SKRIPSI
MEMPELAJARI MODEL RANCANGAN HIDROLIKA SUB UNIT IRIGASI CURAH DENGAN TEKANAN TINGGI
Oleh : Indri Nursani F14053609
DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010
RINGKASAN Indri Nursani. Mempelajari Model Rancangan Sub Unit Irigasi Curah Tekanan Tinggi. Dibimbing oleh Dr. Ir. Yuli Suharnoto, M.Eng dan Dr. Ir. Prastowo, M.Eng. Irigasi adalah faktor yang sangat menentukan dalam kegiatan pertanian. Dewasa ini penggunaan air irigasi harus dikelola secara bijaksana mengingat di sebagian besar belahan dunia terutama Indonesia, krisis air bersih yang semakin menjadi masalah yang menghawatirkan. Salah satu sistem irigasi yang hemat dalam penggunaan air adalah irigasi bertekanan. Sistem irigasi bertekanan memiliki keunggulan dalam efisiensi pemakaian air dan dapat digunakan pada daerah yang memiliki kontur tidak seragam. Irigasi bertekanan meliputi irigasi tetes dan irigasi curah. Irigasi sprinkler (curah) adalah pemberian air pada permukaan tanah dalam bentuk percikan air seperti curah hujan. Dalam perancangan hidrolika sub unit irigasi curah banyak hal yang harus diperhatikan antara lain: Tekanan (head), Hidrolika nozel, dan aliran dalam pipa. Model rancangan hidrolika sub unit irgasi sangat diperlukan untuk mempermudah perancangan suatu sistem sub unit irigasi. Sebelumnya telah dibuat suatu model rancangan hidrolika sub unit irigasi tetes oleh Prastowo, et al (2007). dalam bentuk nomogram dan tabel. Selain dalam bentuk tabel dan nomogram, kriteria hidrolika sub unit irigasi tetes juga telah dikembangkan dalam bentuk program komputer dengan tehnik komputasi numerik dan aplikasi jaringan saraf tiruan. Akan tetapi belum ada model serupa dalam hal perancangan irigasi curah. Penelitian ini dilakukan untuk menguji validitas software rancangan irgasi tersebut untuk digunakan dalam perancangan sub unit irigasi curah tekanan tinggi (4-7 bar) dan membangun model rancangan hidrolika sub unit irigasi curah tekanan tinggi dalam bentuk tabel dan nomogram. Penelitian dilakukan dengan menguji hasil output dari pengolahan data spesifikasi pencurah bertekanan tinggi dengan menggunakan dua metode yang telah dibangun pada software rancangan hidrolika sub unit irigasi tetes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa software tersebut tidak valid untuk digunakan dalan perancangan sub unit irigasi curah tekanan tinggi. Hal tersebut dikarenakan perbedaan spesifikasi emitter yang digunakan dalam perancanagn irigasi tetes dan irigasi curah tekanan tinggi. Software tersebut dapat dimodifikasi dengan menyesuaikan program yang ada dengan spesifikasi pencurah tekanan tinggi yang ada di pasaran agar dapat diaplikasikan dalam perancanagan hidrolika sub unit irigasi curah tekanan tinggi. Meskipun dari penelitian yang dilakukan diketahui bahwa software rancangan sub unit irigasi tetes tidak valid, dalam penelitian ini telah dibuat model rancangan hidrolika sub unit irigasi curah tekanan tinggi dalam bentuk tabel dan nomogram untuk 9 kriteria spasi. Tabel dan nomogram tersebut dapat digunakan dalam perancangan hidrolika sub unit irigasi curah tekanan tinggi (4 bar – 7 bar).
MEMPELAJARI MODEL RANCANGAN HIDROLIKA SUB UNIT IRIGASI CURAH DENGAN TEKANAN TINGGI
Oleh : Indri Nursani F14053609
Skripsi sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian pada Departemen Teknik Pertanian
DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010
Judul Skripsi : Mempelajari Model Rancangan Hidrolika Sub Unit Irigasi Curah dengan Tekanan Tinggi
Nama
: Indri Nursani
NIM
: F14053609
Menyetujui
Pembimbing I,
Pembimbing II,
(Dr. Ir. Yuli Suharnoto, M.Eng)
(Dr. Ir. Prastowo, M.Eng)
NIP : 19620709 198703 1 001
NIP : 19580217 198703 1 004
Mengetahui :
Ketua Departemen,
(Dr. Ir. Desrial, M.Eng) NIP : 19661201 199103 1 004
Tanggal Lulus :
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 26 Februari 1987 dari ayah barnama Sadut Sahudi dan ibu Suwarni. Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Pada tahun 1999, penulis lulus dari SD Negeri Mekarsari 3. Pada tahun 2002 penulis lulus dari SLTP Negeri 7 Depok. dan pada tahun 2005 penulis lulus dari SMU Negeri 105 Jakarta dan pada tahun yang sama pula lulus seleksi masuk IPB melalui jalur SPMB. Penulis memilih mayor Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian. Selama mengikuti perkuliahan, penulis bergabung dengan organisasi Himpunan Mahasiswa Teknik Pertanian (Himateta) dan menjadi pengurus pada tahun 20062007.
i KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat karunia dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini penulis susun sebagai Tugas Akhir untuk mendapatkan gelar sarjana Teknologi Pertanian. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada: 1. Dr. Ir. Yuli Suharnoto, M.Eng selaku pembimbing akademik I atas perhatian dan bibimbingannya selama ini . 2. Dr. Ir. Prastowo, M. Eng selaku pembimbing akademik II atas perhatian dan bimbingannya selama ini. 3. Ir. Susilo Sarwono selaku dosen penguji atas saran dan masukannya. 4. Keluarga khususnya kedua orang tua, Ilham, dan Ismo atas dukungan, semangat, perhatian, dan doanya. 5. Teman-teman seperjuangan, Syelvia, Hadi, dan Nurdia atas semangat dan bantuannya selama pengerjaan skripsi ini. 6. Keluarga besar TEP 42 atas persahabatan, semangat, dan perhatian kalian selama tiga tahun ini. 7. Teman-temanku Jane, Tias, Ratna, Pril, Rahma, Yuli, Bundo Wati, dan Hani atas persahabatan, perhatian dan semangatnya selama ini.
Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dari skripsi ini. penulis berharap skripsi ini dapat berguna bagi penulis dan para adik-adik penerus.
Bogor, Januari 2010
Penulis
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ..................................................................................
i
DAFTAR ISI ................................................................................................
ii
DAFTAR TABEL..........................................................................................
iv
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................
vi
I.
PENDAHULUAN ...............................................................................
1
A. Latar Belakang...............................................................................
1
B. Permasalahan .................................................................................
2
C. Tujuan Penelitian...........................................................................
3
D. Manfaat Penilitian .........................................................................
3
TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................
4
A. Irigasi Sprinkler .............................................................................
4
B. Pencurah Tekanan Tinggi..............................................................
6
C. Rancangan Hidrolika Pipa Sub Unit..............................................
8
II.
.......................................................................................................
III.
D. Sistem Pakar ..................................................................................
15
E. Nomogram.....................................................................................
17
METODE PENELITIAN.....................................................................
19
A. Waktu dan Tempat ........................................................................
19
B. Kerangka Pemikiran ......................................................................
19
C. Metode Pengumpulan Data ...........................................................
19
....................................................................................................... D. Metode Analisis Data ....................................................................
19
.......................................................................................................
IV.
E. Bahan dan Alat ..............................................................................
20
HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................
22
A. Validisasi Software Rancangan Hidrolika Sub Unit Irigasi Tetes terhadap Rancangan Hidrolika Sub Unit Irigasi Curah .................
22
A.1. Metode Jaringan Saraf Tiruan ...............................................
22
A.2. Metode Newton Raphson ......................................................
23
B. Membangun Tabel dan Nomogram Rancangan Hidrolika Sub Unit Irigasi Curah yang Sesuai Menggunakan Metode Manual....
24
V.
VI.
KESIMPULAN DAN SARAN............................................................
29
A. Kesimpulan....................................................................................
29
B. Saran ..............................................................................................
29
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................
30
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Klasifikasi irigasi sprinkler berdasarkanan rendahnya tekanan air ................................................................................................
6
Tabel 2. Klasifikasi system irigasi sprinkler bertekanan air menurut USDA ....................................................................................... Tabel
6
3. Penentuan Overlap Berdasarkan Perbedaan Kec. Angin.......................................................................................
10
Tabel
4.
Koefesien reduksi (F) untuk pipa multi outlet ..........................
12
Tabel
5. Pedoman untuk menentukan diameter pipa ..............................
14
Tabel
6.
Tabel Rancangan Hidroloka Sub Unit Irigasi Curah (Spasi Pencurah 34m x 34m) .............................................................
26
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Irigasi curah .................................................................................
4
Gambar 2. Center Pivot ................................................................................
7
Gmbar 3. Rain Gun .......................................................................................
8
Gambar 4. Skema dan Tata Letak Pipa Sub-unit ..........................................
9
Gambar 5. Metode Numerik ..........................................................................
16
Gambar 6. Metode ANN................................................................................
17
Gambar 7. Kerangka Pemikiran ....................................................................
21
Gambar 8. Nomogram Penentuan Panjang Pipa Lateral dalam Desain Sub Unit Irigasi Curah ......................................................................
27
Gambar 9. Nomogram Penentuan Panjang Pipa Manifold dalam Desain Sub Unit Irigasi Curah dengan Spasi Pencurah 31m x 31m ...
28
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Irigasi adalah faktor yang sangat menentukan dalam kegiatan pertanian. Pada mulanya kegiatan irigasi hanya sebatas mengairi lahan dengan air saja tanpa mempedulikan berapa air yang sebenarnya dibutuhkan oleh lahan dan tanaman. Dewasa ini di seluruh belahan dunia mulai terjadi krisis air bersih sehingga penggunaan air bersih harus dilakukan sebijaksana mungkin. Air bersih kini lebih diprioritaskan untuk minum dan pemenuhan kebutuhan rumah tangga lainnya sehingga penggunaan air tawar bersih untuk sektor lainnya seperti pertanian harus dibatasi. Salah satu sistem irigasi yang hemat dalam penggunaan air adalah irigasi bertekanan. Sistem irigasi bertekanan yang mulai berkembang dan digunakan dalam pertanian di Indonesia yaitu irigasi curah dan tetes. Sistem irigasi bertekanan memiliki keunggulan dalam efisiensi pemakaian air dan dapat digunakan pada daerah yang relatif bergelombang khususnya untuk sistem irigasi curah. Dalam proses perancangan irigasi bertekanan, banyak faktor yang harus diperitungkan agar dihasilkan debit siraman yang seragam pada tiap emtiter. Model rancangan hidrolika sub unit irigasi tetes telah dibangun oleh Prastowo, et al (2007) dalam bentuk tabel dan nomogram. Selain dalam bentuk tabel dan nomogram, kriteria hidrolika sub unit irigasi tetes juga telah dikembangkan dalam bentuk program komputer dengan tehnik komputasi numerik dan aplikasi jaringan saraf tiruan. Model rancangan sub-unit irigasi tetes tersebut berguna untuk mempermudah perhitungan dalam proses perancangan hidrolika sub unit irigasi tetes. Seperti halnya dengan irigasi tetes pengembangan model rancangan hidrolika sub unit untuk irigasi curah juga sangat diperlukan, melihat semakin banyaknya penggunaan sistem irigasi curah pada pertanian-pertanian di Indonesia. Pengguanaan pencurah dalam pertanian di Indonesia semakin lama semakin bekembang. Irigasi curah biasannya digunakan pada lahan pertanian dengan kemiringan tidak seragam seperti didaerah perbukitan dan juga banyak digunakan di taman-taman kota ataupun lapangan golf. Pencurah juga digunakan pada salah satu sistem hidroponik kultur air yaitu sistem aeroponik yang sekarang ini banyak
digunakan oleh petani-petani sayur di Indonesia. Oleh karenanya dari program komputer untuk irigasi tetes yang sudah ada tersebut, diharapkan dapat dikembangkan pula model karakteristik rancanagan hidrolika sub unit irigasi curah. B. Permasalahan Jumlah dan spesifikasi pencurah maupun jenis dan diameter pipa yang beredar di pasaran sangat beragam. Oleh karena itu, tahapan rancangan hidrolika sub unit biasa dilakukan dengan metoda coba-ralat (trial-error method). Hal ini cukup rumit dan membutuhkan waktu yang tidak sedikit, terlebih bagi para pemula. Kesalahan pada perhitungan rancangan hidrolika sub unit akan membuat desain sistem menjadi tidak tepat dan tentu akan mempengaruhi nilai koefisien keseragaman penyiraman serta efisiensi sistem secara keseluruhan. Maka dibutuhkan suatu metoda perhitungan rancangan hidrolika sub unit yang sederhana sehingga memudahkan desain irigasi curah dan meminimalkan kesalahan perancangan. Saat ini telah dibangun suatu software untuk rancangan hidrolika subunit irigasi tetes oleh Prastowo, et al (2007). Software tersebut dikembangkan dengan teknik komputasi numerik dan jaringan syaraf tiruan. Namun belum ada software sejenis untuk perancangan hidrolika sub unit irigasi curah. Oleh karena itu diperlukan suatu pengujian terhadap validitas software tersebut untuk mengetahui kemampuan software tersebut bila diaplikasikan pula pada perancangan hidrolika sub unit irigasi curah. Bila software tersebut diketahui valid maka dibuat tabel dan nomogram sebagai model karakteristik rancangan hidrolika sub unit irigasi curah. Bila software tersebut diketahui tidak valid maka dibuat rekomendasi untuk perbaikan software tersebut sehingga dapat digunakan untuk perancangan hidrolika sub unit irigasi curah pada tekanan tinggi dan buat tabel serta nomogram dari hasil perhitungan manual yang sesuai dengan ketentuan.
C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1. Menguji validasi dari software yang telah dikembangkan untuk model rancangan hidrolika sub unit irigasi tetes terhadap model rancangan sub unit irigasi curah dengan tekanan tinggi (4-7 Bar). 2. Mengembangkan model rancangan hidrolika sub unit irigasi curah dengan tekanan tinggi (4-7 Bar) dalam bentuk Tabel dan Nomogram. D. Manfaat Penelitian Dari penelitian ini akan dihasilkan model rancangan sub unit irigasi curah dengan tekanan tinggi yang dapat digunakan untuk mempermudah perancangan jaringan perpipaan irigasi curah.
II. TINJAUAN PUSTAKA
F. Irigasi Sprinkler Irigasi curah adalah pemberian air pada permukaan tanah dalam bentuk percikan air seperti curah hujan (Hansen, et al., 1979, skripsi Sudiro 1994 )
Gambar 1. Irigasi Curah Sistem irigasi curah terdiri dari unit-unit pompa air, jaringan pipa penyalur air dan alat pencurah untuk menyebarkan tetes-tetes air pada suatu luasan lahan tertentu (Partowijoto 1987 diacu dalam Pohan 1998). Berdasarkan sifat dan keadaan, irigasi curah dibedakan manjadi empat tipe yaitu sitem permanen, semi portabel, semi portabel, dan solid-set (Benami dan Ofen 1984 diacu dalam Ikadawanto 1993). a. Sistem permanen atau stasioner, sistem ini umumnya banyak digunakan untuk mengairi lahan sayuran yang berumur pendek dan tanaman yang berumur pendek dan tanaman yang berumur panjang seperti tanaman pisang, juga dipasang pada kebun-kebun serta lapangan rumput. Sistem ini terdiri dari pipa utama yang dilengkapi dengan dua sub pipa utama sebagai tempat dudukan pipa lateral yang terpasang dikedua sisinya (Benami dan Ofen 1984, didalam skripsi Ikadawanto 1993). Sistem ini tidak dapat dipindah-pindahkan dan biasanya pipa utama dipendam dalam tanah dan diperkuat oleh sekat-sekat yang terbuat dari kayu (Pillsbury da Degan 1968, Benami dan Ofen 1984 diacu dalam Ikadawanto 1993).
b. Sistem
Portabel,
merupakan
sistem
irigasi
curah
dimana
dalam
pengoperasiannya, pipa utama, pipa leteral dan pompa dapat dipindahpindahkan (Pillsbury dan Degan, 1968). Agar lebih memudahkan dalam proses pemindahan, komponen sistem irigasi dibuat dari aluminium atau plastik. Dengan sistem ini pemberian tambah air yang dibutuhkan oleh suatu lahan pertanian dengan cepat dapat dilaksanakan (Benami dan Ofen 1984, diacu dalam skripsi Ikadawanto 1993). c. Sistem semi-portabel, mempunyai pipa utama yang ditanam dalam tanah sehingga bersifat permanen, pipa lateral merupakan komponen yang dapat dipindah-pindahkan disepanjang pipa utama. Pipa lateral terbuat dari aluminium yang dilengkapi dengan “quick couple” yang melengkapi dengan klep. d. Sistem solid-set, pada sistem ini perpindahan lateral dibatasi. Lateral diletakkan pada lahan tepat saat musim tanam dan hanya pada musim tersebut. Sistem ini banyak digunakan pada lahan yang banyak membutuhkan waktu irigasi yang pendek dan berulang kali (Michael, 1978). Umumnya digunakan pada kebun-kebun buah serta perusahaan perkebunan dimana terdapat kekurangan tenaga kerja (Binami dan Ofen 1984, diacu dalam skripsi Ikadawanto 1993). Sesuai dengan kapasitas dan luas areal yang diairi sistem irigasi sprinkler dibagi menjadi tiga yaitu farm system, field system, dan incomplete farm system (Benami dan Ofen 1984, diacu dalam skripsi Ikadawanto 1993). a. Sistem farm, dimana sistem irigasi curah dirancang untuk luas lahan dan merupakan satu-satunya fasilitas untuk pemberian air. b. Sistem field, dimana sistem irigasi curah dirancang untuk dipasang dibeberapa lahan pertanian dan biasanya dipergunakan untuk pemberian air pendahaluan pada petak persemaian. c. Sistem incomplete farm, dimana sistem irigasi curah dirancang untuk dapat diubah menjadi sitem field dan sebaliknya. Sedangkan klasifikasi sistem irigasi sprinkler berdasarkan pencurahannya dibedakan menjadi tiga yaitu pencurah dengan nozel, pencurah dengan pipa performansi, dan pencurah dengan pipa berputar.
Partowijoto (1974), mengklasifikasikan sistem irigasi curah berdasarkan tekanan operasional unit pompa yang digunakan. Klasifikasi tersebut disajikan pada tabel 1. berikut ini. Tabel 1. Klasifikasi system irigasi sprinkler berdasarkan tinggi rendahnya tekanan air Sistem irigasi curah
Tekanan (Kg/cm2)
Tekanan rendah
0.35 – 1.50
Tekanan sedang
1.60 – 3.50
Tekanan tinggi
3.60 – 7.00
Tekanan sangat tinggi
>7.00
Sedangkan berdasarkan tekanan air yang lebih terperinci menurut USDA disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Klasifikasi system irigasi sprinkler berdasarkan tekanan air menurut USDA Sistem irigasi curah
Tekanan (Kg/cm2)
Tekanan rendah
0.00 – 1.05
Tekanan sedang
1.05 – 2.10
Tekanan menengah
2.10 – 4.20
Tekanan tinggi
4.20 – 7.05
Tekanan hidrolik
5.60 – 8.45
Tekanan pipa performansi
0.30 – 1.40
Tekanan undertree low angle
0.70 – 3.50
G. Pencurah Tekanan Tinggi Pencurah (sprinkler) berfungsi untuk mengaplikasikan air secara seragam ke atas permukaan tanah yang dapat digunakan oleh tanaman untuk menghasilkan buah, biji, atau zat kering. Beberapa karakteristik kinerja pencurah dapat mempengaruhi keserasian tampilan tempat tertentu dari suatu kondisi lahan. Contohnya adalah tipe pencurah, tipe dan ukuran orifice, posisi dan jarak spasi pemasangan serta tekanan operasi (Kranz, et al., 2005).
Kalsim (2006) menyatakan terdapat dua tipe kepala pencurah untuk mendapatkan semprotan yang baik, yaitu: a. Kepala pencurah berputar (Rotating head sprinkler), mempunyai satu atau dua nozel dengan berbagai ukuran tergantung pada debit dan diameter lingkaran basah yang diinginkan. b. Pipa dengan lubang-lubang sepanjang atas dan sampingnya (sprayline)
Dalam Irigasi curah terdapat tiga tipe tekanan pada pencurah yaitu tekanan rendah, tinggi dan sedang (medium). Penggunaan tekanan pada nozzle pencurah pada dasarnya ditentukan oleh kebutuhan dari lahan, jenis tanaman serta umur tanaman yang akan diairi. Pencurah bertekanan tinggi biasanya digunakan pada area yang sangat luas dan membutuhkan jangkauan operasi yang besar. Jenis sprinkler yang memiliki tekanan operasi tinggi adalah jenis gun sprinkler dan beberapa dari jenis impact sprinkler. Beberapa contoh sistem irigasi curah bertekanan tinggi antara lain: 1. Center Pivot
Gambar 2. Center Pivot Hasil siraman dari sprinkler tipe center pivot ini berupa lingkaran dimana jangkauan kerjanya merupakan jari-jari dari lingkaran terbasahkan. Center pivot memiliki tekanan operasi sebesar 25 sampai 80 psi (Scherer, 2005).
2. Rain-gun
Gambar 3. Rain-gun Sistem Ini menggunakan sprinkler putar besar yang bekerja pada tekanan tinggi mengairi areal yang luas. Umumnya pencurah dipasang pada alat angkut bergerak sinambung memotong lahan selama beroperasi dan disebut travelers. Akhir-akhir ini menjadi sangat populer karena biaya modal per hektar relatif rendah dan kebutuhan tenaga lebih kecil. Rain-guns umumnya beroperasi pada tekanan tinggi 5 - 10 bar, dengan debit 40 – 120 m3/jam. Dalam satu setting mampu mengairi areal lebar 100 m dan panjang 400 m (sekitar 4 ha) laju aplikasi berkisar antara 5 – 35 mm/jam. Gun sprinkler biasanya beroperasi secara individu dari pada di sepanjang lateral (Keller, 1990).
H. Rancangan Hidrolika Pipa Sub Unit Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, rancangan diartikan sebagai sesuatu yang sudah dirancang atau hasil dari kegiatan merancang. Selain itu, rancangan juga disetarakan pengetiannya dengan rencana atau program. Hidrolika adalah salah satu cabang teknik sipil yang mempelajari perilaku aliran air secara mikro maupun makro, pada aliran di saluran tertutup (misalnya pipa) maupun saluran terbuka atau sungai (http://id.wikipedia.org/wiki/Hidrolika). Menurut Qudus (2002), kata hidrolika berasal dari bahasa Yunani, Hydor, yaitu cabang ilmu teknik yang mempelajari perilaku air dalam keadaan diam dan bergerak. Perilaku air yang dipelajari adalah aliran pada saluran tertutup dan terbuka. Hidrolika dibedakan dalam 2 (dua) bidang, yaitu hidrostatika yang
mempelajari zat cair keadaan diam, dan hidrodinamika yang mempelajari zat cair bergerak. Rancangan hidrolika pipa sub unit merupakan perancangan teknis hidrolika pipa pada suatu sub unit. Artinya, perilaku air yang dianalisis akan mengasilkan dimensi pipa yang sesuai untuk suatu sub unit. Keller (1990) menyebutkan sub unit adalah area yang dialiri dari setiap tekanan atau titik aliran yang telah diatur. Suatu area irigasi dapat terdiri atas beberapa sub unit, bergantung pada desain tata letak area irigasi tersebut. Contoh skema tata letak dan komponen irigasi curah diperlihatkan pada Gambar 4.
pipa manifold P31 P21
P32 P21
P11 P12
lateral n
P33 P23
P13
valve
P3n P2n
pipa utama ket: P = pencurah
P1n
lateral 3 lateral 2
lateral 1
Gambar 4. Skema dan tata letak pipa sub-unit Dalam suatu perancangan sistem irigasi curah, kondisi klimatik harus diperhatikan. Salah satu dari faktor klimatik tersebut adalah angin. Kecepatan angin pada area yang akan disirami mempengaruhi nilai keseragaman penyiraman dan juga penentuan overlap dan besar spasi pencurah. Berikut adalah tabel penentuan overlap pada setiap kondisi kecepat angin yang berbeda:
Tabel 3. Penentuan Overlap Berdasarkan Perbedaan Kec. Angin No
Rata-rata Kec. Angin
Max. Spasi Sprinkler
1
0
65% diameter basahan
2
0 - 6.5
60% diameter basahan
3
6.5 - 13
50% diameter basahan
4
>13
30% diameter basahan
Beberapa parameter yang diperhitungkan dalam perancangan hidrolika pipa antara lain: 1. Tekanan (Head) Dalam pengertian umum, tekanan adalah pengukur energi yang diperlukan untuk mengoperasikan sistem irigasi curah dan secara spesifik didefinisikan sebagai gaya yang bekerja seragam pada suatu luasan tertentu dengan satuan N/m2. Seringkali dinyatakan dalam kN/m2, atau bar dimana 1 bar = 100 kN/m2 = 1 kgf/cm2 = 14,5 lbf/in2. Satuan lainnya yang sering dipakai adalah psi (pound per square inch atau lbf/in2) dalam unit Imperial, dan kilogram gaya per cm2 (kgf/cm2) dalam unit Eropa. Tekanan dalam pipa dapat diukur dengan alat Bourdon gauge. Di dalam alat ini terdapat suatu tabung lengkung berbentuk oval yang berusaha untuk meregang jika di bawah tekanan. Tabung ini dihubungkan dengan skala pengukur tekanan. Insinyur perencana sering menyatakan tekanan dalam satuan tinggi air (head of water) karena lebih nyaman untuk digunakan. Jika pengukur
Bourdon
digantikan
dengan
tabung
vertikal,
tekanan
air
menyebabkan air dalam tabung akan naik. Tingginya kenaikan air ini digunakan sebagai pengukur tekanan dalam pipa. Dalam SI unit: Head air (m) = 0,1 x Tekanan (kN/m2), atau Head air (m) = 10 x Tekanan (bar). Pada imperial units : Head air (ft) = 2,31 x Tekanan (psi). 2. Hidrolika Nozel Secara umum hubungan antara tekanan atau head dengan debit pencurah atau nozel ditunjukkan pada persamaan berikut (Prastowo, 2002): q Kd P …............................................................................................. /1.1/
q Kd H ………...................................................................................... /1.2/
dimana : q
: debit pencurah (l/menit);
Kd : koefisien debit nozel sesuai dengan peralatan yang digunakan; P
: tekanan operasi pencurah (kPa);
H : head operasi pencurah (m).
3. Aliran dalam Pipa Debit adalah banyaknya air yang mengalir dalam suatu satuan waktu (M/T). Pada sistem irigasi curah, variasi debit yang diijinkan adalah < 10 persen. Artinya, perbedaan debit yang terjadi sepanjang aliran dalam pipa harus tidak lebih besar dari 10 persen nilai debit yang dirancang. Debit aliran dalam pipa dapat diketahui dengan rumus: Ql q a N ................................................................................................../1.3/ Q m Ql q lateral N ..................................................................................../1.4/
dimana : qa : debit pencurah (l/detik); Ql : debit pada pipa lateral (l/detik); Qm : debit pada pipa manifold (l/detik); N : banyaknya jumlah pencurah. Jenis pipa dispesifikasikan dengan diameter-dalam (internal diameter) atau diameter luar tergantung pada bahannya, dan tekanan aman (safe pressure). Kehilangan tekanan dalam aliran pipa tergantung pada kekasaran pipa, debit aliran, diameter, dan panjang pipa. Kekasaran pipa akan bertambah seiring tingkat keausan dan umur dari pipa tersebut. Kehilangan energi gesekan pipa dapat dihitung dengan menggunakan rumus : a. Untuk pipa kecil (< 125 mm) J = 7.89 x 107 x (Q1.75/D4.75) .................................................................../1.5/ b. Untuk pipa besar (³ 125 mm) J = 9.58 x 107 x (Q1.83/D4.83) .................................................................../1.6/ - Tanpa outlet Hf = J x (L/100) ................................................................................../1.7/
- Dengan multi outlet yang berjarak seragam Hf = J x F x (L/100) ............................................................................/1.8/ - Untuk sambungan Hl = Kr x 8.26 x 104 x (Q2 / D4) ........................................................../1.9/ dimana : J: gradien kehilangan head (m/100 m); hf: kehilangan head akibat gesekan (m); hl: kehilangan head akibat adanya katup dan sambungan (m); Q: debit sistem (l/det); D: diameter dalam pipa (mm); F: koefesien reduksi; Kr: koefesien resistansi; L: panjang pipa (m).
Tabel 4. Koefesien Reduksi (F) untuk Pipa Multi Outlet Jumlah
F
Jumlah
Outlet
F
Outlet 1)
Ujung1)
Tengah2)
8
0,42
0,38
0,52
9
0,41
0,37
0,54
0,44
10 - 11
0,40
0,37
4
0,49
0,41
12 - 15
0,39
0,37
5
0,46
0,40
16 - 20
0,38
0,36
6
0,44
0,39
21 - 30
0,37
0,36
7
0,43
0,38
30
0,36
0,36
Ujung
Tengah
1
1,00
1,00
2
0,64
3
2)
1) Sprinkler pertama berjarak 1 interval dari pipa utama 2) Sprinkler pertama berjarak 1/2 interval dari pipa utama
Sumber : Prastowo, 2002. F juga dapat dihitung dengan menggunakan rumus (Prastowo dan Liyantono, 2002) :
F
1 1 (b 1) 0.5 ........................................................................./1.10/ b 1 2N 6N 2
dengan b : koefisien debit aliran dalam pipa (untuk pipa PVC, b = 1.75).
Selain itu, diketahui bahwa hf J F
L ………............................................................................/1.11/ 100
sehingga dapat diketahui banyaknya pencurah dan panjang pipa yang diperlukan, karena : L N y .................................................................................................../1.12/
dimana : L : panjang pipa lateral atau pun manifold yang diperlukan (m); N : banyaknya jumlah pencurah atau lateral; y
: spasing (interval atau jarak antar pencurah dan pipa lateral) (m) Kehilangan tekanan pada debit tertentu akan lebih besar terjadi pada
diameter pipa yang lebih kecil. Kehilangan tekanan akan naik secara cepat dengan bertambahnya debit aliran, khususnya pada dimeter pipa kecil. Kehilangan tekanan bertambah secara linier dengan bertambah panjangnya pipa, jika panjang pipa menjadi dua kali maka kehilangan tekanan juga menjadi dua kali. Diameter pipa ditentukan berdasarkan kehilangan tekanan yang diijinkan, yaitu diameter yang memberikan kehilangan tekanan lebih kecil pada debit aliran yang diinginan. Sebagai pegangan kasar untuk menentukan diameter pipa pada berbagai debit dan panjang pipa dapat digunakan Tabel 3 yang didasarkan pada kecepatan aliran dalam pipa lebih kecil dari 1,5 m/det.
Tabel 5. Pedoman untuk Menentukan Diameter Pipa Panjang pipa (m) Debit (m3/jam)
< 250 250 - 500 > 500 Diameter pipa (mm)
5
50
50
10
75
75
25
75
75
50
100
100
60
100
125
150
70
100
125
150
80
125
150
150
Sumber : Kalsim, 2006. Kehilangan head pada sub unit (Ps) dibatasi tidak lebih dari 20% dari tekanan operasi ratarata sistem. Kehilangan head (hf) pada lateral harus Hl, demikian juga halnya pada manifold (pembagi) kehilangan headnya (hf) harus lebih kecil atau sama dengan Hm. Kehilangan tekanan karena gesekan di pipa utama maksimum sebesar 0.41 m/10 m. Tekanan inlet lateral yang tertinggi diambil sebagai outlet manifold pada sub unit. Ps = 20% x Ha ........................................................................................../1.13/ Hl = 0,55 Ps ± Z lateral ........................................................................./1.14/ Hm = 0,45 Ps ± Z manifold .................................................................../1.15/ dimana : Ps
: kehilangan head yang diijinkan pada sub unit (m),
Hl
: kehilangan head yang diijinkan pada lateral (m),
Ha
: tekanan operasi rata-rata pencurah (m),
Hm
: kehilangan head yang diijinkan pada manifold (m),
Z lateral
: perbedaan elevasi sepanjang lateral (m),
Z manifold : perbedaan elevasi sepanjang manifold (m), -
: elevasi menurun,
+
: elevasi menaik
I. Sistem Pakar Menurut Oxman (1985), sistem pakar adalah perangkat lunak komputer yang menggunakan pengetahuan ( aturan-aturan tentang sifat dari unsur suatu masalah), fakta, dan teknik inferensi untuk masalah yang biasanya membutuhkan kemampuan sorangahli. Tujuan perancangan sistem pakar adalah untuk mempermudah kerja atau menggantikan tenaga ahli, penggabuangan ilmu dan pengalaman dari beberapa tenaga ahli, training tenaga ahli baru, penyediaan keahlianyang diperlukan oleh suatu proyek yang tidak ada atau tidak mampu membayar
tenaga
ahli.
pada
prinsipnya
sistem
pakar
tersusun
dari
beberapakomponen yang mencakup: a. Fasilitas akuisi pengetahuan b. Sistem berbasis pengetahuan (knowledge base system) c. Mesin inferensi (inference engine) d. Fasilitas untuk penjelasan dan justifikasi, dan e. Penghubung antara pengguna dan sitem pakar Menurut Fauset (1994), jaringan saraf tiruan (JST) adalah suatu sitem pemrosesan informasi yang memilki karakteristik-karakteristik menyerupai jaringan syaraf biologi. Menurut Rao & Rao (1993), JST adalah suatu grup pemrosesan elemen-elemen (neuron) dimana suatu subgroup (layer) melakukan komputasi yang independen dan meneruskan hasilnya ke subgroup berikutnya. Kelebihan dan kekurangan JST antara lain: Kelebihan: 1. JST dapat melakukan apa yang tidak dapat linear program lakukan 2. Ketika terjadi kegagalan pada salah satu elemen dari JST, dapat di teruskan tanpa ada masalah pada dasarnya 3. JST tidak memerlukan pemrograman ulang 4. Dapat diterapkan pada beberapa aplikasi 5. Dapat diterapkan tanpa menimbulkan masalah Kekurangan: 1. JST membutuhkan pelatihan untuk mengoperasikannya 2. Arsitektur dari JST berbeda dengan arsitektur dari mikroprosesor oleh karena itu dibutuhkan penyesuaian
3. Memerlukan waktu pemrosesan yang lama untuk JST yang besar. Software yang sudah ada ini merupakan aplikasi rancangan hidrologi irigasi tetes yang dikembangkan oleh Prastowo dan S. Widodo. Software ini dapat digunakan untuk mempermudah dalam proses perhitungan rancangan hidrolika sub-unit irigasi tetes. Sehingga lebih efisien dalam penggunaan waktu dan tenaga dalam menentukan rancangan hidrolika suatu sistem irigasi tetes, yang pada awalnya harus dilakukan dengan metode coba ralat yang sangat menghabiskan waktu. Software aplikasi irigasi sub-unit irigasi tetes yang telah ada dibangun dengan metode numerik (Newton-Raphson Method) dan ANN dengan tujuan memudahkan perhitungan secara cepat dan relatif mudah pada perancangan hidrolika sub-unit irigasi tetes. Pada metode numerik, masukan (input) yang diperlukan adalah debit penetes (l/jam), tekanan kerja penetes (m), jarak penetes (m), dan jarak antar pipa lateral (m). Keluaran (output) yang dihasilkan adalah panjang maksimum pipa lateral (m) dan panjang maksimum pipa manifold (m).
Gambar 5. Metode numerik Sedangkan pada metode ANN lapis masukan (input layer) terdiri atas 6 unit yaitu debit penetes (l/jam), tekanan kerja penetes (m), jarak penetes (m), dan jarak antar pipa lateral (m), diameter pipa manifold (mm), dan diameter pipa lateral (mm). Lapis keluaran (output layer) dalam model ini terdiri atas 2 unit, yaitu panjang maksimum lateral dan manifold (m).
Gambar 6. Metode ANN
J. Nomogram Nomogram, nomograph, atau abac adalah perangkat grafis menghitung, dua dimensi diagram dirancang untuk memungkinkan perkiraan grafis hitung dari fungsi: menggunakan sistem koordinat selain koordinat Cartesian.
Seperti
hitungan, adalah sebuah perangkat komputasi grafis analog, dan, seperti hitungan, dengan akurasi terbatas dengan presisi dengan tanda-tanda fisik yang dapat ditarik, direproduksi, lihat, dan berpihak.
Nomogram kebanyakan digunakan
dalam aplikasi mana yang terbaik adalah perkiraan yang tepat dan berguna. Jika tidak, nomogram dapat digunakan untuk memeriksa suatu jawaban diperoleh dari perhitungan metode yang tepat. Slide aturan ini dimaksudkan untuk menjadi sebuah perangkat umumtujuan. Nomograms biasanya dirancang khusus untuk melakukan perhitungan, dengan tabel nilai yang dibangun secara efektif untuk pembangunan yang skala. Nomogram biasanya memiliki tiga skala: skala mewakili dikenal dua nilai dan satu skala skala dimana hasilnya membacakan sambutan. Skala yang dikenal ditempatkan di luar, yakni hasil skala di pusat. Diketahui setiap nilai perhitungan yang ditandai di luar skala dan baris adalah diambil antara setiap tandai. Di mana baris dan dalam skala intersects adalah hasil. Skala termasuk tanda 'tick tanda' untuk menunjukkan angka tepat lokasi, dan nilai-nilai berlabel referensi.
Ini
mungkin skala linear, logarithmic atau ada beberapa hubungan lebih kompleks. Timbangan yang lurus berguna untuk perhitungan relatif sederhana, tetapi untuk perhitungan lebih kompleks, rumit atau mudah melentur skala mungkin perlu digunakan. Penggunaan yang sederhana sebuah string tegang atau lurus tepi ditempatkan, sehingga kontak yang dikenal dua nilai pada baris. Terbaik yang diperlukan adalah membaca di baris lain. Hal ini memungkinkan perhitungan satu variabel ketika dua lainnya diketahui.
Kadang-kadang tambahan baris
ditambahkan yang sederhana konversi salah satu variabel lain.
III. METODE PENELITIAN
F. Waktu dan Tempat Kegiatan penelitian akan diadakan pada Bulan Juni – Juli 2009. Adapun tempat pelaksanaannya adalah di Kampus IPB Dramaga Bogor. G. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran dari penelitian ini diperlihatkan pada Gambar 7. H. Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data sekunder. Data diperoleh dengan melakukan telaah pustaka baik pada buku-buku literatur, karya tulis ilmiah, internet, maupun sumber informasi ilmiah lainnya. I. Metode Analisis Data Data yang diperoleh dianalisis secara manual berdasarkan rumus /1.1/ hingga /1.15/ sehingga diperoleh suatu rancangan hidrolika sub unit irigasi curah. Selain itu, data-data spesifikasi teknis berbagai pencurah yang diperoleh dianalisis pula dengan menggunakan software Aplikasi Rancangan Hidrolika Sub-unit Irigasi Tetes yang dikembangkan oleh Prastowo, et. al. (2007). Hasil analisis data secara manual tersebut kemudian dibandingkan dengan hasil analisis data dengan menggunakan software tersebut. Proses inilah yang dinamakan uji validasi software. Apabila hasil analisis dengan kedua metode tersebut sesuai maka dapat dikatakan bahwa software tersebut valid untuk digunakan pada perancangan hidrolika sub unit irigasi curah pada tekanan tinggi. Selanjutnya akan dibangun suatu tabel dan nomogram sebagai model karakteristik rancangan hidrolika sub unit irigasi curah dengan tekanan tinggi. Namun apabila hasil analisis dengan kedua metode tersebut tidak atau kurang sesuai maka dapat dikatakan software tersebut tidak valid untuk digunakan pada perancangan hidrolika sub unit irigasi curah pada tekanan tinggi. Selanjutnya akan dibuat suatu rekomendasi untuk perbaikan software tersebut sehingga dapat digunakan untuk perancangan hidrolika sub unit irigasi curah pada tekanan tinggi.
J. Bahan dan Alat Adapun bahan dan alat yang digunakan pada penelitian ini adalah : 1. Seperangkat komputer yang dilengkapi software aplikasi rancangan hidrolika sub unit irigasi sprinkler dan softwarre Microsoft Excel. 2. Data spesifikasi teknik pencurah yang tersedia dipasaran 3. Alat tulis
Pengumpulan Data dan Perangkat Analisis Jarak spasi pencurah (m) Jarak spasi lateral (m) Panjang pipa manifold (m) Debit manifold (l/jam) Panjang pipa lateral (m) Model rancangan hidrolika sub unit irigasi curah dengan tekanan tinggi
Debit lateral (l/jam) Jumlah lateral/manifold
Tabel
Debit pencurah (l/jam) ф pipa manifold (mm)
Kehilangan tekanan di pipa manifold yang diijikan (m)
ф pipa lateral (mm)
Jumlah pencurah/lateral
Tekanan operasi ratarata pencurah (m)
Kehilangan tekanan karena gesekan (m)
Perangkat analisis: - Manual - Software irigasi tetes
Kehilangan tekanan di lateral yang diijinkan (m)
Ya Uji validasi Nomogram
Ukuran blok sub unit (m x m)
Tidak
Gambar 7. Kerangka Pemikiran Penelitian
Rekomendasi untuk modifikasi model rancangan hidrolika sub unit irigasi curah tekanan tinggi
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Validisasi Software Rancangan Hidrolika Sub Unit Irigasi Tetes Terhadap Rancangan Sub Unit Irigasi Curah Dilakukan uji validasi terhadap dua metode yang terdapat pada software rancangan hidrolika sub unit irigasi curah yaitu metode jaringan saraf tiruan dan metode Newton-Raphson. Dalam uji validasi, untuk memperoleh nilai kehilangan head yang diijinkan baik pada sub unit (Ps), pada lateral (Hl), maupun pada manifold (Hm), terdapat batasan berikut seperti yang disebutkan pada persamaan /1.13/, /1.14/, dan /1.15/. A.1. Metode Jaringan Syaraf Tiruan Dilakukan percobaan dengan menghitung panjang pipa lateral dan manifold dengan menggunakan metode jaringan saraf tiruan pada software aplikasi rancangan hidrolika sub unit irigasi tetes. Setelah dilakukan percobaan, ternyata perhitungan tidak dapat dilakuakan karena seluruh output panjang pipa lateral maupun pipa manifold yang dihasilkan bernilai nol. Hal tersebut dikarenakan seluruh data spesifikasi pencurah tekanan tinggi (4-7 Bar) yang dicobakan melewati interval nilai yang telah ditentukan untuk empat masukan pada software tersebut yaitu Debit (l/jam), Tekanan (m), Jarak Penetes (m), dan Jarak lateral (m). Interval yang ditetapkan pada metode jaringan saraf tiruan yang dibangun pada software aplikasi rancangan hidrolika sub unit irigasi tetes yaitu: 1. Tipe line source A Debit : 1.1 l/jam – 1.35 l/jam
Jarak penetes : 0.11 m – 0.65 m
Tekanan kerja : 5.11 m - 8.18 m
Jarak lateral : 0.11 m – 1 m
2. Tipe line source B Debit : 1.1 l/jam – 1.35 l/jam
Jarak penetes : 0.11 m – 0.65 m
Tekanan kerja : 5.11 m - 8.18 m
Jarak lateral : 0.11 m – 1 m
3. Tipe point source A Debit : 1.1 l/jam – 1.35 l/jam
Jarak penetes : 0.11 m – 0.65 m
Tekanan kerja : 5.11 m - 8.18 m
Jarak lateral : 0.11 m – 1 m
4. Tipe point source B Debit : 1.1 l/jam – 1.35 l/jam
Jarak penetes : 0.11 m – 0.65 m
Tekanan kerja : 5.11 m - 8.18 m
Jarak lateral : 0.11 m – 1 m
Metode Jaringan Saraf Tiruan yang dibangun pada software apikasi rancangan hidrolika sub unit irigasi tetes tersebut memiliki interval input yang kecil karena pada dasarnya software tersebut bertujuan untuk mempermudah penghitungan pada perancangan hidrolika irigasi tetes yang menggunakan tekanan dan debit operasi yang relatif kecil. Sedangkan pada perancangan hidrolika irigasi curah menggunakan tekanan dan debit operasi yang besar dan jarak (spasi) pencurah dan lateralnya juga cukup besar. Data-data spesifikasi pencurah tekanan tinggi yang digunakan memiliki interval debit ≥ 7596 l/jam, spasi (pencurah dan lateral) ≥ 25 m. Oleh sebab itu metode jaringan saraf tiruan yang terdapat pada software aplikasi rancangan hidrolika sub unit irigasi tetes tidak dapat digunakan dalam perancangan hidrolika sub unit irigasi curah tekanan tinggi. Modifikasi pada software aplikasi rancangan hidrolika sub unit irigasi tetes khususnya untuk metode jaringan saraf tiruan (ANN) dapat dilakukan dengan mengganti interval masukan debit ≥ 7596 l/jam, tekanan ≥ 40 m, dan spasi (lateral dan pencurah) ≥ 26 m agar metode ANN dan Newton-Raphson pada software tersebut dapat diaplikasikan pula pada perancangan hidrolika sub unit irigasi curah bertekanan tinggi. A.2. Metode Newton-Raphson (Numerik) Dilakukan percobaan dengan menghitung panjang pipa lateral dan manifold dengan menggunakan metode Newton-Raphson pada software aplikasi rancangan hidrolika sub unit irigasi tetes. Setelah didapatkan nilai L (max) lateral dan L max manifold kemudian dilakukan validisasi. Tidak semua spesifikasi yang dimasukkan menghasilkan output. Ada beberapa masukkan yang menghasilkan invalid floating operation. Dan ketika output yang dihasilkan dikoreksi menghasilkan nilai N (jumlah pencurah) nol. Hasil koreksi tersebut menunjukkan bahwa metode Newton-Rapson yang dibangun dalam software aplikasi rancangan sub unit irigasi tetes tersebut tidak dapat diaplikasikan dalam perancangan irigasi sub unit irigasi curah. Hal ini dikarenakan diameter pipa lateral dan manifold yang digunakan terlalu kecil untuk
perancangan irigasi curah bertekanan tinggi. Software aplikasi rancangan hidrolika sub unit irigasi tetes menggunakan kombinasi pipa lateral dan manifold yang relatif kecil untuk digunakan pada irigasi curah. Hal tersebut dikarenakan software tersebut dibuat berdasarkan kenyataan yang ada bahwa perancangan irigasi tetes hanya memerlukan pipa manifold dan lateral dengan diameter yang relatif kecil karena debit dan tekanan yang digunakan pada rancangan irigasi tetes juga relatif sangat kecil. Sedangkan irigasi curah memerlukan pipa yang relatif besar karena debit dan tekanan air yang diperlukan juga relatif sangat besar. Seperti yang telah diketahui bahwa kehilangan tekanan dalam aliran pipa tergantung pada kekasaran pipa, debit aliran, diameter, dan panjang pipa. Semakin besar kekasaran, debit aliran dan panjang pipa maka semakin besar tekanan yang hilang dalam pipa. Sedangkan semakin besar diameter pipa maka semakin kecil kehilangan tekanan dalam pipa. Sehingga untuk mengurangi kehilangan tekanan yang terjadi didalam pipa maka digunakan pipa dengan diameter yang besar dalam rancangan irigasi curah bertekanan tinggi. Dari hasil validisasi, kedua metode yang dibangun dalam software aplikasi rancangan sub unit irigasi tetes tersebut tidak dapat diaplikasikan dalam perancangan sub unit irigsi curah.
B. Membangun Tabel dan Nomogram sebagai Model Rancangan Hidrolika Sub Unit Irigasi Curah Tekanan Tinggi yang Sesuai Menggunakan Metode Manual Dalam perhitungan manual, selain kecepatan angin dianggap 6.5 km/jam, asumsi lain yang digunakan pada perhitungan secara manual adalah : a. Pipa yang digunakan adalah PVC. b. Diameter pipa yang digunakan sesuai dengan pipa yang beredar di pasaran, yakni 65 mm (2.5 inci), 75 mm (3 inci), 100 mm (4 inci), 125 mm (5 inci), 150 mm (6 inci), 200 mm (8 inci), 225 mm (9 inci), dan 250 mm (10 inci). Seluruh pipa merupakan pipa besar yang digunakan berdasarkan percobaan dengan perhitungan manual dalam mencari pipa yang sesuai untuk digunakan dalam perancangan sub unit irigasi curah bertekanan tinggi. c. Elevasi pipa lateral dan manifold terhadap datum dianggap nol (Z = 0). d. Jarak spasi pencurah dalam lateral dan spasi lateral dalam manifold seragam.
e. Overlap 50% dari diameter basahan Dari hasil perhitungan manual yang dilakukan dengan menggunakan pipa lateral berdiameter 65mm (2.5 inci), 75 mm (3 inci), 100 mm (4 inci), 125 mm (5 inci) dan pipa manifold berdiameter 125 mm (5 inci), 150 mm (6 inci), 200 mm (8 inci), 225 mm (9
inci), dan 250 mm (10 inci) maka tabel dan nomogram
rancangan sub unit irigasi curah bertekanan tinggi dapat dibangun. Tabel dan nomogram rancangan sub unit irigasi curah bertekanan tinggi dibangun berdasarkan kriteria spasi lateral dan manifold yang digunakan. Dihasilkan 9 tabel rancangan sub unit irigsi curah, 1 nomogram penentuan panjang maksimum pipa lateral dalam desain sub unit irigasi curah, dan 9 nomogram penentuan panjang maksimum pipa manifold dalam desain sub unit irigasi curah dengan kriteria spasi.
Tabel 6. Tabel Rancangan Hidrolika Sub Unit Irigasi Curah (Spasi Pencurah 34m x 34m) Ha(m) Ha(Psi) qa(l/jam)
45 31.5 18288
50 35 16056
60 42 14544
L(max) 68 102 170 272
L(max) 68 102 204 306
136 204 374 442 544
170 238 408 510 612
102 136 272 340 408
136 170 306 408 476
68 102 204 238 306
68 102 204 238 204
34 68 136 170 204
34 68 136 170 204
Lateral D(mm) L(max) 65 68 75 68 100 136 125 238 Manifold(D lateral = 65 mm) 125 136 150 170 200 340 225 408 250 476 Manifold(D lateral = 75 mm) 125 136 150 170 200 306 225 408 250 476 Manifold(D lateral = 100 mm) 125 68 150 102 200 204 225 238 250 306 Manifold(D lateral = 125 mm) 125 34 150 68 200 136 225 170 250 204
Nomogram Penentuan Panjang Maksimum Pipa Lateral dalam Desain Sub Unit Irigasi Curah 400 12600 l/jam - 31m 11268 l/jam - 31m
350
15264 l/jam - 33m 13932 l/jam - 33m 300
18288 l/jam - 34m 16056 l/jam - 34m 14544 l/jam - 34m
250
L max (m)
19260 l/jam - 35m 16848 l/jam - 35m 22680 l/jam - 37m
200
21096 l/jam - 37m 28368 l/jam - 39m 150
26136 l/jam - 39m 32256 l/jam - 40m 29880 l/jam - 40m
100
34020 l/jam - 42m 28656 l/jam - 42m 50
32724 l/jam - 42.5m 25884 l/jam - 42.5m 23796 l/jam - 42.5m
0 65
75
100
2.5
3
4
125
5
mm
inchi
Diameter Pipa
Gambar 8. Nomogram Penentuan Panjang Maksimum Pipa Lateral dalam Desain Hidrolika Sub Unit Irigasi Curah
Nomogram Penentuan Panjang Maksimum Pipa Manifold dalam Desain Sub Unit Irigasi Curah dengan Spasi 31 m x 31 m 700 12600 l/jam lat. 75mm 600 11268 l/jam lat. 75mm
L max (m)
500
12600 l/jam lat. 100mm 11268 l/jam lat.100mm
400
12600 l/jam lat. 65mm
300
11268 l/jam lat. 65mm
200
12600 l/jam lat. 125mm 100 11268 l/jam lat. 125mm 0 125
150
200
225
250
mm
5
6
8
9
10
inchi
Diameter Pipa
Gambar 9. Nomogram Penentuan Panjang Maksimum Pipa Manifold dalam Desain Hidrolika Sub Unit Irigasi Curah dengan Spasi 31m x 31m
V.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Dari hasil validisasi software aplikasi rancangan hidrolika sub unit irigasi tetes yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa software ini tidak dapat diaplikasikan dalam perancangan hidrolika sub unit irigasi curah bertekanan tinggi. Meskipun software rancangan sub unit irigasi tetes tidak valid, dalam penelitian ini telah dibuat model rancangan hidrolika sub unit irigasi curah tekanan tinggi dalam bentuk tabel dan nomogram untuk 9 kriteria spasi. Tabel dan nomogram tersebut dapat digunakan dalam perancangan hidrolika sub unit irigasi curah tekanan tinggi (4 bar – 7 bar).
B. Saran Modifikasi terhadap software rancangan hidrolika sub unit irigasi tetes ini sangat mungkin dilakukan untuk menghasilkan software rancangan hidrolika sub unit irigasi curah tekanan tinggi. Modifikasi pada metode jaringan saraf tiruan (ANN) dapat dilakukan dengan mengganti batas bawah masukan debit menjadi 7596 l/jam, batas bawah masukan tekanan menjadi 40 m, batas bawah masukan jarak lateral dan pencurah menjadi 25m. Sedangkan modifikasi pada metode Newton-Raphson dapat dilakukan dengan mengganti diameter pipa untuk perancangan menjadi pipa dengan diameter lebih dari 50 mm atau 2 inchi.
VI. DAFTAR PUSTAKA
[Anonim]. Sistem Pakar. Diambil dari http/: wikipedia.com.(27 April 2009). Hansen, V.E.,O. W. Israelsen, dan G. E. Stringham. 1979. Irrigations Principle and Practice. John Wiley and Sons. Inc. New York. Ikadawanto, Dody. 1993. Penentuan Efisiensi Penyebaran Air pada Sistem Irigasi Mikro Sprinkler Meleui Uji Performansi. Skripsi. Bogor. Institut Pertanian Bogor. Kranz, B., Dean Yonts, dan Derrel Martin. 2005. Operating Characteristics of Center Pivot Sprinklers. University of Nebraska-Lincoln. Diambil dari http://www.ianrpubs.unl.edu/epublic/pages/publicationD.jsp?publicationI d=360 (22 April 2009). Marimin. 2005. Teori dan Aplikasi Sistem Pakar dalam Teknologi Manajerial. IPB press. Bogor. Pillsbury, A. F. 1968. Sprinkler Irrigation. FAO. Rome. Prastowo. 2007. Pengembangan Model Rancangan Irigasi Tetes pada Sistem Irigasi Airtanah Dangkal yang Berkelanjutan di Kabupaten NganjukJawa Timur. Disertasi. Bogor. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Prastowo dan Liyantono. 2002. Prosedur Desain Irigasi Tetes (Trickle Irrigation). Bogor. Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Scherer, Tom. 2005. Selecting a Sprinkler Irrigation System. North Dakota State University Fargo. North Dakota. Sudiro, Adi Ponco. 1994. Rancangan Sistem Irigasi Sprinkler pada Tanaman Ketimun. Skripsi. Bogor. Institut Pertanian Bogor.
Lampiran 1. Tabel Rancangan Hidrolika Sub Unit Irigasi Curah Tekanan Tinggi
Spasi 31m x 31m Ha(m) Ha(Psi) qa(l/jam)
45 55 31.5 38.5 12600 11268 Lateral D(mm) L(max) L(max) 65 62 93 75 93 124 100 186 217 125 279 341 Manifold(D lateral = 65 mm) 125 155 124 150 217 186 200 403 341 225 496 403 250 589 527 Manifold(D lateral = 75 mm) 125 124 93 150 155 155 200 279 279 225 372 341 250 434 434 Manifold(D lateral = 100 mm) 125 62 62 150 93 93 200 186 186 225 217 248 250 279 186 Manifold(D lateral = 125 mm) 125 31 31 150 62 62 200 124 124 225 155 155 250 217 217
Spasi 33m x 33m Ha(m) Ha(Psi) qa(l/jam)
45 55 31.5 38.5 15264 13932 Lateral D(mm) L(max) L(max) 65 66 66 75 99 99 100 165 198 125 264 297 Manifold(D lateral = 65 mm) 125 132 165 150 198 231 200 363 396 225 429 495 250 528 627 Manifold(D lateral = 75 mm) 125 99 132 150 165 165 200 264 297 225 330 396 250 396 462 Manifold(D lateral = 100 mm) 125 66 66 150 99 99 200 198 198 225 231 231 250 297 198 Manifold(D lateral = 125 mm) 125 33 33 150 66 66 200 132 132 225 165 165 250 198 231
Lampiran 1. ( Lanjutan )
Spasi 34m x 34m Ha(m) Ha(Psi) qa(l/jam)
45 50 31.5 35 18288 16056 Lateral D(mm) L(max) L(max) 65 68 68 75 68 102 100 136 170 125 238 272 Manifold(D lateral = 65 mm) 125 136 136 150 170 204 200 340 374 225 408 442 250 476 544 Manifold(D lateral = 75 mm) 125 136 102 150 170 136 200 306 272 225 408 340 250 476 408 Manifold(D lateral = 100 mm) 125 68 68 150 102 102 200 204 204 225 238 238 250 306 306 Manifold(D lateral = 125 mm) 125 34 34 150 68 68 200 136 136 225 170 170 250 204 204
Spasi 35m x 35m 60 42 14544 L(max) 68 102 204 306 170 238 408 510 612 136 170 306 408 476 68 102 204 238 204 34 68 136 170 204
Ha(m) Ha(Psi) qa(l/jam)
50 55 35 38.5 19260 16848 Lateral D(mm) L(max) L(max) 65 70 70 75 70 105 100 140 175 125 245 280 Manifold(D lateral = 65 mm) 125 140 140 150 175 210 200 350 385 225 420 455 250 490 560 Manifold(D lateral = 75 mm) 125 140 105 150 175 140 200 315 280 225 420 350 250 490 420 Manifold(D lateral = 100 mm) 125 70 70 150 105 105 200 210 175 225 245 245 250 315 175 Manifold(D lateral = 125 mm) 125 35 35 150 70 70 200 140 140 225 175 175 250 210 210
Lampiran 1. ( Lanjutan )
Spasi 37m x 37m Ha(m) Ha(Psi) qa(l/jam)
50 60 35 42 22680 21096 Lateral D(mm) L(max) L(max) 65 37 37 75 74 74 100 148 148 125 222 259 Manifold(D lateral = 65 mm) 125 185 222 150 296 333 200 481 555 225 592 666 250 740 814 Manifold(D lateral = 75 mm) 125 111 148 150 185 185 200 296 333 225 370 407 250 444 518 Manifold(D lateral = 100 mm) 125 74 74 150 111 111 200 185 222 225 222 259 250 296 222 Manifold(D lateral = 125 mm) 125 37 37 150 74 74 200 148 148 225 185 185 250 222 222
Spasi 39m x 39m Ha(m) Ha(Psi) qa(l/jam)
45 50 31.5 35 28368 26136 Lateral D(mm) L(max) L(max) 65 39 39 75 39 39 100 117 117 125 195 195 Manifold(D lateral = 65 mm) 125 156 195 150 234 273 200 429 429 225 507 546 250 624 702 Manifold(D lateral = 75 mm) 125 156 117 150 234 156 200 429 273 225 507 351 250 624 429 Manifold(D lateral = 100 mm) 125 78 78 150 117 117 200 195 195 225 234 273 250 312 195 Manifold(D lateral = 125 mm) 125 39 39 150 78 78 200 117 156 225 156 195 250 195 234
Lampiran 1. ( Lanjutan )
Spasi 40m x 40m Ha(m) Ha(Psi) qa(l/jam)
45 50 31.5 35 32256 29880 Lateral D(mm) L(max) L(max) 65 40 40 75 40 40 100 80 120 125 160 160 Manifold(D lateral = 65 mm) 125 160 160 150 200 240 200 400 400 225 480 520 250 560 640 Manifold(D lateral = 75 mm) 125 160 160 150 200 240 200 400 400 225 480 520 250 560 640 Manifold(D lateral = 100 mm) 125 80 80 150 120 120 200 240 200 225 280 240 250 360 200 Manifold(D lateral = 125 mm) 125 40 40 150 80 80 200 120 160 225 160 200 250 200 240
Spasi 42m x 42m Ha(m) Ha(Psi) qa(l/jam)
50 60 35 42 34020 28656 Lateral D(mm) L(max) L(max) 65 42 42 75 42 42 100 84 126 125 168 210 Manifold(D lateral = 65 mm) 125 168 210 150 210 294 200 378 462 225 504 588 250 588 714 Manifold(D lateral = 75 mm) 125 168 210 150 210 294 200 378 462 225 504 588 250 588 714 Manifold(D lateral = 100 mm) 125 84 84 150 126 126 200 252 210 225 294 294 250 252 210 Manifold(D lateral = 125 mm) 125 42 42 150 84 84 200 126 126 225 210 168 250 210 252
Lampiran 1. ( Lanjutan )
Spasi 42.5m x 42.5m Ha(m) Ha(Psi) qa(l/jam)
60 60 42 42 32724 25884 Lateral D(mm) L(max) L(max) 65 42.5 42.5 75 42.5 85 100 127.5 127.5 125 170 212.5 Manifold(D lateral = 65 mm) 125 170 212.5 150 255 297.5 200 425 510 225 552.5 637.5 250 680 765 Manifold(D lateral = 75 mm) 125 170 127.5 150 255 170 200 425 297.5 225 552.5 425 250 680 467.5 Manifold(D lateral = 100 mm) 125 85 85 150 85 127.5 200 212.5 255 225 255 297.5 250 212.5 255 Manifold(D lateral = 125 mm) 125 42.5 42.5 150 85 85 200 170 170 225 212.5 212.5 250 255 255
70 49 23796 L(max) 42.5 85 170 255 255 340 595 722.5 892.5 127.5 212.5 340 467.5 552.5
85 127.5 212.5 255 212.5
42.5 85 170 212.5 255
Lampiran 2. Nomogram Rancangan Sub Unit Irigasi Curah dengan Spasi pencurah 33m x 33m
Nomogram Penentuan Panjang Maksimum Pipa Manifold dalam Desain Sub Unit Irigasi Curah dengan Spasi 33 m x 33 m 700 15264 l/jam lat. 65mm 600 13932 l/jam lat. 65mm
L max (m)
500
15264 l/jam lat. 75mm
400
13932 l/jam lat. 75mm
300
15264 l/jam lat. 100mm
200
13932 l/jam lat. 100mm 15264 l/jam lat. 125mm
100 13932 l/jam lat. 125mm 0 125
150
200
225
5
6
8
9 Diameter Pipa
250 10
mm inchi
Lampiran 3. Nomogram Rancangan Sub Unit Irigasi Curah dengan Spasi pencurah 34m x 34m
Nomogram Penentuan Panjang Pipa Manifold dalam Desain Sub Unit Irigasi Curah dengan Spasi 34m x 34m 700
18288 l/jam lat. 65mm 16056 l/jam lat. 65mm
600
14544 l/jam lat. 65mm 18288 l/jam lat.75mm
500
L max (m)
16056 l/jam lat. 75mm 400
14544 l/jam lat. 75mm 18288 l/jam lat. 100mm
300
16056 l/jam lat. 100mm 14544 l/jam lat. 100mm
200
18288 l/jam lat. 125mm 100
16056 l/jam lat. 125mm 14544 l/jam lat. 125mm
0 125
150
200
225
5
6
8
9 Diameter Pipa
250
mm
10
inchi
Lampiran 4. Nomogram Rancangan Sub Unit Irigasi Curah dengan Spasi pencurah 35m x 35m
Nomogram Penentuan Panjang Maksimum Pipa Manifold dalam Desain Sub Unit Irigasi Curah dengan Spasi 35m x 35m 600 19260 l/jam lat. 65mm 500
16848 l/jam lat. 65mm 19260 l/jam lat. 75mm
L max (m)
400
16848 l/jam lat. 75mm 300 19260 l/jam lat. 100mm 200
16848 l/jam lat. 100mm 19260 l/jam lat. 125mm
100
16848 l/jam lat. 125mm 0 125
150
200
5
6
8
225 9
Diameter Pipa
250
mm
10
inchi
Lampiran 5. Nomogram Rancangan Sub Unit Irigasi Curah dengan Spasi pencurah 37m x 37m
Nomogram Penentuan Panjang Maksimum Pipa Manifold dalam Desain Sub Unit Irigasi Curah dengan Spasi 37m x 37m 900 22680 l/jam lat. 65mm
L max (m)
800
700
21096 l/jam lat. 65mm
600
22680 l/jam lat. 75mm
500
21096 l/jam lat. 75mm
400
22680 l/jam lat. 100mm
300
21096 l/jam lat. 100mm
200
22680 l/jam lat. 125mm
100
21096 l/jam lat. 125mm
0 125
150
200
225
5
6
8
9
Diameter Pipa
250
mm
10
inchi
Lampiran 6. Nomogram Rancangan Sub Unit Irigasi Curah dengan Spasi pencurah 39m x 39m
Nomogram Penentuan Panjang Maksimum Pipa Manifold dalam Desain Sub Unit Irigasi Curah dengan Spasi 39m x 39m 800 28368 l/jam lat. 65mm 700 26136 l/jam lat. 65mm 600 28368 l/jam lat. 75mm
L max (m)
500 26136 l/jam lat. 75mm 400 28368 l/jam lat. 100mm 300 26136 l/jam lat. 100mm 200 28368 l/jam lat. 125mm 100 26136 l/jam lat. 125mm 0 125
150
200
225
250
5
6
8
9
10
Diameter Pipa
inchi
Lampiran 7. Nomogram Rancangan Sub Unit Irigasi Curah dengan Spasi pencurah 40m x 40m
Nomogram Penentuan Panjang Maksimum Pipa Manifold dalam Desain Sub Unit Irigasi Curah dengan Spasi 40m x 40m 700 32256 l/jam lat.100mm 600
L max (m)
29880 l/jam lat.100mm 500
32256 l/jam lat. 125mm
400
29880 l/jam lat. 125mm
300
32256 l/jam lat. 65mm
200
29880 l/jam lat. 65mm 32256 l/jam lat. 75mm
100
29880 l/jam lat. 75mm 0 125
150
5
6
200
225
250
mm
8
9
10
inchi
Diameter Pipa
Lampiran 8. Nomogram Rancangan Sub Unit Irigasi Curah dengan Spasi pencurah 42m x 42m
Nomogram Penentuan Panjang Maksimum Pipa Manifold dalam Desain Sub Unit Irigasi Curah dengan Spasi 42m x 42m 800 34020 l/jam - lat. 65mm
700
28656 l/jam - lat. 65mm
600
34020 l/jam - lat. 75mm
L max (m)
500
400
28656 l/jam - lat. 75mm
300
34020 l/jam - lat. 100mm
200
28656 l/jam - lat. 100mm
100
34020 l/jam - lat. 125mm
0
28656 l/jam - lat. 125mm 125 5
150 6
200
225
8
9
Diameter Pipa
250 10
inchi
Lampiran 9. Nomogram Rancangan Sub Unit Irigasi Curah dengan Spasi pencurah 42.5m x 42.5m
Nomogram Penentuan Panjang Maksimum Pipa Manifold dalam Desain Sub Unit Irigasi Curah dengan Spasi 42.5m x 42.5m 1000
32724 l/jam lat. 65mm
900
25884 l/jam lat. 65mm
800
23796 l/jam lat. 65mm 32724 l/jam lat. 75mm
700
25884 l/jam lat. 75mm
L max (m)
600 23796 l/jam lat. 75mm 500
32724 l/jam lat. 100mm
400
25884 l/jam lat. 100mm
300
23796 l/jam lat. 100mm
200
32724 l/jam lat. 125mm
100
25884 l/jam lat. 125mm
0
23796 l/jam lat. 125mm 125
150
200
225
5
6
8
9
Diameter Pipa
250
mm
10
inchi
Lampiran 10. Hasil Perhitungan Manual Panjang Maksimum Pipa Lateral Berdiameter 65mm Merek Pencurah
Tipe Pencurah
Nelson Big Gun Sprinkler
75 Taper Ring Nozzle24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
100 Taper Bore Nozzle-24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
75 Taper Ring Nozzle24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
100 Taper Bore Nozzle-24° Trajectory
Tekanan m Bar 45 4.5 45 4.5 45 4.5 45 4.5 45 4.5 50 5 50 5 50 5 50 5 50 5 50 5 55 5.5 55 5.5 55 5.5 60 6 60 6 60 6 60 6 60 6
Debit l/jam 12600 15264 18288 28368 32256 16056 19260 22680 26136 29880 34020 11268 13932 16848 14544 21096 28656 32724 25884
Spasi m 31 33 34 39 40 34 35 37 39 40 42 31 33 35 34 37 42 42.5 42.5
4.370475 11.20765 4.370475 4.370475 4.370475 4.370475 4.370475 4.370475 4.370475 1.0079 1.0079 1.0079 1.0079 1.0079 1.0079 1.0079 1.0079 1.0079 1.0079
9.233915 13.72311 6.20101 8.892189 4.386582 6.120814 8.732912 4.324511 6.011994 3.073098 4.185842 1.773704 2.274681 1.381235 1.754597 1.331586 2.157537 1.690167 2.547657
2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2.342869 4.94103 3.488762 2.973551 4.931825 3.927192 3.303038 5.558458 4.398104 1.803864 1.5892 2.812817 2.437023 3.61206 3.159386 4.163044 3.08321 3.935788 2.611082
4.95 6.05 4.95 6.05 4.95 5.5 6.6 5.5 6.05 5.5 6.6 4.95 5.5 4.95 5.5 5.5 6.6 6.6 6.6
62 66 68 39 40 68 70 37 39 40 42 93 66 70 68 37 42 42.5 42.5
70
23796
42.5
1.0079
3.443584
1
2.253707
7.7
42.5
7
Rumus kiri kanan
N
Pembuktian kiri kanan
L (max) m
Lampiran 11. Hasil Perhitungan Manual Panjang Maksimum Pipa Manifold Berdiameter 125mm dengan lateral berdiameter 65mm Merek Pencurah
Tipe Pencurah
Nelson Big Gun Sprinkler
75 Taper Ring Nozzle24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
100 Taper Bore Nozzle-24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
75 Taper Ring Nozzle24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
100 Taper Bore Nozzle-24° Trajectory
Tekanan m Bar 45 4.5 45 4.5 45 4.5 45 4.5 45 4.5 50 5 50 5 50 5 50 5 50 5 50 5 55 5.5 55 5.5 55 5.5 60 6 60 6 60 6 60 6 60 6
Debit l/jam 12600 15264 18288 28368 32256 16056 19260 22680 26136 29880 34020 11268 13932 16848 14544 21096 28656 32724 25884
Spasi m 31 33 34 39 40 34 35 37 39 40 42 31 33 35 34 37 42 42.5 42.5
39.236 22.51965 22.51965 39.236 22.51965 22.51965 39.236 22.51965 22.51965 39.236 62.23523 22.51965 39.236 22.51965 22.51965 22.51965 39.236 22.51965 39.236
50.16691 36.67113 33.68945 48.31034 23.83185 33.25375 47.44501 23.49462 32.66254 56.15784 76.49213 32.41269 41.56755 25.24071 32.06354 24.33342 39.42686 30.88614 46.55591
5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 6 4 5 4 4 4 5 4 5
0.194168 0.186337 0.16595 0.246437 0.234593 0.186805 0.273743 0.2644 0.209205 0.192727 0.26932 0.172487 0.260374 0.221498 0.19374 0.255286 0.329414 0.24135 0.278971
4.05 4.95 4.05 4.95 4.05 4.5 5.4 4.5 4.95 4.5 5.4 4.05 4.5 4.05 4.5 4.5 5.4 5.4 5.4
155 132 136 156 160 136 140 185 195 160 168 124 165 140 170 222 210 170 212.5
70
23796
42.5
62.23523
62.9281
6
0.381934
6.3
255
7
Rumus kiri kanan
N
Pembuktian kiri kanan
L (max) m
Lampiran 12. Hasil Perhitungan Manual Panjang Maksimum Pipa Manifold Berdiameter 150mm dengan lateral berdiameter 65mm Merek Pencurah
Tipe Pencurah
Nelson Big Gun Sprinkler
75 Taper Ring Nozzle24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
100 Taper Bore Nozzle-24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
75 Taper Ring Nozzle24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
100 Taper Bore Nozzle-24° Trajectory
Tekanan m Bar 45 4.5 45 4.5 45 4.5 45 4.5 45 4.5 50 5 50 5 50 5 50 5 50 5 50 5 55 5.5 55 5.5 55 5.5 60 6 60 6 60 6 60 6 60 6
Debit l/jam 12600 15264 18288 28368 32256 16056 19260 22680 26136 29880 34020 11268 13932 16848 14544 21096 28656 32724 25884
Spasi m 31 33 34 39 40 34 35 37 39 40 42 31 33 35 34 37 42 42.5 42.5
92.35649 62.23523 62.23523 92.35649 39.236 62.23523 92.35649 39.236 62.23523 130.407 177.1675 62.23523 92.35649 39.236 62.23523 39.236 92.35649 62.23523 92.35649
119.2692 87.18368 80.09489 114.8553 56.65896 79.05905 112.798 55.85722 77.65348 133.5123 181.856 77.05947 98.82465 60.00846 76.22937 57.85142 93.73528 73.43017 110.6842
7 6 6 7 5 6 7 5 6 8 9 6 7 5 6 5 7 6 7
0.457047 0.514959 0.45862 0.58008 0.408731 0.516254 0.644357 0.460664 0.578159 0.640558 0.766684 0.476685 0.612888 0.385917 0.535418 0.444785 0.775398 0.666994 0.656662
4.05 4.95 4.05 4.95 4.05 4.5 5.4 4.5 4.95 4.5 5.4 4.05 4.5 4.05 4.5 4.5 5.4 5.4 5.4
217 198 170 234 200 204 175 296 273 240 210 186 231 210 238 333 294 255 297.5
70
23796
42.5
130.407
149.6082
8
0.800299
6.3
340
7
Rumus kiri kanan
N
Pembuktian kiri kanan
L (max) m
Lampiran 13. Hasil Perhitungan Manual Panjang Maksimum Pipa Manifold Berdiameter 200mm dengan lateral berdiameter 65mm Merek Pencurah
Tipe Pencurah
Nelson Big Gun Sprinkler
75 Taper Ring Nozzle24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
100 Taper Bore Nozzle-24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
75 Taper Ring Nozzle24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
100 Taper Bore Nozzle-24° Trajectory
Tekanan m Bar 45 4.5 45 4.5 45 4.5 45 4.5 45 4.5 50 5 50 5 50 5 50 5 50 5 50 5 55 5.5 55 5.5 55 5.5 60 6 60 6 60 6 60 6 60 6
Debit l/jam 12600 15264 18288 28368 32256 16056 19260 22680 26136 29880 34020 11268 13932 16848 14544 21096 28656 32724 25884
Spasi m 31 33 34 39 40 34 35 37 39 40 42 31 33 35 34 37 42 42.5 42.5
466.1848 299.8302 299.8302 377.1915 233.3958 299.8302 377.1915 233.3958 299.8302 466.1848 681.8199 299.8302 299.8302 233.3958 233.3958 177.1675 299.8302 233.3958 377.1915
467.7214 341.8961 314.097 450.4121 222.1916 310.0349 442.3443 219.0475 304.5229 523.5767 713.1595 302.1934 387.5469 235.3269 298.9381 226.8679 367.5886 287.9609 434.055
13 11 11 12 10 11 12 10 11 13 15 11 11 10 10 9 11 10 12
2.30702 2.480915 2.20949 2.369095 2.431342 2.487155 2.631605 2.740266 2.785391 2.289896 2.950545 2.296524 1.989707 2.295631 2.007936 2.008395 2.517286 2.501375 2.681862
4.05 4.95 4.05 4.95 4.05 4.5 5.4 4.5 4.95 4.5 5.4 4.05 4.5 4.05 4.5 4.5 5.4 5.4 5.4
403 363 340 429 400 374 350 481 429 400 378 341 396 385 408 555 462 425 510
70
23796
42.5
567.5014
586.6979
14
3.482719
6.3
595
7
Rumus kiri kanan
N
Pembuktian kiri kanan
L (max) m
Lampiran 14. Hasil Perhitungan Manual Panjang Maksimum Pipa Manifold Berdiameter 225mm dengan lateral berdiameter 65mm Merek Pencurah
Tipe Pencurah
Nelson Big Gun Sprinkler
75 Taper Ring Nozzle24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
100 Taper Bore Nozzle-24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
75 Taper Ring Nozzle24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
100 Taper Bore Nozzle-24° Trajectory
Tekanan m Bar 45 4.5 45 4.5 45 4.5 45 4.5 45 4.5 50 5 50 5 50 5 50 5 50 5 50 5 55 5.5 55 5.5 55 5.5 60 6 60 6 60 6 60 6 60 6
Debit l/jam 12600 15264 18288 28368 32256 16056 19260 22680 26136 29880 34020 11268 13932 16848 14544 21096 28656 32724 25884
Spasi m 31 33 34 39 40 34 35 37 39 40 42 31 33 35 34 37 42 42.5 42.5
809.8072 466.1848 466.1848 681.8199 377.1915 466.1848 681.8199 377.1915 466.1848 809.8072 1109.403 466.1848 567.5014 377.1915 466.1848 377.1915 567.5014 466.1848 681.8199
818.3926 598.2307 549.5893 788.1058 388.7784 542.4817 773.9892 383.2771 532.837 916.1251 1247.847 528.7611 678.1079 411.7617 523.0652 396.9607 643.186 503.8578 759.485
16 13 13 15 12 13 15 12 13 16 18 13 14 12 13 12 14 13 15
4.007513 3.857399 3.43538 4.282431 3.929296 3.867101 4.756949 4.42855 4.330808 3.977767 4.800894 3.570702 3.766003 3.709974 4.01065 4.275893 4.764575 4.996246 4.847794
4.05 4.95 4.05 4.95 4.05 4.5 5.4 4.5 4.95 4.5 5.4 4.05 4.5 4.05 4.5 4.5 5.4 5.4 5.4
496 429 408 507 480 442 420 592 546 520 504 403 495 455 510 666 588 552.5 637.5
70
23796
42.5
952.1196
1026.571
17
5.843096
6.3
722.5
7
Rumus kiri kanan
N
Pembuktian kiri kanan
L (max) m
Lampiran 15. Hasil Perhitungan Manual Panjang Maksimum Pipa Manifold Berdiameter 250mm dengan lateral berdiameter 65mm Merek Pencurah
Tipe Pencurah
Nelson Big Gun Sprinkler
75 Taper Ring Nozzle24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
100 Taper Bore Nozzle-24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
75 Taper Ring Nozzle24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
100 Taper Bore Nozzle-24° Trajectory
Tekanan m Bar 45 4.5 45 4.5 45 4.5 45 4.5 45 4.5 50 5 50 5 50 5 50 5 50 5 50 5 55 5.5 55 5.5 55 5.5 60 6 60 6 60 6 60 6 60 6
Debit l/jam 12600 15264 18288 28368 32256 16056 19260 22680 26136 29880 34020 11268 13932 16848 14544 21096 28656 32724 25884
Spasi m 31 33 34 39 40 34 35 37 39 40 42 31 33 35 34 37 42 42.5 42.5
1282.296 952.1196 809.8072 1282.296 567.5014 809.8072 1109.403 567.5014 809.8072 1471.425 1900.872 809.8072 1109.403 567.5014 809.8072 567.5014 952.1196 809.8072 1109.403
1349.925 986.7719 906.5388 1299.968 641.2836 894.8148 1276.683 632.2093 878.9061 1511.134 2058.303 872.1829 1118.528 679.1943 862.7876 654.7803 1060.925 831.1053 1252.758
19 17 16 19 14 16 18 14 16 20 22 16 18 14 16 14 17 16 18
3.8471 4.776172 3.617848 4.882709 3.584031 4.072499 4.692456 4.039416 4.560835 4.381753 4.986976 3.760357 4.46329 3.383981 4.223673 3.900173 4.846192 5.261618 4.78207
4.05 4.95 4.05 4.95 4.05 4.5 5.4 4.5 4.95 4.5 5.4 4.05 4.5 4.05 4.5 4.5 5.4 5.4 5.4
589 528 476 624 560 544 490 740 702 640 588 527 627 560 612 814 714 680 765
70
23796
42.5
1677.413
1693.312
21
6.240846
6.3
892.5
7
Rumus kiri kanan
N
Pembuktian kiri kanan
L (max) m
Lampiran 16. Hasil Perhitungan Manual Panjang Maksimum Pipa Lateral Berdiameter 75mm Merek Pencurah
Tipe Pencurah
Nelson Big Gun Sprinkler
75 Taper Ring Nozzle24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
100 Taper Bore Nozzle-24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
75 Taper Ring Nozzle24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
100 Taper Bore Nozzle-24° Trajectory
Tekanan m Bar 45 4.5 45 4.5 45 4.5 45 4.5 45 4.5 50 5 50 5 50 5 50 5 50 5 50 5 55 5.5 55 5.5 55 5.5 60 6 60 6 60 6 60 6 60 6
Debit l/jam 12600 15264 18288 28368 32256 16056 19260 22680 26136 29880 34020 11268 13932 16848 14544 21096 28656 32724 25884
Spasi m 31 33 34 39 40 34 35 37 39 40 42 31 33 35 34 37 42 42.5 42.5
11.20765 22.51965 11.20765 11.20765 4.370475 11.20765 11.20765 4.370475 11.20765 4.370475 4.370475 1.0079 4.370475 1.0079 1.0079 1.0079 1.0079 1.0079 4.370475
18.22168 27.0804 12.23672 17.54734 8.65623 12.07847 17.23303 8.533742 11.86373 6.064277 8.260101 3.500126 4.488725 2.725651 3.462422 2.627676 4.25756 3.335279 5.0274
3 4 3 3 2 3 3 2 3 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2
3.044608 5.031089 4.533722 3.864193 2.499223 5.10347 4.292368 2.816773 5.71543 3.963805 3.492104 1.425407 5.355109 1.830427 1.601032 2.10964 1.56243 1.994478 5.737585
4.95 6.05 4.95 6.05 4.95 5.5 6.6 5.5 6.05 5.5 6.6 4.95 5.5 4.95 5.5 5.5 6.6 6.6 6.6
93 99 68 39 40 102 70 74 39 40 42 124 99 105 102 74 42 42.5 85
70
23796
42.5
4.370475
6.795372
2
4.952291
7.7
85
7
Rumus kiri kanan
N
Pembuktian kiri kanan
L (max) m
Lampiran 17. Hasil Perhitungan Manual Panjang Maksimum Pipa Manifold Berdiameter 125mm dengan lateral berdiameter 75mm Merek Pencurah
Tipe Pencurah
Nelson Big Gun Sprinkler
75 Taper Ring Nozzle24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
100 Taper Bore Nozzle-24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
75 Taper Ring Nozzle24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
100 Taper Bore Nozzle-24° Trajectory
Tekanan m Bar 45 4.5 45 4.5 45 4.5 45 4.5 45 4.5 50 5 50 5 50 5 50 5 50 5 50 5 55 5.5 55 5.5 55 5.5 60 6 60 6 60 6 60 6 60 6
Debit l/jam 12600 15264 18288 28368 32256 16056 19260 22680 26136 29880 34020 11268 13932 16848 14544 21096 28656 32724 25884
Spasi m 31 33 34 39 40 34 35 37 39 40 42 31 33 35 34 37 42 42.5 42.5
22.51965 11.20765 11.20765 22.51965 22.51965 11.20765 22.51965 22.51965 11.20765 11.20765 22.51965 22.51965 11.20765 22.51965 22.51965 22.51965 39.236 22.51965 11.20765
24.67503 22.1657 16.57045 23.76186 23.83185 16.35615 23.33624 23.49462 16.06535 16.69583 22.74125 32.41269 12.35811 25.24071 32.06354 24.33342 39.42686 30.88614 13.84116
4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 5 4 3
3.696231 2.50287 2.739274 4.691227 3.827005 3.083516 5.211043 4.313262 3.453262 3.020781 5.347382 2.813855 4.081082 3.613393 3.160551 4.164579 5.373859 3.93724 4.372563
4.05 4.95 4.05 4.95 4.05 4.5 5.4 4.5 4.95 4.5 5.4 4.05 4.5 4.05 4.5 4.5 5.4 5.4 5.4
124 99 136 156 160 102 140 111 117 160 168 93 132 105 136 148 210 170 127.5
70
23796
42.5
11.20765
18.70864
3
3.774097
6.3
127.5
7
Rumus kiri kanan
N
Pembuktian kiri kanan
L (max) m
Lampiran 18. Hasil Perhitungan Manual Panjang Maksimum Pipa Manifold Berdiameter 150mm dengan lateral berdiameter 75mm Merek Pencurah
Tipe Pencurah
Nelson Big Gun Sprinkler
75 Taper Ring Nozzle24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
100 Taper Bore Nozzle-24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
75 Taper Ring Nozzle24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
100 Taper Bore Nozzle-24° Trajectory
Tekanan m Bar 45 4.5 45 4.5 45 4.5 45 4.5 45 4.5 50 5 50 5 50 5 50 5 50 5 50 5 55 5.5 55 5.5 55 5.5 60 6 60 6 60 6 60 6 60 6
Debit l/jam 12600 15264 18288 28368 32256 16056 19260 22680 26136 29880 34020 11268 13932 16848 14544 21096 28656 32724 25884
Spasi m 31 33 34 39 40 34 35 37 39 40 42 31 33 35 34 37 42 42.5 42.5
39.236 39.236 39.236 39.236 39.236 22.51965 39.236 39.236 22.51965 39.236 39.236 62.23523 22.51965 39.236 62.23523 39.236 92.35649 62.23523 22.51965
58.66358 52.69779 39.39536 56.49257 56.65896 38.88587 55.48067 55.85722 38.19453 39.69345 54.06612 77.05947 29.38075 60.00846 76.22937 57.85142 93.73528 73.43017 32.90662
5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 6 4 5 6 5 7 6 4
2.708764 3.685509 4.033616 3.437942 2.804601 2.606048 3.818886 3.160952 2.91854 4.448139 3.918801 3.270885 3.449145 2.648056 3.673893 3.05199 5.320569 4.576733 3.695492
4.05 4.95 4.05 4.95 4.05 4.5 5.4 4.5 4.95 4.5 5.4 4.05 4.5 4.05 4.5 4.5 5.4 5.4 5.4
155 165 170 234 200 136 175 185 156 240 210 155 165 140 170 185 294 255 170
70
23796
42.5
39.236
44.4788
5
5.557407
6.3
212.5
7
Rumus kiri kanan
N
Pembuktian kiri kanan
L (max) m
Lampiran 19. Hasil Perhitungan Manual Panjang Maksimum Pipa Manifold Berdiameter 200mm dengan lateral berdiameter 75mm Merek Pencurah
Tipe Pencurah
Nelson Big Gun Sprinkler
75 Taper Ring Nozzle24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
100 Taper Bore Nozzle-24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
75 Taper Ring Nozzle24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
100 Taper Bore Nozzle-24° Trajectory
Tekanan m Bar 45 4.5 45 4.5 45 4.5 45 4.5 45 4.5 50 5 50 5 50 5 50 5 50 5 50 5 55 5.5 55 5.5 55 5.5 60 6 60 6 60 6 60 6 60 6
Debit l/jam 12600 15264 18288 28368 32256 16056 19260 22680 26136 29880 34020 11268 13932 16848 14544 21096 28656 32724 25884
Spasi m 31 33 34 39 40 34 35 37 39 40 42 31 33 35 34 37 42 42.5 42.5
177.1675 177.1675 130.407 177.1675 177.1675 130.407 177.1675 177.1675 130.407 130.407 177.1675 299.8302 92.35649 233.3958 233.3958 177.1675 299.8302 233.3958 92.35649
230.0528 206.6576 154.4913 221.5391 222.1916 152.4933 217.5709 219.0475 149.7822 155.6603 212.0236 302.1934 115.2184 235.3269 298.9381 226.8679 367.5886 287.9609 129.0453
9 9 8 9 9 8 9 9 8 8 9 11 7 10 10 9 11 10 7
3.118972 4.243633 3.418628 3.958575 3.229323 3.848244 4.397209 3.639638 4.30969 3.769951 4.512255 4.018328 3.6071 4.016767 3.513373 3.514176 4.404606 4.376766 3.864728
4.05 4.95 4.05 4.95 4.05 4.5 5.4 4.5 4.95 4.5 5.4 4.05 4.5 4.05 4.5 4.5 5.4 5.4 5.4
279 264 306 429 400 272 315 296 273 400 378 279 297 280 306 333 462 425 297.5
70
23796
42.5
130.407
174.4263
8
4.710093
6.3
340
7
Rumus kiri kanan
N
Pembuktian kiri kanan
L (max) m
Lampiran 20. Hasil Perhitungan Manual Panjang Maksimum Pipa Manifold Berdiameter 225mm dengan lateral berdiameter 75mm Merek Pencurah
Tipe Pencurah
Nelson Big Gun Sprinkler
75 Taper Ring Nozzle24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
100 Taper Bore Nozzle-24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
75 Taper Ring Nozzle24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
100 Taper Bore Nozzle-24° Trajectory
Tekanan m Bar 45 4.5 45 4.5 45 4.5 45 4.5 45 4.5 50 5 50 5 50 5 50 5 50 5 50 5 55 5.5 55 5.5 55 5.5 60 6 60 6 60 6 60 6 60 6
Debit l/jam 12600 15264 18288 28368 32256 16056 19260 22680 26136 29880 34020 11268 13932 16848 14544 21096 28656 32724 25884
Spasi m 31 33 34 39 40 34 35 37 39 40 42 31 33 35 34 37 42 42.5 42.5
377.1915 299.8302 233.3958 377.1915 377.1915 233.3958 377.1915 377.1915 233.3958 233.3958 299.8302 466.1848 177.1675 377.1915 466.1848 377.1915 567.5014 466.1848 233.3958
402.5335 361.5979 270.3203 387.6367 388.7784 266.8243 380.6933 383.2771 262.0805 272.3656 370.987 528.7611 201.6027 411.7617 523.0652 396.9607 643.186 503.8578 225.7963
12 11 10 12 12 10 12 12 10 10 11 13 9 12 13 12 14 13 10
3.795027 4.104448 3.49679 4.816618 3.929296 3.936228 5.350328 4.42855 4.408224 3.856145 4.364259 3.570702 3.954579 3.709974 4.01065 4.275893 4.764575 4.996246 5.581747
4.05 4.95 4.05 4.95 4.05 4.5 5.4 4.5 4.95 4.5 5.4 4.05 4.5 4.05 4.5 4.5 5.4 5.4 5.4
372 330 408 507 480 340 420 370 351 520 504 341 396 350 408 407 588 552.5 425
70
23796
42.5
299.8302
305.2014
11
6.189128
6.3
467.5
7
Rumus kiri kanan
N
Pembuktian kiri kanan
L (max) m
Lampiran 21. Hasil Perhitungan Manual Panjang Maksimum Pipa Manifold Berdiameter 250mm dengan lateral berdiameter 75mm Merek Pencurah
Tipe Pencurah
Nelson Big Gun Sprinkler
75 Taper Ring Nozzle24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
100 Taper Bore Nozzle-24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
75 Taper Ring Nozzle24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
100 Taper Bore Nozzle-24° Trajectory
Tekanan m Bar 45 4.5 45 4.5 45 4.5 45 4.5 45 4.5 50 5 50 5 50 5 50 5 50 5 50 5 55 5.5 55 5.5 55 5.5 60 6 60 6 60 6 60 6 60 6
Debit l/jam 12600 15264 18288 28368 32256 16056 19260 22680 26136 29880 34020 11268 13932 16848 14544 21096 28656 32724 25884
Spasi m 31 33 34 39 40 34 35 37 39 40 42 31 33 35 34 37 42 42.5 42.5
567.5014 567.5014 377.1915 567.5014 567.5014 377.1915 567.5014 567.5014 377.1915 377.1915 567.5014 809.8072 299.8302 567.5014 809.8072 567.5014 952.1196 809.8072 299.8302
663.9725 596.4499 445.8889 639.4004 641.2836 440.1224 627.9474 632.2093 432.2975 449.2627 611.9371 872.1829 332.5404 679.1943 862.7876 654.7803 1060.925 831.1053 372.4473
14 14 12 14 14 12 14 14 12 12 14 16 11 14 16 14 17 16 11
3.46156 4.709753 3.426022 4.393384 3.584031 3.856567 4.880197 4.039416 4.319011 3.778105 5.00788 3.760357 4.05736 3.383981 4.223673 3.900173 4.846192 5.261618 4.347147
4.05 4.95 4.05 4.95 4.05 4.5 5.4 4.5 4.95 4.5 5.4 4.05 4.5 4.05 4.5 4.5 5.4 5.4 5.4
434 396 476 624 560 408 490 444 429 640 588 434 462 420 476 518 714 680 467.5
70
23796
42.5
466.1848
503.4248
13
5.833968
6.3
552.5
7
Rumus kiri kanan
N
Pembuktian kiri kanan
L (max) m
Lampiran 22. Hasil Perhitungan Manual Panjang Maksimum Pipa Lateral Berdiameter 100mm Merek Pencurah
Tipe Pencurah
Nelson Big Gun Sprinkler
75 Taper Ring Nozzle24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
100 Taper Bore Nozzle-24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
75 Taper Ring Nozzle24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
100 Taper Bore Nozzle-24° Trajectory
Tekanan m Bar 45 4.5 45 4.5 45 4.5 45 4.5 45 4.5 50 5 50 5 50 5 50 5 50 5 50 5 55 5.5 55 5.5 55 5.5 60 6 60 6 60 6 60 6 60 6
Debit l/jam 12600 15264 18288 28368 32256 16056 19260 22680 26136 29880 34020 11268 13932 16848 14544 21096 28656 32724 25884
Spasi m 31 33 34 39 40 34 35 37 39 40 42 31 33 35 34 37 42 42.5 42.5
62.23523 92.35649 39.236 62.23523 22.51965 39.236 62.23523 22.51965 39.236 22.51965 22.51965 11.20765 11.20765 4.370475 11.20765 4.370475 11.20765 11.20765 11.20765
71.45744 106.1974 47.98704 68.81296 33.94594 47.36644 67.58038 33.46559 46.52433 23.78143 32.39249 13.72596 17.60281 10.68881 13.5781 10.30459 16.69628 13.0795 19.71526
6 7 5 6 4 5 6 4 5 4 4 3 3 2 3 2 3 3 3
4.311159 5.261489 4.047305 5.471689 3.283818 4.555925 6.077985 3.701058 5.102229 5.208185 4.5884 4.041822 3.501832 2.023973 4.539817 2.332709 4.430358 5.655453 3.751942
4.95 6.05 4.95 6.05 4.95 5.5 6.6 5.5 6.05 5.5 6.6 4.95 5.5 4.95 5.5 5.5 6.6 6.6 6.6
186 165 136 117 80 170 140 148 117 120 84 217 198 175 204 148 126 127.5 127.5
70
23796
42.5
22.51965
26.64847
4
6.506991
7.7
170
7
Rumus kiri kanan
N
Pembuktian kiri kanan
L (max) m
Lampiran 23. Hasil Perhitungan Manual Panjang Maksimum Pipa Manifold Berdiameter 125mm dengan lateral berdiameter 100mm Merek Pencurah
Tipe Pencurah
Nelson Big Gun Sprinkler
75 Taper Ring Nozzle24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
100 Taper Bore Nozzle-24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
75 Taper Ring Nozzle24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
100 Taper Bore Nozzle-24° Trajectory
Tekanan m Bar 45 4.5 45 4.5 45 4.5 45 4.5 45 4.5 50 5 50 5 50 5 50 5 50 5 50 5 55 5.5 55 5.5 55 5.5 60 6 60 6 60 6 60 6 60 6
Debit l/jam 12600 15264 18288 28368 32256 16056 19260 22680 26136 29880 34020 11268 13932 16848 14544 21096 28656 32724 25884
Spasi m 31 33 34 39 40 34 35 37 39 40 42 31 33 35 34 37 42 42.5 42.5
4.370475 4.370475 4.370475 4.370475 4.370475 4.370475 4.370475 4.370475 4.370475 4.370475 4.370475 4.370475 4.370475 4.370475 4.370475 4.370475 4.370475 4.370475 4.370475
7.335929 8.324629 6.777958 7.064443 7.08525 6.690301 6.937905 6.984992 6.571356 4.963699 6.761013 4.739722 6.078441 7.504108 4.688665 7.234368 5.765407 4.516494 6.807892
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2.41284 2.598777 2.611468 3.062358 2.498207 2.939649 3.401685 2.815628 3.292144 3.962194 3.490685 3.734485 3.235556 2.358765 4.194613 2.71857 4.093478 5.225418 3.466648
4.05 4.95 4.05 4.95 4.05 4.5 5.4 4.5 4.95 4.5 5.4 4.05 4.5 4.05 4.5 4.5 5.4 5.4 5.4
62 66 68 78 80 68 70 74 78 80 84 62 66 70 68 74 84 85 85
70
23796
42.5
4.370475
5.562111
2
4.950278
6.3
85
7
Rumus kiri kanan
N
Pembuktian kiri kanan
L (max) m
Lampiran 24. Hasil Perhitungan Manual Panjang Maksimum Pipa Manifold Berdiameter 150mm dengan lateral berdiameter 100mm Merek Pencurah
Tipe Pencurah
Nelson Big Gun Sprinkler
75 Taper Ring Nozzle24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
100 Taper Bore Nozzle-24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
75 Taper Ring Nozzle24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
100 Taper Bore Nozzle-24° Trajectory
Tekanan m Bar 45 4.5 45 4.5 45 4.5 45 4.5 45 4.5 50 5 50 5 50 5 50 5 50 5 50 5 55 5.5 55 5.5 55 5.5 60 6 60 6 60 6 60 6 60 6
Debit l/jam 12600 15264 18288 28368 32256 16056 19260 22680 26136 29880 34020 11268 13932 16848 14544 21096 28656 32724 25884
Spasi m 31 33 34 39 40 34 35 37 39 40 42 31 33 35 34 37 42 42.5 42.5
11.20765 11.20765 11.20765 11.20765 11.20765 11.20765 11.20765 11.20765 11.20765 11.20765 11.20765 11.20765 11.20765 11.20765 11.20765 11.20765 11.20765 4.370475 11.20765
17.44079 19.79137 16.11424 16.79534 16.84481 15.90584 16.4945 16.60645 15.62305 11.80093 16.07395 11.26844 14.45117 17.84062 11.14705 17.19933 13.70695 10.73773 16.1854
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3
2.602577 2.803135 2.816825 3.30317 2.694657 3.170813 3.669181 3.037039 3.551027 4.273767 3.76518 4.028152 3.489989 2.544249 4.524463 2.932349 4.415374 2.197911 3.739253
4.05 4.95 4.05 4.95 4.05 4.5 5.4 4.5 4.95 4.5 5.4 4.05 4.5 4.05 4.5 4.5 5.4 5.4 5.4
93 99 102 117 120 102 105 111 117 120 126 93 99 105 102 111 126 85 127.5
70
23796
42.5
11.20765
13.22363
3
5.33955
6.3
127.5
7
Rumus kiri kanan
N
Pembuktian kiri kanan
L (max) m
Lampiran 25. Hasil Perhitungan Manual Panjang Maksimum Pipa Manifold Berdiameter 200mm dengan lateral berdiameter 100mm Merek Pencurah
Tipe Pencurah
Nelson Big Gun Sprinkler
75 Taper Ring Nozzle24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
100 Taper Bore Nozzle-24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
75 Taper Ring Nozzle24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
100 Taper Bore Nozzle-24° Trajectory
Tekanan m Bar 45 4.5 45 4.5 45 4.5 45 4.5 45 4.5 50 5 50 5 50 5 50 5 50 5 50 5 55 5.5 55 5.5 55 5.5 60 6 60 6 60 6 60 6 60 6
Debit l/jam 12600 15264 18288 28368 32256 16056 19260 22680 26136 29880 34020 11268 13932 16848 14544 21096 28656 32724 25884
Spasi m 31 33 34 39 40 34 35 37 39 40 42 31 33 35 34 37 42 42.5 42.5
62.23523 62.23523 62.23523 62.23523 62.23523 62.23523 62.23523 62.23523 39.236 39.236 62.23523 39.236 39.236 62.23523 39.236 62.23523 39.236 39.236 62.23523
68.39511 77.61306 63.19298 65.86396 66.05795 62.37572 64.6842 65.12322 61.26676 46.27808 63.03499 44.18988 56.67116 69.96309 43.71386 67.44823 53.75265 42.10865 63.47205
6 6 6 6 6 6 6 6 5 5 6 5 5 6 5 6 5 5 6
3.685244 3.969234 3.988619 4.677283 3.81563 4.489865 5.195554 4.300441 3.170042 3.81524 5.331487 3.595977 3.115553 3.602652 4.039039 4.1522 3.941655 5.031612 5.294775
4.05 4.95 4.05 4.95 4.05 4.5 5.4 4.5 4.95 4.5 5.4 4.05 4.5 4.05 4.5 4.5 5.4 5.4 5.4
186 198 204 195 240 204 210 185 195 200 252 186 198 175 204 222 210 212.5 255
70
23796
42.5
39.236
51.85726
5
4.766677
6.3
212.5
7
Rumus kiri kanan
N
Pembuktian kiri kanan
L (max) m
Lampiran 26. Hasil Perhitungan Manual Panjang Maksimum Pipa Manifold Berdiameter 225mm dengan lateral berdiameter 100mm Merek Pencurah
Tipe Pencurah
Nelson Big Gun Sprinkler
75 Taper Ring Nozzle24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
100 Taper Bore Nozzle-24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
75 Taper Ring Nozzle24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
100 Taper Bore Nozzle-24° Trajectory
Tekanan m Bar 45 4.5 45 4.5 45 4.5 45 4.5 45 4.5 50 5 50 5 50 5 50 5 50 5 50 5 55 5.5 55 5.5 55 5.5 60 6 60 6 60 6 60 6 60 6
Debit l/jam 12600 15264 18288 28368 32256 16056 19260 22680 26136 29880 34020 11268 13932 16848 14544 21096 28656 32724 25884
Spasi m 31 33 34 39 40 34 35 37 39 40 42 31 33 35 34 37 42 42.5 42.5
92.35649 130.407 92.35649 92.35649 92.35649 92.35649 92.35649 92.35649 92.35649 62.23523 92.35649 62.23523 92.35649 92.35649 62.23523 92.35649 92.35649 62.23523 92.35649
119.6739 135.803 110.5715 115.2451 115.5845 109.1415 113.1808 113.9489 107.2011 80.97478 110.2951 77.32097 99.16001 122.4175 76.48806 118.0171 94.05337 73.67935 111.0598
7 8 7 7 7 7 7 7 7 6 7 6 7 7 6 7 7 6 7
3.125525 4.753318 3.382822 3.966891 3.236107 3.807938 4.406446 3.647284 4.26455 3.458589 4.521734 3.259823 4.191248 3.055477 3.661468 3.521558 5.302575 4.561254 4.490598
4.05 4.95 4.05 4.95 4.05 4.5 5.4 4.5 4.95 4.5 5.4 4.05 4.5 4.05 4.5 4.5 5.4 5.4 5.4
217 231 238 234 280 238 245 222 273 240 294 248 231 245 238 259 294 255 297.5
70
23796
42.5
62.23523
90.73692
6
4.321085
6.3
255
7
Rumus kiri kanan
N
Pembuktian kiri kanan
L (max) m
Lampiran 27. Hasil Perhitungan Manual Panjang Maksimum Pipa Manifold Berdiameter 250mm dengan lateral berdiameter 100mm Merek Pencurah
Tipe Pencurah
Nelson Big Gun Sprinkler
75 Taper Ring Nozzle24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
100 Taper Bore Nozzle-24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
75 Taper Ring Nozzle24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
100 Taper Bore Nozzle-24° Trajectory
Tekanan m Bar 45 4.5 45 4.5 45 4.5 45 4.5 45 4.5 50 5 50 5 50 5 50 5 50 5 50 5 55 5.5 55 5.5 55 5.5 60 6 60 6 60 6 60 6 60 6
Debit l/jam 12600 15264 18288 28368 32256 16056 19260 22680 26136 29880 34020 11268 13932 16848 14544 21096 28656 32724 25884
Spasi m 31 33 34 39 40 34 35 37 39 40 42 31 33 35 34 37 42 42.5 42.5
177.1675 62.23523 177.1675 62.23523 177.1675 177.1675 62.23523 177.1675 39.236 130.407 62.23523 130.407 39.236 177.1675 39.236 62.23523 39.236 39.236 62.23523
197.4002 224.0048 182.3859 190.0949 190.6548 180.0272 186.6899 187.957 176.8265 133.5666 181.93 127.5397 163.5628 201.9257 126.1658 194.6673 155.1395 121.5329 183.1914
9 6 9 6 9 9 6 9 5 8 6 8 5 9 5 6 5 5 6
3.634892 1.375258 3.934121 1.620582 3.763496 4.428518 1.800152 4.241682 1.098354 4.39355 1.847251 4.141052 1.079475 3.553428 1.399444 1.438652 1.365702 1.74335 1.834531
4.05 4.95 4.05 4.95 4.05 4.5 5.4 4.5 4.95 4.5 5.4 4.05 4.5 4.05 4.5 4.5 5.4 5.4 5.4
279 297 306 312 360 306 315 296 195 200 252 186 198 175 204 222 210 212.5 255
70
23796
42.5
39.236
149.6691
5
1.651555
6.3
212.5
7
Rumus kiri kanan
N
Pembuktian kiri kanan
L (max) m
Lampiran 28. Hasil Perhitungan Manual Panjang Maksimum Pipa Lateral Berdiameter 125mm Merek Pencurah
Tipe Pencurah
Nelson Big Gun Sprinkler
75 Taper Ring Nozzle24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
100 Taper Bore Nozzle-24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
75 Taper Ring Nozzle24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
100 Taper Bore Nozzle-24° Trajectory
Tekanan m Bar 45 4.5 45 4.5 45 4.5 45 4.5 45 4.5 50 5 50 5 50 5 50 5 50 5 50 5 55 5.5 55 5.5 55 5.5 60 6 60 6 60 6 60 6 60 6
Debit l/jam 12600 15264 18288 28368 32256 16056 19260 22680 26136 29880 34020 11268 13932 16848 14544 21096 28656 32724 25884
Spasi m 31 33 34 39 40 34 35 37 39 40 42 31 33 35 34 37 42 42.5 42.5
177.1675 299.8302 130.407 177.1675 92.35649 130.407 177.1675 92.35649 130.407 62.23523 92.35649 39.236 39.236 22.51965 22.51965 22.51965 39.236 22.51965 39.236
206.2386 306.5044 138.499 198.6062 97.97389 136.7078 195.0488 96.58754 134.2773 68.63736 93.49038 39.61551 50.80478 30.84976 39.18877 29.74084 48.18838 37.74972 56.90167
9 11 8 9 7 8 9 7 8 6 7 5 5 4 4 4 5 4 5
4.252255 5.918261 4.660791 5.396928 4.666188 5.246508 5.994939 5.259071 5.87562 4.986989 6.519952 4.902579 4.247592 3.613393 3.160551 4.164579 5.373859 3.93724 4.550966
4.95 6.05 4.95 6.05 4.95 5.5 6.6 5.5 6.05 5.5 6.6 4.95 5.5 4.95 5.5 5.5 6.6 6.6 6.6
279 264 238 195 160 272 245 222 195 160 168 341 297 280 306 259 210 170 212.5
70
23796
42.5
62.23523
76.91212
6
6.230634
7.7
255
7
Rumus kiri kanan
N
Pembuktian kiri kanan
L (max) m
Lampiran 29. Hasil Perhitungan Manual Panjang Maksimum Pipa Manifold Berdiameter 125mm dengan lateral berdiameter 125mm Merek Pencurah
Tipe Pencurah
Nelson Big Gun Sprinkler
75 Taper Ring Nozzle24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
100 Taper Bore Nozzle-24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
75 Taper Ring Nozzle24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
100 Taper Bore Nozzle-24° Trajectory
Tekanan m Bar 45 4.5 45 4.5 45 4.5 45 4.5 45 4.5 50 5 50 5 50 5 50 5 50 5 50 5 55 5.5 55 5.5 55 5.5 60 6 60 6 60 6 60 6 60 6
Debit l/jam 12600 15264 18288 28368 32256 16056 19260 22680 26136 29880 34020 11268 13932 16848 14544 21096 28656 32724 25884
Spasi m 31 33 34 39 40 34 35 37 39 40 42 31 33 35 34 37 42 42.5 42.5
1.0079 1.0079 1.0079 1.0079 1.0079 1.0079 1.0079 1.0079 1.0079 1.0079 1.0079 1.0079 1.0079 1.0079 1.0079 1.0079 1.0079 1.0079 1.0079
3.60824 3.774412 2.977755 3.474707 2.660962 2.939244 3.412468 2.623308 2.886988 2.441438 2.53919 1.938731 2.486319 2.230985 2.834043 2.150791 2.358276 2.729975 2.784693
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1.131298 1.321823 1.37083 1.435835 1.53403 1.543101 1.594934 1.728943 1.728135 1.857737 2.143463 2.105498 1.824203 1.829683 1.600382 2.108783 2.307898 1.993667 1.954492
4.05 4.95 4.05 4.95 4.05 4.5 5.4 4.5 4.95 4.5 5.4 4.05 4.5 4.05 4.5 4.5 5.4 5.4 5.4
31 33 34 39 40 34 35 37 39 40 42 31 33 35 34 37 42 42.5 42.5
70
23796
42.5
1.0079
2.735772
1
2.321016
6.3
42.5
7
Rumus kiri kanan
N
Pembuktian kiri kanan
L (max) m
Lampiran 30. Hasil Perhitungan Manual Panjang Maksimum Pipa Manifold Berdiameter 150mm dengan lateral berdiameter 125mm Merek Pencurah
Tipe Pencurah
Nelson Big Gun Sprinkler
75 Taper Ring Nozzle24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
100 Taper Bore Nozzle-24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
75 Taper Ring Nozzle24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
100 Taper Bore Nozzle-24° Trajectory
Tekanan m Bar 45 4.5 45 4.5 45 4.5 45 4.5 45 4.5 50 5 50 5 50 5 50 5 50 5 50 5 55 5.5 55 5.5 55 5.5 60 6 60 6 60 6 60 6 60 6
Debit l/jam 12600 15264 18288 28368 32256 16056 19260 22680 26136 29880 34020 11268 13932 16848 14544 21096 28656 32724 25884
Spasi m 31 33 34 39 40 34 35 37 39 40 42 31 33 35 34 37 42 42.5 42.5
4.370475 4.370475 4.370475 4.370475 4.370475 4.370475 4.370475 4.370475 4.370475 4.370475 4.370475 4.370475 4.370475 4.370475 4.370475 4.370475 4.370475 4.370475 4.370475
8.578401 8.973465 7.079455 8.260934 6.326296 6.987899 8.112964 6.236778 6.863662 5.80439 6.036791 4.609231 5.911093 5.304049 6.737788 5.113392 5.606677 6.490371 6.620461
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2.063371 2.410869 2.500252 2.618814 2.797913 2.814457 2.908994 3.153413 3.15194 3.388321 3.909456 3.840212 3.327158 3.337153 2.918931 3.846202 4.209367 3.636243 3.564792
4.05 4.95 4.05 4.95 4.05 4.5 5.4 4.5 4.95 4.5 5.4 4.05 4.5 4.05 4.5 4.5 5.4 5.4 5.4
62 66 68 78 80 68 70 74 78 80 84 62 66 70 68 74 84 85 85
70
23796
42.5
4.370475
6.504155
2
4.233293
6.3
85
7
Rumus kiri kanan
N
Pembuktian kiri kanan
L (max) m
Lampiran 31. Hasil Perhitungan Manual Panjang Maksimum Pipa Manifold Berdiameter 200mm dengan lateral berdiameter 125mm Merek Pencurah
Tipe Pencurah
Nelson Big Gun Sprinkler
75 Taper Ring Nozzle24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
100 Taper Bore Nozzle-24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
75 Taper Ring Nozzle24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
100 Taper Bore Nozzle-24° Trajectory
Tekanan m Bar 45 4.5 45 4.5 45 4.5 45 4.5 45 4.5 50 5 50 5 50 5 50 5 50 5 50 5 55 5.5 55 5.5 55 5.5 60 6 60 6 60 6 60 6 60 6
Debit l/jam 12600 15264 18288 28368 32256 16056 19260 22680 26136 29880 34020 11268 13932 16848 14544 21096 28656 32724 25884
Spasi m 31 33 34 39 40 34 35 37 39 40 42 31 33 35 34 37 42 42.5 42.5
22.51965 22.51965 22.51965 22.51965 22.51965 22.51965 22.51965 22.51965 22.51965 22.51965 22.51965 11.20765 22.51965 11.20765 22.51965 11.20765 11.20765 22.51965 22.51965
33.64072 35.18999 27.76252 32.39576 24.80896 27.40347 31.81548 24.45791 26.91627 22.76227 23.67364 18.07538 23.18071 20.80015 26.42265 20.05248 21.98693 25.45239 25.96254
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4
2.711137 3.167727 3.28517 3.440953 3.676277 3.698015 3.822231 4.143382 4.141446 4.452035 5.136773 2.511205 4.371671 2.182243 3.835287 2.515122 2.752605 4.777789 4.683907
4.05 4.95 4.05 4.95 4.05 4.5 5.4 4.5 4.95 4.5 5.4 4.05 4.5 4.05 4.5 4.5 5.4 5.4 5.4
124 132 136 117 120 136 140 148 156 160 126 124 132 140 136 148 126 170 170
70
23796
42.5
22.51965
25.50644
4
5.562274
6.3
170
7
Rumus kiri kanan
N
Pembuktian kiri kanan
L (max) m
Lampiran 32. Hasil Perhitungan Manual Panjang Maksimum Pipa Manifold Berdiameter 225mm dengan lateral berdiameter 125mm Merek Pencurah
Tipe Pencurah
Nelson Big Gun Sprinkler
75 Taper Ring Nozzle24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
100 Taper Bore Nozzle-24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
75 Taper Ring Nozzle24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
100 Taper Bore Nozzle-24° Trajectory
Tekanan m Bar 45 4.5 45 4.5 45 4.5 45 4.5 45 4.5 50 5 50 5 50 5 50 5 50 5 50 5 55 5.5 55 5.5 55 5.5 60 6 60 6 60 6 60 6 60 6
Debit l/jam 12600 15264 18288 28368 32256 16056 19260 22680 26136 29880 34020 11268 13932 16848 14544 21096 28656 32724 25884
Spasi m 31 33 34 39 40 34 35 37 39 40 42 31 33 35 34 37 42 42.5 42.5
39.236 39.236 39.236 39.236 39.236 39.236 39.236 39.236 39.236 39.236 39.236 22.51965 39.236 22.51965 39.236 39.236 22.51965 39.236 39.236
58.86265 61.57348 48.57729 56.68428 43.40932 47.94906 55.66895 42.79507 47.09658 39.82815 41.42281 31.62729 40.56031 36.39494 46.23287 35.0867 38.47149 44.53516 45.4278
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5
2.699603 3.154251 3.271195 3.426315 3.660637 3.682283 3.805971 4.125755 4.123828 4.433096 5.11492 2.883731 4.353073 2.505969 3.818971 5.032163 3.160941 4.757463 4.663981
4.05 4.95 4.05 4.95 4.05 4.5 5.4 4.5 4.95 4.5 5.4 4.05 4.5 4.05 4.5 4.5 5.4 5.4 5.4
155 165 170 156 160 170 175 185 195 200 210 155 165 175 170 185 168 212.5 212.5
70
23796
42.5
39.236
44.62974
5
5.538612
6.3
212.5
7
Rumus kiri kanan
N
Pembuktian kiri kanan
L (max) m
Lampiran 33. Hasil Perhitungan Manual Panjang Maksimum Pipa Manifold Berdiameter 250mm dengan lateral berdiameter 125mm Merek Pencurah
Tipe Pencurah
Nelson Big Gun Sprinkler
75 Taper Ring Nozzle24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
100 Taper Bore Nozzle-24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
75 Taper Ring Nozzle24° Trajectory
Nelson Big Gun Sprinkler
100 Taper Bore Nozzle-24° Trajectory
Tekanan m Bar 45 4.5 45 4.5 45 4.5 45 4.5 45 4.5 50 5 50 5 50 5 50 5 50 5 50 5 55 5.5 55 5.5 55 5.5 60 6 60 6 60 6 60 6 60 6
Debit l/jam 12600 15264 18288 28368 32256 16056 19260 22680 26136 29880 34020 11268 13932 16848 14544 21096 28656 32724 25884
Spasi m 31 33 34 39 40 34 35 37 39 40 42 31 33 35 34 37 42 42.5 42.5
92.35649 92.35649 62.23523 92.35649 62.23523 62.23523 62.23523 62.23523 62.23523 62.23523 62.23523 39.236 62.23523 39.236 62.23523 39.236 62.23523 62.23523 62.23523
97.093 101.5645 80.12746 93.49981 71.60298 79.0912 91.82503 70.58978 77.68505 65.69589 68.32626 52.16871 66.90358 60.03286 76.26037 57.87495 63.45811 73.46003 74.93243
7 7 6 7 6 6 6 6 6 6 6 5 6 5 6 5 6 6 6
3.852428 4.501226 3.145647 4.889471 3.520143 3.540957 3.659898 3.967409 3.965555 4.262954 4.91861 3.045998 4.186002 2.64698 3.672399 3.05075 5.295938 4.574872 4.484977
4.05 4.95 4.05 4.95 4.05 4.5 5.4 4.5 4.95 4.5 5.4 4.05 4.5 4.05 4.5 4.5 5.4 5.4 5.4
217 198 204 195 200 204 210 222 234 240 210 217 231 210 204 222 252 255 255
70
23796
42.5
62.23523
73.61603
6
5.32604
6.3
255
7
Rumus kiri kanan
N
Pembuktian kiri kanan
L (max) m
Lampiran 34. Contoh Perhitungan Panjang Masimum (Lmax) dengan Metode Manual
Asumsi:
Pipa PVC
Elevasi pipa lateral dan manifold terhadap datum dianggap nol (Z = 0)
Jarak spasi pencurah dalam lateral dan spasi lateral dalam manifold seragam
Persamaan yang digunakan: J = 7.89 x 107 x (Q1.75/D4.75)................................................................... (1) hf = 20% Ha .......................................................................................... (2) Hl = 0.55 hf ........................................................................................... (3) Hm = 0.45 hf ......................................................................................... (4) L = N x y ............................................................................................... (5) Q = q x N............................................................................................... (6)
Untuk Lateral: hf = 0.2 Ha x 0.55 = 0.11 Ha.................................................................. (7) =
+
= ×
+
×
) .
(
=
+
.
+
) .
( .
= 0.36 +
.
+
.
(8)
................................................................................... (9)
Subtitusi persamaan (7) ke persamaan (9) =
×
×
.
=
×
×
=
........................................................... (10)
×
Subtitusi persamaan (1) kepersamaan (10) .
= 7.89 × 10 ×
×
................................................................ (11)
.
Subtitusi persamaan (5) dan (6) ke persamaan (11) 11 × 11
.
( × )
= 7.89 × 10 ×
×
×
.
=
.
.
= 7.89 × 10 × ×
×
×
.
.
×
. .
×
.
×
×
................................................................ (12)
Subtitusi persamaan 8 ke persamaan (12)
Lampiran 49. ( Lanjutan )
.
0.5
× 0.3636 +
0.3636
.
.
+ 0.5
Pembuktian:
+
0.1443
+ 0.1443
=
11 × 7.89 × 10 ×
.
=
.
×
×
×
. .
.
.
×
×
................. (13)
hf ≤ 11% Ha ........................................................................................ (14) ×
×
100
≤ 11% .
7.89 × 10 ×
×
.
( × ) .
7.89 × 10 ×
.
100 ×
≤ 11%
≤ 11%
........................................ (15)
Untuk Manifold: hf = 0.2 Ha x 0.45 = 0.09 Ha................................................................ (16) Subtitusi persamaan (15) ke persamaan (9) =
×
.
=
×
×
×
=
×
............................................................ (17)
Subtitusi persamaan (1) ke persamaan (16) .
= 7.89 × 10 ×
×
................................................................. (18)
.
Subtitusi persamaan (5) dan (6) ke persamaan (17) 9
9
× .
(
= 7.89 × 10 ×
×
×
.
=
= 7.89 × 10 × .
×
×
×
.
.
×
× ) .
.
.
.
×
×
×
............................................................ (19)
Subtitusi persamaan 8 ke persamaan (18) .
× 0.3636 +
0.3636
.
+ 0.5
0.5 .
+
0.1443
+ 0.1443
=
9 × 7.89 × 10 ×
.
=
.
×
×
×
. .
. .
×
×
............. (20)
Lampiran 49. ( Lanjutan )
Pembuktian: hf ≤ 9% Ha .......................................................................................... (20) ×
×
100
≤ 9%
7.89 × 10 × 7.89 × 10 ×
.
(
.
Contoh:
× ) .
×
.
100
×
≤ 9%
≤ 9%
...................................... (21)
Pencurah merk Nelson Big Gun Sprinkler tipe 75 Taper Ring Nozzle-24° Trajectory, memiliki tekanan operasi 4.5 bar (45m) dengan debit operasi 8064 lit/jam dan spasi antar pencurah dan lateral sebesar 26m.
Pipa lateral yang
digunakan berdiameter 65mm (2.5”) dan manifold berdiameter 125mm (5”), maka: Ha = 45 m D = 65 mm q = 2.24 lit/det y = 26 m Untuk Lateral: Berdasarkan persamaan (13) 0.3636 0.3636 0.3636
. . .
+ 0.5 + 0.5 + 0.5
. . .
+ 0.1443 + 0.1443 + 0.1443
. . .
= =
11 × 7.89 × 10 ×
.
.
×
11(45) × (65) 7.89 × 10 × (2.24)
= 24.041
. .
× 26
Dengan metode trial and error, didapatkan N = 4.107 ≈ 4 Bedasarkan persamaan (5) Lmax (lateral) = 4 x 26 m = 104 m koreksi berdasarkan persamaan (15) 7.89 × 10 ×
(2.24 × 18) 65 .
.
4.636 ≤ 4.95 (memenuhi syarat)
× 0.3636 +
0.5 0.1443 104 + × ≤ 11%(45) 4 4 100
Lampiran 49. ( Lanjutan )
Untuk Manifold: 0.3636 0.3636 0.3636
. . .
+ 0.5 + 0.5 + 0.5
. . .
.
+ 0.1443
.
+ 0.1443
.
+ 0.1443
= =
9 × 7.89 × 10 ×
.
.
×
11(45) × (125) . 7.89 × 10 × (2.24 × 4)
= 38.831
.
× 26
Dengan metode trial and error, didapatkan N = 4.979 ≈ 4 Bedasarkan persamaan (5) Lmax (manifold) = 4 x 26 m = 104 m koreksi berdasarkan persamaan (15) 7.89 × 10 ×
(2.24 × 4 × 4) 125 .
2.35 ≤ 4.05 (memenuhi syarat)
.
× 0.3636 +
0.5 0.1443 104 + × ≤ 9%(45) 4 4 100