PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN CD INTERAKTIF TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP LINGKARAN SISWA (Penelitian Kuasi Eksperimen di Kelas VIII SMPN I Tarumajaya Bekasi)
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Disusun Oleh:
Maspupah NIM. 108017000057
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014 M / 1435 H
SURAT PER}IYATAAN KARYA
ILMIAII
Yang bertandatangan di bawah ini: Narna
Maspupah
NIM
108017000057
Jurusan
Pendidikan Matematika
Angkatan Tahun
2008
Alamat
Jl. Raya Tanmrajaya
fu.
Bogor RT 001/04 No.35 Ds.
Pusaka Rakyat Kec. Tarumajaya Kab. Bekasi Prov. Jawa Barat Kode Pas 17214
MENYATAKAN I}ENGAI\I SEST]NGGUIIFIYA
Bahwa skripsi yang berjudutr Pengaruh Penggunaan l\[edla Pembelajaran CD Interaktif terhadap Pemahaman Konsep Lingkaran Siswa adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen:
1.
Nama
Dr. Tita Khalis Maryati, M.Kom.
NIP
D694924 199903 2 003
Dosen Jurusan
Pendidikan Matematika
2. Nama
Dra Afidah Mas'ud
NIP
19610926 198603 2004
Dosen Jurusan
Pendidikan Matematika
Demikian surat pemyataan
ini
saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap
menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya sendiri. Jakarta, Januari 2014
Maspupah
ABSTRAK Maspupah (108017000057). “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran CD Interaktif terhadap Pemahaman Konsep Lingkaran Siswa”. Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Januari 2014 Tujuan penelitian ini adalah untuk 1) mengkaji Pengaruh penggunaan media pembelajaran CD interaktif terhadap pemahaman konsep lingkaran siswa, 2) Mengetahui respon siswa terhadap penggunaan media pembelajaran CD Interaktif. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Tarumajaya Bekasi tahun ajaran 2012/2013 pada tanggal 29 April-30 Mei 2013. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan rancangan penelitian posttest only control group design. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Sampel penelitian pada kelas eksperimen berjumlah 43 siswa yaitu pada kelas VIII.7 diajar dengan pembelajaran menggunakan media pembelajaran CD Interaktif. Sampel pada kelas kontrol berjumlah 43 siswa yaitu pada kelas VIII.9 diajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes pemahaman konsep dan angket. Berdasarkan analisis uji-t, diperoleh nilai thitung sebesar 2,88 sedangkan ttabel dengan taraf signifikan (α) 5% dan derajat kebebasan (dk) =84 yaitu sebesar 1,66, maka nilai sehingga ditolak yang artinya pemahaman konsep lingkaran siswa yang diajar dengan pembelajaran menggunakan media pembelajaran CD Interaktif lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Dengan demikian terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan media pembelajaran CD Interaktif terhadap pemahaman konsep lingkaran siswa. Selain itu, berdasarkan hasil analisis angket menunjukan bahwa siswa yang merepon positif sebesar 88,37% atau dengan kata lain pada umumnya siswa memberikan respon positif terhadap penggunaan media pembelajaran CD Interaktif dalam pembelajaran matematika pada materi lingkaran. Kata Kunci: Media Pembelajaran CD Interaktif, Pemahaman Konsep, Respons Siswa
i
ABSTRACT
Maspupah (108017000057). " The Influence of Using Interactive CD Learning Media to Students Understanding of Circle Concept". Skripsi Department of Mathematics Education, Faculty of Tarbiyah and Teachers Training, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, January 2014 The purpose of this research to 1) examine the influence of using interactive CD learning media to students understanding of circle concept, 2) Know the response of students to using interactive CD learning media. The research was conducted in SMPN1 Tarumajaya Bekasi academic year 2012/2013 on April 29th to May 30th 2013. The research method used was quasi experimental with research design posttest only control group design. Samples were taken by using the technique cluster random sampling. The research sample in the experimental class totaling 43 students that is in class VIII.7 taught using interactive CD learning media. The sample in control class totaling 43 students that is in the class VIII .9 taugh using conventional learning. The research instrument used was the test student understanding of concepts and questionnaires. Based on the analysis by t test, tvalue obtained is equal to 2.88 while ttable with a significance level (α) = 5% and degrees of freedom (df) = 84 is equal to 1.66, Then, tvalue > ttable So, H0 rejected, which means the students’ understanding of circle concept who are taught by using Interactive CD learning media higher than students taught by using conventional learning. Thus there is a significant influence of using interactive CD learning media to students understanding of circle concept. In addition, based on the analysis by questionnaire obtained by students who gave positive responses are 88.37%. In other words, most students responded positively to using interactive CD learning media on learning of mathematics on circle. Keywords: Interactive CD Learning Media, Students’ Conceptual Understanding, Students Response
ii
KATA PENGANTAR ﺑﺳﻢﺍﷲﺍﻟﺭﺤﻣﻦﺍﻟﺭﺤﻳﻢ Alhamdulillah segala puji kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala karunia, nikmat iman, nikmat islam, dan nikmat kesehatan yang berlimpah dari dunia sampai akhirat. Shalawat teriring salam senantiasa dicurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarga, sahabat, dan para pengikutnya sampai akhir zaman. Selesainya skripsi ini tidak terlepas bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada: 1. Ibu Nurlena Rifa’i, MA., Ph.D, Penanggung Jawab Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Ibu Maifalinda Fatra M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Bapak Otong Suhyanto, M.Si, Sekretaris Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Ibu Dr. Tita Khalis Maryati, M.Kom., Dosen Penasehat Akademik dan Dosen Pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga, pikiran, motivasi serta saran dalam membimbing dan mengarahkan penulisan skripsi ini 5. Ibu Dra. Afidah Mas’ud, Dosen Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga, pikiran, motivasi serta saran dalam membimbing dan mengarahkan penulisan skripsi ini. 6. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Matematika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta bimbingan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan, semoga ilmu yang telah Bapak dan Ibu berikan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. 7. Staf Fakultas Tarbiyah dan Keguruan dan Staf Jurusan Pendidikan Matematika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberi kemudahan dalam pembuatan surat-surat serta sertifikat. 8. Bapak Muhammad Yusuf, S.Ag, Kepala SMPN 1 Tarumajaya Bekasi, Bapak Susanto Tatang Hidayat, S.Pd, guru matematika kelas VIII, serta seluruh guru karyawan, dan siswa-siswi kelas VII, VIII, dan IX SMPN 1 Tarumajaya Bekasi yang telah membantu dalam pelaksanakan penelitian. iii
9. Teristimewa untuk orang tua tercinta ayahanda Marudih dan Ibunda Onih yang mendoakan, menyayangi, dan memberikan semangat moril dan materil pada peneliti. Kakak-kakakku Marwati, S.Pd.I, Anton, Yuyun Wahyuni, S.Pd.I. Adikku Ala Tiara Sari dan keponakanku Natasya Khanza Mahirah dan Muhammad Arsyil Ramadhan yang selalu memberikan semangat moril pada peneliti. 10. Suamiku Usman Ali, S.Pd yang mendoakan dan memberikan semangat moril dan materil pada peneliti. 11. Sahabat-sahabat seperjuanganku di bangku kuliah Ekamara Kinasih S.Pd “Echa”, genk ecekebrex “Siti Hasanah, S.Pd, Siti Rusdiah, S.Pd, Indah Sari, Marlani Alfanta, S.Pd, dan Maria Urfa, S.Pd” Ika Winda Merdekawati, S.Pd, Ira Fauziah, S.Pd, sahabat yang selalu memberikan motivasi dan dukungan selama menyelesaikan studi di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Aku bersyukur mengenal kalian kawan. Serta teman-temanku PMTK 2008 terima kasih atas kebersamaannya, semoga kita bisa mengamalkan ilmu yang telah diperoleh. Skripsi ini masih dirasakan dan ditemui berbagai kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif akan penulis terima. Penulis berharap semoga skripsi ini akan membawa manfaat bagi siapa yang membaca. Amin.
Jakarta, Desember 2013 Penulis
Maspupah
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK .........................................................................................................
i
ABSTRACT .......................................................................................................
ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii DAFTAR ISI ......................................................................................................
v
DAFTAR BAGAN ............................................................................................. viii DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... ix DAFTAR DIAGRAM ....................................................................................... x DAFTAR GRAFIK . ......................................................................................... xi DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiii BAB I:
BAB II:
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .............................................................
1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................
6
C. Pembatasan Masalah ..................................................................
7
D. Perumusan Masalah ...................................................................
8
E. Tujuan Penelitian .......................................................................
8
F. Kegunaan Penelitian ...................................................................
9
DESKRIPSI TEORITIK, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teoritik………………………………………………. 10 1. Pemahaman Konsep Lingkaran.............................................. 10 a. Pengertian Pemahaman Konsep Matematika ..................... 10 b. Indikator Pemahaman Konsep ........................................... 13 c. Konsep Lingkaran .............................................................. 16 d. Pemahaman Konsep Lingkaran.......................................... 19 2. Media Pembelajaran CD Interaktif ......................................... 19 a. Pengertian Media Pembelajaran ......................................... 19 b. Pengertian CD Interaktif .................................................... 21 c. Pengertian Media Pembelajaran CD Interaktif .................. 24 v
d. CD Interaktif Mepelin 8 Enterprise ................................... 27 3. Teori Belajar yang Mendukung .............................................. 28 4. Pembelajaran Konvensional .................................................... 30 B. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................... 32 C. Kerangka Berpikir ...................................................................... 34 D. Hipotesis Penelitian ..................................................................... 36 BAB III: METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 37 B. Metode dan Desain Penelitian..................................................... 37 C. Populasi dan Sampling ................................................................ 38 D. Instrumen Penelitian.................................................................... 39 E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 42 F. Teknik Analisis Data ................................................................... 48 G. Hipotesis Statistik ...................................................................... 54 BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ............................................................................ 55 1. Pemahaman Konsep Kelompok Eksperimen ...................... 56 2. Pemahaman Konsep Kelompok Kelas Kontrol ................... 58 3. Perbandingan Pemahaman Konsep Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ................................................................ 60 4. Perbandingan Pemahaman Konsep Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol untuk Setiap Indikator ........................... 62 5. Respon Siswa terhadap Penggunaan Media Pembelajaran CD Interaktif ............................................................................... 65 B. Pengujian Persyaratan Analisis ................................................... 66 1. Uji Normalitas……………………………………………… 66 2. Uji Homogenitas……………………………………………. 67 C. Pengujian Hipotesis . ................................................................... 68 D. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 70 1. Proses Pembelajaran ............................................................. 70 2. Hasil Tes Kelompok Eksperimen dan Kontrol……............. 72
vi
E. Keterbatasan Penelitian ............................................................... 85 BAB V:
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ................................................................................. 86 B. Saran ............................................................................................ 87
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 88 LAMPIRAN ......................................................................................................... 92
vii
DAFTAR BAGAN Bagan 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian ........................................................... 35 Bagan 3.1 Teknik Pengambilan Sampel Penelitian........................................... 38
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1
Suasana Kegiatan Pembelajaran di Kelas Ekperimen ................. 71
Gambar 4.2
Suasana Kegiatan Pembelajaran di Kelas Kontrol ...................... 72
Gambar 4.3
Jawaban Soal No.1 Siswa Kelompok Kontrol ........................... 73
Gambar 4.4
Jawaban Soal No.1 Siswa Kelompok Eksperimen ..................... 74
Gambar 4.5
Jawaban Soal No.3 Siswa Kelompok Kontrol ............................ 75
Gambar 4.6
Jawaban Soal No.3 Siswa Kelompok Eksperimen ..................... 76
Gambar 4.7
Jawaban Soal No.4 Siswa Kelompok Kontrol ............................ 77
Gambar 4.8
Jawaban Soal No.4 Siswa Kelompok Eksperimen ..................... 78
Gambar 4.9
Jawaban Soal No.6 Siswa Kelompok Kontrol ............................ 79
Gambar 4.10 Jawaban Soal No.6 Siswa Kelompok Eksperimen ..................... 80 Gambar 4.11 Jawaban Soal No.7 Siswa Kelompok Kontrol ............................ 81 Gambar 4.12 Jawaban Soal No.7 Siswa Kelompok Eksperimen ..................... 81 Gambar 4.13 Jawaban Soal No.9 Siswa Kelompok Kontrol ............................ 83 Gambar 4.14 Jawaban Soal No.9 Siswa Kelompok Eksperimen ..................... 84
ix
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1
Histogram dan Polygon Frekuensi Pemahaman Konsep Kelompok Eksperimen ................................................................................. 57
Diagram 4.2
Ogive Pemahaman Konsep Kelompok Eksperimen .................. 57
Diagram 4.3
Histogram dan Polygon Frekuensi Pemahaman Konsep Kelompok Kontrol ........................................................................................ 59
Diagram 4.4
Ogive Pemahaman Konsep Kelompok Kontrol .......................... 59
Diagram 4.5
Perbandingan Nilai Pemahaman Konsep tiap Indikator pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol .......................... 64
Diagram 4.6
Persentase Respon Siswa............................................................. 66
x
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Kurva Perbandingan Nilai Pemahaman Konsep Kelommpok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ............................................. 61 Grafik 4.2 Kurva Uji Hipotesis ...................................................................... 69
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Karakteristik Media di dalam Multimedia ..................................... 23
Tabel 3.1
Desain Penelitian ............................................................................ 38
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Instrumen Tes Pemahaman Konsep Lingkaran Siswa … 39
Tabel 3.3
Rubrik Penskoran Pemahaman Konsep Matematik……………… 41
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Angket Respon Siswa ..................................................... 42
Tabel 3.5
Hasil Perhitungan Uji Validitas ………………………………….. 44
Tabel 3.6
Interpretasi Koefisien Korelasi Reliabilitas………………………. 45
Tabel 3.7
Klasifikasi Interpretasi Tingkat Kesukaran………………………. 46
Tabel 3.8
Hasil Perhitungan Uji Tingkat Kesukaran ..................................... 46
Tabel 3.9
Klasifikasi Interpretasi Daya Pembeda .......................................... 47
Tabel 3.10
Hasil Perhitungan Uji Daya Pembeda ............................................ 47
Tabel 3.11 Skala Penilaian Angket ................................................................. 48 Tabel 3.12
Interpretasi Persentase Angket ....................................................... 49
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Pemahaman Konsep Kelompok Eksperimen ..56
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Pemahaman Konsep Kelompok Kontrol ...... 58
Tabel 4.3
Perbandingan Pemahaman Konsep Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ......................................................................... 60
Tabel 4.4
Nilai Per Indikator Pemahaman Konsep Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ......................................................................... 62
Tabel 4.5
Hasil Perhitungan Angket .............................................................. 65
Tabel 4.6
Hasil Perhitungan Uji Normalitas .................................................. 67
Tabel 4.7
Hasil Perhitungan Uji Homogenitas............................................... 68
Tabel 4.8
Hasil Perhitungan Uji Hipotesis ..................................................... 69
xii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
RPP Pertemuan ke-1 Kelas Eksperimen .........................................
92
Lampiran 2
RPP Pertemuan ke-1 Kelas Kontrol ...............................................
98
Lampiran 3
Kisi-kisi Uji Coba Tes Pemahaman Konsep Lingkaran ................
104
Lampiran 4
Rubrik Penskoran Pemahaman Konsep .........................................
106
Lampiran 5
Soal Uji Coba Tes Pemahaman Konsep Lingkaran .......................
108
Lampiran 6
Kunci Jawaban Uji Coba Tes Pemahaman Konsep Lingkaran ….
110
Lampiran 7
Skor Uji Coba Instrumen Tes Pemahaman Konsep Lingkaran .....
116
Lampiran 8
Hasil dan Perhitungan Uji Validitas ..............................................
118
Lampiran 9
Hasil dan Perhitungan Uji Reliabilitas ...........................................
120
Lampiran 10 Hasil dan Perhitungan Uji Tingkat Kesukaran ..............................
123
Lampiran 11
Hasil dan Perhitungan Uji Daya Pembeda ....................................
125
Lampiran 12
Rekapitulasi Hasil Uji Coba Tes Pemahaman Konsep Lingkaran.. 128
Lampiran 13
Kisi-kisi Tes Pemahaman Konsep Lingkaran ...............................
130
Lampiran 14
Soal Tes Pemahaman Konsep Lingkaran ......................................
132
Lampiran 15
Kunci Jawaban Tes Pemahaman Konsep Lingkaran .....................
134
Lampiran 16 Hasil Tes Kelompok Kontrol .......................................................
139
Lampiran 17
Hasil Tes Kelompok Eksperimen ..................................................
141
Lampiran 18
Perhitungan Statistik Deskriptif Kelompok Kontrol .....................
143
Lampiran 19
Perhitungan Statistik Deskriptif Kelompok Ekperimen ................
150
Lampiran 20
Perhitungan dan Pengujian Uji Normalitas Kelompok Kontrol ...
157
Lampiran 21 Perhitungan dan Pengujian Uji Normalitas Kelompok Eksperimen 159 Lampiran 22 Perhitungan dan Pengujian Uji Homogenitas .................................
161
Lampiran 23 Perhitungan dan Pengujian Uji Hipotesis ......................................
162
Lampiran 24
Kisi-kisi Angket Respon Siswa .....................................................
164
Lampiran 25
Angket Siswa .................................................................................
165
Lampiran 26
Perhitungan Angket Respon Siswa ..............................................
168
Lampiran 27 Harga Kritik Korelasi Product Moment Person ............................
169
xiii
Lampiran 28 Luas di Bawah Kurva Normal ........................................................
170
Lampiran 29 Nilai Kritis Distribusi Kai Kuadrat (Chi Square)…………………
171
Lampiran 30 Nilai Kritis Distribusi F ..................................................................
173
Lampiran 31 Nilai Kritis Distribusi t ..................................................................
175
Lampiran 32 Tampilan Materi pada Media Pembelajaran CD Interaktif ............
176
Lampiran 33 Uji Referensi ...................................................................................
187
Lampiran 34 Hasil Wawancara Pra Penelitian.....................................................
193
Lampiran 35 Data Pra Penelitian ........................................................................
195
Lampiran 36 Pengajuan Judul Skripsi..................................................................
196
Lampiran 37 Permohonan Surat Bimbingan Skripsi ..........................................
197
Lampiran 38 Surat Permohonan Izin Observasi ..................................................
198
Lampiran 39 Surat Permohonan Izin Penelitian ..................................................
199
Lampiran 40 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ..............................
200
xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika sebagai salah satu disiplin ilmu mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia. Di lingkungan masyarakat secara tidak langsung orang sudah menggunakan matematika, seperti ketika orang menghitung penghasilan, pengeluaran, luas (bangunan, tanah, sawah) serta pembagian hak warisan. Bagi siswa, matematika berguna untuk menghitung lamanya waktu yang diperlukan dalam perjalanan menuju sekolah, menghitung ongkos, dan lain-lain. Matematika juga dapat digunakan untuk bekal terjun dan bersosialisasi di masyarakat, dengan belajar matematika seorang diharapkan dapat menyerap informasi secara lebih rasional dan berpikir secara logis dalam menghadapi situasi di masyarakat. Alasan mengapa matematika diajarkan karena matematika sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari dan bagi ilmu pengetahuan lainnya, hal ini sejalan dengan pendapat Cockroft yang mengemukakan bahwa matematika diajarkan karena matematika sangat dibutuhkan dan berguna dalam kehidupan sehari-hari, bagi sains, perdagangan dan industri, dan karena matematika menyediakan suatu daya, alat komunikasi yang singkat dan tidak ambigius serta berfungsi sebagai alat untuk mendeskripsikan dan memprediksi.1 Menyadari arti pentingnya matematika tersebut, maka matematika perlu diajarkan dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Matematika yang diajarkan di tingkat pendidikan dasar dan pendidikan menengah adalah matematika sekolah. Pembelajaran matematika sekolah diharapkan mampu mengembangkan kemampuan matematis siswa agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Pada dasarnya belajar matematika merupakan belajar konsep. Dalam matematika terdapat konsep dari suatu materi sebagai dasar memahami konsep materi selanjutnya. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaraan matematika guru harus dapat menyampaikan konsep tersebut pada 1
Hamzah B. Uno dan Masri Kudrat Umar, Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran: Sebuah Konsep Pembelajaran Berbasis Kecerdasan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), Cet. I, h. 108.
1
2
siswa dan berusaha agar konsep tersebut dapat dipahami dan benar-benar dikuasai oleh siswa agar siswa dapat memahami konsep-konsep selanjutnya. Dengan kata lain, siswa tidak hanya menghafal fakta dan teori saja, tetapi juga diarahkan pada pemahaman konsep-konsep matematika. Dalam kurikulum KTSP dicantumkan bahwa untuk semua jenjang pendidikan dasar dan menengah tujuan mata pelajaran matematika di sekolah adalah agar siswa mampu memahami konsep matematika, menggunakan penalaran pada pola dan sifat, memecahkan masalah, mengomunikasikan gagasan, serta memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan.2 Pemahaman konsep merupakan hal yang paling mendasar, kemampuan tersebut sangat mempengaruhi kemampuan matematika yang lain. Siswa tidak akan mampu memecahkan suatu permasalahan sesuai prosedurnya jika mereka tidak memiliki pemahaman konsep yang baik, siswa juga tidak akan dapat mengembangkan kemampuan penalaran, jika tingkat pemahaman konsepnya masih rendah. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Mulyanti (2010) 3 , yang mengemukakan bahwa terdapat korelasi yang positif antara peningkatan kemampuan pemahaman konsep dan penalaran induktif siswa. Selain itu, pemahaman konsep juga menjadi salah satu komponen yang penting untuk menyelesaikan soal-soal dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi, jika siswa memahami suatu konsep dengan baik, maka mereka akan dapat menyelesaikan soal yang berbeda dengan apa yang dicontohkan tetapi masih dalam konsep yang sama yang nantinya akan berpengaruh pada hasil belajar. Namun pada kenyataannya, saat ini pemahaman konsep matematika siswa masih rendah bahkan pada konsep yang sederhana. Sebagaimana yang dikemukakan Ruseffendi bahwa, terdapat banyak siswa yang setelah belajar matematika, tidak mampu memahami konsep bahkan pada bagian yang paling sederhana, banyak konsep yang dipahami secara keliru sehingga matematika
2
Tim Penyusun, Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMP/MTs, (Jakarta: BSNP, Depdiknas, 2006), h. 140. 3 Yanti Mulyanti, “Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep dan Penalaran Induktif Siswa Sekolah Menengah Pertama melaui Pendekatan Generatif” Tesis (Bandung: PascaSarjana UPI Bandung, 2010), h. 104, tidak dipublikasikan.
3
dianggap sebagai ilmu yang sukar, ruwet, dan banyak memperdayakan.
4
Rendahnya pemahaman konsep matematika siswa berpengaruh pada hasil belajar dan prestasi siswa. Mata pelajaran matematika pada satuan pendidikan SMP/MTs meliputi aspek-aspek sebagai berikut: Bilangan, Aljabar, Geometri dan Pengukuran, Statistika dan Peluang. 5 Salah satu pokok bahasan pada aspek geometri yaitu lingkaran. Pokok bahasan lingkaran diberikan di tingkat SMP pada kelas VIII semester 2, lingkaran merupakan salah satu pokok bahasan yang cukup menarik bagi guru dan siswa. Banyak permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang memerlukan pemahaman konsep lingkaran dalam pemecahannya. Dengan menguasai konsep lingkaran, siswa akan memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk dapat menyelesaikan masalah dalam kehidupanya sehari-hari terutama masalah yang berkaitan dengan bidang geometri. Berdasarkan pengalaman peneliti selama mengikuti Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) banyak siswa yang menganggap materi lingkaran sulit dipahami terutama dalam memahami unsur-unsur lingkaran serta penyelesaian soal tingkat sedang dan tinggi. Hal tersebut juga terjadi pada siswa di SMP Negeri 1 Tarumajaya Bekasi. Berdasarkan data dari satu kelas yang dijadikan sampel diperoleh nilai rata-rata ulangan siswa pada pokok bahasan lingkaran yaitu sebesar 57,18 sementara standar KKM sebesar 65. Persentase siswa yang memperoleh nilai yang kurang dari KKM ( < 65) mencapai 71.73 %. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman konsep lingkaran siswa belum maksimal. Hasil wawancara dengan guru mata pelajaran matematika menyebutkan bahwa masih banyak kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam pembelajaran lingkaran, di antaranya yaitu minat siswa terhadap pelajaran lingkaran masih
4
Lia Kurniawati, Pembelajaran dengan Pendekatan Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Penalaran Matematis Siswa SMP, Algoritma: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika,1, 2006, h. 78. 5 Tim Penyusun, op. cit., h. 140.
4
rendah. Hal seperti ini menyebabkan siswa tidak memperhatikan materi yang diajarkan dan pada akhirnya siswa tidak memahami konsep lingkaran. Dalam pembelajaran materi lingkaran guru menjelaskan materi dengan menceramahkan konsep yang sudah jadi, memberi contoh, kemudian memberi latihan soal. Guru tidak memberi kesempatan pada siswa untuk memahami konsep lingkaran, siswa cenderung menghafal konsep secara berulang-ulang tanpa memahaminya, sehingga siswa merasa kesulitan dalam menyelesaikan soal ketika dihadapkan pada soal yang berbeda dengan yang dicontohkan padahal masih dalam konsep yang sama. Selain itu rendahnya pemahaman konsep lingkaran siswa juga dapat dipengaruhi oleh kecemasan siswa. Ratih Amalia yang melakukan studi korelasional pada pokok bahasan lingkaran, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara kecemasan matematika dan kemampuan pemahaman matematis siswa.6 Lingkaran merupakan bagian dari geometri bangun datar, materi yang banyak meliputi definisi, garis, bidang, dan rumus-rumus akan menjadi semakin abstrak jika disampaikan tanpa dengan manipulasi atau pemediaan. Dalam pembelajaran lingkaran, guru menggambar lingkaran dan unsur-unsur lingkaran di papan tulis. Karena visualisasi yang berupa dua dimensi, disamping memakan waktu yang lama juga memberi kesan kurang menarik. Selain itu, pada pembelajaran rumus-rumus lingkaran guru hanya menyajikan dalam bentuk yang sudah jadi, siswa tidak diberi kesempatan untuk mengetahui dari mana rumusrumus diperoleh. Dengan media dan metode pembelajaran yang digunakan seperti ini dirasa masih kurang efektif untuk menciptakan kebermaknaan pembelajaran, kurang efisien yang berdampak pada kurangnya kesempatan yang dimiliki siswa untuk memperoleh pengalaman belajar yang lebih banyak. Padahal kedua unsur tersebut 6
Ratih Amalia, “Hubungan Antara Kecemasan Matematika dengan KemampuanPemahaman Matematis Siswa: Studi Korelasional terhadap Siswa Kelas VIII-F SMP Negeri 8 Bandung Pada Pokok Bahasan Lingkaran”, Skripsi (Bandung: FMIPA UPI Bandung, 2011), h. 62, tidak dipublikasikan.
5
merupakan
komponen
penting dalam
pembelajaran.
Sebagaimana
yang
diungkapkan oleh Arsyad bahwa dua unsur yang amat penting dalam proses pembelajaran di kelas yaitu metode dan media pembelajaran.7 Rendahnya pemahaman konsep lingkaran siswa juga disebabkan oleh perbedaan gaya belajar setiap siswa, siswa visual lebih dominan menggunakan indera penglihatan dalam pembelajaran, siswa auditori
lebih dominan
menggunakan indera pendengaran dalam memahami materi pembelajaran dan siswa kinestetik dalam belajar lebih bisa memahami materi dengan melakukan sendiri, mempraktikan dan menyentuh media yang digunakan. Berdasarkan permasalah di atas, maka dalam pembelajaran matematika khususnya pada materi ajar lingkaran perlu adanya pembaharuan dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini perlu adanya solusi untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep lingkaran. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memilih media pembelajaran yang tepat. Media pembelajaran CD Interaktif menjadi terobosan dalam pembelajaran, media pembelajaran yang merupakan salah satu produk dari multimedia yang dapat mengatasi rendahnya minat, perhatian, serta pemahaman siswa. Menurut Munadi, indera yang paling banyak membantu manusia dalam perolehan pengetahuan dan pengalaman adalah indera pendengaan dan indera penglihatan. 8 Multimedia melibatkan berbagai indera dalam sebuah proses pembelajaran, sehingga diharapkan informasi dalam hal ini materi pelajaran dapat dipahami dengan mudah oleh siswa. Media pembelajaran CD Interaktif dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna sehingga pengguna (siswa) dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya dimana media tersebut dijalankan dengan menggunakan komputer. Sehingga peran guru dalam pembelajaran dengan media ini cenderung sebagai fasilisator, siswa menjadi lebih aktif dan menjadi pusat pembelajaran. Sementara pada beberapa media yang digunakan oleh guru, guru cenderung aktif dalam memperagakan media ataupun memberi informasi/penjelasan tentang kaitan media dan materi pembelajaran sementara 7
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), Cet. XV, h. 15. Yudhi Munadi, Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan Baru, (Ciputat: Gaung Persada (GP) Press, 2008), Cet. I, h. 54. 8
6
siswa cenderung pasif. Sebagian dari mereka mungkin akan menerima materi yang disampaikan sementara sebagian lain tidak. Semua dikembalikan pada gaya belajar setiap siswa dan media yang digunakan guru yang cenderung hanya mengakomodasi pada satu atau dua gaya belajar. Dengan menggunakan media pembelajaran CD interaktif, semua gaya belajar siswa akan terakomodir. Baik itu visual, auditori maupun kinestetik. Karena dalam CD Interaktif terdapat gambar dan teks yang menarik (visual), suara yang jelas dan terarah (auditori) dan animasi-animasi yang mendukung penjelasan materi serta pengoperasian secara interaktif (kinestetik). Selain itu, dengan visualisasi yang menarik dan atraktif dirasakan dapat mengembangkan minat dan perhatian siswa dalam belajar serta dapat memudahkan siswa dalam memahami materi lingkaran. Memperhatikan uraian tentang permasalahan rendahnya pemahaman konsep lingkaran siswa dan untuk mengetahui respon siswa sebagai hasil pembelajaran, maka guru harus pandai memilih dan menentukan pendekatan, strategi, model, metode, dan media pembelajaran yang tepat untuk mempermudah siswa dalam mempelajari dan memahami konsep lingkaran. Dengan potensi yang dimiliki oleh media pembelajaran CD interaktif untuk mengoptimalkan proses pembelajaran, penulis tertarik untuk meneliti apakah penggunaan media pembelajaran CD interaktif berpegaruh terhadap pemahaman konsep lingkaran siswa. Oleh karena itu, peneliti mengambil judul yaitu “Pengaruh Penggunaan Media
Pembelajaran
CD
Interaktif
terhadap
Pemahaman
Konsep
Lingkaran Siswa” B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. kurangnya minat siswa dalam belajar 2. rendahnya pemahaman konsep lingkaran siswa 3. modalitas/gaya belajar siswa berbeda 4. kecemasan siswa dalam mengikuti pelajaran matematika masih tinggi
7
5. metode pembelajaran yang digunakan belum optimal 6. pembelajaran terpusat pada guru 7. penggunaan media pembelajaran belum optimal C. Pembatasan Masalah Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak terlalu luas jangkauannya, maka diperlukan adanya pembatasan masalah. Bertolak pada identifikasi masalah di atas penelitian ini dibatasi sebagai berikut : 1. Pemahaman konsep lingkaran yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu kemampuan yang ditunjukkan oleh siswa dalam memahami definisi, ciri khusus, inti/isi dari materi lingkaran dan kemampuan dalam memilih serta menggunakan prosedur secara luwes, akurat, efisien dan tepat dalam menyelesaikan soal tentang lingkaran. Yang ditunjukkan dengan indikator pemahaman konsep menurut Depdiknas. 2. Konsep lingkaran yang diteliti meliputi definisi lingkaran, unsur-unsur lingkaran, pendekatan nilai pi (π), keliling lingkaran, panjang lintasan, luas lingkaran, panjang busur, luas juring, luas tembereng, sudut pusat dan sudut keliling. 3. Media pembelajaran CD interaktif yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu CD yang berisi materi pembelajaran terdiri dari gabungan teks, audio, gambar, animasi dan video yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna sehingga pengguna (siswa) dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya, dengan tujuan untuk merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan siswa, sehingga siswa dapat memahami materi pembelajaran secara lebih mudah dan proses pembelajaran berlangsung efektif dan efisien. 4. Media pembelajaran CD interaktif yang digunakan adalah CD Interaktif Mepelin 8 Enterprise 5. Pembelajaran konvensional adalah suatu kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dimana guru mendominasi kelas dan siswa hanya menerima saja apa yang disampaikan oleh guru sehingga aktivitas siswa
8
dalam pembelajaran menjadi pasif dan proses belajar siswa menjadi kurang bermakna 6. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tarumajaya Bekasi tahun ajaran 2012-2013 D. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana pemahaman konsep lingkaran siswa yang diajar dengan pembelajaran menggunakan media pembelajaran CD interaktif? 2. Bagaimana pemahaman konsep lingkaran siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional? 3. Apakah terdapat perbedaan pemahaman konsep lingkaran siswa yang diajar dengan pembelajaran menggunakan media pembelajaran CD interaktif dengan siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional? 4. Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran lingkaran menggunaan media pembelajaran CD interaktif? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengungkapkan pemahaman konsep lingkaran siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan media pembelajaran CD interaktif 2. Mengungkapkan pemahaman konsep lingkaran siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional 3. Mengungkapkan perbedaan pemahaman konsep lingkaran siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan media pembelajaran CD interaktif dengan siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional. 4. Mengungkapkan
respon
siswa
terhadap
menggunakan media pembelajaran CD interaktif.
pembelajaran
lingkaran
9
F. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak, di antaranya yaitu: 1. Bagi siswa Siswa dapat merasakan pembelajaran lingkaran yang menyenangkan, efektif dan efisien dengan menggunakan media pembelajaran CD interaktif. Selain itu siswa juga mampu memahami dan menerima materi lingkaran dengan mudah, memiliki ketertarikan dalam belajar lingkaran dan menjadi pribadi yang aktif, sehingga dapat memahami konsep lingkaran 2. Bagi guru Media pembelajaran CD interaktif dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif media pembelajaran yang dapat memudahkan siswa dalam memahami konsep lingkaran 3. Bagi peneliti lain Hasil Penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi peneliti lain yang ingin mengkaji lebih dalam tentang hal-hal yang berkaitan dengan penggunaan media pembelajaran CD interaktif dalam kegiatan pembelajaran lingkaran
BAB II DESKRIPSI TEORITIK, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teoritik 1. Pemahaman Konsep Lingkaran Pemahaman konsep merupakan salah satu tujuan dari pembelajaran matematika untuk semua jenjang pendidikan dasar dan menengah yang dicantumkan dalam kurikulum KTSP selain kemampuan penalaran, kemampuan pemecahan masalah, kemampuan komunikasi dan disposisi matematik. Lingkaran merupakan bagian dari geometri bangun datar yang diajarkan pada semua jenjang pendidikan, dari tingkat SD sampai SMA. Pada penelitian ini konsep lingkaran yang dikaji adalah konsep materi lingkaran siswa SMP/MTs a. Pengertian Pemahaman Konsep Matematika Pemahaman merupakan bagian yang penting dalam pembelajaran matematika. Salah satu karakteristik matematika yaitu memiliki objek kajian yang bersifat abstrak. Objek kajian matematika yang dipelajari di sekolah salah satunya adalah konsep. Dalam matematika terdapat konsep dari suatu materi sebagai dasar memahami konsep materi selanjutnya. Oleh karena itu, dalam mempelajari materi matematika, konsep sebelumya harus benar-benar dikuasai agar dapat memahami konsep-konsep selanjutnya. Sehingga dalam pembelajaran matematika, siswa tidak hanya menghafal fakta dan teori saja, tetapi juga diarahkan pada pemahaman konsep-konsep matematika. Menurut KBBI pemahaman didefinisikan sebagai “proses, perbuatan memahami atau memahamkan”.1 Dalam hal ini pemahaman dapat diartikan sebagai kemampuan untuk memahami. Sejalan dengan pendapat tersebut Driver mengemukakan bahwa pemahaman adalah kemampuan untuk
1
Tim Redaksi, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008), Cet. I, Edisi IV, h. 998.
10
11
menjelaskan suatu situasi.2 Dalam hal ini, situasi disini dapat diartikan sebagai definisi dari suatu keadaan, dimana penjelasan tersebut menggunakan kata-katanya sendiri. Di sisi lain, Rosyada mengemukakan bahwa pemahaman adalah Comprehension yaitu kemampuan untuk memahami apa yang sedang dikomunikasikan dan mampu untuk mengimplemetasikan ide tanpa harus mengaitkannya dengan ide lain dan tanpa harus melihat ide itu secara mendalam.3 Dari pengertian ini pemahaman memiliki tiga aspek kemampuan, yaitu kemampuan memahami, kemampuan menjelaskan, dan kemampuan menerapkan. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Wina Sanjaya dalam bukunya yang berjudul Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran mengungkapkan bahwa, pemahaman tidak hanya mengingat fakta tetapi juga berkenaan dengan kemampuan menjelaskan, menerangkan, menafsirkan atau kemampuan menangkap makna atau arti suatu konsep.4 Kemampuankemampuan tersebut diperoleh ketika seseorang telah mengenal atau mengetahui tentang sesuatu
tersebut, hal ini sejalan dengan yang di
ungkapkan oleh Sagala bahwa pemahaman mengacu pada kemampuan untuk mengerti dan memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui atau diingat dan memaknai arti dari bahan maupun materi yang dipelajari.5 Berdasarkan uraian di atas peneliti menyimpulkan bahwa pemahaman adalah kemampuan untuk memahami, menjelaskan dan menerapkan sesuatu yang sedang dipelajari, dimana kemampuan tersebut diperoleh setelah
2
Gusni Satriawati, Pembelajaran dengan Pendekatan Open-Ended untuk Meningkatkan Pemahaman dan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP, Algoritma: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika, I, 2006, h. 108. 3 Dede Rosyada, Paradigma Pendidikan Demokratis: Sebuah Model Pelibatan Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2007), Cet. III, h. 73. 4 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2011), Cet. IV, h. 126. 5 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajran: untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar, (Bandung: Alfabeta, 2010), Cet. VIII, h. 157.
12
diketahui dan diingat. Dalam pembelajaran matematika sesuatu disini dapat diartikan sebagai objek pada kajian matematika yaitu konsep. Menurut KBBI, konsep diartikan sebagai rancangan, ide atau pengertian yang diabstrakan dari peristiwa konkret.6 Rancangan tersebut merupakan
hasil
dari
pemikiran
seseorang.
Sebagaimana
yang
diungkapkapkan oleh Sagala, bahwa konsep merupakan buah pemikiran seseorang atau sekelompok orang yang dinyatakan dalam definisi sehingga melahirkan produk pengetahuan meliputi prinsip, hukum, dan teori. Sementara itu, Rosser (dalam Sagala) menyatakan bahwa konsep adalah suatu abstraksi yang mewakili satu kelas objek, kejadian, kegiatan, atau hubungan yang mempunyai atribut yang sama.7 Atribut disini dapat diartikan sebagai sifat atau ciri-ciri yang sama. Sejalan dengan pendapat tersebut, Wardhani mengungkapkan bahwa konsep adalah suatu ide abstrak yang dapat memungkinkan seseorang untuk menggolongkan suatu objek, sehingga objek tersebut termasuk contoh konsep atau bukan konsep.8 Ruseffendi mengungkapkan bahwa konsep dalam matematika adalah idea atau gagasan yang memungkinkan kita untuk mengelompokkan objek ke dalam contoh atau bukan contoh.9 Dalam hal ini konsep dalam matematika dapat diartikan sebagai ide abstrak yang dapat memungkinkan siswa untuk mengelompokkan objek, konsep matematika berbentuk pengertian-pengertian baru yang bisa muncul dari hasil pemikiran, meliputi definisi, ciri khusus, hakikat dan inti /isi dari suatu materi matematika. Konsep-konsep dalam matematika tersusun secara sistematis, logis, dan hirarkis dari yang paling sederhana ke yang paling kompleks. Konsep dalam matematika disusun secara berurutan sehingga konsep sebelumnya akan digunakan untuk mempelajari konsep selanjutnya. Misalnya konsep luas 6
Tim Redaksi, op. cit, h.725 Sagala, op. cit, h.73 8 Sri Wardhani, Implikasi Karakteristik Matematika dalam Penacapaian Tujuan Mata Pelajaran Matematika di SMP/MTs, (Yogyakarta: PPPPTK Matematika, 2010), h. 4. 9 Ade Emay, “Peningkatan Kemampuan Pemahaman Dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama Dengan Menggunakan Pembelajaran Kooperatif Tipe FormulateShare-Listen-Create (FSLC)”. Tesis (Bandung: Sekolah Pascasarjana UPI Bandung, 2011), h. 15, tidak dipublikasikan 7
13
persegi panjang diajarkan terlebih dahulu daripada konsep luas permukaan balok. Hal ini karena sisi balok berbentuk persegi panjang sehingga konsep luas persegi panjang akan digunakan untuk menemukan konsep luas permukaan balok. Konsep dapat dipelajari melalui definisi, siswa yang berada dalam tahap operasional formal mempelajari konsep melalui diskusi dan memperhatikan dengan sungguh-sungguh Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematika adalah kemampuan yang ditunjukkan oleh siswa dalam memahami definisi, ciri khusus, inti/isi dari materi matematika dan kemampuan dalam memilih serta menggunakan prosedur secara luwes, akurat, efisien dan tepat. Pemahaman konsep materi prasyarat sangat penting untuk memahami konsep selanjutnya. Selain itu, pemahaman konsep dapat digunakan untuk menggeneralisasikan suatu obyek. Konsep matematika harus diajarkan secara berurutan karena pembelajaran matematika tidak dapat dilakukan secara melompat-lompat tetapi harus tahap demi tahap, dimulai dengan pemahaman ide dan konsep yang sederhana sampai ke tahap yang lebih kompleks. Pemahaman terhadap konsep materi prasyarat sangat penting karena apabila siswa menguasai konsep materi prasyarat maka siswa akan mudah untuk memahami konsep materi selanjutnya. Selain itu, jika siswa memahami suatu konsep maka ia akan dapat menyelesaikan soal yang berbeda dengan apa yang dicontohkan tetapi dalam konsep yang sama. b. Indikator Pemahaman Konsep Pemahaman dalam pengertian pemahaman konsep matematika memiliki jenis berdasarkan tingkatan kemampuan. Berikut diuraikan beberapa jenis pemahaman konsep matematika beserta indikatornya menurut para ahli Polya mengemukakan empat tingkat pemahaman yaitu 1) Pemahaman mekanikal yaitu dapat mengingat dan menerapkan rumus secar rutin dan menghitung secara sederhana; 2) Pemahaman induktif yaitu dapat menerapkan rumus atau konsep dalam kasus sederhana atau serupa; 3)
14
Pemahaman rasional yaitu dapat membuktikan kebenaran dari suatu rumus dan teorema, dan 4) Pemahaman intuitif yaitu dapat memperkirakan kebenaran dengan pasti sebelum menganalisis lebih lanjut.10 Sementara itu, Pollatsek menggolongkan pemahaman ke dalam dua jenis, yaitu 1) Pemahaman komputasional yaitu dapat menerapkan rumus dalam perhitungan sederhana dan mengerjakan perhitungan secara algoritmik, dan 2) Pemahaman fungsional yaitu dapat mengaitkan suatu konsep/prinsip dengan konsep/prinsip lainnya, dan menyadari proses yang dikerjakannya.11 Sejalan dengan Pollatsek, Skemp juga membedakan pemahaman kedalam dua jenis, yaitu pemahaman instrumental yaitu hafal konsep/prinsip tanpa kaitan dengan yang lainnya, dapat menerapkan rumus dalam perhitungan sederhana, dan dapat mengerjakan perhitungan secara algoritmik dan pemahaman relasional yaitu dapat mengaitkan satu konsep/prinsip dengan konsep/prinsip lainnya.12 Sedangkan Copeland menggolongkan pemahaman dalam dua jenis yaitu Knowing how to yaitu dapat mengerjakan suatu perhitungan secara rutin/algoritmik dan Knowing yaitu dapat mengerjakan suatu perhitungan secara sadar.13 Bloom mengemukakan bahwa ada tiga macam pemahaman yaitu 1) Pengubahan (translation) yaitu dapat menerjemahkan kalimat dalam soal menjadi bentuk kalimat lain, misalnya menyebutkan variabel-variabel yang diketahui dan yang ditanyakan, 2) Pemberian arti (interpretation) yaitu dapat menentukan
konsep-konsep
yang
tepat
untuk
digunakan
dalam
menyelesaikan soal, dan 3) Pembuatan ekstrapolasi (extrapolation) yaitu dapat menerapkan konsep dalam perhitungan matematis untuk menyelesaikan soal.14
10
Rochman Natawidjaja, dkk., Rujukan Filsafat, Teori, dan Praksis Ilmu Pendidikan, (Bandung: UPI Press, 2007), Cet. I, h. 682. 11 Utari Sumarmo, “MAKALAH MATEMATIKA BERPIKIR dan DISPOSISI MATEMATIK: Apa, Mengapa, dan Bagaimana dikembangkan pada peserta didik” , Makalah FPMIPA UPI Bandung, Januari 2010, h. 4. 12 Ibid. , h. 5. 13 Natawidjaja, op. cit, h .683. 14 Satriawati, loc. cit.
15
Sementara itu, Suhendra dkk dalam bukunya yang berjudul Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika, mengungkapkan bahwa seseorang dikatakan memahami suatu konep matematika bila ia telah mampu melakukan beberapa hal, anatara lain yaitu: 1) Menemukan kembali suatu konsep yang sebelumnya belum diketahui berlandaskan pada pengetahuan dan pengalaman yang telah diketahui dan dipahaminya sebelumnya, 2) Mendefinisikan atau mengungkapkan suatu konsep dengan cara dan kalimat sendiri namun tetap memenuhi ketentuan berkenaan dengan gagasan konsep tersebut, 3) Mengidentifikasi hal-hal yang relevan dengan suatu konsep dengan cara-cara yang tepat, 4) Memberikan contoh dan bukan contoh atau ilustrasi yang berkaitan dengan suatu konsep guna memperjelas konsep tersebut15. Dijelaskan
pada
dokumen
Peraturan
Dirjen
Dikdasmen
No.
506/C/PP/2004 (Dediknas, 2004), indikator pencapaian pemahaman konsep antara
lain
adalah:
1)
Menyatakan
ulang
sebuah
konsep,
2)
Mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya, 3) Memberi contoh dan bukan contoh dari konsep, 4) Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis, 5) Mengembangkan syarat
perlu
atau
memanfaatkan,
syarat
dan
cukup
memilih
suatu
prosedur
konsep, atau
6)
Menggunakan,
operasi
tertentu,
7)
Mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah.16 Berdasarkan uraian mengenai indikator pemahaman konsep menurut beberapa ahli tersebut, dalam kaitan ini penelitian lebih difokuskan pada indikator pemahaman konsep menurut Depdiknas selain indikator nomor 3, karena
peneliti
berasumsi
bahwa
indikator
tersebut
merupakan
pengembangan dari indikator yang lainnya dan mudah diukur dalam tes tertulis. 15
Suhendra,dkk., Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007), Cet. II, h. 7.21. 16 Sri Wardhani, “Analisis SI dan SKL Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs untuk Optimalisasi Tujuan Mata Pelajaran Matematika”. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika, PPPPTK Yogyakarta, 2008, h. 10-11.
16
c. Konsep Lingkaran Materi lingkaran yang dipelajari di kelas VIII SMP/MTs meliputi beberapa sub bab berikut: Definisi Lingkaran Lingkaran adalah kurva tertutup sederhana yang
.
merupakan tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama terhadap suatu titik tertentu. Titik tertentu tersebut selanjutnya dinamakan titik pusat lingkaran.
Unsur-Unsur Lingkaran Di dalam lingkaran dapat ditemui bagian-bagian lingkaran yang disebut unsur-unsur lingkaran. Unsur-unsur tersebut yaitu: o Jari-jari lingkaran: ruas garis yang menghubungkan titik pusat lingkaran dan titik pada lingkaran o Busur lingkaran: dua titik pada lingkaran dan bagian dari lengkung lingkaran yang dibatasinya o Tali busur lingkaran: ruas garis di dalam lingkaran yang menghubungkan dua titik pada lingkaran o Diameter lingkaran: tali busur yang melalui titik pusat lingkaran o Apotema Tali Busur: jarak tali busur dengan pusat lingkaran o Tembereng: daerah dalam lingkaran yang dibatasi oleh sebuah tali busur dan busur di hadapan tali busur o Juring lingkaran: daerah dalam lingkaran yang dibatasi oleh dua jari-jari dan busur yang diapit oleh kedua jari-jari tersebut Keliling Lingkaran Keliling lingkaran adalah panjang keseluruhan busur/lengkung pembentuk lingkaran. Keliling lingkaran dapat diukur secara langsung dengan dua cara yaitu dengan meluruskan lengkungan dan dengan memutar lengkung lingkaran.
17
Pendekatan Nilai Pi ( Sebelum membahas nilai pi (
, terlebih dahulu dilakukan percobaan
melalui lingkaran yang memiliki diameter yang berbeda kemudian dibandingan antara panjang diameter dengan keliling, dimana nilai perbandingan tersebut mendekati 3,14 atau
. Jadi
= 3,14
dijelaskan
bahwa
Menghitung Keliling Lingkaran Pada
subbab
sebelumnya,
merupakan
perbandingan antara keliling lingkaran (K) dengan diameter (d) 𝐾 𝑑
= 𝜋 ⇒
K = 𝜋d, Karena d=2r maka K = 𝜋 . 2. r = 2𝜋r
K = 𝜋d atau K = 2𝜋r Panjang Lintasan dari Perputaran Roda Kendaraan Jika keliling suatu roda=K, roda itu berputar sebanyak N kali, dana panjang lintasan yang dilalui roda itu adalah j, maka j=KxN Menghitung Luas Lingkaran Luas lingkaran adalah luas daerah yang dibatasi oleh lengkung lingkaran. Penemuan kembali rumus luas lingkaran dengan melakukan kegiatan berikut: buat lingkaran, bagi lingkaran tsb menjadi dua bagian yang sama dan beri warna yang berbeda, bagi lingkaran tsb sehingga menghasilkan 12 juring yang sama besar dengan sudut 300 kemudian nomorilah masingmasing juring tsb dengan angka 1-12, pada juring no 1 bagi menjadi dua bagian yang sama kemudia masing-masing bagian itu beri nama a dan b, gunting lingkaran tsb sesuai dengan juring-juring yang terbentuk termasuk juring a dan b, atur potongan-potongan juring dan susun secara berdampingan. Hasil yang diperoleh, ternyata potongan tersebut membentuk bangun persegi panjang. Dengan p = K dana l = r, jadi L = K x r = x 2
xr=
2
, karena r = d
18
maka L =
2
=
d2
jadi, rumus luas lingkaran adalah
L = 𝜋𝑟2 atau L = 𝜋d2
Sudut Pusat, Panjang Busur, Luas Juring, dan Luas Tembereng Sudut pusat: sudut di dalam lingkaran yang dibatasi oleh dua jari-jari Hubungan sudut pusat, panjang busur dan luas juring sebuah lingkaran, untuk sebarang sudut pusat
pada lingkarang yang berpusat di O, berlaku:
=
=
=
=
Rumus Panjang Busur Panjang
Rumus Luas Juring
=
𝛼
Luas Juring AOB =
Rumus Luas Tembereng
.K 𝛼
.L
Luas tembereng AB = luas juring AOB – Luas AOB
Sudut Pusat dan Sudut Keliling Sudut keliling: sudut yang dibentuk oleh dua tali busur yang berpotongan di satu titik pojok lingkaran Sifat-sifat sudut pusat dan sudut keliling: Besar sudut keliling =
x besar sudut pusat, jika sudut keliling dan sudut
pusat tsb menghadap busur yang sama Sudut-sudut keliling yang menghadap busur yang sama mempunyai besar yang sama Sudut-sudut pusat yang sama besar mengahadap busur-busur yang sama panjang Besar sudut keliling yang menghadap adalah 900 (siku-siku)
lingkaran (diameter lingkaran)
19
d. Pemahaman Konsep Lingkaran Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep lingkaran adalah kemampuan yang ditunjukkan oleh siswa dalam memahami definisi, ciri khusus, inti/isi dari materi lingkaran dan kemampuan dalam memilih serta menggunakan prosedur secara luwes, akurat, efisien dan tepat dalam menyelesaikan soal tentang lingkaran, yaitu dengan
mampu
menyatakan
ulang
sebuah
konsep
lingkaran,
mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsep lingkaran, memberi contoh dan bukan contoh dari konsep lingkaran, menyajikan konsep lingkaran dalam berbagai bentuk representasi matematis, mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep lingkaran, menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu dalam menyelesaikan soal tentang lingkaran, serta mampu mengaplikasikan konsep lingkaran atau algoritma pemecahan masalah. 2. Media Pembelajaran CD Interaktif Konsep lingkaran bersifat abstrak, sehingga perlu diturunkan tingkat keabstrakannya agar mudah dipahami oleh siswa. Menurut Piaget usia siswa SMP masih berada pada tahapan operasional formal, namun meski pada usia tersebut siswa sudah mampu berfikir logis tanpa kehadiran benda kongkrit, akan tetapi kemampuan siswa untuk berfikir abstrak masih belum berkembang dengan baik. Salah satu cara yang dapat digunakan agar pemahaman konsep lingkaran siswa optimal yaitu dengan pemanfaatan media pembelajaran CD interaktif dalam proses pembelajaran. Berikut kajian teori mengenai media pembelajaran CD interaktif a. Pengertian Media Pembelajaran Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan.17 Di dalam proses pembelajaran penggunaan media menjadi hal penting untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Pada hakekatnya proses pembelajaran merupakan proses komunikasi, proses pembelajaran mengandung lima 17
Daryanto, Media Pembelajaran, (Bandung: Satu Nusa, 2010), Cet. I, h. 4.
20
komponen komunikasi, guru (komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa (komunikan), dan tujuan pembelajaran. Berikut ini merupakan pengertian media pembelajaran menurut beberapa ahli Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk bahan pembelajaran sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Musfiqon bahwa media pembelajaran diartikan sebagai “alat bantu berupa fisik maupun nonfisik yang sengaja digunakan sebagai perantara antar guru dan siswa dalam memahami materi pembelajaran agar lebih efektif dan efisien, sehingga materi pembelajaran lebih cepat diterima siswa dengan utuh serta menarik minat siswa untuk belajar lebih lanjut”.18 Sementara itu Gagne dan Briggs (dalam Arsyad) membatasi media pembelajaran hanya berupa alat fisik saja. Gagne dan Briggs secara implisit mengatakan bahwa “media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer”.19 Menurut Munadi, media pembelajaran dapat dipahami sebagai “segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif”.20 Dalam hal ini pesan disini dapat diartikan sebagai isi pesan perupa bahan ajar yang tertuang dalam kurikulum, sumber dapat diartikan sebagai guru, buku ajar, sesama siswa, bahkan lingkungan belajar sedangkan penerima yaitu siswa.
18
HM. Musfiqon, Pengembangan Media & Sumber Pembelajaran, (Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya, 2012), Cet. I, h. 28. 19 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), Cet. XV, h. 4. 20 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan Baru, (Ciputat: Gaung Persada (GP) Press, 2008), Cet.I, h. 7.
21
Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat bantu yang dapat digunakan untuk menyampaikan isi materi pelajaran oleh guru kepada siswa dengan tujuan untuk merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan siswa, sehingga siswa dapat memahami materi pembelajaran secara lebih mudah dan proses pembelajaran berlangsung efektif dan efisien. Dalam penelitian ini alat bantu tersebut berupa CD Interaktif b. Pengertian CD Interaktif CD Interaktif berasal dari dua istilah yaitu CD dan Interaktif. CD berasal dari Bahasa Inggris merupakan singkatan dari Compact Disc, sedangkan interaktif menurut kamus komputer dan teknologi, interaktif adalah kemampuan sistem atau program yang dapat menanyakan sesuatu pada pengguna, kemudian mengambil tindakan berdasarkan respon tersebut. Mulyanta dan Leong mengemukakan bahwa CD interaktif merupakan salah satu produk dari multimedia.21 CD Interaktif merupakan kemasan atau produk dari multimedia yang di dalamnya dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Sedangkan multimedia sendiri diartikan sebagai berikut “Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat ber-(navigasi), berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi”.22 Dalam hal ini multimedia diartikan sebagai gabungan berbagai jenis media (teks, suara, gambar, animasi dan video) yang dilengkapi dengan alat bantu dan link sehingga pengguna dapat berinteraksi dengan langsung dimana pengabungan dan penyajiannya menggunakan komputer. Sehingga multimedia dikategorikan sebagai salah satu media pembelajaran yang berbasis komputer. 21
St. Mulyanta dan Marlon Leong, “Tutorial Membangun Multimedia Interaktif - Media Pembelajaran”, (Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2009), Cet. I, h. 1. 22 Wikipedia, Multimedia, 2012, (http://id.wikipedia.org/wiki/multimedia), diakses pada 8 Maret 2012, 08:25 WIB
22
Sejalan dengan pendapat tersebut, Haffost mendefinisikan multimedia sebagai pemanfaatan komputer untuk menggabungkan gambar, video, fotografi, grafik, animasi, suara, dan teks menjadi satu kesatuan dengan link dan tool yang tepat sehinggaa memungkinkan pengguna ultimedia dapat bernavigasi, berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi.23 Penggabungan berbagai jenis media tersebut menggunakan software aplikasi Microsoft Office PowerPoint, Macromedia Director, Macromedia Flash dll. Senada dengan itu Ariani mengemukakan bahwa multimedia merupakan perpaduan antara berbagai media yang berupa teks, gambar, grafik, suara, animasi, video, interaksi dll yang dikemas menjadi file digital yang digunakan untuk menyampaikan pesan kepada publik.24 Penggabungan berbagai media tersebut diharapkan siswa yang memiliki modalitas belajar (visual, auditoria, dan kinestetik) berbeda dapat menerima materi pembelajaran secara optimal. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Musfiqon, bahwa multimedia adalah penggunaan berbagai jenis media berbeda dalam penyampaian materi pembelajaran yang bertujuan agar materi pembelajaran diterima secara optimal oleh siswa yang memiliki modalitas berbeda.25 Siswa visual lebih dominan menggunakan indera penglihatan dalam pembelajaran, siswa auditori lebih dominan menggunakan indera pendengaran dalam memahami materi pembelajaran dan siswa kinestetik dalam belajar lebih bisa memahami materi dengan melakukan sendiri, mempraktikan dan menyentuh media yang digunakan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa multimedia pembelajaran adalah gabungan berbagai media yang berupa teks, audio, gambar, animasi dan video yang dikemas menjadi file digital berisi materi pembelajaran, dimana penggabungan tersebut menggunakan software komputer dan penyajiannya juga menggunakan komputer.
23
St. Mulyanta dan Marlon Leong, loc. cit. Niken Ariani dan Dani Haryanto, Pembelajaran Multimedia di Sekolah: Pedoman Pembelajaran Inspiratif, Konstruktif dan Prosfektif, (Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya, 2010), Cet. I, h. 11. 25 HM. Musfiqon, op. cit., h. 186. 24
23
Multimedia memuat beberapa komponen yaitu, teks, audio, gambar, animasi, video. Berikut merupakan karakteristik media-media tersebut, yaitu:26 Tabel 2.1 Karakteristik Media di dalam Multimedia Kelebihan
Media Teks
• dapat digunakan untuk
Kelemahan • Kurang kuat bila
menyampaikan informasi yang
digunakan sebagai
padat, materi yang rumit dan
media untuk
kompleks
memberikan motivasi.
• teknologi untuk menampilkan teks pada layar komputer relaif
• Membuat mata cepat lelah.
lebih sederhana • Sangat cocok sebagai media input maupun umpan balik (feedback). Audio
• Sangat cocok bila digunakan sebagai media untuk memberikan motivasi • Mendekati keadaan asli dari materi
Gambar
• Membantu pembelajar fokus pada • Memerlukan tempat materi yang dipelajari penyimpanan yang • lebih mudah dalam besar di dalam mengidentifikasi dan mengklasifikasikan obyek, • mampu menunjukkan hubungan spatial dari suatu obyek
komputer . • Memerlukan software dan hardware yang spesifik agar suara
• membantu menjelaskan konsep 26
Nur Hadi Waryanto, Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran, Makalah disampaikan pada kegiatan Diklat Guru SMK Muhammadiyah 3 Klaten pada tanggal 15 dan 21 Mei 2008 di SMK Muhammadiyah 3 Klaten, Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY, Yogyakarta, 15 dan 21 Mei 2008, h, 6-8
24
abstrak menjadi konkret Animasi
• Menunjukkan obyek dengan idea
dapat disampaikan melalui komputer .
• Menjelaskan konsep yang sulit • Menjelaskan konsep yang abstrak menjadi konkrit • Menunjukkan dengan jelas suatu langkah prosedural Video
• Memaparkan keadaan real dari
• Video mungkin saja
suatu proses, fenomena atau
kehilangan detil dalam
kejadian
pemaparan materi.
• Dapat memperkaya pemaparan • Pengguna dapat melakukan
• Pengguna kurang terdorong untuk lebih
replay pada bagian-bagian
aktif di dalam
tertentu untuk melihat gambaran
berinteraksi dengan
yang lebih fokus
materi
• Sangat cocok untuk mengajarkan materi dalam ranah perilaku atau psikomotor • Lebih efektif dan lebih cepat menyampaikan pesan • Menunjukkan dengan jelas suatu langkah prosedural c. Pengertian Media Pembelajaran CD Interaktif Berdasarkan uraian di atas mengenai media pembelajaran dan CD Interaktif maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran CD interaktif adalah CD yang berisi materi pembelajaran yang terdiri dari gabungan teks, audio, gambar, animasi dan video yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna sehingga pengguna (siswa) dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya, dengan tujuan untuk merangsang perhatian, minat, pikiran dan perasaan siswa, sehingga siswa
25
dapat memahami materi pembelajaran secara lebih mudah dan proses pembelajaran berlangsung efektif dan efisien. Kelebihan media pembelajaran CD interaktif di antaranya yaitu: 1) Interaktif, yaitu sesuai dengan namanya, media ini dirancang untuk digunakan oleh siswa secara individu (belajar mandiri). Saat siswa menggunakan media ini, ia diajak untuk terlibat secara auditif, visual, dan kinetik sehingga pesan yang disampaikan akan mudah dimengerti dan dipahami oleh siswa 2) Karena dirancang untuk pembelajaran mandiri, kebutuhan semua siswa terasa terpenuhi karena media ini melayani sesuai dengan kecepatan belajar siswa. 3) Meningkatkan motivasi belajar. Dengan terpenuhinya kebutuhan belajar siswa, maka siswa pun akan termotivasi untuk terus belajar. 4) Memberikan umpan balik, yaitu menyediakan umpan balik (respon) yang segera terhadap hasil belajar yang dilakukan siswa. 5) CD Interaktif dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran sebab cukup efektif meningkatkan hasil belajar peserta didik 6) Kontrol pemanfaatannya sepenuhnya berada pada penggunanya.27 7) Dapat meningkatkan pemahaman dan penguasaan siswa terhadap suatu bahasan mata pelajaran 8) Lebih menarik minat siswa, lebih efektif dan efisien, lebih praktis, dan materi lebih banyak diserap siswa karena sesuai modalitas belajarnya.28 9) Dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami suatu konsep abstrak dengan lebih mudah serta penggunaan media komputer dalam bentuk multimedia dapat memberikan kesan yang positif kepada guru karena dapat membantu guru menjelaskan isi pelajaran kepada pelajar, menghemat waktu dan meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.29
27
Yudhi Munadi, op. cit., h. 152. HM. Musfiqon, op. cit., h. 189. 29 Dadang Supriatna, “Pengenalan Media Pembelajaran”, Bahan Ajar Untuk Diklat ETraining PPPPTK TK Dan PLB, Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak Kanak dan Pendidikan Luar Biasa, 2009. hal. 13. 28
26
Di samping kelebihan-kelebihan di atas, media pembelajaran CD Interaktif juga memiliki kelemahan di antaranya yaitu: ketersediaan perangkatnya masih terbatas, harus didukung oleh peralatan memadai seperti LCD projektor dan adanya aliran listrik, pengembangannya memerlukan adanya tim yang professional serta memerlukan waktu yang cukup lama. Langkah-langkah dalam mengembangkan media pembelajaran CD interaktif yaitu: 1) Merancang desain media Dalam mendesain rancangan, perlu diperhatikan beberapa aspek, antara lain: a) Media yang dibuat sesuai dengan kurikulum, penyajiannya sistematis, dilengkapi petunjuk penggunaan, dapat membangkitkan minat siswa, menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi pada materi pelajaran serta benar-benar bisa membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran b) Isi program sesuai dengan kompetensi dasar, standar kompetensi yang ingin dicapai, mudah dipahami siswa c) Interaktif, menggunakan (gambar, efek suara atau musik, animasi), ada latihan soal, ada umpan balik. Mulyanta mengemukakan bahwa, kriteria media pembelajaran yang baik idealnya meliputi 4 hal utama yaitu: a) Kesesuaian atau relevansi: Media pembelajaran harus sesuai dengan kebutuhan belajar, rencana dan program kegiatan belajar, tujuan pembelajaran, dan karakteristik peserta didik b) Kemudahan: Materi ajar yang terkandung pada media harus mudah dimengerti, dipelajari dan dipahami oleh peserta didik serta sangat operasional dalam penggunaannya c) Kemenarikan: Media pembelajaran harus mampu menarik maupun merangsang perhatian peserta didik, baik tampilan, pilihan warna, maupun isinya. Uraian isi tidak membingungkan serta dapat menggugah minat peserta didik
27
d) Kemanfaatan: Isi yang terkandung dalam media pembelajaran harus berguna, memudahkan peserta didik dalam
memahami materi
pembelajaran.30 2) Membuat media Beberapa software yang dapat digunakan dalam membuat media pembelajaran CD interaktif di antaranya yaitu: Microsoft Office PowerPoint,
Macromedia
flash,
Macromedia
authorware,
atau
Macromedia director. Dalam penelitian mengenai media pembelajaran CD interaktif ini peneliti menggunakan media jadi yaitu CD Interaktif mepelin 8 enterprise, yang dikembangkan oleh Yosep Dwi Kristanto. Alasan pemilihan media ini, karena media ini memenuhi kriteria seperti yang telah disebutkan di atas. Berikut gambaran tentang CD interaktif mepelin 8 enterprise. d. CD Interaktif Mepelin 8 Enterprise CD Interaktif Mepelin 8 Enterprise merupakan media yang dikembangkan oleh Yosep Dwi Kristanto yang dibuat dengan program flash. media ini membahas mengenai materi lingkaran kelas VIII, yang terdiri dari beberapa subbab, yaitu: definisi lingkaran, unsur-unsur lingkaran, keliling lingkaran, pendekatan nilai pi (π), jumlah sudut satu putaran, menghitung keliling lingkaran, sudut pusat, panjang busur, luas juring, dan luas tembereng, sudut pusat dan sudut keliling, perpotongan dua tali busur, melukiskan lingkaran dalam dan lingkaran luar. 31 Media ini berfungsi sebagai sumber belajar maupun alat bantu belajar, membantu guru mengajar di sekolah dalam memberikan pemahaman yang mendalam mengenai suatu konsep lingkaran dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. media ini dapat digunakan di dalam kelas dengan bantuan LCD Projector atau dalam laboratorium komputer di mana setiap siswa menggunakan satu komputer. 30
St. Mulyanta dan Marlon Leong, op. cit., h. 3-4. Yosep Dwi Kristanto, Media Pembelajaran Lingkaran untuk Kelas VIII, 2012, (yos3prens.wordpress.com), diakses pada 7 Desember 2012, 21:10 WIB 31
28
Media ini didisain untuk membantu guru dalam menyampaikan materi lingkaran yang mendukung siswa untuk turut serta dalam pembentukan konsep lingkaran, lebih memaksimalkan aktivitas siswa, visualisasi yang lebih menarik, berwarna, serta diiringi musik klasik yang dapat menambah daya tarik agar siswa semakin termotivasi untuk mempelajari materi lingkaran. Selain itu, tampilan animasi yang menarik dapat membuat siswa merasa senang mempelajari konsep-konsep lingkaran, penyajian materi yang kontekstual yang dapat memperdalam pemahaman siswa tentang konsep lingkaran yang pelajari, serta variasi soal meliputi soal mengingat kembali dan soal uji kompetensi yang dikemas dalam seri petualangan pramuka yaitu berupa soal-soal lingkaran yang berhubungan dengan pramuka. Pada penelitian ini, pelaksanaan pembelajaran menggunakan media pembelajaran
CD
interaktif
dilakukan
di
ruang
komputer
dengan
memanfaatkan 50 buah komputer, satu komputer digunakan oleh 1 siswa, sedangkan guru menggunakan laptop, materi ajar yang terdapat dalam CD interaktif dicopy pada masing-masing komputer, adapun langkah-langkah pembelajarannya yaitu: 1) guru memberikan penjelasan materi apa yang akan dibahas pada pertemuan itu dengan menggunakan LCD proyektor; 2) siswa menyimak materi dengan cara berinteraksi dengan CD interaktif yang ada pada komputer; 3) guru memantau jalannya pembelajaran dan membantu/ mengarahkan siswa yang mengalami kesulitan; 4) guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mencatat materi yang dinggap penting dan bertanya jika ada materi yang belum dipahami; 5) guru memberikan soal 3. Teori Belajar yang Mendukung Menurut Rusman, teori belajar behaviourisme, teori belajar kognitif, dan teori belajar konstruktivisme merupakan teori belajar yang mendasari pembelajaran berbasis TIK dalam hal ini pembelajaran menggunakan media pembelajaran CD interaktif. a. Teori Belajar Behaviorisme Menurut teori ini, belajar merupakan tingkah laku yang diamati dan disebabkan adanya stimulus dari luar. Teori ini memandang manipulasi
29
lingkungan sebagai sesuatu yang sangat penting agar dapat diperoleh perubahan tingkah laku yang diharapkan.32 Terkait dengan pembelajaran menggunakan media pembelajaran CD interaktif, stimulus dari luar tersebut dapat diperoleh melalui program media itu sendiri yang diharapkan dapat mengubah sikap siswa menjadi positif terhadap pembelajaran matematika Prinsip-prinsip teori behaviorisme yang banyak digunakan didunia pendidikan ialah : 1) Proses belajar dapat berhasil dengan baik jika peseta didik ikut berpartisipasi secara aktif didalamnya; 2) materi pelajaran disusun berdasarkan urutan yang logis agar peserta didik mudah mempelajarinya; 3) Tiap-tiap respons perlu diberi umpan balik secara langsung, supaya peserta didik dapat mengetahui apakah respons yang diberikannya sudah benar atau belum; 4) Setiap kali peserta didik memberikan respons yang benar maka ia perlu diberikan penguatan.33 b. Teori Belajar Kognitif Teori belajar kognitif menyatakan tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi dan pemahaman tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan dan perubahan tingkah laku sangat dipengaruhi oleh proses berpikir internal yang terjadi selama proses belajar.34 Berdasarkan teori ini terlihat bahwa proses belajar dibangun sendiri oleh siswa dan perubahan tingkah laku sangat dipengaruhi oleh proses berpikir dari siswa itu sendiri. Hal ini sesuai dengan prinsip belajar mandiri dari pembelajaran menggunakan media pembelajaran CD interaktif. c. Teori Belajar Konstruktivisme Menurut teori ini, pengetahuan bukan merupakan kumpulan fakta dari suatu kenyataan yang sedang dipelajari melainkan hasil dari konstruksi kognitif seseorang terhadap objek, pengalaman atau lingkungannya. Sehingga pembentukan suatu konsep dibangun oleh siswa melalui kegiatan yang dapat
32
Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran, Landasan & Aplikasinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), Cet. I, h. 66. 33 Ibid., h. 67. 34 Ibid, h. 69.
30
merangsang ide/gagasan cemerlang berkaitan dengan suatu konsep.35 Terkait dengan pembelajaran menggunakan media pembelajaran CD interaktif yaitu peran siswa dalam pembelajarn yaitu siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran sehingga diharapkan dapat merangsang ide/gagasan berkaitan dengan materi yang dipelajarinya serta dapat membangun suatu konsep sendiri. 4. Pembelajaran Konvensional Pembelajaran
konvensional
merupakan
suatu
istilah
dalam
pembelajaran yang lazim diterapkan dalam pembelajaran matematika. Pembelajaran konvensional yang sering diterapkan di SMPN 1 Tarumajaya pada pembelajaran matematika yaitu metode ekspositori. Berikut penjabaran tentang metode ekspositori. Metode ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru.36 Hal ini, karena pada metode ini guru memegang peran yang sangat dominan. Melalui metode ini guru menyampaikan materi pembelajaran secara terstruktur dengan harapan materi pelajaran yang disampaikan itu dapat dikuasai siswa dengan baik, Fokus utama metode ini adalah kemampuan akademik siswa. Pembelajaran matematika dengan metode ekspositori pada umumnya lebih menekankan pada pembelajaran penerapan rumus-rumus dan latihan sehingga siswa kurang memahami konsep dalam matematika serta kurang melibatkan aktivitas siswa secara optimal dalam pembelajaran. Hal ini menyebabkan siswa kurang aktif dalam pembelajaran. Langkah-langkah pelaksanaan metode ekspositori dalam pembelajaran matematika adalah yaitu: a) Guru merumuskan secara khusus tujuan penyampaian atau hal-hal yang hendak dipelajari oleh siswa; b) Guru menyusun materi yang akan disampaikan sebaik-baiknya sehingga dapat
35
Ibid., h.77-78. Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2010), Cet. VIII, h. 179. 36
31
dimengerti dengan jelas dan dapat menarik perhatian siswa; c) Guru menyampaikan
materi
yaitu
dengan
menerangkan
suatu
konsep,
mendemonstrasikan keterampilannya mengenai pola/aturan/dalil tentang konsep itu dan diselingi tanya jawab tentang hal-hal yang belum dimengerti oleh siswa; d) Guru memberikan contoh soal dan penyelasainya kepada siswa, siswa mencatat hal-hal yang dianggap perlu; e) Guru memberikan soalsoal latihan dan dikerjakan oleh siswa sesuai dengan contoh-contoh soal, siswa diminta untuk mengerjakan soal di papan tulis atau dimejanya; f) Guru mengkoreksi jawaban yang kurang tepat; g) Guru memberikan PR Kelebihan Metode Ekspositori yaitu: a. Guru dapat mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran, dengan demikian guru dapat mengetahui sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran yang disampaikan. b. Metode pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif digunakan jika materi pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup banyak sementara waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas. c. Siswa tidak hanya dapat mendengar melalui ceramah tentang suatu materi pelajaran tetapi juga bisa melihat atau mengobservasi (melalui pelaksanaan demonstrasi). d. Metode ini dapat diterapkan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar.37 Di samping memiliki kelebihan, metode ekspositori juga memiliki kelemahan, di antaranya yaitu: a. Metode ini hanya mungkin dapat diterapkan terhadap siswa yang memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara baik b. Metode ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik perbedaan kemampuan, perbedaan pengetahuan, minat, dan bakat, serta perbedaan gaya belajar. c. Keberhasilan metode pembelajaran ekspositori sangat tergantung kepada apa yang dimiliki guru, seperti persiapan, pengetahuan, rasa percaya diri, 37
Ibid., h. 190.
32
semangat, antusiasme, motivasi, dan berbagai kemampuan seperti kemampuan bertutur (berkomunikasi), dan kemampuan mengelola kelas. Tanpa itu sudah dapat dipastikan proses pembelajaran tidak mungkin berhasil. d. Pengetahuan yang dimiliki siswa akan terbatas pada apa yang disampaikan guru, karena komunikasi pada metode pembelajaran ini lebih banyak terjadi satu arah. Sehingga kesempatan untuk mengontrol pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran akan terbatas pula.38 Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran konvensional adalah suatu kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dimana guru mendominasi kelas dan siswa hanya menerima saja apa yang disampaikan oleh guru sehingga aktivitas siswa dalam pembelajaran menjadi pasif dan proses belajar siswa menjadi kurang bermakna. Keberhasilan dari pembelajaran konvensional ini sangat tergantung dengan potensi guru. B. Hasil Penelitian yang Relevan Beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini yaitu: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Erni Suardani Ketut, Laksmawan I Wayan, Sadia I Wayan yang berjudul “Pengaruh Media CD Interaktif Berbantuan LKS terhadap Motivasi dan Hasil Belajar IPA Kelas V di SD 1,2,5 Banyuasri-Singaraja”. Penelitian eksperimen semu (quasi experiment) pada siswa kelas V di SD 1,2,5 Banyuasri-Singaraja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: terdapat perbedaan motivasi dan hasil belajar IPA yang signifikan antara siswa yang belajar IPA menggunakan media CD Interaktif berbantuan LKS dan siswa yang belajar IPA menggunakan model pembelajaran konvensional. 39 2. Penelitian yang dilakukan oleh Ekayanti, Herkulanus Bahari Sindju, dan Usman Radiana yang berjudul “Pemanfaatan CD Interaktif sebagai Upaya Meningkatkan 38
Kemampuan
Penalaran
Siswa
pada
Pembelajaran
Ibid., Erni Suardani Ketut, dkk. , Pengaruh Media CD Interaktif Berbantuan LKS terhadap Motivasi dan Hasil Belajar IPA Kelas V di SD 1,2,5 Banyuasri-Singaraja, e-journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Dasar, 3, 2013, h. 10 39
33
Matematika”. Penelitian Deskriptif Kualitatif pada siswa kelas V SDN 21 Mempawah Hilir Kab. Pontianak dengan pokok bahasan Sifat-sifat Bangun Datar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: pemanfaatan CD interaktif dapat meningkatkan kemampuan penalaran siswa pada pembelajaran Matematika. Aktivitas siswa dalam proses belajar pada saat memanfaatkan CD interaktif baik keterlibatan secara langsung, pada saat melakukan
percobaan,
mencari
pembelajaran sangat baik.
informasi,
dan
menyimpulkan
40
3. Penelitian yang dilakukan oleh Rosalia Hera Rahayuningrum yang berjudul
“Penggunaan
Media Pembelajaran
Multimedia
Interaktif
Berbantuan Komputer untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VIIF di SMP Negeri 2 Imogiri Bantul”. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada pokok bahasan Perbandingan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Siswa memberikan respon yang positif terhadap penggunan media pembelajaran multimedia interaktif berbantuan komputer, hasil belajar siswa kelas VIIF meningkat interaktif
setelah
menggunakan
berbantuan
komputer,
media
pembelajaran
kemampuan
multimedia
menyelesaikan
soal
pemecaham masalah meningkat setelah menggunakan media pembelajaran multimedia interaktif berbantuan komputer dan ketuntasan belajar siswa kelas VIIF meningkat setelah menggunakan media pembelajaran multimedia interaktif berbantuan komputer.41 4. Penelitian yang dilakukan oleh Susetiyono yang berjudul “Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Lingkaran dengan Memanfaatkan CD Interaktif dan Who Wants To Be A Millionaire bagi Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 33 Purworejo Semester Genap Tahun Pelajaran 2009/2010”.
40
Ekayanti, dkk. , Pemanfaatan CD Interaktif sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Penalaran Siswa pada Pembelajaran Matematika, Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 2, 2013, h. 13 41 Rosalia Hera Rahayuningrum, “Penggunaan Media Pembelajaran Multimedia Interaktif Berbantuan Komputer untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VIIF di SMP Negeri 2 Imogiri Bantul”, HIMA UNY, Yogyakarta, h.70.
34
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa: pemanfaatan CD interaktif dan Who Wants to be a Millionaire dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan motivasi siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa.42 C. Kerangka Berpikir Matematika sebagai salah satu disiplin ilmu mempunyai peranan penting dalam kehidupan sehari-hari dan bagi ilmu pengetahuan lainnya, maka matematika perlu diajarkan dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Salah satu tujuan mata pelajaran matematika di sekolah adalah agar siswa
mampu
memahami
konsep
matematika.
pemahaman
konsep
matematika adalah kemampuan yang ditunjukkan oleh siswa dalam memahami definisi, ciri khusus, inti/isi dari materi matematika dan kemampuan dalam memilih serta menggunakan prosedur secara luwes, akurat, efisien dan tepat Pemahaman konsep merupakan hal yang paling mendasar,
kemampuan
tersebut
sangat
mempengaruhi
kemampuan
matematika yang lain. Lingkaran merupakan salah satu pokok bahasan yang cukup menarik bagi guru dan siswa. Banyak permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang memerlukan pemahaman konsep lingkaran dalam pemecahannya. Dengan menguasai konsep lingkaran, siswa akan memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk dapat menyelesaikan masalah dalam kehidupanya sehari-hari terutama masalah yang berkaitan dengan bidang geometri. Namun saat ini permasalahan yang dihadapi oleh guru adalah rendahnya pemahaman konsep lingkaran, siswa masih mengalami kesulitan dalam memahami konsep-konsep lingkaran sehingga lamban dalam menyelesaikan soal. Dalam pembelajaran materi lingkaran guru menjelaskan materi dengan menceramahkan konsep yang sudah jadi, memberi contoh, kemudian memberi latihan soal. Guru tidak memberi kesempatan pada siswa 42
Susetiyono, “Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Lingkaran dengan Memanfaatkan CD Interaktif dan Who Wants to be a Millionaire” ,Purworejo, h. 8-9.
35
untuk memahami konsep lingkaran, siswa cenderung menghafal konsep secara berulang-ulang tanpa memahaminya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memilih media pembelajaran yang tepat. Media yang dapat mengatasi rendahnya minat, perhatian, pemahaman siswa, serta dapat mengakomodir gaya belajar siswa. Media pembelajaran CD Interaktif yang berisi materi pembelajaran yang disertai gambar dan teks yang menarik (visual), suara yang jelas dan terarah (auditori) dan animasi-animasi yang mendukung penjelasan materi serta pengoperasian secara interaktif (kinestetik). Selain itu, dengan visualisasi yang menarik dan atraktif dirasakan dapat mengembangkan minat dan perhatian siswa dalam belajar serta dapat memudahkan siswa dalam memahami materi lingkaran. Saat siswa menggunakan media ini, ia diajak untuk terlibat secara auditif, visual, dan kinetik sehingga pesan yang disampaikan akan mudah dimengerti dan dipahami oleh siswa. Dengan bagan, kerangka berpikir dapat disajikan sebagai berikut:
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian
36
D. Hipotesis Penelitian Berdasarkan deskripsi teoritik dan kerangka berfikir yang telah diuraikan. Maka hipotesis dalam penelitian yaitu: pemahaman konsep lingkaran siswa yang diajar dengan pembelajaran menggunakan media pembelajaran CD interaktif lebih tinggi daripada pemahaman konsep lingkaran siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini berlangsung di SMP Negeri 1 Tarumajaya Bekasi yang beralamat di Jalan Raya Tarumajaya, Ds. Pantai Makmur, Kec. Tarumajaya, Kab. Bekasi, Prov. Jawa Barat, Kode Pos 17212 pada semester genap tahun ajaran 2012/2013, yaitu dimulai pada tanggal 29 April-30 Mei 2013 B. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dirancang untuk mengungkapkan ada tidaknya hubungan sebab akibat antara media pembelajaran CD Interaktif dan pemahaman konsep lingkaran siswa. Karena pada penelitian ini, peneliti menerima kelompok siswa yang sudah terbentuk di 9 kelas, dimana siswa-siswa pada kelas tersebut memiliki kemampuan yang relatif homogen, Maka metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen.1 Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah posttest only control group design. Dengan menggunakan desain ini subyek penelitian dibagi dalam dua kelompok. Satu kelompok sebagai kelompok eksperimen dan satu kelompok lagi sebagai kelompok kontrol. Kelompok eksperimen adalah kelompok siswa yang diajar dengan pembelajaran menggunakan media pembelajaran CD interaktif sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Setelah diberi perlakuan kemudian kedua kelompok diberikan postes berupa tes pemahaman konsep lingkaran. Desain penelitian tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut:
1
Ruseffendi, Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan & Bidang Non-Eksakta lainnya, (Bandung: Tarsito, 2010), h. 52.
37
38
Tabel 3.1 Desain Penelitian Kelompok
Perlakuan
Posttest
Eksperimen
XE
O
Kontrol
XK
O
Keterangan : O
: Tes pemahaman konsep lingkaran
XE : diajar dengan pembelajaran menggunakan media pembelajaran CD interaktif XK : diajar dengan pembelajaran konvensional C. Populasi dan Sampling Populasi dibedakan atas dua, yaitu populasi sampling dan populasi sasaran. Populasi sampling dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 1 Tarumajaya Bekasi, sedangkan populasi sasaran adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tarumajaya Bekasi yang terdapat pada semester genap tahun ajaran 2012-2013. Kelas VIII SMP Negeri 1 Tarumajaya Bekasi terdiri dari 9 kelas dimana siswanya memiliki kemampuan yang relatif sama. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIII-7 dan VIII-9. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu pengambilan sampel secara kelompok (cluster sampling) yaitu pengambilan sampel secara random yang didasarkan kepada kelompok, tidak didasarkan pada anggota-anggotanya dimana anggotaanggota dalam kelompok tersebut memiliki karakteristik yang sama. Adapun secara bagan teknik pengambilan sampel ini dapat digambarkan sebagai berikut: Kelas VIII
1
2
3
4
5
6
7
8
Eks DIPILIH ACAK DIPEROLEH
7
DIUNDI DIPEROLEH
9
9 Bagan 3.1 Teknik Pengambilan Sampel Penelitian
Krl
7
9
39
D. Instrumen Penelitian Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini yaitu instrumen tes dan non tes, instrumen tes berupa tes pemahaman konsep lingkaran siswa sedangkan instrumen non tes berupa angket. Adapun uraian tentang instrumen tersebut yaitu: 1. Tes pemahaman konsep lingkaran Tes ini digunakan untuk mengetahui pemahaman konsep lingkaran siswa. Tes ini berbentuk esai (uraian) yang terdiri dari 10 soal. Pemilihan bentuk soal uraian didasarkan pada pertimbangan bahwa tipe soal uraian dapat menjelaskan bahwa hanya siswa yang telah menguasai materi betul-betul yang bisa memberikan jawaban yang baik dan benar. Dengan demikian diharapkan hasil evaluasi tidak bias sehingga dapat menggambarkan kemampuan siswa yang sebenarnya. Adapun indikator tes yang akan diukur akan dijelaskan sebagaimana terdapat pada tabel 3.2 berikut ini: Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Tes Pemahaman Konsep Lingkaran Siswa Indikator Pemahaman Konsep
Indikator Soal
menurut Depdiknas 1. Menyatakan ulang sebuah konsep
1. Menentukan jari-jari, busur,
No
Jml
Soal
Soal
1 1
tali busur, diameter, apotema tali busur, tembereng dan juring suatu lingkaran
2. Mengklasifikasikan objek
1. Mengklasifikasikan titik
menurut sifat-sifat tertentu
pusat, jari-jari, juring, tali
sesuai dengan konsepnya
busur, dan tembereng
2
2
berdasarkan gambar 2. Mengklasifikasikan sudut pusat dan sudut keliling berdasarkan gambar
3
40
3. Menyajikan
konsep
4
dalam 1. Menggambarkan sebuah
berbagai bentuk representasi
lingkaran yang panjang jari-
matematis
jari dan tali busurnya
1
diketahui, kemudian mengarsir tembereng yang terbentuk 4. Mengembangkan syarat perlu 1. Menentukan jari-jari benda atau syarat cukup suatu konsep
5
yang berbentuk lingkaran 2
jika diketahui kelilingnya 2. Menghitung keliling lingkaran, kemudian menentukan panjang busurnya 5. Menggunakan, memanfaatkan
6
1. Menentukan luas tembereng
dan memilih prosedur atau
suatu lingkaran yang hanya
operasi tertentu
diketahui jari-jarinya
pada
pemecahan
masalah
1
8a
6. Mengaplikasikan konsep atau 1. Menerapkan konsep algoritma
7
8b
panjang lintasan dalam
3
pemecahan masalah 2. Menerapkan
konsep
luas
9
lingkaran dalam pemecahan masalah Jumlah Soal
10
Untuk mengukur pemahaman konsep lingkaran, rubrik yang digunakan untuk pemberian skor hasil tes pada penelitian ini yaitu rubrik holistik. Rubrik holistik adalah pedoman untuk menilai berdasarkan kesan keseluruhan atau kombinasi semua kriteria.2
2
Puji Irianti, Penilaian Unjuk kerja, (Yogyakarta: PPPGM, 2004), h. 13
41
Tabel 3.3 Rubrik Penskoran Pemahaman Konsep Matematik Skala Kriteria Menyatakan ulang sebuah konsep
0 Tidak ada jawaban
1 Tidak dapat menyatakan ulang sebuah konsep
2 Kurang mampu menyatakan ulang sebuah konsep dengan banyak kesalahan
3 Mampu menyatakan ulang sebuah konsep dengan sedikit kesalahan
Mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya
Tidak ada jawaban
Tidak dapat Mengklasifikasika n objek-objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya
Kurang mampu Mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya
Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis
Tidak ada jawaban
Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep
Tidak ada jawaban
Tidak dapat Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis Tidak dapat Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep matematis
Menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu
Tidak ada jawaban
Kurang mampu Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis dengan banyak kesalahan Kurang mampu Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep dengan banyak kesalahan Kurang mampu Menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu
Mampu Mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya dengan sedikit kesalahan Mampu Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis dengan sedikit kesalahan
4 Menyatakan ulang sebuah konsep dengan lengkap dengan benar tanpa ada kesalahan Mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya dengan benar tanpa ada kesalahan Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis tanpa ada kesalahan
Mampu Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep matematis dengan sedikit kesalahan Mampu Menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu dengan sedikit kesalahan
Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep dengan benar tanpa ada kesalahan Menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu tanpa ada kesalahan
Mengaplikasikan konsep atau alogaritma ke pemecahan masalah.
Tidak ada jawaban
Mampu Mengaplikasikan konsep atau alogaritma ke pemecahan masalah dengan sedikit kesalahan
Mengaplikasikan konsep atau alogaritma ke pemecahan masalah tanpa ada kesalahan
Tidak dapat Menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu Tidak dapat mengaplikasikan konsep atau alogaritma ke pemecahan masalah
Kurang mampu mengaplikasikan konsep atau alogaritma ke pemecahan masalah dengan banyak kesalahan
2. Angket Angket adalah seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis yang berhubungan dengan sikap. Angket ini digunakan untuk mengetahui respons siswa
terhadap
penggunaan
media
pembelajaran
CD
interaktif
dalam
pembelajaran matematika pada materi lingkaran Angket yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala Likert dengan alternatif jawaban Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS),
42
Sangat Tidak Setuju (STS). Alternatif jawaban netral tidak digunakan dalam angket, hal ini bertujuan agar siswa dapat menunjukkan sikap yang jelas terhadap setiap pernyataan yang diajukan. Jumlah pernyataan angket yaitu 16 pernyataan, yang terdiri dari 8 pernyataan positif dan 8 pernyataan negatif. Berikut kisi-kisi angket: Tabel 3.4 Kisi-Kisi Angket Respon Siswa Aspek
Indikator
Nomor Pernyataan Positif
Negatif
Respon siswa terhadap
Menunjukkan minat terhadap
1
3
pembelajaran
pembelajaran matematika
6
4
matematika dengan
dengan menggunakan media
10
9
menggunakan media
pembelajaran CD interaktif
16
14
pembelajaran CD
pada materi lingkaran
interaktif pada materi
Menunjukkan kegunaan
2
5
lingkaran
mengikuti pembelajaran
7
11
matematika dengan
8
12
menggunakan media
13
15
pembelajaran CD interaktif pada materi lingkaran
E. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data pemahaman konsep lingkaran siswa yaitu menggunakan teknik tes (tes pemahaman konsep lingkaran) sedangkan untuk mengumpulkan data mengenai respons siswa terhadap penggunakan media pembelajaran CD interaktif dalam pembelajaran matematika pada materi lingkaran yaitu menggunakan teknik non tes (angket). Tes pemahaman konsep lingkaran diberikan pada siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah perlakuan (posttes). Hasil tes digunakan untuk mengetahui pemahaman konsep lingkaran siswa. Sedangkan angket diberikan di
43
akhir pembelajaran pada semua siswa kelas eksperimen. Sebelum soal tes pemahaman konsep lingkaran diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol terlebih dahulu soal diujicobakan pada siswa di luar sampel penelitian yang sudah mendapatkan materi lingkaran, yaitu pada siswa kelas VIII-1. Data hasil uji coba dianalisis untuk mengetahui karakteristik setiap butir soal (item) meliputi validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran butir soal, dan daya pembeda butir soal. 1. Validitas Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas yang digunakan adalah validitas item, yaitu ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir item, dengan kriteria sebuah soal tes dikatakan valid jika mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total. 3 Untuk menguji validitas item digunakan rumus korelasi, skor-skor yang ada pada item tes dikorelasikan dengan skor total. Uji validitas item tes uraian menggunakan rumus korelasi menggunakan formula korelasi product moment dengan angka kasar yaitu: ∑ √* ∑
(∑ )(∑ ) (∑ ) +* ∑
(∑ ) +
Keterangan: = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan.4 X = Skor item tes Y = Skor total tes N = Banyak pasangan nilai-nilai Untuk mengetahui valid atau tidak validnya suatu butir soal (item), maka dibandingkan dengan
product moment.
Jika:
(
3
)
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), Cet. IX, h. 76. 4 Ibid. , h. 72.
44
Berdasarkan perhitungan data hasil tes uji coba soal, diperoleh validitas tiap butir soal sebagai berikut: Tabel 3.5 Hasil Perhitungan Uji Validitas No. Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10a 10b 11
0.67 0.48 0.65 0.70 0.22 0.85 0.84 0.14 0.69 0.34 0.47 0.85
0.304 0.304 0.304 0.304 0.304 0.304 0.304 0.304 0.304 0.304 0.304 0.304
Keterangan Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid
Dari tabel 3.5 terlihat bahwa soal nomor 5 dan 8 tidak valid. Untuk perhitungan validitas secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 8 2. Reliabilitas Reliabilitas instrumen adalah kekonsistenan atau keajegan instrumen tersebut dalam mengukur apa yang diuku. Artinya jika tes tersebut diberikan pada obyek yang sama walaupun dilakukan oleh orang yang berbeda, waktu yang berbeda, dan tempat yang berbeda, tes tersebut akan memberikan hasil yang relatif sama Uji reliabilitas dilakukan dengan cara menghitung koefisien reliabilitas, rumus yang digunakan untuk mencari koefisien reliabilitas tes uraian menggunakan rumus Alpha, yaitu: (
)(
∑
) dengan
Keterangan:
r11 = koefisien reliabilitas instrumen 5
Ibid., h. 109.
∑
………5
45
∑
= jumlah varians skor tiap-tiap item = varians total
k
= banyaknya item soal yang valid
1
= bilangan konstanta
N
= banyaknya siswa
Klasifikasi interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi reliabilitas menggunakan patokan yang dibuat oleh J.P Guilford6 yaitu seperti pada Tabel 3.6 berikut: Tabel 3.6 Interpretasi Koefisien Korelasi Reliabilitas Nilai r11
Interpretasi
r11 ≤ 0,20
Sangat rendah
0,20
Rendah
0,40
Sedang
0,70
Tinggi
0,90
Sangat tinggi
Dari hasil perhitungan diperoleh r11 sebesar 0,87. Dengan demikian, koefisien reliabilitas soal tersebut tergolong tinggi. Perhitungan reliabilitas secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 9 3. Tingkat Kesukaran Pengujian tingkat kesukaran soal bertujuan untuk mengetahui apakah soal termasuk ke dalam kategori sukar, sedang, atau mudah. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Untuk menghitung tingkat kesukaran tiap butir soal berbentuk uraian menggunakan rumus:
6
Erman Suherman, Evaluasi Pembelajaran Matematika , (Bandung: JICA, 2003), h. 139
46
……7 Klasifikasi Interpretasi tingkat kesukaran soal yang digunakan yaitu seperti pada Tabel 3.7 berikut.8 Tabel 3.7 Klasifikasi Interpretasi Tingkat Kesukaran Nilai TK
Interpretasi
TK = 0,00
Soal terlalu sukar
0,00 < TK ≤ 0,30
Soal tergolong sukar
0,30 < TK ≤ 0,70
Soal tergolong sedang
0,70 < TK < 1,00
Soal tergolong mudah
TK = 1,00
Soal terlalu mudah
Berdasarkan perhitungan data hasil tes uji coba soal pada Lampiran 10, diperoleh tingkat kesukaran tiap butir soal sebagai berikut: Tabel 3.8. Hasil Perhitungan Uji Tingkat Kesukaran No. Soal 1 2 3 4 6 7 9 10a 10b 11
Nilai TK 0,67 0.83 0,52 0,65 0,58 0,58 0,33 0,73 0,71 0,29
Interpretasi Soal sedang Soal mudah Soal sedang Soal sedang Soal sedang Soal sedang Soal sedang Soal mudah Soal mudah Soal sulit
4. Daya Pembeda Pengujian daya pembeda soal bertujuan untuk mengetahui kemampuan sebuah soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Sebuah soal dikatakan 7
Wahidmurni, dkk. , Evaluasi Pembelajaran Kompetensi dan Praktik, (Yogyakarta: Nuha Litera, 2010), Cet. I, h. 132. 8 Erman Suherman, op. cit., h. 170.
47
memilki daya pembeda yang baik jika siswa yang pandai dapat mengerjakan soal dengan baik dan siswa yang berkemampuan kurang tidak dapat mengerjakan dengan baik. Untuk menghitung daya pembeda tiap butir soal uraian digunakan rumus: ……………9 Klasifikasi Interpretasi Daya Pembeda menurut Suherman10 yaitu seperti pada Tabel 3.9 berikut : Tabel 3.9 Klasifikasi Interpretasi Daya Pembeda Nilai DP
Interpretasi
Dp = 0,00
Sangat jelek
0,00
Jelek
0,20
Cukup
0,40
Baik
0,70
Sangat Baik
Berdasarkan perhitungan data hasil tes uji coba soal pada lampiran 11, diperoleh daya pembeda tiap butir soal sebagai berikut: Tabel 3.10. Hasil Perhitungan Uji Daya Pembeda No. Soal 1 2 3 4 6 7 9 10a 9
Nilai DP 0,21 0,17 0,23 0,24 0,31 0,43 0,21 0,09
Wahidmurni, dkk , op.cit, h.136 Erman Suherman, , op.cit., h. 161.
10
Interpretasi Cukup Jelek Cukup Cukup Cukup Baik Cukup Jelek
48
10b 11
0,11 0,42
Jelek Baik
F. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini diperoleh data angket dan data tes pemahaman konsep lingkaran siswa. Analisis kedua data tersebut yaitu: 1. Data Angket Kelas Eksperimen Dalam menganalisis hasil angket data kualitatif ditransfer ke dalam skala kuantitatif menurut skala likert seperti pada tabel 3.11 berikut11: Tabel 3.11 Skala Penilaian Angket Alternatif Jawaban
Bobot Penilaian Pernyataan Positif
Negatif
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
5
Tidak Setuju (TS)
2
4
Setuju (S)
4
2
Sangat Setuju (SS)
5
1
Langkah-langkah dalam menganalisis angket siswa yaitu: Untuk mengetahui banyaknya siswa yang merespon positif atau negatif terhadap penggunaan media pembelajaran CD interaktif dalam pembelajaran matematika pada materi lingkaran yaitu: a. Memberian skor pada setiap item pernyataan, kemudian menentukan rata-rata dari tiap siswa b. Membandingkan skor rata-rata siswa dengan skor alternatif jawaban netral (3), dengan kriteria: 1) Jika rata-rata skornya < 3, maka siswa tersebut memiliki respon negatif 2) Jika rata-rata skornya > 3, maka siswa tersebut memiliki respon positif Adapun untuk mengetahui persentase respon siswa yaitu: a. Data yang diperoleh dipersentasikan dengan menggunakan rumus :
11
Ruseffendi, op.cit., h. 135.
49
P= Keterangan : P = persentase jawaban f = frekuensi respon (positif, negatif) n = banyak responden b. Menginterpretasikan data dengan menggunakan kriteria persentase angket menurut Hendro12 seperti pada tabel 3.12 berikut: Tabel 3.12 Interpretasi Persentase Angket Besar Persentase
Interpretasi
0%
Tak seorangpun
0% < P < 25%
sebagian kecil
25% ≤ P < 50%
hampir setengahnya
50%
setengahnya
50% ≤ P < 75%
Sebagian besar
75% ≤ P < 100%
Pada umumnya
100%
seluruhnya
2. Data pemahaman konsep lingkaran siswa Data pemahaman konsep lingkaran siswa di peroleh dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Setelah data diperoleh selanjutnya dilakukan analisis data, yaitu analisis deskriptif dan analisis inferensial. Analisis deskriptif digunakan untuk mengungkapkan keadaan atau karakteristik data hasil tes yang berasal dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Analisis tersebut dilakukan dengan menggunakan teknik statistik deskriptif yang meliputi: tabel distribusi frekuensi, grafik, ukuran pemusatan (rata-rata, median dan modus) dan ukuran penyebaran (rentang, standar deviasi, koefisiens varians, kemiringan/skewness, dan ketajaman/curtosis) sedangkan analisis inferensial dilakukan untuk menarik 12
Agnia Anggraeni, “Penerapan Model Pembelajaran Generatif untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa SMP”, Skripsi (Bandung: FMIPA UPI Bandung, 2011), h. 35.
50
kesimpulan dan menggeneralisasikan populasi berdasarkan hasil pengujian hipotesis dari data tes Langkah-langkah pengujian hipotesis adalah sebagai berikut: a. Uji Prasyarat Uji prasyarat dilakukan untuk menentukan jenis statistik uji yang akan digunakan, uji tersebut meliputi uji normalitas dan uji homogenitas 1) Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data hasil tes pada kedua sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. pengujian normalitas pada penelitian ini menggunakan uji Chi-Square ( 2 ) Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut: a) perumusan hipotesis H0: data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H1: data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal b) menentukan taraf signifikansi ( ) c) menghitung k
i 1
dengan rumus:
fo fe 2 fe
Keterangan:
2
: statistik uji Chi-Square
fo
: frekuensi pengamatan ke-i
fe
: frekuensi harapan ke-i
2 2 2 d) menentukan tabel , tabel = 1 ;k 3 , dengan k: banyaknya kelas interval
e) kriteria pengujian: Jika
≤
, maka H0 diterima dan
>
, maka
H0 ditolak f) kesimpulan Jika H0 diterima, berarti data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
51
Jika H0 ditolak, berarti data berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal.13 2) Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data hasil tes pada kedua sampel berasal dari populasi yang mempunyai varians yang sama (homogen) atau tidak. Pengujian homogenitas menggunakan Uji Fisher (F), yaitu statistik uji yang digunakan untuk menguji homogenitas dua buah variabel independent (tidak saling mempengaruhi) 14 , dalam hal ini data tes kelas eksperimen dan kelas kontrol Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut a) perumusan hipotesis : varians distribusi populasi kedua kelompok homogen : varians distribusi populasi kedua kelompok tidak homogen Keterangan:
b) Menentukan taraf signifikansi ( ) dengan rumus :
c) Menghitung nilai
d) Menentukan (
, )
, n = banyaknya data sampel
e) kriteria pengujian: Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka H0 diterima dan jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak f) kesimpulan Jika H0 diterima, berarti varians distribusi populasi kedua kelompok homogen
13
Kadir, Statistika untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, (Jakarta: Rosemata Sampurna, 2010) , h. 111 14 Ibid.,h. 118
52
Jika H0 ditolak, berarti varians distribusi populasi kedua kelompok tidak homogen b. Uji Hipotesis Uji hipotesis menggunakan uji perbedaan dua rata-rata yang dilakukan untuk mengetahui perbedaan rata-rata yang signifikan antara pemahaman konsep lingkaran siswa kelompok eksperimen dan kontrol. Syarat penggunaan statistik uji dalam pengujian hipotesis yaitu: 1) Jika kedua data yang dianalisis berdistribusi normal, maka pengujiannya menggunakan uji t Subana dan Sedrajat mengungkapkan “Uji t adalah tes statistik yang dapat dipakai untuk menguji perbedaan atau kesamaan dua kondisi/perlakuan atau dua kelompok yang berbeda dengan prinsip memperbandingkan rata-rata (mean) kedua kelompok/perlakuan itu”. 15 a) Jika
=
, maka uji t yang digunakan : ̅
̅
(
√
, dimana
√ ) dengan
(
b) Jika
)
)
(
(
16
)
db =
, maka uji t yang digunakan : ̅
̅
Dengan kriteria pengujian:
√ (
( )=
)
(
)
dengan
(
)
dan
(
)
17
Keterangan : ̅ = Rata-rata nilai dari kelompok eksperimen ̅ = Rata-rata nilai dari kelompok kontrol Varians kelas eksperimen
15
Subana, dan Sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Pustaka Setia, 2001), Cet. I, h. 158 16 Ibid., h. 161 17 Kadir, op.cit.,h. 200
53
Varians kelas kontrol = Simpangan baku gabungan kelas eksperimen dan kelas kontrol = Banyaknya siswa kelas eksperimen = Banyaknya siswa kelas kontrol Kriteria pengujian : Jika thitung ≤ ttabel maka Jika thitung > ttabel maka
diterima ditolak................18
2) Jika salah satu atau kedua data yang dianalisis berdistribusi tidak normal, maka tidak dilakukan uji homogenitas. Pengujian hipotesis menggunakan uji non parametik menggunakan Uji Mann-Whitney Uji Mann-Whitney (U) adalah uji non-parametik yang digunakan untuk menguji perbedaan dua sampel yang bebas (tidak saling mempengaruhi), uji ini tergolong kuat sebagai pengganti uji-t jika asumsi normalitas dan homogenitas tidak dipenuhi, karena pada uji ini asumsi normalitas dan homogenitas tidak diperlukan yang penting level pengukurannya minimal ordinal dan variabel kedua-duanya kontinu.19 Prosedur pengujiannya yaitu: a) Merumuskan hipotesis b) Menetapkan Ukritis Ukritis =
( )(
)
c) Menentukan nilai statistik Mann-Whitney (U), dengan langkah-langkah: (1) Skor kedua kelompok digabung dan diurutkan menurut peringkat, jika ada skor yang sama maka penentuan peringkat menggunakan angka rata-rata (2) Peringkat masing-masing kelompok dijumlahkan, sehingga diperoleh K1 dan K2 (3) Menghitung statistik U melalui dua rumus: U= U= Keterangan: 18
Kadir, loc. cit. Ibid., h. 273
19
(
)
(
)
54
U = statistika uji Mann-Whitney
= Banyaknya siswa kelas eksperimen = Banyaknya siswa kelas kontrol = jumlah peringkat kelas eksperimen = jumlah peringkat kelas kontrol d) Kriteria pengujian Jika U ≤ Ukritis, maka H0 ditolak, jika U >Ukritis, maka H0 diterima...........20 Jika n > 20, maka statistik uji menggunakan rumus:
√
(
.......21
)
Kriteria Uji: Jika Zhitung ≤ Ztabel, maka H0 diterima , jika Zhitung > Ztabel, maka H0 ditolak
G. Hipotesis Statistik Perumusan hipotesis statistik menggunakan uji pihak kanan, yaitu: H0 : pemahaman konsep lingkaran siswa yang diajar dengan pembelajaran menggunakan media pembelajaran CD interaktif tidak lebih tinggi dari pemahaman konsep lingkaran siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional. H1 : pemahaman konsep lingkaran siswa yang diajar dengan pembelajaran menggunakan media pembelajaran CD interaktif lebih tinggi dari pemahaman konsep lingkaran siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Keterangan: rata-rata nilai tes pada kelompok eksperimen rata-rata nilai tes pada kelompok kontrol 20
Ibid., h. 273-274. Ibid., h. 275
21
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengungkapkan pengaruh penggunaan media pembelajaran CD interaktif terhadap pemahaman konsep lingkaran. Selain itu, diungkap juga respons siswa terhadap pembelajaran matematika menggunakan media pembelajaran CD Interaktif. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Tarumajaya Bekasi di kelas VIII yaitu kelas VIII-7 sebagai kelompok eksperimen dan kelas VIII-9 sebagai kelompok kontrol. Sampel yang digunakan sebanyak 86 siswa, 43 siswa berasal dari kelompok eksperimen dan 43 siswa berasal dari kelompok kontrol. Kelas VIII-7 sebagai kelompok eksperimen diberikan perlakuan dengan pembelajaran menggunakan media pembelajaran CD Interaktif sedangkan kelas VIII-9 sebagai kelompok kontrol diberikan perlakuan dengan pembelajaran konvensional. Materi matematika yang diajarkan adalah materi Lingkaran dengan delapan kali pertemuan pembelajaran. Untuk mengetahui pemahaman konsep lingkaran kedua kelompok, setelah diberikan perlakuan (treatment) yang berbeda antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, selanjutnya kedua kelas tersebut diberikan tes berupa tes pemahaman konsep lingkaran siswa yang terdiri dari 10 butir soal berbentuk uraian yang telah diujicobakan di kelas VIII-1 SMP Negeri 1 Tarumajaya dan telah dianalisis karakteristiknya berupa uji validitas butir soal, uji reliabilitas, uji tingkat kesukaran butir soal, dan uji daya pembeda butir soal. Sedangkan untuk mengetahui respon siswa terhadap penggunaan media pebelajaran CD Interaktif dalam pembelajaran matematika pada materi lingkaran, setelah pertemuan ke-8 kelompok eksperimen diberikan angket sebanyak 16 pernyataan yang terdiri dari 8 pernyataan positif dan 8 pernyataan negatif. Data yang diperoleh dan dianalisis dalam penelitian ini yaitu data hasil tes pemahaman konsep lingkaran siswa setelah proses pembelajaran dan data hasil angket siswa. Berikut penyajian data-data tersebut:
55
56
1. Pemahaman Konsep Kelompok Eksperimen Dari data hasil tes pemahaman konsep siswa kelompok eksperimen dengan jumlah siswa 43 diperoleh nilai terendah adalah 45 dan nilai tertinggi adalah 100. Untuk lebih jelasnya, data hasil tes pemahaman konsep lingkaran siswa kelompok eksperimen disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi di bawah ini: Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pemahaman Konsep Kelompok Eksperimen Frekuensi No. 1 2 3 4 5 6 7
Interval 45-52 53-60 61-68 69-76 77-84 85-92 93-100 ∑
Titik Tengah (xi) 48.5 56.5 64.5 72.5 80.5 88.5 96.5
Absolut
Kumulatif
Relatif
fi
fk
(%)
5 8 6 12 5 3 4 43
5 13 19 31 36 39 43
11.63 18.60 13.95 27.91 11.63 6.98 9.30 100
Pada tabel di atas terlihat bahwa banyaknya siswa yang mendapatkan nilai tes terendah yaitu 5 siswa atau sebesar 11,63% berada pada pada interval 45-52 sedangkan banyaknya siswa yang mendapatkan nilai tes tertinggi yaitu 4 siswa atau sebesar 9,30% berada pada pada interval 93-100. Secara visual penyebaran data hasil tes pemahaman konsep lingkaran kelompok eksperimen dapat dilihat pada histogram, polygon frekuensi dan ogive pada diagram berikut:
57
14 12
FREKUENSI
10 8 6 4 2 0 48,5
56,5
64,5 72,5 80,5 NILAI TENGAH
88,5
96,5
Diagram 4.1 Histogram dan Polygon Frekuensi Pemahaman Konsep Kelompok Eksperimen
FREKUENSI KUMULATIF (%)
120% 100% 80% 60% 40% 37,21 %
20% 0% 49
57
65
73
81
89
97
105
NILAI
Diagram 4.2 Ogive Pemahaman Konsep Kelompok Eksperimen berdasarkan KKM Diagram 4.2 memperlihatkan bahwa sebanyak 37,21% siswa kelompok eksperimen mendapat nilai lebih rendah atau sama dengan nilai KKM (≤ 65) Sedangkan siswa yang mendapat nilai lebih tinggi dari nilai KKM (> 65) sebanyak 62,79% siswa. Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari sebagian siswa di kelompok eskperimen mendapakan nilai di atas nilai KKM.
58
2. Pemahaman Konsep Kelompok Kontrol Dari data hasil tes pemahaman konsep lingkaran siswa kelompok kontrol dengan jumlah siswa 43 diperoleh nilai terendah adalah 40 dan nilai tertinggi adalah 95. Untuk lebih jelasnya, data hasil tes pemahaman konsep lingkaran siswa kelompok kontrol disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi di bawah ini: Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pemahaman Konsep Lingkaran Kelompok Kontrol Frekuensi Titik Absolut Kumulatif Relatif No. Interval Tengah fi fk (%) (xi) 43.5 1 40-47 6 6 13.95 51.5 2 48-55 9 15 20.93 59.5 3 56-63 14 29 32.56 67.5 4 64-71 5 34 11.63 75.5 5 72-79 3 37 6.98 83.5 6 80-87 4 41 9.30 91.5 7 88-95 2 43 4.65 100 ∑ 43 Dari data pada tabel di atas bahwa banyaknya siswa yang mendapatkan nilai tes terendah yaitu 6 siswa atau sebesar 13.953% berada pada interval 40-47 sedangkan banyaknya siswa yang mendapatkan nilai tes tertinggi yaitu 2 siswa atau sebesar 4.651% berada pada interval 88-95. Mengacu pada tabel distribusi frekuensi tersebut diperoleh nilai rata-rata kelas eksperimen yaitu sebesar 61,36. Secara visual penyebaran data tes pemahaman konsep lingkaran siswa kelompok kontrol dapat dilihat pada histogram, polygon frekuensi, dan ogive pada diagram berikut:
59
16 14
FREKUENSI
12 10 8 6 4 2 0 43,5
51,5
59,5 67,5 75,5 NILAI TENGAH
83,5
91,5
Diagram 4.3
FREKUENSI KUMULATIF (%)
Histogram dan Polygon Frekuensi Pemahaman Konsep Kelompok Kontrol
120% 100% 80%
69,77 %
60% 40% 20% 0% 49
57
65
73
81
89
97
NILAI
Diagram 4.4 Ogive Pemahaman Konsep Kelompok Kontrol berdasarkan KKM Diagram 4.4 memperlihatkan bahwa sebanyak 69,77% siswa kelompok eksperimen mendapat nilai lebih rendah atau sama dengan nilai KKM (≤ 65) Sedangkan siswa yang mendapat nilai lebih tinggi dari nilai KKM (> 65) sebanyak 30,23% siswa. Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari sebagian siswa di kelompok eskperimen mendapakan nilai di bawah nilai KKM.
60
3. Perbandingan Pemahaman Konsep Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Berdasarkan uraian mengenai pemahaman konsep kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, ditemukan adanya perbedaan. Untuk lebih memperjelas perbedaan pemahaman konsep antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.3 Perbandingan Pemahaman Konsep Kelompok Eksperimen dan Kelompok kontrol Nilai Statistik Ukuran Statistik
Kelompok Eksperimen
Kontrol
Jumlah Siswa (N)
43
43
Nilai Terendah (Xmin)
45
40
Nilai Tertinggi (Xmax)
100
95
Mean/ Rata-rata ( ̅
69,9
61,36
Median (Me)
70,17
59,21
Modus (Mo)
72,19
58,36
Varians (S2)
200,29
176,27
Simpangan Baku (S)
14,15
13,28
-0,16
0,23
0,25
0,22
Tingkat kemiringan/skewness ( Kertajaman/Kurtosis (
)
)
Tabel di atas menunjukkan adanya perbedaan hasil perhitungan statistik deskriptif antara kedua kelompok. Dari tabel dapat diketahui bahwa nilai siswa tertinggi dari dua kelompok tersebut terdapat pada kelompok eksperimen dengan nilai 100, sedangkan nilai terendah terdapat pada kelompok kontrol dengan nilai 40. Artinya pemahaman konsep lingkaran perorangan tertinggi terdapat di kelompok eksperimen sedangkan pemahaman konsep lingkaran perorangan terendah terdapat di kelompok kontrol. Selain itu, nilai rata-rata kelompok
61
eksperimen lebih tinggi dari pada nilai rata-rata kelompok kontrol dengan selisih 8,54 (69,9-61,36). Jika dilihat dari nilai simpangan baku, simpangan baku nilai pemahaman konsep lingkaran kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan simpangan baku nilai pemahaman konsep lingkaran kelompok kontrol. Hal ini berarti bahwa nilai pemahaman konsep lingkaran untuk kelompok eksperimen lebih menyebar daripada nilai pemahaman konsep lingkaran kelompok kontrol. Koefisien tingkat kemiringan/skewness ( sebesar -0,16, karena
) di kelompok eksperimen
< 0, ini berarti distribusi data miring negatif/ landai kiri,
dengan kata lain kecenderungan data mengumpul di atas rata-rata, sedangkan pada kelompok kontrol memperoleh koefisien tingkat kemiringan sebesar 0,23, karena > 0 ini berarti distribusi data miring positif/landai kanan, dengan kata lain kecenderungan data mengumpul di bawah rata-rata. Selanjutnya, nilai ketajaman/ kurtosis (
) pada kedua kelompok kurang dari 0,263, maka model kurva
berbentuk mendatar (platikurtis), sehingga nilai rata-rata tersebar secara merata Secara visual perbandingan penyebaran data nilai hasil tes pemahaman konsep lingkaran pada kelompok eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada kurva di bawah ini: 16 14
Frekuensi
12 10 8 Kelompok Eksperimen
6
Kelompok Kontrol
4 2 0 0
20
40
60 80 Nilai Tengah
100
120
Grafik 4.1 Kurva Perbandingan Nilai Pemahaman Konsep Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
62
Berdasarkan kurva pada grafik 4.5 terlihat perbedaan pemahaman konsep siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Terlihat pula bahwa kurva kelompok eksperimen berada di sebelah kanan dari kurva kelompok kontrol, pada nilai besar lebih banyak diperoleh oleh kelompok eksperimen sedangkan pada nilai kecil lebih banyak diperoleh oleh kelompok kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman konsep siswa kelompok ekpserimen lebih baik dibandingkan kelompok kontrol. Nilai tertinggi pada kelompok kontrol masih lebih rendah dibandingkan nilai tertinggi pada kelompok eksperimen, karena nilai tertinggi pada kelas eksperimen adalah 100, sedangkan kelompok kontrol adalah 95. Nilai terendah pada kelompok eksperimen masih lebih tinggi dibandingkan nilai terendah pada kelompok kontrol, karena nilai terendah pada kelas kontrol adalah 40 sedangkan kelas eksperimen adalah 45. 4. Perbandingan Pemahaman Konsep Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol untuk Setiap Indikator Tes pemahaman konsep pada penelitian ini memiliki beberapa indikator pemahaman konsep yang harus diukur. Indikator-indikator tersebut di antaranya yaitu: Menyatakan ulang sebuah konsep, Mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya, Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis, Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep, Menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu dan Mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah. Ditinjau dari indikator pemahaman konsep tersebut, berikut ini disajikan tabel nilai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk setiap indikatornya. Tabel 4.4 Nilai Per Indikator Pemahaman Konsep Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
No
Indikator Pemahaman
Skor
Konsep
Maks
(Depdiknas)
Ideal
Kelompok
Kelompok
Eksperimen
Kontrol
Skor
Nilai
Skor
Nilai
63
1
Menyatakan ulang sebuah konsep
2
Mengklasifikasikan objek
menurut
tertentu
sesuai
172
122
70,93
107
62,21
344
259
75,29
226
65,70
172
132
76,74
126
73,26
344
237
68,9
207
60,17
172
120
69,77
107
62,21
516
337
65,31
291
56,40
objek-
sifat-sifat dengan
konsepnya 3
Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis
4
Mengembangkan
syarat
perlu atau syarat cukup suatu konsep 5
Menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur
atau
operasi
Mengaplikasikan
konsep
tertentu 6
atau algoritma pemecahan masalah Jumlah
1207
1064
Berdasarkan Tabel 4.4, dari 6 indikator tersebut, nilai pemahaman konsep lingkaran siswa kelompok eksperimen tertinggi dicapai pada indikator menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis yaitu sebesar 76,74 sedangkan nilai terendah dicapai pada indikator mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah yaitu sebesar 65,31. Hal yang sama juga terjadi pada kelompok kontrol, dimana nilai pemahaman konsep lingkaran siswa tertinggi dicapai pada indikator menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis yaitu sebesar 73,26 sedangkan nilai terendah dicapai pada indikator mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah yaitu sebesar 56,40.
64
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa nilai pemahaman konsep lingkaran siswa dari kedua kelompok, nilai tertinggi yaitu pada indikator menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis sedangkan nilai yang terendah yaitu pada indikator mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah. Hal ini dimungkinkan karena lemahnya kemampuan siswa dalam menerapkan konsep lingkaran yang sesuai untuk digunakan dalam menjawab soal yang berkaitan dengan pemecahan masalah lingkaran. Kemudian, untuk semua indikator pemahaman konsep, nilai pemahaman konsep lingkaran kelompok eksperimen lebih tinggi dari pada kelompok kontrol, dengan selisih secara berurutan yaitu 8,72, 9,59, 3,48, 8,73, 7,56, dan 8,91 Secara visual perbandingan nilai untuk setiap indikator pemahaman konsep lingkaran siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol
disajikan dalam
gambar 4.6 berikut: 80
NILAI
60 40 20 Kelompok Eksperimen
0 1
2
Kelompok Kontrol
3
4 INDIKATOR PEMAHAMAN KONSEP
5
6
Keterangan: 1: Menyatakan ulang sebuah konsep 2: Mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya 3: Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis 4: Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep 5: Menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu 6: Mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah
Diagram 4.5 Perbandingan Nilai Pemahaman Konsep tiap Indikator pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
65
Berdasarkan uraian di atas mengenai deskripsi data hasil tes pemahaman konsep kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, dapat disimpulkan bahwa nilai pemahaman konsep lingkaran siswa kelompok eksperimen lebih baik dibandingkan kelompok kontrol. Untuk melihat apakah pemahaman konsep lingkaran siswa kelompok eksperimen lebih tinggi dari pada kelompok kontrol, maka dilakukan uji statistik. Secara deskripsi mengindikasikan bahwa ada perbedaan pemahaman kelompok eksperimen dan kontrol, untuk mengetahui signifikannya atau tidaknya perbedaan tersebut, maka dilakukan analisis statistik inferensial dengan uji perbedaan dua rata-rata dimana kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi dari kelas kontrol. 5. Respon Siswa terhadap Penggunaan Media Pembelajaran CD Interaktif Selain tes pemahaman konsep lingkaran siswa, peneliti juga menggunakan angket untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan media pembelajaran CD Interaktif. Respon tersebut diukur dengan menggunakan 16 item pernyataan dengan pernyataan positif dan negatif masing-masing 8 pernyataan. Analisis respon siswa dilakukan dengan cara membandingkan rata-rata skor siswa dengan skor netralnya. Respon siswa dinyatakan positif jika rata-rata skor siswa lebih dari skor netral. Sebaliknya respon siswa dinyatakan negatif jika rata-rata skor respon kurang dari skor netral. Karena angket ini tidak menggunakan pilihan netral maka skor netral ditetapkan seperempat dari jumlah skor opsinya yaitu ¼ (5+4+2+1), maka skor netral dari angket ini yaitu 3. Setelah data diperoleh kemudian dipersentasikan. Berdasarkan hasil perhitungan pada Lampiran diperoleh hasil perhitungan angket seperti terlihat pada tabel berikut: Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Angket Respon
Jumlah Siswa
Persentase
Kesimpulan
Positif
38
88,37%
Pada umumnya
Negatif
5
11,63%
Sebagian Kecil
66
Berdasarkan Tabel tersebut terlihat bahwa pada umumnya siswa memberikan respon yang positif terhadap penggunaan media pembelajaran CD Interaktif dalam matematika pada materi lingkaran. Secara visual persentase respon siswa disajikan dalam gambar berikut:
Persentase
100% 80% 60% 40% 20% 0% Positif Respon
Negatif
Diagram 4.6 Persentase Respon Siswa Pada umumnya siswa menyatakan respon yang positif terhadap pembelajaran menggunakan media pembelajaran CD Interaktif. Respon positif itu meliputi merasa senang ketika pembelajaran, menjadi lebih aktif, menjadi lebih termotivasi, serta dapat memudahkan dalam memahami materi lingkaran. B. Pengujian Persyaratan Analisis Uji prasyarat dilakukan untuk menentukan jenis statistik uji yang akan digunakan, uji tersebut meliputi uji normalitas dan uji homogenitas 1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data hasil tes pada kedua sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, uji normalitas yang digunakan adalah uji Chi-Square ( ), dengan kriteria
pengujian
jika
≤
,maka
H0 diterima
dan
jika
67
>
, maka H0 ditolak, yang diukur pada taraf signifikansi ( ) =
5%. Perumusan hipotesisnya yaitu: H0: data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H1: data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal Berdasarkan perhitungan uji normalitas pada Lampiran 20 dan 21 diperoleh hasil perhitungan uji normalitas seperti terlihat pada tabel berikut: Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Uji Normalitas
Kesimpulan
Kelompok
Keterangan
Data Eksperimen
7,34
9,488
H0 diterima
populasi berdistribusi normal Data
Kontrol
8,08
9,488
H0 diterima
hasil tes berasal dari
populasi berdistribusi normal
Berdasarkan tabel 4.5, untuk kedua kelompok, H0 diterima pada taraf signifikansi
hasil tes berasal dari
≤
, maka
= 5%,. Hal ini menunjukkan bahwa data
hasil tes baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol berasal dari populasi berdistribusi normal. Karena data hasil tes kedua kelompok berasal dari populasi berdistribusi normal, maka uji persyaratan analisis dilanjutkan ke uji homogenitas varians 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data hasil tes pada kedua kelompok berasal dari populasi yang mempunyai varians yang sama (homogen) atau tidak. Pengujian homogenitas pada penelitian ini menggunakan Uji Fisher (F) dengan kriteria pengujian yang digunakan yaitu Fhitung ≤ Ftabel, maka H0 diterima, dan jika Fhitung > Ftabel, maka H0 diolak ditolak yang diukur pada taraf signifikansi signifikansi ( ) = 5%
68
Perumusan hipotesisnya yaitu:
: varians distribusi populasi kedua kelompok homogen
: varians distribusi populasi kedua kelompok tidak homogen Berdasarkan perhitungan uji homogenitas pada Lampiran 22 diperoleh hasil perhitungan uji homogenitas seperti terlihat pada tabel berikut: Tabel 4. 7 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Statistik Varians (S2)
Kelompok
Kelompok
Eksperimen
Kontrol
200.29
176.27
FHitung
1.14
Ftabel (0.05;42;42)
1.67
Berdasarkan tabel 4.6, Fhitung ≤ Ftabel (1,14 ≤ 1,67), maka H0 diterima pada taraf signifikansi
= 5%. Hal ini menunjukkan bahwa varians distribusi populasi
kedua kelompok homogen C. Pengujian Hipotesis Berdasarkan hasil perhitungan uji prasyarat analisis menunjukan bahwa data hasil tes pemahaman konsep kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdistribusi normal dan varians distribusi populasi data kedua kelompok homogen, selanjutnya untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata nilai tes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, data diuji dengan teknik statistik parametrik menggunakan uji perbedaan dua rata-rata yaitu uji t. uji ini dimaksudkan untuk memastikan apakah hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Perumusan Hipotesisnya yaitu: H0 :
69
pemahaman konsep lingkaran siswa yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran CD interaktif tidak lebih tinggi dari pemahaman konsep lingkaran siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensioanal H1 : pemahaman
konsep
lingkaran
siswa
yang
yang
mendapatkan
pembelajaran menggunakan media pembelajaran CD interaktif lebih tinggi dari pemahaman konsep lingkaran siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional Berdasarkan perhitungan uji hipotesis pada Lampiran 23 diperoleh hasil perhitungan uji hipotesis seperti terlihat pada tabel berikut: Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis thitung
2.88
ttabel
1.66 thitung > ttabel Tolak Ho
Berikut sketsa kurvanya:
Daerah Penolakan H0
1,66
2,88
Grafik 4.2 Kurva Uji Hipotesis Grafik 4.7 menunjukkan bahwa thitung jatuh pada daerah penolakan Ho. Hal ini menunjukkan bahwa setelah proses pembelajaran dilakukan, pemahaman konsep lingkaran siswa yang yang mendapatkan pembelajaran menggunakan
70
media pembelajaran CD interaktif lebih tinggi dari pemahaman konsep lingkaran siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional. D. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Proses Pembelajaran Pembelajaran yang dilakukan pada kelas eksperimen adalah pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran CD Interaktif. Pembelajaran menggunakan CD interaktif berdampak positif terhadap pemahaman konsep lingkaran siswa, sebab dalam pembelajaran ini siswa dituntut untuk memahami konsep dengan baik yaitu dengan cara mempelajari materi melalui penyajian konsep dan penemuan rumus dalam bentuk animasi yang menarik dan atraktif, hal tersebut sangat berguna untuk memperjelas dan memudahkan siswa untuk belajar karena dengan media pembelajaran CD interaktif dapat menvisualisasikan sehingga konsep lingkaran yang abstrak dapat dengan mudah dipahami siswa. Hal ini juga akan berdampak positif bagi siswa yaitu dapat membuat siswa menjadi aktif, lebih tertarik dan bersemangat untuk mengikuti pelajaran, semangat siswa terlihat dari antusias siswa mempelajari materi lingkaran melalui media pembelajaran CD Interaktif, Selain memberi suasana baru yang menyenangkan dalam
pembelajaran
matematika
pada
materi
lingkaran
karena
proses
pembelajaran dilakukan di laboratorium komputer, siswa juga memperoleh materi pelajaran yang disajikan dalam bentuk yang berbeda dari biasanya. Berdasarkan hasil pengamatan selama penelitian, proses pembelajaran secara keseluruhan, pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran CD interaktif dapat berjalan dengan baik walaupun pada pertemuan pertama, aktivitas belajar belum bisa dikondisikan dan belum tercapai secara optimal, sebagian besar siswa terlihat kaku dalam mengoperasikan CD interaktif, pada saat mengeksplorasi program siswa kerap mendapatkan kesulitan. Maka, disinilah peran guru sebagai fasilitator untuk membantu siswa yang merasa kesulitan, selain itu, siswa belum terbiasa dengan pembelajaran menggunakan media pembelajaran CD Interaktif, siswa masih pasif menunggu instruksi guru, materi yang dipelajari pun masih perlu diulang-ulang kembali karena siswa belum
71
terbiasa mendapatkan penjelasan materi hanya melalui media pembelajaran CD Interaktif. Pada pertemuan berikutnya, siswa sudah mulai terbiasa mengikuti pembelajaran
menggunakan
media
pembelajaran
CD
Interaktif
mereka
memperhatikan dengan baik penjelasan materi yang disajikan melalui media pembelajaran
CD
interaktif,
Siswa
sudah
mampu
belajar
berinteraksi
mengoperasikan program dan mengikuti petunjuk yang ada pada CD interaktif guru tidak perlu membimbing lagi, guru memberikan kesempatan bertanya pada siswa, setelah tidak ada pertanyaan, siswa di beri kesempatan untuk mencatat. Karena materi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, dan animasi, siswa agak mengalami kesulitan dalam mencatat. Sehingga guru harus memberikan arahan kepada siswa dalam mencatat. Ini juga dimaksudkan agar tidak memerlukan waktu yang banyak dalam mencatat. Berikut adalah suasana kegiatan pembelajaran di kelas eksperimen dengan menggunakan media pembelajaran CD interaktif:
Gambar 4.1 Suasana Kegiatan Pembelajaran di Kelas Eksperimen Gambar 4.1 memperlihatkan siswa sedang mempelajari materi lingkaran melalui media pembelajaran CD interaktif, siswa memperhatikan materi yang ditampilkan pada komputer. Dengan proses pembelajaran yang demikian, secara bertahap pemahaman konsep lingkaran siswa pada kelas eksperimen mengalami perkembangan yang baik. Berbeda dengan kelompok eksperimen, proses pembelajaran pada kelompok
kontrol
yang
mengikuti
pembelajaran
konvensional
dimana
72
pembelajaran yang dilakukan masih berpusat pada guru, siswa terlihat pasif, kegiatan siswa hanya mendengarkan dan mencatat penjelasan guru Hal ini mengakibatkan siswa kesulitan dalam memahami konsep lingkaran. Pada saat guru melemparkan soal-soal pada siswa, maka siswa yang mampu menjawab atau mengerjakan soal hanya siswa-siswa yang pandai saja. Dalam hal ini, pada saat menyelesaikan soal-soal matematika sebagian besar siswa hanya mengikuti cara yang diajarkan oleh guru tanpa paham akan apa yang dituliskan. Sehingga jika siswa diberikan soal yang sedikit berbeda namun konsepnya sama, siswa mengalami kesulitan dan bahkan tidak mampu untuk menyelesaikannya. Hal ini disebabkan oleh salah satu faktor dalam diri siswa yaitu faktor pemahaman konsep yang belum berkembang dengan baik. Berikut adalah suasana kegiatan pembelajaran di kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional:
Gambar 4.2 Suasana Kegiatan Pembelajaran di Kelas Kontrol 2. Hasil Tes Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Indikator 1 : Menyatakan Ulang Sebuah Konsep Soal yang mewakili indikator tersebut yaitu soal nomor 1, nilai menyatakan ulang sebuah konsep untuk kelompok eksperimen yaitu sebesar 70,93 sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 62,21. Sebagai gambaran umum hasil penelitian mengenai pemahaman konsep lingkaran siswa, pada indikator tersebut berikut ini akan ditampilkan soal beserta jawaban siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol
73
Soal nomor 1: Gambar di samping adalah lingkaran yang berpusat di titik O Jawaban siswa kelompok kontrol Tentukan jari-jari, busur, tali busur, diameter, apotema tali busur, tembereng dan juring dari lingkaran tersebut!
Jawaban siswa kelompok kontrol:
(ii)
(i)
Gambar 4.3 Jawaban soal nomor 1 (ii) yang kurang tepat dan (i) yang benar siswa kelompok kontrol Pada Gambar 4.3, jawaban siswa kelompok kontrol pada bagian (ii) di atas tampak bahwa siswa kurang tepat dalam menentukan unsur-unsur lingkaran, siswa tidak paham konsep diameter, tembereng dan juring suatu lingkaran. Sedangkan jawaban pada bagian (i) siswa sudah paham dengan konsep unsurunsur lingkaran. Siswa mampu menentukan unsur-unsur lingkaran secara tepat namun belum lengkap.
74
Jawaban siswa kelompok eksperimen:
(i)
(ii)
Gambar 4.4 Jawaban soal nomor 1 (ii) yang kurang tepat dan (i) yang benar siswa kelompok eksperimen Pada gambar 4.4 jawaban siswa kelas eksperimen pada bagian (ii) di atas tampak bahwa siswa kurang tepat dalam menentukan unsur-unsur lingkaran yang ditanyakan. Siswa kurang tepat dalam menentukan tali busur, diameter, dan tembereng suatu lingkaran. Sedangkan jawaban pada bagian (i) siswa sudah dapat menjawab soal dengan benar dan lengkap. Siswa mampu menentukan unsur-unsur lingkaran secara tepat dan lengkap. Dilihat dari jawaban pada gambar 4.3 dan 4.4 tersebut, terlihat bahwa kemampuan menyatakan ulang sebuah konsep siswa kelompok eksperimen lebih baik dari pada siswa kelompok kontrol. Hal ini dikarenakan pada kelas eksperimen, terjadi aktivitas dimana siswa mempelajari materi melalui penemuan kembali konsep-konsep yang ditayangkan melalui CD interaktif dengan gambar gambar dan animasi yang menarik, sehingga siswa mampu menyatakan ulang sebuah konsep berdasarkan pemahaman yang mereka terima. Berbeda dengan kelas kontrol, siswa mampu menyatakan ulang sebuah konsep berdasarkan contoh yang diberikan peneliti.
75
Indikator 2 : Mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya, Soal yang mewakili indikator tersebut yaitu soal nomor 2 dan 3, nilai menyatakan ulang sebuah konsep untuk kelompok eksperimen yaitu sebesar 75,29 sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 65,70. Sebagai gambaran umum hasil penelitian mengenai pemahaman konsep lingkaran siswa, pada indikator tersebut berikut ini akan ditampilkan soal beserta jawaban siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol Soal nomor 3: Perhatikan gambar berikut! Di antara pernyataan berikut, manakah pernyataan yang benar, Berikan alasan! a. 𝑥
12,5
b. 𝑦
25
Jawaban siswa kelompok kontrol:
(i)
(ii)
Gambar 4.5 Jawaban soal nomor 3 (ii) yang kurang tepat dan (i) yang benar siswa kelompok kontrol Pada gambar 4.5, jawaban siswa kelas kontrol pada bagian (ii) di atas tampak bahwa siswa kurang tepat dalam menyelesaikan soal tersebut. Siswa kurang memahami konsep sudut keliling dan sudut pusat serta hubungan
76
keduanya. Sedangkan jawaban pada bagian (i) siswa sudah menjawab soal dengan benar namun alasan yang diberikan kurang tepat. Jawaban siswa kelompok eksperimen:
(i)
(ii)
Gambar 4.6 Jawaban soal nomor 3 (ii) yang kurang tepat dan (i) yang benar siswa kelompok eksperimen Pada Gambar 4.6, jawaban siswa kelas eksperimen pada bagian (ii) di atas tampak bahwa jawaban siswa kurang lengkap dan alasan yang diberikan kurang tepat. Sedangkan jawaban pada bagian (i) siswa sudah dapat menjawab soal dengan benar dan lengkap. Indikator 3 : Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis Soal yang mewakili indikator tersebut yaitu soal postes nomor 4, nilai menyatakan ulang sebuah konsep untuk kelompok eksperimen yaitu sebesar 76,74 sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 73,26. Sebagai gambaran umum hasil penelitian mengenai pemahaman konsep lingkaran siswa, pada indikator tersebut berikut ini akan ditampilkan soal beserta jawaban siswa kelas eksperimen dan kelas control
77
Soal nomor 4: Sebuah lingkaran mempunyai jari-jari 2,5 cm dan tali busurnya 4 cm. Gambarlah lingkaran tersebut dan arsirlah tembereng yang terbentuk! Jawaban siswa kelompok kontrol
(ii)
(i)
Gambar 4.7 Jawaban soal nomor 4 (ii) yang kurang tepat dan (i) yang benar siswa kelompok kontrol Pada Gambar 4.7, jawaban siswa kelas kontrol pada bagian (ii) di atas tampak bahwa siswa kurang tepat dalam menggambar lingkaran yang sesuai dengan kriteria yang diperintahkan. Siswa salah menggambar lingkaran, dimana ukuran jari-jarinya dan tali busur tidak sesuai dengan yang diperintahkan pada soal tersebut. Sedangkan jawaban pada bagian (i) siswa sudah menjawab soal dengan benar. Siswa mampu menggambar lingkaran secara tepat namun kurang lengkap, karena tidak membubuhkan pusat lingkaran.
78
Jawaban siswa kelompok eksperimen
(ii)
(i)
Gambar 4.8 Jawaban soal nomor 4 (ii) yang kurang tepat dan (i) yang benar siswa kelompok eksperimen Pada gambar 4.8, jawaban siswa kelas eksperimen pada bagian (ii) di atas tampak bahwa siswa kurang tepat dalam menggambar lingkaran sesuai dengan yang kriteria yang diperintahkan. Walaupun gambar lingkaran sesuai dengan ukuran jari-jari yang diperintahkan namun ukuran tali busur tidak sesuai dengan yang diperintahkan, juga tidak membubuhkan titik pusat lingkaran. Sedangkan jawaban pada bagian (i) siswa sudah menjawab soal dengan benar dan lengkap. Dari hasil jawaban siswa pada gambar 4.7 dan 4.8 kemampuan menyajikan konsep ke dalam bentuk representasi matematis kelompok eksperimen lebih baik dibandingkan kelompok kontrol Indikator 4 : Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep Soal yang mewakili indikator tersebut yaitu soal postes nomor 5 dan 6, nilai menyatakan ulang sebuah konsep untuk kelompok eksperimen yaitu sebesar 68,90 sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 60,17. Sebagai gambaran umum hasil penelitian mengenai pemahaman konsep lingkaran siswa, pada indikator tersebut berikut ini akan ditampilkan soal beserta jawaban siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol
79
Soal nomor 6 Perhatikan gambar berikut!
Hitunglah Panjang
!
Soal tersebut merupakan soal tentang panjang busur suatu lingkaran, dalam soal ini siswa diharapkan dapat mnegembangkan syarat perlu dan syarat cukup yang harus dipenuhi dalam menjawab soal tersebut, Untuk menjawab soal tersebut, terlebih dahulu mengetahui bahwa diperlukan keliling lingkaran untuk menghitung panjang busur Hasil jawaban siswa kelompok Kontrol:
(ii)
(i)
Gambar 4.9
Jawaban soal nomor 6 (ii) yang kurang tepat dan (i) yang benar siswa kelompok kontrol Pada Gambar 4.9, Jawaban siswa kelas kontrol pada bagian (ii) tampak bahwa siswa menjawab soal kurang tepat, siswa tidak memahami unsur lingkaran yang ditanyakan, Sedangkan jawaban pada bagian (i) dari kelompok kontrol di atas jawaban yang benar
80
Hasil jawaban siswa kelompok eksperimen:
(ii)
(i)
Gambar 4.10 Jawaban soal nomor 6 (ii) yang kurang tepat dan (i) yang benar siswa kelompok eksperimen Pada gambar 4.10 Jawaban siswa kelas eksperimen pada bagian (ii) tampak bahwa siswa menjawab soal secara tuntas, namun jawaban kurang tepat, rumus yang digunakan salah, Sedangkan jawaban pada bagian (i) dari kelompok eksperimen di atas jawaban yang benar. Siswa menjawab dengan benar dan tuntas. Indikator 5 : Menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu Soal yang mewakili indikator tersebut yaitu soal postes nomor 7, nilai menyatakan ulang sebuah konsep untuk kelompok eksperimen yaitu sebesar 69,77 sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 62,21. Sebagai gambaran umum hasil penelitian mengenai pemahaman konsep lingkaran siswa, pada indikator tersebut berikut ini akan ditampilkan soal beserta jawaban siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol Soal nomor 7 Berdasarkan gambar di samping, jika jari-jari lingkaran 14 cm.
Hitunglah luas bangun yang diarsir! Jawaban siswa kelompok kont
81
Hasil jawaban siswa kelompok kontrol
(ii)
(i)
Gambar 4.11 Jawaban soal nomor 7 (ii) yang kurang tepat dan (i) yang benar siswa kelompok kontrol Pada gambar 4.11, jawaban siswa kelas kontrol pada bagian (ii) tampak bahwa siswa menjawab soal kurang tepat. Siswa kurang mampu menggunakan prosedur yang tepat untuk mnyelesaiakan soal tersebut. Sedangkan jawaban pada bagian (i) dari kelompok kontrol di atas adalah jawaban yang tepat walaupun hasil akhir belum tuntas. Siswa mampu menggunakan konsep luas tembereng yang sesuai dengan soal yang ditanyakan.. Jawaban siswa kelompok eksperimen: E. F.
(i)
(ii) Gambar 4.12 Jawaban soal nomor 7 (ii) yang kurang tepat dan (i) yang benar siswa kelompok eksperimen
82
Pada gambar 4.12, jawaban siswa pada bagian (ii) dari kelas eksperimen belum tepat, walaupun tuntas dalam pengerjaannya. Sedangkan siswa pada bagian (i) terlihat bahwa siswa tepat dalam menggunakan prosedur dan rumus yang sesuai untuk meyelesaikan soal dan melakukan perhitungan dengan benar dan lengkap. siswa tersebut mampu memilih prosedur untuk menyelesaikan soal tersebut, menghitung luas juring dan luas lingkaran dengan benar. Ini menunjukkan siswa mampu menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu. Ditinjau dari hasil pekerjaan siswa pada gambar 4.11 dan 4.12, kemampuan menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol. Hal ini dikarenakan pada kelas eksperimen, siswa terbiasa untuk memahami soal yang ditanyakan, sehingga siswa dapat memilih prosedur yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut. Berbeda dengan kelas kontrol, siswa hanya memahami apa yang diajarkan oleh peneliti, sehingga ketika menemukan soal dengan bentuk yang berbeda, siswa tidak mampu untuk menggunakan prosedur yang tepat dan yang sesuai untuk menyelesaikan soal. Indikator 6 : Mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah Soal yang mewakili indikator tersebut yaitu soal postes nomor 8a, 8b, dan 9, nilai menyatakan ulang sebuah konsep untuk kelompok eksperimen yaitu sebesar 65,31 sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 56,40. Sebagai gambaran umum hasil penelitian mengenai pemahaman konsep lingkaran siswa, pada indikator tersebut berikut ini akan ditampilkan soal beserta jawaban siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol Soal nomor 9 Di pusat kota rencanya akan dibuat sebuah taman berbentuk lingkaran dengan diameter 56 m. Di dalam taman iu akan dibuat kolam berbentuk lingkaran berdiameter 28 m. Jika di luar kolam akan ditanami rumput dengan biaya Rp
83
6.000,00/m2. Hitunglah seluruh biaya yang harus dikelurkan untuk menanam rumput tersebut! Soal nomor 9 di atas adalah soal penerapan luas lingkaran. Siswa diharapkan dapat mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah.. Untuk dapat menjawabnya siswa harus terlebih dahulu memiliki konsep luas lingkaran dan perbandingan, siswa membuat sketsa gambar terhadap masalah yang diajukan, sehingga siswa dapat menyelesaikan permasalahan yang diajukan dengan tepat. Jawaban siswa kelompok kontrol:
(ii)
(i)
Gambar 4.13 Jawaban soal nomor 9 (ii) yang kurang tepat dan (i) yang benar Siswa kelompok kontrol Pada gambar 4.16, jawaban siswa pada bagian (ii) dari kelas kontrol di atas belum tepat. Siswa tidak paham terhadap permasalahan yang diajukan. Sedangkanpada bagian (i) terlihat siswa sudah menjawab dengan benar.
84
Jawaban siswa kelompok eksperimen
(ii)
(i)
Gambar 4.14 Jawaban soal nomor 9 (ii) yang kurang tepat dan (i) yang benar siswa kelompok eksperimen Pada gambar 4.14, jawaban pada bagian (ii) terlihat bahwa siswa tuntas dalam mengerjakan soal namun kurang tepat dalam menghitung luas taman yang ditanami rumput. Sedangkan jawaban siswa pada bagian (i) merupakan jawaban yang tepat dan lengkap. Siswa menjawab soal secara sistematis dengan membuat sketsa terlebih dahulu, menggunakan konsep luas lingkaran dan perbandingan dengan tepat dan benar. Dilihat dari jawaban siswa pada gambar 4.13 dan 4.14, kemampuan mengaplikasikan
konsep
atau
algoritma
pemecahan
masalah
kelompok
eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, pemahaman konsep lingkaran siswa kelompok eksperimen lebih baik dibandingkan pemahaman konsep lingkaran siswa pada kelompok kontrol, siswa pun merespon positif terhadap penggunaan media pembelajaran CD Interaktif, sehingga terlihat bahwa penggunaan media pembelajaran CD Interaktif, yang diterapkan pada proses pembelajaran dalam penelitian di SMP Negeri 1 Tarumajaya memberikan dampak positif pada pemahaman konsep lingkaran siswa. Hal tersebut didukung oleh hasil penelitian yang diketahui nilai rata-rata pemahaman konsep lingkaran
85
siswa kelompok eksperimen 69,90 dan kelompok kontrol 61,36. Hasil dari pengujian hipotesis diperoleh bahwa pemahaman konsep lingkaran siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan media pembelajaran CD interaktif lebih tinggi dari siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensioanal. Hal ini juga didukung oleh penelitian sebelumya yang dilakukan oleh Ahmad Yaisy “Efektifitas Penggunaan Multimedia (CD Interaktif) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Lingkaran Pada Peserta Didik Kelas VIII Semester II SMP Ky Ageng Giri Tahun Pelajaran 2010/2011” yang mengungkapkan bahwa rata-rata hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan pembelajaran menggunakan CD interaktif lebih baik daripada siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif penggunaan media pembelajaran CD Interaktif terhadap pemahaman konsep lingkaran siswa E. Keterbatasan Penelitian Peneliti menyadari bahwa penelitian ini belum sempurna. Berbagai upaya telah dilakukan agar memperoleh hasil yang maksimal. Namun demikian, masih terdapat hal-hal yang tidak dapat terkontrol dan tidak dapat dikendalikan sehingga hasil dari penelitian ini pun mempunyai keterbatasan. Hal tersebut antara lain: 1. Penulis hanya melakukan penelitian pada pokok bahasan lingkaran, sehingga belum dapat digeneralisasikan pada pokok bahasan matematika yang lainnya. 2. Kondisi siswa yang belum terbiasa dengan pembelajaran menggunakan media pembelajaran CD Interaktif membuat beberapa siswa kebingungan pada awal pembelajaran. 3. Terbatasnya alokasi waktu yang tersedia dan banyaknya jumlah siswa sehingga diperlukan persiapan yang baik sebelum pembelajaran dimulai. 4. Pengontrolan variabel dalam penelitian ini yang diukur hanya pada aspek pemahaman konsep lingkaran, sedangkan aspek lain tidak dikontrol.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan mengenai pembelajaran matematika dengan menggunakan media pembelajaran CD interaktif terhadap pemahaman konsep lingkaran siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Tarumajaya Bekasi, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Pemahaman konsep lingkaran siswa yang diajar dengan pembelajaran menggunakan media pembelajaran CD interaktif memiliki nilai rata-rata 69,90. Nilai tertinggi dicapai pada indikator menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis yaitu sebesar 76,74 sedangkan nilai terendah dicapai pada indikator mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah yaitu sebesar 65,31. 2. Pemahaman konsep lingkaran siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional memiliki nilai rata-rata 61,36. Nilai tertinggi dicapai pada indikator menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis yaitu sebesar 73,26 sedangkan nilai terendah dicapai pada indikator mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah yaitu sebesar 56,4. 3. Berdasarkan analisis dengan uji-t, maka diperoleh hasil t-hitung 2,88 dan ttabel pada signifikansi 5% sebesar 1,66, maka nilai
sehingga
ditolak yang artinya, pemahaman konsep siswa yang diajar dengan pembelajaran menggunakan media pembelajaran CD interaktif lebih tinggi dari pada pemahaman konsep siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional. 4. Berdasarkan analisis hasil angket, siswa yang memberikan respon positif ada 38 orang siswa atau sekitar 88,37%, sedangkan siswa yang memberikan respon negatif ada 5 orang siswa atau sekitar 11,63%. Dengan kata lain, pada umumnya siswa memberikan respon positif terhadap penggunaan media
86
87
pembelajaran CD Interaktif dalam pembelajaran matematika pada materi lingkaran B. Saran-Saran Berdasarkan temuan yang penulis temukan dalam penelitian ini, ada beberapa saran penulis terkait penelitian ini, diantaranya: 1. Berdasarkan hasil penelitian bahwa pembelajaran matematika dengan menggunakan media pembelajaran CD interaktif mampu meningkatkan pemahaman konsep lingkaran siswa, sehingga pembelajaran tersebut dapat menjadi salah satu alternatif pembelajaran matematika yang dapat diterapkan. 2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengkaji seberapa besar pengaruh masing-masing penggunaan media pembelajaran CD interaktif terhadap kemampuan berpikir matematik lainnya. 3. Penelitian ini dilakukan pada pokok bahasan lingkaran, untuk penelitian selanjutnya disarankan dilakukan juga pada pokok bahasan lainnya.
88
DAFTAR PUSTAKA Anggraeni, Agnia. “Penerapan Model Pembelajaran Generatif untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa SMP”. Skripsi FPMIPA UPI Bandung: 2011. tidak dipublikasikan. Amalia, Ratih. “Hubungan Antara Kecemasan Matematika dengan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa: Studi Korelasional terhadap Siswa Kelas VIII-F SMP Negeri 8 Bandung Pada Pokok Bahasan Lingkaran”. Skripsi FPMIPA UPI Bandung: 2011. tidak dipublikasikan. Ariani, Niken dan Haryanto Dani. Pembelajaran Multimedia di Sekolah: Pedoman Pembelajaran Inspiratif, Konstruktif, dan Prosfektif. Jakarta: PT. Prestasi Pustaka. Cet. I. 2010. Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Cet. IX. 2009. Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. Cet XV. 2011. Supriatna, Dadang. Pengenalan Media Pembelajaran. Bahan Ajar Untuk Diklat ETraining PPPPTK TK Dan PLB. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Taman Kanak Kanak dan Pendidikan Luar Biasa. 2009. Daryanto. Media Pembelajaran. Bandung: PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera. Cet. I. 2011. Ekayanti, dkk. . Pemanfaatan CD Interaktif sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Penalaran Siswa pada Pembelajaran Matematika. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran. 2. 2013. Emay, Ade. “Peningkatan Kemampuan Pemahaman dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama Dengan Menggunakan Pembelajaran Kooperatif Tipe Formulate-Share-Listen-Create (FSLC)". Tesis pada Pascasarjana UPI Bandung: 2011. tidak dipublikasikan. Erni, Suardani Ketut, dkk. . Pengaruh Media CD Interaktif Berbantuan LKS terhadap Motivasi dan Hasil Belajar IPA Kelas V di SD 1.2.5 BanyuasriSingaraja. e-journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Dasar. 3. 2013 E.T, Ruseffendi. Dasar-dasar Penelitian Pendidikan & Bidang Non-Eksakta lainnya. Bandung: Tarsito. Cet. I. 2010.
89
Irianti, Puji. Penilaian Unjuk Kerja. Yogyakarta: PPPGM. 2004. Kadir, dkk.. Pedoman Penulisan Skripsi. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta: 2011. Kadir, Statistik untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Rosemata Sampurna. 2010. Mulyanta, St. dan Leong, Marlon. Tutorial Membangun Multimedia Interaktif Media Pembelajaran. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta. 2009. Mulyanti, Yanti. “Peningkatan Kemampuan Pemahaman Konsep dan Penalaran Induktif Siswa Sekolah Menengah Pertama melalui Pendekatan Generatif” Tesis pada Pascasarjana UPI Bandung: 2010. tidak dipublikasikan. Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan Baru. Ciputat: Gaung Persada (GP) Press. Cet. I. 2008. Musfiqon, HM.. Pengembangan Media & Sumber Pembelajaran. Jakarta:. Prestasi Pustakaraya. Cet. I. 2012. Natawidjaja, Rochman, dkk.. Rujukan Filsafat. Teori. dan Praksis Ilmu Pendidikan. Bandung: UPI Press. Cet. I. 2007. Rahayuningrum, Rosalia Hera. “Penggunaan Media Pembelajaran Multimedia Interaktif Berbantuan Komputer untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VIIF di SMP Negeri 2 Imogiri Bantul”. HIMA UNY. Yogyakarta. Rosyada, Dede. Paradigma Pendidikan Demokratis: Sebuah Model Pelibatan Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pendidikan. Jakarta: Kencana. 2007. Sagala, Syaiful. Konsep dan Makna Pembelajran: untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta. Cet. VIII. 2010. Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Stadar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana. Cet. VII. 2010. _______. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana. Cet. IV. 2011. Satriawati, Gusni. Pembelajaran dengan Pendekatan Open-Ended untuk Meningkatkan Pemahaman dan Kemampuan Komunikasi Matematis
90
Siswa SMP. Algoritma: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika. 1. 2006. Kurniawati, Lia. Pembelajaran dengan Pendekatan Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Matematis Siswa SMP. Algoritma: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika. 1. 2006. Subana dan Sudrajat. Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia. 2001. Suhendra, dkk. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Jakarta: Universitas Terbuka. Cet II. 2007. Suherman, Erman. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: JICA. 2003. Sumarmo, Utari. MAKALAH MATEMATIKA BERPIKIR dan DISPOSISI MATEMATIK: “Apa.Mengapa. dan Bagaimana dikembangkan pada peserta didik”. Bandung: FPMIPA UPI. 2010. Susetiyono. “Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Lingkaran dengan Memanfaatkan CD Interaktif dan Who Wants to be a Millionaire”. Purworejo. 2010. Tim Penyusun. Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SMP/MTs. Jakarta: BSNP Depdiknas. 2006. Tim Redaksi. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2008. Uno, B.. Hamzah. dan Umar. Masri Kudrat. Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran: Sebuah Konsep Pembelajaran Berbasis Kecerdasan. Jakarta: Bumi Aksara. Cet. I. 2009. Wardhani, Sri. Analisis SI dan SKL Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs untuk Optimalisasi Tujuan Mata Pelajaran Matematika. Paket Fasilitasi Pemberdayaan KKG/MGMP Matematika. PPPPTK Yogyakarta. 2008. _______. Implikasi Karakteristik Matematika dalam Penacapaian Tujuan Mata Pelajaran Matematika di SMP/MTs. Yogyakarta: PPPPTK Matematika. 2010. Warsita, Bambang. Teknologi Pembelajaran. Landasan & Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta. 2008.
91
Waryanto, Nur Hadi. “Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran”. Makalah disampaikan pada kegiatan Diklat Guru SMK Muhammadiyah 3 Klaten 15 dan 21 Mei. Klaten: SMK Muhammadiyah 3 Klaten. 2008. Wikipedia. “Multimedia”. http://id.wikipedia.org/wiki/multimedia. 8 Maret 2012. 08:25 WIB Yaisy, Ahmad “Efektifitas Penggunaan Multimedia (CD Interaktif) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Lingkaran pada Peserta Didik Kelas VIII Semester II SMP Ky Ageng Giri Tahun Pelajaran 2010/2011”. Undergraduate Theses IAIN Walisongo Semarang: 2011. tidak dipublikasikan.
92
Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Kelas Eksperimen Nama Sekolah
: SMP Negeri 1 Tarumajaya
Mata Pelajaran
: Matematika
Pokok Bahasan
: Lingkaran
Tahun Ajaran
: 2012/2013
Kelas / Semester : VIII / 2 Alokasi Waktu
: 2 x 40 Menit (1 Pertemuan)
Pertemuan ke-
:1
Standar Kompetensi: Geometri dan Pengukuran 4. Menentukan unsur, bagian lingkaran serta ukurannya. Kompetensi Dasar:
4.1. Menentukan unsur dan bagian-bagian lingkaran
Indikator: 1. Menentukan jari-jari, busur, tali busur, diameter, apotema tali busur, tembereng dan juring dari suatu lingkaran 2. Menentukan panjang apotema lingkaran jika diketahui panjang diameter dan tali busurnya 3. Menggambarkan sebuah lingkaran yang panjang diameter dan tali busurnya diketahui, kemudian mengarsir satu juring yang terbentuk Karakter yang diharapkan: Mandiri, Tanggung Jawab, Jujur, Rasa Ingin Tahu A. Tujuan Pembelajaran: Setelah proses pembelajaran berlangsung, siswa diharapkan dapat: 1. Mengetahui definisi lingkaran 2. Menentukan unsur-unsur lingkaran 3. Menentukan panjang apotema lingkaran jika diketahui panjang diameter dan tali busurnya 4. Menggambarkan sebuah lingkaran yang diameter dan tali busurnya diketahui, kemudian mengarsir satu juring yang terbentuk
93
B. Materi Ajar Lingkaran, yaitu mengenai: 1. Definisi Lingkaran 2. Unsur-Unsur Lingkaran C. Pendekatan/Strategi/Model/Metode Pembelajaran: Model Pembelajaran: Pembelajaran menggunakan media pembelajaran CD Interaktif D. Langkah-Langkah Kegiatan: Pendahuluan (10 menit) 1. Guru memberi salam dan mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti pembelajaran 2. Guru mengecek kehadiran siswa 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 4. Guru memotivasi siswa dengan menyampaikan manfaat atau pentingnya materi yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya dalam kehidupan sehari-hari kita sering menemukan benda-benda yang mempunyai bentuk dasar lingkaran. Untuk itu kita perlu mempelajari apa itu lingkaran dan apa saja bagian-bagian lingkaran. 5. Guru memberikan informasi pelaksanaan pembelajaran dengan media pembelajaran CD Interaktif. Kegiatan Inti (65 menit) Eksplorasi: 1. Dengan metode tanya jawab, guru mengecek pengetahuan awal siswa dengan bertanya tentang definisi lingkaran, benda-benda yang berbentuk lingkaran, dan unsur-unsur lingkaran. Elaborasi: 2. Siswa belajar tentang definisi dan unsur-unsur lingkaran dengan cara berinteraksi dengan CD Interaktif yang ada di komputer
94
3. Guru memantau jalannya pembelajaran dan membantu/mengarahkan siswa yang mengalami kesulitan 4. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk mencatat materi pembelajaran yang dianggap penting Konfirmasi: 5. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum mereka pahami. 6. Guru memberikan soal pemahaman konsep tentang unsur-unsur lingkaran yang dikerjakan secara individu Kegiatan Akhir (5 menit) Penutup: 1. Guru mengarahkan siswa untuk membuat rangkuman/simpulan materi yang telah dipelajari, yaitu definis dan unsur-unsur lingkaran 2. Guru menugaskan kepada setiap siswa untuk mempelajari materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya 3. Guru menutup pelajaran 4. Guru memberi salam E. Alat dan Sumber belajar Alat
: Komputer, Laptop, LCD
Sumber Belajar : Media pembelajaran CD Interaktif Mepelin 8 Enterprise F. Penilaian Teknik Penilaian : Tes Tertulis Bentuk Instrumen : Uraian Indikator Menentukan jari-jari, busur, tali 1.
Instrumen Perhatikan
busur, diameter, apotema tali busur, berikut! tembereng dan lingkaran
juring dari suatu
gambar
lingkaran
95
Tentukan jari-jari, busur, tali busur, diameter,
apotema
tali
busur,
tembereng dan juring dari lingkaran tersebut! Menentukan
panjang
apotema 2. Perhatikan lingkaran tersebut!
lingkaran jika diketahui panjang diameter dan tali busurnya
Jika panjang diameter lingkaran tersebut adalah 10 cm dan panjang tali busurnya 8 cm. Tentukan panjang garis apotema! Menggambarkan sebuah lingkaran
3. Sebuah lingkaran berdiameter 8
yang diameter dan tali busurnya
cm dan panjang tali busurnya 4
diketahui, kemudian mengarsir satu
cm. Gambarlah lingkaran tersebut
juring yang terbentuk
dan arsirlah salah satu juring yang terbentuk!
No
Kunci Jawaban
Skor
Soal 1
Dik:
Dit: jari-jari, busur, tali busur, diameter, apotema tali busur, tembereng dan juring
4
96
Jawab: Jari-jari
: ̅̅̅̅, ̅̅̅̅, ̅̅̅̅, dan ̅̅̅̅
Busur
: AB , AC , CD , BD , ABD, ACD, BDC
Tali busur
: ̅̅̅̅ dan ̅̅̅̅
Diameter
: ̅̅̅̅
Apotema tali busur : ̅̅̅̅ Tembereng
: daerah yang dibatasi oleh AC dan tali
busur ̅̅̅̅ serta daerah yang dibatasi oleh BD dan tali busur ̅̅̅̅ Juring
2
: bangun DOC dan bangun AOB
Dik:
4
Panjang ̅̅̅̅ = panjang ̅̅̅̅ = 5 cm Panjang ̅̅̅̅ = 8 cm Panjang ̅̅̅̅ = panjang ̅̅̅̅ =
x Panjang ̅̅̅̅ =
x 8 cm = 4
cm Dit: panjang garis apotema (̅̅̅̅) Jawab: ̅̅̅̅ = ̅̅̅̅
̅̅̅̅
= (5 cm)2 - (4 cm)2 = 25 cm2 - 16 cm2 = 9 cm2 ̅̅̅̅ = √ = 3 cm Jadi, panjang garis apotema adalah 3 cm 3
Dik: d = 8 cm Panjang tali busur = 4 cm Dit: gambar lingkaran & arsiran tembereng yang terbentuk
4
97
Jawab:
Tarumajaya, April 2013 Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Peneliti
Susanto Tatang Hidayat, S.Pd.
Maspupah
NIP.
NIM. 108017000057
98
Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Kelas Kontrol Nama Sekolah
: SMP Negeri 1 Tarumajaya
Mata Pelajaran
: Matematika
Pokok Bahasan
: Lingkaran
Tahun Ajaran
: 2012/2013
Kelas / Semester : VIII / 2 Alokasi Waktu
: 2 x 40 Menit (1 Pertemuan)
Pertemuan ke-
:1
Standar Kompetensi: Geometri dan Pengukuran 4. Menentukan unsur, bagian lingkaran serta ukurannya. Kompetensi Dasar:
4.1. Menentukan unsur dan bagian-bagian lingkaran
Indikator: 1. Menentukan jari-jari, busur, tali busur, diameter, apotema tali busur, tembereng dan juring dari suatu lingkaran 2. Menentukan panjang apotema lingkaran jika diketahui panjang diameter dan tali busurnya 3. Menggambarkan sebuah lingkaran yang panjang diameter dan tali busurnya diketahui, kemudian mengarsir satu juring yang terbentuk Karakter yang diharapkan: Mandiri, Tanggung Jawab, Jujur, Rasa Ingin Tahu A. Tujuan Pembelajaran: Setelah proses pembelajaran berlangsung, siswa diharapkan dapat: 1. Mengetahui definisi lingkaran 2. Menentukan unsur-unsur lingkaran 3. Menentukan panjang apotema lingkaran jika diketahui panjang diameter dan tali busurnya 4. Menggambarkan sebuah lingkaran yang diameter dan tali busurnya diketahui, kemudian mengarsir satu juring yang terbentuk
99
B. Materi Ajar Lingkaran, yaitu mengenai: 1. Definisi Lingkaran 2. Unsur-Unsur Lingkaran C. Pendekatan/Strategi/Model/Metode Pembelajaran: Model Pembelajaran
: Pembelajaran Konvensional
Metode Pembelajaran : Ekspositori D. Langkah-Langkah Kegiatan: Pendahuluan (5 menit) 1. Guru memberi salam dan mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti pembelajaran 2. Guru mengecek kehadiran siswa Kegiatan Inti (70 menit) Eksplorasi: 1. Guru menjelaskan materi tentang definisi lingkaran dan unsur-unsur lingkaran 2. Guru memberikan contoh soal dan menyelesaikannya 3. Siswa diberi waktu untuk mencatat penjelasan contoh soal yang telah diberikan. 4. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya jika merasa belum jelas Elaborasi: 5. Guru memberikan latihan soal 6. Guru berkeliling, memperhatikan dan mengarahkan siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan latihan soal Konfirmasi: 7. Guru memanggil beberapa siswa untuk mengerjakan hasil pekerjaannya di papan tulis 8. Guru memeriksa jawaban siswa 9. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai penjelasan yang belum mereka pahami.
100
10. Guru memberikan soal pemahaman konsep tentang unsur-unsur lingkaran yang dikerjakan secara individu Kegiatan Akhir (5 menit) Penutup: 1. Guru mengarahkan siswa untuk membuat rangkuman/simpulan pelajaran 2. Guru menugaskan kepada setiap siswa untuk mempelajari materi selanjutnya 3. Guru menutup pelajaran dan mengucapkan salam E. Alat dan Sumber belajar Alat
: papan tulis, spidol, jangka, penghapus
Sumber Belajar : Tim Edukatif MAK, Modul Matematika, MATRA: Mahir Trampil Smart untuk SMP/MTs Kelas VIII, Surakarta: CV Media Adi Karya Grafika. F. Penilaian Teknik Penilaian : Tes Tertulis Bentuk Instrumen : Uraian
Indikator
Instrumen
Menentukan jari-jari, busur, tali 1.
Perhatikan
gambar
lingkaran
busur, diameter, apotema tali busur, berikut! tembereng dan
juring dari suatu
lingkaran
Tentukan jari-jari, busur, tali busur, diameter,
apotema
tali
busur,
tembereng dan juring dari lingkaran tersebut!
101
Menentukan
panjang
apotema 2. Perhatikan lingkaran tersebut!
lingkaran jika diketahui panjang diameter dan tali busurnya
Jika panjang diameter lingkaran tersebut adalah 10 cm dan panjang tali busurnya 8 cm. Tentukan panjang garis apotema!
Menggambarkan sebuah lingkaran
3. Sebuah lingkaran berdiameter 8
yang diameter dan tali busurnya
cm dan panjang tali busurnya 4
diketahui, kemudian mengarsir satu
cm.
juring yang terbentuk
tersebut dan arsirlah salah satu
Gambarlah
lingkaran
juring yang terbentuk!
No
Kunci Jawaban
Skor
Soal 1
4
Dik:
Dit: jari-jari, busur, tali busur, diameter, apotema tali busur, tembereng dan juring Jawab: Jari-jari
: ̅̅̅̅, ̅̅̅̅, ̅̅̅̅, dan ̅̅̅̅
Busur
: AB , AC , CD , BD , ABD, ACD, BDC
Tali busur
: ̅̅̅̅ dan ̅̅̅̅
102
: ̅̅̅̅
Diameter
Apotema tali busur : ̅̅̅̅ Tembereng
: daerah yang dibatasi oleh AC dan tali busur ̅̅̅̅ serta daerah yang dibatasi oleh BD dan tali busur ̅̅̅̅
Juring
2
: bangun DOC dan bangun AOB
Dik:
4
Panjang ̅̅̅̅ = panjang ̅̅̅̅ = 5 cm Panjang ̅̅̅̅ = 8 cm Panjang ̅̅̅̅ = panjang ̅̅̅̅ =
x Panjang ̅̅̅̅ =
x 8 cm = 4
cm Dit: panjang garis apotema (̅̅̅̅) Jawab: ̅̅̅̅ = ̅̅̅̅
̅̅̅̅
= (5 cm)2 - (4 cm)2 = 25 cm2 - 16 cm2 = 9 cm2 ̅̅̅̅ = √ = 3 cm Jadi, panjang garis apotema adalah 3 cm
3
Dik: d = 8 cm Panjang tali busur = 4 cm Dit: gambar lingkaran & arsiran tembereng yang terbentuk
4
103
Jawab:
Tarumajaya, April 2013 Mengetahui, Guru Mata Pelajaran
Peneliti
Susanto Tatang Hidayat, S.Pd.
Maspupah
NIP.
NIM. 108017000057
104
Lampiran 3 KISI-KISI UJI COBA TES PEMAHAMAN KONSEP LINGKARAN Satuan Pendidikan
: SMPN 1 Tarumajaya Bekasi
Kelas/Semester
: VIII/2
Materi Pokok
: Lingkaran
Standar Kompetensi
:
Menentukan unsur,
bagian lingkaran serta
ukurannya. Kompetensi Dasar
: 1. Menentukan unsur dan bagian-bagian lingkaran 2. Menghitung keliling dan luas lingkaran 3. Menggunakan hubungan sudut pusat, panjang busur dan luas juring dalam pemecahan masalah 4. Melukis lingkaran dalam dan lingkaran luar suatu segitiga
Indikator Pemahaman Konsep
Indikator Soal
menurut Depdiknas (2006) 1. Menyatakan ulang sebuah konsep
1. Menentukan
jari-jari,
No
Jml
Soal
Soal
1
busur, tali busur, diameter, apotema tembereng
tali
1
busur,
dan
juring
suatu lingkaran 2. Mengklasifikasikan objek
1. Mengklasifikasikan titik
menurut sifat-sifat tertentu
pusat, jari-jari, juring, tali
sesuai dengan konsepnya
busur, dan tembereng
2
2
berdasarkan gambar 2. Mengklasifikasikan sudut
3
pusat dan sudut keliling berdasarkan gambar 3. Menyajikan
konsep
dalam 1. Menggambarkan
sebuah
4
105
berbagai bentuk representasi
lingkaran
yang
matematis
jari-jari dan tali busurnya diketahui,
panjang
kemudian
2
mengarsir tembereng yang terbentuk 2. Menggambarkan lingkaran
sebuah
5
yang panjang
jari-jari, sudut pusat dan sudut kelilingnya diketahui 4. Mengembangkan syarat perlu 1. Menentukan jari-jari benda atau
syarat
cukup
suatu
konsep
6
yang berbentuk lingkaran jika diketahui kelilingnya 2. Menghitung lingkaran, menentukan busurnya
5. Menggunakan,
2
keliling kemudian panjang
7
1. Menentukan luas daerah
8
memanfaatkan dan memilih
yang yang dibatasi oleh
prosedur atau operasi tertentu
persegi dan lingkaran 2. Menentukan
luas
2
9
tembereng suatu lingkaran yang hanya diketahui jarijarinya 6. Mengaplikasikan konsep atau 1. Menerapkan algoritma pada pemecahan
panjang
lintasan
masalah
pemecahan masalah
konsep
10a
dalam
10b 3
2. Menerapkan konsep luas lingkaran
11
dalam
pemecahan masalah Jumlah Soal
12
Skala Kriteria 0 1 2 Menyatakan ulang Tidak ada Tidak dapat Kurang mampu sebuah konsep jawaban menyatakan ulang menyatakan ulang sebuah konsep sebuah konsep dengan banyak kesalahan Mengklasifikasikan Tidak ada Tidak dapat Kurang mampu objek-objek jawaban Mengklasifikasika Mengklasifikasik menurut sifat-sifat n objek-objek an objek-objek tertentu sesuai menurut sifat-sifat menurut sifat-sifat dengan konsepnya tertentu sesuai tertentu sesuai dengan konsepnya dengan konsepnya
3
Mampu menyatakan ulang sebuah konsep dengan sedikit kesalahan Mampu Mengklasifikasik an objek-objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya dengan sedikit kesalahan Menyajikan konsep Tidak ada Tidak dapat Kurang mampu Mampu dalam berbagai jawaban Menyajikan Menyajikan Menyajikan bentuk representasi konsep dalam konsep dalam konsep dalam matematis berbagai bentuk berbagai bentuk berbagai bentuk representasi representasi representasi matematis matematis dengan matematis dengan banyak kesalahan sedikit kesalahan
4 Menyatakan ulang sebuah konsep dengan lengkap dengan benar tanpa ada kesalahan Mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya dengan benar tanpa ada kesalahan
Lampiran 4
RUBRIK PENSKORAN PEMAHAMAN KONSEP
Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis tanpa ada kesalahan
106
Mengembangkan Tidak ada syarat perlu atau jawaban syarat cukup suatu konsep
Tidak dapat Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep matematis
Kurang mampu Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep dengan banyak kesalahan Menggunakan, Tidak ada Tidak dapat Kurang mampu memanfaatkan dan jawaban Menggunakan, Menggunakan, memilih prosedur memanfaatkan memanfaatkan atau operasi tertentu dan memilih dan memilih prosedur atau prosedur atau operasi tertentu operasi tertentu
Mampu Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep matematis dengan sedikit kesalahan Mampu Menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu dengan sedikit kesalahan Mengaplikasikan Tidak ada Tidak dapat Kurang mampu Mampu konsep atau jawaban mengaplikasikan mengaplikasikan Mengaplikasikan alogaritma ke konsep atau konsep atau konsep atau pemecahan alogaritma ke alogaritma ke alogaritma ke masalah. pemecahan pemecahan pemecahan masalah masalah dengan masalah dengan banyak kesalahan sedikit kesalahan *dimodifikasi dari Puji Irianti, Penilaian Unjuk Kerja
Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep dengan benar tanpa ada kesalahan
Menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu tanpa ada kesalahan
Mengaplikasikan konsep atau alogaritma ke pemecahan masalah tanpa ada kesalahan
107
108
Lampiran 5
Instrumen Tes Pemahaman Konsep Lingkaran Petunjuk : Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal. jawablah soal pada lembar jawaban yang telah disediakan. Kerjakan terlebih dahulu soal yang kamu anggap mudah. Periksa kembali hasil pekerjaanmu sebelum dikumpulkan
Waktu: 80 Menit
1. Gambar di samping adalah lingkaran yang berpusat di titik O Tentukan jari-jari, busur, tali busur, diameter, apotema tali busur, tembereng dan
juring dari
lingkaran tersebut! 2.
2 Sebutkan
nama
unsur-unsur
lingkaran
yang
3
ditunjukkan oleh nomor 1, 2, dan 3 pada gambar di O
samping
1 3. Perhatikan gambar berikut! Di antara pernyataan berikut, manakah pernyaataan yang benar? Berikan alasan! a.
b.
25
4. Sebuah lingkaran mempunyai jari-jari 2,5 cm dan tali busurnya 4 cm. Gambarlah lingkaran tersebut dan arsirlah tembereng yang terbentuk! 5. Lingkaran O berdiameter 6 cm, besar sudut pusat 600, dan besar sudut keliling 300. Gambarlah lingkaran O tersebut! 6.
Dyandra mengukur meja yang berbentuk lingkaran dengan tali. Setelah diukur, ternyata panjang tali sama dengan 314 cm. Tentukan jari-jari meja tersebut!
109
7. Perhatikan gambar berikut!
Hitunglah Panjang
!
8. Perhatikan gambar di samping Tentukan luas daerah yang terarsir! 20 cm
20 cm
9. Berdasarkan gambar di samping, jika jari-jari lingkaran 14 cm. Hitunglah luas bangun yang diarsir! 10. Afif bersepeda ke sekolah. Jari-jari roda sepedanya 14 cm a. Tentukan panjang lintasan yang dilalui Afif jika roda sepedanya berputar sebanyak 10 kali b. Tentukan banyaknya perputaran sepeda roda Afif agar dia sampai di rumah jika jarak rumah Afif dengan sekolah 88 m 11. Di pusat kota rencanya akan dibuat sebuah taman berbentuk lingkaran dengan diameter 56 m. Di dalam taman iu akan dibuat kolam berbentuk lingkaran berdiameter 28 m. Jika di luar kolam akan ditanami rumput dengan biaya Rp 6.000,00/m2. Hitunglah seluruh biaya yang harus dikelurkan untuk menanam rumput tersebut!
-----------------------*** Selamat Bekerja ***---------------------------------------------*** Semoga Sukses ***-----------------------
110
Lampiran 6 KUNCI JAWABAN TES PEMAHAMAN KONSEP LINGKARAN
No Soal 1
Kunci Jawaban Dik:
Skor 4
Dit: Unsur-unsur lingkaran O Jawab: Unsur-unsur lingkaran O yaitu: Jari-jar : ̅̅̅̅, ̅̅̅̅, ̅̅̅̅, ̅̅̅̅, dan ̅̅̅̅ Busur
: AB , BC , CD , DF , FA, ABC, BCD, CDF, DFA
Tali busur : ̅̅̅̅, ̅̅̅̅, dan ̅̅̅̅ Diameter : ̅̅̅̅ dan ̅̅̅̅ Apotema tali busur : ̅̅̅̅ Tembereng : daerah yang dibatasi oleh AB dan ̅̅̅̅, daerah yang dibatasi oleh CD dan ̅̅̅̅ , serta daerah yang dibatasi oleh FA dan ̅̅̅̅ Juring : bangun DOC, bangun BOC, bangun AOB, bangun AOF, dan bangun DOF
2
Dik:
4 2 3 O
1 Dit: Unsur-unsur lingkaran O no 1, 2, dan 3 Jawab:
111
No.1 : Titik pusat No. 2 : jari-jari No. 3 : Juring
3
Dik: besar DFE = 25º Dit: apakah a.
4
= 12,5 ?
b.
25 ?
Jawab: besar DOE = a. Salah Karena DFE merupakan sudut pusat dan DOE merupakan sudut keliling. DFE dan DOE menghadap busur yang sama yaitu DE, sehingga besar DOE =
x besar DFE
= 2 x 25º = 50º
b. Benar Karena DGE merupakan sudut keliling dan DFE merupakan sudut keliling. DGE dan DFE menghadap busur yang sama yaitu DE, sehingga besar DGE = besar DFE = 25º
4
Dik: r = 5 cm Panjang tali busur = 6 cm Dit: gambar lingkaran & arsiran tembereng yang terbentuk Jawab:
4
112
5
Dik: d = 5 cm
4
besar sudut pusat = 600 besar sudut keliling = 300 Dit: gambar lingkaran Jawab:
O
6
Dik: panjang tali = keliling lingkaran K = 314 cm Dit: r = ? Jawab:
K=2 314100cm = 2 x
xr
100 cm = 2r r= = 50 cm Jadi, jari-jari meja adalah 50 cm
4
113
7
Dik: besar POQ = 72º
4
r = 20 cm Dit: panjang PQ Jawab: K=2 = 2 x 3,14 x 20 cm = 125,6 cm
panjang PQ = = =
xK
x 125,6 cm x 125,6 cm
= 25,12 cm 8
Dik: s = d = 20 cm
4
Dit: Luas daerah yang diarsir = ? Jawab: Luas daerah yang diarsir = luas
– luas O
= s2 – r2 = (20 cm)2 – 3,14 x (10 cm)2 = 400 cm2 – 314 cm2 = 86 cm2 Jadi, luas daerah yang diarsir adalah 86 cm2
9
Dik: r = a = t = 14 cm
4
besar AOB = 90º Dit: Luas daerah yang diarsir = ? Jawab: Luas daerah yang diarsir = Luas tembereng = Luas juring AOB – luas ∆ AOB =(
)
114
=(
)-
=(
)-
=(
) - 98
=(
) - 98
= 154
- 98
= 56 Jadi, luas daerah yang diarsir adalah 56 10
Dik: a. r = 14 cm, N = 10 kali b. r = 14 cm, j = 88 m Dit: a. j = ? b. N = ? Jawab: K=2
=2x
x 142 cm = 88 cm
a. j = K x N = 88 cm x 10 = 880 cm = 8,8 m Jadi, panjang lintasan yang dilalui Afif adalah 8,8 m
j
b. N = K 88
= 88 =
88 88
= 100 Jadi, banyaknya perputaran roda sepeda Afif adalah 100 kali
4
115
11
Dik:
4
misal: jari-jari taman = r1 jari-jari kolam = r2 r1 = 56 m r2 = 28 m biaya tiap m2 = Rp. 6.000,00 Dit: biaya seluruhnya untuk menanam rumput Jawab: Luas daerah yang ditanami rumput = luas taman – luas kolam =
-
= = = =
x 2.352336
= 7.392 m2 Biaya untuk menanam rumput seluas 7.392 m2 = 7.392 x Rp. 6.000 = Rp. 44.352.000 Jadi, biaya untuk menanam rumput adalah Rp. 44.352.000
116 Lampiran 7
SKOR UJI COBA INSTRUMEN TES PEMAHAMAN KONSEP LINGKARAN
Nomor Soal
NO Kode Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9 U10 U11 U12 U13 U14 U15 U16 U17 U18 U19 U20 U21 U22 U23 U24 U25 U26 U27 U28 U29 U30 U31 U32 U33 U34 U35 U36 U37
1 3 2 3 3 2 2 1 3 3 2 3 3 4 3 4 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 4 3 3 3 2 2 2
2 3 2 3 4 2 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 3 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3
3 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 4 2 1 2 2 2 3 3 4 3 3 1 2 3 3 3 3 1 1 3 2 0 1
4 2 1 3 2 2 1 3 3 2 2 3 2 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 4 3 3 3 2 1 4 3 2 2
5 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 0 1 0 2 1 0 2 1 1 1 1 1 1 0
6 1 2 3 3 2 2 1 3 3 2 2 2 3 2 3 3 1 1 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 1 1
7 2 1 3 3 2 2 2 2 3 1 2 1 3 4 3 2 0 2 3 3 4 3 3 2 2 2 3 4 3 4 3 3 2 3 2 0 1
8 0 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 1 1 4 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 0 1 2 2 2 1 1 2
9 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 0 1 2 2 1 2 1 2 0 3 1 1 0
10a 3 3 4 3 2 2 2 3 4 2 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2
10b 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 2
11 1 0 2 2 0 1 1 1 2 0 0 0 2 2 2 1 0 1 2 2 3 1 2 0 0 0 1 2 2 1 2 3 1 3 0 0 0
117
38 39 40 41 42
U38 U39 U40 U41 U42
2 2 4 3 2
3 3 3 4 2
1 2 4 2 2
3 2 4 3 2
2 1 2 2 1
2 2 4 2 1
2 1 4 3 0
2 2 2 2 1
0 2 4 2 1
3 4 4 3 3
3 3 4 4 3
0 1 3 2 0
118
Lampiran 8
HASIL DAN PENGHITUNGAN UJI VALIDITAS Langkah-langkah Perhitungan Validitas Tes Contoh mencari validitas soal nomor 1: 1. Menentukan nilai N = Jumlah siswa yang mengikuti tes = 42 2. Menentukan nilai ∑ = Jumlah skor soal nomor 1 = 112 3. Menentukan nilai ∑ = Jumlah skor total = 1117 4. Menentukan nilai ∑
= Jumlah kuadrat skor soal nomor 1 = 318
5. Menentukan nilai ∑
= Jumlah kuadrat skor total = 31027
6. Menentukan nilai ∑
= Jumlah hasil kali skor soal nomor 1 dengan skor
total = 3085 7. Menentukan nilai = =
(∑ )(∑ )
∑
(∑ ) +* ∑
√* ∑
( √,
(
)
)
-,
(∑ ) + (
(
) )
-
= = 0,666 0,67 8. Mencari nilai Dengan dk = n – 2 = 42 – 2 = 40 dan taraf signifikansi sebesar 0,05 diperoleh nilai
0,304
9. Setelah diperoleh nilai
, lalu dibandingkan dengan nilai
. Karena
(0,67 > 0,304), maka soal nomor 1 valid.
10. Untuk soal nomor 2 dan seterusnya, penghitungan validitasnya sama dengan penghitungan validitas soal nomor 1
119 UJI VALIDITAS
Y
VALID
VALID
10a 10b 11 3 2 1 3 3 0 4 3 2 3 3 2 2 3 0 2 3 1 2 3 1 3 3 1 4 2 2 2 2 0 2 2 0 3 3 0 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 1 3 2 0 3 3 1 4 2 2 3 3 2 3 3 3 4 3 1 3 3 2 3 2 0 3 3 0 3 2 0 3 3 1 3 4 2 2 3 2 3 2 1 2 3 2 3 3 3 3 3 1 2 4 3 3 3 0 3 3 0 2 2 0 3 3 0 4 3 1 4 4 3 3 4 2 3 3 0 0.34 0.475 0.850 0.3 0.304 0.3 VALID
9 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 0 1 2 2 1 2 1 2 0 3 1 1 0 0 2 4 2 1 0.69 0.3 VALID
TDK VALID
6 7 8 1 2 0 2 1 2 3 3 2 3 3 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 3 2 2 3 3 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 3 3 2 2 4 1 3 3 1 3 2 4 1 0 2 1 2 2 4 3 2 3 3 2 3 4 2 3 3 2 3 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 4 1 2 3 1 3 4 0 3 3 1 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 1 1 0 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 4 4 2 2 3 2 1 0 1 0.85 0.839 0.14 0.3 0.3 0.3 VALID
TDK VALID
VALID
VALID
Katerangan
VALID
1 2 3 4 5 U1 3 3 2 2 2 U2 2 2 2 1 2 U3 3 3 2 3 1 U4 3 4 2 2 1 U5 2 2 2 2 2 U6 2 3 2 1 2 U7 1 3 1 3 2 U8 3 4 2 3 1 3 4 1 2 2 U9 U10 2 2 1 2 2 U11 3 4 2 3 2 U12 3 4 1 2 1 U13 4 4 2 4 2 U14 3 4 2 4 2 U15 4 4 4 3 2 U16 2 4 2 3 2 U17 3 3 1 3 2 U18 2 2 2 2 1 U19 3 3 2 3 1 U20 3 4 2 3 1 U21 3 4 3 3 1 U22 2 3 3 3 2 U23 3 4 4 3 1 U24 3 4 3 2 0 U25 2 4 3 2 1 U26 2 2 1 2 0 U27 3 3 2 3 2 U28 2 4 3 4 1 U29 3 4 3 3 0 U30 3 3 3 3 2 U31 4 4 3 3 1 U32 3 4 1 2 1 U33 3 3 1 1 1 U34 3 3 3 4 1 U35 2 3 2 3 1 U36 2 4 0 2 1 U37 2 3 1 2 0 U38 2 3 1 3 2 U39 2 3 2 2 1 U40 4 3 4 4 2 U41 3 4 2 3 2 U42 2 2 2 2 1 0.67 0.475 0.65 0.7 0.22 (5%, 40) 0.3 0.304 0.3 0.304 0.3 VALID
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
Nomor Soal
Kode Siswa
VALID
NO
22 21 30 29 23 22 21 29 30 19 25 22 34 31 34 28 21 22 31 30 33 30 32 23 24 19 30 33 27 29 30 30 22 34 23 18 16 23 25 42 32 18
120
Lampiran 9 HASIL DAN PENGHITUNGAN UJI RELIABILITAS 1. Menentukan nilai varians skor tiap-tiap soal Misal, untuk mencari varians skor soal nomor 1: ∑
(∑
)
=
= 0,460
2. Menentukan nilai jumlah varians skor semua soal (∑
)
Berdasarkan tabel penghitungan reliabilitas tes uraian di atas, dipeoleh: ∑ 3. Menentukan nilai varians total ∑
(∑ )
=
= 29,765
4. Menentukan n = banyaknya soal yang valid, yaitu 10 soal 5. Menentukan nilai
(
)(
= ( )(
∑
) )
= 0.869
6. Berdasarkan kriteria reliabilitas, nilai
berada diantara interval nilai 0,70
< r11 ≤ 0,90 maka tes uraian tersebut memiliki tingkat korelasi tinggi.
121 UJI RELIABILITAS Nomor Soal NO Kode Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9 U10 U11 U12 U13 U14 U15 U16 U17 U18 U19 U20 U21 U22 U23 U24 U25 U26 U27 U28 U29 U30 U31 U32 U33 U34 U35 U36 U37 U38 U39 U40 U41 U42 ∑
1 2 X1 X2 3 3 2 2 3 3 3 4 2 2 2 3 1 3 3 4 3 4 2 2 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 3 3 2 2 3 3 3 4 3 4 2 3 3 4 3 4 2 4 2 2 3 3 2 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 2 3 2 4 2 3 2 3 2 3 4 3 3 4 2 2 112 140 12544 19600 318 488
3 X3 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 4 2 1 2 2 2 3 3 4 3 3 1 2 3 3 3 3 1 1 3 2 0 1 1 2 4 2 2 87 7569 215
4 X4 2 1 3 2 2 1 3 3 2 2 3 2 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 4 3 3 3 2 1 4 3 2 2 3 2 4 3 2 110 12100 314
6 X6 1 2 3 3 2 2 1 3 3 2 2 2 3 2 3 3 1 1 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 1 1 2 2 4 2 1 98 9604 256
7 X7 2 1 3 3 2 2 2 2 3 1 2 1 3 4 3 2 0 2 3 3 4 3 3 2 2 2 3 4 3 4 3 3 2 3 2 0 1 2 1 4 3 0 98 9604 276
9 10A 10b X9 X10a X10b 1 3 2 1 3 3 1 4 3 2 3 3 2 2 3 1 2 3 1 2 3 2 3 3 4 2 2 1 2 2 1 2 2 1 3 3 2 3 3 1 3 3 2 3 3 1 2 2 1 3 2 1 3 3 2 4 2 1 3 3 1 3 3 1 4 3 1 3 3 1 3 2 0 3 3 1 3 2 2 3 3 2 3 4 1 2 3 2 3 2 1 2 3 2 3 3 0 3 3 3 2 4 1 3 3 1 3 3 0 2 2 0 3 3 2 4 3 4 4 4 2 3 4 1 3 3 56 122 119 3136 14884 14161 100 370 351
11 X11 1 0 2 2 0 1 1 1 2 0 0 0 2 2 2 1 0 1 2 2 3 1 2 0 0 0 1 2 2 1 2 3 1 3 0 0 0 0 1 3 2 0 49 2401 99
Y 20 17 27 27 19 19 18 26 26 15 21 20 30 28 31 22 17 19 28 27 30 26 29 22 21 17 26 31 26 27 28 27 19 31 21 16 14 19 22 38 28 16 991 982081 24633
122 0.460
0.508
0.828
0.617
0.651
1.127
0.603
0.372
0.329
6.491 29.765 0.782 1.111
Keterangan
0.869 Soal memiliki koefisien korelasi reliabilitas tinggi
0.996
123
Lampiran 10 HASIL DAN PENGHITUNGAN UJI TINGKAT KESUKARAN TES Langkah-langkah: 1. Menentukan mean (rata-rata) skor tiap soal 2. Menentukan skor maksimum tiap soal Misal, untuk soal nomor 1, penghitungan tingkat kesukaran sebagai berikut: Mean ( ̅ =
∑
Skor maksimum soal no 1 = 4 3. Menentukan TK = tingkat kesukaran
4. Berdasarkan klasifikasi tingkat kesukaran, nilai TK = 0,67 berada di antara interval 0,30 – 0,70, maka soal nomor 1 memiliki tingkat kesukaran sedang. 5. Untuk soal nomor 2 dan seterusnya, penghitungan tingkat kesukarannya sama dengan penghitungan tingkat kesukaran soal nomor 1.
124 UJI TINGKAT KESUKARAN Nomor Soal
NO Kode Siswa 4 2 1 3 2 2 1 3 3 2 2 3 2 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 4 3 3 3 2 1 4 3 2 2 3 2 4 3 2 110
6 1 2 3 3 2 2 1 3 3 2 2 2 3 2 3 3 1 1 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 1 1 2 2 4 2 1 98
7 2 1 3 3 2 2 2 2 3 1 2 1 3 4 3 2 0 2 3 3 4 3 3 2 2 2 3 4 3 4 3 3 2 3 2 0 1 2 1 4 3 0 98
Y 9 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 0 1 2 2 1 2 1 2 0 3 1 1 0 0 2 4 2 1 56
10a 3 3 4 3 2 2 2 3 4 2 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 4 4 3 3 122
10b 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 4 3 119
11 1 0 2 2 0 1 1 1 2 0 0 0 2 2 2 1 0 1 2 2 3 1 2 0 0 0 1 2 2 1 2 3 1 3 0 0 0 0 1 3 2 0 49
Sulit
Mudah
Mudah
Sedang
Sedang
Sedang
42 2.667 3.333 2.071 2.619 2.333 2.333 1.333 2.905 2.833 1.167 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0.667 0.833 0.518 0.655 0.583 0.583 0.333 0.726 0.708 0.292
Sedang
Keterangan
3 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 4 2 1 2 2 2 3 3 4 3 3 1 2 3 3 3 3 1 1 3 2 0 1 1 2 4 2 2 87
Sedang
∑ Jumlah Siswa Mean Skor Max TK
2 3 2 3 4 2 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 3 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 140
Mudah
U1 U2 U3 U4 U5 U6 U7 U8 U9 U10 U11 U12 U13 U14 U15 U16 U17 U18 U19 U20 U21 U22 U23 U24 U25 U26 U27 U28 U29 U30 U31 U32 U33 U34 U35 U36 U37 U38 U39 U40 U41 U42
Sedang
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
1 3 2 3 3 2 2 1 3 3 2 3 3 4 3 4 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 4 3 3 3 2 2 2 2 2 4 3 2 112
20 17 27 27 19 19 18 26 26 15 21 20 30 28 31 22 17 19 28 27 30 26 29 22 21 17 26 31 26 27 28 27 19 31 21 16 14 19 22 38 28 16
125
Lampiran 11 HASIL DAN PENGHITUNGAN UJI DAYA PEMBEDA Langkah-langkah: 1. Mengurutkan skor siswa dari yang yang tertinggi ke yang terendah 2. Membagi skor siswa menjadi 2 kelompok, kelompok atas dan kelompok bawah 3. Menentukan mean (rata-rata) skor kelompok atas 4. Menentukan mean (rata-rata) skor kelompok bawah 5. Menentukan skor maksimum tiap soal Misal, untuk soal nomor 1, penghitungan daya pembedanya sebagai berikut: Mean kelompok atas = 3,095 Mean kelompok bawah = 2,238 Skor maksimum = 4 6. Menentukan DP = Daya Pembeda
= = 0,214 7.
Berdasarkan klasifikasi daya pembeda, nilai
berada diantara
interval nilai 0,20
Untuk nomor 2 dan seterusnya, cara penghitungan daya pembedanya sama dengan penghitungan daya pembeda soal nomor 1.
126 UJI DAYA PEMBEDA Nomor Soal
KELOMPOK BAWAH
KELOMPOK ATAS
Kode Siswa U40 U15 U28 U34 U13 U21 U23 U14 U31 U19 U20 U32 U3 U41 U4 U30 U8 U22 U27 U29 U9
U24 U16 U39 U25 U11 U35 U1 U12 U6 U5 U18 U33 U38 U7 U17 U2 U26 U36 U42 U10 U37
1 4 4 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4
3 4 4 3 3 2 3 4 2 3 2 2 1 2 2 2 3 2 3 2 3 1
4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2
6 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3
7 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3
Y 9 4 2 2 3 2 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2
10a 4 3 3 2 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 4
10b 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2
11 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 1 1 1 2 2
38 31 31 31 30 30 29 28 28 28 27 27 27 28 27 27 26 26 26 26 26 28.4 3.095 3.667 2.524 3.095 2.952 3.190 1.762 3.095 3.048 2.000 0 0 3 4 3 2 2 2 1 3 2 0 22 2 4 2 3 3 2 1 2 2 1 22 2 3 2 2 2 1 2 4 3 1 22 2 4 3 2 2 2 0 3 3 0 21 3 4 2 3 2 2 1 2 2 0 21 2 3 2 3 2 2 1 3 3 0 21 3 3 2 2 1 2 1 3 2 1 20 3 4 1 2 2 1 1 3 3 0 20 2 3 2 1 2 2 1 2 3 1 19 2 2 2 2 2 2 2 2 3 0 19 2 2 2 2 1 2 1 3 3 1 19 3 3 1 1 2 2 0 3 3 1 19 2 3 1 3 2 2 0 3 3 0 19 1 3 1 3 1 2 1 2 3 1 18 3 3 1 3 1 0 1 3 2 0 17 2 2 2 1 2 1 1 3 3 0 17 2 2 1 2 2 2 1 3 2 0 17 2 4 0 2 1 0 1 3 3 0 16 2 2 2 2 1 0 1 3 3 0 16 2 2 1 2 2 1 1 2 2 0 15 2 3 1 2 1 1 0 2 2 0 14 2.238 3.000 1.619 2.143 1.714 1.476 0.905 2.714 2.619 0.333
127
4
4
4
4
Baik
0.429 0.214 0.095 0.107 0.417
Jelek
0.31
4
Jelek
Cukup
Cukup
0.214 0.167 0.226 0.238
4
Cukup
4
Baik
4
Cukup
4
Jelek
Keterangan
4 Cukup
Skor Max DP =
Lampiran 12
REKAPITULASI VALIDITAS, RELIABILITAS, TINGKAT KESUKARAN DAN DAYA PEMBEDA INSTRUMEN TES PEMAHAMAN KONSEP LINGKARAN Materi Pokok
: Lingkaran
Standar Kompetensi : Menentukan unsur, bagian lingkaran serta ukurannya. Kompetensi Dasar
: 1. Menentukan unsur dan bagian-bagian lingkaran 2. Menghitung keliling dan luas lingkaran 3. Menggunakan hubungan sudut pusat, panjang busur dan luas juring dalam pemecahan masala 4. Melukis lingkaran dalam dan lingkaran luar suatu segitiga Validitas
Indikator Pemahaman Konsep
No
Tingkat
Daya Pembeda
Reliabilitas
Kesukaran
Soal
Nilai
Kriteria
Nilai
Kriteria
Nilai
Kriteria
1. Menyatakan ulang sebuah konsep
1
0,67
VALID
0,67
SEDANG
0,21
CUKUP
2. Mengklasifikasikan objek menurut
2*
0,48
VALID
0,85
MUDAH
0,17
CUKUP
3
0,65
VALID
0,52
SEDANG
0,23
CUKUP
4
0,70
VALID
0,65
SEDANG
0,24
CUKUP
5
0,22
TV
6
0,85
VALID
0,58
SEDANG
0,31
CUKUP
7
0,84
VALID
0,58
SEDANG
0,43
BAIK
Nilai
Kriteria
0,87
T I N G G I
sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya 3. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis 4. Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep
128
No Indikator Pemahaman Konsep
5. Menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi
Validitas
Soal
8 9
Tingkat
Daya Pembeda
Kesukaran Nilai
Kriteria
0,14
TV
0,69
VALID
Nilai
Kriteria
Nilai
Kriteria
0,33
SEDANG
0,09
JELEK
0,21
konsep
0,34
VALID
0,73
MUDAH
10b*
0,47
VALID
0,71
MUDAH
0,11
JELEK
11
0,82
VALID
0,29
SULIT
0,42
BAIK
atau 10a*
algoritma pada pemecahan masalah
Nilai
Kriteria
0,87
T I N G G I
CUKUP
tertentu 6. Mengaplikasikan
ReliabilIitas
KETERANGAN: * : Soal dapat digunakan tetapi perlu diperbaiki TV : TIDAK VALID
129
130
Lampiran 13 KISI-KISI TES PEMAHAMAN KONSEP LINGKARAN
Satuan Pendidikan
: SMPN 1 Tarumajaya Bekasi
Kelas/Semester
: VIII/2
Materi Pokok
: Lingkaran
Standar Kompetensi : Menentukan unsur, bagian lingkaran serta ukurannya. Kompetensi Dasar
: 1. Menentukan unsur dan bagian-bagian lingkaran 2. Menghitung keliling dan luas lingkaran 3. Menggunakan hubungan sudut pusat, panjang busur dan luas juring dalam pemecahan masalah 4. Melukis lingkaran dalam dan lingkaran luar suatu segitiga
Indikator Pemahaman Konsep
Indikator Soal
menurut Depdiknas (2006) 1. Menyatakan ulang sebuah konsep
1. Menentukan jari-jari, busur, tali
busur,
apotema
No
Jml
Soal
Soal
1
diameter,
tali
1
busur,
tembereng dan juring suatu lingkaran
2. Mengklasifikasikan objek
1. Mengklasifikasikan titik
menurut sifat-sifat tertentu
pusat, jari-jari, juring, tali
sesuai dengan konsepnya
busur, dan tembereng
2
2
berdasarkan gambar 2. Mengklasifikasikan sudut pusat dan sudut keliling berdasarkan gambar
3
131
3. Menyajikan
konsep
dalam 1. Menggambarkan
sebuah
berbagai bentuk representasi
lingkaran yang panjang jari-
matematis
jari
dan
tali
diketahui,
4
busurnya
1
kemudian
mengarsir tembereng yang terbentuk
4. Mengembangkan syarat perlu 1. Menentukan jari-jari benda atau syarat cukup suatu konsep
5
yang berbentuk lingkaran jika diketahui kelilingnya 2. Menghitung lingkaran, menentukan busurnya
5. Menggunakan, memanfaatkan
keliling kemudian panjang
6
1. Menentukan luas tembereng
7
dan memilih prosedur atau
suatu lingkaran yang hanya
operasi tertentu
diketahui jari-jarinya
6. Mengaplikasikan konsep atau 1. Menerapkan algoritma masalah
pada
pemecahan
2
panjang
1
konsep
8a
dalam
8b
luas
9
lintasan
3
pemecahan masalah
2. Menerapkan
konsep
lingkaran dalam pemecahan masalah Jumlah Soal
10
132
Lampiran 14
INSTRUMEN TES PEMAHAMAN KONSEP LINGKARAN Petunjuk : Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal.
Waktu: 80 Menit NILAI
jawablah soal pada lembar jawaban yang telah disediakan. Kerjakan terlebih dahulu soal yang kamu anggap mudah.
Periksa kembali hasil pekerjaanmu sebelum dikumpulkan
1. Gambar di samping adalah lingkaran yang berpusat di titik O Tentukan jari-jari, busur, tali busur, diameter, apotema tali busur, tembereng dan
juring dari
lingkaran tersebut! 2.
Sebutkan
nama
unsur-unsur
lingkaran
yang
ditunjukkan oleh nomor 1, 2, 3, 4, dan 5 pada gambar di samping
3. Perhatikan gambar berikut! Di antara pernyataan berikut, manakah pernyataan yang benar, Berikan alasan! a. 𝑥 = 12,5
b. 𝑦 = 25
4. Sebuah lingkaran mempunyai jari-jari 2,5 cm dan tali busurnya 4 cm. Gambarlah lingkaran tersebut dan arsirlah tembereng yang terbentuk!
5.
Dyandra mengukur meja yang berbentuk lingkaran dengan tali. Setelah diukur, ternyata panjang tali sama dengan 314 cm. Tentukan jari-jari meja tersebut!
133
6. Perhatikan gambar berikut!
Hitunglah Panjang
!
7. Berdasarkan gambar di samping, jika jari-jari lingkaran 14 cm. Hitunglah luas bangun yang diarsir!
8. Afif bersepeda ke sekolah. Jari-jari roda sepedanya 28 cm Tentukan: a. Panjang lintasan yang dilalui Afif jika roda sepedanya berputar sebanyak 15 kali b. Banyaknya perputaran sepeda roda Afif agar dia sampai di rumah jika jarak rumah Afif dengan sekolah 8,8 km!
9. Di pusat kota rencanya akan dibuat sebuah taman berbentuk lingkaran dengan diameter 56 m. Di dalam taman iu akan dibuat kolam berbentuk lingkaran berdiameter 28 m. Jika di luar kolam akan ditanami rumput dengan biaya Rp 6.000,00/m2. Hitunglah seluruh biaya yang harus dikelurkan untuk menanam rumput tersebut!
-----------------------*** Selamat Bekerja ***---------------------------------------------*** Semoga Sukses ***-----------------------
134
Lampiran 15 KUNCI JAWABAN TES PEMAHAMAN KONSEP LINGKARAN
No Soal 1
Kunci Jawaban Dik:
Skor 4
Dit: Unsur-unsur lingkaran O Jawab: Unsur-unsur lingkaran O yaitu: Jari-jari : ̅̅̅̅, ̅̅̅̅, ̅̅̅̅, ̅̅̅̅, dan ̅̅̅̅ Busur
: AB , BC , CD , DF , FA, ABC, BCD, CDF, DFA
Tali busur : ̅̅̅̅, ̅̅̅̅, dan ̅̅̅̅ Diameter : ̅̅̅̅ dan ̅̅̅̅ Apotema tali busur : ̅̅̅̅ Tembereng : daerah yang dibatasi oleh AB dan ̅̅̅̅, daerah yang dibatasi oleh CD dan ̅̅̅̅ , serta daerah yang dibatasi oleh FA dan ̅̅̅̅ Jurinng : bangun DOC, bangun BOC, bangun AOB, bangun AOF, dan bangun DOF 2
Dik:
Dit: Unsur-unsur lingkaran O no 1, 2, 3, 4, dan 5 Jawab:
4
135
No.1 : Jari-jari
No. 4 : Tali busur
No. 2 : Juring
No. 5 : Tembereng
No. 3 : Titik pusat
3
Dik: besar DFE = 25º
4
Dit: apakah a. b.
25
Jawab: besar DOE = a. Salah Karena, DFE merupakan sudut pusat dan DOE merupakan sudut keliling. DFE dan DOE menghadap busur yang sama yaitu DE, sehingga besar DOE =
x besar DFE
= 2 x 25º = 50º
b. Benar Karena, DGE merupakan sudut keliling dan DFE merupakan sudut keliling. DGE dan DFE menghadap busur yang sama yaitu DE, sehingga besar DGE = besar DFE = 25º
4
Dik: r = 2,5 cm Panjang tali busur = 4 cm Dit: gambar lingkaran & arsiran tembereng yang terbentuk Jawab:
4
136
5
Dik: panjang tali = keliling lingkaran
4
K = 314 cm Dit: r = ? Jawab:
K=2 314100cm = 2 x
xr
100 cm = 2r r= = 50 cm Jadi, jari-jari meja adalah 50 cm 6
Dik: besar POQ = 72º, r = 20 cm Dit: panjang PQ Jawab: K=2 = 2 x 3,14 x 20 cm = 125,6 cm panjang PQ = = =
xK
x 125,6 cm x 125,6 cm
= 25,12 cm Jadi panjang PQ adalah 25,12 cm
4
137
7
Dik: r = a = t = 14 cm
4
besar AOB = 90º Dit: Luas daerah yang diarsir = ? Jawab: Luas daerah yang diarsir = Luas tembereng = Luas juring AOB – luas ∆ AOB =(
=(
)
)-
=(
)-
=(
) - 98
=( = 154
) - 98 - 98
= 56 Jadi, luas daerah yang diarsir adalah 56 8
Dik: a. r = 28 cm, N = 15 kali b. r = 28 cm, j = 8,8 km Dit: a. j = ?, b. N = ? Jawab: K=2
=2x
x 284 cm = 176 cm
a. j = K x N = 176 cm x 15 = 2.640 cm = 26,4 m Jadi, panjang lintasan yang dilalui Afif adalah 26,4 m j
b. N = K = =
88k
88 .
= 5000 Jadi, banyaknya perputaran roda sepeda Afif adalah 5.000 kali
4
138
9
Dik:
4
misal: jari-jari taman = r1 jari-jari kolam = r2 r1 = 56 m, r2 = 28 m biaya tiap m2 = Rp. 6.000,00 Dit: biaya seluruhnya untuk menanam rumput Jawab: Luas daerah yang ditanami rumput = luas taman – luas kolam =
-
= = = =
. x 2.352336
= 7.392 m2 Biaya untuk menanam rumput seluas 7.392 m2 = 7.392 x Rp. 6.000 = Rp. 44.352.000 Jadi, biaya untuk menanam rumput adalah Rp. 44.352.000
139
Lampiran 16 HASIL TES KELOMPOK KONTROL INDIKATOR PEMAHAMAN KONSEP NO
KODE
MUK
MOSK
NKRM
MSPCK
M3PO
MKPM
JML
1
2
3
4
5
6
7
8a
8b
9
1
K1
2
2
1
3
2
2
2
2
1
1
17
2
K2
3
3
3
3
3
2
3
3
2
2
25
3
K3
2
2
1
2
2
1
2
2
1
1
16
4
K4
3
3
2
3
2
3
2
3
2
1
24
5
K5
1
2
1
2
2
1
2
3
1
1
16
6
K6
2
2
2
1
1
1
2
3
2
0
16
7
K7
2
2
2
2
2
2
2
2
1
1
18
8
K8
2
2
1
3
2
2
2
3
2
1
20
9
K9
3
4
3
3
3
3
2
3
2
2
28
10
K10
3
3
2
3
3
2
3
3
2
1
25
11
K11
2
2
2
2
1
2
2
3
1
1
18
12
K12
2
2
2
3
2
2
2
3
2
1
21
13
K13
3
4
2
3
2
2
2
3
2
1
24
14
K14
2
3
2
3
2
2
2
2
2
0
20
15
K15
3
3
2
3
2
2
2
2
2
1
22
16
K16
2
3
2
3
3
2
2
3
2
1
23
17
K17
2
3
2
3
2
2
2
3
3
3
25
18
K18
3
3
2
3
2
2
2
3
2
1
23
19
K19
2
3
2
3
2
2
2
3
3
2
24
20
K20
2
3
2
4
2
2
3
3
2
1
24
21
K21
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
28
22
K22
2
3
3
3
3
3
2
3
2
1
25
23
K23
3
4
3
4
4
3
4
4
3
2
34
24
K24
2
3
2
3
2
2
3
3
2
2
24
25
K25
3
4
3
4
4
4
3
4
3
2
34
26
K26
3
4
3
3
3
3
3
4
3
2
31
27
K27
2
3
2
3
2
2
2
2
2
1
21
28
K28
1
2
2
3
2
2
2
3
2
1
20
29
K29
4
4
4
4
4
4
3
4
3
3
37
30
K30
3
4
3
3
3
3
3
4
3
2
31
31
K31
3
3
3
3
2
3
3
3
3
2
28
32
K32
3
4
3
3
3
3
3
3
3
2
30
33
K33
3
4
3
3
3
4
3
4
3
3
33
34
K34
2
3
2
3
3
2
3
3
2
1
24
140
35
K35
3
3
1
2
2
2
2
3
2
0
20
36
K36
2
3
2
3
2
2
2
3
2
2
23
37
K37
2
3
1
2
2
2
2
3
2
1
20
38
K38
3
3
2
3
1
2
3
3
2
1
23
39
K39
3
4
3
3
3
3
3
4
3
3
32
40
K40
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
28
41
K41
3
3
2
3
3
2
3
3
3
2
27
42
K42
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
38
43
K43
2
3
2
3
2
2
2
2
2 291
1
21
∑
107
226
126
207
107
̅
2.4884
2.93023
172
172
4.81395 344
2.4884
SMI
5.256 344
172
6.767 516
NILAI
62.209
65.697
73.256
60.174
62.209
56.395
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
KODE SISWA K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 K11 K12 K13 K14 K15 K16 K17 K18 K19 K20 K21 K22 K23
NILAI 42.5 62.5 40 60 40 40 45 50 70 62.5 45 52.5 60 50 55 57.5 62.5 57.5 60 60 70 62.5 85
NO KODE SISWA 24 K24 25 K25 26 K26 27 K27 28 K28 29 K29 30 K30 31 K31 32 K32 33 K33 34 K34 35 K35 36 K36 37 K37 38 K38 39 K39 40 K40 41 K41 42 K42 43 K43 Nilai Maksimum Nilai Minimum
NILAI 60 85 77.5 52.5 50 92.5 77.5 70 75 82.5 60 50 57.5 50 57.5 80 70 67.5 95 52.5 95 40
141
Lampiran 17 HASIL TES KELOMPOK EKSPERIMEN INDIKATOR PEMAHAMAN KONSEP NOMOR SOAL NO
KODE
SKOR MUK
MOSK
NKRM
JML
MSPCK
M3PO
MKPM
1
2
3
4
5
6
7
8a
8b
9
1
E1
2
3
2
3
2
3
2
3
2
1
23
2
E2
2
2
1
3
2
3
3
3
2
1
22
3
E3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
28
4
E4
3
4
3
3
3
3
3
4
2
2
30
5
E5
3
4
3
3
3
3
3
4
3
2
31
6
E6
3
4
2
3
3
3
3
4
3
2
30
7
E7
3
4
3
3
2
3
3
4
3
2
30
8
E8
3
3
2
4
3
3
3
4
3
2
30
9
E9
3
4
3
3
3
3
3
4
3
3
32
10
E10
3
4
3
3
3
3
2
3
3
1
28
11
E11
2
3
2
2
2
2
2
3
2
2
22
12
E12
3
4
3
4
2
2
2
4
3
2
29
13
E13
3
3
3
3
2
3
3
3
2
2
27
14
E14
3
4
3
4
2
2
2
3
2
2
27
15
E15
2
3
2
3
3
2
3
3
3
2
26
16
E16
3
4
3
4
3
3
3
4
3
3
33
17
E17
3
3
2
3
1
3
3
3
2
2
25
18
E18
3
4
4
4
4
3
4
4
3
3
36
19
E19
3
4
3
4
3
3
4
4
3
3
34
20
E20
4
4
3
4
3
3
3
4
3
2
33
21
E21
2
3
2
2
2
3
2
3
2
1
22
22
E22
3
4
3
4
4
4
3
4
3
3
35
23
E23
2
3
2
2
2
2
2
2
2
1
20
24
E24
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
19
25
E25
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
38
26
E26
3
3
2
3
2
2
2
3
2
1
23
27
E27
2
3
1
2
2
2
2
2
2
2
20
28
E28
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
29
E29
3
3
3
3
4
4
3
4
3
2
32
30
E30
3
4
2
3
3
3
3
3
3
1
28
31
E31
3
4
3
3
3
3
3
3
2
2
29
32
E32
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
39
33
E33
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
39
142
34
E34
2
2
2
2
2
2
2
2
1
1
18
35
E35
2
3
2
2
2
3
2
3
2
1
22
36
E36
3
4
2
3
3
3
3
3
3
2
29
37
E37
3
3
2
3
2
2
3
3
1
2
24
38
E38
3
4
3
3
2
2
3
4
3
2
29
39
E39
2
3
2
1
2
1
2
2
2
1
18
40
E40
3
4
2
3
2
3
3
3
2
1
26
41
E41
3
3
2
3
3
3
3
3
2
2
27
42
E42
3
4
3
3
3
3
2
4
3
2
30
43
E43
3
3
2
3
2
3
2
3
2 337
1
24
∑ ̅ SMI NILAI NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
122
259
132
237
120
2.837
6.023 344
3.070 172
5.512 344
2.791
172
172
7.837 516
70.93
75.291
76.744
68.895
69.767
65.31
KODE SISWA E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 E8 E9 E10 E11 E12 E13 E14 E15 E16 E17 E18 E19 E20 E21 E22 E23
NILAI 57.5 55 70 75 77.5 75 75 75 80 70 55 72.5 67.5 67.5 65 82.5 62.5 90 85 82.5 55 87.5 50
NO KODE SISWA 24 E24 25 E25 26 E26 27 E27 28 E28 29 E29 30 E30 31 E31 32 E32 33 E33 34 E34 35 E35 36 E36 37 E37 38 E38 39 E39 40 E40 41 E41 42 E42 43 E43 Nilai Maksimum Nilai Minimum
NILAI 47.5 95 57.5 50 100 80 70 72.5 97,5 97,5 45 55 72.5 60 72.5 45 65 67.5 75 60 100 45
143
Lampiran 18 PENGHITUNGAN STATISTIK DESKRIPTIF KELAS KONTROL 1. Sebaran Data Nilai Tes 40
40
40
42,5
45
45
50
50
50
50
50
52,5
52,5
52,5
55
57,5
57,5
57,5
57,5
60
60
60
60
60
60
62,5
62,5
62,5
62,5
67,5
70
70
70
70
75
77,5
77,5
80
82,5
85
85
92,5
95
2. Tabel Distibusi Frekuensi Berdasarkan sebaran data di atas, untuk membuat tabel distribusi frekuensi dapat diterapkan langkah-langkah berikut: a. Menentukan jangkauan data/ range (J) Nilai maksimum = 95 Nilai minimum = 35 J = Nilai maksimum – Nilai minimum = 95- 40 = 55 b. Menentukan banyak kelas (K) K = 1 + 3,3 log n, dimana n = banyaknya data = 1 + 3,3 log 43 = 1 + 3,3 (1,633) = 6,3889, dibulatkan ke atas → 7 Jadi, banyaknya kelas yaitu 7 c. Menentukan panjang kelas/interval (P)
7,5, dibulatkan ke atas → 8 Jadi, panjang kelas/interval yaitu 8
144
d. Menentukan tepi bawah dan tepi atas kelas pertama, dan kelas-kelas berikutnya. tepi bawah kelas pertama yaitu 40 dan tepi atas kelas pertama yaitu 47. Sehingga diperoleh tabel distribusi frekuensi berikut:
No.
Interval
Batas Bawah
1 2 3 4 5 6 7
40-47 48-55 56-63 64-71 72-79 80-87 88-95
39.5 47.5 55.5 63.5 71.5 79.5 87.5
Batas Atas 47.5 55.5 63.5 71.5 79.5 87.5 95.5
∑
Frekuensi fi
fi(%)
fk
6 9 14 5 3 4 2 43
13.95 20.93 32.56 11.63 6.98 9.30 4.65 100
6 15 29 34 37 41 43
3. Penghitungan Rata-Rata/Mean ( ̅ ) ( ̅) =
∑ ∑
Keterangan : ̅
= Mean/ Nilai Rata-rata
f X i
i
= Jumlah dari hasil perkalian midpoint (nilai tengah) dari masingmasing interval dengan frekuensinya.
f
i
= Jumlah frekuensi/ banyak siswa
No. Interval 1 2 3 4 5 6 7
40-47 48-55 56-63 64-71 72-79 80-87 88-95 ∑
fi 6 9 14 5 3 4 2 43
Titik Tengah ( xi) 43.5 51.5 59.5 67.5 75.5 83.5 91.5
fixi 261 463.5 833 337.5 226.5 334 183 2638.5
145
̅
∑ ∑
4. Perhitungan Median/Nilai Tengah (Me) )
Me = b + p( Keterangan : Me = Median b
= batas bawah kelas median
p
= panjang kelas
n
= banyak data
F
= jumlah frekuensi kelas-kelas sebelum kelas median
f
= frekuensi kelas median No.
Batas Interval Bawah
1 2 3 4 5 6 7
40-47 48-55 56-63 64-71 72-79 80-87 88-95
39.5 47.5 55.5 63.5 71.5 79.5 87.5
Frekuensi fi
fk
6 9 14 5 3 4 2
6 15 29 34 37 41 43
Mencari interval kelas median yaitu: =
= 21,5 , jadi interval kelas median berada pada kelas 3
Me = b + p(
) )
= 55,5 + 8( = 55,5 + 3,714 = 59,214
5. Perhitungan Modus (Mo) Mo = b + p(
)
146
Keterangan: Mo = Modus b = batas bawah kelas modus p = panjang kelas d1 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelumnya d2 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sesudahnya
No. Interval 1 2 3 4 5 6 7
40-47 48-55 56-63 64-71 72-79 80-87 88-95
Batas Bawah
fi
39.5 47.5 55.5 63.5 71.5 79.5 87.5
6 9 14 5 3 4 2
Interval kelas yang memiliki frekuensi paling banyak yaitu kelas 3, jadi kelas modus berada pada kelas 3 )
Mo = b + p(
)
= 55,5 + 8( = 55,5 + 2,857 = 58,357
6. Perhitungan Quartil No. 1 2 3 4 5 6 7
Batas Interval Bawah 40-47 48-55 56-63 64-71 72-79 80-87 88-95
39.5 47.5 55.5 63.5 71.5 79.5 87.5
Frekuensi fi
fk
6 9 14 5 3 4 2
6 15 29 34 37 41 43
Q1 Q3
147
Mencari interval kelas Q1 dan Q3 yaitu: =
= 10,75 , jadi interval kelas Q1 berada pada kelas 2
=
= 32,25 , jadi interval kelas Q3 berada pada kelas 5
Quartil bawah (Q1) Q1 = b + p(
Quartil atas (Q3) 3𝑛
)
Q3 = b + p( )
= 47,5 + 8(
𝐹
𝑓
) )
= 63,5 + 8(
= 47,5 + 4,222
= 63,5 + 5,2
= 51,722
= 68,7
7. Perhitungan Persentil (P) No.
Batas Interval Bawah
Frekuensi fi
fk
1 40-47 39.5 6 2 48-55 47.5 9 3 56-63 55.5 14 4 64-71 63.5 5 5 72-79 71.5 3 6 80-87 79.5 4 7 88-95 87.5 2 Mencari interval kelas P10 dan P90 yaitu:
6 15 29 34 37 41 43
P10
P90
=
= 4,3 , jadi interval kelas P10 berada pada kelas 1
=
= 38,7 , jadi interval kelas P90 berada pada kelas 6
P10 = b + p(
9 𝑛
)
P90 = b + p( )
= 39,5 + 8(
𝑓
= 79,5+ 8(
= 39,5 + 5,733
= 79,5 + 3,4
= 45,233
= 82,9
8. Perhitungan varians ( (∑
∑ (
)
) )
𝐹
) )
148
Titik No. Interval Tengah ( xi) 1 2 3 4 5 6 7
40-47 48-55 56-63 64-71 72-79 80-87 88-95 ∑
43.5 51.5 59.5 67.5 75.5 83.5 91.5
(∑
∑ (
fi
xi2
fixi
fixi2
6 9 14 5 3 4 2 43
1892.25 2652.25 3540.25 4556.25 5700.25 6972.25 8372.25
261 463.5 833 337.5 226.5 334 183 2638.5
11353.5 23870.25 49563.5 22781.25 17100.75 27889 16744.5 169302.75
)
) (
)
= 176,266 9. Perhitungan standar deviasi (S) S=√ = √ = 13,276 10. Penghitungan koefisien kemiringan/ Skewness (
)
̅ Kriteria:
< 0 : distribusi data miring negatif/landai kiri > 0 : distribusi data miring positif/landai kanan
Koefisien kemiringan ( ̅
) pada kelas kontrol diperoleh sebagai berikut:
149
11. Penghitungan Ketajaman/curtosis ( (
)
)
(
)
= 0,225 Kriteria :
> 0,263
: model kurva runcing (leptokurtis)
= 0,263
: model kurva normal (mesokurtis)
< 0,263
: model kurva datar (platikurtis)
150
Lampiran 19 PENGHITUNGAN STATISTIK DESKRIPTIF KELOMPOK EKSPERIMEN 1. Sebaran Data Nilai Tes 45
45
47.5
50
50
55
55
55
55
57.5
57.5
60
60
62.5
65
65
67.5
67.5
67.5
70
70
70
72.5
72.5
72.5
72.5
75
75
75
75
75
77.5
80
80
82.5
82.5
85
87.5
90
95
97.5
97.5
100
2. Tabel Distibusi Frekuensi Berdasarkan sebaran data di atas. untuk membuat tabel distribusi frekuensi dapat diterapkan langkah-langkah berikut: a. Menentukan jangkauan data/ range (J) Nilai maksimum = 100 Nilai minimum = 45 J = Nilai maksimum – Nilai minimum = 100 – 45 = 55 b. Menentukan banyak kelas (K) K = 1 + 3.3 log n. dimana n = banyaknya data = 1 + 3.3 log 43 = 1 + 3.3 (1.633) = 6.3889, dibulatkan ke atas → 7 Jadi, banyaknya kelas yaitu 7 c. Menentukan panjang kelas/interval (P)
, dibulatkan ke atas → 8 Jadi, panjang kelas/interval yaitu 8
151
d. Menentukan tepi bawah dan tepi atas kelas pertama. dan kelas-kelas berikutnya. tepi bawah kelas pertama yaitu 45 dan tepi atas kelas pertama yaitu 52. Sehingga diperoleh tabel distribusi frekuensi berikut:
Batas Bawah
Batas Atas
44.5 52.5 60.5 68.5 76.5 84.5 92.5 ∑ 3. Penghitungan Rata-Rata/Mean ( ̅ )
52.5 60.5 68.5 76.5 84.5 92.5 100.5
No. Interval 1 2 3 4 5 6 7
( ̅) =
45-52 53-60 61-68 69-76 77-84 85-92 93-100
Frekuensi fi
fi(%)
fk
5 8 6 12 5 3 4 43
11.63 18.60 13.95 27.91 11.63 6.98 9.30 100
5 13 19 31 36 39 43
∑ ∑
Keterangan : ̅
= Mean/ Nilai Rata-rata
f X i
= Jumlah dari hasil perkalian midpoint (nilai tengah) dari masing-
i
masing interval dengan frekuensinya.
f
= Jumlah frekuensi/ banyak siswa
i
No. Interval 1 2 3 4 5 6 7
45-52 53-60 61-68 69-76 77-84 85-92 93-100 ∑
fi 5 8 6 12 5 3 4 43
Titik Tengah ( xi) 48.5 56.5 64.5 72.5 80.5 88.5 96.5
fixi 242.5 452 387 870 402.5 265.5 386 3005.5
152
̅
∑ ∑
4. Perhitungan Median/Nilai Tengah (Me) )
Me = b + p( Keterangan : Me = Median b
= batas bawah kelas median
p
= panjang kelas
n
= banyak data
F
= jumlah frekuensi kelas-kelas sebelum kelas median
f
= frekuensi kelas median Batas No. Interval Bawah 1 2 3 4 5 6 7
45-52 53-60 61-68 69-76 77-84 85-92 93-100
44.5 52.5 60.5 68.5 76.5 84.5 92.5
Frekuensi fi
fk
5 8 6 12 5 3 4
5 13 19 31 36 39 43
Mencari interval kelas median yaitu: =
= 21.5 . jadi interval kelas median berada pada kelas 4
Me = b + p(
) )
= 68.5 + 8( = 68.5 + 1.667 = 70.167
5. Perhitungan Modus (Mo) Mo = b + p(
)
153
Keterangan: Mo = Modus b = batas bawah kelas modus p = panjang kelas d1 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelumnya d2 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sesudahnya No. Interval
Batas Bawah
fi
1 45-52 44.5 5 2 53-60 52.5 8 3 61-68 60.5 6 4 69-76 68.5 12 5 77-84 76.5 5 6 85-92 84.5 3 7 93-100 92.5 4 Interval kelas yang memiliki frekuensi paling banyak yaitu kelas 4, jadi kelas modus berada pada kelas 4 )
Mo = b + p(
)
= 68.5 + 8( = 68.5 + 3.692 = 72.192
6. Perhitungan Quartil Batas No. Interval Bawah 1 2 3 4 5 6 7
45-52 53-60 61-68 69-76 77-84 85-92 93-100
44.5 52.5 60.5 68.5 76.5 84.5 92.5
Frekuensi fi
fk
5 8 6 12 5 3 4
5 13 19 31 36 39 43
Q1
Q3
154
Mencari interval kelas Q1 dan Q3 yaitu: =
= 10.75 . jadi interval kelas Q1 berada pada kelas 2
=
= 32.25 . jadi interval kelas Q3 berada pada kelas 5
Quartil bawah (Q1) Q1 = b + p(
Quartil atas (Q3) 3𝑛
)
Q3 = b + p( )
= 52.5 + 8(
𝐹
𝑓
) )
= 76.5 + 8(
= 52.5 + 5.75
= 76.5 + 2
= 58.25
= 78.5
7. Perhitungan Persentil (P) Batas No. Interval Bawah
Frekuensi fi
1 45-52 44.5 5 2 53-60 52.5 8 3 61-68 60.5 6 4 69-76 68.5 12 5 77-84 76.5 5 6 85-92 84.5 3 7 93-100 92.5 4 Mencari interval kelas P10 dan P90 yaitu:
fk 5 13 19 31 36 39 43
P10
P90
=
= 4.3 . jadi interval kelas P10 berada pada kelas 1
=
= 38.7 . jadi interval kelas P90 berada pada kelas 6 9 𝑛
)
P10 = b + p(
P90 = b + p( )
= 44.5 + 8(
𝑓
= 84.5+ 8(
= 44.5 + 6.88
= 84.5 + 7.2
= 51.38
= 91.7
8. Perhitungan varians ( (∑
∑ (
)
) )
𝐹
) )
155
Titik No. Interval Tengah ( xi) 1 2 3 4 5 6 7
45-52 53-60 61-68 69-76 77-84 85-92 93-100 ∑ (∑
∑ (
48.5 56.5 64.5 72.5 80.5 88.5 96.5
fi
xi2
fixi
fixi2
5 8 6 12 5 3 4 43
2352.25 3192.25 4160.25 5256.25 6480.25 7832.25 9312.25
242.5 452 387 870 402.5 265.5 386 3005.5
11761.25 25538 24961.5 63075 32401.25 23496.75 37249 218482.75
)
) (
)
= 200,292 9. Perhitungan standar deviasi (S) S=√ = √ = 14,152 10. Penghitungan koefisien kemiringan/ Skewness (
)
̅ Kriteria:
< 0 : distribusi data miring negatif/landai kiri > 0 : distribusi data miring positif/landai kanan
Koefisien kemiringan ( ̅
) pada kelas eksperimen diperoleh sebagai berikut:
156
11. Penghitungan Ketajaman/curtosis ( (
(
)
)
)
= 0.251 Kriteria :
> 0,263
: model kurva runcing (leptokurtis)
= 0,263
: model kurva normal (mesokurtis)
< 0,263
: model kurva datar (platikurtis)
157
Lampiran 20 PENGHITUNGAN DAN PENGUJIAN UJI NORMALITAS KELOMPOK KONTROL
No.
1
Kelas Interval
z
F(z)
39.5
-1.65
0.0495
40-47 47.5
2
-1.04
3
-0.44
4
0.16
5
0.76
6
1.37
7
1.97
0.1808
7.7744
9
0.193
0.2336
10.0448
14
1.557
0.2128
9.1504
5
1.883
0.1383
5.9469
3
1.460
0.0609
2.6187
4
0.729
0.0193
0.8299
2
1.650
0.9756
88-95 95.5
0.684
0.9147
80-87 87.5
6
0.7764
72-79 79.5
4.2871
0.5636
64-71 71.5
0.0997
0.3300
56-63 63.5
2.57 0.9949 Rata-rata ( ̅ ) Simpangan Baku (s) 7
fo fe 2 fe
i 1
)
0.1492
48-55 55.5
(
Luas Kelas Interval
Batas Kelas
=
(
)
61.36 13.28 8.16 9.488
≤
Terima Ho Kesimpulan : Data Sampel Berasal dari Populasi yang Berdistribusi Normal Keterangan: ̅ F(z) = menggunakan tabel distribusi normal z Luas Kelas Interval = F(z) batas atas kelas interval – F(z) batas bawah kelas interval
158
= banyak siswa (n) x Luas Kelas Interval Contoh perhitungan interval kelas 1: Batas kelas yaitu batas bawah = 39,5 dan batas atas = 47,5 ̅
̅
Nilai
( ) diperoleh dengan cara melihat tabel distribusi normal z. Sehingga
untuk interval kelas 1, untuk z = -1,65 nilai F(z) = 0.0495 dan untuk z = -1,04 nilai F(z) = 0.1492 Luas Interval pada kelas 1 = F(z) batas atas – F(z) batas bawah = 0.1492 - 0.0495 = 0,0997 = banyak siswa (n) x Luas Kelas Interval = 43 (0,0997) = 4,2871 Untuk kelas interval selanjutnya perhitungannya sama. Sehingga diperoleh:
= 8.156
Langkah-langkah pengujian uji normalitas yaitu: 1. Perumusan hipotesis H0: data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H1: data sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal 2. 3.
= 5% 7
i 1
4.
=
5.
≤
(
fo fe 2 fe )
=
= 8,156
(
)
= 9.488
, maka H0 diterima
6. Kesimpulan: data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
159
Lampiran 21 PENGHITUNGAN DAN PENGUJIAN UJI NORMALITAS KELOMPOK EKSPERIMEN
No.
1
Kelas Interval
z
F(z)
44.5
-1.79
0.0367
45-52 52.5
2
-1.23
3
-0.66
4
-0.10
5
0.47
6
1.03
7
1.60
0.1453
6.2479
8
0.491
0.2056
8.8408
6
0.913
0.2206
9.4858
12
0.666
0.1677
7.2111
5
0.678
0.0967
4.1581
3
0.323
0.0394
1.6942
4
3.138
0.9452
93-100 100.5
1.130
0.8485
85-92 92.5
5
0.6808
77-84 84.5
3.1218
0.4602
69-76 76.5
0.0726
0.2546
61-68 68.5
2.16 0.9846 Rata-rata ( ̅ ) Simpangan Baku (s) 7
fo fe 2 fe
i 1
)
0.1093
53-60 60.5
(
Luas Kelas Interval
Batas Kelas
=
(
)
69.9 14.15 7.34 9.488
≤
Terima Ho Kesimpulan : Data Sampel Berasal dari Populasi yang Berdistribusi Normal Keterangan: ̅ F(z) = menggunakan tabel distribusi normal z Luas Kelas Interval = F(z) batas atas kelas interval – F(z) batas bawah kelas interval
160
= banyak siswa (n) x Luas Kelas Interval Contoh perhitungan interval kelas 1: Batas kelas yaitu batas bawah = 44,5 dan batas atas = 52,5 ̅
̅
Nilai
( ) diperoleh dengan cara melihat tabel distribusi normal z. Sehingga
untuk interval kelas 1, untuk z = -1,79 nilai F(z) = 0.0367 dan untuk z = -1,23 nilai F(z) = 0.1093 Luas Interval pada kelas 1 = F(z) batas atas – F(z) batas bawah = 0.1093 - 0.0367 = 0,0726 = banyak siswa (n) x Luas Kelas Interval = 43 (0,0726) = 3,1218 Untuk kelas interval selanjutnya perhitungannya sama. Sehingga diperoleh:
= 7,339
Langkah-langkah pengujian uji normalitas yaitu: 1. Perumusan hipotesis H0: data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H1: data sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal 2. 3.
= 5% 7
i 1
4. 5.
=
(
fo fe 2 fe )
= 7,339 ≤
=
= 7,339
(
)
= 9,488
=9,488, maka H0 diterima
6. Kesimpulan: data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
161
Lampiran 22 PENGUJIAN UJI HOMOGENITAS
Statistik
Kelompok
Kelompok
Eksperimen
Kontrol
200.29
176.27
Varians (S2) FHitung
1.140
Ftabel (0.05;42;42)
1.67 Fhitung ≤ Ftabel Terima Ho
Kesimpulan: Varians Populasi Kedua Kelompok Homogen Langkah Pengujian: 1. Perumusan Hipotesis
: varians populasi kedua kelompok homogen
: varians populasi kedua kelompok tidak homogen 2.
= 5%
3. 4.
= (
= 1,140 )
=
(
)
=
(
5. Fhitung = 1,136 ≤ Ftabel =1,67 , maka H0 diterima 6. Kesimpulan: varians populasi kedua kelompok homogen
)=
1,67
162
Lampiran 23 PERHITUNGAN DAN PENGUJIAN UJI HIPOTESIS Kelompok
Kelompok
Eksperimen
Kontrol
Rata-rata
69.9
61.36
Varians (S2)
200.29
176.27
Statistik
Sgab
13.722
thitung
2.88
ttabel
1.66 thitung > ttabel Tolak Ho
Karena kedua data (data kelompok eksperimen dan kontrol) berdistibusi normal dan varians populasi homogen, maka pengujian hipotesis menggunakan ̅
uji t. dengan rumus:
̅
dan
√
Langkah Pengujian: 1. Perumusan Hipotesis H0 : pemahaman konsep lingkaran siswa yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran CD interaktif tidak lebih tinggi dari siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensioanal H1 : pemahaman konsep lingkaran siswa yang yang mendapatkan pembelajaran menggunakan media pembelajaran CD interaktif lebih tinggi dari siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensioanal 2. 3.
= 5% √
=√
163
=√ ̅
=√
= 13,722
̅ √
= √
= = = 2,881 4.
=
= 1,66
5. thitung > ttabel, maka H0 ditolak 6. Kesimpulan: pemahaman konsep lingkaran siswa yang mendapatkan pembelajaran menggunakan media pembelajaran CD interaktif lebih tinggi daripada pemahaman konsep lingkaran siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensioanal
164
Lampiran 24
KISI-KISI ANGKET RESPON SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN CD INTERAKTIF PADA MATERI LINGKARAN
Aspek
Indikator
Nomor Pernyataan Positif
Negatif
Respon siswa terhadap
Menunjukkan minat terhadap
1
3
pembelajaran
pembelajaran
matematika
6
4
matematika dengan
dengan menggunakan media
10
9
menggunakan media
pembelajaran
interaktif
16
14
pembelajaran CD
pada materi lingkaran
interaktif pada materi
Menunjukkan
kegunaan
2
5
lingkaran
mengikuti
pembelajaran
7
11
dengan
8
12
media
13
15
CD
matematika menggunakan pembelajaran
CD
pada materi lingkaran
interaktif
165
Lampiran 25
Nama: ................................................
Kelas: ..............................................
Petunjuk: 1.
Bacalah pernyataan-pernyataan di bawah ini dengan teliti, jika ada pernyataan yang kurang jelas tanyakanlah!
2. Berilah tanda checklist (√) pada salah satu kolom yang berisi pernyataan yang paling sesuai dengan pendapatmu! Keterangan: SS = Sangat Setuju
TS = Tidak Setuju
S
STS = Sangat Tidak Setuju
= Setuju
No
Pernyataan SS
1
Pembelajaran matematika menggunakan media pembelajaran membuat
saya
CD
interaktif
lebih
aktif
seperti dalam
ini
belajar
matematika 2
Pembelajaran matematika menggunakan media pembelajaran
CD
interaktif
seperti
ini
memudahkan saya dalam memahami materi lingkaran 3
Dalam pembelajaran matematika saya lebih suka jika guru yang menerangkan dan siswa mendengarkan saja
4
Pembelajaran matematika seperti ini membuat saya
merasa
tegang
matematika berlangsung
selama
pembelajaran
Jawaban S TS STS
166 167
No
Pernyataan
5
Pembelajaran matematika menggunakan media pembelajaran menyulitkan
CD saya
interaktif dalam
Jawaban SS S TS STS seperti
memahami
ini
materi
lingkaran 6
Saya senang mengikuti pelajaran matematika menggunakan
media
pembelajaran
CD
Interaktif seperti ini 7
Saya merasa terlatih dalam menyatakan ulang sebuah konsep dengan mengikuti pembelajaran matematika seperti ini
8
Gambar dan animasi yang disajikan dalam media pembelajaran CD interaktif ini memudahkan saya dalam memahami konsep lingkaran
9
Pembelajaran matematika menggunakan media pembelajaran
CD
Interaktif
seperti
ini
membosankan bagi saya 10
Saya
tertarik
mengikuti
pembelajaran
matematika seperti ini 11
Pembelajaran matematika menggunakan media pembelajaran CD interaktif seperti ini kurang melatih saya dalam menyatakan ulang sebuah konsep
12
Saya merasa sulit dalam memahami konsep lingkaran melalui gambar dan animasi yang disajikan
dalam
media
pembelajaran
CD
interaktif ini 13
Pembelajaran matematika menggunakan media pembelajaran
CD
interaktif
seperti
ini
membantu saya dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan
167
No
Pernyataan
14
Pembelajaran matematika menggunakan media pembelajaran
CD
Interaktif
Jawaban SS S TS STS seperti
ini
membuat saya malas belajar matematika 15
Pembelajaran matematika menggunakan media pembelajaran CD interaktif seperti ini tidak bermanfaat dalam penyelesaian soal-soal
16
Pembelajaran matematika menggunakan media pembelajaran membuat matematika
saya
CD
Interaktif
lebih
seperti
termotivasi
ini
belajar
168 Lampiran 26
1
2
PERHITUNGAN ANGKET RESPON SISWA PERNYATAAN NO PERNYATAAN SKOR POSITIF NEGATIF 6 7 8 10 13 16 3 4 5 9 11 12 14 15
4 4 4 4 2 5 4 2 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 1 1 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5 4 4
4 4 5 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 5 4 5 4 4 5 4 2 5 2 2 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 2
4 4 5 4 2 4 4 4 4 4 2 2 4 4 2 4 4 4 4 5 2 5 4 2 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
NO KODE
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 E8 E9 E10 E11 E12 E13 E14 E15 E16 E17 E18 E19 E20 E21 E22 E23 E24 E25 E26 E27 E28 E29 E30 E31 E32 E33 E34 E35 E36 E37 E38 E39 E40 E41 E42 E43
Persentase
2 2 5 4 2 4 4 5 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 5 2 5 4 4 4 2 1 5 4 2 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 2
4 4 5 5 4 2 4 4 2 4 2 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 2 5 2 2 4 4 4 4 4 5 4 4 2 2 5 4 4 4 4 2
Respon Positif Respon Negatif
4 4 5 4 2 4 4 2 4 5 4 2 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4
2 2 4 4 2 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 2 4 4 4 5 4 4 4 4 4
4 4 4 4 2 2 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 5 2 2 5 4 2 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4
2 2 4 4 2 4 2 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 1 5 4 4 4 4 2 2 2 2 2 4 4 5 5 4 2
4 4 4 2 4 4 4 5 2 4 2 2 2 4 4 5 4 4 4 2 2 4 4 2 5 2 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 2
38/43 = 88,37% 5/43 = 11,63%
4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 2 2 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 5 2 5 4 5 4 4 4 4 4 4 2 5 4 4 4 4 4
4 4 5 2 2 2 4 2 4 4 4 4 2 4 4 5 2 4 4 4 4 5 2 2 5 2 2 4 4 2 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 2 2 5 4 4 4 2 2 4 4 4 2 2 4 4 4 5 4 4 2 2 4 4 2 4 4 2 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4
4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 5 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4
4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 5 2 2 5 4 4 4 4 5 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2
4 4 4 5 2 2 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 2 4 4 4 4 4 5 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4
J U M L A H 58 58 70 60 38 54 62 52 58 61 42 54 56 58 56 62 64 64 65 67 56 70 61 44 72 40 35 72 64 57 65 61 71 58 62 52 54 68 64 66 67 61 52
R A T A 3.63 3.63 4.38 3.75 2.38 3.38 3.88 3.25 3.63 3.81 2.63 3.38 3.50 3.63 3.50 3.88 4.00 4.00 4.06 4.19 3.50 4.38 3.81 2.75 4.50 2.50 2.19 4.50 4.00 3.56 4.06 3.81 4.44 3.63 3.88 3.25 3.38 4.25 4.00 4.13 4.19 3.81 3.25
R E S P O N Positif Positif Positif Positif Negatif Positif Positif Positif Positif Positif Negatif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Negatif Positif Negatif Negatif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif Positif
169
Lampiran 27 HARGA KRITIK KORELASI PRODUCT MOMENT PERSON df 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 35 40 45 50 60 70 80 90 100
.05 .01 988 900 805 729 669 622 582 549 521 497 476 458 441 426 412 400 389 378 369 360 352 344 337 330 323 317 311 306 301 296 275 257 243 231 211 195 183 173 164
Level of significance for one-tailed test . .025 .01 Level of significance for two-tailed tes. .05 .02 997 995 950 980 878 934 811 882 754 833 707 789 666 750 632 716 602 685 576 658 553 634 532 612 514 592 497 574 482 558 468 542 456 528 444 516 433 503 423 492 413 482 404 472 396 462 388 456 381 445 374 437 367 430 361 423 355 416 349 409 325 381 304 358 288 338 273 322 250 295 232 274 217 256 205 242 195 230
.005 .01 999 990 959 917 874 834 798 765 735 708 684 661 641 623 606 590 575 561 549 537 526 515 505 496 487 479 471 463 456 449 41S 393 372 354 325 303 283 267 254
170
Lampiran 28 LUAS DI BAWAH KURVA NORMAL
171
Lampiran 29 NILAI KRITIS DISTRIBUSI KAI KUADRAT (CHI SQUARE)
172
Nilai Kritis Distribusi Kai Kuadrat (Lanjutan)
173
Lampiran 30 NILAI KRITIS DISTRIBUSI F
f0,05 (v1, v2)
174
Nilai Kritis Distribusi F (Lanjutan)
175
Lampiran 31
NILAI KRITIS DISTRIBUSI t
df
.10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 40 60 120 ∞
.20 3.078 1.886 1.638 1.533 1.476 1.440 1.415 1.397 1.383 1.372 1.363 1.356 1.350 1.345 1.341 1.3.37 1.333 1.330 1.328 1.325 1.323 1.321 1.319 1.318 1.316 1.315 1.314 1.313 1.311 1.310 1.303 1.296 1.289 1.282
Level of significance for one-tailed test .005 .0005 .05 .025 .01 Level of significance for two-tailed test .10 .02 .01 .001 .05 6.314 12.706 31.821 63.657 636.619 2.920 4.303 6.965 9.925 31.598 2.353 3.182 4.541 5.841 12.941 2.132 2.770 3.747 4.604 8.613 2.015 2.571 3.365 4.032 6.859 1.943 2.447 3.143 3.707 5.959 1.895 2.365 2.998 3.499 5.405 1.860 2.306 2.896 3.355 5.041 1.833 2.262 2.821 3.250 4.781 1.812 2.228 2.764 3.169 4.587 1.796 2.201 2.718 3.106 4.437 1.782 2.179 2.681 3.055 4.318 1.771 2.160 2.650 3.012 4.221 1.761 2.145 2.624 2.977 4.140 1.753 2.131 2.602 2.947 4.073 1.746 2.120 2.853 2.921 4.015 1.740 2.110 2.567 2.898 3.965 1.734 2.101 2.552 2.878 3.922 1.729 2.093 2.539 2.861 3.883 1.725 2.086 2.528 2.845 3.850 1.721 2.080 2.518 2.831 3.819 1.717 2.074 2.508 2.819 3.792 1.714 2.069 2.500 2.807 3.767 1.711 2.064 2.492 2.797 3.745 1.708 2.060 2.485 2.787 3.725 1.706 2.056 2.479 2.779 3.707 1.703 2.052 2.473 2.771 3.690 1.701 2.048 2.467 2.763 3.674 1.699 2.045 2.462 2.756 3.659 1.697 2.042 2.457 2.750 3.646 1.684 2.021 2.423 2.704 3.551 1.671 2.000 2.390 2.660 3.460 1.980 2.358 2.617 3.373 1.658 1. 645 1.960 2.326 2.576 3.291
176
Lampiran 32 TAMPILAN MATERI PADA MEDIA PEMBELAJARAN CD INTERAKTIF Pertemuan ke-1
177
178
179
Pertemuan ke-2
180
Pertemuan ke-3
Pertemuan ke-4
181
182
Pertemuan ke-5
182
Pertemuan ke-5
183
Pertemuan ke- 6
184
Pertemuan ke-7
185
Pertemuan ke-8
186
Tampilan Awal
195
Lampiran 35 DATA PRA PENELITIAN HASIL BELAJAR SISWA SMP NEGERI 1 TARUMAJAYA TAHUN PELAJARAN 2011-2012 Kelas : VIII.3 Mata Pelajaran : Matematika Pokok Bahasan : Lingkaran NO KODE SISWA
NILAI NO KODE SISWA
NILAI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
60 23 35 24 57 25 44 26 25 27 85 28 54 29 45 30 48 31 52 32 75 33 87 34 92 35 54 36 37 37 51 38 46 39 62 40 66 41 58 42 61 43 64 44 Rata-Rata < 65 ≥ 65
46 61 78 63 60 55 63 66 32 92 54 62 65 34 60 93 88 45 52 39 48 87 57.18 72.73 27.27
%
O1 O2 O3 O4 O5 O6 O7 O8 O9 O10 O11 O12 O13 O14 O15 O16 O17 O18 O19 O20 O21 O22
O23 O24 O25 O26 O27 O28 O29 O30 O31 O32 O33 O34 O35 O36 O37 O38 O39 O40 O41 O42 O43 O44