MEMPELAJARI TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PEMBUATAN PRODUK FRESTEA RGB DI PT. COCA COLA BOTTLING INDONESIA, CIBITUNG-BEKASI
Nama NPM Jurusan Pembimbing
: Dede Agus Maulana : 31412769 : Teknik Industri : Rossi Septy Wahyuni ST., MT
PENDAHULUAN • Latar Belakang Sumber Daya Manusia
Target Produksi
Kecelakaan Kerja
Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
PT. Coca-Cola Bottling Indonesia
• Tujuan Penelitian 1. Mempelajari proses produksi pada pembuatan produk frestea RGB di PT. Coca Cola Bottling Indonesia, Cibitung-Bekasi. 2. Mempelajari penerapan teknik keselamatan dan kesehatan kerja di PT. Coca Cola Bottling Indonesia, Cibitung-Bekasi
HASIL DAN PEMBAHASAN Proses Pengolahan Ekstrak Teh Tea Leaves (Daun Teh)
PHE
Hot Water Tank (Tanki Air Panas)
Extraction (Penyulingan) Strainer 200 Mesh (Saringan 200 Mesh) Filter Bag 10 mikron (Kantong Penyaring 10 mikron)
Beverage Base Mixing Tank (Tanki Pencampuran Formulasi Khusus)
Blending Tank T.20.01 (Tangki Pencampuran T.20.01)
Blending Tank T.20.02 (Tangki Pencampuran T.20.02)
Filter Bag 1 mikron (Kantong Penyaring 1 mikron) Cartridge Filter 1 mikron (Penyaring Cartridge 1 mikron) Hotfill RGB Line 8 (Pengisian RGB di Line 8)
HASIL DAN PEMBAHASAN Krat dan Botol Depalletizer (Pembongkaran Palet) Uncasing (Pemisahan Botol dan Krat) Pre Inspection (Pemeriksaan Awal) Botol Sesuai ?
Tidak
Pemisahan Botol
Ya Bottle Washing (Pencucian Botol) Electronic Bottle Inspecion (Pemeriksaan Botol Elektronik)
Botol Sesuai ?
Tidak
Pemisahan Botol
Ya Visual Inspection (Pemeriksaan Visual)
Botol Sesuai ?
Ekstrak Teh
Tidak
Pemisahan Botol
Ya Filling (Pengisian) Crowning (Pemberian Tutup Botol) Hot Water Spraying (Penyemprotan Air Panas) Date Coding (Pemberian Kode) Full Goods Inspection (Pemeriksaan Akhir) Produk Layak ?
Tidak
Ya Case Packing (Pengepakan ke Krat) Palletizing (Pemindahan Krat Ke Palet) Warehouse (Gudang Penyimpanan)
Pemisahan Produk
Proses Pengisian Ekstrak Teh (Hotfill)
HASIL DAN PEMBAHASAN Tujuan Program K3 Manajemen System PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Cibitung-Bekasi
• Mematuhi dan taat terhadap peraturan dan perundangan yang berlaku.
• Mengembangkan dan menerapkan cara-cara meningkatkan K3 dan perlindungan terhadap tenaga kerja dari bahaya dan resiko kerja. • Melakukan tindakan perbaikan terus menerus
HASIL DAN PEMBAHASAN Identifikasi Resiko dan Potensi Bahaya Produksi Frestea RGB di Line 8 Produksi Bahaya Bahaya Fisik Bahaya Mekanik
Bahaya Kimia
Bahaya Ergonomis
Tabel 4.1 Identifikasi Potensi Bahaya dan Pengendalian Penjelasan Akibat Pengendalian Bising Penurunan Penyumbat Telinga Pendengaran/tuli Pecahan botol kaca/beling Tersayat/tergores Sarung tangan Sepatu keselamatan Mesin bergerak dan berputar Terjepit Pengaman mesin Kondisi lantai yang basah dan Terpeleset Sepatu keselamatan licin Lalu lintas forklift Tertabrak forklift Rompi keselamatan Radiasi Kanker Kacamata keselamatan Pengaman mesin Terpecik/ tertetes klorin pada Iritasi Kulit dan Mata Sarung tangan kulit dan mata Kacamata keselamatan Terpecik/ tertetes caustic soda Iritasi mata dan kulit Masker pada kulit dan mata Iritasi saluran Sarung tangan Terhirup uap caustic soda pernafasan Kacamata keselamatan Mengangkat krat botol dan MSDs (Low back pain) Shift kerja mengambil botol
HASIL DAN PEMBAHASAN Usaha Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Cibitung-Bekasi
Aturan Dasar Perusahaan (Golden Rules)
Pelantikan Keselamatan (Safety Induction)
Pemeriksaan Terencana (Planned Inspection)
Patroli Keselamatan (Safety Patrol)
Penggunaan APD
Manajemen Kontraktor
Tanda dan Poster Keselamatan Safety Sign dan Safety Poster
HASIL DAN PEMBAHASAN a. Identifikasi bahaya. Berjalanlah di jalur pejalan kaki. Gunakan tanda
Golden Rules
pengenal dan APD. b. Sebagai Pengawas, pastikan orang memiliki kemampuan melakukan pekerjaan yang dibuktikan dengan adanya sertifikat pelatihan atau sertifikat yang dipersyaratkan peraturan. c. Mengemudi kendaraan secara selamat. d. Bekerja di posisi dengan potensi jatuh dari ketinggian 1,8 meter atau lebih, gunakan peralatan perlindungan jatuh (fall protection) e. Bagian mesin yang bergerak, harus diisolasi dan dikunci/diberi label (locked/tagged out) f. Masuk ruang terbatas harus dengan izin memasuki ruang terbatas (confined space entry permit) g. Bekerja dengan potensi kebakaran, harus memiliki izin hot work. h. DILARANG memindahkan/mematikan perangkat keselamatan pelindung mesin tanpa izin. i. Peralatan listrik harus dipastikan dalam kondisi safe. j. Anda diperbolehkan mengangkat atau menahan beban jika anda paham bahwa safe untuk melakukannya. Jika seseorang tidak memenuhi Golden Rules, maka pekerjaan tidak boleh dilaksanakan.
KESIMPULAN DAN SARAN •
Kesimpulan
1. Proses produksi frestea RGB di line 8 produksi terdiri dari dua tahapan. Tahapan pertama yaitu proses pengolahan bahan ba ku. Tahapan kedua yaitu proses pengisian ekstrak teh ke dalam botol. Proses pengolahan bahan baku terdiri dari pengolaha n teh, air, sirup gula, dan concentrate dan beverage base. Tahapan proses pengisian terdiri dari proses pembongkaran pallet (depalletizer), pembongkaran botol dan krat (uncasing), pemeriksaan awal (pre inspection), pencucian botol (bottle washing),
pemeriksaan botol elektronik (electronic bottle inspection), pemeriksaan visual (visual inspection), pengisian (filling), pemberi an tutup botol (crowning), penyemprotan air panas (hot water spray), pemberian kode tanggal (date coding), pemeriksaan ak hir (full goods inspection), pemindahan botol ke krat (case packing), pemindahan krat ke pallet (palletizing), dan produk di si mpan di warehouse. 2. PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Cibitung-Bekasi berkomitmen terhadap penerapan teknik keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Hal tersebut merupakan salah satu bentuk ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh pemerintah. Sejalannya tujuan pemerintah dan PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Cibitung-Bekasi diharapkan dapat berpengaruh positif terhadap perusahaan, lingkungan, serta sumber daya manusianya. PT. Coca-Cola Bottling Indonesia, Cibitung-Bekasi dalam hal ini departemen occupational health and safety (OHS) telah berusaha melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan standar K3.
•
Saran
1. Teknik K3 yang diterapkan di perusahaan lebih dikembangkan lagi dan pengembangannya dilakukan secara terus menerus agar berdampak positif terhadap keselamatan dan kesehatan kerja sumber daya manusia dan lingkungan perusahaan. 2. Pengaplikasian manajemen kontraktor diperbaiki lagi. Terutama dalam hal kelengkapan data sebagai persyaratan pihak ketiga sebelum memulai pekerjaan.
TERIMAKASIH