman organisasi
1. Anggota PG. KOPEL Luwu Timur (2012-2013) 2. Anggota Pramuka Gudep 65-64 STAIN Palopo (1998-2001) 3. Pengurus Senat Mahasiswa STAIN Palopo (1998-2000) 4. Pengurus Cabang IMM Palopo (1997-2002)
Apa solusi yang Anda tawarkan?
5. Kader dan Pengurus IPM/IRM Cab. Padang Sappa (1990-1997) Pekerjaan:
1. FD/KPMD PTPM PT VALE Desa Parumpanai (2013-sekarang) 2. Guru MTs dan SD Plus Ittihad Al-Ummah Ussu Kec. Malili (2013- sekarang)
Prestasi:
1. Pendamping Terbaik Program Desa Mandiri Pangan Kab. Luwu Timur 2010. 2. Penerima Pemberdayaan Award Kategori FD/KPMD PTPM Teladan 2014
WAWASAN Verbeek edisi 15 | 2015
7
Berbagai Manfaat Tanaman Obat Selain menyehatkan, tanaman obat dapat mempercantik pekarangan dan punya nilai jual.
M
enjaga kesehatan sudah seharusnya menjadi bagian dari gaya hidup. Selain penting untuk mencegah berbagai penyakit, juga penting untuk meningkatkan kepercayaan dan citra diri Anda. Banyak cara untuk mengawali hidup sehat. Salah satunya dengan mulai menanam tanaman obat di pekarangan rumah yang memberi manfaat bagi kesehatan. Kegiatan bercocok tanam tentu membuat Anda lebih bugar. Kehadiran tanaman juga menjaga kualitas udara di sekitar hunian. Jika Anda punya niat membuka usaha kecil, budidaya tanaman obat bisa menjadi pilihan. Bahan-bahan herbal tersebut bisa dijual langsung di pasar. Anda juga bisa membuka warung kecil yang menjual teh herbal, jamu, jahe hangat, dan aneka minuman lain yang bahan bakunya dipetik sendiri dari kebun tanaman obat di belakang rumah. Tanaman obat pada dasarnya tidak memerlukan perawatan khusus, karena awalnya berasal dari tanaman liar. Cukup de-
ngan menyiram tanaman secara teratur dan menggemburkan sedikit tanah, tanaman obat bisa tumbuh. Perawatan ekstra memang perlu dilakukan jika Anda ingin memanfaatkan tanaman herbal dalam skala usaha. Tanaman obat juga memiliki tampilan yang tidak kalah cantik dibanding tanaman hias lain. Tanaman kumis kucing dengan bunganya yang unik atau daun sirih merah dengan rona merah cantik di daunnya, bisa menjadi salah satu elemen dekorasi pekarangan Anda. Ada lagi bunga tapak dara yang sederhana dan mungil, yang cocok sebagai penghias area taman. Beberapa jenis tanaman obat berikut bisa Anda coba untuk ditanam di pekarangan.
• Tanaman rambat. Tentu Anda tidak asing dengan sirih. Sirih berkhasiat menghilangkan bau badan, menyembuhkan luka kulit, meringankan gangguan pencernaan, dan telah lama dikenal sebagai obat hidung berdarah atau mimisan. Sementara sirih merah adalah tumbuhan merambat yang ditanam orang karena khasiat pengobatan dan keindahan daunnya. Tanaman asal Sulawesi ini dipercaya mampu menurunkan kadar kolesterol dan gula darah, mencegah penyakit maag kambuh, mengobati nyeri sendi, serta menghaluskan kulit. Dua jenis tanaman merambat ini bisa ditanam hingga menutupi kanopi garasi atau dirambatkan pada dinding pekarangan. Karena rasanya pahit, tanaman ini dijauhi ulat sehingga Anda bisa menumbuhkan sirih hingga tinggi menjulang tanpa takut gatal. Daun Sirih
• Tanaman rimpang. Banyak tanaman yang dimanfaatkan umbi atau rimpangnya sebagai obat. Yang paling populer adalah jahe yang punya khasiat menghilangkan gatal tenggorokan, meredakan rasa mual, dan menambah daya tahan tubuh. Tanaman jahe dengan daun rindang dan tumbuh bergerombol sangat cocok untuk menghijaukan sudut taman. Tanaman rimpang lain adalah temulawak yang bisa dimanfaatkan sebagai obat jerawat dan ramuan penambah nafsu makan. Rimpang kunyit yang berumur lebih dari satu tahun biasa digunakan untuk mengatasi perut kembung dan sebagai salep untuk mengobati bengkak dan terkilir. Daun panjang yang dimiliki tanaman temulawak dan kunyit sangat cocok untuk pagar hidup Jahe Kunyit di tepian pekarangan.
• Tanaman bunga. Manfaatkan tanaman herbal yang memiliki bunga atau buah cantik seperti mahkota dewa, kumis kucing, atau tapak dara sebagai dekorasi utama taman Anda. Mahkota dewa berkhasiat menetralisir racun dalam tubuh dan melancarkan peredaran darah. Sementara kumis kucing bermanfaat meredakan demam dan nyeri saat buang air kecil. Tapak dara, atau sindapor, dengan bunga kecil berwarna putih, biru, merah muda, atau ungu, berkhasiat sebagai antioksidan hingga obat luka bakar.
Mahkota Dewa
Tapak Dara
Kumis Kucing
• Tanaman kecil. Tanaman herbal berukuran kecil seperti lidah buaya, krokot, atau brotowali dapat ditanam di dalam pot untuk menciptakan suasana asri pada teras rumah. Lidah buaya dimanfaatkan untuk menghaluskan kulit, menghilangkan jerawat, dan menjaga kelembaban kulit. Tanaman krokot yang lebih dikenal sebagai hama sebenarnya punya manfaat kesehatan. Seluruh bagian tanaman krokot yang segar atau yang telah dikeringkan dapat digunakan untuk mengobati penyakit kulit dan keluhan jantung berdebar. Sementara air rebusan batang brotowali dipakai untuk mengobati luka luar dan gatal-gatal.[]
Lidah Buaya
Krokot
Brotowali
8
WAWASAN Verbeek edisi 15 | 2015
Mengemas Produk Makanan Rumahan Kemasan yang baik dan menarik akan meningkatkan mutu dan daya jual produk. Kecamatan Towuti menggelar pelatihan pengemasan lada pada pertengahan Desember silam. Sebagai penghasil lada terbesar di Luwu Timur, bahkan di Sulawesi Selatan, petani lada putih di Towuti dibekali keterampilan lanjut untuk meningPelatihan pengemasan lada yang diikuti petani lada di empat wilayah pemberdayaan PT Vale yang digelar pada pertengahan Desember 2014 silam. katkan harga jual komoditas. oba bayangkan Anda disodori dua “Kegiatan ini sejalan dengan visi agproduk merica bubuk dalam botol roindustri yang dicanangkan Kabupaplastik ukuran kecil. Satu diberi la- ten Luwu Timur. Kemasan sangat penbel yang mencantumkan merek, nama ting untuk meningkatkan nilai jual, seprodusen, volume, komposisi, dan ber- lain menambah ketahanan produk. Saat bagai informasi lain dalam desain yang ini harga merica berkisar Rp140.000 per cantik. Sementara yang lain tidak dibe- kilogram. Jika dikemas dengan baik dan ri label alias polos. Ketika diminta untuk menarik, tidak mustahil harganya menmemilih salah satu, besar kemungkinan capai Rp250.000 per kilo,” kata Camat Anda akan memilih produk dengan label Towuti Aswan Azis. yang mencantumkan berbagai informasi. Pemateri didatangkan dari AsosiaAlasannya beragam, mulai dari profesio- si Pengusaha Industri Makanan Indonalitas si produsen hingga ketertarikan nesia (Asperindo). “Jika dulu kemasan terhadap kemasan. semata-mata untuk melindungi apa Kemasan merupakan salah satu faktor yang dijual, sekarang kemasan sudah penting dalam persaingan usaha. Untuk menjual apa yang dilindungi,” kata Ammemberi wawasan kepada para petani ran, pemateri dari Asperindo Makassar. seputar teknik pengemasan, PMDM di Saat pelatihan, Amran memaparkan
C
komponen yang perlu dicantumkan dalam label produk makanan. Komponen tersebut adalah: 1. Nama produk. Misalnya “keripik pisang”, “keripik singkong”, atau “lada bubuk”. 2. Merek dagang. Pelaku usaha kecil dan menengah kerap mengabaikan arti penting membangun merek. Padahal sebuah merek akan memberikan identitas produk yang mudah dikenali konsumen dan membedakan produk Anda dengan pesaing. Selain itu, merek dagang juga bisa meningkatkan penjualan jika dipersepsikan bagus oleh konsumen. Pembeli yang puas akan “mempromosikan” merek dagang Anda kepada calon pembeli lainnya melalui pemasaran dari mulut ke mulut. Ketika membuat kemasan, cantumkan merek dagang dengan ukuran yang mudah ditangkap mata, misalnya lada bubuk dengan merek “Towuti” atau keripik pisang “Kress”. 3. Netto/volume bersih. Bobot atau isi produk murni,
hutamaki.com behance.net
thedrum.com
5. 6. 7. 8.
bravesite.com
Membuat Kemasan Menarik
wordpress.com
4.
tanpa memasukkan komponen bobot kemasan. Komposisi. Cantumkan daftar bahan yang digunakan dalam pembuatan produk Anda. Tuliskan mulai dari bahan yang paling banyak digunakan hingga bahan dengan persentase paling kecil. Nama produsen. Nama perusahaan atau kelompok UKM yang membuat atau mengolah produk. Distributor atau pengedar, bila ada. Anda perlu mencantumkan pihak-pihak tertentu, seperti pengepak atau importir jika memang ada. Nomor registrasi Dinas Kesehatan sebagai bukti produk tersebut telah teruji dan dinyatakan aman untuk dikonsumsi. Kode produksi. Keterangan tanggal produksi dan angka atau huruf lain yang mencirikan produk dengan jelas. 9. Tanggal kedaluwarsa. Keterangan yang menyatakan batas maksimal produk masih layak konsumsi. 10. Logo halal. Produk yang telah mendapatkan sertifikasi “halal” dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) harus mencantumkan logo halal standar disertai nomor sertifikasinya.
Dalam menghadapi persaingan pasar, pelaku bisnis makanan ringan membutuhkan inovasi dan kreativitas untuk menampilkan produk secara berbeda dari produk lain. Misalnya dengan cara membuat inovasi bentuk dan desain kemasan produk yang jauh lebih menarik. Berikut beberapa tips membuat kemasan produk dari bisnisukm.com yang bisa Anda coba. • Desain perlu dibuat inovatif, kreatif, serta mempermudah konsumen saat membawa dan mengonsumsi produk, karena saat ini para konsumen mengutamakan kepraktisan. • Pilih warna kemasan yang cerah dan menarik. Penggunaan warna yang menarik pada kemasan produk akan membuat kemasan terlihat lebih menonjol dari sisi pewarnaan. • Cantumkan informasi singkat dan jelas tentang produk di dalam kemasan, misalnya petunjuk penggunaan dan manfaat mengonsumsi produk. Selain itu, penting juga bagi pelaku bisnis makanan untuk mencantumkan data legalitas dari lembaga pemerintahan yang berwenang, di antaranya Dinas Kesehatan atau Badan Pengawas Obat dan Makanan. • Sesuaikan dengan target pasar. Kemasan yang Anda pilih jangan sampai memberatkan konsumen. Kemasan yang bagus tidak perlu mahal.[]
KREASI Verbeek edisi 15 | 2015
9
Membuat dan Mengolah Mi Rumahan Makanan favorit keluarga dalam versi yang lebih sehat.
S
wordpress.com
iapa tak suka makan mi? Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa senang sekali menyantap makanan pipih-panjang ini. Namun sebagian besar mi yang kita konsumsi adalah mi instan yang mengandung bahan pengawet dan tinggi garam. Untuk hidup yang lebih sehat, saatnya beralih ke mi buatan sendiri. Anda bisa memilih bahan berkualitas, memasukkan lebih banyak sayur-sayuran hijau, dan menyajikannya sesuai selera keluarga. Jika mi yang Anda makan umumnya berwarna kuning, mari bereksperimen dengan warna lain. Tapi jangan gunakan pewarna sintetik. Jauh lebih sehat jika Anda menggunakan pewarna alami, yaitu sayur-sayuran. Soal rasa, mi rumahan tidak kalah lezat dengan mi instan atau mi yang dihidangkan di warung-warung makan. Selamat mencoba!
Mi Hijau Bahan: —— —— —— —— —— ——
400 gr tepung terigu protein tinggi (misalnya merek Cakra Kembar) 100 gr tepung sagu 4 sdm minyak goreng 2 butir telur ayam ½ ikat daun bayam, blender dengan 50 ml air 2 sdt garam
Cara membuat:
indonesiakaya.com
1. Aduk tepung terigu, minyak goreng sambil masukkan telur sedikit demi sedikit, lalu masukkan bayam, uleni hingga kalis (ditarik tidak putus). 2. Giling adonan dengan gilingan mi dari ketebalan paling besar (nomor 1) hingga ketebalan nomor 6. Giling 2-3 kali untuk setiap nomor, sambil ditabur tepung sagu agar adonan tidak lengket. 3. Potong adonan menggunakan mesin pemotong mi, taburkan sisa tepung sagu agar tidak menempel. 4. Rebus mi dalam air mendidih hingga matang dan siap digunakan.
Mi Cakalang
Setelah Anda selesai membuat mi sendiri, saatnya mengolah mi sesuai selera keluarga. Salah satunya membuat mi cakalang yang lezat.Sajikan selagi panas sebagai pengganti nasi atau hidangan selingan saat cuaca dingin.
Bahan: —— —— —— —— —— —— —— —— —— —— ——
250 gram ikan cakalang 200 gram mi hijau 1 ikat sawi 50 gram tauge 2 batang daun bawang 2 batang seledri 50 gram cabai rawit 8 siung bawang putih, cincang 2 sdm cuka Garam, lada, kecap asin, minyak wijen secukupnya 1 liter air
wanitagaya.com
Cara membuat:
1. Kukus cakalang, suwir, sisihkan. 2. Rebus tauge dan sawi sebentar. 3. Tumis bawang putih (sisakan sedikit untuk sambal) sampai harum, beri sedikit ikan cakalang, masukan air dan masak sampai mendidih. 4. Rebus mi sebentar, tiriskan. 5. Masukkan minyak wijen, kecap asin, lada ke dalam mangkuk. Masukkan mi, aduk rata. 6. Susun di atas mi: sawi, tauge, daun bawang, seledri, dan cakalang suwir. 7. Haluskan cabai rawit bersama sisa bawang putih, beri cuka dan garam. Siram dengan sedikit kuah kaldu rebusan cakalang. Hidangkan mi cakalang dengan sambal cuka.[]
AHA ! Verbeek edisi 15 | 2015
Cina kuno yang menemukannya. Bangsa Italia yang mengembangkannya.
K
embang api selalu digunakan untuk perayaan hari-hari besar. Pendar cahayanya yang warnawarni memang membuat suasana semakin meriah. Seperti apa perkembangan kembang api dari zaman ke zaman? Yuk kita simak. Masyarakat Cina kuno diyakini sebagai bangsa pertama yang memperkenalkan kembang api. Ketika itu terjadi pada tahun 200 SM. Mereka membuatnya dari bahan batang
Fakta-fakta
Wikipedia
Kembang Api
Pesta Kembang Api di Menara Eifel, Paris, Perancis.
bambu yang diisi serpihan batu bara yang dipanaskan. Namun jangan dibayangkan kembang api kuno Cina itu seperti yang ada saat ini. Bentuknya lebih mirip percikan api dengan ketinggian hanya setengah meter. Ketika itu, penggunaan kembang api bukan untuk perayaan hari-hari besar. Namun diyakini dapat mengusir roh jahat.
1. Marco Polo diyakini orang pertama yang memperkenalkan bubuk mesiu ke daratan Eropa. Dia memperoleh bubuk mesiu pertamanya setelah mengunjungi Cina pada 1295. 2. Kandungan kimianya yang Marco Polo tinggi dan beragam membuat kembang api termasuk barang dengan kandungan bahan beracun dan berbahaya. Ledakan kembang api juga mengeluarkan asap kimia yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia. 3. Saat ini ada kembang api yang ramah lingkungan. Kembang api itu dikembangkan Divisi Piroteknik Teknologi dan Prototipe Angkatan Bersenjatan Amerika Serikat. Bahan yang digunakan adalah sodium dan potassium periodate yang menggantikan barium yang dianggap lebih berbahaya bagi kesehatan dan tidak ramah lingkungan. Bahkan saat ini dikembangkan kembang api berbahan nitrogen yang lebih aman. 4. Amerika Serikat telah menggunakan kembang api untuk perayaan Hari Kemerdekaannya sejak 1777. 5. Penelitian menyebutkan, tidak semua orang dan makhluk hidup menyukai kembang api. Satwa, terutama anjing, kucing, dan burung dapat membuat mereka fobia suara dan ketakutan karena dentuman dan kilatan cahaya kembang api. 6. Kembang api juga dapat melukai. Suhu percikannya mencapai 982 derajat Celsius. Penelitian Komisi Keamanan Produk Konsumen di Amerika Serikat, sebanyak 8.700 orang terluka (2012) dan melonjak 11.300 orang (2013) akibat kembang api.
Perkembangan kembang api kemudian berlanjut pada tahun 600-800 Masehi. Masih di masyarakat Cina, ketika itu mereka menggunakan campuran garam, belerang, batubara, dan bubuk mesiu untuk membuatnya. Masa itu juga sekaligus menandai perkembangan bubuk mesiu untuk keperluan senjata hingga puncaknya terjadi pada 1046. Kini kembang api terbuat dari tiga komponen utama yang juga menjadi syaratnya untuk dapat menyala dan memancarkan cahaya, yakni terjadinya oksidasi dan adanya bahan kimia. Kembang api dapat memancar-
kan cahaya warna-warni karena ragam bahan kimia yang dikandungnya. Misalnya strontium dan litium yang menghasilkan warna merah, tembaga menghasilkan percikan warna biru, magnesium menghasilkan warna putih dan perak, kalsium menghasilkan warna oranye, sodium menghasilkan warna kuning, dan terakhir warna hijau dari pembakaran barium. Bangsa Cina diyakini sebagai penemu kembang api. Namun bangsa Italia yang pertama kali memperkenalkan tabung kembang api yang mirip corong es krim yang terbuat dari gulungan kertas pada tahun 1830. Kini bahan baku kembang api terbuat campuran garam, sodium salisilat, barium, bubuk besi dan potassium. Bahan-bahan itu yang juga membuat kembang api mengeluarkan cahaya warna-warni dan bunyi dentuman ketika ditembakan.
Wikipedia
10
Ilustrasi pertunjukan kembang api dari novel Ming Dynasty (1628-1643) karya Jin Ping Mei.
Membuat Kembang Api dalam Piring
Apa yang terjadi bila kamu mencampurkan susu cair, pewarna makanan dan setetes sabun pencuci piring? Kejutan! Ajak teman-temanmu untuk membuat eksperimen kecil ini di rumah. Mereka pasti terkagum-kagum. Sekaligus kamu bisa menguak rahasia sains di balik susu, sabun, dan pewarna makanan.
Bahan: • • • • •
Susu cair Piring Pewarna makanan (empat warna: merah, kuning, hijau, dan biru) Sabun cair pencuci piring Cotton bud
Percobaan:
Tuangkan susu ke dalam piring. Teteskan secara berurutan dan berdekatan empat pewarna makanan (kuning, biru, merah, dan hijau) ke dalam susu. Lalu gunakan cotton bud untuk menyentuh (bukan diaduk) bagian tengah susu. Lihat, apa yang terjadi! Kemudian tambahkan tetesan sabun pencuci piring cair. Celupkan lagi cotton bud yang sebelumnya sudah dicelupkan ke sabun pencuci piring cair ke dalam susu. Tunggu 10-15 detik. Dan yang terjadi seperti kembang api di dalam piring! Berbagai warna bercampur dan bergolak seperti mendidih. Sekarang coba lagi dengan cotton bud baru dengan dicelupkan ke dalam cairan pencuci piring. Lalu celupkan lagi ke dalam susu, tapi di bagian lain. Warnanya berpindah mengikuti cotton bud.
Mengapa hal itu terjadi?
Susu terdiri dari air, lemak, dan protein. Dua komponen terakhir memiliki kandungan yang sensitif terhadap perubahan bila tercampur bahan lain. Kembang api di piring itu terjadi karena kandungan kimia dalam sabun yang memiliki senyawa polar (larut dalam air) sekaligus senyawa nonpolar (tidak larut dalam air). Senyawa ini kemudian melemahkan unsur kimiawi yang mengikat protein dan lemak dalam susu. Pencampuran senyawa yang berbeda itu membuat terjadinya gejolak dalam susu. Secara perlahan gejolak itu akan berhenti begitu senyawa itu telah bercampur sempurna.[]
DOKTER MENJAWAB Verbeek edisi 15 | 2015
Waspada, Demam Berdarah Masih Mengintai!
11
tersebut tidak dialami oleh semua penderita.
Bagaimana seseorang dapat terkena demam dengue?
Akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi. Ciri nyamuk jenis ini adalah badan dan kakinya berbintik-bintik putih, berkembang biak di air jernih yang tergenang dan hanya mampu terbang sejauh 100-200 meter.
Bagaimana pengobatan demam dengue? Dapatkah disembuhkan?
Pemeriksanaan jentik nyamuk oleh Tim Dinas Kesehatan Luwu Timur ke rumah-rumah warga. Kegiatan ini dapat mengantisipasi merebaknya wabah demam berdarah.
H
ujan kembali mengguyur wilayah Luwu Timur.Hujan merupakan salah satu faktor pemicu datangnya penyakit, terutama Demam Berdarah Dengue (DBD). Catatan Rumah Sakit Inco, pada semester pertama 2014 terdapat 32 penderita DBD di wilayah Kecamatan Nuha, 17 penderita di Kecamatan Towuti, dan 32 penderita di Kecamatan Wasuponda. Penyakit DBD merupakan penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes. Habitat hidup nyamuk ini di air tergenang yang tidak kontak langsung dengan tanah (bak mandi, kaleng bekas, ban bekas, dan tempat apapun yang menampung air tergenang dalam waktu yang cukup lama). Program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan gerakan kebersihan di masing-masing rumah dan lingkungan masih merupakan cara terbaik untuk membasmi vektor nyamuk demam berdarah. Sedangkan pengasapan (fogging) hanya dilakukan bila terjadi kejadian luar biasa (outbreak), itupun hanya untuk membunuh nyamuk dewasa. Berikut beberapa hal yang penting diketahui terkait dengan DBD.
gal, tetapi jika demam berlanjut menjadi Demam Berdarah (DHF) atau dengue shock syndrome (DSS) dapat mengakibatkan kematian.
Apa tanda-tanda demam dengue?
Demam tinggi mendadak sekitar 3940ºC yang disertai sakit kepala hebat (umumnya di dahi), sakit di belakang mata, ngilu dan nyeri pada badan/persendian, bercak merah atau ungu pada kulit, serta mual atau muntah. Demam akan berlangsung selama 5-7 hari. Pada beberapa pasien, panas akan turun di hari ke-3 atau ke-4, tetapi hari berikutnya naik lagi. Untuk memastikannya sebaiknya dilakukan diagnosis medis, karena gejala
Kapan seharusnya penderita demam dengue menemui dokter?
Umumnya perkembangan ke arah DHF atau DSS terjadi setelah 3-5 hari demam. Pada saat itu, biasanya demam menurun. Hal ini dapat mengecoh kita yang menyangka penyakit tersebut menuju kesembuhan, padahal tahap ini paling berbahaya dan harus diwaspadai. Cermati gejala-gejala seperti tersebut di atas dan bawa segera penderita ke rumah sakit jika ada gejala berupa nyeri hebat pada perut dan muntah-muntah berkepanjangan. Biasanya akan terlambat jika kita menunggu sampai terjadi perdarahan. Jenis dengue yang paling berbahaya adalah sindrom DSS. Tandatandanya adalah rasa sangat haus, kulit pucat dan dingin (karena tekanan darah sangat rendah), gelisah, dan lemah.
Apakah Demam Dengue memiliki efek jangka panjang?
Kebanyakan penderita sembuh dalam waktu 1-2 minggu. Sebagian penderita akan merasa lelah untuk beberapa minggu. Namun jika gejala masih menetap setelah masa tersebut, segera hubungi dokter.
Apa yang dimaksud demam dengue?
Infeksi Dengue disebabkan oleh virus. Biasanya muncul dalam bentuk demam yang terkadang diikuti perdarahan di hidung, gusi atau kulit, muntah hitam seperti kopi, dan tinja berwarna hitam yang menandakan adanya perdarahan serius pada pencernaan. Infeksinya dapat menyebabkan kerusakan, bahkan pecahnya dinding pembuluh darah sehingga darah/ plasma merembes ke organ lain. Penderita demam dengue tidak berisiko mening-
Penyakit akibat virus tidak ada obatnya. Antibiotik tidak dapat membantu. Parasetamol (yang dapat dibeli tanpa resep) adalah obat pilihan utama untuk menurunkan panas dan sakit sendi. mengonsumsi aspirin dan brufen, karena bisa meningkatkan risiko perdarahan, juga obat-obat yang berpotensi menurunkan trombosit.
Di mana habitat nyamuk Aedes aegypti?
Ilustrasi Pencegahan Demam Berdarah
Di dalam rumah antara lain di kloset dan di tempat-tempat yang gelap. Di luar rumah, nyamuk menyukai tempat yang dingin dan terlindung ma-
tahari serta berkembang biak di air yang tergenang dan terbuka. Telur nyamuk berkembang menjadi larva dan nyamuk dewasa dalam 10 hari. Buang atau kubur tempat yang kerap dipakai berkembang biak, antara lain tong, drum, pot, baskom, ember, vas bunga, batang/daun tanaman, bekas piring, tangki, botol buangan, kaleng, ban bekas, dll. Gunakan Temephos (sejenis insektisida/abate) pada penampungan air yang tidak bisa ditutup dengan rapat untuk mematikan larva nyamuk.
Bagaimana menghindari gigitan nyamuk agar terhindar dari dengue?
Kenakan pakaian yang melindungi seluruh tubuh atau losion anti-nyamuk (cek aturan penggunaannya pada anak-anak dan orang tua), terutama pada pagi hari (jam 06.00-10.00) dan sore hari (15.0018.30). Gunakan kelambu untuk melindungi anak-anak dan orang tua saat tidur siang.
Apakah yang harus dilakukan masyarakat untuk mencegah dengue?
Lakukan 3M+, yaitu “Menguras” dan menyikat tempat penampungan air, “Menutup” tempat penampungan air, dan “Mendaur” ulang barang bekas yang berpotensi menampung air. Plus mencegah perkembangbiakan nyamuk dengan memelihara ikan pemakan jentik, memasang kasa, mengatur ventilasi, serta pencahayaan di dalam ruangan.
Jika terjadi kasus DBD, apa yang perlu kita lakukan?
3M+ tetap menjadi langkah pokok. Untuk memperlambat penyebaran dapat dilakukan thermal fogging menggunakan insektisida yang mampu membunuh nyamuk dewasa. Namun fogging hanya akan efektif dilakukan sebelum epidemi dan jika dijalankan setiap 3-4 hari sekali. Cara ini boros waktu dan biaya. Karena itu, upaya pencegahan kolektif oleh masyarakat dengan membersihkan lingkungan rumah lebih efektif dan hemat biaya.[]
12
PEMDA MENYAPA Verbeek edisi 15 | 2015
Luwu Timur Dapat Dana Jides Rp13 Miliar
P
emerintah Kabupaten Luwu Timur tahun ini mendapatkan suntikan dana Rp13,2 miliar untuk perbaikan jaringan irigasi desa (Jides). Pencanangan gerakan perbaikan Jides ini dilakukan Wakil Bupati Lutim, HM Thorig Husler, di area persawahan kelompok tani Nadi Sari 2 Desa Margomulyo, Kecamatan Tomoni Timur. “Tahun ini, dana perbaikan Jides di seluruh wilayah Luwu Timur dialokasikan untuk lahan seluas 12.000 hektar. Dibiayai APBN melalui Direktorat Jendral Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian,” kata Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan
Wakil Bupati HM. Thorig Husler ketika pencanangan gerakan perbaikan irigrasi di Kecamatan Tomoni, Maret 2015.
(PPP), Muharif, pada peletakan batu pertama perbaikan Jides, akhir Januari lalu. Menurut Muharif, program peningkatan produksi pertanian, khususnya tanaman pangan, terus menjadi prioritas pemerintah. Salah satu hal pokok yang berdampak langsung bagi peningkatan produksi
adalah ketersedian pasokan air. Karena itu, perbaikan sarana irigasi mulai saluran primer, sekunder, sampai tersier, sangat penting dilakukan. “Diharapkan melalui program ini, indeks pertanaman dapat meningkat menjadi minimal 200 persen per tahun,” tandasnya.
Produksi pertanian di Lutim dari tahun ke tahun terus meningkat. Produksi tahun 2012 mencapai 204.670 ton, kemudian 2013 mencapai 263.818 ton atau naik 32,6%. “Produksi yang dicapai di tahun 2013 tertinggi di seluruh wilayah Sulawesi Selatan,” papar Muharif. Selanjutnya, di tahun 2014 produksi mencapai 269.842 ton atau naik 2,43%. Tahun 2015, produksi pertanian ditargetkan mencapai 296.826,3 ton atau naik 10% dari 2014. Muharif optimistis target tersebut dapat dicapai, meski ada sejumlah permasalahan yang harus segera ditangani. Misalnya, benih yang masih rendah mutunya, kecukupan dan ketepatan waktu distribusi pupuk, dan ketaatan petani terhadap hasil tudang sipulung. Husler mengatakan, program Jides dilakukan serentak di seluruh Indonesia, dicanangkan Presiden RI Joko Widodo di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. “Patut disyukuri kita mendapatkan anggaran yang cukup signifikan bila dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp1 miliar. Saya berharap kelompok tani pelaksana dapat memanfaatkan kegiatan ini dengan baik dan tepat sasaran,” ujarnya. (Humas Lutim)[]
Lomba Sekolah Sehat Se-Luwu Timur
L
omba Sekolah Sehat dan UKS bertujuan menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman. Ajang ini, yang diadakan mulai tingkat kecamatan hingga nasional, sudah masuk ke tahap penilaian tingkat kabupaten. Penilaian tingkat kecamatan, untuk Nuha telah dilakukan Januari lalu, dan terpilih empat sekolah yang mewakili tiap jenjang pendidikan. Empat sekolah tersebut adalah TK Sorowako, SD YPS Singkole, SMP YPS Singkole, dan SMK Budi Utomo. Sulhaeni, Kepala Sekolah TK Soroako, menyatakan rasa bangga dengan terpilihnya sekolah binaannya menjadi salah satu kandidat yang diperhitungkan untuk mewakili perlombaan serupa di tingkat provinsi. “Kegiatan lomba ini adalah bagian dari acara tahunan pemerintah, namun untuk tingkat taman kanak-kanak baru kali ini diadakan. Guru-guru dan kami yang ada di sekolah ini cukup bangga karena bisa terpilih untuk mewakili Nuha di tingkat kecamatan. Bisa dibilang kami adalah pionir,” ungkap Sulhaeni. Penilaian Lomba Sekolah Sehat, yang dilakukan pada 12 Februari 2015, melibatkan tim gabungan dari Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) Luwu Timur, seperti Dinas Kesehatan, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (KBPP), Dinas Penididikan, dan Sekertariat Daerah sebagai ketua tim.
“Indikator penilaian yang diberikan kepada setiap sekolah, secara garis besar, meliputi bidang pendidikan, kesehatan khususnya UKS, keagamaan, lingkungan, kebersihan, dan lain-lain. Indikator tersebut diberikan langsung dari pusat. Setelah kami melakukan penilaian dan memilih empat sekolah sebagai wakil dari Kecamatan Nuha, maka Pemerintah Kabupaten perlu memverifikasi sekaligus menilai keempatnya sebagai kandidat yang akan Tim Penilai Sekolah Sehat ketika mengunjungi TK Sorowako sebagai salah satu peserta Lomba Sekolah Sehat 2015. mewakili Luwu Timur,” kata Meirani Tenriawaru, Camat Nuha dan pembina kepada seluruh sekolah agar tetap mem- jadikan mereka sebagai percontohan,” Lomba Sekolah Sehat. pertahankan lingkungan sekolah yang tambahnya. Meirani berharap pembenahan ling- bersih dan nyaman untuk seterusnya. Meirani optimistis dari Kecamatan kungan dan UKS di sekolah bukan hanya Saya akan tetap melakukan pembina- Nuha akan ada sekolah yang bisa mewadalam rangka penilaian untuk keperlu- an dan pemantauan ke sekolah-seko- kili Luwu Timur dalam Lomba Sekolah an lomba saja. “Saya sudah beritahukan lah yang sudah memiliki UKS dan men- Sehat hingga tingkat provinsi.[]
KOMUNITAS Verbeek edisi 15 | 2015
Berdiri sejak tahun 2006, PKBM Amanagappa memberikan keterampilan menjahit bagi ibu-ibu di Kecamatan Towuti dan sekitarnya.
Pengurus dan anggota PKMB Amanagappa.
PKBM Amanagappa
Pendidikan untuk Semua Tidak semua orang bisa menikmati pendidikan. Bagi mereka yang punya keterbatasan, komunitas belajar mandiri menjadi solusinya.
S
ore itu, 20 perempuan mengikuti kursus menjahit di teras sebuah rumah di Desa Wawodula, Kecamatan Towuti. Meski ada yang tampak kesulitan untuk sekadar memasang benang di mesin jahit, ragu-ragu menggunting pola, mereka semua tampak bersemangat. “Banyak yang baru pertama kali pakai mesin jahit. Malah dulu saking tidak tahu cara pakai mesin jahit, saya bahkan tidak bisa menggoyangkan mesinnya,” kata Malasari, salah satu peserta sambil tertawa lebar. Begitulah keseharian di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Amanagappa. PKBM adalah lembaga yang dibentuk masyarakat untuk masyarakat dan bergerak di bidang pendidikan. Kelas menjahit diikuti oleh mayoritas ibu rumah tangga, meskipun beberapa remaja mengikuti kursus life skill tersebut. Tiga hari dalam seminggu, mereka mengikuti kelas selama 90 menit sejak pukul dua siang. Untuk bisa menguasai keterampilan menjahit dasar, peserta perlu mengikuti kelas selama tiga bulan. Bukan hanya kelas belajar usaha dan pemberdayaan perempuan, PKBM Amanagappa juga menyelenggarakan Kejar Paket A, Paket B, Paket C, mendirikan pendidikan anak usia dini, kursus akademik bagi siswa SD hingga SMA, keaksaraan fungsional dasar atau kelas pemberantasan buta huruf, dan membuka taman bacaan masyarakat. “Syarat mendirikan PKBM harus ada minimal tiga program. Kalau syarat itu terpenuhi, izin dari dinas pendidikan baru bisa keluar,” kata Roslina, ketua sekaligus penggagas PKBM Amanagappa.
Masyarakat luas
Kegiatan belajar di PKBM Amanagappa berlangsung setiap hari. Bahkan di akhir pekan, anak-anak usia sekolah mengikuti les akademik dan kursus komputer. PKBM merupakan wadah pendidikan non-formal dengan tujuan memperluas jangkauan pendidikan, khususnya bagi masyarakat yang tidak dapat mengakses pendidikan formal karena berbagai keterbatasan. Salah satu keterbatasan yang kerap menghalangi masyarakat mengakses pendidikan adalah ketidakmampuan ekonomi. Karena itu, kelompok masyarakat yang mendapat pendidikan non-formal di PKBM Amanagappa sama sekali tidak dipungut bayaran. Untuk menjalankan kegiatan operasional, institusi yang berdiri sejak 2006 itu menggandeng berbagai pihak. Misalnya untuk kebutuhan tenaga pengajar, mereka bekerja sama dengan yayasan bimbingan belajar setempat yang juga punya misi sama. Khusus untuk kelas menjahit, PKBM yang berlokasi di Jl. Terong No. 10 Wawondula itu mendapat bantuan empat unit mesin jahit dari Program Mitra Desa Mandiri PT Vale. Bantuan senilai Rp15 juta itu diberikan akhir 2014. “Kami harapkan setelah mengikuti pelatihan ini akan terbentuk kegiatan-kegiatan usaha. Potensinya besar. Meskipun sudah banyak penjahit di Wawondula, tapi tetap kewalahan karena permintaan masyarakat tinggi sehingga sering sekali pelanggan ditolak oleh penjahit,” kata Roslina.
13
Fatima, instruktur sekaligus pendiri PKBM Amanagappa.
Pemberdayaan perempuan
Keberadaan kelas non-formal untuk belajar usaha merupakan usulan yang digali dari para ibu, terutama anggota Tim Penggerak PKK Desa Wawondula, peserta Kejar Paket C, dan ibu-ibu rumah tangga. “Kami mau sekali pintar menjahit. Kan bagus kalau perempuan punya banyak keterampilan. Minimal bisa menjahit baju sendiri dan baju keluarga. Syukur kalau nanti bisa buka rumah jahit juga,” kata Lilis, salah satu peserta kursus. Instruktur kelas menjahit di PKBM Amanagappa adalah seorang perempu-
an berusia 65 tahun, Fatima. Dia belajar menjahit sejak masih berusia 14 tahun dan sudah puluhan tahun membuka rumah jahit. Menurut Fatima, belakangan ini profesi penjahit lebih dikuasai kaum pria sementara perempuan banyak yang menghabiskan waktunya dengan mengurus keluarga. “Anak dan keluarga memang urusan utama. Tapi bagi saya, itu bukan alasan bagi perempuan untuk berhenti menambah keterampilan. Keahlian seperti menjahit sangat bisa dipelajari sambil jaga anak. Semua orang bisa, asal ada kemauan,” kata Fatima, ibu 9 anak dan nenek dari 27 cucu itu. Nama Amanagappa diambil dari seorang pemimpin besar Wajo yang menyusun kitab hukum pelayaran dan perdagangan pada 1679. “Amanna Gappa itu tokoh yang punya peran besar terhadap masyarakat, bahkan terhadap Indonesia. Kami ingin mengambil semangat itu dan berbuat sebanyak mungkin untuk komunitas kami, mulai dari komunitas perempuan hingga anak-anak, pemuda, dan Lansia. Untuk semua orang yang mau belajar bersama kami,” ujar Roslina.[]
14
EVENT Verbeek edisi 15 | 2015
Pendampingan Kelompok Laika Tani di Desa Matano, Kecamatan Nuha, sebagai bagian dari program pertanian berkelanjutan PTPM.
Bersama-sama Meningkatkan Kapasitas Petani Tim Koordinasi PTPM dan BP4K menyinergikan program kerja sektor pertanian.
S
ektor pertanian menjadi salah satu fokus implementasi PTPM. Guna menyinergikan program kerja sektor ini, Tim Koordinasi PTPM dan unit kerja Pemerintah Kabupaten Luwu Timur menggelar “Lokakarya Rencana Kerja Program Pertanian Berkelanjutan 2015”, bertempat di Gedung Otuno, Sorowako, 11-12 Januari silam. Peserta lokakarya dari Tim Koordinasi PTPM, Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan tingkat kabupaten (BP4K) dan tingkat kecamatan (Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan) plus Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Luwu Timur. Kegiatan juga menghadirkan pendiri sekaligus Ketua Kelompok Joglo Tani (Yogyakarta) T.O Suprapto dan A+ CSR Indonesia sebagai fasilitator. Kepala BP4K Kabupaten Luwu Timur, Nursih Hariani, mengatakan, penyuluhan petani menjadi fokus kerja sektor pertanian sesuai fungsi lembaga. Disertai program pengembangan teknologi dan akses informasi untuk peningkatan nilai tambah pertanian. Materi Tim PTPM PT Vale yang disampaikan oleh Noviansyah Manaf (A+ CSR Indonesia) berupa 13 program kerja sektor pertanian, di antaranya pelatihan kader penyuluh pertanian, temu petani, pelatihan manajemen usaha, pengorganisasian kelompok, pendampingan petani, pelatihan manajemen pemasaran, sampai studi banding. “Beberapa program kerja kami ini sebenarnya memiliki kesamaan tujuan dan bentuk kegiatan dengan yang disusun BP4K,” tambah Noviansyah. Hal ini dibenarkan Nursih. Lokakarya tidak melulu membahas hal teknis, melainkan juga bertukar penga-
laman dan tantangan yang dihadapi para penggerak aktivitas sektor pertanian. Kedatangan T.O. Suprapto juga memberi inspirasi dan wawasan pertanian baru kepada peserta lokakarya. “Petani selama ini identik dengan kelompok yang selalu meminta dan diberi. Budaya itu perlu kita balik. Petani tidak harus dikasih dan dibantu. Tapi mereka harus berdaya dulu agar nantinya mereka dapat mandiri,” ujar pendiri Joglo Tani itu. Suprapto juga menyampaikan perlunya menumbuhkan tradisi positif untuk mendorong produktivitas petani, misalnya menumbuhkan gotong-royong dan mampu mendiversifikasi produk pertanian. Menurut dia, diversifikasi pertanian membuat ekonomi petani semaki kuat karena tidak bergantung pada satu produk pertanian.
Pemetaan dan identifikasi
Pada hari kedua, lokakarya difokuskan pada pemetaan kegiatan dan mengkaji program kerja sektor pertanian untuk disinergiskan dengan progam pertanian terpadu di Luwu Timur. Setelah diindentifikasi, beberapa program kerja yang dapat disinergiskan berupa peningkatan kapasitas penyuluh pertanian melalui training of trainer (TOT), peningkatan kapasitas petani melalui pendampingan, penyuluhan, manajemen kelompok, akses informasi, teknologi, dan pemasaran. “Garis besar yang dituju adalah berkontribusi kepada kesejahteraan masyarakat petani di Luwu Timur,” papar Nursih. Lebih konkrit, untuk peningkatan kapasitas petani dan penyuluh akan diterapkan “BP3K Model” lewat Sekolah Belajar Bersama (Community Learning Centre) sebagai pusat informasi, tempat belajar, pusat
Program Pertanian Berkelanjutan 2015
No
Kegiatan
1
Lokakarya rencana Kerja Pogram pertanian berkelanjutan
4
Pelatihan Kepemanduan
2 3 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14
Pelatihan Ekologi Tanah SRI I Implementasi SRI Organik Rakor Implementasi SRI
Training of Trainer Kakao
Belajar Bersama ke Joglo Tani
Penguatan Kelembagaan kelompok tani BP3K Model Kecamatan Nuha Sekolah Lapang Kakao
Training of Trainer Lada
Pelatihan Implementasi SRI Organik bagi tenaga penyuluh se Kab.Luwu Timur Sekolah Lapang Lada
Rakor Evaluasi pelaksanaan Program pertanian Berkelanjutan
komunikasi, dan kebun bibit masyarakat. Selain itu, terdapat target penguatan kelembagaan pertanian, baik dari sisi petani maupun tim penyuluh. Implementasinya berupa pendampingan intensif kepada kelompok tani di empat wilayah terdampak operasi PT Vale sepanjang 2015. Kelompok tani terpilih merupakan kelompok yang sampai saat ini bertahan dan semakin berkembang. Mereka produsen
komoditas andalan Luwu Timur, yakni lada, kakao, padi. Dengan target tersebut, sedikitnya akan tersasar 1.600 jiwa keluarga petani sebagai penerima manfaat langsung. “Meski tahun ini baru akan dilakukan pengembangan model, penguatan kelembagaan, dan teknis budidaya, diharapkan bisa menyentuh seluruh petani di area lain secara bertahap,” ungkap Noviansyah. []
GALERI FOTO Verbeek edisi 15 | 2015
Galeri Foto
p kamera g tertangka n a y n e m o M aan Program n a s k la e p g rakat sepanjan ngan Masya a b m e g n e P tofoto Terpadu memiliki fo a d n A a k Ji an (PTPM). n pelaksana a g n e d it a yang terk ke Redaksi im ir k n a k a il PTPM, s email eek melalui kuran Tabloid Verb gmail.com (u @ k e e rb e .v g tabloid B). Foto yan K 0 0 5 l a im foto min venir dapatkan su n e m n a k a dimuat menarik.
Tim Aliksa Organik SRI memberikan pelatihan pembuatan kompos organik kepada ibu-ibu Sorowako Community Volunteer (SCV) dan PKK Kecamatan Nuha, Maret 2015.
Tim PMDM ketika menyerahkan bantuan medis dan makanan tambahan bayi kepada Posyandu Mahoni, Desa Mahalona, Kecamatan Towuti, Agustus 2014.
Seorang petani dibantu Kepala Desa Wasuponda ketika mencoba alat penyemprot hama bantuan PMDM.
Pelatihan Dinamika Kelompok oleh Tim Aliksa Organik SRI kepada petugas Kecamatan Nuha, September 2015.
Musyawarah Desa Serah Terima Matompi, Kecamatan Towuti, November 2014. Desa Matompi berhasil merealisasikan seluruh program PMDM siklus pertamanya.
Para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kabupaten Luwu Timur ketika mengikuti Pelatihan Dinamika Kelompok, Gedung BP4K, Malili, April 2015. Pelatihan ini merupakan agenda PMDM dalam hal peningkatan kapasitas.
Tim SDP PT Vale, fasilitator PMDM dan kader desa ketika mengikuti Pelatihan Jurnalistik dan Fotografi, Gedung HRPD PT Vale, Desember 2014. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan kepada pelaku program dalam penulisan laporan dan dokumentasi aktivitas PMDM.
15
16
EVENT Verbeek edisi 15 | 2015
Pelatihan Pembuatan Pupuk untuk Petani Dandawasu
D
usun Dandawasu di Desa Parumpanai, Kecamatan Wasuponda, masih kesulitan akses jalan. Warga umumnya menyewa perahu kecil untuk keluarmasuk dusun dengan waktu tempuh sekitar satu jam dari Dusun Laroeha, dilanjutkan menyusuri Sungai Bengko. Ongkos transportasi menjadi mahal, Rp400 ribu untuk menyewa sebuah perahu motor berkapasitas lima orang. Karena sulitnya akses jalan, harga barang-barang menjadi mahal. Termasuk harga pupuk. Menjawab keresahan para petani Dandawasu, Program Mitra Desa Mandiri PT Vale memfasilitasi pelatihan pembuatan pupuk cair organik atau pupuk kocor. Pelatihan yang digelar pada akhir Desember 2014 itu diikuti oleh puluhan petani setempat dan mendatangkan penyuluh pertanian Wasuponda, Lukas. “Harapannya, dengan pelatihan ini, petani dapat mengurangi ketergantungan terhadap pestisida kimia. Penggunaan pestisida berlebihan membuat kualitas tanah menurun, musnahnya keanekara-
Suasana pelatihan pembuatan pupuk cair organik (kocor) yang berlangsung di Desa Dandawasu, Kecamatan Wasuponda, Desember 2014. Pelatihan ini diikuti puluhan petani di dusun tersebut.
gaman sumberdaya hayati, hingga degradasi kualitas lingkungan,” ujar Lukas. Menurut dia, pembuatan pupuk kocor tidak sulit dan bahan dasar pupuk berupa buah-buahan mudah didapat di pekarangan rumah.
K UI S Isilah 10 pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang benar. 1. Nama Latin tanaman kakao adalah………….. 2. Sistem menanam dengan menggunakan media air disebut…………….. 3. Bertani tanpa menggunakan pupuk kimia disebut…………………. 4. Komoditas yang dijadikan bahan baku pembuatan minyak goreng adalah……… 5. ………….. Batang, nama salah satu hama tanaman merica (lengkapi titiktitik). 6. Tanaman Obat Keluarga (disingkat). 7. Ikan air tawar yang memiliki kumis dan kerap dibudidayakan. 8. Saluran pengairan untuk persawahan disebut……………. 9. Jenis pertanian yang menanam sayur dan buah disebut……….. 10. Zat kimia pembasmi hama disebut………
Untuk proses pembuatan, petani hanya perlu mencampur parutan buah dengan gula cair atau nira manis seperti membuat jus buah. Campuran tersebut diaduk rata, didiamkan tujuh hari, dan dicampur dengan kotoran ternak maupun limbah rumah tangga.
“Pada hari ke-15, pupuk sudah bisa digunakan untuk tanaman padi, kakao, lada, dan tanaman lainnya. Petani bisa menghemat hingga ratusan ribu rupiah jika mau membuat pupuk sederhana ini,” kata Lukas.[]
Kirimkan jawaban melalui email
[email protected] atau melalui surat ke alamat redaksi tabloid Verbeek, Kantor Communications & External Affairs PT Vale, Jl. Ternate 44, Pontada, Kec. Nuha, Kab. Luwu Timur, 92984. Sepuluh pengirim yang beruntung akan mendapatkan suvenir dari redaksi. Lihat pengumuman pemenang di edisi Verbeek berikutnya.
Pemenang Kuis Verbeek Edisi 13 1 . M er l y (Tow u ti) 2 . PH Robi S (PT Firad M andir i ) 3 . Er naw ati Ar syad (Sor ow ako) 4 . M ade Yatna (Tow u ti ) 5. M ah mu ddin Patahangi (vi a email ) 6. Ru dy H er maw an (vi a email ) 7 . Su fiyanto Gammara (via email ) 8 . Su zanna (via email ) 9. U mmi Ardin (via email ) 1 0. Al oysi u s N u r ok (Sor ow ako)