PENDAHULUAN Dewasa ini banyak para mahasiswa yang melakukan aktivitas kuliah sebagai aktivitas rutin mereka. Mereka tidak menyadari bahwa dengan pembiayaan dari orang tua itulah yang menjadikan kuliah sebagai kewajiban dari mahasiswa. Mereka tidak berpikir betapa susahnya orang tua bekerja mencari uang untuk pendidikan sang anak. Orang tua bisa saja menyimpan uang mereka untuk masa pensiun nanti karena mereka tidak memiliki kewajiban hukum dalam membiayai perkuliahan anak. Tetapi ada beberapa faktor yang menjadikan orang tua rela untuk membiayai pendidikan anaknya. Menurut Becker, dkk (1991) dalam Jalbert, dkk (2010:82), faktor yang pertama adalah bahwa pengeluaran untuk pendidikan anak merupakan investasi pada anak tersebut. Imbalan dari investasi ini terjadi ketika sang anak memberikan perhatian, dukungan keuangan, dan mengunjungi orang tua di saat usia senja. Pengeluaran pada anak mungkin dapat menawarkan hasil yang lebih baik daripada dana pensiun yang diinvestasikan di pasar. Faktor kedua didasarkan pada philanthropy atau kasih sayang terhadap sesama (kemanusiaan). Ini dimungkinkan bahwa pengeluaran untuk pendidikan anak adalah pemberian hadiah yang dimotivasi oleh kasih sayang, rasa tanggungjawab, atau faktor lainnya. Faktor yang ketiga didasarkan pada kemampuannya untuk menikah dengan pasangan yang berkualitas. Mengirimkan anak ke perguruan tinggi dapat memberikan motivasi untuk meningkatkan kualitas dalam hal akademik dari pasangan nikahnya. Faktor keempat didasarkan pada permintaan akan keinginan memiliki cucu. Para orang tua biasanya berhasrat untuk memiliki cucu. Jika anak
telah memiliki pasangan nikah yang berkualitas, maka keinginan untuk mendapatkan cucu akan segera terlaksana. Menurut Jalbert, dkk (2010) ada dua teori baru tentang mengapa para orang tua membiayai pendidikan anak-anaknya. Teori yang pertama yaitu bahwa kesuksesan seorang anak adalah kebanggaan bagi orang tua. Para orang tua dapat menceritakan kesuksesan anak mereka kepada teman-temannya. Sedangkan teori yang kedua adalah bahwa orang tua memberikan bantuan dana untuk pendidikannya agar anaknya mampu atau mandiri dalam hal mengelola keuangan. Sebenarnya biaya kuliah adalah pengorbanan dari masa pensiun orang tua. Tetapi tidak semua orang tua mau dan mampu mengorbankan masa pensiunnya untuk membiayai pendidikan sang anak. Beberapa berargumen bahwa membiayai kuliah adalah tujuan kedua setelah pendanaan untuk masa pensiunnya. Argumen utama untuk mendanai pensiun telah diringkas oleh pengajar terkenal sekaligus pengusaha Earl G. Graves, Jr. (2008): Retirement planning is at the heart of establishing multi-generational wealth. This is why saving for retirement must come ahead of even financing your children’s college educations as a financial priority. As important as higher education is . . . you cannot take out a loan to fund your retirement. If you don’t want to become a financial burden to your children at the exact time that they should be focused on financing the needs of your grandchildren, you owe it to them to take retirement planning seriously. Menurut pendapat Graves di atas, perencanaan pensiun merupakan sebuah perencanaan yang diutamakan meskipun membiayai sekolah anak merupakan prioritas keuangan karena perencanaan pensiun tersebut untuk membangun kekayaan multi-generasi. Di samping fakta bahwa agar pensiun tidak menjadi
beban bagi anaknya, ada argumen lain untuk tidak mengorbankan masa pensiunnya untuk membiayai perguruan tinggi anak-anaknya. Alternatifnya, si anak mungkin mampu untuk memperoleh beasiswa, pinjaman uang, bekerja, atau yang lainnya. Terkadang orang tua sudah sanggup untuk membiayai kuliah, tetapi anak tidak menjalankan kuliah sebagaimana mestinya. Pengambilan keputusan bahwa orang tua akan membiayai kuliah sang anak merupakan keputusan yang sangat penting bagi orang tua dalam pengelolaan keuangan keluarga. Oleh karena itu, perencanaan keuangan untuk biaya kuliah sangat perlu. Sebab biaya kuliah anak tersebut sama dengan opportunity cost bagi orang tua yang mengorbankan masa pensiunnya. Opportunity cost merupakan pendapatan atau penghematan biaya yang dikorbankan sebagai akibat dipilihnya alternatif tertentu. Penelitian ini memberikan gambaran kepada orang tua dan juga anak tentang biaya yang harus disediakan oleh orang tua untuk biaya kuliah anak dengan mempertimbangkan nilai waktu uang. Hasil penelitian terdahulu dalam Jalbert, dkk (2010) menjelaskan bahwa kontribusi untuk perguruan tinggi yang sebesar $1000 dengan tingkat pengembalian 4%, orang tua yang berusia 38 tahun(awal membiayai kuliah) akan mengorbankan $419 per tahun pensiun untuk mendanai pendidikan perguruan tinggi. Pada tingkat pengembalian 12% jumlah yang dikorbankan menjadi sebesar $7.773 per tahun. Untuk kontribusi sebesar $40.000, maka jumlah yang dikorbankan akan semakin besar yaitu $310.901 per tahun dari masa pensiun orang tua untuk biaya pendidikan dengan tingkat pengembalian 12%. Lalu bagaimanakah nilai waktu uang untuk biaya kuliah? Dalam penelitian ini
diasumsikan bahwa orang tua belum memiliki gambaran mengenai tabungan atau simpanan yang akan dialokasikan untuk pendidikan sang anak.
TINJAUAN TEORITIS Perencanaan Keuangan Perencanaan keuangan dapat diartikan sebagai persiapan atau koordinasi yang hati-hati terhadap rencana-rencana dalam rangka untuk mempersiapkan keinginan dan tujuan keuangan dimasa datang. Bukan analisa investasi, tetapi meliputi strategi untuk mendapatkan tujuan-tujuan yang telah ditentukan (Rita, M. R., 2008:10). Di dalam perencanaan terdapat sebuah komponen utama yaitu anggaran. Sebelum anggaran disiapkan, organisasi seharusnya mengembangkan suatu rencana strategis. Rencana strategis mengidentifikasi strategi-strategi untuk aktivitas dan operasi di masa depan. Organisasi dapat menerjemahkan strategi umum ke dalam tujuan jangka panjang dan jangka pendek (Hansen & Mowen, 2006:355). Di dalam kasus ini yang menjadi sebuah organisasi adalah keluarga dan orang tua menjadi pemimpin dalam organisasi. Anggaran merupakan komponen utama dari perencanaan, yaitu rencana keuangan untuk masa depan; rencana tersebut mengidentifikasikan tujuan dan tindakan yang diperlukan untuk mencapainya.
Biaya Kuliah Akuntan mendefinisikan biaya (cost) sebagai sumber daya yang dikorbankan (sacrified) atau dilepaskan (forgone) untuk mencapai tujuan tertentu
(Horngren, et al, 2006:31). Biaya adalah uang yang dikeluarkan untuk mengadakan (mendirikan, melakukan, dsb) sesuatu; ongkos; belanja; pengeluaran (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Menurut Mulyadi (1993:8-10), dalam arti yang sempit biaya dapat diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva. Sedangkan pengetian biaya dalam arti luas adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Ada empat unsur pokok dalam definisi biaya tersebut di atas: 1. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi, 2. Diukur dalam satuan uang, 3. yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi, 4. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu. Sedangkan kuliah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pelajaran yang diberikan di perguruan tinggi. Jadi secara umum biaya kuliah dapat diartikan sebagai pengorbanan sejumlah uang yang dikeluarkan untuk mendapatkan pelajaran yang diberikan di perguruan tinggi dalam jangka waktu tertentu.
Nilai waktu uang (Time value of money) Hal yang paling mendasar dari nilai waktu uang adalah prinsip Rp 1000,yang diterima sekarang lebih berharga dari Rp 1000,- yang diterima pada masa yang akan datang (widayanti, et al, 2009:67). Prinsip ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan dalam perencanaan keuangan
keluarga. Di dalam pengertian nilai waktu uang terdapat sebuah konsep yaitu nilai sekarang atau present value. Present value adalah sejumlah uang yang harus diinvestasikan saat ini pada tingkat bunga tertentu dan selama periode tertentu, agar memperoleh sejumlah uang tertentu ( yang diharapkan ) dimasa yang akan datang (Widayanti, et al, 2009:76).
Pensiun Keputusan untuk pensiun pun perlu diperhitungkan oleh orang tua karena menurut Bapepam (www.bapepam.go.id), program pensiun memiliki manfaat yaitu: 1. Bagi Peserta : • Jaminan kesinambungan penghasilan • Disiplin menabung • Fasilitas pajak
2. Bagi Masyarakat : • Mengurangi ketergantungan kelompok masyarakat tertentu pada kelompok yang lain • Lebih mandiri
3. Bagi Pemberi Kerja : • Mempertahankan pekerja yang berkualitas • Faktor keunggulan dalam mendapatkan pekerja berkualitas • Mengurangi kesan “membuang” pada saat terjadi pemutusan hubungan
kerja • Membantu pembentukan citra positif • Membantu pengelolaan biaya pegawai • Fasilitas pajak untuk pembiayaan pegawai • Membentuk iklim kerja yang kondusif untuk peningkatan produktivitas dan keuntungan
4. Bagi Negara : • Mendorong upaya pemberdayaan masyarakat • Sumber dana pembangunan
Menurut Mary B. F. (2011), ada 5 langkah agar kita memperoleh masa pensiun yang aman, seperti: 1. Memeriksa Realita (Do a Reality Check) 2. Mengejar Ketinggalan (Play Catch-Up) 3. Bekerja Lebih Lama (Work Longer) 4. Menciptakan Pendapatan Masa Pensiun (Create Retirement Income) 5. Menunda Jaminan Sosial (Delay Social Security)
Nalar Konsep Di saat seperti ini kuliah merupakan sesuatu yang sangat penting untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan harapan. Di dalam menempuh perkuliahan, pasti membutuhkan dana yang tidak sedikit. Sementara itu orang tua juga perlu menabung untuk hari tuanya atau masa pensiun. Dengan asumsi dana
yang dimiliki oleh orang tua terbatas. Hal tersebut harus direncanakan dengan baik agar menghasilkan keputusan yang tepat. Perlunya perencanaan keuangan yang baik dalam sebuah keluarga. Di dalam perencanaan ini orang tua dituntut agar dapat mengambil keputusan dengan tepat karena masa depan keluarga sangat bergantung pada keputusan orang tua. Perencanaan ini juga bermanfaat dalam merinci apa saja yang menjadi kebutuhan bagi masa mendatang. Perhitungan biaya kuliah untuk setiap variabel juga sangat diperlukan. Biaya kuliah secara umum terdiri dari bermacam-macam variabel, yaitu: Uang pangkal/uang gedung, SPP dan SKS. Mungkin masih ada variabel atau komponen yang lain. Namun nilainya tidak sebesar uang pangkal/uang gedung, SPP, dan SKS tersebut. Nilai waktu uang dari ketiga variabel tersebut untuk masa pensiun juga perlu diperhitungkan oleh orang tua. Supaya orang tua lebih mempersiapkan diri untuk masa pensiunnya nanti. Sehingga ketiga variabel ini menjadi sangat penting yang harus orang tua ketahui ketika mereka akan memasukkan anaknya ke sebuah perguruan tinggi. Sementara itu pengeluaran yang terjadi tidak hanya pada masa sekarang, karena di dalam perkuliahan dibutuhkan waktu beberapa tahun untuk menyelesaikannya. Dalam tiap tahun yang di bagi menjadi 2 semester ini, membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sehingga perlu perencanaan dan diperhitungkan
juga
nilai
waktu
uangnya.
Orang
tua
harus
mampu
membandingkan nilai masa kini untuk perkuliahan anak dengan nilai masa kini untuk masa pensiun nanti. Sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan
dalam menganggarkan keuangan untuk mengambil keputusan dalam perencanaan keuangan keluarga.
METODE PENELITIAN Jenis Data dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Sumber data tersebut diperoleh dari web masing-masing perguruan tinggi yang berupa daftar biaya kuliah.
Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perguruan tinggi swasta yang berada di daerah Yogyakarta-Solo-Semarang (Joglosemar). Hal ini dilakukan karena agar dapat dibandingkan antara biaya kuliah universitas swasta yang satu dengan universitas swasta yang lain. Sedangkan kriteria sampel dalam penelitian ini yaitu: 1. Perguruan tinggi swasta 2. Telah berdiri selama minimal 10 tahun Penulis mengasumsikan bahwa perguruan tinggi yang telah berdiri selama minimal 10 tahun memiliki daftar biaya kuliah yang relatif stabil. Karena jika perguruan tinggi tersebut belum berusia 10 tahun dimungkinkan biaya kuliah yang dikenakan masih dalam masa promosi atau masih belum terlalu stabil dan sebagainya.
3. Memiliki pola pembayaran kuliah yang sama antara universitas satu dengan universitas yang lain yaitu terdiri dari uang pangkal/uang gedung, SPP, dan SKS.
Pengukuran Variabel Di dalam biaya kuliah terdapat beberapa variabel. Variabel yang diperhitungkan dalam penelitian ini adalah uang pangkal/uang gedung, SPP dan uang SKS. Sedangkan di dalam time value of money ada tiga parameter yang harus diperhatikan yaitu tingkat suku bunga, jangka waktu dan tipe anuitas (awal dan akhir). Parameter tingkat suku bunga dan jangka waktu tidak memiliki besaran nilai yang pasti di dalam penerapannya, maka dari itu peneliti memberikan asumsi untuk tingkat suku bunga deposito sebesar 5% per tahun atas dasar suku bunga Bank Mandiri untuk tahun 2012. Pemilihan suku bunga Bank Mandiri dikarenakan bank tersebut merupakan bank terbesar di Indonesia yang dimiliki oleh pemerintah. Masa studi dapat diselesaikan dalam jangka waktu 4 tahun dengan dasar bahwa periode ini merupakan periode yang normal dalam menyelesaikan sebuah perkuliahan.
Langkah Analisis Langkah analisisnya adalah sebagai berikut : a. Menghitung rata-rata tiap komponen biaya (uang pangkal, SPP, SKS) dari semua universitas.
∑ uang pangkal uang pangkal =
n
∑ SPP/th SPP/th
=
n
∑ SKS/th SKS/th
=
n
b. Menyusun anuitas tiap tahun a. Biaya tahun 1
=
b. Biaya tahun 2, 3,4 =
uang pangkal + SPP/th +
SPP/th +
SKS/th
SKS/th
Asumsi : 1 tahun dapat menyelesaikan 40 SKS. c. Menghitung Future Value dari awal kuliah hingga penyelesaian kuliah. I
II
III
IV FV1= PVx(1+i)n
} FVA =
FVtotal = FV1 + FVA
A x (1+i)n-1 I
x (1+i)
d. Menghitung Future Value uang kuliah sampai dengan pensiun. Diasumsikan uang yang ditabung untuk masa pensiun tidak diambil untuk keperluan yang lain.
FVn= PVx(1+i) n Keterangan : FVn
= future value untuk tahun ke n
A
= Anuitas (jumlah aliran kas yang selalu sama tiap periode)
PV
= Present Value
FVA = Future Value anuitas i
= tingkat suku bunga
n
= periode waktu
ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini akan dilihat besarnya biaya kuliah untuk beberapa universitas yang terdapat di Jogjakarta, Surakarta, Salatiga, dan Semarang untuk tahun ajaran 2012/2013. Biaya yang diambil untuk menjadi sampel adalah biaya kuliah dari satu fakultas yang memiliki biaya paling mahal di setiap masingmasing universitas. Pemilihan sampel ini dilakukan agar orang tua lebih lagi mempersiapkan dana bagi pembiayaan kuliah sang anak. Tabel 1. Daftar Program Studi yang Terpilih Menjadi Sampel Universitas Atma Jaya Yogyakarta Semarang Dian Nuswantoro Katholik Soegijapranata Slamet Riyadi Kristen Duta Wacana Sanata Dharma Janabadra Pembangunan Nasional "Veteran"
Program Studi Prodi Internasional Prodi Teknik Informatika Prodi Teknik Informatika, Sistem Informasi Prodi Teknologi pangan Seluruh program studi Prodi Teknologi informatika, Sistem Informasi Prodi Farmasi Prodi Teknik Sipil Prodi Teknologi Pertambangan/ Teknologi Geologi/ Teknologi Perminyakan
Universitas Muhammadiyah Semarang Kristen Satya Wacana
Program Studi Prodi kebidanan Prodi Teknik Elektro
Sumber : Data diolah 2012
Berikut ini adalah daftar biaya kuliah untuk setiap fakultas yang terpilih menjadi sampel dari masing-masing universitas: Tabel 2. Daftar Biaya Kuliah Universitas Universitas Atmajaya Yogyakarta
Uang pangkal Rp 15,000,000.00
Rp
5,600,000.00
Rp 240,000.00**
Universitas Semarang
Rp
6,000,000.00
Rp
1,500,000.00
Rp
Universitas Dian Nuswantoro Universitas Katholik Soegijapranata
Rp 17,500,000.00
Rp
1,800,000.00
Rp 100,000.00
Rp 18,000,000.00
Rp
4,000,000.00
Rp 150,000.00
Universitas Slamet Riyadi Universitas Kristen Duta Wacana
Rp
Rp
3,000,000.00
Rp 50,000.00*
Rp 16,000,000.00
Rp
3,600,000.00
Rp 150,000.00
Universitas Sanata Dharma
Rp 19,500,000.00**
Rp 6,600,000.00**
Rp 180,000.00
Universitas Janabadra Universitas pembangunan Nasional "Veteran" Universitas Muhammadiyah Semarang Universitas Kristen Satya Wacana
Rp 5,000,000.00
Rp 1,300,000.00*
Rp 75,000.00
Rp 16,500,000.00
Rp
4,000,000.00
Rp 160,000.00
Rp 14,000,000.00
Rp
2,500,000.00
Rp 125,000.00
Rp 14,000,000.00
Rp
2,000,000.00
Rp 150,000.00
Rp 13,136,363.64
Rp
3,263,636.36
Rp 132.272,73
Rata-rata Std. Dev
5.723.158,70
Sumber : Data Diolah 2012 Keterangan
3,000,000.00*
:
* = Nilai minimum ** = Nilai maksimum
SPP/th
1.707.203,99
Biaya/SKS
75,000.00
54.564,39
Semua variabel ini adalah variabel umum untuk mahasiswa yang berdomisili di kota asal. Jika mahasiswa tersebut berasal dari kota lain mungkin ada biaya tambahan seperti uang kos, uang makan, dan sebagainya. Tetapi dalam penelitian ini hanya diperhitungkan dari ketiga variabel tersebut. Dari tabel 2 tersebut, dapat dilihat bahwa uang pangkal minimum sebesar Rp 3.000.000 merupakan uang pangkal dari Universitas Slamet Riyadi. Uang pangkal maksimum sebesar Rp 19.500.000 merupakan uang pangkal dari Universitas Sanata Dharma dan rata-rata untuk uang pangkal sebesar Rp 13.136.363,64. Uang pangkal minimum memiliki rentang yang cukup jauh dengan uang pangkal maksimum. Rentang ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain: Perbedaan jumlah bangunan atau gedung yang berada di dalam area universitas masing-masing, karena sebagian uang pangkal tersebut digunakan pihak universitas untuk biaya pembangunan/perawatan gedung. Dapat juga disebabkan oleh perbedaan fakultas yang dipilih, karena fakultas favorit biasanya akan memiliki uang pangkal yang lebih tinggi. Fakultas favorit adalah fakultas yang lebih banyak diminati atau dipilih oleh para calon mahasiswa. Selain itu perbedaan uang pangkal dapat disebabkan oleh perbedaan jenis ilmu yang diberikan oleh masing-masing fakultas. Ilmu eksakta juga biasanya memiliki uang pangkal yang lebih tinggi dibanding ilmu sosial yang diberikan oleh setiap fakultas. Hal ini dikarenakan ilmu eksakta memerlukan alat-alat praktikum dalam proses belajar mengajarnya, sehingga membutuhkan biaya yang lebih mahal. Dapat dilihat juga SPP/tahun minimum sebesar Rp 1.300.000 merupakan SPP dari Universitas Janabadra. SPP/tahun maksimum yang sebesar Rp 6.600.000
merupakan SPP dari Universitas Sanata Dharma juga dan rata-rata untuk SPP/tahun sebesar Rp 3.263.636,36. Sedangkan biaya SKS minimum yang sebesar Rp 50.000/SKS merupakan biaya SKS dari Universitas Slamet Riyadi. Untuk biaya SKS maksimum yang sebesar Rp 240.000/SKS merupakan biaya SKS dari Universitas Atma Jaya dan rata-rata untuk biaya SKS sebesar Rp 132.272,73/SKS. Dari deskripsi data di atas, dapat dihitung besarnya rata-rata biaya kuliah yang akan diperhitungkan dalam analisis selanjutnya. Untuk tahun pertama terdiri dari uang pangkal sebesar Rp 13.136.363,64, biaya SPP/tahun yang sebesar Rp 3.263.636,36, dan biaya SKS sebesar Rp 132.272,73/SKS. Dalam penelitian ini diasumsikan bahwa dalam satu tahun dapat menyelesaikan 40 SKS. Sehingga biaya SKS/tahun tersebut sebesar Rp 5.290.909,09 dan total biaya kuliah untuk tahun pertama sebesar Rp 21.690.909,09. Sedangkan perhitungan biaya kuliah untuk tahun kedua, ketiga dan keempat dianggap sama yang masing-masing tahun hanya terdiri dari biaya SPP/tahun yang sebesar Rp 3.263.636,36 dan biaya SKS/tahun yang sebesar Rp 5.290.909,09. Untuk tahun tersebut tidak ada uang pangkal karena uang pangkal hanya dibayarkan sekali pada awal perkuliahan. Sehingga total biaya kuliah untuk tahun 2, 3, dan 4 masing-masing sebesar Rp 8.554.545,45. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan jumlah future value dari awal perkuliahan sampai akhir perkuliahan : TABEL 3. Future value dari Awal Perkuliahan sampai Akhir Perkuliahan tahun 1
uang pangkal
spp/th
Rp13.136.363,64
Rp3.263.636,36
sks/th
jumlah
Rp5.290.909,09 Rp21.690.909,09
future value Rp 25.109.938.64
tahun 2
Uang pangkal -
SPP/th Rp3.263.636,36
SKS/th Rp5.290.909,09
jumlah Rp 8.554.545,45
3
-
Rp3.263.636,36
Rp5.290.909,09
Rp 8.554.545,45
4
-
Rp3.263.636,36
Rp5.290.909,09
Rp 8.554.545,45 jumlah =
future value Rp 18.413.659,08 Rp 43.523.597,72
Sumber : Data diolah 2012 Dari tabel di atas dapat dilihat nilai masa depannya (future value) mulai awal kuliah hingga selesai perkuliahan agar dapat diketahui seberapa besar total dana yang harus disiapkan oleh orang tua. Untuk tahun pertama, biaya kuliah yang sebesar Rp 21.690.909,09 jika diinvestasikan dengan asumsi tingkat bunga deposito bank 5% per tahun dalam jangka waktu 3 tahun (hingga akhir perkuliahan), maka akan diperoleh nilai masa depan (future value) sebesar Rp 25.109.938,64. Untuk tahun 2, 3 dan 4, biaya kuliah yang masing-masing sebesar Rp 8.554.545,45 jika diinvestasikan dengan asumsi tingkat suku bunga deposito bank 5% per tahun hingga akhir perkuliahan, maka akan diperoleh nilai masa depan (future value) sebesar Rp 18.413.659,08. Dari hasil perhitungan biaya kuliah untuk tahun pertama yang sebesar Rp 25.109.938,64 serta tahun 2, 3 dan 4 yang sebesar Rp 18.413.659,08 tersebut kemudian di jumlah agar memperoleh future value total dari awal perkuliahan sampai akhir perkuliahan. Untuk total future value awal perkuliahan hingga akhir diperoleh hasil biaya kuliah sebesar Rp 43.523.597,72. Selain pembiayaan kuliah sang anak, program pensiun pun perlu dipertimbangkan oleh orang tua karena memiliki beberapa manfaat. Dengan mengikuti program pensiun, orang tua akan memiliki tabungan. Sehingga saat mereka sudah tidak produktif/tidak bekerja lagi, mereka masih menerima
penghasilan dari tabungan mereka untuk menopang kehidupannya. Jika orang tua tidak memikirkan untuk memiliki target tabungan, maka belum tentu mereka akan berjalan sesuai dengan rencana awal mereka untuk masa pensiun. Orang tua juga harus memikirkan berapa banyak pendapatan yang dibutuhkan dari tabungannya, berapa tahun mereka akan membutuhkan pandapatan itu dan juga tingkat pengembalian yang diharapkan untuk mencapai investasi mereka. Oleh karena itu, perlu diketahui juga future value uang kuliah sampai dengan masa pensiun karena nilai ini dapat menjadi pertimbangan bagi orang tua untuk masa depannya. Jika uang tersebut tidak digunakan untuk membiayai kuliah tetapi diinvestasikan ke dalam bentuk simpanan dengan asumsi bunga deposito 5% per tahun dan dengan masa investasi dimulai dari awal perkuliahan sang anak hingga orang tua pensiun, maka uang yang sebesar Rp 43.523.597,72 akan menjadi Rp 50.384.004,81. Nilai ini dihitung dalam jangka waktu 3 tahun dimulai dari orang tua selesai membiayai kuliah sang anak hingga orang tua tersebut pensiun. Peneliti menggunakan kuesioner untuk mengetahui rata-rata usia orang tua saat mereka selesai membiayai kuliah yaitu usia 52 tahun. Untuk masa pensiun adalah 55 tahun dengan dasar asumsi dari masa pensiun pegawai negeri sipil. Dari perhitungan tersebut dapat dilihat bahwa jika orang tua memasukkan anaknya ke perguruan tinggi untuk melanjutkan studi, maka biaya yang harus dikeluarkan adalah sebesar Rp 43.523.598,-. Jika orang tua mempertimbangkan untuk menginvestasikan uang mereka dengan asumsi bunga deposito 5% per tahun untuk masa pensiunnya nanti, maka akan diperoleh dana investasi sebesar
Rp 50.384.005,-. Tentu saja dengan asumsi bahwa orang tua tidak akan mengambil uangnya yang diinvestasikan untuk keperluan lainnya. Dana yang di investasikan tersebut biasanya tidak untuk kebutuhan seharihari pada saat masa pensiun saja. Namun di dalam masa pensiun terkadang ada biaya tak terduga, seperti halnya biaya untuk pengobatan, karena usia 55 tahun ke atas biasanya lebih rentan terserang penyakit dan juga biaya tak terduga untuk kebutuhan yang lainnya. Saat orang tua akan melakukan perencanaan keuangan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti: memiliki target tabungan, mengejar target tabungan tersebut dan bekerja lebih lama agar memiliki dana yang cukup untuk masa pensiun. Itu semua dilakukan agar orang tua agar dapat menikmati masa pensiun dengan lebih nyaman.
PENUTUP Kesimpulan Dari keseluruhan universitas yang menjadi sampel dalam penelitian ini, diperoleh rata-rata uang pangkal sebesar Rp 13.136.363,64, rata-rata biaya SPP/tahun sebesar Rp 3.263.636,36, dan biaya SKS sebesar Rp 132.272,73/SKS. Sehingga rata-rata biaya SKS/tahun sebesar Rp 5.290.909,09. Dari biaya-biaya tersebut jika dihitung nilai masa depannya (future value) hingga akhir perkuliahan maka akan menjadi sebesar Rp 43.523.597,72. Nilai ini diperoleh jika orang tua menginvestasikan uang mereka untuk pembiayaan kuliah sang anak. Tetapi jika orang tua mempertimbangkan untuk menginvestasikan uang mereka ke dalam bentuk simpanan/tabungan dan selama ditabung uang tersebut tidak diambil untuk
keperluan lain, maka akan diperoleh nilai masa depan(future value) sebesar Rp 50.384.004,81.
Implikasi 1. Bagi orang tua, memberikan gambaran tentang biaya yang harus disiapkan orang tua jika dana yang dimiliki digunakan untuk perkuliahan sang anak dengan mempertimbangkan nilai waktu uangnya serta memberikan gambaran jika orang tua mempertimbangkan untuk menginvestasikan uangnya dalam bentuk tabungan atau simpanan. 2. Bagi anak, memberikan gambaran bahwa biaya untuk kuliah itu tidak sedikit dan mereka harus mampu menghargai jerih payah orang tua yang telah mengorbankan masa pensiunnya untuk kebutuhan pendidikan mereka.
Keterbatasan Penelitian Menghitung nilai rata-rata untuk setiap variabel dengan tidak membedakan fakultas yang dipilih menjadi sampel karena peneliti memilih fakultas dengan biaya paling tinggi untuk setiap universitas.
Saran Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya membuat pengelompokan untuk setiap fakultas yang dipilih agar lebih fokus. Peneliti selanjutnya dapat
mengelompokkan antara ilmu yang diberikan (eksata/sosial) antar setiap fakultas atau pemilihan fakultas yang sama dari masing-masing universitas
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 4. Jakarta. Franklin, Mary. B., 2011. “5 Steps To a Secure Retirement”, Journal of Finance, 53-58. Graves, Jr., E. G. (2008). Achieving the ideal retirement. BlackEnterprise. 39(3), 18. Hansen, Don. R & Mowen, Maryanne. M., 2006, “Akuntansi Manajemen Ed. 7”, Salemba Empat, Jakarta. Horngren, Charles. T, et al, 2006, “Akuntansi Biaya Penekanan Manajerial”, Erlangga, Jakarta. Jalbert, T., et al, 2010, ”The College or Retirement Decision”, Journal of Personal Financial, vol. 9: 78-85. Mulyadi, 1993, “Akuntansi Biaya”, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta. Rita, Maria. R & Anita, Dwi. M. R., 2008, “Perencanaan Keuangan Berdasarkan Insentif yang Diterima”, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. Siagian, D. & Sugiarto, 2000, “Metode Statistika untuk Bisnis dan Ekonomi”, Gramedia Pustaka Utama. Widayanti, R., dkk, 2009, “Manajemen Keuangan”, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga
1
Wikipedia, 2011, Net Present Value, http://id.wikipedia.org/wiki/NPV. 10 November 2011 http://pmb.dinus.ac.id/v2012/?page=jenis_biaya. 18 April 2012 http://pmb.janabadra.ac.id/?pg=biaya. 18 April 2012 http://pmb.ukdw.ac.id/biayapmb.php. 18 April 2012 http://pmb.unimus.ac.id/index.php?hal=biaya. 18 April 2012 http://usm.ac.id/mahasiswa-baru/biaya-pendidikan. 9 April 2012 http://www.bankmandiri.co.id/resource/bunga_02122011.asp. 20 Mei 2012 http://www.bapepam.go.id/dana_pensiun/edukasi_dp/program.htm. 20 Juni 2012 http://www.uajy.ac.id/2011/08/08/penerimaan-mahasiswa-baru-ta-20122013/. 18 April 2012 http://www.unika.ac.id/pmb.php?query=pmb_biaya&lang=id. 18 April 2012 http://www.unisri.ac.id/spmb.html. 18 April 2012 http://www.upnyk.ac.id/. 18 April 2012 http://www.usd.ac.id/profile.php?id=4&id_sub=4&urutan=2. 18 April 2011
2