1h
ISSN0216-3128
228
E/in Nuraini, dkk
PENGUKURAN DAY A LARUT KALSIUM BA TU GINJAL FRAKSI AIR DAN FRAKSI ETIL ASETAT DAUN BENALU MINDI (Dendrophthoe Falcata (L.r.) Ettingsh) DENGAN METODE AKTIV ASI NEUTRON CEP A T ("
I>b
EIiD-,~uraiDi, DarsoDo daD SuDardi Pus/itbangTekn%gi Maju Batan. Yogyakarta.
ri ABSTRAK PENGUKURANDAYALARUT KALSIUM BATUGINJALFRAKSIAIR DAN FRAKSIETILASETAT DAUN BENALU MINDI (DendrophthoeFalcata (L.f) Ettingsh)DENGANMETODEAKTIVASINEUTRONCEPAT. Kasuspenyakit batuginjal merupakanpenyebabkeduaterseringyang memicupenyakitgagal ginjal. Upaya pengobatandapat dilakukan dengan operasi,penggunaanultravibrasi don obat-obatanbait tradisional maupun modern. Benalu (Dendrophthoefalcata (L.f) Ettingsh)yang berasal dari inanE mindi (Melia azedarachL.) merupakantanamanyang belum banyak dimanfaatkan,terutama untuk melarutkan batu ginjal berkalsium.Penelitian ini dilakukanuntukmengetahuidayalarutfraksi air danfraksi etil asetatdaun benalu tersebut terhadap batu ginjal berkalsium secara in vitro. Serbuk daun benalu diektraksi menggunakanetanol 70 % don dipartisi menggunakanetil asetat.Sebanyak100 mg serbuk batu ginjal dilarutkan dalam 10 mllarutanfraksi, kemudian direndamselama5 jam. Filtrat yang diperolehdiaktivasi menggunakangenerator neutron. Untuk mengetahuikadar kalsium yang terlarut digunakan analisis pengaktifanneutroncepat (APNC).Hasil yang diperolehmenunjukkanfraksiair danfraksi etil asetatdaun benalu memiliki daya melarutkankalsium batu ginjal. Fraksi air memiliki daya larut yang maksimalpada kadarfraksi 20%, sedangkanfraksi etil asetatpada kadarfraksi 40%. Senyawapada fraksi air memiliki daya melarutkankalsium batu ginjallebih besar dibandingpada fraksi etil asetat. Sehinggadiharapkan benaluini dapat menjadipilihan alternqtif sebagaipelu~h batuginjal. ABSTRACT
..
THE MEASUREMENTOF THE DISSOLVEDPOWEROF BENALU MINDI (DendrophthoeFaicata (L.f) Ettingsh) LEAV~ ON CALSIUM KIDNEY STONE ON WATERFRACTIONAND ETHYL ACETATE FRACTIONBY FASTNEUTRONACTIVATION. Kidneystonediseaseis thesecondcauseofkidneyfailure disease. The therapyeffort can beperformedby surgery.the use ofultravibration and traditional or modern medici.'!!'s.Benalu(Dendrophthoefalcata (L.f) Ettingsh)theparasite ofinang mindi tree (Melia asedarach L.) is plant that has not beenadvantagedespeciaIIyto desolvethe calcinated kidneystone. Theresearchis done to ivestigatethe dissolvedpower of the parasite mindi leavefor kidneystone by in vitro. Mindi parasite leavespowder was extractedby 70 % ethanoland separatedusingethyl acetate. For each100 mg extracts kidneystonepowder and dissolvedin ten mi//ilitersfractionated solvent,and than incubatedfor five hours. Thefiltration result was activated by neutronactivation analysis (APNC)using neutrongenerator. Theresult shows that the waterfractionation hasmaximumsolutionpower on the20 %fraction. while ethyl acetatefractionation is 40 % ofconcentrationfraction. Thecomposedwaterfraction has dissolvedpower on the calcium in kidney stone greater than ethyl acetatefractionation. Thereforeit is expectedthat benalu leavescanbe usedas alternativematerial to dissolvethe kidneystone.
PENDAHULUAN M
asyarakat umum mengenal penyakit batu ginjal atau kencing batu, meskipun pembentukan batu ini terjadi di berbagai saluran pembuangan urin lainnya. Batu ini terbentuk karena adanya sedimen urin di saluran ureter, ginjal maupun kandung kemih, serta berada dalam kondisi bebas dan tidak terikat pada suatujaringan. Batu di saluran ureter dan ginjal disebutkan sebagai penyebab kedua tersering yang memicu penyakit gagal ginjal.I'] Karena tergolong membahayakan
kesehatan maka berbagai upaya untuk mencegah, menghindari, mengatasi barn ginjal selalu diupayakan. Upaya pencegahan paling sederhana dengan mengatur jenis makanan yang dikonsumsi, banyak minum air putih dan olahraga teratur. Namun jika sudah terbentuk barn maka pengobatan dilakukan dengan uperasi, penyinaran" dan obat baik modem maupun tradisional. Pengobatan barn ginjal dengan obat menjadi pilihan altematifkarena selain murah, efek sampingnyapun diharapkan lebih sedikit. Penelitian penggunaan tanaman sebagai obat umumnya berawal daTi penggunaan
Prosidlng Pertemuan dan Presentasl IImlah Penelltlan Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl Nukllr P3TM-BATAN Yogyakarta, 7 -8 Agustus 2001
Elin Nuraini, dkk
ISSN 0216-3128
empiris oleh masyarakat. Masyarakat mengenal benalu terbatas sebagaitanamanyang hidup liar, melekat dan parasit pada tanaman inang,l21 Tanaman mindi (Melia azedarach L.) dikenal masyarakat sebagai obat cacing, laksatif dan diuretika. Mindi mengandung toosendanin, margoside, kaemferol (flavonoid jenis flavonol), resin, tanin, j3-sitosterol, triterpen kulinon.[21 Benalu (Dendrophthoe falcata (L.f.) Ettingsh) merupakansalahsatujenis benaluyang hiduppada tanaman mindi, yang kemungkinanmengandung senyawa yang mirip denganinangnya.Penelitian tentang peluruhan barn ginjal berkalsium oleh Suwidjiyo Pramono dkk. (1993) menyimpulkan bahwa flavonoid merupakanzat aktif pada daun tempuyung (Sonchus arvensis)yang membentuk kompleks khelat dengan kalsium barn ginjal. Adanya efek diuretika dan kandungankimia pada inangnya, maka dilakukan penelitian mengenai kemampuan daTi kandungan kimia daTi daun benalu mindi yang dapat melarutkanbarn ginjal berkalsiumsecarain vitro, yang kemungkinanjuga melalui mekanismepembentukankomplekskhelat. Penelitian tentang benalu (Dendrophthoefalcata (L.f.) Ettingsh) memang sudah ada, namun penelitian daTi inang mindi belumpemahada dan pengembanganlebih lanjut terutama tentang. tingkat keamanan pengobatan dengan benalu, khususnyayang digunakandalam pengobatan barn ginjal belumpemahdilaporkan. Analisis pengaktifanneutroncepat(APNC) merupakanmetode analisisyang dapatdigunakan untuk analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif didasarkan pada energi gamma yang dipancarkan dan dapat digunakan untuk mengidentifikasi unsur-unsuryang terbentuk daTi reaksi inti yang terjadi. Sedangkananalisis kuantitatif dilakukandenganmenentukanintensitas sinar gamma. Dari kedua analisis didapatkan berbagaiinformasicuplikan.13.41 Sehinggamelalui penelitian ini diharapkan memberi nilai tambah terhadap tanaman benalu tersebut dan dapat dikembangkan pemanfaatannya sebagai obat tradisional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuidaya larut fraksi air dan fraksi etil asetat daun benalu mindi (Dendrophthoefalcata (L.f.) Ettingsh)terhadapkalsiumbarn ginjal secara in vitro menggunakanaktivasineutroncepat.
(Dendrophthoefa/cola (L.f.) Ettingsh) dan barn ginjal basiloperasi.TanamanbenaludiperolehdaTi desaWonokerto,Wonogiri yang dipetik padabulan Februari 2000. Batu ginjal diperoleh daTi AIm. Bapak Sumardi pasien RS. Nirmala Sufi, Sukoharjo. Alat Satuperangkatunit APNC yang terdiri dari generatorneutron Type J':25-150keY (SAMES), spektrometrigammadan detektorNaIT~.. Cara Kerja Pembuatanserbuk batu ginjal Batu ginjal digerusdalam mortir, kemudian serbukdiayak denganayakan40-60 meshsehingga diperolehserbukyang homogen. Pembuatan serbuk
daun
benalu
mindi
(Dendrophthoe falcata (Lf.) Ett) Daun benalu mindi yang telah dicuci bersih, dikeringkan di bawah sinal matahari daD ditutup dengan menggunakan kain hitarn. Daun benalu mindi setelah kering daD rapuh kemudian dihancurkan dengan blender.
Fraksinasi flavonoid Penyarianserbukkering daun benalumindi sebanyak30 gram diekstraksi secara maserasi dengan etanoil 70 % selama 3 x 24 jam atau sampaijemih. Ekstrak basil maserasi.yang telah dipekatkandipisah menjadifraksi air daDfraksi etil asetat. Ana!isis Kadar Kalsium Batu GinJa! yang Larut da!am Fraksi Air don Fraksi Eti! Asetat Daun Bena!u Mindi Menggunakan Aktivasi Neutron CepaL Cuplikan dari masing-masing pelarut air dan etil asetatdengan kosentrasi 5 %, !O %, 20 %, 30 %, 40 %, 50 %, daD 70 % diiradiasi selama 30 menit daD dicacah selama 3 menit dengan menggunakan spektrometer gamma. Hasil pencacahan berupa intensitas daD energi gamma kalsium pada fraksi air daD fraksi etil asetat daun benalu mindi. Kadar kalsium yang terlarut dalam berbagai fraksi dapat ditentukan dengan rumus:(3)
TATACARA c = ~a~(I-e-)J. M ).
Bahan Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanaman benalu mindi
)e-)J. (1-
e-)J,)
(1)
dengan m adalah jumlah unsur di dalam cuplikan (dalam gram), M = berat atom, dan
Prosldlng Pertemuan dan Presentasillmiah Penelltlan Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl Nukllr P3TM-BATAN Yogyakarta, 7 -8 Agustus 2001
230
ISSN 0216-3128
a = kelimpahan isotop relatif dari isotop sasaran. Persamaan(1) tersebut dapat dipandang sebagai dasar clan persamaan akhir analisis aktivasi. Tujuan analisis adalah menentukannilai jumlah unsur (m sebagaisatu-satunyabesaranyang tidak diketahui dalampersamaan(I).
HASIL DAN PEMBAHASAN Kalsium yang beradadi alam dalam bentuk 6 isotop yang mempunyainomormassa40, 42, 43, 44, 46 daD48. Tetapi isotop dengannomormassa 40 mempunyaikelimpahanterbesaryaitu 96,94% dengan energi511 keV, kemudian isotop dengan nomormassa44 dengankelimpahan2,08%dengan energi 1156,82 keV ,IS) sehingga kemungkinan
Elin Nuraini. dkk.
kalsium yang terkandung dalam barn ginjal adalah isotop Ca40dan Ca44. Kalsium barn ginjal yang terlarut dalam fraksi air dan fraksi etil asetat daun benalu mindi setelah diaktivasi menggunakan neutron cepat 14,5 MeV menunjukan energi gamma pacta daerah energi 511 ke V yang berasal dari peluruhan radioisotop Ca40(n, 2n) Ca39dan pada daerah 1156 keV yang berasal dari peluruhan radioisotop Ca44 (n,2n) Ca43. Mekanisme kelarutan kalsium barn ginjal oleh fraksi air dan fraksi etil asetat daun benalu mindi diduga melalui pembentukan kompleks antara flavonoid yang terkandung dalam daun benalu mindi yang mempunyai gugus orthohidroksil, hidroksi karbonil dan ortho-glikosil dengan unsur kalsium dalam barn ginjal:(2,6)
Tabel 1. Barga fluks, cacah kalsium,cacah kalsium terkoreksi,kadar kalsium batu ginjal terlarut don kadar kalsiumbatuginjal terlarutyang terkoreksi.
No. Sampel Standar 2
3 4
5 6 7 8 9 10 II 12 13 14 15
A5% A 10% A 20% A30% A 40% A 50% A 70% EA5% EA 10% EA 20% EA 30% EA 40% EA 50% EA 70%
-~" Cacah (N/cm2.menit) kalsium 8,.12 2,74 3,29 2,27 2,98 1,16 2,92 5,64 2,74 3,29 2,27 2,98 1,16 2,92 5,64
2211 116 330
309 331
86 89 155 113 168
155 326
123 327
80
Waktu
tunda (menit) 3,58 0,55 0,48 0,63 3,67 0,57 3,37 0,57 3,60 3,58 3,53 0,50 3,58 0,43 3,72
Cacahkalslum-1 Kadar terkoreksi I kalsiurn ( x e.Jn2.tdfTl/2) --1976,67I 114,02
325,08 302,97 295,09 84,48
80.09 152,25 100,96 150,19 138,79 320,94 109,96
322,63 78,59
(~~
Kadar kalsium terkoreksi (mg/L)
100
96,47
14,12 33,12 45,40 40,79 24,74 11,86 9,17 15,15 18,75 25,08 36,49 38,94 37,37 5,21
10,59 29,59 41,87 37,26
21,21 8,33 5,14 11,62 15,22 21,55 32,96 35,41
33,84 1,68
Keterangan: Blangko = 3.53mgiL Fraksi air daun benalu mindi mempunyai kemampuan melarutkan barn ginjal yang lebih besar dibanding fraksi etil asetat daun benalu mindi. Hal ini karena jenis dan jumlah flavonoid
yang dapat membentuk kompleks dengan barn ginjal dalam fraksi air daun benalu mindi berbeda dengan fraksi etil asetat daun benalu mindi. Kandungan glikosida flavonoid dalam fraksi air yang bersifat polar dan aglikon flavonoid pacta fraksi etil asetat yang bersifat semi polar mampu membentuk kompleks dengan kalsium barn ginjal.
Pacta analisis terhadap cacah kalsium barn ginjal terlarut (Tabel-l) menunjukkan adanya perbedaan kadar pacta kedelapan kelompok percobaan, yaitu blangko, fraksi air, dan fraksi etil asetatpactakadar 5%, 10%, 20%, 30%, 40%, 50% dan 70% vivo Perubahankadar fraksi air dan fraksi etil asetatberpengaruh terhadap kadar kalsium barn ginjal yang terlarut. Fraksi air daun benalu mindi menunjukkan penurunan kelarutan kalsium batu ginjal pactakadar fraksi 30%, 40%, 50% dan 70%. Sedangkan fraksi etil asetat menunjukkan penurunan kelarutan kalsium batu ginjal pada kadar fraksi 50% dan 70% (Gambar 1 dan 2).
Proslding Pertemuan dan Presentasillmiah F'enelltlan Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl Nukllr P3TM-BATAN Yogyakarta, 7 -8 Agustus 2001
Elin Nuraini.
231
ISSN 0216-3128
dkk
KESIMPULAN
Hal ini terjadi kemungkinan karena adanya komponen yang dapat menghambat kerja flavonoid dalam pelarutan kalsium barn ginjal. Kadar fraksi air dan fraksi etil asetat daun benalu mindi yang meningkat akan menurunkan daya kelarutannya, karena jumlah komponen penghambat pacta fraksi air dan fraksi etil asetat daun benalu mindi semakin
Berdasarkan basil penelitian maka dapat disimpulkan : I. Fraksi air dan fraksi etil asetat daun benalu (Dendrophthoe falcata ( L. f.ยป Ettingsh) yang berasal dari inang mindi (Melia azedarach, L) memiliki daya melarutkan kalsium barn ginjal.
bertambilll, sehingga jumlah komponen penghambat yang menjadi lebih berarti dengan
2. Fraksi air daun benalu (Dendrophthoe falcata ( L. f. ) Ettingsh) memiliki daya melarutkan kalsium barn ginjal yang maksimal pada kadar fraksi 20%, fraksi etil asetat pada kadar fraksi 40% yaitu masing-masing dengan kadar Ca terlarut sebesar41,87 fig/I dan 35,41 fig/I.
kenaikan kadar fraksi akan menurunkan daya larutnya.
DAFTARPUSTAKA Brown, C. B, Manual Penyakit Ginjal, diterjemahkan oleh Moch. Sadikin daD Win~!"Si Rudiha.rso, 204- 211, Binarupa Aksara, Jakart, (1989). "
Gambar 1. Histogram kadar kalsium batu ginjal terlarut pada fraksi air dan fraksi etil Asetatdaunbenalumindi Keterangan: Fraksinomor 1 : kadar 5% Fraksinomor 5 : kadar40%
2
Chozin, A., Wahjoedi, B., Pudjastuti, Infonnasi Penelitian Botani dan Fitokimia Tanaman Benalu, Warta Tumbuhan Dbat Indonesia, 1-2, Vol. 4 no. 4, Jakarta, (1992).
3
Dezso, Z., Csikai, J., Fast Neutron Activation Analysis, IAEA Training Course on Utilization of Neutron Generators, Debrecen, (1978).
4
Knoll, G.F., Radiation Detection and Measurement, John Wiley & Sons, New York
Fraksinomor2 : kadar10% Fraksinomor6 : kadar50% Fraksinomor 3 : kadar20% Fraksinomor 7 : kadar70% Fraksinomor4 : kadar30%
( 1979).
5. Erdtman, G., Neutron Activation Tables, 34, Weinheim Verlag Chernie, New York, (1976).
6. Anonirn, Laporan Pengkajian Tahun Anggaran 1996/1997, Kapsulisasi Ekstrak Daun Benalu di Daerah Istimewa Yogyakarta, Sentra P3T D. I. Yogyakarta, (1995).
TANYAJAWAB Busron Masduki
Gambar 2. Kurva hubungan kadar ka/sium batu ginja/ ter/arut da/am fraksi air dan eti/ asetat daun bena/u mindi
-Apa
yang dimaksud fraksinasi flavonoid.
-Air
5 % mohon penjelasansisa air 95 %.
Elin Nuraini -Fraksinasi flavonoid adalah upaya memisahkan atau menarik flavonoid dari daun benalu mindi dengan menggunakan air atau etila.\"etat.
--
Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImlah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi Nukllr P3TM-BA TAN Yogyakarta, 7 -8 Agustus 2001
232
ISSN 0216-3128
-Maksoud 5% air adalah fraksoi air dari daun benalu mindi 0,5 ml diencerkan dengan aquabidestilatahingga 10 ml, sehingga95 % berupaaquabidestilata. Hadirahman -Apakah basil percobaan ini dapat digunakan langsungpada manusiadaD dalarn bentuk apa untuk konsumsitersebut,apa ada efek sarnping terhadappenggunanya.
Elin Nuraini, dkk
Elin Nuraini
-Untuk sementara ini kami belum bisa mengatakanbahwa hasil dari percobaan ini bisa digunakan langsung pada manusia, denganalasansebagaiberikut: 1. Pada hasil percobaan kami hanya bisa menyimpulkanbahwa daun benalu mindi denganfraksi etilasetatdanfraksi air dapat melarutkankalsiumyang terkandungdalam batuginjal. 2. Seberapabanyakldosisdaun benalu mindi yang diminum kamipun belum tahu. Jadi kami belum bisa mengatakan bahwa ada efeksampingbagipenggunanya.
Proslding Pertemuan dan Pres(Jntasllimlah Penelltlan Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi Nukiir P3TM-BA TAN Yogyakarta, 7 -8 Agustus 2001