BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Perusahaan sebagai suatu lembaga perekonomian memiliki peranan penting dalam memajukan perekonomian suatu Negara. Setiap perusahaan baik perusahaan milik pemerintah maupun swasta diharapkan untuk selalu dapat meningkatkan pendapatannya guna mendorong perekonomian dalam suatu Negara. Namun untuk memperoleh pendapatan yang diharapkan tidaklah mudah, terutama bagi perusahaan yang termasuk dalam Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). BUMD merupakan perusahaan yang berorientasi sosial. Sebagai perusahaan yang berorientasi sosial, BUMD memiliki tugas utama yaitu memberi pelayanan masyarakat dan memperoleh keuntungan. Tugas pelayanan masyarakat dimaksudkan untuk lebih menjamin tersedianya pelayanan tersebut dalam jumlah yang cukup. Sementara itu, tugas kontribusi ke Anggaran Pendapatan Daerah (APBD), kontribusi BUMD dapat memberikan sumbangan dalam APBD termasuk kategori Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai bagian laba perusahaan milik daerah atau bagian laba BUMD. Perusahaan daerah harus mampu untuk mengelola aset milik daerah, di samping itu juga setiap BUMD diharuskan mampu untuk memberikan kontribusi laba pada pemerintah daerah.
1
PDAM Sleman merupakan perusahaan daerah yang pengelolaannya diserahkan kepada pemerintah daerah Kabupaten Sleman. PDAM Sleman merupakan salah satu BUMD yang berorientasi sosial. Seperti yang telah disebutkan bahwa perusahaan yang berorientasi sosial pada umumnya tidak bertujuan untuk mengejar keuntungan semata, tetapi juga berorientasi kepada pelayanan masyarakat. Di sisi lain keuntungan merupakan persyaratan kelangsungan hidup bagi sebuah perusahaan. Sehingga PDAM sebagai salah satu BUMD yang berorientasi sosial dituntut untuk tetap memberikan kontribusi laba terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). PDAM Sleman juga harus mampu untuk membiayai diri sendiri dan harus mengembangkan tingkat pelayanan umum serta mampu memberikan kontribusi kepada pemerintah daerah sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). PDAM Sleman memiliki fungsi sebagai lembaga penyediaan air bersih bagi Kabupaten Sleman melalui penyediaan air bersih, penyaluran air bersih, dan penghasil sumber pendapatan asli daerah. Untuk menjalankan fungsi tersebut diperlukan kondisi kinerja yang sehat pada PDAM Sleman baik dari sisi ekonomi maupun sosial. Sehat dalam arti ekonomi dapat diukur melalui penilaian kinerja ekonomi yang umumnya digunakan dalam menilai kesehatan atau kinerja perusahaan, sedangkan sehat dalam arti sosial diukur dari tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan pelayanan kepada masyarakat. Kinerja dapat dijadikan sebagai sebuah nilai yang menjadi tolak ukur berhasil atau setidaknya suatu perusahaan menjalankan
2
suatu perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Dengan dilakukan penilaian kinerja, maka segala pengambilan keputusan dapat ditelaah apakah sudah dilakukan secara tepat dan objektif. Hal ini juga berguna untuk
mematuhi
dan
mengevaluasi
pelaksanaan
kinerja
dan
membandingkan dengan rencana kerja serta melakukan tindakan untuk memperbaiki kinerja berikutnya sehingga apabila terjadi peningkatan atau penurunan produktifitas bisa ditunjukkan dengan kegiatan ini. Mengukur suatu kinerja dalam perusahaan diperlukan sebuah analisis keuangan. Analisis keuangan tidak terlepas dari anggaran. Anggaran yang disusun dengan baik akan menentukan kinerja yang maksimal bagi sebuah perusahaan sehingga perusahaan telah dianggap berhasil dalam menjalankan perencanaan yang telah dibuat. Anggaran memegang peranan penting dalam dunia usaha dikarenakan anggaran menyajikan informasi mengenai kegiatan operasional perusahaan dalam satu periode agar tujuan perusahaan dapat tercapai dengan maksimal. Anggaran merupakan salah satu alat yang dapat digunakan oleh perusahaan khususnya pihak manajemen untuk menjalankan kegiatan operasional dalam suatu perusahaan. Salah satu jenis anggaran menurut Munandar (2000: 3) yaitu anggaran operasional. Anggaran operasional merupakan anggaran yang sangat penting dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan. Salah satu bagian terpenting dari anggaran operasional yaitu anggaran pendapatan. Anggaran
pendapatan
merencanakan
secara
terperinci
mengenai
3
pendapatan yang akan diperoleh perusahaan. Anggaran pendapatan mengandung unsur ketidakpastian yang sangat besar. Anggaran pendapatan bagi PDAM Sleman akan menentukan seberapa besar kontribusi laba yang akan diberikan untuk Pendapatan Asli Daerah. Pendapatan pada PDAM Sleman berasal dari pendapatan penjualan air, pendapatan non air, dan pendapatan lain-lain. Pendapatan dari penjualan air di PDAM Sleman meliputi harga air, administrasi, dana meter, dan pendapatan penjualan air lainnya. Pendapatan yang berasal dari non air di PDAM Sleman meliputi pendapatan yang berasal dari sambungan baru, pendaftaran pasang baru, penyambungan kembali, buka kembali pasang baru, denda, penggantian meter rusak serta non air lainnya seperti geser meter, pipa distribusi dan lain lain. Anggaran pendapatan pada PDAM Sleman akan menyajikan seberapa besar pendapatan yang berasal dari penjualan air, non air maupun pendapatan lainnya di masa yang akan datang. Untuk melakukan evaluasi terhadap anggaran pendapatan dapat dilakukan dengan menggunakan analisis
varians.
Analisis
ini
dilakukan
dengan
membandingkan
membandingkan hasil realisasi pendapatan dengan anggaran pendapatan yang sudah dtetapkan sebelumnya oleh PDAM Sleman. Berdasarkan uraian di atas, mengingat pentingnya anggaran pendapatan bagi PDAM Sleman maka penulis tertarik untuk menganalisis dan meneliti dalam bentuk tugas akhir dengan judul “Analisis Anggaran dan Realisasi Pendapatan di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Sleman Tahun 2011 – 2014”.
4
1.2
Rumusan Masalah Dalam penelitian ini penulis merumuskan masalah sebagai berikut: a. Bagaimana penyusunan anggaran pendapatan di PDAM Sleman? b. Apakah terjadi penyimpangan menguntungkan atau merugikan terhadap hasil realisasi anggaran pendapatan di PDAM Sleman? c. Hal
apa
saja
yang
menyebabkan
terjadinya
penyimpangan
menguntungkan atau merugikan terhadap hasil realisasi anggaran pendapatan di PDAM Sleman?
1.3
Batasan Masalah Untuk mendapatkan alur pembahasan yang lebih baik, maka ruang lingkup dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut: a. Penelitian ini dibatasi pada penganalisisan terhadap anggaran pendapatan dan realisasinya di PDAM Sleman, b. Periode yang digunakan dalam penelitian ini adalah anggaran dan realisasi anggaran tahun 2011 – 2014, c. Metode pengolahan data yang digunakan untuk menganalisis anggaran adalah analisis varians kualitatif.
1.4
Tujuan Penulisan Tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini yaitu: a. Untuk mengetahui bagaimana teknik penyusunan anggaran pendapatan di PDAM Sleman,
5
b. Untuk mengetahui hasil realisasi anggaran pendapatan di PDAM Sleman, c. Untuk mengetahui hal-hal yang menyebabkan terjadinya penyimpangan antara anggaran dengan realisasi pendapatan di PDAM Sleman.
1.5
Manfaat Penulisan a. Bagi Penulis Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis dalam menerapkan teori yang diperoleh selama kuliah dan untuk lebih mengetahui tentang anggaran dan realisasi pendapatan. b. Bagi Perusahaan Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan: -
Sebagai bahan pertimbangan / masukan dalam menyempurnakan fungsi anggaran pendapatan sebagai alat ukur untuk menentukan kebijakan perusahaan
-
Sebagai bahan kajian dalam menyempurnakan kekurangan menuju perbaikan
c. Bagi Pemerintah Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam pembinaan pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah.
6
1.6
Kerangka Penulisan Kerangka penulisan menjelaskan kerangka pikir yang digunakan oleh penulis untuk menggambarkan arah penelitian dalam bentuk skema berikut ini. Laporan Laba Rugi Konsolidasi PDAM Sleman Tahun 2011 - 2014
Anggaran Pendapatan
Realisasi Pendapatan
Analisis
Hasil
Kesimpulan Gambar 1. Kerangka Penulisan Dari kerangka penulisan di atas, dapat dijelaskan bahwa PDAM Sleman menetapkan suatu anggaran pendapatan dalam
laporan
laba
rugi
konsolidasi
beserta realisasinya ke
PDAM
Sleman.
Penulis
membandingkan dan menganalisis antara anggaran pendapatan dan realisasinya sehingga diketahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dan mencari tahu apa penyebab terjadinya penyimpangan tersebut serta bagaimana anggaran tersebut disusun.
7
1.7
Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang digunakan oleh penulis
dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I
Pendahuluan Pada Bab Pendahuluan berisi latar belakang penulisan, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, kerangka penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II
Gambaran Umum Penulisan Pada Bab Gambaran Umum Penulisan berisi tentang profil perusahaan sebagai objek penelitian, tinjauan pustaka yang berisi teori-teori mengenai anggaran pendapatan, dan metodologi yang terkait dengan penelitian.
BAB III
Analisis dan Pembahasan Pada Bab Analisis dan Pembahasan berisi tentang pembahasan mengenai permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini meliputi, penyusunan anggaran di PDAM Sleman, realisasi anggaran pendapatan di PDAM Sleman, dan penyebab-penyebab terjadinya penyimpangan realisasi anggaran pendapatan di PDAM Sleman.
8
BAB IV
Kesimpulan dan Saran Pada Bab Kesimpulan dan Saran berisi tentang kesimpulan dan saran yang diperoleh penulis berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di PDAM Sleman.
9