www.darul-ilmi.com
“Membangunkan Anak Kesiangan Dari Lelapnya Tidur Dibawah Naungan Yayasan”
Oleh : Abu ‘Ubaid Fadhl bin Muhammad Arsyad Thalib Mangkutana – Luwu Timur
1
www.darul-ilmi.com
بسم اهلل الرحمن الرحيم الحمد هلل كحده ك الصالة ك السالـ على من ال نبي بعده Kemarin tepatnya pada hari Ahad 22 Shofar 1433 H U. Dzulqornain da’i kondang Makassar datang dan memberikan sedikit gambaran tentang dirinya yang penuh dengan kesombongan, kebodohan tentang perkara yayasan, dan juga syubhat. Pada saat itu Al-Akh Abu Muqbil –hafidhzohulloh- berkata tentang yayasan bahwa yayasan Dzulqornain berasaskan Al-qur-an dan Sunnah dibawah naungan UUD dan Pancasila. Lalu iapun berkata : ‘ana sendiri ndak tahu‟
Perhatikanlah kebodohannya tetang perkara yayasan, padahal pada beberapa tempat ia menyatakan bahwa mereka anak-anak kemarin sore (yaitu saudara-saudara kita yang menjelaskan kerusakan yayasan dengan hujjah) menyibukkan manusia dari menuntut ilmu yang mana mereka sendiri tidak tahu apa itu yayasan.
Dzulqornain berkata di Maros : “Usul kami, orang yang menyeru kepada hizbiyyah itu adalah menyelisihi alkitab was-sunnah, setiap tajammu’ yang menyeru kepada tafarruqot dan asalnya yayasan, tajammuat semuanya asalnya mengarah kesana”.
Ia juga mengatakan bantahan-bantahan tentang yayasan semuanya bersifat umum dan tidak terperinci. Maka insya Alloh ta’ala apa yang tertuliskan berikut ini mudah-mudahan bisa sedikit membukakan pandangannya yang masih remang-remang dengan kepulasan tidur dalam naungan yayasan, dengan bersumberkan bukti –bukti nyata yang ada pada kami berupa ‘AKTA NOTARIS yayasan-nya , proposal , modul dauroh, dan pengumuman yang sudah tersebar. Saya beri judul “MEMBANGUNKAN ANAK KESIANGAN DARI LELAPNYA TIDUR DIBAWAH NAUNGAN YAYASAN „ABU MUHAMMAD DZULQORNAIN‟ ”, dengan pertolongan Alloh ta’ala saya katakan :
2
www.darul-ilmi.com
Bab 1 “Antara Anak kemarin sore” dan Dzulqor-main dalam yayasan
Berikut beberapa pengingkaran saudara-saudara kita tentang kerusakan yayasan yang mana hal itu terdapat dalam yayasan Dzulqornain. Agar bisa menjelaskan kepada para pengelola yayasan bahwa mereka yang dijuluki sebagai “anak kemarin sore” tidaklah berbicara ngawur akan tetapi sesuai dengan kenyataan, Pasal 1 Yayasan-yayasan tunduk kepada aturan-aturan yang dibut oleh manusia. Bukti yayasan Dzulqormain pada pasal 2 dibawah naungan UUD dan Pancasila . Pada asas, pasal 2 dalam Akta Notaris yayasan Dzul disebutkan : yayasan ini berasaskan Al-qur’an dan sunnah dibawah naungan Negara yang berasaskan Pancasila dan UUD 1945 Tentu hal ini adalah hal yang sangat berbahaya , mengapa tidak ? da’wah yang membawa kemulian Alkitab dan As-sunnah dengan faham salafush-sholih ternyata dinodai dengan aturan-aturan manusia , makna dibawah naungan yaitu apabila al-qur an dan sunnah tidak sesuai dengan aturan-aturan buatan manusia maka tidak berlaku, yang mana aturan manusia diposisikan diatas al-qur an dan sunnah!!! Maka kaedah mana yang membolehkan hal seperti ini ???!! dan inilah dari keburukan dan pelanggaran yang besar dalam pendirian Yayasan. Alloh تعالىberfirman dalam kitabnya :
ً ًً س ين ًم ىن اللَّي ً يح ٍ نم لً ى ٍ وـ ي وًي ىف ٍ أى ى يح ٍ ىم الٍ ى اليَّي ىػ ٍبػ ي ىف ىكىم ٍن أ ىح ى Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Alloh bagi orang-orang yang yakin ? (Al-Maaidah : 50) Sehina itukah Al-Qur-an dan Sunnah sehingga perlu dinaungi oleh Negara yang berasaskan UUD dan Pancasila ? manakah kebijakan yang sebenar-benarnya?
ً ً ىح ى ًم ال ين ٍ ًأىل ٍىي ى اللَّي ي ب ى ٍح ام ى Bukankah Alloh sebijak-bijak Hakim ? (At-Tiin : 8) Keimanan siapakah yang bisa menerima hal seperti ini ?? apalagi berda’wah mengajak kepada iman, AlQur an dan Sunnah !!!
3
www.darul-ilmi.com
ً ضى اللَّي ي كرس لي ي أىمرا أى ٍف ي ىف لىهم ال ً ٍخيىػ ىرةي ًم ٍن أ ٍىم ًرًا ٍم ىكىم ٍن ىػ ٍع ض ىال نال ىكىم ىا ىف لً يم ٍؤًم ون ىكىال يم ٍؤًمى و إًذىا وى ى ض َّيل ى ص اللَّي ى ىكىر يس لى ي ىػ ى ٍد ى ىى ي ٍن ى يي يمبًين dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Alloh dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan , akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. dan Barangsiapa mendurhakai Alloh dan Rasul-Nya Maka sungguhlah Dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata.(Al-Ahzaab : 36) Al-Qur an dan Sunnah tunduk dengan aturan manusia ?? inikah keimanan ? Da’wah islam ?
ً ً ً يم يم ىش ى ىر بىػ ٍيػىػ يه ٍم ثي َّيم ىال ى ً يدكا ًي أىنٍػ يف ًس ًه ٍم ىح ىر نج ًم َّيم وى ى ى ىال ىكىربٍّ ى ض ٍي ى سلٍّ يم ا تى ٍسل ن ك ىال يػ ٍؤمي ىف ىحتَّيى ي ىح ٍّ يم ىؾ ى ت ىكي ى Maka demi Robbmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.(An-Nisaa‟:65) Setuju dengan hal ini, setuju dengan ajakan syaithon yang terkutuk , karena ini-lah langkahnya !!!:
ً ً ً ك ًر يدك ىف أى ٍف ػتىح ىام ا إًلىى الطَّي غي ت ىكوى ٍد أ ًيم يركا أى ٍف ىم تىػ ىر إًلىى الَّي ًذ ىن ىػ ٍز يع يم ىف أىنػَّي يه ٍم آ ىىمي ا بً ىم أينٍ ًز ىؿ إًل ٍىي ى ك ىكىم أينٍ ًز ىؿ م ٍن وىػ ٍبل ى ي ٍ أىل ى ى ي ً ً الشيطى يف أى ٍف ض ىال نال بى ًعي ندا ضلَّي يه ٍم ى ٍ ى ٍ يف يركا بً ىكي ًر يد َّي ي Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu ? mereka hendak berhakim kepada thoghut, padahal mereka telah diperintah mengingkari Thoghut itu. dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya.(AnNisaa‟ : 60) Bukan berarti kami mengatakan mereka kafir akan tetapi hal ini sangatlah berbahaya !! Wal-‘iyaadzu billah. Dzulqor-main setelah disebutkan kepadanya tentang yayasan yang tunduk kepada hukum manusia di Maros berkata : ana sendiri ndak tahu …. Antum punya ini , saya lihat ada kesalahan kita rubah langsung insya Alloh…
Kalaulah memang kamu tidak tahu !! maka tentu pembelaan-mu selama ini berdasarkan ketidaktahuan, vonis dan tuduhan-mu kepada anak kemarin sore juga karena itu !? -
Tapi apa yang bisa kamu jawab , ternyata kamu hadir dan menyimak hal ini dan juga hal lainnya dari anggaran-agaran dasar yang menyelisihi syariat ?!!
Ahmad Yulias , SH berkata dalam akta pendiriaan YAYASAN MARKAZ AL-AMAL AL-ISLAMY no 110.-
4
www.darul-ilmi.com
Pada hari ini , kamis tanggal 28-09-2006 (duapuluh delapan September duaribu enam). Pukul 15.00 (lima belas) waktu Indonesia tengah. Berhadapan dengan saya AHMAD YULIAS. Sarjana Hukum.. Notaris di Maros , dengan dihadiri oleh saksi-saksi yang telah saya , notaris kenal. Dan nama-nama akan disebutkan pada bagian akhir akta ini : 1. Tuan KHAIDIR MUHAMMAD SUNUSI . Lahir di Ujung Pandang ……..Pemegang kartu tanda penduduk Nomor : 737110 180174 0012 2. Tuan Dzulqarnain Muhammad Sunusi …… pemegang kartu tanda penduduk nomor : 21.5009.120876.0001 -Apa yang akan kamu jawab, ternyata kamu juga ikut andil dalam merubah dan menambah isi– isi anggaran tersebut !!! membuktikan bahwa kamu mengetahui hal ini dan menyetujuinya!!! Pada bagian akhir akta pendirian yayasan MALI (singkatan dari Yayasan baru Dzulqormain adik si-Manis) disebutkan sebagai berikut : - segera setelah akta ini saya, Notaris bacakan kepada penghadap dan saksi-saksi dan saya , Notaris. - dilangsungkan dengan duabelas perubahan , berupa enam tambahan , dua coretan , dan empat coretan dengan ….(kalimat yang kurang jelas) Para pembaca dengan ini bisa membandingkan ucapannya diatas dan bukti ini !!! dan juga Al-Akh ‘Abdul-Ghofur Maros -hafidhzohulloh- mempersaksikan hal ini yang ia juga hadir saat pembuatannya.
Pasal 2 Didalam yayasan terdapat intihkhobat (pemilihan/putting suara ) Bukti Yayasan dzulqornmain : pada pasal 12 disebutkan : 3. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai , maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju lebih dari ½ (satu per dua) jumlah suara yang sah 4. Dalam hal suara setuju dan tidak setuju sama banyak , maka usul ditolak. 5. Tata cara pemungutan suara dilakukan sebagai berikut : a) setiap Anggota Pembina yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota Pembina lain yang diwakilinya. b) pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tanda tangan. Sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal yang lain dilakukan secara terbuka dan ditanda tangani. Kecuali ketua rapat menentukan yang lain dan tidak ada keberatan dari yang hadir 5
www.darul-ilmi.com
c) suara yang abstain dan suara yang tidak sah tidak dihitung dalam menentukan jumlah yang dikeluarkan…… pada pasal 24 ayat 2 . dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai , maka keputusan yang diambil berdasarkan suara setuju lebih dari ½ (satu per dua) dari jumlah suara yang sah. (lihat ketentuan putting suara pada ayat-ayat setelahnya) lihat juga pada pasal 31 ayat 2 dan setelahnya lihat juga pada 33 ayat 3 ,4 ,5 pasal 34 ayat 1 , ayat 3 , pasal 37 Dan putting suara adalah salah satu dari anak-anak demokrasi yang diingkari oleh guru besar kita yaitu Asy-Syaikh Muqbil bin Hadi Al-Wadi’iy, beliau - –رحمه هللاberkata :
Yayasan – yayasan ini terdapat didalamnya pemilihan (ketua, Pembina , pengurus seperti diatas. pent) padahal pemilu itu tidak ada pada zaman rosululloh –shollallohu „alaihi wa sallam-, bahkan itu adalah barang import dari musuh Islam, dan pemilu itu salah satu bagian dari Demokrasi. [Fadhoih wa Nashoih : 156] Dan hal ini juga disebutkan oleh murid senior beliau yang dipercayakan untuk duduk di kursi panas “da’wah Ahlussunnah wal jam’ah” dimasa hidup dan setelah meninggalnya yang beliau juluki dengan “An-Nashih Al-Amiin” beliau –hafidhzohulloh- berkata : Apabila dikatakan kepada engkau apakah hakikat dari pemilihan umum/putting suara ? Maka jawablah bahwa : perkara itu adalah dari program demokrasi yang menentang syariat Alloh تعالى. Dan hal itu adalah tasyabbuh(berserupa) dengan orang-orang kafir, dan tasyabbuh dengan mereka hukumnya tidak boleh , dan dalamnya terdapat mudhorat yang banyak , dan tidak ada padanya sedikitpun manfaat dan faidah bagi kaum muslimin , dan diantara mudhorot yang paling berbahaya : - Perataan/penyamaan antara kebenaran dan kebathilan , ahlul-haq dan ahlul-bathil sesuai dengan suara terbanyak. - mengabaikan Al-Wala‟ dan Al-baro‟ - memecah belah persatuan kaum muslimin - memasukkan permusuhan dan kebencian , hizbiyyah dan kefanatikan di antara mereka. - pemalsuan , tipu muslihat/penipuan - kedustaan - membuang-buang waktu dan harta(dalam hal yang tidak syar‟i)
6
www.darul-ilmi.com
- mumbuang/merusak rasa malu para wanita - merusak kepercayaan dalam ilmu-syariat islam dan ahlul-ilmi (Lihat kitab beliau Al-Mabadiul-mufiidah1 adapun dalil-dalil dan buktinya beliau sudah sering menyebutkannya baik dalam tulisan ataupun ceramah dan durus silahkan merujuk pada pembahasannya) Apa yang disebukan beliau diatas adalah hukum umum yangmana pemilihan yang dilakukan pada yayasan tidaklah lepas dari beberapa kesalahan yang telah disebutkan, yang mana AsySyaikh Muqbil rahimahullah juga mengingkari hal tersebut. Allohul-Musta‟an.
Pasal 3 Bergampang-gampangan dalam berurusan dengan bank Bukti yayasan Dzulqormain : -
-
-
Pada proposal kegiatan daurah nasional fiqih 7 ushul fiqih Makassar 16-24 rajab 1432 h / 18-26 juni 2011 m , pada lembaran pertama tercantum no rekening BANK BCA no 7890462744 a.n Muh.Nayazi dan ditanda tangani oleh ketua yayasan Dzulqornain M Sunusi dan stempel yayasannya. Pada selebaran penerimaan zakat , sedekah dan infak tanggal 1 romadhon 1432/1 agustus lalu dengan tanda tangan dan stempel Dzulqarmain dicantumkan no rekening Bank Mandiri 152-000548080-7 KPC sungguminasa a.n. Dahmir (bendahara pondok pesantren putri As-sunnah Panciro) Adapun no rekening Bank BNI Syariah cab.Makassar no 0110554704 adalah atas nama Yayasan Markaz Al-Amal Al-Islamy
Adapun Asy-syaikh Al-Muhaddist Al-Albani –rohimahulloh- ahli fiqih dan hadist dizamannya yang penuh dengan waro’ , iman dan taqwa , memiliki pandangan yang tajam lagi tepat langsung saja mengatakan tidak bolehnya mendirikan yayasan disebabkan hal ini , sebagaimana dalam fatwa-nya :
لم ؿ الذم مع أ ن ضع أ ن يحرس ا
إذا ا نت على الشرع ام اشترط, اذه ال معي: ف أخيرا
كث لث كلعل
. لعلك أف ت يب ي علي,سؤاؿ
1
Salah satu tulisan beliau yang membahas pembahasan yang mendasar , yang telah tersebar dan diajarkan ditengah-tengah kaum muslimin di Yaman bahkan diluar Yaman ditulis pada bulan Rojab 1425 H dan pada tahun 1429 dicetak untuk yang kelima kalinya. Kitab yang diakui kemanfaatannya dan faidahnya oleh ulama’ yaman.
7
www.darul-ilmi.com
ع ي الم ؿ التي مع طبع ن ا ؾ اشترط كزارة ت مي ت أن نفتح حس ب ن ي الب ك كال معي تضع بعض الم ؿ:و ؿ الس ئل بحس ب الف ئدة
(ت لم الشيخ رحم اهلل االم غير كاضح ) الحس ب ال رم كلي,ي الب ك حتي تم الحس ب ال رم . كبعض طبع اي تح كؿ صر أكال ب كؿ إلي مستح ه
Ketiga : dan barangkali ini yang terakhir, yayasan ini apabila berjalan di atas syariat sebagaimana yang kami syaratkan2 , harta yang dikumpulkan oleh yayasan itu di manakah disimpan ? Di mana diamankan ? Pertanyaan ini barangkali engkau (wahai penanya) bisa menjawabnya … Si penanya berkata : Adapun harta yang dikumpulkan, departeman keamanan / asuransi mensyaratkan untuk membuka rekening bank dan menaruh uang di situ sampai selesai upah pelayanan, bukan termasuk bunga. Sebagian mereka berusaha agar mengambil harta yang terkumpul pertama kali masuknya langsung diserahkan kepada orang yang berhak.
ال تمتد إلي د الرب ع دن عب رة ي,م أف تتخذكا ص دكو ن
فذا ا ف ال م, ي اذا في لهدـ المشركع: و ؿ الشيخ
“ن دك عليه بط ل ” “ن دك عليه بط ل ” ال ال معي ت التي ت ـ الي ـ على األسف بسبب نظم الح ام ب ير م, س ر ت ؿ أنزؿ اهلل ت ـ على إ داع الم ؿ ي الب ك Syaikh berkata : Ini cukup sebagai dalil untuk meruntuhkan kegiatan yayasan ini, Apabila tidak memungkinkan bagi kalian mengadakan kotak yang tidak dilumuri amalan riba , Di Suriyah ada pepatah yang mengatakan: “Hal ini mendatangkan bencana”, “Hal ini mendatangkan bencana” Sangat disayangkan, disebabkan tatanan pemerintah yang menyelisihi apa yang Alloh turunkan akhirnya semua yayasan yang didirikan masa sekarang ini diharuskan untuk menyimpan uang di bank, (lihat selengkapnya dalam bantahan buat Askary dalam tulisannya mendulang berkah (dosa))
Pasal 4 Yayasan adalah penyebab perpecahan Hal ini juga diakui oleh Dzul, Dzulqormain berkata : setiap tajammu’ yang menyeru kepada tafarruqot dan asalnya yayasan , tajammuat semuanya asalnya mengarah kesana”. Alloh Azza wa Jalla berfirman :
ً ً ين ًم ىن الَّي ًذ ىن ىػ َّيروي ا ًد ىػ يه ٍم كىا ني ا ًشيىػ نع يا ُّلل ًح ٍز و ب بً ىم لى ىد ٍ ًه ٍم ى ًر يح ىف ىكىال تى ي ني ا م ىن ال يٍم ٍش ًرا ى ى 2
Dan telah lalu sebagian hal yang meyelisihi syariat dan akan datang lainnya.insya Alloh wa bihi Ast-stiqoh.
8
www.darul-ilmi.com
Dan janganlah kamu Termasuk orang-orang yang mempersekutukan Alloh, Yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka. (Ar-Ruum : 31-32) Perkara yang wajib bagi kita adalah menegakkan agama semampu kita sesuai dengan tuntunan syariat , dan agama tidak akan tegak diatas perpecahan sebagaimana dalam firman Alloh ta’ala :
ً ً ً ً ً ً ك كم ك َّي ً ً َّي ً ً الد ًن م ك َّي ٍّ يم ا الد ىن ىكىال تىػتىػ ىف َّيروي ا ىش ىر ى يسى أى ٍف أىو ي صى ب ني نح ىكالذم أ ٍىك ىح ٍيػى إًل ٍىي ى ى ى ى ع لى ي ٍم م ىن ٍّ ى ى ص ٍيػى ب إبٍػ ىراا ى يم ىكيم ىسى ىكع ى ً ًي ً ىابػر ىعلىى الٍم ٍش ًراًين م تى ٍد يع ام إًلىي ٍ ٍي ىى ي يى Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim , Musa dan Isa Yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah dalamnya . Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya . (Asy-Syuro‟ : 13) Beratkah meningalkan yayasan yang telah memecah belah ummat ?? Kalaulah tidak tinggalkanlah yayasan-yayasan tersebut !!! terimalah nasihat Asy-Syaikh Robi’ –hafidzohulloh- :
أن أرل َّي كأف طلب ا، كنصيحتي لهم ب ف بتعدكا عن ال معي ت، التحزب كأنه من أسب ب ُّل، أف ال معي ت تيػ ىف ٍّرؽ السلفيين
. كال أرل أف دخل ا ي ال معي ت، كأف ترا ا ال معي ت، العلم ي المس جد عليهم بتعلُّلم العلم ي بي تهم، كإذا لم ستطيع ا إل ء الدركس ي المس جد
Saya berpendapat bahwa yayasan-yayasan itu memecah belah salafyyin, dan itu adalah penyebab hizbiyyah, maka nasihatku kepada mereka untuk menjauh dari yayasan , dan menuntut ilmu di masjid-masjid , dan meninggalkan yayasan, dan saya tidak berpendapat bolehnya mereka masuk(gabung) dalam yayasan. Apabila tidak dapat melakukan proses belajar di masjid maka hendaknya mereka belajar dirumah-rumah mereka. Sumber : www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=125127 Kemudian oleh Abu ‘Umar Usamah ‘Athoya berkata bahwa Asy-Syaikh Robi’ melarang yayasan secara mutlak.3 Asy-syaikh Muqbil –rohimajulloh-juga telah berkata demikian pada banyak tempat dan diantara ucapannya :
3
Dan bukan hanya itu, bahkan Asy-Syaikh Robi’ –hafidhzohulloh- semakin mempertegas tentang tidak bolehnya yayasan dengan mengatakan “takliid” mengekor/membebek terhadap orang-orang Nasrani dan yahudi. Sumber : http://aloloom.net/vb/showthread.php?t=12366 dan http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=128511
9
www.darul-ilmi.com
كال معي ت اذه إخ اف اي كسيل كاذا الص دكؽ إم نعم الطر ق إلى الحزبي كال سيل إلى الحزبي Yayasan-yayasan ini -wahai ikhwan- adalah sarana demikian juga kotak-kotak infaq adalah jalan menuju hizbiyyah dan sarana menuju hizbiyyah. (Disadur dari pertanyaan Bani Bakr di Yâfi‟ pada tahun 1421 H). Bukankah yayasan benar terbukti memecah belah salafiyyin ?? Bukankah yang memisahkan Ja’far ‘Umar Tholib dengan rekan-rekannya adalah yayasan ? Juga FKWJ yang dahulu kamu atau semisalmu juga ikut andil didalamnya ? Bukankah yang memecah da’wah di Makassar (Askari VS Dzulqornain) dahulu karena kamu ikut dengan/menerima dana yayasan ? Apa penyebab pecahnya Ikhwah di Gowa dari Yayasan Tanwir Sunnah kemudian muncul-lah Yayasan Al-Ihsan ? yangmana mereka adalah para tetanga ? Yang ini memboikot yang itu ? Dan apa yang membuat sebagian dari ikhwah menjauhi da’wah-mu ? perselisihan yang terjadi bukankah juga karena Yayasan ? Tentu teman-teman yang mengetahui kerusakan yayasan tidak akan mungkin gabung dengan para pelaku kerusakan apalagi mengatasnamakan da’wah !!! Berkata guru besar Al-‘Allamah Muqbil bin Hadi –rohimahulloh-:
اذا كأني أنصح العلم ء كالدع ة إلى اهلل من أال الس أف دكا ك تهدكا ي التحذ ر من الحزبي المشؤكم التي روت . شمل المسلمين ك ف التحذ ر على االستمرار ألف عمل ال بي صلى اهلل علي كعلى آل كسلم ا ف د م هم لذلك أن على ال شيء ود ر
أس ؿ اهلل أف
Dan saya nasihatkan kepada para ulama‟ dan da‟i kepada Alloh تعالىdari kalangan Ahlussunnah agar bersungguh-sungguh dan berjuang dalam memberikan tahziran (larangan) dari hizbiyyah yang penuh dengan kotoran yang memecah belah persatuan kaum muslimin dan tahziran tersebut berlaku untuk terus menerus, karena pengamalan Nabi-shollallohu „alaihi wa sallam – adalah terus-menerus. (Muqoddimah kitab maqtal Jamiilurrohman) Juga berkata –rohimahulloh- :
. الذ ن ال ت ف إال من أجل جمع األم اؿ،ام ن صحهم أف حذركا من أصح ب ال معي ت الشح ذ ن Sebagaimana kami nasihatkan mereka untuk menjauh dari pemilik/pengengola yayasan, para pengemis, yang tidaklah mereka datang kecuali dengan tujuan mengumpulkan harta. [Tuhfatul Mujiib: 273] 10
www.darul-ilmi.com
Juga berkata –semoga Alloh mengangkat derajatnya-
ام من
كأال م،مثل أكلئك أصح ب الحزبي ت كأصح ب ال معي ت الم لف أنصح األخ ة أال حضركا مح ضراتهم ،الم وش معهم
Seperti mereka para hizbiyun dan pengelola yayasan yang lalai, aku nasehatkan kepada para ikhwah untuk tidak menghadiri muhadhoroh mereka, dan jangan memberi mereka kesempatan untuk berdebat, [Tuhfatul Mujiib: 353]
Pasal 5 Yayasan adalah Muhdast tidak ada contohnya dari kalangan para salaf Dzulqormain -hadahulloh- berkata di Pinrang : kita semua tiada yang mengingkari bahwa dasar jam’iyyah dan yayasan itu tidak ada tuntunannya dalam AlQur’an dan Sunnahnya Rosululloh –shollallohu’alaihi wa sallam, tidak ada dimasa Nabi dan sahabatnya, kita tahu bahwa jam’iyyah dan yayasan ini masuknya kedalam da’wah ini, telah menyebabkan berbagai macam kerusakan , Cukup-cukup wahai Dzulqormain….!!! Berjalan dan tegaklah dalam berda’wah seperti yang kamu ucapkan ini !! jangan tambahkan dengan pengecualian dan pembelaan terhadap kerusakan yang kamu sendiri tahu itu !!! Seandainya apa yang kamu sebutkan diatas cukup sampai situ dan kamu melakukan keharusankeharusan (konsekuwensi) dalam menghadapi kemungkaran dan kerusakan berupa pengingkaran terhadapnya, pelakunya dan berlepas diri darinya dan pelakunya, maka sangatlah baik dan terpuji !! akan tetapi pembelaan apa ini ??!! kerusakan kah dan membelanya tujuan da’wahmu ?? Kalau seperti ini maka ucapan tadi percuma dan rusak sebagaimana rusaknya ucapan yang mengatakan kalimat tauhid kemudian mengucapkan kebalikannya !!!
ىع ًن ابٍ ًن ىعبَّي و صلى اهلل- ً ىػيىػ ي يؿ ىر يس يؿ اللَّي- وى ىؿ- ىك كل ى ك الى ىش ًر ى وى ىؿ ىا ىف ال يٍم ٍش ًريا ىف ىػ ي لي ىف لىبَّيػ ٍي ى- رضى اهلل ع هم- س ً ىػيػ ي لي ىف إًالَّي ىش ًر ن ا ل ى.» « ك ػلى ي م وى ٍد وى ٍد-علي كسلم ً ػ ي لي ىف ىا ىذا ك يام طي ي ىف بً لٍبػ ٍي.ك .ت ى ى ٍى ىك تى ٍمل ي ي ىكىم ىملى ى ى ى ٍ ٍى يى
11
www.darul-ilmi.com
Dari Ibnu ‘Abbas –rodhiyallohu ‘anhu- beliau berkata : dahulu orang-orang mursyrikin berkata : labbaika(kami menjawab panggilan-Mu) laa syariika laka (tiada skutu bagi-Mu) maka Rosululloh – shollallohu ‘alaihi wa sallam- berkata : celakah kamu !! cukup! Cukup! Maka mereka berkata : kecuali sekutu bagi-Mu Kamu menguasai-nya dan mereka tidaklah kuasa. Mereka mengatakannya sedangkan mereka sedang bertawaf sekeliling ka’bah. (HR Muslim no 1185 darul-fikr) Untuk apa lagi kamu membela hal ataupun perkara yang tidak ada contoh dan juga salafnya !!!
» ٌّ« ىم ٍن ىع ًم ىل ىع ىمالن ل ٍىي ى ىعلىٍي ً أ ٍىم يرنى ىػ يه ى ىرد Barang siapa yang mengamalkan suatu amalan yang bukan dari agama kami maka amalan tersebut tertolak (HR Muslim 1718)
ً ً ت األيم ًر ىًف َّيف يا َّيل مح ىدثىو ً الر ً ً اج ًذ كإً َّي يام كمح ىدثى ً ً ًىػعلىي ي م ب س ي ا بً ىه ىك ىع ُّل ين َّي اش ًد ىن تى ىم َّي ٍي ٍ ض ا ىعلىٍيػ ىه بً لَّيػ ى ى ٍ ى ي ي سَّيتى ىك يسَّي الٍ يخلى ىف ء ال ىٍم ٍهد ٍّ ى ىٍ ٍ ي ضالىلى ه بً ٍد ىع ه ىكيا َّيل بً ٍد ىع و ى Maka wajib bagi kamu sekalian untuk berpegang teguh dengan sunnah-ku dan sunnah khulafa’ AlMahdiyyin Ar-rosyidin , berbegang teguh-lah dengannya dan gigi-lah dengan gigi geraham , dan hatihatilah dari perkara-perkara yang baru karena sesungguhnya setiap perkara baru itu adalah bid’ah , dan setiap kebid’ahan adalah kesesatan. (HR Abu Dawud dan At-Tirmadzy lihat Ash-Shohihul-Musnad karya Asy-Syaikh Muqbil-rohimahulloh no 921)
.) (اتبع ا كال تبتدع ا د افيتم- رضي اهلل ع- و ؿ عبد اهلل بن مسع د Berkata „Abdulloh bin Mas‟ud -rodhiyallohu „anhu-: ikutilah (salaf) janganlah kamu melakukan perkara-perkara baru, sungguh kalian telah dicukupkan.
كام على اشفه ا ن ا، كببصر ن ذ اف ا، وف حيث كوف ال ـ فنهم على علم كوف ا:كو ؿ عمر بن عبد العز ز االم مع ه
كل د كصف ا، لئن ولتم حدث بعدام م أحدث إال من خ لف اد هم كرغب عن س تهم،األو ل كب لفضل ل ا ف يه أحرل ، كت كزام آخركف ل ا،ف ا
و محسر كم دكنهم م صر ل د وصر ع هم و ـ
م،في
كت لم ا م بم،في
م م
.كإنهم يم بين ذلك لعلى ادل مست يم
Berkata „Umar bin „Abdul „Aziz yang maknanya : tegaklah dimana kaum (salaf) berdiri, karena diatas ilmu mereka berdiri, dan dengan pandangan tajam mereka menahan(diri dari perkara baru), dan mereka dalam menyingkap(hakikat)nya lebih kuat, dan seandainya pada hal itu ada keutamaan mereka lebih pantas(melakukannya) Kalau kamu katakan : telah bermunculan setelah mereka (perkara-perkara) Maka tidaklah memunculkan (perkara baru) itu kecuali siapa yang menyelisihi petunjuk mereka dan membenci sunnah (metode) mereka, sungguh mereka telah menggambarkan perkara agama dengan gambaran yang cukup , berbicara dengan ucapan yang cukup, Maka apa-apa yang melebihi mereka adalah meletihkan , dan apa-apa yang dibawahnya adalah kekurangan, sungguh sebagian orang meninggalkan mereka maka merekapun menjadi kasar,
12
www.darul-ilmi.com
dan sebagian lainnya melebihi merekapun menjadi orang-orang yang ekstrim, dan adapun mereka di antara dua keadaan diatas petunjuk yang lurus.
عليك بآث ر من سلف كإف ر ضك ال س كإ ؾ كآراء الرج ؿ كإف زخر ه:- رضي اهلل ع- كو ؿ اإلم ـ أب عمرك األكزاعي .لك ب ل ؿ Dan berkata Al-Imam Al-Auza‟iy –rohimahulloh- wajib bagimu berpegang teguh dengan Astar para salaf , walaupun manusia menjauhimu , dan berhati-hatilah kamu dari pendapat pendapat orang walaupun mereka menghiasinya dengan ucapan. Berkata Asy-Syaikh Al-„Ustaimin-rohimahulloh- : (yaitu) jauhilah pendapat-pendapat yang disebutkan sekedar berdasarkan pendapat tanpa adanya penyandaran kepada Al-Kitab dan Sunnah rosululloh-shollallohu „alaihi wa sallam- (walaupun ia menghiasinya) karena kebatilan tidak akan menjadi kebenaran dengan diperindah dan dihiasi.4 Berkata Al-Imam Al-Barbahary –rohimahulloh-:
كاحذر ص ر المحدث ت من األم ر فف ص ر البدع تع د حتى تصير اب را كاذلك ال بدع أحدثت ي اذه األم ا ف أكله داف به خ لف الصراط
ص يرا شب الحق غتر بذلك من دخل يه ثم لم ستطع المخرج م ه عظمت كص رت د المست يم
Jauhilah perkara-perkara baru yang kecil, sesungguhnya bid‟ah kecil akan menjadi besar, demikianlah semua bid‟ah yang muncul pada ummat ini awalnya kecil, mirip dengan kebenaran . oleh karena itu orang-orang yang memasukinya terperdaya, kemudian ia tidak sanggup untuk keluar darinya , akhirnya bertambah besar dan jadilah suatu ibadah yang dilakukan, sehingga menyelisihi Ash-shirothol Mustaqim (jalan yang lurus) Kemudian beliau berkata :
نظر رحمك اهلل ال من سمعت االم من أال زم نك خ ص ال تع لن كال تدخلن ي شيء م حتى تس ؿ كت ظر ال ت لم ي أحد من أصح ب ال بي صلى اهلل علي ك سلم أك أحد من العلم ء فف أصبت ي أثرا ع هم تمسك ب كال ت كزه لشيء كال تختر علي شيئ تس ط ي ال ر Perhatikanlah –semoga Alloh merahmatimu- seluruh yang kamu dengarkan ucapannya terlebih lagi ucapan orang yang sezaman denganmu, maka jangan tergesah-gesah dan jangan memasukinya sedikitpun sampai kamu bertanya dan melihat, apakah hal tersebut telah dibicarakan oleh seorang dari sahabat Nabi-shollallohu „alaihi wa sallam- atau seorang dari para ulama‟, apabila kamu mendapatkan suatu astar dari mereka maka berpeganglah dengannya dan
4
Lihat kitab “lum’atul I’tiqod” dan syarah beliau –rohimahulloh-
13
www.darul-ilmi.com
janganlah kamu melanggarnya karena suatu hal, dan janganlah kamu mengutamakan sesuatu atasnya sehingga kamu terjerembab kedalam neraka…….(syarhussunnah hal 66-67 darus-salaf) Faidah : Berkata Syaikhul-islam Ibnu Taimiyyah –rohimahulloh- :
ضع ت يير لد ن اهلل تع لى
م م ا ف الم تضى لفعل م ج دا ل ا ف مصلح كا مع اذا لم شرع
Adapun pada sesuatu yang keharusan (faktor) untuk melakukannya ada, seandainya suatu maslahat, bersamaan itu tidak disyariatkan maka melakukannya adalah termasuk merubah agama Alloh ta’ala , Juga berkata :
ف مصلح
كأم م حدث الم تضى ل بعد م ت من غير معصي الخ لق د
Adapun kalau keharusan (faktor) tersebut muncul setelah wafat Nabi –shollallohu ‘alaihi wa sallambukanlah maksiat maka bisa jadi itu adalah maslahat. (iqtidho’ Ash-shirothol-mustaqim 387 terbitan darul-anshor) Juga berkata :
فكل أمر يكون املقتضي لفعله على عهد رسول اهلل صلى اهلل عليه و سلم موجودا لو كان مصلحة ومل يفعل يعلم أنه لبس مبصلحة Maka setiap perkarayang keharusan untuk melaksanakannya ada dizaman Rosululloh –shollallohu ‘alaihi wa sallam- seandainya suatu mashlahat kemudian beliau tidak melakukannya diketahui bahwa perkara itu bukanlah mashlahat. (hal 386)
Dan bid’ahnya perkara ini adalah tepat, sesuai dengan yang disebutkan oleh Syaikhul-Islam – rohimahulloh- diatas, bukankah da’wah, rintangan dan permusuhan dari masyarakat dalam da’wah , anak yatim , pembangunan masjid, jihad, kemiskinan dan lainnya ada dizaman Nabi-shollallohu ‘alaihi wa sallam- ??! Keharusan yang dengan-nya para pejuang yayasan sebutkan sebagai alasan untuk menghidupkan yayasannya ada disaat itu, tapi tatkala Nabi –shollallohu ‘alaihi wa sallam- dan juga para sahabatnya serta generasi mufadholah tidak melakukannya, diketahui bahwa hal itulah yang disebut sebagai bid’ah merubah syariat yang sempurna ini. Tidakkah ajaran dan tuntunan guru besar kita yang “si dzul” banggakan juga telah menyatakan hal ini ??! tidakkah dia mengambil pelajaran ??! Asy-Syaikh Muqbil bin Hadi –rohimahulloh- ditanya : Seandainya ada orang yang berkata : “Sesungguhnya keberadaan yayasan-yayasan dakwah telah terdapat faktor-faktor yang menuntut pendiriannya di zaman Nabi dan tidak terdapat penghalang yang 14
www.darul-ilmi.com
merintangi pendiriannya. Oleh karena itu apabila seseorang melakukannya setelah (wafat) Nabi, maka itu termasuk perkara yang muhdats. Bagaimana kebenaran perkara ini ?” Beliau menjawab : “Segala puji bagi Alloh dan sholawat kepada Nabi kita Muhammad -
shollallohu „alaihi wa sallam-, keluarganya, sahabat dan orang-orang yang loyal kepadanya. Aku bersaksi bahwa tidak ada yang pantas untuk diibadahi selain Alloh, tidak ada sekutu bagi-Nya. Aku bersaksi bahwa Muhammad -shollallohu „alaihi wa sallam- adalah hamba dan rosul-Nya. 'Amma ba'du:
Pertanyaan yang diajukan ini adalah pertanyaan mengarah/tepat (yaitu bid’ahnya yayasan) ! Oleh karena itu, kami dari dahulu mengatakan bahwa meninggalkan yayasan-yayasan itu lebih baik dari keberadaannya. Sebab Nabi shollallohu „alaihi wa sallam-- dan para sahabatnya pada saat itu sangatlah butuh kepada harta benda daripada kita. Bahkan mereka lebih dahsyat kebutuhannya daripada kita. Bersamaan dengan itu mereka tidak menghidupkan yayasan. Karena hal itulah kami katakan bahwa meninggalkannya lebih baik dari keberadaannya. Sebaik-sebaik petunjuk adalah petunjuk Nabi shollallohu „alaihi wa sallam--. Tinggalkanlah jam'iyyah tersebut! Sebab sesungguhnya jam'iyyah itu akan menjadi penyebab hizbiyah (Kaset Al-Ghorotusy-Syadidah „alal-Jam‟iyyatil-Jadidah, side-A yang direkam pada malam 10 Safar 1420H) Dan tentu hal ini yang diyakini oleh Asy-Syaikh Muqbil-rohimahulloh- dan diikuti oleh murid-muridnya yang baik lagi berbakti dalam menyebarkan ilmu beliau, diantaranya murid senior beliau yang duduk menuntut ilmu dengan gigih dan tangguh serta sabar dan istimror, menghabiskan umurnya bersama guru besarnya yaitu “ Asy-Syaikh Yahya bin ‘Ali Al-Hajury” -hafidhzohulloh- yang lebih senior dibandingkan Dzul, beliau berkata dalam jawabannya :
Pertanyaan: Apakah zakat itu boleh diserahkan kepada kepala kabilah atau kepada yayasan-yayasan ? Jawaban: “Apabila kepala kabilah tersebut merupakan perpanjangan tangan dari pemerintah dan dia dibebankan untuk mengurus zakat, maka zakat itu boleh diserahkan kepadanya. Nabi shollallohu „alaihi wa sallam- bersabda:
«»تؤخذ من أغ ي ءام ترد على راءام “Zakat itu diambil dari orang-orang kaya di antara mereka dan diberikan kepada orang-orang miskin di antara mereka5.”
Orang-orang yang mengumpulkan zakat pada masa Rosululloh shollallohu „alaihi wa sallamadalah wakil-wakil beliau. Akan tetapi jika kepala kabilah tersebut bukan perpanjangan tangan dari pemerintah, maka kebanyakan mereka mengumpulkan zakat tetapi kemudian menyia5
HR Al-bukhory darul-fikr no 1395 dan Muslim no 19 dari Ibnu ‘Abbas –rodhiyallohu ‘anhuma-
15
www.darul-ilmi.com
nyiakannya. Engkau telah tahu bahwasanya mereka itu bukanlah para penguasa atau pemerintah dan kebanyakan kepala kabilah itu adalah koruptor. Kita tidak mengatakan semuanya koruptor, akan tetapi banyak dari mereka itu koruptor yang seandainya mereka mampu, mereka akan mengambil harta itu dari arah mana saja, baik halal maupun harom. Adapun yayasan-yayasan, mereka telah menghalangi orang-orang yang miskin dari apa-apa yang telah Alloh tetapkan untuk mereka berupa zakat. Mereka akan memberikan zakat tersebut kepada orang-orang yang sekelompok atau sejalan dengan mereka. Sesungguhnya yayasanyayasan ini telah menguasai harta-harta para pemberi zakat untuk memerangi dakwah salafiyyah dan untuk fanatisme golongan serta untuk orang-orang yang bersama mereka. Mereka juga menyimpan zakat-zakat itu di bank-bank ribawi. Mereka dengan zakat itu membeli televisi, parabola dan mengerahkan diri mereka untuk hal tersebut dan menyia-nyiakan waktu mereka untuk mengurusinya. Kemudian mereka memberikan zakat tersebut kepada orang-orang yang tidak berhak menerima zakat dan menghalangi orang-orang yang seharusnya berhak menerimanya. Zakat itu ketika berada di tangan para pengurus yayasan tersebut menjadi pelayan hizbiyyah dan menjadi pemerang dakwah dan Islam. Sesungguhnya menyerahkan zakat kepada yayasan-yayasan termasuk meletakkan harta bukan pada tempatnya. Aku tidak menasehatkan kepada seorang pun yang memiliki harta untuk menyerahkan zakatnya kepada yayasan-yayasan. Mereka itu bukanlah orang-orang yang bisa dipercaya untuk mengurusi harta umat. Ini adalah suatu nasehat, kami mengetahui benar hal tersebut demikian juga setiap orang-orang yang mengenal yayasan-yayasan itu. Yayasan-yayasan itu di dalamnya terdapat banyak penyelewengan seperti - memotret gambar yang bernyawa, - meminta-minta harta kepada manusia dan tidak menjaga darinya, - menyia-nyiakan waktu untuk datang kepada orang-orang kaya. Barangsiapa tersibukkan dengan hal tersebut, maka dia telah dipalingkan dari mencari ilmu yang syar‟i dan terfitnah dengan dunia serta menjadi pengikut hizbiyyun. Bahkan dia menjadi sangkar bagi ahli tahazzub (orang yang berfanatik golongan). Kami tidak mengetahui dari seorang ulama salaf pun yang dirinya condong kepada yayasan-yayasan sebagaimana yang mereka lakukan. Cukuplah yayasan-yayasan tersebut sebagai suatu perkara yang sangat buruk, karena sesungguhnya dia itu dibangun di atas asas kemaksiatan. Alloh –subhanahu wa ta‟alaberfirman:
و ً ًً َّيم أ ٍىـ ىم ٍن أ َّي ىس ى بيػ ٍػيى نى ي ىعلىى ىش ىف يج يرؼ ىا ور ى نٍػ ىه ىر ب ي نى ًر ىج ىه ى
“Ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang telah runtuh, lalu
16
www.darul-ilmi.com
bangunannya itu jatuh bersama-sama dengannya ke dalam neraka jahannam.” ( At-Taubah: 109)
Siapa saja yang diberi sesuatu oleh mereka tanpa melalui jalan meminta-minta sebagaimana di dalam hadits Umar dan dia merasa aman atas dirinya, dan tidaklah kami merasa aman atasnya. Adapun dari sisi halal-haromnya, bukanlah ia suatu yang diharomkan kecuali jika menjurus kepada fitnah. Maka yang diinginkan adalah menjauhinya.
«»دع م ر بك إلى م ال ر بك “Tinggalkan apa-apa yang meragukanmu kepada apa-apa yang tidak meragukanmu6.” (Al-Hadits)
«اهلل كمن صبر صبره اهلل كم أعطى أحد من عط ء خير كأكسع من الصبر
»كمن ستعفف عف اهلل كمن ست ن
“Maka barangsiapa menjaga kehormatan dirinya, maka Alloh akan menjaga kehormatannya. Barangsiapa merasa cukup, maka Alloh akan mencukupinya. Barangsiapa yang berusaha untuk sabar, maka Alloh akan memberikan kesabaran padanya dan tidaklah seseorang diberikan sesuatu yang lebih baik dan lebih luas daripada kesabaran7.” (Al-Hadits)
Dengan ini kami nasehatkan untuk menjauhi yayasan-yayasan tersebut. Yayasan-yayasan itu sesuatu yang buruk lagi merusak yang ditumbuhkan semata-mata untuk memerangi dakwah salafiyyah dan mencerai-beraikannya. Wahai saudaraku ! Pada masa Rosululloh –shollallohu „alaihi wa sallam-, di manakah yayasan-yayasan mereka ? Tidakkah (saat itu) semua hak-hak sampai kepada orang yang berhak untuk memperolehnya ? Adapun sekarang, yayasan-yayasan itu merupakan perkara yang baru (bid‟ah), hendaklah orang-orang yang hadir menyampaikannya kepada orang yang tidak hadir. Barangsiapa yang marah dengan perkataanku ini, maka di antara kita ada kitabulloh dan sunnah rosululloh shollallohu „alaihi wa sallam- sebagai penengah.
«ي ه رد
6 7
»من أحدث ي أمرن اذا م لي
HR At-Tirmidzy no 2518 maktabatul-ma’arif hasan lihat Ash-shohih Al-Musnad 308 HR Al-Bukhory no 1469 dan Muslim 1053 dari Abu Sa’id Al-khudry-rodhiyallohu ‘anhu-
17
www.darul-ilmi.com
“Barangsiapa mengadakan perkara baru dalam agama kami apa-apa yang bukan darinya, maka amalan itu tertolak8.”
Sesungguhnya tuntutan/keharusan untuk membentuk yayasan telah ada pada zaman Rosululloh shollallohu „alaihi wa sallam-, akan tetapi mereka tidak membentuknya. Utsman bin Affan dan Abdurrohman bin Auf serta segolongan dari sahabat, mereka adalah orang-orang yang memiliki harta. Sebagian yang lain adalah orang-orang yang miskin seperti ahlus suffah (sahabat-sahabat yang tinggal di teras masjid Nabawi). Namun mereka tidaklah mengatakan: “Dirikanlah untuk mereka yayasan-yayasan.” Tidak akan menjadi baik umat ini kecuali dengan apa-apa yang orang-orang terdahulu menjadi baik dengannya. Tidak perlu orang-orang menakuti kami dengan banyaknya yayasan. Kesesatan atau kebatilan walaupun banyak, tetap ia itu batil. Kebatilan tidak boleh dibiarkan bertambah dan tersebar. Bahkan jika kebatilan itu tersebar, maka tidaklah akan menambah kecuali keburukan dan kemudhorotan. Pertanyaan: Orang yang mengetahui penyimpangan-penyimangan yang ada dalam jam'iyyah tersebut, apakah boleh baginya untuk menyalurkan zakat kepada mereka?
Jawab: “Ia berdosa, jika meletakkan hartanya kepada jam‟iyyah sementara ia mengetahui kerusakan-kerusakan dan kemungkaran-kemungkaran yang ada di dalamnya serta mengetahui perpecahan yang terjadi di antara kaum muslimin. Demi Alloh, Jam‟iyyah-jam'iyyah itu telah memecah belah salafiyyin di Kuwait, Sudan, dan di Yaman. Tidaklah Abul Hasan Al-Mishry dan semisalnya menjadi rusak melainkan karena sebab jam‟iyyah. Juga tidaklah Abdurahman Abdul Kholik rusak melainkan dari jalur jam‟iyyah. Demikian juga Abdulah bin As-Sabt, Al-Khuwaini, Muhammad Al-Mahdi, Abdul Majid Ar-Roimi, Muhammad bin Musa Al-Baidhoni, 'Aqil AlMaqthori dan ashhabu baro'atidz-dzimmah (pengikut Abul Hasan), mereka telah rusak dan berkelompok-kelompok. Mereka tidaklah rusak melainkan dari jalur dunia yaitu fitnah jam‟iyyah dan mengumpulkan harta. Orang yang mengetahui kemungkaran-kemungkaran tersebut dan tetap memberikan zakat melalui mereka berarti ia saling bantu-membantu dengan mereka dalam perbuatan dosa dan permusuhan. Barangsiapa yang bantu-membantu atas perbuatan dosa dan permusuhan, maka dia berdosa. Hal ini karena Alloh –ta‟ala- berfirman:
ً اإلثٍ ًم كالٍع ٍدك ً اف ىكتىػ ىع ىكني ا ىعلىى الٍب ٍّر ىكالتَّيػ ٍ ى ل ىكىال ىتع ىكني ا ىعلىى ًٍ ى ي ى "Tolong-menolonglah kalian dalam kebaikan dan ketakwaan dan janganlah kalian tolongmenolong dalam dosa dan permusuhan.”(Al-Maaidah : 2) (Ithaful Kirom 30-32) 8
HR Al-Bukhory no2797 dan Muslim no 1718 dari ‘Aisyah –rodhiyallohu ‘anha-
18
www.darul-ilmi.com
Inilah ucapan Asy-Syaikh Yahya , seorang yang Asy-Syaikh Muqbil bin Hadi –rohimahulloh- sanjung dan puji dengan sikap waro’, takwa, faqih, muhaddist pantas untuk mengeluarkan fatwa dan menimba ilmu darinya, bedakanlah dengan anak kesiangan lagi malang ini !!! Juga saya ingatkan dengan satu kaidah yang penting dalam pembahasan ini , selagi ia mengakuai
درء المف سد م دـ على جلب المص لح
tentang kerusakan yayasan , yaitu kaidah:
Menolak mafsadat lebih didahulukan daripada mendatangkan maslahat. Tentu seorang yang faqih, memiliki pertimbangan dalam memutuskan perkara apalagi terkait dengan agama, perlu memperhatikan kaidah ini , Dimanakah kamu dari kaidah ini ??! Mana pengamalan-mu dengan kaidah ini ??! Berdasarkan kaidah ini maka tentu yayasan yang menyebabkan berbagai macam kerusakan harus ditinggalkan sebagaimana yang kamu akui sendiri !!! Ingatkah kamu dengan hadist ini ?! amalkanlah !!
ً ً ىخ ىذ أى سرام م لىم ي ن إًثٍم ىًف ٍف ىا ىف إًثٍم ىا ىف أىبػع ىد الَّي ً س مٍ ي ٍى ن بىػ ٍي ىن أ ٍىم ىرٍ ًن إًالَّي أ ى ٍ ى ى ي ى ى ٍ ى ٍ ن-صلى اهلل علي كسلم- ىم يخيٍّػ ىر ىر يس يؿ اللَّي Rosululloh –shollallohu ‘alaihi wa sallam- tidaklah memilih antara dua perkara kecuali beliau memilih yang termudah selagi bukan dosa , apbila terdapat dosa maka beliau adalah orang yang terjauh darinya. (HR Al-Bukhory no 3560 dan Muslim no 2327 dari ‘Aisyah-rodhiyallohu ‘anha-) Alloh Azza wa Jalla berfirman :
ً ً ً ً يل الٍم ٍؤًمًين نػي لٍّ ً م تىػ لَّيى كني ً تم ص نيرا ش وً ًق َّي ىكىم ٍن ي ى ٍ الر يس ىؿ م ٍن بىػ ٍعد ىم تىػبىػيَّي ىن لى ي ال يٍه ىدل ىكىػتَّيبً ٍع غىٍيػ ىر ىسبً ً ي ى ى ى ى ى َّيم ىك ىس ىء ٍ ى صل ىج ىه ى Dan Barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin , Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam , dan Jahannam itu seburukburuk tempat kembali. (An-Nisaa‟ : 115) Yayasan bukanlah jalan orang-orang beriman yang dimaksudkan dalam ayat ini !!!
Pasal 6 Dzulqor-main dengan tasawwul dan syafaat Adanya meminta-minta atas nama dakwah dalam yayasan
19
www.darul-ilmi.com
Dzulqormain berkata : SATU LAGI, masalah, dalam masalah tuduhan MEMINTA-MINTA-,TASA`UL katanya. Semua perkara dianggap tasa`ul. Diangggap meminta-minta. Dan memina-minta itu adalah tercela. Ini dari kedangkalan fiqih sebagian orang. Mereka ndak bedakan antara hal yang sifatnya mas‟al; meminta, ada sifatnya syafaat, ada yang sifatnya taawwun „ala al biiri wat taqwa. Mereka tidak bedakan bab-bab ini. Padahal semuanya ada di dalam pembahasan fiqih.
Juga berkata di Pinrang bulan Muharrom 1433: Asalnya orang yang sembarangan tuduh ini, semuanya apa saja yang dilakukan yang penting berkaitan, orang yang membawa harta untuk da‟wah dikatakan semuanya meminta-minta, ini hukum apa? Berlebihan, mereka asalnya jahil terhadap tuntunan agama, ada 3 bab pembahasan yang mereka tidak ketahui, di dalam agaman kita itu ada namanya ta‟awun „alalbirri wat taqwa tolongmenolong didalam kebaikandan ketakwaan”iya” …………
Yaitu ke-dua Syafaat, dan ke-tiga minta-minta . Para pendengar seharusnya meminta kepada anak kesiangan ini bukti nyata dalam tuduhan ini yaitu mereka (anak-anak kemarin sore) tidak bisa membedakan 3 hal ini !!! jangan sampai hanya bualan belaka. Dan kami akan berikan kepada para pembaca bahwa mereka –bihamdillah- telah membicarakan hal ini dalam pembahasan-pembahasan mereka, sebagai bukti bahwa anak kesiangan ini memang berbicara tanpa bukti dan ilmu, dan hanya sekedar berusaha untuk mengkelabuhi ummat guna menyembunyikan kebobrokan yayasan-yayasan diantaranya yayasan “pak ketua Dzulqor-main”. Dan hal ini adalah salah satu dari ciri-ciri hizbiyyah yaitu (talbis) mengkaburkan masalah. Dan masyhur dari Asy-Syaikh Muqbil –rohimahulloh- bahwa beliau berkata : bahwa rukun hizbiyyah ada 3 yaitu :
1) dusta 2) talbis 3) penipuan Perbedaan antara Syafaat dan meminta-minta atas nama dakwah Dan para pejuang yayasan berhujjah dengan hadist Jarir -rodhiyallohu ‘anhu- dan memasukkan mintaminta atas nama da’wah sebagai syafaat. Padahal antara syafaat yang dilakukan oleh Nabi-shollallohu ‘alaihi wa sallam- dan meninta-minta terdapat berbedaan yang banyak, diantaranya : 20
www.darul-ilmi.com
1) Nabi –shollallohu ‘alaihi wa sallam- memberikan syafaat pada hal-hal yang berkaitan dengan pribadi seseorang, baik pada hadist ini, kisah Bariroh dan suaminya, pada seseorang yang masuk masjid diwaktu jumat, utang piutang yang ditanggung oleh Jabir, dst. Dan bukanlah perkara yang dibiasakan dan pada setiap kesempatan seperti yang dilakukan mereka !!! Penggalangan dana pada setiap daurah, buka puasa, atau yang lainnya. Inilah Rosululloh –shollallohu ‘alaihi wa sallam- panutan dan jujungan kita semua tatkala hendak mendirikan masjid sarana da’wah dan agama yang terpenting bahkan pusat keberlangsungannya, berkata kepada para pemilik tanah :
) ( ب ي ال ر ث م ني بح ئط م اذا Wahai Bani An-Najjaar berapakah harga kebun kalian ini ?!!! (diriwayatkan oleh Al-Bukhory no 428 dan Muslim no 524-rohimahumalloh-) Demikianlah meminta-minta adalah tidak diperbolehkan baik itu untuk pribadi atau da`wah sekalipun , Alloh تعالىjuga berfirman :
ً ً ً ً ين ٍ ىس ىلي ي ٍم ىعلىٍي أ ٍ وي ٍل ىال أ ىج نرا إً ٍف يا ى إًَّيال ذ ٍا ىرل لل ىٍع لىم ى Katakanlah aku tidak meminta bayaran kepada kalian atas perkara tersebut( da`wah), akan tetapi itu hanya sekedar peringatan untuk alam semesta. (Al-An`aam : 90) Hal dana bagi para da’i adalah hal yang penting demi keberlangsungan da’wah bersamaan itu tidaklah da’wah dijadikan sebagai sarana untuk mengumpulkannya. Alloh berfirman :
ىج نرا ىك يا ٍم يم ٍهتى يدك ىف ٍ اتَّيبً يع ا ىم ٍن ىال ى ٍس ىلي ي ٍم أ Ikutilah orang yang tiada minta bayaran kepadamu mendapat petunjuk. (Yaasiin : 21)
dan mereka adalah orang-orang yang
2) Nabi –shollallohu ‘alaihi wa sallam- demikian juga para ulama’ yang disebutkan oleh Dzul hanyalah memberi syafaat semata , tidaklah mengambil sedikitpun dari harta tersebut , dan Rosululloh bersabda :
ا ٍش ىف يع ا ىػ ٍلتيػ ٍؤ ىج يركا Belilah syafaat maka kamu akan mendapat pahala(HR Al-Bukhory no1432 dan Muslim no 2627) Berbeda dengan mereka yang menjadikan yayasan dan kegiatannya untuk menggalang dana bagi mereka sendiri / perkumpulan tertentu. Sebagai bukti dalam “proposal” yayasan Markaz Al-amal Al-
21
www.darul-ilmi.com
islamy diketuai oleh anak kesiangan dalam yayasannya disebutkan pada proposal kegiatan daurah nasional fiqih 7 ushul fiqih Makassar 16-24 Rajab 1432 H / 18-26 Juni 2011 M, -
bidang akomadasi dan transportasi Rp.2.500.000 - padahal pemateri atau si USTADZ tinggal di depan masjid tempat berlangsungnya acara tersebut bidang kesehatan Rp 3.000.000 - padahal kegiatan adalah pembahasan fiqh bukan poli klinik atau praktek kesehatan , bidang keamanan dan kebersihan Rp 4.500.000 , bidang perlengkapan Rp 17.500.000 , - (padahal masjid , saundsistem , dll telah tersedia sejak dahulu)
Acara tersebut dilakukan oleh yayasan dan pak ketua-lah yang ngaku memberi syafaat, darinya untuk – nya atau yayasan-nya . Perhatikan ucapan Asy-syaikh Muqbil bin Hadi –rohimahulloh- tentang penggalangan dana()تبرع ت
، اذه ليست من سم ت أال الس Perkara ini bukanlah dari ciri-ciri Ahlussunnah (tuhfatul-mujiib 76) 3) Nabi-shollallohu ‘alaihi wa sallam- ketika telah terkumpul harta tersebut langsung membagikannya kepada yang berhak dan tidaklah menahan sedikitpun terlebih lagi untuk dimasukkan BANK Lihat perbedaan yang lain di kitab Yayasan sarana da’wah tanpa berkah Bukti yang lain yang mendustakan ucapan “anak kesiangan” ini -semoga Alloh membangunkannya dari lelapnya bermain dengan yayasan- adalah mereka yang dianggap sebagai “anak kemarin sore” memberikan dorongan dan anjuran berupa donasi untuk saudara-saudara kita di Dammaj yang dizalimi oleh kafir rofidhoh, dan mereka tahu hal seperti ini bukanlah meminta-minta, melainkan syafaat. Asy-syaikh Muqbil bin Hadi Al-Waadi’iy –rohimahulloh- pada pendahuluan kitab Dzammul-Mas alah (tercelanya-meminta-minta) berkata :
Dan ya Alloh !! betapa banyak para da‟i (ustadz) besar , kamu melihatnya menghapalkan ayat-ayat yang terkandung didalamnya anjuran untuk bersederkah, dan berpindah-pindah dari masjid ke masjid
ً ً ً ً كم تيػ ى د ً ً ىج نرا ٍ ٍّم ا ألىنٍػ يفس ي ٍم م ٍن ىخ ٍي ور تى يدكهي ع ٍ ىد اللَّي يا ى ىخ ٍيػ نرا ىكأى ٍعظى ىم أ ي ىى Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Alloh sebagai Balasan yang lebih baik dan yang lebih besar pahalanya. (AlMuzzammil : 20)
22
www.darul-ilmi.com
dan orang yang kasihan ini pun berubah dari da‟i menjadi pengemis, dan benar-lah Rosululloh –shollallohu „alaihi wa sallam- tatkala bersabda :
ل ل أم ت ك ت أمتي الم ؿ Setiap ummat ada fitnah/ujian (tertimpa) baginya, dan ujian ummat-Ku adalah (pada) harta9 Dan YAYASAN-YAYASAN itu !!! yang mana tidak diperbolehkan (untuk mendirikannya) kecuali dengan syarat-syarat, (yaitu) : - harus dibawah pengawasan kepentingan bersama - harus terdapat putting suara didalamnya - harus menaruh hartanya pada bank ribawi Kemudian para pemilik yayasan tersebut melakukan talbis (mengkaburkan perkara ini) kepada orang-orang dan berkata : Apakah membangun masjid, sumur (saluran air), pengasuhan anak yatim itu HARAM ?? Maka dikatakan kepada mereka : Wahai tukang talbis (menyamar-nyamarkan masalah), siapa yang mengatakan kepada kamu halhal tersebut haram !!! Yang HARAM ITU ADALAH HIZBIYYAH, MEMECAH BELAH KAUM MUSLIMIN, MENYIA-NYAIKAN WAKTU KALIAN DALAM MEMINTAMINTA, sungguh ibadah „umroh pada bulan Romadhon telah berubah menjadi ajang memintaminta :
م صلح الملح إذا الملح سد
مشعر ال راء ك ملح البلد
Disana lebih dari seorang yang bergerak cepat dengan nama da‟wah Ahlussunnah di Dammaj, yang ini meminta tazkiyah/rekomendasi, dan itu meminta syafaat, dan saya karena kesibukan, tidak sempat terpikir untuk(mencantumkan) tanggal, akhirnya syafaat itu berlaku pada setiap waktu, dan bisa saja di cetak (cofy/ gandakan) untuk orang lain, maka setelah saya mengetahui permainan yang hina ini maka saya membatalkan/mencabut seluruh syafaat yang telah lalu dan berakhir pada hari ini 4 / Dzulhijjah / 1413 H agar kami tidak turut membantu/campur tangan dalam menghinakan da‟wah. Dan tidak perlu untuk saya bentangkan apa-apa yang terjadi dari para pengemis dengan mengatas namakan da‟wah, yang ini membuat stempel, yang ini bergerak kesana dan kesini 10 , seakan-akan dia-lah satu-satunya wakil da‟wah.
9
HR At-Tirmidzy dari Ka’ab bin ‘Iyadh-rodhiyallohu ‘anhu- “hasan” Ash-Shohihul-Musnad no 1093)
23
www.darul-ilmi.com
Sampai padaku perkara ini, tentang seseorang di kota Madinah dan satu lagi di Makkah, -semoga Alloh memberikan hidayah dan taubat kepada keduanya – maka dikarenakan kehinaan hal ini saya berbendapat untuk mengumpulkan suatu tulisan dalam (bahasan) “tercelanya meminta-minta” agar diketahui bahwa saya berlepas diri dari apa yang terjadi dan saya mengingkarinya , Dan juga dikarenakan sebagian saudara kita yang mustafiid (mendapat dan bisa memberikan faidah) terpalingkan dari melanjutkan menuntut ilmu, tersibukkan dan menjadi orang-orang yang mengejar-ngejar dunia dan mengatakan : kami dari santri Al-Waadi‟iy (Asy-Syaikh Muqbil) – semoga Alloh memberikan kita dan juga mereka petunjuk.-selesaiDari sini kita bisa mengetahui bahwa Asy-syaihk Muqbil-rohimahulloh- menuliskan kitab ini “tercelanya meminta-minta” adalah dikarenakan mereka para pengemis yang mengemis dan menyedot harta kaum muslimin dengan nama da’wah seperti daurah yang dilakukan Dzulqor-main dengan yayasannya. Tidak seperti yang dikatakan anak kesiangan Dzulqormain, walaupun ia berbangga menghadiri kajian buku tersebut dari awal sampai akhir . –maaf ketiduran kaliDan hal ini juga sebenarnya membuktikan bahwa Dzulqormain tidak faham tentang salah satu dari dua hal, inti permasalahan yaitu yayasan dan kerusakannya berupa adanya meminta-minta atas nama da’wah –sebagaimana yang disebutkan guru besarnya Asy-syaikh Muqbil-rohimahulloh- atau tidak bisa membedakan antara meminta-minta atas nama da’wah dengan perkara syafaat. Dan tuduhannya kepada anak-anak kemarin sore (mereka asalnya jahil) pada hakikatnya untuk dirinya sendiri. Allohul-Musta’an Atau ia tahu akan tetapi harta yang menggiurkan dan juga syahwat disertai dengan kesombongan ?! Wahai anak kesiangan tidakkah cukup bagi-mu ketegasan guru besar Asy-syaikh Muqbilrohimahulloh- dalam perkara yayasan !!! yang mana beliau memiliki pandangan yang tajam serta pengalaman yang terbukti, terlebih lagi dalam masalah ini !!!
Pasal 7 Menyia-nyiakan waktu Demikanlah yayasan-yayasan adanya rapat yang berlebihan dan menghabiskan waktu, sampai-sampai sebagian rapat mereka lakukan sampai pada pertengahan malam atau lebih, dan tidak sekali saja bahkan berkali-kali, RAPAT PEMBINA Pasal 11 ayat1 : rapat pembina dilakukan paling sedikit sekali dalam satu tahun
10
Lihat dan bandingkan dengan proposal !!!
24
www.darul-ilmi.com
RAPAT TAHUNAN Pasal 13 ayat 1 pembina wajib menyelenggarakan rapat tahunan setiap tahun , paling lambat(lima) bulan setelah tahun buku yayasan ditutup. RAPAT PENGURUS Pasal 22 ayat1 rapat pengurus dapat diadakan setiap waktu bila dipandang perlu atas permintaan tertulis dari satu orang atau lebih pengurus , pengawas , atau pembina RAPAT PENGAWAS Pasal 29 ayat 1 rapat pengawas dapat dilakukan bila dianggap perlu atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih pengawas atau pembina Demikanlah upaya untuk melalaikan manusia dari memanfaatkan waktu dalam ibadah dan ketaatan , lagi-lagi ada rapat , RAPAT GABUNGAN. Lihat pasal 32 . Juga adanya pembukuan yang meletihkan seperti laporan tahunan dan lainnya, serta dalam penggalangan dana, yang semuanya menghabiskan umur pada yang tidak disyariatkan, Allohulmusta’an Nabi –shollallohu ‘alaihi wa sallam- bersabda :
نعمت ف م ب ف يهم اثير من ال س الصح كالفراغ Dua kenikmatan yangmana kebanyakan manusia melalaikannya nikmat kesehatan dan waktu luang (HR.Al-Bukhory dari Ibnu ‘Abbas –rodhiyallohu ‘anhu-) Nabi –shollallohu ‘alaihi wa sallam- juga bersabda :
ال تزكؿ ودم عبد ـ ال ي م حتى سئل عن عمره يم أ ه كعن علم يم عل كعن م ل من أ ن ااتسب ك يم أنف كعن جسم يم أبال Kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada hari kiamat sampai ditanyakan tentang umurnya pada perkara apa ia habiskan, tentang ilmunya pada hal apa ia amalkan, tentang hartanya darimana ia mendapatkannya dan pada hal apa ia belanjakan, dan tentang jasadnya pada perkara apa ia rusak. (HR.At-Tirmidzy no 2417 dari Abu Barzah Al-Aslamy-rodhiyallohu ‘anhu) Berkata Al-Imam At-Tirmidzy no 2329 -rohimahulloh- :
رس ؿ: عن عبد اهلل بن بسر أف أعرابي و ؿ
حدث أب ار ب حدث ز د بن حب ب عن مع ك بن ص لح عن عمرك بن وي
اهلل من خير ال س ؟ و ؿ من ط ؿ عمره كحسن عمل
25
www.darul-ilmi.com
Mengabarkan kami Abu Kuraib mengabarkan kami Zaid bin Hubab dari Mu’awiyah bin Sholih dari ‘Amr bin Qois dari ‘Abdulloh bin Bisr-rodhiyallohu ‘anhu- berkata : sesungguhnya seorang a’roby berkata : wahai rosululloh siapakah manusia yang paling baik? Nabi-shollallohu ‘alaihi wa sallam- menjawab : yang panjang umurnya lagi baik amalannya.
Pasal 8 Adanya tasyabbuh dengan orang –orang barat/kafir Telah lalu ucapan Asy-Syaikh Muqbil –rohimahulloh- dalam hal ini, bahwa yayasan itu adalah dari orangoran kafir yang dimasukkan ke negara-negara islam. Alloh تعالىberfirman :
ى أىُّلػ ىه الَّي ًذ ىن آ ىىمي ا ىال تى ي ني ا ىا لَّي ًذ ىن ىا ىف يركا Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu seperti orang-orang kafir (Ali‟Imron : 156)
Juga lberfirman :
ً ً ً ً ً ب ىػ يردُّلكيا ٍم بىػ ٍع ىد إً ىم نً ي ٍم ىا ً ًر ىن ى أىػُّل ىه الَّيذ ىن آ ىىمي ا إً ٍف تيط ي يع ا ى ًر ن م ىن الَّيذ ىن أيكتي ا الٍ تى ى Wahai orang-orang yang beriman , jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang yang diberi Al Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman. (Ali „Imron : 100) Nabi –shollallohu ‘alaihi wa sallam- bersabda :
ً ً ً ويػ ٍلى رس ىؿ اللَّي.» ب الىتَّيػبػعتم ام اع بً ًذ ىر واع ىحتَّيى لى ٍ ىد ىخلي ا ًى يج ٍح ًر ى « لىتىتَّيبً يع َّين ىسى ىن الَّي ًذ ىن م ٍن وىػ ٍبل ي ٍم ًش ٍبػ نرا بً ًش ٍب ور ىك ًذ ىر ن ى ىي ٍ ض ٍّ ى ٍ ي ي ي » َّيص ىرل وى ىؿ « ى ىم ٍن آلٍيىػ يه ىد ىكال ى Sungguh kalian akan mengikuti langkah-langkah orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal sehasta demi sehasta , bahkan seandainya mereka masuk pada lubang Dhobb(sejenis reptile) maka sungguh kalian akan mengikuti mereka , kami katakan : Wahai rosululloh apakah Yahudi dan Nasrani? Nabi jawab : siapa lagi !!! (HR Al-Bukhory no 3456 dan Muslim no 2669 dari Abu Sa’id –rodhiyallohu ‘anhu-) Nabi –shollallohu ‘alaihi wa sallam- juga bersabda :
شبَّي ى بًى ٍ وـ ىػ يه ى ًم ٍػ يه ٍم ىم ٍن تى ى
26
www.darul-ilmi.com
Barang siapa yang serupa dengan suatu kaum maka ia termasuk dari kaum itu (HR Abu Dawud no 4033 dari Ibnu ‘Umar-rodhiyallohu ‘anhuma-)
Pasal 9 Aturan-aturan yang tidak syar’i , Hal ini bisa dilihat dalam pasal-pasal yang tertera, sebagaimana sebagian telah kami sebutkan diatas, dan diantara peraturan itu adanya keputusan yang mengikat : Pada pasal 12 ayat 1 rapat Pembina adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila a) dihadiri paling sedikit dua pertiga dari jumlah anggota Pembina. dsb Pada pasal 12 ayat 10 . dalam hal hanya ada 1 (satu) orang Pembina , maka dia dapat mengambil keputusan yang sah dan mengikat. , Pada pasal 23 ayat 4 : rapat pengurus sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila : a) dihadiri paling sedikit dua per tiga jumlah pengurus e) rapat pengurus kedua sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat . apabila dihadiri lebih dari ½ (satu per dua) jumlah pengurus. Lihat juga pada rapat pengurus pasal 30 ayat 4 semakna dengan yang sebelumnya. Juga pasal 34 ayat 1 Pada pasal 15 ayat 1 yang dapat diangkat sebagai anggota pengurus adalah orang perorangan yang mampu melakukan perbuatan hukum dan tidak dinyatakan bersalah dalam melakukan pengurusan yayasan yang menyebabkan kerugian bagi yayasan , masyarakat , atau Negara berdasarkan putusan pengadilan . dalam jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal putusan tersebut berkekuatan hukum tetap. Pada pasal 20 ayat 2 : yang dapat diangkat sebagai pelaksana kegiatan yayasan adlah orang-perorangan yang mampu melakukan perbuatan hukum dan tidak pernah dinyatakan pailit atau dipidana karena melakukan tindakan yang merugikan yayasan , masyarakat , atau Negara berdasarkan keputusan pengadilan . dalam jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal putusan tersebut berkekuatan hukum tetap. Pada pasal 26 ayat 1 yang dapat diangkat sebagai anggota pengawas adalah orang-perorangan yang mempu melakukan perbuatan hukum dan tidak dinyatakan bersalah dalam melakukan pengawasan yayasan yang menyebabkan kerugian bagi yayasan , masyarakat atau Negara berdasarkan berdasarkan keputusan pengadilan . dalam jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal putusan tersebut berkekuatan hukum tetap. 27
www.darul-ilmi.com
Demikianlah karena yayasan itu adalah metode dan tatacara orang-orang kafir , maka aturan dan keharusan tentu menyelisihi agama Alloh تعالى, yang salah tidak disalahkan !!!?. Alloh تعالىberfirman :
ً ص ىري ىف ٍح ٍّق إًَّيال الض ى ٍ َّيال يؿ ىىنَّيى تي ٍح ُّلق ى ىم ذىا بىػ ٍع ىد ال ى ى ىذل ي يم اللَّي ي ىربُّل ي يم ال ى Itulah Alloh Robb kamu yang sebenarnya, maka tidak ada sesudah kebenaran itu, melainkan kesesatan. Maka Bagaimanakah kamu dipalingkan (dari kebenaran) ? (Yunus : 32) Asy-Syaikh Sholih Al-Luhaidan-hafidzohulloh- berkata :
Keumuman Jum‟iyyat bagaimana-pun sifatnya, apabila jum‟iyyat tersebut ditegakkan di atas alwala‟ wal bara‟, sikap cinta dan benci, atau menjadikan pendapat-pendapat pimpinannya atau penggeraknya sebagai prinsip tanpa perlu dalil lagi, atau menerima pendapat jamaah seraya menjadikannya sebagai sesuatu yang bernilai pasti tidak boleh dikritisi atau diprotes, atau hal-hal lain yang semakna dengan ini semua, maka itu adalah jum‟iyyah hizbiyyah walaupun diberi nama dengan nama Islam. Jum‟iyyah yang demikian, dari sisi ini adalah bentuk penentangan dan kedurhakaan kepada Alloh dan Rasul-Nya.11
Pasal 10 Adanya sturuktur yang tidak syar’i Pada pasal 44 ayat 2 A) Pembina : Ketua : tuan KHAIDIR MUHAMMAD SUNUSI …..(saudara kandung Dzulqornain) Anggota tuan haji MUHAMMAD SUNUSI ……(ayah kandung dzulqornain) b) pengurus : ketua : tuan DZULQARNAIN MUHAMMAD SUNUSI…. Wakil ketua : tuan MUSTAMIN MUSARUDDIN LC ( ipar dzulqornain)12
11
Naskah asli akan datang pada pembahasan fatwa ulama’ Hal ini seperti yang disampaikan oleh sebagian ikhwah dari mamuju, tentang kelompok tani yang mereka sebut dengan“kelompok tani siluman” kerena yang tercantum dalam stukturnya adalah terdiri dari ayah, istri, anak, dan yang lainnya dari keluarga sendiri, kemudian mengadukannya kepada pemerintah untuk disahkan agar dapat mencairikan dana bantuan. Allohul-Musta’an 12
28
www.darul-ilmi.com
% Asy-Syaikh Al-Imam Muqbil bin Hadi Al-Wadi’iy –rohimahulloh- pernah ditanya sebagia berikut : Ditempat kami ada para pemuda yang menyukai sunnah mereka berpendapat untuk mengangkat pada setiap mesjid seorang ketua yang mengatur halaqoh-halaqoh dalam mesjid itu, dan mereka menyebutnya dengan sebutan ketua, apakah hal ini boleh dengan dalilnya? Beliau –rohimahulloh- menjawab : Hal ini tidak dilakukan oleh Nabi-shollallohu ‘alaihi wa sallam- , dan apakah para sahabat melakukan hal ini di Madinah di zaman Nabi –shollallohu ‘alaihi wa sallam- ? seandainya nabi melakukannya maka boleh karena ia –shollallohu ‘alaihi wa sallam- adalah pemimpin kaum mukminin. Maka hal ini adalah dari perkara bid’ah dan memecah kesatuan kaum muslimin. Maka jalan yang selamat adalah untuk mengajar sebagaimana Nabi –shollallohu ‘alaihi wa sallam- mengajar, sebagaimana para sahabat mengajar, yang harus dengan ikhlas lillahi Azza wa Jalla, dan mengajari siapa saja yang datang kepadanya, baik dari kalangan jama’ah tablig, ikhwanulmuflisin, ataupun shufiyyah, akan tapi dengan syarat, kamu tidak mengkawatirkan dia dapat mempengaruhi ikhwan, kalau kamu khawatir berpengaruh usir dia dan tidak ada karomah. Maka seorang pengajar mengatur pelajaran sesuai dengan tingkatan para santrinya , dan saya tidak mengatakan (proses belajar) dengan berantakan, dan kami –bihamdillah – pelajaran disini sesuai dengan yang diinginankan -walaupun ada kekurangan- tanpa adanya amirul-mukminin (pak ketua) dan juga wakilnya. Maka saya katakan : hal ini (mengangkat ketua) adalah kebid’ahan yang menjadi sebab haramnya kaum muslimin dari keberkahan ilmu. Maka janganlah kamu jadikan tahfidhzul-quran sebagai sarana untuk mereka masuk bersamamu dalam yayasan Al-Ihsan, atau yayasan Al-Hikmah atau dalam partai AlIshlah –kami katakana ishlah (perbaikan) sebagaimana istilah merekaKemudian beliau berkata : kami mengajar lillah sebagaimana Al-Imam Malik mengajar demikian juga AlImam Ahmad, sebagaimana Sa’id bin Musayyab, ‘Abdulloh bin Mubaarok, Al-Imam Asy-Syafi’iy, AlBukhory, Syaikul-islam Ibnu Taimiyyah, Ibnu Qoyyim, Al-Hafidhz Ibnu Hajar Sampai pada hari ini, kemudian muncullah bid’ah ini sebagai bentuk mengekor kepada musuh-musuh Islam. Maka siapakah ketua majlis Al-Imam Malik ? seandainya ada maka Al-Imam malik akan mengusirnya , demikian juga Al-Imam Ahmad. (Lihat Ghorotul-Asyrithoh 1/ 159-16013) Fadhilatus Syaikh Sholih bin Abdul 'Aziz Alus Syaikh –hafidhzohulloh- dalam Syarah Kitab Al-Masa'il AlJahiliyyah (hal. 156) berkata:
"Sesungguhnya Ahlus Sunnah wal Jama'ah menyakini adanya jama'ah yang bermakna perkumpulan untuk tujuan dakwah, kebenaran, amar ma'ruf nahi mungkar, hidayah dan kebaikan, benar-benar sebagai perkumpulan yang sesuai syari'at yang di dalamnya ada 13
simbol adalah sebagai tanda tambahan, tidak terdapat pada situs www.isnad.net
29
www.darul-ilmi.com
kerukunan dan kesepakatan, bukan ketundukan. Adanya keterkaitan hati satu sama lain, bukan perintah dan larangan. Teratur tanpa struktur. Inilah landasan-landasan dakwah bagi setiap orang yang mengadakan perkumpulan dari Ahlus Sunnah baik pada zaman dahulu ataupun sekarang. Adapun srtuktur/organisasi yang dimaksud adalah berkumpulnya beberapa jama'ah dalam suatu struktur. Mereka itu sebagaimana yang aku saksikan sendiri di sebagian buku karangan mereka, berdalih dengan ucapan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah –rohimahulloh- dan selainnya dari ahlul 'ilmi. Mereka itu sebenarnya tidak paham, karena Syaikhul Islam –rohimahulloh- menyebut suatu nidhom (keteraturan), tetapi maksudnya bukanlah nidhom mereka ini dan beliau sama sekali tidak menyebut-nyebut tandhim (organisasi) karena istilah tandhim ini datang setelah (masa) beliau. Makna tandhim adalah adanya suatu keadaan yang seorang pemimpin dari suatu hizb (kelompok) tersebut ditaati dan orang-orang yang menjadi bawahannya bisa mendapatkan halhal sebagaimana didapatkan dari ketaatan kepada penguasa. Tidak diragukan lagi bahwa hal seperti ini tidak boleh. Perkataan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah pun tidak menunjukkan bolehnya hal tersebut dan tidak pula perkataan selain beliau.” Demikian perkataan Syaikh Sholeh secara ringkas. lihat kembali pada pasal 12 ayat 10 , pasal 23 ayat 4 , juga pasal 30 ayat 4 aturan-aturan yang mengikat dibawah ketaatan kepada selain pemimpin/penguasa.
30
www.darul-ilmi.com
Bab 2 Dzulqor-main dengan fatwa para „ulama dan butanya dalam memahami fatwa-fatwa tersebut
Dzulqormain ditanya tentang yayasan maka ia jawab : Ini pertanyaan yang seperti ini kadang datang dari orang yang ingin hukum dan itu adalah hal yang baik, ya, kalau dia ingin tahu hukumnya. Naam, dan kadang datang pertanyaan ini dari sebagian orang yang di masa ini menyibukkan manusia dengan sesuatu yang tidak penting dan dia sendiri sebenarnya ndak tahu apa yang dimaksud dengan yayasan itu. Ya, ini kadang ada dari sebagian orang memberikan vonis hukum: “semua yayasan adalah hizbiyyah, adalah tidak diperbolehkan”. Dan ini paham sebagian orang. Saya ndak tahu dari mana pemahaman ini muncul. Bagi orang yang ada pemahaman seperti ini, DATANGKAN SEPOTONG KALIMAT DARI ULAMA di MASA INI YANG MENUNJUKKAN HUKUM TERSEBUT.
Ia juga berkata di Pinrang dibulan Muharrom yang lalu 1433 : Tapi memberikan hukum umum bahwa setiap yayasan da‟wah itu adalah hizbiyah, ini adalah hukum yang sewenag-wenang, karena tidak ada seorang ulama‟pun yang berucap seperti ini, saya tidak tahu seorang alim pun yang memberikan hukum umum tentang hal ini, sebab yang kita saksikan dan yang kita lihat dari syaikh bin Baaz –rohimahulloh- Syaikh Al-„Ustaimin, syaikh Al-Albani, Syaikhuna Syaikh Muqbil, dan baru ulama‟ kita dimasa ini , guru kami Syaikh Robi‟, guru kami Syaikh Sholih Al-Fauzan, guru kami Syaikh Ahmad An-Najmi, Syaikh Zaid, Syaikh Muhsin Al-„Abbad dari ulama‟ yang besar dimasa ini tidak ada yang memberikan hukum umum semua yayasan jam‟iyyah langsung memberikan kaidah hukum adalah hizbiyyah…..
Para pembaca tentu telah membaca fatwa Asy-Syaikh Muqbil –rohimahulloh- yangmana beliau sepakat dengan ucapan bahwa yayasan itu adalah muhdast. Dan hal itu diucapkan oleh beliau pada tanggal 10 shofar 1420 H kurang lebih dua tahun sebelum wafatnya ,-semoga Alloh merahmatinyaSeharusnya ini bisa sedikit menyumbat mulut Dzul yang lerlalu lebar dalam berucap sembarangan. Demikian juga Asy-Syaikh Yahya –hafidhzohulloh-yang mengucapkan hal ini yaitu bid’ahnya yayasan yang diakui keilmuannya oleh guru beliau dan ulama’ yang lain, sebagaimana dalam jawaban pertanyaan dari INDONESIA diatas, Demikian juga yang kami dengarkan dari Asy-Syaikh Salim bin 'Ied al Hilali -Hafidzhohulloh- pada kunjungannya di Dammaj –semoga Alloh menjaganya dari keburukan-.
31
www.darul-ilmi.com
Pertanyaan pertama : Apa hukum Jam'iyyah secara umum ? Dan apa pendapatmu terhadap orang yang membolehkan pemilu ? Jawab
: "Adapun Jam'iyyah maka pengetahuanku tentang kondisi aslinya, walaupun didirikan pada mulanya atas dasar tolong-menolong, namun dalam perjalannya menuju hizbiyyah. Aku tidak melihat sebuah jam'iyyah pun kecuali dia itu hizbiyyah. Walaupun tampak pada awalnya jauh dari hizbiyyah atau dia telah berusaha untuk menyelamatkan diri dari hizbiyyah, namun taring-taring hizbiyyah telah mencengkeramnya. Maka semua jam'iyyah adalah menimbulkan hizbiyyah, kecuali yang Alloh rahmati dan itu sangat sedikit. Ini sebatas pengetahuanku dan ilmuku serta pendalamanku tentang jam'iyyah tersebut. Adapun pemilu, maka aku katakan: "Dia adalah permainan syaithon untuk umat Islam. Hal ini tidak boleh baik itu mencalonkan diri atau memilih, karena metode ini adalah dilakukan oleh orang-orang fajir dari kalangan para da'i sebagai tangga untuk memperoleh kedudukan, kepemimpinan dan dunia. Berapa banyak kita lihat dari mereka berkoar: "Kita ingin mengubah", akan tetapi setelah mereka masuk kedalam parlemen, merekalah yang berubah. Bahkan mereka terpelanting dari kepribadian islamy. Maka cara menyelamatkan diri adalah dengan menjauhinya".
Pertanyaan kedua
: Syaikh yang mulia, Salim Al Hilaly –Semoga Alloh mengokohkanmuAnda mengatakan bahwa anda tidak mengetahui jam'iyyah melainkan ada hizbiyyahnya , kecuali yang Alloh rahmati yang jumlahnya sedikit. Apa maksud dari perkataan ini?? Dan siapakah yang dikecualikan?? Jazakumullohu Khoiron.
Jawab
: Maksudku dengan pengecualian ini adalah barangsiapa yang mengetahui bahwa disana ada sebuah jam'iyyah yang tidak hizbiyyah maka beri tahukan kepadaku, supaya aku mengubah sikap terhadap jam'iyyahjam'iyyah (tersebut). (Soal-Jawab Syaikh Salim di Darul Hadist Dammaj tanggal 23-25 Jumadits Tsany 1430.)
Dan Asy-Syaikh Salim –hafidhzohulloh- adalah salah satu murid senior Asy-Syaikh Al-albani-rohimahulloh – yang Asy-Syaikh Muqbil akui ketegasannya dalam menyingkap fikroh Hizbiyyah , Asy-Syaikh Muqbil berkata dalam “Al-Makhroj minal-Fitnah” 185 berdialog dengan Ahlil bid’ah :
32
www.darul-ilmi.com
كاب ا أن م انتصرتم على أال الس ب ليمن؛ الدع ة إلى اهلل م ذا تص ع ف ب ألخ سليم الهاللي ص حب ال م ع ت اإلسالمي Anggaplah kamu sekalian bisa menang melawan Ahlussunnah di Yaman para da i kepada Alloh, maka apa yang kalian bisa lakukan dengan Al-Akh Salim Al-Hilaly penulis kitab Al-Jama‟at AlIslamiyyah ? Demikian juga Asy-Syaikh Robi’ bin Hadi Al-Madkholy –hafidhzohulloh- berkata pada bulan Sya’ban 1432 yang juga kita telah nukilkan diatas. Dzulqormain berkata di Maros : Jamm‟iyyat yayasan itu maaluha ilat-tafriiq wat-tamziiq (mengantarkan kepada perpecahan) , cuman yang menjadi masalah antum mengeritik yayasan orang perorang…. Dan itu qodhoya „ayaan bukan fatwa umum (*). , masyaikh memberikan fatwa umum antum arahkan kepada orang perorang dan ini saya ingin pertanyakan apa fatwa khusus untuk salafiyyin di Indonesia (**)…..
(*) fatwa –fatwa diatas insya Alloh cukup untuk menjawab ucapan ngawur ini. Fatwa-fatwa diatas adalah bersifat umum bukan-lah khusus sebagaimana diakui oleh anak kesiangan dalam perkara yayasan.14 (**) untuk menjawab ucapan nyeleneh ini, saya perlu menyebutkan satu kaidah penting dengan nya insya Alloh bisa meluruskan kebengkokan ucapan ini. Yaitu kaidah yang setidaknya orang yang pernah mencium sedikit pembahasan ilmu usul fiqih tentu tahu , bagaimana kalau sudah mengajarkannya berkali-kali ?? Kaidah tersebut adalah :
العبرة بعم ـ اللفظ ال بخص ص السبب
Ibroh/hukum diambil dari keumuman kalimat bukan dari kekhususan sebab. Penerapan : Hukum yayasan yang disebutkan oleh para ulama’ adalah fatwa yang bersifat umum , sebagai hukum bagi setiap yayasan walaupun sebab keluarnya fatwa tersebut karena pertanyaan orang-perorangan ataupun suatu kejadian / peristiwa. Kecuali didapatkan adanya yang mengkhususkan hal tersebut. Dalil perkara ini adalah :
14
dan ia sendiri secara tak sadar membantah ucapan ini pada ucapan berikutnya, … masyaikh memberikan hukum umum…. Allohul-Musta’an.
33
www.darul-ilmi.com
1) Firman Alloh Azza wa Jalla :
ً السيٍّئى ً إً َّيف الٍحسى ك ًذ ٍا ىرل لً َّي لذااً ًر ىن ت ي ٍذ ًا ٍب ىن َّي ت ىذلً ى ىى Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.) Huud : 114) Ayat ini diturunkan karena suatu kejadian yaitu seorang sahabat mencium seorang wanita yang bukan mahromnya, maka iapun datang kepada Nabi-shollallohu ‘alaihi wa sallam- untuk mendapatkan hukuman / kaffaroh, maka turun-lah ayat ini, kemudian sahabat tersebut berkata : wahai Rosululloh apakah ayat ini khusus untuk-ku ? maka Nabi menjawab tidak akan tetapi untuk ummatku secara menyeluruh. Lihat Jaami’ At-tirmidzy no 3112 2) Firman Alloh ta’ala :
ًٍ ىكىا ىف س يف أى ٍاثىػ ىر ىش ٍي وء ىج ىد نال اإلنٍ ى Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah. (Al-Kahfi : 54) Ayat ini diturunkan dikarenakan orang-orang kafir yang berjidal tentang Al-Qur an , bersamaan itu Nabi –shollallohu ‘alaihi wa sallam- membacakan ayat ini untuk ‘Ali bin abi Tholib –rodhiyallohu ‘anhusebagaimana dalam hadist yang muttafaqun ‘alaihi ‘Ali bin Abi Tholib berkata :
ً ً ً َّي أ َّي سى بًيى ًد اللَّي ً ىًفذىا ىش ىء أى ٍف ىػ يل ي.» صلُّل ىف طىىروى ي ىك ى ط ىم ى ىػ ى ىؿ « أىالى تي ى-صلى اهلل علي كسلم- ىف الَّيبً َّيى ٍت ى ىر يس ىؿ الل إنَّي ىم أىنٍػ يف ي ً ً « ب ى ًخ ىذهي ىكىػ ي يؿ ص ىر ى ٍ ك ثي َّيم ىس ًم ٍعتي ي ىك يا ى يم ٍدبًهر ى ٍت لى ي ذىلً ى ين ويػل ي ى نٍ ى. ىػ ٍبػ ىعثىػى بىػ ىعثىػى ض ًر ي ح ى-صلى اهلل علي كسلم- ؼ ىر يس يؿ اللَّي » س يف أى ٍاثىػ ىر ىش ٍى وء ىج ىدالن ىكىا ىف ا ًإلنٍ ى Bahwa Nabi-shollallohu ‘alaihi wa sallam- mendatanginya dan Fatimah diwaktu malam dan berkata : “tidakkah kamu berdua melakukan sholat!!!” maka saya katakan : ‘wahai Rosululloh , sesungguhnya jiwa kami ditangan Alloh , maka apabila Ia hendak untuk membangkitkan kami (untuk sholat) maka Ia akan membangkitkan kami’ maka nabi-pun berpaling –shollallohu ‘alaihi wa sallam- ketika aku mengatakan hal itu kepadanya , kemudian saya mendengarkannya sambil ia berpaling memukul pahanya berkata : dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah (HR Al-Bukhory no 1127 dan Muslim no 775) 3) Ayat-ayat tentang Dhzihar dalam surat mujadilah, hukum tersebut berlaku untuk Aus bin Al-Shomit dan istrinya dan selainya sampai sekarang, 4) Demikian juga ayat li’an pada awal surat An-Nuur , hukumnya umum dan berlaku untuk siapa saja yang keadaannya sama dengan Hilal bin Umayyah –rodyiallohu ‘anhu- dan istrinya. Dan masih banyak yang lain, demikian juga pengamalan salaf dan kholaf dalam fatwa-fatwa ulama’ bahkan masyarakat umum. Kita akan dapati mereka menyebutkan pendapat dan fatwa Al-Imam Asy34
www.darul-ilmi.com
Syafi’iy , Al-Imam Ahmad dan selainnya , padahal fatwa mereka untuk orang-orang tertentu , dan aktu serta daerah tertentu , akan tetapi karena gambaran yang sama maka diberlakukan fatwa tersebut. Dan hal ini jelas . Bahkan siapa saja yang melihat para ulama’, masyaikh dan yang lainnya melakukan hal ini, bahkan sidzul sendiri juga begitu !!! Tentu fatwa ‘Ubaid Al-Jabiry yang dinukilkan oleh Dzul dan dipujinya dengan baik dan bijak belumlah terlupakan, dia menyebutkannya di Indonesia, padahal menurut gayanya harus fatwa khusus yang ditegakkan sedangkan fatwa ‘ubaid dimana !!? Allohul-Musta’an. -
Kesamaan sebab yang ada pada yayasan di Yaman atau selainnya lebih memastikan tentang tepat dan akuratnya fatwa yang melarang yayasan .
Fatwa-fatwa Asy-Syaikh Muqbil –rohimahulloh- dalam larangannya terhadap Yayasan dikarenakan beberapa sebab, yaitu : 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7)
Muhdast Sarana perpecahan Tunduk pada aturan manusia Minta-minta Putting suara(intikhobat) Menyimpan harta di BANK Tasyabbuh dengan kuffar
Dan semua perkara tersebut ada pada yayasan si Dzul, maka apalagi yang kamu tunggu untuk membubarkan yayasan- mu ?!!
Dzulqormain berkata : Apakah antum salahkan saya kalau saya berpegang ada fatwa Syaikh „AbdulMuhsin Al-„Abbad tentang bolehnya jam‟iyyah yang menyeru kepada Al-Qur an dan Sunnah, ada fatwa Syaikh Zaid, Syaikh Abdulmuhsin sebih kibar dari Syaikh Robi‟, Syaikh Zaid selevel dengan syaikh Robi‟.
Seandainya selain kamu yang mengatakan hal ini wahai Dzulqormain ?!! engkau jauh lebih mulia dengan ilmu-mu untuk mengucapkan hal ini, karena ucapan ini tidak menjukkan jiwa penuntut ilmu yang mencari kebenaran, melainkan ucapan yang hanya bisa ikut-ikutan dan membebek, yang tidak bisa memandang dan melihat akar masalah dengan ilmu dan bashiroh. Tidak seorangpun dari yang pernah sedikit merasakan ilmu dan mempelajarinya mengetahui bahwa dalam adanya perselisihan fatwa mesti ada yang benar dan ada yang salah, walaupun yang berfatwa salah mendapat satu pahala dengan ijtihad yang ia lakukan. Nabi –shollallohu ‘alaihi wa sallambersabda :
ً إًذىا ح ى م الٍح اًم ى جتىػه ىد ثي َّيم أىص ب ىػلى ي أ ىج هر ٍ ىكإًذىا ىح ى ىم ى ٍجتىػ ىه ىد ثي َّيم أى ٍخطىى ىػلى ي أ.ىج ىراف ٍ ى ى ى ي ٍ ى ى ى
Apabila seorang hakim memberi hukum, berijtihad kemudian menepati kebenaran maka untuknya dua pahala, apabila ia berhukum, berijtihad, kemudian salah maka untuknya satu pahala (HR Al-Bukhory no 7352 dan Muslim no 1716 dari ‘Amr bin ‘Ash-rodhiyallohu ‘anhu-) 35
www.darul-ilmi.com
Dari sini jelas bahwa yang wajib bagi kita adalah melihat akar masalah dan mencocokkannya dengan fatwa para ulama’ yang berdasarkan dan sesuai dengan dalil. Apabila kita kembali melihat fatwa para ulama’ dalam masalah ini dengan seksama, maka kita akan tahu bahwa fatwa yang keluar dari Asy-Syaikh Muqbil, Asy-syaikh Yahya, Asy-Syaikh Salim, Asy-Syaikh Robi’ yang terakhir, adalah bersumberkan dari pengalaman dan pengetahuan tentang hakikat yayasan yang lebih pantas untuk diambil dari beberapa sisi, dibandingkan dengan fatwa yang membolehkannya, yangmana nampak bahwa mereka tidak terlalu tahu seluk beluk yayasan-yayasan yang ada, Sisi pertama : 1) Berdasarkan kaidah :
من ىعلم يح ٌ ه على من لم علم
Yang tahu sesuatu hal adalah hujjah terhadap yang tidak mengetahuinya Dan tidak tahunya seseorang tentang sesuatu perkara bukan berarti perkara itu tidak ada. 2) Berdasarkan kaidah :
أف المثبت م دـ على ال ي
Sesungguhnya yang menetapkan suatu perkara lebih didahulukan dari yang menafikannya. Dalam hal ini Asy-Syaikh Muqbil , ASy-Syaikh Yahya ulama’ yaman , menetapkan kerusakannya , demikian juga Asy-Syaikh Robi’ ulama’ Najed , dan ASy-Syaikh Salim dari ulama’ Syam juga menetapkan hal itu. 3) Berdasarkan kaidah :
ال رح المفسر م دـ على التعد ل
Jarah mufassar(celaan yang mendetail / terperinci) lebih didahulukan daripada pujian Fatwa yang disebutkan diatas terperinci dalam menyebutkan kerusakan – kerusakan yayasan. Sisi kedua : Fatwa Asy-Syaikh Muqbil, Asy-Syaikh Yahya lebih pantas untuk diberlakukan di INDONESIA, karena Negara kita adalah berasaskan DEMOKRASI demikian juga YAMAN, Asy-Syaikh Muqbil berkata dalam celaannya terhadap yayasan :
Yayasan-yayasan itu telah memecah persatuan muslimin. Sebagian orang yang lalai mengatakan : “Muqbil tidak membedakan antara jama'ah-jama'ah dan jam‟iyyah.” Adapun jam'iyyah-jam'iyyah tersebut harus tunduk kepada kepentingan-kepentingan khalayak ramai dan harus tunduk kepada peraturan negara. Padahal kegiatan yang berkaitan dengan negara tersebut sedikit barokah-nya, kalau tidak dikatakan bahwa barokah-nya tercabut sama sekali. Bahkan pemerintah menyukai kematian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan Islam. Adapun yang berkaitan dengan perkembangan, kemajuan dan sebagainya, maka siaran-siaran mereka pun 36
www.darul-ilmi.com
mengumumkannya. Dengan ini semua, kami nasehatkan untuk meninggalkan yayasan-yayasan ini, yang merupakan sebab tersia-sianya hak fuqoro‟ dan terkadang tidak sampai kepada si fakir itu sedikit pun, sebagaimana dikatakan: 'kita mengambil dunia seluruhnya dengan memakai namanya', tetapi tidak ada di tangan mereka harta tersebut sedikit pun. Kami menasehatkan kepada para pedagang bahwa sepantasnyalah bagi mereka untuk mengarahkan pembagian zakat mereka kepada orang-orang yang membutuhkan karena yayasan-yayasan itu sudah menjadi penyebab hizbiyyah di kebanyakan negara Islam. Wallohul musta‟an.” (Kaset Al-Ghorotusy-Syadidah „alal-Jam‟iyyatil-Jadidah, side-A yang direkam pada malam 10 Safar 1420H) Hal ini bisa membantah ungkapan bahwa yayasan di YAMAN berbeda dengan yang ada di INDONESIA , dalam rangka menjatuhkan fatwa diatas. Kalau ucapan ini dinilai positif maka tentu benar berbeda, yaitu jauh lebih buruk dan rusak, mengapa tidak ?! hal ini bisa ditinjau dari keberadaan agama yang berlaku dimasing-masing Negara. Tentu suatu perkara yang salah kalau ada yang mengatakan Negara INDONESIA jauh lebih baik dari YAMAN, disana terdapat ulama’ sunnah yang didengar oleh rakyat dan pemerintah, berbeda dengan di INDONESIA, disana kecenderungan beragama lebih kuat dibanding dengan INDONESIA, bandingkan perkara hijab, bandingkan kesyirikan yang terjadi, bandingkan juga kemaksiatan yang lain jumlah dan ragamnya !!! Juga yang mendukung hal ini keutamaan negri YAMAN yang banyak (pasal. Keutamaan YAMAN dan PENDUDUKNYA)
دخلت على ال بي صلى اهلل علي ك سلم كع لت ن وتي ب لب ب ت ه ن س من ب ي: عن عمراف بن حصين رضي اهلل ع هم و ؿ ؿ ( اوبل ا
عط مرتين ثم دخل علي ن س من أال اليمن
رس ؿ اهلل و ل ا جئ ؾ نس لك عن اذا األمر و ؿ ( ا ف اهلل
و ل ا ود بشرت. ) ؿ ( اوبل ا البشرل ب ي تميم
تميم
و ل ا ود وبل. ) البشرل أال اليمن إذ لم بله ب تميم
دل م د ذابت ن وتك. ) كلم ن شيء غيره كا ف عرش على الم ء كاتب ي الذار ال شيء كخلق السم كات كاألرض ابن الحصين نطل ت فذا اي طع دكنه السراب اهلل ل ددت أني ا ت تراته
Dari ‘Imron bin Hushoin-rodhiyallohu ‘anhu- berkata : saya masuk kepada Nabi –sholallohu ‘alaihi wa sallam- dan saya mengikat untaku dipintu , maka nabi didatangi oleh orang-orang dari Bani Tamim , maka Nabi bersabda : terimalah kabar gembira wahai Bani Tamim! Mereka berkata : engkau telah menggembirakan kami maka berikanlah kami kabar tersebut! (Mereka mengucapkannya) sebanyak dua kali , kemudian masuk kepadanya orang-orang dari penduduk yaman , meka bersabda : terimalah kabar gembira wahai penduduk Yaman apabila Bani Tamim tidak menerimanya! Maka mereka(penduduk Yaman)berkata : sungguh kami telah menerimanya wahai Rosululloh , mereka berkata : kami mendatangimu untuk bertanya tentang perkara(agama)ini, nabi bersabda : adalah Alloh dan belum ada sesuatu sedangkan Arsy-Nya diatas air , den mencatat dalam Az-Zikr segala sesuatu , dan menciptakan langit dan bumi, maka memanggil seseorang berkata : unto-mu lepas wahai Ibnu Hushoin , maka sayapun pergi (mencarinya) ternyata menghabiskan setengah hari , demi Alloh saya sangat mengharap untuk meninggalkan unta tersebut .(HR Al-Bukory 3191 cet. Darul Afkar) 37
www.darul-ilmi.com
ً وى ىؿ « إًنٍّى لىبًع ٍ ًر ح-صلى اهلل علي كسلم- ً ىف نىبً َّيى اللَّي ىع ٍن ثىػ ٍ بى ىف أ َّي ض ل ىحتَّيى ىػ ٍرى َّي ٍ س أل ٍىا ًل الٍيى ىم ًن أى ضى أىذي ي ب بً ىع ى ض ًر ي ٍي ى ص ى كد الَّي ى
.» ىعلىٍي ًه ٍم
Dari Stauban –rodhiyallohu ‘anhu- sesungguhnya Nabi –shollallohu ‘alaihi wa sallam- berdsabda : seungguh saya berada dipinggir telagaku mengusir orang-orang untuk penduduk Yaman , saya memukul dengan tongkat-ku sampai mereka meninggalkannya untuk orang-orang Yaman. (HR Muslim no 2301)
« أىتى يا ٍم أ ٍىا يل الٍيى ىم ًن يا ٍم أىلٍيى ين ويػلي بن ىكأ ىىر ُّلؽ أى ٍئً ىدةن ا ًإل ىم يف ى ىم وف-صلى اهلل علي كسلم- ً ىع ٍن أىبًى يا ىرٍػ ىرةى وى ىؿ وى ىؿ ىر يس يؿ اللَّي ً ً » ٍس الٍ ي ٍف ًر وًبى ىل ال ىٍم ٍش ًر ًؽ ىكالٍح ٍ ىم ي ى ىم نيى ه ىرأ ي Dari Abu Huroiroh –rodhiyallohu ‘anhu- rosululloh –shollallohu ‘alaihi wa sallam- bersabda : orangorang yaman mendatangi kalian , sedangkan mereka adalah orang-orang yang paling lembut hatinya , paling halus hatinya , keimanan Yaman dan Hikmah Yamaniyyah , pusat kekufuran dari arah timur. (HR Al-Bukhory no 3490 dan Muslim 52 ) dalam suatu riwat ( kefaqihan yaman) Berkata Al-Imam An-Nawawy –rohimahulloh-
كأم كصفه ب للين كالر كالضعف مع ه أنه ذات خشي كاست ن سر ع االست ب كالت ثر ب ارع التذاير س لم من ال لظ كالشدة كال س ة التى كصف به ول ب اآلخر ن Adapun hati yang bersifatkan dengan kelembutan , halus , dan lemah , maka artinya adalah hati tersebut takut , tenang , cepat menjawab/menerima , berbekas dengan ketukan peringatan , selamat dari keras , kasar dan kaku yang disifatkan hati orang-orang yang lain.
ً ً ً ً صلَّيى اللَّي ي ىعلىٍي ً ىك ىسلَّي ىم بًطى ًر ًق ىم َّي ى إً ٍذ وى ىؿ ىطٍلي يع ىعلىٍي ي ٍم أ ٍىا يل ىع ٍن يم ىح َّيمد بٍ ًن يجبىػ ٍي ًر بٍ ًن يمطٍع وم ىع ٍن أىبًي وى ىؿ بىػ ٍيػى نى ٍح ين ىم ىع ىر يس ًؿ اللَّي ى ً ً َّي ً ب يا ٍم ًخيى ير ىم ٍن ًي ٍاأل ٍىر ت وى ىؿ ىكىال نى ٍح ين ى ىر يس ىؿ الٍيى ىم ًن ىا ىنػَّي يه ٍم َّي سى ى ض ىػ ى ىؿ ىر يج هل م ٍن ٍاألىنٍ ى الس ىح ي ص ًر ىكىال نى ٍح ين ى ىر يس ىؿ الل ى ى ً َّي ض ًعي ىف ن إًَّيال أىنٍػتيم ت وى ىؿ ىكىال نى ٍح ين ى ىر يس ىؿ اللَّي ً ىػ ى ىؿ ًي الثَّي لًثى ً ىالً ىم ن ى سى ى الل ى ى
Dari Muhmmad bin Jubair bin Muth’Im dari ayahnya –rodhiyallohu ‘anhu- berkata : ditengah-tengah kami bersama Nabi –shollallohu ‘alaihi wa sallam- dijalan Makkah beliau berkata : akan mendatangi kalian penduduk Yaman seakan-akan mereka adalah awan , mereka adalah sebaik-baik penghuni bumi , maka berkata seorang dari kalangan Anshor , kecuali kami wahai rosululloh? Maka nabi diam. Ia berkata(lagi), kecuali kami wahai rosululloh? Maka Nabi diam , ia berkata lagi , kecuali kami wahai rosululloh? Maka Nabi berkata pada kali yang ketiga dengan kalimat yang pelan kecuali kalian. HR Ahmad dihasankan oleh Al-Imam Muqbil bin Hadi dalam Al-Jami’ 4/159
ىعن أىبًي س ًع و ً وى ىؿ رس يؿ: ضي اللَّي ي ىع ٍ ي وى ىؿ ً ٍّ يد الٍ يخ ٍد ًر إًنَّي ي ىسيى ٍتًي وىػ ٍ هـ ى ٍح ً يرك ىف أى ٍع ىم لى ي ٍم ىم ىع: اهلل صلى اهلل علي كسلم ٍ ىي ى م ىر ى ً ً ً ال ىكلى ٍن أ ٍىا يل الٍيى ىم ًن: ش ؟ وى ىؿ أىويػ ىرٍ ه، ى ىر يس ىؿ اهلل: ويػ ٍلى، أى ٍع ىم ل ًه ٍم
Dari Abu Sai’I Al-Khudri –rodhiyallohu ‘anhu- berkata : Roslulloh –shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : sesungguhnya akan datang suatu kaum , mereka menganggap kecil amalan kalian dengan amalan 38
www.darul-ilmi.com
mereka , kami berkata : wahai rosululloh apakah mereka itu suku Quraisy? Nabi menjawab : Tidak akan tetapi penduduk Yaman. HR Ibnu abi ‘ashim dishohihkan oleh Al-Imam Al-wadi’iy dalam Al-Jami’ 4/160 Sisi ketiga : Fatwa Asy-Syaikh Al-‘Abbad dan Syaikh Zaid –hafidhzohumalloh- tidaklah mendukung bolehnya Yayasan secara muthlaq . Berikut fatwa Asy-syaikh Al-Abbad –hafidhzohulloh-
م ف بسببه ب ل ف ذ إلى ال س كأنهم
ن ا جمعي ع ي
إذا ا ف بلد ي جمعي ت مخ لف للس كأراد أال الس أف
ع ي ترؾ الم ؿ للبعيد ن عن الس ع ي، م ف ب لدع ة إلى اهلل عز كجل فف اذا شيء مطل ب ال ب س اذا شيء طيب ن ف لهم جم ع م داـ البلد ي جم ع ت ع ي غير سليم ك يه
سرح ف ك مرح ف ك ذركف ال س ع ي أال الس ا نهم
ن ا جمعي للدع ة إلى ال ت ب كالس كالسير على م ا ف علي سلف
كأكلئك ر دكف أف
ال ر ب من الحق كالبعيد ع االم اذا أمر مطل ب
Apabila di suatu negeri terdapat Jum‟iyyat yang menyelisihi Sunnah , lalu Ahlus Sunnah hendak mendirikan Jum‟iyyah yang dengan sebabnya memberikan pengaruh kepada umat manusia, dan mereka menegakkan dakwah kepada Alloh „Azza wa Jalla , maka yang demikian adalah perkara yang dituntut, tidak mengapa, hal ini baik. Jangan beri kesempatan orang-orang yang jauh dari sunnah bergembira dan senang, namun Ahlus Sunnah memberi peringatan umat manusia (dari bahaya mereka). Ahlus Sunnah apabila memiliki kelompok, selagi di negeri tersebut banyak kelompok-kelompok yang tidak selamat, di dalamnya ada orang-orang yang dekat dengan kebenaran adapula yang jauh dari kebenaran, dan Ahlus Sunnah ingin memiliki jum‟iyyah untuk (tujuan) berdakwah kepada Al-Qur‟an dan As-Sunnah serta berjalan di atas paham salaful ummah, maka yang demikian merupakan perkara yang dituntut. Apakah hal-hal diatas telah berjalan sesuai dengan paham salaful-ummah ? Dengan kesalahankesalahan yang jelas lagi tidak ada contoh dan salafnya ? Fatwa Asy-Syaikh Zaid –hafidhzohulloh- juga tidak mendukung yayasan model yayasan Markaz AlAmal Al-Islamy
الد ي كالدني ؛ كل ن ب أف ت ف م ضبط بشركط را،ز ت سيسه للمص لح
، ال معي ت ي الدكل المسلم
ف ال رض من ال معي ت أاداؼ سيئ تصبح على اإلسالـ كالمسلمين
كال،اإلسالـ
امثل م عل الخ ارج جعل ا ال معي ت كجعل ا األم اؿ كأستع ن ا به على وتل المسلمين كالمسلم ت كتخر ب الم ش ت
. كشق عصى الط ع
39
www.darul-ilmi.com
هذا عمل، فف ا نت أادا ه ص لح كمن و م ا به ص لحين … ن ام حسن، ل معي ت صح كل ن ظر إلى أادا ه
مبركر كعمل صحيح
كإف ا نت أاداؼ سيئ كمن و م ا عليه من أال الش ب كأال مخ لف لمن ع يدة اإلسالـ كالمسلمين ال خير يه ك ال
نعم،خير يهم
Jum‟iyyat di negeri Islam, boleh mendirikannya dengan tujuan maslahat agama dan dunia , akan tetapi harus dengan syarat-syarat yang dibenarkan Islam, dan bukan maksud dari Jum‟iyyat adanya tujuan-tujuan yang buruk yang memudhoratkan Islam dan kaum muslimin. Seperti yang dilakukan oleh kaum khowarij, mereka menjadikan Jum‟iyyat dan harta sebagai sarana/penopang untuk membunuh kaum muslimin dan muslimat, merusak bangunan-bangunan, dan mematahkan tongkat ketaatan (memberontak kepada penguasa). Maka jum‟iyyat itu sah, namun dilihat pada tujuannya, jika tujuannya baik dan yang mengurusinya orang-orang yang baik, …. ,(kalimat yang kurang jelas) memiliki niat yang baik, maka ini merupakan amalan yang baik dan amalan yang shahih. Namun jika tujuannya buruk, dan yang mengurusnya dari kalangan para pengacau dan yang menyelisihi Aqidah islam dan muslimin maka tidak ada kebaikan pada jum‟iyyat tersebut dan tidak ada kebaikan pada para pengurusnya.” Sumber kedua fatwa : http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=125471 Sudahkah yayasan-yayasan yang berlaku di INDONESIA berjalan dengan syarat-syarat yang dibenarkan islam ? tunduk kepada undang-undang , tasyabbuh , perpecahan dan lainnya tidaklah dibenarkan dalam islam!! Fatwa ASy-Syaikh Sholih Al-Luhaidan-hafidhzohulloh-:
االعم ؿ ب ل ي ت فذا اجتمع ن س كاسس ا مؤسس لتعليم ال رآف ال ر م اك تعليم اح ـ العب دات ليحض ا ال س على االعم ؿ المحرم كا نت نيتهم اف فع ا ال س بهذا العمل هذا الشك ان من ال هد المب رؾ كعن ال بي صلى اهلل علي كسلم ذار اف ابن آدـ اذا م ت ان طع عمل اال من ثالث م اي اذه الثالث و ؿ صدو ج ر اك علم تفع ب اك كلد ص لح دع ا ل ن
اسالمي شرعي
هذه المؤسس ت العلمي اي اذا دخلته ال ي كانش ت ال لالرب ح كإنم للمص لح تث يف الم تمع ث
ف داخل ي اذا العمل الذم ستمر المؤسس ف ل بعد م تهم ع د اليهم ع ئد ابير يف اذا نش بهذا المحل ا ض ذر ص لح ب لمؤسسين ي تمع لهم العلم ك ذر المب را كربم ا ف ي ا ض ان ز كخير كآ ؽ تع د على الم تمع ب ملص لح له م ؿ ي االبتداع كاهلل
ام ر دعيه بدع كاي لي
ت تمع اذه المس ئل الثالث ب ي لالنس ف اف ال لتم
الدني اعلم
40
www.darul-ilmi.com
Amalan-amalan itu sesuai dengan niatnya. Apabila segolongan orang berkumpul dan mendirikan sebuah lembaga dengan tujuan memberikan pengajaran Al-Qur‟anul Karim atau pengajaran hukum-hukum ibadah, mencegah umat dari amalan-amalan yang haram ,dan niat mereka untuk memberikan manfaat kepada manusia dengan amalan tersebut , maka hal ini tidak diragukan termasuk upaya yang dibarakahi. Dari Nabi shallallahu „alahi wa sallam bahwa beliau bersabda, “Apabila anak Adam meninggal dunia maka terputuslah seluruh amalannya kecuali dari tiga hal.” Apakah ketiga hal tersebut ? Beliau bersabda, “Shodaqoh Jariyah, atau ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendo‟akannya.” Maka lembaga-lembaga ilmiah tersebut, apabila ditegakkan di atas niat (yang benar), dan ditegakkan bukan untuk mengejar keuntungan (duniawi), namun demi mashlahat memberikan pendidikan kepada masyarakat dengan pendidikan Islami yang syar‟i, maka itu termasuk dalam amal tersebut (dalam hadits di atas) yang akan terus berlanjut (pahalanya) untuk para pendirinya meskipun setelah meninggalnya mereka, akan kembali terus kepada mereka pahala yang besar. Maka bagaimana jika melalui yayasan tersebut tumbuh pula generasi yang shalihin, maka terkumpul padanya ilmu dan keturunan yang berbarokah, yang tidak jarang pula padanya terwujud kebaikan yang sampai ke segenap penjuru, yang kembalinya kepada masyarakat dengan berbagai maslahat duniawi. Maka di sini terkumpullah tiga hal (yang disebutkan dalam hadits di atas). Semestinya bagi seseorang melakukan sarana-sarana yang baru, selama itu tidak mengantarkan kepada melakukan bid‟ah (dalam agama). Wallahu A‟lam. Beliau juga berkata setelah memuji Alloh تعالىdan bersalawat dan bertaslim kepada Nabi-Nya :
ً ً أك اتخ ىذت أو ى،كالحب كالعداء ُّل سيٍّ ًر ىه أص الن اؿ و دته ي ي عم يـ ال معي ت مهم ا نت صفتيه إذا يع ىد عليه ال الءي كالبراءي كم ى ً بال و كنح اذه المع ني هي جمعي ه حزبي،غير و بل لل ش أك ال د أك،دليل التسليم بآراء ال م ع كجعليه وطعيى ى الثب ت ى ي عين مش وَّي ً اهلل كرس ل كمح دَّية اهلل كرس ل ؛ أل ٌف مح ىر ال الء كالبراء ا اإل م ف هي بهذا االعتب ر ي،كل يكسمت ب سم اإلسالـ : و ؿ تع لى، ب هلل كرس ل ً هلل كاليػ ًـ ً ً ً اآلخ ًر يػ ى ادُّلك ىف ىم ٍن ىح َّيد اهللى ىكىر يس لى ي ىكلى ٍ ىا ني ا آبى ىء يا ٍم أ ٍىك أىبٍػى ىء يا ٍم أ ٍىك إً ٍخ ى انىػ يه ٍم أ ٍىك ىع ًش ىيرتىػ يه ٍم ٍ الى تى يد وىػ ٍ نم يػ ٍؤمي ىف بً ى ى ً ت تى ًرم ًمن تىحتًه األىنٍػه ر ىخ لً ًد ن ًيه ر كح ٍّم ٍ ي ك ٍد ًخليهم جَّي و ض ىي اهللي ىع ٍػ يه ٍم ب ًي ويػلي بً ًه يم ا ًإل ىم ىف ىكأىَّي ىد يام بًير و أ ٍيكلىئً ى ٍى ٍ ىي ي ٍ ى ى ى ى ىي ك ىاتى ى ً اهلل أىالى إً َّيف ًح ٍزب ً ك ًح ٍزب اهلل يا يم ال يٍم ٍفلً يح ىف ض ا ىع ٍ ي أ ٍيكلىئً ى ىكىر ي ى ي ف ٌف الد ن أمرن ب الجتم ع، على ىم ٍّر العص ر ىكىا ٍّر الدُّلا ر،األم ى ًشيىػ نع كأحزابن كم زادا إالَّي خب الن لت ُّلمع الحزبي م ه, ٌ يت ىػ َّير ىؽ : و ؿ تع لى،كسلَّيم على ع يدة الت حيد كعلى مت بع الرس ؿ ى صلَّيى اهللي علي كآل ى ً صم اٍ بًحب ًل ً ٍاهلل ىج ًم نيع ىكالى تىػ ىف َّيروي ا ٍ ىكا ٍعتى ي ى
41
www.darul-ilmi.com
ت ًم ٍػ يه ٍم ًي ىش ٍي وء إً َّيف الَّي ًذ ىن ىػ َّيروي اٍ ًد ىػ يه ٍم ىكىا ني اٍ ًشيىع ن لَّي ٍس ى:كو ؿ تع لى البر كالت ل كالم ضبط ب ل ت ب كإذا ا ف الت ُّلمع ٍّ الحزبي ال ز فنٌ ال م ع من التع كف الشرعي األخ م المب ي على ُّل
ً كتىػع كني اٍ ىعلىى الٍبً ٍّر كالتَّيػ ٍ ل كالى تىػع كني اٍ ىعلىى ا ًإلثٍ ًم كالع ٍدك: ل ل تع لى، كالسػَّي ام دخل ضمن عم ـ األمر ب لتع كف،اف ُّل ى ي ى ى ى ى ىى ى ىى الخيرم م ـ ب الح ام من ت ظيم المسلمين ي ش ل ايئ و الحزبي بع ت رسمي و ا ل زارات َّي َّي كالمؤسس ت التي ال تحمل الط ى الخركج عن كحدة األ َّييم التي أمر به ص التي تى يذ ُّلـ ،لي زٍّع عليهم مه ًّم كأعم الن ُّل ال تت كل ال ص ي،تخص الحي ةى الد ي ى كالدني ى ى ً كإً َّيف ا ًذهً أ َّييمت ي م أ َّييم ن ك: ؿ تع لى،أف ت ف كاحدة اح ىدةن ىكأىنى ىربُّل ي ٍم ى تَّيػ ي ًف ى ى ي ٍ ى ً م الم ً ف ٌف م ىؿ التع، كعلي .ب ٍّ كف األخ ٍّ ضبط ب لشرع المب ي على البر كالت ل مشرك ه ع كمطل ه Keumuman Jum‟iyyat bagaimana-pun sifatnya, apabila jum‟iyyat tersebut ditegakkan di atas alwala‟ wal bara‟, sikap cinta dan benci, atau menjadikan pendapat-pendapat pimpinannya atau penggeraknya sebagai prinsip tanpa perlu dalil lagi, atau menerima pendapat jamaah seraya menjadikannya sebagai sesuatu yang bernilai pasti tidak boleh dikritisi atau diprotes, atau hal-hal lain yang semakna dengan ini semua, maka itu adalah jum‟iyyah hizbiyyah walaupun diberi nama dengan nama Islam. Jum‟iyyah yang demikian, dari sisi ini adalah bentuk penentangan dan kedurhakaan kepada Alloh dan Rasul-Nya. Karena dasar al-wala‟ wal bara‟ yang benar adalah iman kepada Alloh dan Rasul-Nya. Alloh Ta‟ala berfirman :
Kamu tidak akan mendapati kaum yang beriman pada Alloh dan hari akhirat, saling berkasihsayang dengan orang-orang yang menentang Alloh dan Rasul-Nya , sekalipun orang-orang itu adalah bapak-bapak , atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka . Mereka itulah orang-orang yang Alloh telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya . dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai , mereka kekal di dalamnya . Alloh ridho terhadap mereka, dan merekapun ridho kepada-Nya. mereka Itulah golongan Alloh. ketahuilah, bahwa Sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung. (AlMujadalah : 22)
Maka perkumpulan hizbiyyah sesuatu yang dimurkai, memecahbelah umat dalam kelompokkelompok dan golongan-golongan, dan tidaklah menambah kepada umat kecuali kehancuran, yang ini telah terjadi sepanjang zaman dan sejarah. Sesungguhnya agama ini memerintahkan kita untuk bersatu di atas dasar aqidah tauhid dan mutaba‟ah (terhadap Rasulullah shallallahu „alahi wa sallam). Alloh Ta‟ala berfirman : 42
www.darul-ilmi.com
Berpegangteguhlah kalian kepada agama Alloh dan janganlah kalian berpecah belah (Ali „Imron : 103)
Alloh ta‟ala berfirman : Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama mereka, dan mereka menjadi bergolongan-golongan, maka engkau tidak termasuk mereka sama sekali. (Al-An‟am : 159)
Apabila perkumpulan hizbiyyah tidak boleh, maka tidak mengapa ta‟awun syari‟i yang penuh persaudaraan, yang tegak di atas kebaikan dan taqwa, diatur berdasarkan Al-Kitab dan AsSunnah. Berdasarkan firman Alloh ta‟ala : Dan tolong menolonglah kalian dalam kebaikan dan taqwa, dan janganlah kalian tolong menolong dalam dosa dan permusuhan. (Al-Ma‟idah : 2)
Sebagaimana pula masuk dalam kandungan keumuman perintah untuk berta‟awun dalam kebaikan, adalah aturan yang ditegakkan oleh pemerintah yaitu mengatur kaum muslimin dalam lembaga resmi, seperti kementrian dan depertemen yang tidak ada unsur-unsur hizbiyyah, membagikan tugas dan pekerjaan, baik terkait kehidupan dunia maupun beragama. Maka (lembaga-lembaga yang demikian sifatnya) tidak termasuk dalam dalil-dalil yang mencela sikap memecah belah persatuan umat, yang Alloh تعالىmemerintah dalam dalil-dalil tersebut untuk menjadi umat yang satu. Alloh Ta‟ala berfirman : Sesungguhnya ini adalah umat kalian umat yang satu, dan Aku adalah Rabb kalian, maka bertaqwalah kalian kepada-Ku. (Al-Mu‟minun : 52)
43
www.darul-ilmi.com
Atas dasar itu, maka bentuk ta‟awun persaudaraan yang diatur sesuai syari‟at, tegak di atas kebaikan dan taqwa, merupakan suatu dibolehkan dalam syari‟at dan dituntut keberadaannya.
ً أف الحم يد ً كآخر دع ان،اهلل تع لى ً كالعلم ع د محم ود كعلى آل كصحب كإخ انً إلى ـ ٍّ هلل ٍّكصلَّيى اهللي على نبي َّي ى،رب الع لمين ي ي ٍّ تسليم كسلَّيم ى،الد ن ن (Sumber : sama dengan sumber fatwa sebelumnya) Fatwa beliau juga jelas bahwa disyaratkan dalam mendirikannya teratur dan sesuai dengan syariat, berbeda dengan dinegeri kita yang terdapat penyelisiahan syariat dan diatur oleh Negara yang berasaskan UUD’45 dan Pancasila . (tidakkah ada yang mengambil pelajaran ?)
Pasal . kesalahan harus ditegur/diingkari Dzulqormain berkata dalam pembelaannya terhadap fatwa Ay-Syaikh ‘Ubaid Al-Jabiry : Syaikh begitu berijtihad tidak boleh disalahkan dari sisi itu, itu masalah taghyiir al-masholih wal-mafaasid mahalluha ijtihad, bukan dari situ seseorang dianggap hizby atau sebagai kesalahan yang harus dipermasalahkan, ditulis, disebarkan Sekali lagi ini adalah ucapan keliru Dzulqormain dengan fatwa ulama’, fatwa darimanapun keluarnya adalah fatwa ucapan manusia, apabila menepati Al-Haq maka benar apabila menyalahinya maka salah, dan kebenaran disisi Alloh تعالىhanya satu tidak mungkin fatwa yang berda-beda itu dikatakan benar semua, sebagaimana dalam hadist Ibnu ‘Amr –rodhiyallohu ‘anhu- diatas, juga perhatikan apa yang terjadi antara dua orang Nabi, ayah dan anak nabi Dawud dan Sulaiman :
ٍّ وى ىؿ « بىػ ٍيػى ىم ٍام ىرأىتى ًف ىم ىع يه ىم ابٍػى يا ىم ىج ىء-صلى اهلل علي كسلم- ىع ٍن أىبًى يا ىرٍػ ىرىة ىع ًن الَّيبً ٍّى . اا ىم ب بً بٍ ًن إً ٍح ىد ي ب ى ىذ ىا ى الذئٍ ي ً ًٍىت األي ٍخرل إًنَّيم ذى ىاب بً ب ً كوى ل.ت ً ً ً ً ىت ىا ًذهً لًص ًحبتً ىه إًنَّيم ذى ىا ضى بً ً لً ٍل ي ٍبػ ىرل ٍ ىػ ى ل ىػتى ىح ىا ىمتى إًلىى ىد ياك ىد ىػ ى ى.ك ى ى ب ب بٍ ك أىنٍ ى ى ى ى ى ى ً الص ٍرل الى ىػ ٍر ىح يم ى َّي ى ىخ ىر ىجتى ىعلىى يسلىٍي ىم ىف بٍ ًن ىد ياك ىد ىعلىٍي ًه ىم َّي ٍّ ًالسالى يـ ىى ٍخبىػ ىرتى هي ىػ ى ىؿ ائٍػتي نًى ب ك الل ي يا ى ىػ ى لىت ُّل ى. لس ٍّ ي ًن أى يش ُّل ي بىػ ٍيػى ي ىم لص ٍ ىرل ضى بً ً لً ُّل ىػ ى ى. ابٍػيػ ىه
Dari Abu Huroiroh-rodhiyallohu ‘anhu- dari Nabi-shollallohu ‘alaihi wa sallam- bersabda : ada dua orang wanita dengan kedua anaknya, serigala datang dan mengambil salah satu anak dari keduanya, maka wanita ini berkata, serigala itu mengambil anakmu, berkata wanita yang satu : ia pergi mengambil anakmu ! maka merekapun berhukum kepadanabi Dawud, maka nabi Dawud memutuskan anak tersebut adalah anak yang lebih tua. Kemudian mereka pergi kepada nabi Sulaiman bin Dawud –‘alaihimash-sholatu was-salaam- dan menceritakan hal itu, maka nabi Sulaiman berkata : datangkan kepadaku pisau saya bagi untuk kamu berdua, maka wanita yang muda berkata : tidak –semoga Alloh merahmatimu- anak itu adalah adak nya. Maka nabi Sulaiman memutuskan anak tersebut adalah milik yang muda.(HR Muslim no 1720)
44
www.darul-ilmi.com
Tentunya yang salah adalah salah, perlu untuk diingkari, apalagi kesalahan itu dari seseorang yang dianggap seperti ‘alim dari ulama’, ahli ‘ibadah, ataupun para penguasa dan kesalahan walaupun kecil teranggap besar karena kadar pelakunya dan pengaruhnya terhadap manusia, Alloh تعالىberfirman :
وي ٍل ىا ٍل ى ٍستى ًم الَّي ًذ ىن ىػ ٍعلى يم ىف ىكالَّي ًذ ىن ال ىػ ٍعلى يم ىف Katakanlah : "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui ?" (Az-Zumar : 9). Tentu orang yang memiliki ilmu apabila melakukan dosa lebih berbahaya dibandingkan yang tidak memiliki ilmu, karena hujjah dan dalil ia ketahui dan pahami berbeda halnya degan orang awam yan idak tahu, perhatikan firman Alloh Azza wa Jalla berikut : Alloh berfirman :
ً ف لىه الٍع ىذاب ً نًس ء الَّيبً ٍّي من ك ىعلىى اللَّي ً ى ًس نيرا ٍت ًم ٍ ي َّين بًىف ًح ى ض ٍع ىف ٍي ًن ىكىا ىف ذىلً ى ش و يمبىػيٍّػى و ي ى ض ىع ٍ ى ى ي ىٍ ى ى ىى
Wahai isteri-isteri Nabi , siapa di antaramu yang mengerjakan perbuatan keji yang nyata , niscaya akan di lipat gandakan siksaan kepada mereka dua kali lipat . dan adalah yang demikian itu mudah bagi Alloh. (Al-Ahzaab : 30) Berkata Ibnu Al-Mubarok –rohimahulloh- :
رأ ت الذن ب تميت ال ل ب كود رث الذؿ إدم نه كترؾ الذن ب حي ة ال ل ب كخير ل فسك عصي نه كال أ سد الد ن إال المل ؾ كأحب ر س ء كراب نه Saya melihat dosa mematikan hati, dan sungguh terusnya dosa mewarisai kehinaan Dan meninggalkan dosa adalah kehidupan hati, dan lebih baik bagimu menentangnya(dosa) Dan bukankah agama rusak kecuali karena para penguasa, alim yang buruk serta ahli ibadah yang buruk Syaikhul-Islam –rohimahulloh- berkata dalam Iqtidho’ :
كال س على د ن المل ؾ Manusia berdasarkan agama para pengusa Oleh karena itu pengingkaran terhadap kesalahan tersebut harus lebih dibandingkan dengan yang dibawah mereka !!
45
www.darul-ilmi.com
(Pasal . pengingkaran salaf satu sama lainnya dalam kesalahan berfatwa) Berikut beberapa nukilan yang insya Alloh bisa lebih menjelaskan hal ini yaitu ijtihad yang salah perlu untuk dibantah dan menyebutkannya agar orang-orang tidak-lah terperdaya atau terjatuh dalam kesalahan. 1) Bantahan Abdulloh bin Mas’ud kepada Abu Musa –rodhiyallohi ‘anhuma-
سئل أب م سى عن اب كاب ابن: سمعت از ل بن شرحبيل و ؿ ؿلد
و ؿ اإلم ـ البخ رم حدث آدـ حدث شعب حدث أب وي
ؿ لالب ال صف كلؤلخت ال صف كأت ابن مسع د سيت بع ي سئل ابن مسع د كأخبر ب ؿ أبي م سى
كأخت
ضللت إذا كم أن من المهتد ن أوضي يه بم وضى ال بي صلى اهلل علي ك سلم لالب ال صف كالب االبن السدس ت مل ؿ ال تس ل ني م داـ اذا الحبر ي م
الثلثين كم ب ي لؤلخت تي أب م سى خبرن ه ب ؿ ابن مسع د
Berkata Al-Bukhory-rohimahulloh- (no 6736) mengabarkan kami Adam , mengabarkan kami Syu’bah , mengabarkan kami Abu Qois saya mendengar Hudzail bin Syarohbil berkata ; Abu Musa ditanya tentang (warisan yang meniggalkan) anak wanita, putri dari anak lelaki, dan saudari, maka beliau berkata : untuk anak wanita setengah, untuk saudari juga setengah (dari harta warisan) datangilah Ibnu Mas’ud dan ia akan sepakat denganku, maka Ibnu Mas’ud ditanya dan dikabarkan dengan ucapan Abu Musa maka beliau berkata : “sungguh kalau begitu saya telah sesat dan saya bukanlah termasuk orang yang mendapatkan petunjuk (apabila saya mengikuti fatwa Abu Musa) saya akan berikan keputusan seperti keputusan Nabi-shollallohu ‘alaihi wa sallam- untuk anak wanita setengah, dan untuk putri anak lelaki seperenam sebagai penyempurna dua pertiga, dan sisanya untuk saudari.” Maka kamipun mendatangi Abu Musa dan mengabarkannya dengan fatwa Ibnu Mas’ud maka ia-pun berkata : janganlah kamu bertanya kepadaku selagi sipandai ini masih ada (hidup) 2) bantahan ‘Imron bin Hushoin kepada ‘Umar –rodhiyallohi ‘anhuma-
: و ؿ اإلم ـ البخ رم حدث م سى بن إسم عيل حدث ام ـ عن وت دة و ؿ حدث ي مطرؼ عن عمراف رضي اهلل ع و ؿ تمتع على عهد رس ؿ اهلل صلى اهلل علي ك سلم زؿ ال رآف و ؿ رجل برأ م ش ء
Berkata Al-Imam Al-Bukhory-rohimahulloh-( no 1571 ) ; Mengabarkan kami Musa bin ‘Isma’il mengabarkan kami Hammam dari Qotadah berkata ; mengabarkan kami Muthorrif dari ‘Imron – rodhiyallohu ‘anhu- berkata : dahulu kami melakukan haji tamattu’ dizaman Rosululloh-shollallohu ‘alaihi wa sallam- dan Al-qur an turun kemudian berkata seorang pria berkata sesukanya dengan akalnya . (yaitu ‘Umar –rodhiyallohu ‘anhu-)
46
www.darul-ilmi.com
3) bantahan ‘Abdulloh bin ‘Umar kepada ayahnya sendiri ‘Umar–rodhiyallohi ‘anhuma-
و ؿ اإلم ـ الترمذم حدث عبد بن حميد أخبرني ع ب بن إبراايم بن سعد حدث أبي عن ص لح بن ايس ف عن ابن شه ب ؿ
أن سمع رجالف من أال الش ـ كا س ؿ عبد اهلل بن عمر عن التمتع ب لعمرة إلى الحج: أف س لم بن عبد اهلل حدث ؿ عبد اهلل بن عمر أرأ ت إف ا ف أبي نهى ع ه كص عه
ؿ الرجل بل أمر رس ؿ اهلل صلى
ؿ الش مي إف أب ؾ ود نهى ع
عبد اهلل بن عمر اي حالؿ
رس ؿ اهلل صلى اهلل علي ك سلم أأمر أبي نتبع أـ أمر رس ؿ اهلل صلى اهلل علي ك سلم ؟ ؿ ل د ص عه رس ؿ اهلل صلى اهلل علي ك سلم
اهلل علي ك سلم
Berkata Al-Imam At-Tirmidzy-rohimahulloh- (no 824 ) mengabarkan kami ‘Abd bin Humaid , mengabarkanku Ya’qub bin Ibrohim bin Sa’ad mengabarkan kami Ayahku , dari Sholih bin Kaisan dari ibnu Syihab sesungguhnya Salim bin ‘Abdulloh menceritaknnya bahwa ia mendengar dua orang dari penduduk negeri Syam bertanya kepada ‘Abdulloh bin ‘Umar tentang haji tamattu’ (yaitu) dengan umroh lalu berhaji maka ‘Abdulloh menjawab : “hal itu Halal(boleh)” maka orang Syam berkata : sesungguhnya ayahmu melarangnya? Maka ‘Abdulloh berkata : bagaimana pendapatmu seandainya ayahku melarangnya dan rosululloh melakukannya, apakah perintah ayahku yang diikuti ataukah perintah rosululloh –shollallohu ‘alaihi wa sallam-? Maka pria itu berkata : perkara Rosululloh ! maka Abdulloh berkata : sungguh Rosululloh –shollallohu ‘alaihi wa sallam- telah melakukannya. 4) bantahan ‘Abdulloh bin Az-Zubair kepada Ibnu ‘Abbas –rodhiyallohi ‘anhum-
و ؿ اإلم ـ مسلم ىح َّيدثىػى يم ىح َّيم يد بٍ ين ال يٍمثىػَّيى ىكابٍ ين بى َّي ت وىػتى ىد ىة ش ور وى ىؿ ابٍ ين ال يٍمثىػَّيى ىح َّيدثىػى يم ىح َّيم يد بٍ ين ىج ٍع ىف ور ىح َّيدثىػى يش ٍعبى ي وى ىؿ ىس ًم ٍع ي ض ىرةى وى ىؿ ىا ىف ابٍ ين ىعبَّي و ك لً ى بً ًر بٍ ًن ىع ٍب ًد اللَّي ً ىػ ى ىؿ س ى يٍم ير بً ل يٍم ٍتػ ىع ً ىكىا ىف ابٍ ين ُّل ي ىحد ي ٍ ٍّث ىع ٍن أىبًى نى ت ذىلً ى الزبىػ ٍي ًر ىػ ٍػ ىهى ىع ٍػ ىه وى ىؿ ى ىذ ىا ٍر ي ىػلى َّيم وى ىـ يع ىم ير وى ىؿ إً َّيف اللَّي ى ىا ىف ي ًح ُّلل لًىر يس لً ً ىم ىش ىء بً ىم.-صلى اهلل علي كسلم- ً َّيعى ىم ىع ىر يس ًؿ اللَّي ىعلىى ى ىد َّي ٍح ًد ي ٍ ث تى ىمتػ ل ىد ىار ال ى ًً ًً ً ً ً ٍّس ًء ىػلى ٍن أيكتىى بًىر يج ول نى ى ىح ٍام ىرأى نة إًلىى ىش ىء ىكإً َّيف الٍ ي ٍرآ ىف وى ٍد نىػ ىز ىؿ ىمى ًزلى ي ىىت ُّلم ا ال ى ٍح َّيج ىكال يٍع ٍم ىرىة للَّي ىا ىم أ ىىم ىريا يم اللَّي ي ىكأىبتُّل ا ن ى ى ح ىاذه ال ى ًٍح رة ً ً أى ىج ول إًالَّي ىر ىج ٍمتي ي ب ل ى ى
Berkata Al-Imam Muslim-rohimahulloh- (no 1217) : mengabarkan kami Muhammad bin Al-Mutsanna dan Ibnu Basysyar berkata Ibnu Al-Mustanna mengabarkan kami Muhammad bin Ja’far , mengabarkan kami Syu’bah berkata : saya mendengar Qotadah menceritakan (hadist) dari Abu Nadhroh berkata : dahulu Ibnu ‘Abbas memerintahkan Mut’ah(haji tamattu’) dan Ibnu Az-Zubair melarang hal itu , maka saya menyebutkan hal ini kepada Jabir bin ‘Abdillah maka beliau berkata : hadist ini berputas padaku , kami dahulu melakukan mut’ah bersama rosululloh-shollallohu’alaihi wa sallam- ketika ‘Umar berdiri (sebagi penguasa) ia berkata : sesungguhnya Alloh menghalalkan bagi rosulnya apa yang Alloh kehendaki dengan apa yang dikehendaki , dan Al-qur an telah turun pada tempat-tempatnya , maka sempurnakanlah haji dan ‘umaroh sebagaimana Alloh perintahkan , dan putuskanlah pernikahan wanitawanita ini , tidak-lah saya didatangkan dengan seorang pria menikahi seorang wanita dengan waktu (mut’ah/nikah kontrak) kecuali saya akan rajam dengan batu.
47
www.darul-ilmi.com
ً ىف ىعب ىد اللَّي ً ب أى ٍخبىػرنًى ي ني وى ىؿ ابٍ ين ًش ىه و ب أى ٍخبىػ ىرنًى يع ٍرىكةي بٍ ين ُّل ٍ الزبىػ ٍي ًر أ َّي و ؿ اإلم ـ مسلم ىك ىح َّيدثى ى ىح ٍرىملى ي بٍ ين ى ٍحيىى أى ٍخبىػ ىرنى ابٍ ين ىك ٍا و ى ي ً ىػى ىداهي ىػ ى ىؿ- ض بًىر يج ول بٍ ىن ُّل يػ ىع ٍّر ي- يػ ٍفتي ىف بً ل يٍم ٍتػ ىع- ص ىريا ٍم أى ٍع ىمى اللَّي ي ويػلي بىػ يه ٍم ىا ىم أى ٍع ىمى أىبٍ ى- الزبىػ ٍي ًر وى ىـ بً ىم َّي ى ىػ ى ىؿ إً َّيف نى نس ك لى ً ل ه و ً ً ً ىػ ى ىؿ- -صلى اهلل علي كسلم- ً ي ًر يد ىر يس ىؿ اللَّي- ين إًنَّي ى ٍف ىج ؼ ىػلى ىع ٍم ًرل لى ى ٍد ىا نىت ال يٍم ٍتػ ىع ي تيػ ٍف ىع يل ىعلىى ىع ٍهد إً ىم ًـ ال يٍمتَّي ى ىح ى ًر ىؾ لى ي ابٍ ين ُّل ك ىػ ى اللَّي ً لىئً ٍن ىػ ىع ٍلتىػ ىه أل ٍىر يج ىم ى ب بًىػ ٍف ًس ى ٍ الزبىػ ٍي ًر ى ى ٍّر ٍ ًَّيك ب Berkata Al-Imam Muslim ( no 1406 ) Dan mengabarkan kami Harmalah bin Yahya mengbarkan kami Ibnu Wahb mengabariku Yunus berkata Ibnu Syihab mengabariku ‘Urwah ibnu Az-Zubair sesungguhnya ‘Abdulloh bin Az-Zubair berdiri di Makka(sebagai penguasa) dan berkata : sesungguhnya ada orangorang yang Alloh membutakan mata hatinya sebagaimana membutakan mata penglihatannya memberikan fatwa bolehnya nikah mut’ah -mengarahkan kepada seseorang- dan memanggilnya : sesungguhnya kamu adalah seorang yang kasar lagi kaku , saya bersumpah sungguh nikah mut’ah itu dilakukan pada jaman Imamul-Muttaqiin yaitu rosululloh-shollallohu ‘alaihi wa sallam- maka Ibnu AzZubair berkata kepadanya : cobalah (nikah mut’ah) demi Alloh kalaulah kamu lakukan saya akan merajammu dengan bebatuan. Yang dimaksud dengan seseorang adalah Ibnu ‘Abbas sebagaimana yang disebutkan oleh An-Nawawyrohimahulloh5) bantahan ’Ali bin Abi tholib kepada Ibnu ‘Abbas–rodhiyallohi ‘anhum-
و ؿ اإلم ـ مسلم ىك ىح َّيدثىػى يم ىح َّيم يد بٍ ين ىع ٍب ًد اللَّي ً بٍ ًن ني ىم ٍي ور ىح َّيدثىػى أىبًى ىح َّيدثىػى يعبىػ ٍي يد اللَّي ً ىع ًن ابٍ ًن ًش ىه و س ًن ىك ىع ٍب ًد اللَّي ً ابٍػى ٍى ب ىع ًن ال ى ٍح ى ً ً ٍّس ًء ىػ ى ىؿ ىم ٍهالن ى ابٍ ىن ىعبَّي و يم ىح َّيم ًد بٍ ًن ىعلً ٍّى ىع ٍن أىبًي ًه ىم ىع ٍن ىعلً ٍّى أىنَّي ي ىس ًم ىع ابٍ ىن ىعبَّي و صلى- ً س ىًف َّيف ىر يس ىؿ اللَّي س يػلىيٍّ ين ى يم ٍتػ ىع ال ى ً نىػهى ىع ٍػه ػ ـ ىخيبػر ك ىعن ليح ًـ الٍحم ًر ا ًإلنٍ ًسيَّي-اهلل علي كسلم ى ى ى ٍ ى ٍى ى ى ٍ ي يي Dan mengabarkan kami Muhammad bin ‘Abdillah bin Numair mengabarkan kami Ayahku mengabarkan kami ‘Ubaidulloh dari Ibnu Syihab dari Al-Hasan dan ‘Abdulloh putra Muhammad bin ‘Ali dari ayah mereka berdua, dari ‘Ali bahwa ia mendengarkan Ibnu ‘Abbas membolehkan nikah mut’ah maka ia berkata : tunggu sebentar wahai Ibnu ‘abbas ! sesungguhnya rosululloh-shollallohu ‘alaihi wa sallammelarang perkara itu pada hari Khoibar dan juga melarang (memakan)daging keledai,(no 1407) Dalam riwayat yang lain ‘Ali berkata :
ك ىر يج هل تى ئًه إًنَّي ى
Sesungguhnya kamu ini adalah seorang yang tersesat. Asy-Syaikh Muqbil berkata dalam Makhroj : yaitu sesat dari ucapan yang benar.
48
www.darul-ilmi.com
6) bantahan ‘Abdulloh bin ‘Umar kepada Ibnu ‘Abbas –rodhiyallohi ‘anhum-
ً و ؿ اإلم ـ مسلم ح َّيدثىػ حيى بن حيى أى ٍخبػرنى عبثىػر عن إًسم ًعيل ب ًن أىبًى ىخ لً ود عن كبػرىة وى ىؿ يا ٍ ي س ًع ٍ ىد ابٍ ًن يع ىم ىر ٍ ى ى ى ٍ ى ٍ ي ى ٍ ى ى ى ىٍ ه ى ٍ ٍ ى ى ى ٍ ىىى ت ىج ل ن ً ً ف بً لٍبػ ٍي ً ؼ بً لٍبػ ٍي ىػ ى ىؿ ىًف َّيف ابٍ ىن ىعبَّي و. ىػ ى ىؿ نىػ ىع ٍم.ف ت ت وىػ ٍب ىل أى ٍف آتً ىى ال ىٍم ٍ وً ى ٍ ى ى ىءهي ىر يج هل ىػ ى ىؿ أىى س ىػ ي يؿ الى تىطي ٍ ى صلي يح لى أى ٍف أىطي ى ى ً ً ؼ بً لٍبػ ٍي ف ىبً ى ٍ ًؿ ت وىػ ٍب ىل أى ٍف ىٍتً ىى ال ىٍم ٍ وً ى ىحتَّيى تىٍتً ىى ال ىٍم ٍ وً ى ىطى ى ى-صلى اهلل علي كسلم- ىػ ى ىؿ ابٍ ين يع ىم ىر ىػ ى ٍد ىح َّيج ىر يس يؿ اللَّي.ف ً ٍخ ىذ أ ٍىك بًى ٍ ًؿ ابٍ ًن ىعبَّي و ص ًدون س إً ٍف يا ٍ ى ىح ُّلق أى ٍف تى ي ت ى أ ى-صلى اهلل علي كسلم- ىر يس ًؿ اللَّي Berkata Al-Imam Muslim ( No 1233 )Mengabarkan kami Yahya bin Yahya mengabarkan kami ‘Abstar dari isma’il bin Abi Kholid dari Wabaroh berkata dahulu saya duduk disis Ibnu ‘Umar maka datanglah seorang pria dan berkata : bolehkah saya melakukan thowaf sebelum saya mendatangi Mauqif. maka beliau berkata : “Ia” pria itu berkata : sesungguhnya Ibnu ‘abbas berkata : janganlah kamu melakukan thowaf sampai kamu mendatangi mauqif. Maka ‘Abdulloh bin ‘Umar berkata : “sungguh Rosululloh –shollallohu ‘alaihi wa sallam- melakukan haji, kemudian beliau melakukan thowaf sebelum mendatangi mauqif, maka ucapan rosululloh-shollallohu ‘alaihi wa sallam- yang lebih pantas untuk kamu ambil ataukah ucapan Ibnu ‘Abbas ? jikalau kamu benar-benar jujur ? ( No 1233 ) Berkata An-Nawawy-rohimahulloh-:
مع ه اف ا ت ص دو ي اسالمك كاتب عك رس ؿ اهلل صلى اهلل علي ك سلم ال تعدؿ عن عل كطر ت إلى و ؿ بن عب س كغيره كاهلل أعلم Makna-nya apabila kamu benar-benar jujur dalam keislaman-mu dan mencontohi rosululloh-shollallohu ‘alaihi wa sallam- maka janganlah kamu berpaling dari perbuatan dan ucapannya kepada ucapan Ibnu ‘Abbas dan selainnya, wallohu a’lam. 7) bantahan Ibnu Abbas terhadap fatwa Abu Bakar dan ‘Umar–rodhiyallohu ‘anhum-. Al-khotiib Al-Baghdady dalam Alaqiih menyebutkan dengan sanadnya :
ت مر ب لعمرة: « كم ذاؾ عر ؟ » و ؿ: أضللت ال س و ؿ: و ؿ البن عب س، أف عركة بن الزبير، فف أب ب ر كعمر لم فعال: ؿ عركة
» « أكال تس ؿ أمك عن ذلك ؟: ؿ
عن ابن أبي ملي
، كليست يهن عمرة، ي اؤالء العشر
إني أحدث م عن ال بي صلى اهلل علي كسلم، م أرل إال سيعذب م- كاهلل- « اذا الذم أال م: ؿ ابن عب س
، ذلك
» كت يئ ني ب بي ب ر كعمر، Dari Ibnu Abi Mulaikah sesungguhnya ‘Urwah bin Az-Zubair berkata kepada Ibnu ‘Abbas : kamu telah menyesatkan manusia. Apa itu wahai ‘urwah kecil ? kamu memerintahkan ‘umroh pada bulan-buan tersebut sedangkan tiak ada umaroh padanya! Ibnu ‘Abbas berkata ; tidak-kah kamu Tanya ibumu tentang hal itu ? ‘Urwah berkata ; sesungguhnya Abu Bakar dan ‘Umar tidaklah melakukanya, maka Ibnu ‘Abbas berkata :“inilah yang membinasakan kalian -demi Alloh- saya tidaklah melihat kecuali Dia akan 49
www.darul-ilmi.com
memberikan kalian azab, saya menyampaikan kepada kamu dari Nabi –shollallohu ‘alaihi wa sallamsedangkankamu mendatangkan kepadaku dengan (perbuatan/fatwa) Abu Bakar dan ‘Umar.(lihat syar’iyyahtu sholah ‘alan-ni’al) Ini sebagian sedikit dalam pembahasan ini yang cukup untuk meluruskan kemiringan ucapan dzulqarnain yang mengatakan : Syaikh begitu berijtihad tidak boleh disalahkan dari sisi itu …… Bolehkah untuk kita diam melihat kesalahan ? Tidakkah Nabi-shollallohu ‘alaihi wa sallam- bersabda :
ًً ً« من رأىل ًم ٍ ي م م ٍ ى را ىػ ٍليػ ىيٍّػرهي بًي ًدهً ىًف ٍف لىم ست ًطع ىبًل » ف ا ًإل ىم ًف ض ىع ي ٍ ك أى ىم ى ٍستى ًط ٍع ىبً ى ٍلبً ً ىك ىذلً ى ٍي ن ي ٍ ى ٍ س ن ىًف ٍف ل ىٍ ى ٍ ى ٍى ٍ ى Barang siapa diantara kamu yang melihat kemungkaran maka rubahlah dengan tangannya , kalau tidak mampu maka dengan lisannya , kalau tidak mampu maka dengan hatinya dan hal itu adalah selemahlemah keimanan (HR Muslim) Keimanan mana yang kita inginkan tanpa mengingkari kemungkaran ? Ataukah kutukan dan laknat yang diharapkan ?
ً ل ًيعن الَّي ًذ ن ىا ىفركا ًمن بًي إًسرائًيل علىى لًس ًف داك ص ٍ ا ىكىا ني ا ىػ ٍعتى يدك ىف ىا ني ا ىال ىػتىػى ىا ٍ ىف ىع ٍن يم ٍ ى ور يسى ابٍ ًن ىم ٍرى ىم ىذلً ى ى ى ي ٍ ى ٍى ى ى ى ى ي ى ك بً ىم ىع ى كد ىكع ى ىػ ىعلي هي لىبًٍئ ى ىم ىا ني ا ىػ ٍف ىعلي ىف Telah dila'nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Dawud dan „Isa putera Maryam. yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. mereka tidak saling melarang tindakan munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu. (Al-Maaidah : 78-79) Bagaimana mungkin orang-orang yang sholih dan cemburu atas agama Alloh
تعالىakan mendiamkan
hal itu ?! sedangkan Nabi -shollallohu ‘alaihi wa sallam- bersabda :
ً ً ىح ىد يا ٍم ىا ٍيبى ي الَّي س أى ٍف ىػ ي ىؿ ي ىح ٍّق إًذىا ىرآهي أ ٍىك ىش ًه ىدهي أ ٍىك ىس ًم ىع ي ىال ى ٍمىػ ىع َّين أ ى Janganlah sampai kewibawaan manusia menghalangi kalian untuk mengucapkan kebenaran bila ia melihatnya , menyaksikan , atau mendengar nya.(HR Ahmad dari Abu sa’id lihat Ashohihul-Musnad milik Asy-Syikh Muqbil-rohimahulloh- no 414) Dan dalil-dalil ingkar mungkar yang lainnya , juga membatalkan pembelaanmu terhadap kesalahan .Allohul-Musta’an.
50
www.darul-ilmi.com
Pasal . membebek atau bertaqlid Dzulqarmain berkata di Pinrang : Sebagian ada orang-orang yang jahil , mengatakan bahwa kita tidak boleh bertaqlid „iya‟ ini memang ucapan benar, tetapi yang keliru adalah penerapannya. Sangat banyak yang mengucapkan kalimat ini „kita tidak boleh bertaqlid, tidak boleh ikut-ikutan‟ tetapi kalau diperiksa banyak hal yang dia langgar. Pertama : seorang yang Ammy tidak paham sama sekali masalah agama, dia tanya permasalahan kepadasi „alim, si „alim menjelaskan hal yang dia tanyakan dengan dalilnya, dia ikuti ini bukan ini bukan bertaqlid namanya, dia ikuti ilmu dengan dalil yang dibacakan oleh si „alim. Kalaupun tidak, si „alim tidak menyebutkan dalil, dia hanya menyebutkan yang benarnya begini. Karena „alim ini berpijak diatas ilmu itupun diterima ,….. Karena itu tidak ada dari ulama‟ lita yang terdahulu, memberi fatwa didalam sebuah masalah dia berkata dalam hal ini yang saya fatwakan seperti ucapan imam Ahmad, imam Ahmad berkata begini. Kemudian si „alim ini dicap sebagai orang yang iktu-ikutan, ini kekeliruan dalam memahami makna taqlid
Ucapan ini dzul ucapkan sebenarnya untuk pembelaan diri yang dicap ikut-ikutan, kemudian ia menuduh orang-orang yang mencap seseorang yang mengikuti ‘alim tanpa dalil sebagai orang jahil dan keliru dalam memahami makna taqlid. Berikut definisi taqlid agar para pembaca bisa mengetahui apa yang dimaksud dengan taqlid (membebek)
بال ح
بح
اتب ع من لي
Mengikuti seorang yang bukan hujjah tanpa hujjah Baik itu seorang yang alim tidak boleh untuk diikuti tanpa dalil, sungguh para sahabat-rodhiyalloh ‘anhum- dahulu saling bertanya dan meminta dalil satu sama lainnya , karena mereka paham dan ngerti bahwa satu sama yang lain bukan hujjah dan hujjah adalah kitabulloh dan Sunnah, adapun orangperorangan dari mereka bukanlah hujjah, maka bagaimana kalau hanya sekedar ‘alim yang datang setelah generasi terbaik ? Sebagai contoh : kisah ‘Umar bin Khottob dan Abu Musa Al-Asy ary –rodhiyallohu ‘anhuma- dalam Shohih Al-Bukhory dan Muslim, ketika Abu Musa meminta izin kepada ‘Umar sebanyak tiga kali karena tidak diizinkan maka iapun kembali/pulang Abu Sa’id berkata :
51
www.darul-ilmi.com
ً ياَّي ًى ىم ٍ لً و ًع ٍ ىد أيبى ٍّى بٍ ًن ىا ٍع و ىح هد ًم ٍ ي ٍم ىر يس ىؿ ب ىىتىى أىبي يم ىسى األى ٍش ىع ًر ُّل ف ىػ ى ىؿ أىنٍ ي ضبن ىحتَّيى ىكوى ى ل يم ٍ ى ش يد يا يم اللَّي ى ىا ٍل ىسم ىع أ ى ً « ػ ي يؿ-صلى اهلل علي كسلم- ً اللَّي ت ىعلىى يع ىم ىر وى ىؿ أيبى ٌّى ىكىم ىذ ى.» ىك ىكإًالَّي ى ٍرًج ٍع اال ٍستًٍئ ىذا يف ثىالى ه ث ىًف ٍف أ ًيذ ىف ل ى استى ٍ ىذنٍ ي ٍ اؾ وى ىؿ ى ث م َّير و ً بٍ ًن الٍ ىخطَّي ت ثىالىثن ثي َّيم سلَّي ٍم ي ٍت ىعلىٍي ً ىى ٍخبىػ ٍرتي ي أىنٍّى ًج ٍئ ي ت ثي َّيم ًج ٍئتي ي الٍيىػ ٍ ىـ ى ىد ىخل ي ات ىػلى ٍم يػ ٍؤذى ٍف لًى ىػ ىر ىج ٍع ي ب أ ٍىم ً ثىالى ى ى ت أ ٍىم ً ى ى ً ًو - ً ت ىر يس ىؿ اللَّي ت ىحتَّيى يػ ٍؤذى ىف ل ى ت ىا ىم ىس ًم ٍع ي استى ٍذىنٍ ي استى ٍذىنٍ ى ص ىر ٍ ي ٍ ىك وى ىؿ ٍ ت وى ىؿ وى ٍد ىس ًم ٍعى ىؾ ىكنى ٍح ين حيىئذ ىعلىى يش ٍ ول ىػلى ٍ ىم انٍ ى ً وى ىؿ ىػ اللَّي ً أل-صلى اهلل علي كسلم ىػ ى ىؿ أيبى ُّلى بٍ ين ىا ٍع و.ىك ىعلىى ىا ىذا ب ىػ ى اللَّي ً الى أ ٍىك لىتى ٍتًيى َّين بً ىم ٍن ى ٍش ىه يد ل ى.ك يكج ىع َّين ى ٍه ىر ىؾ ىكبىطٍى ى ى و ً ً ً َّي -صلى اهلل علي كسلم- ت ىر يس ىؿ الل ىػ ي يـ ىم ىع ى ٍت وى ٍد ىسم ٍع ي ت يع ىم ىر ىػ يل ي ت ىحتَّيى أىتىػ ٍي ي ىػ ي ٍم ي.ىح ىدثػيى ًسًّ وي ٍم ى أىبى ىسعيد ٍ ك إًالَّي أ .ىػ ي يؿ ىا ىذا
Dahulu kami dimajelis Ubay bin Ka’ab maka Abu Musa datang dalam keadaan marah, begitu ia berhenti ia berkata : apakah ada seorang dari kalian yang mendengarkan Rosululloh-shollallohu ‘alaihi wa sallambersabda : meminta izin itu sebanyak tiga kali bila diizinkan, kalau tidak maka kembalilah, berkata Ubay : ‘ada apa sebenarnya?’ Abu Musa berkata : ‘saya meminta izin kepada ‘Umar kemarin sebanyak tiga kali, tapi tidak diizinkan untukku, maka sayapun kembali, kemudian saya mendatanginya hari ini dan menghadap, maka saya beritahukan bahwa saya kemarin datang kemudian mita izin tiga kali kemudian saya kembali, maka ‘Umar berkata : “sungguh kami mendengar (izin) mu dan waktu itu sedang sibuk, seandainya kamu meminta izin sampai diizinkan untukmu, Abu Musa menukas : “saya meminta izin seperti yang saya dengarkan dari Rosululloh-shollallohu ‘alaihi wa sallam- maka ‘Umar berkata : demi Alloh kalau kamu tidak mendatangkan seorang yang mempersaksikan hal ini untukmu maka saya sungguh akan menyakiti perut dan punggungmu !!! Maka Ubay bin Ka’ab berkata : demi Alloh tidak akan ada yang berdiri bersamamu kecuali orang yang paling muda dari kami, berdiri wahai Abu Sa’id, maka sayapun berdiri sampai saya mendatangi ‘Umar dan saya berkata : sungguh saya (juga) telah mendengar Rosululloh –shollallohu ‘alaihi wa sallam- mengucapkan hal ini. (HR Al-Bukhory dan Muslim dan ini lafadhz Muslim no 2153)
يم ُّلى كويػتػيب ي بن س ًع و ًً ىكاللَّي ٍف ي- يد وى ىؿ ويػتىػ ٍيبى ي ىح َّيدثىػى ىكوى ىؿ ى ٍحيىى أى ٍخبىػ ىرنى- ظ لًيى ٍحيىى و ؿ اإلم ـ مسلم ىح َّيدثىػى ى ٍحيىى بٍ ين ى ٍحيىى التَّيم ى ى ٍ ى ٍ ي ى ض ىرةً ال ىٍع يد ٍّك ىػ ي يؿ ٍ ت أىبًى ىك يا ى بً ىح ىج ٍع ىف ير بٍ ين يسلىٍي ىم ىف ىع ٍن أىبًى ًع ٍم ىرا ىف الٍ ى ٍ نً ٍّى ىع ٍن أىبًى بى ٍ ًر بٍ ًن ىع ٍب ًد اللَّي ً بٍ ًن وىػ ٍي و ىع ٍن أىبًي ً وى ىؿ ىس ًم ٍع ي ً السي ً « إً َّيف أىبػ اب الٍ َّي ً تىح ى-صلى اهلل علي كسلم- ً وى ىؿ رس يؿ اللَّي ىػ ى ىـ ىر يج هل ىر ُّل.» ؼ ث ال ىٍه ٍيئى ً ىػ ى ىؿ ى أىبى يم ىسى ٍ ٍى ى ى ت الى ًؿ ُّل ي ىي ً ً ثي َّيم.السالى ىـ ىص ىح بً ىػ ى ىؿ أىوػ ىٍرأي ىعلىٍي ي يم َّي ت ىس ًم ٍع ى آنٍ ى ٍ وى ىؿ ىػ ىر ىج ىع إًلىى أ. ىػ ي يؿ ىا ىذا وى ىؿ نىػ ىع ٍم-صلى اهلل علي كسلم- ت ىر يس ىؿ اللَّي ً ىاسر ىج ٍفن ىس ٍي ًف ً ىىلٍ ى هي ثي َّيم ىم ى .ب بً ً ىحتَّيى ويتً ىل س ٍي ًف ً إًلىى ال ىٍع يد ٍّك ى ى ض ىر ى ىى ى شى ب ى Berkata Al-Imam Muslim –rohimhulloh- (no 1902) mengabarkan kami Yahya bin Yahya At-Tamiimy dan Qutaibah bin Sa’id -dan ini lafadhz yahya- berkata Yahya mengabarkan kami Ja’far bin Sulaiman dari Abi ‘Imron Al-Jauny dari Abu Bakar bin ‘Abdulloh bin Qois dari ayahnya ia berkata saya mendengarkan ayahku berhadapan musuh berkata, berkata rosululloh-shollallohu ‘alaihi wa sallam- :“ sesungguhnya pintu-pintu surga dibawah bayangan pedang” maka berdirilah seorang pria dan berkata “wahai Abu Musa apakah kamu mendengar Rosululloh-shollallohu ‘alaihi wa sallam- mengucapkan ini ? Abu Musa menjawab : ‘iya’ maka iapun kembali kepada para sahabatnya dan berkata saya ucapkan bagi kalian Assalaamu ‘alaikum kemudian ia mematahkan sarung pedangnya kemudian melemparkannya lalu ia pergi kearah musuh dan melawan mereka sampai terbunuh.
52
www.darul-ilmi.com
Dan telah lalu beberapa contoh dari sahabat yangmana satu sama lain menegakkan hujjah dan tidak merasa cukup dengan keilmuan yang lainnya, akan tetapi hujjah adalah Al-Qur an dan Sunnah, tidak seorangpun boleh untuk hanya ikut-ikutan walaupun orang awwam sekalipun, (Bolehkah orang awwam untuk bertaqlid?) Asy-Syaikh Muqbil –rohimahulloh berkata :
. ثم ال الع م أاثر أـ العلم ء؟ بل الع م أاثر، أ ن الدليل؟: كالذ ن بيح ف ت ليد الع مي للع لم ن ؿ لهم،ز
لت ليد ال
فذا لم نربطهم ب ت ب اهلل كبس رس ؿ اهلل صلى اهلل علي كعلى آل كسلم د تي ال صراني ك ش هم ي د هم أك البعثي كخرج أو اـ،لدكف بسي هم مع المخت ر بن أبي عبيد الث في الذم ادعى ال ب ة
د خرج أو اـ،أك الرا ضي أك الشي عي
(( مرو ف،)) ((إنٌهم االب أال الٌ ر:لدكف بسي هم مع الخ ارج الذ ن و ؿ يهم ال بي صلى اهلل علي كعلى آل كسلم
كخرجت أمم ت تل مع، كخرجت أمم بمدا عه كرش ش ته ت تل مع االشتراايين، )) ٌالرمي ٌ السهم من ٌ من ال ٌد ن ام مرؽ علي أف نربط ال س ب ت ب اهلل كبس رس ل اهلل صلى اهلل علي.البعثيين؛ كم خسرن م تمع ت اإلسالمي إال بسبب الت ليد .} {اتٌبع ا م أنزؿ إلي م من ربٌ م كال تتٌبع ا من دكن أكلي ء وليالن م تذ ٌاركف:ؿ اهلل تع لى
،كعلى آل كسلم
Taqlid adalah tidak boleh, dan yang membolehkan taqlid untuk orang awwam kita katakan padanya : Mana dalilnya ? Kemudian apakah orang awam yang lebih banyak ataukah para „ulama‟ ? orang awam lebih banyak, apabila kita tidak bisa mengikat mereka dengan kitabulloh dan sunnah rosululloh-shollallohu „alaihi wa sallam- maka bisa saja seorang nasrani akan datang dan membuat mereka ragu dalam perkara agama, atau orang ba‟sty, atau orang rofidhoh, atau komunis, sungguh banyak orang yang keluar berperang dengan pedang-pedang mereka bersama Al-Mukhtar bin Abi „Ubaid ast-staqofy, dan banyak orang yang keluar berperang dengan pedang-pedang mereka bersama kaum khowarij yang mana Nabi bersabda tentang mereka : “sesungguhnya mereka adalah anjing-anjing neraka”, “mereka keluar dari lingkup agama sebagaimana anak panah keluar dari sasarannya” dan telah keluar orang-orang yang banyak dengan senjata api berupa brem dan senjata pelontar, berperang bersama komunis, demikian juga berperang bersama ba‟stiyyah, tidaklah masyarakat rusak kecuali karena disebabkan taqlid, maka wajib bagi kita untuk mengikat manusia dengan kitabulloh dan sunnah Rosululloh-shollallohu „alaihi wa sallam- Alloh berfirman : ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Robbmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpinpemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (daripadanya).(Al-‘arof 3) (tuhfatulmujiib 206) beliau sebelumnya ditanya : kapankah seorang awwam boleh bertaqlid apalagi orang tersebut adalah orang non arab tidak punya ilmu ? Beliau menjawab : taqlid (hukumnya) adalah harom, tidak boleh bagi seorang muslim untuk
bertaqlid dalam agama Alloh, maka pemilik kemulian berfirman : 53
www.darul-ilmi.com
اتَّيبً يع ا ىم أينٍ ًز ىؿ إًل ٍىي ي ٍم ًم ٍن ىربٍّ ي ٍم ىكىال تىػتَّيبً يع ا ًم ٍن يدكنًً أ ٍىكلًيى ىء وىلً نيال ىم تى ىذ َّيا يرك ىف ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Robbmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpinpemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (daripadanya).(Al-‘arof 3)
Danl berfirman :
ً ً ً ف م لىي ل ى ك ىا ىف ىع ٍ ي ىم ٍسئي نال ٍم إً َّيف َّي اد يا ُّلل أيكلىئً ى ص ىر ىكالٍ يف ىؤ ى الس ٍم ىع ىكالٍبى ى ىك ب عل ه ىكىال تىػ ٍ ي ى ٍ ى Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungan jawabannya.(Al-Isro‟: 36)
Danl berfirman :
ً ً يل ل يىه يم اتَّيبً يع ا ىم أىنٍػ ىز ىؿ اللَّي ي وى لي ا بى ٍل نىػتَّيبً يع ىم أىلٍ ىف ٍيػى ىعلىٍي ً آىبى ىءنى أ ىىكلى ٍ ىا ىف آىبى يؤ يا ٍم ىال ىػ ٍع ً لي ىف ىش ٍيئن ىكىال ىػ ٍهتى يدك ىف ىكإ ىذا و ى Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Alloh," mereka menjawab : "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami", walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?". (Al-Baqoroh : 170)
dan berkata pembicara kaum musyrikin :
إًنَّي ىك ىج ٍدنى آىبى ىءنى ىعلىى أ َّييم و ىكإًنَّي ىعلىى ىآثى ًرًا ٍم يم ٍ تى يدك ىف "Sesungguhnya kami mendapati bapak- bapak kami menganut suatu agama dan sesungguhnya kami adalah pengikut jejak-jejak mereka".(Az-zuhkruf : 23)(tuhfatulmujiib 205) Beliau juga berkata : Tidak boleh bagi seorang muslim untuk taqlid dalam agama Alloh
تعالى,
bahkan orang awwam ,
hendaknya ia tanya tentang kitabulloh dan sunnah rosululloh-shollallohu ‘alaihi wa sallam- ….. Bukankah orang awwam masuk dalam dalil-dalil ini ataukah tidak ? kalau begitu mengapa mereka mengatakan orang awwam boleh taqlid ?..... Orang awwam seharusnya diajari … Saya tanya kalian –saudaraku fillah- orang awwam lebih banyak atau ahlul-ilm ? orang awwam. Kalau begitu kenapa kita melalaikan kebanyakan dan membiarkan mereka menjadi mangsa orang-orang syi’ah, ba’stiyyah, nashiriyyah, dan musuh-musuh Islam ?
54
www.darul-ilmi.com
Kenapa kita tidak mengait mereka dengan kitabulloh dan sunnah rosululloh-shollallohu ‘alaihi wa sallam-? Dan memberitahukan mereka bahwa Alloh
تعالىmewajibkan mereka untuk menuntut ilmu,
rosululloh-shollallohu ‘alaihi wa sallam- bersabda :
طلب العلم ر ض على ال مسلم Menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap muslim Apakah Nabi -shollallohu „alaihi wa sallam- mengatakan kecuali orang awwam ? Nabi -shollallohu „alaihi wa sallam- tidaklah mengatakan : menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim kecuali orang awwam. Dan Nabi -shollallohu „alaihi wa sallam- bersabda :
ي الد ن
من رد اهلل ب خيرا ف
Barang siapa yang Alloh hendaki baginya kebaikan maka Alloh pahamkan dalam (perkara) agama15. Apakah beliau berkata : kecuali orang awwam? ….. (lihat Al-Muqtaroh 224 dan seterusnya) Perhatikan contoh yang dibawakan oleh anak kesiangan ini kemudian bandingkan dengan ucapan seorang ‘alim yang menjadi gurunya Asy-Syaikh Muqbil –rohimahulloh-:
أك تصلي ام صلى ابن، تصلي ام صلى م لك، بدكف دليل، تفعل اذا كاذا:أم الت ليد تذاب إلى الع لم ك ؿ لك س صف ل م صالة رس ؿ اهلل صلى: كالشيخ المع صر لم ل، أك ام صلى الشيخ المع صر، أك ام صلى الش عي،ح بل س صف ل م صالة رس ؿ اهلل صلى اهلل علي كعلى آل كسلم كا مستعد للم وش:كأم إذا و ؿ.اهلل علي كعلى آل كسلم كالتعليم ب لفعل، فف ال بي صلى اهلل علي كعلى آل كسلم ا ف علٌم ب ل ؿ كالفعل،بعد أف تهي ال ب س كال عد ت لي ندا .رتسم ي الذان أاثر Adapun taqlid (seperti) : kamu pergi kepada seorang „alim dan ia berkata kepadamu lakukan ini dan itu tanpa dalil, dan sholatlah sebagiaman Imam Malik sholat, atau Ibnu Hanbal atau sebagaimana Asy-Syafi‟iy sholat, atau solatnya seorang syaikh yang sezaman, dan syaikh sezaman itu tidak mengatakan saya akan sifatkan untuk kalian sholat Nabi-shollallohu „alaihi wa sallam-. Adapun kalau ia berkata : saya akan sifatkan untuk kalian sholat Nabi-shollallohu „alaihi wa sallam- dan ia siap untuk diskusi setelah selesai maka tidak mengapa dan tidak termasuk taqlid karena Nabi –shollallohu „alaihi wa sallam- dahulu telah mengajarkan dengan teori dan praktek dan pelajaran dengan praktek lebih lekat dibenak . (Al-muqtaroh 160)
15
HR Al-Bukhory 71 dan Muslim 1037
55
www.darul-ilmi.com
Pengingkaran salaf bagi orang yang mengambil ucapan mereka tanpa melihat hujjah dan argument Abu Hanifah An-Nu’man bin Stabit-rohimahulloh-
( حراـ على من لم عرؼ دليلي أف فتي: ك ي ركا
ال حل ألحد أف خذ ب ل م لم علم من أ ن أخذن هب المي
-
Tidak halal bagi seorangpun untuk mengambil ucapan kami selagi ia tidak tahu darimana kami mengambil (istinbath)nya Dalam suatu riwayat “haram bagi yang tidak tahu dalilku untuk berfatwa dengan ucapanku”
إذا ولت و ال خ لف ات ب اهلل تع لى كخبر الرس ؿ صلى اهلل علي كسلم ترا ا و لي -
-
Apabila saya mengucapkan suatu ucapan menyelisihi kitabulloh dan hadist rosulullohshollallohu „alaihi wa sallam, maka tinggalkanlah ucapanku”
Al-Imam Malik bin Anas-rohimahulloh-
خذكه كال م لم ا ق ال ت ب كالس
إنم أن بشر أخطئ كأصيب نظركا ي رأ ي ل م كا ق ال ت ب كالسترا ق
-
Sesungguhnya saya adalah manusia biasa, salah dan benar, maka perhatikanlah pendapatku, apa yang sesuai dengan Al-Kitab dan As-Sunnah maka ambillah, dan setiap yang tidak sesuai dengan kitab dan sunnah maka tinggalkanlah
أحد بعد ال بي صلى اهلل علي كسلم إال ك ؤخذ من و ل ك ترؾ إال ال بي صلى اهلل علي كسلم -
لي-
Tidak seorangpun selain Nabi –shollallohu „alaihi wa sallam- kecuali pendapatnya diambil atau ditinggalkan kecuali Nabi-shollallohu „alaihi wa sallam-
Al-Imam Asy-Syafi’iy Muhammad bin Idris-rohimahulloh-
أجمع المسلم ف على أف من استب ف ل س عن رس ؿ اهلل صلى اهلل علي كسلم لم حل ل أف دعه ل ؿ أحد -
Kaum muslimin telah sepakat bahwa barng siapa yang telah jelas baginya sunnah dari rosululloh-shollallohu „alaihi wa sallam- tidak halal baginya untuk meninggalkannya karena ucapan seseorang.
ف عن ال بي صلى اهلل علي كسلم خالؼ و لي مم صح حد ث ال بي أكلى ال ت لدكني -
ال م ولت
Setiap yang saya ucapkan dan ada (sunnah) dari Nabi-shollallohu „alaihiwa sallammenyelisihi ucapanku dari sunnah yang shohih, maka hadist Nabi lebih pantas untuk diambil, dan janganlah kamu bertaqlid padaku
56
www.darul-ilmi.com
Al-imam Ahmad bin Hanbal-rohimahulloh-
ال ت لدني كال ت لد م ل كال الش عي كال األكزاعي كال الث رم كخذ من حيث أخذكا -
Jangan-lah kamu taqlid padaku, tidak pada Malik, tidak pada Asy-Syafi‟iy, tidak pada Al-Auza‟iy tidak pada Ast-Staury akan tetapi ambillah (hukum) dari mana mereka mengambil
ي اآلث ر -
رأم األكزاعي كرأم م لك كرأم أبي ح يف ال رأم كا ع دم س اء كإنم الح
Pendapat Al-Auza‟iy, pendapat Malik ,pendapat Abu Hanifah semuanya adalah pendapat, dan semuanya disisiku sama akan tetapi hujjah itu pada Astar(hadist)16
Mengabarkan kepada kami Asy-Syaikh An-Nashih Al-Amin Yahya bin ‘Ali Al-Hajury –hafidhzohullohbeliau berkata : dahulu guru kami Muqbil sering berkata :
ال لدني إال س وط Tidak ada yang taqlid padaku kecuali dia akan jatuh. Kalaulah memang boleh untuk seorang yang awwam untuk taqlid -walaupun yang benar tidak bolehtentu hal ini tidak bisa diterapkan kepada seseorang yang telah belajar dan mengajar serta mendirikan pondok, kecuali kalau ia berbesar jiwa untuk dikatakan awwam bodoh dalam pemasalahan agama sebaimana dalam contoh yang diberikan oleh dzul , Terlebih lagi tidak bisa diterapkan pada permasalahan yang didalamnya ada khilaf/perselisihan seperti yang ustadz tahu !! Tentu harus cari dalil, Asy-Syaikh Muqbil bin Hadi –rohimahulloh pernah ditanya sebagai berikut : Apabila para ulama berselisih dalam suatu masalah , apakah yang seharusnya dilakukan oleh orang awwam? Beliau menjawab :
كالع مي شمل و ل. فف الصح ب ا ن ا س ل ف رس ؿ اهلل صلى اهلل علي كعلى آل كسلم،س ل ف أت ام ع دام عن الدليل اتٌبع ا م أنزؿ إلي م من ربٌ م كال تتٌبع ا من دكن أكلي ء وليالن م: كال ت ف م لي لك ب علم ك شمل و ل تع لى:تع لى ك شمل و ؿ رس ؿ اهلل. تفرؽ ب م عن سبيل كأ ٌف اذا صراطي مست ن: ك شمل و ل تع لى.تذ ٌاركف ٌ السبل ٌ يم تٌبع ه كال تتٌبع ا
((من أط ع ي: رس ؿ اهلل كمن بى؟ و ؿ:ال ٌأمتي دخل ف ال ٌ إالٌ من أبى)) و ل ا ٌ (( :صلى اهلل علي كعلى آل كسلم ال بد أف س ؿ عن الدليل.)) كمن عص ني د أبى، ٌ دخل ال
16
Ucapan para imam diatas saya nukilkan dari muqoddimah sifat sholat Nabi-shollallohu ‘alaihi wa sallam- karya Asy-Syaikh Al-Albani , untuk selengkapnya kembali pada kitab tersebut.
57
www.darul-ilmi.com
Hendaknya mereka bertanya kepada yang paling bertaqwa dengan dalil , karena para sahabat dahulu bertanya kepada rosulluh-shollallohu „alaihi wa sallam- dan orang awwam masuk dalam firman Alloh تعالى: Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungan jawabannya.(Al-Isro‟: 36)
Juga firman-Nyal : Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Robbmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpinpemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (daripadanya). (Al-„arof : 3)
Juga firman-Nyal :
تفرؽ ب م عن سبيل كأ ٌف اذا صراطي مست ن ٌ السبل ٌ يم تٌبع ه كال تتٌبع ا Dan sesungguhnya inilah jalanKu yang lurus, maka ikutilah Dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. (Al-An‟am : 153)
Dan juga masuk dalam sabda Rosululloh-shollallohu „alaihi wa sallam- : setiap ummatku akan masuk surga kecuali orang yang enggan , mereka berkata : wahai Rosululloh siapa yang enggan itu ? Nabi bersabda : “barang siapa yang mentaatiku maka akan masuk surga , dan barang siapa yang bermaksiat kepadaku maka ia-lah yang enggan”. Maka harus bertanya tentang dalilnya. (tuhfatulmujiib 158) Berbeda halnya dengan menerima berita orang yang stiqoh terpercaya dalam penukilan, seperti tashhiih, tadh’iif hadist dan semisalnya, hal ini bukanlah disebut dengan taqlid, seperti yang dipahami oleh sebagian orang, Asy-Syaikh Muqbil-rohimahulloh- pernah ditanya, bahwa beliau membolehkan mentaqlid Al-Hafidhz Ibnu Hajar dalam tashhih dan tadh’if, maka beliau berkata sebagaimana dalam Al-Muqtaroh 159-160 : “Saya tidak yakin saya ucapkan boleh taqlid, kalaulah saya tahu saya mengatakannya maka saya
akan hapus dari buku (Al-Muqtaroh) akan tetapi, tidak mengapa untuk mengambil dan mengikuti Al-Hafidhz dalam masalah ini, jawaban ini telah dijawab oleh Muhammad bin Isma‟il Al-Amiir dalam kitabnya (Irsyaadun-Nuqqod ila taisiiril-ijtihad) 58
www.darul-ilmi.com
Beliau berkata : ucapan mereka (muhaddist) “hadist ini adalah hadits yang shohih” maknanya adalah : tersambung sanadnya, diriwayatkan oleh orang yang adil dari yang sepertinya tidak mu‟al (cacat) tidak pula syadz. Akan tetapi mereka merasa kepanjangan dengan rincian ini , maka mereka menyingkat dengan mengucapkan : “shohiih” Maka ini dari pembahasan “menerima berita Ast-stiqoh(orang yang terpercaya)” dan bukanlah dari bab taqlid , Alloh
تعالىberfirman tentang bolehnya menerima berita orang yang terpercaya
:
ًً ً أىُّلػه الَّي ًذ ن آىمي ا إً ٍف ج ء يام ى ًس هق بًىبوف ىػتىبػيَّيػي ا أى ٍف تي ً ٍ صيبي ا وىػ ٍ نم بً ى ىه لى و ىػتي ين ى ى ى ى ى ى ٍ ىى صب يح ا ىعلىى ىم ىػ ىعلٍتي ٍم نى دم ى Wahai orang-orang yang beriman , jika datang kepadamu orang Fasik membawa suatu berita , Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu (AlHujurot : 6)”….. Adapun Dzul yang mendatangkan perincian taqlid dan mengatakan: “tetapi kalau diperiksa banyak hal yang dia langgar.”
Juga berkata : “ini kekeliruan dalam memahami makna taqlid” Juga mengatakan dan menuduh Al-Akh Al-Ustadz Abu Muqbil –hafidhzohulloh- bertaqlid ketika beliau menyuruhnya untuk rujuk kepada tulisan teman-teman yang membantahnya dengan hujjah dan bukti. Dimanakah Dzul dari pembahasan taqlid, dan menerima berita ? atau taqlid dan “ihalah” yaitu mengembalikan perkara pada asalnya ? ‘Audzu billah minal –haur ba’da al-kaun.
59
www.darul-ilmi.com
Bab 3 Dzulqor-main dengan kesombongan
Tidak diragukan kesombongan adalah salah satu dari dosa-dosa besar yang pelakunya mendapatkan ancaman yang keras, sebagaimana dalam firmanNya l:
ب ال يٍم ٍستى ٍ بً ًر ىن إًنَّي ي ىال ي ًح ُّل Sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang-orang yang sombong. (An-Nahl : 23) Alloh تعالىjuga berfirman :
ب يا َّيل يم ٍختى وؿ ى يخ ور إً َّيف اللَّي ى ىال ي ًح ُّل Sesungguhnya Alloh tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.(Luqman : 18) Alloh Azza wa Jalla berfirman :
ً ً ٍمتى ى بٍّ ًر ىن َّيم ىمثٍػ ن ل لل ي أىل ٍىي ى ي ىج ىه ى Bukankah dalam neraka Jahannam itu ada tempat bagi orang-orang yang menyombongkan diri ? (Az-Zumar : 60) Nabi –shollallohu ‘alaihi wa sallam- bersabda :
« وى ىؿ.سى ن الر يج ىل ي ًح ُّل وى ىؿ ىر يج هل إً َّيف َّي.» « الى ى ٍد يخ يل الٍ ى َّي ى ىم ٍن ىا ىف ًى وىػ ٍلبً ً ًمثٍػ ى يؿ ذى َّيرةو ًم ٍن اًٍب ور سن ىكنىػ ٍعلي ي ىح ى ب أى ٍف ى ي ىف ثىػ ٍ بي ي ىح ى ً ً ً َّي ً ط الَّي »س ٍح ٍّق ىكغى ٍم ي يل ي ًح ُّل ب الٍ ى ىم ىؿ الٍ ٍبػ ير بىطىير ال ى إ َّيف الل ى ىجم ه Tidak akan masuk surga barangsiapa yang terdapat dalam hatinya sebesar biji sawi kesombongan. Berkata seorang pria : sesungguhnya seseorang suka kalau bajunya bagus , sandalnya bagus Nabi bersabda : “sesungguhnya Alloh itu indah dan mencintai keindahan, kesombongan itu adalah menolak kebenaran, dan merendahkan manusia. (HR Muslim no 91 dari Ibnu Mas’ud –rodhiyallohu ‘anhu-) Dan kita semua tahu tentang adanya ungkapan – ungkapan yang bijak dan tepat seperti, jadilah seperti padi semakin berisi semakin menunduk, dan ini ungkapan yang luar biasa yang ditujukan kepada setiap yang menimba ilmu agama agar ilmu tersebut menjadikannya semakin merendah, semakin banyak ilmu maka semakin tunduk, dan rendah, berbeda halnya dengan kawan kita satu ini, dari ucapan-ucapan yang ia keluarkan dari lisannya adalah penuh kesombongan dan keangkuhan, seperti ucapan : anak-anak
60
www.darul-ilmi.com
kemarin sore, pada mereka yang datang dari Yaman baik dari kalangan masyaikh atau yang lainnya : perhatikan ucapannya : “Dan dari kecerobohan sebagian manusia, kadang datang anak dari Yaman, sebagian ikhwah datang dari Yaman, para penuntut ilmu dari Yaman datang ke Indonesia ini, kemudian dibawa berkeliling menyampaikan … , dikesankan seakan-akan yayasan itu kayak bagaimana, bentuk hizbiyyah-terlarang. Ini orang-orang yang datang dari Yaman ini, “
Sungguh menyedihkan ilmu dari kitabullah, sunnah Nabi –shollallohu ‘alaihi wa sallam-, ushul, fiqh, dan selainnya mempelajari dan mengajarkannya hanyalah membuahkan ucapan seperti ini …. Aduhai…. Tidakkah tawadu’ dan merendah
ً اضع أ ىح هد للَّي ً إًالَّي ىرىػ ىع ي اللَّي ي ىكىم تىػ ى ى ى ى Tidaklah seseorang tawadhu’ karena Alloh kecuali Alloh akan mengangkat (derajat)nya (HR Muslim no 2588) Sungguh Al-Imam Adz-zdahaby memberikan nasihat yang laur biasa maka simak dan perhatikanlah wasiat yang agung ini :
ك أشر ال بر الذم ي من ت بر على العب د بعلم ك تع م ي نفس بفضيلت فف اذا لم فع علم فف من طلب العلم
لآلخرة اسره علم كخشع ولب ك است نت نفس ك ا ف على نفس ب لمرص د ال فتر ع ه بل ح سبه ال كوت ك تف دا فف غفل ع ه جمحت عن الطر ق المست يم ك أال ت ك من طلب العلم للفخر ك الر س ك بطر على المسلمين ك تح مق
من ا ف ي ولب مث ؿ ذرة من ابر ك ال ح ؿ ك ال و ة إال ب هلل العلي
عليهم ك ازدراام هذا من أابر ال بر ك ال دخل ال
العظيم
Dan kesombongan yang terburuk adalah orang yang menyombongkan diri terhadap orang-orang dengan keilmuaannya, berbangga diri dengan keutamaannya, maka sesungguhnya hal ini tidaklah bermanfaat ilmunya, barang siapa yang menuntut ilmu untuk akhirat ilmunya akan mematahkan(kesombongannya), hatinya akan khusu‟, tenang dirinya, dan terhadap dirinya penuh pengawasan, maka ia tidak akan lesu dari dirinya, akan tetapi ia akan selalu memperhatikan dan mencari (keberadaan)nya setiap waktu, kalaulah ia lalai darinya maka ia akan terlepas dari jalan yang lurus dan membinasakannya. Maka barang siapa yang menuntut ilmu untuk berbangga, kedudukan dan merendahkan kaum muslimin, membodohi dan menghinakan mereka maka ini adalah dari dosa yang paling besar dari dosa-dosa besar dan tidak akan masuk surga barang siapa yang ada pada hatinya kesombongan sebesar biji , walaa haula walaa kuwwata billah Al-„Aliy Al-„Adhzim (Al-Kabair) Dan siapa yang menyangka kalau saja pembelaannya dan juga menolak bukti-bukti kerusakan yayasan ini adalah salah satu dari petaka kesombongan Alloh تعالىberfirman :
61
www.darul-ilmi.com
ً الر ٍش ًد ىال ػ و ً ً ً ً ً ض بً ىٍي ًر ال ى ً ؼ ىع ٍن ىآ ى تًي الَّي ًذ ىن ىػتى ى بَّيػ يرك ىف ًي ٍاأل ٍىر ىص ًر ي يل ُّل تَّيخ يذكهي ٍ ىس ى ٍح ٍّق ىكإ ٍف ىػ ىرٍكا يا َّيل ىآ ى ىال يػ ٍؤمي ا ب ىه ىكإ ٍف ىػ ىرٍكا ىسب ى ى ًً ً سبً نيال كإً ٍف ػركا سبًيل الٍ ى ٍّي ػ ً ً ً تَّيخ يذكهي ىسبً نيال ىذلً ى ين ى ك ب ىنػَّي يه ٍم ىا َّيذبي ا ب ىآ ى تى ىكىا ني ا ىع ٍػ ىه غى ل ى ى ى ىى ٍ ى ى Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari ayat-ayat-Ku. Jika mereka melihat semua ayat, mereka tidak beriman kepadanya. dan jika mereka melihat jalan petunjuk, mereka tidak mau menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus memenempuhnya, yang demikian itu adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka selalu lalai dari padanya . (Al-A‟rof : 146) Alloh Azza wa Jalla juga berfirman :
ً ً ً ً ً ً ً ًً ً ً ً ً ً الس ًميع الٍب و ص يير إً َّيف الَّيذ ىن ي ى دلي ىف ي ىآ ى ت اللَّي بً ىٍي ًر يس ٍلطى ف أىتى يا ٍم إً ٍف ي ي ص يدكًرا ٍم إًَّيال ا ٍبػ هر ىم يا ٍم بًبى ل ي ى ٍستىع ٍذ بً للَّي إًنَّي ي يا ى َّي ي ى
Sesungguhhnya orang-orang yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Alloh tanpa alasan yang sampai kepada mereka tidak ada dalam dada mereka melainkan hanyalah kesombongan yang mereka sekali-kali tiada akan mencapainya, maka mintalah perlindungan kepada Alloh. Sesungguhnya Dia Maha mendengar lagi Maha melihat .(Ghofir : 56) Semoga Alloh تعالىmelindungi kita dari dosa kibr dan petaka yang muncul dibalik kesombongan serta para pelakunya, Nabi Musa ‘alaihis salaam- berkata :
ً ً ً ً ً ً إًنٍّي يع ٍذ ي ً ٍحس ب ت ب ىربٍّي ىكىربٍّ ي ٍم م ٍن يا ٍّل يمتى ى بٍّ ور ىال يػ ٍؤم ين بيىػ ٍ ـ ال ى "Sesungguhnya aku berlindung kepada Robbku dan Robbmu dari setiap orang yang menyombongkan diri yang tidak beriman kepada hari hisab". (Ghofir : 27)
Pasal : menerima kebenaran walaupun dari yang lebih rendah selagi itu adalah kebenaran Salah satu bentuk rendah diri yang bertentangan dengan kesombongan adalah untuk menerima kebenaran walupun datang dari yang lebih junior atau yang lebih dibawah levelnya . yang mana hal ini adalah dari ciri has salafusholeh yang terdahulu dan yang terkini, yang kita jadikan sebagai panutan kita dalam hidup beragama. Tidak dengan memberikan julukan ataupun celaan bagi yang lebih rendah atau dianggap rendah . 1) Inilah ‘Abdurrohman bin ‘auf dan juga kaum muhajirin–rodhiyallohu ‘anhum- belajar dihadapan ‘Abdulloh bin ‘Abbas –rodhiyallohu-‘anhu- yang jauh lebih muda dan baru menuntut ilmu dibanding dengan mereka , sebagaimana dalam Shohiih Al-Bukhory no 6830 , Ibnu ‘Abbas – rodhiyallohu ‘anhu-berkata :
62
www.darul-ilmi.com
ا ت أورئ رج ال من المه جر ن م هم عبد الرحمن بن ع ؼ Dahulu saya membacakan(talqin) orang-orang dari kalangan muhajirin diantara mereka ada „Abdurrohman bin „Auf –rodhiyallohu ‘anhum2) Demikian juga ‘Umar –rodhiyallohu ‘anhu- menjadikan majlis musyawarohnya terdiri dari yang sudah tua dan juga yang masih muda diantaranya ‘Abdulloh bin ‘Abbas, sebagimana dalam shohiih Al-Bukhory no 4642 dan lihat juga 4294 . 3) Berkata ibnul-jauzy: rohimahulloh- dalam Kasful-musykil : dalamnya terdapat peringatan
terhadap mengambil ilmu dari Ahlinya walaupun usia mereka lebih kecil, atau lebih rendah kadarnya. Sungguh Hakim bin Hizam telah belajar kepada Mu‟az bin Jabal , maka dikatakan kepadanya : kamu belajar pada seorang anak (suku) khozroj ? Beliau menjawab : sungguh yang membinasakan kita adalah sikap takabbur/sombong. 4) Dan hal inilah yang menyebabkan seseorang jauh dari kebenaran, dan tidak akan bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat, Al-Khollal , meriwayatkan dari hadist ‘Abdurrozzaq dari Ma’mar dari Az-zuhry berkata, berkata ‘Umar –rodhiyallohu ‘anhu- :
sesungguhnya ilmu bukanlah dari usia muda ataupun tua, akan tetapi Alloh meletakkannya pada siapa yang ia hendaki.17 5) Berkata Al-Imam Wakii’ bin Jarroh-rohimahulloh- :
Seseorang tidak akan menjadi seorang yang ALIM sampai ia mendengar (ilmu) dari yang lebih tua, yang sebaya/selevel, dan dari yang lebih muda darinya, dan inilah jalan AlImam Ahmad sebagaimana yang disebutkan oleh Al-Baihaqy –rohimahulloh- dalam kitab manakibnya dan selainnya. (astar-astar diatas disebutkan oleh ibnu Muflih dalam kitab Alaadaab Asy-Syar’iyyah hal.364)
6) Berkata Ibnu Rojab –rohimahulloh- dalam risalah al-farqu bainan nashoih wat ta’yiir : Orang-orang yang disepakati keilmuaan dan keutamaannya menerima kebenaran dari siapa saja yang mendatangkannya kepada mereka walaupun lebih muda, dan mereka mewasiatkan kepada murid-murid dan para pengikutnya untuk menerima kebenaran bila nampak.
17
Az-Zuhry tidak mendengar dari ‘Umar.
63
www.darul-ilmi.com
Apakah kebenaran mesti hanya ada pada orang-orang kibar (tua) saja ? Dalam beberapa nulkilan diatas dan pembahasan yang telah berlalu, para pembaca insya Alloh bisa mengambil kesimpulan bahwa kebenaran itu adalah apa yang sesuai dengan kebenaran dan mencocokinya walaupun yang membawanya adalah orang-orang yang masih muda, sebagai penguat hal ini. 1) Alloh تعالىmemberikan hikmah kepada Nabi Yahya alaihis-salaam dalam usia yang muda ,
و ً ً ًّصبًي ٍح ٍ ىم ى ى ى ٍحيىى يخذ الٍ تى ى ب بًي َّي ة ىكىآتىػ ٍيػى هي ال ي Wahai Yahya , ambillah Al kitab itu dengan sungguh-sungguh . dan Kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih kanak-kanak, (Maryam : 12) 2) Nabi ‘Isa -‘alaihis-salaam - diangkat sebagai Nabi dalam usia bayi, juga sebagai pembelaan terhadap ibu-nya :
ً ً ً لص ىالةً ىك َّي ت ىحيًّ ىكبىػ ًّرا بًى الً ىدتًي ص نًي بً َّي الزىا ةً ىم يد ٍم ي ب ىك ىج ىعلىًي نىبًيًّ ىك ىج ىعلىًي يمبى ىرنا أىٍ ىن ىم يا ٍ ي ت ىكأ ٍىك ى وى ىؿ إًنٍّي ىع ٍب يد اللَّي ىآتى ن ىي الٍ تى ى ًّث ىحي ىم ى ٍ ىع ٍلًي ىجبَّي نرا ىش ً يًّ ىك َّي ت ىكىػ ٍ ىـ أيبٍػ ىع ي ت ىكىػ ٍ ىـ أ يىم ي الس ىال يـ ىعلى َّيي ىػ ٍ ىـ يكلً ٍد ي ٍ ىكل Berkata Isa : "Sesungguhnya aku ini hamba Alloh, Dia memberiku Al kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi, dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali". (Maryam : 30-33) 3) Kisah Nabi Musa dan Harun ‘alaihimas-salaam, tidak diragukan Nabi Musa jauh lebih afdhol dibandingkan Nabi Harun dan Nabi Harun lebih tua darinya, 4) Kisah Nabi Sulaiman dan ayahnya Nabi Dawud ‘alaihimas-salaam Alloh تعالىberfirman :
ً ًً ًً ٍ ش ً كد كسلىيم ىف إً ٍذ ح ي م ًف ًي الٍحر ً ً َّيمى ىا يسلىٍي ىم ىف ىكيا ًّال ىآتىػ ٍيػى يح ٍ نم ث إً ٍذ نىػ ىف ى ٍ ت ي غىى يم الٍ ى ٍ ـ ىكياَّي ل يح ٍ م ًه ٍم ىش اد ىن ىػ ىفه ٍى ىٍ ى ىك ىد ياك ى ى ي ٍ ى ىك ًعل نٍم Dan (ingatlah kisah) Dawud dan Sulaiman, di waktu keduanya memberikan keputusan mengenai tanaman, karena tanaman itu dirusak oleh kambing-kambing kepunyaan kaumnya dan adalah Kami menyaksikan keputusan yang diberikan oleh mereka itu, Maka Kami telah memberikan pemahaman kepada Sulaiman tentang hukum (yang lebih tepat) dan kepada masing-masing mereka telah Kami berikan Hikmah dan ilmu (Al-Anbiya‟ : 78-79)
64
www.darul-ilmi.com
5) Kisah seorang anak muda yang memiliki karomah menyembuhkan orang-orang sakit dengan izin Alloh تعالىdan pendeta yang mendidiknya, berkata sang pendeta :
ض يل ًمٍّى ت الٍيىػ ٍ ىـ أى ٍ ى ىل بيػى َّيى أىنٍ ى ٍأ Wahai anakku kamu sekarang lebih mulia dari saya (HR.Muslim no 3005 dari Abu Yahya Shuhaibrodhiyallohu ‘anhu-) 6) Kisah tawanan perang Badr, Nabi dan Abu bakar sepakat sedangkan ‘Umar menyelisihi kesepakatan mereka kemudian Alloh تعالىmembenarkan pendapat ‘Umar yang lebih muda dari Abu Bakar dan bahkan Nabi-shollallohu ‘alaihi wa sallam-, Alloh تعالىberfirman :
ً ً ً ً ً ىس ىرل ىحتَّيى يػثٍ ًخ ىن ًي ٍاأل ٍىر ض ُّل ب ًم ىن يم لى ٍ ىال اتى ه ض تي ًر يدك ىف ىع ىر ى ٍ ىم ىا ىف لىبً ٍّي أى ٍف ى ي ىف لى ي أ الدنٍػيى ىكاللَّي ي ي ًر يد ٍاآلىخ ىرىة ىكاللَّي ي ىع ًز هز ىح ه ً ً ً اللَّي ً سب ىق لىم َّي ً ً يم يم أ ى ىخ ٍذتي ٍم ىع ىذ ه يم ى ي لي ا م َّيم غى ٍمتي ٍم ىح ىال نال طىيٍّبن ىكاتَّيػ ي ا اللَّي ى إً َّيف اللَّي ى غى يف هر ىرح ه اب ىعظ ه س ي ٍم ى ىى ى Tidak patut, bagi seorang Nabi mempunyai tawanan sebelum ia dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi, kamu menghendaki harta benda duniawiyah sedangkan Alloh menghendaki (pahala) akhirat (untukmu), dan Alloh Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana, kalau sekiranya tidak ada ketetapan yang telah terdahulu dari Alloh, niscaya kamu ditimpa siksaan yang besar karena tebusan yang kamu ambil. Maka makanlah dari sebagian rampasan perang yang telah kamu ambil itu, sebagai makanan yang halal lagi baik, dan bertakwalah kepada Alloh; Sesungguhnya Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al-Anfaal : 67-69) 7) Abdulloh bin ‘Umar –rodhiyallohu ‘anhuma- menepati kebenaran dibandingkan orang-orang dewasa lainnya yang hadir seperti Abu bakar dan juga ayahnya ‘Umar –rodhiyallohu ‘anhum-
و ؿ اإلم ـ البخ رم رحم اهلل حدث عمر بن حفص بن غي ث حدث أبي حدث األعمش و ؿ حدث ي م اد عن عبد اهلل بن
ؿ ال بي صلى اهلل علي ك رس ؿ اهلل ثم التفت
بي نحن ع د ال بي صلى اهلل علي ك سلم جل س إذ أتي ب م ر نخل: عمر رضي اهلل ع هم و ؿ
ردت أف أو ؿ اي ال خل
ظ ت أن ع ي ال خل. ) سلم ( إف من الش ر لم برات ابرا المسلم
) ؿ ال بي صلى اهلل علي ك سلم ( اي ال خل
فذا أن ع شر عشرة أن أحدثهم س ت
Berkata Al-Imam Al-Bukhory –rohimahulloh-(no 5444) mengabarkan kami ‘Umar bin Hafsh bin Ghiyast mengabarkan kami Ayahku mengabarkan kami Al-a’masy mengabrakan padaku Mujahid dari ‘Abdulloh bin ‘Umar –rodhiyallohu ‘anhuma- berkata : ditengah-tengah kami duduk disisi Nabi –shollallohu ‘alaihi wa sallam- didatangkan beberapa biji kurma, maka Nabi –shollallohu ‘alaihi wa sallam- bersabda : “sesungguhnya ada suatu pohon yang keberkahannya seperti keberkahan seorang muslim ?” maka saya menyangka pohon itu adalah pohon kurma, kemudian saya hendak mengatakan bahwa pohon itu adalah pohon kurma wahai rosululloh kemudian saya memperhatikan, ternyata saya adalah salah seorang dari sepuluh dan saya adalah yang paling muda, maka sayapun diam. Maka Nabi –shollalohu ‘alaihi wa sallam- bersabda : “pohon itu adalah pohon kurma”.
Dalam riwayat yang lain (no 4698) disebutkan : 65
www.darul-ilmi.com
. ) ل ا شيئ و ؿ رس ؿ اهلل صلى اهلل علي ك سلم ( اي ال خل ؿ م م عك أف ت لم ؟ و ؿ لم أرام ت لم ف رات أف
كرأ ت أب ب ر كعمر ال ت لم ف رات أف أت لم لم لم
لم وم ولت لعمر أبت ه كاهلل ل د كوع ي نفسي أنه ال خل
أت لم أك أو ؿ شيئ و ؿ عمر ألف ت ف ولته أحب إلي من اذا كاذا
Maka saya melihat Abu Bakar dan ‘Umar tidak menjawab, sayapun enggan untuk menjawab. Tatkala mereka tidak menyebutkan sesuatu (jawaban) rosululloh-sholallohu ‘alaihi wa sallam- bersabda : “pohon itu adalah pohon kurma”. Ketika kami sudah berdiri saya katakan kepada ‘Umar : “wahai ayahanda demi Alloh telah terbetik dalam diriku jawabannya adalah pohon kurma !” beliau berkata : apa yang menghalangimu untuk menjawab ? beliau berkata : “saya tidak melihat kalian berbicara maka sayapun enggan untuk mengatakan sesuatu”, ‘Umar berkata : “seandainya kamu menjawabnya lebih saya sukai daripada ini dan itu ….” Berkata Al-Hafidhz Ibnu Hajar –rohimahulloh- :
ك ي أف الع لم ال بير ود خفى علي بعض م درا من ا دكن ألف العلم م ااب كاهلل ؤتى ضل من ش ء Dalam hadits ini (terkandung faidah) bahwa seorang ’Alim yang besar bisa saja terluputi pengilmuan sebagian perkara yang didapati oleh siapa yang lebih muda darinya , karena ilmu itu adalah suatu anugrah , dan Alloh memberikan anugrahnya kepada siapa yang ia kehendaki. (Fathul-Baary 1/ 185 maktabatush-shofa) 8) Kisah wanita gila yang berzina , ‘Ali bin Abi Tholib menyelisihi keputusan ‘Umar yang jauh lebih tua darinya ,
ش ىر ً ىيه أينى نس ى ىىم ىر بً ىه يع ىم ير أى ٍف تيػ ٍر ىج ىم ى يم َّير بً ىه ىعلىى ىعلً ٍّى بٍ ًن أىبًى طى لً و ىع ًن ابٍ ًن ىعبَّي و ب ت ى ٍستى ى ٍ س وى ىؿ أيتً ىى يع ىم ير بً ىم ٍ ي نىو وى ٍد ىزنى ً ٍ ض ى ا يف اللَّي ً ىعلىٍي ً ىػ ى ىؿ ىم ىش ٍ يف ىا ًذهً وى لي ا ىم ٍ ي نى ي بىًى يالى وف ىزنى ٍ ًر وى ىؿ ىػ ى ىؿ ٍارج يع ا بً ىه ثي َّيم أىتى هي ىػ ى ىؿ ى.ت ى ىىم ىر بً ىه عي ىم ير أى ٍف تيػ ٍر ىج ىم ً ًً ت أ َّي الصبً ٍّى ىحتَّيى ىػ ٍع ً ىل ظ ىك ىع ًن َّي ىف الٍ ى لى ىم وى ٍد يرً ىع ىع ٍن ثىالىثىو ىع ًن ال ىٍم ٍ ي ًف ىحتَّيى ىػ ٍبػ ىرأى ىك ىع ًن الَّي ئً ًم ىحتَّيى ى ٍستىػ ٍي ً ى ين أ ىىم ىعلً ٍم ى أىم ىير ال يٍم ٍؤم ى . وى ىؿ ى ى ىع ىل ي ى بٍّػ ير. وى ىؿ ى ٍىر ىسلى ىه. وى ىؿ ى ٍىر ًسل ىٍه. وى ىؿ ى ىم بى يؿ ىا ًذهً تيػ ٍر ىج يم وى ىؿ الى ىش ٍى ىء.وى ىؿ بىػلىى
Dari Ibnu ‘Abbas –rodiyallohu ‘anhu- berkata : Didatangkan kepada ‘Umar seorang wanita yang gila telah berzina, maka ‘umar bermusyawaroh dalam hal ini, maka ‘Umar memerintahkan agar wanita itu dirajam, maka ‘Ali bin Abi Tholib melewati wanita itu, dan berkata “ada apa dengan wanita ini?” Mereka menjawab : “perempuan gila (dari) suku fulan, ‘Umar memerintahkan untuk dirajam”, maka ‘Ali berkata : “pulangkan wanita ini !” kemudian beliau mendatangi ‘Umar dan berkata : “wahai Amirul-mu’minin ! tidakkah kamu tahu bahwa pena terangkat dari tiga golongan, dari orang gila sampai ia sadar, orang yang tidur smpai bangun dan anak kecil sampai ia balig ?”, ‘Umar berkata : “tentu/benar”. ‘Ali berkata : “kalau begitu mengapa wanita ini hendak di rajam ?” ‘Umar : “tidak ada apa-apa, lepaskan dia !” Maka iapun dilepaskan, maka ‘Umar pun bertakbir. (HR Abu Dawud no 4401) 9) Kisah ‘Imron bin Hushoin dan ‘Abdulloh bin ‘Umar yang menyelisihi ‘Umar dalam Haji Tamattu’ -telah lalu- , kisah Abdulloh bin ‘Abbas yang menyelisihi Abu Bakar dan ‘Umar dalam perkara ‘Umroh –juga telah lalu66
www.darul-ilmi.com
10) Ahmad bin Hanbal yangmana madzhab/pendapatnya banyak menyelisihi imam-imam yang lainnya dan juga lebih tua darinya , kebanyakan pendapatnya lebih tepat karena beliau mempunyai hujjah , Demikian juga pada zaman mihnah beliau seorang anak muda yang kokoh dan tegas dalam menyikapinya dan menyelisihi orang-orang yang lebih tua darinya , Dan masih banyak bukti dan contoh yang lain , dan apa yang ada Insya Alloh cukup bagi orang yang mau mengerti.
Penting !! Dzulqornain berkata di Maros membela Abu Ghothiyyah Rismal Sorowako : Itu juga dari hal yang saya cela dari Antum (Ali Abbas), dia itu seorang ustadz, ajarlah orang untuk menghormati, walaupun antum tidak setuju dia ustadz, ajarlah menghormati … ajarlah orang dalam membantah agar orang paham bahwa ini memang berbicara agama bukan masalah pribadi.
Para pembaca coba bandingkan Ustat Dzul dengan ucapan ini dan ucapan berikut : Dan dari kecerobohan sebagian manusia, kadang datang anak dari Yaman, sebagian ikhwah datang dari Yaman, para penuntut ilmu dari Yaman datang ke Indonesia ini, kemudian dibawa berkeliling menyampaikan
juga ia berkata : Datang membawakan kerusakan yayasan dari satu sisi ! Anak-anak kemarin sore malah !. Mungkin belajar juga di ustadz2 yang memperingatkan mereka dari hizbiyyah Dan
1) ustat kalau menasihati , praktek dong !!! Alloh تعالىberfirman :
ى أىػُّل ىه الَّي ًذ ىن آ ىىمي ا لً ىم تىػ ي لي ىف ىم ىال تىػ ٍف ىعلي ىف ىابيػ ىر ىم ٍ تن ًع ٍ ىد اللَّي ً أى ٍف تىػ ي لي ا ىم ىال تىػ ٍف ىعلي ىف Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Alloh bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan. (Ash-Shoff : 2-3) Alloh تعالىjuga berfirman :
ً ً ً أىتى يٍمرك ىف الَّي ب أى ى ىال تىػ ٍع ً لي ىف س ي ٍم ىكأىنٍػتي ٍم تىػ ٍتػلي ىف الٍ تى ى ى ي س ٍ ىف أىنٍػ يف ى س ب لٍب ٍّر ىكتىػ ٍ ى Apakah kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaikan, sedang kamu melupakan dirimu sendiri, Padahal kamu membaca Al kitab ? Maka tidaklah kamu berpikir/berakal ? (Al-baqoroh : 44) 2) Celaan ustat ternyata untuk dirinya sendiri !!!? memalukan !!
67
www.darul-ilmi.com
3) Tidak diragukan bahwa anak-anak dari Yaman yang dimaksudkan oleh Ustat jauh lebih berilmu dan kokoh dibandingkan si Ustat Rismal , tapi mana penghormatan ?!! 4) Keadaan rismal yang menyedihkan tidak perlu untuk disebutkan disini, dan cukup para tetangganya yang menjadi saksi akan buruknya orang ini, coba tanya saja tetangganya !! salat subuh saja sering alfa dan telat !! padahal masjid disamping rumahnya, akhlak juga tidak layak bagi seorang ustat ! bicara ngawur, taqulu jadi tabulu ! menghalangi orang untuk menuntut ilmu di markaz terbesar di dunia dan bersih dari hizbyyah yang mana para masyaikh sunnah mendorong untuk kesana! Begitu ana tiba di sorowako banyak yang ngadu tentang si Rismal ustat gadungan.-Hadahulloh5) Kamu mencela mereka dalam masalah yang kamu sendiri tidak paham akar masalah18 , memuji orang yang jelas tidak beres . bisakah kamu berlaku adil dalam berucap !? Ataukah karena Abu Ghotiyyah Rismal ini sepakat dan mau jalan bersamamu kamu memujinya ? Yang dahulu tidak pernah/tidak kamu sebut sebagai ustat, begitu berjalan bersamamu kamu gelari ustat ? Sebelumnya ia juga telah menghabisimu dan kami dengar ia mencaci dan juga memburukkanmu ! Kemudian setelah berjalan bersamamu semuanya hilang dan digelari dengan ustat ?! Kemudian yang tidak sejalan denganmu walaupun diakui keilmuaannya kamu berikan gelar “anak-anak” ? Alloh berfirman :
تعالى
و ً ً أىػُّله الَّي ًذ ن آىم ا يا ني ا وىػ َّي ًامين لًلَّي ً يشه ىد ً ً ب لًلتَّيػ ٍ ى ل ىكاتَّيػ ي ا ى ىي ى ى اء بً لٍ ٍسط ىكىال ى ٍ ًرىمَّي ي ٍم ىشىىآ يف وىػ ٍ ـ ىعلىى أ َّيىال تىػ ٍعدلي ا ا ٍعدلي ا يا ى أىوػ ىٍر ي ى ى ى اللَّي ى إً َّيف اللَّي ى ىخبً هير بً ىم تىػ ٍع ىملي ىف Wahai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil, dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al-Maaidah : 8) 6) Tidakkah kamu melihat para aimmah menyebutkan sahabat, tabi’in, guru-guru mereka dalam bukubuku hadist tanpa menyebutkan imam atau semisalnya ? Lihat shohiihul-Bukhory berliau berkata : mengabarkan kami ‘Abdulloh bin Yusuf dari Malik dari Nafi’ dari Ibnu ‘Umar , Lihat juga shohiih Muslim beliau berkata : mengabarkan kami Muhammad bin Mustanna dan Ibnu Basysyaar mengabarkan kami Muhammad bin Ja’far dari Syu’bah dari Qotadah … Lihat juga Jami’ At-tirmidzy beliau berkata : mengabarkan kami Mahmud bin Ghoilan mengabakan kami Abu Dawud dari Syu’bah ….
18
Lihat bab setelah ini.
68
www.darul-ilmi.com
Lihat juga Sunan Abu dawud berkata : mengabarkan kami ‘Ustman bin Abi Syaibah mngabarkan kami ‘Affan mengabarkan kami Hammad bin salamah mengabarkan kami Tsabit dari Anas bin Malik …. Lihat juga musnad Imam Ahmad, lihat ini lihat itu buku-buku para aimmah !!! tercelakah hal itu ? 7) Atas dasar apa kamu mencela saudara kita , Abu Muqbil ? padahal yang ia lakukan tidaklah menyelisihi syariat , mendudukkannya sebagaimana mestinya? Mengapa kamu mencela ! adakah bukti dan hujjahmu? Ataukah perasaan belaka? Berikut beberapa nukilan yang hendaknya kamu perhatikan kembali sebelum kamu mencela!
Pasal . Dari metode salaf memberikan julukan dalam bentuk celaan bagi yang menyelisihi kebenaran sebagai nasihat. -
Nabi –shollallohu ‘alaihi wa sallam- berkata kepada Mu’adz : apakah kamu adalah seorang tukang fitnah ? Nabi-shollallohu ‘alaihi wa sallam- berkata kepada Abu Dzar : sesungguhnya kamu seorang yang ada padanya perkara jahiliyyah (lihat shohiih Al-Bukhory 30 dan Muslim 1661) Nabi –shollallohu wa sallam- menjuluki kaum khowarij dengan : Anjing-anjing neraka Para sahabat menjuluki Ibnu Shoyyad sebagai DAJJAL ‘Ali bin Abi Tholib berkata kepada Ibnu Abbas : kamu adalah seorang yang sesat . telah berlalu Abdulloh bin ‘Abbas berkata tentang Nauf Al-Bukaly : musuh Alloh (HR Al-Bukhory 122 & Muslim 2380)
Dan buku-buku rijal penuh dengan ungkapan-ungkapan seperti ini, yang menujukkan bolehnya dan tanpa pengingkaran, sebagai contoh yang mungkin masih diingat oleh ustat Dzul, kitab guru BESAR AsySyaikh Muqbil –rohimahulloh- yang berjudul : Mendiamkan Anjing gila/melolong (yaitu) Yusuf AlQordhowy ….juga sampai ada kami berita bahwa Asy-Syaikh Sholih Al-Fauzan –hafidhzohullohmengatakan bahwa Yusuf Al-Qordhowy sebagai “Khinziir” yaitu babi! Dan semua orang paham bahwa orang-orang yang disebutkan diatas atau yang tidak disebut berbicara agama bukan pribadi, berbeda dengan yang dipahami oleh Ustat Dzulqarnain. Orang yang kamu cela wahai ustat tidaklah lain kecuali hanya menghilangkan kalimat ustat padanya ! belum memerikan lafatdhz ataupun gelar yang telah disebutkan diatas atau yang semisalnya. Kalaupun ada maka nukilan astar diatas cukup .-waffaqollohu Al-Jami’-
69
www.darul-ilmi.com
Bab 4 Dzulqor-main dengan berucap tanpa ilmu
Tentu dari pemahaman ahlussunnah wa jama’ah adalah untuk seseorang tidaklah berbicara kecuali dengan kebaikan , yang mana hal ini adalah iman. Nabi –shollallohu ‘alaihi wa sallam-bersabda :
ً ً ً ً ً ت ٍ ص يم ٍ ىكىم ٍن ىا ىف يػ ٍؤم ين بً للَّي ىكالٍيىػ ٍ ـ اآلخ ًر ىػ ٍليىػ ي ٍل ىخ ٍيػ نرا أ ٍىك ليى Dan barang siapa yang beriman kepada Alloh dan hari akhirat maka hendaknya ia berucap baik atau diam . (HR Al-Bukhory dan Muslim dari Abu Huroiroh-rodhiyallohu ‘anhu) Dan berbicara tanpa dasar ilmu adalah tercela dan hina terlebih lagi apabila bersangkutan dengan agama. Alloh تعالىberfirman dalam kitab-NYa yang Mulia :
ً ً ً ًٍ ش ىم ى ىه ىر ًم ٍػ ىه ىكىم بىطى ىن ىك ىم يػىػ ٍّز ٍؿ بً ً يس ٍلطى ن ىكأى ٍف تىػ ي لي ا وي ٍل إًنَّي ىم ىح َّيرىـ ىربٍّ ىي الٍ ىف ى اح ى اإلثٍ ىم ىكالٍبىػ ٍ ىي بً ىٍي ًر ال ى ٍ ٍح ٍّق ىكأى ٍف تي ٍش ًريا ا ب للَّي ىم ل ىعلىى اللَّي ً ىم ىال تىػ ٍعلى يم ىف Katakanlah : "Robb-ku hanya mengharamkan perbuatan yang keji , baik yang nampak ataupun yang tersembunyi , dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Alloh dengan sesuatu yang Alloh tidak menurunkan hujjah untuk itu dan (mengharamkan) berucap/mengada-ngada terhadap Alloh apa yang tidak kamu ketahui." (Al-A‟roof : 33) Dan kita semua tahu dari pelajaran yang sangat mendasar yang diterangkan dalam pembahasan awal kitab Al-ushul Ast-stalastah Asy-Syaikh Muhammad bin ‘Abdul-Wahhab berkata :
ً كوى ىؿ الب ىخ ًر ُّل ً ً ً استىػ ٍ ًف ٍر ٍ ( ى ٍعلى ٍم أىنَّي ي الى ال إًالَّي اللَّي ي ىك:يل وىػ ٍ لي ي تىػ ىع لىى بى ي:م ػ ىرح ىم ي اهللي تىػ ىع لىى ػ ي ى العل ي:ب ٍم وىػ ٍب ىل ال ى ٍ ؿ ىكال ىٍع ىم ًل؛ ىكالدَّيل ي ً ً ً ً ) الع ىم ًل لً ىذنب ى ىػبى ىدأى ب لٍعل ًٍم (وىػ ٍب ىل ال ى ٍ ؿ ىك ى، ) ك
berkata Al-Bukhory –rohimahulloh ta’ala-
Bab . Ilmu sebelum berucap dan beramal . dan dalilnya adalah firman-Nya ta’ala : Maka ketahuilah, bahwa Sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, yang haq) selain Alloh dan mohonlah ampunan bagi dosamu (Muhammad 19) Maka dimulai dengan ilmu sebelum ucapan dan amalan. Apakah pelajaran-pelajaran yang berharga seperti ini sudah terlupakan dengan pembahasan fiqih tingkat nasional ? ataukah hanya pembelaan diri semata yang tidak mau tahu pokok permasalahan ? kemudian langsung menuduh dan memberikan julukan yang jelek !! Atau mungkin dari kecerobohan !!
70
www.darul-ilmi.com
Perhatikan ucapan dzul : ”. Dan ini sebagian orang. Saya ndak tahu dari mana pemahaman ini orang yang ada pemahaman seperti ini, DATANGKAN SEPOTONG ULAMA di MASA INI YANG MENUNJUKKAN HUKUM TERSEBUT
muncul. KALIMAT
paham Bagi DARI
Juga ucapannya : Dan dari kecerobohan sebagian manusia, kadang datang anak dari Yaman, sebagian ikhwah datang dari Yaman, para penuntut ilmu dari Yaman datang ke Indonesia ini, kemudian dibawa berkeliling menyampaikan … , dikesankan seakan-akan yayasan itu kayak bagaimana, bentuk hizbiyyah-terlarang. Ini orang-orang yang datang dari yaman ini, saya ndak mengerti apa maksud mereka juga, dan mereka juga dari sisi mana pemahamannya seperti itu. Tapi itu adalah hal yang gegabah, hal yang ceroboh.
Kalau kamu memang belum tahu maka perhatikanlah dan pelajari kembali hujjah dan argumen mereka, sebelum engkau wahai “mufti” berbicara !! karena inilah bentuk kecorobohan dan hal yang gegabah . Alloh تعالىberfirman ;
ً ً ً ف م لىي ل ى ك ىا ىف ىع ٍ ي ىم ٍسئي نال ٍم إً َّيف َّي اد يا ُّلل أيكلىئً ى ص ىر ىكالٍ يف ىؤ ى الس ٍم ىع ىكالٍبى ى ىك ب عل ه ىكىال تىػ ٍ ي ى ٍ ى Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggungan jawabannya. (Al-Isro‟ : 36) Berhati-hatilah !! berfatwa tanpa dasar ilmu sangat berbahaya, ingatkah dengan hadist …
ً إً َّيف اللَّي الى ػ ٍتزًع ال ًٍعل ً س انٍتًز ن ً ً ٍم ىم ىع يه ٍم ىكيػ ٍب ً ى ًى الَّي كس يج َّيه الن يػ ٍفتي نىػ يه ٍم بً ىٍي ًر اع ىكلى ٍن ىػ ٍ بً ي ٍم م ىن الَّي ً ى س يرءي ن ض ال يٍعلى ىم ىء ىػيىػ ٍرى يع الٍعل ى ى ىى ي ى ً ضلُّل ىف ك ً ًعل وٍم ىػي ضلُّل ىف ىي ى Sesungguhnya Alloh tidaklah mencabut ilmu dari manusia begitu saja , akan tetapi dengan mematikan para ‘ulama’ maka ilmu teranggat bersama (matinya) mereka , dan tersisa ditengah-tengah manusia pemimpin-pemimpin yang bodoh , mereka memberikan jawaban tanpa dasar ilmu , maka merekapun sesat dan menyesatkan. (HR Al-Bukhory dan Muslim dari ‘Abdullohi ibnu ‘Amr –rodhiyallohu ‘anhu) Sebagian dari para ulama’ telah menamakan hal ini yaitu beruap tanpa dasar ilmu/mengada-ngada adalah berntuk berlebih-lebihan / memberat-beratkan diri (takalluf) dan Alloh تعالىberfirman tentang dakwah Nabi-Nya ‘alaihish-sholaatu wassalaam-
ً ًً ً ين ٍ ىس ىلي ي ٍم ىعلىٍي م ٍن أ ٍ وي ٍل ىم أ ىج ور ىكىم أىنى م ىن ال يٍمتى ى لٍّف ى Katakanlah (hai Muhammad): "Aku tidaklah meminta upah sedikitpun padamu atas da'wahku dan bukanlah aku Termasuk orang-orang yang mengada-adakan. (Shood : 86) 71
www.darul-ilmi.com
Al-Imam Al-Bukhory meriwayatkan dalam kitab Shohihnya (no 4809), dari ‘Abdulloh bin Mas’ud – rodhiyallohu ‘anhu-berkata :
ؿ لم ال علم اهلل أعلم
أ ه ال س من علم شيئ لي ل ب كمن لم علم لي ل اهلل أعلم فف من العلم أف
Wahai segenap manusia ! barang siapa yang mengetahui suatu ilmu maka katakanlah, dan barang siapa yang tidak tahu maka hendaknya berkata Allohu a’lam ! karena sesungguhnya dari (bentuk) ilmu adalah untuk ia berucap pada hal yang tidak ia tahu “Allohu ‘alam” Kemudian beliau membacakan ayat diatas . Berkata Asy-syaikh Al-‘Ustaimin –rohimahullohu ta’ala- :
Sesungguhnya seseoang apabila ditanya pada perkara yang tidak ia ketahui hendaknya tidak berbicara, maka iapun mendatangkan jawaban yang ia tidak ketahui benar atau tidak ! akan tetapi tidak berbicara kecuali pada hal yang ia ketahui . apabila ditanya tentang sesuatu yang tidak ia ketahui maka ia katakan “Allohu „alam” karena sesungguhnya dari ilmu untuk seseorang berucap pada perkara yang ia tidak ketahui “Allohu „alam” Dan beliau –rodhiyallohu „anhu- mensifati hal ini dengan ilmu, karena orang yang mengatakan saya tidak tahu dan memang ia tidak tahu adalah pada hakikatnya orang yang tahu, (yaitu) ia tahu kadar dirinya, tahu kedudukannya, dan dia tidak tahu, maka iapun berkata pada hal yang ia tidak ketahui “Allohu „alam” Kemudian seseorang apabila berkata pada sesuatu yang ia tidak ketahui “Allohu „alam” dan tidak berfatwa denganya, orang-orang akan percaya padanya, mereka akan tahu bahwa apa yang difatwakan adalah berdasarkan ilmu, dan apa yang ia tidak ketahuinya ia menjauhkan diri darinya (untuk berfatwa). Juga, apabila seseorang berbicara pada sesuatu yang tidak ia ketahui “Allohu a‟lam” ia akan menterbiasakan dirinya untuk tunduk kepada kebenaran dan tidak (sok) berfatwa, dan hal ini bertolak belakang dengan sebagian orang sekarang ini. Kamu mendapatinya beranggapan fatwa itu keuntungan, maka iapun berfatwa berdasarkan ilmu dan tanpa ilmu, dan berfatwa dengan ilmu setengah-setengah . Oleh karena itu Syaikhul-Islaam –rohimahulloh- berkata dalam kitab beliau (Al-Fataaa AlHamawiyyah) : dahulu mereka (ulama‟) berkata : tidaklah merusak perkara dunia dan agama kecuali empat : ahli kalam yang setengah-setengah, faqih yang setengah-setengah, ahli bahasa (nahwu) yang setengah-setengah, dokter yang setengah-setengah. Adapun yang pandai berbicara/ahli kalam : maka ia merusak agama dan keyakinan, karena ahli kalam yang masih mendapatkan sedikit dari ilmu kalam dan belum sampai pada puncaknya 72
www.darul-ilmi.com
terperdaya dengan ilmu (yang sedikit) tersebut. Adapun ahli kalam yang telah sampai pada puncaknya, maka mereka telah tahu hakikatnya kemudian mereka kembali (rujuk) kepada kebenaran. Adapun faqih setengah-setengah, maka merusak negeri, karena ia memberikan keputusan tanpa dasar kebenaran , maka mereka merusak negeri, ia memberikan hak orang ini kepada yang ini (lain) dan ini untuk ini. Adapun ahli bahasa (nahwu) setengah-setengah, maka ia merusak lisan , karena ia menyangka telah menguasai qoidah-qoidah bahasa kemudian ia pun melakukan lahn (kekeliruan) maka iapun merusak lisan. Dan dokter setengah-setengah, merusak badan, karena ia tidak tahu bisa saja ia menyebutkan suatu obat ternyata penyakit/racun, dan bisa saja ia tidak menyebutkan obat sehingga binasalah orang yang sakit. Fal-Hasil tidak dibolehkan bagi seseorang untuk berfatwa kecuali pada tempat yang boleh untuk ia berfatwa, apabila Alloh hendak untuk menjadikannya sebagai imam(panutan/rujukan) bagi manusia memberikan fatwa, hidayah kepada jaln yang lurus kepada mereka maka akan terjadi , apabila Alloh tidak menghendaki hal itu maka tidak akan bermanfaat baginya kelancangannya dalam berfatwa … (lihat syarah riyadhush-sholihiin)
73
www.darul-ilmi.com
Bab 5 Dzulqor-main dengan keresmian da‟wah
Ia berkata di Pinrang : Adapun Ahlussunnah, kalau mereka punya yayasan, yayasan itu adalah untuk cacatan resmi dipemerintah. Ahlussunnah tidak dikenal dengan nama yayasan, dikenal mereka dengan salafy, ahlissunnah itu penamaan mereka dimanapun mereka berada di Indonesia. Juga berkata : Pokok-pokok Kita terangkan bahwa di negeri kita, pemerintah agar dakwah itu tidak terkesan ilegal, tidak terkesan liar, kadang harus ada yayasan menaunginya, dan ini kita lakukan. Kita ada yayasan untuk hal ini untuk membuat dakwah agar dalam pemerintahan itu dianggap legal, tapi semua kenal dakwah ini tidaklah dikenal dengan yayasan. Mungkin kawan2 di sini ndak mengetahui nama yayasan kita apa. Dulunya, saya sendiri, dulu: WAKIL yayasan, BENDAHARA, dulu, saya ndak tahu! Jelas ya ? Karena memang kita hanya menjadikannya sebagai apa ? dalam hal-hal tetentu. Ini ada tanah waqaf, semuanya di bawah yayasan, bukan milik pribadi. Jelas ya ? Datang dari pihak pemerintahan meminta keresmian izin. Kita tunjukkan surat yayasan, selesai ! Jelas ? adapun dakwah dari kegiatan dan kebanyakan kegiatan kita dengan nama pondok, itu adalah hal yang ma’ruf. …
Perhatian : hati-hati dari tipu muslihat Daeng Dzulqornain, ini pada hakikatnya dusta, dan dusta adalah salah satu metode dan ciri-ciri hizbiyyah, sebagimana ini adalah suatu yang ma’ruf. 1) Kalaulah memang hanya mencari keresmian, maka untuk apa lagi kamu buat MALI yaitu YAYASAN MARKAZ AL-AMAL Al-ISLAMY adik si MANIS ? bukankah keresmian MANIS (YAYASAN NASYAT Al-ISlamy) menurut sangkaan-mu itu cukup ? tidak semua orang mau dibodohi dan langsung percaya !!! Akan tetapi perkara ini pada hakikatnya hanyalah materi belaka seperti yang disebutkan oleh guru BESAR Asy-Syaikh Muqbil bin Hadi –rohimahulloh- :
Seperti mereka para hizzbiyyun dan orang-orang yayasan yang lalai, saya nasihatkan ikhwah untuk tidak menghadiri ceramah-ceramah mereka, dan tidak melayani mereka untuk berdebat, telah datang seorang pria kepada Al-Imam Malik dan berkata : saya mau berdebat denganmu ! Berkata Al-Imam Malik : kalau kamu kalahkan saya ? Ia berkata : kamu ikuti saya ! Al-Imam Malik berkata : kalau datang orang lain kemudian berdebat denganku dan mengalahkanku ? Ia berkata : ikuti dia ! Imam Malik berkata : kalau begitu agama kita ini menjadi bahan pindah-pindah, pergilah kamu kepada seorang yang ragu semisalmu karena saya diatas kekokohan dalam agamaku .
74
www.darul-ilmi.com
Permasalahan yayasan hanyalah materi belaka, orang-orang yayasan Al-Hikmah, yayasan Al-Ihsan kebanyakan mereka belajar disini, dan tahu keadaan kami, apa sebab mereka condong kepada yayasan ? Sesungguhnya mereka tidak dapat bersabar sebagaimana penuntut ilmu bersabar disini ,….. Akan tetapi yang menjadi antusias mereka adalah mendapatkan dolar , Maka saya katakan : kehinaan bagi ilmu yang diakhiri dengan minta-minta, oleh karena itulah mereka terjatuh.(tuhfatulmujiib 353-354) Sebenarnya saya waktu di Maros tidak mau bertemu dengan Dzulqarnain bin M.Sunusi karena saya tahu mereka datang memang untuk mengganggu bukan mencari ilmu ataukah kebenaran, tanyakan kepada yang hadir seperti Al-Akh Al-Ustadz Abu ‘Adburrohman Fathurrohman, Al-Akh Al-Ustadz Muhsin, Al-Akh Al-Ustadz Abu Muqbil ‘Ali ‘Abbas dan yang lainnya, sebelum mereka datang saya sudah utarakan bahwa saya tidak mau, akan tetapi –qoddarulloh, walillahi hikmatulbaalighoh- dan Al-Hamdulillah berakhir dengan ceramah yang disampaikan oleh Al-Akh Al-Ustadz Fathurrohman19, yang menenangkan kita dengan ta’lim yang menyejukkan hati tidak dengan berjidal, Nabi-shollallohu ‘alaihi wa sallam- bersabda :
م ضل و ـ بعد ادل ا ن ا علي إال أكت ا ال دؿ Tidaklah sesat suatu kaum yang berada diatas petunjuk kecuali ketika mereka diberi kemampuan jidal. (HR At-Tirmidzy no 3253 hasan lihat Ash-Shohiihul-Musnad no 479) Mungkin ada yang mengatakan kami menghindar, tidak memberi kesempatan, atau yang semakna dengan itu, tapi Al-Imam Malik bin Anas tidak-lah malu, ia lebih kokoh dan kuat daripada kami, tentu kami lebih pantas untuk menolak, biarlah orang-orang yang mau berjidal pergi dan mencari orangorang yang serupa dengan mereka yang masih saja ragu, adapun kami Al-hamdulillah diatas bukti dan hujjah tentang perkara yayasan. Dan nasihat Asy-Syaikh Muqbil –rohimahulloh- sangatlah agung , untuk meninggalkan dan tidak mendengar serta berdialog dengan para pengelola yayasan adalah cukup sebagai nasihat bagi kami dan orang yang mencari nasihat. 2)
Talbis
dan kebanyakan ma’ruf. …
daeng
dzul
kegiatan
kita
:
adapun dengan nama
dakwah pondok, itu
dari adalah
kegiatan hal yang
Bukti-bukti yang nyata tidak bisa diingkari seperti proposal-proposal-mu iklan dan yang semisalnya selalu membawakan nama yayasan-mu, dan di tandatangani oleh pak ketua yayasan sebagai bukti yang mendustakan ucapan-mu .
19
Adapun ustat Dzul ia langsung angkat kaki begitu Ustadz Fathurrohman memulai ta’limnya.
75
www.darul-ilmi.com
-
-
Pada proposal daurah fiqih 7, tidak lupa pak ketua yayasan memberikan tanda tangan dan stempel yayasannya , Pada modul materi daurah fiqih dan buku catatannya, tidak lupa nama yayasan markaz Al-Amal Al-Islamy serta no rekening dicantumkan. (perhatiakan baik-baik, apa kaitan modul daurah dengan no rekening ? tentu materi/harta, benarlah ucapan Asy-Syaikh Muqbil-rohimahulloh-. Pengumuman pembukaan SD Islam terpadu As-Sunnah Panciro dengan tidak ragu-ragu ditulis Yayasan Markaz Al-Amal Al-Islamy, dengan Akta Notaris Ahmad Yulias.
3) Sebutan ‘manis’ juga sebagai bukti kalau dakwah kalian dikenal dengannya bukan hanya sekedar Ahlussunnah, sama dengan wahdah dikenal dengan wahdah walaupun pengakuan mereka ahlussunnah. Kalimat “MALI” singkatan YAYASAN MARKAZ AL-AMAL AL-ISLAMY –mu juga saya dengarkan dari sebagian ikhwah di Pinrang, juga sebagai bukti kamu dikenal dengannya. Sebelum saya menutup tulisan ini, saya ingin mengingatkan dengan satu usul dari usul daeng Dzulqarnain yaitu : “Usul kami, orang yang menyeru kepada hizbiyyah itu adalah menyelisihi al-kitab was-sunnah
Usul ini adalah persaksian dari Ustat Dzul atas dirinya sendiri, yang merasa berat untuk dikatakan kalau terdapat padanya ciri-ciri hizbiyyah. Bisakah ia menerapkan usul ini untuk dirinya ??? sehingga ia tidak perlu lagi untuk berkeberatan kalau dikatakan, ada ciri-ciri hizbiyyah padanya ataukah hizby ?!!
76
www.darul-ilmi.com
Penutup Mungkin akan ada yang mengatakan “mengapa nasihat –nasihat yang diberikan kebanyakannya bersifat terbuka dan tidak tersembunyi antara penasihat dan yang dinasihati ?” Kami katakan, bahwa nasihat pada asalnya bersifat tersembunyi, akan tetapi apabila kesalahan yang dilakukan tersebut telah meluas dan tersebar maka tentu nasihat juga dikeluarkan seperti itu, agar menolak dan atau mengurangi kesalahan tersebut dan juga agar orang lain tidaklah terjatuh kedalamnya. Seperti halnya perkara yayasan dan juga celaan Ustat Dzul sungguh sudah tersebar sekian lama dan banyak yang menekuninya . Maka tentu nasihat juga harus bersifat meluas. Dan orang yang memiliki jiwa yang baik insya Alloh akan menerima kebenaran dan menjalankannya bagaimanapun modelnya yaitu bagi yang memiliki prinsip “KEBENARAN ADALAH LEBIH UTAMA DIBANDINGKAN DENGAN KEBESARAN JIWA” berbeda hal – nya dengan yang menjaga dan mempertahankan kebesaran dirinya, maka tentu ia akan menolak kebenaran dan mengatakan mengapa nasihatnya terbuka luas ? Kenapa tidak menasihati dengan empat mata atau yang semisalnya , seperti dalam firman Alloh تعالى:
ً ً س من ٍش ًرم نىػ ٍفس ابتً ى ء مر ى ً ً ً ً ً يل لى ي اتَّي ًق اللَّي ى أ ى ض ة اللَّي ً ىكاللَّي ي َّيم ىكلىبًٍئ ى الٍم ىه يد ىكم ىن الَّي ً ى ٍ ى ٍى ي ٍ ى ى ىخ ىذتٍ ي الٍع َّيزةي ب ًٍإلثٍ ًم ى ىح ٍسبي ي ىج ىه ي ىكإذىا و ى كؼ بً ل ًٍعبى ًد ىرءي ه Dan apabila dikatakan kepadanya : "Bertakwalah kepada Allah", bangkitlah kesombongannya yang menyebabkannya berbuat dosa . Maka cukuplah (balasannya) neraka Jahannam. dan sungguh neraka Jahannam itu tempat tinggal yang seburuk-buruknya, dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah, dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya. (Al-Baqoroh : 206-207) adapun ucapan Fudhoil bin ‘Iyaadh –rohimahulloh-
المؤمن ستر ك صح كالف جر هتك ك عير Seorang mukmin itu menutupi kesalahan dan menasehati adapun fajir membuka kesalahan dan mencela. Maka yang dimaksudkan adalah kesalahan yang terkait dengan pribadinya, adapun yan terkait dengan agama dan ummat maka disebutkan sesuai dengan keadaan kesalahan tersebut , dan hal ini sesuai dengan dalil dari Al-Qur an dan Sunnah, perhatikan Surat Al-Munafiqun, AtTaubah, An-Nisaa’ dan selainnya, Alloh تعالىmempermalukan dan mencela mereka orang-orang munafiq yang ada dizaman itu, untuk yang lebih lanjut lihat pendahuluan kitab Al-makhroj minal fitnah karya Asy-Syaikh Muqbil –rohimahulloh-, maka yang mengingkari hal ini adalah mengingkari suatu pondasi dari pondasi penting agama Alloh تعالىdan secara tidak langsung mengatakan para ulama yang menyebutkan kesalahan orang-orang yang bersalah baik tulisan atuapun dengan suara adalah fajir !? , Allohul-Musta’an ……
77
www.darul-ilmi.com
dan kami adalah manusia biasa seperti halnya orang lain benar dan salah, walhamdulillah kami siap untuk menerima koreksi atas apa yang kami tuliskan apabila koreksi tersebut menepati kebenaran kalau-lah tidak maka tidak, adapun debat maka kami tidak punya waktu untuk itu ,
ً ً ٍب الى ٍخ ى ً ً ً اللَّيه َّيم إًنٍّى أىع ذي بً ى و ب ل ىىه ي ي ش يع ىكم ٍن نىػ ٍف و الى تى ٍشبى يع ىكم ٍن ىد ٍع ى ة الى ي ٍستى ى ي ك م ٍن عل وٍم الى ىػ ٍػ ىف يع ىكم ٍن وىػل و ى Wahai Alloh sesungguhnya saya berlindung kepadamu dari ilmu yang tidak bermanfaat , dari hati yang tidak khusyu’, dari jiwa yang tidak pernah puas dan dari doa/seruan yang tidak diterima/dikabulkan
Semoga bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya ,
سبح ف اهلل ك بحمده ك أست فر اهلل ك أت ب إلي
Abu ‘Ubaid Fadhl bin Muhammad Arsyad Thalib Jumat 11 Robi’ul Awwal 1433 H Mangkutanah - Luwu Timur – Sulawesi Selatan
78