Materi USULAN KEBIJAKAN KHUSUS PRESIDEN R.I Percepatan Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Sebagai Pusat Industri Pertambangan Nasional Oleh, Gubernur Sulawesi Tenggara H. Nur Alam
SULAWESI TENGGARA PROVINSI YANG KAYA AKAN SUMBER DAYA ALAM DAPAT BERPERAN DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT INDONESIA
2
SUMBER DAYA ALAM SULAWESI TENGGARA PERTAMBANGAN PERTANIAN DALAM ARTI LUAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PARIWISATA DAN BUDAYA
3
DIPERLUKAN ADANYA KEBIJAKAN KHUSUS PEMERINTAH
DEREGULASI DAN DEBIROKRATISASI PROSEDUR DAN MEKANISME PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN SERTA KELEMBAGAAN
SDA
DIKELOLA INOVATIF & KREATIF
MANFAAT OPTIMAL
4
MAKSUD MEMBERIKAN GAMBARAN DAN ANALISIS PENGEMBANGAN SULAWESI TENGGARA SEBAGAI PUSAT INDUSTRI PERTAMBANGAN NASIONAL
5
TUJUAN MEMBERIKAN GAMBARAN DAN ANALISIS PEMANFAATAN SDA UNTUK KEPENTINGAN JANGKA PENDEK, MENENGAH, DAN JANGKA PANJANG
MEMBERIKAN PERTIMBANGAN HOLISTIK TEKNIS, SOSIAL, EKONOMI, HUKUM, DAN LINGKUNGAN DALAM RANGKA PENGELOLAAN SDA
MELAKUKAN ANALISIS PEMANFAATAN ALTERNATIF PENGELOLAAN PEMBANGUNAN YANG LESTARI DAN BERKELANJUTAN
MENGEMBANGKAN DAN MERANCANG KEPASTIAN PEMBANGUNAN MASYARAKAT DALAM BERINFESTASI
MENGEMBANGKAN RENCANA AKSI ATAS KEBIJAKAN KHUSUS YANG AKAN DIKELUARKAN BAPAK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
6
“SESUAI PENGARAHAN DAN SARAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SAAT KUNJUNGAN KERJA DI KENDARI SULAWESI TENGGARA, TANGGAL 25 SEPTEMBER 2008, TERHADAP LAPORAN DAN PERMOHONAN GUBERNUR SULAWESI TENGGARA YANG MEMINTA KEBIJAKAN KHUSUS TENTANG
PERCEPATAN
PEMBANGUNAN
MELALUI
PEMANFAATAN DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM, MAKA SAAT ITU DIINSTRUKSIKAN OLEH PRESIDEN UNTUK SEGERA MENYUSUN KONSEP PERCEPATAN PEMBANGUNAN DIMAKSUD UNTUK DIBAHAS DI JAKARTA. “ Tambah tgl 15 okt 2010 7
LUAS DARATAN 38.140 KM2, LUAS PERAIRAN 114.879 KM2 JUMLAH PENDUDUK + 2,1 JUTA JIWA TERDIRI DARI 10 KABUPATEN DAN 2 KOTA
8
Luas (Ha) Kawasan Hutan Tanah Perkebunan Lhn tdk diusahakan Kayu-kayuan Tegalan/Kebun Bangunan & Hal. Ladang/Huma Padang Rumput Sawah Rawa tdk diolah Tambak/Empang Lain-lain
2.600.137
381.604 314.903 306.314 214.306 145.914 116.268 95.094 93.113 61.757 19.161 313
32% 68%
Luas (Ha) Kawasan Budidaya 1.213.836 Luas (Ha) Kawasan Hutan 2,600,137
9
41%
49% 10%
Luas Hutan Lindung (Ha) 1.061.270 Luas Hutan Konservasi (Ha) 274.069 Luas Hutan Produksi (Ha) 1.264.798
LUAS KAWASAN HUTAN DI SULTRA 2.600.137 HA, ATAU 68,17 % DARI LUAS WILAYAH DARATAN.
10
AREA PENGELOLAAN & POTENSI TOTAL LUAS KAWASAN HUTAN = 2.600.137 HA KEBUTUHAN AREAL PERTAMBANGAN, ENERGI, PERTANIAN, DAN PERKEBUNAN
481.741.61 HA (18,5% ) AKAN DIKELOLA BERDASARKAN KEBIJAKAN KHUSUS
11
NIKEL (ORE) DEPOSIT = 97,4 MILYAR TON (ASUMSI HARGA $,25/TON); NILAI RP. 23,1 RIBU TRILYUN.
ASPAL CURAH DEPOSIT = 3,8 MILYAR TON (ASUMSI HARGA RP. 480.000/TON), NILAI RP. 1.841 TRILYUN.
EMAS ESTIMASI DEPOSIT = 1,125 JUTA TON (ASUMSI HARGA RP. 270.000/ GRAM). NILAI RP. 303,75 RIBU TRILYUN.
TOTAL NILAI = RP. 328,65 RIBU TRILIUN
12
ESTIMASI PENGHASILAN NEGARA BUKAN PAJAK DARI SEKTOR PERTAMBANGAN Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2003
PENERIMAAN NIKEL 4% X RP. 23,1 RIBU TRILIYUN = RP. 924 TRILIYUN ASPAL 3,75% X RP 1,841 TRILIUN = RP. 69 TRILIYUN EMAS 3,75% X RP. 303,75 RIBU TRLIUN = RP. 11,39 TRILIYUN TOTAL PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK = RP. 12,38 RIBU TRILYUN. CATATAN : BELUM TERMASUK LANDRENT , BAGI HASIL, COMDEV DAN PAJAK LAINNYA.
13
ESTIMASI KEBUTUHAN, REALISASI DAN GAP ANGGARAN PEMBANGUNAN SULAWESI TENGGARA
KEBUTUHAN
ANGGARAN
PEMBANGUNAN
TAHUN
2009
SEBESAR RP 16,7 TRILYUN, SEDANGKAN REALISASI DANA
APBN / APBD TAHUN 2009 SEBESAR RP. 6,2 TRILYUN, TERDAPAT GAP ANGGARAN RP. 10,5 TRILYUN
14
DALAM JANGKA MENENGAH (5 TAHUN ) DIBUTUHKAN DANA SEBESAR RP.83,566 TRILYUN. ESTIMASI REALISASI APBN /APBD BERDASARKAN REALISASI ANGGARAN TAHUN 2009 SEBESAR Rp. 34 TRILIYUN. TERJADI GAP SEBESAR + Rp. 58 TRILIYUN
DALAM JANGKA PANJANG (20 TAHUN ) DIBUTUHKAN DANA SEBESAR RP.316 TRILYUN. ESTIMASI REALISASI APBN /APBD BERDASARKAN REALISASI ESTIMASI ANGGARAN JANGKA MENEGAH SEBESAR Rp. 232 TRILIYUN. TERJADI GAP SEBESAR + Rp. 84 TRILIYUN
15
TANPA ADANYA KEBIJAKAN KHUSUS YANG DIBERIKAN KEPADA PEMERINTAH DAERAH, BESARNYA GAP ANGGARAN AKAN TERUS MENINGKAT DAN MENJADI BEBAN APBN SETIAP TAHUN . (CONTOH TA 2009, TERDAPAT GAP ANGGARAN SEBASAR RP. 10,5 TRILYUN ANTARA KEBUTUHAN PEMBANGUNAN SULTRA DAN ALOKASI DANA APBN DAN APBD)
16
DENGAN ADANYA PEMBERIAN KEBIJAKAN KHUSUS KEPADA PEMERINTAH DAERAH UNTUK MENGELOLA POTENSI LAHAN YANG DIMINTA MAKA DIHARAPKAN DALAM JANGKA PANJANG (20 TAHUN) AKAN TERDAPAT SURPLUS ANGGARAN APBD SEBESAR 197,5 TRILYUN YANG
BISA DIMANFAATKAN UNTUK PENGEMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI PRODUKTIF LAINNYA.
17
UNTUK MENJAGA KELANGSUNGAN FUNGSI HUTAN & LINGKUNGAN HIDUP DITEMPUH CARA SEBAGAI BERIKUT
•
MEMPERTAHANKAN AREAL PENGELOLAAN KHUSUS TETAP DALAM FUNGSI KAWASAN HUTAN.
•
SELAMA 20 TAHUN, DARI SELURUH POTENSI TAMBANG YANG ADA DI AREAL PENGELOLAAN KHUSUS (481.741,61 HA) HANYA AKAN DIEKSPLOITASI SEBESAR 30 PERSEN.
18
19
20
21
22
PENINGKATAN ANGKA PARTISIPASI PENDUDUK
23
PERBAIKAN INFRASTRUKTUR
24
TERSEDIANYA INFRASTRUKTUR DASAR, SEPERTI : LISTRIK, TELEKOMUNIKASI, AIR BERSIH, PELABUHAN LAUT DAN BANDARA UDARA UNTUK MENUNJANG BERBAGAI AKTIFITAS SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DALAM JUMLAH DAN KUALITAS YANG MEMADAI.
TERSEDIANYA SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN DAN KESEHATAN YANG MEMADAI, DIDUKUNG OLEH KETERSEDIAAN TENAGA MEDIS, PARAMEDIS DAN PENGELOLA ADMINISTRASI YANG KOMPETEN DAN PROFESIONAL. MENURUNNYA ANGKA KEMATIAN IBU MELAHIRKAN DAN ANGKA KEMATIAN BAYI.
25
PEMBERIAN KEWENANGAN MELALUI KEBIJAKAN KHUSUS PRESIDEN KEPADA GUBERNUR SELAKU WAKIL PEMERINTAH UNTUK MENGELOLA POTENSI SUMBERDAYA ALAM DALAM AREAL PENGELOLAAN KHUSUS SELUAS 481.741,16 HA. MEMPERCEPAT REVISI TATA RUANG UNTUK MENGAKOMODIR AREAL PENGELOLAAN KHUSUS. PEMBENTUKAN BADAN PENGELOLA YANG BERTANGGUNG JAWAB LANGSUNG KEPADA PRESIDEN RI DALAM BENTUK BADAN OTORITA. PENETAPAN KEBIJAKAN KHUSUS OLEH PEMERINTAH TERHADAP PEMANFAATAN ASPAL BUTON SECARA NASIONAL.
26
DEMIKIAN PEMAPARAN KAMI, BESAR HARAPAN KIRANYA MENDAPAT TANGGAPAN POSITIF GUNA MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT INDONESIA KHUSUSNYA DAERAH SULAWESI TENGGARA.
SEMOGA ALLAH SWT SENANTIASA MEMBERI RAKHMAT DAN HIDAYAH KEPADA KITA SEMUA. AMIN.
27
28