Materi Pendampingan Kurikulum 2013
KATA PENGANTAR
ii
Materi Pendampingan Kurikulum 2013
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................................................................ ii DAFTAR ISI........................................................................................................................................... iii BAB I PEMAHAMAN KOMPETENSI ..................................................................................................... 1 A.
Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti, dan Kompetensi Dasar ......................................... 1
B.
Pemahaman tentang Keterampilan Konkret dan Abstrak ................................................. 10
C.
Pemahaman tentang Sikap Sosial dan Sikap Religius ....................................................... 12
BAB II PEMAHAMAN MATERI............................................................................................................ 18 A.
Pemahaman terhadap Buku .................................................................................................. 18
B.
Identifikasi dan integrasi muatan lokal dalam Pembelajaran .......................................... 22
C.
Aktualiasasi Mata Pelajaran dalam Kegiatan Kepramukaan ............................................. 24
D.
Lembar Kerja............................................................................................................................ 24
BAB III PROSES PEMBELAJARAN ..................................................................................................... 26 A.
Kegiatan Pendahuluan ........................................................................................................... 26
B.
Kegiatan Inti ............................................................................................................................ 26
C.
Kegiatan Penutup ................................................................................................................... 37
BAB IV PENILAIAN DAN RAPOR ....................................................................................................... 39 A.
Penilaian ................................................................................................................................... 39
B.
Bentuk dan Instrumen Penilaian .......................................................................................... 42
C.
Perhitungan Nilai..................................................................................................................... 60
D.
Rapor ........................................................................................................................................ 65
BAB V PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN .............................................. 71 A.
Pengertian................................................................................................................................ 71
B.
Penyusunan RPP ..................................................................................................................... 71
C.
Penugasan ............................................................................................................................... 82
iii
Materi Pendampingan Kurikulum 2013
BAB I PEMAHAMAN KOMPETENSI
A.
Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti, dan Kompetensi Dasar Standar
Kompetensi
Lulusan
adalah
kriteria mengenai
kualifikasi
kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kompetensi
Inti
merupakan
tingkat
kemampuan untuk
mencapai
Standar
Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas
atau
Kompetensi keterampilan
program Inti
yang
mencakup:
yang
menjadi landasan Pengembangan Kompetensi dasar. sikap
spiritual,
sikap
sosial, pengetahuan,
berfungsi sebagai pengintegrasi muatan
dan
pembelajaran, mata
pelajaran atau program dalam mencapai Standar Kompetensi Lulusan Kompetensi Dasar adalah kemampuan untuk mencapai Kompetensi Inti yang harus diperoleh peserta didik melalui pembelajaran. Kompetensi Dasar merupakan tingkat kemampuan dalam konteks muatan Pembelajaran, pengalaman belajar, atau mata pelajaran yang mengacu pada Kompetensi inti. Standar kompetensi lulusan adalah muara utama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada jenjang tertentu.Sedangkan kompetensi inti adalah pijakan pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran tersaji dalam rumusan kompetensi dasar. Pencapaian kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan kompetensi dasar melalui proses pembelajaran dan penilaian diilustrasikan dalam skema gambar 1. 1.
Kompetensi inti (KI-3 dan KI-4) memberikan arah tingkat kompetensi pengetahuan dan keterampilan minimal yang harus dicapai peserta didik.
2.
Kompetensi dasar dari KI-3 adalah dasar pengembangan materi pembelajaran, sedangkan kompetensi dasar dari KI-4 mengarahkan keterampilan dan pengalaman belajar yang perlu dilakukan peserta didik. Dari sinilah pendidik dapat mengembangkan proses belajar dan cara penilaian yang diperlukan melalui pembelajaran langsung.
3.
Dari proses belajar dan pengalaman belajar, peserta didik akan memperoleh pembelajaran tidak langsung berupa pengembangan sikap sosial dan spiritual yang relevan dengan berpedoman pada kompetensi dasar dari KI-2 dan KI-1.
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
1
2 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
Keterkaitan KI dan SKL dalam Pembelajaran
KI-3, KD-3…,
KI-1, KD-1…,
KI-2, KD-2…,
Materi Pokok
IPK Tujuan Pembelaja
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian Pengetahuan
Penilaian Sikap
S K L
ran
KI-4, KD-4…,
Penilaian Ketrampilan
Gambar 1. Keterkaitan KI dan SKL dalam Pembelajaran Rumusan standar kompetensi lulusan seperti yang tercantum pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 tahun 2013 untuk tingkat SMA adalah sebagai berikut. Dimensi Sikap
Pengetahuan
Keterampilan
Kualifikasi Kemampuan Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi,seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian. Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.
Kompetensi inti tingkat SMA terdiri atas dua tingkatan, yaitu tingkat kompetensi ke lima yang mencakup kelas X dan kelas XI, dan tingkat kompetensi ke enam untuk kelas XII. Rumusan kompetensi yang relelevan bagi kelas X sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi adalah sebagai berikut.
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
3 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
Kompetensi inti tingkat ke lima adalah sebagai berikut. Kompetensi Sikap Spiritual Sikap Sosial
Pengetahuan
Keterampilan
Deskripsi Kompetensi 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia 3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan
Kompetensi inti tingkat ke enam adalah sebagai berikut. Kompetensi Sikap Spiritual Sikap Sosial
Pengetahuan
Deskripsi Kompetensi 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
4 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
Kompetensi
Keterampilan
Deskripsi Kompetensi sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan
Untuk melihat keterkaitan SKL, KI, dan KD mata pelajaran dengan pengembagan materi pembelajaran, proses pembelajaran, dan penilaian perlu melakukan langkahlangkah sebagai berikut: 1.
Melakukan linierisasi KD dari KI-3 dengan KD dari KI-4
2.
Mengembangkan materi pembelajaran yang tertuang pada buku teks sesuai KD dari KI-3
3.
Mengidentifikasi keterampilan yang perlu dikembangkan sesuai KD dari KI-4
4.
Mengembangkan kegiatan pembelajaran sesuai dengan materi pembelajaran dan keterampilan yang diharapkan
5.
Mengidentifikasi sikap yang dikembangkan sesuai dengan kegiatan yang dilakukan mempertimbangkan KD dari KI-1 dan KI 2.
6.
Menentukan cara penilaian pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang relevan.
Melalui jabaran keterkaitan kompetensi (SKL-KI-KD), pendidik dapat merumuskan indikator pencapaian kompetensi lebih optimal. Indikator disusun bergradasi dan sistematis hingga tingkat paling tinggai. Indikator pengetahuan berkaitan erat dengan dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif. Sedangkan indikator keterampilan berkaitan dengan ranah abstrak dan konkrit. Hubungan dimensi pengetahuan dan proses kognitif tersaji pada gambar 2 dan gambar 3. Indikator
pengetahuan
dikembangkan
dalam
dua
arah,
yaitu
pada
dimensi
pengetahuan dan dimensi proses kognitif. Dimensi pengetahuan mencakup faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif. Sedangkan dimensi proses kognitif mencakup memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Kedua arah dimensi tersebut merupakan gradasi bertingkat yang makin tinggi. Indikator tertinggi terletak pada dimensi proses kognitif mencipta dan dimensi pengetahuan metakognitif (kotak nomor 20).
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
5 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
Metakognitif
11
13
14
19
20
6
7
9
16
18
3
4
8
12
17
1
2
5
10
15
Mengevaluasi
Mencipta
Di Proseduralme nsi Pe Konseptualng eta hu Fakual an
Dimensi Proses Kognitif Memahami
Menerapkan
Menganalisis
Gambar 2 Hubungan Dimensi Pengetahuan dan Proses Kognitif Pengembangan indikator dikembangkan secara bertahap dengan langkah sebagai berikut: 1.
Pada pengetahuan faktual, proses kognitif disarankan maksimal dengan kata kerja operasional yang digunakan hingg pada tingkat mencipta (kotak 15).
2.
Pada
proses
kognitif yang
rendah
(memahami),
dimensi
pengetahuan
disarankan maksimal hingga pada dimensi pengetahuan metakognitif (kotak 11). 3.
Indikator rendah (pada kotak 1,2, dan 3) sebaiknya tidak digunakan pada tingkat SMA.
4.
Selanjutnya rumusan indikator pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif mempertimbangkan proses kognitif yang relevan dengan menggunakan kata kerja operasional.
Beberapa kata kerja operasional sesuai dengan dimensi pengetahuan dan proses kognitif tersaji pada gambar 3.
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
6 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
Gambar 3. Contoh Indikator Serta Hubungan Dimensi Pengetahuan dan Dimensi Proses Kognitif Berikut ini contoh indikator pada mata pelajaran fisika kelas X (Elastisitas dan Gaya Pegas) 1.
Menyimpulkan
hubungan
antara
kekuatan
pegas
dengan
konstatanya
berdasarkan data percobaan (pengetahuan faktual) 2.
Menerapkan hukum Hooke dalam pemecahan masalah elastisitas (pengetahuan
konseptual) 3.
Merekomendasikan
perbaikan
langkah
kerja
percobaan
hukum
Hooke
berdasarkan kesimpulan(pengetahuan prosedural) 4.
Menduga resiko dan keuntungan dari rancangan percobaan yang diusulkan (pengetahuan metakognitif)
Berikut ini contoh keterkaitan SKL, KI, dan KD dengan materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian kelas X pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. SKL
KI
KD
Memiliki pengetahua n faktual, konseptual, prosedural,d
Memahami, menerapkan , menganalisi s, dan
3.4 Menganalisi s hubungan antara
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
Materi Pembelaja ran/ Indikator Hukum Newton pada gerak lurus
Kegiatan Pembelaja ran
Penilaian Tes Tertulis Penugasan
7 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
SKL
KI
an metakognitif dalam ilmu pengetahua n, teknologi,se ni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaa n, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.
mengevalua si pengetahua n faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahua n, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaa n, kebangsaan , kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahua n prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahka
KD gaya, massa, dan gerakan benda pada gerak lurus
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
Materi Pembelaja ran/ Indikator Indikator Pengetahua n: Mendefini sikan gaya sebagai penyebab gerak Menyatak an hubungan antara gaya dan percepata n berdasark an pengamat an Menyatak an hubungan antara massa benda dan percepata n berdasark an pengamat an Menerapk an hukum Newton pada benda bergerak lurus dengan percepata n konstan Dst.
Kegiatan Pembelaja ran
Penilaian
8 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
SKL
KI
KD
Materi Pembelaja ran/ Indikator
Kegiatan Pembelaja ran
Penilaian
Demonsrasi
Tes Praktik
Diskusi
Portofolio
n masalah Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengemban gan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengemban gan dari yang dipelajariny a di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunak an metoda sesuai dengan kaidah keilmuan
4.4 Menganalisi s hubungan antara gaya,
Memiliki perilaku yang mencermink an sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggun g jawab
Menghayati dan mengamalk an perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
Menunjukka n perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hatihati; bertanggun g
Eksperimen Penugasan
massa, dan gerakan benda pada gerak lurus
jawab;
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
Pengamatan dan penilaian sikap antar teman terhadap sikap jujur, disiplin, tanggungja wab, peduli, responsif, dan proaktif
9 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
SKL
KI
KD
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatk an diri sebagai cerminan
santun, responsif dan proaktif dan menunjukka n sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalah an dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatk an diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas
Menghayati dan mengamalk an ajaran agama yang dianutnya
Menyadari kebesaran Tuhan yang
bangsa dalam pergaulan dunia
Materi Pembelaja ran/ Indikator
Kegiatan Pembelaja ran
Penilaian
sehari-hari sebagai wujud implementa si sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi
mengatur karakteristik fenomena gerak,
Pengamatan dan penilaian diri sikap religius
fluida, kalor dan optik
Latihan : 1.
Buatlah analisis keterkaitan SKL, KI, dan KD seperti contoh untuk kelas XI! Kembangkan hasil analisis di atas dengan rumusan indikator pengetahuan faktual, konsseptual, prosedural, dan metakognitif yang relevan!.
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
10 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
B.
Pemahaman tentang Keterampilan Konkret dan Abstrak Keterampilan adalahkemampuan berpikir dan bertindak untuk merespon tuntutan keadaan lingkungan berupa perintah, situasi mendesak, atau kesadaran diri untuk bertindak.Keterampilan abstrak merupakan kemampuan pikir dan tindak mental non motorik seperti mengambil keputusan, menyusun strategi, bernalar, dan sebagainya. Hasil keterampilan abstrak cenderung berupa karya bukan benda. Keterampilan abstrak mencakup kemampuan belajar dan kemampuan berpikir. 1.
kemampuan belajar yang meliputi: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan, serta
2.
kemampuan berpikir yang meliputi: mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta
Keterampilan konkret merupakan kemampuan tindak motorik seperti menendang, menggunting, mengoperasikan alat, dan sebagainya. Hasil keterampilan konkret cenderung berupa karya benda. Sesuaidengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup pengembangansikap,pengetahuan,dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang berbeda.
Sikap
diperoleh
melalui
aktivitas
menerima,menjalankan,
menghargai,
menghayati,dan mengamalkan.
Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas mengingat,memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, mencipta.
Keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta.
Pengembangan keterampilan abstrak dan konkret berpedoman pada kompetensi inti (KI) yang dijabarkan pada rumusan kompetensi dasar (KD). Untuk mencapai keterampilan yang diharapkan peserta didik perlu difasilitasi kegiatan pembelajaran sebagai
pengalaman
bermaknadengan
metode
yang
relevan.
berkontribusi dalam mengembangkan keterampilan peserta didik
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
Setiap
metode
11 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
Berikut ini contoh ilustrasi keterkaitan penggunaan metode dan keterampilan pada mata pelajaran Fisika Metode Diskusi
Simulasi
Eksperimen
Penugasan (Projek)
Mengamati
Menanya
Mengolah
Abstrak
Keterampilan yang dikembangkan
Menyaji
Menyusun strategi
Membuat keputusan
Mencipta Mencoba
Konkret
Menggunakan alat
Membuat produk Memodifikasi
Menyaji
Mencipta
Berikut ini contoh pengembangan keterampilan abstrak dan konkret pada mata pelajaran fisika kelas X.
Kompetensi Dasar
Keterampilan Abstrak
Keterampilan Konkret
4.4 Merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk menyelidiki hubungan gaya, massa, dan
Merancang percobaan Menyaji dan mengolah data Menafsirkan grafik Menyimpulkan Membuat rekomendasi
Menyusun alat Mengukur massa benda, jarak, dan waktu tempuh Membuat grafik Membuat bahan presentasi
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
Metode yang disarankan Diskusi Eksperimen
12 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
Kompetensi Dasar percepatan dalam gerak lurus 4.9 Menyajikan ide/rancangan sebuah alat optik dengan menerapkan prinsip pemantulan dan pembiasan pada cermin dan lensa
Keterampilan Abstrak
Keterampilan Konkret
Metode yang disarankan
prosedur mempresentasikan Mengidentifikasi masalah Mengomunikasika n beragam ide dalam kelompok Memutuskan ide yang akan dirancang Mendesain rancangan Menyusun jadwal kegiatan Merancang strategi pelaksanaan Menyaji hasil
Menggambar desain rancangan Membuat laporan tertulis
Tugas projek
Selanjutnya keterampilan abstrak dan konkret pada perencanaan proses pembelajaran dapat dikembangkan menjadi indikator keterampilan. Latihan : Buatlah pengembangan keterampilan abstrak dan konkret pada mata pelajaran … kelas XI. C.
Pemahaman tentang Sikap Sosial dan Sikap Religius Sikap adalah reaksi atau respons yang masih tertutup dan seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap adalah organisasi pendapat, keyakinan seseorang mengenai objek atau situasi yang relatif ajeg, yang disertai adanya perasaan tertentu, dan memberikan dasar pada orang tersebut untuk membuat respons atau berperilaku dalam cara tertentu yang dipilihnya. Dengan demikian sikap mencakup tiga unsur, yaitu kognitif (pengetahuan tentang sikap), efektif (perasaan, emosi), dan konatif (tindakan motorik). Dalam kurikulum 2013 sikap terdiri atas sikap religius (KI 1) dan sikap sosial (KI 2) dengan rumusan sebagai berikut. 1.
Sikap religius (KI 1): Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
13 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
2.
Sikap sosial (KI 2): Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab,
peduli
(gotong
royong,
kerjasama,
toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan
alam
serta
dalam
menempatkan
diri
sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia Pengembangan sikap merupakan hasil belajar tidak langsung (indirect learning) ketika peserta didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui aktivitas belajar. Oleh karena itu pendidik dapat mengidentifikasi sikap sosial dan religius yang disusun sesuai dengan relevansi kegiatan pembelajaran (metode) pada saat perencanaan pembelajaran dikembangkan. Berikut ini beberapa contoh sikap berdasarkan kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran fisika.
Sikap Sosial dan Religius
Metode/ Kegiatan Pembelajaran Diskusi Kelompok
Eksperimen
Demonstrasi
Jujur
Penugasan (Projek)
Disiplin
Tangung jawab
Peduli
Santun
Responsif
Proaktif
Sadar Kebesaran Tuhan
Selanjutnya indikator sikap dirumuskan seperti contoh pada mata pelajaran fisika berikut ini. SKL
KI
KD
Memiliki pengetahua n faktual, konseptual,
Memahami, menerapkan , menganalisi
3.4 Menganalisi s hubungan antara
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
Materi Pembelaja ran/ Indikator Hukum Newton pada gerak lurus
Kegiatan Pembelaja ran
Penilaian Tes Tertulis Penugasan
14 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
SKL
KI
KD
prosedural,d an metakognitif dalam ilmu pengetahua n, teknologi,se ni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaa n, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.
s, dan mengevalua si pengetahua n faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahua n, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaa n, kebangsaan , kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahua n prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
gaya, massa, dan gerakan benda pada gerak lurus
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
Materi Pembelaja ran/ Indikator Indikator Pengetahua n: Mendefini sikan gaya sebagai penyebab gerak Menyatak an hubungan antara gaya dan percepata n berdasark an pengamat an Menyatak an hubungan antara massa benda dan percepata n berdasark an pengamat an Menerapk an hukum Newton pada benda bergerak lurus dengan percepata n konstan Dst.
Kegiatan Pembelaja ran
Penilaian
15 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
SKL
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengemban gan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.
Memiliki perilaku yang mencermink an sikap
KI memecahka n masalah Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengemban gan dari yang dipelajariny a di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunak an metoda sesuai dengan kaidah keilmuan
Menghayati dan mengamalk an perilaku jujur,
KD
4.4 Menganalisi s hubungan antara gaya, massa, dan gerakan benda pada gerak lurus
Menunjukka n perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
Materi Pembelaja ran/ Indikator Indikator Keterampila n: Melakuka n kerja instruksio nal berdasark an lembar kerja praktik Merancan g percobaa n hukum Newton tentang gerak Menggun akan stopwatch , beban gantung, katrol, dan kereta dinamik untuk praktik percobaa n hukum Newton Menyaji, mengolah , dan menganali sis data hasil percobaa n Dst Indikator sikap sosial Mengama lkan perilaku
Kegiatan Pembelaja ran
Demonsrasi Diskusi Eksperimen Penugasan
Penilaian
Tes Praktik Portofolio
Pengamatan dan penilaian sikap antar teman
16 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
SKL
KI
KD
orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggun g jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatk an diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukka n sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalah an dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatk an diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia Menghayati dan mengamalk an ajaran agama yang dianutnya
tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hatihati; bertanggun g jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementa si sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi
Menyadari kebesaran Tuhan yang mengatur karakteristik fenomena gerak, fluida, kalor dan optik
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
Materi Pembelaja ran/ Indikator disiplin pada tugas individu dan kelompok Mengharg ai sikap peduli, responsif, dan proaktif pada saat eksperim en Menjalank an perilaku jujur dalam melapork an hasil percobaa n
Indikator sikap religius Menghay ati kebesara n Tuhan yang mengatur karakteris tik
Kegiatan Pembelaja ran
Penilaian terhadap sikap jujur, disiplin, tanggungja wab, peduli, responsif, dan proaktif
Pengamatan dan penilaian diri sikap religius
17 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
SKL
KI
KD
Materi Pembelaja ran/ Indikator fenomen a gerak lurus sesuai hukum Newton
Kegiatan Pembelaja ran
Penilaian
Latihan : Lakukan pengembangan indikator pengetahuan, keterampilan, dan sikap, serta cara penilaian berdasarkan analisis keterkaitan SKL, KI, dan KD mata pelajaran kelas XI.
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
Materi Pendampingan Kurikulum 2013
BAB II PEMAHAMAN MATERI
A.
Pemahaman terhadap Buku Buku pelajaran merupakan pedoman sebagai standar minimal dalam pelaksanaan proses pembelajaran yang dapat dikembangkan sesuai kondisi sekolah. Buku pelajaran terdiri atas buku guru dan buku siswa. Buku Guru merupakan pedoman bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran untuk mendukung pencapaian kompetensi yang diharapkan bagi peserta didik. Buku guru memuat antara lain : 1.
maksud dan tujuan pembelajaran masing-masing mapel
2.
struktur KI dan KD masing-masing mapel
3.
pengembangan pembelajaran sesuai karakteristik mata pelajaran
4.
model dan pendekatan pembelajaran
5.
peta konsep dan materi pembelajaran masing-masing mapel
Buku siswa dalam pengimplementasian kurikulum 2013 berciri khas aktivitas yang menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Buku siswa yang disusun berbasis pada kegiatan yang dikemas dalam berbagai macam bentuk tugas atau latihan serta projek. Buku Siswa memuat antara lain : 1.
peta konsep atau peta materi
2.
materi pembelajaran
Sumber belajar bukan hanya buku dan guru. Materi pembelajaran dapat diperoleh dengan pemanfaatan sumber belajar
antara lain lingkungan sekitar (kontekstual),
topik kekinian dan sumber belajar dengan sudut pandang berbeda. Materi di buku siswa dirancang untuk menjadi dasar dari kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan peserta didik dalam proses pembelajaran. Pada kegiatan pencarian data (mengamati, menanya dan mencoba) peserta didik memerlukan sumber lain. Sumber tersebut dapat diperoleh dari wawancara dengan narasumber yang ada di sekitar, buku referensi, internet ataupun melalui eksperimen yang dilakukan peserta didik. Buku Guru dan Buku Siswa dibuat untuk memfasilitasi pembelajaran di seluruh Indonesia yang memiliki keragaman potensi lingkungan, serta kekhasan budaya dan
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
18
19 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
tradisi. Pembelajaran yang diberikan akan memfasilitasi peserta didik untuk mampu mengenali dan mengembangkan potensi daerahnya masing-masing. Dengan demikian materi pembelajaran harus disesuaikan dengan konteks tempat di mana peserta didik berada serta potensi dan kekhasan yang dimiliki daerah tersebut. Perkembangan situasi ekonomi, politik dan budaya terjadi dengan cepat. Materi pembelajaran sedapat mungkin dikaitkan dengan kondisi, peristiwa, topik dan informasi yang aktual pada saat materi pembelajaran diberikan. Konteks waktu yang digunakan dapat merupakan kondisi, peristiwa, topik dan informasi yang terdapat di Indonesia atau dunia Pembelajaran kontekstual (contextual learning) merupakan sebuah pembelajaran yang dapat memberikan dukungan dan penguatan pemahaman siswa dalam menyerap sejumlah materi pembelajaran serta mampu memperoleh makna dari apa yang mereka pelajari dan mampu menghubungkannya dengan kenyataan hidup sehari hari Contoh. : Konteks tempat Buku Teks kelas X hal 41. Prakarya & Kewirausahaan Semester 1 Bidang Kerajinan : Menggali informasi yang berkaitan dengan kerajinan tekstil yang berkembang di wilayah setempat Pengembangan buku guru dan buku siswa menekankan pentingnya Bahasa Indonesia dan memfungsikan Bahasa Indonesia sebagai penghela pengetahuan. Bahasa merupakan sarana berfikir ilmiah sehingga siapapun
yang ingin menguasai ilmu
pengetahuan apapun sarana untuk mendapatkanya harus terlebih dahulu dikuasai. Karena bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar nasional, maka seseorang yang ingin menguasai ilmu pengetahuan apapun di Indonesia ini terlebih dahulu harus menguasai bahasa Indonesia. Buku guru dan buku siswa memuat pemahaman tentang pengetahuan prosedural dan metakognitif. Pengetahuan Prosedural (Procedural Knowledge) adalah pengetahuan tentang bagaimana melakukan suatu hal, metode dan inkuiri, dan kriteria untuk menggunakan suatu keterampilan, algoritma, teknik dan suatu metode. Terdiri dari pengetahuan tentang keterampilan dan algoritma tertentu (Knowledge of subjectspecific skills and algorithms), pengetahuan tentang teknik dan metode tertentu (Knowledge of subject-specific techniques and
methods), pengetahuan tentang
kriteria untuk menentukan kapan menggunakan prosedur yang tepat (Knowledge of
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
20 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
criteria for determining when to
use appropriate procedures). (Cognitive process
dimension) Contoh : Buku Siswa PJOK Kelas X halaman 35 yaitu pengetahuan prosedural dalam menembak bola (shooting) dengan dua tangan pada permainan basket Pengetahuan Metakognitif (Metacognitive Knowledge) adalah pengetahuan secara umum seperti kesadaran dan pengetahuan tentang
kognisi
kognisinya itu sendiri.
Meliputi; pengetahuan Strategis (Strategic Knowledge) adalah pengetahuan strategi umum untuk belajar, berpikir dan pemecahan masalah., pengetahuan tentang tugas kognitif, termasuk pengetahuan kontekstual dan kondisional yang cocok (Knowledge about cognitive tasks, including appropriate contextual and conditional knowledge) dan Pengetahuan tentang diri sendiri (Self-knowledge). (Cognitive process dimension) Contoh : Buku Siswa PPKn Kelas X Bab 1 halaman 31 yaitu penguatan pengetahuan metakognitif dalam pembelajaran ini adalah pengetahuan strategi umum untuk berpikir dan pemecahan masalah “Solusi terhadap Tantangan” terhadap penegakan HAM di Indonesia. Pemahaman materi pada buku guru dan buku siswa meliputi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Pada Mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, Seni Budaya, dan Prakarya bukan hanya mengembangkan motorik. Kemampuan motorik ada pada ranah tindakan produktif yang kongkrit, belum tentu melibatkan kemampuan berpikir kreatif dan abstrak. Keterampilan menurut Kurikulum 2013 didefinisikan sebagai kemampuan pikir serta tindak secara produktif dan kreatif, dalam ranah konkret dan abstrak sesuai dengan tugas yang diberikan kepadanya. Materi pembelajaran PJOK, Seni Budaya, serta Prakarya dan Kewirausahaan harus memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan kemampuan pikir dan tindak secara kreatif dan pada ranah abstrak, selain ketrampilan pada ranah tindakan produktif yang konkret. Contoh : Buku Teks kelas X Prakarya dan Kewirausahaan Semester 1 Bidang Kerajinan halaman 49. Pada tugas diminta mengemukakan ide peserta didik tentang berbagai jenis usaha kerajinan tekstil yang dapat menjadi pilihan bidang wirausaha sesuai dengan potensi wilayah tempat tinggalmu!
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
21 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
Pengembangan materi pembelajaran dalam buku guru dan buku siswa diperlukan pengumpulan, pengelompokan dan penyajian data bukan hanya untuk mata pelajaran matematika.
Hal ini disebabkan pendekatan pembelajaran yang dilaksanakan pada
Kurikulum 2013 merupakan pembelajaran saintifik dan menekankan kepada riset. Pada langkah-langkah pembelajaran saintifik, peserta didik akan mengamati, menanya dan mencoba. Ketiga proses tersebut berkaitan dengan kegiatan pengumpulan data. Langkah selanjutnya adalah menalar data dan mempresentasikan data serta hasil penalarannya. Pada materi pembelajaran saintifik, data menjadi objek penting pada materi pembelajaran. Contoh : Buku Siswa Seni Budaya Kelas X halaman 5 Peserta didik diminta melakukan pengamatan dan mengumpulkan data tentang jenis, bahan, medium dan teknik pada karya seni rupa dua dimensi yang dituangkan dalam tabel yang disiapkan. Materi pembelajaran dalam buku guru dan buku siswa dapat mendorong keterampilan berpikir peserta didik dari tingkat rendah ke tingkat yang tinggi yang dikenal Low Order Thinking Skills (LOTS) dan High Order Thinking Skills (HOTS). Low Order Thinking Skills adalah keterampilan berpikir tingkat rendah yang hanya mendorong peserta untuk mengingat kembali atau menghapal materi-materi pembelajaran yang bersifat teoretis dengan tingkatan rendah pula. Low Order Thinking Skills atau keterampilan berpikir tingkat rendah apabila dikaitkan dengan taksnomi Bloom berada pada pola berpikir C1 (mengingat) dan C2 (memahami). Keterampilan berpikir jenis ini tidak mendorong siswa untuk menganalisis suatu permasalahan, melainkan lebih kepada untuk menghafal fakta-fakta yang disajikan dalam materi pembelajaran. Keterampilan berpikir tingkat rendah dapat diidentifikasi dari model tes atau penugasan yang diberikan oleh guru atau yang tersedia dalam buku teks. Jenis soal tes yang hanya mempertanyakan fakta-fakta secara dangkal merupakan salah bentuk dari implementasi pola berpikir ini. Misalnya menanyakan tempat lahir, menanyakan nama tokoh, dan sebagainya. Biasa model pertanyaan ini jawabannya sudah tersedia didalam buku, jadi peserta didik hanya memindahkan saja tanpa harus mencari dari sumber lain. High Order Thinking Skills merupakan keterampilan berpikir tingkat tinggi yang mendorong peserta didik untuk melakukan analisis, evaluasi, serta mengkreasikan materi pembelajaran serta peristiwa-peristiwa yang terkait dengan materi tersebut.
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
22 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
High Order Thinking Skills atau keterampilan berpikir tingkat tinggi apabila ditinjau dari taksonomi Bloom berada pada level menganalisis, mengevaluasi dan mencipta atau mengkreasikan. Higher Order Thinking Skill atau keterampilan berpikir tingkat tinggi dibagi menjadi empat kelompok, yaitu pemecahan masalah, membuat keputusan, berpikir kritis dan berpikir kreatif. Dalam pembentukan sistem konseptual proses berpikir tingkat tinggi yang biasa digunakan adalah berpikir kritis. Keterampilan berpikir kritis peserta didik antara lain dapat dilatih melalui pemberian masalah dalam bentuk soal yang bervariasi. Contoh : Buku Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas X halaman 105 Disajikan sebuah bacaan dengan judul "Cancellation of JYJ Concert in Singapore" yang termasuk materi Higher Order Thinking Skill. Dalam
pengembangan
materi
pembelajaran
diperlukan
pemanfaatan
TIK.
Pemanfaatan TIK dalam implementasi Kurikulum 2013 sangat penting karena akan mempermudah kegiatan pembelajaran baik bagi peserta didik maupun bagi guru. Bagi peserta didik maupun guru , dengan perangkat lunak seperti Microsoft office, open office dan multimedia akan memudahkan pengerjaan tugas tugas pembuatan laporan, pendokumentasian dan presentasi. Dengan tampilan yang disertai teks, gambar suara, animasi atau video akan menjadikan bahasan pembelajaran menjadi menarik, tidak monoton dan dan mudah di pahami Contoh Buku Teks kelas X Prakarya & Kewirausahaan Bidang Rekayasa Semester 1 halaman 56. Peserta didik ditugaskan mencari data tentang sejarah perkembangan media komunikasi pada rentang masa tertentu di wilayah tertentu, baik tes maupun gambar dari berbagai sumber termasuk internet. B.
Identifikasi dan integrasi muatan lokal dalam Pembelajaran Muatan lokal merupakan bahan kajian yang membentuk pemahaman kepada peserta didik terhadap potensi keunggulan lokal di wilayah sekolah berkaitan dengan materi kekinian, materi transdispliner atau materi interdisipliner Materi pembelajaran dengan pendekatan transdisipliner mengarahkan peserta didik untuk memecahkan masalah di luar bidang keilmuannya. Pada prosesnya, peserta didik akan mencari tahu dan berupaya untuk memahami perbedaan bidang keilmuan lain tersebut dengan. bidang yang dikuasai Tujuan pendekatan agar peserta didik
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
23 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
memiliki pengalaman berhadapan dengan permasalahan di luar bidang keilmuannya dan memiliki pengetahuan yang lebih luas. Materi pembelajaran dengan pendekatan interdisipliner mengajak peserta didik untuk memandang suatu konsep dengan beberapa sudut keilmuan yang berbeda. Pendekatan interdisipliner mengintegrasikan beberapa bidang keilmuan. Integrasi muatan lokal pada mata pelajaran tertentu adalah melakukan kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran tertentu yang berisi bahan kajian tentang potensi keunggulan lokal daerah setempat yang berkaitan dengan materi kekinian, materi transdispliner atau materi interdisipliner sesuai dengan karakteristik kompetensi dasar mata pelajaran tersebut. Integrasi muatan lokal dimaksudkan agar peserta didik: 1.
mengenal dan memahami materi kekinian, materi transdispliner atau materi interdisipliner.
2.
mengenal dan memahami lingkungan alam, sosial, dan budaya di wilayah setempat;
3.
memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan mengenai daerahnya yang berguna bagi dirinya maupun lingkungan masyarakat pada umumnya; dan
4.
memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai/aturan-aturan yang berlaku di daerahnya, serta melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai luhur budaya setempat dalam rangka menunjang pembangunan nasional.
Penentuan dan pelaksanaan muatan lokal dalam mata pelajaran tertentu dilakukan melalui tahapan identifikasi dan analisis keunggulan lokal daerah setempat yang berkaitan dengan materi kekinian, materi transdispliner atau materi interdisipliner yang relevan dengan materi pembelajaran pada mata pelajaran tertentu. Contoh : Materi kekinian sebagai kajian tentang potensi daerah setempat Buku Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas X halaman 33. Peserta didik diminta menyusun laporan hasil observasi terhadap pembangunan di wilayah setempat dan hasilnya dikirimkan kepada pihak pemerintah setempat seperti lurah, camat atau bupati yang disertai surat pengantar resmi dari sekolah. Contoh : Pendekatan Transdisipliner Buku Mata Pelajaran Sejarah Kelas X halaman 5 Didalam pembahasan kajian tentang kehidupan zaman pra-aksara, para sejarawan harus menggunkan metode penelitian ilmu arkeologi, ilmu geologi dan biologi
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
24 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
Contoh : Pendekatan Interdisipliner Buku Mata Pelajaran PKn Kelas X halaman 56 Pembahasan tentang keikutsertaan Indonesia di kawasan ASEAN akan lebih lengkap dan menarik jika pembahasannya dikaji dari berbagai disiplin ilmu misalnya dari sudut pandang keilmuan lain seperti sosiologi,ekonomi, atau sejarah. C.
Aktualiasasi Mata Pelajaran dalam Kegiatan Kepramukaan Kepramukaan adalah segala aspek yang berkaitan dengan pramuka Pendidikan
Kepramukaan
adalah
proses
pembentukan
kepribadian, kecakapan
hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai nilai kepramukaan; Pendidikan Kepramukaan dilaksanakan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler wajib pada pendidikan dasar dan menengah. Pendidikan Kepramukaan dilaksanakan dalam 3 (tiga) Model meliputi: 1.
Model Blok merupakan kegiatan wajib dalam bentuk perkemahan yang dilaksanakan setahun sekali dan diberikan penilaian umum.
2.
Model Aktualisasi merupakan kegiatan wajib dalam bentuk penerapan sikap dan keterampilan yang dipelajari
didalam
kelas yang
dilaksanakan dalam
kegiatan Kepramukaan secara rutin, terjadwal, dan diberikan penilaian formal. 3.
Model Reguler merupakan kegiatan sukarela berbasis minat peserta didik yang dilaksanakan di Gugus depan.
Kegiatan Kepramukaan dalam pembelajaran (aktualisasi) merupakan kegiatan yang direncanakan
oleh
guru
mata
pelajaran
sesuai
dengan
materi
pembelajaran/karakteristik KD yang relevan dengan nilai-nilai kepramukaan untuk diserahkan kepada pembina Pramuka untuk dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan setiap
minggu dengan durasi
waktu 120 menit untuk semua mata pelajaran Contoh: Buku Siswa Mata Pelajaran Matematika Kelas X halaman 47 secara tersurat konsep materi nilai mutlak yang dapat diaktualisasikan dalam kepramukaan.
D.
Lembar Kerja Lakukan telaah buku guru dan atau buku siswa, kemudian: 1.
Identifikasi materi pembelajaran dan atau penugasan/latihan/uji kompetensi yang diuraikan dalam buku yang menggambarkan:
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
25 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
a.
pengetahuan prosedural dan pengetahuan metakognitif.
b.
keterampilan berpikir tingkat rendah (low order thinking skills) dan keterampilan berpikir tingkat tinggi (high order thinking skills) pada mata pelajaran masing-masing.
2.
Identifikasi dan analisis keunggulan lokal daerah setempat yang dapat diintegrasikan materi atau kompetensi dasar pada mata pelajaran masingmasing.
3.
Identifikasi
materi
pembelajaran
dan
atau
KD
yang
relevan
dapat
diaktualiasasikan dalam kegiatan kepramukaan pada mata pelajaran masingmasing.
Jika poin 2) dan 3) tidak teridentifikasi dalam buku maka gunakanlah sumber lain yang relevan
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
26 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
BAB III PROSES PEMBELAJARAN Pelaksanaan
pembelajaran
merupakan
implementasi
dari
rencana
pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang diorganisasikan menjadi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup. Keseluruhan proses pembelajaran tersebut harus menggambarkan pengalaman peserta didik dalam mencapai kompetensi melalui kegiatan 5M (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan). Berikut penjelasan tahapan pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut : A.
Kegiatan Pendahuluan Esensi dari kegiatan pendahuluan terdiri atas: 1.
Orientasi tujuan dapat dilakukan dengan menyiapkan peserta didik secara psikis dan
fisik
untuk
mengikuti
proses
pembelajaran;
menjelaskan
tujuan
pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai serta menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas; 2.
Motivasi yaitu memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh dan perbandingan lokal, nasional dan internasional;
Apersepsi
dapat
dilakukan
melalui
mengajukan
pertanyaan-pertanyaan
yang
mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari. B.
Kegiatan Inti Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang mengacu pada kompetensi dasar (KD) yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada kegiatan inti adalah sebagai berikut: 1.
Pendekatan pembelajaran Pendekatan pembelajaran merupakan cara pandang pendidik yang digunakan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran dan tercapainya kompetensi yang ditentukan. Pendekatan pembelajaran pada Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik/pendekatan berbasis proses keilmuan yang merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
27 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
melalui metode ilmiah. Jadi belajar adalah proses membangun pengetahuan melalui transformasi pengalaman. Hal ini sesuai dengan pendapat Kolb (1986): Learning is a process of building knowledge through transformation of experiences. Contoh pembelajaran matapelajaran Bahasa Inggris berbasis aktifitas
Pendekatan ini menekankan pada proses pencarian pengetahuan, berkenaan dengan materi pembelajaran melalui berbagai kegiatan, yaitu mengamati, menanya, mengeksplor/mengumpulkan informasi/mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan, kelima kegiatan ini sering disingkat dengan istilah 5 M. Masing-masing kegiatan tersebut dijabarkan kedalam setiap mata pelajaran yang masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda. a.
Mengamati bertujuan agar pembelajaran berkaitan erat dengan konteks situasi nyata yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari yang dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan mencari informasi, melihat, mendengar,
membaca,
dan/atau
menyimak
disesuaikan
dengan
karkteristik kompetensi yang harus dicapai peserta didik. b.
Menanya
dilakukan
agar
peserta
didik
dapat
membangun
pengetahuannya secara faktual, konseptual, dan prosedural, tentang suatu hukum dan teori, hingga berpikir metakognitif. Dengan demikian, peserta didik memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher thingking skills). Proses menanya dapat dilakukan melalui kegiatan diksusi, kerja kelompok, dan diskusi kelas. c.
Mengeksplor/mengumpulkan informasi, atau mencoba bermanfaat untuk meningkatkan keingintahuan peserta didik dalam mengembangkan kreatifitas, dan keterampilan berkomunikasi. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui membaca, mengamati aktivitas, kejadian atau objek tertentu,
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
28 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
memperoleh informasi, mengolah data, dan menyajikan hasilnya dalam bentuk tulisan, lisan, atau gambar. d.
Mengasosiasi dapat dilakukan peserta didik melalui berbagai, aktivitas antara lain menganalisis data, mengelompokkan, membuat kategori, menyimpulkan, dan memprediksi/mengestimasi.
e.
Mengomunikasikan
adalah
sarana
untuk
menyampaikan
hasil
konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa, diagram, atau
grafik.
Kegiatan
ini
dilakukan agar peserta
didik
mampu
mengomunikasikan pengetahuan, keterampilan, dan penerapannya, serta kreasi peserta didik melalui presentasi,
membuat laporan, dan/
atau unjuk kerja. Berikut kegiatan pembelajaran berdasarkan pengalaman 5 M. LANGKAH PEMBELAJARAN MENGAMATI
MENANYA
MENGAMATI
MENANYA
KEGIATAN BELAJAR Melihat, mengamati, membaca, mendengar, menyimak (dengan atau tanpa alat),
Mengajukan pertanyaan ttg informasi yg tidak dipahami dari ap yg diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang ap yg diamati (Dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke bersifat hipotetik Melihat, mengamati, membaca, mendengar, menyimak (dengan atau tanpa alat),
Mengajukan pertanyaan ttg informasi yg tidak dipahami dari ap yg diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang ap yg diamati
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
KOMPETENSI YANG DIKEMBANGKAN Melatih kesungguhan, kesabaran, ketelitian dan mampu membedakan inforamasi yg umum dan khusus, kemampuan berpikir analistis, kritis, deduktif, dan komprehensif Mengembangkan kreatifitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk critical minds yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat
Melatih kesungguhan, kesabaran, ketelitian dan mampu membedakan inforamasi yg umum dan khusus, kemampuan berpikir analistis, kritis, deduktif, dan komprehensif Mengembangkan kreatifitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk critical minds yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat
29 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
LANGKAH PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR
KOMPETENSI YANG DIKEMBANGKAN
(Dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke bersifat hipotetik
Contoh kegiatan mengamati pada Buku Matematika siswa kelas X halaman 7.
Pada kegiatan mengamati grafik tersebut peserta didik melakukan identifikasi seperti grafik f(x) yang berpangkat positif dari kanan ke kiri
adanya
kecenderungan menuju sumbu X, dan sebaliknya grafik f(x) pangkat negative semakin ke kanan adanya kecenderungan mendekati sumbu x. Disamping itu antara bentuk grafik pangkat positif dan negative membentuk simetris. Pada kegiatan pengamatan ini menanamkan nilai-nilai kompetensi seperti kesabaran, ketelitian, kemampuan berpikir analistis dan kritis.
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
30 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
Pada satu pertemuan kegiatan pembelajaran tidak harus kelima pengalaman belajar
(mengamati,
mengomunikasikan)
menanya, dilakukan
mengumpulkan
secara
utuh
infrmasi,
namun
mengasosiasi,
disesuaikan
dengan
karakteristik masing-masing materi pembelajaran, seperti kompleksitas materi, waktu yang tersedia maupun sarana pendukung. 2.
Model pembelajaran Model pembelajaran adalah kerangka konseptual dan operasional pembelajaran yang memiliki nama, ciri, urutan logis, pengaturan, dan budaya. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Untuk menentukan model pembelajaran yang akan dilaksanakan dapat mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut. a.
Kesesuaian model pembelajaran dengan kompetensi sikap pada KI-1 dan KI-2 serta kompetensi pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan KD pada KI-3 dan/atau KD pada KI-4.
b.
Kesesuaian materi pembelajaran dengan tuntutan KD pada KI-3 dan KD pada KI-4 untuk memgembangkan kompetensi pengetahuan dan keterampilan Kesesuaian model pembelajaran dengan karakteristik KD pada KI-1 (jika ada) dan KD pada KI-2 yang dapat mengembangkan kompetensi sikap, dan.
c.
Penggunaan pendekatan saintifik yang mengembangkan pengalaman belajar peserta didik melalui kegiatan mengamati (observing), menanya (questioning),
collecting
mencoba/mengumpulkan
information),
informasi
mengasosiasi/menalar
(experimenting/
(assosiating),
dan
mengomunikasikan (communicating). Model pembelajaran yang diutamakan dalam implementasi Kurikulum 2013 disarankan menggunakan model pembelajaran Inkuiri (Inquiry Based Learning), model pembelajaran Discovery (Discovery Based Learning), model pembelajaran berbasis projek (Project Based Learning), dan model pembelajaran berbasis permasalahan (Problem Based Learning).
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
31 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
Berikut akan dijelaskan langkah-langkah keempat model tersebut. a. Inquiry Based Learning
Inkuiry adalah suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan observasi atau eksperimen untuk mencari jawaban atau memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis dan logis. Langkah-langkah dalam model Inquiry terdiri atas: 1)
Observasi/Mengamati berbagai fenomena alam. Kegiatan ini memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik bagaimana mengamati berbagai fakta atau fenomena dalam mata pelajaran tertentu.
2)
Mengajukan pertanyaan tentang fenomena yang dihadapi. Tahapan ini melatih peserta didik untuk mengeksplorasi fenomena melalui kegiatan menanya kepada guru, teman, atau sumber yang lain.
3)
Mengajukan dugaan atau kemungkinan jawaban. Pada tahapan ini peserta didik dapat mengasosiasi atau melakukan penalaran terhadap kemungkinan jawaban dari pertanyaan yang diajukan.
4)
Mengumpulkan
data
yang
terkait
dengan
dugaan
atau
pertanyaan yang diajukan, sehingga pada kegiatan tersebut peserta didik dapat memprediksi dugaan atau yang paling tepat sebagai dasar untuk merumuskan suatu kesimpulan. 5)
Merumuskan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan data yang telah diolah
atau
dianalisis,
sehingga
peserta
didik
dapat
mempresentasikan atau menyajikan hasil temuannya. b. Discovery Based Learning
Discovery Based Learning adalah model pembelajaran yang mendorong siswa belajar dengan menemukan sendiri pemahaman terhadap suatu konsep
melalui
proses
eksplorasi
dan
pemecahan
masalah
memperoleh pengetahuan baru dan/atau menggabungkannya
untuk dengan
pengetahuan yang sudah ada sehingga menghasilkan sebuah pengetahuan baru Langkah-langkah dalam model Discovery terdiri atas: 1)
Stimulation
(memberi
stimulus).
Pada
kegiatan
ini
guru
memberikan stimulan, dapat berupa bacaan, atau gambar, atau
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
32 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
situasi, sesuai dengan materi pembelajaran/topik/tema yang akan dibahas, sehingga peserta didik mendapat
pengalaman belajar
mengamati pengetahuan konseptual melalui kegiatan membaca, mengamati situasi atau melihat gambar. 2)
Problem Statement (mengidentifikasi masalah). Dari tahapan tersebut, peserta didik diharuskan menemukan permasalahan apa saja yang dihadapi, sehingga pada kegiatan ini peserta didik diberikan pengalaman untuk menanya, mencari informasi, dan merumuskan masalah.
3)
Data Collecting didik
(mengumpulkan data). Pada tahapan ini peserta
diberikan
pengalaman
mencari
dan
mengumpulkan
data/informasi yang dapat digunakan untuk menemukan solusi pemecahan masalah yang dihadapi. Kegiatan ini juga akan melatih ketelitian, akurasi, dan kejujuran, serta membiasakan peserta didik untuk mencari atau merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah, jika satu alternatif mengalami kegagalan. 4)
Data Processing (mengolah data). Kegiatan mengolah data, akan melatih
peserta
didik
untuk
mencoba
dan
mengeksplorasi
kemampuan pengetahuan konseptualnya untuk diaplikasikan pada kehidupan
nyata,
sehingga
kegiatan
ini
juga
akan
melatih
keterampilan berfikir logis dan aplikatif. 5)
Verification (memferifikasi/pembuktian). Tahapan ini mengarahkan peserta didik untuk mengecek kebenaran atau keabsahan hasil pengolahan data, melalui berbagai kegiatan, antara lain bertanya kepada teman, berdiskkusi, atau mencari sumber yang relevan baik dari buku atau media, serta mengasosiasikannya sehingga menjadi suatu kesimpulan.
6)
Generalization (menyimpulkan). Pada kegiatan ini peserta didik digiring untuk menggeneralisasikan hasil simpulannya pada suatu kejadian atau permasalahan yang serupa, sehingga kegiatan ini juga dapat melatih pengetahuan metakognisi peserta didik.
c. Problem Based Learning Pembelajaran Berbasis Masalah adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari (otentik) yang bersifat terbuka
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
33 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
(open-ended) untuk diselesaikan oleh peserta didik untuk mengembangkan keterampilan berpikir, keterampilan menyelesaikan masalah, keterampilan sosial,
keterampilan
untuk
belajar
mandiri,
dan
membangun
atau
memperoleh pengetahuan baru. Langkah-langkah dalam model Problem Based Learning terdiri atas: 1)
Mengorientasi peserta didik pada masalah. Tahap ini untuk memfokuskan peserta didik mengamati masalah yang menjadi objek pembelajaran.
2)
Mengorganisasikan
kegiatan
pembelajaran.
Pengorganisasian
pembelajaran salah satu kegiatan agar peserta didik menyampaikan berbagai pertanyaan (atau menanya) terhadap masalah kajian. 3)
Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok. Pada tahap ini peserta
didik
melakukan
percobaan
(mencoba)
untuk
memperoleh data dalam rangka menjawab atau menyelesaikan masalah yang dikaji. 4)
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Peserta didik mengasosiasi data yang ditemukan dari percobaan dengan berbagai data lain dari berbagai sumber.
5)
Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah. Setelah peserta didik mendapat jawaban terhadap masalah yang ada, selanjutnya dianalisis dan dievaluasi.
d. Project Based Learning Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan metode pembelajaran yang berfokus pada peserta didik dalam kegiatan pemecahan masalah terkait dengan proyek dan tugas-tugas bermakna lainnya. Langkah pembelajaran dalam project based learning adalah sebagai berikut; 1)
Menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek. Tahap ini sebagai langkah awal agar peserta didik mengamati lebih dalam terhadap pertanyaan yang muncul dari fenomena yang ada.
2)
Mendesain perencanaan proyek. Sebagai langkah nyata menjawab pertanyaan yang ada disusunlah suatu perencanaan proyek bisa melalui percobaan.
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
34 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
3)
Menyusun jadwal sebgai langkah nyata dari sebuah proyek. Penjadwalan sangat penting agar proyek
yang dikerjakan sesuai
dengan waktu yang tersedia dan sesuai dengan target. 4)
Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek. Guru melakukan monitoring terhadap pelaksanaan dan perkembangan proyek. Peserta didik mengevaluasi proyek yang sedang dikerjakan.
5)
Menguji
hasil.
Fakta
dan
data
percobaan
atau
penelitian
dihubungkan dengan berbagai data lain dari berbagai sumber. 6)
Mengevaluasi kegiatan/pengalaman. Tahap ini dilakukan untuk mengevaluasi kegiatan sebagai acuan perbaikan untuk tugas proyek pada mata pelajaran yang sama atau mata pelajaran lain.
Model dipilih sesuai dengan pendekatan saintifik yang diperlukan untuk mengembangkan
sikap
(spiritual
dan
social),
pengetahuan,
dan
keterampilan yang pelaksanaannya difokuskan kepada kesesuaian dengan pengalaman belajar peserta didik untuk mencapai kompetensi tertentu. Selain itu, pemilihan model juga harus mempertimbangkan karakteristik KD atau materi pembelajaran. Contoh Kegiatan pembelajaran berbasis Projek: Mata pelajaran
:
Matematika
Pokok Bahasan
:
Statistik
Analisis
:
Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran Statistik KD 3.20; 3.21; dan 4.27 maka peserta didik diberi tugas dalam
bentuk
Projek
secara
berkelompok. Tugas Projek
:
Contoh Projek seperti terdapat pada Buku
Matematika
semester
II
Siswa
halaman
Kelas
172
X
sebagai
berikut: Himpunlah statistik
informasi dalam
kependudukan, menerapkan
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
berupa
bidang dan
ekonomi,
eteorologi
berbagai
data
konsep
yang dan
35 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
aturan statistik dalam menganalisis data. Selesaikanlah
masalah
tersebut
menerapkan aturan-aturan statistik yang sudah kamu pelajari. Buatlah aporanmu dan sajikan di depan kelas. Kegiatan pembel.
:
1.
Perencanaan yang antara lain meliputi pembagian tugas dalam kelompok,
jadwal,
dan
lokasi
atau sumber data. 2.
Mengumpulkan informasi/data melalui berbagai media
3.
Kegiatan mengasosiasi dan kolaborasi berupa diskusi kelompok
4.
Mengolah/menganalisis data
5.
Membuat laporan proyek
6.
Penyajian (presentasi) proyek di kelas
3.
Metode pembelajaran Metode
dapat
diartikan
sebagai
cara
yang
digunakan
untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Berikut empat metode yang berkaitan dengan kegiatan 5 M sebagi berikut: a.
Diskusi Diskusi merupakan suatu percakapan atau pembahasan terarah tentang suatu topik, masalah atau isu yang menarik perhatian semua peserta didik. pembahasan dapat diarahkan pada klarifikasi (penjelasan) suatu isu atau masalah, menghimpun ide dan pendapat, merancang kegiatan, atau memecahkan masalah. Kegiatan diskusi dapat dilaksanakan dalam kelompok atau klasikal. Metode ini dapat merangsang peserta didik lebih kreatif dalam memberi gagasan/ide, melatih membiasakan bertukar pikiran dalam mengatasi
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
36 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
masalah, dan melatih peserta didik untuk mengemukakan pendapat secara verbal. b.
Eksperimen Eksperimen adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran dimana peserta didik
melakukan
membuktikan
aktivitas
sendiri
percobaan
sesuatu
yang
dengan
mengalami
dipelajarinya
melalui
dan proses
mengamati, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan. c.
Demonstrasi Demonstrasi merupakan suatu penyajian yang dipersiapkan untuk memperlihatkan suatu perilaku atau prosedur. Penyajian disertai dengan penjelasan lisan, alat, ilustrasi dan pertanyaaan. Dengan metode ini dapat dikurangi terjadinya verbalisme, pembelajaran lebih menarik, dan peserta didik memiliki kesempatan membandingkan antara teori dengan kenyataan. Tujuan demonstrasi antara lain; 1)
mengajarkan
bagaimana
berbuat
atau
menggunakan
alat/prosedur,
d.
2)
meyakinkan bahwa prosedur tersebut adalah benar
3)
membangkitkan minat untuk mencoba.
Simulasi Simulasi merupakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan peralatan atau suasana tiruan. Tujuan: 1)
peserta didik menguasai konsep dan keterampilan intelektual, sosial, dan motorik dalam bidang-bidang yang dipelajarinya.
2)
peserta didik mampu belajar melalui situasi tiruan dengan sistem umpan balik dan penyempurnaan yang berkelanjutan.
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
37 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
Langkah kegiatan metode tersebut antara lain: 1)
Orientasi, yaitu kegiatan mengemukakan materi pokok/tema/topik menjelaskan arti simulasi dan permainan, penjelasannya tentang keseluruhan simulasi.
2)
Partisipasi latihan atau tanya jawab atau penugasan, antara lain; menyusun skenario dan tujuan, menunjuk pemeran, merangkum langkah singkat.
3)
Pelaksanaan simulasi, melaksanakan dan mencatat jalannya simulasi, pertanyaan, umpan balik dan evaluasi.
4)
Diskusi hasil, merangkum kegiatan dan persepsi atau pertanyaan dan jawaban, kesukaran atau kendala dalam memahami, menganalisis, melakukan proses, dan menrapkan hasil, dikaitkan dengan materi pembelajaran, jika memungkinkan menyusun skenario simulasi yang akan datang.
Dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode simulasi, peserta didik dimungkinkan untuk memiliki bekal dalam menghadapi situasi yang sebenarnya. Metode ini juga dapat mengembangkan kreativitas peserta didik, memupuk keberanian dan percaya diri, memperkaya pengetahuan, sikap, dan ketrampilan, dan untuk meningkatkan gairah belajar peserta didik. Keempat metode tersebut berkaitan dengan pengalaman belajar melalui mengamati,
menanya,
mengumpulkan
informasi,
mengasosiasi,
dan
mengomunikasikan. C.
Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik/atau sendiri: 1.
membuat rangkuman/simpulan pelajaran;
2.
melakukan
penilaian
dan/atau
refleksi
terhadap
kegiatan
yang
sudah
dilaksanakan secara konsisten dan terprogram; 3.
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
4.
merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling;
5.
memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; dan
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
38 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
6.
menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
LATIHAN: Buatlah analisis kompetensi dasar masing-masing matapelajaran untuk menentukan model pembelajaran yang sesuai dengan model pembelajaran discovery based learning, inquiry based learning, problem based learning, dan problem based learning.
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
39 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
BAB IV PENILAIAN DAN RAPOR
A.
Penilaian 1.
Penilaian Hasil Belajar Penilaian Hasil Belajar adalah proses pengumpulan informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan. Penilaian hasil belajar dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dilakukan secara terencana dan sistematis, selama
dan
setelah
proses
pembelajaran
suatu
kompetensi
muatan
pembelajaran untuk kurun waktu satu semester dan satu tahun pelajaran. Penilaian oleh satuan pendidikan terdiri atas Ujian Tingkat Kompetensi (UTK) pada jenjang sekolah menengah (SMA/SMK) dilaksanakan untuk tingkat kompetensi 5 di akhir kelas XI dan Ujian Sekolah (US) yang dilaksanakan di akhir jenjang sekolah (SMA/SMK kelas XII). Sedangkan penilaian oleh pemerintah meliputi Ujian Mutu Tingkat Kompetensi (UMTK) di SMA/SMK
dilaksanakan
untuk tingkat kompetensi 5 di akhir kelas XI dan UTK atau Ujian Nasional (UN) yang dilaksanakan di akhir jenjang sekolah (SMA/SMK kelas XII). Dalam hand out ini pembahasan dibatasi pada penilaian yang dilakukan oleh pendidik. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik berfungsi untuk memantau kemajuan belajar, memantau hasil belajar, dan mendeteksi kebutuhan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dilaksanakan untuk memenuhi fungsi formatif dan sumatif dari sebuah penilaian. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik memiliki tujuan untuk: a.
mengetahui tingkat penguasaan kompetensi;
b.
menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi;
c.
menetapkan program perbaikan atau pengayaan berdasarkan tingkat penguasaan kompetensi;
d.
memperbaiki proses pembelajaran; dan
e.
memetakan mutu satuan pendidikan.
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
40 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik menggunakan acuan kriteria, yaitu kemajuan peserta didik dibandingkan dengan kriteria capaian kompetensi yang ditetapkan. 2.
Penilaian Autentik Penilaian autentik merupakan pendekatan, prosedur, dan instrumen penilaian proses dan capaian pembelajaran peserta didik dalam penerapan sikap spiritual dan sikap sosial, penguasaan pengetahuan, dan penguasaan keterampilan yang diperolehnya dalam bentuk pelaksanaan tugas perilaku nyata atau perilaku dengan tingkat kemiripan dengan dunia nyata, atau kemandirian belajar. Penilaian autentik dilakukan guru secara terus menerus (berkelanjutan) selama pelaksanaan pembelajaran. Instrumen yang digunakan dapat berupa tes dan non tes.
3.
Prinsip penilaian Penilaian hasil belajar peserta didik menerapkan prinsip umum dan prinsip khusus. Prinsip umum penilaian meliputi sahih, objektif, adil, terpadu, terbuka, holistik dan berkesinambungan, sistematis, akuntabel, dan edukatif. Prinsip khusus berisi prinsip penilaian autentik, yaitu: a.
menekankan pada kegiatan dan pengalaman belajar peserta didik;
b.
menekankan keterpaduan sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
c.
menekankan konteks yang mencerminkan dunia nyata;
d.
mengembangkan kemampuan berpikir divergen dan konvergen;
e.
memberi peserta didik kebebasan dalam mengkonstruksi responnya;
f.
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembelajaran; dan
g.
menggunakan berbagai cara dan instrumen
Penerapan prinsip umum dan prinsip khusus berupa:
a.
penilaian tugas yang menekankan pada proses dan hasil;
b.
penilaian
proyek
yang
mencakup
perencanaan,
pelaksanaan,
dan
pelaporan;
c.
penilaian berdasarkan pengamatan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung dan tuntas pada hari pembelajaran;
d.
ulangan harian menekankan pada proses pengerjaan tugas pembelajaran;
e.
ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester menekankan pada proses pengerjaan tugas pembelajaran.
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
41 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
4.
Lingkup Penilaian a.
Lingkup Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik mencakup kompetensi sikap spiritual,
kompetensi
sikap
sosial,
kompetensi
pengetahuan,
dan
kompetensi keterampilan. b.
Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik terhadap kompetensi sikap spiritual dan kompetensi sikap sosial meliputi tingkatan sikap: menerima, menanggapi, menghargai, menghayati, dan mengamalkan nilai spiritual dan nilai sosial.
c.
Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik terhadap kompetensi pengetahuan meliputi pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual, pengetahuan prosedural, dan pengetahuan metakognitif.
d.
Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik terhadap kompetensi keterampilan mencakup keterampilan abstrak dan keterampilan konkret.
e.
Sasaran penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (4) digunakan sesuai dengan karakteristik muatan pembelajaran.
5.
Ketuntasan belajar dan skala penilaian Ketuntasan belajar merupakan tingkat minimal pencapaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang meliputi ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar.
a.
Ketuntasan penguasaan substansi merupakan ketuntasan belajar peserta didik untuk setiap kompetensi dasar yang ditetapkan.
b.
Ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar terdiri atas ketuntasan belajar dalam setiap semester dan setiap tahun pelajaran. Ketuntasan belajar dalam setiap semester
merupakan keberhasilan
peserta didik menguasai kompetensi dari setiap muatan pembelajaran yang diselesaikan dalam satu semester.
Sedangkan ketuntasan belajar
dalam setiap tahun pelajaran merupakan keberhasilan peserta didik menguasai kompetensi dari setiap muatan pembelajaran pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun pelajaran untuk menentukan kenaikan kelas. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik menggunakan skala penilaian. Skala penilaian untuk kompetensi sikap menggunakan rentang predikat Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K). Sedangkan skala penilaian untuk
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
42 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan menggunakan rentang angka 4,00 (A) - 1,00 (D) dengan nilai antara sebagai berikut: 4,00
A
2,33
C+
3,67
A-
2,00
C
3,33
B+
1,67
C-
3,00
B
1,33
D+
2,67
B-
1,00
D
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dilakukan terhadap penguasaan tingkat kompetensi sebagai capaian pembelajaran yang merupakan batas minimal pencapaian kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan. Kompetensi sikap dinyatakan dalam deskripsi kualitas berdasarkan modus. Kompetensi pengetahuan untuk kemampuan berpikir pada berbagai tingkat pengetahuan dinyatakan dalam predikat berdasarkan skor rerata. Kompetensi keterampilan dinyatakan dalam deskripsi kemahiran berdasarkan rerata dari capaian optimum. Penguasaan tingkat kompetensi dinyatakan dalam bentuk deskripsi kemampuan dan/atau skor yang dipersyaratkan pada tingkat tertentu. Modus untuk kompetensi sikap minimal harus Baik. Skor rerata untuk kompetensi pengetahuan ditetapkan paling kecil 2,67. Capaian optimum untuk kompetensi keterampilan ditetapkan paling kecil 2,67.
B.
Bentuk dan Instrumen Penilaian Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dilaksanakan dalam bentuk penilaian berdasarkan pengamatan (observasi), penilaian tugas, penilaian proyek, ulangan harian, ulangan tengah semester, dan ulangan akhir semester. Untuk mendukung penilaian hasil belajar oleh pendidik dilaksanakan penilaian diri dan penilaian antarpeserta didik/teman sebaya.
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
43 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dilaksanakan dengan menggunakan instrumen penilaian. Instrumen penilaian untuk kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan harus memuat komponen substansi, sistematika, bahasa, dan estetika. Sedangkan instrumen penilaian untuk kompetensi sikap harus memuat Jurnal Pendidik dan Penilaian Teman Sebaya. 1.
Pengamatan (observasi) adalah teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan pancaindera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati atau jurnal yaitu catatan guru yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik berkaitan dengan sikap dan perilaku di dalam dan di luar kelas. a.
Contoh pengisian lembar observasi penilaian sikap mata pelajaran PJOK (dimodifikasi dari Buku Guru PJOK kelas X halaman 71) No 1 2 3
4 5 6 7 8 9
Sikap/Perilaku Menjaga kesehatan tubuh dengan menerapkan gaya hidup aktif Sportif dalam bermain Bertanggung jawab terhadap keselamatan dan kemajuan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar, serta dalam penggunaan sarana dan prasarana pembelajaran Menghargai perbedaan karakteristik individual dalam melakukan berbagai aktivitas fisik Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik Toleran dan mau berbagi dengan teman dalam penggunaan peralatan dan kesempatan Disiplin selama melakukan berbagai aktivitas fisik Menerima kekalahan dan kemenangan dari suatu permainan Menunjukkan sikap berusaha secara maksimal dalam melakukan pembelajaran Jumlah skor Profil nilai sikap peserta didik secara umum
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
4
Skor 3 2 v
1
v v
v v v v v v 1
6
1 B
1
44 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
Keterangan: *) Skor diisi tanda cek (v) pada kolom yang sesuai. 4 artinya nilai sikapnya Sangat Baik (SB) = sudah konsisten, apabila selalu melakukan 3 artinya nilai sikapnya Baik B) = mulai konsisten, apabila sering melakukan dan kadang-kadang tidak melakukan 2 artinya nilai sikapnya Cukup (C) = belum konsisten, apabila kadangkadang melakukan dan sering tidak melakukan 1 artinya nilai sikapnya Kurang (K) = tidak konsisten, apabila tidak pernah melakukan Profil nilai sikap peserta didik secara umum dinyatakan secara kualitatif (SB, B, C, atau K) menggunakan mode atau modus, yaitu berdasarkan frekuensi data nilai sikap yang sering muncul. b.
Contoh pengisian format jurnal (Dimodifikasi dai Buku Guru PPKn kelas X halaman 45)
JURNAL Nama Peserta Didik : Adi Kelas/Semester Mata Pelajaran
: X/2 : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
No
Hari, tanggal
Sikap/perilaku
1
Senin, 14 April 2014
Terlambat masuk kelas dan langsung duduk tanpa meminta izin terlebih dahulu
2
Kamis, 24 April 2014
Mengantarkan temannya yang sakit ke poliklinik
3
Selasa, 6 Mei 2014
Menginformasikan materi pembelajaran sebelum-nya kepada temannya yang tidak hadir
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
45 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
Setiap kejadian/perilaku dianalisis kemudian dipilah mana yang merupakan perilaku positif dan mana yang negatif. Penilaian jurnal dinyatakan dalam bentuk deskriptif, hasil penilaiannya digunakan sebagai bahan bimbingan dan pembinaan peserta didik. Selanjutnya pada setiap akhir semester, jurnal direkap untuk mendapatkan nilai berdasarkan catatan guru.
2.
Penilaian diri adalah teknik penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan sendiri oleh peserta didik secara reflektif, untuk membandingkan posisi relatifnya dengan kriteria yang telah ditetapkan, dan dilaksanakan sebelum ulangan. Pada penilaian diri, peserta didik diminta untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri atau catatan pribadi peserta didik. Penilaian Diri oleh peserta didik dianalisis oleh pendidik untuk melihat kesesuaiannya dengan hasil ulangan. a.
Contoh pengisian lembar penilaian diri (dimodifikasi dari Buku Guru PPKn Kelas X halaman 41).
Petunjuk : Lembar ini diisi oleh peserta didik sendiri untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam toleransi, dengan memberi tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap toleransi yang ditampilkannya, menggunakan kriteria sebagai berikut: 4 artinya Sangat Baik (SB) = apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 3 artinya Baik (B) = apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan 2 artinya Cukup (C) = apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan 1 artinya Kurang (K) = apabila tidak pernah melakukan
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
46 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
Nama Peserta Didik : Adi Kelas
No 1 2 3 4 5
:X
Pernyataan Saya menghormati teman yang berbeda pendapat Saya menghormati teman yang berbeda suku, agama, ras, budaya, dan gender Saya menerima kesepakatan meskipun berbeda dengan pendapat saya Saya menerima kekurangan orang lain Saya memaafkan kesalahan orang lain
Skor *) 4 3
2
1
V V V V V
Profil sikap peserta didik hasil penilaian diri diisi oleh guru berdasarkan mode atau modus, yaitu frekuensi data skor penilaian diri yang sering muncul. Pada contoh di atas skor yang sering muncul adalah 3 atau B, maka profil sikap toleransi Adi berdasarkan penilaian diri adalah B.
b.
3.
Contoh catatan pribadi peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Inggris.
Penilaian antarpeserta didik Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik. Contoh lembar penilaian antarpeserta didik (dimodifikasi dari Buku Guru PPKn Kelas X halaman 43).
Petunjuk : Lembar ini diisi oleh peserta didik untuk menilai sikap sosial peserta didik lain dalam toleransi, dengan memberi tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap toleransi yang ditampilkan oleh temannya menggunakan kriteria sebagai berikut:
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
47 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
4 artinya Sangat Baik (SB) = apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 3 artinya Baik (B) = apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadangkadang tidak melakukan 2 artinya Cukup (C) = apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan 1 artinya Kurang (K) = apabila tidak pernah melakukan
Nama Peserta Didik yang dinilai : Adi Peserta didik yang menilai
: Beni (tidak harus diisi)
Kelas No 1 2 3 4 5
:X
Pernyataan Teman saya menghormati teman yang berbeda pendapat Teman saya menghormati teman yang berbeda suku, agama, ras, budaya, dan gender Teman saya menerima kesepakatan meskipun berbeda dengan pendapatnya Teman saya menerima kekurangan orang lain Teman saya memaafkan kesalahan orang lain
4
Skor *) 3 2
1
V V V V V
Profil sikap hasil penilaian antarpeserta didik diisi oleh guru berdasarkan mode atau modus, yaitu frekuensi data skor yang sering muncul dari hasil penilaian antarpeserta didik. Dari contoh di atas frekuensi data skor yang sering muncul adalah 2 atau C, maka profil sikap toleransi Adi berdasarkan penilaian antarpeserta didik adalah C. 4.
Penilaian tugas adalah penilaian atas proses dan hasil pengerjaan tugas yang dilakukan secara mandiri dan/atau kelompok. Contoh tugas Mata Pelajaran Sejarah Indonesia Kelas XI Semester 1
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
48 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
Kompetensi Dasar: 3.4
Menganalisis
persamaan
dan
perbedaan
pendekatan
dan
strategi
pergerakan nasional di Indonesia pada masa awal kebangkitan nasional, Sumpah
Pemuda
dan
sesudahnya
sampai
dengan
proklamasi
Kemerdekaan. Indikator : Menganalisis peran pemuda pada masa pergerakan nasional di Indonesia pada masa awal kebangkitan nasional dan sesudahnya. Tugas: Buatlah sebuah karya tulis sejarah dengan judul “Pemudaku: Dulu, Kini dan Esok”. (kamu dapat mengunakan berbagai buku, koran, dan majalah yang ada di sekitar kamu sebagai sumber). (Buku Siswa Sejarah Indonesia Kelas XI Semester 1 halaman 201) Rubrik penilaian Skor No
Aspek
3
2
1
Materi lengkap, luas, dan dalam Konsep dan ilustrasi akurat
Materi kurang lengkap, luas, dan dalam Konsep atau ilustrasi kurang akurat Kurang sesuai dengan topik, nilai moral, dan/ atau sosial budaya Mencakup 2 dari tiga bagian
Materi tidak lengkap, luas, dan dalam Konsep atau ilustrasi tidak akurat Tidak sesuai dengan topik, nilai moral, dan/atau sosial budaya Hanya berisi satu bagian
Kurang runut, koheren, konsis-ten, dan/ atau seimbang
Tidak runut, koheren, konsisten, dan/ atau seimbang
1
Cakupan materi
2
Keakuratan
3
Relevansi
Sesuai dengan topik, nilai moral, dan sosial budaya
4
Sistematika
5
Penyajian
Terdiri atas 3 bagian: awal (pendahuluan), Inti, dan akhir (penutup) Runut, koheren, konsisten, dan seimbang
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
49 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
Skor No
Aspek
3
2
1
6
Kebahasaan
Informatif, estetis, menggunakan bahasa Indonesia dan ejaan yang baik dan benar
Kurang informa-tif, dan terdapat beberapa kesalahan dalam ejaan dan/atau penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
Kurang informatif, dan terdapat banyak kesalahan dalam ejaan dan/atau penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
Dengan memperhatikan rubrik di atas, nilai tugas dirumuskan sebagai berikut: Skor perolehan X 4 Skor maksimum Pada contoh di atas skor maksimum adalah 18. Contoh perolehan nilai peserta didik: NO. 1. 2. dst 5.
NAMA Ani Budi
1
2
3
4
5
6
SKOR PEROLEHAN
3 3
2 3
3 3
3 3
1 2
3 3
15 17
ASPEK YANG DINILAI
NILAI 3.33 3.78
Penilaian proyek Penilaian proyek merupakan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas proyek berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Penilaian proyek bertujuan untuk mengetahui kemampuan peserta didik melakukan penyelidikan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan. Penilaian proyek dilakukan pada akhir bab/tema. a.
Contoh penilaian proyek Mata pelajaran: Prakarya dan Kewirausahaan Kelas X Semester 1 Nama proyek: Pengemasan produk kerajinan tekstil
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
50 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
Bab: Pengemasan dan perawatan produk kerajinan tekstil Waktu: 2 minggu
Rubrik untuk penilaian proyek (dimodifikasi dari Buku Guru Prakarya dan Kewirausahaan Kelas X Semester 1 halaman 12).
No
Skor
Aspek
3
1
Persiapan alat dan bahan
Alat dan bahan yang disiapkan tepat dan lengkap
2
Pelaksanaan
Dilakukan dengan benar, produktif, dan rapi
3
Hasil kerja
4
Presentasi
Kuantitasnya sesuai penugasan (5 macam) Rapi Menguasai materi presentasi Selalu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
2
1
Alat dan/atau bahan yang disiapkan tepat tetapi kurang lengkap atau lengkap tetapi kurang tepat Dilakukan dengan benar, tetapi kurang produktif atau kurang rapi Kuantitas 3 – 4 macam
Alat dan bahan yang disiapkan tidak tepat dan tidak lengkap
Kurang rapi Kurang menguasai materi Kadang-kadang penggunaan bahasa kurang baik
Skor perolehan Nilai proyek =
x 4 18
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
Tidak dilakukan dengan benar Kuantitas hanya 1 – 2 macam Tidak rapi Tidak menguasai materi Penggunaan bahasa Indonesia tidak baik
51 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
6.
Ulangan Harian (UH) Ulangan harian merupakan penilaian yang dilakukan secara periodik untuk menilai
kompetensi
peserta
didik
setelah
menyelesaikan
satu
muatan
pembelajaran (satu Kompetensi Dasar atau lebih). Pelaksanaan UH sesuai dengan rencana yang dibuat pendidik. 7.
Ulangan Tengah Semester (UTS) UTS adalah penilaian yang dilakukan untuk semua muatan pembelajaran yang diselesaikan dalam paruh pertama semester. UTS dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian
kompetensi
pengetahuan
dan/atau
kompetensi
keterampilan peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan UTS meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut. 8.
Ulangan Akhir Semester (UAS) UAS adalah penilaian yang dilakukan untuk semua muatan pembelajaran yang diselesaikan dalam satu semester. UAS dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi pengetahuan dan/atau kompetensi keterampilan peserta didik di akhir semester. Cakupan UAS meliputi seluruh indikator yang merepresentasi-kan semua KD pada semester tersebut. Instrumen untuk ulangan (UH, UTS, UAS) dapat berupa perangkat tes tulis, tes lisan, dan/atau tes praktik. Tes tulis dapat menggunakan bentuk pilihan ganda, benar salah, menjodohkan, isian, jawaban singkat, dan uraian. Penilaian pada pendidikan menengah (SMA/SMK) harus lebih banyak menilai keterampilan berpikir tingkat tinggi/high order thinking skills (HOTS) yaitu menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, sampai ke mencipta. Untuk melatih
HOTS sebaiknya penilaian lebih banyak diberikan dalam bentuk uraian.
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
52 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
Contoh tes tulis bentuk pilihan ganda Mata pelajaran Bahasa Inggris KD 3.1 Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan pada ungkapan memberi saran dan tawaran, serta responnya, sesuai dengan konteks penggunaannya. Indikator : Mengidentifikasi ungkapan tawaran pada konteks yang diberikan. Soal Choose the best option for each sentence given below: 6. Edo: “I have a lot of work to finish; I don't know how I will manage. “ Sam: ____________________ half of it if you want. a. Would you
c. Why don't
b. I think
d. I will help you with
Kunci : d
(Buku Siswa Bahasa Inggris Kelas XI Semester 1halaman 13 Soal No.6)
Pada tes bentuk pilihan ganda, setiap butir soal yang dijawab benar mendapat skor 1, dan yang dijawab salah/tidak dijawab/lebih dari satu jawaban yang dipilih tidak mendapat skor. Nilai perolehan dirumuskan sebagai berikut: Jumlah jawaban benar X 4 Jumlah butir soal
Contoh: Jumlah butir soal = 40 butir Peserta tes menjawab benar = 32 butir Nilai yang diperoleh = (32 : 40) x 4 = 3.20
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
53 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
Contoh tes tulis bentuk uraian Mata pelajaran Matematika Kelas XI Semester 1 KD 3.4 Mendeskripsikan dan menganalisis konsep dasar operasi matriks dan sifat-sifat operasi matriks serta menerapkannya dalam pemecahan masalah. Indikator Soal
: Diberikan permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari peserta didik dapat menganalisisnya dalam bentuk matriks.
Soal: Agen perjalanan menawarkan paket perjalanan ke Bali. Paket I terdiri 4 malam menginap, 3 tempat wisata dan 5 kali makan. Paket II dengan 3 malam menginap, 4 tempat wisata dan 7 kali makan. Paket III dengan 5 malam menginap, 4 tempat wisata dan tidak ada makan. Sewa hotel Rp 400.000,00 per malam, tranprotasi ke tiap tempat wisata Rp 80.000,00, dan makan di restoran yang ditunjuk Rp 90.000,00. Nyatakan matriks harga sewa hotel, tranportasi, dan makan. Nyatakan matriks paket yang ditawarkan. Dengan menggunakan perkalian matriks, tentukan matriks biaya untuk tiap paket. Paket mana yang menawarkan biaya termurah? (Buku Siswa Matematika Kelas XI Sementer 1 halaman 86, soal no.15)
Paket mana yang menawarkan biaya termurah?
Pedoman penilaian No 1
Jawaban
Skor
Menyatakan dalam bentuk tabel:
(4)
Penginapan Transportasi
Makan
1
Paket I
4
3
5
1
Paket II
3
4
7
1
Paket III
5
4
0
Biaya Penginapan
400.000
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
1
54 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
No
2
Jawaban Transportasi
80.000
Makan
90.000
Menyatakan dalam bentuk perkalian matriks:
Skor
(6)
1
4 3 5 400.000 4.400000 3.80000 5.90000 3 4 7 80.000 3.400000 4.80.000 7.90000 5 4 0 90.000 5.400000 4.80000 0.90000
1 1
2.290.000 2.150.000 2.320.000
1 1 1
3
4
Menafsirkan hasil perkalian matriks:
(3)
Biaya Paket I : Rp2.290.000
1
Biaya Paket II : Rp2.150.000
1
Biaya Paket III : Rp2.320.000
1
Menentukan biaya paket termurah:
(2)
Membandingkan biaya antar 3 paket, maka terendah adalah paket II sebesar Rp 2.150.000
2
Jumlah Skor
15
Nilai Akhir
Skor perolehan x4 15
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
55 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
Tes lisan merupakan pemberian soal/pertanyaan yang menuntut peserta didik menjawabnya secara lisan. Instrumen tes lisan disiapkan oleh guru berupa daftar pertanyaan yang disampaikan secara langsung dalam bentuk tanya jawab dengan peserta didik. Contoh .............................
Tes praktik atau tes unjuk kerja menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi keterampilan. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek (checklist) atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik. Contoh tes unjuk kerja percakapan Bahasa Inggris Kelas XI Semester 1 KD 4.1 Menyusun teks lisan dan tulis untuk menyatakan dan merespons ungkapan menyatakan pendapat dan pikiran, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan, benar dan sesuai konteks. Indikator: menyatakan dan merespons ungkapan menyatakan pendapat dan pikiran dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan.
Complete the following transactional conversations. Using role-play approach reenact the conversation with your classmates. Buying a new car
(Buku Siswa Bahasa Inggris kelas XI Semester 1 halaman 84)
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
56 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
Rubrik untuk percakapan Bahasa Inggris (Buku Guru Bahasa Inggris kelas XI Semester 1 halaman xvii – xviii) Kriteria
Skor 4
Skor 3
Skor 2
Skor 1
1. Pelafalan (Pronouncing )
Lafal dapat dipahami meskipun dengan aksen tertentu
Sulit dimengerti karena ada masalah dalam pelafalan dan frekuensinya sering.
Hampir selalu keliru dalam pelafalan sehingga tidak dapat dimengerti
2.Tata Bahasa (Grammar)
Hampir tidak ada kekeliruan tata bahasa
Ada masalah dalam pengucapan sehingga membuat pendengar harus sangat fokus dan kadangkadang menimbulkan kesalahpaha m-an Terjadi beberapa kekeliruan tata bahasa namun tidak berpengaruh terhadap arti
Tata bahasa sangat buruk sehingga percakapan sangat sulit dipahami
3.Kosakata (Vocabulary)
Kadangkadang pela falan tidak tepat dan mengharuska n penjelasan lebih lanjut karena kosakata yang tidak sesuai
Banyak terjadi kekeliruan tata bahasa yang mempengaruhi arti dan sering kali harus menyusun ulang kalimat percakapan Menggunakan kosakata yang salah sehingga tidak dapat dipahami
4.Kelancaran (Fluency)
Dialog lancar, sangat sedikit menemui kesulitan
Sering ragu dan berhenti karena keterbatasan bahasa
5.Comprehen sion
Seluruh isi percakapan dapat dipahami meskipun sesekali ada
Sering berhenti dan diam selama dialog sehingga dialog tidak tercipta Tidak dapat dipahami bahkan dalam bentuk dialog yang singkat sekalipun
Sering menggunakan kosa-kata yang tidak tepat sehingga dialognya men-jadi terbatas karena kosakata yang terbatas. Tidak terlalu lancar karena menemui kesulitan bahasa Sebagian besar isi percakapan dapat imenger-ti
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
Sulit untuk mengikuti dialog yang dilaku-kan kecuali pada bagian dialog
Kosakata sangat terbatas sehingga tidak memungkinka n terjadinya dialog
57 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
Kriteria
Skor 4
Skor 3
Skor 2
Skor 1
pengulangan pada bagianbagian tertentu
meskipun ada beberapa pengulangan
umum dengan perca-kapan yang perlahan-lahan dan banyak pengulangan
Cara penilaian keterampilan percakapan (dimodifikasi dari Buku Guru Bahasa Inggris kelas XI Semester 1 halaman xviii)
No
Perolehan skor untuk kriteria
Nama peserta didik 1
2
3
4
5
Jumlah skor perolehan
Nilai peserta didik *)
1
Annisa Larasati
4
3
3
2
4
16
3.20
2
Asep Sudrajat
3
3
3
3
3
15
3.00
3
Beni Hermawan
3
4
4
3
3
17
3.40
...
.......................
*) Nilai peserta didik (skala 4) dihitung dengan rumus sebagai berikut Jumlah skor yang diperoleh peserta didik
X 4 Skor maksimal (ideal)
Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Karya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya.
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
58 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
Contoh penilaian portofolio Mata Pelajaran : Bahasa Inggris Kelas XI Semester 1 Ruang lingkup: 1. Karya portofolio yang dikumpulkan adalah seluruh tulisan yang disusun selama semester 1 kelas XI. 2. Setiap tulisan dikumpulkan selambat-lambatnya satu minggu setelah peserta didik menyusun tulisan tersebut. 3. Penilaian karya portofolio terpilih dilaksanakan satu minggu sebelum Ulangan Akhir Semester 1. Uraian tugas portofolio 1. Kumpulkan semua tulisan yang kamu susun selama semester 1. 2. Penilaian tulisan meliputi: ide penulisan, organisasi (struktur teks dan isi), tata bahasa, dan perbendaharaan kata. 3. Pilihlah (peserta didik bersama guru) tiga karya (hasil tulisanmu) yang terbaik untuk dinilai. 4. Simpanlah hasil karya portofolio yang terpilih di dalam tempat dokumen “Portofolio Bahasa Inggris”. Rubrik penilaian portofolio tulisan Bahasa Inggris Skor Kriteria
4
3
2
1 Hanya meme-nuhi 1 atau bahkan tidak memenuhi ketentuan yang ditetap-kan Hanya meme-nuhi 1 atau bahkan tidak
Ide Penulisan: 1. Orisinal 2. Sesuai dengan genre yang dipilih 3. Dikembangkan dengan tepat 4. Terarah
Memenuhi semua (4) ketentuan yang ditetapkan
Memenuhi 3 dari 4 ketentuan yang ditetapkan
Memenuhi 2 dari 4 ketentuan yang ditetapkan
Organisasi (struktur teks dan isi): 1. Teks sesuai dengan genre
Memenuhi semua (4) ketentuan yang
Memenuhi 3 dari 4 ketentuan yang
Memenuhi 2 dari 4 ketentuan yang
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
59 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
Skor Kriteria
4
yang dipilih, 2. Ketentuan dan ciri-ciri genre yang dipilih diikuti dengan sempurna, 3. Ide penulisan dan informasi yang disajikan relevan, 4. Isi teks mudah dipahami. Tata Bahasa
Perbendaharaan Kata: 1. Kalimat-kalimat yang digunakan efektif, 2. menggunakan variasi lexical dengan benar, 3. menguasai bentuk kata dan idiom dengan benar dan efektif, 4. istilah-istilah digunakan dengan benar
3
2
1
ditetapkan
ditetapkan
ditetapkan
memenuhi ketentuan yang ditetap-kan
Tidak ada kesalahan tata bahasa yang signifikan, makna dan isi teks dapat dipahami dengan jelas Memenuhi semua (4) ketentuan yang ditetapkan
Ada beberapa kesalahan tata bahasa namun tidak terlalu berpengaruh terhadap makna kalimat dan isi teks Memenuhi 3 dari 4 ketentuan yang ditetapkan
Sering ditemukan kesalahan tata bahasa, namun makna dan isi teks masih dapat dipahami Memenuhi 2 dari 4 ketentuan yang ditetapkan
Banyak sekali kesalahan tata bahasa sehingga makna dan isi teks sulit dipahami
Skor perolehan Nilai portofolio =
x 4 16
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
Hanya meme-nuhi 1 atau bahkan tidak memenuhi ketentuan yang ditetap-kan
60 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
C.
Perhitungan Nilai Hasil penilaian oleh pendidik tentang kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap masing-masing mata pelajaran setiap semester perlu diolah untuk dimasukkan ke dalam rapor. Rapor merupakan gambaran pencapaian kompetensi peserta didik dalam setiap semester. Pengolahan dilakukan dengan cara input data nilai ke dalam formula (aplikasi rapor) yang dibuat berdasarkan peraturan yang berlaku. 1.
Perhitungan nilai pengetahuan Kompetensi pengetahuan untuk kemampuan berpikir pada berbagai tingkat pengetahuan dinyatakan dalam predikat berdasarkan skor rerata. a.
Penilaian Pengetahuan yang dilakukan oleh guru mata pelajaran terdiri atas nilai proses (Nilai Harian) = NH; Nilai Ulangan Tengah Semester = NTS; dan Nilai Ulangan Akhir Semester = NAS.
b.
Nilai Harian (NH) merupakan hasil ulangan harian yang dilakukan melalui tes tulis, tes lisan, dan/atau penugasan setiap kompetensi dasar (KD) sesuai dengan karakteristik KD tersebut.
c.
Rerata Nilai Harian (RNH) diperoleh dari rerata hasil NH semua KD pada semester bersangkutan.
d.
Capaian Kompetensi Pengetahuan merupakan rerata (mean) dari data RNH, NTS, dan NAS.
Nilai kompetensi pengetahuan ditentukan menggunakan rentang angka 4,00 (A) - 1,00 (D) dengan nilai antara sebagai berikut: 4,00
A
2,33
C+
3,67
A-
2,00
C
3,33
B+
1,67
C-
3,00
B
1,33
D+
2,67
B-
1,00
D
Skor rerata untuk ketuntasan kompetensi pengetahuan ditetapkan paling kecil 2,67.
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
61 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
Nilai kompetensi menjadi nilai tengah (median) untuk interval capaian kompetensi sebagai berikut:
INTERVAL
PREDIKAT
NILAI KOMPETENSI
3.83 < N < 4.00
A
4.00
3.50 < N < 3.83
A-
3.67
3.16 < N < 3.50
B+
3.33
2.83 < N < 3.16
B
3.00
2.50 < N < 2.83
B-
2.67
2.16 < N < 2.50
C+
2.33
1.83 < N < 2.16
C
2.00
1.50 < N < 1.83
C-
1.67
1.16 < N < 1.50
D+
1.33
N < 1.16
D
1.00
Penulisan
capaian
kompetensi
pengetahuan
pada
format
rapor
tidak
menggunakan angka, cukup dituliskan predikatnya saja misalnya A, A, B+, B, B-, dan seterusnya. Contoh pengolahan capaian kompetensi pengetahuan Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : X/1 Nilai Harian No
Nama
KD 3.1
KD 3.2
KD 3.3
dst
RNH
NTS
NAS
NA
1
Adi
2.95
3.38
3.00
...
3.11
3.00
2.66
2.92
2
Budi
3.25
2.75
3.00
...
3.00
2.80
2.35
2.72
3
dst
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
Rapor
B B-
62 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
Keterangan: Nilai harian (NH) merupakan gabungan hasil ulangan dan tugas-tugas yang terkait dengan KD yang bersangkutan. Selain capaian kompetensi, dalam rapor dituliskan deskripsi kompetensi, baik untuk kompetensi pengetahuan, keterampilan, maupun sikap dalam setiap mata pelajaran, sehingga laporan capaian kompetensi peserta didik menjadi lebih informatif. Penulisan deskripsi didasarkan pada kompetensi yang menonjol dan yang masih perlu diperbaiki. Contoh penulisan deskripsi kompetensi pengetahuan untuk mata pelajaran Matematika pada rapor Adi (berdasarkan tabel di atas) sebagai berikut: “Sudah baik dalam mendeskripsikan dan menganalisis konsep nilai mutlak dalam persamaan dan pertidaksamaan serta menerapkannya dalam pemecahan masalah nyata, namun kemampuan memilih dan menerapkan aturan eksponen dan logaritma perlu ditingkatkan.” 2.
Perhitungan nilai keterampilan a.
Penilaian keterampilan yang dilakukan oleh guru mata pelajaran, terdiri atas penilaian proses (praktik atau unjuk kerja), proyek, dan portofolio.
b.
Nilai praktik dilakukan melalui tes kinerja dan/atau penugasan setiap kompetensi dasar (KD) sesuai dengan karakteristik KD tersebut.
c.
Kompetensi
keterampilan
dinyatakan
dalam
deskripsi
kemahiran
berdasarkan rerata dari capaian optimum. d.
Nilai kompetensi keterampilan ditentukan menggunakan rentang angka 4,00 (A) - 1,00 (D) dengan nilai antara seperti pada kompetensi pengetahuan.
e.
Nilai kompetensi menjadi nilai tengah (median) untuk interval capaian kompetensi seperti pada perhitungan penilaian kompetensi pengetahuan.
Capaian optimum untuk ketuntasan kompetensi keterampilan ditetapkan paling kecil 2,67. Selanjutnya
seperti
capaian
kompetensi
pengetahuan,
penulisan
capaian
kompetensi keterampilan pada format rapor tidak menggunakan angka, cukup dituliskan predikatnya saja misalnya A, A-, B+, B, B-, dan seterusnya.
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
63 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
Contoh pengisian format pengolahan capaian kompetensi keterampilan Mata Pelajaran : Bahasa Inggris Kelas/Semester : X/1 Menangkap Makna No
Nama KD 4.1
1
Yenny
2
dst
KD 4.8
3.40
1
2
3
3.1 1
3.00
3.6 6
Nilai optimum 3.66
Menyusun teks KD 4.2
KD 4.3
KD 4.4
KD 4.5
KD 4.6
KD 4.7
2.9 0
3.0 0
3.3 3
3.3 3
3.0 0
3.3 3
Nilai optimum 3.33
tabel bersambung ....
No
1
2
Menyunting KD 4.9
Nama
Yenny
1
2
3
3.0 0
3.35
3.6 6
Nilai optimum
Rerata nilai optimu m
3.66
3.55
Rapor
A-
dst Contoh penulisan deskripsi kompetensi keterampilan untuk mata pelajaran Bahasa Inggris pada rapor Yenny (berdasarkan tabel di atas) sebagai berikut: Sangat terampil dalam kemahiran menangkap makna dan menyunting, terutama menangkap makna teks deskriptif dan menyunting teks deskriptif tulis tentang bangunan bersejarah terkenal. Namun perlu meningkatkan diri berkaitan dengan kemahiran dalam menyusun teks lisan dan tulis untuk memaparkan, menanyakan, dan merespon pemaparan jati diri, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
teks lisan dan tulis untuk memaparkan, menanyakan, dan merespon pemaparan jati diri, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks. ©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
64 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
3.
Perhitungan nilai sikap a.
Penilaian sikap dalam mata pelajaran diperhitungkan berdasarkan hasil observasi guru, penilaian antarpeserta didik, dan jurnal.
b.
Sikap (spiritual dan sosial) untuk Laporan Capaian Kompetensi (rapor) terdiri atas sikap dalam mata pelajaran dan sikap antarmata pelajaran.
c.
Capaian kompetensi sikap dalam mata pelajaran diisi oleh setiap guru mata pelajaran, yang merupakan profil secara umum berdasarkan rangkuman hasil pengamatan guru, penilaian antarpeserta didik, dan jurnal, selama satu semester, diisi secara kualitatif dengan predikat Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), atau Kurang (K).
d.
Nilai akhir sikap dalam mata pelajaran diperoleh berdasarkan mode atau modus, yaitu data atau nilai sikap yang sering muncul.
Contoh Pengolahan Capaian Kompetensi Sikap Spiritual (KI-1) dan Sikap Sosial (KI-2) dalam mata pelajaran. Mata pelajaran : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Kelas/Semester : X/1
dst
B
K
B
B
tabel bersambung .... LCK (rapor)
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
B
S B
B
Menerima kekalahan Kerjasam a Toleransi
2
S B
Sportif
Adi
Profil sikap hasil obser -vasi
Hasil penil.antarpeserta didik
Disiplin
1
Menerima kekalahan Kerjasam a Toleransi
Nam a
Sportif
N o
Disiplin
Hasil observasi sikap
C
B
B
Profil sikap hasil penil. antarpesert a didik B
65 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
N o
Nama
1
Adi
2
dst
Jurnal B
Sikap spiritual (KI-1) dan sikap sosial (KI2) dalam mapel B
Contoh penulisan deskripsi kompetensi sikap untuk mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan pada rapor Adi (berdasarkan tabel di atas) sebagai berikut: Sikapnya sudah baik terutama disiplin dalam berbagai aktivitas fisik, namun perlu membiasakan sikap untuk mau menerima kekalahan. Modus untuk ketuntasan kompetensi sikap ditetapkan dengan predikat Baik. D.
Rapor Pelaporan hasil belajar oleh Pendidik diberikan dalam bentuk laporan hasil semua penilaian, yang digunakan oleh Satuan Pendidikan untuk mengisi Rapor. Rapor berisi laporan capaian hasil belajar, yang diisi tidak dalam bentuk angka, tetapi dalam bentuk predikat dan deskripsi.
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
71 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
BAB V PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
A.
Pengertian Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari suatu mater ipokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus. Rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan terjemahan prinsip-prinsip pedagogi dan pembelajaran dalam suatu perencanaan tertulis,kemudian merealisasikan perencanaan tersebut dalam bentuk pengalaman belajar peserta didik melalui kegiatan pembelajaran yang menerapkan pendekatan saintifik untuk mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didiknya.RPP paling sedikit memuat; 1.
Data
sekolah/madrasah,
data
matapelajaran
atau
tema,
dan
data
kelas/semester; 2.
Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan indikato rpencapaian kompetensi;
3.
Materi pembelajaran yang mencakup untuk pembelajaran normal, pengayaan, dan remedial;
4.
Alokasi waktu;
5.
Deskripsi materi pembelajaran;
6.
Kegiatan pembelajaran yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup;
B.
7.
Penilaian ; dan
8.
Media , alat, bahan, dan sumber belajar.
Penyusunan RPP Penyusunan RPP merupakan kewajiban setiap pendidik pada satuan pendidikan (secara mandiri atau berkelompok) dan disusun secara lengkap dan sistematis pembelajaran berlangsung secara interaktif, efisien,
inspiratif,
menyenangkan,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,
agar
menantang,
serta memberikan ruang
yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. (Permendikbud Nomor Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah). Penyusunan RPP juga dapat dilakukan oleh guru dalam suatu kelompok mata pelajaran tertentu yang difasilitasi dan disupervisi kepala sekolah atau guru senior yang ditunjuk
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
72 Materi Pendampingan Kurikulum 2013 oleh kepala sekolah, atau melalui MGMP antarsekolah atau antarwilayah yang dikoordinasikan dan disupervisi oleh pengawas atau dinas pendidikan. Untuk mengembangkan/menyusun RPP seperti pada tabel 1 di atas, diperlukan kajian terhadap kandungan isi buku siswa dan buku guru sebagai bahan persiapan materi dan rencana kegiatan pembelajaran, serta dari sumber lain yang relevan dengan sudut pandang yang berbeda. RPP dapat disusun dengan menggunakan format seperti pada tabel 1 berikut; Tabel 1: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A.
Sekolah
: SMA …
Mata Pelajaran
:…
Kelas/Semester *)
:…
Materi Pokok
:…
Alokasi Waktu
: ...
Kompetensi Inti 1. _______________ 2. _______________ 3. _______________ 4. _______________
B.
Kompetensi Dasar dan Indikator 1.
_____________ (KD pada KI-1) Indikator: __________________ **)
2.
_____________ (KD pada KI-2) Indikator: __________________ **)
3.
_____________ (KD pada KI-3) Indikator: __________________
4.
_____________ (KD pada KI-4) Indikator: __________________
C.
Tujuan Pembelajaran
D. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok) E.
Metode Pembelajaran (rinciandariKegiatanPembelajaran) ***)
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
73 Materi Pendampingan Kurikulum 2013 F.
Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran C. Media D. Alat/Bahan E. Sumber Belajar
G. Langkah-langkah Pembelajaran/Rancangan Pertemuan 1. Pertemuan Kesatu: a.
Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit)
b.
Kegiatan Inti (...menit)
c.
Penutup (…menit)
2. Pertemuan Kedua: a.
Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit)
b.
Kegiatan Inti (...menit)
c.
Penutup (…menit),
dan seterusnya. H. Penilaian ****) 1. Jenis/teknik penilaian 2. Bentuk instrumen dan instrumen 3. Pedoman penskoran ………., ………………… *****) Mengetahui Guru Mata Pelajaran KepalaSMA …….. _______________ NIP. ….
__________________ NIP. ….
Keterangan : *) Untuk satuan pendidikan penyelenggara Sistem Kredit Semester, dapat ditulis dengan “Beban Belajar : …… sks ”. **) Indikator untuk KD-KD dari KI-1 dan KI-2 tidak harus dikembangkan karena keduanya dicapai melalui pembelajaran tidak langsung. Indikator untuk KD-KD dari KI.3 dan KI.4 harus dikembangkan karena keduany adicapai melalui pembelajaran langsung. ***) dimaksudkan sebagai metode yang digunakan dalam setiap pertemuan dan harus dijaga kesinambungan antara pertemuan satu dengan pertemuan berikutnya untuk dalam satu RPP ****) dituliskan penilaian untuk aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Untuk setiap pertemuan
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
74 Materi Pendampingan Kurikulum 2013 *****)Tambahan legalisasi Guru mata pelajaran dan Kepala Sekolah untuk kepentingan administratif. Untuk mengisi format di atas, perlu dilakukan terlebih dahulu hal- hal sebagi berikut; 1.
Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) a.
Indikator
Pencapaian Kompetensi
(IPK)
dikembangkan
dari
KD
yang
menggambarkan karakteristik, ciri-ciri, perbuatan, atau respon yang harus ditunjukkan atau dilakukan oleh peserta didik dan digunakan sebagai penanda/indikasi pencapaian kompetensi dasar b.
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dari KD pada KI-1 dan KI-2 tidak harus dikembangkan, disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran.
c.
Penggunaan KKO pada IPK disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran, dan dikaitkan dengan materi pembelajaran yang memuat pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural (untuk kelas X), serta metakognitif (untuk kelas XI dan XII).
2.
Merumuskan Tujuan Pembelajaran; Tujuan
Pembelajaran
dirumuskan
berdasarkan
kompetensi
dasar,
dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Tujuan dapat diorganisasikan mencakup seluruh IPK atau diorganisasikan untuk setiap pertemuan. Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk kalimat pernyataan yang menggambarkan arah dan target yang dicapai dalam seluruh rangkaian kegiatan (dalam satu atau berberapa minggu/pertemuan) dalam satu materi pokok/tema/teks, serta memuat penjelasan proses dan hasil yang diharapkan. 3.
Menentukan Materi pembelajaran; Materi pembelajaran mengacu kepada buku siswa dan buku guru. Materi Pembelajaran harus mencakup pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural (untuk kelas X), dan materi pengayaan sebagai pengembangan dari materi dasar (esensial), serta pengetahuan metakoginitif (untuk kelas XI dan XII). Materi untuk pengayaan dapat juga ditambahkan dari sumber lain yang relevan dengan sudut pandang yang berbeda, serta mengintegrasikan muatan lokal dan menentukan materi aktualisasi untuk dilaksanakan pada kegiatan kepramukaan.Selain itu materi pembelajaran juga harus dibedakan antara materi yang memberikan pengalaman
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
75 Materi Pendampingan Kurikulum 2013 peserta didik dalam penguasaan LOTS (Lower Order Thinking Skills) dan HOTS (Higher Order Thinking Skills). Jika pada kedua buku tersebut belum mencakup materi muatan lokal, materi untuk kegiatan kepramukaan, atau materi pengayaan, dan materi LOTS dan HOTS, maka guru harus mencari materi-materi tersebut atau menyesuaikan dengan kebutuhan peserta didik (pembelajaran kontekstual). (lihat Bab II). 4.
Merumuskan Kegiatan Pembelajaran; Kegiatan pembelajaran mencakup kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup, dengan mengacu kepada buku guru. Jika ada kegiatan yang masih harus dilaksanakan dan belum tercantum pada buku guru, maka dapat ditambahkan. a.
kegiatan awal;
merupakan kegiatan pembuka yang bertujuan untuk
memberikan arahan dan mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi proses pembelajaran yang akan dilaksanakan. Kegiatan ini mencakup apersepsi, pemberian motivasi, pengkondisian peserta, dan orientasi tujuan pembelajaran. b.
kegiatan inti; merupakan kegiatan yang dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dengan menggunakan pendekatan saintifik melalui kegiatan mengamati, menanya, mengeksplor, mengumpulkan informasi/mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan (5M) sesuai dengan karakteristik mata pelajaran masing-masing. Kegiatan 5M tersebut tidak harus terjadi sekaligus pada satu kali pertemuan, tetapi disesuaikan dengan karakteristik materi pembelajaran.
c.
kegiatan penutup; berisi kegiatan antara lain membuat rangkuman/ simpulan pelajaran, refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan, serta merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas kelompok
dan
menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. (lihat Bab III). 5.
Menentukan Model dan/atau metode pembelajaran Dipilih
yang
sesuai
dengan
pendekatan
saintifik
yang
diperlukan
untuk
mengembangkan kompetensi (spiritual dan sosial, pengetahuan, dan keterampilan)
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
76 Materi Pendampingan Kurikulum 2013 yang pelaksanaannya difokuskan kepada kesesuaian dengan pengalaman belajar peserta didik. Sebaiknya metode dan model dicantumkan dalam RPP. (lihat Bab III) 6.
Menentukan alokasi waktu Sesuai Silabus atau petunjuk dalam buku guru, jika dirasa masih belum memenuhi maka dapat dilakukan dengan langkah berikut; a.
Penentuan alokasi waktu pada setiap KD didasarkan pada jumlah minggu efektif
dan
alokasi
waktu
mata
pelajaran
per
minggu
dengan
mempertimbangkan jumlah KD, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan KD. b.
Waktu
harus
leluasa
untuk
memungkinkan
peserta
didik
berproses
(menyelesaikan tugas dan mengikuti prosedur yang ditetapkan) c.
Alokasi waktu dirinci dan disesuaikan dengan RPP karena yang dicantumkan pada silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai KD yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.
7.
Menentukan alat/bahan/media, atau sumber belajar Merupakan rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, nara sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya sesuai dengan petunjuk di buku guru atau buku siswa atau sumber lain yang relevan.
8.
Mengembangkan Penilaian a.
Penilaian pencapaian KD peserta didik dilakukan berdasarkan indikator.
b.
Penilaian dilakukan dengan menggunakan penilaian autentik dan tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, projek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.
c.
Tindak
lanjut
berikutnya,
hasil
program
penilaian remedi
berupa bagi
perbaikan peserta
proses
didik
yang
pembelajaran pencapaian
kompetensinya di bawah ketuntasan, dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi ketuntasan. d.
Sistem penilaian disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses misalnya teknik wawancara, maupun produk berupa hasil melakukan observasi lapangan. (lihat Bab IV).
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
77 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
Contoh Pengisian Format RPP Tabel 2 No. Komponen
Keterangan
1.
a. Data Sekolah
Diisi nama SMA/SMK
b. Mata Pelajaran
Diisi Mata Pelajaran, misal Bahasa Inggris
c. Kelas/ Semester
Diisi kelas dan semester; ganjil/genap
Alokasi waktu
Diisi jumlah jam pelajaran hasil kajian terhadap silabus
2.
buku guru, siswa, dan sumber lain yang relevan dengan sudut pandang yang berbeda. 3.
4.
Materi
Dapat dilihat di buku mata pelajaran untuk guru atau
Pokok/Tema/Topik
buku siswa, atau silabus
Kompetensi Inti
Disalin dari Permendikbud tentang Kuriklum 2013. (KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4) Contoh; sesuai mata pelajaran masing-masing
5.
Kompetensi Dasar dan IPK
1) KD disalin dari Permendikbud tentang Kurikulum 2013 sesuai dengan mata pelajaran. 2) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dikembangkan dari KD, atau mengacu kepada buku guru. Contoh; Kompetensi Dasar Sikap. 1.1. Mensyukuri kesempatan dapat mempelajari bahasa
Inggris sebagai bahasa pengantar komunikasi internasional yang diwujudkan dalam semangat belajar 1.2. Menunjukkkanperilaku tanggung jawab, peduli,
kerjasama, dan cinta damai, dalam melaksanakan komunikasi fungsional 1.3. Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan pada teks deskriptif sederhana tentang orang, tempat wisata, dan bangunan ©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
78 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
bersejarah terkenal, penggunaannya.
sesuai
dengan
konteks
Untuk ketiga KD di atas, tidak dikembangkan indikatornya.
KompetensiDasar Pengetahuan 3.7. Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
kebahasaan pada teks deskriptif sederhana tentang orang, tempat wisata, dan bangunan bersejarah terkenal, sesuai dengan konteks penggunaannya.
IPK; 3.7.1. Mengidentifikasi gambaran umum, informasi
tertentu dan rinci dari teks deskriptif tentang tempat wisata dengan penuh percaya diri dan bertanggung jawab. 3.7.2. Membedakan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan pada teks deskriptif sederhana tentang tempat wisata.
Kompetensi Dasar Keterampilan
4.8. Menangkap makna dalam teks deskriptif lisan dan tulis sederhana. 4.9. Menyusun teks deskriptif lisan dan tulis sederhana. 4.10. Menyunting teks deskriptif lisan dan tulis sederhana. IPK;
4.8.1 Menemukan gagasan pokok, informasi rinci dan informasi tertentu dari teks deskriptiftentang tempat wisata dengan penuh percaya diri dan bertanggung jawab. 4.8.2 Mendeteksi fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan dari teks deskriptif.
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
79 Materi Pendampingan Kurikulum 2013 4.9.1
Menyusun teks deskriptif lisan dan tulis sederhana tentang tempat wisata.
4.10.1 menyunting teks deskriptif lisan dan tulis sederhana tentang tempat wisata.
4.
Tujuan Pembelajaran
a. Dirumuskan berdasarkan KD yang mencakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan, dirumuskan dalam bentuk kalimat pernyataan yang menggambarkan arah dan target yang dicapai dalam seluruh rangkaiajn kegiatan dalam satu materi pokok/tema/teks, serta memuat penjelasan proses dan hasil yang diharapkan, atau b. dapat juga diuraikan sesuai IPK yang dikembangkan Contoh;
Peserta didik terampil menganalisis dan menangkap makna teks deskripsi lisan dan tulis sederhana tentang tempat wisata untuk melaksanakan komunikasi transaksional dan fungsional menggunakan ungkapan dengan struktur teks yang runtut, unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks, dengan percaya diri, bertanggung jawab, peduli, kerjasama, dan cinta damai.
6.
Materi Pembelajaran
a. Sesuai dengan yang ada di buku guru atau buku siswa. b. Mengacu kepada IPK dari KDpada KI-3 dan/atau KI-4 yang dikembangkan mencakup materi tentang pengetahuan factual, konseptual, procedural (untukkelas X),dan metakognitif (untukkelas XI dan XII). c. Mengintegrasikan muatan local, dan d. Menentukan materi sebagai bahan kegiatan kepramukaan Contoh;
a. Fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan pada teks deskriptif sederhana tentang tempat wisata b. Tempat wisata di lingkungan sekolah c. Menghargai dan peduli lingkungan diwujudkan dalam bentuk pamplet atau brosur himbauan yang dibuat peserta
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
80 Materi Pendampingan Kurikulum 2013 7.
MetodePembelajaran a. Merupakan rincian dari Kegiatan Pembelajaran. b. Jika menggunakan model pembelajaran tertentu, maka tuliskan modelnya c. Dipilih yang sesuai dengan pendekatan saintifik yang diperlukan untuk mengembangkan sikap (spiritual dan sosial, pengetahuan, dan keterampilan) mengacu kepada hasil kajian. Contoh;
Metode ;Diskusi dan Simulasi Model: Task Based Learning (TBL) atau Projek 8.
Media, Alat, danSumberBelajar
a. Sarana, alat bantu dan bahan proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pelajaran untuk setiap pertemuan. b. Sumber belajar dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alamsekitar, atau sumber belajar lain yang relevan untuk setiap pertemuan sesuai dengan tuntutan KD. c. Ditulis sesuai ketentuan. Contoh;
Model Video tentangt empat wisata 9.
Kegiatan Pembelajaran
a. Mengacu kepada buku guru. b. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran diorganisasikan menjadi kegiatan pada setiap pertemuan yang terdiri atas: 1) Kegiatan Pendahuluan (.... menit); Menyiapkan Peserta Didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. Apersepsi; mengingatkan kembali tentang materi yang sudah dipelajari terkait dengan materi yang akan dipelajari. Orientasi tujuan; mengantarkan peserta didik kepada materi pembelajaran yang akan dipelajari, dan menjelaskan tujuan pembelajaran. 2) Kegiatan Inti (... menit); meliputi kegiatan pembelajaran yang mengembangkan 5M, mengamati, menanya, dan mencoba/mengumpulkan informasi, mengasosiasi/menalar, dan mengomunikasikan sesuai dengan karakteristik materi pembelajaran, KD, atau mata pelajaran
Pada contoh untuk mata pelajaran Bahasa Ingris kegiatan 5M pada pertemuan tersebut fokus pada ©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
81 Materi Pendampingan Kurikulum 2013
kegiatan mengamati, menanya, dan mencoba.
9.
Penilaian
3) Kegiatan Penutup (... menit), meliputi kegiatan, antara lain; membuat rangkuman/ simpulan pelajaran. refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk tugas kelompok dan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik, dan dilakukan penilaian proses dan hasil pembelajara untuksetiappertemuan.
Contoh;
a. Penilaian sikap dengan menggunakan checklist untuk semangat belajar, peduli, kerjasama, dan tanggungjawab dengan menggunakan rubrik penilaian b. Penilaian pengetahuan sesuai dengan IPK c. Penilaian keterampilan berupa penilaian projek dan komunikasi dalam bahasa Inggris. Contoh-contoh dapat dilihat dibuku guru
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
Materi Pendampingan Kurikulum 2013 C.
Penugasan 1.
Perhatikan
salah satu materi pembelajaran dalam buku masing-masing
matapelajaran yang diperkirakan sedang /akan diajarkan. 2.
Carilah sumber lain yang berkaitan dengan materi tersebut, dan jadikan materi pengayaan untuk diberikan kepada peserta didik.
3.
Cari materi yang mengintegrasikan muatan lokal, jika belum ada tambahkan.
4.
Buat rencana kegiatan sebagai aktualisasi dari materi pembelajaran tersebut yang dapat diintegrasikan dalam kegiatan kepramukaan.
5.
Buat rancangan pembelajarannya, kemudian tuangkan dalam format RPP seperti pada tabel 1
©2014 Direktorat Pembinaan SMA-Ditjen Pendidikan Menengah
82