LAMPIRAN
1. Kuesioner No Responden : Pewawancara :
KUESIONER KULIAH LAPANGAN SOSIOLOGI PEDESAAN TAHUN 2012/2013
Kata Pengantar Tim lapangan adalah mahasiswa Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga yang saat ini sedang melakukan kuliah lapangan dengan cara melakukan tim lapanganan (belajar) tentang strategi petani miskin dalam memenuhi kebutuhan subsistensi di Desa Jeblog, Kecamatan talun, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Tim lapangan berharap Bapak/Ibu bersedia menjadi responden tim lapanganan ini dan memberikan informasi yang tim lapangan butuhkan. Seluruh data dan hasil tim lapanganan ini akan digunakan sebagai bahan kajian dan diskusi sebagai media lengkap yang menjadi sarana atau media untuk belajar. Tujuan lebih jauh dari kuliah lapangan ini adalah mendialogkan teori-teori yang ada dengan fakta-fakta atau fenomena-fenomena di lapangan. Atas kesediaan Bapak/Ibu menyediakan waktu luang untuk kegiatan wawancara ini tim lapangan sampaikan terima kasih. No. Item Pertanyaan Koding A. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama Responden: ...................... 2. Alamat : Dusun/RT/RW: ....................../……./…… Desa : ...................... 3.
Umur Responden: .......... tahun
4.
Jenis Kelamin responden: 1. Laki-laki
5.
Status pernikahan responden: 1. Belum menikah 2. Sudah menikah 3. Duda 4. Janda Pendidikan terakhir responden: 1. Tidak Sekolah 4. Tidak tamat SLTP
6.
1( 2. Perempuan
7. Tamat SMA
100
) 2( 3(
)
4(
)
5(
)
)
2. Tidak Tamat SD 3. Tamat SD
7.
5. Tamat SLTP 6. Tidak tamat SMA
8. Diploma 9. Sarjana
Berapa jumlah anggota keluarga responden: …………… orang (Termasuk responden)
6(
)
7(
)
8(
)
9(
)
10(
)
Anggota keluarga responden? 8.
Nama
Keterangan : Jenis kelamin 1. Laki-laki 2. Perempuan
Umur
Jenis kelamin
Status dalam keluarga 1. Suami/isteri 2. Orang Tua 3. Anak kandung 4. Anak Tiri 5. Anak Asuh 6. Menantu 7. Saudara
Status dalam keluarga
Status kawin 1. Blm kawin 2. Kawin 3. Duda 4. Janda
Status kawin
Tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan RENDAH 1. Tidak Sekolah 2. Tak tamat SD 3. SD 4. Tak tamat SLTP SEDANG 5. SLTP 6. Tak tamat SLTA 7. SLTA TINGGI 9. Tamat Diploma 10. Tamat PT
9.
Bagaimana sebagian besar tingkat pendidikan anggota keluarga responden? 1. Rendah 2. Sedang 3. Tinggi
10.
Apakah kategori umur sebagian besar anggota keluarga responden? 1. Tidak Produktif (>55 tahun) 2. Produktif (<55 tahun)
11.
12.
Pekerjaan Pokok
Pekerjaan pokok 1. Buruh Tani 2. Petani 3. Peternak 4. Lainnya …………
Kategori responden: 1. Buruh Tani 2. Petani Pemilik 3. Petani Penggarap 4. Petani Penyewa Apakah responden memiliki lahan: 1. Ya 2. Tidak
11(
101
)12(
)13(
)
13
Jika ya, berapa luas lahan yang dimiliki:..... m2
14.
Berapa rata-rata pendapatan responden per hari? 1. Dari pekerjaan pokok : Rp. .............................,00
Keterangan: 1. Rendah 2. Sedang 3. Tinggi
14(
)
15(
)
16( 17( 18( 19( 20( 21(
) ) ) ) ) )
22(
)
23( 24( 25( 26(
) ) ) )
27(
)
28( 29( 30(
) ) )
B. PEMILIHAN STRATEGI SUBSISTENSI 15.
Apakah responden mengalami kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan subsistensi: 1. Tidak 2. Ya
16.
Apa saja kesulitan yang dialami responden: 1. Kesulitan memenuhi kebutuhan asupan gizi dan kalori 2. Kesulitan memenuhi kebutuhan sandang 3. Kesulitan memenuhi kebutuhan pendidikan 4. Kesulitan memenuhi kebutuhan kesehatan 5. Kesulitan memenuhi kebutuhan yang mendesak/ tiba-tiba 6. Lainnya ............... (sebutkan)
17.
Keterangan: 1. Tidak
2.Ya
Kapan responden mengalami kesulitan tersebut: 1. Setiap hari 2. Pada waktu tertentu
Bagi responden yang menjawab waktu tertentu 18.
19.
20. .
Tepatnya pada saat kapan responden mengalami kesulitan tersebut: 1. Ketika gagal panen. 2. Ketika biaya tanam/ biaya listrik/ biaya pendidikan naik 3. Berbenturan dengan biaya pokok yang lainnya 4. Lainnya..............(Sebutkan)
Keterangan: 1. Tidak
2.Ya
Apakah responden memiliki strategi untuk mengatasi kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan subsistensi: 1. Tidak 2. Ya Jika ya, strategi apa yang dipilih responden: 1. Memanfaatkan relasi atau hubungan sosial 2. Alternatif subsistensi (bekerja swadaya) 3. Mengikat sabuk lebih kencang
102
Keterangan: 1. Tidak
2.Ya
C. STRATEGI MEMANFAATKAN RELASI ATAU HUBUNGAN SOSIAL 21.
Bagaimana cara penggunaan strategi (memanfaatkan relasi atau hubungan sosial): Strategi
Kesulitan
memenuhi kebutuhan asupan gizi dan kalori memenuhi kebutuhan sandang memenuhi kebutuhan pendidikan memenuhi kebutuhan kesehatan Memenuhi kebutuhan mendesak 22.
23.
24.
Meminta uang kepada anaknya yang sudah bekerja
Meminja m/ berhutan g kepada orang lain
Menjual Barang berharga yang dimiliki
Saling membantu (hubungan timbal balik)
Lainnya
35(
)
31(
)
32(
)
33(
)
34(
)
36(
)
37(
)
38(
)
39(
)
40(
)
41(
)
42(
)
43(
)
44(
)
45(
)
46(
)
47(
)
48(
)
49(
)
50(
)
51(
)
52(
)
53(
)
54(
)
55(
)
Kepada siapa responden meminta bantuan: 1. Majikan 2. Keluarga 3. Tetangga 4. Teman 5. Lembaga pemberi modal (PT) 6. Lainnya ................. (sebutkan)
Keterangan: 1. Tidak
Keterangan: 1. Tidak
Berupa apa bantuan yang diterima responden : 1. Bibit 2. Sembako 3. Uang 4. Barang 5. Lainnya .................. (sebutkan)
Keterangan: 1. Tidak
Intensitas penggunaan strategi tersebut : 1. Meminta uang kepada anaknya yang sudah bekerja 2. Meminjam/ berhutang kepada orang lain 3. Menjual barang berharga yang dimiliki
103
2.Ya
2.Ya
56( 57( 58( 59( 60( 61(
) ) ) ) ) )
2.Ya
62( 63( 64( 65( 66(
) ) ) ) )
67( 68( 69(
) ) )
Keterangan: 1. Tidak pernah 2. Kadang-kadang 3. Sering
4. Saling membantu (hubungan timbal balik) 5. Lainnya ............... (sebutkan) 25.
Apa alasan responden memilih strategi (memanfaatkan relasi atau hubungan sosial): 1. Meminta uang kepada anaknya yang sudah bekerja 2. Meminjam/ berhutang kepada orang lain 3. Menjual barang berharga yang dimiliki 4. Saling membantu (hubungan timbal balik) 5. Lainnya ............... (sebutkan) Alasan: 1. Memiliki hubungan yang erat 2. Penghasilan yang didapatkan tidak mencukupi 3. Tidak menggunakan bunga saat mengembalikan 4. Situasi yang mendesak 5. Lainnya..................... (sebutkan)
26.
Apakah responden mengalami kendala dalam penggunaan strategi (relasi atau hubungan sosial): 1. Meminta uang kepada anaknya yang sudah bekerja 2. Meminjam/ berhutang kepada orang lain Keterangan: 1. Tidak 2.Ya 3. Menjual barang berharga yang dimiliki 4. Saling membantu (hubungan timbal balik) 5. Lainnya ............... (sebutkan)
27.
Jika ya, apa kendala responden tersebut: 1. Meminta uang kepada anaknya yang sudah bekerja 2. Meminjam/ berhutang kepada orang lain 3. Menjual barang berharga yang dimiliki 4. Saling membantu (hubungan timbal balik) 5. Lainnya ............... (sebutkan) Kendala: 1. Adanya rasa sungkan 2. Hubungan tidak terlalu akrab 3. Takut tidak dapat mengambalikan hutangnya 4. Ketika tidak ada yang memberi pertolongan 5. Tidak memiliki barang berharga untuk dijual 6. Lainnya. ............... (sebutkan)
104
70( 71(
) )
72( 73( 74( 75( 76(
) ) ) ) )
77( 78( 79( 80( 81(
) ) ) ) )
82( 83( 84( 85( 86(
) ) ) ) )
D. STRATEGI ALTERNATIF SUBSISTENSI Bagaimana cara penggunaan strategi (strategi alternatif subsistensi/ bekerja swadaya): 28.
Strategi Berjualan kecilkecilan
Bekerja serabutan
Kesulitan memenuhi kebutuhan asupan gizi dan kalori memenuhi kebutuhan sandang memenuhi kebutuhan pendidikan memenuhi kebutuhan kesehatan Memenuhi Kebutuhan Mendesak 29.
30.
Bekerja sebagai tukang bangunan
Bekerja keluar desa
Lainnya
91(
)
87(
)
88(
)
89(
)
90(
)
92(
)
93(
)
94(
)
95(
)
96(
)
97(
)
98(
)
99(
)
100(
)
101(
)
102(
)
103(
)
104(
)
105(
)
106(
)
107(
)
108(
)
109(
)
110(
)
111(
)
Keterangan: 1. Tidak 2.Ya
Apa alasan responden memilih strategi (alternatif subsistensi/ bekerja swadaya) 1. Berjualan kecil-kecilan 2. Bekerja serabutan 3. Bekerja sebagai tukang bangunan 4. Bekerja keluar desa 5. Lainnya ................ (sebutkan) Alasan: 1. Penghasilan yang didapatkan tidak mencukupi 2. Menambah penghasilan 3. Penghasilan yang diperoleh lebih menjanjikan 4. Situasi yang mendesak 5. Lainnya ..................... (sebutkan) Apakah responden mengalami kendala dalam penggunaan strategi (alternatif subsistensi/ bekerja swadaya): 1. Berjualan kecil-kecilan Keterangan: 2. Bekerja serabutan 1. Tidak 2.Ya 3. Bekerja sebagai tukang bangunan 4. Bekerja keluar desa 5. Lainnya ................ (sebutkan)
105
112( 113( 114( 115( 116(
) ) ) ) )
117( 118( 119( 120( 121(
) ) ) ) )
31.
Jika ya, apa kendala responden tersebut: 1. Berjualan kecil-kecilan 2. Bekerja serabutan 3. Bekerja sebagai tukang bangunan 4. Bekerja keluar desa 5. Lainnya ................ (sebutkan) Kendala: 1. Ketika barang jualan tidak laku 2. Ketika tidak ada yang memberi pekerjaan 3. Resiko yang ditanggung tinggi. 4. Lainnya .................. (sebutkan)
122( 123( 124( 125( 126(
) ) ) ) )
147( 148( 149( 150(
) ) ) )
151( 152(
) )
E. STRATEGI MENGIKAT SABUK LEBIH KENCANG 32.
Mengurangi intensitas makan (kurang dari 3x dalam sehari)
Strategi Berpuasa Kesulitan
memenuhi kebutuhan asupan gizi dan kalori memenuhi kebutuhan sandang memenuhi kebutuhan pendidikan memenuhi kebutuhan kesehatan Memenuhi kebutuhan mendesak
Mengkonsumsi makanan yang kualitasnya lebih rendah
Lainnya
130(
)
127(
)
128(
)
129(
)
131(
)
132(
)
133(
)
134(
)
135(
)
136(
)
137(
)
138(
)
139(
)
140(
)
141(
)
142(
)
143(
)
144(
)
145(
)
146(
)
Keterangan: 1.Tidak 2.Ya
33.
Intensitas penggunaan strategi tersebut: 1. Berpuasa 2. Mengurangi intensitas makan (kurang dari 3x dalam sehari) 3. Mengkonsumsi makanan yang kualitasnya lebih rendah 4. Lainnya .................... (sebutkan)
34.
Apa alasan responden memilih strategi (mengikat sabuk lebih kencang): 1. Berpuasa
106
Keterangan: 1. Tidak pernah 2. Kadang-kadang 3. Sering
2. Mengurangi intensitas makan (kurang dari 3x dalam sehari) 3. Mengkonsumsi makanan yang kualitasnya lebih rendah 4. Lainnya .................... (sebutkan)
153( 154(
) )
Alasan: 1. Penghasilan yang didapatkan tidak mencukupi 2. Adanya rasa sungkan jika meminta bantuan kepada orang lain 3. Situasi yang mendesak 4. Merupakan kondisi 5. Lainnya ................... (sebutkan) 35.
Apakah responden mengalami kendala dalam penggunaan strategi (mengikat sabuk lebih kencang): 1. Berpuasa 2. Mengurangi intensitas makan (kurang dari 3x Keterangan: dalam sehari) 1. Tidak 2.Ya 3. Mengkonsumsi makanan yang kualitasnya lebih rendah 4. Lainnya ................. (sebutkan)
155( 156( 157( 158(
) ) ) )
36.
Jika ya, apa yang menjadi kendala responden tersebut: 1. Berpuasa 2. Mengurangi intensitas makan (kurang dari 3x dalam sehari) 3. Mengkonsumsi makanan yang kualitasnya lebih rendah 4. Lainnya ................. (sebutkan) Kendala: 1. Nafsu atau keinginan untuk makan tiga kali 2. Memiliki penyakit 3. Lainnya ...................(sebutkan) F. DAMPAK STRATEGI TERHADAP KEBUTUHAN SUBSISTENSI Apakah strategi yang responden pilih sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan subsistensi: 1. Tidak 2. Ya
159( 160( 161( 162(
) ) ) )
163(
)
164(
)
165( 166( 167( 168( 169( 170(
) ) ) ) ) )
37.
38.
Untuk jawaban ya Seberapa sering strategi tersebut dapat memenuhi kebutuhan subsistensi:
1. Pernah sekali 2. Jarang 3. Sering 39.
Kebutuhan apa saja yang dapat terpenuhi setelah penggunaan strategi: 1. Terpenuhinya asupan gizi dan kalori 2. Terpenuhinya kebutuhan sandang Keterangan: 3. Terpenuhinya kebutuhan pendidikan 1. Tidak 4. Terpenuhinya kebutuhan kesehatan 5. Terpenuhinya kebutuhan yang mendesak 6. Lainnya ............... (sebutkan)
107
2.Ya
40. Seberapa ketahanan strategi yang dipilih responden dapat memenuhi kebutuhan subsistensi: 1. Sehari 2. Seminggu 3. Sebulan 41.
171(
)
172(
)
173(
)
174(
)
175(
)
176(
)
Ketika ketahanan strategi hanya bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang sebentar, apakah responden tetap mengulangi memilih strategi yang sama: 1. Tidak 2. Ya 42. Jika strategi tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan subsistensi apa yang akan responden lakukan: 1. Terpaksa tidak dipenuhi kebutuhannya 2. Menunda kebutuhan tersebut untuk dipenuhi 3. Mengganti strategi lain 4. Lainnya .............. (sebutkan) 43.
44.
45.
Jika terbukti strategi yang dipilih tidak dapat memenuhi kebutuhan subsistensi, apakah responden tetap mengulang untuk memilih strategi tersebut: 1. Tidak 2. Ya Strategi tersebut tidak dapat memenuhi untuk kebutuhan apa saja: 1. Semua kebutuhan 2. Salah satu kebutuhan
Untuk jawaban salah satu kebutuhan Kebutuhan apa yang tidak dapat terpenuhi: 1. Asupan gizi dan kalori 2. Kebutuhan sandang 3. Kebutuhan pendidikan 4. Kebutuhan kesehatan 5. Kebutuhan mendesak 6. Lainnya ................ (sebutkan)
Hal-hal apa saja yang ingin disampaikan responden atau temuan-temuan lain yang menarik untuk dicatat:
108
2 Pedoman Wawancara Untuk mempermudah dalam melakukan wawancara dan mempermudah untuk menggalih data agar data yang diperoleh mencangkup semua data yang dibutuhkan dan agar tidak keluar dari pertanyaan-pertanyaan yang tidak berhubungan, maka sangat penting disusun pedoman wawancara, dalam kuliah lapangan ini menggunakan dua pedoman wawancara, yaitu pedoman wawancara bebas dan pedoman wawancara indepth interview. Pedoman Wawancara Bebas - Identitas Responden; - Waktu dan tempat dilakukannya wawancara; - Besar pendapatan yang diperoleh; - Kesulitan kebutuhan subsistensi yang dihadapi responden: - Strategi apa yang dipilih untuk mengatasi kesulitan tersebut; - Cara penggunaan strategi tersebut; - Alasan responden memilih strategi tersebut - Kendala responden dalam penggunaan strategi tersebut; - Dampak seperti apa yang dihasilkan terhadap kebutuhan subsistensi; Pedoman Wawancara Indepth Didalam kuliah lapangan ini, tim lapangan melakukan indept interview terhadap beberapa responden dengan memilah menjadi dua karakteristik yaitu, petani miskin (buruh tani dan petani lahan sempit) dan pusat bantuan
109
para petani miskin, sehingga dalam pedoman wawancara indepth interview dibedakan menjadi 2 : 1. Petani Miskin (buruh Tani dan petani lahan sempit) meliputi: a.
Buruh tani laki-laki; -
Sejak kapan responden bekerja menjadi buruh tani;
-
Apa yang menyebabkan responden bekerja menjadi buruh tani;
-
Berapa luas lahan yang dimiliki;
-
Apa responden mengerti detail tentang pertanian;
-
Pendapatan selama perhari;
-
Kesulitan kebutuhan subsistensi apa yang pernah dialami selama menjadi buruh tani;
-
Strategi apa yang dipilih untuk mengatasi kesulitan tersebut;
-
Cara pemilihan strategi tersebut;
-
Alasan responden memilih strategi tersebut
-
Kendala responden dalam pemilihan strategi tersebut;
-
Dampak seperti apa yang dihasilkan dari ppemilihan strategi terhadap kebutuhan subsistensi;
-
Keuntungan dan kerugian selama menjadi buruh tani;
b. Buruh tani perempuan; -
Sejak kapan responden bekerja menjadi buruh tani;
-
Apa yang menyebabkan responden bekerja menjadi buruh tani;
-
Berapa luas lahan yang dimiliki;
110
-
Apa responden mengerti detail tentang pertanian;
-
Pendapatan selama perhari;
-
Kesulitan kebutuhan subsistensi apa yang pernah dialami selama menjadi buruh tani;
-
Strategi apa yang dipilih untuk mengatasi kesulitan tersebut;
-
Cara pemiliha strategi tersebut;
-
Alasan responden memilih strategi tersebut
-
Kendala responden dalam pemilihan strategi tersebut;
-
Dampak seperti apa yang dihasilkan dari ppemilihan strategi terhadap kebutuhan subsistensi;
c.
Keuntungan dan kerugian selama menjadi buruh tani; Petani pemilik lahan sempit;
-
Sejak kapan responden bekerja menjadi petani pemilik lahan sempit;
-
Apa yang menyebabkan responden bekerja menjadi petani;
-
Berapa luas lahan yang dimiliki;
-
Apa responden mengerti detail tentang pertanian;
-
Pendapatan selama perhari;
-
Kesulitan kebutuhan subsistensi apa yang pernah dialami selama menjadi petani;
-
Strategi apa yang dipilih untuk mengatasi kesulitan tersebut;
-
Cara pemilihan strategi tersebut;
-
Alasan responden memilih strategi tersebut
111
-
Kendala responden dalam pemilihan strategi tersebut;
-
Dampak seperti apa yang dihasilkan dari pemilihan strategi terhadap kebutuhan subsistensi;
-
Keuntungan dan kerugian selama menjadi petani;
d. Petani pemilik sekaligus penggarap lahan sempitnya sendiri; -
Sejak kapan responden bekerja menjadi petani pemilik lahan sempit;
-
Apa yang menyebabkan responden bekerja menjadi petani;
-
Berapa luas lahan yang dimiliki;
-
Apa responden mengerti detail tentang pertanian;
-
Pendapatan selama perhari;
-
Kesulitan kebutuhan subsistensi apa yang pernah dialami selama menjadi petani;
-
Strategi apa yang dipilih untuk mengatasi kesulitan tersebut;
-
Cara pemilihan strategi tersebut;
-
Alasan dan kendala responden memilih strategi tersebut
-
Dampak seperti apa yang dihasilkan dari pemilihan strategi terhadap kebutuhan subsistensi;
e.
Keuntungan dan kerugian selama menjadi petani; Petani pemilik lahan sempit tetapi lahannya digarap orang lain;
-
Sejak kapan responden bekerja menjadi petani pemilik lahan sempit;
-
Apa yang menyebabkan responden bekerja menjadi petani;
-
Berapa luas lahan yang dimiliki;
112
-
Apa responden mengerti detail tentang pertanian;
-
Pendapatan selama perhari;
-
Kesulitan kebutuhan subsistensi apa yang pernah dialami selama menjadi petani;
-
Strategi apa yang dipilih untuk mengatasi kesulitan tersebut;
-
Cara pemilihan strategi tersebut;
-
Alasan responden memilih strategi tersebut
-
Kendala responden dalam pemilihan strategi tersebut;
-
Dampak seperti apa yang dihasilkan dari pemilihan strategi terhadap kebutuhan subsistensi;
f.
Keuntungan dan kerugian selama menjadi petani; Petani penyewa lahan sempit;
-
Sejak kapan responden bekerja menjadi petani pemilik penyewa lahan sempit;
-
Apa yang menyebabkan responden bekerja menjadi petani;
-
Berapa luas lahan yang dimiliki;
-
Apa responden mengerti detail tentang pertanian;
-
Pendapatan selama perhari;
-
Kesulitan kebutuhan subsistensi apa yang pernah dialami selama menjadi petani;
-
Strategi apa yang dipilih untuk mengatasi kesulitan tersebut;
-
Cara pemilihan strategi tersebut;
113
-
Alasan responden memilih strategi tersebut
-
Kendala responden dalam pemilihan strategi tersebut;
-
Dampak seperti apa yang dihasilkan dari pemilihan strategi terhadap kebutuhan subsistensi;
-
Keuntungan dan kerugian selama menjadi petani;
2. Pusat Bantuan Petani Miskin: a. Ketua Organisasi tani; -
Sejak kapan menjabat sebagai ketua organisasi petani;
-
Apa yang menyebabkan responden menjabat sebagai ketua organisasi petani;
-
Kegiatan apa saja yang dilakukan organisasi petani untuk memajukan pertanian;
-
Peran organisasi pertanian bagi penduduk yang berprofesi sebagai petani khususnya petani miskin;
-
Apa responden mengerti detail tentang pertanian;
-
Dalam bentuk apa memberi bantuan kepada petani miskin;
-
Apa ada syarat khusus jika petani miskin berhutang/meminta bantuan;
-
Bagaimana tindakan ketika ada petani miskin yang tidak melunasi hutangnya;
-
Penghasilan dan pengeluaran responden;
-
Upaya untuk memajukan petani miskin;
-
Keuntungan dan kerugian selama menjadi pusat bantuan petani;
114
b. Kepala desa; -
Sejak kapan menjabat sebagai kepala desa;
-
Apa yang menyebabkan responden menjabat sebagai kepala desa;
-
Kegiatan apa saja yang dilakukan untuk memajukan pertanian;
-
Peran kepala desa bagi penduduk yang berprofesi sebagai petani khususnya petani miskin;
-
Apa responden mengerti detail tentang pertanian;
-
Dalam bentuk apa memberi bantuan kepada petani miskin;
-
Apa ada syarat khusus jika petani miskin berhutang/meminta bantuan;
-
Bagaimana tindakan ketika ada petani miskin yang tidak melunasi hutangnya;
-
Penghasilan dan pengeluaran responden;
-
Upaya untuk memajukan petani miskin;
-
Keuntungan dan kerugian selama menjadi pusat bantuan petani;
c. Agen Lembaga pemberi modal (PT); -
Sejak kapan menjabat sebagai agen dari lembaga pemberi modal/PT;
-
Apa yang menyebabkan responden menjabat sebagaiagen dari lembaga pemberi moadal/ PT;
-
Kegiatan apa saja yang dilakukan PT untuk memajukan pertanian;
-
Peran PT bagi penduduk yang berprofesi sebagai petani khususnya petani miskin;
-
Apa responden mengerti detail tentang pertanian;
115
-
Dalam bentuk apa memberi bantuan kepada petani miskin;
-
Apa ada syarat khusus jika petani miskin berhutang/meminta bantuan;
-
Bagaimana tindakan ketika ada petani miskin yang tidak melunasi hutangnya;
-
Penghasilan dan pengeluaran responden;
-
Upaya untuk memajukan petani miskin;
-
Keuntungan dan kerugian selama menjadi pusat bantuan petani;
d. Seorang warga yang menjadi pusat meminjam para petani; -
Sejak kapan menjadi pusat meminjam petani miskin;
-
Apa yang menyebabkan respondenmenjadi pusat meminjam petani miskin;
-
Kegiatan apa saja yang dilakukan untuk memajukan pertanian;
-
Peran bagi penduduk yang berprofesi sebagai petani khususnya petani miskin;
-
Apa responden mengerti detail tentang pertanian;
-
Dalam bentuk apa memberi bantuan kepada petani miskin;
-
Apa ada syarat khusus jika petani miskin berhutang/meminta bantuan;
-
Bagaimana tindakan ketika ada petani miskin yang tidak melunasi hutangnya;
-
Penghasilan dan pengeluaran responden;
-
Upaya untuk memajukan petani miskin;
-
Keuntungan dan kerugian selama menjadi pusat bantuan petani;
116
3
Transkrip Indepth Interview
INDEPTH INTERVIEW Pewawancara
: ERIKA ISNAINI MAULIDA
Nama Informan : Bapak Pagiyo Pekerjaan
:Buruh Tani miskin
Mata kuliah Sosiologi Pedesaan 2012 kali ini terletak di Desa Jeblog, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Propinsi Jawa Timur. Kuliah lapangan ini dilaksanakan mulai tanggal 06-09 Desember 2012. Dengan mengangkat tema tentang “strategi petani miskin dalam memenuhi kebutuhan subsistensi”, banyak kegiatan yang akandilakukan dalam mengobservasi permasalahan tersebut yang ada di Desa Jeblog ini. Hal-hal tersebut antara lain seperti melakukan penyebaran kuesioner, melakukan indepth interview pada tokoh-tokoh yang bersangkutan dengan permasalahan, serta mengambil data aktual berupa foto dan video.
117
Selanjutnya saya jabarkan pada penulisan kali ini yang merupakan sebagai salah satu metode yang dilakukan yakni melakukan indepth interview pada tokohtokoh yang bersangkutan dengan topik strategi yang diangkat. Pada awalnya, tokoh indepth interview yang saya dapatkan adalah seorang buruh tani. Indepth interview yang dilakukan pada hari Jum‟at, tanggal 07 Desember 2012, setim lapanganr pukul 02.10, sebagai berikut : Pada siang hari menjelang sore hari dengan situasi yang mendung petang saya bergegas mencari indepth interview, jarak antara rumah orang yang menjadi indepth saya lumayan sangat jauh dari tempat penginapan di desa, (ketika saya sampai dirumah respondennya, bapak yang menjadi responden saya sebenarnya dalam keadaan sibuk, dia sedang memperbaiki sepeda pancalnya yang sedang rusak ) Pewawancara : Assalamu‟alaikum Informan
: Wa‟alaikumsalam
Pewawancara : Permisi pak, maaf menganggu pak (Dengan kedatangan saya yang tidak meminta izin terlebih dahulu kepada bapaknya, sehingga raut muka bapak tersebut terkejut, mungkin bisa dibilang heran mau apa saya mendatanginya, setelah saya menjelaskan panjang lebar mengenai maksud dan tujuan dari kedatangan saya lama kelamaan bapak tersebut mengerti dan mau menerima serta membantu untuk berbagi informasi sesuai dengan tujuan kedatangannya, karena pada saat itu bapak di samping rumahnya, maka saya tanya kepada bapaknya),
118
Pewawancara : Teng pundi pak? Informan
: ngge monggo mriki
Pewawancara : oh.. ngge pak (berjalan bersama untuk menujuke rumah ke rumah bapak Pagiyo) Informan
: Iya ada apa.?
Pewawancara : maaf pak sebelumnya nama bapak siapa? Informan
: pak Wargiyo, samean nak?
Pewawancara : kulo Erika pak, mahasiswa dari surabaya untuk belajar dari bapak. Informan
: Surabaya, anak aku ngge wonten seng di suroboyo nak,
Pewawancara : Nku pak kulo bade tanglet tanglet tentang pertanian kepada bapak, Informan
: oh,. Monggo nak, tanglet npo nak
Pewawancara : sejak kapan bapak nku dados bapak berprofesi sebagai buruh petani Informan
: sudah lama, sejak mulai dulu, mulai seket limo tahun
Pewawancara : Apakah bapak ngge nggada lahan disamping jadi buruh tani? Informan
: Nggeh nak, tapi ngge sekedik nak, seng penting hasil-e iso digawe maem dewe, cukup nggawe nyukupi keluargane nak, ngge nek disisihkan skeding damel nek tandur nak
Pewawancara : warisan dari orang tua atau bagaimana pak, sak pinten pak luase? Informan
: mboten ndang, ngge kerjo dwe, istilah e nyewo. Tapi ngge nggada lahan kedik mbak petang puluh ru, didamel maem kiyambak.
(Tidak lama kemudian hujan gerimis pun turun, suhu semakin dingin)
119
,
Pewawancara : (dengan sedikit bingung karena tidak mengerti bahasanya) 40 ru nku setim lapanganr pinten ngge pak Informan
: petang puluh ru iku setim lapanganr papat setengah meter,
Pewawancara : penghasilan bapak dalam sehari nku penten pak? Informan
: Ngge mboten namtu nak, nek wonten seng ngengken ngge nggarap sawah ngge kerjo liane nak, terkadang ngge mreman, tapi biyen pas tenogoe bapak sek kuat ngge nukang nak, penghasilane ngge lumayan, tapi sakniki ngge mpun mboten kuat nak tenogoe, dados ngge saknki nek mboten ono seng ngengken ngge terkadang ngge ngaret nak.
Pewawancara : oh semacam mreman ngge pak,. Informan
: Ngge nak mreman nek wonten seng ngengken ngge kerjo nek mboten ngge nyari seanane nak, jenenge ae digawe mangan anak lan keluarga nak, yaopo ngge,
Pewawancara :Bapak ngertos secara detail tentang pertanian pak.? Informan
: Mulai nadur toh, pas mari nanam yo ditandur, pas mulai dua satu, tandurane yo petang sasi mbak.petang wulan, kadang-kadang lombok, jagung, pari, kacang, jangan.
Pewawancara :Nang saknki ngenten musim npo pak? Informan
:Saknki musim pari ngrnriki mbak.
Pewawancara : Npo bapak pernah ngalami gagal panen, Informan
: Belog iku yo godonge tanaman putih, biasae diarani potong leher.
Pewawancara : penghasilan bapak kalo kerja sehari nku pinten?
120
Informan
: Ngge tergantung nak, terkadang limolas ewu, terkadang rong polo ewu, selawe ewu. (sedang merasa enak-enaknya wawancara, terdengar suara yang mengagetkan yaitu suara orang yang mengambil pepaya,yang jatuhnya gemrosak, kegiatan wawancarapun terhenti sejenak). Kadang yo nyambut ngaret, manjeng, macul, nek awak sek sehat ngunu iko yo iso melu nyambut tukang.
Pewawancara
: Eh ngge pak dengan penghasilan bapak yang mboten namtu ngonten, nopo bapak mengalami kangelan damel maem npo damel kebutuhan yang lainnya ngonten pak?
(pada saat itu ibu (istri dari bapak Pagiyo keluar), dan beliau langsung menjawab) Istri Informan : Ngge jelas kangelan nak, kangelan ben dinten nak Informan
:ngge kangelan nak, kangelan damel maem ngge kangelan damel sandang nak, ngge ngeneiki nak harus dicukup cukupne.
Pewawancara : trus yaknopo ngonten nku pak ngatasane, damel ngatasi kangelan dalam maeme pak? Informan
: ngge maem sak anane nak, ngge yaknpo mane nak seng penting dicukupne damel maem, jenenge ae gawe nyukupi kluarga
Pewawancara : La trus npo bapak pernah ngutang, npo pernah nyuwun bantuan terhadap tetangga npo saudara bapak? Informan
: mboten pernah nak bapak ngutang tonggo, mboten tau nak, bapak mboten wani nak nek nyaure nak.
Pewawancara : trus yaknpo ngonten nku pak?
121
Informan
: ngge nek kekurangan terkadang nyuwun anak nak, anak kulo wonten seng mpun kerjo nak.
Pewawancara : Kendalae npo pak nek nyuwun anak nku? Informan
: Ngge pas anak ngak ndue duwek nak,
Pewawancara : nang ngonten nku pas mpun diparingi anak npo mpun tercukupi pak? Informan
: tercukupi ngge tercukupi nak,
Pewawancara : alasane bapak npo kok nyuwun teng anak? Informan
: jenenge ngge anak ngge yaknopo yaknopo nek butuh ngge nyuwun anak nak, wong wes akrab kok, ndisek kan mpun susah payah nyekolahne dadi ngge saknki belas kasihan lah anak e nang bapak,
Pewawancara : ngge juga ngge pak, (karena waktu sudah sangat sore, serta grimis hujan pun, saya meminta izin untuk kembali pulang ke tempat penginapan) Sudah selesai tugas indepth interview ini, dengan dilengkapi data pendukung berupa foto saya sebagai pewawancara dengan Bapak Mudjahidin sebagai narasumber. Selain itu, ada juga bukti rekaman yang menjadi pedoman yang membantu saya saat menyusun laporan indepth interview ini. Setelah saya menyelesaikan kewajiban ini, saya ijin pulang.
122
INDEPTH INTERVIEW Pewawancara
: ANIN KHOIRUNNISA
Nama Informan
: Sunandar
Pekerjaan
:Warga Pusat Bantuan Petani Miskin
Saya sebagai anggota kelompok 2, saat itu mendapat tugas untuk melakukan wawancara mendalam (indepth interview) kepada salah seorang warga yang memiliki peranan dalam pusat pemenuhan kebutuhan subsistensi petani. Sore itu hari Tim lapangans, tanggal 6 Desember 2012 setim lapanganr pukul 13.00 saya memulai perjalanan untuk mencari warga yang berperan sebagai pusat peminjaman petani di desa Jeblog dengan cara bertanya kepada salah satu warga yang bekerja sebagai buruh tani dan pernah punya pengalaman meminjam modal uang kepada PT, pemilik modal dari swasta. Ketika ditanyakan tentang warga biasa didesa yang sering meminjami bantuan berupa dana, modal, dan lainnya. informan yang dimaksud tersebut saya rasa cukup untuk mewakili penggalian data untuk bisa mengetahui informasi lebih dalam tentang bagaimana mekanisme survival 123
petani yang
memanfaatkan relasi / hubungan sosial. Informan tersebut dimungkinkan untuk bisa mewakili dikarenakan informan tersebut cukup dikenal oleh semua orang sebagai orang yang berkecukupan didaerah tersebut dan cukup dekat dengan petani khususnya petani lombok. Namun karena ternyata informan masih dalam perjalanan pulang dari luar kota kata istrinya, kemudian mulai mengadakan perjanjian untuk kembali datang lagi untuk melakukan wawancara dengan informan dan kemudian jam 16.00 kembali untuk mewawancarai. Wawancara pun dimulai. Pewawancara : “ selamat sore Pak” Informan
: “ ya mbak, silakan masuk. Ada apa ini mbak ?”
Pewawancara : “ iya ini pak, tim lapangan dari mahasiswa UNAIR. Dateng mriki ing deso jeblog badhe kuliah lapangan, belajar tentang kehidupan masyarakat petani. Kalau ndak mengganggu boleh nopo mboten pak kulo wawancara ?” Informan
: “ lho, tentang pertanian tho mbak. Piye yo… sampeyan nopo ndak salah tho kok kulo sing diwawancarai ? kulo mboten petani kok mbak”
Pewawancara : “ oh nggih pak, niki enten mriki mboten badhe belajar tani. Namung tim lapangan badhe belajar kehidupannya. Biasanya petani niku kan penghasilannya untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari itu kurang. Nah, ketika dengan kondisi demikian itu, pasti wonten cara yang
124
dilakukan petani buat memenuhi kebutuhan sehari – harinya. Dan rata – rata niku pak, petani biasanya dengan cara meminjam….” Informan
: “oalah, iya mbak kayak ngutang niku tha ?”
Pewawancara : “ inggih pak, seperti itu. Nah berdasar salah satu responden wau, wonten sing beritau kalau bapak biasanya sering meminjamkan uang atau bantuan ke para petani. Bener nggih pak ?” Informan
: “ oh iya mbak sering kok enten mriki”
Pewawancara : “ kalau gitu dimulai riyin nggih pak. Bapaknya namanya?” Informan
: “Sunandar”
Pewawancara : “ usianya pak ?” Informan
: “ 31 tahun”
Pewawancara : “pekerjaannya pak ?” Informan
: “ pedagang Lombok”
Pewawancara : “ sudah tinggal dateng rumah niki brapa lama pak?” Informan
: “yawes sudah mulai lahir mbak”
Pewawancara : “ oh, nggih pedagang Lombok. Nah, kalau berdasar responden itu kan bapak sering memberikan bantuan gitu pak berupa uang, modal. Nah kalau boleh saya tahu pak, bapak sunandar sudah sejak kapan nggih mulai berperan membantu, meminjamkan bantuan berupa hutang, peminjaman itu kepada para petani didaerah sini?”
125
Informan
: “ya sejak saya mulai menjadi pebisnis Lombok ini mbak, dulu mulai berdagang cabe sejak tahun 2002. Memang saya ini bisnis cabe mbak, tapi awalnya itu saya pengen bisnis ternak”
Pewawancara : “oh ngoten tho pak, berarti udah cukup lama ya pak jadi pedagang Lombok…” Informan
: “ iya mbak, dulu merintis mulai dari kecil sekarang saya dagangnya sudah sampai Kalimantan dan Ambon”
Pewawancara : “wah, lumayan sukses nggih pak. Memangnya dulu sebelum jadi pedagang Lombok pernah punya garapan sawah tanaman Lombok tho pak. Kok bapak milih jadi pebisnis Lombok jadinya” Informan
: “ mboten mbak, ya itu tadi pengennya dulu ternak. Kan sebenarnya dulu saya pernah kuliah trus saya mikir lha kalau kayak gini terus saya mau jadi apa. Makanya itu akhirnya saya kerjasama bareng temenku bisnis ternak tapi lha kok rugi. Trus saya coba cari – cari channel dapetnya chanel dagang Lombok. Ya itu akhirnya yang saya pilih sampai sekarang”
Pewawancara : “ oh ngonten tho pak, lumayan kerja keras berarti. Sekarang sampun gadah jumlah karyawan pinten pak ?” Informan
: “ total karyawan tho mbak… total karyawan ada 45 orang, supirnya ada 7 orang. Semua karyawan dan supirku ini ya dari tetangga – tetangga sini, temen – temenku dulu juga”
126
Pewawancara : “ berasal dari tetangga dan temen setim lapanganrnya tho… itu udah sejak lama ya pak mempekerjakan mereka. Dulu gimana itu pak kok saget jadi karyawan dan supirnya bapak?” Informan
: “ ya sejak saya sudah mulai dagang, mereka udah ikut saya. Ya saya ngambilnya itu memang orang – orang yang deket aja mbak, soalnya udah kenal. Kan penak kalau sudah sama – sama kenalnya”
Pewawancara : “ dateng mriki, mboten wonten karyawannya yang berasal dari tetangga deket nggih berarti pak ?” Informan
: “ iya ada, cuman saya kenal betul orangnya mbak. Aku wes peroyo sama karyawanku semua. Wong nek mereka nganterin dagangan nang kapal aku ora melu Cuma tak cek lewat hape aja. Makanya aku wes kenal semua karo karyawan – karyawanku”
Pewawancara : “ nggih – nggih pak. Mbok menawi nggih pak, kalau petani biasanya minta bantuan ke bapak. Nopo pak kok gelem bantuin petani – petani itu ?” Informan
: “ biasanya itu mbak yang tak bantuin niku petani kecil, petani sing nduwe lahan sawah tapi sempit. Yo nek aku biasane nek sing cedak – cedak ngene koyok‟o tetonggo yo aku wani bantuin mbak. Tapi yo nek sing adoh aku ora kenal yo ora wani gawe ngasih‟I bantuan mbak”
Pewawancara : “pak punten nggih niki konco kulo badhe moto rumah kale niki pas wawancara”
127
Informan
: “oh ya ora opo – opo mbak”
Langsung memotret rumah dan foto ketika wawancara Pewawancara : “ oh nggih – nggih. Lha bapak ngasih bantuan ke petani niku dan jadi petani Lombok. Nopo bapak ngertos tentang pertanian tho pak ?” Informan
: “ inggih ngertos sekedak – sekedak. Lombok niku awal tanam‟e kapan, piye bibit Lombok sing apik karo ora. Nggih paling niku”
Pewawancara : “ oh niku pak sunandar ngasih bantuannya berupa bibit tho biasanya?” Informan
: “ ya bibit di beberapa petani yang butuh bibit untuk ditanam di awal musim tanam biasanya”
Pewawancara : “ nopo mboten wonten yang minta bantuan berupa dana uang atau barang selain bibit pak ?” Informan
: “ oh ya ada mbak yang pinjem duit ke saya. Tapi kalau selain itu kok kayaknya gak ada”
Pewawancara : “ nah niku nopo pak pengembalian yang dilakukan petani dari hutangnya itu ? ” Informan
: “ ya tergantung mbak, kalau yang pinjemnya dulu tak kasih bibit, biasanya ya cara bayarnya pakai hasil tanam lomboknya itu dijual kesaya. Tapi kalau baliknya pakai duit ya ada”
Pewawancara : “ pinten pak, biasanya bapak beli lombokya ?”
128
Informan
: “ sekilo kalau normal ya bisa sampai 30 – 40 ribu. Tapi kalau ndak normal kayak dulu waktu Lombok menanjau nggih kulo bayar sampai 70ribu per kg.”
Pewawancara : “ petani – petani yang meminjam itu biasanya apa ada persyaratannya tho pak buat minjem ?” Informan
: “ oalah yo ora onok mbak, langsung ketemu bilang kalau butuh, ya tak kasih. Ya niku wau, nyilihi tetangga biasane jadi lebih mudah mbak”
Pewawancara : “ niku wau karyawannya bapak itu ada yang berasal dari petani nopo mboten pak ?” Informan
: “ nek petani ora onok, kebanyakan ya mereka itu pengangguran, karyawan mebel. Ya pokoknya itu asalnya ya kenalan, temenku, tetonggoku mbak”
Pewawancara : “ nopo pak biasanya kalau petani – petani itu datang ke bapak minjem uang alasannya niku nopo sing dikeluhkan?” Informan
: “ biasanya kalau gak buat awal tanam ya buat pendidikan”
Pewawancara : “ pangapunten nggih pak, kalau misalnya wonten petani yang minjem, tapi mboten saget bayar hutang‟e. niku piye responnya bapak? Informan
: “ yang bakal tak lakukan tho mbak ?. nggih yo dibar‟ke mawon. Lha wong mereka itu kan orang kecil mbak, sakno nek wes dibebanke.”
Pewawancara : “ tapi wonten nggih pak, pengalaman yang seperti itu?”
129
Informan
: “ yo ada mbak, itu warga dari desa lain malah. Tapi y owes tak jar‟ke. Nek di tarik‟i yo kasihan”
Pewawancara : “ kalau misalkan petani niku yang dikasihin modal buat awal musim tanam niku ternyata usahanya gagal panen, niku piye pak?” Informan
: “yo gini mbak, gakpapa tak tunggu sampai dia kembalikan. Yo aku sabar aja nungguin. Dicicil piro – piro yo gakpopo mbak”
Pewawancara : “nopo pak keluh kesahnya selama bapak minjemkan uang ke petani – petani kayak gitu ?” Informan
: yo dibilang tim lapangan ngeluh yo ora mbak. Aku iku kadang yo seneng nek isok bantu wong – wong liyo kuwi. Tapi ya mesti ada, kayak pas petani iku ternyata ngapusi wae pinjem duitnya. Tapi yo iku wau nek kenal ken enak mbak onok kepastian walaupun suwi mbalek‟ke yo ora opo – opo.
Pewawancara : “ pangapunten maleh nggih pak, biasanya niku penghasilan bapak selama menjadi pedagang Lombok niku pinten pak per bulan ?” Informan
: “ wah piro yo mbak. Neng kene aku ora tahu ngitung yang seperti itu kalau sebulan”
Pewawancara : “nopo wonten bendaharane tho pak ?” Informan
: “yo gak mbak. Biasane yo istriku yang ngitung. Adanya ya harian”
Pewawancara : “ pinten pak, nek pendapatan hariane niku ?” Informan
: perhari kalau bersih Rp 1.100.000,- kalau minimalnya Rp 500.000,-
Pewawancara : “ kalau pengeluarannya berapa pak?”
130
Informan
: “ perharinya itu bisa sampai 12 juta rupiah mbak”
Pewawancara : “ nopo pak keluh dan kesannya jadi dagang Lombok?” Informan
: “ yo pas musim hujan gini, pas gagal panen, ngene iki dadine pendapatanku berkurang. Tapi y owes sampei rene iki yo aku seneng banget ngunu mbak”
Pewawancara : “oh ngiten nggih pak. Nggih pun pak, ngonten mawon kulo wawancara. Datanya sampun terkumpul. Suwun nggih pak. Kulo badhe pamit riyin” Informan
: “oh ya mbak. Sama – sama”
131
INDEPTH INTERVIEW Pewawancara
: QOLBY ALBAR
Narasumber
: Bapak Zubaidi
Pekerjaan Narasumber : Ketua Organisasi Petani
Saya dari Mahasiswa Fisip unair sedang mengadakan tim lapanganan tentang petani miskin di desa jeblog . Waktu itu hari Rabu sore setim lapanganr pukul 16.00 saya berangkat untuk mencari indep saya yang bernama bapak zubaidi . Beliau berumur 49. Alamat beliau terletak di Pundensari Rt 1 Rw 2. Saya kerumah pak zubaidi sore karena pak zubaidi tidak ada di rumah jika waktu pagi atau siang dikarenakan beliau bekerja untuk melihat sawah nya di kerjakan pekerja nya dan juga sekaligus menjadi pedagang untuk menjual kan hasil panen nya ke luar kota .Beliau terbilang petani sukses karena beliau mempunyai lahan yang sangat luas Dan juga pekerja yang senantiasa menggarap lahan beliau .Pak zubaidi sendiri di kenal terbilang cukup di segani di daerahnya karena di samping banyak tetangga yang ikut
132
bekerja bersama beliau serta juga di katakan dermawan karena sering membantu bila ada karyawan beliau yg mengalami kesusahan . akhirnya Saya pun bertemu dengan pak zubaidi untuk berbincang-bincang mengenai organisasi petani di desa Jeblog ini.Saat itu saya juga bertemu dengan istri dan anak wanita dari pak zubaidi. Berikut perbincangan saya dengan beliau . Pewawancara : assalamualaikum , Informan
: walaikumsalam ,
Pewawancara : apa benar ini rumah nya bapak zubaidi ? Informan Pewawancara
: benar saya sendiri ada perlu apa? : saya dari mahasiswa unair surabaya .Tujuan saya kesini ingin sekedar berbincang bincang dengan bapak untuk menggali lagi lebih dalam seputar masalah petani-petani di setim lapanganr desa jeblog ini.
Informan Pewawancara
: ooh iya mari silahkan .KKN ya mas ? : oh tidak pak saya hanya kuliah lapangan dan mungkin Cuma sampai jumat disini .
Informan
: ohh..sejak kapan datang ?
Pewawancara : baru tadi pak Informan Pewawancara
: tinggal dmn mas nya ini ? : awal nya tim lapangan tinggal di balai desa . tetapi karena balai desa kurang memungkin kan untuk tim lapangan bersepuluh ini
133
tinggal maka tim lapangan di tempat kan di rumah mantan lurah dulu. Informan Pewawancara
: ohh pak hawin. : iya pak .oia apa benar pak zubaidi mengikuti organisasi Petani JAYA di desa ini ??
Informan
: iya mas memangnya kenapa ?
Pewawancara : sejak kapan bapak menjabat sebagai ketua organisasi petani ? Informan
: setim lapanganr 2 tahun yang lalu
Pewawancara : gini pak . saya disini bertujuan meneliti tentang petani-petani di desa Jeblog sini. Oia apakah sampai sekarang masih aktif organisasi tersebut ? Informan
: benar saya mengikuti organisasi petani di sini . alhamdulilah sampai sekarang masih aktif namun organisasi ini sempat vakum 5 tahun dari tahun 2005 dan aktif kembali pada tahun 2010 .
Pewawancara : bapak sendiri asli sini atau bukan ? Informan
: saya sendiri pendatang mas . dulu orang bali . tapi setelah nikah sama ibu nya ini pindah jadi disini .
Pewawancara
: oia apa benar bapak menjabat sebagai ketua organisasi petani JAYA di sini ?
Informan
: iya mas . ada perlu apa ?
134
Pewawancara
: saya ingin tahu untuk data tim lapanganan saya .Berapa jumlah anggota d dalam organisasi yg bapak pimpin itu sendiri ?
Informan
Pewawancara
: banyak e mas .. setim lapanganr 30 orang .
: oh 30 orang . lumayan ya pak , dulu kenapa jadi ketua di organisasi tersebut ?
Informan
: ya g tau ya mas .banyak yg milih saya dulu waktu pemilihan ketua , awal nya seh tidak mau tapi saya ya mau gmn lagi terlanjur banyak memilih saya . tapi saya waktu itu bilang mau jadi ketua asal temen saya yang jadi wakilnya .. akhirnya temen saya pak Nasro menjadi wakil .
Pewawancara
: kegiatan apa saja yang pernah di lakukan oleh organisasi petani JAYA ini untuk membantu para petani di desa jeblog ini ?
Informan
: ohh kalo di sini mungkin Cuma di ada kan pertemuan tiap 1 bulan sekali untuk mengiformasikan jika ada bantuan yang di peroleh dari dinas pertanian . Mungkin peran organisasi di sini .Cuma itu mas karena kalau tim lapangan tidak berkelompok begini bantuan susah datang
135
Pewawancara
: bapak selama menjabat 2 tahun jadi ketua di organisasi tersebut apa pernah mengalami masalah atau kesusahan dalam mengatur dan mengarahkan agar petani di desa jeblog itu bisa maju.
Informan
: kalau ada kegiatan gitu biasa kendala bapak yang ya susah di kumpulin semua anggota karena mungkin terbentur jadwal masingmasing.
mari di minum dulu teh nya . santai-santai dulu mas .
Pewawancara : oia pak makasih . maaf ngerepotin.
Informan
: ga apa-apa mas . itung-itung jg silahturahmi gt .
Pewawancara : iya . oia bapak dulu kenapa kok memilih menjadi petani ?
Informan
: awalnya saya bekerja sebagai pedagang mas . Cuma di rasa kurang berhasil maka saya mencoba peruntungan untuk menjadi petani . tepatnya 10 tahun yang lalu saya mulai menjadi petani. yah alhamdullilah hasil nya lebih baik .
Pewawancara
: apa saja kendala yang bapak alami ketika menjadi petani ? suka duka nya gt pak .
Informan
: ya banyak mas wong namanya juga petani kalau gagal panen ya tekor . kalau lg di serang hama gt mas . pernah dulu itu selama
136
beberapa bulan tanaman di serang hama dan membuat petani berhenti sementara . tapi ya apa lagi ya gini-gini ini petani mas . baru kemarin ini air Dam nya itu di perbaiki ya dengan menggunakan dana dari beberapa kumpulan orang-orang yang ikut organisasi dan juga pasti bantuan dari dinas pertanian. Yawes ginigini aja nasibnya petani mas .
Pewawancara : tapi bapak sendiri cukup sukses ya .
Informan
: alhamdullilah ya disyukuri saja
Pewawancara : apa bapak punya lahan sendiri ?
Informan
: punya mas .
Pewawancara : berapa kira-kira luas nya ?
Informan
: 1,5 Hektar
Informan
: saya punya lahan tapi ya saya tidak menggarap sendiri . saya di bantu beberapa pekerja saya
Pewawancara : kira-kria ada berapa pekerja bapak ?
Informan
: setim lapanganr 8 orang , tp ya ga tiap hari kok mas .
Pewawancara : untuk pendapatan pekerja bapak sendiri biasa nya di kasih berapa ?
137
Informan
Pewawancara
: sesuai standard disini mas setim lapanganr 30rb 1 hari .
: biasa nya dengan upah demikian buruh tani tersebut pekerja berapa jam sehari nya ?
Informan
: mulai jam 6 sampai 10 pagi kemudian di teruskan jam 1 siang sampai jam 4 sore ?
Pewawancara : kalau bapak sendiri gaji nya berapa ?
Informan
: kalau per hari g pernah hitung e mas . biasa nya per panen itu sekiktar 25 juta . panen nya 4 bulan sekali .
Informan
: tapi ya gak mesti karena kadang gagal , penyebab nya ya terserang hama atau keadaan cuaca
Pewawancara : bapak ingin kedepannya organisasi ini seperti apa ?
Informan
: ya ingin bisa mengarahkan petani disini yang sebagian besar masi memakai alat tradisional nanti nya mau memakai alat modern . karena itu sangat membantu sekali dalam kecepatan hasil panen dan juga kualitas nya . saya harap dengan pendekatan yang di lakukan oleh organisasi dalam pertemuan tiap 1 bulan sekali dapat merubah sudut pandang para petani di desa jeblog ini .
138
Pewawancara : semoga bapak dapat merubah sudut pandang seperti yang bapak lakukan .ya sudah kalau begitu saya pamit dulu pak
Informan
: oiya mas jangan sungkan-sungkan kalau mau mampir lagi . sukses tentang tim lapanganan nya .
KETERANGAN
P : Pewawancara
:
,N : Narasumber
139
INDEPTH INTERVIEW Pewawancara
: SONNY HENDRA SEPTIAN
Narasumber
: Bapak Damiri
Pekerjaan
: Petani
Mata kuliah Sosiologi Pedesaan 2012 kali ini berada di Desa Jeblog Kecamatan Talun Kabupaten Blitar.Tema yang diambil adalah tentang “Strategi Petani Dalam Memenuhi Kebutuhan Subsistensinya”. Selanjutanya yang saya jabarkan pada penulisan kali ini adalah metode tim lapanganan Indepth Interview. Tim lapangans 6 Desember 2012, Waktu menunjukkan pukul 15.30 WIB, kulangkah kan kaki ku kerumah Pak Damiri untuk melakukan indept interview tentang petani pemilik lahan luas. Pertama saya tanyakan tentang bio data beliau. Pewawancara : Assalamualaikum Pak ngapunten ngganggu waktuni pun bapak, bapak asmani pun sinten?”
140
Informan
: Nama saya Damiri.
Pewawancara : Bapak nik uyus wonipun pinten? Informan
: Kulo kelahiran 1968 mas dadingge hsakniki umur kulo 44 tahun.
Pewawancara : Niku pak Bapak yugo nipun pinten kalian asmini pun ibuk? Informan
: Istri saya namanya Ciami, kulo nggadah 3 anak mas jaler sedoyo, ingkang pertama Zuhat Husen berumur 14 tahun, sekolah ten MTS desa Jeblog. Ingkang nomer kale niku Nibras Azmiu mur 9 tahun, tasik ten MI desa Jeblog.Lhaingkang terakirniki Azib berumur 3 tahun.
Informan Informan
: Bapak mulai dados petani ingkang tahun pinten? : Aku mas dadi tani iku mas mulai tahun 1992, nang tahun iku aku mulai ngewang ititik – titik bapak tani mas. Awale iku aku ndelok bapak ngolah sabin, lhan iku aku iso ngewangi langsung ten sabin mas.Tapi aku ngewangi bapak niku nggeh mboten bendin ten mas, nggeh naming pas mulai tandur, ngrawat tanduran. Lha pas panen niku mas aku wes mestinge wangi bapak manen hasil tanduran niku. Tapi masak ulek masalah ngedol gabah aku gak tau melok ngurusi mas. Lha saiki aku etok warisan sawah mas saking bapak mas.
Pewawancara
: Niku pak masalah pri puncarane tani, bapak nggeh ngertos masalah detail pertanian bapak sumirep nggeh?
Informan
: Nggeh sumirep mas, kulo nggeh sampun tumut bapak ten sabi ningkang kulo tasik enem meniko mas, lha saiki kulo nggeh tetep toh
141
mas ten sabin tapi mboten lami – lami toh mas kulo ten sabin, kulo namungniku kok mas ngecek manjing (buruh tani nggarap sabin). Kulo contohi pas tandur jagung nggeh mas, pas wayahe tandur jagung dek wingi kolo kulo angsal bibit saking pemerintah masteroseniku varie tasanyar mas jagunge, namine niku jagung P21. Lha niku mas bibite disemai ten sabin kalian di sukani pupuk mas. Lha kulo sementara niki damel pupuk urea mas kangge jagung esampek panen,lek pun tandur niku nggeh naming nyirami, nyukani pupuk rutin mas kalian niku ngresiki rumput – rumput ingkang ngganggu jagung. Disela – sela wawancara saya, ibu Dami rime nyugu hakan the dan sedikit camilan. Ibu Damiri orang nyama sih muda dan ramah sekali dalam menyambut saya. Kemudian saya melanjut kan wawancara saya, saya memberi pertanyaan lagi kebapak Damiri Pewawancara : Niku pak, dos pundi pengeluaran bapak damel proses produk sitan ini pun telas pinten mulai tandur sampek panen pak? Informan
: Nggeh pri punnggeh mas, kulo contohi jagung nggeh mas, mulai mundut bibit saking PT terus mupuk sampek panen, niku bayaran kanggeh buruh tani ini pun, proses pemanenan nggeh sedoyo pinten nggeh mas, kinten – kinten nggeh telu juta lima ngatuslah mas.
Pewawancara : pak nku pak nyuwun sewu, penghasilane bapak inking sampun panen niku pinten pak?
142
Informan
: Penghasilan nggeh mas, mboten mesti lho mas penghasilan kulo ingkang dados petani niku, lek pas gagal panen behjan mas rugine iku lho kroso mas, tapi panen berhasil niku behati senenge eram mas. Penghasilan kulo ingkang tani niku nggeh lek panen jagung nikuangsal nggeh wonten songo lasj uta mas.
Pewawancara
: Niku hubungane bapak ingkang kalian rencang buruh tani niku yok nopo pak?
Informan
: nggeh mbote nono opo – opo lho mas, buruh tani kulo niku nggeh apik lho mas kelakuan kulo nggeh kudu apik to mas kalian buruh tani kulo. Terus niku mas menowo buruh tani kulo nggadah kesulitan arto nggeh nate kok mas nyambut ten kulo. La yok nopo masni kunggeh tasik bolo dewe kalian kulo.
Pewawancara
: bapak Damiri niki dados petani nggeh nate nopo pak nggadake sulitan damel nyukupi kebutuhane bapak?
Informan
: la yoknopo to mas, namine tiang kerjo nopo maneh kulo petani nggeh nate to mas kesulitan nyukupi kebutuhan. Nopo maleh pas tanduran niku gagal panen, walahne sungun umas nengatin opo maleh kebutuhan saiki nggeh katah toh mas.
Pewawancara
: lha nikup akcarani pun bapak damel ngatasi maslah niku dos pundi?
Informan
: nggeh kadang kulo nyambut arto ingkang sederek kulo mas. Yok nopo namine sedere
143
Sudah Selesai tugas indepth interview, dengan juga dilengkapi adanya data pendukung foto saya sebagai pewawancara bersama bapak Damiri sebagai narasumber. Setelah saya menyelesaikan tugas wawancara ini saya ijin pulang. KETERANGAN : P
:Pewawancara
N
: Narasumber
144
INDEPTH INTERVIEW Pewawancara
: AYLA KARINA BUDITA
Narasumber
: Bpk. Mukaini
Pekerjaan
: Petani Penyewa
Dari beberapa mata kuliah di jurusan sosiologi ini , terdapat beberapa mata kuliah tertentu yang dalam kurikulumnya memang mewajibkan tim lapangan para mahasiswa untuk melakukan kuliah lapangan, salah satunya adalah Mata kuliah Sosiologi Pedesaan. Tahun ini saya beserta teman – teman mahasiswa sosiologi Unair tahun angkatan 2011 melakukan kuliah lapangan di Kabupaten Blitar, Kecamatan Talun, Desa Jeblog, tepatnya di Dusun Pundensari dan Sumberasri. Kuliah lapangan ini dilaksanakan mulai tanggal enam sampai sembilan Desember tahun 2012.
145
Tim lapangan mengangkat tema tentang “ strategi petani miskin dalam memenuhi kebutuhan subsistensi.” Langkah pertama yang tim lapangan lakukan demi merampungkan tugas tim lapangan adalah dengan melakukan pembuatan kuesioner yang relevan dengan tema yang tim lapangan angkat untuk menjaring data di lapangan, kemudian mencari data populasi beserta menentukan sampel yang sekiranya dapat digunakan menjadi responden ataupun informan tim lapangan. Selain mengumpulkan data dengan wawancara kuesioner, tim lapangan juga melakukan indepth interview kepada
tokoh yang bersangkutan untuk menggali
informasi lebih dalam. Selain itu juga tim lapangan menggali data aktual dari foto ataupun video. Kebetulan saya mendapat bagian melakukan indepth interview dengan seorang petani penyewa yang bernama bapak Mukani. Indepth interview tersebut dilaksanakan pada Tim lapangans siang, tanggal 6 Desember 2012, pukul 15.1215.50 WIB, yang saya jabarkan sebagai berikut: P:
Assalamualaikum, permisi pak. Apa benar ini rumahnya bapak Mukaini?
Z:
Waalaikumsalam, oh nggeh mbak. Sekedap...( memanggilkan bapak-bapak yang sedang menonton TV bersama anak kecil ) Monggo-monggo.....
Tak lama kemudian keluarlah pria paruh baya menemui saya I:
Sinten? Enten nopo nggih??
P:
Permisi pak, maaf mengganggu. Saya dari unair, ingin bertanya-tanya sedikit tentang kegiatan pertanian yang bapak lakukan.
146
I:
Monggo- monggo, mari-mari silahkan masuk ( sambil mempersilahkan saya duduk )
P:
Makasih pak,,( duduk )
P:
Nama bapak benar pak Mukaini?
I:
Ya, saya pak Kaini.
P:
Apa benar bapak ini kerjaya sebagai petani?
I:
Iya, saya petani.
P:
Kalau boleh tahu, sudah berapa lama bapak menjadi petani?”
I:
Wah,, sudah lama mbak..sudah puluhan tahun...dari usia muda mbak....
P:
Kenapa bapak memilih bekerja menjadi petani?”
I:
Ya......Cuma bisa jadi tani mbak...
P:
Bapak ini petani apa ya? Ingkang nggadah sawah nopo ingkang ngolah?
I:
Kulo nggih nggadah sawah mbak nanging mung 200 ru. Dados kulo nyewo kalian tiyang liyane.
P:
Kalau boleh saya tahu pak, bapak menyewanya itu seberapa?
I:
Kula nyewane 400 ru, untuk per cengkal 100 nya dihargai tiga juta.
P:
Trus, bagaimana pembagian hasilnya dengan pemilik tanah pak?
I:
Ndak pakek, ya itu 3 juta tadi....
P;
Dengan luas tanah segitu berapa biaya pengeluaran untuk produksi tani dalam awal masa tanam?
I:
Pengeluarannya setiap empat bulan kan??? niku setim lapanganran itu sekawan juta..
147
P:
Bapak ngerti soal menanam padi atau tanaman lainnya yang ada di sawah bapak?
I:
Ngih ngertos.....
P:
Dari mana bapak mengetahui tentang tata cara pengolahan lahan pertanian yang selama ini bapak lakukan?
I:
Ini sebenarnya sudah turun-temurun. Tapi PPL juga selalu memberi tahu. Dikasih tahu tentang mengolah sawah...
P:
Oh, begitu ya pak.... Turun temurun, berarti dari orang tuanya bapak juga bekerja sebagai petani ?
I:
Iyya.....
P:
Lha, anak-anak bapak kerjanya juga sebagai petani?
I:
Iya, Kalau yang pertama petani, yang kedua ini bukan.
P:
Trus kerja apa pak yang bukan petani itu?
I:
yang kedua ini milih nyablon, kadang dagang..
P:
Yang tadi itu, yang manggil bapak siapanya bapak?
I:
itu anak yang ke dua
P:
Kalau biasanya dalam sekali masa panen itu hasil yang didapat kira-kira berapa banyak pak?
I:
Yo nggak tentu.....
P:
Ya..., biasanya kira-kira berapa gitu pak?
I:
Panennya kan empat bulan sekali. Kalau bagus yo setim lapanganran 25 an sampek 30. Itu kalau bagus mbak....
148
P:
Selain pengeluaran untuk produksi tani, untuk konsumsi sehari-hari bagaimana pak?
I:
Ya makan seadanya mbak..
P:
Dengan menjadi seorang petani, biasanya kesulitan apa yang bapak hadapi?
I:
Yo sebenere nggih mboten wonten mbak, paling- paling nggih nek hama werenge teko.
P:
Seumur hidup bapak, pernahkah bapak mengalami kesulitan ketika menjadi petani?
I:
Em, dulu pernah. Kapan yo..?? niku tahun 1960 an ngoten nate wonten gagal panen setahun. Nggih dados mboten enten ingkang kangge mangan terkadang ngge poso mbek nek wes mrepet ngono iku..
P:
Niku trus dos pundi pak?
I:
Niku nggih yotrone di cekap-cekapaken mbak.
P:
Apa bapak nggak melakukan strategi lain gitu pak ?
I:
Nopo???
P:
Niku,,niku,em.. apa bapak tidak melakukan usaha lain selain nyekapnyekapaken kebutuhanipun, mencari pekerjaan lain gitu misalnya pak?
I:
Oh, nggih. Manjing kalihan enten anak kulo ingkang kesah kangge merdamel ten mriko.
P:
Mboten nyobi dagang kecil-kecilan gitu pak?
I:
Moten , mboten gadah modal. Ya pernah puasa.
P:
Lho nggak nyoba pinjem PT gitu pak?
149
I:
Iya PT juga, saya dapat bibit .
P:
Maksudnya dipinjami atau dikasih gitu pak? Trus cara pengembaliannya bagaimana?
I:
Kalau PT itu diberi bibit perseratus dan uang Rp.500.000. Kalau panennya berhasil, hasilnya itu entah jagung atau padi harus dijual kepada PT. Kalau tidak dijual di sana mereka marah.
P:
Trus kalau panennya gagal gimana? Kan nggak ada hasil apa-apa yang bisa dijual pak?
I:
Ooo, kalau panennya gagal ndak apa-apa.
P:
Mereka nggak minta ganti rugi?
I:
ndak-ndak. Sama-sama ruginya mbak.....
P:
Lha , kalau dijual kembali ke PT itu dihargai berapa?
I:
3000 per kilo.
P:
Oh, iya pak kembali ke pertanyaan sebelumnya. Apa alasan bapak itu berpuasa?
I:
Yaa, karena untuk bisa bertahan. Ya tidak ada pilihan lain mbak, bisanya ya cuman puasa saja mbak yang tak lakukan
P:
Dalam melakukan manjing, puasa seperti itu. Apa bapak mengalami kesulitan?
I:
Oh, nggak ada, ya mungkin kepingin makan aja. Ora enak mbak pas gagal panen.
150
P:
Setelah bapak melakukan manjing ataupun puasa itu. Apa bapak tetap kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari?
I:
Oh, ya enggak. Kalau makan ya seadanya saja mbak.
P:
Bapak kan sudah bertahun-tahun menjadi petani ya. Kalau bapak rasakan apa enaknya jadi petani dan apa susahnya jadi petani itu pak?
I:
Ya enaknya, kalau panennya bagus to, lha kalu ngggak enaknya kalau ada hama trus kalau panennya gagal.
P:
Oh , kalau begitu terima kasih pak atas waktunya. Saya mohon pamit. Trimakasih banyak. Oh iya pak. Apabila diperkenankan tim lapangan ingin mengambil foto bapak dan rumah bapak.
I:
Oh, iya mbak, nggak apa- apa.
P:
Terimakasih banyak pak.
Keterangan : P
: pewawancara.
I
: Informan.
Z
:anak informan
151
INDEPTH INTERVIEW Pewawancara : M. GIBRAN HADIPRADANA Informan
: Bpk. Bahrudin
Pekerjaan
: Petani Pemilik yang Penggarap Lahan Sempitnya Sendiri
Pada tim lapangans hari ke-6 di bulan Desember 2012 tepatnya pukul 4 lebih 57 menit sore hari.Saya melakukan wawancara dengan Bapak Bahrudin, warga Dusun Sumberasri RW 004 RT 003 Desa Jeblog, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Beliau adalah tamatan Sekolah Rakyat (SR) atau sekarang lebih umum disebut Sekolah Dasar (SD) yang menjad isalah salah satu petani pemiks ekaligus penggarap lahan sempitnya sendiri. Beliau lahir pada tahun 1946 dan sekarang berusia 66 tahun.Tinggal di rumah sederhana bersama istrinya yang bernama Kasih yang juga berprofesi sebagai petani. Asal muasal beliau menjadi seorang petani adalah karena mewarisi sepetak tanah berukuran 100x15 M2 dari mendiang orang tuannya dan kemudian diolahnya dan ditanami dengan berbagai macam jenis tanaman pertanian sesuai musimnya. Dan berikut ini adalah perbincangan yang tim lapangan lalukan Pewawancara
: Apa yang melatar belakangi bapak untuk mengolah lahan bapak sendiri?
Informan
: Yaa.. sebenarnya saya mengolah lahan saya sendiri itu karena saya ini kan sudah tua dan saya juga tidak mempunyai
152
pekerjaan lain, jadi dari pada saya menganggur di rumahnya saya kerjakan sendiri lahansaya itu, selain itu saya juga tidak punya uang untuk membayar orang buat ngerjakan lahan saya itu. Pewawancara Informan
: Tanaman apa yang biasanya anda tanam di lahan? : Tergantung musimnya, kalau untuk sekarang ini sayas edang menanam pede sana tau cabe rawit. Tapi selamaini yang lebih sering saya tanami itu padi, gandum, cabe rawit dan tomat, selain itu saya belum pernah mencoba.
Pewawancara
: Terus sekarang tanaman apa yang sedang bapak tanam?
Informan
: Sekarang saya sedang menanam cabe rawit
Pewawancara
: Berapa modal yang bapak keluarkan untuk proses produk sicabe?
Informan
: Yaaa..setim lapanganr 300 ribu rupiah, itu meliputi bibit dan pupuk
Pewawancara Informan
: Kenapa bapak memilih menanam cabe? : Karena harga bibitnya tidak terlalu mahal dan perawatannya juga mudah, tinggal menabur bibit, dan diberi pupuk saja
Pewawancara Informan
: Bagaimana dengan hasilnya pak? : Sejauh ini ya Alhamdulillah masih bisa mencukupi kebutuhan dalam jangka waktu tertentu
Pewawancara
: Dalam setahun berapa kali mengalami panen?
153
Informan
: Biasanya dalam setahun panen bisa sampai 3 kali
Pewawancara
: Pupuk apa yang biasa bapak gunakan?
Informan
: Biasanya saya menggunakan pupuk urea yang saya beli di toko pertanian
Pewawancara Informan
: Pernahkah bapak menggunakan pupuk selain urea? : Kalau selama ini belum pernah, tapi terkadang saya mencampurnya dengan pupuk kompos
Pewawancara
: Bagaimana dengan perbandingan harga dari kedua pupuk tersebut?
Informan
: Memang pupuk urea itu tergolong agak mahal dibanding kan dengan pupuk kompos, tapi saya sudah terlanjur cocok dengan pupuk urea
Pewawancara
: Kenapa bapak tidak mencoba untuk membuat pupuk kompos sendiri? Kan selain bisa menghemat pupuk kompos juga tidak terlalu sulit untukdibuat
Informan
: Saya belum terlatih untuk masalah seperti itu, selain itu juga saya ini sudah tua dan tidak telaten orang nya
Pewawancara
: Apakah di Desa ini ada penyuluhan dari dinas pertanian ataupun dari lembaga terkait yang lain?
Informan
: Ada, biasanya sebulan sekali
Pewawancara
: Apakah bapak rutin hadir dalam acara tersebut?
Informan
: Pernah hadir tetapi jarang
154
Pewawancara Informan
: Sejauh ini apa kendala bapak selama menjadi seorang petani? : Kalau untuk saya ya kendala ada pada modal ,hama dan pada saat gagal panen
Pewawancara
: Apakah bapak pernah mengalami gagal panen? Berapa kali bapak mengalaminya?
Informan
: Sering sekali, tapi itu merupakan hal yang lumrah terjadi pada petani
Pewawancara
: Bagaimana upaya anda dalam mengatasi kendala pada modal?
Informan
: Yaa.. biasanya saya pinjam pada saudara atau teman maupun tetangga, terus saya bayar setelah mendapat kan hasil panen, tapi saya lebih sering pinjam kekeluarga
Pewawancara Informan
: Hama apa saja pak yang pernah anda jumpai pada tanaman? : Ya sama seperti para petani yang lain pada umumnya, pernah hama wereng, ulat bulu, cekek gulu, tikus dan burung
Pewawancara
: Cekek gulu? Saya baru mendengar nyapak, boleh anda jelaskan?
Informan
: Cekek gulu itu istilah yang diberika noleh petani daerah sini untuk tanaman padi yang terkena hama tersebut. Sebenarnya itu adalah hama ulat, telurulat yang bersarang
diantara
batang tanaman padi dan bunga, kemudian telur menetas dan ulat – ulat kecil menggerogoti daerah itu sehinggaji kadari
155
luar tanaman padi terlihat seolah tercekik, dan akibat nya batang padi terlihat segar tetapi bunganya layu. Pewawancara Informan
:Kalau perbedaan dengan hama yang lain pak? : Kalau diserang oleh hama yang lain para petani masih memiliki kesempatan maupun peluang untuk mengatasinya, sedangkan kalau sudah terkena cekek gulu para petani Cuma bisa pasrah, karena menurut sepengetahuan saya hama tersebut belum ada cara mengatasinya, karena seperti serangan dari dalam tanaman.
Pewawancara
: Apa saja keuntungan bapak selama menjadi petani?
Informan
: Keuntunganya pas lagi panen dan mendapatkan hasil yang banyak
Demikian hasil wawancara saya dengan petani pemilik sekaligus penggarap lahan sempitnya sendiri
156
INDEPTH INTERVIEW Pewawancara
:WILDAN NUR MUSTAQIM
Narasumber
: Pak Zaky
Pekerjaan
:Kepala Desa
Saya adalah mahasiswa Universitas Airlangga, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, jurusan Sosiologi angkatan 2011. Saat ini saya kuliah semester 3, dimana pada semester sekarang, diadakan kuliah lapangan yang wajib diikuti oleh mahasiswa yang mengambil mata kuliah Sosiologi pedesaan. Untuk tahun 2012 ini, kuliah lapangan Sosiologi pedesaan diadakan di beberapa desa di Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar selama 3 hari yaitu tanggal 6 Desember -9 Desember 2012. Setelah melalui proses perijinan dan survei yang cukup panjang, hasilnya diputuskan mengambil 8 desa di Kecamatan Talun dikarenakan dalam angkatan tim lapangan
157
dibagi dalam 8 kelompok. Melalui proses pengundian, maka desa yang akan tim lapangan (sekelompok) tempati adalah desa Jeblog. Pada hari tim lapangans tanggal 6 desember 2012, dikala sayup hujan rintikrintik melanda desa tempat tim lapangan melakukan tim lapanganan pada siang bolong kala itu, saya dengan sabar menunggu orang nomor satu di desa ini,ya itulah Kepala Desa Jeblog.Meski dingin,sedikit demi sedikit membuat sayup mata ini ingin menutup,tapi saya berusaha untuk tetap terjaga menjalani proses kuliah lapangan ini.hingga selang berapa menit kemudian datanglah orang yang sudah saya nantikan. Assalamu‟alaikum pak , wa‟alaikum salam wr wb , mulailah percakapan tim lapangan untuk indept interviw, P:
Nyuwun ngapunten pak,dalem mahasiswa universitas airlangga meniko,
I:
oh inggih 2, pripun mas ?
P:
dados ngeten pak,niki dalem ajeng wawancara mendalam tentang peran njenengan sebagai kepala deso kagem nangani petani miskin teng deso mriki
I:
ohh inggih ,
P:
ngapunten pak , asmane njenengan sinten.?
I:
pak zaky mu‟alif,
P:
yuswo ne njenengan ?
I:
kula umur telo siji (31) mas,
P:
ohh . njenengan pun gadah garwo inggeh pak ??? asmane sinten ???
I:
iyo mas wes due aku , mbak fenty (28) jenenge
158
P:
pun gadah yogo nopo dereng pak ???
I:
gek siji mas , umur telu tahun ,
P:
berarti le teng dalem kantun bapak ibuk kalian yogo ne njenengan,.??
I:
iyo mas wes due ngomah dewe,
P:
pak njenengan dados kepala deso niku tahun pinten pak .??
I:
aku mulai tahun 2008,wulan februari,
P:
lha niku pripun proses,e pak .?
I:
yo dipilih warga deso mas ,
P:
enten pinten kandidat,e pak ??
I:
biyen meng wong 2 mas aku karo pak sopo kae aku lali . (karo mikir),
P:
oh inggih pun pak . njenengan asli deso njeblog mriki inggih pak ??
I:
iyo mas, bapakku asli kene tapi ibukku asli madiun., dadi aku biyen cilik,e lahir nang madiun mas, trus mulai TK mbalek nang jeblog maneh sampek saiki ,
P:
ngoten to pak ,
Mulai menuju esensi indept interview tentang peran kepala desa teng petani miskin deso jeblog. P:
pak njenengan niki lak kepala deso inggih pak, dados pripun perane njenengan kagem pemberdayaan petani ingkang mboten gadah pak .??
I:
dadi ngene mas. nang kene dibentuk kelompok tani mas, lha nek sak umpomo oleh bantuan seko pemerintah iso langsung di salurke nang petani petani
159
liyane , kan program-program pemerintah kanggo petani iku akeh , dadi raiso terus dewe dewe le bagi iku. kudu lewat kelompok tani , P:
oh ngoten to pak, lha teng deso jeblog niki enten pinten pak kelompok tani meniko .??
I:
nek seng aku mbentuk kui ono 5 mas. kui nang pundensari(dusun) ono loro(2),karo nang sumberasri (dusun) telu (3).
P:
lha niku ketuane asmane sinten mawon pak .??
I:
jubet,hendi,gufron,karo suparyono.kui nang pundensari karo sumberasri kene mas .
P:
lha teng kelompok tani meniko enten kegiatan nopo mawon pak.??
I:
akeh mas .,.,(karo mikir).,
P:
hanggeh nopo mawon pak ?
I:
ono - program pembuatan pupuk organik - program pembibitan sengon -program pengairan irigasi akses jalan masuk ke sawah -program bijih unggul
P:
oh kathah inggeh pak, lha hubungan petani petani teng kelompok tani niku pripun pak?
I:
yo pdo rukun mas ,
P:
sak umpami enten petani ingkang kesusahan ngoten pripun pak .???
I:
yo nang kelompok tani kui ono simpan pinjam mas .dadi nek sak umpomo kesusahan ngono yo iso utang .
160
P:
oh ngoten to pak , lha kendala teng kelompok tani meniko nopo pak .???
I:
kendalane kui yo nek gak onok dana kui mas, sumberdaya manusia yo kurang dadi petani nang kene kui yo ngono2 ae ,
P:
kaleh nopo maleh pak .,.???
I:
managemen tani kui jek kolot mas dadi rodo angel ,
P:
oh inggeh pak,.. ha niki pak.,hehe sakderenge nyuwun pangapunten pak ,,.njenengan gajine pinten.,inggeh.???
I:
hahahaha ora popo, memang kui sok ditakokne og , hahaha,..ngene mas kepala deso kui durung dadi PNS dadi perangkat deso iku oleh gaji sko aset deso,..,.
P:
lho aset deso pripun pak,..???
I:
yo nang kene ki deso kui due lahan sawah ,.kui duene deso ora oleh di owahowah,.dadi hasil panen tanaman iku yo di bagi karo perangkat deso .,.,
P:
oh ngoten to pak .,.,,.ha trus nek di nominal,e niku pinten pak njenengan tiap wulan meniko,..,???hehe
I:
yo nek kui ora tentu og mas ,..tergantung panen,e.,..
P:
ha luas,e lahan meniko pinten pak .,.>???
I:
luas,e kiro-kiro rong hektar setengah(2hektar) mas ,.,..
P:
ha niku byasane njenengan angsal pinten pak ben wulan,..>???
I:
yo antarane 5juta nganti 6 jutanan,.,???
P:
woh ..,,ngeri inggeh ,,.,berarti kathah inggeh pak ???lha tunjangan,e enten mboten pak ,..???
161
I:
yo ono .,nek go kepala desa kui sak juta ,.ha nek go perangkat deso kui 600ewu aan.,.,..
P:
woh ,.,brarti ngantos 7 jutanan niki pak .,.>???
I:
iyo,..,.
P:
lho pak berarti gajine malah ngalahi tiang PNS inggeh ,..???
I:
lho yo ora le .,.,kan PNS iku tingkat-tingkatan ,..,
P:
oh inggeh nding ,,.,.tapi niku inggeh katah og pak .,..,.
I:
yo tko alhamdulillah og mas ,.,.
P:
hehe .,.inggeh pak leres .,.,.
P:
pun pak kadose pun cekap ,..,.kula nyuwun ngapunten menawi enten lepat .,kalian sampun ngerepoti,..,.,
I:
owalah iyo mas podo podo.,.,.,
P:
matur sembah nuwun inggeh pak ,..,.,
I:
yo iyo .,,
P:
monggo tak pamit wangsul .,.,
I:
inggih 2.,..,.
P:
assalamualaikum.,
I:
walaikum salam.,.,.
162
INDEPTH INTERVIEW
Daniel
Pewawancara
: DANIEL DWI WICAKSONO
Narasumber
: Pak Nawawi
Pekerjaan
: Petani penggarap lahan sempitnya Sendiri
: Permisi pak, selamat sore
Pak Nawawi : Iya selamat sore Daniel
: Dengan bapak Nawawi
Pak Nawawi : Iya saya sendiri .Ada apa ya deg ?? Daniel
: Begini pak saya mahasiswa dari Surabaya Universitas Airlangga . Saya dating kesini untuk melakukakan study lapangan di desa jeblog .Maaf pak sebelumnya , saya ingin minta waktunya buat wawacara sebentar .
Pak Nawawwi : Oh ya bisa silakan masuk mas Daniel
: Apakah bapak punya lahan ???
Pak Nawawi
: iya
Daniel
: luasnya berapa pak ??
Pak Nawawi
: 0,5 m/2
Daniel
: Jenis tanaman yang di Tanami apa pak??
Pak Nawawi
: Jagung,Palawija ,dan padi
163
Daniel
: Itu lahannya sendiri di garap sendiri ataukah dekerjakan oleh orang lain untuk dikelola ??
Pak Nawawi Daniel
: saya garap sendiri .saya tidak pernah mempekerjakan orang lain : Kira-kira hasil yang di peroleh dari hasil tanaman bapak ini di gunakan untuk apa ?
Pak Nawawi :Untuk saya jual karena ini bisa menambah penghasilan untuk memenuhi
kebutuhan
sehari-hari
sedangkan
sisanya
untuk
kebutuhan makan Daniel
: Hasilnya berapa pak kalau setiap panen ?
Pak Nawawi :3-4 juta sekali panen Kalau di sini orang menghitungnya bukan meter tetapi ruw .Tujuh meter pewrsegi itu satu ruw. Daniel
: Apakah bapak perlu bibit untuk menanam dan bibit itu di peroleh dari mana ??
Pak Nawawi : iya perlu,bibitnya beli mas kadang-kadang dapat bantuan dari pemerintah setempat Daniel
: Bantuan dari pemerintah apakah sering dilakukan ??
Pak Nawawi : tidak tentu kadang-kadang tim lapangan tidak bisa menentukan mas dan sering kali pembagiannya tidak merata soalnya tim lapangan tidak tau cara pembagiannya itu seperti apa . Daniel
: Kalau yang beli ini biasanya bapak ini belinya di mana ?
Pak Naawi
: Di took pertanian
164
Daniel
: Harga bibitnya berapa ?
Pak Nawawi : Harga bibitnya untuk jagung lokal seperti BC2 setim lapanganr delapan puluh ribu/kg Daniel
: Kalau harga bibitnya delapan puluh ribu kira-kira hasil panennya itu berapa kg ?
Pak Nawawi : Kalau mulai tanam , pengolahan lahan pokoknya biaya garap semuanya itu setim lapanganr satu juta lebih itu termasuk juga biaya garap,pupuk,dan sebagainya . Daniel
: Apakah itu mencakup keseluruhan pak ?
Pak Nawawi : iya mencakup keseluruhan .Umumnya biaya produksi kemudian untuk hasil panennya yaitu tiga sampai empat juta sekali panen Setiap 100 ruw Daniel
: Selain itu apa saja pak hasil panen yang diperoleh dari lahan bapak
? Pak Nawawi
: Kacang .Biaya produksinya termasuk bibit setim lapanganr satu juta per 100 ruw kemudian hasilnya kisaran tiga juta sampai empat juta.
Daniel
: Apakah bapak pernah mengalami gagal panen
Pak Nawawi
: oh ya ini aja gagal saya jagung yang saya tanam ini gagal
Daniel
: Sebabnya apa kok bisa gagal panen ?
Pak Nawawi
: Karena hama dan musim yang tidak kondusif
165
Daniel
: Kalau kebutuhan bapak ini dalam sehari-harinya tercukupi atau mengalami kekurangan pak ?
Pak Nawawi : Kalau menurut saya yam mas untuk keadaan sehari-harinya tidak cukup karena untuk makan saja pas-pasan belum untuk pendidikan anak yang kulia yang satunya di unmu dan UM ya gak tau ya dalam kedaan hidup yang serba pas-pasan bisa menyekolahkan anak sampai kulia . Daniel
: Bagaimana usaha bapak untuk memenuhi kebutuhan yang serba paspasan ?
Pak Nawawi : Ada istri saya yang bekerja di rumah sakit sebagai perawat jadi ya alhamdulillah kebutuhan yang kurang bisa terpenuhi selain itu ada saudara yang membantu . Daniel
: Bagaimanan cara bapak untuk mensiasati kebutuhan yang kurang
Pak Nawawi : Ya cari pekerjaan sampingan mas ngirim barang ke orang-orang ya seperti Daniel
: Apa kendalanya ketika bapak melakukan pekerjaan sampingan itu ?
Pak Nawawi : Selama ini tidak ada kendalanya tetapi kebanyakan saudara yang memberi kebutuha jika kebutuhan mangalami serba kekurangan . Daniel
: Apakan bapak pernah utang intuk mencukupi kebutuhan bapak yang pas-pasan
166
Pak Nawawi : alhamdulillah tidak pernah .ya kalua untuk makan keluarga cukup untuk tercukupi yang penting tiap harinya kebutuhan makan seharihari terpenuhi ya syukur-syukur mas gak ada kekurangan. Daniel
: Ya saya rasa cukup pak wawancaranya saya berterimaksih banyak lho pak ,atas kesediaannya untuk meluangkan waktunya
Pak Nawawi : Ouw gak apa-apa deg hahahahhaha kalau butuh informasi yang mendetail silakan aja dating kesini lagi Daniel
: Kalau gitu saya permisi dulu pak
Pak Nawawi
: Iya mas hati-hati
167
INDEPTH INTERVIEW
Pewawancara
: FENITA DWI WINDASARI
Responden
: Ibu Giah
Pekerjaan
:Buruh Tani Wanita
Sebagai mahasiswa jurusan Sosiologi, mahasiswa dituntut untuk tidak hanya pintar berteori dan kritis dalam berpendapat dan mengkritisi, namun juga harus berjiwa peka terhadap fenomena sosial yang ada dan berkembang di masyarakat baik yang bersifat manifest maupun yang bersifat laten. Oleh karena itu, metode pembelajaran tidak lagi metode pembelajaran yang bersifat tatap muka di dalam kelas tetapi ada juga kegiatan-kegiatan di luar kelas yang salah satunya adalah kuliah lapangan. Kuliah lapangan ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada para mahasiswa agar memperoleh pengalaman yang langsung dan terarah mengenai arti dan makna kehidupan masyarakat, selain itu dengan adanya kuliah lapangan ini diharapkan dapat
menumbuhkan perasaan keterlibatan para mahasiswa baik di
dalam permasalahan sosial, serta mahasiswa memperoleh pengalaman-pengalaman praktis sehingga dari pengalaman tersebut mahasiswa memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan pengetahuan dan teori keilmuan yang telah diperoleh untuk memahami dan memecahkan permasalahan-permasalahan yang ditemukan di lapangan.
168
Saya adalah mahasiswa semester tiga program studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosila dan Ilmu Politik Universitas Airlangga. Tepat pada hari Tim lapangans tanggal 6 Desember 2012 setim lapanganr pukul 8 pagi, saya beserta teman-teman sosiologi angkatan 2011 berangkat menuju Kabupaten Blitar untuk melakukan kegiatan kuliah lapangan mata kuliah Sosiologi Pedesaan. Kelompok tim lapangan yaitu kelompok 2, mendapatkan tempat tim lapanganan di desa Jeblog, Kecamatan Talun. Kegiatan kuliah lapangan ini akan berlangsung selama 4 hari 3 malam hingga hari Minggu 9 Desember 2012. Kuliah lapangan sosiologi pedesaan menugaskan tim lapangan banyak hal, mulai dari menyebar kuesioner, wawancara responden, pengecekan, koding, meng-input data kedalam excel dan melakukan wawancara mendalam, dimana masing-masing mahasiswa melakukan satu wawancara mendalam. Tugas indepth interview ini saya lakukan pada hari pertama kuliah lapangan dikarenakan informan yang dituju juga merupakan salah satu responden kuesioner kelompok tim lapangan, jadi saya dapat melakukan dua tugas sekaligus. Pada indepth interview ini, saya berkesempatan untuk mewawancarai seorang buruh tani wanita di Dusun Pundensari. Pencarian untuk menemukan rumah responden tidaklah sulit, karena kelompok tim lapangan telah mendapatkan monografi desa sebelumnya. Setelah sempat bertanya dengan masyarakat setim lapanganr, akhirnya saya bertemu langsung dengan Ibu Giah, seorang buruh wanita. Saya pun menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan saya, bahwa kedatangan tim lapangan hanyalah untuk belajar
169
dari kehidupan responden dan segala bentuk hasil wawancara hanyalah untuk memenuhi tugas kuliah. Saya pun dipersilahkan masuk, ke dalam rumah yang tidak begitu besar, tidak ber-cat, hanya dilapisi oleh dinding berbatako. Saya pun dipersilahkan duduk di bangku dan meja kayu. Indept interview dengan ibu Giah saya mulai dengan menanyakan lama keeksistensian ibu Giah sebagai buruh tani, ternyata wanita berumur 61 ini telah menjadi buruh tani selama 20 tahun. Meskipun ibu Giah tidak mengerti mengenai pertanian, namun kehidupan buruh tani sudah menjadi pemandangan sehari-hari bagi beliau lantaran, keluarga ibu Giah juga merupakan keluarga buruh tani, salah satunya adalah adiknya yang juga seorang buruh tani di Malang. “ya, buruh gajine sedikit toh mbak, yang penting bisa untuk makan.” Begitulah pernyataan beliau saat saya menanyakan perihal pendapatan. Pendapatan pokok ibu Giah sebagai buruh tani dihargai Rp 30.000 perhari. Untuk menambah penghasilan sehari-hari, ibu Giah melakukan pekerjaan sampingan sebagai pencari rumput untuk ternak yang diupahi Rp 5.000 – 10.000 perhari. Meskipun sudah dapat dikatakan wanita paruh baya, ibu Giah tetap berusahan untuk mencukupi kebutuhan dirinya, apalagi setelah suami ibu Giah meninggal. Jika dilihat dari pendapatan ibu Giah perhari, bisa dikatakan ibu Giah mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dalam menyiasati kebutuhan sehari-hari, ibu Giah menggunakan beberapa strategi
seperti
melakukan
swadaya,
mengencangkan
170
ikat
pinggang,
dan
memanfaatkan hubungan alternatif relasi. Kesulitan kebutuhan yang dialami ibu Giah biasanya dalam hal pangan, dan kesehatan. Untuk kebutuhan sandang tidaklah menjadi suatu kendala, begitupun dalam hal papan, ibu Giah menceritakan bahwa suatu hari beliau mendapat rezeki suatu program acara televisi „Bedah Rumah‟. Untuk memenuhi kebutuhan pangan, ibu Giah tidak pernah melakukan puasa atau mengurangi kuantitas makan, namun beliau memerhatikan kualitas makanan, bagi ibu Giah makan harus tiga kali sehari, tidak peduli apa lauk dan sayurnya. Untuk memenuhi kebutuhan kesehatan dan situasi mendesak, ibu Giah biasanya meminjam uang kepada tetangga yang sudah seperti keluarga ibu Giah, ibu Giah merasa sungkan apabila meminta uang kepada anaknya. Strategi yang ibu Giah lakukan dilakukan apabila ibu Giah sudah benar-benar kesulitan, karena ibu Giah adalah seseorang yang sangat sungkan untuk meminta tolong, jika tidak benar-benar terdesak, maka ibu Giah lebih memilih menahan segala keinginannya, saat tim lapangan tanyakan, ibu Giah menjawab bahwa ia tidak mau orang lain mengenal ibu Giah sebagai orang yang suka meminta. Sudah pasti ibu Giah memiliki kendala-kendala dalam memenuhi kebutuhan subsistensinya, misalnya pada saat tidak ada tawaran ibu Giah untuk „ngarit wedus‟ milik orang lain atau saat tetangga tidak dapat memberi pinjaman. Adapun dampak yang dihasilkan adalah ibu Giah dapat tetap survive untuk memnuhi kebutuhan subsistensi meskipun terkadang hanya bertahan satu hari dan ibu Giah harus melakukan subsistensi yang sama setiap harinya.
171
Suatu kehormatan untuk dapat mengetahui kehidupan sosok ibu Giah, karena meskipun hanya bekerja sebagai buruh tani, ibu Giah sempat bercerita mengenai penyesalannya karena malas waktu kecil, bahkan beliau memberikan saran kepada saya untuk berpikir masa depan. Suatu keunikan tersendiri, karena sebagian besar masyarakat menengah kebawah memfokuskan pada pemenuhan kebutuhan subsistensi, ibu Giah justru memberikan nasihat pada saya untuk berpikir jauh kedepan. Setelah merasa cukup dengan data yang telah diperoleh, saya pun pamit untuk kembali ke balai desa dan meminta maaf karena telah mengganggu dan atas segala sikap dan tindakan yang mungkin tidak berkenan. Dengan senyum ramah seorang wanita, beliau pun mengantarkan saya hingga ke depan rumah beliau. Setelah bertanya dengan salah satu warga, saya pun menghampiri rumah Ibu Giah dan melihat seseorang wanita paruh baya. P
: “Assalamualaikum ibu, ini dengan ibu Giah?”
I
: “Walaikumsalam, nggeh, wonten nopo?”
P
: “Begini bu, saya dari Universitas Airlangga, ingin melakukan wawancara untuk tugas kuliah mengenai kehidupan petani, saget bu?”
I
: “Oh, enggeh, mari masuk.”
Di dalam rumah ibu Giah P
: “Begini bu, ibu ngastone buruh tani nggeh?”
I
: “Enggeh” Mengangguk dan tersenyum
P
: “Kalau boleh tau ibu sudah berapa lama bekerja sebagai buruh tani?”
172
I
: “20 tahun, wes suwi, ibu dulu cuma lulusan SD, yowes lah jadi buruh tani saja.”
P I
: “Ibu ngerti soal nanam padi?” : “Ora, mboten ngerti, tapi keluarga ibu itu buruh tani semua, jadi ya wes terbiasa. Adik ibu itu juga buruh tani, tapi di Malang.”
P
: “Maaf bu, sebelumnya. Kalau boleh tau gajinya ibu pinten?”
I
: “Ya, buruh gajine sedikit toh mbak, yang penting bisa untuk makan, gajine ibu telung puluh ewu, tapi kalau cuma setengah hari biasane dikasih lime belas ribu.”
P
: “npo wonten pekerjaan lain npo cara lain damel nyekapne kangelan kebutuhan maeme bu selain buruh tani?”
I
: “Enggeh, iku ngarit wedus, lumayan dapet lima ewu kalau enggak sepuluh ewu.”
P
: “Misalnya ya bu, hidup itu kan tim lapangan gak tau, kadang ada rezeki, kadang gak ada, nah itu ibu gimana kalau sedang tidak ada rezeki?”
I
: “Ya, ndak ngapa-ngapain.”
P
: “Gak, pinjem tetangga atau PT bu?”
I
: “Malu mbak, saya iku sungkan pinjem pinjem gitu, kalau PT saya ndak berani pinjem ke PT, takut ndak iso bayar.”
P
: “Jadi ibu kalau butuh apa-apa bagaimana?”
173
I
: “Ya, diam saja, kadang tetangga sini suka kasih ibu makanan, ya ibu biasanya nangis, opo ya...terharu gitu, senang. Pernah ibu dijalan nemu uang sepuluh ewu, terus ibu jalan pulang sambil nangis, senang ada rezeki.”
P
: “Ya alhamdulillah bu.” Senyum
I
: “Enggeh, ini omah ibu dulu dibedah rumah, sekarang iso ada dindingnya, itu tetangga ibu yang minta tolong untuk bedah rumah ku.” Senyum
P
: “Ibu disini tinggal sendirian?”
I
: “Enggeh, sendiri, anak ibu wes kerja.”
P
: “Maaf, suami ibu dimana?”
I
: “Wes ndak ada, sudah meninggal.”
P
: “Oh, maaf ya bu.”
I
: “Oh enggeh mbak, mboten nopo nopo.” Senyum
P
: “Anak ibu kan, wes kerja, kenapa gak minta tolong anak bu?”
I
: “Wes duwe keluarga, ibu gak mau ngrepotin anak, wes ben urus keluargane dewe-dewe.”
P
: “Tapi anak suka kirim uang bu?”
I
: “Iya, tapi saya suka marah, wes ndak usah, buat keluargamu saja.”
P
: “Kalau panganan pernah ada masalah mboten bu?”
I
: “Ya..gitu mbak, makane cuma karo tempe, tahu, ya, kalau ora duwe lauk, yo kulo mboten maem. Kadang dikasih sama tonggo. Kadang malu mbak dikasih terus, kayaknya nyusahin orang terus.”
P
: alasane npo buk kok maem kale tempe?
174
I
: ngge keadaane kyok ngene mbak, wong mlarat penghasilane ngak nyukupi nak, ngge sak anane dmaem
P
: “Bagaimana kondisi ibu setelah dibantu tonggo?”
I
: “Alhamdulillah mbak, iso maem, ndak sakit. Walaupun cuma sehari dua hari tapi yo alhamdulillah”
P
: “Yowes ibu, matur suwun, maaf sudah ganggu ibu.”
I
: “Mboten nopo-nopo mbak.” Senyum
P
: “Mari bu, Assalamualaikum.”
I
: “Walaikumsalam.” Senyum
175
INDEPTH INTERVIEW Pewawancara : GALANG PUTRA BANGSA Narasumber
: Imam Naim
Pekerjaan
: Agen PT
Tim lapangans 6 Desember 2012, tim lapangan mahasiswa Universitas Airlangga mengadakan tim lapanganan mengenai Strategi Petani Miskin dalam Memenuhi Kebutuhan Subsistensi yang berada di desa Jeblog, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar. Saya sebagai bagian dari anggota kelompok dua mendapatkan bagian indept interview pada Perantara/Agen pemberi modal untuk para petani miskin. Dalam hal ini saya menemui Bapak Imam Naim yang bekerja sebagai agen dari PT tertentu yang berperan mencarikan lahan untuk di tanami sekaligus membantu petani miskin dalam hal pembibitan. Seperti yang diungkapkan dalam dialog berikut : Galang
:Assalamualaikum pak
176
Pak Imam
:Walalaikumsalam
Galang
:Nuwunsewu pak,niki leres kaleh bapak Imam engkang ngasto daeteng
Pak Imam
PT Phioner nggeh pak?
:Ngene mas aku iki agen. Kerjone yo golek lahan, aku ki gak ngerti soal jagung, seng ngerti nggor kordese kui. Golek lahan berapa hektar utowo berapa ru. Terus ditanduri. Lak masalah Phioner ngonowi aku gak ngerti. Dadi aku iki nuruti pengene petani mas. Pengene, keluhane petani nopo nggeh kulo turuti. Umpomo phioner yo phioner kabeh. Lak Bisi yo Bisi kabeh.
PT yang sering menjadi ladang pekerjaan untuk pak Imam yaitu diantaranya Phioner, Bisi, dan Musanto. Namun yang menentukan pak Imam dalam pengambilan bibit untuk ditanam yaitu sesuai dengan permintaan petani dan musim yang sedang terjadi. Seperti yang diungkapkan dalam dialog berikut : Galang
: Niku PT ne nggeh pak?
Pak Imam
: iyo mas. Dadi PT ne gak cumak sitok tok mas. Tergantung petani nyuwon nopo, museme koyok opo?
Galang
: lha niku nopo mawon pak PT ne ?
Pak Imam
: Enek Phioner, Bisi, karo Mosanto
Pak Imam berprofesi sebagai agen PT sudah berjalan sejak 10 tahun yang lalu hingga sekarang ini. Namun selain itu pak Imam juga bekerja di bidang perikanan. Ia mulai menjadi agen setelah diberi kepercayaan dari perkumpulan petani
177
yang ada di desa Jeblog tersebut. Karena pak Imam sering ikut juga serta dalam musyawarah para petani. Seperti yang diungkapkan dalam dialog berikut : Galang
:Umm... Pun sejak kapan pak jenengan ngasto sebagai Agen PT niki pak?
Pak Imam
:Emm... Aku iki dadi agen kiro-kiro wes enek 10 tahunan mas. Tapi sak durunge dadi agen, aku bien kerjone ndek perikanan mas. Dadi bien ki aku di wenehi blumbang utowo kolam karo ibuk mertuo. Terus dikongkon ngopeni iwak e ngono wi.
Galang
: Ikane nopo mawon pak?
Pak Imam
:Yo akeh. enek gurami, Koi, lele. Tapi seng paling laris didole kui seng koi mbek guramine mas.
Galang
: Larise niku pripun pak?
Pak Imam
: OOO.... Laris e kui lak seng Koi kui sering di tuku wong-wong Cino mbek wong seng sugeh mas. Soal e akeh seng percoyo bawa hoki ngunu. Lha lak koyok gurami aku seng ngirimne sampe Kalimantan ngono. Aku moro ndek Suroboyo, terus teko kono wes enek seng gowo iwake mas.
Selain itu dalam musyawarah di kumpulan petani, pak Imam juga memanfaatkan musyawarah tersebut untuk membehas masalah pemilihan bibit dari PT mana yang akan ditanam untuk satu musim saat itu juga. Dari musyawarh ini pak Imam memanfaatkan untuk mencari lahan. Namun tidak semua petani setuju dengan hasil musyawarah tersebut tentang bibit dari PT tertentu. Jadi sebagian besar menurut
178
pak Imam petani serempak untuk menanam bibit dari PT tertentu dari hasil musyawarah. Seperti yang diungkapkan dalam dialog berikut : Galang
:Ngoteniku jenengan saget dapat lahan saking pundi pak? Kados carane ngoten lo pak.
Pak Imam
:Yo lewat diskusi musyawaroh petani ndek kumpulan petani kui mas. Diskusi enke nandur opo? Bibit e teko PT endi? Aku gak masalah mas.
Galang
:Ooo... Lha ngoten niku nggeh wonten pak petani engkang mboten setuju kalihan keputusan diskusi? Dados mboten purun menawi jenengan nandur bibit dateng lahane petani niku pak.
Pak Imam
: Lak kui enek mas, tapi sebagian besar ngonowi akeh seng setuju dari pada yang gak setuju mas.
Sedangkan hal-hal yang dikerjakan pak Imam sebagai agen yaitu seperti mencari lahan untuk ditanami bibit dari PT dan masalah utang dari petani kepada PT melalui pak Imam. Jadi petani bisa meminjam dana untuk keperluan pribadi maupun dalam hal pertanian. Sehingga PT selain menyuplai bibit juga membantu petani dalam bentuk uang. Seperti yang diungkapkan dalam dialog berikut : Galang
:Selain nyaluraken bibit saking PT, wonten pak engkang petani niku ngutang arto kaleh PT namung nggeh lewat e jenengan?
Pak Imam
:Yo mesti lewat e aku mas. Yoa aku iki seng langsung berhubungan sama PTnya.
179
Galang
:O.. dados saking petani minjam kaleh jenengan terus jenengan moro dateng PT ne mriko pak? Terus artonipun lajeng jenengan parengaken petani ngoten pak?
Pak Imam
: Nggeh ngoten mas.
Dalam hal meminjam uang kepada PT tidak dikenakan persyaratan tertentu. Karena menurut pak Imam PT sudah mengalami keuntungan besar dari hasil panen petani tersebut. Jadi meskipun utang tersebut tidak dibayar pihak PT pun tidak merasa dirugikan. Karena sebelum berhutang petani dan pihak PT sudah mengadakan janji. Dari pihak PT hanya atas dasar percaya terhadap petani. Perjanjian juga bisa berlaku bila petani tidak bisa mengembalikan uang yang dipinjam, petani bisa melunasi hutangnya dengan hasil panennya. Seperti yang diungkapkan dalam dialog berikut : Galang
:Pak misale petani ngutang ngoteniku, wonten nopo mboten pak syarat tertentu untuk bisa ngutang ngoten pak?
Pak Imam
:Ga enek. Yo lak ngutang yo ngutang mas. Teko PT cumak percoyo ae mas mbe petani. Soal e sak durunge wes enek perjajiane mas antara petani mbek PT.
Galang
: OOO... dados petani nggeh merasa diuntungkan ya pak?
Pak Imam
:nggeh mas. Dadi petani kui ngutang ndek PT malah penak. Dan PT pun juga untung dari hasil panen petani niku mas.
Galang
:Nggeh pun pak sakmoten mawon. Pun cekap. Ngapuntene engkang katah pun ngrepotne jenengan.
180
Pak Imam
:Hahahaa.. yo gak mas. Gak opo opo ngeneki. Seneng lak enek tamu mas.
Galang
: hehehe nggeh pun pak, Assalamualaikum
Pak Imam
: Nggeh monggo, walalaikumsalam.
Demikian indepth priview yang saya lakukan dengan pak Imam Naim. Indepth interview saya juga disertai rekaman percakapan dan foto besama Pak Imam Naim untuk membantu saya dalam membuat laporan indepth interview.
181
4. Foto
FOTO SARANA DAN PRASARANA
Kondisi Desa
Gambar Kantor Kepala Desa Jeblog Gambar di atas merupakan kantor kepala Desa Jeblog, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar. Ini adalah kantor pemerintahan daerah yang ada di Desa Jeblog.Kantor ini adalah tempat penduduk Desa Jeblog melapor keluhan atau masalah yang berkaitan dengan kenyamanan bersama di Desa Jeblog. Ketika melapor bisa menemui kepala desa, carik, sekretaris, ataupun perangkat desa lainnya. Tempat ini selain digunakan untuk urusan administrasi desa, biasanya juga digunakan untuk musyawarah atau rapat para tokoh-tokoh Desa Jeblog. Biasanya musyawarah ini membahas mengenai kepentingan desa atau acara yang akan diselenggarakan di desa
182
Gambar Suasana Desa Gambar di atas merupakan suasana Desa Jeblog. Terlihat jalan yang lebar danberbagai aktivitas penduduk setempat. Jalan tersebut adalah jalan utama Desa Jeblog yang menghubungkan dengan desa lainnya. Setiap harinya penduduk desa dari luar maupun dari dalam Desa Jeblog berlalu lalang melintasi jalan tersebut menuju tempat kerja, sekolah, melakukan olahraga, dan berbagaijenis kegiatan
183
lainnya. Bahkan terlihat pada gambar di atas terdapat penduduk yang sedang berkuda.
Jagung
Cabai
Hasil Pertanian Cabai Gambar Jenis Tanaman Pertanian
184
Gambar di atas adalah jenis tanaman yang di tanam oleh para petani Desa Jeblog saat ini,yaitu jagung dan cabai. Pada gambar di atas juga terlihat hasil panen dari pertanian cabai. Hasil panen cabai ini biasanya oleh pemilik lahan/sawah akan disetorkan pada pengepul yang ada di dalam desa atau juga di luar Desa Jeblog. Hal ini tergantung pada keinginan pemilik lahan kemana ingin menyetorkan hasil panennya. Sedangkan pada hasil panen jagung, biasanya ada yang menyerahkan hasil panen tersebut kepada PT yang telah membantu petani pemilik lahan dalam memberikan bibit jagung. Namun selain itu itu juga ada yang hasil penennya langsung dijual sendiri atau di setorkan kepada pengepul karena tidak memiliki keterkaitan dengan PT.
Gambar Bendungan Sungai Gambar di atas adalah bendungan sungai yang berada dekat dengan persawahan yang ada di Desa Jeblog. Para petani sering menyebut dengan nama DAM. Bendungan atau DAM ini tidak hanya sekedar bendungan sungai seperti
185
biasanya, namun bendungan ini memiliki fungsi bagi para petani. Fungsi dari bendungan sungai ini yaitu sebagai pusat pengairan untuk sawah para petani yang ada di Desa Jeblog. Bendungan ini tidak hanya satu, namun masih terdapat banyak juga bendungan lainnya yang ada di persawahan Desa Jeblog.Di Desa Jeblog tersebar beberapa wilayah persawahanyang berada pada dusun Sumberasri dan Pundensari. Pada gambar merupakan salah satu contoh dari sekian banyak bendungan yang terdapat di Desa Jeblog.
Gambar Perikanan di Desa Jeblog Dalam gambar tersebut terlihat kolam ikan koi. Namun sebenarnya macam ikan yang diternakan di sini tidak hanya ikan koi saja melainkan juga ada ikan gurami, lele, dan nila. Ikan-ikan ini diternak sejak dalam bentuk bibit. Kemudian dirawat hingga dewasa dan akhirnya dijual. Ikan ini oleh pemilik kolam biasanya langsung di jual di luar kota, misalnya seperti Surabaya. Namun ada juga yang dijual
186
ke restoran atau warung makan seperti ikan gurami dan lele. Di Desa Jeblog juga banyak tim lapangan temui penduduk yang bekerja pada sektor perikanan tersebut
FOTO STRATEGI YANG DIPILIH PETANI MISKIN Pekerjaan Pokok Responden
Gambar Pekerjaan Pokok Responden Gambar di atas adalah potret buruh tani yang sedang bekerja di sawah. Mayoritas mereka bekerja mulai pukul 06.00 WIB kemudian pulang pukul 10.00 WIB untuk beristirahat. Selanjutnya pada pukul 13.00 WIB mereka kembali bekerja di sawah hingga pukul 16.00 WIB. Terlihat pada gambar di atas buruh tani sedang mencangkul mengolah tanah sedemikian rupa untuk memulai menanam bibit kembali.
187
Strategi Alternatif Subsistensi
Gambar Strategi Alternatif Subsistensi Gambar di atas ini adalah Gambar di atas merupakan salah satu strategi alternatif subsistensi yang dipilih buruh tani di Desa Jeblog, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar dalam memenuhi kebutuha subsistensi.. Kegiatan ini merupakan aktivitas yang dilakukan oleh buruh tani sesampainya di rumah setelah menyelesaikan pekerjaannya di sawah. Waktu luang yang dimiliki buruh tani tersebut digunakan untuk istirahat dan berjualan di warung yang ia bangun bersama istrinya. Warung ini dimanfaatkan untuk menambah penghasilan karena penghasilan dari hasil bekerja sebagai buruh tani yang didapat tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan pokok lainnya.
188
Gambar Strategi Alternatif Subsistensi Gambar di atas adalah wujud dari strategi alternatif subsistensi yang dilakukan oleh buruh tani di Desa Jeblog dengan cara memilih pekerjaan serabutan. Pada gambar di atas terlihat buruh tani yang sedang merumput (ngaret). Rumput hasil ngaret tersebut digunakan sebagai bahan pangan untuk sapi milik saudaranya yang ia rawat. Penghasilan dari pekerjaan merawat sapi milik saudara ini ia gunakan sebagai tambahan penghasilan sekaligus untuk mencukupi kebutuhan pokok rumah tangga.
189
Strategi Mengikat Sabuk Lebih Kencang
Gambar Makanan ketika Mengikat Sabuk Lebih Kencang Gambar di atas adalah bahan makanan yang dikonsumsi respondenketika mengalami kesulitan dalam memnuhi kebutuhan subsitensinya. Langkah yang digunakan yaitudengan mengkonsumsimakanan seadanya. Kuantitas maupun kualitasnya makanan dikurangi guna menghemat uang supaya uang tersebut dapat digunakan juga untuk memnuhi kebutuhan pokok lainnya.
190
5. Biodata Tim Lapangan
BIODATA
Nama
: ERIKA ISNAINI MAULIDA
NIM
: 071114016
Prodi
: Sosiologi
Ttl
: Gresik, 21 November 1992
Alamat Surabaya
: Jl. Karangmenjangan Gang 3 no 33
Riwayat Pendidikan : TK 14 Al Falah Sembayat MI Al Falah Sembayat SMP YP Sunan Dalem Gumeno MAN 1 Gresik Mahasiswi Sosiologi Universitas airlangga Surabaya Cita-Cita
: Jadi Sosiolog yang Bermanfaat
Kesan selama Sosdes :Seperti Permen Nano-Nano, Susah, Seneng Campur Jadi Satu.
191
BIODATA
Nama
: Muhammad Alhada Fuadillah Habib
NIM
: 071114030
Prodi
: Sosiologi
TTL
: Blitar, 26 April 1993
Alamat
: Ds.Ringinanyar, Kec.Ponggok, Kab.Blitar, RT 03, RW 02, No 30.
Cita-cita
: Guru Besar dan Pengusaha
Riwayat Pendidikan : TK Pertiwi Ringinanyar SDN Ringinanyar 01 SMPN 1 Udanawu SMAN 1 Srengat Universitas Airlangga Kesan
: Pengalaman kuliah lapangan yang tak kan pernah terlupakan
192
BIODATA
Nama
: Galang Putra Bangsa
NIM
: 071114065
Prodi
: Sosiologi
TTL
: Nganjuk, 28 Agustus 1992
Alamat tempat tinggal : Jl. Dharmawangsa Gg.8 No.51C, Surabaya Riwayat Pendidikan : 1. TK Aisyah 2. SDN Payaman 2 Nganjuk 3. SMP Negeri 2 Nganjuk 4. SMA Negeri 2 Nganjuk 5. S-1 Sosiologi Universitas Airlangga Surabaya Cita-cita
: Dosen, Guru
Kesan
: Menurut saya Sosdes sangat kompleks rasa yang saya rasakan. Karena saya merasa sedih, senang, bingung, dan lain sebagainya.Sosdes mengajarkan saya untuk disiplin dan lebih baik lagi untuk tim lapanganan selanjutnya.
193
BIODATA
Nama
: Daniel Dwi Wicaksono
NIM
: 071114021
TTL
: Surabaya ,17 Mei 1993
Alamat
: Perumahan Tanggulangin Sidoarjo
Kota Asal
: Sidoarjo
Riwayat Pendidikan : TK Kartini Surabaya SDK Petra 9 Surabaya SMPN 2 Sidoarjo SMAN 2 Sidoarjo S 1 Sosiologi Universitas Airlangga Surabaya Cita-Cita
: Anggota DPR, Elit Politik dan Aktivis
Kesan
: Enak Sekali Ternyata Kulia Lapangan Tetapi Sayang Sekali Kulia Ini Mbayar Seharusnya Pihak Fakultas Memfasilitasi Seluruh Keperluan Mahasiswa Untuk Pkl Ini
194
BIODATA
Nama
: Sonny Hendra Septian
Nim
: 071114081
Prodi
: Sosiologi
Ttl
: Jombang, 26 September 1992
Alamat
: Jl. Gerilya No.39 Mancar Barat
Kota Asal
: Jombang
Riwayat Pendidikan : TK Pertiwi Jombang SDN 1 Mancar SMPN 2 Jombang SMAN 2 Jombang S1- Sosiologi Universitas Airlangga Cita-cita
: GURU
Kesan Sosdes
: Banyak Pengalaman Berharga yang Di Dapatkan
195
BIODATA
Nama
: WILDAN NUR MUSTAQIM
NIM
: 071114002
Prodi
: Sosiologi
Ttl
: Magelang, 2 November 1992
Alamat Tempat
: Sepanjang Tani Rt 006 Rw 006
Kota Asal
: Magelang
Riwayat Pendidikan : TK Pertiwi 1 Magelang SDN Rejowinangun Utara 2 Magelang SMPN 8 Magelang SMAN 5 Magelang S1 SOSIOLOGI UNAIR Cita-cita
: masuk surga
Kesan Sosdes
:Semangat 45 Boss,.,, 196
BIODATA
Nama
: M. GIBRAN HP.
NIM
: 071114042
Prodi
: SOSIOLOGI
TTL
: GRESIK, 8 MARET 1992
Alamat tempat tinggal : JL. KINAMENG INDAH NO.57 Kota asal
: Lamongan
Riwayat Pendidikan : TK Nusa Indah Lamongan SDN Jetis Iv Lamongan SMPN 1 Lamongan SMA Darul Ulum 2 Jombang Cita-Cita
: Pebisnis
Kesan Sosdes
:Pengalaman Yang Tak Terlupakan
197
BIODATA
Nama
: Ayla Karina Budita
Nim
: 071114055
Ttl
: Bojonegoro, 7 Februari 1993
Alamat Asal
: Jl. Ikan Mujaer Iv Lamongan
Alamat Kos
: Gubeng Kertajaya Vf 6a Surabaya
Riwayat Pendidikan : SDN Made Iv Lamongan SMP Negeri 1 Lamongan SMA Negeri 2 Lamongan Mahasiswi Sosiologi Angkatan 2011 Fisip Universitas Airlangga Kesan dan Pesan Sosdes
:
Pengalaman Menarik Dan Berharga yang Memberikan Saya Pelajaran Untuk Mengerjakan Tugas-Tugas Selanjutnya
198
BIODATA
NAMA
: FENITA DWI WINDASARI
NIM
: 071114054
TTL
,: Jakarta, 13 Juli 1993
ALAMAT ASLI
: Bekasi, Jawa Barat
ALAMAT KOST
: Jl. Darmawangsa VIII no. 37, Surabaya, Jawa Timur
RIWAYAT PENDIDIKAN
:
SDN Kaliabang Tengah VII SMP Cindera Mata SMA Cindera Mata Mahasiswa Sosiologi FISIP Universitas Airlangga KESAN DAN PESAN : Memberikan suatu pembelajaran yang berarti untuk kehidupan saya pribadi dan untuk kehidupan saya terhadap masyarakat luas.
199
BIODATA
Nama
: Qolbi Albar
NIM
: 071014033
Prodi
: SOSIOLOGI
TTL
: Surabaya, 8 Mei 1992
Alamat tempat tinggal : Pondok Sidokare Indah Q.25, Sidoarjo Riwayat Pendidikan : TK BAKTI SIDOARJO SDN SIDOKARE 2 SIDOARJO SMP MUHAMMADIYAH 1 SIDOARJO SMA 2 SIDOARJO Cita-cita Kesan
: PNS : Kesan saya Sosde mengesankan, menyenangkan, membuat saya ingin terus belajar dan meniliti lagi kehidupan sosial.
200
BIODATA
Nama
: Anin Khoirunnisa
NIM
: 071014071
Tempat, Tanggal Lahir
: Surabaya, 14 November 1992
Alamat
: Jl. Simorejo II / 71
Riwayat Pendidikan : - TK Muhammadiyah 11 - SDN Asemrowo 8 - SMP Negri 5 Surabaya - SMA Negri 5 Surabaya Kesan : sangat banyak pengalaman yang bisa diambil, mulai dari kerjasama tim, pengetahuan tentang masyarakat bertambah, pengalaman berkomunikasi, pengalaman tim lapanganan, dan pelatihan mahasiswa sebelum nantinya benar – benar terjun mengabdi kepada masyarakat.
201