MARKET BRIEF Produk Kopi di Korea Selatan
ITPC Busan Februari 2015
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL DAN DAFTAR GAMBAR
3
KATA PENGANTAR
4
1.
Latar Belakang
5
1.1.
Profil Singkat Negara
5
1.2.
Pemilihan Negara
6
1.3.
Pemilihan Produk
7
2.
3.
4.
Peluang dan Strategi Penetrasi Pasar
12
2.1.
Perkembangan Industri Kopi di Dunia
12
2.2.
Perkembangan dan Trend Pasar Kopi di Korea Selatan
13
2.3.
Pemain Utama Dalam Pasar Korea Selatan
17
2.4.
Trend Impor Kopi di Korea Selatan
19
2.5.
Kebijakan Tariff
25
2.6.
Strategi Memasuki Pasar
25
Kebijakan Impor
26
3.1.
30
Jalur Distribusi
Informasi Penting
32
Daftar Pustaka
MARKET BRIEF : Kopi
37
ITPC BUSAN
2
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1.
Berbagai jenis produk kopi di Indonesia
10
Gambar 2.1.
Ragam Produk Kopi di Pasar Korea Selatan
15
Gambar 3.1.
Contoh Label yang Tergolong dalam klasifikasi “Pemisahan Sampah”
30
DAFTAR TABEL DAN DIAGRAM Diagram 2.
Persentase Konsumsi Kopi Global 2006-2010
12
Diagram 2.1.
Pangsa Pasar Minuman di Korea Selatan
13
Diagram 2.2.
Persentase Produk Olahan Kopi di Korea Selatan
14
Diagram 2.3.
Peningkatan Nilai Penjualan Kopi 2007-2013
15
Diagram 2.4.
Jumlah Coffee Shop di Korea Selatan
17
Diagram 2.5.
Nilai Impor Kopi Korea Selatan Tahun 2009-2014
19
Diagram 2.6.
Nilai Impor Berdasarkan Jenis Kopi
20
Diagram 2.7.
Jumlah Impor Kopi Jenis Green Bean Tahun 2013
20
Diagram 2.7.1. Pangsa Pasar Impor Green Bean
21
Diagram 2.7.2. Harga Kopi Jenis Green Bean Tahun 2013
21
Diagram 2.8.
22
Volume Impor Roasted Coffee Tahun 2013
Diagram 2.8.1. Pangsa Pasar Impor Roasted Coffee
22
Diagram 2.8.2. Harga Impor Roasted Coffee
23
Diagram 2.9.
23
Jumlah Impor Biji Kopi Tahun 2013
Diagram 2.9.1. Pangsa Pasar Impor Biji Kopi
24
Diagram 2.9.2. Harga Biji Kopi Tahun 2013
24
Diagram 3.1.
Proses Uji Kelayakan Produk Berdasarkan Plant Quarantine Act
28
Diagram 3.2.
Skema Pendistribusian Barang
31
Tabel 2.
Nilai Konsumsi Kopi Dunia 2006-2010
12
Tabel 2.1.
Retail Coffee Shop Utama di Korea Selatan
18
Tabel 2.2.
Nilai Penjualan Retail Coffee Shop Utama di Korea Selatan
18
MARKET BRIEF : Kopi
ITPC BUSAN
3
Kata Pengantar
Market Brief ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai peluang pasar untuk produk buah kaleng di Korea Selatan. Tulisan singkat ini memberikan informasi khusus terkait dengan kondisi pasar Korea Selatan dan juga berisi gambaran serta penjelasan mengenai strategi ekspor ke pasar Korea Selatan. Beberapa data statistik dan regulasi yang berkaitan dengan produk furnitur kayu dan rotan termasuk dalam laporan ini disadur dari berbagai sumber dan pusat data terpercaya sehingga data-data yang tersaji adalah valid adanya. Market Brief ini diharapkan dapat menjadi acuan informasi bagi pengusaha Indonesia yang ingin memasarkan produknya ke pasar Korea Selatan khususnya untuk produk petrokimia serta membantu meningkatkan daya saing produk-produk Indonesia dalam perdagangan global. Semoga bermanfaat.
Busan, Februari 2015
ITPC Busan
MARKET BRIEF : Kopi
ITPC BUSAN
4
1.
Latar Belakang
1.1.
Selatan Profil Singkat Korea Se Korea Selatan merupakan negara n Republik dengan sistem pemerintahan yang terba rbagi kedalam tiga bagian: eksekutif, yudikatif, dan legislatif. le Secara geografis Korea Selatan memiliki luas as sebesar 99.274 km2 dengan populasi sekitar 487,7 jiwa j / km yang tersebar di berbagai kota-kota besar, ar, seperti Seoul, Busan, Incheon, Daegu, Daejeon, Gwang ngju, dan Suwon. Korea Selatan mengalami pertum mbuhan ekonomi yang pesat yang dimulai sejak tahun 196 964 dimana terjadi kenaikan GNP sebesar 9%, hingga pada p tahun 1971 komoditi ekspor Indonesia mencapai US S$ 1,132 juta dan ekspor manufaktur mencapai 86% dari ri total komoditas
ekspor (sumber: kbriseoul.kr). N Namun kondisi perekonomian Korea Selatan meengalami krisis di tahun 1997-98 akibat krisis fi finansial yang terjadi di Asia saat itu.Pemer erintah kemudian melakukan beberapa reformasii ddi bidang ekonomi, seperti meningkatkan inve vestasi asing serta impor. Dan di tahun 2007 hin ingga 2009, Korea Selatan kembali mengalami mi resesi ekonomi sebagai akibat dari krisis finans nsial dunia dimana mengalami defisit neraca perdagangan pe yang membuat laju pertumbuhan eko konomi melambat sebesar 0,2%. Akan tetapi kondisi k ekonomi mulai membaik dan menujukkan an pertumbuhan ekonomi mencapai 3,9% di tahu hun 2011. Saat ini Korea Selatan menjadi negaraa dengan perekonomian terbesar keempat dii asia a dengan laju pertumbuhan yang relatif stabill ddan terbesar ke-15 di dunia sementara nilai impo pornya menduduki posisi kesepuluh di dunia. Hall iinilah yang membuat Korea Selatan menjadii salah s satu negara terpenting dalam perekonomiann ddunia serta mendapat julukan Macan Asia. Selama beberapa dekade de pemerintah memberikan dukungan kepada berb erbagai perusahaan raksasa yang dikenal dengan isti istilah “chaebol” (perusahaan yang dimiliki oleh h sebuah keluarga maupun kelompok industri terten entu). MARKET BRIEF : Kopi
ITPC BUSAN
5
Hal ini tentu menjadikan Korea Selatan salah satu negara dengan perekonomian terbesar serta pengekspor produk eletronik dan otomotif terbesar di dunia. Namun akhir-akhir ini sistem perekonomian Korea Selatan mengalami perubahan dari centrally-planned government directed investment menjadi market oriented model.
Kerjasama Ekonomi Korea Selatan dengan Indonesia Kerjasama ekonomi diawali dengan penandatanganan the Joint Declaration on Strategic Partnership to Promote Friendship and Cooperation in the 21st Century yang meliputi tiga pilar utama salah satunya kerjasama ekonomi, perdagangan, dan investasi. Dan untuk mewujudkan pilar tersebut kerdua negara membentuk Indonesia-Korea Joint Task Force on Economic Cooperation (JTF-EC) yang kemudian direvitalisasi menjadi Working Level Task Force Meeting (WLTFM) di tahun 2011. Sementara pada tahun 2013 Korea Selatan dan Indonesia kembali merundingkan kerjasama baru sebagai upaya untuk meningktkan volume perdagangan bilateral yang ditargetkan akan mencapai US$ 50 milyar hingga 2015 dan US$ 100 milyar pada 2020. Untuk mencapai target tersebut, tahun 2013 yang lalu keduanya membentuk Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA). Beberapa isu yang dibahas dalam IK-CEPA antara lain: Trade in Goods, Rules of Origin, Custom, Trade Facilitation, Investment, Intellectual Property Rights, Sustainable Development and Competition.
1.2.
Pemilihan Negara Sebagai negara kecil dengan luas wilayah sebesar 99.678 km2 (sumber : KBRI Seoul),
Korea Selatan terbilang memiliki lahan terbatas untuk mengolah lahan pertanian. Tercatat ratarata luas areal pertanian adalah sebesar 0,8 ha dimana 85% dari lahan seluas kurang dari 1 ha digunakan sebagai perkebunan. Hal ini menunjukkan jumlah produksi agrikultur Korea Selatan masih sangat kecil.
MARKET BRIEF : Kopi
ITPC BUSAN
6
Disamping itu, dikarenakan sektor pertanian juga merupakan sektor padat karya dimana menyumbang beban biaya produksi sebesar 20-30%. Minimnya jumlah produksi dan tingginya biaya tenaga kerja membuat biaya produksi pangan, relative mahal. Tidak hanya itu, dikarenakan kondisi iklim sub-tropis, mengakibatkan lahan di Korea Selatan tidak dapat ditumbuhi berbagai jenis tanaman, sehingga sulit untuk mencukupi kebutuhan pangan dalam negeri. Disamping itu, minat masyarakat terhadap produk kopi semakin meningkat sementara Korea Selatan sendiri tidak menghasilkan kopi. Untuk menjawab tantangan tersebut, Korea Selatan mengimpor biji kopi dari berbagai negara penghasil kopi utama di dunia seperti Brazil, Kolombia,Vietnam, dan Indonesia.
1.3.
PemilihanProduk Dalam aktivitas perekonomian, produk pangan menjadi salah satu komoditi yang paling
mendominasi kegiatan perdagangan. Hal ini dikarenakan pangan merupakan kebutuhan mendasar bagi konsumen, sementara tidak semua jenis tanaman pangan dapat dibudidayakan dalam segala kondisi. Artinya beberapa jenis tanaman tersebut hanya dapat tumbuh di iklim dan kontur tanah tertentu. Negara-negara tropis seperti Indonesia memiliki keunggulan komparatif (comparative advantage) dimana berbagai jenis tanaman dapat tumbuh subur, salah satunya kopi. Berdasarkan Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI), estimasi jumlah luas perkebunan kopi di Indonesia per tahun 2014 adalah sebesar 1,354,000 ha (www.kemenprin.go.id). Hal ini membuat Indonesia juga sebagai salah satu penghasil kopi terbesar di dunia dengan menempati urutan ke empat setelah Brazil, Vietnam, dan Kolombia dengan produksi 9 juta ton pada 2014 (www.ico.org). Secara harafiah, kopi merupakan minuman hasil olahan dari ekstrak biji kopi yang sudah dikeringkan. Namun dalam bahasa perdagangan biji kopi dikelompokkan kedalam Kode HS 0901 sesuai dengan bahan baku serta proses pembuatannya. Berikut ini adalah deskripsi produk kopi berdasarkan Kode HS 6 digit :
MARKET BRIEF : Kopi
ITPC BUSAN
7
Kode HS
Deskripsi coffee, whether roasted or no or decaffeniated; coffee husks and skins; coffee substitutes containing coffee in any proportion Coffee, not roasted :
0901 0901.11 0901.11.10 0901.11.90
Not decaffeinated : Arabica WIB or Robusta OIB other : coffee roasted
0901.12 0901.12.10 0901.12.90
Decaffeinated : Arabica WIB or Robusta OIB other : coffee roasted
0901.21 0901.21.10 0901.21.20
Not decaffeinated : unground ground Decaffeinated :
0901.22 0901.22.10 0901.22.90
unground ground
0901.90
other
Sumber : Indonesia Goods Schedule
Umumnya jenis kopi yang ditanam di Indonesia adalah kopi Robusta dan Arabika, namun dikarenakan kondisi geografis Indonesia dimana terbagi dalam kepulauan serta memiliki kontur tanah yang berbeda, maka biji kopi yang dihasilkan memiliki cita rasa yang khas dan berbeda satu satu sama lain. Adapun Indonesia memiliki beragam jenis speciality coffee yang mendunia, seperti Kopi Gayo (Sumatra), Kopi Lampung (Sumatra), Kopi Mandailing (Sumatra), Kopi Luwak, Kopi Kintamani (Bali), Kopi Bajawa (Flores), dan Kopi Wamena (Flores). Tentu saja dari segi rasa dan kualitasnya, ketujuh jenis kopi tersebut menjadi keunggulan kopi Indonesia sebab tidak dapat dijumpai di negara lainnya.
MARKET BRIEF : Kopi
ITPC BUSAN
8
Gambar 1.1. Berbagai jenis produk kopi di Indonesia Kopi Toraja (Sulawesi)
Kopi Kintamani (Bali)
MARKET BRIEF : Kopi
Kopi Bajawa (Flores)
ITPC BUSAN
9
Kopi Gayo (Sumatra)
Kopi Luwak Ciwidey (Jawa)
MARKET BRIEF : Kopi
ITPC BUSAN
10
Kopi Lampung (Sumatra)
Kopi Luwak Lampung (Sumatra)
MARKET BRIEF : Kopi
ITPC BUSAN
11
2.
Peluang dan Strategi P Penetrasi Pasar
2.1.
Perkembangan Industr stri Kopi di Dunia Kopi merupakan salah ssatu komoditi utama dalam perdagangan dunia ia. Nilai konsumsi
kopi di seluruh dunia mencapai ai 5,5 juta ton pada 2009 hingga 2010. Konsumssi ini dipengaruhi oleh gaya hidup, tingkat pendapa patan serta daya beli konsumen. Nilai konsumsi si kopi global telah mengalami peningkatan rata-rata ta sebesar 1,2% persen sejak 1980-an dan mening ingkat menjadi 2% dalam beberapa tahun terakhir. B Berikut ini adalah niai konsumsi kopi berdasarka kan wilayah. Tabel 2. Nilai Konsumsi Kopi Dunia 2006-2010 Wilayah Dunia Amerika Utara Eropa Barat Eropa Timur Asia Pasifik Lainnya
2006/2 06/2007 5.56 1.44 2.57 0.37 0.77 0.41
2007/2008 5.61 1.47 2.54 0.43 0.83 0.34
2008/2009 5.58 1.49 2.39 0.46 0.86 0.38
2009/2010 20 5.48 1.48 2.44 0.4 0.81 0.35
Diagram 2. Pe Persentase Konsumsi Kopi Global 2009-2010
Sumber : www.ico.org
MARKET BRIEF : Kopi
ITPC BUSAN
12
Jika dilihat pada diagram ram diatas, daerah konsumsi kopi utama di dun unia dipimpin oleh Eropa Barat dengan persentasee 445%. Kemudian disusul oleh Amerika Utara sebesar se 27%, Asia Pasifik 15%, Eropa Timur 7%, %, dan lainnya 6%. Sementara berdasarkan nil ilai konsumsi per negara, Finlandia sebagai negara ra dengan konsumsi kopi per kapita tertinggi di dunia du dengan nilai konsumsi sebesar 12,1 kg / oran ang setiap tahunnya dan Korea Selatan berada pada pa peringkat ke20 dengan nilai konsumsi 2 kg / orang per tahunnya. (sumber : Inter ternational Coffee Organization)
Perkembangan dan Tre ren Pasar Kopi di Korea Selatan
2.2.
Masyarakat Korea Selata atan sudah mengenal kopi sejak tahun 1950-an.. Kemudian K seiring dengan kemajuan jaman, tren m minum kopi juga mengalami perubahan. Misa salnya kopi instan mulai menjadi tren di tahun 196 968 saat perusahaan Dong Su Food memperkena nalkan kopi bubuk instan. Kegemaran terhadap kkopi instan terus berlanjut hingga pada tah ahun 1999 ketika perusahaan kopi ternama USA,, Starbucks, memasuki pasar Korea Selatan dan an membawa gaya baru dalam tradisi minum kopi di Korea. Berdasarkan
nilai
ko konsumsi
minuman,
konsumen
cenderung g
lebih
banyak
mengkonsumsi kopi dibandingkan dengan produk
minuman
lainnya.
Hal
ini
terlihat dari pangsa pasar minuman kopi yang
mendominasi
sebesar 53% dengan konsumsi per
hari
rata-rata mencapai
298 cangkir (2013). Sumber : Korea Economic Daily New ews
MARKET BRIEF : Kopi
ITPC BUSAN
13
Sejak kondisi ekonomii Korea Selatan membaik setelah krisis ekonom mi di tahun 2008, taraf hidup masyarakat pun jugaa meningkat dimana juga berdampak pada perges geseran gaya hidup menjadi well-being serta permin intaan jenis kopi dari semula kopi instan jeniss Robusta R menjadi fresh ground roasted coffee jenis is Arabica dengan kualitas premium.
• •
2007 2011
Instant C Coffee Instant C Coffee
: Roasted Coffee : Roasted Coffee
= =
95 : 5 85 : 15
Kopi Robusta umumnya ya dijual di pusat perbelanjaan sebagai produk k kopi k instant atau kopi siap minum sementara ko kopi Arabica baik berjenis green beans ataupu pun roasted beans umumnya diolah dan dijual di ccafé, restoran cepat saji, ataupun coffee shop,, seperti s Starbucks dan Holly’s Coffee. Diagram 2.2. Per ersentase Produk Olahan Kopi di Korea Selata tan
Sumber : K Korea Economic Daily News (2014.04.30)
MARKET BRIEF : Kopi
ITPC BUSAN
14
Diagram 2.3. Peni ningkatan Nilai penjualan Kopi Tahun 2007-20 2013
Sum umber : Korea Economic Daily News
Dari diagram diatas pa pasar kopi di Korea Selatan menunjukkan pert ertumbuhan positif dimana sejak tahun 2007 hinggaa 2013, nilai penjualan kopi naik sebesar 295,6% % dengan rata-rata peningkatan sebesar 2,09% per er tahun. Hal ini membuktikan bahwa peluang pasar p untuk kopi sangatlah besardan tentunya didu idukung juga dengan dua faktor utama, yakni banyaknya ba jumlah permintaan konsumen terhadap kkopi serta maraknya bisnis café dan coffee shop di Korea Selatan.
Ragam Produk Kopi di Pasar Korea Selatan Gambar 2.1 R
Nama
: Kanu Coffee Mix ix @27gr * 30 stik
Jenis
: Coffee Mix
Harga
: 6.000 KRW
Sumber
: www.emart.com m
MARKET BRIEF : Kopi
ITPC BUSAN
15
Nama
: Maxim Gold Mild 250 stik
Jenis
: Coffee Mix
Harga
: 25.400 KRW
Sumber
: www.homeplus.com
Nama
: E-mart Brazil Cerrado Americano 190ml
Jenis
: Ready to Drink coffe (RTD)
Harga
: 200 KRW / pak
Sumber
: www.emart.com
Nama
: Starbucks Frappuccino 281 ml
Jenis
: RTD
Harga
: 2.200 KRW
Sumber
: www.gmarket.co.kr
Nama
: Kimbo 100% Arabica Coffee 250g
Jenis
: Ground coffee
Harga
: 16.500 KRW
Sumber
: www.gmarket.co.kr
MARKET BRIEF : Kopi
ITPC BUSAN
16
Nama
: Krikland Housee Blend 907g
Jenis
: Ground Coffee
Harga
: 16.990 KRW
Sumber
: www.gmarket.co .co.kr
Nama
: Starbucks Sumat atra Coffee 1,36 g
Jenis
: Ground Coffee
Harga
: 26.800 KRW
Sumber
: www.gmarket.co .co.kr
2.3.
Pemain Utama Dalam P Pasar Kopi Korea Selatan Diagram 22.4. Jumlah Coffee Shop di Korea Selatan
Sumber : TERAROSA Coffee
MARKET BRIEF : Kopi
ITPC BUSAN
17
Sejak tahun 2007, coffee shop terus menjadi tren seiring dengan semakin bertambahnya minat masyarakat terhadap kopi. Pada diagram diatas tercatat jumlah coffee shop di Korea meningkat secara signifikan setiap tahunnya dari 2.305 gerai (2007) dan diperkirakan akan mencapai 19.000 gerai di tahun 2014. Di Korea Selatan sendiri hanya ada 5.000 franchise coffee shop yang dipegang oleh perusahaan besar sementara untuk usaha coffee shop kelas menengah berjumlah 14.000 gerai dan dipegang secara individual. Tabel 2.1. Retail Coffee Shop Utama di Korea Selatan Coffee Shop 2012 Ediya Coffee 801 Café Bene 840 Angel-in-us 788 Starbucks 477 Coffe bean and tea leaf 221 Hollys 396 Tom&Toms 360 Sumber : TERAROSA Coffee
2013 1000 917 957 600 224 450 390
Meskipun diantara pemain-pemain utama Starbucks memiliki nilai penjualan tertinggi (US$ 48,21 milyar), pada kenyatannya jumlah franchise coffee shop terbanyak adalah Ediya Coffee dengan total 1.000 gerai (2013). Kemudian disusul oleh Caffé Bene (840), Angel-in-us (788), Starbucks (477), Coffee Bean (221), Hollys (396), dan Tom & Toms (360). Tabel 2.2 Nilai Penjualan Retail Coffee Shop Utama di Korea Selatan US Milyar
Starbucks (US) Café Bene Angel-in-us Coffe bean and tea leaf (US) Ediya Tom&Toms Hollys
2012 39.09 21.08 13.08 13.78 4.19 6.49 6.57
2013 48.21 17.62 15.67 14.32 7.85 7.57 6.86
trend (%) 23.3 -16.4 19.8 3.9 87.4 16.6 4.4
Sumber : TERAROSA Coffee MARKET BRIEF : Kopi
ITPC BUSAN
18
Jika dilihat dari nilai pe penjualannya, pangsa pasar kopi masih dikuasai sai oleh Starbucks. Akan tetapi jika dilihat dari tren en kenaikannya, Ediya mengalami kenaikan tajam jam sebesar 87,4% meskipun disisi lain nilai penjual alannya masih terbilang kecil, yakni USD 7,85 milyar m pada 2013. Sementara Caffé Bene mengalam ami penurunan dari US$ 21,08 milyar menjadi US$ U 17,62 milyar atau setara dengan 16,4%.
2.4.
Tren Impor Kopi di Ko Korea Selatan Korea Selatan mengimpo por kopi sebesar 173.000 ton dengan nilai imporr sebesar US$ 411
juta di tahun 2013. Meskipun ni nilai impor cenderung menurun sebesar US$ 664juta 66 dari tahun 2012, namun jumlah volume im impor meningkat sebesar 34.000 ton. Akan tetap tapi di tahun 2014 jumlah impor kopi justru mengal alami sedikit penurunan.
Diagram 2.5. Nila ilai Impor Kopi Korea Selatan Periode 2009-20 2014
Sumber : Korea Customs (unit dalam ribuan USD)
MARKET BRIEF : Kopi
ITPC BUSAN
19
Diagram 2.6. Pe Persentase Nilai Impor Kopi Berdasarkan Jen enis
Komoditi green bean reoasted coffee crude article Total
2011 116396 5443 8486 130325
2012 100228 5384 8937 114549
2013 107113 6127 6989 120229
trend (%) 6.9 13.8 -21.8 5
Diagram 2.7. Jum umlah Impor Kopi Jenis Green Bean Tahun 2013 20
Sumber : TERAROSA Coffee
MARKET BRIEF : Kopi
ITPC BUSAN
20
Diagram m 2.7.1. Pangsa Pasar Impor Green Bean
Diagram 2.7.22. Harga Kopi Jenis Green Bean Tahun 2013
Sumber : TERAROSA Coffee
MARKET BRIEF : Kopi
ITPC BUSAN
21
Diagram 2.8. Volum lume Impor Kopi Jenis Roasted Coffee Tahun 2013 2
Diagram 22.8.1. Pangsa Pasar Impor Roasted Coffee
Sumber : TERAROSA Coffee
MARKET BRIEF : Kopi
ITPC BUSAN
22
Diagram 22.8.2. Harga Roasted Coffee Tahun 2013
Diagram 22.9. Jumlah Impor Biji Kopi Tahun 2013
Sumber : TERAROSA Coffee
MARKET BRIEF : Kopi
ITPC BUSAN
23
Diagram am 2.9.1. Pangsa Pasar Impor Biji Kopi
Diagram ram 2.9.2. Harga Biji Kopi Tahun 2013
Sumber : TERAROSA Coffee
MARKET BRIEF : Kopi
ITPC BUSAN
24
2.5.
Kebijakan Tariff
Berdasarkan kebijakan ASEAN-Korea FTA, tarif untuk produk kopi dari Indonesia adalah sebagai berikut : Kode HS
Pengenaan Tarif 2013 2014
Deskripsi coffee, whether roasted or no or decaffeniated; coffee husks and skins; coffee substitutes containing coffee in any proportion Coffee, not roasted :
0901 0901.11 0901.11.10 0901.11.90
Not decaffeinated : Arabica WIB or Robusta OIB other : coffee roasted
0901.12 0901.12.10 0901.12.90
Decaffeinated : Arabica WIB or Robusta OIB other : coffee roasted
0901.21 0901.21.10 0901.21.20
Not decaffeinated :
0901.22 0901.22.10 0901.22.90
Decaffeinated :
0901.90
other
unground ground
unground ground
2015
0
0
0
0
0
0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0
0
0
Sumber : Indonesia Goods Schedule
2.6
Strategi Memasuki Pasar Untuk meningkatkan daya saing serta pangsa pasar produk Indonesia di pasar Korea
Selatan dengan negara pesaing lainnya di pasar Korea Selatan, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh para pelaku usaha. a.
Meningkatkan kualitas produk Pasar Korea Selatan sangatlah ketat dalam memilih produk impor yang masuk, terutamadalam segi kualitas bahan baku, higienitas, proses produksi, serta proses pengemasan produk. Disamping itu pelabelan dan pengemasan produk yang ramah
MARKET BRIEF : Kopi
ITPC BUSAN
25
lingkungan juga menjadi hal yang perlu diperhatikan. b. Aktif mengikuti pameran Asosiasi dan pengusaha makanan dan minuman Indonesia diharapkan dapat secara lebih aktif berpartisipasi dalam serangkaian pameran tahunan berkaitan dengan makanan dan minuman yang diselenggarakan di Korea Selatan sebagai ajang untuk memperkenalkan produk serta bertemu langsung dengan para importir. c.
Proaktif menjalin kerjasama dengan perwakilan dagang luar negeri Pelaku usaha juga diharapakan menghubungi dan mengikuti perkembangan terkini mengenai pasar Korea Selatan serta pemasaran produk melalui Perwakilan Dagang Luar Negeri Indonesia di Korea Selatan dalam hal ini Kedutaan Besar RI dan ITPC Busan.
3.
KebijakanImpor Dalam kebijakan impor, Korea Selatan menerapkan beberapa landasan hukum terkait
dengan perijinan masuk untuk produk makanan olahan (diluar daging, ikan ,dan unggas), seperti : 1) Food Sanitation Act ditujukan untuk menjamin higienitas suatu produk secara menyeluruh, sehingga diharapakan bisa meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat melalui kemajuan kualitatif produk pangan.
2) Plant Quarantine Act ditujukan pada segala jenis tanaman, buah-buahan, sayursayuran untuk menghindari bahaya penyebaran hama dan penyakit yang dapat disebarkan melalui produk-produk tersebut.
3) Food Labeling Law merupakan regulasi dimana produsen perlu menyertakan informasi mengenai produk makanan pada kemasan, sehingga konsumen dapat memilih produk sesuai dengan informasi tersebut.
Setiap produk yang akan memasuki pasar Korea Selatan diwajibkan memenuhi syarat dan ketentuan bedasarkan kebijakan diatas, dan untuk memastikan keabsahannya ekspotir perlu menghubungi instasi terkait serta mengumpulkan dokumen-dokumen terkait dengan bahan baku MARKET BRIEF : Kopi
ITPC BUSAN
26
produksi, proses pembuatan, tujuan pemasaran produk, dan contoh produk sebelum melalui tahap uji kelayakan produk. Namun, jika berdasarkan proses manufaktur maupun proses pengemasannya kualitas daripada produk tersebut sudah memenuhi syarat tertentu, maka ada beberapa pengecualian untuk tidak melalui proses karantina, diantaranya : a. Makanan olahan yang dawetkan dalam larutan gula, larutan garam, minyak, maupun senyawa kimia organik dengan kandungan antiseptik b. Produk dengan bahan baku pilihan serta telah diproses secara higienis sehingga tidak memungkinkan bagi bakteri maupun hama untuk bertahan hidup c. Proses higienitas produk tersebut meliputi : -
Buah-buahan yang sudah dipotong, kemudian dikukus, ataupun direbus selama lebih dari lima menit hingga mencapai suhu 90 derajat sebelum dibekukan dalam suhu -17 derajat
-
Buah-buahan yang sudah dikeringkan maupun diproses dalam suhu tinggi, dan dibungkus dalam wadah kedap udara
-
Panganan yang sudah diproses menjadi bubuk dan dikemas dalam wadah kerdap udara
MARKET BRIEF : Kopi
ITPC BUSAN
27
Diagram 3.1 Proses Uji Kelayakan Produk Berdasarkan Plant Quarantine Act
Sumber : ASEAN Exporter Guide to South Korea
MARKET BRIEF : Kopi
ITPC BUSAN
28
Labeling Label merupakan salah satu aspek penting dalam pemasaran produk. Eksportir harus menyertakan label produk maupun label kemasan. Label Produk Beberapa hal yang perlu disertakan dalam label produk adalah sebagai berikut : •
Nama dan jenis produk
•
Negara asal pembuatan
•
Daftar bahan baku utama (termasuk masa jenis dan persentase)
•
Bahan aditif makanan
•
Informasi nilai gizi
•
Saran penyimpanan
•
Nama, alamat, dan no. telp importir
•
Nomor lisensi importir
•
Tanggal produksi
•
Tanggal kadaluarsa
•
Alamat untuk pengembalian barang jika ada kerusakan
•
Peringatan terkait gangguan kesehatan
Label Kemasan Sejak diberlakukannya sistem eco-labeling di tahun 2009, jumlah produk dengan kemasan ramah lingkungan menjadi semakin meningkat di pasaran, Pasalnya produsen dapat memperoleh akreditasi jika menyertakan label eco-friendly pada produknya. Disamping itu, melalui kebijakan ini pemerintah juga telah berhasil mewujudkan prinsip pengolahan sampah 3R (recycle, reuse, dan reduce) di Korea Selatan. Karenanya bagi produsen lokal maupun luar diwajibkan untuk menyertakan label “Pemisahan Sampah” (Segregated Waste Collection) berdasarkan jenis kemasan yang digunakan.
MARKET BRIEF : Kopi
ITPC BUSAN
29
Gambar 3.1. Contoh Label yang Tergolong dalam klasifikasi “Pemisahan Sampah” (PET, HDPE, LDPE, PP, PVC, OTHER, Iron, Aluminium, Paper, Carton, Glass)
Sebagai catatan, untuk menghindari masuknya jenis logam beracun, maka KFDA menetapkan larangan penggunaan bahan-bahan seperti timah, kadmium, merkuri, dan kromium, diatas 100 ppm. Beberapa perusahaan produk makanan olahan di Korea Selatan, seperti Orio misalnya, sudah beralih menggunakan tinta berbasis minyak sayur pada kemasannya sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.
3.1.
Jalur Distribusi Jalur pendistribusian barang impor dilakukan melalui pelabuhan-pelabuhan utama
diantaranya Pelabuhan Incheon dan Pelabuhan Busan yang merupakan dua pelabuhan terbesar di Korea Selatan. Pendistribusian barang biasanya dilakukan melalui agen impor untuk selanjutnya disalurkan ke ritel grosir, hypermarket, supermarket, minimarket, pusat perbelanjaan, maupun dipasarkan langsung melalui retail coffee shop (semisal Caffé Bene, Angel-in-us, Holly’s Coffee, dsb). Mengenai Private Label Sejak E-mart memulai private label (PL) untuk semua jenis produk, termasuk kopi, saat ini sudah banyak supermarket maupun hypermarket yang melakukan hal serupa. Tujuan dari PL adalah untuk menjual produk yang sama dengan harga lebih murah. Namun sayangnya konsumen masih sedikit mempercayai produk tersebut sebab konsumen mengukur kualias suatu
MARKET BRIEF : Kopi
ITPC BUSAN
30
produk berdasarkan harga jualnya. Akan tetapi PL masih mampu bersaing secara harga dan kualitas asalkan dilakukan dengan strategi marketing yang tepat.
Diagram 3.2 Skema Pendistribusian Barang
Sumber : ASEAN-Korea Center
MARKET BRIEF : Kopi
ITPC BUSAN
31
4.
Informasi Penting Perwakilan Korea Selatan di Indonesia
No
Nama Lembaga / Institusi
Alamat
The Plaza Office Tower, Lt. 30 Jl. M.H.Thamrin Kav. 28-30, Jakarta Pusat 10350.
Kedutaan Besar Republik 1
Korea Selatan
Tel : 021-2992-2600 (hunting)
untuk Indonesia
Fax : 021-2992-3131
E-mail :
[email protected]
Perwakilan Indonesia di Korea Selatan No
Nama Lembaga / Institusi
Alamat
55 Yeoeuido-dong, Yeongdeungpo-gu, Seoul 150010, Republik Korea
Telp : (02)-783-5675 atau 77
1
Kedutaan Besar Republik
(02)-783-5371 atau 72
Indonesia
Faksimili : (02)-780-4280
untuk Korea Selatan E-mail :
[email protected] Website : www.indonesiaseoul.org /
[email protected]
MARKET BRIEF : Kopi
ITPC BUSAN
32
3rd floor Busan Indonesia Center 357 Geumgokdae-ro, Buk-gu, Busan 616-841, Republik Korea Konsulat Indonesia untuk
2
Telp : (051)-808-0041, 808-0057
Korea Selatan di Busan
Faksimili : (051)-809-0041
E-mail :
[email protected] Website : www.indonesiacenter.or.kr
3
Indonesian Trade and
1st floor, #103 Korea Express Building
Promotion Center (ITPC)
1211-1 Choryang-dong, Dong-gu, Busan
Busan
Korea Selatan
Kamar Dagang Korea Selatan dan Indonesia •
Kamar Dagang (Chamber of Commerce) Korea Selatan di Indonesia, Jakarta Korea Trade Center Indonesia, Korea Association Building 2nd floor Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav.58 Jakarta 12780
•
Phone
:
+62-21-521-2515 / +62-21-527-2054
Fax
:
+62-21-521-2486
E-mail
:
[email protected]
Website :
www.innekorean.or.id
Kamar Dagang dan Industri Indonesia(KADIN) Menara Kadin Indonesia 29th floor Jl. H.R. Rasuna Said X-5 Kav.2-3 Jakarta 12950 Phone
:
Website :
+62-21-527-4484 www.kadin-indonesia.or.id
MARKET BRIEF : Kopi
ITPC BUSAN
33
•
Asosiasi Perdagangan Korea Selatan (Korea Trade-Investment Promotion Agency) 300-9, Yeomgok-dong, Seocho-gu, Seoul Phone
:
+82-2-3460-7114
Fax
:
+82-2-3460-7777
Website :
•
www.kotra.or.kr
Association of Foreign Trading Agent Korea KOIMA Building, Hangang-ro 2-ga, Yongsan-gu, Seoul, Phone
:
+82-2-792-1581/4
Fax
:
+82-2-785-4373
E-mail
:
[email protected]
Website :
www.aftak.or.kr
Asosiasi Terkait Regulasi Impor Produk Makanan Olahan
Produk Agrikultur
MARKET BRIEF : Kopi
Spesifikasi Kode Panganan
Lembaga
Website
Korea Food and Drug http://kfda.go.kr Administration (KFDA) National Plant www.npqs.go.kr Quarantine Service
ITPC BUSAN
34
Daftar Importir Kopi Korea Selatan Perusahaan
Bisnis
Alamat
Perwakilan
Jenis Produk
Younggun Trading Corp Distributor
Bundang Ku Seongnam 38123 South Korea
Lee
Kopi
Silver Star Trading Co.
Distributor
871-18 Dae Yeon Dong Busan 60012 South Korea
Jonny Jin
Kopi
Wizwel K Co., Ltd.
Agen Pembeli
#3209, Hyundai 41 Tower, 917-9, Mok-Dong Seoul 158723 South Ryan Yune Korea
Biji Kopi Mentah
Moin Fs Co., Ltd.
Distributor
2f Danong Bldg., 103-6 GarakbonDong, Songpa-Gu Seoul 103806 Jason Choi South Korea
Kopi
Gamang Corporation
Manufaktur
MA2204, Joongangyutong, 1258 Kurobondong, Kuroku Seoul 152721 South Korea
Jonathan Lee
Kopi Instan
Myung Global Co., Ltd.
707, Ganggyo T-Tower 315 Ganggyojungang Ro, Sanghun Dealer, Penjual Retail Dong Suju Gu Yongin Si 448130 Gyeonggi Do South Korea
Sangboo Lee
Biji Kopi Robusta, Arabica
Tae Lin Logistic Inc.
3-1410, Beach Mansion #47 Dealer, Penjual Retail Chukhangdae-Ro 86-Gil, Cung-Gu Peter Lee Incheon 400751 South Korea
MARKET BRIEF : Kopi
ITPC BUSAN
Biji Kopi
35
Daftar Pameran Nama Pameran
Keterangan
Penyelenggaraan
Website
Seoul Food
Pameran makanan dan minuman international terbesar ketiga di Asia. Setiap tahunnya Mei setiap tahun Seoul Food dihadiri 1,336 partisipan dan lebih dair 52,00 pengunjung dari 45 negara di dunia.
Café Show Seoul
Pameran makanan dan minuman terbesar di Korea Selatan yang meliputi produk November setiap tahun www.cafeshow.com makanan seperti kopi, teh, dessert, bakery.
ASEAN Fair Trade
Pameran makanan tahunan yang diselenggarakan oleh Perwakilan ASEAN di www.aseankorea.or November setiap tahun Korea Selatan untuk mensponsori produk g makanan dan minuman dari negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia
Import Goods Fair
Pameran yang diselenggarakan oleh KOIMA sebagai sarana importir dari berbagai negara Juni setiap tahun yang berencana memperkenalkan produkproduknya ke pasar Korea Selatan
Food Week
Pameran produk makanan dan minuman olahan (roti, kopi, produk argikultur) serta peralatan & perlengkapan dapur
MARKET BRIEF : Kopi
https://seoulfood.or. kr /
www.igf.co.kr
November setiap tahun foodweek.co.kr
ITPC BUSAN
36
Daftar Pustaka
Referensi : ASEAN Exporter Guide to South Korea (PDF) GAIN Report-Coffee Market Brief Update 2011 (PDF) Korea Coffee Market by TERAROSA Coffee 2011-2012-2013 (PDF) Indonesia Goods Schedule (PDF) Market Brief Kopi EthiopiaJanuari 2014 (PDF)
Website : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
www.ico.org akfta.net www.southkoreapages.com www.kbriseoul.kr www.ico.org www.koreatradeworld.com
MARKET BRIEF : Kopi
ITPC BUSAN
37