Llp7,\ z - n , ~ , ~r .-r.\~ ,r f f!.'.B.~[-;:! . ~ .
v
1.'
- . - - . ' r;l
INI nENGArJ SAI '. ' -. <.-i7-Th.. . .. , * ..L.q.::k:..y I SUA
b,Z&T
P
;,
'.", ,
.
!:.-,
.
.
;I-.
:-n;iLA
SANG AT MEMBU TbKLNNYA
LAPORAN PENELlTlAN
-
KONTRIBUSI TEKNOLOGI PENDIDIKAN TERHADAP PENlNGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN
Dra. Fetri Yeni J., M.Pd (Ketua) Dra. ~Tdarni(Anggota)
PENELlTlAN IN1 DlBlAYAl OLEH: PROYEK PENINGKATAN PENELlTlAN PENDIDIKAN TlNGGl DEPARTEMEN PENDlDlKAN NASIONAL, JAKARTA TAHUN ANGGARAN 2003 NO.KONTRAK: 019/P4TIDPPM/PDM/I11/2003 TANGGAL: 28 MARET 2003
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNlVERSlTAS NEGERI PADANG NOVEMBER 2003
i
LEMBAR I D E N T I T A S D A N PENGESAHAN LAPORAN AKHIR H A S I L PENELITIAN DOSEN M U D A
: Kontribusi Teknologi Pendidikan Terhadap Peningkatan Kemampuan Guru Dalam Proses Pembelajaran b. Kategori Penelitian : 111 2. Ketua Pelaksana a. Nama : Dra. Fetri Yeni J., M.Pd b.NIP : 131 582 345 c. Pangkat/Golongan : PenatalIIIc d. Jabatan : LeMor e. Sedang Melakukan Pengabdian : Tidak f. Fakultas : Ilmu Pendidikan : Kurikulum dan Teknologi Pendidikan g. Jurusan h. Bidang Keahlian : Teknologi Pendidikan 3. Jumlah Perieliti : 2 orang 4. Lokasi Penelitian : Padang 5. Kejasama & Institusi Lain 6. Lama Penelitian : 6 bulan 7. Bentuk Kegiatan : Penelitian 8. Biaya yang Diperlukan : Rp 5.000.000.- (lima juta rupiah) 1. a. Judul
Padang, November 2003 Mengetahui, Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
M., M.Pd
:"'
Ketua Pelaksana Kegiatan,
Dra. Fetri Yeni J., M.Pd NIP. 131 582 345
Ketua Lembag.a,3Pengiitian UNP Padang
KON'T RIBUSI 'TEKNOLOGI PENDIDIIiAN 'TERIIADAP I'ENINGIiATAN KEMAMPIJAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN Fetri Yeni J; Eldarni (2003,31 hal)
Peningkatan mutu pendidikan dari waktu ke waktu mutlak dilakukan pada setiap jenis dan jenjang pendidikan dan seyoLyanya diinulai dari peningkatan kemampuan guru. Karena guru merupakan ujung tombak dalam penyelenggaraan pendidikan. Berbagai usaha dapat dilakukan dalam memacu kualitas profesional guru dan salah satunya adalah melalui pcningkatan kuali fikasi pcndidikan guru dari diploma dua (D 2) dan diploma tiga (D 3) menjadi Strata Satu (S I ). Program Studi Tcknologi Pendidikan adalah sumbcr daya yang paling layak didayagunakan untuk meningkatkan kemampuanlkeahlian guru dalam melaksanakan pembclajaran yang profesional, karcna Tcknologi Pcndidikan adalah bidang kajian teori dan praktek dalam perancangan, pengembangan kurikulum,
pengembangan media,
pengelolaan sumber-sumber belajar dan sebagai penilai proses, dan
sumber daya
pembclajaran. Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah bagaimana kontribusi Teknologi Pendidikan
terhadap
pcmbclajaran. l'ujuannya
adalah
peningkatan untuk
kemampuan
guru
~ncngctahui kcmampuan
dalam
proses
guru
dalam
merencanakan pernbelajaran, 2)kemampuan guru dalam lnengimplementasikan dalam menimplementasikan rencana pembelajaran dan kcmampuan guru dalam mengelola sumber-sumber belajar, 3) kontribusi teknologi pendidikan terhadap kcmampuan guru dalam pembelajaran. Pcnelitian ini menggunakan pcndekatan kuantitatif dan jcnis pcnelitian deskriptif. Populasi adalah seluruh guru yang lnenjadi alumni kelas non reguler jurusan Kurikuluin dan Teknologi Pendidikan yang bejumlah 220 orang. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan random sampling, maka jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 120 orang. Teknik pengumpulan data adalah angket dan data diolah dengan menggunakan uji t.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 ) kemampuan guru dalam merancang pe~nbelajaran diperoleh t hitung
47,80 dan t tabel 1, 645 dengan db 120 dan h 0,05.
2) kelnalnpuan guru dalam mengimplernentasikan rencana pembelajaran diperoleh t hitung 24,21 dan t tabel 1, 645 dengan db 120 dan h 0,05. 3) kemampuan guru dalam ~nengelolasumber-sumber belajar diperoleh t hitung 30,83 dan t tabel 1, 645dengan db 120 dan h O,D5. Dengan dcmikian dapat dinyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kcinampuan guru sbcbeluln kuliah dcngan kcmampuan scsudah kuliah di jurusan KTP FLP UNP dalam ha1 merancang pembelajaran, mengimplementasikan rancangan pernbelajaran dan mengelola sumber-sumber belajar. Artinya, hipotesis kerja (Ha) ditcrima dan hipotesis alternatif (Ho ) ditolak. Berdasarkan hasil penelitian, peniliti rncnyarankan kepada guru-guru untuk melanjutkan pcndidikan kc jcnjang program S 1 program studi Teknologi Pendidikan untuk meningkatkan kemampuannya dalaln proses pembelajaran, Kepala Sekolah, Kacabdin dan Kakandep Diknas dapat memberikan peluang dan kemudahan bagi guruguru yang berpendidikan Diploma untuk melanjutkan ke jenjang program S1 jurusan Kurikululn dan Teknologi Pendidikan dan jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan memberikan kcgiatan pelatihan kcpada guru-guru yang tidak bcrlatar bclakang 'reknologi Pcndidikan untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya terutama dalam melaksanakan proses pembelajaran.
I
SUMMARY CONrrRIBUTION OF E'DUCATIONAL TECNOLOGY TO INCREASE THE TEACHERS CAPABILITY IN INSTRUCTIONAL PROCESS Fetri Yeni.J; Eldarni ( 2003; 31 hal) Quality improvement process at any type and any level of education has to be done continuously and because therc is no doubt that teacher is the tip of lance in education, keeping up hislher capability must prior the process. One of various kinds of effort to increase the teacher professional qualification is advancing hislher study from non-degree (D2 and D3) program to degree (S 1 ) program. The Program Study of the Educational Technoloby is a rcsourcc that fit to play the role on such effort because educational tcchnoloby field studies theoretically and practically the learning design, the curriculum development, the learning media, the learning resources management and the process assessor aspects. 'This quantitative and descriptive research is conducted to lay open thc contribution of the program study to increase the teacher capability in three variables such as (1) learning design; (2) learning design implementation and learning resources management; and (3) lcarning process. By using random sampling tcchniquc, there were 120 persons taken as sample from 220 teachers who had graduated from the program study. A questioner was use to collect data and the t-tcst was uscd to analyze the teacher capability dirference between before and after advanced study. The t statistics are (1) 47.80 for the learning design variable; (2) 24.21 for the learning design implementation and lcarning rcsources management variable; and (3) 30.83 for the learning proccss variable. Since the critical value o f t distribution for two tailed test at 120 degree of freedom and 0.05 level of significance is 1.645, all of the null hypotheses are rejected. Consequently, it is conclude that the teacher capability between before and after advanced study is different sibmificantly. In turn, the conclusion reflects the contribution of the program study to increase the teacher capability in the thrce variables studied.
KATA PENGANTAR Kegiatan penelitian mendukung pengembangan ilmu serta terapannya. Dalam ha1 ini, Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang berusaha mendorong dosen untuk melakukan penelitian sebagai bagian integral dari kegiatan mengajarnya, baik yang secara langsung dibiayai oleh dana Universitas Negeri Padang maupun dana dari sumbcr lain yang relevan atau bekerja sama dengan instansi terkait. Sehubungan dengan itu, Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang bekerjasama dengan Proyek Peningkatan Penelitian Pendidikan Tinggi, Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat, Ditjen Dikti Depdiknas dengan surat perjanjian kerja No.0 19/P4T/DPPM/PDM/III/2003 tanggal 28 Maret 2003 untuk melakukan penelitian dengan judul Kontribusi Teknologi Pendiclikan terlraclap Penir~gkafan Kemampuan Guru rlalam Proses Pembelajaran. I
.
.
- ".Padang, r
.'
.
Oktober 2003 Ketba,Lembaga Penelitian
<
i
Prof. v Dr./ H. Agus Irianto NIP. 130879791
, #
h-.
---._
-.--7
Pi~~ji syukus pcrlulis ucapkan kc hadhirat Allah subhanalli~wata'ala,dengan rahmat dan kemurahanNya laporan penelitian yang berjudill "Kontribusi Teknologi Pendidikan Terhadap Peningkatan Kemampuan Guru dalam Proses Pembelajaran" ,dapat penulis selesaikan. Pada kese~npatanini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Le~nbaga Penelitian yang telah ~ne~iiberikankese~npatan kepada penulis mengajilkan usillan pada kategori Doscn Muda. Sclanjutnya terima kasih penulis sampa'ikan kepada Pimpinan Proyek Peningkatan Penelitian Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional yang tclali ~ n c n c r i ~ nproposal a penulis sebagai salali sat11 penelitian yang dapat dibiayai proyck. Penulis rnenyadari bahwa laporan penclitian ini banyak kekurangannya. Oleh sebab itu, penulis sangat menghargai setiap masukan yang diberikan ole11 pembaca, dan atas perliatiannya pellullis mengucapkan banyak terima kasih.
Padang, November 2003 Pcnulis
identitas dan Pengesahan.. .......................................................
I
Ringkasan dan Siunmary.. .......................................................
11
Prakata.. .............................................................................
v
Daftar Isi.. ............................................................................
vi
Daftar Lampiran.. ................................................................
..
...
vlll
Dafiar Tabel.. ........................................................................
ix
Daftar Gambar. .......................................................................
x
BAB I
PENDAHUL,UAN A. Latar Belakang.. ..............................................
B. Pen~musanMasalah.. .........................................
.'C BAB I1
I-Iipotcsis I'cncli t ian.. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
TINJAUAK PUSTAKA A. Teknologi Pcndidikan.. ........................................
B. Hakeka t Pembelajaran. ........................................ C. Ko~npetensiSarjana TP.. ..................................... D. Landasan Pcngetahuan Untuk Memperbaiki Kualitas Pembelajaran.. .....................
BAB I11
TUJUAN DAN MANFAAT I'ENELITIAN A . Ti~juanPenelitian ............................................. B . Manfaat Penelitian ............................................
BAB IV
MEI'ODE I'ENELI'l'lAN
A . Jenis Penelitian ................................................ B . Populasi dan Sa~npcl..........................................
C . Instruinen Penelitian .......................................... D . Teknik Analisis Data .......................................... BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN A . Deskripsi Data ................................................... B. Hasil Telaahan dari Rumusan Masalah ...................... C . Pc~ribahasan ......................................................
BAB i l
KESIMPULAN DAN SARAN A . Kcsimpilan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
DAFTAR PUSTAKA ................................................................. LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
I-Ialaman Lampiran 1 . Angket Penelitian.. ................................................
32
Lampiran 2. Distribusi Data Pcnelitian.. ........................................
37
L a n p i r a ~3.~Grafik Skor Kemampuan GLIIXI Dalam Pembelajaran.. .......
41
Lalnpira114. l'abcl Nilai Krilis Distribusi t.. .......................................... .43
DAF'I'AR 'I'ABEL
Halarnan Tabel 1. Jumlah Populasi dan Sainpel Penelitian.. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . ..
21
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gainbar 1. Kawasan 'reknologi Pendidika~~. .. .. . ... .. . .. . . . . . . . . . . . . . . .. . . . ... ..
8
Galnbar 2. Hubungan Antar Kawasan Dalaln Bidang.. . . . . . . . ... . . . . . . . . . . .....
9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Bclakang
l'cndidikan dan I'cngajaran morupakan bidang kajian dan garapan yang menyangkut kepentingan segenap bangsa dan negara serta mendapat prioritas dalam pembangunan nasional karena lnelalui pendidikanlah dapat ditingkatkan kualitas SDM Indonesia. I'eningkatan mutu pendidikan dari waktu ke waktu mutlak dilakukan pada setiap jenjang pendidikan yang mengacu kepada peningkatan kecerdasan dan pcngcinbangan manusia scutuhnya, scbagai tcrmaktub dalam U U RI No. 2 Tahun 1989, bahwa; Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdasan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia lndoncsia scutuhnya yaitu inanusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pckcrti luhur, memiliki ilmu pengetahuan dan ketrampilan , sehat jas~nani dan rohani berkepribadian yang mantap serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan7' Untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut harus didukung oleh tenaga pendidikan yang mcrniliki kualifikasi pendidikan sesuai dengan tugas profesionalnya. Peningkatan mutu pendidikan seyogyangya dimulai dengan peningkatan kcmampuan
guru pada berbagai satuan dan jenjang pendidikan,
karcna guru adalah scbagai ujung tornbak dalaln pcnyclcnggaraan pcndidikan. Guru SD umumnya memiliki latar belakang pendidikan Diploma Dua (D 11). Sekalipun
persyaratan kualifikasi pendidikan minimal D 11 sudah terpenuhi,
sesuai program dan kebijaksanaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI Hasil Rakernas Depdikbud Tahun 199611997, namun guru
masih perlu
mengembangkan wawasan dan kemampuannya seiring dengan kemampuan IPTEK yang sangat cepat dan tuntutan kebutuhan perkembangan masa depan. Sebab tugas guru sebagai tenaga pendidik terutama pada jenjang pendidikan dasar sangat kompleks seperti guru sebagai pendidik, perancang, pengembang kurikulum, pengembang media, pengelola sumber belajar, pengelola pendidikan dan sebagai evaluator Untuk dapat melalisanakan tugas yang komplcks tcrscbut mcmerlukan kemampuanlkeahlian, pcngetahuan dan kctrampiIan yang lcbih tinggi. Guru yang mcmililci pcndidikan
Diploma (D 11) dipandang kurang memadai lagi.
Sehubungan dengan itu diperl ukan kemampuan dan keahl ian pada tingkat pcndidilian yang lcbih tinggi, yaitu Strata Satu (S I ) . Sumber daya yang ada pada jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UNP mcrupakan surnbcr daya yang layak untuk rnembckali tenaga pendidikan dengan teknologi pembelajaran, kiat, seni dan strategi pembelajaran yang memungkinkan berkernbangnya kreativitas siswa. Teknologi pendidikan sebagai suatu bidang kajian teori dan merniliki aplikasi-aplikasi praktis dala~n rncmbantu mempcrrnudah siswa dalam belajar. I-lal ini scjalan dcngan Visi
3
Teknlogi Pendidikan
(Miarso, 2000 : 3)
"'li'r~vujud~?yu herhugur polu
pendlclrkun dun penzhekujurc~ndolgun d~kenzhungkundun d~munfuu/kun~~yu uncku sunzher, proses dun sis/enz helulur .se,Yuu/ucierzgun kondrs~dun k e h u / u I ~ u ~ ~ "
Kesemuanya itu mempuyai dampak yang nyata terhadap proses pendidikan, mulai dari kegiatan perancangan, pengembangan danpclaksanaan, pengelolaan dan evaluasi pembelajaran. Untuk meningkatkan kualilikasi pcndidikan guru SD dari Dl1 menjadi Strata Satu (S 1 ) Kakandep Diknas Kecamatan Padang Timur pada tahun pelajaran 199912000 merintis kcrjasama dengan Jurusan KTP FIP UNP membuka kelas paralel bagi guru SD Kota Padang. I-la1 ini didulcung scpcnuhnya oleh Kakanwil Depdiknas Sumatera Rarat dan Rektor UNP, dengan keluarnya SK Rektor UNP No. 1 8 13 1 IK 12lAKl1999 'I'anggal 04-06 1999, izin Kanwi l Depdiknas Sumatera Barat No. 07411 88.06/AW1999. Kesempatan tersebut disambut hangat oleh guruguru SI). Hal ini terbukti dari banyaknya pcrninat yang mcndaftar, sehingga jurnlah kelas paralel program studi Teknologi Pendidikan sampai dengan tahun ini sudah mcnyelesaikan studinya sebanyak 1 1 ltclas yang tcrdiri dari guru-guru SD, guru SLTP dan guru SMUISMK. Tahun akademik 200212003 jumlah kelas non reguler sebanyak 3 kelas. Berdasarkan hasil observasi pendahuluan dan hasil wawancara yang penulis lakukan dengan beberapa orang mahasiswa paralel tersebut, diperoleh informasi bahwa masih ada guru (1) yang belum menyusun perencanaan pcngajaran scbclum mcngajar, (2) belurn rncrumuskan tu-juan pembelajaran scsuai
4
dcngan pcrsyaratannya, (3) bclu~iimclaksanakan analisis kcbutuhan murid, (4) bclum mcnganalisis matcri scsuai 'I'I'K, (5) bclum menganalisis/mcnggunakan metode yang tepat (6) belum mcmiliki dan mcnggunakan sumber bclajar sesuai dengan TPK, (7) belum melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar dengan baik, (8) masih banyak yang beluln menggunakan berbagai surnber yang relevan. Bertitik tolak dari fenomena di atas, penulis tertarik untuk meneliti dan mengetahui bagaimana "Kontribusi Teknologi Pendidikan Terhadap Peningkatan Kemampuan Guru Dalam Proses Pembelajaran. Studi dilakukan terhadap guru yang rncngikuti perkuliahaii pada
kclas non rcgulcr di Jurusan Kurikulum
~ e k n o l oPendidikan ~j F1P Univcrsitas Ncgcri I'adang.
I). I'crumusan dan I'cmbatasan Masalah
Berdasarkan latar dan pcrmasalahan yang tclah diuraikan di atas, maka ruinusan masalah dalam penelitian ini
adalah "Bagaimanakah Kontribusi
Teknologi Pendidikan Terhadap Peningkatan Kematnpuan Guru dalam Proses Pcmbelajaran ?. Pcnelitian akan dibatasi pada : 1 . Kemampuan guru dala~nlnerencanakan pembelajaran.
2. Kemampuan guru dalam inengimplementasikan rencana pembelajaran. 3. Kemampuan guru dalam ~nengelolasumber-sumber belajar.
Iiipotcsis Pcrielitian
I-Iipotesis yang diuji dalaln penelitian ini adalah: 1. Terdapat perbedaan keinainpuan guru dalam merancang pembelajaran antara
sebelum kuliah dan sesudah kuliah pada program studi teknologi pendidikan yang signifikan pada taraf kepcrcayaan 0,05 %. 2. Terdapat perbedaan kelnampuan guru dalam inengimplementasikan rencana pembelajaran antara sebelum kuliah dengan sesudah kuliah pada program studi teknologi pendidikan yang signifikan pada taraf kepercayaan 0,05 %. 3.
Tcrdapal perbcdaan kelnalnpuan guru dalaln mcngclola sulnbcr bclajar antara sebclum kuliah dengan sesudah kuliah pada program studi teknologi pendidikan yang si~vifikanpada taraf kepercayaan 0,05 %.
IZAB 11 TINJAUAN I'USI'AKA
A. Teknologi 'Pendidikan Teknologi berasal dari bahasa Yunani yaitu tcchnologia berarti systcmic treatment, terarah dan bertujuan. Kata technologia juga berarti art, skill, science atau keahlian, ketrampilan tecknologi dapat juga diartikan sebagai kiat, dan seni untuk rncrnbantu rncmpermudah orang, Definisi tcknologi pcndidikan yang dikemukakan oleh AECT ( 1 997 : 1) 'l'eknologi l'er~didikuiz nzerzrpukun proses yarzg kon~plekdun ~erpuduyuilg ~nelibu/kcin orutzg prosedur, ide, pcrululun dun orgunisusi, unluk nzerzgunulisis nzu~ul~lh, r?zet~cu~-i julurz per?~ecuhurzI?IUSUIUII n?enyungku/ .senzuu u.vpek helujur r?zunu.sru"
Definisi pemecahan masalah belajar rnanusia tcr-jclma dalam bentuk semua sunibcr belajar yang didesain danlatau dipilih daniatau digunakan untuk keperluan belajar, sumber-sumber bclajar diidcntifikasi scbagai pesan, orang bahan, pctalatan, tclcnilc dan latar Selanjutnya Seels (1994 : 1) rnenyebutkan teknologi pendidikan sebagai teknologi
pembelajaran
adalah
"7i.ori
dun pruklek
duri pcruncmzgun,
pcnge~nhungurz, penzunfuutun, perzgelolu dun peniluiun proses dun .sunzhersunzber untuk belujur "
Definisi TP Thn 1994, menginterpretasikan peralatan sebagai proses dan sumber yang sistematik
sebagai domain desain, pengembangan,penggunaan,
manajemen dan evaluasi. Ini menggambarkan bahwa teknologi instruksional
bergescr dari scbuah bidang kc profesi dan kontribusi bidang ini telah menciptal
Seels
(1 994 : 10) mengatakan bahwa: "'lkorl n ~ e l i p u ~kon.ve/7-korz.ve/?, i s~ruklw., pr/n.vip ~ U I Zpr(!/i'.vi yung mcngkon~ribusipenge/uhuun ilu ,vcrzdiri /cn/ung r?zu.vululz belujur l'rukfek dupuf jugs digunakan unluk nzenerupkun a/tlzr nzenyultrrkun dusur petige/uhuut7 yurzg tltperolelz duri pet7guluniurz. "
Kawasan
teknologi
pen~bclajaran adalah
desain,
pengembangan,
penggunaan, manajemen dan evaluasi. Istilah-istilah ini menunjukkan pada dasar pengetahuan dan fungsi-fungsi yang dilaksanakan para profesional dalam bidang pendidikan
.
Kelima kawasan ini inenjadi dasar teknologi pembelajaran.
Pengertian desajn cendrung kepada teori teknologi instruksional. Pengembangan mengarah kepada pratek dan produksi. Penggunaan merupakan gabungan dari teori dan pratek. Manajemen menjadi bagian utama karena sumber-sumber yang mendukung setiap fungsi harus dikelola atau ditata dengan baik. Evaluasi proses untuk menentukan kesesuaian tujuan instruksional dengan belajar,. Menurut
8 Sander dala~nSeek (1994 : 6) bahwa "Evaluasi adalah pcncntuan nilai scsuatu dari pendidikan untuk ~nenentukankualitas efektivitas, atau nilai dari sebuah program, hasil, proses, tu.juan dan kurikulum.". Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 1 . Gambar. 1 Icawasan 'l'cknologi Pcmbclajaran PEMANFAATAN
I 1 PENGEMBANGAN
Teknologi Cetak
Teknologi Audio Visual
Pemanfaatan Media
I
Divusi inovasi
Implementasi dan Institusionalisasi
Teknologi Berbasis Komputer L
Kebijakan dan Requlasi
Dari gainbar 1 terlihat bahwa antara teori dan praktek dalatn kawasan telinologi pembelajaran sejalan, sehingga kualitas pembelajaran lebih meningkat. Masing-masing kawasan teknologi petnbelajaran inemiliki hubungan, seperti terlihat pada gambar 2. <;arnl);ir. 2 I-lubungan Antar Iiawasan Dalam 1)itlang
10
Hubungan antar kawasan bersifat sincrgistik. Kegiatan yang dilakukan dala~nkawasan pengembangan menggunakan teori dari kawasan desain, scperti teori desain pembclajaran dan dcsain pesan. Praktisi yang bekcrja dalam kawasan desain menggunakan teori
rnengenai
karakteristik
media dari kawasan
pengembangan dan kawasan pemanfaatan, dan tcori mcngcnai analisis masalah darl pcngul
informasi
membawa
perubahan-perubahan
yang sangat
mendasar di bcrbagai bidang pcmbangunan nasional, tcnnasuk halnya dalam bidang
pendidikanlpembclajaran.
Sistcm
pembelajaran
harus
mampu
menghasilkan lulusan yang dapat hidup dala~ngcjolak perubahan yang tcrjadi. Pembaharuan di bidang pembelajaran berjalan pesat sekali dengan hadirnya bcbcrapa disiplin yang
khusus ~nenaruh pcrhatian kepada
ha1 dcsain
pembelajaran, teknologi pembelajaranlseni pembelajaran yang efektif. Perubahanperubahan yang ada di masyarakat dengan dimensinya yang beragam lebih cepat dibandingkan pembelajaran. Upaya ke arah perbaikan kualitas pembelajaran harus terus menerus dilakukan mengikuti perubahan aspek lain di masyarakat. Ilmuan dan teknolog pembelajaran bcrperan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
B. Hakekat Pembelajaran Pembelajaran dapat didetinisikan scbagai upaya membelajarkan sul?jck didik (Dcgcng, 1980 : 1980). llalam batasan ini sccara implisit tcrlihat bahwa dalam pembelajaran ada kegiatan memilih, menetapkan, dan mcngcmbangkan mctodc i~ntuk mencapai hasil pembelajaran yang di inginkan. Sejalan dengan pendapat Dcgeng pembelajaran juga dapat di definisikan sebagai upaya pembimbing terhadap individu agar subjek didik secara sadar dan terarah berkeinginan untuk bela.jar dan memperoleh hasil belajar yang baik sesuai dengan keadaan dan kcmampuan subjek didik (TIM MKDK FIP UNPl2002) Ungkapan pembclajaran dipakai karcna sangat tcpat mcngambarkan upaya untuk mcmbangkitkan prakarsa bclajar subjck didik. Di samping itu istilah pembelajaran lncmiliki makna yang dalam untuk mcngungkapkan hakekat perancangan (desain) upaya membelajarkan siswa. Dalam belajar siswa tidak hanya bcrintcraksi dengan guru scbagai salah satu sumbcr, tetapi ~nencakupinteraksi dengan semua sumber belajar yang mungkin dipakai untuk mencapai hasil bclajar yang diinginkan. Menurut Degeng (1992 : 2), pembela-jaran menaruh perhatian pada "bagaimana membelajarkan subjek didik" bukan pada" apa yang dipelajari subjek didik". Kajian kurikulum lebih memerlukan pada deskripsi tentang
tuji~anyang ingin dicapai dan apa isi pcmbclqjaran yang harus dipclajari anak didik untuk mencapai tujuan itu. Pcmbclajnran lcbih tujuan,
ha1 ini
berkaitan
mcncltankan pada cara-cara untuk mcncapai dengan
bagaimana
mengorganisasikan
isi
penibelajaran, mengemas dan menyalnpaikan isi pembelajaran, dan mengelola pembelajaran. Bagaimanapun Juga secara ulnum, upaya pemilihan, penetapan, dan pengembangan variabel metode pernbelajaran haruslah berpijak pada
apa
yang dikemukakan olcli Dcgeng (1 992 : 3), yaitu: vuriuhel petz/ing pudcr kr~ndisipenzhely~urutz yui/u : ( I ) lujuun upu yung ingin dicupui, (2) i,si upu yung 11url1.sdipclujuri dululn mcncupui /ujuu~z, (3) ,sunzhe~-penzhelu;u,wn upu y~rrzg /er.sediu, (4) huguit?zunu Iturtik/eri/ik subjek diclik yung ~ C I L I ~ L I I - " "...
Hakekat pembelajaran, bagaimana membentuk dan memfasilitasi agar siswa belajar lebili mudah, mencapai tujuan pembelajaran secara optimal dan kemampuan tersebut sej1o&yanyadimiliki oleh guru. Dcngan demi kian ciri-ciri pcmbclajaran dapat dirumuskan scbagai berikut: 1) membelajarkan adalah pekerjaan yang dilakukan secara sadar oleh guruldosen dalam rangka mencapai setinggi-tingginya tingkat kematangan dan tujuan
belajar subjek didik
2) l'rosedur pcngajaran harus dirangkai
secara sistematis agar terarah berbagai hasil belajar dapat dicapai 3) Guru sebagai pengatur proses pembelajaran harus merencanakan dan memilih serta menata peristiwa pembelajaran di luar diri
subjek didik dan sekaligus
rncngawasi pcnataan pcristiwa bclajar 4) Mcmbclajarkan dapat diartikan sebagai sebagai menata berbagai kondisi belajar secara pantas. Pada jurusan Kurikulum Tcknologi Pcndidikan (KTP) kcmampuan inerancang pembelajaran, mengembangkan pembelajaran yang berbasis aneka sumbcr, rncmanfaatkan dan mcnggunakan ~ncdia yang rclcvan dcngan kebutuhan belajar, dan mcrancang scrta mclaltsanakan cvaluasi, dikenalkan dan dilatihkan pada inahasiswa. Hal ini sejalan dengan visi pendidikan Sarjana Teltnologi I'endidikan yang dikemukakan oleh Miarso (2000 : 4), yaitu: "l'evlghusil lenugu ukudenzik yung projbsionul serlu r,zenziliki wuwwun dun kor7zpelerzsi clalunz nzeizdesuirz, n~erlzproduksi, ~tzemunfuutkun, r~ze~zgelolu, nzerzgevuluusi dun nzeneliri proses ~ U I sumhcr Z helujur ugur helujur dupui herlun~stn?~
Lulusan
program
studi Teknologi
kompcntensi, scbagaimana disampaikan
Pendidikan olch
memiliki
Miarso (2000
: 4)
mengelompokan atas ( I ) kompciensi umuln tcknologi pcndidikan kompetensi sarjana Teknologi Pendidikan.
berbagai yang
dan (2)
"Konzpefelzsi unzunz 'I'eknologi
menilui, nzeneliii sumher, p1.o.ve.s dun S I S ~ C I Zhelujur. I "
Selanjutnya koinpetensi Sarjana Teknologi Pendidikan (Miarso, 2000,5) adalah: "Munzpu (I) nzenguusui konsep-konsep huru terzfung helujur du17 pernhelujurun, (2) nzeruncung dun nzener-upkun polu pen1helujurcrr7, (3) r7zeruncung nzenglzusilkurz dun rnerzggunukun herhugui riiediu unluk
nleningku/kut~ c'J&k/ivi/usclcrn ~/i.siet~heIc~j(lt-du17 pe1~7I~eIujurut1, (-I) ntetggelolu sur~unu dun pt-usurunu helujur clun pemhc?lujurutz, (5) rnet?yehurkun prosedur penggurzuut~ sur~zhcr urztuk helujur dun pernhelujurun. "
Scrnua Itompctcnsi lulusan 'I'cltnologi I'cndidikan, sangat rclcvan untuk ineningkatkan keprofesionalan guru dalam ~nengembangkan perannya sebagai pendidik, pembimbing, fasilitator, komunikator, evaluator dan administor sehingga inenjadi guru yang berkemampuan tinggi, dan profesional dalarn menjalanltan tugasnya. Secara khusus ko~npetensiyang dimiliki oleh lulusan Program Sarjana (S-'I) 'reknologi Pendidikan adalah sebagai berikut:
a. Perancang Program Pembelajaran Scbagai pcrancang program pe~nbclajaran mcrniliki kcmampuan untuk merancang program pembelajaran baik untuk jangka panjang seperti program Tahunan, progam semcster maupun program jangka pcndek seperti satuan pelajaran untuk setiap pokok bahasan lnulai dari
sekolah dasar, sekolah
mcnengah sampai perguruan tinggi sesuai dengan kurikulum dan GBPP masing-masing bidang studi
b. Perancang Program Pelatihan Sebagai pcrancang program pelatihan niemiliki kcmampuan untuk merancang suatu prograin pelatihan pada Lembaga/pusat/unit pcndidikan dan latihan sehingga dapat dimanfaatkan oleh scrnua orang yang membutuhkannya
c. Konsultan I'cngcmbangan Program I'embelajaran
Sebagai
konsultan
pengembangan
program
pembelajaran
memiliki
kemampuan inembcrikan konsultasi kcpada guru atau pcngajar
untuk
n-lengembangkan program peinbelajaran baik untuk jangka panjang seperti program tahunan program semester inaupun program jangka pendek seperti pelajaran untuk setiap pokok
bahasan mulai dari sekolah dasar, sekolah
menengah sarnpai perguruan tinggi, sesuai dengan kurikulum dan GBPP masing-niasing bidang studi. d. Konsultan Pengembangan Program Pelatihan Sebagai I
Scbagai
produscr
media
pembelajaran
~nemiliki
kcmampuan
mengidentifikasi dan menganalisa masalah komunikasi, merancang dan memproduksi media serta ~ncngad~ninistrasikanI'asilitas dan personalia produksi media. f.
IConsultan Pengembangan Media
Sebagai konsultan pengembangan media memiliki kemampuan memberikan layanan konsultasi tentang perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi media berdasarkan prinsip-prinsip teknologi pendidi kan.
g. Pcngclola Sumbcr Bel;ijar
Sebagai pengelola sumber belajar memiliki kemampuan untuk merencanakan, mcmilih, mcngatur dan mcngclola sclnua surnbcr bclajar yang ada atau yang diperlukan
pada
le~nbaga unit
yang
bersangkutan,
sehingga
dapat
dimanfaatkan oleh seniua orang yang mcmbutuhkannya. h. l'eneliti dan Pengembang Teknologi Pendidiltan
Sebagai peneliti dan pengernbang teknologi pendidikan rnerniliki ke~nampuan mengkaji, ~nenelitidan ~nengembangkanberbagai suniber daya belajar seperti meneliti kurikulurn, program pembelajaran, berbagai media berbagai surnber belajar, pengelolaan dan pemanfaatannya. Untuk kepentingan pembelajaran pada sctinp jcn.jang dan jalur pcndidikan dala~nrangka pcningkatan sumbcr daya n~anusia. i.
Evaluator
Scbagai evaluator meri-iiliki kcmarnpuan untuk rnclakukan kcgiatan evaluasi tentang kurikulurn, program peinbcla-jaran, proses dan hasil belajar, program pelatilian rncngcvaluasi mcdia, dalam bcrbagai satuan jenjang pcndidikan ~nulaipendidikan dasar, rnenengah dan pendidikan tinggi. j.
I'cngajar/Instrulttur
Sebagai pengajarlinstruktur ~ne~niliki ke~nampuan ~nelaksanakan kegiatan pembelajaran dan pelatihan pada sekolah atau lcmbaga pendidikan dan pelatihan yang rnemerlukan Ipengetahuan dan ketrampilan di bidang tcknologi pcndidikan seperti perencanaan pengajaran, sirategi mengajar, pcngclolaan
pcmbela-jaran dan media pendidikan, pcnilaian pcndidikan, sosiologi dan tcori belaj ar.
D. Landasan I'engetahuan Untuk Mcrnpcrbailti I
Kebutuhan
dalam
me~nbelajarkan sekarang
pengetahuan "Reigiluth (1984)
adalah
"Landasan
selanjutnya Merril (1978) menyebutnya
"Knowledge Base" untuk memperbaiki metode pembelajaran dan diperlukan pengetahuan tentang berbagai jcnis-jcnis ~netodcbclajar yang mcmbuat belajar menjadi lebih mudah dan inenyenangkan siswa, yakni rnetode yang lebih efektif, elisien dan memiliki daya tarik tinggi Mcnurut Dcgcng (1 992 : 6) bahwa ;
Asumsi yang mendasar sekali yang dijadikan landasan pengetahuan dasar untuk memperbaiki kualitas pcmbelajaran adalah mc~nperbaikimetodelstrategi pembelajaran. Dimana kolnponen strategi pembelajaran yang berbeda dan konsisten pada hasil pembelajaran. Untuk itu perlu dilakukan pengidentifikasian komponcn. Aspek
lain
dari
adanya
kebutuhan
akan
landasan
pengetahuan
pengembangan prosedur dalam menerapkan tcori-teori scrta prinsip-prinsip pembelajaran untuk memperbaiki pembelajaran bidang ini menjadi kajian teknologi pembelajaran sebab mencakup pengembangan cara-cara menerapkan teori dan prinsip-prinsip pembelajaran untuk memccahkan masalah-masalah
18
pcmbclajaran. Rcigiluth dan Mcrrill (1978) mcngidcntilikasi 5 proscdur pokok yang ~nenjadiperhatian teknologi pe~nbelajaranyaitu: 1. Prosedur mcnga-jar danlatau mcrancang pcmbclajaran yang cfcktif
2. Prosedur mendiagnosis kelemahan-lielemahan pe~nbelajaran 3. Prosedur mcnilai program pc~nbelajaran 4. Prosedur memperbaiki pe~nbelajaran 5. Prosedur mengajar, strategi belajar yang efektif subjek didik.
Prosedur-prosedur i ni menjadi landasan dalam teknologi pembelajaran untuk mcmpcrbaiki rnctodc pembclajaran
I3A13 1 1 1 ' ~ U J U A NDAN MANFAAT PENELITIAN A. Tujuan Pcnclitian Penelitian ini bertujuan unti~kmendapatkan gambaran tentang : 1 . Kemampuan guru da1al-n mcrcncanakan pembcla-jaran
2. Kemampuan guru dalam mengi~nple~nentasikan rencana pembelajaran
3. Kerna~npuanguru dalam lnengelola sumber-sumber belajar. 4. Icontribusi Teknologi Pendidikan terhadap peningkatan kemampuan guru dala~npembelajaran. B. Manfaat I'enelitian
Te~nuanpenelitian ini diharapkan bermanfaat untuk : I . Memberikan
~nasukankepada Departcmcn Pendidikan Nasional Propinsi
Sulnatera Barat tentang perlunya tcknologi pendidikan untuk meningkatkan kemampuan
guru
dalaln
pembelajaran
dan
mendorong
guru
untuk
lneningkatkan kualifikasi pendidikan ke jenjang S1 Teknologi Pendidikan
2. Memberikan informasi kepada guru bahwa dcngan mcngikuti program studi teknologi pendidikan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran
3. Mendayagunakan sebesar-besarnya prasarana dan sarana yang ada di Universitas
Negeri
Padang
dalam
rangka
meningkatkan
kualitas
pe~nbelajaranbagi guru yang ada di Propinsi Sumatera Barat.
4. Membantu pemerintah dan masyarakat dalatn ~nengelnbangkankarir/kualitas pendidikan tenaga pendidikan di sekolah
A. Jenis Penelitian Penelitian ini dirancang untuk mendapatkan data tentang kontribusi teknologi
pendidikan
terhadap peningkatan
kemampuan
guru dalam
pembelajaran. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Menurut Sudjana (1989) penclitian deskriptif adalah penelitian yang berupaya mendeskripsikan peristiwa atau kejadian yang menjadi pusat perhatian, kemudian dideskripsikan sebagaimana adanya dcngan pendekatan kuantitatif.
B. Populasi dan Sampel Populasi dalam pcnelitian ini adalah seluruh guru yang menjadi mahasiswa
kelas non rcguler jurusan KTI' FlI' UNP yang terdiri dari
~nahasiswa Padang 1 , Padang 2, Padang 3, Bukitti~iggi 1, Bukittinggi 2, Bukittinggi 3, Bukittinggi 4, Bukittingi 5, berju~nlah220 orang. Bcrdasarkan populasi di atas, dilakukan pcnga~nbilansampcl dcngan teknik random sampling, Pada penelitian ini penarikan sampel dilakukan terhadap mahasiswa/guru (kelas non reguler) yang telah menamatkan progam pendidikannya (alumni) pada program studi TP.
Tabel. 1 I'opulasi I'cnclitian dan Salnpcl I'cneli tian No
,
Mahasiswa Paralel
Sampel
Populasi
-
I
Padang 1
30 Orang
2
Padang2
26 Orang
3
Padang 3
24 Orang
14
4
Bukittinggi I
29 Orang
15
5
Bukittinggi 2
26 Orang
16
6
Bukittinggi 3
29 Orang
15
15 15
-
7
8
Bukittinggi 4
30 Orang
15
Bukittinggi 5
26 Orang
15
Total
220 Orang
120 orang
C. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah kuesioner. Sedangkan tcknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket. Angket dikembangkan berdasarkan dcfinisi operasional variabel dan indikator variabel. Sebelum digunakan, angket terlebili dahulu diu-jicobakan, untuk mcngctahui tingkat validasi dan rcabilitas. Uji coba angket dilakukan pada guru-guru yang tidak terrnasuk sahpel dalam penelitian ini. Untuk mengetahui kemampuan guru sebelum dan sesudah ~nengikuti perkuliahan, lnaka diajukan sejuinlah pertanyaan untuk masing-masing variabel, dilnana guru dapat ~nemberikanjawaban sesuai dengan alternatif yang disediakan, yaitu sangat mampu (SM), mampu (M), kurang lnampu
(KM), dan tidak mampu (TM). I'ada pcngolal~andata jawaban lcrscbut dibcri bobot sebagai berikut: Sangat mampil (SM)
=
3
Mampu (M)
-
-
2
Kurang mainpu (KM) = I Tidak mampu (TM)
=
0
D. Teknik Analisis Data Teknik analisa data dalam penelitian ini dengan menggunakan uji perbedaan dengan menggunakan formula t- test ( Usman, 1995:142)) sebagai beri kut:
=
Rata-rata kelompok pertama
=
Rata-rata kelompok ke dua
=
Standar Deviasi Gabungan
= Junllah
Kelompok Pertama
= Ju~nlah Keloinpok
ke dua
IZAB V
IIASI'I, 'DAN PENIBAHASAN
A. Deskripsi Data
Sesuai dengan variabel penelitian ,maka hasil yang diperoleh terdiri dari : 1. Kernarnpuan guru dalarn rnerancang pcrnbelajaran. 1-3
Dari instrumen yang diedarkan kepada 120 orang kemampuan
0
sa ple menyangkut
guru dalam merancang pembelajaran sebelum mengikuti proses
perkuliahan di jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan diperoleh skor tertinggi 75 dan skor terendah 45 dengan jumlah skor 6752, rata-rata 56.27 dan sesudah mengikuti ltuliah diperoleh skor tertinggi sebanyak 112 dan skor terendah 93 serta jumlah skor 12088, rata-rata 100.73.
2. ICernarnpuan guru dalarn rnengirnplerncntasikan rancangan pembelajaran.
Berkaitan dengan data kemampuan guru dalam mengimplementasikan rancangan pembelajaran sebelum kuliah,, diperoleh skor tertinggi sebanyak 15 dan terendah 6, jumlah skor 1359, rata-rata 11.325. Sedangkan untuk kemampuan guru sesudah kuliah diperoleh skor tertinggi sebanyak 24 dan terendah 16, jumlah 2503, rata-rata 20.85 8.
3. Kemampuan guru dalam mcngelola sumber-sumber belajar.
Sebelum guru
kuliah , diperoleh skor tertinggi 34 dan skor terendah 1,
jumlah skor 2791, rata-rata 23.26. sedangkan kemampuan guru sesudah mengikuti kuliah diperoleh skor tertinggi sebanyak 49 dan terendah 30, jumlah 5020 , rata-rata 41.83. Sclan-jutnya dcskripsi tcrscbut dapat dilihat pada Tabcl 2.
B. Hasil Telaahan dari Rumusan Masalah
Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalal~: 1. Terdapat perbedaan
kemampuian guru dalam merancang pembelajaran antara
sebelum kuliah dengan sesudah kuliah pada program studi Teknologi Pendidikan secara sibmifikansi pada taraf signifikansi 0.05 %.
2. Terdapat perbedaan kemam puan guru dalam mengimplementasikan rancangan pembelajaran antara sebelum kuliah dengan sesudah kuliah secara signifikan pada taraf kepercayaan 0.05 %. 3. Tcrdapat perbedaan kemampuan guru dalam mcngelola sumbcr belajar antara
sebelum kuliah dengan sesudah kuliah pada program:sdudi Teknologi Pendidikan secara signifikan pada taraf kepercayaan 0.05 %.
Data yang telah diperoleh dianalisis untuk mcmbuktikan hipotesis tersebut dengan mengganakan rumus t tes (1995: 142)
25 Untuk mc~iibuktikanhipotcsis pcrlama dipcrolch harga t= 47.801 6983 > 1.645 t. table pada taraf signifikansi 0.05 % . Hal ini berarti bahwa hipotesis kerja diterima dan hipotesis alternatif ditolak Pada pengujian hipotesis yang kedua diperoleh harga t. hitung = 24.2063989> 1.645 t. tabel pada taraf sigmifikansi 0.05 %, berarti bahwa hipotesis kerja diterima dan hipotesis alternatif ditolak Pengujian hipotesis ketiga , diperoleh t hitung = 30.83 > 1.645 t. table pada taraf sigmifikansi 0.05 % , dapat disimpulkan bahwa hipotesis kerja diterima dan hipotesis alternatif ditolak.
C. Pernbahasan Berdasarkan hasil pcnelitian di atas, dapat dikcmukakan pcmbahasan scbagai berikut:
I. Kemampuan guru dalam merancang proses pembelajaran. Dari hasil analisis data yang menunjukkan perbedaan yang sibvifikan antara kemampuan guru dalam merancang pembclajaran sebelum dan sesudah kuliah ( t. hitung > t. table : 47.8016983>1.645), menunjukkan bahwa teknologi pendidikan adalah prograks'studi yang relevan diikuti oleh guru-guru untuk meningkatkan kemampuan profesionalnya. Scbab, salah satu kemampuan yang diberikanldilatihkan pembelajaran
yang
kepada mahasiswa adalah bagaimana agar kegiatan akan
dilakukan
dapat
berjalan
lebih
efektif
dan
menyenangkan. I-lal itu dimulai dengan kegiatan pcrancangan kegiatan