Market Brief: Produk Tekstil Wanita dan Anak‐Anak ITPC Los Angeles 2014
Daftar Isi
Kata Pengantar ……………………………….………...…………………………………4 Peta Amerika Serikat ………………………………...………………………………...…5 Bab I. Pendahuluan …………………………….………...………….……………………6 1.1. Pemilihan Negara ………………………………….…..……………….…………….6 1.2. Pemilihan Produk ………………………………………...…………………………..7 1.3. Profil Amerika Serikat ………………………………………..………………..........8 Bab II. Potensi Pasar Amerika Serikat ….………………….………….………….……..12 2.1. Impor Produk Tekstil Wanita dan Anak-Anak AS – Dunia ………………..…........14 2.2. Potensi Pasar Produk Tekstil Wanita dan Anak-Anak di AS………………..……...15 2.3. Kebijakan Impor Produk Tekstil Wanita dan Anak-Anak di AS ………………......17 2.4. Pemasaran Produksi ……………...…………...……………...……………...……...18 Bab III. Peluang dan Strategi …………………………………………………………....20 3.1. Peluang ……….…………………………………………………………………......20 3.2. Strategi ………………………………………………………………………...........22 Bab IV. Informasi Penting ……………………………………………………………....23 4.1. TPO dan atau Kedutaan Negara Amerika Serikat di Indonesia ……..………...……23 4.2. Kamar Dagang Amerika Serikat ….…………...……………...……………...…......23 4.3. Daftar Pameran Produk Tekstil Wanita dan Anak-Anak di AS …..…......…………25 4.4. Perwakilan Indonesia di Amerika Serikat ……......……………...…………….........28 4.5. Daftar Importir Produk Tekstil Wanita dan Anak-Anak di Amerika Serikat ............30 Daftar Pustaka ........................................................................................……………...…39
2
Daftar Tabel dan Gambar
Tabel 1.1.
Ekspor Produk Tekstil Wanita dan Anak-Anak ke AS Berdasarkan ……7 Negara Utama Tahun 2013
Tabel 2.1.
Impor Produk Tekstil Wanita dan Anak-Anak AS dari Indonesia………14 dan Negara Pesaing
Gambar 2.1.
Perkembangan Industri Grosir Produk Tekstil Wanita dan ......................13 Anak-Anak AS
Gambar 2.2.
Segmentasi Pasar Produk Tekstil Wanita dan Anak-Anak AS..................17
Gambar 2.3.
Segmentasi Pasar Utama Produk Tekstil Wanita dan Anak-Anak AS......20
3
Kata Pengantar
Market Brief edisi enam 2014 mengambil tema Produk Tekstil Wanita dan AnakAnak merupakan kajian yang memberikan gambaran singkat dan terkini mengenai peluang dan tantangan pasar produk Tekstil Wanita dan Anak-Anak di Amerika Serikat (AS). Informasi yang disajikan antara lain terkait kondisi pasar, potensi pasar, negara pesaing, strategi penetrasi pasar, dan berbagai informasi penting lainnya. Data dan informasi yang digunakan pada kajian ini diambil dari berbagai sumber, baik primer maupun sekunder, antara lain pengamatan pasar, survey, data stastistik US Department of Commerce dan World Trade Atlas serta berberapa kajian analisa industri dan pasar. Market Brief ini diharapkan dapat menjadi sarana informasi yang efektif dalam meningkatkan keunggulan komparatif dan kompetitif produk apparel Indonesia dalam upayanya masuk dan bersaing di pasar AS. Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Los Angeles berharap agar informasi yang tersaji pada market brief ini dapat bermanfaat bagi para pelaku usaha dalam menentukan strategi ekspor komoditi apparel ke AS, serta pemerintah dalam kaitannya dengan pembuatan kebijakan dan pengambilan keputusan.
Los Angeles, 2014
4
Peta Amerika Serikat
5
Bab I. Pendahuluan
1.1. Pemilihan Negara
Amerika Serikat (AS) merupakan mitra dagang strategis bagi Indonesia dimana merupakan negara terbesar ke-3 tujuan ekspor Indonesia selama satu dekade terakhir. Pada tahun 2013 nilai ekspor non-migas Indonesia ke AS tercatat sebesar US$ 18,9 milyar atau naik 4,89% dari tahun sebelumnya. Dilihat dari sudut pandang AS, Indonesia juga merupakan negara yang cukup penting dimana Indonesia merupakan negara ke-25 terbesar penyuplai produk/komoditi ke AS. Hubungan dagang kedua negara mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah hubungan bilateral pada tahun 2013 dimana nilai perdagangan kedua negara mencapai US$ 27,97 milyar.
Komoditi utama Indonesia yang masuk ke pasar AS pada tahun 2013 antara lain tekstil (US$ 4,9 milyar), karet (US$2,3 milyar), mesin elektronik (US$ 1,5 milyar), dan sepatu (US$ 1,1 milyar). Sepuluh besar produk Indonesia adalah sebagai berikut Knit Apparel (US$ 2,7 milyar), Rubber (US$ 2,3 milyar), Woven Apparel (US$ 2,2 milyar), Electrical Machinery (US$ 1,5 milyar), Alas kaki (US$ 1,1 milyar), Fish And Seafood (US$ 1,0 milyar), Mineral Fuel and Oil (US$ 886,6 juta), Furniture (US$ 712,6 juta), Machinery (US$ 536,2 juta), dan Spices,Coffee And Tea (US$ 516 juta).
6
1.2. Pemilihan Produk
Latar belakang memilih produk Tekstil Wanita dan Anak-anak dalam Market Brief edisi ini adalah adalah semakin berkembangnya produk Tekstil Wanita dan Anakanak pasar di AS. Pertumbuhan impor AS dari dunia pada tahun 2011-2013 terus meningkat sebesar 24% pada tahun 2013.
Selain itu, Indonesia merupakan negara
pengekspor ke-2 terbesar ke AS, dimana nilai dari Indonesia sebesar US$ 334 juta pada tahun 2012 dan US$ 415 juta pada tahun 2013.
Tabel 1.1 Ekspor Produk Tekstil Wanita dan Anak‐Anak ke Amerika Serikat Berdasarkan Negara Utama Tahun 2011‐2013
7
1.3. Profil Amerika Serikat
1.3.a. Geografi AS terletak di tengah-tengah benua Amerika Utara, dibatasi oleh Kanada di sebelah utara dan Meksiko di sebelah selatan. Negara AS terbentang dari Samudera Atlantik di pesisir timur hingga Samudera Pasifik di pesisir barat, termasuk kepulauan Hawaii di lautan Pasifik, negara bagian Alaska di ujung utara benua Amerika, dan beberapa teritori lainnya (Wikipedia).
1.3.b. Pemerintahan AS terbentuk pada tahun 1787 dan terdiri dari 50 negara bagian. AS merupakan sebuah negara Republik Federal yang menganut sistem pemerintahan Presidensil dimana Presiden berperan sebagai badan esksekutif dan Kongres berperan sebagai badan legislatif. Sedangkan Majelis Tinggi ada di tangan Senate dan Majelis Rendah berada di tangan House of representative (Dewan Perwakilan Rakyat). Di AS terdapat pemisahan kekuasaan yang tegas antara Legislatif, Eksekutif, dan Yudikatif. Pemisahaan ini terdiri dari pemisahan bagian pelaksana maupun fungsi serta kekuasaan dari badan-badan tersebut yang membatasai satu sama lain dengan menggunakan asas checks and balances yang berarti saling mengawasi untuk menjaga keseimbangan). Sedangkan keadilan ditegakkan melalui Badan Yudikatif atau Mahkamah Agung (Supreme Court) yang bebas dari pengaruh badan Legislatif dan Eksekutif serta menjamin hak-hak kebebasan dan kemerdekaan individu serta menjamin tegaknya hukum (Carapedia).
8
1.3.c. Demografi Jumlah penduduk AS per 1 Juli 2014 sebanyak lebih dari 318.8 juta jiwa atau mengalami pertambahan hampir 10 persen sejak satu dekade lampau. Jumlah itu menandakan pertambahan penduduk sebanyak 9,7 persen dari data sepuluh tahun lalu, yaitu sebanyak 281,4 juta jiwa. Tingkat pertumbuhan penduduk tiap sepuluh tahun ini merupakan yang terendah sejak Era Depresi Besar di akhir dekade 1920-an. Jumlah penduduk AS dari 1990 hingga 2000 meningkat 13,2 persen. Klasifikasi penduduk AS sebagai berikut: 0-14 tahun: 19.4% (Laki-Laki 31,580,349/permpuan 30,221,106) 15-24 tahun: 13.7% (Laki-Laki 22,436,057/ permpuan 21,321,861) 25-54 tahun: 39.9% (Laki-Laki 63,452,792/ permpuan 63,671,631) 55-64 tahun: 12.6% (Laki-Laki 19,309,019/ permpuan 20,720,284) Lebih dari 65 tahun: 13.9% (Laki-Laki 20,304,644/ permpuan 25,874,360)
1.3.d. Ekonomi AS merupakan ekonomi terbesar di dunia dengan GDP per kapita sebesar $49,800. Struktur perekonomian AS didominasi oleh pasar dimana pengambilan keputusan perusahaan hampir tanpa campur tangan pemerintah. Pengusaha dan bisnis di AS menikmati fleksibilitas yang lebih besar dibandingkan
Eropa
Barat
dan
Jepang,
khususnya
dalam
mengambil
keputusan untuk memperluas pabrik, untuk memberhentikan pekerja, dan untuk mengembangkan produk baru. Meski demikian, para pengusaha AS menghadapi hambatan-hambatan yang lebih berat untuk memasuki pasar pesaing dibandingkan perusahaan-perusahaan asing memasuki pasar AS.
9
Perusahaan-perusahaan AS berada garis depan dalam hal kemajuan teknologi, terutama pada sektor komputer, teknologi medis, aerospace, dan peralatan militer. Namun demikian saat ini AS sangat tergantung dengan impor minyak yang mencapai 55% dari keseluruhan konsumsi. Harga minyak mentah bertambah dua kali lipat antara tahun 2001 dan 2006 dimana pada akhirnya berimbas pada penurunan daya beli masyarakat sehingga banyak orang tidak dapat membayar rumah karena semakin besar pengeluaran untuk bahan bakar minyak. Harga minyak kembali naik 50% di antara tahun 2006 dan 2008, yang juga mengakibatkan banyak terjadinya penyitaan bank yang lebih dari dua kali lipat pada periode yang sama. Selain melemahkan pasar perumahan, kenaikan harga bbm juga menyebabkan
penurunan
nilai
dolar
dan
kemerosotan
dalam
defisit
perdagangan AS, yang mencapai puncaknya pada $ 840 milyar di tahun 2008. Krisis sub-prime mortgage, harga rumah yang semakin jatuh, kegagalan investasi bank, kredit yang ketat, dan penurunan ekonomi global mendorong Amerika Serikat ke dalam resesi pada pertengahan 2008. GDP mengalami kontraksi sampai dengan triwulan ketiga tahun 2009, yang membuat resesi ini terburuk sejak terjadinya the Great Depression. Pada bulan Januari 2009, Kongres AS dan Presiden Barack Obama menandatangani RUU yang memberikan tambahan $787 miliar stimulus fiskal yang akan digunakan lebih dari 10 tahun kedepan. Disepakati bahwa dua pertiga dari jumlah uang tersebut akan diperuntukan sebagai pengeluaran tambahan dan sepertiga sisanya utnuk pemotongan pajak. Stimulus tersebut
10
diharapkan akan menciptakan lapangan kerja baru dan membantu pemulihan perekonomian. Defisit anggaran federal di tahun 2010 dan 2011 mencapai hampir 9% dari GDP. Pada bulan Juli 2010, Presiden Obama juga menandatangani DoddFrank Wall Street Rofrm and Consumer Protection Act, undang-undang yang dirancang untuk mempromosikan stabilitas keuangan dengan melindungi konsumen dari pelanggaran keuangan dan meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dalam sistem keuangan.
11
Bab II. Potensi Pasar Amerika Serikat Industri produk tekstil wanita dan anak-anak di Amerika Serikat (AS) secara perlahan sedang pulih dari penurunan permintaan karena resesi perekonomian. Selama tahun 2008 dan 2009, tingkat pengangguran yang tinggi dan sentimen konsumen yang lemah mengakibatkan penurunan pendapatan tahunan. Bahkan saat sentimen konsumen mulai pulih, integrasi vertikal dan kompetisi, impor terus mengancam permintaan. Meskipun demikian, industri ini diharapkan untuk pulih dari resesi karena permintaan untuk pakaian meningkat dengan pemulihan keseluruhan ekonomi di AS. Akibatnya, selama lima tahun 2014, pendapatan industri ini diperkirakan akan meningkat tingkat rata-rata tahunan 2,8% menjadi $ 65 miliar. Di 2014 pendapatan diperkirakan tumbuh sebanyak 0,5% karena meningkatnya permintaan retail dari toko pakaian wanita dalam seiring dengan meningkatnya pendapatan penduduk AS.
Integrasi vertikal dan persaingan impor dapat merugikan industri ini. Sejak awal resesi para retailer besar telah beranjak ke jalur wholesale untuk menghemat biaya distribusi. Hal ini telah memaksa perusahaan wholesale untuk mengurangi harga produk mereka agar tetap kompetitif. Selain itu infiltrasi impor murah memiliki persaingan harga intensif untuk wholesale domestik. Harga yang lebih rendah pada akhirnya menyebabkan penurunan keuntungan. Hal ini terutama terjadi selama resesi dimana biaya produksi melompat bersama harga kapas dunia. Namun demikian peningkatan otomatisasi dan pengurangan tenaga kerja telah membantu perusahaan wholesale untuk mendapatkan margin keuntungan kembali ke tingkat sebelum resesi.
12
Dengan lambatmya pertumbuhan pendapatan, banyak operator harus keluar dari industri atau bergabung dengan perusahaan grosir besar. Pada saat yang sama, perusahaan grosir non-employer dengan operasi niche telah memasuki industri ini, membantu mengimbangi penurunan pendapatan di perusahaan yang mempunyai karyawan. Selama lima tahun sampai 2014, jumlah perusahaan diperkirakan naik pada rata-rata 0,4% per tahun menjadi 17.798. Gambar 2.1 Perkembangan Industri Grosir Produk Produk Tekstil Wanita dan Anak-Anak di AS
Sebuah pemulihan yang stabil diperkirakan akan terjadi selama lima tahun hingga tahun 2019. Pemulihan ekonomi akan terus memperkuat arus permintaan untuk barangbarang diskresioner, seperti pakaian. Pendapatan diproyeksikan tumbuh rata-rata 3,2%
13
per tahun dengan total $ 76,0 miliar pada tahun 2019. Namun demikian, integrasi dan pengingkatan impor akan terus membuat harga beli pakaian tetap rendah, membatasi pertumbuhan. Para analisis ekonomi AS mengantisipasi bahwa penetrasi impor ke sektor manufaktur akan naik 1,0% per tahun rata-rata selama lima tahun untuk 2019. Akibatnya, jumlah perusahaan akan tetap cukup stabil, sedikit menurun pada rata-rata 0,1% per tahun, dengan 17,728 perusahaan grosir tersisa di tahun 2019.
2.1. Impor Produk Tekstil Wanita dan AnakAnak Amerika Serikat Tabel 2.1 Perkembangan Impor Pakaian Wanita dan Anak-Anak Amerika Serikat dari Indonesia dan Negara Pesaing Periode: 2012 – 2014 (Dalam juta US$)
14
Tabel 2.1 merupakan statistik impor produk Impor Pakaian Wanita dan AnakAnak Amerika Serikat dari Indonesia dan Negara Pesaing selama tiga tahun terakhir (2012-2014). Pada periode tersebut terlihat pertumbuhan impor AS dari Indonesia di tahun 2012 sebesar US$ 225 juta, tahun 2013 naik dengan total impor US$ 303 juta namun menurun pada tahun 2014 dengan total US$ 271 juta. Terlihat bahwa terjadi penurunan sebesar 10,34 % pada periode 2013-2014. Impor di industri ini tergolong cukup tinggi karena penghematan yang direalisasikan dari membeli pakaian dari negara-negara lain dengan biaya tenaga kerja yang rendah. Banyak perusahaan AS yang beralih dari manufaktur lokal ke manufaktur di luar AS, dengan memindahkan produksi nya ke negara lain (offshoring) atai dari independen kontraktor (out-sourcing). Pemasok terbesar produk tekstil wanita dan anakanak ke AS adalah negara-negara Asia dan Amerika tengah. Lokasi-lokasi tersebut memiliki tingkat upah yang relatif rendah, biaya produksi yang lebih murah dan nilai tukar mata uang yang menguntungkan.
2.2 Potensi Pasar Produk Tekstil Wanita dan Anak-Anak di Amerika Serikat Industri produk tekstik wanita dan anak-anak secara konsisten telah tumbuh pada tingkat di bawah dari ekonomi, secara umum. Nilai tambah industri (IVA), yang kontribusi industri terhadap perekonomian, adalah diperkirakan akan tumbuh pada ratarata tahunan tingkat 1,5% selama 10 tahun hingga 2019, lebih lambat dari pertumbuhan tahunan rata-rata PDB, yang diperkirakan akan menjadi sekitar 2,7% selama rentang waktu yang sama. Pertumbuhan yang lambat ini adalah tanda-tanda bahwa industri ini sedang berada dalam tahap penurunan siklus hidupnya; kontribusi terhadap perekonomian berkurang. Total upah tenaga kerja, yang digunakan untuk menghitung
15
IVA, juga diharapkan dapat turun selama periode sepuluh tahun di sebuah tingkat tahunan 0,2%. Tingat upah tenaga kerja telah jatuh karena kesempatan kerja yang menurun karena operator industri yang semakin mengotomatisasi proses grosir.
Selain itu, industri ini memiliki mengalami sejumlah perusahaan yang relatif stabil, mencerminkan lingkungan yang kompetitif di mana perusahaan grosir baju perempuan dan pakaian anak-anak beroperasi. Integrasi rantai pasokan dan konsolidasi telah menjadi hal yang umum selama lebih dari lima tahun terakhir dan diperkirakan akan terus berlanjut ke dalam lima tahun berikut. Konsolidasi adalah indikasi lain dari menurunnya suatu industri. Perluasan pasar juga terbatas untuk industri grosir. Integrasi vertikal pemain besar yang terus terjadi mengintensifkan persaingan untuk individual dan distributor yang melakukan grosir. Dengan demikian, pemain utama telah menangkap bagian yang terus bertumbuh sementara pemain yang lebih kecil perlahan keluar. Produk juga telah tetap relatif statis selama lima tahun. Sementara tren terus berubah, segmentasi produk tetap sama.
16
Gambar 2.2. Segmentasi Pasar Produk Tekstil Wanita dan Anak-Anak AS
Teknologi baru tersedia untuk perusahaan grosir, tetapi banyak yang lambat untuk mengadopsi perubahan karena tingginya biaya. Pengenalan baru terhadap sistem komputerisasi, seperti radio identifikasi frekuensi dan pertukaran data elektronik, adalah potensi kesempatan bagi peserta industri untuk dapat menurunkan biaya, meningkatkan efisiensi dan membantu mempertahankan margin keuntungan. Namun bahkan dengan kemajuan teknologi industri ini kemungkinan tidak akan kembali ke fase dewasa dari siklus hidupnya, karena meningkatnya integrasi vertikal pengecer dan impor pakaian diproduksi menyeret turunnya pertumbuhan industri. 2.3. Kebijakan Impor Produk Tekstil Wanita dan Anak-Anak di Amerika Serikat
Para pedagang harus mematuhi hukum paten dan merek dagang AS, yang berhubungan dengan perlindungan hak kekayaan intelektual. Hukuman dikenakan pada pelanggaran paten, seperti paten untuk desain pakaian. Pada September 2012, Kongres
17
menyetujui Undang-Undang Perlindungan Desain Initiative yang diperluas kepada perlindungan hak cipta untuk busana asli desain. Multi-Fibre Arrangement (MFA) adalah perjanjian multilateral yang ditandatangani pada tahun 1974. MFA adalah satu perjanjian bilateral antara importir negara maju, seperti Amerika Serikat dan eksportir negara berkembang, seperti Cina dan Bangladesh. Jumlah perjanjian pengendalian AS ekspor bilateral tumbuh dari perjanjian tunggal dengan Jepang pada tahun 1962, yaitu perjanjian dengan 30 negara sampai dengan tahun 1972 dan dengan 40 negara sampai dengan tahun 1994. Dengan membatasi impor, Amerika Serikat dan Uni Eropa menaikkan harga domestic pakaian mereka. Namun, perjanjian MFA berakhir di tahun 2005, dengan semua kuota impor. Hal ini menjadikan naiknya impor pakaian dari negara-negara berbiaya rendah, sehingga menurunkan harga pakaian dan menurunkan pendapatan industri. Pedagang yang mengimpor pakaian juga tunduk pada biaya bea masuk AS dan pembatasan. Peraturan umum yang berlaku untuk industri ini adalah: Sherman Antitrust Act (1890), Undang-Undang Wilson (1894), Undang-Undang Clayton (1914), RobinsonPatman Act (1936) dan berbagai peraturan lainnya mengenai persaingan tidak sehat. Selain ini, negara-negara bagian AS telah memberlakukan undang-undang antitrust untuk memastikan bahwa perusahaan menyediakan harga terbaik untuk masyarakat, kualitas dan persaingan antar perusahaan.
2.4. Pemasaran Produksi Pedagang Masal Pedagang masal tercatat memiliki porsi terbesar untuk pendapatan industri, sekitar 38.0% dari total pendapatan. Toko retail seperti Target dan Walmart secara signifikan
18
telah meningkatkan saham mereka masing-masing di dalam pendapatan industri selama lebih dari lima tahun sampai 2014, terutama selama resesi. Konsumen berbondongbondong ke toko dengan harga yang lebih rendah dalam upaya untuk menyimpan uang selama masa pengangguran yang tinggi dan pendapatan yang rendah. Selain itu, toko-toko ini semakin membawa merek item pakaian untuk wanita dan anak-anak Misalnya, pemain utama Hanesbrands telah menciptakan C9 oleh Juara terutama untuk Target, sementara Walmart secara eksklusif membawa Max Azria. Kolaborasi desainer dengan pengecer untuk saluran yang lebih terjangkau pakaian juga tidak jarang dalam pasar ini, seperti desainer Jason Wu menciptakan lini busana khusus untuk Target pada tahun 2012.
Department Store Department store, seperti Macy Inc, mewakili arus pembeli yang menyusut untuk pakaian perempuan dan anak-anak. Mewakili sekitar 22,0% dari pendapatan industri, rute pengecer telah menurun selama lima tahun karena harga mereka lebih tinggi. Sebelum resesi konsumen bahkan lebih menekankan pada nilai yang telah mengubah rantai pasokan pakaian. Department store dalam upaya mempertahankan pelanggan telah menawarkan diskon besar untuk produk-produk di luar musim dan Rewards Program untuk memikat kembali pembeli.
Toko Pakaian Khusus Toko khusus seperti Ann Taylor dan Gymboree memberikan sumbangan sekitar 18,0% untuk pendapatan industri ini. Saham outlet ini menurun dalam lima tahun terakhir karena money conscious konsumen yang menggeser permintaan mereka untuk membeli dari pengecer diskon dan toko gudang. Karena harga barang-barang di pengecer khusus lebih tinggi, konsumen yang berpenghasilan sedikit tidak mau menghabiskan uang yang mereka miliki di harga pakaian anak-anak yang tinggi.
Klub Gudang Klub gudang dan superstore seperti Sam’s Club dan Costco mewakili sekitar 10,0% dari pendapatan dan bagian mereka telah meningkat dari pasar selama lima tahun belakangan.
19
Karena konsumen memperketat anggaran, pengecer murah ini memiliki menjadi sangat menarik bagi konsumen semenjak resesi pada tahun 2009.
Gambar 2.3. Segmentasi Pasar Utama Produk Tekstil Wanita dan Anak-Anak AS
20
Bab III. Peluang dan Strategi 3.1 Peluang Industri grosir untuk produk tekstil wanita dan anak-anak memiliki tingkat konsentrasi yang rendah, didefinisikan masuk ke empat besar para pemain industri ini, sebanyak kurang dari 40,0% dari pendapatan industri. Tidak ada pemain tunggal yang memiliki lebih dari 10,0% dari total pasar yang tersedia pada tahun 2014. Tiga pemain atas yaitu VF Corporation dan Hanesbrand Inc, diperkirakan mengkontribusi sebanyak 14,3% dari pendapatan pada tahun 2014. Konsentrasi rendah ini mencerminkan industri yang terfragmentasi, yang memiliki jumlah peserta kecil. Terdapat lebih dari 60.0% dari perusahaan yang berpartisipasi adalah non-employers, yang berarti operasi dilakukan langsung oleh pemilik perusahaan dan tidak mempekerjakan staf tambahan. Perusahaan Non-employer memasuki pasar, mengimbangi sejumlah perusahaan besar yang keluar dari pasar atau penggabungan perusahaan dengan perusahaan grosir lainnya. Hampir 80.0% dari perusahaan memiliki kurang dari sepuluh karyawan, hal ini disebabkan dengan proses grosir menjadi lebih otomatis untuk memotong biaya. Sifat yang sangat kompetiti di industri ini akan terus menempatkan tekanan terhadap perusahaan untuk menutup operasi atau menggabung perusahaan untuk mempertahankan profitabilitas. Bahkan perusahaan grosir besar dan department store yang terkenal harus tunduk pada merger, akuisisi dan kebangkrutan. Beberapa pelanggan ritel bergerak menuju barang yang diperoleh langsung dari produsen untuk mengurangi biaya dan meningkatkan keuntungan. Tren ini lebih lanjut dapat membatasi pertumbuhan industri ini, menekan industri operator untuk keluar pasar menyebabkan konsentrasi pasar untuk sedikit meningkat.
21
3.2 Strategi Untuk mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar produk tekstil pakaian wanita dan anak-anak Indonesia dengan negara pesaing lainnya, maka pemerintah dan pengusaha hendaknya dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:
Faktor Kunci Sukses
Jaminan Pasokan Kunci Input Akses ke, atau kontrak dengan produsen yang handal adalah penting, untuk para perusahaan grosir dalam industri ini, demi mengembangkan pertumbuhan bisnis.
Pengendalian Pengaturan Distribusi Perjanjian lisensi eksklusif untuk merek tertentu memberikan perusahaan grosir keunggulan yang kompetitif.
Kemampuan untuk Mengontrol Stok di Tangan Kontrol stok yang baik merupakan hal yang sangat penting untuk melaksanakan janjijanji yang dibuat untuk klien dan untuk menjaga biaya rendah.
Memiliki Jaringan Distribusi yang Luas Peserta industri membutuhkan gudang dan sistem distribusi yang efisien untuk mencapai berbagai macam klien.
Memiliki Keahlian Pemasaran Perusahaan grosir dalam industri ini memerlukan kemampuan untuk secara efektif mempromosikan produk dan mencapai lantai ruang ritel.
22
Bab IV. Informasi Penting
4.1. Kedutaan Negara Amerika Serikat di Indonesia
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta Duta Besar : Scot Marciel Jl. Medan Merdeka Selatan No. 3 - 5 Jakarta 10110, Indonesia Phone: (+62)(21) 3435-9000 Fax: (+62)(21) 386-2259 Website: http://jakarta.usembassy.gov/
4.2. Kamar Dagang Amerika Serikat
Kamar dagang AS bertujuan untuk membangun sebuah komunitas bagi pebisnis sehingga suara dan kebutuhan mereka dapat didengar oleh pemerintah pusat yang berada di Washington, D.C. Kamar dagang AS pada dasarnya dibagi ke dalam 3 kategori: kantor pusat (Washington, D.C.), kantor regional, dan kantor negara bagian serta lokal. Berikut merupakan kamar dagang AS berdasarkan kantor regional: 1. Great Lakes Region Ben Taylor, Director 300 South Wacker Dr. STE 1600, Chicago, IL 60606 P: (312) 983-7113 F: (312) 386-7822 Illinois, Indiana, Kentucky, Michigan, Ohio, Pennsylvania 2. Northwest Region Christopher Strow, Executive Director
23
3.
4.
5.
6.
7.
3400 188th Street SW, Suite 403, Lynnwood, WA 98037 P: (425) 774-8094 F: (425) 778-8341 Alaska, Idaho, Montana, Oregon, Washington, Wyoming Western Region Dick Castner, Executive Director 21243 Ventura Blvd. Suite 135, Woodland Hills, CA 91364 P: (818) 884-0702 F: (818) 884-2511 Arizona, California, Hawaii, Nevada, Utah Southwest & South Central John Gonzales, Senior Manager 222 W Las Colinas Blvd, Suite 1560, Irving, TX 75039 P: (972) 387-1099 ex 4252 F: (972) 409-0453 Arkansas, Colorado, Kansas, Louisiana, Missouri, New Mexico, Oklahoma, Texas Southeastern Region Moore Hallmark, Executive Director 501 Village Trance, NE, Building 9A – STE 201, Marietta, GA 30067 P: (770) 951-8864 F: (770) 956-1216 Alabama, Florida, Georgia, N Carolina, S Carolina, Tennessee, Virginia, Mississippi Eastern Region Geoffrey O’Hara , Executive Director One Davol Square, Suite 310, Providence, RI 02903 P: (401) 831-8885 F: (401) 831-1711 Connecticut, Delaware, Maine, Maryland, Massachusetts, New Hampshire, New Jersey, New York, Rhode Island, Vermont, West Virginia Midwest Region Doug Loon, Vice President 11010 Prairie Lakes Drive, Suite 125, Eden Prairie, MN 55344 Cell: (612) 840-6953 Iowa, Minnesota, Nebraska, North Dakota, South Dakota, Wisconsin
24
4.3. Daftar Pameran Pakaian Wanita dan Anak-Anak di Amerika Serikat 1. California Gifts Show CA Gift Show menghadirkan 1.100 + peserta pameran dengan estimasi peserta 1.200 dengan estimasi attendee sebanya 22.000 orang. Pameran ini menggambungkan produk pakaian wanita, anak-anak, sepatu, aksesoris rumah, hadicraft, furniture, jewelry dan lainlain. Pameran ini diadakan 2 kali setiap tahunnya pada bulan Januari dan Juli. http://www.californiagiftshow.com
2. Sourcing at Magic Show MAGIC Marketplace merupakan pameran fashion terbesar di Amerika Utara yang menampilkan berbagai macam produk dari garment, tekstil, sepatu dan aksesoris. Pada tahun 2013
MAGIC Marketplace mendapatkan 4000 peserta dari 40 negara yang
mewakili 5000 merek serta mencapai 65,000 pengunjung. Sourcing at MAGIC, anak pameran dari MAGIC Market Place, merupakan pameran khusus untuk supplier atau eksportir dari negara di luar AS atau negara sourcing untuk produk garment. Pada tahun 2013, Sourcing at Magic mendapatkan: 800 peserta dari 30 negara yaitu Cina: 450, India: 85, Bangladesh: 27, Hong Kong: 35, Taiwan:26, Amerika: 80, Indonesia: 20, Vietnam: 11, Korea: 10, Pakistan: 10, Afrika: 15 dan Individual: 60 perusahan. www.magiconline.com/sourcing-at-magic
3. Dallas Market Center
Dallas Market Center adalah pameran yang menampilkan berbagai macam produk retail garment, fashion dan aksesoris dan telah berlangsung sama selama lebih dari 50 tahun.
25
Beberapa kategori lainnya dalam pameran ini adalah perabot rumah tangga, hadiah, aksen dekoratif, pencahayaan, aksesoris taman, gourmet item, dekorasi liburan, tekstil, aksesoris fashion dan pakaian. Jumlah pengunjung setiap tahunnya mencapai 200,000 orang dengan jumlah peserta sebanyak lebih dari 2,000 perusahaan. www.dallasmarketcenter.com
4. Source Direct at ASD SOURCE DIRECT di ASD merupakan pameran yang menampilkan Importir, Distributor, grosir, desainer, Sourcing Direktur / Manajer, dan Profesional Produksi sourcing, didedikasikan agar perusahaan AS dapat bertemu secara langsung dengan produsen kontrak & pabrik dari seluruh dunia. SOURCEDIRECT menampilak lebih dari 300 pabrik di kategori populer berikut: STYLE Sepatu Pakaian & Alas Kaki‐Terjangkau, Fashion Pakaian, Lingerie, Fashion kaus kaki, Resort, Kosong, T‐Shirts, Berenang / Penutup Ups, Seragam Aksesoris‐Bangles busana, ikat pinggang, gelang, topi, anting, Eyewear, Aksesori, Sarung tangan, Tas, Topi, Headwear, Perhiasan, Aksesoris Kulit, bagasi, kalung, syal, Dasi, Tote Bags, Payung Gaya & Kecantikan‐Color Care, Kosmetik, General Beauty Enhancement, Rambut, Bibir, Lotion, Kuku, Parfum, Perawatan Kulit Gifts/Handicraft Hadiah & Kerajinan‐Art, Lilin, Jam, Crystal, Dekorasi, patung‐patung, hadiah, hadiah tas, Gift Wrap, Holidays, Lighting, Kantor Aksesoris, Party Supplies, Bingkai Gambar, Acara khusus, Stationary
26
AKSESORIS RUMAH Rumah & Rumah Aksen‐Bath, Kamar Tidur, Keramik, Glassware, Home Décor, Hard Barang (Pot / Pans / Peralatan), Home Tekstil, Perhotelan, Linens, Barang Plastik, Table Top, melempar Pameran ini diadakan sebanyak dua kali setiap tahunnya, yaitu bulan Maret dan Agustus. http://www.asdonline.com/lv/about/sourcedirect.shtml
27
4.4. Perwakilan Indonesia di Amerika Serikat Kedutaan / Konsulat di Amerika Serikat Permanent Mission of the Republic of Indonesia to the United Nations Ambassador : H.E. Mr. Dr. Desra Percaya. Address : 325 East 38th Street, New York, NY 10016, United States of America Phone : (1- 212) 972-8333 Fax : (1-212) 972-9780 Email :
[email protected] Website : http://newyork-un.kemlu.go.id Embassy of the Republic of Indonesia in Washington D.C. Ambassador : H. E. Mr. Budi Bowo Leksono Address : 2020 Massachusetts Avenue, N.W. Washington D.C. 20036, United States of America Phone : (1-202) 775-5200 Fax : (1-202) 775-5365 Email :
[email protected] Website : http://www.embassyofindonesia.org / washington.kemlu.go.id (new) Consulate General of the Republic of Indonesia in Houston Consul General : Vacant Address : 10900 Richmond Avenue, Houston, Texas 77042, United States of America Phone : (1-713) 785-1691 Fax : (1-713) 780-9644 Email :
[email protected] Website : http://houston.kemlu.go.id/ www.indonesiahouston.net. Consulate General of the Republic of Indonesia in Los Angeles Consul General : H.E. Mr. Umar Hadi Address : 3457 Wilshire Boulevard, Los Angeles, C.A. 90010, United States of America Phone : (1-213) 383-5126 Fax : (1-213) 487-3971 Email :
[email protected] Website : http://losangeles.kemlu.go.id (new) Consulate General of the Republic of Indonesia in New York Consul General : H.E. Mr. Ghafur Akbar Darma Putra Address : 5, East 68th Street, New York, NY 10065 USA, United States of America Phone : (1-212) 879-0600 to 15 Fax : (1-212) 570-6206 Email :
[email protected] Website : http://newyork.kemlu.go.id Consulate General of the Republic of Indonesia in San Fransisco Consul General : Vacant Address : 1111 Columbus Avenue, San Francisco, CA 94133-1707, United States of America Phone : (1-415) 474-9571 Fax : (1-415) 441-4320 Email :
[email protected] Website : www.indonesia-sanfrancisco.net / sanfrancisco.kemlu.go.id(new) Honorary Consulate of the Republic of Indonesia in Hawaii Honorary Consul : H.E. Mr. Patrick K. Sullivan Address : 1001 Bishop Street, ASB Tower, Suite 2970, Honolulu, HI 96813, United States of America Phone : (1-808) 531-3017 Fax : (1-808) 531-3177 Email : ---
28
Website : --Consulate General of the Republic of Indonesia in Chicago Consul General : H.E. Mr. Adriana Supandy Address : 211 West Wacker Drive, 8th Floor, Chicago, Illinois 60606, United States of America Phone : (1-312) 920-1880 Fax : (1-312) 920-1881 Email :
[email protected] Website : www.indonesiachicago.org / chicago.kemlu.go.id (new)
29
4.5. Daftar Importir Pakaian Wanita dan Anak-Anak di Amerika Serikat.
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
Daftar Pustaka
http://www.ers.usda.gov/data-products/us-alas kaki-imports.aspx http://www.usimportsdata.com/usa_alas kaki_import.html http://www.bps.go.id/aboutus.php?news=1&nl=1 http://www.census.gov/foreign-trade/statistics/product/enduse/imports/c5600.html http://www.intracen.org/trade-support/trade-statistics/ http://www.jakarta.usembassy.gov http://www.embassyofindonesia.org http://www.kemlu.go.id/losangeles/Pages/default.aspx http://www.californiagiftshow.com http://www.magiconline.com/sourcing-at-magic http://www.dallasmarketcenter.com http://www.asdonline.com/lv/about/sourcedirect.shtml http://www.embassyofindonesia.org http://www.indonesiahouston.net http://www.indonesia-sanfrancisco.net http://www.indonesiachicago.org http://jakarta.usembassy.gov/
40