MEMPERKUAT KARAKTER TRIDHARMA FSRD ITB DALAM KONTEKS NASIONAL DAN PERSAINGAN REGIONAL MELALUI PENDEKATAN SINERGI DAN INTERDISIPLIN
Dr. A. Rikrik Kusmara, M.Sn.
Pengantar Ada
empat
wilayah
yang
penting
untuk
dicermati
dalam
rangka
pengembangan Tridharma FSRD 2015-2020, yaitu pertama Kebijakan Sektor Kebudayaan
melalui
cetak
biru
Pembangunan
Kebudayaan
Dirjen
Kebudayaan. Kedua, Pengembangan 16 Sektor Ekonomi Kreatif oleh Badan Ekonomi Kreatif. Ketiga, trend isu regional-global bidang Seni, Desain, Kriya dan Budaya; dan keempat, perkembangan Perguruan Tinggi Seni, Desain, Kriya dan Ilmu Budaya baik di tingkat nasional maupun regional dalam mengantisipasi dinamika bidang budaya. Pada tahun 2012 sebagai hasil rembuk budaya nasional Dirjenbud Kemendikbud menerbitkan 8 Pilar Pembangunan Kebudayaan, yaitu: (1) Pelestarian hak berkebudayaan; (2) Pembangunan jati diri dan karakter bangsa; (3) Penguatan multikulturalisme; (4) Pelestarian sejarah dan warisan budaya; (5) Pengembangan industri budaya; (6) Penguatan diplomasi budaya;
(7)
Pengembangan
pranata
dan
SDM
kebudayaan;
(8)
Pengembangan sarana dan prasarana budaya. 8 pilar ini yang kemudian menjadi arah pembangunan dan pengembangan kebudayaan Indonesia. Setidaknya 6 sub dari wilayah tersebut menjadi bagian yang terkait dengan FSRD. Berdasarkan hasil pengukuran terhadap kontribusi nasional 14 Sub Sektor Ekonomi Kreatif pada tahun 2011, diperoleh data sbb.:
Position Paper Bakal Calon Dekan FSRD . Dr. A.Rikrik Kusmara 2015
1
Data tersebut kemudian mendorong pengembangan 16 Sub Sektor Ekonomi Kreatif yang dikembangkan oleh tim rembug nasional 2014 yang selanjutnya menjadi acuan Badan Ekonomi Kreatif, yaitu: Aplikasi & Game Developer, Arsitektur, Desain Interior, Desain Komunikasi Visual, Desain Produk, Fashion, Film, Animasi & Video, Fotografi, Kriya, Kuliner, Musik, Penerbitan, Periklanan, Seni Pertunjukan, Seni Rupa, Televisi & Radio. Kecuali kuliner,15 dari sub sektor tersebut di atas terkait langsung dengan FSRD-ITB . Isu budaya tingkat regional dan global mengerucut ke dalam topik-topik utama
seperti
Industri
Kreatif,
Identitas
dan
Sejarah,
Global
and
Contemporary Culture, Asian Century, Green Culture & Sustainable Design serta Multiculture and Diversity. Dalam lingkup pendidikan tinggi Seni Rupa, Desain, Kriya dan Budaya tingkat nasional, disamping dikembangkannya Institut Seni di Denpasar, Yogyakarta dan Bandung, sejak tahun 2012 Depdikbud juga mendirikan empat Institut Seni dan Budaya di Aceh, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan dan Papua, belum termasuk perguruan tinggi swasta berbasis seni dan desain di berbagai kota besar di Indonesia. Di tingkat regional Asia Pasifik, Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina dan Australia serta Korea, India dan Cina, seluruhnya tengah mengembangkan pendidikan seni, desain, kriya dan budaya dalam mengantisipasi dinamika bangkitnya Asia (Asian Century) sebagai salah satu kekuatan ekonomi dan budaya yang dapat bersaing di tingkat global. Position Paper Bakal Calon Dekan FSRD . Dr. A.Rikrik Kusmara 2015
2
Posisi Strategis FSRD ITB •
Secara historis, FSRD ITB sebagai perguruan tinggi seni rupa, desain dan kriya tertua di Indonesia memiliki pengalaman dan reputasi standar Tridharma yang kuat di tingkat nasional, regional dan internasional.
•
FSRD ITB dan disiplin humaniora yang besar bersama disiplin sains dan teknologi memberikan ke-khas-an dan karakter yang unik, modal penting yang tidak dimiliki perguruan tinggi lain.
•
FSRD ITB dengan sejarah kelembagaan dan ketokohannya memiliki atmosfir Cultural Leadership yang tinggi, sehingga civitas akademika, baik dosen maupun mahasiswa, memiliki tingkat kesadaran kontribusi karya dan keilmuan yang tinggi di masyarakat.
•
FSRD ITB memiliki jejaring nasional, regional dan internasional yang kuat, baik melalui lembaga pemerintah, swasta, lembaga kebudayaan, dan pendidikan tinggi.
Tantangan FSRD ITB 2010 – 2015
Tantangan Pemerintah Melalui kebijakan pemerintah, yang diimplementasikan melalui Kementerian Kebudayaan dan Badan Ekonomi Kreatif, kebijakan pemerintah telah menantang kontribusi FSRD di bidang Budaya dan Ekonomi. Di bidang budaya, melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat FSRD dituntut untuk mendorong terbentuknya pemahaman dan kesadaran kultural masyarakat dalam hidup berbangsa dan diplomasi budaya internasional. Sementara di bidang ekonomi kreatif, Tridharma FSRD ditantang untuk berperan serta dalam mendorong peningkatan kesejahteraan, kehidupan yang layak dan peningkatan ekonomi baik di tingkat lokal maupun nasional.
Position Paper Bakal Calon Dekan FSRD . Dr. A.Rikrik Kusmara 2015
3
Tantangan Regional & Global Dengan reputasi lembaga FSRD ITB yang luas baik di tingkat nasional, regional dan internasional, FSRD ITB selalu mendapat kehormatan untuk dapat menjadi bagian dari pertukaran karya dan keilmuan sebagai bentuk pengakuan bahwa FSRD ITB memiliki kompetensi yang kuat dalam bidang seni, desain, kriya dan ilmu-ilmu kemanusiaan. Dengan kompetensi tersebut FSRD juga berperan sebagai menjadi agen dalam mendorong terjadinya pemahaman budaya antar bangsa melalui publikasi ilmiah, baik berupa karya maupun
hasil-hasil
penelitian.
Abad
informasi
dan
globalisasi
yang
menunjukkan instensitas tinggi dalam hal pertukaran informasi serta sebagai bagian dari masyarakat global, merupakan tantangan yang tinggi bagaimana agar civitas beserta karya kreatif dan karya ilmiahnya dapat menjadi penguat kontribusi bangsa dalam diplomasi budaya internasional. Sudah seharusnya FSRD ITB menunjukkan posisinya dalam Asian Century dan arus besar globalisasi
Tantangan Masyarakat Nasional Sebagai lembaga pendidikan yang memiliki rentang pengalaman dan reputasi luas, tantangan kontribusi FSRD ITB tidak pernah menyurut, bahkan semakin menguat. Masyarakat Indonesia, baik pada tingkat lokal maupun nasional, menunjukkan dinamika sosial dan budaya yang semakin kompleks --mulai dari hal yang sifatnya pragmatis keseharian hingga tingkat pemahaman abstrak— dan masih membutuhkan membutuhkan kontribusi karya dan keilmuan seni, desain, kriya serta ilmu-ilmu kemanusiaan menuju masyarakat yang memiliki daya saing dan ketahanan budaya. Masyarakat selalu melihat FSRD ITB sebagai role model pengembangan karya dan keilmuan, sebuah tuntutan yang memerlukan integritas yang tinggi dalam implementasinya di masyarakat.
Position Paper Bakal Calon Dekan FSRD . Dr. A.Rikrik Kusmara 2015
4
Tantangan Internal Sejak FSRD ITB didirikan pada tahun 1947 dan resmi menjadi fakultas pada tahun 1984, dikenal memiliki reputasi yang kuat dalam aspek Cultural Leadership, baik dari sisi ketokohan maupun kelembagaan. Namun keunggulan tersebut masih menyisakan perkerjaan internal yang memerlukan peningkatan di bidang sumber daya dan pengembangan institusi akademik, antara lain: •
Mengintegrasikan visi dan misi ITB dengan visi Fakultas ,KK, dan prodi sehingga gerak pengembangan Tridharma menjadi terarah secara institusional.
•
Sejak berdiri di tahun 1947, sampai saat ini FSRD baru menghasilkan 13 orang Guru Besar, dan pada periode 2010 - 2015 Guru Besar aktif tercatat hanya dua (2) orang, dan Guru besar emeritus tiga (3) orang.
•
Periode 2010 - 2015 populasi Dosen FSRD berjumlah 103 orang, dan gambaran secara keseluruhan kondisi saat ini 51 orang masih tertahan di jabatan Lektor, dan baru 12 orang menduduki jabatan Lektor Kepala terindikasi berproses lambat menuju Guru Besar.
•
Banyak karya-karya seni, desain dan kriya bereputasi serta hasil-hasil penelitian yang belum dapat dengan mudah dikategorikan ke dalam standard jurnal ilmiah internasional (misalnya terindeks Scopus) antara lain karena sejumlah metode dan kriteria penilaian yang berbeda dengan pendekatan sains.
•
Penambahan intake mahasiswa dari rata-rata 240 per tahun mahasiswa menjadi kurang lebih 350 dengan selesainya program CADL JICA gedung baru FSRD dan gedung lama (existing), perlu mempertimbangkan pengelolaan sumber daya dosen untuk memenuhi kelas pengajaran dan dampaknya pada penelitian dan pengabdian.
•
Sistem pengelolaan data base dan administrasi saat ini masih belum optimal sehingga berdampak pada penyusunan borang akreditasi, baik di tingkat Prodi maupun Fakultas, yang sering menghadapi kendala.
Position Paper Bakal Calon Dekan FSRD . Dr. A.Rikrik Kusmara 2015
5
•
Memperkuat koordinasi dan sinergi antara pihak eksekutif Fakultas dengan Senat Fakultas ,Kelompok keilmuan dan Prodi
•
Belum adanya misi entrepreuneur dan inkubator bisnis dalam mengelola hasil inovasi di bidang penelitian, karya dan keilmuan sebagai pendukung visi Rektor ITB Entreprenerial University.
ARAH PENGEMBANGAN FSRD ITB 2015 – 2020
Berdasarkan sejumlah pertimbangan di atas maka arah pengembangan FSRD ITB 2015 – 2020 akan dirangkum kedalam VISI FSRD sebagai berikut: “Memperkuat Karakter Tridharma FSRD ITB Dalam Konteks Nasional dan Persaingan Regional Melalui Pendekatan Sinergi dan Interdisiplin”
KEBIJAKAN PENGELOLAAN FSRD 2015 - 2020
Kebijakan pengelolaan FSRD 2015 – 2020 adalah penguatan KARAKTER Tridharma: •
Menekankan
pendekatan
atmosfir
“CULTURAL
LEADERSHIP”
(kepemimpinan/keteladanan kultural), dimana seluruh civitas memiliki kesadaran semangat inspirator, innovator dan problem solver bagi lingkungan, sehingga seluruh gagasan, proses, output dan outcome Tridharma berorientasi pada dampak sektor kebudayaan secara maksimal. •
SINERGI o memperkuat semangat sinergi internal secara maksimal antara pihak eksekutif Fakultas dan Senat serta organisasi Kelompok Keilmuan dalam pengembangan Tridharma. o Sinergi Institusi: FSRD dan Fakultas/ Sekolah lain.
Position Paper Bakal Calon Dekan FSRD . Dr. A.Rikrik Kusmara 2015
6
o Sinergi Lokal : FSRD dan Pemkot Bandung – Pemda Prov. Jabar o Sinergi Nasional: FSRD dan KemenRistekDikti, Kemendikbud, Badan Ekonomi Kreatif, dan Kemenpariwisata. o Sinergi Internasional: FSRD dan lembaga-lembaga kebudayaan asing serta perguruan tinggi internasional.
•
INTERDISIPLIN, mengedepankan semangat dan prinsip interdisplin di ITB dalam memaksimalkan karakter Tridharma melalui: o Kerjasama FSRD - STEI berpeluang dalam membuat Techno and Creative Park. o Kerjasasama FSRD - SBM dalam bidang manajemen seni, desain, kriya dan manajemen budaya, industri budaya dan industri kreatif. o Kerjasama FSRD dengan disiplin teknologi material, fisika teknik. o Kerjasama FSRD dengan FTMD dalam bidang desain produk. o Berkoordinasi dengan Pusat Penelitian Produk Budaya dan Lingkungan.
PROGRAM STRATEGIS FSRD ITB 2015 – 2020
1. Menyusun RENSTRA FSRD ITB 2015 - 2025 2. Bidang Akademik dan Penelitian a. Menyelenggarakan seminar bertaraf Internasional tahunan (reguler) yang menjadi trade mark FSRD ITB dalam interdisiplin seni rupa, desain, kriya dan ilmu-ilmu kemanusiaan serta sektor kebudayaan yang akan menjadi barometer pembahasan tingkat Nasional dan Regional. Position Paper Bakal Calon Dekan FSRD . Dr. A.Rikrik Kusmara 2015
7
b. Meningkatkan pelayanan akademik bidang perwalian dan pembimbingan menuju terciptanya karakter sinergis antara mahasiswa dan dosen dengan sasaran: pembangunan karakter dan leadership mahasiswa, studi tepat waktu, program fasttrack, beasiswa, dan pengembangan organisasi keprofesian mahasiswa. c. Mempersiapkan roadmap akademik untuk persiapan akreditasi Prodi tingkat internasional dan Kelas Internasional. d. Mengintegrasikan antara program riset dan bidang akademik dengan mengumumkan topik unggulan riset sesuai Renstra FSRD kepada mahasiwa dan merancang program dukungan penelitian mahasiswa yang sesuai dengan Renstra. e. Program
“Satu
Tahun
Satu
Publikasi”
yang
mencakup
peningkatan jumlah publikasi, jurnal, pameran, dukungan penerbitan buku, proceeding, pembicara seminar, dll. bereputasi Internasional
untuk
mendukung
akreditasi
mendekatkan
peran
institusi
dan
pengembangan SDM. f. Memperkuat
dan
KK
Ilmu-Ilmu
Kemanusiaan dalam sinergi dan interdisiplin dengan keilmuan Seni Rupa, Desain dan Kriya. g. Mengembangkan satgas inkubator hasil karya seni rupa, desain dan kriya menjadi peluang industri dan pameran sebagai bagian dari mediasi karya pada publik.
3. Bidang Sumber Daya a. Pembentukan sistem baru manajemen gedung dan fasilitas CADL1 dan CADL 2 - JICA. b. Meningkatkan akurasi perencanaan dan Rencana Implementasi RKA secara terintegrasi pada seluruh lini unit kerja Fakultas, melalui metode komunikasi yang intensif, untuk menghindari delay implementasi dan tidak terserapnya anggaran. Position Paper Bakal Calon Dekan FSRD . Dr. A.Rikrik Kusmara 2015
8
c. Peningkatan sumber daya akademik dengan target menambah jumlah Guru Besar menjadi 6 orang, Lektor Kepala 30 orang dengan membantu dan mengawal proses secara maksimal. d. Membangun
sistem
pembinaan
Dosen
Muda
untuk
meningkatkan kompetensi di bidang Tridharma.
4. Kerjasama dan Bidang Pengabdian Masyarakat a. Mengembangkan Roadmap Kerjasama: i. Tingkat ITB: antar Fakultas/Sekolah, KK dan Pusat Penelitian dalam memformulasikan produk sinergi dan implementasi pengabdian pada masyarakat. ii. Tingkat Lokal/Daerah: Bekerjasama dengan Pemda Kotamadya, Pemda Provinsi dalam menyelesaikan masalah-masalah di tingkat Lokal. iii. Tingkat Nasional: kerjasama untuk mengembangkan pemahaman tentang multikultur, keunggulan lokal, peningkatan keahlian dan keterampilan , peningkatan lapangan kerja, iv. Internasional: kerjasama selain dalam bidang akademik juga membantu membangun peran diplomasi budaya Indonesia di tingkat internsional. b. Membuat kerjasama formal dengan media massa nasional (Kompas, Tempo, Pikiran Rakyat, stasiun televisi nasional) dan mendukung konten informasi seni rupa, desain, kriya dan ilmuilmu kemanusiaan untuk mempublikasikan hasil karya civitas akademika pada masyarakat luas. c. Meningkatkan kerjasama strategis: i. Dengan industri dan lembaga kebudayaan, untuk terus mendukung produktivitas dan inovasi penelitian baik karya maupun keilmuan. ii. Bidang Akademik dengan perguruan tinggi lain untuk mendorong kerjasama penelitian, publikasi, program double degree dan pertukaran dengan perguruan di kawasan Asia Pasifik dan Eropa. Jaringan kerja sama yang sudah terbangun dengan perguruan tinggi di Thailand, Jepang, Cina dan beberapa Negara lainnya Position Paper Bakal Calon Dekan FSRD . Dr. A.Rikrik Kusmara 2015
9
dalam waktu dekat akan diperluas dengan kerjasama dengan Paris1 Pantheon Sorbonne dan Australian National University Canberra. Untuk ke depannya FSRD ITB dirasa perlu untuk menjalin hubungan dengan India dan Timur Tengah, sehingga misi FSRD menjadi bagian dalam pengembangan wilayah regional dan global semakin lengkap.
PENUTUP
FSRD ITB sejak tahun 1947 telah melalui fase perintisan, kemudian fase pendirian Fakultas tahun 1984, fase pengembangan prodi pasca sarjana (S2 dan S3) tahun 90-an hingga kini, dan hemat saya, FSRD kini memasuki fase untuk menjadi model atau rujukan perguruan tinggi seni rupa, desain, kriya dan ilmu-ilmu kemanusiaan yang berkarakter dan berwibawa di tingkat regional, dan berkiprah global. Tantangan Dekan FSRD ITB 2015 - 2020 adalah mengembangkan karakter tersebut menjadi perguruan tinggi yang unggul, tidak saja pada aspek akademik namun juga pada aspek kepeloporan, kepemimpinan dan entrepreneurship yang berintegritas melalui sinergi dan interdisiplin.
Bandung 28 April 2015
Dr. A.Rikrik Kusmara
Position Paper Bakal Calon Dekan FSRD . Dr. A.Rikrik Kusmara 2015
10