MARKET BRIEF MARGARINE DAN CAMPURANNYA (HS 1517) DI KOREA SELATAN
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
2
DAFTAR TABEL
3
DAFTAR GAMBAR
4
KATA PENGANTAR
5
1.
Latar Belakang
6
1.1.
Profil Singkat Negara
6
1.2.
Pemilihan Negara
9
1.3.
Pemilihan Produk
12
2.
3.
4.
Peluang dan Strategi Penetrasi Pasar
14
2.1.
Perkembangan Perdagangan Margarine di Dunia
14
2.2.
Perkembangan dan Trend Margarine di Korea Selatan
15
2.3.
Trend Impor Margarine di Korea Selatan
21
2.4.
Kebijakan Tariff
22
2.6.
Strategi Memasuki Pasar
23
Regulasi Margarine di Korea Selatan
27
3.1.
Tariff Rate Produk Margarine di Korea Selatan
27
3.2.
Kebijakan Impor
27
3.3.
Kebijakan Food Labeling
30
3.4.
Prosedur Impor Korea Selatan
31
3.5.
Pengurusan Ijin Impor
31
Informasi Penting
36
4.1.
Nama Perwakilan Korea Selatan di Indonesia
36
4.2.
Nama Perwakilan Indonesia di Korea Selatan
37
4.3.
Perusahaan Importir Margarine di Korea Selatan
38
Daftar Pustaka
MARKET BRIEF MARGARINE
39
ITPC BUSAN
2
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1
Peringkat Negara berdasarkan GDP
Tabel 1.2
Perkembangan GDP Korea Selatan tahun 2010 - 2020
10
Tabel 1.3
Nilai Ekspor Dunia HS 1517
11
Tabel 1.4
Nilai Ekspor Dunia HS 151710
12
Tabel 1.5
Nilai Ekspor Dunia HS 151790
12
Tabel 1.6
Daftar Produk Turunan HS 151710
12
Tabel 1.7
Daftar Produk Turunan HS 151790
12
Tabel 2.1
Nilai Impor Dunia HS 1517 tahun 2011 – 2015
16
Tabel 2.2
Nilai Impor Dunia HS 151710 tahun 2011 – 2015
17
Tabel 2.3
Nilai Impor Dunia HS 151790 tahun 2011 – 2015
17
Tabel 2.4
Nilai Ekspor Indonesia ke Korea Selatan
18
Tabel 2.5
Nilai Ekspor Indonesia produk HS 151710 tahun 2011 – 2015
18
Tabel 2.6
Nilai Ekspor Indonesia produk HS 151710 tahun 2011 – 2015
18
Tabel 2.7
Pengenaan Tariff Produk HS 1517 berdasarkan FTA
25
Tabel 4.1
Daftar Nama Perwakilan Korea Selatan di Indonesia
35
Tabel 4.2
Daftar Nama Perwakilan Indonesia di Korea Selatan
37
Tabel 4.3
Perusahaan Importir Produk Margarine di Korea Selatan
38
MARKET BRIEF MARGARINE
9
ITPC BUSAN
3
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1
Peta Korea Selatan
Gambar 1.2
Global Regulatory Trans Acid
19
Gambar 2.1
Produk Margarine yang ada di Korea Selatan
21
Gambar 2.2
Seoul Food dan Bakery Fair
25
Gambar 3.1
Imported Food Safety
26
Gambar 3.2
Import Declaration Process of Food
27
Gambar 3.3
Simbol berkaitan makanan
28
Gambar 3.4
Nutrition Labeling
28
Gambar 3.5
Perincian Pelabelan Makanan
29
Gambar 3.6
Standart Sertifikasi untuk produk makanan di Korea Selatan
29
Gambar 3.7
Diagram Prosedur Impor ke Korea Selatan
30
Gambar 3.8
Import Clearance
31
Gambar 3.9
Providing the Origin
32
Gambar 3.5
Issuance by KCCI
34
MARKET BRIEF MARGARINE
6
ITPC BUSAN
4
Kata Pengantar Indonesia memiliki keunggulan dan potensi yang cukup besar untuk industri margarine dan campurannya (HS 1517) atau dapat di spesifikasikan HS 1517 menjadi margarine dan campuran lainnya yang dapat dimakan atau olahan dari lemak hewani atau nabati atau minyak dan dimakan. Hal tersebut dikarenakan industri ini memiliki ketersediaan bahan baku dan produksi yang melimpah. Walaupun ditengarai mengandung asam lemak trans yang dapat meningkatkan resiko penyakit jantung dan penyakit lain. Namun didukung dengan ketersediaan produksi yang melimpah dan harapan inovasi pengolahan produksi yang lebih sehat, tetap menjadikan Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor Margarine dan campurannya (HS 1517) terbesar di dunia Oleh sebab itu, penulisan Market Brief ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai kondisi pasar komoditi margarine di Korea Selatan. Beberapa data statistik dan regulasi yang berkaitan dengan komoditi tersebut di dalam laporan ini disadur dari berbagai sumber dan pusat data terpercaya sehingga data-data yang tersaji adalah valid adanya. Market Brief ini diharapkan dapat menjadi acuan informasi bagi pengusaha Indonesia yang ingin memasarkan produknya ke pasar Korea Selatan khususnya untuk komoditi margarine serta membantu meningkatkan daya saing produk Indonesia dalam perdagangan global.
Busan, Agustus 2016 ITPC Busan
MARKET BRIEF MARGARINE
ITPC BUSAN
5
1. Latar Belakang 1.1. Profil Singkat Negara Korea Selatan adalah negara Republik. Sistem pemerintahan di Korea Selatan terbagi kedalam tiga bagian : eksekutif, yudikatif
dan
legislatif.
Lembaga
eksekutif dipegang oleh Presiden yang dipilih berdasarkan hasil pemilu untuk masa jabatan 5 tahun dan dibantu oleh Perdana Gambar 1.1 Peta Korea Selatan Majelis
Nasional. Presiden
bertindak
Menteri yang
oleh presiden dengan sebagai
Kepala
negara
ditunjuk
persetujuan dan
Perdana
Menteri sebagai kepala pemerintahan. Lembaga legislatif dipegang oleh dewan perwakilan yang menjabat selama 4 tahun. Pelaksanaan sidang paripurna diadakan setiap setahun sekali atau berdasarkan permintaan presiden. Sidang ini terbuka untuk umum namun dapat berlangsung tertutup. Pengadilan konstitusional menjadi lembaga tertinggi pemegang kekuasaan yudikatif yang terdiri atas 9 hakim yang direkomendasikan oleh presiden dan dewan perwakilan. Hakim akan menjabat selama enam tahun dan usianya tidak boleh melebihi 65 tahun pada saat terpilih. Secara geografis Korea Selatan memiliki luas sebesar 100.460 km1 dengan jumlah penduduk 50,42 jt2 yang tersebar di berbagai kota-kota besar, seperti Seoul, Busan, Incheon, Daegu, Daejeon, Gwangju, dan Suwon. Korea Utara merupakan satu-satunya negara yang berbatasan langsung dengan Korea Selatan, dengan panjang perbatasan 238 km yang ditetapkan dengan DMZ (Garis Demarkasi Militer). Wilayahnya sebagian besar dikelilingi perairan dan memiliki panjang garis pantai 2.413 km. Sebelah barat dibatasi oleh Laut Kuning, sebelah selatan dengan Laut Cina Timur, sementara sebelah timur berbatasan dengan perairan Laut Jepang. Dan di tahun 2007 hingga 2009, Korea Selatan kembali mengalami resesi ekonomi
1 2
http://kbriseoul.kr/ http://data.worldbank.org/country/korea-republic
MARKET BRIEF MARGARINE
ITPC BUSAN
6
sebagai akibat dari krisis finansial dunia dimana mengalami defisit neraca perdagangan yang membuat laju pertumbuhan ekonomi melambat sebesar 0,2%. Akan tetapi kondisi ekonomi mulai membaik dan menujukkan pertumbuhan ekonomi mencapai 3,3% di tahun 20143. Selama beberapa dekade pemerintah memberikan dukungan kepada berbagai perusahaan raksasa yang dikenal dengan istilah “chaebol” (perusahaan yang dimiliki oleh sebuah keluarga maupun kelompok industri tertentu). Hal ini tentu menjadikan Korea Selatan salah satu negara dengan perekonomian terbesar serta pengekspor produk eletronik dan otomotif terbesar di dunia. Namun akhir-akhir ini sistem perekonomian Korea Selatan mengalami perubahan dari centrally-planned government directed investment menjadi market oriented model.
Kerjasama Ekonomi Korea Selatan dan Indonesia Semenjak dibukanya hubungan diplomatik pada tahun 1966, hubungan bilateral antara Indonesia dan Republik Korea (ROK) terus mengalami perkembangan dan peningkatan dari tahun ke tahun di berbagai bidang. Hubungan yang erat ini dapat dilihat dari meningkatnya kerjasama dalam 5 (lima) tahun terakhir yang tercermin dari bertambahnya ikatan kerjasama antara kedua negara di berbagai bidang seperti politik, keamanan, ekonomi, perdagangan dan sosial budaya. Dalam konteks hubungan bilateral, Indonesia–Korsel berada pada posisi yang saling melengkapi. Kedua negara berpotensi untuk saling mengisi satu sama lain. Di satu pihak, Indonesia memerlukan modal/investasi, teknologi dan produk-produk teknologi dan di lain pihak, Korsel memerlukan sumber alam/mineral, tenaga kerja dan pasar Indonesia yang besar. ROK merupakan alternatif sumber teknologi khususnya di bidang heavy industry, IT dan telekomunikasi. Hubungan kerjasama bilateral RI-ROK yang terbina dengan baik di bidang ekonomi dan politik, dapat dilihat dari tingginya tingkat kunjungan antar pemimpin kedua negara seperti diantaranya: Kunjungan Kenegaraan Presiden Lee Myung Bak, Maret 2009 Kunjungan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (ASEAN-ROK Commemorative Summit), Juni 2009
3
http://data.worldbank.org/
MARKET BRIEF MARGARINE
ITPC BUSAN
7
Kunjungan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (G-20 Summit), Nopember 2010 Kunjungan Presiden Lee Myung Bak (Bali Democracy Forum), Desember 2010 Kunjungan Presiden Lee Myung Bak (ASEAN plus three, East Asia), Nopember 2011 Kunjungan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (Nuclear Security Summit), Maret 2012 Kunjungan Presiden Lee Myung Bak (Bali Democracy Forum), Nopember 2012 Kunjungan Kenegaraan Presiden Park Geun Hye (APEC dan State Visit), Oktober 2013 Kunjungan Presiden Joko Widodo (25th Asean – ROK Commemorative Summit), Oktober 2014 Kunjungan kenegaraan dan pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dengan Presiden Park Geun-hye, Mei 2106 Dalam hubungan kerjasama di sektor ekonomi, pencapaian target untuk meningkatkan kerjasama RI-ROK juga didukung dengan membentuk Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) untuk melengkapi perjanjian ASEAN-ROK Free Trade Area (FTA) yang telah ada sebelumnya. Perundingan Indonesia Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IKCEPA) saat ini telah terselenggara sebanyak tujuh kali. Pelaksanaan terakhir diadakan di Seoul, Korea, pada tanggal 21-28 Februari 2014. Putaran ini merupakan lanjutan dari putaran keenam IKCEPA yang diadakan di Bali pada tanggal 4-8 Nopember 2013. IKCEPA terakhir telah dicapai suatu kesepakatan dimana telah disepakati untuk dibentuk pilar utama untuk meningkatkan akses pasar perdagangan barang dan jasa, fasilitasi perdagangan dan investasi serta cooperation termasuk capacity buiding. Hubungan kerjasama terus terjalin, ini dibuktikan dengan dilaksanakannya pertemuan ke-5 Indonesia-Korea Working Level Task Force (WLTF) on Economic Cooperation pada tanggal 29-30 September 2014 di Seoul, dimana pelaksanaan tersebut diwakili dari berbagai Kementerian RI dan Korea Selatan. Dalam pertemuan ke-5 WLTF tersebut, kedua pihak membahas berbagai proyek yang sedang berlangsung maupun yang akan dilakukan. Kedua pihak sepakat untuk mengakselerasi kerjasama bilateral dengan memprioritaskan 10 proyek utama. Pertemuan ke-5 Plenary WLTF juga sepakat untuk memperpanjang TOR pembentukan Joint Secretariat yang akan segera berakhir sehingga Joint Sekretariat yang telah berjalan sejak bulan Februari tahun 2012 tersebut dapat terus berjalan untuk MARKET BRIEF MARGARINE
ITPC BUSAN
8
menjembatani berbagai kerjasama antara kedua negara. Pertemuan sepakat untuk melaporkan hasil pertemuan WLTF ini pada pertemuan tingkat Menteri antara kedua negara yang akan diadakan di Indonesia pada tahun 2015.
1.2. Pemilihan Negara Korea Selatan merupakan terbesar ke-sebelas berdasarkan GDP4. Korea Selatan tergabung dalam beberapa organisasi ekonomi internasional seperti G-20 ekonomi utama, APEC, WTO dan OECD. Pertumbuhan ekonominya yang sangat cepat membuat negara ini dikenal dengan sebutan Macan Asia dan dikategorikan sebagai salah satu negara yang akan menguasai perekonomian dunia di grup The Next Eleven. Pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat ini sering dijuluki dengan istilah Keajaiban di Sungai Han. Tabel di bawah ini menginformasikan mengenai rangking negara berdasarkan GDP tahun 2015.
Tabel 1.1 Peringkat Negara berdasarkan GDP (Current Price) (billion USD)
No
Negara
2013
2014
2015
1
United States
16,663.20
17,348.10
17,968.20
2
China
9,490.80
10,356.50
11,384.80
3
Japan
4,919.60
4,602.40
4,116.20
4
Germany
3,746.50
3,874.40
3,371.00
5
United Kingdom
2,678.40
2,950.00
2,864.90
6
France
2,811.10
2,833.70
2,422.60
7
India
1,875.20
2,051.20
2,182.60
8
Italy
2,137.60
2,147.70
1,819.00
9
Brazil
2,391.00
2,346.60
1,799.60
10
Canada
1,839.00
1,785.40
1,572.80
11
Korea
1,305.60
1,410.40
1,393.00
Source: IMF World Economic Outlook (WEO), October 2015
GDP Korea Selatan sendiri dari tahun 2010 sampai dengan 2014 mengalami peningkatan, tetapi pada tahun 2015 ini mengalami penurunan, namun menurut prakiraan dari IMF, GDP Korea Selatan akan mengalami peningkatan hingga tahun 2020, dengan pertumbuhan diatas 3%.
4
IMF World Economic Outlook (WEO), October 2015
MARKET BRIEF MARGARINE
ITPC BUSAN
9
Tabel 1.2 Perkembangan GDP Korea Selatan Tahun 2010 – 2020 Year
GDP, current prices, billion $US
GDP, current PPP dollars, bln.
Real GDP Growth, %
2010
1,094.50
1,473.70
6.5
2011
1,202.50
1,559.40
3.7
2012
1,222.80
1,624.60
2.3
2013
1,305.60
1,698.90
2.9
2014
1,410.40
1,784.00
3.3
2015
1,393.00
1,849.40
2.7
2016
1,450.10
1,930.50
3.2
2017
1,545.80
2,034.70
3.6
2018
1,649.10
2,150.70
3.6
2019
1,763.40
2,276.20
3.6
2020
1,898.80
2,408.30
3.6
Source: IMF World Economic Outlook (WEO), October 2015
Selain dari perkembangan GDP Korea Selatan, margarine di Korea Selatan memiliki permintaan dan pangsa pasar yang besar. Permintaan ini salah satunya disebabkan karena Korea Selatan memiliki banyak perusahaan snack, pastry, bakery dan hypermarket. Selain hal tersebut karena Indonesia salah satu Negara pengekspor produk margarine dan campurannya (HS 1517) terbesar ke Korea Selatan untuk produk HS 1517. Margarine yang berada di Korea Selatan memiliki komposisi dan bahan baku yang cukup berbeda. Hal ini dikarenakan gaya hidup Korea Selatan yang cenderung untuk hidup sehat, maka dengan adanya inovasi perusahaan Korea menjadikan pasar domestik tetap dapat menikmati margarin dengan komposisi yang lebih sehat daripada margarin umumnya. Oleh karena demikian menjadi tantangan untuk produsen Indonesia untuk lebih mengolah kandungan bahan margarine menjadi lebih sehat dikonsumsi dan dapat penetrasi di pasar Korea Selatan. Selain dari hal tersebut factor-faktor yang menjadikan peluang bagi Indonesia adalah Menjamurnya banyak perusahaan cakes, bakery, makanan ringan, pastry ataupun lainnya yang menggunakan margarine dan campurannya sebagai bahan baku utama atau tambahan. Ini memberikan peluang yang sangat besar bagi pengusaha eksportir margarine dan campurannya (HS 1517) Indonesia untuk mengekspor komoditi ke Korea Selatan.
MARKET BRIEF MARGARINE
ITPC BUSAN
10
1.3. Pemilihan Produk Salah satu alasan dari pemilihan produk ini adalah karena Indonesia merupakan salah satu negara eksportir terbesar untuk margarine dan campurannya (HS 1517). Adapun produk tersebut memiliki 2 (dua) produk turunan diantaranya 151710 Margarine (excluding liquid) dan 151790 Edible mixtures or preparations of animal or vegetable fats or oils and edible fractions of. Selain dilihat dari negara produsen margarine, pemilihan produk juga dilihat dari nilai ekspor Indonesia untuk komoditi margarine dengan kode HS 1517 dan turunannya (HS 151710 dan 151790). Angka statistik yang ditunjukkan di bawah memberikan gambaran peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor komoditi ini. Tabel 1.3 dan Tabel 1.4 dibawah ini memberikan informasi secara detail mengenai nilai ekspor Indonesia dari tahun 2011 hingga 2015.
Tabel 1.3 Nilai Ekspor Dunia HS 1517 tahun 2011 – 2015 Exporters
2011
2012
2013
2014
6,744,540
6,230,937
6,201,630
6,183,565
5,097,267
1.Belgium
810,623
734,703
851,871
747,800
641,756
2.Indonesia
927,879
806,388
600,051
778,219
617,752
3.Netherlands
754,637
674,798
697,128
716,853
576,150
4.United States of America
461,504
455,972
453,716
452,040
395,391
5.Malaysia
421,892
309,768
307,119
362,501
292,534
18,598
9,732
9,437
10,986
11,300
World
2015
…………… 40. Korea, Republic of
Unit by (thousand US dollar) Sources: ITC calculations based on UN COMTRADE statistics.
Seperti yang ditunjukkan pada tabel diatas, Belgia berada di tingkat ke dua sebagai Negara pengekspor produk HS 1517, di ikuti oleh Indonesia yang berada di peringkat ke dua, diikuti oleh Belanda dan Amerika Serikat. Sedangkan Korea Selatan berada di peringkat ke 40. Indonesia menyumbang sebesar 12% angka ekspor dunia untuk produk 1517 yang menempattkan Indonesia sebagai penyumbang terbesar ke dua.
MARKET BRIEF MARGARINE
ITPC BUSAN
11
Tabel 1.4 Nilai Ekspor Dunia HS 151710 tahun 2011 – 2015 Exporters
2011
2012
2013
2014
2015
1,999,331
1,819,180
1,763,114
1,733,417
1,352,639
1.Netherlands
330,089
294,460
245,198
240,190
177,588
2.Belgium
210,048
191,873
187,837
160,840
134,482
3.Poland
152,061
140,664
141,127
127,753
107,443
4.Germany
106,132
106,027
113,879
112,284
83,118
5.Turkey
106,895
88,606
104,674
100,760
67,112
82,372
71,879
67,113
82,887
56,251
………
………
………
………
………
79
44
320
358
191
World
6.Indonesia ........ 75. Korea, Republic of
Unit by (thousand US dollar) Sources: ITC calculations based on UN COMTRADE statistics.
Seperti yang ditunjukkan pada table 1.4 berbeda dengan tabel sebelumnya bahwa turunan dengan HS 151710 bukan sebagai penyumbang terbesar untuk produk margarine dan campurannya, melainkan produk HS 151790.
Tabel 1.5 Nilai Ekspor Dunia HS 151790 tahun 2011 – 2015 Exporters
2011
2012
2013
2014
4,745,206
4,411,753
4,438,517
4,449,815
3,744,624
Indonesia
845,507
734,509
532,938
695,333
561,501
Belgium
600,575
542,830
664,034
586,960
507,274
Netherlands
424,548
380,338
451,930
476,663
398,562
United States of America
424,404
419,282
417,017
414,041
362,774
Malaysia
394,345
285,896
287,892
339,154
272,629
18,518
9,687
9,118
10,628
11,109
World
Korea, Republic of
2015
Unit by (thousand US dollar) Sources: ITC calculations based on UN COMTRADE statistics.
Di dalam kode umum HS, HS 151790 adalah didefinisikan sebagai Edible mixtures or preparations of animal or vegetable fats or oils and edible fractions. Seperti yang diperlihatkan pada tabel diatas dapat disampaikan bahwa dari produk HS inilah Indonesia menjadi Negara penyumbang terbesar di seluruh dunia untuk produk HS tersebut. Indonesia menymbang angka ekspor dunia sebesar 15% dan Negara ke dua pengekspor terbesar adalah Belgia diikuti dengan Belanda.
MARKET BRIEF MARGARINE
ITPC BUSAN
12
Margarine dan turunannya secara umum digolongkan kedalam HS 1517, sementara jenis margarine yang akan dibahas dalam market brief edisi ini adalah produk turunannya (HS 151710 dan HS 151790). Berikut ini adalah deskripsinya berdasarkan kode HS tersebut :
Tabel 1.6 Daftar Produk Turunan HS 151710 tahun 2011 – 2015 Product Code 1517100000
Product Label Margarine, excl. liquid margarine
Sources: ITC calculations based on UN COMTRADE statistics.
Produk turunan dari HS 6 digit pada table 1.6 tersebut hanya berjumlah satu jenis yaitu Margarine excl liquid margarine. Sedangkan produk turunan HS 151790 memiliki turunan yang cukup banyak, seperti yang terlihat pada tabel dibawah. Maka pada market brief ini akan dijabarkan secara komperehensif produk mana yang berperan besar dalam kontribusi nilai ekspor Indonesia pada HS 1517.
Tabel 1.7 Daftar Produk Turunan HS 151790 tahun 2011 – 2015 Product Code
Product Label
1517905000
Solid mixtures or prep of vegetable fats or oils or of their fractions
1517904300
Shortening
1517906400
Liquid mixtures or prep of fats/oil, which (rbd) palm kernel oil predo
1517909000
Oth edible mixtures or prep of animal or vegetable fats or oils
1517906500
Liquid mixtures or prep of palm kernel oil predominates
1517906600
Liquid mixtures or prep of fats/oil, which (rbd) palm kernel olein pre
1517906700
Liquid mixtures or prep of fats/oil, which soya-bean oil predominates
1517906800
Liquid mixtures or prep of fats/oil, which illipenut oil predominates
1517906900
Liquid mixtures or prep of fats/oil, which oth vegetable oil predomina
1517904400
Imitation lard
1517901000
Imitation ghee
1517902000
Liquid margarine
1517903000
Mould release preparations
1517906100
Liquid mixtures or prep of ground-nut oi
1517906200
Liquid mixtures or prep of fats/oil, which palm oil predominates
Sources: ITC calculations based on UN COMTRADE statistics.
MARKET BRIEF MARGARINE
ITPC BUSAN
13
2. Peluang dan Strategi Penetrasi Pasar 2.1. Perkembangan Perdagangan Margarine di Dunia Perdagangan dunia untuk produk dengan kode HS 1517 ini menunjukkan kecenderungan penurunan tren. Terlihat pada tabel 1.3 sebelumnya, dari tahun 2011 hingga tahun 2015 kondisi perdagangan mengalami nilai yang tidak stabil dan mengalami nilai yang paling rendah di tahun 2015. Pada tahun 2011 total ekspor mencapai USD 6,7 miliar, pada tahun 2015 turun menjadi USD 5,1 miliar. Negara penyumbang terbesar ekspor produk ini adalah Belgia dan Indonesia. Nilai impor dunia produk dengan kode HS 1517 ini, pada tahun 2011 nilai impor mengalami mengalami kondisi yang serupa yaitu cenderung mengalami penurunan dari tahun ke tahun dimana pada periode terlihat dibawah nilai impor dunia sebesar US$ 5,8 miliar pada tahun 2013 menjadi US$ 4,9 miliar pada tahun 2015. Pada tahun 2015, Perancis menjadi negara pengimpor terbesar dengan nilai impor mencapai US$ 344 juta diikuti oleh Jerman dengan nilai impor sebesar US$ 300 juta.
Tabel 2.1 Nilai Impor Dunia produk HS 1517 tahun 2011 – 2015 Importers
2011
2012
2013
2014
2015
5,871,480
5,698,372
5,580,656
5,695,930
4,919,320
1.France
503,297
465,463
450,833
408,688
344,142
2.Germany
337,155
361,391
354,203
353,487
309,763
3.China
325,182
384,778
273,740
353,472
287,034
4.Netherlands
210,301
218,131
205,241
223,155
201,180
5.United Kingdom
154,351
148,934
140,162
204,016
178,140
77,200
81,602
78,629
81,544
90,117
27,968
41,591
39,692
34,007
33,817
World
………… 12.Korea, Republic of ……….. 39. Indonesia
Unit by (thousand US dollar) Sources: ITC calculations based on UN COMTRADE statistics.
Sementara jika dilihat dari tabel diatas Korea Selatan dan Indonesia bukan termasuk Negara pengimpor produk tersebut. Korea Selatan berada di peringkat ke 12 (duabelas) dan Indonesia di peringkat 39 (tiga puluh sembilan) dengan nilai masing-masing sebesar US$ 90
MARKET BRIEF MARGARINE
ITPC BUSAN
14
juta dan US$ 33 juta. Namun jika dilihat dari data, trend nilai impor Korea Selatan produk tersebut mengalami trend yang positif.
2.2. Perkembangan dan Tren Margarine di Korea Selatan Pemerintah Korea menemukan kandungan trans fatty acid pada 19 (Sembilan belas) merk margarinn di pasar local pada tahun 1983. Isu umum yang telah lama diperbincangkan adalah kandungan lemak pada margarine dan olahannya, karena umumnya produk tersebut mengandung trans fat acid. The Korea Food & Drug Administration juga telah menyusun beberapa kajian dan memberikan informasi secara luas bahwa penggunaan produk yang mengandung trans fat acid untuk di kurangi dan memberikan label yang jelas pada produk yang memiliki kandungan tersebut. Dikutip dari Kajian Global Regulatory Trans Acid, pemerintah Korea Selatan melalui KFDA mulai tahun 2007 telah mewajibkan produk yang mengandung trans acid menggunakan labelling yang jelas untuk kepentingan konsumen.
Gambar 1.2 Global Regulatory Trans Acid in The World
MARKET BRIEF MARGARINE
ITPC BUSAN
15
Kebiasaan masyarakat Korea pada waktu lalu umunya sudah sering mengkonsumsi sejumlah besar lemak trans karena pengaruh westernisasi dan telah mengubah kebiasaan makan, seperti konsumsi makanan instan dan fastfood. Namun sedikit demi sedikit masyarakat Korea telah mencoba mengurangi kebiasaan tersebut dan memilih untuk hidup sehat dengan menggunakan margarine yang terbuat dari kandungan yang lebih sehat. Sejumlah produsen makanan telah lama beralih dari bahan yang mengandung banyak transfat seperti bahan oleo-margarine, lemak hewani dan susu skim dan beralih ke bahanbahan seperti lemak sayuran, jagung dan lainnya. The American Heart Association juga menyarankan pembatasan untuk mengkonsumsi produk yang mengandung transfat untuk kesehatan jantung dan mengatakan bahwa setiap orang harus mengkonsumsi tidak lebih dari 1 persen dari trans kalori lemak per total kalori yang dikonsumsi. Korea Selatan memiliki beberapa produsen margarin dan olahannya namun salah satu pemain utama dalam sejarah industry minyak dan Fats yaitu Lotte Foods Group. Lotte telah memperkenalkan produk-produk seperti margarin dan lemak cokelat ke pasar domestik. Dengan inovasi dan kajian secara terus menerus untuk memenuhi permintaan pasar Lotte menciptakan banyak varian dan bahan dasar pembuatan margarine. Sehingga menjadikan margarine buatan Lotte menjadi raja di pasar domestik. Produsen margarine dan olahan HS 1517 dari Indonesia harus melihat tantangan tersebut, karena potensi ini dapat menjadi celah peningkatan ekspor produk HS tersebut ke Korea Selatan. Tabel 2.2 Nilai Impor Korea Selatan produk HS 151710 tahun 2011 – 2015 Exporters World
2011
2012
2013
2014
2015
4,706
5,441
6,047
8,425
8,612
1.Singapore
0
923
2,056
4,828
5,060
2.Indonesia
3,148
3,040
2,181
1,866
1,441
3.United States of America
1,217
1,232
1,521
1,544
1,258
4.Malaysia
33
27
35
42
497
5.Australia
307
129
188
99
190
Unit by (thousand US dollar) Sources: ITC calculations based on UN COMTRADE statistics.
Untuk mengkaji lebih komperehensif dalam market brief ini akan dipilah menjadi dua HS turunan 6 digit yaitu 151710 dan 151790. Negara pengekspor terbesar ke Korea Selatan dua tahun terakhir didominasi oleh Singapura, walaupun di tahun-tahun
MARKET BRIEF MARGARINE
ITPC BUSAN
16
sebelumnya Indonesia terlihat superior di tahun 2011-2013, namun mengalami stagnasi di tahun-tahun berikutnya. Jika kita melihat data tersebut, kiranya kita harus melihat potensi apa yang dimiliki oleh Singapura sehingga walau dari tahun 2011 tidak mempunyai kontribusi sama sekali, tetapi melesat ke tahun-tahun berikutnya sehingga menjadi Negara pengekspor terbesar ke Korea Selatan.
Tabel 2.3 Nilai Impor Korea Selatan produk HS 151790 tahun 2011 – 2015 Exporters
2011
2012
2013
2014
2015
World
72,494
76,160
72,582
73,120
81,506
1.United States of America
30,183
31,059
31,920
29,028
28,385
2.Malaysia
12,222
13,572
12,368
12,448
11,783
3.Singapore
10,126
9,790
7,799
8,246
10,804
4.Indonesia
1,636
2,032
3,408
4,736
9,183
5.China
3,195
3,345
4,540
7,196
8,272
Unit by (thousand US dollar) Sources: ITC calculations based on BPS-Statistics Indonesia statistics since January, 2015.
Nilai impor Korea Selatan Produk HS 151790 periode tersebut cenderung mengalami kondisi yang progresif. Pada tahun 2015 kenaikan dalam periode tersebut di angka US$ 81.5 juta. Posisi pengekspor terbesar adalah Negara Amerika. Amerika menyumbang nilai impor sebesar 34%. Indonesia berada di peringkat ke empat di dunia dan ke tiga se Asia Tenggara, hal ini mengindikasikan dua Negara seperti Malaysia dan Singapura telah mengambil langkah yang strategis untuk masuk dengan inovasi dan produksi yang lebih diterima di pasar Korea Selatan. Tabel 2.4 Nilai Ekspor Indonesia produk HS 1517 tahun 2011 – 2015 World
927,879
806,388
600,051
778,219
617,752
1.China
347,444
328,473
185,186
256,950
196,531
2.Russian Federation
31,046
26,974
21,753
36,061
38,935
3.Nigeria
47,100
38,413
40,636
53,965
36,078
4.Algeria
31,035
38,480
28,690
34,802
27,989
5.Denmark
18,040
25,069
17,777
20,082
21,227
6,070
7,724
8,307
9,835
13,549
…… 9. Korea, Republic of
Unit by (thousand US dollar) Sources: ITC calculations based on BPS-Statistics Indonesia statistics since January, 2015.
Sedangkan jika melihat nilai ekspor dunia untuk HS 1517, tahun 2015 tidak menunjukkan angka yang menggembirakan, karena pada periode tersebut tahun 2015 lah MARKET BRIEF MARGARINE
ITPC BUSAN
17
yang berada pada titik terendah. Korea Selatan menjadi Negara ke Sembilan yang mengimpor produk HS 1517. Namun angka ekspor ke Korea Selatan menunjukkan trend yang positif setiap tahunnya, dengan angka US$ 13 juta ditahun 2015. Angka yang cukup besar dan berpotensi untuk ditingkatkan di tahun-tahun berikutnya.
Tabel 2.5 Nilai Ekspor Indonesia produk HS 151710 tahun 2011 – 2015 Importers
2011
2012
2013
2014
2015
World
82,372
71,879
67,113
82,887
56,251
1.Nigeria
26,734
20,282
21,889
29,323
21,008
2.China
4,899
8,078
7,322
8,555
5,792
3.Ghana
11,481
7,860
9,991
9,549
4,740
4.Angola
6,204
9,316
6,083
11,140
4,006
645
870
1,651
1,765
1,788
3,240
3,041
1,954
1,809
1,370
5.Myanmar …….. 10.Korea, Republic of
Unit by (thousand US dollar) Sources: ITC calculations based on BPS-Statistics Indonesia statistics since January, 2015.
Untuk produk turunan margarine (bukan cairan) Korea Selatan menempati posisi ke sepuluh di dunia sebagai negara yang mengimpor produk margarine dengan jumlah transaksi sebesar US$ 1,3 juta. Negara yang membeli produk Indonesia terbanyak adalah Nigeria yang menyumbang pendapatan Negara sebesar 47% dari total nilai ekspor untuk produk HS tersebut.
Tabel 2.6 Nilai Ekspor Indonesia produk HS 151790 tahun 2011 – 2015 Importers
2011
2012
2013
2014
2015
World
845,507
734,509
532,938
695,333
561,501
1.China
342,544
320,395
177,864
248,395
190,739
2.Russian Federation
31,046
26,974
21,753
36,061
38,935
3.Algeria
31,035
38,480
28,690
34,802
27,989
4.Denmark
18,040
25,069
17,777
20,082
21,227
5.Egypt
16,784
13,910
12,969
20,257
18,338
2,830
4,683
6,353
8,026
12,179
……. 13. Korea, Republic of
Unit by (thousand US dollar) Sources: ITC calculations based on BPS-Statistics Indonesia statistics since January, 2015.
MARKET BRIEF MARGARINE
ITPC BUSAN
18
Porsi terbesar untuk turunan produk HS 1517 didominasi oleh produk HS 151790 dengan nilai total ekspor dunia sebesar US$ 561 juta, angka yang mengesankan di komoditi ini. Korea Selatan menyumbang angka pendapatan Indonesia sebesar US$ 12 juta di tahun 2015. Tabel 2.7 Nilai Transaksi HS 1517 ke Korea Selatan dari Indonesia Product code
Indonesia's exports to Korea, Republic of 2013
2014
2015
Indonesia's exports to world 2013
2014
2015
151790
6,353
8,026
12,179
532,938
695,333
561,501
151710
1,954
1,809
1,370
67,113
82,887
56,251
Unit by (thousand US dollar) Sources: ITC calculations based on BPS-Statistics Indonesia statistics since January, 2015.
Transaksi yang terjadi di tiap tahunnya untuk dua jenis produk turunan HS 1517 ke Korea Selatan berada pada angka yang cenderung meningkat. Nilai perolehan yang tertera pada table 2.7 mengesensikan bahwa potensi ekpor ke Korea Selatan masih terbuka lebar. Persentase nilai sumbangan transaksi Korea Selatan adalah 2.3 %. Inovasi dan produksi yang optimal harus diandalkan guna penetrasi pasar ke Korea Selatan lebih besar. Dibawah ini adalah beberapa produk margarine yang beredar di pasar Korea Selatan beserta penjelasan karakteristik nya yang diperoleh dari berbagai sumber diantaranya:
MARKET BRIEF MARGARINE
Karakteristik
Margarine terbuat dari 100% minyak sayuran. Mempunya rasa seperti butter. Kaya rasa dan banyak mengandung vitamin A, D3 dan tocopherol. Termasuk margarine yang digemari di pasar Korea Selatan
Standard
200g, 400g 200g X 16/CTN = 0.0107CBM/CTN Gross Wt.= 4.5 kg/CTN 2,400CTNS/20ft FCL 400g X 16/CTN = 0.0161CBM/CTN Gross Wt.= 7.2 kg/CTN 1,610CTNS/20ft FCL
Sumber
Ottogi
ITPC BUSAN
19
MARKET BRIEF MARGARINE
Karakteristik
Margarine terbuat dari 100% jagung. Mempunya rasa seperti butter. Kaya rasa dan banyak mengandung vitamin A, D3 dan tocopherol. Termasuk margarine yang digemari di pasar Korea Selatan
Standard
200g, 400g 200g X 16/CTN = 0.0107CBM/CTN Gross Wt.= 4.5 kg/CTN 2,400CTNS/20ft FCL 400g X 16/CTN = 0.0161CBM/CTN Gross Wt.= 7.2 kg/CTN 1,610CTNS/20ft FCL
Sumber
Ottogi
Karakteristik
Margarin rendah lemak yang mengandung 45 kcal per 10g (75kcal margarine umunya) rasa manis dan lembut. Mengandung banyak vitamin dan topocherol namun rendah kolesterol.
Standard
200g , 400g 200g X 16CTN = 0.0094/CTN Gross Wt.= 4.0kg/CTN 2,870CTNS/20ft FCL 400g X 16TN = 0.0156/CTN Gross Wt.= 6.4 kg/CTN 1,730CTNS/20ft FCL
Sumber
Ottogi
Karakteristik
Margarin rendah lemak yang terbuat dari jagung mengandung 45 kcal per 10g (75kcal margarine umunya) rasa manis dan lembut. Mengandung banyak vitamin dan topocherol namun rendah kolesterol.
Standard
200g , 400g 200g X 16CTN = 0.0094/CTN Gross Wt.= 4.0kg/CTN 2,870CTNS/20ft FCL 400g X 16TN = 0.0156/CTN Gross Wt.= 6.4 kg/CTN 1,730CTNS/20ft FCL
Sumber
Ottogi
ITPC BUSAN
20
Karakteristik
Margarin rendah lemak yang terbuat minyak olive mengandung 45 kcal per (75kcal margarine umunya) rasa manis lembut. Mengandung banyak vitamin topocherol namun rendah kolesterol.
Standard
200g , 400g 200g X 16CTN = 0.0094/CTN Gross Wt.= 4.0kg/CTN 2,870CTNS/20ft FCL 400g X 16TN = 0.0156/CTN Gross Wt.= 6.4 kg/CTN 1,730CTNS/20ft FCL
Sumber
Ottogi
Karakteristik
Bahan dasar
Karakteristik
Bahan dasar
Makanan ringan berbahan dasar gandum dan dalam komposisinya mengandung banyak margarine Sayur Krimer, Gula, Telur, Tepung dan margarine
Makanan ringan berbahan dasar jagung dan dalam komposisinya mengandung banyak margarine gula, sirup, margarine, mentega, dan kacang
Gambar 2.1 Produk Margarine dan olahannya yang ada di Korea Selatan
2.3. Tren Impor Margarine di Korea Selatan Tren impor Korea Selatan untuk produk margarine dalam 5 tahun terakhir menunjukkan peningkatan. Untuk produk HS 1517, pada periode tersebut menunjukkan tren yang positif. Nilai impor Korea Selatan untuk produk dengan kode HS 1517 ini pada tahun 2015 mencapai US$ 90 juta. Angka ini naik dari tahun-tahun sebelumnya yaitu US$ 81 juta pada tahun 2014, USD 78 juta pada tahun 2013, USD 81 juta pada tahun 2012 dan MARKET BRIEF MARGARINE
dari 10g dan dan
ITPC BUSAN
21
US$ 77 juta pada tahun 2011. Untuk produk dengan kode HS 1517 ini, Korea Selatan banyak melakukan impor dari negara Amerika Serikat, dengan nilai mencapai US$ 29 juta. Angka ini hampir mencapai 32 persen dari total impor Korea Selatan pada tahun 2015. Setelah itu dikuti oleh impor dari negara Singapura dengan USD 15 juta. Korea Selatan sendiri melakukan impor dari Indonesia pada tahun 2015 dengan nilai mencapai US$ 10 juta. Dengan angka itu, Indonesia menempatkan diri di posisi ke-4 sebagai negara tujuan impor Korea Selatan untuk produk dengan kode HS 1517 pada tahun 2015. Tabel 3.1 dibawah ini memberikan informasi mengenai nilai impor Korea Selatan untuk produk HS 1517 secara detail dari tahun 2011 hingga 2015. Tabel 3.1 Nilai impor HS 1517 Korea Selatan Tahun 2011 – 2015 Exporters
2011
2012
2013
2014
2015
World
77,200
81,602
78,629
81,544
90,117
1.United States of America
31,400
32,291
33,441
30,572
29,642
2.Singapore
10,126
10,713
9,856
13,074
15,864
3.Malaysia
12,254
13,599
12,403
12,490
12,279
4.Indonesia
4,784
5,071
5,589
6,602
10,624
5.China
3,195
3,345
4,540
7,196
8,274
Unit by (thousand US dollar) Sources: ITC calculations based on UN Comtrade statistics since January, 2015
2.4. Kebijakan Tariff Berdasarkan kebijakan ASEAN - Korea FTA, tarif untuk produk dengan kode HS 1517 margarine dan olahannya adalah sebagai berikut : Tabel 2.7 Pengenaan Tariff Produk HS 1517 berdasarkan FTA HS CODE 1517100000
GOODS NAME Margarine, excluding liquid margarine
DITC
REG
TAX
DATE
RATE
Preferential Tariff
20160101~20161231
0
1517100000
Margarine,excluding liquid margarine
K-Asean FTA Tariff (1)
20160101~20161231
0
1517100000
Margarine, excluding liquid margarine
K-Asean FTA Tariff (1)
20160101~20161231
0
MARKET BRIEF MARGARINE
ITPC BUSAN
22
Menurut situs www.custom.go.kr produk dengan kode HS 1517 untuk tariff ASEANFTA dikenakan bea tarif sebesar 0 (nol). Dan menurut macmap.org untuk produk dengan kode HS 1517 bea tariff untuk Indonesia adalah 0 dan ini tidak memerlukan Consolidated Public Notice dan Custom Clearances
2.5. Strategi Memasuki Pasar Untuk masuk ke pasar Korea Selatan memiliki tantangan tersendiri. Oleh karena itu strategi yang efektif diperlukan oleh pengusaha Indonesia untuk mengatasi tantangan tersebut. Beberapa strategi yang dapat dilakukan antara lain adalah :
A. Melakukan Kerja sama dengan Perusahaan Lokal Melakukan kerja sama dengan perusahaan lokal merupakan salah satu strategi untuk bisa masuk ke pasar Korea Selatan, selain kerjasama dengan perusahaan lokal, strategi lain yang dapat dilakukan antara lain adalah : Direct Entry Melakukan komunikasi dengan perusahaan lokal untuk berkerjasama agar produkproduknya dapat dijual di toko sendiri di sebuah department store, di jalan atau di pusat perbelanjaan. Joint Venture Sebuah perusahaan dapat membuat persetujuan joint venture dengan retailer lokal. Secara umum ada 3 pemain utama department store di Korea Selatan (Lotte Foods, Shinsaegae, Homeplus, dan Hyundai Department Store Group) Franchise Perusahaan asing dapat masuk ke Korea Selatan dengan membuat perjanjian kerjasama franchise dengan lokal retailer atau pusat grosir. Agent / Distributor Penjualan dilakukan melalui agen atau distributor yang akan mendistribusikan merek. Biasanya, hal ini dilakukan oleh perusahaan skala kecil atau menengah dengan portfolio merek yang berbeda-beda. Direct Sales Perusahaan bisa melakukan penjualan langsung dengan mendirikan retail individu.
MARKET BRIEF MARGARINE
ITPC BUSAN
23
B. Meningkatkan Kualitas Produk Korea Selatan memberlakukan peraturan yang ketat dalam memutuskan produk impor, seperti : Kualitas bahan baku Bahan baku yang kecil resiko penyakit Kebersihan produk Proses produksi
C. Mencari informasi terkini dari organisasi terkait di Korea Selatan Asosiasi di Korea Selatan yang berhubungan dengan produk HS 1517 adalah - Korea Food Industry Association (KFIA), - Korea Food Research Institute (KFRI), - Korea Society Of Food Science And Technlogoly (KOSFOST
D. Berpartisipasi dalam berbagai pameran Pengusaha Indonesia perlu mencari informasi mengenai pameran yang berhubungan dengan komoditas mereka, baik itu di dalam negeri maupun di luar negeri. Kemudian yang harus dilakukan adalah mendaftar untuk ikut berpartisipasi di pameran tersebut, baik sebagai exhibitor maupun hanya sebagai visitor. Pameran yang berhubungan dengan produk HS ini adalah Seoul International Bakery Fair Seoul Food Exhibition Busan International Food Exhibition Lifestyle of Health and Sustainability Exhibition Gwangju Food Fair Food Week
MARKET BRIEF MARGARINE
ITPC BUSAN
24
Gambar Seoul Food dan Bakery fair di Seoul Dengan mengikuti pameran, pengusaha Indonesia dapat mempromosikan produknya serta menjalin hubungan bisnis sebanyak mungkin. Dalam kesempatan itu pula pengusaha dengan mengikuti pameran akan memungkinkan untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan produk Internasional dan melakukan riset pasar.
E.
Mempelajari budaya perusahaan Korea Selatan Jika ingin melakukan bisnis ke negara lain, kiranya adalah sebuah aset yang bermanfaat untuk mengetahui serta mempelajari budaya negara tersebut. Dengan memiliki pengetahuan tentang sejarah, bahasa, kultur, cara hidup, terlebih lagi kultur berbisnis Korea Selatan, akan mempermudah produsen maupun eksportir Indonesia untuk berhubungan bisnis dengan rekan Korea Selatan. Selain mengetahui dan mempelajari hal-hal seperti diatas, pengetahuan lebih jauh tentang pasar Korea Selatan juga sangat penting sehingga dapat memahami permintaan dan tren pasar.
F.
Menjalin Kerjasama dengan perwakilan dagang di luar negeri Pengusaha Indonesia harus aktif dalam mencari informasi mengenai pasar Korea Selatan, pencarian informasi ini dapat dilakukan dengan cara menghubungi Perwakilan Dagang Luar Negeri Indonesia di Korea Selatan dalam hal ini Kedutaan Besar RI dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Busan.
MARKET BRIEF MARGARINE
ITPC BUSAN
25
G. Memiliki Website perusahaan Korea merupakan Negara yang memiliki jaringan internet tercepat di dunia dan orang-orang Korea cenderung untuk mencari informasi melalui internet. Salah satu cara efektif dalam memperkenalkan produk maupun perusahaan secara global adalah memiliki website. Oleh karena itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menampilkan informasi di website perusahaan, yaitu : Profil perusahaan, produk dan segala informasi ditampilkan dengan tata bahasa yang jelas dan harus ada pilihan bahasa dalam bahasa Inggris. Memiliki e-mail resmi perusahaan. Perusahaan harus memberi respon dengan cepat apabila ada permintaan dari calon konsumen baik melalui e-mail maupun media komunikasi lainnya seperti telepon atau faksimili.
MARKET BRIEF MARGARINE
ITPC BUSAN
26
3. Regulasi Produk Margarine Kayu di Korea Selatan 3.1. Tariff Rate Produk Margarine di Korea Selatan Indonesia adalah salah satu negara ASEAN dan ikut menandatangai perjanjian FTA, sehingga menurut KCS (Korea Customs Service) tariff rate untuk produk dengan kode HS 1517 adalah 0 (nol). Menurut situs www.kita.org, produk dengan kode 1517 ini tidak memerlukan Customs Clearence dan konsolidasi umum publik dari Pemerintahan Korea untuk ekspor ke Korea Selatan. 3.2 Kebijakan Impor (Imported Food Safety Management System) Mengurangi kekhawatiran terhadap proliferasi zat berbahaya. Korea Selatan menetapkan regulasi peningkatan Manajemen keamanan makanan impor untuk keamanan pangan di Korea, hal ini untuk meminimalisasi kemungkinan adanya kejadian yang tidak diinginkan atau yang berbahaya di kemudian hari. Oleh karena itu, Ministry of Food and Drugs Safety (MFDs) menambah kinerjanya untuk memperkuat pemerikasaan di tempat khususnya untuk produsen yang memiliki volume tinggi impor atau yang ditengarai mengimpor atau memproduksi barang cacat. Pemerintah Korea juga memberlakukan UU khusus tentang Impor Manajemen Keamanan Pangan dan sub-ketentuannya didirikan untuk memasukkan rincian seperti inspeksi berbasis melihat pengalaman impor sebelumnya. Berikut gambar 3.1 menjelaskan sistem keamanan untuk pengimporan makanan. Gambar 3.1. Imported Food Safety Management System
U n t u k Source: www.mfds.go.kr/
Berdasarkan data yang diperoleh dari Instistusi atau kementerian yang mengurusi tentang pangan di korea selatan, Orang yang ingin melakukan bisnis dengan mengimpor dan MARKET BRIEF MARGARINE
ITPC BUSAN
27
menjual makanan impor, dengan mengajukan deklarasi impor makanan impor, dengan pembelian online makanan impor, atau dengan menyimpan makanan impor, dll harus mendaftarkan bisnis mereka. Seperti ditunjukkan pada gambar 3.2 berikut tentang Import Declaration Process of Foods. Gambar 3.2. Import Declaration Process of Foods
Source: www.mfds.go.kr/
3.3 Kebijakan Food Labeling System Untuk memberi pelayanan kepada konsumen dengan informasi yang lebih akurat tentang produk makanan, MFDs menerapkan peraturan terkait dan standar yang membutuhkan pelabelan nama produk, bahan, diproduksi dan tanggal kadaluwarsa (kualitas tanggal retensi), isi bersih, identitas dan tempat prinsip bisnis, dan gizi informasi, serta petunjuk sanitasi untuk penyimpanan yang aman dan peringatan pada kemasan dan wadah. Seperti yang tertuang pada Undang- Undang sanitasi makanan (Food Sanitation Act) dan Undang-Undang keputusan penegakan sanitasi makanan (Enforcement Decree of Food Sanitation Act). MARKET BRIEF MARGARINE
ITPC BUSAN
28
Gambar 3.3 Simbol yang berkaitan dengan produk makanan
Source: www.mfds.go.kr/
Pemerintah Korea Selatan pun juga mewajibkan tentang pelabelan nutrisi tentang makanan termasuk juga margarine, snack, fats. Hal ini dengan alas an untuk memberikan informasi secara jelas mengenai produk apa yang dikonsumsi masyarakat.
Gambar 3.4. Nutrien Labeling
Source: www.mfds.go.kr/
Pemerintah Korea juga menentukan pelabelan makanan untuk anak-anak berdasarkan undang – undang Special Act on Safety Management of Children's Dietary Life dijelaskan bahwa pelabelan makanan untuk anak-anak harus sesuai dengan ketentuan yang MARKET BRIEF MARGARINE
ITPC BUSAN
29
ada di Korea Selatan, karena Negara ini sangat peka terhadap kesehatan, cenderung tidak hanya memilih produk yang murah tetapi mereka lebih memilih kandungan gizi yang terkandung pada produk yang dikonsumsi. Untuk
meningkatkan
fungsional
kualitas
kesehatan
makanan
dan
untuk
menyediakan konsumen dengan informasi yang akurat, MFDs mengimplementasikan undang-undang terkait dan peraturan membubuhkan tanda yang tepat dan memberikan informasi nama produk,bahan baku, tanggal kadaluarsa, identitas tempat usaha dan fungsi produk secara terperinci. Penjelasan ini tertuang pada aturan Health Functional Foods Act. Perincian Pelabelan makanan dan macam-macam sertifikasi untuk produk makanan di Korea Selatan di tunjukkan pada gambar 3.5 dan 3.6.
Gambar 3.5 Perincian Pelabelan Makanan
Source: www.mfds.go.kr/
Gambar 3.6 Standart sertifikasi untuk produk makanan di korea selatan
MARKET BRIEF MARGARINE
ITPC BUSAN
30
3.4 Prosedur Impor (Import Procedures) Berikut ini adalah prosedur impor secara custom ke Korea Selatan menurut laman www.customs.go.kr.
Gambar 3.7 Diagram Prosedur impor ke korea selatan
Source: www.customs.go.kr/
3.5 Pengurusan Ijin Impor (Import Clearence) Impor bea cukai (impor clearance) adalah serangkaian proses di mana seseorang yang berniat untuk mengimpor barang-barang asing file deklarasi barang yang akan diimpor ke Korea dengan kepala kantor pabean, yang kemudian memeriksa untuk memastikan MARKET BRIEF MARGARINE
ITPC BUSAN
31
apakah deklarasi impor memiliki legal dan adil diajukan sesuai dengan Undang-Undang Bea dan hukum lainnya dan peraturan dan, setelah menerima deklarasi, mengeluarkan penyelesaian sertifikat impor deklarasi ke pemberitahu impor untuk memungkinkan pelepasan barang impor. Berikut gambar 3.8 diagram import clearence.
Gambar 3.8. Diagram import clearence
Source: www.customs.go.kr
Indonesia sebagai Negara anggota ASEAN yang ikut menandatangani FTA bersama dengan Korea Selatan diwajibkan mengikuti import clearence FTA. Berikut ini adalah prosedur tersebut : MARKET BRIEF MARGARINE
ITPC BUSAN
32
Gambar 3.9. Procedures for Providing the Origin (Self-issuance)
Source: www.customs.go.kr
Gambar 3.10. Issuance by the government institutions (Custom)
Source: www.customs.go.kr/
MARKET BRIEF MARGARINE
ITPC BUSAN
33
Gambar 3.11 Issuance by Korea Chamber of Commerce and Industry (KCCI)
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, Indonesia sebagai anggota ASEAN yang ikut menandatangani FTA bersama dengan Korea Selatan diharuskan mengikuti import clearence FTA. Berikut ini adalah prosedur tersebut :
Sumber : http://www.customs.go.kr
MARKET BRIEF MARGARINE
ITPC BUSAN
34
3.6 Standarisasi produk di Korea Selatan Korea Selatan memberlakukan standar nasional yang disebut Korean Standards (KS). Standar ini di keluarkan oleh Korean Agency for Technology and Standard (KATS) dan di publikasi oleh Korean Standards Association (KSA). Selain itu ada beberapa Standar Internasional yang dapat menjadi acuan untuk produk impor di Korea Selatan. Adapun standar internasional yang dapat menjadi acuan tersebut adalah : - ISO (International Standardization Organization) - IEC (International Electrotechnical Commission) - ASTM (American Society of Testing Materials) - EN (European Norm) - DIN (Deusche Industrie Norm) - NF (Normes Francaises) Korean Agency for Technology and Standards (KATS) adalah lembaga standarisasi nasional di Korea Selatan. Sistem standarisasi Korea memiliki dua stuktur, yaitu technical regulations (mandatory standards) yang dibuat oleh kementrian dan lembaga pemerintah, dan voluntary standards yang ditetapkan oleh KATS. Korean Standards Association (KSA) adalah distributor resmi dari Korean Industrial Standard (KS) yang dapat dibeli melalui laman Korean Standards Service Network (KSSN). Untuk dapat di impor ke Korea Selatan, pemerintah Korea Selatan mewajibkan eksportir maupun importir margarine untuk melakukan uji keamanan produk yang berada dibawah pegawasan Quality Management and Safety Control of Industrial Products Act, khusunya untuk beberapa produk yang belum ataupun kurang memenuhi standar keamanan dalam proses produksi, untuk selanjutnya memperoleh sertifikasi kelayakan produk sebelum deklarasi custom. Untuk memenuhi proses sertifikasi Korea Product Safety (KPS) atau Korea Certification (KC), eksportir (perusahaan margarine) harus terlebih dahulu mengajukan formulir kepada agen inspeksi khusus, seperti Ministry of Knowledge Economy dan Korean Agency for Technology and Standards dimana bisa dikirim melalui perwakilan resmi di Korea Selatan. Formulir tersebut nantinya akan diikutsertakan dengan tes produk dan inspeksi pabrik.
MARKET BRIEF MARGARINE
ITPC BUSAN
35
Setelah semua proses sertifikasi berhasil dilakukan, margarine yang mendapatkan KC mark kemudian dapat memasuki pasar Korea Selatan. Perlu diingat juga bahwa sertifikasi ini harus diperbaharui setiap tahunnya melalui inspeksi berkala. Selain itu ada beberapa instansi yang dapat membantu dalam pengurusan dokumen dan pengujian. Sebagai contoh, salah satu instansi yang dapat membantu untuk mendapatkan sertifikat tersebut adalah Intertek. Intertek dapat membantu untuk melakukan pengujian keamanan produk dengan standar Korea yang berlaku. Kemudian Intertek membuatkan laporan hasil pengujian dan menyerahkan semua dokumen yang relevan kepada KATS untuk mendapatkan KC Mark. Setelah menerima sertifikasi dari KATS, produsen berwenang untuk membubuhkan tanda KC pada produk. Dengan adanya tanda KC ini, konsumen dapat untuk mengenali dan memilih produk untuk keselamatan mereka, kualitas, kesehatan dan ramah lingkungan. Intertek akan melakukan inspeksi tindak lanjut tahunan untuk memastikan produk anda terus menjadi sesuai dengan standar yang sesuai. Untuk melihat persyaratan lainnya dapat mengunjungi lama Intertek yaitu www.intertek.com. Intertek juga dapat membantu memenuhi persyaratan mengenai pelabelan, seperti :
Produsen / Importir
Negara Asal
Instruksi perawatan
Alamat & Nomor Telepon dari Labeler
Diproduksi Tanggal & Ukuran
Gambar 3.11 Tanda Sertifikasi Standar Korea
MARKET BRIEF MARGARINE
ITPC BUSAN
36
4 Informasi Penting 4.1 Perwakilan Korea Selatan di Indonesia Tabel 4.1 Daftar Nama Perwakilan Korea Selatan di Indonesia Nama Perwakilan 1
Alamat
Kedutaan Besar Korea Selatan,
Jl. Jenderal Gatot Subroto
Jakarta
Kav. 57 Jakarta Selatan 12950 Tel : (+62)-21-2967-2555 Fax : (+62)-21-2967-2556 / 2557 E-mail :
[email protected]
2
KOTRA
Wisma GKBI, 21F Suite 2102
(Korea Trade Promotion
Jl. Jendral Sudirman Kav. 28, Jakarta 10210,
Corporation)
Indonesia
Jakarta
Tel : (+62)-21-574-1522 Fax: (+62)-21-572-2187 E-mail :
[email protected]
3
KOICA
Jl. Gatot Subroto No.58, Jakarta Selatan
(Korea International Cooperation
12930,
Agency) Jakarta
Indonesia
4.2 Perwakilan Indonesia di Korea Selatan Tabel 4.2 Daftar Nama Perwakilan Indonesia di Korea Selatan No 1
Nama Perwakilan
Alamat
Kedutaan Besar Republik Indonesia
55 Yeoeuido-dong, Yeongdeungpo-gu,
untuk Korea Selatan
Seoul 150-010, Republik Korea
di Seoul
Telp : (02)-783-5675/77 (02)-783-5371 atau 72 Fax : (02)-780-4280 E-mail :
[email protected] Website : www.indonesiaseoul.org / atdag-
MARKET BRIEF MARGARINE
ITPC BUSAN
37
[email protected] 2
Indonesian Trade and Promotion
1st floor, #103 Korea Express Building
Center (ITPC)
1211-1 Choryang-dong, Dong-gu, Busan
Busan
Korea Selatan Telp : 82-51-441-1708 Fax : 82-51-441-1629 E-mail :
[email protected] Website :www.itpc-busan.kr
4.2 Perusahaan Importir Margarine di Korea Selatan Tabel 4.2 Daftar nama perusahaan Importir Margarine di Korea Selatan No 1
Nama Perusahaan Kads Corporation
Keterangan 810 Woosung Charactervill122 Eonju-Ro Gangnam-Guseoul South Korea (T: 02-578-8863)
2
K.S Korea Trading
404-250 26-19 Baekbumro810 Bungil Suguincheon City South Korea (415-070)
3
Rich Products Korea Co. Ltd
4-202 775 Gyeongin-Royeongdeungpo-Guseoul Korea (150-972)
4
Lotte Confectionery Co. Ltd
Lotte Yangpyung Building5ga YangpyungDongyoungdeungpo-Kuseoul 15964south Korea
5
Shin Woo Tec Co. Ltd
22-11 Sandan-Gil Jeoneui-Myunsejong-Si 339851 Koreatel. 82-44-867-7288 / Fax. 82-44-8677707
MARKET BRIEF MARGARINE
ITPC BUSAN
38
DAFTAR PUSTAKA Website : www.foreign-trade.com/reference/hscode.cfm www.kbriseoul.kr www.kita.org www.trademap.org www.standardsportal.org/ www.customs.go.kr www.akfta.asean.org http://data.worldbank.org/country/korea-republic http://data.worldbank.org/ www.tradingeconomics.com www.kosis.kr www.kesis.net www.kats.go.kr www.intertek.com MFDs Website Mentioned Literature
MARKET BRIEF MARGARINE
ITPC BUSAN
39