REPUBLIK. INDONESIA
MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PER IKANAN , REPUBLIK INDONESIA DAN ORGANISASI PANGAN DAN PER.TANIAW PERS~RIKATAN BANGSABANGSA i TE NTANG KOLABORASI KELAUTAN DAN PERIKANAN
Kementerian Kelautan dan Perikanan, Republik Indonesia (se lanj utnya disE>but " KKP") dan Organisasi Pangan dan Pe rtani an
Perserikatan
Bangsa-Bangsa, untuk selanjutnya disebut " Para Pihak ";
MENIMBANG kepent1ngan kedua pihak untuk mening katkan lebih lanjut hubungan kerja sama di bidang kelau tan dan perikanan;
Ml MPERTIMBANG•
.1tas dan pentingnya mencan sebuah mekan1sme keqa sama baru antara
Pa.
.:>1hak.
MENGAKUI semangat Konvens1 Persenka tan Bangsa-bangsa tentang Hukum Lau t 1982 (U NCLOS) dan perhat1an bersama Para P1hak dalam bid ang konservas1. pengelolaan dan pemanfaatan yang berkelaniutan atas sumber daya kela utan
MERUJUK Bantuan
pada
Teknis
Perse rikatan
PerJanJian (beserta
Oasar yang
dengan
surat
Bangsa-Bangsa , Organisasi
telah
direvis1
terkait) Buruh
untuk
Antara
Ketentuan
Indonesia
dan
lnternasional , Organisasi
Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa, Organisasi Pendidikan , llmu Pengetahuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa , Organisasi Penerbangan Sipil , Organisasi Kesehatan Dum a, yang d1ta ndatangani pada di Jakarta , pada tanggal 29 Oktober 1954 ;
MENGINGAT dan bertujuan untuk mendorong Tata Cara Perikanan yang Berkelanjutan . Organisasi Pangan dan Pertanian. 1995 ;
MENGAKUI
prinsip-prinsip
PerJanjian
Perserikatan Bangsa-Bangsa
Organ1sasi
tentang
Pangan
dan
Pertanian
Rencana Aksi lnternasional , untuk
Mencegah. Menanggulangi dan Memberantas Perikanan yang Tidak Sah , T1dak Dilaporkan dan Tidak Oiatur ;
MENGAKUI
JUGA
prinsip-prinsip
Pertanian , Perserikatan
Perjanjian
Bangsa-Bangsa
tentang
Organisasi
Pangan
Langkah-langkah
dan
Negara
Pelabuhan untuk Mencegah , Menanggulangi dan Memberantas Perikanan yang Tidak Sah , Tidak Oilaporkan dan Tidak Oiatur;
BERKEHENDAK untuk melakukan kerJa sama yang lebih dekat
dalam
pengembangan kelautan dan perikanan antara Para P1hak :
BERDASARKAN ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia
serta prosedur dan kebiJakan masing masing
Pihak:
TELAH MENYETUJUI HAL-HAL SEBAGAI BERIKUT;
PASALI TUJUAN
Tujuan dari Memorandum Sal ing Pengertian ini adalah untuk membentuk suatu kerangka guna peningkatan kerja sama di bidang kelautan dan perikanan antara Para P1hak . PASAL II RUANG LINGKUP KERJA SAMA I I
1. Kerja sama harus meliputi kegiatan-kegiatan sebaga1 berikut a
Per1kanan yang berkelanjutan :
b
Pengembangan akuakultur yang berkelanJutan :
c
Kegiatan-kegiatan
peningkatan
kapasitas
termasuk
pengembangan
pendidikan , pelatihan dan magang : d
Konservasi kelautan :
e
Riset dan pertukaran para ahl1 , 1lmuwan dan pegawa1 pemerintahan (kerJa sama Selatan-Selatan) ;
f.
Keamanan pangan ;
g. Pertukaran informas1; h . Pencegahan , penanggulangan dan pemberantasan Perikanan yang Tidak Sah , Tidak Dilaporkan dan Tidak Diatur . 2
Skema kerja sama Selatan-Selatan akan menJadi pertimbangan pada saat kerJa sama dilakukan ;
3. Para Pihak harus mendorong untuk berkonsultasi terhadap hal-hal menJadi
kepentingan bersama
internas1onal mengenai perikanan
sebelum
penyelenggaraan
yang
forum-forum
PASAL Ill PENGATURAN PELAKSANAAN
Untuk melaksanakan secara efektif ruang lingkup kerja sama sebagaimana disebutkan dalam Pasal
11,
kerja sama tersebut akan diimplementasikan
melalui pengembangan pengaturan-pengaturan khusus
PASAL IV PENGATURAN KEUANGAN
Pengaturan keuangan dalam hal pembiayaan untuk tu1uan pelaksanaan ruang lingkup ker1a sama sebaga1mana disebutkan dalam Pasal
11
Memorandum
Saling Pengertian 1ni harus disetu1ui bersama oleh masing-masing Pihak atas dasar kasus per kasus dan tergantung kepada ketersedian dana
PASAL V KERAHASIAAN
Para Pihak harus memastikan bahwa setiap data dan/atau informasi apapun yang tersedia bersama, termasuk hasil-hasil penelitian bersama yang bersifat rahasia yang dilaksanakan dalam rangka Memorandum Saling Pengertian ini tidak dip1ndahkan atau diberikan kepada Pihak Ketiga tanpa persetu1uan tertulis sebelumnya dari Para Pihak
PASAL VI SUMBERDAYA GENETIK
Para Pihak harus mengakui keberadaan dan mendukung perlindungan ya ng efektif atas Sumberdaya Genetik dan hak-hak eksklusif Para Pihak untuk mencegah eksplotasi yang tidak sah, tidak tepat dan penyalahgunaa n apapun atas Sumber Daya Genetik Para Pihak ; 2
Hak-hak kekayaan intelektual yang berasal dari penggunaan Sumber Daya Genetik dalam
keg1atan-keg1atan
yang
dilaksanakan
dalam
kerangka
Memo randum Saling Pengertian ini harus dimilik1 bersama dan meruJuk kepada hukum dan peraturan Para P1hak : 3. Penggunaan Sumber Daya Genetik dalam kerangka Memorandum Saling Pengertian
ini
harus
d1laksanakan
melalui
pengaturan
khusus
yang
disepakati oleh Para Pihak, 4
Dalam hal Sumber Daya Genetik yang dimilik1 oleh satu P1hak digunakan oleh Pihak lain untuk tujuan komersial, Pihak yang memiliki Sumber Daya Genetik tersebut harus mendapatkan pembagian royalti yang adil
PASAL VII HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL
I
1. Para Pihak setuJu bahwa hak atas kekayaan intelektual yang t1mbul dari
I
pelaksanaan
Memorandum
Saling
Pengertian
ini
akan
menJadi
milik
bersama dan · a
Masing-masing Pihak harus diijinkan untuk menggunakan hak atas kekayaan 1ntelektual tersebut untuk tuJuan pemeliharaan , adaptasi dan pengembangan hak atas kekayaan intelektual tersebut;
b . Masing-masing Pihak harus bertanggungjawab atas gugatan apapun yang diaJukan oleh pihak ketiga manapun terkait dengan kepemilikan dan legalitas penggunaan hak-hak kekayaan intelektual yang dibawa oleh Pihak dimaksud untuk pelaksanaan kerJa sama dalam kerangka Memorandum Saling Pengertian ini . 2
B1lamana salah satu Pihak berkeinginan untuk mernbuka data dan/atau info rmasi rahas1a yang dihasilkan dari kegiatan kerja sama dalam kerangka Memorandum Saling Pengertian ini kepada Pihak Ketiga . Pihak yang membuka data dan/atau informasi rahasia tersebut wajib mendapatkan persetujuan tertulis sebelumnya dari Pihak lain sebelum tindakan tersebut dilakukan :
3 I
Dalam hal kekayaan intelektual digunakan oleh salah satu Pihak untuk
I
tujuan komers ial . Pihak lainnya harus mendapatkan pembagian royalti yang adil
I
I
I I
PASAL VIII PENYELESAIAN PERSENGKETAAN
Setiap perbedaan dan persengketaan yang mungkin timbul antara Para Pihak terkait
dengan
Pengertian
ini
masalah akan
apapun
diselesaikan
dalam secara
kerangka damai
Memorandum
melalu1
Saling
konsultasi
dan
negosiasi antara Para Pihak .
PASAL IX AMANDEMEN
Amandemen
terhadap
Memorandum
Saling
Pengertian
in1
hanya
dapat
d1lakukan setelah tercapa1 persetuJuan kedua Pihak melalui konsultasi dan konfi rmasi secara tertulis dar1 Para P1hak yang disampaikan paling lambat 3 (tiga) bulan sebelumnya. Amandemen tersebut harus merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Memorandum Saling Pengertian 1ni dan harus berla ku pada tanggal yang ditentukan oleh Para Pihak
PASAL X PEMBERLAKUAN, MASA BERLAKU, DAN PENGAKHIRAN
1. Memorandum
Saling
Pengertian
1n1
mulai
berlaku
sejak
tanggal
penandatanganan dan tetap berlaku selama 3 (tiga) tahun. Memorandum Saling Pengertian ini bisa diperbaharui melalui persetuJuan secara tertulis antara Para Pihak. 2
Memorandum Saling Pengertian ini bisa diakhiri kapanpun oleh salah satu Pihak dengan memberikan pemberitahuan secara tertulis kepada Pihak lain enam (6) bulan sebelumnya kepada Pihak lain
3
Pengakh1ran Memorandum Saling
Pengertian
ini tidak
mempengaruhi
keabsahan dan masa berlaku kegiatan apapun yang dilakukan dalam rangka Memorandum Saling Pengertian .
SEBAGAI BUKTI . yang bertandatangan di bCJwah ini . telah menandatangani
Memorandum Saling Pengertian ini
DITANDATANGANI
dJ!. l~~~-~ ,.
pada
~7.. ~..1.P.i
tahun dua ribu
t.~.. ~ltts
dalam rangkap dua , dalam Bahasa Indonesia dan lnggris, semua naskah memiliki keabsahan yang sama . Da lam hal ·terjadi perbedaan penafsiran, maka naskah Bahasa lnggris yang berlaku.
UNTUK KEMENTERIAN KELAU TAN
UNTUK ORGANISASI PANGAN DAN
DAN PERIKANAN REPUBLIK
PERTANIAN PERSERIKATAN
INDONESIA
BANGSA-BANGSA
Signed
Signed
SHARIF CICIP SUTARDJO
JQ.gE GRAZIANO DA SI~ A
MENTERI KELAUTAN DAN
DIREKTUR JENDERAL
PERI KANAN
REPUBLIK. INDONESIA
MEMORANDUM OF UNDERSTANDING BETWEEN THE MINISTRY OF MARINE AFFAIRS AND FISHERIES OF THE REPUBLIC OF INDONESIA AND FOOD AND AG RIC UL TURE ORGANIZATION OF THE UNITED NATIONS CONCERNING MARINE AFFAIRS AND FISHERIES COLLABORATION
The Ministry of Marine Affairs and Fisheries, The Republic of Indonesia
(hereinafter referred
to as "MMAF") , and
Organization of The United
Nations,
Food
and
Agriculture
hereinafter referred
to as "the
Part ies·";
CONSIDERING relationship
in
their
common
interest
to
further
promote
cooperative
the area of marine affairs and fisheries:
TAK IN G INTO ACCOUNT TO the promotion of cooperation in capacity building and the importance of seeking a cooperation mechanism between the Parties; RECOGNIZING the spirit of the United Nations Convention on the Law of the Sea
(U NCLOS
conse rvation ,
1982) and the common
management
and
!
conce .rnrn !--~,·he
sustaina~
Parties on the
~of
marine
living
..-.~ .
REFERRING TO Revis\d Basic Agreement for the Provision of Technical Assistance
(with
related
letter)
between
Indonesia
and
United
Nations ,
International Labor Organization . Food and Agricu lture Organization of the United
Nations ,
Organization ,
United
International
Nations Civil
Educational , Aviation
Scientific
and
Organization ,
World
Cultural Health
Organization , signed at Jakarta , on 29 October 1954 :
BEARING
IN
MIND and wishing
to
promote the
Food
and
Agriculture
Organization (FAO) Code of Conduct on Responsible Fisheries 1995 :
ACKNOWLEDGING the principles of Food and Agriculture Organization of the United Nations ' Agreement International Plan of Action (IPoA) to Prevent. Deter and Eliminate Illegal , Unreported and Unregulated (IUU) Fishing :
ALSO ACKNOWLEDGING the principles of Food and Agriculture Organization of the United Nations ' Agreement on Port State Measures (PSM) to Prevent. Deter and Eliminate Illegal , Unreported and Unregulated (IUU) Fishing :
DESIRING to establish a closer relation on the development of marine affairs I
I
and fisheries between the Parties ;
PURSUANT TO the prevailing
laws and
regulations
of the
Republic
of
Indonesia as well as the procedures and policies of each Party ;
HAVE AGREED as follows:
ARTICLE I OBJECTIVE
The objective of this Memorandum of Understanding is to set up a framework for the enhancement of cooperation in the fields of marine affairs and fisheries between the Parties
ARTICLE II AREAS OF COOPERATION
1. The cooperation shall include the following activities : a . Sustainable fisheries : b. Sustainable aquaculture development: c. Capacity building activities including education , training and extension development; d . Marine conservation : e. Research and exchange of experts , scientists and government officials (South-South cooperation) : f.
Food Safety :
g . Exchange of information , and h . Prevention , deterrence
and
elimination
of
Illegal ,
Unreported
and
Unregulated (IUU ) Fishing : 2 . T he scheme of South-South Cooperation will be taken into consideration when the cooperation is implemented 3. T he Parties shall endeavor to consult on
matters of mutual interest
prior to the meetings in the international fisheries fora .
ARTICLE Ill IMPLEMENTING ARRANGEMENT
To effe ctively implement the areas of cooperation as stipulated in Article
11 ,
cooperation will be pursued through development of specific arrangements
such
1
1
ARTICLE IV FINANCIAL ARRANGEMENT
The financial
arrangement that will
cover expenses
for the
purpose
of
undertaking the areas of cooperation stated in Article 11 of this Memorandum of Understanding shall be mutually agreed upon by the respective Part ies in a case by case basis and subject to funds availability .
ARTICLE V CONFIDENTIALITY
The Parties shall ensure that any data and/or information mutually provided , including the confidential results of joint research carried out under this Memorandum of Understanding , are not transferred or supplied to Third Party without prior written consent of the Parties
ARTICLE VI GENETIC RESOURCES
The Parties shall recognize the existence and
promote the effective
protection of Genetic Resources as well as the Parties ' exclusive rights to prevent any misexploitation , misappropriation and misuse of the Parties ' Genetic Resources. 2. Any
intellectual
property rights arising from
the
use of any Genetic
Resources in the activities under this Memorandum of Understanding shall be jointly owned and subject to the laws and regulations of the Partie s 3
Any use of Genetic Resources under this Memorandum of Understanding shall be carried out through special arrangements to be concluded by the Parties
4
In the event the Genetic Resources owned by a Party are used by the other Party for commercial purposes . the former sh al I be entitled to obtain equitable portion of roya lty
ARTICLE VII INTELLECTUAL PROPERTY RIGHTS
1. The
Parties
agreed
that
any
intellectual
property
arising
under the
implementation of this Memorandum of Understanding will be Jointly owned and: a
Each Party shall be allowed to use such intellectual property for the purpose of maintaining, adapting and improving the relevant property :
b
Each Party shall be liable for any claim made by any third party pertaining to ownership and legality of the use of the intellectual property ri ghts
which
1s
implementation
brought of
any
1n
by
the
cooperation
aforementioned activities
1n
party virtue
for
the
of
this
Memorandum of Understanding . 2
If either Party wishes to disclose confidential data and/or information resulted
from
the
cooperation
activities
under
this
Memorandum
of
Und erstanding to any third party . the disclosing Party must obtain prior written consent from the other Party before any disclosure can be made 3. In the event that the intellectual property is used by the Party for commercial purposes . the other Party shall be entitled to obtain equitable portion of royalty
ARTICLE VIII SETTLEMENT OF DISPUTES
Any difference or dispute that may arise between the Parties relating to any matter under this Memorandum of Understanding will be settled amicably through consultations and negotiations between the Parties
ARTICLE IX AMENDMENT
Amendment to this Mem orandum of Understanding can only be made after mutual consent achieved by the consultation and confirmation in writing by the
Parties given at least 3 (three) months in advance Such amendments shall form an integral part of this Memorandum of Understanding and shall enter in to
force on such date as may be determined by the Parties
ARTICLE X ENTRY INTO FORCE, DURATIO ... , '"'·"D TEK1v11,\ATIU 1 ~
1
This Memorandum of Understanding shall enter into force on the date of its signing and shall be valid for 3 (three) years It may be renewed by mutual consent 1n writing ,
2 This Memorandum of Understanding may be terminated at any trme by either Party giving pnor to 6 (six) months written notification to other Party, 3 The term1nat1on of this Memorandum of Understanding shall not affect the validity and duration of any activity made under this Memorandum of Understanding
IN WITNESS WHEREOF , the undersigned. have signed thi s Memorandum of Understanding
DONE at
JC\f.tA.f!~on the ~j..27 in
the year of
!2013 . in
duplicate
in
Indonesian and English languages all texts being equally authentic In case of any divergence
in
interpretation. the English text shall preva il
FOR THE MINISTRY OF MARINE
FOR THE FOOD AND AGRICUL T URE
AFFAIRS AND FISHERIES
ORGANIZATION OF THE UNI 1'ED
OF THE REPUBLIC OF INDONESIA
NATIO NS
Signed
SHARIF CICIP .LJTARDJ< MINISTER
Signed
~~- G_Rl. "'•Af\O_ DA"l31L. A
DIRECTOR-GENERAL