MARKETING STRATEGY OF LAYER EGGS ON BINTANG GORONTALO COMPANY IN PULUBALA DISTRICT GORONTALO REGENCY BY Sulastri A. Kasim1,, Abd. Hamid Arsyad2, Sri Yenny Pateda3 ANIMAL HUSBANDRY DEPARTMENT ABSTRACT This research is quantitative descriptive research that aims to analyze the external and internal factors of Bintang Gorontalo company's in marketing eggs, to formulate the most appropriate marketing strategy for the Bintang Gorontalo company's in response to market competition. Collecting data in this study using observation, interview and questionnaire filling. The data were then analyzed by an analysis of Strategic Internal Factors Analysis Summary (IFAS), External Strategic Factor Analysis Summary (EFAS), and a SWOT analysis. This is done to determine the Bintang Gorontalo company's position in the SWOT diagram. The results showed that the SWOT matrix seen some alternative strategies that most effectively done by farm Bintang Gorontalo company's by combining the elements of the strengths and weaknesses of the company with opportunities and threats facing the company is SO strategy or support an aggressive strategy by increasing capacity production is to increase the amount of cage, because the Bintang Gorontalo company's still has vacant land untapped. This strategy is to take the chance that there is still much demand for eggs is quite high but not entirely fulfilled. If the strategy is properly implemented, it is necessary to be considered by the company regarding the addition of Bintang Gorontalo company's loan capital of the financial institution. In addition to the strategies that can be taken by the Bintang Gorontalo company's WT strategy, this strategy aims to minimize weaknesses and avoid threats. Strategy to do that is with the use of technology to promote. Promotion is important to remember adding production capacity and product diversification.
Keywords: Marketing Strategy and SWOT Analysis
1. Mahasiswa (Penulis Utama) 2. Pembimbing I ( Anggota Penulis) 3. Pembimbing II (Anggota Penulis)
1
STRATEGI PEMASARAN TELUR AYAM RAS PETELUR PADA PERUSAHAAN BINTANG GORONTALO DI KECAMATAN PULUBALA KABUPATEN GORONTALO
Oleh Sulastri A. Kasim1,, Abd. Hamid Arsyad2, Sri Yenny Pateda3 Jurusan Peternakan Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif yang bertujuan untuk (1) Menganalisis faktor-faktor eksternal dan internal yang dimiliki perusahaan Bintang Gorontalo dalam pemasaran telur ayam ras, (2) Merumuskan strategi pemasaran yang paling sesuai bagi perusahaan Bintang Gorontalo dalam merespon persaingan pasar. Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan observasi, wawancara serta pengisian angket. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisa dengan melakukan analisa InternalStrategic Factors Analysis Summary (IFAS), Eksternal Strategic Factors Analysis Summary (EFAS), dan Analisis SWOT. Hal ini dilakukan untuk mengetahui posisi perusahaan Bintang Gorontalo di dalam diagram SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada matriks SWOT terlihat beberapa alternatif strategi, yang paling efektif dilakukan oleh usaha peternakanBintang Gorontalo dengan menggabungkan antara unsur kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan dengan peluang serta ancaman yang dihadapi perusahaan yaitu strategi S-O atau mendukung strategi yang agresif dengan cara peningkatan kapasitas produksi yaitu dengan menambah jumlah kandang, karena perusahaan Bintang Gorontalo masih memiliki lahan kosong yang belum dimanfaatkan. Strategi ini dilakukan untuk mengambil peluang yang ada yakni masih banyaknya permintaan pasar akan telur ayam ras cukup tinggi tetapi belum seluruhnya terpenuhi. Apabila strategi ini benar dilaksanakan, maka perlu diperhatikan oleh perusahaan Bintang Gorontalo mengenai penambahan jumlah modal pinjaman dari pihak lembaga keuangan. Selain itu strategi yang dapat diambil oleh perusahaan Bintang Gorontalo adalah strategi W-T, strategi ini bertujuan untuk meminimalkan kelemahan serta menghindari berbagai ancaman. Strategi yang dapat dilakukan yaitu dengan pemanfaatan teknologi untuk melakukan promosi. Promosi dianggap penting mengingat akan ditambahnya kapasitas produksi dan diversikasi produk. Dengan adanya promosi misalnya dengan menggunakan internet produk yangdihasilkan oleh perusahaan Bintang Gorontalo akan dikenal oleh pelanggan-pelanggan yang berada diluar daerah. Kata Kunci: Strategi Pemasaran dan Analisis SWOT 1. Mahasiswa (Penulis Utama) 2. Pembimbing I ( Anggota Penulis) 3. Pembimbing II (Anggota Penulis)
2
PENDAHULUAN Pembangunan pada bidang peternakan merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan pertanian, terutama pada saat terjadinya krisis ekonomi dan moneter. Peran sub sektor peternakan terhadap pembangunan pertanian cukup signifikan, dimana industri perunggasan merupakan pemicu utama perkembangan usaha di sub sektor peternakan. Konsumsi telur di Indonesia selalu meningkat dari tahun ke tahun sehingga produksi telur pun meningkat. Sebagaimana data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2011 produksi telur di Indonesia tercatat bahwa tahun 2007 produksi telur mencapai 944.133 ton; tahun 2008 produksi telur mencapai 955.999 ton; tahun 2009 produksi telur mencapai 1.013.543 ton; tahun 2010 produksi telur mencapai 1.145.662 ton; dan tahun 2011 produksi telur mencapai 1.402.875 ton. Keberlangsungan suatu perusahaan dalam hal ini peternakan ayam ras petelur sangat ditentukan oleh keberhasilan perusahaan dalam kegiatan pemasaran.Pemasaran dinilai berhasil dengan baik bila dalam proses pemasaran suatu produk barang atau jasa sampai ke tangan konsumen tanpa merugikan maupun menimbulkan rasa ketidakpuasan kepada kedua belah pihak, baik pihak produsen maupun pihak konsumen yang menikmati barang/jasa yang dipasarkan. Strategi
dapat
berjalan
dengan
baik,
apabila
perusahan
mampu
memaksimalkan konsep marketing mix. “Khusus untuk barang, marketing mix ini mencakup product, price, place, dan promotion”. Apabila perusahan tersebut tidak mampu melaksanakan keempat strategi ini dengan baik, maka dapat dipastikan perusahan tidak akan mampu bersaing untuk mencapai target yang diharapkan. Bertitik tolak pada uraian latar belakang permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan suatu penelitian mengenai strategi pemasaran produk telur ayam ras dengan memformulasikan judul: “Strategi Pemasaran Telur Ayam
1. Mahasiswa (Penulis Utama) 2. Pembimbing I ( Anggota Penulis) 3. Pembimbing II (Anggota Penulis)
3
Ras Petelur Perusahaan Bintang Gorontalo di Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo”. Dalam penelitian ini dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1) Apa faktor-faktor eksternal dan internal yang dimiliki perusahaan Bintang Gorontalo dalam pemasaran telur ayam ras?, 2) Bagaimanakah strategi pemasaran yang paling sesuai bagi perusahaan Bintang Gorontalo dalam merespon persaingan pasar?. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Menganalisis faktor-faktor eksternal dan internal pada perusahaan Bintang Gorontalo dalam pemasaran telur ayam ras, 2) Merumuskan strategi pemasaran telur ayam ras yang tepat bagi perusahaan Bintang Gorontalo.Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah: 1) Diharapkan pelaku usaha peternakan dapat dijadikan sebagai pedoman dan acuan dalam pelaksanaan kegiatan pemasaran, 2) Sebagai bahan pertimbangan dari perusahaan Bintang Gorontalo dalam memilih strategi pemasaran yang tepat dan lebih kompetitif, 3) Untuk menambah wawasan bagi mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo khususnya yang berhubungan dengan strategi pemasaran sehingga dapat dijadikan bahan rujukan guna penelitian yang relevan pada masa mendatang.
TINJAUAN PUSTAKA Strategi Pemasaran Menurut Rangkuti (2006), strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing. Disisi lain Adrews (2006) mendefinisikan strategi sebagai kekuatan motivasi untuk stakeholders, seperti manajer, karyawan, konsumen, komunitas, dan sebagainya, baik secara langsung ataupun tidak langsung menerima keuntungan atau biaya yang ditimbulkan oleh semua tindakan yang dilakukan oleh setiap perusahaan. Strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan, serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk mencapai tujuan tersebut. Pemasaran merupakan proses perencanaan menjalankan konsep, harga, promosi, dan distribusi sejumlah ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan individu dan organisasi. Kotler (1996) 1. Mahasiswa (Penulis Utama) 2. Pembimbing I ( Anggota Penulis) 3. Pembimbing II (Anggota Penulis)
4
mengemukakan bahwa “Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok untuk memperoleh hasil yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai”. Buchari (2006) memberikan batasan mengenai strategi pemasaran sebagai kegiatan memilih dan menganalisa pasar yang merupakan suatu kelompok orang yang ingin dicapai oleh perusahaan dan menciptakan suatu bauran pemasaran yang cocok. Hal yang paling esensial dalam strategi pemasaran adalah menghindari kelesuan pasar akibat barang yang ditawarkan tidak lagi mengena di hati konsumen. Menurut Anorga (1996) menegaskan bahwa strategi pemasaran adalah wujud rencana yang terarah untuk memperoleh hasil yang optimal dalam menjalankan kegiatan pemasaran. Sedangkan Tjiptono (2008) mengemukakan bahwa strategi pemasaran merupakan bagian internal dari strategi bisnis yang memberikan arah pada semua fungsi manajemen suatu organisasi. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Bauran pemasaran atau marketing mix adalah alat bisnis yang digunakan dalam pemasaran produknya. Bauran pemasaran penting digunakan ketika menentukan sebuah produk atau nilai jual yang unik suatu produk (kualitas unik yang membedakan produk dari para pesaingnya). Bauran pemasaran merupakan bagian dari keunggulan kompetitif perusahaan yang digunakan dalam pemasaran produknya. Bauran pemasaran digunakan ketika menggambarkan posisi strategis suatu
produk
di
pasar.Bauranpemasaranmemilikiempatvariabel
yang
dikenaldenganistilah “4P” (product, price, promotion, and place) yang salingberkaitansatusama lain.
Analisis SWOT Analisis strategis dilakukan untuk mengetahui strategi yang akan dipakai oleh praktisi usaha peternakan ayam ras petelur ini. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan mengidentifikasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunities) dan ancaman (threath) yang dapat terjadi dalam usaha peternakan ayam ras petelur tersebut. 1. Mahasiswa (Penulis Utama) 2. Pembimbing I ( Anggota Penulis) 3. Pembimbing II (Anggota Penulis)
5
Dua lingkungan yang dihadapi oleh perusahaan mencakup lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan internal terdiri atas faktor kekuatan dan kelemahan sedangkan lingkungan eksternal yang dihadapi perusahaan berupa peluang dan ancaman.
Kerangka Pikir
Usaha Telur Ayam Ras Bintang Gorontalo
Analisa Faktor Internal Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)
Analisa Faktor Eksternal Opportunities (Peluang) Threats (Ancaman)
Matriks EFE
Matriks IFE
Matriks SWOT
Strategi Pemasaran Bagan Kerangka Pikir METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu penelitian dimulai pada bulan April 2013 sampai bulan Juni 2013.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey yakni dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner/angket dalam mengumpulkan atau 1. Mahasiswa (Penulis Utama) 2. Pembimbing I ( Anggota Penulis) 3. Pembimbing II (Anggota Penulis)
6
menghimpun data. Data yang dihimpun dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 (dua) yaitu: 1) sampel internal perusahaan dalam hal ini pimpinan dan karyawan perusahaan Bintang Gorontalo yang terdiri dari 25 orang karyawan; 2) sampel eksternal perusahaan dalam hal ini pihak distributor, pedagang kecil, dan konsumen yang membeli produk telur ayam ras baik yang datang langsung ke perusahaan maupun yang membeli telur di pasar dengan jumlah dibatasi 25 orang.Data yang dibutuhkan sesuai dengan penelitian ini diperoleh melalui: 1) Obeservasi, 2) Wawancara, 3) Kuesioner, dan 4) Dokumentasi. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis SWOT. Analisis SWOT adalah sebuah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi Strengths, Weakness, Opportunities, dan Threath. Teori Analisis SWOT adalah sebuah teori yang digunakan untuk merencanakan sesuatu hal yang dilakukan dengan SWOT. SWOT adalah sebuah singkatan dari, S adalah Strenght atau Kekuatan, W adalah Weakness atau Kelemahan, O adalah Opportunity atau Kesempatan, dan T adalah Threath atau Ancaman. Dalam analisis SWOT digunakan matriks perhitungan untuk faktor internal yaitu matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan matriks perhitungan untuk faktor eksternal yaitu matriks EFE (External Factor Evaluation). Sebelum menghitung nilai-nilai dalam matriks IFE dan EFE, perlu diidentifikasi terlebih dahulu variabel-variabel untuk masing-masing faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.
HASIL DAN PEMBAHASAN Perusahaan Bintang Gorontalo beralamat di Desa Diata Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo. Perusahaan Bintang Gorontalo didirikan oleh Bapak Haji Senang pada pertengahan bulan Desember tahun 2005 di atas lahan seluas 14 hektare. Perusahaan Bintang Gorontalo saat ini memiliki 30 unit kandang yang 1. Mahasiswa (Penulis Utama) 2. Pembimbing I ( Anggota Penulis) 3. Pembimbing II (Anggota Penulis)
7
terdiri atas kandang Layer, kandang Grower, dan kandang Starter. Satu unit kandang dapat menampung sekitar 3.800 ekor ayam.
Diagram Struktur Perusahaan Bintang Gorontalo
Analisis SWOT Terhadap Pemasaran Telur Ayam Ras Petelur Sebelum melakukan analisis data, maka langkah pertama yang harus dilakukan yaitu menentukan variabel opersional yang akan dijadikan sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran telur ayam ras pada perusahaan Bintang Gorontalo. Variabel operasional tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini: Variabel Operasional Variabel Konsep Strenght (S) Segala keunggulan yang dimiliki oleh Kekuatan perusahaan
1. Mahasiswa (Penulis Utama) 2. Pembimbing I ( Anggota Penulis) 3. Pembimbing II (Anggota Penulis)
Indikator Penggillingan pakan sendiri mengefisiensikan biaya produksi Perusahaan memiliki lahan dan bangunan yang luas
8
Weakness (W) Kelemahan
Segala kekurangan yang menghalangi kinerja perusahaan
Opportunity (O) Peluang
Segala peluang atau kesempatan yang harus dicari yang dapat menguntungkan perusahaan
Treath (T) Ancaman
Segala kekurangan yang menghalangi kinerja perusahaan
Kualitas telur yang dihasilkan sesuai dengan standar yang baik Hubungan perusahaan dengan konsumen/ pelanggan sangat baik Citra perusahaan terhadap lembaga keuangan baik Produksi belum memenuhi permintaan pelanggan Sistem pencatatan laporan keuangan belum rapi Proses produksi belum efisien, diakibatkan karyawan yang belum profesional Promosi belum maksimal Perusahaan belum memaksimalkan teknologi yang ada Permintaan pasar akan telur ayam ras cukup tinggi tetapi belum seluruhnya terpenuhi Kesadaran masyarakat terhadap kebutuhan gizi bertambah tinggi Kebijakan pemerintah yang mendukung industri perunggasan sangat kondusif Kemudahan komunikasi dan informasi Sektor peternakan/perunggasan merupakan sektor yang tetap bertahan dalam keadaan krisis Fluktuasi harga, baik harga pakan maupun harga telur itu sendiri Pendatang baru mudah masuk ke usaha peternakan ayam ras petelur Diferensiasi produk masih kurang Kemudahan pelanggan untuk pindah ke peternak lain cukup tinggi Kenaikan harga BBM
Sumber: Data Olahan, 2013
Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: a. Internal Strategic Factors Analysis Summary (IFAS) b. Eksternal Strategic Factors Analysis Summary (EFAS) c. Analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Treath) 1. Mahasiswa (Penulis Utama) 2. Pembimbing I ( Anggota Penulis) 3. Pembimbing II (Anggota Penulis)
9
Tingkat Kesesuaian Penilaian Internal dan Eksternal Penilaian Internal
Penilaian Eksternal
SB
B
CB
TB
Nilai
SB
B
CB
TB
Nilai
Tingkat Kesesuaian %
1
10
8
5
2
76
8
7
5
5
68
111,76
2
9
10
4
2
76
7
9
5
4
69
110,14
3
9
9
4
3
74
11
6
5
3
75
98,67
4
11
6
5
3
75
8
11
4
2
75
100,00
5
7
10
4
4
70
8
8
5
4
70
100,00
6
4
5
6
10
53
3
6
7
9
53
100,00
7
3
6
8
8
54
3
4
9
9
51
105,88
8
5
5
7
8
57
5
5
6
9
56
101,79
9
4
6
7
8
56
4
6
7
8
56
100,00
10
3
6
7
9
53
5
5
7
8
57
92,98
11
8
8
5
4
70
7
6
7
5
65
107,69
12
7
9
6
3
70
8
8
6
3
71
98,59
13
8
11
4
2
75
11
6
5
3
75
100,00
14
7
8
6
4
68
8
6
6
5
67
101,49
15
8
8
6
3
71
8
7
7
3
70
101,43
16
5
5
6
9
56
4
6
6
9
55
101,82
17
6
6
6
7
61
5
6
7
7
59
103,39
18
5
6
6
8
58
4
6
7
8
56
103,57
19
5
5
7
8
57
3
6
7
9
53
107,55
20
4
6
7
8
56
4
6
7
8
56
100,00
No
Sumber: Data Olahan, 2013 Keterangan: Nilai
: (SB x4) + (B x 3) + (CB x 2) + (TB x 1)
Tingkat Kesesuaian
: (Nilai Internal / Nilai Eksternal) x 100%
Internal Strategic Factors Analysis Summary (IFAS) No.
Faktor Internal
1. Mahasiswa (Penulis Utama) 2. Pembimbing I ( Anggota Penulis) 3. Pembimbing II (Anggota Penulis)
Bobot
Rating
Skor
10
Strength (S) Kekuatan 1
Penggillingan pakan sendiri mengefisiensikan biaya produksi
0,11
3,00
0,34
2
Perusahaan memiliki lahan dan bangunan yang luas
0,11
3,00
0,34
3
Kualitas telur yang dihasilkan sesuai dengan standar yang baik
0,12
3,00
0,35
4
Hubungan perusahaan pelanggan sangat baik
0,12
3,00
0,35
5
Citra perusahaan terhadap lembaga keuangan baik
0,11
3,00
0,33
dengan
konsumen/
Jumlah
0,57
1,71
6
Produksi belum memenuhi permintaan pelanggan
0,08
2,00
0,17
7
Sistem pencatatan laporan keuangan belum rapi
0,08
2,00
0,16
8
Proses produksi belum efisien, diakibatkan karyawan yang belum profesional
0,09
2,00
0,18
9
Promosi belum maksimal
0,09
2,00
0,18
10
Perusahaan belum memaksimalkan teknologi yang ada
0,09
2,00
0,17
Weakness (W) Kelemahan
Jumlah
0,43
0,86
Total
1,00
2,57
Sumber: Data olahan, Juni 2013 Berdasarkan perhitungan pada tabel 4.6 IFAS di atas, diperoleh nilai/skor untuk Strength (S) = 1,71 dan Weakness (W) = 0,86.
Eksternal Strategic Factors Analysis Summary (EFAS) No.
Faktor Eksternal
1. Mahasiswa (Penulis Utama) 2. Pembimbing I ( Anggota Penulis) 3. Pembimbing II (Anggota Penulis)
Bobot Rating
Skor
11
Opportunities (O) Peluang 11
Permintaan pasar akan telur ayam ras cukup tinggi tetapi belum seluruhnya terpenuhi
0,11
3,00
0,32
12
Kesadaran masyarakat terhadap kebutuhan gizi bertambah tinggi
0,11
3,00
0,33
13
Kebijakan pemerintah yang mendukung industri perunggasan sangat kondusif
0,12
3,00
0,35
14
Kemudahan komunikasi dan informasi
0,11
3,00
0,32
15
Sektor peternakan/perunggasan merupakan sektor yang tetap bertahan dalam keadaan krisis
0,11
3,00
0,33
Jumlah
0,55
1,66
Threath (T) Ancaman 16
Fluktuasi harga, baik harga pakan maupun harga telur itu sendiri
0,09
2,00
0,17
17
Pendatang baru mudah masuk peternakan ayam ras petelur
0,09
2,00
0,19
18
Diferensiasi produk masih kurang
0,09
2,00
0,18
19
Kemudahan pelanggan untuk pindah ke peternak lain cukup tinggi
0,09
2,00
0,17
20
Kenaikan harga BBM
0,09
2,00
0,18
ke
usaha
Jumlah
0,45
0,89
Total
1,00
2,55
Sumber: Data olahan, Juni 2013 Berdasarkan perhitungan pada tabel 4.7 EFAS di atas, diperoleh nilai/skor untuk Opportunities (O) = 1,66 dan Threath (T) = 0,89.
1. Mahasiswa (Penulis Utama) 2. Pembimbing I ( Anggota Penulis) 3. Pembimbing II (Anggota Penulis)
12
Dari data tersebut nilai/skor masing – masing faktor dapat dirinci sebagai berikut: Strength (S) = 1,71; Weakness (W) = 0,86; Opportunities (O) = 1,66; Threath (T) = 0,89. Maka dapat diketahui selisih antara: Strength (S) – Weakness (W)
= 1,71 – 0,86 = 0,85
Opportunities (O) – Threath (T)
= 1,66 – 0,89 = 0,77
Dari hasil identifikasi faktor – faktor tersebut maka dapat digambarkan dalam diagram SWOT sebagai berikut:
Diagram Analisis SWOT Bintang Gorontalo Berdasarkan diagram analisis SWOT di atas menunjukkan bahwa posisi perusahaan berada pada kuadran I. Posisi kuadran I merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan dalam hal ini perusahaan Bintang Gorontalo memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth oriented strategy). Setelah memperoleh beberapa alternative strategi melalui analisis SWOT dan matriks I-E, tahap selanjutnya adalah tahap pemilihan strategi prioritas yang
1. Mahasiswa (Penulis Utama) 2. Pembimbing I ( Anggota Penulis) 3. Pembimbing II (Anggota Penulis)
13
akan dijalankan oleh perusahaan Bintang Gorontalo. Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan kapasitas produksi. Peningkatan produksi dapat dilakukan dengan penambahan kandang, karena perusahaan masih memiliki lahan kosong yang dapat dimanfaatkan. 2. Peningkatan jumlah karyawan. 3. Melakukan diversifikasi usaha. Contoh diversifikasi usaha yang mungkin dilakukan adalah dengan menjual sarana dan prasarana berupa pakan, hal ini ditunjang dengan adanya pabrik pengolahan pakan milik perusahaan. 4. Pemanfaatan teknologi untuk melakukan promosi.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada matriks SWOT terlihat beberapa alternatif strategi, yang paling
efektif
dilakukan
oleh
perusahaan
Bintang
Gorontalo
dengan
menggabungkan antara unsur kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan dengan peluang serta ancaman yang dihadapi perusahaan yaitu strategi S-O atau mendukung strategi yang agresif dengan cara peningkatan kapasitas produksi yaitu dengan menambah jumlah kandang, karena perusahaan Bintang Gorontalo masih memiliki lahan kosong yang belum dimanfaatkan. Strategi ini dilakukan untuk mengambil peluang yang ada yakni masih banyaknya permintaan pasar akan telur ayam ras cukup tinggi tetapi belum seluruhnya terpenuhi. Apabila strategi ini benar dilaksanakan, maka perlu diperhatikan oleh perusahaan Bintang Gorontalo mengenai penambahan jumlah modal pinjaman dari pihak lembaga keuangan. Selain itu strategi yang dapat diambil oleh perusahaan Bintang Gorontalo adalah strategi W-T, strategi ini bertujuan untuk meminimalkan kelemahan serta menghindari berbagai ancaman. Strategi yang dapat dilakukan yaitu dengan pemanfaatan teknologi untuk melakukan promosi. Promosi dianggap penting mengingat akan ditambahnya kapasitas produksi dan diversikasi produk. Dengan adanya promosi misalnya dengan menggunakan internet produk yang 1. Mahasiswa (Penulis Utama) 2. Pembimbing I ( Anggota Penulis) 3. Pembimbing II (Anggota Penulis)
14
dihasilkan oleh perusahaan Bintang Gorontalo akan dikenal oleh pelangganpelanggan yang berada di luar daerah.
Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut: 1. Untuk pihak perusahaan Bintang Gorontalo disarankan untuk meningkatkan kapasitas produksi mengingat permintaan masyarakat/konsumen akan telur ayam ras masih belum terpenuhi semuanya. Hal ini dilakukan untuk memanfaatkan
peluang
pasar
yang
ada
dengan
mempertimbangkan
peningkatan pengetahuan dan kualitas karyawan serta penambahan modal usaha. Selain itu juga perlu dilakukan promosi dengan memanfaatkan perkembangan teknologi melalui sarana/media informasi berupa internet agar produk yang dihasilkan oleh perusahaan Bintang Gorontalo akan dikenal oleh pelanggan-pelanggan yang berada di luar daerah. 2. Untuk penelitian selanjutnya yang ingin melakukan penelitian yang berhubungan dengan strategi pemasaran dengan menggunakan analisis SWOT, sebaiknya mempertimbangkan unsur-unsur lain yang menjadi faktor yang mempengaruhi pemasaran produk. Selain itu juga dapat melakukan penelitian dengan menguji kelayakan strategi yang telah diambil dalam penelitian ini untuk melihat keuntungan yang diperoleh perusahaan apabila melakukan strategi ini.
DAFTAR PUSTAKA Abidin, Z. 2003. Meningkatkan Produktivitas Ayam Ras Petelur. Jakarta: Agromedia Pustaka. Badan Pusat Statistik. 2011. Statistik Peternakan. Jakarta. David, Fred. R. 2004. Manajemen Strategis. Edisi Kesembilan. Jakarta: PT. Intan Sejati Klaten. Departemen Pertanian. 2005. Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Unggas. Jakarta: Departemen Pertanian. 1. Mahasiswa (Penulis Utama) 2. Pembimbing I ( Anggota Penulis) 3. Pembimbing II (Anggota Penulis)
15
Haryoto. 1996. Pengawetan Telur Segar. Yogyakarta: Kasinius. Kotler,
Philip. 2000. Manajemen Pemasaran: Analisa, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol. Alih Bahasa A.B. Susanto, Edisi Kesatu. Jakarta: Salemba Empat.
Rangkuti, Freddy. 2001. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. --------------. 2004. Riset Pemasaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Rasyaf, M. 2001. Beternak Ayam Petelur. Jakarta: Penebar Swadaya. Sugiyono. 2012. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabet Suharno, B dan Nazarudin. 1994. Ternak Komersial. Jakarta: Penebar Swadaya. Supriyono, R.A. 1998. Manajemen Strategi Dan Kebijakan Bisnis, Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE. Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Publisher Umar, Husein. 2003. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. --------------. 2005. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi Ketiga. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Widjaja, K dan Abdullah,S. 2003. Peluang Bisnis Ayam Ras dan Buras. Jakarta: Penebar Swadaya.
1. Mahasiswa (Penulis Utama) 2. Pembimbing I ( Anggota Penulis) 3. Pembimbing II (Anggota Penulis)
16