PASAR DAGING DAN PRODUK DAGING AYAM ARAB SAUDI
MARKET BRIEF PASAR DAGING DAN PRODUK DAGING AYAM ARAB SAUDI
Atase Perdagangan KBRI Riyadh
KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA UNTUK KERAJAAN ARAB SAUDI ATASE PERDAGANGAN KBRI RIYADH
Page 1
PASAR DAGING DAN PRODUK DAGING AYAM ARAB SAUDI
Batas negara: Yordania (Barat Laut); Irak dan Kuwait (Utara); Bahrain, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Oman (Timur); serta Yaman (Selatan).
Tabuk
T
Madinah
Al Madinah Makkah
Makkah Al Baha
Abha
Al Baha
Asir
Najran
Najran
Jizan City
Jizan
PETA DAN PROVINSI ARAB SAUDI
ATASE PERDAGANGAN KBRI RIYADH
Page 2
PASAR DAGING DAN PRODUK DAGING AYAM ARAB SAUDI DAFTAR ISI DAFTAR ISI
3
KATA PENGANTAR
4
SUMMARY
5
KETERANGAN SINGKAT NEGARA ARAB SAUDI
6
BAB I. PENDAHULUAN
8
BAB II. DESKRIPSI PRODUK
10
BAB III. PRODUKSI 3.1. Biaya Produksi 3.2. Siklus Produksi
11
BAB IV. KONSUMSI
17
BAB V. PERDAGANGAN IMPOR DAN EKSPOR 5.1. Impor a. Harga impor b. Harga Lokal c. Persyaratan Impor 5.2. Ekspor
19
BAB. VI. KEBIJAKAN PEMERINTAH ARAB SAUDI
24
BAB VII. PEMASARAN
26
REFERENSI LAMPIRAN
ATASE PERDAGANGAN KBRI RIYADH
Page 3
PASAR DAGING DAN PRODUK DAGING AYAM ARAB SAUDI KATA PENGANTAR
Pasar Arab Saudi merupakan pasar terbesar di kawasan Timur Tengah dan menjadi pasar potensial bagi peningkatan ekspor non migas Indonesia ke pasar non tradisional. Populasi dan pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi, pendapatan per kapita tinggi, serta masifnya pembangunan hypermarket dan supermarket menjadi peluang pasar bagi peningkatan ekspor Indonesia ke pasar Arab Saudi. Ekspor non migas Indonesia ke pasar Arab Saudi menunjukkan trend yang cukup signifikans mencapai 17,44 % selama periode 2009 – 2013. Ekspor non migas Indonesia ke Arab Saudi tahun 2014 mencapai US$ 2,16 milyar atau naik 24,35 % dibanding tahun 2013. Dalam rangka untuk terus mendorong dan meningkatkan ekspor non migas Indonesia ke pasar Arab Saudi, Atase Perdagangan KBRI Riyadh terus melakukan berbagai langkah kegiatan promosi. diplomasi perdagangan dan penyebaran informasi peluang-peluang produk yang dapat dimanfaatkan oleh eksportir Indonesia. Tulisan Market Brief : “Peluang Ekspor Daging dan Produk Ayam ke Pasar Arab Saudi” merupakan salah satu kegiatan Atase Perdagangan KBRI Riyadh untuk memberikan informasi pasar kepada dunia usaha Indonesia di sektor produk terkait. Mudah-mudahan Market Brief
ini dapat memberikan manfaat dan dapat
mendorong para pengusaha Indonesia untuk terus meningkatkan ekspor non migas ke pasar Arab Saudi.
Riyadh,
Maret 2015
Wawan Sudarmawan Atase Perdagangan KBRI Riyadh
ATASE PERDAGANGAN KBRI RIYADH
Page 4
PASAR DAGING DAN PRODUK DAGING AYAM ARAB SAUDI SUMMARY Sektor perunggasan Arab Saudi telah mengalami pertumbuhan yang signifkans pada tahun – tahun terakhir ini. Produksi daging Broiler diestimasikan sebesar 640.000 metrik ton pada tahun 2014, dan diharapkan akan meningkat sebesar 9 % pada tahun 2015. Produksi Broiler lokal mencapai kira-kira 42 % dari total kebutuhan konsumsi Arab Saudi, yang diestimasikan sebesar 1,44 juta metrik ton. Harga pakan yang melonjak dan tingginya tingkat kematian (mortality) unggas di peternakan Arab Saudi menjadi kendala utama dalam meningkatkan produksinya. Pada tahun 2013, Arab Saudi merupakan importir terbesar dunia daging broiler, dengan total impor 875,259 metrik ton. Impor daging Broiler diramalkan akan turun sebesar 10 % pada tahun 2014 disebabkan meningkatnya
produksi lokal yang
besar dan berkurangnya permintaan dari jasa katering makanan yang karena berkurangnya pengunjung/Jemaah ke Arab Saudi untuk melakukan ibadah Umroh dan haji sebagai dampak dari perbaikan mesjidil haram. Brazil mendominasi pasar impor Arab Saudi pada tahun 2013 dengan pangsa pasar 79 %, diikuti oleh Perancis dengan pangsa pasar 18 % dan Amerika Serikat dengan pangsa pasar 3 %.
ATASE PERDAGANGAN KBRI RIYADH
Page 5
PASAR DAGING DAN PRODUK DAGING AYAM ARAB SAUDI KETERANGAN SINGKAT NEGARA ARAB SAUDI
Nama Negara Hari Kemerdekaan Kepala Negara Ibu Kota Negara Bahasa Jumlah Penduduk (2013) Pertumbuhan Penduduk Jam Kerja Hari Libur Perbedaan Waktu Waktu Tahunan Sibuk Bisnis Waktu Tahunan Kendur Bisnis Nama Pelabuhan Laut Utama Nama Pelabuhan Udara Utama
Kerajaan Saudi Arabia 23 September 1932 (Hari Pemersatuan) Salman bin Abdulaziz Al Saud dengan Gelar Pelayan Dua Mesjid Suci Riyadh - Arab (bahasa resmi) - Inggris (biasa digunakan dalam bisnis) 29.994.272 jiwa 2,7 % 08.00 - 15.00 ( Pemerintah ) 08.00 - 13.00 dan 16.30 - 20.00 (swasta) Jumat dan Sabtu Lebih lambat 4 (empat) jam dengan Jakarta (WIB) Bulan September sampai bulan Mei. Bulan Juni sampai Agustus. (Musim Haji/ Idul Adha)
Pelabuhan Laut Utama : Jeddah, Dammam, Jizan, Yanbu, Ras Tanura, Juaimah, Jubail King Khaled International Airport (Riyadh) (Jeddah) (Dammam) Kota Dagang Jeddah, Riyadh, Dhahran / Al-Khobar, Dammam Perkembangan ekonomi dan perdagangan GDP (2014), Proyeksi 2.821 triliun Riyal (US$ 752,3 Milyar) Pertumbuhan GDP 2013 3,95 % GDP Perkapita 93.574 riyal (US$ 24.953) 2013 2014 Total Nilai Ekspor US$.375.396.586.000 Minyak dan gas, Produk Mineral, Produk petrokimia, Kimia dan produk kimia, Produk Plastik, Komoditi Utama Ekspor Barang Logam, Bahan Makanan, Mesin Listrik dan peralatannya. Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, India, 10 Negara Tujuan Utama Singapura, Belanda, Perancis, Bahrain, Emirate Ekspor Arab dan Italia Total Nilai Impor 2013 2014
ATASE PERDAGANGAN KBRI RIYADH
Page 6
PASAR DAGING DAN PRODUK DAGING AYAM ARAB SAUDI US$. 163,712,750.000 Neraca Perdagangan Komoditi Utama Impor
10 Negara Utama Asal Impor
--
2013 2014 US$ 211.683.836.000 Mesin-mesin Listrik dan Peralatannya, Kendaraan Bermotor dan Suku Cadangnya, Obat-obatan Bahan Makanan, Tekstil dan Pakaian Jadi, Produk Kimia, Kayu dan Produk Kayu, Emas dan Perhiasan, Barang-barang Logam, Alat Angkutan dan peralatan lainnya. Amerika Serikat, Jepang, Inggris, Italia, Perancis, Swiss, Jerman, Korea Selatan, China dan India
Hubungan Perdagangan Indonesia – Arab Saudi Tahun 2013 dan 2014 2013 US$ 8.260.441,100,-
Total Nilai Perdagangan
Nilai Ekspor RI Komoditi Utama Ekspor RI
Nilai Impor RI Komoditi Utama Impor RI
Neraca Perdagangan RI
Neraca Perdagangan Non Migas
2014 US$ 8.672.549.000
2013 2014 US$. 1.734.016,700,US$ 2.156.325.000 Kendaraan dan bagiannya, Lemak & Minyak hewan/Nabati, Kayu, Barang dari kayu, Kertas/Karton, Karet & barang dari karet, Daging dan ikan olahan, Plastik dan Barang dari Plastik, Berbagai makanan olahan, Benda-benda dari besi dan baja,Bubur kayu/pulp 2013 2014 US$. 6.526.424,500,US$ 6.516.224.000 Minyak bumi, kimia organic, plastic dan produk plastic, produk kimia lainnya, serat sintetik, logam dasar, pulp dan sisa kertas, aluminium, kimia anorganik, dsbnya 2013 (-) US$. 4.792.407,800 Defisit bagi Indonesia 2013 (+) US$ (Naik %) Surplus bagi Indonesia
ATASE PERDAGANGAN KBRI RIYADH
2014 (-) US$ 4.359.898.000 Defisit bagi Indonesia 2014 (+) US$ (naik 24 %) Surplus bagi Indonesia
Page 7
PASAR DAGING DAN PRODUK DAGING AYAM ARAB SAUDI BAB I. PENDAHULUAN Pada tahun – tahun terakhir ini, sektor perunggasan Arab Saudi telah mengalami proyek pengembangan yang besar, terutama dalam produksi unggas oleh tiga perusahaan unggas terbesar. Produksi daging Broiler Arab Saudi pada tahun 2013 diestimasikan sebesar 600.000 ribu metrik ton, atau meningkat 13 % dibandingkan tahun 2011. Total produksi daging Broiler diproyeksikan meningkat sebesar 7 % pada tahun 2014 menjadi 640.000 metrik ton dan diramalkan akan meningkat menjadi 700.000 metrik ton pada tahun 2015. Kebutuhan konsumsi unggas Arab Saudi diperkirakan sebesar 1,44 juta metrik ton, sementara produksi daging broiler lokal diperkirakan hanya memenuhi 42 % dari total konsumsi. Pemerintah Arab Saudi telah menjadikan sektor perunggasan menjadi target dalam membantu mencapai tujuan strategik keamanan pangan dengan beberapa kebijakan yang menawarkan bantuan kepada produsen unggas lokal dan produsen pendukungnya melalui antara lain memberikan subsidi untuk pakan ternak, tingkat bunga pinjaman dan rabats yang rendah untuk pembelian peralatan. Namun demikian, meskipun dengan berbagai macam insentif yang telah diberikan Pemerintah, produksi perunggasan Arab Saudi masih gagal untuk memenuhi target Pemerintah dalam mencapai swasembada konsumsi daging unggas. Biaya pakan ternak yang melonjak maupun tingkat kematian ayam yang relatif tinggi masih menjadi kendala utama dalam pengembangan produksi unggas di Arab Saudi. Wabah penyakit endemik unggas telah meningkatkan tingkat kematian unggas di beberapa peternakan unggas di Arab Saudi pada beberapa tahun terakhir ini, yang diperkirakan mencapai rata-rata 25 %, bahkan ada yang mencapai 50 % pada beberapa peternakan individual. Untuk mengurangi resiko yang berkaitan dengan tingkat kematian yang tinggi dan memberdayakan investor lokal, Pemerintah Arab Saudi melalui Saudi Agriculture Development Fund (SADF) sedang mempertimbangkan untuk menerapkan rencana kerjasama baru untuk mensubsidi asuransi untuk produksi perunggasan. Tujuan Pemerintah dari skema nasional ini melibatkan pembentukan program bio-security yang lebih ketat untuk partisipasi peternakan unggas, mengurang tingkat kematian rata-rata unggas dipeternakan Arab Saudi dari 25 % menjadi 5 %, dan memberdayakan investor baru disektor
ATASE PERDAGANGAN KBRI RIYADH
Page 8
PASAR DAGING DAN PRODUK DAGING AYAM ARAB SAUDI perunggasan dengan memberikan kompensasi kepada petani yang mengalami kerugian dalam kasus bencana wabah penyakit unggas. Konsumsi daging broiler Arab Saudi saat ini diestimasikan sekitar 1,44 juta metrik ton pada tahun 2013 dan diharapkan pada tahun 2014 akan menurun sedikit menjadi 1,38 juta metrik ton. Penurunan konsumsi pada tahun 2014 disebabkan oleh menurunnya jumlah orang yang melaksanakan ibadah umroh dan haji sebagai akibat dari upaya Pemerintah Arab Saudi dalam mengelola resiko atau memerangi penyakit MERS
Corono Virus dan kekhawatirannya terhadap bencana penyakit
EBOLA yang menyerang negara-negara di kawasan Afrika Barat. Pada tahun 2013, Arab Saudi merupakan importir daging Broiler terbesar di dunia , dengan total impor 875, 259 metrik ton, atau terjadi peningkatan sekitar 10 % dibandingkan tahun 2012. Tetapi impor daging broiler pada tahun 2014 diramalkan akan turun menjadi sekitar 790.000 metrik ton. Penurunan impor ini disebabkan oleh meningkatnya produksi lokal tahun lalu dan rendahnya permintaan dari jasa katering makanan tahun ini. Pada tahun 2013, Brazil mengekspor sekitar 79 % pasar impor daging broiler Arab Saudi, diikuti oleh Perancis yang mengekpor sekitar 18 % dan Amerika Serikat menempati ranking ke tiga dengan pangsa impor sekitar 3 %. Ekspor daging Broiler Arab Saudi ke negara-negara Gulf Cooperation Countries (Kuwait, Qatar, Bahrain dan Oman) telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir ini. Pada tahun 2013, Arab Saudi mengekspor kira-kira 35.000 metrik ton daging Broiler beku dan segar ke negara-negara GCC. Selanjutnya ekspor diperkirakan akan meningkat pada tahun 2014 mencapai 40.000 metrik ton, dikarenakan permintaan yang meningkat dari negara-negara GCC yang mempunyai persepsi bahwa produk Arab Saudi mempunyai kualitas yang tinggi. Dalam hal ekspor, Eksportir
Arab
Saudi
diminta
untuk
me-reimburse/mengembalikan
Pemerintah Arab Saudi, berbagai macam
kepada
subsidi-subsidi produksi yang telah
diterima oleh produsen Arab Saudi yang diperkirakan mencapai US$ 533 per metrik ton.
ATASE PERDAGANGAN KBRI RIYADH
Page 9
PASAR DAGING DAN PRODUK DAGING AYAM ARAB SAUDI BAB II DESKRIPSI PRODUK Unggas termasuk pada segala jenis burung-burungan, termasuk ayam. Ayam Broiler (Gallus gallus domesticus) merupakan unggas jenis gallanicus yang dijinakan, dipelihara dan digunakan untuk produksi daging. Ayam broiler dicirikan oleh bulu putih dan kuning. Banyak ayam broiler komersial dipotong pada umur 5 sampai 7 minggu. Daging unggas merupakan sumber pangan protein utama. Dagingnya dijual dalam bentuk bahan baku yang dikemas vacuum dengan plastic berupa daging utuh (whole) maupun potongan (part) baik yang segar, dibekukan atau didinginkan. Sebelum dikemas, biasanya ditambahkan berbagai bumbu garam, aroma dan minyak dalam upaya untuk meningkatkan rasa daging. Daging segar dapat digunakan dalam jangka waktu 14 sampai 21 hari setelah pemotongan dan umumnya tidak disimpan dalam refrigerator ruma tidak lebih dari 3 hari. Daging beku harus dibekukan sampai temperature – 5 sampai -4 oC dan kemudian dicairkan dan dijual dalam bentuk segar. Daging ayam dapat diproses kedalam produk-produk lainnya. Sejumlah produk daging ayam meningkat secara drastis pada tahun 1970-an karena harganya yang relative murah. Dalam statitis Harmonized System diklasifikasikan kedalam nomor HS 02.07.00.00 Meat and edible offal- of the poultry of heading 01.05- fresh- chilled or frozen dan olahannya HS No : 16 01 00 30 00 00 ----of poultry.
ATASE PERDAGANGAN KBRI RIYADH
Page 10
PASAR DAGING DAN PRODUK DAGING AYAM ARAB SAUDI BAB III. PRODUKSI Produksi Broiler Arab Saudi dikonsentrasikan pada sejumlah kecil perusahaan terintegrasi vertical (vertically-intregated company) yang mengontrol lebih dari 80 % dari total produksi daging Broiler. Kementerian Pertanian Arab Saudi (Saudi Ministry of Agriculture, MOA) mengestimasi jumlah peternak Broiler di Arab Saudi pada tahun 2012 sekitar berjumlah 389 unit yang tersebar di 13 region/wilayah Arab Saudi. Kira-kira 90 % peternak broiler ini berlokasi di 5 (lima) provinsi, yaitu Provinsi Al Qassim mempunyai sekitar 27 %, diikuti oleh Provinsi Mekkah sebesar 22 %, Provinsi Riyadh
sekitar 15 %, Provinsi Aseer sekitar 13 % dan Provinsi Timur
(Eastern Province) sekitar 12 %. Total produksi daging Broiler pada tahun 2012 disetimasikan sebesar 588.000 metrik ton atau meningkat 11 % dibandingkan total produksi pada tahun 2011. Pada tahun 2008 dan 2010, produksi daging Broiler menurun sebesar 9,5 % disebabkan oleh wabah penyakit epidemic yang melanda negara Arab Saudi. Pada tahun 2008, produksi daging Broiler dilaporkan terpengaruh oleh wabah virus H5N1 Avian Influenza yang menginfeksi beberapa peternakan pada tahun 2007 – 2008. Wabah penyakit Viral Deseas seperti NewCastle Deseas diduga menjadi penyebab penurunan produksi daging Broiler pada tahun 2010. Menurut data yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertanian Arab Saudi, produksi daging Broiler meningkat sekitar 32 % dari 447.000 metrik ton pada tahun 2010 menjadi 588.000 metrik ton pada tahun 2012, dan diproyeksikan akan meningkat kira-kira 9 % pada tahun akhir 2014. Tabel di bawah ini menunjukkan produksi daging Broiler Arab Saudi dari tahun 2007 sampai 2014. Tahun
Produksi dalam Metrik Ton
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
508.000 459.479 494.000 447.000 529.000 588.000 600.000 640.000
ATASE PERDAGANGAN KBRI RIYADH
Page 11
PASAR DAGING DAN PRODUK DAGING AYAM ARAB SAUDI Gelombang besar peningkatan produksi Broiler Arab Saudi ditengarai oleh berjalannya proyek-proyek ekspansi dari tiga perusahaan produsen unggas terbesar Arab Saudi, yaitu Al-Watania Poultry, Fakieh Farm dan Almarai Company. Pertumbuhan produksi Broiler Arab Saudi diperkirakan akan terus berlanjut dan akan mencapai 700.000 metrik ton pada tahun 2015, atau 17 % lebih tinggi dibandingkan produksi pada tahun 2013. Ketiga perusahan tersebut dapat memenuhi sekitar lebih dari 65 % dari total produksi daging Broiler Arab Saudi. Ketiga perusahaan tersebut telah menerapkan proyek pengembangan produksi yang dimulai pada tahun 2010 dengan total investasi sebesar lebih dari 10,1 miliar SAR (Saudi Arabia Riyal) atau US$ 2,69 miliar. Para analis perunggasan mengharapkan bahwa ketiga perusahaan tersebut dapat melanjutkan ekspansi produksinya pada tahun-tahun mendatang, meskipun pada tingkat intensitas yang berbeda. Dibawah ini diuraikan profil singkat ketiga perusahaan tersebut. Al-Watania Poultry Farm (Al-Watania) Al-Watania merupakan perusahaan produsen unggas terbesar di Arab Saudi, menghasilkan lebih dari sepertiga dari total produksi Broiler Arab Saudi. Semua fasilitas perusahaan tersebut berlokasi di kota Buraydah, Provinsi Al Qassim. Pada tahun 2013, produksi
Broiler
Al-Watania diestimasikan
mencapai 630.000
unggas/hari atau 178 juta broiler per tahun, suatu peningkatan sebesar 17 % di atas tingkat produksi pada tahun 2010. Al-Watania memulai suatu program ambisius pada tahun 2010 untuk meningkatkan dua kali lipat kapasitas produksi broiler tahunannya sampai 2016, dari 550.000 broiler per hari, suatu peningkatan sebesar 20% dibandingkan tahun 2013. Perusahaan tersebut juga sedang merencanakan membangun suatu mega peternakan unggas di Povinsi Al-Jouf. Proyek Bisantia yang diharapkan akan operasional dalam 5 tahun kedepan, akan mempunyai total kapasitas produksi 1 juta broiler pe hari. Al-Watania juga sedang mengerjakan untuk meningkatkan produksi telur tiga kali lipat menjadi 3 juta telur per hari sepanjang akhir tahun 2016. Kira-kira 80 % produksi daging broiler Al-Watania dijual dalam bentuk segar, sementara 20 % dijual dalam bentuk beku. Perusahaan ini merupakan pemimpin pasar untuk eksportir daging broiler segar ke negara-negara tetangga. Pada tahun 2013,
Al-Watania
merupakan
perusahaan
pertama
Arab
Saudi
yang
memperkenalkan teknologi kemasan vakum (vacuum-packaging technology) untuk memperpanjang umur simpan (shelf life) dari daging broiler didinginkan. Perusahaan ATASE PERDAGANGAN KBRI RIYADH
Page 12
PASAR DAGING DAN PRODUK DAGING AYAM ARAB SAUDI tersebut banyak menjual produk dengan tipe broiler utuh, tetapi ada sebagian dijual dalam bentuk bagian-bagian (chicken part) seperti bagian kaki (leg quarter), breast dan drumstick. Al-Watania juga menjadi suatu perusahaan pengolah unggas utama, dengan memproduksi lebih dari 150 jenis produk bernilai tambah baik bentuk segar maupun dibekukan, seperti marinated chicken, sausages, hot dog, chicken popcorn, meatball, salami, chicken nugget, dan beberapa produk yang dapat dimasak melalui microwave. Perusahaan tersebut juga telah mengembangkan suatu rantai makanan cepat saji (fast food) yang dikenal sebagai Al Dajen Restaurants, yang didirikan pada tahun 1996 dan saat ini telah mempunyai 14 cabang/outlet di kota-kota utama Arab Saudi. Fakieh Poultry Farm (Fakieh) Fakieh Poultry Farm merupakan perusahaan produsen broiler terbesar kedua di Arab Saudi. Saat ini perusahaan tersebut sedang mengembangkan proyek perluasan produksi broiler yang besar dengan investasi sebesar US$ 800 juta untuk meningkatkan kapasitas produksi tahunannya dari kira-kira 124.000 metrik ton pada tahun 2010 menjadi 288.000 metrik ton sepanjang akhir tahun 2016. Perusahaan ini juga sedang merencanakan perluasan produksi telur dari 1 juta telur pada tahun 2010 menjadi 2,1 juta telur pada tahun 2016. Tidak seperti Al-Watania, perusahaan Fakieh Poultry Farm tersebar di seluruh Arab Saudi. Kira-kira setengah dari produksi perusahaan tersebut berasal dari peternakannya sendiri, sementara setengahnya lagi berasal dari 130 peternak yang dikontrak. Menurut perjanjian kontraktual, Fakieh memberikan anak ayam (day-old chick), pakan ternak, obat-obatan dan bantuan teknis dengan biaya tertentu kepada peternak, selanjutnya ketika unggas siap untuk dipasarkan, peternak kontrak menjualnya ke Fakieh pada harga yang telah disetujui. Rencana pengembangan perusahaan melibatkan pembangunan fasilitas-fasilitas peternakan unggas maupun penandatangan persetujuan produksi dengan peternak baru dan peternak yang sudah eksis.
Kira-kira 80 % daging broile Fakieh dijual
dalam bentuk segar dan 20 % dijual dalam bentuk beku. Fakieh Poultry Farm merupakan perusahaan unggas pertama yang membuka dan mengoperasikan rantai makanan cepat saji yang menggunakan daging broiler yang secara eklusif dari peternakannya sendiri. Merk "Taza Barbeque Chicken" pertama kali dibuka pada tahun 1989, yang saat ini telah mempunyai 100 cabang/outlet di seluruh Arab Saudi dan mempunyai cabang-cabang di Kuwait, Qatar, Yordania, Mesir, Oman, Yaman dan United Emirate Arab. ATASE PERDAGANGAN KBRI RIYADH
Page 13
PASAR DAGING DAN PRODUK DAGING AYAM ARAB SAUDI Almarai Poultry Farm (Almarai) Almarai Poultry dimiliki oleh Almarai Dairy Farm, suatu perusahaan peternakan terintegrasi vertical (vertically integrated dairy farm) terbesar di Timur Tengah. Almarai memasuki bisnis daging unggas pada tahun 2009 dengan membeli perusahaan unggas Hail Agricultural Development Company (HADCO). Sejak mengakuisisi perusahaan tersebut, Almarai telah mengembangkan proyek besar dengan investasi produksi unggas yang diperkirakan sebesar 4,1 juta SAR (US$ 1,1 juta). Suatu investasi baru akan meningkatkan produksi daging dengan merek Almarai Alyoum dari 20.000 metrik ton pada tahun 2009 menjadi 150.000 metrik ton pada tahun 2016. Pada tahun 2013, Almarai dilaporkan memproduksi 60.000 metrik ton daging broiler, suatu peningkatan sebesar tiga kalilipat dibandingkan tingkat produksi pada tahun 2009. Semua fasilitas produksi Almarai berlokasi di HADCO dan Almarai tidak bekerja sama dengan peternak kontrak. Produksi daging Almarai dijual utamanya dalam bentuk segar/didinginkan dan saat ini perusahaan tersebut sudah mengekspor dengan kuantitas yang signifikans ke negara-negara GCC. Almarai tidak memproduksi telur (table egg) ketika
Arab Saudi sedang
mempunyai banyak produsen telur dan eksportir dalam dua dekadi terkahir ini. Produksi telur Arab Saudi diestimasikan di atas 4,1 miliar telur pada tahun 2012 atau kira-kira 220.000 metrik ton yang memberikan sekitar 118 % tingkat kecukupan Negara tersebut. Pada tahun 2012, Arab Saudi mengekspor 33.058 metrik ton telur ke negara-negara GCC atau kira-kira 15 % dari total produksi telurnya. Sektor telur Arab Saudi sangat maju dan relatif lebih sukses dibandingkan sektor broiler. 4.1. Biaya Produksi Biaya produksi broiler di Arab Saudi sangat tinggi karena sangat tergantung pada impor pakan ternak, vaksin dan peralatan serta biaya tinggi dalam mengendalikan temperatur kandang unggas dibawah kondisi yang cuaca ekstrim panas di Arab Saudi sepanjang tahun. Dalam membantu produsen unggas lokal terkait dengan biaya produksi yang sangat tinggi, Pemerintah Arab Saudi telah memberikan berbagai dukungan dalam produksi dengan berbagai macam subsidi untuk pakan ternak, pinjaman dengan bunga rendah dan rabat pada pembelian peralatan unggas tertentu. Biaya pakan ternak mencapai rata-rata kira-kira 70 % dari biaya produksi broiler Arab Saudi. Dengan meningkatnya harga dunia terhadap bahan baku pakan ternak, seperti jagung dan kedelai, produsen unggas lokal mendapatkan kesukaran dalam berkompetisi dengan produk impor dari negaraATASE PERDAGANGAN KBRI RIYADH
Page 14
PASAR DAGING DAN PRODUK DAGING AYAM ARAB SAUDI negara penghasil utama unggas seperti Brazil dan Perancis. Saat ini SAG memberikan subsidi impor untuk 31 macam ingredient/bahan pakan ternak yang berkisar antara US$ 39 sampai US$ 209 untuk setiap metrik ton tergantung pada kandungan energi dan protein dari setiap ingredient pakan ternak. Pada 2013, biaya produksi untuk broiler lokal berkisar antara 6 SAR (US$ 1,6) sampai 7 SAR (US$ 1,87) per Kg, pada rata-rata berat kering (dressed weight). Para analis perunggasan mengestimasikan bahwa nilai subsidi yang diberikan oleh SAG kepada produsen broiler domestik sebesar 2 SAR pe Kg (US$ 0,53). 4.2. Siklus Produksi Broiler Siklus pertumbuhan broiler di Arab Saudi bervariasi antara 28 sampai 30 hari, dengan berat mencapai rata-rata 50 gram per hari. Berat hidup rata-rata broiler ketika dipasarkan kira-kira 1.350 gram, sementara berat rata-rata karkas broiler siap dimasak ketika akan dipasarkan sekitar 1 kg. Rasio rata-rata konversi pakan ternak (Feed Conversion Ratiom, FCR) diestimasikan kira-kira 1,70 kg. Pengendalian bencana wabah penyakit unggas telah menjadi tantangan utama yang dihadapi industri perunggasan di Arab Saudi pada tahun-tahun terakhir ini. Menurut kontak beberapa industri, tingkat kematian ayam setinggi 60 % dilaporkan oleh beberapa peternakan unggas dalam dua tahun yang lalu. Tingginya tingkat kematian unggas di Arab Saudi utamanya disebabkan oleh bencana penyakit virus viral seperti Newcastle Disease (ND), gumboro (IBD), Infection Bronchitis (IB), dan Avian Influenza (H9N2 subtype). Industri perunggasan Arab Saudi kurang mempunyai program penanggulangan dan pencegahan penyakit yang cukup efektif. Banyak peternakan unggas skala kecil dan menengah tidak menerapkan upayaupaya bio-pengamanan yang layak untuk mencegah insfeksi dan penyebaran penyakit unggas di peternakannya. Disamping itu, industri peternakan unggas besar tidak mempunyai protokol yang terpadu dalam pencegahan dan pengendalian penyakit. Menurut para ahli perunggasan, rata-rata tingkat kematian unggas di peternakan Arab Saudi pada tahun-tahun terakhir ini mencapai kira-kira 25 %. Para ahli perunggasan percaya bahwa jeleknya program vaksinasi nasional dan jeleknya koordinasi antara Kementerian Pertanian dengan industri perunggasan merupakan penyebab terjadinya bencana wabah penyakit unggas di Arab Saudi. Sementara beberapa produsen unggas, utamanya peternakan skala besar, menerapkan program vaksinasinya sendiri, namun peternakan skala kecil tidak melakukan semua vaksinasi atau menggunakan vaksinasi yang salah. Meskipun ATASE PERDAGANGAN KBRI RIYADH
Page 15
PASAR DAGING DAN PRODUK DAGING AYAM ARAB SAUDI kenyataan bahwa Kementerian Pertanian memberikan kepada peternakan unggas jasa-jasa diagnostik dan vaksinasi secara gratis, banyak peternak unggas belajar mengenai wabah penyakit di dalam wilayahnya setelah terkena infeksi dari wilayah tetangganya.
ATASE PERDAGANGAN KBRI RIYADH
Page 16
PASAR DAGING DAN PRODUK DAGING AYAM ARAB SAUDI BAB IV. KONSUMSI Konsumsi daging ayam di Arab Saudi adalah di antara yang tertinggi di dunia, dengan konsumsi per kapita diestimasikan 47 kg per tahun. Pasar daging ayam di Arab Saudi mempunyai sifak siklikal, dimana permintaan yang sangat tinggi terjadi selama bulan suci Ramadhan dan musim haji, ketika berjuta-juta orang berkunjung ke Arab Saudi untuk melakukan ibadah umroh dan haji. Tetapi penurunan permintaan daging ayam akan menurun ketika musim panas, ketika berjuta-juta orang Saudi dan pekerja Ekspatriat/asing meninggalkan Arab Saudi untuk liburan. Pada tahun-tahun terakhir ini, konsumsi daging ayam meningkat dengan stabil karena harga yang dapat dijangkau dan persepsi diet sehat, dibandingkan dengan mengkonsumsi daging merah. Sementara konsumsi daging ayam banyak dalam bentuk broiler utuh, namun permintaan dalam bentuk bagian-bagian (Chicken part) seperti leg quarter dan breast terus meningkat. Hal ini terjadi karena banyaknya permintaan oleh rumah tangga yang suami-istrinya sama-sama bekerja dan meningkatnya permintaan
masakan ayam siap saji. Disamping itu, terus
meningkatkan hypermarket dan supermarket di seluruh Arab Saudi telah membantu ketersediaan berbagai macam variasi produk ayam dan membantu meningkatkan permintaan daging ayam. Konsumsi daging broiler Arab Saudi pada tahun 2013 diestimasikan mencapai 1,44 juta metric ton, dan diramalkan akan turun sedikit pada tahun 2014 menjadi 1,38 juta metrik ton. Sedikit terjadinya penurunan konsumsi pada tahun 2014 terjadi karena turunnya pengunjung ke Arab Saudi untuk melakukan ibadah umroh dan haji, ketika Pemerintah Arab Saudi mencoba untuk mengelola resiko yang terkait dengan wabah penyakit MERS Corona virus di Arab Saudi maupun wabah virus EBOLA di Afrika Barat. Untuk tahun 2015, konsumsi daging broiler diproyeksikan akan meningkat kembali mencapai 5 % menjadi 1,45 juta metrik ton. Peningkatan konsumsi ini dikarenakan oleh pertumbuhan populasi tahunan maupun tingginya orang-orang yang akan melakukan ibadah umroh dan haji setelah selesainya proyek pembangunan perluasan dua mesjid suci (Mesjid Medina dan Mekkah) serta berkurangnya wabah penyakit MERS. Konsumen Arab Saudi lebih menyukai daging broiler yang diproduksi local. Lebih dari 80 % daging broiler dijual dalam bentuk didiinginkan (chilled). Banyak ATASE PERDAGANGAN KBRI RIYADH
Page 17
PASAR DAGING DAN PRODUK DAGING AYAM ARAB SAUDI produsen ayam merubah lini produksi daging broilernya dari bentuk produk dibekukan (frozen) ke dalam bentuk produk didinginkan (chilled), yang lebih menguntungkan bagi perusahaan. Pelanggan Arab Saudi tidak perlu membayar harga sebesar 50 persen lebih untuk daging broiler didinginknan daripada harga daging broiler yang dibekukan. Konsumen Arab Saudi lebih menyukai berat broiler 900 gram sampai 1,100 gram. Pelanggan Arab Saudi mempunyai persepsi bahwa daging broiler besar (1.200 sampai 1.400 gram) adalah broiler yang berumur tua dan bukan daging yang empuk (tender meat). Hotel dan restoran lebih menyukai berat broiler 900 gram sampai 1000 gram dalam bentuk utuh, setengah atau seperempat, dan mereka lebih menyukai membeli ayam yang lebih ringan pada harga yang lebih layak. Isu pemotongan halal bukan merupakan perhatian utama untuk kebanyakan pelanggan Arab Saudi, ketika mereka dijamin oleh Pemerintah bahwa semua produk yang diimpor, termasuk ayam, dipotong sesuai dengan ritual Islami. Tetapi beberapa orang Saudi percaya bahwa broiler yang dipotong di dalam negeri mempunyai standard yang lebih terjamin dibandingkan produk-produk yang diimpor dari Negaranegara non muslim, seperti Brazil dan Perancis. Semua daging broiler yang diimpor ke Arab Saudi dalam bentuk dibekukan dan kebanyakan dikonsumsi untuk komunitas ekspatriat dan lembaga-lembaga jasa internasional. Daging broiler beku Brazil lebih merupakan produk impor yang sangat disenangi oleh restoran karena menawarkan berat yang lebih ringan yang cocok untuk rotisseries yang digunakan oleh restoran.
ATASE PERDAGANGAN KBRI RIYADH
Page 18
PASAR DAGING DAN PRODUK DAGING AYAM ARAB SAUDI BAB V. PERDAGANGAN EKSPOR - IMPOR 6.1. Impor Pada tahun 2013, Arab Saudi merupakan importir terbesar dunia untuk daging broiler yang diestimasikan sebesar 875,259 metrik ton atau kira-kira 9 % lebih tinggi dari pada tahun 2012. Melonjaknya impor pada tahun 2013 disebabkan utamanya oleh rendahnya stok daging broiler pada akhir tahun 2012 dan awal tahun 2013. Data perdagangan yang tersedia untuk periode Januari sampai Juni 2014 menunjukkan bahwa Arab Saudi mengimpor daging broiler sebesar 327.519 metrik ton atau menurun sebesar 13 % dibandingkan impor pada periode sama tahun 2013 yang mencapai 378.325 metrik ton. Berdasarkan data dari yang diberikan oleh kontak-kontak dagang, impor daging broiler Arab Saudi akan mencapai 790.000 metrik ton pada akhir 2014, suatu penurunan sebesar 10 % dibandingkan tahun 2013. Hal ini disebabkan oleh tingginya stok pada tahun 2013 dan menurunnya permintaan oleh perusahaan ketering makanan yang melayani makanan untuk orang yang beribadah umroh dan haji serta meningkatnya secara signifikans produksi broiler lokal. Pada tahun 2015, diharapkan total impor ayam diperkirakan meningkat sedikit mencapai 810.000 metrik ton karena tingginya permintaan oleh pelanggan kelembagaan yang melayani orang-orang berziarah (umroh dan haji) sebagai akibat dari relaksasi visa umroh dan haji. Tabel Impor Daging Broiler Arab Saudi periode 2011 – 2013 Negara Eksportir
Metrik ton 2013
2011
2012
Brazil
622.643
628.627
688.884
Perancis
148.385
147,677
153.283
Amerika Serikat
4.804
11.856
25.524
Argentina
7.686
9.008
6.016
Negara lainnya
1.958
2.218
1.552
785.476
799.395
875.259
Total Sumber : Global Trade Atlas
Brazil masih menjadi pemasok dominan daging broiler ke Arab Saudi selama dua dekade terakhir ini, diikuti oleh Perancis, Amerika Serikat dan Argentina. Pada ATASE PERDAGANGAN KBRI RIYADH
Page 19
PASAR DAGING DAN PRODUK DAGING AYAM ARAB SAUDI tahun 2013, Brazil memasok 688.887 metrik ton ayam beku atau kira-kira 79 % dari total impor daging broiler Arab Saudi dan pangsa pasar yang sama dengan tahun 2012. Pada tahun 2013, ekspor daging broiler Perancis mencapai 153,283 metrik ton atau meningkat sebesar 4 % dibandingkan tahun 2012, sementara impor dari Amerika Serika meningkat sebesar 115 % dari 11.865 metrik ton pada tahun 2012 menjadi 25.524 metrik ton pada tahun 2013. Sementara impor dari Argentina menurun dari 9.008 metrik ton pada tahun 2012 menjadi 6.106 metrik ton pada tahun 2013. Pangsa pasar daging unggas Amerika Serikat masih relatif kecil dalam impor daging broiler Arab Saudi yang besar. Hal ini disebabkan oleh kesulitan eksportir Amerika Serikat untuk memenuhi persyaratan SAG yang mengharuskan unggas diberi makan dari protein sayuran dan bebas dari hormone pertumbuhan, yang mana hal ini sulit untuk dipenuhi oleh eksportir Amerika Serikat. Permintaan bagian-bagian ayam (part chicken) telah melonjak pada beberapa dekade terakhir ini disebabkan oleh terus meningkatnya outlet makanan cepat saji (fast food), casual dining, dan meningkatnya permintaan dari hotel dan jasa catering. Data perdagangan menunjukkan bahwa impor bagian daging ayam (part chicken) Arab Saudi meningkat 300 % selama decade lalu, dari 45.710 metrik ton pada tahun 2003 menjadi 191.866 metrik ton pada tahun 2013. Brazil memiliki 88 % pangsa ekspor part chicken ke Arab Saudi pada tahun 2013, sementara Amerika Serikat menduduki ranking kedua dengan pangsa sebesar 12 %. Menurut data dari kontak dagang, daging broiler gelap (dark broiler meat) mencapai kira-kira 70 % dari total impor part chicken dan breast broiler dari rantai makanan cepat saji (fast food chain) Amerika Serikat seperti Mc Donald's, Kentucky Fied Chicken (KFC) dan competitor local lainnya seperti Al Beik, Hefy dan Kudu sangat tergantung pada import part chicken. Restoran makan malam casual ala barat seperti Chilli's, On the Border, Apple Bees, Fuddruckers dan TGI Friday menggunakan utamanya part chicken dari breast chicken. Sejumlah besar impor debonated chicken digunakan oleh restoran Shawarma (restoran sandwich timur tengah yang popular) yang membuat daging ayam tanpa tulang (boneless chicken meat) atau beef yang dicampur asinan (pickles), lettuce dan mayoneis dan dibungkus oleh pita roti (pita bread). Impor daging Turkey Arab Saudi sangat kecil. Pada tahun 2013, total impor turkey Arab Saudi mencapai 2.239 mterik ton, dibandingkan 1,187 metrik ton pada tahun 2012. Kebanyak daging turkey impor digunakan untuk memproses produk ATASE PERDAGANGAN KBRI RIYADH
Page 20
PASAR DAGING DAN PRODUK DAGING AYAM ARAB SAUDI bernilai tambah seperti salami, bologna, smoke breast turkey, dan honey roasted turkey. Sisanya diimpor untuk didistribusikan ke supermarket skala besar hari thankgiving dan liburan tahun baru. 6.2. Harga Impor Harga rata-rata CIF untuk daging beku impor dari pemasok Brazil dan Perancis di pelabuhan Jeddah yang tiba pada bulan Agustus 2014 berkisar antara US$ 2.050 sampai US$ 2.100 tergantung pada kuantitas impor, merek, dan pilihan berat. Pada tahun 2013, daging broiler Brazil dan Perancis dijual US$ 2.275 per metric ton. Pemasok mulai menurunkan harga ekspornya pada kahir tahun 2013 disebabkan oleh berkurangnya permintaan impor dan untuk memberdayakan impor. Brazil dan Perancis memelihara harga ekspornya berkisar US$ 1.900 per metric ton pertengahan tahun pertama 2014 tetapi mulai menaikan harga pada bulan Juni 2014 karena adanya peningkatan permintaan pada minggu-minggu terakhir. Pembeli local mengharapkan eksportir Brazil dan Perancis menaikan harga ekspornya ketika permintaan local meningkat ketika orang Saudi dan ekspatriat kembali ke Arab Saudi dari liburannya di musim panas. 6.3. Harga Lokal Harga ayam telah menjadi sumber yang kompetitif dari protein khewani di Arab Saudi. Ayam Beku impor dijual lokal antara US$ 2,67 sampai US$ 3,07 per KG tergantung pada mereknya. Hal ini dibandingkan dengan daging kambing dan sapi dingin impor (imported chilled lamb and beef) dengan kualitas rendah yang dijual masing-masing dengan US$ 11,70 sampai US$ 9,30 per KG. Ayam beku yang diproduksi local dijual dengan harga US$ 4,47 per KG dibandingkan daging kambing dan veal domestic yang dijual seharga masing-masing US$ 21,05 dan 14,95 per KG. 6.4. Persayaratan Impor Tarif bea masuk – Daging ayam impor sebesar 5 % ad valorem Regulasi impor Daging Unggas Arab Saudi 1. Sertifikat Bebas Hormon : Saudi Food and Drug Authority (SFDA) mensyaratkan bahwa ekspor harus melampirkan sertifikat bebas hormone dari negara pengekspor yang bertanggung jawab, termasuk dalam mengeluarkan sertifkat kesehatan resmi, yang mengkonfirmasi pernyataan bahwa produk tersebut telah diuji dan bebas dari hormone. 2. Larangan mengenai Pakan yang mengandung Ruminant Khewan : regulasi dari SFDA mensyaratkan Sertifikat Kesehatan yang dikeluarkan oleh Pemerintah ATASE PERDAGANGAN KBRI RIYADH
Page 21
PASAR DAGING DAN PRODUK DAGING AYAM ARAB SAUDI Eksportir yang dilampirkan pada dokumen pengapalan daging unggas harus secara nyata menyatakan bahwa unggas yang dipotong tidak diberi pakan yang mengandung protein hewani, lemak hewani, atau produk-produk dari hewani. 3. Standard Kualitas : Daging unggas impor dan produk turunannya harus memenuhi semua standard kualitas dan spesifikasi unggas yang dikeluarkan oleh Gulf Standard Organization (GSO). Lihat lampiran. 4. Sertifikat Halal : Pemotongan unggas harus dilakukan pada rumah potong yang telah berlisensi resmi sesuai dengan prosedur islami. Standard GSO 993/1998 " Animal Slaughtering Requirements According to Islamic Law". 5. Sertifikat Pemotongan Islami : suatu sertifikat pemotongan Islami harus dikeluarkan oleh semua daging unggas dan produknya yang akan memasuki pasar Arab Saudi. Sertifikat ini dikeluarkan oleh pusat atau lembaga Islam di Negara eksportir yang disahkan oleh Kedutaan Arab Saudi atau Konsulat sebelum dikapalkan ke Arab Saudi. 6. Laboratorium Uji : semua daging dan produknya yang diimpor ke Arab Saudi akan diuji di pelabuhan masuk Arab Saudi untuk memastikan bahwa daging dan produk tersebut memenuhi persyaratan di atas, 6.5. Ekspor Daging Unggas Arab Saudi Arab Saudi mengekspor sebagian produksi daging unggasnya terutama ke Negara-negara GCC (Uni Emirate Arab, Qatar, Kuwait, Oman dan Bahrain). Sebagian besar ekspor daging unggas Saudi berupa daging segar didinginkan yang diangkut melalui kapal laut atau truk ke tempat tujuan. Pada tahun 2013, ekspor unggas Arab Saudi diestimasikan sebesar 35.000 metik ton dan diramalkan meningkat menjadi 50.000 metrik ton pada tahun 2014. Ekspor daging broiler Arab Saudi diharapkan akan terus meningkat pada tahun 2015 dan sebagai produsen daging broiler melanjutkan rencananya untuk memperluas kapasitas produksinya. Tetapi, pada tahun Oktober 2012, Pemerintah Arab Saudi telah mengintervensi untuk melarang ekspor ketika produsen daging broiler local mengalami kelangkaan dan harga retail mengalami kenaikan sebesar 40 %. Eksportir Broiler Arab Saudi kembali normal pada Desember 2012. Pemerintah Arab Saudi juga telah melakukan beberapa upaya untuk menjamin bahwa eksportir daging broiler tidak mendapatkan untung dari subsidi produksi yang telah diberikan oleh Pemerintah kepada produsen lokalnya. Upaya tersebut telah menyebabkan produsen daging broiler local yang mengekspor keluar Arab Saudi ATASE PERDAGANGAN KBRI RIYADH
Page 22
PASAR DAGING DAN PRODUK DAGING AYAM ARAB SAUDI harus mengembalikan berbagai subsidi yang telah diberikan oleh Pemerintah Arab Saudi, yang diestimasikan sebesar US$ 533 per metric ton, sebelum mereka diijinkan untuk melakukan ekspor. Meskipun harga ekspor broiler meningkat di Arab Saudi, setelah mengembalikan subsidi, permintaan broiler Arab Saudi tetap kuat di Negara-negara GCC.
ATASE PERDAGANGAN KBRI RIYADH
Page 23
PASAR DAGING DAN PRODUK DAGING AYAM ARAB SAUDI BAB VI. KEBIJAKAN PEMERINTAH Pemerintah Arab Saudi telah menargetkan peningkatan produksi daging broiler sebagai salah satu alat untuk membantu mencapai tujuan strategik keamanan pangannya. SAG telah memberdayakan pendirian peternakan broiler baru dan perluasan peternakan yang sudah ada untuk membantu rasio kecukupan sendiri (swasembada) melalui penawaran berbagai jenis dukungan produksi yang melibatkan berbagai subsidi untuk pakan ternak, pinjaman tanpa bunga, dan rabat pada pembelian peralatan unggas tertentu. Daftar produk pakan ternak yang mendapatkan subsidi impor melibatkan 31 ingredien pakan ternak, seperti yellow corn, meal soybean, distiller's Dried Grains, (DDG), Corn Gluten Fed (CGF) dan shorgum. Tingkat subsidi impor dihitung berdasarkan pada tingkat energi dan tingkat protein dari setiap ingredien pakan ternak. Analis peternakan unggas mengestimasikan bahwa daging broiler yang diproduksi lokal menerima rata-rata kira-kira US$ 0,53 per KG dari subsidi Pemerintah. Meskipun bermacam dukungan dan subsidi diberikan kepada peternak unggas Arab Saudi, produksi domestik belum mampu untuk melebihi persyaratan 42 % total konsumsi Arab Saudi. Wabah penyakit endemik dan tingkat kematian yang tinggi telah diidentifikasi di antara hambatan utama untuk meningkatkan secara signifikans produksi daging broiler Arab Saudi. Untuk mengurangi resiko keuangan dari tingkat kematian yang tinggi, Saudi Agency for Development Fund (SADF) telah menginisiasi suatu program asuransi kepada peternak unggas. Program asuransi baru yang diusulkan kepada Pemerintah untuk meng-cover 90% biaya asuransi, sementara produsen membayar hanya 10% biaya pada tahun pertama, dengan komitmennya untuk terikat pada suatu skema bio-pengamanan ketat yang diminta oleh Kementerian Pertanian. Menurut proposal tersebut, kontribusi Pemerintah secara teratur akan berkurang sebesar 10 % setiap tahunnya. Program asuransi bertujuan untuk membantu mendirikan suatu rencana bio-pengamanan yang ketat bagi partisipasi peternakan unggas, menurunkan tingkat mortalitas ayam dari 25 % menjadi 5 % untuk meningkatkan produksi broiler dan mengkonpensasi peternak terhadap kerugian finansial yang mereka alami atas wabah penyakit unggas. SADF mengasumsikan tanggungjawab untuk menawarkan polis asuransi kepada sector ATASE PERDAGANGAN KBRI RIYADH
Page 24
PASAR DAGING DAN PRODUK DAGING AYAM ARAB SAUDI perunggasan di Arab Saudi karena perusahaan swasta tidak berkeinginan untuk memberikan coverage bagi mayoritas peternak karena tingginya tingkat mortalitas. ADF
berharap
bahwa
program asuransi
yang
disponsorinya
akan
dapat
memberdayakan investasi baru di sektor perunggasan dan meningkatkan produksi unggas di Arab Saudi.
ATASE PERDAGANGAN KBRI RIYADH
Page 25
PASAR DAGING DAN PRODUK DAGING AYAM ARAB SAUDI BAB VII. PEMASARAN Arab Saudi mempunyai suatu infrastruktur yang ekstensif bagi distribusi daging unggas. Produsen unggas dan importer umumnya mempunyai cukup gudang penyimpanan yang layak, termasuk truk refrigerator / pendingin dan gudang pendingin. Daging unggas dan produk turunannya tersedia baik di pedagang besar (wholeseller) maupun eceran/retail di seluruh Arab Saudi. Peternak unggas besar dan importir menjual produknya kepada retailer/pengecer, pedagang besar dan/atau langsung kepada konsumen melalui outlet gudang dinginnya sendiri di seluruh negeri. Konsumen dapat membeli daging unggas di boks yang berisi 10 ayam dari wholeseller atau dari penyimpanan dingin individual toko eceran dan supermarket. Pelanggan komersial membeli suplai unggasnya selain dari importer/distributor atau keduanya. Kementerian Pertanian Arab Saudi mengklasifikasikan peternakan unggas ke dalam dua kategori yaitu peternak komersial dan peternak tradisional. Peternakan komersial mencakup 99,8 % total produksi unggas di Arab Saudi. GCC Standardization Organization (GSO) telah mengeluarkan regulasi dan standard teknis yang terkait dengan pemotongan dan pengolahan daging unggas untuk penerapan di tujuh Negara anggota GCC : Arab Saudi, United Emirate Arab, Kuwait, Qatar, Oman, Bahrain dan Yaman. - GSO 322:1994 : Chilled Chicken - GSO 993:1998 : Frozn Chicken - GSO 1328:2002 : Animal slaughtering requirements according to Islamic Law. - GSO 1327:2002 : Processed meat Poultry sausage. - GSO 1389:2002 : Chilled and frozen domesticated birds and rabbits. - GSO 1713:1997 : Hygienic regulation for poultry processing abattoirs and their personnel. - GSO 9/2007 : Labelling of prepackage food stuffs
Dokumen-dokumen standard di atas dapat dibeli dari kantor pusat GSO di Riyadh dengan mengunduh link sebagai berikut : www.gso.org.sa/standards/public/standardslist.seam
ATASE PERDAGANGAN KBRI RIYADH
Page 26
PASAR DAGING DAN PRODUK DAGING AYAM ARAB SAUDI REFERENSI
-
USDA, Saudi Arabia : Poultry and Product Annual, 2014.
-
United Stated Department of Agriculture : Local Meat and Poultry Processing, 2013
-
Website : http://www.thepoultrysite.com/poultrynews/vars/country/sa/
-
Website : www.custom.gov.sa
-
Website : www.moa.gov.sa
-
Wikipedia : Broiler
ATASE PERDAGANGAN KBRI RIYADH
Page 27
PASAR DAGING DAN PRODUK DAGING AYAM ARAB SAUDI LAMPIRAN
1. Alamat Perwakilan RI di Arab Saudi - KBRI untuk Kerajaan Arab Saudi Indonesian Embassy Riyadh – Diplomatic Quarter PO. BOX 94343 Riyadh 11693 Kingdom of Saudi Arabia Telp : +966 11 4826276 Faks : +966 11 488 2966 Website : www.kemlu.go.id/riyadh Email :
[email protected] Atase Perdagangan KBRI Riyadh Indonesian Embassy Riyadh – Diplomatic Quarter PO. BOX 94343 Riyadh 11693 Kingdom of Saudi Arabia Telp : +966 11 4826276 Faks : +966 11 488 2966 Email :
[email protected] [email protected] - Konsulat Jenderal RI di Jeddah (Indonesia Trade Promotion Center, ITPC) Al-Mualifin Street, Al-Rehab Distric/5 PO BOX 10 Jeddah 21411 Kingdom of Saudi Arabia Telp : +966 12 6711271 Faks : +966 12 6730205 Email :
[email protected] 2. Alamat instansi terkait Arab Saudi - Ministry of Agriculture (MOA) Airport Road, Riyadh 11195 Kingdom of Saudi Arabia Telp : +96611 401 6666 Faks : +966 11 403 1415 Website : www.moa.gov.sa - Ministry of Trade and Industry (MOIT) PO Box 1774, Riyadh 11162 Kingdom of Saudi Arabia Telp : +966 11 4012222 Faks : +966 11 4038421 Website : www.mci.gov.sa
ATASE PERDAGANGAN KBRI RIYADH
Page 28
PASAR DAGING DAN PRODUK DAGING AYAM ARAB SAUDI - Saudi Food and Drugs Authority (SFDA) North Ring Road - Al Nafal Unit (1) Riyadh 13312 - 6288 Kingdom of Saudi Arabia Telp : +966 11 2038222 Faks : +966 11 2751164 Website : www.sfda.gov.sa Email :
[email protected] - GCC Standardization Organization (GSO) PO. BOX 85245 Riyadh 11691 Kingdom of Saudi Arabia Telp : +966 11 2746655 Faks : +966 11 2105391 Website : www.gso.org.sa Email :
[email protected] - Saudi Standard, Metrology and Quality Organization (SASO) PO. BOX 3437 Riyadh 11471 Kingdom of Saudi Arabia Telp : +966 11 2529999 Faks : +966 11 4520193 Website : www.saso.gov.sa Email:
[email protected]
ATASE PERDAGANGAN KBRI RIYADH
Page 29