SKRIPSI
MEMPELAJARI NERACA AIR TANAH HARlAN UNTUK ESTIMASI BESARNY A ETc DAN Kc TANAMAN TEH DI PTPN VIII PERKEBUNAN GUNUNG MAS PUNCAK, JA WA BARAT
Oleh: HELDlYANA F 290053
1998 FAKULTASTEKNOLOGIPERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOG OR
INSTITUT PERT ANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
MEMPELAJARI NERACA AIR T ANAH HARlAN UNTUK ESTlMASI BESARNY A ETc DAN Kc T ANAMAN TEH Dl PTPN Vlll PERKEBUNAN GUNUNG MAS PUNCAK, JA WA BARAT SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Pada Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor
Oleh: HELDIYANA F 290053
1998 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERT ANIAN BOGOR BOG OR
INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
MEMPELAJARI NERACA AIR T ANAH HARlAN UNTUK ESTIMASI BESARNY A ETc DAN Kc T ANAMAN TEH DI PTPN VIII PERKEBUNAN GUNUNG MAS PUNCAK, JAWA BARAT
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN Pada Jurusan Teknik Peltanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor
Oleh:
HELDIYANA F 290053 Dilahirkan di Garut, 14 April 1974
Dosen Pembimbing
Heldiyana (F2900S3). Mempelajari Neraca Air Tanah Harian Untuk Estimasi Besarnya ETc dan Kc Tanaman Teh Di PTPN VIII Perkebunan Gunung Mas Puncak Jawa Bara!. Dibawah bimbingan Dr. Ir. H.M. Azron Dhalhar. MSAE RINGKASAN Didalam proses pertanian, air merupakan salah satu faktor terpenting. Kebutuhan air bagi tanaman sebagian besar dari air tanah yang diserap akar tanaman dan ditranspirasikan melalui daun (Suseno, 1974). Banyaknya air yang diperlukan tanaman tergantung antara lain pada jenis tanaman, fase pertumbuhan dan evapotranspirasi yang ada hubungannya dengan faktor lingkungan seperti iklim, kesuburan tanah dan kelembaban tanah (Richards dan Wedleich, 1952). Hubungan antara kandungan air tanah dan pertumbuhan tanaman antara lain dapat dikemukakan bahwa pertumbuhan tanaman dapat dipengaruhi oleh bertambahnya kekeringan setelah kapasitas lapang. Pada lapisan tanah atas kandungan air tanah akan berkurang karena evaporasi dan transpirasi yang sangat dipengaruhi oleh unsur-unsur klimatologi, jenis tanah dan kedalaman tanah. Tanaman teh termasuk dalam genus Cammellia famili Theaceae. Menurut daerah asalnya, tanaman teh terbagi menjadi 3 jenis yaitu species sinensis dari Cina, species assamica dari Assam (India) dan species cambodiensis dari Indo Cina. Interaksi antara air, tanah dan tanaman dalam mempengaruhi hasil tanaman sangat kompleks. Menurut Slayter dan Goode (1967) faktor-faktor yang mempengaruhi produksi tanaman adalah tanah, tanaman itu sendiri dan iklim. Faktor tanah yang berpengaruh adalah kandungan air tanah, tekstur, tebal, salinitas, kesuburan, suhu, aerasi dan drainasenya. Faktor dari tanaman itu sendiri adalah varietas, kerapatan dan kedalaman akar, laju pertumbuhan akar dan ketahanan terhadap musim kering. Sedangkan faktor iklim yang berpengaruh adalah suhu, kelembaban, angin, hujan dan lama penyinaran matahari. Pada kondisi kapasitas lapang, akar dengan mudah mengabsorpsi air. Laverton (1964) menyatakan bahwa kekurangan air akan mengakibatkan turunnya produksi tanaman dibawah kemampuan produksi maksimum. Perubahan kandungan air tanah berpengaruh terhadap produksi tanaman. Hal ini dapat dilihat dengan melakukan neraca air di daerah perakaran tanaman yaitu jumlah volume air yang berada di daerah perakaran tanaman yang dapat digunakan untuk pertumbuhan tanaman. lumlah air tersebut berubah menurut waktu, ada atau tidaknya hujan, naungan danjenis tanah (Sumama, 1982). Tujuan dari penelitiall ini adalah mempelajari neraca air tanah berdasarkan perubahan kadar air tanah harian pada (anaman teh dan menggunakan neraca air tanah harian untuk estimasi besamya ETc dan Kc tanaman teh dengan menggunakan ETo terhitlmg. Penelitian dilakukan selama 3 bulan terhitung mulai bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 1997. Penelitian pendahuluan mengenai sifat fisik tanah dan tekstur tanah serta pengkalibrasian alat dilakukan di Laboratorium Fisika dan Kimia Tanah Jurusan Tanah Faperta IPB dan di Laboratorium Mekanika Tanah lurusan Teknik Pertanian Fateta IPB. Penelitian lapang dilakukan selama I bulan terhitung mulai tanggal 16 September
sampai dengan tanggal 15 Oktober 1997 di Perkebunan teh Gunung Mas Puncak. Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain yaitu alat ukur kelembaban tanah (Blok gipsum l, oven, bor tanah, ring sampel dan ampere meter sensor. Sedangkan bahan yang digunakan adalah contoh tanah di areal perkebunan teh Gunung Mas Puncak. Sebelum dilakukan penelitian terlebih dahulu dipersiapkan lahan untuk pengukuran. Alat pengukur kelembaban tanah perlu dikalibrasi terlebih dahulu sebelum digunakan untuk pengukuran. Pengkalibrasian dilakukan dengan menggunakan eontoh tanah pada lahan yang akan digunakan sesuai dengan kedalaman tanah yang akan diukur. Penentuan kadar air untuk kalibrasi alat ini dilakukan dengan metode gravimetrik. Hasil kalibrasi ini diplotkan pad a grafik yaitu skala pada sumbu X dan kadar air pada sumbu Y, sehingga akan didapatkan hubungan antara skala dan kadar air. Evapotranspirasi tanaman diduga dengan menggunakan metode radiasi kemudian menentukan koefisien tanaman sesuai dengan jenis dan tingkat pertumbuhan tanaman (Doorenbos dan Pruitt, 1977). Profil kandungan air tanah diamati mulai dari permukaan tanah dengan selang 20 em sampai dengan kedalaman perakaran dengan menggunakan alat ukur kelembaban tanah (blok gipsum). Blok gipsum ditanamkan pada kedalaman 10. 30, 50. 70 dan 90 em dan ditempatkan seeara aeak di sekeliling tanaman teh tersebllt pada masing-masing tanaman dari tiga tanaman teh. Perubahan kadar air tanah total hasil pengamatan memberikan gambaran profil kandungan air tanah di dalam tanah. Berdasarkan hasil analisa sifat fisik tanah, seeara umum lapisan tanah di lokasi penelitian makin ke bawah bobot isi makin tinggi dan sebaliknya makin ke bawah porositas makin rendah. Hal ini menllnjllkkan bahwa granlllasi lapisan tanah makin ke bawah makin buruk, lapisan tanah makuin ke bawah makin padat. Nilai bobot isi tanah di lokasi penelitian berkisar antara 0.86-0.96 glee. Sedangkan nilai porositas berkisar antara 63.7767.17 %. Analisis pF memberikan petunjuk mengenai kemampuan menahan air dari suatu tanah. Kandllngan air pada kapasitas lapang ditunjukkan dengan pF=2.S4 yaitu sebesar 41.83%. Kandungan air pada titik layu permanen ditunjukkan dengan pF=4.20 yaitu sebesar 23.02%. Air tersedia bagi tanaman merupakan selisih antara kandungan air pada pF=2.54 dengan pF=4.20 yaitll sebesar 18.80%. Penneabilitas tanah berkisar antara 3.5335.8 em/jam dimana pada kedalaman 0-100 em termasuk klasifikasi permeabilitas eepat. Tekstur tanah di lokasi penelitian termasllk kedalam tekstur tanah lempllng liat berpasir yang terdiri dari 275.41% pasir, 95.41% debu dan 129.18% liat. Nilai ETo aeuan selama penelitian berkisar antara 5.3-14.2 mm/hari dengan rata-rata 10.40 nun/hari. Sedangkan nilai ETc rata-rata dari tiga tanaman yaitu 6.96 mmlhari. Dengan membandingkan nilai ETc rata-rata dengan ETo rata-rata maka diperoleh nilai koefisien tanaman yatu sebesar 0.72. Untuk mendllga ketersediaan air tanah bulanan yang lebih akllrat lagi diperlllkan penelitian lanjutan yang meliputi jangka waktll yang cukup lama. Juga perlu diperhatikan faktor kedalaman perakaran dari jenis tanaman yang akan diamati.. Proses pendataan kadar air tanah perlu diperhatikan dan dilakukan seeara lebih teratur.
KATA PENGANTAR
Wawasan serta kemampuan untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperoleh selama di bangku kuliah perlu dikembangkan. Oleh karena itu mahasiswa Jurusan Teknik Pertanian FA TETA-IPB diwajibkan melaksanakan penelitian masalah khusus. Penelitian merupakan salah satu perwujudan dari Tri Dharma perguruan tinggi yaitu kegiatan yang mengintegrasikan unsur pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Dalam kebijaksanaan pendidikan tinggi dijelaskan bahwa pendidikan tinggi harus merupakan bagian integral dari pembangunan nasional maupun regional dan merupakan penghubung antara dunia ilmu pengetahuan, teknologi dan kebutuhan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari laju dan jumlah penyerapan air tanah berdasarkan perubahan kadar air tanah pada tanaman teh serta membandingkan nilai ETc terukur dengan ETo terhitung berdasarkan mmus dan menghitung nilai Kc untuk tanaman teh. Penelitian dilakukan dengan bimbingan dosen pembimbing akademik. Penelitian dilakukan dengan metode pengamalan langsung serta studi pustaka. Perkebunan teh Gunung Mas Puncak merupakan salah satu pabrik pengolahan teh yang berada dibawah naungan PTPN VIII yang sebagian besar bahan bakunya berasal dari lahan perkebunan sendiri. Selain itu perkebunan teh Gunung Mas juga mempakan salah satu areal wisata pegullullgall di kawasan PUllcak dan dikenal dengan sebutan agrowisata. Penelitian ini dilakukan selama I bulan terhituog mulai 16 september 1997 sampai dengan 15 Oktober 1997 di perkebunan teh Gunung mas Puncak, Jawa barat.
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Illahi Rabbi yang telah melimpahkan rakhmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempuma.
Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun. Atas segal a dorongan, bantuan dan bimbingan yang telah diberikan, penulis mengueapkan terima kasih kepada : I. Bapak Direktur PTPN VIII , Bapak Manajer Perkebunan teh Gunung Mas serta seluruh staf dan karyawan yang telah berkenan memberikan izin serta bantuan selama penelitian 1111
2. Bapak Dr. Ir. H.M. Azron Dhalhar, MSAE sebagai dosen pembimbing akademik yang dengan begitu sabar telah memberikan bimbungankepada penulis 3. Bapak Dr. Ir. Asep Sapei, MS dan Bapak Ir. Gardj ito, Mse se bagai dosen penguj i yang telah banyak memberikan masukan dalam penyempumaan skripsi ini. 4. Bapak Drs. Asep Syaiful H selaku pimpinan Lembaga Pendidikan "LogicaiAsashi"(LPLA) Wanaraja, Garut beserta staf 5. Ibunda, Ayahanda, Teh Imas dan Kang Omay serta Enei, Teh Susi serta Kang Dadang juga Fitri, Asep. Evi. Eva dan Eli dan semua anggota keluarga besar Aim. Bapak Usup yang dengan sabar telah memberikan dorongan dan bantuan kepada penulis 6. Seno serta Oei. Charles Djokaho, Dedi Noval, Irwan, Wikri, Hanny, Ari, Sonny, Indri, Dudy, Lenny, Tari, Yossy. Sandy, Dry. Binson, Mita, Andar, Juve, Santi, Nina. Pupung, Asep, Udin, Amy serta semua rekan MP 29 yang tidak dapat disebutkan satu persatu
11
7. Nano dan Otang yang suka bercanda melulu 8. Tita Rosdaliatini yang selalu memberikan semangat
Bogor, April 1998
Penulis,
III
DAFTAR lSI
KA TA PENGANTAR ............................................................................................ . UCAPAN TERIMA KASIH.................................................................................... DAFTAR lSi........................................................................................................... DAFT AR TABEL................................................................................................. DAFTAR GAMBAR............................................................................................... DAFTAR LAMPlRAN............................................................................................ I.
PENDAHULUAN............................................................................................. A. LATARBELAKANG................................................................................ B. TUJUAN....................................................................................................
II IV VI
VII VIII
I I 3
II. TINlAUAN PUSTAKA.................................................................................... A. TEl·f........................................................................................................... B. TANAH SEBAGAI MEDIA UNTUK PERTUMBUHAN TANAMAN...... C. HUBUNGAN TANAH, AIR DAN TANAMAN......................................... C.I. ABSORPSI AIR DAN TlTlK LA YU................................................ C.2. ARTI AIR BAG! TANAMAN.......................................................... C.3. EVAPOTRANSPlRASI.................................................................... D. CURAH HUlAN EFEKTIF........................................................................ E. PERUBAHAN KANDUNGAN AIR TANAH............................................ F. PENENTUAN KELEMBABAN TANAH................................................... G. SIFAT-SIFATFISIKTANAH...................................................................
4 4 5 5 7 8 8 II 14 14 16
III. METODOLOGI ..............................................................................................
A. WAKTU DAN TEMPATPENELITIAN................................ .................... B. ALAT DAN BAHAN................................................................................. C. PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN................................................... C.I. PENYIAPAN LAHAN..................................................................... C.2. PENGKALIBRASIAN ALAT.......................................................... C.3. PERHITUNGAN EVAPOTRANSPIRASJ....................................... C.3. PENGUKURAN PERUBAHAN KADAR AIR TANAH..................
21 21 21 21 21 21 22 22
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................... A. KARAKTERISTIK SIFAT FISIK TANAH................................................ B. EYAPOTRANSPIRASI DAN CURAH HUJAN........................................ C. PERUBAHAN KANDUNGAN AIR TANAH............................................
24 24 27 29
Y.
32
KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................
IV
A. KESIMPULAN.......................................................................................... B. SARAN......................................................................................................
32 32
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. LAMPlRAN...........................................................................................................
33 36
v
DAFT AR T ABEL
Tabel I.
Hubungan antara bar, em (tinggi) airdan pF................. ......................
18
Tabel2.
Klasifikasi kelembaban tanah dan tegangan air............. ........................
18
Tabel 3.
Oaya menahan air dari berbagai tekstur tanah......................................
20
Tabel4.
Kadar air tanah (% vol) pad a pF = 2.54 dan pF = 4.20, air tersedia (% vol) untuk tiap kedalaman.................... ......... ......................... ...
25
Tabel 5.
Keadaan permeabilitas untuk tiap-tiap kedalaman............................. ...
26
Tabel6.
Tekstur tanah pada tiap-tiap kedalaman................................................
27
Tabel7.
Perbandingan ETo rata-rata bulanan dengan curah hujan dari tahun 1985-1996............................................................................. ....
28
Tabel 8.
Hasil perhitungan nilai ETc
30
Tabel9.
Nilai Eto, Etc dan Kc. ............... .... ........ ......... .......................
31
VI
DAFT AR GAMBAR
Gambar 1.
Tiga komponen utama dari faktor-faktor yang mempengaruhi produksi teh (Flinn, 1971 )................................................... ...
6
Hubungan umum antara sifat air tanah-tekstur tanah (Soepardi, 1979).................................................................... ............... ...
7
Pola ekstraksi tanaman terhadap kelembaban tanah (Hansen, et aI, 1979)................................................................ ...... ............ ....
19
Gambar 4.
Kurva pF untuk tiap-tiap kedalaman......................................... ........
25
Gambar 5.
Kurva ETo, ETc dan Kc.........................................................
31
Gambar 2.
Gambar 3.
Vll
DAFT AR LAMP IRAN
Lampiran I.
Tata letak dan keadaan tanaman di lokasi penelitian...............
37
Lampiran 2.
Data sifat fisik tanah........ .................... .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. ..
38
Lampiran 3.
Data sifat tekstur tanah.... ................ ........ . . . . .. . ........ ........... . ..
38
Lampiran 4.
Hasil perhitungan ETo penelitian...........................................
39
Lampiran 5.
Perhitungan ETo rata-rata bulanan dari tahun 19851996.............................................................. ..... .............. 40
Lampiran 6.
Nilai ETo bulan September dan Oktober 1997......................
40
Lampiran 7.
Hasil kalibrasi alat...............................................................
41
Lampiran 8.
Hasil perhitungan perubahan kadar air tanah.........................
45
Lampiran 9.
Jumlah curah hujan bulanan rata-rata dari tahun 1985-1996
57
Lampiran 10.
Segitiga tekstur tanah.......................... ................................
58
Lampiran II.
Nilai faktor tanaman (C) di Indonesia (Hammer, 1980 dalam Hardjowigeno, 1987)..... .................. ........... ............. 59
Lampiran 12.
Grafik hubungan antara RH (%), angin (mldt) dan faktor WRs (mmlhari) untuk penghitungan ETo ( mmlhari) dengan metoda radiasi (Doorenbos dan Pruitt, 1977).. .......... ........... 60
Lampiran 13.
NiJai Radiasi ekstrateresterial (Ra)........................................
VllI
61
I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang Dalam pengertian fisika pertanian, tanaman memerlukan 5 hal untuk kelangsungan pertumbuhannya dengan sehat, yaitu : media dukung, oksigen, air, unsur hara dan suhu. -Media dukung, tanah merupakan media dukung utama dimana sistem perakaran berkembang dan mendukung pertumbuhan. -Oksigen, akar tanaman dan organisme tanah yang hidup perlu oksigen untuk respirasi. Porositas dan aerasi tanah penting kaitannya dengan tersedianya oksigen dalam tanah. -Air berfungsi sebagai zat hara dan pelarut zat hara lain, terikat oleh pal1ikel-partikel tanah dan selanjutnya mempengaruhi tingkat ketersediaan hara didalam tanah yang terserap oleh akar tanaman. -Unsur hara, tanaman menyerap unsur hara yang tersedia didalam tanah dengan cara mengabsorpsinya dari tanah. -Suhu, suhu mempengaruhi pertumbuhan tanaman, optimum atau tidak optimum. Apabila kelima hal tadi tidak tersedia secara baik, maka pertumbuhan tan am an akan tidak optimum.
Kekurangan air akan mengakibatkan pertumbuhan tanaman
terhambat dan menyebabkan mudah terserang hama dan penyakit (Kozlowski, 1972). Keadaan cuaca selama musim hujan dan musim kemarau dapat mempengaruhi tingkat produksi pllcuk tanaman teh, karena hal terse but dapat menyebabkan perbedaan neraca air dalam kedua mllsim tersebllt. Mllsim kemarall yang berkepanjangan dapat mengakibatkan tanaman teh mengalami tekanan kekurangan air karena kadar air tanah dapat berada dalam keadaan titik laYli permanen at au bahkan lebih rendah lagi.
2
Didalam proses pertanian, air merupakan salah satu faktor terpenting. Oleh karena itu haruslah diusahakan agar dapat disediakan air bagi pertumbuhan tanaman dalam jumlah yang cukup dan dalam waktu yang tepa!. Air merllpakan senyawa yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman dalam jumlah yang besar.
Air terdapat di seluruh bagian tubuh tanaman.
Dibandingkan dengan
faktor lingkllngan lain, air merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap laju pertllmbuhan. Lebih dari 80% berat basah sel dan jaringan tumbllhan terdiri dari air. Walauplln demikian, hanya sebagian kecil (umumnya kllrang dari I %) air yang diabsorbsi tanaman dipergunakan llntllk reaksi metabolisme.
Keblltuhan air bagi
tanaman sebagian besar dari air tanah yang diserap akar tanaman dan ditranspirasikan melailli daun (Sllseno, 1974). Banyaknya air yang diperlukan tanaman tergantung antara lain pada jenis tanaman, fase pertumbuhan dan faktor-faktor lingkllngan seperti iklim, kesuburan tanah dan kelembaban tanah (Richards dan Wedleich, 1952).
Selanjutnya Chang (1968)
mengemukakan bahwa setiap proses yang terjadi dalam tanaman dipengaruhi oleh air, hubungan terse but bervariasi menurut ciri tanaman, tingkat pertumbuhan, keadaan tanah dan iklim.
Hubungan antara kandungan air tanah dan pertumbuhan tan am an
antara lain dapat dikemukakan bahwa pertumbuhan tanaman dapat dipengaruhi oleh bertambahnya kekeringan setelah kapasitas lapang. Tadjang (1980) mengemukakan bahwa salah satu hambatan pengelolaan tanah kering untuk pertanian adalah sulitnya mempertahankan kelembaban tanah yang cukup bagi tanaman selama masa pertumbuharU1ya, terutama jika diinginkan pertumbuhan tanaman sepanjang tahun.
3
Perubahan kandungan air tanah (kadar air tanah) adalah perbedaan kandungan air tanah pada suatu periode dengan peri ode yang akan datang. Pada lapisan tanah atas, kandungan air tanah akan berkurang karen a evaporasi dan transpirasi yang sangat dipengaruhi oleh unsur-unsur klimatologi seperti radiasi matahari, kelembaban udara, kecepatan angin, suhu tanah dan suhu udara. Selain itu perubahan kandungan air tanah akan bervariasi menurut jenis tanah dan kedalaman tanah.
B. Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah : I. Mempelajari neraca air tanah berdasarkan perubahan kadar air tanah harian pada tanaman teh. 2. Menggunakan neraca air tanah harian untuk estimasi besarnya ETc dan Kc tanaman teh dengan menggunakan ETo terhitung.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tanaman teh Tanaman teh termasuk dalam genus Cammellia famili Theaceae. Menurut daerah asalnya. tanaman teh dibedakan menjadi 3 jenis yaitu species sinensis dari Cina, species assamica dari Assam (India) dan species cambodiensis dari Indo Cina. Tanaman teh tumbuh di daerah tropis dan subtropis dengan curah hujan sepanjang tahun tidak kurang dari 1500 mm. Tanaman ini memerlukan kelembaban yang tinggi dan temperatur udara antara 13-29.5°C dengan ketinggian diatas 800 m. Tanaman ini secara komersial diusahakan selama 50-60 tahun tergantung pada kondisi lingkungan dan pengelolaannya. Tanaman teh termasuk tanaman perdu dan jika dibiarkan akan tumbuh mneneapai ketinggian lebih dari 10 meter.
Batang dan dahan tanaman teh
mengayu dan keras baik untuk digunakan sebagai bahan bakar. Akar tanaman teh adalah akar tunggang yang eukup panjang. Kedalaman perakaran tanaman teh adalah 90-150 em dengan perakaran utama lapisan atas tanah sedalam 0-25 em. Daun teh adalah daun tunggal dan mempunyai bentuk lanset dengan ujung meruncing dan bertulang menyirip. tepi daun licin dan bergerigi dengan wama daun yang sudah tua adalah wama hijau tua sedangkan yang muda berwama hijau muda. Pucuk daun teh mempunyai tangkai yang lunak sehingga mudah dipetik akan tetapi sifat yang lunak ini menyebabkan pucuk teh tidak tahan terhadap hembusan angin yang kencang. Periode pemetikan berkisar antara 5-15 hari tergantung pada kesehatan tanaman. potensi tumbuh dan musim. Besamya produksi teh ditentukan oleh hasil pertumbuhan pueuk teh berupa berat puc uk, j umlah tunas dan kecepatan pertumbuhan tunas membentuk pucuk.
5
Pertumbuhan tunas tanaman teh tidak terus menerus.
Ada suatu masa dimana
tanaman teh dapat tumbuh aktif dan pada masa lain tidak tumbuh. Karena kejadian ini silih berganti maka dinamakan uperiodisitas" (Sutedjo, 1972).
B. Tanah Sebagai Media untuk Pertumbuhan Tanaman Tanah adalah benda alami yang heterogen terdiri dari fase padat, cair dan gas. Sebagai prod uk alami yang heterogen dan dinamik, maka sifat dan perilaku tanah berbeda dari satu tempat ke tempat lain (Arsyad, 1982). Tanah sebagai media dimana tanaman menggabungkan energi matahari dan karbondioksida dari atmosfer dengan unsur hara dan air dari tanah kedalam bentuk j aringan hidup.
C. Hubungan Tanah, Air dan Tanaman Interaksi antara air, tanah dan tanaman dalam mempengaruhi hasil tanaman sangat kompleks.
Menurut Slayter dan Goode (1967) faktor-faktor yang
mempengaruhi produksi tanaman adalah tanah, tanaman itu sendiri dan iklim. Faktor tanah yang berpengaruh adalah kandungan air tanah, tekstur tanah, tebal, salinitas, kesuburan, suhu, aerasi dan drainasenya. Faktor yang berpengaruh dari tanaman itu sendiri adalah varietas , kerapatan dan kedalaman akar, laju pertumbuhan akar dan ketahanan terhadap musim kering. Sedangkan faktor iklim yang berpengaruh adalah suhu, kelembaban, angin, hujan dan penyinaran matahari. Tiga komponen utama dari faktor-faktor yang mempengaruhi produksi tanaman diperlihatkan pada Gambar I. Menurut Flinn (197 I) tiga komponen utama tersebut yaitu : I. Iklim yang mempengaruhi kelembaban tanah
6
Hasil Kualilas Kua lilas Tingkal pertumbuhan fisiologi tanaman
isap oleh tanaman
1 Tingkat pertumbuhan fisiologi tanaman
Tegangan kelembaban Tanah
2 Volume dan kerapatan akar
Tingkat kelembab n tanah Genotif ManaJemen
Gambar I. Tiga komponen utama dalam hubungan tanah, air dan tanaman (Flinn, 1971)
7
2. Pemenuhan kelembaban tanah terhadap tanaman 3. Interaksi antara pemberian dan penggunaan air terhadap hasil Kemampuan tanah untuk menahan air (water holding capacity) adalah besamya kadar air yang dapat disimpan di daerah perakaran pada batas antara kapasitas lapang dan titik layu perman en. Kemampuan tanah untuk menahan air akan berbeda untuk setiap tekstur tallah (Soepardi, 1979). Pada Gambar 2 diperlihatkan hubungan umum antara sifat air tanah dengan tekstur tanah (Soepardi, 1979). % air
cm air/3D cm tanah
24 Kapasitas lapang
18
Air tersedia Koefisien layu Air tidak tersedia ~ L·lat
Pasir
Gambar 2. Hubungan umum antara sifat air tanah-tekstur tanah (Soepardi, 1979)
C.l Absorpsi Air dan Titik Layu Pada kondisi kapasitas lapang, akar-akar dapat dengan mudah mengabsorpsi aIr.
Air yang dekat dengan akar-akar akan bergerak perlahan-Iahan searah
dengall akar. Titik layu permanen adalah jumlah air didalam tanah pada akar-akar didalam tanah tidak mampu lagi menyerap air dari tallah (Kalsim, 1989). Air tersedia adalah selisih antara kadar air pada kapasitas lapang dengan kadar air pada titik layu perman en (Hardjowigeno, 1987). Kapasitas lapang adalah jumlah air yang
8
ditahan oleh tanah setelah air berperkolasi ke bawah secara gravitasi menjadi sangat pelan dan air yang ditahan menjadi relatif stabil (Kramer, 1983).
C.2 Arti Air 8agi Tanaman Ail' mempunyai peranan penting terhadap tanaman.
Pemberian atr yang
cukup diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Melalui
akarnya setiap tanaman mencoba mengabsorpsi air secukupnya dari tanah untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Yang terpenting adalah bahwa air itu dalam keadaan yang mudah diabsorpsi oleh tanaman (Sosrodarsono dan 1977).
Tersedianya air tanah bagi tanaman tergantung dari jenis tanah dan
kemampuan tanaman itu sendiri untuk memanfaatkan air yang ada.
•
Takeda,
Bersama
garam-garam yang larut membentuk larutan yang merupakan sumber hara bagi tanaman (Soepardi, 1979). Laverton (1964) menyatakan bahwa kekurangan air akan mengakibatkan turUlmya produksi tanaman dibawah kemampuan produksi maksimllm. Disamping itll air tanah berguna untuk mempertahankan kelembaban tanah. Sebagai pelarut zat-zat hara yang dibutuhkan tanaman dan juga untuk melunakkan tanah sehingga akar tanaman mudah masuk kedalam tanah.
C.3
Evapotranspirasi Evapotranspirasi merupakan gabungan antara evaporasi dan transpirasi (Sosrodarsono dan
Takeda, 1983). Evaporasi adalah hilangnya air melalui
permllkaan tanah dan air, sedangkan transpirasi adalah hilangnya air melalui jaringan hidup tanaman.
9
Dastane
(1974)
mengemukakan
bahwa
evapotranspirasi
merupakan
kebutuhan air tanaman. Menurut Doorenbos dan Pruitt (1977), kebutuhan air tanaman didefinisikan sebagai jumlah air yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan melalui evapotranspirasi tanaman sehat yang tumbuh pada lahan luas dan kondisi air tanah bukan merupakan faktor pembatas untuk mencapai produksi potensial dibawah kondisi pertumbuhan tertentu. Selanjutnya oleh Doorenbos dan Pruitt (1977) dinyatakan bahwa ada tiga tahap pekerjaan untuk menentllkan nilai evapotranspirasi tanaman, yaitu: I. Penentuan pengaruh kondisi setempat 2. Penentuan nilai evapotranspirasi acuan 3. Penentuan koefisien tanaman sesllai dengan tingkat pertumbllhan tanaman Evapotranspirasi tanaman yang juga merupakan kebutuhan air tanaman adalah:
ETc = ETo x Kc ...............................................{l) dimana: ETc
= Evapotranspirasi tanaman, mm/hari
Kc
= Koefisien tanaman
ETo
=
Evapotranspirasi acuan, mmlhari
Angka koefisien tanaman berbeda untuk setiap jenis dan rase atau urnur tan am an. Menllrut Sosrodarsono dan Takeda (1983), evapotranspirasi potensial adalah besamya evapotranspirasi dimana air tanah tersedia cukup banyak. Evapotranspirasi tergantung dari unSllf-unSllf klimatologi yang meliputi radiasi matahari, temperatur udara. kelembaban udara dan kecepatan angin.
10
Besamya nilai evapotranspirasi acuan (ETo) dapat ditentukan dari persamaan empiris, yaitu : a. Metode Blanney- Criddle (1950) dalam Doorenbos dan Pruitt (1977) ETo = C Ip(0.46 T + 8>1 ........................................................(2)
dimana: ETo
evapotranspirasi acuan, mm/hari
=
C
faktor penyesuaian yang tergantung pada kelembaban relatif, lama penyinaran dan perkiraan kecepatan angin pada siang hari
T
=
suhu rata-rata harian selama satu bulan, °c
P
=
rata-rata persentase harian waktu siang
b. Metode Radiasi (Doorenbos dan Pruitt, 1977)
ETo = C(W x Rs) .................................................................. (3) dimana: ETo
=
C
evapotranspirasi acuan, mmlhari faktor penyesuaian yang tergantung pada kelembaban relatif dan kecepatan an gin
W
faktor pemberat yang tergantung pada suhu udara dan letak geografis
Rs
radiasi matahari setara dengan nilai evaporasi, mmlhari
c. Metode Penman (1948) dalam Doorenbos dan Pruitt (1977)
ETo
= C( WRn + (I-W) f(U) (ea-ed»
dimana: ETo
=
evapotranspirasi acuan, mmlhari
C
=
faktor penyesuaian
W
=
faktor pemberat tergantung suhu udara
.................................... (4)
II
f(U)- fungsi kecepatan angin Rn
~
radiasi netto, setara dengan evaporasi, mmlhari
(ea-ed) = perbedaan antara tekanan uap jenuh pad a suhu rata-rata udara dengan uap aktual di lIdara, mbar N i lai Rn dapat ditentukan dengan persamaan : Rn
= (l-a)Rs-f(T).f(ed).f(n/N) ..........••.•...•..............••............•.••.. (5)
dimana: Rs
radiasi matahari, mm/hari
a
=
f(T)
= fungsi dari sllhu lIdara
f{nIN)
= fllngsi dari lama penyinaran matahari
f( ed) =
koefisien pantulan (Penman mengambil 0.25)
fllngsi dari (ed)
d. Metode Panci Evaporasi ETo = Kp x Epan ..................................•.....••......................••...(6) dimana : ETo
= evapotranspirasi aCllan, mm/hari
Kp
=
koefisien panci
Epan
=
evaporasi panci
D. Clirah Hujan Efektif Istilah cllrah hujan efektif diartikan seCat-a berbeda tidak hanya oleh ahli yang sarna tetapi bekerja pada lapangan berbeda, tetapi juga oleh ahli yang berbeda spesialisasinya dan bekerja pada bidang yang sarna (Dastane, 1974).
Selanjutnya
Dastane (1974) mengemllkakan bahwa curah hujan efektif adalah jllmlah Curall hlljan
12
selama musim pertumbuhan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan air dari suatu tanaman. Iskandar (1983) mendefinisikan total curah hujan yang digunakan untuk kebutuhan tanaman terhadap air dan sekaligus mengurangi evapotranspirasi tanaman dan jumlah air irigasi sebagai curah hujan efektif.
Kalsim (1978) dalam Kusmana
(1983) menyebutkan beberapa faktor yang mempengaruhi banyaknya air hujan yang dianggap efektif bagi tanaman, yaitu: (I) intensitas dan distibusi curah hujan, (2) Kapasitas penyimpanan air yang tersedia waktu hujan dan (3) sifat drainase. Dalam studi analisa curah hujan efektif oleh FAO (Dastane, 1974) dikemukakan beberapa metode untllk menghitung curah hujan efektif. Metode-metode tersebut antara lain: a. Metode perubahan kelembaban tanah Curah hujan efektif dihitung sebagai kenaikan kelembaban tanah ditambah evapotranspirasi aktual dan dihitung mulai turun hujan sampai pengambilan contoh. CHeff= M2-MI + ETc .............................................................. (7) dimana : CH eff= curah hujan efektif, mm M2 MI ETc
kandllngan air tanah setelah hujan = kandllngan air tanah sebelum hujan evapotranspirasi tanaman
b. Metode neraca air tanah harian Dalam metode ini perkolasi dan aliran pennukaan bukan bagian yang efektif. Data yang diperlllkan ialah kapasitas menahan air, curah hujan, air irigasi jika ada dan evapotranspirasi.
13
c. Lisimeter Metode pengukuran dengan lisimeter mempunyai ketelitian yang cukup tinggi dan
dapat
dipakai
untuk
memeriksa
rumus
empms
dalam
perhitungan
evapotranspirasi. Oldeman dan Syarifuddin (1977) mengatakan bahwa jumlah curah hlljan yang jatuh dan efektif untuk pertumbllhan tanaman tergantung pada intensitas hlljan, topografi daerah, sistem penanaman dan tahap pertumbuhan tanaman. Oldeman dan Syarifuddin (1977) menghitllng cllrah hujan efektif secara empiris yaitu untuk tanaman padi di sawah sebesar 100% dari peluang terlewati 75% serta untuk palawijaltanaman tahunan sebesar 75% dari peluang terlewati 75%. Peluang terlewati untuk hujan bulan an diduga dengan persamaan empirik:
Y = 0.82 X - 30 ........................................................................(8) Sehingga persamaan empirik curah hujan efektif bulanan untuk padi sawah adalah sebagai berikut: -
Re = 1.0 (0.82 X - 30) .............................................................. (9) Sedang untuk tanaman palawija dan tanaman tahunan:
Rep=0.7S (0.82 X - 30) .......................................................... (10) dimana: Re Rep
curah hujan efektif bulanan untuk padi, mm/bulan
= curah 11luan efektif bulanan untuk palawijaltanaman tahllnan. mmlblilan
X
= curah hujan rata-rata bulanan, mm/bulan
14
E. Perubahan Kandungan Air Tanah Perubahan kandungan air tanah adalah perbedaan kandungan air tanah pada suatu peri ode dengan peri ode sesudahnya.
Bila eurah hujan efektif kurang dari
evapotranspirasi potensial (ETp) maka terjadilah defisit air yaitu kekurangan evapotranspirasi aktual dari nilai potensialnya., yang menunjukkan persediaan air didalam tanah semakin berkurang. Untuk melihat pengaruh perubahan kandungan air tanah terhadap produksi tanaman dapat dilakukan dengan neraea air di daerah perakaran yaitu jumlah volume air yang berada di daerah perakaran tanaman yang dapat digunakan untuk pertumbuhan tanaman. Jumlah tersebut berubah menurut waktu, ada tidaknya hujan, naungan dan jenis tanah (Soemarna, 1982). Evapotranspirasi aktual umumnya lebih kecil dari evapotranspirasi potensial. Besarnya ETa tergantung pada kandlmgan air tanah tersedia dan evapotranspirasi potensial (ETp) (Doorenbos dan Kassam, 1979).
F. Penentuan Kelembaban Tanah eara yang ul11um untuk menyatakan persentase kelembaban tanah ialah dalam satuan persentase bobot basah atau dalam gram air yang terdapat dalam 100 gram tanah. Kelembaban juga dapat dinyatakan dalam persen isi, yaitu volume air dinyatakan dalam persen dari volume eontoh tanah utuh.
15
Beberapa cara pen eta pan kelembaban tanah antara lain: a. Cara gravimetrik Cara ini merupakan cara yang paling umum digunakan.
Sejumlah contoh
tanah dimasukkan dalam suatu wadah kemudian ditimbang dengan menggunakan timbangan elektronik lalu dikeringkan dalam oven selama 24 jam pada suhu 10SoC. Setelah itu ditimbang kembali, selisih massanya merupakan jumlah air yang dikandung oleh contoh tanah terse but. Persamaan menentukan kelembaban tanah secara gravimetrik menurut Sitorus, Haridjaja dan Brata (1980) adalah sebagai berikut : X-V
e m = ------- x 100 010 ............................................................... (t~ V
dimana : em: Kelembaban tanah (% berat) X
: Massa tanah basah (gram)
Y
: Massa tanah kering (gram)
b. Cara Tensiometrik Cara tensiometrik ini menggunakan alat tensiometer. Dengan alat ini diukur besarnya tegangan tanah mengikat air. Jadi tidak mengukur jumlah absolut air di dalam tanall. Keefektifannya didasarkan pada keseimbangan air dalam tensiometer melalui ujung porous yang berhubungan dengan air tanah. Hisapan dalam tanah sama dengan yang ada dalam tensiometer. Pengukuran di lapangan dengan tensiometer sangat berguna dalam menentukan saat-saat penambahan air irigasi misalnya bila dikehendaki bahwa keadaan air tallah selalu dekat dengan keadaan kapasitas lapang.
16
c. Cara tahanan listrik Cara ini menggunakan sebuah blok tahanan (resistance block) yang biasanya dibuat dari CaS04, ditempatkan didalam tanah. Tahanan blok terhadap arus listrik tergantung dari jumlah air yang diserapnya.
Dengan mengkalibrasikan tahanan
terhadap kelembaban tanah, maka dapat dihitung beberapa jumlah air yang terdapat didalam tanah (Soepardi, 1979). d. Cara pembauran neutron Cara pembauran neutron merupakan cara penetapan kadar air tanah yang mutakhir. Bila neutron yang dipancarkan bertabrakan dengan atom hidrogen yang terdapat dalam molekul air, maka arah lintasan neutron akan berubah dan kehilangan sebagian dari energinya.
Jumlah neutron yang dibaurkan dan
diperlambat ini dikorelasikan dengan jumlah atom H dan selanjutnya dengan moleklll H20.
G. Sifat-sifat Fisik Tanah a. Bulk density dan ruang pori total Bulk density (bobot isi) menunjukkan perbandingan antara massa tanah kering dengan volume tanah termasuk volume pori-pori tanah. Bulkdensity = Massa tanah kering (g) .....................................................(U) volume tanah (cc) Bobot isi merupakan petllnjuk kepadatan tanah.
Makin padat suatu tanah
makin tinggi nilai bobot isinya, yang berarti makin sulit meneruskan air atau ditembus akar tanaman. Pada umumnya bobot isi berkisar antara 1.1-1.6 g/cm3•
17
Tanah-tanah liat mempunyai pori-pori total lebih tinggi daripada tanah-tanah pasir (Hardjowigeno. 1986). b. Kapasitas menahan air (Water Holding Capacity) lumlah air tanah yang bermanfaat untuk tanaman mempunyai batas-batas tertentu.
Baik kelebihan air maupun kekurangan air dapat mengganggu
pertumbuhan tanaman. Berdasarkan adanya gaya-gaya adhesi. kohesi dan gravitasi. air didalam tanah dapat dibedakan menjadi (Hardjowigeno, 1986) : I.
Air higroskopis : air yang diserap tanah sangat kuat sehingga tidak dapat digunakan tanaman (adhesi antara tanah dengan air ).
2. Air kapiler : air dalam tanah dimana daya kohesi dan adhesi lebih kuat dari gravitasi. Air ini dapat bergerak ke samping atau ke atas karena gaya-gaya kapiler.
Sebagian besar dari air kapiler merupakan air yang tersedia (dapat
diserap) bagi tanaman. 3.
Air gravitasi : air yang tidak dapat ditahan oleh tanaman sehingga meresap· ke bawah karena gaya gravitasi. Air gravitasi hi lang dari tanah dengan membawa unsur-unsur hara seperti N. K dan Ca sehingga dapat menyebabkan tanah menjadi kurus. Banyaknya kandungan air dalam tanah berhubungan erat dengan besarnya
tegangan air dalam tanah tersebut. Besarnya tegangan air menunjukkan besarnya tenaga yang diperlukan untuk menahan air tersebut di dalam tanah.
Tegangan
diukur dalam bar. atmosfer. em air atau logaritma dari em air yang disebut pF. Satuan bar dan atmosfer sering dianggap sarna karena I atm
= 1.0127 bar. Pada
Tabel I ditunjukkan hubungan antara bar. em (tinggi) air dan pF.
18
Tabel I. Hubungan antara satuan bal'. em tinggi air dan pF pF em tinggi air Bar JIog tinggi air) 10 I 0.01 100 2 0.1 1/3 346 2.53 I 1000 3 10000 4 10 15849 4.18 IS 31623 4.5 31 100000 5 100 1000 1000000 6 10000 10000000 7 Kandungan air pada kapasitas lapang ditunjukkan oleh kandungan air pada tegangan 1/3 bar. Sedangkan kandungan air pada titik layu permanen adalah pada tegangan 15 bar. Air tersedia bagi tanaman adalah air yang terdapat pada tegangan
113 - IS bar. Tabel 2. Klasifikasi kelembaban tanah dan tegangan air Klasifikasi kelembaban tanah Tegangan pF Bar 0 Jenllh 0 Air gravitasi (air tanah hi lang) Kapasitas lapang 1/3 2.53 Air kapiler (dapat diserap tanaman) IS Titik laYli permanen 4.18 Air kapiler(tidak dapat diserap tanaman) Koefisien higroskopis 31 4.5 Ail' higroskopis (tidak dapat diserap tanaman) Kering oven 10000 7.0 Sumber: HardJowlgeno, 1986 Kemampuan tanah untuk menahan air dipengaruhi antara lain oleh tekstur tanah.
Tekstllr liat mempllnyai kemampuan menahan air lehih tinggi daripada
tekstur pasir.
19
lumlah air total tersedia (A TT) dapat dinyatakan dalam ketinggian kolom air seperti pada persamaan berikut (Hansen et al. 1979):
ATT
= (PWI - PW2) x As x D........................................................... (1 J)
dimana: A TT = air total tersedia. mm PW I = rata-rata kadar air tanah pada kapasitas lapang di daerah perakaran, % berat PW2= rata-rata kadar air tanah pada titiik layu permanen di daerah perakaran, % berat As = apparent specific gravity sarna dengan bulk density dalam satuan metrik
D
kedalaman penyerapan air oleh akar tanaman, mm Menurut Hansen et al (1979) ekstrasi tanaman terhadap air tanah pada
umumnya mempunyai pola 40-30-20-10 persen dari kebutuharmya terhadap air yang benar-benar tersedia untuk tanaman atau "Total Readily Available Moisture (TRAM)". seperti diperlihatkan pada Gambar 3.
Kedalaman perakaran 25% pertama
Ekstrasi air
25% kedua 2),Yo kettga
25% keempat
Gambar 3. Pola ekstrasi tanaman terhadap kelembaban tanah (Hansen et al. 1979)
20
Sedangkan pada Tabel 3 diperlihatkan daya menahan air dari berbagai tekstur tanah setiap unit kedalaman tanah (Black, 1968). Tabel3. Daya menahan air dari berbagai tekstur tanah Kelas tekstur tanah Kapasitas air tersedia (em air/em kedalaman) Pasir 0.015 0.074 Pasir berlempung Lempung berpasir 0.121 Lempung bel]l3sir hal us 0.171 Lempung berpasir sangat hal us 0.257 Lempung 0.191 Lempung berdebu 0.234 Debu 0.256 Lempung liat berpasir 0.209 Lempung liat berdebu 0.201 Liat berpasir 0.085 Liat berdebu 0.180 Liat 0.156
III. METODOLOGI
A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan selama 3 bulan terhitung mulai bulan Agustus 1997 sampai dengan bulan Oktober 1997. Penelitian sifat fisik tanah dan tekstur tanah serta pengkalibrasian alat dilakukan di Laboratorium Fisika dan Kimia Tanah Jurusan Tanah Faperta IPB dan di Laboratoriul11 Mekanika Tanah Jurusan Teknik Pertanian Fateta IPB. Penelitian lapang dilakukan selama I bulan terhitung mulai 16 September 1997 sal11pai dengan 15 Oktober 1997 di PTPN VIII Perkebunan teh Gunung Mas Puncak.
B. Ala! dan Bahan Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain yaitu: alat ukur kelel11baban tanah (blok gipsuml, Oven, bor tanah, ring sampel, dan ampermeter sensor. Sedangkan bahan yang digunakan adalah contoh tanah di areal perkebunan teh Gunung Mas PlIncak, Jawa Bara!.
C. Pengukllran dan Perhitungan I. Penyiapan Lahan Penelitian Lahan yang akan dipersiapkan untllk pengllkllran adalah lahan di perkebunan teh Gunung Mas, PlIncak. 2. Pengkalibrasian Alat Alat pengllkllr kelembaban tanah perlu dikalibrasi sebelum digunakan lIntuk pengukuran.
Kalibrasi alat disesuaikan dengan bagian tanah yang akan diukllr
22
kelembabannya, dimana pengukuran akan dilakukan pada kedalaman 0-100 em. Pengkalibrasian dilakukan dengan menggunakan contoh tanah pada lahan yang akan digunakan sesuai dengan kedalaman tanah yang akan diukur. Penentuan kadar air untuk kalibrasi alat ini dilakukan dengan metode gravimetrik (Persamaan II). Hasil kalibrasi ini diplotkan pada grafik yaitu skala pada sumbu X dan kadar air pada sumbu Y, sehingga akan didapatkan hubungan antara skala dan kadar air. 3. Perhitungan Evapotranspirasi Dalam pendugaan besamya evapotranspirasi tanaman dilakukan beberapa tahapan yaitu menduga evapotranspirasi acuan dengan menggunakan metode radiasi (Persamaan 3) dan ketepatan perhitungan yang diinginkan. Kemudian menetukan koefisien tanaman sesuai jenis dan tingkat pertumbuhan tanaman (Doorenbos dan Pruitt, 1977).
4. Pengukuran Perubahan Kadar Air Tanah Profil kandungan air tanah diamati mulai dari permukaan tanah dengan selang 20 cm sampai dengan kedalaman perakaran dengan menggunakan alat ukur kelel11baban (blok gipsum). Blok gipsum ditanamkan pada kedalaman 10, 30, 50,
70 dan 90 cm serta ditempatkan seeara aeak pada sekeliling tanaman teh dari tiga tanaman teh yang diamati. Perubahan kadar air tanah dial11ati l11elalui al11perl11eter sensor yang menunjukkan skala nilai kadar air tanah didalal11 tanah.
Nilai skala pada ampermeter sensor
terse but dikonversikan kedalal11 persal11aan linear hasil kalibrasi kadar air tanah awal.
•
23
Kadar air tanah dalam satuan persen berat dikonversikan kedalam satuan mm dengan menggunakan Persamaan If (dimana PWI-PW2 diasumsikan sebagai perubahan kadar air tanah hasil pengamatan). Kadar air tanah (mm) diamati pada kedalaman 0-20 em, 20-40 em, 40-60 em, 60-80 em dan 80-100 em pada pukul 07.00, 10.00, 13.00, 16.00 dan 19.00 WIB. Besamya kehilangan air akibat evapotranspirasi merupakan selisih jumlah total kadar air tanah pada kedalaman 0100 em an tara kadar air tanah pada pukul 07.00 hari itu dengan hari berikutnya. Nilai evapotranspirasi tanaman adalah selisih antara jumlah penambahan air pada selang waktu 3 jam antara pukul 07.00 sampai pukul 19.00 dengan perubahan kandungan air tanah antara pukul 07.00 pada hari itu dengan kandungan air tanah pada pukul 07.00 hari berikutnya. JUl111ah perubahan kadar air tanah tersebut dijadikan acuan untuk menghitung nilai ETe tanaman teh rata-rata dari tiga tanaman. Selain itu perubahan kadar air tanah hasil pengamatan memberikan gambaran profil kandungan air tanah didalam tanah. Berikut adalah eontoh perhitungan ETe dan Ke. Berdasarkan pada Lampiran 8 (tan am an teh I), diambil data hari ke-2: Perubahan kandungan air tanah sedalam I meter dari pukul 07.00 sampai pukul 07.00 hari berikutnya adalah
156.60-119.45=37.15 mm, sedangkan jumlah
penambahan air antara pukul 07.00 sampai puku119.00 adalah 13.37 mm maka nilai evapotranspirasi tanamannya beltanda negatif yaitu sebesar 13.37-37.15=-23.78 mm. Berdasarkan data hari ke-3: Perubahan kandungan air tanah : 121.18-119.45 = 1.73 mm. Penambahan air: 5.34 + 1.71+0.23 = 7.28mm, Nilai ETc:7.28-1.73= 5.55 mm. Untuk perhitungan Kc dilakukan dengan membandingkan ETc yang bemilai positif dengan ETo-nya sesuai dengan Persamaan I.
,,
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Sifat Fisik Tanah Hasil analisa sifat fisik tanah di Laboratorium Tanah Jurusan Tanah Faperta IPB yang mcliputi bulk density (bobot isi), porositas, kadar air pada pF=2.54 dan pF=4.20, air tersedia dan permeabilitas dapat dilihat pada Lampiran 2. Sedangkan hasil analisa tekstur tanah pada berbagai kedalaman dapat dilihat pada Lampiran 3. I. Bobot isi, porositas, anal isis pF dan permeabilitas Bobot isi merupakan petunjuk tingkat kepadatan tanah, makin tinggi nilai bobot isinya, makin tinggi pula tingkat kepadatan tanahnya ( Soepardi, 1983 dan Hardjowigeno, 1986). Hansen e/ al mengemukakan bahwa ruang pori (porositas) mempunyai hubungan langsung terhadap nilai produksi tanah disebabkan pengaruhnya terhadap kapasitas menahan air dan terhadap gerakan udara, air dan akar-akar tanaman sehingga akan menghambat proses pertumbuhan tanaman. Berdasarkan pada Lampiran 2 dapat dilihat bahwa secara umum lapisan tanah makin kebawah hobot isi makin tinggi sebaliknya makin ke bawah porositas makin rendah. Hal ini menunjukkan bahwa granulasi lapisan tanah makin kebawah makin buruk. Lapisan tanah bawah rata-rata lebih padat daripada lapisan tanah atas. Analisis pF merupakan petunjuk untuk l11elihat kemal11puan tanah l11enahan air (WaleI' Holding Capacity).
Kandungan air pada kapasitas 1apang ditunjukkan
dengan pF=2.54 sedangkan kandungan air pada titik layu permanen ditunjukkan dengan pF= 4.20. Jumlah air tersedia bagi tanaman merupakan selisih kandungan air pada pF=2.54 dcngan pF=4.20.
25
Keadaan air tersedia (% volume) dan kadar air (% volume) pada pF=2.54 dan pF= 4.20 untuk tiap-tiap kedalaman diperlihatkan pada Tabel4. Tabel4. Kadar air tanah(% volume) pad a pF=2.S4 dan pF=4.20 ' ked a Iam an a hap-hap serta air terse d'13 pad Air tersedia Kedalaman pF=2.54 pF=4.20 (% vol) (% vol) (% vol) ~cm) 0-20
46.38
22.02
24.36
20-40
41.84
24.00
17.84
40-60
39.09
24.13
14.96
60-80
36.66
22.19
14.47
80-100
45.16
22.78
22.38
Berdasarkan pada Tabel 4 dapat dikemukakan bahwa secara umum jumlah air tersedia bagi tanaman cenderung makin ke bawah makin menurun. Pada Gambar 4 diperlihatkan kurva pF pada kedalaman yang berbeda.
Kadar airj%vol) 50
40~~ 301 -
--0-20 --20-40
20
--40-60 --60-80
10
-80-10e
o
2.54
4.2
pF
Gambar 4. Kurva pF
Hansen et al (1979) mengemukakan bahwa permeabilitas tanah didefinisikan sebagai kecepatan melewatkan air dari suatu tanah yang disebabkan oleh suatu satuan gradien akan tetapi tidak dipengaruhi oleh gradien.
Permeabilitas hanya
26
dipengaruhi oleh besar dan bentuk partikel tanah dan rongga (tekstur dan stmktur tanah) dan bebas dari sifat-sifat air tanah (kerapatan jenis dan viskositas). Tabel 5. Keadaan permeabilitas pada masing-masing kedalaman Kcdalaman (em)
Permeabilitas (em/jam)
Keterangan
20
18.64
ada akar
40
25.08
ada akar
60
28.04
80
35.30
100
35.80
Klasifikasi pem1eabilitas (Arsyad, 1979) : PI
= lambat, kurang dari 0.5 em/jam
P2
=
agak lambat, 0.5-2.0 em/jam
P3
=
sedang, 2.0-6.25 em/jam
P4 = agak eepat, 6.25-12.5 em/jam P5
=
eepat, lebih dari 12.5 em/jam Berdasarkan klasifikasi permeabilitas dalam Arsyad (1979), maka permeabilitas
tanah di Perkebunan teh Gunung Mas blok A-18 GM I pada kedalaman 0-100 em termasuk cepa!. 2. Tekstur Tanah Tekstur tanah adalah susunan relatif dari tiga ukuran zarah tanah. Pasir 2 mm20 fl, debu 50-2 fl, liat < 2 fl. Berdasarkan segitiga tekstur tanah (Anonimous, 1975 dalam Arsyad, 1989) tekstur tanah di lokasi penelitian termasuk kedalam jenis tanah lempung liat berpasir yang mempunyai kapasitas air tersedia sebesar 0.209 em air per em kedalaman. Hal
27
ini berdasarkan pada Tabel! yang menunjukkan daya menahan air dari berbagai tekstur tanah (Black, 1968). Pada Tabel6 diperlihatkan keadaan tekstur tanah pada masing-masing kedalaman. Tabel6. Tekstur tanah pada masing-masing kedalaman Tekstur (%) Kelas Tekstur Kedalaman (em) Pasir Debu Liat Lempung liat berpasir 68.21 7.73 24.06 20 22.11 Lempung liat berpasir 50.87 27.02 40 52.85 15.94 31.21 Lempung liat berpasir 60 Lempung liat berpasir 46.50 24.08 29.42 80 Lempung liat berpasir 56.98 20.64 22.38 100
B. Evapotranspirasi dan eurah hujan
Evapotranspirasi tanaman merupakan petunjuk untuk melihat kebutuhan air tanaman. Besamya evapotranspirasi tergantung dari jenis tanaman, fase pertumbuhan tanaman, dan faktor-faktor klimatologi antara lain radiasi, subu, RH dan kecepatan angin (Doorenbos dan Pruitt, 1977). Besamya evapotranspirasi acuan (ETo) yang dihitung dengan menggunakan metode radiasi selama penelitian diperlihatkan pada Lampiran 4. Sedangkan besamya rata-rata ETo bulanan dalam satuan mm/hari dari tahun 1985-1996 diperlihatkan pada Tabel 7.
Dari Lampiran 4 diperoleh bahwa besamya nilai ETo rata-rata selama
penelitian adalah 10.40 mmlhari. Nilai ETo yang digunakan dalam penentuan koefisien tanaman adalah nilai ETo rata-rata selama penelitian yang dapat dilihat pada Lampiran 4.
28
Tabel 7.
Perbandingan ETo bulanan rata-rata berdasarkan metode radiasi dengan h' curah uJan efik'fd' e 11 an ta hun 19851996 Bulan ETo (mm/hari) Curah hujan Chelf (mm/bulan) {mllllbulanl 273.60 Januari 2.55 481.47 463.28 262.42 2.61 Februari 2.82 346.12 190.36 Maret 263.29 139.42 2.39 April 172.56 83.62 2.35 Mei 107.06 43.34 2.25 Juni 89.20 32.36 Juli 2.33 Agustus 2.50 109.72 44.98 138.65 62.77 September 2.88 213.27 108.66 Oktober 2.71 337.54 185.09 November 2.60 407.15 227.90 2.75 Desember Berdasarkan pada Tabel 7 dengan membandingkan ETo dengan curah hujan
efektifnya terlihat bahwa antara bulan Juni sampai dengan bulan September jumlah curah hujan efektif lebih rendah daripada ETo. Hal ini menunjukkan terjadi defisit ketersediaan air didalam tanah atau nilai ETa lebih rendah daripada ETp. Apabila defisit kandungan air tanah melewati titik kritis kandungan air tanah sehingga evapotranspirasi aktual lebih kecil dari evapotranspirasi potensial, maka akan terjadi pengurangan hasil seperti ditunjukkan pada Gambar 3. Curah hujan efektif berkisar antara 32.36 sampai 273.60 mmlbulan. Jumlah eurah hujan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 9.
C. Perubahan Kandungan Air Tanah Perubahan kadar air tanah pada hari pertama pengamatan dengan hari kedua pengamatan dan hari-hari berikutnya yang telah diubah kedalam satuan mm
29
menunjukkan nilai ETc dari tanaman teh. Perhitungan nilai ETc berdasarkan perubahan kadar air tanah yang diamati mulai pukul 07.00,10.00,13.00,16.00,19.00 dan 07.00 pada hari berikutnya. Hasil perhitungan ETc berdasarkan perubahan kadar air tanah tersebut dapat dilihat pada Tabel 8. Apabila dibandingkan dengan nilai ETo maka pada umumnya nilai ETc lebih kecil daripada ETo. Dari perbandingan ETc dengan ETo maka diperoleh nilai koefisien tanaman (Kc).
Pada perhitungan ETc berdasarkan
perubahan kadar air tanah ini, nilai perubahan kadar air tanah yang bernilai negatif tidak dimasukkan dalam perhitungan ETc dikarenakan nilai ETc tersebut menunjukkan tidak terjadinya proses evapotranspirasi melainkan menunjukkan keadaan yang sebaliknya. Dalarn hal ini tanda negatif menunjukkan adanya penambahan air kedalarn tanah yang disebabkan oleh pengaruh gerakan kapiler air didalam tanah ataupun pengaruh air hujan sehingga penarnbahan airnya tidak dapat terukur secta pengaruh adanya proses perkolasi di dalam tanah dan keadaan cuaca secta suhu udara yang terlalu rendah yang menyebabkan teIjadinya pengembunan sehingga kelembaban tanah meningkat. Berdasarkan pada Larnpiran II, terlihat bahwa Kc untuk tanaman teh adalah sebesar 0.5 (Arsyad, 1989) sedangkan dalam penelitian ini diperoleh nilai Kc rata-rata dari tiga tanaman teh sebesar 0.72. Perbedaan ini kemungkinan disebabkan oleh proses pengukuran penyerapan air tanah berlangsung pada bulan-bulan yang memerlukan air banyak, disamping pada waktu itu mengalami kemarau panjang. Sedangkan nilai ETc rata-rata dari tiga tanaman teh yaitu sebesar 6.96 mmlhari.
30
Tabel 8. Hasil perhitungan ETc Hari ke-
ETc-l(mmlhari)
ETc-2(mmlhari)
ETc-3(mmAlari)
1
11.02
1.04
-6.74
2
-23.78
8.24
4.35
3
5.55
7.45
7.42
4
20.98
13.08
12.41
5
-2.43
15.93
6.51
6
-11.59
4.25
5.37
7
3.87
11.98
5.02
8
-6.00
8.32
1.36
9
9.66
8.25
7.56
10
14.52
7.80
5.37
II
8.43
8.01
4.58
12
2.44
2.52
2.04
13
4.78
5.93
2.65
14
11.24
-17.12
1.71
15
7.67
11.24
3.10
16
0.83
1.10
2.66
17
-0.51
-0.97
1.20
18
1.30
4.02
-1.88
19
-9.73
1.94
11.92
20
-10.35
8.99
7.65
21
-33.98
-2.34
-5.30
22
0.23
12.58
5.99
23
7.64
4.00
-1.33
24
12.28
10.22
12.96
25
4.38
7.89
9.63
26
-41.27
9.00
5.12
27
5.67
7.42
0.44
28
2.91
5.64
6.14
29
-1.30
3.82
2.66
• Han yang dlcelak lebal menunJukkan han hUJ3n sehmgga IIdak dlpergunakan dalam penentuan nilai ETc.
31
Tabel9 Nilai Etc dan Kc Hari keEto Etc-1 Kc-1 No. 5.8 0.96 1 3 5.55 2.19 2 4 9.6 20.98 7.3 3 7 3.87 0.53 11.5 4 9.66 0.84 9 13 14.52 1.12 10 5 12.6 8.43 0.67 6 11 10.4 7 12 2.44 0.23 13.6 4.78 8 13 0.35 0.61 12.5 7.67 9 15 8.7 0.1 10 16 0.83 0.02 12.7 0.23 11 22 6.1 12.28 2.01 24 12 11.5 4.38 13 25 0.38 13.7 14 27 5.67 0.41 14.2 15 28 2.91 0.2 104.2 163.2 10.62 Jumlah Rata-rata 10.88 6.95 0.71 Rata-rata tl9a tanaman teh: Etc-6.96, Kc-O.72
Etc-2 7.45 13.08 11.98 8.25 7.8 8.01 2.52 5.93 11.24 1.1 12.58 10.22 7.89 7.42 5.64 121.11 8.07
Etc-3 7.42 12.41 5.02 7.56 5.37 4.58 2.04 2.65 3.1 2.66 5.99 12.96 9.63 0.44 6.14 87.97 5.86
Kc-2 1.28 1.36 1.64 0.72 0.6 0.64 0.24 0.44 0.9 0.13 0.99 1.68 0.69 0.54 0.4 12.25 0.82
Kc-3 1.28 1.29 0.69 0.66 0.41 0.36 0.2 0.19 0.25 0.31 0.47 2.12 0.84 0.03 0.43 9.53 0.64
25
20 -+-Etc Etc·1 .......... Kc·1 """*-Etc·2 -lIE-Kc-2 ...-Etc·3 -+-Kc-3
•
E
.s 15 .t:
~
0
.'S ~
"ii 0
~
'" 0
~
"c
10
~
'" 5
o 2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Harl ke-
Gambar 5. Kurva ETo, ETc dan Kc
13
14
15
v.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan 1. ETo acuan berkisar antara 5.3-14.2 mm/hari dengan rata-rata 10.40 mmlhari. Nilai ETc dari hasil pengukuran merupakan ETc rata-rata dari tiga tanaman yaitu sebesar 6.96 mmlhari. Sedangkan nilai Kc adalah perbandingan antara ETc rata-rata dengan ETo rata-rata yaitu sebesar 0.72. 2. Berdasarkan perbandingan ETo bulanan rata-rata dengan curah hujan efektif terdapat defisit ketersediaan kandungan air tanah antara bulan Juni sampai dengan bulan September dikarenakan curah hujan efektif pada bulan-bulan tersebut lebih rendah daripada ETo. Hal ini akan menyebabkan terjadinya pengurangan hasil sehingga pada saat itu harus dilakukan penambahan air. B. Saran 1.
Untuk melakukan pendugaan kandungan air tanah bulanan yang lebih akurat, perlu dilakukan penelitian lanjutan yang meliputi waktu jangka waktu yang cukup lama.
2. Faktor kedalaman perakaran dari suatu jenis tanaman yang akan diamati perlu lebih diperhatikan supaya hasil pengamatan dapat lebih optimal.
DAFTAR PUST AKA
Anonimous. 1968. Guide to Agroclimatological Practices. WMO. Geneva. Arsyad, S. 1975. Fisika Tanah. Departemen Ilmu-ilmu Tanah, Faperta, IPB. Bogor. Arsyad, S. 1979. Konservasi Tanah. Jurusan Ilmu-ilmu Tanah, Faperta,IPB. Bogor. Arsyad, S. 1989. Konservasi Tanah dan Air. IPB Press, Bogor. Black, C.A. 1968. Soil Plant Relationship. John Willey and Sons, Inc, New York. Chang, J .H. 1968. Climate and Agriculture An Ecological Survey. Aldene, Chicago Damanik, E.L. 1987. Hubungan Kelembaban Tanah dengan Faktor-Faktor Klimatologi. Skripsi. Fateta, IPB, Bogor. Dastane, N.D. 1974. Effective Rainfall in Irrigated Agricultural. Irrigation and Drainage Paper. Vol. 25. FAO. Roma. Doorenbos, J. and A.H. Kassam. 1979. Yield Respon to Water. Irrigation and Drainage Paper. Vol. 33. FAO. Roma. 1977. Guidelines for Prediction Crop Water Doorenbos, J. And W.O. Pruitt. Requirement. Irrigation and Drainage Paper. Vol. 24. FAO. Roma. Flinn, J.C. 1971. The Simulation of Water Crop Irrigation System dalam J.B. Dent dan J.R. Anderson (Ed). System Analysis in Agricultural Management. John Willey and Sons. Inc. New York. Hansen, V. E., O.W. lsraelsen and G.E. Stingham. Practices. John Willey and Sons. Inc. New York.
1979.
Irrigation Principles and
Hardjowigeno, S. 1986. IIn1U Tanah. Jurusan Tanah. Faperta. IPB. Bogor. Hardjowigeno, S. 1987. Pengantar IImu Tanah. PT Mediyatama Sarana Perkasa. Jakarta. Hardjowigeno, S. 1989. IImu Tanah. PT Mediyatama Sarana Perkasa. Jakarta.
34
Hasan, A. 1988. Hubungan Perubahan Kandungan Air Tanah dengan Unsur-unsur Klimatologi di Perkebunan Tebu Cinta Manis. Sumatera Selatan. Skripsi. Fateta. IPB. Bogor. Kalsim, D.K. 1989. Fisika Lengas Tanah. Jurusan Mekanisasi Pertanian. Fateta. IPB. Kozlowski, T.T. 1972. Water Deficit and Plant Growth. Vol. 3. Treatise Academic Press. New York. Kramer, P.J. 1983. Water Relation of Plant. Academic Press. New York. Laverton, S. 1964. Irrigation Its Profitable Use for Agriculture and Horticultural Crops. Oxford University Press. London. Rahardjo, P. 1990. Aplikasi Isotop dan Radiasi dalam Bidang Pertanian, Petemakan dan Biologi. BATAN. Jakarta. Richards, L.A. and C.H. Wedleich. 1952. Soil Water and Plant Growth. Ed. By. Shaw. Vol. II. Academic Press. Inc. New York: 72-227.
~.T.
Richards, L.A. ans S.J. Richard. 1957. Soil Moisture. The Yearbook of Agricultural. USDA. Washington, D.C. Sitorus, S.R.P., O. Haridjaja dan K.R. Brata. 1980. Penuntun Praktikum Fisika Tanah. Departemen !lmu-Ilmu Tanah. Faperta. IPB. Bogor. Slayter, P.J. and J.E. Goode. 1967. Crop Respon to Water at different Stage of GrO\'ith. Commonwealth Agricultural Bureaux, Farnhan Royalbucks. England. Soepardi, G. 1979, 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Faperta. IPB. Bogor. Sosrodarsono dan K. Takeda. Paramita. Jakarta.
1977, 1983.
Hidrologi untuk Pengairan.
PT Pradnya
Sumama, A. 1982. Analisa Sumber-Sumber Air di Wilayah Kabupaten Cianjur Selatan. Masalah khusus. FPS. IPB. Bogor. Suseno, H. 1974. Fisiologi Tumbuhan, Metabolisme Dasar. Departemen Botani. Faperta. IPB. Bogor.
35
Sutedjo, R. 1972. Teh. Surungan. Jakarta. Dalam Lylavati, F. 1995. Kajian Pasar Intemasional Komoditi Teh. Skripsi. Fateta. IPO. Bogor. Oldeman, L.R. dan Syarifuddin. 1977. An AgrocIimatic Map of Sulawesi, Central Research Institute for Agriculture. Bogor. Tadjang, M.H.L. 1980. Penelitian Curah Hujan Efektif dan Neraca Air untuk Pertanian Tanah Kering Pada Dua Lokasi di Sulawesi Selatan. Tesis. FPS. IPo. Bogor.
LAMP IRAN
37
Lall1piran I. Tala lelak dan kcadaan tanall1an di lokasi penelilian a. Tata lelak lokasi penelilian
0
0
p
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
X
0
X X
0 0
X
X
X
0
X
II
0
X
X
X
0 X
X
0
X
III
0
X
0
0
Keterangan : 0 X
I, II, III
=
0
0
0
0
tanall1an teh
= titik pengall1atan =
ulangan
b. Keadaan tanaman di lokasi penelitian blok A-IS Gunung Mas I UlI1ur tanall1an: 20-28 tahun Kerapatan tajuk : 7000 lanaman/ha Jenis tanaman : seedling, kional 2024 Ketinggian daerah : 800 m dpl
X
I
0
0
38
Lampiran 2. Sifat-sifat Fisik Tanah No.
Kedalaman (em)
Bulk density (glee)
Porositas
67.17 20 0.86 40 0.93 64.91 2. 0.96 63.77 3. 60 0.91 65.66 4. 80 0.89 66.42 5. 100 Sumber: Lab. Fisika Tanah Faperta IPB I.
Kadar air (% vol)
2.54
4.20
46.38 41.84 39.09 36.66 45.16
22.02 24.00 24.13 22.19 22.78
Air tcrsedia
Permeabilitas
24.36 17.84 14.96 14.47 22.38
18.64 25.08 28.04 35.30 35.80
(em/jam)
Lampiran 3. Tekstur tanah No.
Kedalaman
Lab.
(em)
Pasir
Debu
Liat
2443
20
68.21
7.73
24.06
Lempung liat berpasir
2444
40
50.87
27.02
22.11
Lempung liat berpasir
2445
60
52.85
15.94
3l.21
Lempung liat berpasir
2446
80
46.50
24.08
29.42
Lempung liat berpasir
100
56.98
20.64
22.38
Lempung liat berpasir
2447
..
Tekstur
Sumber: Lab. Flslka Tanah Faperta IPB
Keterangan
39
ETo
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Rata-rata
21.95 21.45 22.65 21.50 22.65 21.85 21.55 22.05 21.60 22.20 22.50 23.00 24.00 22.70 22.10 22.60 21.60 22.15 21.85 22.45 22.10 22.25 22.20 22.10 22.70 24.10 23.25 23.35 23.60
75 73 62 66 72 77 67 62 69 69 75 62 44 58 75 69 79 72 77 76 69 76 69 71 70 63 41 49 65
2 2 4 4 2 3 3 3 3 3 5 3 5 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 4 3 4 4
0.72 0.82 1.56 1.92 1.66 1.16 1.92 1.76 1.94 1.78 1.76 1.96 1.98 1.90 1.37 1.37 1.28 1.37 1.92 0.96 1.89 1.96 0.65 1.96 1.14 1.92 1.96 1.96 1.73
15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15.7 15.7 15.7 15.7 15.7 15.7 15.7 15.7 15.7 15.7 15.7 15.7 15.7 15.7 15.7
9.15 9.90 15.50 18.20 16.20 12.50 18.20 17.00 18.30 17.10 17.00 18.50 18.60 18.00 14.70 14.00 14.70 19.00 11.50 18.70 19.30 9.00 19.30 12.90 19.00 19.30 19.30 19.30 17.50
0.73 0.72 0.74 0.73 0.74 0.73 0.73 0.72 0.73 0.73 0.74 0.74 0.75 0.74 0.73 0.74 0.73 0.73 0.74 0.73 0.74 0.73 0.73 0.73 0.74 0.75 0.75 0.74 0.75
6.680 7.128 11.470 13.286 11.988 9.125 13.286 12.240 13.359 12.483 12.580 13.690 13.950 13.320 10.731 10.360 10.731 13.870 8.510 13.651 14.282 6.570 14.089 9.417 14.060 14.475 14.475 14.282 13.125
5.30 5.80 9.60 11.90 8.40 7.30 12.20 11.50 13.00 12.60 10.40 13.60 13.60 12.50 8.70 10.20 8.20 8.90 10.90 7.00 12.70 11.50 6.10 11.50 8.80 13.70 14.20 14.10 12.20 10.4
40 Lampiran 5. Perhitungan ETo rata-rata bulanan tahun 1985-1996 13l1lan
lanuari Februari
Maret April Mei JUlli
Jlili Agustus
September Oktoher November Descmber
Tmean
RH(%,1)
Angin
Ra
II
N
Rs
W
("C) 20.34 20.79 21.25 21.65 21.76 21.65 21.24 21.05 21.25 21.51 21.22 21.01
WRs (mm/hari)
ETo ( mm/h ari )
92.27 89.82 88.91 87.00 86.18 83.55 83.27 83.00 83.36 84.55 87.64 87.18
1.15 1.19 1.28 1.05 1.01 1.10 1.24 1.36 1.05 1.18 1.09 1.46
15.90 16.04 15.56 14.60 13.30 12.66 12.96 13.90 14.96 15.74 15.87 15.80
1.38 1.27 1.99 2.04 2.22 2.18 2.43 2.51 2.19 1.63 1.31 1.69
12.43 12.34 12.10 11.94 11.80 11.68 11.73 11.87 12.00 12.24 12.41 12.51
4.86 4.83 5.17 4.90 4.58 4.35 4.59 4.94 5.11 4.98 4.80 5.01
0.71 0.72 0.72 0.73 0.73 0.73 0.72 0.72 0.72 0.73 0.72 0.72
3.46 3.46 3.74 3.56 3.33 3.16 3.32 3.57 3.70 3.61 3.46 3.61
2.55 2.61 2.82 2.39 2.35 2.25 2.33 2.50 2.88 2.71 2.60 2.75
Lampiran 6. ETo bulan September dan bulan Oktober 1997 Hari ke-
1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
ETo
ETo
(mmlhari) September
(mm/hari)
10.8 10.2 98 9.75 8.25 7.0 12.7 100 77 745 10.8 148 13.6 124 9.3 585
Oktober 865 10.20 8.15 8.90 10.90 7.0 12.7 11.45 6.10 115 8.8 13.7 14.2 14.2 12.2 11.3
Hari ke-
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Jumlah Rata-
Rata
ETo
ETo (mmlhari)
(mmlhari) September
Oktober
5.3 5.8 9.6 11.9 8.4 7.3 12.2 11.5 13 12.55 10.4 13.6 13.6 12.5 30805 10.27
10.8 13.1 107 11.8 141 11.8 5 12 8.75 7.35 3.10 9.5 1225 7.25 12.6 319.95 10.32
41
Lampiran 7. Data hasil kalibrasi 0-20 (I) Skala
Kadar air
54 59.5 61 63.5 64.5 74 74.5 76.5
39.17 44.53 46.07 48.79 49.69 59.2 59.4 62.15
0-20 (I) 80
_ 60 ' ~
..,..
.... ~
"
"
40 , 20 .
o. 0
Kadar air
60.5 65 66.5 75 77.5 79 81 84
46.03 50.32 52.63 59.7 62.98 66.13 68.33 70.78
20
38.43 43.86 43.9 46.34 48.59 52.49
20-40 (I) Skala
Kadar air
51.5 52.5 53 58 58.5 61 63.5 66
36.86 38.04
38.43 43.86 43.9 46.34 48.59 52.49
60
70
80
0-20 (II)
80
.... ~
~
"..
"
70 1
60 50 40 30 .
~
Y= 1.062x -18.508 R' = 0.9924
20·
10, 01 0
+.
20
10
30
4OSkal. 5O
-
60
70
--+-
-----
80
,
..
90
0-20 (III)
36.86 38.04
50
Skala
Kadar air
51.5 52.5 53 58 58.5 61 63.5 66
40
30
0-20 (III) Skala
....
II II
.10
0-20 (II) Skala
...
y= 1.0087x-15.389 R2 = 0.9993
~
... ~
~
"..
"
60 50; 40 i 30; 20· 10
Y = 1.0307x -16.218 R' = 0.9948
o. 0
10
20
30
40
50
60
Skala
20-40 (I) 60 50 .
;< :s:- 40
..:u
-g
y = 1.0307x· 16.218 R2 = 0.9948
' 30 . 20
" 10 : '
o.
o
10
20
~
....-- .
70
42 20-40 (II) Skala 59 59.5 64.5 65.5 66 77 78 78.5
Kadar air 44.32 44.57 49.59 51.29 52.3 62.66 63.42 63.88
20-40 (III) Skala 42 44 47.5 52 56 57 58 60
Kadar air 27.7 29.39 32.73 37.18 41.41 42.07 43.88 45.76
4060 - (I) Skala 48 49 52.5 54 59 59.5 60 61
Kadar air 34.49 34.84 38.06 39.03 45.19 45.47 45.62 46.2
40-60 (II) Skala 58 59 60 65 66 66.5 67 69
Kadar air 45.35 45.69 45.88 50.51 51.59 52.51 53.74 54.93
20-40 (II)
70 60
y = 1.0081 X- 15.049
,60
20
R2
a::
0.9976
1lQO
0
10
o o
10
70
60
50
30
20
80
20-40 (III)
50 ~O
.... .>SO
..
y = 1.0061x - 14.863 R' = 0.9982
.
~O ~O
o. o
10
20
30
40
50
60
Skala
40-60 (I) 50
to
.. ..,..:;20 .
~30
y = 0.9698x - 12.591 R' = 0.9916
.
><10 .
o. o
10
20
50
30 Skala 40
60
70
40-60 (II)
60
;to .
•
• ,::,,0 . ~O
•
• • • I
•
=
Y 0.9166x - 8.4686 R' 0.9802
.
.a>0 ><10
=
o. 58
60
62
64 Skala
66
68
70
43 40-60 (III) Skala
Kadar air
60 61 61.5 65 76.5
45.53 45.98 46.79 50.63 62.13 62.3 65.77 67.52
77
78 80
70 60
40-60 (IU)
~
Y= 1.0821x - 19.779 R' = 0.9931
..11
10 0
'iJ
'fo . 0 0
20
10
S~91a
30
50
60
70
80
50
60
70
80
60-80 (I) Skala
Kadar air
59.5 61 62 66 66.5 70 71 71.5
44.86 45.95 47.41 51.07 51.54 52.48 56.11 56.7
60-80 (I)
60 . 50,
~O
Y = 0.921x - 9.962 R' = 0.9597
~
~O
.
~
i"ioO . O· 10
0
20
60-80 (II) Skala
Kadar air
58 59 59.5 60 61 62 63.5 64
43.2 44.09 44.88 45.05 46.63 47.23 48.71 49.28
S~~a
30
60-80 (U)
50 49 .
~
'l7.
..,1IIl·
y = 1.014x-15.594 R' = 0.9933
,
~.
44 43
58
59
60
Sli.lla
62
63
64
60-80 (III) Skala
67 69 69.5 71.5 74 74.5 76 78
Kadar air
53.75 54.32 55.38 56.95 58.83 58.92 61.86 63.54
60-80 (III)
64
•
62 •
ib.
y
= 0.9109x - 8.0408 R' = 0.969
70
Siala
74
76
78
44 80-100 (I) Skala
Kadar air
62 64 65.5 69 71 73 75 76
47.72 49.19 50.99 54.96 56.05 57.07 60.73 61.61
80-100 (I)
70 60
~
y
""
R' = 0.9869
3Il
~
10
o o
10
20
30
80-100 (II) Skala
Kadar air
66 67 71.5 75 75.5 77.5 79 80
51.91 53.44 56.64 59.37 60.61 62.68 66.04 66.89
= 0.9794x -13.217
SMii.
50
60
70
80
70
80
80-100 (II)
70 60 .
~50
'i
y = 1.0224x -15.893 R' = 0.9698
40 :; 30 -g 20
'" 10
o
o
10
20
50
60
80-100 (III) Skala
Kadar air
63.5 64 66 69.5 74 75 76 78
48.92 49.07 51.54 55.77 58.05 60.36 61.03 65.64
80-100 (III)
70 60
@
y = 1.0436x - 17.537 R' = 0.972
"~ lP 10
o
o
10
20
30
siIll.
50
60
70
80
45
Lampiran 8. Hasil pengamatan perubahan kandungan air tanah a Tanaman leh I Kedalaman Uari ke-
Kandungan air tanah (mm)
(em)
07.00
10.00
13.00
16.00
19.00
07.00
0-20 20-40 40-60 60-80 80-100 Jumlah
lo.s3 10.92 46.37 32.98 49.25 150.05
10.89 10.92 47.49 33.65
5.95 10.95
0-20 20-40 40-60 60-80 80-100 Jumlah
10.19 10.55 45.82 31.64 58.40 156.60
12.28 10.92 47.49 32.98 59.71 163.38 +0.72 10.72 10.93 12.02 34.32 59.71 127.70
11.06 10.92 46.37 32.98 57.97 159.30
2.
3.
0-20 20-40 40-60 60-80 80-100
9.50 10.17 12.02 31.97 55.79 119.45
10.72 10.92 46.93 30.29 59.71 158.57 +8.52 10.54 10.93 47.49 34.32 66.69 169.97 +13.37 10.02 10.93 12.02 32.98 58.84 124.79
1.
Jumlah
+5.34
Jumlab
11.67 10.18 11.46 31.64 56.23 121.18
5.
0-20 20-40 40-60 60-80 80-100 Jumlah
11.24 10.18 11.46 30.97 56.23 120.08
6.
0-20 20-40 40-60 60-80 80-100 Jumlab
11.94 18.41 10.90 35.66 54.92 131.83
0-20 20-40 40-60 60-80 80-100
10.28 9.43 16.49 28.95 54.05 119.20
4.
7.
0-20 20-40 40-60 60-80 80-100
Jumlah
12.20 10.93 12.02 33.31 61.45 129.91 +8.73 11.94 10.93 12.02 32.98 61.02 128.89 +8.81 12.63 10.18 11.46 31.64 58.84 124.75 10.63 10.18 10.90 30.29 56.23 118.23
-
!'i9.71
162.66 +4.09 10.89 11.30 12.58 34.65 60.58 130.00
-
10.19 10.93 12.02 33.65 59.71 126.50 + 1.71 1281 11.67 12.58 34.65 71.05 142.76 +12.&5 12.02 10.93 12.02 32.98 61.45 129.40 +0.51 11.33 10.18 11.46 31.30 57.10 121.37 +2.45 11.06 10.18 11.18 30.29 57.97 120.68 +2.45
~5.82
31.64 58.40 152.36
10.28 10.93 12.02 32.98 57.97 124.18
9.50 10.17 12.02 31.97 55.79 119.45
-
-
10.19 10.93 12.02 32.98 59.71 125.83
12.54 10.55 12.02 32.98 57.97 126.06 +0.23 11.76 10.55 12.02 31.97 57.97 124.27
11.67 1018 11.46 31.64 5623 121.18
11.67 10.17 11.46 31.64 57.10 122.04
11.94 18.41 10.90 35.66 54.92 131.83
12.28 10.93 12.02 33.31 61.45 129.99
11.24 10.18 11.46 3097 56.23 120.08
12.02 10.55 12.02 32.64 58.84 126,07
-
-
11.50 10.18 11.46 31.30 57.97 122.41 +1.54 11.15 10.36 10.90 30.97 58.84 1l2.22 +1.54
11.33 10.18
10.90 30.29 56.23 118.93
10.28 9.43 16.49 28.95 54.05 119.20
10.98 9.80 10.90 29.62 54.49 11579
1028 9.43 15.93 2895 . 54.49 119.08
46
8.
0-20 20-40 40-40 60-80
80-100
Jumb" 9.
0-20 20-40 40-60 60-80 80-100
Jumlab 10.
0-20 20-40 40-60 60-80 80-100
Jumlah
II.
0-20 20-40 40-60 60-80 80-100
JUrniah 12.
0-20 20-40 40-60 60-80 80-100
Jurnlah 13.
0-20 20-40 40-60 60-80 80-100
Jurnlah 14.
0-20 20-40 40-60 60-80
80-100 Jumlab 15.
0-20 20-40 40-60 60-80 80-100
Jumlah
1Q.63 10.18 10.90 30.29 57.97 119.97 +0.89 10.28 9.80 16.49 28.95 56.23 121.75 +11.02 10.11 9.62 10.62 28.95 65.82 125.12 +13.03 10.28 9.80 10.62 28.95 56.23 115.88 +7.31 9.93 9.62 10.62 27.61 57.97 115.75 +6.61 9.76 943 10.34 26.61 51.43 107.57 +5.13
10.98 10.18 10.90 30.97 58.40 121.43 +1.46 10.63 10.18 10.90 29.62 57.97 119.30
-
-
-
10.46 10.18 10.90 29.29 65.38 126.21 +1.09 10.28 9.80 10.90 28.62 57.97 117.57 +1.69 10.28 10.18 10.90 28.95 57.97 118.28 +2.53 9.93 9.62 10.90 27.61 52.74 II 0.80 +3.23
10.54 9.80 10.90 20.91 64.51 116.66
10.28 9.43 10.90 27.64 62.33 120.58 +3.92 9.93 9.43 10.90 26.27 54.49 111.02
9.58 9.43 10.34 26.61 53.18 109.14
10.28 9.62 10.90 27.61 53.61 112.02
10.54 9.43 10.90 26.27 53.61 II O. 75
9.24 9.05 10.06 25.27 48.82 102.44
10.28 9.43 10.90 26.94 51.43 108.98
9.93 9.43 10.34 26.27 51.00 106.97
-
-
9.58
9.93
10.28
10.02
9.93
9.24
9.43 10.62 26.27 50.12 106.02
9.80 10.90 27.61
10.18 11.18 27.95 61.89 121.48 +10.06 9.58 9.43 10.90 2627 51.00 107.18
9.80 10.90 26.61 52.31 109.64
9.43 10.90 26.27 49.69 106.22
9.05 10.34 23.92 49.25 101.80 9.15 8.68 9.79 24.26 48.38 100.26
-
-
9.50 868 15.65 23.59 49.25 106.67 +2.68
10.28 9.43 15.93 28.95 54.49 119.08 9.93 9.24 10.34 27.61 53.61 110.73 9.76 9.43 10.34 27.64 54.92 112.09 9.58 9.05 10.06 26.27 53.61 108.57 9.58 9.43 10.34 26.61 53.18 109.14 9.24 9.05 10.06 25.27 48.82 102.44
9.24 9.05 10.34 23.92 49.25 101.80
53.18
111.42 +5.40 967 9.62 10.90 26.27 51.87 108.33 +6.53
10.98 10.18 10.90 29.96 57.97 119.99
10.72 9.80 10.90 28.95 S6.13 116.60
9.93 9.24 10.34 27.61 53.61 110.73
10.80 10.18 10.90 29.62 57.54 119.04
10.63 9.43 1034 28.28 56.23 114.91
9.76 9.43 10.34 27.64 54.92 112.09
-
10.37 9.80 10.90 27.95 56.23 115.25
-
9.58 9.05 10.06 26.27 53.61 108.57
-
-
9.76 9.43 10.62 24.93 49.25 103.99
-
-
9.58 9.43 10.62 26.27 50.12 106.02
47
16.
0-20 20-40 40-60 60-80 80-100
Jumlah 17.
0-20 20-40 40-60 60-80 80-100
Juml.b
915 8.68 9.79 2426 48.38 10026 8.89 UI 9.79 23.59 47.51 98.09
9.50 924 1034 24.93 49.25 103.26 +3.00 9.15 8.68 9.79 23.59 48.38 99.59 +1.50 8.80 8.12 9.50 22.92 45.76 9.51 +3.97 8.80 7.93 9.50 22.58 49.25 98.06
9.50 943 1034
24.93 48.38 102.58
·
0-20 20-40 40-60 60-80 80-100 Jumlab
8.45 7.93 9.50 22.25 47.94 96.07
+1.99
+1.40
20.
0-20 20-40 40-60 60-80 80-100
Juml.h
8.11 7.56 8.95 39.68 44.89 109.19
9.15 7.93 8.84 22.92 47.51 96.35
8.45 7.93 8.09 22.25 44.89 91.61
21.
0-20 20-40 40-60 60-80 80-100 Jumlah
8.10 7.56 44.14 20.91 44.02 124.73
8.37 7.56 8.95 22.25 45.76 92.89
.
8.89 7.56 9.50 22.25 45.76 93.96 +1.07
22.
0-20 20-40 40-60 60-80 80-100 Jumlah
7.68 6.81 8.39 20.24 46.25 89.57
8.63
8.80
7.93 8.95 21.58 4228 89.37
7.93 9.50 22.92
0-20 20-40 40-60 60-80 80-100
Juml.h
7.91 4.38 7.27 20.57 42.28 82.41
8.37 7.56 8.95 21.58 44.46 90.92 +8.51
·
+1.90
19.
23.
·
9.15 8.68 9.79 23.59 47.51 98.72
8.45 7.93 8.95 20.91 47.94 94.18
.
958 868 10 }4 24.93 3967 93.20
9.24 8.68 10.06 24.26 49.25 101.49
0-20 20-40 40-60 60-80 80-100 Juml.h
18.
9.50 887 1034 23.53 47.51 99.81
8.80 8.31 9.50 23.25 47.51 97.37
8.80 8.31 9.50 23.25 47.51 97.37
9.24 8.68 9.50 23.59 45.76 96.77
·
8.89 8JI 9.50 22.92 47.51 97.1J
+2.27
·
·
8.97 8.49 9.50 B.25 49.25 99.46
8.80 8.12 9.50 22.92 47.51 96.85
8.80 7.93 9.50 22.25 45.76 94.24
.
·
8.45 7.93 8.28 22.25 49.25 96.16 +4.55 8.63 7.93 9.50 22.25 45.76 94.07 +0.11 8.45
·
8.45
889 8JI 979 2359 47.51
9309 1A5 7.93 8.95 20.91 47.94 94.18
lAS 7.93 9.50 22.25 47.94 96.07 &.11 7.56 8.95 39.68 44.89 109.19 &.10 7.56
'-" 9.40
44.14
22.25 44..16 92.12
20.91 44.02 124.73
· 8.28 7.18 8J9 20.91 4054 85JO
7.68 6.81 U9 20.24 46.25 89.57
· 8.28 7.18 8.39 2091
2057
7.91
438
44.02
42.28
9666
7.93 8.95 22.25 44.89 9247
88.78
82.41
+7.39
·
·
8.10 7.56 8.39 20.91 44.02 88.98
7.91 7.18 8J9 20.57 42.28 86.33
7.84 7.18 8.39 20.24 42.28 85.93
.
·
·
47.51
7.27
7.76 6.81 7.83 19.9() 40.98 SJ.28
48
24.
0-20 20-40 40-60 60·80 80-100
lumlah
Jumlah
7.58 6.81 7.83 19.57 41.41 83.20
26.
0-20 20-40 40-60 60-80 80-100 Jumlab
IJ.24 6.81 44.14 19.57 44.02 127.78
27.
0-20 20-40 40·60 60-80 80-100 Jumlah
7.41 6.81 7.27 19.57 41.41 82.47
28.
0-20 20-40 40-60 60-80 80-100
Jumlah
7.49 6.81 7.27 19.23 40.54 81.34
0-20 20-40 40-60 60-S0 SO-100 Jumlah
7.41 6.62 7.27 IS.23 40.54 80.07
25.
29.
0-20 20-40 40-60 60-80 80-100
7.76 681 7.83 19.90 40.98 83.28
8.\0 718 8.39 20.91 4402 88.60 +5.32 8.02 7.18 8.39 20.91 4402 88.52
+7.04
·
·
8.10 7.37 47.21 20.91 45.33 128.92
7.93 7.18 46.37 20.24 42.72 124.44
7.93 7.18 45.26 20.24 4707 127.68
+5.32
+40.40
·
+3.24
8.10 7.18 46.37 23.59 46.64 131.88 +4.10 7.76 7.18 7.83 2024 44.02 87.03 +4.56 7.84 7.18 7.83 19.90 42.28 8503 +3.69 7.76 7.18 7.83 IS.9O 42.28 83.95 +3.88
7.93 7.37 46.65 21.58 46.64 130.17
8.02 7.37 8.39 20.91 44.46 89.15
7.76 7.18 7.83 20.24 42.28 85.29
·
·
8.10 7.18 8.39 21.58 44.02 89.27 +2.24 7.76 7.18 7.55 20.24 42.72 85.45
7.76 7.18 7.83 20.91 41.85 85.53
7.67 6.81 7.27 19.57 40.54 81.86
8.45 7.93 9.50 22.25 47.51 95.64
.
8.45 7.75 8.95 21.58 44.89 91.62
8.10 718 8.39 20.24 42.28 86.19
·
·
8.02 7.18 7.55 19.57 42.28 84.60
7.76 6.81 7.27 18.56 40.54 80.94
+0.42
·
·
7.84 7.18 7.S3 12.86 42.72 78.43
7.76 7.00 7.27 11.52 40.54 74.09
7.76 6.81 7.27 11.52 40.54 73.90
.
·
·
7.58 6.81 7.83 19.57 41.41 8320 13.24 6.81 44.14 19.57 44.02 127.78 7.41 6.81 7.27 19.57 41.41 82.47 7.49 6.81 7.27 19.23 40.54 81.34 7.41 6.62 7.27 18.23 40.54 80.07 7.06 6.44 6.71 15.88 3S.80 74.89
Catatan: Hari yang dicetak tebal menWljukkan bahwa hari hujan sehingga tidak dipergllilakan dalam penentuan nilai ETc.
49
b Tanaman teh II Hari keKedalaman (em)
Kandungan air tanah (nun)
07.00
10.00
13.00
16.00
19.00
07.00
Juml.h
5.95 10.71 27.07 51.40 49.56 144.69
6.13 9.96 27.07 52.tJ 60.01 155.30
5.77 9.97 26.80 50.65 38.65 131.84
0-20 20-40 40-60 60.80 80-100 Jumlah
5.77 9.97 26.80 SO.65 38.65 131.84
6.32 9.97 26.80 52.tJ 64.11 159.33
5.58 9.59 26.00 SO.65 62.29 154.11
3.
1}-20 21}-40 41}-6Q
5.58 9.59 26.00 50.65 62.29 154.11
6.32 10.15 27.86 52.87 6t.J8 158.58 +11.82 6.68 9.97 27.86 55.09 62.75 162.35 +4.15 5.95 9.59 27.86 53.61 65.93 162.94 +5.35
4.85 9.96 27.86 52.87 62.29 157.83
2.
6.13 to.34 27.86 52.87 49.56 146.76 +2.07 5.95 9.40 27.86 53.61 6t.J8 158.20 +26.36 577 9.59 27.07 52.87 62.29 157.59 +3.48 3.39 9.59 27.86 55.09 67.75 163.68 +11.30 4.85 9.97 27.86 54.72 47.73 145.13
5.58 9.97 28.91 56.93 67.75 169.14 +5.46 5.86 9.97 27.86 55.09 65.02 163.80 +18.67
I.
0-20 20-40 40-60 60.80 80-100
60.80 81}-1oo
Jumlah
4.
5.
1}-20 21}-40 41}-6Q 61}-80 81}-1 00
Jumlah
358 9.21 25.74 50.65 63.20 152.38
1}-20 20-40 40-60 61}-80 80-100 Jumlab
3.58 9.97 25.74 SO.65 58.76 148.70
6.
7.
1}-20 21}-40 40-60 61}-80 80-100 Jumlab
3.39 9.97 25.48 SO.29 56.83 145.96
1}-20 21}-40 41}-60 60.80 81}-1 00
3.03 9.21 24.69 49.18 56.37 142.48
Jumlah
3.58 9.97 26.80 52.50 60.47 153.32 +7.36 2.84 9.21 25.74 5213 58.65 148.57 +6.09
3.39 9.59 26.80 52.50 60.47 152.75
3.03 9.21 26.80 5114 63.20 155.48 +6.91
6.68 10.31 27.59 53.61 61.38 159.57
-
-
-
5.40 9.40 27.33 53.61 62.29 158.Q3
3.58 9.21 25.74 50.65 63.20 152.38
-
522 9.21 26.80 52.13 65.02 158.38 +0.35
6.59 921 2786 55.09 67.75 166.50
595 9.40 26.80 52.13 64.11 158.39
3.58 9.97 25.74 50.65 58.76 148.70
5.95 9.21 26.80 53.61 62.29 157.86
5.22 9.59 26.80 52.13 60.47 154.21
-
-
3.76 9 .. 59 26.80 52.SO 60.47 ISJ.12 +0.37 3.76 8.84 26.80 52.87 6320 155.47
4.12 9.21
3.76 8.46 25.74 50.65 58.65 147.26
-
-
-
25.74
51.76 58.65 149.48
3.39 9.97 25.48 SO.29 56.83 145.96
3.03 9.21 24.69 49.18 56.37 142.48
2.85 9.21 24.69 49.92 56.83 143.50
50
8.
0-20 20-40 4()..60 60-80 80-100
Jumllh 9.
0-20 20-40 40-60 60-80 80-100
Jumlah 10.
0-20 20-40 40·60 60-80 80-100
Jumlah
2.85 9.21 24.69 49.92 56.83 143.50 2.75 9.21 24.69 49.18 55.46 141.29 3.76 9.59 24.69 49.92 58.65 146.61
3.03 9.21 26.80 53.61 61.38 154.03 +10.53 2.66 9.21 25.74 52.13 58.65 148.39 +7.10 3.85 9.59 25.74 52.13 62.29 153.60 +6.99
11.
0-20 20-40 40-60 60-80 80-100
Jumlah 12.
0-20 20-40 40-60 60-80 80-100
Jumlah
13.
14.
3.39 9.78 24.69 50.65 58.65 147.16
3.85 9.97 25.74 53.61 60.47 153.64 +8.58 3.58 9.78 25.74 53.24 60.47 152.81 +5.65 3.39 9.97 23.63 52.13 57.74 146.86 +6.00
4.67 8.84 26.27 52.50 59.56 151.84
·
·
3.21 9.21 26.54 53.61 62.29 154.86 +6.47 4.12 9.40 26.54 53.61 62.29 155.96 +2.36 3.94 9.59 26.54 52.81 62.29 155.17 +1.53 4.03 9.59 26.80 55.09 60.47 155.98
4.49 9.21 26.27 53.61 60.47 154.05
4.12 921 25.74 50.65 58.65 148.37
.
4.67 8.46 25.74 51.40 57.74 148.01
·
·
4.12 9.21 25.74 52.13 60.47 151.67
3.94 9.21 25.48 50.65 58.65 147.93
·
·
4.03 9.21 25.74 52.50 60.47 151.95
3.76 9.59 24.69 49.18 58.65 145.87
4.12 9.40 25.74 52.87 59.56 151.69
3.39 9.59 24.69 50.65 56.83 145.15
2.75 9.21 24.69 49.18 55.46 141.29 3.76 9.59 24.69 49.92 58.65 146.61 3.48 9.59 24.16 49.18 58.65 145.06 3.39 9.78 24.69 50.65 58.65 147.16
·
+3.17
·
3.48 9.97 23.90 52.87 59.56 149.78
3.39 9.59 23.63 52.13 58.65 147.39
·
3.39 10.71 22.57 49.18
Jumlah
140.86
+2.92
·
·
0-20 20-40 4()..60 60-80 80-100
3.30
3.39
3.12
4.49
3.03
3.03
9.97 23.10 50.65 56.83 143.85
10.34 24.16 53.61 60.93 152.43 +8.58
10.34 24.69 55.09 60.47 153.71 +1.28
9.97 23.63 52.13 58.65 148.87
9.97 22.57 50.65 56.83 143.05
10.34 22.57 49.18 31.75 116.87
·
·
339 10.71 23.90 5361 58.65 150.26 +33.39
303 10.71 23.63 52.13 58.65 148.15
2.84 10.15 23.10 51.40 57.30 144.79
2.66 9.97 22.57 49.18 56.83 141.21
·
·
0-20 20-40 40-60 60-80 80-100
Jumlah
ssm
3.03 10.34 22.57 49.18 31.75 116.87
3.03 9.59 22.57 49.92 56.83 141.94
3.39 10.71 22.57 49.18 55.01 140.86
0-20 20-40 40-60 60-80 80-100
Jumlah
IS.
3.48 9.59 24.16 49.18 58.65 145.06
3.03 9.21 26.80 54.35 60.47 153.86
3.30 9.97 23.10 50.65 56.83 143.85
2.75 9.97 22.31 49.18 55.01 139.22
51
16.
Jumlah
2.75 9.97 22.31 49.18 55.01 139.22
17.
0-20 20-40 40-60 60-80 80-100 Juml.h
2.57 9.21 21.25 47.71 53.65 134J9
18.
0-20 20-40 40-60 60-80 86-100 Juml.b
2.30 8.09 20.46 46.23 50.46 127.54
19.
6-20 26-40 40-60 60-80 80-100 Juml.b
2.21 8.65 21.52 47J3 50.46 130.17
20.
0-20 26-40 40-60 60-80 86-100 Jumlab
1.93 9.59 19.94 46.23 49.56 127.25
6-20 26-40 40-60 60-80 80-100 Jumlab
1.75 8.28 19.94 46.23 48.64 124.84
0-20 26-40 40-60 60-80 80-100
1.57
7.53 18.35 43.27 45.92 116.64
21.
22.
0-20 20-40 40-60 60-80 80-100
Jumlah
266 9.97 22 84
5103 5865 14515 +5.93 2.66 9.21 24.21 49.18 55.01 140.27
0-20 26-40 40-60 60-80 80-100 Juml.b
1.57 7.53 19.41 44.75 49.56 122.82
· 2.66 9.21 22.05 49.55 55.01 138.48
2.66 921 22.57 5065 56.37 141.46
·
2.48 8.65 21.52 49.18 53.19 135.02
+5.88
·
·
2J0 8.65 47.70 52.28 132.18
2.39 8.65 21.52 48.44 53.19 134.19
2.39 8.65 21.52 48.44 53.19 134.19
+4.64
+2.01
2.21 8.84 21.25 48.07 53.19 133.56 +339 2.14 8.84 20.73 48.07 51.37 131.15
2JO 8.84 21.52 49.18 53.19 135.03
21.25
+1.47
·
1.84 8.65 21.52 47.71 52.28 132.00
·
230 622 22.57 49.18 58.65 13892
2.57 9.21 21.25 47.71 53.65 134.39
· 2.30 8.65 21.52 47.71 53.19 13JJ7
·
2.30 8.65 21.52 47.70 51.37 131.54
2.30 8.09 20.46 46.23 50.46 127.54 2.21 8.65 21.52 47J3 50.46 130.17
· 1.57 9.78 20.47 47.71 50.46 129.99
1.93 9.59 19.94 46.23 49.56 127.25
·
1.93 8.09 20.47 47.71 46.82 125.02
1.75 8.28 20.47 50.65 51.37 132.52
+3.90
·
+7.5
·
1.75 8.65 20.47
1.38 8.28 20.47 47.71 49.09 126.93
1.20 7.53 18.88 38.84 46.82 113.27
+5.11
1.93 8.28 19.94 49.18 51.37 130.70 +0.75
1.93
1.93
1.38
1.57
1.57
7.90 19.41 49.18 49.56 12798
8.65 2125 49.92 5365 135.40 +7.42 1.75 7.90
8.28 20.47 47.71 50.46 128.30
7.53 20.99 46.23 45.92
7.53 19.41 44.75 49.56 122.82
47.71
51.37 129.95
+ 11.34
23.
2.66 9.40 23.37 52.13 56.83 144.39
1.84 7.90
·
1.57 9.40 20.47 46.23 49.56 127.23
·
122.24
1.75 8.28 19.94 46.23 48.64 124.84 1.57 7.53 18J5 43.27 45.92 116.64
·
20..17
19.94
47.71 51.37 129.29 +6.47
46.60 49.56 125.75
1.20 7.53 19.41 45.86 48.64 122.64
·
·
1.20 7.53 19.41
44.75 47.73 120.62
·
1.57 7.15 19.15 44.75 47.73 120J5
52
24.
0-20 20-40 40-60 60-80 80-100
Jumlah
1.57 7.15 19.15 44.75 47.73 120.35
Jumlah
1.38 7.15 18.88 44.75 46.82 118.98
26.
0-20 20-40 40-60 6O-IW 80-100 Jumlab
2.48 7.72 18.62 43.64 45.92 118.38
27.
0-20 20-40 40-60 60-80 80-100
3.03 1.15 18.62 43.27 45.92 117.99
25.
0-20 20-40 40-60 60-80 80-100
Jumlah 28.
29.
0-20 20-40 40-60 60-80 80-100
Jumlah
3.85 7.15 19.41 44.75 46.82 121.98
0-20 20-40 40-60 60-80 80-100 Jumlab
3.58 7.15 18.88 44.75 46.23 120.73
1.75 7.90 19.94 47.71 49.56 126.86 +6.51 1.57 7.53 19.94 47.71 50.46 127.21 +8.23 1.02 1.53 19.94 46.96 48.64 124.09 +5.71 3.30 7.53 19.67 46.96 49.56 127.02 +9.03 3.76 7.53 20.20 47.71 4956 128.76 +6.78 3.76 1.53 19.94 47.11 49.56 128.50 +7.77
166 8.09 20.73 49.18 52.28 131.94 +5.08 1.57 1.72 20.47 47.71 50.00 127.47 +0.26 3.03 1.53 19.94 41.71 49.56 127.77 +3.68 3.76 7.90 20.47 47.71 49.56 129.40 +2.38 394 7.72 19.94 47.71 4956 128.87 +0.11 4.03 7.90 20.20 41.11 49.56 129.40 +0.90
120 7.90 20.47 47.71 50.92 128.20
·
1.20 7.34 19.67 46.96 49.56 124.73
12u 7.53 19.41
46.23 49.56 123.93
· 1.51 7.90 19.61 46.23 4864 12401
·
·
1.51 7.53 19.94 46.96 48.64 124.64
3.39 7.15 19.41 44.15 45.92 120.62
·
4.12 7.34 19.41 46.23 48.18 125.28
138 715 18.88 44.75 46.82 118.98 2.48 1.72 1862 43.64 45.92 118.38 3.03 7.15 18.62 0.27 45.92 117.99
· 4.12
7.15 18.88 4475 45.92 12082
·
·
4.21 7.72 19.94 46.96 4956 128.39
394 7.15 19.15 44.75
45_92 12091
·
·
4.21 7.53 19.41 46.96 41.13 125.84
4.12 7.15 18.88 46.23 46.82 123.20
·
·
3.85 7.15 19.41 44.75 46.82 121.98 358 715 18.88 44.75 4623 120.73 3.39 6.18 18.35 0.27 44.09 115.88
Catatan: Han yang dlcetak teba! menWlJukkan bahwa hall hUJ3n sehmgga tldak dtpergW"lakan dalam
penentuan nilai ETc.
53
c. T anaman teh 1II Hari keKedalaman (em)
Kandungan air lanah (mm) 07.00
10.00
13.00
16.00
19.00
07.00
6(1.80 8(1.100 Jumlah
7.49 13.93 26.01 45.54 41.51 134.48
7.49 14.12 26.01 45.86 41.51 134.99
7.49 13.93 24.76 45.86 41.98 134.02
9.27 13.93 24.76 44.28 41.05 133.29
5.72 13.56 22.39 44.55 40.12 126.84
2.
(1.20 2(1.40 4(1.60 6(1.80 8(1.100 Jumlab
5.72 13.56 22.89 44.55 40.12 126.84 6.96 13.18 21.02 43.88 38.26 123.30
7.85 13.93 22.26 44.55 54.46 143.05 +10.22 6.96 13.18 21.02 44.55 40.12 125.83
6.96 13.18 21.02 43.38 38.26 I23JO
(1.20 2(1.40 4(1.60 60-80 8(HOO Jumlah
8.20 14.31 23.51 47.20 41.51 134.73 +2.80 7.14 13.93 21.33 46.20 41.51 130.11
7.85 13.93 23.20 45.87 41.98 132.83
3.
4.
(1.20 2(1.40 4(1.60 60-80 80.100
Jumlah
6.96 13.18 19.15 43.88 38.26 121.43
5.
0.20 2(1.40 4(1.60 60.80 8(1.100 Jumlab
6.43 12.81 18.52 43.88 38.26 119.90
6.
0.20 2(1.40
6.16 12.81
7.14 13.93 26.01 45.86 42.44 135.38 +0.90 6.78 13.93 23.51 46.20 41.51 131.93 +5.09 7.14 17.68 21.33 45.86 40.58 132.59 +9.29 7.49 13.93 20.09 46.53 41.5 I 129.55 +8.12 6.87 13.93 19.77 46.87 41.98 129.42 +10.02 6.43 13.18
1.
(1.20 2(1.40 40-60
7.
8.
-
·
7.32 13.93 21.02 45.86 41.05 12918
-
6.96 13.18 19.15 4388 3826 12143
-
·
-
7.32 14.68 21.02 48.52 43.83 135.37 +5.82 6.87 14.12 19.77 47.20 41.98 129.94 +0.52 6.43 13.18
7.14 13. 93
6.78 13.18 19.77 44.55 40.12 124.40
·
.
6.43 12.81 1852 43.88 38.26 119.90
6.78 13.56 19.15 45.21 40.12 124.82
6.43 13.18 18.52 45.86 39.20 123.19
6.16 lUI 17.28 43.22 36.40 115.87
6.25 12.81
5.63 12.25
20040 46.53 40.58 128.58
· 6.43 13.18
-
40-60
17.28
18.52
18.21
IS.52
17.28
17.18
60.80 8(1.100 Jumlah
0.22 36.40 115.87
44.55 38.26 120.94 +5.07 5.90 12.81 17.28 44.55 38.26 118.80 +4.35 5.72 13.18 17.28 44.55 37.80 118.53 +5.87
44.55 39.66 122.OJ
44.87 39.66 122.66 +0.63 6.08 13.18 17.28 44.87 36.40 117.81
43.88 37.34 1 t 7.56
42.89 36.40
0.20 2(1.40 40.60 60-80 80.100
Jumlah
5.63 12.25 17.28 42.89 36.40 114.45
(1.20 2(1.40 4(1.60 60.80 8(1.100 Jumlah
5.72 12.42 16.03 42.55 35.94 112.66
+1.09
6.08 13.18 17.59 45.21 39.20 121.26 +2.46 5.90 13.18 17.28 45.21 37.80 119.37 +0.84
114.-'5
5.99 12.44 17.28 43.22 37.80 116.73
·
.
572 1142 16.03 4255 35.94 11266
5.72 13.00 16.97 44.55 36.87 117.11
5.72 12.44 16.66 43.22 35.94 113.98
5.01 11.69 16.OJ 41.39 32.69 107JI
-
-
54
9.
0-20 20-40 40-60 6().SO SO-I 00 Jumlah
5.01 11.69 16.03 41.S9 32.69 107.31
10.
0-20 20-40 40-60 6().SO SO-I 00 JumJah
2.35 12.06 16.34 41.S9 34.55 107.19
II.
0-20 20-40 40-60 6().SO SO-loo lumlah
2.26 11.69 16.03 41.S9 34.09 105.96
12.
0-20
2.17
20-40 40-60 6().SO SO-I 00 lumlah
I1.S7 15.41 43.22 33.62 106.29
13.
0-20 20-40 40-60 6().SO SO-I 00 lumlah
2.26 11.69 14.47 42.22 32.16 102.S0
14.
G-20 20-40 40-60 6G-SO SO-100 Jumlah
1.91 12.06 14.79 43.55 34.09 106.40
15.
0-20 20-40 40-60 6().SO SO-loo
JumJah
1.64 11.69 13.54 43.22 31.75 10l.S4
0-20 20-40 40-60 6().SO SO-Ioo Jumlah
1.47 11.13 13.54 41.S9 30.S3 9S.S6
16.
5.36 12.44 16.03 41.S9 36.40 112.12 +4.S1 2.53 12.44 1666 44.55 37.34 113.52 +6.33 2.53 12.44 16.34 44.55 35.01 110.S7 +4.91 2.17
271 12.81 1666 44.55 3S26 114.99 +2.87 2.53 13.1S 16.34 44.S7 36.S7 113.79
12.44 15.10 44.55 35.94 110.20 +3.9\ 2.17 12.44 14.79 44.55 33.07 107.02 +4.22 2.09 12.62 15.41 45.S7 33.62 109.61 +3.21 1.82 12.44
14.79 45.21 33.62 IOn8
2.53 12.81 16.34 44.55 36.40 112.63
·
2.53 12.44 16.03 44.55 35.94 111.49
2.17 12.44 16.03 43.22 36.40 110.26
2.35 12.06 16.34 41.S9 34.55 107.19
· 2.53 12.44 16.03 41.89 35.94 IOS.S3
2.26 11.69 16.03 41.S9 34.09 105.96
+0.27
·
·
2.35 12.44 16.66 42.S9 34.55 IOS.S9
2.35 12.44 16.34 44.55 33.15 IOS.S3
2.26 11.69 16.03 40.24 34.55 104.77
2.26
2.17
2.17
2.26
12.81 15.41 45.S6 35.48 I11.S2
12.44 15.10 44.55 35.01 109.27
II.S7 14.79 43.22 34.09 106.14
11.69 14.47 42.22 32.16 102.S0
.
·
+1.62
·
2.17 12.44 14.79 45.21 34.44 109.05 +2.03 2.17 12.62 15.41 46.53 35.94 112.67 +3.06 I. 73 12.06 14.79 44.55 33.15 106.2S
2.17 12.44 14.79 44.S7 33.07 107.34
2.17 II.S7 15.41 43.22 33.62 106.29
·
·
2.00 12.06 14.16 43.22 33.07 104.51
·
·
1.91 12.44 14.79 45.21 34.55 10S.90
I.S2 12.06 14.79 43.22 30.S3 102.72
·
·
1. 73 11.69 14.47 44.21 32.69 104.79
1.64
1.91 12.06 14.79 43.55 34.09 106.40 1.64 11.69 13.54 43.22 31.75 10l.S4
11.31
1.47 11.13
13.54 42.55 30.S3 99.S7
13.54 41.S9 30.S3 98.S6
+6.04
-
·
·
1.47 11.69 13.54 43.88 33.15 103.73 +4.87
1.47 11.69 13.S5 44.21 32.69 103.91
0.76 11.31 13.54 43.22 32.69 101.52
1.47 11.31 13.54 42.55 32.23 101.10
+0.18
·
·
1.3S 10.75 13.54 40.90 29.90 96.47
55
17.
()'20 2().40 4().Q() 6().80
8().100 Jamlab
18.
()'20 2().40 4().Q() 6().80
8().IOO Juml.b 19.
().20 2().40 4().Q()
6().80 8().IOO Jumlab
()'20 2().40
\.38 10.75 13.54 40.90 29.90 96.47 3.90 10.19 11.05 39.90 28.04 93.08 5.23 12.62 13.54 40.56 28.04 99.99
1.47
10.94 13.54 41.89 30.83 98.67 +2.20 3.90 10.56 11.36 41.89 28.98 96.69 +3.61 5.41 12.99 16.03 41.89 29.44 105.76
1.47 11.13 13.22 42.55 32.69 101.06 +2.39 3.90 10.75 11.67 41.89 29.90 98.11
1.47 10.94 12.29 42.22 30.83 97.75
1.29 10.94 12.29 41.89 28.98 9539
39.90 28.04 93.08
3.90 10.75 11.67 41.89 29.90 98.11
3.90 10.19 11.05 41.56 28.98 95.68
5.23 12.62 13.54 40.56 28.04 99.99
-
-
-
-
5.32 11.69 14.79 42.55 29.44 103.79
3.90 10.94 13.54 41.89 28.98 99.25
4.61 11.69 15.40 39.90 27.58 99.18
9.07 9.80 37.91 25.26 86.03
+5.77
-
-
5.32 11.49 17.28 41.89 28.98 104.96
4.87 10.56 14.79 39.24 25.26 94.72
6.03 12.81 17.90 41.89 27.58 106.21 +6.96 4.96 1 \.31 13.54 40.56 28.04 98.41 +0.99 3.90
Jumllh
()'20
4.61
5.32
4.87
4.43 10.38 13.54 40.56 28.51 97.42 +2.70 4.26
2().40 4().60 6().80 8().IOO Jumlah
10.94 14.79 39.90 27.12 9736
10.19 15.41 43.49 28.98 103.39
10.00 14.16 42.55 27.58 99.16
10.19 12.29 40.90 27.12 94.76
9.44 10.42 39.24 26.19 89.19
22.
().20 2().40 4().60 6().80 8().100 Jumlah
3.99 9.07 9.80 37.91 25.26 86.03
3.72 9.82 10.42 41.23 2758 92.77
354 9.44 9.80 39.90 27.12 89.80
23.
().20 21J.40 4().60 6().80 8()'IOO Jumlah
3.90 9.44 9.80 39.24 25.26 87.64
()'20 2().40 40-60 6().80 80-100 Jumlah
3.46 9.07 9.18 33.60 25.26 80.57
4().Q()
6().80 8().IOO
+5.78
21.
24.
11.0S
+1.42
4.61 11.69 15.40 39.90 27.58 99.18
20.
3.90 10.19
-
+6.03
-
3.72 9.82 10.42 42.55 27.12 93.63 +760 3.54 9.82 1Q.42 41.56 28.04 93.38
3.72 10.19 11.05 43.22 29.90 9808
-
4.61 10.94 14.79 39.90 27.12 9736 3.99
-
-
-
-
3.54 9.63 9.80 40.56 27.12 90.65
3.54
3.54
9.44
9.07
9.80 39.57 25.72 88.07
9.18 39.24 25.26 86.29
+5.74
-
-
-
354 9.44 9.18 40.56 27.12 89.84 +9.27
154 1019 10.42 43.22 28.98 96.35 +6.51
3.54 9.82 9.80 41.23 27.12 91.51
3.54 9.44 9.80 39.90 26.19 88.87
-
-
3.90 9.44 9.80 39.24 25.26 8764 3 .... 9.07 9.18 33.60 25.26 80.57 3.54 869 9.18 38.58 23.40 8339
56
25.
26.
0-20 20-40 40-60 60-80 80-100 lumlah
3.54 8.69 9.18 38.58 23.40 83.39
0-20 20-40 40-60 60-80 80-100
7.00 8.69 12.91 38.24 25.26 92.10
Juml.b
lumlah
4.83 8.69 12.29 38.58 24.33 88.72
28.
0-20 20-40 40-60 60-80 80-100 lumlah
4.83 8.88 8.86 38.90 22.47 83.94
29.
0-20 20-40 40-60 60-80 86-100 Jumlab
4.04 8.69 8.55 38.58 23.87 83.73
27.
0-20 20-40 40-60 60-80 80-100
3.54 944 9.80 40.56 27.12 90.46 +7.07 7.62 9.44 16.03 40.24 26.19 99.52 +7.42 4.39 9.26 13,54 40.56 2619 93.94 +5.22 4.30 9.44 9.80 40.56 24.33 88.43 +4.49 4.04 9.44 9.49 40.56 26.19 89.72 +5.99
6.12
9.44 9.80 40.56 26.66 9258 +2.12 7.45 9.44 16.03 40.56 27.12 100.60 +1.08 4.66 9.44 11.05 41.23 27.12 93,50
3.54 9.44
9.49 40.24 2619 8890
7.45 9.44 14. 79 40.56 25.72 97.%
lOO
lOO
9.82 15.41 40.56 2526 98.05 +9.15 8.15 9.07 12.60 38.58 25.26 93.66
8.69 12.91 38.24 25.26 92.10
·
·
5.01 907 9.18 39.90 2140 8656
5.54 8.69 8.55 38.58 24.33 85.69
.
·
·
4.30 9.44 9.80 40.56 26.19 90.29 +1.86 4.12 9.44 9.18 40.90 25.72 89.36
4.66 944 918 40.56 2619 9003
5.36 8.69 8.55 38.24 21.55 82.39
·
·
4JO 8.88 8.55 39.24 25.26 86.23
5.01 8.51 8.55 38.58 23.87 84.52
.
·
·
4.83 8.69 12.29 38.58 24.33 88.72 4.83 8.88 8.86 38.90 22.47 83.94 4.04 8.69 855 38.58 23.87 83.73 3.77 8.32 7.93 37.91 22.47 80.42
Catatan: Han yang dicetak teba! menuoJukkan bahwa han hUJan sehlOgga tldak dlpergunakan dalam penentuan nilai ETc.
57 Lampiran 9. JUl11lah curah hujan bulanan rata-rata tahun 1985-1996 No
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Juni
Juli
Agt
Sep
Okt
Nov
Des
I 2 3 4 5 6 7 8 9 10 II
698.5
725.6
67~.7
5~7.6
556.3 435.2 416.5 398.2 374.5 341.6 314.5 286.1 796.2
Rata-rata
481.5
473.4 463.1 444.3 412.3 402.6 377.0 269.4 256.2 684.1 463.3
663.3 562.7 404.8 397.7 330.2 325.7 253.4 212.6 208.6 92.0 356.3 346.1
435.5 392.2 364.6 336.1 318.1 270.8 171.1 169.4 98.5 56.2 283.2 263.3
355.2 305.2 282.2 190.8 174.6 144.8 94.0 76.5 72.1 69.6 133.2 172.6
237.7 163.7 161.0 146.4 145.6 101.6 85.0 36.8 27.1 69.6 58.7 107.1
198.2 196.0 130.2 128.0 79.1 38.4 36.4 28.6 21.0 4.0 120.8 89.2
211.9 21G.4 195.1 185.8 128.3 77.4 21.4 8.1 5.9 5.6 156.9 109.7
364.1 204.4 184.5 120.4 94.5 92.0 84.1 82.0 54.7 32.6 212.2 138.7
475.3 334.9 293.3 272.7 151.5 144.6 141.4 131.7 84.4 57.2 259.0 213.3
546.9 459.4 435.5 376.7 358.8 344.7 287.2 210.8 182.3 84.5 425.9 337.5
670.2 497.2 457.0 440.8 431.0 336.0 334.5 320.2 282.8 225.5 483.7 407.2
(mm/bln)
58
Lampi ran 10. Segitiga tekstur tanah
i>.n<)n1::C C)U5. 1975 dalam Arsyad. 19S Q
'a: 400---_ _ _ K_d<J~ ...
,pa"('
't>
a
I
59
. . (C) d'lndonesia (Hammer, 198.0 dab,1t Hardjowigeno. 1987) Lampiran II. Nllal faktor tanaman I
1en Ii pc It "um III
~
I. 2.
J. 4.
S.
I).
14. IS. 16. 17. U.
Tlhun
bcrik.u~nY:l
O,B
J'I:"ng KckJC1ngln Kcnunl Kanng [.rull Pldi Tcbu Pis=,
0,7 0.6 '0,_ 0,2 0.1 0,2 0,6· 0.' , , 0,2 O,8S 0,9
SachwL":~
Kopi dc:n,1.n ttnm'l~ pcnutup unw
y"" Cabc. jl1u. d1n Wn-U.l:n Kcbun CL"'n?Un.l1: kc:ai)l.Un tinui
~rcmplh-rcmpl.h)
-
ubi
-
kCr:;:J:ltU1 SCdUlg
b)".l -
0,1
kc:ddc:
O.!
KCn;)lUn rCIld1b (kl.&"".n: bn'l.,,'t)
<.huUn. <"ol::v.oo,)
Pcrl&d:n,,-, bcrpind.th1'~ Pcckcbu:u. ,. (pcnuOJp ~!lruk) :' , K:z..:ct Teo .I\c!..1?::J. uwi[ Kct.p'
-
Huun lh..'11
-
-
:
pc:nuh dengUi scr1uh scru.:..'l scdiXit .
Hutu} pro
-
23.
(c!n."lg: pilih (sdccti ..·c cutting)
8duSul"/n..::nput
0,1 O,S 0,' 0,8 O.S O,S
-
22.
-
O.l~
O.OZ-
-
, 21.
1,0. 0,01' O.OS I . 0.7;
Ubi k1)"\1
19. 20.
(J)
Tanah Y"" d1i
-
6. 7. I. 9. 10. II. 12.
.
(2)
I)
1'Iila1 C
..
0.8 0,001 O,OOS 0.1 0.1 0.1
60
Lampiran 12. Grafik hubungan antara RH (%), angin (m/dt) dan faktor WRs (mm/hari) untuk penghitungan ETo (mm/hari) dengan metoda radiasi (Doorenbos dan Pruitt, 1977).
RHmnr. Medl\.lm .. HI,,, (u .10 J,) 10
•
t." ""I_.~t"'_
•
•
••• II ... " ......... ..I_ I. II .... ' _ . 1.'-.1_ I • ., ..
•
,._t •• _• ..t_
10
•
•
I
'.
.,
:.
<.
•
- .:t • o•
. wI ;1.
,
~I
· i
:1"
· ... .
1
, RH:nul'l Lo_ t. II .. ,. .....
I. \I ............
12
.IU.
• «
,
•
'0
'0
40;'.,
.,r .
:..-.1_
,.'-J_
1.11 .... ' ..... 1.'_·_
Jl ....
I. \I ... ,. ........ 1-'_
.0
•T
• !•
.. :. ,.
•
.
.::' ~
. "i,
,
, •
•
\::.RJ.l':1m/c.J'
•
'0
.
.. ,
W. R", mm/c.l.Y
'0
61
Lampiran 13. Nilai radiasi ekstrateresterial (Ra)
Northern Hemisphere
jan
Feb Mor Apr May June July
Aug Scpt: O~(
Nov Dec lat
J.6 6.1 9.412.715.817.116.414.110.9 7.4 4.5 J.2 sao. 4.J 6.6 9.613.015.917.216.514.311.2 7.8 5.0 :.7 48 4.9 7.110.213.316.017.216.614.511.5 8.3 5.5 i..3 L6 5.3 7.610.613.716.117.216.614.711.9 8.7 6.0 1..7 U. 5.9 6.111.011..016.217.316.715.012.2 9.1 6.·5 5.2 1.2 6.4 6.611.414.316.417.316.715.212.5 9.6 7.0 5.7 1.0 6.9 9.011.814.516.417.216.715.312.810.0 7.5 6.1 3S 7.4 9.412.114.716.417.216.715.413.110.6 S.O 6.6 36 7.9 9.612.414.616.517.116.615.513.410.5 8.5 7.2 3! 6.310.212.815.016.517.016.815.613.611.2 9.0 7.6 32 6.810.713.115.216.517.0 {6.6·15.7 13.911.6 9.5 6.3 30 9.311.1 13.415.316.516.616.7 15.714.112.0 9.9 8.6 26 9.611.5 13.715.316.416.716.615.714.312.310.3 9.'3 25 10.211.913.915.' 16.' ]6.6 16.5 15.8 14.512.6 10.7 9.7 2! 10.712.314.215.516.316.416.415.614.6.13.011.110.2 221 11.212.714.4 15.616.J 16.t. 16.3 15.91l..613.3 11.610.7 2C 11.613.014.615.616:116.116.115.814.913.612.011.1 IS 12.013.314.715.616.015.915.915.715.013.912.411.6 15 12.413.614.915.715.815.715.715.715.114.112.612.0 I!. 12.813:915.115.715.715.515.515.615.214.413.312.5 12 13.214.215.315.715.515.315.315.515.311..713.612.9 10 13.614.515.3 15.615.315.015.1 15.415.314.8·13.913.3 II S 13.914.815.415.1. 15.1 11..711..915.2 15.J 15.0 1t..2 1J.7 6 IL.J 15.0 15.5 15.5 11..911..1. 11..6 15.115.315.111..511..11 !. 11..715.315.615.311..611..2 1!.3 14·9 15.315·3 1t..6 Il..l. 2 15.015.515·715·3 1l..l. 13·9 14.114.615.3 15.L 15.1 1l..6 0
i
. Southern H emi sQhc rc
Jan
saO 48 46 t.4
42 40 38 36 34 32 30 28 26 24 22 20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 n
feb Mor Apr May June July
Aug SeptOct .Nov O
.
17.514.710·9 7.0 1..2 3.1 3·5 5·5 5·912.916.518.2 17.614.911.2 7·5 4.7 3·5 4.0 6.0 9.313.216.618.21 17.715.111.5 7·9 5·2 l..0 4.4 6.5. 9.713.416.718.3 I 17.815.311.9 S.4 5.7 L.4 4.9 6.910.2 ;3.716.715.3 17.815.512.2 8.8 6.1 4·9 5·4 7.410.6 IL.O 16.6 15.3 17.91"5.712.5 9·2 6.6 5.1 5.9 7.911.0 IL.2 16.9 15.3 17.915.812:6 9.G 7.1 5.:· G.3 6.311.4 1t..4 17.015.3 17.916.013.210.1 7.S 6.3 6.B 8.811.714.617.015.2 17.816.1 13.510.5 8.0 6.8 7.2 9.212.0.'.917.118.2 17.816.2 13.610.9 6.5 7.3 7.7 9.612.415.1 17.216.1 17.816.414.011.3 8.9 7.8 8.110.112.715.317.315.1 17.716.414.3 II.G 9.3 8.2 8.610.4-13.015.417.217.9. 17.616.414.412.0 9.7 8.7 9.1 10.9 lJ.2 15.517.2 n.s! 17.516.514.612.310.2 9.1 9.5JI.2IJ.4IS.617.111.7'1 17.4 ·16.514.812.610.6 9.610.011.613.7')5.717.0 17.5 17.316.515.013.011.010.010.4 li.o 13.915.817.017.41 17.116.515.113.211.410.410.812.314.115.816.817.1 16.916.41).213,) 11.710.811.2 12.6IL.3 15.8)6.716.5, 16.716.415.313.712.111.211.612.914.515.816.516.61 16.616.3 f5.4 14.012.511.612.013.214.715.816.416.5 16.416.315.514.212.812.012.413.514.815.916.216.2 16.116.115.514.413.112.412.713.714.915.816.0 16.0 15.816.015.614.713.412.813.114.015.015.715.815.;:, 15.515.615.614 ..913.813.213.414.315.1 lS.6 15.5 IS.L 15.315.715.715.114.1 IJ:S 13.7 14.515.215.515.315.1
I 1<;.0.1"." 1~_7 ~c; 11'.1. 1"1
0
1l.1 t/, R tc:;_'l It;
t. P;.lll: ..~: