BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian
Penelitian tentang kemampuan guru menerapkan metode pemodelan pada materi pembelajaran menyampaikan pengumuman kelas VII SMP Negeri 1 Tapa, difokuskan pada tiga masalah, penelitian yakni: (1) kemampuan guru menerapkan metode pemodelan dalam pembelajaran menyampaikan pengumuman; (2) faktor – faktor yang mempengaruhi kemampuan guru dalam menerapkan metode pemodelan dalam pembelajaran menyampaikan pengumuman; (3) upaya mengatasi faktor yang mempengaruhi kemampuan guru menerapkan metode pemodelan dalam pembelajaran menyampaikan pengumuman. Adapun hasil penelitian adalah sebagai berikut. 4.1.1 Kemampuan Guru Menerapkan Metode Pemodelan Menyampaikan Pengumuman Pada Peserta Didik Kelas VII
dalam
Pembelajaran
4.1.1.1 Proses Pembelajaran dalam menyampaikan Pengumuman pada Peserta Didik Kelas VII (Observasi I) Kegiatan pembelajaran dapat terlaksana jika ada rencana pembelajaran. Rencana pembelajaran yang dimaksudkan adalah rencana pembelajaran tentang menyampaikan pengumuman. Rencana pembelajaran meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir (penutup). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada rencana pembelajaran menyampaikan pengumuman berikut ini.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah
: SMP Negeri 1 Tapa
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas/Semester
: VII/I
Aspek
: Berbicara
Alokasi Waktu
: 3 x 40 Menit
A. Standar Kompetensi : 2. Mengungkapkan pengalaman dan informasi melalui kegiatan bercerita dan menyampaikan pengumuman. B. Kompetensi Dasar : 2.2 Menyampaikan pengumuman dengan intonasi yang tepat serta menggunakan kalimat-kalimat yang lugas dan sederhana. C. Indikator 1. Mampu menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyampaikan pengumuman. 2. Mampu menulis kerangka pengumuman. 3. Mampu menyampaikan pengumuman dengan intonasi yang tepat serta menggunakan kalimat-kalimat yang lugas dan sederhana. D. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik mampu menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyampaikan pengumuman. 2. Peserta didik mampu menulis kerangka pengumuman. 3. Peserta didik mampu menyampaikan pengumuman dengan intonasi yang tepat serta menggunakan kalimat-kalimat yang lugas dan sederhana. E. Materi Pembelajaran Cara menyampaikan pengumuman : 1. Pengertian pengumuman. 2. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyampaikan pengumuman. 3. Cara menulis kerangka pengumuman.
F. Metode pembelajaran 1. Metode Penugasan 2. Metode Pemodelan 3. Metode Tanya jawab 4. Metode Diskusi 5. Metode Latihan 6. Metode Ceramah G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. 2. 3. 4. 5.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
1. 2. 3. 4.
KegitanAwal : Guru mengucapkan salam Berdoa sebelum mengawali pelajaran Guru mengecek kehadiran peserta didik Guru memberikan apersepsi untuk melakukan penjajakan kepada peserta didik Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai oleh peserta didik. Kegiatan Inti : Guru membagikan peserta didik dalam 6 kelompok Guru membagikan teks pengumuman kepada peserta didik Peserta didik mencermati teks pengumuman yang dibagikan oleh guru Peserta didik mendengarkan contoh penyampaian pengumuman yang dimodelkan oleh guru. Peserta didik bertanya jawab tentang gaya penyampaian pengumuman yang disampaikan oleh guru Secara berkelompok, peserta didik mendiskusikan cara penyampaian pengumuman sesuai dengan intonasi yang tepat serta penggunaan kalimat-kalimat yang lugas dan sederhana. Secara individu, peserta didik berlatih membacakan pengumuman dengan intonasi yang tepat serta menggunakan kalimat-kalimat yang lugas dan sederhana Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran.
Kegiatan Akhir : Guru dan peserta didik menyimpulkan isi materi yang diajarkan. Guru memberikan tugas kepada peserta didik yang berkaitan dengan materi yang diajarkan Guru merefleksi kembali kepada peserta didik tentang materi yang sudah diberikan oleh guru Guru menutup kegiatan pembelajaran
H. Sumber Belajar 1. Buku Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMP/MTs kelas VII, Pengarang : Maryati, Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional : Aneka Ilmu tahun 2008 halaman 47.
2. Buku Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs kelas VII, Pengarang: Atika Anindyarini dan Sri Ningsih, Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008 Penerbit : Pusat Perbukuan; hal : 60-61 3. Contoh-contoh teks pengumuman I.
Aspek Penilian Teknik Penilaian : Tes perbuatan Bentuk Instrumen : Unjuk kerja Soal/Instrumen : 1. Pahamilah dengan cermat teks pengumuman yang dibagikan oleh guru. 2. Bacalah teks pengumuman dengan intonasi yang tepat serta menggunakan kalimatkalimat yang lugas dan sederhana.
J. Rubrik Penilaian No Aspek 1
Intonasi
2
Pelafalan kalimat
Deskripsi
Rentang Skor
Pengaturan jeda, tinggi rendah nada, keras lemah suara, dan cepat lambat penyampaian pengumuman. Pelafalan kata dan secara jelas dan tepat
0-40
0-30
Skor perolehan
Nilai
3
Kelancaran
Pengumuman dibacakan secara lancar
Jumlah
0-30
100
Keterangan : Perhitungan nilai akhir dalam skala 0-100 Skor Perolehan Nilai akhir = x 100 Skor Maksimal
Contoh Penyampaian Pengumuman : Contoh Pengumuman Kepada seluruh peserta lomba balap karung pada perayaan hari kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2013 di Desa Pucuk Cinta, Kecamatan Hati Berbunga, Kabupaten Jiwa Suci, untuk tidak bermain curang ketika bermain, karena perlombaan balap karung akan dihadiri Pak Camat dan akan dimuat di rubrik budaya MetroTV. Demikianlah pengertian pengumuman beserta contoh pengumuman singkat yang bisa membantu anda untuk dijadikan inspirasi membuat pengumuman singkat. Ingat, pengumuman ini jelas berbeda dengan memo ya hehee.
Perumusan pembelajaran menyampaikan pengumuman yang dilakukan oleh guru pada kegiatan awal adalah : (1) Guru mengucapkan salam; (2) guru mengajak peserta didik untuk berdoa sebelum mengawali pelajaran; (3) Guru mengecek kehadiran peserta didik dan mengkondisikan kelas yang dimulai dari penataan ruang belajar, hal ini dimaksudkan agar peserta didik menemukan nuansa baru dalam pembelajaran. Penataan ruang belajar diubah dalam formasi tempat duduk berbentuk huruf U. Posisi meja guru berada di tengah lingkaran huruf U. Formasi ini diharapkan dapat memberikan nuansa belajar yang baik dan model-model formasi tempat duduk, agar peserta didik tidak bosan dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh guru; (4) Guru memberikan apersepsi untuk melakukan penjajakan kepada peserta didik. Kegiatan apersepsi ini merupakan kegiatan yang mengarahkan konsentrasi peserta didik untuk fokus pada mata pelajaran bahasa Indonesia agar pembelajaran menyampaikan pengumuman diterima dengan baik. Cara guru dalam mengarahkan konsentrasi peserta didik terhadap mata
pelajaran bahasa Indonesia adalah menanyakan materi yang dipelajari, selanjutnya guru menggali pengetahuan peserta didk tentang menyampaikan pengumuman. Hal ini dapat mengaktifkan peserta didik dalam pembelajaran menyampaikan pengumuman dengan model dilakukan oleh gurunya; (5) guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai oleh peserta didik. Kompetensi dasar yang disampaikan oleh guru adalah menyampaikan pengumuman dengan intonasi yang tepat serta menggunakan kalimat-kalimat yang lugas dan sederhana. Tujuan pembelajaran terbagi atas 3 bagian yakni: (a) Peserta didik mampu menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyampaikan pengumuman. (b) Peserta didik mampu menulis kerangka pengumuman, (c) Peserta didik mampu menyampaikan pengumuman dengan intonasi yang tepat serta menggunakan kalimat-kalimat yang lugas dan sederhana. Kegiatan inti dalam rencana pembelajaran adalah (1) guru membagikan kelompok menjadi 6 kelompok. Langkah ini untuk memudahkan peserta didik dalam membagi pengetahuan kepada peserta didik yang lain; (2) guru membagikan teks pengumuman kepada peserta didik. Kegiatan yang dilakukan oleh guru yakni membagikan teks pengumuman dengan menyuruh kepada peserta didik untuk memperhatikan teks pengumuman yang telah dibagikan; (3) peserta didik mencermati teks pengumuman yang dibagikan oleh guru; (4) peserta didik mendengarkan contoh penyampaian pengumuman yang dimodelkan oleh guru. Dalam kegiatan ini peserta didik dapat bertanya jawab tentang gaya penyampaian pengumuman yang disampaikan oleh guru; (5) secara berkelompok, peserta didik mendiskusikan cara penyampaian pengumuman sesuai dengan intonasi yang tepat serta penggunaan kalimat-kalimat yang lugas dan sederhana. Artinya dalam kegiatan diskusi ini peserta didik membahas tentang intonasi, dan model penyampaian pengumuman; (6) secara individu, peserta didik berlatih membacakan pengumuman dengan
intonasi yang tepat serta menggunakan kalimat-kalimat yang lugas dan sederhana; (7) peserta didik bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran.
Pada kegiatan akhir, guru melaksankana hal-hal sebagai berikut: (1) guru menyimpulkan isi materi yang diajarkan; (2) guru memberikan tugas kepada peserta didik yang berkaitan dengan materi yang diajarkan. Kegiatan ini yakni melatih kembali peserta didik membuat pengumuman kemudian melatih dengan menyampaikan pengumuman dengan intonasi yang tepat dan kalimat yang lugas dan sederhana; (3) guru merefleksi kembali kepada peserta didik tahap materi yang sudah diberikan oleh guru; (4) guru menutup kegiatan pembelajaran. Proses pembelajaran menyampaikan pengumuman yang telah dipaparkan di atas dengan menggunakan metode pemodelan tampaknya sesuai dengan rencana pembelajaran. Seluruh kegiatan atau setiap
unsur kegiatan berdasarkan langkah-langkah metode pemodelan pada
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) terpenuhi pada kegiatan awal, inti, dan akhir. 4.1.1.2 Hasil Kemampuan Guru menerapkan Metode Pemodelan dalam Pembelajaran Menyampaikan Pengumuman (Observasi I) Hasil pengamatan terhadap guru yang menerapkan metode pemodelan dalam pembelajaran menyampaikan pengumuman yang dilakukan di kelas yakni : (1) guru membagikan kelompok kepada peserta didik
dalam 6 kelompok. Dalam kegiatan membagikan kelompok guru
mempertimbangkan anggota setiap kelompok (laki-laki dan perempuan). Langkah ini dilakukan untuk memudahkan guru dalam mengajar dan peserta didik tidak bosan dengan anggota kelompoknya; (2) guru membagikan teks pengumuman kepada peserta didik. Teks pengumuman yang dibagikan kepada peserta didik itu semuanya sama. Akan tetapi hanya dilihat dari
penyampaian model dalam menyampaikan pengumuman. Setelah guru membagikan teks pengumuman peserta didik dapat mencermati dengan baik teks pengumuman yang dibagikan oleh gurunya; (3) peserta didik mendengarkan contoh penyampaian pengumuman yang dimodelkan oleh guru. Dalam kegiatan ini peserta didik dapat melatih bagaimana cara menyampaikan pengumuman dengan baik yang dilihat dari aspek intonasi/jeda, pelafalan dalam kalimat, dan kelancaran dalam menyampaikan pengumuman. Setelah melihat cara yang dimodelkan oleh guru, peserta didik secara berkelompok harus mendiskusikan tentang cara penyampaian pengumuman dengan baik dan benar, agar peserta didik mudah memahami dan mengerti cara penyampaian pengumuman tersebut; (4) setelah mendiskusikan, secara individu peserta didik berlatih menyampaikan pengumuman. Di dalam prakteknya peserta didik harus menyampaikan pengumuman dengan intonasi yang tepat serta menggunakan kalimat-kalimat yang lugas dan sederhana, agar guru bisa memantau kemampuan peseta didik dalam praktek menyampaikan pengumuman. Di samping melihat peserta didik dalam kegiatan menyampaikan pengumuman guru juga menjadi mediator bagi peserta didik yang masih merasa kesulitan dengan cara-cara menyampaikan pengumuman. Oleh karena itu, guru harus melatih seluruh peserta didik dalam setiap kelompok.
Pembelajaran menyampaikan pengumuman melalui penerapan metode pemodelan pada materi penyampaian pengumuman dengan intonasi yang tepat serta menggunakan kalimatkalimat yang lugas dan sederhana dengan menggunakan format pengamatan yang terdiri atas kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Dari ketiga kegiatan yang dilakukan tersebut terdapat 15 aspek/indikator penilaian. Kriteria penilaian terbagi atas 4 kategori, yakni
kategori sangat baik, baik, cukup, dan kategori kurang baik. Hasil pengamatan dapat dilihat pada tabel berikut ini. Berdasarkan hasil observasi 1 lembar pengamatan yang dilakukan oleh guru dalam menerapkan metode pemodelan, hasilnya membuktikan bahwa kategori sangat baik 13.33% dan kategori baik 86.7%. Hal ini nampak seperti pada tabel 2.
Tabel 2 Hasil Kemampuan Guru Menerapkan Metode Pemodelan dalam Pembelajaran Menyampaikan Pengumuman
N o
Aspek Penilaian
1.
Melaksanaka n kegiatan awal pembelajaran
Indikator
Deskriptor SB
Faktor penunjang
Apersepsi
Mengkondisikan 1 kelas peserta didik mengikuti pembelajaran melalui aktivitas menarik perhatian bagi peserta didik.
Kriteria B C K B
2.
Melaksanaka n kegiatan inti
Penggunaan metode dan media pembelajaran
Ketepatan konsep materi dan penggunaan media pembelajaran
Penerapan metode
Melakukan 1 apersepsi yang berhubungan dengan materi menyampaikan pengumuman serta menyampaikan tujuan pembelajaran menyampaikan teks pengumuman. Memotivasi dan memberi pertanyaan secara lisan kepada peserta didik untuk melakukan penjajakan materi atau kompetensi yang akan dicapai. Membagikan kelompok menjadi 6 kelompok pada peserta didik dalam proses pembelajaran. Membagikan teks pengumuman kepada peserta didik dalam kelompok masingmasing. Peserta didik diajak mencermati teks pengumuman yang dibagikan oleh guru dalam masing-masing kelompok. Peserta didik mendengarkan contoh penyampaian pengumuman yang dimodelkan
1
1
1
1
1
3.
Melaksanaka n kegiatan akhir pembelajaran
Refleksi dan penilaian
oleh guru. Peserta didik diberikan kesempatan bertanya jawab tentang gaya penyampaian pengumuman yang disampaikan oleh guru. Peserta didik diberikan kesempatan untuk mendiskusikan cara penyampaian pengumuman sesuai dengan intonasi yang tepat serta penggunaan kalimat-kalimat yang lugas dan sederhana. Secara individu, peserta didik berlatih membacakan pengumuman dengan intonasi yang tepat serta menggunakan kalimat-kalimat yang lugas dan sederhana. Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran. Mendorong peserta didik mengungkapkan kesulitan yang masih dihadapi. Membantu peserta didik dalam menyipulkan
1
1
1
1
1
1
4.
Faktor penunjang
Penggunaan bahasa, intonasi, dan pengaturan waktu
materi yang telah dipelajari. Menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami.
1
Tampil dengan percaya diri mengorganisasika n waktu. Jumlah Persentase (%)
1
2 13.33 %
13 86.7
0 0
0 0
%
Keterangan : SB B C KB
: Sangat Baik : Baik : Cukup : Kurang Baik Deksripsi hasil pengolahan data yang telah dipaparkan diatas, memberikan gambaran
secara mendetail mengenai 7 (tujuh) indikator yang menjadi objek dalam memberikan gambaran yang riil tentang kemampuan guru menerapkan metode pemodelan dalam pembelajaran menyampaikan pengumuman pada observasi I. Namun deskripsi data di atas, belum memberikan kesimpulan berarti apakah ketujuh indikator tersebut sesuai dengan harapan yang diinginkan dalam penelitian. Oleh sebab itu untuk lebih mengakuratkan hasil penelitian berdasarkan hasil pengolahan data yang diperoleh, data tersebut akan diinterprestasikan dalam tabel 3 sebagai berikut : Tabel 3
Kemampuan Guru Menerapkan Metode Pemodelan dalam Pembelajaran Menyampaikan Pengumuman pada Observasi I Kategori 4 3 2 1 Jumlah
Frekuensi (f) 2
Skor 8
13
39
0
0
0
9
13
47
Tabel 3 di atas menunjukan bahwa skor yang diperoleh pada indikator yaitu 47. Sedangkan skor tertinggi yang diharapkan pada item ini adalah 60. Dengan demikian kemampuan guru menerapkan metode pemodelan dalam pembelajaran menyampaikan pengumuman yaitu 47 : 60 x 100 = 78,3% dari kriteria yang telah ditetapkan. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan guru menerapkan metode pemodelandalam pembelajaran menyampaikan pengumuman, termasuk kategori Baik.
4.1.1.3 Proses Pembelajaran dalam menyampaikan Pengumuman pada Peserta Didik Kelas VII (Observasi II) Kegiatan pembelajaran pada observasi II terlaksana dengan menggunakan tahapan yang sama dengan observasi I. Yang membedakannya adalah hasil dari lembar Pengamatan Guru. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini :
Tabel 4 Hasil Kemampuan Guru Menerapkan Metode Pemodelan dalam Pembelajaran Menyampaikan Pengumuman (Observasi II) N o
Aspek Penilaian
1.
Melaksanaka n kegiatan awal pembelajaran
Indikator
SB Faktor penunjang
Apersepsi
2.
Melaksanaka n kegiatan inti
Deskriptor
Penggunaan metode dan media pembelajaran
Mengkondisikan kelas peserta didik mengikuti pembelajaran melalui aktivitas menarik perhatian bagi peserta didik. Melakukan apersepsi yang berhubungan dengan materi menyampaikan pengumuman serta menyampaikan tujuan pembelajaran menyampaikan teks pengumuman. Memotivasi dan memberi pertanyaan secara lisan kepada peserta didik untuk melakukan penjajakan materi atau kompetensi yang akan dicapai. Membagikan kelompok menjadi 6 kelompok pada peserta didik
1
1
1
1
Kriteria B C K B
Ketepatan konsep materi dan penggunaan media pembelajaran
Penerapan metode
dalam proses pembelajaran. Membagikan teks 1 pengumuman kepada peserta didik dalam kelompok masingmasing. Peserta didik diajak mencermati teks pengumuman yang dibagikan oleh guru dalam masing-masing kelompok. Peserta didik mendengarkan contoh penyampaian pengumuman yang dimodelkan oleh guru. Peserta didik diberikan kesempatan bertanya jawab tentang gaya penyampaian pengumuman yang disampaikan oleh guru. Peserta didik diberikan kesempatan untuk mendiskusikan cara penyampaian pengumuman sesuai dengan intonasi yang tepat serta penggunaan kalimat-kalimat yang lugas dan sederhana. Secara individu, peserta didik berlatih
1
1
1
1
1
3.
4.
Melaksanaka n kegiatan akhir pembelajaran
Faktor penunjang
Refleksi dan penilaian
Penggunaan bahasa, intonasi, dan pengaturan waktu
membacakan pengumuman dengan intonasi yang tepat serta menggunakan kalimat-kalimat yang lugas dan sederhana. Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran. Mendorong peserta didik mengungkapkan kesulitan yang masih dihadapi. Membantu peserta didik dalam menyipulkan materi yang telah dipelajari. Menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami.
1
1
1
1
Tampil dengan percaya diri mengorganisasika n waktu. Jumlah Persentase (%)
Keterangan : SB B C
: Sangat Baik : Baik : Cukup
1
5 33.33 %
10 66.7%
0 0
0 0
KB
: Kurang Baik
Berdasarkan lembar pengamatan tahap 2 yang dilakukan oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran yang menerapkan metode pemodelan, hasilnya membuktikan bahwa kategori sangat baik 33.33%, kategori baik 66.67%. Deksripsi hasil pengolahan data yang telah dipaparkan di atas, memberikan gambaran secara mendetail mengenai 7 (tujuh) indikator yang menjadi objek dalam memberikan gambaran yang riil tentang Kemampuan Guru Menerapkan Metode Pemodelan dalam Pembelajaran Menyampaikan Pengumuman pada observasi 2. Namun deskripsi data di atas, belum memberikan kesimpulan berarti apakah ketujuh indikator tersebut sesuai dengan harapan yang diinginkan dalam penelitian. Oleh sebab itu untuk lebih mengakuratkan hasil penelitian berdasarkan hasil pengolahn data yang diperoleh, data tersebut akan diinterprestasikan dalam tabel 5 sebagai berikut :
Tabel 5 Kemampuan Guru Menerapkan Metode Pemodelan dalam Pembelajaran Menyampaikan Pengumuman pada observasi II Kategori
Frekuensi (f)
Skor
4
5
20
3
10
30
2
-
1
-
Jumlah
15
50
Tabel 5 di atas menunjukan bahwa skor yang diperoleh pada indikator yaitu 50. Sedangkan skor tertinggi yang diharapkan pada item ini adalah 60. Dengan demikian kemampuan guru menerapkan metode pemodelan dalam pembelajaran menyampaikan pengumuman pada observasi II yaitu 50 : 60 x 100 = 83,3% dari kriteria yang telah ditetapkan. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan guru menerapkan metode pemodelandalam pembelajaran menyampaikan pengumuman, termasuk kategori Baik. Berdasarkan hasil pelaksanaan pembelajaran pada tahap akhir, guru bersama peserta didik mengambil kesimpulan sebagai penguatan materi pembelajaran dengan nilai 0 yang berarti tidak sesuai. Hal ini dikarenakan oleh terbatasnya waktu yang tersedia untuk kegiatan penyimpulan. Waktu lebih banyak digunakan oleh guru untuk menjelaskan materi. Sedangkan melakukan praktek waktunya tidak mencukupi untuk kegiatan praktek terhadap peserta didik. 4.1.2 Faktor - faktor yang mempengaruhi Kemampuan Guru Menerapkan Metode Pemodelan dalam Pembelajaran Menyampaikan Pengumuman Pada Peserta Didik Kelas VII Kemampuan Guru menerapkan metode pemodelan dalam pembelajaran Menyampaikan Pengumuman pada peserta didik kelas VII di SMP Negeri 1 tapa dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat diuraikan sebagai berikut. a)
Faktor media/sumber belajar Pentingnya peran media dalam pembelajaran, namun tetap tidak bisa menggeser peran guru,
karena media hanya berupa alat bantu yang memfasilitasi guru dalam pembelajaran. Oleh karena
itu, guru tidak dibenarkan menghindar dari kewajibannya sebagai pengajar dan pendidik untuk tampil di hadapan peserta didik dengan seluruh kepribadiannya. Belajar tidak selamanya bersentuhan dengan hal - hal yang konkrit, baik dalam konsep maupun faktanya. Bahkan dalam realitasnya belajar seringkali bersentuhan dengan hal-hal yang bersifat kompleks, maya dan berada di balik realitasnya. Karena itu media memiliki andil untuk menjelaskan hal - hal yang abstrak dan menunjukkan hal - hal yang tersembunyi. Ketidakjelasan atau kerumitan bahan ajar dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Bahkan dalam hal - hal tertentu media dapat mewakili kekurangan guru dalam mengkomunikasikan materi pelajaran. Namun perlu diingat bahwa peranan media tidak akan terlihat apabila penggunaanya tidak sejalan dengan esensi tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Karena itu tujuan pengajaran harus dijadikan sebagai pangkal acuan untuk menggunakan media. Manakala diabaikan maka media bukan lagi sebagai alat bantu pembelajaran tetapi sebagai penghambat dalam pencapaian tujuan secara efektif dan efisien. Media/sumber belajar merupakan salah satu faktor penunjang keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. Dengan menggunakan media/sumber belajar, diharapkan agar segala sesuatu yang disampaikan oleh guru kepada peserta didik akan semakin jelas. Media pembelajaran pada hakikatnya dapat disiasati atau diatur oleh guru ketika pembelajaran berlangsung. Media pembelajaran yang dapat digunakan guru bisa yang berada di dalam kelas atau pun yang berada di luar kelas atau bahkan berada di luar sekolah. Artinya, penggunaan media pembelajaran tidak harus dibawa guru ke dalam kelas tetapi guru dapat langsung mengontekskan pembelajaran dengan media-media yang ada di luar kelas atau sekolah. Khususnya pembelajaran kompetensi dasar dengan aspek berbicara menyampaikan pengumuman, guru dapat mengajak peserta didik untuk melatih di depan menyampaikan
pengumuman dengan intonasi yang tepat serta kalimat-kalimat yang lugas dan sederhana. Akan tetapi, di lingkungan belajar peserta didik kurang terdapat contoh-contoh bagaimana cara menyampaikan pengumuman yang baik dan benar yang bisa dijadikan sebagai media pembelajaran. Oleh karena kurangnya contoh dan praktek dalam menyampaikan pengumuman yang dapat dijadikan media pembelajaran di lingkungan belajar peserta didik, maka peserta didik tidak memiliki acuan atau panduan yang sifatnya kontekstual. Akibatnya, ketika peserta didik mempraktekkan atau melatih menyampaikan pengumuman, mereka masih mengalami kesulitan. b) Faktor waktu Pembelajaran yang berorientasi pada pencapaian tujuan pembelajaran harus melibatkan keterkaitan semua faktor di dalamnya. Salah satunya adalah faktor waktu. Dalam hal ini, waktu sangat membantu guru dan peserta didik dalam menyelesaikan tahapan-tahapan pembelajaran. Oleh sebab itu, dituntut kemahiran guru dalam menetapkan alokasi waktu dan pengelolaannya dengan tepat pembelajaran berlangsung. Faktor waktu menjadi salah satu penghambat kemampuan peserta didik dalam mempraktekkan atau melatih peserta didik di depan kelas karena waktu terasa tidak mencukupi. Artinya, belum sempat peserta didik dalam melatih menyampaikan pengumuman dengan sempurna, waktu telah habis. Akibatnya, tidak semua peserta didik secara maksimal melatih dengan baik. Masalah waktu ini berhubungan dengan faktor guru sendiri. Banyak waktu dalam pembelajaran hanya digunakan oleh guru untuk menjelaskan atau berceramah ketika menyampaikan materi. Hal ini berimplikasi pada kurang aktifnya peserta didik dalam belajar.
Peserta didik lebih pasif dalam pembelajaran, dan hanya guru yang lebih aktif. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melatih dan mempraktekkan pada sisa waktu pembelajaran. Dengan demikian, hasil belajar dalam pembelajaran tentu tidak akan maksimal. c)
Faktor metode pembelajaran Model pembelajaran dapat diartikan sebagai prosedur sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Dapat juga diartikan suatu pendekatan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Model pembelajaran telah banyak dikembangkan dari yang sederhana sampai model yang agak kompleks dan rumit karena memerlukan banyak alat bantu dalam penerapannya. Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkusan atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Metode pembelajaran adalah cara-cara yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Pemilihan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi, sumber belajar, kebutuhan dan karakteristik peserta didik yang dihadapi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dari hasil pengamatan peneliti pada saat guru menerapkan metode pemodelan dalam pembelajaran menyampaikan pengumuman, memodelkan.
guru mengalami kesulitan dalam teknik
4.1.3 Upaya untuk mendukung faktor yang mempengaruhi Kemampuan Guru Menerapkan Metode Pemodelan dalam Pembelajaran Menyampaikan Pengumuman Pada Peserta Didik Kelas VII Upaya untuk mendukung faktor yang mempengaruhi kemampuan guru menerapkan metode pemodelan dalam pembelajaran menyampaikan pengumuman dapat diuraikan sebagai berikut. a)
Faktor media/sumber belajar Media pembelajaran dapat bersumber dari segala sesuatu yang berada di dalam kelas,
maupun yang berada luar sekolah. Jika media pembelajaran yang berada di dalam kelas atau di luar kelas tetapi masih di dalam sekolah, mungkin guru bisa menyesuaikannya. Akan tetapi, jika media bersumber dari sekolah, maka dibutuhkan kreativitas dan kemampuan guru dalam menyiasati keberadaan media yang jauh dari peserta didik untuk ditampilkan di dalam kelas. Cara yang mudah adalah dengan cara guru menyampaikan kembali dan mempraktekkan atau melatih kepada peserta didik menyampaikan pengumuman dengan intonasi yang tepat serta kalimat-kalimat yang lugas dan sederhana dengan baik. Jika guru memberikan contoh cara menyampaikan pengumuman kepada peserta didik melalui media LCD, maka guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam memilih, menggunakan maupun menampilkannya di depan kelas sehingga capaian hasil pembelajaran akan lebih maksimal. b) Faktor waktu Untuk mengatasi faktor waktu, sebaiknya dikembalikan kepada peran guru. Hal ini dikarenakan guru adalah pengelola pembelajaran. Guru dapat dianalogikan dengan sutradara yang mengatur jalannya cerita film yang digarapnya. Guru menjadi penyusun skenario pembelajaran. Apa yang akan dilakukan, berapa lama waktu yang dibutuhkan, semuanya telah diatur/disetting oleh guru demi optimalisasi hasil pembelajaran.
Sebaiknya penetapan dan pengelolaan waktu pembelajaran, guru harus memberikan porsi waktu yang lebih besar untuk peserta didik mengejakan suatu tugas atau latihan. Sudah saatnya guru harus meminimalisasi waktu yang digunakan untuk menyampaikan materi. Dalam pembelajaran, peserta didiklah yang harus lebih aktif daripada guru. Walaupun demikian, hal ini bukan menjadikan guru hanya duduk-duduk santai melainkan guru harus lebih banyak membimbing, melatih, dan mempraktekkan peserta didik dalam mengerjakan latihan.
c)
Faktor metode pembelajaran Dalam metode pembelajaran guru harus merencanakan semua kegiatan yang berawal dari
kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Oleh sebab itu, metode yang akan digunakan untuk persiapan belajar bukanlah hanya memberikan materi saja, akan tetapi memberikan praktek kepada peserta didik. Metode yang akan digunakan oleh guru haruslah sesuai dengan materi yang diberikan kepada peserta didik. jika tidak sesuai dengan materi, akan mengalami kendala pada proses pembelajaran yakni tidak berjalan secara efektif, baik, dan benar. 4.2
Pembahasan Pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pada tingkat sekolah Menegah Pertama (SMP)
umumnya masih mengalami masalah. Masalah utama yang banyak dihadapi dalam pembelajaran bahasa Indonesia itu adalah kemampuan guru dalam memilih metode yang direncanakan untuk proses kegiatan belajar. Di dalam kegiatan proses belajar guru harus merencanakan semua
kegiatan yakni persiapan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), silabus, format kegiatan guru, dan lembar penilaian terhadap peseta didik. Guru tidak akan mengalami kesulitan apabila persiapan sudah matang. Tanpa persiapan guru tidak akan berhasil melaksanakan suatu kegiatan dalam proses pembelajaran. Setelah pembelajaran direncanakan, maka peserta didik juga harus direncanakan bagaimana aktivitas peserta didik dalam kelas. Seorang guru bisa mengkondisikan kelas sebelum proses kegiatan belajar dimulai. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan terhadap kegiatan guru dalam melaksanakan pembelajaran tahap 1 hasilnya membuktikan bahwa kategori baik 78.3%. Tahap 2 berada pada kategori kategori baik 83.3%. Berdasarkan hasil observasi dalam pembelajaran dan wawancara bersama guru dan kepala sekolah diperoleh data bahwa ada tiga faktor yang mempengaruhi kemampuan guru tersebut. Tiga faktor tersebut adalah media/sumber belajar, faktor waktu, dan faktor metode pembelajaran. Faktor media/sumber belajar banyak disebabkan oleh kurangnya fasilitas belajar yang tersedia. Media atau sumber belajar ini bisa yang berada dalam kelas dan dapat juga yang berada di luar kelas. Keterbasan media ini juga sangat mempengaruhi kemampuan peserta didik karena peserta didik tidak dapat belajar secara kontekstual. Faktor waktu lebih tampak pada keterbatasan waktu belajar. Waktu yang digunakan oleh peserta didik dalam menyelesaikan tugas tidak mencukupi sehingga pekerjaan mereka seperti hanya asal-asalan. Faktor metode pembelajaran itu harus direncanakan oleh guru, oleh karena itu metode yang akan digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan terhadap proses belajar mengajar.
Upaya pemecahan masalah mendasar tersebut dapat dilakukan melalui tiga faktor yakni: (a) faktor media/sumber belajar; (b) faktor waktu; dan (c) faktor metode pembelajaran