Modul ke:
Mata Kuliah Persepsi Bentuk Pertemuan 9
Fakultas
FDSK
Program Studi
Desain Produk www.mercubuana.ac.id
Nina Maftukha, S.Pd., M.Sn.
Seni
bentuk
Isi
Batasan seni , cara pandang serta penafsiran ”seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dari hidup perasaannya yang bersifat indah, hingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia lainnya. Seni dipandang sebagai sarana komunikasi perasaan manusia.” (Ki Hajar Dewantara)
”seni sebagai kegiatan rohani manusia yang merefleksi realitet (kenyataan) dalam suatu karya yang berkat bentuk dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam alam rohani penerimanya.” (Akhdiat K Miharja)
”seni adalah alat buatan manusia untuk menimbulkan efek psikologis atas manusia lain yang melihatnya. Efek tersebut mencakup tanggapan- yang berwujud pengamatan, pengenalan, imajinasi yang rasional maupun yang emosional.” (Thomas Munro)
Sumber: Nina Maftkha, 2016
Seni adalah “kegiatan rohani, dan bukan sematamata kegiatan jasmani. Keutuhan suatu ciptaan karya seni sangat ditentukan oleh keterlibatan rohani senimannya dalam berkarya, yang dapat menggetarkan cita rasa baik si pencipta maupun penikmatnya dalam hal ini kembali kepada manusia sebagai senimannya.” kegiatan rohani di pihak penerima, seni harus ditanggapi dengan serius dan dengan segenap fungsi jiwa yang ada.
“seni tradisional yang diciptakan untuk memenuhi rasa indah. ” Contoh: seni batik yang diciptakan untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan manusia ke dalam motifmotif yang indah dan memiliki arti simbolik tertentu, yang dapat menggerakkan hati, memberi semangat hidup dan harapan bagi si pemakai.”
BENTUK Bentuk ”Rupa/Wujud/Form”
Dua Dimensi
Tiga Dimensi
“Wujud ” • kongkrit : dapat dipersepsi dengan mata atau telinga • tidak kongkrit : abstrak Sumber: Nina Maftukha,2016.
Materi
BENTUK bentuk berarti ”rupa, wujud”. Sedangkan dalam bahasa Inggris disebut ”form.” pengertian wujud ”mengacu pada kenyataan yang nampak secara kongkrit (dapat dipersepsi dengan mata atau telinga)maupun kenyataan yang tidak nampak secara kongkrit (abstrak) yang hanya bisa dibayangkan seperti suatu yang diceriterakan atau dibaca dalam buku. A.A.M Djelantik (2001) Untuk membentuk suatu karya seni tak mungkin lepas dari materi atau bahan yang membentuknya.” Materi : materi (matter) material (materials). Material adalah ”bahan yang digunakan untuk menghasilkan hal-hal yang indrawi, tetapi materi musik adalah suaranya bukan peralatan musiknya, materi puisi adalah suara tertentu dan bukan pembacanya”.
BENTUK DAN NILAI ”sebuah benda seni harus memiliki wujud agar dapat diterima secara indrawi (dilihat, didengar, atau didengar dan dilihat) oleh orang lain. ”suatu wujud atau benda dapat disebut bernilai seni apabila ada sikap estetik subyek pengamatnya, karena benda seni itu sendiri mengandung kemampuan untuk merangsang diberikannya nilai oleh subyeknya.” Jakob Soemardjo (2000) Nilai yang biasa ditemukan dalam karya seni terdiri dari dua nilai yaitu: 1. Nilai bentuk (inderawi) : pertama-tama tertangkap oleh penerima atau penikmat seni. Nilai bentuk tersebut terdiri atas nilai bahan seni atau juga disebut `medium' suatu bentuk seni. 2. Nilai isi (di balik yang inderawi) : menciptakan sebuah benda seni karena ada sesuatu yang ingin disampaikannya kepada orang lain, entah perasaannya, suasana hatinya, pemikirannya, pesan atau amanat yang diyakininya, semua dinyatakan lewat bentuk yang sesuai dengan maksud isinya tadi. ”Isi dapat juga disampaikan bukan melalui bentuk”.
ISI “bentuk dapat mengembangkan gagasan dan pesan yang akhirnya diterima oleh penikmat, teIjadilah komunikasi nilai seni.” “bentuk dan penampilan luar dari setiap barang, di disain mengikuti atau merupakan suatu hasil pengoperasian dari fungsinya. “Sesuatu benda seharusnya seperti apa adanya dan sesuai dengan dan untuk apa bentuk itu dibuat” “Bentuk seni juga isi seni itu sendiri. Bagaimana bentuknya, begitulah isinya. Tidak ada seniman yang menciptakan sebuah karya seni tanpa kesadaran. Ia menciptakan sebuah benda seni karena ada sesuatu yang ingin disampaikan kepada orang lain, entah perasaannya, suasana hatinya, pemikirannya dan sebagainya, semua dinyatakan lewat bentuk yang sesuai dengan maksud isi hatinya tadi.” ”benda seni bermula dari `isi' budi seniman dalam menanggapi lingkungannya.” Tanggapan atau inilah yang kemudian diwujudkan dalam suatu `bentuk. Tetapi, dilihat dari sudut penikmat seni, yang ditangkap pertama kali justru bentuk yang sudah jadi tadi, dan serta-merta membangkitkan penemuan nilai isinya. Dan, penemuan isi ini dapat berbeda-beda pada tiap penikmat.”
NILAI Nilai isi harus “ditemakan sendiri oleh tiap penikmat melalui bentuk yang jelas jelas tak bisa dikelabui. Inilah sebabnya tafsir nilai isi sebuah benda seni dapat berbedabeda untuk tiap orang, bahkan berbeda dengan yang dimaksudkan oleh sang senimannya sendiri.” Dalam aspek isi seni terdapat anatomi makna (tafsir) seni (sastra): 1.Makna pertama adalah seniman berbicara soal `apa', atau obyek apa yang diajukan. 2.Makna kedua adalah perasaannya terhadap obyek tadi. 3.Makna Ketiga adalah sikap dan nada bicaranya terhadap objek. 4.Makna keempat adalah makna tujuan seniman menggarap objeknya begitu rupa tadi Seniman memang “memiliki tujuan dan hak sendiri dalam melahirkan karya seninya, tetapi nilai yang ditangkap orang lain dari karya itu tidak selalu sama. Ini menyangkut soal tafsir isi dari bentuknya.
Bentuk, Isi Dan Nilai “nilai bentuk bersifat universal. Di masyarakat mana pun yang namanya seni musik itu bahan seninya bunyi, seni rupa itu bahannya warna, seni sastra selalu menggunakan bahasa (tulis atau lisan).” “nilai yang terdapat di dalam seni Nilai “kontekstual” Nilai “universal. “ ”tak menghilangkan kemungkinan adanya sebuah karya seni yang `sempurna', yakni mengandung semua aspek bentuk maupun isi, dan kekayaan isi yang mewakili semua potensi jiwa manusia.”
Terima Kasih Nina Maftukha, S.Pd., M.Sn.