MARKET BRIEF IKAN KONSUMSI DI KOREA SELATAN
ITPC BUSAN
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
2
DAFTAR TABEL
3
DAFTAR GAMBAR
4
KATA PENGANTAR
5
1.
Latar Belakang
6
1.1.
Definisi Ikan
6
1.2.
Jenis-Jenis Ikan Konsumsi
7
1.3.
Profil Singkat Negara
9
1.4.
Pemilihan Negara
12
1.5.
Pemilihan Produk
13
2.
3.
4.
Peluang dan Strategi Penetrasi Pasar
17
2.1.
Perkembangan ikan konsumsi di Dunia
17
2.2.
Trend Impor Ikan di Korea Selatan
23
2.3.
Kebijakan Tariff
25
2.4.
Strategi Memasuki Pasar
25
Regulasi Produk Ikan di Korea Selatan
28
3.1.
Kebijakan Impor Produk Ikan di Korea Selatan
28
3.2.
Prosedur Impor (Import Procedures)
29
3.3.
Kebijakan Food Labeling System
30
3.4.
Pengurusan Ijin Impor (Import Clearence)
33
3.5.
Standarisasi Produk di Korea Selatan
33
Informasi Penting
37
4.1.
Nama Perwakilan Korea Selatan di Indonesia
37
4.2.
Nama Perwakilan Indonesia di Korea Selatan
37
4.3.
Perusahaan Importir Produk Ikan di Korea Selatan
38
Daftar Pustaka
MARKET BRIEF IKAN KONSUMSI
39
ITPC BUSAN
2
DAFTAR TABEL Tabel 1.1
Peringkat Negara berdasarkan GDP
12
Tabel 1.2
Perkembangan GDP Korea Selatan tahun 2010 - 2020
13
Tabel 1.3
Nilai Ekspor Dunia Gurita (HS 0307591000) tahun 2011 – 2015
15
Tabel 1.4
Nilai Ekspor Dunia Teripang (HS 0308192000) tahun 2011 – 2015
15
Tabel 1.5
Nilai Ekspor Dunia Ikan layur (HS 0303891400) tahun 2011 – 2015
16
Tabel 1.6
Kode HS dan Diskripsinya
16
Tabel 2.1
Nilai Impor Dunia HS 0307591000 (Gurita) tahun 2011 – 2015
17
Tabel 2.2
Nilai Ekspor Dunia produk HS 030759 (Gurita) tahun 2011 – 2015
18
Tabel 2.3
Nilai Impor Dunia produk HS 0308192000 (Teripang) tahun 2011-2015
18
Tabel 2.4
Nilai Ekspor Dunia produk HS 030819 (Teripang) tahun 2011 – 2015
19
Tabel 2.5
Nilai Impor Dunia produk HS 0303891400 (Ikan Layur) tahun 2011 – 2015
19
Tabel 2.6
Nilai Ekspor Dunia produk HS 030389 (Ikan Layur) tahun 2011 – 2015
20
Tabel 2.7
Nilai Impor HS 0307591000 (Gurita) ke Korea Selatan Tahun 2011 – 2015
23
Tabel 2.8
Nilai Impor HS 0308192000 (Teripang) ke Korea Selatan Tahun 2011 – 2015 23
Tabel 2.9
Nilai Impor HS 0303891400 (Ikan Layur) ke Korea Selatan Tahun 2011 – 2015
24
Tabel 3.0
Pengenaan Tariff Ikan Konsumsi berdasarkan FTA
25
Tabel 3.1
Klasifikasi Korean Industrial Standards
35
Tabel 4.1
Daftar Nama Perwakilan Korea Selatan di Indonesia
37
Tabel 4.2
Daftar Nama Perwakilan Indonesia di Korea Selatan
37
Tabel 4.3
Perusahaan Importir Produk Ikan Konsumsi di Korea Selatan
38
MARKET BRIEF IKAN KONSUMSI
ITPC BUSAN
3
DAFTAR GAMBAR Gambar 1
Ribbon Fishes (Ikan layur)
7
Gambar 2
Octopus (Gurita)
7
Gambar 3
Sea Cucumber (Teripang)
8
Gambar 4
Peta Korea Selatan
9
Gambar 5
Piramida Penduduk di Korea Selatan
14
Gambar 6
Aneka Produk Olahan Ikan Konsumsi
21
Gambar 7
Seoul Food fair di Seoul dan Busan International Seafood & Fisheries EXPO 27
Gambar 8
Imported Food Safety Management System
29
Gambar 9
Import Declaration Process of Foods
30
Gambar 10
Labelling produk makanan
30
Gambar 11
Nutrien Labeling
31
Gambar 12
Perincian Pelabelan Makanan
32
Gambar 13
Standart sertifikasi untuk produk makanan di korea selatan
33
Gambar 14
Diagram Prosedur Bea Cukai Korea Selatan di bawah FTA
31
Gambar 15
Diagram Pengaruh KS terhadap Konsumen di Korea Selatan
34
Gambar 16
Tanda Sertifikasi Standar Korea
35
MARKET BRIEF IKAN KONSUMSI
ITPC BUSAN
4
Kata Pengantar
Sebagai negara kepulauan, Indonesia merupakan salah satu negara penghasil ikan terbesar di dunia. Indonesia memiliki keunggulan dan potensi yang cukup besar untuk industri ikan konsumsi yang dapat dimakan maupun diolah. Hal tersebut dikarenakan industri ini memiliki ketersediaan bahan baku dan produksi yang melimpah, didukung dengan ketersediaan produksi yang melimpah dan harapan inovasi pengolahan produksi yang lebih sehat, tetap menjadikan Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor ikan konsumsi terbesar di dunia. Hal ini dapat menjadikan potensi produk Indonesia khususnya perikanan untuk ekspansi ke luar negeri khususnya Korea Selatan. Oleh sebab itu, penulisan Market Brief ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai kondisi pasar komoditi ikan konsumsi di Korea Selatan. Beberapa data statistik dan regulasi yang berkaitan dengan komoditi tersebut di dalam laporan ini disadur dari berbagai sumber dan pusat data terpercaya sehingga data-data yang tersaji adalah valid adanya. Market Brief ini diharapkan dapat menjadi acuan informasi bagi pengusaha Indonesia yang ingin memasarkan produknya ke pasar Korea Selatan khususnya untuk komoditi ikan konsumsi serta membantu meningkatkan daya saing produk Indonesia dalam perdagangan global.
Busan, Juli 2016
ITPC Busan
MARKET BRIEF IKAN KONSUMSI
ITPC BUSAN
5
1. Latar Belakang 1.1. Definisi Ikan Ikan merupakan salah satu jenis mahluk hidup yang hidup di air dengan segala manfaat yang terkandung didalamnya. Manusia banyak mengkonsumsi ikan dalam kehidupan sehari-hari. Ikan konsumsi adalah semua sumber daya ikan yang ada di air tawar atau laut yang dapat dikonsumsi oleh manusia. Ikan konsumsi dapat diartikan semua hayati kelautan dan air tawar yang mengandung protein tinggi dan mempunyai arti penting bagi kepentingan perekonomian (Marimin 2010). Ikan konsumsi digolongkan berdasarkan hasil upaya perolehan dan tempat habitat. Ikan konsumsi berdasarkan upaya perolehan yaitu ikan hasil penangkapan dan ikan hasil budidaya. Ikan konsumsi digolongkan berdasarkan tempat habitat yaitu jenis ikan hidup di perairan darat dan jenis ikan hidup di perairan laut (Effendi 1997 dalam Imelda 2011). 1.2. Jenis-Jenis ikan konsumsi Agar menjadikan Market Brief ini lebih komperehensif maka penulis menggolongkan hanya kepada tiga jenis ikan yang paling banyak dan berpotensi untuk masuk ke pasar Korea Selatan seperti di bawah ini : a. Ikan layur Ikan layur (superfamili Trichiuroidea) merupakan salah satu potensi sumberdaya perikanan yang terdapat sepanjang tahun di Indonesia. Ikan layur dimanfaatkan sebagai konsumsi dan komoditas ekspor ke negara lain. Ikan layur pada umumnya dikenal dengan nama savalai hairtails merupakan salah satu ikan komersial penting, komoditi perikanan yang potensial dan prospek ekonomi tinggi, serta mulai diperhitungkan sebagai komoditi ekspor (El-Haweet dan Ozawa, 1995). Permintaan ikan layur untuk tujuan ekspor cenderung meningkat terutama dari beberapa negara Asia khususnya Cina, Jepang, Taiwan dan Korea (Ye dan Rosenberg, 1991).
MARKET BRIEF IKAN KONSUMSI
ITPC BUSAN
6
Gambar 1. savalai hairtails (Ikan layur)
b. Gurita Gurita (octopus), termasuk dalam filum moluska, klas cepalopoda. Secara umum tubuh gurita dibedakan menurut bagian kepala, leher dan tubuh. Pada daerah kepala terdapat delapan lengan yang berfungsi untuk menangkap mangsa dan bergerak. Mulut gurita terdapat dalam cincin lengan. Pada bagian dalam mulut terdapat sepasang rahang yang saling tumpang tindih berbentuk seperti paruh kakatua terbalik dan juga gigi parut atau radula. Gurita sering ditangkap untuk digunakan sebagai bahan makanan. Berbagai spesies gurita merupakan makanan bagi penduduk sejumlah negara di dunia, termasuk di Korea Selatan. Lengan dan berbagai bagian tubuh gurita bisa menjadi berbagai macam variasi makanan.
Gambar 2. Octopus (Gurita)
MARKET BRIEF IKAN KONSUMSI
ITPC BUSAN
7
c. Tripang Teripang atau yang dikenal sebagai mentimun laut atau sea cucumber termasuk hewan laut yang berbadan lunak yang berbentuk memanjang seperti mentimun. Hewan ini termasuk dalam kelas Holothuroida dari bangsa Echinodermata yang merupakan hewan tidak bertulang belakang dan bertubuh lunak atau berduri. Bangsa Cina menyebutnya dengan haisom yaitu makanan istimewa yang biasanya dihidangkan sebagai hidangan para bangsawan pada saat pesta perkawinan atau hari istimewa seperti imlek. Teripang yang dimasak dengan sirip ikan hiu dan sarang burung, diyakini oleh sebagian orang sebagai makanan yang dapat mencegah penyakit dan digunakan sebagai obat penguat (tonikum). Kandungan nutrisinya yang lengkap menyebabkan teripang sering disebut sebagai ginseng dasar laut dan menjadi suplemen yang mujarab. Pada pengobatan Cina tradisional, teripang diketahui bermanfaat untuk melancarkan peredaran darah, mencegah penyempitan pembuluh darah akibat kolesterol, melancarkan fungsi ginjal, meningkatkan metabolisme, mencegah penyakit arthritis, diabetes melitus, hipertensi, mempercepat penyembuhan luka, dan antiseptik tradisional (Zhang, 1988). Air rebusan teripang telah dimanfaatkan secara tradisional sebagai tonikum dan diberikan kepada wanita yang baru melahirkan untuk menghentikan perdarahan dan mempercepat proses penyembuhan luka khitan pada anak laki-laki (Fitriani, 2006).
Gambar 3. Sea Cucumber (Teripang)
MARKET BRIEF IKAN KONSUMSI
ITPC BUSAN
8
1.3. Profil Singkat Negara Korea Selatan adalah negara Republik. Sistem pemerintahan di Korea Selatan terbagi kedalam tiga bagian : eksekutif, yudikatif
dan
legislatif.
Lembaga
eksekutif dipegang oleh Presiden yang dipilih berdasarkan hasil pemilu untuk masa jabatan 5 tahun dan dibantu oleh Perdana Gambar 4 Peta Korea Selatan Majelis
Nasional. Presiden
bertindak
Menteri yang
oleh presiden dengan sebagai
Kepala
negara
ditunjuk
persetujuan dan
Perdana
Menteri sebagai kepala pemerintahan. Lembaga legislatif dipegang oleh dewan perwakilan yang menjabat selama 4 tahun. Pelaksanaan sidang paripurna diadakan setiap setahun sekali atau berdasarkan permintaan presiden. Sidang ini terbuka untuk umum namun dapat berlangsung tertutup. Pengadilan konstitusional menjadi lembaga tertinggi pemegang kekuasaan yudikatif yang terdiri atas 9 hakim yang direkomendasikan oleh presiden dan dewan perwakilan. Hakim akan menjabat selama enam tahun dan usianya tidak boleh melebihi 65 tahun pada saat terpilih. Secara geografis Korea Selatan memiliki luas sebesar 100.460 km1 dengan jumlah penduduk 50,42 jt 2 yang tersebar di berbagai kota-kota besar, seperti Seoul, Busan, Incheon, Daegu, Daejeon, Gwangju, dan Suwon. Korea Utara merupakan satu-satunya negara yang berbatasan langsung dengan Korea Selatan, dengan panjang perbatasan 238 km yang ditetapkan dengan DMZ (Garis Demarkasi Militer). Wilayahnya sebagian besar dikelilingi perairan dan memiliki panjang garis pantai 2.413 km. Sebelah barat dibatasi oleh Laut Kuning, sebelah selatan dengan Laut Cina Timur, sementara sebelah timur berbatasan dengan perairan Laut Jepang. Dan di tahun 2007 hingga 2009, Korea Selatan kembali mengalami resesi ekonomi sebagai akibat dari krisis finansial dunia dimana mengalami defisit neraca perdagangan yang membuat laju pertumbuhan ekonomi melambat sebesar 0,2%. Akan tetapi kondisi ekonomi 1 2
http://kbriseoul.kr/ http://data.worldbank.org/country/korea-republic
MARKET BRIEF IKAN KONSUMSI
ITPC BUSAN
9
mulai membaik dan menujukkan pertumbuhan ekonomi mencapai 3,3% di tahun 20143. Selama beberapa dekade pemerintah memberikan dukungan kepada berbagai perusahaan raksasa yang dikenal dengan istilah “chaebol” (perusahaan yang dimiliki oleh sebuah keluarga maupun kelompok industri tertentu). Hal ini tentu menjadikan Korea Selatan salah satu negara dengan perekonomian terbesar serta pengekspor produk eletronik dan otomotif terbesar di dunia. Namun akhir-akhir ini sistem perekonomian Korea Selatan mengalami perubahan dari centrally-planned government directed investment menjadi market oriented model.
Kerjasama Ekonomi Korea Selatan dan Indonesia Semenjak dibukanya hubungan diplomatik pada tahun 1966, hubungan bilateral antara Indonesia dan Republik Korea (ROK) terus mengalami perkembangan dan peningkatan dari tahun ke tahun di berbagai bidang. Hubungan yang erat ini dapat dilihat dari meningkatnya kerjasama dalam 5 (lima) tahun terakhir yang tercermin dari bertambahnya ikatan kerjasama antara kedua negara di berbagai bidang seperti politik, keamanan, ekonomi, perdagangan dan sosial budaya. Dalam konteks hubungan bilateral, Indonesia–Korsel berada pada posisi yang saling melengkapi. Kedua negara berpotensi untuk saling mengisi satu sama lain. Di satu pihak, Indonesia memerlukan modal/investasi, teknologi dan produk-produk teknologi dan di lain pihak, Korsel memerlukan sumber alam/mineral, tenaga kerja dan pasar Indonesia yang besar. ROK merupakan alternatif sumber teknologi khususnya di bidang heavy industry, IT dan telekomunikasi. Hubungan kerjasama bilateral RI-ROK yang terbina dengan baik di bidang ekonomi dan politik, dapat dilihat dari tingginya tingkat kunjungan antar pemimpin kedua negara seperti diantaranya: Kunjungan Kenegaraan Presiden Lee Myung Bak, Maret 2009 Kunjungan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (ASEAN-ROK Commemorative Summit), Juni 2009 Kunjungan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (G-20 Summit), Nopember 2010 Kunjungan Presiden Lee Myung Bak (Bali Democracy Forum), Desember 2010 Kunjungan Presiden Lee Myung Bak (ASEAN plus three, East Asia), Nopember 2011 Kunjungan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (Nuclear Security Summit), Maret 2012 Kunjungan Presiden Lee Myung Bak (Bali Democracy Forum), Nopember 2012 3
http://data.worldbank.org/
MARKET BRIEF IKAN KONSUMSI
ITPC BUSAN
10
Kunjungan Kenegaraan Presiden Park Geun Hye (APEC dan State Visit), Oktober 2013 Kunjungan Presiden Joko Widodo (25th Asean – ROK Commemorative Summit), Oktober 2014 Kunjungan kenegaraan dan pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dengan Presiden Park Geun-hye, Mei 2016 Dalam hubungan kerjasama di sektor ekonomi, pencapaian target untuk meningkatkan kerjasama RI-ROK juga didukung dengan membentuk Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) untuk melengkapi perjanjian ASEAN-ROK Free Trade Area (FTA) yang telah ada sebelumnya. Perundingan Indonesia Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IKCEPA) saat ini telah terselenggara sebanyak tujuh kali. Pelaksanaan terakhir diadakan di Seoul, Korea, pada tanggal 21-28 Februari 2014. Putaran ini merupakan lanjutan dari putaran keenam IKCEPA yang diadakan di Bali pada tanggal 4-8 Nopember 2013. IKCEPA terakhir telah dicapai suatu kesepakatan dimana telah disepakati untuk dibentuk pilar utama untuk meningkatkan akses pasar perdagangan barang dan jasa, fasilitasi perdagangan dan investasi serta cooperation termasuk capacity buiding. Hubungan kerjasama terus terjalin, ini dibuktikan dengan dilaksanakannya pertemuan ke-5 Indonesia-Korea Working Level Task Force (WLTF) on Economic Cooperation pada tanggal 29-30 September 2014 di Seoul, dimana pelaksanaan tersebut diwakili dari berbagai Kementerian RI dan Korea Selatan. Dalam pertemuan ke-5 WLTF tersebut, kedua pihak membahas berbagai proyek yang sedang berlangsung maupun yang akan dilakukan. Kedua pihak sepakat untuk mengakselerasi kerjasama bilateral dengan memprioritaskan 10 proyek utama. Pertemuan ke-5 Plenary WLTF juga sepakat untuk memperpanjang TOR pembentukan Joint Secretariat yang akan segera berakhir sehingga Joint Sekretariat yang telah berjalan sejak bulan Februari tahun 2012 tersebut dapat terus berjalan untuk menjembatani berbagai kerjasama antara kedua negara. Pertemuan sepakat untuk melaporkan hasil pertemuan WLTF ini pada pertemuan tingkat Menteri antara kedua negara yang akan diadakan di Indonesia pada tahun 2015.
MARKET BRIEF IKAN KONSUMSI
ITPC BUSAN
11
1.4. Pemilihan Negara Korea Selatan merupakan terbesar ke-sebelas berdasarkan GDP4. Korea Selatan tergabung dalam beberapa organisasi ekonomi internasional seperti G-20 ekonomi utama, APEC, WTO dan OECD. Pertumbuhan ekonominya yang sangat cepat membuat negara ini dikenal dengan sebutan Macan Asia dan dikategorikan sebagai salah satu negara yang akan menguasai perekonomian dunia di grup The Next Eleven. Pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat ini sering dijuluki dengan istilah Keajaiban di Sungai Han. Tabel di bawah ini menginformasikan mengenai rangking negara berdasarkan GDP tahun 2015.
Tabel 1.1 Peringkat Negara berdasarkan GDP (Current Price) (billion USD)
No
Negara
2013
2014
2015
1
United States
16,663.20
17,348.10
17,968.20
2
China
9,490.80
10,356.50
11,384.80
3
Japan
4,919.60
4,602.40
4,116.20
4
Germany
3,746.50
3,874.40
3,371.00
5
United Kingdom
2,678.40
2,950.00
2,864.90
6
France
2,811.10
2,833.70
2,422.60
7
India
1,875.20
2,051.20
2,182.60
8
Italy
2,137.60
2,147.70
1,819.00
9
Brazil
2,391.00
2,346.60
1,799.60
10
Canada
1,839.00
1,785.40
1,572.80
11
Korea
1,305.60
1,410.40
1,393.00
…
……..
16
Indonesia
912.5
888.6
872.6
Source: IMF World Economic Outlook (WEO), October 2015
GDP Korea Selatan sendiri dari tahun 2010 sampai dengan 2014 mengalami peningkatan, tetapi pada tahun 2015 ini mengalami penurunan, namun menurut prakiraan dari IMF, GDP Korea Selatan akan mengalami peningkatan hingga tahun 2020, dengan pertumbuhan diatas 3%.
Tabel 1.2 Perkembangan GDP Korea Selatan Tahun 2010 – 2020
Year
4
GDP, current prices, billion $US
GDP, current PPP dollars, bln.
Real GDP Growth, %
IMF World Economic Outlook (WEO), October 2015
MARKET BRIEF IKAN KONSUMSI
ITPC BUSAN
12
2010
1,094.50
1,473.70
6.5
2011
1,202.50
1,559.40
3.7
2012
1,222.80
1,624.60
2.3
2013
1,305.60
1,698.90
2.9
2014
1,410.40
1,784.00
3.3
2015
1,393.00
1,849.40
2.7
2016
1,450.10
1,930.50
3.2
2017
1,545.80
2,034.70
3.6
2018
1,649.10
2,150.70
3.6
2019
1,763.40
2,276.20
3.6
2020
1,898.80
2,408.30
3.6
Source: IMF World Economic Outlook (WEO), October 2015
1.5. Pemilihan Produk Salah satu indikator dari pemilihan produk ini adalah suplai ikan konsumsi terus mengalami peningkatan. Hal ini dipublikasikan oleh badan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) dalam pembukaan pertemuan komite PBB dalam masalah perikanan yang ke-29 yang dilangsungkan di markas FAO di Roma. FAO mengatakan bahwa sektor perikanan telah mensuplai sekitar 145 ton ikan pada tahun 2009, memberikan sekitar 16% asupan protein hewani untuk seluruh populasi masyarakat di dunia. Pada tahun 2011 suplai ikan dunia meningkat menjadi 154 juta ton dan budi daya perikanan (aquaculture) diperkirakan akan menyumbang 60% produksi ikan dunia pada 2020. Ikan yang ditangkap dari alam mencapai 90,4 juta ton pada 2011, naik 2% dari tahun 2010. Sementara budi daya perikanan, terus tumbuh dalam 25 tahun terakhir dan naik 6,2% pada 2011. Penduduk dunia rata-rata mengkonsumsi 130,8 juta ton ikan pada 2011. Sebanyak 23,2 juta ton ikan digunakan untuk produk non-makanan seperti minyak ikan, umpan dan produk-produk farmasi. Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa ikan terus menjadi bahan pangan yang paling banyak dicari dan diperjual belikan. Anggapan masyarakat Korea Selatan bahwa mengkonsumsi bahan pangan ikan ternyata juga mempengaruhi kecerdasan otak. Selain itu orang Korea Selatan juga dikenal sehat dan memiliki gairah hidup tinggi sampai usia tua, bahkan sampai usia 70 tahun. Berikut adalah gambar piramida penduduk di Korea Selatan:
MARKET BRIEF IKAN KONSUMSI
ITPC BUSAN
13
Gambar 5. Piramida Penduduk di Korea Selatan
Sumber: https://www.cia.gov/library/publications/resources/the-world-factbook
Gambar piramida diatas membuktikan bahwa kondisi demografi masyarakat Korea selatan dengan rentang usia 70 tahun keatas sekitar 2 juta jiwa. Jika ditinjau lebih lanjut, ternyata terdapat aspek gizi dan pangan, dimana bahan pangan yang mendominasi makanan orang Korea ialah ikan, dengan tingkat konsumsi rata-rata 60 kg per orang per tahun (FAO: 2009). Kandungan lemak Omega-3 yang tinggi pada ikan, mampu mendorong tubuh untuk membentuk lebih banyak sel otak. Dengan demikian, kekuatan, kecepatan, daya ingat, dan daya tangkap otak lebih meningkat. Angka statistik tersebut memberikan gambaran peluang bagi Indonesia untuk menjadi eksportir komoditi ikan konsumsi. Sesuai dengan kondisi demografi penduduk Korea Selatan yang percaya akan gizi dan memiliki peluang sehat pada usia lanjut jika mengkonsumsi ikan. Berikut adalah nilai Ekspor ikan terutama jenis gurita dangan kode HS 0307591000, teripang dengan kode HS 0308192000, sedangkan ikan layur dengan kode HS 0303891400.
MARKET BRIEF IKAN KONSUMSI
ITPC BUSAN
14
Tabel 1.3 Nilai Ekspor Indonesia Gurita (HS 0307591000) tahun 2011 – 2015 No
Importir
2011
2012
2013
2014
2015
Dunia
71,047
72,344
40,560
57,616
60,414
1.
Italy
34,136
21,225
12,222
16,072
19,258
2.
United States of America
7,191
15,939
6,065
11,585
13,947
3.
Korea, Republic of
11,098
9,754
7,848
9,197
6,372
4.
Japan
1,640
2,433
2,550
3,566
2,361
5.
Australia
612
1,181
1,769
1,133
1,924
Unit by (thousand US dollar) Sources: ITC calculations based on UN COMTRADE statistics.
Tabel diatas memberikan informasi mengenai nilai ekspor Indonesia untuk produk dengan kode HS 0307591000 ke seluruh dunia. Berdasarkan tabel tersebut, ekspor Indonesia di tahun 2015 menunjukkan peningkatan yang tinggi, yaitu sebesar 105% dari yang sebelumnya US$ 57,6 juta pada tahun 2014 menjadi US$ 60,4 juta pada tahun 2015. Negara Italia yang menjadi tujuan utama produk ini dengan menyumbang sebesar US$ 19,2 juta atau sebesar 31,8% dari total ekspor Indonesia ke seluruh dunia di tahun 2015. Kemudian diikuti oleh Amerika Serikat dengan US$ 13,9 juta atau sebesar 23% dari total ekspor Indonesia ke seluruh dunia di tahun 2015. Sedangkan urutan ketiga adalah Korea Selatan dengan US$ 6,3 juta atau sebesar 10,5% dari total ekspor Indonesia ke seluruh dunia di tahun 2015.
Tabel 1.4 Nilai Ekspor Indonesia Teripang (HS 0308192000) tahun 2011 – 2015 No
Importir
2011
2012
2013
2014
2015
Dunia
0
2,196
3,818
4,365
4,965
1.
Korea, Republic of
0
270
670
1,004
1,320
2.
Hong Kong, China
0
886
1,182
1,373
1,111
3.
Viet Nam
0
574
644
1,263
1,081
4.
Malaysia
0
87
294
251
760
5.
Singapore
0
211
864
345
478
Unit by (thousand US dollar) Sources: ITC calculations based on UN COMTRADE statistics.
MARKET BRIEF IKAN KONSUMSI
ITPC BUSAN
15
Tabel diatas memberikan informasi mengenai nilai ekspor Indonesia untuk produk dengan kode HS 0308192000 dari tahun 2011 hingga 2015 terus mengalami peningkatan. Berdasarkan tabel tersebut, ekspor Indonesia ke seluruh dunia di tahun 2015 menunjukkan peningkatan, yaitu sebesar 13,7% dari tahun yang sebelumnya berada di angka US$ 4,3 juta pada tahun 2014 menjadi US$ 4,9 juta pada tahun 2015. Negara Korea selatan yang menjadi tujuan utama produk ini dengan menyumbang sebesar US$ 1,3 juta atau sebesar 26,5% dari total ekspor Indonesia ke seluruh dunia di tahun 2015. Kemudian urutan kedua diikuti oleh Hongkong, China dengan US$ 1,1 juta atau sebesar 22,3% dari total ekspor Indonesia ke seluruh dunia di tahun 2015. Sedangkan urutan ketiga adalah Vietnam dengan US$ 1,08 juta atau sebesar 21,7% dari total ekspor Indonesia ke seluruh dunia di tahun 2015.
Tabel 1.5 Nilai Ekspor Indonesia Ikan layur (HS 0303891400) tahun 2011 – 2015 No
Importir
2011
2012
2013
2014
2015
Dunia
0
12,452
8,253
12,053
27,517
1.
Viet Nam
0
7,149
3,108
5,077
20,160
2.
China
0
3,361
4,551
6,470
6,277
3.
Korea, Republic of
0
4
7
212
612
4.
Malaysia
0
203
47
126
212
5.
Hong Kong, China
0
561
15
12
118
Unit by (thousand US dollar) Sources: ITC calculations based on UN COMTRADE statistics.
Tabel diatas memberikan informasi mengenai nilai ekspor Indonesia ke seluruh dunia untuk produk dengan kode HS 0303891400 dari tahun 2011 hingga 2015 terus mengalami peningkatan, yaitu sebesar 128% dari tahun yang sebelumnya berada di angka US$ 12 juta pada tahun 2014 menjadi US$ 27,5 juta pada tahun 2015. Negara Vietnam yang menjadi tujuan utama produk ini dengan menyumbang sebesar US$ 20,1 juta atau sebesar 73,2% dari total ekspor Indonesia ke seluruh dunia di tahun 2015. Kemudian diikuti oleh China dengan US$ 6,2 juta atau sebesar 22,8% dari total ekspor Indonesia ke seluruh dunia di tahun 2015. Sedangkan urutan ketiga adalah Korea Selatan dengan US$ 612 ribu atau sebesar 2,2% dari total ekspor Indonesia ke seluruh dunia di tahun 2015. Seperti yang ditunjukkan pada ketiga tabel diatas, angka ekspor octopus (gurita) dengan kode HS 0307591000 ke Korea Selatan sangat tinggi karena makanan laut (seafood) MARKET BRIEF IKAN KONSUMSI
ITPC BUSAN
16
sangat digemari terutama sebagai bahan baku Champong (jenis makanan Korea yang terbuat dari gurita yang disajikan mentah atau masak). Hal ini dapat dijadikan referensi bagi pengusaha Indonesia untuk mencari peluang ekspor terkait produk dari laut khususnya jenis octopus (gurita) dengan kode HS 0307591000. Selanjutnya, ikan konsumsi (gurita, teripang, ikan layur) dalam konteks market brief ini adalah defenisi dari kode HS sebagai berikut :
Tabel 1.6 Kode HS dan deskripsi No. 1 2 3
Kode HS HS 0307591000 HS 0308192000 HS 0303891400
Deskripsi Octopus, frozen Sea cucumbers (stichopus japonicas) Savalai hairtails, excl.fillets, livers
sumber: ITC calculations based on UN COMTRADE statistics
2. Peluang dan Strategi Penetrasi Pasar 2.1. Perkembangan perdagangan ikan di Dunia A. Perdagangan Dunia a. Produk HS 0307591000 (Gurita) Perdagangan dunia untuk produk dengan kode HS 0307591000 terjadi peningkatan dan juga penurunan dalam nilai ekspor maupun impor. Untuk impor produk dengan kode HS ini, pada tahun 2015 mengalami peningkatan dari yang sebelumnya sebesar US$ 57,6 juta pada tahun 2014 menjadi US$ 60,4 juta. Negara Italia menjadi pengimpor terbesar produk ini dengan US$ 19,2 juta atau sebesar dari nilai impor dunia. Tahun 2015 Cina mencatatkan angka sebesar US$ 61 miliar diikuti oleh Vietnam dengan US$ 25 juta dan Taipei dengan nilai impor sebesar US$ 18,4 juta. Untuk Korea Selatan sendiri berada pada posisi ke-7 dengan nilai impor sebesar US$ 4 juta pada tahun 2015. Untuk nilai impor dunia selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.1 Nilai Impor Dunia HS 0307591000 (Gurita) tahun 2011 – 2015 No
Importir
2011
2012
2013
2014
2015
Dunia
71,047
72,344
40,560
57,616
60,414
1.
Italy
34,136
21,225
12,222
16,072
19,258
2.
United States of America
7,191
15,939
6,065
11,585
13,947
MARKET BRIEF IKAN KONSUMSI
ITPC BUSAN
17
3.
Korea, Republic of
4.
Japan
5.
Australia
11,098
9,754
7,848
9,197
6,372
1,640
2,433
2,550
3,566
2,361
612
1,181
1,769
1,133
1,924
Unit by (thousand US dollar) Sources: ITC calculations based on UN COMTRADE statistics.
Sedangkan untuk ekspor produk dengan kode HS 0307591000 ini, nilai ekspor menunjukkan penurunan dari yang sebelumnya sebesar US$ 1,8 miliar tahun 2014 menjadi US$ 1,7 miliar pada tahun 2015. Maroko menjadi negara pengekspor terbesar dengan nilai impor mencapai US$ 389 juta. Selanjutnya diikuti oleh China dengan US$ 301,8 juta dan Mauritania dengan nilai ekspor sebesar US$ 259 juta. Indonesia sendiri berada pada posisi ke-8 sebagai negara pengekspor produk octopus (gurita) dengan US$ 60,4 juta. Sedangkan Korea Selatan juga termasuk negara pengekspor produk octopus (gurita) yang berkontribusi pada urutan ke 30 dengan US$ 1,9 juta.
Tabel 2.2 Nilai Ekspor Dunia produk HS 030759 (Gurita) tahun 2011 – 2015 No
Exportir Dunia
2011
2012
2013
2014
2015
1,839,283
1,767,811
1,453,211
1,801,888
1,773,176
1
Morocco
286,162
297,589
343,186
358,395
389,005
2
China
270,398
302,997
318,853
366,405
301,859
3
Mauritania
252,636
376,751
195,206
224,683
259,019
4
Spain
258,179
193,239
148,290
200,696
200,761
5
Viet Nam
165,711
140,152
140,487
176,476
158,495
---
-------
8
Indonesia
71,120
72,379
41,759
57,617
60,414
---
-------
30
Korea, Republic of
1,522
2,014
1,703
2,003
1,968
Unit by (thousand US dollar) Sources: ITC calculations based on UN COMTRADE statistics.
b. Produk HS HS 0308192000 (Teripang) Perdagangan dunia untuk produk dengan kode HS 0308192000 relatif mengalami peningkatan. Untuk nilai impor produk ini, mengalami peningkatan dari yang sebelumnya sebesar US$ 4,3 juta tahun 2014 menjadi US$ 4,9 juta. Negara pengimpor terbesar untuk produk dengan kode HS 0308192000 adalah Korea Selatan dengan nilai US$ 1,3 juta. Urutan MARKET BRIEF IKAN KONSUMSI
ITPC BUSAN
18
kedua adalah Hongkong, China dengan jumlah US$ 1,1 juta. Kemudian disusul Vietnam pada urutan ketiga dengan jumlah US$ 1,08 juta.
Tabel 2.3 Nilai Impor Dunia produk HS 0308192000 (Teripang) tahun 2011-2015 No
Importir
2011
2012
2013
2014
2015
Dunia
0
2,196
3,818
4,365
4,965
1.
Korea, Republic of
0
270
670
1,004
1,320
2.
Hong Kong, China
0
886
1,182
1,373
1,111
3.
Viet Nam
0
574
644
1,263
1,081
4.
Malaysia
0
87
294
251
760
5.
Singapore
0
211
864
345
478
Unit by (thousand US dollar) Sources: ITC calculations based on UN COMTRADE statistics.
Sedangkan untuk ekspor produk dengan kode HS 0308192000 ini mengalami penurunan dari tahun 2014 hingga 2015. Akan tetapi, nilai ekspor menunjukkan peningkatan dari yang sebelumnya sebesar US$ 339,9 juta tahun 2013 menjadi US$ 434,9 juta pada tahun 2014. Kemudian nilainya turun menjadi US$ 335 juta tahun 2015. negara pengekspor terbesar adalah China dengan nilai ekspor mencapai US$ 111,5 juta. Kemudian diikuti oleh Hongkong, China dengan US$ 71,1 juta. Urutan ketiga adalah Jepang dengan nilai ekspor US$ 16,8 juta. Sedangkan Indonesia sendiri berada pada posisi ke-14 sebagai negara pengekspor produk dengan kode HS 0308192000 yang mencatatkan angka sebesar US$ 4,9 juta. Selanjutnya Korea Selatan berada pada urutan ke-20 dengan nilai sebesar US$ 2,4 juta.
Tabel 2.4 Nilai Ekspor Dunia produk HS 0308192000 (Teripang) tahun 2011 – 2015 No
Exportir
2011
Dunia
2012
2013
2014
2015
204,733
339,981
434,936
335,054
1.
China
0
39,239
158,278
204,778
111,593
2.
Hong Kong, China
0
44,777
50,269
72,351
71,190
3.
Japan
0
28,886
29,047
20,748
16,863
4.
Singapore
0
18,810
16,978
22,644
16,725
5.
United States of America
0
27,522
35,391
20,388
15,949
---
-----
MARKET BRIEF IKAN KONSUMSI
ITPC BUSAN
19
14.
Indonesia
---
-----
20.
Korea, Republic of
0
2,265
4,028
4,365
4,976
0
4,247
2,746
4,568
2,406
Unit by (thousand US dollar) Sources: ITC calculations based on UN COMTRADE statistics.
c. Produk HS 0303891400 (Ikan Layur) Untuk produk dengan kode HS 0303891400, Nilai Impor dunia pada tahun 2015 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, yaitu sebesar US$ 12 juta menjadi US$ 27,5 juta. Vietnam menjadi negara yang menyumbangkan nilai impor paling besar dengan total nilai sebesar US$ 20,1 juta pada tahun 2015. Negara importir berikutnya adalah China dengan nilai impor sebesar US$ 6,2 juta. Sedangkan urutan ketiga adalah Korea Selatan dengan nilai US$ 612 ribu.
Tabel 2.5 Nilai Impor Dunia produk HS 0303891400 (Ikan Layur) tahun 2011 – 2015 No
Importir
2011
2012
2013
2014
2015
Dunia
0
12,452
8,253
12,053
27,517
1.
Viet Nam
0
7,149
3,108
5,077
20,160
2.
China
0
3,361
4,551
6,470
6,277
3.
Korea, Republic of
0
4
7
212
612
4.
Malaysia
0
203
47
126
212
5.
Hong Kong, China
0
561
15
12
118
Unit by (thousand US dollar) Sources: ITC calculations based on UN COMTRADE statistics.
Sedangkan untuk nilai ekspor dunia produk HS 0303891400 ini pada tahun 2015 mencatatkan angka sebesar US$ 4,2 miliar. Angka ini mengalami penurunan dari tahun 2014 yang mencatatkan angka sebesar US$ 4,8 miliar. China menjadi negara yang menyumbangkan nilai ekspor terbesar pada tahun 2015, yaitu sebesar US$ 1,1 miliar, diikuti oleh India pada urutan kedua dengan US$ 392 juta dan urutan ketiga adalah Amerika dengan nilai sebesar US$ 347 juta. Sedangkan Indonesia menjadi negara pengekspor ke-4 dengan nilai sebesar US$ 166,4 juta. Selanjutnya ada Korea Selatan pada urutan ke-7 US$ 106,2 juta.
MARKET BRIEF IKAN KONSUMSI
ITPC BUSAN
20
Tabel 2.6 Nilai Ekspor Dunia produk HS 0303891400 (Ikan Layur) tahun 2011 – 2015 No
Exportir
2011
2012
Dunia
2013
2014
2015
3,797,916
4,362,530
4,591,252
4,273,472
1
China
0
1,112,173
1,049,412
1,164,665
1,122,187
2
India
0
0
512,813
499,533
392,709
3
United States of America
0
480,267
344,001
366,815
347,338
4
Indonesia
0
164,592
171,201
188,973
166,418
5
Taipei, Chinese
0
0
23,059
189,361
161,202
---
-----
7
Korea, Republic of
0
152,866
162,057
130,060
106,225
Unit by (thousand US dollar) Sources: ITC calculations based on UN COMTRADE statistics.
Dibawah ini adalah beberapa produk ikan konsumsi (gurita, teripang, dan ikan layur) yang beredar di pasar Korea Selatan beserta penjelasan karakteristik nya yang diperoleh dari berbagai sumber diantaranya: Gambar 6. Aneka Produk Olahan Ikan Konsumsi
MARKET BRIEF IKAN KONSUMSI
Karakteristik
Makanan yang terbuat dari 100% gurita. Mempunyai rasa gurih. Banyak mengandung vitamin A, DHA dan kalsium.
Standard
200g, 400g 200g X 16/CTN = 0.0107CBM/CTN Gross Wt.= 4.5 kg/CTN 2,400CTNS/20ft FCL 400g X 16/CTN = 0.0161CBM/CTN Gross Wt.= 7.2 kg/CTN 1,610CTNS/20ft FCL
Sumber
G market
ITPC BUSAN
21
MARKET BRIEF IKAN KONSUMSI
Karakteristik
Makanan kaleng terbuat dari ikan layur segar. Kaya rasa dan banyak mengandung DHA untuk perkembangan otak.
Standard
400g X 6/CTN
Sumber
Hansung
Harga
9900 Won
Karakteristik
Gurita mentah yang masih fresh
Standard
200g , 400g 600g, 800g, 1 kg
Sumber
Home plus
Harga
8990 Won
Karakteristik
Teripang kering
Standard
700g
Sumber
Lotte Mart
Harga
254.450 Won
Karakteristik
Ikan layur cincang fresh
Standard
1 kg
Sumber
Sushi Mart
Harga
36.500 Won
ITPC BUSAN
22
2.2. Tren Impor Ikan konsumsi (gurita, teripang, ikan layur) di Korea Selatan Tren impor Korea Selatan untuk produk Ikan konsumsi (gurita, teripang, ikan layur) dalam 5 (lima) tahun terakhir menunjukkan tren yang positif. Pada tahun 2015 impor Korea Selatan untuk semua produk gurita dengan kode HS 0307591000 mengalami peningkatan dari tahun 2014 sebesar US$ 347,2 juta menjadi US$ 350,7 juta. Korea Selatan Banyak mengimpor dari China dengan nilai US$ 146, 5 juta. Kemudian nomer urut dua adalah Vietnam dengan nilai US$ 113,9 juta dan Thailand sebesar US$ 36,1 juta. Sedangkan Indonesia berada pada peringkat ke 5 dengan nilai US$ 9,4 juta. Tabel 2.7 Nilai Impor HS 0307591000 (Gurita) ke Korea Selatan Tahun 2011 – 2015 No
Exportir
2011
2012
2013
2014
2015
Dunia
264,488
237,395
236,223
347,285
350,760
1.
China
132,357
115,066
116,181
165,288
146,513
2.
Viet Nam
102,298
84,554
79,532
119,713
113,926
3.
Thailand
11,622
11,736
12,581
29,947
36,149
4.
Mauritania
3,358
7,803
12,244
11,749
31,500
5.
Indonesia
11,128
11,084
9,053
11,382
9,453
Unit by (thousand US dollar) Sources: ITC calculations based on UN COMTRADE statistics.
Pada tren produk berikutnya adalah teripang dengan kode HS 0308192000 juga menunjukkan tren yang positif, yakni memperlihatkan peningkatan. Pada tahun 2014, Korea Selatan mengimpor produk teripang ini dari seluruh dunia sebesar US$ 241 ribu. Selanjutnya pada tahun 2015 menjadi US$ 526 ribu. Korea Selatan banyak mengimpor dari Rusia dengan nilai impor sebesar US$ 464 ribu. Kemudian Islandia pada urutan ke-2 sebesar US$ 48 ribu. Urutan ketiga adalah Jepang dengan nilai impor sebesar US$ 13 ribu. Tabel 2.8 Nilai Impor HS 0308192000 (Teripang) ke Korea Selatan Tahun 2011 – 2015 No
Exportir
2011
2012
2013
2014
2015
World
0
735
350
241
526
1
Russian Federation
0
332
0
95
464
2
Iceland
0
256
247
45
48
3
Japan
0
2
5
0
13
4
Canada
0
0
0
1
0
MARKET BRIEF IKAN KONSUMSI
ITPC BUSAN
23
5
China
0
0
58
97
0
Unit by (thousand US dollar) Sources: ITC calculations based on UN COMTRADE statistics.
Tren impor ke Korea Selatan selanjutnya adalah ikan layur dengan kode HS 0303891400 memperlihatkan tren yang positif. Adapun nilai impor dari seluruh dunia terkait produkikan layur ini pada tahun 2014 sebesar US$ 513 ribu menjadi US$ 538,6 ribu pada tahun 2015. Korea Selatan banyak mengimpor dari China dengan nilai impor sebesar US$ 293,4 ribu. Urutan ke-2 adalah Taipe, Chinese dengan nilai impor US$ 54,6 ribu. Sedangankan ke-3 adalah Senegal dengan nilai impor sebesar US$ 43,4 ribu. Adapun kedudukan Indonesia pada urutan ke-18 dengan nilai impor US$ 1,9 ribu.
Tabel 2.9 Nilai Impor HS 0303891400 (Ikan Layur) ke Korea Selatan Tahun 2011 – 2015 No
Exportir
2011
2012
2013
2014
2015
World
0
524,982
492,024
513,018
538,653
1
China
0
296,479
251,447
286,524
293,410
2
Taipei, Chinese
0
68,487
61,248
55,411
54,658
3
Senegal
0
26,423
49,155
40,245
43,474
4
Russian Federation
0
32,510
24,249
36,083
27,780
5
United States of America
0
28,691
27,191
21,956
25,636
---
-----
18
Indonesia
0
2,943
1,263
1,171
1,928
Unit by (thousand US dollar) Sources: ITC calculations based on UN COMTRADE statistics.
Seperti yang ditunjukkan pada ketiga tabel diatas, tren nilai impor terkait produk ikan konsumsi (octopus, teripang, dan ikan layur) ke Korea Selatan sangat tinggi. Namun demikian, Indonesia sebagai negara maritime tidak terlihat dominan sebagai negara pengekspor produk terkait. Hal ini dapat dijadikan referensi bagi pengusaha Indonesia untuk mencari peluang ekspor terkait produk dari laut khususnya jenis octopus (gurita) dengan kode HS 0307591000, teripang dengan kode HS 0308192000, dan ikan layur dengan kode HS 0303891400.
MARKET BRIEF IKAN KONSUMSI
ITPC BUSAN
24
2.3. Kebijakan Tariff Berdasarkan kebijakan ASEAN - Korea FTA, tarif untuk produk gurita dengan kode HS 030749, Teripang dengan kode HS 030629, dan ikan layur dengan kode HS 160420 dari Indonesia adalah sebagai berikut : Tabel 3.0 Pengenaan Tariff Ikan Konsumsi berdasarkan FTA HS CODE
NAME
DITC
TAX RATE
030749
Cuttlefish&squid,dried,salted/in brine
K-Asean FTA Tariff (1)
0
030629
Other crustaceans, not frozzen in oth than airtight containers
K-Asean FTA Tariff (1)
0
160420
Prepared or preserved fish (excluding whole or in pieces)
K-Asean FTA Tariff (1)
0
Menurut situs www.custom.go.kr produk dengan kode HS 030749, HS 030629, dan HS 160420 tidak dikenakan bea tarif. Atau dengan kata lain tariff sebesar 0%. Sedangkan menurut situs www.kita.org untuk produk gurita dengan kode HS 030749, Teripang dengan kode HS 030629, dan ikan layur dengan kode HS 160420 tidak memerlukan Consolidated Public Notice dan Custom Clearances.
2.4. Strategi Memasuki Pasar Untuk masuk ke pasar Korea Selatan memiliki tantangan tersendiri. Oleh karena itu strategi yang efektif diperlukan oleh pengusaha Indonesia untuk mengatasi tantangan tersebut. Beberapa strategi yang dapat dilakukan antara lain adalah :
A. Melakukan Kerja sama dengan Perusahaan Lokal Melakukan kerja sama dengan perusahaan lokal merupakan salah satu strategi untuk bisa masuk ke pasar Korea Selatan, selain kerjasama dengan perusahaan lokal, strategi lain yang dapat dilakukan antara lain adalah : Direct Entry Melakukan komunikasi dengan perusahaan lokal untuk berkerjasama agar produkproduknya dapat dijual di toko sendiri di sebuah department store, di jalan atau di pusat perbelanjaan. Joint Venture
MARKET BRIEF IKAN KONSUMSI
ITPC BUSAN
25
Sebuah perusahaan dapat membuat persetujuan joint venture dengan retailer lokal. Secara umum ada 3 pemain utama department store di Korea Selatan (Lotte Foods, Shinsaegae, Homeplus, dan Hyundai Department Store Group) Franchise Perusahaan asing dapat masuk ke Korea Selatan dengan membuat perjanjian kerjasama franchise dengan lokal retailer atau pusat grosir. Agent / Distributor Penjualan dilakukan melalui agen atau distributor yang akan mendistribusikan merek. Biasanya, hal ini dilakukan oleh perusahaan skala kecil atau menengah dengan portfolio merek yang berbeda-beda. Direct Sales Perusahaan bisa melakukan penjualan langsung dengan mendirikan retail individu.
B. Meningkatkan Kualitas Produk Korea Selatan memberlakukan peraturan yang ketat dalam memutuskan produk impor, seperti : Kualitas bahan baku Bahan baku yang kecil resiko penyakit Kebersihan produk Proses produksi
C. Mencari informasi terkini dari organisasi terkait di Korea Selatan Asosiasi di Korea Selatan yang berhubungan dengan produk gurita dengan kode HS 030749, Teripang dengan kode HS 030629, dan ikan layur dengan kode HS 160420 adalah - Korea Food Industry Association (KFIA), - Korea Food Research Institute (KFRI), - Korea Society Of Food Science And Technlogoly (KOSFOST
D. Berpartisipasi dalam berbagai pameran MARKET BRIEF IKAN KONSUMSI
ITPC BUSAN
26
Pengusaha Indonesia perlu mencari informasi mengenai pameran yang berhubungan dengan komoditas mereka, baik itu di dalam negeri maupun di luar negeri. Kemudian yang harus dilakukan adalah mendaftar untuk ikut berpartisipasi di pameran tersebut, baik sebagai exhibitor maupun hanya sebagai visitor. Pameran yang berhubungan dengan produk HS ini adalah Seoul Food Exhibition Busan International Seafood & Fisheries EXPO Lifestyle of Health and Sustainability Exhibition Gwangju Food Fair Food Week
Gambar 7. Seoul Food fair di Seoul dan Busan International Seafood & Fisheries EXPO
Dengan mengikuti pameran, pengusaha Indonesia dapat mempromosikan produknya serta menjalin hubungan bisnis sebanyak mungkin. Dalam kesempatan itu pula pengusaha dengan mengikuti pameran akan memungkinkan untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan produk Internasional dan melakukan riset pasar. E.
Mempelajari budaya perusahaan Korea Selatan Jika ingin melakukan bisnis ke negara lain, kiranya adalah sebuah aset yang
bermanfaat untuk mengetahui serta mempelajari budaya negara tersebut. Dengan memiliki pengetahuan tentang sejarah, bahasa, kultur, cara hidup, terlebih lagi kultur berbisnis Korea MARKET BRIEF IKAN KONSUMSI
ITPC BUSAN
27
Selatan, akan mempermudah produsen maupun eksportir Indonesia untuk berhubungan bisnis dengan rekan Korea Selatan. Selain mengetahui dan mempelajari hal-hal seperti diatas, pengetahuan lebih jauh tentang pasar Korea Selatan juga sangat penting sehingga dapat memahami permintaan dan tren pasar.
F.
Menjalin Kerjasama dengan perwakilan dagang di luar negeri Pengusaha Indonesia harus aktif dalam mencari informasi mengenai pasar Korea
Selatan, pencarian informasi ini dapat dilakukan dengan cara menghubungi Perwakilan Dagang Luar Negeri Indonesia di Korea Selatan dalam hal ini Kedutaan Besar RI dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Busan.
G. Memiliki Website perusahaan Korea merupakan Negara yang memiliki jaringan internet tercepat di dunia dan orang-orang Korea cenderung untuk mencari informasi melalui internet. Salah satu cara efektif dalam memperkenalkan produk maupun perusahaan secara global adalah memiliki website. Oleh karena itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menampilkan informasi di website perusahaan, yaitu : Profil perusahaan, produk dan segala informasi ditampilkan dengan tata bahasa yang jelas dan harus ada pilihan bahasa dalam bahasa Inggris. Memiliki e-mail resmi perusahaan. Perusahaan harus memberi respon dengan cepat apabila ada permintaan dari calon konsumen baik melalui e-mail maupun media komunikasi lainnya seperti telepon atau faksimili.
3. Regulasi Produk ikan konsumsi di Korea Selatan 3.1. Kebijakan Impor Produk Ikan Konsumsi di Korea Selatan Indonesia adalah salah satu negara ASEAN dan ikut menandatangai perjanjian FTA, sehingga menurut KCS (Korea Customs Service) tariff rate untuk produk ikan konsumsi adalah 0 (nol). Menurut situs www.kita.org, produk ini tidak memerlukan Customs Clearence dan konsolidasi umum publik dari Pemerintahan Korea untuk ekspor ke Korea.
MARKET BRIEF IKAN KONSUMSI
ITPC BUSAN
28
3.2. Prosedur Impor (Import Procedures) Mengurangi kekhawatiran terhadap proliferasi zat berbahaya. Korea Selatan menetapkan regulasi peningkatan Manajemen keamanan makanan impor untuk keamanan pangan di Korea, hal ini untuk meminimalisasi kemungkinan adanya kejadian yang tidak diinginkan atau yang berbahaya di kemudian hari. Oleh karena itu, Ministry of Food and Drugs Safety (MFDs) menambah kinerjanya untuk memperkuat pemerikasaan di tempat khususnya untuk produsen yang memiliki volume tinggi impor atau yang ditengarai mengimpor atau memproduksi barang cacat. Pemerintah Korea juga memberlakukan UU khusus tentang Impor Manajemen Keamanan Pangan dan sub-ketentuannya didirikan untuk memasukkan rincian seperti inspeksi berbasis melihat pengalaman impor sebelumnya. Berikut gambar 8 menjelaskan sistem keamanan untuk pengimporan makanan. Gambar 8. Imported Food Safety Management System
Sumber: www.mfds.go.kr/
Berdasarkan data yang diperoleh dari Instistusi atau kementerian yang mengurusi tentang pangan di korea selatan, Orang yang ingin melakukan bisnis dengan mengimpor dan menjual makanan impor, dengan mengajukan deklarasi impor makanan impor, dengan pembelian online makanan impor, atau dengan menyimpan makanan impor, dll harus mendaftarkan bisnis mereka. Seperti ditunjukkan pada gambar 9 berikut tentang Import Declaration Process of Foods.
MARKET BRIEF IKAN KONSUMSI
ITPC BUSAN
29
Gambar 9. Import Declaration Process of Foods
Source: www.mfds.go.kr/
3.3 Kebijakan Food Labeling System Untuk memberi pelayanan kepada konsumen dengan informasi yang lebih akurat tentang produk makanan, MFDs menerapkan peraturan terkait dan standar yang membutuhkan pelabelan nama produk, bahan, diproduksi dan tanggal kadaluwarsa (kualitas tanggal retensi), isi bersih, identitas dan tempat prinsip bisnis, dan gizi informasi, serta petunjuk sanitasi untuk penyimpanan yang aman dan peringatan pada kemasan dan wadah. Seperti yang tertuang pada Undang- Undang sanitasi makanan (Food Sanitation Act) dan Undang-Undang keputusan penegakan sanitasi makanan (Enforcement Decree of Food Sanitation Act).
MARKET BRIEF IKAN KONSUMSI
ITPC BUSAN
30
Gambar 10. Labelling produk makanan Source: www.mfds.go.kr/
Pemerintah Korea Selatan pun juga mewajibkan tentang pelabelan nutrisi tentang makanan termasuk juga margarine, snack, fats. Hal ini dengan alas an untuk memberikan informasi secara jelas mengenai produk apa yang dikonsumsi masyarakat. Gambar 11. Nutrien Labeling
Sumber: www.mfds.go.kr/
Pemerintah Korea juga menentukan pelabelan makanan untuk anak-anak berdasarkan undang – undang Special Act on Safety Management of Children's Dietary Life dijelaskan bahwa pelabelan makanan untuk anak-anak harus sesuai dengan ketentuan yang ada di Korea Selatan, karena Negara ini sangat peka terhadap kesehatan, cenderung tidak hanya memilih produk yang murah tetapi mereka lebih memilih kandungan gizi yang terkandung pada produk yang dikonsumsi.
MARKET BRIEF IKAN KONSUMSI
ITPC BUSAN
31
Untuk
meningkatkan
fungsional
kualitas
kesehatan
makanan
dan
untuk
menyediakan konsumen dengan informasi yang akurat, MFDs mengimplementasikan undang-undang terkait dan peraturan membubuhkan tanda yang tepat dan memberikan informasi nama produk,bahan baku, tanggal kadaluarsa, identitas tempat usaha dan fungsi produk secara terperinci. Penjelasan ini tertuang pada aturan Health Functional Foods Act. Perincian Pelabelan makanan dan macam-macam sertifikasi untuk produk makanan di Korea Selatan di tunjukkan pada gambar 12 dan 13.
Gambar 12. Perincian Pelabelan Makanan
Source: www.mfds.go.kr/
Gambar 13. Standart sertifikasi untuk produk makanan di korea selatan
MARKET BRIEF IKAN KONSUMSI
ITPC BUSAN
32
3.4 Pengurusan Ijin Impor (Import Clearence) Seperti yang sudah dijelaskan diatas, Indonesia sebagai anggota ASEAN yang ikut menandatangani FTA bersama dengan Korea Selatan diharuskan mengikuti import clearence FTA. Berikut ini adalah prosedur tersebut : Sumber : http://www.customs.go.kr
Gambar 14. Diagram Prosedur Bea Cukai Korea Selatan di bawah FTA
3.5. Standarisasi produk di Korea Selatan Korea Selatan memberlakukan standar nasional yang disebut Korean Standards (KS). Namun, ada beberapa Standar Internasional yang dapat menjadi acuan untuk produk impor di Korea Selatan. Adapun standar internasional yang dapat menjadi acuan adalah: - ISO (International Standardization Organization) - IEC (International Electrotechnical Commission) - ASTM (American Society of Testing Materials) MARKET BRIEF IKAN KONSUMSI
ITPC BUSAN
33
- EN (European Norm) - DIN (Deusche Industrie Norm) - NF (Normes Francaises)
Gambar diagram di bawah ini menggambarkan bagaimana dampak KS pasar Korea :
Source : www.kats.go.kr
Gambar 15. Diagram Pengaruh KS terhadap Konsumen di Korea Selatan
Untuk komoditi ikan konsumsi ini harus mendapatkan sertifikasi Self Regulatory Safety Confirmation dari Korean Agency for Technology and Standard (KATS) . Sebagai contoh, salah satu instansi yang dapat membantu untuk mendapatkan sertifikat tersebut adalah Intertek. Intertek dapat membantu untuk melakukan pengujian keamanan produk dengan standar Korea yang berlaku. Kemudian Intertek membuatkan laporan hasil pengujian dan menyerahkan semua dokumen yang relevan kepada KATS untuk mendapatkan KC Mark. Setelah menerima sertifikasi Self Regulatory Safety Confirmation dari KATS, produsen berwenang untuk membubuhkan tanda KC pada produk. Dengan adanya tanda KC ini, konsumen dapat untuk mengenali dan memilih produk untuk keselamatan mereka, kualitas, kesehatan dan ramah lingkungan. Intertek akan melakukan inspeksi tindak lanjut tahunan untuk memastikan produk anda terus menjadi sesuai dengan standar yang sesuai. Untuk melihat persyaratan lainnya MARKET BRIEF IKAN KONSUMSI
ITPC BUSAN
34
dapat mengunjungi lama Intertek yaitu www.intertek.com. Intertek juga dapat membantu memenuhi persyaratan mengenai pelabelan, seperti :
Produsen / Importir
Negara Asal
Instruksi perawatan
Alamat & Nomor Telepon dari Labeler
Diproduksi Tanggal & Ukuran
Gambar 16. Tanda Sertifikasi Standar Korea
Tabel di bawah ini merupakan klasifikasi produk – produk yang di keluarkan oleh lembaga Korean Industrial Standards (KS). Untuk produk ikan konsumsi di kategorikan ke dalam major Necessities (H) dengan sub-majornya adalah General/Processed agricultural foods/Processed marine foods/Etc seperti yang tersaji pada tabel berikut.
Tabel 3.1 Klasifikasi Korean Industrial Standards Major Basic Standards Mechanical Engineering
Sub-major (A)
General/Radiation · radioactivity management/Guide/Dependability management/Culture/Social system/Etc.
(B)
General/Machine elements/Tools/Machine tools/Measuring instrument · physical appratus/General machinery/Industrial machinery Agricultural machinery/Thermal apparatus · gas apparatus/Metrology · measurement/Industrial automation/Etc.
Electrical & electronic engineering
(C)
Metals
(D)
Mine
(E)
MARKET BRIEF IKAN KONSUMSI
General/Measurement & testing apparatus/Electrical & electronic materials/cable and conduit/Electrical machines/Electrical appliances Electrical · electronic · communication component/Lamp · lighting devices/Wiring · electrical accessories/Semiconductor · display/Others General/Raw Materials/Steels/Cast Steel and Cast Iron/Copper Products/Castings/Wrought Products/Secondary Products/ Methods of processing/Analysis/Etc. General/Mining/Security/Mineral/Transportation/Etc.
ITPC BUSAN
35
Construction
(F)
Necessities
(G)
Foodstuffs
(H)
Environment
(I)
Organism
(J)
Fiber
(K)
Ceramics
(L)
Chemistry
(M)
Medical
(P)
Quality management
(Q)
Transportation machine
(R)
Service
(S)
Logistics
(T)
Shipbuilding
(V)
Aerospace
(W)
Information
(X)
General/Testing · inspection · measurement/Materials · elements of civil and building construction/ Construction work/Etc. General/Furniture · interior item/Stationery · office supplies/Household goods/ Leisure · sports equipment/Musical instruments/Etc. General/Processed agricultural foods/Processed marine foods/Etc. General/Environmental assessment/Atmosphere/Water quality/Soil quality/Waste/Noisy and vibration/Malodor/Marine environment/ Etc. General/Biological process/Bio-chemical · biofuel/Industrial microorganism/Bioassay · bioinformation/Etc. General/Clothing/Yarns · Knitted fabrics · Textile fabrics/Textile · Knitting machine/Industrial textile products/Etc. General/Glass/Refractories/Potteries · clay producs/Cement/Abrasives/Machine structure ceramics/ Electric · electronic ceramics/Ceramic materials/Etc. General/Industrial chemicals/Rubber · leather/Fats and oils · mineral oil/Plastics · photographic material/Dyestuff · explosives /Pigment · paint · ink/Paper · pulps/Reagents/Cosmetics/Etc. General /General medical devices/Equipment used in medical practice/Materials for medical devices /Medical supplies · hygeinic products/Technical aids for disables · elederlyconsidered products/Electronic equipment in medical practice/Etc. General /Factory management/Sensory analysis/System certification/Conformity assessment/Applied statistical method /Etc. General /Testing and Inspect method/Common parts/Bicycle/Engine and parts/Car bodies · safety/Electric & electronic system · instrument/Repair Tools/Railway /Motorcycle /Etc. General /Industrial service/Consumer service/Etc. General /Packaging/Storage · loading/Transport/Logistics information /Etc. Generall/Hull/Engine & parts/Electric equipment/Navigational instrument/Etc. General/Standard parts/Airframe · materials/Aviation screw propeller/Aviation electronic equipment/Ground support supplies /Etc. General /Information technology application/Character set · coding · automatic identification/Software · computer graphics /Networking · IT interconnection/IT equipment · data storage media/Electronic documents · electronic commerce/Etc.
sumber : www.kats.go.kr
4. Informasi Penting 4.1. Perwakilan Korea Selatan di Indonesia MARKET BRIEF IKAN KONSUMSI
ITPC BUSAN
36
Tabel 4.1 Daftar Nama Perwakilan Korea Selatan di Indonesia Nama Perwakilan
Alamat
1
Kedutaan Besar Korea Selatan, Jakarta
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 57 Jakarta Selatan 12950 Tel : (+62)-21-2967-2555 Fax : (+62)-21-2967-2556 / 2557 E-mail :
[email protected]
2
KOTRA (Korea Trade Promotion Corporation) Jakarta
Wisma GKBI, 21F Suite 2102 Jl. Jendral Sudirman Kav. 28, Jakarta 10210, Indonesia Tel : (+62)-21-574-1522 Fax: (+62)-21-572-2187 E-mail :
[email protected]
3
KOICA (Korea International Cooperation Agency) Jakarta
Jl. Gatot Subroto No.58, Jakarta Selatan 12930, Indonesia
4.2 Perwakilan Indonesia di Korea Selatan Tabel 4.2 Daftar Nama Perwakilan Indonesia di Korea Selatan No
Nama Perwakilan
1
Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Korea Selatan di Seoul
2
Indonesian Trade and Promotion Center (ITPC) Busan
Alamat 55 Yeoeuido-dong, Yeongdeungpo-gu, Seoul 150-010, Republik Korea Telp : (02)-783-5675/77 (02)-783-5371 atau 72 Fax : (02)-780-4280 E-mail :
[email protected] Website : www.indonesiaseoul.org /
[email protected] st 1 floor, #103 Korea Express Building 1211-1 Choryang-dong, Dong-gu, Busan Korea Selatan Telp : 82-51-441-1708 Fax : 82-51-441-1629 E-mail :
[email protected] Website :www.itpc-busan.kr
4.3 Perusahaan Importir Ikan Konsumsi di Korea Selatan Tabel 4.3 Daftar nama perusahaan Importir Ikan Konsumsi di Korea Selatan
MARKET BRIEF IKAN KONSUMSI
ITPC BUSAN
37
No
Nama Perusahaan
1
Kads Corporation
2
K.S Korea Trading
3
Rich Products Korea Co. Ltd
4
Lotte Confectionery Co. Ltd
5
Shin Woo Tec Co. Ltd
Keterangan 810 Woosung Charactervill122 Eonju-Ro Gangnam-Guseoul South Korea (T: 02-578-8863) 404-250 26-19 Baekbumro810 Bungil Suguincheon City South Korea (415-070) 4-202 775 Gyeongin-Royeongdeungpo-Guseoul Korea (150-972) Lotte Yangpyung Building5ga YangpyungDongyoungdeungpo-Kuseoul 15964south Korea 22-11 Sandan-Gil Jeoneui-Myunsejong-Si 339851 Koreatel. 82-44-867-7288 / Fax. 82-44-8677707
DAFTAR PUSTAKA Website : MARKET BRIEF IKAN KONSUMSI
ITPC BUSAN
38
www.foreign-trade.com/reference/hscode.cfm www.kbriseoul.kr www.kita.org www.trademap.org www.standardsportal.org/ www.customs.go.kr www.akfta.asean.org http://data.worldbank.org/country/korea-republic http://data.worldbank.org/ www.tradingeconomics.com www.kosis.kr www.kesis.net www.kats.go.kr www.intertek.com MFDs Website Mentioned Literature
MARKET BRIEF IKAN KONSUMSI
ITPC BUSAN
39